PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM AKTIVITAS...
Transcript of PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM AKTIVITAS...
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM
AKTIVITAS FUNDRAISING PADA PROGRAM
DONATUR DAN ORANG TUA ASUH DI
YAYASAN MASKANUL HUFFADZ
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh:
Destiana Maisratun
NIM 1113051000155
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2020 M
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM
AKTIVITAS FUNDRAISING PADA PROGRAM
DONATUR DAN ORANG TUA ASUH DI
YAYASAN MASKANUL HUFFADZ
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh :
Destiana Maisratun
NIM. 1113051000155
Pembimbing
Ade Rina Farida, M. Si
NIP 19770513 200701 2 018
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLA HJAKARTA
1441 H/2020 M
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Destiana Maisratun
NIM : 1113051000155
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul
“PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM
AKTIVITAS FUNDRAISING PADA PROGRAM
DONATUR DAN ORANG TUA ASUH DI YAYASAN
MASKANUL HUFFADZ” adalah benar merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan
karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi.
Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini
sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta, 02 Juni 2020
Destiana Maisratun
i
ABSTRAK
DESTIANA MAISRATUN
Penggunaan Media Komunikasi dalam Aktivitas Fundraising
Pada Program Donatur dan Orang Tua Asuh di Yayasan
Maskanul Huffadz
Komunikasi diperlukan untuk lembaga-lembaga nirlaba
seperti Yayasan Maskanul Huffadz. Komunikasi sangat
berpengaruh dalam aktivitas fundraising pada program donatur
dan orang tua asuh di yayasan ini. Yayasan ini sudah memiliki
empat cabang yakni di Bintaro, Bogor, Ciputat dan Medan.
Sebagai yayasan sosial yang menyediakan beasiswa penuh
kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa dan muallaf dalam hal
ini tentunya peran donatur sangat dibutuhkan. Dalam aktivitas
fundraisingnya, Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan media
komunikasi.
Berdasarkan konteks di atas, penelitian ini bertujuan untuk
menjawab rumusan masalah, bagaimana penggunaan media
komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program donatur
dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul Huffadz?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif analisis. Bertujuan untuk menjelaskan dengan
sedalam-dalamnya melalui t
eknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan
dokumentasi.
Penggunaan media komunikasi dalam aktivitas fundrising
pada program donatur dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul
Huffadz adalah dengan menggunakan media brosur dan media
internet. Selain itu, juga bekerja sama dengan berbagai pihak
seperti Komunitas One Day One Juz (ODOJ), Garis Depan dan
Rumah Zakat. Bentuk komunikasi yang digunakan adalah
komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Faktor
pendukung dan penghambat serta realisasi pencapaian jumlah
donatur.
Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media komunikasi dalam aktivitas fundraising
melalui media komunikasi berhasil dilakukan oleh Yayasan
Maskanul Huffadz.
Kata Kunci : Fundraising, Media Komunikasi, Program
Donatur dan Orang Tua Asuh, Yayasan Maskanul Huffadz.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, segala puji dan syukur
kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah melimpahkan
rahmat, ridho dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Penggunaan Media
Komunikasi dalam Aktivitas Fundraising Pada Program
Donatur dan Orang Tua Asuh di Yayasan Maskanul
Huffadz”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad Sholallahu „alaihi wassalam, semoga
kita semua mendapat syafaatnya kelak.
Adapun dalam proses penyelesaian skripsi sebagai syarat
kelulusan studi strata I (S1) tentunya masih jauh dari kata
sempurna. Penulis menyadari skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut berperan memotivasi dan
mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini, di antaranya:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto, M.Ed, Ph.D, beserta
Dr. Siti Napsiyah, S. Ag, MSW, selaku Wakil Dekan I
Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, MA selaku Wakil
Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Cecep
Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
iii
2. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan serta Dr. H.
Edi Amin, M.A. selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam.
3. Ade Rina Farida, M.Si selaku dosen pembimbing penulis
yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis
dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi.
4. Kepada seluruh Dosen, staf dan karyawan Fakuktas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, terima kasih telah memberikan ilmu yang bermanfaat
kepada penulis selama perkuliahan dan membantu penulis
dalam urusan administrasi perkuliahan.
5. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan Perpustakaan Utama Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani
peminjaman buku-buku kepada penulis.
6. Ayu Lestari, S. Hum dan Ratna Komala Al Hafidzah selaku
narasumber penulis yang telah memberikan izin kepada
penulis dan meluangkan waktunya untuk penulis.
Terimakasih atas waktunya, semoga Yayasan Maskanul
Huffadz sukses kedepannya.
7. Kedua orang tua penulis, almarhum Bapak Ratmono yang
senantiasa mendo’akan, mendukung, memberikan kasih
sayang terbaiknya kepada penulis sampai akhir hayatnya
begitupun Ibu Rukhayah sampai saat ini. Kedua orang tua
penulis yang sangat berjasa baik secara moril maupun materil.
Serta saudara kandung penulis Jenia, Anjar dan Guno yang
iv
selalu memberikan dukungan dan kasih sayang terbaiknya.
Terima kasih my family.
8. Suami tercinta, Muhammad Rifqi Maulana, terima kasih atas
do’a, kasih sayang dan motivasinya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
9. Sahabat penulis Ade Ratna Kumala, Arletta, Ayu Halim
Maharani, Berliana Novianita, Helli Noerlelawati, Jeni Fitria,
Nabila Safira, Raudhatul Husna, Rizania Annisa, Tiara Nur
Annisa dan Yuli Setia Ningsih yang telah memberikan
semangat dan dukungannya kepada penulis. Sukses selalu
buat kalian, see you on top guys.
10. Teman-teman seperjuangan penulis KPID 2013, Aldinah
Rosmi, Khusnul Hidayah, Nur Halimah, Apcafidah,
Muhammad Santoso, Syaviera Dena Ananda terima kasih
telah menjadi bagian dari perjalanan penulis selama
menempuh pendidikan di kampus tercinta. Sukses untuk
kalian semua.
11. Teman KKN In-Campus Debby Bayu dan Shera Maulidia
yang telah memberikan kebersamaan selama KKN In-
Campus.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Semoga apa yang telah dihasilkan dalam
penulisan skripsi ini dapat bermanfaat kedepannya. Aamiin.
Jakarta, 27 Mei 2020
Destiana Maisratun
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Batasan Masalah ........................................................ 5
C. Rumusan Masalah ...................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ....................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ..................................................... 6
1. Manfaat Akademis ............................................. 6
2. Manfaat Praktis .................................................. 6
F. Metodologi Penelitian ................................................ 6
1. Paradigma Penelitian ......................................... 6
2. Pendekatan Penelitian ........................................ 7
3. Subjek dan Objek Penelitian .............................. 8
4. Tempat dan Waktu Penelitian ............................ 8
5. Teknik Pengumpulan Data ................................. 9
6. Teknik Analisis Data ........................................ 10
G. Tinjauan Pustaka ...................................................... 11
H. Sistematika Penulisan .............................................. 13
BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL ............... 15
A. Media Komunikasi................................................... 15
1. Pengertian Media ............................................. 15
2. Komunikasi ...................................................... 15
3. Media Komunikasi ........................................... 23
vi
B. Konseptualisasi New Media .................................... 28
1. Pengertian New Media ..................................... 28
2. Media Sosial..................................................... 31
3. Fungsi Media Sosial ......................................... 33
4. Fundraising ...................................................... 33
5. Metode Fundraising ......................................... 39
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN
MASKANUL HUFFADZ ....................................... 42
A. Sejarah Yayasan Maskanul Huffadz ........................ 42
B. Visi dan Misi Yayasan Maskanul Huffadz .............. 44
C. Program Donatur dan Orang Tua Asuh ................... 45
D. Struktur Organisasi dan Cabang Yayasan
Maskanul Huffadz ................................................... 47
E. Profil Founder Yayasan Maskanul Huffadz ............ 49
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................. 51
A. Penggunaan Media Komunikasi dalam Aktivitas
Fundraising Pada Program Donatur dan Orang
Tua Asuh di Yayasan Maskanul Huffadz ................ 51
B. Realisasi Pencapaian Jumlah Donatur ..................... 66
C. Interpretasi Peneliti .................................................. 70
BAB V PENUTUP ................................................................ 72
A. Kesimpulan .............................................................. 72
B. Saran ........................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................ 65
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Maskanul Huffadz ...................................... 38
Gambar 3.2 Poster Program Donatur ...................................... 41
Gambar 3.3 Poster Orang Tua Asuh ....................................... 42
Gambar 4.1 Brosur Program Donatur dan Orang Tua Asuh ... 49
Gambar 4.2 Screenshoot laman Website Maskanul Huffdaz . 51
Gambar 4.3 Screenshoot postingan instagram Maskanul
Huffadz ................................................................ 54
Gambar 4.4 Screenshoot postingan instagram Ustadzah Oki
Setiana Dewi ............................................................... 56
Gambar 4.5 Screen Capture Twitter Maskanul Huffadz ........ 58
Gambar 4.6 Screen Capture Facebook Maskanul Huffadz ..... 60
Gambar 4.7 Roadshow Safari Dakwah.................................... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi diperlukan untuk lembaga-lembaga
nirlaba seperti Yayasan Maskanul Huffadz. Komunikasi
sangat berpengaruh dalam aktivitas fundraising di Yayasan
Maskanul Huffadz yaitu program donatur dan orang tua
asuh. Sebagai yayasan sosial yang menyediakan beasiswa
penuh kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa dan muallaf
tentunya dalam hal ini peran donatur sangat dibutuhkan.
Maka dari itu, sebagai organisasi yang bersifat nirlaba harus
mampu mengolah sumber-sumber dana yang diperlukan
untuk membiayai organisasi dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas
kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk
mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.1 Yayasan
Maskanul Huffadz berdiri sejak September 2016 bertempat
di sebuah rumah di perumahan Kucica Bintaro dan merekrut
14 santri dan para santri ini mendapatkan beasiswa
menghafal selama 2 tahun. Saat ini beralamatkan di Jl.
Mentilang XV Blok KA No.12, RT 03 RW 12, Bintaro
Sektor 9, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan,
1 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, pasal 1 ayat
(1).
2
Banten, 15229. Lambat laun, Maskanul Huffadz mendirikan
cabang baru yakni di Medan, Ciputat dan Bogor. Maskanul
Huffadz ingin menambah cabang-cabang di seluruh
Indonesia.2
Ustadzah Oki Setiana Dewi ingin menjadikan Al-
Qur’an sebagai tonggak kebaikan sebuah perbadaban di
Indonesia yang diberkahi apabila di dalamnya berisi Ahlul
Qur’an. Ahlul Qur’an adalah mereka yang menjadikan Al-
Qur’an ada di hati, pikiran, lisan dan perbuatan. Melalui
Maskanul Huffadz, pemuda-pemudi Indonesia menjadi agen-
agen dakwah yang kehadirannya dinanti oleh masyarakat
untuk menyebarkan cahaya dan petunjuk bagi umat manusia
agar kembali pada fitrahnya, yakni patuh dan tunduk pada
Allah Subhanahu wa Ta‟ala.3 Seperti firmanNya dalam surah
Fatir ayat 29 yang berbunyi:
اهم نق
ا رس ىا مم
ق
ف
ه وأ
ة
ل امىا الص
ق
ه وأ
اب الل
كت
ىن
لذين يت
إن ال
بىرن ت
ل
تجارة
يزجىن
هية
ا وعل سز
“Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi” (Q.S Fatir: 29).
2Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 2 September 2019, pukul 14.28 WIB. 3Maskanul Huffadz,... diakses pada tanggal 2 September 2019, pukul
14.35 WIB.
3
Maskanul Huffadz memiliki beberapa program salah
satunya ialah program donatur dan orang tua asuh. Program
ini bertujuan untuk mewadahi para donatur untuk
memberikan donasi kepada para penghafal Al-Qur’an berupa
dana pendidikan ataupun biaya kehidupan para santri.4
Program ini sangat membantu bagi kelangsungan pendidikan
santri-santri yang ada di Maskanul Huffadz. Selama hidup di
dunia, manusia tidak dapat hidup sendirian melainkan saling
membutuhkan satu sama lain. Itulah sebabnya manusia
disebut sebagai makhluk sosial. Saling membantu dan tolong
menolong terhadap sesama manusia merupakan suatu sikap
yang mulia. Dalam Al-Qur’an surat Al’Maidah ayat 2
berbunyi :
ىاعاوه
وت
ىي ول
ق
بر والت
ى ال
ىاعل
عاوه
ىا ت
ق
عدوان وات
م وال
ث
ى ال
عل
اب﴿المائدة: ٢﴾عق
ديد ال
ش
ه
إن الل
ه
الل
Artinya:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya”. (Q.S
Al-Maidah: 2).
Ayat di atas menjelaskan bahwa saling tolong
menolong dalam kebaikan dan taqwa merupakan suatu
perbuatan yang mulia dalam Islam. Dalam ajaran Islam,
tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa memiliki
hukum yang sangat dianjurkan. Apabila setiap individu
4Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 2 September 2019, pukul 14.40 WIB.
4
berlomba-lomba melakukan kebaikan melalui tolong
menolong, Allah Subhanahu wa Ta‟ala menjanjikan
pertolongan bagi mereka yang menolong saudaranya. Seperti
dalam hadits:
“Allah selalu menolong orang selama orang itu
menolong saudaranya (semuslim)”. (H.R. Ahmad).
Komunikasi sangat berpengaruh dalam aktivitas
fundraising pada salah satu program di Yayasan Maskanul
Huffadz yaitu program donatur dan orang tua asuh. Oleh
karena itu, peran divisi komunikasi fundraising di sini adalah
pada bidang donatur dan orang tua asuh serta peran founder
yang sangat menentukan dalam mencapai tujuan. Dalam
rangka menjalankan perannya sebagai sentral kemajuan
lembaga, maka seorang divisi komunikasi fundraising
lembaga harus mempunyai strategi yang kuat dalam
menyampaikan komunikasi terhadap publik atau masyarakat,
sehingga komunikasi yang kuat bisa membawa kearah
kemajuan pada suatu perusahaan, lembaga, atau organisasi.5
Sebagai yayasan sosial yang menyediakan beasiswa
penuh kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa dan muallaf,
Yayasan Maskanul Huffadz melalui program donatur dan
orang tua asuh tentu memerlukan media komunikasi dalam
aktivitas fundraisingnya. Fungsi fundraising memang dalam
bidang pengumpulan dana zakat, infaq dan shadaqah dari
masyarakat. Dana yang terkumpul tidak hanya dari
5Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi : Konsep dan
Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002), h.24.
5
perorangan saja melainkan dari perusahaan dan lembaga
lainnya.
Saat ini Yayasan Maskanul Huffadz sudah memiliki
empat cabang dengan jumlah kurang lebih 350 santri. Tidak
hanya itu, jumlah donatur dan orang tua asuh juga telah
mencapai 400 sejak didirikan pada tahun 2017. Melihat
keberhasilan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui
seperti apa cara yang dilakukan Yayasan Maskanul Huffadz
dalam mencari donatur dan orang tua asuh tersebut. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Penggunaan Media Komunikasi dalam
Aktivitas Fundraising Pada Program Donatur dan Orang
Tua Asuh di Yayasan Maskanul Huffadz”.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus dan pada suatu
permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada
penggunaan media komunikasi dalam aktivitas fundraising
pada program donatur dan orang tua asuh di Yayasan
Maskanul Huffadz.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di
atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana penggunaan media komunikasi dalam
aktivitas fundraising pada program donatur dan orang tua
asuh di Yayasan Maskanul Huffadz?
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini sesuai dengan latar
belakang dan pembatasan masalah penelitian adalah untuk
mengetahui penggunaan media komunikasi dalam aktivitas
fundraising pada program donatur dan orang tua asuh di
Yayasan Maskanul Huffadz.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
referensi bagi studi-studi selanjutnya yang berkaitan
dengan penggunaan media komunikasi. Diharapkan juga
dapat menjadi stimulus untuk penelitian lebih sempurna
dalam memahami pengunaan media komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
referensi bagi mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, serta bagi para praktisi komunikasi yang berminat
dalam kajian penggunaan media komunikasi dan
diharapkan dapat membantu Yayasan Maskanul Huffadz
dalam aktivitas fundraising pada program donatur dan
orang tua asuh sebagai bahan evaluasi agar kedepannya
menjadi lebih baik lagi.
F. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme.
Pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau
konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan
7
merupakan konstruksi manusia, tidak pernah
dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang tetap
tetapi sebagai permasalahan dan selalu berubah. Artinya,
bahwa aktivitas manusia itu merupakan aktivitas
mengkonstruksi realitas dan hasilnya tidak merupakan
kebenaran yang tetap, tetapi selalu berkembang terus.6
Pertimbangan penulis menggunakan paradigma
konstruktivisme ini karena untuk mengetahui bagaimana
Yayasan Maskanul Huffadz dari penggunaan media
komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program
donatur dan orang tua asuh dimasyarakat dapat tercapai.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian “Penggunaan Media Komunikasi
dalam Aktivitas Fundraising Pada Program Donatur dan
Orang Tua Asuh di Yayasan Maskanul Huffadz” peneliti
menggunakan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan
Taylor metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.7
Kelebihan metode penelitian kualitatif adalah peneliti
mendapatkan langsung informasi dari narasumber atau
informan.
Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif
menggunakan metode pengumpulan data dan metode
analisis yang dapat bersifat non kuantitatif, seperti
6Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), h. 19. 7Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2000), h. 4.
8
penggunaan instrumen wawancara mendalam dan
pengamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
ialah berfokus pada penelitian nonhipotesis sehingga
dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan
hipotesis.8
Metode yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif karena penelitian ini menggambarkan sebuah
fenomena penggunaan media komunikasi yang digunakan
dalam aktivitas fundraising pada program donatur dan
orang tua asuh di Yayasan Maskanul Huffadz melalui
pengamatan langsung serta melakukan wawancara pada
subjek yang telah ditentukan. Kemudian akan dianalisis
untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah
pengurus Yayasan Maskanul Huffadz.
b. Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah
penggunaan media komunikasi dalam aktivitas
fundraising pada program donatur dan orang tua asuh.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Maskanul
Huffadz Cabang Ciputat terletak di Jalan Gelatik No. 20
RT.06 RW. 01, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat,
8Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h.194.
9
Tangerang, Kode Pos 15413. Sedang waktu penelitian
dimulai bulan September 2019 sampai dengan Juni 2020.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara
penelitian lapangan, sedangkan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah :
a. Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan orang yang diwawancarai.9 Dengan
menggunakan metode ini, peneliti memperoleh data
yang sebenarnya dari narasumber secara utuh dan
laporannya secara deskriptif dalam bentuk kata yang
diperoleh dari hasil wawancara yang sudah dilakukan.
b. Observasi
Metode observasi yaitu memperoleh dan
mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan langsung di lapangan dengan cara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang muncul
dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam
fenomena yang diselidiki.10
Observasi yang dilakukan
adalah untuk mendapatkan data yang berkaitan
dengan penelitian dalam pencatatan apa yang bisa
dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, diraba oleh
9Moh Nazir, Metode Penelitian (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999),
h.234. 10
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi (Jakarta: LPSP3-UI, 19980), h.62.
10
tangan dan kemudian peneliti tuangkan dalam
penelitian ini.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari
penggunaan wawancara dan observasi dalam
penelitian kualitatif.11
Dokumen yang peneliti peroleh
bisa didapat dari foto-foto, internet, kepustakaan,
artikel dan buku-buku.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari data dan
menata data secara sistematis untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.12
Tujuan
dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan data
sehingga mudah dipahami. Analisis data dari hasil
penelitian ini akan menjadi informasi yang dipergunakan
dalam pengambilan sebuah kesimpulan.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif yang dikemukakan oleh Whitney yakni
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.13
Penelitian ini dilakukan untuk menelaah data yang akan
diperoleh langsung dari hasil wawancara dan pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti selama masa penelitian
berlangsung. Hasil yang sudah ditemukan akan diolah dan
11
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010),
h.82. 12
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV,
(Yogyakarta: Rake Sasarin, 2000), h.115. 13
Andi Praswoto, Memahami Metode-metode Penelitian, (Yogyakarta:
AR-RUZ Media, 2011), h.201.
11
disusun dengan teknik analisis deskriptif. Analisis data ini
akan dimulai peneliti dengan melakukan analisis dari
data-data sudah dikumpulkan dan akan dibentuk dalam
laporan. Dengan ini, teknik analisis data dapat membantu
memperkuat data hasil dari penelitian.
G. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, langkah pertama
peneliti adalah melakukan peninjauan di Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian
langkah kedua, peneliti menelaah terlebih dahulu penelitian
skripsi sebelumnya sebelum menyusunnya menjadi karya
ilmiah. Bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti mengakui karya orang lain, maka peneliti
mempertegas perbedaan antara masing-masing judul masalah
yang akan diteliti. Berikut beberapa penelitian yang sudah
ada sebelumnya antara lain :
Dalam skripsi Jiddatun Nihayah, Strategi Komunikasi
Penggalangan Dana Sosial Sedekah Rombongan Melalui
Instagram tahun 2016, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta menemukan dalam penelitiannya adalah
pencapaian penggalangan dana sosial sesuai dengan target,
kemudian data yang diambil dalam penelitiannya adalah dari
akun instagram Sedekah rombongan @srupdate, pendiri
Sekedah Rombongan dan desainer grafis motivation image.
Persamaan dalam skripsi ini adalah penggunaan media
internet sebagai media komunikasi dalam melakukan
fundraising. Sedangkan perbedaannya adalah pada objek
12
penelitiannya, jika Jidatun Nihayah pada strategi komunikasi
Penggalangan Dana Sosial Sedekah Rombongan, maka
peneliti meneliti tentang penggunaan media komunikasi
dalam aktivitas fundraising di Yayasan Maskanul Huffadz.14
Nur Malik Ibrahim, strategi fundraising berbasis media
sosial di Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan
Bengkulu tahun 2019, mahasiswa Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu membahas dalam penelitiannya
yaitu mengenai strategi dari teknik fundraising berbasis
media sosial untuk dapat menciptakan peluang yang sangat
besar dan bernilai positif untuk perkambangan dari lembaga
pengelola zakat. Persamaan dalam skripsi ini adalah
membahas mengenai fundraising melalui media online,
sedangkan perbedaannya adalah subjek penelitiannya jika
Nur Malik Ibrahim tentang Baitul Maal Hidayatullah (BMH)
Perwakilan Bengkulu, maka peneliti meneliti tentang
Yayasan Maskanul Huffadz.15
Selanjutnya skripsi dengan judul Penggunaan Internet
sebagai Media Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan
Akrab oleh Devis Singgih tahun 2013, mahasiswa Institut
Pertanian Bogor menemukan dalam penelitiannya bahwa
penggunaan internet dalam berkomunikasi bisa
menghasilkan hubungan akrab, meskipun tingkat
14
Jiddatun Nihayah, Skripsi Strategi Komunikasi Penggalangan Dana
Sosial Sedekah Rombongan Melalui Instagram. UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2016. Diakses pada 8 Juni 2020 dari http://digilib.uin-
suka.ac.id/20813/ 15
Nur Malik Ibrahim, strategi fundraising berbasis media sosial di
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Bengkulu. Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu. Diakses pada 8 Juni 2020 dari
http://repository.iainbengkulu.ac.id/4000/
13
kepercayaan dan keterbukaan pengguna internet tergolong
rendah, namun tingkat kepedulian dan kasih sayang yang
dirasakan sangat tinggi. Persamaan dalam skripsi ini adalah
pada kajian ilmunya yaitu penggunaan internet sebagai
media komunikasi, sedangkan perbedaaanya adalah pada
objek penelitiannya, jika Devis Singgih tentang menciptakan
hubungan akrab, maka peneliti aktivitas fundraising dalam
program donatur dan orang tua asuh.16
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian
ini, maka sistematika penulisan dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan yang meliputi latar
belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL
Dalam bab ini berisi landasan teoritis mengenai
pokok pembahasan dalam materi penelitian.
Pembahasan tersebut meliputi media
komunikasi, new media dan fundraising.
16
Devis Singgih, Skripsi Penggunaan Internet sebagai Media
Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan Akrab. Institut Pertanian Bogor
tahun 2013. Diakses pada 8 Juni 2020 dari https://adoc.tips/penggunaan-
internet-sebagai-media-komunikasi-dalam-menciptak.html
14
BAB III GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini berisi sejarah yayasan, visi &
misi yayasan, program donatur dan orang tua
asuh, struktur organisasi dan cabang yayasan,
Profil Oki Setiana Dewi, S. Hum, M. Pd, Dela
Ardila Sofia, Al Hafidzah dan Ayu Lestari, S.
Hum (Founder Yayasan Maskanul Huffadz).
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan hasil penelitian
berdasarkan temuan data di lapangan hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi
diperoleh dari pengurus Yayasan Maskanul
Huffadz pada bulan September 2019 s.d. Juni
2020 berupa penggunaan media komunikasi
dalam aktivitas fundraising pada program
donatur dan orang tua asuh.
BAB V PENUTUP
Dalam bab penutup ini berisi kesimpulan dan
saran dari penelitian yang dibuat oleh peneliti
tentang apa yang telah diteliti.
15
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL
A. Media Komunikasi
1. Pengertian Media
Menurut Azhar Arsyad media adalah segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Kata media berasal dari bahasa Latin
medius yang secara harfiah berarti “tengah’, “perantara”
atau “pengantar”.1 Sedangkan Arief mendefinisikan
bahwa media merupakan segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian,
dan minat seta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi.2
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan
media adalah alat atau saluran yang digunakan untuk
pengantar pesan kepada penerima pesan dari pengirim
pesan.
2. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis, komunikasi menurut asal-
usul katanya yaitu berasal dari bahasa latin
commonication, kata ini bersumber pada kata
1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010), h.3 2 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h.7
16
communis yang artinya sama makna, sama makna di
sini maksudnya sama makna atau sama arti.3 Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi
adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.4
Secara terminologis, beberapa definisi
komunikasi menurut para ahli diantaranya:
1) Everret M. Rogers mendefinisikan komunikasi
adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada penerima atau lebih dengan
maksud mengubah tingkah laku mereka.5
2) Harold D. Laswell mendefinisikan komunikasi
merupakan suatu proses yang menggambarkan
siapa? mengatakan apa? dengan cara apa? dan
kepada siapa? dan dengan akibat atau hasil apa?
(who? says what? in which channel? to whom?
with what effect).6
3) Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah
proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk
mengubah sikap, atau pendapat, atau perilaku,
3Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan
Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 34. 4“Pengertian Komunikasi” https://kbbi.web.id/komunikasi, diakses pada
tanggal 14 September 2019 pukul 10.30 WIB. 5Dedy Mulyana, “Ilmu Komunikasi”, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 69. 6Roudhonah, “Ilmu Komunikasi”, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h.
21.
17
baik secara langsung maupun secara lisan, maupun
tidak langsung melalui media.7
Beberapa pengertian komunikasi di atas dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang (komunikator)
kepada orang lain (komunikan) untuk mengubah
perilaku dan sikap baik secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi pada hakikatnya adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol). Dalam prosesnya komunikasi dibangun oleh
tiga unsur yang fundamental, yaitu :
1) Penyampaian Pesan (Communication)
Komunikator yaitu orang yang menyampaikan
pesan. Komunikator memiliki fungsi encoding,
yakni orang yang memformulasikan pesan atau
informasi yang kemudian akan disampaikan
kepada orang lain. Komunikator sebagai bagian
yang paling menentukan dalam berkomunikasi
dan untuk menjadi seorang komunikator itu harus
mempunyai persyaratan dalam memberikan
komunikasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga
7Onong Uchjana Effendy, “Dinamika Komunikasi”, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008) h.5.
18
dari persyaratan tersebut mempunyai daya tarik
sendiri komunikan terhadap komunikator.
2) Pesan (Message)
Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan harus
mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di
dalam usaha mencoba sikap dan tingkah laku
komunikan.8 Pesan dapat disampaikan melalui
lisan dan media, sedangkan bentuk pesan dapat
berupa informatif, yakni memberikan keterangan-
keterangan dan kemudian komunikan dapat
mengambil kesimpulan. Pesan berupa persuasif,
yakni dengan bujukan untuk membangkitkan
pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa
yang kita sampaikan akan memberikan rupa
pendapat atau sikap sehingga ada perubahan.
Namun perubahan itu adalah kehendak sendiri.
Sedangkan pesan koersif yakni dengan
menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal
dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan
tekanan batin dan ketakutan diantara semuanya
dan pada kalangan publik.
3) Penerima Pesan (Communican)
Komunikan adalah orang yang menerima pesan
dari komunikator. Decoder adalah adalah istilah
8Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi,
(Yogjakarta: Al-Amin Press, 1996), cet. ke-1, h.59
19
lain yang mempunyai pengertian sama dengan
komunikan. Dalam menerima pesan, decoder
mempunyai sifat decoding yaitu suatu usaha
komunikan dalam menafsirkan pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
4) Saluran (Channel)
Saluran merupakan media penyalur pesan dalam
sebuah proses komunikasi.
5) Efek (Effect)
Efek adalah hasil akhir dalam suatu komunikasi.
c. Bentuk-bentuk Komunikasi
Komunikasi antar pribadi (interpersonal
communication), komunikasi kelompok (group
communication), dan komunikasi massa (mass
commmunication).
1) Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal
Communication)
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi
yang berlangsung antara dua orang, di mana terjadi
kontak langsung secara berhadapan muka (face to
face) bisa juga melalui sebuah medium telepon.9
Menurut sifatnya, komunikasi antarpersonal itu
dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi diadik
dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi
diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung
9Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung:
Alumni, 1981), h. 48.
20
antara dua orang dalam situasi tatap muka yang
dilakukan melalui tiga bentuk percakapan,
wawancara dan dialog. Adapun komunikasi
kelompok kecil adalah proses komunikasi yang
berlangsung antara tiga orang atau lebih secara
tatap muka hal mana anggota-anggotanya
berinteraksi satu sama lain. Mengenai batas jumlah
anggota tidak secara tegas disebutkan, ada yang
mengatakan antara dua sampai tiga orang.10
2) Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok merupakan
komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok. Kelompok berarti
komunikasi yang berlangsung antara seorang
komunikator dengan sekelompok orang yang
jumlahnya lebih dari dua orang. Jumlah orang yang
terdapat dalam komunikasi kelompok tersebut dapat
dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan
kuantitasnya. Sekelompok orang menjadi
komunikan tersebut, bila berjumlah sedikit disebut
dengan komunikasi kelompok kecil, sedangkan bila
berjumlah banyak atau besar disebut dengan
komunikasi kelompok besar.11
10
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Grafindo
Persada 2007), h. 32. 11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h.75.
21
3) Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa adalah penyampaian pesan
komunikasi melalui atau menggunakan media massa
modern, yang meliputi surat kabar, siaran radio, dan
televisi yang ditujukan kepada umum, termasuk
juga film yang dipertunjukkan di gedung-gedung
bioskop.12
d. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan
dari pengirim betita kepada penerima berita, di dalam
sebuah kegiatan komunikasi tentu terdapat media yang
digunakan sebagai alat untuk memudahkan pesan yang
dapat disampaikan dengan baik. Penyampaian pesan
tersebut tentu memnutuhkan suatu proses, dalam hal ini
dinamakan proses komunikasi.
Menurut Tommy Suprapto proses komunikasi
adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan
informasi sampai dipahami oleh komunikan.
Komunikasi merupakan suatu proses di mana
komponen-komponen saling terkait. Dalam aplikasinya,
langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah
sebagai berikut:13
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi... h. 75 13
Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Managemen Komunikasi,
(Yogyakarta: Media Presindo, 2009), h. 7
IDE ENCODING PENGIRIMAN
N
DECODING
BALIKAN
22
Keterangan:
1) Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh
sumber/komunikator.
2) Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut
kemudian dialih bentukakkan menjadi lambang-
lambang komunikasi yang mempunyai makna atau
dapat dikirimkan.
3) Langkah ketiga, pesan yang telah di encoding tersebut
selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang
sesuai dengan karakteristik lambang-lambang
komunikasi ditunjukkan kepada komunikan.
4) Lambang keempat, penerima menafsirkan isi pesan
sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud
pesan tersebut.
5) Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil
di decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan
tersebut ke komunikator.
e. Hambatan Komunikasi
Walaupun komunikasi sudah direncanakan dan
dirancang secara baik, belum tentu tujuan komunikasi
dapat tercapai secara efektif. Suranto AW mengemukakan
identifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi
penghambat sebagai berikut:14
14
Suranto AW, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), h.112.
23
1) Hambatan Sosiologis
Secara sosiologis semua personil yang ada berasal
dari berbagai golongan dan lapisan yang menimbulkan
perbedaan status, ideology, agama, status, ekonomi
yang semuanya dapat menjadi hambatan bagi
kelancaran informasi.
2) Hambatan Psikologis
Yakni hambatan berkomunikasi yang disebabkan oleh
status psikologis yang tidak mendukung.
3) Hambatan Sematis
Ialah hambatan komunikasi yang disebabkan oleh
latar belakang bahasa yang berbeda.
4) Hambatan Mekanis
Hal ini yang sering terjadi pada proses komunikasi
yang menggunakan media. Misalnya saja gangguan
saat berkomunikasi dengan menggunakan pesawat
telepon.
5) Hambatan Ekologis
Hal ini yang disebabkan oleh gangguan yang terjadi di
lingkungan ketika proses komunikasi sedang
berlangsung. Misalnya saja hujan deras, lalu lintas
yang bising.
3. Media Komunikasi
a. Pengertian Media Komunikasi
Menurut Suranto AW menyatakan bahwa media
komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan
24
untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusi atau
menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media
komunikasi sangat diperlukan dalam operasional kerja
suatu kantor karena media komunikasi dapat
mempermudah penyampaian pesan, mengatasi
hambatan-hambatan komunikasi baik dari segi ruang
maupun waktu.15
Media tradisional seolah memiliki pesaing
dalam mendistribusikan berita. Selama ini institusi
media yang mendominasi pemberitaan, namun dengan
kehadiran internet dan media sosial memberikan
kemudahan dan keluasan bagi masyarakat untuk
menyebarkan segala macam informasi yang ada
disekitar mereka.16
Seiring dengan berjalannya waktu, fungsi media
tradisional sedikit demi sedikit beralih ke media baru
(new media). Menurut Denis McQuail dalam buku
teori komunikasi massa ciri utama media baru adalah
saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak
individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,
interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai
karakter yang terbuka, dan sifatnya yang sudah ada di
mana-mana.17
15
Suranto AW, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), h. 121 16
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h.1 17
Denis McQuail dalam bukunya, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta:
Erlangga, 2009)
25
b. Kelebihan dan kekurangan Media Komunikasi:
Kelebihan media komunikasi:
1) Mampu menggambarkan aspek-aspek media
komunikasi dan hubungannya dengan audiens atau
pelaku komunikasi.
2) Mampu menunjukkan hubungan logika antara
mengapa pelaku komunikasi membutuhkan media
komunikasi dan apa dampak media komunikasi
tersebut di tengah kehidupan masyarakat.
Kekurangan media komunikasi:
1) Penggambaran tentang aspek-aspek media
komunikasi cenderung menilik atau melihat dari
segi media massa.
2) Tidak menggambarkan aspek-aspek yang
mendasar pada media komunikasi dan
penerapannya secara utuh pada ruang lingkup yang
lebih mendasar.
3) Tidak integral, dalam arti dari teori ke teori kadang
hanya melihat pada aspek tertentu dan tidak
mempertimbangkan aspek lain yang secara faktual
ada.18
Di era digital, proses komunikasi mampu
memberikan informasi, membentuk sebuah opini dan
interpretasi. Berikut beberapa media komunikasi,
diantaranya:
18
5 Teori Media Komunikasi Penerapan, dikses pada tanggal 10 Juni
2020 pukul 19.30 WIB di https://pakarkomunikasi.com/teori-media-
komunikasi
26
1. Buku
Produksi buku secara masal pertama kali
dilakukan pada pertengahan tahun 1400-an, telah
mengubah sejarah manusia dengan mempercepat
pertukaran ide dan informasi antar manusia. Buku
adalah wahana utama dalam mengajarkan nilai-nilai
sosial kepada generasi baru dan sarana utama bagi
generasi baru untuk memahami pelajaran dan
generasi lama.19
2. Koran
Koran merupakan media massa utama bagi
orang untuk memperoleh berita. Di sebagian besar
kota, tak ada sumber berita yang menyamai keluasan
dan kedalaman liputan berita koran. Ini memperkuat
popularitas dan pengaruh koran.20
3. Radio
Radio telah menjadi media massa yang ada
dimana-mana. Tersedia disemua tempat, disepanjang
waktu. Dapat mewakilinya sebagai alat komunikasi
massa yang dewasa ini dapat ditemukan dimana-
mana. Radio mempunyai suatu keuntungan yang
unik, dibanding dengan media lain yakni dari
kecepatannya, terutama mengenai penyebaran dan
penyiaran-penyiaran berita. radio juga tidak mengenal
19
John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Prenada Media
Group, 2008), h.40. 20
John vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Prenada Media
Group, 2008), h. 71.
27
rintangan geografis. Sehingga berita radio dapat
diterima di mana saja, sehingga khalayak yang
dicakup jauh lebih besar.
4. Televisi
Sebagaimana radio, televisi saat ini juga
memanfaatkan teknologi satelit, internet maupun
kabel. Sehingga memungkinkan orang dapat
menyaksikan siaran televisi di mana dan kapan saja
secara real-time. Kemajuan teknologi televisi seperti
sekarang ini begitu cepat sehingga dengan serta merta
menjadi jendela dunia.21
5. Brosur
Brosur adalah kertas cetakan yang mengandung
informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan
ditawarkan kepada konsumen atau pengguna dengan
harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan oleh
konsumen atau pengguna. Informasi atau brosur
ditulis dalam bahasa yang ringkas dan dimaksudkan
mudah dipahami dalam waktu singkat.22
6. Telepone Seluler (Handphone)
Telepon seluler merupakan alat yang dapat
menjadi media komunikasi dalam penyebarluasan
informasi selain melalui panggilan aktif, contohnya
21
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta, Prenada Media
Group, 2006), h.133. 22
M. Dahlan Al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Yogyakarta,
rkola, 1994), h.617.
28
saja seperti penggunaan pesan singkat atau biasa
disebut SMS. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi telepon seluler mengalami perkembangan
dalam penggunaannya yang dilengkapi denngan
kemampuan mengakses internet.23
7. Internet
Internet merupakan suatu sistem jaringan
komunikasi secara elektronik yang dalam
perkembangannya mampu membawa pesan atau
informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui
suatu relau satelit yang mampu mengelilingi dunia,
dengan kecepatan yang mendekati kecepatan sistem
teknologi telekomunikasi sebelumnya.24
B. Konseptualisasi New Media
1. Pengertian New Media
New media atau media baru disebut juga media
digital. Media digital adalah media yang kontennya
berbentuk gabungan data, teks, suara dan berbagai jenis
gambar yang disimpan dalam format digital dan
disebarluaskan melalui jaraingan berbasis kabel optik
broadband, satelit dan sistem transmisi gelombang
mikro.25
Banyak penyebutan untuk new media dalam
literature akademis, yaitu digital media, media online,
23
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2007),
h.2. 24
Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) h. 267. 25
Flew, Terry. New Media: An Introduction (3rd Edition). (South
Melbourne: Oxford University Press, 2008), h 2-3.
29
media virtual, e-media, network media, media web dan
cyber media.26
McQuail menyatakan bahwa akses yang mudah
antara satu orang pengguna dengan pengguna lainnya,
interaktif dan dapat dipergunakan siapa saja, dan dalam
waktu dan tempat dimanapun merupakan ciri dari media
baru.27
Kadava merinci kemampuan internet untuk
penyebaran informasi dan melaporkan peristiwa yang
meliputi:
a. Fasilitas website untuk promosi/organisasi atau
aktivitas tertentu.
b. Penggunaan blogging, micro-blogging, video, dan
sistem operasi berbagi foto (misalnya Twitter,
Blogger, Youtube, Flickr)
c. Membuat informasi tentang konten internet berupa
video, foto atau link yang dapat diakses oleh publik
melalui email dan jejaring sosial (misalnya MySpace,
Facebook).28
Terdapat tiga kemampuan internet menurut Kadava
yaitu mendapatkan informasi yang dibutuhkan,
menyebarkan informasi dan menyampaikan informasi,
melakukan koordinasi dalam suatu pembuatan keputusan.
26
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta:
Prenada Media Group, 2016), h. 13. 27
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Edisi 6 Buku 1, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2011) h. 43. 28
Mary Joyce (ed), Digital Activism Decoded: The New Mechanics of
Change. (New York: IDEBATE Press, 2010), h. 106.
30
Kemampuan pertama internet yang mengakses informasi-
informasi berhubungan dengan aktivitas-aktivitas diligasi
tertentu. Media baru yang tersaji dalam media online
menyediakan berbagi peralatan yang membantu
memobitor, menganalisa dan memvisualisasi informasi-
informasi. Teknologi internet dapat digunakan oleh para
aktivis untuk menyebarkan konten-konten pribadi maupun
konten kampanye massal untuk tujuan promosi,
penyampaian, pesan kepada khalayak luas.29
Menurut Flew media baru atau bentuk informasi
digital sejenis memiliki lima karakteristik:
a. Manipulable, informasi digital mudah diubah dan
diadaptasi dalam berbagai bentuk, penyimpanan,
pengiriman dan penggunaan.
b. Networkable, informasi digital dapat dibagi dan
dipertukarkan secara terus menerus oleh sejumlah
besar pengguna diseluruh dunia.
c. Dense, informasi digital berukuran besar dapat
disimpan di ruang penyimpanan kecil (contohnya USB
flash disc) atau penyedia layanan jaringan.
d. Compressible, ukuran informasi digital yang diperoleh
dari jaringan manapun dapat diperkecil melalui proses
kompres dan dapat di dekompres kembali saat
dibutuhkan.
29
Joyce (ed), Digital Activism Decoded: The New Mechanics of
Change. (New York: IDEBATE Press, 2010), h. 107.
31
e. Importial, informasi digital yang disebarkan melalui
jaaringan bentuknya sama dengan yang
dipresentasikan dan digunakan oleh pemilik atau
penciptanya.
Tiga elemen dasar yang ada pada new media, antara lain:
a. Piranti atau medium yang memudahkan,
mengefektifkan, mengefisiensikan, dan menyebarluas
komunikasi antar penggunannya.
b. Membentuk aktivitas komunikasi yang melibatkan
penggunaan medium atau piranti (new media) dalam
prosesnya.
c. Membentuk sebuah jaringan komunikasi (organisasi)
yang melibatkan penggunaan medium atau piranti ?
(new media) dalam prosesnya.30
2. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Definisi media sosial yang berasal dari literature
penelitian, diantaranya:
a. Menurut Mandibergh (2012), media sosial adalah
media yang mewadahi kerja sama antara pengguna
yang menghasilkan konten (user generated
content).
b. Menurut Shirkly (2008), media sosial dan
perangkat lunak sosial merupakan alat untuk
meningkatkan kemampuan pengguna untuk
30
Lievrouw and Sonia Livingstone. Handbook of New Media: Update
Student Edition. (London: Sage Publication, 2006)
32
berbagi (to share), bekerja sama (to-co-operate)
diantara pengguna dan melakukan tindakan secara
kolektif yang semua berada di luat kerangka
institutional maupun organisasi.
c. Menurut Maike dan Young (2012), media sosial
sebagai konvergensi antara komunikasi personal
dalam arti saling berbagi diantara individu (to be
shared one-to-one) dan media public untuk
berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan
individual.31
2. Karakteristik Media Sosial
a. Partisipasi, media sosial ini mendorong kontribusi
serta juga umpan balik dari tiap-tiap orang yang
tertarik atau juga berminat menggunakannya,
hingga dapat/bisa menyamarkan batas-batas itu
antara media serta audience.
b. Keterbukaan, kebanyakan media sosial yang
terbuka bagi umpan balik serta juga partisipasi
dengan melalui sarana voting, berbagi dan juga
komentar. Terkadang batasan untuk mengakses
dan juga memanfaatkan isi pesan (perlindungan
password terhadap isi cenderung dianggap aneh).
c. Perbincangan, media sosial ini memungkinkan
terjadinya perbincangan maupun pengguna secara dua
arah
31
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2015), h.11.
33
d. Keterhubungan, kebanyakan media sosial ini
berkembang pesat sebab memiliki suatu kemampuan
yang dapat melayani keterhubungan antar pengguna,
dengan menggunakan fasilitas tautan (links) ke
website, sumber informasi bagi pengguna lainnya.
3. Fungsi Media Sosial
Dibawah ini merupakan fungsi media sosial
diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk memperluas interaksi sosial manusia dengan
menggunakan internet serta teknologi web.
2. Mentransformasi praktik komunikasi searah media
siaran dari satu institusi media ke banyak audience
(one to many) ke dalam suatu praktik komunikasi
dialogis antara banyak pemirkasa/audiens (many to
many).
3. Mendukung demokratisasi pengetahuan serta juga
informasi.
4. Mentranformasi manusia dari pengguna isi pesan
menjadi pembuat pesan itu sendiri.
4. Fundraising
1. Pengertian Fundraising
Fundraising dalam kamus bahasa inggris berarti
pengumpulan dana. Sedangkan menurut istilah
fundraising merupakan suatu upaya atau proses
kegiatan dalam rangka menghimpun dana zakat, infaq
dan shadaqah serta sumber daya lainnya dari
masyarakat baik individu, kelompok atau organisasi
34
dan perusahaan yang akan disalurkan dan
didayagunakan untuk mustahik.32
Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan
menghimpun atau menggalang dana zakat, infaq,
sedekah serta sumber daya lainnya dari masyarakat
(baik individu, kelompok, organisasi dan perusahaan),
yang akan disalurkan dan didayagunakan untuk
mustahik.33
Menurut April Purwanto mengatakan bahwa
fundraising adalah proses mempengaruhi masyarakat
baik perseorangan sebagai individu atau perwakilan
masyarakat maupun lembaga agar menyalurkan
dananya kepada sebuah organisasi.34
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis
menyimpulkan bahwa fundraising adalah kegiatan
untuk menarik perhatian masyarakat dengan
keperluan menghimpun dana dari individu,
kelompok, organisasi, masyarakat maupun
perusahaan yang akan digunakan untuk biaya
operasional organisasi maupun lembaga.
Kata mempengaruhi masyarakat memiliki
banyak makna:
32
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat
Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Departemen
Agama RI, 2007), h. 66. 33
Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaeni, Membangun Peradaban
Zakat, (Jakarta: IMZ, 2006), h. 47. 34
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola
Zakat, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 12.
35
1. Dalam kalimat diatas mempengaruhi bisa
diartikan memberitahukan kepada masyarakat
tentang seluk beluk keberadaan OPZ.
2. Mempengaruhi dapat juga bermakna
mengingatkan dan menyadarkan. Artinya
mengingatkan kepada donatur untuk sadar bahwa
dalam harta dan memilikinya bukan seluruhnya
oleh usahanya secara mandiri. Karena manusia
lahir bukan sebagai makhluk individu saja, tetapi
memfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial.
Kesadaran seperti inilah yang diharapkan oleh
OPZ dalam mengingatkan para donatur dan
muzakki. Sehingga penyadaran dengan
mengingatkan secara terus menerus menjadikan
individu dan masyarakat terpengaruh dengan
program dan kegiatan masyarakat yang
dilakukannya.
3. Mempengaruhi dalam arti mendorong
masyarakat, lembaga atau masyarakat untuk
menyerahkan sumbangan dana baik berupa zakat,
infaq dan sedekah dan lain-lain kepada organisasi
nirlaba. OPZ dalam melakukan fundraising juga
mendorong kepedulian sosial dengan
memperhatikan prestasi kerja annual report
kepada calon donatur setelah mempertimbangkan
segala sesuatunya.
36
4. Mempengaruhi untuk membujuk donatur dan
muzaki untuk berinteraksi. Pada dasarnya
keberhasilan suatu fundraising adalah
keberhasilan untuk membujuk donatur untuk
memberikan sumbangan dananya kepada
organisasi pengelola zakat. Maka tidak ada
artinya suatu fundraising tanpa adanya interaksi.
5. Dalam mengartikan fundraising sebagai proses
mempengaruhi masyarakat, mempengaruhi juga
dapat diterjemahkan memberikan gambaran
tentang bagaimana proses kerja, program dan
kegiatan sehingga menyentuh dasar-dasar nurani
seseorang. Gambaran-gambaran yang diberikan
inilah yang diharapkan bisa mempengaruhi
masyarakat sehingga mereka bersedia
memberikan sebagian dana yang dimilikinya
sebagai sumbangan dana zakat, infaq, maupun
shadaqah, kepada organisasi pengelola zakat.
6. Mempengaruhi dalam pengertian fundraising
dimaksud untuk memaksa jika diperkenankan.
Bagi organisasi pengelola zakat, hal ini bukanlah
suatu fitnah, atau kekhawatiran menimbulkan
keburukan. Tentunya paksaan ini dilakukan
dengan ahsan sebagai perintah Allah dalam Al-
Qur’an Surat At-Taubah ayat 103.
Dari berbagai pengertian di atas, penulis
menyimpulkan bahwa fundraising adalah suatu prose
37
kegiatan penggalangan dana untuk mempengaruhi
masyarakat agar dapat menyumbangkan sebagian
rezekinya untuk berbagi kepada yang lebih
membutuhkan seperti keperluan sosial ataupun
keagamaan.
2. Tujuan Fundraising
Fundraising merupakan kegiatan yang sangat
penting bagi sebuah OPZ, tanpanya keberlangsungan
kegiatan, program dan operasional OPZ Akan
terhambat. Fundraising sendiri memiliki beberapa
tujuan, diantaranya:35
1. Pengumpulan Dana
Sesuai dengan pengertian secara bahasanya,
fundraising berarti pengumpulan dana. Tapi yang
dimaksud disini bukan hanya uang, melainkan
dana dalam arti luas, seperti burung atau jasa yang
memiliki nilai materi. Inilah tujuan pokok dari
fundraising.
2. Penambahan Jumlah Donatur
OPZ yang baik adalah yang tiap harinya
mengalami pertambahan donatur, meskipun pada
dasarnya yang dibutuhkan OPZ adalah
pertambahan dana untuk kelangsungan kegiatan
dan operasionalnya. Dalam hal ini, ada dua hal
biasa dilakukan oleh OPZ untuk menggapai tujuan
35
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola
Zakat, (Yogyakarta: TERAS, 2009), h.22
38
ini, yaitu penambahan jumlah dana yang
terhimpun dari donatur dan penambahan donatur
itu sendiri.
3. Peningkatan Citra Lembaga
Salah satu tujuan dari kegiatan fundraising
adalah meningkatnya citra lembaga, karena secara
langsung maupun tidak langsung, silaturahmi,
kunjungan atau interaksi pihak lembaga kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan fundraising
akan memberikan kesan kepada masyarakat
sehingga citra lembaga pengelola zakat akan
terbentuk dalam benak masyarakat, baik itu citra
yang baik maupun sebaliknya.
4. Memuaskan Donatur
Kepuasan donatur akan mempengaruhi
jumlah dana yang di donasikan kepada lembaga.
Donatur yang terpuaskan oleh pelayanan petugas,
akan mendonasikan dananya kepada lembaga
tersebut berulang-ulang, bahkan bisa sampai
menjadi donatur tetap di lembaga tersebut. Juga
bisa menambah donatur dengan memberitahukan
kepada kerabatnya tentang kepuasan pelayanan
dari petugas lembaga zakat tersebut, sehingga
secara tidak langsung kegiatan fundraising akan
terbantu.
39
5. Terciptanya volunteer atau simpatisan
Setiap OPZ tentu membatasi petugas
fundraising dengan jumlah tertentu. Sehingga
simpatisan atau volunteer merupakan aset yang
berharga bagi OPZ untuk kegiatan fundraisingnya
dan ini tergantung kepada citra lembaga tersebut.
5. Metode Fundraising
Dalam prakteknya, metode fundraising dilakukan
oleh lembaga pengelola zakat dengan berbagai cara yang
kreatif dan inovatif demi meraup jumlah donasi yang
ditargetkan. Berbagai metode fundraising ini secara garis
besar dibagi kepada dua jenis, yaitu direct fundraising
(fundraising langsung) dan indirect fundraising
(fundraising tidak langsung).36
1. Metode direct fundraising (fundraising langsung)
Fundraising langsung adalah cara-cara yang
melibatkan partisipasi donatur secara lansgung,
dimana proses interaksi dan daya akomodasinya
terhadap respon donatur bisa seketika atau langsung
dilakukan. Apabila donatur tertarik untuk berdonasi
setelah mendapatkan promosi dari fundraiser, maka
donasi dilakukan secara langsung. Contoh dari
metode ini adalah direct mail, direct advertising,
telefundraising dan presentasi langsung.
36
Murtadho Ridwan, Analisis Model Fundraising dan Distribusi Dana
ZIS di UPZ Desa Wonoketinggal Karanganyar Demak, (Jurnal STAIN
Kudus), Vol. 10 No. 2, Agustus 2016, h.7
40
2. Metode indirect fundraising (fundraising tidak
langsung)
Fundraising secara tidak langsung adalah suatu
metode yang menggunakan cara-cara yang tidak
melibatkan partisipasi donatur secara langsung, yaitu
dimana fundraisingnya tidak memberikan daya
akomodasi langsung terhadap respon donatur
seketika. Contohnya adalah advetorial, image
campagn, dan penyelenggaraan event.
Eri Sudewo membagi manajemen pengumpulan
zakat menjadi dua, yaitu manajemen penggalangan
dana dan layanan donatur. Manajemen penggalangan
dana yang dimaksud adalah:37
3. Kampanye
Proses kampanye adalah proses membangkitkan
kesadaran pembayaran zakat.
4. Kerjasama Program
Kerjasama bisa dilakukan dengan lembaga dan
perusahaan lain yang berbentuk aktivitas fundraising.
5. Seminar dan Diskusi
Dalam sosialiasasi zakat, galang dana juga dapat
melakukan kegiatan seminar atau diskusi dengan
tema yang relevan dengan kegiatan.
37
Eri Sudewo, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi, Terapkan 4
Prinsip Dasar, (Jakarta: Institute Manajemen Zakat, 2004), h. 190
41
6. Pemanfaatan Rekening Bank
Bermaksud memberikan kemudahan donatur
menyalurkan dana.
Sedangkan manajemen pelayanan donatur yang
dapat dilakukan antara lain:38
1. Melakukan pendataan donatur dengan sistem
dokumentasi yang rapih
2. Menerima keluhan donatur dan masyarakat luas
3. Follow up keluhan-keluhan yang ada
38
Eri Sudewo, Manajemen Zakat,... h. 201
42
BAB III
GAMBARAN UMUM
YAYASAN MASKANUL HUFFADZ
A. Sejarah Yayasan Maskanul Huffadz
Gambar 3.1
Logo Maskanul Huffadz
Yayasan Maskanul Huffadz merupakan yayasan sosial
yang didirikan oleh Oki Setiana Dewi, S. Hum, M. Pd.
Seorang artis, penulis, daiyah dan motivator. Dibantu oleh
dua orang sahabat yakni Ustadzah Dela Ardila Sofia Al
Hafidzah dan Ustadzah Ayu Lestari, S. Hum. Ketiganya
bertemu saat berada di Rumah Qur’an Depok.1
Awalnya kami bertiga ingin terus berdekatan dengan
Al-Qur’an karena kita dulu pernah merasakan lingkungan
Qur’an terasa begitu nikmat, begitu nyaman sehingga kita
harus mempunyai lingkungan ini. Ustadzah Oki masih agak
sulit menemukan lingkungan Qur’an di daerah Bintaro
1Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 20 November 2019, pukul 18.25 WIB.
43
terutama. Kita ingin selalu berdekatan dengan Ahlul Qur’an
sehingga kita mendapatkan syafa’at juga dari para penghafal
Al-Qur’an. Kemudian untuk mencetak para penghafal dan
pengajar Qur’an agar generasi selanjutnya dididik oleh ibu-
ibu penghafal Al-Qur’an.2
Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara
manusia, (para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya
Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur‟an.
Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” HR.
Ahmad).
Yayasan Maskanul Huffadz berdiri pada tahun 2016,
yayasan sosial ini resmi secara administrasi dengan akta
notaris : Herman Anaros, SH, No. 2 Pada Tanggal 07
September 2017 dan SK Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor AHU -0013886.AH.01.04 Tahun
2017.3 Maskan artinya tempat tinggal dan Al-Huffadz itu para
penghafal Al-Qur’an, kita gabungkan menjadi tempat tinggal
yang nyaman untuk para penghafal Al-Qur’an. Kenapa
rumah? Karena dulu saya, Ustadzah Oki dan Ustadzah Della
belajarnya dari rumah bukan pesantren Al-Qur’an. Kita sewa
rumah untuk tinggal guru dan santrinya.Menghindari kata-
kata lainnya kita beri nama Maskanul Huffadz.4
Yayasan Maskanul Huffadz merupakan sebuah
yayasan yang fokus menyediakan tempat tinggal dan
2Wawancara peneliti dengan Ayu Lestari, S. Hum (Founder), pada
Selasa, 15 Oktober 2019, Pukul 08.00 di Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat. 3Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 20 November 2019, pukul 18.30 WIB. 4Wawancara peneliti dengan Ayu Lestari, S. Hum (Founder), pada
Selasa, 15 Oktober 2019, Pukul 08.05 di Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat.
44
pendidikan beasiswa penuh kepada muslimah yatim, yatim
piatu, muallaf, dhuafa se-Indonesia dan kembali mengajarkan
setelah selesai program menghafal. Para santri dibiayai oleh
masyarakat yang bergabung melalui program donatur dan
orang tua asuh.Program ini di mulai pada bulan Februari
2019.5
Maskanul Huffadz memiliki harapan bisa ada di setiap
daerah di seluruh Indonesia. Menghasilkan generasi-generasi
Qur’an dan bersama-sama mendapat derajat tertinggi di
surga bersama Al-Qur’an. Saat ini Yayasan Maskanul
Huffadz sudah memiliki empat cabang yakni Maskanul
Huffadz Bintaro, Maksnul Huffadz Ciputat, Maskanul
Huffadz Bogor dan Maskanul Huffadz Medan.
B. Visi dan Misi Yayasan Maskanul Huffadz6
1. Visi
Mencetak hafidzah sekaligus Muhafidzah Al Qur’an yang
berakhlak Qur’ani disetiap bidang pekerjaan sehingga
menjadi agen-agen dakwah dalam membawa risalah Islam
rahmatan lil‟alamin.
2. Misi
a. Sebagai fasilisator dalam peningkatan kualitas bacaan,
hafalan dan pengamalan Al Qur’an.
b. Mencetak pribadi-pribadi Qur’ani, hafidzah yang
percaya diri, aktif berkontribusi positif dalam
5Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 20 November 2019, pukul 19.25 WIB. 6Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 20 November 2019, pukul 20.35 WIB.
45
perannya sebagai seorang anak, istri, ibu, maupun
anggota masyarakat.
c. Membangun kebiasaan dan kenikmatan hidup bersama
Al Qur’an.
C. Program Donatur dan Orang Tua Asuh
a. Program Donatur
Gambar 3.2
Poster Program Donatur
Siapapun bisa memberikan infaq/sedekah kepada
Yayasan Maskanul Huffadz dan mempercayakan dana
tersebut agar dikelola untuk pengembangan dakwah Al-
Qur’an dengan nominal bebas, kapan saja dan jangka waktu
yang disesuaikan.
Rekening Infaq Donatur :
1. Bank Muamalat : 3300 657585 (an. Yayasan
Maskanul Huffadz)
2. Bank BNI Syariah : 800 333 7002 (an.
Yayasan Maskanul
46
Huffadz)
3. Bank BRI Syariah : 1044 573 942 (an.
Yayasan Maskanul
Huffadz)
4. Bank BCA Syariah : 06 5657 5859 (an.
Yayasan Maskanul
Huffadz.
b. Program Orang Tua Asuh
Gambar 3.3
Poster Program Orang Tua Asuh
Program Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al-Qur’an
ini mewadahi para donatur untuk memberikan beasiswa bagi
para penghafal Al-Qur’an baik berupa dana pendidikan
ataupun biaya kehidupan para santri, sehingga para donatur
memiliki kedekatan bersama para penghafal Al-Qur’an, para
keluarga Allah yang ada di bumi.
Pilihan Paket Orang Tua Asuh :
47
1. Paket 1 : Rp. 500.000/Bulan
2. Paket 2 : Rp. 1.000.000/Bulan
3. Paket 3 : Rp. 1.500.000/Bulan
Rekening Infaq Donatur : Bank Muamalat (3300 444 555
an. Yayasan Maskanul Huffadz)
D. Struktur Organisasi dan Cabang Yayasan Maskanul
Huffadz
Struktur organisasi dalam suatu lembaga atau
organisasi mempunyai peran yang sentral. Di mana proses
komunikasi akan terjalin dengan adanya hubungan antara
anggota dan antara kelompok demi tercapainya tujuan
bersama. Adapun struktur organisasi Yayasan Maskanul
Huffadz seperti di bawah ini :
STRUKTUR ORGANISASI
YAYASAN MASKANUL HUFFADZ7
Ketua Yayasan : OKI SETIANA DEWI, S. Hum,
M.Pd
Pengasuh Maskan Pusat 1 : Ayu Lestari, S. Hum
Pj. Bidang Arsip & Medsos : Menka Kurnia, Al-Hafidzah
Pj. Keuangan : Hafshah Annashihah, S.E
Pj. Bidang Donatur & : Ratna Komala, Al-Hafidzah
Orang Tua Asuh
7Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 20 November 2019, pukul 20.35 WIB.
48
Pj. Bidang Danus : Nurtiara Salma, Al-Hafidzah
Pengasuh Maskan Pusat 2 : Dela Ardila Shofia, Al-Hafidzah
Pengasuh Maskan Bintaro : Millati Haniefa Nurkamila, Al-
Hafidzah
Pengasuh Maskan Bogor : Yulia Rahmah, Al-Hafidzah
Pengasuh Maskan Ciputat : Pipih Kholipah, Al-Hafidzah
Pengasuh Maskan Medan : Nila Anjarsari, Al-Hafidzah
Kepala Bimas : Kholilatul Abdilla, Al-Hafidzah
Yayasan Maskanul Huffadz sudah memiliki empat cabang
dan Makanul Huffadz Ciputat merupakan pusatnya yang terletak
di Jl. Gelatik No. 20 Rt.006 Rw. 001 Kelurahan Sawah,
Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Kode pos 15413.
Selain itu, cabang Yayasan Maskanul Huffadz lainnya adalah
Maskanul Huffadz Bintaro di Perumahan Kasuari, Jl. Kasuari XII
Blok HB 15 No.6A Bintaro Jaya Sektor 9 Pondok Pucung-
Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Maskanul Huffadz
Medan Perumahan Menteng Indah, Jl. Menteng Indah VI G, Blok
D7, No18-19, Medan, Sumatera Utara. Maskanul Huffadz Bogor
Jl. KH. Abdul Hamid KM 7 Rt.04 Rw.01, Desa Pasarean,
Kelurahan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
49
E. Profil Founder Yayasan Maskanul Huffadz8
1. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd.
Lahir di Batam, Kepulauan Riau, pada tanggal13
Januari 1989. Oki sempat menjadi santri Rumah Quran
Daarut Tarbiyah Depok (2011).Menempuh pendidikan
S1 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya FIB Universitas
Indonesia 2007), S2 di Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Negeri Jakarta (2012), dan kini sedang
menempuh pendidikan Doktor Kajian Islam di
Universitas UIN Syarif Hidayatullah 2016 sekaligus S3
Pendidikan Berbasis Quran di Perguruan Tinggi Ilmu Al
Quran (PTIQ). Saat ini Oki juga menjadi pendakwah
tetap di program Islam Itu Indah Trans TV sejak 2014,
dan pendakwah di TV Astro Oasis Malaysia.
2. Dela Ardila Sofia, Al Hafidzah
Lahir di Pandeglang, pada tanggal 26 Juli 1990,
anak ke sembilan dari sepuluh bersaudara. Putri dari
almarhum bapak Arsyuddin dan almarhumah ibu
Khoiriyyah. Della mulai menghafal Al-Qur’an di Rumah
Qur’an Daarut Tarbiyah Pasar Minggu pada tahun 2009
sambil menjalani perkuliahan Diploma semester III di
LIPIA. Pada tahun 2010 Allah Subhanahu wa Ta‟ala
amanahkan Della untuk mulai mendengar tahfidz Al-
Qur’an di Rumah Qur’an Daarut Tarbiyah di Palembang,
lalu pada tahun 2011 Della mengajar di Rumah Qur’an UI
8Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 20 November 2019, pukul 20.55 WIB.
50
Depok sambil melanjutkan kuliah di STAIQ Al Qudwah
jurusan Tarbiyah, juga sambil terus belajar di Rumah
Tajwid Depok dan Al Utsmani Condet. Tahun 2016
hingga sekarang Della mengabdi di Maskanul Huffadz.
3. Ayu Lestari, S. Hum
Lahir di Kampung Laut, Jambi pada tanggal 21
Februari 1992. Menempuh pendidikan di S1 Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya FIB Universitas Indonesia 2009
Jurusan Sastra Arab. Sambil aktif sebagai mahasiswa,
Ayu juga ikut menjadi salah satu santri Rumah Qur’an UI
Depok. Pada Januari 2014 (pasca wisuda program Sarjana
Universitas Indonesia Agustus 2013), selain di Rumah
Qur’an juga didapatkan dari Lembaga Tahfidz Qur’an
Akhwat Nasional, LTTQ Fathullah UIN Nurul Hikmah
Ciputat, Yayasan Karantina Tahfidz Al-Qur’an Nasional,
dan saat ini sedang mengikuti program Tahsin Ahkam
Tajwid bersama Ustadzah Nabilah, Lc. M. Ag. (salah satu
juri Hafidz Indonesia RCTI) dan Ustadz M. Amin A, Lc.
Tahun 2017 hingga sekarang Ayu mengabdi di Maskanul
Huffadz.9
9Maskanul Huffadz, https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada
tanggal 20 November 2019, pukul 20.55 WIB.
51
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Penggunaan Media Komunikasi dalam Aktivitas
Fundraising Pada Program Donatur dan Orang Tua Asuh
di Yayasan Maskanul Huffadz
Media komunikasi merupakan suatu sarana yang sangat
penting dalam kegiatan komunikasi di sebuah organisasi
ataupun lembaga. Media komunikasi diperlukan agar suatu
organisasi atau lembaga dapat melakukan komunikasi dengan
baik agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Perlu adanya
komunikasi yang baik agar pesan dapat tersampaikan dengan
efektif. Keberhasilan media komunikasi dapat dilihat dari
bagaimana masyarakat menerima pesan yang disampaikan.
Bagaimana cara penanggung jawab bidang donatur dan orang
tua asuh menyampaikan pesan tersebut.
Yayasan Maskanul Huffadz melalui program donatur
dan orang tua asuh mengajak masyarakat agar dapat
mendonasikan sebagian rezekinya untuk berinfaq kepada
santri yatim, yatim piatu, dhuafa, serta muallaf. Program ini
dibuka setelah Maskanul Huffadz mulai di kenal dan dipercaya
oleh masyarakat luar. Sebagai yayasan sosial yang
memberikan pendidikan gratis, tentu peran para donatur dan
orang tua asuh dalam mewujudkan tujuan yang diharapkan
tidak dapat dipisahkan. Menggunakan media komunikasi yang
berarti semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,
52
mereproduksi, mendistribusi atau menyebarkan dan
menyampaikan informasi. Dalam menjalankan aktivitas
fundraising, Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan
beberapa media komunikasi, antara lain sebagai berikut ini:
1. Media Brosur
Brosur merupakan kertas berisi informasi tentang
suatu hal yang akan ditawarkan yang ditulis dalam bahasa
yang ringkas dan jelas. Dalam hal ini, penanggung jawab
bidang donatur dan orang tua asuh menggunakan media
brosur sebagai salah satu media komunikasi pada program
donatur dan orang tua asuh. Aktivitas ini ditujukan agar
masyarakat dapat berpartipasi untuk menjadi donatur
ataupun orang tua asuh. Dengan adanya media brosur,
masyarakat mendapatkan keterangan lebih detail mengenai
informasi yang ditawarkan. Brosur program donatur dan
orang tua asuh dibagikan pada saat Ustadzah Oki Setiana
Dewi roadshow Safari Dakwah yang dengan sasaran para
jama’ah yang hadir dalam kajian tersebut.
Maskanul Huffadz memiliki tim khusus untuk
mensosialisasikan program tersebut. Tim khusus ini
memiliki tugas untuk mengedukasi tentang program
donatur dan orang tua asuh kepada para jama’ah. Tim
khusus ini juga bekerjasama dengan tim media sosial,
bersama-sama memperkenalkan dan mengajak untuk
menjadi donatur dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul
Huffadz. Selain itu, brosur dibagikan ketika ada yang
bertamu ke Maskanul Huffadz dan kesempatan untuk
53
berbagi kepada sesama pada bulan ramadhan dengan
program berbagi takjil. Hal ini seperti yang dipaparkan oleh
Ustadzah Ratna Komala:
“Ada, ini dilakukan saat safari dakwah Ustadzah Oki
Setiana Dewi, ada tim yang sebar brosur dan menjelaskan
(face to face) ke jama‟ah dan mengajak bergabung menjadi
donatur.Saat ada tamu main ke maskan terus kemarin
ramadhan alhamdulillah kami ada program bagi takjil jadi
disitu kami simpan brosur juga.”1
Gambar 4.1
Brosur Program Donatur dan Orang Tua Asuh
2. Media Internet
Di era globalisasi sekarang ini, penggunaan media
internet memiliki manfaat yang sangat besar. Salah satu
1Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua
Asuh), pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 14.40 WIB.
54
manfaat paling besar dari internet adalah bisa digunakan
untuk mendapatkan informasi dengan lebih cepat dan
mudah. Hal ini karena internet merupakan teknologi yang
dimanfaatkan oleh masyarakat karena mudah dijangkau
oleh siapapun, kapanpun dan di manapun tanpa adanya
batasan jarak dan waktu.
Dengan melihat potensi besar yang bisa diperoleh dari
internet tersebut, Yayasan Maskanul Huffadz juga
menggunakan media ini sebagai sarana untuk
mengembangkan program donatur dan orang tua asuh.
Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan media website
dan media sosial sebagai sarana komunikasi yang cukup
efektif dan efisien. Media internet ini dianggap sebagai
sarana komunikasi yang terbaik untuk mengajak
masyarakat ikut program donatur dan orang tua asuh.
Berikut media internet Maskanul Huffadz seperti:
a. Website Resmi Maskanul Huffadz
Website merupakan halaman yang dapat diakses
melalui internet untuk mendapatkan informasi melalui
halaman depan (home page) menggunakan browser
URL website. Alamat website resminya di
https://maskanulhuffadz.or.id/, didalamnya terdapat
informasi yang jelas mengenai Maskanul Huffadz.
Hanya dengan mencari keyword Maskanul Huffadz,
akan muncul laman website Maskanul Huffadz. Media
internet ini mudah di jangkau serta dapat memberikan
55
informasi secara cepat dibandingkan dengan media
offlline.
Gambar 4.2
Screenshoot laman Website Maskanul Huffadz
2
Gambar di atas merupakan laman mengenai
program donatur dan orang tua asuh. Maskanul Huffadz
memerlukan website resmi untuk menyediakan segala
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna internet
(user). Kegunaan website resmi sebagai salah satu
sarana komunikasi yang tentunya akan memudahkan
dalam menjalin sebuah komunikasi. Sehingga dengan
adanya website resmi Maskanul Huffadz, pengguna
(user) dapat dengan mudah mengakses informasi
kapanpun dan dimanapun.
2. Platform Kitabisa
Kitabisa adalah wadah untuk berdonasi dan
menggalang dana secara online. Melalui situsnya sendiri,
2“Screen Capture laman Website Maskanul Huffadz”
https://maskanulhuffadz.or.id/, diakses pada tangal 15 Maret 2020 pukul 19.05
WIB.
56
Kitabisa hanyalah platform yang digunakan untuk
menggalang dana serta berdonasi secara online, atau
istilah lainnya adalah crowdfunding.3
Saat ini dunia sedang dilanda pendemi covid-19, di
mana wabah ini muncul pertama kali di Wuhan, China.
Beberapa bulan kemudian, wabah ini sudah menyebar
keberbagai negara di dunia.
Berdasarkan data yang masuk pada hari Minggu,
31 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, diketahui ada 700 kasus
baru covid-19 di Tanah air. Penambahan ini
menyebabkan total ada 26.473 kasus covid-19 di
Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan
pada 2 Maret 2020.4 Pada akhir Maret 2020 Indonesia
sudah membuat peraturan lockdown wilayah. Sehingga
banyak pabrik, toko bahkan usaha-usaha lain yang harus
ditutup. Para pekerja juga melakukan pekerjaan kantor
dirumah, untuk mengurangi aktivitas diluar rumah.
Banyak sekali dampak yang terjadi dari wabah covid-19.
Oleh sebab itu, Yayasan Maskanul Huffadz melalui
platform kitabisa melakukan penggalangan dana
(fundraising) melalui media internet. Berikut adalah
cerita yang dilampirkan dalam platform kitabisa:
3Kitabisa Penipu? Cek Ini Untuk Memastikan,
https://blog.kitabisa.com/kitabisa-penipu-cek-ini-untuk-memastikan/ , diakses
pada tanggal 15 Mei 2020 pukul 13.35 WIB. 4 Update: Tambah 700, Kini Ada 26.473 Kasus Covid-19 di Indonesia,
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/31/15504441/update-tambah-700-
kini-ada-26473-kasus-covid-19-di-indonesia?page=all, diakses pada tanggal 31
Mei 2020 pukul 13.00 WIB.
57
Selama masa virus korona, jumlah pemasukan
infaq dan sedekah kepada lembaga berkurang,
sedangkan dalam satu bulan ada lebih dari 350 santri
yang harus dicukupi kebutuhannya. Setiap bulan ada 11
cabang Rumah Qur’an Maskanul Huffadz dengan biaya
operasional sekitar lebih dari Rp. 150.000.000 per bulan
untuk kebutuhan pokok santri, makan, sewa tempat, gaji
guru, serta operasional harian dan bulanan yang harus
dipenuhi. Maka dari itu, penggalangan dana ini bertujuan
untuk membantu para pejuang Qur’an bertahan di
Rumah Qur’an dan siap menanggung resiko dan
kebijakan Social Distancing yang membuat pergerakan
operasional yayasan kami sedikit terhambat. Donasi
akan dipergunakan para penghafal Al-Qur’an di Yayasan
Maskanul Huffadz sebagai penerima manfaat.
Penggalangan ini bertujuan untuk melanjutkan
kelangsungan kebutuhan sehari-hari. Teman-teman dapat
berkontribusi dengan cara:
2) Klik “ Donasi Sekarang”
3) Masukkan nominal donasi
4) Pilih metode pembayaran dengan melalui
(GOPAY/Dompet
Kebaikan/BCA/BNI/Syariah/Mandiri/
Kartu Kredit.
5) Dan nanti akan mendapatkan laporan via email.5
5 Bantu Pejuang Qur’an Bertahan di Masa Wabah Corona,
https://kitabisa.com/campaign/ayobantupejuangquran,diakses pada tangal 25
April 2020 pukul 20.25 WIB.
58
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa
penggalangan dana (fundraising) Yayasan Maskanul
Huffadz juga melalui Kitabisa. Pesan yang di sampaikan
dalam campaign tersebut “Yuk selamatkan para penghafal
Al-Qur‟an, lindungi santri penghafal Qur‟an dari resiko
tertular covid-19 dengan memberikan bantuan
pencegahan berupa multivitamin, minuman herbal, supply
makanan, desinfektan dan masker”. Penggalangan dana
saat ini sudah mencapai Rp. 140.723.320 dari 550 donatur
pada tanggal 17 Juni 2020.6
Gambar 4.3
Poster laman Kitabisa.com
c. Instagram
Berdasarkan data statista.com per-Oktober 2019
jumlah pengguna media sosial instagram Indonesia
sebesar 60.000.000 jiwa. Perusahaan analis Sosial Media
6Bantu Pejuang Qur’an Bertahan di Masa Wabah Korona,
https://kitabisa.com/campaign/ayobantupejuangquran, diakses pada tanggal 17
Juni 2020 pukul 20.00 WIB.
59
Marketing yang berbasis di Warsawa, Polandia,
NapoleonCat mencatat dengan jumlah pengguna
Instagram Indonesia per-November 2019 yakni sebanyak
61.610.000 jiwa.7
Media sosial instagram merupakan media sosial
yang sedang booming dimasyarakat. Pengguna instagram
mencakup semua kalangan, terutama kalangan generasi
muda. Yayasan Masakanul Huffadz juga menggunakan
media sosial instagram sebagai media untuk
mempromosikan program donatur dan orang tua asuh ini.
Saat ini akun instagram Maskanul Huffadz telah
mempunyai sekitar 76.100 followers di instagramnya. Hal
ini menjadi peluang Maskanul Huffadz dalam aktivitas
fundraising program donatur dan orang tua asuh tersebut.
Seperti apa yang dipaparkan oleh salah satu founder
yayasan, Ustadzah Ayu Lestari:
“Karena sekarang dunia digital masyarakat luar
biasanya tahu Maskanul Huffadz dari instagram dan kita
kembangkan sekali adalah instagram. Setiap aktivitas
santri kita upload semuanya di instagram. Kalau orang
mau lihat maskanul huffadz tinggal buka instagram”.8
7“Pengguna Instagram di Indonesia Terbesar ke-4 Dunia”,
https://www.tagar.id/pengguna-instagram-di-indonesia-terbesar-ke4-dunia,
diakses pada tanggal 5 Mei 2020 pukul 20.05 WIB. 8Wawancara Ustadzah Ayu Lestari (Founder), pada tanggal 15 Oktober
2019 pukul 08.30 WIB.
60
Gambar 4.4
Screenshoot postingan instagram Maskanul Huffadz
9
Gambar di atas merupakan salah satu postingan
mengenai program donatur dan orang tua asuh, dimana
penggunaan media sosial instagram dilakukan secara
berulang-ulang, aktivitas ini untuk mengingatkan bahwa
donasi akan terus berjalan dan siapapun bisa menjadi
orang tua asuh. Tidak hanya berisi ajakan dan edukasi
untuk program donatur dan orang tua asuh saja, akun
instagram Yayasan Maskanul Huffadz juga diselingi
dengan postingan dakwah dan kegiatan-kegiatan santri
Maskanul Huffadz.
Tidak hanya melalui instagram Maskanul Huffdaz
saja, Ustadzah Oki Setiana Dewi melalui akun media
sosial pribadinya juga turut serta membagikan informasi
kepada followersnya mengenai program donatur dan
9Screen Capture laman instagram Maskanul Huffadz
https://www.instagram.com/maskanulhuffadz/?hl=en, diakses pada tanggal 15
Maret 2020 pukul 22.25 WIB.
61
orangtua asuh serta berbagai aktivitas di Maskanul
Huffadz tersebut. Akun media sosial instagram pribadi
milik beliau @okisetianadewi dengan jumlah mencapai
12.200.000 juta followers di instagram. Untuk itu,
Yayasan Maskanul Huffadz sangat terbantu dengan
jumlah followers Ustadzah Oki di instagram.
Melalui akun instagramnya Ustadzah Oki mengajak
followers berdonasi untuk para santri penghafal qur’an
melalui postingan di instagram. Hal ini mendapatkan
banyak respon di akun instagram beliau dan Maskanul
Huffadz. Seperti apa yang dipaparkan oleh Ustadzah
Ratna Komala:
“Iya sangat berpengaruh, Ustadzah Oki sudah
mempunyai nama dan mudah untuk melakukan
aktivitas fundraisingnya. Kebanyakan memang dari
media sosial, di share di instagram Maskanul Huffadz
dan instagram Ustadzah Oki langsung ada yang
menanyakan.”10
d. Twitter
Twitter merupakan media sosial yang mempunyai
angka pengguna terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data
PT Bakrie Telecom, twitter memiliki 19,5 juta pengguna
di Indonesia dan menduduki peringkat kelima di dunia.11
10
Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua
Asuh), pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 14.45 WIB. 11
“Kominfo: Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang”,
https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-internet-di-
62
Mengingat jumlah pengguna twitter di Indonesia sangat
tinggi, peluang untuk memberikan informasi kepada
masyarakat sangat tinggi. Sosialisasi yang dilakukan oleh
Maskanul Huffadz ialah memposting baik berupa pesan
dakwah, kegiatan santri maupun program-program yang
ada di Maskanul Huffadz.
Strategi komunikasi melalui media sosial twitter
sama halnya dengan media sosial instagram yaitu
memposting tweet dan mengajak untuk berdonasi pada
program donatur dan orang tua asuh. Selain itu
memberikan pesan dakwah bahwa Allah Subhanahu wa
Ta‟ala akan memeliharanya sampai hari kiamat dan
mendapat pahala sebesar gunung atau lebih besar lagi.
Dengan bersedekah maka hidup juga akan bahagia.
Gambar 4.5
Screen Capture Twitter Maskanul Huffadz
12
indonesia-63-juta-orang/0/berita_satker, diakses pada tanggal 15 Mei 2020
pukul 22.25WIB. 12
“Screen Capturelaman Twitterhttps://twitter.com/maskanulhuffadz,
diakses pada tanggal 6 Mei 2019 pukul 19.05 WIB.
63
e. Facebook
Facebook merupakan salah satu media sosial yang
sampai hari ini paling sering diakses oleh para pengguna
sosial media. Facebook memiliki fitur yang lebih lengkap
dari media sosial yang lainnya. Sampai saat ini, facebook
menjadi pilihan media sosial yang tepat. Pengguna
facebook tanah air pada awal 2019 mencapai 120.000.000
atau 44,94% dari total populasi.Berdasarkan data
NapoleonCat yang dikumpulkan oleh CupoNation.13
Strategi atau cara dalam mensosialisasikan program
donatur dan orang tua asuh yang dilakukan di facebook
sama halnya dengan media sosial yang lainnya.
Memposting di laman facebook, mengajak berdonasi
maupun menjadi orang tua asuh untuk para santri di
Yayasan Maskanul Huffadz. Apabila masyarakat tertarik
menjadi donatur ataupun orang tua asuh akan di follow up
oleh admin.
13
Pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia Terbanyak
keempatDunia,https://m.bisnis.com/amp/read/20190625/84/937640/pengguna-
facebook-dan-instagram-di-indonesia-terbanyak-keempat-dunia, diakses pada
tanggal 6 Mei 2020 pukul 19.55 WIB.
64
Gambar 4.6
Screen Capture Facebook Maskanul Huffadz
14
Yayasan Maskanul Huffadz menginformasikan
pesan kepada warganet melalui postingan dimedia sosial
instagram, twitter maupun facebook berupa tulisan
(caption) yang sama. Berikut caption dalam postingan
program donatur dan orang tua asuh:
“Sahabat mari berbagi kebaikan melalui Program
Donatur dan Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al-
Qur‟an baik berupa dana pendidikan ataupun biaya
kehidupan para santri, sehingga para donatur
memiliki kedekatan bersama para penghafal Al-
Qur‟an,. Para keluarga Allah yang ada di bumi
melalui rekening Yayasan Maskanul Huffadz.”
b. Menjalin Hubungan Kerjasama Dengan Komunitas
One Day One Juz (ODOJ), Garis Depan Event dan
Rumah Zakat.
Untuk mempermudah sosialiasi program donatur dan
orang tua asuh, Yayasan Maskanul Huffazd tidak hanya
14
Screen Capture laman Facebook
,https://web.facebook.com/maskanul.huffadz.5 Diakses pada tanggal 6 Mei
2020 pukul 19.25 WIB.
65
menggunakan media brosur dan internet saja. Akan tetapi
Yayasan Maskanul Huffadz juga menjalin hubungan kerja
sama dengan berbagai pihak seperti komunitas One Day
One Juz (ODOJ), Garis Depan dan Rumah Zakat.
Ustadzah Oki Setiana Dewi selaku founder Yayasan
Maskanul Huffadz melakukan safari dakwah keliling
Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam wawancara oleh
salah satu founder, Ayu Lestari:
“Dari awal berdiri kita merasa sendiri karena kami-kami
ini perempuan yang terbatas ruang geraknya yang sudah
berumah tangga semua. Kita memang butuh orang lain
untuk mengembangkan lalu kita bekerja sama dengan One
Day One Juz kemudian Rumah Zakat dan Garis Depan.
Mereka biasanya mengadakan acara bareng kita seperti
One Day One Juz dan Garis Depan di Solo. Mereka
mengadakan kajian atau acara di kota nanti yang mengisi
acara Ustadzah Oki dalam acara tersebut kita melakukan
penggalangan dana. Nah, penggalangan dana dibagi dua
One Day One Juz dengan Maskanul Huffadz.15
Gambar 4.7
Roadshow Safari Dakwah
15
Wawancara Ustadzah Ayu Lestari (Founder), pada tanggal 15
Oktober 2019 pukul 08.40 WIB.
66
B. Realisasi Pencapaian Jumlah Donatur
Seiring dengan bertambahnya jumlah santri di Yayasan
Maskanul Huffadz dan tenaga pengajar, Yayasan Maskanul
Hufffadz juga berupaya untuk meningkatkan jumlah donatur
agar operasional yayasan bisa tetap terpenuhi. Berikut
merupakan tabel jumlah peningkatan donatur dari tahun 2017
mengalami kenaikan setiap tahun hingga tahun 2020. Seperti
tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Jumlah Peningkatan Donatur dari 2017-2020
Tahun Jumlah donatur
2017 30
2018 80
2019 250
2020 400
Sumber : PJ Donatur dan Orang Tua Asuh
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setiap tahun
jumlah donatur di Yayasan Maskanul Huffadz mengalami
peningkatan yang cukup siginifikan. Keberhasilan tersebut
tidak terlepas dari divisi komunikasi fundraising atau
penanggung jawab bidang donatur dan orang tua asuh
melaksanakan tugasnya dengan baik. Tidak dapat diketahui
dengan pasti media komunikasi yang paling banyak menarik
donatur maupun orang tua asuh. Seperti dalam pernyataan
Ratna Komala Al-Hafidzah:
“Alhamdulillah kami setiap tahun mengalami
peningkatan jumlah donatur, tapi kami belum tahu persis
67
media komunikasi mana yang paling efektif saat melakukan
fundraising. Sepertinya mungkin dari instagram yang paling
besar karena respon di instagram juga banyak di postingan
komentar, direct message. Meskipun media lain juga ada.
Jadi kami ngga tahu pastinya”16
Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
melaksanakan program Donatur dan Orang Tua Asuh melalui
media komunikasi dalam aktivitas fundraising, berikut faktor
pendukung diantaranya:
1. Yayasan Maskanul Huffadz didirikan oleh Umma Oki
Setiana Dewi seorang artis, daiyah, motivator dan penulis
bersama dua sahabatnya. Dengan power Ustadzah Oki
Setiana Dewi, Yayasan Maskanul Huffadz banyak dikenal
oleh berbagai kalangan di masyarakat.
2. Adanya roadshow safari dakwah yang dilakukan oleh
Umma Oki Setiana Dewi, para jama’ah yang mengikuti
kajian dapat mengetahui adanya program donatur dan
orang tua asuh melalui brosur yang dibagikan oleh tim dari
Maskanul Huffadz dan menjelaskannya secara langsung
(face to face).17
3. Melalui media internet khususnya media sosial, Maskanul
Huffadz dapat dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat.
Banyak yang bertanya saat memposting poster “boleh
tidak kami yang mampu ikut belajar?” akhirnya Maskanul
16
Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua
Asuh), pada tanggal 11 Juni 2020 pukul 15.30 WIB. 17
Wawancara Ustadzah Ratna Komala (PJ Donatur dan Orang Tua
Asuh), pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 14.30 WIB.
68
Huffadz cabang Ciputat memutuskan untuk membuka
program subsidi silang artinya mereka yang tinggal dan
belajar di sini juga berinfaq menjadi donatur untuk santri
yang lain.18
Selain itu, ada faktor penghambat dalam program
donatur dan orang tua asuh, diantaranya:
1. Pendiri Yayasan Maskanul Huffadz merupakan wanita-
wanita yang sudah berumah tangga. Sorang istri
mempunyai keterbatasan dalam ruang geraknya. Jadi,
Yayasan Maskanul Huffadz ini memerlukan bantuan
orang lain untuk mengembangkan dengan bekerja sama
oleh One Day One Juz (ODOJ) kemudian Rumah Zakat
dan Garis Depan.
2. Ketika mengingatkan tanggung jawab sebagai orang tua
asuh, ada orang tua asuh yang merasa ditagih dan ada
yang ingin diingatkan. Maka dari itu, untuk menghindari
terjadi miss communication mengingatkannya dengan
membroadcast kegiatan santri.
Yayasan Maskanul Huffadz menggunakan bentuk-
bentuk komunikasi dalam aktivitas fundraising donatur dan
orang tua asuh, bentuk-bentuk komunikasi diantaranya:
1. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communications)
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang
berlangsung antara dua orang, di mana terjadi kontak
langsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga
18
Wawancara Ustadzah Ayu Lestari(Founder), pada tanggal 15 Oktober
2019 pukul 08.50 WIB.
69
melalui sebuah medium telepon.19
Komunikasi
antarpribadi yang dilakukan oleh Yayasan Maskanul
Huffadz adalah melalui orang-orang terdekat. Ria ricis
menjadi donatur tetap di Maskanul Huffadz merupakan
adik kandung Ustadzah Oki Setiana Dewi. Kemudian,
Ustadzah Ayu berpikir harus memiliki donatur dan orang
tua asuh. Mulai dari teman-teman terdekat teman semasa
SMA sampai kuliah dan menjelaskan aktivitasnya
sekarang menjadi pengurus yayasan. Tidak hanya itu, saat
safari dakwah bersama Ustadzah Oki, ada tim yang
khusus menyebarkan brosur kepada para jema’ah,
menjelaskan (face to face) untuk mengajak bergabung
menjadi donatur dan melalui handphone juga rutin
dilakukan.
2. Komunikasi kelompok (Group Communications)
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang
berlangsung antara beberapa orang dalam suatu
kelompok. Kelompok berarti komunikasi yang
berlangsung antara seorang komunikator dengan
sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang.
Jumlah orang yang terdapat dalam komunikasi kelompok
tersebut dapat dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan
kuantitasnya. Sekelompok orang menjadi komunikan
tersebut, bila berjumlah sedikit disebut dengan
19
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung:
Alumni, 1981), h. 48.
70
komunikasi kelompok kecil, sedangkan bila berjumlah
banyak atau besar disebut dengan komunikasi kelompok
besar.20
Komunikasi kelompok yang dilakukan oleh
Yayasan Maskanul Huffadz adalah dengan mengadakan
roadshow safari dakwah. Roadshow safari dakwah ini
bekerja sama dengan One Day One Juz (ODOJ), Garis
Depan, dan Rumah Zakat. Kegiatan ini diadakan
diberbagai kota di Indonesia. Dalam setiap aktivitas
dakwah, Ustadzah Oki Setiana Dewi selaku founder dari
Yayasan Maskanul Huffadz selalu membuka
penggalangan dana. Aktivitas ini bertujuan untuk
mendapatkan dana tambahan yang 100% akan digunakan
untuk biaya operasional di Yayasan Maskanul Huffadz.
C. Interpretasi Peneliti
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti
menyimpulkan bahwa penggunaan media komunikasi dalam
aktivitas fundraising pada program donatur dan orang tua
asuh bertujuan untuk menginformasikan dan mengajak
masyarakat agar dapat mendonasikan sebagian rezekinya
untuk berinfaq kepada santri yatim, yatim piatu, dhuafa, serta
muallaf. Maka dari itu, diperlukan komunikasi yang baik
untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Aktivitas
fundraising tersebut dilakukan baik secara formal maupun
informal. Secara formal dilakukan melalui roadshow safari
20
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h.75.
71
dakwah yang diadakan oleh Yayasan Maskanul Huffadz
bersama dengan One Day One Juz (ODOJ) dan Garis Depan.
Sedangkan secara informal melalui media internet berupa
website, instagram, twitter, facebook, platform kitabisa serta
menyebarkan brosur.
Berdasarkan pengamatan peneliti, penggunaan media
komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program donatur
dan orang tua asuh sudah efektif dan berjalan dengan baik.
Dengan adanya komunikasi yang baik membuat program
donatur dan orang tua asuh bisa terwujud dan dapat berjalan
sesuai harapan serta pesan yang disampaikan mendapatkan
sampai kepada masyarakat. Dari semua media sosial yang
digunakan, instagram memegang peran besar dalam aktivitas
fundraising pada program donatur dan orang tua asuh ini.
Tidak hanya itu, Yayasan Maskanul Huffadz juga tetap
membagikan pesan-pesan dakwah serta kegitan-kegiatan
sebagai bentuk informasi dan bukti digital.
Efektivitas media sosial sebagai media untuk aktivitas
fundraising pada program donatur dan orang tua asuh dapat
dilihat dari semakin banyak donatur dan orang tua asuh yang
mempercayai Yayasan Maskanul Huffadz. Selain itu,
Yayasan Maskanul Huffadz juga memperbesar cakupan
dengan mendirikan empat cabang yang berada di Bintaro,
Bogor, Ciputat dan Medan.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penggunaan media komunikasi dalam
aktivitas fundraising pada program donatur dan orang tua
asuh di Yayasan Maskanul Huffadz, penulis dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Mengunakan media brosur
Dengan menggunakan media brosur, Maskanul
Huffadz dapat dengan mudah mengajak kepada
masyarakat. Hal ini karena di dalam brosur terdapat
informasi yang ringkas dan jelas tentang program donatur
dan orang tua asuh di dalam brosur.
2. Menggunakan media internet
Dalam melakukan aktivitas fundraising pada
program donatur dan orang tua asuh Yayasan Maskanul
Huffadz menggunakan beberapa media internet seperti
website, platform Kitabisa.com, instagram, twitter dan
juga facebook. Dengan menggunakan media internet ini
Yayasan Maskanul Huffadz menjadi lebih mudah dalam
mensosialisasikan program tersebut.
3. Kerja sama dengan One Day One Juz (ODOJ), Garis
Depan dan Rumah Zakat
Menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai
pihak juga menjadi strategi Yayasan Maskanul Huffadz
dalam menggalakkan program donatur dan orang tua
73
asuh. Aktivitas ini diwujudkan melalui program roadshow
safari dakwah yang dilakukan langsung oleh Ustadzah
Oki Setiana Dewi. Beberapa program safari dakwah yang
bekerjasama antara lain seperti komunitas One Day One
Juz (ODOJ), Garis Depan, dan Rumah Zakat.
Adapun dalam menjalankan aktivitas fundraising
pada program donatur dan orang tua asuh menggunakan
bentuk-bentuk komunikasi. Bentuk komunikasi
interpersonal dengan melalui orang-orang terdekat. Ria
ricis menjadi donatur tetap di Maskanul Huffadz
merupakan adik kandung Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Kemudian, Ustadzah Ayu berpikir harus memiliki donatur
dan orang tua asuh. Mulai dari teman-teman terdekat
teman semasa SMA sampai kuliah dan menjelaskan
aktivitasnya sekarang menjadi pengurus yayasan. Tidak
hanya itu, saat safari dakwah bersama Ustadzah Oki, ada
tim yang khusus menyebarkan brosur kepada para
jema’ah, menjelaskan (face to face) untuk mengajak
bergabung menjadi donatur dan melalui handphone juga
rutin dilakukan. Kemudian, komunikasi kelompok dengan
mengadakan roadshow safari dakwah. Roadshow safari
dakwah ini bekerja sama dengan One Day One Juz
(ODOJ), Garis Depan, dan Rumah Zakat. Kegiatan ini
diadakan diberbagai kota di Indonesia. Mengadakan
kajian atau acara dengan pengisi acaranya Ustadzah Oki
dan melakukan penggalangan dana. Penggalangan dana
74
akan dibagi dua oleh One Day One Juz (ODOJ) dengan
Maskanul Huffadz.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian mengenai penggunaan
media komunikasi dalam aktivitas fundraising pada program
donatur dan orang tua asuh di Yayasan Maskanul Huffadz,
peneliti memiliki beberapa saran, diantaranya:
1. Saran Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
referensi bagi studi-studi selanjutnya yang berkaitan
dengan penggunaan media komunikasi. Diharapkan juga
dapat menjadi stimulus untuk penelitian lebih sempurna
dalam memahami pengunaan media komunikasi bagi
civitas Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dapat menjadi
rujukan penelitian lanjutan perihal penggunaan media
komunikasi dalam aktivitas fundraising di Yayasan
Maskanul Huffadz.
2. Saran Praktis
a. Kepada pengurus Yayasan Maskanul Hufafdz, program
donatur dan orang tua asuh sangat berperan besar
dalam rumah qur’an. Untuk itu, Maskanul Huffadz
dapat lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan
program ini guna mendapatkan lebih banyak donatur.
Semakin banyak donatur, semakin banyak cabang-
cabang baru Maskanul Huffadz di Indonesia.
75
b. Penggunaan media sosial menjadi sarana komunikasi
yang efektif dan efisien dalam mensosialisasikan
program donatur dan orang tua asuh. Adanya respon
dari masyarakat membuat program ini dapat terus
berjalan. Untuk itu, perlu dikembangkan lagi serta
adanya evaluasi.
c. Selalu menjalin silaturahmi antara donatur atau orang
tua asuh dengan santri-santri sehingga dapat terjalin
kedekatan dengan anak asuhnya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Al Barry, M Dahlan. Kamus Modern Bahasa Indonesia.
Yogyakarta, rkola, 1994.
Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas.
Jakarta: Rajawali Press, 1998.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta,
Prenada Media Group, 2006.
Cangara, Hafied. Perencanaan & strategi komunikasi.Jakarta:
Rajawali Press, 2013, cek ke-1.
Cangara, Hafied. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers, 2014.
Daft, Richard L. Manajemen Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta:
Erlangga, 2002.
Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011.
Darmawan, Deni. Pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
David, Fred R. Manajemen Strategi konsep. Jakarta: Prenhalindo,
2002.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat
Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat.
Jakarta: Departemen Agama RI, 2007.
77
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008.
Effendy, Onong Uchjana.Ilmu Komunikasi: Teori dan
Praktek.Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.
Effendy, Onong Uchjana. Dimensi-dimensi Komunikasi.
Bandung: Alumni, 1981.
Effendi, Onong Uchjana. Kepemimpinan dan Komunikasi,
(Yogjakarta: Al-Amin Press, 1996), cet. ke-1
Glueck, William.Manajemen dan Kebijakan Perusahaan.Jakarta:
Erlangga, 1987.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik.
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013.
Hafidhuddin, Didin dan Juwaeni, Ahmad. Membangun
Peradaban Zakat. Jakarta: IMZ, 2006.
Joyce, Mary (ed). Digital Activism Decoded: The New Mechanics
of Change. New York: IDEBATE Press, 2010.
Lievrouw and Livingstone, Sonia. Handbook of New Media:
Update Student Edition. London: Sage Publication, 2006
Liliweri, Alo. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011.
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga,
2009.
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa, Edisi 6 Buku 1.
Jakarta: Salemba Humanika, 2011.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2000.
78
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV.
Yogyakarta: Rake Sasarin, 2000.
Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012.
Nasrullah, Rulli. Media Sosial. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2015.
Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya,
dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2015.
Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia).
Jakarta: Prenada Media Group, 2016.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia,
1999.
Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT Grafindo
Persada 2007.
Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga,
2007.
Poerwandari, E Kristi. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi. Jakarta: LPSP3-UI, 19980.
Praswoto, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian.
Yogyakarta: AR-RUZ Media, 2011.
Purwanto, April. Manajemen Fundraising Bagi Organisasi
Pengelola Zakat. Yogyakarta: TERAS, 2009.
Ridwan, Murtadho. Analisis Model Fundraising dan Distribusi
Dana ZIS di UPZ Desa Wonoketinggal Karanganyar
Demak, (Jurnal STAIN Kudus), Vol. 10 No. 2, Agustus
2016.
Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.
79
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Komunikasi : Konsep
dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002.
Sadiman Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009.
Setiadi, E, M.&Kolip, U. Pengantar Sosiologi: Pemahaman
Fakta dan Gejala Sosial, Teori, Aplikasi dan
Pemecahannya. Jakarta: Prenada Media Group, 2011. Ed
1, Cet 1
Sudewo, Eri. Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi,
Terapkan 4 Prinsip Dasar. Jakarta: Institute Manajemen
Zakat, 2004.
Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,
2010.
Sunarto, Kumanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2012, Cet ke 4.
Suranto AW. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:
Bumi Aksara, 2005.
Terry, Flew. New Media: An Introduction (3rd Edition). South
Melbourne: Oxford University Press, 2008.
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, pasal 1
ayat (1).
Vivian, John. Teori Komunikasi Massa. Jakarta, Prenada Media
Group, 2008.
Zainal Abidin, Yusuf. Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep
dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Karya Ilmiah:
Ibrahim, Nur Malik. Strategi fundraising berbasis media sosial di
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Bengkulu.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Diakses
pada 8 Juni 2020 dari
http://repository.iainbengkulu.ac.id/4000/
80
Nihayah, Jiddatun. Skripsi Strategi Komunikasi Penggalangan
Dana Sosial Sedekah Rombongan Melalui Instagram. UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. Diakses pada 8 Juni
2020 dari http://digilib.uin-suka.ac.id/20813/
Singgih, Devis. Skripsi Penggunaan Internet sebagai Media
Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan Akrab. Institut
Pertanian Bogor tahun 2013. Diakses pada 8 Juni 2020 dari
https://adoc.tips/penggunaan-internet-sebagai-media-
komunikasi-dalam-menciptak.html
Website:
5 Teori Media Komunikasi Penerapan, https://pakarkomunikasi
.com/teori-media-komunikasi, dikses pada tanggal 10 Juni
2020 pukul 19.30 WIB
Bantu Pejuang Qur’an Bertahan di Masa Wabah Corona,
https://kitabisa.com/campaign/ayobantupejuangquran,diaks
es pada tangal 25 April 2020 pukul 20.25 WIB.
Kitabisa Penipu? Cek Ini Untuk Memastikan,
https://blog.kitabisa.com/kitabisa-penipu-cek-ini-untuk-
memastikan/ , diakses pada tanggal 15 Mei 2020 pukul
13.35 WIB.
“Kominfo: Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang”,
https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-
pengguna-internet-di-indonesia-63-juta-
orang/0/berita_satker, diakses pada tanggal 15 Mei 2020
pukul 22.25WIB.
“Maskanul Huffadz” https://maskanulhuffadz.or.id/
“Media Sosialisasi: Pengertian dan Contohnya”,
http://sosiologis.com/media-sosialisasi, diakes pada
tanggal 15 Oktober 2019 pukul 13.50 WIB.
Pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia Terbanyak
keempatDunia,https://m.bisnis.com/amp/read/20190625/
84/937640/pengguna-facebook-dan-instagram-di-
indonesia-terbanyak-keempat-dunia, diakses pada tanggal
6 Mei 2020 pukul 19.55 WIB.
“Pengguna Instagram di Indonesia Terbesar ke-4 Dunia”,
https://www.tagar.id/pengguna-instagram-di-indonesia-
81
terbesar-ke4-dunia, diakses pada tanggal 5 Mei 2020
pukul 20.05 WIB.
“Pengertian Donatur” https://kbbi.web.id/donatur, diakses pada
tanggal 2 Oktober 2019 pukul 19.30 WIB.
“Pengertian Donasi dan Jenis-jenis Donasi”
https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-donasi-dan-
donatur, diakses pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul
20.05 WIB.
“Pengertian Komunikasi” https://kbbi.web.id/komunikasi, diakses
pada tanggal 14 September 2019 pukul 10.30 WIB.
“Pengertian Orang Tua Asuh” https://kbbi.web.id/orang, diakses
pada tenggal 2 Oktober 2019 pukul 19.35 WIB.
“Update: Tambah 700, Kini Ada 26.473 Kasus Covid-19 di
Indonesia”,
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/31/15504441/up
date-tambah-700-kini-ada-26473-kasus-covid-19-di-
indonesia?page=all, diakses pada tanggal 31 Mei 2020
pukul 13.00 WIB.
A. Transkip Wawancara
Informan 1
Tanggal Wawancara : 11 Oktober 2019
Tempat Wawancara : Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat
Informan : Ratna Komala, Al-Hafidzah
Hasil Wawancara
1. Apa yang melatarbelakangi adanya Program Donatur dan
Orang Tua Asuh ini?
Jadi Yayasan Maskanul Huffadz ini berdiri tahun 2016, tadinya
hanya sepuluh orang santri dengan biaya dari umma Oki sendiri.
Karena semakin banyak peminat yang ingin masuk ke maskan
ini, beliau membuka cabang yang kedua di Bintaro. Di Bintaro
dipindahkan dengan tiga puluh orang santri dan masih banyak
lagi yang ingin masuk ke maskan. Jadi maskan ingin membuka
cabang lagi karena beliau sendiri tidak kuat membiayai banyak
cabang jadi kita bukalah donatur dan untuk orang tua asuh ini.
Kebetulan kalau orang tua asuh baru tahun kemarin kita buka
sekitar bulan Februari tahun 2019. Kalau dari awal ada donatur
dari satu dua orang. Ada paket-paketnya untuk orang tua asuh
mbak, per anak membutuhkan Rp. 1.500.000/bulan. Paket satu
Rp. 500.000, paket dua Rp. 1.000.000 dan paket tiga Rp.
1.500.000. Ustadzah Oki juga bersafari dakwah sekalian untuk
penggalangan dana juga. Sekarang maskan sudah buka empat
cabang di Medan, Bogor, Ciputat dan Bintaro. Terus sekarang
alhamdulillah baru berjalan tiga bulan ada Maskanul Huffadz
Plus yang berbayar.
2. Mengapa ada Maskanul Huffadz Plus yang berbayar ?
Jadi, di sini yang ada berbayar buat subsidi silang untuk
membantu meringankan yang beasiswa itu, karena memang latar
belakang masuk ke maskan ini dari yatim, piatu, dhuafa dan
mualaf. Maskanul Huffadz Plus ini dari santri yang benar-benar
ingin belajar Al-Qur’an dan mereka dari keluarga yang mampu.
3. Apa perbedaan donatur dan orang tua asuh?
Orang tua asuh rutin tiap bulannya terus nominalnya sesuai
paketnya, kalo donatur itu seikhlasnya.
4. Donatur biasanya dari lembaga atau perorangan?
Biasanya ada dari lembaga, biasanya kalau dari lembaga
langsung datang ke sini. Kalau misalkan perorangan juga
langsung pada transfer terus mengirim bukti transfernya begitu ke
kontaknya maskan.
5. Dana donatur ini dipergunakan untuk apa saja?
Jadi untuk biaya operasional sehari-hari, untuk biaya pengajarnya
juga, sebagian besarnya full buat santri. Jadi anak-anak belum
semua punya orang tua asuh, tapi sekarang ada sekitar 112 anak.
Ada yang udah punya ada yang belum. Sebagian yang di Medan
belum memiliki orang tua asuh. Jadi paling dari donatur atau dari
subsidi silang.
6. Apakah menjadi orang tua asuh ada kriteria khusus atau
siapa saja boleh?
Siapa saja boleh mbak, ada sebagian besar mungkin ibu-ibu gitu
ya yang sudah berumah tangga terus sebagian besar ada
mahasiswa yang memang ingin menjadi orang tua asuhnya.
Kalau misalkan beliau mampu silahkan, kami ada paket-paketnya
seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Kadang kita minta data
basenya untuk menjadi orang tua asuh kita follow up gitu
viaonline. Jika ingin menjadi donatur tetap silahkan untuk
maskan ini.
7. Jadi santri kemungkinan dapat lebih dari satu orang tua
asuh?
Iya betul, kadang ada yang tiga orang tua asuh, jadi donaturnya
mau milih dulu yang mau diasuhnya, mau liat dulu gimana
profile anaknya, bagaimana deskripsi keluarganya. Macam-
macam mbak kadang ada yang langsung tidak pilih-pilih dan
kadang ada yang kepengen yatim piatu saja.
8. Melalui media komunikasi apa saja Yayasan Maskanul
Huffadz dalam melakukan aktivitas fundraising pada
program donatur dan orang tua asuh?
Dari Safari Dakwah yang dilakukan Ustadzah Oki, bekerja sama
juga dengan lembaga lain seperti One Day One Juz (ODOJ),
Garis Depan, sebagian besar kita share ke media sosial
Instagram, Facebook, Twitter Maskanul Huffadz.
9. Apakah peran opinion leader dalam aktivitas fundraising
lebih mempengaruhi khalayak atau tidak?
Iya sangat berpengaruh, Ustadazah Oki sudah mempunyai nama
dan mudah untuk melakukan aktivitas fundraisingnya. Ustadzah
juga setiap bersafari dakwah di Indonesia selalu mengenalkan
maskanul huffadz kepada para jema’ah yang hadir.
10. Pesan atau metode fundraising yang dilakukan bersifat
persuasif atau informatif?
Metode sosialisasinya bisa persuasif dan informatif, dari
berdakwahnya ustadzah dengan berbagi ilmu yang bermanfaat
dan juga ajakan untuk berdonasi untuk santri-santri maskan ini.
11. Kalau aktivitas fundraising program donatur dan orang
tua asuh melalui media sosial efektif atau tidak?
Alhamdulillah. Sejauh ini melalui media sosial banyak juga yang
mendapatkan info donasi dari media sosial. Karena di media
sosial kami selalu update kegiatan dan perkembangan santri serta
yayasan. Melalui instagram misalnya, mereka komentar di
postingannya terus kita follow up gitu. Kebanyakan memang dari
media sosial, di share di instagram Maskanul Huffadz dan
instagram Ustadzah Oki langsung ada yang menanyakan.
Terkadang ada donatur yang juga sudah lama dan sering bisa kita
tarik menjadi orang tua asuh.
12. Apakah ada komunikasi langsung (face to face) mengajak
bergabung menjadi donatur dan orang tua asuh?
Ada, ini dilakukan saat safari dakwah Ustadzah Oki Setiana
Dewi, ada tim yang sebar brosur dan menjelaskan (face to face)
ke jama’ah dan mengajak bergabung menjadi donatur. Via
handphone juga rutin.
13. Biasanya kapan disebarkan brosur untuk program
donatur dan orang tua asuh selain saat safari dakwah
Ustadzah Oki?
Saat ada tamu main kemaskan terus kemarin ramadhan
alhamdulillah kami ada program bagi takjil jadi disitu kami
simpan brosur juga.
14. Apakah setiap tahun jumlah donatur mengalami
peningkatan?
Alhamdulillah kami setiap tahun mengalami peningkatan jumlah
donatur
15. Media komunikasi mana yang paling efektif dalam
aktivitas fundraisingnya?
Kami belum tahu persis media komunikasi mana yang paling
efektif saat melakukan fundraising. Sepertinya mungkin dari
instagram yang paling besar karena respon di instagram juga
banyak di postingan komentar, direct message. Meskipun media
lain juga ada. Jadi kami ngga tahu pastinya.
Informan 2
Tanggal Wawancara : 15 Oktober 2019
Tempat Wawancara : Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat
Informan : Ayu Lestari, S. Hum. (Founder
Yayasan Maskanul Huffadz).
Hasil Wawancara
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Yayasan Maskanul
Huffadz?
Jadi dulu yang mendirikanyayasan ini kita bertiga saya, Ustadzah
Oki dan Ustadzah Della. Pada tahun 2011 kami sama-sama
belajar di rumah Qur’an Daarut Tarbiyah di Depok yang punya
almarhum Ustad Fadlil dan Ustad Baharun. Semoga Allah
merahmati beliau dengan amal jariah beliau sampai hari ini.
Tahun 2011 kita belajar di sana kemudian Ustadzah Oki sempat
beberapa bulan di sana. Saya masih berlanjut mungkin sekitar
setahun di sana. Pada tahun 2013 saya lulus dari Universitas
Indonesia dan saya pulang ke Jambi karena saya orang Jambi.
Selama itu saya masih berkomunikasi bersama Ustadzah Oki
terutama. Beliau selalu menanyakan kabar dan sedang sibuk apa.
Sampai pada tahun 2016 beliau bersama Ustadzah Della
menyewa perumahan di Bintaro Perumahan Kurcica dengan
empat belas orang. Saya baru bergabung pada tahun 2017,
Mungkin itu jalan takdir Allah karena saya ikut suami, kebetulan
suami anak UIN Ciputat. Jadi akhirnya Ustadzah Oki
menawarkan “mau nggak pegang rumah Qur‟an? Beliau tahu
saya aktif di Qur’an gitu kan. Akhirnya saya menjawab “boleh di
mana?” dankita buka di UIN saja karena waktu itu beliau lagi S3
di UIN. Bukalah di legoso sekitar sepuluh santri, saya sama
suami tinggal di situ. Mulai dari dua rumah ini Bintaro dan
Ciputat. Awalnya kita Cuma menyediakan tempat untuk
kebutuhan kita sendiri, kerinduan kita sama Al-Qur’an
sebenarnya. Semakin lama masyarakat banyak yang percaya dan
setiap kita buka pendaftaran tiga puluh orang yang mendaftar
sampai 700 orang. Itulah yang membuat kita harus
mengembangkan rumah Qur’an. Mulailah kita buka di berbagai
cabang lain sampai hari ini alhamdulillah sudah berbentuk
yayasan yang legal sudah terdaftar sehingga kita lebih mudah lagi
untuk melakukan penggalangan dana dan lain-lainnya.
2. Bagaimana langkah awal yang dilakukan Yayasan
Maskanul Huffadz setelah berdiri?
Awal kita membuka hanya main-mainlah ya tapi karena kita
melihat antusias masyarakat luar biasa, akhirnya kita berpikir
langkah awalnya adalah kita harus melegalkan lembaga ini.
Karena kami cuma bertiga Ustadzah Oki ibaratnya ayah bagi kita.
Beliau mencari uang keluar, Ustadzah Della seperti ibu dia fokus
membina santri dan saya yang sering berhubungan dengan
banyak orang termasuk untuk legalitas yayasan ini. Sebenernya
legalitas itu kita buat ketika masyarakat sudah mulai percaya dan
mereka banyak yang mau berinfaq. Nah karena mereka mau
berinfaq, kita masih punya rekening pribadi. Kalau begitu mereka
kurang percaya, jadi kita harus buat rekening yayasan dan
ternyata membuat rekening yayasan itu tidak hanya sekedar kita
datang terus kita buat. Ada berkas yang harus disiapkan termasuk
akta pendirian, surat tanda terdaftar, ini mungkin jalan Allah
karena satu persatu kita buat legalitas yayasan yang tujuan
awalnya untuk rekening. Akhirnya kita datangilah setiap dinas-
dinas sosial. Awalnya akta notaris kemudian ke Kesbangpol
seperti itu.
3. Dari mana masyarakat mengetahui Yayasan Maskanul
Huffadz?
Kalau lingkungan sekitar karena mereka merasa anak-anak ini
tidak pasif dan mereka ikut dalam kegiatan masyarakat
lingkungan sekitar. Seperti kegiatan 17 Agustus mereka ikut
terlibat di komplek itu sehingga masyarakatpun kenal dan
akhirnya mereka ikut bantu. Terkadang ada yang berinfaq atau
hanya sekedar memberikan makanan. Karena sekarang dunia
digital masyarakat luar biasanya tahu dari instagram dan kita
kembangkan sekali adalah instagram. Setiap aktivitas santri kita
upload semuanya di instagram. Kalau orang mau lihat maskanul
huffadz tinggal buka instagram.
4. Sebagai founder apa tujuan awal di dirikannya Yayasan
Maskanul Huffadz?
Tujuan awalnya dari kami bertiga ingin terus berdekatan dengan
Al-Qur’an karena kita dulu pernah merasakan lingkungan Qur’an
terasa begitu nikmat, begitu nyaman sehingga kita harus
mempunyai lingkungan ini. Ustadzah Oki masih agak sulit
menemukan lingkungan Qur’an di daerah Bintaro terutama. Kita
ingin selalu berdekatan dengan Ahlul Qur’an sehingga kita
mendapatkan syafa’at juga dari para penghafal Al-Qur’an ini.
Kelak ketika di surga mereka mengingat kami sebagai seseorang
yang pernah memberikan mereka kesempatan belajar Al-Qur’an,
sebagai amal jariah dan kembali lagi untuk Allah juga. Tujuan
lainnya untuk mencetak para penghafal dan pengajar Qur’an. Kita
sementara ini masih perempuan dan harapan yang minimal ibu-
ibu nanti generasi selanjutnya dididik oleh ibu-ibu penghafal Al-
Qur’an.
5. Sumber dana Maskanul Huffadz dari mana awalnya?
Sampai tiga tahun berdiri, dua tahun awal semuanya dari
Ustadzah Oki. Semoga Allah membalas semua kebaikan beliau.
Jadi, dua tahun awal itu beliau jadi donatur tunggal yang
menyewa rumah Rp. 50.000.000 s.d. Rp. 60.000.000 setahun.
Beliau yang menggaji guru, memberi makan anak-anak yatim dan
semuanya. Sampai akhirnya ketika masyarakat mulai percaya,
beliau sudah tidak sanggup sekarangkan sudah ratusan lebih
sampai dengan yang dulu ada 200 dari awal berdiri, kalau dua
puluh sampai tiga puluh santri beliau masih bisa untuk
membiayai. Sudah lima puluh santri ke atas beliau sudah tidak
sanggup lagi mendanai program ini. Akhirnya beliau
mewakafkan dirinya untuk ceramah keluar-keluar, sehingga
setiap beliau ceramah kita ada penggalangan dana dan kita ada
program orang tua asuh juga. Sekarang satu tahun terakhir ini
santri-santri maskanul huffadz hidup dari dana-dana jama’ah.
Mereka menyumbangkan uang bisa dari uang receh Rp. 2000
kita kumpulkan itu untuk makan-makan mereka setiap harinya.
Donatur kita yang millenialkita biasa kenal Ria Ricis ikut
menyumbang cukup besar juga untuk maskanul huffadz, 10%
dari penghasilannya disumbangkan untuk maskanul huffadz.
Kalau program donatur dan orang tua asuh ini kita belum mulai
dari awal, saya memegang rumah di Ciputat, saya itu sempat
mengajak teman-teman lama. Saya berpikir harus memiliki
donatur dan orang tua asuh. Jadi, saya mulai dari teman-teman
terdekat mulai teman SMA sampai kuliah dan menjelaskan
aktivitas saya sekarang. Mungkin hanya dengan zakat
penghasilan mereka Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 100.000
sebulan silahkan. Selama satu bulan saya bisa mengumpulkan Rp.
2.000.000 untuk Ciputat waktu itu. Saya pernah mengajar private
dan orang tuanya saya minta untuk menjadi orang tua asuh. Ada
yang memberi Rp. 500.000 setiap bulan.Kita harus memikirkan
bagaimana selama setahun mereka belajar, mereka terjamin biaya
hidupnya dengan adanya program orang tua asuh dan program ini
kita mulai bulan Februari 2019.
6. Kenapa dinamakan Maskanul Huffadz?
Maskan artinya tempat tinggal dan Al-Huffadz itu para penghafal
Al-Qur’an, kita gabungkan menjadi tempat tinggal yang nyaman
untuk para penghafal Al-Qur’an. Kenapa rumah? Karena dulu
saya, Ustadzah Oki dan Ustadzah Della belajarnya dari rumah
bukan pesantren Al-Qur’an. Kita sewa rumah untuk tinggal guru
dan santrinya. Menghindari kata-kata lainnya kita beri nama
Maskanul Huffadz. Ya mungkin agak sulit orang menyebutkannya
karena berbeda.
7. Bagaimana perkembangan Yayasan Maskanul Huffadz
sampai saat ini?
Alhamdulillah, awalnya cuma Bintaro-Ciputat sekarang kita
sudah punya empat cabang. Kita sudah membuka cabang di
Bogor, Ciputat, Medan dan Bintaro. Tiga tahun berdiri Maskanul
Huffadz ini masih menyewa, kita ingin sekali memiliki tempat
sendiri. Alhamdulillah setelah Ustadzah Oki berdakwah kurang
lebih setengah tahun terakhir ini sebelum lebaran kemarin saya
menemani beliau berdakwah keliling Indonesia. Alhamdulilah
terkumpul dana jema’ah dan sudah bisa membebaskan lahan di
daerah Emerald Bintaro tanah seluas 800 meter dan di tanah
tempat-tempat lain akan kita bangun Maskanul Huffadz. Dari
awal berdiri kita merasa sendiri karena kami-kami ini perempuan
yang terbatas ruang geraknya yang sudah berumah tangga semua.
Kita memang butuh orang lain untuk mengembangkan lalu kita
bekerja sama dengan One Day One Juz (ODOJ) kemudian
Rumah Zakat dan Garis Depan. Mereka biasanya mengadakan
acara bareng kita seperti One Day One Juz(ODOJ) dan Garis
Depan di Solo. Mereka mengadakan kajian atau acara di kota
nanti yang mengisi acara Ustadzah Oki dalam acara tersebut kita
melakukan penggalangan dana. Nah, penggalangan dana dibagi
dua One Day One Juz(ODOJ) dengan Maskanul Huffadz.
8. Apakah ada kesulitan membuka cabang baru?
Ya, ada sekali. Alhamdulillah saya mengikuti semua pembukaan
cabang Maskanul Huffadz. Di Medan yang sempat ada masalah
karena jauh dan kita kurang tahu wilayah di Medan. Karena yang
kami tempatkan di daerah-daerah itu santri-santri yang di pusat
setelah mereka selesai mengabdi di daerah-daerah. Medan
termasuk yang penuh tantangan, alhamdulillah sampai hari ini
Allah izinkan untuk terus berjalan.
9. Adakah keunggulan dari Yayasan Maskanul Huffadz
Ciputat?
Maskanul Huffadz Ciputat berbeda dari cabang yang lain karena
cabang Ciputat ini program berbayar. Cabang yang lainya itu
khusus program anak-anak yatim dhuafa. Tahun ini kita mulai
buka program yang berbayar karena banyak permintaan dari luar.
Selama ini kami fokus untuk yang beasiswa. Banyak yang
bertanya saat kami posting poster boleh tidak kami yang mampu
ikut belajar. Akhirnya kami memutuskan untuk membuka.
Program Maskanul Huffadz yang di Ciputat ini kita jadikan
program subsidi silang artinya mereka yang tinggal dan belajar di
sini juga berinfaq menjadi donatur untuk santri yang lain.
10. Adakah rencana Maskanul Huffadz kedepannya?
Target kami kedepannya ada tiga yang pertama BILMAS
(Bimbingan Luar Maskanul Huffadz), kedua program santri laki-
laki, yang ketiga program anak-anak yang ingin menghafalkan
Al-Qur’an namun tidak tinggal.
Foto Dokumentasi
Dokumentasi dengan pendiri Yayasan Maskanul Huffadz
Dela Ardila Sofia Al-Hafidzah, Oki Setiana Dewi, S. Hum, M.
Pd. dan Ayu Lestari, S. Hum. di Kediaman Umma Oki, Bintaro,
Tangerang Selatan.
Dokumentasi wawancara dengan Ayu Lestari, S.Hum. di
Yayasan Maskanul Huffadz Ciputat.