Penginderaan Jauh Dan SIG

35
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk. Kuswandi selaku guru pengampu pelajaran Geografi – November 2014 2014 I 1 TO XII-IPS-3 Arkarezta S.E (05) Deshinta Savira(06) Elvina (07) Hanin Rizki P (08)

description

Pengindraan Jauh dan SIG kelas 12 SMA. Geografi dan Lingkungan

Transcript of Penginderaan Jauh Dan SIG

Page 1: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk. Kuswandi selaku guru pengampu

pelajaran Geografi – November 2014

2014SMA NEGERI 1 PURWOKERTOXII-IPS-3

Arkarezta S.E (05)Deshinta Savira(06)Elvina (07)Hanin Rizki P (08)

Page 2: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Bab 1Pendahuluan

A. Latar BelakangPenginderaan jauh telah berkembang dengan pesat dalam lima

dasawarsa terakhir. Perkembangannya meliputi aspek sensor, wahana, jenis citra liputan dan ketersediaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta bidang penggunaannya. Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah dimulai oleh beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar banyak jenis satelit sumber daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara besar namun dengan pendapatan per kapita yang rendah seperti India dan Republik Rakyat Cina. Berbagai satelit sumberdaya yang diluncurkan itu menawarkan kemampuan yang bervariasi, dari resolusi spasial 0,6 meter (QuickBirth milik Amerika) hingga sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR juga milik Amerika Serikat). Berbagai negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia dan bahkan Afrika telah banyak memanfaatkan satelit itu untuk pembangunan.

Tentunya saat kita membahas mengenai penginderaan jauh, kita tidak boleh melewatkan salah satu hal penting lainnya, yaitu Sistem Informasi Geografis yang biasa disingkat dengan SIG. Dengan seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, perkembangan teknologi pun seiring dengan perkembangan zaman tesebut. Perekembangan teknologi tersebut juga berpengaruh pada kemajuan teknologi dalam dunia IT (Information Technology) yang juga berkembang dengan pesat . Salah satunya adalah dengan munculnya Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis).

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, Web GIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan teknologi SIG ini.

Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 2

Page 3: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

applikasinya. Pengembangan applikasi SIG kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan SIG.

B. TujuanTujuan dari makalah ini antara lain adalah sebagai berikut: Mengetahui apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh Mengetahui komponen-komponen penginderaan jauh Mengetahui keunggulan dan kelemahan penginderaan jauh Mengetahui manfaat penginderaan jauh Mengetahui apa yang dimaksud dengan SIG Mengetahui tujuan dan manfaat SIG Mengetahui keuntungan menggunakan SIG Mengetahui contoh pemanfaatan SIG

C. Manfaat Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui makalah ini antara lain:

Menambah referensi Mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat, keunggulan dan

kelemahan, contoh pemanfaatan, dsb berkaitan dengan penginderaan jauh dan SIG

Memperdalam materi dan pemahaman mengenai penginderaan jauh dan SIG agar nantinya dapat digunakan dengan baik dan dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat luas di berbagai bidang kehidupan

D. Sejarahi. Sejarah Penginderaan Jauh

Perkembangan Sebelum tahun 1960Perkembangan penginderaan jauh (PJ) bisa dibedakan

kedalam dua tahap yaitu sebelum dan sesudah tahun 1960. Sebelum tahun 1960 masih digunakan foto udara, setelah tahun 1960 sudah ditambah dengan citra satelit.

Perkembangan kamera diperoleh dari percobaan yang dilakukan pada lebih dari 2.300 tahun yang lalu oleh Aristoteles dengan ditemukannya teknologi Camera Obscura yang merupakan temuan suatu proyeksi bayangan melalui lubang kecil ke dalam ruang gelap. Percobaan ini dilanjutkan dari abad ke 13 sampai 19 oleh ilmuwan seperti Leonardo da Vinci, Levi ben Gerson, Roger Bacon, Daniel Barbara (penemuan lensa yang dapat dipakai untuk pembesaran pandangan jarak jauh melalui penggunaan teleskop), Johan Zahr (penemuan cermin), Athanins

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 3

Page 4: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Kircher, Johannes Kepler, Robert Boyle, Robert Hooke, William Wollaston dan George Airy

Pada 1700 AD, mulai ditemukan proses fotografi, yang pada akhirnya dikembangkan menjadi teknik fotografi (1822) oleh Daguerre dan Niepce yang dikenal dengan proses Daguerrotype. Kemudian proses fotografi tersebut berkembang setelah diproduksi rol film yang terbuat dari bahan gelatin dan silver bromide secara besar-besaran. Kegiatan seni fotografi menggunakan balon udara yang digunakan untuk membuat fotografi udara sebuah desa dekat kota Paris berkembang pada tahun 1859 oleh Gaspard Felix Tournachon. Pada tahun 1895 berkembang teknik foto berwarna dan berkembang menjadi Kodachrome tahun 1935.

Pada 1903 di Jerman, kamera pertama yang diluncurkan melalui roket yang dimaksudkan untuk melakukan pemotretan udara dari ketinggian 800 m dan kamera tersebut kembali ke bumi dengan parasut. Foto udara pertama kali dibuat oleh Wilbur Wright pada tahun 1909.

Selama periode Perang Dunia I, terjadi lonjakan besar dalam penggunaan foto udara untuk berbagai keperluan antara lain untuk pelacakan dari udara yang dilakukan dengan pesawat kecil dilengkapi dengan kamera untuk mendapatkan informasi kawasan militer strategis, juga dalam hal peralatan interpretasi foto udara, kamera dan film. Pada tahun 1922, Taylor dan rekan-rekannya di Naval Research Laboratory USA, berhasil mendeteksi kapal dan pesawat udara. Pada masa ini Inggris menggunakan foto udara untuk mendeteksi kapal yang melintas kanal di Inggris guna menghindari serangan Jerman yang direncanakan pada musim panas tahun 1940. Angkatan Laut Amerika, pada tanggal 5 Januari 1942 mendirikan Sekolah Interpretasi Foto Udara (Naval Photographic Interpretation School), bertepatan dengan sebulan penyerangan Pearl Harbor.

Sejak 1920 di Amerika, pemanfaatan foto udara telah berkembang pesat yang mana banyak digunakan sebagai alat bantu dalam pengelolaan lahan, pertanian, kehutanan, dan pemetaan penggunaan tanah. Dimulai dari pemanfaatan foto hitam putih yang pada gilirannya memanfaatkan foto udara berwarna bahkan juga foto udara infra merah.

Selama perang dunia ke II, pemanfaatan foto udara telah dikembangkan menjadi bagian integral aktifitas militer yang digunakan untuk pemantauan ketahanan militer dan aktifitas daerah di pasca perang. Pada masa ini Amerika Serikat, Inggris dan Jerman mengembangkan penginderaan jauh dengan gelombang infra merah. Sekitar tahun 1936, Sir Robert Watson-Watt dari Inggris juga mengembangkan sistem radar untuk mendeteksi kapal dengan mengarahkan sensor radar mendatar ke

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 4

Page 5: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

arah kapal dan untuk mendeteksi pesawat terbang sensor radar di arahkan ke atas.

Panjang gelombang tidak diukur dengan sentimeter melainkan dengan meter atau desimeter. Pada tahun 1948 dilakukan percobaan sensor radar pada pesawat terbang yang digunakan untuk mendeteksi pesawat lain. Radar pertama menghasilkan gambar dengan menggunakan B-Scan, menghasilkan gambar dengan bentuk segi empat panjang, jarak obyek dari pesawat digunakan sebagai satu kordinat, kordinat lainnya berupa sudut relatif terhadap arah pesawat terbang. Gambar yang dihasilkan mengalami distorsi besar karena tidak adanya hubungan linier antara jarak dengan sudut. Distorsi ini baru dapat dikoreksi pada radar Plan Position Indicator (PPI). PPI ini masih juga terdapat distorsi, tetapi ketelitiannya dapat disetarakan dengan peta terestrial yang teliti. Radar PPI masih digunakan sampai sekarang. Radar PPI dan Radar B –Scan antenanya selalu berputar.

Pada sekitar tahun 1950 dikembangkan sistem radar baru yang antenanya tidak berputar yaitu dipasang tetap di bawah pesawat, oleh karena itu antenanya dapat dibuat lebih panjang sehingga resolusi spatialnya lebih baik.

Pada periode tahun 1948 hingga tahun 1950, dimulai peluncuran roket V2. Roket tersebut dilengkapi dengan kamera berukuran kecil. Selama tahun 1950-an, dikembangkan foto udara infra merah yang digunakan untuk mendeteksi penyakit dan jenis-jenis tanaman.

Aplikasi di bidang militer diawali dengan ide untuk menempatkan satelit observasi militer pada tahun 1955 melalui proyek SAMOS (Satellite and Missile Observation System), yang dipercayakan oleh Pentagon kepada perusahaan Lockheed. Satelit pertama dari proyek ini dilucurkan pada tanggal 31 Januari 1961 dengan tujuan menggantikan sistem yang terpasang pada pesawat-pesawat pengintai U2 (Hanggono, 1998).

Perkembangan Sesudah Tahun 1960.

Perekaman bumi pertama dilakukan oleh satelit TIROS (Television and Infrared Observation Satellite) pada tahun 1960 yang merupakan satelit meteorologi. Setelah peluncuran satelit itu, NASA meluncurkan lebih dari 40 satelit meteorologi dan lingkungan dengan setiap kali diadakan perbaikan kemampuan sensornya. Satelit TIROS ini sepenuhnya didukung oleh ESSA (Environmental Sciences Services Administration), kemudian berganti dengan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) pada bulan Oktober 1970. Seri kedua dari satelit

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 5

Page 6: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

TIROS ini disebut dengan ITOS (Improved TIROS Operational System).

Sejak saat ini peluncuran manusia ke angkasa luar dengan kapsul Mercury, Gemini dan Apollo dan lain-lain digunakan untuk pengambilan foto pemukaan bumi. Sensor multispektral fotografi S065 yang terpasang pada Apollo-9 (1968) telah memberikan ide pada konfigurasi spektral satelit ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite), yang akhirnya menjadi Landsat (Land Satellite). Satelit ini merupakan satelit untuk observasi sumber daya alam yang diluncurkan pada tanggal 23 Juli 1972. Disusul oleh generasi berikutnya Landsat 2 diluncurkan pada tanggal 22 Januari 1975 dan peluncuran Landsat 3 pada tanggal 5 Maret 1978. Perkembangan satelit sumber daya alam komersial terjadi pada Landsat 4 yang diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1982, disusul Landsat 5 yang peluncurannya pada tanggal 1 Maret 1984, dan Landsat 6 gagal mencapai orbit. Direncanakan pada awal 1998 akan segera diluncurkan satelit Landsat 7 sebagai pengganti Landsat.

Perkembangan satelit sumber daya alam tersebut diikuti oleh negara lain, dengan meluncurkan satelit PJ operasional dengan berbagai misi, teknologi sensor, serta distribusi data secara komersial, seperti satelit SPOT-1 (Systemme Probatoire d’Observation de la Terre) oleh Perancis pada tahun 1986 yang diikuti generasi berikutnya, yaitu SPOT-2, 3, dan 4. Demikian juga dengan dipasangnya sensor radar pada satelit PJ sebagai penggambaran sensor optik, merupakan peluang yang baik bagi negara Indonesia, yang wilayahnya tertutup awan sepanjang tahun.

Pada tahun 1986 Heinrich Hertz melakukan percobaan yang menghasilkan bahwa berbagai obyek metalik dan non metalik memantulkan tenaga elektromagnetik pada frekwensi 200 MHz yang dekat dengan gelombang mikro. Percobaan radar pertama kali dilakukan oleh Hulsmeyer pada tahun 1903 untuk mendeteksi kapal.

Satelit PJ radar yang digunakan untuk mengindera sumber daya di bumi dimulai dengan satelit eksperimen Amerika Serikat untuk mengindera sumber daya laut Seasat (Sea Satellite) tanggal 27 November 1978, SIR (Shuttle Imaging Radar)-A 12 November 1981, SIR-B tahun 1984, SIR-C tahun 1987. Disusul satelit SAR milik Rusia Cosmos 1870 tahun 1987, dan beroperasi selama dua tahun, untuk pengumpulan data daratan dan lautan. Cosmos-1870 ini hanya merupakan suatu prototipe, yang dirancang khusus untuk satelit sistem radar, yang secara operasional akan

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 6

Page 7: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

dilakukan oleh Almaz-1. Satelit Almaz-1 diluncurkan 31 Maret 1991, yang awalnya untuk pantauan kondisi cuaca setiap hari, sedangkan secara operasional mengindera bumi baru dimulai 17 Oktober 1992 dan beroperasi selama 18 bulan. Konsorsium Eropa (ESA = European Space Agency) tidak mau ketinggalan meluncurkan ERS-1 tahun 1991 dan ERS-2 tahun 1995. Disusul Jepang dengan JERS (Japan Earth Resources Satellite), yaitu JERS-1 diluncurkan tanggal 11 Februari 1992, namun program ini tidak diteruskan dan diganti dengan Adeos (Advanced Earth Observation Satellite) Agustus 1996, serta GMS (Geostationer Meteorogical Satellite), India dengan IRS (Indiana Resources Satellite); dan Canada dengan Radarsat (Radar Satelitte).

Pada saat ini, satelit intelijen Amerika memiliki kemampuan menghasilkan citra dengan resolusi yang sangat tinggi, mampu mencapai orde sepuluhan sentimeter. Pada sebuah citra KH-12, mampu mengambil gambar pada malam hari dengan menggunakan gelombang infra merah yang sangat berguna untuk mendeteksi sebuah kamuflase atau bahkan dapat melihat jika seorang serdadu menggunakan topi/helmnya. Selain Amerika negara lain yang memiliki satelit pengindera bumi dengan resolusi yang sangat tinggi adalah Rusia dengan KVR 1000 (satelit Yantar Kometa), Perancis dengan Helios-2A dan Israel dengan Offeq-2.

Selain di bidang militer, pemerintah Amerika Serikat juga telah memberikan lisensi kepada tiga perusahaan swasta untuk meluncurkan satelit sipil beresolusi sangat tinggi seperti Orbview (Orbital Science Corporation), Space Imaging Satellite (Lockheed) dan Earthwatch (Ball Aerospace). Orbview akan menangani misi Orbview/Baseline yang akan diluncurkan tahun 1999 yang menawarkan resolusi 1 meter untuk mode pankromatik dan 4 meter untuk mode multispektral. Pada pertengahan tahun 1998 ini juga direncanakan peluncuran satelit Quick Bird yang merupakan satelit penerus generasi sistem Early Bird. Satelit Quick Bird akan membawa sensor QuickBird Panchromatic dengan resolusi spatial 1 meter dan QuickBird Multispectral dengan resolusi 4 meter.

Setiap program satelit mempunyai misi khusus mengindera dan mengamati permukaan bumi, sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan aplikasi yang menjadi tujuannya. Misi satelit PJ resolusi tinggi sebagian berorientasi untuk inventarisasi, pantauan, dan penggalian lahan atau daratan, sebagian untuk mendapatkan informasi kelautan dan lingkungan. Tabel 1 menunjukkan program satelit PJ operasional mulai dari tahun 1990 sampai menjelang tahun 2000, yang distribusi datanya bagi masyarakat di seluruh dunia. Data PJ tersebut dapat dipesan, dibeli, atau diminta melalui

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 7

Page 8: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

operator satelit atau stasiun bumi di negara atau kawasan setempat

ii. Sejarah Sistem Informasi Geografis (SIG)35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis,

para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan “litografi foto” dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS – SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI – Canadian land Inventory) – sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 8

Page 9: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi.Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)” dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

Bab 2Pembahasan

I. Penginderaan JauhPenginderaan jauh (atau disingkat indera jauh) adalah

pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Indera jauh berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis télédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusia distangtionaya.

Di masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 9

Page 10: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

penginderaan jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan jauh" umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.

Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli American Society of Photogrammetry

Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.Avery

Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.Campbell

Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.Colwell

Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.Curran

Penginderaan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

Lillesand dan Kiefer

Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, wilayah, atau gejala yang dikaji.Lindgren

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 10

Page 11: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Penginderaan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.Welson Dan Bufon

Penginderaan jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area dan gejala tersebut.

Komponen Penginderaan JauhSumber TenagaSumber tenaga dalam proses indera jauh terdiri atas :

Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan

seperti gelombang mikroJumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-

beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

Waktu PenyinaranJumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut.

Bentuk Permukaan BumiPermukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.

Keadaan CuacaKondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil indera jauh menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.

Interaksi antara Tenaga Elektromagnetik dan Atmosfer

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 11

Page 12: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.

Di dalam indera jauh terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi

penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.

Interaksi antara tenaga dan objekInteraksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.

Sensor dan WahanaGeografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 12

Page 13: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

SensorMerupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :

Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)

Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.

WahanaMerupakan kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan indera jauh. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:

Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi

Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi

Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km di luar atmosfer bumi.

Perolehan DataData yang diperoleh dari indera jauh ada 2 jenis :

Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.

Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

Pengguna DataPengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem indera jauh, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil indera jauh. Jika tidak ada pengguna, maka data indera jauh tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data indera jauh misalnya adalah:Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 13

Page 14: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Bidang militer Bidang kependudukan Bidang pemetaan Bidang meteorologi dan klimatologi Teknik pengumpulan data

Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam peralatan tergantung kepada objek atau fenomena yang sedang diamati. Umumnya teknik-teknik penginderaan jauh memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati dalam frekuensi tertentu seperti inframerah, cahaya tampak, gelombang mikro, dsb. Hal ini memungkinkan karena faktanya objek yang diamati (tumbuhan, rumah, permukaan air, udara dll) memancarkan atau memantulkan radiasi dalam panjang gelombang dan intensitas yang berbeda-beda. Metode penginderaan jauh lainnya antara lain yaitu melalui gelombang suara, gravitasi atau medan magnet.

Keunggulan dan Kelemahan Indera JauhKeunggulan Indera JauhMenurut Sutanto (1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.

Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.

Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.

Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.

Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana. Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek. Keterbatasan Indera jauh Berupa ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan

citra lainnya. Dari citra yang ada juga belum banyak diketahui serta dimanfaatkan (Lillesand dan Kiefer, 1979). Di samping itu juga harganya yang relative mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran,

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 14

Page 15: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

1985).

Kelemahan Indera JauhWalaupun mempunyai banyak kelebihan, penginderaan jauh juga memiliki kelemahan antara lain sebagai berikut:

Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus; Peralatan yang digunakan mahal; Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.

Manfaat Penginderaan JauhBidang Kelautan (Seasat, MOS)

Pengamatan sifat fisis air laut. Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut. Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.

Bidang Hidrologi (Landsat, SPOT) Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai. Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai. Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir.

Bidang Geologi Menentukan struktur geologi dan macamnya. Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan

debu vulkanik. Pemantauan distribusi sumber daya alam. Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut. Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer. Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat

terbang dan aplikasi sistem informasi geografi (SIG).Bidang Meteorologi dan Klimatologi (NOAA)

Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.

Mengetahui sistem atau pola angin permukaan. Permodelan meteorologi dan data klimatologi. Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat

kewarnaan dan kandungan air di udara.

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 15

Page 16: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Bidang Oseanografi Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus

laut. Pengamatan pasang srut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi,

arah). Mencari distribusi suhu permukaan. Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi

II. Sistem Informasi Geografis (SIG)Pengertian SIG

SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan tertentu.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, SIG dewasa ini telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga merupakan suatu keharusan dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau kebijakan. Kemajuan dan perkembangan SIG ini didorong oleh kemajuan dan perkembangan komputer, serta teknologi penginderaan jauh melalui pesawat udara dan satelit yang telah dimiliki oleh hampir sebagian besar negara maju di dunia.

SIG atau Geography Information System (GIS) memiliki pengertian yang selalu berubah sesuai dengan perkembagannya. Berikut ini pengertian SIG menurut beberapa ahli: SIG adalah suatu sistem yang dapat melakukan pengumpulan,

penyimpanan, pemanggilan kembali, pengubahan (transformasi), dan penayangan (visualisasi) dari data-data spasial (keruangan) untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.

SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis.

SIG adalah sistem komputer untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan lunak

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 16

Page 17: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

yang berfungsi untuk akuisisi (perolehan), verifikasi, kompilasi, updating, manajemen, manipulasi, presentasi, dan analisis.

SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis

SIG adalah sistem teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan data spasial, yaitu data yang memiliki acuan lokasi, atau posisi (geo-referensi) dan disimpan dalam basis data serta digunakan untuk berbagai aplikasi.

Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pengertian SIG adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data berferensi geografis atau data geospasial.

Konsep SIGIstilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga

unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.

Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas terpenting SIG untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan. Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan SIG secara manual. SIG secara manual mempunyai banyak keterbatasan, antara lain sebagai berikut.

Memerlukan banyak tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam proses tumpang susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di samping itu, tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis, masih ditambah satu peta dasar untuk mencapai akurasi spasial dalam tumpang susun itu.

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 17

Page 18: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sulit untuk melakukan penghitungan statistik karena pengukuran luas harus dilakukan secara manual.

Tidak sesuai untuk menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya karena SIG secara manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi lapis.

Diperlukan ruang lebih banyak untuk tempat penyimpanan data. Di dalam upaya menangani informasi-informasi spasial atau yang bereferensi geografi, sejak 1970an telah dikembangkan suatu SIG otomatis. SIG tersebut antara lain digunakan untuk menangani pengorganisasian data dan informasi, menempatkan informasi pada lokasi tertentu, melakukan komputerisasi, serta memberikan ilustrasi hubungan antara satu objek dan objek lainnya. Oleh karena itu, SIG merupakan suatu teknologi informasi yang

dapat digunakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan bidang-bidang spasial, khususnya untuk membuat suatu model data spasial. Hal itu karena SIG mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan data-data spasial dan data-data atributnya. Melalui penggunaan SIG, modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan untuk menggambarkan suatu gejala di permukaan bumi dapat dilakukan secara mudah.

Sehubungan dengan itu, SIG dapat digunakan sebagai alat bantu yang sangat menarik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman, pembelajaran, dan pendidikan mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan. unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi beserta data-data atribut yang menyertainya. Dikembangkannya SIG menggunakan perangkat komputer mengakibatkan keterbatasan SIG manual dapat diatasi. Kemampuan SIG menggunakan perangkat komputer antara lain sebagai berikut,

Penggabungan dua berkas data spasial atau lebih, baik daerah yang berbeda dengan atribut sama maupun daerah dan atribut yang sama sehingga dimungkinkan konversi proteksi, ukuran pixel, kode, dan simbol.

Pencuplikan sebagian berkas data spasial, baik dengan cara dibatasi segi empat maupun menutup bagian yang tidak dikehendaki atau batas tak teratur.

Mampu melakukan penyuntingan berkas data atribut antara lain meliputi berikut ini:

Pengolahan berkas berbasis data. Menayangkan informasi yang dihasilkan sesuai permintaan

pengguna.Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 18

Page 19: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Memungkinkan analisis statistik. Memungkinkan penggunaan basis data SIG. Menyajikan hubungan antarbasis data.

Tidak memerlukan banyak ruang untuk penyimpanan data dan pengambilan kembali data dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Ribuan peta topografi dapat disimpan secara digital pada satu komputer.

Mampu mengolah sejumlah besar data secara cepat. Seiring dengan perkembangan komputer, perkembangan SIG juga mengalami peningkatan yang sangat pesat. Peningkatan itu terutama terdorong oleh perkembangan pengindraan jauh, komputer, dan global positioning system (GPS). Perkembangan SIG sangat menarik bagi berbagai pihak untuk keperluan yang sangat beragam. Oleh karena itu, penggunaan SIG mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak 1980-an. Peningkatan penggunaan SIG terjadi terutama di negara-negara maju, baik di kalangan militer, pemerintahan, akademis, maupun untuk kepentingan bisnis.Kita ketahui bahwa salah satu fungsi peta adalah untuk menyimpan

data geografis. Pada mulanya data-data geografis tersebut disajikan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Oleh karena itu, peta dapat dianggap sebagai media yang efektif untuk menyimpan dan menginformasikan data geografis. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, data-data informasi geografis dapat disimi dan disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer. Data-data dalam komputer itu dikenal dengan istilah data digital.

Komponen SIG

Perangkat Keras (Hardware)Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :

Input data : mouse, digitizer, scanner

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 19

Page 20: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Olah data : harddisk, processor, RAM, VGA Card Output data : plotter, printer, screening.

Perangkat Lunak (Software)Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG Data Base Management System (DBMS) Alat untuk menganalisa data-data Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

DataPada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :· Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut)

ManusiaManusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

MetodeMetode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.

Penerapan dan Aplikasi SIG Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 20

Page 21: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergrasi.2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada

dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial.

4. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan data spasial berikut atributnya.

5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik.7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan

bidang spasial dan geoinformatika.Posisi GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin

berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.

Beberapa contoh Aplikasi SIG

1. Pengelolaan FasilitasPeta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan ,pelayanan jaringan telekomunikasi.

2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 21

Page 22: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan

3. Bidang TransportasiUntuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.

4. Jaringan telekomunikasi GIS digunakan untuk memetakan Sentral.

5. MDF (Main Distribution Poin)kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat segera diketahui.

6. Sistem Informasi LahanUntuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.

Tujuan dan Manfaat SIG Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi. Tidak hanya itu, Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat juga digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 22

Page 23: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain.

Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon).

Manfaat SIG SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang

menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur- unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.

SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial.

SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Keunggulan SIG1. Data Dapat dikelola dalam Format yang jelas.

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 23

Page 24: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

2. Biaya lebih murah dari pada harus Survey ke lapangan.3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat.4. Data spasial dan Non-spasial dapat dikelola bersama.5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien.6. Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan

gambar 3 Dimensi.7. Dapat untuk perencangan secara cepat dan tepat.

Contoh SIGBerikut merupakan contoh dari SIG :

Web Gis Marketing Map Info Inteligence Tracking System (i-Ts) Google Earth Web Gis on Google Maps Web Gis Simpotenda Web Gis News and Information GPS

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 24

Page 25: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Bab 3Penutup

KesimpulanPenginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk

memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji (Lillesand and Kiefer, 1979).

Citra adalah gambaran rekaman suatu obyek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elektronik dan dipasang pada wahana.

Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber daya alam dan lingkungan

Komponen Penginderaan Jauh yaitu : sumber tenaga, atmosfer, interaksi tenaga dengan objek di permukaan bumi, sensor, sistem pengolahan data, dan dan berbagai penggunaan data.

Penginderaan jauh dapat dibedakan menjadu dua bentuk yaitu penginderaan jauh system pasif yang menggunakan energi yang berasal dari obyek. Energi dapat berupa pantulan dari sumber lain, yang dalam hal ini umumnya adalah matahari dan penginderaan jauh system aktif yang menggunakan energi yang berasal dari sensor tersebut.

Interpretasi citra merupakan suatu proses pengenalan objek yang berupa gambar (citra) untuk digunakan dalam disiplin ilmu tertentu seperti Geologi, Geografi, Ekologi, Geodesi dan disiplin ilmu lainnya.

Dalam menginterpretasikan citra dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

Deteksi ialah pengenalan objek yang mempunyai karakteristik tertentu oleh sensor.

Identifikasi ialah mencirikan objek dengan menggunakan data rujukan.

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 25

Page 26: Penginderaan Jauh Dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Analisis ialah mengumpulkan keterangan lebih lanjut secara terinci.

Karakteristik yang tergambar pada citra dan digunakan untuk mengenali objek disebut unsur interpretasi citra yang meliputi : rona/ warna, ukuran, bentuk, pola, tekstur, bayangan, situs, asosiasi, dan konvergensi bukti.

SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan tertentu.

Komponen SIG terdiri dari hardware, software, data, manusia, serta metode. Dengan kemajuan teknologi saat ini, SIG memudahkan kita untuk memperoleh berbagai informasi yang kita perlukan dalam waktu yang sangat singkat. SIG dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai fenomena alam yang terjadi, sehingga memungkinkan bagi manusia untuk berusaha mencegah ataupun menanggulangi dampak negative yang terjadi, serta mengoptimalkan lingkungan agar bermanfaat bagi masyarakat luas.

SaranBerbagai kemudahan yang kita peroleh saat ini, tentunya

dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, mari kita kembangkan teknologi yang ada agar dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas, meminimalisir dampak negative dari kegiatan industry dan bencana alam, serta memperbaiki serta berupaya untuk menanggulangi kerusakan lingkungan di sekitar kita.

Geografi XII-IPS-3 th, ajaran 2014/2015 Page 26