Penggunaan dan Pemanfaatan Smartphone Di Kalangan...

download Penggunaan dan Pemanfaatan Smartphone Di Kalangan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10690/2/T1_702010140_Full... · Dari hasil analisa data akan diperoleh hasil tentang gambaran

If you can't read please download the document

Transcript of Penggunaan dan Pemanfaatan Smartphone Di Kalangan...

  • Penggunaan dan Pemanfaatan Smartphone Di Kalangan Siswa Kelas X

    Studi Kasus : SMA Negeri 3 Pati Kelas X MIA-6

    Artikel Ilmiah

    Diajukan kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

    Oleh :

    Yohanes Daya Firmana

    NIM : 702010140

    Dr. Dharmaputra Palekahelu M.Pd

    Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    2016

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • 1

    1. Pendahuluan

    Ponsel tidak lagi menjadi barang mewah sehingga kebutuhan ponsel

    cerdas (smartphone) semakin tinggi. Smartphone merupakan telepon genggan

    yang mempunyai kemampuan tinggi seperti komputer dikarenakan

    smartphone juga mempunyai Sistem Operasi yang menjalankannya [1]. Para

    pengembang smartphone terus berinovasi dengan menambahkan fitur yang

    semakin beragam dan menjadikan smartphone sebagai perangkat yang dapat

    melakukan berbagai fungsi (multitasking) hal ini pula yang memicu minat

    masyarakat untuk memiliki smartphone untuk membantu kebutuhan

    pekerjaan yang menuntut kecepatan dan multifungsi. Menurut Djatmiko

    Wardoyo selaku Marcomm Director Era Jaya di tahun 2008 jumlah pengguna

    smartphone di Indonesia hanya 2%. Lalu 2009 naik jadi 5%, mencapai

    belasan persen pada tahun 2010, tepatnya 13%. Sementara di tahun 2011

    jumlahnya pengguna smartphone 17%, dan tahun 2012 kemarin jumlahnya

    hingga 28% [2]. Mengutip data yang dimiliki oleh eMarketer, Sabtu

    (19/9/2015), meski di kawasan negara Asia Pasifik seperti China, India, dan

    Indonesia terjadi kesenjangan untuk mengakses internet antara perkotaan dan

    perdesaan akibat persoalan infrastruktur, pertumbuhan akses internet di Asia

    Pasifik tetap terjadi hingga 8,2% di 2015. eMarketer juga memproyeksikan

    bahwa pada 2016 hingga 2019 pengguna smartphone di Indonesia akan terus

    tumbuh. Angka pertumbuhannya pun fantastis. Pada 2016 akan ada 65,2 juta

    pengguna smartphone dan di tahun 2017 akan ada 74,9 juta pengguna.

    Adapun pada 2018 dan 2019, terus tumbuh mulai dari 83,5 juta hingga 92 juta

    user smartphone di Indonesia [3]. Hal ini menggambarkan kepemilikan dan

    penggunaan smartphone di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah

    namun apakah penggunaannya untuk hal yang bermanfaat dan produktif

    seperti menggunakannya dalam pembelajaran ?

    Untuk mengetahuinya diambil sejumlah penelitian yang

    menggambarkan pemanfaatan smartphone dalam pembelajaran. Salah

    satunya yaitu penelitian yang berjudul Media Pembelajaran Multimedia M-

    Learning Pada Materi Kalor Kelas VII Berbasis Android oleh mahasiswa

    Universitas Dian Nuswantoro Rizky Arief Budiman (2013), Didapatkan hasil

    yang menunjukkan penggunaan aplikasi pembelajaran kalor pada smartphone

    sebagai media pembelajaran Fisika menjadikan siswa di SMP Negeri 1 Tegal

    lebih mudah mengingat materi daripada menggunakan sarana multimedia [4].

    Berdasarkan observasi yang dilakukan di lokasi penelitian yaitu SMA

    Negeri 3 Pati peneliti mengambil responden kelas X MIA-6 yang mempunyai

    jumlah 36 siswa dalam satu kelas. Dalam satu kelas semua siswa mempunyai

    smartphone . Kelas X MIA-6 yang diteliti 29 siswa mempunyai smartphone

    berbasis Android, tidak ada siswa yang memiliki smartphone Blackberry

    maupun iphone, dan 7 siswa memiliki smartphone berbasis Symbian. Dari

    data sementara tersebut menggambarkan kepemilikan smartphone yang

    cukup tinggi di kalangan siswa SMA Negeri 3 Pati. Namun apakah

    kepemilikan smartphone yang tinggi diimbangi dengan pemanfaatan

    pemiliknya sebagai seorang pelajar khususnya dalam pembelajaran berbasis

  • 2

    ICT ? Dari pertanyaan tersebut penelitian ini mempunyai tujuan yakni ingin

    melihat/mengungkap sejauh mana pemanfaatan smartphone di kalangan

    siswa.kelas X MIA-6 SMA Negeri 3 Pati.

    2. Tinjauan Pustaka

    Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Arief Budiman mahasiswa

    Universitas Dian Nuswantoro yang berjudul Media Pembelajaran Multimedia

    M-Learning pada materi kalor Kelas VII Berbasis Android menghasilkan

    sebuah aplikasi yang mendukung M-Learning dan aplikasi tersebut dapat

    dijalankan di platform Android versi 2.3. Dalam aplikasi tersebut terdapat

    beberapa bagian implementasi program diantaranya halaman utama, menu,

    kompetensi, materi, evaluasi, daftar pustaka. Dilihat dari aplikasi yang

    dihasilkan dari peneliti terdahulu smartphone yang digunakan siswa sudah

    mendukung adanya pengembang aplikasi yang tidak terikat oleh hal komersil

    sehingga baik siswa dan pengembang aplikasi dapat dengan bebas

    memanfaatkan smartphone mereka untuk mendukung pembelajaran berbasis

    ICT [4]. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Agus Permadi mahasiswa

    Universitas Sebelas Maret dengan metode deskriptif kualitatif yang berjudul

    Strategi Pemanfaatan Smartphone sebagai Sumber Belajar Siswa SMA

    Negeri 3 Boyolali. Penelitian tersebut dinyatakan bahwa pengajar di SMAN

    3 Boyolali mengarahkan murid-muridnya untuk memanfaatkan smartphone

    sebagai sumber belajar. Pemanfaatan ini memiliki tujuan-tujuan positif dan

    digunakan sesuai dengan pertimbangan dengan didampingi peraturan-

    peraturan yang dibuat untuk mengontrol perilaku siswa dalam penggunaan

    smartphone pada saat proses pembelajaran berlangsung [5]. Dari penelitian

    yang dilakukan Agus Permadi dapat dilihat bahwa pengajar mendukung

    penggunaan smartphone dalam sekolah namun harus didasari dengan etika

    dalam menggunakannya. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Eric Kunto Aribowo dalam SEMNASPBI (Seminar Nasional Pendidikan

    Bahasa Indonesia) dengan judul Quizlet : Penggunaan Aplikasi Smartphone

    Untuk Siswa Dalam Mendukung Mobile Learning, dalam aplikasi Quizlet

    terdapat beberapa fitur diantaranya Card, Learn, Speller, Test, Scatter, Space

    Race [6]. Penelitian tersebut aplikasi Quizlet lebih menekankan pada

    partisipasi siswa dalam belajar mandiri melalui aplikasi dalam smartphone

    daripada memperoleh bimbingan dari guru.

    Dari penelitian sebelumnya dapat dilihat bahwa smartphone

    mempunyai peran yang tinggi dalam mendukung pembelajaran siswa berbasis

    ICT. Namun kecanggihan dan kelengkapan fitur pada smartphone tak lepas

    dari sejarah perkembangannya. Di dalam artikel ilmiah yang ditulis oleh Sulis

    Tri Oktaviani Santoso yang berjudul Perkembangan Teknologi Handphone

    mengatakan dalam perkembangannya smartphone dibagi menjadi 5 generasi

    yakni (1)Generasi 0(0G) yang mengandalkan sistem radio VHF. (2)Generasi

    ke-1(1G) yang menggunakan sistem AMPS. (3)Generasi ke-2(2G) dengan 2

    macam jaringan yaitu GSM dan CDMA. (4)Generasi ke-3(3G) menggunakan

    3 standar telekomunikasi dunia yakni EDGE(Enhance Datarates for GSM

  • 3

    Evolution), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. (5)Generasi ke-4(4G)

    dengan ciri utama menggabungkan semua teknologi wireless seperti wireless

    broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dll [7].

    Dilihat dari perkembangannya tersebut istilah smartphone atau ponsel pintar

    sudah ada di Generasi ke-3(3G) sampai ke-4(4G).

    Peran smartphone dalam pembelajaran khususnya dalam basis ICT

    sangat diperlukan. Menurut E.Mulyasa (2003) pembelajaran pada hakekatnya

    merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga

    terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik. Selama proses pembelajaran,

    tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan belajar agar

    menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi siswa [8]. Melihat lingkungan

    siswa saat ini yang lebih mengarah ke pemanfaatan teknologi digital maka

    kegiatan belajar mengajar harus bersinergi dengan keadaan lingkungan siswa

    tersebut supaya siswa merasa nyaman dalam belajar. Peran guru tidak luput

    dalam membimbing siswa dalam menggunakan smartphone dalam belajar

    khususnya untuk memberikan porsi dalam mengakses smartphone supaya

    pemanfaatannya maksimal tanpa adanya dampak negatif bagi siswa.

    3. Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

    metode survey. Survey merupakan suatu cara penelitian deskriptif yang

    dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam

    jangka waktu tertentu. Tujuan survey adalah untuk membuat penilaian

    terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang

    dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program

    tersebut. Seperti yang akan dilakukan peneliti yang berupaya untuk

    mengetahui seberapa jauh smartphone dimanfaatkan oleh siswa dalam

    pembelajaran. Dari hasil analisa data akan diperoleh hasil tentang gambaran

    aktifitas siswa dalam pemanfaatan smartphone dalam belajar sehingga dapat

    menjadi acuan pembaca untuk mengimplementasikan penggunaan

    smartphone dalam pembelajaran berbasis ICT.

    Angket dan wawancara terbuka dilakukan di SMA Negeri 3 Pati yang

    beralamat di Jalan Panglima Sudirman No.1-A, Desa Puri, Kecamatan Pati.

    Sekolah ini dipilih karena paneliti adalah alumni dari sekolah tersebut yang

    mengetahui perkembangan fasilitas sekolah dari waktu peneliti bersekolah

    hingga sekarang saat penelitian. Responden adalah semua siswa kelas X

    MIA-6, peneliti memilih responden dari kelas X MIA (Matematika dan Ilmu

    Alam) karena siswa MIA mempunyai karakter tertarik dengan sains dan

    teknologi serta cenderung memilih perangkat sesuai dengan kebutuhan

    mereka. Penelitian dilakukan hari Kamis tanggal 14 April 2016 pukul 07.00

    sampai selesai. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas

    dan terikat. Variabel bebasnya adalah smartphone, disebut variable bebas

    karena smartphone yang mempengaruhi variable terikat yakni pemanfaatan

    smartphone dalam pembelajaran di kalangan siswa kelas X MIA-6.

  • 4

    Penelitian yang dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu 1) tahap persiapan,

    2) tahap pelaksanaan, dan 3) tahap pengolahan dan analisis data. Dapat dilihat

    pada tabel 1.

    No Tahapan Penelitian Keterangan

    1 Tahap persiapan - Perijinan - Observasi awal - Menentukan populasi dan sampel - Wawancara singkat - Menyusun angket

    2 Tahap pelaksanaan - Memberikan angket - Wawancara terbuka

    3 Pengolahan dan analisis data - Mengolah hasil angket dan wawancara

    Tabel 1. Tahapan Penelitian

    Tahap pertama yang dilakukan adalah mengadakan observasi awal

    namun sebelumnya peneliti memohon ijin kepada pihak sekolah untuk

    mengadakan penelitian. Observasi yang dilakukan mencakup pengamatan

    terhadap keadaan sekolah, keadaan siswa, dan para staf pengajar di sekolah

    tersebut. Setelah mengetahui bahwa lingkungan sekolah dan keadaan yang

    memungkinkan untuk dilakukan penelitian maka peneliti menentukan

    populasi dan sampel yang akan diberikan wawancara singkat terhadap

    kepemilikan smartphone. Setelah mengetahui gambaran sementara terhadap

    kepemilikan smartphone dari hasil wawancara kemudian peneliti menyusun

    angket berdasarkan hasil observasi dan wawancara singkat yang diperoleh.

    Di tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan peneliti membagikan angket

    kepada siswa kelas X MIA-6 yang dari tahap sebelumnya ditetapkan sebagai

    sampel. Dalam angket sudah dibagi menjadi 3 bagian yaitu Bagian A,B,dan

    C. Di Bagian angket tert

    Tahap ketiga adalah tahap pengolahan data yang didapat dari angket

    dan wawancara terbuka. Bagian A terdapat pertanyaan untuk mengetahui

    demografi responden yang meliputi umur, gender, siswa pertukaran pelajar

    atau bukan, kepemilikan smartphone dan jenis smartphone yang dimiliki dari

    Bagian A inilah dapat diketahui tingkat kepemilikan smartphone pada

    sampel. Bagian B berisi pertanyaan yang membahas mengenai penggunaan

    smartphone secara umum yakni meliputi kemampuan smartphone dalam

    mengelola file multimedia seperti audio, video, gambar, dan juga akses

    internet seperti browsing, chat, belanja online, dan semua kegiatan yang

    menggunakan aplikasi dalam smartphone. Dari Bagian B dapat diketahui

    tingkat kemampuan siswa dalam menggunakan smartphonenya. Bagian yang

    terakhir adalah Bagian C, dalam bagian ini terdapat pertanyaan berkaitan

    dengan pemanfaatan smartphone dalam belajar dan kegiatan sekolah seperti

    melihat jadwal sekolah, melihat pengumuman sekolah, akses perpustakaan

    online, test online, aplikasi yang diimplementasikan dalam mata pelajaran.

    Melalui bagian ini peneliti mendapatkan data ada tidaknya peran smartphone

  • 5

    yang erat dalam keseharian siswa bersinergi juga dengan kegiatan belajar

    mereka. Dari ketga bagian angket tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai

    pemberdayaan atau penggunaan smartphone dalam pembelajaran mereka

    sehingga dapat digunakan untuk perencanaan merancang pembelajaran

    berbasis ICT.

    Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu 1) metode observasi

    digunakan untuk mengamati keadaan awal dari tempat penelitian serta

    populasi dan sampel yang akan diteliti. 2) metode angket digunakan untuk

    mengetahui tingkat kepemilikan, penggunaan smartphone, dan pemanfaatan

    smartphone dalam pembelajaran berbasis ICT di kalangan siswa kelas X

    MIA-6. 3) metode wawancara terbuka yang diadakan untuk menggali lebih

    dalam pendapat siswa terhadap penggunaan smartphone mereka dalam

    belajar.

    4. Hasil dan Pembahasan

    Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

    survey pendidikan. Peneliti tertarik menggunakan model ini karena terdapat

    fenomena besar dalam masyarakat yang secara langsung dan tidak langsung

    siswa ikut terlibat dan terpengaruh dalam fenomena tersebut. Dalam hal ini

    tingkat kepemilikan smartphone yang tinggi di masyarakat. Seperti dijelaskan

    sebelumnya instrument penelitian yang akan diolah berbentuk angket dan

    angket dibedakan menjadi 3 Bagian yaitu Bagian A,B, dan C. Angket yang

    sudah diisi oleh responden kemudian dihitung dan diberikan indikator untuk

    mengetahui tingkat kepemilikan dan pemanfaatan smartphone. Berikut

    merupakan pembahasan dari angket :

    Bagian A (Demografi dan Karakter Sosial Siswa).

    Umur :

    15 tahun = 16 siswa

    16 tahun = 20 siswa

    Jenis Kelamin / Gender :

    Laki-laki = 12 siswa

    Perempuan = 24 siswa

    Jumlah keseluruhan = 36 siswa

  • 6

    Akses internet menggunakan wifi Jumlah Tingkat Penggunaan

    Ya Tidak

    Di rumah 5 31 RENDAH

    Di sekolah 28 8 TINGGI

    Di mana saja 22 14 TINGGI

    Siswa memiliki smartphone Jumlah Tingkat Kepemilikan

    Ya Tidak

    36 0 TINGGI

    Siswa yang berencana membeli smartphone 5 31 RENDAH

    Tipe smartphone yang dimiliki siswa Jumlah Tingkat Kepemilikan

    Android Based 29 TINGGI

    Iphone 0 NIHIL

    Windows Based 0 NIHIL

    Blackberry 0 NIHIL

    Symbian 7 RENDAH

    Smartphone siswa menggunakan layanan paket data

    jaringan 3G/4G :

    Jumlah Tingkat Penggunaan

    Ya dengan batasan kuota per bulan 24 TINGGI

    Ya tanpa batasan kuota per bulan/unlimited 5 RENDAH

    Tidak menggunakan layanan paket data/reguler 7 RENDAH

    Cara siswa mengakses internet menggunakan

    smartphone :

    Jumlah Tingkat Penggunaan

    Hanya melalui koneksi wifi 2 RENDAH

    Melalui wifi dan ISP (Indosat, XL, Telkomsel,dll) 9 RENDAH

    Hanya melalui ISP (Indosat, XL, Telkomsel,dll) 19 TINGGI

    Tidak mengakses internet menggunakan smartphone 6 RENDAH

    Tabel 2. Demografi dan kepemilikan smartphone

  • 7

    Kategori :

    Jika jumlah siswa 18 menjawab Ya dapat dikatakan TINGGI

    Jika jumlah siswa 18 menggunakan atau memiliki dapat dikatakan TINGGI

    Jika 18 siswa menjawab Ya dan 18 menjawab Tidak dikatakan CUKUP

    Jika tepat 18 siswa menggunakan atau memiliki dapat dikataka CUKUP

    Jika jumlah siswa 18 menjawab Tidak dapat dikatakan RENDAH

    Jika jumlah siswa 18 menggunakan atau memiliki dapat dikatakan RENDAH

    Jika tidak ada siswa yang menjawab atau 0 dapat dikatakan NIHIL

    Informasi yang diambil dari data Angket Bagian A diatas menjawab pertanyaan

    penelitian : Benarkah tingkat kepemilikan smartphone di kalangan siswa kelas X

    tinggi?, Pertanyaan tersebut menjawab

    Dilihat dari penggunaan kategori pada angket Bagian A di tabel 2 dengan sampel

    penelitian yang mengambil kelas X MIA-6 SMA Negeri 3 Pati dilihat bahwa

    semua siswa di kelas X MIA-6 mempunyai smartphone jumlah siswa ada 36

    orang dan siswa didominasi oleh gender perempuan yang berjumlah 24 orang.

    Tipe smartphone yang dimiliki siswa ada 2 yakni Android based dengan jumlah

    pemilik 29 orang dan Symbian based dengan jumlah pemilik 7 orang. Hal ini

    sudah cukup menjelaskan bahwa kepemilikan smartphone di kalangan siswa kelas

    X tinggi. Dilihat dari keadaan lingkungan sekolah siswa yang berada di daerah

    perbatasan tingkat kepemilikan smartphone dibilang sangat tinggi dikarenakan

    masyarakat di dalamnya sudah tertanam gaya hidup wajib memiliki ponsel untuk

    sarana komunikasi. Gaya hidup ini berubah menjadi konsumtif terhadap

    perkembangan tren smartphone tanpa didasari dengan kebutuhan dari smartphone

    tersebut.

  • 8

    Bagian B (Penggunaan Smartphone Secara Umum).

    Penggunaan Smartphone Jumlah Tingkat

    Penggunaan

    Ya Tidak

    Membuka dan mengirim email 31 5 TINGGI

    Chating dengan teman 36 0 TINGGI

    Menambahkan komentar di media sosial 36 0 TINGGI

    Mendengarkan musik/MP3 36 0 TINGGI

    Membuat jadwal 29 7 TINGGI

    Melakukan transaksi bank.belanja online 22 14 TINGGI

    Mengambil foto/gambar 36 0 TINGGI

    Merekam video 36 0 TINGGI

    Upload gambar ke website/media sosial 36 0 TINGGI

    Upload video ke website/media sosial 17 19 RENDAH

    Edit gambar 34 2 TINGGI

    Edit video 24 12 TINGGI

    Membuat dan edit teks 36 0 TINGGI

    Menghubungkan dengan laptop/PC 28 8 TINGGI

    Membuat gambar 21 15 TINGGI

    Membuat animasi 11 25 RENDAH

    Tabel 3. Pemanfaatan smartphone secara umum

    Kategori :

    Jika jumlah siswa 18 menjawab Ya dapat dikatakan TINGGI

    Jika 18 siswa menjawab Ya dan 18 menjawab Tidak dikatakan CUKUP

    Jika jumlah siswa 18 menjawab Tidak dapat dikatakan RENDAH

  • 9

    Tabel diatas menjawab pertanyaan penelitian Apakah siswa sudah mampu

    menggunakan smartphone dalam kesehariannya dan seberapa tinggi tingkat

    pemanfaatannya dalam keseharian ?

    Hasil yang didapat menunjukkan semua siswa yang berjumlah 36 orang sudah

    dapat menggunakan smartphone untuk chating dengan teman, menambahkan

    komentar di media sosial, mendengarkan MP3, mengambil foto/gambar, merekam

    video, upload gambar ke media sosial, dan membuat/edit teks dalam smartphone.

    Maka dari itu dapat dikatakan siswa kelas X sudah dapat memanfaatkan

    smartphone dalam membantu aktivitas keseharian mereka. Beberapa aplikasi

    media sosial yang digunakan antara lain facebook, twitter, youtube, Kaskus.

  • 10

    Bagian C (Penggunaan Smartphone Dalam Pembelajaran).

    Penggunaan Smartphone Jumlah Tingkat

    Penggunaan

    Ya Tidak

    Melihat jadwal sekolah 30 6 TINGGI

    Melihat pengumuman sekolah 28 8 TINGGI

    Mengirim email kepada staff/teman sekolah 26 10 TINGGI

    Membaca catatan sekolah 25 11 TINGGI

    Melihat video pembelajaran 32 4 TINGGI

    Akses perpustakaan online 16 20 RENDAH

    Mengakses website untuk mencari materi pelajaran 34 2 TINGGI

    Membagikan catatan kepada teman sekelas 31 5 TINGGI

    Mempunyai aplikasi edukatif/berhubungan dengan

    pendidikan

    21 15 TINGGI

    Jenis aplikasi edukatif yang dipunyai :

    Mathway, Brainly

    Tempat pemakaian smartphone untuk aktifitas belajar : Jumlah Tingkat

    Penggunaan

    Ya Tidak

    Di perpustakaan 11 26 RENDAH

    Di aula 14 22 RENDAH

    Di laboratorium sekolah 5 31 RENDAH

    Di semua tempat dalam sekolah 15 21 RENDAH

    Di dalam perjalanan (misalnya bus, angkot) 12 24 RENDAH

    Di rumah 33 3 TINGGI

    Di tempat lain 28 8 TINGGI

    Siswa yang mengakses media sosial dengan smartphone 31 5 TINGGI

    Ada manfaat media sosial dalam kegiatan belajar 29 7 TINGGI

    Tabel 4. Penggunaan smartphone dalam belajar

  • 11

    Kategori :

    Jika jumlah siswa 18 menjawab Ya dapat dikatakan TINGGI

    Jika 18 siswa menjawab Ya dan 18 menjawab Tidak dikatakan CUKUP

    Jika jumlah siswa 18 menjawab Tidak dapat dikatakan RENDAH

    Untuk menjawab pertanyaan penelitian Apakah siswa sudah memanfaatkan

    smartphone atau setidaknya mengenal pemanfaatan smartphone pada

    pembelajaran berbasis ICT ?

    Dalam menjawab pertanyaan diatas diperlukan penggunaan smartphone yang erat

    kaitannya dengan aktifitas belajar. Hal itu dapat dilihat di tabel 4, dalam tabel 4

    ditunjukkan banyaknya siswa yang dapat melihat jadwal sekolah sebanyak 30

    orang, melihat video pembelajaran sebanyak 32 orang, mengakses website untuk

    mencari materi pelajaran 34 orang, dan membagikan catatan kepada teman sekelas

    sebanyak 31 orang. Yang menjadi ketertarikan adalah siswa sudah mengenal dan

    memanfaatkan aplikasi edukatif yakni Brainly dan Mathway dan penggunaannya

    hanya di mata pelajaran matematika yang dilihat dari wawancara terbuka di

    bawah. Melihat hal itu dapat ditarik jawaban bahwa siswa sudah lebih dahulu

    mengenal dan memanfaatkan smartphone untuk pelajaran matematika berbasis

    ICT. Selain Brainly dan Mathway aplikasi edukatif lainnya seperti Edmodo,

    FisikaMu, Science Challenge, Speed Anatomy patut dicoba guru dan siswa untuk

    kegiatan belajar berbasis ICT cara menginstal aplikasi tersebut tergolong mudah

    karena sudah tersedia dalam Google Play yang otomatis terinstal setelah

    didownload.

    Wawancara Terbuka :

    Peneliti :Apakah sekolah mempunyai aturan tertentu menggunakan

    smartphone dalam kelas dan lingkungan sekolah ?

    Siswa : Untuk aturan dari sekolah tidak begitu ketat, kami dapat

    mengakses smartphone saat jam istirahat, namun saat

    pelajaran harus dengan persetujuan dari guru karena ada

    guru yang mengijinkan ada yang tidak

    Peneliti : Adakah mata pelajaran yang sudah menggunakan

    perangkat elektronik /IT dalam mengajar?

    Siswa : Di kelas kami hanya satu mata pelajaran yang sudah

    memakai alat seperti smartphone dan juga laptop yaitu mata

    pelajaran matematika

    Peneliti :Menggunakan apa teman-teman sering mengakses

    maupun bertukar materi dengan smartphone ?

    Siswa : Biasanya kami menggunakan media sosial facebook

    dengan memakai chat online untuk bertanya tentang materi

    kepada teman maupun guru yang bersangkutan

  • 12

    5. Kesimpulan

    Dengan melihat hasil angket Bagian A,B,dan C serta wawancara terbuka

    yang diadakan di kelas yang dirangkum dalam diskusi permasalahan, peneliti

    menyimpulkan bahwa tingkat kepemilikan smartphone pada siswa di kelas X

    MIA-6 tergolong tinggi. Dalam mengakses perpustakaan online siswa laki-laki

    masih rendah untuk memanfaatkannya dibanding siswa perempuan. Untuk

    pemanfaatan dalam pembelajaran siswa sudah mengenal aplikasi edukatif yakni

    Brainly dan Mathway namun aplikasi tersebut masih dimanfaatkan hanya di mata

    pelajaran matematika, aplikasi tersebut juga hanya dapat diinstal di smartphone

    berbasis Android. Siswa lebih sering menggunakan smartphone mereka untuk

    bertukar informasi seperti membagikan materi peajaran, menanyakan jadwal dan

    kegiatan sekolah melalui media sosial.

    6. Saran

    Dari kesimpulan sebelumnya peneliti sudah melihat kepemilikan dan

    pemanfaatan smartphone di kalangan siswa yang tinggi terutama dalam

    mengakses media sosial untuk sekedar bertukar materi. Siswa sudah mengerti

    bagaimana menggunakan smartphone dalam keseharian dan dalam menunjang

    pembelajaran mereka. Peneliti memberikan masukan supaya keadaan siswa

    tersebut dimanfaatkan oleh guru yang masih membatasi penggunaan smartphone

    dalam lingkungan sekolah dikarenakan adanya siswa yang kurang mengerti

    apabila dijelaskan secara lisan sehingga membutuhkan smartphone untuk

    menunjukkan gambar dan video sebagai media belajar. Media sosial seperti

    facebook dan twitter yang mempunyai fitur berkirim gambar, chat, serta video call

    dapat dimanfaatkan guru untuk memberikan konseling seputar pelajaran di

    sekolah. Guru yang mempunyai kompetensi lebih di bidang teknologi dapat juga

    bekerjasama dengan guru mata pelajaran untuk merancang aplikasi berbasis

    mobile yang dapat dioperasikan oleh semua tipe smartphone yang dimiliki siswa.

  • 13

    7. Daftar Pustaka

    [1] Chuzaimah, Mabururoh, Fereshti Dihan Nurdihana.2010.Smartphone:Antara

    Kebutuhan dan Lifestyle Jurusan Managemen Universitas Muhammadyah Solo.

    [2] Wardoyo, Djatmiko.Tiap 8 Bulan Orang Indonesia Ganti Smartphone. 16 Januari

    2013.http://inet.detik.com/read/2013/01/16/210830/2144324/1169/tiap-8-bulan-

    orang-indonesia-ganti-smartphone.

    [3] Jose,Advent.Pengguna Smartphone di Indonesia Capai 55 Juta. 20 September

    2015.http://techno.okezone.com/read/2015/09/19/57/1217340/2015-pengguna-

    smartphone-di-indonesia-capai-55-juta.

    [4] Risky, Budiman Arief.2013.Media Pembelajaran M-Learning Pada Materi Kalor

    Kelas VII Berbasis Android Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro.

    [5] Permadi, Agus.2015.Strategi Pemanfaatan Smartphone sebagai Sumber Belajar

    Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Boyolali Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

    [6] Aribowo, Eric Kunto.2015.Quizlet : Penggunaan Aplikasi Smartphone Untuk Siswa

    Dalam Mendukung Mobile Learning Seminar Nasional Pendidikan Bahasa

    Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    [7] Oktaviani,Sulis."Perkembangan Teknologi Handphone".19 April

    2014.http://ilmuti.org/2014/04/19/perkembangan-teknologi-handphone.

    [8] Wulandari,Dian.2015.Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Jejaring

    Sosial"Facebook" Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta

    Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

    Yogyakarta.