PENGINDERAAN JAUH

68
PENGINDERAAN JAUH Pengertian : 1. Lilesand and Keifer Ilmu, teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan obyek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.

description

PENGINDERAAN JAUH. Pengertian : 1.  Lilesand and Keifer - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGINDERAAN JAUH

Page 1: PENGINDERAAN JAUH

PENGINDERAAN JAUH

Pengertian :1. Lilesand and Keifer

Ilmu, teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data

yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan obyek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.

Page 2: PENGINDERAAN JAUH

Komponen-komponen Penginderaan Jauh

Page 4: PENGINDERAAN JAUH

1. Sumber TenagaSumber tenaga dalam proses inderaja terdiri

atas:Tenaga Alamiah, yaitu sinar matahari(sistem

pasif)Tenaga Buatan, yang berupa gelombang

mikro/pusar (sistem aktif)Fungsi tenaga adalah untuk menyinari obyek permukaan bumi dan memantulkannya pada

sensor

• Penjelasan

Page 5: PENGINDERAAN JAUH

Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda,

hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

Page 6: PENGINDERAAN JAUH

• Waktu penyinaran, jumlah energi yang diterima oleh obyek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak enegri yang diterima obyek, makin cerah warna obyek tersebut.

Page 7: PENGINDERAAN JAUH

• Bentuk permukaan bumi, permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyakmemantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas

• Keadaan Cuaca, kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat

Page 8: PENGINDERAAN JAUH
Page 9: PENGINDERAAN JAUH
Page 10: PENGINDERAAN JAUH

2. Atmosfer

• Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.

• Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi.

Page 11: PENGINDERAAN JAUH

Kondisi Cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi

Page 12: PENGINDERAAN JAUH

3. Interaksi antara tenaga dan obyek

• Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.

• Obyek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra.

• Contoh :• permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju

mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.

Page 13: PENGINDERAAN JAUH

4. Sensor dan Wahana

• a. Sensor• Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik

pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :• Sensor Fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor

ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)

• Sensor Elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetic yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.

Page 14: PENGINDERAAN JAUH

• b. Wahana• Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa

sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok :

• Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi

• Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi

• Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer bumi.

Page 15: PENGINDERAAN JAUH
Page 16: PENGINDERAAN JAUH
Page 17: PENGINDERAAN JAUH

5. Perolehan Data

• Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :• Data manual, didapatkan melalui kegiatan

interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop, stereoskop dapat digunakan untuk melihat obyek dalam bentuk tiga dimensi.

• Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

Page 18: PENGINDERAAN JAUH

Stereoskop Cermin

Page 19: PENGINDERAAN JAUH

6. Pengguna Data

• Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah :

• Bidang militer• Bidang kependudukan• Bidang pemetaan• Bidang Meteorologi dan Klimatologi

Page 20: PENGINDERAAN JAUH

INTERPRETASI CITRA

• adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali obyek pada citra, selanjutya menilai arti penting dari obyek tersebut

Page 21: PENGINDERAAN JAUH

• 1. Deteksi• Pada tahap ini dilakukan kegiatan mendeteksi obyek yang terekam pada

foto udara maupun foto satelit• 2. Identifikasi• Mengidentifikai obyek berdasarkan ciri-ciri spektral, spasial dan temporal.• 3. Pengenalan• Pengenalan obyek yang dilakukan dengan tujuan untuk

mengklasifikasikan obyek yang tampak pada citra berdasarkan pengetahuan tertentu

• 4. Analisis• Analisis bertujuan untuk mengelompokkan obyek yang mempunyai ciri-

ciri yang sama• 5. Deduksi• Merupakan kegiatan pemrosesan citra berdasarkan obyek yang terdapat

pada citra ke arah yang lebih khusus.• 6. Klasifikasi• Meliputi deskripsi dan pembatasan (deliniasi) dari obyek yang terdapat

pada citra• 7. Idealisasi• Penyajian data hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap

pakai.

Page 23: PENGINDERAAN JAUH

Rona dan Warna

• Rona ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek pada citra, sedangkan warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak.

Page 24: PENGINDERAAN JAUH

Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada citra karena sinar yang datang mengalami hamburan hingga

mengurangi pantulan sinarnya.

Page 25: PENGINDERAAN JAUH

Warna obyek yang gelap cenderung menghasilkan rona yang gelap

Obyek yang basah/lembab cenderung menghasilakn rona gelap

Page 26: PENGINDERAAN JAUH

Pantulan obyek, misalnya perairan akan menghasilkan rona yang gelap. Sedangkan perbukitan kapur akan

menhasilkan rona yang terang.

Page 27: PENGINDERAAN JAUH

Bentuk

• Merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu obyek. Kita bisa adanya objek stadion sepakbola pada suatu foto udara dari adanya bentuk persegi panjang. demikian pula kita bisa mengenali gunung api dari bentuknya yang cembung. Sekolahan berbentuk I, L, U, atau kotak.

Page 28: PENGINDERAAN JAUH

Gedung sekolah pada umumnya memiliki bentuk seperti huruf I, L, U dan persegi panjang

atau kotak.

Page 29: PENGINDERAAN JAUH

. Lapangan sepakbola yang memiliki lintasan lari berbentuk elips, sedangkan yang tidak memiliki

lintasan lari akan berbentuk persegi panjang.

Page 30: PENGINDERAAN JAUH

• 2. Tajuk pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon kerucut berbentuk kerucut dan tajuk pohohn bambu seperti buu-bulu.

• 3. Bekas Meander sungai yang terpotong dapat dikenali sebagai dataran rendah yang berbentuk tapal kuda dan kadang berisi air yang menjadi danau tapal kuda (danau oxbow).

• 5. Masjid dapat dikenali dari bentuknya yang relatif persegi atau bentuk khas pada kubahnya

Page 31: PENGINDERAAN JAUH

Ukuran

• Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, karena itu dalam memanfaatkan ukuran sebagai interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya.. Contoh: Lapangan olah raga sepakbola dicirikan oleh bentuk (segi empat) dan ukuran yang tetap, yakni sekitar (80 m - 100 m).

Page 32: PENGINDERAAN JAUH

• Lapangan olahraga selain berbentuk segi empat juga dapat dibedakan dari ukurannya. Misalnya :- Lapangan sepakbola memiliki ukuran yang luas, sekitar 100 m X 80 m- Lapangan tenis memiliki ukuran kecil, sekitar 15 m X 30 m. Ukuran bangunan untuk pemukiman memiliki ukuran yang berbeda dengan ukuran bangunan sekolah, perkantoran dan pabrik. Permukiman pendudukan memiliki ukuran yang lebih kecil dari bangunan sekolah dan perkantoran

Page 34: PENGINDERAAN JAUH

Tekstur

• Tekstur adalah frekwensi perubahan rona pada citra. Ada juga yang mengatakan bahwa tekstur adalah pengulangan pada rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual. Tekstur dinyatakan dengan: kasar, halus, dan sedang. Misalnya: Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertekstur halus

Page 35: PENGINDERAAN JAUH

• Suatu obyek dalam foto udara memiliki perbedaan tekstur dapat dilihat dari :

• 1. permukaan buminya tidak rata atau tidak• 2. keadaaan dan keberadaan obyek lain di atas

permukaan bumi misal pepohonan, perairan, permukiman dll.

• Beberapa contoh pengenalan obyek berdasarkan teksturnya adalah :

• 1. Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertektur halus.

• 2. Lahan kosong bertekstur halus, lahan tebu bertekstur sedang, kumpulan pepohonan bertekstur kasar

• 3. Permukaan air yang tenang bertekstur halus, sedikit beriak bertekstur sedang, berombak besar bertekstur kasar.

Page 37: PENGINDERAAN JAUH
Page 38: PENGINDERAAN JAUH

Pola

• Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh: Pola aliran sungai menandai struktur geologis. Pola aliran trelis menandai struktur lipatan. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan jaraknya seragam, dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya.

Page 39: PENGINDERAAN JAUH

Aliran sungai konsekuenAdalah sungai yang memeiliki arah aliran yang sesuai

dengan kemiringan batuan daerah yang dilewatinya.

Page 40: PENGINDERAAN JAUH

b. Aliran sungai radial sentrifugalAdalah pola aliran sungai dalam bentuk menjari yang arah alirannya meninggalkan titik pusat. Pola aliran sungai ini biasanya terdapat di daerah vulkan atau

puncak yang berbentuk kerucut

Page 41: PENGINDERAAN JAUH

Aliran sungai radial sentripetalAdalah pola aliran sungai dalam

bentuk menjari yang arah alirannya menuju ke titik pusat. Pola aliran

sungai ini biasanya terdapat di daerah ledokan/basin atau aliran sungai yang

masuk ke danau.

Page 42: PENGINDERAAN JAUH

• 2. PermukimanPerumahan rakyat yang disediakan khusus oleh suatu proyek baik pemerintah atau swasta memiliki pola yang teratur, biasanya memiliki jarak dan ukuran seragam. Sedangkan rumah yang di bangun oleh penduduk cenderung memiliki pola tidak beraturan, dengan bentuk dan jarak yang tidak seragam

Page 43: PENGINDERAAN JAUH
Page 44: PENGINDERAAN JAUH

• Pola tanam pada tanaman di lahan perkebunan.Kebun kelapa, kebun karet, kebun kopi, kebun kelapa sawit dapat dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola dan jarak tanamannya.

Page 45: PENGINDERAAN JAUH
Page 46: PENGINDERAAN JAUH

Bayangan

• Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Meskipun demikian, bayangan juga dapat merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa objek yang justru dengan adanya bayangan menjadi lebih jelas.

• Contoh: Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan, begitu juga cerobong asap dan menara, tampak lebih jelas dengan adanya bayangan.

Page 47: PENGINDERAAN JAUH

Jalan layang

• Jalan layang dapat dikenali dari posisinya yang lebih tinggi dari jalan lain disekitarnya sehingga pancaran sinar matahari akan menghasilkan bayangan jalan layang tersebut

Page 48: PENGINDERAAN JAUH
Page 49: PENGINDERAAN JAUH

2. JembatanJembatan dapat dikenali dari bayangannya yang

memotong sebuah sungai.

Page 50: PENGINDERAAN JAUH

Menara.

Page 51: PENGINDERAAN JAUH

Monumen Nasional (Monas) terlihat lebih jelas pada foto udara karena ada bayangannya yang tampak

Nasional (monas)

.

Page 52: PENGINDERAAN JAUH

Situs

• Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Misalnya permukiman pada umumnya memanjang pada pinggir beting pantai, tanggul alam atau sepanjang tepi jalan. Juga persawahan, banyak terdapat di daerah dataran rendah, dan sebagainya.

Page 53: PENGINDERAAN JAUH
Page 54: PENGINDERAAN JAUH
Page 55: PENGINDERAAN JAUH
Page 56: PENGINDERAAN JAUH
Page 57: PENGINDERAAN JAUH

Asosiasi

• Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya.Contoh: Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang), bandara berasosiasi dengan bandara.

• Keterkaitan suatu obyek dengan obyek lain dapat dimaksudkan sebagai berikut :

• Sebuah obyek A dapat dikenali karena adanya obyek B yang mempunyai kaitan/hubungan dengan obyek A.

• Dengan kata lain obyek B merupakan petunjuk bagi obyek A.• Obyek B dapat merupakan bagian dari obyek A, atau merupakan

ciri-ciri khusus obyek A.• Obyek B belum tentu ciri-ciri khusus obyek A, tetapi sangat

berhubungan dengan obyek A.

Page 58: PENGINDERAAN JAUH

. Lapangan Sepakbola

• Sebuah obyek dikenali sebagai lapangan sepakbola jika lapangan tersebut memiliki gawang pada dua sisi lapangannya. Jika tidak terlihat adanya gawang maka obyek tersebut belum tentu merupakan lapangan sepakbola, bisa lapangan lain. Obyek gawang dapat dikatakan sebagai ciri-ciri khas dari lapangan sepakbola.

Page 59: PENGINDERAAN JAUH
Page 60: PENGINDERAAN JAUH

2. Stasiun Kereta Api

• Sebuah bangunan dengan bentuk memanjang dikenali sebagai stasiun kereta api jika pada sekitar bangunan tersebut terdapat rel kereta api lebih dari satu jalur. Rel bukan merupakan ciri-ciri bangunan stasiun tetapi sangat berhubungan dengan keberadaan stasiun.

• Selain jumlah rel, bangunan stasiun kereta api dapat juga di asosiasikan dengan adanya gerbong-gerbong yang diparkir karena belum/tidak beroperasi.

Page 61: PENGINDERAAN JAUH
Page 62: PENGINDERAAN JAUH

3. Terminal Bis

• Sebuah obyek dikenali sebagai terminal bis jika pada lahan bagian dalam terminal tersebut berupa lahan parkir yang dipenuhi oleh bus/kendaraan angkutan umum. Lahan parkir di bagian dalam merupakan ciri-ciri terminal, sedangkan bus/angkutan umum yang sedang diparkir bukan ciri-ciri terminal tetapi keduanya sangat berkaitan dengan bangunan terminal itu sendiri.

Page 63: PENGINDERAAN JAUH
Page 64: PENGINDERAAN JAUH

4. Bandara/Lapangan Terbang

• Sebuah obyek dikenali sebagai bandara/lapangan terbang jika di sekitar landasan terdapat hanggar dan area parkir untuk pesawat.

Page 65: PENGINDERAAN JAUH
Page 66: PENGINDERAAN JAUH

. Bangunan Sekolah

• Sebuah bangunan dikenali sebagai sekolah jika di sekitar/dalam kompleks bangunan tersebut memiliki lapangan untuk kegiatan olahraga seperti lapangan basket, tenis, voli atau badminton.

Page 67: PENGINDERAAN JAUH
Page 68: PENGINDERAAN JAUH