Pengertian Darah

10
TUGAS ANATOMI FISIOLOGI “DARAH” Oleh : Rizky Dwi Wulansari NIM : P27820112034 Tingkat/Kelas : I/Non Reguler. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 8C, Telp. 031-5038487 Surabaya. Pengertian Darah : Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah. Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah karena pengaruh zat kandungannya, terutama kadar oksigen dan karbondioksida. Apabila kadar oksigen tinggi maka warna daranya menjadi merah muda, tetapi bila kadar

Transcript of Pengertian Darah

Page 1: Pengertian Darah

TUGAS

ANATOMI FISIOLOGI

“DARAH”

Oleh : Rizky Dwi Wulansari

NIM : P27820112034

Tingkat/Kelas : I/Non Reguler.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA

Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 8C, Telp. 031-5038487 Surabaya.

Pengertian Darah :Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah. Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah karena pengaruh zat kandungannya, terutama kadar oksigen dan karbondioksida. Apabila kadar oksigen tinggi maka warna daranya menjadi merah muda, tetapi bila kadar karbondioksidanya tinggi maka warna darahnya menjadi merah tua. Volume darah pada manusia adalah 8% berat badannya.

Komponen Darah :

Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu Plasma darah dan komponen padatan.

Dalam tubuh manusia darah terdiri atas :

Page 2: Pengertian Darah

1. 55% plasma :

a. 91% Air

b. 8% Protein terlarut

c. 1% Asam organik

d. 1 %  garam

2. 45% komponen padat, terdiri atas :

a. Sel darah merah (Erythrocytes)

b. Sel darah putih (Leukocytes)

c. trombosite.

Plasma + sel darah disebut Whole Blood,yaitu :

Darah arteri maupun vena

Memiliki karakteristik yang sama

1. Temperatur rata-rata 38 C

2. Viskositas lima kali lebih besar dari viskositas air.

3. PH alkali, 7.35 – 7.45

Volume : 5-6 L (pria)., 4-5 (wanita)

ERITROSITEritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah pada

seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah.Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.2 Hb2+ 4 O2 ==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb.

Struktur EritrositEritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan

tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.

Pembentukan EritrositEritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulang dada, tulang

selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah.

Eritrosit dalam tubuh dapat berkurang karena luka sehingga mengeluarkan banyak darah atau karena penyakit, seperti malaria dan demam berdarah. Keadaan seperti ini dapat mengganggu pembentukan eritrosit.Masa Hidup Eritrosit

Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.Fungsi utama eritrosit adalah untuk pertukaran gas yang membawa oksigen dari paru menuju ke jaringan tubuh dan membawa karbondioksida (CO₂) dari jaringan tubuh ke paru.

Page 3: Pengertian Darah

Eritrosit tidak mempunyai inti sel tetapi mengandung beberapaorganel dalam sitoplasma. Sitoplasma dalam eritrosit berisi hemoglobin yang mengandung zat besi (Fe) sehingga dapat mengikat oksigen.

Eritrosit berbentuk bikonkaf dan berdiameter 7-8 mikron. Bentuk bikonkaf tersebut menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel sehingga dapat melewatipembuluh darah yang sangat kecil dengan baik. Bentuk eritrosit pada mikroskop biasanya tampak bulat berwarna merah dan dibagian tengahnya tampak lebih pucat, atau disebut (central pallor) diameter 1/3 dari keseluruhan diameter eritrosit.

Eritrosit berjumlah paling banyak diantara sel-sel darah lainnya. Dalam satu milliliter darah terdapat kira-kira 4,5 – 6 juta eritrosit, oleh sebab itu darah berwarna merah. Eritrosit normal berukuran 6 – 8 Nm atau 80 – 100 fL (femloliter). Bila MCV kurang dari 80 fL disebut (mikrositik) dan jika lebih dari 100fL disebut (makrositik).Kelainan EritrositKelainan eritrosit dapat digolongkan menjadi :

Kelainan berdasarkan ukuran eritrositUkuran normal eritrosit antara 6,2 – 8,2 Nm (normosit)

a)      Makrosit      Ukuran eritrosit yang lebih dari 8,2 Nm terjadi karena pematangan inti eritrosit terganggu, dijumpai pada defisiensi vitamin B₁₂ atau asam folat.Penyebab lainnya adalahkarena rangsangan eritropoietin yang berakibat meningkatkatnya sintesa hemoglobin dan meningkatkan pelepasan retikulosit kedalam sirkulasi darah. Sel ini didapatkan pada anemia megaloblastik, penyakit hati menahun berupa thin macrocytes dan pada keadaan dengan retikulositosis, seperti anemia hemolitik atau anemia paska pendarahan.b)      Mikrosit      Ukuran eritrosit yang kurang dari 6,2 Nm. Terjadinya karena menurunnya sintesa hemoglobin yang disebabkan defisiensi besi, defeksintesa globulin, atau kelainan mitokondria yang mempengaruhi unsure hem dalam molekul hemoglobin. Sel ini didapatkan pada anemia hemolitik, anemia megaloblastik, dan pada anemia defisiensi besi.c)      Anisositosis      Pada kelainan ini tidak ditemukan suatu kelainan hematologic yang spesifik, keadaan ini ditandai dengan adanya eritrosit dengan ukuran yang tidak sama besar dalam sediaan apusan darah tepi (bermacam-macam ukuran). Sel ini didapatkan pada anemia mikrositik yang ada bersamaan anemia makrositik seperti pada anemia gizi.

Kelainan berdasarkan berdasarkan bentuk eritrosita)      Ovalosit      Eritrosit yang berbentuk lonjong . Evalosit memiliki sel dengan sumbu panjang kurang dari dua kali sumbu pendek. Evalosit ditemukan dengan kemungkinan bahwa pasien menderita kelainan yang diturunkan yang mempengaruhi sitoskelekton eritrosit misalnya ovalositosis herediter.b)      Sferosit      Sel yang berbentuk bulat atau mendekati bulat. Sferosit merupakan sel yang telah kehilangan sitosol yang setara. Karena kelainan dari sitoskelekton dan membrane eritrosit.

c)      Schistocyte      Merupakan fragmen eritrosit berukuran kecil dan bentuknya tak teratur, berwarna lebih tua. Terjadi pada anemia hemolitik karena combusco reaksi penolakan pada transplantasi ginjal.d)      Teardrop cells (dacroytes)      Berbentuk seperti buah pir. Terjadi ketika ada fibrosis sumsum tulang atau diseritropoesis berat dan juga dibeberapa anemia hemolitik, anemia megaloblastik, thalasemia mayor, myelofibrosi idiopati karena metastatis karsinoma atau infiltrasi myelofibrosis sumsum tulang lainnya.e)      Blister cells

Page 4: Pengertian Darah

      Eritrosit yang terdapat lepuhan satu atau lebih berupa vakuola yang mudah pecah, bila pecah sel tersebut bisa menjadi keratosit dan fragmentosit. Terjadi pada anemia hemolitik mikroangiopati.f)       Acantocyte / Burr cells      Eritrosit mempunyai tonjolan  satu atau lebih pada membrane dinding sel kaku. Terdapat duri-duri di permukaan membrane yang ukurannya bervariasi dan menyebabkan sensitif terhadap pengaruh dari dalam maupun luar sel. Terjadi pada sirosis hati yang disertai anemia hemolitik, hemangioma hati, hepatitis pada neonatal.g)      Sickle cells (Drepanocytes)      Eritrosit yang berbentuk sabit. Terjadi pada reaksi transfusi, sferositosis congenital, anemia sel sickle, anemia hemolitik.h)      Stomatocyte      Eritrosit bentuk central pallor seperti mulut. Tarjadi pada alkoholisme akut, sirosis alkoholik, defisiensi glutsthione, sferosis herediter, nukleosis infeksiosa, keganasan, thallasemia.i)        Target cells      Eritrosit yang bentuknya seperti tembak atau topi orang meksiko. Terjadi pada hemogfobinopati, anemia hemolitika, penyakit hati.

Kelainan berdasarkan warna eritrosita)      Hipokromia      Penurunan warna eritrosit yaitu peningkatan diameter central pallor melebihi normal sehingga tampak lebih pucat. Terjadi pada anemia defisiensi besi, anemia sideroblastik, thallasemia dan pada infeksi menahun.b)      Hiperkromia      Warna tampak lebih tua biasanya jarang digunakan untuk menggambarkan ADT.c)      Anisokromasia      Adanya peningkatan variabillitas warna dari hipokrom dan normokrom. Anisokromasia umumnya menunjukkan adanya perubahan kondisi seperti kekurangan zat besi dan anemia penyakit kronis.d)      Polikromasia      Eritrosit berwarna merah muda sampai biru. Terjadi pada anemia hemolitik, dan hemopoeisis ekstrameduler.

Kelainan berdasarkan benda inklusi eritrosita)      Basophilic stipping      Suatu granula berbentuk ramping / bulat, berwarna biru tua. Sel ini sulit ditemukan karena distribusinya jarang.b)      Kristal      Bentuk batang lurus atau bengkok, mengandung pollimer rantai beta Hb A, dengan pewarnaan brilliant cresyl blue yang Nampak berwarna biru.c)      Heinz bodies      Benda inklusi berukuran 0,2 -22,0 Nm. Dapat dilihat dengan pewarnaan crystal violet / brillian cresyl blue.d)      Howell-jouy bodies      Bentuk bulat, berwarna biru tua atau ungu, jumlahnya satu atau dua mengandung DNA. Karena percepatan atau abnormalitas eritropoeisis. Terjadi pada anemia hemolitik, post operasi, atrofi lien.e)      Pappenheimer bodies      Berupa bintik, warna ungu dengan pewarnaan wright. Dijumpai pada hiposplenisme, anemia hemolitika.

LEUKOSITLeukosit merupakan nama lain untuk sel darah putih. Leukosit berfungsi

mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara memakan (fagositosis) penyakit tersebut. Itulah sebabnya leukosit disebut juga fagosit. Leukosit mempunyai bentuk yang berbeda dengan eritrosit. Bentuknya bervairasi dan mempunyai inti sel bulat ataupun cekung. Gerakannya seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler.Berdasarkan ada/tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi menjadi:

Page 5: Pengertian Darah

1. Leukosit bergranula (granulosit) a. Neutrofil

Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam. Neutrofil fagositosis terhadap eritrosit (sel darah merah), kuman, dan jaringan mati.b. EosinofilPlasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan merah tua bila ditetesi eosin. Eosinofil juga bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.c. Basofil Plasmanya bersifat basa. Itulah sebabnya plasma akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa. Sel darah putih ini akan berjumlah banyak jika terkena infeksi. Basofil juga bersifat fagosit. Selain itu, basofil mengandung zat kimia anti penggumpalan, yaitu heparin.

2. Leukosit tidak bergranula (agranulosit) a. Limfosit Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Ukurannya ada yang besar dan ada

yang kecil. Limfosit berfungsi untuk membentuk antibodi.  b. MonositMonosit dapat bergerak seperti Amoeba dan mempunyai inti yang bulat/bulat panjang. Monosit diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.

Adakalanya benda asing ataupun mikroba yang tidak dikehendaki memasuki tubuh kita. Jika hal tersebut terjadi tubuh akan menganggap benda yang masuk itu sebagai benda asing atau antigen. Apa yang terjadi pada antigen tersebut? Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan dianggap sebagai benda asing. Akibatnya tubuh melalui sel-sel darah putih (leukosit) memproduksi antibodi untuk menghancurkan antigen tersebut. Glikoprotein yang terdapat di dalam hati kita dapat merupakan antigen bagi orang lain jika glikoprotein tersebut disuntikkan kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai antigen untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk kita. Hal tersebut juga berlaku untuk keadaan sebaliknya.

Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada 2 macam, yaitu fagosit dan limfosit.Sel fagosit akan menghancurkan benda asing yang dengan cara menelannya (fagositosis).Fagosit terdiri atas 2 macam sel, yaitu:1. Neutrofil, terdapat di dalam darah.2. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk ke dalam jaringan atau rongga tubuh. Limfosit terdiri atas:1. T limfosit (T Sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar leher).2. B limfosit (B sel).

Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir agar terhindar dari leukosit. Namun sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel tubuh tersebut akan menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat penghalang terbentuknya virus baru (replikasi). 

TROMBOSIT

Pengertian TrombositTrombosit (platelet) adalah sel anuclear (tidak mempunyai nukleus pada DNA nya) dengan

bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan fragmentasi dari megakariosit (en:megakaryocyte) pendahulunya. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan

Page 6: Pengertian Darah

terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah (trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko trombosis. trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kesil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.Trobosit berjumlah 250.000 samapai 4000.000 per milimeterkibik. Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berhasal dari megakariosit dalam sumsum tulang. 

StrukturUkuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah.Sitoplasmanya terbungkus

suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses koagulasian darah.

FungsiTrombosit berfungsi dalam hemostasis ( penghentian perdarahan) dan perbaikan

pembuluh darah yang robek.Mekanisme hemostasis dan pembekuan darah melibatkan suatu proses yang cepat.

1. Vasokontriksi pembuluh darah, jika pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi yang rusak melepaskan serotonoi dan tromboksan A2 (prostagladin), yang menyebabkan otot polos dinding pembuluh darah berkontraksi. Hal ini pad awalnya akan mengurangi darah yang hilang.

2. Sumbatan trombosit  Trombosit membengkak, menjadi lengket, dan menempel pada serabut kolagen

dinding pembuluh darah yang rusak, membentuk sumbatan trombosit Trombosit melepaskan ADP untuk mengaktifasi trombosit lain,sehingga

mengakibatkan agregasi trombosit untuk membentuk sumbat a. Jika kerusakan pembuluh darah kecil,maka sumbatan trombosit mampu

menghentikan perdarahanb. Jika kerusakannya besar, maka kerusakan trombosit dapat mengurangi

perdarahan,sampai proses pembekuan terbentuk3. Pembekuan darah. Kerusakan pada pembuluh darah akan mengaktifkan protrombin

aktivator. Protrombin aktivator mengkatalis perubahan protombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium. Trombin bekerja sebagai enzim untuk merubah fibrinogen menjadi fibrin dengan bantuan ion kalsium. Fibri berjalan dalam segala arah dan menjerat trombosit,sel darah dan plasma untuk membentuk bekuan darah. Protrombin aktivator dibentuk melalui mekanisme 

Mekanisme ekstrisik. Pembekuan darah dimulai dari faktor eksternal pembuluh darah itu sendiri. Sel-sel jaringan yang rusak atau pembuluh darah, akan melepas tromboplastin (membran lipoprotein),yang akan mengaktivasi protrombin aktivator

Mekanisme intrinsik. Untuk mengaktivasi protrombin melibatkan 13 faktor pembekuan, yang hanya ditemukan dalam darah.

4. Pembentukan jaringan ikat. Setelah pembekuan terbentuk akan terjadi pertumbuhan jaringan ikat kedalam bekuan darah untuk menutup luka secara permanen.

Penguraian bekuan darah 

1. Segera setelah terbentuk bekuan akan beretraksi (menyusut) akibat kerja protein kontraktil dalam trombosit. Jaring-jaring fibrin dikontraksi untuk menarik permukaan yang terpotong agar saling mendekat dan untuk menyediakan kerangka kerja untuk perbaikan jaringan

2. 2. Bersamaan dengan retraksi bekuan,suatu cairan yang disebut serum keluar dari bekuan. Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen dan tanpa faktor lain yang terlibat dalam mekanisme pembekuan. 

Page 7: Pengertian Darah

Sumber faktor-faktor pembekuan1. Hati, mensintesis sebagian besar faktor pembekuan,sehingga berperan paling penting

dalam pembekuan darah. Penyakit hati yang menggangu sintesis hati dapat menimbulkan kesulitan pembekuan.

2. Vitamin K, sangat penting dalam sintesis protrombin dan faktor pembekuan lainya dalam hati. Absorpsi vitamin ini dari usus bergantung pada garam empedu yang diprodusi hati. Sumbatan pada saluran empedu maka kemapuan untuk membenuk bekuan akan berkurang.

Pencegahan terjadinya bekuan pada pembuluh yang tidak cedera1. Antikoagulan, antitrombin dan heparin yang ada dalam sirkulasi darah menghalangi

pembekuan. Heparin yang disekresi basofil dan sel mast, mengaktivasi antitrombin. Antitrombin kemudian menghalangi kerja trombin terhadap fibrinogen.

2. Lapiasan endotel halus pada pembekuan darah menolak trombosit dan faktor-faktor koagulasi

3. Protasiklin adalah sejenis prostagladin yang menghambat agresi trombisit. 

Abnormalitas pembekuan1. Bekuan yang abnormal disebut trombus. Trombus yang terlepas dan ikut dalam aliran darah disebut embolus. Kedua jenis bekuan ini dapat menyubat aliran darah.a. Pembuluh dengan permuakaan kasar akibat plak-plak kolestrol (arterosklerosis), mungkin akan menangkap trombosit untuk mulai pembekuan.b. Aliaran darah yang lambat memungkinkan terjadinya akumulasi tromboplastin. Karena aliaran darah menurun setara dengan immobilitas,maka pasien tirah baring lama harus sering digerakan atau bergerak2. Trombositopenia adalah suatu kondisi di mana terdapat sejumlah kecil trombosit abnormal dalam darah yang bersirkulasi. Ini akan memperlama waktu koagulasi dan memperbesar resiko terjadinya perdarahan dalam pembuluh darah kecil diseluruh tubuh.3. Hemofilia adalah gangguan yang berkaitan dengan heriditer ( keturunan) akibat tidak adanya beberapa faktor pembekuan.

Fungsi darahDalam system sirkulasi, darah berfungsi sebagai berikut :1. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh.3. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh.4. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal.5. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh6. Mengatur distribusi hormon. Hormone adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh.

Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.

7. Menutup luka.8. Mencegah infeksi Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri kedalam tubuh yang

dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat kimia. Jika kulit rusak,misalnya luka atau lecet, kemungkinan bakteri dapat masuk. Sel darah putih keluar dari kapiler untuk melawan bakteri yang masuk. Kalau sel darah putih tidak dapat bertahan maka sel darah putih akan mati bersama dengan jaringan yang berada di sekitarnya dan menimbulkan bengkak serta membentuk nanah.Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri masuk kedalam system sirkulasi.