PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK …... · Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/ Pendidikan...
Transcript of PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK …... · Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/ Pendidikan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
PENGENALAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN
PADA ANAK KELOMPOK B2 TK KEMALA BHAYANGKARI 85
KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
OLEH:
SERA APRIYANA
X8110043
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
NOVEMBER 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sera Apriyana
NIM : X81110043
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO
VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KETERAMPILAN
MENULIS PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B2 TK KEMALA
BHAYANGKARI 85 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 -
benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang
dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, November 2012
Yang membuat pernyataan
Sera Apriyana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
PENGENALAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN
PADA ANAK KELOMPOK B2 TK KEMALA BHAYANGKARI 85
KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
SERA APRIYANA
X8110043
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
NOVEMBER 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, November 2012
Pembimbing I
Drs. Djaelani, M. Pd NIP. 19520317 198303 1 002
Pembimbing II
Yudianto Sujana, S. Kom, M. Kom NIP. 19810615 200812 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan.
Hari :
Tanggal: November 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama terang Tanda tangan
Ketua : Dra. Hj. Siti Wahyuningsih, M. Pd
Sekretaris : Dra. Yulianti, M. Pd
Anggota I : Drs. Djaelani, M. Pd
Anggota II : Yudianto Sudjana, S. Kom, M. Kom
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. H. M, Furqon Hidayatullah, M. Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK Sera Apriyana : PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B2 TK KEMALA BHAYANGKARI 85 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2012. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengenalan keterampilan menulis permulaan melalui penggunaan media audio visual pada anak kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, dan setiap siklus tediri dari empat tahapan yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini terdiri atas 35 anak pada kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85. Teknik Pengumpulan data digunakan teknik wawancara, tes, dan kajian dokumen. Validasi data dengan digunakan triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi teori. Prosedur analisis data dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan pengenalan keterampilan menulis permulaan pada anak kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen Tahun Pelajaran 2011/2012. Adanya prosentase peningkatan pengenalan keterampilan menulis permulaan dari prasiklus 43%, siklus I 66% dan siklus II 83%.
Kesimpulan penelitian ini adalah Penggunaan Media Audio Visual Dapat Meningkatkan Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan Pada Anak Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci: Media Audio Visual, Keterampilan Menulis Permulaan, Anak Usia Dini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Sera Apriyana: USING OF THE AUDIO VISUAL MEDIA TO IMPROVE THE STUDY OF BEGINNING WRITING SKILLS IN GROUP B2 AT TK KEMALA BHAYANGKARI 85 KEBUMEN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis. Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University Surakarta, November 2012
This research is aimed to improve the study of beginning writing skills by using the audio visual media in group B2 academic year 2011/2012. This class action research was carried out into two cycles. Every cycle includes four steps such as planning, action, observation and reflection. The subject of this research consist of 35 children in group B2 at TK Kemala Bhayangkari. The technique employed to collect the data was by interviewing, giving test and having documentation. The validity of data employed source triangulation, method triangulation and teory triangulation. The procedure of data analysis included data reduction, data representation, and drawing conclusion (verification).
The result of this research showing that study beginning writing skills improve is 43% pre- cycle, 66% cycle 1st, 83% cycle 2nd. Conclusion of the research that the use of audio visual media to improve the study beginning writing skills was successfull in group B2 at TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen academic year 20011/2012.
Keyword: Audio Visual Media, Beginning Writing Skills, Early Childhood
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
dengan sungguh- -
Insyirah : 6-8)
memberi petunjuk kebaikan maka baginya akan mendapat
ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikutinya dan tidak
Muslim)
Kujalani hari ini sebaik mungkin biar esok hari jadi ketentuan Yang Maha
Kuasa.(Penulis)
Jadilah orang yang kokoh sikapnya, yang luas cara pandangnya, yang rajin
amal-amalnya dan yang berguna bagi orang lain. (Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
Bapak dan Ibu untukku.
Berkat doa yang tulus ikhlas, kerja keras tiada henti, kasih dan cinta yang
terus mengalir tak kan terbatas, tiada kata terucap selain sayang yang
mengiringiku.
Singgih Tri Djatmiko, yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi
dalam penyusunan skripsi ini. Keberadaanmu memacuku untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Teman-temanku, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya, kritik dan
saran dari kalian yang membantuku menyelesaikan skripsi ini.
FKIP UNS, almamater tercinta kampus tempat kutimba ilmu untuk
berlatih menjadi guru yang berkarakter cerdas dan kuat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi
ilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN PENGENALAN KETERAMPILAN MENULIS
PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B2 TK KEMALA
BHAYANGKARI 85 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 .
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa keterselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Drs. Djaelani, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Yudianto Sudjana, S.Kom, M.Kom., selaku pembimbing II yang telah banyak
membantu mengarahkan, membimbing, dan memberikan dorongan dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Kepala TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen yang telah memberikan
kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Sutiyah, A. Ma., selaku guru kelompok B2 yang telah memberi bimbingan dan
bantuan dalam penelitian.
8. Para anak didik kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen yang
telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu demi satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, November 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. ii
HALAMAN PENGAJUAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v
HALAMAN ABSTRAK.................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO......................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... ix
KATA PENGANTAR........................................................................................ x
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 6
B. Penelitian yang Relevan............................................................... 27
C. Kerangka Berpikir........................................................................ 28
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 31
B. Subjek Penelitan .......................................................................... 32
C. Data dan Sumber Data.................................................................. 32
D. Pengumpulan Data........................................................................ 33
E. Uji Validitas Data......................................................................... 34
F. Analisis Data ............................................................................... 35
G. Indikator Kinerja ......................................................................... 36
H. Prosedur Penelitan ....................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan .................................................................. 42
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 44
1. Siklus I ................................................................................... 44
2. Siklus II.................................................................................. 53
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus .................................. 63
D. Pembahasan ................................................................................. 66
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................... 69
B. Implikasi....................................................................................... 69
C. Saran............................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 72
LAMPIRAN........................................................................................................ 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Pemikiran .................................................................. 30
3.1 Komponen Analisis Data Model Interaktif ........................................... 35
3.2 Model Spiral dari Hopkins 37
4.1 Histogram Data Awal Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan.. 43
4.2 Histogram Hasil Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan Siklus I 53
4.3 Histogram Hasil Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan Siklus II 62
4.6 Histogram Perbandingan Hasil Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan ......... 63
4.7 Peningkatan Nilai Rata-rata Pengenalan Keterampilan Menulis 65 4.8 Rekapitulasi Peningkatan Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar
Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Indikator Kinerja Penelitian .................................................................. 37
3.2 Pokok-pokok Rencana Kegiatan Penelitian Siklus I............................. 40
3.3 Pokok-pokok Rencana Kegiatan Penelitian Siklus II ........................... 41
4.1 Distribusi Frekuensi Data Awal Keterampilan Menulis Permulaan...... 43
4.2 Distribusi Frekuensi Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan Siklus I................................................................................................... 53 4.3 Distribusi Frekuensi Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus II . 62
4.5 Distribusi Nilai Rata-rata Pengenalan Kemampuan Keterampilan Menulis Permulaan. 64 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Anak ................................................. 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Jadwal Penelitian ....................................................................................... 76
2 Rekapitulasi Presensi Anak......................................................................... 77
3 Format Hasil Wawancara 79
4 Deskriptor Penilaian 83
5 Format Penilaian Keterampilan Menulis Permulaan.................................. 84
6 RKH Siklus I Pertemuan 1......................................................................... 86
7 RKH Siklus I Pertemuan 2......................................................................... 92
8 RKH Siklus I Pertemuan 3......................................................................... 98
9 RKH Siklus II Pertemuan 1........................................................................ 104
10 RKH Siklus II Pertemuan 2........................................................................ 110
11 RKH Siklus II Pertemuan 3........................................................................ 117
12 Hasil Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Prasiklus ...................... 123
13 Hasil Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus I Pertemuan 1 .... 125
14 Hasil Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus I Pertemuan 2 .... 127
15 Hasil Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus I Pertemuan 3 ... 129
16 Rekapitulasi Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus I ............. 131
17 Hasil Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus II Pertemuan 1 .. 132
18 Hasil Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus II Pertemuan 2 ... 134
19 Hasil Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus II Pertemuan 3 ... 136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
20 Rekapitulasi Penilaian Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Siklus II 138
21 Rekapitulasi Penilaian Pengenalan K 139
22 Dokumentasi Tindakan .............................................................................. 140
23 Hasil Menulis Anak 144
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada
rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Perkembangan kecerdasan pada masa ini
mengalami peningkatan yang sangat pesat, sehingga pada masa ini sering disebut
sebagai masa keemasan (The Golden Age) bagi anak. Usia 4-6 tahun, merupakan
masa peka bagi anak untuk merespon rangsangan yang diberikan oleh lingkungan.
Mereka sangat peka terhadap hal-hal yang dilakukan oleh orang lain, memiliki
rasa ingin tahu yang sangat besar dan memiliki keinginan yang kuat untuk meniru
dan mencoba segala stimulus atau rangsangan yang mereka dapat di
lingkungannya. Ia senang meniru dan mencontoh apa saja yang didengar dan
dilihatnya. Masa The Golden Age yang dimiliki oleh anak, memerlukan suatu
pendekatan yang tepat untuk dapat memfasilitasi optimalnya aspek-aspek
perkembangan yang mereka miliki.
Taman kanak-kanak menurut Departemen Pendidikan Nasional (2004: 2)
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun
sampai enam tahun. Taman kanak-kanak membantu anak didik mengembangkan
berbagai potensi baik psikis dan fisik untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Tugas utama TK sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah nomor 27
tugas utama TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai
pengetahuan, sikap atau perilaku, dan keterampilan agar anak dapat melanjutkan
samping itu TK merupakan tempat
yang menyenangkan bagi anak anak, yang nyaman, aman dan menarik, untuk
bereksplorasi, mengembangkan kreativitas serta mengembangkan aspek
perkembangan yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan
kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik sesuai dengan tahap
perkembangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Keterampilan menulis permulaan merupakan salah satu bidang
pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa. Keterampilan menulis membantu anak agar
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menulis merupakan
alat komunikasi berbahasa tulis. Bahasa sangat berperan dalam perkembangan
anak. Melalui bahasa, seseorang dapat saling bertukar pikiran, ide dan informasi.
Manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi antara satu dengan yang lain
menggunakan bahasa. Oleh sebab itu bahasa merupakan aspek yang sangat
penting. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu keterampilan
menyimak/mendengarkan (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill),
keterampilan membaca (reading skill), keterampilan menulis (writing skill).
Berdasarkan observasi saat kegiatan pembelajaran di kelompok B2 TK
Kemala Bhayangkari 85 Kebumen tahun pelajaran 2011/2012, khususnya dalam
keterampilan menulis anak masih rendah. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, peneliti melakukan tes awal pengenalan keterampilan menulis
permulaan sebelum tindakan dan diperoleh data sebagai berikut bahwa dari
sejumlah 35 anak di kelompok B2 sebanyak 43 % atau 15 anak mendapat nilai
dan 57 % atau 20 Hal ini
dikarenakan di dalam pembelajaran, guru tidak menggunakan media yang
menarik bagi anak, guru hanya menggunakan media berupa visual saja sehingga
anak mudah merasa bosan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran menulis
guru hanya memberikan contoh menulis di papan tulis.
Peningkatan pengenalan keterampilan menulis permulaan harus dilakukan
secara optimal dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di TK hendaknya
dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi,
metode, materi/bahan dan media yang menarik serta mudah dimengerti oleh anak.
Guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik anak. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui
kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Salah satu
diantaranya yaitu aktivitas belajar anak dirangsang dengan menghadirkan dan
menggunakan media. Pembelajaran dengan menggunakan media akan lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
menyenangkan, anak seolah-olah bermain dan merasa senang dalam
pembelajaran. Selain itu, dengan media anak dapat melakukan eksplorasi,
observasi dan memungkinkan anak dapat melibatkan seluruh inderanya seperti
melihat, mendengar, menyentuh, meraba, mencium dan merasakan.
Penggunaan media, akan mempermudah anak untuk bisa mengerti dan
memahami pembelajaran. Media untuk meningkatkan keterampilan menulis
permulaan salah satunya dengan menggunakan media audio visual. Dhieni, dkk
(2009: 11.31) mengartikan media audio visual adalah media yang dapat
menyampaikan pesan melalui visual berupa gambar dan tulisan dan sekaligus juga
melalui suara-suara atau bunyi yang diperdengarkan. Penggunaan media audio
visual memudahkan anak untuk meriilkan sesuatu yang bersifat abstrak, sehingga
dapat merangsang peserta didik untuk lebih berkonsentrasi dan lebih memahami
materi yang diajarkan karena penyampaian materi dengan media audio visual bisa
lebih jelas. Anak dapat mengamati dengan jelas tulisan serta gambar yang mereka
pelajari sehingga dapat melatih kemampuan mengenal huruf dan kata.
Selain itu, media audio visual memberikan kesan positif yaitu lebih menarik,
lebih menyenangkan dan memberi memori yang kuat. Pelaksanaan kegiatan yang
mengasyikkan dan menarik minat anak dapat membantu perkembangan anak
secara optimal. Namun kenyataannya masih banyak guru TK yang sedikit
berpengalaman dalam penggunaan media pembelajaran sehingga sering
mengalami kesulitan dalam menentukan jenis media pembelajaran yang
digunakan. Oleh karena itu penulis ingin melakukan tindakan kelas untuk
meningkatkan keterampilan menulis dengan menggunakan media audio visual.
Pembelajaran dengan media audio visual yang memanfaatkan indera penglihatan
dan pendengaran mampu menarik minat belajar dan yang paling penting
pembelajaran akan lebih berkesan pada anak.
Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul Penggunaan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan Pada Anak
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen Tahun Pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu
Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan pengenalan
keterampilan menulis permulaan pada anak kelompok B2 TK Kemala
Bhayangkari 85 Kebumen tahun pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
Untuk meningkatan pengenalan keterampilan menulis permulaan melalui media
audio visual pada anak kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen tahun
pelajaran 2011/2012.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian di atas manfaat
penelitian dapat dilihat dari 2 aspek yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di dunia pendidikan, serta dapat
memberikan pengetahuan kepada guru tentang penggunaan media
pembelajaran inovatif serta penerapannya, yaitu media audio visual.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
a. Guru
1. Meningkatkan kinerja guru yang profesional.
2. Memberikan wawasan tentang penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran.
3. Sebagai dasar untuk mengembangkan teknik pembelajaran dan
kreativitas guru dalam menemukan media yang sesuai dengan tujuan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
materi yang akan diberikan sehingga apa yang diharapkan oleh guru
dapat tercapai.
b. Anak didik
Diharapkan dapat memberi pengalaman belajar yang menarik, berkesan
dan bermakna melalui media audio visual mengenai pembelajaran secara
aktif, kreatif dan menyenangkan serta untuk meningkatkan pengenalan
keterampilan menulis permulaan.
c. Sekolah
Sebagai masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan
inovatif di Taman Kanak kanak serta peningkatan proses belajar mengajar
sesuai kurikulum TK dan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
program pembelajaran serta menentukan media pembelajaran yang tepat
untuk meningkatkan pengenalan keterampilan menulis permulaan pada anak
usia dini.
d. Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara
meningkatkan pengenalan keterampilan menulis permulaan pada anak usia
dini, khususnya dengan media audio visual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Penggunaan Media Audio Visual
a. Pengertian Media Audio Visual
Media merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran.
Salah satu komponen yang dapat menunjang pencapaian suatu tujuan
pembelajaran adalah media. Media digunakan sebagai alat bantu untuk
mempermudah dan membantu guru menyampaikan materi pembelajaran.
Djamarah dan Zain (2010: 120) mengemukakan bahwa kata media
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau
kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan
kehadiran media. Dengan demikian media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.
Menurut Ngadino (2009: 11) media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Anitah (2009: 124) mendefinisikan bahwa media pembelajaran adalah
setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi
yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, nilai dan sikap.
Munadi (2010: 7) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif.
Sumantri dan Permana (2001: 153) mengartikan media pengajaran
adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
untuk menyampaikan bahan-bahan intruksional dalam proses belajar
mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran tersebut.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan pengertian media
adalah segala sesuatu untuk kepentingan belajar yang dapat
mempermudah proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
menjadi lebih efektif serta pembelajaran lebih mudah dipahami, berkesan
dan bermakna. Pembelajaran akan lebih menarik apabila menggunakan
media. Dengan adanya media pembelajaran, anak didik merasa senang dan
mudah dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu penggunaan media
dalam pembelajaran dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat anak. Anak didik dapat dengan mudah menangkap materi yang
diberikan, serta terangsang untuk memahami materi yang diajarkan,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Sesuai dengan namanya, media audio visual merupakan kombinasi
dari media audio dan media visual atau biasa disebut media pandang-
dengar. Dengan menggunakan media audio-visual ini maka penyajian
materi pembelajaran kepada anak akan semakin lengkap dan optimal.
Menurut Munadi (2010: 56) media audio visual adalah media yang
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu
proses.
Dhieni, dkk (2009: 11.31) mengartikan media audio visual adalah
media yang dapat menyampaikan pesan melalui visual berupa gambar dan
tulisan dan sekaligus juga melalui suara-suara atau bunyi yang
diperdengarkan.
Sudirman, dkk (Syaiful Bahri Djamarah, 2005: 212) berpendapat
bahwa media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar.
Sanjaya (2011) menjelaskan bahwa media audio visual merupakan
media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media audio visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar yang melibatkan
indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Melalui
media audio visual seseorang tidak hanya dapat melihat atau mengamati
sesuatu sekaligus dapat mendengar segala sesuatu yang divisualisasikan.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Pemanfaatan media dalam pembelajaran, yang dapat merangsang
kegiatan belajar akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa fungsi media adalah sebagai alat
bantu dalam pembelajaran. Muslich (2009) berpendapat bahwa alat/media
pembelajaran diterapkan dengan tujuan untuk mendukung proses
pembelajaran.
Menurut Sumantri dan Permana (2001: 154) fungsi media sebagai: 1)
Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, 2)
Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar, 3) Meletakkan dasar-
dasar yang kongkrit dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi
pemahaman yang bersifat verbalisme, 4) Membangkitkan motivasi belajar
peserta didik, 5) Mempertinggi mutu belajar peserta didik.
Sudjana dan Rivai (2009: 2), mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, antara lain:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran, 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Arsyad (2011: 26) menyebutkan manfaat praktis dari penggunaan
media di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut : 1) Memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar, 2) Meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi
yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinkan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya, 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang dan waktu, 4) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya
melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.
Djamarah S.B, dkk, dalam Juliantara (2010) menyatakan bahwa
sebagai alat bantu (media pembelajaran) dalam pendidikan dan
pengajaran, media audio- visual mempunyai sifat sebagai berikut: 1)
Kemampuan untuk meningkatkan persepsi, 2) Kemampuan untuk
meningkatkan pengertian, 3) Kemampuan untuk meningkatkan transfer
(pengalihan) belajar, 4) Kemampuan untuk memberikan penguatan
(reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai, 5) Kemampuan
untuk meningkatkan retensi (ingatan).
Dari beberapa pendapat di atas, mengenai fungsi media dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat dapat
memperlancar interaksi antara guru dengan anak didik sehingga kegiatan
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Anak didik lebih aktif dan kreatif,
menjadikan interaksi yang kondusif dalam proses pembelajaran. Selain itu
dapat meningkatkan perhatian anak didik terhadap materi yang diajarkan,
memperjelas dan memberikan contoh konkrit kepada peserta didik. Hal
tersebut menjadikan anak didik tidak merasa bosan, proses pembelajaran
akan lebih menarik, sehingga akan memotivasi anak didik selama proses
pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang baik akan tercapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan
akan meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Macam-macam Media Pembelajaran
Media yang sudah kita kenal tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi
sudah lebih dari itu. Bretz dalam Wibawa dan Mukti (2005: 31)
menggolongkan media menjadi 7 kelas, yaitu : 1) media audio visual
gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media
visual gerak, 5) media visual diam, 6) media audio, 7) media cetak.
Indriana (2011: 56) mengklasifikasikan media pembelajaran sebagai
berikut : 1) grafis, bahan cetak dan gambar diam, 2) media proyeksi diam,
3) media audio, 4) media gambar hidup/film, 5) media televisi, 6)
multimedia.
Sedangkan klasifikasi media menurut Djamarah dan Zain (2010: 124)
adalah sebagai berikut :
1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam :
a) Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
b) Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Media audio visual ini ada yang menampilkan gambar
diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto,
gambar atau lukisan, cetakan. Adapula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu
dan film kartun.
c) Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang
kedua. Media audio visual dibagi ke dalam (1) audio-visual diam,
yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film
bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara, (2)
audio-visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-
cassette. Pembagian lain dari media audio visual antara lain (1)
audio visual murni, yaitu baik unsure suara maupun unsur gambar
berasal dari satu sumber seperti film video-cassete, (2) audio visual
tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya
bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip
suara dan cetak suara.
2) Dilihat dari daya liputnya, media dibagi ke dalam:
a) Media yang mempunyai daya liput yang luas dan serentak.
Penggunaan media tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
menjangkau jumlah anak didik dalam waktu yang sama. Contoh
media ini adalah radio dan televisi.
b) Media yang mempunyai daya liput yang yang terbatas oleh ruang
dan tempat, yaitu media yang dalam penggunaannya membutuhkan
ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film
rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c) Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.
3) Dilihat dari bahan dan pembuatannya, media dibagi ke dalam :
a) Media sederhana, yaitu media yang pada dasarnya mudah diperoleh
dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan
penggunaannya tidak sulit.
b) Media kompleks, yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya
sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
Dari pendapat di atas mengenai klasifikasi media, dapat disimpulkan
bahwa media terbagi menjadi beberapa golongan yaitu sebagai berikut :
a) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio,
media Visual dan media Audio Visual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media
dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang
terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual
c) Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi
media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media
komplek.
Dari macam-macam pengklasifikasian media yang telah disebutkan,
dapat menjadi pertimbangan ketika akan memilih dan menggunakan media
dalam pembelajaran. Pengklasifikasian media dapat memperjelas
kegunaan dan karakteristik media sehingga dapat memudahkan kita dalam
memilih nantinya.
d. Pemilihan Media Pembelajaran
Menentukan media yang tepat untuk pembelajaran perlu dilakukan
oleh pendidik sebagai persiapan dalam pembelajaran. Pendidik diharapkan
dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Agar pemanfaatan media pembelajaran
dapat efektif maka harus memperhatikan pemilihan media yang sesuai
untuk pembelajaran.
Prawiradilaga (2008: 66) mengemukakan pemilihan media/ sumber
belajar yang tepat ditentukan oleh :
1) Situasi pembelajaran, 2) Karakteristik didik atau pebelajar, 3) Tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik, 4)
Ketersediaan media dan sumber belajar itu sendiri di lokasi belajar, 5)
Kemampuan pengajar untuk menggunakannya jika akan digunakan dalam
KBM dengan pola konvensional.
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 156) prinsip
prinsip pemilihan media, yaitu :
1) Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pengajaran dan bahan pengajaran yang akan disampaikan, 2) Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, 3) Memilih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
media harus disesuikan dengan kemampuan guru, baik dalam pengadaannya maupun penggunaannya, 4) Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat dan situasi yang tepat, 5) Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.
Indriana (2011: 28) menyebutkan beberapa faktor yang dapat
menentukan tepat tidaknya sesuatu dijadikan sebagai media pembelajaran
antara lain : 1) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, 2) Kesesuaian
dengan materi yang diajarkan, 3) Kesesuaian dengan fasilitas pendukung,
kondisi lingkungan, dan waktu, 4) Kesesuaian dengan gaya belajar siswa,
5) Kesesuaian dengan teori yang digunakan.
Zaman, dkk (2009: 4.23) berpendapat bahwa dalam merencanakan
dan memilih media pembelajaran di TK, perlu diperhatikan hal berikut ini:
1) Kesesuaian dengan perencanaan pembelajaran di TK, yaitu rencana
kegiatan mingguan (RKM) dan rencana kegiatan harian (RKH), 2)
Kesesuaian dengan sasaran belajar, 3) Kesesuaian dengan tingkat
keterbacaan media, 4) Kesesuaian dengan situasi dan kondisi, 5)
Objektivitas.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan
media pembelajaran haruslah memperhatikan hal-hal seperti, 1) Tujuan
pembelajaran yang akan disampaikan yaitu kesesuaian dengan RKM dan
RKH. Hal ini merupakan kriteria yang paling utama dalam pemilihan
media. 2) Karakteristik peserta didik. Karakteristik ini berhubungan
dengan tingkat perkembangan peserta didik, minat dan tipe belajar. Untuk
kelas-kelas yang berpusat pada anak, media sudah ditata dalam setiap area.
3) Situasi dan kondisi perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan
media pembelajaran yang akan digunakan, misalnya situasi dan kondisi
sekolah atau tempat dan ruangan yang akan digunakan. 4) Kemampuan
guru dalam menggunakannya. Apabila hendak menggunakan media,
pendidik haruslah mempersiapkan media yang akan dipakai serta
memiliki kemampuan dalam menggunakannya sehingga pembelajaran
dapat berjalan lancar. Meskipun tingginya nilai kegunaan media, tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
akan memberi manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu
menggunakannya.
e. Langkah- langkah Penggunaan Media
Setiap penggunaan media pembelajaran (baik audio, visual, media
audio visual maupun media serba aneka) di kelas maupun di luar kelas ada
tahap-tahap yang harus dilalui. Penggunaan media pembelajaran tidak
asal-asalan menurut keinginan guru. Guru harus menggunakan media
menurut langkah-langkah tertentu, dengan perencanaan yang baik.
Djamarah dan Zain (2010: 136) menyebutkan ada enam langkah yang
bisa ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan
media. Langkah itu sebagai berikut : 1) merumuskan tujuan pengajaran
dengan memanfaatkan media, 2) persiapan guru, 3) persiapan kelas, 4)
langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media, 5) langkah kegiatan
belajar siswa, 6) langkah evaluasi pengajaran.
Tahapan- tahapan penggunaan media pembelajaran menurut zaman,
dkk (2010: 5.17) diantaranya yaitu 1) tahap persiapan, 2) tahap
pelaksanaan, 3) tahap evaluasi, 4) tahap tindak lanjut.
Munadi (2010: 127) menjelaskan pemanfaatan video dalam proses
pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
1) Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Guru harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih dahulu
melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pembelajaran.
3) Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi.
4) Program video tertentu, perlu diputar dua kali atau lebih untuk
memperhatikan aspek-aspek tertentu.
5) Agar program video tidak dianggap sebagai hiburan belaka,
sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagian
tertentu.
6) Sesudah itu dapat dites berapa banyak yang dapat mereka tangkap dari
program video itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media pembelajaran hendaknya sesuai dengan prosedur, dan cara
memanfaatkan media tergantung dari jenis dan karakteristik media itu
sendiri. Adapun prosedur penggunaan media dilakukan melalui tahap
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.
2. Tinjauan Tentang Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan Pada
Anak Taman Kanak-kanak
a. Pengertian Keterampilan Menulis
Pembelajaran bahasa untuk anak usia dini diarahkan pada kemampuan
berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis (simbolis). Menulis
merupakan salah satu kemampuan yang harus dikembangkan dalam
perkembangan bahasa anak, karena kehidupan manusia selain terdapat
komunikasi lisan, ada juga komunikasi tulis. Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung.
alah kepandaian
melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Ruang lingkup
keterampilan cukup luas, meliputi kegiatan berupa perbuatan, berpikir,
berbicara, melihat, mendengar.
Menurut Chaplin (2002: 465) keterampilan adalah satu kemampuan
bertingkat tinggi yang memungkinkan seseorang melakukan satu perbuatan
motor yang kompleks dengan lancar disertai ketepatan.
Masitoh, dkk (2005: 270) berpendapat bahwa keterampilan adalah
gerakan yang memerlukan koordinasi dan control gerak yang cukup
kompleks, berdasarkan derajad kesukarannya bisa diklasifikasikan menjadi
keterampilan sederhana, terpadu dan kompleks.
Menurut Nurudin (2012: 3) menulis adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk menghasilkan tulisan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Tarigan (2008: 22) mengemukakan menulis ialah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik itu.
Zulkifli (1992: 53) berpendapat bahwa menulis ialah menyatakan
pikiran dan perasaan dengan menggunakan tanda-tanda tulis.
Badudu (Dhieni, 2009: 3.10) mengemukakan bahwa menulis adalah
menggunakan pena, potlot, ball point di atas kertas, kain ataupun papan
yang menghasilkan huruf, kata maupun kalimat.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
menulis merupakan suatu aktivitas seseorang dalam menuangkan ide-ide,
pikiran, dan perasaan dalam bentuk lambang (tulisan) sehingga pesan
tersebut dapat dipahami oleh para pembaca.
b. Tahapan-tahapan Menulis Pada Anak Usia Dini
Kegiatan menulis di TK harus memperhatikan kesiapan dan
kematangan anak. Hal tersebut dapat terlihat dari kemampuan anak
memegang pensil. Pada awalnya anak hanya memegang pensil untuk
mencoret-coret namun seiring perkembangannya anak akan
mengkonsentrasikan jari-jarinya untuk menulis lebih baik. Anak perlu
melalui tahapan perkembangan sebelum mereka belajar menulis kalimat
dan belajar kata-kata.
Zuchdi dan Budiasih (2001: 23) menjelaskan perkembangan menulis
pada anak-anak dimulai dengan menggambar,
barulah membuat bentuk-bentuk huruf. Anak mencoba
menggunakan aturan dalam menulis dengan mencocokan bunyi dan
tulisan. Bunyi-bunyi dalam nama huruf dicocokkan dengan bunyi yang
didengarnya. Pada mulanya anak hanya memperhatikan huruf pertama
pada setiap kata, huruf-huruf lain dalam setiap kata kurang mendapat
perhatian. Hal ini sama dengan tahap awal membaca, anak juga hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
memperhatikan huruf pertama. Berdasarkan hal ini apabila anak-anak yang
dihadapkan pada cerita yang ditulis dengan menggunakan huruf-huruf
yang besar ukurannya pada setiap awal kata pertama setiap paragraf, lebih-
lebih jika menggunakan warna-warna yang mencolok, mereka akan mudah
mengenal perbedaan huruf yang satu dengan yang lainnya. Dengan begitu
kesiapan menulis akan terjadi secara relatif cepat, tidak memberatkan
anak.
Menurut Morrow (Dhieni, dkk, 2009: 3.11) membagi kemampuan
menulis anak menjadi 6 tahapan sebagai berikut :
1) Writing via Drawing, yaitu menulis dengan cara menggambar.
2) Writing via Scribbling, menulis dengan cara menggores. Anak sering
kali mencoret dari arah kiri ke arah kanan seakan mencontoh tulisan
orang dewasa.
3) Writing via Making Letter Like Forms, yaitu menulis dengan cara
membuat bentuk seperti huruf. Anak tidak hanya membuat goresan,
tetapi sudah melibatkan unsure kreasinya.
4) Writing via Reproducing Well-Learned Unit or Letter Stings, yaitu
menulis dengan cara menghasilkan huruf huruf atau unit yang sudah
baik. Anak menulis huruf huruf dengan cara mencontoh misalnya
mencoba menuliskan namanya.
5) Writing via Ivented Spelling, yaitu menulis dengan mencoba mengeja
satu persatu. Dalam tahap ini anak mencoba mengeja dengan cara coba
salah ( Trial and Error).
6) Writing via Conventional Spelling, yaitu menulis dengan cara mengeja
langsung. Dalam tahap ini anak telah dapat mengeja secara benar baik
dari segi susunan maupun ejannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Menurut Martini Jamaris (Susanto, 2011: 92), bahwa ada lima
perkembangan kemampuan menulis anak usia taman kanak-kanak yaitu :
1) Tahap Mencoret
Pada tahap ini, anak mulai membuat tanda-tanda dengan
menggunakan alat tulisan. Mereka mulai belajar tentang bahasa tulisan
dan bagaimana mengajarkan tulisan ini.
2) Tahap Pengulangan secara Linier
Pada tahap ini, anak sudah dapat menelusuri atau menjiplak bentuk
tulisan yang horizontal. Dalam masa ini, anak berpikir bahwa suatu kata
merujuk pada sesuatu yang besar dan mempunyai tali yang panjang.
3) Tahap menulis secara acak
Pada masa ini, anak sudah dapat mempelajari berbagai bentuk yang
dapat diterima sebagai suatu tulisan, dan menggunakannnya sebagai
kata atau kalimat. Anak sudah dapat mengubah tulisan menjadi kata
yang mengandung pesan.
4) Tahap Menulis Tulisan Nama
Pada tahap ini, anak sudah mulai menyusun hubungan antara
tulisan dan bunyi. Tahap ini digambarkan sebagai menulis tulisan nama
ini
berbagai kata yang mengandung akhiran u mulai dihadirkan dengan
kata dan tulisan.
5) Tahap menulis kalimat pendek
Setelah anak dapat menulis namanya, maka kegiatan selanjutnya
ialah mengajak anak untuk menulis kalimat pendek. Kalimat ini terdiri
Menurut Brown (Susanto, 2011: 93) terdapat empat tahapan menulis,
yaitu: 1) Pre Communicative Writing; 2) Semphonic Writing; 3) Phonic
Writing; and 4) Trantitional Writing.
Tahap pertama, Pre Communicative Writing, pada tahap ini anak
belajar bahwa huruf-huruf itu membentuk kata-kata untuk keperluan
berkomunikasi. Anak memperhatikan orang tua atau saudara-saudaranya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
membaca dan menulis sekalipun anak belum menghubungkan huruf dan
bunyi. Anak tetap saja menulis sekalipun orang tua menganggapnya main-
main, sebab hal ini merupakan upaya anak untuk berkomunikasi melalui
tulisan sekalipun tidak dipahami oleh orang lain.
Tahap kedua, semphonic Writing, tahap ini anak mulai memahami
huruf, bunyi dengan konsonan dalam posisinya sebuah kata. Sayangnya
hal ini belum diakui sebagai komunikasi yang sesungguhnya. Pembaca
dapat memahaminya apabila anak membacakan apa yang telah ditulis.
Tahap ketiga, Phonic Writing, tahap ini anak mulai mengeja bunyi
kata menurut struktur kata.
Tahap keempat, Transisional Writing yaitu periode transisi dimana
anak mulai mengakui aturan-aturan bagi standar ejaan. Setelah itu anak
mulai mendemonstrasikan pengetahuannya tentang ketatabahasaan dan
standar ejaan.
Tahapan perkembangan menulis pada anak menurut Temple, Nathan,
dan Burris dalam Slamet Suyanto (2005: 170) sebagai berikut:
1) Tahap Coretan (Sribble Stage)
Pada tahap ini anak membuat coretan di kertas, di dinding atau di
media lainnya.
2) Tahap Garis Lurus (Linier Repetitive Stage)
Pada tahap ini anak mulai membuat tulisan. Meskipun belum
berbentuk huruf, tulisan tersebut mirip garis lurus berulang. Anak mulai
memperhatikan bahwa tulisan itu berupa baris-baris horizontal yang
berulang.
3) Tahap Huruf Acak (Random-Letter Stage)
Pada tahap ini anak sudah menggunakan huruf untuk menulis.
Akan tetapi bentuk huruf masih sering terbalik dan acak
penempatannya, tidak urut, sehingga hal itu sulit dibaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4) Tahap Fonetik (Phonetic Writing)
Pada tahap ini anak belajar menghubungkan tulisan dengan
lafalnya. Tahap ini disebut juga tahap menanamkan huruf, sebab anak
biasanya memilih huruf yang jenis dan bunyinya sama.
5) Tahap Transisi (Transtitional Spelling)
Pada tahap ini, tulisan anak sudah mulai dapat dibaca. Ia sudah
memperhatikan tata tulis meskipun belum sepenuhnya benar. Beberapa
kata yang sering ia dengar mungkin akan cepat dimengerti. Kadang, ia
menulis dari bawah ke atas, dari kiri ke kanan. Itulah sebabnya tahap ini
disebut tahap transisi karena anak belum sepenuhnya memahami tata
tulis.
6) Tahap Mengeja (Conventional Spelling)
Pada tahap ini, anak sudah dapat menulis dengan benar. Tulisannya
sudah dapat dibaca dan menunjukkan arti (bermakna), meskipun dari
segi bentuk huruf dan tulisannya mungkin belum baik. Anak mulai
memperhatikan titik, jarak antar kata, dan tanda baca lainnya meskipun
masih menggunakan huruf kapital semua atau huruf biasa semua.
Biasanya, anak mulai menulis namanya sendiri.
Tahapan keterampilan menulis di atas merupakan gambaran
kemampuan menulis anak yang berawal dari tahapan yang sederhana
sampai tahapan yang lebih tinggi.
c. Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Menulis memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.
Kemampuan yang diperlukan tersebut dapat diperoleh melalui proses yang
panjang. Secara umum anak-anak usia dini masih menggunakan tulisan
cakar ayam, menggambar, dan menyerupai huruf dari pada huruf yang
sesungguhnya, serta mengemukakan pengalaman sendiri. Bentuk-bentuk
konvensional seperti itu sangat penting karena pengalaman tersebut
merupakan permulaan belajar menulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Kegiatan menulis dini menurut High Scope Child Observation
Record dalam Ahmad Susanto (2011: 91) mencakup anak mencoba teknik
menulis menggunakan lekuk-lekuk dan garis sebagai huruf, meniru
tulisan atau meniru huruf-huruf yang dapat dikenal, menulis nama sendiri,
menulis beberapa frasa atau kata pendek, menulis frasa atau kalimat
bervariasi.
Dhieni berpendapat bahwa munculnya kemampuan menulis ditandai
dengan adanya ketertarikan anak pada kegiatan menulis yang bermula
dari mencoret, mencoba menulis huruf, menulis namanya sendiri, dan
meniru kata atau tulisan.
embelajaran menulis
permulaan difokuskan pada penulisan huruf, penulisan kata, penggunaan
kalimat sederhana, dan tanda baca (huruf kapital, titik, koma, dan tanda
tanya).
Hohmann (Susanto, 2011: 95), menjelaskan bahwa menulis untuk
anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti writing in
variesways, Drawing, Skribbling, Letter like form, invented spelling and
conventional. Jadi menurut Hohmann belajar menulis untuk anak
ditempuh dengan berbagai cara seperti menggambar, mencoret-coret,
menulis berbagai bentuk, mengeja, dan dengan cara yang natural atau
menulis secara alami tanpa ada bimbingan dan arahan dari orang lain.
Montessori (Susanto, 2011: 94) berpendapat bahwa kemampuan
menulis merupakan kemampuan motorik halus, yang memerlukan
koordinasi antara mata dan tangan. Kemampuan menulis pada anak taman
kanak-kanak meliputi kemampuan dan keterampilan memegang alat-alat
tulis menulis; membuka dan menutup buku; menggunakan alat penghapus
ketika harus menghapus gambar atau tulisan; cara duduk yang benar;
kemampuan membuat coretan; menggambar garis lurus, garis miring,
garis lengkung, segitiga, segiempat, dan lingkaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Zuchdi dan Budiasih (2001: 72) menjelaskan bahwa dalam
pembelajaran menulis permulaan, anak diajarkan :
1) Sikap duduk (kepala tegak, punggung lurus, tangan dan kaki ditempatnya), 2) Cara meletakkan buku tulis (jarak antara buku dan mata cukup, dengan duduk tegak lurus), 3) Cara memegang dan membuka buku tulis, 4) Cara memegang pensil (posisi jari tangan kanan pada pensil), 5) Gerakan menulis di udara untuk melemaskan tangan, 6) Pelatihan melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menyalin huruf, menebalkan, menggambar dan dasar menulis (garis tegak, miring, lurus dan lengkung), 7) Cara menuliskan huruf dengan menggunakan jari (di meja atau udara) untuk melemaskan jari.
ang termasuk kategori pengajaran pramenulis adalah sebagai berikut:
1) Melemaskan lengan dengan menulis di udara. 2) Memegang pensil dengan benar, jarak mata pensil dan jari cukup, posisi atau kemiringan pensil benar, susunan jari, dan posisi tangan kiri benar. 3) Melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, melatih dasar menulis (garis tegak, miring, lurus, lengkung). 4) Melemaskan jari dengan cara menuliskan huruf dengan menggunakan jari (di bak pasir, di meja, atau di udara.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis
awal/permulaan, kegiatan yang dilakukan diantaranya membentuk ragam
garis seperti garis tegak, garis datar dan lingkaran, segitiga, silang dan
lain-lain. Kegiatan membuat garis digunakan untuk melatih koordinasi
tangan, mata dan konsentrasi yang merupakan persiapan awal atau
pengenalan kegiatan menulis. Kegiatan menulis untuk anak usia taman
kanak-kanak lebih menekankan pada kegiatan mencurahkan perasaan,
gagasan atau ide-ide melalui simbol-simbol tertulis dengan cara bebas
atau tidak terikat pada kaidah-kaidah penulisan formal. Keterampilan
menulis memerlukan adanya latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
d. Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia Taman Kanak-kanak merupakan bagian dari rentang anak
usia dini yang berada pada usia 4-6 tahun. Pada usia ini anak memiliki
karakteristik yang khas. Mengenal karakteristik anak merupakan hal yang
penting untuk kepentingan proses pembelajaran. Adanya pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
tentang karakteristik anak akan memudahkan bagi guru dalam merancang
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai perkembangan anak. Hal
ini dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
secara efektif.
Karakteristik anak usia dini menurut Richard D. Kellough (Sofia
Hartati, 2005: 8) adalah sebagai berikut :
1) Anak bersifat egosentris
Anak cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut
pandang dan kepentingannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari
perilakunya seperti masih berebut alat-alat mainan, menangis bila
menghendaki sesuatu yang tidak dipenuhi oleh orang tuanya, atau
memaksakan sesuatu terhadap orang lain. Jadi dalam hal ini, sifat
egosentris yang dimiliki anak tidak berarti mementingkan diri sendiri,
melainkan tidak dapat dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang
lain.
2) Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar
Rasa keiingintahuan yang dimiliki anak sangatlah bervariasi,
tergantung dengan apa yang menarik perhatiannya. Anak usia dini
sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Anak mempunyai sifat
banyak memperhatikan, membicarakan dan mempertanyakan berbagai
hal yang dilihat dan didengarnya terutama pada hal-hal yang
dianggapnya merupakan sesuatu yang baru. Anak mulai gemar bertanya
meski dengan bahasa yang masih sangat sederhana.
3) Anak adalah makhluk sosial
Anak senang apabila bersama dengan teman sebayanya. Mereka
senang bekerja sama dalam membuat rencana dan menyelesaikan
pekerjaannya. Mereka secara bersama saling memberikan semangat
dengan sesama temannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
4) Anak bersifat unik
Anak merupakan individu yang unik di mana masing-masing anak
memiliki bawaan, minat, kapabilitas, dan latar belakang kehidupan
yang berbeda satu sama lain.
5) Anak umumnya kaya dengan fantasi
Anak senang dengan hal-hal yang bersifat imajinatif, sehingga
pada umumnya ia kaya dengan fantasi. Imajinasi anak berkembang
melebihi apa yang didengar dan dilihatnya.
6) Anak memiliki daya konsentrasi yang pendek
Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan
dalam jangka waktu yang lama. Ia selalu cepat mengalihkan perhatian
pada kegiatan lain, kecuali memang kegiatan tersebut selain
menyenangkan juga bervariasi dan tidak membosankan. Maka dari itu,
sebagai pendidik dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya
memperhatikan hal ini.
7) Anak merupakan masa belajar yang potensial
Masa anak usia dini disebut masa golden age. Pada periode ini
hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan
berkembang secara pesat dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, pada
masa ini anak sangat membutuhkan stimulasi dan rangsangan dari
lingkungannya. Lingkungan pembelajaran untuk anak perlu
dikembangkan sesuai potensi yang dimiliki. Pembelajaran pada periode
ini merupakan wahana yang memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak guna mencapai tahapan sesuai dengan tugas
perkembangannya.
Karakteristik anak usia dini menurut Solehuddin (Rusdinal dan Elizar,
2005: 17) sebagai berikut :
1) Anak bersifat unik
Anak sebagai seorang individu berbeda dengan individu lainnya.
Perbedaan ini dapat dilihat dari aspek bawaan, minat, motivasi dan
pengalaman yang diperoleh dari kehidupannya masing-masing. Ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
berarti bahwa walaupun ada acuan pola perkembangan anak secara
umum, dalam kenyataanya anak sebagai individu berkembang dengan
potensi yang berbeda-beda.
2) Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan.
Ekspresi perilaku secara spontan oleh anak akan menampakkan
bahwa perilaku yang dimunculkan anak bersifat asli atau tidak ditutup-
tutupi. Dengan kata lain tidak ada penghalang yang dapat membatasi
ekspresi yang dirasakan oleh anak. Anak akan memperlihatkan wajah
yang ceria di saat gembira dan anak akan membantah atau menentang
kalau ia merasa tidak suka. Begitu juga halnya dengan sikap marah,
senang, sedih dan menangis. Anak tidak peduli dimana ia berada dan
dengan siapa.
3) Anak bersifat aktif dan energik
Bergerak secara aktif bagi anak usia prasekolah merupakan suatu
kesenangan yang kadangkala terlihat seakan-akan tidak ada hentinya.
Anak seolah tak pernah lelah dalam beraktivitas. Sikap aktif dan
energik ini akan tampak lebih intens jika ia menghadapi suatu kegiatan
yang baru dan menyenangkan.
4) Anak itu egosentris
Sifat egosentris yang dimiliki anak menyebabkan ia cenderung
melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingan
sendiri.
5) Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak
hal
Anak pada usia ini juga mempunyai sifat banyak memperhatikan,
membicarakan, dan mempertanyakan berbagai hal yang dilihat dan
didengarnya terutama berkenaan dengan hal-hal yang baru.
6) Anak bersifat eksploratif dan petualang
Ada dorongan rasa ingin tahu yang sangat kuat terhadap segala
sesuatu, sehingga anak lebih senang untuk mencoba, menjelajah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
ingin mempelajari hala-hal yang baru. Sifat seperti ini misalnya terlihat
pada saat anak ingin membongkar pasang alat-alat mainan yang ada.
7) Anak umumnya kaya dengan fantasi.
Anak menyenangi hal yang imajinatif. Oleh karena itu, mereka
mampu untuk bercerita melebihi pengalamannya. Sifat ini memberikan
implikasi terhadap pembelajaran bahwa bercerita dapat dipakai sebagai
salah satu metode belajar.
8) Anak masih mudah frustasi
Sifat frustasi ditunjukkan dengan marah atau menangis apabila
suata kejadian tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Sifat ini
juga terkait dengan sifat lainnya seperti spontanitas dan egosentris.
9) Anak masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu apakah
suatu aktivitas dapat berbahaya atau tidak terhadap dirinya, seorang
anak bahaya belum memiliki pertimbangan yang matang untuk itu.
Oleh karena itu lingkungan anak terutama untuk kepentingan
pembelajaran perlu terhindar dari hal atau keadaan yang
membahayakan.
10) Anak memiliki daya perhatian yang pendek
Anak umumnya memiliki daya perhatian yang pendek kecuali
untuk hal-hal yang sangat disenanginya. Anak masih sulit untuk duduk
dan memperhatikan sesuatu untuk jangka waktu yang lama.
11) Anak merupakan usia belajar yang potensial
Dengan mempelajari sejumlah ciri dan potensi yang ada pada anak,
misalnya rasa ingin tahu, aktif, bersifat eksploratif dan mempunyai
daya ingat yang lebih kuat, maka dapat dikatakan bahwa pada usia
anak-anak terdapat kesempatan belajar yang sangat potensial.
Dikatakan potensial karena pada usia anak ini secara cepat dapat
mengalami perubahan yang merupakan hakikat dari proses belajar.
Oleh karena itu, lingkungan pembelajaran untuk anak perlu
dikembangkan sesuai potensi yang dimilikinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
12) Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman
Anak mempunyai keinginan yang tinggi untuk berteman. Anak
memiliki kemampuan untuk bergaul dan bekerjasama dengan teman
lainnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia Taman
Kanak-kanak yang berada pada usia 4-6 tahun, memiliki karakteristik yang
khas. Sebagai individu yang sedang berkembang, pada hakikatnya anak
bersifat unik, anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan,
bersifat aktif dan energik, bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang
besar dan antusias terhadap banyak hal, bersifat eksploratif dan berjiwa
petualang, anak kaya dengan fantasi, mudah frustasi, anak memiliki daya
konsentrasi yang pendek, masa anak merupakan masa belajar yang
potensial dan anak sebagai makhluk sosial. Pemahaman guru tentang
karakteristik anak dapat bermanfaat dalam upaya menciptakan lingkungan
belajar yang mendukung perkembangan anak.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh :
1.
Media Pembelajaran Kosakata Berbasis Audio Visual untuk Peningkatan
disimpulkan bahwa dalam pembelajaran kosakata, diperlukan suatu media
yang dapat membantu ketercapaian pembelajaran. Lewat media audio visual
yang ditayangkan di kelas, anak-anak bisa dengan cepat memahami dan
mempraktikan kosakata yang menjadi fokus pembelajaran dalam
berkomunikasi. Dengan adanya media pembelajaran kosakata berbasis audio
visual berupa seperangkat CD yang berupa adegan yang berfokus pada
pemakaian kosakata tertentu (sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai)
perbendaharaan kata anak semakin bertambah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
2. Hilda Ka
Menulis untuk Anak Usia Dini melalui Aktivitas dan Permainan yang
membelajarkan baca tulis permulaan digunakan alat peraga dan metode yang
bervariasi.
3.
Pengajaran dengan Sistem Multimedia untuk Menggali Potensi Kecerdasan
Anak TK dengan Sistem Multimedia merupakan sebuah program yang dipakai
untuk memudahkan anak didik dalam mempelajari materi pembelajaran yang
telah disampaikan oleh pendidik.
Dari beberapa hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam
pembelajaran diperlukan adanya suatu media agar dapat tercapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan dan penggunaan media audio visual dapat
membantu anak didik untuk memahami materi pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran menulis permulaan merupakan salah satu pengenalan
keterampilan yang harus dikembangkan dalam perkembangan bahasa anak.
Kurangnya kemampuan anak dalam menulis permulaan menjadikan suatu
permasalahan tersendiri yang perlu segera dipecahkan. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh kualitas proses dan hasil yang dilakukan dalam pembelajaran.
Penyajian pembelajaran yang kurang menarik dan bervariasi akan berdampak
pada proses pembelajaran yang kurang optimal sehingga hasil yang dicapai pun
rendah (belum memuaskan).
Terbatasnya pemanfaatan media dapat menjadi penyebab kurangnya
pengenalan keterampilan menulis permulaan. Media digunakan sebagai alat bantu
untuk mempermudah dan membantu guru menyampaikan materi pembelajaran.
Penggunaan media di TK sangatlah penting agar pembelajaran lebih menarik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
menyenangkan serta pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pada umumnya anak
TK senang bermain, senang meniru apa yang dilihat dan didengar sehingga bukan
hal yang tidak mungkin apabila keterampilan menulis permulaan diperoleh pada
saat pembelajaran dengan media audio visual.
Pengenalan keterampilan menulis melalui media audio visual pada anak
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen Tahun Pelajaran 2011/2012,
dapat untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata. Anak dapat mengamati
dengan jelas tulisan serta gambar yang mereka pelajari. Anak-anak akan mudah
mengenal perbedaan huruf yang satu dengan yang lainnya karena mereka dapat
melihat tulisan dengan warna-warna yang mencolok serta dapat mendengar suara
yang disampaikan. Dengan pemanfaatan media audio visual ini suasana
pembelajaran juga lebih menyenangkan sehingga anak-anak tidak merasa bosan
dan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Dengan begitu kesiapan
menulis akan terjadi secara relatif cepat, dan tidak memberatkan anak.
Berdasarkanuraiandiatasdapatdibuatbagankerangkaberpikirsebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis yaitu dengan penggunaan
media audiovisual dapat meningkatkan pengenalan keterampilan menulis
permulaan pada anak kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Tindakan
Guru menggunakan media audio
visual untuk meningkatkan
keterampilan menulis permulaan
Kondisi Akhir
Keterampilan menulis permulaan
pada anak meningkat dengan baik
Kondisi Awal
Keterampilan menulis permulaan
anak masih rendah Siklus I
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
Siklus II
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
4. Tempat Penelitian
Meningkatkan Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan Pada Anak
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen Tahun Pelajaran
2011
berlokasi di asrama Kepolisian Resort Kebumen yang beralamat di Jalan H.M
Sarbini No. 83 Desa Bumirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen,
Propinsi Jawa Tengah. Jumlah anak didik TK Kemala Bhayangkari 85
Kebumen pada tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 119 anak. Terdapat 6 guru
yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 4 guru kelas, 1 guru agama. Dari 119 anak
tersebut terbagi menjadi 4 kelompok belajar, yaitu kelompok A1, A2, B1 dan
B2.
Peneliti mengambil lokasi tersebut dengan alasan sebagai berikut :
a. Lokasi tersebut sangat tepat untuk dijadikan tempat penelitian karena
jumlah pesertanya mencukupi dan lokasinya dekat dengan tempat tinggal
peneliti yang dapat mempermudah dan memperlancar penelitian dari tahap
awal sampai tahap akhir.
b. Di kelas B2 terdapat permasalahan yaitu keterampilan menulis permulaan
pada anak masih kurang optimal dan hal ini perlu segera diatasi.
c. Pembelajaran dengam media audio visual belum pernah digunakan oleh
guru.
5. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
2011/2012. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis membuat suatu rencana
jadwal waktu penelitian. Pembuatan jadwal waktu penelitian bertujuan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
memudahkan dalam proses penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat
berjalan secara sistematis, efektif dan efisien. Penelitian ini dilaksanakan
selama 11 bulan, yaitu pada bulan Februari 2012 dan berakhir sampai bulan
Desember 2012. Adapun untuk kejelasan pengaturan jadwal tersebut dapat
dilihat melalui tabel jadwal penelitian (Lampiran 1).
B. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah anak didik yang berada di TK
Kemala Bhayangkari 85 Kebumen yang berasal dari kelompok B2 yang
berjumlah 35 anak terdiri dari 20 anak laki-laki dan 15 anak perempuan.
Banyaknya jumlah anak didik yang ada pada kelas B2 yang berasal dari latar
belakang yang berbeda terdapat kendala yaitu, ada beberapa anak yang masih
belum bisa menulis dengan baik.
C. Data dan Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses
pembelajaran menulis, kemampuan anak dalam menulis, motivasi anak dalam
menulis serta kemampuan guru dalam menyusun RKH dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran (termasuk penggunaan media pembelajaran) di kelas. Data
penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber. Sumber data yang akan
digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
a. Anak didik.
Pada penelitian ini sumber data yang pertama yaitu anak kelompok B2 TK
Kemala Bhayangkari 85 Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen pada
tahun pelajaran 2011/2012. Data ini meliputi seluruh kegiatan proses
pembelajaran tentang keterampilan menulis permulaan pada anak dengan
menggunakan media audiovisual.
b. Guru
Penelitian ini melibatkan guru kelas sebagai sumber data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara pada guru
terkait kegiatan belajar mengajar di kelompok B2.
c. Dokumen atau arsip
Dokumen yang diambil peneliti sebagai sumber data dari penelitian ini
yaitu antara lain berupa kurikulum, rencana kegiatan harian dan buku
penilaian.
D. Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi
wawancara, observasi, kajian dokumen, tes yang masing masing secara singkat
diuraikan sebagai berikut :
a. Wawancara
Menurut Paul Suparno (2008: 50) wawancara atau interview adalah
kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap
siswa atau subjek yang diteliti, dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan
untuk mendapatkan data yang diinginkan. Peneliti mengadakan tanya jawab
dengan guru kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen. Wawancara
dalam hal ini digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis permulaan
pada anak.
b. Tes
Menurut Suharsimi (2005: 223) tes adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Pemberian tes
dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh anak didik
setelah kegiatan pemberian tindakan. Dalam hal ini pemberian tes dilakukan
untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis permulaan. Tes dalam
penelitian ini yaitu dengan pemberian tugas yang berupa lembar kerja anak.
c. Kajian Dokumen
Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang
ada, seperti kurikulum, rencana kegiatan harian yang dibuat guru, buku atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
materi pembelajaran, hasil anak didik dan nilai yang diberikan guru. Dalam
penelitian ini kajian dokumen yang digunakan adalah :
1. Kurikulum
2. Rencana kegiatan harian yang dibuat guru
3. Hasil menulis anak
4. Nilai yang diberikan guru
5. Foto atau video pada saat kegiatan pembelajaran
6. Arsip arsip yang dimiliki oleh TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen
tentang latar belakang anak dan raport anak didik.
E. Uji Validitas Data
Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi. Menurut (Moleong:
2010: 331) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Adapun dari triangulasi terdapat tiga teknik:
1. Triangulasi data (sumber) dengan cara : mengumpulkan data yang sejenis dari
sumber data yang berbeda. Melalui teknik triangulasi data diharapkan dapat
memberikan informasi yang lebih tepat dan dapat terhindar dari kesalahan
menyimpulkan, sesuai keadaan anak didik kelompok B2 TK Kemala
Bhayangkari 85 Kebumen. Dalam hal ini membandingkan hasil pengamatan
dengan data isi dokumen yang terkait yaitu arsip nilai, hasil, absen dan
lainnya.
2. Triangulasi metode, dengan cara : mengumpulkan data dengan metode
pengumpulan data dari informan yang bebeda tetapi mengarah pada sumber
data yang sama. Dalam hal ini membandingkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh observer dan hasil pengamatan itu sendiri.
3. Triangulasi teori, dengan cara : mengumpulkan data dengan membandingkan
hipotesis kerja pembanding dengan penjelasan pembanding untuk menemukan
bukti yang cukup kuat. Peneliti membandingkan teori-teori yang relevan
dengan masalah penelitian. Peneliti tidak hanya menggantungkan pada suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
pendapat saja, akan tetapi pada berbagai pendapat yang dikemukakan para
ahli, sehingga pemahaman akan teori menjadi lebih utuh.
F. Analisis Data
Analisa data yang digunakan adalah analisis data kualitatif meliputi 3 alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah
pengumpulan data. Sugiyono (2008: 92) menyebutkan ada tiga langkah
pengolahan data kualitatif yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/ verifikasi.
Adapun model tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1. Komponen dalam analisis data (interactive model)
(Sumber: Sugiyono, 2008: 92)
Adapun rincian model tersebut dapat diurai sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui
seleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah
informasi bermakna. Dari data yang ada, di kelompok B2 TK Kemala
Bhayangkari 85 Kebumen, kemudian guru memberikan tes berupa kegiatan
menulis setelah guru mengadakan kegiatan pembelajaran dengan media audio
visual.
Data collection
Data display
Conclusions: drawing/verifying
Data reduction
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2. Penyajian Data
Penyajian data dapat ditampilkan dalam bentuk narasi, grafik, tabel dan matrik
yang berfungsi untuk menunjukkan informasi tentang suatu hal yang berkaitan
dengan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Penyajian data yang
dilakukan dalam penelitian yaitu lembar penilaian untuk mengetahui
keterampilan menulis permulaan anak TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen
terutama di kelompok B2. Pada lembar penilaian terdapat tabel yang berisi
kolom nomor, indikator yang dikembangkan, aspek penilaian, hasil yang
dicapai/ jumlah skor dan keterangan. Hasil penelitian berisi keterangan tuntas
dan tidak tuntas.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang
telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat,
padat dan bermakna. Dari hasil pengumpulan data, peneliti dapat mengetahui
lebih jelas tentang pengenalan keterampilan menulis permulaan pada anak
kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen tahun pelajaran
2011/2012.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Indikator kerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau
tolak ukur dalam menentukan keberhasilan keefektifan penelitian. Adapun
indikator-indikator keberhasilan yang ingin dicapai sebagai bentuk keberhasilan
penelitian tindakan kelas ini menurut High Scope Child Observation Record
dalam Ahmad Susanto (2011: 91) yaitu : a) menulis huruf, b) meniru membuat
tulisan, c) menulis nama sendiri, d) menulis frasa, e) menulis kalimat. Setelah
dilakukan tindakan diharapkan akan ada peningkatan dalam diri anak khususnya
yang berkaitan dengan keterampilan menulis permulaan dengan presentase
keberhasilan mencapai 80%. Diharapkan anak dapat memperoleh nilai maksimal
melalui 2 siklus. Indikator kinerja penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 3.1 Indikator Kinerja Penelitian
Aspek yang diukur Persentase anak yang ditargetkan
Cara mengukur
menulis huruf 80%
Diamati dari hasil tes menulis dan dihitung dari jumlah anak yang dapat menulis dengan baik
meniru membuat tulisan 80%
Diamati dari hasil tes menulis dan dihitung dari jumlah anak yang dapat menulis dengan baik
menulis nama sendiri 80%
Diamati dari hasil tes menulis dan dihitung dari jumlah anak yang dapat menulis dengan baik
menulis frasa 80%
Diamati dari hasil tes menulis dan dihitung dari jumlah anak yang dapat menulis dengan baik
menulis kalimat 80%
Diamati dari hasil tes menulis dan dihitung dari jumlah anak yang dapat menulis dengan baik
H. Prosedur Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti melaksanakan 2 siklus,
yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Prosedur penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Gambar 3.2 Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Pada bagan tersebut menunjukkan bahwa pertama, sebelum peneliti
melakukan tindakan, terlebih dahulu harus direncanakan secara seksama jenis
tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang,
barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya
tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati
proses pelaksanaan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkan. Keempat, berdasarkan
hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan
yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlu dilakukan perbaikan
atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan
lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa
yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang
diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
Berikut deskripsi dari siklus I dan siklus II.
1. Deskripsi Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap awal dari rencana tindakan kelas. Perencanaan
disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang telah
diajukan. Pada tahap perencanaan ini, peneliti bersama rekan guru dan Kepala
TK menyusun tindakan yang didasarkan pada studi pendahuluan yang telah
dilakukan. Tahap perencanaan ini berupa tindakan apa yang akan dilakukan,
apa saja materi dan media yang digunakan, siapa yang melaksanakan, kapan
waktu pelaksanaanya dan bagaimana pelaksanaannya. Tindakan yang
dilakukan adalah
1) Menentukan tema yang sesuai dengan tujuan.
2) Menentukan materi kegiatan dan media yang digunakan.
3) Menyusun jadwal penelitian.
4) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan Skenario pembelajaran.
5) Menyusun lembar kegiatan siswa.
6) Menyusun instrumen penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini didasarkan pada rencana
awal yang telah disusun. Tahap ini berisi tentang tindakan yang dilakukan
peneliti sebagai upaya untuk membantu anak dalam meningkatkan pengenalan
keterampilan menulis permulaan pada anak.
c. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan, maupun
akibat yang timbul dari tindakan tersebut. Observer maupun pelaksana
pelaksana tindakan melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
sebagai bahan untuk mengadakan refleksi untuk menyusun rencana tindakan
berikutnya.
d. Tahap Evaluasi Refleksi
Pada tahap evaluasi refleksi guru atau peneliti mengadakan analisis,
pemaknaan dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan.
Peneliti dan rekan guru berdiskusi untuk memaknai data yang diperoleh dalam
observasi tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi kemudian digunakan
sebagai dasar pemikiran untuk menyusun rencana tindakan yang akan datang.
Tahap refleksi juga merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah
dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh tindakan. Pada tahap
ini peneliti dapat membandingkan kondisi awal sebelum diadakan tindakan dan
kondisi setelah diberi tindakan. Peneliti dan rekan guru selalu berdiskusi untuk
memaknai data yang diperoleh. Sehingga didapatkan gambaran yang jelas
tentang tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi pada siklus pertama merupakan
tahap awal dari siklus tindakan kedua.
Secara garis besar langkah pembelajaran dengan menggunakan media
audio visual dalam siklus I adalah seperti dalam tabel 3.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 3.2 Pokok-pokok rencana kegiatan penelitian siklus I.
Siklus I
Perencanaan a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH)
b. Mengembangkan skenario pembelajaran
c. Menyiapkan media pembelajaran
d. Menyusun format penilaian
Tindakan Menerapkan tindakan sesuai dengan skenario yang
telah dibuat
Observasi Melakukan observasi dengan menggunakan format
observasi
Refleksi a. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
telah dilakukan
b. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario dan kegiatan-kegiatan
lain
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai
evaluasi, untuk dilanjutkan pada siklus
berikutnya
d. Evaluasi tindakan I
3. Deskripsi Siklus II
Setelah merefleksi hasil tindakan pada siklus I yang masih terdapat
kekurangan dalam penggunaan media audio visual, peneliti membuat rancangan
pembelajaran yang merupakan rencana perbaikan siklus II. Dalam siklus II yang
berupa perbaikan terhadap kekurangan yang muncul pada siklus I, diupayakan
sudah tidak terjadi lagi kekurangan dan dan kesalahan pada dalam pelaksanaan
pembelajaran. Diharapkan apa yang menjadi karakteristik penggunaan media
audio visual dapat terlihat jelas pada siklus ini, sehingga kegiatan pembelajaran
dapat berjalan secara efektif. Secara garis besar langkah-langkah penggunaan
media audio visual pada siklus II dapat dilihat pada tabe 3.3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 3.3 Pokok-pokok rencana kegiatan penelitian siklus II
Siklus II
Perencanaan 1. Identifikasi masalah dan penetapan alternatif
pemecahan masalah
2. Pengembangan rancangan terrevisi I
Tindakan Pelaksanaan program tindakan siklus II
Observasi Pengumpulan data tindakan siklus II
Refleksi Evaluasi tindakan siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum pelaksanaan tindakan terlebih dahulu peneliti mengadakan survey
dan observasi untuk mengetahui keadaan sebenarnya dan untuk mengetahui
permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran yang
memungkinkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Berdasarkan kegiatan survey yang dilakukan dan berdasarkan wawancara yang
dilakukan oleh peneliti guru kelas, peneliti menemukan suatu masalah yang ada di
kelompok B2, dimana masalah tersebut berkaitan dengan menulis yaitu anak
kelompok B2 masih mengalami kesulitan dalam mengenal huruf dan
menuliskannya dalam bentuk kata. Hal ini disebabkan karena guru dalam
mengajarkan pembelajaran menulis permulaan, tidak menggunakan media yang
menarik bagi anak, sehingga materi pembelajaran yang diperoleh anak tidak
bertahan lama. Kendala tersebut menyebabkan hasil belajar tentang keterampilan
menulis permulaan tidak mencapai target sesuai ketercapaian dalam indikator
yang diharapkan.
Berdasarkan kondisi tersebut akhirnya peneliti melakukan pengamatan lebih
lanjut berkaitan dengan pengenalan keterampilan menulis permulaan pada anak
kelompok B2 dan hasilnya ternyata benar menunjukan anak kelompok B2
mengalami kendala dalam pengenalan keterampilan menulis permulaan. Hal ini
nampak ketika anak melaksanakan kegiatan menulis, banyak anak yang belum
bisa menulis dengan baik dan benar. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, peneliti melakukan tes awal, sebelum tindakan dan diperoleh data
sebagai berikut bahwa dari sejumlah 35 anak di kelompok B2 sebanyak 43 % atau
mendapatkan nilai di bawah kriteria tuntas dan belum sesuai dengan indikator
yang diharapkan yaitu sejumlah 20 anak atau 57 % dari jumlah anak belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
mencapai ketuntasan dan hal ini menunjukan bahwa pengenalan keterampilan
menulis permulaan pada anak kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85
Kebumen masih rendah. Lebih jelasnya hasil tes awal pengenalan keterampilan
menulis permulaan pada anak kelompok B2 dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah
ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Awal Pengenalan Keterampilan Menulis
Permulaan Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen (Pretest)
Interval Nilai Tengah (xi)
Frekuensi (fi)
fi.xi Prosentase (%)
Keterangan
0,0 - 1,0 0,5 0 0 0 % Tidak Tuntas 1,1 - 2,0 1,5 20 30 57 % Tidak Tuntas 2,1 - 3,0 2,5 12 30 34 % Tuntas 3,1 - 4,0 3,5 3 10,5 9 % Tuntas Jumlah 35 78 100 %
Nilai Rata-rata = = 2, 01
Ketuntasan Klasikal = x 100 % = 43 %
Berdasarkan tabel nilai awal pengenalan keterampilan menulis permulaan
anak kelompok B2 di atas selanjutnya akan disajikan dalam bentuk diagram yang
dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Histogram Data Awal Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen (Pretest).
15 20
Belum Tuntas ( )
43%
57%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengatasi permasalahan yang
dialami kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen tahun pelajaran
2011/2012. Permasalahan itu adalah rendahnya pengenalan keterampilan menulis
permulaan. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari dua siklus dengan
masing-masing pertemuan tiap siklusnya adalah tiga kali pertemuan. Setiap
pertemuan berlangsung selama 120 menit mulai dari pukul 07.30-10.00 WIB,
yang terbagi menjadi tiga bagian kegiatan yaitu kegiatan awal (30 menit),
kegiatan inti (60 menit) dan kegiatan akhir (30 menit). Masing-masing siklus
meliputi empat tahap kegiatan yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
1. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing
pertemuan selama 120 menit terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Pelaksanaan siklus I pada tanggal 28 Mei 2012, 29 Mei 2012,
30 Mei 2012, dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan penelitian pada kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85
Kebumen diawali dengan melakukan perencanaan sebelum kegiatan
tindakan dilaksanakan. Hal ini merupakan bagian yang penting dari siklus
yang akan dilakukan. Perencanaan tindakan disusun bersama sama
berdasarkan hasil penelitian dan refleksi guru kelas sebagai pelaku utama
dalam penelitian tindakan kelas ini. Perencanaan yang tepat memberikan
kontribusi bagi keterlaksanaan tindakan dalam pembelajaran. Selain itu
menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kualitas ketercapaian tujuan
penelitian yang diharapkan. Adapun rangkaian perencanaan sebelum
pelaksanaan tindakan diuraikan dalam penjelasan di bawah ini:
1) Mengkondisikan lingkungan belajar atau kelas untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif dan nyaman selama kegiatan belajar
berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2) Menyiapkan RKH yang dilakukan dengan memilih indikator dan
tujuan pembelajaran kaitannya dengan kegiatan keterampilan menulis
permulaan yang akan dilakukan sehingga ada keterkaitan antar bidang
pengembangan yang membuat ketercapaian pembelajaran seutuhnya.
3) Menyusun skenario pembelajaran sehingga keterlaksanaan kegiatan
dapat berjalan secara runtut.
4) Menyiapkan perlengkapan sarana dan prasarana yang digunakan
dalam kegiatan, meliputi media dan lembar kegiatan yang digunakan.
Media yang digunakan pada siklus I adalah media audio visual berupa
TV dan VCD.
5) Menyiapkan reward berupa stiker bergambar untuk anak yang sudah
melakukan kegiatan dengan baik.
6) Menyiapkan instrumen penilaian pengenalan keterampilan menulis
permulaan.
b. Tindakan (Acting)
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran pengenalan
keterampilan menulis permulaan dengan media audio visual yang disusun
dalam RKH. Siklus I dilaksanakan dengan rangkaian tiga kali pertemuan.
Uraian kegiatan setiap pertemuan dijelaskan sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2012.
Kegiatan dimulai dari kegiatan awal (± 30 menit), kegiatan inti (± 60
menit), dan kegiatan akhir (± 30 menit) dengan total waktu pertemuan
120 menit melalui 07.30-10.00 wib. Tema yang dipilih adalah
binatang, dengan sub tema binatang peliharaan. Model pembelajaran
adalah tematik. Berikut ini rincian pelaksanaan kegiatan penggunaan
media audio visual untuk meningkatkan pengenalan keterampilan
menulis permulaan pada pertemuan 1 siklus I:
Pembukaan pada kegiatan awal berlangsung dimulai dengan
kegiatan berbaris setelah bel berbunyi, kemudian guru membimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
anak untuk berhitung 1-20 sambil tepuk tangan dan jalan di tempat.
Selanjutnya guru membimbing anak untuk memasuki kelas. Setelah
tertib anak-anak berdoa, dilanjutkan dengan salam dan sapa. Seperti
biasa guru mengabsen kehadiran anak, dengan cara memanggil satu
persatu nama anak. Kegiatan berikutnya guru membimbing anak
nak-
tangan. Guru kembali mengkondisikan anak dan kemudian
mengadakan tanya jawab tentang macam-macam binatang peliharaan
yang ada di rumah masing-masing. Dilanjutkan kegiatan fisik motorik,
guru membimbing anak untuk berdiri dan membuat lingkaran
kemudian melalukan gerakan pemanasan dan melakukan gerakan
membungkukan badan, jari tangan menyentuh kaki.
Setelah anak terkondisi guru memasuki kegiatan apersepsi untuk
menumbuhkan minat belajar anak pertama-tama guru mengajak anak
menyanyikan lagu berjudul binatang ciptaan Alloh. Kemudian guru
menunjukkan media audiovisual berupa video tentang huruf a-z
dilanjutkan video yang terdapat gambar binatang beserta tulisan.
Selanjutnya guru menanyakan tulisan ikan, burung, bebek, kucing, apa
saja tulisannya. Guru mengajak anak menirukan tulisan tersebut di
udara. Guru membimbing cara menulis yang benar. Kemudian guru
menyuruh anak untuk menuliskan tulisan tersebut pada punggung
melalui kegiatan identifikasi huruf dan kata, juga menstimulasi
kecerdasan kinestetis (halus dan interpersonal anak).
Selesai permainan guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
pada kegiatan inti. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
pada kegiatan inti:
1) Mendengar dan melihat tulisan pada video kemudian ditirukan
menulis tulisan yang ada pada video : ayam, burung, bebek,
kucing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
2) Membuat tulisan dan binatang dengan plastisin.
3) Menghubungkan tulisan dengan gambar yang menunjukkan waktu
pagi dan malam.
Sebelum anak-anak melakukan kegiatan yang telah direncanakan,
anak-anak mengucapkan basmallah bersama-sama dibimbing guru.
Setelah kegiatan berlangsung dan selesai anak-anak mengucapkan
hamdallah. Guru membimbing anak untuk mengucapkan hamdalah
dan sebelumnya membimbing anak untuk berdoa sebelum makan
dilanjutkan istirahat.
Kegiatan akhir yang dilakukan guru/peneliti adalah
mengkondisikan anak untuk tertib dan fokus dengan melakukan tepuk
anak sholeh. Kegiatan selanjutnya guru memerintahkan kepada anak
satu-persatu untuk merapikan loker masing-masing anak. Kemudian
guru bercerita dan dilanjutkan mengadakan review kegiatan yang telah
dilakukan. Kegiatan ditutup dengan doa sebelum pulang, salam
dilanjutkan memilih anak yang tenang untuk pulang terlebih dahulu.
2) Pertemuan 2
Pertemuan kedua pada rangkaian siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa, 29 Mei 2012. Dilaksanakan mulai dari pukul 07.30-10.00 wib
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Tema yang
dipilih adalah tanaman dengan sub tema buah-buahan. Tindakan yang
dilakukan pada setiap putaran adalah pada setiap awal pembelajaran
guru menggunakan media audiovisual sebagai media yang digunakan
untuk pengenalan keterampilan menulis permulaan. Model
pembelajaran adalah tematik.
Adapun pelaksanaan kegiatan penggunaan media audio visual di
dalam pengenalan keterampilan menulis permulaan pada pertemuan 2
siklus I adalah sebagai berikut:
Pembukaan dimulai dengan kegiatan baris setelah bel berbunyi
dilanjutkan jalan di tempat sambil berhitung 1-20 yang dipimpin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
pemimpin barisan. Anak-anak masuk kelas kemudian berdoa dengan
dipimpin seorang anak dilanjutkan salam dan sapa. Kemudian guru
mengabsen anak dengan memanggil anak satu persatu. Kegiatan
absensi selesai, guru mengajak anak-anak melakukan tepuk semangat
Good Morning
mengkondisikan anak dan kemudian mengadakan apersepsi dengan
terlebih dahulu mengadakan percakapan tentang macam-macam buah-
buahan. Kemudian guru memperlihatkan buah-buahan dan anak
disuruh menyebutkan nama buah tersebut. Kegiatan berikutnya adalah
guru membimbing anak untuk berdiri dan membuat lingkaran
kemudian melalukan gerakan pemanasan dan membimbing anak
berjalan maju ke depan di atas papan titian sambil membawa
keranjang buah.
Setelah anak-anak melakukan kegiatan fisik motorik guru
menunjukkan media audiovisual berupa video tentang huruf a-z dan
video tentang gambar buah beserta tulisannya. Anak disuruh
menirukan membuat tulisan yang ada dalam video dengan cara
gerakan menulis di udara. Dalam setiap awal pembelajaran, guru
membimbing anak cara menulis yang baik, yaitu sikap duduk yang
benar, jarak antara mata dengan buku/lembar kegitan dan cara
memegang pensil yang benar, gerakan menulis di udara untuk
melemaskan tangan, cara menuliskan huruf yang benar. Selanjutnya
guru menjelaskan kegiatan inti.
1) Mendengar dan melihat tulisan pada video kemudian menjiplak
tulisan yang ada dalam video : apel, pepaya, mangga, pisang,
jambu.
2) Menebalkan kata yang mempunyai suku kata awal yang sama,
misal : da (dahan, daun).
3) Memberi keterangan kasar/halus pada setiap gambar buah
berdasarkan kulit buahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Sebelum kegiatan inti dimulai guru membimbing anak untuk
mengucapkan basmall bersama-
sama untuk mengawali kegiatan belajar dan mengerjakan. Pada
kegiatan inti guru memantau pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
anak. Setelah kegiatan berlangsung selama 60 menit tiba saatnya
anak-anak untuk istirahat. Sebelum istirahat guru membimbing anak
telah selesai mengerjakan kegiatan hari ini dilanjutkan dengan kemas-
kemas peralatan belajar dan kemudian berdoa bersama sebelum
Alloohumma baarik
bannar
Kegiatan akhir adalah penutupan dimulai dengan berdoa sesudah
minal muslimiina
membersihkan kelas dan membuang sampah-sampah ke tempat
sampah. Selanjutnya guru mengadakan review kegiatan yang telah
dilanjutkan doa sebelum pulang dan salam.
3) Pertemuan 3
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2012
dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Pertemuan berlangsung selama 120 menit mulai pukul 07.30-10.00
wib di kelompok B2. Tema yang dipilih adalah lingkunganku dan
subtema sekolah. Model pembelajarannya adalah tematik.
Berikut ini penggunaan media audio visual di dalam keterampilan
menulis permulaan yang dirangkai dengan model pembelajaran
tematik pada pertemuan 3 siklus I:
Pembukaan dilaksanakan pada kegiatan awal (±30 menit) dimulai
dengan kegiatan berbaris dipimpin seorang anak. Kegiatan selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
berdoa sebelum belajar di lanjutkan dengan salam dan sapa.
Mengawali kegiatan anak-anak melakukan tepuk anak sholeh
selanjutnya menyanyikan lagu selamat pagi. Kemudian guru
mengadakan absensi dengan cara berhitung keliling. Kegiatan
berikutnya adalah guru membimbing anak untuk berdiri dan membuat
lingkaran kemudian melalukan gerakan pemanasan dan melakukan
Setelah anak-anak melakukan kegiatan fisik motorik guru
menunjukkan media audiovisual berupa video yang terdapat gambar
beserta tulisannya. Anak disuruh menirukan membuat tulisan yang
ada dalam video dengan cara gerakan menulis di udara. Dalam setiap
awal pembelajaran, guru membimbing anak cara menulis yang baik,
yaitu sikap duduk yang benar, jarak antara mata dengan buku/lembar
kegitan dan cara memegang pensil yang benar, gerakan menulis di
udara untuk melemaskan tangan, cara menuliskan huruf yang benar.
Guru menjelaskan kegiatan inti.
1) Mendengar dan melihat tulisan pada video kemudian ditirukan
menulis tulisan yang ada pada video : satu, dua, tiga, empat, lima.
2) Menggunting pola huruf.
3) Menyusun kepingan puzzle huruf dan angka.
Sebelum anak-anak melakukan kegiatan yang telah direncanakan,
anak-anak mengucapkan basmallah bersama-sama dibimbing guru.
Setelah kegiatan dilaksanakan anak-anak mengucapkan hamdallah dan
bersiap untuk istirahat dengan terlebih dahulu merapikan alat tulis
yang telah digunakan. Selanjutnya membimbing anak untuk
mengucapkan doa sebelum makan bersama-sama.
Kegiatan akhir adalah penutupan yang dimulai dengan membuat
anak fokus kembali dengan melakukan tepuk ceria dan menyanyikan
beberapa lagu. Setelah itu dilanjutkan guru memerintahkan anak untuk
mempresentasikan kegiatan menulis. Kemudian guru mengadakan
review kegiatan yang telah dilakukan. Selanjutnya guru menceritakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
dengan berdoa sebelum pulang, kesan dan pesan, salam dan pulang
dengan tertib.
c. Pengamatan (Observing)
Tahap ini merupakan tahap pengamatan terhadap penggunaan media
audio visual dalam pengenalan keterampilan menulis permulaan. Alat atau
instrumen penilaian yang digunakan berupa format penilaian yang
digunakan peneliti untuk menilai dan melakukan pengamatan terhadap
keterlaksanaan kegiatan. Uraian hasil observasi setiap pertemuan
dideskripsikan sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Observasi yang dilakukan kepada anak mendapatkan hasil sebagai
berikut:
(1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3) menulis nama, 4)
menulis frasa, 5) menulis kalimat. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, observasi terhadap anak didik mendapat skor nilai 2,15.
2) Pertemuan 2
Observasi yang dilakukan kepada anak mendapatkan hasil sebagai
berikut:
(1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3) menulis nama, 4)
menulis frasa, 5) menulis kalimat. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, observasi terhadap anak didik mendapat skor nilai 2,30.
3) Pertemuan 3
Observasi yang dilakukan kepada anak mendapatkan hasil sebagai
berikut:
(1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3) menulis nama, 4)
menulis frasa, 5) menulis kalimat. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, observasi terhadap anak didik mendapat skor nilai 2,44.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
d. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah
kegiatan pengamatan dan diperoleh data-data untuk dikaji dan dianalisis.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemukan
dalam pelaksanaan siklus I yang kemudian akan diperbaiki dan dilanjutkan
ke siklus berikutnya yaitu siklus II. Meskipun pada siklus I telah
memberikan peningkatan pada kegiatan menulis permulaan namun hasil
yang diperoleh belum mencapai target yang diharapkan. Berikut ini uraian
tentang refleksi yang dilakukan terhadap pelaksanaan siklus I:
Keterlaksanaan kegiatan penggunaan media audio visual dalam
kegiatan pengenalan keterampilan menulis permualaan yang direncanakan
dan dilaksanakan dalam pembelajaran oleh peneliti sudah cukup baik
dengan mendapat rata-rata nilai dengan kriteria benar. Namun dalam
pelaksanaan kegiatannya peneliti mengalami kendala ketika anak melihat
video tersebut kegiatan menjadi gaduh dan kurang terarah karena banyak
anak yang ingin maju ke depan agar terlihat lebih jelas.
Namun demikian kendala yang ada bukan penghalang bagi
ketercapaian hasil pada siklus berikutnya. Kendala yang ada akan dicari
solusinya oleh peneliti dan kemudian diterapkan pada siklus ke dua.
Berikut ini solusi yang akan dilakukan dan diterapkan dalam kegiatan
pengenalan keterampilan menulis permulaan pada siklus II:
1) Persiapan dalam kegiatan lebih dimatangkan.
2) Media yang digunakan yaitu Laptop dan LCD agar lebih jelas
3) Cara duduk anak saat melihat video pembelajaran diatur oleh guru.
Berikut ini hasil belajar pengenalan keterampilan menulis permulaan
dengan media audio visual dalam pelaksanaannya yang dapat dilihat pada
Tabel 4.2 di bawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen (Siklus I)
Interval Nilai Tengah (xi)
Frekuensi (fi)
fi.xi Prosentase (%)
Keterangan
0,0 - 1,0 0,5 0 0 0 % Tidak Tuntas 1,0 - 2,0 1,5 12 18 34 % Tidak Tuntas 2,0 - 3,0 2,5 14 35 40 % Tuntas 3,0 - 4,0 3,5 9 31,5 26 % Tuntas Jumlah 35 84,5 100 %
Nilai Rata-rata = = 2,42
Ketuntasan Klasikal = x 100 % = 66 %
Berdasarkan tabel nilai pengenalan keterampilan menulis permulaan anak
kelompok B2 di atas selanjutnya akan disajikan dalam bentuk diagram yang dapat
dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2 Histogram Data Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen (Siklus I)
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing
pertemuan selama 120 menit terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan
23 12
Belum Tuntas ( )
66%
34%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
kegiatan akhir. Pelaksanaan siklus II pada tanggal 4 Juni 2012, 5 Juni 2012, 6
Juni 2012 waktu yang telah ditentukan oleh kepala sekolah dan guru kelas,
dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari
pelaksanaan siklus sebelumnya yaitu siklus I. Ketuntasan keterampilan
menulis permulaan dengan penggunaan media audio visual pada siklus I
sebesar 66 %. Hasil tersebut masih belum memenuhi target capaian yang
ingin dicapai yaitu sebesar 80 %. Mengingat pada siklus I anak yang
dapat mencapai nilai tuntas adalah sejumlah 23 anak, sehingga perlu
ditingkatkan dengan siklus II.
Model pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tematik.
Lebih lengkapnya perencanaan yang disiapkan oleh peneliti terurai dalam
penjelasan berikut ini:
1) Menentukan tema dan subtema, selanjutnya memilih dan
menentukan indikator yang sesuai dengan tugas perkembangan yang
akan ditingkatkan kaitannya dengan keterampilan menulis
permulaan yang didasarkan pada kurikulum yang ditetapkan.
2) Selanjutnya menyusun RKH dan menyusun skenario pembelajaran
yang akan mengatur jalannya kegiatan sehingga dapat terlaksana
secara runtut dan efektif.
3) Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan terutama media dalam kegiatan
pembelajaran keterampilan menulis permulaan, maupun media lain
seperti LKA dan media audio visual yang berupa Laptop dan LCD.
4) Menyiapkan reward berupa stiker bergambar untuk anak yang sudah
melakukan kegiatan dengan baik.
5) Menyiapkan instrumen penilaian keterampilan menulis permulaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
b. Tindakan (Acting)
Pada tahap ini guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan media
audio visual untuk pembelajaran keterampilan menulis permulaan sesuai
dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah disusun. Siklus II
sama dengan siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, kegiatan
masing-masing pertemuan dijelaskan sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 4 Juni 2012.
Kegiatan dilaksanakan selama 120 menit dengan rincian kegiatan
awal (± 30 menit), kegiatan inti (± 60 menit), kegiatan akhir (± 30
menit) mulai pukul 07.30-10.00 wib. Tema yang dipakai adalah
binatang dengan subtema binatang peliharaan. Model pembelajaran
yang digunakan adalah tematik.
Berikut ini penggunaan media audio visual di dalam keterampilan
menulis permulaan pada pertemuan 1 siklus II:
Kegiatan awal, anak berbaris, berdoa dilanjutkan salam dan sapa.
Guru mengadakan absensi dengan memanggil nama anak satu persatu.
Kemudian guru membimbing anak untuk menyanyikan lagu siang dan
malam. Kemudian guru membimbing anak untuk membentuk
lingkaran besar mengelilingi guru dan membimbing anak untuk
melakukan gerakan pemanasan dilanjutkan memerintahkan anak
untuk memasukkan bola ke dalam keranjang. Selanjutnya guru
mengkondisikan anak dengan melakukan tepuk the best. Guru
memulai kegiatan apersepsi dengan menyanyikan lagu pelangi-
pelangi. Kemudian guru memperlihatkan video pembelajaran tentang
huruf dan video tentang nama-nama binatang. Anak disuruh
menirukan huruf-huruf tersebut dengan cara menuliskannya di udara.
Dalam setiap awal pembelajaran, guru membimbing anak cara
menulis yang baik, yaitu sikap duduk yang benar, jarak antara mata
dengan buku/lembar kegitan dan cara memegang pensil yang benar,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
gerakan menulis di udara untuk melemaskan tangan, cara menuliskan
huruf yang benar. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan inti.
1) Mendengar dan melihat tulisan pada video kemudian melengkapi
tulisan yang ada pada video : ayam, burung, bebek, kucing
2) Mewarnai tulisan dan gambar
3) Memberi keterangan besar-kecil pada gambar binatang
Sebelum anak-anak melakukan kegiatan yang telah
direncanakan, anak-anak mengucapkan basmallah bersama-sama
dibimbing guru.
Selama kegiatan inti berlangsung, peneliti/guru mengadakan
pengamatan terhadap anak didik dengan mengisi penilaian proses
tentang keterampilan menulis permulaan pada lembar penilaian yang
telah disiapkan. Observer juga melakukan pengamatan untuk
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Pengamatan dilakukan selama kegiatan berlangsung. Setelah kegiatan
diselesaikan anak-anak mengucapkan hamdallah dan bersiap untuk
istirahat dengan terlebih dahulu merapikan alat tulis yang telah
digunakan. Selanjutnya membimbing anak untuk mengucapkan doa
sebelum makan bersama-sama.
Kegiatan akhir adalah kegiatan penutup. Kegiatan yang pertama
adalah berdoa sesudah makan dilanjutkan dengan tepuk anak sholeh.
Dilanjutkan tanya jawab tentang nama benda yang diperlihatkan pada
video. Menyanyikan lagu God is so good untuk membangkitkan
kembali perhatian anak. Selanjutnya guru mengadakan review
kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan dilanjutkan dengan bercerita
disampaikan oleh guru. Sebelum pulang anak-anak berdoa dengan
dipimpin seorang anak dilanjutkan salam dan pulang dengan tertib.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2) Pertemuan 2
Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Mei 2012.
Dilaksanakan selama 120 menit mulai pukul 07.30-10.00 wib dari
kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Tema yang digunakan
adalah tanaman dengan subtema buah-buahan. Model
pembelajarannya adalah tematik.
Adapun pelaksanaan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran keterampilan menulis permulaan diuraikan sebagai
berikut:
Kegiatan awal, anak berbaris, berdoa dilanjutkan salam dan sapa.
Guru mengadakan absensi dengan memanggil nama anak satu persatu.
Kemudian guru membimbing anak untuk menyanyikan lagu naik-naik
ke puncak gunung selanjutnya guru membimbing anak untuk berbaris
keluar kelas (halaman) dengan membentuk barisan seperti kereta
sambil menyanyikan lagu naik kereta api. Kemudian anak membentuk
lingkaran besar mengelilingi guru dan guru membimbing anak untuk
menirukan gerak pohon yang tertiup angin sepoi-sepoi dan angin
kencang. Selanjutnya guru membimbing anak untuk masuk kembali
ke kelas dengan membentuk barisan seperti awal.
Guru mengkondisikan anak dengan melakukan tepuk the best.
Selanjutnya guru memulai kegiatan apersepsi dengan menyanyikan
lagu siapa namamu. Kemudian guru memperlihatkan video
pembelajaran cara menulis huruf. Anak disuruh menirukan huruf-
huruf tersebut dengan cara menuliskannya di udara. Dalam setiap awal
pembelajaran, guru membimbing anak cara menulis yang baik, yaitu
sikap duduk yang benar, jarak antara mata dengan buku/lembar
kegitan dan cara memegang pensil yang benar, gerakan menulis di
udara untuk melemaskan tangan, cara menuliskan huruf yang benar.
Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan inti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
1) Mendengar dan melihat tulisan pada video kemudian menuliskan
nama buah tersebut seperti yang ada dalam video : apel, pepaya,
mangga, pisang, jambu
2) Memberi keterangan atas, bawah, kanan, kiri pada gambar benda
3) Menulis nama rasa : manis, asam berdasarkan percobaan terhadap
buah-buahan yang dimakan
Sebelum anak-anak melakukan kegiatan yang telah
direncanakan, anak-anak mengucapkan basmallah bersama-sama
dibimbing guru.
Selama kegiatan inti berlangsung, peneliti/guru mengadakan
pengamatan terhadap anak didik dengan mengisi penilaian proses
tentang keterampilan menulis permulaan pada lembar penilaian yang
telah disiapkan. Observer juga melakukan pengamatan untuk
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Pengamatan dilakukan selama kegiatan berlangsung. Setelah kegiatan
diselesaikan anak-anak mengucapkan hamdallah dan bersiap untuk
istirahat dengan terlebih dahulu merapikan alat tulis yang telah
digunakan. Selanjutnya membimbing anak untuk mengucapkan doa
sebelum makan bersama-sama.
Kegiatan akhir adalah kegiatan penutup. Kegiatan yang pertama
adalah berdoa sesudah makan dilanjutkan dengan tepuk anak sholeh.
Kegiatan akhir mengucapkan doa sesudah makan dilanjutkan
menyanyi lagu bintang kejora. Selanjutnya guru menceritakan cerita
God is so good
untuk membangkitkan kembali perhatian anak. selanjutnya guru
mengadakan review kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan
dilanjutkan dengan kesan dan pesan yang disampaikan oleh guru.
Sebelum pulang anak-anak berdoa dengan dipimpin seorang anak
dilanjutkan salam dan pulang dengan tertib.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
3) Pertemuan 3
Pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Mei 2012.
Berlangsung selama 120 menit mulai pukul 07.30-10.00 wib dari
kegiatan awal, inti, dan kegiatan akhir. Tema yang diaplikasikan
adalah lingkunganku dengan subtema sekolah. Model pembelajaran
yang digunakan adalah tematik.
Berikut ini pelaksanaan kegiatan penggunaan media audio visual
dalam pembelajaran keterampilan menulis permulaan yang disajikan
dalam model pembelajaran tematik.
Dimulai dengan pembukaan pada kegiatan awal adalah baris
berbaris setelah bel berbunyi dengan dipimpin seorang anak sesuai
dengan urutannya. Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa sebelum
berdoa kegiatan salam dan sapa dan dilanjutkan dengan menyanyi
l Good Morning
mengabsen. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu bercakap-
cakap tentang peraturan sekolah kemudian dilanjutkan kegiatan fisik
motorik. Guru membimbing anak untuk berdiri dan membentuk
lingkaran untuk melakukan gerakan pemanasan dan mengajak anak
berdiri dengan tumit, berdiri di atas satu kaki dengan seimbang.
Dalam setiap awal pembelajaran, guru membimbing anak cara
menulis yang baik, yaitu sikap duduk yang benar, jarak antara mata
dengan buku/lembar kegitan dan cara memegang pensil yang benar,
gerakan menulis di udara untuk melemaskan tangan, cara menuliskan
huruf yang benar. Pada siklus I pertemuan 2, guru menunjukkan
media audiovisual berupa video tentang penulisan huruf dan angka.
Anak disuruh menirukan membuat tulisan yang ada dalam video
dengan cara gerakan menulis di udara. Selanjutnya guru menjelaskan
kegiatan inti yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
1) Mendengar dan melihat tulisan pada video kemudian menuliskan
tulisan yang ada pada video : satu, dua, tiga, empat, lima sesuai
dengan jumlah benda.
2) Meronce huruf membentuk kata satu.
3) Mengurutkan bilangan 15-20
Sebelum kegiatan inti dimulai guru membimbing anak untuk
mengucapkan basmallah bersama-sama untuk mengawali kegiatan inti
dan mengerjakannya. Setelah kegiatan berlangsung selama 60 menit
tiba saatnya anak-anak untuk istirahat. Sebelum istirahat guru
membimbing anak untuk mengucapkan hamdalah tanda telah selesai
mengerjakan kegiatan hari ini dilanjutkan dengan kemas-kemas
peralatan belajar dan kemudian berdoa bersama sebelum makan.
Kegiatan akhir mengucapkan doa sesudah makan dilanjutkan
menyanyi lagu bintang kejora. Selanjutnya guru menceritakan cerita
kegiatan yang telah dilakukan pada hari ini dengan menunjukan
lembar kegiatan anak. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk
mempresentasikan hasil gambar dan tulisan yang dibuatnya. Setelah
review pertemuan diakhiri dengan doa, salam dan pulang dengan
tertib.
c. Pengamatan (Observing)
Tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penggunaan media audio
visual dalam pengenalan keterampilan menulis permulaan. Alat atau
instrumen observasi yang digunakan format penilaian yang digunakan
peneliti untuk menilai dan melakukan pengamatan terhadap
keterlaksanaan kegiatan. Uraian hasil observasi setiap pertemuan
dideskripsikan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
1) Pertemuan 1
Observasi yang dilakukan kepada anak mendapatkan hasil
sebagai berikut:
(1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3) menulis nama, 4)
menulis frasa, 5) menulis kalimat. Berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan, observasi terhadap anak didik mendapat skor nilai
2,58.
2) Pertemuan 2
Observasi yang dilakukan kepada anak mendapatkan hasil
sebagai berikut:
(1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3) menulis nama, 4)
menulis frasa, 5) menulis kalimat. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, observasi terhadap anak didik mendapat skor nilai 2,70.
3) Pertemuan 3
Observasi yang dilakukan kepada anak mendapatkan hasil
sebagai berikut:
(1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3) menulis nama, 4)
menulis frasa, 5) menulis kalimat. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, observasi terhadap anak didik mendapat skor nilai 2,81.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini diperoleh hasil tentang evaluasi secara keseluruhan
kegiatan setiap pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
dilakukan pada siklus II, anak sudah menunjukkan pengenalan
keterampilan menulis permulaan dengan baik. Bagi anak yang belum
tuntas, peneliti bersama guru kelas B2 TK Kemala Bhayangkari 85
Kebumen bersama-sama memberikan bimbingan secara khusus kepada
anak yang belum tuntas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Berikut ini hasil belajar pengenalan keterampilan menulis permulaan dalam
pelaksanaannya yang dapat dilihat apa Tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen (Siklus II)
Interval Nilai Tengah (xi)
Frekuensi (fi)
fi.xi Prosentase (%)
Keterangan
0,0 - 1,0 0,5 0 0 0 % Tidak Tuntas 1,0 - 2,0 1,5 6 9 17 % Tidak Tuntas 2,0 - 3,0 2,5 16 40 46 % Tuntas 3,0 - 4,0 3,5 13 45,5 37 % Tuntas Jumlah 25 94,5 100 %
Nilai Rata-rata = = 2,71
Ketuntasan Klasikal = x 100 % = 83 %
Berdasarkan tabel nilai pengenalan keterampilan menulis permulaan pada
anak kelompok B2 di atas selanjutnya akan disajikan dalam bentuk grafik yang
dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3 Histogram Data Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen (Siklus II)
29 6
Belum Tuntas ( )
83%
17%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
1. Kegiatan Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan (Hasil Belajar)
Pada dasarnya kegiatan penggunaan media audio visual yang dilakukan
dalam kegiatan keterampilan menulis permulaan sama. Kegiatan tersebut
dengan melihat media audio visual yang telah disediakan oleh guru, serta
bimbingan mengenai pembelajaran keterampilan menulis permulaan. Setiap
siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan pada setiap siklus pertemuan
dilakukan selama 120 menit mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir.
Penilaian terhadap hasil belajar yang dilakukan pada masing-masing
siklus setiap pertemuannya adalah penilaian proses dimana kegiatan yang
dilakukan anak adalah unjuk kerja. Penilaian hasil belajar meliputi 5 indikator
inti penilaian yaitu (1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3) menulis
nama, 4) menulis frasa, 5) menulis kalimat. Data penilaian terhadap hasil
belajar anak keterampilan menulis permulaan dapat dilihat pada Gambar 4.9
dibawah ini:
Gambar 4.9 Histogram Hasil Nilai Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan
pada Kondisi Awal (prasiklus), Siklus I, Siklus II (perbandingan).
0
5
10
15
20
25
30
35
Prasiklus Siklus I Siklus II
Belum Tuntas ( )
Pelaksanaan Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Berdasarkan Gambar 4.9 menunjukan hasil nilai pengenalan
keterampilan menulis permulaan mengalami perubahan atau peningkatan
yang signifikan dari setiap pertemuan. Data hasil penilaian pengenalan
keterampilan menulis permulaan pada kondisi awal prasiklus sebesar 2,01,
siklus I pertemuan 1 sebesar 2,15, siklus I pertemuan 2 sebesar 2,30, siklus I
pertemuan 3 sebesar 2,44, siklus II pertemuan 1 sebesar 2,58, siklus II
pertemuan 2 sebesar 2,70, siklus II pertemuan 3 sebesar 2,81. Data hasil
pengenalan keterampilan menulis anak dalam pembelajaran dapat dilihat pada
Tabel 4.6 sehingga dapat diketahui perbandingan nilai pada masing-masing
siklus sebagai berikut:
Tabel 4.6 Data Hasil Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan pada
Kondisi Awal (Prasiklus), Siklus I, Siklus II.
No Tindakan Pertemuan Skor Rata-rata 1 Prasiklus Pertemuan 1 2, 01 2,01
2 Siklus I Pertemuan 1 2,15
2,42 Pertemuan 2 2,30 Pertemuan 3 2,44
3 Siklus II Pertemuan 1 2,58
2,71 Pertemuan 2 2,70 Pertemuan 3 2,81
Nilai rata-rata data hasil pengenalan keterampilan menulis permulaan
disajikan dalam nilai rata-rata keseluruhan yang dapat dilihat pada Tabel 4.7
berikut ini:
Tabel 4.7 Distribusi Nilai Rata-rata Pengenalan Keterampilan Menulis
Permulaan Pada Kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen
Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.
No Keterampilan Menulis
Permulaan Kondisi Awal Setelah dilakukan
Siklus Siklus 1 Siklus II
1 Nilai Rata-rata 2,01 2,42 2,71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 4.7 menunjukan adanya peningkatan perolehan nilai rata-rata
kelas dari setiap tindakan. Peningkatan nilai rata-rata hasil Pengenalan
Keterampilan Menulis Permulaan pada anak Kelompok B2 TK Kemala
Bhayangkari 85 Kebumen kelompok disajikan pada Gambar 4.10 di bawah
ini:
Gambar 4.10 Peningkatan Nilai Rata-Rata Pengenalan Keterampilan Menulis
Permulaan Pada Anak Kelompok Kelompok B2 TK Kemala
Bhayangkari 85 Kebumen.
Secara garis besar perbandingan antara jumlah anak yang mencapai
ketuntasan belajar Pengenalan Keterampilan Menulis Permulaan pada kondisi
awal sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.8
berikut ini:
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Anak Kelompok B2 TK Kemala
Bhayangkari 85 Kebumen pada Kondisi Awal. Siklus I, Siklus II.
No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 15 43% 23 66% 29 83%
2 Tidak Tuntas 20 57% 12 34% 6 17%
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Kondisi AwalSiklus I
Siklus II
Pelaksanaan Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa setiap tindakan
menunjukan adanya peningkatan pada ketuntasan belajar anak pada
pengenalan keterampilan menulis permulaan pada anak kelompok B TK
Kemala Bhayangkari 85 Kebumen yaitu pada kondisi awal jumlah anak
tuntas 15 anak atau 43 %, siklus I sejumlah 23 anak atau 66 %, siklus II
sejumlah 29 anak atau 83 %. Data rekapitulasi tersebut disajikan pada
Gambar 4.11 berikut ini:
Gambar 4.11 Peningkatan Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pengenalan
Keterampilan Menulis Permulaan Pada Anak Kelompok B2 TK
Kemala Bhayangkari 85 Kebumen.
D. Pembahasan
Berdasarkan perumusan masalah yang disebutkan, deskripsi tindakan tiap
siklus dan perbandingan hasil tindakan antarsiklus berikut ini akan dikemukakan
pembahasan mengenai penggunaan media audio visual untuk meningkatkan
pengenalan keterampilan menulis permulaan pada anak kelompok B2 TK Kemala
Bhayangkari Kebumen adalah sebagai berikut :
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kondisi AwalSiklus I
Siklus II
43 %
66 % 83 % P
r o s e n t a s e
Pelaksanaan Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Hasil pengamatan dan analisis data menunjukan bahwa pengenalan
keterampilan menulis permulaan anak kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85
Kebumen mengalami peningkatan. Dalam pembelajaran pengenalan keterampilan
menulis permulaan anak diajarkan 1) Sikap duduk yang baik (kepala tegak,
punggung lurus, tangan dan kaki ditempatnya), 2) Cara meletakkan buku tulis
(jarak antara buku dan mata cukup, dengan duduk tegak lurus), 3) Cara
memegang dan membuka buku tulis, 4) Cara memegang pensil (posisi jari tangan
kanan pada pensil), 5) Gerakan menulis di udara untuk melemaskan tangan, 6)
Pelatihan melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menyalin huruf,
menebalkan, menggambar dan dasar menulis (garis tegak, miring, lurus dan
lengkung), 7) Cara menuliskan huruf dengan menggunakan jari (di meja atau
udara) untuk melemaskan jari.
Penilaian pengenalan keterampilan menulis permulaan terbagi menjadi 4
indikator penilaian inti yaitu (1) menulis huruf, (2) meniru menulis tulisan, (3)
menulis nama, 4) menulis frasa, 5) menulis kalimat. Hal ini ditunjukan dengan
data yang menunjukan hasil pencapaian ketuntasan anak dan nilai rata-rata yang
dicapai. Kondisi awal ketuntasan anak mencapai 43%, siklus I mencapai 66% dan
siklus II mencapai 83%. Nilai rata-rata anak pada kondisi awal sebesar 2,01,
siklus I sebesar 2,42 dan siklus II sebesar 2,71. Berdasarkan hasil yang dijelaskan
di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media audio visual dalam kegiatan
pembelajaran dapat meningkatkan pengenalan keterampilan menulis permulaan
pada anak.
Hasil tersebut di atas merupakan satu dari keberhasilan dalam proses belajar.
Keberadaan media dalam kegiatan belajar penting seperti halnya media dalam
pengenalan keterampilan menulis permulaan. Media yang melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan menjadi stimulasi minat dan semangat belajar anak.
Warna yang ditangkap oleh indera visual anak mendorong rasa ingin tahu,
keinginan untuk mencoba dan belajar. Pelaksanaan kegiatan dengan media audio
visual dapat membangun kondisi yang dapat membuat anak didik mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, membangkitkan motivasi belajar peserta
didik, serta pembelajaran dapat lebih dipahami. Selain itu, penggunaan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
audio visual dapat meningkatkan kreativitas dan meningkatkan ingatan pada anak.
Bagi anak yang belum tuntas, peneliti bersama guru kelas B2 TK Kemala
Bhayangkari 85 Kebumen bersama-sama memberikan bimbingan secara khusus
kepada anak yang belum tuntas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan
menulis permulaan menjadikan anak didik lebih senang dan memahami
pembelajaran. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini,
bahwa hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan yaitu :
Penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menulis
permulaan pada anak kelompok B2 TK Kemala Bhayangkari 85 Kebumen tahun
pelajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata rata kelas dari tiap siklus
meningkat yaitu nilai rata-rata anak pada kondisi awal sebesar 2,01, siklus I
sebesar 2,42 dan siklus II sebesar 2,71. Sedangkan prosentase ketuntasan klasikal
kondisi awal ketuntasan anak mencapai 43%, siklus I mencapai 66% dan siklus II
mencapai 83%.
B. Implikasi
Dari pembahasan dan temuan hasil penelitian, maka penelitian ini layak
diterapkan oleh guru untuk mengatasi permasalahan yang sejenis. Pembelajaran
menggunakan media audio visual merupakan salah satu pembelajaran inovatif
yang harus diterapkan oleh guru untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan mengajar. Pembelajaran menggunakan media audio visual lebih
menyenangkan dan menarik perhatian anak. Penggunaan media audio visual
sangat cocok untuk digunakan di TK. Selain dapat meningkatkan keterampilan
menulis permulaan, media audio visual juga dapat meningkatkan berbagai aspek
perkembangan lain.
Berdasarkan landasan teori, hasil analisis data dan kesimpulan, implikasi
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
a. Bagi Anak didik
Selain meningkatkan keterampilan menulis permulaan, penggunaan media
audio visual juga dapat meningkatkan kosakata pada anak.
b. Bagi Guru kelas
Meningkatkan motivasi kepada guru kelas untuk menggunakan media audio
visual dalam pembelajaran
c. Kepala Sekolah
Lebih menekankan kepada para guru untuk menggunakan dan memanfaatkan
media yang ada.
d. Peneliti
Dapat lebih memahami karakteristik anak usia dini serta lebih memahami
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bahan uraian penutup
skripsi ini antara lain :
1. Bagi Guru
Melihat keefektifan pembelajaran dengan menggunakan media audio
visual, para guru TK hendaknya menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran. Guru hendaknya lebih memperhatikan keterampilan menulis
permulaan pada anak. Guru perlu banyak memberikan latihan menulis kepada
anak serta memberikan umpan balik atas hasil tulisan anak. Selain itu
disarankan untuk senantiasa memberi penguatan (verbal/non verbal) kepada
anak serta memberi apresiasi atas keberhasilan menulis anak.
2. Bagi Siswa
Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru serta aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
guru agar prestasi belajarnya baik dan pengetahuannya terus berkembang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
3. Bagi Sekolah
Hendaknya memberikan sarana bagi guru untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas mengajarnya dengan pengetahuan tentang
pembelajaran inovatif. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan menuntut
guru untuk lebih cerdas, kreatif dan inovatif.
4. Bagi Peneliti Lain
Sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti hendaknya benar-benar
mempersiapkan kondisi media audio visual. Dalam memaksimalkan
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran, peneliti sebaiknya
menggunakan LCD agar anak-anak lebih jelas.