PENGGUNAAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH PADA...
Transcript of PENGGUNAAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH PADA...
i
PENGGUNAAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH
PADA NASABAH BANK SYARIAH MANDIRI
BANGKALAN MADURA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Desi Noer Komala
11160530000037
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
ii
PENGGUNAAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH
PADA NASABAH BANK SYARIAH MANDIRI
BANGKALAN MADURA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Desi Noer Komala
11160530000037
Di Bawah Bimbingan:
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan jiblakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 05 Juni 2020
Desi Noer Komala
v
ABSTRAK
Desi Noer Komala, 11160530000037, Penggunaan Pembiayaan Gadai
Emas Syariah Pada Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura.
Dosen pembimbing Khaeron Sirin, MA.
Produk gadai emas bank syariah mandiri Bangkalan merupakan
produk pembiayaan yang cukup di minati oleh para nasabah BSM Bangkalan.
Itu karena minat gadai masyarakat selaras dengan kegemaran mereka dalam
mengoleksi emas sehingga wajar saja jika mayoritas mereka lebih memilih
pembiayaan gadai emas dibandingkan pembiayaan lain sejenisnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi nasabah terhadap
penggunaan gadai emas syariah di BSM Bangkalan, dan kepuasaan nasabah
terhadap penggunaan gadai emas syariah di BSM Bangkalan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan
mengumpulkan beberapa data yang dilakukan melalui wawancara, buku dan
internet. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis secara sistematis,
sehingga menghasilkan suatu penelitian ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Motivasi nasabah menggadaikan emas di Bank Syariah Mandiri sangat
bervariasi hal ini dikarenakan kebutuhan setiap nasabah berbeda-beda
tergantung dari segi mana nasabah membutuhkan pembiayaan. Beberapa
nasabah memutuskan menggunakan pembiayaan gadai emas syariah ini tujuan
utamanya adalah kebutuhan ekonomi namun kebutuhan ekonomi nasabah ada
yang bersifat konsumtif ada pula yang sifatnya produktif. Semua tujuan
pembiayaan tersebut yang nantinya akan digunakan nasabah untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai kepuasan. Berbicara tentang kepuasan ada beberapa
faktor yang akan mempengaruhi kepuasan nasabah. Faktor-faktor tersebut
diantaranya: dari segi produk, harga, pelayanan ataupun lokasi perusahaan.
Keempat faktor itu yang nantinya akan menjadikan nasabah merasa puas
dengan penggunaan gadai emas syariah BSM Bangkalan.
Kata Kunci : Penggunaan, Pembiayaan Gadai Emas Syariah, Nasabah
Gadai BSM Bangkalan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan proposal skripsi dengan judul Penggunaan Pembiayaan Gadai
Emas Syariah Pada Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya
sampai akhir zaman.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan guna
memperoleh gelar sarjana Strata Satu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah, Konsentrasi Manajemen Lembaga
Keuangan Syariah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatu Bapak Drs.
Sugiharto, MA, Ketua Jurusan Menejemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dan dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan
banyak sekali bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak,
sehingga dalam kesempatan ini penulis juga bermaksud mengucapkan rasa
terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany B Lubis, MA, Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Suparto M.Ed, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Dr. Siti Napsiyah,
MSW., Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Sihabuddin Noor,
MA., Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Bapak Drs. Cecep
Sastrawijaya, MA, MM., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
vii
3. Bapak Drs. Sugiharto, MA, Ketua Jurusan Manajemen Dakwah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Bapak Amirudin, Msi, Sekretaris Jurusan
Menejemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Muhamad Zen, MA, Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan serta kemudahan dalam menyetujui
proposal penulis untuk diajukan kepada fakultas.
5. Bapak Khaeron Sirin, MA, Selaku pembimbing Skripsi penulis yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus dan sabar kepada penulis
sejak awal hingga proses penyelesaian Skripsi penulis.
6. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas
transfer ilmu yang telah diberikan selama studi di kampus UIN Syarif
Hidayatullah tercinta. Semoga dengan ketulusan dan keikhlasan hati,
menjadi amal jariyah Bapak dan Ibu yang terus mengalir sampai akhirat nanti.
7. Bapak Chrisna Ariwijaya, Selaku Kepala Kantor Cabang Bank Syariah
Mandiri Bangkalan yang telah mengizinkan untuk dapat melaksanakan
penelitian di tempat beliau.
8. Seluruh staf dan karyawan yang sudah membatu penulis dalam
memberikan informasi dan data terkait penelitian ini.
9. Ibunda tercinta Rusmawati, saudara sulung penulis Anisatul Mukaromah
dan suami Ali Maksum serta keluarga besar penulis yang selalu
menyelipkan nama ananda dalam setiap doanya, dukungan serta ketulusan
cinta dan kasih sayang yang tak terhingga. Tanpa doa dan dorongan dari
beliau ananda tidak mudah melakukan proses studi di UIN Syarif
Hidayatullah tercinta.
10. Saudara Malik, Selaku tunangan sekaligus teman istimewa yang selalu
setia menemani penulis berjuang dalam segala hal selama menempuh
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
11. Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Dakwah angkatan 2016,
terkhusus sembilan wanita sholehah MLKS ceria, Syntia Wardah,
Mursida, Siti Robi’ah, Siti Fatimah, Ika Alfiyah, Nidyatul Qonita,
Chalimatus Sa’diyah, Nurul Hanifah dan Maryani Oktalina. Tentunya juga
sahabat-sahabat penulis lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
12. Kepada sahabat jarak jauh penulis, Nafidatul Hasanah, Darul Hikmah,
S.Pdi, Asmiati, Aidal Jinani Farba, Miftahul Alimah dan Nur Azizah yang
selalu mendukung dan menyelipkan setiap doa dan harapan baiknya
kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
13. Kepada teman-teman kontrakan Juwita (Nailatul Izzah, Ika Yulistiana,
Andika Lutfiyah, Kutsiatun Hasanah, Anis Fitria) sudah menjadi keluarga
dan tempat pulang penulis sepanjang hari-hari penulis menempuh
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
14. Kepada teman-teman Ikatan Keluarga Besar Al-Amien (IKBAL) Jakarta
mereka adalah keluarga kedua penulis yang senantiasa mengisi hari-hari
penulis dengan kehangatan kekeluargaan.
15. Dan kepada seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak.
Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Jakarta, 13 Syawwal 1441 H
05 Juni 2020 M
Desi Noer Komala
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................................7
C. Perumusan Masalah ...................................................................................8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................8
E. Review Studi Terdahulu .............................................................................9
F. Metodologi Penelitian ..............................................................................12
G. Sistematika Penulisan ..............................................................................14
BAB II KONSEP GADAI EMAS SYARIAH ...........................................16
A. Uses and Gratification Theory .................................................................16
1. Pengertian Uses and Gratification Theory ..........................................16
2. Gratification Sought and Gratification Obtained ...............................17
a. Motif (Gratification Sought) .........................................................18
b. Kepuasan (Gratification Obtained) ...............................................24
B. Pembiayaan ...............................................................................................30
1. Pengertian Pembiayaan .......................................................................30
2. Jenis-Jenis Pembiayaan .......................................................................32
3. Tujuan Pembiayaan ............................................................................34
C. Gadai Emas Syariah ..................................................................................35
x
1. Pengertian Gadai Syariah ....................................................................35
2. Prinsip Gadai Syariah ..........................................................................39
BAB III GADAI EMAS BSM DAN MASYARAKAT BANGKALAN ..43
A. Profil BSM Bangkalan .............................................................................43
1. Sejarah, Visi Misi, dan Struktur Organisasi.......................................43
2. Produk Gadai Emas BSM Bangkalan ................................................49
3. Syarat dan Ketentuan Produk Pembiayaan Gadai Emas....................51
4. Manfaat dan Kemudahan Pembiayaan Gadai Emas ..........................51
B. Profil Bangkalan, Madura ........................................................................52
1. Sejarah dan Letak Geografis Bangkalan ............................................52
2. Sosial Ekonomi ..................................................................................54
3. Fungsi Emas Bagi Wanita Madura ....................................................56
BAB IV PENGGUNAAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH DI
KALANGAN MASYARAKAT BANGKALAN MADURA ....................60
A. Masyarakat Bangkalan dan Pembiayaan Gadai Emas .............................60
B. Pembiayaan Gadai Emas Syariah BSM Bangkalan .................................64
C. Motif Penggunaan Gadai Emas Syariah Pada Nasabah ...........................71
D. Kepuasan Nasabah dalam Penggunaan Gadai Emas Syariah ..................86
BAB V PENUTUP........................................................................................99
A. Kesimpulan ..............................................................................................99
B. Saran ......................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................101
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BSM KCP Bangkalan ................................49
Gambar 4.1 Penjual daging di pasar Tona’an yang menggunakan perhiasan
emas ketika berjualan .....................................................................................61
Gambar 4.2 Acara kondangan wanita Madura di Kec. Geger Kab. Bangkalan
........................................................................................................................62
Gambar 4.3 Bayi Madura yang menggunakan perhiasan emas sejak kecil ...63
Gambar 4.4 Kondisi Pegadaian Burneh di awal tahun 2020 .........................63
Gambar 4.5 Gedung Bank Syariah Mandiri Bangkalan ................................75
Gambar 4.6 Brosur Gadai Bank Syariah Mandiri Bangkalan........................78
Gambar 4.7 Ruang Gadai Bank Syariah Mandiri Bangkalan ........................79
Gambar 4.8 Suasana Aktifitas Gadai Bank Syariah Mandiri Bangkalan ......81
Gambar 4.9 Suasana Toko Emas Pecinan ketika awal tahun 2020 ...............84
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perkembangan Asset Skim Piutang Ijarah BSM ...........................70
Tabel 4.2 Perkembangan Asset Skim Pinjaman Qardh Bank Syariah
Mandiri ...........................................................................................................70
Tabel 4.3 Tabel Pembiayaan Retail Bangking Pawning (PWG) ...................71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Transkip Wawancara
Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 5 Kartu Tanda Mahasiswa
Lampiran 6 Kartu Rencana Studi
Lampiran 7 Sertifikat Praktikum
Lampiran 8 Sertifikat TOEFL
Lampiran 9 Sertifikat TOAFL
Lampiran 10 Sertifikat Opak/PBAK
Lampiran 11 Sertifikat BTQ
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktifitas manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari pembiayaan,
baik itu yang bersifat pribadi, kelompok, organisasi atau kepentingan
umum. Hal itu terjadi karena semakin banyaknya kebutuhan manusia
setiap harinya dan hal itu terjadi seiring dengan perkembangan kebutuhan
ekonomi yang semakin meningkat, selain perkembangan ekonomi
manusia juga dihadapkan oleh perkembangan globalisasi.1 Peristiwa ini
yang kemudian menyebabkan manusia kesulitan untuk memilah-milih
pembiayaan hidupnya, yang bersifat produktif ataupun konsumtif.
Bagi beberapa orang pernah mengalami kesulitan finansial yang
mendesak. Seperti pengobatan, pendidikan, pembelian dan lain-lain.
Dalam mengatasi kesulitan tersebut tidak menutup kemungkinan
seseorang meminjam kepada pihak lain, apakah pada perorangan atau
pegadaian, dengan syarat harus disertai dengan jaminan.
Dalam mengatasi masalah kesulitan tersebut, bisa saja seseorang
dalam keadaan terdesak mereka tidak akan berfikir panjang dan
memutusakan untuk mencari pinjaman ke rentenir, namun beberapa orang
masih mempertimbangkan karena bunga dari rentenir tersebut dua kali
bahkan lima kali lipat dibandingkan lembaga resmi pinjaman seperti
pegadaian, pembiayaan atau perbankan.2
1Siti Zuariyah, “Globalisasi Ekonomi dan Perkembangan Ekonomi Global”
https://www.slideshare.net/mobile/Erizua/globalisasi-ekonomi-dan-perkembangan-ekonomi-
global diakses pada 2 April 2020 2Kabrina Rian Ferdiani, “5 Alasan Sebaiknya Menghindari Pinjaman Dana Dari
Rentenir” https://www.modalrakyat.id/blog/5-alasan-sebaiknya-menghindari-pinjaman-
dana-dari-rentenir diakses pada 2 April 2020
2
Untuk beberapa orang walaupun mereka dalam kondisi yang sulit
mereka masih sukar untuk menjual barangnya, maka dari itu pegadaian
yang sering kali menjadi alternatif mereka untuk mendapatkan
pembiayaan, terlebih gadai emas. Tidak dapat dipungkiri segmentasi pasar
gadai emas saat ini bukan hanya menduduki masyarakat menengah ke
bawah yang mendapatkan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya (konsumtif) karena beberapa orang justru menggadaikan emasnya
dalam jumlah besar dalam rangka keperluan modal usahanya atau
pengembangan usahanya.3
Maka dari itu gadai syariah hadir melindungi masyarakat yang sedang
membutuhkan uang agar tidak jatuh ketangan rentenir yang bunganya
relatif tinggi. Bank Syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga
memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan. Syariah adalah segala
sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan al-Qur’an dan hadis, sehingga
gadai syariah adalah menahan salah satu harta milik nasabah sebagai
barang jaminan atau marhun atas hutang atau pinjaman atau marhun bih
yang diterimanya.4
لجا ىلا ديوھی نم اماعط ىرتشا ملسو ھیلع هللا ىلص بينلا نا اھنع هللا يضر ةشئاع نع
حدید نم اعرد ھنھور
“Aisyah r.a berkata bahwa Rasullah membeli makanan dari seorang
Yahudi dan menjaminkan kepadanya baju besi”. (HR Bukhari)
Bank sebagai lembaga intermediasi dalam pengelolaan dana,
mempunyai posisi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Satu dekade terakhir merupakan masa lahirnya bank-bank syariah. Produk
dan jasa perbankan syariah mampu bersaing dengan produk dan jasa bank
3Nurul Lathiifah. teller BSM Bangkalan Madura. Interview Pribadi. Bangkalan, 30
Agustus 2019. 4Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press), 2006), h. 38.
3
konvensional.5 Kebutuhan masyarakat Indonesia yang dulunya hanya
dipenuhi oleh perbankan konvesional kini dapat dipenuhi oleh perbankan
syariah. Salah satu produk perbankan syariah di Indonesia yang tidak
ditemukan di bank konvensional adalah gadai emas. Sebelumnya layanan
gadai dapat ditemukan hanya di Perum Pegadaian, dengan motto
“Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah”, pegadaian memberikan
layanan Gadai bukan hanya dalam bentuk emas saja sebagai barang
jaminan, akan tetapi barang berharga lainnya misalnya kendaraan
bermotor, handphone, dan barang elektronik lainnya dapat dijadikan
sebagai agunan dan masih eksis di tengah masyarakat sampai saat ini.
Berbeda dengan Bank Syariah Mandiri yang gadainya fokus pada
pelayanan gadai emas saja.6
Bank Syariah Mandiri tentunya menjadi salah satu kompetitor di dunia
perbankan7 yang hadir dengan salah satu produknya gadai emas syariah
untuk melayani masyarakat yang membutuhkan modal dengan sistem
gadai. Bank Syariah Mandiri hadir dengan sistem gadai syariah, yaitu
menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan
berdasarkan hukum gadai syariah. Gadai emas memberikan kemaslahatan
sesuai dengan yang diharapkan masyarakat yang terhindar dari praktik-
praktik riba, maisir maupun garar (ketidaktransparan) yang berakibat
terjadi ketidak adilan dan kezaliman pada nasabah.
Bank Syariah Mandiri adalah salah satu bank syariah terbesar di
Indonesia.8 Saat ini di Bank Syariah Mandiri, gadai emas merupakan
5OJK “Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017-2019”
https://www.ojk.go.id/Pengembangan-Keuangan-Syariah-Indonesia-2017-2019.aspx diakses
pada 2 April 2020 6Majalah Internal BSM, ETHIC; Jakarta, Edisi 12 Spesial Milad/ November 2015. 7https://www.mandirisyariah.co.id/assets/pdf/sustainability-report/SR-BSM-
2015.pdf diakses pada 27 April 2020 8https://www.syariahbank.com/profil-dan-produk-bank-mandiri-syariah diakses
pada 27 April 2020
4
produk pembiayaan andalan, yang ikut menyokong produk-produk
pembeiayaan. Hal ini ditunjukkan dalam peningkatan jumlah nasabah,
outstanding dan pendapatan fee base gadai emas mengalami peningkatan
yang sangat pesat dalam beberapa tahun ini. Bank Syariah Mandiri Cabang
Bangkalan pada khususnya, jumlah outstanding tahun terakhir meningkat
dari jumlah outstanding tahun sebelumnya, jumlah outstanding meningkat
otomatis pendapatan fee base juga mengalami peningkatan. Dengan
demikian, peningkatan jumlah outstanding dan pendapatan fee
basedincome di Bank Syariah Mandiri Cabang Bangkalan tentu
dipengaruhi dari beberapa faktor, selain komunikasi bisnis dalam hal ini
pengenalan produk gadai emas syariah Bank Syariah Mandiri kepada
masyarakat atau nasabah dan calon nasabah dalam bentuk promosi,
motivasi nasabah sebagai konsumen atau pengguna produk gadai emas
syariah juga mempengaruhi peningkatan jumlah outstanding dan
pendapatan fee based income tersebut. Seiring dengan peningkatan jumlah
outstanding pembiayaan gadai emas di Bank Syariah Mandiri9, penulis
ingin meneliti apa motivasi nasabah menggadaikan emasnya di Bank
Syariah Mandiri dan apakah pembiayaan gadai emas tersebut memenuhi
kebutuhan nasabah dan memberikan kepuasan terhadap pemenuhan
kebutuhan keuangan nasabah.
Motivasi nasabah terhadap produk gadai emas sangatlah bervariasi
tergantung paradigma masing-masing nasabah.10 Ada yang memilih gadai
emas syariah karena mereka mendapatkan informasi melalui media sosial,
karyawan, maupun kesadaran nasabah tentang gadai emas yang
penerapan, mekanisme dan prosedur sangat mudah dibandingkan melalui
9Majalah Internal BSM, ETHIC; Jakarta, Edisi 12 Spesial Milad/ November 2015. 10Masmadia, A. S., Jurnal; Makna Perhiasan Emas Bagi Kalangan Wanita Madura di
Kota Surabaya, (Universitas Airlangga: 2018), h. 2
5
pembiayaan lainya. Selain itu mungkin dari kultur yang telah ada di
lingkungan sekitar. Bank Syariah Mandiri Bangkalan letaknya tepat di
salah satu kabupaten di pulau Madura. Berdasarkan beberapa sumber dan
pengamatan penulis masyarakat Madura khusunya kaum wanita gemar
menginvestasikan hartanya dalam wujud emas baik itu berupa emas
batangan maupun perhiasan. Jadi dari fenomena tersebut minat gadai emas
di Bangkalan relatif banyak karena mereka berfikir emas adalah bentuk
investasi yang selalu menguntungkan selain bisa digunakan untuk bersolek
juga bisa digadaikan untuk menambah modal usahanya.
Dalam kegiatan sehari-hari, uang selalu dibutuhkan untuk membeli
atau membayar berbagai keperluan.11 Fenomena yang terjadi, kebutuhan
yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang tersedia.
Mengingat hal tersebut, mau tidak mau manusia harus mengurangi
kebutuhannya untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak
penting, namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus
dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber
dana yang ada.
Oleh karena itu, hadirnya gadai syariah sebagai sebuah lembaga formal
yang berbentuk kounterlayanan gadai emas dari Bank Syariah Mandiri
Cabang Bangkalan bertugas menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat
yang membutuhkan berdasarkan hukum gadai syariah. Gadai syariah
memberikan kemaslahatan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat
yang terhindar dari praktik-praktik riba, maupun garar
(ketidaktransparan) yang berakibat terjadi ketidakadilan dan kezaliman
pada nasabah.
11Liputan 6.com “8 Fungsi Uang Dalam Perekonomian Sebagai Alat Tukar
Kehidupan Sehari-hari” https://m.liputan6.com/bisnis/read/3877143/8-fungsi-uang-dalam-
perekonomian-sebagai-alat-tukar-kehidupan-sehari-hari diakses pada 27 April 2020
6
Mengatasi kesulitan mendapatkan uang tanpa kehilangan barang
(pegadaian) dimana dapat ditebus setelah nasabah melunasi pinjamannya.
Selain itu, gadai syariah melindungi masyarakat yang sedang
membutuhkan uang tidak jatuh ketangan rentenir yang bunganya relatif
tinggi12.
Meminjam uang di gadai syariah bukan saja karena prosedurnya yang
mudah dan cepat, tetapi biaya yang dibebankan lebih ringan dibandingkan
dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai
dengan salah satu tujuan dari gadai emas Bank Syariah Mandiri dalam
memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan motto “Murah, cepat
dan Aman”.13
Pengertian gadai emas syariah adalah penggadaian atau penyerahan
hak penguasa secara fisik atas harta/barang berharga (berupa emas) dari
nasabah (al-rahin) kepada bank (al-murtahin) untuk dikelola dengan
prinsip al-rahnu yaitu sebagai jaminan (al-marhun) atas pinjaman/ utang
(al-marhun bih) yang diberikan kepada nasabah/peminjam tersebut.
Sedangkan menurut Bank Syariah Mandiri, gadai emas adalah penyaluran
dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip alrahnu dengan emas
sebagai jaminan atas pembiayaan yang diberikan. Emas yang dijadikan
sebagai jaminan atas utang tersebut disimpan atau dalam penguasaan dan
pemeliharaan bank, dan atas pemeliharaan tersebut dikenakan biaya sewa
atau disebut dengan biaya ujrah. Pada saat jatuh tempo, pihak nasabah
wajib untuk melunasi utangnya, jika ia tidak dapat melunasinya maka
barang gadaian tersebut akan dijual. Hasil penjualan bersih tersebut
nantinya akan digunakan untuk melunasi utang dan biaya pemeliharaan
12Kabrina Rian Ferdiani, “5 Alasan…, https://www.modalrakyat.id 13Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Revisi VIII, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008), h. 264.
7
yang terutang. Apabila terdapat selisih lebih antara hasil penjualan bersih
dengan jumlah terutang, maka selisih tersebut akan diserahkan kepada
nasabah. Namun jika terjadi kekurangan maka kekurangan tersebut wajib
ditanggung oleh pihak yang berutang.14 Meminjam uang dengan sistem
gadai emas syariah bukan saja karena prosedurnya yang mudah dan cepat,
tetapi biaya yang dibebankan lebih ringan. Gadai syariah memiliki
kelebihan atau ciri-ciri tertentu yaitu; 1). Terdapat barang-barang berharga
yang digadaikan dalam hal ini adalah emas, 2). Nilai jumlah pinjaman
tergantung nilai barang yang digadaikan, 3). Barang yang digadaikan
dapat ditebus kembali, sedangkan yang lain dikarenakan prosedur yang
mudah, biaya beban ringan, angsuran yang ringan, serta waktu yang
diperlukan untuk memperoleh pinjaman relatif cepat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengangkat permasalahan ini dalam sebuah skripsi dengan judul
“Penggunaan Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada Nasabah Bank
Syariah Mandiri Bangkalan Tahun 2018”
B. Pembatasan Masalah
Mengingat wilayah yang dibahas cukup luas dan untuk menghindari
tumpang tindih dengan masalah lain di luar penelitian, maka penulis
membatasi wilayah yang menjadi objek pembahasan pada penelitian ini,
yaitu mengenai penggunaan pembiayaan gadai emas syariah kepada
nasabah dengan menggunakan teori uses and gratification theory.
14Bank Mandiri Syariah, “Memperkuat Daya Saing Bank Syariah Mandiri” h. 67-68
https://www.syariahmandiri.co.id., diakses pada 16 November 2019
8
C. Perumusan Masalah
Adapun rumusan yang diambil dari pembatasan masalah yang menjadi
materi dalam penelitian ini adalah:
1. Apa motivasi nasabah menggadaikan emasnya di BSM Bangkalan?
2. Apakah penggunaan gadai emas tersebut memberikan kepuasan
terhadap nasabah BSM Bangkalan?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui motivasi nasabah menggadaikan emasnya di
BSM Bangkalan
b. Untuk mengetahui penggunaan gadai emas tersebut memberikan
kepuasan terhadap nasabah BSM Bangkalan atau tidak
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1. Menambah khasanah keilmuan peneliti tentang pengetahuan
penggunaan pembiayaan gadai emas syariah
2. Memberikan pemahaman bagi pihak akademisi untuk
melakukan kajian lebih mendalam tentang Penggunaan
Pembiayaan Gadai Emas Syariah pada Nasabah Bank Syariah
Mandiri Bangkalan.
b. Manfaat Praktis
1. Hasil dari laporan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
masukan dan saran yang bermanfaat, sebagai bahan
pertimbangan dalam penggunaan pembiayaan gadai emas
syariah.
9
c. Manfaat Rekomendasi
1. Hasil dari laporan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
rekomendasi tentang gadai emas syariah BSM Bangkalan yang
murah ujrohnya, mudah prosesnya, dan cepat pencairannya.
E. Review Studi Terdahulu
Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber,
kepustakaan, penulis meliput bahwa apa yang merupakan masalah pokok
penelitian tampaknya sangat penting dan prospektif, karena pembahasan
tentang Penggunaan Pembiayaan Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah
sangatlah berguna khususnya masyarakat menengah kebawah mengetahui
bahwa di Perbankan Syariah terdapat produk Gadai Emas Syariah yang
dapat membantu mereka dalam memperoleh modal guna meningkatkan
kinerja usaha mereka ataupun membantu pembiayaan kehidupan sehari-
hari mereka. Adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah:
1. Atep Misbahudin, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 “Strategi Pemasan Produk
Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al- Ma’soem dalam
meningkatkan pendapatan Bank”. Penelitian ini menggunakan
metode destriktif analisi yaitu mendeskripsikan sesuatu pada satuan
analisis secara utuh sebagai satuan yang integrasi dalam sekripsi ini
menghasilkan bahwasanya BPRS Al-Ma’soem menerapkan strategi
segmenting, targeting dan positioning dengan mengembangkan
marketing mix, produk perbankan syariah yang ditawarkan oleh BPRS
ini dengan menggunakan akad ijarah. Dimana pihak Bank akan
menaksir suatu barang jaminan berupa emas dengan harga yang standar
dan berlaku dipasaran dengan nilai taksiran itu bank bisa memberikan
10
pembiayaan sebesar 80% dari nilai taksiran agunan.15
2. Jandri Panjaitan, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015
“Mekanisme Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada Bank DKI
Syariah Cabang Fatmawati”. metode yang digunakan oleh penulis
adalah kualitatif dengan desain penelitannya destriktif. Analisis yaitu
kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menguraikan dan
menjelaskan mekanisme pembiayaan gadai emas syariah yang ada
pada Bank DKI Syariah Cabang Fatmawati apakah telah sesuai dengan
prinsip kelayakan nasabah yang boleh mendapatkan pembiayaan gadai,
prinsip tersebut ialah 5C.16
3. Sarina Alwi, Pasca Sarjana, Universitas Islam Negeri Alaudin
Makassar, 2017 “Motivasi Nasabah Terhadap Pembiayaan Gadai
Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bone”. Metode yang
digunakan oleh penulis adalah pendekatan kuantitatif dengan desain
penelitannya destriktif kuantitatif. Penulis menguraikan dan
menjelaskan berbagai permasalahan gadai emas syariah khususnya
motiv nasabah dalam menggadaikan emasnya di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bone dengan menggunakan teori motivasi. Di mana
penulis menjelaskan bahwa motivasi menurut Amstrong itu ada dua,
yaitu: motivasi buatan dan motivasi hakiki. Motivasi buatan
maksudnya ialah keputusan yang berasal dari dari luar diri sedangkan
motivasi hakiki ialah motivasi yang berasal dari diri sendiri karena
15Atep Misbahudin, Strategi Pemasan Produk Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM
Al- Ma’soem dalam meningkatkan pendapatan Bank, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2008), h. 16 16Jandri Panjaitan, Mekanisme Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada Bank DKI
Syariah Cabang Fatmawati, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h. 22
11
beberapa kondisi yang mendesak.17
Pada penelitian ini penulis mencoba membahas tentang
penggunaan pembiayaan gadai emas syariah pada nasabah dengan
menggunakan teori penggunaan dan kepuasan (uses and gratification
theory), melalui teori tersebut penulis dapat menganalisis fenomena
yang terjadi terhadap nasabah BSM Bangkalan. Apakah yang
mendorong nasabah menggadaikan emasnya, apa karena faktor
kebutuhan mendesak (kebutuhan konsumtif) atau hal lain seperti modal
usaha (kebutuhan produktif).
Dengan adanya penelitian ini juga dapat menambah strategi bisnis
khususnya kepada Bank Syariah Mandiri Bangkalan melalui informasi
yang penulis dapatkan dari beberapa informan nasabah gadai mengenai
sebab atau motivasi mereka menggadaikan emasnya di BSM
Bangkalan. Dengan mengetahui hal tersebut maka diharapkan BSM
Bangkalan bisa mencari momentum yang tepat saat mempromosikan
gadai emas syariahnya dan segmentasi pasar yang cocok di lingkungan
yang mana.
17Sarina Alwi, Motivasi Nasabah Terhadap Pembiayaan Gadai Emas Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Bone, Tesis, (Makassar: UIN Alaudin, 2017), h. 59
12
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya
tidak perlu merumuskan hipotesis.18
Dalam pengertian ini penelitian deskriptif hanya menggunakan
data dasar semata, tidak perlu mencari atau menerangkan saling
berhubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan
makna dan implikasi. Pendapat lainnya mengatakan bahwa metode
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah
berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari
gejala tertentu.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Produk Pegadaian Emas Syariah
Bank Syariah Mandiri Bangkalan yang berada di Jl. Moh. Kholil No.
52, Demangan Timur, Demangan, Kec. Bangkalan, Kab. Bangkalan,
Jawa Timur, 69115 Telepon: 0313093163.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini diharuskan menggunakan data, maka dalam
penyusunan skripsi ini, penulis mengelompokkan data sesuai dengan
karakteristiknya, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data asli yang diperoleh langsung oleh
peneliti dari hasil wawancara yang didapat langsung dari obyek
penelitian. Dimana data yang diperoleh hasilnya aktual dan dapat
dipertanggung jawabkan. Dengan teknik pengumpulan data
18Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” , (PT. Rineka Cipta:
1993, Cet.9 Ed. Revisi 11), h. 208
13
melalui hasil wawancara mengenai Penggunaan Gadai Emas
Syariah BSM Bangkalan kepada Nasabah gadai BSM Bangkalan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
kesusastraan, seperti buku-buku serta sumber lainnya yang
berkaitaan dengan materi penulisan skripsi ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan
dengan menggunakan beberapa teknik tertentu :
a. Dokumentasi yaitu data-data dan profil BSM Bangkalan Penelitian
Kepustakaan.
b. Observasi (Pengamatan)
Mendapatkan data dari obyek penelitian dengan cara mendatangi
langsung ke obyek penelitian guna melihat secara dekat faktor
pendorong penggunaan gadai emas syariah pada nasabah BSM
Bangkalan.
c. Wawancara (Interview)
Selama observasi dilakukan, penulis juga melakukan wawancara
kepada beberapa nasabah gadai emas bank syariah mandiri
Bangkalan.
5. Teknik Pengolahan Data
Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan dikembangkan
oleh penulis dengan metode deskriptif yaitu metode yang
menggambarkan secara jelas tentang topik penelitian yang diteliti.
6. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan skripsi pada buku “Pedoman Akademik Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh
14
Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2017.
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini dibahas mengenai: Latar Belakang
Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metodologi Penelitian, Sistematika
Penulisan.
Bab II Teori dan Konsep Pembiayaan Gadai Emas Syariah. Pada bab
ini penulis menuliskan Pertama Uses and Gratification Theory, yang
membahas tentang: Pengertian Uses and Gratification Theory,
Gratification Sought and Gratification Obtained. Kedua Pembiayaan,
yang membahas tentang: Pengertian Pembiayaan, Jenis-Jenis Pembiayaan,
dan Tujuan Pembiayaan. Ketiga Gadai Emas Syariah, yang membahas
tentang: Pengertian Gadai Syariah, dan Prinsip-Prinsip Gadai Syariah.
Bab III Gadai Emas BSM dan Masyarakat Bangkalan. Pada bab ini
penulis menuliskan Pertama Profil BSM Bangkalan, yang membahas
tentang: Sejarah, Visi Misi, dan Struktur Organisasi, Produk Gadai Emas
BSM Bangkalan, Syarat dan Ketentuan Produk Pembiayaan Gadai Emas,
Manfaat dan Kemudahan Pembiayaan Gadai Emas, Persyaratan
Pembiayaan Gadai Emas. Kedua Profil Bangkalan, yang membahas
tentang: Sejarah dan Letak Geografis Bangkalan, Sosial Ekonomi, Fungsi
Emas Bagi Wanita Madura.
Bab IV Penggunaan Pembiayaan Gadai Emas Syariah di Kalangan
Masyarakat Bangkalan Madura. Pada bab ini dibahas mengenai:
Masyarakat Bangkalan dan Pembiayaan Gadai Emas, Pembiayaan Gadai
Emas Syariah BSM Bangkalan, Motif Penggunaan Gadai Emas Syariah
15
Pada Nasabah, dan Kepuasan Nasabah dalam Penggunaan Gadai Emas
Syariah
Bab V Penutup. ini merupakan bagian terakhir penulisan yang akan
menunjukkan pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan ini.
Bagian ini menunjukkan jawaban ringkas dari permasalahan yang dibahas
pada bagian permasalahan di atas yang berisi kesimpulan dan saran.
16
BAB II
TEORI DAN KONSEP PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH
B. Uses and Gratification Theory
1. Pengertian Uses and Gratification Theory
Pada tahun 1974 Hebert Blumer dan Elihu Katz dalam bukunya
yang berjudul The Use Of Mass Communications: Current
Perspectives on Gratification Reseach adalah orang yang pertama kali
memperkenalkan Uses and Gratification Theory. Menurut teori
tersebut dikatakan bahwa media sangat kreatif dan powerfull,
sedangkan sasaran pasif, sehingga media akan mudah mengenai atau
menembus sasaran (nasabah).19
Menurut Ani dalam skripsinya menjelaskan pendapat Morrisan
bahwa pada teori penggunaan dan kepuasan fokus kepada konsumen
yang bertindak sebagai nasabah, bukan terhadap pesan yang
disampaikan. Karena teori ini menilai bahwa konsumen menggunakan
media tertentu pasti memiliki tujuan oleh sebab itu mereka tentu akan
memilih media apa yang cocok untuk digunakan dalam memenuhi
kebutuhan mereka.20
Ani juga menjelaskan pendapat Katz, Blumler dan Gurevitch
bahwa teori penggunaan dan kepuasan tersebut terdiri dari lima asumsi
dasar, sebagai berikut:
a. Ketika menggunakan media pembiayaan gadai emas syariah,
nasabah fokus pada tujuannya
19Nadia Pratama Kusuma Wardani, Motif dan Kepuasan Penonton Program
Ramadan Di Televisi Nasional, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h. 16 20Ani Ziadatus Syarifah, Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Pada
Tayangan Drama Korea, Skripsi, (Surakarta: IAIN Surakarta, 2017), h. 33
17
b. Kepuasan dalam penggunaan pembiayaan gadai emas syariah
ditentukan oleh nasabah
c. Ada banyak saingan pembiayaan gadai emas syariah dalam
mencapai kepuasan
d. Munculnya ketertarikan nasabah terhadap motif dan penggunaan
pembiayaan gadai emas syariah
e. Nasabah memberikan penilaian terhadap pembiayaan gadai emas
syariah 21
Dari penjelasan di atas, peneliti berpendapat bahwa nasabah akan
menggunakan media sesuai dengan tujuannya dan hal tersebut
tentunya yang dapat memenuhi kebutuhannya. Karena mereka dapat
memilah milih informasi atau media apa yang sesuai dengan
pencapaian tujuannya tersebut.
2. Gratification Sought and Gratification Obtained
Berdasarkan riset uses and gratification peneliti berpendapat
bahwa motif nasabah dalam menggunakan media sangat berpengaruh
untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan individu. Dalam penelitian
ini peneliti ingin mengetahui apa motif dan kepuasan nasabah dalam
penggunaan media pembiayaan gadai emas syariah tersebut.22
Menurut jurnal ilmu komunikasi, mengutip pendapat Mowen dan
Minor yang mendefinisikan bahwa kepuasan konsumen (Consumer
Satisfaction) itu dapat terlihat dari sikap keseluruhan konsumen
tersebut setelah menerima barang/jasa yang digunakan. Dan cara
21Ani Ziadatus Syarifah, Hubungan Antara Motif dan Kepuasan..., h. 33-34 22Rachmat Kyiantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006), h. 207
18
mengukur kepuasan konsumen tersebut yaitu dengan mengetahui
gratification sought dan gratification obtained.23
a. Motif (Gratification Sought)
Motivasi dalam Bahasa Inggris disebut motivation berasal dari
bahasa latin yaitu movere yang artinya adalah dorongan atau
menggerakkan. Motivasi menjadi penting karena melalui motivasi
tersebut seseorang akan tergerak untuk melakukan sesuatu, dengan
adanya motivasi seseorang juga dapat menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia.24
Karena adanya motivasi manusia akan lebih mudah mencapai
tujuannya secara maksimal. Berikut pengertian motivasi menurut
para ahli25:
1. American Encyclopedia
Motivasi adalah kecenderungan sifat pada diri seseorang
dalam melakukan tindakan dan merupakan faktor biologis dan
emosional yang berasal dari tingkah laku manusia.
2. Merle J. Moskowits
Motivasi sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan
pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran mengenai
tingkah laku.
3. Erwin B. Flippo
23Pupung Arifin, Persaingan tujuh Portal Berita Online Indonesia Berdasarkan
Analisis Uses And Gratifications. Jurnal. (Depok: Universitas Indonesia, 2013) Volume 10.
No. 2, h.200 24Ifaa Lian, “Teori Motivasi dan Perilaku Konsumen” http://digilib.uinsby.ac.id
diakses pada 29 Februari 2020 25Nugroho J. Setiadi, Edisi Revisi Perilaku Konsumen. (Jakarta: Prenada Media
Group, 2010), h. 25-26
19
Motivasi adalah keahlian seseorang dalam bekerja untuk
mencapai tujuannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi itu adalah hal yang
mendasari seseorang dalam bertindak, bergerak dan berperilaku
menurut tujuan yang hendak dicapai dalam memenuhi kebutuhan
maupun kepuasan.
Setiap individu pasti memiliki motif yang berbeda-beda dalam
menentukan media yang tepat untuk mendapatkan informasi yang
sesuai dengan kebutuhannya.26 Motif yang dimaksud pada
penelitian ini adalah gratification Sought (GS), maksudnya adalah
motif yang mendorong seseorang menggunakan media. Dalam
penelitian ini, kategori motif penggunaan pembiayaan gadai emas
syariah pada nasabah BSM Bangkalan Madura melalui media
pembiayaan gadai emas syariah yang digunakan nasabah. Berikut
indikator motif menurut Dennis McQuail dalam bukunya teori
komunikasi massa (suatu pengantar) yang dituangkan dalam
skripsi Heru Angga Setiawan27 sebagai berikut:
1. Mencari informasi tentang kondisi dan peristiwa yang berlaku
di lingkungan terdekat masyarakat dan dunia
2. Mencari bimbingan dengan hal yang berkaitan dengan masalah
praktis dan semua hal yang ada hubungannya dengan
penentuan pilihan
3. Memuaskan rasa ingin tau dan minat umum
4. Belajar, pendidikan diri sendiri
5. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan
26Ani Ziadatus Syarifah, Hubungan Antara Motif dan Kepuasan..., h. 33-34 27Heru Angga Setiawan. Motif dan Kepuasan Mahasiswa Dalam Mengakses Akun
Instagram Dompet Dhuafa. Skripsi. (Yogyakarta: UIN Kalijaga, 2018), h. 15
20
Dari kelima indikator di atas maka dapat disimpulkan bahwa
informasi akan sesuatu itu menjadi penting apalagi yang
menyangkut tentang pencapaian tujuan demi kepuasan dan semua
hal itu bisa kita dapatkan dari berbagai macam media massa baik
itu yang sifatnya langsung (lingkungan sekitar) ataupun tidak
langsung dari internet, tv dan sebagainya.
Pada dasarnya, tingkah laku manusia itu bersifat majemuk.
Karena dalam tujuannya sering kali tidak hanya satu. Tujuan juga
menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku. Sebab,
selain ditentukan oleh motif dasar, tingkah laku juga ditentukan
oleh keadaan dari tujuan. Berikut beberapa tujuan dari motivasi
konsumen:28
1. Meningkatkan kepuasan
2. Mempertahankan loyalitas
3. Efisiensi
4. Efektivitas
5. Mencipta suatu hubungan yang harmonis antara produsen
atau penjual dan pembeli atau konsumen
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat
sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen (consumer
statisfaction) untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk
membangun kepuasan konsumen (consumer statisfaction
development) dengan berbagai cara, diantaranya:29
28Nugroho J. Setiadi, Edisi Revisi Perilaku Konsumen. (Jakarta: Prenada Media
Group, 2010, h. 31. 29Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 31.
21
1. Mengetahui nilai yang didapat oleh konsumen
2. Meningkatkan penawaran dengan tiga cara:
a. Meningkatkan tata nilai konsumen (perbaian manfaat dan
pelayanan)
b. Menurunkan biaya nonmoneter (tenaga kerja dan waktu)
c. Menurunkan biaya moneter (bahan baku, produksi dan
pengiriman)
3. Meningkatkan harapan dan memenuhi harapan konsumen.
Tingkat kepuasan konsumen dapat diukur dengan mengetahui
respon konsumen terhadap kinerja perusahaan yang ditujukan pada
hasil outputnya.
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1994)30 dalam
bukunya mengatakan bahwa motif konsumen membeli barang atau
jasa ialah dengan tujuan untuk mengidentifikasi bagaimana
caranya perilaku konsumen diaktifkan, diberi tenaga (daya), dan
diarahkan. Dia juga menyebutkan Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian
meliputi: produk, harga, pelayanan dan lokasi. Dari empat faktor
tersebut, yang paling berpengaruh pada motivasi untuk
memutuskan pembelian adalah produk. Semakin tinggi kualtas
suatu produk semakin tinggi pula tingkat kepercayaan seseorang
untuk melakukan pembelian.
Seseorang berperilaku karena adanya dorongan untuk dapat
memenuhi berbagai macam kebutuhannya. 31 Pendapat Maslow
30Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 23 31Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 38-39
22
bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang,
maksudnya ialah ketika seseorang telah mencapai kebutuhan
pertamanya maka akan muncul kebutuhan kedua dan setelah
kebutuhan kedua tersebut telah dicapai akan muncul kebutuhan
ketiga dan seterusnya akan bertambah itu karena kebutuhan
manusia tersusun dalam bentuk hierarki dari kebutuhan yang
paling mendesak sampai yang kurang mendesak.
Dasar teori kebutuhan menurut Maslow (dikutip Robbin &
Judge, 2008) dalam tulisan Nugroho32:
1. Manusia adalah makhluk sosial yang keinginannya terus-
menerus tidak ada habisnya dan akan berhenti hanya bila akhir
hayatnya tiba.
2. Sesuatu yang telah terpuaskan bukanlah menjadi pendorong
baginya untuk bertindak, justru dia akan mendorong dirinya
untuk mencapai sesuatu yang belum terpenuhi.
3. Kebutuhan manusia itu tersusun dalam beberapa jenjang dari
mulai kebutuhan yang paling sederhana yaitu fisiologis sampai
dengan kebutuhan yang tertinggi,33 berikut adalah
penjelasannya:
a. Fisiologis (Physiological Needs) adalah kebutuhan seperti
makan, minum, tempat tinggal dan bebas dari rasa sakit.
b. Rasa Aman (Safety Needs) adalah kebutuhan dari ancaman,
yaitu aman dari kejadian atau lingkungan.
c. Rasa memiliki (Belongingness), sosial, dan cinta adalah
kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi dan cinta.
32Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 38-39 33Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 38-39
23
d. Harga diri (Esteems) adalah kebutuhan atas penghargaan
dari orang lain.
e. Perwujudan diri (Self-Actualization) adalah kebutuhan
untuk memenuhi diri sendiri dengan memaksimumkan
penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi.
Bagaimana perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan
dan keinginan (want and need) bila dihadapkan pada suatu produk
tertentu? Ini merupakan suatu pertanyaan yang harus dijawab oleh
seorang produsen yang menghasilkan produk yang ditujukan pada
konsumen, baik konsumen individual maupun konsumen industrial
karena pada saat ini produsen diharapkan pada suatu persaingan
yang sangat ketat baik persaingan sempurna (perfect competitor)
maupun persangan tidak sempurna (inperfect competitor). Terlebih
persaingan kini telah mengglobal (mendunia).34
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen35 adalah
sebagai berikut:
1. Faktor kebudayaan seperti budaya, sub budaya, dan kelas
sosial.
2. Faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, peran dan
status.
3. Faktor pribadi seperti umur, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor psikologis seperti motivasi, persepsi, proses belajar,
kepercayaan dan sikap.
34Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 24 35Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 10
24
Menurut Levitt (1987) syarat yang harus dimiliki perusahaan
agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai
tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar
tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya
menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan
konsumen dengan harga yang pantas (reasonable). Dengan
demikian, perusahaan harus memahami perilaku konsumen pada
pasar sasarannya. Karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut
sebagai lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen sangat tergantung pada perilaku
konsumennya. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak
manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang
tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan
mengungguli para pesaingnya.36
Oleh sebab itu pengguna media (media use) menjadi
penghubung motif dan kepuasan konsumen atau nasabah. Setelah
seorang konsumen mengetahui motif apa yang mendasari
keinginannya itu maka dia akan memilih media yang tepat bagi
dirinya dalam mencapai tujuan dan kepuasannya.
b. Kepuasan (Gratification Obtained)
Dalam dunia bisnis kepuasan konsumen memiliki peran yang
sangat penting, karena kepuasan konsumen merupakan tonggak
utama perusahaan dalam mencapai keberhasilan.37 Oleh karena itu,
dalam upaya pemenuhan kepuasan konsumen, perusahaan harus
36Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen..., h. 24 37Annisa Fiazisyah, dkk, Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Cepat Saji KFC Basuki Rahmat Surabaya, E-
Journal Boga, Volume 7, No. 2 Edisi Yudisium Kedua 2018, h. 179
25
jeli dalam mengetahui apa yang menjadi kebutuhkan dan keinginan
konsumen yang setiap saat berubah. Apabila produsen dapat
menghasilkan produk dan jasa sesuai dengan apa yang diinginkan
dan dibutuhkan konsumen maka konsumen akan merasa puas.
Setiap konsumen memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda.
Menurut Philip Kotler (Sunyoto, 2013:35)38, konsumen bisa
mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau
kinerja dibawah harapan, konsumen akan merasa kecewa tetapi
kinerja sesuai dengan harapan konsumen akan merasa puas dan
bila kinerja bisa melebihi harapan maka konsumen akan merasakan
sangat puas senang atau gembira.
Kepuasan39 yang diuraikan dalam buku berasal dari bahasa
latin yaitu “satis” yang berarti cukup baik atau memadai dan
“facio” berarti melakukan atau membuat. Menurut Oliver,
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap surprise yang
inheren atau melekat pada pemerolehan produk dan/atau
pengalaman konsumsi. Berikut kepuasan menurut para ahli:
1. Churchill & Suprenant, merumuskan kepuasan pelanggan
sebagai hasil pembelian dan pemakaian yang didapatkan dari
perbandingan antara reward dan biasa pembelian dengan
konsekuensi yang diantisipasi sebelumnya.
2. Day mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai penilaian
evaluatif purnabeli spesifik.
38Muchlisin Riadi, “Pengertian, Faktor dan Pengukuran Kepuasan Konsumen”
https://www.kajianpustaka.com/2013/04/pengertian-faktor-pengukuran-kepuasan-
konsumen.html?m=1 diakses pada 28 Februari 2020 39Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi.
(Yogyakarta: Andy, 2003), h. 353
26
3. Tse & Wilton mendefinisikan kepuasan/ketidakpuasan
pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak
sesuaian (disconfirmation) yang dipersepsikan antara harapan
awal sebelum pembelian (atau norma kinerja lainnya) dan
kinerja aktual produk yang dipersepsikan setelah pemakaian
atau konsumsi produk yang bersangkutan.
Berdasarkan pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa
kepuasan konsumen merupakan penilaian setiap konsumen dengan
membandingkan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang
diharapkan. Jika produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan
sesuai dengan ekspetasi pelanggan maka pelanggan akan merasa
puas. Sebaliknya, jika produk atau jasa yang diberikan oleh
perusahaan tidak sesuai dengan ekspetasi pelanggan maka
pelanggan akan merasa kecewa.
Faktor penting yang harus diperhatikan saat ini adalah
kepuasan sasaran. Jika pelanggan tidak puas, dia akan
menghentikan bisnisnya. Semua upaya dilakukan untuk mencapai
mutu dan memberikan pelayanan yang unggul tidak ada artinya
sama sekali jika tidak berusaha untuk memuaskan konsumen.40
Maka dalam hal ini pendapat Levitt (1987) pada pembahasan di
atas akan menjadi penting bagi perusahaan untuk mengetahui
perilaku konsumennya serta motif apa yang mendasari konsumen
menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan.
Dalam penelitian use and gratification, kepuasan disebut
dengan gratification obtained (GO), yaitu kepuasan yang nyata
40Heru Angga Setiawan. Motif dan Kepuasan Mahasiswa Dalam Mengakses Akun
Instagram Dompet Dhuafa. Skripsi. (Yogyakarta: UIN Kalijaga, 2018), h. 16
27
(riil, nyata) yang diperoleh setelah seseorang menggunakan media.
Fokus penelitian ini mempertanyakan apakah motif penggunaan
gadai emas syariah pada nasabah terpenuhi dan terpuaskan setelah
menerima dana pembiayaan gadai. Maka beberapa indikator dari
kepuasan yang diperoleh menurut Dennis McQuail41 adalah
sebagai berikut:
1. Mendapatkan informasi tentang kondisi dan peristiwa yang
berlaku di lingkungan terdekat masyarakat dan dunia
2. Mendapatkan bimbingan dengan hal yang berkaitan dengan
masalah praktis dan semua hal yang ada hubungannya dengan
penentuan pilihan
3. Mendapatkan pemuasan rasa ingin tau dan minat umum
4. Bisa belajar, pendidikan diri sendiri
5. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan
Ada enam konsep inti dalam pengukuran kepuasan konsumen
dalam buku Tjiptono42, enam konsep inti tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kepuasan pelanggan keseluruhan (overall customer
satisfaction), dalam konsep ini cara mengukur kepuasan
pelanggan yaitu langsung menanyakan kepada pelanggan
seberapa puas mereka dengan produk atau jasa suatu
perusahaan. Penilaiannya meliputi mengukur tingkat kepuasan
pelanggan terhadap produk dan/atau jasa perusahaan
41Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa (Suatu Pengantar). (Jakarta: Erlangga,
1996), h.72 42Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi.
(Yogyakarta: Andy, 2003), h. 368-369
28
bersangkutan serta membandingkan dengan tingkat kepuasan
pelanggan terhadap perusahaan pesaing.
2. Dimensi kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan di ukur
dengan empat langkah. Pertama, mengidentifikasi dimensi-
dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua, meminta
pelanggan menilai produk dan/atau jasa perusahaan. Ketiga,
meminta pelanggan menilai produk dan/atau jasa perusahaan
pesaing berdasarkan item yang sama. Dan keempat, meminta
para pelanggan untuk menentukan dimensi yang penting dalam
menilai kepuasan pelanggan.
3. Konfirmasi harapan (confirmation of expectations), kepuasan
diukur berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan
pelanggan dengan kinerja produk/jasa perusahaan.
4. Niat beli ulang (repurchase intention), dalam konsep ini
caranya adalah dengan menanyakan pelanggan secara
langsung apakah akan membeli produk atau menggunakan jasa
perusahaan lagi.
5. Kesediaan untuk merekomendasi (willingness to recommend),
yaitu kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan
produk/jasa kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran
penting untuk dianalisis dan ditindakanjuti dalam kasus
pembelian produk/jasa yang pembelian ulangnya relatif lama.
6. Ketidakpuasan pelanggan (customer dissatisfaction),
ketidakpuasan pelanggan meliputi: complaint, return atau
pengembalian produk, biaya garansi, product recall (penarikan
kembali produk dari pasar), gethok tular negatif, dan defections
29
(konsumen yang beralih ke pesaing).
a. Kotler (2009) menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa
puas sebagai berikut:43
1. Loyal terhadap produk, konsumen yang puas
cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang
dari produsen yang sama.
2. Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat
positif. Komunikasi dari mulut ke mulut (word of
mouth communication) yang bersifat positif yaitu
rekomendasi kepada calon konsumen lain dan
mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan
perusahaan.
3. Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika
membeli merek lain ketika konsumen ingin membeli
produk yang lain, maka perusahaan yang telah
memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi
pertimbangan yang utama.
Lupiyoadi (2001) menyebutkan lima faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen44,
antara lain:
1. Kualitas Produk, konsumen akan puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas. Produk dikatakan berkualitas bagi seseorang, jika
produk itu dapat memenuhi kebutuhanya (Montgomery dalam
Lupiyoadi, 2001). Kualitas produk ada dua yaitu eksternal dan
43Muchlisin Riadi, “Pengertian …, https://www.kajianpustaka.com 44Muchlisin Riadi, “Pengertian …, https://www.kajianpustaka.com
30
internal. Salah satu kualitas produk dari faktor eksternal adalah
citra merek.
2. Kualitas Pelayanan, konsumen akan merasa puas bila
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan
harapan.
3. Emosional, konsumen merasa puas ketika orang memuji dia
karena menggunakan merek yang mahal.
4. Harga, produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai
yang lebih tinggi.
5. Biaya, konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap
produk atau jasa tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan konsumen menurut Lupiyoadi (2001)
salah satunya adalah kualitas produk. Produk dikatakan berkualitas
jika terpenuhi harapan konsumen berdasarkan kinerja aktual
produk. Harapan ini bertumpu pada citra produk (Wulansari,
2007). Selanjutnya citra produk merupakan komponen dalam citra
merek (Simamora, 2002).
B. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan bab 1 pasal 1
No. 12 menjelaskan bahwasannya prinsip pembiayaan syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan persetujuan atau
31
kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
membiayai untuk mengembalikan uang tagihan tersebeut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.45
Pembiayaan merupakan pendanaan yang diberikan oleh suatu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang akan
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata
lain, pembiayaan ialah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan.46
Agar sesuai dengan aturan norma Islam, lima unsur keagamaan
yang ditekankan dalam prinsip pembiayaan Islam yaitu:
a. Transaksi yang dilaksanakan tidak mengandung bunga (riba)
b. Pemberian sedekah dan zakat atau pengenalan pajak religious
c. Mencegah adanya produksi/jasa yang bertentangan dengan syariat
islam
d. Menjauhkan aktivitas ekonomi yang mengandung maysir (judi)
dan gharar (transaksi yang tidak jelas)
e. Tersedianya produk takaful (asuransi syariah)
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa strategi
pembiayaan merupakan penyaluran dana dalam mencapai sasaran
khusus yaitu tujuan agama, sosial dan ekonomi.
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
pembiayaan adalah “Suatu dana yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain untuk membantu berjalannya suatu perusahaan yang
membutuhkan dana, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan
demikian diadakan dahulu perjanjian antara sipeminjam dengan yang
45Hukum.unsrat.ac.id, “UU No.10 Thn 1998 – Perubahan Atas UU No.7 Thn 1992
Tentang Perbankan” http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_10_98.htm 46Yusak Laksmana, Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah (Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2009), h. 20
32
meminjamkan untuk mengembalikan dana tersebut setelah jatuh
tempo yang telah ditentukan dengan imbalan atau bagi hasil”.
2. Jenis-Jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan di bank syariah maupun non bank pada
umumnya dapat dilihat dari47:
a. Kegunaannya, dibedakan dalam:
1. Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan yang ditunjukan
untuk memberikan modal usaha dalam mendukung
operasional perusahaan sehari-hari sehingga perusahaan dapat
menajalankan aktifitas ekonominya secara normal dan lancar.
Seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh atau
barang yang diperdagangkan.
2. Pembiayaan Investasi, pembiayaan yang ditunjukan untuk
modal usaha pembelian sarana alat produksi atau pemberian
barang modal berupa aktiva tetap/inventaris. Dalam
pengertian lain pembiayaan investasi merupakan pembiayaan
jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian
barang-barang modal yang diperlukan untuk:
a. Pendirian Proyek Baru, yakni pendirian atau pembangunan
proyek/pabrik dalam rangka usaha baru
b. Rehabilitasi, yakni penggantian mesin/peralatan lama
yang sudah rusak dengan mesin atau peralatan baru
dengan mesin atau peralatan baru yang lebih baik
c. Medernisasi, yakni penggantian menyeluruh mesin atau
peralatan lama dengan mesin atau peralatan baru yang
47Jandri Panjaitan, Skripsi, Mekanisme Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada Bank
DKI Syariah Cabang Fatmawati, (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), h. 15-16
33
tingkat tekhnologinya lebih baik atau tinggi.
d. Ekspansi, yakni penambahan mesin atau peralatan yang
telah ada dengan mesin atau peralatan baru dengan
tekhnologi sama atau lebih baik.
e. Relokasi Proyek yang sudah ada, yakni pindahan lokasi
proyek secara keseluruhan (termasuk sarana penunjang
kegiatan pabrik, seperti laboraturium dan gudang) kesuatu
tempat ke tempat lain.
3. Pembiayaan Konsumtif, yakni pembiayaan yang ditunjukan
untuk pembelian suatu barang yang digunakan untuk
kepentingan perseorangan (pribadi) diluar usaha. Dalam
menetapkan akad pembiayaan konsumtif, langkah- langkah
yang perlu dilakukan bank adalah sebagai berikut:
a. Apabila kegunaan pembiayaan yang dibutuhkan nasabah
adalah untuk kebutuhan konsumtif semata, dilihat dari sisi
apakah pembiayaan tersebut terbentuk pembelian barang
atau jasa.
b. Jika untuk pembelian barang faktor selanjutnya yang harus
dilihat berbentuk ready stock atau good in process.
c. Jika pembiayaan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan nasabah dibidang jasa, pemberian yang
diberikan adalah ijarah.48
48Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
2004), edisi- 3, h. 231-234
34
3. Tujuan Pembiayaan
a. Pembiayaan Produktif
Pembiayaan yang dipergunakan untuk peningkatan usaha
produksi atau investasi. Pembiayaan ini diberikan untuk
menghasilkan barang atau jasa, membantu dalam penyediaan
modal usaha baik berupa barang ataupun jasa.
b. Pembiayaan Konsumtif
Pembiayaan yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsinya atau dipakai secara pribadi. Dalam pembiayaan ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena
untuk dipergunakan oleh seseorang atau badan usaha.
c. Pembiayaan Perdagangan
Pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan
biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan dagangan tersebut.49
Jangka Waktu
a. Pembiayaan jangka pendek, pembiayaan ini merupakan
pembiayaan yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun
dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b. Pembiayaan jangka menengah, antara 1 s/d 3 tahun, pembiayaan
ini dapat diberikan untuk modal kerja, beberapa bank
mengklarifikasikan pembiayaan menengah sebagai pembiayaan
jangka panjang.
c. Pembiayaan jangka panjang, merupakan pembiayaan yang masa
pengembaliannya paling panjang yaitu diatas tiga tahun atau lima
49Kashmir, Manajemen Perbankan Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003), cet-4, h. 77
35
tahun. Biasanya digunakan untuk kredit rumah atau untuk investasi
jangka panjang seperti perkebunan.50
C. Gadai Emas Syariah
1. Pengertian Gadai Syariah (Rahn)
Gadai (Rahn) menurut bahasa artinya tetap. Sedangkan menurut
istilah syara’ ialah mengguhkan barang untuk dijadikan jaminan atas
uang yang diberikan, untuk penguatkan perjanjian hutang, dan barang
tersebut akan menutup (hutang) ketika terhalang (tidak dapat)
melunasinya.51
Gadai tidak sah, kecuali dengan ijab-qabul, dan kedua belah pihak
(rahin maupun murtahin. Syarat melaksanakan gadai secara murni
(mutlak), dalam arti masing-masing mempunyai hak menjalankan
aturan dalam gadai, yaitu telah dewasa dan berakal sehat.52
Dalam istilah bahasa arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan
dapat juga dinamai al-habsu, secara etimologis, arti rahn adalah tetap
dan lama, sedangkan al-habsu berarti penahanan terhadap suatu
barang dengan hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari
barang tersebut, sedangkan menurut Sabiq, rahn ialah menjadikan
barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai
jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil
hutang atau ia bisa mengambil sebagian (manfaat) barangnya itu.
Pengertian ini didasarkan pada praktek bahwa apabila seseorang ingin
berhutang kepada orang lain, ia menjadikan barang miliknya baik
berupa barang tak bergerak atau berupa barang ternak berada dibawah
50Kashmir, Manajemen Perbankan Syariah..., h. 78 51Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, Terjemah Fathul Qarib, (Mutiara Ilmu: Cet. 1,
1431/2010), h. 175 52Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, Terjemah Fathul Qarib..., h. 176
36
penguasaan pemberi pinjaman sampai penerima pinjaman melunasi
hutangnya.53
Secara etimologi, rahn berarti وام لدوا تلثبوا (tetap dan lama), yakni
tetap atau berarti لحبس وم واللزا (pengekangan dan keharusan).
Menurut terminologi syara’, rahn berarti :54
ھنم هؤافتسا نمكی قحب ءيش سبح
Artinya
“Penahanan terhadap sesuatu barang dengan hak sehingga dapat
dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.”
Transaksi hukum gadai dalam fiqih Islam disebut ar-rahn.
Ar-rahn adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang
sebagai tanggungan utang. Pengertian ar-rahn dalam bahasa arab
adalah ats-tsubut wa ad-dawam, yang berarti “tetap” dan “kekal”,
seperti dalam kalimat maun rahin, yang berarti air yang tenang. Hal
itu, berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Muddatsir (74)
ayat 38 sebagai berikut :
ھینھر تبكس امب سفن لك
Artinya:
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
Sedangkan dalam pengertian istilah adalah menyandera
sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak dan dapat
diambil kembali sejumlah harta dimaksud sesudah ditebus.55
Landasan Syariah di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah:56
53Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah Di Indonesia, Konsep Implementasi dan
Intitusional (Gadjah Mada University PRESS, 2006), Cet. ke-1, h. 88 54Rachmat Syafei, FIQIH Muamalah, (Pustaka Setia), h. 159 55Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Sinar Grafika: Cet.1, 2008), h.1 56Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah..., h. 1
37
وان كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرھن مقبوضة فان امن بعضكم بعضا فلیؤد الذى اؤتمن امانتھ ...ۗ
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, hendaklah ada
barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)…..” (Al-
Baqarah : 283)
لجا ىلا ديوھی نم اماعط ىرتشا ملسو ھیلع هللا ىلص بينلا نا اھنع هللا يضر ةشئاع نع
حدید نم اعرد ھنھور
“Aisyah r.a berkata bahwa Rasullah membeli makanan dari seorang
Yahudi dan menjaminkan kepadanya baju besi”. (HR Bukhari)57
دنع ةنیدملاب ھل اعدر ملسو ھیلع هللا ىلص هللا لوسر لاق لاق ھنع هللا ضير سنا نع
ھلھلاا ریعش ھنم دخاو ديوھی
“Anas r.a berkata, “Rasullah menggadaikan baju besinya kepada
seorang Yahudi di Madinah da mengambil darinya gandum untuk
keluarga beliau”. (HR Bukhari)58
Adapun yang dapat dijadikan barang jaminan (agunan) dalam
gadai syariah (rahn) bukan saja yang bersifat materi, tetapi juga yang
bersifat manfaat. Benda yang dijadikan barang jaminan (agunan) tidak
harus diserahkan secara actual, tetap boleh juga penyerahannya secara
hukum, seperti menjadikan sawah atau kebun sebagai jaminan
(agunan), sehingga yang diserahkan adalah surat jaminannnya
(sertifikat sawah atau tanah).59 Adapun barang jaminan itu telah
dikuasai oleh pemberi utang, maka akad ar-rahn bersifat mengikat
bagi kedua belah pihak. Bila tidak dapat dilunasi, barang jaminan
57HR Bukhari No. 1926, Kitan Al-Buyu dan Muslim 58HR Bukhari No. 1927, Kitab Al-Buyu, Ahmad, Nasa’I dan Ibnu Majjah 59Azharudin Latif, Fiqih Muamalah, (Jakarta: UIN Jakarta Press,2005), h. 154
38
dapat dijual dan utang dibayar. Apabila dalam penjualan barang
jaminan itu ada kelebihan, maka wajib dikembalikan kepada
pemiliknya.
Gadai (Ar-Rahn) adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang
yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian,
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh dan sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat
dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.60
Pegadaian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal
1150 disebutkan: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang
yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh seorang lain atas
namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang yang
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan dari pada orang yang berpiutang lainnya, dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang
telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu
digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan.61
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa “Gadai syariah (rahn) dalam pandangan Islam adalah sesuatu
barang bernilai yang ditangguhkan oleh pemiliknya sebagai jaminan
hutang, yang dapat dijadikan (seluruh atau sebagiannya) untuk
pembayaran hutang apabila orang tersebut tidak dapat membayar
hutangnya”.
60Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Gema Insani
Press, 2001), Cet. ke-1, h. 128 61Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Kencana Prenada Media
Group, 2009), Ed. Ke-1, Cet. ke-1, h. 387
39
2. Prinsip Gadai Emas Syariah
Prinsip yang digunakan dalam gadai emas syariah baik di bank
syariah ataupun di pegadaian syariah tidak berbeda dengan prinsip
gadai pada umumnya. Mulai dari persyaratan, biaya (ongkos)
administrasi, biaya pemeliharaan/ penyimpanan, hingga mekanisme
penjualan barang gadaian ketika pihak yang menggadaikan tidak dapat
melunasi utangnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
gadai emas syariah baik di bank syariah maupun di lembaga yang
menawarkan produk gadai emas syariah. Hal yang dimaksud adalah
biaya administrasi dan biaya pemeliharaan.62
Dalam website tersebut juga menjelaskan tentang biaya
administrasi dan biaya pemeliharan sebagai berikut:
a. Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah ongkos atau pengorbanan materi
yang dikeluarkan oleh bank dalam hal pelaksanaan akad gadai
dengan penggadai (rahin). Para ulama sepakat bahwa segala biaya
yang bersumber dari barang yang digadaikan adalah menjadi
tanggungan penggadai. Oleh karena itu, biaya administrasi gadai
dibebankan kepada penggadai. Karena biaya administrasi
merupakan ongkos yang dikeluarkan bank, maka pihak bank yang
lebih mengetahui dalam menghitung rincian biaya administrasi.
Setelah bank menghitung total biaya administrasi, kemudian
nasabah atau penggadai mengganti biaya administrasi tersebut.
Namun, tidak banyak atau bahkan sangat jarang nasabah yang
62Ekonomikeadilan, “Kajian Fiqh Muamalah Tentang Gadai Emas Syariah”
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/kajian-fiqh-muamalah tentang- gadai-
emas-syariah diakses pada 20 November 2019
40
mengetahui rincian biaya administrasi tersebut. Bank hanya
menginformasikan total biaya administrasi yang harus ditanggung
oleh nasabah atau penggadai tanpa menyebutkan rinciannya.
Keterbukaan dalam menginformasikan rincian biaya administrasi
tersebut sangat penting dalam rangka keterbukaan yang kaitannya
dengan ridha bi ridha, karena biaya administrasi tersebut
dibebankan kepada nasabah atau penggadai.63
Dewan Syariah Nasional dalam Fatwa No. 26/ DSN-MUI/
III/2002 menyebutkan bahwa biaya atau ongkos yang ditanggung
oleh penggadai besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-
nyata diperlukan. Artinya, penggadai harus mengetahui besar
rincian dan pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh bank untuk
melaksanakan akad gadai, seperti biaya materai, jasa penaksiran,
formulir akad, foto copy, print out, dll. Hal tersebut diatas yang
juga menyebabkan biaya administrasi harus dibayar di depan.64
Intinya adalah pihak bank tidak diperbolehkan untuk
mengambil keuntungan dari akad gadai syariah. Karena pada
dasarnya akad gadai adalah transaksi pinjam-meminjam (qardh)
yang bersifat tabarru’ yang berarti kebaikan atau tolong menolong.
Sehingga tidak diperkenankan untuk mengambil keuntungan atau
manfaat dari kegiatan pinjam-meminjam (qardh) karena sifatnya
adalah tabarru’. Dalam website tersebut mengutip hadist Nabi
Muhammad SAW, sebagai berikut:65
“Setiap pinjaman yang menarik suatu manfaat maka itu
termasuk salah satu bentuk riba.” [HR Al-Baihaqi]
63Ekonomikeadilan, “Kajian…, http://ekonomikeadilan.wordpress.com 64Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan
Syari’ah Nasional MUI, Cet 3, CV. (Ciputat-Jakarta: Gaung Persada, 2006) 65Ekonomikeadilan, “Kajian…, http://ekonomikeadilan.wordpress.com
41
b. Biaya pemeliharaan (Ujrah)
Biaya pemeliharaan atau penyimpanan merupakan biaya yang
dibutuhkan untuk merawat barang gadaian selama jangka waktu
pada akad gadai. Sesuai dengan pendapat para jumhur ulama biaya
pemeliharaan atau penyimpanan menjadi tanggungan penggadai
(rahin). Karena pada dasarnya penggadai (rahin) masih menjadi
pemilik dari barang gadaian tersebut, sehingga dia
bertanggungjawab atas seluruh biaya yang dikeluarkan dari barang
gadai miliknya.
Dalam website tersebut juga menjelaskan tentang Akad yang
digunakan untuk penerapan biaya pemeliharaan atau penyimpanan
adalah akad ijarah (sewa). 66 Artinya, penggadai (rahin) menyewa
tempat di bank untuk menyimpan atau menitipkan barang
gadainya, kemudian bank menetapkan biaya sewa tempat. Dalam
pengertian lainnya, penggadai (rahin) menggunakan jasa bank
untuk menyimpan atau memelihara barang gadainya hingga jangka
waktu gadai berakhir. Biaya pemeliharaan/ penyimpanan ataupun
biaya sewa tersebut diperbolehkan oleh para ulama dengan
merujuk kepada diperbolehkannya akad ijarah.
Biaya pemeliharaan/ penyimpanan/ sewa dapat berupa biaya
sewa tempat SDB (Save Deposit Box), biaya pemeliharaan, biaya
keamanan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk memelihara
atau menyimpan barang gadai tersebut.67
Dengan akad ijarah dalam pemeliharaan atau penyimpanan
barang gadaian bank dapat memperoleh pendapatan yang sah dan
halal. Bank akan mendapatkan fee atau upah atas jasa yang
66 Ekonomikeadilan, “Kajian…, http://ekonomikeadilan.wordpress.com 67 Ekonomikeadilan, “Kajian…, http://ekonomikeadilan.wordpress.com
42
diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa yang
diberikan kepada penggadai. Oleh karena itu, gadai emas syariah
sangat bermanfaat bagi penggadai yang membutuhkan dana tunai
dengan cepat dan bagi pihak bank yang menyediakan jasa gadai
emas syariah karena bank akan mendapatkan pemasukan atau
keuntungan dari jasa penitipan barang gadaian dan bukan dari
kegiatan gadai itu sendiri.68
Dari penjelasan prinsip-prinsip gadai emas syariah di atas,
penulis menyimpulkan bahwa gadai emas syariah pada dasarnya
sama dengan gadai pada umumnya. Gadai emas syariah yang
terdapat pada berbagai bank syariah secara konsep sesuai dengan
prinsip-prinsip gadai yang terdapat dalam fiqih muamalah. Namun,
dalam prakteknya perlu dipertahikan hal-hal seperti keterbukaan
dalam penetapan biaya administrasi, kewajaran biaya
pemeliharaan atau penyimpanan dan proses penjualan barang
gadai ketika penggadai tidak mampu menebus atau membayar
utangnya. Biaya dari produk yang ditawarkan sangat beragam dan
cukup bersaing, mulai dari maksimal dana pinjaman yang dapat
diperoleh penggadai dari taksiran, besarnya biaya administrasi dan
penyimpanan. Oleh karena itu nasabah atau penggadai diharap
untuk lebih selektif dalam memilih produk yang tidak hanya sesuai
dengan kebutuhannya akan tetapi juga sesuai dengan syariah.
68Ekonomikeadilan, “Kajian…, http://ekonomikeadilan.wordpress.com
43
BAB III
GADAI EMAS BSM DAN MASYARAKAT BANGKALAN, MADURA
A. Profil BSM Bangkalan
1. Sejarah, Visi Misi, dan Struktur Organisasi
PT. Bank Syariah Mandiri yang familiar di tengah-tengah
masyarakat dengan panggilan “mandiri syariah” didirikan pertama kali
pada tahun 1955 dengan nama PT Bank Industri Nasional (PT BINA),
kemudian pada tahun 1967 berubah menjadi PT Bank Maritim
Indonesia, selanjutnya pada tahun 1973 berubah nama menjadi PT.
Bank Susila Bakti, kemudian tahun 1999 PT. Bank Susila Bakti
dikonversi menjadi bank syariah dan berubah nama menjadi PT. Bank
Syariah Mandiri,69
PT. Bank Syariah Mandiri berdiri tanggal 25 Oktober 1999. PT.
Bank Syariah Mandiri telah memperoleh akte notaris No. 23 tanggal
08 September 1999 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. dan telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.
16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999, serta telah
dipublikasikan di Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31
Oktober 2000, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.
6584.70 Pada tahun 2018 PT. Bank Syariah Mandiri mendapatkan
persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal yang telah diterima
sesuai dengan surat OJK No. S-07/PB.13/2018 pada tanggal 15 Januari
2018.71
69Bank Mandiri Syariah, Memperkuat Daya Saing Bank Syariah Mandiri, h. 9
https://www.syariahmandiri.co.id diakses pada 16 November 2019 70Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 58 71Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 9
44
Alamat kantor pusat PT. Bank Syariah Mandiri terletak di Wisma
Mandiri I jl. MH. Thamrin No.5 Jakarta 10340, website:
www.syariahmandiri.co.id, call center layanan bank mandiri syariah call
14040, (021) 2953 4040.
Kepemilikan PT. Bank Syariah Mandiri persero: 99,
9999999983% dan sekuritas: 0,00000017% dengan modal dasar Rp.
3.000.000.000.000.000. Data jaringan kantor PT. Bank Syariah
Mandiri sebanyak: satu Kantor Pusat, 129 Kantor Cabang, 389 Kantor
Cabang Pembantu, 53 Kantor Kas, 53 Outlet Kantor Layanan Gadai,
tujuah Kantor Layanan Mikro, 116 Payment Point, dan 600 Layanan
Syariah Bank. Sedangkan untuk jaringan ATM PT. Bank Syariah
Mandiri, Mandiri Syariah Card dapat digunakan lebih dari 100.000
jaringan ATM meliputi: ATM Mandiri Syariah 1.040 unit, ATM
Mandiri 17.319 unit, ATM Bersama 80.493 unit, ATM Prima 111.068
unit dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 9.772 unit.72
Identitas brand perusahaan73 Bank Mandiri Syariah terdiri dari
simbol, huruf logo, warna dan tagline, berikut beberapa penjelasan dari
masing-masing item:
a. Makna Umum
Bentuk logo dengan huruf kecil: melambangkan sikap ramah
dan rendah hati, ramah terhadap semua segmen bisnis dari semua
kalangan, Kedua tulisan logo ( “mandiri” dan “syariah”) sebagai
satu kesatuan, namun boleh berganti warna bilamana diperlukan.
b. Warna Huruf
Warna huruf Hijau Tua: Hijau melambangkan tumbuh,
berkembang, kesuburan dan kesegaran, warna ini umumnya juga
72Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 58 73Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 59
45
dipakai oleh kalangan umat islam untuk meneguhkan identitas
keislaman mereka.
c. Gelombang Emas Cair
Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan finansial
dan berkelanjutan. Lengkung emas simbol karakter yang gesit,
progresif, pandangan ke depan, excellent menghadapi segala
kemungkinan yang akan datang. Warna kuning emas (kuning ke
arah orange): warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan,
kemuliaan, kemakmuran, kejayaan.
Pencapaian PT. Bank Syariah Mandiri tahun 201874 antara lain:
Dalam segi aset meningkat 11,86%, dari Rp. 87.915 miliar pada tahun
2017 menjadi Rp. 98.341 miliar pada tahun 2018. Dari segi
pembiayaan meningkat 11,83%, dari Rp. 60.584 miliar pada tahun
2017 menjadi Rp. 67.753 miliar pada tahun 2018. Dari segi pendapatan
sebagai mudharib meningkat 5,4%, dari Rp. 7.29 miliar pada tahun
2017 menjadi Rp. 7.69 miliar pada tahun 2018. Dari segi DPK
meningkat 12,28%, dari Rp. 77.903 miliar pada tahun 2017 menjadi
Rp. 87.472 miliar pada tahun 2018. Dari segi ekuitas meningkat
9,91%, dari Rp. 7.314 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp. 8.039 miliar
pada tahun 2018.
Kegiatan usaha bank syariah mandiri dapat dikategorikan menjadi
tiga produk atau jasa meliputi produk pendanaan, produk pembiayaan,
serta berbagai produk layanan75 yang dijelaskan sebagai berikut:
Produk pendaan meliputi: Tabungan Mudaharabah, Tabungan
Berencana, Tabungan Mabrur, Tabungan Mabrur Junior, Tabungan
74Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 14-15 75Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 65-67
46
Dollar, Tabungan Investa Cendekia, Tabungan Wadiah, Tabungan
Perusahaan, Tabungan Pensiun, TabunganKu, BSM Deposito, BSM
Deposito Valas, BSM Giro, BSM Giro Prima, BSM Giro Valas, BSM
Giro Singapore Dollar, BSM Giro Euro, BSM Simpanan Pelajar IB,
Mandiri Syariah Priority, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Investor Ritel, Sukuk Negara Riteil, Sukuk Tabungan, Reksa Dana,
Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB), Reksa Dana
Mandiri Investa Atraktif Syariah (Mitra Syariah), Reksa Dana Syariah
BNP Paribas Pesona Syariah (BNPP PS), Tabungan Saham Syariah.76
Produk Pembiayaan meliputi: BSM Pembiayaan Mudharabah,
BSM Pembiayaan Musyarakah, BSM Pembiayaan Murabahah, BSM
Pembiayaan Istishna, Pembiayaan Dengan Skema IMBT, PKPA, BSM
Implan, BSM Pembiayaan Griya BSM, BSM Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Syariah Tapak, BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB,
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah, BSM Pensiun, BSM
Alat Kedokteran, BSM OTO, BSM Eduka, Pembiayaan Dana
Berputar, Pembiayaan Umroh, Pembiayaan Dengan Agunan Investasi
Terikat Syariah Mandiri, BSM Pembiayaan Warung Mikro, Gadai
Emas BSM, Cicil Emas BSM.77
Produk Layanan meliputi: Mandiri Syariah Card, Mandiri Syariah
ATM, Mandiri Syariah Call 14040, Mandiri Syariah Mobile Bangking,
Mandiri Syariah Mobile Bangking Multi Flatform, Mandiri Syariah
Net Banking, Mandiri Syariah Notifikasi, MBP (Multi Bank Payment),
BPI (BSM Pembiayaan Institusi), BPR Host to Host, BSM E-Money.78
76Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 65-67 77Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 67-68 78Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 68-69
47
Produk dan Jasa PT. Bank Syariah Mandiri antara lain: Tabungan,
Giro, Deposito, Mandiri Syariah Priority, Pembiayaan Konsumen,
Investasi, Emas, Haji dan Umroh, Jasa Produk dan Jasa Oprasional.79
PT. Bank Syariah Mandiri memiliki cabang di setiap provinsi, baik
itu berupa Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP)
maupun kantor Kas yang siap melayani nasabah Bank Syariah Mandiri
yang tersebar disetiap daerah. BSM Bangkalan juga menjadi salah satu
Kantor Cabang Pembantu yang terletak di provinsi Jawa Timur.
Provinsi Jatim sendiri berada di Kantor Wilayah (Region Office) 6
yang mana di dalamnya termasuk: Jawa Timur, Nusa Tenggara dan
Bali. Di bawah Kanwil ada Area dan BSM Bangkalan masuk pada
Area Surabaya Raya dengan KCP Bangkalan.80
Pulau Madura terdiri dari 4 kabupaten, diantaranya: Bangkalan,
Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, dari ke empat kabupaten tersebut
BSM termasuk di dalamnya. Awalnya KC Madura berada di
Pamekasan namun sekarang keempat kabupaten tersebut telah menjadi
kantor cabang semuanya bukan hanya Pamekasan. Akan tetapi ada
beberapa kendala yang akhirnya membuat BSM yang ada di
Bangkalan, Sampang dan Sumenep dalam surat-menyurat maupun
sistem tertentu masih mencantumkan KCP bukan KC.81
Visi dan Misi82
1. Visi
Bank Syariah Terdepan dan Modern (The Leading & Modern
Sharia Bank)
79Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 8 80Nurul Lathiifah. teller BSM Bangkalan Madura. Interview Pribadi. Bangkalan, 30
Agustus 2019 81 Diah Norvitriana. General Support Staff (GSS) BSM Bangkalan Madura.
Interview Pribadi. Bangkalan, 5 Agustus 2019 82 Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 74
48
2. Misi
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi
yang melampaui harapan nasabah.
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
yang sehat.
f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkung
Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri (BSM), senantiasa
menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis sekaligus
mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan bisnis. Struktur
oraganisasi merupakan alat untuk memudahkan koordinasi dan
komunikasi serta kontrol atas semua aktivitas yang bertanggung jawab
dalam tugas wewenang perusahaan masing-masing bagian.83
Dalam pembangunan dan pengelolaan suatu perusahaan
diperlukan struktur organisasi yang baik dan personil yang memadai.
Kedua aspek ini akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan
perusahaan. Untuk memperoleh kelengkapan personil yang memadai,
baik dalam jumlah maupun kualifikasi diperlukan rencana pengadaan
tenaga kerja yang berkualitas.84
83Dokumentasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Bangkalan 2019 84Dokumentasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Bangkalan 2019
49
Dari bentuk struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Pembantu Bangkalan diketahui bahwa perusahaan mengggunakan
struktur organisasi lini dan staff. Karena dalam menjalankan tugasnya
terbagi kedalam beberapa divisi yang masing-masing terdapat staff.
Adapun gambar struktur organisasi yang menunjukan hubungan
aktivitas, fungsi, wewenang, tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan untuk mencapai tujuan perusahaan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
Struktur Organisasi BSM KCP Bangkalan85
2. Produk Gadai Emas BSM Bangkalan
Gadai emas merupakan fasilitas untuk kebutuhan dana mendesak
dengan jaminan Emas yang berupa Emas lantakan dan perhiasan
kuning, dengan kadar mulai 16 s.d. 24 karat.
Prinsip gadai menggunakan skim Qardh dalam rangka Rahn.
Pengikatan obyek gadai menggunakan skim gadai. Jasa penitipan
obyek gadai menggunakan skim ijarah. Jaminan Emas Lantakan : 95%
dari nilai taksiran BSM. Jaminan Emas Perhiasan : 80% dari nilai
taksiran BSM. Jumlah Pembiayaan mulai dari Rp500.000,- s.d. Rp
85Dokumentasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Bangkalan 2019
50
250.000.000,- per nasabah. Jangka Waktunya 4 (empat) bulan dan
dapat diperpanjang.
Biaya Administrasi Pencairan (dipungut di awal periode). Biaya
Sewa Penyimpanan (sekaligus, dipungut di akhir periode). Nasabah
dapat melakukan pelunasan sebelum Jatuh Tempo dengan membayar
seluruh pokok dan biaya pemeliharaan (dibayar di akhir periode
gadai), dengan menggunakan dana tunai yang bukan berasal dari
penjualan jaminan emas.
Karakteristik86
a. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad qardh dalam rangka rahn
dan akad ijarah.
b. Biaya administrasi dan asuransi barang jaminan dibayar pada saat
pencairan
c. Biaya pemeliharaan dihitung per 15 hari dan dibayar pada saat
pelunasan.
Cukup dengan membayar biaya pemeliharaan dan administrasi bila
sampai dengan 4 bulan belum dapat melunasi pinjaman.
Simulasi gadai emas87
Pada tanggal 1 Januari 2018, nasabah membawa emas untuk
digadaikan berupa Logam Mulia dengan kadar 24 karat dan berat 20
gram. Berapakah pembiayaan yang diterima oleh nasabah dan
berapakah biaya pemeliharaan yang harus dibayarkan oleh nasabah
pada saat jatuh tempo?
86Malia, Prosedur Pembiayaan Gadai Emas di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Pasuruan Jurnal Ekonomi Islam, volume 9, nomor 1, Desember 2017, h. 137-138 87Malia, Prosedur …, Jurnal Ekonomi Islam, volume 9, nomor 1, Desember 2017, h.
145
51
1 Mei 2018 (4 Bulan)
(HDE: Rp.500.000,-)
Diketahui
Waktu/periode gadai: 1 Januari 2018 - 1 Mei 2018 = 4 bulan (8
periode)
Taksiran
= (Karatase/24) x berat emas x HDE
= (24/24) x 20 x Rp.500.000,
= Rp. 10.000.000,-
Pembiayaan yang diterima oleh nasabah
=Taksiran x FTV
= Rp.10.000.000,- x 95%
=Rp.9.500.000,-
Biaya pemeliharaan
= Rp.71.250,-/15 hari (1periode), atau Rp.570.000,-/4 bulan.
3. Syarat dan Ketentuan Produk Pembiayaan Gadai Emas88
a. Pembiayaan mulai dari Rp 500.000,00 sampai dengan Rp
250.000.000,00.
b. Jaminan berupa emas (perhiasan atau batangan) minimal 16
karatHarus emas kuning.
c. Jangka waktu 4 bulan dan dapat diperpanjang maksimal dua kali.
d. Memiliki rekening di BSM
4. Manfaat dan Kemudahan Pembiayaan Gadai Emas89
a. Aman dan terjamin
b. Prosesnya mudah dan cepat
88Malia, Prosedur …, Jurnal Ekonomi Islam, volume 9, nomor 1, Desember 2017, h.
137 89Malia, Prosedur …, Jurnal Ekonomi Islam, volume 9, nomor 1, Desember 2017, h.
137
52
c. Biaya pemeliharaan yang kompetitif
d. Terkoneksi dengan rekening tabungan
B. Profil Bangkalan Madura
1. Sejarah dan Letak Geografis Bangkalan
Menurut legenda, ada sebuah negara yang disebut
Mendangkamulan di tempat tersebut berkuasa seorang raja yang
bernama Sang Hyang Tunggal, dia memiliki putri yang bernama
Bendoro Gung. Putri raja tersebut diketahui oleh ayahnya sedang
mengandung, akan tetapi sang putri tidak mengetahui penyebab pasti
dari kehamilannya. Sang raja marah dan memerintahkan patihnya
Pranggulang untuk membunuh putrinya dan tidak mengizinkan
patihnya kembali ke istana sebelum putrinya terbunuh.90
Akhirnya Pranggulang membawa putri tersebun ke dalam hutan
setelah beberapa kali Pranggulang mencoba menembuskan pedangnya
pada leher sang putri berulang kali pedang tersebut terjatuh ke tanah.
Akhirnya patih tersebut menyimpulkan untuk membatalkan
pembunuhan tersebut karena menurutnya kehamilan putri raja tersebut
bukan karena ulahnya sendiri. Patih tersebut memutuskan untuk tidak
kembali ke istana dan sang putri dihanyutkan menggunakan ghitek
(rakit) menuju pulau “Madu Oro” dan patih tersebut mengganti
namanya menjadi kiyai Poleng dan menggunakan pakaian dari poleng
(sejenis kain tenun Madura) dari peristiwa tersebut nama pulau
Madura diambil.91
90Amrullah Afif, Islam di Madura, Jurnal Islamuna, Volume 2, Nomor. 1, Juni 2015,
h. 57 91Amrullah Afif, Islam …, Jurnal Islamuna, Volume 2, Nomor. 1, Juni 2015, h. 58
53
Dari beberapa legenda juga ada versi lain, konon katanya Madura
berasal dari para penganjur agama dari India pada awal abad milenial
pertama ketika tiba di Nusantara. Konon kaum Brahmana menemukan
pulau yang indah akhirnya diberilah nama dengan menggunakan
bahasa Sansakerta yang artinya Madura berarti permai, indah, molek,
cantik, jelita, manis, ramah, dan lemah lembut. Maka dari hal ini
kemudian salah satu istri Majapahit yaitu Sri Kertarajasa Jayawardana
melambangkan gunacaranurupita satyapara (wataknya yang setia dan
baik) serta memiliki anindyeng raras (kecantikan rupa tanpa cacat).92
Hal tersebut sudah lama dikemukakan oleh P.J.Veth (1903) yang
menuliskan tentang perbandingan keindahan Jawa dan Madura. Dalam
tulisannya berpendapat, keindahan Madura yang sederhana dengan
warna lembut bergaris denga menyilang warna kapur.93
Pada tahun 1885 wilayah Madura terbagi menjadi empat kabupaten
katika pemerintahan Belanda, yaitu Kabupaten Bangkalan dan
Kabupaten Sampang sebagai Madura bagian Barat, sedangkan
Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep sebagai Madura
bagian Timur.94
Secara administrasi pulau Madura merupakan bagian dari wilayah
Provinsi Jawa Timur. Secara keseluruhan, Provinsi Jawa Timur itu
terbagi menjadi dua yakni daratan dan pulau Madura. Luas wilayah
Jawa Timur daratan sekitar 90 persen dan sisanya yakni 10 persen
merupakan pulau Madura.95
92Kurniawan, Istilah Manusia Dalam Tinjauan historis.go.id/Provinsi Jawa Timur,
(artikel, 2017), h. 59, Eprints.umm.ac.id, diakses pada 23 November 2019 93Kurniawan, istilah manusia..., h. 59 94Kurniawan, istilah manusia..., h. 62 95Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2016. Jawa Timur Dalam Angka 2016.
https://jatim.bps.go.id/4dm!n/pdf_publikasi/Provinsi-Jawa-Timur-Dalam-Angka-2016--.pdf.
diakses pada 24 November 2019
54
Kabupaten Bangkalan terletak di bagian Barat pulau Madura,
terletak pada koordinat 112040′6 - 113008′04 Bujur Timur serta
6051′39 - 7011′39 Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten
Bangkalan 1.260,14 𝑘𝑚2 yang terdiri dari 18 kecamatan, 273 desa dan
8 kelurahan.96
Berikut batas administrasi wilayah Kabupaten Bangkalan:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Sampang
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Barat : Selat Madura
Jika dilihat dari topografi maka Kabupaten Bangkalan berada pada
ketinggian 2-100 m di atas permukaan laut. Wilayah dengan
ketinggian tersebut yang terletak di pesisir pantai antara lain:
kecamatan Sepuluh, Bangkalan, Socah, Kamal, Modung, Kwanyar,
Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi, Labang dan kecamatan Burneh.
Sedangkan wilayah yang berada di bagian tengah memiliki ketinggian
19-100 m di atas permukaan laut. Dan lokasi tertinggi ialah di
kecamatan Geger dengan ketinggian 100 m di atas permukaan laut.
2. Sosial Ekonomi97
a. Jumlah Penduduk
Dari tahun-ketahun penduduk wilayah kabupaten Bangkalan
terus mengalami pertumbuhan. Hal tersebut dari data tahun 2005
sampai tahun 2008, tahun 2005 penduduk kabupaten Bangkalan
sebanyak 902.342 jiwa, tahun 2006 sebanyak 921.141 jiwa, tahun
96https://bangkalankab.bps.go.id, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangkalan BPS-
Statistics of Bangkalan Regency, h. 13-15 diakses pada 24 November 2019 97M.Ismail, “Gambaran Umum Kabupaten Bangkalan” http://digilib.uinsby.ac.id,
2017, h. 140-143 diakses pada 24 November 2019
55
2007 sebanyak 940.331 jiwa dan pada tahun 2008 meningkat
menjadi 956.996 jiwa. Jumlah penduduk paling banyak yaitu di
kecamatan Galis tepatnya sebanyak 74.068 jiwa sedangkan
penduduk yang paling sedikit di kecamatan Tragah sebanyak
27.500 jiwa.
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah
penduduk dan luas wilayah. Kepadatan kotor sendiri ialah
perbandingan antara jumlah penduduk dengan wilayah
keseluruhan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk sebesar 956.996
jiwa dengan wilayah seluas 126.014 Ha. Sehingga diwilayah
perencanaan tahun 2008 kepadatan kotor sebesar 8 jiwa/Ha.
Kecamatan Bangkalan merupakan kepadatan tertinggi dengan
jumlah penduduk sebesar 20 jiwa/Ha sedangkan kecamatan Geger
dan Kokop kategori terendah dengan jumlah penduduk sebesar 5
jiwa/Ha.
c. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Pada tahun 2008 berdasarkan data kategori jenis kelamin,
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan hampir sama yaitu
sebanyak 52% (500/924 jiwa) perempuan, dan 28% (456.072 jiwa)
laki-laki dengan sex ratio 90,76.
d. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Penduduk kabupaten Bangkalan mayoritas bekerja pada sektor
pertanian, perkebunan, perburuan dan perikanan yakni sebesar
55,9% dari jumlah penduduk keseluruhan. Selain itu penduduknya
di dominasi oleh para pekerja di bidang perkembangan, industri,
listrik, konstruksi, jasa kemasyarakatan dan lain sebagainya.
56
3. Fungsi Emas Bagi Wanita Madura
Perhiasan merupakan salah satu benda yang digunakan untuk
berhias dan mempercantik diri. Perhiasan sendiri terbuat dari emas
atau perak yang biasanya dibuat menjadi perhiasan dalam bentuk
cincin, kalung, gelang, liontin dan lain-lain.98
Faktanya perempuan jauh lebih menyukai perhiasan dibandingkan
laki-laki99 hal ini terlihat dari survey maupun sehari-hari pada
umumnya mayoritas perempuan mengenakan perhiasan baik berupa
cincin ataupun kalung karena bagi para wanita selain wajah wanita
akan nampak lebih cantik jika mengenakan perhiasan. Namun di
samping beberapa orang wanita yang menyukai perhiasan untuk
berhias tiap hari ada beberapa wanita yang justu tidak menyukai
perhiasan, jangankan perhiasan emas atau perak sebagian wanita ada
yang tidak menyukai memakai jam tangan, gelang, kalung, cincin
bahkan anting-anting.
Pada umumnya wanita Madura sama dengan wanita lainnya,
namun ada beberapa sesuatu yang special yang menjadikan hal yang
berbeda dari diri wanita Madura. Hal tersebut dituangkan oleh H. Ibnu
Hajar budayawan asal Sumenep Madura yang menyatakan bahwa hal
yang membuat spesial wanita Madura menurutnya ialah cara wanita
Madura yang bersolek dengan tambahan perhiasan emas, yang
beberapa orang yang tidak terbiasa mungkin akan menganggap hal
tersebut berlebihan karena biasanya yang mereka kenakan bukan
hanya satu atau dua perhiasan saja melainkan gelang kanan kiri, cincin
pada beberapa jarinya, kalung dan anting yang tidak hanya satu jenis
98Andika Sandy Masmadia, Jurnal, Makna Perhiasan Emas Bagi Kalangan Wanita
Madura di Kota Surabaya, (Universitas Airlangga: 2018), h. 3 99As Masmadia, Makna perhiasan emas dikalangan wania Madura,
https://repository.unair.ac.id diakses pada 4 Mei 2020
57
saja. Bahkan pada masa sebelumnya wanita Madura jauh lebih banyak
mengenakan perhiasan emasnya seperti gelang kaki dan emas yang
berbentuk bulat yang ditancapkan pada baju bagian depannya atau
sanggul rambut bagian belakang.100
Setiap wilayah bagian di Indonesia ini tentunya memiliki budaya
khas masing-masing. Contohnya budaya Madura khususnya wanita
Madura mengenakan perhiasan emas dari kepala sampai kaki dan
tentunya memiliki daya tarik serta kekhasan yang unik. Mulai dari
orang tua, dewasa, remaja, anak kecil bahkan bayi Madura pun sudah
di berikan perhiasan emas biasanya berupa gelang dan cincin.101
Beberapa alasan wanita Madura mengenakan perhiasan emas ialah
sebagai berikut: 102
a. Menabung
Menurut salah satu jurnal penulis pernah memperhatikan
slogan pada salah satu toko emas yang mengatakan membeli emas
selain berdandan juga sambil menabung. Mengingat harga rupiah
yang terus anjlok tertekan oleh dollar berbeda dengan emas yang
setiap tahunnya jutru melonjak menguntungkan pemiliknya. Selain
digunakan untuk perhiasan emas juga dapat digunakan ketika
sedang membutuhkan dan dengan cara menjualnya.
b. Bergaya
Hal yang lumrah bagi sebagian orang yang menggunakan
perhiasan emas tujuanya ialah untuk bergaya, bergaya untuk
100“Perempuan Madura Itu Sosok Pesolek” http://portalmadura.com/perempuan-
madura-itu-sosok-pesolek diakses pada 10 November 2019 101Andika Sandy Masmadia, Jurnal, Makna Perhiasan Emas Bagi Kalangan
Wanita Madura di Kota Surabaya, (Universitas Airlangga: 2018), h. 4 102Andika Sandy Masmadia, Makna Perhiasan..., h. 5-6
58
menunjukkan status atau kedudukan sosialnya agar dianggap kaya
dan tergolong orang yang berpengaruh.
c. Status Perkawinan
Salah satu fungsi perhiasan yang sering dijadikan simbol
perkawinan adalah cincin. Bagi setiap pria yang ingin melamar
wanita pasti dia akan membawa cincin yang akan diberikan kepada
wanitanya sebagai pengingat bahwa wanita tersebut telah menjadi
miliknya. Jadi bagi pria lain yang hendak mendekatinya dan
melihat cincin yang melingkar di jari manis tangan kirinya akan
mengurungkan niatnya untuk mendekati wanita tersebut.
d. Status Kedudukan
Seorang Raja dan Ratu menggunakan mahkota di atas
kepalanya bukan hanya sebagai perhiasan saja melaikan untuk
menggambarkan kedudukannya bahwa dia lah yang lebih tinggi
dari rakyatnya.
e. Selera
Tidak dapat dipungkiri wanita menggunakan perhiasan emas
karena alasan ekonomi. Terlebih emas yang disukai ialah emas
dengan karatase yang semakin besar103 seperti 22, 23 dan 24 karat
karena kandungan emasnya yang semakin banyak daripada emas
dengan karatase rendah seperti 18 karat.
Sebagian orang menanggap berlebihan dan sombong namun
berbeda dengan wanita Madura yang justru menganggap emas
merupakan cerminan status sosial seseorang.104 Wanita Madura
identik dalam menggunakan perhiasan emas sebagai identitas
103Yastina Debora, “Mengenal Pengertian Emas 14K, 18Khingga 24K di Perhiasan”
https://tirto.id//Mengenal-pengertian-emas diakses pada 4 Mei 2020 104Andika Sandy Masmadia, Makna Perhiasan..., h. 5-6
59
status sosial ekonomi dan karena mereka menganggap dengan
menggunakan perhiasan emas mereka lebih dihargai terutama jika
mereka berada di luar pulau Madura. Hal ini terbukti dengan
sebagian wanita Madura sengaja menginvestasikan emasnya di
luas pulau Madura Surabaya misalnya sebagai identitas status
sosial ekonominya.
Bagi sebagian besar wanita Madura perhiasan emas selain
untuk mempercantik penampilan dan memberikan efek percaya
diri juga memiliki fungsi untuk menunjukkan kelas sosial tertentu
bagi para pemakainya. Bahkan mereka menggunakan hobinya
dalam berhias dengan perhiasan emas juga sebagai sarana investasi
jangka panjang karena sifat emas105 sendiri selalu menguntungkan.
Wanita Madura merupakan pesolek yang suka pamer perhiasan
emasnya106, jika dia memiliki lima cincin maka kelima cincin
tersebut akan digunakan semuanya pada kelima jarinya, jika dia
memiliki lima kalung maka kelimanya akan digunakan semuanya
secara bersamaan. Serasa toko emas berjalan namun bedanya
emas-emas tersebut bukan di dalam etase melainkan di bagian
tubuh seseorang. Dengan itu seolah dia ingin menginformasikan
kepada orang-orang disekitarnya bahwa dia dari golongan atas
(keluarga orang kaya).
105Cermat.com, Tentang Emas dan Manfaat Dari Berbagai Sektor
https://cermati.com diakses pada 4 mei 2020 106 Perempuan…, http://portalmadura.com
60
BAB IV
ANALISIS PENGGUNAAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH
DI KALANGAN MASYARAKAT BANGKALAN MADURA
A. Masyarakat Bangkalan dan Pembiayaan Gadai Emas
Madura merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur, Madura
sendiri terbagi menjadi dua bagian yakni Madura bagian Barat dan Madura
bagian Timur. Madura bagian Barat yaitu Kabupaten Bangkalan dan
Kabupaten Sampang sedangkan Madura bagian Timur yaitu Kabupaten
Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
Kabupaten Bangkalan terletak di bagian Barat pulau Madura, terletak
pada koordinat 112040′6 - 113008′04 Bujur Timur serta 6051′39 -
7011′39 Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Bangkalan 1.260,14
𝑘𝑚2 yang terdiri dari 18 kecamatan, 273 desa dan 8 kelurahan.107
Jumlah penduduk wilayah kabupaten Bangkalan sampai dengan tahun
2008 sebesar 956.996 jiwa dengan wilayah seluas 126.014 Ha sehingga
kepadatan kotor sebesar 8 jiwa/ha. Dengan rincian penduduk 52%
perempuan (500/924 jiwa), dan 28% laki-laki (456.072 jiwa). Sedangkan
data penduduk berdasarkan mata pencahariannya adalah sebagai berikut:
mayoritas bekerja pada sektor pertanian, perkebunan, pemburuan dan
perikanan sebesar 55,9% dari jumlah penduduk keseluruhan. Sebagian lagi
di dominasi oleh para pekerja dibidang perkembangan, industri, listrik,
kontruksi, jasa kemasyarakatan dan lain sebagainya.108
107https://bangkalankab.bps.go.id, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangkalan BPS-
Statistics of Bangkalan Regency, h. 13-15 diakses, 24 November 2019 108M.Ismail, “Gambaran …, http://digilib.uinsby.ac.id, h. 140-143
61
Masyarakat Madura memiliki karakter pribadi yang pantang menyerah
dan tergolong masyarakat pekerja keras, sehingga dari kegigihannya itu
banyak dari mereka pula yang berhasil mencapai kesuksesan. Gaya hidup
mewah terkadang mereka kesampingkan demi kesuksesan yang hakiki
dari sebuah perjuangan, segala bentuk usaha akan mereka lakukan
termasuk dalam hal pekerjaan.
Gambar 4.1
Penjual daging di pasar Tona’an yang menggunakan perhiasan emas
ketika berjualan
(sumber hasil dokumentasi penulis)
Masyarakat Madura sangat kental dengan budayanya, dan salah satu
budaya khas Madura ialah kegemaran mereka dalam mengoleksi emas dan
menjadikan emas sebagai inventaris jangka panjang, budaya tersebut
sepertinya sudah menjadi hal yang wajar khususnya bagi wanita Madura
yang menggunakan emas dari kepala sampai kaki. Bahkan tokoh
budayawan asal Sumenep Madura (H. Ibnu Hajar) mengatakan bahwa
keunikan wanita Madura bukan hanya dalam mengenakan emas sebagai
tambahan dalam bersolek, tapi mereka juga mengenakan perhiasan emas
bukan hanya satu atau dua perhiasan saja melainkan lebih dari itu seperti
62
gelang kanan kiri, cincin pada beberapa jarinya, kalung dan anting yang
tidak satu jenis saja bahkan pada masa sebelumnya mereka mengenakan
emas sebagai hiasan disanggul rambutnya.109
Gambar 4.2
Acara kondangan wanita Madura di Kec. Geger Kab. Bangkalan
(sumber hasil dokumentasi penulis)
Selain fungsi emas yang bisa mereka gunakan untuk bersolek emas
bagi mereka selalu memiliki nilai yang tinggi. Emas adalah alat tukar
internasional yang bisa diterima keberadaannya dimanapun dan kapanpun,
emas bagi masyarakat Madura merupakan syarat wajib dalam beberapa
acara seperti pertunangan, pernikahan bahkan bayi yang baru lahir saja
langsung dipakaikan emas. Bagi beberapa emas menjadi salah satu
indikator dalam mengukur kesuksesan seseoarang, seorang suami yang
sukses ialah mereka yang mampu membelikan istrinya perhiasan emas.110
Mungkin sebagian orang akan beranggapan hal ini adalah sangat
berlebihan bahkan bisa dikatakan norak, tapi kultur seperti ini memang
sudah ada sejak dulu.
109Masmadia, A. S., Jurnal; Makna Perhiasan Emas Bagi Kalangan Wanita Madura
di Kota Surabaya, (Universitas Airlangga: 2018), h. 4 110Alfiyah. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview Pribadi.
Bangkalan, 24 Januari 2020.
63
Gambar 4.3
Bayi&balita Madura yang menggunakan perhiasan emas sejak kecil
(sumber hasil dokumentasi penulis)
Selain itu emas sendiri bisa digunakan sebagai modal usaha atau modal
kerja yaitu dengan cara menggadaikan emas sebagai jaminan yang dengan
itu akan mendapatkan pendanaan. Minat gadai masyarakat Madura
khususnya Kabupaten Bangkalan cukup tinggi karena masih banyak
seseorang yang menggunakan gadai sebagai media peminjaman atau
pembiayaan itu karena aksesnya yang mudah dan cepat dibandingkan
dengan jenis pembiayaan atau kredit pinjaman lainnya yang sejenis.
Gambar 4.4
Kondisi Pegadaian Burneh di awal tahun 2020
(sumber hasil dokumentasi penulis)
64
B. Pembiayaan Gadai Emas Syariah BSM Bangkalan
Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa yang dimaksud
dengan pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain demi kelancaran atas investasi yang direncanakan111,
pihak yang dimaksudkan disini ialah perusahaan pembiayaan memberikan
pendanaan kepada nasabahnya dengan menyerahkan emas sebagai
jaminannya dan dapat diambil kembali setelah emas tersebut ditebus
dengan sejumlah dana (dana pembiayaan yang telah diterima plus biaya
pemeliharaan atas emas yang ditangguhkan), dan yang menjadi penting
dengan pembiayaan ini adalah tidak adanya bunga dalam pembiayaan
gadai emas syariah tersebut melainkan nisbah dari biaya pemeliharaan
barang jaminannya.
Berdasarkan observasi penulis, gadai emas bagi masyarakat Madura
bukanlah hal yang asing karena mereka sudah menggunakan gadai emas
sebagai media pembiayaan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Walaupun mungkin sebelumnya memang media gadai yang mereka
gunakan masih dengan prinsip konvensional seperti: Perusahaan Umum
Pegadaian, toko emas Pecinan, atau beberapa lembaga gadai yang belum
mengantongi izin resmi OJK dalam operasinya yang berada di sekitar
Bangkalan. Hal tersebut menjadikan peluang besar bagi para pemasar
untuk menawarkan produk yang sejenis karena masih minimnya
pengetahuan masyarakat tentang lembaga-lembaga pembiayaan
/perkreditan, mereka hanya mengacu pada satu atau dua saja lembaga
pembiayaan yang mereka ketahui tanpa melakukan survey harga pada
lembaga/perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis alasannya
111Yusak Laksmana, Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah (Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2009), h. 20
65
karena minimnya pengetahuan dan kemauan mereka terhadap
lembaga/perusahaan pembiayaan.
Bank Syariah Mandiri atau BSM Bangkalan beroperasi pada tahun
2009, kantor BSM yang berlokasi di tengah-tengah kota Bangkalan akan
lebih mudah menginformasikan kepada masyarakatan baik yang tinggal di
sekitar kota Bangkalan ataupun tidak, lokasinya tepat di jalan Moh. Kholil
No.52, Demangan Timur, Demangan, Kec Bangkalan Madura, Jawa
Timur. Dari hasil pengamatan penulis lokasi BSM cukup strategis karena
posisinya yang berada ditengah-tengah aktifitas masyarakat Bangkalan
baik itu pusat perbelanjaan, pusat kuliner, pusat pemerintahan kota
kabupaten, lembaga kesehatan, lembaga pendidikan, dan masih banyak
tempat lainnya.
Bank syariah mandiri bukan hanya perusahaan yang bergerak pada
pencapaian profit tetapi juga pencapaian benefit112 sebagai penunjang
dalam hal memperluas jaringan BSM kesetiap lini masyarakat. Oleh
karena itu, BSM membangun hubungan relasi bisnis dengan beberapa
lembaga lain yang terkait seperti Rumah Sakit Umum Lukas, RSU Anna
Medika Madura, BMT Sidogiri, BMT NU, Pon-Pes Syaikhona Kholil
Bangkalan, makam ziarah Syaikhona Kholil Bangkalan, dan masih banyak
lagi jaringan relasi BSM Bangkalan. Tujuannya untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap BSM dan memberikan kesempatan
bank syariah khususnya mandiri syariah menjadi kompetitor perusahaan
perbankan yang berbasis syariah di tengah-tengah masyarakat mayoritas
muslim.
Produk jasa yang ditawarkan di Bangkalan masih didominasi oleh
produk-produk konvensional baik itu Bank ataupun non bank, BSM hadir
112Tri Nugroho Kusumo “Benefit Vs Profit” https://motivatoracademy.com/benefit-
vs-profit/ diakses pada 10 Mei 2020
66
dengan produk syariahnya ditengah-tengah pesaing yang belum banyak
saat itu. Hal ini rupanya justru adalah peluang yang bagus kepada BSM
karena masyarakat Bangkalan sendiri merupakan masyarakat yang sangat
kental dengan adat istiadat serta norma agama yang berlaku
dilingkungannya. Mereka adalah penganut agama islam yang taat, segala
aktifitasnya selalu merujuk kepada unsur-unsur religus113. Karena belum
banyaknya produk syariah di Bangkalan, hadirnya syariah mandiri cukup
mengatasi persoalan masyarakat. Beberapa orang sering ragu untuk
menggunakan produk perbankan karena prinsipnya yang masih banyak
menerapkan prinsip konvensional, hadirnya bank syariah sendiri justru
mejawab keraguan mereka bahwasannya mereka masih tetap bisa
meggunakan produk-produk/jasa perbankan tanpa harus menentang ajaran
agamanya yaitu dengan menggunakan produk perbankan syariah.
Perbankan syariah menciptakan dan menerapkan transaksi yang
berdasarkan prinsip syariah yang tentunya aman digunakan oleh umat
islam karena rujukannya adalah al-Qur’an dan as-Sunah yang tidak
mengandung unsur-unsur yang diharamkan seperti maysir, gharar, dan
riba.114 Berbeda dengan bank konvensional yang segala aktifitas
perbankannya sama sekali tidak sesuai dengan ajaran islam. Bank syariah
mandiri adalah bank yang aktifitas perbankannya sudah menyesuaikan
dengan syariat islam, produk yang ditawarkan dan penerapan akadnya
berasal dari sumber islami yang tidak bertentangan dengan ajaran islam.
Hal demikian yang menjadikan BSM dapat diterima oleh masyarakat
Bangkalan, karena lokasinya yang mudah dijangkau, menggunakan
prinsip syariah, dan produk-produk yang ditawarkan dapat menciptakan
daya tarik tersendiri bagi masyarakat Bangkalan.
113M.Ismail, “Gambaran …, http://digilib.uinsby.ac.id, h. 140-143 114https://www.syariahmandiri.co.id. Memperkuat..., h. 67-68
67
Berbicara mengenai produk, BSM memiliki produk gadai emas
syariah. Gadai bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat Bangkalan
tapi hadirnya gadai BSM merupakan hal yang cukup menarik karena gadai
tersebut merupakan produk dari perusahaan perbankan syariah. Seperti
yang telah diuraikan sebelumnya bahwa minat masyarakat terhadap
perhiasan berupa emas itu cukup tinggi sehingga melalui minat yang sudah
menjadi kultur tersebut akan menjadi kesempatan bagus bagi para
perusahaan untuk menawarkan gadai emas, karena hampir setiap
keluarga/rumah pasti memiliki emas baik itu berupa perhiasan ataupun
lantakan karena berdasarkan kultur yang berlaku “kurang afdhal jika orang
Madura tidak memiliki emas”115. Emas selain memberikan sensasi indah
dalam berhias rupanya emas juga dapat dijadikan investasi usaha karena
bisa digadaikan sewaktu-waktu ketika membutuhkan dana cepat. Awalnya
memang masih banyak yang menggunakan produk gadai dari perusahaan
umum pegadaian atau toko emas yang ada disekitar Bangkalan namun
lambat laun masyarakat beralih dan menyadari banyak manfaat mentake
over gadainya ke BSM Bangkalan.
Seperti yang terjadi pada beberapa kasus umi Nur Fadhila116 yang
mentake over gadainya yang berjumlah ratusan juta di pegadaian yang ada
di Senenan untuk dipindahkan ke gadai BSM Bangkalan karena tertarik
dengan produk syariah yang ditawarkan serta biaya ujroh yang murah, dan
kini Umi Nur tetap setia menjadi nasabah gadai BSM kurang lebih selama
sembilan tahun. Berdasarkan pengakuan umi Nur bahwasannya beliau
akan berfikir beribu kali jika ingin memindahkan gadainya dari BSM
115Nur Fadhilah. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 24 Januari 2020. 116Nur Fadhilah. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 24 Januari 2020.
68
karena sudah merasa nyaman, aman, dan puas baik dari segi pelayanan,
produk syariah yang ditawarkan ataupun ujroh yang dibayarkan.
Di BSM Gadai Emas merupakan salah satu produk pembiayaan
dengan menjadikan emas sebagai jaminan untuk memperoleh uang tunai
dengan cepat. Dengan Jaminan berupa logam mulia ataupun perhiasan
BSM memberikan pelayanan yang lebih murah biayanya, nyaman serta
cepat. Dengan menggunakan akan Qardh dalam rangka Rahn117 dalam arti
akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai dengan
penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan,
serta biaya pemeliharaan menggunakan akad ijarah dapat memberikan
nasabah kenyaman dan keyakinan untuk menggunakan produk disamping
keunggulan dan manfaat serta kemudahan lainnya. Adapun beberapa
keunggulan dan manfaat serta kemudahan yang akan didapatkan dalam
menggunakan produk ini antara lain:
1. Produk Gadai Emas di BSM
Besar dari FTV (Financing To Value) atau perbandingan antara
jumlah pembiayaan yang diterima nasabah dengan nilai emas yang
diagunkan nasabah kepada Bank tidak dapat 100%. Besar FTV
bergantung pada jenis agunan diantaranya118:
a. FTV Perhiasan sebesar 85%
b. FTV Logam Mulia sebesar 90%
Untuk lebih mengerti berikut saya akan memberikan contoh
perhitungan besar dana jika menggunakan produk ini, (contoh disadur
dari website BSM). “Pada tanggal 13 Desemver 2014, Nasabah
membawa emas utnuk digadaikan di BSM berupa Gelang emas
117Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h. 67-68 118https://bsmemas.bsm.co.id/faqgadai.php diakses pada 13 Maret 2020 06.58
69
bermata dengan kadar 20 karat dan berat 25 gram. Berapa biaya
pemeliharaan yang harus dibayar, bila nasabah melunasi pada tanggal
13 Februari 2015? (HDE: Rp 500.000,-)”
Diketahui:
Waktu /periode gadai 13 Desember 2014-13 Februari 2015 = 4 periode
(2 bulan)
2. Taksiran
= (karat/24) x berat emas x HDE
= (20/25) x 25 x Rp 500.000,-
= Rp 10.000.000,-
3. Pembiayaan
= Taksiran x FTV
= Rp 10.000.000,- x 85%
= Rp 8.500.000
4. Biaya Pemeliharaan
= (Taksiran x Rate) x waktu gadai
= (Rp 8.500.000,- x 1,70%/bulan) x 2 bulan
= Rp 144.500,- x 2
= Rp 289.000,-
Jadi dari peminjaman yang dilakukan di akhir penyelesaian
nasabah harus membayar biaya pemeliharaan sebesar Rp 289.000,- di
samping biaya peminjaman.119
Tadi setelah kita mengetahui sedikit mengenai perhitungan yang
digunakan, apa saja syarat dan ketentuan jika ingin menggunakan
produk ini? Berikut sayarat dan ketentuannya120:
b. Nasabah menyiapkan kartu identitas
119https://bsmemas.bsm.co.id/faqgadai.php 120https://bsmemas.bsm.co.id/faqgadai.php
70
c. Jaminan yang digunakan berupa perhiasan emas ataupun logam
mulia berupa batangan
d. Dengan pembiayaan minimal sebesar Rp 500.000,-
e. Jangka waktu yang diberikan adalah 4 (empat) bulan dan dapat
diperpanjang atau dapat digadai ulang (setelah dilakukan
penaksiran dan melunasi biaya gadai)
Gadai emas masih memiliki minat yang cukup besar saat ini, beberapa
pengakukan nasabah mengatakan bahwa gadai emas lah yang paling
mudah pencairannya tidak seperti agunan gadai/pembiayaan lainnya.
Tabel 4.1
Perkembangan Asset Skim Piutang Ijarah Bank Syariah Mandiri121
Tahun Total Asset
2018 37.007.475
2017 34.739.430
2016 34.787.466
2015 33.443.571
2014 32.654.390
Tabel 4.2
Perkembangan Asset Skim Pinjaman Qardh Bank Syariah Mandiri122
Tahun Total Asset
2018 4.044.308
2017 2.609.571
2016 1.963.321
2015 1.931.684
121Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h.16 122Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h.16
71
2014 3.585.400
Tabel 4.3
Tabel Pembiayaan Retail Bangking Pawning (PWG)123
Tahun Total Pembiayaan
2018 2.708.697
2017 2.358.308
2016 2.105.046
C. Motif Penggunaan Gadai Emas Syariah Pada Nasabah
Motivasi penggunaan pembiayaan gadai emas syariah pada nasabah
BSM sangat bervariasi, hal tersebut nampak dari hasil observasi penulis
pada perbedaan dan tingkat kebutuhan nasabah yang juga bervariasi.
Kebutuhan nasabah itu sendiri muncul karena nasabah merasakan
ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan
yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan seseorang akan selalu muncul walaupun keinginannya itu
tidak selalu terpenuhi, kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak akan menjadi
pendorong lagi. Kebutuhan manusia itu tersusun menurut hirarki tingkat
pentingnya kebutuhan, mulai dari kebutuhan fisiologis seperti sandang,
papan dan pangan; kebutuhan rasa aman atas jiwa dan harta; kebutuhan
sosial; kebutuhan egoistik yang berkaitan dengan status seseorang; dan
kebutuhan aktualisasi dalam mencapai sasaran kepuasan.
Karena tingkatan kebutuhan yang bervariasi tersebut maka akan
muncul faktor perilaku nasabah, faktor perilaku tersebut terlihat dari apa
123Syariahmandiri.co.id, Memperkuat…, https://www.syariahmandiri.co.id h.16
72
yang ada pada diri pribadi nasabah ataupun apa yang terjadi pada
lingkungan nasabah. Dalam hal ini, faktor perilaku nasabah bisa terlihat
melalui beberapa faktor sebagai berikut: pertama faktor kebudayaan,
kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan
dan perilaku seseorang karena pada umumnya perilaku seseorang itu
dipelajari. Contohnya di lingkungan yang terjadi pada masyarakat
Bangkalan anak bayi dan balita sudah dibiasakan menggunakan beberapa
perhiasan emas dari mulai anting, cincin, gelang kaki, dan gelang
kebiasaan itu bukan hanya pada bayi/balita perempuan saja melainkan hal
tersebut juga berlaku untuk bayi/balita berjenis kelamin laki-laki walaupun
hanya gelang atau cincin yang sengaja di design khusus untuk anak laki-
lakinya. Seseorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat
nilai, persepsi, preferensi yang secara tidak langsung akan terbentuk
menjadi perilaku dikemudian hari nanti. Kultur yang terjadi ini terkadang
muncul karena subbudaya yang secara spesifik menerapkan kebiasaan
tersebut di lingkungan masyarakat dari mulai bayi, balita, anak kecil,
remaja, orang dewasa bahkan lansia. Menurut kultur yang berlaku di
masyarakat emas merupakan penentu kelas sosial, seseorang yang
memiliki emas dengan jumlah yang banyak maka termasuk golongan
ekonomi atas (orang mampu) dan hal tersebut akan sangat mempengaruhi
citra seseorang di lingkungan sekitar tempat dimana dia tinggal124.
Kedua faktor sosial, faktor sosial seseorang terdiri dari seluruh
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok-kelompok tersebut
diantaranya kelompok primer, adanya interaksi yang cukup
berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat.
124Alfiyah. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview Pribadi.
Bangkalan, 24 Januari 2020.
73
Kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan interaksi yang terjadi
kurang berkesinambungan. Melalui faktor sosial tersebut seseorang
cenderung ingin memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup
baru, umumnya untuk sebagian orang justru ingin menyesuaikan diri
dalam hal bersikap dan berpenampilan, selain itu terkadang mereka
menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri dalam menentukan pilihan
pemuasannya.
Ketiga faktor pribadi, dalam hal ini yang dimaksudkan faktor pribadi
itu ada banyak kategori dari mulai umur, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Dari kelima kategori tersebut
perusahaan akan melihat dari beberapa yang lima tersebut dalam
menentukan produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada calon
konsumennya. Contohnya, minat masyarakat Bangkalan memiliki emas
cukup besar sehingga wajar saja jika mereka memilih media gadai sebagai
akses memenuhi kebutuhannya padahal jika dilihat dari asset lain yang
mereka miliki seperti tanah, sawah, atau bahkan kendaraan mereka tetap
saja memilih agunan emas itu karena emas cukup praktis dalam proses
pencairannya dan tidak membutuhkan syarat yang sulit seperti surat
kepemilikan atau akte-akte lainnya125. Walaupun gadai emas sendiri
dibatasi hanya sampai 250 juta saja terkadang beberapa nasabahnya jika
memerlukan dana lebih dari batas maksimum yang telah ditentukan
mereka akan menggadaikan kembali emasnya dalam bentuk lain bagi
mereka itu bukanlah hal yang berat karena hakikatnya mereka memang
memiliki emas lebih dari satu jenis saja. Hanya sebagian kecil saja nasabah
menggadaikan emasnnya dalam jumlah besar jika tidak untuk pembiayaan
produktif (modal usaha/modal kerja), dulunya minat gadai sendiri hanya
125Mukri Musnan. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 27 Januari 2020.
74
bagi orang dewasa, dan orang tua saja namun kini gadai dapat menembus
kepada beberapa lini bukan hanya orang dewasa dan orang tua saja akan
tetapi pemuda yang belum menikah yang hendak memulai bisnisnya bisa
mengajukan pembiayaan gadai emas untuk modal usaha.
Keempat faktor psikologis, beberapa aspek dalam faktor psikologis ini
diantaranya adalah motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan
sikap. Dorongan seseorang untuk melakukan atau menentukan keputusan
yang bisa diperoleh dari dalam dirinya sendiri ataupun dari luar dirinya
sendiri, setelah proses motivasi tersebut terbentuk maka lahirlah sebuah
persepsi bahwa keputusan tersebut adalah pilihan yang tepat, dari situlah
akan dipelajari lebih jauh yang kemudian akan berakhir pada kepercayaan
atas sikap yang telah diambil.
Sebelum motivasi itu terbentuk sering kali seseorang akan melakukan
beberapa hal yang nantinya akan mempengaruhi dirinya dalam
mennentukan hsebuah keputusan, hal tersebut merupakan indikator
motivasi. Berikut beberapa indikator motivasi:
1. Mencari informasi tentang kondisi dan peristiwa yang berlaku di
lingkungan terdekat masyarakat dan dunia.
Proses membeli diawali saat nasabah menyadari adanya masalah
kebutuhan. Nasabah menyadari bahwa ada perbedaan antara kondisi
yang diinginkan dengan kondisi sesungguhnya. Kebutuhan ini bisa
jadi karena kebutuhan internal seperti rasa lapar, dahaga, ataupun gaya
hidup yang kemudian berubah menjadi dorongan bagi nasabah untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan media yang sedang
dibutuhkan saat itu, informasi tersebut bisa diperoleh dari bermacam
sumber baik yang sifatnya langsung (lingkungan sekitar) ataupun tidak
langsung dari internet, tv, dan sebagainya.
75
Data yang diperoleh penulis dari nasabah, mereka mengungkapkan
bahwasannya sebagian besar nasabah mendapatkan informasi gadai
emas syariah BSM Bangkalan dari lingkungan sekitarnya seperti
keluarga, teman dekat maupun tetangga sekitar rumah yang pernah
menggadaikan langsung di BSM Bangkalan126, dan beberapa orang
lainnya mengakui bahwa mereka mendapatkan informasi gadai emas
syariah dari spanduk127 yang terpampang jelas di depan gedung BSM
Bangkalan dengan melihat spanduk itu orang yang berlalu lalang
khususnya yang kebetulan sering melewati jalan Moh. Kholil,
Demangan Timur secara otomatis akan sering melihatnya terlebih
lokasinya yang cukup stategis yaitu ditengah kota Bangkalan dan dekat
dengan beberapa tempat yang sering dikunjungi masyarakat
Bangkalan seperti RSU Lukas, Pon. Pes. Syaikhona Kholil Bangkalan,
M2M (lestoran fried chikhen), Indah swalayan (toko grosir terlaris di
Bangkalan), dan masih banyak sekali tempat-tempat lainnya yang
mengelilingi gedung BSM Bangkalan itu sendiri128.
Gambar 4.5
Gedung Bank Syariah Mandiri Bangkalan
126Agus Hariansusanto. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura.
Interview Pribadi. Bangkalan, 30 Januari 2020. 127Alfiyah. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview Pribadi.
Bangkalan, 24 Januari 2020. 128 Khoirul Umam. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 24 Januari 2020.
76
(sumber hasil dokumentasi penulis)
Selain tempatnya yang cukup stategis dan dapat dilihat banyak
orang, produk gadai emas syariah BSM Bangkalan adalah satu-satunya
perusahan perbankan yang menawarkan produk gadai emas syariah
karena selama ini masyarakat hanya terkontaminasi dengan produk-
produk konvensional seperti gadai emas di toko emas, ataupun Perum
Pegadaian, kalaupun ada produk gadai emas syariah yaitu Perum
pegadaian syariah bukan perbankan syariah. Hal ini perupakan nilai
plus bagi BSM Bangkalan untuk lebih menggalakkan kembali produk
gadai emas syariahnya karena masyarakat Bangkalan sendiri masih
sering menggunakan gadai emas sebagai pilihan aktifitas ekonominya
dalam hal memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan yang bersifat
konsumtif ataupun kebutuhan yang bersifat produktif.
Terlebih BSM Bangkalan sendiri telah bekerjasama dengan
beberapa unit-unit lain baik yang dalam kategori personal, perusahaan
ataupun lembaga. Dengan adanya jaringan nasabah yang semakin
besar ini dapat membantu BSM Bangkalan sendiri untul selling
promotion produk-produknya.
2. Mencari bimbingan dengan hal yang berkaitan dengan masalah praktis
dan semua hal yang ada hubungannya dengan penentuan pilihan.
Calon nasabah yang mulai timbul minatnya maka akan terdorong
untuk mencari informasi lebih banyak. Mereka itu akan terpecah
menjadi dua golongan. Golongan pertama ialah mereka yang kategori
77
menengah dalam mencari informasinya, dan golongan yang kedua
ialah mereka yang secara aktif mencari informasi di mana akan
mencari bahan-bahan bacaan, menelfon teman-temannya, dan
melakukan kegiatan untuk mempelajari hal lain yang masih ada
kaitannya dengan informasi yang telah diterima ataupun bisa langsung
mencari tahu kepada titik sumber yang menjadi topik informasi.
Sumber yang dimaksud itu bisa dikelompokkan menjadi empat
kelompok:
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
b. Sumber komersial: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan,
dan pameran.
c. Sumber umum: media massa dan organisasi konsumen.
d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, dan
menggunakan produk.
Secara umum calon nasabah menerima informasi suatu produk dari
sumber komersial, yaitu mereka yang didominasi oleh para pemasar.
Pada sisi lain informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber-
sumber pribadi. Setiap sumber informasi memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam mempengaruhi keputusan membeli atau
menggunakan produk tertentu. Pada umumnya sumber komersial
berfungsi untuk menginformasikan secara umum namun sumber
pribadilah yang nantinya akan mendoktrinasi calon konsumen agar
lebih yakin dalam menentukan keputusan pembeliaan atau
penggunaan.
78
Hal ini pula yang terjadi pada beberapa nasabah gadai emas BSM
Bangkalan, seperti nasabah atas nama Nur Fadhila129 yang
mengtakeover gadainya ke BSM Bangkalan karena tertarik melihat
brosur gadai BSM yang diterimanya ketika sedang menunggu
dagangan di tokonya.
Gambar 4.6
Brosur Gadai Bank Syariah Mandiri Bangkalan
(sumber hasil dokumentasi penulis)
Setelah calon nasabah mendapatkan informasi yang cukup
mengenai pembiayaan gadai emas syariah BSM Bangkalan maka
mereka akan memperdalam informasi tersebut dari sumber utamanya
yaitu gadai emas BSM Bangkalan. Untuk percobaan biasanya nasabah
baru tidak mengajukan pembiayaan yang besar karena mereka akan
mencari tahu terlebih dahulu mengenai pembiyaan gadai emas syariah
129Nur Fadhila. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 24 Januari 2020.
79
di sana setelah itu mereka akan membandingkan dengan tempat lain
yang menawarkan produk yang sejenis, ketika nasabah sudah merasa
cocok dengan harga maupun pelayanan gadai di BSM maka mereka
secara otomatis akan menjadi nasabah loyal BSM Bangkalan, maksud
dari nasabah loyal di sini adalah nasabah akan berfikir panjang untuk
pindah menggunakan produk yang sejenis ditempat yang berbeda, ia
akan merekomendasikan gadai BSM secara cuma-cuma kepada orang
lain tanpa mengharapkan imbalan dari perusahaan (sponsor gratis).
Gambar 4.7
Ruang Gadai Bank Syariah Mandiri Bangkalan
(sumber hasil dokumentasi penulis)
3. Memuaskan rasa ingin tau dan minat umum
Bagaimana calon nasabah memproses data yang mereka peroleh
agar dapat mereka gunakan dalam menentukan keputusan pembelian
produk/jasa, mereka akan membentuk penilaian terhadap produk
tersebut secara sadar dan rasional. Dalam hal ini yang menjadi prioritas
calon nasabah tentu ada pada citra perusahaan dan citra dari produk itu
sendiri. Calon nasabah akan lebih selektif dalam menentukan produk
yang akan mereka pilih yang nantinya tidak akan memberikan efek
merugikan kepada nasabah, terlebih gadai emas sendiri adalah produk
80
jasa jadi calon nasabah akan melihat dari segi pelayanan dan harga
yang ditawarkan.
Dari observasi yang penulis temukan di lapangan bagian gadai
BSM Bangkalan (pawning) mereka sangat sabar dan ramah dalam
melayani nasabahnya apalagi jika nasabah tersebut dari golongan
orang tua, mereka akan melayani dengan menyesuaikan kemampuan
pemahaman nasabah itu sendiri. Contohnya, mereka akan memberikan
penjelasan sedetail mungkin kepada nasabahnya yang memiliki
kesulitan menggunakan bahasa indonesia dengan menggantinya
menggunakan bahasa daerah yang berlaku di lingkungan masyarakat
sekitar, karena letak BSM Bangkalan ada di pulau Madura jadi bahasa
komunikasi yang sering digunakan adalah bahasa Madura tapi bukan
bahasa Madura yang biasa melainkan bahasa Madura Enggi Bunthen
(bahasa halus).
Latar belakang calon nasabah yang menggadaikan emasnya di
BSM Bangkalan sangat bervariasi, ada sebagian mereka yang
langsung memilih BSM sebagai pilihannya dalam menggunakan jasa
gadai tapi sebagian lainnya menjadikan BSM sebagai kaca
perbandingan dengan tempat/perusahaan lain yang menjual produk
sejenis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pruduk itu
sendiri. Menurut data yang diperoleh penulis biaya ujroh BSM jauh
lebih murah dibandingkan dengan tempat lain yang sejenis,
Tidak sedikit dari nasabah yang mentake over gadai emasnya dari
tempat lain hanya untuk mengetahui perbandingan harga ujrohnya.
Tentu hal ini menjadi hal yang cukup menarik untuk di pasarkan selain
menjual nama perbankan gadai BSM juga menjunjung prinsip syariah,
dengan itu calon nasabah atau nasabah akan lebih yakin menggunakan
81
produk syariah dibandingkan produk konvensional yang bunganya
senantiasa naik terus tidak menentu.
Gambar 4.8
Suasana Aktifitas Gadai Bank Syariah Mandiri Bangkalan
(sumber hasil dokumentasi penulis)
4. Belajar, pendidikan diri sendiri
Dalam hal ini proses belajar menjelaskan perubahan perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman, dengan itu dia akan lebih
percaya diri dalam bersikap dan menentukan keputusan terhadap
sesuatu. Karena melalui proses belajar ini seseorang akan cenderung
selektif dalam memilih dan menyesuaikan pilihannya dengan
tujuannya.
Tujuan penggunaan atau pembelian akan dipengaruhui oleh faktor-
faktor keadaan yang tidak terduga. Faktor yang dimaksud disini adalah
seperti: pendapatan keluarga, harga yang diharapkan, dan manfaat
produk yang diharapkan. Pada saat calon nasabah ingin bertindak,
faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan
mengubah tujuan penggunaan.
Banyak dari mereka yang menggunakan jasa gadai emas BSM
Bangkalan karena kebutuhan yang mendesak dengan waktu yang
singkat. Kebutuhan nasabah terbagi dalam dua kategori besar, kategori
pertama yaitu nasabah yang menggunakan gadai emas BSM untuk
82
memenuhi kebutuhan konsumtif seperti: biaya pendidikan anak, biaya
pembelian kendaraan, atau biaya perbaikan rumah. kategori kedua
yaitu nasabah yang menggunakan gadai emas BSM untuk memenuhi
kebutuhan produktif seperti: modal usaha atau modal kerja.
Nasabah atas nama Fikri Maulana misalnya, dia adalah nasabah
kategori muda yang menjadi nasabah gadai emas BSM Bangkalan.
Dari informasi yang penulis terima, motif dia menggadaikan ialah
untuk tambahan modal usahanya (onlineshop).130 Berbeda dengan
Nasabah atas nama Alfiyah yang menggunakan pembiayaan gadai
emasnya untuk kebutuhan melengkapi pembayaran pembelian
kendaraan131. Dua nasabah ini tujuan dasarnya sama yaitu memenuhi
kebutuhan tapi yang membedakan keduanya ialah tujuan khusus
nasabah itu sendiri yaitu kebutuhan produktif bagi nasabah atas nama
Fikri Maulana dan kebutuhan konsumtif bagi nasabah atas nama
Alfiyah.
5. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan
Sering sekali seseorang dalam keadaan terdesak dia akan mudah
menyerap informasi yang dia rasa itu dapat mengeluarkan dia dari
masalah pribadinya. Terlebih jika masalah tersebut ada hubungannya
dengan uang dan hutang maka akan sangat mudah sekali untuk
diterima. Gadai adalah solusi tercepat dan termudah bagi orang yang
sedang memiliki masalah keuangan atau hutang.
Nasabah merasa terbantu dan menjadikan gadai sebagai solusi
yang paling tepat di waktu yang singkat dengan penggunaan gadai
emas syariah tersebut, karena prosesnya yang cepat dan mudah apalagi
130Fikri Maulana. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 24 Januari 2020. 131Alfiyah. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview Pribadi.
Bangkalan, 24 Januari 2020.
83
untuk beberapa orang yang tidak mengerti banyak akses pembiayaan.
Perusahaan syariah mandiri yang cukup masyhur di masyarakat itu
rupanya membawa ia kepada citra perusahaan yang bagus, dapat
dipercaya, kompeten, profesional, dan merangkul semua golongan
maka dengan itu syariah mandiri hadir dalam upaya mengatasi
kesulitan keuangan mereka dengan cara yang cepat dan mudah. Selain
cepat dan mudah, gadai BSM cukup aman bagi semua golongan. Aman
disini memiliki arti yang cukup luas, aman biaya ujroh yang murah,
barang jaminan milik nasabah sangat aman karena emas tersebut telah
diasuransikan jadi ketika ada kehilangan atau kebakaran yang
menyebabkan emas jaminan milik nasabah hilang atau rusak selama
jaminan itu masih berada ditangan Bank maka kerugian akan
digantikan oleh bank.
Setelah mengetahui beberapa indikator motivasi di atas maka akan
terbentuk tujuan motivasi, diantaranya adalah: pertama, nasabah memilih
produk barang/jasa tentunya untuk meningkatkan kepuasan, kepuasan
nasabah akan terlihat dari penilaian nasabah itu sendiri secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu menjadi nasabah tetap
perusahaan tersebut dan secara tidak langsung yaitu ikut mempromosikan
produk jasa kepada pihak lain tanpa mendapatkan permintaan perusahaan.
Kedua mempertahankan loyalitas nasabah kepada perusahaan yang telah
dipercayai dengan cara menetap dan membantu memperluas jaringan
bisnis kepada pihak lain dalam bentuk dana/promosi secara suka rela tanpa
adanya paksaan dari perusahaan. Ketiga efisiensi, tujuan berikutnya
nasabah berharap keputusannya ini dapat memberikan mereka ketepatan
cara dalam pemperoleh sesuatu dalam artian tidak membuang waktu,
tenaga, biaya, dan ketepatgunaan. Keempat efektivitas, pengaruh dan
kesan yang akan diperoleh nasabah setelah menggunakan media tersebut.
84
Kelima tercipta suatu hubungan yang harmonis antara perusahaan/bank
dan konsumen/nasabah.
Sebagian besar nasabah tertarik atau termotivasi menggunakan gadai
emas tersebut tidak lain karena beberapa faktor, faktor tersebut adalah
faktor yang mempengaruhi motivasi nasabah seperti: produk, harga,
pelayanan, dan lokasi. BSM Bangkalan selain menjual produk tabungan
mereka juga menawarkan produk pembiayaan, dan produk pembiayaan
yang cukup diminati masyarakat Bangkalan salah satunya adalah produk
gadai emas syariah. Menurut masyarakat Bangkalan produk gadai emas
sendiri adalah pembiayaan tertua yang sering mereka gunakan dan gadai
emas syariah sendiri bukanlah hal yang baru yang hadir di tengah-tengah
masyarakat Bangkalan karena sebelumnya mereka telah mengenal Perum
Pegadaian baik itu pegadaian konvensional ataupun syariah. Namun yang
berbeda di sini ialah bahwa produk pembiayaan gadai emas syariah bukan
di bawa oleh perusahaan umum pemerintah melainkan perusahaan
perbankan yang prinsipnya menerapkan prinsip syariah, hal ini cukup
menarik perhatian masyarakat agar lebih mengenal dan percaya kepada
produk syariah/produk yang tidak melanggar syariah islam.
Gambar 4.9
Suasana Toko Emas Pecinan ketika awal tahun 2020
(sumber hasil dokumentasi penulis)
85
Selain produk yang ditawarkan merupakan terobosan baru dalam
kategori perbankan, BSM menawarkan harga yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjual produk sejenis. Hal
itu dapat meyakinkan para nasabah bahwa BSM mampu bersaing dan
menjadi kompetitor nasional bahkan internasional di tengah-tengah
ketatnya persaingan beberapa perbankan yang ada di Indonesia khususnya.
Bukan hanya membawa label syariah saja rupanya BSM juga
membuktikan bahwa hadirnya BSM benar-benar untuk menghijrahkan
pengguna perbankan konvensional agar bisa percaya dan lebih yakin
dengan produk syariah dan salah satu caranya ialah dari harga ujroh yang
dibayarkan nasabah atas pembiayaan gadai emas yang diterima.
Pelayanan yang diberikan kepada nasabah sama, semua pegawai BSM
menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun). Mereka
memberikan pelayanan secara maksimal demi kenyamanan para
nasabahnya, bukan hanya dalam urusan pekerjaan antara pegawai bank
dan nasabah semata melainkan mereka menjalin silaturrahmi yang ekstra
khususnya dalam bertransaksi gadai pegawai minimal memiliki nomor
telfon nasabah dan tidak sedikit pula dari mereka yang didatangi
kekediaman untuk mempererat hubungan silaturrahmi. Tujuannya kenapa
staf gadai harus memiliki nomor telfon nasabahnya itu karena pihak bank
akan mengkonfirmasi nasabahnya sebelum jatuh tempo jadi ada
kesempatan bagi nasabah untuk memperpanjang atau melunasi gadainya
sebelum dilakukan pelelangan barang. Dan untuk alamat nasabah sendiri
menjadi penting kepada pihak bank, karena terkadang ada beberapa
nasabah yang meminta agar pihak bank yang menjemput sejumlah uang
kekediaman nasabah karena nasabah berhalangan untuk mengantarkan
langsung ke bank dengan membawa uang tunai yang cukup besar.
Contohnya BMT Sidogiri Klampis, koperasi tersebut menggadaikan emas
86
untuk kepentingan dana yang diputar kepada nasabah BMTnya dan setelah
BMT tersebut mendapatkan nisbahnya mereka akan menebus emasnya
kepada pihak bank dan sisa uangnya di simpan dalam tabungan BSM.
Selain produk, harga, dan pelayan, BSM Bangkalan memberikan letak
lokasi yang cukup strategis yaitu berada kota Bangkalan sendiri. BSM
Bangkalan yang berlokasi di jalan Moh. Kholil No.52, Demangan Timur,
Demangan, Kec Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu sangat strategis dan
berada ditengah-tengah aktifitas masyarakat Bangkalan baik itu pusat
belanja, pusat kuliner, pusat pemerintahan kota kabupaten, lembaga
kesehatan, lembaga pendidikan, dan masih banyak tempat lainnya. Dari
letak lokasi yang cukup strategis itu mampu mengenalkan BSM sendiri
dengan mudah kepada masyarakat Bangkalan. Mereka yang aktifitasnya
memang dikota akan lebih mudah mengingat tempat dan brand perusahaan
tersebut.
D. Kepuasan Nasabah dalam Penggunaan Gadai Emas Syariah
Kepuasan nasabah merupakan salah satu hal yang memiliki peranan
penting dalam perbankan. Kepuasan nasabah merupakan tonggak utama
dalam keberhasilan suatu perusahaan perbankan. Oleh karena itu, dalam
upaya pemenuhan kepuasan nasabah, perusahaan harus jeli dalam
mengetahui pergeseran kebutuhkan dan keinginan nasabah yang setiap
saat berubah. Apabila perusahaan dapat menghasilkan produk dan jasa
sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan nasabah maka nasabah
akan merasa puas. Setiap nasabah memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda.
Dalam beberapa teori menyebutkan bahwasannya nasabah bisa
mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau kinerja
dibawah harapan, nasabah akan merasa kecewa tetapi kinerja sesuai
87
dengan harapan nasabah akan merasa puas dan bila kinerja bisa melebihi
harapan maka nasabah akan merasakan sangat puas, senang atau gembira.
Sebelumnya telah dibahas mengenai motivasi nasabah menggunakan
gadai emas syariah BSM, melalui pembahasan sebelumnya dapat
diketahui apa saja yang menjadi harapan nasabah sehingga setelah
mengetahui motivasi nasabah maka akan sangat membantu dalam
menentukan kepuasan nasabah
Pada point sebelumnya telah dibahas tentang indikator motivasi,
indikator motivasi ini sangat erat kaitannya dengan indikator kepuasan hal
itu karena indikator kepuasan merupakan jawaban atas indikator motivasi.
Seseorang nasabah akan termotivasi untuk menggunakan produk gadai
dalam memenuhi kebutuhannya, yang mana hasil perolehan kebutuhan
nasabah itulah yang nantinya akan menentukan kepuasan atau
ketidakpuasan nasabah terhadap produk gadai emas syariah BSM
Bangkalan. Dalam upaya ingin mengetahui kepuasan nasabah dalam
menggunakan gadai emas BSM Bangkalan, maka dapat melihat indikator
kepuasan nasabah sebagai berikut:
1. Mendapatkan informasi tentang kondisi dan peristiwa yang berlaku di
lingkungan terdekat masyarakat dan dunia
Ternyata nasabah akan merasa lebih yakin kepada keputusannya
dalam menggunakan gadai emas BSM Bangkalan jika informasi yang
diperoleh tersebut bersumber dari pribadi seperti keluarga, teman,
tetangga, dan kenalan dekat, karena keakuratan dan kemungkinan
berbohong sangatlah sedikit132. Tapi bukan berarti sumber lainnya
tidak bisa dipertimbangkan karena sebagian orang justru ada yang
menggunakan sumber lain yang mereka yakini dalam menentukan
132Mukri Musnan. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 27 Januari 2020.
88
keputusan penggunaan suatu produk/jasa. Sumber lain yang dimaksud
diantaranya: sumber komersial seperti iklan133, wiraniaga, agen,
kemasan, dan pajangan; sumber publik seperti media massa dan
organisasi penilai konsumen; sumber pengalaman134 seperti
penanganan, pemeriksaan, dan menggunakan produk.
Dalam kondisi yang mendesak sering kali orang merasa informasi
apapun yang diperoleh terlebih jika informasi tersebut dapat
memberikan solusi atas permasalahannya maka mereka akan
merasakan kepuasan atas informasi yang telah diterima. Informasi
tersebut akan diterima dengan sangat baik jika orang yang
menyampaikan informasi tersebut adalah orang yang bisa dipercayai
seperti keluarga, teman dekat ataupun tetangga rumah apalagi jika
orang yang membawa informasi tersebut mengalami kesulitan yang
sama dan mengatakan bahwa pembiayaan gadai emas syariah BSM
Bangkalan adalah solusi yang sangat tepat.
Kepuasan nasabah atas penerimaan informasi justru akan sangat
mudah terserap jika mereka peroleh dari sumber pribadi seperti yang
telah dijabarkan sebelumnya, karena mereka menganggap sumber
pribadilah yang mengerti keadaan dan kondisi nasabah dan tidak
memiliki kepentingan lain selain ikut merasakan hal yang sama,
berbeda dengan para pemasar yang mencoba meyakinkan sasarannya
untuk kepentigan pribadinya bukan karena respek atas masalah yang
sedang dialami nasabah.
Tapi bukan berarti para nasabah akan menerima informasi dari
sumber pribadi begitu saja, nasabah telah memiliki penilaian sendiri
133Khoirul Umam. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 24 Januari 2020. 134Agus Hariansusanto. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura.
Interview Pribadi. Bangkalan, 30 Januari 2020.
89
dari keputusan penggunaan yang telah melalui proses yang matang
pastinya. Maka dari itu penting sekali memperhatihan hal lainnya,
nformasi yang diterima tersebut hanya informasi pendukung
sedangkan informasi penguatnya bisa dilihat dari berbagai macam
aspek seperti produk yang ditawarkan, citra perusahaan dan lokasi
yang mudah untuk dijangkau.
Dari ketiga aspek tersebut bank mandiri syariah telah memilikinya.
BSM adalah satu-satunya perbankan syariah di Bangkalan yang
menawarkan produk gadai emas syariah ditengah-tengah perusahaan
umum (Perum) pegadaian yang sudah lebih dulu ada di tengah-tengah
masyarakat.
2. Mendapatkan bimbingan dengan hal yang berkaitan dengan masalah
praktis dan semua hal yang ada hubungannya dengan penentuan
pilihan
Proses penggunaan dimulai dengan pengenalan kebutuhan, dimana
nasabah mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Nasabah merasakan
perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Setelah
mengetahui apa yang dibutuhkan maka nasabah akan mencari informasi yang
cukup dan setelah mendapatkan informasi tersebut mereka akan melihat
perbandingan antara kebutuhan dan keharusan dalam bertindak. Nasabah
dalam hal ini akan memperluas pandangannya tentang informasi yang telah
di peroleh baik itu dari sumber pribadi, komersial, publik ataupun
pengalaman, dalam banyak kasus untuk proses kedua ini nasabah akan lebih
yakin kepada sumber pengalaman. Seseorang yang pernah mengalami sendiri
dalam penggunaan suatu jasa terkhusus gadai emas BSM Bangkalan mereka
akan berbagi pengalamannya menjadi nasabah gadai BSM tanpa adanya
tujuan kepentingan tertentu karena dirinya bukan bertindak sebagai pemasar
gadai BSM melainkan sebagai nasabah BSM Bangkalan.
90
Perioritas nasabah salah satunya selain mendapatkan pembiayaan
yang sesuai dengan harapan pengajuan nasabah, mereka juga akan
melihat bagaimana pelayanan pihak gadai BSM atau bagian pawning
BSM melayani nasabah pembiayaan gadai emas dengan baik dan
ramah. Karena hal demikian akan sangat mempengaruhi promosi gadai
itu sendiri serta rating perusahaan. Dan dari data yang penulis temukan
dilapangan nasabah tidak ada yang mengomentari negatif mengenai
pelayanan bagian gadai jadi dapat diartikan bahwa pelayanan gadai
BSM Bangkalan cukup bagus terhadap nasabah gadainya.
Bagian pawning akan menginformasikan kepada nasabahnya
tentang banyak hal yang berkaitan dengan gadai, dari mulai prosedural
penggadaian emas sampai dengan pecairan pembiayaan gadai.
Prosedur gadai emas BSM sangat mudah, nasabah cukup membawa
identitas diri (KTP/NPWP) yang akan diserahkan kepada pihak bank
dalam melengkapi data pemprosesan gadai, setelah semua data selesai
diinput nasabah menyerahkan jaminan emasnya dan diserahkan
kepada pihak bank untuk melalui proses penaksiran yang nantinya dari
taksiran tersebutlah akan diberikan pembiayaan gadai. Uniknya gadai
BSM dalam pencairannya itu terkoneksi dengan rekening tabungan,
jadi nasabah tidak akan menerima uang tunai saat pencairan melainkan
rekening tabungan dan kartu ATM itu akan sangat membantu nasabah
dalam mengontrol keuangan karena bisa mengambil uang tunainya
nanti di mesin ATM sesuai dengan kebutuhan nasabah.
3. Mendapatkan pemuasan rasa ingin tau dan minat umum
Sebagian besar nasabah akan mengambil keputusan
pembelian/penggunaan produk jasa BSM Bangkalan setelah mereka
datang langsung ke kantor gadai BSM Bangkalan. Nasabah akan
disambut hangat oleh para pegawai BSM, staf gadai akan menjelaskan
91
beberapa syarat dan ketentuan menjadi nasabah gadai BSM Bangkalan
serta apa saja prosedur bergadai di BSM Bangkalan dan staf gadai akan
memberitahukan terkait harga dan kesepakatan pelunasan. Tidak
sedikit dari nasabah gadai BSM Bangkalan yang datang ke kantor
BSM dan bertanya seputar gadai untuk menanyakan tentang harga
ujroh (pemeliharaan barang) dan ketentuan angsuran, nasabah cukup
heran dengan harga yang diberikan BSM Bangkalan karena lebih
murah dibandingkan toko emas atau bahkan perusahaan gadai
ditempat lain yang menjual produk yang sejenis padahal BSM dalam
kategori perbankan yang secara perusahaan lebih luas dibandingkan
perusahaan pembiayaan saja.
Nasabah cukup puas dan tidak menyesal mentake over gadainya
ditempat lain untuk dipindahkan ke BSM Bangkalan karena biaya
ujrohnya cukup murah dibandingkan dengan produk gadai di tempat
yang berbeda. Bahkan untuk nasabah baru setelah menggadaikan
sekali mereka akan menggadaikan kembali untuk keperluan lainnya
jika mereka membutuhkan dana cepat tapi tidak terperangkap bunga
besar. Karena biaya ujrohnya yang lebih murah dibandingkan tempat
lain menjadiakan BSM Bangkalan sebagai solusi umat.
Gadai BSM sendiri menerapkan prinsip syariah dengan akad qardh
(akad pinjaman dana dengan perjanjian akan dikembalikan kembali
dana tersebut) dan akad ijarah (akad pemindahan hak guna barang
dengan batas waktu tertentu) dalam rangka rahn (gadai). Biaya
administrasi dan asuransi barang jaminan dibayar pada saat pencairan,
dan bagi nasabah yang tidak membawa uang tunai untuk membayar
biaya administrasi tersebut maka pihak bank akan menawarkan kepada
nasabah untuk memotong dari pencairan pembiayaan gadai jadi
nasabah tidak merasa kesulitan. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan
92
(ujroh) dihitung per 15 hari dan dibayar pada saat pelunasan. Nasabah
dapat mengajukan pembiayaan gadai mulai dari Rp. 500.000,00
sampai dengan Rp. 250.000.000,00 dengan menyerahkan jaminan
berupa emas kuning baik itu perhiasan atau batangan dengan karatase
minimal 16 karat
4. Bisa belajar, pendidikan diri sendiri
Nasabah yang merasa puas apabila apa yang mereka dapatkan
sesuai dengan harapkan. Nasabah menggunakan gadai emas BSM
Bangkalan tentunya ada maksud dan tujuannya yaitu untuk memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan seseorang itu berbeda-beda ada kebutuhan
yang sifatnya primer ada juga kebutuhan yang sifatnya sekunder, oleh
sebab itu dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut
nasabah mengambil keputusan unntuk mengajukan pembiayaan
melalui gadai emas BSM Bangkalan. Pembiayaan tersebut juga
bermacam-macam ada pembiayaan yang bersifat konsumtif ada pula
yang produktif yang membedakan keduanya hanya pada
pengalokasian dana pembiayaannya saja. Pembiayaan konsumtif
biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer yang lebih
khusus yaitu kebutuhan pribadi nasabah seperti kebutuhan sandang,
pangan, dan papan, sebagian lagi ada yang digunakan untuk pembelian
barang seperti kendaraan sepeda motor, mobil dan lain-lain.
Sedangkan untuk pembiayaan produktif melibatkan selain dirinya
sendiri karena pada umumnya pembiayaan produktif itu untuk modal
usaha atau modal kerja yang nantinya dana tersebut kembali dengan
sekian keuntungan karena dana tersebut dikelola. Dan nasabah akan
lebih mengetahui untuk apa dana pembiayaan gadai emas BSM
Bangkalan digunakan, hal ini menjadi penting untuk mengantisipasi
nasabah dengan menyesuaikan dana pembiayaan dengan dana
93
kebutuhan tujuannya yaitu agar tidak terjadi angsuran macet (kredit
macet) ataupun pelelangan emas agunan nasabah.
Melalui pembiayaan gadai emas syariah yang diperoleh tersebut
nasabah bisa mengalokasikan dananya pada tingkat kebutuhan yang
mereka perlukan, baik itu pembiayaan konsumtif seperti pembelian
kendaraan, biaya sekolah dan lain-lain atau untuk pembiayaan
produktif seperti modal usaha atau modal kerja.
Nasabah mungkin memang tidak akan menyampaikan kepada
pihak bank tentang penggunaan dana dari pembiayaan gadai tapi yang
jelas nasabah pasti memiliki motif dan tujuan dari pembiayaan gadai
emas tersebut, hal ini jika akan sangat menguntungkan jika pihak bank
mengetahui apa motif dan tujuan nasabah tersebut karena dapat
meningkatkan segmentasi pasar ditengah masyarakat. Dan bagi
nasabah sendiri manfaatnya jika mengetahui motif dan tujuan atas
penggunaan pembiayaan gadai, mereka akan lebih berhati-hati
mengatur pengeluaran dan mendahulukan apa yang harus
diprioritaskan.
Bagi sebagian orang menganggap bahwa gadai hanya akan
membebankan nasabahnya dikemudian hari karena hutang plus bunga
yang harus dibayarkan sangat besar dan sebagian lainnya justru
menganggap bahwa gadai disini adalah wadah yang akan menjawab
kesulitan ekonomi masyarakat. Itu semua tergantung pada persepsi
setiap orang yang pastinya akn berbeda-beda. Terlebih dalam keadaan
terdesak dan membutuhkan dana saat itu juga, jarang sekali orang lain
akan memberikan pinjaman dengan mudah kalaupun ada pasti
bunganya justru akan semakin melambung tinggi dari tempat gadai
resmi karena beberapa oktum tersebut akan mengambil keuntungan
dari kelemahan sasarannya.
94
5. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan
Dengan dana gadai emas tersebut nasabah akan merasakan rasa
aman dari kegelisahan atau kesulitan yang selama ini mungkin nasabah
rasakan karena nasabah aman dari ancaman sosial dan aman atas harta
benda.
Sesudah pembelian atau penggunaan terhadap suatu produk yang
dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau
ketidak puasan. Setelah nasabah menggunakan pembiayaan gadai,
nasabah mungkin akan mendeteksi adanya suatu cacat. Dari situlah
akan lahir beberapa nasabah yang merasa puas atau tidak puas dari
penggunaan gadai emas BSM. Cacat disini maksudnya bisa jadi
terletak pada pelayanan pihak gadai atau beberapa staff BSM yang
terkait yang kurang memuaskan, prosedur yang rumit, biaya ujroh
yang mahal, ataupun harapan-harapan lainnya dari nasabah yang
belum terjawab oleh BSM itu sendiri, maka jika timbul beberapa
masalah tersebut akan memicu nasabah untuk tidak menggadaikan
kembali di BSM dan hal ini bisa masuk dalam katagori ketidak puasan
nasabah atas pembiayaan gadai emas BSM.
Namun kenyataannya justru keluhan atau cacat yang telah
disebutkan di atas tidak terjadi kepada nasabah BSM Bangkalan,
bahkan menurut pengakuan beberapa nasabah mereka merasa puas
dengan penggunaan gadai BSM di sini. Nasabah merasa aman dengan
penggunaan pembiayaan gadai emas BSM, aman disini ialah aman dari
segi barang jaminan (emas) yang nasabah tidak harus merasa hawatir
jika ada kehilangan atau kerusakan karena sudah diasuransikan, aman
dari biaya pemeliharaan (ujroh) yang mahal, aman dari masalah
ekonomi yang sedang menimpa nasabah baik itu untuk kebutuhan
pribadi nasabah atau untuk kebutuhan kerja nasabah.
95
Selain indikator kepuasan di atas ada enam konsep mengukur
kepuasan konsumen, enam konsep tersebut diantaranya: Pertama
kepuasan nasabah keseluruhan, dari hasil observasi dan wawancara tidak
secara spesifik menanyakan puas atau ketidakpuasan nasabah terhadap
produk gadai emas BSM Bangkalan, akan tetapi penulis bisa menarik
kesimpulan dari jawaban mereka atas pertanyaan yang lain yang ada
kaitannya dengan kepuasaan nasabah. Contohnya seperti bapak Mukri
yang menjadi nasabah gadai BSM cukup lama, bahkan berdasarkan
pengakuannya beliau meneruskan gadai milik kaka laki-laki dari saudara
kandungnya untuk kebutuhan modal usaha besi tua.135 Beliau sudah sangat
percaya kepada gadai emas BSM Bangkalan kedekatan personal sudah
terjalin cukup lama antara nasabah dan bank, selain itu menurutnya gadai
BSM Bangkalan ini cukup murah dibandingkan dengan perusahaan
pesaingnya yang menjual produk yang sejenis.
Kedua dimensi kepuasan nasabah, kepuasan nasabah di ukur dengan
empat langkah. Langkah-langkah tersebut antara lain: meminta nasabah
untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan nasabah,
meminta nasabah menilai produk dan/atau jasa gadai emas BSM
Bangkalan, meminta nasabah menilai produk dan/atau jasa perusahaan
pesaing berdasarkan produk yang sama, dan langkah terakhir yaitu
meminta nasabah untuk menentukan dimensi yang penting dalam menilai
kepuasan pelanggan.
Ketiga konfirmasi harapan, nasabah akan memiliki indikator tertentu
yang menurutnya nanti akan mendatangkan kepuasan. indikator tersebut
bisa berupa harapan nasabah sebelum mereka mengajukan pembiayaan
gadai emas BSM Bangkalan, harapan-harapan tersebut bisa berupa jasa
135Mukri Musnan. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 27 Januari 2020.
96
bisa juga berupa nilai. Harapan berupa jasa yaitu pelayan yang baik dari
staf gadai kepada nasabah gadainya, sedangkan harapan berupa nilai yaitu
harga ujroh yang murah yang tidak membebankan nasabahnya serta
profesionalitas kerja perusahaan. Maka dengan pencapaian harapan
tersebut nasabah akan merasa puas telah menggunakan produk gadai emas
BSM Bangkalan.
Keempat nilai beli ulang, dalam konsep ini caranya adalah dengan
menanyakan pelanggan secara langsung apakah akan membeli produk atau
menggunakan jasa perusahaan lagi. Tidak mudah bagi nasabah menjawab
pertanyaan seperti ini dengan jujur terlebih jika secara logika mana
mungkin seseorang bangga memiliki hutang jikabisa memilih tentu saja
semua orang ingin sukses tanpa harus berhutang dengan orang lain akan
tetapi inilah rantai kehidupan bahwa setiap individu memiliki
ketergantungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu
maka konsep keempat ini selain menanyakan langsung kepada nasabahnya
tentang kepuasaan atau ketidakpuasaannya maka dapat diperhatikan dari
seberapa sering nasabah menggunakan produk gadai emas BSM semakin
sering seseorang menggunakan jasa yang sama maka bisa dikategorikan
orang tersebut puas terhadap produk/jasa tertentu. Contohnya seperti Ibu
Hj. Nur yang menggadaikan emasnya berkali-kali di BSM Bangkalan,
bahkan menurut pengakuannya emasnya memang sengaja tidak
dikeluarkan dari pegadaian dan akan hanya ditebus jika ada acara-acara
tertentu seperti hari raya idhul fitri karena harus dipakai ketika hendak
silaturrahmi ke saudara-saudara.136
Kelima kesediaan untuk merekomendasi, nasabah yang merasa puas
maka akan bersedia untuk merekomendasikan produk/jasa kepada teman
136Nur Fadhila. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan Madura. Interview
Pribadi. Bangkalan, 24 Januari 2020.
97
atau keluarganya. Secara otomatis maka nasabah yang puas akan
merekomendasikan jasa yang mereka gunakan kepada orang lain agar
bukan hanya dirinya yang merasakan kepuasan itu sendiri.
Keenam ketidak puasan nasabah, ketidakpuasan nasabah salah satunya
adalah complaint atau keluhan nasabah terhadap produk, harga, lokasi dari
BSM sendiri. Atau bisa juga ketidakpuasaan nasabah akan sangat real
ketika nasabah tersebut telah menggadaikan untuk pertama kalinya dan
selanjutnya mereka memilih perusahaan lain, dan hal lainnya bisa dengan
mengtakeover gadai di BSM Bangkalan ke perusahaan lain yang
menawarkan produk sejenis.
Beberapa nasabah akan merasa puas jika harapannya terpenuhi,
harapan yang paling sederhana dari pembiayaan gadai emas BSM
Bangkalan adalah dana pembiayaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
nasabah sesuai dengan tujuan pembiayaannya. Nasabah yang merasa puas
pada umumnya memeliliki ciri-ciri sebagai berikut: nasabah akan lebih
loyal terhadap produk, adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang
bersifat positif, Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika
menggunakan jasa lain ketika nasabah ingin menggunakan produk yang
lain.
Pada umumnya nasabah akan memperhatikan beberapa faktor dalam
menentukan penggunaan jasa gadai emas BSM Bangkalan. Faktor tersebut
diantara: pertama kualitas produk yang sesuai dengan apa yang nasabah
butuhkan, kedua pelayanan yang diberikan oleh beberapa pegawai atau
staf gadai kepada para nasabah, ketiga nasabah akan merasa dijatuhkan
atau malah sebaliknya disanjung ketika menggunakan jasa gadai emas
BSM Bangkalan, keempat harga yang diberikan oleh gadai BSM harus
bisa lebih murah dibandingkan dengan perusahaan saingannya yang
menjual produk yang sejenis, dan kelima tidak banyak biaya lain yang
98
dikeluarkan oleh nasabah dalam melakukan transaksi gadai emas BSM
Bangkalan.
Kepuasan atau ketidakpuasaan nasabah terletak ketika apa yang
menjadi harapan nasabah sebelum, ketika atau setelah menggunakan jasa
gadai emas BSM Bangkalan dapat terpenuhi dari mulai produk yang cukup
menarik nasabah, harga ujroh yang mampu bersaing lebih murah
dibandingkan dengan perusahaan lain, biaya administrasi yang tidak
terlalu banyak, prosedural transaksi atau pencairan gadai cepat, pelayanan
yang baik kepada para nasabahnya, dan terakhir lokasi kantor BSM
Bangkalan yang mudah untuk ditempuh. Semakin banyak nasabah gadai
yang percaya dan loyal kepada BSM Bangkalan maka akan semakin
banyak pula jaringan atau sponsor gratis yang akan muncul karena nasabah
puas tersebut akan suka rela merekomendasikan tentang kepuasaannya
kepada orang lain tanpa mengharapkan apapun dari perusahaan yang
terkait.
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada materi sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi penggunaan gadai emas pada nasabah Bank Syariah Mandiri
Bangkalan sangat bervariasi. Hal ini disebabkan kebutuhan mereka
yang berbeda-beda, walaupun begitu mereka memiliki kultur yang
sama, yaitu kecintaan terhadap emas. Emas menurut mereka adalah hal
yang wajib dimiliki karena fungsinya selain digunakan untuk berhias
emas bisa digunakan dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan
cara digadaikan. Motivasi nasabah BSM Bangkalan menggadaikan
emas yaitu untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan yang bersifat
konsumtif seperti biaya pendidikan anak, biaya pembelian kendaraan,
atau biaya perbaikan rumah. Namun sebagian besar motivasi nasabah
BSM Bangkalan menggadaikan emas di BSM Bangkalan itu justru
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan yang bersifat
produktif, seperti kebutuhan modal usaha atau modal kerja karena
sebagian besar nasabah berprofesi sebagai pengusaha.
2. Adapun kepuasan nasabah dalam menggunakan pembiayaan gadai
emas BSM Bangkalan itu antara lain: lokasinya yang mudah
dijangkau, pelayanan dan kedekatan hubungan staf gadai BSM
Bangkalan dengan para nasabah gadai yang begitu dekat, harga ujroh
yang murah dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjual
produk yang sejenis, biaya administrasi yang murah, prosedural yang
mudah, pencairan dana yang cepat, serta yang paling penting adalah
100
prinsip yang diterapkan tidak bertentangan dengan ajaran agama islam
yang tentunya jauh dari kata riba, maysir dan gharar.
B. Saran
Pada bagian ini penulis memberikan saran baik secara praktik maupun
secara akademik
1. Secara praktik, kepada Bank Syariah Mandiri Bangkalan hendaknya
lebih memahami kebutuhan nasabahnya, baik itu yang berkaitan
dengan pelayanan yang baik, harga ujroh yang murah, prosedural yang
fleksibel, reward (penghargaan) bagi nasabah tetap dan memiliki
pembiayaan gadai yang besar.
2. Secara akademik, kepada umat muslim direkomendasikan agar dapat
mendukung produk-produk syariah salah satunya yaitu dengan cara
menggunakan produk perbankan syariah dalam mengatur aktifitas
keuangan keluarga ataupun keuangan perusahaan. Sebab, hal tersebut
merupakan bentuk ketaatan beragama. Sebagai umat muslim harusnya
tidak menganggap remeh terhadap produk konvensional yang
mengandung riba, maisir dan gharar yang harus dihindari.
101
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Buku
Abdillah, S. S. A., Terjemah Fathul Qarib, (Mutiara Ilmu: Cet. 1, 1431/2010)
Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi 3, (Jakarta: PT
Raja Grafindo, 2004)
Ali, Zainuddin, Hukum Gadai Syariah Cet. ke-1, (Sinar Grafika: Cet.1, 2008)
Alwi, Sarina, Tesis; Motivasi Nasabah Terhadap Pembiayaan Gadai Emas
Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bone, (Makassar: UIN Alaudin,
2017)
Anshori, A. G., Gadai Syariah Di Indonesia, Konsep Implementasi dan
Intitusional, (Gadjah Mada University PRESS, 2006)
Antonio, M. S., Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Gema Insani Press,
2001)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (PT. Rineka
Cipta: 1993)
Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan
Syari’ah Nasional MUI, Cet 3, CV. (Ciputat-Jakarta: Gaung Persada,
2006)
Dokumentasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Bangkalan
2019
102
Kashmir, Manajemen Perbankan Syariah cet-4, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003)
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Revisi VIII, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008)
Kyiantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006)
Laksmana, Yusak, Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah (Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo, 2009)
Latif, Azharudin, Fiqih Muamalah, (Jakarta: UIN Jakarta Press,2005)
Majalah Internal BSM, ETHIC; Jakarta, Edisi 12 Spesial Milad/ November:
2015)
McQuail, Dennis, Teori Komunikasi Massa (Suatu Pengantar). (Jakarta:
Erlangga, 1996)
Misbahudin, Atep, Skripsi; Strategi Pemasan Produk Gadai Emas (Rahn)
pada BPRS PNM Al- Ma’soem dalam meningkatkan pendapatan Bank,
(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2008)
Panjaitan, Jandri, Skripsi, Mekanisme Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada
Bank DKI Syariah Cabang Fatmawati, (Jakarta: UIN Jakarta, 2015)
Rais, Sasli, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2006)
Syarifah, A. Z.. Skripsi ; Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonon
Pada Tayangan Drama Korea, (Surakarta: IAIN Surakarta, 2017)
103
Syafei, Rachmat, FIQIH Muamalah, (Pustaka Setia)
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Kencana Prenada
Media Group, 2009)
Setiadi, Nugroho, Edisi Revisi Perilaku Konsumen, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2010)
Setiawan, H. A., Skripsi; Motif dan Kepuasan Mahasiswa Dalam Mengakses
Akun Instagram Dompet Dhuafa, (Yogyakarta: UIN Kalijaga, 2018)
Tjiptono, Fandy, Anastasia Diana. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi.
(Yogyakarta: Andy, 2003)
UU Tentang Perbankan, No. 10 tahun 1998, Bab 1 Pasal 1 no. 12.
Wardani, N. P. K., Skripsi; Motif dan Kepuasan Penonton Program Ramadan
Di Televisi Nasional, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015)
104
Jurnal
Afif , Amrullah, Islam di Madura, Jurnal Islamuna, Volume 2, Nomor. 1, Juni
2015
Arifin, Pupung, Jurnal; Persaingan tujuh Portal Berita Online Indonesia
Berdasarkan Analisis Uses And Gratifications, (Depok: Universitas
Indonesia, 2013) Volume 10. No. 2,
Fiazisyah, Annisa, dkk, Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Cepat Saji KFC
Basuki Rahmat Surabaya, E-Journal Boga, Volume 7, No. 2 Edisi
Yudisium Kedua 2018
Malia, Prosedur Pembiayaan Gadai Emas di PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Pasuruan, Jurnal Ekonomi Islam, volume 9, nomor 1, Desember
2017
Masmadia, A. S., Jurnal; Makna Perhiasan Emas Bagi Kalangan Wanita
Madura di Kota Surabaya, (Universitas Airlangga: 2018)
105
Wawancara
Interview Pribadi dengan Alfiyah. Nasabah Bank Syariah Mandiri Bangkalan
Madura. Bangkalan, 24 Januari 2020.
Interview Pribadi dengan Fikri Maulana. Nasabah Bank Syariah Mandiri
Bangkalan Madura. Bangkalan, 24 Januari 2020.
Interview Pribadi dengan Khoirul Umam. Nasabah Bank Syariah Mandiri
Bangkalan Madura. Bangkalan, 24 Januari 2020.
Interview Pribadi dengan Hj. Nur Fadhila. Nasabah Bank Syariah Mandiri
Bangkalan Madura. Bangkalan, 24 Januari 2020.
Interview Pribadi dengan Mukri Musnan. Nasabah Bank Syariah Mandiri
Bangkalan Madura. Bangkalan, 27 Januari 2020.
Interview Pribadi dengan Agus Hariansusanto. Nasabah Bank Syariah Mandiri
Bangkalan Madura. Bangkalan, 30 Januari 2020.
Interview Pribadi dengan Nurul Lathiifah. teller BSM Bangkalan Madura, 30
Agustus 2019
Interview Pribadi dengan Diah Norvitriana General Support Staff (GSS) BSM
Bangkalan Madura, 30 Agustus 2019
106
Internet
Bank Mandiri Syariah, Memperkuat Daya Saing Bank Syariah Mandiri,
https://www.syariahmandiri.co.id diakses pada 16 November 2019
Cermat.com, Tentang Emas dan Manfaat Dari Berbagai Sektor
https://cermati.com diakses pada 4 mei 2020
Debora, Yastina, “Mengenal Pengertian Emas 14K, 18Khingga 24K di
Perhiasan” https://tirto.id//Mengenal-pengertian-emas diakses pada 4
Mei 2020
Ekonomikeadilan, “Kajian Fiqh Muamalah Tentang Gadai Emas Syariah”
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/kajian-fiqh-
muamalah tentang- gadai-emas-syariah diakses pada 20 November
2019
Ferdiani, Kabrina Rian, “5 Alasan Sebaiknya Menghindari Pinjaman Dana
Dari Rentenir” https://www.modalrakyat.id/blog/5-alasan-sebaiknya-
menghindari-pinjaman-dana-dari-rentenir diakses pada 2 April 2020
https://bangkalankab.bps.go.id, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangkalan
BPS-Statistics of Bangkalan Regency, diakses pada 24 November
2019
https://bsmemas.bsm.co.id/faqgadai.php diakses pada 13 Maret 2020 06.58
http://etheses.uin-malang.ac.id/900/6/08410070%20Bab%202.pdf, diakses
pada 29 Februari 2020 14.50
https://jatim.bps.go.id/4dm!n/pdf_publikasi/Provinsi-Jawa-Timur-Dalam-
Angka-2016--.pdf. diakses pada 24 November 2019
107
https://www.mandirisyariah.co.id/assets/pdf/sustainability-report/SR-BSM-
2015.pdf diakses pada 27 April 2020
https://www.syariahbank.com/profil-dan-produk-bank-mandiri-syariah
diakses pada 27 April 2020
Hukum.unsrat.ac.id, “UU No.10 Thn 1998 – Perubahan Atas UU No.7 Thn
1992 Tentang Perbankan” http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_10_98.htm
Kurniawan, Istilah Manusia Dalam Tinjauan historis.go.id/Provinsi Jawa
Timur Eprints.umm.ac.id, diakses pada 23 November 2019
Kusumo, Tri Nugroho “Benefit Vs Profit”
https://motivatoracademy.com/benefit-vs-profit/ diakses pada 10 Mei
2020
Lian, Ifaa, “Teori Motivasi dan Perilaku Konsumen”
http://digilib.uinsby.ac.id diakses pada 29 Februari 2020
Liputan 6.com “8 Fungsi Uang Dalam Perekonomian Sebagai Alat Tukar
Kehidupan Sehari-hari”
https://m.liputan6.com/bisnis/read/3877143/8-fungsi-uang-dalam-
perekonomian-sebagai-alat-tukar-kehidupan-sehari-hari diakses
pada 27 April 2020
Masmadia, As, Makna perhiasan emas dikalangan wania Madura,
https://repository.unair.ac.id diakses pada 4 Mei 2020
M.Ismail, “Gambaran Umum Kabupaten Bangkalan”
http://digilib.uinsby.ac.id, 2017, diakses pada 24 November 2019
108
OJK “Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017-2019”
https://www.ojk.go.id/Pengembangan-Keuangan-Syariah-Indonesia-
2017-2019.aspx diakses pada 2 April 2020
Perempuan Madura Itu Sosok Pesolek http://portalmadura.com/perempuan-
madura-itu-sosok-pesolek diakses pada 10 November 2019
Riadi, Muchlisin, “Pengertian, Faktor dan Pengukuran Kepuasan Konsumen”
https://www.kajianpustaka.com/2013/04/pengertian-faktor-
pengukuran-kepuasan-konsumen.html?m=1 diakses pada 28 Februari
2020
Zuariyah, Siti, “Globalisasi Ekonomi dan Perkembangan Ekonomi Global”
https://www.slideshare.net/mobile/Erizua/globalisasi-ekonomi-dan-
perkembangan-ekonomi-global diakses pada 2 April 2020
LAMPIRAN 1
Transkip Wawancara Skripsi
Penggunaan Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada Nasabah BSM
Bangkalan, Madura
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang
Penggunaan Pembiayaan Gadai Emas Syariah pada Nasabah BSM Bangkalan,
Madura.
Hasil penelitian ini akan dianalisis dalam penyusunan skripsi untuk
memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Informan 1
Nama : Alfiyah
Pekerjaan : Karyawan swasta
Usia : 35 tahun (dua anak)
Tempat : Bangking hall BSM Bangkalan
Tanggal : 24 Januari 2020
1. Apakah narasumber memiliki gadai emas?
Jawab : Iya mba ada, ada… kalung, pernah cincin. Ya… sebutuhnya mba.
Kalau butuhnya sedikit paling Cuma cincin, tapi kalau butuhnya banyak
biasanya kalung sama liontinnya gitu.
2. Apa yang narasumber ketahui tentang gadai emas?
Jawab : Ya… gadai itu berarti saya menggadaikan barang, saya punya
barang, saya butuh uang, saya gadaikan saya dapat uang, nanti kalau sudah
punya lagi ditebus gitu mba.
Saya dapat ketempat gadainya saya ngasih barangnya terus ditaksir nanti
dapatnya segini, yaudah gitu mba nanti cair uangnya.
3. Di mana saja biasanya narasumber menggadaikan emasnya?
Jawab : Kalau ke orang saya belum pernah ya, kalau kepegadaian pernah.
Ya di BSM, di BSM ini kan ada gadainya.
4. Mengapa narasumber lebih tertarik menggadaikan emas dari pada barang
lain?
Jawab : Ya emas, gak kalau Cuma butuh sebentar sertifikat rumah eman
mba kalau butuh banyak lama baru pakek sertifikat rumah. Kalau butuh
yang sebentar sebentar gitu enakan pakek emas.
5. Dari mana narasumber mendapatkan informasi tentang gadai emas BSM
Bangkalan?
Jawab : Ada spanduknya mba di depan saya baca ada “oh di sini bisa
terima gadai” jadi saya ke sini. Saya yang tau awalnya itu Cuma gadai
terus pas lewat-lewat gitu ada spanduknya ternyata “oh disini ternyata
juuga bisa gadai” yaudah saya coba di sini, ternyata lebih murah di sini
yaudah saya pindah ke sini.
6. Apa alasan narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Karena satu lebih murah disini, terus kalau di sini itu mba enaknya
kalau sudah mau jatuh tempo saya itu di ingetin di telfon gitu mba! Jadi
gak sampe hilang barang saya. Soalnya kalau ceritanya orang-orang itu
kalau di pegadaian pas jatuh tempo itu gak di telpon jadi kalau lupa nanti
pas dijual barangnya. Eman barangnya
7. Sudah berapa kali narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Saya… sudah berapa kali ya, empat kali paleng. Ya lumayan
sering.
8. Apakah narasumber merasa puas menerima pembiayaan dari hasil gadai
emas di BSM?
Jawab : Ketimbang saya dipegadaian mba lebih mahal enakan di sini, ya
namanya butuh mba daripada gadai ke rentenir kan? Enakan di sini
9. Apakah sesuai jumlah nilai yang diajukan kepada pihak bank dengan
jumlah yang dicairkan?
Jawab : Ada yang pernah saya gak cukup ya kayak saya butuhnya lima
juta tapi Cuma dapet empat juta gitu. Ada yang saya itu butuhnya cuman
tiga juta tapi dapetnya bisa sampe empat juta itu pernah.
10. Untuk apakah dana yang dicairkan dari hasil gadai emas oleh narasumber?
Jawab : E… kalau dimakan sehari-hari itu ya… pernah juga mba. Tapi
bukan yang dimakan kayak gimana ya. Kayak misalkan saya itu ada acara
arisan atau apa terus saya belum megang uang biasanya saya gadai dulu
nanti kalau sudah dapet uang arisan saya tebus gitu. Kalau misalkan ada
kalau mau beli kemaren itu saya beli sepeda motor uangnya kurang lima
juta gitu saya gadai. Ya gitu mba ya namanya pegawai gajinya segitu-gitu
aja kalau gak punya sampingan.
11. Apakah narasumber merasa aman dengan adanya pembiayaan gadai emas
tersebut?
Jawab : Iya mba, saya udah kenal sama petugasnya. Emas saja dijagain
dan dirawat mba di sini jadi gak pernah merasa takut kalau harus
menggadaikan di sini.
12. Menurut narasumber seberapa penting nilai emas?
Jawab : Ya penting mba apalagi sekarang ini emas naek terus makanya
saya ini gak mau jual emasku enak di gadai, soalnya besok-besok kalau
butuh lagi kan enak gitu, ya emas itu ya kalau orang sini kalau ke undangan
gak pakek kayak gimana gitu ya mba ya. Jadi kalau anu itu ada acara
keluarga, undangan, manten gitu pakek mba kalo gak pakek itu nanti
ditanyain. Hu… mana hasil kerjanya suaminya gitu mba. Ya… apa ya
disini ya ini untuk menunjukkan kalau kita selama bekerja itu dapet hasil
gitu mba. Jadi kalao gak diwujudkan ke itu kan gak keliatan hasilnya kerja
itu. Dari pada disimpen uangnya mba cepet abis kalau disimpen emasnya
kan engga, awet.
13. Jika emas sangat penting apakah yang narasumber pilih jika di suruh
menggadaikan atau menjual emasnya?
Jawab : Enakan digadai dari pada dijual. Kalau di gadai itu kan nanti kalau
sudah punya uang bisa ditebus, kalau di jual kan saya kalau mau beli lagi
itu kan emas sudah naek mba ! gak bisa beli lagi
14. Apakah emas harus dipakai atau cukup disimpan?
Jawab : Ya… ada sebagian yang niatnya untuk di simpan ada yang anu..
apa untuk… di pakek sehari-hari. Kalau yang disimpen itu biasanya
dipakek acara-acara aja mba.
15. Dulu ketika narasumber diikat dalam suatu hubungan (pertunangan atau
pernikahan) apakah emas menjadi salah satu syarat pengikatnya?
Jawab : Ya… mungkin ada ya yang seperti itu, tapi kalau dikeluarga saya
itu engga.ya biasanya kalau tunangan itu tetep pakek emas mba
kayakcincin gitu, cincin sebagai tanda kalau dia sudah bertunangan itu kan
tandanya ada cincinnya. Kalau sudah menikah ada tanda cincinnya gitu.
Informan 2
Nama : Fikri Maulana
Pekerjaan : Bisnis Online
Usia : 25 tahun (belum menikah)
Tempat : Bangking hall BSM Bangkalan
Tanggal : 24 Januari 2020
1. Apakah narasumber memiliki gadai emas?
Jawab : Iya saya punya gadai emas di sini.
2. Apa yang narasumber ketahui tentang gadai emas?
Jawab : Gadai emas itu menaru emas sebagai jaminan untuk membuat atau
mengelola usaha
3. Di mana saja biasanya narasumber menggadaikan emasnya?
Jawab : Di bank, kalau saya sih di bank. Ya di BSM
4. Mengapa narasumber lebih tertarik menggadaikan emas dari pada barang
lain?
Jawab : Kalau… sertifikat sih untuk sertifikat itu saya tidak punya,
maksudnya tidak punya sertifikat yang… apa untuk buat usaha. Jadi
makanya saya punnya emas saya gadaikan. Ya karena adanya emang
emas, milik orang tua sih…
5. Dari mana narasumber mendapatkan informasi tentang gadai emas BSM
Bangkalan?
Jawab : Kan saya kerja di sekitar kantor BSM, jadi taunya ya… tau sendiri.
6. Apa alasan narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : kenapa milih disini! Karena lebih aman, terjamin dan saya kenal
juga di sini jadi saya gak takut ilang. Aman dong!
7. Sudah berapa kali narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Kira-kira lebih dari tiga kali
8. Apakah narasumber merasa puas menerima pembiayaan dari hasil gadai
emas di BSM?
Jawab : Kalau yang pertama itu saya nyoba-nyoba menggadainya tuh
sekitar satu sampai dua terus habis itu nambah lagi nambah lagi dan
akhirnya itu saya untuk buka usaha soalnya. Usahanya selain kerja juga
bisnis online.
9. Apakah sesuai jumlah nilai yang diajukan kepada pihak bank dengan
jumlah yang dicairkan?
Jawab : Maksudnya itu? Kalau di sini itu belum pernah soalnya di sini itu
yang paling murah dibandingkan dengan pegadaian lain.
10. Untuk apakah dana yang dicairkan dari hasil gadai emas oleh narasumber?
Jawab : ya buat usaha bisnis online
11. Apakah narasumber merasa aman dengan adanya pembiayaan gadai emas
tersebut?
Jawab : Ya saya lebih aman di sini, sudah itu terjamin dan saya kenal juga
di sini jadi saya gak takut ilang.
12. Menurut narasumber seberapa penting nilai emas?
Jawab : Kalau menurut saya emas itu penting soalnya dari tahun ke tahun
emas itu semakin naik, cowok gak papa punya emas
13. Jika emas sangat penting apakah yang narasumber pilih jika di suruh
menggadaikan atau menjual emasnya?
Jawab : Kalau saya menggadaikan, karena alasannya emas itu semakin
tahun semakin mahal jadi saya gadaikan. Kalau dijual nanti saya gak
punya emas, takut gak mampu lagi belinya.
14. Apakah emas harus dipakai atau cukup disimpan?
Jawab : Masa cowok dipakek ya disimpen, oh… kalau saya dipakek tapi
bukan saya sendiri yang makek tapi orang tua.
15. Dulu ketika narasumber diikat dalam suatu hubungan (pertunangan atau
pernikahan) apakah emas menjadi salah satu syarat pengikatnya?
Jawab : kalau menurut saya ya… emas itu penting ketimbang untuk sebuah
apah… pernikahan. Setuju banget dengan adat itu!
Informan 3
Nama : Khoirul Umam
Pekerjaan : Jual beli mobil dan pedagang sapi
Usia : 35 Tahun (sudah menikah)
Tempat : Banking Hall BSM Bangkalan
Tanggal : 24 Januari 2020
1. Apakah narasumber memiliki gadai emas?
Jawab : Iya
2. Apa yang narasumber ketahui tentang gadai emas?
Jawab : Ya… memberikan emas sebagai jaminan utang
3. Di mana saja biasanya narasumber menggadaikan emasnya?
Jawab : Di BSM aja
4. Mengapa narasumber lebih tertarik menggadaikan emas dari pada barang
lain?
Jawab : Ya… kalau saya lebih enak aja kalau emas gak usah ribet langsung
cair
5. Dari mana narasumber mendapatkan informasi tentang gadai emas BSM
Bangkalan?
Jawab : Saya liat langsung kantornya kalau kebetulan lagi antar barang
pembeli di Bangkalan
6. Apa alasan narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Murah, dan syariah
7. Sudah berapa kali narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Udah lama mba gak kehitung lagi berapa kalinya, emang udah
langganan
8. Apakah narasumber merasa puas menerima pembiayaan dari hasil gadai
emas di BSM?
Jawab : Ya mba soalnya kan butuh modal cepat.
9. Apakah sesuai jumlah nilai yang diajukan kepada pihak bank dengan
jumlah yang dicairkan?
Jawab : Ya sesuailah sama emas yang aku bawa ke BSM, biasnya sekali
pencairan aku ambil Lima putuh juta itu hanya satu jenis barang dan saya
naronya bukan cuma satu jenis saja.
10. Untuk apakah dana yang dicairkan dari hasil gadai emas oleh narasumber?
Jawab : Ya dibuat modal beli mobil atau sapi kemudian dijual kembali
kepada para pembeli di pasar lokal.
11. Apakah narasumber merasa aman dengan adanya pembiayaan gadai emas
tersebut?
Jawab : Iya gak pernah kenapa-kenapa soalnya emas saya selama
digadaikan.
12. Menurut narasumber seberapa penting nilai emas?
Jawab : Ya penting banget, malah setiap ada keuntungan dari hasil
penjualan saya ini pasti saya belikan emas baru lumayan untuk tambahan
modal.
13. Jika emas sangat penting apakah yang narasumber pilih jika di suruh
menggadaikan atau menjual emasnya?
Jawab : Ya gadai, gak mau saya kalau jual-jual emas selama penjualan
saya ini tetap lancar.
14. Apakah emas harus dipakai atau cukup disimpan?
Jawab : Ya dipakai sama istri, sama orang tua
15. Dulu ketika narasumber diikat dalam suatu hubungan (pertunangan atau
pernikahan) apakah emas menjadi salah satu syarat pengikatnya?
Jawab : Ya saya ngasih cincin ketikangelamar istri saya, pas ketika nikah
saya kasih gelang sama kalung plus mahar pelengkapnya sama syarat
adatnya yang lain seperti “lencak” (ranjang), kasur, meja rias, sofa, sama
lemari kayu.
Informan 4
Nama : Hj. Nur Fadhila
Pekerjaan : Pemilik toko makanan khas Madura di sekitar makam
Syaikhona Holil Bangkalan, londry di Gor
Usia : 51 Tahun (Tua)
Tempat : Toko Oleh-Oleh khas Madura, samping makan Syaikhona
Holil Bangkalan
Tanggal : 24 Januari 2020
1. Apakah narasumber memiliki gadai emas?
Jawab : “Iyeh nak, tang ghedin ebbek e pegadaian”
Iya nak, gadai saya banyak di pegadaian
2. Apa yang narasumber ketahui tentang gadai emas?
Jawab : “yeh ghedin jiah ghedin, emas seh e beghi ke petugassah leggik
olle pesse pas de’ iyeh”
Ya gadai itu gadai, emasnnya di kasih ke petugasnya terus dapet uangnya
3. Di mana saja biasanya narasumber menggadaikan emasnya?
Jawab : “woh… ebbek nak tak ning bithong, bedeh se neng BRI Syariah,
ebbek neng pegadaian, bedeh se neng Mandiri Syariah”
Woh… banyak nak gak bisa dihitung, ada yang di BRI Syariah, banyak
yang di Pegadaian, ada yang di Mandiri Syariah
4. Mengapa narasumber lebih tertarik menggadaikan emas dari pada barang
lain?
Jawab : “Yeh… mong andik en emas ye aghedin emas, bedeh nak kiyah
maksode toman kiyah aghedin BPKB nah mobil tapeh neng sekalean ke
ebbek en aghedin emas yeh… polanah nyamanan emas nak gempang
prosesseh ketembeng sorat-sorat laenah”
Ya… kalau adanya emas, ada nak juga maksudnya pernah juga gadai
BPKB mobil tapi cuma sekali doang keseringan emas soalnya kalau emas
itu enak lebih gampang prosesnnya ketimbang surat-surat gitu.
5. Dari mana narasumber mendapatkan informasi tentang gadai emas BSM
Bangkalan?
Jawab : “Awal mulanah jiah engkok olle brosur ruah nak se eyateragih bi’
petugassah ke tang toko teppak jiah tang anak se nerema, pas ebecah mak
syariah riyah jejel ependa’ah mong dek iyeh tang ghadin e pegadaian
Senenan juah ke mandiri syariah riyah pola lebbi mudhe. Yeh… mon
becanah kocak an mong take over jiah bedeh diskonah teppak jiah. Yeh
akhirah ependa nak tang ghedin”
Pertama kalinya itu saya dapet informasi dari brosur yang waktu itu di
kasih ke toko saya waktu itu yang nerima anak saya, setelah dibaca “kok
syariah ini coba mau dipindah aja nih gadai saya yang di pegadaian
Senenan itu ke mandiri syariah kali aja lebih murah. Ya kalau liat
informasinya di brosur itu sih lebih murah ada diskon buat yang take over
gadai dari tempat lain ke mandiri syariah.
6. Apa alasan narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : “Yeh polanah le langganan nak, derih pertama usaha toko riyah
engkok le nyabek e dissah”
Ya karena sudah langganan nak, dari pertama buka usaha toko ini aku
sudah menggadaikan di sana.
7. Sudah berapa kali narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : “Olle sangang tahon, makoh bedeh lelangan tangdik lok elelang
polanah le nasabah abit”
Dapet sembilan tahun, makanya kalau tiba waktunya dilelang punya aku
gak sampe ilang soalnya sudah menjadi nasabah lama.
8. Apakah narasumber merasa puas menerima pembiayaan dari hasil gadai
emas di BSM?
Jawab : “Mak lok puasah nak, jerreng tang emas ejegeh edissah gik
eberrik menjem pesse. Setiah tang dik jiah 0,4 bunganah lok sampe sittong
mode kan?”
Kenapaharus gak puas nak, orang disana emasku dijaga masih dikasih
pinjem uang lagi, sekarang punyaku di sana itu 0,4 bunganya gak sampe
satu murah kan?
9. Apakah sesuai jumlah nilai yang diajukan kepada pihak bank dengan
jumlah yang dicairkan?
Jawab : “Jumlanah rajeh nak, iyeh mong engkok minjem jiah atossen lok
toman diddik rajeh tok apa pole tang emas lok dik epekeluar derih dissah
gun epekeluar mon tellasan tok polanah eyangguyeh jiah”
Jumlahnya gede nak, iya jadi aku kalau minjem itu ratusan gak pernah
sedikit gede terus apalagi gakpernah dikeluarin emang emasku dari sana
baru dikeluarin kalau sudah mau lebaran itupun karena mau dipakek
10. Untuk apakah dana yang dicairkan dari hasil gadai emas oleh narasumber?
Jawab : “Gebey mo…dal nak, adda! mong ken ghebey biaya kehidupan
roghi pa lok hasel leggi’. Engkok jiyah minjem ye gebay modal jiapah nak
toko riyah bik wak ding abanah e Senenan Rumah Sehat. Pas gik mukkaah
pole nah cabangah toko riyah e Gor Bengkalan, mukkah londriyen kiyah
e tempat cucinah ba Muslim pas eseddi’eng mukka’ah lestoran ikan bakar.
Le mareh nyewa kennangan kabbi jiah ken kareh ngennangin.”
Buat mo..dal nak, apah yagak lah rugi kalau buat kehidupan sehari-hari.
Aku minjem itu ya buat modal toko ini juga buat modalnya aba rumah
sehat yang di Senenan. Malah masih kepengen buka cabang lagi di Gor
Bangkalan, selain itu juga kepengen buka loundrian di deket cuciannya
Aba Muslim dan disampingnya juga kepengen buka lestoran ikan bakar
11. Apakah narasumber merasa aman dengan adanya pembiayaan gadai emas
tersebut?
Jawab : “Mak ta’ amanah jereng e bank, e jegeh tang emas erabet deri
pada e yangguy dibik mala kadeng lok eman pede’ remman makoh talbuh.
Mong edissah kan bedeh asuransinah”
Kenapa harus merasa gak aman orang gadainya dibank, udah dijagain
emasnya dari pada di pakek dan ditaro di rumah gak mungkin dirawat
walaupun usang pasti tau pakeknya doang
12. Menurut narasumber seberapa penting nilai emas?
Jawab : “Tang di’ gelleng, gelleng bi’ kalong. Tapeh tong tongah bedeh
essenah tos seket. Yeh nyaman mon andi’ emas gempang mon butoh pesse
tinggal ghedin”
Punya aku itu ada gelang, gelang sama kalung dan setiap perhiasan itu
bernilai seratus lima puluh. Enak kalau punya emas soalnya entar kalau
butuh uang bisa di gadaiin.
13. Jika emas sangat penting apakah yang narasumber pilih jika di suruh
menggadaikan atau menjual emasnya?
Jawab : “Ajuwel apah nak? Yeh aghedin nak lok toman ajuwel eman bheng
ghebey di’andi’. Setiyah larang taoh berempah, gi anonah engko’
semelleh petto’ seket pergramah se melleh beri’ jeh lema ratos gram.
Lakar lok toman ajuwel engkok nak mala mong bisa yeh namba’ah pole”
Jual apa nak? Ya gadailah nak gak pernah ngejual emas sayang buat
investasi. Apalagi sekarang nilai emas smakin mahal gak tau berapa deh,
kemaren sih aku yang beli harganya tujuh ratus lima puluh pergramnya
dan kemaren aku belinya lima ratus gram. Emang gak pernah jual emas
aku nak malah kalau bisa kepengen beli lagi nambah.
14. Apakah emas harus dipakai atau cukup disimpan?
Jawab : “Yeh eyangguy nak, andik emas mon lok eyangguy eman. Kecuali
ghedeng engko bedeh e ghadai lakar lok bisa eyangguy. Tapeh mon
tellasen wejib jiah bik engkok etebbus male bisaeyangguy, masa along-
polong bik oreng pas lok amasen, toodus!”
Ya dipakek nak, kalau punya emas gak dipakek ya sayang, kecuali emang
di gadai kayak aku gak bisa dipakek. Tapi kalau mau lebaran wajib ditebus
biar bias dipakek gak mungkin dong kumpul sama orang gak pakek emas,
malu!
15. Dulu ketika narasumber diikat dalam suatu hubungan (pertunangan atau
pernikahan) apakah emas menjadi salah satu syarat pengikatnya?
Jawab : “E kepettah nak mong lamaren otabeh akabin lok eberri’ emas
segeramah dekah, jereng le alamah lakar koduh emas masa adhe’eh
emasseh. Kecuali benni reng medhureh yeh ma’lom lok taoh adet deh”
Diomongin orang nak kalau gak dikasih emas pas tunangan atau nikah.
Soalnya adatnya udah biasa pakek emas kalau ngelamar wanita Madura
nah kecuali bukan orang Madura baru maklum.
Informan 5
Nama : Mukri Musnan
Pekerjaan : Pengusaha Besi Tua dan Pekerja Proyek Jalan
Usia : 50 Tahun (Empat anak)
Tempat : Kantor Gadai BSM Bangkalan
Tanggal : 27 Januari 2020
1. Apakah narasumber memiliki gadai emas?
Jawab : Ada gadai di BSM
2. Apa yang narasumber ketahui tentang gadai emas?
Jawab : Ya naro emas di pegadaian nanti cair pinjamannya
3. Di mana saja biasanya narasumber menggadaikan emasnya?
Jawab : Masih di BSM aja
4. Mengapa narasumber lebih tertarik menggadaikan emas dari pada barang
lain?
Jawab : Karena menurut saya gadai emas adalah alterbatif termudah dan
tercepat dibandingkan dengan gadai barang lainnya semisal sertifikat
kendaran yang cukup ribet dan tidak bisa dicairkan waktu itu juga.
5. Dari mana narasumber mendapatkan informasi tentang gadai emas BSM
Bangkalan?
Jawab : Saya meneruskan gadai kaka saya yang sekarang sudah
meninggal, ya otomatis informasi ini dari dia.
6. Apa alasan narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Sebenarnya penghasilan saya ini cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari keluarga saya namun namanya hidup bukan
hanya kebutuhan sehari-hari tapi saya juga butuh dana untuk
mengembangkan modal usaha saya ini. Dalam berdagang besi tua saya
harus besar-besaran dana dalam memperebutkan borongan (besi tua)
karena kolega besi tua akan memilih dana yang paling besar untuk
menggolkan borongan yang menjadi incaran para pedagang besi tua itu
dan tentunya ketika borongan itu di dapatkan keuntungannya akan berkali-
kali lipat dari harga beli. Nah dalam memperoleh dana tersebut maka
beberapa orang sering menggunakan alternatif pembiayaan entah itu yang
berbentuk pinjaman personal maupun kepada pihak tertentu seperti bank
ataupun non bank. Dan saya memilih untuk mendapatkan pembiayaan atau
pinjaman dari bank yaitu Bank Syariah Mandiri di sini.
7. Sudah berapa kali narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Saya cukup lama menjadi nasabah gadai BSM Bangkalan bahkan
sebelum kantornya yang sekarang saya sudah menjadi nasabah tetap gadai
BSM. jadi tidak bisa ditanyakan berapa kali, tentunya banyak dan lebih
dari tiga kali.
8. Apakah narasumber merasa puas menerima pembiayaan dari hasil gadai
emas di BSM?
Jawab : Iya saya benar-benar sangat terbantu dengan adanya pinjaman
gadai BSM ini, karena dalam sebuah bisnis penentu keberhasilannya atau
penunjang kelancarannya salah satunya ialah modal atau dana usaha.
9. Apakah sesuai jumlah nilai yang diajukan kepada pihak bank dengan
jumlah yang dicairkan?
Jawab : Iya tergantung dengan jumlah nilai emas yang dibawa ke
pegadaiannya.
10. Untuk apakah dana yang dicairkan dari hasil gadai emas oleh narasumber?
Jawab : Saya menggadaikan emas di BSM untuk menambah modal besi
tua yang berlokasi di Surabaya.
11. Apakah narasumber merasa aman dengan adanya pembiayaan gadai emas
tersebut?
Jawab : Iya karena privasi nasabah terlindungi, kalaupun ada pihak ketiga
tentunya sudah mendapatkan persetujuan dari nasabah itu.
12. Menurut narasumber seberapa penting nilai emas?
Jawab : Penting banget, anak saya saja dari kecil sudah saya pakaikan emas
berupa gelang.
13. Jika emas sangat penting apakah yang narasumber pilih jika di suruh
menggadaikan atau menjual emasnya?
Jawab : Tentu gadai, sejauh masih bisa digadaikan buat apa dijual.
14. Apakah emas harus dipakai atau cukup disimpan?
Jawab : Ada yang dipakai ada yang disimpan, tergantung besar nilai
emasnya. Kalau nilainya mahal disimpan ketimbang ilang ya… kalau gak
gitu mahal dipakek sehari-hari.
15. Dulu ketika narasumber diikat dalam suatu hubungan (pertunangan atau
pernikahan) apakah emas menjadi salah satu syarat pengikatnya?
Jawab : Iya saya kasih emas ke istri saya
Informan 6
Nama : Agus Hariansusanto
Pekerjaan : Bisnis kuliner
Usia : 35 Tahun
Tempat : Kantor Gadai BSM Bangkalan
Tanggal : 30 Januari 2020
1. Apakah narasumber memiliki gadai emas?
Jawab : Iya, saya punya gadai di BSM
2. Apa yang narasumber ketahui tentang gadai emas?
Jawab : Gadai dengan memberikan emas sebagai jaminannya
3. Di mana saja biasanya narasumber menggadaikan emasnya?
Jawab : Kalau emas sejauh ini ye… di BSM
4. Mengapa narasumber lebih tertarik menggadaikan emas dari pada barang
lain?
Jawab : Bukan tertarik gitu mba, tapi kalau buat modal kuliner biasanya
emang naro gadainya emas
5. Dari mana narasumber mendapatkan informasi tentang gadai emas BSM
Bangkalan?
Jawab : Ada mba dari temen kerja kebetulan dia juga punya gadai di sini
6. Apa alasan narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Ya mungkin karena murah kali ye mba, selain itu juga gampang
dapet duitnya
7. Sudah berapa kali narasumber menggadaikan emas di BSM Bangkalan?
Jawab : Saya sudah enam kali mba gadai di BSM,
8. Apakah narasumber merasa puas menerima pembiayaan dari hasil gadai
emas di BSM?
Jawab : Iyeh mba apalagi aku kan butuh uangnya cepet, tau sendiri kalau
usaha kuliner itu modal sama keuntungan muter terus. Sebulannya saya
butuh sekitar delapan juga untuk modal!
9. Apakah sesuai jumlah nilai yang diajukan kepada pihak bank dengan
jumlah yang dicairkan?
Jawab : Ya sesuai mba tergantung berat gram emasnya ya pasti taksirannya
sesuai.
10. Untuk apakah dana yang dicairkan dari hasil gadai emas oleh narasumber?
Jawab : Ya itu mba buat bisnis kuliner, jadi selain jadi karyawan swasta
saya juga punya usaha keluarga di rumah kalau gak gitu mana cukup mba
gaji saya.
11. Apakah narasumber merasa aman dengan adanya pembiayaan gadai emas
tersebut?
Jawab : Aman mba “mak ta’ nyamanah” (kenapa harus merasa gak aman)
orang di asuransiin.
12. Menurut narasumber seberapa penting nilai emas?
Jawab : Penting mba karena setiap tahunnya emas naek terus
13. Jika emas sangat penting apakah yang narasumber pilih jika di suruh
menggadaikan atau menjual emasnya?
Jawab : Saya lebih milih gadai mba, soalnya sayang yang mau di jual. Kan
setiap emas punya storynya masing-masing maksudnya ada kenangannya
gitu mba. Ya misalnya bisa dikasih orang gitu mba, kalau dijual pas mau
beli lagi belom tentu dapet seperti itu lagi.
14. Apakah emas harus dipakai atau cukup disimpan?
Jawab : Ya dipakek mba, tapi dipakek istri
15. Dulu ketika narasumber diikat dalam suatu hubungan (pertunangan atau
pernikahan) apakah emas menjadi salah satu syarat pengikatnya?
Jawab : Iya mba saya ngasih cincin pas waktu lamar istri saya dulu, apalagi
orang Madura “Kodhuh” (harus) pakek emas kalau gak bisa jadi omongan
orang.
Dokumentasi Wawancara
1.1 Kantor Bank Syariah Mandiri Bangkalan, Madura
(Sumber hasil dokumentasi penulis)
1.2 Kantor Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Bangkalan, Madura
(Sumber hasil dokumentasi penulis)
1.3 Wawancara bersama Alfiyah (Nasabah Gadai BSM dari Bangkalan)
(Sumber hasil dokumentasi penu
1.4 Wawancara bersama Fikri Maulana (Nasabah Gadai BSM dari Socah)
(Sumber hasil dokumentasi penulis)
1.5 Wawancara bersama Hj. Nur Fadhilah (Nasabah Gadai BSM dari Tanah Merah)
(Sumber hasil dokumentasi penulis)
1.6 Wawancara bersama Mukri Musnan (Nasabah Gadai BSM dari Blega)
(Sumber hasil dokumentasi penulis)
1.7 Wawancara bersama Khoirul Umam (Nasabah Gadai BSM dari Galis)
(Sumber hasil dokumentasi penulis)
LAMPIRAN 2
Surat Bimbingan Skripsi
LAMPIRAN 3
Surat Izin Penelitian (Skripsi)
LAMPIRAN 4
Surat Keterangan Penelitian
LAMPIRAN 5
Kartu Tanda Mahasiswa
LAMPIRAN 6
Kartu Rencana Studi
LAMPIRAN 7
Sertifikat Praktikum
LAMPIRAN 8
Sertifikat TOEFL
LAMPIRAN 9
Sertifikat TOAFL
LAMPIRAN 10
Sertifikat OPAK/PBAK
LAMPIRAN 11
Sertifikat BTQ