Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

download Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

of 14

Transcript of Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    1/14

    Pengertian Pembangunan Pertanian menurut beberapa ahli yaitu: 

    1)  Menurut Mosher (1987), Pembangunan pertanian dapat berjalan dengan adanya lima syarat

     pokok, namun percepatan pembangunan pertanian diperlukan dukungan faktor-faktor

     pelancar yang berhubungan dengan geraknya sumber daya manusia dan pendayagunaan

    sumber daya alam secara optimal agar mencapai produktivitas yang tinggi serta mencapaitujuan pembangunan secara jelas dan terfokus. 

    2)  Pembangunan pertanian menurut (Lynn, 2003) adalah bagian utuh dari pembangunan.

    Industri harus menyediakan barang untuk petani. Lapangan kerja non pertanian perlu untuk

    mempertahankan keluarga di daerah pedesaan. Produksi pangan harus konsisten dengan

    selera konsumen. 

    3)  Pembangunan Pertanian menurut M. Dawam Rahardjo, pengamat dan peneliti sosial, Rektor

    Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi. yaitu pembangunan pertanian diletakkan pada skala

     prioritas teratas. Pertanian telah dijadikan dasar pembangunan nasional yang menyeluruh.

    Disadari bahwa perkembangan pertanian merupakan prasyarat industrialisasi yang akanmenjadi tulang punggung perekonomian nasional yang tangguh. Konsep ini mengakhiri

     perdebatan dan kontroversi pandangan tentang strategi pembangunan dan pemikiran

    mengenai strategi pembangunan di negara-negara yang sedang berkembang. 

     Negara-negara sedang berkembang pada umumnya cenderung untuk "melompat" dalam

    strategi pembangunannya kepada industrialisasi. Pemikiran seperti itu juga timbul

    di Indonesia pada awal tahun 1950-an yang dipelopori oleh Sumitro Djojohadikusumo.

    Pemikiran ini timbul dari hasil penelitian disertasinya, bahwa sektor pertanian di Indonesia

    tidak bisa diharapkan sebagai tumpuan pembangunan. Tumpuan harapan itu adalah sektor

    industri. Di tingkat diskursus internasional, Livingstone memberikan sejumlah alasan,mengapa industrialisasi dipilih sebagai tumpuan pembangunan. Industri merupakan kunci

    kepada perkembangan ekonomi karena sektor industri menjanjikan pertumbuhan ekonomi

    tinggi, sedangkan sektor pertanian hanya memberikan marginal rate of return yang rendah.

    Sementara, itu elastisitas pendapatan terhadap produk-produk industri itu tinggi, sedangkan

    untuk pertanian itu rendah. Dengan perkataan lain, jika pendapatan meningkat, maka bagian

     pendapatan untuk mengkonsumsi barang-barang industri meningkat, sedangkan untuk

     pertanian menurun. Pengalaman menunjukkan bahwa perkembangan pertanian itu lamban

     jika tidak stagnan. Lagi pula, pembangunan pertanian itu tidak mudah karena hambatan

    kelembagaan (institutional obstacle), seperti misalnya terdapat pada sistem sewa tanah yangmenyebabkan timbulnya usaha tani skala kecil yang tidak mampu menjamin keamanan

    (security) pada kepentingan petani individual. 

     Namun, pada tahun 1950-an timbul reaksi Sjafruddin Prawiranegara yang membela sektor

     pertanian. la pada dasarnya menganjurkan agar pembangunan ekonomi di Indonesia diawali

    dan didasari dengan pembangunan pertanian. Ia mengajukan beberapa tesis tentang posisi

     pembangunan pertanian itu. Pertama, sektor pertanian untuk negara seperti Indonesia dapat

    dijadikan dan seharusnya menjadi basis industrialisasi. Kedua, sektor pertanian bisa

    menghasilkan bahan pangan yang sangat diperlukan oleh penduduk dan merupakan

    instrumen kebijaksanaan stabilitisasi harga dan penolak inflasi. Ketiga, dalam perdagangandunia, Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) di sektor

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    2/14

     perkebunan yang mampu menghasilkan devisa dalam jumlah besar sehingga mampu

    memperkuat neraca pembayaran. Atas dasar tiga alasan itu, maka bagi Sjafruddin,

    industrialisasi di Indonesia tak akan berhasil tanpa didahului dengan pembangunan pertanian.

    Argumen pembelaan kepada sektor pertanian itu juga timbul di tingkat internasional,

    misalnya, pada tulisan Balogh, Mellor, dan Johnston, yang melahirkan konsep-konsepstrategi pembangunan pertanian. Di tingkat internasional itu timbul pula argumen, bahwa

     pembangunan pertanian akan bisa menciptakan daya beli yang makin kuat yang diperlukan

    oleh industrialisasi agar produk-produknya bisa laku dijual di pasar. Dengan perkataan lain,

     pembangunan pertanian membentuk pasar bagi hasil industri. Selain itu, sektor pertanian juga

    merupakan sumber pembentukan modal (capital formation) yang dibutuhkan dalam investasi

    di sektor industri. Demikian pula sektor pertanian yang maju merupakan sumber perpajakan

    yang cukup besar. 

    4)  Definisi pembangunan pertanian yang dikemukan oleh Schultink , Pembangunan pertanian

    merupakan upaya-upaya pengelolaan sumber daya alam untuk memastikan kapasitas produksi pertanian jangka panjang dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui pilihan-

     pilihan pendekatan yang ramah terhadap lingkungan.

    Dalam konteks Indonesia, definisi pembangunan pertanian adalah upaya-upaya yang

    diarahkan untuk meningkatkan : 

    Ketersediaan dan kualitas infrastruktur pertanian dan pedesaan. 

    Menciptakan struktur kepemilikan lahan pertanian yang lebih baik dan lebih adil. 

    Menciptakan ketahanan pangan dan ketahanan energi. 

    Meningkatkan kesejahteraan petani, masyarakat pedesaan dan masyarakat keseluruhan. Mengurangi desparitas kesejahteraan masyarakat pedesaan dan perkotaan. 

    Keseluruhan hal tersebut dilakukan dengan cara-cara pendekatan yang ramah lingkungan

    sehingga tidak mengurangi kapasitas produktif jangka panjang dari basis sumber daya

     pertanian yang kita miliki. 

    2.  Agriculture Sustainable (Pertanian Berkelanjutan) 

    Konsep pertanian yang berkelanjutan terus berkembang, diperkaya dan dipertajam dengan

    kajian pemikiran, model, metode, dan teori berbagai disiplin ilmu sehingga menjadi suatu

    kajian ilmu terapan yang diabadikan bagi kemaslahatan umat manusia untuk generasisekarang dan mendatang. Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan sistem dan besifat

    holistik mempertautkan berbagai aspek dan disiplin ilmu yang sudah mapan antara lain

    agronomi, ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Sistem pertanian berkelanjutan juga berisi

    suatu ajakan moral untuk berbuat kebajikkan pada lingkungan sumber daya alam dengan

    mempertimbangkan tiga aspek sebagai berikut: 

    a.  Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound), sistem budi daya pertanian tidak boleh

    menyimpang dari sistem ekologis yang ada. Keseimbangan adalah indikator adanya

    harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismenya dikendalikan oleh hukum alam. 

    http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/agriculture-sustainable-pertanian-berkelanjutan/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/agriculture-sustainable-pertanian-berkelanjutan/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/agriculture-sustainable-pertanian-berkelanjutan/

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    3/14

     b.  Bernilai ekonomis (Economic Valueable), sistem budi daya pertanian harus mengacu pada

     pertimbangan untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain, untuk jangka pendek dan

     jangka panjang, serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun diluar sistem ekologi. 

    c.  Berwatak sosial atau kemasyarakatan (Socially Just), sistem pertanian harus selaras dengan

    norma-noma sosial dan budaya yang dianut dan dijunjung tinggi oleh masyarakatdisekitarnya sebagai contoh seorang petani akan mengusahakan peternakan ayam

    diperkarangan milik sendiri. Mungkin secara ekonomis dan ekologis menjanjikan keuntungan

    yang layak, namun ditinjau dari aspek sosial dapat memberikan aspek yang kurang baik

    misalnya, pencemaran udara karena bau kotoran ayam. Norma-norma sosial dan budaya

    harus diperhatikan, apalagi dalam sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia biasanya jarak

    antara perumahan penduduk dengan areal pertanian sangat berdekatan. Didukung dengan

    tingginya nilai sosial pertimbangan utama sebelum merencanakan suatu usaha pertanian

    dalam arti luas. 

    Selain itu juga terdapat lima kriteria untuk mengelola suatu sistem pertanian berkelanjutanyaitu: 

    a.  Kelayakkan ekonomis (economic viability) 

     b.  Bernuansa dan bersahabat dengan ekologi (accologically sound and friendly) 

    c.  Diterima secara sosial (Social just) 

    d.  Kepantasan secara budaya (Culturally approiate) 

    e.  Pendekatan sistem holistik (sistem and hollisticc approach) 

    Sejak tahun 1980-an kajian dan diskusi untuk merumuskan konsep pembangunan

     berkelanjutan yang operasional dan diterima secara universal terus berlanjut. Pezzy (1992)

    mencatat, 27 definisi konsep berkelanjutan dan pembangunan berkelanjutan, dan tentunyamasih ada banyak lagi yang luput dari catatan tersebut. Walau banyak variasi definisi

     pembangunan berkelanjutan, termasuk pertanian berkelanjutan, yang diterima secara luas

    ialah yang bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi (Munasinahe, 1993).

    Dengan kata lain, konsep pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi

    keberlanjutan, yaitu: 

    1)  Dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat

    diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam

    memperoleh pendapatan tersebut. Indikator utama dimensi ekonomi ini ialah tingkat efisiensi

    dan daya saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi. Dimensiekonomi menekankan aspek pemenuhan kebutuhan ekonomi manusia baik untuk generasi

    sekarang ataupun mendatang. 

    2)  Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, berkaitan dengan kebutuhan akan kesejahteraan

    sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis (termasuk tercegahnya konflik

    sosial), preservasi keragaman budaya dan modal sosio-kebudayaan, termasuk perlindungan

    terhadap suku minoritas. Untuk itu, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan

     berusaha dan pendapatan, partisipasi sosial politik dan stabilitas sosial budaya merupakan

    indikator-indikator penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembangunan. 

    3)  Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yangmencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Termasuk dalam hal ini ialah

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    4/14

    terpeliharanya keragaman hayati dan daya lertur bilogis, sumber daya tanah, air dan

    agroklimat, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Penekanan dilakukan pada

     preservasi daya lentur dan dinamika ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan bukan

     pada konservasi suatu kondisi ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan. Ketiga dimensi

    tersebut saling mempengaruhi sehingga ketiganya harus dipertimbangkan secara berimbang.Sistem sosial yang stabil dan sehat serta sumberdaya alam dan lingkungan merupakan basis

    untuk kegiatan ekonomi, sementara kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk

    terpeliharanya stabilitas sosial budaya maupun kelestarian sumber daya alam dan lingkungan

    hidup. Sistem sosial yang tidak stabil atau sakit akan cenderung menimbulkan tindakan yang

    merusak kelestarian sumber daya alam dan merusak kesehatan lingkungan, sementara

    ancaman kelestarian sumber daya alam dan lingkungan dapat mendorong terjadinya

    kekacauan dan penyakit sosial. 

    Visi pembangunan (pertanian) berkelanjutan ialah terwujudnya kondisi ideal skenario kondisi

    zaman keemasan, yang dalam bahasa konstitusi Indonesia disebut adil dan makmur, danmencegah terjadinya lingkaran malapetaka kemelaratan. Visi ideal tersebut diterima secara

    universal sehingga pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) menjadi prinsip dasar

     pembangunan pertanian secara global termasuk di Indonesia. Oleh karena itulah

     pengembangan sistem pertanian menuju usaha tani berkelanjutan merupakan salah satu misi

    utama pembangunan pertanian di Indonesia. Perspektif pertanian berkelanjutan telah

    tersosialisasi secara global sebagai arah ideal pembangunan pertanian. Pertanian

     berkelanjutan bahkan kini tidak lagi sekedar wacana melainkan sudah menjadi gerakan

    global. Pertanian berkelanjutan telah menjadi dasar penyusunan protocol aturan pelaksanaan

    (rules of conduct) atau standar prosedur operasi “Praktek Pertanian yang Baik” (GoodAgricultur Practices = GAP) sebagai sebuah gerakan global maka praktek pertanian

     berkelanjutan menjadi misi bersama komunitas internasional, negara, lembaga pembangunan,

    organisasi swadaya masyarakat dan lembaga konsumen internasional turut mendorong dan

    mengawasi pelaksanaan prinsip pertanian berkelanjutan tersebut. Kepatuhan produsen

    terhadap standar praktek pertanian berkelanjutan menjadi salah satu atribut preferensi

    konsumen atas produk pertanian. Karena itu, setiap perusahaan agribisnis haruslah senantiasa

    mematuhi prinsip Praktek Pertanian yang Baik (PPB) agar dapat memperoleh akses pasar,

    khususnya di pasar internasional.

    Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam sistem pertanian berkelanjutan yaitu: a.  Membangun pemerintah yang baik dan memposisikan pertanian sebagai sektor andalan

     perekonomian nasional. 

     b.  Mewujudkan kemandirian pangan dalam tatanan perdagangan dunia yang bebas dan tidak

    adil 

    c.  Mengurangi jumlah petani miskin, membangun basis bagi partisipasi petani dan pemerataan

    hasil pembangunan 

    d.  Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian 

    e.  Membangun sistem agribisnis terkoordinatif  

    f.  Melestarikan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup g.  Membangun sistem iptek yang efisien 

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    5/14

     

    3.  Kendala Pemasaran Produk Agribisnis 

    Pemasaran dalam kegiatan pertanian memainkan peran ganda. Pertama, berperan sebagai

    sumber terbentuknya harga produk pertanian, yang mempertemukan kepentingan produsen

    dengan konsumen. Kedua, menjadi media perpindahan fisik dari titik produksi (petani atau produsen) ke tempat pembelian (konsumen). Namun untuk dapat memainkan kedua peran

    tersebut petani sering menghadapi beberapa kendala. Beberapa kendala tersebut diantaranya; 

    A.  Kesinambungan produksi 

    Salah satu penyebab timbulnya berbagai masalah pemasaran hasil pertanian berhubungan

    dengan sifat dan ciri khas produk pertanian, yaitu pertama, volume produksi yang kecil

    karena diusahakan dengan skala usaha kecil (small scale farming). Kedua, produksi bersifat

    musiman sehingga hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu. Ketiga, lokasi usaha tani yang

    terpencar-pencar sehingga menyulitkan dalam proses pengumpulan produksi. Keempat, sifat

     produksi pertanian yang mudah rusak, berat dan memerlukan banyak tempat. B.  Kurang memadainya pasar  

    Hal ini berhubungan dengan cara penetapan harga dan pembayaran. Ada tiga cara penetapan

    harga jual produk pertanian yaitu: sesuai dengan harga yang berlaku, tawar-menawar, dan

     borongan. Pemasaran sesuai dengan harga yang berlaku tergantung pada penawaran dan

     permintaan yang mengikuti mekanisme pasar. Penetapan harga melalui tawar-menawar lebih

     bersifat kekeluargaan, apabila tercapai kesepakatan antara penjual dan pembeli maka

    transaksi terlaksana. Praktik pemasaran dengan cara borongan terjadi karena keadaan

    keuangan petani yang masih rendah. 

    C.  Panjangnya saluran pemasaran Panjangnya saluran pemasaran menyebabkan besarnya biaya yang dikeluarkan, serta ada

     bagian yang dikeluarkan sebagai keuntungan pedagang. Hal tersebut cenderung memperkecil

     bagian yang diterima petani dan memperbesar biaya yang dibayarkan konsumen. Panjang

     pendeknya saluran pemasaran ditandai dengan jumlah pedagang perantara yang harus dilalui

    dari petani sampai ke konsumen. 

    D.  Rendahnya kemampuan tawar –  menawar  

    Kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan masih terbatas karena

    keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan produk - produk yang

    dihasilkan dijual dengan harga yang rendah. Berdasarkan keadaan tersebut, maka yangmeraih keuntungan besar pada umumnya adalah pihak pedagang. 

    E.  Berfluktuasinya harga 

    Harga produksi hasil pertanian yang selalu berfluktuasi bergantung dari perubahan yang

    terjadi pada permintaan dan penawaran. Naik turunnya harga dapat terjadi dalam jangka

     pendek yaitu perbulan, perminggu, bahkan perhari, atau dapat terjadi dalam jangka panjang.

    Keadaan tersebut menyebabkan petani sulit melakukan perencanaan produksi, pedagang juga

    sulit dalam memperkirakan permintaan. 

    F.  Kurangnya informasi pasar  

    Informasi pasar merupakan faktor yang menentukan apa yang diproduksi, dimana, mengapa, bagaimana, dan untuk siapa produk dijual dengan keuntungan terbaik. Kondisi tersebut

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    6/14

    menyebabkan usaha tani dilakukan tanpa melalui perencanaan yang matang. Begitu pula

     pedagang tidak mengetahui kondisi pasar dengan baik, terutama kondisi makro. 

    G.  Rendahnya kualitas produksi 

    Rendahnya kualitas produk yang dihasilkan karena penanganan yang dilakukan belum

    intensif. Masalah mutu ini timbul karena penanganan kegiatan mulai dari prapanen sampai panen yang belum dilakukan dengan baik. Masalah mutu produk yang dihasilkan juga

    ditentukan pada kegiatan pascapanen, seperti melalui standarisasi dan grading. 

    H.  Rendahnya kualitas sumber daya manusia 

    Rendahnya kualitas sumber daya manusia di pedesaan tidak pula didukung oleh fasilitas

     pelatihan yang memadai, sehingga penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen

    tidak dilakukan dengan baik. Disamping itu, pembinaan petani selama ini lebih banyak

    kepada praktek budi daya dan belum mengarah kepada praktek pemasaran. 

    4.  Kebijakan Pertanian A.  Analisis Kebijakan Pertanian 

    Kebijakan pertanian mengatur dibidang petanian yang mempengaruhi kehidupan dan reaksi

    orang akan berbeda menganai keadaaan, dampak kebijakan terhadap pendapatan, kebutuhan,

    dan kepentingan lain. Contoh Alat Analisis Kebijakan Pertanian yaitu: 

    o  Surplus Konsumen (SK) dibawah kurva permintaan 

    o  Surplus Produsen (SP) 

    B.  Kebijakan subsidi input dalam kebijakan pertanian yaitu Subsidi input semakin tinggi input

    semakin tinggi pengguna produksi semakin kecil. Contoh Kebijakan pemberian subsidi input

     pada perternakan sapi sehingga produksi tinggi harga turun, konsumen akan berpindah daridaging ayam ke daging sapi. Pengaruhnya yaitu menguntungkan konsumen dan kendala

    dalam mengadopsi teknologi 

    C.  Alasan ditetapkannya pajak ekspor terhadap produk pertanian tertentu

    yaitu karena pajak ekspor digunakan untuk mengendalikan harga agar konsumen tidak rugi

    (untuk kepentingan konsumen) 

    D.  Pengaruh jangka panjang dari adanya pajak ekspor produk pertanian 

      Stabilitas harga dalam Negeri 

      Menurunkan biaya penduduk (Harga Dalam Negeri turun), dampak (-) dari adanya pajak

    impor (produsen rugi)   Menghalangi adopsi teknologi baru, distribusi pendapatan dan diversifikasi pertanian 

      Penambahan penerimaan pemerintah

    5.  Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Pertanian 

    Pembangunan pertanian harus berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Korten dan

    Sjahrir (1988) menyatakan bahwa kunci keberhasilan pembangunan agar mencapai sasaran

     pada sebagian besar masyarakat miskin apabila dikurangi kendala-kendala yang dihadapi

    kaum miskin dalam mengungkapkan kemampuan-kemampuannya. Soedjatmoko (1983)

    menekankan pentingnya motivasi, tujuan, dan makna dalam proses pembaharuan diri dalam pembangunan, serta bukan kemakmuran material semata. Dalam kegiatan pertanian,

    http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/kebijakan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/kebijakan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/pemberdayaan-masyarakat-dan-pembangunan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/pemberdayaan-masyarakat-dan-pembangunan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/pemberdayaan-masyarakat-dan-pembangunan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/kebijakan-pertanian/

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    7/14

    masyarakat petani masih membutuhkan suatu layanan yang semakin luas dan kompleks

    cakupannya. J. Di Franco (Munder, Addion H., 1972 mengidentifikasi cakupan tanggung

     jawab layanan pertanian di masa mendatang meliputi: 

    Produksi pertanian 

    Pemasaran, distribusi dan pengolahan produk pertanian Konservasi, penggunaan dan perbaikan sumber daya alam 

    Pengelolaan usaha tani dan ekonomi rumah tangga 

    Kehidupan keluarga 

    Pengembangan generasi muda 

    Pengembangan kepemimpinan 

    Pengembangan masyarakat dan pembangunan sumber daya. 

    Layanan pengembangan masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia sebagai salah

    satu upaya  pemberdayaan masyarakat. Menurut Margono Slamet (2000) istilah “berdaya”

    diartikan sebagai tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan melihat peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil resiko, mampu

    mencari dan menangkap informasi, mampu bertindak sesuai situasi. Petani yang berdaya,

    menurut Susetiawan (2000) adalah petani yang secara politik dapat mengartikulasikan

    (menyampaikan perwujudan) kepentingannnya, secara ekonomi dapat melakukan proses

    tawar menawar dengan pihak lain dalam kegiatan ekonomi, secara sosial dapat mengelola

    mengatur komunitas dan mengambil keputusan secara mandiri, dan secara budaya diakui

    eksistensinya. Pemahaman tentang pemberdayaan masyarakat merupakan suatu strategi yang

    menitikberatkan pada bagaimana memberikan peran yang proposional agar masyarakat dapat

     berperan secara aktif dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi

     juga swasta dan masyarakat sendiri (Saputro, 2001). Pemberdayaan masyarakat merupakan

     bagian dari konsep pembangunan yang secara implisit mengutarakan perubahan dari satu

    tahapan ke tahapan yang lebih baik. Pemberdayaan haruslah melampaui ukuran materi dan

    uang, oleh karena itu pemberdayaan harus diartikan sebagai suatu proses multi dimensional

    termasuk di dalamnya suatu upaya pengorganisasian kembali dan reorientasi dari seluruh

    sistem ekonomi dan sistem sosial masyarakat. Upaya tersebut melibatkan perubahan yang

    radikal di bidang kelembagaan, struktur sosial, struktur administrasi, persepsi, altitude serta

     perubahan kebiasaan kepercayaan suatu bangsa (Arintadisastra, 2001). 

    6.  Ekonomi Kemiskinan 

    A.  Ekonomi Kemiskinan 

    Sebagian besar penduduk dunia tergolong miskin. Jika kita mengetahui ekonomi kemiskinan,

    kita akan banyak mengetahui tentang ekonomi yang sesungguhnya. Kebanyakan penduduk

    miskin di dunia hidup dari bidang pertanian. Jika kita mengetahui ekonomi pertanian, maka

    kita akan mengetahui ekonomi kemiskinan.Kita semua tahu bahwa sebagian besar penduduk

    dunia tergolong miskin, bahwa mereka memperoleh sedikit sekali imbalan atas tenaga kerja

    mereka, bahwa separuh atau lebih dari pendapatan mereka yang sangat rendah dibelanjakanuntuk bahan makanan, bahwa mereka sebagian besar tinggal di negara-negara berpendapatan

    http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/ekonomi-kemiskinan/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/ekonomi-kemiskinan/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/ekonomi-kemiskinan/

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    8/14

    rendah, dan bahwa sebagian besar dari mereka mempunyai mata pencaharian di bidang

     pertanian. Hal yang tidak banyak dipahami oleh banyak ahli ekonomi adalah bahwa

     penduduk miskin tidak kalah dibanding penduduk kaya untuk memperbaiki nasib mereka dan

    anak-anak mereka. Apa yang telah kita pelajari selama beberapa dekade terakhir mengenai

    ekonomi pertanian akan tampak bagi orang-orang yang mengetahuinya dengan baik.Pertanian di banyak negara berpendapatan rendah mempunyai kapasitas ekonomi potensial

    untuk memproduksi bahan makanan yang cukup bagi penduduk yang terus bertambah dan

     juga memperbaiki pendapatan serta kesejahteraan penduduk miskin secara berarti. Faktor-

    faktor produksi yang menentukan dalam perbaikan kesejahteraan penduduk miskin bukanlah

    ruang, energi dan lahan pertanian. Faktor-faktor penentunya adalah perbaikan kualitas

     penduduk dan peningkatan pengetahuan. Dalam beberapa dekade terakhir ini, karya para

    akademis ekonomi telah sangat memperluas wawasan kita mengenai ekonomi modal

    manusiawi (the economics of human capital), khususnya ekonomi mengenai penelitian,

    tanggapan-tanggapan para petani terhadap teknik-teknik produksi baru yang menguntungkan,hubungan antara produksi dan kesejahteraan serta ekonomi keluarga. Akan tetapi, ekonomi

     pembangunan telah mengelami beberapa kesalahan intelektual. 

    Kesalahan utama anggapan bahwa teori ekonomi standar tidak cukup untuk memahami

    negara-negara berpendapatan rendah dan oleh karena itu suatu teori ekonomi yang lain perlu

    dikembangkan. Model-model yang dikembangkan untuk tujuan ini umumnya disambut

    dengan gembira, hingga menjadi jelaslah bahwa model-model tersebut merupakan hasil

    kajian intelektual yang terbaik. Beberapa ahli ekonomi memberikan reaksi dengan

    mengajukan penjelasan-penjelasan kultural dan sosial tentang keadaan perekonomian yang

     buruk di negara-negara berpendapatan rendah, walau pun kegunaan dari hasil-hasil studisarjana-sarjana di bidang kultural dan tingkah laku tidak mudah di pahami. Jumlah ahli

    ekonomi yang menyadari bahwa teori ekonomi standar dapat digunakan pada masalah-

    masalah kelangkaan (scarcity) di negara-negara berpendapatan rendah seperti halnya pada

    masalah-masalah serupa di negara-negara berpendapatan tinggi, kian bertambah. Kesalahan

    kedua, adalah pengabaian sejarah ekonomi. Ilmu ekonomi klasik dikembangkan pada saat

     banyak orang di Eropa Barat baru saja memperoleh penghidupan dari lahan-lahan tandus

    (miskin) yang mereka olah dan ditinggalkan dalam masa yang tidak lama.

    Sebagai akibatnya, para ahli ekonomi perintis menghadapi kondisi-kondisi serupa dengan

    yang sedang berlaku di negara-negara berpendapatan rendah sekarang. Pada masa Ricardo,kurang lebih separuh dari pendapatan keluarga para pekerja (buruh) di Inggris dibelajakan

    untuk bahan makanan. Demikian pula yang sedang dialami oleh banyak negara

     berpendapatan rendah. Marshall mengatakan kepada kita bahwa upah mingguan dari buruh-

     buruh Inggris kerapkali kurang dari harga setengah gantang (bushel) gandum yang

     berkualitas baik ketika Ricardo menerbitkan Principles of Political Economy and Taxation

    (1817). Upah mingguan dari buruh bajak di India pada saat sekarang kira-kira kurang dari

    harga dua gantang gandum. Pengetahuan mengenai pengalaman dan prestasi penduduk

    miskin pada masa-masa lampau akan sangat membantu suatu pemahaman akan masalah-

    masalah dan kemungkinan-kemungkinan bagi negara-negara yang kini berpendapatanrendah. Pemahaman seperti ini adalah jauh lebih penting daripada pengetahuan yang paling

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    9/14

    terinci dan pasti mengenai permukaan bumi atau mengenai ekologi, atau mengenai teknologi

    masa depan.

    Persepsi historis tentang penduduk juga tidak ada. Perkiraan-perkiraan mengenai

     pertumbuhan penduduk yang destruktif di negara-negara miskin sekarang adalah juga palsu. 

    B.  Lahan dinilai Terlalu Tinggi Suatu pandangan yang dianut secara luas yaitu pandangan naturalis (the natural earth view).

    Pandangan Naturalis adalah bahwa luas lahan yang sesuai untuk menanam tanaman pangan

    adalah benar-benar tertentu dan persediaan energi untuk mengerjakan lahan semakin menipis.

    Menurut pandangan ini, tidaklah mungkin terus menerus memproduksi bahan makanan

    dalam jumlah yang cukup untuk penduduk dunia yang bertambah. Suatu pandangan alternatif

    yaitu pandangan sosial-ekonomi (the socio-economic view). Pandangan social ekonomi

    adalah bahwa manusia mempunyai kemampuan dan akal budi untuk mengurangi

    ketergantungannya pada lahan pertanian, pertanian tradisional, dan sumber energi yang terus

    merosot serta mengurangi biaya nyata dalam produksi bahan makanan untuk penduduk duniayang terus bertambah. Melalui penelitian, kita menemukan pengganti terhadap lahan

     pertanian yang tidak pernah dibayangkan Ricardo, dan karena pendapatan meningkat, para

    orangtua menginginkan anak lebih sedikit, dan kualitas anak akan menggeser kuantitas anak,

    yang tidak pernah dibayangkan Malthus. Ironisnya ekonomi, yang telah lama dikenal sebagai

    ilmu pengetahuan suram, menunjukkan bahwa pandangan naturalis yang suram mengenai

     bahan makanan tidak sesuai dengan sejarah yang menunjukkan bahwa kita dapat

    memperbesar sumber-sumber melalui kemajuan pengetahuan. Saya setuju dengan Margaret

    Mead bahwa “Masa depan umat manusia adalah  terbuka -tertutup (open-ended)”. Masa

    depan umat manusia tidak ditakdirkan oleh ruang, energi, dalam lahan pertanian, iaditentukan oleh evolusi akal budi umat manusia.

    Perbedaan-perbedaan produktivitas lahan tidak menjelaskan mengapa penduduk miskin

     berada di bagian dunia yang telah lama berpenghuni. Penduduk di India telah menjadi miskin

    sejak berabad-abad lamanya baik di Plateau Deccan, dimana produktivitas lahan tadah hujan

    adalah rendah dan di lahan-lahan India Selatan yang produktivitasnya tinggi. Di Afrika

     penduduk berdiam di lahan-lahan yang tidak produktif yang terletak di bagian selatan Sahara,

     pada lahan-lahan yang agak lebih produktif di lereng-lereng yang curam di daerah Rift, dan

    lahan-lahan aluvial yang sangat produktif di sepanjang dan pada muara Sungai Nile,

    semuanya memiliki suatu kesamaan yaitu mereka sangat miskin. Demikian pula, perbedaan- perbedaan yang sangat terkenal mengenai rasio lahan penduduk di seluruh negara

     berpendapatan rendah, tidak menghasilkan perbedaan kemiskinan yang sebanding. Apa yang

     paling berarti di dalam hal lahan pertanian, adalah insentif-insentif dan kesempatan-

    kesempatan terkait bagi para petani untuk meningkatkan penggunaan lahan dengan efektif

    melalui investasi yang mencakup sumbangan-sumbangan penelitian pertanian dan perbaikan

    keterampilan manusia, satu bagian integral dari modernisasi ekonomi negara-negara

     berpenghasilan tinggi dan rendah adalah penurunan arti ekonomi dari lahan pertanian dan

     peningkatan modal manusiawi seperti keterampilan dan pengetahuan. 

    Meskipun sejarah ekonomi, ide-ide dari para ahli ekonomi mengenai lahan adalah sebagaisatu kaidah, masih mengikuti Ricardo. Tetapi konsep Ricardo mengenai tanah, “daya-daya

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    10/14

    lahan yang asli dan tak dapat dirusak” tidak sesuai lagi, walau keadaan tersebut pernah

    terjadi. Sumbangan lahan dalam pendapatan nasional berupa sewa tanah yang merosot terus

    menerus dengan nyata di negara-negara berpendapatan rendah. 

    Lahan-lahan di Eropa pada mulanya berkualitas rendah. Sekarang lahan-lahan tersebut sangat

     produktif. Lahan-lahan di Finlandia semula kurang produktif dibanding lahan di bagian- bagian barat Uni Soviet, tetapi sekarang lahan pertanian di Finlandia menjadi lebih unggul.

    Lahan pertanian di Jepang pda masa sekarang ini lebih unggul. Di negara-negara

     berpenghasilan tinggi dan rendah, perubahan-perubahan ini sebagian merupakan konsekuansi

    dari penelitian pertanian termasuk penelitian yang diwujudkan dalam bentuk pupuk buatan,

     pestisida, peralatan dan masukan-masukan (inputs) lain. Ada substitusi-substitusi baru

    terhadap lahan pertanian, atau perluasan lahan pertanian. Proses substitusi digambarkan

    dengan baik pada tanaman jagung seperti areal panen jagung di Amerika Serikat pada tahun

    1979 ada 33 juta area, yang kurang dari areal panen tahun 1932, dan menghasilkan 7,76

    milyar gantang, tiga kali produksi 1932. C.  Kualitas Manusia Dinilai Terlalu Rendah 

    Sementara lahan bukan satu-satunya faktor terpenting yang menyebabkan kemiskinan, faktor

    manusia yaitu : investasi dalam perbaikan kualitas manusia dapat dengan nyata meningkatkan

     prospek-prospek ekonomi dan kesejahteraan penduduk yang miskin. Pemeliharaan anak,

     perumahan dan pengalaman bekerja, perolehan informasi dan keterampilan yang diperoleh

    melalui sekolah dan investasi-investasi lain dalam bidang kesehatan dan sekolah dapat

    memperbaiki kualitas penduduk. Investasi-investasi seperti itu di negara-negara

     berpendapatan rendah telah berhasil memperbaiki prospek-prospek ekonomi yang tidak

    mampu dihilangkan oleh ketidakstabilan politik. Penduduk miskin di negara-negara berpendapatan rendah bukanlah para tahanan dari suatu ekuilibrium kemiskinan yang ketat,

    yang tak dapat dipecahkan ilmu ekonomi. Tidak ada kekuatan-kekuatan besar (luas biasa)

    yang menghapus semua perbaikan ekonomi dan menyebabkan penduduk miskin

    meninggalkan perjuangan ekonominya. Sekarang telah terkumpul bukti-bukti bahwa

     penduduk pertanian yang miskin mempunyai reaksi terhadap kesempatan-kesempatan yang

    lebih baik. Harapan-harapan dari manusia dalam pertanian yaitu buruh tani dan usahawan

    (enterpreneur) usaha tani yang bekerja dan mengalokasikan sumber-sumber dibentuk oleh

    kesempatan-kesempatan baru dan oleh insentif-insentif yang mereka tanggapi. Insentif-

    insentif ini, yang eksplisit di dalam harga-harga yang mereka bayar untuk produsesn dan barang serta jasa yang dikonsumsi, sangat terdistorsi yang disebabkan oleh permerintah

    (goverment-incude distorsions) adalah untuk mengurangi sumbangan ekonomi yang mampu

    diberikan pertanian. 

    Pemerintah cenderung mengintroduksi distorsi-distorsi yang mendiskriminasikan pertanian

    karena politik dalam negeri umumnya menguntungkan penduduk kota atas biaya penduduk

     pedesaan, walaupun jumlah penduduk pedesaan jauh lebih besar. Pengaruh politik dari

    konsumen dan industri di kota memungkinkan mereka memperoleh bahan makanan murah

    atas biaya sejumlah besar penduduk pedesaan yang miskin. Diskriminasi ini dirasionalisasi

    dengan alasan bahwa pertanian bersifat terbelakang (miskin) dan bahwa sumbanganekonominya kurang berarti, walaupun dengan Revolusi Hijau (Green Revolution).

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    11/14

    Industrialisasi yang cepat dianggap sebagai kunci kemajuan ekonomi. Kebijaksanaan yang

    memberikan prioritas utama terhadap industri dan mempertahankan harga pangan (biji-bijian)

    tetap murah. Sangat disesalkan bahwa doktrin ini masing didukung oleh beberapa lembaga

    donor dan dirasionalisasikan oleh beberapa ahli ekonomi di negara-negara berpendapatan

    tinggi.Para petani di dunia , dalam menghadapi biaya, penerimaan dan resiko, adalah agen-agen

    yang membuat perhitungan ekonomi. Di dalam domain mereka yang kecil, individual dan

    alokatif, mereka adalah usahawan-usahawan yang dengan diam-diam mengamati kondisi-

    kondisi ekonomi yang tidak diketahui oleh para ahli, betapa efisiennya mereka. Walaupun

     para petani berbeda kemampuannya dalam pengamatan (analisa), interprestasi dan

    mengambil tindakan tepat sebagai reaksi terhadap informasi baru, karena mereka berbeda

     pendidikan, kesehatan, dan pengalaman. Mereka mempunyai sumber daya manusia yang

    esensial berupa keusahawanan. Pada kebanyakan usahatani, para wanita adalah juga

    usahawati dalam mengalokasikan waktu mereka dan menggunakan produk-produk pertaniandan barang-barang yang dibeli dalam produksi rumah tangga. Kemampuan alokatif dipenuhi

    oleh jutaan pria dan wanita pada satuan-satuan produksi berskala kecil, karena pada

    umumnya pertanian merupakan sektor ekonomi yang sangat terdesentralisasi. Bila

     pemerintah telah mengambil alih fungsi keusahawanan dalam usahatani, mereka telah gagal

    memberikan suatu kemampuan substitusi alokatif yang efektif dalam modernisasi pertanian.

    Peranan-peranan alokatif para petani dan wanita-tani serta kesempatan-kesempatan ekonomi

    mereka adalah penting. 

    Keusahawanan adalah juga esensial dalam penelitian, yang selalu merupakan suatu kegiatan

     petualangan, yang memerlukan organisasi dan alokasi sumber-sumber yang langka. Intisari penelitian adalah bahwa penelitian merupakan suatu upaya dinamis tentang hal-hal yang

     belum diketahui atau setengah diketahui. Diperlukan dana, organisasi, dan ilmuwan yang

    kompeten, tetapi semuanya ini belumlah lengkap. Keusahawanan dalam bidang penelitian

    diperlukan baik oleh para ilmuwan atau oleh orang-orang yang terlibat dalam sektor

     penelitian dari ekonomi. Seseorang harus memutuskan bagaimana mendistribusikan sumber-

    sumber terbatas yang tersedia, berdasarkan keadaan pengetahuan yang dimilikinya. 

    D.  Disekuilibria yang tak Terhindarkan 

    Transformasi pertanian ke dalam suatu keadaan produktif yang meningkat, memerlukan suatu

     proses yang umumnya dikenal sebagai modernisasi, yang memerlukan penyesuaian dalam bertani karena tersedia kesempatan-kesempatan yang lebih baik. Nilai dari kemampuan

    menghadapi disekuilibria adalah tinggi dalam suatu ekonomi yang dinamis. Disekulibria

    seperti itu tidak dapat terhindarkan. Disekuilibria tidak dapat dieliminasi melalui hukum,

    melalui kebijaksanaan Pemerintah dan jelas-jelas bukan dengan cara retorik. Pemerintah

    tidak dapat dengan efesien memainkan fungsi usahawan-usahawan pertanian. 

    Ahli-ahli sejarah masa depan pasti akan dibingungkan oleh luasnya insentif-insentif ekonomi

    yang telah berantakan selama beberapa dekade terakhir. Pandangan intelektual yang dominan

     bersifat antagonistik terhadap insentif-insentif pertanian, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan

    ekonomi yang berlaku mengurangi fungsi insentif-insentif produsen. D. Gale Johnson telahmenunjukkan bahwa potensi ekonomi yang besar dari pertanian di banyak negara

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    12/14

     berpendapatan rendah tidak terealisir. Kemungkinan-kemungkinan teknis telah menjadi

    semakin menguntungkan tetapi insentif-insentif ekonomi yang diperoleh para petani di

    negara-negara tersebut untuk merealisir potensi ini tidak berhasil, baik karena informasi

    relevan tidak tersedia atau karena harga-harga dan biaya-biaya yang dihadapi para petani

    telah terdistorsi. Karena ketiadaan insentif-insentif yang menguntungkan, para petani tidakmelakukan investasi, termasuk pembelian input-input unggul. Intervensi oleh Pemerintah saat

    ini merupakan penyebab utama dari tidak tersedianya insentif-insentif ekonomi yang

    optimum. 

    E.  Kemajuan Kualitas Penduduk  

    Sekarang beralih kepada peningkatan kualitas manusia yang dapat diukur baik untuk

     penduduk yang bertani maupun bukan petani. Kualitas dalam konteks ini terdiri dari berbagai

     bentuk modal manusiawi (human capital). Memang seharusnya demikian, karena biaya

    merupakan dari investasi yang terbenam (cunk investment) misalnya, sekali seorang petani

    mengadakan investasi berupa kereta kuda, kereta tersebut hanya sedikit nilainya bila ditarikoleh traktor. Cerita lain mengenai nilai terdiskon (discounted value) dari arus jasa-jasa yang

    disumbangkan kapital, yang berubah sesuai dengan perubahan pertumbuhan. Tetapi yang

    lebih buruk adalah anggapan, yang mendasari teori kapital dan agregasi kapital dalam model-

    model pertumbuhan, bahwa kapital bersifat homogen. Setiap bentuk kapital memiliki sifat-

    sifat khusus: sebuah bangunan, sebuah traktor, jenis pupuk tertentu, sebuah sumur pompa,

    dan banyak bentuk investasi lainnya, tidak hanya di bidang pertanian, tetapi juga dalam

    semua aktivitas produksi yang lain. Seperti telah diajarkan oleh Hick, asumsi homogenitas

    kapital ini merupakan malapetaka bagi teori kapital adalah sangat tidak tepat menganalisa

    dinamika pertumbuhan ekonomi terutama menyangkut ketimpangan kapital karena perbedaan-perbedaan rates of returns, apakah agregasi kapital dipandang dari segi biaya-

     biaya faktor (factor costs) atau dipandang dari segi nilai terdiskon dari jasa-jasa seumur hidup

    (lifetime services) dari berbagai bagian-bagiannya. Juga tidak ada suatu katalog dari semua

    model pertumbuhan yang ada, dapat membuktikan bahwa ketimpangan-ketimpangan ini

    adalah sama. 

    Tetapi, mengapa mencoba mengubah lingkaran menjadi empat persegi? Jika kita tidak dapat

    mengamati ketimpangan-ketimpangan ini, kita harus menemukannya, karena ketimpangan-

    ketimpangan itu merupakan pegas utama dari pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan-

    ketimpangan merupakan pegas utama karena ia memberikan isyarat-isyarat ekonomi yangmendorong pertumbuhan. Maka salah satu bagian penting dari pertumbuhan ekonomi

    tertutup oleh agregasi kapital seperti itu. Nilai dari modal manusiawi tambahan tergantung

    kepada kesejahteraan tambahan yang diperoleh manusia daripadanya, modal manusiawi

    memperbesar produktivitas pertanian dan non pertanian, dalam produksi rumah tangga,

    dalam waktu dan sumber-sumber lain yang dialokasikan para mahasiswa untuk pendidikan

    mereka, dan dalam migrasi untuk memperoleh kesempatan kerja yang lain baik. Kemampuan

    semacam itu juga sangat memperbesar kepuasan-kepuasan yang merupakan suatu bagian

    integal dari konsumsi sekarang dan konsumsi di masa depan. 

    BAB III 

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    13/14

    PENUTUP 

    A.  Kesimpulan 

    Pembangunan pertanian diletakkan pada skala prioritas teratas. Pertanian telah dijadikan

    dasar pembangunan nasional yang menyeluruh. Disadari bahwa perkembangan pertanianmerupakan prasyarat industrialisasi yang akan menjadi tulang punggung perekonomian

    nasional yang tangguh. Konsep ini mengakhiri perdebatan dan kontroversi pandangan tentang

    strategi pembangunan dan pemikiran mengenai strategi pembangunan di negara-negara yang

    sedang berkembang. Pembangunan pertanian di setiap negara berbeda, tetapi taraf

     perekonomian para petani dalam bidang pertaniannya sama. 

    B.  Saran 

    Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani dan memberikan kehidupan

    yang layak agar petani sejahtera karena mereka adalah tonggak perekonomian Negara. 

  • 8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA 

    S, Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

    http://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.html 

    http://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637 

    http://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.htmlhttp://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.htmlhttp://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637http://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637http://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637http://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.html