PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU-WICARA KELAS DII B SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : UMI SHOLIKHAH NIM K5107043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK...

Page 1: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

ANAK TUNARUNGU-WICARA KELAS DII B SLB-B YRTRW

SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

UMI SHOLIKHAH

NIM K5107043

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

ANAK TUNARUNGU-WICARA KELAS DII B SLB-BYRTRW

SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh :

Umi Sholikhah

NIM K5107043

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Umi Sholikhah. PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM

PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

ANAK TUNARUNGU-WICARA KELAS DII B SLB-B YRTRW

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2011.

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan penguasaan kosakata melalui

penggunaan DVD dunia hewan pada anak tunarungu-wicara kelas DII B SLB-B

YRTRW Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Subjek dalam penelitian ini adalah anak

kelas DII B SLB-B YRTRW yang berjumlah 6 orang.

Penelitian ini berbentuk classroom action research/Penelitian Tindakan

Kelas yaitu kajian sistematk tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan

oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan

melalui refleksi atau hasil tindakan tersebut. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data,

penulis menggunakan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode

pengumpulan data.Teknis analisis yang digunakan adalah dengan teknik statistik

deskriptif komparatif untuk menghitung peningkatan prestasi belajar dan melakukan

deskripsi secara kualitatif yaitu dengan analisis kritis.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Penggunaan

DVD dunia hewan dalam pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan kosakata

anak tunarungu-wicara kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

Page 6: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Umi Sholikhah. THE USE OF ANIMAL WORLD DVD IN LEARNING TO

IMPROVE THE VOCABULARY MASTERY OF DEAF-MUTE DII B

GRADERS OF SLB-B YRTRW SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF

2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta

Sebelas Maret University, March 2011.

The objective of research is to improve the vocabulary mastery using the

animal world DVD in the deaf-mute DII B Graders of SLB-B YRTRW Surakarta in

the school year of 2010/2011. The subject of research was DII B Graders of SLB-B

YRTRW consisting of 6 students.

This study belongs to a Classroom Action Research, that is, a systematic study

on the attempt of improving the quality of education practice by a group of society

through practical action they do and reflection on such action result. Techniques of

collecting data used were observation, test, and documentation. In order to validate

the data, the writer used data source triangulation and data collection method

triangulation techniques. Technique of analyzing data used was a descriptive statistic

comparative technique to estimate the improvement of learning achievement and

description making qualitatively by critical analysis.

Considering the result of research, it can be concluded that the use of animal

world DVD in learning can improve the vocabulary mastery of Deaf-Mute DII B

Graders of SLB-B YRTRW Surakarta in the school year of 2010/2011.

Page 7: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“ Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin”

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang

munkar, dan beriman kepada ALLAH. Sekiranya ahli kitab beriman,

tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman,

namun kebanyakan mereka adalah orang- orang yang fasik”.

( Terjemah, Q.S Ali-’Imran ayat 110)

Page 8: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

1. Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan

dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan jerih

payah yang luar biasa.

2. Kakakku mbak Siwi beserta suami yang telah

memberikan semangat untuk terus berkarya dalam

hidup.

3. Adikku Yuli yang membuatku belajar menjadi

seorang kakak serta keponakanku tersayang dek

Azzam yang memberiku keceriaan.

4. Teman-teman yang telah memberi dukungannya

dalam menyelesaikan karya ini.

5. Sahabat-sahabat yang selalu menghiasi hari-

hariku, terimakasih atas kebersamaan dan

persahabatannya.

6. Sahabat-sahabatku aktivis dakwah UNS yang

senantiasa memberikan nasehat dan semangatnya

untuk terus berjuang di jalan ALLAH.

7. Almamater PLB UNS Surakarta.

Page 9: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd yang telah memberikan izin dalam melakukan

penelitian;

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd;

3. Ketua Program Studi Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs. Abdul Salim Choiri,

M.Kes sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama proses

penyusunan skripsi ;

4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs. Maryadi, M.Ag;

5. Bapak Priyono, S.Pd, M. Si yang selalu saya banggakan pula selaku Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi;

6. Bapak Misdi, S.Pd selaku Kepala SLB-B YRTRW Surakarta yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut;

7. Ibu Sri Kristiawati, S.Pd selaku guru kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta yang telah

bersedia bekerjasama dalam penelitian ini;

8. Seluruh bapak dan ibu guru SLB-B YRTRW Surakarta yang selalu ramah dan telah ikut

bekerjasama dengan peneliti selama pelaksanaan penelitian;

9. Siswa kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta yang telah membantu pelaksanaan penelitian;

10. Para Pahlawan Tanda Jasaku di TK Dharma Wanita SDN Kedungharjo 1,

Page 10: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

SMPN1 Mantingan, dan di SMAN 1 Widodaren, serta di Program Studi PLB FKIP UNS;

11. Teman-teman PLB ’07;

12. Penghuni dan mantan penghuni ”Kost Az-zimah”;

13. Temanku alumni Rohis SMAN 1 Widodaren, yang telah memotivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

14. Teman-teman Aktivis Dakwah UNS

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Surakarta, April 2010

Penulis

Page 11: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................... .............................................. i

PENGAJUAN SKRIPSI………………………………………………… ................... ii

PERSETUJUAN……………………………………………… ................................... iii

PENGESAHAN………………………………………………. .................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................................... vi

MOTTO ......................................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN……………………………………………. .................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR/SKEMA ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar belakang.. ....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................4

C. Tujuan Penelitian...................................................................................................4

D. Manfaat Penelitian.................................................................................................4

BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................................6

A. Tinjauan Pustaka...................................................................................................6

1. Tinjauan Tentang Anak Tunarungu-wicara.....................................................6

a. Pengertian Tunarungu-wicara.....................................................................6

b. Klasifikasi Anak Tunarungu-wicara...........................................................8

c. Karakteristik Anak Tunarungu-wicara.....................................................14

Page 12: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

d. Penyebab Anak Tunarungu.......................................................................17

e. Prevalensi .................................................................................................20

2. Tinjauan Tentang Hakikat Kosakata .............................................................21

a. Pengertian Kosakata..................................................................................21

b. Pengertian Penguasaan Kosakata..............................................................23

c. Cara Memperluas Kosakata.......................................................................24

3. Tinjauan Tentang Media DVD Dunia Hewan................................................25

a. Pengertian Media Pendidikan...................................................................25

b. Klasifikasi Media Pendidikan...................................................................27

c. Pengertian DVD Dunia hewan..................................................................28

d. Aturan Praktis Media Visual.....................................................................29

e. Kemampuan dan Kualitas DVD...............................................................31

B. Kerangka Berfikir ...........................................................................................33

C. Hipotesis Tindakan..........................................................................................33

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................34

A. Tempat dan Waktu penelitian .......................................................................36

1. Tempat Penelitian....................................................................................36

2. Waktu Penelitian......................................................................................36

B. Subjek Penelitian...........................................................................................37

C. Sumber Data..................................................................................................37

D. Teknik pengumpulan Data............................................................................37

1. Tes ...........................................................................................................37

2. Observasi..................................................................................................38

3. Dokumentasi............................................................................................40

E. Validitas Data...............................................................................................40

F. Teknik Analisis Data.....................................................................................41

G. Indikator Kinerja............................................................................................42

H. Prosedur Penelitian........................................................................................42

1. Tahap Persiapan.......................................................................................42

Page 13: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Tahap Tindakan.....................................................................................43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................48

A. Hasil Penelitian............................................................................................48

1. Deskripsi Kondisi awal.........................................................................48

2. Deskripsi Siklus I..................................................................................51

3. DeskripsiSiklus II.................................................................................58

B. Pembahasan Penelitian................................................................................66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................................69

A. Simpulan………………………………………………………….……..69

B. Saran…………………………………………………………….………69

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..……...71

LAMPIRAN

Page 14: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

01. Lembar observasi...........................................................................................38

02. Indikator ketercapaian belajar siswa .............................................................41

03. Rekapitulasi hasil pretest Bahasa Indonesia.................................................49

04. Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia siklus 1.....…………............53

05. Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I.......54

06. Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia siklus II...................................61

07 .Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia

dari pretest-siklus I-siklus II............................................................................62

Page 15: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR/SKEMA

Halaman

Gambar

01. Skema Kerangka Berfikir.............................................................................32

02. Desain penellitian tindakan menurut kemmis dan Taggart .........................34

Page 16: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................ 74

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................................... 80

Lampiran 3 Lembar Observasi keaktifan siswa .......................................................... 86

Lampiran 4 Lembar Soal Tes Tertulis ......................................................................... 87

Lampiran 5 Daftar Nilai Harian Kelas DII B SLB-BYRTRW .................................... 88

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Pretest Bahasa Indonesia .......................................... 89

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I .............................. 90

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II............................. 91

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Postest Bahasa Indonesia ......................................... 92

Lampiran 10 lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ........................................... 93

Lampiran 11 lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II .......................................... 94

Lampiran 12 Data Siswa Kelas DII B SLB-BYRTRW ............................................... 95

Lampiran 13 Surat Keputusan Dekan FKIP ................................................................ 96

Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi .............................................. 97

Lampiran 15 Surat Permohonan Ijin Research/Try Out untuk Rektor......................... 98

Lampiran16 Surat Permohonan Ijin Research/Try Out untuk kepala sekolah............ 99

Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian ................................................................ 100

Lampiran 18 Foto-Foto Penelitian ............................................................................. 101

Page 17: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GRAFIK

01. Nilai hasil hasil pretest siswa tunarungu ........................................................ 50

02. Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia Siklus I ..................................... 53

03. Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I ........ 55

04 Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia

dari pretest-siklus I .............................................................................................. 56

05. Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia siklus II .................................... 62

06. Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia

dari pretest-siklus I-siklus II ............................................................................... 63

07 Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia

dari pretest-siklus I-siklus II ............................................................................... 63

Halaman

Page 18: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Page 19: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Sisdiknas tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

menyatakan sebagai berikut:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlakul karimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melalui lembaga pendidikan

memiliki kewajiban memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik sesuai

dengan kebutuhan peserta didik, begitupula anak berkebutuhan khusus membutuhkan

pendidikan layaknya anak normal pada umumnya.

Anak berkebutuhan khusus sudah pasti memerlukan pendidikan khusus.

Pendidikan khusus seperti yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 32,

adalah pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam

mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial atau

memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Layanan khusus untuk anak yang

memerlukan pendidikan khusus disesuaikan dengan jenis kelainan yang disandang.

Sekolah Luar biasa bagian B diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus

yang mengalami gangguan pendengaran. Secara sekilas tidak ada gangguan fisik pada

anak tunarungu-wicara, tetapi setelah kita mencoba untuk mengajak berkomunikasi

dengan anak tunarungu maka barulah diketahui bahwa anak tidak mampu

berkomunikasi dengan baik layaknya anak normal pada umumnya.

Page 20: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Adanya gangguan pada pendengarannya menyebabkan anak tunarungu

mengalami masalah dalam penguasaan bahasanya, Sardjono (2000: 45) menjelaskan

ciri-ciri anak tunarungu dalam segi penguasaan bahasanya antara lain: miskin dalam

kosa kata, sulit mengartikan ungkapan- ungkapan bahasa yang mengandung arti

kiasan, sulit mengartikan ungkapan- ungkapan bahasa yang mengandung irama dan

gaya bahasa.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa anak tunarungu miskin dalam

kosakata yang menyebabkan anak mengalami gangguan perkembangan bahasanya.

karena kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas

lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.

Kurangnya penguasaan kosakata anak dapat dilihat dari nilai harian Bahasa

Indonesia pada semester 1 yang masih rendah, hal ini terjadi pada beberapa siswa

kelas DII B SLB-B YRTRW yang berjumlah 6 orang yaitu siswa A, siswa B, siswa

C, siswa D, siswa E dan siswa F. Siswa A nilai harian rata-rata 50, siswa B nilai

harian rata-rata 55, siswa C nilai harian rata-rata 62, siswa D nilai harian rata-rata 62,

siswa E nilai harian rata-rata70, dan siswa F nilai harian rata-rata dalah 78. Dari data

tersebut menunjukkan bahwa penguasaan kosakata pada siswa masih rendah dilihat

dari hasil rata-rata nilai harian Bahasa Indonesia pada semester 1. Rendahnya

penguasaan kosakata mempengaruhi bahasa seseorang.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia dalam

mengadakan hubungan dengan sesamanya. Hal ini berarti bila sekelompok manusia

memiliki bahasa yang sama, maka mereka dapat saling bertukar pikiran mengenai

segala sesuatu yang dialami secara konkrit maupun abstrak.

Sutjihati Somantri (1996: 76) menjelaskan fungsi bahasa antara lain: bahasa

sebagai wahana untuk mengadakan kontak/hubungan, untuk mengungkapkan

perasaan kebutuhan dan keinginan, untuk mengatur dan menguasai tingkah laku

orang lain, untuk pemberian informasi dan untuk memperoleh pengetahuan. Tanpa

mengenal bahasa yang dikenal suatu masyarakat maka kita sukar mengambil bagian

Page 21: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dalam kehidupan sosial. Hal inilah yang kemudian dialami oleh anak tunarungu, ia

sulit mengambil bagian dalam kehidupan sosialnya.

Ada banyak factor yang mempengaruhi keberhasilan perolehan bahasa anak

tunarungu. Faktor-faktor tersebut adalah factor internal atau factor dalam diri anak

dan faktor eksternal atau faktor di luar diri anak. Faktor eksternal ini biasa disebut

factor lingkungan yang dimaksud dalam hal ini adalah lingkungan keluarga, sekolah

dan masyarakat. Lingkungan sekolah yang mempunyai pengaruh strategis bagi

perkembangan perolehan bahasa anak tunarungu adalah semua komponen sekolah

yang terdiri kepala sekolah, guru, sarana prasarana dan lingkungan sosial sekolah.

Untuk itu peningkatan kemampuan berbahasa melalui penguasaan kosakata

bagi anak tunarungu dengan adanya pembelajaran di lingkungan sekolah dengan

memanfaatkan sarana prasarana sekolah yang tersedia merupakan bagian penting,

baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan anak

tunarungu dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Bagi anak normal sering

diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula

orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan

penting yang menarik dan edukatif. sama halnya dengan anak tunarungu,

pembentukan kosakata merupakan kegiatan yang penting tetapi anak tunarungu

mengalami kesulitan untuk memahami kosakata, untuk itu diperlukan suatu media

yang mampu meningkatkan penguasaan kosakata yang dimiliki anak tunarungu,

dalam hal ini penulis menggunakan media DVD dunia hewan dalam pembelajaran

untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak karakteristik anak tunarungu-wicara,

gambarnya konkrit sesuai dengan kehidupan nyata sehingga anak tunarungu tertarik

untuk memperhatikan materi pembelajaran. Dengan adanya ketertarikan anak

mengikuti pelajaran, maka penyajian materi pembelajaran dengan menggunakan

DVD dunia hewan dapat meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu-wicara.

Page 22: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah yang dapat rumuskan adalah:

“Apakah penggunaan DVD dunia hewan dalam pembelajaran dapat

meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu-wicara kelas DII B SLB-B

YRTRW Surakarta tahun ajaran 2010/2011?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan

penelitian, yaitu:

Untuk meningkatkan penguasaan kosakata melalui penggunaan DVD dunia

hewan pada anak tunarungu-wicara kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta tahun

ajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini untuk menambah khasanah dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kependidikan luar biasa. Sehingga

perkembangan tersebut dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan bagi anak

berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa.

2. Manfaat Praktis

Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini terdiri dari

manfaat bagi guru dan siswa yang diuraikan sebagai berikut:

a. Bagi guru

1) Memberikan variasi dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia Pokok ciri-

ciri binatang

Page 23: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2) Memberikan stimulus untuk bisa mengembangkan kemampuan menggunakan

media DVD dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang

3) Meningkatkan interaksi guru dan siswa ditandai dengan respon siswa selama

guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media DVD dunia

hewan dan repon siswa menjawab pertanyaan guru.

b. Bagi siswa

1) Memberikan stimulus kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran Bahasa

Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang.

2) Meningkatkan penguasaan kosakata tentang ciri-ciri binatang.

3) Memberikan stimulus kepada siswa untuk menulis kalimat sederhana tentang

binatang.

Page 24: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Anak Tunarungu-wicara

a. Pengertian Tunarungu-wicara

Anak tunarungu adalah salah satu anak yang dikategorikan sebagai anak yang

memiliki kekurangan dalam hal kemampuan mendengar, memiliki gangguan dalam

beberapa hal. Mulyono Abdurrahman (1994: 73 ) menyebutkan beberapa gangguan

yang ditimbulkan dari kerusakan pendengaran Anak tunarungu antara lain :gangg

uan perseptual, gangguan bicara, gangguan komunikasi, gangguan kognitif, gangguan

sosial, gangguan emosi, masalah pendidikan, gangguan dalam intelekual, masalah

vokasional.

Anak tunarungu dan Istilah tunarungu diambil dari kata “tuna” dan “rungu”

tuna artinya kurang dan rungu artinya pendengaran. Orang atau anak dikatakan

tunarungu apabila ia tidak mampu mendengar atau kurang mampu mendengar suara.

(Permanarian Somad,Tati Hernawati, 1996: 26).

Menurut Moores (dalam Permanarian Somad dan Tati Hernawati, (1996: 27)

”orang Tuli adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar pada tingkat

70 dB ISO atau lebih sehingga ia tidak dapat mengerti pembicaraan orang lain

melalui pendengarannya sendiri, tanpa menggunakan alat bantu mendengar”.

Andreas Dwidjosumarto dalam seminar ketunarunguan di Bandung (1988)

dalam Permanarian Somad,Tati Hernawati (1996: 27), mengemukakan “tunarungu”

dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan

seseorang tidak dapat menangkap berbagai perangsang terutama melalui indera

pendengaran”.

Page 25: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Moores (dalam Mulyono Abdurrahman, 1994: 59) menyatakan “Orang

dikatakan tuli pendengarannya rusak sampai pada satu saraf tertentu (biasanya 70

dB atau lebih) sehingga menghalangi pengertian terhadap suatu pembicaraan melalui

indra pendengaran,baik tanpa maupun dengan alat bantu dengar (hearing aid)”.

Sudibyo Markus (dalam Sardjono, 2000: 8) ”Tunarungu-wicara adalah mereka

yang menderita tunarungu sejak bayi/sejak lahir, yang karenanya tak dapat

mengangkap pembicaraan orang lain, sehingga tak mampu mengembangkan

kemampuan bicara meskipun tak mengalami gangguan pada alat suaranya”.

Menurut Moh. Amin (dalam Sardjono, 2000: 8) menjelaskan anak tunarungu-

wicara adalah:

Mereka yang sejak lahir demikian kurang pendengarannya, sehingga

memustahilkan mereka dapat belajar bahasa dan berbicara dengan cara-cara

normal.

Mereka yang sekalipun lahir dengan pendengaran normal tetapi sebelum dapat

berbicara mendapat hambatan taraf berat pada pendengarannya.

Mereka yang sekalipun sudah mulai dapat berbicara karena saat terjangkitnya

gangguan pendengaran, sebelum umur kira-kira 2 tahun, maka kesan-kesan

yang diterima mengenai suara dan bahasa seolah-seolah hilang.

Menurut Soewito (dalam Sardjono, 2000: 9) Tunarungu adalah “seseorang yang

mengalami ketulian berat sampai total, yang tidak dapat lagi menangkap tutur kata

tanpa membaca bibir lawan bicaranya”.

Menurut Imas A. R. Gunawan (dalam Sardjono, 2000: 9) anak tunarungu

adalah ”anak yang kehilangan kemampuan pendengarannya demikian rupa sehingga

anak tersebut tidak dapat mengerti bahasa oral walaupun menggunakan alat bantu

dengar”.

Menurut Andreas Dwidjosumarto (Sutjihati Somantri, 1996: 74) “tuli adalah

mereka yang indera pendengarannya mengalami kerusakan dalam taraf berat

sehingga pendengarannya tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang dengar adalah

mereka yang indera pendengarannya mengalami kerusakan, tetapi masih dapat

Page 26: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

berfungsi untuk mendengar, baik dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu

dengar (hearing aids)”.

Menurut Mufti Salim (dalam Sutjihati Somantri, 1996: 74-75)

“Anak tunarungu ialah anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan

kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya

sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga ia mengalami hambatan dalam

perkembangan bahasanya”.

Mohammad Efendi (2006: 56) mengkategorikan normal, “apabila sumber bunyi

didekat telinga yang memancarkan getaran-getaran suara dan menyebar ke sembarang

arah dapat tertangkap dan masuk ke dalam telinga sehingga membuat gendang

pendengaran menjadi bergetar”.

Mohammad-Hossein Azizi (2010: 116) mengemukakan “Noise-induced

hearing loss (NIHL) is an irreversible damage of the cochlear hair cells of the inner

ear”.dari pendapat ini dapat kita ketahui kehilangan pendengaran karena suara yang

terlalu keras adalah kerusakan permanen pada sel rambut koklea di telinga dalam.

Jadi kehilangan pendengaran yang dialami sudah tetap tidak dapat diobati.

Dari pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas dapat di tarik

kesimpulan anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran

pada tingkat 70 dB atau lebih, ketulian berat sampai total sehingga anak mengalami

kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.

b. Klasifikasi Anak Tunarungu-wicara

Klasifikasi anak tunarungu berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan dimana

penderita kelainan pendengaran diklasifikasikan sesuai dengan kehilangan

pendengaran. Klasifikasi anak tunarungu menurut Samuel A Kirk

(dalam Permanarian Somad dan Tati Hernawati, 1996: 29)

1) 0 dB : menunjukkan pendengaran yang optimal

Page 27: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2) 0-26 dB :menunjukkan seseorang masih mempunyai pendengaran

normal

3) 27-40 dB : mempunyai kesulitan mendengar bunyi-bunyi yang jauh

4) 41-55 dB : mengerti bahasa percakapan tidak dapat mengikuti diskusi

kelas membutuhkan alat bantu dengar dan terapi bicara

(tergolong tunarungu sedang)

5) 56- 70 dB : hanya bisa mendengar suara dari jarak yang dekat

6) 71- 90 dB : hanya bisa mendengar bunyi yang sangat dekat

7) 91 dB ke atas : mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara dan getaran

banyak bergantung pada penglihatan daripada pendengaran

untuk proses menerima informasi dan yang bersangkutan

dianggap tuli berat.

Permanarian Somad dan Tati Hernawati (1996: 32)

1). Tunarungu hantaran (konduksi) ialah ketunarunguan yang disebabkan

kerusakan atau tidak berfungsinya alat-alat penghantar getaran suara pada

telinga bagian tengah.

2). Tunarungu syaraf (sensorineural) ialah tunarungu yang disebabkan oleh

kerusakan atau tidak berfungsinnya alat- alat pendengaran bagian dalam syaraf

pendengaran yang menyalurkan getaran ke pusat pendengaran pada lobus

temporalis.

3). Tunarungu campuran adalah kelainan pendengaran yang disebabkan krusakan

pada penghantar suara dan kerusakan pada syaraf pendengaran.

Sardjono (2000: 21) mengklasifikasikan anak tunarungu-wicara menjadi 6

antara lain :

Sam Isbani&Isbani (dalam Sardjono, 2000: 21)

1) Berdasarkan bagian alat pendengaran mana yang mengalami kerusakan:

a) Tunarungu konduktif (conductive deafness): pada tunarungu secara

konduktif telinga bagian luar dan tengah yang mengalami kerusakan.

b) Tunarungu perseptif (perceptive loss deafness): pada tunarungu perseptif

yang mengalami kerusakan ialah telinga bagian dalam,sehingga serabut-

serabut syaraf tidak dapat berfungsi normal.

Page 28: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c) Gejala tunarungu campuran (Mixed deafness). Pada jenis gangguan atau

kelainan pendengaran ini ogan pendengarannya rusak, baik bagian luar,

tengah maupun dalam.

2) Berdasarkan bentuk kelainan pendengaran

Menurut Samuel A. Kirk (dalam Sardjono, 2000: 30)

a) Conductive losses adalah seseorang yang kehilangan intensitas pencapaian

suara, telinga bagian tengah saat mulainya getaran syaraf pendengaran.

b) Sensory neural or perceptive losses disebabkan kelainan telinga bagian

dalam atau pada pengiriman syaraf pendengaran yang merangsang menuju

ke otak.

c) Central deafness kelainan jenis ini termasuk kondisi dimana suara seseorang

dapat didengar, tetapi tidak dapat menafsirkannya.

3) Berdasarkan etiologis, anatomis dan fisiologis ukuran nada yang dapat

didengar. Emon sastro Winoto (dalam Sardjono, 2000: 30) mengklasifikasikan

ketunaan sesuai dengan dasar-dasarnya yaitu:

a) Klasifikasi etiologis: tunarungu endogen/pembawaan, tunarungu eksogen

yang disebabkan karena penyakit atau kecelakaan.

b) Klasifikasi anatomis-fisiologis: tunarungu hantaran (konduktif) dan

tunarungu perceptive (syaraf).

c) Klasifikasi menurut ukuran nada yang tidak dapat didengar.

d) Klasifikasi menurut saat terjadinya ketunarunguan: anak tunarungu yang

terjadi pada waktu masih dalam kandungan ibu atau pre natal, tunarungu

yang terjadi pada saat kelahiran atau neo natal dan anak tunarungu yang

terjadi pada saat setelah kelahiran atau post natal.

e) Klasifikasi menurut taraf ketunarunguan atas dasar ukuran audiometris dapat

dibedakan menjadi :

(1). Tunarungu taraf 5-25 dB: yaitu tunarungu taraf ringan, pada taraf ini

anak masih dapat belajar bersama dengan anak normalpada umumnya

dengan memakai alat bantu dengar (hearing aid)

(2). Tunarungu taraf 26-50 dB: pada taraf ini anak termasuk dalam

kelompok tunarungu taraf sedang, anak memerlukan pendidikan khusus

dengan latihan bicara dan membaca ujaran.

(3). Tunarungu taraf 51-75 dB yaitu tunarungu taraf berat, pada taraf ini

anak memerlukan program pendidikan di sekolah luar biasa bagian B dengan

mengutamakan pelajaran Bahasa Indonesia, bicara dan membaca ujaran

(4). Tunarungu taraf 75 dB ke atas. Kelompok ini termasuk dalam kelas

tunarungu taraf sangat berat, anak memerlukan pendidikan program

Page 29: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pendidikan kejuruan, meskipun pelajaran bahasa dan bicara dapat masih

dapat diberikan.

4) Berdasarkan sifat dan cara rehabilitas.

Soewito (dalam Sardjono, 2000: 32) membagi tunarungu dalam 3 kategori :

a) Tuli konduksi

b) Tuli persepsi (sensorineural, saraf)

c) Tuli campuran

5) Berdasarkan tingkat gangguan dengan pemahaman bahasa dan bicara Connix

dalam Sardjono (2000: 34) mengklasifikasikan tunarungu sebagai berikut:

Rata-rata frekuensi ucapan yang didengar

lebih baik

Pengaruh kehilangan dalam memahami

bahasa dan bicara

Ringan (slight)

27-40dB (ISO)

Mungkin mempunyai kesulitan

pendengaran yang ringan, kesulitan

dalam berbahasa

Ringan (Mild)

41-55 (ISO)

Mengerti percakapan /ucapan pada jarak

5 kaki(berhadapan muka).

Marked

56-70dB (ISO)

Percakapan harus keras untuk dapat

dimengerti.

Keras (Severe)

71-90 dB (ISO)

Bisa mendengar suara keras sekitar satu

kaki dari telinga.

Ekstrim (Extreme)

91 dB atau lebih (ISO)

Bisa mendengar suara yang keras tetapi

pada getaran/vibrasi yang lebih dari pada

contoh-contoh nada.

Page 30: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Klasifikasi tunarungu menurut Boothroyd (dalam Murni Winarsih, 2007: 23-

24) adalah sebagai berikut:

Kelompok I : kehilangan 15-30 dB, mild hearing losses atau ketunarunguan

ringan; daya tangkap terhadap suara cakapan manusia normal.

Kelompok II : kehilangan 31-60 dB, moderate hearing losses atau

ketunarunguan atau ketunarunguan sedang; daya tangkap terhadap suara

cakapan manusia hanya sebagian.

Kelompok III : kehilangan 61-90 dB: severe hearing losses atau

ketunarunguan berat; daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada.

Kelompok IV : kehilangan 91-120 dB: profound hearing losses atau

ketunarunguan sangat berat; daya tangkap terhadap suara cakapan manusia

tidak ada sama sekali.

Kelompok V : kehilangan lebih dari 120 dB: total hearing losses atau

ketunarunguan total: daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada

sama sekali.

Uden (dalam Murni Winarsih, 2007: 24) membagi klasifikasi ketunarunguan

menjadi tiga yakni:

1) Berdasar saat terjadinya ketunarunguan :

a) Ketunarunguan bawaan, artinya ketika lahir anak sudah mengalami/

menyandang tunarungu dan indera pendengarannya sudah tidak berfungsi

lagi.

b) Ketunarunguan setelah lahir, artinya terjadinya tunarungu setelah anak lahir

diakibatkan oleh kecelakaan atau suatu penyakit.

2) Berdasarkan tempat kerusakan

a) Kerusakan pada bagian telinga luar dan tengah, sehingga menghambat

bunyi-bunyian yang akan masuk ke dalam telinga disebut tuli konduktif.

b) Kerusakan pada telinga bagian dalam sehingga tidak dapat mendengar

bunyi/suara, disebut tuli sensoris.

3) Berdasarkan taraf penguasaan bahasa

a) Tuli pra bahasa (prelingually Deaf) adalah mereka yang menjadi tuli

sebelum dikuasainya suatu bahasa (usia 1,6 tahun) artinya anak

menyamakan tanda (signal) tertentu seperti mengamati, menunjuk, meraih

dan sebagainya namun belum membentuk sistem lambang.

b) Tuli bahasa (Post Lingually Deaf) adalah mereka yang menjadi tuli setelah

menguasai bahasa, yaitu telah menerapkan dan memahami sistem lambang,

yang berlaku di lingkungan.

Page 31: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Sutjihati Somantri (1996: 75) mengemukakan klasifikasi tunarungu

sebagai berikut:

1) Klasifikasi secara etiologis

Yaitu pembagian berdasarkan sebab-sebab, dalam hal ini penyebab

ketunarungau ada beberapa factor :

a) Pada saat sebelum dilahirkan

b) Pada saat kelahiran

c) Pada saat setelah kelahiran

2) Klasifikasi menurut tarafnya

Andreas Dwidjosumarto dalam Sutjihati Somantri (1996: 76) mengemukakan

klasifikasi anak tunarungu sebagai berikut:

a) Tingkat I : kehilangan kemampuan mendengar antara 35 sampai 54 db,

penderita hanya memerlukan latihan berbicara dan bantuan mendengar

secara khusus.

b) Tingkat II : kehilangan kemampuan mendengar antara 55 sampai 69 db,

penderita kadang- kadang memerlukan penempatan sekolah secara khusus

dalam kebiasaan sehari- hari memerlukan latihan berbicara, dan bantuan

latihan berbahasa secara khusus.

c) Tingkat III : kehilangan kemampuan mendengar antara 70 sampai 89 dB.

d) Tingkat IV : kehilangan kemampuan mendengar 90 dB ke atas.

Penggolongan ketunarunguan menurut Connix (dalam Sardjono, 2000: 37)

sebagai berikut:

1) Kehilangan 0-30 dB pendengaran normal

2) Kehilangan 31-50 dB ketunarunguan ringan

3) Kehilangan 51-70 dB ketunarunguan sedang

4) Kehilangan 71-90 dB ketunarunguan berat

5) Kahilangan lebih dari 90 dB > tergolong tuli.

Dari klasifikasi yang sudah dipaparkan oleh beberapa ahli di atas dapat

disimpulkan klasifikasi anak tunarungu adalah:

1) Berdasarkan bagian alat pendengaran mana yang mengalami kerusakan

2) Berdasarkan bentuk kelainan pendengaran

3) Berdasarkan “gradasi/tingkatan” dari pada gangguan pendengaran.

4) Berdasarkan etiologis, anatomis dan fisiologis ukuran nada yang dapat

didengar.

5) Berdasarkan sifat dan cara rehabilitas.

Page 32: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

6) Berdasarkan jenis ketunarunguan serta kemampuan mengerti bicara dan bahasa.

c. Karakteristik Anak Tunarungu

Anak tunarungu secara sepintas fisik mereka tidak tampak jelas mengalami

kelainan, tetapi ketika kita mencoba untuk berkomunikasi dengan anak akan katahuan

anak tunarungu mengalami kelainan pendengarannya. Dampak dari kelainan

pendengaran ini menyebabkan anak memiliki ciri yang khas. Adapun karakteristik

anak tunarungu menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Sardjono (2000: 45) menjelaskan ciri-ciri anak tunarungu dalam segi

penguasaan bahasanya antara lain: “miskin dalam kosa kata, sulit mengartikan

ungkapan- ungkapan bahasa yang mengandung arti kiasan, sulit mengartikan

ungkapan- ungkapan bahasa yang mengandung irama dan gaya bahasa”.

Permanarian Somad dan Tati Hernawati (1996: 34-36)

1) Karakteristik dalam segi inteligensi

Anak tunarungu memiliki intelegensi normal atau rata-rata akan tetapi karena

perkembangan intelegensi sangat dipengaruhi oleh perkembangan bahasa maka

anak tunarungu menampakkan intelegensi yang rendah disebabkan oleh kesulitan

memahami bahasa

2) Karakteristik dalam segi bahasa dan bicara

Kemampuan berbicara dan bahasa anak tunarungu berbeda dengan anak yang

mendengar, hal ini disebabkan perkembangan bahasa erat kaitannya dengan

kemampuan mendengar.

3) Karakteristik dalam segi emosi dan sosial

Ketunarunguan dapat mengakibakan merasa asing dari pergaulan sehari-hari, yang

berarti mereka merasa asing dari pergaulan atau aturan sosial yang berlaku dalam

masyarakat dimana ia hidup.

Sardjono (2000: 43-44) menjelaskan ciri khas anak tunarungu antara lain:

1) Ciri-ciri khas dalam segi pisik

Page 33: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Cara berjalannya cepat dan agak membungkuk, gerakan matanya cepat, agak

beringas, gerakan anggota badannya cepat dan lincah, pada waktu bicara

pernafasan pendek dan agak terganggu, dalam keadaan biasa (bermain, tidur, tidak

bicara) pernafasan biasa.

2) Ciri-ciri khas dalam intelegensi

Intelegensi merupakan motor dari perkembangan mental seseorang. Pada anak

tunarungu dalam hal intelegensi tidak banyak berbeda dengan anak normal pada

umumnya. Ada yang memiliki intelegensi tinggi, rata-rata, dan ada yang

intelegensinya rendah. Sesuai dengan sifat ketunaan pada umumnya anak

tunarungu sukar menangkap pengertian-pengertian yang abstrak. Dalam hal

intelegensi potensial tidak berbeda dengan anak normal pada umunya, tetapi dalam

hal intelegensi fungsional rata-rata lebih rendah.

3) Ciri-ciri khas dalam segi emosi

Kekurangan pemahaman akan bahasa lisan atau tulisan sering kali dalam

komunikasi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab sering

menimbulkan kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan hal yang negatif dan

menimbulkan tekanan pada emosinya.

4) Ciri-ciri khas dalam segi sosial

Dalam kehidupan sosial anak tunarungu mempunyai kebutuhan yang sama

dengan anak biasa pada umunya, yaitu mereka memerlukan interaksi antara

individu dengan individu, antara individu dengan kelompok dengan keluarga dan

dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas.

5) Ciri-ciri dalam segi bahasa

Sesuai dengan kekurangan atau kelainan yang disandangnya anak tunarungu

dalam penguasaan bahasa mempunyai ciri-ciri khas seperti:

Miskin dalam kosa kata, sulit mengartikan ungkapan-ungkapan bahasa yang

mengandung arti kiasan, sulit mengartikan ungkapan-ungkapan bahasa yang

mengandung irama dan gaya bahasa.

Page 34: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Jan Stiles dan Kim Clark (1996: 96) menyatakan bahwa ”Children with hearing

or communication disabilities

1) May have difficulty understanding directions and routines

2) May have limited communication with other children and may interfere with

their play

3) May act out due to frustration with their inability to be understood

4) May demonstrate a lack of attention

5) May lack appropriate or expected speech development

6) May have difficulty making themselves understood

7) May lack the language skills to initiate or enter into play or learning situations

8) May have difficulty following directions

9) May use limited vocabulary

Pernyataan di atas mengungkapkan adanya ciri-ciri anak tunarungu dengan

berbagai permasalahan yang ada. Anak mempunyai masalah adanya kesulitan dalam

memahami arah dan kebiasaan, anak mempunyai keterbatasan dalam komunikasi

dengan anak yang lainnya, anak bertingkah karena frustasi terhadap ketidakmampuan

mereka mengerti, anak menunjukkan kurangnya perhatian, anak kesulitan untuk diri

mereka sendiri, anak kurang dalam ketrampilan berbahasa, anak memiliki kesulitan

dalam mengikuti arah dan masalah yang terakhir adalah terbatasnya kosakata anak,

dimana masalah ini menjadikan anak sulit untuk menerima apa yang disampaikan

oleh orang lain.

Freiberg (1997: 75) menyatakan bahwa “disorder language is usally more

difficult to remedy than delayed language. Disorder language may be due to a

receptive problem (difficulty understanding voice sounds), an expressive problem

(difficulty producting the voice sounds that follow the arbitrary rules for that

language), or to both”. Dari pernyataan di atas terdapat karakteristik anak yang

mempunyai masalah dalam segi berbahasa, anak tunarungu dengan cacat bahasa yang

dialami biasanya sulit untuk diobati daripada terlambat menguasai bahasa. Cacat

bahasa mungkin disebabkan masalah keterterimaan (kesulitan memahami suara),

masalah ekspresi, kesulitan mengeluarkan suara yang diikuti kesewenang- wenangan

Page 35: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sikap untuk berbahasa. Hal inilah yang menjadikan apa yang diucapkan anak sulit

dipahami.

Dari karakteristik yang sudah dipaparkan oleh beberapa ahli di atas dapat

disimpulkan karakteristik anak tunarungu antara lain:

1) Karakteristik dalam segi fisik

2) Karakteristik dalam segi intelegensi

3) Karakteristik dalam segi emosi

4) Karakteristik dalam segi sosial

5) Karakteristik dalam segi bahasa

d. Penyebab Anak Tunarungu

Secara umum penyebab anak tunarungu dapat terjadi sebelum lahir (prenatal),

ketika lahir (natal) dan sesudah lahir (post natal). Beberapa ahli mengungkap

penyebab ketunarunguan dengan berbagai sudut pandang berbeda.

Trybus (dalam Permanarian Somad dan Tati Hernawati, 1996: 32-33)

mengemukakan enam penyebab ketunarunguan pada anak-anak di Amerika Serikat

yaitu:

1) Keturunan

2) Campak Jerman dari pihak ibu

3) Komplikasi selama kehamilan dan kelahiran

4) Radang selaput otak (meningitis)

5) Otitis media (radang pada bagian telinga bagian tengah)

6) Penyakit anak-anak, radang dan luka-luka.

Murni Winarsih (2007: 28-29) mengelompokkan penyebab ketunarunguan

sebagai berikut:

1) Factor internal diri anak: factor dalam diri anak terdapat beberapa hal yang

menyebabkan ketunarunguan:

a) Factor keturunan dari salah satu atau kedua orang tua yang mengalami

ketunarunguan

Page 36: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b) Penyakit campak jerman (Rubella) yang diderita ibu yang sedang

mengandung

c) Keracunan darah atau toxaminia yang diderita ibu yang sedang mengandung.

2) Factor Eksternal Diri Anak

a) Anak mengalami infeksi saat dilahirkan.

b) Meningitis atau radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri yang

menyerang labyrinth (telinga dalam) melalui system sel-sel udara pada

telinga tengah.

c) Radang telinga bagian tengah (otitis media) pada anak.

Jan Stiles dan Kim Clark (1996: 96) menyatakan penyebab kelainan

pendengaran sebagai berikut:

Hearing impairments can be caused by:

1) The aging process

2) Birth defects

3) Certain drugs

4) ear wax

5) head trauma or head injuries

6) heredity

7) middle ear infections

8) prolonged or repeted exposure to loud noises

9) tumors

10) viral infections

Dari penyebab kelainan pendengaran di atas dapat diketahui penyebab kelainan

pendengaran antara lain: proses penuaan, cacat lahir, obat-obatan tertentu, cairan

yang keluar dari telinga, trauma kepala, keturunan, infeksi telinga tengah, di tempat

yang berisik berulang-ulang, tumor dan infeksi virus.

Page 37: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Moores (dalam Mohammad Efendi, 2006: 64) mengidentifikasi beberapa

penyebab ketunarunguan masa kanak-kanak yang terjadi di Amerika, berdasarkan

penelitiannya, ia menemukan bahwa “factor keturunan, penyakit maternal rubella,

lahir sebelum waktunya (prematur), radang selaput otak, serta ketidaksesuaian antara

darah anak dengan ibu yang mengandungnya, toxemia, pemakaian antibiotic

overdeses, infeksi, otitis media kronis dan infeksi pada alat-alat pernafasan menjadi

penyebab utama terjadinya ketunarunguan”.

Mohammad-Hossein Azizi (2010: 116) menyatakan “the history of

occupational NIHL (ONIHL) probably dates back to many centuries ago, even

though as Alberti stated, it only became a major occupational aural disorder after

discovery of gunpowder and has increased significantly after the industrial

Revolution”. Dari penjelasan di atas dapat diketahui sejarah penyakit telinga karena

pekerjaan yang berhubungan dengan suara yang terlalu keras sudah terjadi beberapa

beberapa abad yang lalu, meskipun sesuai yang alberti katakan, ini hanya menjadi

kelainan masalah pendengaran utamanya karena pekerjaan setelah ditemukannya

bubuk mesiu dan meningkat secara signifikan setelah revolusi industri.

Dari pendapat beberapa ahli terkait penyebab ketunarunguan maka penulis

menyimpulkan penyebab ketunarunguan antara lain

1) Keturunan

2) Campak Jerman dari pihak ibu

3) Komplikasi selama kehamilan dan kelahiran (cacat lahir, premature)

4) Radang selaput otak (meningitis)

5) Otitis media (radang pada bagian telinga bagian tengah)

6) Penyakit anak- anak, radang dan luka-luka

7) proses penuaan

8) obat-obatan tertentu, pemakaian antibiotic overdeses

9) cairan yang keluar dari telinga

10) trauma kepala, keturunan

Page 38: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

11) di tempat yang berisik berulang-ulang

12) tumor dan infeksi virus

13) penyakit maternal rubella

14) toxemia

15) serta ketidaksesuaian antara darah anak dengan ibu yang mengandungnya.

e. Prevalensi

Heward dan Orlansky (dalam Mulyono Abdurrahman, 1994: 70)

memperkirakan “5% dari semua anak usia sekolah mengalami gangguan

pendengaran. Akan tetapi banyak diantara anak yang mengalami gangguan

pendengaran ini yang tidak cukup berat untuk diberikan pelayanan pendidikan

khusus”.

Hoeman dan Briga (dalam Mulyono Abdurrahman, 1994: 70) memperkirakan

bahwa “ hanya 0,2% (1 diantara 500) dari populasi anak sekolah memiliki

pendengaran yang rusak atau sangat berat.

Davis (2011: 916-917) dari hasil penelitian yang telah dilakukan

memperkirakan bahwa:

The presence of acoustically abstructing wax was recorder in 2,3%; it occurred

in conjunction with a ≥25 dBHL impairment in 1% of the population. These

results do not substantially affect the the implication for rehabilitation, as 1 %

is a relatively small proportion of the 16% with such impairment. Among this 1

% were individuals who also had significant sensorineural hearing

impairments. The average effect of acoustically obstructing wax, after

accounting for age, was 5.9 dB(s.e. 1,5 dB) over the four frequency average in

the Better ear.

Dari pernyataan Davis, kita dapat mengetahui presentasi dari gangguan suara

akibat cairan telinga ini terjadi lebih besar atau sama dengan 25 dBHL dalam 1%

populasi, hasil ini tidak menimbulkan efek yang substansi untuk rehabilitasi. 15

adalah proporsi yang relative kecil dari 16% kelainan. Hampir 1% individu juga

mempunyai kelainan sensori pendengaran yang signifikan.

Page 39: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dari pernyataan beberapa ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa prevalensi

anak tunarungu terhitung sangat sedikit 1 diantara 500 populasi anak sekolah . dari

presentasi inipun masih dibagi sesuai dengan jenis kecacatannya, jadi untuk masing-

masing kecacatan memiliki presentas yang berbeda, salah satunya adalah adanya

gangguan suara akibat cairan telinga sebanyak 1 % dari jumlah kelainan dengar dan

1% juga mempunyai kelainan sensori pendengaran yang signifikan.

2. Tinjauan Tentang Hakikat Kosakata

a. Pengertian Kosakata

Dalam komunikasi melalui bahasa, baik lisan maupun tulisan, kosakata

merupakan unsur yang sangat penting. Makna suatu wacana sebagai bentuk

penggunaan bahasa, sebagian besar ditentukan oleh kosakata yang digunakan dalam

pengungkapannya. Pemahaman terhadap pesan yang disampaikan melaui bahasa

banyak ditentukan oleh ketepatan pemahaman terhadap kosakata yang digunakan.

Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh

seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.

Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti

oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh

orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara

umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya

karenanya banyak ujian standar,

Seperti SAT, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosakata.

(http://www.id.wikipedia.org/wiki/ kosakata).

Kosa kata merupakan salah satu komponen yang penting dalam belajar bahasa.

Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki pembelajar, semakin mudah dia

menyampaikan pikirannya baik dalam tulisan maupun lisan. Untuk memperkaya kosa

kata, siswa sebaiknya mempunyai buku khusus untuk mencatat kata-kata baru. Cara-

Page 40: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

cara berikut bisa dipakai oleh siswa dalam mencatat kata-kata baru.

(http://www.ialf.edu/bipa/july1999/belajarkosakata).

Menurut W. J. S Poerwadarminta (dalam Eni Nuryati, 2005: 18) ”Kosakata

adalah perbendaharaan kata”. Eni Nuryati (2005: 18) menyatakan”Dengan banyaknya

perbendaharaan kosakata yang dimiliki akan memudahkan dalam berkomunikasi

dengan anggota masyarakat yang lain”. Setiap orang perlu memperluas kosakatanya,

perlu mengetahui sebanyak-banyaknya perbendaharaan kata dan bahasanya.

Kosakata dalam bahasa Indonesia sangat luas cakupannya. Soedjito (dalam Eni

Nuryati, 2005: 19) menggolongkan kosakata bahasa Indonesia sebagai berikut: (1)

kata-kata abstrak dan kata-kata konkret; (2) kata umum dan kata khusus; (3) kata

popular dan kata kajian; (4) kata baku dan kata non baku; (5) kata asli dan kata

serapan.

Kata abstrak adalah kata yang mempunyai rujukan berupa objek yang dapat

diserap oleh panca indera (dilihat, diraba, dirasakan, didengarkan atau dicium).

Kata umum adalah kata yang luas ruang lingkupnya. Kata populer adalah kata

yang dikenal dan dipakai oleh ilmuwan atau kaum terpelajar dalam karya-

karya ilmiah. Kata baku adalah kata yang mengikuti kaidah atau ragam bahasa

yang telah ditentukan. Kata asli adalah kata yang berasal dari bahasa kita

sendiri. Sedang kata serapan adalah kata yang berasal (diserap) dari bahasa

daerah atau asing (Eni Nuryati, 2005: 19).

Henry Guntur (dalam Eni Nuryati, 2005: 19) menyatakan bahwa ”kosakata

dasar atau basic vocabulary adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit

sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain”.

Sri Sukesi Adiwimarta et al (dalam Suyatmi, 2004: 32) menyatakan bahwa

”kosakata atau perbendaharaan kata yang dalam bahasa Inggris disebut lexicon,

berasal dari bahasa Yunani Lexicon yang berarti kata. Kosakata merupakan

seperangkat leksem yang termasuk didalamnya kata tunggal, kata majemuk dan

idiom”.

Vallete (dalam Suyatmi, 2004: 32) menyatakan bahwa ”kosakata sebagai kata

atau kelompok kata yang memiliki makna tertentu”.

Page 41: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Kosakata seseorang adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan

seseorang yang segera akan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca. Reaksi

bahasa adalah mengenal bentuk bahasa itu dengan segala konsekuensinya, yaitu

memahami maknanya, melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan amanat kata itu.

(http://www.pusatbahasaalazhar.wordpres.com)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah himpunan

kata dimana kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam berbahasa. Semakin

banyak kosakata yang dimiliki seseorang semakin banyak ide atau gagasan yang

dapat diungkapkan. Untuk itu anak tunarungu perlu meningkatkan kosakata yang

dimilikinya dengan mengetahui sebanyak-banyaknya perbendaharaan kata dari

bahasa yang dipelajarinya.

b. Pengertian Penguasaan Kosakata

Menguasai kosakata bagi anak tunarungu sangatlah penting, tidak sekedar

menuliskan kata tapi juga bisa memahami arti kosakata itu. Penguasaan kosakata

tampak jika anak sudah bisa mennggunakan atau menyusun kata itu dalam kalimat

yang bermakna. Eni Nuryati (2005: 20) menyatakan bahwa ”penguasaan kosakata

sangat membantu seseorang dalam memahami gagasan atau ide dari ujaran orang

lain. Hal ini disebabkan kata adalah penyalur gagasan”.

Sedangkan Suyatmi (2004: 33) menyatakan ”penguasaan kosakata itu

merupakan hal yang sangat penting dalam tindak berbahasa”.

Burhan Nurgiyantoro (dalam Suyatmi, 2004: 35) menyatakan bahwa

” memahami kosakata terlihat dalam kegiatan membaca dan menyimak, sedangkan

kemampuan kemampuan mempergunakan kosakata nampak dalam kegiatan menulis

dan berbicara”.

Sri Hastuti PH (dalam Suyatmi, 2004: 4) menyatakan bahwa ”untuk dapat

menghasilkan tulisan (termasuk tulisan deskripsi) yang baik diperlukan persyaratan

Page 42: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mutlak yang harus dikuasai diantaranya memiliki sejumlah kata yang diperlukan atau

penguasaan kosakata memadai”.

wawasan yang luas tentang kosakata merupakan modal dasar dalam menulis,

karena pada hakikatnya menulis merupakan upaya menuangkan kosakata yang

dipahami/dikuasai dari bahasa lisan ke dalam tulisan. Oleh karena itu,

penguasaan kosakata sangat menunjang ketrampilan menulis. Tanpa kosakata

yang cukup, sulit diharapkan seseorang akan terampil menulis.

(Suyatmi, 2004: 4).

Jadi semakin banyak kosakata yang dikuasai oleh anak tunarungu maka

semakin cepat anak memahami kata-kata yang disampaikan oleh orang lain baik kata-

kata lisan maupun tulisan.

c. Cara Memperluas Kosakata

Penguasaan kosakata dapat diperoleh melalui beberapa tahapan, dalam tahapan

itu mengandung bermacam- macam cara bagaimana seseorang memperluas kosakata.

Menurut Gorys keraf (dalam Eni Nuryati, 2005: 20) perluasan kosakata dapat

ditempuh dengan jalan : (1) proses belajar, yaitu suatu usaha mmperluas kosakata

melalui KBM yang dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan dan pendidikan yang

harus berperan aktif untuk memperkenalkan berbagai istilah baru yang muncul

kepada siswanya; (2) melalui konteks, yaitu suatu usaha memperluas kosakata dengan

jalan mengamati konteks suatu wacana secara seksama baik lisan maupun tertulis; (3)

melalui kamus, yaitu suatu usaha memperluas kosakata dengan cara menggunakan

buku referensi yang khusus disusun untuk membantu setiap orang menetapkan kata

marta yang paling tepat sesuai dengan maksudnya; dan (4) dengan menganalisa kata,

yaitu suatu usaha memperluas kosakata dengan cara menggunakan kata/menentukan

mana akar katanya, mana imbuhannya, serta apa makna yang terkandung dalam

masing-masing unsurnya.

Cara memperluas kosakata seseorang antara lain dapat dikemukakan: melalui

proses belajar, melalui konteks, melalui kamus, kamus sinonim dan tesaurus, dan

dengan menganalisis kata. (http://www.pusatbahasaalazhar.wordpres.com).

Page 43: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Cara mengaktifkan kosakata dengan cara yaitu:

1) Sering mempergunakan kata tertentu: cara yang pertama mengaktifkan

kosakata dengan kemauan seseorang adalah dengan sengaja lebih sering

mempergunakan sebuah bentuk yang baru didengar atau dibaca.

2) Mempertajam pengertian kata : Kesanggupan untuk membedakan nuansa arti

dan nilai rasa yang dikandung oleh kata-kata tersebut, memungkinkan kita

untuk menempatkan kata-kata itu di dalam konteks yang tepat dan sesuai.

3) Menertibkan pemakaian kata yang khas : Metode yang ketiga adalah

menertibkan diri sendiri untuk mencari kata-kata yang khas, bila menulis atau

membicarakan sesuatu yang khusus.

(http://www.pusatbahasaalazhar.wordpres.com).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata seseorang

dapat diperoleh melalui berbagai proses. Menguasai kosakata tidak sekedar

mempunyai perbendaharaan kata banyak tapi juga memahami makna kosakata

tersebut. Inilah yang penting bagi anak tunarungu, mampu memaknai kosa kata dan

mampu menggunakannya dalam kalimat bermakna.

3. Tinjauan Tentang Media DVD Dunia Hewan

a. Pengertian Media Pendidikan

Dalam prose belajar diperlukan suatu media pendidikan yang menunjang

keberlangsungan kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan .

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium

secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Menurut Arif S. Sadiman (1996: 60) “ Media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim ke penerima pesan”.

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

communication Technology/AECT) (dalam Arif S. Sadiman, 1996: 60) membatasi

Page 44: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

”Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi”.

Gagne (dalam Arif S. Sadiman, 1996: 6) menyatakan bahwa “media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar”.

Briggs (dalam Arif S. Sadiman, 1996: 6) berpendapat bahwa

“media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa

untuk belajar”.

Arif S. Sadiman (1996: 7) “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi”.

Mc Luhan (dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 2001: 11)

“Media mencakup semua alat komunikasi dari seseorang ke orang lain yang tidak

ada dihadapannya”.

Menurut Romiszowski (dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 2001: 12)

”Media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat

berupa orang atau benda) kepada penerima pesan”.

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan

informasi atau pesan AECT dalam Dinbakir (http://dinbakir.wordpress.com).

Dari pendapat beberapa ahli di atas, penulis menyimpulkan media pendidikan

adalah suatu alat pendidikan yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan pengirim pesan ke penerima pesan sehingga memberi rangsangan

pada siswa untuk belajar.

b. Klasifikasi Media Pendidikan

Setijadi (1986: 38) mengklasifikasikan media sebagai berikut:

1) Audio seperti telepon, radio, konferensi jarak jauh

Page 45: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Bahan cetak seperti selebaran,gambar ungkap, papan tulis, diagram, grafik,

peta,

3) Audio cetak seperti buku pegangan siswa dan pita atau piringan audio, blanko,

diagram, bahan acuan.

4) Visual, proyeksi diam seperti film bingkai, transparansi, hologram

5) Audio-visual, proyeksi diam seperti film rangkai suara, film bingkai bersuara.

6) Visual-gerak seperti film tanpa suara

7) Audio-visual, gerak seperti film gambar gerak

8) Objek fisik seperti benda nyata, peragaan atau model benda sesungguhnya.

9) Sumber-sumber manusia dan lingkungan seperti situasi permainan perdu, studi

kasus, studi wisata.

10) Computer seperti computer dan berbagai peragaan.

Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 11) membedakan media visual

menjadi dua yaitu:

1) Media Audio: berfungsi untuk menyalurkan pesan audiodari sumber ke

penerima pesan.

2) Media Visual

a) Media visual diam : foto, ilustrasi, flash card, gambar pilihan dan potongan

gambar, film bingkai, film rangkai, transparansi, proyektor dan

tachitoscopes, serta grafik, bagan, diagram, poster, gambar kartun, peta dan

globe

b) Media visual gerak : gambar-gambar proyeksi, bergerak seperti film bisu

dan sebagainya.

3) Media audio visual

Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dapat dibedakan menjadi dua :

a) Media audio visual diam : slow scan TV, time shared TV, TV diam, film

rangkai bersuara, film bingkai bersuara, halaman bersuara dan buku

berusara, film bingkai bersuara, halaman bersuara dan buku bersuara.

Page 46: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b) Media audio visual gerak : film bersuara, pita video, film TV, TV,

holografi, video tapes dan gambar bersuara.

Dari pendapat yang telah dikemukakan di atas, Penulis menyimpulkan dan

menegaskan DVD Dunia Hewan adalah sebuah media audio visual yang dapat

menampilkan suara dan gambar bergerak sekaligus menjelaskan kepada anak materi

pelajaran kepada anak tunarungu-wicara secara konkrit sesuai dengan kehidupan

nyata.

c. Pengertian DVD Dunia Hewan

DVD adalah salah satu jenis cakram padat penyimpan data yang secara

perlahan digeser dengan format format Blu ray. Mungkin ada yang belum tahu

kepanjangan DVD, DVD adalah Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc.

(http://pernikkomputer.blogspot.com).

DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan

data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas

VCD. "DVD" pada awalnya adalah singkatan dari digital video disc, namun beberapa

pihak ingin agar kepanjangannya diganti menjadi digital versatile disc (cakram serba

guna digital) agar jelas bahwa format ini bukan hanya untuk video saja. Karena

konsensus antara kedua pihak ini tidak dapat dicapai, sekarang nama resminya adalah

"DVD" saja, dan huruf-huruf tersebut secara "resmi" bukan singkatan dari apapun.

(http://www.id.wikipedia.org/wiki/).

DVD berasal dari kata Digital Versatile Disc. Sesuai dengan namanya DVD

merupakan sebuah media penyimpanan digital yang isinya sangat variatif. Bentuknya

sangat mirip dengan CD. Bedanya DVD dapat memainkan film, audio lebih baik dan

dengan data lebih banyak dan proses yang lebih cepat dibandingkan CD. DVD juga

mampu menyimpan data lain seperti Foto atau data informasi dari komputer.

(http://www.ubb.ac.id).

DVD atau “digital versatile discs,” adalah perangkat penyimpanan yang

menggunakan teknologi optik atau laser untuk menyimpan video atau data lain.

Page 47: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

DVD adalah sama sebagai ukuran dan bentuk CD (compact disk), tetapi mereka dapat

menyimpan lebih dari enam kali lebih banyak data.

(http://supriyonobantul.wordpress.com).

Dari pendapat di atas, penulis menyimpulkan DVD (Digital Versatile Disc)

adalah media penyimpanan data, berupa media audio visual gambar bergerak

termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.

d. Aturan Praktis Penggunaan Media Visual

Menurut Setijadi (1986: 51) untuk pembelajaran aturan praktis penggunaan

visual antara lain:

1) Pengulangan antara audio dan visual yang berlebihan harus dihindari

a) Jika kata-kata diperagakan secara visual, penonton harus diberi waktu cukup

untuk membacanya sebelum narrator memberikan komentar atau

membacakan pesan itu dengan cara lain.

b) Jika kata yang tertulis hanya tersaji sekilas, narrator harus mengulangi kata

itu dengan tepat.

2) Penampilan Visual tidak boleh mengganggu

a) Gambar-gambar dan tulisan yang diproyeksikan harus dapat dibaca, untuk

itu harus jelas dan terang.

b) Visual tidak boleh meragukan dan setajam mungkin

c) Objek-objek yang masih asing/belum dikenal hendaklah ditampilkan sedini

mungkin.

d) Visual tidak boleh terlalu ramai dan kacau, supaya pesan yang

dimaksudkan dapat tertangkap jelas oleh penonton.

3) Visual haruslah disukai penonton.

Karena kita ingin siswa mengubah perilakunya sesuai dengan yang diinginkan,

kita tidak akan memperlihatkan sesuatu yang tidak berkenan bagi mereka.

Sebaliknya kita ingin mereka tertarik pada hal itu.

Page 48: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Media yang digunakan dalam pembelajaran memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, artinya media dipilih berdasarkan

tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2) tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau

generalisasi.

3) Praktik, luwes dan bertahan.

4) guru terampil menggunakannya.

5) pengelompokan sasaran media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu

sama dengan efektifnya jika digunakan untuk kelompok kecil.

6) mutu teknis

7) kondisi siswa (dari segi subjek belajar)

(http://dinbakir.wordpress.com).

Dalam penggunaan media ada beberapa yang harus diperhatikan, dari pendapat

ahli yang sudah dikemukakan di atas penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1) Menghindari pengulangan antara audio dan visual yang berlebihan

2) Penampilan visual tidak boleh mengganggu

3) Visual haruslah disukai penonton

4) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.artinya media dipilih berdasarkan

tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

5) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau

generalisasi.

6) Praktis, luwes dan bertahan.

7) Guru terampil menggunakannya.

8) Pengelompokan sasaran media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu

sama dengan efektifnya jika digunakan untuk kelompok kecil.

9) Mutu teknis

10) Kondisi siswa (dari segi subjek belajar).

Page 49: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

e. Kemampuan dan Kualitas DVD

1) Kemampuan DVD

a) DVD mampu memainkan video digital dengan kualitas yang sangat tinggi

selama 2 jam penuh. Bahkan untuk satu keping dual-layer, double-sided

mampu memainkan video digital dengan kualitas yang sama selama 8jam

penuh. Semua ini setara dengan 30 jam video dalam kulitas VHS.

b) DVD juga mendukung film yang menggunakan layar widescreen (yang

berasio 4:3 dan 16:9).

c) DVD mampu menyimpan semua filmnya dalam 9 angle kamera yang

berbeda.

d) DVD mampu menyimpan 32 judul lagu karaoke.

e) DVD mampu menyimpa 8 track Digital audio untuk berbagai bahasa, yang

masing-maing memiliki delapan channel.

f) DVD mampu memberikan on-screen menu dan interactif fitur seperti behind

the scene, games, interview dan masih banyak lagi.

g) DVD dapat memuat DVD dengan berbagai bahasa, mulai dari percakapan,

subtittle, nama lagu, dan sebagainya.

h) Rewind dan Foward yang lebih instant. Atau bahkan memilih lewat chapter

dan waktu (time code).

i) DVD lebih tahan lama dari CD, sebab data dalam DVD tidak semudah rusak

data dalam CD. Selain itu DVD juga lebih tahan terhadap panas.

(http://www.ubb.ac.id).

2) Kualitas DVD

DVD yang sebenarnya adalah menggunakan format MPEG-2. Baik gambar

maupun suara yang dihasilkan oleh format ini jauh lebih baik dari CD ataupun

VHS.

Page 50: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Kualitas Audio yang dimiliki oleh DVD juga berkualitas tinggi. Jauh lebih baik

dari CD Audio, karena audio pada DVD menggunakan ukuran dan sampling rate

yang lebih besar dari CD Audio. (http://www.ubb.ac.id).

Format MPEG-2 menggunakan system kompresi loosy Compression yang

menghapus informasi- informasi tidak penting, seperti beberapa area pada gambar

yang tidak mengalami perubahan sama sekali atau menghapuskan beberapa

informasi yang tidak akan ditangkap oleh mata manusia. Kualitas audio yang

dimiliki oleh DVD juga berkualitas tinggi, jauh lebih baik dari CD Audio, karena

audio pada DVD menggunakan ukuran dan sampling rate yang lebih besar dari CD

Audio, pada DVD video, file audio tidak menjadi satu dengan file gambar. Dan

kualitas audio yang dimiliki oleh audio pada DVD video sama dengan kualitas

yang ada pada ruang teater, yaitu multi channel surround sound menggunakan

Dolby Digital, atau DTS. Dalam hal kompresi, Dolby Digital atau DTS dapat

memiliki kualitas yang sama bahkan lebih baik CD Audio.

(http://www.cdproteksi.com/kualitasdvd video.html).

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan:

a) Kualitas Audio yang dimiliki oleh DVD juga berkualitas tinggi. jauh lebih

baik dari CD Audio.

b) Format MPEG-2 menggunakan system kompresi loosy Compression yang

menghapus informasi-informasi tidak penting.

Ada banyak kemampuan DVD tapi disamping mempunyai kelebihan DVD juga

mempunyai kekurangan yaitu system enkripsi (CSS), yang membuat backup DVD

menjadi sulit, dan juga menyulitkan untuk memainkannya diplatform Linux secara

legal, karena dibutuhkan lisensi untuk mendeskripsinya.

(http://www.cdproteksi.com).

Page 51: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran pada dasarnnya merupakan cara penalaran untuk bisa

sampai pada pemberian jawaban atas masalah yang telah dirumuskan, maka

kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 01. Skema Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan Kerangka berpikir di atas, hipotesis penelitian ini adalah:

“Penggunaan DVD Dunia Hewan dalam pembelajaran dapat meningkatkan

penguasaan kosakata anak tunarungu-wicara kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta

tahun ajaran 2010/2011”.

Penguasaan kosakata

pada anak tunarungu

rendah

Penggunaan DVD

hunia hewan dalam

pembelajaran

Penguasaan kosakata

pada anak tunarungu

meningkat

Page 52: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan peneliti guna mengetahui keberhasilan

penggunaan DVD dunia hewan dalam pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan

kosakata anak tunarungu kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011 adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Suharsimi Arikunto (2006: 91)

menjelaskan penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami

pengertiannya sebagai berikut :

Penelitian-kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi

tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

Tindakan-sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas-

adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang

sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian tentang kelas

tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah

dan difahami secara luas oleh umum dengan ”ruangan tempat guru mengajar”.

Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang

belajar. Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang

sedang belajar.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pengamatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan

terjadi dalam sebuah kelas.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan model visualisaasi bagan

yang disusun oleh Kemmis dan Mc taggart (dalam Zainal Aqib, 2009: 23)

dengan skema sebagai berikut :

Page 53: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 02. Desain penelitian tindakan menurut Kemmis dan Taggart

Selain model Kemmis dan Taggart ada juga model yang dikembangkan oleh

Kurt lewin.

Fokus permasalahan pada rencana penelitian ini adalah adanya penguasaan

kosakata pada anak tunarungu di SLB-B YRTRW Surakarta yang masing sangat

rendah. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada upaya meningkatkan

kemampuan penguasaan kosakata pada anak tunarungu. Dalam rangka

Persiapan

Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan II

Persiapan

Laporan Akhir

Perencanaan

aksi

Evaluasi/refleksi

Perencanaan

aksi

Evaluasi/refleksi

Page 54: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

merencanakan penelitian ini, peneliti akan memilih dua variabel yang terdiri dari satu

variabel terikat (x) dan satu variabel bebas (y). Variabel bebas pada penelitian ini

adalah penggunaan DVD dunia hewan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sub

pokok ciri-ciri binatang. Sedangkan variabel terikat yang akan diteliti adalah

penguasaan kosakata pada siswa kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta Tahun

Ajaran 2010/2011.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di SLB-B YRTRW jalan

gumunggung Rt. 01/II Gilingan Banjarsari Surakarta. Penetapan lokasi ini

berdasarkan pertimbangan adanya masalah yang sesuai dengan kemampuan peneliti,

tersedianya data yang dibutuhkan, dan lokasi mudah dijangkau. Adapun kelas yang

akan menjadi populasi dan sampel adalah siswa kelas DII B SLB-B YRTRW

Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :

N

O

Waktu

Kegiatan

Tahun 2011

Desember Januari Februari Maret April

Persiapan Tindakan xxxx

1. Penyusunan proposal xxxx

2. Persetujuan proposal xxxx

3. Perijinan penelitian xxxx

4. Membuat instrumen

alat peraga, RPP

xxxx

Pelaksanaan

tindakan

5. Siklus I dan Siklus

berikutnya

xxxx

Pasca Tindakan

6. Rekapitulasi hasil xxxx xxxx

7. Penyusunan laporan xxxx

Page 55: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas DII B yang berjumlah 6 orang

siswa terdiri dari 4 (empat) laki-laki dan 2 (dua) perempuan. Siswa di kelas ini

memiliki karakteristik yang berbeda sehingga seringkali kegiatan pembelajaran tidak

dapat dilaksanakan sesuai dengan kompetensi yang ada dalam kurikulum

pembelajaran.

C. Sumber Data

Data diperoleh dari informasi tentang kemampuan siswa dalam menjawab

pertanyaan secara lisan dan tertulis serta kemampuan siswa melengkapi kalimat

sederhana dengan kosakata binatang. Data penelitian itu dapat dikumpulkan dari

berbagai sumber yang meliputi:

1. Nara sumber, yaitu siswa, guru, dan orang tua

2. Dokumen antara lain berupa kurikulum, RPP dan buku penilaian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Setiap penelitian ilmiah dalam uji hipotesa perlu dikumpulkannya data yang

relevan dari variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

pengumpulan data antara lain:

1. Tes

Menurut Budiyono (2003: 54)”Metode tes adalah cara pengumpulan data yang

menghadapkan sejumlah pertanyaan- pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek

penelitian”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang

diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes menulis diberikan pada

awal kegiatan penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa

Page 56: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dalam menulis deskripsi sederhana tentang binatang dengan melengkapi kalimat

sederhana dan tes ini diberikan di setiap akhir siklus. Tes ini diberikan untuk

mengetahui peningkatan mutu hasil melengkapi kalimat sederhana dengan

menggunakan kosakata binatang.

Dengan kata lain tes disusun dan dilakukan mengetahui peningkatan

penguasaan kosakata siswa dengan melihat pada kemampuan siswa menulis

deskriptif sederhana tentang binatang dalam kalimat sederhana.

Alat yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data peningkatan penguasaan

kosakata pada siswa kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta. Data diproses melalui

tes menulis deskripsi sederhana tentang binatang dengan kalimat sederhana. Lembar

tes ini terdiri dari 5 soal berupa gambar binatang kemudian masing-masing gambar

didiskripsikan dalam kalimat sederhana dengan cara melengkapi kalimat dengan 4

kosakata binatang yang merupakan ciri-ciri binatang tersebut. Total nilai dari 5 soal

yang benar adalah 100, masing-masing soal mendapat nilai 20 dimana setiap kosakata

yang benar dalam satu soal mendapat nilai 5.

2. Observasi

Spradley (dalam HB Sutopo, 2002: 64-69) menjelaskan bahwa ” Pelaksanaan

teknik dalam observasi dapat dibagi menjadi (1) Observasi Tak Berperan, (2)

Observasi Berperan, yang terdiri dari berperan pasif, berperan aktif, dan berperan

penuh.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi berperan aktif.

Dengan teknik ini peneliti akan mendatangi langsung ke lokasi observasi yang

memungkinkan peneliti untuk melihat, mengamati serta mempelajari secara langsung

keadaan tempat yang akan diteliti. Dengan observasi ini memudahkan peneliti untuk

mendapatkan data secara mendalam, sebab peneliti dapat menangkap fenomena-

fenomena yang muncul pada saat itu.

Page 57: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Observasi ini dilakukan terhadap kinerja siswa selama proses belajar-mengajar

yang difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Seperti

terlihat pada keaktifan bertanya dan menanggapi stimulus baik yang datang dari guru

atau teman lain serta keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.

Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi sebagai berikut:

Tabel 01. Lembar Observasi

N

o

Kegiatan pembelajaran Hasil Pembelajaran

Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Siswa memberi respon positif

terhadap apersepsi

2 Siswa tanggap terhadap

perintah guru

3 Siswa memperhatikan

penjelasan materi yang

diberikan oleh guru

4 Siswa mampu menjawab

pertanyaan guru

5 siswa tidak mengganggu

siswa lain saat pembelajaran

6 Siswa berani bertanya pada

guru

7 Siswa memperhatikan saat

siswa lain menulis di depan

kelas

8 Siswa mampu mengerjakan

soal yang diberikan guru

tepat waktu

9 Siswa mampu mengerjakan

soal secara mandiri

10 Siswa tidak membuat gaduh

setelah selesai mengerjakan

soal

Jumlah

Total skor

Kriteria Penilaian

Skor 10-20=kurang aktif

Skor 21-30=cukup aktif

Skor 31-40=aktif

Page 58: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3. Dokumentasi

Budiyono (2003: 54) ”Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data

dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada”. Suharsimi Arikunto

(2006: 231) memberikan pengertian tentang metode dokumentasi adalah “ Mencari

data mengenai hal-hal atau variabel berupa cacatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen, rapat, legguer, agenda, dan lain sebagainya”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik content analysis dengan

tujuan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan di

lokasi penelitian. Data yang dimaksud adalah dokumen dan arsip yang dapat

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi bertujuan untuk mengumpulkan data-

data yang berhubungan dengan kemampuan menulis kalimat sederhana. Peneliti

disini menggunakan dokumen hasil belajar siswa berupa raport dan daftar nilai

Bahasa Indonesia.

E. Validitas Data

Informasi-informasi yang akan dijadikan data penelitian diperiksa validasinya,

sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai

dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa

validitas data yaitu triangulasi dan review informan kunci.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan

sarana diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding itu (Lexy J.

Moleong, dalam Sarwiji Suwandi, 2008: 69).

Teknik triangulasi yang digunakan adalah :

1. Triangulasi sumber data

Data dari buku ulangan harian siswa menunjukkan hasil prestasi bahasa Indonesia

rendah.

Page 59: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Triangulasi metode pengumpulan data

Peneliti memberikan tes menulis deskriptif sederhana tentang binatang dengan

melengkapi kalimat sederhana.

F. Teknik Analisis Data

Untuk memperlancar penelitian dan menghindari terjadinya masalah yang

berarti, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

Peneliti datang ke SLB-B YRTRW Surakarta untuk memperoleh data tentang

SLB-B YRTRW Surakarta secara Geografis, serta untuk memperoleh data lain

tentang SLB-B YRTRW Surakarta.

Peneliti mengadakan pengamatan langsung di SLB-B YRTRW Surakarta guna

mendapatkan data tentang guru, murid KBM serta bimbingan yang diadakan di SLB-

B YRTRW Surakarta.

Analisis penelitian dilakukan dengan cara pengelompokan data yang diperoleh

sesuai dengan fokus permasalahannya. Untuk mengetahui peningkatan penguasaan

kosakata pada anak tunarungu-wicara, peneliti menggunakan data kuantitatif dan data

kualitatif. Adapun dalam penelitian ini, data kuantitatif dianalisis dengan teknik

statistik deskriptif komparatif, yakni membandingkan hasil antar siklus (Sarwiji

Suwandi, 2008: 70). Sedangkan data kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian

kualitatif (kategori: kurang aktif, cukup aktif dan aktif). Peneliti membandingkan

hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. Kemudian, dari hasil

akhir siklus ini dibandingkan dengan indikator kinerja yang yang menjadi acuan

keberhasilan, untuk mengetahui ketercapaian siklus ini terhadap indikator belajar

yang ditentukan .

Hasil penilaian terhadap penguasaan kosakata anak tunarungu sebelum

menggunakan DVD dunia hewan dibandingkan dengan hasil penilaian terhadap

penguasaan kosakata setelah menggunakan DVD dunia hewan pada siklus I dan

siklus berikutnya. Penelitian ini dikatakan berhasil jikapelaksanaan pembelajaran

Page 60: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang dengan menggunakan DVD dunia

hewan pada hasil akhir siklus yang dilaksanakan mencapai indikator kinerja yang

sudah ditentukan.

G. Indikator Kinerja

Indikator sebagai tolok ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan. Indikator

kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan

keberhasilan (Sarwiji Suwandi, 2008: 70). Adapun indikator ketercapaian belajar

siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 02. Indikator ketercapaian belajar siswa

No Aspek yang diukur Cara mengukur Indikator

keberhasilan

1. Kemampuan siswa menulis

deskripsi sederhana tentang

binatang dalam kalimat

sederhana

Pemberian 5 soal berupa gambar

binatang kemudian masing-

masing gambar didiskripsikan

dalam kalimat sederhana

dengan cara melengkapi kalimat

yang ada dengan menuliskan 5

kosakata binatang.

Siswa dapat

melengkapi

kalimat dengan

kosakata binatang

dengan nilai

minimal 70

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini mencakup tahap-tahap berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Mempelajari kurikulum

b. Membuat media pembelajaran berupa DVD

c. Membuat lembar observasi

d. Membuat lembar tes

Page 61: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Tahap Tindakan

Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam bentuk siklus. direncanakan 2 siklus

yang setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,

dan refleksi.

a. Rencana siklus I

Tolak ukur keberhasilan siklus I adalah siswa dapat menulis deskripsi

sederhana tentang binatang dalam kalimat sederhana dengan nilai minimal 70.

1) Tahap Perencanaan (Planning)

(a) Merancang sekenario pelajaran menulis

(b) Menyusun RPP tentang kegiatan menulis

(c) Menyediakan media DVD dunia hewan

(d) Menyiapkan lembar evaluasi

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan ini berarti perlakuan yang akan dilaksanakan kepada

siswa. Adapun langkah kegiatannya sebagai berikut:

(a) Guru menampilkan DVD dunia hewan

(b) Guru menuliskan ciri-ciri binatang tersebut di papan tulis

(c) Guru menjelaskan ciri dari masing-masing binatang dengan bantuan

media DVD

(d) Siswa menyebutkan l kosakata yang berupa ciri-ciri binatang dengan

bantuan media DVD

(e) Setelah siswa mengenal kosakata binatang, dilanjutkan menyebutkan

ciri-ciri binatang tanpa menggunakan media DVD

(f) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai ciri-ciri binatang

(g) Siswa mendiskripsikan ciri-ciri binatang dengan menggunakan kalimat

sederhana.

Page 62: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3) Pengamatan (observing)

Pengamatan diarahkan pada point-point yang telah ditetapkan dalam

indikator. Bentuk pengamatan dicatat dalam bentuk jurnal harian.

4) Refleksi (reflecting)

Refleksi merupakan pengkajian dan penilaian hasil pengamatan dalam

kaitannya dengan indikator kinerja tahap I, apabila hasil pengamatan

menunjukkan peningkatan, maka dirumuskan tujuan tahap selanjutnya lebih

tinggi tingkat pemahamannya. Untuk itu perlu disusun rencana tindakan II.

b. Rencana siklus berikutnya

Pada siklus berikutnya perencanaan tindakan sesuai dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan dalam siklus I, sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

materi pembelajaran sesuai kurikulum sehingga pelaksanaan penelitian tidak

mengganggu jadwal pembelajaran. Karena tujuannya adalah untuk meningkatkan

penguasaan kosakata binatang pada anak.

Tolok ukur keberhasilan siklus berikutnya adalah siswa dapat menulis

deskripsi sederhana tentang binatang dalam kalimat sederhana dengan cara

melengkapi kalimat sederhana dengan mencapai nilai 70.

Siklus I

Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia (menulis deskripsi sederhana) di

kelas DII B semester II, guru mencoba menggunakan media yang menarik dan mudah

dipahami oleh anak, dalam hal ini guru menggunakan media DVD dunia hewan.

Guru memberikan kosakata ciri-ciri binatang kemudian siswa mendiskripsikannya

dalam kalimat sederhana dengan cara melengkapi kalimat sederhana.

Page 63: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Adapun tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Subyek penelitian sebanyak 6 siswa kelas DII B, yang mana masih ada

beberapa siswa yang mendapat nilai rendah atau kurang dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Ternyata setelah diamati masih ada beberapa siswa yang belum

mampu menguasai kosakata ditan.dai dengan penulisan kalimat yang masih

belum baik, sehingga dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata guru perlu

memilih media menarik dan mudah dipahami oleh anak. Dalam hal ini guru

menggunakan media DVD dunia hewan.

Sebelum pelaksanaan tindakan, guru merancang rangkaian kegiatan

pembelajaran atau sekenario pelajaran menulis. Setelah itu guru menyusun RPP

tentang kegiatan menulis, yang perlu disiapkan sebelum mulai pembelajaran

tentunya media pembelajaran, dalam hal ini DVD dunia hewan, guru membuat

DVD sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan sesuai dengan kemampuan

anak. Langkah terakhir yang harus disiapkan guru adalah lembar evaluasi dari

pelaksanaan pembelajaran guna mengetahui hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Guru menanpilkan DVD dunia hewan, siswa disuruh mengamati DVD yang

ditampilkan. Guru menampilkan gambar hewan dan tulisannya sesuai dengan

binatang yang ada di DVD. Guru menulis ciri-ciri binatang dan memberikan

penjelasan dengan bantuan media DVD. Kemudian Siswa menyebutkan kosakata

berupa ciri-ciri binatang yang sudah ada. Setelah siswa mengenal kosakata

binatang dilanjutkan menyebutkan ciri-ciri binatang tanpa menggunakan media

DVD. Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai ciri-ciri binatang

kemudian guru memberi contoh deskripsi ciri-ciri binatang dalam kalimat

sederhana. Selanjutnya guru meminta siswa mendiskripsikan ciri-ciri binatang

dengan melengkapi kalimat sederhana.

Page 64: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3. Observasi (observing)

Pada tahapan ini guru mengumpulkan data dan mengamati siswa pada waktu

proses pembelajaran, sehingga dapat diketahui apakah siswa sudah bisa menguasai

kosakata tentang binatang dengan mendiskripsikan ciri-ciri binatang dalam kalimat

sederhana.

4. Refleksi (Reflecting)

Pada tahapan ini guru/penulis melakukan pengolahan data hasil belajar siswa

dari hasil pengamatan selama pembelajaran Bahasa Indonesia dan dari hasil

penulisan deskripsi tentang binatang dalam bentuk kalimat sederhana. Dalam

pengolahan data yang berasal dari pengumpulan data (observasi) tersebut

dinyatakan berhasil bila siswa mencapai nilai 70. Hasil pengolahan data tersebut

untuk menunjukkan adanya peningkatan penguasaan kosakata binatang pada siswa

ditandai dengan kemampuan siswa mendiskripsikan ciri-ciri binatang dalam

kalimat sederhana.

Berdasarkan pengolahan data tersebut dipakai sebagai dasar analisis

peningkatan penguasaan kosakata pada siswa untuk tindak lanjut menuju siklus

berikutnya.

Siklus berikutnya

Setelah melaksanakan siklus I yaitu menulis deskripsi sederhana tentang ciri-

ciri binatang dalam kalimat sederhana dan mengetahui hasil pembelajaran pada siklus

I, guru mempersiapkan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Adapun tahapan pada siklus berikutnya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Tindakan siklus berikutnya merupakan kelanjutan dari siklus I dengan

melaksanakan proses pembelajaran menulis deskripsi sederhana tentang ciri-ciri

binatang dalam kalimat sederhana. Materi pembelajaran pada siklus berikutnya

sesuai kurikulum yaitu menulis deskripsi sederhana tentang binatang.

Page 65: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini Guru menanpilkan DVD dunia hewan, siswa disuruh mengamati

DVD yang ditampilkan. Guru menulis ciri-ciri binatang dan memberikan

penjelasan dengan bantuan media DVD. Guru dan siswa bersama-sama

menyebutkan kosakata kata yang berupa ciri-ciri binatang kemudian siswa tanpa

bantuan guru menyebutkan kosakata berupa ciri-ciri binatang yang sudah ada.

Setelah siswa mengenal kosakata binatang dilanjutkan menyebutkan ciri-ciri

binatang tanpa menggunakan media DVD. Guru memberi pertanyaan kepada

siswa mengenai ciri-ciri binatang kemudian guru memberi contoh deskripsi ciri-

ciri binatang dalam kalimat sederhana. Selanjutnya guru meminta siswa

mendiskripsikan ciri-ciri binatang dengan melengkapi kalimat sederhana. Guru

mengamati proses menulis pada siswa yang dilakukan dengan pendekatan

individual.

3. Observasi (Observing)

Pada tahap ini guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan media DVD sesuai dengan materi sub. Pokok bahasan. Setiap akhir

pembelajaran diadakan evaluasi dengan tes menulis deskripsi tentang binatang

dalam kalimat sederhana. Hasil yang dicapai siswa dicatat oleh guru digunakan

untuk menganalisis adanya peningkatan penguasaan kosakata pada siswa.

4. Pengolahan Data (Reflecting)

Guru melakukan pengolahan data berdasarkan hasil observasi selama pelajaran.

Dari hasil tes menulis deskripsi sederhana tentang dengan melengkapi kalimat

sederhana dengan melengkapi kalimat sederhana diketahui sejauhmana

penguasaan kosakata pada siswa kelas DII B. Dalam pengolahan data (Reflecting)

yang berasal dari observasi dinyatakan berhasil bila siswa telah mencapai nilai 70.

Page 66: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Page 67: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas DII B anak tunarungu SLB-B YRTRW

Surakarta semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. Proses penelitian dilaksanakan

dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Siklus I dilaksanakan

pada tanggal 8 Maret 2011 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 Maret

2011. Sebelum melaksanakan siklus I peneliti mengadakan pretest untuk

mengatahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan tindakan.

1. Deskripsi Kondisi Awal

Jumlah siswa Tunarungu kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta sebanyak 6

siswa yang terdiri dari 4 laki-laki dan 2 perempuan. Secara singkat kondisi siswa

dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

a. Siswa A

Siswa perempuan ini dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

Bahasa Indonesia kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru,

kadang suka bermain-main sendiri sehingga siswa ini kurang bisa menerima

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa juga mengalami kesulitan

dalam mengerjakan soal yang berbentuk kalimat, karena siswa mengalami

kesulitan dalam memahami kosakata. Nilai pretest pada Pelajaran Bahasa

Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang adalah 30.

b. Siswa B

Siswa perempuan ini dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

Bahasa Indonesia kurang memperhatikan dan cenderung lambat dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Siswa juga mengalami

kesulitan dalam mengerjakan soal yang berbentuk kalimat, karena anak

mengalami kesulitan dalam memahami kosakata tanpa adanya penggunaan

suatu media konkrit yang mendukung proses belajar mengajar.

Page 68: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh gurupun selesainya selalu

yang terakhir diantara teman-temannya. Nilai pretest pada Pelajaran Bahasa

Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang adalah 35.

c. Siswa C

Siswa laki-laki ini dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

Bahasa Indonesia dapat mengikuti pelajaran dengan baik cukup, akif mengikuti

perintah guru. siswa dapat menjawab pertanyaan guru secara lisan,tetapi untuk

perintah yang berupa menulis kosakata dalam kalimat, siswa kurang bisa

mengerjakan dengan baik. Nilai pretest pada Pelajaran Bahasa Indonesia sub

pokok ciri-ciri binatang adalah 50.

d. Siswa D

Siswa laki-laki ini dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

Bahasa Indonesia dapat mengikuti pelajaran dengan baik cukup, akif mengikuti

perintah guru walau terkadang anak juga usil dengan teman sebangkunya.

Siswa dapat menjawab pertanyaan guru secara lisan walau memang tidak

begitu jelas, tetapi untuk perintah yang berupa menulis kosakata dalam kalimat,

siswa kurang bisa mengerjakan dengan baik. Secara umum kemampuan siswa

D hampir sama dengan kemampuan siswa C. Nilai pretest pada Pelajaran

Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang adalah 50.

e. Siswa E

Siswa laki-laki ini dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

Bahasa Indonesia dapat mengikuti pelajaran dengan baik, akif mengikuti

perintah guru. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru secara lisan., untuk

perintah yang berupa menulis kosakata dalam kalimat, siswa sudah cukup

mampu mengerjakan soal. Nilai nilai pretest pada Pelajaran Bahasa Indonesia

sub pokok ciri-ciri binatang adalah 80.

f. Siswa F

Siswa laki-laki ini adalah siswa yang paling pintar diantara teman-teman

kelasnya. Dalam setiap ulangan yang diberikan selalu siswa ini yang

mendapatkan nilai tertinggi. Dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

Bahasa Indonesia dapat mengikuti pelajaran dengan baik, akif mengikuti

Page 69: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

perintah guru. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru secara lisan., untuk

perintah yang berupa menulis kosakata dalam kalimat, siswa mampu

mengerjakan soal dengan baik. Nilai pretest pada Pelajaran Bahasa Indonesia

sub pokok ciri-ciri binatang adalah 85.

Nilai hasil pretest (sebelum siklus) pada siswa tunarungu kelas DII B SLB-

BYRTRW Surakarta semester I tahun pelajaran 2010/2011 dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 03

Rekapitulasi hasil pretest Bahasa Indonesia (sebelum siklus)

Nilai hasil pretest (sebelum siklus) pada siswa Tunarungu kelas DII B SLB-

B YRTRW Surakarta semester I tahun pelajaran 2010/2011 dapat digambarkan

dalam histogram sebagai berikut:

NO Inisial

nama siswa

Tes Menulis

Nomor Nilai akhir

1 2 3 4 5

1. A 15 15 0 0 0 30

2. B 20 15 0 0 0 35

3. C 20 15 15 0 0 50

4. D 20 15 15 0 0 50

5. E 15 15 10 20 20 80

6. F 15 15 15 20 20 85

Rata-rata 55

Page 70: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Nil

ai r

ata-

rat

a

3035

50 50

8085

0

20

40

60

80

100

Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F

Grafik 01

Nilai hasil pretest Bahasa Indonesia (sebelum siklus)

2. Deskripsi Siklus I

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam siklus yang masing-masing terdiri

dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4)

refleksi.

Adapun secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan (Planing)

Kegiatan perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2011

dan pada hari Senin 7 Maret 2011, kemudian siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa 8 Maret 2011 selama 2 jam pelajaran. Tahap perencanaan tindakan I

meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Merancang skenario pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Guru memberi apersepsi

b) Guru menampilkan DVD dunia hewan

c) Siswa memperhatikan dengan seksama

d) Guru menuliskan ciri-ciri binatang tersebut di papan tulis

e) Guru menjelaskan ciri dari masing-masing binatang dan mengucapkan

ciri-ciri binatang dengan bantuan media DVD

f) Siswa menirukan ucapan guru

g) Siswa menyebutkan l kosakata yang berupa ciri-ciri binatang dengan

bantuan media DVD

h) Setelah siswa mengenal kosakata binatang, dilanjutkan menyebutkan

ciri-ciri binatang tanpa menggunakan media DVD

Page 71: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

i) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai ciri-ciri binatang

j) Siswa mendiskripsikan ciri-ciri binatang dengan melengkapi kalimat

sederhana.

2) Guru/peneliti menyusun RPP tentang kegiatan menulis

3) Guru/peneliti mempersiapkan media pembelajaran yang berupa DVD dunia

hewan

4) Guru/peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa tes dan non tes

instrumen penelitian berupa tes dapat diketahui hasilnya dengan menulis

kosakata dalam kalimat sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman obervasi dengan mengamati keaktifan siswa selamam proses

belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan tindakan kelas terhadap

6 orang dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Sub. Pokok ciri-ciri binatang.

Tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu pertemuan, yaitu pada hari Selasa

tanggal 8 Maret 2011 selama dua jam pelajaran (2x35 menit) di ruang aula

SLB-B YRTRW Surakarta.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran siklus I adalah sebagai

berikut:

1) Guru memberi apersepsi berkaitan dengan sub pokok pembahasan ciri-ciri

binatang

2) Guru menampilkan DVD dunia hewan

3) Siswa memperhatikan dengan seksama

4) Guru menuliskan ciri-ciri binatang tersebut di papan tulis

5) Guru menjelaskan ciri dari masing-masing binatang dan mengucapkan ciri-

ciri binatang dengan bantuan media DVD

6) Siswa menirukan ucapan guru

7) Siswa menyebutkan l kosakata yang berupa ciri-ciri binatang dengan

bantuan media DVD

Page 72: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

8) Setelah siswa mengenal kosakata binatang, dilanjutkan menyebutkan ciri-

ciri binatang tanpa menggunakan media DVD

9) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai ciri-ciri binatang

10) Siswa mendiskripsikan ciri-ciri binatang dengan melengkapi kalimat

sederhana.

Pada pelaksanaan tindakan siklus I media yang digunakan adalah

DVD dunia hewan sesuai dengan kompetensi dasar, maka materi pembelajaran

yang digunakan sebagai contoh adalah 5 nama binatang yaitu: gajah,burung,

singa, rusa dan kerbau. Kegiatan apersepsi dimulai dengan kegiatan awal yaitu

memberikan apersepsi tentang nama-nama binatang.

Guru menampilkan DVD dunia hewan dengan memberikan penjelasan

perihal ciri-ciri binatang yang ditampilkan di DVD dan menuliskannya di

papan tulis. Siswa menirukan ucapan guru setelah itu guru meminta siswa

menyebutkan kosakata hewan, siswa menyebutkan ciri-ciri binatang yang

dengan bantuan DVD dunia hewan dan menyebutkan ciri-ciri binatang tanpa

media DVD dunia hewan.

Dengan bantuan media DVD dunia hewan guru memberikan pertanyaan

lisan kepada siswa setelah itu guru meminta salah satu siswa menulis kosakata

ciri-ciri hewan di papan tulis. Untuk evaluasi pembelajaran guru memberikan

soal pada siswa dengan bentuk tes melengkapi kalimat sedangkan keaktifan

siswa dalam proses belajar mengajar selalu dicatat di lembar observasi.

Di akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan do’a dan

berpesan pada siswa untuk membaca kembali materi tentang ciri-ciri binatang.

c. Pengamatan (Observing)

Guru/peneliti dan teman sejawat mengamati proses pembelajaran siswa kelas

DII B pada materi sub pokok ciri-ciri binatang dengan menggunakan media

DVD dunia hewan di ruang aula SLB-B YRTRW Surakarta. Pengamatan

dilaksanakan pada hari selasa, 8 Maret 2011.

Dari tes menulis kosakata ciri-ciri binatang dengan melengkapi kalimat

pada siklus I dapat dilihat bahwa secara umum siswa mengalami

Page 73: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Nil

ai s

isw

a

perkembangan dan kemajuan hasil belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk 6 subyek penelitian tindakan kelas pada siklus I yang telah dilaksanakan

guru pada hari Selasa 8 Maret 2011 dapat diperoleh data tabel sebagai berikut:

Tabel 04

Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia (siklus I)

Prestasi belajar Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang siklus I

pada siswa kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:

40 40

65 65

90 95

0

20

40

60

80

100

Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F

Grafik 02

Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia Siklus I

Dari data di atas menunjukkan bahwa hanya ada 2 siswa yang mencapai

nilai lebih dari 70 (siswa E mendapat nilai 90 dan siswa F mendapat nilai 95),

keempat siswa lainnya mendapat nilai kurang dari 70 (siswa A mendapat nilai

NO Inisial

nama siswa

Tes Menulis

Nomor Nilai

akhir 1 2 3 4 5

1. A 20 15 0 5 0 40

2. B 20 15 0 5 0 40

3. C 15 20 15 10 5 65

4. D 20 20 10 10 5 65

5. E 20 20 10 20 20 90

6. F 20 20 15 20 20 95

Rata-rata kelas 65 , 8

Page 74: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Nil

ai r

ata-

rata

40, siswa B mendapat nilai 40, siswa C mendapat nilai 65 dan siswa D

mendapat nilai 65) rata-rata kelas pada siklus ini 65,8.

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest ke siklus I

pada sub pokok ciri-ciri binatang pada siswa kelas DII B SLB-B YRTRW

Surakarta di siklus I dapat diperoleh data tabel berikut ini:

Tabel 05

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I

No Inisial nama

siswa

Pretest Postest Keterangan

1 A 30 40 < 70 = Tidak tercapai

2 B 35 40 ≥ 70 = tercapai

3 C 50 65

4 D 50 65

5 E 80 90

6 F 85 95

Rata-rata 55 65,8

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest ke siklus I

pada sub pokok ciri-ciri binatang pada siswa kelas DII B SLB-B YRTRW

Surakarta di siklus I dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:

3040 35 40

50

65

50

65

8090 85

95

0

20

40

60

80

100

Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F

Pretest

Siklus I

Grafik 03

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I

Page 75: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Nil

ai r

ata-

rata

Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest ke

siklus I pada sub pokok ciri-ciri binatang pada siswa kelas DII B SLB-B

YRTRW Surakarta di siklus I dapat digambarkan dalam histogram sebagai

berikut:

55

65.8

45

50

55

60

65

70

Pretest Siklus I

Grafik 04

Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-

siklus I

Maka berdasarkan hasil tes melengkapi kalimat dengan ciri-ciri binatang

pada siklus I dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Siswa dapat melengkapi kalimat dengan kosakata binatang dengan nilai

minimal 70 ada 2 orang (33,3%)

2) Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70 ada 4 orang (66,7%)

3) Adanya peningkatan nilai postest Bahasa Indonesia pada siklus I

4) Adanya peningkatan nilai rata-rata postest Bahasa Indonesia pada siklus I

5) Nilai Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang dengan tes melengkapi

kalimat sederhana pada siswa kelas DII B di siklus I belum semuanya

mencapai indikator yang ditentukan yaitu minimal 70, jadi penelitian akan

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

d. Refleksi

Berdasarkan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia pada siklus I dapat

diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mencapai indikator minimal, yang

seharusnya setiap siswa mendapat nilai minimal 70. Dari hasil pelaksanaan

Page 76: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

tindakan dan observasi (pengamatan) terhadap proses belajar mengajar pada

siklus I diperoleh beberapa kelemahan yang bersumber dari beberapa segi:

1) Kelemahan dari segi media

a) Pada saat pembelajaran berlangsung, media DVD yang digunakan

tampilannya kurang begitu jelas karena layar LCD nya berwarna merah

b) DVD hewan yang ditampilkan durasinya terlalu cepat

2) Kelemahan dari segi siswa

a) Pada umumnya siswa kurang bisa melihat binatang yang ditampilkan

secara jelas

b) Penguasaan siswa perihal kosakata ciri-ciri binatang masih sangat sedikit

c) Ada beberapa siswa yang maju di depan kelas karena siswa tertarik

melihat video lebih dekat.

d) Adanya siswa yang maju di depan kelas mengganggu siswa- siswa yang

lainnya.

3) Dari segi guru yang terlibat dalam tindakan

a) Kurang adanya pendekatan individual terhadap siswa

b) Banyak siswa yang terlihat aktif menyebutkan nama- nama bintang yang

mereka ketahui jadi suasana ruang kelas cenderung ramai

c) Tulisan guru di papan tulis kurang terlihat jelas oleh siswa.

Dari kelemahan-kelemahan di atas maka dapat direfleksikan sebagai

berikut:

1) Beberapa siswa mengalami kesulitan memahami kosakata ciri-ciri binatang

dilihat dari adanya kesalahan siswa menuliskan ciri-ciri binatang.

2) Pendekatan individual akan diterapkan dalam pembelajaran.

3) Banyaknya siswa yang aktif menjawab tapi menimbulkan keramaian dalam

ruangan kelas, perlu adanya pengkondisian siswa untuk tenang dan

memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan secara

bergantian.

Page 77: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4) Agar siswa dapat melihat DVD dunia hewan dengan jelas maka media

pembelajaran yang berupa LCD perlu diganti dengan LCD yang dapat

menghasilkan gambar lebih jelas.

5) Memotivasi siswa yang dapat menuliskan ciri-ciri binatang di depan kelas

dengan memberi hadiah seperti pujian atau nilai tambahan.

6) Guru memperhatikan seluruh siswa secara merata sehingga tidak ada siswa

yang ramai sendiri.

7) Penguasaan kosakata ciri-ciri binatang perlu ditekankan pada pertemuan

berikutnya yaitu pada siklus II.

3. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Dalam siklus II ini merupakan kelanjutan dari siklus I yang dilaksanakan

selama 70 menit (2 jam pelajaran). pada hari Rabu, 16 Maret 2011. Dari

analisis hasil observasi (pengamatan) bersama teman sejawat terhadap siswa

kelas DII SLB-B YRTRW yang sudah dilaksanakan pada siklus I, ditemukan

kekurangan selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Sebagai upaya mengatasi berbagai kekurangan maka perlu adanya

perbaikan-perbaikan antara lain:

1) Guru menyediakan materi pembelajaran untuk setiap siswa, jadi siswa

tidak disibukkan dengan mencatat materi tetapi memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh guru.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan

guru secara urut tidak bersama-sama yang menimbulkan kegaduhan.

3) Menggunakan media LCD yang dapat menghasilkan video lebih jelas.

4) Menggunakan pendekatan individual dalam pembelajaran.

5) Posisi tempat duduk siswa yang awalnya depan belakang dirubah menjadi

bentuk V

6) Menjelaskan/memantau siswa yang mengalami keterlambatan memahami

kosakata dalam melengkapi kalimat sederhana

Page 78: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

7) Memotivasi siswa yang dapat menulis kosakata ciri-ciri binatang di papan

tulis dengan memberi hadiah pujian dan tepukan tangan.

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Merancang skenario pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Guru memberi apersepsi untuk menggali ingatan siswa pada

pembelajaran yang lalu. Apersepsi meliputi materi ciri-ciri binatang

yang diajarkan

b) Guru menampilkan DVD dunia hewan

c) Siswa memperhatikan dengan seksama

d) Guru menuliskan ciri-ciri binatang tersebut di papan tulis

e) Guru menjelaskan ciri dari masing- masing binatang dan mengucapkan

ciri-ciri binatang dengan bantuan media DVD

f) Siswa menirukan ucapan guru

g) Siswa menyebutkan l kosakata yang berupa ciri-ciri binatang dengan

bantuan media DVD

h) Setelah siswa mengenal kosakata binatang, dilanjutkan menyebutkan

ciri-ciri binatang tanpa menggunakan media DVD

i) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai ciri-ciri binatang

j) Guru meminta beberapa siswa untuk menulis ciri-ciri kosakata

binatang di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan.

k) Siswa mendiskripsikan ciri-ciri binatang dengan melengkapi kalimat

sederhana.

2) Guru/ peneliti menyusun RPP tentang kegiatan menulis

3) Guru/ peneliti mempersiapkan media pembelajaran yang berupa DVD

dunia hewan

4) Guru/ peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa tes dan non tes

instrumen penelitian berupa tes dapat diketahui hasilnya dengan menulis

kosakata dalam kalimat sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan

Page 79: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pedoman obervasi dengan mengamati keaktifan siswa selamam proses

belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan pada hari kamis, 17 Maret 2011

selama 2 jam pelajaan (2 × 35 menit) terhadap 6 siswa dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia Sub ciri-ciri binatang dengan kalimat sederhana di kelas DII

B SLB-B YRTRW Surakarta.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran siklus II adalah sebagai

berikut:

1) Guru memberi apersepsi berkaitan dengan sub pokok pembahasan ciri-ciri

binatang

2) Guru menampilkan DVD dunia hewan

3) Siswa memperhatikan dengan seksama

4) Guru menuliskan ciri-ciri binatang tersebut di papan tulis

5) Guru menjelaskan ciri dari masing- masing binatang dan mengucapkan ciri-

ciri binatang dengan bantuan media DVD

6) Siswa menirukan ucapan guru

7) Siswa menyebutkan l kosakata yang berupa ciri-ciri binatang dengan

bantuan media DVD

8) Setelah siswa mengenal kosakata binatang, dilanjutkan menyebutkan ciri-

ciri binatang tanpa menggunakan media DVD

9) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai ciri-ciri binatang

10) Guru meminta beberapa siswa yang hasil belajarnya kurang baik untuk

menulis ciri-ciri kosakata binatang di depan kelas dengan bimbingan guru,

siswa yang lain memperhatikan.

11) Dengan bimbingan guru siswa mendiskripsikan ciri-ciri binatang dengan

melengkapi kalimat sederhana.

Pada pelaksanaan tindakan II media yang digunakan adalah DVD dunia

hewan dengan jenis binatang yang sama dengan binatang pada pembelajaran di

siklus I. sesuai dengan kompetensi dasar, maka materi pembelajaran yang

Page 80: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

digunakan sebagai contoh adalah 5 nama binatang yaitu: gajah,burung, singa,

rusa dan kerbau. Kegiatan apersepsi dimulai dengan kegiatan awal yaitu

memberikan apersepsi tentang nama- nama binatang dan menyebutkan ciri-

cirinya.

Guru menampilkan DVD dunia hewan dengan memberikan penjelasan

perihal ciri-ciri binatang yang ditampilkan di DVD dan menuliskannya di

papan tulis. Siswa menirukan ucapan guru setelah itu guru meminta siswa

menyebutkan kosakata hewan, siswa menyebutkan ciri-ciri binatang yang

dengan bantuan DVD dunia hewan dan menyebutkan ciri-ciri binatang tanpa

media DVD dunia hewan.

Dengan bantuan media DVD dunia hewan guru memberikan pertanyaan

lisan kepada siswa setelah itu guru meminta salah satu siswa menulis kosakata

ciri-ciri hewan di papan tulis, dalam menulis kosakata ciri-ciri hewan di papan

tulis guru memberikan bimbingan kepada anak. Untuk evaluasi pembelajaran

guru memberikan soal pada siswa dengan bentuk tes melengkapi kalimat,

dalam mengerjakan soal ini guru memberikan bimbingan kepada anak yang

masih mengalami kesulitan memahami koskata, sedangkan keaktifan siswa

dalam proses belajar mengajar selalu dicatat di lembar observasi.

Di akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan do’a dan

berpesan pada siswa untuk membaca kembali materi tentang ciri-ciri binatang.

e. Pengamatan (Observing)

Guru/ peneliti dan teman sejawat mengamati proses pembelajaran siswa

kelas DII B pada materi sub pokok ciri-ciri binatang dengan menggunakan

media DVD dunia hewan di ruang aula SLB-B YRTRW Surakarta.

Pengamatan dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Maret 2011.

Dari tes menulis kosakata ciri-ciri binatang dengan melengkapi kalimat

pada siklus II dapat dilihat bahwa secara umum siswa mengalami

perkembangan dan kemajuan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk 6 subyek penelitian tindakan kelas pada siklus I yang telah dilaksanakan

guru pada hari Kamis 17 Maret 2011 diperoleh data tabel sebagai berikut:

Page 81: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Nil

ai si

swa Tabel 06

Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia

(siklus II)

Prestasi belajar Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang siklus I

pada siswa kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:

7570

80 80

100 100

0

20

40

60

80

100

Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F

Grafik 05

Rekapitulasi hasil belajar Bahasa Indonesia siklus II

NO Inisial

nama

siswa

Tes Menulis

Nomor Nilai

akhir 1 2 3 4 5

1. A 20 10 20 15 10 75

2. B 20 20 10 10 10 70

3. C 10 20 15 15 20 80

4. D 10 20 20 20 10 80

5. E 20 20 20 20 20 100

6. F 20 20 20 20 20 100

Rata-rata kelas 84,16

Page 82: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dari data di atas menunjukkan bahwa semua siswa sudah mencapai

indikator yang ditentukan minimal 70 (siswa A mendapat nilai 75, siswa B

mendapat nilai 70, siswa C mendapat nilai 80, siswa D mendapat nilai 80,

siswa E mendapat nilai 100, siswa F mendapat nilai 100) dan rata-rata kelas

pada siklus II adalah 84,16.

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I-

siklusII pada sub pokok ciri-ciri binatang pada siswa kelas DII B SLB-B

YRTRW Surakarta di siklus II dapat diperoleh data tabel berikut ini:

Tabel 07

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I-

siklus II

No Inisial

nama

siswa

Pretest Siklus I Siklus II Keterangan

1 A 30 40 75 <70=Tidak tercapai

2 B 35 40 70 ≥70=tercapai

3 C 50 65 80

4 D 50 65 80

5 E 80 90 100

6 F 85 95 100

Rata-rata 55 65,8 84,16

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I-

siklus II pada sub pokok ciri-ciri binatang pada siswa kelas DII B SLB-B

YRTRW Surakarta di siklus II dapat digambarkan dalam histogram sebagai

berikut:

Page 83: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Nil

ai si

swa

N

ilai

rat

a-ra

ta

3040

75

3540

70

50

65

80

50

65

80 8090

100

8595100

0

20

40

60

80

100

Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F

Pretest

Siklus I

Siklus II

Grafik 06

Peningkatan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-siklus I-

siklus II

Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest –

siklus I-siklus II pada sub pokok ciri-ciri binatang pada siswa kelas DII B

SLB-B YRTRW Surakarta di siklus II dapat digambarkan dalam histogram

sebagai berikut:

5565.8

84.16

0

20

40

60

80

100

Pretest Siklus I Siklus II

Grafik 07

Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia dari pretest-

siklus I-siklus II

Maka berdasarkan hasil tes melengkapi kalimat dengan ciri-ciri binatang

pada siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Semua Siswa dapat melengkapi kalimat dengan kosakata binatang dengan

nilai minimal 70 (100%)

Page 84: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2) Adanya peningkatan nilai postest Bahasa Indonesia pada siklus II

3) Adanya peningkatan nilai rata-rata postest Bahasa Indonesia pada siklus II

4) Nilai Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang dengan tes melengkapi

kalimat sederhana pada siswa kelas DII B di siklus II sudah mencapai

indikator yang ditentukan yaitu nilai minimal 70.

f. Refleksi

Data selama proses pembelajaran menulis deskripsi tentang binatang

sebagai masukan yang digunakan sebagai dasar melakukan perbaikan pada

pembelajaran berikutnya. Setiap akhir pembelajaran selalu diadakan evaluasi

tau tes menulis dan hasilnya dinilai oleh guru untuk mengetahui sejauhmana

penguasaan anak terhadap kosakata yang ada dilihat dari hasil yang dicapai

oleh siswa dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia

dengan menggunakan media DVD. Dalam pembelajaran siklus I terdapat

kekurangan-kekurangan/kelemahan dan dapat diatasi pada siklus II.

Berdasarkan refleksi tersebut, penguasaan kosakata binatang dalam

pelajaran bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang sudah menunjukkan

peningkatan yang diharapkan. Hal ini dilihat dari hasil belajar menulis

deskripsi tentang binatang dengan melengkapi kalimat sederhana sudah

mencapai nilai 70. Karena tolok ukur keberhasilan pada penelitian tindakan

kelas ini adalah apabila penguasaan kosakata tentang binatang meningkat

dengan mencapai nilai 70. Maka tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil

dan penelitian dapat dihentikan.

Page 85: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

B. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan diskripsi hasil pengamatan, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam

pembahasan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi:

peningkatan penguasaan kosakata anak tunarungu-wicara melalui penggunaan

DVD dunia hewan pada anak kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran

2010/2011 dilihat dari hasil belajar bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang.

Penguasaan kosakata pada pembelajaran bahasa Indonesia sub pokok ciri-

ciri binatang pada siswa kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta agar dapat

meningkat, maka perlu tindakan kelas, yaitu dengan menggunakan media

pembelajaran yang menarik bagi siswa dan memudahkan siswa menerima materi

pembelajaran, dalam hal ini peneliti menggunakan media DVD dunia hewan.

Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, guru dikatakan berhasil

meningkatkan penguasaan kosakata dilihat dari peningkatan prestasi belajar

menulis deskripsi tentang binatang secara sederhana dengan menggunakan media

DVD dunia hewan dalam pembelajaran.Selain itu penelitian juga bermanfaat

untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam mengelola kelas, karena dengan

media DVD sebagai sarana bagi guru untuk memotivasi siswa agar lebih aktif

dalam kegiatan menulis.

Keberhasilan penggunaan media DVD dalam meningkatkan kualitas proses

dan peningkatan penguasaan kosakata hewan dapat dilihat dari ketercapaian

indikator pembelajaran yangmana hasil pembelajaran menulis deskripsi sederhana

tentang binatang meningkat.

Berdasarkan refleksi peneliti untuk meningkatkan penguasaan kosakata

pada siswa dengan menulis deskripsi sederhana tentang binatang, penggunaan

media DVD mempunyai pengaruh. Selama siklus I dan II dapat dilihat adanya

peningkatan hasil belajar menulis deskripsi sederhana tentang binatang dengan

melengkapi kalimat sederhana.

Dari hasil belajar yang ada, dapat diketahui adanya peningkatan prestasi

belajar, Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada menulis deskripsi sederhana

tentang binatang dengan melengkapi kalimat sederhana menunjukkan adanya

Page 86: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

peningkatan penguasaan kosakata siswa, hal ini karena dengan kemampuan siswa

melengkapi kalimat sederhana dengan kosakata yang benar menunjukkan anak

memahami hubungan kosakata yang ditulisnya dengan kalimat sebelumnya, pada

dasarnya untuk memahami kosakata dapat terlihat pada kegiatan membaca dan

mempergunakannya dalam bentuk kegiatan menulis seperti pendapat Burhan

nurgiyantoro (dalam Suyatmi, 2004: 35) menyatakan bahwa ”memahami kosakata

terlihat dalam kegiatan membaca dan menyimak, sedangkan kemampuan

mempergunakan kosakata nampak dalam kegiatan menulis dan berbicara”. Sri

Hastuti PH (dalam Suyatmi, 2004: 4) menyatakan bahwa ”untuk dapat

menghasilkan tulisan (termasuk tulisan deskripsi) yang baik diperlukan

persyaratan mutlak yang harus dikuasai diantaranya memiliki sejumlah kata yang

diperlukan atau penguasaan kosakata memadai”. Dipertegas kembali oleh

pendapat berikut:

wawasan yang luas tentang kosakata merupakan modal dasar dalam

menulis, karena pada hakikatnya menulis merupakan upaya menuangkan kosakata

yang dipahami/dikuasai dari bahasa lisan ke dalam tulisan. Oleh karena itu,

penguasaan kosakata sangat menunjang ketrampilan menulis. Tanpa kosakata

yang cukup, sulit diharapkan seseorang akan terampil menulis. (Suyatmi, 2004: 4)

ketika seseorang mampu menggunakan kosakata dalam kalimat dengan

benar maka dia sudah menguasai kosakata yang digunakannya. Dan dalam

penelitian ini peningkatan penguasaan kosakata melalui kegiatan menulis

deskkripsi tentang binatang dengan menggunakan media DVD dunia hewan.

Penggunaan media DVD dunia hewan dalam pembelajaran membuat anak

lebih semangat untuk memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dan

lebih suka mengerjakan soal-soal yang berupa melengkapi kalimat dengan adanya

gambaran konkrit yang ditampilkan dalam DVD dunia hewan. Oleh karena itu

media mempunyai peran penting dalam pembelajaran dimana media dapat

membantu siswa mencapai keberhasilan belajar seperti yang diungkapkan oleh

Arif S. Sadiman (1993:7) “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

Page 87: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi”.

Peneliti disini menggunakan media DVD sebagai penunjang dalam proses

pembelajaran, DVD sebagai media seperti pernyataan berikut “DVD berasal dari

kata Digital Versatile Disc. Sesuai dengan namanya DVD merupakan sebuah

media penyimpanan digital yang isinya sangat variatif. Bentuknya sangat mirip

dengan CD. Bedanya DVD dapat memainkan film, audio lebih baik dan dengan

data lebih banyak dan proses yang lebih cepat dibandingkan CD. DVD juga

mampu menyimpan data lain seperti foto atau data informasi dari komputer”

(http://www.ubb.ac.id).

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan berdasarkan data nilai hasil

belajar menulis deskripsi sederhana tentang binatang dengan menggunakan media

DVD dunia hewan dari siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan yang

diharapkan yaitu siswa telah mendapat nilai minimal 70.

Page 88: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

DVD dunia hewan dalam pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan kosakata

anak tunarungu-wicara kelas DII B SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

B. SARAN

Dalam rangka meningkatkan penguasaan kosakata pada siswa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia, maka penulis menyampaikan saran sebagai

berikut:

1. Saran untuk kepala sekolah

Sebaiknya Kepala Sekolah menyediakan media pembelajaran yang mampu

membawa siswa pada kehidupan yang konkrit seperti DVD dunia hewan

yang menampilkan video binatang bergerak sesuai dengan aslinya.

2. Saran untuk guru

Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi

siswa dan sesuai dengan gambaran konkrit objek sehingga kosakata yang

ada mudah dipahami siswa, diantaranya adalah menggunakan media DVD

sebagai media penunjang pembelajaran.

3. Saran untuk orang tua

Hendaknya orang tua senantiasa memperhatikan pendidikan anak untuk

meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata anak dengan suatu media

pembelajaran yang menarik dan edukatif dalam hal ini menggunakan media

DVD untuk kegiatan pembelajaran di rumah.

Page 89: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

4. Saran untuk siswa

Hendaknya siswa bersungguh-sungguh dan bersemangat memperhatikan

materi pelajaran Bahasa Indonesia sub pokok ciri-ciri binatang dengan

menggunakan media DVD dunia hewan yang mampu mengasah

kemampuan berfikir anak tentang wujud konkrit binatang.

Page 90: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

DAFTAR PUSTAKA

Ade Gustian. 2009. Batasan Kosakata dan Diksi. http://adegustiaan.

come/2009/02/02/

Arif S. Sadiman. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung:

Maulana.

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Davis. 2011. ”The Prevalence of hearing Impairment and Reported hearing

Disability among Adults in great Britain”. Internasional Journal of

epidemology. 18, 916-917.

http://ye.oxfordjournals.org/content/18/4911.full.pdf.html.

Eni Nuryati. 2005: Pengaruh Penggunaan Media Belajar dan Penguasaan

kosakata terhadap Ketrampilan Menyimak pada Siswa Kelas I SMP

Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2004/ 2005. Surakarta.

Freiberg, Karen L. 1997. Educating Exceptional Children.USA: Annual

Edition.

Infoview.2009. kelebihan dvd. http://www.indotechono.infoview/Diakses 21

Januari 2009.

Jan Stiles dan Kim Clark.1996: Kids With Special Needs : information and

Activities to promote Awareness and Understanding. Calivornia: The

learning Works.

Kolomayahinfo. 2010. Mengembangkan Kosakata Anak Umur 1 Tahun

sampai 2 Tahun. http: //www.kolomayahinfo/tag/. Diakses Januari

2010.

Mohammad Efendi. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan.

Jakarta: Bumi aksara.

Mohammad Hossein Azizi. 2010. ”Occupational noise- induced Hearing

Loss”. Internasional journal of occupational and Environmental

Medicine. 1, 116.

http://www.theijem.com/ijoem/index.php/ijoem/article/36.

Mulyono Abdurrahman.1994. Orthopaedagogik umum.Jakarta: Depdikbud.

Page 91: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam

Pemerolehan Bahasa. Jakarta: Depdiknas.

Ni Komang Wartini. 1999. Belajar Kosakata. http://www.ialf.edu/.

Permanarian Somad dan Tati Hernawati. 1995. Ortopedagogik Anak

Tunarungu. Bandung: Depdikbud.

Sardjono. 2000. Orthopaedagogiek Tunarungu 1. Surakarta: UNS Press.

Sarwiji Suwandi. 2008. Penelitian Tindakan kelas (PTK) dan Penulisan

Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13

Setijadi. 1986. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran.

Jakarta: Rajawali.

Sinta Mukti Jayanti. 2009: Skripsi. Pengaruh Penggunaan VCD Bernain

Berhitung dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Anak Tunarungu-wicara Kelas D1 SLB-B YRTRW

Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Supriyono.2009. Apakah DVD itu?. http://supriyonobantul.wordpress.com

diakses 30 Mei 2009.

Sutjihati Somantri. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud.

Sutopo H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas

Maret University Press.

Suyatmi. 2004: Skripsi. Hubungan antara Penguasaan Kosakata dan

Kemandirian Belajar dengan Ketrampilan Menulis Deskripsi Siswa

Kelas II SMU Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo. Surakarta.

Urang Buana. 2009. DVD Player, DVDROM,DVD-ROM, DVDRAM Definisi,

Pengertian, Tips, jenis, macam, kualitas dab Region Code DVD.

http://www.ubb.ac.id. Diakses 21 Januari 2009.

. 2009. Kualitas dvd video. http://www.cdproteksi.com/kualitas.html.

Diakses 21 Januari 2009.

Page 92: PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK …eprints.uns.ac.id/5253/1/208081011201110231.pdf · kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Wikipedia. DVD. http://www.id.wikipedia.org/wiki/ Diakses 30 Mei 2009.

. 2009. kosakata. http://www.id.wikipedia.org/wiki/. Diakses pada 4

Januari 2010.

Wordpres. 2010. Perluasan kosakata sebagai bekal menulis karya sastra.

http://www.pusatbahasaalazhar.wordpres.com. Diakses 4 Januari

2010.

Worktips. 2007. Vocabulary. http://www.home worktips.about

.com/b/2007/12/23/vocabulary-journal.html. Diakses 21 Januari 2007

Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YRama Widya.