Pengertian Jenis Dan Kedudukan Sinetron Pendidikan Dalam Format Siaran Televisi
description
Transcript of Pengertian Jenis Dan Kedudukan Sinetron Pendidikan Dalam Format Siaran Televisi
PENGERTIAN JENIS DAN KEDUDUKAN SINETRON PENDIDIKAN
DALAM FORMAT SIARAN TELEVISI
I. Pengertian Sinetron Pendidikan
1. Pengertian
Sinetron adalah singkatan dari “sinetron elektronika”. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata “sinema” merupakan kata benda (noun) yang
memiliki dua arti, yaitu:
a. Gedung tempat pertunjukan tayangan.
b. Tayangan atau gambar hidup.
Kata “elektronika” juga merupakan kata benda yang berarti:
a. Ilmu tentang penerapan sifat-sifat elektron, misal radio dan televisi.
b. Pengendalian kelistrikan pada mesin cetak modern.
Secara leksikal, sinetron adalah tayangan yang dibuat khusus untuk
ditayangkan melalui layar kaca atau televisi. Sinetron disebut juga drama
televisi.
Di Indonesia, sinetron digagas oleh Bapak Soemardjono, pendiri
Institut Kesenian Jakarta. Pelopor sinetron pertama yang hadir di layar kaca
adalah Losmen, drama serial produksi TVRI pada tahun 80-an. Losmen
bercerita tentang kehidupan sehari- hari keluarga Pak Broto yang mengelola
penginapan losmen. Uniknya, berbeda dengan sinetron jaman sekarang yang
penayangannya setiap hari, drama Losmen ditayangkan sebulan sekali
karena jam siaran TVRI yang masih terbatas. Meskipun demikian, istilah
sinetron baru digunakan pada drama berseri Jendela Rumah Kita (1989).
Dalam masa perkembangannya, Sinetron di Indonesia baru meledak pada
tahun 90-an. Di masa itu, televisi baru hanya dua, yaitu Televisi Republik
Indonesia (TVRI) dan Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).
1
2
Sinetron mengalami banyak perubahan semenjak kelahirannya pada
tahun 80-an. Sinetron bergerak maju selaras dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dengan cara terus memanfaatkan
peralatan yang semakin canggih. Sinetron yang dulunya hanya berlatar
dalam-ruangan saja, sekarang sudah bisa melakukan pengambilan gambar
luar ruangan.
Sinetron pendidikan, sudah bergeser maknanya jika dibandingkan
dengan sinetron yang umum dan telah disebutkan di atas. Berangkat dari
definisi sinetron yang lalu ditambahkan kata pendidikan, meberi makna
bahwa sinetron pendidikan adalah tayangan yang dibuat khusus untuk
ditayangkan di layar kaca atau televisi yang isi certitanya mengandung nilai-
nilai pendidikan, sehingga dapat mengubah sikap dan perilaku pemirsanya
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
2. Ciri-ciri Sinetron
Berikut ini merupakan ciri-ciri yang ada pada tayangan sinetron di
telivisi:
a. Bentuk narasi dengan akhir cerita mengambang, berjangka waktu
panjang, bisa saja menjadi tak terbatas dalam menceritakan kisahnya.
b. Lokasi utamanya bertempat di suatu tempat yang mudah di identifikasi,
alias familiar, dan di situlah tokoh-tokoh tersebut sering melakukan
perannya.
c. Ketegangan antara konvensi realisme dan melodrama. Realisme mengacu
kepada seperangkat konvensi yang menyatakan bahwa drama tersebut
merupakan representasi dari apa yang terjadi di ‘dunia nyata’ dengan
tokoh-tokoh yang akrab dan masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Teknik narasi secara sengaja mengaburkan pandangan
pemirsa bahwa tayangan tersebut hanyalah sebuah konstruksi di layar
kaca. Musik-musik yang dramatis dan tayangan close up pun menjadi
bumbu pelengkap yang sangat pas untuk membangun ketegangan dalam
3
setiap episodenya, yang nantinya akan dipotong pada moment yang tepat,
dan membuat penonton semakin penasaran.
d. Tema yang berputar-putar dan menonjolkan hubungan interpersonal.
Perkawinan, perceraian, putus hubungan, dan aksi balas dendam menjadi
inti dari opera sabun, dan memberikan minat emosional pada cerita.
Tema-tema tersebut berputar-putar di antara semua tokoh dalam cerita
tersebut dan akhirnya terbentuk sebuah imaji bahwa anggota keluarga
dalam cerita tersebut akan terus-menerus dilanda pertengkaran.
e. Sinetron yang memiliki nama “sinema” tatap memiliki perbedaan dengan
sinema yang diputar di bioskop. Berikut ini adalah perbedaan antara
Sinetron dengan sinema/tayangan yang biasa diputar di bioskop:
1) Sinetron
a) Menggunakan kamera elektronik dengan video recorder.
b) Bahannya berupa pita di dalam kaset.
c) Penyajiannya dipancarkan dari stasiun televise dan diterima
melalui layar kaca pesawat televisi rumah-rumah.
d) Pengambilan gambarnya dari sudut yang lebih sempit (angle close
shoot).
e) Memiliki alur cerita yang kuat dan mengangkat realita kehidupan
sehari-sehari.
2) Tayangan Layar Putih
a) Menggunakan kamera optik.
b) Bahannya berupa seluloid.
c) Medium penyajiannya melalui proyektor dan layar putih.
d) Pengambilan gambar lebih lebar.
II. Jenis-jenis Sinetron
Sinetron yang pada mulanya sebagai drama televisi mengalami
perkembangan yang pesat. Teknik produksi yang semakin canggih seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghasilkan
program sinetron yang berkualitas semakin baik. Tidak mengherankan
apabila sinetron memiliki banyak penggemar dengan karakteristik dan
4
keinginan yang sangat beragam. Ada penggemar sinetron yang sangat
menyukai kisah percintaan, ada yang lebih suka cerita misteri, ada yang
menggemari drama yang bersifat lelucon, dan lain sebagainya.
Untuk dapat memuaskan keinginan para pemirsa televisi yang
kompleks dan hiburan, maka para pembuat program sinetron (house
production) berusaha memproduksi berbagai jenis sinetron dengan
menonjolkan salah satu ciri khasnya. Ada yang menonjolkan unsur kekuatan
cerita dalam sinetron yang diproduksi, ada yang menonjolkan unsur adu
fisik/perkelahian, ada pula yang menonjolkan unsur gaib/mistik, dan lain-
lain. Berdasarkan perkembangan produksi sinetron tersebut, maka lahirlah
berbagai jenis sinetron, seperti sinetron pendidikan sebagaimana diuraikan
di atas, sinetron drama, sinetron komedi, sinetron laga, dan sinetron misteri
atau horor.
Penggarapan suatu sinetron memang tidak lepas dari kebutuhan
pemirsanya yang heterogen. Para pembuat sinetron mencoba menaksir
tontonan sinetron seperti apa yang paling banyak disukai pemirsanya. Hal
ini bisa dilihat melalui rating suatu sinetron. Semakin tinggi rating suatu
sinetron berartisinetron tersebut dilihat oleh banyak orang. Atas dasar inilah,
banyak macamsinetron yang menghiasi layar kaca. Adapun macam-macam
kategori suatu sinetron adalah :
1. Sinetron Lepas
Sinetron lepas adalah sinetron yang langsung selesai saat
penayanganitu juga. Sinetron ini berisi satu episode saja. Sehingga cerita
yang disajikanakan berakhir saat jam tayang selesai. Karena jam tayang
yang pendek,sinetron jenis ini biasanya mengangkat tema-tema yang ringan
agar pesanyang disampaikan tertangkap oleh pemirsa yang melihat. Pada
sekarang ini,banyak paket jenis ini yang ditawarkan oleh televisi karena
memangceritanya tidak bertele-tele.
2. Sinetron Seri
Sinetron seri adalah sinetron yang jumlah episodenya banyak.Kendati
jumlah episodenya banyak, masing-masing episode tersebut tidakberkaitan
dengan episode selanjutnya. Karena cerita yang disuguhkan akanselesai
5
pada waktu itu juga. Kecuali karakter tokoh-tokoh utamanya yangakan tetap
seperti awal tayang. Karenanya menonton sinetron seri tidakharus
berurutan. Sinetron seri ini bisa berjenis drama atau komedi.
3. Sinetron Serial
Sinetron serial adalah sinetron yang masing-masing
episodenyabersambung. Jadi, cerita yang disajikan dalam sinetron serial ini
belumselesai pada hari itu juga, akan tetapi ada kelanjutannya pada episode
selanjutnya. Cerita yang diambil dalam sinetron jenis ini biasanya
berceritatentang kerumitan masalah hidup. Pada perkembangannya
sekarang,banyak sinetron serial yang mengambil ide cerita pada cerita
bersambungdari buku atau koran akan tetapi ada juga yang berasal dari ide
murniseorang pembuat sinetron.Sehingga kalau dilihat dari asal-usul jenis
serialini dapat ditaksir bahwa masing-masing episode dalam sinetron
inibersambung dan bersebab akibat. Karena itu, untuk sinetron serial
adakemungkinan untuk dipanjang-panjangkan atau ada sekuel dari
sinetronpertamanya. Meskipun episodenya banyak, akan tetapi sinetron
serial inibisa diketahui kapan episode keseluruhan berakhir.
4. Sinetron Miniseri
Sinetron miniseri adalah sinetron yang jumlah episodenya biasanyadi
bawah sepuluh episode. Sinetron berjenis miniseri tidak akan
dilanjutkanlagi jumlah episodenya. Sebagai miniseri dia adalah sebuah
karyayang utuh dan selesai. Miniseri bukanlah sinetron yang panjang
penyiarannya dipisah-pisahkan dan dipilah-pilah karena jatah tayang
yangsedikit. Apabila terjadi pemanjangan episode karena banyak
peminatnya, miniseri tidak berubah, dia tetaplah sebuah miniseri. Sementara
episodelanjutannya disebut sebagai pseudo-miniseri.
5. Sinetron Maksiseri
Sinetron maksiseri adalah sinetron yang jumlah episode dan
kapanberakhirnya tidak diketahui. Sinetron maksiseri berasal dari sinetron
seriatau serial yang dipanjangakan karena banyaknya peminat atau rating
yangtinggi.
6
Sinetron memiliki genre yang beragam. Genre berasal dari bahasa
Perancis yang bermakna “bentuk” atau “tipe”. Di dalam tayangan, genre
dapat didefinisikan sebagai jenis atau klasifikasi dari sekelompok tayangan
yang memiliki karakter atau pola yang sama (khas) seperti latar, isi dan
subyek cerita, tema, struktur cerita, aksiatau peristiwa, periode, gaya,
situasi, ikon, mood, serta karakter. Dari klasifikasi tersebut, dapat dihasilkan
genre-genre tayangan popular seperti aksi, petualangan, drama, komedi,
horor, western, film noir, roman, dan sebagainya (Pratista, 2008). Fungsi
utama dari genre adalah untuk memudahkan klasifikasi sebuah tayangan.
Genre juga dapat membantu kita dalam memilih tayangan-tayangan tersebut
sesuai dengan spesifikasinya. Industri tayangan sendiri sering menggunakan
genre sebagai strategi marketing. Genre yang beragam ini disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat penonton. Itulah sebabnya suatu sinetron atau
film akan bermunculan dengan tema yang mirip pada waktu yang
berdekatan. Selain untuk klasifikasi, genre juga dapat berfungsi sebagai
antisipasi penonton terhadap tayangan yang akan ditonton. Jika seorang
penonton telah memutuskan untuk melihat sebuah tayangan bergenre
tertentu, maka sebelumnya ia telah mendapatkan gambaran umum di
kepalanya tentang tayangan yang akan ia tonton. Misalnya jika kita ingin
mendapatkan hiburan, umumnya kita memilih tayangan bergenre komedi
atau aksi (Pratista, 2008). Berikut ini dipaparkan secara singkat jenis-jenis
sinetron berdasarkan genrenya:
1. Sinetron drama: sinetron yang mengutamakan kekuatan cerita.
Sinetron jenis ini memiliki alur cerita yang menarik, berliku, dan dapat
melarutkan emosi pemirsa ke dalam cerita sinetron. Sinetron drama
dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: sinetron drama lepas (tanpa
episode, sekali tayang selesai), sinetron drama drama seri (terdiri dari
beberapa episode dan cerita tidak bersambungan), dan sinetron drama
serial (terdiri dari beberapa episode dan cerita bersambungan).
2. Sinetron komedi: sinetron yang menonjolkan unsur lelucon atau hal-
hal yang bisa membuat orang tertawa. Unsur komedi atau lawak
menjadi roh sinetron semacam ini. Sinetron ini menampilkan pemain-
7
pemain dengan adegan yang kocak, sehingga membuat pemirsa
tertawa atau minimal tersenyum menyaksikan sinetron jenis ini.
3. Sinetron laga (action) sinetron yang mengandalkan aksi keras (action)
para pemainnya. Adegan-adegan dalam sinetron jenis ini banyak
diwarnai aksi kekerasan seperti perkelahian, peperangan, pembunuhan,
perampokan, penculikan, dan sebagainya. Hal ini diciptakan untuk
membuat suasana yang menegangkan dalam diri pemirsa, sehingga
pemirsa tertarik untuk terus menyaksikan sinetron ini.
4. Sinetron misteri atau horor: sinetron yang mengedepankan unsur
misteri atau horor atau hal-hal yang bersifat gaib di luar kehidupan
nyata manusia (dunia lain). Sinetron jenis ini dibuat seseram mungkin
agar pemirsa merasa takut atau penasaran untuk terus menonton
sinetron ini. Biasanya settingsinetron jenis ini di tempat-tempat yang
angker atau sengaja direkayasa supaya kelihatan angker dengan
penataan cahaya yang remang-remang atau shooting pada malam hari.
III. Keududukan Sinetron Pendidikan dalam Format Program Siaran
Televisi
Format program siaran televisi dapat dilihat dari beberapa tinjauan.
Tinjauan yang digunakan dalam paparan ini unuk mengelompokkan bentuk
atau format program siaran televisi ditinjau dari :
1. Tinjauan pembuatan program
Format atau bentuk program televisi dilihat dari tujuannya ada empat
jenis :
a. Program siaran informasi
Dalam format program siaran ini tujuan utama pembuatan program
siaran televisi adalah untuk menyampaikan informasi kepada
pemirsa. Wujud nyata dari program ini adalah program siaran berita,
info terkini, news flash, info sekilas dan masih banyak lagi
programnya.
8
b. Program siaran pendidikan
Kekuatan yang menjadi inti program ini adalah pendidikan karena
tujuan utamanya adalah mendidik masyarakat/pemirsa sesuai dengan
tujuan yang diinginkan, sehingga pemirsa mengalami perubahan
sikap dan prilaku ke arah yang lebih baik/positif.
c. Program siaran hiburan
Sesuai dengan namanya, program ini bertujuan untuk menghibur
pemirsa. Contoh program siaran hiburan adalah berbagai jenis kuis,
pertunjukan musik, lawak, sinetron, telenovela.
d. Program siaran komersial/iklan
Tujuan utama program siaran semacam ini adalah untuk
memasarkan produk barang aau jasa sehingga dapat meningkatkan
omset penjualan. Contoh: info produk, iklan penawaran barang dan
jasa, gebyar BCA.
Bila dilihat dari tujuan program siaran televisi, maka sinetron
pendidikan termasuk program siaran pendidikan karena
menonjolkan unsur pendidikan. Walaupun dalam sinetron
pendidikan juga ada unsur informasi, hiburan, dan juga iklan bila
diperlukan, itu bukanlah tujuan utama atau hal yang ditonjolkan.
Format atau bentuk program siaran televisi bila dilihat dari segi
alokasi waktu, jumlah pemain, dan kerumitan produksinya
dikelompokkan menjadi dua :
1) Program siaran sederhana
Program siaran sederhana memerlukan alokasi waktu yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan program siaran yang kompleks.
Selain itu jumlah pemain yang terlibat dalam produksi program
ini sedikit, bahkan hanya dengan satu orang pemain pun program
dapat berjalan, misalnya ceramah, keagamaan oleh seorang kiai.
Tingkat kerumitan produksinya relatif lebih rendah bila
dibandingkan dengan produksi program yang kompleks. Contoh
program sederhana adalah diskusi, wawancara, permainan, visual
dan narasi, dokumenter.
9
2) Program siaran kompleks
Program siaran ini memerlukan waktu yang lama dalam
produksinya. Waktu yang dibutuhkan berminggu minggu,
berbulan bulan, bahkan bertahun-tahun, terutama untuk sinetrol
kolosal. Waktu untuk praproduksi, produksi, dan pasca produksi
cukup lama. Jumlah pemain juga cukup banyak. Selain itu,
tingkat kerumitan produksinya tinggi. Contoh: majalah udara,
drama, sinetron.
Kedudukan sinetron pendidikan dalam pengelompokan ini
adalah program siaran kompleks. Hal ini disebabkan proses
pembuatan sinetron pendidikan memerlukan kajian yang
mendalam, waktu yang lama, jumlah pemain yang banyak dan
tingkat kerumitan produksinya tinggi.
Ditinjau dari tempat dan waktu produksinya format program siaran
televisi dikelompokkan menjadi dua:
1) Program siaran langsung (live)
Saat kegiatan direkam dengan kamera video, saat itu pula
gambar hasil tangkapan kamera disiarkan, sehingga langsung
dapat dinikmati oleh pemirsa. Contoh: siaran langsung
pertandingan sepak bola, siaran langsung upacara bendera
memperingati hari pahlawan, siaran langsung konferensi tingkat
tinggi ASEAN.
2) Siaran tunda (hasil rekaman)
Acara atau kegiatan tertentu direkam terlebih dahulu dengan
kamera dan hasil rekaman diputar dan disiarkan, pada
kesempatan yang lain, sehingga acara yang direkam tersebut
dapat mengalami proses editingdan dubbing.
Ditinjau dari tempat dan waktu produksi, program sinetron
pendidikan termasuk siaran tunda karena adegan yang direkam
oleh kamera tidak disiarankan. Hasil rekaman melalui proses
editing dan dubbing sesuai dengan keperluan.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Sinetron Elektronik. Terdapat pada: http://id.wikipedia.org/
wiki/Sinema_elektronik, diakses pada 17 Februari 2013.
garengpung. 2012. Pengertian Sinetron. Terdapat pada: http://id.shvoong.com/
humanities/film-and-theater-studies/2280395-pengertian-sinetron/, diakses
pada 15 Februari 2013.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
sangpenakluukk. 2011. Macam-macam Sinetron. Terdapat pada: http://
id.shvoong.com/humanities/arts/2204069-macam-macam-sinetron/, diakses
pada 16 Februari 2013.
Satria2008. 2011. Pengertian Genre dan Fungsi. Terdapat pada: http://
id.shvoong.com/humanities/film-and-theater-studies/2187062-pengertian-
genre-dan-fungsi/, diakses pada 16 Februari 2013.
Softdronk. 2012. Sejarah Sinetron. Terdapat pada: http://softdronk.blogdetik.com/
2012/10/21/sejarah-sinetron/, diakses pada 15 Februari 2013.
Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus Istilah Televisi dan Film. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.