PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI...

117
i PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP N 3 UNGARAN Disusun Dalam Rangka Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh : Nama : Enrica Yulia Nugrahaeni NIM : 3401403012 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Transcript of PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI...

Page 1: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

i

PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN DAYA KRITIS SISWA PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELAS VIII SMP N 3 UNGARAN

Disusun Dalam Rangka Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Universitas Negeri Semarang

Oleh :

Nama : Enrica Yulia Nugrahaeni

N I M : 3401403012

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

Page 2: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

ujian skripsi pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 07 Agustus 2007

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Masrukhi, M.Pd. Drs. Eko Handoyo, M.Si.

NIP. 131764049 NIP. 131764048

Mengetahui,

Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan

Drs. Slamet Sumarto, MPd.

NIP. 131570070

Page 3: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 25 Agustus 2007

Penguji Skripsi

Drs. AT. Sugeng Priyanto, M.Si.

NIP. 131813668

NIP. 131764046

Anggota I Anggota II

Drs. Masrukhi, M.Pd. Drs. Eko Handoyo, M.Si

NIP. 131764049 NIP. 131764048

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Drs. Sunardi, MM.

NIP. 130367998

Page 4: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah

Semarang, 04 Agustus 2007

Penyusun

Enrica Yulia Nugrahaeni N I M : 3401403012

Page 5: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

Belajar adalah proses penempaan dan pendewasaan diri. Belajar adalah proses mengenali, memahami dan menguasai sesuatu

Daya juang tinggi adalah salah satu syarat mutlak mencapai kesuksesan baik sebagai hamba Allah maupun sebagai seorang profesional.

Di dalam kesabaran ada hikmah dan pelajaran yang amat berharga, sayangnya hanya sedikit orang yang mau mengerti.

Persembahan :

Karya ini kupersembahkan kepada :

♠ Mama Papaku tercinta, yang telah mendidik dan memberikan kasih sayang. Semoga Allah memberi anugerah kesehatan dan

panjang umur dan ridlo.

♠ Suamiku tercinta, yang dengan segala kebijakan dan kelembutannya memberikan do’a dan motivasi kepadaku.

♠ Adik-adikku, yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

♠ Sahabat-sahabat baikku, di Wisma Muslimah Tiga Dara.

♠ Teman-teman seperjuanganku, angkatan 2003.

♠ Almamaterku Universitas Negeri Semarang.

Page 6: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

vi

PRAKATA

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Sembah sujud syukur alhamdulillah kepada Gusti Allah SWT, shalawat

serta salam terhatur kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,

juga para pengikut yang selalu istiqomah dalam meniru setiap sunnahnya.

Alhamdulillah, atas berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayahNya

penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Penggunaan Model

Portofolio Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Kritis Siswa pada Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP Negeri 3 Ungaran.

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Hukum

dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Suatu "perjuangan" yang tidak ringan jika kemudian penyusun dapat

menyelesaikan skripsi ini. Dalam perjuangan ini, penyusun tidak sendirian, akan

tetapi ada banyak pihak yang senantiasa memberikan bimbingan, dorongan, do'a

dan semangat kepada penyusun dalam "berjuang". Karenanya dalam kesempatan

ini perkenankanlah penyusun menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberi kesempatan kepada peneliti menimba ilmu di

UNNES.

2. Drs. Sunardi. MM, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, yang telah memberikan ijin

atas penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Slamet Sumarto, M.Pd. Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan,

yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Drs. Masrukhi, M.Pd, Dosen Pembimbing I dan Drs. Eko Handoyo, M.Si,

Dosen Pembimbing II yang sepenuh hati dan sabar berkenan memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

vii

5. Segenap guru, dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang

telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan.

6. Drs. Talkhis, Kepala SMP Negeri 3 Ungaran bersama staff dan siswa yang

telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini

7. Bapak, Ibu, suami, adik dan rekan-rekan yang telah memberikan motifasi

serta bantuan dan do’a selama proses penyusunan skripsi ini.

Harapan dan doa penyusun adalah semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi semua pihak

khususnya almamater, Universitas Negeri Semarang.

أللهم انفعنا بما علمتنا وعلمنا بما ينفعنا إنك أنت السميع العليم

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

mengingat segala keterbatasan yang penyusun miliki. Oleh karena itu, saran dan

kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan untuk kesempurnaan

penulisan di masa mendatang.

Sekali lagi terima kasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang

telah membantu penyusunan skripsi ini. Jazaakumullahu khoiran katsiran.

Akhirnya segala puji dikembalikan lagi kepada-Nya.

رب العالمينالحمد هللاو

Semarang, 04 Agustus 2007

Penyusun

Enrica Yulia Nugrahaeni

N I M : 3401403012

Page 8: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

viii

S A R I

Enrica Yulia Nugrahaeni. 2007. Penggunaan Model Portofolio Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP Negeri 3 Ungaran. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Portofolio, Meningkatkan Daya Kritis Siswa.

Model Portofolio merupakan model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik dapat memahami teori secara meluas melalui pengalaman belajar praktik empirik dengan mengaitkan konsep materi yang dipelajari. Dalam model pembelajaran portofolio siswa aktif mencari data secara langsung mulai dari identifikasi masalah sampai pelaksanaan gelar kasus (show case), sehingga siswa lebih paham dan dekat dengan objek yang dipelajari. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran portofolio dapat meningkatkan daya kritis siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan obyek penelitian siswa kelas VIII C SMP N 3 Ungaran. Fokus penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran portofolio sebagai upaya untuk meningkatkan daya kritis siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap jalannya proses pembelajaran, angket dan dokumentasi. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam satu siklus, melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahapan yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran portofolio pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII C SMP N 3 Ungaran dapat meningkatkan daya kritis siswa. Untuk mengevaluasi apakah siswa telah berpikir secara kritis sangat sulit, karena berpikir merupakan fenomena abstrak. Kekritisan siswa tidak dapat diukur hanya dengan melihat sepintas lalu. Peneliti mengukur kekritisan siswa melalui lembar pengamatan daya kritis siswa dengan cara mengamati indikator-indikator daya kritis siswa meliputi : kemampuan membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat, kemampuan membedakan kesimpulan definitif dan kesimpulan sementara, kemampuan menguji tingkat kepercayaan sumber informasi, kemampuan membuat keputusan, kemampuan mengidentifikasi sebab dan akibat, kemampuan memecahkan masalah, serta kemampuan mempertimbangkan wawasan lain.

Peningkatan daya kritis siswa tidak hanya dilihat dari meningkatnya daya kritis siswa secara individu, tetapi juga dari meningkatnya prosentase siswa yang memiliki daya kritis tinggi. Sebelum penggunaan model pembelajaran portofolio siswa yang memiliki daya kritis tinggi hanya 21%, namun setelah penggunaan model pembelajaran portofolio menjadi 52%. Siswa yang memiliki daya kritis sedang yang semula 35% bertambah menjadi 40%. Siswa yang memiliki daya kritis rendah semula 42% setelah penggunaan model pembelajaran portofolio tinggal 7% saja.

Page 9: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

ix

Secara garis besar portofolio dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan karena penggunaan model pembelajaran portofolio dapat meningkatkan daya kritis siswa dan siswa lebih menyukai metode ini karena kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa Untuk itu diharapkan sekolah mencoba menerapkan model pembelajaran portofolio meskipun banyak kendala dan hambatan.

Page 10: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………….………………………….…….. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ….………………………………….. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ……….……………………………….. iii

PERNYATAAN …………………..….………………………………….. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………….….………………….. v

PRAKATA ……..…………………………………..….………………….. vi

SARI ……………………..….…………………………………………….. viii

DAFTAR ISI ……………..………………………….……….………….. x

DAFTAR GAMBAR ……..….…………………….……….………….. xiii

DAFTAR TABEL …..………..…………………….……….………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN …..………..……………….……….………….. xv

BAB I : PENDAHULUAN …………….….…………….………….. 1

1.1. Latar Belakang …………….…………………….………………….. 1

1.2. Perumusan Masalah ……………………………..…………..……….. 4

1.3. Tujuan Penelitian …………..………………….…………………….. 5

1.4. Manfaat Penelitian ………..………………………………………… 5

1.5. Sistematika Penulisan ……..………………………………………… 6

BAB II : LANDASAN TEORI …….…….……………….………….. 7

2.1. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran …………………………. 7

2.2. Model Pembelajaran Portofolio …………….………………………. 9

2.2.1. Pengertian Portofolio ………………..……………….………. 9

2.2.2. Landasan Pemikiran Pembelajaran Portofolio …………..….. 11

2.2.3. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Portofolio …………….. 13

2.2.4. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Portofolio ………….. 16

2.2.5. Penilaian Portofolio ………………….……………………….. 20

2.2.6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Portofolio ..... 21

2.3. Tinjauan tentang Daya Kritis Siswa ….………………..…….….…... 22

Page 11: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

xi

2.4. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ……. 25

2.4.1. Pendidikan Kewarganegaraan ……………………….………. 25

2.4.2. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan …..….. 27

2.4.3. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan …. 28

2.4.4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan .. 28

2.5. Hubungan antara Portofolio Sebagai Model Pembelajaran dengan Daya

Kritis Siswa ….…………………………..…………..…….….…... 29

2.6. Tinjauan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) …………………. 31

2.6.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ……….………. 31

2.6.2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ………….….. 32

2.6.3. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ………..….. 32

2.6.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..…….. 33

2.6.5. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ………………….. 33

2.7. Kerangka Pemikiran ….………………...……………..…….….…... 34

BAB III : METODE PENELITIAN ………………..….….………….. 37

3.1. Pendekatan Penelitian ….……………………………..…….….…... 37

3.2. Lokasi Penelitian ….…………….……………………..…….….…... 37

3.3. Objek Penelitian ….………….………………………..…….….…... 38

3.4. Fokus Penelitian ….………….………………………..…….….…... 38

3.5. Sumber Data ….………………………………………….……...….... 39

3.6. Metode Pengumpulan Data …………………………………….…….. 40

3.7. Prosedur Penelitian …………………………………………….…….. 41

3.8. Tolok Ukur Keberhasilan ……………………..………….………….. 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .………….. 44

4.1. Gambaran Umum SMPN 3 Ungaran ………………….……………. 44

4.2. Pelaksanaan Pembelajaran Metode Portofolio …………….………… 45

4.2.1. Persiapan Pembelajaran Model Portofolio ……………..…… 45

4.2.2. Proses Pembelajaran Model Portofolio .……………………… 46

4.2.3. Evaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Portofolio ….…… 60

4.2.4. Hambatan-Hambatan Model Pembelajaran Portofolio ….…… 68

4.3. Pembahasan …………………………………………………….……. 69

Page 12: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

xii

BAB V : PENUTUP ………………..……………….....….………….. 76

5.1. Kesimpulan ….………………….……………………..…….….…... 76

5.2. Saran-Saran ….………………………………………….……...….... 78

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………….. 80

Page 13: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

xiii

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Belajar ……………………………..….. 19

Gambar 2. Kerangka Berfikir …………………….…………………..….. 35

Gambar 3. Kelompok siswa sedang mengidentifikasi masalah …………. 47

Gambar 4. Setiap kelompok memilih masalah yang menjadi kajian ….… 48

Gambar 5. Kunjungan siswa ke Kantor DPD PKS Kab. Semarang …..… 50

Gambar 6. Diskusi saat kunjungan ke DPD PKS Kab. Semarang ………. 51

Gambar 7. Kunjungan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) ….….. 52

Gambar 8. Siswa antusias berdiskusi dengan KPU ……………..………… 53

Gambar 9. Kelompok portofolio menyusun portofolio tayangan ………. 55

Gambar 10. Dewan juri dan siswa dalam acara gelar kasus portofolio …… 57

Gambar 11. Gelar kasus (show case) kelompok portofolio …………….… 57

Gambar 12. Pentas seni saat gelar kasus portofolio ………………………. 58

Gambar 13. Guru merefleksi pengalaman belajar portofolio …………….. 58

Page 14: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

xiv

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1. Daftar Masalah dan Pemungutan suara untuk Kajian Kelas

Tahap Satu ……..……………………………………….………. 48

Tabel 2. Daftar Masalah dan Pemungutan suara untuk Kajian Kelas

Tahap Dua ……………….....................................…….………. 49

Tabel 3. Hasil Ujian Formatif Mata Pelajaran Kewarganegaraan ………. 60

Tabel 4. Hasil Penilaian Model Pembelajaran Portiofolio …….……..…. 64

Tabel 5. Hasil Observasi Daya Kritis Siswa ………………….……..…. 65

Tabel 6. Perbandingan Daya Kritis Siswa Sebelum dan Sesudah

Penggunaan Model Pembelajaran Portofolio ……….……..…. 67

Page 15: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1 Ijin Observasi ……..…………………………….….………. 80

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran …………............……. 84

Lampiran 3 Lembar Penilaian Portofolio Dokumentasi ……….……….. 88

Lampiran 4 Lembar Penilaian Portofolio Tayangan …………………….. 92

Lampiran 5 Lembar Penilaian Portofolio Presentasi …………...……….. 96

Lampiran 6 Rekapitulasi Penilaian Portofolio ………………….........…. 100

Lampiran 7 Rekapitulasi Penilaian Kelompok Portofolio ………………. 101

Lampiran 8 Hasil Refleksi Pengalaman Belajar ………………...........…. 102

Lampiran 9 Lembar Observasi Daya Kritis Siswa …………….........…. 103

Page 16: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang

yang memfokuskan pada pembentukan diri sebagai warganegara Indonesia yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan

oleh Pancasila dan UUD 1945.

Kurikulum Berbasis Kompetensi 2001 menjelaskan bahwa mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki ciri khas yaitu pengetahuan, keterampilan

dan karakter kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut adalah bekal untuk peserta

didik untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional yang memadai untuk

menjadi warga-negara yang baik.

Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting untuk mendidik generasi

bangsa untuk secara sukarela mengikatkan diri pada norma atau nilai-nilai moral.

Sebagai bidang studi ilmiah, pendidikan kewarganegaraan bersifat interdisipliner

(antar-bidang) bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang

membangun ilmu kewarganegaraan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu,

seperti ilmu politik, ilmu hukum, ekonomi, pskikologi, sosiologi, administrasi

negara, tata negara, sejarah, filsafat dan berbagai bahan kajian lainnya yang

berasal dari nilai budi pekerti, hak-hak asasi manusia dengan penekanan kepada

hubungan antar warga-negara, hubungan antara warga dengan pemerintahan,

serta hubungan antar negara.

Page 17: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

2

Berdasarkan karakteristik dan tujuan mata pelajaran tersebut di atas, jelas

bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bukan merupakan mata

pelajaran hafalan, para siswa harus diajak untuk berwarganegara dengan cara

mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa sosial. Atas dasar kenyataan tersebut,

maka pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan perlu menggunakan model

yang inovatif, yakni model pembelajaran yang mampu menempatkan siswa

sebagai subjek belajar, peristiwa dan masalah sosial sebagai sumber belajar,

sedangkan guru bertindak sebagai director of learning, yakni pihak yang

mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk belajar.

Salah satu model pembelajaran yang mampu mengembangkan hal-hal

tersebut adalah Model Pembelajaran Portofolio (Portfolio Based Learning).

Model Pembelajaran Portofolio merupakan teori belajar konstruktivisme, yang

pada prinsipnya menggambarkan bahwa si belajar membentuk atau membangun

pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungan di sekitarnya (Kamii,

dalam Fajar, 2004 : 43).

Teori belajar konstruktivisme dititik-beratkan pada bagaimana proses

belajar itu terjadi, tidak hanya hasil yang dicapai. Hal ini berarti bahwa dalam

menerapkan pembelajaran portofolio, anak didik diajak untuk menggali informasi

dan pengetahuan secara lebih leluasa tanpa harus dibatasi oleh materi yang

monoton. Anak didik dapat menuangkan ide-ide atau gagasan mereka secara

leluasa dan mengembangkan ide tersebut, sehingga anak didik memiliki daya

kritis dalam menanggapi berbagai masalah sosial di sekitarnya sekaligus

mempunyai keterampilan untuk memecahkan masalah sosial tersebut.

Page 18: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

3

Penerapan konstruktivisme dalam pembelajaran berarti menempatkan

siswa pada posisi sentral dalam keseluruhan program pembelajaran (Yager,

dalam Fajar, 2004 : 16). Pembelajaran dengan menerapkan metode portofolio

sangat memperhatikan dan melakukan suatu pemecahan masalah dengan cara isu

atau masalah sosial yang muncul dalam lingkungan sekitar atau yang sedang

menjadi sorotan digunakan sebagai dasar pembahasan, diskusi dan investigasi

kegiatan di dalam atau di luar kelas.

Melalui model pembelajaran portofolio, siswa dapat meningkatkan daya

kritisnya yang hal ini terlihat dari seberapa dalam siswa mampu memecahkan

masalah sosial yang dilakukan melalui analisis ilmiah terhadap isu-isu strategis

yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara seperti

berlakunya norma hukum dan peraturan, sistem hukum dan peradilan nasional

dan internasional kemudian hak dan kewajiban warga negara serta kekuasaan dan

politik dalam pemerintahan yang terkait dengan penyelesaian masalah sosial

budaya yang berkembang di masyarakat.

Isu-isu masalah sosial yang berkembang di masyarakat tersebut perlu

dianalisis dan hasil analisis ini merupakan alternatif tindakan dan atau kebijakan

baru yang lebih baik. Siswa dalam proses ini ditempatkan dan diperlakukan

sebagai subjek, yang harus secara aktif berperan dalam proses pembelajaran,

sehingga siswa akan menemukan kebermaknaan belajar. Kebermaknaan belajar

akan diperoleh apabila siswa mencari, menemukan dan mengalami sendiri

berbagai hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Page 19: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

4

Model Pembelajaran Portofolio merupakan alternatif Cara Belajar Siswa

Aktif (CBSA) dan Cara Mengajar Guru Aktif (CMGA), karena sebelum, selama

dan sesudah proses pembelajaran guru dan siswa dihadapkan pada sejumlah

kegiatan, sehingga siswa akan mendapat banyak manfaat dan hasil.

Ibu Endang Suciati, guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

SMP N 3 Ungaran menyampaikan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII C

dapat dikatakan memiliki daya kritis rendah dibanding dengan kelas lain. Saat

guru menerangkan tidak ada umpan balik dari para siswa, mereka cenderung

pasif, motifasi belajar rendah, saat diberi pertanyan hanya ada beberapa siswa

saja yang menjawab. Hal ini menjadi sangat menarik untuk dilakukan Penelitian

Tidakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran portofolio pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang diharapkan dapat membekali siswa

dengan berbagai kemampuan dan meningkatkan daya kritisnya yang sesuai

dengan tuntutan peningkatan mutu pendidikan.

Sehubungan dengan uraian tersebut, penulis bermaksud mengangkat

permasalahan ini dalam penelitian berjudul “Penggunaan Model Portofolio

Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP Negeri 3 Ungaran”.

1.2. Perumusan Masalah

Terinspirasi dari latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini peneliti

mencoba untuk menjawab pertanyaan “Apakah penerapan model pembelajaran

portofolio dapat meningkatkan daya kritis siswa dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, dan adakah hambatannya”.

Page 20: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

5

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mngetahui apakah model pembelajaran portofolio dapat meningkatkan daya

kritis siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Mengetahui hambatan-hambatan penerapan model portofolio pada proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

1.4. Manfaat Penelitian

Seberapapun besar daya dorong yang dihasilkan, penelitian ini diharakan

dapat bermanfaat baik secara teoritis ataupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritik akan memperkaya khasanah pengetahuan

mengenai model pembelajaran portofolio yang inovatif.

2. Manfaat Praktis

o Bagi peneliti, penelitian ini akan meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman kongkrit dalam mengembangkan model pembelajaran

portofolio yang inovatif.

o Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam mengajar secara

lebih profesional.

o Sebagai masukan sekolah untuk mengadakan variasi model pembelajaran

guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa.

o Sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijakan-kebijakan baru

dalam dunia pendidikan.

Page 21: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

6

1.5. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi

dan bagian akhir.

a. Bagian awal : terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman pernyataan, motto dan persembahan, prakata, sari,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

b. Bagian isi : terdiri dari lima bab, yaitu :

Bab Pertama. Pendahuluan, merupakan gambaran awal menyeluruh skripsi.

Bab Kedua. Landasan Teori, berisi mengenai telaah pustaka dari sejumlah

teori yang relevan dengan tema penelitian. Selain telaah pustaka juga terdapat

kerangka berfikir berupa penjelasan yang berfungsi sebagai pedoman kerja.

Bab Ketiga. Metode Penelitian, terdiri atas pendekatan penelitian, fokus

penelitian, jenis dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data,

prosedur penelitian serta tolo ukur keberhasilan.

Bab Keempat. Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian dan

pembahasan dari penelitian tindakan kelas melalui tahapan perencanaan,

tindakan, pengamatan, refleksi.

Bab Kelima. Penutup, berisi kesimpulan yang ditarik dari analisis data dan

saran-saran yang dari peneliti untuk penelitian dimasa yang akan datang.

c. Bagian akhir : dalam bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 22: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi guna mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 1995 : 57).

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “intruction” yang berarti

self instruction dan external instruction. Pembelajaran yang external datangnya

dari guru yang disebut ‘teaching” atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang

bersifat external prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-

prinsip pembelajaran. Sesuatu yang dikatakan prinsip biasanya berupa ketentuan

dasar yang bila dilakukan secara konsisten, sesuatu itu akan efektif atau

sebaliknya. Pembelajaran yang berorientasi bagaimana perilaku guru yang efektif

mendeskripsikan pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang

diinginkan dengan menyediakan lingkungan kondusif agar terjadi hubungan

stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku si belajar (behavioristik).

Pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si

belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan

berinteraksi berikutnya dengan lingkungan (Briggs, dalam Sugandi, 1992). Dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran memberikan pengaruh bagi si belajar dan

pendidik, serta usaha dan cara yang dilakukan pendidik untuk memberikan

informasi.

Page 23: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

8

Dalam pembelajaran perlu dirumuskan tujuan, baik tujuan Standar

Kompetensi maupun tujuan Kompetensi Dasar. Tujuan Standar Kompetensi

dikembangkan oleh tim pengembang kurikulum, sedangkan tujuan Kompetensi

Dasar dikembangkan oleh guru di sekolah. Yang menjadi kunci dalam rangka

menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru.

Berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan

hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru adalah sumber utama tujuan bagi

para siswa dan guru harus mampu memilih tujuan-tujuan pendidikan yang

bermakna, dan dapat terukur.

Tujuan (goals) pembelajaran adalah rumusan yang luas mengenai hasil-

hasil pendidikan yang diinginkan. Di dalamnya mengandung tujuan yang

menjadi target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan

pengalaman belajar (Oemar Hamalik, 1995:76). Untuk mencapai tujuan

pembelajaran tersebut diperlukan suatu strategi yang diyakini efektivitasnya.

Penerapan strategi pembelajaran tidak asal memilih tetapi, seorang guru perlu

memilih suatu model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang sesuai

dengan teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan model mengajar.

Ada beberapa pembelajaran menurut beberapa aliran. Pembelajaran

menurut aliran behavioristik, pembelajaran menurut aliran kognitif, humanistik

serta kontemporer. Pembelajaran menurut aliran kontemporer yang dimaksud

adalah pembelajaran berdasar teori belajar konstruktivisme. Model pembelajaran

Portofolio merupakan teori belajar konstruktivisme yang pada prinsipnya

menggambarkan bahwa si belajar membentuk atau membangun pengetahuannya

melalui interaksinya dengan lingkungannya (Kamii, dalam Fajar, 2004: 43)

Page 24: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

9

2.2. Model Pembelajaran Portofolio

2.2.1. Pengertian Portofolio

Portofolio sebagai model pembelajaran diadaptasi dari model “We are the

people……Project Citizen” yang dikembangkan oleh Center Civic Education

(CCE) yang berkedudukan di Callabas Amerika Serikat. Sampai saat ini model

ini telah diadaptasi oleh 50 negara termasuk Indonesia. Model ini bersifat

generik-pedagogik dan materinya dapat disesuaikan dengan kondisi masing-

masing negara.

Portofolio berasal dari bahasa inggris “portfolio” yang artinya dokumen

atau surat-surat dan dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga

dari suatu pekerjaan tertentu. Portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa

dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan yang

ditentukan (Fajar, 2004 : 47). Panduan ini beragam tergantung pada mata

pelajaran dan tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio ini merupakan

karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap

portofolio berisi karya terpilih siswa dari satu kelas secara keseluruhan yang

bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah,

menganalisis dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.

Setiap portofolio harus memuat bahan-bahan yang menggambarkan

usaha-usaha terbaik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,

serta mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan mana yang paling

penting untuk ditampilkan. Tampilan portofolio berupa tampilan visual dan audio

yang disusun secara sistematis, melukiskan proses berpikir yang didukung oleh

Page 25: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

10

seluruh data yang relevan. Secara utuh melukiskan “intergrated learning

experience” atau pengalaman belajar yang terpadu dan dialami oleh siswa

sebagai satu kesatuan.

Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran adalah usaha yang

dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan

mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan

tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar, sehingga memiliki

kemampuan mengorganisasi informasi yang ditemukan, membuat laporan dan

menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara

penuh dalam pekerjaannya atau tugas-tugasnya.

Strategi instruksional yang digunakan dalam model ini pada dasarnya

bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving

learning, research-oriented learning” yang dikemas dalam model “Project” oleh

John Dewey.

Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat.

b. Memilih suatu masalah untuk dikaji di kelas.

c. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang dikaji.

d. Membuat portofolio kelas.

e. Membuat portofolio dengar pendapat (show case).

f. Melakukan refleksi pengalaman belajar.

Page 26: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

11

Di dalam setiap langkah, siswa belajar mandiri dalam kelompok kecil

dengan fasilitasi dari guru dan menggunakan ragam sumber belajar di sekolah

maupun di luar sekolah (masyarakat).

Sumber belajar atau informasi dapat diperoleh dari :

a. Manusia (pakar, tokoh agama, tokoh masyarakat).

b. Kantor penerbitan surat kabar, bahan tertulis.

c. Bahan terekam.

d. Bahan tersiar (TV, radio).

e. Alam sekitar.

f. Situs sejarah, artifak dan lain-lain ( Fajar, 2004:48).

2.2.2. Landasan Pemikiran Pembelajaran Portofolio

Model pembelajaran berbasis portofolio dilandasi oleh beberapa landasan

pemikiran sebagai berikut (Budimansyah, 2003 : 5-8) :

1. Empat Pilar Pendidikan

Empat pilar pendidikan sebagai pendidikan landasan model pembelajaran

berbasis portofolio adalah learning to do, learning to be, learning to know,

learning to live together yang dicanangkan UNESCO (Budimansyah,2003:5)

a. Learning to Do adalah peserta didik seharusnya diberdayakan agar mau

dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya. Peserta

didik tidak hanya menerima materi dari guru tetapi harus aktif mau dan

mampu menambah pengatahuan untuk pribadinya dimana belajar dari

pengalaman dalam kehidupannya.

Page 27: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

12

b. Learning to Know

Pengetahuan yang didapat peserta didik selain dari sekolah juga

didapatkan dari dunia luar sekolah. Peserta didik dapat meningkatkan

interaksinya dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial, maupun

budaya, sehingga peserta didik mampu membangun pemahaman dan

pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya.

c. Learning to Be

Diharapkan hasil interaksi dengan lingkungannya dapat membangun

pengetahuan dan kepercayaan diri. Karena banyak peserta didik yang

tidak mempunyai kepercayaan diri, mereka merasa bahwa tidak

mempunyai kemampuan dan keterampilan yang bisa dibanggakan,

sehingga terjadi kemandegan belajar.

d. Learning to Live Together

Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang

bervariasi akan membentuk kepribadiannya untuk memahami

kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap

keanekaragaman dan perbedaan hidup.

2. Pandangan Konstruktivisme

Pandangan konstruktivisme sebagai filosofi pendidikan mutakhir

menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak sampai

dengan perguruan tinggi memiliki gagasan / pengetahuan tentang lingkungan

dan peristiwa / gejala lingkungan di sekitarnya. Para ahli pendidikan

berpendapat bahwa inti kegiatan pendidikan adalah memulai pelajaran dari

“apa yang diketahui peserta didik”.

Page 28: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

13

Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi konstruktivime

antara lain: diskusi yang menyediakan kesempatan agar semua peserta didik

mau mengungkapkan gagasan, pengujian dan hasil penelitian sederhana,

demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang

memberi peluang peserta didik untuk mempertajam gagasannya.

3. Democratic Teaching

Democratic Teaching adalah suatu bentuk upaya menjadikan sekolah sebagai

pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis.

Secara singkat, democratic teaching adalah proses pembelajaran yang

dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan,

menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan

memperhatikan keragaman peserta didik (Budimansyah, 2003 : 5-7).

2.2.3. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Portofolio

Prinsip dasar model pembelajaran portofolio sekurang-kurangnya ada

lima prinsip yaitu prinsip belajar siswa aktif (student active learning), kelompok

belajar kooperatif (cooperative learning), pembelajaran partisipatorik, mengajar

yang reaktif (reactive teaching), dan prinsip dasar belajar yang menyenangkan

(joyfull learning) (Budimansyah, 2003 : 8-16).

a. Prinsip Belajar Siswa Aktif

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

portofolio berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut prinsip

belajar siswa aktif. Aktivitas siswa hampir di seluruh proses pembelajaran,

dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan. Hal

Page 29: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

14

ini tampak terlihat pada saat siswa mengidentifikasi masalah yang berkaitan

dengan materi pelajaran, kemudian setelah masalah terkumpul, siswa

melakukan voting untuk memilih masalah untuk kajian kelas.

Untuk menjawab permasalahan yang dikaji, maka siswa mengumpulkan data

dan informasi yang diperlukan dengan cara wawancara, pengamatan serta

mengambil foto atau membuat kliping. Setelah itu, aktivitas siswa terfokus

pada pembuatan portofolio kelas. Segala bentuk data dan informasi disusun

secara sistematis dan disimpan pada sebuah bundel. Data dan informasi yang

penting dan menarik ditempel pada seksi penayangan, setelah portofolio

selesai dibuat, dilakukanlah public hearing dalam kegiatan show case di

hadapan dewan juri.

b. Kelompok Belajar Kooperatif

Proses pembelajaran yang berbasis kerja sama antar siswa dan komponen lain

di sekolah, termasuk kerjasama sekolah dengan orang tua siswa dan lembaga

terkait. Kerjasama terlihat pada saat kelas sudah memilih satu masalah untuk

bahan kajian bersama. Semua pekerjaan disusun, orang-orangnya ditentukan,

siapa yang mengerjakan apa, merupakan bentuk kerja sama itu. Kerja sama

dengan lembaga terkait diperlukan saat siswa merencanakan mengunjungi

lembaga tertentu atau meninjau kawasan yang menjadi tanggung jawab

lembaga tertentu.

c. Pembelajaran Partisipatorik

Model pembelajaran berbasis portofolio juga menganut prinsip dasr

pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model ini siswa belajar sambil

Page 30: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

15

melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah siswa

belajar hidup berdemokrasi. Siswa pada saat memilih masalah untuk kajian

kelas memilki makna bahwa siswa dapat menghargai pendapat yang

didukung suara terbanyak dan pada saat diskusi siswa belajar mengemukakan

pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.

d. Reactive Teaching

Guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar motivasi belajar tinggi.

Motivasi akan dapat tercipta kalau guru daapt meyakinkan siswa akan

kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Oleh karena itu guru harus

dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik dan tidak

membosankan. Caranya adalah memberikan penghargaan atau reward pada

pendapat siswa bagaimana pun kualitasnya. Jika pendapat siswa dihargai,

maka pada diri siswa akan muncul kepercayaan diri untuk tidak malu-malu

lagi mengemukakan pendapat.

e. Joyfull Learning

Salah satu teori belajar menegaskan bahwa sesulit apapun materi pelajaran

bila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan, penuh daya tarik dan

penuh motivasi pelajaran akan mudah dipahami, sebaliknya bila suasana

belajar membosankan, maka pelajaran akan sulit dipahami. Dalam hal ini

pembelajaran portofolio memberikan keleluasaan untuk memilih tema belajar

yang menarik bagi dirinya.

Page 31: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

16

2.2.4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Portofolio

Model pembelajaran portofolio merupakan salah satu model pembelajaran

yang menekankan belajar siswa untuk aktif dan kreatif. Dalam hal ini siswa harus

peka terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dan ikut serta

berusaha untuk mencari dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dengan

cara-cara positif.

Langkah-langkah model pembelajaran portofolio (Fajar, 2004 : 48) adalah

sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat

Dalam tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama

siswa yaitu : mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja yang siswa

ketahui, tentang masalah-masalah di masyarakat dan memberi tugas

pekerjaan rumah tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan

masyarakat yang mereka anggap penting sesuai dengan kemampuan siswa.

Dalam mengerjakan pekerjaan rumah tersebut siswa diharapkan untuk

mencari informasi tentang masalah yang akan dikaji dengan cara : a)

mewawancarai orang tua atau keluarga, teman, tetangga, dan orang lain yang

dianggap menguasai masalah yang dikaji, b) melalui sumber-sumber cetak

seperti majalah, koran dan tabloid, c) melalui media elektronik seperti radio,

TV dan internet. Semua informasi yang diperoleh harus dicatat untuk

didiskusikan di kelas.

Page 32: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

17

b. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas

Sebelum memilih masalah yang akan dikaji hendaknya para siswa mengkaji

terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah di

masyarakat, dengan langkah sebagai berikut :

a. Mengkaji masalah yang telah dikumpulkan.

b. Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan

mereka kaji dengan cara memilih salah satu masalah yang telah ditulis di

papan tulis.

c. Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji

dengan mengumpulkan informasi.

c. Mengumpulkan Informasi masalah yang akan dikaji oleh Kelas

Langkah-langkah dalam tahap ini adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi.

b. Tinjau ulang untuk memperoleh dan mendokumentasikan informasi

c. Pengumpulan informasi.

d. Mengembangkan Portofolio Kelas

Pada tahap ini, siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian yang

memadai untuk memulai membuat portofolio kelas, dengan langkah sebagai

berikut :

a. Kelas dibagi dalam 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung

jawab untuk membuat satu bagian portofolio.

b. Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.

Page 33: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

18

c. Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim penelitian

seringkali akan bermanfaat bagi lebih dari satu kelompok portofolio.

d. Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian

penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.

e. Penyajian Portofolio (show case)

Dalam menyelenggarakan gelar kasus (show case), guru sebagai pihak

penyelenggara hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Persiapan show case

b. Pembukaan show case

c. Penyajian oleh kelompok yang telah dibentuk disertai tanya-jawab oleh

dewan juri

d. Selingan

e. Tanggapan audiens

f. Pengumuman dewan juri

g. Kriteria dan format penilaian.

Penyajian Portofolio (show case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan

portofolio tampilan maupun portofolio dokumentasi. Pelaksanaan dapat

dilakukan pada akhir semester satu atau akhir semester dua bersamaan

dengan kenaikan kelas. Hal itu tergantung pada kondisi dan situasi sekolah.

f. Merefleksi pada Pengalaman Belajar

Dalam kegiatan refleksi ini siswa diajak melakukan evaluasi tentang apa dan

bagaimana mereka belajar. Tujuan refleksi adalah untuk belajar menghindari

kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerja siswa.

Page 34: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

19

Dengan merefleksi pengalaman belajar siswa maka sangat mendukung modus

pengalaman belajar yang digambarkan melalui kerucut ini dengan dijelaskan

sebagai berikut :

Yang kita ingat modus

10% baca verbal

20% dengar

30% lihat visual

40% lihat dan dengar

70% katakan

90% katakan dan lakukan berbuat

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Belajar

Sumber : Sheal, Peter (dalam Fajar, 2004 : 88)

Kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar,

30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari

apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakana dan lakukan.

Secara ringkas kegiatan pembelajaran berbasis portofolio mencakup hal-

hal sebagai berikut :

a. Apersepsi.

b. Penyampaian materi.

Page 35: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

20

c. Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat.

d. Memilih masalah yang dikaji di kelas.

e. Penugasan meliputi mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah

yang dikaji dan pembuatan portofolio kelas.

f. Menyajikan portofolio atau dengar pendapat.

g. Melakukan refleksi atau pengalaman belajar.

Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran mampu mengembangkan dan

meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan

dan kecakapan peserta didik guna membentuk watak, serta meningkatkan

peradaban dan martabat bangsa (Fajar, 2005 : 15)

2.2.5. Penilaian Portofolio

Yang dimaksud dengan indikator adalah unsur-unsur pokok yang dapat

menjelaskan kemampuan peserta didik setelah menyelesaikan satuan-satuan

pendidikan tertentu. Banyak indikator yang dapat dipilih, tetapi dipandang paling

sensitif adalah :

a. Hasil ulangan harian dan ulangan umum yang biasanya dicatat dalam buku

nilai siswa.

b. Tugas-tugas terstruktur biasanya dikumpulkan dalam sebuah map atau loker

khusus untuk tugas-tugas siswa.

c. Catatan perilaku harian para siswa biasanya tersimpan dalam buku khusus

yang disebut dengan catatan anekdot.

d. Laporan kegiatan siswa di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar,

biasanya dikumpulkan pada guru dan selanjutnya didokumentasikan.

Page 36: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

21

Kesimpulannya adalah bahwa semua indikator proses dan hasil belajar

siswa itu tercatat dan didokumentasikan dalam satu bundel (portofolio). Baru saat

menentukan nilai raport, semua catatan dan dokumentasi tadi dianalisis untuk

membuat kesimpulan nilai raport setiap siswa. Dengan demikian model penilaian

berbasis portofolio adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi

secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil

pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan

peserta didik yang bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajar.

2.2.6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Portofolio

Menurut Nuryani Rustama (dalam Depdiknas, 2004 : 40-41) kelebihan

dan kelemahan metode pembelajaran portofolio adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan :

1. Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan peserta didik untuk

membuat, menghasilkan berbagai tugas akademik.

2. Memungkinkan pendidik menilai ketrampilan / kecakapan peserta didik.

3. Mendorong kolaborasi antara peserta didik dengan pendidik, antara

peserta didik dengan peserta didik lainnya.

4. Memungkinkan pendidik mengintervensi proses dan menentukan dimana

pendidik tersebut perlu membantu.

b. Kelemahan :

1. Memerlukan waktu yang relatif lama.

2. Pendidik harus tekun, sabar dan terampil.

3. Tidak ada kriteria yang standar.

Page 37: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

22

2.3. Tinjauan tentang Daya Kritis Siswa

Daya adalah usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan,

sedangkan kritis adalah tajam dalam penganalisaan (Tim Penyusun Kamus Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989 : 341). Jadi daya kritis adalah

kemampuan berpikir secara tajam dalam penganalisaan terhadap suatu hal,

mencermati dengan seksama, tidak lekas percaya akan hal itu, sehingga ada rasa

ingin tahu yang besar dan tidak cepat puas atas jawaban yang telah ada.

Pada dasarnya sejak kanak-kanak manusia sudah memiliki kemampuan

berpikir kritis. Sebagai makhluk rasional dan pemberi makna, manusia selalu

terdorong untuk memikirkan hal-hal di sekelilingnya. Dengan kemampuan

berpikir kritisnya diharapkan dapat menggali kemampuan siswa yakni

kemampuan membedakan fakta dan non fakta, kemampuan membedakan antara

kesimpulan definitif dan kesimpulan sementara, kemampuan menguji tingkat

kepercayaan sumber-sumber informasi, kemampuan membuat keputusan,

kemampuan mengidentifikasi sebab dan akibat, kemampuan memecahkan

masalah yang ada disekelilingnya, kemampuan mempertimbangkan wawasan

lain (Radno Harsanto, 2005 : 62).

Kemampuan siswa berpikir kritis tidak begitu saja muncul tetapi harus

diasah sejak dini. Tidak semua siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis,

sebab berpikir kritis adalah salah satu sisi menjadi orang kritis. Siswa cenderung

hanya menerima materi yang diberikan oleh guru dan kurang kreatif dalam

berpikir, mereka kurang bisa mengeksplorasi kemampuan berpikir kritis terhadap

suatu hal.

Page 38: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

23

Orang yang mempunyai daya kritis, pikirannya harus terbuka, jelas dan

berdasarkan fakta. Seorang pemikir kritis harus mampu memberi alasan yang

tepat atas argumentasinya. Ia harus dapat menjawab pertanyaan mengapa

keputusan tersebut diambil. Dan diharapkan dengan adanya model pembelajaran

yang inovatif dan kreatif dapat mengembangkan daya kritis siswa.

Radno Harsanto (2005 : 45-62) mengemukakan bahwa kemampuan

berpikir kritis meliputi :

a. Kemampuan membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat

Pada saat kita membaca sebuah koran atau majalah, apakah setiap kalimat

yang tertera di dalamnya merupakan suatu fakta yang terjadi atau hanya

sebuah pendapat dari si penulis saja. Di sinilah kemampuan siswa akan

dilatih bahwa suatu berita yang ada tidak langsung kita yakini kebenarannya

tetapi siswa harus jeli dalam membedakan antara fakta, non fakta dan

pendapat seseorang, sehingga jika siswa mampu membedakannya maka siswa

dapat menjelaskan kepada orang lain bagaimana sebuah pernyataan itu

merupakan fakta atau pendapat.

b. Kemampuan membedakan antara kesimpulan Definitif dan Sementara.

Banyak orang langsung mengambil suatu kesimpulan ketika melihat atau

menyaksikan atau membaca berita. Mereka tidak berpikir apakah sesuatu

yang dibaca atau disaksikan itu merupakan hal yang dapat diyakini kebenaran

dan keakuratan datanya. Dalam membahas suatu masalah, mampu

membedakan antara kesimpulan definitive dan kesimpulan sementara adalah

hal yang sangat penting, sebab bila salah memberikan kesimpulan, maka akan

timbul satu masalah baru bukannya menyelesaikan masalah.

Page 39: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

24

c. Kemampuan Menguji Tingkat Kepercayaan Sumber Informasi

Pada saat kita membaca berita di surat kabar, hal pertama yang perlu

dipertanyakan atas berita tersebut adalah sejauh mana berita itu dapat

dipercaya atau sejauh mana si penulis artikel dapat dipercaya . Pada dasarnya

kita membutuhkan bukti atau kejelasan tertentu sebelum klaim seseorang

diakui kebenarannya. Siswa yang kritis mampu mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat menguji kebenarannya sehingga didapatkan kebenaran

yang jelas dari sumber yang jelas pula.

d. Kemampuan Membuat Keputusan

Membuat keputusan adalah bagaimana menggunakan kriteria yang relevan

untuk memilih berbagai alternatif kemungkinan. Pertama, kita harus jelas

tentang apa keputusan tersebut. Kedua, kita harus mengidentifikasi pilihan-

pilihan dan memberikan penilaian baik buruknya masing-masing pilihan,

mengidentifikasi kriteria yang relevan untuk mengambil keputusan dari

pilihan-pilihan yang ada. Yang terakhir memeriksa kembali pilihan-pilihan

tersebut jika dibandingkan dengan ukuran yamg ada.

e. Kemampuan Mengidentifikasi Sebab dan Akibat

Seorang pemikir kritis mencoba umtuk mengklarifikasi setiap informasi yang

didapatnya. Siswa yang kritis apabila mandapatkan suatu masalah maka ia

akan mencari sebab dari masalah yang timbul serta mencari apa akibat dari

masalah tersebut. Dan tidak langsung menerima informasi tersebut tanpa

diidentifikasi terlebih dahulu.

Page 40: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

25

f. Kemampuan Mempertimbangkan Wawasan Lain

Realitas yang ada sebagian orang ketika akan mengambil keputusan hanya

mempertimbangkan alasan yang ia miliki. Jarang sekali mereka mau

mandengar dan mempertimbangkan pendapat orang lain dan mengapa orang

lain berpendapat seperti itu. Seorang siswa yang berpikir kritis sangat

memberi ruang untuk pertimbangan-pertimbangan di luar dirinya dan selalu

terbuka untuk mendengarkan pendapat orang lain. Terkadang permusuhan

yang terjadi disebabkan tidak mau mendengarkan dan menyimak pendapat

masing-masing orang.

g. Kemampuan Memecahkan Masalah

Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kemampuan siswa menentukan

atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada,

siswa dapat menentukan prioritas masalah, siswa dapat menentukan sebab

akibat dari masalah yang akan diselesaikan, siswa cakap mengumpulkan data

dan memilahnya, siswa cakap memilih alternatif penyelesaian yang

memungkinkan dapat dilakukan.

2.4. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Pendidikan Kewaganegaraan

2.4.1. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang

penting dalam praktek belajar kewarganegaraan, Mata pelajaran ini berfokus

pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama sosio kultural, bahasa, usia

dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas terampil dan

berkarakter.

Page 41: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

26

Realitas sosial mengatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan memang

sangat penting untuk mendidik generasi bangsa Indonesia yang notabene mereka

diajari nilai-nilai kerukunan dan persaudaraan, namun realitas yang ia saksikan

menunjukkan gejala sebaliknya, antar anggota masyarakat akhir-akhir ini

gampang berselisih dan bertikai gara-gara masalah sepele.

Dilihat dari esensinya, seperti yang terlihat dari kurikulum pendidikan

kewarganegaraan atau pendidikan moral, tampaknya pendidikan kewarga-

negaraan lebih mengajarkan pada konsep atau materi saja. Sementara akhlak atau

kandungan nilai-nilai kebaikan belum sepenuhnya disampaikan.

Dilihat dari metode pendidikan yang disampaikan dikonsentrasikan atau

terpusat pada pendekatan otak kiri atau kognitif, yakin hanya mewajibkan siswa

didik untuk mengetahui dan menghafal (memorization) konsep dan kebenaran

tanpa menyentuh perasaan emosi dan nuraninya.

Tetapi di sisi lain, Pendidikan Kewarganegaraan dianggap sebagai mata

pelajaran yang “urgen” bagi anak didik yang disini berfungsi membimbing

generasi muda untuk secara sukarela mengikatkan diri pada norma atau nilai-nilai

moral. Peserta didik diharapkan dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan

memiliki moral felling. Hal tersebut diperlukan peserta didik untuk menjadi

manusia berkarakter yaitu : kesadaran (conscience), kepercayaan diri (self-estem),

merasakan penderitan orang lain (empaty), cinta kebaikan (loving the good),

kontrol diri (self-control), kerendahan hati (humility) (Zubaedi, 2005 : 7).

Pendidikan kewarganegaraan dapat disejajarkan dengan civic education.

Sebagai bidang studi ilmiah, pendidikan kewarganegaraan bersifat interdisipliner

Page 42: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

27

(antar bidang) bukan monodisipliner karena kumpulan pengetahuan yang

membangun ilmu kewarganegaraan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu. Oleh

karena itu upaya pembahasan dan pengembangannya memerlukan sumbangan

dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi ilmu politik, ilmu hukum, sosiologi,

administrasi negara, ilmu ekonomi, sejarah dan filsafat.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

2.4.2. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan SMP dan MTs

adalah utuk memberikan kompetensi-kompetensi sebagai berikut :

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan krearif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa lain.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secar

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi dan

komunikasi (Fajar, 2004:143).

Page 43: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

28

2.4.3. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2001 dijelaskan bahwa mata

pelajaran pendiikan kewarganegaraan memiliki ciri khas, yaitu pengetahuan,

keterampilan dan karakter kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut adalah bekal

untuk peserta didk untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional yang

memadai untuk menjadi warganegara yang baik.

Isi pengetahuan dari mata pelajaran ini diorganisasikan secara

interdisipliner dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, hukum,

psikologi, tatanegara, dan berbagai bahan kajian lainnya yang berasal dari nilai

budi pekerti, dan hak-hak asasi manusia dengan penekanan kepada hubumgan

antar warganegara, dengan pemerintahan, serta dengan warganegara asing.

2.4.4. Ruang Lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP dan

MTs (http//: www.puskur.net/inc/si/smp/kewarganegaraan.pdf 2006 ) meliputi :

a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam perbedaan,

Cinta lingkungan, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Negara

Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif

terhadap NKRI, Keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga,

Tata tertib di sekolah, Norma dalam kehidupan berbagsa dan bernegara,

Sistim hukum dan peradilan internasional dan nasional.

c. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban

anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,

penghormatan dan perlindungan HAM.

Page 44: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

29

d. Kebutuhan warga negara meliputi : hidup gotong royong, harga diri sebagai

warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan

kedudukan warga negara.

e. Konstitusi negara meliputi : proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan

dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasaan dan politik meliputi : pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan ekonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan

sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani,

sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

g. Pancasila meliputi : kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideology

negara, proses perumusan Pancasila sebagai pengamalan-pengamalan

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

h. Globalisasi meliputi : politik luar negeri Indonesia di era globalisasi,

globalisasi di lingkungannya, dampak globalisasi, hubungan internasional dan

organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. …….…………

2.5. Hubungan Antara Portofolio Sebagai Model Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Dengan Daya Kritis Siswa

Pada dasarnya model portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa

dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan

yang ditentukan. Portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang

dilakukan oleh guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan

mengekspresikan dirinya sebagai individu atau kelompok (Fajar, 2004 : 47).

Page 45: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

30

Pembelajaran portofolio dirasa sangat cocok bila diterapkan pada mata

pelajaran pendidikan kewarganegaraan, karena mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga yang

cerdas, terampil dan berkarakter yang setia pada bangsa dan negara Indonesai

dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai

dengan amanat Pancasila dan UUD 45. Berdasarkan fungsi tersebut, mata

pelajaran Kewarganegaraan harus dinamis dan mampu menarik perhatian peserta

didik, yaitu dengan cara sekolah membantu peserta didik mengembangkan

pemahaman baik materi maupun keterampilan, intelektual dan partisipatori dalam

kegiatan sekolah yang berupa intra, kokurikuler dan ekstra kurikuler.

Dengan pembelajaran yang bermakna, peserta didik diharapkan dapat

mengembangkan menerapkan intelektual dan partisipatori yang menghasilkan

pemahaman tentang pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Di

samping itu juga mendapat keuntungan dan kesemapatan dari pembelajaran yang

bermakna dalam berpartisipasi dlm pengambilan keputusan dan penyelenggaraan

pemerintahan yang baik pada tingkat kelas dan sekolah mereka sendiri,

berpartisipasi dalam simulasi kegiatan ke parlemen, mengamati cara kerja di

instansi pemerintahan, belajar bagaimana anggota pemerintahan dan organisasi

non pemerintahan berusaha mempengaruhi kebijakan umum dan atau negara.

Metode Pembelajaran Portofolio dianggap dapat meningkatkan daya kritis

siswa yang dalam hal ini terlihat dari keterampilan intelektual siswa dalam

berpikir kritis pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan seperti

keterampilan dalam memecahkan masalah sosial. Indikator bahwa seorang siswa

mempunyai keterampilan memecahkan masalah sosial antara lain :

Page 46: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

31

a. Siswa dapat menangkap atau menentukan kesenjangan yang terjadi dari

berbagai fenomena yang ada.

b. Siswa dapat menentukan prioritas masalah.

c. Siswa dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.

d. Siswa mampu untuk mengumpulkan dan mengolah data

e. Siwa mampu menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat

hubungannya dengan masalah yang dikaji.

f. Siswa mampu memilih alternatit penyelesaian yang memungkinkan dapat

dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi

sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya (Sanjaya, 2006:216-218).

2.6. Tinjauan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

2.6.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Balai Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah,

Depdikbud, Dirjen Dikti, Jakarta 1999 : 6, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dapat diartikan sebagai bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan,

yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan

mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap

tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana

praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) merupakan

penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya (sekolah) tempat ia mengajar

dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis

pembelajaran (Zainal Aqib, 2006 : 127).

Page 47: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

32

2.6.2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Ditinjau dari karakteristiknya, PTK mempunyai karakteristik antara lain :

a. Didasarkan masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.

b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.

c. Peneliti sekaligus praktisi yang melakukan refleksi.

d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional.

e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

2.6.3. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Hopkins, ada 6 prinsip dalam PTK (dalam Zainal, 2006 : 17) :

a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang

diterapkan seyogyanya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar.

b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang

berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.

c. Metodologi yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru

mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan,

mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serts

memperoleh data yang dapat digunaka untuk menjawab hipotesis yang

dikemukakannya.

d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah

yang cukup merisaukan, dan bertolak dari

e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten

menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan

dengan pekerjaannya.

Page 48: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

33

f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan clasroom

prespective, dalam arti permasalahan tidak terlihat terbatas dalam konteks

kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan prespektif misi sekolah

secara keseluruhan.

2.6.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi

guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan

dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah

secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan mengingat tujuan penelitian tindakan

kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas

secara berkesinambunganm. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam penuaian

misi profesional kependidikannya.

Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakan

penelitian tindakan kelas terkait dengan komponen pembelajaran, antara lain :

a. Inovasi pembelajaran

b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan

c. Peningkatan profesionalisme guru.

2.6.5. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggambarkan empat tahapan ;

1. Penyusunan rancangan tindakan (perencanaan), yang menjelaskan tentang

apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

dilaksanakan.

Page 49: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

34

2. Pelaksanaan tindakan, yaitu implmentasi atau penerapan isi rancangan di

dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

3. Pengamatan, pelaksanan pengamatan oleh pengamat.

4. Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah terjadi.

2.7. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan penting untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan penerapan konsep diri.

Keberhasilan proses pembelajaran dapat tercermin dari peningkatan mutu lulusan

yang dihasilkan. Untuk itu, perlu diadakan peran aktif seluruh komponen

pendidikan terutama siswa yang berfungsi sebagai input sekaligus calon output

dan juga guru sebagai fasilitator. Guru mempunyai peran dalam menciptakan

suasana yang efektif dan menumbuhkan semangat belajar siswa. Guru harus

mempunyai suatu model pembelajaran yang efektif dan inovatif.

Melalui model pembelajaran portofolio siswa dibawa pada proses belajar

yang aktif (active learning) dan proses belajar yang menyenangkan (joyfull

learning). Model ini akan membawa siswa pada proses belajar aktif, sebab siswa

belajar dengan melakukan sesuatu (learning to do). Siswa dibawa pada proses

belajar yang menyenangkan dikarenakan siswa belajar dengan penuh variasi,

tidak monoton dan menjadikan lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar.

Dua aspek inilah yang merupakan kekuatan model pembelajaran portofolio,

yakni siswa belajar secara aktif dalam suasana yang menyenangkan.

Page 50: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

35

Model pembelajaran portofolio merupakan suatu inovasi pembelajaran

yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori melalui

pengalaman belajar praktik empirik, tidak terkecuali implikasi pengalaman

belajar dalam masyarakat. Langkah-langkah pembelajaran portofolio meliputi :

a). mengidentifikasi masalah, b). memilih masalah, c). mengumpulkan informasi,

d). membuat portofolio, e). menyajikan portofolio, dan f). melakukan refleksi.

Dengan demikian model pembelajaran portofolio diharapkan mampu

meningkatkan daya kritis siswa. Peningkatan daya kritis ini dapat dilihat dari :

siswa mampu membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat, siswa mampu

membedakan antara kesimpulan definitif dan kesimpulan sementara, siswa

mampu menguji tingkat kepercayaan sumber informasi, siswa mampu membuat

keputusan, siswa mampu memecahkan masalah, siswa mampu mengidentifikasi

sebab dan akibat, siswa mampu mempertimbangkan wawasan lain.

Melalui kerangka berfikir tersebut, dalam penelitian ini pembelajaran

portofolio (variabel terikat) dikaitkan dengan daya kritis siswa (variabel bebas).

Dalam penelitian ini kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Berfikir

Siswa Peningkatan Daya Kritis Siswa

Masukan Lingkungan

Metode Portofolio

Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Lingkungan Manusia

Masukan Instrumental

Lingkungan Bukan Manusia

Materi / Kurikulum

Guru Sarana /Media

Page 51: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

36

Hipotesis Tindakan : Jika proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan menggunakan model pembelajaran

portofolio, maka daya kritis siswa akan meningkat.

Page 52: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Dalam sebuah penelitian kualitatif, penelitian tidak bertujuan untuk

melakukan pengukuran atau tidak menggunakan prosedur-prosedur statistik

dalam menjelaskan hasil penelitian, akan tetapi lebih mementingkan penjelasan

mengenai hubungan antar gejala yang diteliti (Joyomartono, 1995 : 18). Sasaran

penelitian kualitatif adalah prinsip-prinsip atau pola-pola yang secara umum dan

mendasar, berlaku dan mencolok berdasarkan atas perwujudan gejala-gejala yang

dikaji yang analisanya terpusat pada maknanya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya proses pembelajaran

di kelas. Dari data itu kemudian dianalisis melalui tahapan-tahapan dalam siklus

tindakan (Suyitno, 2005 : 1).

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Ungaran JL. Pattimura 1-A

Ungaran Telp. (024) 6921405. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) Kolaboratif, bersifat praktis berdasarkan permasalahan riil dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII-C semester II, dengan

alasan berdasarkan survey pendahuluan kekritisan dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang terutama dalam hal

memahami praktek berwarganegara di masyarakat.

Page 53: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

38

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C semester II tahun pelajaran

2006-2007 SMP N 3 Ungaran dengan jumlah 42 siswa yang terdiri dari 19 siswa

dan 23 siswi.

Peneliti bertugas sebagai pengajar di kelas VIII-C SMP N 3 Ungaran.

Mengajar dengan jumlah siswa yang rata-rata lebih dari 30 orang diperlukan

koordinasi yang baik antara sesama guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Apalagi kalau melihat kondisi siswa yang heterogen, datang dari lingkungan

yang berbeda-beda.

3.4. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah penerapan

model pembelajaran portofolio dalam meningkatkan daya kritis siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi :

1. Penerapan model pembelajaran portofolio :

a. Langkah-langkah model pembelajaran portofolio.

b. Tugas-tugas terstruktur :

1) Melakukan pengamatan dilapangan.

2) Melakukan wawancara dilapangan.

3) Menyusun laporan pengamatan/wawancara di lapangan.

4) Penilaian portofolio tayangan, portofolio dokumentasi, dan portofolio

presentasi.

5) Penilaian aktivitas individual.

Page 54: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

39

2. Aktivitas guru yang akan diteliti :

a. Persiapan guru meliputi :

1) Membuat perencanaan pengajaran.

2) Mempersiapkan bahan yang akan diajarkan.

3) Memilih metode pembelajaran yang akan digunakan.

b. Proses dalam pembelajaran meliputi :

1) Cara guru mengajar.

2) Cara guru menyampaikan materi.

3. Aktifitas siswa yang akan diteliti :

a. Antusias siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat.

c. Keaktifan siswa mengikuti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

d. Kekritisan siswa mengkaji masalah-masalah sosial di masyarakat.

4. Hambatan-hambatan dalam pengembangan metode pembelajaran portofolio :

a. Waktu.

b. Biaya.

c. Tenaga.

3.5. Sumber Data

Data-data yang digunakan atau diperlukan dalam penelitian ini diperoleh

dari sumber data berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan atau diperoleh langsung dari

lapangan. Informan lapangan meliputi :

Page 55: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

40

a. Guru mata pelajaran Pendidkan Kewarganegaraan.

b. Siswa yang diajar dengan metode pembelajaran portofolio

c. Rekan sejawat sebagai observer.

2. Data Sekunder

Data sekunder meliputi data tentang penerapan pembelajaran portofolio yang

diperoleh secara tidak langsung dalam penelitian ini, seperti buku-buku,

makalah-makalah penelitian, arsip, dokumen dan sumber lain yang relevan.

3.6. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah Pengamatan :

1. Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap fenomena yang akan diteliti..

Peneliti mengamati langsung penerapan metode pembelajaran portofolio pada

mata pelajaran Pedidikan Kewarganegaraan kelas VIII-C SMP N 3 Ungaran,

baik proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.

Fokus observasi penelitian ini adalah :

a. Langkah-langkah model pembelajaran portofolio.

c. Aktifitas dan daya kritis siswa dalam pembelajaran portofolio.

b. Penilaian guru dan cara guru mengajar dalam pembelajaran portofolio.

d. Penugasan yang diberikan oleh guru

e. Metode yang diterapkan oleh guru.

Page 56: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

41

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

prasasti, surat legger, agenda dan lain sebagainya. Dalam metode ini alat

pengumpul data tentang penerapan metode portofolio pada mata pelajaran

kewarganegaraan adalah laporan kegiatan siswa yang ditugaskan guru yang

berupa bundel (portofolio) dan sumber lain yang relevan, seperti lembar

pengamatan dari teman sejawat sebagai kolaborasi dalam penelitian.

3.7. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) dalam penelitian ini dilaksanakan

dalam satu siklus, melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat

tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran dengan menyusun silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dengan menggunakan model pembelajaran portofolio.

b. Membuat skenario pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan

menggunakan model pembelajaran portofolio.

c. Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung implementasi tindakan.

d. Menyusun lembar pengamatan untuk menilai kondisi selama proses

belajar mengajar berlangsung.

e. Menyusun pedoman wawancara untuk mengetahui tanggapan guru dan

siswa tentang penerapan model pembelajaran portofolio.

f. Menyusun rancangan evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa.

Page 57: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

42

2. Tindakan

a. Presensi kehadiran siswa.

b. Guru menjelaskan materi pelajaran.

c. Guru memberikan beberapa bahan permasalahan berupa artikel koran

berkenaan dengan materi secara berkelompok.

d. Kelompok portofolio memilih satu materi untuk dikaji lebih lanjut.

e. Kelompok portofolio mencari dan mengumpulkan informasi.

f. Diskusi mengenai materi yang dikaji sampai mendapatkan penyelesaian

dari masalah yang dikaji.

g. Mempresentasikan hasil diskusi dan analisanya.

h. Memberikan tes formatif siswa.

3. Pengamatan

a. Kehadiran siswa.

b. Keaktifan siswa bertanya dan mengemukakan pendapat.

c. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.

d. Kerjasama siswa dalam diskusi.

e. Kemampuan siswa membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.

f. Kemampuan siswa membedakan kesimpulan definitf dan sementara.

g. Kemampuan siswa menguji tingkat kepercayaan sumber informasi.

h. Kemampuan siswa mengidentifikasi sebab dan akibat.

i. Kemampuan siswa membuat keputusan.

j. Kemampuan mempertimbangkan wawasan lain.

k. Kemampuan memecahkan masalah.

l. Alat peraga dan gambar yang menunjang proses pembelajaran.

Page 58: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

43

4. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa. Analisis

dilakukan untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan yang terdapat

pada hasil kerja siswa untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis

tindakan tercapai atau tidak.

3.8. Tolok Ukur Keberhasilan

Yang menjadi tolok ukur dalam penelitian ini adalah apabila daya kritis

siswa meningkat, yaitu indikator daya kritis tercapai, nilai yang dihasilkan sudah

mencapai ketuntasan belajar kelas yakni 75 dan ketuntasan individu siswa 70.

Page 59: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum SMPN 3 Ungaran

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Ungaran berdiri berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0557/0/1984 tanggal

11 November 1984. SMP N 3 terletak di Jl. Patimura 1-A Telp. (024) 6921405

Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang kode pos 50517.

Kepala Sekolah saat ini dipegang oleh Drs. Talkhis lulusan bidang studi PPKn.

Dalam menjalankan proses belajar mengajar beliau dibantu 48 guru / pengajar.

SMP N 3 Ungaran mempunyai visi "Berakhlak Mulia Dalam Prestasi

Prima" dan misi "Mengembangkan Logika, Etika, Estetika, dan Praktika Anak

Didik Ke arah Terbentuknya Manusia Berkualitas". Tujuan sekolah ini adalah

"Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,

yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, berkepribadian yang mantap serta penuh tanggung jawab".

SMP N 3 Ungaran memiliki 20 ruang kelas. Kelas VII memiliki 6 ruang

kelas, kelas VIII memiliki 7 ruang kelas, dan kelas IX memiliki 7 ruang kelas.

Ruang penunjang lainnya terdiri dari : ruang Kepala Sekolah, ruang Tata Usaha

(TU), ruang Bimbingan Konseling (BK), ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),

ruang praktek komputer, ruang perpustakaan, masjid, ruang OSIS, koperasi,

ruang keterampilan, ruang bermain musik, laboratorium, ruang tamu, kantin,

kamar kecil, gudang, lapangan olah raga dan ruang keamanan.

Page 60: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

45

Jumlah siswa yang aktif belajar di SMP N 3 Ungaran pada tahun

pelajaran 2006-2007 sebanyak 840 siswa. Kelas VII memiliki 280 siswa, kelas

VIII memiliki 291 siswa, kelas IX memiliki 269 siswa. Kondisi orang tua siswa

sangat beragam dari berbagai status sosial dan pekerjaan, seperti pegawai negari

sipil, TNI/POLRI, petani, wiraswasta, buruh dan sebagainya.

Kondisi lingkungan sekolah sangat kondusif dan strategis untuk proses

kegiatan belajar mengajar, dikarenakan letaknya yang sejuk, nyaman dan jauh

dari pusat keramain. Jalur transportasi berada tepat di depan SMP N 3 Ungaran,

angkutan umum mudah didapat, dan ini memudahkan siswa, guru, karyawan

maupun masyarakat umum menuju ke SMP N 3 Ungaran.

SMP N 3 Ungaran termasuk salah satu Sekolah Standar Nasional. Dipilih

menjadi Sekolah Standar Nasional dikarenakan prestasi siswa baik akademik

maupun non akademik yang dicapai tiap tahunnya semakin meningkat, serta

sarana prasarana yang tersedia cukup memadai untuk proses kegiatan

pembelajaran. Pada tahun pelajaran 2006/2007 ini hampir 90% siswa lulus ujian,

hanya 2 orang siswa yang tidak lulus ujian.

4.2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Portofolio di SMPN 3 Ungaran

4.2.1. Persiapan Pembelajaran Model Portofolio

Ibu Endang Suciati, SPd. guru mata pelajaran PPKn, SMP N 3 Ungaran

menyampaikan bahwa pembelajaran yang baik dan diharapkan akan memberikan

hasil maksimal adalah pembelajaran yang secara administratif sudah terencana

sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Page 61: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

46

Pada awal pertemuan dengan siswa, peneliti memberikan penjelasan

tentang apa dan bagaimana pembelajaran portofolio dan apa yang harus

dipersiapkan oleh siswa. Persiapan guru secara administratif sebelum mengajar

adalah membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal itu

diperlukan agar materi yang akan diajarkan dapat runtut dan terarah serta mudah

dipahami oleh siswa.

4.2.2. Proses Pembelajaran Model Portofolio

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran portofolio dibagi dua, intrakurikuler

dan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan intrakurikuler guru menerangkan pokok

bahasan "Makna Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan di Indonesia" di

dalam kelas seperti biasanya. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah

siswa mengembangkan portofolio di luar kelas (kehidupan bermasyarakat).

Pada proses pembelajaran portofolio harus memperhatikan pedoman

pelaksanaan pembelajaran portofolio yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran

portofolio, siswa diberikan kebebasan mengungkapkan pendapatnya, tidak hanya

berkaitan dengan materi pelajaran, tetapi juga praktek dalam kehidupan

bermasyarakat. Langkah-langkah dalam pembelajaran portofolio yang dilakukan

siswa kelas VIII C SMP N 3 Ungaran sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Tahap awal guru menerangkan materi berkaitan dengan pokok bahasan

"Makna Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan di Indonesia" mencakup

nilai-nilai dan fakta-fakta yang terjadi saat ini, serta memberikan contoh

pelaksanaan kedaulatan rakyat di Indonesia.

Page 62: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

47

Guru membantu, membimbing dan memotivasi siswa mengemukakan

pendapat, isu-isu dan permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat yang

berkaitan dengan kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia

berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki.

Untuk mengidentifikasi masalah, diawali dengan cara seluruh siswa

membaca dan mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan di masyarakat.

Guru memperlihatkan koran yang berisi artikel atau print out internet yang ada

kaitannya dengan konsep yang dibahas. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok kecil

terdiri 4-6 siswa yang bertugas meyakinkan bahwa masalah yang ditentukan

adalah masalah yang penting, menyangkut banyak orang dan perlu penanganan.

Siswa menguji permasalahan yang dipilih dengan pertanyaan-pertanyaan :

a. Apakah permasalahan itu dianggap penting oleh siswa dan masyarakat.

b. Apakah masalah itu mendesak untuk ditangani dan siapa yang menangani.

c. Siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah, apakah masyarakat

atau pemerintah. Apabila tanggung jawab pemerintah sudah adakah kebijakan

untuk menyelesaikannya. Jika ada, apakah kebijakan tersebut ada hasilnya.

d. Apakah keuntungan dan kerugiannya.

e. Adakah silang pendapat di antara masyarakat mengenai kebijakan tersebut.

Gambar 3 : Kelompok siswa sedang mengidentifikasi masalah.

Page 63: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

48

2. Memilih Masalah Untuk Kajian Kelas

Dalam langkah pemilihan masalah guru berperan memotivasi para siswa

untuk melakukan pemungutan suara (voting). Agar masalah yang dipilih siswa

benar-benar berkualitas, maka proses pemilihan dapat dilakukan melalui dua

tahap. Pada tahap pertama, setiap siswa menentukan dua pilihan secara terbuka

pada masing-masing masalah. Daftar masalah yang akan menjadi kajian kelas

dan hasil pemungutan suara siswa tampak pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1.

Daftar Masalah dan Pemungutan suara untuk Kajian Kelas Tahap Satu

No. Masalah untuk Kajian Kelas Jumlah

1 Kinerja legislatif dinilai masih buruk 18

2 45 mantan anggota DPRD Jateng dijadikan tersangka 7

3 Persyaratan untuk hasilkan wakil rakyat berkualitas 21

4 PP No. 37/2006 diminta dicabut 10

5 Laptop DPR dibatalkan 19

6 Paket 4 RUU bidang politik baru tahap awal 9

Jumlah 84

Catatan : Pemilih 42 siswa (sumber : data olahan)

Gambar 4 : Setiap kelompok memilih masalah yang akan menjadi kajian.

Page 64: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

49

Hasil pemilihan tahap pertama dipilih tiga masalah yang akan dikaji.

Masalah yang paling banyak dipilih siswa, yaitu (1) Persyaratan untuk hasilkan

wakil rakyat berkualitas, (2) Laptop DPR dibatalkan, (3) Kinerja legislatif

dinilai masih buruk. Tahap kedua, siswa menentukan satu masalah. Untuk itu

diadakan pemungutan suara lagi secara terbuka. Hasil pemilihan tahap kedua

terlihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2.

Daftar Masalah dan Pemungutan suara untuk Kajian Kelas Tahap Dua.

No. Masalah untuk kajian kelas Jumlah

1. Persyaratan hasilkan wakil rakyat berkualitas 16

2. Laptop DPR dibatalkan 12

3. Kinerja Legislatif dinilai masih buruk 14

Jumlah 42

Catatan : Pemilih 42 siswa (sumber : data olahan)

Dari pemilihan tahap kedua, masalah yang paling banyak dipilih siswa

adalah Persyaratan hasilkan wakil rakyat yang berkualitas dan secara otomatis

masalah ini menjadi kajian kelas. Dari proses pemungutan suara dapat diambil

satu nilai moral yaitu kehidupan demokratis dalam kelas, sebab suara siswa yang

tidak terpilih harus menghargai dan menghormati pilihan suara terbanyak.

3. Mengumpulkan Informasi Masalah Yang Dikaji di Kelas

Langkah selanjutnya setelah siswa melakukan pemilihan masalah adalah

membagi kelompok atau tim. Kelas dibagi ke dalam 4 (empat) tim. Setiap tim

mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri untuk mengumpulkan informasi

sebanyak dan seakurat mungkin dari sumber yang berbeda.

Page 65: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

50

Kegiatan pengumpulan informasi ini dilakukan di luar kelas dan di luar

jam pelajaran karena dilakukan setelah pulang sekolah, sehingga tidak

mengganggu kegiatan belajar mengajar. Siswa mencari data tentang syarat untuk

menghasilkan wakil rakyat yang berkualitas dengan cara mendatangi berbagai

sumber informasi, diantaranya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten

Semarang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan DPRD Kabupaten Semarang.

Lokasi pertama yang dikunjungi siswa dalam rangka memperoleh

informasi berkenaan dengan masalah yang dikaji kelas adalah DPD Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Semarang yang dilaksanakan pada hari

Sabtu 5 Mei 2007. Kedatangan siswa di kantor Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

di Jalan Nakula Mapagan disambut baik oleh Ibu Kustantina Ketua Bidang

Kewanitaan DPD PKS Kabupaten Semarang.

Gambar 5 : Kunjungan siswa ke Kantor DPD PKS Kab. Semarang.

Dalam kunjungan ini siswa mendapatkan banyak informasi, antara lain

tentang awal berdirinya PKS sampai aktivitas PKS, syarat wakil rakyat yang

berkualitas, serta langkah antisipasi untuk mengatasi kecurangan dalam pemilu.

Pada kesempatan ini siswa juga menanyakan "Bagaimana jika anggota DPR yang

terpilih ternyata terbukti menggunakan ijasah palsu".

Page 66: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

51

Mengenai ijazah palsu Ibu Kustantina menjawab "Hal itu sepenuhnya

bukan kesalahan anggota dewan, tetapi peran masyarakat juga mempengaruhi,

sebab masyarakat sebelum memilih calon pemimpin harus tahu riwayat hidup

dan perannya di masyarakat, jadi masyarakat juga ikut bersalah". Sejauh ini PKS

mengikuti pemilu dengan jujur sesuai aturan bahkan ada kegiatan dakwah dengan

masyarakat. Banyak masyarakat yang belum paham betul politik, sehingga

kegiatan dakwah yang dilakukan sering disalah-artikan.

Gambar 6 : Diskusi saat kunjungan ke DPD PKS Kab. Semarang.

Kunjungan ke DPD PKS Kab. Semarang ini memberikan pengalaman

berharga bagi siswa. Mereka menjadi lebih paham tentang apa itu partai, dan

peran partai dalam pesta demokrasi Indonesia. Siswa secara nyata mendapat

materi bukan hanya lewat teori yang disampaikan oleh guru, namun juga dari

praktek dalam kehidupan bernegara.

Selain berkunjung langsung ke Kantor DPD PKS Kabupaten Semarang,

siswa juga berkunjung ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten

Semarang di Jalan Ahmad Yani No. 6 Ungaran (Telp. (024) 6922447 Fax. (024)

6922540) pada tanggal 10 Mei 2007.

Page 67: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

52

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang yang terdiri 5

(lima) orang yaitu Ir. Budy Satriyo sebagai ketua KPU, Soeprapto, SH. sebagai

sekretaris KPU, Drs. Abdullah Fakih, MPd, Siti Mahmudah L S.Si dan Dra. Siti

Rohani sebagai anggota KPU. Selain menyelenggarakan pemilu, tugas KPU

adalah menyiapkan program kerja koordinasi dengan lembaga lain yaitu kantor

kependudukan, catatan sipil, sosialisasi kepada masyarakat luas yang

membutuhkan keterangan, dan menyiapkan pemilu berikutnya dengan menyusun

segala persiapannya minimal 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan.

Gambar 7 : Kunjungan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam kunjungan ini, para siswa berdialog langsung dengan pihak yang

berkompeten dalam masalah yang dikaji. Sebagai contoh terlihat dari jawaban

yang disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang

Ir. Budy Satriyo dari pertanyaan siswa "Bagaimana cara KPU mengatasi masalah

ijasah palsu ?". Ir. Budy Satriyo menjawab "Untuk mengatasi kemungkinan

penggunaan ijazah palsu oleh calon wakil rakyat antara lain dengan cara meneliti

persyaratan administrasi dan melakukan klarifikasi faktual ke sekolah-sekolah

asal dengan cara mendatangi langsung sekolah tersebut dan melihat buku induk,

serta bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.

Page 68: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

53

Untuk menghasilkan wakil rakyat yang berkualitas Komisi Pemilihan

Umum (KPU) harus bekerja cepat dan cermat dalam melakukan penyeleksian

dan penelitian calon wakil rakyat.

Gambar 8 : Siswa antusias berdiskusi dengan KPU

Dalam kunjugan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) para siswa

mendapatkan pengalaman yang sangat berarti. Mereka dapat secara langsung

mengetahui cara kerja KPU serta mereka dengan leluasa melontarkan pertanyaan

yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Mereka dapat mengetahui langsung

bentuk surat suara, syarat sah suara dan syarat pemilih dan yang dipilih. Ini

merupakan pengalaman berharga bagi mereka.

Data-data yang diperoleh siswa cukup banyak dan dapat dipertanggung

jawabkan karena langsung diperoleh dari sumber yang berkompeten di lapangan.

Selanjutnya para siswa secara berkelompok membuat laporan untuk portofolio

tayangan dan dokumentasi. Kegiatan kunjungan ke lokasi sumber informasi

merupakan salah satu sarana melatih keberanian dan kepercayaan diri siswa

untuk mengemukakan pendapatnya di muka umum, tanpa malu melakukan

wawancara, padahal mereka masih tergolong anak kecil. Dengan demikian secara

tidak langsung siswa belajar sambil bermain.

Page 69: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

54

Hal yang perlu ditekankan dari serangkaian kunjungan tersebut adalah

siswa dapat memahami bahwa segala sesuatu memiliki keterkaitan dan perlu

kerjasama antar kelompok. Sebagai contoh untuk menyelesaikan masalah guna

menghasilkan wakil rakyat berkualitas, banyak pihak yang terlibat, tidak hanya

para pemimpin yang sudah menduduki jabatan saja tetapi rakyat juga memiliki

peran untuk menentukan apakah calon pemimpin mereka bertanggung jawab.

Selain itu, yang harus dipahami siswa bahwa sebagai warga negara yang

baik harus benar-benar taat hukum dan mau memaknai kedaulatan rakyat secara

bijak. Kegiatan kunjungan tersebut juga menyadarkan siswa bahwa apa yang

mereka pelajari di sekolah sangat bermanfaat dan dapat dipraktekkan dalam

kehidupan bermasyarakat pada masa mendatang setelah mereka terjun langsung.

4. Mengembangkan Portofolio Kelas

Berbekal informasi yang telah diperoleh langsung dari lapangan para

siswa secara berkelompok memulai untuk mengembangkan portofolio kelas.

a. Kelompok Portofolio I : Menjelaskan masalah. Kelompok ini bertanggung

jawab menjelaskan masalah yang menjadi kajian kelas dan menjelaskan

mengapa masalah tersebut penting dan mengapa masalah harus terpecahkan.

b. Kelompok Portofolio II : Mengkaji kebijakan alternatif untuk mengatasi

masalah. Kelompok ini bertanggung jawab untuk menjelaskan berbagai

kebijakan alternatif untuk memecahkan masalah.

c. Kelompok Portofolio III : Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi

masalah. Kelompok ini bertanggung jawab mengusulkan dan menjustifikasi

kebijakan publik yang disepakati untuk memecahkan masalah.

Page 70: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

55

d. Kelompok Portofolio IV : Membuat rencana tindakan. Kelompok ini

bertanggung jawab untuk membuat rencana tindakan yang menunjukkan

bagaimana warga negara dapat mempengaruhi pemerintah untuk menerima

kebijakan yang didukung oleh banyak pihak.

Kelompok yang telah terbentuk mempunyai tanggung jawab masing-

masing yang harus dijalankan, dimana kelompok ini beranggotakan tim peneliti

yang mencari data di lapangan seperti Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Semarang dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Semarang.

Mereka sudah mempunyai informasi yang cukup untuk mengembangkan

portofolio tayangan dan portofolio dokumentasi.

Portofolio seksi penayangan adalah portofolio yang ditayangkan sebagai

bahan presentasi kelas pada saat gelar kasus (show case). Portofolio penayangan

terdiri empat lembar poster/papan busa (stereofom) ukuran 75 cm X 90 cm.

Seksi dokumentasi adalah portofolio yang disimpan pada sebuah binder

yang berisi data-data dan informasi setiap kelompok. Portofolio dokumentasi ini

merupakan kumpulan bahan-bahan terbaik siswa sebagai dokumen atau bukti

penelitian berupa berita, artikel, hasil wawancara dan foto. Bahan-bahan tersebut

dipisahkan sesuai dengan kelompok yang mempunyai tugas masing-masing.

Gambar 9 : Kelompok portofolio menyusun portofolio tayangan.

Page 71: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

56

5. Gelar Kasus (show case)

Langkah selanjutnya setelah portofolio kelas dan penyusunan portofolio

tayangan selesai dibuat, setiap kelompok menyajikannya dalam kegiatan gelar

kasus (show case) di hadapan dewan juri (judges). Setiap kelompok portofolio

harus mengetahui tujuan gelar kasus.

Tujuan diadakan gelar kasus (show case) adalah :

a. Untuk menginformasikan kepada forum tentang pentingnya masalah yang

diidentifikasi di masayarakat.

b. Untuk menjelaskan dan mengevaluasi kebijakan alternatif untuk mengatasi

masalah sehingga forum dapat memahami keuntungan dan kerugian dari

setiap kebijakan tersebut.

c. Untuk mendiskusikan kebijakan yang dipilih oleh kelas sebagai kebijakan

terbaik untuk mengatasi masalah.

d. Untuk membuktikan bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dalam

masyarakat, lembaga legislatif dan eksekutif yang terkait dengan penyusunan

kebijakan publik.

Hal-hal yang perlu disiapkan untuk acara gelar kasus adalah portofolio itu

sendiri, penyajian lisan, tempat pelaksanaan, juri dan moderator. Sebelum gelar

kasus kelima komponen tersebut harus benar-benar disiapkan. Jika salah satu

komponen tersebut belum siap, gelar kasus tidak dapat dilaksanakan.

Gelar kasus (show case) dilaksanakan pada hari Senin 28 Mei 2007 dari

pukul 11.00-13.00 WIB yang merupakan jam pelajaran PKn. sehingga tidak

mengganggu jam pelajaran lain.

Page 72: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

57

Gambar 10 : Dewan juri dan siswa dalam acara gelar kasus portofolio.

Dalam gelar kasus (show case) tiap kelompok portofolio satu persatu

mempresentasikan hasil karya portofolio tayangan secara lisan di hadapan dewan

juri dan siswa lain. Mereka betul-betul menguasai materi kelompoknya dan

menjawab dengan baik setiap pertanyaan baik dari dewan juri, siswa maupun

dari kelompok lain.

Gambar 11 : Gelar kasus (show case) masing-masing kelompok portofolio.

Page 73: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

58

Acara gelar kasus tidak menjenuhkan, karena dalam acara tersebut

diselingi dengan pentas seni siswa yaitu paduan suara. Pada saat acara selingan

tersebut, dewan juri menyelesaikan penilaian kelompok portofolio.

Gambar 12 : Pentas seni saat gelar kasus portofolio

6. Refleksi Pengalaman Belajar

Setelah gelar kasus (show case) selesai, siswa melakukan kegiatan refkesi

pengalaman belajar, bercermin pengalaman yang baru saja diperoleh baik secara

individual maupun kelompok. Dalam kegiatan refleksi ini guru mengajak siswa

untuk mengevaluasi tentang apa dan bagaimana mereka belajar.

Gambar 13 : Guru merefleksi pengalaman belajar portofolio.

Page 74: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

59

Dalam refleksi pengalaman belajar, guru menanyakan beberapa hal

kepada siswa antara lain :

(1) Apakah yang siswa (individu/kelompok) pelajari dan siswa peroleh dari

belajar diluar kelas, seperti di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan

DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Semarang.

(2) Apa yang telah siswa (individu/kelompok) pelajari tentang bagaimana cara

membuat kebijakan untuk mengatasi masalah yang dikaji di kelas.

(3) Keterampilan apa yang telah siswa peroleh melalui kegiatan belajar PKn

dengan menggunakan model pembelajaran portofolio.

(4) Apakah keuntungan dan kerugian belajar secara berkelompok.

(5) Bagaimana apresiasi siswa terhadap penggunaan model pembelajaran

portofolio pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

(6) Apa yang akan dilakukan kelas pada portofolio di masa mendatang.

Setelah refleksi pengalaman belajar dilaksanakan, siswa dan guru

memperoleh kesimpulan bahwa betapa pentingnya siswa mengembangkan

keterampilan-keterampilan mempengaruhi pembuatan kebijakan publik dan

memecahkan masalah. Dengan adanya keterampilan tersebut, siswa secara tidak

langsung memiliki daya kritis yang cukup baik.

Kemampuan yang dimiliki dan dapatkan akan dapat bermanfaat di masa

yang akan datang pada saat siswa menjadi dewasa dan berperan sebagai warga

negara yang baik. Setiap saat masalah-masalah baru akan terus bermunculan dan

berkembang sangat cepat, oleh karena itu diperlukan pemecahan masalah dan

kebijakan publik yang baru, dan itu merupakan tanggung jawab warga negara

dalam masyarakat yang demokratis.

Page 75: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

60

4.2.3. Evaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Portofolio

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

portofolio dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan daya kritis siswa

khususnya kelas VIII-C. Dalam kegiatan intrakurikuler guru menerangkan pokok

bahasan "Makna Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan di Indonesia" di

dalam kelas seperti biasanya. Setelah selesai dilakukanlah tes formatif untuk

mengetahui apakah siswa sudah paham dengan materi yang diajarkan. Hasil tes

formatif yang dicapai rata-rata kelas adalah nilai 76,45 yang terlihat pada tabel 3

di bawah ini :

Tabel 3. Hasil Ujian Formatif Mata Pelajaran Kewarganegaraan

Kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1 Eko Aries 8 17 Ali Tri Atmaja 7

2 Yusuf 7 18 Amin Faizal 6

3 Siti Nur Aini 9 19 Erma Mega 8

4 Pandu 7 20 Atika Yuniarti 7

5 Ade Ayu 8 21 Ayu Indri 7

6 Nugraheni 7 22 Eka Wahyu 9

7 Rina 7 23 Isyana Shali 8

8 Elly Lutfi 8 24 Khusnul Fajarrini 8

9 Nur Faizah 8 25 M. Syaiful Hadi 9

10 Triyanti 7 26 M. Ardianto 7

11 Ahdiyat Ismail 8 27 Restu Ayu 8

12 Amanda Irmayuanita 7 28 Novelina 9

13 Ardhina Maya 8 29 Widodo 8

14 Edy Santosa. 7 30 Tiara Indah 9

15 Hanung Wicaksono 7 31 Annisa Sekar 8

16 Indiati Restu 8

32 Ulin Nuha 7

Page 76: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

61

33 Marchelina Putri 9 38 Ridlo Rizki 6

34 Rahayu Puspitasari 7 39 Nur Hasan 7

35 Retno Tri Handayani 9 40 Ibrahim Isnan 9

36 Ryan Sandi setyawan 7 41 Edo Ersanda 6

37 Surya Akbar 7

42 Ari Cahyanto 8

Rata-rata 7,62 Rata-rata 7,67

Sumber : Data olahan

Meskipun sudah mencapai tolok ukur ketuntasan individu yaitu 70, hasil

pembelajaran masih belum bisa dikatakan maksimal, dikarenakan masih ada

beberapa siswa yang kurang menguasai materi, siswa kurang antusias terhadap

materi pelajaran, saat kegiatan diskusi kelompok masih ada yang bercanda

sendiri dan tidak fokus pada materi.

Pada pelaksanaan pembelajaran portofolio, kelas dikelompokkan dalam

beberapa kelompok kecil. Secara berkelompok siswa melaksanakan langkah-

langkah pembelajaran portofolio dengan sistematis. Langkah-langkah itu berupa :

(1) Mengidentifikasi masalah, (2) Memilih masalah untuk kajian kelas, (3)

Mengumpulkan informasi masalah yang akan dikaji kelas, (4) Mengembangkan

portofolio kelas, (5) Penyajian portofolio (show case), (6) Merefleksi pengalaman

belajar. Model pembelajaran portofolio selain menyenangkan juga dapat

meningkatkan daya kritis siswa.

Penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran portofolio meliputi penilaian

portofolio tampilan/tayangan, penilaian portofolio dokumentasi baik secara

kelompok/keseluruhan maupun aktivitas individual, serta penilaian portofolio

presentasi.

Page 77: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

62

Aspek-aspek yang dinilai pada portofolio tampilan/tayangan secara

kelompok meliputi kelengkapan, kejelasan, informasi, hal-hal yang mendukung,

grafis dan bagian dokumen.

a. Kelengkapan, mencakup (1) keluasan/penyebaran masalah dalam masyarakat,

negara dan bangsa; (2) pihak yang bertanggung jawab untuk menangani

masalah; (3) upaya untuk mengatasi masalah tersebut; (4) ketidaksepakatan

dalam masyarakat yang ditemukan (jika ada) tentang masalah tersebut; (5)

individu/kelompok mayoritas yang berpihak pada masalah tersebut dan

analisis langkah-langkah yang mereka ambil.

b. Kejelasan, mencakup (1) terorganisasi dengan baik; (2) tertulis dengan baik;

(3) mudah dipahami.

c. Informasi, mencakup (1) akurat; (2) cukup; (3) penting.

d. Hal-hal yang mendukung, mencakup (1) contoh-contoh yang berkaitan

dengan hal-hal utama; (2) cukup beralasan untuk dikemukakan.

e. Grafis, mencakup (1) berkaitan dengan isi bagian; (2) pemberian judul yang

tepat; (3) memberikan informasi; (4) meningkatkan pemahaman.

f. Bagian dokumentasi, (1) cukup; (2) dapat dipercaya; (3) berkaitan dengan

tayangan; (4) selektif.

Aspek-aspek penilaian portofolio dokumentasi meliputi : kelengkapan,

kejelasan, informasi, hal-hal yang mendukung, grafis dan bagian dokumen.

a. Kelengkapan, mencakup (1) catatan lapangan; (2) copy sumber asli; (3) data

dari lapangan.

b. Kejelasan, mencakup (1) terorganisasi dengan baik; (2) tertulis dengan baik;

(3) mudah dipahami.

Page 78: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

63

c. Informasi, mencakup (1) akurat; (2) cukup; (3) penting.

d. Hal-hal yang mendukung, mencakup (1) contoh-contoh yang berkaitan

dengan hal-hal utama; (2) cukup beralasan untuk dikemukakan.

e. Grafis mencakup (1) berkaitan dengan isi bagian; (2) pemberian judul yang

tepat; (3) memberi informasi; (4) meningkatkan pemahaman.

f. Bagian dokumentasi mencakup (1) cukup; (2) dapat dipercaya; (3)berkaitan

dengan tayangan; (4) selektif.

Penilaian portofolio presentasi secara kelompok meliput : signifikansi,

pemahaman, argumentas, responsif dan kerjasama kelompok.

a. Signifikansi, mencakup seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang

dipilih siswa berkaitan dengan bagian portofolio yang akan disajikan.

b. Pemahaman, mencakup seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap

hakikat dan ruang lingkup masalah.

c. Argumentasi, mencakup seberapa bail alasan yang diberikan siswa bahwa

masalah yang dipilihnya signifikan.

d. Responsif, mencakup seberapa besar tingkat kesesuain jawaban dengan

pertanyaan yang diajukan oleh juri.

e. Kerjasama kelompok, mencakup (1) seberapa besar kontribusi para anggota

kelompok terhadap penyajian; (2) adakah bukti tanggung jawab bersama; (3)

apakah penyaji menghargai pendapat para siswa lain.

Hasil penilaian pembelajaran portofolio tayangan/tampilan, dokumentasi

dan presentasi setiap kelompok berbeda-beda sebagaimana terlihat dalam tabel 4

di bawah ini :

Page 79: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

64

Tabel 4.

Hasil Penilaian Model Pembelajaran Portofolio

Kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

Kriteria dan uraian (nilai) Kelompok

Tayangan Dokumentasi Presentasi Nila

Rata-rata

I 93 88 87 89,33

II 88 88 86 87,33

III 84 88 86 86,00

IV 84 85 87 85,33

Rata-rata 87,25 87,25 86,50 87

Sumber : Data yang diolah

Pelaksanaan model pembelajaran portofolio di SMP N 3 Ungaran

diterapkan sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa. Untuk mengevaluasi

apakah siswa telah berpikir secara kritis sangatlah sulit, karena berpikir

merupakan fenomena yang abstrak. Kekritisan siswa tidak dapat dinilai hanya

dengan melihat sepintas lalu, tetapi harus ada kriteria daya kritis siswa.

Penilaiannya melalui lembar pengamatan daya kritis siswa.

Unsur/indikator daya kritis siswa meliputi : 1) Kemampuan membedakan

antara fakta, non fakta dan pendapat, 2) Kemampuan membedakan antara

kesimpulan definitif dan sementara, 3. Kemampuan menguji tingkat kepercayaan,

4) Kemampuan memecahkan masalah, 5) Kemampuan membuat keputusan, 6)

Kemampuan mengidentifikasi sebab dan akibat, serta 7) Kemampuan

mempertimbangkan wawasan lain. Hasil observasi daya kritis siswa kelas VIII-C

SMP N 3 Ungaran terlihat pada tabel 5 di bawah ini :

Page 80: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

65

Tabel 5. Hasil Observasi Daya Kritis Siswa Kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

Aspek yang diamati Kriteria No. Nama

1 2 3 4 5 6 7 R S T 1 Eko Aries v v v v 2 Yusuf v v v v v v 3 Pandu v v v v v v v 4 Ade Ayu v v v v v v 5 Nugraheni v v v v 6 Siti Nur v v v v v v v 7 Rina v v v v 8 Eli Lutfi v v v v 9 Nurfaizah v v v v 10 Triyanti v v v v v 11 Akhdiyat Ismail v v v v 12 Amanda Irmayunita v v v 13 Ardhina Maya v v 14 Edi Santosa v v v v v 15 Hanung Wicaksono v v v v 16 Indiati Restu v v v v v v 17 Marselin Putri v v v v v 18 Rahayu Puspitasari v v 19 RetnoTri v v v v 20 Ryan Sandi v v v v v v 21 Restu Ayu v v v 22 Novelina v v v v 23 Wahyu Setyo v v v 24 Tiara Indah v v v v v v 25 Annisa Sekar v v v v 26 Ulin Nuha v v v v v 27 Ridlo Rizki v v v v v v 28 Nur Hasan v v 29 Ibrahim Isnan v v v v v 30 Edo Ersanda v v v v 31 Ari Cahyanto v v v v v v v v 32 Amin Faisal v v v v 33 Atika Yuniarti v v v v 34 Ayu Indri v v v v v v 35 Eka Wahyu v v v v v

Page 81: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

66

36 Erma Mega v v v v v 37 Isyana Shali v v v v v v 38 Khusnul Fajarini v v v v v v v v 39 M.Syaiful Hadi v v v 40 M. Ardianto v v v v v v 41 Ali Triatmaja v v v v 42 Surya Akbar v v v v v v v v

Sumber : Data olahan

Keterangan :

Aspek yang diamati

1. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat

2. Membedakan antara kesimpulan definitive dan sementara

3. Menguji tingkat kepercayaan

4. Memecahkan masalah

5. Membuat keputusan

6. Mengidentifikasi sebab dan akibat

7. Mempertimbangkan wawasan lain.

Kriteria

1. Aspek Rendah (R) : 0-1

2. Aspek Sedang (S) : 2-3

3. Aspek Tinggi (T) : 4-7

Ketujuh unsur daya kritis siswa tidak semuanya dimiliki oleh siswa kelas

VIII C SMP N 3 Ungaran. Ini bukan berarti siswa tidak mempunyai daya kritis,

sebab kemampuan masing-masing siswa berbeda-beda. Lembar pengamatan daya

kritis siswa sangat bermanfaat bagi guru untuk mengetahui siswa mana yang

memiliki daya kritis rendah dan siswa yang memiliki daya kritis tinggi, sehingga

guru dapat memotifasi siswa yang memiliki daya kritis rendah untuk dapat

ditingkatkan.

Page 82: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

67

Berdasarkan informasi dari Ibu Endang Suciati bahwa sumber daya siswa

kelas VIII C rendah. Saat guru menerangkan tidak ada umpan balik dari para

siswa, mereka cenderung pasif, motifasi belajar rendah, saat diberi pertanyaan

hanya beberapa siswa saja yang menjawab. Setelah diterapkannya model

pembelajaran portofolio daya kritis siswa mengalami peningkatan yang

signifikan. Perbandingan daya kritis siwa sebelum dan sesudah penerapan model

pembelajaran portofolio dapat dilihat dalam tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5.

Perbandingan Daya Kritis Siwa Kelas VIII-C SMP N 3 Ungaran Sebelum dan Sesudah Penggunaan Model Pembelajaran Portofolio

No. Daya Kritis Siswa Sebelum Sesudah

1 Kriteria Daya Kritis Rendah 18 siswa 3 siswa

2 Kriteria Daya Kritis Sedang 15 siswa 17 siswa

3 Kriteria Dya Kritis Tinggi 9 siswa 22 siswa

Jumlah Siswa 42 siswa 42 siswa

Sumber : Data olahan

Sebelum penggunaan model pembelajaran portofolio siswa yang

memiliki daya kritis tinggi hanya 21%, namun setelah penggunaan model

pembelajaran portofolio menjadi 52%. Siswa yang memiliki daya kritis sedang

yang semula 35% bertambah menjadi 40%. Dan yang memiliki daya kritis

rendah semula 42% setelah penggunaan model pembelajaran portofolio tinggal

7%. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran portofolio dapat

meningkatkan daya kritis siswa.

Page 83: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

68

4.2.4. Hambatan-Hambatan Model Pembelajaran Portofolio

a. Waktu

Pelaksanaan pembelajaran portofolio di kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

dimulai pada 16 April 2007 sampai 28 Mei 2007 (8 kali pertemuan), ini

merupakan waktu yang sangat singkat bagi pelaksanaan pembelajaran portofolio

yang sempurna. Djamarah dan Zain (2002 : 39) mengatakan, waktu merupakan

salah satu faktor penting untuk menentukan materi-materi apa yang akan

diajarkan dan digunakan kasus model pembelajaran portofolio.

Pembelajaran portofolio dilaksanakan pada siang hari setelah pulang

sekolah yang disebut kegiatan ekstrakurikuler. Karena diadakan setelah pulang

sekolah, maka ada banyak kendala seperti siswa ada yang sudah lelah dan ingin

cepat pulang, sehingga waktu menjadi kendala yang sangat berarti dalam

pembelajaran portofolio. Berdasarkan angket yang disebarkan pada siswa, siswa

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan portofolio. Oleh

karena itu siwa harus kerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

b. Biaya

Faktor yang sangat penting selain waktu adalah biaya, sebab biaya salah

satu penentu terlaksananya pembelajaran portofolio. Biaya untuk mendukung

pelaksanaan pembelajaran portofolio dari mulai identifikasi sampai pelaksanaan

gelar kasus para siswa mengadakan iuran sendiri, dari pihak sekolah belum ada

anggaran dana. Biaya untuk mengadakan pembelajaran ini cukup banyak sebab

siswa tidak hanya melaksanakan kegiatan di dalam sekolah, tetapi juga ada di

luar sekolah untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi.

Page 84: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

69

c. Tenaga

Tenaga pengajar juga menjadi salah satu faktor penentu suksesnya pelaksanaan

model pembelajaran portofolio. Dalam pelaksanaan pembelajaran portofolio

dibutuhkan tenaga ekstra, terlebih lagi siswa masih tergolong anak kecil yang

masih senang bermain. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan

intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler membutuhkan banyak tenaga.

Apabila kondisi siswa sudah capek dan konsentrasi sudah buyar, maka kegiatan

ekstra tidak bisa diadakan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal siswa dan

guru harus mempunyai tenaga ekstra. Guru sangat berperan dalam memberi

motivasi kepada siswa agar lebih semangat dalam pembelajaran.

4.3. Pembahasan

Fajar (2004 : 16-18) mengatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran

portofolio meliputi : (1) Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat, (2)

Memilih masalah untuk kajian kelas, (3) Mengumpulkan informasi masalah yang

akan dikaji kelas, (4) Mengembangkan portofolio kelas, (5) Penyajian portofolio

(show case), (6) Merefleksi pengalaman belajar.

Ibu Endang Suciati menyampaikan bahwa daya kritis siswa kelas VIII C

sebelum penerapan model pembelajaran portofolio dapat dikatakan rendah bila

dibandingkan dengan kelas lain. Saat guru menerangkan tidak ada umpan balik,

siswa cenderung pasif, motifasi belajar rendah. Saat diberi pertanyaan hanya ada

beberapa siswa saja yang menjawab, tidak ada kerja sama kelompok yang baik,

hanya siswa tertentu yang aktif, siswa kurang berani mengemukakan pendapat,

lambat dalam menganalisa masalah dan membuat keputusan.

Page 85: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

70

Model pembelajaran portofolio di SMP N 3 Ungaran ini dilakukan baru

pertama kalinya, dan dilaksanakan pada semester genap sebagai upaya untuk

meningkatkan daya kritis siswa khususnya kelas VIII-C dengan harapan hasil

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih maksimal.

Pada pertemuan pertama guru menerangkan secara klasikal pokok

bahasan "Makna Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan di Indonesia" dan

sub pokok bahasan "Pengertian Kedaulatan Rakyat, Sifat Dasar Kedaulatan, Jenis

Teori Kedaulatan, Sistem Pemerintahan dan Ketatanegaraan Indonesia".

Pada pertemuan kedua siswa melaksanakan identifikasi masalah dan

menggali masalah yang ada di masyarakat, dipilihlah Persyaratan hasilkan wakil

rakyat yang berkualitas sebagai kajian kelas. Dilanjutkan dengan mengumpulkan

informasi dan mencari nara sumber, dipilihlah Kantor Komisi Pemilihan Umun

dan Partai Keadilan Sejahtera sebagai objek survey dan nara sumber informasi.

Pada pertemuan ke-4 siswa mengembangkan portofolio kelas dan menyusun dan

menyelesaikan portofolio tayangan dan dokumentasi (pertemuan ke 5&6). Dan

puncaknya adalah acara gelar kasus dan refleksi pengalaman belajar pada hari

Senin 28 Mei 2007.

Pelaksanaan pembelajaran portofolio di SMP N 3 Ungaran kelas VIII-C

berjalan dengan lancar karena didukung oleh semua pihak, sekolah, guru, siswa,

orang tua siswa dan masyarakat. Suasana belajar yang menyenangkan, tercipta

selama pelaksanaan pembelajaran portofolio baik saat di dalam kelas (saat

memilih tema, mengembangkan portofolio kelas dan saat menyusun dan

membuat portofolio) maupun di luar kelas (saat kunjungan ke Kantor Komisi

Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Kantor PKS Kabupaten Semarang.

Page 86: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

71

Pembelajaran portofolio juga merupakan upaya mendekatkan siswa

kepada obyek yang dibahas, juga merupakan pengajaran yang menjadikan materi

yang dibahas langsung dihadapkan kepada siswa atau siswa secara langsung

mencari informasi tentang hal yang dibahas di lingkungan/masyarakat sekitarnya.

Pembelajaran portofolio sangat membantu siswa belajar karena merupakan model

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga meningkatkan daya

kritis siswa.

Dengan model pembelajaran portofolio peserta didik diberdayakan agar

mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajar (learning to do),

juga dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik,

sosial, maupun budaya, sehingga peserta didik mampu membangun pemahaman

dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya (learning to know).

Dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan di sekolah, siswa tidak

hanya mendapatkan pengetahuan melalui pemaparan atau ceramah guru saja,

namun mereka terjun langsung ke lingkungan sekitar untuk mencari informasi.

Dengan adanya interaksi dengan lingkungannya siswa dapat membangun

pengetahuan dan kepercayaan diri (learning to be). Melalui pemberdayaan

interaksi dengan berbagai individu atau kelompok yang beragam akan dapat

membentuk kepribadian siswa memahami kemajemukan dan melahirkan sikap-

sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup

(learning to live together).

Model pembelajaran portofolio berdasar hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi pembelajaran merupakan :

Page 87: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

72

1. Proses Pembelajaran Menyenangkan dan Menarik

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Endang Suciati dan angket dari

siswa bahwa pembelajaran portofolio pada mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan (PKn) menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan

menarik. Selain mendapat teori mata pelajaran juga dapat belajar sambil

bermain. Siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang hanya di kelas

tetapi juga ikut turun langsung ke lapangan mencari data dan informasi, siswa

dapat leluasa menuangkan ide dan pendapat sehingga siswa terdorong untuk

aktif, kreatif dan kritis terhadap masalah yang dikaji. Siswa mendapatkan

ruang yang cukup luas untuk berapresiasi dan berkreasi, dengan demikian

kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran portofolio memberi tantangan

tersendiri bagi siswa karena siswa terlibat, mencari, mengalami, bahkan

menemukan kebermaknaan belajar dan mendapatkan pengalaman berharga

yang tidak didapatkan dalam kelas.

2. Kebermaknaan Belajar

Suatu pembelajaran yang hanya berpusat pada guru tanpa melibatkan

siswa aktif di dalamnya mengakibatkan siswa kurang memiliki kebermaknaan

belajar. Dengan pembelajaran satu arah saja, siswa akan mendapatkan

pengalaman belajar yang sangat terbatas, karena hanya mendengar materi dari

guru. Sheal, Peter (dalam Fajar, 2004: 88 ) mengatakan bahwa siswa belajar

10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang

dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan

dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.

Page 88: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

73

Dalam pembelajaran portofolio siswa merupakan sentral pembelajaran

sedangkan guru sebagai fasilitator. Dengan pembelajaran portofolio siswa

memperoleh banyak pengalaman belajar yang sangat bermakna. Pengalaman

tersebut antara lain pengalaman sosial dalam kerja kelompok (cooperation

learning), pengalaman akademik melalui pemecahan masalah (problem

solving), menyusun portofolio dokumen sebagai publikasi yang menarik serta

mempresentasikannya dengan membuat portofolio tayangan. Selain itu siswa

mendapatkan wawasan substansial seperti pemahaman tentang kebijakan

publik, belajar tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat, memahami

bagaimana sistem pemerintahan, menyadari kelompok-kelompok masyarakat

yang memiliki perhatian terhadap masalah publik. Semua itu menjadikan

belajar benar-benar bermakna.

3. Meningkatkan Daya Kritis

Model pembelajaran portofolio mampu mengajak siswa untuk praktek

sebagai warga negara yang cerdas, terampil dan kritis dalam menangggapi

masalah yang ada di masyarakat sekitar. Mereka belajar untuk memecahkan

masalah yang ada di masyarakat bahkan mereka mencari, mengumpulkan

informasi atau data langsung dari sumbernya. Pembelajaran portofolio

melatih siswa untuk berani tampil di muka umum menyampaikan pendapat

dan bertanya pada sumber dengan pertanyaan yang kritis tanpa diajari guru.

Selain itu, pada saat diskusi siswa mampu membuat kebijakan-kebijakan

alternatif yang dapat dijadikan masukan kepada pemerintah. Dengan lembar

pengamatan, guru dapat mengetahui siswa yang memiliki tingkat kritis yang

tinggi dan yang rendah sehingga dapat memotivasi siswa.

Page 89: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

74

Pembelajaran portofolio di SMP N 3 Ungaran khususnya kelas VIII C

berjalan cukup sukses dan berhasil meningkatkan daya kritis siswa. Sebelum

penggunaan model pembelajaran portofolio siswa yang memiliki daya kritis

tinggi hanya 21%, namun setelah penggunaan model pembelajaran portofolio

menjadi 52%. Siswa yang memiliki daya kritis sedang yang semula 35%

bertambah menjadi 40%. Siswa yang memiliki daya kritis rendah semula 42%

setelah penggunaan model pembelajaran portofolio tinggal 7% saja.

Dalam pelaksanaan model pembelajaran portofolio di SMP N 3 Ungaran

ini ditemukan hambatan-hambatan seperti : keterbatasan waktu, minimnya biaya

dan keterbatasan tenaga. Waktu merupakan salah satu faktor penting untuk

menentukan materi-materi apa yang akan diajarkan pada siswa, faktor waktu

tidak bisa diabaikan karena dengan kecukupan waktu tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan tepat. Berdasarkan pengamatan pelaksanaan model pembelajaran

portofolio yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler pada siang hari setelah

pulang sekolah, meskipun sudah terlaksana dengan lancar dan memberikan hasil

yang cukup baik, namun apabila model pembelajaran portofolio merupakan

program pengajaran dan dilaksanakan pada jam sekolah, tentunya akan

memberikan hasil yang lebih optimal dari tujuan pembelajaran.

Biaya salah satu penentu terlaksananya pembelajaran portofolio. Biaya

untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran portofolio mulai identifikasi sampai

pelaksanaan gelar kasus, para siswa mengadakan iuran sendiri, dari pihak sekolah

belum ada anggaran dana. Biaya untuk melaksanakan pembelajaran ini cukup

banyak, sebab siswa tidak hanya melaksanakan kegiatan di dalam sekolah, tetapi

juga ada di luar sekolah untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi.

Page 90: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

75

Mengingat pembelajaran portofolio belum pernah diterapkan di SMP N 3

Ungaran, maka untuk kedepannya sebaiknya pihak sekolah memberi dukungan

materiil untuk terselenggaranya penerapan model pembelajaran portofolio.

Pembiayaan dapat dianggarkan melalui swadaya baik dari pihak sekolah maupun

dana pendidikan dari pemerintah.

Tenaga pengajar juga menjadi salah satu faktor penentu suksesnya

pelaksanaan model pembelajaran portofolio. Dalam pelaksanaan pembelajaran

portofolio dibutuhkan tenaga ekstra, terlebih lagi siswa masih tergolong anak

kecil yang masih senang bermain. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi

kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di dalam

kelas maupun di luar kelas membutuhkan banyak tenaga. Untuk mendapatkan

hasil yang optimal siswa dan guru harus mempunyai tenaga ekstra. Guru sangat

berperan dalam memberi motivasi kepada siswa agar lebih semangat dalam

pembelajaran. Apabila model pembelajaran portofolio dilaksanakan pada jam

sekolah tentunya tidak memberatkan siswa dan guru dan pelaksanaan model

pembelajaran portofolio akan memberikan hasil yang lebih optimal.

Keterbatasan waktu, biaya dan tenaga tidak mengurangi/mempengaruhi

tercapainya tujuan pembelajaran berupa kemampuan siswa untuk : memahami

dan menjelaskan makna kedaulatan rakyat, mendiskripsikan sistem pemerintahan

Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, serta

menunjukkan sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan

Indonesia. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, lebih dekat serta lebih paham

dan mengerti dengan objek yang dipelajari.

Page 91: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

76

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

hal-hal sebagai berikut :

1. Model pembelajaran portofolio belum pernah dilaksanakan di SMPN 3

Ungaran. Penelitian ini merupakan pertama kalinya model pembelajaran

portofolio dilaksanakan di SMPN 3 sebagai upaya untuk meningkatkan daya

kritis siswa. Langkah-langkah pembelajaran portofolio berupa identifikasi

masalah; memilih masalah untuk dikaji di kelas; mengumpulkan informasi

(data); mengembangkan portofolio kelas; menyajikan portofolio dalam

diskusi kelas dan penyajian tayangan dan dokumentasi; serta merefleksikan

pengalaman belajar telah dilaksanakan secara terencana dan sistematis.

2. Pembelajaran portofolio merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan

menarik karena siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sangat

bermakna, tidak hanya dari guru saja tetapi juga didapat dari nara sumber

langsung di lapangan, lingkungan, masyarakat, dan media lain.

3. Dengan diterapkannya pembelajaran portofolio di SMP N 3 Ungaran, siswa

menjadi lebih kreatif dan kritis, ini terlihat dari kemampuan siswa memahami

fenomena peristiwa di masyarakat, menanggapi masalah yang ada kemudian

memecahkan masalah tersebut dengan penuh tanggung jawab. Selain itu juga

siswa lebih berani menyampaikan gagasan, siswa mampu menggali dan

menganalisa informasi untuk dipakai membuat keputusan.

Page 92: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

77

4. Untuk mengevaluasi apakah siswa telah berpikir secara kritis sangatlah sulit,

karena berpikir merupakan fenomena yang abstrak. Kekritisan siswa tidak

dapat dinilai hanya dengan melihat sepintas lalu, tetapi harus ada kriteria daya

kritis siswa. Penilaiannya dapat melalui lembar pengamatan daya kritis siswa

dengan mengamati unsur atau indikator daya kritis siswa meliputi : 1)

Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat, 2) Membedakan antara

kesimpulan definitif dan sementara, 3) Menguji tingkat kepercayaan, 4)

Memecahkan masalah 5) Membuat keputusan 6) Mengidentifikasi sebab dan

akibat, dan 7) Mempertimbangkan wawasan lain.

5. Peningkatan daya kritis siswa tidak hanya dilihat dari meningkatnya daya

kritis siswa secara individu, tetapi juga dari meningkatnya prosentase siswa

yang memiliki daya kritis tinggi. Sebelum penggunaan model pembelajaran

portofolio siswa yang memiliki daya kritis tinggi hanya 21%, namun setelah

penggunaan model pembelajaran portofolio menjadi 52%. Siswa yang

memiliki daya kritis sedang yang semula 35% bertambah menjadi 40%.

Siswa yang memiliki daya kritis rendah semula 42% setelah penggunaan

model pembelajaran portofolio tinggal 7% saja. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan model pembelajaran portofolio dapat meningkatkan daya kritis

siswa.

6. Model pembelajaran portofolio dapat diterapkan pada seluruh mata pelajaran.

Kendala dan hambatan yang cukup mempengaruhi hasil pembelajaran model

portofolio antara lain keterbatasan waktu, minimnya biaya serta keterbatasan

tenaga pengajar dan siswa. Persiapan yang matang dan koordinasi yang baik

akan memberikan hasil yang optimal sesuai tujuan pembelajaran.

Page 93: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

78

5.2. Saran

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu pedoman dalam pengembangan

berbagai teknologi dan sistem sosial. Kunci pengembangan ilmu pengetahuan

adalah penelitian. Sumbang saran yang dapat peneliti sampaikan :

1. Model pembelajaran portofolio merupakan model pembelajaran yang

menyenangkan, menarik dan dapat meningkatkan daya kritis siswa. Para guru

dan sekolah hendaknya menerapkan model pembelajaran portofolio dengan

memperhatikan dan menyesuaikan kondisi, sarana prasarana dan fasilifas

yang ada, terlebih lagi bagi yang kesulitan dalam meningkatkan antusiasme

belajar siswa.

2. Bagi para siswa dalam kegiatan belajar mengajar senantiasa aktif dan kritis

agar proses belajar berjalan dengan kondusif dan bermakna sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Masalah dan tantangan dalam kehidupan bermasyarakat

akan lebih banyak dan lebih berat dibanding dengan masalah di kelas.

3. Keterbatasan waktu, keterbatasan tenaga dan minimnya biaya menjadikan

penelitian ini belum bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk

mendapatkan hasil yang maksimal diharapkan agar pihak sekolah memberi

dukungan, sarana prasarana yang memadai dan bantuan biaya serta menjalin

kerjasama dengan pihak lain.

Page 94: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

79

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya

Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung : PT Genesindo

----------, 2003. Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Portofolio. Bandung : PT Genesindo

Darsono, Max. 2002. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang : UNNES Press

Depdiknas, 2004. Praktek Belajar Pengetahuan Sosial Berbasis Portofolio. Bandung : CV. Mini Jaya Abadi

Dirjen Pendidikan Tinggi. Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Tim Pelatih Proyek PGSM

Dirjen Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PKn SMP. Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Fajar, Arnie. 2004. Portofolio. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung : Bumi Aksara

Harsanto, Radno. 2005. Melatih Anak Berpikir Analitis,Kritis, dan Kreatif. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Joyomartono, Mulyono. 1995. Mengenal Penelitian Kualitatif. Dalam Penataran Penelitian Pemula Dosen-Dosen IKIP Semarang (26-28 Januari 1995)

Izhab, Zaleha. 2005. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung : Nuansa.

Kusumo, Kunaryo Hadi. 1996. Pengantar Pendidikan. IKIP Semarang Press

Muhammad, Ali. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung, Angkasa.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 : Pertanyaan dan Jawaban, Jakarta : Gramedia

Purwanto, Ngalim. 1990, Psikologi Pendidikan. Jakarta, PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sugandi, Ahmad. 2003. Teori Belajar. Semarang : UPT Press

Suyitno, Amin. 2005. Petunjuk Praktis Penelitian Tindakan Kelas Untuk Penyusunan Skripsi. Semarang

Zubaedi, 2005. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Jogjakarta, Pustaka Pelajar.

Page 95: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

84

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMP N 3 Ungaran Mata Pelajaran : PKn Kelas/semester : VIII/ 2 Standar Kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan

di Indonesia

Kompetensi Dasar : - Menjelaskan makna kedaulatan rakyat - Mendiskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan

peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat

- Menunjukkan sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Indonesia

Indikator : - Mampu menjelaskan makna kedaulatan rakyat - Mendiskripsikan sistem pemerintahan Indonesia - Menguraikan peran lembaga negara - Menunjukkan peran lembaga negara di Indonesia - Menunjukkan peran rakyat terhadap kedaulatan dan

sistem pemerintahan Indonesia - Menjelaskan hakekat pemilu

Alokasi Waktu : 14 x 40 menit ( 7 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran Setelah Proses pembelajaran siswa dapat : 1. Menjelaskan makna kedaulatan rakyat 2. Mendiskripsikan sistem pemerintahan Indonesia 3. Menguraikan peran lembaga negara di Indonesia 4. Menunjukkan peran rakyat terhadap kedaulatan dan sistem pemerintahan 5. Menjelaskan hakekat pemilu

B. Materi Pokok 1. Pengertian kedaulatan rakyat 2. Sifat dasar kedaulatan 3. Macam/ jenis teori kedaulatan 4. Sistem pemerintahan dan ketatanegaraan Indonesia

C. Tema Makna kedaulatan rakyat dan Sistem pemerintahan Indonesia

D. Kontektualisasi Materi ( Topik ) 1. Persyaratan untuk hasilkan wakil rakyat berkualitas 2. 45 mantan anggota DPRD bisa dijadikan tersangka 3. PP 37/ 2006 diminta dicabut 4. Kinerja legislatif dinilai masih buruk 5. Laptop DPR dibatalkan 6. Paket 4 RUU bidang politik baru tahap awal

Page 96: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

85

E. Skenario Pembelajaran

Perte-muan

Tahap-tahap Waktu Kegiatan Pembelajaran

Apersepsi

10

Guru menjelaskan tentang materi berkenaan dengan pokok bahasan makna kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan, serta memberikan contoh-contoh dalam kehidupan nyata

1

Inisiasi/Invitasi/ Eksplorasi

70

Guru membimbing dan memotivasi siswa untuk mengemukakan isu-isu/masalah yang berkaitan dengan makna kedaulatan dan sistem pemerintahan yang terjadi di Indonesia saat ini

2 Identifikasi & memilih masalah

80 Tes formatif Guru memperlihatkan koran yang berisi

artikel berkaitan dengan konsep yang dibahas, menjelaskan portofolio dan langkah-langkahnya

Siswa dibagi menjadi 4-8 kelompok, masing-masing diberi sumber bacaan sebagai wacana/sumber dalam menjawab/ mencari solusi sementara terhadap isu/ masalah yang telah dikemukakan siswa

Guru menutup pelajaran

3 Mengumpulkan informasi

80 Guru melanjutkan materi berikutnya Guru membimbing siswa untuk membagi

tugas dalam pencarian informasi atau data di luar kelas sebagai tugas kokurikuler yang brkenaan dengan masalah yang dikaji

4 Mengembang-kan Portofolio Kelas

80 Guru menanyakan tugas yang diberikan minggu lalu

Siswa dibagi 4 kelompok, masing-masing diberikan tugas sebagai berikut: - Kelompok I Penjelasan masalah - Kelompok II Kebijakan Alternatif untuk

mengatasi masalah - Kelompok III Usulan kebijakan untuk

mengatasi masalah - Kelompok IV Rencana Tindakan

Guru bersama siswa berdiskusi tentang tugas-tugas yang harus dilakukan di luar kelas antara lain:

Page 97: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

86

- Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara dengan narasumber yang berkaitan

- Mengumpulkan data/informasi dari koran, internet, lembaga pemerintah, swasta, masyarakat

- Menyusun laporan dokumentasi/makalah

Guru menutup pelajaran

5&6 Penyusunan & pembuatan portofolio

160 Guru menanyakan tugas minggu lalu Guru memancing siswa untuk aktif dalam diskusi dan kerja kelompok

Guru membimbing siswa untuk memilah, mengkaji dan merumuskan data/informasi yang didapat

Guru membimbing siswa dalam penyusunan atau pembuatan portofolio tayangan dan dokumentasi

Guru dan siswa berdiskusi merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Show Case

Guru menutup pelajaran

7 Gelar kasus (Show case) & Refleksi pengalaman belajar Catatan Show case dilaksanakan setelah siswa menyelesaikan tugasnya dalam membuat/ menyusun portofolio tayangan dan dokumentasi.

Waktu : menyesuaikan kesiapan siswa

80 Guru menanyakan kesiapan siswa Guru memberi penjelasan pada juri tentang tugas-tugasnya

Guru bertindak sebagai moderator, mempersilahkan dewan juri (guru lain) untuk mengamati portofolio baik tayangan maupun dokumentasi

Guru mempersilahkan kelompok I untuk menyajikan secara lisan portofolionya kurang lebih 5 menit dan dilanjutkan sesi tanya jawab dengan dewan juri kurang lebih 10 menit. Demikian selanjutnya sampai kelompok IV

Setelah seluruh peserta menyajikan secara lisan portofolionya, guru mempersilahkan siswa untuk istirahat

Pengumuman pemenang oleh dewan juri dan pemberian hadiah/penghargaan

Guru menutup acara Show case Guru memberi pertanyaan sesuai dengan pedoman pertanyaan dalam langkah model pembelajaran portofolio

Guru dan siswa menyimpulkan

Page 98: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

87

F. Sumber Alat / Bahan

o Budimansyah, Dasim (a). 2002. Model Pembelajaran Berbasis

Portofolio. Bandung: PT. Genesindo

o Fajar, Arnie. 2004. Portofolio: Dalam Pembelajaran IPS. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

o Izhab, Zaleha. 2007. Kreatif & Kritis. Bandung : Penerbit NUANSA

o Suciati, Endang. 2006. Diktat Pendidikan Kewarganegaraan untuk kls 8 :

SMP N 3 Ungaran

o Tijan, dkk. 2005. The Improvement of Process.....and Learning Product of

civic Education Subject Trough portfolio Learning Process. Unnes

G. Penilaian

Penilaian Proses ( selama proses pembelajaran )

Penilaian Produk ( portofolio tampilan, presentasi, dokumentasi )

Ungaran, Mei 2007 Mengetahui, Guru Pengampu Guru Praktikan

Endang Suciati Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM. 3401403012

Page 99: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

88

Lampiran 3

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO DOKUMENTASI

Kelompok Portofolio I : Menjelaskan Masalah

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Catatan lapangan Copy sumber asli Data dari lapangan

4 4 3

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

4 4 3

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

3

4

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

4 4 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

3 4 4 3

JUMLAH 69 88

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 100: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

89

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO DOKUMENTASI

Kelompok Portofolio II :

Mengkaji Kebijakan-Kebijakan Alternatif Untuk Mengatasi Masalah

1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Catatan lapangan Copy sumber asli Data dari lapangan

4 4 3

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

4 4 2

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

3

4

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

4 4 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

3 4 4 3

JUMLAH 68 88

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 101: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

90

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO DOKUMENTASI

Kelompok Portofolio III :

Mengusulkan Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Masalah

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Catatan lapangan Copy sumber asli Data dari lapangan

4 4 3

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

4 4 3

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

3

4

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

4 4 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

3 4 4 3

JUMLAH 69 88

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 102: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

91

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO DOKUMENTASI

Kelompok Portofolio IV : Membuat Rencana Tindakan

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Catatan lapangan Copy sumber asli Data dari lapangan

5 4 4

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

5 5 4

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

3

4

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

4 5 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

4 4 3 3

JUMLAH 75 85

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 103: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

92

Lampiran 4

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO TAYANGAN

Kelompok Portofolio I : Menjelaskan Masalah

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Keluasan atau penyebaran masalah dalam

masyarakat, negara, dan bangsa. Pihak yang bertanggung jawab untuk

menangani masalah. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Ketidaksepakatan dalam masyarakat yang

ditemukan (jika ada) Individu atau kelompok mayoritas yang

berpihak pada masalah tersebut dan analisis langkah-langkah yang mereka ambil.

4

4

3 3

3

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

4 4 3

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

4

4

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

4 4 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

4 3 4 3

JUMLAH 73 93

Page 104: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

93

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO TAYANGAN

Kelompok Portofolio II :

Mengkaji Kebijakan-Kebijakan Alternatif Untuk Mengatasi Masalah

1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Keluasan atau penyebaran masalah dalam

masyarakat, negara, dan bangsa. Pihak yang bertanggung jawab untuk

menangani masalah. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Ketidaksepakatan dalam masyarakat yang

ditemukan (jika ada) Individu atau kelompok mayoritas yang

berpihak pada masalah tersebut dan analisis langkah-langkah yang mereka ambil.

4

3

3 2

2

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

4 4 3

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

4

4

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

3 4 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

3 3 4 3

JUMLAH 68 88

Page 105: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

94

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO TAYANGAN

Kelompok Portofolio III :

Mengusulkan Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Masalah

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Keluasan atau penyebaran masalah dalam

masyarakat, negara, dan bangsa. Pihak yang bertanggung jawab untuk

menangani masalah. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Ketidaksepakatan dalam masyarakat yang

ditemukan (jika ada) Individu atau kelompok mayoritas yang

berpihak pada masalah tersebut dan analisis langkah-langkah yang mereka ambil.

4

3

3 3

3

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

3 4 3

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

2

2

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

3 3 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

3 3 3 3

JUMLAH 64 84

Page 106: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

95

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO TAYANGAN

Kelompok Portofolio IV : Membuat Rencana Tindakan

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Nilai

1. Kelengkapan Keluasan atau penyebaran masalah dalam

masyarakat, negara, dan bangsa. Pihak yang bertanggung jawab untuk

menangani masalah. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Ketidaksepakatan dalam masyarakat yang

ditemukan (jika ada) Individu atau kelompok mayoritas yang

berpihak pada masalah tersebut dan analisis langkah-langkah yang mereka ambil.

3

3

2 2

3

2 Kejelasan Terorganisasi dengan baik Tertulis dengan baik Mudah dipahami

3 3 3

3 Informasi Akurat Cukup Penting

3 3 3

4 Hal-hal yang mendukung Contoh-contoh yang berkaitan dengan hal-

hal utama Cukup beralasan untuk dikemukakan

4

3

5 Grafis Berkaitan dengan isi bagian Pemberian judul yang tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman

4 4 3 3

6 Bagian dokumentasi Cukup Dapat dipercaya Berkaitan dengan tayangan Selektif

3 3 3 3

JUMLAH 64 84

Page 107: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

96

Lampiran 5

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO PRESENTASI

Kelompok Portofolio I : Menjelaskan Masalah

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 Skor 5 adalah skor tertinggi dan Skor 1 adalah skor terendah. 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Catatan

1. SIGNIFIKANSI

• Seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih siswa berkaitan dengan bagian portofolionya yang akan disajikan?

3

2 PEMAHAMAN

• Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah?

3

3 ARGUMENTASI

• Seberapa baik alasan yang diberikan siswa bahwa masalah yang dipilihnya signifikan?

3

4 RESPONSIF

• Seberapa besar tingkat kesesuaian jawaban siswa dengan pertanyaan yang diajukan oleh juri?

3

5 KERJASAMA KELOMPOK

• Seberapa besar kontribusi para anggota kelompok terhadap penyajian?

• Adakah bukti tangggung jawab bersama? • Apakah penyaji menghargai pendapat para

siswa lain?

4

3 4

JUMLAH 23

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 108: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

97

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO PRESENTASI

Kelompok Portofolio II :

Mengkaji Kebijakan-Kebijakan Alternatif Untuk Mengatasi Masalah

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 Skor 5 adalah skor tertinggi dan Skor 1 adalah skor terendah. 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Catatan

1. SIGNIFIKANSI

• Seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih siswa berkaitan dengan bagian portofolionya yang akan disajikan?

3

2 PEMAHAMAN

• Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah?

3

3 ARGUMENTASI

• Seberapa baik alasan yang diberikan siswa bahwa masalah yang dipilihnya signifikan?

3

4 RESPONSIF

• Seberapa besar tingkat kesesuaian jawaban siswa dengan pertanyaan yang diajukan oleh juri?

3

5 KERJASAMA KELOMPOK

• Seberapa besar kontribusi para anggota kelompok terhadap penyajian?

• Adakah bukti tangggung jawab bersama? • Apakah penyaji menghargai pendapat para

siswa lain?

3

3 4

JUMLAH 22

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 109: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

98

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO PRESENTASI

Kelompok Portofolio III :

Mengusulkan Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Masalah

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 Skor 5 adalah skor tertinggi dan Skor 1 adalah skor terendah. 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Catatan

1. SIGNIFIKANSI

• Seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih siswa berkaitan dengan bagian portofolionya yang akan disajikan?

3

2 PEMAHAMAN

• Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah?

3

3 ARGUMENTASI

• Seberapa baik alasan yang diberikan siswa bahwa masalah yang dipilihnya signifikan?

3

4 RESPONSIF

• Seberapa besar tingkat kesesuaian jawaban siswa dengan pertanyaan yang diajukan oleh juri?

3

5 KERJASAMA KELOMPOK

• Seberapa besar kontribusi para anggota kelompok terhadap penyajian?

• Adakah bukti tangggung jawab bersama? • Apakah penyaji menghargai pendapat para

siswa lain?

3

3 4

JUMLAH 22

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 110: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

99

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO PRESENTASI

Kelompok Portofolio IV : Membuat Rencana Tindakan

Untuk setiap kriteria, berilah skor dengan skala 1-5 Skor 5 adalah skor tertinggi dan Skor 1 adalah skor terendah. 1 = rendah, 2 = cukup, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, 5 = istimewa

No. Kriteria Skor Catatan

1. SIGNIFIKANSI

• Seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih siswa berkaitan dengan bagian portofolionya yang akan disajikan?

3

2 PEMAHAMAN

• Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah?

3

3 ARGUMENTASI

• Seberapa baik alasan yang diberikan siswa bahwa masalah yang dipilihnya signifikan?

4

4 RESPONSIF

• Seberapa besar tingkat kesesuaian jawaban siswa dengan pertanyaan yang diajukan oleh juri?

4

5 KERJASAMA KELOMPOK

• Seberapa besar kontribusi para anggota kelompok terhadap penyajian?

• Adakah bukti tangggung jawab bersama? • Apakah penyaji menghargai pendapat para

siswa lain?

2

3 4

JUMLAH 23

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM 3401403012

Page 111: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

100

Lampiran 6

REKAPITULASI PENILAIAN PORTOFOLIO (TAYANGAN, DOKUMENTASI, DAN PRESENTASI)

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Ungaran Kelas : VIII C

Kriteria dan uraian (nilai) Kelompok

Tayangan Dokumentasi Presentasi Nila

Rata-rata

I 93 88 87 89,33

II 88 88 86 87,33

III 84 88 86 86,00

IV 84 85 87 85,33

Rata-rata 87,25 87,25 86,50 87

Guru Pengampu Peneliti, Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM. 3401403012

Page 112: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

101

Lampiran 7

REKAPITULASI PENILAIAN KELOMPOK PORTOFOLIO

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Ungaran Kelas : VIII C

Kelompok I Nilai Kelompok II Nilai

Eko Aries Yusuf Pandu Ade Ayu Nugraheni Siti Nur Rina Elly Lutfi Nur Faizah. Triyanti

89

Ahdiyat Ismail Amanda Irmayuanita Ardhina Maya Edy Santosa Hanung Wicaksono Indiati Restu Marchelina Putri Rahayu Puspitasari Retno Tri Handayani Ryan Sandi Setyawan

87

Kelompok II Nilai Kelompok IV Nilai

Ali Tri Atmaja Amin Faizal Atika Yuniarti Ayu Indri Eka Wahyu Erma Mega Isyana Shali Khusnul Fajarrini M. Syaiful Hadi Surya Akbar M. Ardianto

86

Restu Ayu Novelina Widodo Tiara Indah Annisa Sekar Ulin Nuha Ridlo Rizki Nur Hasan Ibrahim Isnan Edo Ersanda Wahyu Setyo Ari Cahyanto

85

Guru Pengampu Peneliti, Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM. 3401403012

Page 113: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

102

Lampiran 8

HASIL REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR

No. Pertanyaan Pengalaman Belajar

1. Apa yang kalian pelajari dan peroleh dari belajar diluar kelas ?

Tugas dan tanggungjawab instansi pemerintah ( Komisi Pemilihan Umum / KPU )

Tugas dan tanggungjawab partai politik (Partai Keadilan Sejahtera)

Bagaimana memilih wakil rakyat yang berkualitas Tanggungjawab bersihnya wakil rakyat merupakan tanggungjawab bersama.

2 Apa yang kalian pelajari tentang kebijakan publik ?

Memahami cara membentuk keijakan publik Masalah publik merupakan masalah bersama Pengetahuan tentang kebijakan publik bertambah Banyak kebijakan publik yang harus diperbaiki Memahami kebijakan publik scara lebih baik

3 Keterampilan apa yang siswa peroleh dari pembelajaran portofolio ?

Keterampilan memecahkan masalah Keterampilan mengumpulkan informasi Keterampilan berkomunikasi, berdiskusi Keterampilan bekerjasama, bermusyawarah Keterampilan mempengaruhi orang lain Keterampilan berbicara di depan umum Keterampilan membuat keputusan

4 Apa keuntungan belajar secara berkelompok ?

Banyak memperoleh masukan dalam menyelesaikan masalah

Saling bantu membantu, tugas cepat selesai Melatih bekerjasama dan demokratis dalam menyelesaikan masalah

5 Apa kerugian belajar secara berkelompok ?

Tidak semua siswa aktif, ada yang menggantungan tugas dan tanggungjawab kepada orang lain.

Jika terlalu banyak pendapat akan kesulitan mencapai kesepakatan.

6 Apa yang akan dilakukan kelas dgn portofolio lain dikemudian hari ?

Mengerjakan sebaik mungkin Meningkatkan upaya dalam mencari informasi Melakukan persiapan yang lebih matang Membuat portofolio yang lebih menarik Memilih masalah kajian kelas yang aktual

Guru Pengampu Peneliti Endang Suciati S.Pd Enrica Yulia Nugrahaeni NIP. 131253798 NIM. 3401403012

Page 114: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

103

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI DAYA KRITIS SISWA Kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

Observer : Enrica Yulia Nugrahaeni, Ika Lolita, Dyah Setiyarini

Kelompok Portofolio I : Menjelaskan Masalah

Aspek yang diamati Kriteria No. Nama

1 2 3 4 5 6 7 R S T 1 Eko Aries v v v 2 Yusuf v v v v v v 3 Pandu v v v v v v v 4 Ade Ayu v v v v v v 5 Nugraheni v v v v 6 Siti Nur v v v v v v v 7 Rina v v v v 8 Eli Lutfi v v v v 9 Nurfaizah v v v v 10 Triyanti v v v v v

Keterangan :

Aspek yang diamati

1. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat

2. Membedakan antara kesimpulan definitive dan sementara

3. Menguji tingkat kepercayaan

4. Memecahkan masalah

5. Membuat keputusan

6. Mengidentifikasi sebab dan akibat

7. Mempertimbangkan wawasan lain.

Kriteria

1. Aspek Rendah (R) : 0-1

2. Aspek Sedang (S) : 2-3

3. Aspek Tinggi (T) : 4-7

Page 115: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

104

LEMBAR OBSERVASI DAYA KRITIS SISWA

Kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

Observer : Enrica Yulia Nugrahaeni, Ika Lolita, Dyah Setiyarini

Kelompok Portofolio II

Mengkaji Kebijakan Alternatif Untuk Mengatasi Masalah

Aspek yang diamati Kriteria No. Nama

1 2 3 4 5 6 7 R S T 1 Akhdiyat Ismail v v v v 2 Amanda Irma v v v 3 Ardhina Maya v v 4 Edi Santosa v v v v v 5 Hanung v v v v 6 Indiati Restu v v v v v v 7 Marselin Putri v v v v v 8 Rahayu Puspita v v 9 RetnoTri v v v v 10 Ryan Sandi v v v v v v

Keterangan :

Aspek yang diamati

1. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat

2. Membedakan antara kesimpulan definitive dan sementara

3. Menguji tingkat kepercayaan

4. Memecahkan masalah

5. Membuat keputusan

6. Mengidentifikasi sebab dan akibat

7. Mempertimbangkan wawasan lain.

Kriteria

1. Aspek Rendah (R) : 0-1

2. Aspek Sedang (S) : 2-3

3. Aspek Tinggi (T) : 4-7

Page 116: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

105

LEMBAR OBSERVASI DAYA KRITIS SISWA Kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

Observer : Enrica Yulia Nugrahaeni, Ika Lolita, Dyah Setiyarini

Kelompok Portofolio III

Mengusulkan Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Masalah

Aspek yang diamati Kriteria No. Nama

1 2 3 4 5 6 7 R S T 1 Amin Faisal v v v v 2 Atika Yuniarti v v v v 3 Ayu Indri v v v v v v 4 Eka Wahyu v v v v v 5 Erma Mega v v v v v 6 Isyana Shali v v v v v v 7 Husnul Fajarini v v v v v v v v 8 M. Syaiful Hadi v v v 9 M. Ardianto v v v v v v 10 Ali Triatmaja v v v v 11 Surya Akbar v v v v v v v v

Keterangan :

Aspek yang diamati

1. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat

2. Membedakan antara kesimpulan definitive dan sementara

3. Menguji tingkat kepercayaan

4. Memecahkan masalah

5. Membuat keputusan

6. Mengidentifikasi sebab dan akibat

7. Mempertimbangkan wawasan lain.

Kriteria

1. Aspek Rendah (R) : 0-1

2. Aspek Sedang (S) : 2-3 3. Aspek Tinggi (T) : 4-7

Page 117: PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI …forkomdoswar.weebly.com/uploads/7/1/3/9/7139204/karya_mahasiswa... · i penggunaan model portofolio sebagai upaya meningkatkan daya kritis siswa

106

LEMBAR OBSERVASI DAYA KRITIS SISWA Kelas VIII C SMP N 3 Ungaran

Observer : Enrica Yulia Nugrahaeni, Ika Lolita, Dyah Setiyarini

Kelompok Portofolio IV : Rencana Tindakan

Aspek yang diamati Kriteria No. Nama

1 2 3 4 5 6 7 R S T 1 Restu Ayu v v v 2 Novelina v v v v 3 Wahyu Setyo v v v 4 Tiara Indah v v 5 Annisa Sekar v v v v 6 Ulin Nuha v v v v v 7 Ridlo Rizki v v v v v v 8 Nur Hasan v v 9 Ibrahim Isnan v v v v v 10 Edo Ersanda v v v v 11 Ari Cahyanto v v v v v v v v

Keterangan :

Aspek yang diamati

1. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat

2. Membedakan antara kesimpulan definitive dan sementara

3. Menguji tingkat kepercayaan

4. Memecahkan masalah

5. Membuat keputusan

6. Mengidentifikasi sebab dan akibat

7. Mempertimbangkan wawasan lain.

Kriteria

1. Aspek Rendah (R) : 0-1

2. Aspek Sedang (S) : 2-3

3. Aspek Tinggi (T) : 4-7