PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS

68
PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu: 1.Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi 2.Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni komunikator dan komunikan. 3.Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya. 4.Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan. 5.Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan. 6.Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen. Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu : a. menulis, b. membaca, c. berbicara; dan d. mendengar. Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif. Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik. Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya

description

abstract

Transcript of PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS

PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNISKomunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:

1.Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi2.Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni komunikator dan komunikan.3.Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.4.Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.5.Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.6.Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.

Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :a. menulis,b. membaca,c. berbicara; dand. mendengar.Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik.

Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan

menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting.Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :

- Hambatan TeknisHambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

- Hambatan SemantikGangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.

- Hambatan ManusiawiHambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.

Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :· Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.· Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .

Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan

berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :

1. Completeness (Lengkap)Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan

2. Conciseness (Singkat)Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.

3. Consideration (Pertimbangan)Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.

4. Concreteness (konkrit)Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.5. Clarity (Kejelasan)Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.6. Courtessy (Kesopanan)Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.

7. Correctness (ketelitian)Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).

II. Pentingnya Kemampuan Komunikasi BisnisTantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :a. Struktur komunikasi yang burukStruktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :- pembukaan- isi- penutupselanjutnya : Umum à Detil à Umum atau Global à Detil à Globalb. Penyampaian yang lemah

Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.c. Penggunaan media yang salahPerlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka, seperti di kamar tidur, kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya.

d. Pesan yang campur adukPesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.e. Salah AudienceTopik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha, sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.f. Lingkungan yang menggangguLingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan pesan yang disampaikan.

Kendala komunikasi bisnis dapat bermacam-macam, namun dengan kehati-hatian serta kecermatan, sebagian kendala tersebut akan dapat diatasi. Presentasi yang disampaikan akan lebih bermakna dengan kendala yang diminimalisir, sehingga pesan yang disampaikan dapat memberikan efek yang diharapkan.Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui berbagai macam media. Tantangan ke depan, bukan saja sekedar menjual produk & jasa perusahaan, tetapi bagaimana menyampaikan pesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat memberikan manfaat kepada banyak orang dari berbagai ragam budaya, latar belakang, dan sebagainya. Proses penyampaian pesan atau informasi tersebut, dapat dilakukan secara satu arah, seperti melalui media elektronik atau media cetak juga dapat dilakukan secara dua arah (interaktif) melalui jaringan internet.

III. Komunikasi Bisnis dan E – CommercePerdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik yang popular digunakan saat ini adalah internet. Perkembangan teknologi di masa mendatang, memberikan kemungkinan yang terbuka untuk penggunaan media lain selain internet.Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan (pelanggan), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :

a. Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

b. Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

c. Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan

produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti memberikan keuntungan, antara lain :· untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;· harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;· internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta· pembelian melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :a. Transaksi tanpa batas : Sebelum era internet, batas-batas geografi seringkali menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international, sehingga hanya perusahaan atau individu yang bermodal besar saja yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini, dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional, cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa dibatas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut serta melakukan transaksi secara on line.

b. Transaksi anonim: Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem pembayaran yang ditentukan, pada umumnya dengan kartu kredit,

c. Produk Digital dan Non Digital : Produk-produk digital seperti software computer, musik dan produk lain yang bersifat digital, dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan lainnya.

d. Produk barang tak berwujud; Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce menawarkan barang tak berwujud (intangible) seperti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama semakin luas tidak hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan teknologi tidak hanya mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas bisnis, namun juga menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.Penerapan e-commerce, telah menciptakan suatu komunitas tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (electronic business community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan berkoordinasi secara intensif dengan memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi serta teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya seharai-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Dengan perkembangan teknologi e-commerce, maka transaksi tadi dapat dengan mudah dilakukan,

sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada sisi geografis yang berbeda.Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan e-bisnis adalah sama. Istilah e-commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama, tapi secara teknis sebenarnya keduanya berbeda. E-commerce memiliki pengertian yang lebih sempit dibandingkan e-bisnis, dimana e-commerce adalah sub perangkat atau bagian dari e-bisnis. E-bisnis memiliki makna yang lebih luas dan menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil atau dampak besar kepada bisnis secara keseluruhan.Istilah e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah secara e-mail, Pemasaran dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui internet untuk promosi produk dan jasa, dan sebagainya. Sedangkan E-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja on line, seperti belanja produk atau jasa melalui internet. Sampel lainnya adalah ketika individu atau perusahaan membayar sejumlah uang melalui internet.Di era e-bisnis, Berbagai aktivitas, mulai dari sekedar pembicaraan tekstual sampai dengan transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Dalam situasi seperti ini, peluang untuk berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, persahabatan ataupun lainnya terbuka lebar.

Di Indonesia, internet belum terlalu popular digunakan menjadi media interaktif bisnis, bukan hanya karena minimnya penetrasi infrastruktur internet ke lapisan masyarakat, tetapi juga masih banyak pelaku usaha yang belum memahami bagaimana mengkomunikasikan bisnis melalui jaringan teknologi mutakhir ini. Hampir semua calon konsumen di Indonesia masih memiliki keragu-raguaan (skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan toko maya ini, yang antara lain disebabkan oleh :

a. Masalah Kepercayaan; Mayoritas konsumen di Indonesia masih belum mempercayai kebenaran sistem penjualan on line, karena takut tertipu disamping tidak melihat langsung produk yang ditawarkan.b. Masalah Pembayaran; mayoritas konsumen meragukan keamanan cara pembayaran yang dilakukannya melalui internet.c. Masalah Info produk; Keraguan ini timbul, karena calon konsumen tidak bisa melihat langsung barang yang dijual, sehingga selain tidak yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan juga meragukan kebenarannya.d. Mayoritas konsumen di Indonesia masih merasa lebih aman serta nyaman dalam bertransaksi yang dilakukan dengan cara interaksi dua arah secara langsung.Bisnis di dalam era globalisasi akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu kerja tim yang memiliki kemampuan untuk memadukan :1. Keuletan bernegosiasi dengan wawasan (vision)2. Kesabaran dan keuletan hati (tenacity)3. Fleksibilitas dengan fokus.Bisnis dalam era globalisasi dilakukan dengan melintasi jarak, keanekaragaman lingkungan dan waktu secara cepat dan mudah. Untuk dapat bersaing dan berhasil dalam lingkungan global yang dinamis, haruslah dibekali dengan kesungguhan, kemampuan dan inovasi serta selalu siap dan waspada dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat.Di era globalisasi ini, dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping kemampuan menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.Di era globalisasi, keterampilan lintas budaya menjadi tuntutan dan persyaratan, berupa

kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis.

UNSUR-UNSUR DALAM BERKOMUNIKASIKomunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :1. Komunikator = who [communicator, source, sender]2. Pesan = says what [message]3. Media = in which channel [channel, media]4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]5. Efek [effect, impact, influence]Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan diskusi. 

BENTUK KOMUNIKASIPada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. 1. Komunikasi verbalKomunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :· Berbicara dan MenulisSuatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan· Mendengarkan dan MembacaUntuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading). 

2. Komunikasi NonverbalKomunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami

Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:

· Menyediakan dan memberikan informasi· Mangatur alur suatu percakapan· Mengekspresikan emosi· Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal· Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain· Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah

Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan.Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.http://[email protected]

III. PenutupKomunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.

Komunikasi Pertanian dan Penyuluh Pertanian3:37:00 PM  AZIS TURINDRA  NO COMMENTS

Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manuasia, baik secara perorangan maupun berkelompok,

yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, maka akan tampak bahwa

dengan perkembangan objek tertentu akan memerlukan komunikasi yang lebih spesifik (Soekartawi,

1988) . 

Komunikasi Pertanian adalah pernyataan antar manusia, baik kelompok maupun perorangan, yang

sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang tertentu seperti sering dijumpai pada metode

penyuluhan. 

Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan informal (diluar sekolah) yang diberikan kepada petani

dan keluarganya, agar mereka mampu, sanggup dan berswadaya meningkatkan atau memperbaiki

kesejahteraan keluarganya sendiri atau bila mungkin meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sekelilingnya. 

Dalam perkembangannya komunikasi pertanian dimulai dari komunikasi linear, komunikasi dikatakan

berhasil bila komunikator telah dapat menyampaikan pesan kepada komunikan. Pendekatan baru

dikembangkan dengan titik berat pada peranan komunikan dan dikenal dengan two way traffic. 

Komunikasi diartikan sebagai pertukaran informasi untuk mendapatkan kesamaan makna antara

koomunikator dan komunikan. Keberhasilan komunikasi juga ditentukan oleh pengaruh sosiolgi, psikologis

sosial, serta faktor yang lain. 

Dengan demikian komunikiasi pertanian menjadi penting dalam metode penyuluhan pertanian sehingga

perlu dipahami oleh petugas penyuluh pertanian. 

Sumber :

Di Intisariakan dari BP Pengantar Ilmu Pertanian FP UNS 2004

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Perss

MAKALAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN Komunikasi dalam Penyuluhan PertanianLATAR BELAKANG

Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan (Wiriaatmaja, 1986). Atau dengan kata lain kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya dengan mau melaksanakan informasi yang disampaikan.

Seseorang berubah perilakunya dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang lain. Bila kita ingin berinteraksi dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan. Sehingga informasi apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Berbicara penyuluhan, penyuluhan adalah proses pendidikan nonformal, yang intinya ingin merubah perilaku dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila terjadi interaksi penyuluh yang akan menyampaikan informasi baru dengan sasaran dengan melakukan komunikasi dengan baik. Pertanyaannya, apakah komunikasi sudah berjalan dengan baik?. Penyuluh pertanian dapat dan harus

menggunakan teknik-teknik komunikasi yang paling efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui komunikasi yang efektif dapat menunjang keberhasilan penyuluhan pertanian.

Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Disini, komunikan dituntut untuk memiliki sebuah strategi komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan dengan baik dan tidak terjadi missunderstanding dalam proses penyuluhan ini.

Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masing-masing petani. Para petani yang masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih efektif jika diberikan penyuluhan dengan metode dialog dua arah serta pendekatan interpersonal. Terdapat korelasi positif yang nyata antara kompetensi komunikasi yang dimiliki oleh penyuluh terhadap perilaku petani dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Selain faktor keterisoliran dan kompetensi komunikasi, strategi komunikasi pun berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi. Hal ini didukung oleh terbagi-baginya tipe penerima respon penyuluhan, mulai dari kelompok inovator; early adopter, early mayority, late adopter dan kelompok penolak inovasi yang bersifat apatis (lagger).

Oleh karenanya, diperlukan sebuah kajian mendalam untuk mengetahui bagaimana seharusnya penyajian komunikasi pertanian yang efektif dalam kegiatan penyuluhan terhadap ragam petani yang tersebar di berbagai daerah agar para petani dapat tercerahkan dan berkembang cara berpikirnya.

KOMUNIKASIIstilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata

latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, dan yang dinyatakannya itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya. Dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan (Effendi, Onong Uchjana, 1995: 9).

Sementara untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Paradigma Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yakni: Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek. Jadi, menurut Lasswell dalam Effendy, Onong Uchjana(1995: 10) bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Dengan demikian komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh

komunikan. Jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan, dengan kata lain jika komunikan tidak mengerti pesan yang tidak diterimanya, maka komunikasi tidak terjadi. Dalam rumusan lain, situasi tidak komunikatif. Menurut Fisher dalam Arifin, Anwar(1995: 20), menyatakan bahwa tidak ada persoalan sosial dari waktu yang tidak melibatkan komunikasi.

Secara sederhana proses komunikasi oleh Schramm (1977) diartikan sebagai proses penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih, dimana semua pihak saling berganti peran sebagai pengirim dan penerima pesan, sampai ada saling pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh semua pihak.Oleh karena itu, model komunikasi tidak lagi bersifat garis-lurus (linier), tetapi bersifat memusat (convergence), seperti yang dapat kita bandingkan pada gambar dibawah ini:

Tentang moel komunikasi memusat, Koncald (1979) menjelaskan adanya komponen dasar dari model komunikasi tersebut yang menekankan pada adanya tiga unsur pokok, yaitu realita fisik, realita psikologis, dan realita sosial yang akan dihadapi oleh semua pihak yang berkomunikasi.

REALITAS PSIKOLOGIS (a)

Interpretasi 

Pemahaman

Pengertian - kepercayaan

REALITAS FISIK

INFORMASI

Tindakan           Tindakan

TINDAKAN KOLEKTIF                             

KESEPAKATAN BERSAMA

 

PENGERTIAN BERSAMA

REALITAS SOSIAL(adan b)

REALITAS PSIKOLOGIS (b)

Interpretasi

Pemahaman

Kepercayaan - pengertian

Komponen Dasar Dari Model Komunikasi MemusatSejalan dengan pemahaman tentang “komunikasi memusat” Soemardjo (1999)

mengemukakan bahwa dari hasil penelitiannya terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap mutu penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh untuk memandirikan petani. Dengan kata lain, proses penyuluhan partisipatip yang dibarengi

dengan proses komunikasi memusat tersebut merupakan metoda yang layak dikembangkan.

Terkait dengan proses komunikasi memusat dalam kegiatan penyuluhan tersebut, dapat ditarik pokok-pokok pemahaman sebagai berikut:

1)      Proses komunikasi di dalam penyuluhan, harus merupakan proses komunikasi timbal-balik, dan bukannya komunikasi searah yang sering dilakukan di dalam proses penerangan yang dilakukan melalui media-masa.

2)      Kedudukan penyuluh adalah sejajar dengan kliennya dan stakeholder yang lain. Artinya, setiap penyuluh harus menghargai dan mau mendengarkan respon yang diberi-kan oleh masyarakat yang menjadi kliennya, dalam proses belajar bersama.

3)      Respon yang diberikan oleh klien, tidak harus sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluhnya. Yang penting, selama komunikasi harus terjadi interaksi yang saling menghargai pendapat pihak yang lainnya, sebagai masuk-an yang perlu dipikirkan sebagai rangsangan terjadinya proses belajar.Dengan demikian, semua pihak benar-benar mengalami proses belajar bersama.

Di dalam kegiatan penyuluhan pertanian proses komunikasi antara penyuluh dan sasarannya juga tidak hanya terhenti jika penyuluh telah menyampaiakn inovasi atau jika sasaran telah menerima pesan tentang inovasi yang telah disampaikan penyuluhnya, tetapi sering kali (dan seharusnya memang begitu) komunikasi baru berhenti jika sasaran telah memberikan tanggapan seperti yang dikendaki oleh penyuluhnya yaitu berupa penerimaan dan penerapan inovasi tersebut didalam praktek berusaha tani, baik yang ditunjukan dalam perubahan pengetahuan, sikap, atau keterampilannya.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIFDalam proses komunikasi terdapat  lima komponen atau unsur penting dalam

komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu: sender, massage, delivery channel atau media, receiver dan efect/umpan balik (feedback).  Melalui proses komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Secara sederhana menurut Tubbs dan Moss (1996) komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya.  Sebenarnya ini hanya salah satu ukuran bagi efektivitas komunikasi.  Secara umum, komunikasi dikatakan efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.

SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIFSyarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang

dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat, disertai dengan kepercayaan pada orang lain. Covey mengusulkan ada enam hal utama yang dapat menambah kekuatan emosi dalam menjalin hubungan  dengan sesama yaitu :a. Berusaha benar-benar mengerti orang lain

Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication(komunikasi empatik). Ketika  berkomunikasi dengan orang lain, kita mungkin mengabaikan orang itu dengan tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura.

Kita mungkin secara selektif berkomunikasi pada saat kita memerlukannya, atau kita membangun komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri kita.

Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain – memahami karakter dan maksud/tujuan atau peran orang lain.

Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan – hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar.b. Memenuhi komitmen atau janjic. Menjelaskan harapan

Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara eksplisit.d. Meminta maafe.  Integritas

Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada kepercayaan tanpa ada integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita dengan realitas. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.

Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif, maka hal berikut adalah kita perlu memperhatikan adalah

Limahukum komunikasi yang efektif yang dikembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

1.      RespectHukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.

2.      EmpathyEmpati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

3.      AudibleMakna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media

atau delivery channelsedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

4.      ClaritySelain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

5.      HumbleHukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.

PRINSIP DASAR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI1.      Faktor teknis

Faktor yang bersifat teknis yaitu kurangnya penguasaan teknis komunikasi. Teknik komunikasi mencakup .unsur-unsur yang ada dalam komunikator dikala mengungkapkan pesan menjadi lambang-lambang.kejelian dalam memilih saluran, metode penyampaian pesan.2.  Faktor perilakuBentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikan yang bersifat: pandangan yang bersifat apriori, prasangka yang didasarkan atas emosi, suasana yang otoriter, ketidak mampuan untuk berubah vvalaupun salah, sifat yang egosentris.3.  Faktor situasionalKondisi dan situasi yang menghambat komunikasi misalnya situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan4.  Keterbatasan waktuSering karena keterbatasan waktu orang tidak berkomunikasi, atau berkomunikasi secara tergesa-gesa, yang tentunya tidak akan bisa memenuhi persyaratan-persyaratan komunikasi.5.  Jarak Psychologis/status socialJarak psychologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status, yaitu status sosial maupun status dalam pekerjaan. Misalnya, seorang pesuruh akan sulit berkomunikasi

dengan seorang menteri karena ada jarak psichologis yaitu pesuruh merasa statusnya terlalu jauh terhadap  menteri. Selanjutnya, ada orang yang hanya ingin mendengar informasi yang dia senangi saja, sedangkan informasi lainnya tidak.6.  Adanya evaluasi terlalu diniSeringkali orang sudah mempunyai prasangka, atau sudah menarik suatu kesimpulan sebelum menerima keseluruhan informasi atau pesan. Hal ini jelas menghambat komunikasi yang baik.7.  Lingkungan yang tidak mendukungKomunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang menunjang, berikut ini beberapa contoh suasana lingkungan yang tidak menunjang atau mendukung yaitu :

a.       Keadaan suhu (terlalu panas atau terlalu dingin)b.      Keadaan ribut atau bisingc.       Lingkungan fisik yang tidak mendukung (ruang terlalu sempit/ kurang keleluasaan

pribadi)8. Keadaan si komunikatorKeadaan fisik dan perasaan komunikator sangat berpengaruh terhadap berhasil atau gagalnya komunikasi. Misalnya :

a.       Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikiran kacau. Hal ini akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau, tidak sistematis hingga membingungkan pendengar/sasaran.

b.      Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi, atau kalau komunikator mempunyai cacat seperti suara sengau. gagap dan sebagainya akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran.9. Gangguan bahasa

a. Komponen semantik: Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik sering terjadi karena:

1)      Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.

2)      Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima.

3)      Komponen semantik meliputi, pengetahuan objek, hubungan objek, dan hubungan peristiwab.  Komponen Struktur                        Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan penerima. Komponen Struktur meliputi, fonologi, morfologi, dan sintaksis.c. Komponen Penggunaan / PragmatikKomponen pragmatik meliputi fungsi dan konteks. Penguasaan akan komponen ini menjadikan mampu mengawali komunikasi, memelihara komunikasi dan mengakhiri komunikasi (M. Lahey, 1989)10. Rintangan fisik

Rintangan fisik adalah rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan semacamnya.

Dalam komunikasi antar manusia rintangan fisik bisa juga diartikan karena adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca indra penerima.

MENGUKUR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASIBagaimana cara mengukur keefektifan komunikasi?  Kita tidak dapat menilai

keefektifan komunikasi bila apa yang kita maksudkan tidak jelas;  kita harus benar-benar tahu apa yang kita inginkan.  Menurut Tubbs and Moss (1999) terdapat 5 hasil utama yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi yang efektif :1. Pemahaman

Penerimaan cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pngirim pesan.  Komunikator dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikannya.2. KesenanganTimbulnya rasa senang dan terhibur atau mempertahankan hubungan insani3. Pengaruh pada sikap4. Hubungan yang makin baik5. Tindakan

PERAN KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN PERTANIANDitinjau dari prosesnya, penyuluhan adalah komunikasi dalam arti kata ada dua

komponen yaitu manusia, yang satu sebagai pemberi pesan atau komunikator dan satu lagi sebagai penerima pesan atau komunikan. Dalam proses ini penyuluh pertanian bertindak sebagai komunikator (pemberi pesan), sedangkan petani merupakan komunikan (penerima pesan). Perbedaan antara komunikasi dengan penyuluhan terletak pada tujuannya, dimana tujuan komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan penyuluhan sifatnya khusus, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Tujuan akan tercapai bila terjadi komunikasi yang dapat dipahami. Komunikasi yang bagaimana yang menunjang tujuan penyuluhan mudah tercapai? Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang bersifat dua arah.

Namun bisa saja terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi, dimana pesan tidak dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama , dikemukakan oleh Purwanto, Djoko (2009: 13), mencakup: 1) masalah dalam mengembangkan pesan; 2) masalah dalam penyampaian pesan; 3) masalah dalam menerima pesan; 4) masalah dalam menafsirkan pesan.

Menghindari ini semua, dalam penyuluhan pertanian perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu, sehingga proses penyuluhan pertanian untuk membantu petani mencapai tujuannya dapat terlaksana dengan baik, dengan menghilangkan faktor penghambat yang kemungkinan besar dapat terjadi dalam komunikasi. Tampak peran komunikasi amat besar dalam kegiatan penyuluhan penyuluhan, yang akan mempengaruhi dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasinya.

Penyuluh sebagai komunikator yaitu penyampai pesan, sedangkan sasaran dalam hal ini disebut komunikan sangat yang dipengaruhi oleh latar belakangnya, baik secara individu maupun secara berkelompok. Untuk penyuluh sendiri adakah mereka siap

melakukan komunikasi dari berbagi aspek, apakah pesan yang dibawanya sudah sesuai dengan apa yang diinginkan sasaran juga saluran atau media yang dilakukannya sudah sesuai?, sudah tepatkah metode yang digunakannya. Namun unsur yang paling utama dalam melakukan perubahan perilaku ini yaitu terjadinya komunikasi yang baik antara si pemberi pesan yaitu penyuluh, dengan si penerima pesan yaitu orang yang diharapkan perubahan perilakunya. Dalam sektor pertanian, apakah bagaimana pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat lapangan, sudah berjalan lancar, dan sudahkah mencapai tujuan yang diharapkan?

Fenomena di tingkat lapangan menggambarkan masih lemahnya proses penyuluhan pertanian dengan dampak yang ada, disinyalir salah satu penyebabnya adalah hambatan komunikasi. Sebab dalam proses komunikasi tidak hanya sekedar berbicara saja, tapi pesan itu dapat disampaikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hambatan komunikasi ini perlu ditelaah, apa yang menjadi penyebabnya. Bila perubahan perilaku sebagai bagian dari tujuan penyuluhan belum tercapai, jangan hanya sasaran yang dipersalahkan. jangan-jangan masalah nya justru berasal dari komunikator yaitu penyuluh sebagai pembawa pesan. Apa penyebabya apakah karena ketidaksiapan materi yang akan disampaikan, ataukah karena prasarana yang tidak memadai, bisa pula terjadi karena gangguan dalam proses penyampaiannya.

Kegagalan berkomunikasi sering menimbulkan kesalah pahaman, kerugian, dan bahkan malapetaka, Risiko tersebut tidak hanya pada tingkat individu, tetapi juga pada tingkat lembaga, komunitas, dan bahkan Negara. Untuk menjadi seorang komunikator yang efektif, harus berusaha menampilkan komunikasi (baik verbal maupun nonverbal) yang disengaja seraya memahami budaya orang lain.

TUJUAN KOMUNIKASIDidalam setiap proses komunikasi, sedikitnya akan terkandung salah satu dari tiga macam tujuan komunikasi, yaitu:

1)      Informatif, memberikan informasi berita,2)      Persuasive, membujuk dan3)      Intertainment, memberikan hiburan

Dalam hubungan ini, komunikasi yang berlangsung selama proses penyuluhan selalu mengandung ketiga macam tujuan tersebut meskipun dengan kadar yang tidak selalu sama. Hal ini disebabkan karena tujuan utama penyuluhan adalah mendidik. Artinya, mempengaruhi orang lain agar mau menerima/melaksanakan informasi yang disampaikannya dengan senang hati. Meskipun demikian bobot “hiburan” harus dijaga untuk tidak selalu dominan, agar informasi yang diberikan dapat disampaikan dengan porsi yang lebih besar sehingga memungkinkan sasarannya memperolehnya cukup lengkap dan jelas.

KEJELASAN KOMUNIKASIAgar penyuluhan dapat berlangsung sebagaimana yang diharapkan, perlu

perhatian terhadap: "kejelasan komunikasi" yang sangat tergantung kepada keempat unsur komuni-kasinya,  yaitu:

1)      Unsur penyuluh dan sasarannya, yang merupakan unsur-unsur utama yang menentukan keberhasilan komunikasi. Di dalam kegiatan penyuluhan, sering muncul gangguan komunikasi yang disebabkan oleh:

b.      Kekurang trampilan penyuluh/sasaran untuk berkomunikasi,c.       Kesenjangan tingkat pengetahuan penyuluh dan sasaran,d.      Sikap yang kurang saling menerima dengan baik, dane.       Perbedaan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh penyuluh dengan

sasarannya.Karena itu, penyuluh sangat dituntut untuk selalu berusaha:

a.       Meningkatkan ketrampilannya berkomunikasi,b.      Menyampaikan pesan dengan cara/bahasa yang mudah dipahami,c.       Bersikap baik (meskipun sadar tidak disukai),d.      Memahami, mengikuti, atau setidak-tidaknya tidak menyinggung nilai-nilai sosial

budaya sasaran (meskipun dia sendiri benar-benar tidak menyukainya).2)      Unsur pesan

Persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas oleh sasaran, haruslah diupayakan agar pesan tersebut berisi hal-hal yang nudah dipahami oleh sasaran, antara lain:

a.       Mengacu kepada kebutuhan masyarakat, dan disampaikan pada saat sedang dan atau segera akan dibutuhkan.

b.      Disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahamic.       Tidak memerlukan korbanan yang memberatkand.      Memberikan harapan peluang keberhasilan yang tinggi, dengan tingkat manfaat yang

merangsang.e.       Dapat diterapkan sesuai dengan kondisi (pengetahuan, ketrampilan, sumberdaya yang

dimiliki/dapat diusahakan) masyarakatnya.3)      Unsur media/saluran komunikasi

Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakaan harus terbebas dari gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakaan media masa), ataupun gangguan sosial budaya dan psikologis (jika menggunakan media antar pribadi).

Di lain pihak, pilihan media yang akan digunakan, perlu disesuaikan dengan selera masyarakat setempat, dengan senantiasa mempertimbangkan kemampuan sumberdaya (dana, ketrampilan, dan peralatan yang tersedia).

Tentang hal ini, harus dipahami bahwa mediamasa (elektonik) yang modern, canggih dan mahal tidak selalu lebih efektif dibanding media interpersonal dan media tradisional.

PROSES PERUBAHAN DALAM KOMUNIKASIMelalui komunikasi, proses perubahan perilaku yang menjadi tujuan penyuluhan

sebenarnya dapat dilakukan melalui 4 (empat) cara, yaitu:1)      Secara persuasive atau bujukan, yakni perubahan perilaku yang dilakukan dengan cara

menggugah perasaan sasaran secara bertahap sampai dia mau mengikuti apa yang dikehendaki oleh komunikator.

2)      Secara pervasion atau pengulangan, yakni penyampaian pesan yang sama secara berulang-ulang, sampai sasarannya mau mengikuti kehendak komunikator.

3)      Secara compulsion, yaitu teknik pemaksaan tidak lang-sung dengan cara menciptakan kondisi yang membuat sasaran harus melakukan/menuruti kehendak komunikator. Misalnya, jika kita menginginkan petani menerapkan pola tanam: padi-padi, palawija di lahan yang berpengairan terjamin, dapat dilakukan dengan memutuskan jatah pengairan ke wilayah tersebut.

4)      Secara coersion, yaitu teknik pemaksaan secara langsung, dengan cara memberikan sanksi (hadiah atau hukuman) kepada mereka yang menurut/melanggar anjuran yang diberikan. Misalnya, memberikan penghargaan kepada petani pengguna pupuk organik, atau melakukan pencabutan terhadap tanaman petani yang tidak direkomendasikan.

Sehubungan dengan ini, dalam penyuluhan pertanian harus dihindari cara-cara pemaksaan, tetapi sejauh mungkin tetap melaksanakan teknik-teknik bujukan dan pengulangan yang dilakukan melalui kegiatan belajar bersama.

MENGEFEKTIFKAN KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIANKendala umum yang menyebabkan kegagalan komunikasi, adalah:

1)     Komunikasi yang tidak efisien, yang disebabkan karena:a.       Tujuan komunikasi yang tidak jelas, baik menurut penyuluh maupun bagi masyarakat

sasarannya, terutama jika penyuluh kurang melakukan persiapan menyuluh.b.      Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh komunikator (gerakan-gerakan, ucapan-

ucapan yang selalu dilakukan secara berulang-ulang)2)      Salah pengertian, yang disebabkan karena:a.       Perbedaan tujuan penyuluh yang berbeda dengan tujuan sasarannya, danb.      Perbedaan latar belakang: pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya penyuluh dengan

sasarannya.Sehubungan dengan itu, Cooley (1971) memberikan acuan untuk mengefektifkan komunikasi dalam penyuluhan, yaitu dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1)        Harus diupayakan adanya kepentingan yang sama (overlaping of interest) antara kebutuhan yang dirasakan oleh penyuluh dan masyarakat sasarannya.

2)        Pesan yang disampaikan harus merupakan (salah satu) pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat sasarannya,

3)        Komunikator meyakini keunggulan pesan yaang disam-paikan, dan ia memiliki keyakinan bahwa masyarakat sangat mengharapkan bantuannya.

4)        Pesan yang disampaikaan harus mengacu kepada kepuasan dan perbaikan mutu hidup kedua belah pihak (terutama bagi sasarannya).Di samping itu, Katz (Mardikanto, 1983) menekankan agar setiap penyuluh harus mampu menciptakan suasana (dalam dirinya sendiri maupun terhadap masyarakat sasarannya):

1)        Berkurangnya "ego defensif" (mepertahankan keakuan sebagai yang serba paling hebat). Sebab, di dalam penyuluhan yang pada hakekatnya merupakan suatu proses pendidikan orang dewasa, masing-masing pihak dituntut untuk mau membuka dialog dalam arti mau menerima pendapat orang lain, dan menempatkan dirinya sejajar atau

bahkan berada di bawah orang lain.Tanpa adanya kesediaan untuk menerima pendapat orang lain, mustahil dialog itu dapat berlangsung dengan baik.

2)        Berkurangnya "value expresif" (mempertahankan nilai-nilai yang dianutnya secara kaku). Sebagai proses komunikasi, dialog yang berlangsung di dalam penyuluhan harus dilakukan dengan kesediaan masing-masing pihak yang berkomunikasi untuk beremphati (dalam arti mampu memahami latar belakang sosial budaya dan jalan pikiran serta sudut pandang orang lain).

3)        Berkembangnya sikap "utilitarian" mencari kebersamaan dan tumbuh berkembangnya keinginan menambah pengetahuan (knowledge). Artinya, selama proses penyuluhan, di samping mengembangkan sikap kebersamaan (sederajat, saling membutuhkan, saling berbagi pengalaman) juga masing-masing pihak harus mengembangkan sikap untuk selalu ingin belajar atau menambah pengetahuannya dari pihak lain.

HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PENYULUHPenyuluh sebagai komunikator dalam sebuah penyuluhan adalah orang yang

tugasnya menyampaikan pesan, apakah itu pesan pembangunan dalam artian yang lebih umum ataupun pesan yang sifatnya pribadi untuk mengubah perilaku petani. Tugas komunikator adalah berkomunikasi kepada komunikan. Yuhana, dkk. (2008) menyatakan terdapat paling tidak empat factor yang ada pada sumber yang dapat meningkatkan ketepatan komunikasi, yaitu: keterampilan berkomunikasi, sikap mental, tingkat pengetahuan, dan posisi dalam system social budaya.

Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu factor yang melekat pada diri seorang penyuluh. Dalam komunikasi verbal diperlukan keterampilan berbicara dan menulis, mendengarkan dan membaca, dan berpikir serta bernalar. Komunikator yang berbicara dengan baik akan sangat menarik perhatian komunikan. Komunikator juga harus mampu menulis dan membaca dengan baik, misalnya saat menyampaikan pesan dengan metode mengajar. Kemampuan dalam berpikir dan bernalar juga merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang komunikator dalam penyampaian pesannya. Keterampilan berkomunikasi yang dimiliki oleh seorang penyuluh sangat mempengaruhi penampilannya ketika sedang mengadakan komunikasi. Soekartawi (2008) menyatakan bahwa sering dijumpai bahwa penampilan komunikator ditentukan oleh kredibilitas yang mereka miliki. Seseorang yang mempunyai gelar di bidang pertanian sering diasumsikan mempunyai kredibilitas yang tinggi dalam prioritas pekerjaan melakukan komunikasi. Di lain pihak orang yang berpengalaman juga mempengaruhi kredibilitas dalam sebuah komunikasi. Misalnya, petugas penyuluh yang sudah berpengalaman bekerja sebagai penyuluh akan lebih dipercayai sebagai penyuluh yang handal dibanding dengan orang yang nelum pernah  melaksanakan penyuluhan atau orang yang baru pertama sekali melaksanakan penyuluhan. Soekarwati (2008) juga menyatakan dalam praktek komunikasi, komunikator yang mempunyai kredibilitas tinggi dalam melakukan komunikasi pertanian sering ditentukan oleh berbagai factor, antara lain:1. Latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman.2. Karakter yang dipunyai.3. Cinta dan bangga akan pekerjaan melakukan komunikasi yang diikuti ketekunan dalam melakukan pekerjaannya.

4. Kepribadian yang ia miliki5. Tujuan melakukan komunikasi.6. Cara penyampaian. Penyampaian informasi dengan peraga, atau menggunakan gerak tangan atau alat lain sehingga mampu memikat pendengarnya.

Seorang penyuluh agar memiliki kredibilitas saat melaksanakan penyuluhan harus memiliki latar belakang pendidikan di bidang penyuluhan, memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang penyuluhan. Penyuluh juga harus memiliki karakter yang rela menyuluh, cinta dan bangga akan penyuluhan, memiliki kepribadian yang empatis, memiliki tujuan dan memiliki cara penyampaian yang menarik.

Sikap mental akan mempengaruhi komunikan dalam berkomunikasi. Sikap mental berhubungan dengan rasa percaya diri. Dalam membentuk sikap mental yang baik dalam berkomunikasi seorang  komunikator harus percaya diri. Selain percaya diri, komunikator juga harus menguasai pesan yang akan disampaikan, sehingga komunikator benar-benar siap dalam melakukan penyuluhan. Sikap mental yang baik dapat  dibentuk dari latihan berbicara di depan umum dengan latihan di depan cermin.

Tingkat pengetahuan, meliputi pengetahuan penyuluh mengenai materi atau isi komunikasi, ciri-ciri penerima, cara-cara berkomunikasi. Pengetahuan tentang materi menentukan ketepatan komunikasi. Mosher dalam Machmud (2006) menyatakan penyuluh pertanian harus menguasai lima pengertian yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyuluhan. Kelima pengertian tersebut adalah pengertian tentang produksi tanaman dan ternak, pengertian usaha tani sebagai perusahaan, pengertina tentang pembangunan pertanian, pengertian tentang petani dan bagaimana mereka belajar, dan pengertian tentang masyarakat pedesaan. Dengan menguasai kelima kemampuan ini diharapkan penyuluh telah memiliki tingkat pengetahuan yang baik dalam pelaksanaan penyuluhan.

Posisi dalam system social budaya mempengaruhi ketepatan komunikasi. Penyuluh memiliki posisi berbeda dalam system social masyarakat karena berasal dari luar system masyarakat. Penyuluh harus dapat membedakan konteks komunikasi yang berbeda, komunikasi yang dilakukan di kalangan petani yang memiliki strata yang berbeda dalam masyarakat akan memiliki perbedaan dalam hal pilihan kata-kata, saluran dan jenis pesan yang ingin digunakan dalam komunikasi. Bisa dipastikan bahwa penyuluhan yang dilakukan pada konteks strata social yang tinggi yang dalam masyarakat biasanya akan lebih formal dibanding dengan melakukan penyuluhan dengan strata social yang lebih rendah. Seorang penyuluh harus dapat memahami konteks strata sosial penyuluhan sehingga mampu melakukan pendekatan penyuluhan yang paling tepat.

HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH SUBJEK PENYULUHAN (KOMUNIKAN)

Peran komunikan dalam komunikasi adalah sebagai penerima pesan. Dalam penyuluhan, komunikan adalah petani. Yuhana dkk. (2008) menyatakan terdapat paling tidak empat factor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi. Keempat factor itu adalah keterampilan berkomunkasi, sikap, tingkat pengetahuan, dan system social budaya komunikan.

Keterampilan berkomunikasi yang perlu dikuasai oleh penerima adalah keterampilan mendengarkan dan membaca, berbicara dan menulis, berpikir dan bernalar. Subjek penyuluhan dalam hal ini petani biasanya tidak mengerti akan hal  yang harus dimiliki seorang komunikan ini dalam sebuah penyuluhan karena keterbatasan pendidikan formal. Kebanyakan dari petani belajar secara autodidakdi dalam lingkungan. Keterampilan berbicara biasanya diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya ataupun melalui budaya yang ada di dalam budayanya yang mengajarkan bagaimana cara mendengarkan dan berbicara yang baik. Kemampuan membaca dan menulis petani juga biasanya terbatas belajar sendiri, sehingga kemampuan mereka tidak sampai kepada peraturan formal yang sempurna tentang membaca dan menulis. Dari keadaan ini peran komunikator sangat besar dalam mengubah perilaku mendengarkan, berbicara yang terstruktur, membaca dan menulis, serta berpikir dan benalar yang logis dalam pelaksanaan pertanian ataupun saat berkomunikasi tentang pertanian.

Seperti halnya pada sumber, maka sikap terhadap diri sendiri, terhadap sumber, dan terhadap materi atau isi komunikasi juga mempengaruhi ke-efektifan komunikasi. Dalam hal ini, bagaimana komunikan menerjemahkan pesan yang disampaikan oleh komunikator ditentukan oleh sikapnya terhadap diri sendiri, terhadap sumber dan sikap terhadap isi pesan. Komunikan sebagai penerima pesan harus memiliki sikap yang positif dalam menilai kemampuan diri sendiri, menerima secara jujur ketidakmengertian apabila pesan yang diterimanya kurang jelas atau tidak dimengerti sama sekali dan mengkomunikasikan keadaan mereka kepada komunikator, sehingga tidak menghasilkan kesalahan dalam menangkap pesan penyuluhan dengan baik. Kejujuran ini perlu diwujudkan dengan melontarkan pertanyaan pertanyaan sesuai dengan hal yang kurang dimengerti. Sikap terbaik yang terlihat dalam proses komunikasi yang menjadi salah satu indikasi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan. Dengan timbulnya kesadaran partisipasi dalam komunikasi dan tidak hanya sebagai pendengar yang pasif, tetapi menjadi pendengar yang aktif dalam sebuah komunikasi.

Peran komunikan dalam penyuluhan sebagai pendengar sangat besar. Peran komunikan ini terkait dengan perannya sebagai penerima pesan. Komunikan harus mampu menjadi pendengar yang baik sehingga dapat memiliki makna yang dimaksud oleh komunikator yang dapat menghasilkan komunikasi yang efektif. Beberapa petunjuk untuk meningkatkan kemampuan mendengar (Nisbet, 1988 dalam Tubbs dan Moss, 1996):1. Menyediakan waktu2. Jangan keasikan dengan diri sendiri3. Bersiap untuk mendengarkan4. Bersabar5. Memperhatikan dengan baik6. Jangan bereaksi berlebihan terhadap pesan7. Focus pada isi pesan8. Jangan berpura-pura mendengarkan

Petunjuk ini tidak dimiliki sepenuhnya oleh petani, sehingga penyuluh berperan menyadarkan petani dengan mengajarkan petunjuk ini kepada petani, agar tercipta keadaan komunikan yang sangat mendukung terciptanya komunikasi yang efektif.

Petunjuk ini juga harus dimiliki oleh seorang penyuluh untuk ke-efektifan mendengarkan. Namun, tidak semua petani tidak memiliki kemampuan mendengar yang baik, maka penyuluh harus mampu memetakan kemampuan subjek penyuluhan agar dapat menentukan kemampuan yang belum dimiliki komunikan dalam berkomunikasi yang baik.

Tingkat pengetahuan komunikan juga hal yang sangat mempengaruhi ke-efektifan komunikasi dari factor komunikan. Dalam hal ini pengetahuan yang harus dimiliki oleh komunikan adalah tentang sumber komunikasi, bahasa yang digunakan dalam komunikasi, tulisan, isyarat yang dipergunakan komunikator dan pengetahuan dasar yang menyangkut materi penyuluhan. Semakin tinggi pengetahuan tentang materi atau isi pesan yang ditransaksikan dalam sebuah penyuluhan akan semakin tinggi ke-efektifan sebuah komunikasi penyuluhan. Dalam mendukung komunikasi efektif sebaiknya penyuluhan dimulai dari hal-hal yang diketahui oleh komunikan.

Semua factor di atas berpengaruh dengan mempertimbangkan hubungan antara sumber dengan penerima ini dalam kaitannya dengan keadaan system social budaya di mana komunikasi sedang berlangsung. Status sosial komunikan, keanggotaannya dalam kelompok, dan aturan berperilaku mempengaruhi cara komunikan menerima dan menginterpretasikan pesan yang diterimanya. Komunikan juga harus mengetahui budaya komunikator, sehingga antara komunikator dan komunikan saling menyesuaikan diri, maka komunikasi yang partisipatif dapat tercipta.

PENGOLAHAN PESANPesan dalam penyuluhan pertanian adalah semua informasi yang bertujuan untuk

membantu petani dalam memperbaiki metode dan teknik pertaniannya, guna meningkatkan efisiensi produksi dan pendapatan mereka, memperbaiki meningkatkan tingkat kehidupan dan meningkatkan tingkat pendidikan dan social masyarakat desa pada umumnya. “Ada beberapa factor pesan yang mempengaruhi sebuah komunikasi yang efektif, meliputi kode pesan, isi pesan, dan perlakuan terhadap pesan” (Yuhana, dkk. 2008).

“Kode pesan adalah setiap kelompok symbol yang berstruktur dan bermakna bagi sejumlah orang. Contohnya adalah bahasa” (Yuhana dkk. 2008). Symbol ini dipertukarkan dalam penyuluhan. Tidak adanya kesamaan makna pengunaan simbol dalam penyuluhan akan menimbulkan masalah yang berakhir pada tidak efektifnya komunikasi. Sebagai penyuluh yang memiliki peran sebagai pemberi informasi dalam bentuk symbol-simbol, sebaiknya menggunakan symbol-simbol yang memiliki makna yang sama dengan subjek penyuluhan. Pengetahuan akan symbol-simbol yang sering digunakan oleh petani akan sangat membantu penyuluh dalam menyampaikan pesan penyuluhan. Dengan kata lain penyuluhan dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti petani akan sangat membantu petani dapam menangkap pesan penyuluhan. Cara yang lain adalah dengan menggunakan sumber daya local untuk menjelaskan suatu hal atau dengan menggunakan ilustrasi yang mudah dipahami petani.

Isi pesan adalah bahan yang telah dipilih oleh penyuluh untuk mengekspresikan tujuan penyuluhan. Isi pesan berupa informasi tentang penyuluhan. Dalam penyuluhan, pesan yang cenderung mereka terima dalam penyuluhan adalah pesan yang berdasarkan

kebutuhan mereka. Menurut Soekartawi (1988) isi pesan dalam komunikasi pertanian dapat berupa informasi tentang:1. Bagaimana meningkatkan produksi pertanian2. Bagaimana memlihara lahan agar lahan terhindar dari erosi dan tetap subur3. Bagaimana perlakuan pascapanen yang baik4. Bagaimana adopsi teknologi yang baru harus dilakukan5. Bagaimana melaksanakan kerjasama kelompok6. Bagaimana meningkatkan pendapatan rumah tangga petani7. Bagaimana berpartisipasi dalam kegiatan pedesaan, dan sebagainya.

Hal-hal tersebut di atas adalah isi pesan yang lazimnya disampaikan oleh seorang penyuluh.  Dengan mengadakan pertukaran pesan yang meliputi informasi seperti yang disebutkan di atas, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dengan memahami kebutuhan mereka yang sebenarnya yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menerima apa yang diajarkan oleh penyuluh.

Perlakuan terhadap pesan adalah keputusan yang diambil oleh penyuluh dalam memilih dan menyusun kode  dan isi pesan. Soekartiwi (1988) menyatakan hal perlu diingat dalam komunikasi adalah bahwa keberhasilan suatu komunikasi akan terjadi kalau ada pertisipasi antara kedua belah pihak, komunikator dan komunikan. Komunikator harus meningkatkan kemampuan dalam memberlakukan pesan se-kreatif mungkin tanpa menghilangkan atau mengurangi makna yang dimaksud agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan dan memiliki makna yang sama dengan yang dimaksud oleh komunikator sehingga subjek penyuluhan menerapkannya dalam kehidupannya.

SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENYULUHANSaluran komununikasi dalam penyuluhan pertanian diartikan sebagai media yang digunakan untuk meneruskan pesan dari penyuluh kepada petani sebagai subjek penyuluhan. Dalam komunikasi tatap muka, indera penglihatan, pendengaran, dan perabaan adalah tiga indera yang paling sering menerima rangsangan atau pesan penyuluhan.Rogers dan Shoemaker dalam Machmud menyatakan bahwa saluran interpersonal memungkinkan terjadinya komunikasi efektif …. Hal ini dimungkinkan oleh dua alasan utama. Pertama, komunikasi interpersonal memberikan pertukaran komunikasi dua arah, di mana individu atau partisipan komunikasi dapat menjamin adanya kejelasan atau bisa memberikan tambahan informasi tentang inovasi dari orang lainnya secara langsung melalui suatu jaringan komunikasi. Kedua, komunikasi interpersonal mampu membujuk individu untuk membentuk atau merubah sikap secara kuat, khususnya sikap positif dan mau mengadopsi inovasi. Saluran komunikasi ini adalah saluran komunikasi tatap muka yang dapat meningkatkan umpan balik yang sangat mendukung dalam penciptaan komunikasi partisipatif. Dalam komunikasi penyuluhan saluran yang lazim digunakan adalah saluran tatap muka yang sangat mendukung terjadinya komunikasi penyuluhan yang efektif.Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi bersaluran banyak. Dalam waktu yang bersamaan, penyuluh mengolah informasi penyuluhan dengan sejumlah saluran yang berbeda. Secara umum, semakin banyak saluran yang digunakan dalam komunikasi,

semakin banyak jumlah rangsangan komunikasi yang disampaikan. Semakin banyaknya rangsangan komunikasi, makna pesan yang ingin disampaikan oleh penyuluh akan semakin sama dengan yang di-interpretasikan oleh subjek penyuluhan. Seorang penyuluh juga perlu mempertimbangakan tipe pendekatan sebagai saluran komunikasi yang dilakukan dengan jenis metode penyuluhan yang sangat mempengaruhi ke-efektifan penyampaian pesan penyuluhan.Table 1. hubungan Tipe Pendekatan (saluran komunikasi) dengan Jenis Metode Penyuluhan

Tipe pendekatan Jenis metode penyuluhanPer-orangan Demonstrasi (demonstrasi hasil, demonstrasi cara,

demplot, demonstrasi area)Per-orangan dan kelompok

Ceramah umum, diskusi, informasi dari surat kabar, siaran radio dan TV, pameran, karyawisata, widyawisata, dan demonstrasi.

Massal Informasi dari surat kabar, majalah,poster, leaflet siaran radio dan TV

Massal dan kelompok

Ceramah umum, diskusi, informasi dari kelompok, majalah, poster, leaflet, siaran radio dan TV, pameran dan widyawisata.

Sumber: Machmud SM. 2006

DAFTAR PUSTAKAMachmud SM. 2006. Penyuluhan Pertanian: Bahan Ajar Kuliah Ilmu penyuluhan.

IPB.Mardikanto, Totok. 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia: UI Press.Tubs,Steward L dan Sylvia Moss. 1996. Human communication. Prinsip-Prinsip

Dasar. Terjemahan oleh Dedy Mulyana dan Gembirasari. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Turindra, Azis. 2011. Proses Komunikasi Dalam Penyuluhan.  file:///D:/proses-komunikasi-dalam-penyuluhan.html

Yogasuria, Ermina. 2010. Komunikasi Dalam Penyuluhan Pertanian.file:///D:/komunikasii%20dlm%20penyuluhan%20pert.htmYuhana Ida, dkk. 2008. Dasar-Dasar Komunikasi: Bahan kuliah. IPB.

METODE KOMUNIKASI

1. Bertemu langsung kelebihan : ngga usah buang2 uang !, pas ketemu langsung ngobrolkekurangan : kalo kelamaan ngobrol mulut jadi pegel

2. Lewat Internet

kelebihan : ngga usah keluar rumah buat ketemu orang, duduk mains dan     langsung ngobrol. Simpel ngga ribetkekurangan : harus bayar buat internetnya & kadang lola 

3. Lewat surat-menyuratkelebihan : (ngga beda jauh sama internet) yg ngga ngerti internet bisa make cara                    ini buat komunikasi jarak jauh, bisa sekalian nyisipin paket buat kadokekurangan : harus ngebayar ongkong ngirim surat & nunggu lama lagi buat dibales + nyampe ketangan & dibaca

TEKNIK KOMUNIKASI

14 Kemampuan Komunikasi Yang Efektif1. Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebihpositif dan percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda.2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka – Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamatibahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif.4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa – Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan – Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi

jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.6. Beri mereka kontak mata yang lama – kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.7. Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin – Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring berjalannya waktu.8. Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di tim yang berbeda.9. Berikan mereka senyuman terbaik anda – Ketika andatersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.10. Menawarkan saran yang bermanfaat – Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.11. Beri mereka motivasi – Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain – Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan

mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka – nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda mengatakannya. Hal ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju– Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.

PENGERTIAN ENCODER DAN DECODER

April 29, 2013

1.ENCODER

A . Pengertian

Encoder adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah (konfersi) bentuk sinyal decimal menjadi biner.

B. Rangkaian

Encoder  terdiri dari beberapa input line . salah satu dari input-input tersebut diaktifkan

Pada waktu tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit rangkaian encodermerupakan aplikasi dari gerbang or.

Sebuah priority encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai fungsi prioritas, operasi dari rangkaian priority encorder adalah sebagai berikut:

Jika ada dua lebih input bernilai “1” pada saat yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil.

2.DECORDER

A. PengertianDecoder adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah bentuk sinyal biner menjadi decimal.B.Rangkaian

ada beberapa macam rangkaian decoder yaitu:

-Decoder  3 x 8  (3 input dan 8 output line)-Decoder  4 x 16

-Decoder  BCD  to Decimal (4 bit input dan 8 output line)-Decoder  BCD  to 7 Segment (4 bit input dan 8 output line)

KOMUNIKASI BISNISKomunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing-masing memiliki budaya yang berbeda.

Mengapa Penting??? ( Komunikasi Bisnis ) Fakta : Lebih dari 70% hari kerja para eksekutif dan staf organisasi dilakukan untuk melakukan kegiatan komunikasi bisnis. Misal: Memberikan instruksi kerja, melakukan presentasi bisnis, memimpin dan menghadiri rapat kerja, wawancara, menulis surat dan memorandum serta menyusun laporan bisnis. Sayangnya, banyak manajer kurang mampu untuk berkomunikasi secara efektif.Manfaat Komunikasi BisnisEksternal : Komunikasi bisnis dgn pihak ketiga yang efektif membawa dampak positif dalam keberhasilan usaha bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Mis: Laporan , brosur, brosur dan presentasi bisnis yang disusun secara profesional dpt meningkatkan citra perusahaan. Komunikasi bisnis yang tidak efektif: sangat mahal ”biayanya”. Menurunkan citra perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan pelanggan. Internal : Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan

Ada 8 hal yang menjadi pertimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif:

1. Kemampuan bekerja keras (hard worker)2. Kemampuan manajemen (manajerial ability)3. Kepercayaan diri ( self confidence)4. Kemampuan mengambil keputusan yang sehat (making sound decisions)5. Latar belakang akademis (college education)6. Mempunyai ambisi untuk maju (ambition drive)7. Kemampuan berkomunikasi secara efektif (ability to communicate effectively)8. Berpenampilan menarik (good appearance)Pesan Komunikasi Disampaikan Oleh Lingkungan Perusahaan?Beberapa pernyataan lingkungan perusahaan diwujudkan dalam bentuk tulisan. Sebagaian besar pernyataan komunikasi lingkungan adalah nonverbal, dan dikelompokkan dalam 2 kategori :

1. Lokasi : di berbagai tempat seperti Jakarta – MH Thamrin, Sudirman, pesan yang disampaikan sangat jelas : kami adalah perusahan penting dan bergenngsi .Secara implisit ada pesan yang ingin disampaikan melalui lingkungannya : kami adalah perusahaan penting, karena kantor kami terletak dikawasan yang sama dgn lokasi yang sama dgn lokasi bisnis dan profesi lain.

2. Penataan lingkungan : cara mengatur tempat kerja lingkungan fisik memiliki peranan penting dalam komunikasi bisnis :

Pengaturan parkir mobil : tersedia tempat parkir yang memadai dan papan penunjuk yang jelas. Seragam : model, warna Ruang terima tamu dijaga kerapiannya Toilet selalu bersih dan terawat Ø Tersedia literatur perush utk para tamu

DASAR – DASAR KOMUNIKASI BISNIFungsi komunikasi organisasi:

Membantu anggota organisasi mencapai tujuan organisasi Membantu mempererat anggota organisasi menjadi unit yang kohesive/solid) menetapkan tujuan dan sasaran Tujuan organisasi sangat beragam dan ditetapkan dengan adanya

komunikasiSasaran organisasi (objective):

Sasaran keuangan (financial results) Kualitas produk (product quality)

Dominasi pasar Kepuasan karyawan (employee satisfaction) Pelayanan kepada pelanggan (services to customer)

Membuat dan menerapkan keputusan: Manajer mengumpulkan fakta dan mengevaluasi alternatif (reading, asking questions. Etc) Manajer perlu mengukur hasil (output) keluaran organisasi. Dapat melalui : costs, sales, market share,

productivity, employee turnover, inventory levels (tingkat persediaan) Organisasi mempekerjakan, melakukan training memotivasi dan mengevaluasi karyawan dengan

berkomunikasi bernegosiasi dengan customer melalui brosur, periklanan, personal sales Bernegosiasi dengan pemasok dan lembaga pendanaan Producing the product. Interaction

Komunikasi bisnis yang terjadi di dunia bisnis: external dan internal terdiri melalui  pemrbicara,mendengarkan, menulis dan membaca Para pelaku bisnis mengalokasikan waktunya untuk masing-masing jenis komunikasi verbal spt di bawah ini:

Jenis Komunikasi Verbal Alokasi waktu: Berbicara 30% Mendengarkan 45% Menulis 9% Membaca 16% Total 100%

Komunikasi bisnis baik secara lisan maupun tulisan mempunyai beberapa karakteristik sbb:1. Pesan yang terkandung dalam komunikasi bisnis disusun untuk audience atau penerima yang

membutuhkan informasi2. Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan batasan waktu dan biaya3. Pesan bisnis biasanya disusun untuk lebih dari satu tujuan4. Pesan bisnis harus memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audience.ada di wilayahnya.

SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIANPertanian organik adalah keseluruhan sistem manajemen produksi pertanian yang menghindari penggunaan pupuk, pestisida sintetis dan organisme rekayasa genetik (GMO atau transgenik), meminimalkan polusi udara, tanah, dan air serta mengutamakan kesehatan dan produktivitas tanaman, binatang dan manusia. Dalam pelaksanaannya, pertanian organik mengurangi pemakaian masukan dari luar (external input) dengan jalan meniadakan penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis.  Sebagai gantinya, sistem pertanian organik, memanfaatkan sumber daya alami berupa pupuk organik, pestisida botani dan penggunaan bibit lokal atau yang bukan hasil rekayasa genetik. Dengan demikian pertanian organik dapat didefinisikan sebagai “ sistem pengelolaan produksi pertanian yang holistik yang mendorong dan meningkatkan kesehatan agro-ekosistem, termasuk biodiversitas, siklus biologi dan aktivitas biologis tanah; dengan menekankan pada penggunaan input dari dalam dan menggunakan cara-cara mekanis, biologis dan kultural”.Sistem manajemen produksi pertanian organik dirancang untuk:

menghasilkan pangan berkualitas tinggi yang bebas residu pestisida, residu pupuk kimia sistetik, dan

bahan kimia lainnya untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat,

melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati dalam sistem secara keseluruhan, agar dapat

berfungsi dalam mempertahankan interaksi di dalam ekosistem pertanian secara alami, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, kesuburan dan produktivitas lahan guna menunjang

sistem usahatani yang berkelanjutan, mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan sarana produksi dari luar yang harganya mahal dan

berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan, mendaur ulang limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan untuk mengembalikan nutrisi ke lahan

sehingga meminimalkan penggunaan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, mempromosikan penggunaan tanah, air dan udara secara sehat, serta meminimalkan semua bentuk

polusi yang dihasilkan oleh praktek-praktek pertanian, menangani produk pertanian dengan penekanan pada cara pengolahan yang hati-hati untuk menjaga

integritas organik dan mutu produk pada seluruh tahapan; dan bisa diterapkan pada seluruh lahan pertanian yang ada melalui suatu periode konversi, dimana lama

waktunya ditentukan oleh faktor spesifik lokasi seperti sejarah lahan serta jenis tanaman dan hewan yang akan diproduksi.Manajemen Kualitas ProdukAda kalanya OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) mampu beradaptasi bahkan mutasi sehingga kebal (resisten) terhadap pestisida (organik atau an-organik), sehingga produk pestisida juga perlu ditingkatkan kualitasnya. Apalagi mengingat pertanian di lapangan (on-farm) sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, lingkungan dan manusia. Hal ini menjadi tantangan bagi litbang untuk meningkatkan kualitas produk agar LPS memiliki produk-produk dengan kualitas yang terjamin.

Lima produk unggulan LPS yang memerlukan manajemen kualitas produk secara berkala, diantaranya adalah : beras SAE (non residu pestisida), Bio-pestisida/agen pengendali hayati (Virexi/VIR-X dan Vitura/VIR-L), OFER (kompos), dan PASTI (insektisida hayati).

Program Peningkatan Kualitas Produk:1. Pengujian dan Peningkatan kualitas produk (menurunkan kontaminasi bakteri & uji jumlah virus)2. Pengembangan demplot (uji lapang produk LPS)3. Melakukan QC (Quality Control)Manajemen LaboratoriumDalam melakukan inovasi dan rancang bangun teknologi, Divisi Litbang LPS-DD menggunakan laboratorium dan fasilitas penunjang kegiatannya. Laboratorium didalam ruangan (indoor) dan laboratorium lapang (outdoor). Pengelolaan manajemen Laboratorium ini disesuaikan dengan kebutuhan dan jadwal yang disusun berdasarkan perencanaan dan prosedur yang telah dituangkan dalam rencana kerja lembaga. Prinsip yang dipergunakan adalah Teliti, Objektif dan Prestatif.

Kegiatan dalam pengelolaan manajemen laboratorium ini diantaranya adalah; scheduling, action plan, inventarisir, dan lain-lain. Sedangkan output yang dihasilkan antara lain; data-data ilmiah, publikasi ilmiah, dan rekomendasi hasil penelitian.

Program Penelitian dan Pengembangan di Laboratorium:1. 1. Pengembangan & Penelitian produk terbaru (Pengendali penyakit, NPS, pupuk cair)2. 2. Pengembangan publikasi ilmiah (Buku, Buletin, Newsletter)3. 3. Pengembangan Jaringan Penelitian & atau Proyek PenelitianManajemen Pelatihan

Perlunya sarana penyampaian teknologi yang dikembangkan LPS-DD membuka peluang kegiatan transfer teknologi dan informasi melalui Pelatihan dan Workshop. Kendala penyampaian informasi ke petani dan masyarakat yang tidak lengkap menjadi salah satu sebab gagalnya program. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Divisi Litbang LPS-DD menyusun kegiatan Pelatihan untuk petani dan masyarakat dengan beberapa model pelatihan (Training). Selain mensosialisasikan ke pihak luar, secara internalpun dilakukan dengan model workshop dan kuliah/praktek umum.

Sejauh ini beberapa pelatihan–pelatihan sudah rutin dilakukan oleh LPS-DD. Selain dari tujuan khusus tersebut, ada pula tujuan umum dari pelatihan tersebut agar dapat mendukung program–program LPS dan produk–produk LPS lebih cepat tersosialisasi. Optimalisasi dari manajemen pelatihan ini akan mampu membuka jejaring (network) seluas-luasnya dengan pihak-pihak lain serta membuka kemitraan yang saling menguntungkan.

Program utama yang ada dalam manajemen pelatihan:1. Menyelenggarakan Pendidikan & Pelatihan Keterampilan Petani Ramah Lingkungan2. Membangun Network dengan pihak luar dan sosialisasi program atau produk-produk yang

dikembangkan LPS-DDKESIMPULAN

Gambaran sarana kebutuhan masyarakat seperti yang di atas hanya akan dicapai apabila orang-orang yang diberi amanat sebagai pemimpin masyarakat tersebut merupakan kumpulan dari orang-orang yang peduli, memiliki komitmen kuat, ikhlas, relawan dan jujur serta mau berkorban untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk mengambil keuntungan bagi kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Tentu saja hal ini bukan merupakan suatu pekerjaan yang mudah, karena upaya-upaya membangun kepedulian, kerelawanan, komitmen tersebut pada dasarnya terkait erat dengan proses perubahan perilaku masyarakat.

Kemandirian lembaga masyarakat ini dibutuhkan dalam rangka membangun sarana masyarakat yang benar-benar mampu menjadi wadah perjuangan kaum ekonomi lemah, yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi serta kebutuhan mereka dan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik di tingkat lokal agar lebih berorientasi ke masyarakat miskin (pro poor) dan mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance), baik ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, pendidikan, ddl, maupun lingkungan, termasuk perumahan dan permukiman.

Kondisi sarana kelembagaan masyarakat yang tidak mengakar, tidak representatif dan tidak dapat dipercaya tersebut pada umumnya tumbuh subur dalam situasi perilaku/sikap masyarakat yang belum berdaya. Ketidakberdayaan masyarakat dalam menyikapi dan menghadapi situasi yang ada di lingkungannya, yang pada akhirnya mendorong sikap skeptisme, masa bodoh, tidak peduli, tidak percaya diri, mengandalkan bantuan pihak luar untuk mengatasi masalahnya, tidak mandiri, serta memudarnya orientasi moral dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu terutama keikhlasan, keadilan dan kejujuran

Pengertian Komunikasi, Tujuan, Fungsi dan Syarat-Syaratnya  

Pengertian Komunikasi, Tujuan, Fungsi dan Manfaatnya| Banyak ahli memberikan pengertian komunikasi, tujuan, fungsi, syarat dan manfaat komunikasi atau dampak komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.Pengertian Komunikasi Secara Umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. 

Pengertian Komunikasi menurut definisi James A.F.Stoner adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. Sedangkan menurut definisi Prof. Drs. H.A.W. Widjayayang mengatakan bahwa pengertian komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Menurut definisiWilliam F.Glueck yang menjelaskan bahwa komunikasi dapat dibagi menjadi dengan dua bentuk. yaitu sebagai berikut....

Interpersonal Communications : Interpersonal communications (komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia. 

Organization Communications : Organization communications adalah proses dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang yang banyak dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di luar yang ada hubungan. 

Tujuan Komunikasi - Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut... 

Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin. 

Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain. 

Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain. 

Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita. 

Fungsi Komunikasi - Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi-fungsi yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara umum, fungsi komunikasiadalah sebagai berikut...

Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi. 

Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita. 

Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya. 

Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif. 

Syarat-Syarat Komunikasi - Dalam berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya. Syarat-syarat komunikasi adalah sebagai berikut.. 

Source (sumber) : Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lain-lain. 

Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya. 

  Pesan : pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. 

Saluran (channel) : Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah saluran yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin. 

Komunikan : komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu, kelompok dan massa

Effect (hasil) : effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator. 

Pengertian pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Maksud dari Pertanian berkelanjutan yang sebenarnya adalah yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai dengan: penggunaan energi yang lebih sedikit, minimalnya jejak ekologi, lebih sedikit barang berkemasan, pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkat, lebih sedikit bahan pangan terproses, kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan lain sebagainya.

Pertanian berkelanjutan amat bergantung pada pengembalian nutrisi ke tanah dengan

meminimalisasi penggunaan sumber daya alam non-terbarukan seperti gas alam (yang digunakan sebagai bahan baku pupuk) dan mineral (seperti fosfat). Faktor yang paling penting dalam pendayagunaan sumber daya alam di suatu lahan adalah  tanah, cahaya matahari, udara, dan air.

Konsep Pertanian Berkelanjutan : Pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) merupakan implementasi dari konsep

pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada sektor pertanian. Konsep pertanian berkelanjutan, ialah yang bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi. konsep pembangunan berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan, ialah:

1. Kehidupan sosial manusia (people), keberlanjutan ekologi alam (planet), atau pilar

triple-p. Segitiga pilar pembangunan (pertanian berkelanjutan) dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh pendapatan tersebut. Yang menjadi indikator utama dalam dimensi ekonomi ini ialah tingkat efisiensi ekonomi, dan daya saing juga besaran dan pertumbuhan nilai tambah termasuk dalam hal laba, serta stabilitas ekonomi.

2. Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan

masyarakat akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis yaitu  tercegahnya terjadinya konflik sosial, preservasi keragaman budaya serta modal sosio-kebudayaan, termasuk dalam hal perlindungan terhadap suku minoritas.

3. Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam

yang mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Dalam hal ini mencakup terpeliharanya keragaman hayati dan daya lentur biologis atau sumberdaya genetik, sumber air dan agroklimat, sumberdaya tanah, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

Peranan Petani di dalam Perekonomian

Tak bisa dipungkiri lagi pertanian sedikit banyak telah membantu perekonomian di Indonesia. Banyak bukti yang memperkuat pernyataan diatas salah satunya adalah kita telah mencapai swasembada beras. Hal ini tidak luput dari poeran besar petani. Namun, terkadang kita menganggap

remeh petani padahal apabila kita telaah lebih dalam lagi tanpa petani apa yang bisa kita lakukan. Tanpa adanya petani bisa saja kita merugikan perekonomian negara karena tanpa petani mungkin kita hanya dapat mengimpor semua bahan makanan pokok dan itu menandakan bahwa semakin banyak pengeluaran negara.

Melihat struktur pembentuk pertumbuhan ekonomi di tahun 2008, variabel investasi akan memegang peranan signifikan dibandingkan variabel-variabel lainnya. Terlihat bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8% terutama akan didukung oleh meningkatnya pertumbuhan investasi yang diperkirakan tumbuh sebesar 15 persen (lihat gambar).

Gambar 1. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Nasional[3]

Dewasa ini, terdapat 3 mazhab pilihan strategi industrilisasi yang berkembang di masyarakat Indonesia. Ketiga mazhab yang berkembang ini perlu diuji kemampuannya (paling sedikit pada tingkat teoritis) dalam memecahkan isu-isu pembangunan ekonomi nasional. Ketiga pilihan strategi itu adalah: strategi industrilisasi berspektrum luas, strategi industrilisasi dengan industry berteknologi tinggi, dan strategi industrilisasi pertanian dalam bentuk pembangunan agribisnis.

Pertanian dalam bentuk agribisnis juga sangat baik untuk membantu krisis ekonomi. Kenyataan juga menunjukkan bahwa selain industri migas, sektor agribisnis adalah penyumbang ekspor netto yang penting selama hampir 30 tahun Indonesia membangun. Pada masa krisis ekonomi saat ini, sektor ekonomi yang masih mampu bertahan adalah sektor agribisnis. Pengalaman ini seharusnya menyadarkan kita semua (termasuk pemerintah), bahwa kita harus meninggalkan strategi industrilisasi berspektrum luas dan canggih serta kembali ke strategi industrilisasi berbasis agribisnis.

Dengan memberi prioritas pada percepatan pembangunan sektor agribisnis, akan mampu memberikan solusi bagi pemulihan ekonomi nasional. Meningkatnya produksi produk-produk agribisnis akan meningkatkan ekspor tanpa harus mengimpor bahan baku.   Meningkatnya ekspor berarti meningkatkan penawaran volute asing (dollar) sehingga akan memperkuat (apresiasi) rupiah secara gradual. Selain produk agribisnis untuk ekspor, produk agribisnis bahan pangan juga meningkat, sehingga ketersediaan bahan pangan di dalam negeri juga meningkat. Mengingat harga-harga bahan pangan masih merupakan komponen terpenting dalam menentukan laju inflasi domestik, maka dengan peningkatan produksi pangan tersebut akan dapat menurunkan laju inflasi yang sudah sangat tinggi saat ini. Kemudian karena teknologi produksi agribisnis pada umumnya bersifat padat karya dengan kisaran kualitas tenaga kerja yang sangat luas, maka peningkatan produksi agribisnis dalam negri akan diikuti dengan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat menurunkan pengangguran yang sangat tinggi saat ini. Turunnya inflasi dan pengangguran serta stabilitas kurs rupiah yang reasonable, merupakan kondisi pulihnya perekonomian nasional. Ini juga telah menunjukkan bahwa petani sangat berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena dalam sektor agribisnis yang dapat memulihkan perekonomian nasional petani juga sangat penting, mereka menanam tanaman yang sangat dibutuhkan dalam agribisnis tersebut4.

Selain agribisnis masih banyak di dalam bidang pertanian yang berperan dalam perekonomian antara lain ketahanan pangan. Tujuan pembangunan ketahanan pangan disini adalah menjamin ketersediaan dan konsumsi

pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional, daerah hingga rumah tangga. Ketahanan pangan harus diwujudkan secara merata diseluruh wilayah sepanjang waktu, dengan memanfaatkan  sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal. Mengingat pangan juga merupakan komoditas ekonomi, maka pembangunanya dikaitkan dengan peluang pasar dan peningkatkan daya saing, yang dibentuk dari keunggulan spesifik lokasi, keunggulan kualitas serta efisiensi dengan penerapan teknologi inovatif. Selanjutnya, karena produksi pangan nasional sebagian besar dilaksanakan petani dengan skala usaha kecil oleh masyarakat miskin di pedesaan, maka pembangunan ketahanan pangan sangat strategis untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

Peran Bulog, yang sedianya mengadang spekulan dengan menampung stok gabah petani, tidak berjalan dengan baik. Peran lain, yaitu menjadi penyangga ketika harga beras melonjak, pun tidak efektif. Artinya, sudah sulit dibedakan antara fungsi Bulog dan ulah spekulan.Kedaulatan pangan (food sovereignty) harus menjadi komitmen negara untuk segera diwujudkan. Dengan demikian, Indonesia bisa mandiri. Jika konsep dan kebijakan kedaulatan pangan sudah tuntas, keberadaan Bulog dan kontroversi beras dapat dibenahi secara komprehensif. Sayang, kondisi internal elite Indonesia sulit menyiratkan sebuah kecerahan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, apalagi ada tekanan neoliberalisme dengan mekanisme perdagangan bebas. Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Direktur Bulog asyik dengan pemahaman masing-masing tentang kedaulatan pangan.“Oleh karena itu, penting ada kemauan politik dari para pemimpin Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan pangan. WTO harus mencabut agenda pertanian karena telah meliberalisasikan pertanian. Impor beras Indonesia adalah satu dari sekian dampak liberalisasi pertanian itu. Impor telah mengkhianati keberadaan petani kita,” ujar Henry Saragih, Koordinator Umum La Via Campesina di Bamako, Mali, Kamis (22/2). La Via Campesina adalah organisasi perjuangan petani internasional dengan jaringan tersebar di 40  negara[4].Impor beras adalah strategi jangka pendek yang tentunya “terpaksa” dilakukan karena kondisi Indonesia sudah kritis akibat bencana alam dan berbagai faktor darurat lain. Untuk itu, Indonesia harus bersama negara berkembang lain, seperti G-33, mengubah kebijakan pertanian. Orientasi ekspor (usaha agribisnis skala besar) diubah dengan kebijakan yang berbasis pertanian keluarga.

Indonesia terjebak dalam kebijakan pangan yang monokultur, yang merupakan bagian dari upaya penyeragaman kebudayaan sejak Orde Baru. Indonesia menjadi sangat bergantung pada satu jenis tanaman pangan, yaitu padi yang menghasilkan beras sebagai bahan pokok pangan. Ribuan suku bangsa di Indonesia dapat menghasilkan sumber makanan yang beraneka ragam. Kearifan pangan lokal, seperti sagu, umbi-umbian, dan jagung mempunyai sumber energi karbohidrat yang berkualitas. Jika alam di wilayah tersebut tidak cocok untuk budidaya padi, yang terjadi adalah kelaparan seperti di Sikka (NTT) dan daerah lain di Indonesia. Selain itu, perlindungan kepada petani perlu ditingkatkan dengan kepastian harga dan memperkuat lembaga negara yang menjalankan perlindungan tersebut. Jaringan perdagangan milik petani dalam pasar lokal perlu dilibatkan. Yang paling penting adalah kedaulatan pangan akan tercapai jika Indonesia segera melaksanakan pembaruan agraria. Hal seperti itu untuk menjamin akses terhadap tanah bagi petani, buruh tani, dan kaum miskin lain.

PERAN PETANI

1. Sektor input (input supply sectors), yang meliputi pupuk, benih, insektisida,

bahan bakar, mesin dan peralatan lainnya.

2. Sektor primer (farm production sectors), merupakan sentral dari agribisnis,

meliputi petani, peternak dan nelayan.

3. Sektor sekunder (output sectors), berperan mengubah bahan baku menjadi

bahan jadi (agroindustri).

4. Sektor tersier (market farm product), berfungsi mengantarkan produk sektor

primer dan sekunder ke tangan konsumen.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG PERTANIAN DAN PANGAN”Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bidang PertanianE-AgriculturePemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah meliputi berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk bidang pertanian. Penetrasi TIK di bidang pertanian ini sering disebut dengan istilah electronic Agriculture yang disingkat e-Agriculture. FAO mengusulkan defenisi e-Agriculture sebagai berikut :

“e-Agriculture” is an emerging field in the intersection of agricultural informatics, agricultural development and entrepreneurship, referring to agricultural services, technology dissemination, and information delivered or enhanced through the Internet and related technologies. More specifically, it involves the conceptualization, design, development, evaluation and application of new (innovative) ways to use existing or emerging information and communication technologies (ICTs).

Pada dasarnya e-Agriculture adalah pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pertanian. Pemanfaatan ini dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian, mulai dari proses produksi sampai pada pemasaran hasilnya. Pemanfaatan TIK dapat meliputi berbagai aspek, baik itu perangkat telekomunikasi, komputer ataupun perangkat lunaknya. Tentunya dengan e-Agriculture ini diharapkan TIK dapat dijadikan sebagai alat untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang ada. Beberapa negara telah memiliki cerita sukses tentang e-Agriculture ini salah satunya

India dengan e-Choupalnya, Demikian pula Jepang dan Korea yang telah memanfaatkan e-Agriculture. Di Indonesia, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai instrumen akselerasi pembangunan pertanian. Dalam Rencana Strategik (RENSTRA) Departemen Pertanian, 2005-2009, telah dicanangkan kebijakan operasional program TIK, yaitu: (i). Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian, (ii). Peningkatan Pemanfaatan dan Penyebaran Informasi, (iii). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam Bidang Statistik dan Sistem Informasi, dan (iv). Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem Informasi. Di Indonesia terdapat pula organisasi yang berfokus pada pemanfaatan TIK di bidang pertanian yaitu Himpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI). Di bawah ini beberapa contoh riset dan pengalaman pemanfaatan TIK di bidang pertanian:

1. Untuk mendukung perekaman jurnal kegiatan pertanian, Kouno dkk, telah mengembangkan sebuah sistem yang mengkombinasikan web camera dan sebuah robot metrologi. Web camera ini secara otomatis mengumpulkan foto-foto tanaman yang digunakan untuk menganalisa secara jarak jauh (remote) kondisi dan perkembangan tanaman.

2. Sugawara, mengembangkan sebuah jurnal kegiatan pertanian berbasis mobile-phone untuk mengumpulkan data pertanian

3. Otuka dan Yamakawa mengembangkan sistem berbasis PDA yang dikombinasikan dengan Global Positioning System (GPS) untuk mengumpulkan data pertanian dan lokasinya

4. Fukatsu dkk mengembangkan sistem untuk memonitoring sebuah area pertanian, sistem ini diberi nama Field Server. Sistem ini memiliki sejumlah sensor untuk memantau suhu, kelembaban, sinar matahari, kondisi tanah. Serta memiliki fitur untuk terhubung ke jaringan Internet.

5. Seorang petani jepang yang melengkapi greenhouse-nya dengan sistem web camera yang semula ditujukan untuk memantau kondisi dan perkembangan tanamannya, tetapi kemudian sistem ini digunakannya sebagai sistem untuk mempromosikan tanaman/buah2an yang ada di greenhouse-nya menggunakan web camera untuk memantau tanamannya dan mengubungkannya ke jaringan Internet, petani ini menjual tanamannya kepada pembeli dan memberikan kebebasan sang pembeli memantau perkembangan buah-buahan tersebut melalui web hingga siap dipanen.

Selain e-Agriculture, dalam bidang pertanian terdapat pula istilah electronic Agribusiness (e-Agribusiness) istilah ini mengacu pada kegiatan bisnis di pertanian (agribisnis) seperti pemasaran hasil-hasil pertanian yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, salah satu contohnya pemanfaatan e-Commerce untuk bertransaksi hasil-hasil produksi di bidang pertanian.

Pemanfaatan TIK dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian berkelanjutan, TIK memiliki peranan yang sangat penting untuk mendukung tersedianya informasi pertanian yang relevan dan tepat waktu. Informasi pertanian merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam produksi dan tidak ada yang menyangkal bahwa informasi pertanian dapat mendorong ke arah pembangunan yang diharapkan. Informasi pertanian merupakan aplikasi pengetahuan yang terbaik yang akan mendorong dan menciptakan peluang untuk pembangunan dan pengurangan kemiskinan. Integrasi yang efektif antara TIK dalam sektor pertanian akan menuju pada pertanian berkelanjutan melalui penyiapan informai pertanian yang tepat waktu relevan, yang dapat memberikan informasi yang tepat kepada petani dalam proses pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkan produktivitasnya. TIK dapat memperbaiki aksesibilitas petani dengan cepat terhadap informasi pasar, input produksi, tren konsumen, yang secara positif berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi mereka. Informasi pemasaran, praktek pengelolaan ternak dan tanaman yang baru, penyakit dan hama tanaman/ternak, ketersediaan transportasi, informasi peluang pasar dan harga pasar input maupun output pertanian sangat penting untuk efisiensi produksi secara ekonomi (Maureen 2009).

Membangun sebuah masa depan elektronis (berwawasan TIK) yang berkelanjutan (sustainable e-future) memerlukan strategi dan program untuk menyiapkan petani dengan kompetensi TIK. Hal ini bermanfaat untuk mendukung perdagangan dan kewirausahaan, sehingga pemerintah dapat meningkatkan kapasitas petani untuk berperan serta dan bermanfaat bagi tiap pertumbuhan ekonomi. Dengan mengintegrasikan TIK dalam pembangunan pertanian berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas petani, maka petani akan berfikir dengan cara yang berbeda, berkomunikasi secara berbeda, dan mengerjakan bisnisnya secara berbeda.

Istilah pembangunan berkelanjutan pertama kali muncul pada tahun 1980 dalamWorld Conservation Strategy dari the International Union for the Conservation of Nature (IUCN), lalu pada tahun 1981 dipakai oleh Lester R. Brown dalam buku Building a Sustainable Society (Keraf 2002). Istilah tersebut kemudian menjadi sangat populer ketika pada tahun 1987 World Commision on Environment and Development atau dikenal sebagai Brundtland Commisionmenerbitkan buku berjudul Our Common Future (Fauzi 2004). Tahun 1992 merupakan puncak dari proses politik yang akhirnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Janeiro, Brasil, paradigma pembangunan berkelanjutan diterima sebagai sebuah agenda politik pembangunan untuk semua negara di dunia (Keraf 2002).

Konsep berkelanjutan merupakan konsep yang sederhana namun kompleks, sehingga pengertian keberlanjutan pun sangat multi-dimensi dan multi-interpretasi. Karena adanya multi-dimensi dan multi-interpretasi ini, para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang telah disepakati oleh Komisi Brundtland yang menyatakan bahwa “pembangunan berkelanjutan

adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka” (Fauzi 2004). Konsep keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi, yaitu dimensi waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi di masa mendatang, dan dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem sumber daya alam dan lingkungan (Heal 1998 dalam Fauzi 2004).

Pezzey melihat aspek keberlanjutan dari sisi yang berbeda. Keberlanjutan memiliki pengertian statik dan dinamik. Keberlanjutan statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan, sementara keberlanjutan dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan dengan tingkat teknologi yang terus berubah. Adapun Haris melihat bahwa konsep keberlanjutan dapat diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (Fauzi 2004), yaitu:1. Keberlanjutan ekonomi, yang diartikan sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu untuk memelihara keberlanjutan pemerintahan dan menghindari terjadinya ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri.2. Keberlanjutan lingkungan: Sistem yang berkelanjutan secara lingkungan harus mampu memelihara sumber daya yang stabil, menghindari eksploitasi sumber daya alam dan fungsi penyerapan lingkungan. Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan keanekaragaman hayati, stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak termasuk kategori sumber-sumber ekonomi.3. Keberlanjutan sosial: Keberlanjutan secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan, menyediakan layanan sosial termasuk kesehatan, pendidikan, gender dan akuntabilitas politik.

Menurut Munasinghe (1993), pembangunan berkelanjutan mempunyai tiga tujuan utama, yaitu: tujuan ekonomi (economic objective), tujuan ekologi (ecological objective) dan tujuan sosial (social objective). Tujuan ekonomi terkait dengan masalah efisiensi (efficiency) dan pertumbuhan (growth); tujuan ekologi terkait dengan masalah konservasi sumber daya alam (natural resources conservation); dan tujuan sosial terkait dengan masalah pengurangan kemiskinan (poverty) dan pemerataan (equity). Dengan demikian, tujuan pembangunan berkelanjutan pada dasarnya terletak pada adanya harmonisasi antara tujuan ekonomi, tujuan ekologi dan tujuan sosial.

Menurut Technical Advisorry Committee of the CGIAR (TAC-CGIAR 1988), “pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam” (pengelola usaha tani yang memiliki tingkat keberdayaan berkelanjutan). Diharapkan pertanian yang berkelanjutan akan menghasilkan pula petani yang berdaya secara berkelanjutan pula.Ciri-ciri pertanian berkelanjutan adalah sebagai berikut:

1. Mantap secara ekologis, yang berarti kualitas sumber daya alam dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan–dari manusia, tanaman, dan hewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Dua hal ini akan terpenuhi jika tanah dikelola serta kesehatan tanaman dan hewan serta masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri). Sumber daya lokal digunakan secara ramah dan yang dapat diperbaharui.2. Dapat berlanjut secara ekonomis, yang berarti petani mendapat penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, sesuai dengan tenaga dan biaya yang dikeluarkan dan dapat melestarikan sumber daya alam dan meminimalisasikan risiko.3. Adil, yang berarti sumber daya dan kekuasaan didistribusikan sedemikian rupa sehingga keperluan dasar semua anggota masyarakat dapat terpenuhi dan begitu juga hak mereka dalam penggunaan lahan dan modal yang memadai dan bantuan teknis terjamin. Masyarakat berkesempatan untuk berperanserta dalam pengambilan keputusan di lapangan dan di masyarakat.4. Manusiawi, yang berarti bahwa martabat dasar semua makhluk hidup (manusia, tanaman, hewan) dihargai dan menggabungkan nilai kemanusiaan yang mendasar (kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerjasama, rasa sayang) dan termasuk menjaga dan memelihara integritas budaya dan spiritual masyarakat.5. Luwes, yang berarti masyarakat desa memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi usahatani yang berlangsung terus, misalnya, populasi yang bertambah, kebijakan dan permintaan pasar.

Dalam “World Summit on the Information Society five years on: Information and communications Technology for Inclusive Development” (ESCAP 2008) dinyatakan bahwa wilayah Asia-Pacific menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi target tujuan pembangunan pada millennium pertama (antara tahun 1990 dan 2015), sejumlah penduduk menderita karena kelaparan. Keberlanjutan pertanian dan keamanan pangan terancam oleh rendahnya hasil pertanian, miskinnya pengelolaan sumber daya tanah dan air, serta pendidikan tenaga kerja bidang pertanian yang berada di bawah standar. Kondisi penduduk tersebut juga sangat rentan terhadap bencana, seperti keringan, banjir, gempa bumi dan tanah longsor. Teknologi informasi dan komunikasi dapat diterapkan dalam mendukung manajemen sumber daya, pemasaran, penyuluhan dan mengurangi resiko kehancuran untuk membantu negara-negara meningkatkan produksi pangan dan mengurangi ancaman terhadap ketahanan pangan.

Berdasarkan penelitian Wahid (2006) terhadap pemanfaatan kafe internet, faktanya diketahui bahwa penggunaan internet (aplikasi teknologi informasi) cenderung dimanfaatkan khususnya untuk meningkatkan kapabilitas pendidikan secara personal dan pengalaman internet, sekolahan di Indonesia dan negara berkembang lainnya dapat memainkan peranan yang penting dalam mengembangkan sikap dan keahliannya untuk meningkatkan manfaat sosial dari penggunaan web. Hal ini berarti juga mendidik masyarakat dalam bagaimana caranya menggunakan web tersebut untuk mencari informasi yang tepat dan relevan dalam bahasa yang dapat dipahami. Selanjutnya, Purbo (2002) memiliki argumentasi bahwa pergerakan golongan akar rumput

(grassroots movements) mendorong pengembangan akses dan pemanfaatan internet di Indonesia.

Meskipun masih terdapat beberapa kendala sehingga pemanfaatan TIK menjadi sangat komplek dan sulit untuk diadopsi, TIK sebenarnya dapat menyediakan kesempatan yang lebih besar untuk mencapai suatu tingkatan tertentu yang lebih baik bagi petani. Hal ini ditunjukkan ketika beberapa lembaga penelitian dan pengembangan menyampaikan studi kasus yang mendeskripsikan bagaimana TIK telah dimanfaatkan oleh petani dan stakeholders usahawan pelaku bidang pertanian sehingga memperoleh peluang yang lebih besar untuk memajukan kegiatan usahataninya. Keberhasilan pemanfaatan TIK oleh petani di Indonesia dalam memajukan usahataninya ditunjukkan oleh beberapa kelompok tani yang telah memanfaatkan internet untuk akses informasi dan promosi hasil produksinya dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Community Training and Learning Centre (CTLC) di Pancasari (Bali) dan Pabelan (Salatiga) yang dibentuk Microsoft bekerja sama dengan lembaga nonprofit di bawah ProgramUnlimited Potential.

Melalui akses informasi digital dari internet, petani mengenal teknologi budidaya paprika dalam rumah kaca. Sejak mengirimkan profil produksi di internet, permintaan terhadap produk pertanian yang diusahakan terus berdatangan. Promosi melalui internet dapat memutus hubungan petani dengan tengkulak yang sering memberikan harga jauh di bawah harga pasar (Sigit et al.2006). Melalui Unit Pelayanan Informasi Pertanian tingkat Desa–Program Peningkatan Pendapatan Petani melalui inovasi (UPIPD-P4MI) yang dilaksanakan oleh Badan Litbang Pertanian, petani di sekitar lokasi UPIPK sudah memanfaatkan internet untuk akses informasi dan promosi hasil pertanian yang diusahakan (UPIPD Kelayu Selatan- P4MI 2009).

Manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (Mulyandari 2005), khususnya dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di antaranya adalah:1. Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional.2. Membuka akses petani terhadap informasi pertanian untuk: 1) Meningkatkan peluang potensi peningkatan pendapatan dan cara pencapaiannya; 2) Meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan posisi tawarnya, serta 3) Meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan diversifikasi usahatani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia, jumlah produksi yang diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output.3. Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.4. Memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal (indigeneous knowledge) yang dapat diakses secara lebih luas untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.

Hambatan dalam Aplikasi TIK

Meskipun disadari TIK memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan, namun sampai saat ini petani di dunia, khususnya di Indonesia masih belum dipertimbangkan dalam bisnis TIK dan lingkungan kebijakan. Fakta yang agak mengejutkan adalah bahwa aplikasi TIK memiliki kontribusi yang tidak terukur secara ekonomi bagi masing-masing GDPs.Dalam waktu yang sama, pemanfaatan TIK dalam pembangunan pertanian berkelanjutan membutuhkan proses pendidikan dan peningkatan kapasitas karena masih terdapat kesenjangan secara teknis maupun keterampilan dalam bisnis secara elektronik (e-business).

Survei yang dilakukan oleh the International Society for Horticultural Sciences(ISHS) telah mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam mengadopsi TIK oleh petani khususnya petani hortikultura, yaitu: keterbatasan kemampuan; kesenjangan dalam pelatihan (training), kesadaran akan manfaat TIK, waktu, biaya dari teknologi yang digunakan, integrasi sistem dan ketersediaan software.Partisipan dari negara-negara maju menekankan pada hambatan: tidak adanya manfaat ekonomi yang dapat dirasakan, tidak memahami nilai lebih dari TIK, tidak cukup memiliki waktu untuk menggunakan teknologi dan tidak mengetahui bagaimana mengambil manfaat dari penggunaan TIK. Responden dari negara-negara berkembang menekankan pentingnya “biaya teknologi TIK” dan “kesenjangan infrastruktur teknologi.” Hasil kuesioner dari the Institute for Agricultural and Fisheries Research sejalan dengan survei ISHS dan survey dari the European Federation for Information Technology in Agriculture(EFITA) yang mengindikasikan adanya suatu pergeseran dari kecakapan secara teknis TIK sebagai suatu faktor pembatas menuju pada kesenjangan pemahaman bagaimana mengambil manfaat dari pilihan TIK yang bervariasi (Taragola et al.2009).

TIK memiliki peranan yang sangat penting dalam pertanian modern dan menjaga keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan. Namun demikian, untuk wilayah negara-negara berkembang masih banyak mengalami kendala dalam aplikasinya untuk mendukung pengembangan pertanian berkelanjutan. Tantangan yang umum dihadapi adalah bahwa akses telepon dan jaringan elektronik di perdesaan dan wilayah terpencil (remote area) sangat terbatas;telecenter yang menawarkan layanan TIK masih langka karena biaya yang diperlukan akibat tingginya investasi dan biaya operasional yang dibutuhkan. Kekurangan pada tingkatan lokal dalam aplikasi TIK perlu dipikirkan dalam merancang strategi aplikasi TIK sesuai dengan kondisi di lapangan yang spesifik lokasi baik melalui kapasitas teknologi tradisional, seperti siaran radio. emerintah dan masyarakat perdesaan dapat bekerja bersama untuk melayani pengguna atas dasar profitabilitas di samping ada unsur sosial untuk mendukung keberlanjutan aplikasi TIK di tingkat perdesaan.

Berdasarkan Survei yang dilakukan oleh the International Society for Horticultural Sciences (ISHS) hambatan-hambatan dalam mengadopsi TIK oleh petani khususnya petani hortikultura, yaitu: keterbatasan kemampuan; kesenjangan dalam pelatihan (training), kesadaran akan manfaat TIK, waktu, biaya dari teknologi yang digunakan, integrasi sistem dan

ketersediaan software.Untuk responden dari negara-negara berkembang menekankan pentingnya “biaya teknologi TIK” dan “kesenjangan infrastruktur teknologi (Taragola et al.2009).

Beberapa hambatan dalam aplikasi TIK untuk mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan yang berhasil diidentifikasi oleh Sumardjo et al. (2009) secara ringkas adalah sebagai berikut:1. Belum adanya komitmen dari manajemen di level stakeholders managerialyang ditunjukkan dengan adanya kebijakan yang belum konsisten.2. Kemampuan tingkat manajerial pimpinan di level stakeholders (khususnya di lingkup pemda dan dinas kabupaten) sebagian besar masih belum memiliki kapasitas di bidang teknologi informasi, sehingga banyak sekali proses pengolahan input yang seharusnya dapat difasilitasi dengan aplikasi teknologi informasi tidak diperhatikan dan bahkan cenderung dihindari penerapannya.3. Sebagian besar level manajerial belum mengetahui secara persis konsep aplikasi teknologi informasi, sehingga berimplikasi pada rendahnya aplikasi teknologi informasi untuk mendukung operasionalisasi pelaksanaan tugas sehari-hari.4. Infrastruktur penunjang tidak mendukung operasi pengelolaan dan penyebaran informasi pertanian yang berbasis teknologi informasi, seperti misalnya pasokan listrik yang masih kurang memadai, perlengkapan hardware tidak tersedia secara mencukupi baik kualitas maupun kuantitasnya, gedung atau ruangan yang tidak memadai, serta jaringan koneksi internet yang masih sangat terbatas (khususnya untuk wilayah remote area).5. Biaya untuk operasional aplikasi teknologi informasi untuk akses dan pengelolaan informasi yang disediakan oleh pemerintah daerah khususnya sangat tidak memadai terutama untuk biaya langganan ISP untuk pengelolaan informasi yang berbasis internet.6. Infrastruktur telekomunikasi yang belum memadai dan mahal. Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatif mahal.7. Tempat akses informasi melalui aplikasi teknologi informasi sangat terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat bergotong-royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di perpustakaan umum (public library). Di Indonesia hal ini seharusnya dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan dan tempat-tempat umum lainnya.8. Sebagian usia produktif dan yang bekerja di lembaga subsistem jaringan informasi inovasi pertanian tidak berbasis teknologi informasi, sehingga semua pekerjaan jalan seperti biasanya dan tidak pernah memikirkan efisiensi atau pemanfaatan teknologi informasi yang konsisten.9. Dunia teknologi informasi terlalu cepat berubah dan berkembang, sementara sebagian besar sumber daya manusia yang ada di lembaga subsistem jaringan informasi inoasi pertanian cenderung kurang memiliki motivasi untuk terus belajar mengejar kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga seringkali kapasitas SDM yang ada tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan cenderung menjadi lambat dalam menyelesaikan tugas.

10. Kemampuan kapasitas SDM dalam aplikasi teknologi informasi dan komunikasi, khususnya di level penyuluh pertanian ataupun fasilitator tingkat desa sebagai motor pendamping pelaksana pembangunan pertanian di daerah masih sangat terbatas.11. Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan petani atau pengguna akhir dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam akses informasi inovasi pertanian dan mempromosikan produknya ke pasar yang lebih luas.12. Dari segi sosial budaya, kultur berbagi masih belum membudaya. Kultur berbagi (sharing) informasi dan pengetahuan untuk mempermudah akses dan pengelolaan informasi belum banyak diterapkan oleh anggota lembagastakeholders. Di samping itu, kultur mendokumentasikan informasi/data juga belum lazim, khususnya untuk kelembagaan yang berada di daerah.

Rekomendasi Aplikasi TIK dalam Mendukung  Pembangunan Pertanian BerkelanjutanStudi yang telah dilakukan oleh ENRAP di Asia Pasifik (termasuk di Indonesia) menemukan bahwa kesuksesan (efektivitas) intervensi aplikasi TIK utamanya tergantung pada dampaknya terhadap mata pencaharian dan aset mata pencaharian. Keberlanjutan (sustainability) suatu intervensi aplikasi TIK memiliki mempunyai dua aspek penting, yaitu: kemampuan dalam melanjutkannya dalam jangka panjang dan kemampuannya untuk mengurangi sifat mudah terlukanya (vulnerabilities) dari target beneficiaries.

Adapun kesadaran dan komitmen stakeholders, ketepatan relevansi isi, penggunaan bahasa lokal dan upaya penyediaan akses terhadap intervensi TIK adalah faktor kritis lain yang penting bagi keefektivan dan kesuksesan dari suatu intervensi aplikasi ICT yang ditargetkan bagi kehidupan masyarakat perdesaan. Intervensi yang bersifat demand-driven dalam fungsinya seperti halnya teknologi tepat guna (sesuai dengan yang dipilih atau diinginkan pengguna) mempunyai prevalensi kesuksesan yang lebih tinggi (ENRAP 2009).

Perkembangan TIK seperti komputer dan teknologi komunikasi, khususnya internet dapat digunakan untuk menjembatani informasi dan pengetahuan yang tersebar di antara yang menguasai informasi dan yang tidak. Akses terhadap komunikasi digital membantu meningkatkan akses terhadap peluang pendidikan, meningkatkan transparansi dan efisiensi layanan pemerintah, memperbesar partisipasi secara langsung dari ”used-to-be-silent-public” (masyarakat yang tidak mampu berpendapat) dalam proses demokrasi, meningkatkan peluang perdagangan dan pemasaran, memperbesar pemberdayaan masyarakat dengan memberikan suara kepada kelompok yang semula tidak bersuara (perempuan) dan kelompok yang mudah diserang, menciptakan jaringan dan peluang pendapatan untuk wanita, akses terhadap informasi pengobatan untuk masyarakat yang terisolasi dan meningkatkan peluang tenaga kerja (Servaes 2007).

Salah satu yang direkomendasikan untuk implementasi TIK dalam pemberdayaan di negara berkembang adalah sebuah telecenter atau pusat multimedia komunitas yang terdiri

atas desktop untuk penerbitan, surat kabar komunitas, penjualan atau penyewaan alat multimedia, peminjaman buku, fotokopi, dan layanan telepon/faks. Apabila memungkinkan dapat pula dilengkapi dengan akses internet dan penggunaan telepon genggam untuk meningkatkan akses pengusaha dan petani di perdesaan akses informasi untuk meningkatkan kesejahterannya. TIK merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk knowledge sharing, namun seringkali belum dapat memecahkan permasalahan pembangunan yang disebabkan oleh isu sosial, ekonomi dan politik. Informasi pun seringkali belum dapat digunakan sebagai pengetahuan karena belum mampu diterjemahkan langsung oleh masyarakat (Servaes 2007).

Leeuwis (2004) menyatakan bahwa pesan dan teknologi (inovasi) pertanian yang dipromosikan oleh agen penyuluhan sering tidak sesuai dan tidak mencukupi. Hal ini memberikan implikasi bahwa informasi yang ditujukan pada petani dan agen penyuluh sangat terbatas karena beberapa faktor, di antaranya adalah: staf universitas dari disiplin yang berbeda, peneliti yang terlibat, politisi, pengambil kebijakan, agroindustri dan birokrat yang memainkan peranan dalam proses promosi inovasi pertanian tersebut. Konsekuensinya, inovasi yang terpadu hanya dapat diharapkan muncul ketika berbagai aktor (termasuk petani), yang dapat mempengaruhi kecukupan pengetahuan dan teknologi, bekerjasama untuk memperbaiki kinerja kolektif. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki fungsi dari sistem pengetahuan dan informasi pertanian (Agricultural Knowledge and Information System–AKIS).

Sistem pengetahuan dan informasi pertanian dapat berperan dalam membantu petani dengan melibatkannya secara langsung dengan sejumlah besar kesempatan, sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan. Peningkatan efektivitas jejaring pertukaran informasi antarpelaku agribisnis terkait merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan informasi pertanian. Dengan dukungan implementasi TIK serta peran aktif berbagai kelembagaan terkait upaya untuk mewujudkan jaringan informasi inovasi bidang pertanian sampai di tingkat petani dapat diwujudkan. Keberhasilan proses knowledge sharing inovasi pertanian sangat bergantung pada peran aktif dari berbagai institusi terkait yang memiliki fungsi menghasilkan inovasi pertanian maupun yang memiliki fungsi untuk mengkomunikasikan inovasi pertanian.

Rekomendasi aplikasi TIK dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan adalah aplikasi TIK yang mendorong terjadinya knowledge sharing untuk meningkatkan fungsi sistem pengetahuan dan informasi pertanian. Dengan demikian, aplikasi TIK tersebut dapat berperan dalam membantu petani dengan melibatkannya secara langsung dengan sejumlah besar kesempatan, sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan. Peningkatan efektivitas jejaring pertukaran informasi antarpelaku agribisnis terkait merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan informasi pertanian. Dengan dukungan TIK serta peran aktif berbagai kelembagaan pengetahuan terkait pertanian dan kelembagaan-kelembagaan pendukung lainnya yang berpotensi untuk bersinergi, upaya untuk mewujudkan jaringan informasi bidang pertanian sampai di tingkat kelompok

petani dapat diwujudkan. Keberhasilan proses knowledge sharing inovasi pertanian sangat bergantung pada peran aktif dari berbagai institusi terkait yang memiliki fungsi menghasilkan inovasi pertanian maupun yang memiliki fungsi untuk memproses dan mengkomunikasikan inovasi pertanian berkelanjutan, khususnya penyuluh pertanian dan petani.

Berdasarkan permasalahan yang masih banyak dihadapi dalam implementasi TIK untuk mendukung pembangunan pertanian, maka aplikasi TIK dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi kesiapan sumber daya yang ada di daerah. Aplikasi TIK diarahkan untuk mendukung percepatan akses pelaku pembangunan pertanian terhadap sumber informasi yang dibutuhkan sekaligus merupakan sarana untuk mempercepat proses pertukaran informasi antarpihak-pihak terkait dalam proses pembangunan pertanian berkelanjutan.

Mengingat keterbatasan sumber daya dan pengetahuan pelaku pembangunan pertanian di level grass root, maka aplikasi TIK perlu dimodifikasikan dengan media konvensional. Berbagai sarana telekomunikasi dan media komunikasi dapat difungsikan untuk mempercepat proses berbagi pengetahuan di setiap level pelaku pembangunan pertanian. Aplikasi TIK dapat diterapkan sampai di level kecamatan dalam bentuk pusat-pusat informasi pertanian untuk mempercepat proses berbagi pengetahuan antara pelaku pembangunan pertanian sampai di tingkat kecamatan dengan pelaku pembangunan pertanian di tingkat regional, nasional, bahkan global. Selanjutnya informasi yang diperoleh malalui aplikasi teknologi informasi, misalnya internet dapat disederhanakan dan dikemas kembali sesuai kebutuhan dan karakteristik pengguna akhir oleh penyuluh pertanian atau fasilitator baik formal maupun nonformal. Informasi yang sudah diolah dan dikemas kembali dalam format yang sesuai dengan karakteristik pengguna dapat disebarkan lebih lanjut melalui berbagai media komunikasi yang tersedia di tingkat pelaku pembangunan pertanian sampai di tingkat petani. Sebaliknya, informasi yang berasal dari pelaku pembangunan pertanian yang berada di grass root juga dapat didokumentasikan sebagaiindigenous knowledge yang dapat dijadikan sebagai bahan pengambil kebijakan maupun pengembangan pengetahuan lebih lanjut.

Komunikasi banyak langkah masih relevan untuk diterapkan dalam mendukung percepatan proses berbagi pengetahuan di antara pelaku pembangunan pertanian sehingga pembangunan pertanian dapat berlangsung secara berkelanjutan. Secara ringkas mekanisme aplikasi TIK yang dimodifikasikan dengan komunikasi banyak langkah untuk mempercepat proses berbagi pengetahuan di setiap level pelaku pembangunan pertanian (dimodifikasi dari Mulyandari 2005). Dalam strategi rancangan aplikasi TIK dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan, terdapat tiga tahapan utama dengan asumsi di tingkat kecamatan dibangun pusat informasi pertanian di tingkat kabupaten dapat operasional secara optimal.Internet memberi informasi kepada para petani dalam pemeliharaan tanaman dan hewan, pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan harga pasaran. Manfaat internet menguntungkan para petani dalam hal kegiatan advokasi dan kooperasi.

Internet juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan penanaman agar selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur dan harga jual normal. Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tidak dapat segera dilayani para petugas penyuluhan pertanian, maka mereka bisa mendapatkan informasi tersebut dari internet.Dengan lancarnya arus informasi, keterlambatan dan miskomunikasi mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak terjadi lagi. Koperasi dapat mengetahui kebutuhan mingguan para petani secara akurat dan menjadwalkannya dengan baik, musim panen dapat dirotasi, harga lebih stabil, sementara koperasi dapat menjadi pengumpul dan pemasar hasil produksi langsung kepada konsumen akhir. Peran tengkulak dan pengijon secara bertahap dieliminasi.Harapannya TIK ini dapat digunakan oleh sebanyak mungkin petani Indonesia atau bahkan para petani di dunia agar produktivitas padi mereka meningkat, dan dijadikan sebagai alat pengembangan pertanian, demikian pula untuk kesejahteraan hidupnya.Berikut kesimpulan yang dapat ditarik:Pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isu penting strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini. Dalam menghadapi era globalisasi pembangunan pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari pengaruh pesatnya perkembangan iptek termasuk perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Integrasi yang efektif antara TIK dalam sektor pertanian akan menuju pada pertanian berkelanjutan melalui penyiapan informai pertanian yang tepat waktu relevan, yang dapat memberikan informasi yang tepat kepada petani dalam proses pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkan produktivitasnya. TIK dapat memperbaiki aksesibilitas petani dengan cepat terhadap informasi pasar, input produksi, tren konsumen, yang secara positif berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi mereka. Informasi pemasaran, praktek pengelolaan ternak dan tanaman yang baru, penyakit dan hama tanaman/ternak, ketersediaan transportasi, informasi peluang pasar dan harga pasar input maupun output pertanian sangat penting untuk efisiensi produksi secara ekonomi.Beberapa hambatan dalam aplikasi TIK untuk mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di antaranya adalah: belum adanya komitmen dari manajemen di level stakeholders managerial, SDM tingkat manajerial pimpinan di level stakeholders sebagian besar masih belum memiliki kapasitas di bidang teknologi informasi, infrastruktur penunjang tidak mendukung operasi pengelolaan dan penyebaran informasi pertanian yang berbasis teknologi informasi, biaya untuk operasional aplikasi teknologi informasi dalam implementasi cyber extension yang disediakan oleh pemerintah daerah khususnya sangat tidak memadai terutama untuk biaya langganan ISP untuk pengelolaan informasi yang berbasis internet, tempat akses informasi melalui aplikasi teknologi informasi sangat terbatas, dan dari segi sosial budaya, kultur berbagi masih belum membudaya.

Mengingat keterbatasan sumber daya dan pengetahuan pelaku pembangunan pertanian di level grass root, maka aplikasi TIK perlu dimodifikasikan dengan media konvensional. Berbagai sarana telekomunikasi dan media komunikasi dapat difungsikan untuk mempercepat proses berbagi pengetahuan di setiap level pelaku pembangunan pertanian. Komunikasi banyak langkah masih relevan untuk diterapkan dalam mendukung percepatan proses berbagi pengetahuan di antara pelaku pembangunan pertanian sehingga pembangunan pertanian dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bidang PanganSelain dimanfaaatkan dalam bidang pertanian, teknologi informasi juga dimanfaatkan dalam bidang pangan. Salah satu pemanfaatannya yaitu pembuatan paket informasi berupa audio-visual dan CD interaktif  yang bertemakan pangan yang diintegrasikan ke dalam sebuah situs/website agar masyarakat luas dapat mengakses dan mengambil manfaat dari informasi yang disampaikan. CD interaktif yang mengangkat tema pangan ini misalnya saja membahas pangan olahan yang dapat dibuat dengan menggunakan jagung dan nanas. Pengembangan paket informasi website dilakukan dengan menggunakan open source, dimana paket informasi audiovisual dan CD interaktif yang diintegrasikan kedalam websitediubah formatnya terlebih dahulu agar sesuai dengan standar dan untuk kemudahan/kelancaran akses.

Paket informasi yang dikembangkan mudah untuk digunakan serta memiliki nilai manfaat serta banyak orang yang menyukai paket informasi ini. Paket informasi yang diintegrasikan tersebut diharapkan dapat menjadi sumber acuan informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui segala hal tentang pangan olahan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan multimedia. Dengan kata lain, pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk. Diharapkan pula paket informasi yang dikembangkan ini dapat menambah dan melengkapi koleksi informasi mengenai pangan dalam rangka usaha untuk memperbaiki kualitas pangan di Indonesia.