Pengertian sistem pembayaran
-
Upload
padlika-garmabar -
Category
Education
-
view
45 -
download
0
Transcript of Pengertian sistem pembayaran
Pengertian Sistem Pembayaran
Kelompok 5
Fajar Abdul Darmawan Reza Abdulcholiq Padlika Garmabar Riky Nugraha
Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.
Empat Komponen Sistem Pembayaran Alat pembayaran (payment instruments). Setiap transaksi
pembayaran memerlukan beberapa bentuk alat pembayaran yang memenuhi standar fisik, hukum, dan peraturan. Alat pembayaran dapat dikelompokkan menjadi alat pembayaran tunai dan alat pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai masih digunakan untuk sebagian transaksi pembayaran, khususnya transaksi yang bernilai kecil. Sementara itu, alat pembayaran nontunai memerlukan penggunaan satu atau lebih bank untuk menyelesaikan transaksi.
Sistem transfer dana antarbank (interbank fund transfer system). Sistem ini memproses berbagai instrumen pembayaran sehingga memiliki banyak variasi. Faktor penting yang memengaruhi pengoperasian sistem transfer dana antarbank adalah penggunaan teknologi informasi.
Lembaga yang memproses sistem pembayaran (payment system operators). Di Indonesia lembaga tersebut antara lain adalah Bank Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Switching atau Penyelenggara Kliring Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK).
Saluran pembayaran (delivery channel) yang mencakup electronik data capturing (EDC), seperti kartu ATM, debet, dan kartu kredit, teller input atau petugas teller di bank, mesin ATM (anjungan tunai mandiri), dan internet, mobile banking, dan phone banking.
Peran Sistem Pembayaran Dalam Perekonomian
Sistem pembayaran memiliki sejumlah peran dalam perkonomian, antara lain sebagai berikut.
1. Menjamin kelancaran pasar sebagai tempat transaksi. 2. Memungkinkan spesialis produk. 3. Membantu menentukan seberapa besar efisensi transaksi
dilakukan dan diselesaikan. 4. Memengaruhi tingkat dan laju pertumbuhan ekonomi dan efisiensi
pasar keuangan. 5. Menjadi elemen penting infrastruktur keuangan untuk mendukung
stabilitas sistem keuangan. 6. Menjadi saluran (channel) utama transmisi kebijakan moneter
untuk mendukung kebijakan pengendalian moneter yang lebih efektif dan efesien
7. Mendukung efesiensi dan efektifitas fungsi intermediasi lembaga keuangan.
8. Mendorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat melalui layanan sistem pembayaran yang lebih beragam.
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran 1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan baik yang dituangkan
dalam bentuk regulasi atau bentuk lain. 2. Memberikan izin penyelenggaraan sistem pembayaran. 3. Konsultan dan fasilitas pada penyelenggaraan sistem pembayaran. 4. Pengawasaan (oversight) terutama kepada penyelenggaraan
sistem pembayaran untuk menilai kesesuaian sistem yang dikelolanya dengan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran.
5. Sosialisasi dan edukasi.
Prinsip sistem pembayaran Prinsip sistem pembayaran Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di
Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni
Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran.
Efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi.
Kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktek monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.
Kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen.
Jenis Sistem pembayaran
Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sistem pembayaran tunai dan Sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar dari kedua jenis sistem pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan. Pada sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam, sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai instrumen yang digunakan berupa Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, maupun uang elektronik.