PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM AKTIVITAS...

113
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM AKTIVITAS FUNDRAISING PADA PROGRAM DONATUR DAN ORANG TUA ASUH DI YAYASAN MASKANUL HUFFADZ Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: Destiana Maisratun NIM 1113051000155 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Transcript of PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM AKTIVITAS...

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM

AKTIVITAS FUNDRAISING PADA PROGRAM

DONATUR DAN ORANG TUA ASUH DI

YAYASAN MASKANUL HUFFADZ

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Destiana Maisratun

NIM 1113051000155

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/2020 M

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM

AKTIVITAS FUNDRAISING PADA PROGRAM

DONATUR DAN ORANG TUA ASUH DI

YAYASAN MASKANUL HUFFADZ

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh :

Destiana Maisratun

NIM. 1113051000155

Pembimbing

Ade Rina Farida, M. Si

NIP 19770513 200701 2 018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLA HJAKARTA

1441 H/2020 M

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Destiana Maisratun

NIM : 1113051000155

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul

“PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM

AKTIVITAS FUNDRAISING PADA PROGRAM

DONATUR DAN ORANG TUA ASUH DI YAYASAN

MASKANUL HUFFADZ” adalah benar merupakan hasil karya

saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan

karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi.

Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini

sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 02 Juni 2020

Destiana Maisratun

i

ABSTRAK

DESTIANA MAISRATUN

Penggunaan Media Komunikasi dalam Aktivitas Fundraising

Pada Program Donatur dan Orang Tua Asuh di Yayasan

Maskanul Huffadz

Komunikasi diperlukan untuk lembaga-lembaga nirlaba

seperti Yayasan Maskanul Huffadz. Komunikasi sangat

berpengaruh dalam aktivitas fundraising pada program donatur

dan orang tua asuh di yayasan ini. Yayasan ini sudah memiliki

empat cabang yakni di Bintaro, Bogor, Ciputat dan Medan.

Sebagai yayasan sosial yang menyediakan beasiswa penuh

kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa dan muallaf dalam hal

ini tentunya peran donatur sangat dibutuhkan. Dalam aktivitas

fundraisingnya, Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan media

komunikasi.

Berdasarkan konteks di atas, penelitian ini bertujuan untuk

menjawab rumusan masalah, bagaimana penggunaan media

komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program donatur

dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul Huffadz?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif analisis. Bertujuan untuk menjelaskan dengan

sedalam-dalamnya melalui t

eknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan

dokumentasi.

Penggunaan media komunikasi dalam aktivitas fundrising

pada program donatur dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul

Huffadz adalah dengan menggunakan media brosur dan media

internet. Selain itu, juga bekerja sama dengan berbagai pihak

seperti Komunitas One Day One Juz (ODOJ), Garis Depan dan

Rumah Zakat. Bentuk komunikasi yang digunakan adalah

komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Faktor

pendukung dan penghambat serta realisasi pencapaian jumlah

donatur.

Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media komunikasi dalam aktivitas fundraising

melalui media komunikasi berhasil dilakukan oleh Yayasan

Maskanul Huffadz.

Kata Kunci : Fundraising, Media Komunikasi, Program

Donatur dan Orang Tua Asuh, Yayasan Maskanul Huffadz.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, segala puji dan syukur

kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah melimpahkan

rahmat, ridho dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Penggunaan Media

Komunikasi dalam Aktivitas Fundraising Pada Program

Donatur dan Orang Tua Asuh di Yayasan Maskanul

Huffadz”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada

baginda Nabi Muhammad Sholallahu „alaihi wassalam, semoga

kita semua mendapat syafaatnya kelak.

Adapun dalam proses penyelesaian skripsi sebagai syarat

kelulusan studi strata I (S1) tentunya masih jauh dari kata

sempurna. Penulis menyadari skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang turut berperan memotivasi dan

mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini, di antaranya:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto, M.Ed, Ph.D, beserta

Dr. Siti Napsiyah, S. Ag, MSW, selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, MA selaku Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Cecep

Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

iii

2. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan serta Dr. H.

Edi Amin, M.A. selaku Sekretaris Jurusan Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam.

3. Ade Rina Farida, M.Si selaku dosen pembimbing penulis

yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi.

4. Kepada seluruh Dosen, staf dan karyawan Fakuktas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terima kasih telah memberikan ilmu yang bermanfaat

kepada penulis selama perkuliahan dan membantu penulis

dalam urusan administrasi perkuliahan.

5. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani

peminjaman buku-buku kepada penulis.

6. Ayu Lestari, S. Hum dan Ratna Komala Al Hafidzah selaku

narasumber penulis yang telah memberikan izin kepada

penulis dan meluangkan waktunya untuk penulis.

Terimakasih atas waktunya, semoga Yayasan Maskanul

Huffadz sukses kedepannya.

7. Kedua orang tua penulis, almarhum Bapak Ratmono yang

senantiasa mendo’akan, mendukung, memberikan kasih

sayang terbaiknya kepada penulis sampai akhir hayatnya

begitupun Ibu Rukhayah sampai saat ini. Kedua orang tua

penulis yang sangat berjasa baik secara moril maupun materil.

Serta saudara kandung penulis Jenia, Anjar dan Guno yang

iv

selalu memberikan dukungan dan kasih sayang terbaiknya.

Terima kasih my family.

8. Suami tercinta, Muhammad Rifqi Maulana, terima kasih atas

do’a, kasih sayang dan motivasinya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Sahabat penulis Ade Ratna Kumala, Arletta, Ayu Halim

Maharani, Berliana Novianita, Helli Noerlelawati, Jeni Fitria,

Nabila Safira, Raudhatul Husna, Rizania Annisa, Tiara Nur

Annisa dan Yuli Setia Ningsih yang telah memberikan

semangat dan dukungannya kepada penulis. Sukses selalu

buat kalian, see you on top guys.

10. Teman-teman seperjuangan penulis KPID 2013, Aldinah

Rosmi, Khusnul Hidayah, Nur Halimah, Apcafidah,

Muhammad Santoso, Syaviera Dena Ananda terima kasih

telah menjadi bagian dari perjalanan penulis selama

menempuh pendidikan di kampus tercinta. Sukses untuk

kalian semua.

11. Teman KKN In-Campus Debby Bayu dan Shera Maulidia

yang telah memberikan kebersamaan selama KKN In-

Campus.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Semoga apa yang telah dihasilkan dalam

penulisan skripsi ini dapat bermanfaat kedepannya. Aamiin.

Jakarta, 27 Mei 2020

Destiana Maisratun

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1

B. Batasan Masalah ........................................................ 5

C. Rumusan Masalah ...................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ....................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ..................................................... 6

1. Manfaat Akademis ............................................. 6

2. Manfaat Praktis .................................................. 6

F. Metodologi Penelitian ................................................ 6

1. Paradigma Penelitian ......................................... 6

2. Pendekatan Penelitian ........................................ 7

3. Subjek dan Objek Penelitian .............................. 8

4. Tempat dan Waktu Penelitian ............................ 8

5. Teknik Pengumpulan Data ................................. 9

6. Teknik Analisis Data ........................................ 10

G. Tinjauan Pustaka ...................................................... 11

H. Sistematika Penulisan .............................................. 13

BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL ............... 15

A. Media Komunikasi................................................... 15

1. Pengertian Media ............................................. 15

2. Komunikasi ...................................................... 15

3. Media Komunikasi ........................................... 23

vi

B. Konseptualisasi New Media .................................... 28

1. Pengertian New Media ..................................... 28

2. Media Sosial..................................................... 31

3. Fungsi Media Sosial ......................................... 33

4. Fundraising ...................................................... 33

5. Metode Fundraising ......................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN

MASKANUL HUFFADZ ....................................... 42

A. Sejarah Yayasan Maskanul Huffadz ........................ 42

B. Visi dan Misi Yayasan Maskanul Huffadz .............. 44

C. Program Donatur dan Orang Tua Asuh ................... 45

D. Struktur Organisasi dan Cabang Yayasan

Maskanul Huffadz ................................................... 47

E. Profil Founder Yayasan Maskanul Huffadz ............ 49

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................. 51

A. Penggunaan Media Komunikasi dalam Aktivitas

Fundraising Pada Program Donatur dan Orang

Tua Asuh di Yayasan Maskanul Huffadz ................ 51

B. Realisasi Pencapaian Jumlah Donatur ..................... 66

C. Interpretasi Peneliti .................................................. 70

BAB V PENUTUP ................................................................ 72

A. Kesimpulan .............................................................. 72

B. Saran ........................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................ 65

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Maskanul Huffadz ...................................... 38

Gambar 3.2 Poster Program Donatur ...................................... 41

Gambar 3.3 Poster Orang Tua Asuh ....................................... 42

Gambar 4.1 Brosur Program Donatur dan Orang Tua Asuh ... 49

Gambar 4.2 Screenshoot laman Website Maskanul Huffdaz . 51

Gambar 4.3 Screenshoot postingan instagram Maskanul

Huffadz ................................................................ 54

Gambar 4.4 Screenshoot postingan instagram Ustadzah Oki

Setiana Dewi ............................................................... 56

Gambar 4.5 Screen Capture Twitter Maskanul Huffadz ........ 58

Gambar 4.6 Screen Capture Facebook Maskanul Huffadz ..... 60

Gambar 4.7 Roadshow Safari Dakwah.................................... 61

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Peningkatan Donatur dari 2017-2020 ............. 62

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi diperlukan untuk lembaga-lembaga

nirlaba seperti Yayasan Maskanul Huffadz. Komunikasi

sangat berpengaruh dalam aktivitas fundraising di Yayasan

Maskanul Huffadz yaitu program donatur dan orang tua

asuh. Sebagai yayasan sosial yang menyediakan beasiswa

penuh kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa dan muallaf

tentunya dalam hal ini peran donatur sangat dibutuhkan.

Maka dari itu, sebagai organisasi yang bersifat nirlaba harus

mampu mengolah sumber-sumber dana yang diperlukan

untuk membiayai organisasi dan mencapai tujuan yang

diharapkan.

Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas

kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk

mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan

kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.1 Yayasan

Maskanul Huffadz berdiri sejak September 2016 bertempat

di sebuah rumah di perumahan Kucica Bintaro dan merekrut

14 santri dan para santri ini mendapatkan beasiswa

menghafal selama 2 tahun. Saat ini beralamatkan di Jl.

Mentilang XV Blok KA No.12, RT 03 RW 12, Bintaro

Sektor 9, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan,

1 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, pasal 1 ayat

(1).

2

Banten, 15229. Lambat laun, Maskanul Huffadz mendirikan

cabang baru yakni di Medan, Ciputat dan Bogor. Maskanul

Huffadz ingin menambah cabang-cabang di seluruh

Indonesia.2

Ustadzah Oki Setiana Dewi ingin menjadikan Al-

Qur’an sebagai tonggak kebaikan sebuah perbadaban di

Indonesia yang diberkahi apabila di dalamnya berisi Ahlul

Qur’an. Ahlul Qur’an adalah mereka yang menjadikan Al-

Qur’an ada di hati, pikiran, lisan dan perbuatan. Melalui

Maskanul Huffadz, pemuda-pemudi Indonesia menjadi agen-

agen dakwah yang kehadirannya dinanti oleh masyarakat

untuk menyebarkan cahaya dan petunjuk bagi umat manusia

agar kembali pada fitrahnya, yakni patuh dan tunduk pada

Allah Subhanahu wa Ta‟ala.3 Seperti firmanNya dalam surah

Fatir ayat 29 yang berbunyi:

اهم نق

ا رس ىا مم

ق

ف

ه وأ

ة

ل امىا الص

ق

ه وأ

اب الل

كت

ىن

لذين يت

إن ال

بىرن ت

ل

تجارة

يزجىن

هية

ا وعل سز

“Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah dan

mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang

Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan

terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang

tidak akan merugi” (Q.S Fatir: 29).

2Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 2 September 2019, pukul 14.28 WIB. 3Maskanul Huffadz,... diakses pada tanggal 2 September 2019, pukul

14.35 WIB.

3

Maskanul Huffadz memiliki beberapa program salah

satunya ialah program donatur dan orang tua asuh. Program

ini bertujuan untuk mewadahi para donatur untuk

memberikan donasi kepada para penghafal Al-Qur’an berupa

dana pendidikan ataupun biaya kehidupan para santri.4

Program ini sangat membantu bagi kelangsungan pendidikan

santri-santri yang ada di Maskanul Huffadz. Selama hidup di

dunia, manusia tidak dapat hidup sendirian melainkan saling

membutuhkan satu sama lain. Itulah sebabnya manusia

disebut sebagai makhluk sosial. Saling membantu dan tolong

menolong terhadap sesama manusia merupakan suatu sikap

yang mulia. Dalam Al-Qur’an surat Al’Maidah ayat 2

berbunyi :

ىاعاوه

وت

ىي ول

ق

بر والت

ى ال

ىاعل

عاوه

ىا ت

ق

عدوان وات

م وال

ث

ى ال

عل

اب﴿المائدة: ٢﴾عق

ديد ال

ش

ه

إن الل

ه

الل

Artinya:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan

kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada

Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya”. (Q.S

Al-Maidah: 2).

Ayat di atas menjelaskan bahwa saling tolong

menolong dalam kebaikan dan taqwa merupakan suatu

perbuatan yang mulia dalam Islam. Dalam ajaran Islam,

tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa memiliki

hukum yang sangat dianjurkan. Apabila setiap individu

4Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 2 September 2019, pukul 14.40 WIB.

4

berlomba-lomba melakukan kebaikan melalui tolong

menolong, Allah Subhanahu wa Ta‟ala menjanjikan

pertolongan bagi mereka yang menolong saudaranya. Seperti

dalam hadits:

“Allah selalu menolong orang selama orang itu

menolong saudaranya (semuslim)”. (H.R. Ahmad).

Komunikasi sangat berpengaruh dalam aktivitas

fundraising pada salah satu program di Yayasan Maskanul

Huffadz yaitu program donatur dan orang tua asuh. Oleh

karena itu, peran divisi komunikasi fundraising di sini adalah

pada bidang donatur dan orang tua asuh serta peran founder

yang sangat menentukan dalam mencapai tujuan. Dalam

rangka menjalankan perannya sebagai sentral kemajuan

lembaga, maka seorang divisi komunikasi fundraising

lembaga harus mempunyai strategi yang kuat dalam

menyampaikan komunikasi terhadap publik atau masyarakat,

sehingga komunikasi yang kuat bisa membawa kearah

kemajuan pada suatu perusahaan, lembaga, atau organisasi.5

Sebagai yayasan sosial yang menyediakan beasiswa

penuh kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa dan muallaf,

Yayasan Maskanul Huffadz melalui program donatur dan

orang tua asuh tentu memerlukan media komunikasi dalam

aktivitas fundraisingnya. Fungsi fundraising memang dalam

bidang pengumpulan dana zakat, infaq dan shadaqah dari

masyarakat. Dana yang terkumpul tidak hanya dari

5Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi : Konsep dan

Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002), h.24.

5

perorangan saja melainkan dari perusahaan dan lembaga

lainnya.

Saat ini Yayasan Maskanul Huffadz sudah memiliki

empat cabang dengan jumlah kurang lebih 350 santri. Tidak

hanya itu, jumlah donatur dan orang tua asuh juga telah

mencapai 400 sejak didirikan pada tahun 2017. Melihat

keberhasilan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui

seperti apa cara yang dilakukan Yayasan Maskanul Huffadz

dalam mencari donatur dan orang tua asuh tersebut. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Penggunaan Media Komunikasi dalam

Aktivitas Fundraising Pada Program Donatur dan Orang

Tua Asuh di Yayasan Maskanul Huffadz”.

B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus dan pada suatu

permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada

penggunaan media komunikasi dalam aktivitas fundraising

pada program donatur dan orang tua asuh di Yayasan

Maskanul Huffadz.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di

atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana penggunaan media komunikasi dalam

aktivitas fundraising pada program donatur dan orang tua

asuh di Yayasan Maskanul Huffadz?

6

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini sesuai dengan latar

belakang dan pembatasan masalah penelitian adalah untuk

mengetahui penggunaan media komunikasi dalam aktivitas

fundraising pada program donatur dan orang tua asuh di

Yayasan Maskanul Huffadz.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan

referensi bagi studi-studi selanjutnya yang berkaitan

dengan penggunaan media komunikasi. Diharapkan juga

dapat menjadi stimulus untuk penelitian lebih sempurna

dalam memahami pengunaan media komunikasi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan

referensi bagi mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam, serta bagi para praktisi komunikasi yang berminat

dalam kajian penggunaan media komunikasi dan

diharapkan dapat membantu Yayasan Maskanul Huffadz

dalam aktivitas fundraising pada program donatur dan

orang tua asuh sebagai bahan evaluasi agar kedepannya

menjadi lebih baik lagi.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme.

Pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau

konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan

7

merupakan konstruksi manusia, tidak pernah

dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang tetap

tetapi sebagai permasalahan dan selalu berubah. Artinya,

bahwa aktivitas manusia itu merupakan aktivitas

mengkonstruksi realitas dan hasilnya tidak merupakan

kebenaran yang tetap, tetapi selalu berkembang terus.6

Pertimbangan penulis menggunakan paradigma

konstruktivisme ini karena untuk mengetahui bagaimana

Yayasan Maskanul Huffadz dari penggunaan media

komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program

donatur dan orang tua asuh dimasyarakat dapat tercapai.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian “Penggunaan Media Komunikasi

dalam Aktivitas Fundraising Pada Program Donatur dan

Orang Tua Asuh di Yayasan Maskanul Huffadz” peneliti

menggunakan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan

Taylor metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.7

Kelebihan metode penelitian kualitatif adalah peneliti

mendapatkan langsung informasi dari narasumber atau

informan.

Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif

menggunakan metode pengumpulan data dan metode

analisis yang dapat bersifat non kuantitatif, seperti

6Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), h. 19. 7Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2000), h. 4.

8

penggunaan instrumen wawancara mendalam dan

pengamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

ialah berfokus pada penelitian nonhipotesis sehingga

dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan

hipotesis.8

Metode yang digunakan adalah metode analisis

deskriptif karena penelitian ini menggambarkan sebuah

fenomena penggunaan media komunikasi yang digunakan

dalam aktivitas fundraising pada program donatur dan

orang tua asuh di Yayasan Maskanul Huffadz melalui

pengamatan langsung serta melakukan wawancara pada

subjek yang telah ditentukan. Kemudian akan dianalisis

untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah

pengurus Yayasan Maskanul Huffadz.

b. Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah

penggunaan media komunikasi dalam aktivitas

fundraising pada program donatur dan orang tua asuh.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Maskanul

Huffadz Cabang Ciputat terletak di Jalan Gelatik No. 20

RT.06 RW. 01, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat,

8Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h.194.

9

Tangerang, Kode Pos 15413. Sedang waktu penelitian

dimulai bulan September 2019 sampai dengan Juni 2020.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara

penelitian lapangan, sedangkan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah :

a. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan orang yang diwawancarai.9 Dengan

menggunakan metode ini, peneliti memperoleh data

yang sebenarnya dari narasumber secara utuh dan

laporannya secara deskriptif dalam bentuk kata yang

diperoleh dari hasil wawancara yang sudah dilakukan.

b. Observasi

Metode observasi yaitu memperoleh dan

mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan

dan pencatatan langsung di lapangan dengan cara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang muncul

dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam

fenomena yang diselidiki.10

Observasi yang dilakukan

adalah untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan penelitian dalam pencatatan apa yang bisa

dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, diraba oleh

9Moh Nazir, Metode Penelitian (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999),

h.234. 10

E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian

Psikologi (Jakarta: LPSP3-UI, 19980), h.62.

10

tangan dan kemudian peneliti tuangkan dalam

penelitian ini.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari

penggunaan wawancara dan observasi dalam

penelitian kualitatif.11

Dokumen yang peneliti peroleh

bisa didapat dari foto-foto, internet, kepustakaan,

artikel dan buku-buku.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari data dan

menata data secara sistematis untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan

menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.12

Tujuan

dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan data

sehingga mudah dipahami. Analisis data dari hasil

penelitian ini akan menjadi informasi yang dipergunakan

dalam pengambilan sebuah kesimpulan.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif yang dikemukakan oleh Whitney yakni

pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.13

Penelitian ini dilakukan untuk menelaah data yang akan

diperoleh langsung dari hasil wawancara dan pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti selama masa penelitian

berlangsung. Hasil yang sudah ditemukan akan diolah dan

11

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010),

h.82. 12

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV,

(Yogyakarta: Rake Sasarin, 2000), h.115. 13

Andi Praswoto, Memahami Metode-metode Penelitian, (Yogyakarta:

AR-RUZ Media, 2011), h.201.

11

disusun dengan teknik analisis deskriptif. Analisis data ini

akan dimulai peneliti dengan melakukan analisis dari

data-data sudah dikumpulkan dan akan dibentuk dalam

laporan. Dengan ini, teknik analisis data dapat membantu

memperkuat data hasil dari penelitian.

G. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, langkah pertama

peneliti adalah melakukan peninjauan di Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian

langkah kedua, peneliti menelaah terlebih dahulu penelitian

skripsi sebelumnya sebelum menyusunnya menjadi karya

ilmiah. Bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan seperti mengakui karya orang lain, maka peneliti

mempertegas perbedaan antara masing-masing judul masalah

yang akan diteliti. Berikut beberapa penelitian yang sudah

ada sebelumnya antara lain :

Dalam skripsi Jiddatun Nihayah, Strategi Komunikasi

Penggalangan Dana Sosial Sedekah Rombongan Melalui

Instagram tahun 2016, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta menemukan dalam penelitiannya adalah

pencapaian penggalangan dana sosial sesuai dengan target,

kemudian data yang diambil dalam penelitiannya adalah dari

akun instagram Sedekah rombongan @srupdate, pendiri

Sekedah Rombongan dan desainer grafis motivation image.

Persamaan dalam skripsi ini adalah penggunaan media

internet sebagai media komunikasi dalam melakukan

fundraising. Sedangkan perbedaannya adalah pada objek

12

penelitiannya, jika Jidatun Nihayah pada strategi komunikasi

Penggalangan Dana Sosial Sedekah Rombongan, maka

peneliti meneliti tentang penggunaan media komunikasi

dalam aktivitas fundraising di Yayasan Maskanul Huffadz.14

Nur Malik Ibrahim, strategi fundraising berbasis media

sosial di Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan

Bengkulu tahun 2019, mahasiswa Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu membahas dalam penelitiannya

yaitu mengenai strategi dari teknik fundraising berbasis

media sosial untuk dapat menciptakan peluang yang sangat

besar dan bernilai positif untuk perkambangan dari lembaga

pengelola zakat. Persamaan dalam skripsi ini adalah

membahas mengenai fundraising melalui media online,

sedangkan perbedaannya adalah subjek penelitiannya jika

Nur Malik Ibrahim tentang Baitul Maal Hidayatullah (BMH)

Perwakilan Bengkulu, maka peneliti meneliti tentang

Yayasan Maskanul Huffadz.15

Selanjutnya skripsi dengan judul Penggunaan Internet

sebagai Media Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan

Akrab oleh Devis Singgih tahun 2013, mahasiswa Institut

Pertanian Bogor menemukan dalam penelitiannya bahwa

penggunaan internet dalam berkomunikasi bisa

menghasilkan hubungan akrab, meskipun tingkat

14

Jiddatun Nihayah, Skripsi Strategi Komunikasi Penggalangan Dana

Sosial Sedekah Rombongan Melalui Instagram. UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2016. Diakses pada 8 Juni 2020 dari http://digilib.uin-

suka.ac.id/20813/ 15

Nur Malik Ibrahim, strategi fundraising berbasis media sosial di

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Bengkulu. Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu. Diakses pada 8 Juni 2020 dari

http://repository.iainbengkulu.ac.id/4000/

13

kepercayaan dan keterbukaan pengguna internet tergolong

rendah, namun tingkat kepedulian dan kasih sayang yang

dirasakan sangat tinggi. Persamaan dalam skripsi ini adalah

pada kajian ilmunya yaitu penggunaan internet sebagai

media komunikasi, sedangkan perbedaaanya adalah pada

objek penelitiannya, jika Devis Singgih tentang menciptakan

hubungan akrab, maka peneliti aktivitas fundraising dalam

program donatur dan orang tua asuh.16

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian

ini, maka sistematika penulisan dalam penelitian ini ialah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan yang meliputi latar

belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL

Dalam bab ini berisi landasan teoritis mengenai

pokok pembahasan dalam materi penelitian.

Pembahasan tersebut meliputi media

komunikasi, new media dan fundraising.

16

Devis Singgih, Skripsi Penggunaan Internet sebagai Media

Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan Akrab. Institut Pertanian Bogor

tahun 2013. Diakses pada 8 Juni 2020 dari https://adoc.tips/penggunaan-

internet-sebagai-media-komunikasi-dalam-menciptak.html

14

BAB III GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini berisi sejarah yayasan, visi &

misi yayasan, program donatur dan orang tua

asuh, struktur organisasi dan cabang yayasan,

Profil Oki Setiana Dewi, S. Hum, M. Pd, Dela

Ardila Sofia, Al Hafidzah dan Ayu Lestari, S.

Hum (Founder Yayasan Maskanul Huffadz).

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan hasil penelitian

berdasarkan temuan data di lapangan hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi

diperoleh dari pengurus Yayasan Maskanul

Huffadz pada bulan September 2019 s.d. Juni

2020 berupa penggunaan media komunikasi

dalam aktivitas fundraising pada program

donatur dan orang tua asuh.

BAB V PENUTUP

Dalam bab penutup ini berisi kesimpulan dan

saran dari penelitian yang dibuat oleh peneliti

tentang apa yang telah diteliti.

15

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL

A. Media Komunikasi

1. Pengertian Media

Menurut Azhar Arsyad media adalah segala bentuk

dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan

atau informasi. Kata media berasal dari bahasa Latin

medius yang secara harfiah berarti “tengah’, “perantara”

atau “pengantar”.1 Sedangkan Arief mendefinisikan

bahwa media merupakan segala sesuatu yang digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian,

dan minat seta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi.2

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan

media adalah alat atau saluran yang digunakan untuk

pengantar pesan kepada penerima pesan dari pengirim

pesan.

2. Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Secara etimologis, komunikasi menurut asal-

usul katanya yaitu berasal dari bahasa latin

commonication, kata ini bersumber pada kata

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010), h.3 2 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2009), h.7

16

communis yang artinya sama makna, sama makna di

sini maksudnya sama makna atau sama arti.3 Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi

adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita

antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang

dimaksud dapat dipahami.4

Secara terminologis, beberapa definisi

komunikasi menurut para ahli diantaranya:

1) Everret M. Rogers mendefinisikan komunikasi

adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada penerima atau lebih dengan

maksud mengubah tingkah laku mereka.5

2) Harold D. Laswell mendefinisikan komunikasi

merupakan suatu proses yang menggambarkan

siapa? mengatakan apa? dengan cara apa? dan

kepada siapa? dan dengan akibat atau hasil apa?

(who? says what? in which channel? to whom?

with what effect).6

3) Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah

proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang

kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk

mengubah sikap, atau pendapat, atau perilaku,

3Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan

Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 34. 4“Pengertian Komunikasi” https://kbbi.web.id/komunikasi, diakses pada

tanggal 14 September 2019 pukul 10.30 WIB. 5Dedy Mulyana, “Ilmu Komunikasi”, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), h. 69. 6Roudhonah, “Ilmu Komunikasi”, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h.

21.

17

baik secara langsung maupun secara lisan, maupun

tidak langsung melalui media.7

Beberapa pengertian komunikasi di atas dapat

disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang (komunikator)

kepada orang lain (komunikan) untuk mengubah

perilaku dan sikap baik secara langsung maupun tidak

langsung.

b. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi pada hakikatnya adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(symbol). Dalam prosesnya komunikasi dibangun oleh

tiga unsur yang fundamental, yaitu :

1) Penyampaian Pesan (Communication)

Komunikator yaitu orang yang menyampaikan

pesan. Komunikator memiliki fungsi encoding,

yakni orang yang memformulasikan pesan atau

informasi yang kemudian akan disampaikan

kepada orang lain. Komunikator sebagai bagian

yang paling menentukan dalam berkomunikasi

dan untuk menjadi seorang komunikator itu harus

mempunyai persyaratan dalam memberikan

komunikasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga

7Onong Uchjana Effendy, “Dinamika Komunikasi”, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008) h.5.

18

dari persyaratan tersebut mempunyai daya tarik

sendiri komunikan terhadap komunikator.

2) Pesan (Message)

Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang

disampaikan oleh komunikator. Pesan harus

mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di

dalam usaha mencoba sikap dan tingkah laku

komunikan.8 Pesan dapat disampaikan melalui

lisan dan media, sedangkan bentuk pesan dapat

berupa informatif, yakni memberikan keterangan-

keterangan dan kemudian komunikan dapat

mengambil kesimpulan. Pesan berupa persuasif,

yakni dengan bujukan untuk membangkitkan

pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa

yang kita sampaikan akan memberikan rupa

pendapat atau sikap sehingga ada perubahan.

Namun perubahan itu adalah kehendak sendiri.

Sedangkan pesan koersif yakni dengan

menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal

dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan

tekanan batin dan ketakutan diantara semuanya

dan pada kalangan publik.

3) Penerima Pesan (Communican)

Komunikan adalah orang yang menerima pesan

dari komunikator. Decoder adalah adalah istilah

8Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi,

(Yogjakarta: Al-Amin Press, 1996), cet. ke-1, h.59

19

lain yang mempunyai pengertian sama dengan

komunikan. Dalam menerima pesan, decoder

mempunyai sifat decoding yaitu suatu usaha

komunikan dalam menafsirkan pesan yang

disampaikan oleh komunikator.

4) Saluran (Channel)

Saluran merupakan media penyalur pesan dalam

sebuah proses komunikasi.

5) Efek (Effect)

Efek adalah hasil akhir dalam suatu komunikasi.

c. Bentuk-bentuk Komunikasi

Komunikasi antar pribadi (interpersonal

communication), komunikasi kelompok (group

communication), dan komunikasi massa (mass

commmunication).

1) Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal

Communication)

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi

yang berlangsung antara dua orang, di mana terjadi

kontak langsung secara berhadapan muka (face to

face) bisa juga melalui sebuah medium telepon.9

Menurut sifatnya, komunikasi antarpersonal itu

dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi diadik

dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi

diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung

9Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung:

Alumni, 1981), h. 48.

20

antara dua orang dalam situasi tatap muka yang

dilakukan melalui tiga bentuk percakapan,

wawancara dan dialog. Adapun komunikasi

kelompok kecil adalah proses komunikasi yang

berlangsung antara tiga orang atau lebih secara

tatap muka hal mana anggota-anggotanya

berinteraksi satu sama lain. Mengenai batas jumlah

anggota tidak secara tegas disebutkan, ada yang

mengatakan antara dua sampai tiga orang.10

2) Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Komunikasi kelompok merupakan

komunikasi yang berlangsung antara beberapa

orang dalam suatu kelompok. Kelompok berarti

komunikasi yang berlangsung antara seorang

komunikator dengan sekelompok orang yang

jumlahnya lebih dari dua orang. Jumlah orang yang

terdapat dalam komunikasi kelompok tersebut dapat

dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan

kuantitasnya. Sekelompok orang menjadi

komunikan tersebut, bila berjumlah sedikit disebut

dengan komunikasi kelompok kecil, sedangkan bila

berjumlah banyak atau besar disebut dengan

komunikasi kelompok besar.11

10

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Grafindo

Persada 2007), h. 32. 11

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h.75.

21

3) Komunikasi Massa (Mass Communication)

Komunikasi massa adalah penyampaian pesan

komunikasi melalui atau menggunakan media massa

modern, yang meliputi surat kabar, siaran radio, dan

televisi yang ditujukan kepada umum, termasuk

juga film yang dipertunjukkan di gedung-gedung

bioskop.12

d. Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan

dari pengirim betita kepada penerima berita, di dalam

sebuah kegiatan komunikasi tentu terdapat media yang

digunakan sebagai alat untuk memudahkan pesan yang

dapat disampaikan dengan baik. Penyampaian pesan

tersebut tentu memnutuhkan suatu proses, dalam hal ini

dinamakan proses komunikasi.

Menurut Tommy Suprapto proses komunikasi

adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan

informasi sampai dipahami oleh komunikan.

Komunikasi merupakan suatu proses di mana

komponen-komponen saling terkait. Dalam aplikasinya,

langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah

sebagai berikut:13

12

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi... h. 75 13

Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Managemen Komunikasi,

(Yogyakarta: Media Presindo, 2009), h. 7

IDE ENCODING PENGIRIMAN

N

DECODING

BALIKAN

22

Keterangan:

1) Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh

sumber/komunikator.

2) Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut

kemudian dialih bentukakkan menjadi lambang-

lambang komunikasi yang mempunyai makna atau

dapat dikirimkan.

3) Langkah ketiga, pesan yang telah di encoding tersebut

selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang

sesuai dengan karakteristik lambang-lambang

komunikasi ditunjukkan kepada komunikan.

4) Lambang keempat, penerima menafsirkan isi pesan

sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud

pesan tersebut.

5) Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil

di decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan

tersebut ke komunikator.

e. Hambatan Komunikasi

Walaupun komunikasi sudah direncanakan dan

dirancang secara baik, belum tentu tujuan komunikasi

dapat tercapai secara efektif. Suranto AW mengemukakan

identifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi

penghambat sebagai berikut:14

14

Suranto AW, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2005), h.112.

23

1) Hambatan Sosiologis

Secara sosiologis semua personil yang ada berasal

dari berbagai golongan dan lapisan yang menimbulkan

perbedaan status, ideology, agama, status, ekonomi

yang semuanya dapat menjadi hambatan bagi

kelancaran informasi.

2) Hambatan Psikologis

Yakni hambatan berkomunikasi yang disebabkan oleh

status psikologis yang tidak mendukung.

3) Hambatan Sematis

Ialah hambatan komunikasi yang disebabkan oleh

latar belakang bahasa yang berbeda.

4) Hambatan Mekanis

Hal ini yang sering terjadi pada proses komunikasi

yang menggunakan media. Misalnya saja gangguan

saat berkomunikasi dengan menggunakan pesawat

telepon.

5) Hambatan Ekologis

Hal ini yang disebabkan oleh gangguan yang terjadi di

lingkungan ketika proses komunikasi sedang

berlangsung. Misalnya saja hujan deras, lalu lintas

yang bising.

3. Media Komunikasi

a. Pengertian Media Komunikasi

Menurut Suranto AW menyatakan bahwa media

komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan

24

untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusi atau

menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media

komunikasi sangat diperlukan dalam operasional kerja

suatu kantor karena media komunikasi dapat

mempermudah penyampaian pesan, mengatasi

hambatan-hambatan komunikasi baik dari segi ruang

maupun waktu.15

Media tradisional seolah memiliki pesaing

dalam mendistribusikan berita. Selama ini institusi

media yang mendominasi pemberitaan, namun dengan

kehadiran internet dan media sosial memberikan

kemudahan dan keluasan bagi masyarakat untuk

menyebarkan segala macam informasi yang ada

disekitar mereka.16

Seiring dengan berjalannya waktu, fungsi media

tradisional sedikit demi sedikit beralih ke media baru

(new media). Menurut Denis McQuail dalam buku

teori komunikasi massa ciri utama media baru adalah

saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak

individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,

interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai

karakter yang terbuka, dan sifatnya yang sudah ada di

mana-mana.17

15

Suranto AW, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2005), h. 121 16

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h.1 17

Denis McQuail dalam bukunya, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta:

Erlangga, 2009)

25

b. Kelebihan dan kekurangan Media Komunikasi:

Kelebihan media komunikasi:

1) Mampu menggambarkan aspek-aspek media

komunikasi dan hubungannya dengan audiens atau

pelaku komunikasi.

2) Mampu menunjukkan hubungan logika antara

mengapa pelaku komunikasi membutuhkan media

komunikasi dan apa dampak media komunikasi

tersebut di tengah kehidupan masyarakat.

Kekurangan media komunikasi:

1) Penggambaran tentang aspek-aspek media

komunikasi cenderung menilik atau melihat dari

segi media massa.

2) Tidak menggambarkan aspek-aspek yang

mendasar pada media komunikasi dan

penerapannya secara utuh pada ruang lingkup yang

lebih mendasar.

3) Tidak integral, dalam arti dari teori ke teori kadang

hanya melihat pada aspek tertentu dan tidak

mempertimbangkan aspek lain yang secara faktual

ada.18

Di era digital, proses komunikasi mampu

memberikan informasi, membentuk sebuah opini dan

interpretasi. Berikut beberapa media komunikasi,

diantaranya:

18

5 Teori Media Komunikasi Penerapan, dikses pada tanggal 10 Juni

2020 pukul 19.30 WIB di https://pakarkomunikasi.com/teori-media-

komunikasi

26

1. Buku

Produksi buku secara masal pertama kali

dilakukan pada pertengahan tahun 1400-an, telah

mengubah sejarah manusia dengan mempercepat

pertukaran ide dan informasi antar manusia. Buku

adalah wahana utama dalam mengajarkan nilai-nilai

sosial kepada generasi baru dan sarana utama bagi

generasi baru untuk memahami pelajaran dan

generasi lama.19

2. Koran

Koran merupakan media massa utama bagi

orang untuk memperoleh berita. Di sebagian besar

kota, tak ada sumber berita yang menyamai keluasan

dan kedalaman liputan berita koran. Ini memperkuat

popularitas dan pengaruh koran.20

3. Radio

Radio telah menjadi media massa yang ada

dimana-mana. Tersedia disemua tempat, disepanjang

waktu. Dapat mewakilinya sebagai alat komunikasi

massa yang dewasa ini dapat ditemukan dimana-

mana. Radio mempunyai suatu keuntungan yang

unik, dibanding dengan media lain yakni dari

kecepatannya, terutama mengenai penyebaran dan

penyiaran-penyiaran berita. radio juga tidak mengenal

19

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Prenada Media

Group, 2008), h.40. 20

John vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Prenada Media

Group, 2008), h. 71.

27

rintangan geografis. Sehingga berita radio dapat

diterima di mana saja, sehingga khalayak yang

dicakup jauh lebih besar.

4. Televisi

Sebagaimana radio, televisi saat ini juga

memanfaatkan teknologi satelit, internet maupun

kabel. Sehingga memungkinkan orang dapat

menyaksikan siaran televisi di mana dan kapan saja

secara real-time. Kemajuan teknologi televisi seperti

sekarang ini begitu cepat sehingga dengan serta merta

menjadi jendela dunia.21

5. Brosur

Brosur adalah kertas cetakan yang mengandung

informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan

ditawarkan kepada konsumen atau pengguna dengan

harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan oleh

konsumen atau pengguna. Informasi atau brosur

ditulis dalam bahasa yang ringkas dan dimaksudkan

mudah dipahami dalam waktu singkat.22

6. Telepone Seluler (Handphone)

Telepon seluler merupakan alat yang dapat

menjadi media komunikasi dalam penyebarluasan

informasi selain melalui panggilan aktif, contohnya

21

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta, Prenada Media

Group, 2006), h.133. 22

M. Dahlan Al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Yogyakarta,

rkola, 1994), h.617.

28

saja seperti penggunaan pesan singkat atau biasa

disebut SMS. Namun seiring dengan perkembangan

teknologi telepon seluler mengalami perkembangan

dalam penggunaannya yang dilengkapi denngan

kemampuan mengakses internet.23

7. Internet

Internet merupakan suatu sistem jaringan

komunikasi secara elektronik yang dalam

perkembangannya mampu membawa pesan atau

informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui

suatu relau satelit yang mampu mengelilingi dunia,

dengan kecepatan yang mendekati kecepatan sistem

teknologi telekomunikasi sebelumnya.24

B. Konseptualisasi New Media

1. Pengertian New Media

New media atau media baru disebut juga media

digital. Media digital adalah media yang kontennya

berbentuk gabungan data, teks, suara dan berbagai jenis

gambar yang disimpan dalam format digital dan

disebarluaskan melalui jaraingan berbasis kabel optik

broadband, satelit dan sistem transmisi gelombang

mikro.25

Banyak penyebutan untuk new media dalam

literature akademis, yaitu digital media, media online,

23

Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2007),

h.2. 24

Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) h. 267. 25

Flew, Terry. New Media: An Introduction (3rd Edition). (South

Melbourne: Oxford University Press, 2008), h 2-3.

29

media virtual, e-media, network media, media web dan

cyber media.26

McQuail menyatakan bahwa akses yang mudah

antara satu orang pengguna dengan pengguna lainnya,

interaktif dan dapat dipergunakan siapa saja, dan dalam

waktu dan tempat dimanapun merupakan ciri dari media

baru.27

Kadava merinci kemampuan internet untuk

penyebaran informasi dan melaporkan peristiwa yang

meliputi:

a. Fasilitas website untuk promosi/organisasi atau

aktivitas tertentu.

b. Penggunaan blogging, micro-blogging, video, dan

sistem operasi berbagi foto (misalnya Twitter,

Blogger, Youtube, Flickr)

c. Membuat informasi tentang konten internet berupa

video, foto atau link yang dapat diakses oleh publik

melalui email dan jejaring sosial (misalnya MySpace,

Facebook).28

Terdapat tiga kemampuan internet menurut Kadava

yaitu mendapatkan informasi yang dibutuhkan,

menyebarkan informasi dan menyampaikan informasi,

melakukan koordinasi dalam suatu pembuatan keputusan.

26

Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta:

Prenada Media Group, 2016), h. 13. 27

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Edisi 6 Buku 1, (Jakarta:

Salemba Humanika, 2011) h. 43. 28

Mary Joyce (ed), Digital Activism Decoded: The New Mechanics of

Change. (New York: IDEBATE Press, 2010), h. 106.

30

Kemampuan pertama internet yang mengakses informasi-

informasi berhubungan dengan aktivitas-aktivitas diligasi

tertentu. Media baru yang tersaji dalam media online

menyediakan berbagi peralatan yang membantu

memobitor, menganalisa dan memvisualisasi informasi-

informasi. Teknologi internet dapat digunakan oleh para

aktivis untuk menyebarkan konten-konten pribadi maupun

konten kampanye massal untuk tujuan promosi,

penyampaian, pesan kepada khalayak luas.29

Menurut Flew media baru atau bentuk informasi

digital sejenis memiliki lima karakteristik:

a. Manipulable, informasi digital mudah diubah dan

diadaptasi dalam berbagai bentuk, penyimpanan,

pengiriman dan penggunaan.

b. Networkable, informasi digital dapat dibagi dan

dipertukarkan secara terus menerus oleh sejumlah

besar pengguna diseluruh dunia.

c. Dense, informasi digital berukuran besar dapat

disimpan di ruang penyimpanan kecil (contohnya USB

flash disc) atau penyedia layanan jaringan.

d. Compressible, ukuran informasi digital yang diperoleh

dari jaringan manapun dapat diperkecil melalui proses

kompres dan dapat di dekompres kembali saat

dibutuhkan.

29

Joyce (ed), Digital Activism Decoded: The New Mechanics of

Change. (New York: IDEBATE Press, 2010), h. 107.

31

e. Importial, informasi digital yang disebarkan melalui

jaaringan bentuknya sama dengan yang

dipresentasikan dan digunakan oleh pemilik atau

penciptanya.

Tiga elemen dasar yang ada pada new media, antara lain:

a. Piranti atau medium yang memudahkan,

mengefektifkan, mengefisiensikan, dan menyebarluas

komunikasi antar penggunannya.

b. Membentuk aktivitas komunikasi yang melibatkan

penggunaan medium atau piranti (new media) dalam

prosesnya.

c. Membentuk sebuah jaringan komunikasi (organisasi)

yang melibatkan penggunaan medium atau piranti ?

(new media) dalam prosesnya.30

2. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Definisi media sosial yang berasal dari literature

penelitian, diantaranya:

a. Menurut Mandibergh (2012), media sosial adalah

media yang mewadahi kerja sama antara pengguna

yang menghasilkan konten (user generated

content).

b. Menurut Shirkly (2008), media sosial dan

perangkat lunak sosial merupakan alat untuk

meningkatkan kemampuan pengguna untuk

30

Lievrouw and Sonia Livingstone. Handbook of New Media: Update

Student Edition. (London: Sage Publication, 2006)

32

berbagi (to share), bekerja sama (to-co-operate)

diantara pengguna dan melakukan tindakan secara

kolektif yang semua berada di luat kerangka

institutional maupun organisasi.

c. Menurut Maike dan Young (2012), media sosial

sebagai konvergensi antara komunikasi personal

dalam arti saling berbagi diantara individu (to be

shared one-to-one) dan media public untuk

berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan

individual.31

2. Karakteristik Media Sosial

a. Partisipasi, media sosial ini mendorong kontribusi

serta juga umpan balik dari tiap-tiap orang yang

tertarik atau juga berminat menggunakannya,

hingga dapat/bisa menyamarkan batas-batas itu

antara media serta audience.

b. Keterbukaan, kebanyakan media sosial yang

terbuka bagi umpan balik serta juga partisipasi

dengan melalui sarana voting, berbagi dan juga

komentar. Terkadang batasan untuk mengakses

dan juga memanfaatkan isi pesan (perlindungan

password terhadap isi cenderung dianggap aneh).

c. Perbincangan, media sosial ini memungkinkan

terjadinya perbincangan maupun pengguna secara dua

arah

31

Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2015), h.11.

33

d. Keterhubungan, kebanyakan media sosial ini

berkembang pesat sebab memiliki suatu kemampuan

yang dapat melayani keterhubungan antar pengguna,

dengan menggunakan fasilitas tautan (links) ke

website, sumber informasi bagi pengguna lainnya.

3. Fungsi Media Sosial

Dibawah ini merupakan fungsi media sosial

diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk memperluas interaksi sosial manusia dengan

menggunakan internet serta teknologi web.

2. Mentransformasi praktik komunikasi searah media

siaran dari satu institusi media ke banyak audience

(one to many) ke dalam suatu praktik komunikasi

dialogis antara banyak pemirkasa/audiens (many to

many).

3. Mendukung demokratisasi pengetahuan serta juga

informasi.

4. Mentranformasi manusia dari pengguna isi pesan

menjadi pembuat pesan itu sendiri.

4. Fundraising

1. Pengertian Fundraising

Fundraising dalam kamus bahasa inggris berarti

pengumpulan dana. Sedangkan menurut istilah

fundraising merupakan suatu upaya atau proses

kegiatan dalam rangka menghimpun dana zakat, infaq

dan shadaqah serta sumber daya lainnya dari

masyarakat baik individu, kelompok atau organisasi

34

dan perusahaan yang akan disalurkan dan

didayagunakan untuk mustahik.32

Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan

menghimpun atau menggalang dana zakat, infaq,

sedekah serta sumber daya lainnya dari masyarakat

(baik individu, kelompok, organisasi dan perusahaan),

yang akan disalurkan dan didayagunakan untuk

mustahik.33

Menurut April Purwanto mengatakan bahwa

fundraising adalah proses mempengaruhi masyarakat

baik perseorangan sebagai individu atau perwakilan

masyarakat maupun lembaga agar menyalurkan

dananya kepada sebuah organisasi.34

Dari beberapa penjelasan di atas, penulis

menyimpulkan bahwa fundraising adalah kegiatan

untuk menarik perhatian masyarakat dengan

keperluan menghimpun dana dari individu,

kelompok, organisasi, masyarakat maupun

perusahaan yang akan digunakan untuk biaya

operasional organisasi maupun lembaga.

Kata mempengaruhi masyarakat memiliki

banyak makna:

32

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Departemen

Agama RI, 2007), h. 66. 33

Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaeni, Membangun Peradaban

Zakat, (Jakarta: IMZ, 2006), h. 47. 34

April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola

Zakat, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 12.

35

1. Dalam kalimat diatas mempengaruhi bisa

diartikan memberitahukan kepada masyarakat

tentang seluk beluk keberadaan OPZ.

2. Mempengaruhi dapat juga bermakna

mengingatkan dan menyadarkan. Artinya

mengingatkan kepada donatur untuk sadar bahwa

dalam harta dan memilikinya bukan seluruhnya

oleh usahanya secara mandiri. Karena manusia

lahir bukan sebagai makhluk individu saja, tetapi

memfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial.

Kesadaran seperti inilah yang diharapkan oleh

OPZ dalam mengingatkan para donatur dan

muzakki. Sehingga penyadaran dengan

mengingatkan secara terus menerus menjadikan

individu dan masyarakat terpengaruh dengan

program dan kegiatan masyarakat yang

dilakukannya.

3. Mempengaruhi dalam arti mendorong

masyarakat, lembaga atau masyarakat untuk

menyerahkan sumbangan dana baik berupa zakat,

infaq dan sedekah dan lain-lain kepada organisasi

nirlaba. OPZ dalam melakukan fundraising juga

mendorong kepedulian sosial dengan

memperhatikan prestasi kerja annual report

kepada calon donatur setelah mempertimbangkan

segala sesuatunya.

36

4. Mempengaruhi untuk membujuk donatur dan

muzaki untuk berinteraksi. Pada dasarnya

keberhasilan suatu fundraising adalah

keberhasilan untuk membujuk donatur untuk

memberikan sumbangan dananya kepada

organisasi pengelola zakat. Maka tidak ada

artinya suatu fundraising tanpa adanya interaksi.

5. Dalam mengartikan fundraising sebagai proses

mempengaruhi masyarakat, mempengaruhi juga

dapat diterjemahkan memberikan gambaran

tentang bagaimana proses kerja, program dan

kegiatan sehingga menyentuh dasar-dasar nurani

seseorang. Gambaran-gambaran yang diberikan

inilah yang diharapkan bisa mempengaruhi

masyarakat sehingga mereka bersedia

memberikan sebagian dana yang dimilikinya

sebagai sumbangan dana zakat, infaq, maupun

shadaqah, kepada organisasi pengelola zakat.

6. Mempengaruhi dalam pengertian fundraising

dimaksud untuk memaksa jika diperkenankan.

Bagi organisasi pengelola zakat, hal ini bukanlah

suatu fitnah, atau kekhawatiran menimbulkan

keburukan. Tentunya paksaan ini dilakukan

dengan ahsan sebagai perintah Allah dalam Al-

Qur’an Surat At-Taubah ayat 103.

Dari berbagai pengertian di atas, penulis

menyimpulkan bahwa fundraising adalah suatu prose

37

kegiatan penggalangan dana untuk mempengaruhi

masyarakat agar dapat menyumbangkan sebagian

rezekinya untuk berbagi kepada yang lebih

membutuhkan seperti keperluan sosial ataupun

keagamaan.

2. Tujuan Fundraising

Fundraising merupakan kegiatan yang sangat

penting bagi sebuah OPZ, tanpanya keberlangsungan

kegiatan, program dan operasional OPZ Akan

terhambat. Fundraising sendiri memiliki beberapa

tujuan, diantaranya:35

1. Pengumpulan Dana

Sesuai dengan pengertian secara bahasanya,

fundraising berarti pengumpulan dana. Tapi yang

dimaksud disini bukan hanya uang, melainkan

dana dalam arti luas, seperti burung atau jasa yang

memiliki nilai materi. Inilah tujuan pokok dari

fundraising.

2. Penambahan Jumlah Donatur

OPZ yang baik adalah yang tiap harinya

mengalami pertambahan donatur, meskipun pada

dasarnya yang dibutuhkan OPZ adalah

pertambahan dana untuk kelangsungan kegiatan

dan operasionalnya. Dalam hal ini, ada dua hal

biasa dilakukan oleh OPZ untuk menggapai tujuan

35

April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola

Zakat, (Yogyakarta: TERAS, 2009), h.22

38

ini, yaitu penambahan jumlah dana yang

terhimpun dari donatur dan penambahan donatur

itu sendiri.

3. Peningkatan Citra Lembaga

Salah satu tujuan dari kegiatan fundraising

adalah meningkatnya citra lembaga, karena secara

langsung maupun tidak langsung, silaturahmi,

kunjungan atau interaksi pihak lembaga kepada

masyarakat dalam rangka kegiatan fundraising

akan memberikan kesan kepada masyarakat

sehingga citra lembaga pengelola zakat akan

terbentuk dalam benak masyarakat, baik itu citra

yang baik maupun sebaliknya.

4. Memuaskan Donatur

Kepuasan donatur akan mempengaruhi

jumlah dana yang di donasikan kepada lembaga.

Donatur yang terpuaskan oleh pelayanan petugas,

akan mendonasikan dananya kepada lembaga

tersebut berulang-ulang, bahkan bisa sampai

menjadi donatur tetap di lembaga tersebut. Juga

bisa menambah donatur dengan memberitahukan

kepada kerabatnya tentang kepuasan pelayanan

dari petugas lembaga zakat tersebut, sehingga

secara tidak langsung kegiatan fundraising akan

terbantu.

39

5. Terciptanya volunteer atau simpatisan

Setiap OPZ tentu membatasi petugas

fundraising dengan jumlah tertentu. Sehingga

simpatisan atau volunteer merupakan aset yang

berharga bagi OPZ untuk kegiatan fundraisingnya

dan ini tergantung kepada citra lembaga tersebut.

5. Metode Fundraising

Dalam prakteknya, metode fundraising dilakukan

oleh lembaga pengelola zakat dengan berbagai cara yang

kreatif dan inovatif demi meraup jumlah donasi yang

ditargetkan. Berbagai metode fundraising ini secara garis

besar dibagi kepada dua jenis, yaitu direct fundraising

(fundraising langsung) dan indirect fundraising

(fundraising tidak langsung).36

1. Metode direct fundraising (fundraising langsung)

Fundraising langsung adalah cara-cara yang

melibatkan partisipasi donatur secara lansgung,

dimana proses interaksi dan daya akomodasinya

terhadap respon donatur bisa seketika atau langsung

dilakukan. Apabila donatur tertarik untuk berdonasi

setelah mendapatkan promosi dari fundraiser, maka

donasi dilakukan secara langsung. Contoh dari

metode ini adalah direct mail, direct advertising,

telefundraising dan presentasi langsung.

36

Murtadho Ridwan, Analisis Model Fundraising dan Distribusi Dana

ZIS di UPZ Desa Wonoketinggal Karanganyar Demak, (Jurnal STAIN

Kudus), Vol. 10 No. 2, Agustus 2016, h.7

40

2. Metode indirect fundraising (fundraising tidak

langsung)

Fundraising secara tidak langsung adalah suatu

metode yang menggunakan cara-cara yang tidak

melibatkan partisipasi donatur secara langsung, yaitu

dimana fundraisingnya tidak memberikan daya

akomodasi langsung terhadap respon donatur

seketika. Contohnya adalah advetorial, image

campagn, dan penyelenggaraan event.

Eri Sudewo membagi manajemen pengumpulan

zakat menjadi dua, yaitu manajemen penggalangan

dana dan layanan donatur. Manajemen penggalangan

dana yang dimaksud adalah:37

3. Kampanye

Proses kampanye adalah proses membangkitkan

kesadaran pembayaran zakat.

4. Kerjasama Program

Kerjasama bisa dilakukan dengan lembaga dan

perusahaan lain yang berbentuk aktivitas fundraising.

5. Seminar dan Diskusi

Dalam sosialiasasi zakat, galang dana juga dapat

melakukan kegiatan seminar atau diskusi dengan

tema yang relevan dengan kegiatan.

37

Eri Sudewo, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi, Terapkan 4

Prinsip Dasar, (Jakarta: Institute Manajemen Zakat, 2004), h. 190

41

6. Pemanfaatan Rekening Bank

Bermaksud memberikan kemudahan donatur

menyalurkan dana.

Sedangkan manajemen pelayanan donatur yang

dapat dilakukan antara lain:38

1. Melakukan pendataan donatur dengan sistem

dokumentasi yang rapih

2. Menerima keluhan donatur dan masyarakat luas

3. Follow up keluhan-keluhan yang ada

38

Eri Sudewo, Manajemen Zakat,... h. 201

42

BAB III

GAMBARAN UMUM

YAYASAN MASKANUL HUFFADZ

A. Sejarah Yayasan Maskanul Huffadz

Gambar 3.1

Logo Maskanul Huffadz

Yayasan Maskanul Huffadz merupakan yayasan sosial

yang didirikan oleh Oki Setiana Dewi, S. Hum, M. Pd.

Seorang artis, penulis, daiyah dan motivator. Dibantu oleh

dua orang sahabat yakni Ustadzah Dela Ardila Sofia Al

Hafidzah dan Ustadzah Ayu Lestari, S. Hum. Ketiganya

bertemu saat berada di Rumah Qur’an Depok.1

Awalnya kami bertiga ingin terus berdekatan dengan

Al-Qur’an karena kita dulu pernah merasakan lingkungan

Qur’an terasa begitu nikmat, begitu nyaman sehingga kita

harus mempunyai lingkungan ini. Ustadzah Oki masih agak

sulit menemukan lingkungan Qur’an di daerah Bintaro

1Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 20 November 2019, pukul 18.25 WIB.

43

terutama. Kita ingin selalu berdekatan dengan Ahlul Qur’an

sehingga kita mendapatkan syafa’at juga dari para penghafal

Al-Qur’an. Kemudian untuk mencetak para penghafal dan

pengajar Qur’an agar generasi selanjutnya dididik oleh ibu-

ibu penghafal Al-Qur’an.2

Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara

manusia, (para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya

Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur‟an.

Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” HR.

Ahmad).

Yayasan Maskanul Huffadz berdiri pada tahun 2016,

yayasan sosial ini resmi secara administrasi dengan akta

notaris : Herman Anaros, SH, No. 2 Pada Tanggal 07

September 2017 dan SK Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Nomor AHU -0013886.AH.01.04 Tahun

2017.3 Maskan artinya tempat tinggal dan Al-Huffadz itu para

penghafal Al-Qur’an, kita gabungkan menjadi tempat tinggal

yang nyaman untuk para penghafal Al-Qur’an. Kenapa

rumah? Karena dulu saya, Ustadzah Oki dan Ustadzah Della

belajarnya dari rumah bukan pesantren Al-Qur’an. Kita sewa

rumah untuk tinggal guru dan santrinya.Menghindari kata-

kata lainnya kita beri nama Maskanul Huffadz.4

Yayasan Maskanul Huffadz merupakan sebuah

yayasan yang fokus menyediakan tempat tinggal dan

2Wawancara peneliti dengan Ayu Lestari, S. Hum (Founder), pada

Selasa, 15 Oktober 2019, Pukul 08.00 di Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat. 3Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 20 November 2019, pukul 18.30 WIB. 4Wawancara peneliti dengan Ayu Lestari, S. Hum (Founder), pada

Selasa, 15 Oktober 2019, Pukul 08.05 di Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat.

44

pendidikan beasiswa penuh kepada muslimah yatim, yatim

piatu, muallaf, dhuafa se-Indonesia dan kembali mengajarkan

setelah selesai program menghafal. Para santri dibiayai oleh

masyarakat yang bergabung melalui program donatur dan

orang tua asuh.Program ini di mulai pada bulan Februari

2019.5

Maskanul Huffadz memiliki harapan bisa ada di setiap

daerah di seluruh Indonesia. Menghasilkan generasi-generasi

Qur’an dan bersama-sama mendapat derajat tertinggi di

surga bersama Al-Qur’an. Saat ini Yayasan Maskanul

Huffadz sudah memiliki empat cabang yakni Maskanul

Huffadz Bintaro, Maksnul Huffadz Ciputat, Maskanul

Huffadz Bogor dan Maskanul Huffadz Medan.

B. Visi dan Misi Yayasan Maskanul Huffadz6

1. Visi

Mencetak hafidzah sekaligus Muhafidzah Al Qur’an yang

berakhlak Qur’ani disetiap bidang pekerjaan sehingga

menjadi agen-agen dakwah dalam membawa risalah Islam

rahmatan lil‟alamin.

2. Misi

a. Sebagai fasilisator dalam peningkatan kualitas bacaan,

hafalan dan pengamalan Al Qur’an.

b. Mencetak pribadi-pribadi Qur’ani, hafidzah yang

percaya diri, aktif berkontribusi positif dalam

5Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 20 November 2019, pukul 19.25 WIB. 6Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 20 November 2019, pukul 20.35 WIB.

45

perannya sebagai seorang anak, istri, ibu, maupun

anggota masyarakat.

c. Membangun kebiasaan dan kenikmatan hidup bersama

Al Qur’an.

C. Program Donatur dan Orang Tua Asuh

a. Program Donatur

Gambar 3.2

Poster Program Donatur

Siapapun bisa memberikan infaq/sedekah kepada

Yayasan Maskanul Huffadz dan mempercayakan dana

tersebut agar dikelola untuk pengembangan dakwah Al-

Qur’an dengan nominal bebas, kapan saja dan jangka waktu

yang disesuaikan.

Rekening Infaq Donatur :

1. Bank Muamalat : 3300 657585 (an. Yayasan

Maskanul Huffadz)

2. Bank BNI Syariah : 800 333 7002 (an.

Yayasan Maskanul

46

Huffadz)

3. Bank BRI Syariah : 1044 573 942 (an.

Yayasan Maskanul

Huffadz)

4. Bank BCA Syariah : 06 5657 5859 (an.

Yayasan Maskanul

Huffadz.

b. Program Orang Tua Asuh

Gambar 3.3

Poster Program Orang Tua Asuh

Program Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al-Qur’an

ini mewadahi para donatur untuk memberikan beasiswa bagi

para penghafal Al-Qur’an baik berupa dana pendidikan

ataupun biaya kehidupan para santri, sehingga para donatur

memiliki kedekatan bersama para penghafal Al-Qur’an, para

keluarga Allah yang ada di bumi.

Pilihan Paket Orang Tua Asuh :

47

1. Paket 1 : Rp. 500.000/Bulan

2. Paket 2 : Rp. 1.000.000/Bulan

3. Paket 3 : Rp. 1.500.000/Bulan

Rekening Infaq Donatur : Bank Muamalat (3300 444 555

an. Yayasan Maskanul Huffadz)

D. Struktur Organisasi dan Cabang Yayasan Maskanul

Huffadz

Struktur organisasi dalam suatu lembaga atau

organisasi mempunyai peran yang sentral. Di mana proses

komunikasi akan terjalin dengan adanya hubungan antara

anggota dan antara kelompok demi tercapainya tujuan

bersama. Adapun struktur organisasi Yayasan Maskanul

Huffadz seperti di bawah ini :

STRUKTUR ORGANISASI

YAYASAN MASKANUL HUFFADZ7

Ketua Yayasan : OKI SETIANA DEWI, S. Hum,

M.Pd

Pengasuh Maskan Pusat 1 : Ayu Lestari, S. Hum

Pj. Bidang Arsip & Medsos : Menka Kurnia, Al-Hafidzah

Pj. Keuangan : Hafshah Annashihah, S.E

Pj. Bidang Donatur & : Ratna Komala, Al-Hafidzah

Orang Tua Asuh

7Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 20 November 2019, pukul 20.35 WIB.

48

Pj. Bidang Danus : Nurtiara Salma, Al-Hafidzah

Pengasuh Maskan Pusat 2 : Dela Ardila Shofia, Al-Hafidzah

Pengasuh Maskan Bintaro : Millati Haniefa Nurkamila, Al-

Hafidzah

Pengasuh Maskan Bogor : Yulia Rahmah, Al-Hafidzah

Pengasuh Maskan Ciputat : Pipih Kholipah, Al-Hafidzah

Pengasuh Maskan Medan : Nila Anjarsari, Al-Hafidzah

Kepala Bimas : Kholilatul Abdilla, Al-Hafidzah

Yayasan Maskanul Huffadz sudah memiliki empat cabang

dan Makanul Huffadz Ciputat merupakan pusatnya yang terletak

di Jl. Gelatik No. 20 Rt.006 Rw. 001 Kelurahan Sawah,

Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Kode pos 15413.

Selain itu, cabang Yayasan Maskanul Huffadz lainnya adalah

Maskanul Huffadz Bintaro di Perumahan Kasuari, Jl. Kasuari XII

Blok HB 15 No.6A Bintaro Jaya Sektor 9 Pondok Pucung-

Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Maskanul Huffadz

Medan Perumahan Menteng Indah, Jl. Menteng Indah VI G, Blok

D7, No18-19, Medan, Sumatera Utara. Maskanul Huffadz Bogor

Jl. KH. Abdul Hamid KM 7 Rt.04 Rw.01, Desa Pasarean,

Kelurahan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

49

E. Profil Founder Yayasan Maskanul Huffadz8

1. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd.

Lahir di Batam, Kepulauan Riau, pada tanggal13

Januari 1989. Oki sempat menjadi santri Rumah Quran

Daarut Tarbiyah Depok (2011).Menempuh pendidikan

S1 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya FIB Universitas

Indonesia 2007), S2 di Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Negeri Jakarta (2012), dan kini sedang

menempuh pendidikan Doktor Kajian Islam di

Universitas UIN Syarif Hidayatullah 2016 sekaligus S3

Pendidikan Berbasis Quran di Perguruan Tinggi Ilmu Al

Quran (PTIQ). Saat ini Oki juga menjadi pendakwah

tetap di program Islam Itu Indah Trans TV sejak 2014,

dan pendakwah di TV Astro Oasis Malaysia.

2. Dela Ardila Sofia, Al Hafidzah

Lahir di Pandeglang, pada tanggal 26 Juli 1990,

anak ke sembilan dari sepuluh bersaudara. Putri dari

almarhum bapak Arsyuddin dan almarhumah ibu

Khoiriyyah. Della mulai menghafal Al-Qur’an di Rumah

Qur’an Daarut Tarbiyah Pasar Minggu pada tahun 2009

sambil menjalani perkuliahan Diploma semester III di

LIPIA. Pada tahun 2010 Allah Subhanahu wa Ta‟ala

amanahkan Della untuk mulai mendengar tahfidz Al-

Qur’an di Rumah Qur’an Daarut Tarbiyah di Palembang,

lalu pada tahun 2011 Della mengajar di Rumah Qur’an UI

8Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 20 November 2019, pukul 20.55 WIB.

50

Depok sambil melanjutkan kuliah di STAIQ Al Qudwah

jurusan Tarbiyah, juga sambil terus belajar di Rumah

Tajwid Depok dan Al Utsmani Condet. Tahun 2016

hingga sekarang Della mengabdi di Maskanul Huffadz.

3. Ayu Lestari, S. Hum

Lahir di Kampung Laut, Jambi pada tanggal 21

Februari 1992. Menempuh pendidikan di S1 Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya FIB Universitas Indonesia 2009

Jurusan Sastra Arab. Sambil aktif sebagai mahasiswa,

Ayu juga ikut menjadi salah satu santri Rumah Qur’an UI

Depok. Pada Januari 2014 (pasca wisuda program Sarjana

Universitas Indonesia Agustus 2013), selain di Rumah

Qur’an juga didapatkan dari Lembaga Tahfidz Qur’an

Akhwat Nasional, LTTQ Fathullah UIN Nurul Hikmah

Ciputat, Yayasan Karantina Tahfidz Al-Qur’an Nasional,

dan saat ini sedang mengikuti program Tahsin Ahkam

Tajwid bersama Ustadzah Nabilah, Lc. M. Ag. (salah satu

juri Hafidz Indonesia RCTI) dan Ustadz M. Amin A, Lc.

Tahun 2017 hingga sekarang Ayu mengabdi di Maskanul

Huffadz.9

9Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada

tanggal 20 November 2019, pukul 20.55 WIB.

51

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Penggunaan Media Komunikasi dalam Aktivitas

Fundraising Pada Program Donatur dan Orang Tua Asuh

di Yayasan Maskanul Huffadz

Media komunikasi merupakan suatu sarana yang sangat

penting dalam kegiatan komunikasi di sebuah organisasi

ataupun lembaga. Media komunikasi diperlukan agar suatu

organisasi atau lembaga dapat melakukan komunikasi dengan

baik agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Perlu adanya

komunikasi yang baik agar pesan dapat tersampaikan dengan

efektif. Keberhasilan media komunikasi dapat dilihat dari

bagaimana masyarakat menerima pesan yang disampaikan.

Bagaimana cara penanggung jawab bidang donatur dan orang

tua asuh menyampaikan pesan tersebut.

Yayasan Maskanul Huffadz melalui program donatur

dan orang tua asuh mengajak masyarakat agar dapat

mendonasikan sebagian rezekinya untuk berinfaq kepada

santri yatim, yatim piatu, dhuafa, serta muallaf. Program ini

dibuka setelah Maskanul Huffadz mulai di kenal dan dipercaya

oleh masyarakat luar. Sebagai yayasan sosial yang

memberikan pendidikan gratis, tentu peran para donatur dan

orang tua asuh dalam mewujudkan tujuan yang diharapkan

tidak dapat dipisahkan. Menggunakan media komunikasi yang

berarti semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,

52

mereproduksi, mendistribusi atau menyebarkan dan

menyampaikan informasi. Dalam menjalankan aktivitas

fundraising, Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan

beberapa media komunikasi, antara lain sebagai berikut ini:

1. Media Brosur

Brosur merupakan kertas berisi informasi tentang

suatu hal yang akan ditawarkan yang ditulis dalam bahasa

yang ringkas dan jelas. Dalam hal ini, penanggung jawab

bidang donatur dan orang tua asuh menggunakan media

brosur sebagai salah satu media komunikasi pada program

donatur dan orang tua asuh. Aktivitas ini ditujukan agar

masyarakat dapat berpartipasi untuk menjadi donatur

ataupun orang tua asuh. Dengan adanya media brosur,

masyarakat mendapatkan keterangan lebih detail mengenai

informasi yang ditawarkan. Brosur program donatur dan

orang tua asuh dibagikan pada saat Ustadzah Oki Setiana

Dewi roadshow Safari Dakwah yang dengan sasaran para

jama’ah yang hadir dalam kajian tersebut.

Maskanul Huffadz memiliki tim khusus untuk

mensosialisasikan program tersebut. Tim khusus ini

memiliki tugas untuk mengedukasi tentang program

donatur dan orang tua asuh kepada para jama’ah. Tim

khusus ini juga bekerjasama dengan tim media sosial,

bersama-sama memperkenalkan dan mengajak untuk

menjadi donatur dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul

Huffadz. Selain itu, brosur dibagikan ketika ada yang

bertamu ke Maskanul Huffadz dan kesempatan untuk

53

berbagi kepada sesama pada bulan ramadhan dengan

program berbagi takjil. Hal ini seperti yang dipaparkan oleh

Ustadzah Ratna Komala:

“Ada, ini dilakukan saat safari dakwah Ustadzah Oki

Setiana Dewi, ada tim yang sebar brosur dan menjelaskan

(face to face) ke jama‟ah dan mengajak bergabung menjadi

donatur.Saat ada tamu main ke maskan terus kemarin

ramadhan alhamdulillah kami ada program bagi takjil jadi

disitu kami simpan brosur juga.”1

Gambar 4.1

Brosur Program Donatur dan Orang Tua Asuh

2. Media Internet

Di era globalisasi sekarang ini, penggunaan media

internet memiliki manfaat yang sangat besar. Salah satu

1Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua

Asuh), pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 14.40 WIB.

54

manfaat paling besar dari internet adalah bisa digunakan

untuk mendapatkan informasi dengan lebih cepat dan

mudah. Hal ini karena internet merupakan teknologi yang

dimanfaatkan oleh masyarakat karena mudah dijangkau

oleh siapapun, kapanpun dan di manapun tanpa adanya

batasan jarak dan waktu.

Dengan melihat potensi besar yang bisa diperoleh dari

internet tersebut, Yayasan Maskanul Huffadz juga

menggunakan media ini sebagai sarana untuk

mengembangkan program donatur dan orang tua asuh.

Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan media website

dan media sosial sebagai sarana komunikasi yang cukup

efektif dan efisien. Media internet ini dianggap sebagai

sarana komunikasi yang terbaik untuk mengajak

masyarakat ikut program donatur dan orang tua asuh.

Berikut media internet Maskanul Huffadz seperti:

a. Website Resmi Maskanul Huffadz

Website merupakan halaman yang dapat diakses

melalui internet untuk mendapatkan informasi melalui

halaman depan (home page) menggunakan browser

URL website. Alamat website resminya di

https://maskanulhuffadz.or.id/, didalamnya terdapat

informasi yang jelas mengenai Maskanul Huffadz.

Hanya dengan mencari keyword Maskanul Huffadz,

akan muncul laman website Maskanul Huffadz. Media

internet ini mudah di jangkau serta dapat memberikan

55

informasi secara cepat dibandingkan dengan media

offlline.

Gambar 4.2

Screenshoot laman Website Maskanul Huffadz

2

Gambar di atas merupakan laman mengenai

program donatur dan orang tua asuh. Maskanul Huffadz

memerlukan website resmi untuk menyediakan segala

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna internet

(user). Kegunaan website resmi sebagai salah satu

sarana komunikasi yang tentunya akan memudahkan

dalam menjalin sebuah komunikasi. Sehingga dengan

adanya website resmi Maskanul Huffadz, pengguna

(user) dapat dengan mudah mengakses informasi

kapanpun dan dimanapun.

2. Platform Kitabisa

Kitabisa adalah wadah untuk berdonasi dan

menggalang dana secara online. Melalui situsnya sendiri,

2“Screen Capture laman Website Maskanul Huffadz”

https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada tangal 15 Maret 2020 pukul 19.05

WIB.

56

Kitabisa hanyalah platform yang digunakan untuk

menggalang dana serta berdonasi secara online, atau

istilah lainnya adalah crowdfunding.3

Saat ini dunia sedang dilanda pendemi covid-19, di

mana wabah ini muncul pertama kali di Wuhan, China.

Beberapa bulan kemudian, wabah ini sudah menyebar

keberbagai negara di dunia.

Berdasarkan data yang masuk pada hari Minggu,

31 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, diketahui ada 700 kasus

baru covid-19 di Tanah air. Penambahan ini

menyebabkan total ada 26.473 kasus covid-19 di

Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan

pada 2 Maret 2020.4 Pada akhir Maret 2020 Indonesia

sudah membuat peraturan lockdown wilayah. Sehingga

banyak pabrik, toko bahkan usaha-usaha lain yang harus

ditutup. Para pekerja juga melakukan pekerjaan kantor

dirumah, untuk mengurangi aktivitas diluar rumah.

Banyak sekali dampak yang terjadi dari wabah covid-19.

Oleh sebab itu, Yayasan Maskanul Huffadz melalui

platform kitabisa melakukan penggalangan dana

(fundraising) melalui media internet. Berikut adalah

cerita yang dilampirkan dalam platform kitabisa:

3Kitabisa Penipu? Cek Ini Untuk Memastikan,

https://blog.kitabisa.com/kitabisa-penipu-cek-ini-untuk-memastikan/ , diakses

pada tanggal 15 Mei 2020 pukul 13.35 WIB. 4 Update: Tambah 700, Kini Ada 26.473 Kasus Covid-19 di Indonesia,

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/31/15504441/update-tambah-700-

kini-ada-26473-kasus-covid-19-di-indonesia?page=all, diakses pada tanggal 31

Mei 2020 pukul 13.00 WIB.

57

Selama masa virus korona, jumlah pemasukan

infaq dan sedekah kepada lembaga berkurang,

sedangkan dalam satu bulan ada lebih dari 350 santri

yang harus dicukupi kebutuhannya. Setiap bulan ada 11

cabang Rumah Qur’an Maskanul Huffadz dengan biaya

operasional sekitar lebih dari Rp. 150.000.000 per bulan

untuk kebutuhan pokok santri, makan, sewa tempat, gaji

guru, serta operasional harian dan bulanan yang harus

dipenuhi. Maka dari itu, penggalangan dana ini bertujuan

untuk membantu para pejuang Qur’an bertahan di

Rumah Qur’an dan siap menanggung resiko dan

kebijakan Social Distancing yang membuat pergerakan

operasional yayasan kami sedikit terhambat. Donasi

akan dipergunakan para penghafal Al-Qur’an di Yayasan

Maskanul Huffadz sebagai penerima manfaat.

Penggalangan ini bertujuan untuk melanjutkan

kelangsungan kebutuhan sehari-hari. Teman-teman dapat

berkontribusi dengan cara:

2) Klik “ Donasi Sekarang”

3) Masukkan nominal donasi

4) Pilih metode pembayaran dengan melalui

(GOPAY/Dompet

Kebaikan/BCA/BNI/Syariah/Mandiri/

Kartu Kredit.

5) Dan nanti akan mendapatkan laporan via email.5

5 Bantu Pejuang Qur’an Bertahan di Masa Wabah Corona,

https://kitabisa.com/campaign/ayobantupejuangquran,diakses pada tangal 25

April 2020 pukul 20.25 WIB.

58

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa

penggalangan dana (fundraising) Yayasan Maskanul

Huffadz juga melalui Kitabisa. Pesan yang di sampaikan

dalam campaign tersebut “Yuk selamatkan para penghafal

Al-Qur‟an, lindungi santri penghafal Qur‟an dari resiko

tertular covid-19 dengan memberikan bantuan

pencegahan berupa multivitamin, minuman herbal, supply

makanan, desinfektan dan masker”. Penggalangan dana

saat ini sudah mencapai Rp. 140.723.320 dari 550 donatur

pada tanggal 17 Juni 2020.6

Gambar 4.3

Poster laman Kitabisa.com

c. Instagram

Berdasarkan data statista.com per-Oktober 2019

jumlah pengguna media sosial instagram Indonesia

sebesar 60.000.000 jiwa. Perusahaan analis Sosial Media

6Bantu Pejuang Qur’an Bertahan di Masa Wabah Korona,

https://kitabisa.com/campaign/ayobantupejuangquran, diakses pada tanggal 17

Juni 2020 pukul 20.00 WIB.

59

Marketing yang berbasis di Warsawa, Polandia,

NapoleonCat mencatat dengan jumlah pengguna

Instagram Indonesia per-November 2019 yakni sebanyak

61.610.000 jiwa.7

Media sosial instagram merupakan media sosial

yang sedang booming dimasyarakat. Pengguna instagram

mencakup semua kalangan, terutama kalangan generasi

muda. Yayasan Masakanul Huffadz juga menggunakan

media sosial instagram sebagai media untuk

mempromosikan program donatur dan orang tua asuh ini.

Saat ini akun instagram Maskanul Huffadz telah

mempunyai sekitar 76.100 followers di instagramnya. Hal

ini menjadi peluang Maskanul Huffadz dalam aktivitas

fundraising program donatur dan orang tua asuh tersebut.

Seperti apa yang dipaparkan oleh salah satu founder

yayasan, Ustadzah Ayu Lestari:

“Karena sekarang dunia digital masyarakat luar

biasanya tahu Maskanul Huffadz dari instagram dan kita

kembangkan sekali adalah instagram. Setiap aktivitas

santri kita upload semuanya di instagram. Kalau orang

mau lihat maskanul huffadz tinggal buka instagram”.8

7“Pengguna Instagram di Indonesia Terbesar ke-4 Dunia”,

https://www.tagar.id/pengguna-instagram-di-indonesia-terbesar-ke4-dunia,

diakses pada tanggal 5 Mei 2020 pukul 20.05 WIB. 8Wawancara Ustadzah Ayu Lestari (Founder), pada tanggal 15 Oktober

2019 pukul 08.30 WIB.

60

Gambar 4.4

Screenshoot postingan instagram Maskanul Huffadz

9

Gambar di atas merupakan salah satu postingan

mengenai program donatur dan orang tua asuh, dimana

penggunaan media sosial instagram dilakukan secara

berulang-ulang, aktivitas ini untuk mengingatkan bahwa

donasi akan terus berjalan dan siapapun bisa menjadi

orang tua asuh. Tidak hanya berisi ajakan dan edukasi

untuk program donatur dan orang tua asuh saja, akun

instagram Yayasan Maskanul Huffadz juga diselingi

dengan postingan dakwah dan kegiatan-kegiatan santri

Maskanul Huffadz.

Tidak hanya melalui instagram Maskanul Huffdaz

saja, Ustadzah Oki Setiana Dewi melalui akun media

sosial pribadinya juga turut serta membagikan informasi

kepada followersnya mengenai program donatur dan

9Screen Capture laman instagram Maskanul Huffadz

https://www.instagram.com/maskanulhuffadz/?hl=en, diakses pada tanggal 15

Maret 2020 pukul 22.25 WIB.

61

orangtua asuh serta berbagai aktivitas di Maskanul

Huffadz tersebut. Akun media sosial instagram pribadi

milik beliau @okisetianadewi dengan jumlah mencapai

12.200.000 juta followers di instagram. Untuk itu,

Yayasan Maskanul Huffadz sangat terbantu dengan

jumlah followers Ustadzah Oki di instagram.

Melalui akun instagramnya Ustadzah Oki mengajak

followers berdonasi untuk para santri penghafal qur’an

melalui postingan di instagram. Hal ini mendapatkan

banyak respon di akun instagram beliau dan Maskanul

Huffadz. Seperti apa yang dipaparkan oleh Ustadzah

Ratna Komala:

“Iya sangat berpengaruh, Ustadzah Oki sudah

mempunyai nama dan mudah untuk melakukan

aktivitas fundraisingnya. Kebanyakan memang dari

media sosial, di share di instagram Maskanul Huffadz

dan instagram Ustadzah Oki langsung ada yang

menanyakan.”10

d. Twitter

Twitter merupakan media sosial yang mempunyai

angka pengguna terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data

PT Bakrie Telecom, twitter memiliki 19,5 juta pengguna

di Indonesia dan menduduki peringkat kelima di dunia.11

10

Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua

Asuh), pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 14.45 WIB. 11

“Kominfo: Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang”,

https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-internet-di-

62

Mengingat jumlah pengguna twitter di Indonesia sangat

tinggi, peluang untuk memberikan informasi kepada

masyarakat sangat tinggi. Sosialisasi yang dilakukan oleh

Maskanul Huffadz ialah memposting baik berupa pesan

dakwah, kegiatan santri maupun program-program yang

ada di Maskanul Huffadz.

Strategi komunikasi melalui media sosial twitter

sama halnya dengan media sosial instagram yaitu

memposting tweet dan mengajak untuk berdonasi pada

program donatur dan orang tua asuh. Selain itu

memberikan pesan dakwah bahwa Allah Subhanahu wa

Ta‟ala akan memeliharanya sampai hari kiamat dan

mendapat pahala sebesar gunung atau lebih besar lagi.

Dengan bersedekah maka hidup juga akan bahagia.

Gambar 4.5

Screen Capture Twitter Maskanul Huffadz

12

indonesia-63-juta-orang/0/berita_satker, diakses pada tanggal 15 Mei 2020

pukul 22.25WIB. 12

“Screen Capturelaman Twitterhttps://twitter.com/maskanulhuffadz,

diakses pada tanggal 6 Mei 2019 pukul 19.05 WIB.

63

e. Facebook

Facebook merupakan salah satu media sosial yang

sampai hari ini paling sering diakses oleh para pengguna

sosial media. Facebook memiliki fitur yang lebih lengkap

dari media sosial yang lainnya. Sampai saat ini, facebook

menjadi pilihan media sosial yang tepat. Pengguna

facebook tanah air pada awal 2019 mencapai 120.000.000

atau 44,94% dari total populasi.Berdasarkan data

NapoleonCat yang dikumpulkan oleh CupoNation.13

Strategi atau cara dalam mensosialisasikan program

donatur dan orang tua asuh yang dilakukan di facebook

sama halnya dengan media sosial yang lainnya.

Memposting di laman facebook, mengajak berdonasi

maupun menjadi orang tua asuh untuk para santri di

Yayasan Maskanul Huffadz. Apabila masyarakat tertarik

menjadi donatur ataupun orang tua asuh akan di follow up

oleh admin.

13

Pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia Terbanyak

keempatDunia,https://m.bisnis.com/amp/read/20190625/84/937640/pengguna-

facebook-dan-instagram-di-indonesia-terbanyak-keempat-dunia, diakses pada

tanggal 6 Mei 2020 pukul 19.55 WIB.

64

Gambar 4.6

Screen Capture Facebook Maskanul Huffadz

14

Yayasan Maskanul Huffadz menginformasikan

pesan kepada warganet melalui postingan dimedia sosial

instagram, twitter maupun facebook berupa tulisan

(caption) yang sama. Berikut caption dalam postingan

program donatur dan orang tua asuh:

“Sahabat mari berbagi kebaikan melalui Program

Donatur dan Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al-

Qur‟an baik berupa dana pendidikan ataupun biaya

kehidupan para santri, sehingga para donatur

memiliki kedekatan bersama para penghafal Al-

Qur‟an,. Para keluarga Allah yang ada di bumi

melalui rekening Yayasan Maskanul Huffadz.”

b. Menjalin Hubungan Kerjasama Dengan Komunitas

One Day One Juz (ODOJ), Garis Depan Event dan

Rumah Zakat.

Untuk mempermudah sosialiasi program donatur dan

orang tua asuh, Yayasan Maskanul Huffazd tidak hanya

14

Screen Capture laman Facebook

,https://web.facebook.com/maskanul.huffadz.5 Diakses pada tanggal 6 Mei

2020 pukul 19.25 WIB.

65

menggunakan media brosur dan internet saja. Akan tetapi

Yayasan Maskanul Huffadz juga menjalin hubungan kerja

sama dengan berbagai pihak seperti komunitas One Day

One Juz (ODOJ), Garis Depan dan Rumah Zakat.

Ustadzah Oki Setiana Dewi selaku founder Yayasan

Maskanul Huffadz melakukan safari dakwah keliling

Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam wawancara oleh

salah satu founder, Ayu Lestari:

“Dari awal berdiri kita merasa sendiri karena kami-kami

ini perempuan yang terbatas ruang geraknya yang sudah

berumah tangga semua. Kita memang butuh orang lain

untuk mengembangkan lalu kita bekerja sama dengan One

Day One Juz kemudian Rumah Zakat dan Garis Depan.

Mereka biasanya mengadakan acara bareng kita seperti

One Day One Juz dan Garis Depan di Solo. Mereka

mengadakan kajian atau acara di kota nanti yang mengisi

acara Ustadzah Oki dalam acara tersebut kita melakukan

penggalangan dana. Nah, penggalangan dana dibagi dua

One Day One Juz dengan Maskanul Huffadz.15

Gambar 4.7

Roadshow Safari Dakwah

15

Wawancara Ustadzah Ayu Lestari (Founder), pada tanggal 15

Oktober 2019 pukul 08.40 WIB.

66

B. Realisasi Pencapaian Jumlah Donatur

Seiring dengan bertambahnya jumlah santri di Yayasan

Maskanul Huffadz dan tenaga pengajar, Yayasan Maskanul

Hufffadz juga berupaya untuk meningkatkan jumlah donatur

agar operasional yayasan bisa tetap terpenuhi. Berikut

merupakan tabel jumlah peningkatan donatur dari tahun 2017

mengalami kenaikan setiap tahun hingga tahun 2020. Seperti

tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Jumlah Peningkatan Donatur dari 2017-2020

Tahun Jumlah donatur

2017 30

2018 80

2019 250

2020 400

Sumber : PJ Donatur dan Orang Tua Asuh

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setiap tahun

jumlah donatur di Yayasan Maskanul Huffadz mengalami

peningkatan yang cukup siginifikan. Keberhasilan tersebut

tidak terlepas dari divisi komunikasi fundraising atau

penanggung jawab bidang donatur dan orang tua asuh

melaksanakan tugasnya dengan baik. Tidak dapat diketahui

dengan pasti media komunikasi yang paling banyak menarik

donatur maupun orang tua asuh. Seperti dalam pernyataan

Ratna Komala Al-Hafidzah:

“Alhamdulillah kami setiap tahun mengalami

peningkatan jumlah donatur, tapi kami belum tahu persis

67

media komunikasi mana yang paling efektif saat melakukan

fundraising. Sepertinya mungkin dari instagram yang paling

besar karena respon di instagram juga banyak di postingan

komentar, direct message. Meskipun media lain juga ada.

Jadi kami ngga tahu pastinya”16

Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

melaksanakan program Donatur dan Orang Tua Asuh melalui

media komunikasi dalam aktivitas fundraising, berikut faktor

pendukung diantaranya:

1. Yayasan Maskanul Huffadz didirikan oleh Umma Oki

Setiana Dewi seorang artis, daiyah, motivator dan penulis

bersama dua sahabatnya. Dengan power Ustadzah Oki

Setiana Dewi, Yayasan Maskanul Huffadz banyak dikenal

oleh berbagai kalangan di masyarakat.

2. Adanya roadshow safari dakwah yang dilakukan oleh

Umma Oki Setiana Dewi, para jama’ah yang mengikuti

kajian dapat mengetahui adanya program donatur dan

orang tua asuh melalui brosur yang dibagikan oleh tim dari

Maskanul Huffadz dan menjelaskannya secara langsung

(face to face).17

3. Melalui media internet khususnya media sosial, Maskanul

Huffadz dapat dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat.

Banyak yang bertanya saat memposting poster “boleh

tidak kami yang mampu ikut belajar?” akhirnya Maskanul

16

Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua

Asuh), pada tanggal 11 Juni 2020 pukul 15.30 WIB. 17

Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua

Asuh), pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 14.30 WIB.

68

Huffadz cabang Ciputat memutuskan untuk membuka

program subsidi silang artinya mereka yang tinggal dan

belajar di sini juga berinfaq menjadi donatur untuk santri

yang lain.18

Selain itu, ada faktor penghambat dalam program

donatur dan orang tua asuh, diantaranya:

1. Pendiri Yayasan Maskanul Huffadz merupakan wanita-

wanita yang sudah berumah tangga. Sorang istri

mempunyai keterbatasan dalam ruang geraknya. Jadi,

Yayasan Maskanul Huffadz ini memerlukan bantuan

orang lain untuk mengembangkan dengan bekerja sama

oleh One Day One Juz (ODOJ) kemudian Rumah Zakat

dan Garis Depan.

2. Ketika mengingatkan tanggung jawab sebagai orang tua

asuh, ada orang tua asuh yang merasa ditagih dan ada

yang ingin diingatkan. Maka dari itu, untuk menghindari

terjadi miss communication mengingatkannya dengan

membroadcast kegiatan santri.

Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan bentuk-

bentuk komunikasi dalam aktivitas fundraising donatur dan

orang tua asuh, bentuk-bentuk komunikasi diantaranya:

1. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communications)

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang

berlangsung antara dua orang, di mana terjadi kontak

langsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga

18

Wawancara Ustadzah Ayu Lestari(Founder), pada tanggal 15 Oktober

2019 pukul 08.50 WIB.

69

melalui sebuah medium telepon.19

Komunikasi

antarpribadi yang dilakukan oleh Yayasan Maskanul

Huffadz adalah melalui orang-orang terdekat. Ria ricis

menjadi donatur tetap di Maskanul Huffadz merupakan

adik kandung Ustadzah Oki Setiana Dewi. Kemudian,

Ustadzah Ayu berpikir harus memiliki donatur dan orang

tua asuh. Mulai dari teman-teman terdekat teman semasa

SMA sampai kuliah dan menjelaskan aktivitasnya

sekarang menjadi pengurus yayasan. Tidak hanya itu, saat

safari dakwah bersama Ustadzah Oki, ada tim yang

khusus menyebarkan brosur kepada para jema’ah,

menjelaskan (face to face) untuk mengajak bergabung

menjadi donatur dan melalui handphone juga rutin

dilakukan.

2. Komunikasi kelompok (Group Communications)

Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang

berlangsung antara beberapa orang dalam suatu

kelompok. Kelompok berarti komunikasi yang

berlangsung antara seorang komunikator dengan

sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang.

Jumlah orang yang terdapat dalam komunikasi kelompok

tersebut dapat dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan

kuantitasnya. Sekelompok orang menjadi komunikan

tersebut, bila berjumlah sedikit disebut dengan

19

Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung:

Alumni, 1981), h. 48.

70

komunikasi kelompok kecil, sedangkan bila berjumlah

banyak atau besar disebut dengan komunikasi kelompok

besar.20

Komunikasi kelompok yang dilakukan oleh

Yayasan Maskanul Huffadz adalah dengan mengadakan

roadshow safari dakwah. Roadshow safari dakwah ini

bekerja sama dengan One Day One Juz (ODOJ), Garis

Depan, dan Rumah Zakat. Kegiatan ini diadakan

diberbagai kota di Indonesia. Dalam setiap aktivitas

dakwah, Ustadzah Oki Setiana Dewi selaku founder dari

Yayasan Maskanul Huffadz selalu membuka

penggalangan dana. Aktivitas ini bertujuan untuk

mendapatkan dana tambahan yang 100% akan digunakan

untuk biaya operasional di Yayasan Maskanul Huffadz.

C. Interpretasi Peneliti

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti

menyimpulkan bahwa penggunaan media komunikasi dalam

aktivitas fundraising pada program donatur dan orang tua

asuh bertujuan untuk menginformasikan dan mengajak

masyarakat agar dapat mendonasikan sebagian rezekinya

untuk berinfaq kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa, serta

muallaf. Maka dari itu, diperlukan komunikasi yang baik

untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Aktivitas

fundraising tersebut dilakukan baik secara formal maupun

informal. Secara formal dilakukan melalui roadshow safari

20

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h.75.

71

dakwah yang diadakan oleh Yayasan Maskanul Huffadz

bersama dengan One Day One Juz (ODOJ) dan Garis Depan.

Sedangkan secara informal melalui media internet berupa

website, instagram, twitter, facebook, platform kitabisa serta

menyebarkan brosur.

Berdasarkan pengamatan peneliti, penggunaan media

komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program donatur

dan orang tua asuh sudah efektif dan berjalan dengan baik.

Dengan adanya komunikasi yang baik membuat program

donatur dan orang tua asuh bisa terwujud dan dapat berjalan

sesuai harapan serta pesan yang disampaikan mendapatkan

sampai kepada masyarakat. Dari semua media sosial yang

digunakan, instagram memegang peran besar dalam aktivitas

fundraising pada program donatur dan orang tua asuh ini.

Tidak hanya itu, Yayasan Maskanul Huffadz juga tetap

membagikan pesan-pesan dakwah serta kegitan-kegiatan

sebagai bentuk informasi dan bukti digital.

Efektivitas media sosial sebagai media untuk aktivitas

fundraising pada program donatur dan orang tua asuh dapat

dilihat dari semakin banyak donatur dan orang tua asuh yang

mempercayai Yayasan Maskanul Huffadz. Selain itu,

Yayasan Maskanul Huffadz juga memperbesar cakupan

dengan mendirikan empat cabang yang berada di Bintaro,

Bogor, Ciputat dan Medan.

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penggunaan media komunikasi dalam

aktivitas fundraising pada program donatur dan orang tua

asuh di Yayasan Maskanul Huffadz, penulis dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Mengunakan media brosur

Dengan menggunakan media brosur, Maskanul

Huffadz dapat dengan mudah mengajak kepada

masyarakat. Hal ini karena di dalam brosur terdapat

informasi yang ringkas dan jelas tentang program donatur

dan orang tua asuh di dalam brosur.

2. Menggunakan media internet

Dalam melakukan aktivitas fundraising pada

program donatur dan orang tua asuh Yayasan Maskanul

Huffadz menggunakan beberapa media internet seperti

website, platform Kitabisa.com, instagram, twitter dan

juga facebook. Dengan menggunakan media internet ini

Yayasan Maskanul Huffadz menjadi lebih mudah dalam

mensosialisasikan program tersebut.

3. Kerja sama dengan One Day One Juz (ODOJ), Garis

Depan dan Rumah Zakat

Menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai

pihak juga menjadi strategi Yayasan Maskanul Huffadz

dalam menggalakkan program donatur dan orang tua

73

asuh. Aktivitas ini diwujudkan melalui program roadshow

safari dakwah yang dilakukan langsung oleh Ustadzah

Oki Setiana Dewi. Beberapa program safari dakwah yang

bekerjasama antara lain seperti komunitas One Day One

Juz (ODOJ), Garis Depan, dan Rumah Zakat.

Adapun dalam menjalankan aktivitas fundraising

pada program donatur dan orang tua asuh menggunakan

bentuk-bentuk komunikasi. Bentuk komunikasi

interpersonal dengan melalui orang-orang terdekat. Ria

ricis menjadi donatur tetap di Maskanul Huffadz

merupakan adik kandung Ustadzah Oki Setiana Dewi.

Kemudian, Ustadzah Ayu berpikir harus memiliki donatur

dan orang tua asuh. Mulai dari teman-teman terdekat

teman semasa SMA sampai kuliah dan menjelaskan

aktivitasnya sekarang menjadi pengurus yayasan. Tidak

hanya itu, saat safari dakwah bersama Ustadzah Oki, ada

tim yang khusus menyebarkan brosur kepada para

jema’ah, menjelaskan (face to face) untuk mengajak

bergabung menjadi donatur dan melalui handphone juga

rutin dilakukan. Kemudian, komunikasi kelompok dengan

mengadakan roadshow safari dakwah. Roadshow safari

dakwah ini bekerja sama dengan One Day One Juz

(ODOJ), Garis Depan, dan Rumah Zakat. Kegiatan ini

diadakan diberbagai kota di Indonesia. Mengadakan

kajian atau acara dengan pengisi acaranya Ustadzah Oki

dan melakukan penggalangan dana. Penggalangan dana

74

akan dibagi dua oleh One Day One Juz (ODOJ) dengan

Maskanul Huffadz.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai penggunaan

media komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program

donatur dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul Huffadz,

peneliti memiliki beberapa saran, diantaranya:

1. Saran Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan

referensi bagi studi-studi selanjutnya yang berkaitan

dengan penggunaan media komunikasi. Diharapkan juga

dapat menjadi stimulus untuk penelitian lebih sempurna

dalam memahami pengunaan media komunikasi bagi

civitas Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dapat menjadi

rujukan penelitian lanjutan perihal penggunaan media

komunikasi dalam aktivitas fundraising di Yayasan

Maskanul Huffadz.

2. Saran Praktis

a. Kepada pengurus Yayasan Maskanul Hufafdz, program

donatur dan orang tua asuh sangat berperan besar

dalam rumah qur’an. Untuk itu, Maskanul Huffadz

dapat lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan

program ini guna mendapatkan lebih banyak donatur.

Semakin banyak donatur, semakin banyak cabang-

cabang baru Maskanul Huffadz di Indonesia.

75

b. Penggunaan media sosial menjadi sarana komunikasi

yang efektif dan efisien dalam mensosialisasikan

program donatur dan orang tua asuh. Adanya respon

dari masyarakat membuat program ini dapat terus

berjalan. Untuk itu, perlu dikembangkan lagi serta

adanya evaluasi.

c. Selalu menjalin silaturahmi antara donatur atau orang

tua asuh dengan santri-santri sehingga dapat terjalin

kedekatan dengan anak asuhnya.

76

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Al Barry, M Dahlan. Kamus Modern Bahasa Indonesia.

Yogyakarta, rkola, 1994.

Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas.

Jakarta: Rajawali Press, 1998.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta,

Prenada Media Group, 2006.

Cangara, Hafied. Perencanaan & strategi komunikasi.Jakarta:

Rajawali Press, 2013, cek ke-1.

Cangara, Hafied. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers, 2014.

Daft, Richard L. Manajemen Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta:

Erlangga, 2002.

Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011.

Darmawan, Deni. Pendidikan Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

David, Fred R. Manajemen Strategi konsep. Jakarta: Prenhalindo,

2002.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat.

Jakarta: Departemen Agama RI, 2007.

77

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008.

Effendy, Onong Uchjana.Ilmu Komunikasi: Teori dan

Praktek.Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.

Effendy, Onong Uchjana. Dimensi-dimensi Komunikasi.

Bandung: Alumni, 1981.

Effendi, Onong Uchjana. Kepemimpinan dan Komunikasi,

(Yogjakarta: Al-Amin Press, 1996), cet. ke-1

Glueck, William.Manajemen dan Kebijakan Perusahaan.Jakarta:

Erlangga, 1987.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik.

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013.

Hafidhuddin, Didin dan Juwaeni, Ahmad. Membangun

Peradaban Zakat. Jakarta: IMZ, 2006.

Joyce, Mary (ed). Digital Activism Decoded: The New Mechanics

of Change. New York: IDEBATE Press, 2010.

Lievrouw and Livingstone, Sonia. Handbook of New Media:

Update Student Edition. London: Sage Publication, 2006

Liliweri, Alo. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga,

2009.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa, Edisi 6 Buku 1.

Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2000.

78

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV.

Yogyakarta: Rake Sasarin, 2000.

Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2015.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya,

dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2015.

Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia).

Jakarta: Prenada Media Group, 2016.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia,

1999.

Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT Grafindo

Persada 2007.

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga,

2007.

Poerwandari, E Kristi. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian

Psikologi. Jakarta: LPSP3-UI, 19980.

Praswoto, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian.

Yogyakarta: AR-RUZ Media, 2011.

Purwanto, April. Manajemen Fundraising Bagi Organisasi

Pengelola Zakat. Yogyakarta: TERAS, 2009.

Ridwan, Murtadho. Analisis Model Fundraising dan Distribusi

Dana ZIS di UPZ Desa Wonoketinggal Karanganyar

Demak, (Jurnal STAIN Kudus), Vol. 10 No. 2, Agustus

2016.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

79

Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Komunikasi : Konsep

dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002.

Sadiman Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2009.

Setiadi, E, M.&Kolip, U. Pengantar Sosiologi: Pemahaman

Fakta dan Gejala Sosial, Teori, Aplikasi dan

Pemecahannya. Jakarta: Prenada Media Group, 2011. Ed

1, Cet 1

Sudewo, Eri. Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi,

Terapkan 4 Prinsip Dasar. Jakarta: Institute Manajemen

Zakat, 2004.

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,

2010.

Sunarto, Kumanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2012, Cet ke 4.

Suranto AW. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:

Bumi Aksara, 2005.

Terry, Flew. New Media: An Introduction (3rd Edition). South

Melbourne: Oxford University Press, 2008.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, pasal 1

ayat (1).

Vivian, John. Teori Komunikasi Massa. Jakarta, Prenada Media

Group, 2008.

Zainal Abidin, Yusuf. Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep

dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia, 2015.

Karya Ilmiah:

Ibrahim, Nur Malik. Strategi fundraising berbasis media sosial di

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Bengkulu.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Diakses

pada 8 Juni 2020 dari

http://repository.iainbengkulu.ac.id/4000/

80

Nihayah, Jiddatun. Skripsi Strategi Komunikasi Penggalangan

Dana Sosial Sedekah Rombongan Melalui Instagram. UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. Diakses pada 8 Juni

2020 dari http://digilib.uin-suka.ac.id/20813/

Singgih, Devis. Skripsi Penggunaan Internet sebagai Media

Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan Akrab. Institut

Pertanian Bogor tahun 2013. Diakses pada 8 Juni 2020 dari

https://adoc.tips/penggunaan-internet-sebagai-media-

komunikasi-dalam-menciptak.html

Website:

5 Teori Media Komunikasi Penerapan, https://pakarkomunikasi

.com/teori-media-komunikasi, dikses pada tanggal 10 Juni

2020 pukul 19.30 WIB

Bantu Pejuang Qur’an Bertahan di Masa Wabah Corona,

https://kitabisa.com/campaign/ayobantupejuangquran,diaks

es pada tangal 25 April 2020 pukul 20.25 WIB.

Kitabisa Penipu? Cek Ini Untuk Memastikan,

https://blog.kitabisa.com/kitabisa-penipu-cek-ini-untuk-

memastikan/ , diakses pada tanggal 15 Mei 2020 pukul

13.35 WIB.

“Kominfo: Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang”,

https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-

pengguna-internet-di-indonesia-63-juta-

orang/0/berita_satker, diakses pada tanggal 15 Mei 2020

pukul 22.25WIB.

“Maskanul Huffadz” https://maskanulhuffadz.or.id/

“Media Sosialisasi: Pengertian dan Contohnya”,

http://sosiologis.com/media-sosialisasi, diakes pada

tanggal 15 Oktober 2019 pukul 13.50 WIB.

Pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia Terbanyak

keempatDunia,https://m.bisnis.com/amp/read/20190625/

84/937640/pengguna-facebook-dan-instagram-di-

indonesia-terbanyak-keempat-dunia, diakses pada tanggal

6 Mei 2020 pukul 19.55 WIB.

“Pengguna Instagram di Indonesia Terbesar ke-4 Dunia”,

https://www.tagar.id/pengguna-instagram-di-indonesia-

81

terbesar-ke4-dunia, diakses pada tanggal 5 Mei 2020

pukul 20.05 WIB.

“Pengertian Donatur” https://kbbi.web.id/donatur, diakses pada

tanggal 2 Oktober 2019 pukul 19.30 WIB.

“Pengertian Donasi dan Jenis-jenis Donasi”

https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-donasi-dan-

donatur, diakses pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul

20.05 WIB.

“Pengertian Komunikasi” https://kbbi.web.id/komunikasi, diakses

pada tanggal 14 September 2019 pukul 10.30 WIB.

“Pengertian Orang Tua Asuh” https://kbbi.web.id/orang, diakses

pada tenggal 2 Oktober 2019 pukul 19.35 WIB.

“Update: Tambah 700, Kini Ada 26.473 Kasus Covid-19 di

Indonesia”,

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/31/15504441/up

date-tambah-700-kini-ada-26473-kasus-covid-19-di-

indonesia?page=all, diakses pada tanggal 31 Mei 2020

pukul 13.00 WIB.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Transkip Wawancara

Informan 1

Tanggal Wawancara : 11 Oktober 2019

Tempat Wawancara : Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat

Informan : Ratna Komala, Al-Hafidzah

Hasil Wawancara

1. Apa yang melatarbelakangi adanya Program Donatur dan

Orang Tua Asuh ini?

Jadi Yayasan Maskanul Huffadz ini berdiri tahun 2016, tadinya

hanya sepuluh orang santri dengan biaya dari umma Oki sendiri.

Karena semakin banyak peminat yang ingin masuk ke maskan

ini, beliau membuka cabang yang kedua di Bintaro. Di Bintaro

dipindahkan dengan tiga puluh orang santri dan masih banyak

lagi yang ingin masuk ke maskan. Jadi maskan ingin membuka

cabang lagi karena beliau sendiri tidak kuat membiayai banyak

cabang jadi kita bukalah donatur dan untuk orang tua asuh ini.

Kebetulan kalau orang tua asuh baru tahun kemarin kita buka

sekitar bulan Februari tahun 2019. Kalau dari awal ada donatur

dari satu dua orang. Ada paket-paketnya untuk orang tua asuh

mbak, per anak membutuhkan Rp. 1.500.000/bulan. Paket satu

Rp. 500.000, paket dua Rp. 1.000.000 dan paket tiga Rp.

1.500.000. Ustadzah Oki juga bersafari dakwah sekalian untuk

penggalangan dana juga. Sekarang maskan sudah buka empat

cabang di Medan, Bogor, Ciputat dan Bintaro. Terus sekarang

alhamdulillah baru berjalan tiga bulan ada Maskanul Huffadz

Plus yang berbayar.

2. Mengapa ada Maskanul Huffadz Plus yang berbayar ?

Jadi, di sini yang ada berbayar buat subsidi silang untuk

membantu meringankan yang beasiswa itu, karena memang latar

belakang masuk ke maskan ini dari yatim, piatu, dhuafa dan

mualaf. Maskanul Huffadz Plus ini dari santri yang benar-benar

ingin belajar Al-Qur’an dan mereka dari keluarga yang mampu.

3. Apa perbedaan donatur dan orang tua asuh?

Orang tua asuh rutin tiap bulannya terus nominalnya sesuai

paketnya, kalo donatur itu seikhlasnya.

4. Donatur biasanya dari lembaga atau perorangan?

Biasanya ada dari lembaga, biasanya kalau dari lembaga

langsung datang ke sini. Kalau misalkan perorangan juga

langsung pada transfer terus mengirim bukti transfernya begitu ke

kontaknya maskan.

5. Dana donatur ini dipergunakan untuk apa saja?

Jadi untuk biaya operasional sehari-hari, untuk biaya pengajarnya

juga, sebagian besarnya full buat santri. Jadi anak-anak belum

semua punya orang tua asuh, tapi sekarang ada sekitar 112 anak.

Ada yang udah punya ada yang belum. Sebagian yang di Medan

belum memiliki orang tua asuh. Jadi paling dari donatur atau dari

subsidi silang.

6. Apakah menjadi orang tua asuh ada kriteria khusus atau

siapa saja boleh?

Siapa saja boleh mbak, ada sebagian besar mungkin ibu-ibu gitu

ya yang sudah berumah tangga terus sebagian besar ada

mahasiswa yang memang ingin menjadi orang tua asuhnya.

Kalau misalkan beliau mampu silahkan, kami ada paket-paketnya

seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Kadang kita minta data

basenya untuk menjadi orang tua asuh kita follow up gitu

viaonline. Jika ingin menjadi donatur tetap silahkan untuk

maskan ini.

7. Jadi santri kemungkinan dapat lebih dari satu orang tua

asuh?

Iya betul, kadang ada yang tiga orang tua asuh, jadi donaturnya

mau milih dulu yang mau diasuhnya, mau liat dulu gimana

profile anaknya, bagaimana deskripsi keluarganya. Macam-

macam mbak kadang ada yang langsung tidak pilih-pilih dan

kadang ada yang kepengen yatim piatu saja.

8. Melalui media komunikasi apa saja Yayasan Maskanul

Huffadz dalam melakukan aktivitas fundraising pada

program donatur dan orang tua asuh?

Dari Safari Dakwah yang dilakukan Ustadzah Oki, bekerja sama

juga dengan lembaga lain seperti One Day One Juz (ODOJ),

Garis Depan, sebagian besar kita share ke media sosial

Instagram, Facebook, Twitter Maskanul Huffadz.

9. Apakah peran opinion leader dalam aktivitas fundraising

lebih mempengaruhi khalayak atau tidak?

Iya sangat berpengaruh, Ustadazah Oki sudah mempunyai nama

dan mudah untuk melakukan aktivitas fundraisingnya. Ustadzah

juga setiap bersafari dakwah di Indonesia selalu mengenalkan

maskanul huffadz kepada para jema’ah yang hadir.

10. Pesan atau metode fundraising yang dilakukan bersifat

persuasif atau informatif?

Metode sosialisasinya bisa persuasif dan informatif, dari

berdakwahnya ustadzah dengan berbagi ilmu yang bermanfaat

dan juga ajakan untuk berdonasi untuk santri-santri maskan ini.

11. Kalau aktivitas fundraising program donatur dan orang

tua asuh melalui media sosial efektif atau tidak?

Alhamdulillah. Sejauh ini melalui media sosial banyak juga yang

mendapatkan info donasi dari media sosial. Karena di media

sosial kami selalu update kegiatan dan perkembangan santri serta

yayasan. Melalui instagram misalnya, mereka komentar di

postingannya terus kita follow up gitu. Kebanyakan memang dari

media sosial, di share di instagram Maskanul Huffadz dan

instagram Ustadzah Oki langsung ada yang menanyakan.

Terkadang ada donatur yang juga sudah lama dan sering bisa kita

tarik menjadi orang tua asuh.

12. Apakah ada komunikasi langsung (face to face) mengajak

bergabung menjadi donatur dan orang tua asuh?

Ada, ini dilakukan saat safari dakwah Ustadzah Oki Setiana

Dewi, ada tim yang sebar brosur dan menjelaskan (face to face)

ke jama’ah dan mengajak bergabung menjadi donatur. Via

handphone juga rutin.

13. Biasanya kapan disebarkan brosur untuk program

donatur dan orang tua asuh selain saat safari dakwah

Ustadzah Oki?

Saat ada tamu main kemaskan terus kemarin ramadhan

alhamdulillah kami ada program bagi takjil jadi disitu kami

simpan brosur juga.

14. Apakah setiap tahun jumlah donatur mengalami

peningkatan?

Alhamdulillah kami setiap tahun mengalami peningkatan jumlah

donatur

15. Media komunikasi mana yang paling efektif dalam

aktivitas fundraisingnya?

Kami belum tahu persis media komunikasi mana yang paling

efektif saat melakukan fundraising. Sepertinya mungkin dari

instagram yang paling besar karena respon di instagram juga

banyak di postingan komentar, direct message. Meskipun media

lain juga ada. Jadi kami ngga tahu pastinya.

Informan 2

Tanggal Wawancara : 15 Oktober 2019

Tempat Wawancara : Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat

Informan : Ayu Lestari, S. Hum. (Founder

Yayasan Maskanul Huffadz).

Hasil Wawancara

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Yayasan Maskanul

Huffadz?

Jadi dulu yang mendirikanyayasan ini kita bertiga saya, Ustadzah

Oki dan Ustadzah Della. Pada tahun 2011 kami sama-sama

belajar di rumah Qur’an Daarut Tarbiyah di Depok yang punya

almarhum Ustad Fadlil dan Ustad Baharun. Semoga Allah

merahmati beliau dengan amal jariah beliau sampai hari ini.

Tahun 2011 kita belajar di sana kemudian Ustadzah Oki sempat

beberapa bulan di sana. Saya masih berlanjut mungkin sekitar

setahun di sana. Pada tahun 2013 saya lulus dari Universitas

Indonesia dan saya pulang ke Jambi karena saya orang Jambi.

Selama itu saya masih berkomunikasi bersama Ustadzah Oki

terutama. Beliau selalu menanyakan kabar dan sedang sibuk apa.

Sampai pada tahun 2016 beliau bersama Ustadzah Della

menyewa perumahan di Bintaro Perumahan Kurcica dengan

empat belas orang. Saya baru bergabung pada tahun 2017,

Mungkin itu jalan takdir Allah karena saya ikut suami, kebetulan

suami anak UIN Ciputat. Jadi akhirnya Ustadzah Oki

menawarkan “mau nggak pegang rumah Qur‟an? Beliau tahu

saya aktif di Qur’an gitu kan. Akhirnya saya menjawab “boleh di

mana?” dankita buka di UIN saja karena waktu itu beliau lagi S3

di UIN. Bukalah di legoso sekitar sepuluh santri, saya sama

suami tinggal di situ. Mulai dari dua rumah ini Bintaro dan

Ciputat. Awalnya kita Cuma menyediakan tempat untuk

kebutuhan kita sendiri, kerinduan kita sama Al-Qur’an

sebenarnya. Semakin lama masyarakat banyak yang percaya dan

setiap kita buka pendaftaran tiga puluh orang yang mendaftar

sampai 700 orang. Itulah yang membuat kita harus

mengembangkan rumah Qur’an. Mulailah kita buka di berbagai

cabang lain sampai hari ini alhamdulillah sudah berbentuk

yayasan yang legal sudah terdaftar sehingga kita lebih mudah lagi

untuk melakukan penggalangan dana dan lain-lainnya.

2. Bagaimana langkah awal yang dilakukan Yayasan

Maskanul Huffadz setelah berdiri?

Awal kita membuka hanya main-mainlah ya tapi karena kita

melihat antusias masyarakat luar biasa, akhirnya kita berpikir

langkah awalnya adalah kita harus melegalkan lembaga ini.

Karena kami cuma bertiga Ustadzah Oki ibaratnya ayah bagi kita.

Beliau mencari uang keluar, Ustadzah Della seperti ibu dia fokus

membina santri dan saya yang sering berhubungan dengan

banyak orang termasuk untuk legalitas yayasan ini. Sebenernya

legalitas itu kita buat ketika masyarakat sudah mulai percaya dan

mereka banyak yang mau berinfaq. Nah karena mereka mau

berinfaq, kita masih punya rekening pribadi. Kalau begitu mereka

kurang percaya, jadi kita harus buat rekening yayasan dan

ternyata membuat rekening yayasan itu tidak hanya sekedar kita

datang terus kita buat. Ada berkas yang harus disiapkan termasuk

akta pendirian, surat tanda terdaftar, ini mungkin jalan Allah

karena satu persatu kita buat legalitas yayasan yang tujuan

awalnya untuk rekening. Akhirnya kita datangilah setiap dinas-

dinas sosial. Awalnya akta notaris kemudian ke Kesbangpol

seperti itu.

3. Dari mana masyarakat mengetahui Yayasan Maskanul

Huffadz?

Kalau lingkungan sekitar karena mereka merasa anak-anak ini

tidak pasif dan mereka ikut dalam kegiatan masyarakat

lingkungan sekitar. Seperti kegiatan 17 Agustus mereka ikut

terlibat di komplek itu sehingga masyarakatpun kenal dan

akhirnya mereka ikut bantu. Terkadang ada yang berinfaq atau

hanya sekedar memberikan makanan. Karena sekarang dunia

digital masyarakat luar biasanya tahu dari instagram dan kita

kembangkan sekali adalah instagram. Setiap aktivitas santri kita

upload semuanya di instagram. Kalau orang mau lihat maskanul

huffadz tinggal buka instagram.

4. Sebagai founder apa tujuan awal di dirikannya Yayasan

Maskanul Huffadz?

Tujuan awalnya dari kami bertiga ingin terus berdekatan dengan

Al-Qur’an karena kita dulu pernah merasakan lingkungan Qur’an

terasa begitu nikmat, begitu nyaman sehingga kita harus

mempunyai lingkungan ini. Ustadzah Oki masih agak sulit

menemukan lingkungan Qur’an di daerah Bintaro terutama. Kita

ingin selalu berdekatan dengan Ahlul Qur’an sehingga kita

mendapatkan syafa’at juga dari para penghafal Al-Qur’an ini.

Kelak ketika di surga mereka mengingat kami sebagai seseorang

yang pernah memberikan mereka kesempatan belajar Al-Qur’an,

sebagai amal jariah dan kembali lagi untuk Allah juga. Tujuan

lainnya untuk mencetak para penghafal dan pengajar Qur’an. Kita

sementara ini masih perempuan dan harapan yang minimal ibu-

ibu nanti generasi selanjutnya dididik oleh ibu-ibu penghafal Al-

Qur’an.

5. Sumber dana Maskanul Huffadz dari mana awalnya?

Sampai tiga tahun berdiri, dua tahun awal semuanya dari

Ustadzah Oki. Semoga Allah membalas semua kebaikan beliau.

Jadi, dua tahun awal itu beliau jadi donatur tunggal yang

menyewa rumah Rp. 50.000.000 s.d. Rp. 60.000.000 setahun.

Beliau yang menggaji guru, memberi makan anak-anak yatim dan

semuanya. Sampai akhirnya ketika masyarakat mulai percaya,

beliau sudah tidak sanggup sekarangkan sudah ratusan lebih

sampai dengan yang dulu ada 200 dari awal berdiri, kalau dua

puluh sampai tiga puluh santri beliau masih bisa untuk

membiayai. Sudah lima puluh santri ke atas beliau sudah tidak

sanggup lagi mendanai program ini. Akhirnya beliau

mewakafkan dirinya untuk ceramah keluar-keluar, sehingga

setiap beliau ceramah kita ada penggalangan dana dan kita ada

program orang tua asuh juga. Sekarang satu tahun terakhir ini

santri-santri maskanul huffadz hidup dari dana-dana jama’ah.

Mereka menyumbangkan uang bisa dari uang receh Rp. 2000

kita kumpulkan itu untuk makan-makan mereka setiap harinya.

Donatur kita yang millenialkita biasa kenal Ria Ricis ikut

menyumbang cukup besar juga untuk maskanul huffadz, 10%

dari penghasilannya disumbangkan untuk maskanul huffadz.

Kalau program donatur dan orang tua asuh ini kita belum mulai

dari awal, saya memegang rumah di Ciputat, saya itu sempat

mengajak teman-teman lama. Saya berpikir harus memiliki

donatur dan orang tua asuh. Jadi, saya mulai dari teman-teman

terdekat mulai teman SMA sampai kuliah dan menjelaskan

aktivitas saya sekarang. Mungkin hanya dengan zakat

penghasilan mereka Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 100.000

sebulan silahkan. Selama satu bulan saya bisa mengumpulkan Rp.

2.000.000 untuk Ciputat waktu itu. Saya pernah mengajar private

dan orang tuanya saya minta untuk menjadi orang tua asuh. Ada

yang memberi Rp. 500.000 setiap bulan.Kita harus memikirkan

bagaimana selama setahun mereka belajar, mereka terjamin biaya

hidupnya dengan adanya program orang tua asuh dan program ini

kita mulai bulan Februari 2019.

6. Kenapa dinamakan Maskanul Huffadz?

Maskan artinya tempat tinggal dan Al-Huffadz itu para penghafal

Al-Qur’an, kita gabungkan menjadi tempat tinggal yang nyaman

untuk para penghafal Al-Qur’an. Kenapa rumah? Karena dulu

saya, Ustadzah Oki dan Ustadzah Della belajarnya dari rumah

bukan pesantren Al-Qur’an. Kita sewa rumah untuk tinggal guru

dan santrinya. Menghindari kata-kata lainnya kita beri nama

Maskanul Huffadz. Ya mungkin agak sulit orang menyebutkannya

karena berbeda.

7. Bagaimana perkembangan Yayasan Maskanul Huffadz

sampai saat ini?

Alhamdulillah, awalnya cuma Bintaro-Ciputat sekarang kita

sudah punya empat cabang. Kita sudah membuka cabang di

Bogor, Ciputat, Medan dan Bintaro. Tiga tahun berdiri Maskanul

Huffadz ini masih menyewa, kita ingin sekali memiliki tempat

sendiri. Alhamdulillah setelah Ustadzah Oki berdakwah kurang

lebih setengah tahun terakhir ini sebelum lebaran kemarin saya

menemani beliau berdakwah keliling Indonesia. Alhamdulilah

terkumpul dana jema’ah dan sudah bisa membebaskan lahan di

daerah Emerald Bintaro tanah seluas 800 meter dan di tanah

tempat-tempat lain akan kita bangun Maskanul Huffadz. Dari

awal berdiri kita merasa sendiri karena kami-kami ini perempuan

yang terbatas ruang geraknya yang sudah berumah tangga semua.

Kita memang butuh orang lain untuk mengembangkan lalu kita

bekerja sama dengan One Day One Juz (ODOJ) kemudian

Rumah Zakat dan Garis Depan. Mereka biasanya mengadakan

acara bareng kita seperti One Day One Juz(ODOJ) dan Garis

Depan di Solo. Mereka mengadakan kajian atau acara di kota

nanti yang mengisi acara Ustadzah Oki dalam acara tersebut kita

melakukan penggalangan dana. Nah, penggalangan dana dibagi

dua One Day One Juz(ODOJ) dengan Maskanul Huffadz.

8. Apakah ada kesulitan membuka cabang baru?

Ya, ada sekali. Alhamdulillah saya mengikuti semua pembukaan

cabang Maskanul Huffadz. Di Medan yang sempat ada masalah

karena jauh dan kita kurang tahu wilayah di Medan. Karena yang

kami tempatkan di daerah-daerah itu santri-santri yang di pusat

setelah mereka selesai mengabdi di daerah-daerah. Medan

termasuk yang penuh tantangan, alhamdulillah sampai hari ini

Allah izinkan untuk terus berjalan.

9. Adakah keunggulan dari Yayasan Maskanul Huffadz

Ciputat?

Maskanul Huffadz Ciputat berbeda dari cabang yang lain karena

cabang Ciputat ini program berbayar. Cabang yang lainya itu

khusus program anak-anak yatim dhuafa. Tahun ini kita mulai

buka program yang berbayar karena banyak permintaan dari luar.

Selama ini kami fokus untuk yang beasiswa. Banyak yang

bertanya saat kami posting poster boleh tidak kami yang mampu

ikut belajar. Akhirnya kami memutuskan untuk membuka.

Program Maskanul Huffadz yang di Ciputat ini kita jadikan

program subsidi silang artinya mereka yang tinggal dan belajar di

sini juga berinfaq menjadi donatur untuk santri yang lain.

10. Adakah rencana Maskanul Huffadz kedepannya?

Target kami kedepannya ada tiga yang pertama BILMAS

(Bimbingan Luar Maskanul Huffadz), kedua program santri laki-

laki, yang ketiga program anak-anak yang ingin menghafalkan

Al-Qur’an namun tidak tinggal.

B. Surat-surat

Foto Dokumentasi

Dokumentasi dengan pendiri Yayasan Maskanul Huffadz

Dela Ardila Sofia Al-Hafidzah, Oki Setiana Dewi, S. Hum, M.

Pd. dan Ayu Lestari, S. Hum. di Kediaman Umma Oki, Bintaro,

Tangerang Selatan.

Dokumentasi wawancara dengan Ayu Lestari, S.Hum. di

Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat.

Dokumentasi wawancara dengan Ratna Komala, Al-Hafidzah di

Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat.