Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

23
PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM SISTEM PEMBELAJARAN DI PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN MAKALAH Oleh Firman Adi Wijaya NIM. 122310101059 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Transcript of Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

Page 1: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM SISTEM PEMBELAJARAN DI

PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN

MAKALAH

Oleh

Firman Adi Wijaya

NIM. 122310101059

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM SISTEM PEMBELAJARAN DI

PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN

MAKALAH

Diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan

Fasilitator : Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep.

Oleh

Firman Adi Wijaya

NIM. 122310101059

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 3: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM SISTEM PEMBELAJARAN DI

PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN

Nama : Firman Adi Wijaya

NIM : 122310101059

A. Pendahuluan

Kualitas sumber daya manusia yang tangguh, unggul, kreatif dan berdaya

saing tinggi merupakan aset yang sangat penting bagi kehidupan. Perbedaan

kualitas sumber daya manusia (SDM) antara seseorang, kelompok atau suatu

bangsa dengan bangsa lain menyebabkan perbedaan dalam penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan ketrampilan. Seiring dengan kemajuan teknologi

komunikasi dan pemanfaatan jaringan internet, dimungkinkan untuk bisa

memperoleh gelar sarjana keperawatan melalui pendidikan jarak jauh yang

dikembangkan dibeberapa pendidikan tinggi keperawatan di Amerika Serikat

tanpa harus tatap muka di kelas dan para perawat dapat bekerja sambil mengikuti

perkuliahan secara online.

Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa tren dan isu model pembelajaran saat

ini di Amerika Serikat menggunakan teknologi dengan mengedepankan tiga

kategori teknologi pendidikan keperawatan yaitu : sistem pembelajaran jarak jauh,

pembelajaran klinis, dan penggunaan perangkat lunak / teknis untuk mendukung

sistem pembelajaran secara online.

Page 4: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

B. Kajian Teoritis

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi

perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar

merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang

dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.

Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus

dan output yang berupa respon.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan pengajar kepada pelajar, sedangkan

respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan

oleh pelajar tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting

untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat

diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan oleh

pengajar (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat

diamati dan diukur.

Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara

disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu

dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja

untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu

antara pelajar dan pengajar yang melakukan kegiatan membelajarkan.

Pembelajaran adalah kegiatan pengajar secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar. Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia

yang kompleks. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk

interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.

Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang

pengajar untuk membelajarkan pelajarnya (mengarhkan interaksi siswa dengan

sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 5: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

Sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu

pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk

bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah,

dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak. Sumber belajar

bisa meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan.

Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam

kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara

yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan

dan dimanfaatkan.

Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu

semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan

sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan

fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sedangkan

sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber

belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan

pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan

untuk keperluan belajar. Berdasarkan konsep-konsep di atas,

sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen sistem

instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,

teknik dan latar (lingkungan). Dalam makalah ini titik berat

sumber belajar yang dikaji adalah internet. Sedang orang, bahan,

peralatan dan teknik merupakan sumber belajar pendukung.

Pengertian dari online adalah semua hal yang berhubungan dengan internet

yaitu keadaan komputer yang terkoneksi / terhubung ke jaringan Internet.

Sehingga apabila komputer kita online maka dapat mengakses internet / browsing,

mencari informasi-informasi di internet.

Pengertian internet yaitu berasal dari bahasa Interconnection network

(internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang

saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter" yang berarti "antara".

Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di

Page 6: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology

jaringan yang berbeda. Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan,

digunakan standar protokol internet yaitu TCP/IP. TCP bertugas untuk

memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan baik, sedangkan IP bertugas

untuk mentransmisikan paket data dari satu komputer ke komputer lainya.

Internet awalnya berasal dari proyek ARPA yang dibentuk tahun 1969 oleh

Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Proyek ini kemudian dikenal dengan

ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang melakukan riset

tentang cara menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya agar bisa

saling berkomunikasi. Pada tahun 1970, proyek ini berhasil menghubungkan lebih

dari 10 komputer dalam bentuk jaringan, dan beberapa tahun kemudian, hasil riset

proyek ini dikembangkan di luar Amerika. Karena jumlah komputer yang

terhubung semakin banyak, maka pada tahun 1980 dibuatlah protokol resmi yang

dikenal dengan TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol).

Dari berbagai pengertian mengenai belajar, pembelajaran, sumber belajar,

online maupun internet, dapat di simpulkan bahwa media online merupakan

jarigan komunikasi secara global tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu yang

menghubungakan pesan melalui komputer yang terkoneksi / tersambung dengan

internet. Sebagai suatu media yang memuat semua hal pesan informasi, internet

dapat di gunakan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Tanpa terkecuali

untuk di jadikan sumber pembelajaran.

Page 7: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

C. Pembahasan

Pendidikan keperawatan program Sarjana Keperawatan dimulai di Indonesia

pertama kalinya dengan berdirinya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di

tahun 1985, yang waktu itu masih tergabung dalam Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Seiring dengan perkembangan berbagai Fakultas di UI, di

tahun 1995 maka secara resmi Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di UI terbentuk.

Saat ini, menurut data terakhir Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI)

Depdiknas Republik Indonesia telah ada 12 Universitas Negeri yang

menyelenggarakan program pendidikan Sarjana keperawatan dan ners, baik yang

telah menjadi fakultas dan atau masih program studi di Universitas negeri dan 14

program studi di Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) swasta di Indonesia yang

menyelenggarakan program yang sama.

Sejalan dengan itu, di era tahun 2000 semakin banyak perawat Indonesia yang

bekerja di luar negeri dengan semakin banyaknya peluang penempatan untuk

perawat Indonesia untuk semua jenjang pendidikan. Namun jumlah tersebut masih

sebagian besar diisi oleh lulusan perawat setingkat D3 yang ada di Indonesia.

Dibandingkan dengan negara-negara lainnya sebagai kompetitor penyedia tenaga

perawat seperti Philipina yang hampir 40% tenaga keperawatannya bekerja di luar

negaranya adalah lulusan S1 (BSN).

Upaya untuk meningkatkan jenjang pendidikan perawat Indonesia adalah

mutlak menjadi hak setiap individu perawat tersebut, kapanpun dan dimanapun

saat ini si individu tersebut berada. Tentu saja hal ini juga menjadi hak bagi

perawat Indonesia yang saat ini berada dan sedang bekerja di luar negeri. Sekitar

Page 8: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

5000 perawat Indonesia saat ini bekerja di luar negeri di berbagai pelayanan

kesehatan baik di klinik maupun rumah sakit. 

Di setiap negara tentu saja kesempatan untuk perawat Indonesia untuk

melanjutkan pendidikan sangat beragam tergantung dari sistem pemerintahan dan

kesempatan pendidikan di negara yang bersangkutan. Untuk beberapa negara di

belahan benua Amerika dan Australia, khususnya kesempatan untuk itu lebih

besar, meskipun dengan biaya yang mahal. Untuk pendidikan BSN program full

time/part time, model membutuhkan biaya rata-rata tuition fee persemester adalah

U$ 5.000. Hal tersebut tidak dirasakan untuk sebagian besar perawat Indonesia

yang bekerja di Timur Tengah, seperti di Kuwait, Arab Saudi, UEA, Qatar dan

Bahrain yang hampir berjumlah 3000 orang. Hal ini lebih dikarenakan sistem

pemerintahan dan sistem pendidikan yang berbeda, sehingga kesempatan

pendidikan tersebut terbatas. Namun saat ini sebagian dari mereka telah ada pula

yang mengikuti pendidikan distance learning untuk BSN dengan beberapa

Universitas di Australia.

Untuk itu sudah selayaknya pula pengelola pendidikan keperawatan di

Indonesia khususnya untuk Sarjana Keperawatan dapat memikirkan dan

mengembangkan program kuliah jarak jauh dengan tetap mengikuti sistem

pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia (FIK UI) yang memang saat ini UI sendiri telah merencanakan Go

Internasional.

Sudah waktunya penyelenggara pendidikan keperawatan dapat “mengeksport”

model pendidikannya  untuk warga negara Indonesia di luar negeri, tanpa harus

ikut-ikutan trend dan latah mengimport twinning program yang notabene

mengimport model pendidikan terkecuali untuk pengembangan keilmuan dan

penempatan lulusan di luar negeri. Perkembangan keperawatan sebagai pelayanan

profesional didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari

pendidikan dan pelatihan yang terarah dan terencana.

Page 9: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna

bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari

dicapainya kesepakatan bersama pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada

bulan Januari 1983 yang menerima keperawatan sebagai pelayanan profesional

(profesional service) dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi

(professional education).

Tenaga keperawatan yang merupakan jumlah tenaga kesehatan terbesar

semestinya dapat memberikan kontribusi yg besar dalam keberhasilan

pembangunan kesehatan. Untuk itu tenaga keperawatan dituntut untuk dapat

meningkatkan kemampuan profesionalnya agar mampu berperan aktif dalam

pembangunan kesehatan khususnya dalam pelayanan keperawatan profesional.

Pengembangan pelayanan keperawatan profesional tidak dapat dipisahkan dengan

pendidikan profesional keperawatan. Pendidikan keperawatan bukan lagi

merupakan pendidikan kejuruan akan tetapi bertujuan untuk menghasilkan tenaga

keperawatan yang menguasai ilmu keperawatan yang siap dan mempu

melaksanakan pelayanan / asuhan keperawatan profesional kepada masyarakan.

Jenjang pendidikan keperawatan bahkan telah mencapai tingkat Doktoral.

Keyakinan inilah yang merupakan faktor penggerak perkembangan

pendidikan keperawatan di Indonesia pada jenjang pendidikan tinggi, yang

sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1962 yaitu dengan dibukanya Akademi

Keperawatan yang pertama di Jakarta. Proses ini berkembang terus sejalan dengan

hakikat profesionalisme keperawatan.

Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983, telah dirumuskan dan disusun

dasar-dasar pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan. Sebagai realisasinya

disusun kurikulum program pendidikan D-III Keperawatan, dan dilanjutkan

dengan penyusunan kurikulum pendidikan Sarjana (S1) Keperawatan.

Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan

profesional yang mampu mengadakan pembaruan dan perbaikan mutu pelayanan /

Page 10: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi

keperawatan. Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga

keperawatan professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan

mutu pelayanan / asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan

profesi keperawatan.

Keperawatan sebagai suatu profesi, dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawab pengembanggannya harus mampu mandiri. Untuk itu memerlukan

suatu wadah yang mempunyai fungsi utama untuk menetapkan, mengatur serta

mengendalikan berbagai hal yang berkaitan dengan profesi seperti pengaturan hak

dan batas kewenangan, standar praktek, standar pendidikan, legalitas, kode etik

profesi dan peraturan lain yang berkaitan dengan profesi keperawatan.

Diperkirakan bahwa dimasa datang tuntutan kebutuhann pelayanan kesehatan

termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik dalam aspek mutu

maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan. Hal ini disebabkan

meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan yang diakibatkan

meningkatnya kesadaran masyarakat secara umum, dan peningkatan daya emban

ekonomi masyarakat serta meningkatnya komplesitas masalah kesehatan yang

dihadapi masyarakat. Masyarakat semakin sadar akan hukum sehingga

mendorong adanya tuntutan tersedianya pelayanan kesehatan termasuk pelayanan

keperawatan dengan mutu yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat.

Dengan demikian keperawatan perlu terus mengalami perubahan dan

perkembangan sejalan dengan perubahan yang terjadi diberbagai bidang lainnya.

Perkembangan keperawatan bukan saja karena adanya pergeseran masalah

kesehatan di masyarakat, akan tetapi juga adanya tekanan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi keperawatan serta perkembangan profesi keperawatan

dalam menghadapi era globalisasi.

Dalam memnghadapi tuntutan kebutuhan dimasa datang maka langkah konkrit

yang harus dilakukan antara lain adalah penataan standar praktek dan standar

Page 11: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

pelayanan/asuhan keperawatan sebagai landasan pengendalian mutu pelayanan

keperawatan secara professional, penataan sistem pemberdayagunaan tenaga

keperawatan sesuai dengan kepakarannya, pengelolaan sistem pendidikan

keperawatan yang mampu menghasilkan keperawatan professional serta penataan

sistem legilasi keperawatan untuk mengatur hak dan batas kewenangan,

kewajiban, tanggung jawab tenaga keperawatan dalam melakukan praktek

keperawatan.

Prospek pendidikan jarak jauh on-line merupakan suatu alternatif yang cukup

cerah. Sektor telekomunikasi Indonesia pada abad ke-21 meluncurkan program

Nusantara 21 yang bertujuan mengembangkan archipelago super lane dan

mengembangkan nusantara multimedia community access centers untuk

kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Program ini menggabungkan seluruh

sistem jaringan telekomunikasi, yaitu satelit, kabel serat optik, seluler, TV kabel,

dan broadcast dalam satu konfigurasi jaringan. Jaringan ini terkoneksi langsung

dengan jaringan internasional yang berkoneksi secara superhighway.

Program ini sangat mendukung terciptanya program pembelajaran jarak jauh

online, karena akan memudahkan masyarakat untuk mengakses program

pendidikan yang didistribusikan melalui jaringan internet. Namun demikian, ada

beberapa kendala penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh online ini jika

disinkronisasi dengan model pembelajaran dalam pendidikan tinggi keperawatan.

Pertama, pengguna jasa internet masih sedikit. meskipun bisnis internet sudah

cukup berkembang pesat, tetapi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk

Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa, itu berarti dapat dikatakan jumlah 50.000

pelanggan masih sangat sedikit.

Kedua, jumlah perusahaan internet service provider juga dirasakan masih

kurang, sehingga saat ini masih banyak perusahaan internet service provider yang

bandwidth-nya sudah penuh sesak. Hal ini akan menghambat terjadinya proses

pembelajaran jarak jauh online.

Page 12: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

Ketiga, mengubah paradigma pendidikan konvensional tatap muka dalam

kelas menjadi belajar mandiri dalam menghadapi komputer tidaklah mudah.Hal

ini memerlukan proses pengedukasian masyarakat secara terus-menerus.

Keempat, harga perangkat komputer masih dirasakan sangat mahal. Meksipun

ada beberapa kelemahan dalam sistem pembelajaran jarak jauh online dan kendala

dalam penyelenggaraannya, tetapi mengingat keunggulan dan prospek

penyelenggaraan ke depan serta untuk memberikan kesempatan kepada

masyarakat secara luas, terutama bagi mereka yang tidak tertampung dalam ruang

belajar di kelas, atau masyarakat yang masih jauh dari pusat pendidikan program

itu perlu bagi penyelenggara pendidikan untuk menyelenggarakan sistem

pendidikan jarak jauh online ini. Penyelenggara pendidikan harus sudah memulai

memikirkan kembali isi dalam proses pembelajaran jarak jauh online secara tepat.

Adapun beberapa keunggulan dan kekurangan proses metode online ini

adalah:

1. Keunggulan

a. Dosen dan mahasiswa tidak perlu bertatap muka secara langsung

dalam ruang kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas komputer

yang dihubungkan dengan internet. Sehingga, akan mengurangi biaya

penunjang pendidikan, seperti biaya transportasi, kos-kosan, kertas

serta alat tulis dan sebagainya.

b. Tidak terbatas oleh waktu, pembelajar dapat menentukan kapan saja

waktu untuk belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing

mahasiswa.

c. Mahasiswa dapat memilih topik atau materi sesuai dengan keinginan

dan kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat baik karena dapat

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

d. Lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan masing-masing

mahasiswa. Kalau mahasiswa tersebut telah mencapai tujuan

Page 13: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

pembelajaran, ia dapat menghentikannya. Sebaliknya, apabila

mahasiswa tersebut masih memerlukan waktu untuk mengulangi

kembali subjek pembelajarananya, dia bisa langsung mengulanginya

tanpa tergantung pada dosen.

e. Materi pembelajaran disimpan dalam komputer, berarti materi itu

mudah diperbarui sesuai dengan perkembangan iptek. Mahasiswa

dapat menanyakan hal-hal yang kurang dipahami secara langsung

kepada dosen, sehingga keakuratan jawaban dapat terjamin.

2. Kekurangan

a. Tingginya gangguan terhadap mahasiswa karena sifat metode online

ini merupakan belajar mandiri. Sehingga kemungkinan terjadi

gangguan selama belajar sangat mungkin.

b. Kesulitan mendapat penjelasan dari dosen ketika mahasiswa mendapat

kesulitan atau ketidak pahaman terhadap materi. Mahasiswa harus

menunggu sampai bertemu dengan dosennya.

c. Pemahaman mahasiswa dengan materinya. Sangat mungkin terjadi

salah presepsi terhadap inti materi yang di ajarkan.

Manusia Indonesia di mana pun berada tetap eksis menjadi yang berkualitas

unggul, tangguh, kreatif dan berdaya saing tinggi. Bangsa Indonesia menjadi

bangsa yang besar, bukan hanya karena jumlah penduduknya melainkan karena

ditopang oleh sistem pendidikan yang berkualitas dan tidak kalah dengan negara-

negara maju lainnya.

Page 14: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

D. Kesimpulan

Sistem pendidikan nasional ditetapkan untuk meningkatkan harkat dan

derajat bangsa melalui pengaturan pendidikan yang memungkinkan setiap peserta

didik untuk memiliki pekerjaan setelah lulus dengan dibekali iman, takwa, ilmu,

kecakapan, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Itu semua merupakan

dampak dari undang-undang terhadap pendidikan keperawatan yang

mencerminkan implikasi keperawatan yang menyeluruh baik terhadap sistem

pendidikan, sistem pelayanan, maupun kehidupan keprofesian keperawatan.

Untuk mengenyam pendidikan, terutama jenjang pendidikan tinggi

keperawatan tidak harus di kampus yang berdaya tamping sangat terbatas. Dengan

kemajuan teknologi yang ada, memungkinkan untuk menggunakan teknologi

online. Apalagi Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dengan jumlah populasi

penduduk yang sangat banyak , sangat tepat jika menggunakan media online.

Media online juga sangat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan

tugas-tugas dari dosen tanpa harus jauh-jauh datang ke perpustakaan ketika waktu

tidak memungkinkan. Mereka cukup duduk di depan komputer dengan jari-jari

bisa belajar membuka internet. Dunia pendidikan dan berbagai sumber informasi

ada di ujung jari.

Page 15: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

E. DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fetter, M. S. (2009). Curriculum strategies to improve baccalaureate nursing

information technology outcomes. Journal of Nursing Education, 48(2),

78-85.

Ganda, Yahya. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi.

Semarang: Grasindo.

Hardjito. 1997. Internet untuk Pembelajaran. Dari:

http://www.pustekom.go.id/teknodik/t10/10-3.htm. [diunduh 14 Februari

2014].

Mancuso-Murphy, J. (2007). Distance education in nursing: an integrated

review of online nursing students' experiences with technology-delivered

instruction. Journal of Nursing Education, 46(6), 252-260.

Potter & Perry. Buku Ajar Fundamental KeperawatanKonsep, Proses dan Praktik

Vol. 4. Jakarta. EGC.

Salam dan Salmon, Ferry. 2009.  Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta:

Salemba.

Sanaky, Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania

Press.

Sanjaya, H. Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Page 16: Penggunaan Media Online Dalam Sistem Pembelajaran Di

Jember, 15 Februari 2014

Diperiksa oleh, Disusun oleh,

Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep. Firman Adi Wijaya

NIP. 197606292005011001 NIM. 122310101059