PENGGUNAAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA - USU

PENGGUNAAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) RUMAH SAKIT HORAS INSANI

PEMATANG SIANTAR TAHUN 2003 – 2007

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

ASNAHRIA MBI SIBORO NIM. 031000082

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2007

Asnahria Mbi Siboro : Penggunaan Local Area Network (LAN) Pada Sistem Informasi Manajemen (SIM)…, 2007 USU e-Repository © 2009

ABSTRAK

Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) sering dianggap sebagai senjata strategik manajemen dalam mengarungi kompetisi yang semakin ketat. Beberapa satuan di dalam organisasi-organisasi publik di Indonesia menerapkan solusi Local Area Network (LAN) karena dipandang bahwa sistem ini dapat difungsikan di dalam pengolahan data organisasi secara lebih efisien. Pada kenyataannya masih jarang rumah sakit yang menggunakan LAN pada SIMRS. Hasil survei yang dilakukan peneliti dari 6 (enam) rumah sakit umum yang ada di Pematang Siantar hanya satu rumah sakit yang sudah menggunakan LAN pada SIMRS yaitu Rumah Sakit Horas Insani. Untuk itu perlu diketahui bagaimana penggunaan LAN pada sistem informasi manajemen Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar, meliputi mekanisme LAN, faktor pendukung dan penghambat, serta pengendalian LAN.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara dengan direktur, supervisor dan karyawan yang menggunakan LAN, serta studi dokumentasi dan kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Horas Insani menggunakan LAN pada SIMRS dengan topologi star, program under DOS, dan Data Base Management System Foxpro-LAN yang didukung oleh faktor dana, karyawan yang terlatih, sarana yang lengkap, sistem yang berjalan. Tetapi juga terhambat bila program rusak, HUB tidak on line lagi, komputer kerjanya lambat karena virus dan data terlalu besar, pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara, tetapi dapat diatasi. Pengendalian LAN dilakukan dengan password, ruangan khusus untuk server, pengaksesan yang selektif.

Kesimpulan bahwa penggunaan LAN pada SIMRS efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu dipertahankan bahkan dikembangkan oleh rumah sakit. Kata kunci: LAN, SIMRS, Rumah Sakit Horas Insani, HUB


RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama : Asnahria MBI Siboro Tempat/Tanggal lahir : Air Molek, 05 Mei 1985 Agama : Kristen Protestan Status Perkawinan : Belum Kawin Jumlah Anggota Keluarga : 7 (tujuh) orang Alamat Rumah : Jl. Merpati No. 01 RT 07/RW 04 Kavlingan

Air Molek, Indragiri Hulu–RIAU Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1990 – 1991 : TK SANTA THERESIA AIR MOLEK 2. Tahun 1991 – 1997 : SD SANTA THERESIA AIR MOLEK 3. Tahun 1997 – 2000 : SLTP SANTA THERESIA AIR MOLEK 4. Tahun 2000 – 2003 : SMU NEGERI 1 PANGURURAN SAMOSIR 5. Tahun 2003 – 2007 : FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR Puji dan syukur penilis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“PENGGUNAAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN (SIM) RUMAH SAKIT HORAS INSANI PEMATANG

SIANTAR”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga

penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun

dan memperkaya materi skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari, Tuhan memakai banyak jiwa

untuk menopang dan membantu baik secara moril, spiritual maupun material. Pada

kesempatan ini penulis menayampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi

I yang telah banyak banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan

dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Ibu dr. Yusniwarti Yusad, M.Si, selaku Kepala bagian Departemen

Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah banyak banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan

petunjuk serta saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Ibu Dra. Jumirah, Apt, M.Kes, selaku Dosen Penasehat Akademik penulis di

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak DR. Med.dr. Polentyno Girsang, Sp.B,KBD, FinaCs, selaku Direktur

Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar yang telah memberi izin bagi

peneliti untuk penelitian di Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar dan

meluangkan waktu untuk wawancara.


6. Ibu Elysa, SE, selaku Supervisor SIMRS Horas Insani Pematang Siantar,

Bapak Eko, selaku mantan Supervisor SIMRS Horas Insani Pematang Siantar

dan Bapak Suwandi, selaku Kepala Bagian Teknisi dan seluruh karyawan

yang telah yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu untuk

mendampingi peneliti dalam mengumpulkan data.

7. Orang tuaku yang tercinta D. Siboro dan R. Nadeak yang senantiasa

mendukung dan mendoakan penulis dan memberikan dana.

8. Abang–abangku tercinta (Danri, Isman, Molek) juga adik-adikku yang

tersayang (Niska, Santi, Ira), Opung, Eda, Tante, Tulang, Inanguda dan Uda

yang selalu memberi semangat dan mendoakan penulis.

9. Kelompokku (Kak Helen, Riris, Berliana, Lamriama, Renova, Rista) dan Kak

Risma yang selalu setia memberi semangat dan mendoakan penulis.

10. Saudara-saudaraku di CM-SI dan PP GKPI Padang Bulan, yang setia

memberi semangat dan mendoakan penulis.

11. Keluarga yang telah memberikan tempat tinggal di Pematang Siantar.

12. Teman-temanku yang kusayangi (Catrine, Nita, Septri, Munarni, Vera Anita,

Pindah, dan Vera Libertina) yang setia menemani penulis.

13. Teman-teman peminatan Kependudukan dan Biostatistik yang telah bersama-

sama menuntut ilmu selama perkuliahan.

14. Teman-teman Angkatan 2003 yang selama ini telah bersama-sama menuntut

ilmu selama perkuliahan.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah mendukung baik secara langsung, maupun tidak langsung yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan Bapak, Ibu serta

saudara-saudara kepada penulis.

Medan, September 2007

Penulis

Asnahria MBI Siboro


DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP PENULIS...................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2. Permasalahan ...................................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................... 3 1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5 2.1. Rumah Sakit ....................................................................................... 5 2.1.1. Pengertian dan Batasan Rumah Sakit ....................................... 5 2.1.2. Klasifikasi Rumah Sakit ............................................................ 6 2.2. Sistem Informasi ................................................................................. 7 2.3. Sistem Informasi Manajemen ............................................................. 9 2.4. Local Area Network (LAN) ................................................................ 10

2.4.1. Definisi dan Manfaat LAN......................................................... 10 2.4.2. Topologi dan Komponen LAN .................................................. 12 2.4.3. Keuntungan Penggunaan LAN .................................................. 18

2.5. Kerangka Komponen SIMRS dengan LAN ....................................... 19 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 21

3.1. Jenis Penelitian.................................................................................... 21 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 21 3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 21 3.4. Definisi Operasional............................................................................ 22 3.5. Teknik Analisis Data........................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 24 4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar........ 24 4.1.1. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar ....................................................................................... 24 4.1.2. Ketenagaan................................................................................ 26 4.2. Struktur Organisasi SistemInformasi Manajemen Rumah Sakit Horas Insani ........................................................................................ 29 4.3. Penggunaan LAN Pada SIMRS .......................................................... 30 4.3.1. Aplikasi Program Pada SIMRS................................................. 33 4.3.2. Aplikasi Program Pada Bagian Laboratorium .......................... 37 4.3.3. Aplikasi Program Pada Bagian Farmasi dan Apotik ................ 39


4.3.4. Aplikasi Program Pada Bagian Informasi.................................. 43 4.3.5. Aplikasi Program Pada Bagian Recepcionist dan Medical Record .......................................................................... 45

4.3.6. Aplikasi Program Pada Bagian Kasir......................................... 46 4.3.7. Aplikasi Program Pada Bagian Keuangan ................................. 46 4.3.8. Aplikasi Program Pada Direktur Rumah Sakit .......................... 46 4.4. Manfaat LAN Pada SIM-RS ............................................................... 46 4.4.1 Manfaat bagi Direktur ................................................................. 46 4.4.2 Manfaat bagi Supervisor ............................................................. 49 4.4.3 Manfaat bagi Karyawan .............................................................. 50 BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 57 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 61 6.1. Kesimpulan ......................................................................................... 61 6.2. Saran.................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63 LAMPIRAN

- Surat Keteranagan Telah Selesai Pengumpulan Data Dari Instansi - Surat Penelitian Dari Fakultas Kesehatan Masyarakat - Kuesioner Untuk Manajer - Kuesioner Untuk Supervisor - Kuesioner Untuk Karyawan - Observasi - Print out Laporan Pemeriksaan Pasien Dari Laboratorium - Print out Laporan Rekening Laboratorium - Print out Pemeriksaan Laboratorium - Print out Perincian Harga Laboratorium - Print out Laporan Penjualan Per Faktur - Kuesioner Pasien Rawat Inap


DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Jumlah Karyawan Medis dan Non Medis Berdasarkan Jenis Kelamin 26 Tabel 4.2 Jumlah Karyawan Medis dan Non Medis Berdasarkan

Agama 27 Tabel 4.3 Jumlah Karyawan Medis dan Non Medis Berdasarkan Pendidikan

27 Tabel 4.4 Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang

Menggunakan LAN Berdasarkan Bagian 50 Tabel 4.5 Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang

Menggunakan LAN Berdasarkan Jenis Kelamin 51 Tabel 4.6 Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang

Menggunakan LAN Berdasarkan Umur 51 Tabel 4.7 Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang

Menggunakan LAN Berdasarkan Pendidikan 52 Tabel 4.8 Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang

Menggunakan LAN Berdasarkan Lama Bekerja 52 Tabel 4.9 Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang

Menggunakan LAN Berdasarkan Lama Menggunakan LAN 53

Tabel 5.1 Faktor Penghambat Penggunaan LAN 59


DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Topologi Bus 13 Gambar 2.2 Loop Network 15 Gambar 2.3 Topologi Ring 15 Gambar 2.4 Topologi Star 17 Gambar 4.1 Struktur Organisasi RS Horas Insani 28 Gambar 4.2 Topologi Sistem Informasi Manajemen RS Horas Insani 32 Gambar 4.3 Menu Pada Supervisor SIMRS 34 Gambar 4.4 Menu Pada Bagian Laboratorium 38 Gambar 4.5 Menu Pada Bagian Farmasi dan Apotik 41


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah sakit berfungsi untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan

medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi,

pencegahan dan peningkatan kesehatan. Rumah sakit juga dijadikan sebagai tempat

penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan. Dalam

menjalankan seluruh fungsinya ini, rumah sakit mempunyai beban dan tanggung

jawab antara lain harus mempunyai kemampuan untuk memberian pelayanan yang

bermutu. Pelayanan rumah sakit mempunyai komitmen dalam memberikan pelayanan

kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat yang mereka layani, pelayanan di rumah

sakit ini harus dapat terus berjalan efektif dalam biaya dan sensitif terhadap

kebutuhan pasiennya.

Hubungan dengan pasien dipengaruhi oleh sikap pekerja, pengumpulan

informasi yang efektif, sistem pemprosesan, penjadwalan, koordinasi dan komunikasi

antara bagian di rumah sakit.

Rumah sakit sebagai suatu lembaga yang kompleks serta memerlukan adanya

pertukaran informasi secara cepat, tepat dan akurat. Dalam aktivitasnya sebagai

lembaga usaha yang juga berfungsi sosial rumah sakit senantiasa dituntut

memberikan pelayanan kesehatan medis kepada masyarakat secara optimal.

Rumah sakit dalam mengandalkan informasi secara intensif, memegang

peranan penting dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan


sebagai sarana strategik untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada

kepuasan pelanggan.

Perubahan lingkungan yang terjadi selama dekade terakhir, rumah sakit tidak

dapat terlepas dari pengaruh yang ditimbulkan oleh dampak global untuk mendukung

segala aktivitas kehidupan masyarakat. Segala upaya peningkatan kemampuan dan

kapasitas bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar mampu memenuhi

tuntutan kebutuhan pengguna. Pada kondisi ini data dan informasi merupakan

komponen yang vital/penting bagi setiap penyelenggara pelayanan yang bermutu di

rumah sakit.

Berkembangnya aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit yang

didukung oleh data yang lebih akurat dan lebih cepat, untuk mendukung setiap

keputusan manajerial, diharapkan manajemen dapat lebih cepat meningkatkan efisien

dan kinerja lainnya yang secara jangka panjang dapat mendukung perbaikan secara

berkesinambungan sehingga lebih ekonomis.

Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) sering dianggap sebagai

senjata strategik manajemen dalam mengarungi kompetisi yang semakin ketat.

Beberapa satuan di dalam organisasi-organisasi publik di Indonesia menerapkan

solusi Local Area Network (LAN) karena dipandang bahwa sistem ini dapat

difungsikan di dalam pengolahan data organisasi secara lebih efisien.

Pada kenyataannya masih jarang rumah sakit yang menggunakan Local Area

Network (LAN) pada SIMRS. Hasil survei yang dilakukan peneliti dari 6 (enam)

rumah sakit umum yang ada di Pematang Siantar hanya satu rumah sakit umum yang

sudah menggunakan LAN pada SIMRS yaitu Rumah Sakit Horas Insani.


Rumah Sakit Horas Insani sudah menggunakan LAN pada SIMRS sejak tahun

2003. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana penggunaan LAN pada

SIM Rumah Sakit Horas Insani dalam menjalankan visi dan misinya.

1.2. Permasalahan

Walaupun masih sedikit rumah sakit yang menggunakan Local Area Network

(LAN) pada sistem informasi manajemen rumah sakit, tetapi Rumah Sakit Horas

Insani Pematang Siantar sudah menggunakan LAN pada SIMRS. Oleh karena itu

peneliti ingin mengetahui bagaimana penggunaan LAN pada SIM Rumah Sakit Horas

Insani Pematang Siantar.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penggunaan Local Area Network (LAN) pada sistem

informasi manajemen Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme sistem komunikasi data dan

informasi dengan Local Area Network (LAN) di Rumah Sakit Horas Insani

Pematang Siantar.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan Local Area

Network (LAN) di Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar.


3. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian penggunaan Local Area Network

(LAN) pada sistem informasi manajemen Rumah Sakit Horas Insani Pematang

Siantar.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan untuk Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar

dalam pengembangan sistem informasi manajemennya.

2. Untuk menambah wawasan manajer dan karyawan dalam penggunaan Local

Area Network (LAN) sebagai sistem informasi manajemen rumah sakit.

3. Sebagai referensi bagi peneliti lain untuk penelitian selanjutnya.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rumah Sakit

2.1.1. Pengertian dan Batasan Rumah Sakit

Menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia

rumah sakit adalah suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang

mengemban tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat (Iskandar,1998).

Batasan rumah sakit banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang

dipandang penting adalah: (Azwar, 1996)

1. Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan

pelayanan kesehatan, serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga

kesehatan dan penelitian (PerMenKes RI.No.159b/MENKES/PER/II/1988).

2. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional

yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyeleggarakan

pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,

diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (American

Hospital Association, 1974).

3. Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima

pelayanan kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya

diselenggarakan (Wolper dan Pena, 1987).


4. Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat,

pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan (Association of

Hospital Care, 1947).

2.1.2. Klasifikasi Rumah Sakit

Sesuai dengan perkembangan rumah sakit dapat dibedakan atas beberapa jenis

yakni: (Azwar, 1996)

a. Menurut pemilik, dibedakan atas dua macam yakni Rumah Sakit Pemerintah (RS

Pendidikan, RS DepKes, RS BUMN), dan RS Swasta yang menggunakan dana

investasi dari sumber dalam negeri dan sumber luar negeri.

b. Menurut filosofi yang dianut, rumah sakit dibedakan atas dua macam yaitu rumah

sakit yang tidak mencari keuntungan dan rumah sakit yang mencari keuntungan.

c. Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan, rumah sakit dibedakan atas dua

macam yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.

d. Menurut lokasi rumah sakit, rumah sakit dapat dibedakan atas beberapa macam

yang kesemuanya tergantung pada pembagian sistem pemerintahan yang dianut.

Misalnya Rumah Sakit Pusat jika lokasinya di ibukota negara, Rumah Sakit

Propinsi.

e. Menurut kemampuan yang dimilikinya, rumah sakit dibagi atas rumah sakit kelas

A, B, C, D, dan E.


2.2. Sistem Informasi

Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi

memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat

digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi

kepada kepuasan pelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa pelanggan rumah

sakit dapat berupa pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal

adalah pemilik, pimpinan dan seluruh karyawan rumah sakit, sedangkan pelanggan

eksternal adalah pasien, keluarga pasien, rekanan pemasok, dan juga masyarakat luas

(Aditama, 2002).

Menurut Sabarguna (2003) sistem adalah suatu kesatuan yang untuk dan

terdiri dari berbagai faktor yang berhubungan atau diperkirakan berhubungan serta

satu sama lain mempengaruhi yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Informasi adalah data yang telah diolah dan

dianalisa secara formal, dengan cara benar dan secara efektif, sehingga hasilnya bisa

bermanfaat dalam operasional dan manajemen. Sistem Informasi adalah suatu cara

tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk

beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara

menguntungkan.

Berdasarkan Keputusan MenKes RI No 1410/MENKES/SK/X/2003 bahwa

Sistem Pelaporan Rumah Sakit yang telah berganti nama menjadi Sistem Informasi

Rumah Sakit ini diharapkan mampu menunjang indikator atau parameter yang handal

untuk mendorong keberhasilan visi Pembangunan Kesehatan yaitu Indonesia Sehat

2010, khususnya bagi Rumah Sakit di Indonesia dalam mengukur mutu


penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar yang berlaku dan etika profesi,

sehingga pada gilirannya dapat diupayakan aplikasi yang relevan sesuai dengan hasil

penyajian atau keluaran dari Sistem Informasi Rumah Sakit.

Untuk berbagai data yang dilaporkan melalui Sistem Informasi Rumah Sakit,

digunakan formulir standar sebagai berikut:

RL 1 : Data kegiatan rumah sakit

RL 2a : Data keadaan morbiditas pasien rawat inap

RL 2b : Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan

RL 2a1 : Data keadaan penyakit khusus pasien rawat inap rumah sakit

RL 2b1: Data keadaan penyakit khusus pasien rawat jalan rumah sakit

RL 2c : Data status imunisasi

RL 3 : Data dasar rumah sakit

RL 4 : Data ketenagaan rumah sakit

RL 5 : Data peralatan medik rumah sakit dan data kegiatan kesehatan lingkungan

RL 6 : Data infeksi nosokomial rumah sakit

Menurut Sabarguna (2003) sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan

yang berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi,

analisa dan penyimpanan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan

untuk kegiatan rumah sakit. Jenis sistem informasi di rumah sakit secara global

terbagi atas:


a. Sistem Informasi Klinik

Merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk membantu pasien dalam

pelayanan medis. Contoh: Sistem informasi di ICU, sistem informasi pada alat

seperti CT Scan, USG.

b. Sistem Informasi Administrasi

Merupakan sistem informasi yang membantu pelaksanaan administrasi di rumah

sakit. Contoh sistem informasi administrasi, billing sistem, farmasi, penggajian.

c. Sistem Informasi Manajemen

Merupakam sistem informasi yang membantu manajemen rumah sakit dalam

pengambilan keputusan. Contoh sistem informasi manajemen pelayanan,

keuangan, dan pemasaran.

2.3. Sistem Informasi Manajemen

Menurut Scott (1999) sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-

sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang

mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara

guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas

dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang bisa memberikan data

yang diperlukan baik yang internal maupun yang eksternal kepada manajemen untuk

digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dalam rangka mencapai tujuan. Di

dalam sistem tersebut harus bisa dilihat adanya arus dokumen sebagai data untuk

diolah dan dianalisis serta arus informasi kepada pemakai. Sistem tersebut harus bisa


menjamin adanya data yang objektif setidak-tidaknya untuk data inernal yang

meliputi seluruh bidang kegiatan (Supranto,1992).

Menurut Roslenni (2004) sistem informasi manajemen adalah sistem buatan

manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan

komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk menyediakan fungsi-

fungsi operasional dan mendukung pembuatan manajemen dengan menyediakan

informasi yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan untuk merencana dan

mengontrol kegiatan perusahaan.

Menurut Sidartha (1995) sistem informasi melayani dua fungsi penting dalam

sebuah organisasi. Pertama yaitu sistem informasi mencerminkan dan mengamati

aksi-aksi dalam sistem operasi yaitu memproses, mencatat, dan melaporkan transaksi-

transaksi operasional. Kedua, sistem informasi mendukung kegiatan manajerial

termasuk pembuatan keputusan manajemen.

2.4. Local Area Network (LAN)

2.4.1. Definisi dan Manfaat LAN

Network adalah beberapa komputer dan peralatan penunjang lain (misalnya

telepon, fax) yang saling dihubungkan satu dengan yang lain untuk dapat digunakan

secara bersama-sama atau dapat pula berdiri sendiri. Jumlah peralatan yang

dihubungkan dapat bervariasi dari dua sampai dengan beberapa ratus unit. Setiap

peralatan yang saling dihubungkan tersebut, di dalam pengertian network disebut

sebagai sebuah node. Terdapat dua macam network yaitu Local Area Network (LAN)

dan Wide Area Network (WAN) (Yuwono,1991).


LAN adalah sebuah network di mana hubungan yang terjadi hanya terbatas

pada satu lokasi saja, misalnya dalam sebuah kompleks gedung. Media penghubung

yang digunakan biasanya adalah sebuah kabel. Sedangkan WAN adalah network yang

memiliki area yang lebih luas, misalnya antar kota atau bahkan antar negara.

Komunikasi antara network dilakukan melalui telepon, satelit, dan bahkan transmisi

gelombang mikro dan tidak lagi melalui kabel (Yuwono,1991).

Beberapa ciri dari LAN: (Wahana, 2003)

• Jarak antar terminal tidak terlalu jauh

• Pada umumnya LAN tersebut milik satu organisasi atau perusahaan.

• Umumnya tidak mempergunakan fasilitas jaringan telepon sehingga

kecepatan pengiriman tidak bergantung pada jaringan tersebut.

• Mempergunakan media transmisi berupa kabel yang khusus untuk

berkomunikasi dan biasanya mempunyai kecepatan pengiriman data yang

sangat tinggi.

Menurut Jogiyanto (2000) transmisi data dalam LAN punya kapasitas yang

berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. High speed network

Kapasitas transmisi data lebih besar dari 20 MBps (Mega Bit per second atau

juta bit per detik) yang biasanya diterapkan dalam LAN untuk mainframe

computer yang besar.


b. Medium speed network

Kapasitas transmisi data sekitar 1 MBps – 20 MBps yang biasanya diterapkan

untuk mainframe computer yang kecil atau mini computer.

c. Low speed network

Kapasitas transmisi data lebih kecil dari 1 MBps, biasanya diterapkan untuk

personal computer.

Pemanfaatan LAN adalah untuk: (Yuwono,1991)

1. Data sharing, yaitu pemakaian sebuah file data secara bersama-sama oleh

beberapa pemakai.

2. Connectivity, yaitu hubungan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

3. Pararel distributed procesing, yaitu pemrosesan data secara pararel dan

terdistribusi pada masing-masing unit komputer.

2.4.2. Topologi dan Komponen LAN

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan yang

lainnya sehingga membentuk jaringan. Ada tiga macam macam topologi yang saat

ini banyak digunakan dalam LAN yaitu topologi bus, topologi ring, dan topologi star

(Sopandi,2006).

a. Topologi Bus

Topologi ini merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana

sepanjang kabel terdapat node yaitu peralatan yang terhubung dalam

rangkaian seperti komputer, printer ataupun Central Processing Unit (CPU).

Keuntungan menggunakan topologi bus, antara lain: (Sopandi,2006)

- Hemat kabel.


- Layout kabel sederhana.

- Mudah dikembangkan.

Kerugian menggunakan topologi bus, antara lain:

- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.

- Sinyal melewati kabel 2 arah sehingga memungkinkan terjadinya collision

(2 paket data tercampur).

- Kepadatan lalu lintas pada jaringan.

- Bila salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan berhenti.

- Diperlukan repeater untuk jarak jauh. Repeater adalah alat yang

digunakan untuk menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN dengan

memacarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal

aslinya.

Nodes

(b)

Gambar 2.1. Topologi Bus

Node

Node Node

Node Node

Node

(a)

File Server

File Server


b. Topologi Ring

Jaringan dengan topologi ring, atau sering disebut topologi cincin atau

lingkaran, adalah jaringan komputer di mana komputer satu dengan yang

lainnya sambung menyambung dan membentuk satu lingkaran. Setiap data

yang dikirimkan ke komputer lain akan mengelilingi komputer dalam jaringan

tersebut dan menempatkan data dalam lingkaran atau ring, baru kemudian

komputer yang dituju akan mengambil data dari lingkaran tersebut (Wahana,

2003).

Keuntungan menggunakan topologi ring adalah: (Sopandi,2006)

- Hemat kabel

- Layout kabel sederhana

- Sinyal mengalir dalam satu arah sehingga menghindarkan terjadi collision

(2 paket data tercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang

lebih cepat.

Kerugian menggunakan topologi ring adalah: (Sopandi,2006)

- Pengembangan jaringan kaku.

Menurut Jogiyanto (2000) ring network merupakan gabungan bentuk loop

network dan bus network . Jika salah satu node tidak berfungsi atau rusak, maka tidak

akan mempengaruhi komunikasi node yang lain, karena terpisah dari jalur data. Hal

ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka akan

mempengaruhi node yang lainnya.


Gambar 2.2 Loop Network

Node

Node

Node

Node

Node Node Node

File server

Gambar 2.3 Topologi Ring

c. Topologi Star

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena kemudahan untuk

menambah atau mengurangi serta mudah mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan

yang ada. Kontrol terpusat artinya semua link harus melewati pusat yang

menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat


dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau

client. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client sewaktu-

waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari

server (Sopandi,2006).

Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau

data diantara node. Link dapat berupa kabel, microwave system, laser system, atau

satellite system ( Jogiyanto, 2000).

Keuntungan menggunakan topologi star adalah:

- Paling fleksibel.

- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu

bagian jaringan lain.

- Kontrol terpusat.

- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.

- Kemudahan pengelolaan jaringan.

Kerugian menggunakan topologi star:

- Boros kabel.

- Perlu penanganan khusus.

- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis. Tiap-tiap client harus selalu

dihubungkan dengan sebuah HUB (boleh Aktif atau Pasif HUB). Aktif

HUB adalah sebuah peralatan dengan 4 (empat) buah keluaran. Sedangkan

Pasif HUB memiliki 8 (delapan) buah keluaran.


HUB

Nodes

(a)

Node

Node Node

NodeServer

HUB

(b)

Gambar 2.4 Topologi Star


Sebuah LAN dibentuk dari 6 buah komponen dasar, dimana 5 buah

komponen perangkat keras dan sebuah komponen perangkat lunak, yaitu: (

Yuwono,1991)

1. Non dedicated file server, yaitu file server fungsinya masih dapat melakukan

pekerjaan seperti layaknya workstation yang lain, di samping fungsi utamanya

sebagai file server.

2. Dedicated file server, yaitu fungsinya hanya melayani workstation-worksation

yang ada. File server ini tidak dapat berfungsi sebagai workstation sekaligus.

3. Storage device, yaitu media penyimpan data file server. Di dalam

penggunaannya, isi dari storage device inilah yang akan digunakan secara

bersama-sama di antara worksation yang ada.

4. Workstation, yaitu salah satu node penyusun LAN. Biasanya merupakan unit

komputer. Workstation boleh mempunyai juga storage device, tetapi di dalam

pemakaiannya storage device ini hanya bisa digunakan oleh workstation yang

bersangkutan.

5. Kabel, yaitu komponen yang menghubungkan satu workstation dengan

workstation yang lain atau juga dengan master.

6. Network Operating System, yaitu sebuah sistem operasi yang mengatur

jalannya proses network, seperti halnya DOS (Disk Operating System).

2.4.3. Keuntungan Penggunaan LAN

Keuntungan penggunaan LAN adalah: (Sopandi,2006)

1. Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (file sharing)

2. Pertukaran printer dapat dilakukan oleh semua client (printer sharing)


3. File-file data dapat disimpan pada server sehingga data dapat diakses dari

semua client menurut otoritas sekuritas dari semua karyawan, yang dapat

dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data

terjamin.

4. File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat dikontrol.

5. Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.

6. Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.

7. Apabila salah satu client/server terhubung dengan modem maka semua atau

sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan internet

atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

8. Komunikasi antarkaryawan dapat dilakukan.

2.5. Kerangka Komponen SIMRS dengan LAN

Masukan Metode Keluaran Teknologi Kendali Data Base

Sistem Komputer

LAN - Mekanisme - Faktor Pendukung dan Penghambat - Pen

SIMRS

gendalian


Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana LAN digunakan pada sistem

informasi manajemen rumah sakit. Masalah yang akan dilihat adalah mekanisme

sistem, faktor pendukung dan penghambat serta pengendalian penggunaan.


BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan jenis penelitian studi

kasus yaitu menggambarkan penggunaan Local Area Network (LAN) pada sistem

informasi manajemen Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar pada

bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Waktu penelitian dimulai bulan

Juni sampai dengan bulan September 2007.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan data primer dan data sekunder.

1. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan direktur, supervisor yang

mengawasi SIM dan karyawan yang bekerja dengan menggunakan LAN dan

penelitian lapangan dengan observasi terhadap penggunaan LAN pada SIM.

2. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yaitu buku yang berkaitan dan

studi dokumentasi yaitu catatan, arsip yang diperoleh dari Rumah Sakit Horas

Insani Pematang Siantar.


3.4. Definisi Operasional

1. SIMRS adalah suatu sistem yang bisa memberikan data internal rumah sakit

yang terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen

terkomputerisasi yang bertujuan mendukung pembuatan manajemen dengan

menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan untuk

merencana dan mengontrol kegiatan perusahaan.

2. Masukan adalah data termasuk metode dan media untuk melengkapi data.

3. Model terdiri dari prosedur, logika, model matematik yang akan digunakan

untuk memanipulasi data dasar.

4. Keluaran terdiri dari informasi dan dokumentasi.

5. Teknologi yaitu sistem komputer.

6. Data Base adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang dikelolah

oleh data base management system (DBMS).

7. Kendali dibuat agar sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan untuk

mencegah terjadinya kesalahan atau kecurangan.

8. Sistem komputer terdiri dari humanware yaitu manusia (operator), software

yaitu perangkat lunak yaitu program untuk mengolah data base, dan hardware

yaitu perangkat keras seperti CPU, printer, monitor, keyboard.

9. LAN adalah sebuah network di mana hubungan yang terjadi hanya terbatas

pada satu lokasi saja yaitu pada gedung rumah sakit.

10. Mekanisme LAN adalah cara LAN beroperasi dalam penggunaannya.


11. Faktor pendukung adalah faktor yang mempengaruhi kerja LAN sehingga

dapat berjalan dengan baik yaitu sumber daya manusia yang terlatih, dana

yang cukup, mekanisme kerja, sarana dan fasilitas yang lengkap.

12. Faktor penghambat adalah faktor yang mengganggu atau menghalangi kerja

LAN, sehingga tidak dapat berjalan dengan baik yaitu virus pada komputer,

pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara, pemasukan data yang

salah.

13. Pengendalian LAN adalah suatu cara yang dilakukan untuk mencegah ataupun

mengatasi masalah pada LAN yaitu dengan menggunakan password atau

dengan adanya pengawasan bagi pengguna.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara manual dan disajikan dalam bentuk narasi,

tabel, dan gambar.


BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar

4.1.1. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar

Rumah Sakit Horas Insani mulai didirikan pada tanggal 20 Nopember 1998.

Dan mulai operasional pada tanggal 25 Desember 2000. Rumah Sakit Horas Insani

didirikan oleh PT Horas Insani Abadi yang didanai oleh beberapa pemegang saham.

Pendirian Rumah Sakit Horas Insani dilatarbelakangi oleh:

1. Untuk menyambut dan mengantisipasi era globalisasi maupun perekonomian

bebas ASEAN tahun 2003 dan APEC tahun 2010.

2. Mengacu kepada peraturan PERMENKES RI. NO.434/93. Untuk

meningkatkan standar pelayanan medis di Indonesia. Untuk meningkatkan

mutu pelayanan di setiap rumah sakit melalui program akreditasi sebagaimana

disebutkan dalam PERMENKES RI NO. 159/B/MENKES/PER/II/1998

tentang Pengaturan Akreditasi Rumah Sakit.

3. Belum ada satupun rumah sakit di Kabupaten Simalungun dan Kotamadya

Pematang Siantar yang dapat memenuhi persyaratan-persyaratan akreditasi

terutama mencakup keberadaan fisik rumah sakit.

4. Kotamadya Pematang Siantar sebagai kota terbesar II di Sumatera Utara

merupakan jalan utama transportasi turis dalam negeri dan mancanegara. Dan

sebagai pintu masuk turis mancanegara, belum memiliki satu rumah sakit

yang dapat diandalkan untuk mendiagnosa dan mengobati pasien.


Rumah Sakit Horas Insani secara geografis terletak di Kelurahan Nagapita

Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematang Siantar. Rumah Sakit Horas Insani

luasnya 7.840 m , terletak di bagian barat wilayah Kota Pematang Siantar, tepatnya

di Jalan Medan Km 2,5 yang diapit oleh empat kelurahan sebagai berikut:

2

Sebelah Utara : Kelurahan Siantar Marihat

Sebelah Timur : Kelurahan Siantar Barat

Sebelah Selatan : Kelurahan Siantar Selatan

Sebelah Barat : Kelurahan Siantar Utara

a. Falsafah

HORAS dalam bahasa Simalungun yang artinya ”Selamat, Sejahtera tidak

kurang apapun”. INSANI artinya manusia. Pendiri memberikan nama itu dengan latar

belakang pemikirannya. Di dalam hati nurani pendiri tersirat keinginan yang luhur

agar setiap orang yang masuk ke Rumah Sakit Horas Insani mendapat ”HORAS”.

Jadi Rumah Sakit Horas Insani artinya keluarga besar Rumah Sakit Horas

Insani mulai dari pimpinan, dokter, perawat, petugas kebersihan, teknisi, dapur,

satpam dan semua yang terlibat berupaya dengan segala kemampuannya berusaha

menciptakan insan manusia yang Horas secara universal berada dalam kondisi prima,

ideal rohani, jasmani, mental maupun spritual.

b. Visi dan Misi

Visi Rumah Sakir Horas Insani adalah menjadikan rumah sakit pilihan utama

(The Hospital of Choice). Sedangkan misinya adalah setiap orang yang melayani di

Rumah Sakit Horas Insani akan memberikan pelayanan yang optimal dan baik bagi


setiap pencari jasa maupun pengunjung tanpa membeda-bedakan kaya, miskin,

agama, aliran politik maupun ras.

c. Motto

Rumah Sakit Horas Insani memiliki motto ’KAIZEN’. ’Kai’ artinya

diperbaharui dan ’Zen’ artinya baik.

4.1.2. Ketenagaan

Rumah Sakit Horas Insani dipimpin oleh seorang Direktur yang dipilih oleh

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direktur yang saat ini memimpin sudah

menjadi direktur sebelumnya yaitu sejak rumah sakit ini berdiri sampai tahun 2003.

Tetapi tahun 2003 sampai dengan Maret 2007 dipimpin oleh direktur yang berbeda.

Berdasarkan laporan unit personalia Rumah Sakit Horas Insani per 30 Mei

2007 jumlah karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Horas Insani 231 orang yang

terdiri dari 134 karyawan medis dan 97 karyawan non medis. Karyawan

diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, agama, dan pendidikan dapat dilihat pada

tabel.

Tabel 4.1. Jumlah Karyawan Medis dan Non Medis Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Medis Non Medis Laki-laki 17 orang 58 orang Perempuan 117 orang 39 orang Jumlah 134 orang 97 orang

Sumber: Laporan Personalia per 30 Mei 2007



Tabel 4.2. Jumlah Karyawan Medis dan Non Medis Berdasarkan Agama

Agama Medis Non Medis Islam 26 orang 37 orang Kristen 108 orang 60 orang Jumlah 134 orang 97 orang


Tabel 4.3. Jumlah Karyawan Medis dan Non Medis Berdasarkan Pendidikan


Pendidikan Medis Pendidikan Non Medis Apoteker 1 orang Sarjana 8 orang Akbid 3 orang D-3 15 orang Akper 69 orang D-1 8 orang D-3 Farmasi 4 orang SMU 39 orang Ak. Analisis Kesehatan 4 orang SMEA 3 orang Ak. Fisioterapi 3 orang STM 8 orang ATRO 5 orang SMKK 5 orang SMAK 1 orang SMP 11 orang SPK 32 orang Jumlah 97 orang SPRG 1 orang SMF 4 orang D-1 Prog Bidan 7 orang Jumlah 134 orang

Dokter yang praktek di Rumah Sakit Horas Insani berjumlah 30 orang, 9

orang dokter umum dan 21 orang dokter spesialis dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Dokter Umum : 9 orang f. Dokter Radiologi : 1 orang

2. Dokter Spesialis: g. Dokter Kulit Kelamin : 1 orang

a. Dokter Bedah : 2 orang h. Dokter Paru : 1 orang

b. Dokter Penyakit Dalam : 2 orang i. Dokter Mata : 1 orang

c. Dokter Kandungan : 3 orang j. Dokter Gigi : 2 orang

d. Dokter Anak : 3 orang k. Dokter Anastesi : 1 orang

e. Dokter Saraf : 2 orang l. Dokter THT : 2 orang

4.1.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Horas Insani

Komite Wadir administrasi

dan KeuanganMarketing Humas

Informasi

Bid. Keperawatan

Bid. Pelayanan

Inst.Farmasi

Gudang Farmasi

Apotik

Supervisor obat

Rawat Jalan

Rawat Inap

R.VIP

R.LT. IIA

R.LT. IIB

R.LT. IIIA

R.LT. IIIB

UGD

Poly: - Bedah - P.Dlm - Bersama - EEG - USG - Gigi

Tread

Ins. PenunjangDiagnostik

Laboratori

Radiologi

USG

EEG

Teradmill

Ins. Penunjang

Anastesi

ICU

Fisoterapi

Kamar Bedah

Kamar

DirekturSekretaris

Wadir Pelayanan Medik

Bid. Data dan Informasi

BabyGizi

Haemodialisis

Sanitasi

RekamMedis

Recepcio

Perpustakaan

Supervisor

UP Fungsional

Pnt. Akreditas

2

3

4

5

6

7

1

Bag. KStaf

Medis

6

1

3

5

7

9

11

13

2

4

8

10

12

1 4

GudangU

Dapur/gizi

Sub Bag Keuanga

Bag. Adm (KTU)

Sub.bag U

Kepegawai

Satpam

Asrama/aula

Mini Market

Transportai

Taman Washir

House k i

Teknisi

Sub.bag

Adm Keuang

Adm Keuanga

Adm Keuang

P.Jenazah

Kasir

Sub.Bag Akuntansi Umum

Akuntasi Umum

Akuntasi Biaya

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RS Horas Insani


4.2.Struktur Organisasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Horas

Insani

Berdasarkan struktur organisasi Rumah Sakit Horas Insani, Supervisor

SIMRS berada di bawah Bidang Data dan Informasi Rekam Medis (Datin).

Supervisor bertugas melaporkan dan mengawasi jalannya sistem yang termasuk

dalam informasi internal rumah sakit kepada Direktur Rumah Sakit Horas Insani.

Supervisor mengelola data dari 8 bagian rumah sakit, yaitu bagian Gudang Farmasi,

bagian Laboratorium, bagian Apotik, bagian Resepsionis, bagian Medical Record,

bagian Kasir, bagian Informasi, dan bagian keuangan.

Jumlah ketenagaan yang berhubungan dengan SIMRS ada 35 orang dengan

spseifikasi sebagai berikut:

1. Direktur : 1 orang

2. Supervisor SIMRS : 1 orang

3. Bagian Gudang Farmasi : 4 orang

4. Bagian Laboratorium : 5 orang

5. Bagian Apotik : 7 orang

6. Bagian Reseptionis : 5 orang

7. Bagian Medical Record : 2 orang

8. Bagian Kasir : 6 orang

9. Bagian Informasi : 1 orang

10. Bagian Keuangan : 3 orang


4.3. Penggunaan LAN pada SIMRS

LAN diterapkan pada SIMRS Horas Insani sejak tahun 2003. Dengan

menggunakan program SIMRS, diharapkan pekerjaan manual dapat dikurangi sampai

95% dengan hasil beberapa kali lebih baik sehingga dapat mengontrol administrasi

perusahaan dengan mudah dan cepat. Sebagai gambaran, bila dikerjakan secara

manual:

Pasien Masuk

Dicatat dan dihitung

Registrasi Pasien

Proses

Laporan

Laporan–laporan umumnya dibuat setelah data menumpuk (bulanan), sering terlambat dan tidak up to date Dengan komputer: 5 %

dari seluruh pekerjaan

Registrasi Pasien Transaksi dimasukkan ke komputer

Dicatat, dihitung, dan diposting, Proses Secara otomatis oleh komputer

95 % dikerjakan oleh komputer

Laporan-laporan lengkap, Laporan terperinci, cepat, akurat, rapi,

dan dapat dicetak setiap saat


Rumah Sakit Horas Insani menggunakan 24 komputer yang terhubung dalam

jaringan LAN, dimana 1 sebagai server dan 23 lainnya sebagai client, yang masing-

masing terletak pada:

- Direktur 1 buah

- Supervisor SIM-RS 1 buah

- Administrasi 4 buah

- Keuangan 2 buah

- Personalia 1 buah

- Marketing 1 buah

- Apotik 2 buah

- Kasir 2 buah

- Mini Market 1 buah

- Ruang Bedah 1 buah

- Resepsionis 2 buah

- Medical Record 1 buah

- Laboratorium 1 buah

- Informasi 1 buah

- Gudang Farmasi 2 buah

Setiap client memiliki printer masing-masing, kecuali bagian informasi,

karena bagian informasi tidak bertugas mencetak laporan hanya membaca.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bagian Teknisi Rumah Sakit Horas

Insani tanggal 8 September 2007, SIMRS Horas Insani menggunakan LAN dengan

topologi star, dengan 1 HUB primer dan 3 HUB sekunder dapat dilihat pada Gambar


4.2. HUB primer memiliki 24 pot, HUB sekunder I memiliki 8 pot, HUB sekunder II

memiliki 16 pot dan HUB sekunder III memiliki 8 pot. Panjang setiap kabel

peghubung maksimal 100 meter. Spesifikasi hardware server Intel Pentium IV 2,6

GHz, sedangkan hardware client Intel Pentium III 900 MHz, untuk RAM server 512

MB dan untuk RAM client 128 MB. Kapasitas transmisi data 10 MBps. Program

yang dipakai untuk proses kerja SIMRS adalah under DOS (Disk Operating System).

DBMS yang digunakan adalah Foxbase Professional- LAN (FoxPro-LAN).

4.3.1 Aplikasi Program Pada SIMRS

Untuk menggunakan program SIMRS ini, terlebih dahulu diketik SIMRS

pada DOS PROMPT , icon yang dibuat pada windows, tunggu sebentar pada layar

akan muncul:

USER ID: ENTRY PASSWORD:

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT RUMAH SAKIT

(C)OPYWRITE;..................... SIMRS

VERSION ................

Masukkan USER ID: SIMRS, tekan ENTER dan PASSWORD: sesuai dengan

nama yang dibuat oleh karyawan, tekan ENTER, maka akan memasuki Program

SIMRS, dimana akan terlihat menu-menu utama seperti pada gambar 4.3.


DATE:

Yang dimaksud dengan menu DATE adalah tanggal hari ini waktu menjalankan

prrogram atau diganti sesuai dengan tanggal transaksi yang diinginkan. Pada bagian

ini Supervisor mengatur tanggal untuk pemasukan data penginputan yaitu hanya 1

hari misalnya 06-09-07 s/d 07-09-07, sehingga lewat dari hari yang sudah dibuat oleh

Supervisor, karyawan tidak dapat mengimput/ memperbaiki data lagi, hanya bisa

membaca. Tetapi pada hari Sabtu, Supervisor membuat batas 2 hari yaitu untuk Sabtu

dan Minggu misalnya 08-09-07 s/d 10-09-07.

EXIT:

Untuk keluar dari layar program SIMRS

OPTION:

Fungsinya untuk mengurut laporan baik berdasarkan Medical Record, No. Registrasi,

Nama Pasien, Tanggal Masuk/Keluar, Kamar, Dokter, ataupun berdasarkan Nama

Rekanan.

A. FILE KELAS DAN KAMAR

File Kelas dan Kamar merupakan file data kelas dan kamar.

Contoh Lembar Kerja File Kelas dan Kamar

Kelas : VIP Keterangan : Ruang VIP

Room : 110-111-112 Jumlah unit : 3 unit

Tambah Koreksi Hapus Cetak Menu


B. FILE DOKTER

Lembar Kerja File Dokter

Kode : Nama Dokter : Alamat : Telepone : Spesalis : Status : (D) Dalam (K) Koreksi Keterangan : JG= Dokter Jaga TM= Dokter Tamu TP= Dokter Tetap Honor Dokter :

C. FILE TIPE CUSTOMER

File Tipe Customer merupakan file untuk data tipe customer.

Lembar Kerja File Tipe Customer:

Kode : Tipe Customer :

D. FILE MEDICAL RECORD

File Medical Record merupakan file untuk data Medical Record Pasien.

Lembar Kerja File Medical Record

Medical # : Nama Pasien : Nama Keluarga : Tanggal Lahir : Alamat : Laki-laki/ Perempuan : Pekerjaan : Identitas : Telp/Fax : Penjamin : Keterangan : Kode Customer : Nama Customer : Alamat :


E. FILE REKENING

File Rekening merupakan untuk data rekening.

Contoh Lembar Kerja File Rekening:

Kode : 01

Rekening : Ruangan Opname Perincian (Y/N) : Y = Apabila ada pembagiaannya lagi N= Apabila tidak ada pembagiannya lagi Satuan : hari X

F. FILE TRANSAKSI

File Transaksi merupakan file untuk data transaksi, dimana merupakan

perincian dari File Rekening.

Contoh Lembar Kerja File Transaksi:

Kode : Transaksi : Harga : Kode Dokter : Y/N Y: Apabila ada hubungannya dengan perhitungan honor dokter.

4.3.2. Aplikasi Program Pada Bagian Laboratorium

Ketik dulu LAB pada DOS PROMPT, icon yang dibuat pada windows,

tunggu sebentar pada layar akan muncul:




(C)OPYWRITE;..................... LABORATORIUM VERSION ................

Masukkan USER ID: LBR, tekan ENTER dan PASSWORD: sesuai dengan


SIMRS, dimana akan terlihat menu-menu utama sebagai berikut:

Gambar 4.4 Menu Pada Bagian Laboratorium

DATE:


program atau diganti sesuai dengan tanggal transaksi yang diinginkan.

EXIT:

Untuk keluar dari layar program laboratorium.

- REKENING LABORATORIUM - PER JENIS PEMERIKSAAN

DATE MASTER TRANSAKSI LAPORAN EXIT

JENIS PEMERIKSAAN

- REGISTRASI - KOREKSI/HAPUS


A. FILE JENIS PEMERIKSAAN

Contoh Lembar Kerja File Jenis Pemeriksaan

Tp. Lab : K11- CHOL Jns Pemeriksaan : Cholesterol Normal : 200-240 Satuan : mg/dl Harga : 17.000

Tambah Koreksi Hapus Cetak Menu B. FILE TRANSAKSI

Lembar Kerja Transaksi dapat dilihat pada gambar di bawah:

ENTRY REGISTRASI LABORATORIUM No. Lab : Reg. # : Tanggal : Med. # : Standard/Cito (S/C): Nama Pasien : Alamat : Dokter Rawat : Ket : Kode Jenis Pemeriksaan Harga Hasil Ket

4.3.3 Aplikasi Program Pada Bagian Farmasi dan Apotik

Ketik dulu FARMASI pada DOS PROMPT, icon yang dibuat pada

windows, tunggu sebentar pada layar akan muncul:




(C)OPYWRITE;..................... FARMASI & APOTIK

VERSION ................

Masukkan USER ID FRM (atau sesuai dengan yang telah diganti), tekan

ENTER dan PASSWORD: sesuai dengan nama yang dibuat oleh karyawan, tekan

ENTER, maka akan memasuki Program FARMASI, dimana akan terlihat menu-

menu utama seprti pada gambar 4.4.

DATE:


prrogram atau diganti sesuai dengan tanggal transaksi yang diinginkan.

EXIT:

Untuk keluar dari layar program farmasi, kemudian tekan Esc untuk keluar dari layar

program farmasi.

A. FILE DEVISI

Merupakan file untuk golongan obat.

Contoh Lembar Kerja File Devisi

Kode Devisi : 01 Devisi : Antifektikum Tambah Koreksi Hapus Cetak Menu


B. FILE WILAYAH

Merupakan file untuk data wilayah penjualan maupun pembelian.

Lembar Kerja File Wilayah:

Kode Wilayah : Wilayah :

C. FILE LOKASI

File lokasi merupakan file untuk data lokasi stock.

Lembar Kerja File Lokasi

Kode Lokasi : Lokasi :

D. FILE STOCK

File Stock merupakan file untuk data stock.

Lembar Kerja File Stock

Kode Stock : Nama Stock : Kode Devisi : Satuan : Harga Minimum : Harga Beli : Harga Jual I : Harga Jual II : Harga Jual III : Harga Jual IV : Harga Jual V : Harga Jual IV : Minimum Stock : Maksimum Stock : Size :


E. FILE SUPPLIER

File Supplier merupakan file untuk data supplier.

Lembar Kerja File Supplier

Kode Supplier : Wilayah: Supplier : Contac Person : Alamat : No.Telp/Fax : NPWP : PKP : Keterangan :

F. FILE SETUP SERI

File Setup Seri berfungsi untuk mengatur nomor-nomor faktur secara otomatis

sesuai dengan yang diinginkan.

Lembar Kerja File Setup Seri

No. Seri : Pilihan :

1. Penjualan 2. Retur Penjualan 3. Pembelian 4. Retur Pembelian 5. Terbit DO

No.Urut :

4.3.4. Aplikasi Program Pada Bagian Informasi

Bagian Informasi tidak menginput data, tetapi hanya dapat membaca

laporan data yang telah diinput oleh bagian Recepcionist.

Ketik dulu INF pada DOS PROMPT, icon yang dibuat pada windows,





(C)OPYWRITE;..................... INFORMASI VERSION ................

Masukkan USER ID: INF, tekan ENTER dan PASSWORD: sesuai dengan



Gambar 4.6 Menu Pada Bagian Informasi

Contoh Laporan Pasien Masuk :

No NAMA PASIEN ROOM # TGL MASUK DOKTER RAWAT CUSTOMER

1. PARDOMUAN K02#207 01/09/2007 PAULUS SURYANATA,DR PT (PERSERO) 2. BUTET 203#BAYI 01/09/2007 LELY,DR CASH 3. RATNA JL#HI 01/09/2007 LAB PT.PLN JUMLAH PASIEN REGISTRASI:________ ORANG\ BEROBAT JALAN : _________ ORANG VIP : _________ ORANG KELAS I : _________ ORANG

- PASIEN MASUK MEDICAL RECORD

DATE MASTER LAPORAN EXIT


4.3.5. Aplikasi Program Pada Bagian Medical Record Dan Resepsionis

Ketik dulu MRO pada DOS PROMPT, icon yang dibuat pada windows,




(C)OPYWRITE;..................... MEDICAL RECORD VERSION ................

Masukkan USER ID: MRO, tekan ENTER dan PASSWORD: sesuai dengan



Gambar 4.7 Menu Pada Bagian Medical Record

Lembar kerja Medical Record dan Resepsionis

- PASIEN MASUK MEDICAL RECORD

DATE MASTER LAPORAN EXIT

Medical # : Nama Pasien : Nama Keluarga : Tanggal Lahir : Alamat : Laki-laki/ Perempuan : Pekerjaan : Identitas : Telp/Fax : Penjamin : Keterangan : Kode Customer : Nama Customer : Alamat :


4.3.6. Aplikasi Program Pada Bagian Kasir

Bagian kasir melaporkan rekap pendapatan dalam 1 hari, pasien panjar,

pasien opname yang bayar, pembayaran pasien rawat jalan, penerimaan lain seperti

mini market, warung telekomunikasi, penyewaan gedung atau pendopo. Bagian kasir

dapat membaca transaksi di komputer yaitu transaksi pada bagian gudang farmasi,

apotik, bagian laboratorium, bagian bedah, dan mini market. Sedangkan data lain,

seperti penyewaan gedung atau pendopo dan wartel dimasukkan oleh operator pada

bagian kasir.

4.3.7. Aplikasi Program Pada Bagian Keuangan

Bagian Keuangan melaporkan laporan piutang, laporan honor dokter, saldo

piutang, perincian piutang, kartu piutang, penerimaan piutang, panjar tersisa..

4.3.8. Aplikasi Program Pada Direktur Rumah Sakit

Direktur dapat membaca semua transaksi baik pada SIMRS maupun pada

keuangan. Setiap hari pukul 08.00 WIB sebelum mulai bekerja, diadakan evaluasi

kejadian 24 jam terakhir untuk seluruh karyawan dan tenaga kesehatan yang sering

disebut dengan ’coffee morning’. Kegiatan sehari dan masalah dilaporkan pada saat

itu juga termasuk laporan yang dicetak oleh bagian resepsionis.

4.4. Manfaat LAN Pada SIM-RS

4.4.1. Manfaat bagi Direktur

Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Rumah Sakit Horas Insani,

sebelum menjadi di Rumah Sakit Horas Insani, Direktur sudah menerapkan SIMRS

pada Rumah Sakit Vita Insani di Pematang Siantar. SIMRS sudah menggunakan


komputer tetapi belum terhubung secara on line. Sehingga laporan yang

diinginkannya sering terlambat dan kurang dapat dipercaya. Hal ini berlangsung

selama 10 tahun. Rumah Sakit Horas Insani mencoba untuk menerapkan SIMRS

secara on line sejak Rumah Sakit Horas Insani beroperasi. Tetapi hal tersebut baru

terwujud pertengahan tahun 2003. Hal ini dikarenakan persiapan sumber daya dan

dana.

Tujuan Direktur menerapkan LAN pada SIMRS adalah agar dapat melihat

gambaran setiap transaksi yang terjadi Rumah Sakit Horas Insani secara transparan.

Informasi yang didapat lebih cepat, akurat, dan tepat waktu. Direktur dapat melihat

langsung berapa jumlah pasien yang datang dalam satu hari, berapa jumlah

pendapatan dalam satu hari, berapa jumlah obat-obat dalam setiap unit dan stock,

berapa piutang pada perusahaan rekanan, berapa hasil dari mini market, berapa dokter

yang melayani dalam satu hari, berapa pasien bedah dan semua yang terdapat pada

SIMRS. Sampai saat ini, Direktur melihat ini sangat efektif untuk meningkatkan

pelayanan dan dalam mengambil keputusan, misalnya dalam hal pembelian obat-

obatan dan alat kesehatan. Hasil wawancara dengan Direktur RS Horas Insani bahwa

sejak menggunakan LAN, kunjungan pasien meningkat hingga 50%.

Rumah Sakit Horas Insani mempersiapkan LAN sampai bisa digunakan

selama 6 bulan dengan dana sebesar 300 juta rupiah dari PT Horas Insani Abadi.

Setelah jaringan terpasang diadakan pelatihan bagi karyawan yang menggunakan

LAN selama 1 minggu. Pada awalnya jika ada masalah pada jaringan maka yang

memperbaiki adalah programmer dan teknisi Rumah Sakit Umum Adam Malik,

tetapi karena jarak yang terlalu jauh, maka diadakan juga pelatihan bagi teknisi dan


Supervisor SIMRS Rumah Sakit Horas Insani, sehingga saat ada masalah dengan

jaringan tidak perlu menunggu datang dari Medan.

Selain laporan melalui komputer, karyawan dan tenaga kesehatan juga

memberikan laporan dalam bentuk dokumen setiap bulan yang akan di audit setiap 3

tiga bulan.

Selain evaluasi pelaksanaan setiap transaksi, Direktur juga mengadakan

evaluasi perilaku setiap tenaga kesehatan dan karyawan melalui kuesioner yang

diberikan kepada setiap pasien baik rawat jalan maupun rawat inap. Evaluasi ini

diadakan setiap hari Sabtu. Kuesioner ini juga membantu Direktur untuk mengambil

keputusan. Kuesioner dibuat oleh bagian Marketing. Kuesioner diberikan pada pasien

rawat jalan dan rawat inap, dikumpulkan pada kotak saran atau diberikan pada bagian

informasi untuk akhirnya diberikan pada Direktur yaitu setiap hari Jumat. Semua

yang berhubungan dengan pelayanan pada pasien dievaluasi berdasarkan jawaban

dari kuesioner.Misalnya:

1. Kenaikkan tarif yang dibuat oleh Direktur, dievaluasi melalui kuesioner tentang

biaya, jika pada umumnya pasien menjawab sama dengan rumah sakit lain, tetapi

Rumah Sakit Horas Insani lebih nyaman, maka dapat diperkirakan pasien akan

lebih memilih Rumah Sakit Horas Insani. Disimpulkan tidak ada masalah dengan

penaikkan tarif.

2. Ada pasien yang mengatakan perawat yang tidak ramah, maka Direktur dapat

memberi peringatan kepada perawat tersebut.

Direktur berencana dalam waktu dekat program under DOS yang digunakan

saat ini akan diganti dengan WINDOWS.


4.4.2. Manfaat bagi Supervisor

Supervisor SIMRS bertugas mengelolah data dari setiap bagian yang

berhubungan dengan SIMRS dan mengendalikan data dan informasi dari setiap

bagian tersebut, seperti Bagian Gudang Farmasi dan Apotik, Bagian Laboratorium,

Bagian Resepsionis dan Medical Record, Bagian Kasir, Bagian Informasi, Bagian

Keuangan.

Untuk pengamanan data, Supervisor membuat satu password pada setiap

bagian, yang hanya diketahui oleh karyawan yang ada pada bagian tersebut dan

Direktur, sehingga bagian lain tidak dapat mengimput data yang bukan bagiannya,

hanya membaca itupun hanya bagian yang saling berhubungan, seperti Farmasi dan

Apotik, Resepsionis, Medical Record dan Informasi, sebaliknya Laboratorium tidak

dapat membaca bagian Farmasi dan Apotik.

Pengamanan data yang lain adalah dengan membuat server pada satu

ruangan, dan yang boleh masuk hanya Supervisor SIMRS. Server hidup 24 jam setiap

hari, sehingga semua karyawan dapat terus bekerja dengan komputer dan

mengirimkan data.

Masalah yang sering terjadi adalah program yang rusak, HUB yang tidak on

line lagi, komputer yang kerjanya lambat karena virus dan data yang terlalu besar,

pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara, dan masalah yang pernah terjadi

server yang rusak, sehingga semua jaringan tidak dapat bekerja. Tetapi masalah itu

semua segera diatasi dengan menginstal ulang, mengganti HUB, mengganti Central

Processing Unit (CPU) yang telah ditambah hard disk, membuat anti virus, dan

menggunakan generator set (genset).


Bagi Supervisor sendiri penggunaan LAN pada SIMRS ini sangat efektif dan

memberi kemudahan dalam mengawasi, dan data yang diminta lebih akurat dan lebih

cepat. Supervisor mengenal LAN sudah sekitar 4 tahun yaitu setelah bekerja di

Rumah Sakit Horas Insani. Setelah mengikuti pelatihan Supervisor baru dapat

menggunakan dan mengerti.

4.4.3. Manfaat bagi Karyawan

Dari 33 karyawan yang menggunakan LAN, yang berhasil dijumpai oleh

peneliti untuk menjadi responden ada 25 orang. Hal ini dikarenakan adanya karyawan

yang cuti dan tidak berada di Rumah Sakit saat peneliti mengadakan penelitian.

Karakteristik karyawan RS Horas Insani yang dijadikan responden memiliki

karakteristik dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

a. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Bagian

Tabel 4.4. Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Bagian

BAGIAN JUMLAH PERSENTASE

Gudang Farmasi 3 orang 12

Apotik 3 orang 12

Laboratorium 5 orang 20

Resepsionis 3 orang 12

Medical Record 2 orang 8

Kasir 6 orang 24

Informasi 1 orang 4

Keuangan 2 orang 8

Jumlah 25 orang 100


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 25 orang karyawan yang

dijadikan responden ada 3 orang (12 %) karyawan yang bekerja di Gudang Farmasi, 3

orang (12 %) karyawan yang bekerja di Apotik, 5 orang (20 %) karyawan yang

bekerja di Laboratorium, 3 orang (12 %) karyawan yang bekerja di Resepsionis, 2

orang (8 %) karyawan yang bekerja di Medical Record, 6 orang (24 %) karyawan

yang bekerja di Kasir, 1 orang (4 %) karyawan yang bekerja di Informasi, dan 2

orang (8 %) karyawan yang bekerja di Keuangan.

b. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.5. Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Jenis Kelamin

No JENIS KELAMIN Jumlah Persentase 1 Laki-laki 4 16 2 Perempuan 21 84 Jumlah 25 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah karyawan perempuan yang

menjadi responden sebanyak 21 orang (84 %) dan laki-laki sebanyak 4 orang (16 %).

c. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Umur

Tabel 4.6. Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Umur

No UMUR Jumlah Persentase 1 20-24 1 4 2 25-29 13 52 3 30-34 8 32 4 35-39 2 8 5 40-44 - 0 6 45-49 1 4 Jumlah 25 100


Dari tabel di atas diketahui rentang umur terbanyak 25-29 tahun sebanyak 13

orang (52 %) diikuti umur 30-34 tahun sebanyak 8 orang (32 %), selanjutnya umur

35-39 tahun sebanyak 2 orang (8 %), sedangkan umur 20-24 tahun dan 45-49 tahun

hanya 1 orang (4 %).

d. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.7. Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Pendidikan

No PENDIDIKAN Jumlah Persentase 1. SLTA/sederajat 2 8

2. D-1 10 40 3. D-3 4 16 4. S-1 9 36

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas diketahui tingkat pendidikan terbanyak pada karyawan

yang dijadikan responden ada pada tingkat D-1 yaitu 10 orang (40 %), kemudian S-1

sebanyak 9 orang (36 %), D-3 orang (16 %), dan SLTA/sederajat hanya 2 orang (8

%).

e. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja Di RS Horas Insani

Tabel 4.8. Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja di RS Horas Insani Jumlah Persentase 1. 7 tahun 10 40

2. 6 tahun 8 32 3. 5 tahun 2 8 4. 3 tahun 1 4 5. 2 tahun 3 12 6. 3 bulan 1 4

Jumlah 25 100


Dari tabel di atas diketahui bahwa karyawan yang dijadikan responden

paling banyak yang sudah bekerja 7 tahun yaitu 10 orang (40 %), kemudian yang

sudah bekerja 6 tahun ada 8 orang (32 %), yang sudah bekerja 2 tahun ada 3 orang

(12 %), yang sudah bekerja 5 tahun ada 2 orang (8 %), sedangkan yang bekerja

selama 3 tahun dan 3 bulan masing-masing ada 1 orang (4 %).

f. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Menggunakan LAN Di RS

Horas Insani

Tabel 4.9. Karakteristik Karyawan RS Horas Insani Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Lama Menggunakan LAN

No Lama Menggunkan LAN di RS Horas Insani Jumlah Persentase 1. 4 tahun 19 76

2. 3 tahun 1 4 3. 2 tahun 4 16 4. 3 bulan 1 4

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa karyawan yang dijadikan responden

paling banyak yang sudah menggunakan LAN selama 4 tahun atau sejak LAN

digunakan pada SIMRS Rumah Sakit Hiras Insani yaitu ada 19 orang (76 %),

kemudian yang sudah menggunakan 2 tahun ada 4 orang (16 %), sedangkan yang

sudah menggunakan selama 3 tahun dan 3 bulan masing-masing ada 1 orang (4 %).

Seluruh karyawan yang bekerja di bagian yang terhubung pada SIMRS

mendapat pelatihan selama 1 minggu sebelum menggunakan LAN, sehingga seluruh

karyawan yang ada di bagian tersebut dapat membaca ataupun memasukkan data.


Setiap bagian memiliki satu password, tetapi jika memasukkan data mereka

mempunyai kode masing-masing.

a. Bagian Resepsionis dan Medical Record

Pada bagian Resepsionis dan Medical Record data pasien rawat jalan dan

rawat inap digabung. Dalam memasukkan data mereka memerlukan waktu 1 menit.

Data pasien langsung diinput saat itu juga. Output dari bagian ini dicetak dan

didokumentasikan setiap bulan untuk dilaporkan kepada Direktur. Bagian ini juga

ditugaskan untuk mencetak laporan SIMRS setiap pukul 00.00 WIB.

Bila ada masalah pada komputer yang ada di bagian ini maka semua dibuat

secara manual dan data pasien dilihat dari print out yang dicetak setiap hari.

b. Bagian Laboratorium

Pada bagian ini karyawan memisahkan data pasien rawat jalan dan pasien

rawat inap dan data dimasukkan setelah ditulis di dalam buku jurnal terlebih dahulu.

Bagian Apotik memisahkan data pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dipisahkan,

dan waktu yang diperlukan untuk memasukkan data pasien hanya 1 menit. Pada

bagian Farmasi data pasien rawat jalan dan rawat inap digabung. Waktu yang

diperlukan bagian Farmasi untuk memasukkan data pasien rawat jalan 3 menit

sedangkan untuk pasien rawat inap 5 menit.

Bila ada kerusakan mereka tidak begitu merasa kesulitan karena mereka dapat

menggunakan buku jurnal.

c. Bagian Farmasi dan Apotik

Pada bagian Farmasi dan Apotik data pasien rawat jalan dan rawat inap

dipisah. Dalam memasukkan data mereka memerlukan waktu 1 menit. Data pasien


langsung diinput saat itu juga. Tetapi data pembelian obat diinput jika transaksi

dilakukan. Output dari bagian ini dicetak dan didokumentasikan setiap bulan untuk

dilaporkan kepada Direktur. Bila ada masalah pada komputer yang ada di bagian ini

maka karyawan mengalami kesulitan karena semua dibuat secara manual dan mereka

tidak dapat melihat pasien masuk pada hari sebelumnya. Selain itu mereka juga tidak

dapat mengetahui berapa stock obat.

d. Bagian Kasir

Pada bagian ini karyawan hanya menjumlahkan setiap transaksi yang sudah

dikirimkan dari setiap bagian seperti bagian gudang farmasi, apotik, bagian

laboratorium, bagian bedah, dan mini market. Selain itu kasir juga melihat data dari

bagian Medical Record untuk mengetahui berapa hari bagi pasien rawat inap

diopname, atau transaksi yang dilakukan pasien. Selain itu Kasir juga memasukan

pendapatan dari hasil warung telekomunikasi, penyewaan gedung dan pendopo. Jika

ada kerusakan pada komputer, maka bagian Kasir akan mengalami kesulitan karena

data ada pada komputer semua, tidak ada dokumen harian. Dokumen dicetak setiap

bulan.

e. Bagian Keuangan

Pada bagian Keuangan setiap saat mengimput data laporan piutang, laporan

honor dokter, saldo piutang, perincian piutang, kartu piutang, penerimaan piutang,

panjar tersisa. Data dinput setiap transaksi dan dilaporkan setiap bulan kepada Kepala

Bagian Keuangan dan Direktur. Jika ada kerusakan pada komputer, maka bagian

keuangan akan mengalami kesulitan karena data mereka ada pada komputer semua,


tidak ada dokumen harian. Oleh karena itu perlu penanganan yang cepat bila ada

masalah pada LAN, biasanya tidak sampai satu hari.

f. Bagian Informasi

Bagian Informasi hanya membaca data yang diiput bagian Resepsionis. Selain

itu juga bagian informasi mengumpulkan kuesioner dari setiap pasien baik rawat jalan

maupun rawat inap.

Pada dasarnya karyawan merasakan banyak keuntungan dengan

menggunakan LAN pada SIMRS seperti pekerjaan lebih cepat selesai, pembuatan

laporan lebih cepat, pemantauan data dan koreksi lebih mudah, data tidak

hilang/tercecer karena semua tersimpan pada komputer.


BAB V PEMBAHASAN

Penggunaan LAN pada SIMRS dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu aspek

operasional, aspek teknis, dan aspek ekonomis.

1. Aspek Operasional

Dalam aspek operasional sumber daya manusia sangat dibutuhkan. Walaupun

prosedur sudah dirancang dengan baik, perangkat lunak dan perangkat keras tersedia

tetapi pada terakhirnya tergantung pada manusia. Termasuk data yang dimasukkan,

kesalahan, ketepatan waktu hasil pengolahan dan pemanfaatan keluaran. Oleh karena

itu penting diadakan pelatihan bagi karyawan yang akan bekerja dengan jaringan

LAN. Rumah Sakit Horas Insani sudah melakukannya yaitu pelatihan selama 1

minggu kepada seluruh karyawan yang akan menggunakan LAN, sedangkan RSUP

Adam Malik berdasarkan penelitian yang dilakukan Roslenni (2004), bahwa dari 73

orang karyawan yang mendapat pelatihan hanya 19 orang (26,03 %) sedangkan 52

orang (73,97 %) tidak mendapat pelatihan. Sementara itu karyawan RSUP Adam

Malik 60,27 % dari 73 orang tamatan SLTA, sedangkan pada RS Horas Insani yang

tamat SLTA hanya 8 % dari 25 orang. Dapat dilihat pada tabel.

Tabel 5.1 Karakteristik Karyawan RSUP Adam Malik Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Pelatihan

Sumber: Roslenni (2004)

No PENDIDIKAN Jumlah Persentase 1. Sudah pelatihan 19 26,03 2. Belum pelatihan 54 73,97 Jumlah 73 100.00


Tabel 5.2 Karakteristik Karyawan RSUP Adam Malik Yang Menggunakan LAN Berdasarkan Pendidikan

Sumber: Roslenni (2004)

No PENDIDIKAN Jumlah Persentase 1. SLTA/sederajat 44 60,27 2. Diploma 12 16,44 3. S-1 15 20,55 4. S-2 2 2,74 Jumlah 73 100.00

Pelatihan dan pendidikan sangat penting dalam penggunaan LAN, salah satu

contoh dalam hal memasukkan data pasien. Karyawan RS Horas Insani dalam

memasukkan data untuk pendaftaran hanya membutuhkan waktu 1 menit untuk setiap

pasien, sedangkan RSUP Adam Malik waktu untuk pendaftaran rata-rata

membutuhkan waktu 8 menit. Roslleni (2004) menyimpulkan bahwa pendidikan dan

pelatihan bagi karyawan khususnya dalam komputerisasi dapat mempercepat dalam

mendata pasien.

Selain sumber daya manusia, prosedur dalam operasional juga sangat penting

yaitu bagaimana penyimpanan data, pengoperasikan dan pemeliharaan perangkat

keras, pendistribusian informasi, cara perbaikan kesalahan, dan cara pemeliharaan

keamanan data dan informasi.

2. Aspek Teknis

Aspek teknis pada komputer terdiri dari hardware, software dan pengendalian

yang diperlukan untuk pengolahan data. Hardware untuk pengolahan data komputer

mengerjakan fungsinya seperti dalam penyiapan data, masukan komputer, keluaran

dari komputer, penyimpanan data. Hardware yang dimiliki sistem komputer pada

Rumah Sakit Horas Insani terdiri dari CPU, keyboard, mouse, monitor. Software


merupakan instruksi yang diberikan oleh operator komputer kepada komputer yang

memungkinkan komputer mengerjakan pekerjaan yang diinginkan operator. Fungsi

software yaitu mengelola data yang telah dimasukkan oleh operator, sehingga

diperoleh hasil yang dapat digunakan untuk kebutuhan manajemen dalam

pengambilan keputusan. Rumah Sakit Horas Insani menggunakan software Foxbase

Profesional- LAN (FoxPro-LAN) untuk mengelola data.

Dalam usaha pengendalian dalam pengolahan data dan pengawasan data

dibuat password untuk setiap bagian. Sehingga pengaksesan pun lebih selektif.

3. Aspek Ekonomis

Biaya penerapan secara khusus ini dapat melibatkan biaya perangkat keras

dan perangkat lunak, perlengkapan, energi, perbaikan dan pemeliharaan. Pada

umumnya keuntungan dapat dihitung secara kuantitatif, seperti berkurangnya biaya

operasional dan meningkatnya penghasilan langsung. Tetapi aspek ekonomis dalam

penggunaan LAN pada SIMRS mempunyai keuntungan yang tak berwujud yaitu

pelayanan pada pasien dengan baik dan manajemen informasi lebih baik. Pasien

dapat menerima informasi dengan cepat, tepat waktu, pelaporan yang lebih akurat.

Hal ini memberikan pengendalian yang lebih baik pada rumah sakit atau dapat

diperiksa lebih cepat dan biaya lebih murah. Puncak keuntungan dari penerapan LAN

pada SIMRS adalah menempatkan rumah sakit pada posisi yang lebih baik untuk

memperoleh keuntungan dari perkembangan pada waktu yang akan datang.

Walaupun dalam penggunaan LAN pada SIMRS ada beberapa masalah yang

dapat menghambat jalannya sistem (dapat dilihat pada tabel 5.3), tetapi Rumah Sakit

Horas Insani sudah dapat mengatasinya. Menurut Roslenni (2004) RSUP Adam


Malik juga mempunyai masalah yang sama, tetapi diantaranya belum dapat diatasi

seperti komputer yang sering off line karena daya listrik yang kurang dan

pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Tabel 5.3 Faktor Penghambat Penggunaan LAN Pada RS Horas Insani

No Faktor Penghambat Cara mengatasinya

1. Program yang rusak pada

server dan client

Di instal ulang dengan back up data terlebih

dahulu

2. HUB tidak on line HUB diganti

3. Virus yang menyerang sistem Membuat anti virus yang up to date

4. Data yang terlalu besar Menambah memori dan hard disk komputer

5. Pemadaman listrik oleh PLN Memakai generator set (genset).

6. Salah memasukkan data Dikoreksi sebelum pukul 00.00 WIB setiap hari


BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan Local Area Network (LAN) pada Sistem Informasi Manajemen

(SIM) Rumah Sakit Horas Insani dengan topologi star dapat meningkatkan

kunjungan pasien.

2. Penggunaan LAN sangat membantu manajer Rumah Sakit Horas Insani untuk

membuat keputusan, mendapat informasi yang tepat, cepat dan akurat,

keefektifan dan keefisienan karyawan dalam bekerja, meningkatkan mutu

pelayanan, supervisor lebih mudah untuk mengawasi, dan mencegah

terjadinya penyalahgunaan (lebih transparan).

3. Penggunaan LAN pada SIMRS didukung oleh dana yang cukup, sumber daya

manusia yang terlatih, sarana yang lengkap, dan mekanisme yang berjalan

dengan baik.

4. Penggunaan LAN pada SIMRS terganggu bila program komputer yang rusak,

HUB yang tidak on line lagi, komputer yang kerjanya lambat karena virus dan

data yang terlalu besar, pemadaman listrik oleh PLN, tetapi Rumah Sakit

Horas Insani dapat segera mengatasinya.

5. Pengendalian LAN dilakukan dengan pembuatan password untuk setiap

bagian, membuat SETUP untuk satu hari, pengaksesan program yang selektif

dibuat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh setiap bagian untuk


dikerjakan, sehingga tidak dapat membuka bagian yang lain, pembuatan

server pada satu ruangan yang hanya Supervisor yang memegang kunci.

6. Penggunaan LAN pada SIMRS seperti yang sudah digunakan Rumah Sakit

Horas Insani ternyata lebih baik dari manual.

6.2. Saran

1. Rumah Sakit Horas Insani yang dapat dikatakan memiliki manajemen

yang sudah baik dapat membantu rumah sakit–rumah sakit lain yang

mungkin belum dapat memberikan pelayanan dengan baik, mungkin

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman tentang manajemen,

sehingga setiap rumah sakit dapat berusaha untuk meningkatkan

pelayanan, yang pada akhirnya dapat membantu memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam pelayanan kesehatan.

2. Runah Sakit Horas Insani dapat terus mempertahankan mutu pelayanan

bahkan lebih mengembangkan sehingga tercapailah apa yang menjadi visi

dan misi rumah sakit.


DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Y,T., 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi II. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.

Azwar, A., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi III. Binarupa Aksara:

Jakarta. Iskandar,D.,1998. Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan dan Pasien. Sinar Grafika :

Jakarta. Jogiyanto., 2000. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi II. BPFE-

Yogyakarta: Yogyakarta. Keputusan MenKes RI No 1410/MENKES/SK/X/2003. Sistem Informasi Rumah

Sakit di Indonesia (Sistem Pelaporan Rumah Sakit). Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia: Jakarta

Roslenni, 2004. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

di RSUP Haji Adam Malik Medan. Program Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara: Medan.

Sabarguna, B,S,. 2003. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Konsosorium

Rumah Sakit. Islam Jawa Tengah: Yogyakarta. Scott, M,G., 1999. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. PT Raja

Grafindo Persada: Jakarta. Sevilla,G,C,dkk., 1993. Pengantar Metode Penelitian. Penerbit Universitas

Indonesia: Jakarta. Sidartha,. 1995. Sistem Informasi Bisnis. Penerbit Gramedia: Jakarta. Soejono., 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan. Penerbit

Rineka Cipta: Jakarta. Sopandi, D., 2006. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer.Edisi Revisi.

Penerbit Informatika: Bandung. Supranto,J.,1992. Statistika dan Sistem Informasi untuk Pimpinan. Penerbit

Erlangga: Jakarta. Wahana,. 2003. Pengembangan Jaringan Linux. Penerbit Andi: Yogyakarta.


Yin, K.Robert., 1996. Studi Kasus Desain dan Metode. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Yuwono, T., 1991. Foxpro-LAN Pemrograman Foxbase Professional Pada Local

Area Network. Penerbit PT Elex Media Komputindo: Jakarta.


KUESIONER UNTUK DIREKTUR

PENGGUNAAN LOCAL AREA NETWORK PADA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT HORAS INSANI

Karakteristik Responden: :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Lama bekerja di RS Horas Insani :

Lama menggunakan LAN di RS Horas Insani :

1. Apa latar belakang Saudara menggunakan LAN pada SIMRS?

Ceritakan kegiatan dan hambatannya...................

2. Apakah tujuan dan harapan Saudara menggunakan LAN pada SIMRS?

3. Apakah hasil yang diperoleh sesuai atau mendekati yang diharapkan oleh

manajemen rumah sakit?\


4. Sejauh mana rumah sakit memperoleh keuntungan dengan menggunakan

LAN pada SIM-RS?


5. Bagaimana keefektifan LAN dalam menjalankan pelayanan di Rumah Sakit

Horas Insani?


6. Apakah ada peningkatan kunjungan pasien setelah menggunakan LAN?


7. Berapa lama Rumah Sakit Horas Insani mempersiapkan LAN sehingga dapat

digunakan dalam rumah sakit?


8. Apa saja yang dipersiapkan oleh Rumah Sakit Horas Insani dalam

menggunakan LAN, seperti dana, SDM, dan lain sebagainya?\


9. Apakah dokumen pelaporan sistem informasi kepada direkturdilakukan setiap

bulan?

a. Ya

b. Tidak


10. Pengalaman apa yang Saudara peroleh setelah menggunakan LAN sebagai

SIMRS?

11. Menurut Saudara apa masalah atau kesulitan menggunakan LAN pada

SIMRS?


12. Adakah rencana Saudara untuk mengembangkan SIMRS, misalnya dengan

Website?



KUESIONER UNTUK SUPERVISOR



Karakteristik Responden:

Nomor :

Nama :

Umur :

Pendidikan :



1. Apakah Saudara sudah mengenal LAN sebelum bekerja di RS Horas Insani?

2. Apakah Saudara mendapat pelatihan sebelum menggunakan LAN di RS

Horas Insani?

3. Pengalaman apa yang Saudara peroleh setelah menggunakan LAN dalam

SIMRS?

4. Siapa saja yang boleh menggunakan, dan mengisi data pada SIMRS?

5. Apakah karyawan rumah sakit ada mengalami masalah dengan penggunaan

LAN?

6. Bagaimana transmisi data dan berapa Mbit/sec kecepatannya?

7. Bagaimana pemeliharaan keamanan data dan sistem informasi?

Ceritakan kegiatan dan hambatannya:…………..

8. Apakah pengamanan data pasien dilakukan setiap hari?

9. Apa masalah atau kesulitan yang Saudara alami dalam menggunakan LAN

sebagai SIMRS?

10. Apakah pernah ada kerusakan pada jaringan? Bagaimana Saudara

mengatasinya?

11. Adakah saran Saudara untuk pengembangan SIMRS di RS Horas Insani?


KUESIONER UNTUK KARYAWAN



Karakteristik Responden:

Nomor :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Posisi sebagai :



1. Apakah Saudara sudah mengenal LAN sebelum bekerja di RS Horas Insani?

2. Apakah Saudara mendapat pelatihan sebelum menggunakan LAN di RS

Horas Insani?

3. Pengalaman apa yang Saudara peroleh setelah menggunakan LAN dalam

SIMRS?

4. Apakah ada keuntungan dan kerugian penggunaan LAN dalam melayani

pasien yang berkunjung ke RS Horas Insani?

5. Data apa saja yang Saudara laporkan dengan menggunakan LAN?

6. Apakah dalam memasukkan data pasien yang berobat di rumah sakit

dipisahkan antara berobat jalan dan rawat inap?

7. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam mendata/memasukkan data

pasien?

Ceritakan kegiatan dan hambatananya:…………..

8. Apakah Saudara memiliki password/kode dalam penggunaan LAN?

9. Jika Saudara berhalangan pada saat shift, apakah pengisian data pasien ke

dalam komputer digantikan oleh karyawan yang lain atau untuk sementara

dikerjakan secara manual?

10. Menurut Saudara apa masalah atau kesulitan menggunakan LAN sebagai

SIMRS?


DAFTAR OBSERVASI



1. Bagaimana keadaan Local Area Network terpasang meliputi topologi dan

komponen yang digunakan, ruangan yang terhubung, jumlah komputer yang

terhubung.

2. Siapa yang boleh menggunakan dan bagaimana untuk pengamanan data.

3. Format informasi yang dikirim.


PENGGUNAAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA - USU

Documents

Transcript of PENGGUNAAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA - USU