PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

97
PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENDAMPING PASIEN ANAK TAHUN 2015 (Studi Kasus Rumah Sakit Khusus Anak 45 Yogyakarta) SKRIPSI Oleh : Melantina Maria NIM : 098114035 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

Page 1: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

1

PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL PADA

PENDAMPING PASIEN ANAK TAHUN 2015

(Studi Kasus Rumah Sakit Khusus Anak 45 Yogyakarta)

SKRIPSI

Oleh :

Melantina Maria

NIM : 098114035

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

2

PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL PADA

PENDAMPING PASIEN ANAK TAHUN 2015

(Studi Kasus Rumah Sakit Khusus Anak 45 Yogyakarta)

SKRIPSI

Oleh :

Melantina Maria

NIM : 098114035

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

5

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”

Lukas 1:37

Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan. Segala hormat syukur hanya

bagi Tuhan (GMB-Segala Kemuliaan)

Naskah ini kupersembahkan bagi Tuhan Yesus Kristus untuk

diperkenankan-Nya menjadi berkat bagi almamaterku.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

8

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan

perkenanan-Nyalah skripsi yang berjudul “PENGETAHUAN PENGGUNAAN

OBAT SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENDAMPING PASIEN ANAK

TAHUN 2015 (Studi Kasus Rumah Sakit Khusus Anak 45 Yogyakarta)” dapat

selesai tepat waktu.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada setiap pihak yang terlibat dalam

penyusunan naskah ini.

1. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. Sebagai pembimbing yang sabar dalam

memberikan bimbingan selama proses penyusunan karya ini.

2. Semua responden yang berkontribusi besar selama dilaksanakannya penelitian

ini.

3. Selaku Ketua Program Studi S-1 Farmasi Universitas Sanata Darma

Yogyakarta.

4. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt., Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., Apt.,

M.Sc. selaku Penguji yang telah banyak memberi arahan dan meluangkan

waktu serta memberi motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Para dosen penguji yang telah memberi kritik dan saran dalam penyelesaian

naskah skripsi ini.

6. Seluruh pihak yang memberikan izin penelitian Rumah Sakit Khusus Anak

Empat Lima.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

9

7. Seluruh pihak yang memberikan izin penelitian Posyandu Rumah Susun

Sonalewah setempat.

8. Dekan dan segenap staf Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang

mendukung dilakukannya penelitian ini.

9. Seluruh pihak yang memberikan izin penelitian Posyandu Rumah Susun

Sonalewah setempat.

10. Keluarga yang setia memberi doa dan dukungan.

11. Maya, Wuri, Defilia, Gida, seluruh teman Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma angkatan 2009, rekan pelayanan dan saudara saudari komsel yang

selalu memberikan doa dan semangat selama pengerjaan penelitian.

12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang selalu mendukung

dan menyemangati penulis dalam menuntaskan karya ini.

Akhir kata, penulis mengakui bahwa masih terdapat kekurangan dalam

penyusunan karya ini sehingga penulis terbuka menerima kritik dan saran untuk

menyempurnakan karya ini. Penulis berharap semoga karya ini bisa memberikan

kontribusi dalam penyusunan instrumen pengukuran atribut psikososial di bidang

kesehatan, khususnya dalam bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 29 Desember 2016

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................

HALAMAN KEASLIAN KARYA ........................................................

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……….

PRAKATA……………………………………………………………..

DAFTAR ISI ............................................................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

INTISARI ................................................................................................

ABSTRACT .............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

1. Permasalahan ........................................................................

2. Keaslian Penelitian ...............................................................

3. Manfaat Penelitian ................................................................

B. Tujuan Penelitian ......................................................................

1. Tujuan Umum ......................................................................

2. Tujuan Khusus .....................................................................

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengetahuan ..............................................................................

1. Pengertian .............................................................................

2. Tingkat Pengetahuan ............................................................

B. Informasi Umum Obat ..............................................................

C. Sediaan Cair Oral......................................................................

D. Sendok Takar ............................................................................

E. Standar Pemberian Informasi ...................................................

F. Keterangan Empiris ..................................................................

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xi

xii

xii

xv

xvi

1

4

4

6

7

7

7

8

8

9

11

12

12

15

16

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

11

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................

B. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................

C. Definisi Operasional .................................................................

D. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................

E. Subyek Penelitian .....................................................................

F. Sampling ...................................................................................

G. Bahan Penelitian .........................................................................

H. Instrumen Penelitian ...................................................................

I. Tata Cara Penelitian ...................................................................

1. Tahap Pra Penelitian ..............................................................

2. Tahap Pengumpulan Data ......................................................

3. Tahap Pengolahan Data..........................................................

J. Tata Cara Analisis Hasil ............................................................

1. Karakteristik Responden ........................................................ 2. Pengetahuan………………………………………………..

2. Pengetahuan ...........................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ............................................................

1. Usia Responden .....................................................................

2. Jenis Kelamin.........................................................................

3. Tingkat Pendidikan ................................................................

4. Jenis Pekerjaan.......................................................................

B. Frekuensi Pembelian Obat dan Penggunaan Sendok Takar

di Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima

Yogyakarta .............................................................................

1. Frekuensi Pembelian Obat .....................................................

2. Frekuensi Penggunaan sendok takar sediaan cair oral ..........

C. Pengetahuan Pendamping pasien terhadap penggunaan

sendok

takar sediaan cair oral ................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 49

B. Saran..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….

LAMPIRAN……………………………………………………………

18

19

19

20

20

21

22

24

25

25

28

29

30

30

32

33

34

35

36

38

39

39

41

42

49

49

50

53

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

12

DAFTAR TABEL

Tabel I. Pokok Bahasan Pengetahuan Pendamping Pasien terhadap

penggunaan obat sediaan cair oral………………………….

Tabel II. Pengetahuan Pendamping Pasien terhadap penggunaan obat

takar sediaan cair oral……………….......................................

22

42

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat ukur obat cair seperti cup, sendok takar dan droppers

Gambar 2. Karakteristik responden berdasarkan usia ...............................

Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ................

Gambar 4.Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ........

Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan .............

Gambar 6. Frekuensi pembelian obat........................................................

Gambar 7. Frekuensi penggunaan sendok takar sediaan obat cair oral ....

14

35

36

37

38

40

41

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner I penelitian uji validitas ................................. 54

Lampiran 2. Besar skor untuk ,masing-masing tanggapan aspek

pengetahuan pada uji validitas kuesioner I ..................... 56

Lampiran 4. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

untuk kuesioner I ............................................................. 58

Lampiran 5. Hasil uji reliabilitas kuesioner aspek pengetahuan

dengan metode Combach-Alpha koesioner I .................. 59

Lampiran 6. Kuesioner II penelitian uji validitas ................................ 60

Lampiran 7. Form rekomendasi hasil expert judgement

questionnaire uji bahasa kuesioner II ............................. 62

Lampiran 8. Besar skor untuk ,masing-masing tanggapan aspek

pengetahuan pada uji validitas kuesioner II .................... 64

Lampiran 9. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

untuk kuesioner I ............................................................. 66

Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas kuesioner aspek pengetahuan

dengan metode Combach-Alpha koesioner II………….. 67

Lampiran 11. Hasil uji validitas kuesioner III Pilihlah

jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah

ini di tempat yang telah disediakan ................................. 68

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

15

Lampiran 12. Form rekomendasi hasil expert judgement

questionnaire hasil penelitian kuesioner III .................... 70

Lampiran 13. Besar skor untuk ,masing-masing tanggapan aspek

pengetahuan pada uji validitas kuesioner III ................... 72

Lampiran 14. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

untuk kuesioner III .......................................................... 74

Lampiran 15. Hasil uji reliabilitas kuesioner aspek pengetahuan

dengan metode Combach-Alpha koesioner III ................ 75

Lampiran 16. Hasil penelitian................................................................ 76

Lampiran 17. Instrumen pengukuran Pengetahuan Penggunaan Obat

Sediaan Cair Oral............................................................ 77

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

16

INTISARI

Kepatuhan dalam mengkomsumsi obat merupakan kunci penting untuk

sembuh dari suatu penyakit. Pemberian obat yang sesuai dengan dosis yang diberikan

akan mendorong terpenuhinya tujuan pengobatan. Banyak faktor yang mempengaruhi

tercapainya tujuan pengobatan, salah satunya adalah pengetahuan para pedamping

pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi pengetahuan

penggunaan obat sediaan cair oral pada pendamping pasien.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

sectional. Subyek penelitian adalah pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah

Sakit Khusus Anak Empat Lima. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif

dengan bentuk presentase.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penggunaan obat

sediaan cair oral pada pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit Khusus

Anak Empat Lima sudah cukup baik. Ditunjukkan oleh rata-rata skor keseluruhan

pengetahuan sebesar 59,60.

Kata kunci : pengetahuan, sediaan cair oral, pendamping

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

17

ABSTRACT

Drug adherence is the key to recover from an illness. Administration of drugs

according to the dose will encourage the fulfillment of the treatment goal. Many

factors affect the achievement of treatment goal; one of which is the knowledge of the

patients’ companions. This study aims to measure and evaluate the knowledge of the

patients’ companions regarding oral liquid preparation drugs use.

This study is an observational study with cross sectional approach. The

subjects are patients’ companion in Pharmacy of Rumah Sakit Khusus Anak Empat

Lima. The techniques of analysis are using descriptive analysis in the form of a

percentage.

The analysis showed that the level of knowledge of oral liquid dosage drugs

use of patients’ companion in Pharmacy of Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima is

good enough. It was shown by the average scores for overall knowledge was 59.60.

Keyword: Knowledge, oral liquid preparations, companion

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penduduk di Indonesia memperoleh obat dengan cara resep dokter dan

langsung melakukan pengobatan sendiri dengan membeli obat di apotek. Data dari

Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa dari sejumlah 294.959 rumah

tangga di Indonesia, sebanyak 103.860 rumah tangga (35,2 %) menyimpan obat

untuk swamedikasi. Rerata sediaan obat yang disimpan hampir 3 macam. Dari 35,2

% rumah tangga yang menyimpan obat, proporsi rumah tangga yang menyimpan obat

keras sebanyak 35,7 % dan antibiotika 27,8 %. Adanya obat keras dan antibiotika

untuk swamedikasi menujukkan penggunaan obat yang tidak rasional. Sebanyak 81,9

% rumah tangga yang menyimpan obat keras dan 86,1 % rumah tangga menyimpan

antibiotika yang diperoleh tanpa resep.

Obat dengan resep dokter diperoleh saat pasien menjalani rawat inap dan

rawat jalan. Tahun 2013, penduduk Indonesia yang melakukan rawat inap sebanyak

2,3 % dan Daerah Istimewa Yogyakarta menduduki peringkat pertama dalam

pemanfaatan rawat inap. Sedangkan untuk rawat jalan, selama Mei-Juni 2013,

sebanyak 10,4 % penduduk Indonesia melakukan rawat jalan. Daerah Istimewa

Yogyakarta merupakan provinsi tertinggi yang melakukan rawat jalan yaitu sebesar

16,3 % (Riskesdas, 2013). Dalam rawat jalan, pengobatan tetap dilakukan dengan

kontrol dan resep dokter. Farmasi dan pelayanan kesehatan merupakan bagian dari

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

2

upaya pengobatan terhadap masyarakat. Selama masa rawat inap, pengobatan

langsung dalam pengawasan perawat yang memahami prosedur pemberian obat-

obatan. Berbeda dengan pengobatan pada rawat jalan, jenis obat diberikan pada

pasien dengan resep dokter, namun pemberiannya diberikan oleh keluarga pasien.

Peran apoteker untuk meningkatkan pengobatan yang rasional bagi pasien

dengan ataupun tanpa resep dokter adalah dengan menjamin tersedianya obat-obatan

yang berkualitas dan juga menjamin tersedianya pelayanan konsultasi obat di apotek

(Handayani, Gitawati, Muktiningsih dan Rahan, 2006). Bentuk sediaan obat yang

tersedia di apotek yaitu sediaan padat dan cair. Sediaan padat berupa serbuk

(powder), granul, tablet dan kapsul. Sediaan cair berupa larutan, suspensi dan emulsi.

Obat sediaan cair umumnya dikonsumsi melalui oral dan digunakan untuk pasien

yang sulit menelan obat, misalnya anak-anak.

Titik kritis pada penggunaan sediaan cair bergantung pada ketepatan dosis

yang diambil. Pengambilan volume obat yang tidak tepat mengakibatkan

pengambilan dosis yang tidak akurat. Dosis merupakan faktor keberhasilan dalam

pengobatan. Jika dosis tidak tepat, misalnya dosis berlebihan maka akan

menimbulkan efek samping. Sementara jika dosis kurang maka tujuan pengobatan

tidak tercapai. Menurut Litovitz (1992), penyebab utama kesalahan dosis adalah

karena tidak tersedianya alat ukur obat cair dan adanya kesalahan interpretasi yang

berbeda pada pasien mengenai cara mengukur dengan alat takar. Dua kesalahan

tersebut menyebabkan masyarakat cenderung menggunakan sendok makan/sendok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

3

teh yang terdapat di rumah untuk mengukur volume sediaan cair jika tidak ada

sendok takar yang tersedia dalam obat cair.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 di Minnesota (USA) menemukan

bahwa 72% pasien menggunakan sendok teh untuk mengukur volume sediaan cair

(Bayor, KIpo, dan Oforikwakye, 2010). Pada penggunaan sendok makan untuk

pengambilan volume obat, rata-rata dosis yang terambil sebesar 65% dari dosis yang

direkomendasikan (Bicadan Farinha, 2005).

Kesalahan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya ketidakakuratan dosis.

Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan, termasuk alat ukur dosis konsumsi

sediaan obat cair merupakan salah satu ketidakrasionalan penggunaan obat.

Kesalahan pengambilan alat bantu seperti sendok takar dalam kemasan sediaan cair

oral disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya ketepatan konsumsi

obat sediaan cair oral mengggunakan sendok takar dan kurangnya pengetahuan

masyarakat mengenai dampak buruk kesalahan dalam menggunakan sendok takar

sediaan cair oral. (Bicadan Farinha, 2005)

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2500/Menkes/SK/XII/2011, telah direncanakan memberikan perhatian pada obat

untuk anak. Kebijakan ini dimaksudkan agar selaras dengan kebijakan global, dimana

Indonesia konsisten memperjuangkan penurunan angka kematian bayi dan anak,

sesuai dengan target capaian MDG’s (Millenium Development Goals). Keterlibatan

dokter spesialis anak dan Direktorat Bina Kesehatan Anak memberikan kontribusi

cukup dan yang sangat intensif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

4

Yogyakarta merupakan wilayah dengan jumlah pasien rawat inap maupun

rawat jalan yang tertinggi di seluruh Indonesia. Setiap rumah sakit menyediakan

apotek untuk memudahkan pihak rumah sakit maupun pasien dalam pengambilan

obat sesuai resep dokter. Perhatian penggunaan obat berdasarkan MDG’s terutama

bagi pasien anak-anak sehingga penting pihak apotek dalam memberikan informasi

yang berkaitan dengan penggunaan obat terutama sediaan obat cair oral bagi anak.

Salah satu rumah sakit di Yogyakarta yang khusus menangani anak-anak adalah

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima dan merupakan satu-satunya rumah sakit di

Yogyakarta yang khusus menangani pasien anak. Rumah sakit ini juga menyediakan

apotek yang khusus untuk anak-anak. Berkaitan dengan hal itu maka sangat penting

pengetahuan pendamping pasien rawat jalan dalam pemberian sediaan obat

khususnya sediaan obat cair oral bagi anak dengan menggunakan sendok takar. Dari

uraian tersebut maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan

penggunaan obat sediaan cair oral pada pendamping rawat jalan apotek Rumah Sakit

Khusus Anak Empat Lima Yogyakarta 2014.

1. Permasalahan

Seperti apakah pengetahuan penggunaan obat sediaan cair oral pada

pendamping pasien rawat jalan apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima

Yogyakarta 2014?

2. Keaslian Penelitian

Berbagai penelitian mengenai pengetahuan seseorang pernah dilakukan

diantaranya adalah Dewi dkk., (2014) dengan judul “Hubungan Tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

5

Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di

Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang

Tahun 2013”. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah subjek

dan objek penelitian, kerangka pemikiran, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian

yang dilakukan Dewi dkk., (2014) tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan

tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap bayi di

wilayah kerja Kelurahan Parupuk Tabing WilayahKerja Puskesmas Lubuk Buaya

Kota Padang Tahun 2013.

Penelitian mengenai pengetahuan lainnya yaitu dilakukan oleh Pasek dkk.,

(2013) yang berjudul “Hubungan Persepsi dan Tingkat Pengetahuan Penderita

Tuberkulosis dengan Kepatuhan Pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas

Buleleng 1”. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah subjek dan

objek penelitian, kerangka pemikiran, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian yang

dilakukan Pasek dkk., (2013) tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan

persepsi dan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan TB di wilayah

kerja Puskesmas Buleleng 1.

Adapun penelitian yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai

penggunaan sendok takar pernah dilakukan oleh Novitasari (2010) dengan judul

“Evaluasi Ketersediaan dan Perilaku Penggunaan Sendok Takar Sediaan Cair Oral

pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Juni-Juli 2010”. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada lokasi

penelitian, Penelitian Novitasari dilakukan di RSUP Dr. Sardjito sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

6

penelitian ini dilakukan khusus di rumah sakit anak yaitu di RSKA 45. Fokus

penelitian Novitasari berbeda dengan penelitian ini, fokus penelitian Novitasari

adalah mengevaluasi ketersediaan sendok takar sediaan cair oral, sedangkan

penelitian ini memfokuskan pada evaluasi informasi volume pemberian yang

tertera pada sendok takar.

3. Manfaat Penelitian

a. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat

mengenai pentingnya penggunaan sendok takar yang disertakan dalam sediaan

obat cair oral bagi anak. Dengan pengetahuan yang diperoleh masyarakat

mengenai pentingnya sendok takar maka masyarakat terutama pendamping

pasien dapat lebih berhati-hati menggunakan sendok takar pengganti dan dapat

berkonsultasi dengan apoteker jika tidak disertakan sendok takar standar.

b. Bagi Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Rumah Sakit Khusus Anak

Empat Lima Yogyakarta khusus bagian apotek sebagai bahan evaluasi untuk

memberikan pengetahuan kepada pendamping pasien dalam penggunaan

sendok takar sediaan obat cair oral bagi anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

7

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi pengetahuan

penggunaan obat sediaan cair oral pada pendamping pasien rawat jalan Apotek

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan penggunaan

obat sediaan cair oral pada pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit

Khusus Anak Empat Lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan kumpulan sejumlah fakta dan teori yang dapat

digunakan seseorang memecahkan dan menjawab masalah yang ditemuinya.

Pengetahuan ini dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun dari orang lain.

Fakta-fakta yang didapat dikumpulkan dan dipahami sebagai teori yang kemudian

digunakan sebagai jawaban dari berbagai jenis fenomena kehidupan. Pengetahuan

juga dapat diperoleh dengan cara tradisional (non-ilmiah) ataupun dengan cara ilmiah

(modern) yang dilakukan dengan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan

Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui

dan berkaitan dengan proses pembelajaran (Poerwadarminta, 2002).

Menurut Soekanto (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

antara lain tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman dan sosial ekonomi.

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi

perubahan perilaku positif yang meningkat.

b. Informasi

Seorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

9

c. Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan

yang meliputi sikap dan kepercayaan.

d. Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang

sesuatu yang bersifat non formal.

e. Sosial ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Tingkatan Pengetahuan

Notoatmodjo (2003) mengemukakan yang dicakup dalam domain kognitif

yang mempunyai enam tingkatan yaitu tahu (know), memahami (comprehension),

aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis (sinthesis), dan evaluasi (evaluation).

Tingkatan pengetahuan tersebut sebagai berikut:

a. Tahu (Know)

Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari, dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :

menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.

(Notoatmodjo2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

10

b. Memahami (Comprehension)

Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

(Notoatmodjo 2003)

c. Aplikasi (Aplication)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai

pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya.

(Notoatmodjo 2003)

d. Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu

komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja seperti kata kerja mengelompokkan, menggambarkan, memisahkan.

(Notoatmodjo 2003)

e. Sintesis (Sinthesis)

Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk

keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. (Notoatmodjo 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

11

f. Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau

objek tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang sudah ada (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Notoatmodjo (2003), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin

diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan.

Menurut Arikunto (2006) hasil pengukuran pengetahuan dikategorikan

menjadi 3, yaitu:

a. Apabila skor 76-100% dikatakan baik

b. Apabila skor 65-100% dikatakan sedang

c. Apabila skor<65 % dikatakan buruk

B. Informasi Umum Obat

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang

digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan

patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,

peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia (Undang-Undang No.36 tahun

2009 tentang Kesehatan).

Bentuk sediaan obat yang tersedia di apotek yaitu sediaan padat dan cair.

Sediaan padat berupa serbuk (powder), granul, tablet dan kapsul. Sediaan cair berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

12

larutan, suspensi dan emulsi. Obat sediaan cair umumnya dikonsumsi melalui oral

dan digunakan untuk penderita/pasien yang sulit menelan obat, misalnya anak-anak.

(Putra 2012).

C. Sediaan Cair Oral

Larutan adalah sediaan cair oral yang mengandung satu atau lebih zat kimia

yang terlarut. Misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau

campuran pelarut yang saling tercampur. Karena molekul-molekul dalam larutan

terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan,

umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik,

jika larutan diencerkan atau tercampur (Putra, 2012).

Larutan oral adalah sediaan air yang dibuat untuk pemberiaan oral, yang

mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau

pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven dengan air. Larutan oral ini

terbagi menjadi beberapa jenis yaitu potions (obat minum) berbentuk emulsi atau

suspense, elixir, sirop, netralisasi, saturation, dan potio effervescent (Putra, 2012).

D. Sendok Takar

Saat ini sediaan cair oral yang disertai sendok takar di dalam kemasannya

semakin lama semakin sedikit yang beredar di masyarakat. Hal ini menyebabkan

penggunaan sendok takar sering terabaikan oleh masyarakat. Keberadaan sendok

takar yang sering tidak disertakan dalam sediaan obat cair menyebabkan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

13

seringkali menggantinya dengan sendok teh atau sendok makan sebagai pengganti

takaran dosis obat. Kesalahan ini menyebabkan terjadinya kesalahan interpretasi

dosis karena informasi yang didapat tidak sesuai. Kesalahan paling banyak dilakukan

ketika masyarakat menggunakan sendok takar. (Putra, 2012)

Pada label produk sediaan obat cair terdepan saran kepada pasien sesuai

aturan pakai menggunakan sendok teh atau sendok makan sebagai takaran dosis.

Ukuran kesetaraan dosis 5mL = 5cc = 1 sendok teh; 15mL = 15cc = 3 sendok teh = 1

sendok makan dan 30mL = 30cc = 2 sendok makan = 1 fluid ounce (Maw, Son,

Thompson, 2002).

Berdasarkan atas hasil pengukuran bobot metrik yang dilakukan pada tahun

1971, kesetaraan dosis obat ini dihitung dalam 5mL dosis dan British Standard

Pharmacopeia memutuskan ukuran sendok 5mL. Namun kapasitas sendok yang

beredar di setiap negara sebenarnya sangat bervariasi. Untuk membuat dosis lebih

akurat, setiap negara memproduksi ukuran sendok takar obat yang sesuai (Maw, Sam,

Thompson, 2002). Menurut Farmakope Indonesia III, sendok kecil volumenya 5mL,

sendok besar volumenya 15mL (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

RI, 1974).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

14

Gambar 1. Alat ukur obat cair seperti cup, sendok takar dan droppers

(Bayor, Kipo, Kwakye, 2010).

Pemberian obat yang salah dapat diakibatkan atau penggunaan peralatan yang

tidak sesuai seperti peralatan dapur. Misalnya sendok makan dapat memegang dua

kali cairan sebanyak yang ada di takaran obat (Wang, 2008).

FDA merekomendasikan tidak lagi menggunakan peralatan dapur sebagai

cara untuk mengukur dosis sediaan obat cair. Lebih aman menggunakan sendok

takaran, dropper, dan dosis injeksi untuk menyalurkan obat cair daripada menakar

jumlah tuangan dosis dengan sendok rumah tangga (Wansink dan Van Ittersum,

2010). FDA menganjurkan penggunaan sendok takar atau syringe dalam pemberian

obat cair oral yang berbentuk suspensi untuk mengurangi efek samping yang

mungkin timbul dari zat yang terkandung dalam obat (Waknine, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

15

E. Standar Pemberian Informasi

Pentingnya informasi mengenai penggunaan sendok takar yang tepat maka

diperlukan keberadaan apoteker dengan tujuan pemberian informasi tersebut. Dalam

kode etik Apoteker, seorang apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan

profesinya. Dalam pasal 7 Kode Etik Apoteker Indonesia, implementasi sumber

informasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Seorang apoteker memberikan informasi kepada pasien/masyarakat harus dengan

cara yang mudah dimengerti dan yakin bahwa informasi tersebut harus sesuai,

relevan, dan up to date.

2. Sebelum memberikan informasi apoteker harus menggali informasi yang

dibutuhkan dari pasien ataupun orang yang datang menemui apoteker mengenai

pasien serta penyakitnya.

3. Seorang apoteker harus mampu berbagi informasi mengenai pelayanan kepada

pasien dengan tenaga profesi kesehatan yang terlibat.

4. Seorang apoteker harus senantiasa meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap

obat, dalam bentuk penyuluhan, memberikan informasi secara jelas, melakukan

monitoring penggunaan obat dan sebagainya.

Dari uraian tugas apoteker di atas, keberadaan apoteker sangat penting

terutama yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu pemberian informasi mengenai

sendok takar dalam sediaan obat cair oral pada anak-anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

16

F. Keterangan Empiris

Jumlah pengguna obat di Indonesia tergolong cukup tinggi. Masyarakat

memperoleh obat dengan resep dokter maupun membeli langsung di apotek tanpa

resep. Bentuk sediaan obat yang tersedia di apotek yaitu sediaan padat dan cair.

Sediaan padat berupa serbuk (powder), granul, tablet dan kapsul. Sediaan cair berupa

larutan, suspensi dan emulsi. Obat sediaan cair umumnya dikonsumsi melalui oral

dan digunakan untuk penderita/pasien yang sulit menelan obat.

Obat sediaan cair umumnya dikonsumsi untuk anak-anak karena dapat

membantu obat langsung tertelan. Permasalahannya adalah saat ini banyak sediaan

obat cair oral yang tidak disertakan sendok takar. Masyarakat umum masih

menganggap bahwa tidak tersedianya sendok takar dalam sediaan obat cair dapat

diganti dengan sendok lain yang merupakan peralatan rumah tangga. Padahal

peralatan yang tidak sesuai dengan obat dapat mengakibatkan pemberian dosis yang

salah, terlalu banyak atau terlalu sedikit obatnya. Jika dosis terlalu banyak maka

menimbulkan efek samping dan jika terlalu sedikit maka tujuan pengobatan tidak

tercapai.

Masyarakat perlu mengetahui pentingnya sendok takar dalam sediaan obat

cair oral mengingat hal tersebut berkaitan dengan takaran dosis. Pengetahuan

mengenai pentingnya sendok takar dalam sediaan obat cair oral menjadi tugas

seorang apoteker untuk disampaikan kepada masyarakat.

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

pengetahuan penggunaan obat sediaan cair oral pada pendamping pasien rawat jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

17

Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima. Hal ini diketahui melalui

kuesioner/angket yang diberikan kepada pendamping pasien rawat jalan Apotek

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima. Dengan adanya gambaran ini maka dapat

diketahui seberapa besar pengetahuan masyarakat terutama pendamping pasien dalam

menggunakan sendok takar sediaan obat cair oral sehingga dapat menjadi bahan

evaluasi bagi tenaga kesehatan seperti apoteker agar lebih aktif memberikan

informasi penggunaan sendok takar dalam sediaan obat cair oral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang pengetahuan penggunaan obat sediaan cair oral pada

pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit Khusus Anak 45 termasuk

penelitian observasional. Penelitian observasional merupakan penelitian dengan

melakukan pengamatan terhadap jumlah variabel subjek menurut keadaan yang apa

adanya, tanpa intervensi dari peneliti (Pratiknya, 1993). Rancangan penelitian ini

adalah survei deskriptif melalui pendekatan kualitatif yang didesain untuk memberi

suatu gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara mendalam mengenai

fenomena yang ditemukan serta tidak melakukan analisis terhadap hubungan antar

variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang

keadaan-keadaan nyata sekarang atau sementara yang bersifat prospektif (Sevilla,

Ochave, Punsalam, Regala, Uriarte, 1993).

Berdasarkan setting tempat, penelitian ini dilakukan di komunitas yaitu apotek

Rumah Sakit. Data dalam penelitian ini diperoleh secara prospektif. Berdasarkan cara

dan waktu pengambilan sampel, penelitian ini termasuk penelitian cross-sectional

yaitu suatu penelitian dimana setiap objek penelitan hanya diobservasi sekali saja.

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

19

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mencakup pengetahuan pendamping pasien rawat jalan mengenai

penggunaan obat sediaan cair oral.

C. Definisi Operasional

1. Pengetahuan, meliputi:

a. Jenis, dosis, aturan minum dan penyimpanan obat cair oral untuk anak.

b. Hal yang tidak inginkan (efek samping), etiket dan informasi lain, kadaluarsa,

penggunaan obat bersama (di luar resep), informasi tambahan dari apoteker di

apotek.

c. Pentingnya sendok takar standar dalam konsumsi obat cair oral.

2. Responden adalah pendamping pasien rawat jalan di Apotek Rumah Sakit Khusus

Anak Empat Lima selama penelitian berlangsung yang mendampingi pasien yang

pernah menggunakan sediaan obat cair oral dengan sendok takar. Responden

tidak harus membeli sediaan cair oral di Apotek Rumah Sakit Khusus Anak

Empat Lima pada waktu penelitian berlangsung. Responden harus memenuhi

kriteria inklusi dan bersedia terlibat dalam penelitian ini.

3. Pendamping pasien rawat jalan adalah pendamping pasien selama menerima dan

menjalani pengobatan.

4. Tingkat pengetahuan dikatakan baik apabila responden mendapat skor > 75%,

tingkat pengetahuan dikatakan sedang (cukup baik) apabila responden mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

20

skor 40%-75% sedangkan tingkat pengetahuan dikatakan kurang baik apabila

responden mendapat skor < 40% (Ganie, 2009).

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang tunggu Apotek Rumah Sakit Khusus Anak

Empat Lima untuk kegiatan survei wawancara dan pemberian kuesioner. Pemilihan

lokasi ini dengan pertimbangan bahwa tempat tersebut merupakan tempat strategis

untuk menemui pendamping pasien. Penelitian dilakukan selama 2 minggu pada

bulan Mei 2015.

E. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yaitu pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit

Khusus Anak Empat Lima. Subjek penelitian inilah yang disebut dengan responden.

Responden dalam penelitian ini harus memiliki kriteria-kriteria yang menjadi batasan

dalam penelitian.

Kriteria yang menjadi batasan dalam penelitian yaitu kriteria inklusi yang

digunakan adalah subjek berusia minimal 17 tahun, berjenis kelamin pria atau wanita

dan merupakan pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit Khusus Anak

Empat Lima yang mendampingi pasien datang untuk mendapatkan obat cair dengan

menggunakan penakar berdasarkan resep dokter selama penelitian berlangsung yaitu

pada Mei 2015. Pendamping pasien dan apoteker rawat jalan tersebut bersedia

bekerjasama berdasarkan persetujuan dengan informed-consent. Apoteker adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

21

apoteker pendamping yang sedang bertugas pada periode penelitian. Kriteria ekslusi

yang digunakan yaitu apabila data tidak diisi dengan lengkap.

F. Sampling

Menurut Sugiyono (2012: 61), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah pendamping pasien rawat jalan Apotek

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima.

Dalam populasi tersebut, diperlukan sampel agar jumlah data yang diambil

tetap dapat mewakili gambaran pengetahuan penggunaan sendok takar dalam sediaan

obat cair oral. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik Purposive Sampling,

yaitu pengambilan sampel dengan tujuan tertentu (Sugiyono, 2012:164).

Data pertama penelitian ini sebanyak 128 responden. Dari hasil penelitian ini,

terdapat 4 responden yang harus dieklusi karena tidak memberikan tanggapan pada

pernyataan dengan lengkap sehingga 124 responden yang memenuhi kriteria inklusi.

Dari hasil jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 124 responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

22

G. Bahan Penelitian

Bahan penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data

pendamping pasien rawat jalan yang diperoleh pada saat pengisian kuesioner antara

lain umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Data ini terangkum dalam

informed consent yang telah ditandatangani responden dan kuesioner yang telah

disiapkan.

Tabel I. Pokok Bahasan Pengetahuan Pendamping Pasien terhadap

penggunaan obat sediaan cair oral

No Pokok bahasan

Aitem Jawaban

Pengetahuan

Rekomendasi Benar Salah

1 Cara minum 9. Anjuran cara minum obat cair tertera pada

etiket.

5. Minum obat cair tidak harus sesuai dengan

aturan.

2

Waktu Minum 10. Waktu minum obat cair dapat dilakukan

sesuai dengan waktu yang dianjurkan.

Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuka

hati.

3 Aturan minum 2. Aturan minum obat cair berisi aturan

frekuensi dan lama penggunaannya.

1. Semua jenis obat cair harus diminum sesuai

aturan sampai habis.

4 Hal yang tidak

inginkan (efek

samping)

8. Obat harus dihentikan penggunaannya bila

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

11. Menghentikan penggunaan obat dapat

dilakukan tanpa menghubungi tenaga kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

23

5 Penyimpanan 3. Obat cair disimpan di trmpat yang sejuk dan

terlindung dari sinar matahari.

12. Obat cair disimpan pada semua tempat. √

6 Etiket dan

informasi lain

13. Informasi tentang penggunaan obat yang

tercantum pada etiket sebaiknya tidak lepas

dari wadah obat.

15. Etiket yang berisi informasi tentang

penggunaan obat dapat dilepas dari wadah

obat.

7 Kadaluarsa 14. Tanggal kadaluarsa menunjukkan waktu

obat digunakan.

6. Obat dapat digunakan kembali walaupun

rasa, warna, bau, dan kejernihan dari larutan

obat sudah berubah.

8 Penggunaan

obat bersama

(di luar resep)

22. Hindarkan penggunaan obat cair orang lain

dengan gejala yang sama.

18. Dengan gejala yang sama dapat digunakan

obat cair orang lain.

9 Informasi

tambahan dari

apoteker di

apotek

16. Informasi lengkap penggunaan obat cair

dapat ditanyaan kepada apoteker.

21. Informasi lengkap tidak perlu ditanyakan

karena ada di etiket.

10 Sendok takar 7. Sendok takar digunakan untuk minum obat

cair.

17. Sendok makan yang tersedia di rumah

dapat digunakan sebagai penakar minum obat

cair.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

24

11 Ukuran

penakar

4. Sendok takar dilengkapi dengan ukuran

menyatakan jumlah cairan.

19. Sendok takar tidak dilengkapi dengan

ukuran jumlah cairan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2012:192). Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup

besar dan tersebar luas. Kuesioner berisi daftar pertanyaan dengan skala Guttman.

Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”,

“benar-salah”, “pernah-tidak pernah” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa

data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif). Jawaban dapat dibuat skor tertinggi

1 dan terendah 0. (Sugiyono, 2012:140). Skala Guttman dalam penelitian ini yaitu :

B = Benar diberi skor 1

S = Salah diberi skor 0

Kuesioner berisi 22 pertanyaan tentang pengetahuan dengan bahasa

sederhana. Bagian pertama berisi tentang karakteristik responden dan pernyataan

kesediaan responden untuk mengikuti penelitian (informed consent). Karakteristik

responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan responden dan pekerjaan

responden. Bagian kedua memuat pertanyaan mengenai pengalaman responden dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

25

menggunakan obat sediaan cair oral (sudah berulang kali atau baru satu kali

menggunakan obat sediaan cair oral yang disertai sendok takar dalam kemasan) dan

pengalaman membeli obat cair oral di Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat

Lima (pernah atau tidak).

I. Tata Cara Penelitian

Cara kerja yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara umum adalah:

1. Tahap pra penelitian

Tahap ini adalah tahap awal jalannya penelitian. Tahap ini meliputi proses

perijinan, pembuatan kuesioner, serta penyusunan informed consent.

a. Proses perizinan

Perizinan dilakukan dengan mitra yaitu Direktur Rumah Sakit Khusus

Anak Empat Lima. Proses perizinan berlangsung selama kurang lebih 2 minggu

yaitu dari bulan Oktober 2014.

b. Pembuatan kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengetahui cara penggunaan obat sediaan cair

oral oleh pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit Khusus Anak

Empat Lima yang menjadi responden penelitian. Kuesioner berisi 22 pertanyaan

dengan bahasa sederhana yang mencakup segi pengetahuan (knowledge) mengenai

jenis, dosis, aturan minum dan penyimpanan obat cair oral untuk anak; ciri obat

cair oral yang tidak boleh dikonsumsi anak dan pentingnya sendok takar standar

dalam konsumsi obat cair oral. Bentuk pertanyaan dalam kuesioner menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

26

variasi Dischomous choise. Variasi dischomous chois merupakan pertanyaan

dimana dalam pertanyaan hanya disediakan 2 jawaban atau alternatif seperti

pernah/tidak pernah atau ya/tidak atau setuju/tidak setuju (Notoatmodjo, 2005).

c. Penyusunan informed consent

Informed consent dibuat sebagai tanda persetujuan responden untuk

ikutserta dalam penelitian.

d. Uji bahasa kuesioner (Validitas dan Reliabilitas)

Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity).

Validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah isi kuesioner sudah sesuai dan

relevan dengan tujuan study. Validitas isi menunjukkan isi mencerminkan

rangkaian lengkap atribut yang diteliti dan biasanya dilakukan oleh tujuh atau

lebih ahli (DeVon etal, 2007). Uji bahasa pada penelitian ini, dilakukan pada 30

responden yang memiliki kemiripan kriteria eksklusi dan kriteria inklusi dengan

responden penelitian. Agar diperoleh nilai hasil pengukuran mendekati normal,

jumlah responden yang diuji coba paling sedikit adalah 25 orang (Notoatmodjo,

2005). Uji bahasa dilakukan di Posyandu Rumah Susun Sunalewah dan dilakukan

selama 1 minggu. Uji bahasa dilakukan untuk menguji apakah kuesioner dibuat

telah siap digunakan sebagai alat penelitian. Uji bahasa ini merupakan bagian dari

validitas bahasa. Validitas bahasa yang dilakukan merupakan pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui apakah kalimat pernyataan yang terdapat dalam

kuesioner mudah dimengerti oleh responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

27

Perhitungan uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment

dari Pearson berikut:

})(.{})(.{

))((.

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

dengan:

rxy = koefisien korelasi suatu butir/item

N = jumlah subjek

X = skor suatu butir/item

Y = skor total

(Arikunto, 2005: 72)

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan

tinggi rendahnya validitas. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dikonsultasikan

dengan harga korelasi Product Moment pada tabel. Jika r perhitungan sama dengan

atau lebih besar daripada r tabel butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Sebaliknya jika harga r perhitungan lebih kecil daripada r tabel maka butir

pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

Setelah dilakukan perhitungan uji validitas kemudian dilakukan uji

reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah cukup baik (Arikunto, 2010). Reliabilitas

dalam penelitian ini diuji dengan reliabilitas Alpha Cronbach dengan rumus

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

28

2

2

11 11

t

b

Vk

kr (Arikunto, 1999: 193)

keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal

2

b= jumlah varian butir/item

Vt2 = varian total

Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini

yaitu apabila koefisien reliabilitas hitung (r11) lebih besar dari 0,600 maka

instrumen tersebut dikatakan reliabel, dan sebaliknya jika koefisien reliabilitas

hitung (r11) lebih kecil dari 0,600 maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.

2. Tahap pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner dan

dokumentasi. Observasi atau pengamatan langsung dilakukan terhadap responden dan

apoteker yang sedang bertugas di apotek. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan

data pendamping pasien rawat jalan. Pengisian kuesioner oleh responden didampingi

oleh peneliti sehingga kuesioner yang diberikan pada responden tersebut langsung

dikembalikan kepada peneliti.

Pendamping sebagai responden yang sesuai kriteria inklusi-eksklusi, responden

adalah pengunjung apotek yang merupakan pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit

Khusus Anak Empat Lima selama penelitian berlangsung yang pernah menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

29

sediaan obat cair oral dengan sendok takar, namun tidak harus responden membeli

sediaan cair oral di Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima pada waktu

penelitian berlangsung. Responden harus memenuhi Kriteria inklusi-esklusi dan

bersedia terlibat dalam penelitian ini. Sebelumnya diminta mengisi informed consent

sebagai tanda persetujuan mengikuti penelitian informed consent ditanda tangani oleh

responden. Jika responden kesulitan membaca atau memahami kuesioner maka

peneliti dapat membantu untuk memperjelasnya.

3. Tahap pengolahan data

Data pada penelitian ini diperoleh dari lembar kuisioner yang diisi oleh

responden mengenai pengetahuan penggunaan obat sediaan cair oral pasien rawat

jalan Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima. Pendamping pasien meliputi

umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Karakteristik obat meliputi

jumlah pemeriksaan yang meliputi jumlah obat cair oral yang terdapat di Apotek

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima bagi pasien rawat jalan. Data yang diperoleh

selanjutnya diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang menggambarkan

cara penggunaan sediaan cair oral oleh pendamping pasien rawat jalan Apotek

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima.

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi cara pemakaian obat sediaan cair

oral pada pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat

Lima. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk mencari cara untuk meningkatkan

pengetahuan penggunaan obat yang rasional di masyarakat, khususnya untuk

penggunaan obat sediaan cari oral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

30

J. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang diperoleh dari penelitian dibahas secara deskriptif dan diolah

menggunakan statistik deskriptif dengan mendapatkan persentase rata-rata dan SD.

Data ditampilkan dalan bentuk tabel dan gambar (Sugiyono, 2007).

1. Karakteristik responden

Karakteristik responden kecuali usia, ditampilkan dengan bentuk persentase.

a. Usia responden

Penggolongan usia dilakukan dengan menggunakan rumus distribusi

frekuensi Strurgess:

M = 1 + 3,3 log N

dengan M adalah jumlah kelas dan N adalah jumlah data populasi

(Sugiyono,2007). Pengelompokan usia dilakukan dengan mencari interval kelas

yang dihitung dengan rumus:

M

terendahusiatertinggiusia

dengan M merupakan jumlah kelas yang diperoleh dari rumus Strurgess.

b. Jenis kelamin

Pengelompokkan jenis kelamin dilakukan dengan perhitungan frekuensi

dan perhitungan persentasenya.

Dengan N merupakan jumlah total seluruh responden yaitu 124 reponden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

31

c. Tingkat pendidikan akhir

Dalam lembar kuesioner, terdapat 5 tingkatan pendidikan akhir responden

yaitu SD, SLTP, SLTA dan sederajat, Diploma, dan Serjana/ Pengelompokkan

awal dilakukan berdasarkan jumlah masing-masing tingkat pendidikan akhir yang

dimiliki oleh responden, dibagi jumlah responden keseluruhan kemudian dikali

100%.

d. Tingkat pekerjaan

Pengelompokan terhadap tingkat pekerjaan dilakukan berdasarkan jumlah

masing-masing pekerjaan yang dimiliki oleh responden, dibagi jumlah responden

keseluruhan kemudian dikali 100%.

e. Frekuensi menggunakan obat sediaan cair oral

Pengelompokkan untuk melihat apakah responden baru pertama atau sudah

berulang kali menggunakan obat sediaan cair oral dilakukan berdasarkan

perhitungan jumlah responden yang baru pertama kali atau sudah berulang kali

menggunakan obat sediaan cair oral, dibagi jumlah responden keseluruhan

kemudian dikali 100%.

f. Frekuensi pembelian obat di rawat jalan Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat

Lima

Pengelompokkan untuk melihat apakah responden yang membeli obat di

rawat jalan Apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima dilakukan berdasarkan

perhitungan jumlah responden yang membeli obat di rawat jalan Apotek Rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

32

Sakit Khusus Anak Empat Lima, dibagi jumlah responden keseluruhan kemudian

dikali 100%.

2. Pengetahuan

Pengolahan hasil kuesioner yang terdiri dari aspek pengetahuan dengan

menyajikan data dalam bentuk persentase jawaban responden dengan perhitungan

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama merupakan

karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis

pekerjaan. Bagian kedua merupakan hasil angket dengan pendamping mengenai

frekuensi pembelian obat di apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima dan

frekuensi penggunaan sendok takar sediaan cair oral. Bagian ketiga berisi pemaparan

hasil kuesioner dari pendamping pasien mengenai pengetahuannya dalam

penggunaan sediaan cair oral.

A. Karakteristik Responden

Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 124 orang.

Karakteristik responden merupakan kondisi diri yang dimiliki responden yang

mungkin mempunyai hubungan dengan pengetahuan dalam penggunaan sendok takar

sediaan cair oral. Karakteristik responden dalam penelitian ini dikaji berdasarkan

usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Karakteristik tersebut

dipilih karena merupakan karakteristik yang paling umum digunakan yang dapat

dikaji dari segi responden. Selain itu, pertanyaan mengenai usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan merupakan pertanyaan umum yang diajukan

kepada responden sehingga tidak menyinggung perasaan ataupun melanggar

privasinya.

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

34

1. Usia responden

Dalam penelitian ini, usia merupakan salah satu kriteria inklusi. Sesuai

kriteria inklusi, responden adalah pengunjung yang membeli obat di apotek Empat

Lima Yogyakarta yang merupakan pendamping pasien rawat jalan yang telah

berusia 17 tahun ke atas pada saat mengikuti penelitian. Di Indonesia, usia 17

tahun ke atas merupakan keadaan seseorang yang memasuki usia dewasa dimana

pada usia tersebut sudah dapat bertanggung jawab atas semua yang dilakukannya,

sedangkan usia 65 tahun ke atas adalah kelompok umur lanjut usia (lansia).

Peneliti mengambil usia 17 tahun sebagai batasan usia dewasa karena pada usia

tersebut responden dianggap sudah memahami dan mengerti mengenai

penggunaan sendok takar dalam sediaan obat cair dengan tepat. Dengan pengertian

dan pemahaman responden pada usia tersebut maka responden dapat memberikan

informasi mengenai pengetahuan penggunaan sendok takar dalam obat cair oral

melalui kuesioner/angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

35

Gambar 2. Karakteristik responden berdasarkan usia

Berdasarkan hasil, diketahui persentase responden terbanyak yaitu usia 24-

29 tahun. Persentase responden sebagai pendamping pasien yang berada pada

rentang usia 24-29 tahun mungkin disebabkan karena pada usia tersebut dianggap

sebagai usia dewasa produktif sehingga dapat mengambil keputusan dan

bertanggung jawab atas tindakan yang diperlukan untuk pasien terutama mengenai

pengetahuan penggunaan sendok takar pada obat cair oral.

2. Jenis Kelamin

Penggolongan jenis kelamin dibagi menjadi dua yaitu pria dan wanita. Dari

hasil penelitian terhadap 124 responden, didapatkan bahwa mayoritas responden

yang menjadi pendamping pasien rawat jalan adalah wanita.

16%

25%

14%15%

7%

15%

6% 2%

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

18-23 (20 responden) 24-29 (31 responden)30-35 (17 responden) 36-41 (18 responden)42-47 (9 responden) 48-53 (19 responden)54-59 (8 responden) 60-65 (2 responden)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

36

Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Gambar 3 menunjukkan persebaran responden berdasarkan jenis kelamin.

Data mengenai jumlah responden berdasarkan jenis kelamin yaitu pria sebanyak

35 responden (28 %) dan wanita sebanyak 89 responden atau 72 %. Dapat dilihat

bahwa dalam penelitian ini, responden wanita lebih banyak dibandingkan pria. Hal

tersebut dimungkinkan karena pasiennya adalah anak-anak maka akan lebih

merasa nyaman bersama pendamping wanita dibandingkan pria. Selain itu,

umumnya pria kebanyakan bekerja sehingga yang mengurus anak adalah wanita.

3. Tingkat pendidikan

Pendidikan berpengaruh pada pola pikir seseorang untuk menghadapi

masalah yang ada di sekitarnya, dalam hal ini masalah kesehatan. Beberapa

penelitian menyatakan intelegensi berbanding lurus dengan tingkat pendidikan

28%

72%

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis

Kelamin

Pria (35 responden) Wanita (89 responden)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

37

(Azwar, 1999). Karakteristik responden dalam penelitian ini dikaji dengan

pendidikan yang dibagi menjadi 5 kategori yaitu SD (Sekolah Dasar), SLTP

(Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), SLTA/SMA (Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas), Diploma dan Sarjana.

Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Berdasarkan gambar 4 di atas, jumlah responden dengan tingkat pendidikan

SLTA merupakan terbanyak yaitu 57 responden (46 %). Dari jumlah tersebut,

mayoritas pendamping telah menempuh menengah atas. Dengan banyaknya

responden yang pernah mengenal bangku sekolah maka dimungkinkan akan lebih

mudah untuk menerima informasi dan memiliki pengetahuan mengenai pentingnya

sendok takar dalam sediaan obat cair.

10%

46%12%

24%

8%

Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

SD (12 responden) SLTA (57 responden) Sarjana (15 responden)

SLTP (30 responden) Diploma (10 responden)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

38

4. Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan yang merupakan kriteria inklusi dibagi menjadi 6 kategori

yaitu pelajar/mahasiswa, tidak bekerja/pensiunan, ibu rumah tangga, PNS,

wiraswasta dan swasta. Jenis pekerjaan yang menjadi kriteria didasarkan pada

pembagian aktivitas yang umum dikerjakan oleh orang yang menginjak usia

dewasa (minimal 17 tahun).

Pekerjaan dimungkinkan juga memiliki pengaruh untuk menambah

pengetahuan mengenai kesehatan anak termasuk memperhatikan sendok takar

dalam sediaan obat cair. Kesembuhan anak menjadi harapan tinggi karena jika

sakit maka anak tidak dapat beraktivitas yang menuntut orang tua/pendamping

anak untuk selalu mendampinginya. Hal tersebut juga dapat menghambat

pekerjaan/aktivitas pendamping.

Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan

3% 4%

33%

16%8%

36%

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis

Pekerjaan

Pelajar/mahasiswa (3 responden) Tidak bekerja/pensiunan (5 responden)

Ibu rumah tangga (41 responden) PNS (20 responden)

Wiraswasta (10 responden) Swasta (45 responden)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

39

Berdasarkan gambar 4, responden dengan pekerjaan swasta merupakan

jumlah responden terbanyak yaitu 45 responden (38 %) dan terbanyak kedua

adalah pekerjaan ibu rumah tangga yaitu 41 responden (33 %). Pekerjaan sebagai

swasta dan ibu rumah tangga memiliki waktu yang lebih fleksibel untuk merawat

dan mendampingi anak. Responden yang merupakan ibu rumah tangga dapat lebih

fokus dalam mendampingi anak jika sakit.

B. Frekuensi Pembelian obat dan Penggunaan Sendok Takar di Apotek Rumah

Sakit Khusus Anak Empat LimaYogyakarta

1. Frekuensi Pembelian Obat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap responden,

pengalaman pembelian obat dibagi menjadi 2 yaitu pertama kali membeli dan

sering (berulangkali) membeli obat di apotek khusus Anak Empat Lima

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

40

Gambar 6. Frekuensi pembelian obat

Jumlah responden yang pertama kali membeli sebanyak 80 responden (65

%) atau lebih dari separuh dari keseluruhan responden, sedangkan reponden yang

sering membeli hanya sebanyak 44responden atau 35%. Mayoritas responden yang

menjadi pendamping baru pertama kali membeli obat cair di Apotek Empat Lima

Yogyakarta. Frekuensi pembelian obat yang sering dapat menambah informasi

bagi pendamping anak dalam memberikan pengobatan namun tidak menjamin

pengalaman menggunakan alat ukur obat sediaan cair. Informasi yang diberikan

kepada pendamping pasien dimungkinkan berbeda dengan apotek/rumah sakit

lainnya dalam hal kelengkapan informasi yang dapat menambah pengetahuan

responden. Apotek Empat Lima Yogyakarta merupakan apotek khusus anak

65%

35%

Frekuensi pembelian obat di apotek Empat Lima Yogyakarta

Pertama kali membeli obat di apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima (80 responden)

Sering membeli obat di apotek Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima (44 responden)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

41

sehingga informasi yang diberikan berkaitan dengan pengobatan anak lebih

spesifik dibandingkan apotek umum.

2. Frekuensi penggunaan sendok takar sediaan cair oral

Frekuensi pembelian obat di apotek oleh pendamping tidak menjamin

frekuensi penggunaan obat sediaan cair oral. Hal ini karena responden sering

membeli obat cair di tempat lain dan terbiasa menggunakan sediaan obat cair bagi

anak.

Gambar 7. Frekuensi penggunaan obat sediaan obat cair oral

Gambar 7 di atas menunjukkan bahwa responden yang berulang kali

menggunakan obat sediaan cair merupakan jumlah paling banyak yaitu 111

responden atau 90 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya responden yang

menjadi pendamping berpengalaman dalam menggunakan obat sediaan cair.

10%

90%

Freskuensi Penggunaan Obat Sediaan Cair Oral

Baru pertama kali (13 responden) Sudah berulang kali (111 responden)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

42

C. Pengetahuan pendamping pasien terhadap penggunaan obat sediaan cair oral

Hasil tanggapan responden tentang pengetahuan mengenai penggunaan

sendok takar dalam sediaan cair oral dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II. Pengetahuan Pendamping Pasien terhadap penggunaan obat sediaan

cair oral

No Pernyataan Kuisioner

Persentase

Menjawab

benar (%)

Persentase

Menjawab

salah (%)

1 Semua jenis obat cair harus diminum sesuai aturan sampai habis. 98,39 1,61

2 Aturan minum obat cair berisi aturan frekuensi dan lama

penggunaannya. 54,83 45,16

3 Obat cair disimpan di tempat yang sejuk dan terlindung dari sinar

matahari. 46,77 53,22

4 Sendok takar dilengkapi dengan ukuran menyatakan jumlah

cairan. 58,87 41,13

5 Minum obat cair tidak harus sesuai dengan aturan. 58,87 41,13

6 Obat dapat digunakan kembali walaupun rasa, warna, bau, dan

kejernihan dari larutan obat sudah berubah. 53,22 46,77

7 Sendok takar digunakan untuk minum obat cair. 58,87 41,13

8 Obat harus dihentikan penggunaannya bila menimbulkan hal-hal

yang tidak diinginkan. 59,68 40,32

9 Anjuran cara minum obat cair tertera pada etiket. 53,22 46,77

10 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuai dengan waktu

yang dianjurkan. 59,68 40,32

11 Menghentikan penggunaan obat dapat dilakukan tanpa

menghubungi tenaga kesehatan. 53,22 46,77

12 Obat cair dapat disimpan pada semua tempat. 59,68 40,32

13 Informasi tentang penggunaan obat yang tercantum pada etiket

sebaiknya tidak lepas dari wadah obat. 58,87 41,13

14 Tanggal kadaluarsa menggunakan waktu obat digunakan. 58,87 41,13

15 Etiket yang berisi informasi tentang penggunaan obat dapat

dilepas dari wadah obat. 58,87 41,13

16 Informasi lengkap penggunaan obat cair dapat ditanyaan kepada

apoteker. 59,68 40,32

17 Obat cair dapat digunakan dengan penakar sendok makan yang

tersedia di rumah. 58,87 41,13

18 Dengan gejala yang sama dapat digunakan obat cair orang lain. 61,29 38,71

19 Sendok takar tidak dilengkapi dengan ukuran jumlah cairan. 59,68 40,32

20 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuka hati. 60,48 39,52

21 Informasi lengkap tidak perlu ditanyakan karena ada di etiket. 60,48 39,52

22 Hindarkan penggunaan obat cair orang lain dengan gejala yang

sama. 58,87 41,13

rata-rata keseluruhan 59,60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

43

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang mengetahui bahwa

pernyataan nomor satu yaitu semua jenis obat cair harus diminum sesuai aturan

sampai habis hanya sebanyak 122 responden atau 98,39 %, sisanya yaitu 2 responden

tidak mengetahui bahwa jenis sediaan cair merupakan obat yang harus diminum

sampai habis. Mengenai pernyataan nomor dua aturan minum obat cair berisi aturan

frekuensi dan lama penggunaannya., hanya 68 atau 54,84 % responden yang

mengetahui.

Keamanan obat merupakan hal penting untuk mencegah struktur obat rusak

sehingga kondisi dan tempat penyimpanan sangat penting diperhatikan bagi

keberadaan obat. Mengenai pernyataan nomor tiga yaitu obat cair disimpan di tempat

yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari., hanya sebanyak 58 responden atau

46,77 % yang mengetahui. Pengetahuan responden mengenai penyimpanan obat

masih rendah yang dilihat dari masih tingginya yang belum mengetahui kondisi yang

harus dijaga agar obat cair tetap aman, lebih dari separuh keseluruhan responden

tidak mengetahuinya. Hal ini dapat berdampak pada kurang optimalnya kinerja obat

sehingga kesembuhan anak bisa saja kurang optimal.

Pengetahuan responden tentang pernyataan nomor empat yaitu sendok takar

dilengkapi dengan ukuran menyatakan jumlah cairan sendok takar cukup tinggi,

ditunjukkan oleh sebanyak 73 orang (58,87%) yang mengetahui bahwa dalam sendok

takar terdapat ukuran jumlah cairan sesuai dosis dan sebanyak 51 orang (41,13%)

menyatakan tidak mengetahui. Dengan melihat ukuran cairan yang harus diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

44

dalam sendok takar, pasien akan terhindar dari kesalahan dosis atau kelebihan dosis

yang mungkin dapat membahayakan pasien.

Agar pasien cepat sembuh dari penyakit, maka harus minum obat sesuai

aturan. Namun, kadang-kadang pasien tidak bersedia untuk minum obat sesuai aturan

obat karena merasa sudah sembuh. Hal ini ditunjukkan oleh sebanyak 73 orang

(58,87%) menyatakan pernyataan nomor lima yaitu minum obat cair tidak harus

sesuai dengan aturan.

Pengetahuan responden tentang pernyataan nomor enam yaitu obat dapat

digunakan kembali walaupun rasa, warna, bau, dan kejernihan dari larutan obat sudah

berubah kelayakan mengkonsumsi obat masih rendah. Ditunjukkan oleh sebanyak 66

orang (53,22%) responden tidak mengetahui bahwa apabila obat sudah berubah rasa,

warna, bau dan kejernihan maka tidak boleh dikonsumsi. Fungsi sendok takar adalah

untuk minum obat cair sesuai takaran atau dosis. Pernyataan nomor tujuh yaitu

sendok takar digunakan untuk minum obat cair sebagian besar responden sudah

mengetahui kegunaan sendok takar, yang ditunjukkan oleh sebanyak 73 orang

(58,87%) menjawab mengetahui.

Pengetahuan pendamping pasien tentang pernyataan nomor delapan yaitu obat

harus dihentikan penggunaannya bila menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan

efek dari konsumsi obat juga penting, karena berkaitan dengan kesehatan pasien.

Pengetahun responden tentang efek atau akibat negative dari obat cukup tinggi, yang

ditunjukkan oleh sebanyak 74 orang (59,68%) mengetahui bahwa apabila terjadi hal-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

45

hal yang tidak diinginkan setelah mengkonsumsi obat maka obat tersebut harus

dihentikan penggunaannya.

Pengetahuan responden pernyataan nomor sembilan tentang anjuran cara

minum obat cair tertera pada etiket sudah cukup tinggi. Terlihat dari sebanyak 66

orang (53,22%) mengetahui tentang anjuran minum obat. Demikian juga halnya

pernyataan nomor sepuluh dengan waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuai

dengan waktu yang dianjurkan. Sebagian besar responden sudah mengetahuinya,

terlihat dari 124 responden sebanyak 74 orang (59,68%) mengetahui.

Pendamping pasien juga harus mempunyai pengetahuan tentang pernyataan

nomor sebelas yaitu menghentikan penggunaan obat dapat dilakukan tanpa

menghubungi tenaga kesehatan sebagian besar responden sudah mengetahui kapan

harus menghentikan penggunaan obat tanpa mengubungi tenaga medis, ditunjukkan

sebanyak 66 orang (53,22%) mengetahui.

Pengetahuan responden pernyataan nomor dua belas tentang penyimpanan

obat masih rendah, terlihat dari banyaknya responden yang menjawab bahwa obat

cair dapat disimpan pada semua tempat, yaitu sebanyak 74 orang (59,68%),

sedangkan responden yang mengetahui bahwa obat harus disimpan di tempat yang

aman dan sesuai hanya sebanyak 50 orang (40,32%). Penyimpanan obat yang salah

akan mempengaruhi kualitas obat yang dapat membahayakan kondisi pasien.

Penelitian pada pernyataan nomor tiga belas juga menunjukkan bahwa

sebagian besar responden mengetahui penggunaan obat yang tercantum pada etiket

sebaiknya tidak lepas dari wadah obat, ditujukkan oleh 73 orang (58,87%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

46

Pengetahuan responden pada pernyataan nomor empat belas tentang waktu

kadaluarsa obat juga sudah cukup tinggi. Terlihat dari banyaknya responden yang

mengetahui tanggal kadaluarsa sebanyak 73 orang (58,87%).

Pengetahuan responden pada pernyataan nomor lima belas tentang

penggunaan etiket yang berisi informasi tentang penggunaan obat dapat dilepas dari

wadah obat sangat penting. Oleh karena itu, etiket yang terdapat dalam wadah atau

botol obat tidak boleh lepas, agar dapat dilihat oleh pendamping pasien ketika akan

memberikan obat kepada pasien. Kesadaran responden untuk tidak melepas etiket

dalam wadah obat cukup tinggi, ditunjukkan oleh sebanyak 73 orang (58,87%)

pendamping pasien mengetahui.

Pengetahuan responden pada pernyataan nomor enam belas tentang informasi

lengkap mengenai penggunaan obat dapat ditanyakan kepada apoteker sudah cukup

tinggi. Terlihat dari sebagian besar responden menanyakan kepada apoteker tentang

informasi penggunaan obat yang lengkap, yaitu sebanyak 74 orang (59,68%).

Selain dengan sendok takar, minum obat cair juga dapat dilakukan dengan

penakar sendok makan. Pengetahuan responden pada pernyataan nomor tujuh belas

tentang penakar sendok makan sudah cukup tinggi, yang ditujukkan oleh 73 orang

(58,87%) mengetahui.

Pemberian obat seharusnya sesuai dengan gejala yang dialami pasien.

Pengetahuan pendamping pasien pada pernyataan nomor delapan belas tentang obat

yang diberikan harus sesuai dengan gejala yang dialami pasien sudah cukup tinggi,

ditunjukkan oleh sebanyak 76 orang (61,29%) menjawab mengetahui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

47

Pengetahuan responden pada pernyataan nomor sembilan belas mengenai

sendok takar masih rendah, terlihat dari sedikitnya responden yang mengetahui

bahwa dalam sendok takar terdapat ukuran jumlah cairan obat yang diberikan yaitu

sebanyak 50 orang (40,32%). Pengetahuan pendamping pasien pada pernyataan

nomor dua puluh tentang waktu minum obat juga masih rendah, ditunjukkan oleh

masih sedikitnya responden yang memberikan obat kepada pasien sesuai aturan, yaitu

hanya sebanyak 49 orang (39,52%).

Penelitian pada pernyataan nomor dua puluh satu menunjukkan bahwa

responden tidak perlu menanyakan tentang penggunaan obat karena sudah terdapat

dalam etiket, terlihat dari banyaknya responden yang mengetahui informasi obat dari

etiket sebanyak 75 orang (60,48%).

Penelitian pada pernyataan nomor dua puluh dua menunjukkan bahwa

sebagian besar responden mengetahui hindarkan penggunaan obat cair orang lain

dengan gejala yang sama, ditujukkan oleh 73 orang (58,87%).

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pengetahuan pendamping pasien yang

diperoleh melalui kuesioner, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penggunaan

obat sediaan cair oral pada pendamping pasien rawat jalan Apotek Rumah Sakit

Khusus Anak Empat Lima sudah cukup tinggi. Ditunjukkan oleh rata-rata skor

keseluruhan pengetahuan sebesar 59,60 berada pada kategori 40 – 75% yang berarti

tingkat pengetahuan pendamping pasien cukup tinggi mengenai penggunaan obat

sediaan cair oral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

48

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendamping pasien sudah

mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup baik tentang penggunaan obat cair oral.

Sebagian besar responden sudah mengetahui bahwa pasien harus minum obat sesuai

aturan minum yang terdapat dalam sendok takar. Minum obat dengan sendok takar

akan menjamin pasien mengkonsumsi obat sesuai dosis yang dianjurkan. Hal ini akan

membuat tujuan pengobatan dari pasien tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

penggunaan obat sediaan cair oral pada pendamping pasien rawat jalan Apotek

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima sudah cukup baik. Ditunjukkan oleh rata-rata

skor keseluruhan pengetahuan sebesar 59,60 berada pada kategori 40-75%.

B. Saran

1. Bagi Pendamping Pasien

Penggunaan sendok takar sangat penting dalam pemberian sedian obat cair oral

kepada pasien. Oleh karena itu, diharapkan pendamping pasien memperhatikan

dan menggunakan sendok takar dalam pemberian obat cair oral kepada pasien

agar tujuan pengobatan tercapai.

2. Bagi Rumah Sakit/Apotek

Diharapkan rumah sakit atau apotek memberikan sendok takar pada setiap obat

cair terutama obat untuk pasien anak, agar pemberian obat tepat sesuai takaran

atau dosis yang dianjurkan.

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto, S. 2005. Manajeman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi.Revisi).

Jakarta : Rineka Cipta

Bayor, M.T., Kipo, S.L., & Ofori-Kwakye,K. 2010. “The Accuracy And Quality Of

Household Spoons And Enclosed Dosing Devices Used In The

Administration Of Oral Liquid Medications In Ghana”. Internasional Journal

of Pharmacy and Pharmaeutical Sciences, Vol.2: 150-152, diakses melalui

http://www.ijppsjurnal.com/Vo12Suppll/439.pdf, tanggal 10 Oktober 2012.

Bica, A, dan Farinha, A. 2005. “Inaccurate Dosage; Result From The FIP-LPS

Collaborative Study”. Internasional Pharmcay Journal, Vol 19(1):17-19,

diakses melalui

http://www.fip.org/files/fip/LMCS/Aug%202006/ipj%20article.pdf, tanggal

10 Oktober 2012.

Departemen Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Dewi, A.P., Darwin, E. dan Edison. 2014. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu

dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Kelurahan Parupuk

Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013”.

Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 3(2): 114-118

Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Ganie, M. W., 2009, Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan tentang 3M

(Mengubur Barang Bekas, Menutup, dan Menguras Tempat Penampungan

Air) pada Keluarga di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009, 34-35,

Universitas Sumatera Utara, Medan,

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14262/1/09E02923.pdf

diakses pada tanggal 31 Maret 2015

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

51

Handayani, R.S., Gitawati R., Muktiningsih,S.R., Rahrni., 2006, Eksplorasi

Pelayanan Informasi Terutama Untuk Penyakit Kronik Dan Degeneratif,

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol II, No.1, 38-46,

http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/05_Rinisasanti-Layout.pdf,diakses 12

Oktober 2012

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2500/Menkes/SK/XII/211

Tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2011

Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332 tahun 2002 tentang Perubahan Permenkes

No. 922 tahun 1993tentang Ketentuan dan Pemberian Izin Apotek

Keputusan Menteri Kesehatan No. 1027 tahun 2004 tentang Kesehatan

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit

Rhineka Cipta

Notoatmodjo, S., 2005, Promosi Kesehatandan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rhineka

Cipta

Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Pasek, M.S., Suryani, N. dan Pancrasia Murdani K. 2013. “Hubungan Persepsi dan

Tingkat Pengetahuan Penderita Tuberkulosis dengan Kepatuhan Pengobatan

di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng 1”.Jurnal Magister Kedokteran

Keluarga, Vol. 1(1): 14-23

Peraturan Pemerintahan No.26 tahun 1965 tentang Apotik

Peraturan Pemerintahan No.25 tahun 1980 tentang perubahan atas PP No.26 tahun

1965 tentang Apotik

Permenkes No. 922 tahun 1993tentang Ketentuan dan Pemberian Izin Apotek

Poerwadarminta.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Pratiknya, A.W. 1993. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada.

Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Buku Pintar Apoteker. Jogjakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

52

Sevilla, C. G., J. A. Ochave, T.G. Punsalan, B.P. Regala, G.G. Uriarte. 1993.

Pengantar Metode Penelitian (Alimuddin Tuwu dan Alamsyah, penerjemah).

Jakarta: UI Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: CV. Alfa

Beta

Sulasmono dan S. H. Yustina.2007. Apotek: Ulasan Beserta Naskah Peraturan

Perundangan Terkait Apotek Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Universitas

Sanata Dharma

Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 Tentang Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

53

LAMPIRAN

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

54

Lampiran 1. Kuesioner I penelitian uji validitas

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah

disediakan dengan memberi tanda centang (√).

Keterangan:

Benar : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah benar

Salah : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah salah

Aspek Pengetahuan

No Pernyataan Jawaban

Benar Salah

1 Semua jenis obat harus digunakan sampai habis. √

2 Cara penggunaan obat yang benar akan mempengaruhi

kesembuhan penyakit.

3 Penyimpanan obat cair oral harus di tempat yang sejuk

dan terlindung cahaya matahari.

4 Penggunaan obat cair oral tidak boleh menggunakan

sendok makan/sendok teh di rumah.

5 Cara minum obat cair oral tidak harus sesuai dengan cara

minum obat cair oral yang tertera pada etiket atau

informasi dari apoteker di apotek.

6 Walaupun rasa, warna, bau, dan kejernihan dari larutan

obat sudah berubah, obat masih dapat digunakan

kembali.

7 Penggunaan obat cair oral perlu dilengkapi dengan

sendok takar mempunyai tanda garis sesuai dengan

ukuran.

8 Penggunaan obat cair oral segera dihentikan apabila

terjadi efek samping yang merugikan.

9 Sebelum meminum obat cair oral sebaiknya dikocok

terlebih dahulu.

10 Penggunaan obat cair oral harus sesuai dengan waktu

minum obat yang dianjurkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

55

11 Setiap penggunaan obat cair selalu mengalami efek

samping yang merugikan bagi kesehatan.

12 Cara penyimpanan obat cair oral tidak perlu melihat

aturan yang tertera pada kemasan obat.

13 Cara penggunaan obat cair oral harus sesuai dengan

anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.

14 Cara mengetahui bahwa obat cair oral rusak yaitu terjadi

perubahan bentuk cairan, perubahan warna, dan timbul

bau pada obat cair oral.

15 Pada saat menggunakan obat cair oral tidak perlu melihat

anjuran yang tertera pada etiket/brosur.

16 Informasi cara penggunaan obat cair oral yang lengkap

dapat diperoleh dari apoteker di apotek.

17 Penggunaan obat cair oral pada sendok takar yang

tersedia sama dengan sendok makan/sendok teh di

rumah.

18 Penggunaan kembali obat cair oral orang lain yang

memiliki gejala penyakit yang sama dapat dilakukan

tanpa perlu ditanyakan kepada apoteker di apotek.

19 Pengukuran untuk penggunaan obat cair oral

menggunakan sendok makan/sendok teh di rumah sudah

tepat.

20 Penggunaan obat cair oral tidak harus sesuai dengan

waktu minum obat yang dianjurkan.

21 Informasi cara penggunaan obat cair oral tidak perlu

ditanyakan kepada apoteker di apotek.

22 Penggunaan kembali obat cair oral orang lain yang

memiliki gejala penyakit yang sama tidak dapat

dilakukan.

Pengukuran pengetahuan

Pertanyaan favourable: 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 22

Pertanyaan unfavourable: 1, 5, 6, 11, 12, 15, 17, 18, 19, 20, 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

56

Lampiran 2. Besar skor untuk, masing-masing tanggapan aspek pengetahuan pada

uji validitas kuesioner I

Re

sp.

Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21

7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

57

Lanjutan dari halaman sebelumnya

Re

sp.

Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

58

Lampiran 4. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment untuk kuesioner I

Aitem Correlation

1 NA

2 NA

3 NA

4 NA

5 0.3503909

6 0.3525418

7 NA

8 NA

9 NA

10 0.3503909

11 0.1823492

12 NA

13 NA

14 0.3503909

15 NA

16 NA

17 0.1823492

18 NA

19 0.3849594

20 NA

21 NA

22 0.3503909

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

59

Lampiran 5. Hasil uji reliabilitas kuesioner aspek pengetahuan dengan metode

Combach-Alpha koesioner I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

60

Lampiran 6. Kuesioner II penelitian uji validitas

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah

disediakan dengan memberi tanda centang (√).

Keterangan:

Benar : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah benar

Salah : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah salah

Aspek Pengetahuan

No Pernyataan Jawaban

Benar Salah

1 Semua jenis obat cair harus diminum sesuai aturan

sampai habis.

2 Aturan minum obat cair berisi aturan frekuensi dan

lama penggunaannya.

3 Obat cair disimpan di trmpat yang sejuk dan terlindung

dari sinar matahari.

4 Sendok takar dilengkapi dengan ukuran menyatakan

jumlah cairan.

5 Minum obat cair tidak harus sesuai dengan aturan. √

6 Obat dapat digunakan kembali walaupun rasa, warna,

bau, dan kejernihan dari larutan obat sudah berubah.

7 Sendok takar digunakan untuk minum obat cair. √

8 Obat harus dihentikan penggunaannya bila

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

9 Anjuran cara minum obat cair tertera pada etiket. √

10 Waktu minum obat cair dapat dilakukan tidak sesuai

dengan waktu yang dianjurkan.

11 Menghentikan penggunaan obat dapat dilakukan tanpa

menghubungi tenaga kesehatan.

12 Obat cair dapat disimpan pada semua tempat. √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

61

13 Informasi tentang penggunaan obat yang tercantum

pada etiket sebaiknya tidak lepas dari wadah obat.

14 Periksa tanggal kadaluarsa sebelum menggunakan obat

cair.

15 Tidak perlu bertanya kepada apoteker untuk

mendapatkan informasi tambahan tentang penyimpanan

obat, karena sudah tercantum di etiket.

16 Informasi lengkap penggunaan obat cair dapat

ditanyaan kepada apoteker.

17 Obat cair dapat digunakan dengan penakar sendok

makan yang tersedia di rumah.

18 Dengan gejala yang sama dapat digunakan obat cair

orang lain.

19 Obat cair digunakan dengan penakar hanya memiliki

satu ukuran.

20 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuka hati. √

21 Informasi lengkap selalu ada di etiket. √

22 Menggunakan obat cair orang lain yang memiliki gejala

penyakit yang sama tidak dapat dilakukan.

Pengukuran pengetahuan

Pertanyaan favourable: 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 22

Pertanyaan unfavourable: 1, 5, 6, 11, 12, 15, 17, 18, 19, 20, 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

62

Lampiran 7. Form rekomendasi hasil expert judgement questionnaire uji bahasa

kuesioner II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

63

Lanjutan dari halaman sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

64

Lampiran 8. Besar skor untuk, masing-masing tanggapan aspek pengetahuan pada

uji validitas kuesioner II

Re

sp.

Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 14

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19

3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 16

4 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17

5 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18

6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 15

7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19

9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15

10 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14

11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21

13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17

14 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17

15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15

16 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15

17 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14

18 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

65

Lanjutan dari halaman sebelumnya

Re

sp.

Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15

22 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14

23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17

24 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18

26 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 14

27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 17

28 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

66

Lampiran 9. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment untuk kuesioner I

Aitem Correlation

1 0.3991546

2 0.2557476

3 0.00689555

4 0.2535463

5 0.3587132

6 0.2677593

7 0.2890278

8 0.1833335

9 0.663121

10 0.8107478

11 0.1823492

12 0.2104633

13 0.2557476

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

67

Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas kuesioner aspek pengetahuan dengan metode

Combach-Alpha koesioner II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

68

Lampiran 11. Hasil uji validitas kuesioner III

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah

disediakan dengan memberi tanda centang (√).

Keterangan:

Benar : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah benar

Salah : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah salah

Aspek Pengetahuan

No Pernyataan Jawaban

Benar Salah

1 Semua jenis obat cair harus diminum sesuai aturan

sampai habis.

2 Aturan minum obat cair berisi aturan frekuensi dan lama

penggunaannya.

3 Obat cair disimpan di trmpat yang sejuk dan terlindung

dari sinar matahari.

4 Sendok takar dilengkapi dengan ukuran menyatakan

jumlah cairan.

5 Minum obat cair tidak harus sesuai dengan aturan. √

6 Obat dapat digunakan kembali walaupun rasa, warna,

bau, dan kejernihan dari larutan obat sudah berubah.

7 Sendok takar digunakan untuk minum obat cair. √

8 Obat harus dihentikan penggunaannya bila menimbulkan

hal-hal yang tidak diinginkan.

9 Anjuran cara minum obat cair tertera pada etiket. √

10 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuai dengan

waktu yang dianjurkan.

11 Menghentikan penggunaan obat dapat dilakukan tanpa

menghubungi tenaga kesehatan.

12 Obat cair dapat disimpan pada semua tempat. √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

69

13 Informasi tentang penggunaan obat yang tercantum pada

etiket sebaiknya tidak lepas dari wadah obat.

14 Tanggal kadaluarsa menggunakan waktu obat digunakan. √

15 Etiket yang berisi informasi tentang penggunaan obat

dapat dilepas dari wadah obat.

16 Informasi lengkap penggunaan obat cair dapat ditanyaan

kepada apoteker.

17 Obat cair dapat digunakan dengan penakar sendok makan

yang tersedia di rumah.

18 Dengan gejala yang sama dapat digunakan obat cair

orang lain.

19 Sendok takar tidak dilengkapi dengan ukuran jumlah

cairan.

20 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuka hati. √

21 Informasi lengkap tidak perlu ditanyakan karena ada di

etiket.

22 Hindarkan penggunaan obat cair orang lain dengan gejala

yang sama.

Pengukuran pengetahuan

Pertanyaan favourable: 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 22

Pertanyaan unfavourable: 1, 5, 6, 11, 12, 15, 17, 18, 19, 20, 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

70

Lampiran 12. Form rekomendasi hasil expert judgement questionnaire hasil

penelitian kuesioner III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

71

Lanjutan dari halaman sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

72

Lampiran 13. Besar skor untuk, masing-masing tanggapan aspek pengetahuan pada

uji validitas kuesioner III

Re

sp.

Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 10

4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17

5 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 10

6 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 15

7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 15

8 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 10

9 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

10 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 11

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 19

13 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 10

14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

15 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 11

16 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

17 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

18 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 9

19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

73

Lanjutan dari halaman sebelumnya

Re

sp.

Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

21 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 9

22 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17

23 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 8

24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19

25 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 9

26 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 10

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 16

28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

74

Lampiran 14. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment untuk kuesioner III

Aitem Correlation

1 0.4428147

2 0.5047826

3 0.5097823

4 0.4692179

5 0.4235995

6 0.5229734

7 0.4388057

8 0.4154614

9 0.4933312

10 0.4154614

11 0.5118024

12 0.5412227

13 0.5148364

14 0.5148364

15 0.5148364

16 0.4626219

17 0.4996302

18 0.4425731

19 0.4940622

20 0.4920164

21 0.4756158

22 0.5452486

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

75

Lampiran 15. Hasil uji reliabilitas kuesioner aspek pengetahuan dengan metode

Combach-Alpha koesioner III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

76

Lampiran 16. Hasil penelitian

No Pernyataan Kuisioner Benar Salah

1 Semua jenis obat cair harus diminum sesuai aturan

sampai habis. 122 2

2 Aturan minum obat cair berisi aturan frekuensi dan

lama penggunaannya. 68 56

3 Obat cair disimpan di tempat yang sejuk dan

terlindung dari sinar matahari. 58 66

4 Sendok takar dilengkapi dengan ukuran menyatakan

jumlah cairan. 73 51

5 Minum obat cair tidak harus sesuai dengan aturan. 73 51

6 Obat dapat digunakan kembali walaupun rasa, warna,

bau, dan kejernihan dari larutan obat sudah berubah. 66 58

7 Sendok takar digunakan untuk minum obat cair. 73 51

8 Obat harus dihentikan penggunaannya bila

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. 74 50

9 Anjuran cara minum obat cair tertera pada etiket. 66 58

10 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuai

dengan waktu yang dianjurkan. 74 50

11 Menghentikan penggunaan obat dapat dilakukan tanpa

menghubungi tenaga kesehatan. 66 58

12 Obat cair dapat disimpan pada semua tempat. 74 50

13 Informasi tentang penggunaan obat yang tercantum

pada etiket sebaiknya tidak lepas dari wadah obat. 73 51

14 Tanggal kadaluarsa menggunakan waktu obat

digunakan. 73 51

15 Etiket yang berisi informasi tentang penggunaan obat

dapat dilepas dari wadah obat. 73 51

16 Informasi lengkap penggunaan obat cair dapat

ditanyaan kepada apoteker. 74 50

17 Obat cair dapat digunakan dengan penakar sendok

makan yang tersedia di rumah. 73 51

18 Dengan gejala yang sama dapat digunakan obat cair

orang lain. 76 48

19 Sendok takar tidak dilengkapi dengan ukuran jumlah

cairan. 74 50

20 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuka hati. 75 49

21 Informasi lengkap tidak perlu ditanyakan karena ada

di etiket. 75 49

22 Hindarkan penggunaan obat cair orang lain dengan

gejala yang sama. 73 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

77

Lampiran 17. Instrumen Pengukuran Pengetahuan Penggunaan Obat Sediaan Cair

Oral

Kuesioner Penelitian

Pengetahuan Penggunaan Obat Sediaan Cair Oral pada Pendamping Pasien

Anak Tahun 2015 (Studi Kasus Rumah Sakit Khusus Anak 45 Yogyakarta)

I. Pengetahuan Responden Terkait Penggunaan Obat Sediaan Cair Oral

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah

disediakan dengan memberi tanda centang (√).

Keterangan:

Benar : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah benar

Salah : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah salah

No Pernyataan Jawaban

Benar Salah

1 Semua jenis obat cair harus diminum sesuai aturan

sampai habis.

2 Aturan minum obat cair berisi aturan frekuensi dan lama

penggunaannya.

3 Obat cair disimpan di trmpat yang sejuk dan terlindung

dari sinar matahari.

4 Sendok takar dilengkapi dengan ukuran menyatakan

jumlah cairan.

5 Minum obat cair tidak harus sesuai dengan aturan.

6 Obat dapat digunakan kembali walaupun rasa, warna,

bau, dan kejernihan dari larutan obat sudah berubah.

7 Sendok takar digunakan untuk minum obat cair.

8 Obat harus dihentikan penggunaannya bila menimbulkan

hal-hal yang tidak diinginkan.

9 Anjuran cara minum obat cair tertera pada etiket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

78

10 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuai dengan

waktu yang dianjurkan.

11 Menghentikan penggunaan obat dapat dilakukan tanpa

menghubungi tenaga kesehatan.

12 Obat cair dapat disimpan pada semua tempat.

13 Informasi tentang penggunaan obat yang tercantum pada

etiket sebaiknya tidak lepas dari wadah obat.

14 Tanggal kadaluarsa menggunakan waktu obat digunakan.

15 Etiket yang berisi informasi tentang penggunaan obat

dapat dilepas dari wadah obat.

16 Informasi lengkap penggunaan obat cair dapat ditanyaan

kepada apoteker.

17 Obat cair dapat digunakan dengan penakar sendok makan

yang tersedia di rumah.

18 Dengan gejala yang sama dapat digunakan obat cair

orang lain.

19 Sendok takar tidak dilengkapi dengan ukuran jumlah

cairan.

20 Waktu minum obat cair dapat dilakukan sesuka hati.

21 Informasi lengkap tidak perlu ditanyakan karena ada di

etiket.

22 Hindarkan penggunaan obat cair orang lain dengan gejala

yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

79

II. Data Diri Responden

Responden dimohon untuk mengisikan data diri pada tempat kosong

yang telah disediakan

Data dalam kuesioner ini hanya untuk kepentingan penelitian sehingga

akan dijaga kerahasiaannya.

Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Pendidikan terakhir :

Saya (baru pertama kali/sudah berulang kali)* menggunakan sediaan cair oral.

Saya (pertama kali/sering membeli obat)* di pasien rawat Jalan Apotek

Rumah Sakit Khusus Anak Empat Lima.

*(Coret yang tidak perlu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN CAIR ORAL …

80

BIOGRAFI PENULIS

Melantina Maria, dilahirkan di Kalimantan Tengah Kota

Palangkaraya pada tanggal 05 Oktober 1991, merupakan

putri bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Doris

Samad dan Pilema Sahamin. Penulis menempuh pendidikan

di SDN Palangka 2 Palangkaraya (1997-2003) SMP Katolik

Santo Paulus Palangkaraya (2003-2006) SMAN 2

Palangkaraya (2006-2009) dan saat ini sedang melanjutkan

jenjang perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas

Dharma (USD) Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan

di perguruan tinggi, penulis terlibat dalam beberapa kegiatan keorganisasian seperti

menjadi Graphic Designer dalam Redaksi Buletin Pharmaholic (2009), Sie Konsumsi

Donor Darah JMKI (2009), Sie Dana dan Usaha Persekutuan Mahasiswa Kristen

Apostolos (2009), Sie Dana dan Usaha (DDU) 2010, Sie Dana dan Usaha Titrasi

(2010), Sie Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi Malam Keakraban Jaringan

Mahasiswa Kesehatan Indonesia (2011), sekretaris Jaringan Mahasiswa Kesehatan

Indonesia (JMKI) 2011, sekretaris Persekutuan Mahasiswa Kristen Apostolos (2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI