PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

17
USERS AND PRACTITIONERS OF COMPLEMENTARY MEDICINE PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI KLINIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Catherine Zollman, Kate Thomas, and Clare Relton PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER Dipresentasikan oleh : Himyatul Hidayah

Transcript of PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Page 1: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

USERS AND PRACTITIONERS OF COMPLEMENTARY MEDICINE

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI KLINIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Catherine Zollman, Kate Thomas, and Clare Relton

PENGGUNA DAN PRAKTISI

PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Dipresentasikan oleh :

Himyatul Hidayah

Page 2: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Objective study

Memahami fenomena

pengguna dan praktisi

serta ulasan fakta-fakta

pendukung tentang

penggunaan obat

komplementer

(complementary

medicine).

Page 3: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

What is complementary medicine ?

Pengobatan komplemeter

merupakan satu corak

praktek kesehatan yang

seringkali masih

menimbulkan kesimpang-

siuran tentang batasan-

nya, posisi disiplin dan

keterkaitannya dengan

istilah pengobatan

konvensional.

Page 4: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Common complementary therapies

Pengobatan

komplementer mencakup

semua praktek tersebut

dan ide-ide di luar

domain kedokteran

konvensional. Di

beberapa negara

didefinisikan oleh

pengguna mereka

sebagai mencegah atau

mengobati penyakit,

atau mempromosikan

kesehatan dan

kesejahteraan.

Page 5: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Supported by specialist publications

Page 6: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Surveys of use

o Target survei adalah praktisi dan terhadap

konsumen (pasien).

o Beberapa survei pengobatan komplementer

telah dilakukan, namun secara kualitatif dari

berbagai interpretasi sering tidak mudah untuk

sejumlah alasan.

Page 7: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

The Obstacles of its survey

o Defenisi yang berbeda dari pengobatan komplementer,

misalnya tipe-tipe praktisi komplementer meliputi hanya

satu dari lima konsultasi pasien yang terdiri dari lebih 14

terapi yang berbeda.

o Pasien seringkali membeli obat-obat komplementer

secara bebas (over the counter).

o Ketika pasien mendapatkan perawatan -- sebagai

contoh pada terapi hipnosis -- dimana mereka ditangani

oleh dokter konvensional atau pelayanan kesehatan

konvensional sehingga pasien tidak teregistrasi dalam

survei sebagai komplementer.

Namun, dimungkinkan untuk membuat estimasi dari data yang tersedia,

yang membantu untuk memetakan perkembangan praktik komplementer.

Page 8: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Levels of use

Sebagai contoh survey di Inggris pada tahun 1998

diperkirakan bahwa 46 % populasi telah menggunakan

beberapa bentuk pengobatan komplementer.

Pada sebuah studi tahun 2001 juga memperkirakan

bahwa lebih dari 10 % dari populasi telah berkonsultasi

dengan praktisi komplementer pada tahun sebelumnya.

Tingkat penggunaan pengobatan komplementer

meningkat dua kali lipat pada pasien dengan penyakit

kronis, seperti infeksi HIV, multiple sclerosis, psoriasis, dan

kondisi reumatologi.

Di Inggris juga diperkirakan bahwa sepertiga dari pasien

kanker menggunakan terapi komplementer pada tahap

tertentu dari penyakit mereka.

Page 9: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Data Penggunaan Obat-Obat Komplementer

di Berbagai Negara

Page 10: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Which therapies are used ?

o Pada survei ini terapi yang paling populer

adalah osteopati, chiropractic, homeopati,

akupunktur, pijat, aromaterapi, dan

refleksologi.

o Popularitas terapi komplementer yang

berbeda bervariasi di seluruh Eropa. Hal ini

mencerminkan perbedaan budaya medis dan

pada posisi sejarah, politik, dan hukum

pengobatan komplementer di negara-negara

tersebut.

Page 11: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Popularitas terapi komplementer yang berbeda antara pengguna di Eropa.

Page 12: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Who uses complementary medicine?

Pada survey ini pasien pria dan wanita pada pengobatan

komplemeter memiliki proporsi yang sama di Inggris, dengan

usia 25-54 tahun.

Kecenderungannya lebih besar dengan melakukan konsultasi

ke praktisi pengobatan komplementer daripada melakukan

self-treating. Hal ini juga ditunjukkan pada kelompok ekonomi

dan pendidikan yang lebih tinggi.

Belum ada bukti penelitian di Inggris terhadap pengaruh etnis

pada kecendrungan pengobatan komplementer.

Akses dan ketersediaan praktisi mendasari lebih banyak orang

menggunakan pengobatan komplementer, dan bukan karena

perbedaan regional.

Page 13: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

What conditions are treated ?

Pada penelitian ini, preferensi konsumen untuk

terapi komplementer meliputi masalah

muskuloskeletal, nyeri leher, masalah usus,

pencernaan, stres, kecemasan, depresi, migrain,

dan asma.

Masalah difisiensi energi (lack of energy) dan

mempertahankan kesehatan umum seringkali sulit

dibedakan sebagai kategori konvensional.

Fakta yang lain sebagai contoh bahwa ahli

homeopati dan herbalis cenderung untuk mengobati

kondisi seperti eksim, masalah haid, dan sakit

kepala dibanding pada kasus muskuloskeletal.

Page 14: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Complementary practitioners

o Jumlah dan profil praktisi komplementer berubah

dengan cepat. Pada survei ini tercatat 13.500

praktisi yang terdaftar di Inggris. Meningkat empat

kali lipat pada tahun 2000 menjadi 60.000 dengan

tiga disiplin yakni penyembuhan, aromaterapi,

dan reflexology.

o Satu fakta dalam penelitian ini bahwa hampir 10.000

profesional kesehatan konvensional juga berlatih

pengobatan komplementer dan merupakan anggota

dari organisasi profesi mereka sendiri (seperti, The

British Medical Acupuncture Society for doctors and

dentists).

Page 15: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

“Stereotipe tentang penggunaan pengobatan

komplementer yang terkait dengan gaya hidup

alternatif tidak didukung oleh bukti penelitian”

Page 16: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER

Rujukan

Page 17: PENGGUNA DAN PRAKTISI PENGOBATAN KOMPLEMENTER