PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PERILAKU PIJAT BAYI … · menunjukkan 80% produksi hormon...
Transcript of PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PERILAKU PIJAT BAYI … · menunjukkan 80% produksi hormon...
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Artikel IX
Volume 8, Nomor 2, Desember 2018
Sahnawi Marsaoly
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PERILAKU PIJAT BAYI DI POSYANDU KELURAHAN MALIARO KOTA TERNATE TENGAH
KNOWLEDGE AND MOTHER ATTITUDE ABOUT BABY MASSAGE BEHAVIOR IN POSYANDU KELURAHAN MALIARO CENTRAL TERNATE CITY
Sahnawi Marsaoly Program studi D-III Kebidanan Poltekes Kemenkes Ternate
Email: [email protected]
ABSTRAK Bayi yang sehat adalah dambaan semua orang tua. Karena bayi yang sehat sejak lahir akan
menentukan optimalnya pertumbuhan dan perkembangannya, yang berdampak pada sehatnya anak dimasa depan. Orang tua mempunyai peranan penting dalam merangsang pertmbuhan dan perkem-bangan bayi, dan pijat bayi adalah salah satu cara jitu yang memberi manfaat pada proses tumbuh kem-bang. Proses pijat bayi adalah saat dimana orang tua memberikan sentuhan kepada bayi dengan melakukan pijatan ringan yang memberikan rasa aman, dan nyaman. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan dan sikap ibu ibu terhadap perilaku pijat bayi di Posyandu Kelurahan Maliaro Kota Ternate. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif analitik, dengan sampel ibu yang memiliki bayi berumur 3-12 bulan yang terdaftar pada posyandu di kelurahan Maliaro pada tahun 2018 sejumlah 35orang. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa tingkat penge-tahuan ibu tentang pijat bayi yang terbanyak adalah dengan kriteria baik, sebanyak 23 responden (65,7%), untuk variabel sikap, responden terbanyak juga adalah sikap positif yakni sebanyak 24 re-sponden (68,6%), namun untuk variabel perilaku, yang terbanyak adalah perilaku tidak melakukan pijat bayi yakni 24 responden (68,6%). Hasil Analisis Bivariat memperlihatkan hasil, ada pengaruh yang sig-nifikan antara pengetahuan dengan perilaku pijat bayi, namun untuk sikap tidak ada pengaruh antara sikap ibu dengan perilaku pijat bayi. Pengetahuan dan sikap ibu di Posyandu kelurahan Maliaro umumnya baik, erat kaitannya dengan tingkat pendidikan yang cukup banyak berpendidikan tinggi, ser-ta umur yang berada pada usia matang.
Kata Kunci : pengetahuan, sikap, perilaku pijat bayi
ABSTRACT healthy baby is the dream of all parents. Because a healthy baby from birth will determine the opti-mal growth and development, which affects the health of the child in the future. Parents have an important role in stimulating the growth and development of babies, and baby massage is one of the best ways to ben-efit the growth process. The process of baby massage is a time when parents give touch to the baby by doing a light massage that gives a sense of security, and comfort. The purpose of this study was to determine the effect of the level of knowledge and attitudes of mothers towards infant massage behavior in Posyandu, Ma-liaro Village, Ternate City. The research design used was analytical descriptive research, with a sample of mothers who had infants aged 3-12 months who were registered at the posyandu in Maliaro village in 2018 with a total of 35 people. The results of univariate analysis showed that the highest level of knowledge of mothers about infant massage was with good criteria, as many as 23 respondents (65.7%), for attitude vari-ables, the most respondents were positive attitudes as many as 24 respondents (68.6%), but for the behav-ioral variable, the most is the behavior of not doing baby massage, 24 respondents (68.6%). The results of Bivariate Analysis showed results, there was a significant effect between knowledge of infant massage be-havior, but for attitudes there was no influence between the attitude of the mother and the behavior of in-fant massage. The knowledge and attitudes of mothers in Posyandu in the Maliaro village are generally good, closely related to the level of education that is quite a lot of highly educated, as well as the age at a mature age. Keywords : knowledge, attitude, behavior of the mother of baby massage
Sekretariat
Editorial: Kampus FKM UNISMUH PALU - Palu 94118,
Sulawesi Tengah, Indonesia
Telp/HP: +6281245936241, Fax (0451) 425627
E-mail: [email protected]
OJS: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM
180
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Artikel IX
Volume 8, Nomor 2, Desember 2018
Sahnawi Marsaoly
PENDAHULUAN Bayi yang sehat adalah dambaan
semua orang tua. Karena bayi yang sehat
sejak lahir akan menentukan optimalnya
pertumbuhan dan perkembangan bayi,
yang berdampak pada sehatnya anak di-
masa depan. Orang tua mempunyai peranan
penting dalam pertmbuhan dan perkem-
bangan bayi. Pijat bayi adalah salah satu
cara orang tua memberikan sentuhan kepa-
da bayi dengan melakukan pijatan ringan
yang memberikan rasa aman, dan nyaman.
Pijat bayi telah dilakukan sejak zaman da-
hulu di banyak negara termasuk Indonesia.
Pijatan bayi merupakan salah satu
cara yang menyenangkan untuk
menghilangkan ketegangan dan
kerewelannya, karena pijatan lembut akan
membantu mengendurkan otot-ototnya se-
hingga ia menjadi tenang dan tertidur. Pem-
ijatan terhadap bayi oleh ibunya sendiri ju-
ga mempunyai makna sendiri karena sangat
berpengaruh terhadap hubungan batin atau
hubungan kejiwaan antara ibu dan anak.
Bagi sang bayi, pijatan ibu dapat dirasakan
sebagai sentuhan kasih sayang yang sangat
berarti bagi pembentukan kepribadiannya
kelak dikemudian hari (Nestle, 2005).
Sebuah penelitian tentang pijat bayi
prematur dilakukan oleh psikologi Tiffany
Field, direktur Touch Research Institute di
University of Miami School Of Medicine tahun
1986 di Florida, menunjukkan bahwa pemi-
jatan sehari-hari memberikan manfaat yang
berlimpah. Berat bayi prematur yang dipijat
selama 10 hari, terbukti dapat bertambah
47% lebih banyak dibandingkan dengan
bayi yang tidak dipijat. Penelitian ini juga
menemukan bahwa bayi yang mendapatkan
pijatan lebih aktif dan waspada dibanding-
kan dengan para bayi prematur yang tidak
memperoleh pijatan (Seyburn. G. J., 2006)
Pijat bayi tidak hanya berpengaruh
pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi.
Jika pijat bayi dilakukan oleh ayahnya, maka
bisa meningkatkan produksi ASI pada tubuh
ibu. Ini dinyatakan dalam suatu penelitian di
Australia yang mengatakan bahwa ketika
seorang ayah berinisiatif memijat bayi, hal itu
akan menimbulkan perasaan positif pada istri.
Inisiatif ini akan membuat istri merasa di sa-
yang dan nyaman sehingga akan merangsang
produksi oksitosin, dimana hormon ini
berguna untuk memperlancar ASI. Penelitian
menunjukkan 80% produksi hormon oksi-
tosin dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu.
Selain itu, pijat akan membuat bayi cepat
lapar sehingga makin banyak ASI yang disedot
oleh bayi, maka produksi ASI makin mening-
kat (Murniyati ,2005). Pijat bayi ini sangat
penting dilakukan pada bayi 0 -3 bulan dan
dapat juga dilakukan pada 3 bulan ke atas
guna meningkatkan berat badan, menjaga
pertumbuhan, menjaga daya tahan tubuh,
menjaga konsentrasi bayi dan membuat bayi
tidur lelap, membina ikatan kasih sayang
orang tua dan anak dan menjaga produksi ASI
(Roesli, 2008).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota
Ternate jumlah balita pada tahun 2016
sebanyak 22754 dan jumlah bayi sebanyak
4320 orang. Data dari Puskesmas Kota Ter-
nate pada tahun 2017 terdapat 599 orang ba-
yi dan 176 bayi tercatat di kelurhan maliaro.
Survey pendahuluan yang dilakukan di
Posyandu RT 14 dan 15 Kelurahan Maliaro.
dari 12 ibu bayi yang diwawancarai singkat,
ditemukan bahwa 7 orang bayi tidak dil-
akukan pemijatan, 3 orang dilakukan peni-
jatan oleh dukun, dan 2 orang dilakukan pem-
ijatan oleh ibunya.
Dari data diatas, terlihat bahwa masih
banyak ibu-ibu yang tidak melakukan pijat
bayi, padahal wilayah Maluku Utara pada
umumnya dan Ternate khususnya, masih ban-
yak ibu nifas yang mempercayakan perawa-
tan bayinya pada dukun bayi, yang
sesungguhnya akan melakukan pijat bayi, na-
mun hanya selama masa nifas. Ibu-ibu yang
tidak melakukan pijat bayi mungkin disebab-
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Artikel IX
Volume 8, Nomor 2, Desember 2018
Sahnawi Marsaoly
kan karena mereka tidak mengetahui
manfaat dari tindakan pijat bayi, karena itu-
lah penulis ingin melakukan penelitian untuk
mengetahui lebih jauh tentang pengetahuan
dan sikap ibu tentang pijat bayi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian analitik dengan desain cross-
sectional, dimana penelitian ini bertujuan un-
tuk mengetahui hubungan antara sikap ibu
terhadap pijat bayi dengan perilaku memijat
bayi dengan cara pengisian kuesioner. Tem-
pat penelitian di lakukan di Posyandu Wila-
yah kerja Puskesmas Kota Ternate tahun
2018. Penelitian dilaksanankan pada bulan
bulan September sampai dengan Oktober
2018. Populasi yang digunakan dalam
penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki
bayi yang berkunjung ke pada 8 Posyandu di
kelurahan Maliaro. Sampel penelitian ini ada-
lah ibu yang memiliki bayi usia 0-11 bulan
yang berkunjung ke-8 posyandu di Wilayah
kerja Puskesmas Kota Ternate yang terpilih
untuk diteliti berdasarkan hasil pengambilan
sample dengan jumlah sample sebanyak 35
orang yang diambil secara purposive sam-
pling. Pengolahan data dilakukan dalam
tahap-tahap editing, coding, processing,
cleaning dan tabulating
Analisa data yang digunakan adalah
analisa univariat dan bivariat, pada analisis
univariat data yang diperoleh dari hasil
pengumpulan dapat disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui
gambaran sikap ibu (variabel indevenden)
terhadap pijat bayi dengan perilaku memijat
bayi (variable devenden). Pada analisis bi-
variat, digunakan untuk melihat hubungan
antara sikap ibu terhadap pijat bayi dengan
perilaku memijat bayi. Uji yang digunakan
adalah uji chi squaredengan derajat ke-
percayaan (α=0,05), dikatakan bermakna
apabila nilai P value <0,05, prosedur uji chi
square.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini didapatkan bah-
wa persentase ibu dengan pengetahuan Ibu terhadapa Pijat Bayiu pada Posyandu dapat dijelaskan bahwa responden dengan penge-tahuan baik sebanyak 23 0rang (65,7 %), Pengetahuan Cukup hanya 11 orang (31,4%), dan Pengetahuan kurang 1 orang (2,9%) Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini:
Hasil analisisis terhadap responden Si-kap Ibu tentang Pijat Bayi dapat dilihat pa-da Tabel 2. berikut ini:
Data pada Tabel 2. memperlihatkan bahwa dari 35 responden yang diteliti, ter-dapat 24 orang (68,6%) memepunyai sikap positif terhadap pijat bayi dan hanya 11 orang (31,4 %) yang mempunyai sikap negatif terhadap pijat bayi.
Hasil analisisis terhadap responden Perilaku Ibu tentang Pijat Bayi dapat dilihat pada tabel 3. berikut ini:
Tabel diatas memperlihatkan bahwa ibu yang tidak melakukan pijat bayi lebih
No Pengetahuan Frequency Percent
1 Kurang 1 2,9
2 Cukup 11 31,4
3 Baik 23 65,7
Total 35 100.
Tabel 1. Distribusi Frekuesni Pengetahuan ibu ten-tang pijat Bayi
Tabel 2. Distribusi frekuensi sikap ibu Tentang Pijat bayi
No Sikap Frequency Percent
1 Negatif 11 31,4
2 Positif 24 68,6
Total 35 100.0
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu tentang Pijat Bayi
No Perilaku Frequency Percent
1 Tidak melakukan 24 68,6
2 Melakukan 11 31,4
Total 35 100.0
182
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Artikel IX
Volume 8, Nomor 2, Desember 2018
Sahnawi Marsaoly
banyak yakni (62 %) dan yang tidak melakukan sebanyak 13 orang (13%).
Analisis terhadap Variabel bebas (Pengetahuan dan Sikap) dengan variabel terikat perilaku pijat bayi. Hasil analisis akan mendiskripsikan besar pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pijat bayi, seperti terlihat pada tabel 4 beri-kut:
Data pada tabel diatas terlihat bahwa hasil analisis silang antara Pengetahuan dan perilaku pijat bayi menunjukkan hasil yang signifikan karena p valuenya = 0.025, < dari 0,05, artinya ada pengaruh pengetahuan ibu terhadap perilaku pijat bayi. Sedangkan variabel sikap hasil analisisnya menunjuk-kan p valuenya 0,341. Karena nilai p nya > dari 0,05 maka tidak ada pengaruh antara sikap ibu dengan perilaku pijat bayi.
PEMBAHASAN Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi dengan kriteria baik 23 responden (65,7%), cukup 11 responden (31,4%), dan kurang 1 re-sponden (2,9%). Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmojo, Soekidjo 2007). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor yaitu umur, pendidikan, pengalaman. Faktor umur adalah variabel yang dominan dimana semakin cukup umur, tingkat kema-tangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Pendidikan, pada umumnya semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula tingkat pengetahuannya. (Notoatmodjo,Soekidjo 2007). Selain itu dari faktor pengalaman mempunyai pengaruh bagi seseorang dalam membuat keputusan dan membentuk per-ilaku untuk menjadi lebih baik. Tingkat pengetahuan yang baik pada responden
mungkin disebabkan lebih banyak responden dengan tingkat pendidikan Menengah Atas dan pendidikan Tinggi. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Alfi Rosita Dewi yang mela-lukan penelitian tentang Hubungan Penge-tahuan dengan Sikap Ibu tentang pijat Bayi di Kecamatan Wonosari Klaten tahun 2012. Berdasarkan hasil analisa dari 35 re-sponden diketahui bahwa sikap ibu dengan sikap postif 11(31,4%) Responden, dan 24 (68,6%) responden sikap negative. Hal ini se-jalan dengan penelitian yang dilakukan Anas Tamsuri, Heri Suroso Sikap ibu tentang pijat bayi di Dusun Gedang Sewu Desa Gedang Sewu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Ta-hun 2015, bahwa dari 28 responden mempu-nyai sikap tentang pijat bayi pada kategori positif sebanyak 13 responden (46%), sikap negatif sebanyak 15 responden (54%). Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan (Azwar, 2013). Seperti yang telah diuraikan diatas hal tersebut dapat di-pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengala-man pribadi, pengaruh orang lain, ke-budayaan, media masa, lembaga pendidikan dan agama, serta faktor emosional. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa sikap merupakan kesia-pan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif terten-tu. Sikap ibu bukan merupakan suatu tindakan atau aktifitas ,akan tetapi merupakan predis-posisi tindakan suatu perilaku untuk bisa melakukan pijat bayi. Sikap itu masih merupa-kan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap ada dua, pertama pengalaman pribadi yang merupakan pembentukan sikap seseorang dan pengalaman pribadi harus meningglkan kesan yang kuat, sikap muda terbentuk jika melibatkan emosisional, kedua kebudayaan pembentukan sikap tergantung tempat individu tersebut dibesarkan. (notoatmojo 2017). Berdasarkan teori terse-but dan hasil yang diperoleh pada penilitian ini sikap yang ditimbulkan negative oleh re-sponden terhadap pemijatan bayi, bahwa pemijatan bayi akan menimbulkan kebiasan dan prilaku bayi terhadap keinginan untuk dilakukan pemijatan ketika dewasa. Berdasarkan tabel 4. memperlihatkan
Variabel bebas
Perilaku Pijat Bayi
r p
Pengetahuan 0,333 0,025
Sikap 0,072 0,341
Tabel 4. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu ter-hadap perilaku pijat bayi
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Artikel IX
Volume 8, Nomor 2, Desember 2018
Sahnawi Marsaoly
bahwa dari 35 responden, terdapat 24 (68,6%) responden tidak melakukan pijat bayi dan hanya 11 orang (31,4 %) yang melakukan pijat bayi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dadang Kusbiantoro, 2014 tentang Perilaku Pijat Ba-yi berhubungan dengan Pengetahuan dan Dukungan di Posyandu Desa Made Lamongan tahun 2013, dimana sebagian be-sar (65,2%) ibu tidak melakukan pijat bayi. Dari fakta bahwa sebagian besar ibu tidak melakukan pijat bayi, bisa di pengaruhi oleh faktor pendidikan ibu yang sebagian besar berpendidikan menengah (SMP/SMA) yakni 18 orang (51,4%) sehingga ibu masih ter-lihat sulit mencerna atau menerima informa-si yang pada akhirnya berpengaruh pada perilaku pijat bayi. Selain itu faktor umur sangatlah berpengaruh pada pematangan seseorang dalam memutuskan sesuatu, ter-masuk dalam bersikap dalam melaksanakan pijat bayi. (Azwar, 2011). Menjelaskan Sikap ibu ten-tang pijat bayi ditunjukkan oleh kesediaan ibu untuk memijatkan bayinya baik secara mandiri maupun kepada petugas kesehatan. Dalam penelitian ini terdapat sejumlah ibu bayi yang tidak mmemijat bayinya. Sikap ibu tentang pijat bayi antara lain dipengaruhi oleh pengalaman, kebudayaan, sumber infor-masi dan faktor emosional. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kes-esuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dan didalam kehidupan sehari- hari sebagai reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus social (Notoatmodjo,2007). Hasil uji statistic, hubungan penge-tahuan ibu dengan perilaku pijat bayi di-peroleh nilai signifikansi (p-value) 0,025 lebih kecil dari (alpha) = 0,05. Hal ini sejalan dengan Penelitian Maikhotul (2012) tentang “Hubungan tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku Pijat Bayi Di Po-syandu Kelurahan Gunungsari Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu ten-tang pijat bayi berhubungan dengan perilaku pijat bayi dengan nilai signifikansi (p-value) 0,041 lebih kecil dari (alpha) = 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima yaitu adanya hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang pijat bayi. hal ini sesuai pendapat Notoatmodjo (2008) yang mengatakan bahwa, untuk me-
nyimpulkan suatu respon dalam bentuk si-kap dari subyek terhadap obyek perlu dimu-lai dari pengetahuan. Dengan demikian makin baik pengetahuan seseorang makin mudah menerima informa-si sehingga dapat timbul perilaku yang baik pula, sebaliknya pengetahuan yang kurang akan sulit menerima informasi sehingga tim-bul perilaku yang kurang bahkan tidak melakukan Perilaku adalah suatu aktifitas dari manusia. Perilaku manusia adalah sekum-pulan tindakan yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Skinner juga memaparkan definisi perilaku sebagai hasil hubungan antara rang-sangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Dalam Ilmu kedokteran Sosial perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka pe-natalaksanaan yang holistik dan komprehen-sif. Terdapat pula beberapa definisi lain mengenai perilaku kesehatan. Menurut Soli-ta, perilaku kesehatan merupakan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta tindakannya yang berhub-ungan dengan kesehatan.[1] Sedangkan Cals dan Cobb mengemukakan perilaku kesehatan sebagai: “perilaku untuk mencegah penyakit pada tahap belum menunjukkan gejala (asymptomatic stage)”. Penelitian ini yang memperlihatkan banyak ibu yang bersikap positif (68,6%) sama dengan penelitian Alfi Rosita Dewi tentang “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pijat Bayi di Kelurahgan wadung Getas Klaten” (2012), diperoleh hasil 66,7 % responden bersikap positif terhadap pijat bayi. Pengetahuan positif yang banyak pada penelitian ini mungkin disebabkan juga kare-na ibu pernah mendapatkan penyuluhan ten-tang pijat bayi di Posyandu. . Hasil penelitian ini juga terlihat bahwa pengetahuan dan sikap memperlihatkan hasil yang baik, akan tetapi dalam hal per-ilaku memperlihatkan hasil yang kurang memuaskan karena lebih banyak ibu2 yang tidak memijatkan bayinya, Kurang tertar-
184
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Artikel IX
Volume 8, Nomor 2, Desember 2018
Sahnawi Marsaoly
iknya ibu untuk melakukan pijat bayi, mung-kin disebabkan faktor: fasilitas, pendukung (support) dari suami, orang tua, ataupun mertua.(Smert dan Bart). KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pijat bayi pada ibu-ibu di Posyandu Kelurahan maliaro sebagian besar berpengetahuan baik. Sikap Ibu ten-tang pijat bayi pada ibu-ibu di Posyandu Ke-lurahan maliaro sebagian besar berpenge-tahuan baik. Terdapat pengaruh antara pengetahuan Ibu dengan perilaku Pijat bayi, sedangkan sikap ibu dengan perilaku pijat bayi tidak ada pengaruhnya. Pengetahuan dan Sikap Ibu memperlihatkan hasil yang baik, akan tetapi dalam hal perilaku pijat ba-yi memperlihatkan hasil yang kurang. Hasil penelitian ini terlihat banyak ibu dengan pengetahuan dan sikap baik, sehingga akan sangat mudah bagi bidan untuk mengajarkan perilaku positif dalam bidang kesehatan ter-masuk pijat bayi.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2013), Prosedur Penelitian Sua-
tu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Dewi, S. (2016), Pijat dan Asuhan Gizi Tepat, Pustaka Baru Press, Yogyakarta
Hidayat, A.A. (2010), Metode Penellitian Ke-bidanan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta
Marmi dan Rahardjo, K. (2012), Asuhan Neo-natus Bayi Balita dan Anak Prasekolah, Pustaka Pelajar, Jakarta
Martono, N. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder,Raja Grafindo Persada, Jakarta
Narbuko Cholid, dan Achmadi, H. A. (2012), Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta
Nazwa, N.U. (2015), Rahasia Ibu Pintar, Pan-duan Merawat Bayi Pasca Persalinan Sampai 12 Bulan,Katahari, Yogyakarta
Notoadmojo. (2010), Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
…………….(2011), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta
…………….(2012), Metode Peneltian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
Noor, J. (2011), Metodologi Penelitian,Kencana Prenada Media Group, Jakarta https://www.kemenkopmk.go.id/content/pp-nomor-103-tahun-2014. Di unduh tanggal 8 Februari 2017.
Prasetyono, D. S. (2013), Buku Pintar Pijat Bayi, Banyu Biru, Yogyakarta
Riduan, (2010), Metode dan Teknik Penyusuanan Tesis. Alfa Beta, Bandung
Roesli, U. (2010), Pedoman Pijat Bayi, PT. Trubus Agriwidya Jakarta
Rukiyah,Y.A dan Yulianti, L. (2010), Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, TIM, Jakarta
Syaukani, Aulia. (2015), Petunjuk Praktis Pijat Senam Yoga Sehat untuk Bayi, Araska, Yogyakarta
Subakti, Y dan Anggarani, D. R. (2008), Keajaiban Pijat Bayi dan Balita, Wahyu Media, Jakarta
Sumantri H. Arif. (2011), Metodologi Penelitian Kesehatan, Kencana, Jakarta
TIM Galenia MCC. (2014), Home Baby Spa, Penebar Plus+, Jakarta
Wong M. Ferry dan Indraningsih, E. (2011), Smart Punktur, Penebar Plus+, Jakarta