Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
-
Upload
sonna-cahyadi-nugraha -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
1/14
Pengertian Pembangunan Pertanian menurut beberapa ahli yaitu:
1) Menurut Mosher (1987), Pembangunan pertanian dapat berjalan dengan adanya lima syarat
pokok, namun percepatan pembangunan pertanian diperlukan dukungan faktor-faktor
pelancar yang berhubungan dengan geraknya sumber daya manusia dan pendayagunaan
sumber daya alam secara optimal agar mencapai produktivitas yang tinggi serta mencapaitujuan pembangunan secara jelas dan terfokus.
2) Pembangunan pertanian menurut (Lynn, 2003) adalah bagian utuh dari pembangunan.
Industri harus menyediakan barang untuk petani. Lapangan kerja non pertanian perlu untuk
mempertahankan keluarga di daerah pedesaan. Produksi pangan harus konsisten dengan
selera konsumen.
3) Pembangunan Pertanian menurut M. Dawam Rahardjo, pengamat dan peneliti sosial, Rektor
Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi. yaitu pembangunan pertanian diletakkan pada skala
prioritas teratas. Pertanian telah dijadikan dasar pembangunan nasional yang menyeluruh.
Disadari bahwa perkembangan pertanian merupakan prasyarat industrialisasi yang akanmenjadi tulang punggung perekonomian nasional yang tangguh. Konsep ini mengakhiri
perdebatan dan kontroversi pandangan tentang strategi pembangunan dan pemikiran
mengenai strategi pembangunan di negara-negara yang sedang berkembang.
Negara-negara sedang berkembang pada umumnya cenderung untuk "melompat" dalam
strategi pembangunannya kepada industrialisasi. Pemikiran seperti itu juga timbul
di Indonesia pada awal tahun 1950-an yang dipelopori oleh Sumitro Djojohadikusumo.
Pemikiran ini timbul dari hasil penelitian disertasinya, bahwa sektor pertanian di Indonesia
tidak bisa diharapkan sebagai tumpuan pembangunan. Tumpuan harapan itu adalah sektor
industri. Di tingkat diskursus internasional, Livingstone memberikan sejumlah alasan,mengapa industrialisasi dipilih sebagai tumpuan pembangunan. Industri merupakan kunci
kepada perkembangan ekonomi karena sektor industri menjanjikan pertumbuhan ekonomi
tinggi, sedangkan sektor pertanian hanya memberikan marginal rate of return yang rendah.
Sementara, itu elastisitas pendapatan terhadap produk-produk industri itu tinggi, sedangkan
untuk pertanian itu rendah. Dengan perkataan lain, jika pendapatan meningkat, maka bagian
pendapatan untuk mengkonsumsi barang-barang industri meningkat, sedangkan untuk
pertanian menurun. Pengalaman menunjukkan bahwa perkembangan pertanian itu lamban
jika tidak stagnan. Lagi pula, pembangunan pertanian itu tidak mudah karena hambatan
kelembagaan (institutional obstacle), seperti misalnya terdapat pada sistem sewa tanah yangmenyebabkan timbulnya usaha tani skala kecil yang tidak mampu menjamin keamanan
(security) pada kepentingan petani individual.
Namun, pada tahun 1950-an timbul reaksi Sjafruddin Prawiranegara yang membela sektor
pertanian. la pada dasarnya menganjurkan agar pembangunan ekonomi di Indonesia diawali
dan didasari dengan pembangunan pertanian. Ia mengajukan beberapa tesis tentang posisi
pembangunan pertanian itu. Pertama, sektor pertanian untuk negara seperti Indonesia dapat
dijadikan dan seharusnya menjadi basis industrialisasi. Kedua, sektor pertanian bisa
menghasilkan bahan pangan yang sangat diperlukan oleh penduduk dan merupakan
instrumen kebijaksanaan stabilitisasi harga dan penolak inflasi. Ketiga, dalam perdagangandunia, Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) di sektor
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
2/14
perkebunan yang mampu menghasilkan devisa dalam jumlah besar sehingga mampu
memperkuat neraca pembayaran. Atas dasar tiga alasan itu, maka bagi Sjafruddin,
industrialisasi di Indonesia tak akan berhasil tanpa didahului dengan pembangunan pertanian.
Argumen pembelaan kepada sektor pertanian itu juga timbul di tingkat internasional,
misalnya, pada tulisan Balogh, Mellor, dan Johnston, yang melahirkan konsep-konsepstrategi pembangunan pertanian. Di tingkat internasional itu timbul pula argumen, bahwa
pembangunan pertanian akan bisa menciptakan daya beli yang makin kuat yang diperlukan
oleh industrialisasi agar produk-produknya bisa laku dijual di pasar. Dengan perkataan lain,
pembangunan pertanian membentuk pasar bagi hasil industri. Selain itu, sektor pertanian juga
merupakan sumber pembentukan modal (capital formation) yang dibutuhkan dalam investasi
di sektor industri. Demikian pula sektor pertanian yang maju merupakan sumber perpajakan
yang cukup besar.
4) Definisi pembangunan pertanian yang dikemukan oleh Schultink , Pembangunan pertanian
merupakan upaya-upaya pengelolaan sumber daya alam untuk memastikan kapasitas produksi pertanian jangka panjang dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui pilihan-
pilihan pendekatan yang ramah terhadap lingkungan.
Dalam konteks Indonesia, definisi pembangunan pertanian adalah upaya-upaya yang
diarahkan untuk meningkatkan :
Ketersediaan dan kualitas infrastruktur pertanian dan pedesaan.
Menciptakan struktur kepemilikan lahan pertanian yang lebih baik dan lebih adil.
Menciptakan ketahanan pangan dan ketahanan energi.
Meningkatkan kesejahteraan petani, masyarakat pedesaan dan masyarakat keseluruhan. Mengurangi desparitas kesejahteraan masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Keseluruhan hal tersebut dilakukan dengan cara-cara pendekatan yang ramah lingkungan
sehingga tidak mengurangi kapasitas produktif jangka panjang dari basis sumber daya
pertanian yang kita miliki.
2. Agriculture Sustainable (Pertanian Berkelanjutan)
Konsep pertanian yang berkelanjutan terus berkembang, diperkaya dan dipertajam dengan
kajian pemikiran, model, metode, dan teori berbagai disiplin ilmu sehingga menjadi suatu
kajian ilmu terapan yang diabadikan bagi kemaslahatan umat manusia untuk generasisekarang dan mendatang. Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan sistem dan besifat
holistik mempertautkan berbagai aspek dan disiplin ilmu yang sudah mapan antara lain
agronomi, ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Sistem pertanian berkelanjutan juga berisi
suatu ajakan moral untuk berbuat kebajikkan pada lingkungan sumber daya alam dengan
mempertimbangkan tiga aspek sebagai berikut:
a. Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound), sistem budi daya pertanian tidak boleh
menyimpang dari sistem ekologis yang ada. Keseimbangan adalah indikator adanya
harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismenya dikendalikan oleh hukum alam.
http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/agriculture-sustainable-pertanian-berkelanjutan/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/agriculture-sustainable-pertanian-berkelanjutan/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/agriculture-sustainable-pertanian-berkelanjutan/
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
3/14
b. Bernilai ekonomis (Economic Valueable), sistem budi daya pertanian harus mengacu pada
pertimbangan untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain, untuk jangka pendek dan
jangka panjang, serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun diluar sistem ekologi.
c. Berwatak sosial atau kemasyarakatan (Socially Just), sistem pertanian harus selaras dengan
norma-noma sosial dan budaya yang dianut dan dijunjung tinggi oleh masyarakatdisekitarnya sebagai contoh seorang petani akan mengusahakan peternakan ayam
diperkarangan milik sendiri. Mungkin secara ekonomis dan ekologis menjanjikan keuntungan
yang layak, namun ditinjau dari aspek sosial dapat memberikan aspek yang kurang baik
misalnya, pencemaran udara karena bau kotoran ayam. Norma-norma sosial dan budaya
harus diperhatikan, apalagi dalam sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia biasanya jarak
antara perumahan penduduk dengan areal pertanian sangat berdekatan. Didukung dengan
tingginya nilai sosial pertimbangan utama sebelum merencanakan suatu usaha pertanian
dalam arti luas.
Selain itu juga terdapat lima kriteria untuk mengelola suatu sistem pertanian berkelanjutanyaitu:
a. Kelayakkan ekonomis (economic viability)
b. Bernuansa dan bersahabat dengan ekologi (accologically sound and friendly)
c. Diterima secara sosial (Social just)
d. Kepantasan secara budaya (Culturally approiate)
e. Pendekatan sistem holistik (sistem and hollisticc approach)
Sejak tahun 1980-an kajian dan diskusi untuk merumuskan konsep pembangunan
berkelanjutan yang operasional dan diterima secara universal terus berlanjut. Pezzy (1992)
mencatat, 27 definisi konsep berkelanjutan dan pembangunan berkelanjutan, dan tentunyamasih ada banyak lagi yang luput dari catatan tersebut. Walau banyak variasi definisi
pembangunan berkelanjutan, termasuk pertanian berkelanjutan, yang diterima secara luas
ialah yang bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi (Munasinahe, 1993).
Dengan kata lain, konsep pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi
keberlanjutan, yaitu:
1) Dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat
diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam
memperoleh pendapatan tersebut. Indikator utama dimensi ekonomi ini ialah tingkat efisiensi
dan daya saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi. Dimensiekonomi menekankan aspek pemenuhan kebutuhan ekonomi manusia baik untuk generasi
sekarang ataupun mendatang.
2) Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, berkaitan dengan kebutuhan akan kesejahteraan
sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis (termasuk tercegahnya konflik
sosial), preservasi keragaman budaya dan modal sosio-kebudayaan, termasuk perlindungan
terhadap suku minoritas. Untuk itu, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan
berusaha dan pendapatan, partisipasi sosial politik dan stabilitas sosial budaya merupakan
indikator-indikator penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembangunan.
3) Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yangmencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Termasuk dalam hal ini ialah
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
4/14
terpeliharanya keragaman hayati dan daya lertur bilogis, sumber daya tanah, air dan
agroklimat, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Penekanan dilakukan pada
preservasi daya lentur dan dinamika ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan bukan
pada konservasi suatu kondisi ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan. Ketiga dimensi
tersebut saling mempengaruhi sehingga ketiganya harus dipertimbangkan secara berimbang.Sistem sosial yang stabil dan sehat serta sumberdaya alam dan lingkungan merupakan basis
untuk kegiatan ekonomi, sementara kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk
terpeliharanya stabilitas sosial budaya maupun kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup. Sistem sosial yang tidak stabil atau sakit akan cenderung menimbulkan tindakan yang
merusak kelestarian sumber daya alam dan merusak kesehatan lingkungan, sementara
ancaman kelestarian sumber daya alam dan lingkungan dapat mendorong terjadinya
kekacauan dan penyakit sosial.
Visi pembangunan (pertanian) berkelanjutan ialah terwujudnya kondisi ideal skenario kondisi
zaman keemasan, yang dalam bahasa konstitusi Indonesia disebut adil dan makmur, danmencegah terjadinya lingkaran malapetaka kemelaratan. Visi ideal tersebut diterima secara
universal sehingga pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) menjadi prinsip dasar
pembangunan pertanian secara global termasuk di Indonesia. Oleh karena itulah
pengembangan sistem pertanian menuju usaha tani berkelanjutan merupakan salah satu misi
utama pembangunan pertanian di Indonesia. Perspektif pertanian berkelanjutan telah
tersosialisasi secara global sebagai arah ideal pembangunan pertanian. Pertanian
berkelanjutan bahkan kini tidak lagi sekedar wacana melainkan sudah menjadi gerakan
global. Pertanian berkelanjutan telah menjadi dasar penyusunan protocol aturan pelaksanaan
(rules of conduct) atau standar prosedur operasi “Praktek Pertanian yang Baik” (GoodAgricultur Practices = GAP) sebagai sebuah gerakan global maka praktek pertanian
berkelanjutan menjadi misi bersama komunitas internasional, negara, lembaga pembangunan,
organisasi swadaya masyarakat dan lembaga konsumen internasional turut mendorong dan
mengawasi pelaksanaan prinsip pertanian berkelanjutan tersebut. Kepatuhan produsen
terhadap standar praktek pertanian berkelanjutan menjadi salah satu atribut preferensi
konsumen atas produk pertanian. Karena itu, setiap perusahaan agribisnis haruslah senantiasa
mematuhi prinsip Praktek Pertanian yang Baik (PPB) agar dapat memperoleh akses pasar,
khususnya di pasar internasional.
Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam sistem pertanian berkelanjutan yaitu: a. Membangun pemerintah yang baik dan memposisikan pertanian sebagai sektor andalan
perekonomian nasional.
b. Mewujudkan kemandirian pangan dalam tatanan perdagangan dunia yang bebas dan tidak
adil
c. Mengurangi jumlah petani miskin, membangun basis bagi partisipasi petani dan pemerataan
hasil pembangunan
d. Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian
e. Membangun sistem agribisnis terkoordinatif
f. Melestarikan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup g. Membangun sistem iptek yang efisien
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
5/14
3. Kendala Pemasaran Produk Agribisnis
Pemasaran dalam kegiatan pertanian memainkan peran ganda. Pertama, berperan sebagai
sumber terbentuknya harga produk pertanian, yang mempertemukan kepentingan produsen
dengan konsumen. Kedua, menjadi media perpindahan fisik dari titik produksi (petani atau produsen) ke tempat pembelian (konsumen). Namun untuk dapat memainkan kedua peran
tersebut petani sering menghadapi beberapa kendala. Beberapa kendala tersebut diantaranya;
A. Kesinambungan produksi
Salah satu penyebab timbulnya berbagai masalah pemasaran hasil pertanian berhubungan
dengan sifat dan ciri khas produk pertanian, yaitu pertama, volume produksi yang kecil
karena diusahakan dengan skala usaha kecil (small scale farming). Kedua, produksi bersifat
musiman sehingga hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu. Ketiga, lokasi usaha tani yang
terpencar-pencar sehingga menyulitkan dalam proses pengumpulan produksi. Keempat, sifat
produksi pertanian yang mudah rusak, berat dan memerlukan banyak tempat. B. Kurang memadainya pasar
Hal ini berhubungan dengan cara penetapan harga dan pembayaran. Ada tiga cara penetapan
harga jual produk pertanian yaitu: sesuai dengan harga yang berlaku, tawar-menawar, dan
borongan. Pemasaran sesuai dengan harga yang berlaku tergantung pada penawaran dan
permintaan yang mengikuti mekanisme pasar. Penetapan harga melalui tawar-menawar lebih
bersifat kekeluargaan, apabila tercapai kesepakatan antara penjual dan pembeli maka
transaksi terlaksana. Praktik pemasaran dengan cara borongan terjadi karena keadaan
keuangan petani yang masih rendah.
C. Panjangnya saluran pemasaran Panjangnya saluran pemasaran menyebabkan besarnya biaya yang dikeluarkan, serta ada
bagian yang dikeluarkan sebagai keuntungan pedagang. Hal tersebut cenderung memperkecil
bagian yang diterima petani dan memperbesar biaya yang dibayarkan konsumen. Panjang
pendeknya saluran pemasaran ditandai dengan jumlah pedagang perantara yang harus dilalui
dari petani sampai ke konsumen.
D. Rendahnya kemampuan tawar – menawar
Kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan masih terbatas karena
keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan produk - produk yang
dihasilkan dijual dengan harga yang rendah. Berdasarkan keadaan tersebut, maka yangmeraih keuntungan besar pada umumnya adalah pihak pedagang.
E. Berfluktuasinya harga
Harga produksi hasil pertanian yang selalu berfluktuasi bergantung dari perubahan yang
terjadi pada permintaan dan penawaran. Naik turunnya harga dapat terjadi dalam jangka
pendek yaitu perbulan, perminggu, bahkan perhari, atau dapat terjadi dalam jangka panjang.
Keadaan tersebut menyebabkan petani sulit melakukan perencanaan produksi, pedagang juga
sulit dalam memperkirakan permintaan.
F. Kurangnya informasi pasar
Informasi pasar merupakan faktor yang menentukan apa yang diproduksi, dimana, mengapa, bagaimana, dan untuk siapa produk dijual dengan keuntungan terbaik. Kondisi tersebut
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
6/14
menyebabkan usaha tani dilakukan tanpa melalui perencanaan yang matang. Begitu pula
pedagang tidak mengetahui kondisi pasar dengan baik, terutama kondisi makro.
G. Rendahnya kualitas produksi
Rendahnya kualitas produk yang dihasilkan karena penanganan yang dilakukan belum
intensif. Masalah mutu ini timbul karena penanganan kegiatan mulai dari prapanen sampai panen yang belum dilakukan dengan baik. Masalah mutu produk yang dihasilkan juga
ditentukan pada kegiatan pascapanen, seperti melalui standarisasi dan grading.
H. Rendahnya kualitas sumber daya manusia
Rendahnya kualitas sumber daya manusia di pedesaan tidak pula didukung oleh fasilitas
pelatihan yang memadai, sehingga penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen
tidak dilakukan dengan baik. Disamping itu, pembinaan petani selama ini lebih banyak
kepada praktek budi daya dan belum mengarah kepada praktek pemasaran.
4. Kebijakan Pertanian A. Analisis Kebijakan Pertanian
Kebijakan pertanian mengatur dibidang petanian yang mempengaruhi kehidupan dan reaksi
orang akan berbeda menganai keadaaan, dampak kebijakan terhadap pendapatan, kebutuhan,
dan kepentingan lain. Contoh Alat Analisis Kebijakan Pertanian yaitu:
o Surplus Konsumen (SK) dibawah kurva permintaan
o Surplus Produsen (SP)
B. Kebijakan subsidi input dalam kebijakan pertanian yaitu Subsidi input semakin tinggi input
semakin tinggi pengguna produksi semakin kecil. Contoh Kebijakan pemberian subsidi input
pada perternakan sapi sehingga produksi tinggi harga turun, konsumen akan berpindah daridaging ayam ke daging sapi. Pengaruhnya yaitu menguntungkan konsumen dan kendala
dalam mengadopsi teknologi
C. Alasan ditetapkannya pajak ekspor terhadap produk pertanian tertentu
yaitu karena pajak ekspor digunakan untuk mengendalikan harga agar konsumen tidak rugi
(untuk kepentingan konsumen)
D. Pengaruh jangka panjang dari adanya pajak ekspor produk pertanian
Stabilitas harga dalam Negeri
Menurunkan biaya penduduk (Harga Dalam Negeri turun), dampak (-) dari adanya pajak
impor (produsen rugi) Menghalangi adopsi teknologi baru, distribusi pendapatan dan diversifikasi pertanian
Penambahan penerimaan pemerintah
5. Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian harus berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Korten dan
Sjahrir (1988) menyatakan bahwa kunci keberhasilan pembangunan agar mencapai sasaran
pada sebagian besar masyarakat miskin apabila dikurangi kendala-kendala yang dihadapi
kaum miskin dalam mengungkapkan kemampuan-kemampuannya. Soedjatmoko (1983)
menekankan pentingnya motivasi, tujuan, dan makna dalam proses pembaharuan diri dalam pembangunan, serta bukan kemakmuran material semata. Dalam kegiatan pertanian,
http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/kebijakan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/kebijakan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/pemberdayaan-masyarakat-dan-pembangunan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/pemberdayaan-masyarakat-dan-pembangunan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/pemberdayaan-masyarakat-dan-pembangunan-pertanian/http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/kebijakan-pertanian/
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
7/14
masyarakat petani masih membutuhkan suatu layanan yang semakin luas dan kompleks
cakupannya. J. Di Franco (Munder, Addion H., 1972 mengidentifikasi cakupan tanggung
jawab layanan pertanian di masa mendatang meliputi:
Produksi pertanian
Pemasaran, distribusi dan pengolahan produk pertanian Konservasi, penggunaan dan perbaikan sumber daya alam
Pengelolaan usaha tani dan ekonomi rumah tangga
Kehidupan keluarga
Pengembangan generasi muda
Pengembangan kepemimpinan
Pengembangan masyarakat dan pembangunan sumber daya.
Layanan pengembangan masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia sebagai salah
satu upaya pemberdayaan masyarakat. Menurut Margono Slamet (2000) istilah “berdaya”
diartikan sebagai tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan melihat peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil resiko, mampu
mencari dan menangkap informasi, mampu bertindak sesuai situasi. Petani yang berdaya,
menurut Susetiawan (2000) adalah petani yang secara politik dapat mengartikulasikan
(menyampaikan perwujudan) kepentingannnya, secara ekonomi dapat melakukan proses
tawar menawar dengan pihak lain dalam kegiatan ekonomi, secara sosial dapat mengelola
mengatur komunitas dan mengambil keputusan secara mandiri, dan secara budaya diakui
eksistensinya. Pemahaman tentang pemberdayaan masyarakat merupakan suatu strategi yang
menitikberatkan pada bagaimana memberikan peran yang proposional agar masyarakat dapat
berperan secara aktif dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi
juga swasta dan masyarakat sendiri (Saputro, 2001). Pemberdayaan masyarakat merupakan
bagian dari konsep pembangunan yang secara implisit mengutarakan perubahan dari satu
tahapan ke tahapan yang lebih baik. Pemberdayaan haruslah melampaui ukuran materi dan
uang, oleh karena itu pemberdayaan harus diartikan sebagai suatu proses multi dimensional
termasuk di dalamnya suatu upaya pengorganisasian kembali dan reorientasi dari seluruh
sistem ekonomi dan sistem sosial masyarakat. Upaya tersebut melibatkan perubahan yang
radikal di bidang kelembagaan, struktur sosial, struktur administrasi, persepsi, altitude serta
perubahan kebiasaan kepercayaan suatu bangsa (Arintadisastra, 2001).
6. Ekonomi Kemiskinan
A. Ekonomi Kemiskinan
Sebagian besar penduduk dunia tergolong miskin. Jika kita mengetahui ekonomi kemiskinan,
kita akan banyak mengetahui tentang ekonomi yang sesungguhnya. Kebanyakan penduduk
miskin di dunia hidup dari bidang pertanian. Jika kita mengetahui ekonomi pertanian, maka
kita akan mengetahui ekonomi kemiskinan.Kita semua tahu bahwa sebagian besar penduduk
dunia tergolong miskin, bahwa mereka memperoleh sedikit sekali imbalan atas tenaga kerja
mereka, bahwa separuh atau lebih dari pendapatan mereka yang sangat rendah dibelanjakanuntuk bahan makanan, bahwa mereka sebagian besar tinggal di negara-negara berpendapatan
http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/ekonomi-kemiskinan/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/ekonomi-kemiskinan/http://eone87.wordpress.com/2009/12/02/ekonomi-kemiskinan/
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
8/14
rendah, dan bahwa sebagian besar dari mereka mempunyai mata pencaharian di bidang
pertanian. Hal yang tidak banyak dipahami oleh banyak ahli ekonomi adalah bahwa
penduduk miskin tidak kalah dibanding penduduk kaya untuk memperbaiki nasib mereka dan
anak-anak mereka. Apa yang telah kita pelajari selama beberapa dekade terakhir mengenai
ekonomi pertanian akan tampak bagi orang-orang yang mengetahuinya dengan baik.Pertanian di banyak negara berpendapatan rendah mempunyai kapasitas ekonomi potensial
untuk memproduksi bahan makanan yang cukup bagi penduduk yang terus bertambah dan
juga memperbaiki pendapatan serta kesejahteraan penduduk miskin secara berarti. Faktor-
faktor produksi yang menentukan dalam perbaikan kesejahteraan penduduk miskin bukanlah
ruang, energi dan lahan pertanian. Faktor-faktor penentunya adalah perbaikan kualitas
penduduk dan peningkatan pengetahuan. Dalam beberapa dekade terakhir ini, karya para
akademis ekonomi telah sangat memperluas wawasan kita mengenai ekonomi modal
manusiawi (the economics of human capital), khususnya ekonomi mengenai penelitian,
tanggapan-tanggapan para petani terhadap teknik-teknik produksi baru yang menguntungkan,hubungan antara produksi dan kesejahteraan serta ekonomi keluarga. Akan tetapi, ekonomi
pembangunan telah mengelami beberapa kesalahan intelektual.
Kesalahan utama anggapan bahwa teori ekonomi standar tidak cukup untuk memahami
negara-negara berpendapatan rendah dan oleh karena itu suatu teori ekonomi yang lain perlu
dikembangkan. Model-model yang dikembangkan untuk tujuan ini umumnya disambut
dengan gembira, hingga menjadi jelaslah bahwa model-model tersebut merupakan hasil
kajian intelektual yang terbaik. Beberapa ahli ekonomi memberikan reaksi dengan
mengajukan penjelasan-penjelasan kultural dan sosial tentang keadaan perekonomian yang
buruk di negara-negara berpendapatan rendah, walau pun kegunaan dari hasil-hasil studisarjana-sarjana di bidang kultural dan tingkah laku tidak mudah di pahami. Jumlah ahli
ekonomi yang menyadari bahwa teori ekonomi standar dapat digunakan pada masalah-
masalah kelangkaan (scarcity) di negara-negara berpendapatan rendah seperti halnya pada
masalah-masalah serupa di negara-negara berpendapatan tinggi, kian bertambah. Kesalahan
kedua, adalah pengabaian sejarah ekonomi. Ilmu ekonomi klasik dikembangkan pada saat
banyak orang di Eropa Barat baru saja memperoleh penghidupan dari lahan-lahan tandus
(miskin) yang mereka olah dan ditinggalkan dalam masa yang tidak lama.
Sebagai akibatnya, para ahli ekonomi perintis menghadapi kondisi-kondisi serupa dengan
yang sedang berlaku di negara-negara berpendapatan rendah sekarang. Pada masa Ricardo,kurang lebih separuh dari pendapatan keluarga para pekerja (buruh) di Inggris dibelajakan
untuk bahan makanan. Demikian pula yang sedang dialami oleh banyak negara
berpendapatan rendah. Marshall mengatakan kepada kita bahwa upah mingguan dari buruh-
buruh Inggris kerapkali kurang dari harga setengah gantang (bushel) gandum yang
berkualitas baik ketika Ricardo menerbitkan Principles of Political Economy and Taxation
(1817). Upah mingguan dari buruh bajak di India pada saat sekarang kira-kira kurang dari
harga dua gantang gandum. Pengetahuan mengenai pengalaman dan prestasi penduduk
miskin pada masa-masa lampau akan sangat membantu suatu pemahaman akan masalah-
masalah dan kemungkinan-kemungkinan bagi negara-negara yang kini berpendapatanrendah. Pemahaman seperti ini adalah jauh lebih penting daripada pengetahuan yang paling
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
9/14
terinci dan pasti mengenai permukaan bumi atau mengenai ekologi, atau mengenai teknologi
masa depan.
Persepsi historis tentang penduduk juga tidak ada. Perkiraan-perkiraan mengenai
pertumbuhan penduduk yang destruktif di negara-negara miskin sekarang adalah juga palsu.
B. Lahan dinilai Terlalu Tinggi Suatu pandangan yang dianut secara luas yaitu pandangan naturalis (the natural earth view).
Pandangan Naturalis adalah bahwa luas lahan yang sesuai untuk menanam tanaman pangan
adalah benar-benar tertentu dan persediaan energi untuk mengerjakan lahan semakin menipis.
Menurut pandangan ini, tidaklah mungkin terus menerus memproduksi bahan makanan
dalam jumlah yang cukup untuk penduduk dunia yang bertambah. Suatu pandangan alternatif
yaitu pandangan sosial-ekonomi (the socio-economic view). Pandangan social ekonomi
adalah bahwa manusia mempunyai kemampuan dan akal budi untuk mengurangi
ketergantungannya pada lahan pertanian, pertanian tradisional, dan sumber energi yang terus
merosot serta mengurangi biaya nyata dalam produksi bahan makanan untuk penduduk duniayang terus bertambah. Melalui penelitian, kita menemukan pengganti terhadap lahan
pertanian yang tidak pernah dibayangkan Ricardo, dan karena pendapatan meningkat, para
orangtua menginginkan anak lebih sedikit, dan kualitas anak akan menggeser kuantitas anak,
yang tidak pernah dibayangkan Malthus. Ironisnya ekonomi, yang telah lama dikenal sebagai
ilmu pengetahuan suram, menunjukkan bahwa pandangan naturalis yang suram mengenai
bahan makanan tidak sesuai dengan sejarah yang menunjukkan bahwa kita dapat
memperbesar sumber-sumber melalui kemajuan pengetahuan. Saya setuju dengan Margaret
Mead bahwa “Masa depan umat manusia adalah terbuka -tertutup (open-ended)”. Masa
depan umat manusia tidak ditakdirkan oleh ruang, energi, dalam lahan pertanian, iaditentukan oleh evolusi akal budi umat manusia.
Perbedaan-perbedaan produktivitas lahan tidak menjelaskan mengapa penduduk miskin
berada di bagian dunia yang telah lama berpenghuni. Penduduk di India telah menjadi miskin
sejak berabad-abad lamanya baik di Plateau Deccan, dimana produktivitas lahan tadah hujan
adalah rendah dan di lahan-lahan India Selatan yang produktivitasnya tinggi. Di Afrika
penduduk berdiam di lahan-lahan yang tidak produktif yang terletak di bagian selatan Sahara,
pada lahan-lahan yang agak lebih produktif di lereng-lereng yang curam di daerah Rift, dan
lahan-lahan aluvial yang sangat produktif di sepanjang dan pada muara Sungai Nile,
semuanya memiliki suatu kesamaan yaitu mereka sangat miskin. Demikian pula, perbedaan- perbedaan yang sangat terkenal mengenai rasio lahan penduduk di seluruh negara
berpendapatan rendah, tidak menghasilkan perbedaan kemiskinan yang sebanding. Apa yang
paling berarti di dalam hal lahan pertanian, adalah insentif-insentif dan kesempatan-
kesempatan terkait bagi para petani untuk meningkatkan penggunaan lahan dengan efektif
melalui investasi yang mencakup sumbangan-sumbangan penelitian pertanian dan perbaikan
keterampilan manusia, satu bagian integral dari modernisasi ekonomi negara-negara
berpenghasilan tinggi dan rendah adalah penurunan arti ekonomi dari lahan pertanian dan
peningkatan modal manusiawi seperti keterampilan dan pengetahuan.
Meskipun sejarah ekonomi, ide-ide dari para ahli ekonomi mengenai lahan adalah sebagaisatu kaidah, masih mengikuti Ricardo. Tetapi konsep Ricardo mengenai tanah, “daya-daya
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
10/14
lahan yang asli dan tak dapat dirusak” tidak sesuai lagi, walau keadaan tersebut pernah
terjadi. Sumbangan lahan dalam pendapatan nasional berupa sewa tanah yang merosot terus
menerus dengan nyata di negara-negara berpendapatan rendah.
Lahan-lahan di Eropa pada mulanya berkualitas rendah. Sekarang lahan-lahan tersebut sangat
produktif. Lahan-lahan di Finlandia semula kurang produktif dibanding lahan di bagian- bagian barat Uni Soviet, tetapi sekarang lahan pertanian di Finlandia menjadi lebih unggul.
Lahan pertanian di Jepang pda masa sekarang ini lebih unggul. Di negara-negara
berpenghasilan tinggi dan rendah, perubahan-perubahan ini sebagian merupakan konsekuansi
dari penelitian pertanian termasuk penelitian yang diwujudkan dalam bentuk pupuk buatan,
pestisida, peralatan dan masukan-masukan (inputs) lain. Ada substitusi-substitusi baru
terhadap lahan pertanian, atau perluasan lahan pertanian. Proses substitusi digambarkan
dengan baik pada tanaman jagung seperti areal panen jagung di Amerika Serikat pada tahun
1979 ada 33 juta area, yang kurang dari areal panen tahun 1932, dan menghasilkan 7,76
milyar gantang, tiga kali produksi 1932. C. Kualitas Manusia Dinilai Terlalu Rendah
Sementara lahan bukan satu-satunya faktor terpenting yang menyebabkan kemiskinan, faktor
manusia yaitu : investasi dalam perbaikan kualitas manusia dapat dengan nyata meningkatkan
prospek-prospek ekonomi dan kesejahteraan penduduk yang miskin. Pemeliharaan anak,
perumahan dan pengalaman bekerja, perolehan informasi dan keterampilan yang diperoleh
melalui sekolah dan investasi-investasi lain dalam bidang kesehatan dan sekolah dapat
memperbaiki kualitas penduduk. Investasi-investasi seperti itu di negara-negara
berpendapatan rendah telah berhasil memperbaiki prospek-prospek ekonomi yang tidak
mampu dihilangkan oleh ketidakstabilan politik. Penduduk miskin di negara-negara berpendapatan rendah bukanlah para tahanan dari suatu ekuilibrium kemiskinan yang ketat,
yang tak dapat dipecahkan ilmu ekonomi. Tidak ada kekuatan-kekuatan besar (luas biasa)
yang menghapus semua perbaikan ekonomi dan menyebabkan penduduk miskin
meninggalkan perjuangan ekonominya. Sekarang telah terkumpul bukti-bukti bahwa
penduduk pertanian yang miskin mempunyai reaksi terhadap kesempatan-kesempatan yang
lebih baik. Harapan-harapan dari manusia dalam pertanian yaitu buruh tani dan usahawan
(enterpreneur) usaha tani yang bekerja dan mengalokasikan sumber-sumber dibentuk oleh
kesempatan-kesempatan baru dan oleh insentif-insentif yang mereka tanggapi. Insentif-
insentif ini, yang eksplisit di dalam harga-harga yang mereka bayar untuk produsesn dan barang serta jasa yang dikonsumsi, sangat terdistorsi yang disebabkan oleh permerintah
(goverment-incude distorsions) adalah untuk mengurangi sumbangan ekonomi yang mampu
diberikan pertanian.
Pemerintah cenderung mengintroduksi distorsi-distorsi yang mendiskriminasikan pertanian
karena politik dalam negeri umumnya menguntungkan penduduk kota atas biaya penduduk
pedesaan, walaupun jumlah penduduk pedesaan jauh lebih besar. Pengaruh politik dari
konsumen dan industri di kota memungkinkan mereka memperoleh bahan makanan murah
atas biaya sejumlah besar penduduk pedesaan yang miskin. Diskriminasi ini dirasionalisasi
dengan alasan bahwa pertanian bersifat terbelakang (miskin) dan bahwa sumbanganekonominya kurang berarti, walaupun dengan Revolusi Hijau (Green Revolution).
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
11/14
Industrialisasi yang cepat dianggap sebagai kunci kemajuan ekonomi. Kebijaksanaan yang
memberikan prioritas utama terhadap industri dan mempertahankan harga pangan (biji-bijian)
tetap murah. Sangat disesalkan bahwa doktrin ini masing didukung oleh beberapa lembaga
donor dan dirasionalisasikan oleh beberapa ahli ekonomi di negara-negara berpendapatan
tinggi.Para petani di dunia , dalam menghadapi biaya, penerimaan dan resiko, adalah agen-agen
yang membuat perhitungan ekonomi. Di dalam domain mereka yang kecil, individual dan
alokatif, mereka adalah usahawan-usahawan yang dengan diam-diam mengamati kondisi-
kondisi ekonomi yang tidak diketahui oleh para ahli, betapa efisiennya mereka. Walaupun
para petani berbeda kemampuannya dalam pengamatan (analisa), interprestasi dan
mengambil tindakan tepat sebagai reaksi terhadap informasi baru, karena mereka berbeda
pendidikan, kesehatan, dan pengalaman. Mereka mempunyai sumber daya manusia yang
esensial berupa keusahawanan. Pada kebanyakan usahatani, para wanita adalah juga
usahawati dalam mengalokasikan waktu mereka dan menggunakan produk-produk pertaniandan barang-barang yang dibeli dalam produksi rumah tangga. Kemampuan alokatif dipenuhi
oleh jutaan pria dan wanita pada satuan-satuan produksi berskala kecil, karena pada
umumnya pertanian merupakan sektor ekonomi yang sangat terdesentralisasi. Bila
pemerintah telah mengambil alih fungsi keusahawanan dalam usahatani, mereka telah gagal
memberikan suatu kemampuan substitusi alokatif yang efektif dalam modernisasi pertanian.
Peranan-peranan alokatif para petani dan wanita-tani serta kesempatan-kesempatan ekonomi
mereka adalah penting.
Keusahawanan adalah juga esensial dalam penelitian, yang selalu merupakan suatu kegiatan
petualangan, yang memerlukan organisasi dan alokasi sumber-sumber yang langka. Intisari penelitian adalah bahwa penelitian merupakan suatu upaya dinamis tentang hal-hal yang
belum diketahui atau setengah diketahui. Diperlukan dana, organisasi, dan ilmuwan yang
kompeten, tetapi semuanya ini belumlah lengkap. Keusahawanan dalam bidang penelitian
diperlukan baik oleh para ilmuwan atau oleh orang-orang yang terlibat dalam sektor
penelitian dari ekonomi. Seseorang harus memutuskan bagaimana mendistribusikan sumber-
sumber terbatas yang tersedia, berdasarkan keadaan pengetahuan yang dimilikinya.
D. Disekuilibria yang tak Terhindarkan
Transformasi pertanian ke dalam suatu keadaan produktif yang meningkat, memerlukan suatu
proses yang umumnya dikenal sebagai modernisasi, yang memerlukan penyesuaian dalam bertani karena tersedia kesempatan-kesempatan yang lebih baik. Nilai dari kemampuan
menghadapi disekuilibria adalah tinggi dalam suatu ekonomi yang dinamis. Disekulibria
seperti itu tidak dapat terhindarkan. Disekuilibria tidak dapat dieliminasi melalui hukum,
melalui kebijaksanaan Pemerintah dan jelas-jelas bukan dengan cara retorik. Pemerintah
tidak dapat dengan efesien memainkan fungsi usahawan-usahawan pertanian.
Ahli-ahli sejarah masa depan pasti akan dibingungkan oleh luasnya insentif-insentif ekonomi
yang telah berantakan selama beberapa dekade terakhir. Pandangan intelektual yang dominan
bersifat antagonistik terhadap insentif-insentif pertanian, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
ekonomi yang berlaku mengurangi fungsi insentif-insentif produsen. D. Gale Johnson telahmenunjukkan bahwa potensi ekonomi yang besar dari pertanian di banyak negara
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
12/14
berpendapatan rendah tidak terealisir. Kemungkinan-kemungkinan teknis telah menjadi
semakin menguntungkan tetapi insentif-insentif ekonomi yang diperoleh para petani di
negara-negara tersebut untuk merealisir potensi ini tidak berhasil, baik karena informasi
relevan tidak tersedia atau karena harga-harga dan biaya-biaya yang dihadapi para petani
telah terdistorsi. Karena ketiadaan insentif-insentif yang menguntungkan, para petani tidakmelakukan investasi, termasuk pembelian input-input unggul. Intervensi oleh Pemerintah saat
ini merupakan penyebab utama dari tidak tersedianya insentif-insentif ekonomi yang
optimum.
E. Kemajuan Kualitas Penduduk
Sekarang beralih kepada peningkatan kualitas manusia yang dapat diukur baik untuk
penduduk yang bertani maupun bukan petani. Kualitas dalam konteks ini terdiri dari berbagai
bentuk modal manusiawi (human capital). Memang seharusnya demikian, karena biaya
merupakan dari investasi yang terbenam (cunk investment) misalnya, sekali seorang petani
mengadakan investasi berupa kereta kuda, kereta tersebut hanya sedikit nilainya bila ditarikoleh traktor. Cerita lain mengenai nilai terdiskon (discounted value) dari arus jasa-jasa yang
disumbangkan kapital, yang berubah sesuai dengan perubahan pertumbuhan. Tetapi yang
lebih buruk adalah anggapan, yang mendasari teori kapital dan agregasi kapital dalam model-
model pertumbuhan, bahwa kapital bersifat homogen. Setiap bentuk kapital memiliki sifat-
sifat khusus: sebuah bangunan, sebuah traktor, jenis pupuk tertentu, sebuah sumur pompa,
dan banyak bentuk investasi lainnya, tidak hanya di bidang pertanian, tetapi juga dalam
semua aktivitas produksi yang lain. Seperti telah diajarkan oleh Hick, asumsi homogenitas
kapital ini merupakan malapetaka bagi teori kapital adalah sangat tidak tepat menganalisa
dinamika pertumbuhan ekonomi terutama menyangkut ketimpangan kapital karena perbedaan-perbedaan rates of returns, apakah agregasi kapital dipandang dari segi biaya-
biaya faktor (factor costs) atau dipandang dari segi nilai terdiskon dari jasa-jasa seumur hidup
(lifetime services) dari berbagai bagian-bagiannya. Juga tidak ada suatu katalog dari semua
model pertumbuhan yang ada, dapat membuktikan bahwa ketimpangan-ketimpangan ini
adalah sama.
Tetapi, mengapa mencoba mengubah lingkaran menjadi empat persegi? Jika kita tidak dapat
mengamati ketimpangan-ketimpangan ini, kita harus menemukannya, karena ketimpangan-
ketimpangan itu merupakan pegas utama dari pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan-
ketimpangan merupakan pegas utama karena ia memberikan isyarat-isyarat ekonomi yangmendorong pertumbuhan. Maka salah satu bagian penting dari pertumbuhan ekonomi
tertutup oleh agregasi kapital seperti itu. Nilai dari modal manusiawi tambahan tergantung
kepada kesejahteraan tambahan yang diperoleh manusia daripadanya, modal manusiawi
memperbesar produktivitas pertanian dan non pertanian, dalam produksi rumah tangga,
dalam waktu dan sumber-sumber lain yang dialokasikan para mahasiswa untuk pendidikan
mereka, dan dalam migrasi untuk memperoleh kesempatan kerja yang lain baik. Kemampuan
semacam itu juga sangat memperbesar kepuasan-kepuasan yang merupakan suatu bagian
integal dari konsumsi sekarang dan konsumsi di masa depan.
BAB III
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
13/14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan pertanian diletakkan pada skala prioritas teratas. Pertanian telah dijadikan
dasar pembangunan nasional yang menyeluruh. Disadari bahwa perkembangan pertanianmerupakan prasyarat industrialisasi yang akan menjadi tulang punggung perekonomian
nasional yang tangguh. Konsep ini mengakhiri perdebatan dan kontroversi pandangan tentang
strategi pembangunan dan pemikiran mengenai strategi pembangunan di negara-negara yang
sedang berkembang. Pembangunan pertanian di setiap negara berbeda, tetapi taraf
perekonomian para petani dalam bidang pertaniannya sama.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani dan memberikan kehidupan
yang layak agar petani sejahtera karena mereka adalah tonggak perekonomian Negara.
-
8/13/2019 Pengertian Pembangunan Pertanian Menurut Beberapa Ahli Yaitu
14/14
DAFTAR PUSTAKA
S, Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.html
http://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637
http://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.htmlhttp://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.htmlhttp://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637http://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637http://eone87.wordpress.com/2011/06/08/kendala-pemasaran-produk-agribisnis/#more-1637http://dheedhune.blogspot.com/2010/10/pembangunan-pertanian.html