Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

56
Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan Energi Nasional Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa

Transcript of Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Page 1: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Penghematan Energi Pada Bangunanuntuk menunjang Kebijakan Energi

Nasional

Penghematan Energi Pada Bangunanuntuk menunjang Kebijakan Energi

Nasional

Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa

Page 2: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Mengapa kita harus Hemat Energi dalam penggunaanenergi?

1. Cadangan Energi Fosil Terbatas• Dapat mengurangi penggunaan energi fosil (batu bara, minyak

bumi dan gas bumi yang saat ini dominan). Energi fosil, suatusaat akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan menghematpenggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannyasebagai cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energinasional.

2. Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup• Mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan

hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan diIndonesia dari pembakaran energi fosil yang menyebabkanpolusi gas rumah kaca dan pemanasan global, perubahan iklimdan kerusakan lingkungan hidup.

1. Cadangan Energi Fosil Terbatas• Dapat mengurangi penggunaan energi fosil (batu bara, minyak

bumi dan gas bumi yang saat ini dominan). Energi fosil, suatusaat akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan menghematpenggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannyasebagai cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energinasional.

2. Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup• Mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan

hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan diIndonesia dari pembakaran energi fosil yang menyebabkanpolusi gas rumah kaca dan pemanasan global, perubahan iklimdan kerusakan lingkungan hidup.

Page 3: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

3. Mengurangi Subsidi Pemerintah untuk Energi Fosil• Saat ini subsidi pemerintah untuk energi fosil mendekati

Rp 300 triliun untuk BBM dan Rp. 101 T untuk Listrik. Jikakita berhasil menggunakan energi secara efisien, makasubsidi pemerintah untuk energi fosil dapat dikurangi

4. Memberikan Keuntungan bagi Pengguna Energi• Efisiensi berdampak langsung pada pengurangan biaya

oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadilebih produktif dan kompetitif jika biaya pemakaianenergi dapat ditekan. Pada sektor rumah tangga,penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaianlistrik dan gas suatu rumah tangga.

3. Mengurangi Subsidi Pemerintah untuk Energi Fosil• Saat ini subsidi pemerintah untuk energi fosil mendekati

Rp 300 triliun untuk BBM dan Rp. 101 T untuk Listrik. Jikakita berhasil menggunakan energi secara efisien, makasubsidi pemerintah untuk energi fosil dapat dikurangi

4. Memberikan Keuntungan bagi Pengguna Energi• Efisiensi berdampak langsung pada pengurangan biaya

oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadilebih produktif dan kompetitif jika biaya pemakaianenergi dapat ditekan. Pada sektor rumah tangga,penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaianlistrik dan gas suatu rumah tangga.

Page 4: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Arah kebijakan utama pemerintah meliputi:• Konservasi Energi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan

dan pemanfaatan energi (Demand Side).• Diversifikasi Energi untuk meningkatkan pangsa energi baru

terbarukan dalam bauran energi nasional (Supply Side).• Definisi konservasi energi pada PP No. 70 Tahun 2009 tentang

Konservasi Energi, adalah upaya sistematis, terencana, danterpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeriserta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.

Pelaksanaan konservasi energi mencakup : Penyediaan Energi Pengusahaan Energi Pemanfaatan Energi Konservasi Sumber Daya Energi

• Konservasi Energi untuk meningkatkan efisiensi penggunaandan pemanfaatan energi (Demand Side).

• Diversifikasi Energi untuk meningkatkan pangsa energi baruterbarukan dalam bauran energi nasional (Supply Side).

• Definisi konservasi energi pada PP No. 70 Tahun 2009 tentangKonservasi Energi, adalah upaya sistematis, terencana, danterpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeriserta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.

Pelaksanaan konservasi energi mencakup : Penyediaan Energi Pengusahaan Energi Pemanfaatan Energi Konservasi Sumber Daya Energi

Page 5: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Indikator Energi• Indikator energi dapat dilihat dari elastisitas energi dan intensitas

energi.• Elastisitas energi adalah perbandingan antara laju pertumbuhan

konsumsi energi dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin kecilangka elastisitas, maka semakin efisien penggunaan energi di suatunegara. Elastisitas energi Indonesia pada tahun 2009 masih cukuptinggi yaitu 2,69. Sebagai perbandingan, menurut penelitianInternational Energy Agency pada tahun 2009, angka elastisitasThailand adalah 1,4, Singapura 1,1 dan negara-negara maju berkisardari 0,1 – 0,6.

• Intensitas energi : jumlah konsumsi energi per Produksi DomestikBruto (PDB). Indonesia pada tahun 2009 = 565 TOE (ton-oil-equivalent) per 1 juta USD. Artinya, untuk meningkatkan PDBsebesar 1 juta USD, Indonesia memerlukan energi sebanyak 565TOE. Malaysia = 439 TOE/juta USD, Rata-rata negara maju dalamOECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) = 164TOE/juta USD.

• Angka elastisitas dan intensitas energi di atas,menunjukkan bahwapemakaian energi di Indonesia masih belum efisien.

Indikator Energi• Indikator energi dapat dilihat dari elastisitas energi dan intensitas

energi.• Elastisitas energi adalah perbandingan antara laju pertumbuhan

konsumsi energi dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin kecilangka elastisitas, maka semakin efisien penggunaan energi di suatunegara. Elastisitas energi Indonesia pada tahun 2009 masih cukuptinggi yaitu 2,69. Sebagai perbandingan, menurut penelitianInternational Energy Agency pada tahun 2009, angka elastisitasThailand adalah 1,4, Singapura 1,1 dan negara-negara maju berkisardari 0,1 – 0,6.

• Intensitas energi : jumlah konsumsi energi per Produksi DomestikBruto (PDB). Indonesia pada tahun 2009 = 565 TOE (ton-oil-equivalent) per 1 juta USD. Artinya, untuk meningkatkan PDBsebesar 1 juta USD, Indonesia memerlukan energi sebanyak 565TOE. Malaysia = 439 TOE/juta USD, Rata-rata negara maju dalamOECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) = 164TOE/juta USD.

• Angka elastisitas dan intensitas energi di atas,menunjukkan bahwapemakaian energi di Indonesia masih belum efisien.

Page 6: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...
Page 7: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Inpres No 2/2008(PenghematanEnergi & Air)

PP No 70/2009(Konservasi Energi)Mencapai

elastisitasenergi < 1pada 2025

Mencapaielastisitasenergi < 1pada 2025

Instruksi ke kantor pemerintahan agar :• menghemat penggunaan energi dan air•Membuat tim khusus untuk memonitorimplementasi penghematan energi dan air

Instruksi ke kantor pemerintahan agar :• menghemat penggunaan energi dan air•Membuat tim khusus untuk memonitorimplementasi penghematan energi dan air

Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi

Penerapan labelingenergi padaperalatan

Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi

Penerapan labelingenergi padaperalatan

KebijakanTerkait Konservasi Energi

Rencana Induk konservasienergi nasional (RIKEN) 2005

PeraturanPresiden No5/2006 (Kebijakan EnergiNasional)

UU No 30/2007(Energi)

Inpres No 2/2008(PenghematanEnergi & Air)

Mengurangi intensitasenergi sekurangnya 1 %per tahun hingga 2025

Mengurangi intensitasenergi sekurangnya 1 %per tahun hingga 2025

Mencapaielastisitasenergi < 1pada 2025

Mencapaielastisitasenergi < 1pada 2025

• Pemerintah, produsen,dan konsumen memilikitanggung jawab dalamimplementasi konservasienergi.

• Pemerintah akanmemberikan insentif &disinsentif dalamimplementasi konservasienergi

• Pemerintah, produsen,dan konsumen memilikitanggung jawab dalamimplementasi konservasienergi.

• Pemerintah akanmemberikan insentif &disinsentif dalamimplementasi konservasienergi

Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi

Penerapan labelingenergi padaperalatan

Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi

Penerapan labelingenergi padaperalatan

Page 8: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peraturan perundang-undangan yang terkaitdengan aktivitas penghematan energi

Undang -Undang

• UU No. 8 tahun 1999 (PerlindunganKonsumen)

• UU No. 30 tahun 2007 (Energi)• UU No. 30 tahun 2009

(Ketenagalistrikan)

• PP No. 102 Tahun 2000 (StandardisasiNasional)

• PP No. 3 Tahun 2005 (Penyediaan danPemanfaatan Tenaga Listrik)

• PP No.70 Tahun 2009 (Konservasi Energi)

PeraturanPemerintah

Page 9: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

ENERGY STANDARD & LABEL (ES&L)

SNISafety

SNIPerformance

Label HematEnergi

SNISafety

SNIPerformance

Label HematEnergi

Page 10: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

• untuk produk pemanfaat listrik• Melindungi konsumen• Diatur oleh Kementerian Perindustrian

Cont’d

Untuk peralatan rumah tangga dansejenisnya

Informasi mengenai konsumsi energi Diatur oleh Kementerian Energi danSumber Daya Mineral

Page 11: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peraturan Menteri ESDM

Peraturan Menteri SNI Terkait Keterangan

PerMen ESDM No. 0038 Tahun 2005 SNI 04-6292.1-2003Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik untukrumah tangga dan sejenisnya Bagian 1:Persyaratan Umum

PerMen ESDM No.11 Tahun 2007 SNI 04-6292.2.80-2006Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya-KeselamatanBagian 2.80: Persyaratan khususuntuk Kipas Angin

SNI 04-6959.1-2003 Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 1:Persyaratan umum dan keselamatan

SNI 04-6959.2.3-2003Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 2-3:Persyaratan khusus ballas elektronik disuplaia.b. untuk lampu fluoresen

PerMen ESDM No.06 Tahun 2011 SNI IEC 60969:2009Pembubuhan Label Tanda Hemat EnergiUntuk Lampu Swabalast

PerMen ESDM No.15 Tahun 2009

Peraturan Menteri SNI Terkait Keterangan

PerMen ESDM No. 0038 Tahun 2005 SNI 04-6292.1-2003Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik untukrumah tangga dan sejenisnya Bagian 1:Persyaratan Umum

PerMen ESDM No.11 Tahun 2007 SNI 04-6292.2.80-2006Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya-KeselamatanBagian 2.80: Persyaratan khususuntuk Kipas Angin

SNI 04-6959.1-2003 Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 1:Persyaratan umum dan keselamatan

SNI 04-6959.2.3-2003Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 2-3:Persyaratan khusus ballas elektronik disuplaia.b. untuk lampu fluoresen

PerMen ESDM No.06 Tahun 2011 SNI IEC 60969:2009Pembubuhan Label Tanda Hemat EnergiUntuk Lampu Swabalast

PerMen ESDM No.15 Tahun 2009

Page 12: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Menteri Perdagangan & Menteri Perindustrian Kepmen No.14/M-DAG/PER/3/2007 tentang

standarisasi jasa bidang perdagangan danpengawasan SNI terhadap barang dan jasa yangdiperdagangkan Kepmen No.19/M-DAG/PER/5/2009 tentang

Pendaftaran petunjuk penggunaan (Manual) dankartu jaminan/garansi purna jual dalam bahasaIndonesia bagi produk telematika dan elektronika Kepmen No.62/M-DAG/PER/12/2009 diubah

menjadi Kepmen No.22/M-DAG/PER/5/2010tentang Kewajiban pencantuman Label pada Barang Kepmen 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar

Nasional Indonesia Bidang Industri

Kepmen No.14/M-DAG/PER/3/2007 tentangstandarisasi jasa bidang perdagangan danpengawasan SNI terhadap barang dan jasa yangdiperdagangkan Kepmen No.19/M-DAG/PER/5/2009 tentang

Pendaftaran petunjuk penggunaan (Manual) dankartu jaminan/garansi purna jual dalam bahasaIndonesia bagi produk telematika dan elektronika Kepmen No.62/M-DAG/PER/12/2009 diubah

menjadi Kepmen No.22/M-DAG/PER/5/2010tentang Kewajiban pencantuman Label pada Barang Kepmen 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar

Nasional Indonesia Bidang Industri

Page 13: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

TAHAPAN INSENTIF-DISINSENTIF DALAM PROGRAM ESL

Page 14: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

PROGRAM LABELISASI PENENTUAN SPESIFIKASIPRODUK YG MENDAPAT INSENTIF DAN DISINSENTIF

Page 15: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Manajemen Energi

Page 16: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

47%

55%

57%

57%

65%

25%

27%

22%

16%

15%

22%

4%

5%

14%

3%

6%

14%

16%

13%

17%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Office building

Government office

Shopping mall

Hospital

Hotel

Air-conditioner Lighting + Outlet Elevator Others

Konsumsi listrik Bangunan Komersial

16

47%

55%

57%

57%

65%

25%

27%

22%

16%

15%

22%

4%

5%

14%

3%

6%

14%

16%

13%

17%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Office building

Government office

Shopping mall

Hospital

Hotel

Air-conditioner Lighting + Outlet Elevator Others

Kebanyakan konsumsi energi berasal darisistem tata udara dan pencahayaan.

JICA Study (2008)

Page 17: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...
Page 18: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Pendekatan Manajemen Energi

Page 19: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Manajemen Energi yang terintegrasi

Page 20: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Tingkatan Program Manajemen Energi

• Management Demand Side• Pemeliharaan Peralatan / perawatan / prosedur

pengoperasian peralatan yang baik• Modifikasi Peralatan untuk mengurangi rugi-rugi

sehingga meningkatkan efisiensi.• Penggantian peralatan / penambahan system

• Management Demand Side• Pemeliharaan Peralatan / perawatan / prosedur

pengoperasian peralatan yang baik• Modifikasi Peralatan untuk mengurangi rugi-rugi

sehingga meningkatkan efisiensi.• Penggantian peralatan / penambahan system

Page 21: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Konsumsi Energi Spesifik (KES)KES merupakan perbandingan antara besar konsumsi energi listrik

dengan jumlah produk yang dihasilkanPola/Trend pemakaian energi dapat diketahui dengan

membandingkan KES perbulan, sehingga dapat dianalisis apabilaterjadi perubahan KES, yang selanjutnya dapat diupayakanpenghematan energi.

• Perhitungan KES dapat dilakukan secara umum, yaitumembandingkan total konsumsi energi listrik dengan totalproduksi yang dihasilkan pada suatu Industri.

• Atau KES dapat dihitung lebih spesifik yaitu KES per peralatan,yaitu membandingkan total konsumsi energi suatu peralatandengan produk yang dihasilkan oleh peralatan tersebut. Data KESini lebih akurat dalam memonitoring performance suatuperalatan tersebut. akan tetapi lebih sulit dan membutuhkanbiaya tinggi apabila ingin dilakukan.

• Perhitungan KES dapat dilakukan secara umum, yaitumembandingkan total konsumsi energi listrik dengan totalproduksi yang dihasilkan pada suatu Industri.

• Atau KES dapat dihitung lebih spesifik yaitu KES per peralatan,yaitu membandingkan total konsumsi energi suatu peralatandengan produk yang dihasilkan oleh peralatan tersebut. Data KESini lebih akurat dalam memonitoring performance suatuperalatan tersebut. akan tetapi lebih sulit dan membutuhkanbiaya tinggi apabila ingin dilakukan.

Page 22: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Kemungkinan Penghematan

Page 23: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...
Page 24: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

OBJEK PENGHEMATAN

Page 25: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

AUDIT Energi Listrik Pd Sistem Penerangan• Pendataan jumlah, jenis, spesifikasi dan konsumsi energi Penerangan

listrik pada Bangunan• Ukur tingkat iluminasi dari setiap ruangan bandingkan dengan tingkat

kebutuhan untuk masing masing ruangan tersebut

R. AHU 85 100 di bawah standarR. Panel kontrol 60 150 di bawah standarR. Tidur Asrama 105 100 di atas standarDapur 165 150 di atas standarKantin 90-322 100 di atas standarR. Tamu Hostel 97 100 di bawah standarToilet 68 200 di bawah standarMedical record 200 200 standarResepsionis 326 150 di atas standarKoridor 175 50 di atas standarR. ICU & CVC 128 200 di bawah standarR. Rapat 264 200 di atas standarR. Tunggu 262-700 100 di atas standarR. Kerja 241 200 di atas standarR. Periksa 266 200 di atas standarR. Dokter 312 250 di bawah standarR. Pasien 294 200 di atas standar

Tingkat pencahayaan (Lux)Terukur Dianjurkan KeteranganNama Ruangan

R. AHU 85 100 di bawah standarR. Panel kontrol 60 150 di bawah standarR. Tidur Asrama 105 100 di atas standarDapur 165 150 di atas standarKantin 90-322 100 di atas standarR. Tamu Hostel 97 100 di bawah standarToilet 68 200 di bawah standarMedical record 200 200 standarResepsionis 326 150 di atas standarKoridor 175 50 di atas standarR. ICU & CVC 128 200 di bawah standarR. Rapat 264 200 di atas standarR. Tunggu 262-700 100 di atas standarR. Kerja 241 200 di atas standarR. Periksa 266 200 di atas standarR. Dokter 312 250 di bawah standarR. Pasien 294 200 di atas standar

Tingkat pencahayaan (Lux)Terukur Dianjurkan KeteranganNama Ruangan

Page 26: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...
Page 27: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peluang penghematan Energi pada Motor Penggerak

Page 28: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peluang efisiensi pada Motor Penggerak

Page 29: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Prosentasi losses pada motor penggerak

Page 30: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peluang 1 : Korektif suply listrik

•Pelihara level tegangan sedekat mungkin dng nameplatemaksimum deviasi 5%, pada teg.kurang 5%, maka rugitembaga naik sebesar 10%

•Minimalkan ketidakseimbangan fasa dng tolerasni 1%(Deviasi 3,5% 1 faa dari rata-rata fasanya menaikkantemperatur motor hingga 14% dan berkurangnya unjukkerja motor)

•Pelihara faktor daya yang tinggi utk mengurangi rugisistem distribusi

•Avoid excessive harmonit content

•Gunakan kabel dengan ukuran lebih untuk mengurangirugi tembaga (menggunakan ukuran kabel lebih besarpayback periodnya +/- 1 tahun)

•Pelihara level tegangan sedekat mungkin dng nameplatemaksimum deviasi 5%, pada teg.kurang 5%, maka rugitembaga naik sebesar 10%

•Minimalkan ketidakseimbangan fasa dng tolerasni 1%(Deviasi 3,5% 1 faa dari rata-rata fasanya menaikkantemperatur motor hingga 14% dan berkurangnya unjukkerja motor)

Page 31: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peluang ke 2 :Improve EfisiensiMotor

•Lilit ulang motor induksi

•Atur temperatur drive motor

•Gunakan sistem pengaturan on/off,menggunakan timer, PLC dan lainlain untukmotor jika diperlukan (sedrhana tapi seringkaliefektif utk kondisi-kondisi tertentu)

•Pasang pengatur kecepatan jika bebanbervariasi, (penggantian damper, katuppengatur, atau peralatan yg tidak efisien)

•Sesuaikan ukuran motor dengan kebutuhanbeban Seringkali motor bekerja hanyamelayani 65% dari beban penuh(Hampir 50%motor bekerja lebih rendah dari 65% beban)

Peluang ke 3:Penyesuaiansistem yglebih baik

•Gunakan sistem pengaturan on/off,menggunakan timer, PLC dan lainlain untukmotor jika diperlukan (sedrhana tapi seringkaliefektif utk kondisi-kondisi tertentu)

•Pasang pengatur kecepatan jika bebanbervariasi, (penggantian damper, katuppengatur, atau peralatan yg tidak efisien)

•Sesuaikan ukuran motor dengan kebutuhanbeban Seringkali motor bekerja hanyamelayani 65% dari beban penuh(Hampir 50%motor bekerja lebih rendah dari 65% beban)

Page 32: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peluang ke 4: AturBeban dan OptimisasiProses

•Ubah atau konfigurasi ulangproses atau gunakan sesuaikebutuhan sehingga input powerlebih rendah. Perhatikan ukuranducting dan pipa. Dapatkahproses di improve? Apakahproses ini membutuhkan banyakenergi

•Turunkan ukuran pompa, kipas,kompresor atau beban lainnya

•Pasang susbsistem mekanikalyang lebih efisien. Apakahkopling, gerabox, fan, ataupompa efisien?

•Ubah atau konfigurasi ulangproses atau gunakan sesuaikebutuhan sehingga input powerlebih rendah. Perhatikan ukuranducting dan pipa. Dapatkahproses di improve? Apakahproses ini membutuhkan banyakenergi

•Turunkan ukuran pompa, kipas,kompresor atau beban lainnya

•Pasang susbsistem mekanikalyang lebih efisien. Apakahkopling, gerabox, fan, ataupompa efisien?

Page 33: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...
Page 34: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...
Page 35: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Rugi-rugi Karena Harmonik

‘Sinusoidal’ tegangansuplai

Beban non-liniear

Semua beban non-linear menciptakan harmonik

Harmonik = gelombang terdistorsi – bagian 50Hz/60Hz dalam gelombang

Page 36: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Dari mana harmonik berasal?

• Power electronics, converters, drives...

– Rectifiers– Inverters– ...

• Uninterruptible power supplies (UPS)• Sistem Lampu Fluorescent

© UNIVERSITAS INDONESIADecember 11, 2014 | Slide 36

• Power electronics, converters, drives...

– Rectifiers– Inverters– ...

• Uninterruptible power supplies (UPS)• Sistem Lampu Fluorescent

Page 37: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Gelombang segi tiga Penyearah

Page 38: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Flat top Voltage Notched Voltage

Page 39: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

1. Dua Faktor Daya

•• PerpindahanPerpindahan / Displacement Power/ Displacement Power FaktorFaktor

– Sama dengan perpindahan sudut antara fundamental tegangan danfundamental arus

– Sama dengan kW / kVA hanya untuk sinusoidal V, I•• Total PowerTotal Power FaktorFaktor

– Ukuran dari kW / kVA– Termasuk efek harmonik– Kapasitor yang benar hanya perpindahan PF.

Total PF < DPF

Masalah yang dihasilkan harmonik

•• PerpindahanPerpindahan / Displacement Power/ Displacement Power FaktorFaktor

– Sama dengan perpindahan sudut antara fundamental tegangan danfundamental arus

– Sama dengan kW / kVA hanya untuk sinusoidal V, I•• Total PowerTotal Power FaktorFaktor

– Ukuran dari kW / kVA– Termasuk efek harmonik– Kapasitor yang benar hanya perpindahan PF.

Total PF < DPF

Page 40: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peak 100% 133% 168% 204%

RMS 100% 105% 108% 110%

0% 33% 39% 44%

2. Total harmonik Distorsi

3. Gangguan di pemutus sirkuit3. Meningkatkan Termal RMSMeningkatkan Magnitude Puncak

4. Sekering putus

Page 41: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

• Pemanasan yang berlebih pada perangkat pemanas

Distorsi Peningkatan RMS

Rugi-rugi # R . I2RMS = R . I1

2 + R . Ih2

5. Rugi-rugi

6. Kabel Daya- Kabel yang termasuk dalam sistem resonansi dapat

terkena tegangan stres dan korona, yang dapatmengakibatkan kerusan isolasi

- Penyebab kabel derating, arus nonsinusoidal dalamkonduktor menyebabkan pemanasan tambahan,

menguatkan rugi-rugi I2 Rac.

6. Kabel Daya- Kabel yang termasuk dalam sistem resonansi dapat

terkena tegangan stres dan korona, yang dapatmengakibatkan kerusan isolasi

- Penyebab kabel derating, arus nonsinusoidal dalamkonduktor menyebabkan pemanasan tambahan,

menguatkan rugi-rugi I2 Rac.

Page 42: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

7. Motor dan Generator- Peningkatan pemanasan akibat rugi-rugi inti dantembaga pada frekuensi harmonik- Berdenyut dan mengurangi torsi (penolakan startingatau peningkatan slip)

© UNIVERSITAS INDONESIADecember 11, 2014 | Slide 42

8. Pemanasan Transformer- Tranformer memberikan rata-rata tegangan dan aruspenuh (hanya) dengan sinusoidal, tegangan seimbang danarus THD kurang dari 5 %

Page 43: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Pengukur Harmonik

© UNIVERSITAS INDONESIADecember 11, 2014 | Slide 43

Page 44: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

CONTOH PELUANG PENGHEMATANENERGI

Page 45: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Matriks Manajemen EnergiTINGKAT KEBIJAKAN DAN SISTEM ORGANISASI SISTEM KOMUNIKASI PENGAWASAN DAN

PELAPORAN KESADARAN INVESTASI

4

Komitmen perusahaan ataukorporat terhadap Sistem

Manajemen Energi mencakup :Kebijakan, Sistem kerja dan

rencana Kerja.

Organisasipenanggungjawab

penggunaan energi sudahterintegrasi dalam struktur

manajemen.

Manajer energi beserta stafsudah menggunakan sistemkomunikasi terpadu dalampengaturan penggunaan

energi

Menentukan target,mengawasi konsumsi energi,

menangani permasalahandan mengevaluasi

penggunaan energi dalamhubungannya dengan

produksi

Sosialisasi pentingnyakonservasi dan efisiensienergi kepada seluruh

karyawan dan pihak yangberkepentingan

Perusahaan dalammelakukan investasi,sudah beriorentasi

efisiensi energi

3

Sudah ada kebijakanmanajemen energi, tetapibelum nformal konservasi

energi dan belum adakomitmen dari PimpinanPersahaan atau Korporat

Manajer energi yangaccountable pada komiteenergi yang diketuai oleh

anggota dari salahseorang manajemen

puncak

Tim pelaksana mengaturkomunikasi untuk pengaturandan pengawasan konsumsi

energi

Laporan pengawasan danpencapaian belum seluruhnya

berdasarkan pengukuran,tanpa ada feed back dari

pengguna

Program pelatihan untukstaf, peningkatankesadaran dan

kampanye reguler

Kriteria pay back untuksemua investasi. Kajian

singkat untukmembangun baru danpeluang peningkatanefisiensi penggunaan

energi.

Sudah ada kebijakan energiinformal yang dibuat olehkepala devisi, atau kepala

departemen, akan tetapi belummenjadi kebijakan Perusahaan

Manajer energi sudahada, namun dukungandan penugasan belum

jelas.

Ada komunikasi denganpengguna energi utama,dikoordinir oleh seorang

manajer

Laporan monitoring dansasaran untuk masing-masingindividu berdasar pada sub-metering/ monitoring tetapi

penghematan tidak dilaporkanpada pengguna secara efektif

Sudah ada alokasi danauntuk manajemen energi,

serta beberapa stafdiikutkan dalam pelatihan

Investasi menggunakankriteria short term pay

back criteria2

Sudah ada kebijakan energiinformal yang dibuat olehkepala devisi, atau kepala

departemen, akan tetapi belummenjadi kebijakan Perusahaan

Manajer energi sudahada, namun dukungandan penugasan belum

jelas.

Ada komunikasi denganpengguna energi utama,dikoordinir oleh seorang

manajer

Laporan monitoring dansasaran untuk masing-masingindividu berdasar pada sub-metering/ monitoring tetapi

penghematan tidak dilaporkanpada pengguna secara efektif

Sudah ada alokasi danauntuk manajemen energi,

serta beberapa stafdiikutkan dalam pelatihan

Investasi menggunakankriteria short term pay

back criteria

1

Ada ketertarikan tentangmanajemen energi, tetapi

belum dibuat suatu kebijakantertulis, karena dianggap

sesuatu yang tidak terlalumenentukan.

Manajer energi dilakukanoleh seseorang bersifat

paruh waktu denganpengaruh dan otoritas

terbatas

Komunikasi antara penggunaenergi dengan jajaran

pimpinan hanya melaluiinvoice penggunaan dan

biaya energi

Laporan biaya berdasar padadata tagihan. Engineer

mengkompilasi laporan untukpenggunaan internal

berkaitan dengan departementeknis

Ada komunikasi informaldan tidak sistimatis untukmeningkatkan kesadaran

tentang efisiensi dankonservasi energi

Hanya langkah berbiayarendah atau tanpa biaya

dalam dalam usahakonservasi energi yang

dilakukan

0 Tidak ada sama sekalikebijakan manajemen,

Tidak ada manajer energiatau formal organisasi

yang bertanggung jawabterhadap penggunaan

energi

Tak ada komunikasi antarapimpinan dengan pengguna

energi

Tidak ada sistem informasi.Tidak ada akuntansi konsumsi

bahan bakar dan energi

Tidak ada sosialisasitentang efisiensi dan

konservasi energi

Tidak ada investasi padapeningkatan efisiensi

energi

Page 46: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Rekomendasi Non TeknisNo. Rekomendasi non-teknis Tujuan / Manfaat

1. Pembentukan Komite Energi

melaksanakan usaha konservasi energi secara lebih serius mengelola penggunaan energi baik energi listrik maupun energi termal memberi masukan kepada pihak manajemen mengenai program-program

penghematan yang mungkin dilakukan di lingkungan perusahaan

2. Kampanye ”Hemat Energi” melaluihimbauan, pengumuman atau aturan

mensosialisasikan budaya ”Hemat Energi” mengefisienkan biaya energi

Terus menugaskan staf dan karyawanuntuk mengikuti pelatihan di bidangkonservasi energi

membekali staf dan karyawan dengan wawasan, pengetahuan dan teknikmelakukan usaha konservasi energi sesuai bidang tugasnya masing-masing.Pelatihan dapat diperoleh dari berbagai institusi yang berkaitan dengankonservasi energi.

3.Terus menugaskan staf dan karyawanuntuk mengikuti pelatihan di bidangkonservasi energi

membekali staf dan karyawan dengan wawasan, pengetahuan dan teknikmelakukan usaha konservasi energi sesuai bidang tugasnya masing-masing.Pelatihan dapat diperoleh dari berbagai institusi yang berkaitan dengankonservasi energi.

4.Pemeliharaan yang baik, pada semuaperalatan yang akan mempengaruhifungsi dan keandalan dapur agar tetapterjaga

Kontinuitas dan keandalan dapur agar tetap terjaga Down time dapur yang tidak terjadwal dapat dihindari Perbaikan tap to tap time

5. Pengadaan peralatan keselamatan danpengukuran listrik

Untuk memonitor penggunaan/ konsumsi energi listrik Untuk menjaga keselamatan pegawai dalam bekerja

Page 47: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Peluang Penghematan Energi

• Perbaikan Temperatur Motor PM-0201A• Perbaikan Faktor Daya pada Incoming 11 kV

dari 0,78 menjadi 0,85• Perbaikan Faktor Daya pada Motor

PM0301A dari 0,3 menjadi 0,85• Penyesuaian Sistem Pencahayaan dan Tata

Udara• Optimasi Sistem Suplai dan Demand Daya

Listrik

• Perbaikan Temperatur Motor PM-0201A• Perbaikan Faktor Daya pada Incoming 11 kV

dari 0,78 menjadi 0,85• Perbaikan Faktor Daya pada Motor

PM0301A dari 0,3 menjadi 0,85• Penyesuaian Sistem Pencahayaan dan Tata

Udara• Optimasi Sistem Suplai dan Demand Daya

Listrik

Page 48: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Ringkasan Rekomendasi Teknis

No Peluang Implementasi Konservasi EnergiPenghematan Energi

(kWh/bulan)

TotalPenghematn(Rp/bulan)

1 Perbaikan Temperatur Lilitan Motor PM-0201A 20.160 24.321.830

2 Penambahan Kapasitor Bank pada Incoming 11 kV 14.853 17.919.2532 Penambahan Kapasitor Bank pada Incoming 11 kV 14.853 17.919.253

3 Penambahan Kapasitor Bank pada Motor PM 0301A 5.155 6.219.198

4 Penggantian Trafo 7500 kVA menjadi 2500 kVA 297.540 358.964.158

5 Penggantian Trafo 7500 kVA menjadi 4000 kVA 123.984 149.579.257

TOTAL PENGHEMATAN PERBULAN (1+2+3+4) 407.424.440

TOTAL PENGHEMATAN PERBULAN (1+2+3+5) 198.039.539

Page 49: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

INSTALASI PENGOLAHAN AIR 1

Qtotal = QP1 + QP2 + QP3 + QP4 + QP5 + Qstasiun kebayoran

Page 50: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI LISTRIK

KeteranganNon MV-

VSDMV-VSD (kW) Saving (%)

( kW ) Manual PLC Manual PLC

Total konsumsi energli listrik / hari 16,704.88 7,269.61 7,969.51 56% 52%

Rata-rata konsumsi listrik @ 2400 LPS 889.66 489.93 516.54 45% 42%

Rata-rata konsumsi listrik @ 1800 LPS 777.05 285.93 302.22 63% 61%

Rata-rata konsumsi listrik @ 1700 LPS 702.45 240.70 295.00 66% 58%

Rata-rata konsumsi listrik @ 1100 LPS 477.37 214.48 228.05 55% 52%Rata-rata konsumsi listrik @ 1100 LPS 477.37 214.48 228.05 55% 52%

0.00200.00400.00600.00800.00

1000.00

kWh

Time

Perbandingan pemakaian energi listrik

Non-MV-VSD

MV-VSD (manual)

MV-VSD (PLC)

Page 51: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

PERBANDINGAN KONSUMSI DAN BIAYA ENERGI LISTRIK

Time Non MV-VSD MV-VSD ( manual operation ) MV-VSD ( PLC operation )kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5) kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5) kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5)

8:00 998.37 801,693.06 489.93 393,415.92 516.54 414,780.649:00 995.88 799,693.71 285.93 229,605.26 302.22 242,685.70

10:00 712.10 571,815.87 285.93 229,605.26 302.22 242,685.7011:00 711.92 571,669.57 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7012:00 705.36 566,402.97 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7013:00 695.03 558,112.96 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7014:00 697.71 560,258.61 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7015:00 698.07 560,551.20 285.93 229,605.26 302.22 242,685.7016:00 702.14 563,818.44 285.93 229,605.26 302.22 242,685.7017:00 701.90 563,623.38 489.93 393,415.92 516.54 414,780.6418:00 975.30 1,174,743.66 489.93 590,123.89 516.54 622,170.9619:00 975.23 1,174,670.52 240.70 289,927.87 295.00 355,330.0520:00 693.88 835,779.65 240.70 289,927.87 295.00 355,330.0521:00 690.36 831,537.11 214.48 258,338.62 228.05 274,689.1622:00 442.41 532,877.19 214.48 258,338.62 228.05 274,689.1622:00 442.41 532,877.19 214.48 258,338.62 228.05 274,689.1623:00 442.59 355,397.75 214.48 172,225.75 228.05 183,126.110:00 442.71 355,495.28 214.48 172,225.75 228.05 183,126.111:00 442.10 355,007.63 214.48 172,225.75 228.05 183,126.112:00 440.70 353,886.04 214.48 172,225.75 228.05 183,126.113:00 440.70 353,886.04 214.48 172,225.75 228.05 183,126.114:00 438.03 351,740.39 240.70 193,285.25 295.00 236,886.705:00 687.44 552,017.36 489.93 393,415.92 516.54 414,780.646:00 983.31 789,599.39 489.93 393,415.92 516.54 414,780.647:00 991.63 796,280.17 489.93 393,415.92 516.54 414,780.64

Total 16,704.88 10,380,949.85 4,549,608.12 7,269.61 4,713,055.63 1,686,656.87 7,969.51 5,144,710.03 1,882,209.39

Total cost/day (Rp) 14,930,557.97 6,399,712.50 7,026,919.43

Total cost/month (Rp) 447,916,739.12 191,991,375.08 210,807,582.81

saving 255,925,364.05 237,109,156.3257% 53%

Page 52: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI

Item Pekerjaan Biaya

Pekerjaan Sipil Rp. 572.000.000,-

Pekerjaan Electrical Rp. 3.576.100.000,-

Jumlah Investasi Rp. 4.148.100.000,-

NILAI INVESTASI MV-VSD STASIUN POMPA JAKARTA, IPA I

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI

Metode ParameterMode

KeteranganManual PLC

PP PP < 5 tahun 1.35 tahun 1.46 tahun Layak

NPV NPV harus bernilai positif Rp. 8,277,234,797.30 Rp.7,363,696,267.96 Layak

IRR IRR > 7.5 % 24.50% 22.50% Layak

PI PI > 1 2 1.78 Layak

Page 53: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Hasil Pengukuran IluminasiWaktu Lokasi

Iluminasi (lux) KondisiCuaca Keterangan

Meja Kerja 1 Titik Lampu 2 Titik Lampu 4 Titik Lampu Tepi10.45 R.Rapat 620 690 612 734 400 cerah tirai terbuka

10.48 LK3 650 760 820 280 cerah tirai terbuka

10.51 Poliklinik 210 240 290 194 cerah tirai terbuka

10.54 Kom. Sekuriti 210 390 340 90 cerah tirai terbuka

10.57 ISO. Integritas 150 124 66 cerah tirai terbuka

11 R. Keuangan 144 188 276 106 cerah tirai terbuka

11.03 R. Kasir 400 376 432 100 cerah tirai terbuka

11.06 Patra Niaga 1000 560 660 140 cerah tirai terbuka

11.09 R. Penjualan 160 190 200 126 cerah tirai terbuka

Gedung Kantor

11.12 Komlek 210 660 510 320 cerah tirai terbuka

11.15 QQ 520 250 480 560 106 cerah tirai terbuka

11.18 SDM 273 280 338 380 120 cerah tirai tetutup

11.21 ADM P3 400 410 420 200 cerah tirai terbuka

11.24 TAS 733 1200 600 480 cerah tirai terbuka

11.27 P. Teknik 960 800 350 cerah tirai terbuka

11.3 Sekretaris 690 770 590 230 cerah tirai terbuka

11.33 Per.Adm. Teknik 560 680 950 152 cerah tirai terbuka

11.36 Per.Adm. Teknik-Pengawas 580 670 930 148 cerah tirai terbuka

11.39 TTU 850 1060 840 990 550 cerah tirai terbuka

11.42 Pengawas Utama 766 570 440 586 304 cerah tirai terbuka

Page 54: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Hasil Pengukuran PencahayaanRuangan Standar Iluminasi (SNI) Iluminasi (LUX) Keterangan

Ruang rapat 300 620 Di atas standarLK3 350 650 Di atas standarPoliklinik 350 210 Di bawah standarKom. Sekuriti 350 210 Di bawah standarISO Integritas 350 150 Di bawah standarR. Keuangan 350 144 Di bawah standarR. Kasir 350 400 Di atas standarPatra Niaga 350 1000 Di atas standarR. Penjualan 350 160 Di bawah standarKomlek 350 210 Di bawah standarKomlek 350 210 Di bawah standarQQ 350 520 Di atas standarSDM 350 273 Di bawah standarADM P3 350 400 Di atas standarTAS 350 733 Di atas standarP. Teknik 350 960 Di atas standarSekretaris 350 690 Di atas standarPer.Adm.Teknik 350 560 Di atas standarPer.Adm.Teknik-Pengawas 350 580 Di atas standar

OH (Operational Head) 350 850 Di atas standar

Pws. Utama PPP 350 766 Di atas standar

Page 55: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...

Hasil Pengukuran Temperatur dan Tata UdaraRuangan Temperatur

(°C)

RH %

R.Rapat 28.3 60.3

LK3 26.2 56.8

Poliklinik 24.3 55.7

Kom. Sekuriti 27 63.6

ISO. Integritas 25.8 64.6

Ruangan Temperatur

(°C)

RH %

QQ 27.8 73.2

SDM 27.4 61.4

ADM P3 28.3 65.7

TAS 28.8 63.3

P. Teknik 28.3 62.5ISO. Integritas 25.8 64.6

R. Keuangan 25 60.3

R. Kasir 25.2 60.7

Patra Niaga 24.5 58.9

R. Penjualan 22.5 60.4

Komlek 25.4 69.4

P. Teknik 28.3 62.5

Sekretaris 28.9 66.4

Per.Adm. Teknik 28.2 64

Per.Adm. Teknik-

Pengawas

27.3 63.3

TTU 27.7 62.1

Pengawas Utama 27.4 61.4

Ket Tabel: Ruangan sesuai standar SNI03-6390-2000

Page 56: Penghematan Energi Pada Bangunan untuk menunjang Kebijakan ...