Pengertian Bioma Hutan Gugur

14
• Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per tahun. • Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. • Tumbuhannya mempunyai menggugurkan daunnya pada musim gugur. • Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm. • Hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Pengertian Bioma Hutan Gugur Hutan gugur adalah salah satu jenis hutan yang ada di belahan bumi. Seperti yang sudah disebutkan bahwa terdapat berbagai jenis hutan yang ada. Hutan gugur sendiri terletak di daerah yang mengalami empat musim yakni panas, dingin, semi dan gugur. Tetapi, hutan gugur ini juga tersebar di daerah yang memiliki iklim sedang seperti di Amerika bagian Timur, Asia Timur, dan Eropa bagian Tengah. Pengertian Bioma Hutan Gugur Hutan gugur sendiri memiliki suhu yang sangat rendah terhadap musim dingin dan sangat panas terhadap musim panas yang dapat mencapai -30° hingga 30° C. Ciri lain yang dapat ditemukan

description

untuk pengertian bioma hutan gugur

Transcript of Pengertian Bioma Hutan Gugur

Page 1: Pengertian Bioma Hutan Gugur

•Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per tahun.•Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim

gugur, musim dingin dan musim semi.•Tumbuhannya mempunyai menggugurkan daunnya

pada musim gugur.•Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan

Elm.•Hewan yang menghuni pada umumnya adalah

Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk.

Pengertian Bioma Hutan GugurHutan gugur adalah salah satu jenis hutan yang ada di belahan bumi. Seperti yang sudah disebutkan bahwa terdapat berbagai jenis hutan yang ada. Hutan gugur sendiri terletak di daerah yang mengalami empat musim yakni panas, dingin, semi dan gugur. Tetapi, hutan gugur ini juga tersebar di daerah yang memiliki iklim sedang seperti di Amerika bagian Timur, Asia Timur, dan Eropa bagian Tengah.

Pengertian Bioma Hutan GugurHutan gugur sendiri memiliki suhu yang sangat rendah terhadap musim dingin dan sangat panas terhadap musim panas yang dapat mencapai -30° hingga 30° C. Ciri lain yang dapat ditemukan pada hutan gugur ialah curah hujan yang tinggi dan merata. Selain itu terdapat pohon yang dapat mengugurkan daunnya pada saat musim panas terutama hutan gugur yang berada di daerah tropis dan pada musim dingin terutama hutan gugur dengan iklim sedang.

Ciri-ciri Hutan GugurHutan gugur memiliki jenis pohon yang sedikit dan tidak terlalu rapat. Hal ini terjadi karena unsur cahaya matahari yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hanya terjadi pada

Page 2: Pengertian Bioma Hutan Gugur

musim panas dan semi. Suhu hutan rata – rata mencapai kurang lebih 50°F. Di hutan ini dihuni oleh beberapa jenis hewan yakni tikus, bajing, beruang dan burung. Terdapat hewan yang dapat melakukan hibernasi seperti beruang.

HibernasiHibernasi ialah tidur yang panjang dengan mengkonsumsi banyak makanan pada saat musim dingin dan bangun pada saat musim panas. Oleh karena itu, hewan-hewan tersebut sudah kebal terhadap kondisi yang ada seperti perbedaan cuaca yang ekstrim. Ditambah lagi beberapa hewan yang merasa tidak terlalu kedinginan pada saat musim dingin dan tidak terlalu kepanasan pada saat musim panas. Hal ini terjadi lantaran hewan-hewan itu tinggal di hutan yang sejuk saat musim panas dan hangat saat musim dingin.Hutan gugur memiliki curah hujan yang merata yang berkisar antara 750-1000mm per tahun. Pohon – pohon yang ada memiliki daun yang lebar, hijau pada musim dingin, bertajuk rapat dan rontok pada musim panas. Di hutan gugur ini dihuni oleh tumbuhan utama seperti pohon oak, terna berbunga dan basswood.

Variasi geografis[sunting | sunting sumber]

Sekelompok gajah melintas di hutan monsun di Bandipur, India

Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan hutan hujan tropika pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°LU serta 10° dan 20°LS. Pada tempat-tempat itu, hutan musim tropika ini acap ditemukan berselingan dengan sabana tropika dan padang rumput tropika; sebagai hasil kombinasi faktor-faktor curah hujan yang rendah, kemampuan

Page 3: Pengertian Bioma Hutan Gugur

tanah menahan air, serta kesuburan tanah setempat. Faktor pembentuk yang lain yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran hutan untuk berbagai tujuan (perburuan, lahan perladangan dll.), yang membatasi pertumbuhan hutan secara lokal[1].Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di Meksiko bagian selatan dan di dataran rendah Bolivia. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan endemik, seperti halnya di pesisir Pasifik di barat-laut Amerika Selatan, di wilayah subtropika Amerika Serikat, dan di Afrika bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di India tengah dan Indocina terkenal karena keragaman fauna vertebratanya. Sementara hutan-hutan yang serupa di Madagaskar dan Kaledonia Baru dikenal luas karena dihuni oleh banyak taksa yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.Di Kepulauan Nusantara, terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika, yang melintas di kurang lebih kawasan Wallacea --dari Kepulauan Filipina di sebelah utara, melintasi Sulawesi dan sebagian Maluku, menyeberang ke selatan hingga wilayah Nusa Tenggara, Bali dan Jawa[1]. Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh angin monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan[2].Hutan galeri[sunting | sunting sumber]Di tempat-tempat yang lebih lembap atau yang berhubungan dengan air tanah yang relatif dangkal, hutan-hutan musim ini berganti dengan hutan yang selalu hijau. Misalnya di sepanjang alur sungai (yang mungkin mengering di bagian atas, namun di lapis bawah tanahnya masih sedikit berair), banyak individu pohon yang tetap hijau karena tidak menggugurkan daunnya. Maka di tempat-tempat semacam ini mungkin terbentuk formasi hutan yang lebih basah seperti hutan hujan tropika, atau sekurang-kurangnya hutan gugur daun lembap (tropical

Page 4: Pengertian Bioma Hutan Gugur

moist deciduous forest). Terselip di antara hamparan hutan monsun yang lebih kering, hutan-hutan di mintakat riparian ini dikenal sebagai hutan galeri (gallery forest)[1].Beberapa wilayah ekoregion hutan gugur daun, seperti halnya di Dekkan Timur (India), Srilangka, dan Indocina bagian tenggara, dicirikan oleh pepohonan yang selalu hijau.Karakteristik ekologis[sunting | sunting sumber]

Monyet hanuman di Suaka Margasatwa Chinnar, Kerala, India. Suaka ini salah satunya melindungi formasi hutan musim

tropikaMenyusutnya ketersediaan air tanah yang diperlukan tumbuhan untuk hidup, secara periodik dan hingga level yang amat rendah, merupakan faktor pembatas yang menentukan[1]. Hutan ini didominasi oleh jenis-jenis pohon yang menggugurkan daun (deciduous) di bulan-bulan kering, yakni di mana penguapan air melampaui kemampuan penyerapannya oleh akar. Gugurnya daun-daun di awal musim kering ini membantu mencegah kehilangan air yang terlalu banyak, karena air tumbuhan salah satunya menguap melalui daun. Dengan terbukanya tajuk, cahaya matahari leluasa masuk sampai ke lantai hutan dan merangsang semak-semak serta rerumputan tumbuh di lapis bawah.Hutan gugur daun terutama dipengaruhi oleh adanya iklim musiman, yakni kemarau sekurang-kurangnya selama 4 bulan berturut-turut, dan curah hujan yang relatif rendah. Berdasarkan kombinasi faktor-faktor tersebut, dan juga faktor tanah, dikenal beberapa formasi hutan musim di Indonesia, di

Page 5: Pengertian Bioma Hutan Gugur

antaranya:[1][2][3]

• Hutan gugur daun lembap (tropical moist deciduous forest)Terbentuk di wilayah-wilayah dengan curah hujan tahunan antara 1.500–4.000 mm, yang dikombinasikan dengan bulan-bulan kering selama 4–6 bulan.• Hutan gugur daun kering (tropical dry deciduous forest)Dijumpai di wilayah-wilayah dengan curah hujan kurang dari 1.500 mm, dan dengan bulan-bulan kering lebih dari 6 bulan setahunnya.

Jelarang malabar (Ratufa indica) di sebuah cabang pohon jati di hutan monsun Suaka Harimau Mudumalai, IndiaDi wilayah yang lebih basah (curah hujan > 2.000 mm; dan 2–4 bulan kering setahun) akan terbentuk hutan hujan semi selalu hijau (tropical semi-evergreen rain forest); sementara di daerah yang lebih kering (curah hujan < 1.000 mm; dengan lebih dari 9 bulan kering setahun) akan terbentuk hutan berduri tropika (tropical thorn forest) dan sabana tropika. Pembedaan hutan-hutan ini di lapangan tidak begitu mudah, karena umumnya ditentukan oleh proporsi jenis tumbuhan yang mencirikan

Page 6: Pengertian Bioma Hutan Gugur

masing-masing formasi hutan itu.[2]

Keanekaragaman hayati[sunting | sunting sumber]Banyak jenis pohon dominan di hutan-hutan monsun Nusa Tenggara dan Maluku, yang juga terdapat di sepanjang jalur hutan-hutan gugur daun India dan Burma. Di antaranya adalah kemiri (Aleurites moluccana), pilang (Acacia leucophloea), klampis (Acacia tomentosa), sengon (Albizia chinensis), terisi (A. lebbekoides), siwalan (Borassus flabellifer), sonokeling (Dalbergia latifolia), kesambi (Schleichera oleosa), walikukun (Schoutenia ovata), asam jawa (Tamarindus indica), dan lain-lain.[2]

Meskipun secara keseluruhan kekayaan hayatinya lebih rendah daripada hutan hujan tropika, akan tetapi hutan gugur daun tropika dihuni oleh banyak jenis fauna; termasuk aneka monyet, rusa, kucing besar, hewan pengerat, dan bermacam jenis burung. Biomassa mamalia yang hidup di hutan ini bahkan dapat melebihi hutan hujan tropika, terutama pada hutan-hutan gugur daun di Asia dan Afrika. Banyak dari antaranya yang memperlihatkan adaptasi yang luar biasa terhadap kondisi iklim yang sukar ini.

Variasi geografis[sunting | sunting sumber]

Sekelompok gajah melintas di hutan monsun di Bandipur, India

Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan hutan hujan tropika pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°LU serta 10° dan 20°LS. Pada tempat-tempat itu, hutan musim tropika ini acap ditemukan berselingan dengan sabana tropika dan padang rumput tropika; sebagai hasil kombinasi faktor-faktor curah hujan yang rendah, kemampuan tanah menahan air, serta kesuburan tanah setempat. Faktor

Page 7: Pengertian Bioma Hutan Gugur

pembentuk yang lain yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran hutan untuk berbagai tujuan (perburuan, lahan perladangan dll.), yang membatasi pertumbuhan hutan secara lokal[1].Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di Meksiko bagian selatan dan di dataran rendah Bolivia. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan endemik, seperti halnya di pesisir Pasifik di barat-laut Amerika Selatan, di wilayah subtropika Amerika Serikat, dan di Afrika bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di India tengah dan Indocina terkenal karena keragaman fauna vertebratanya. Sementara hutan-hutan yang serupa di Madagaskar dan Kaledonia Baru dikenal luas karena dihuni oleh banyak taksa yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.Di Kepulauan Nusantara, terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika, yang melintas di kurang lebih kawasan Wallacea --dari Kepulauan Filipina di sebelah utara, melintasi Sulawesi dan sebagian Maluku, menyeberang ke selatan hingga wilayah Nusa Tenggara, Bali dan Jawa[1]. Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh angin monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan[2].Hutan galeri[sunting | sunting sumber]Di tempat-tempat yang lebih lembap atau yang berhubungan dengan air tanah yang relatif dangkal, hutan-hutan musim ini berganti dengan hutan yang selalu hijau. Misalnya di sepanjang alur sungai (yang mungkin mengering di bagian atas, namun di lapis bawah tanahnya masih sedikit berair), banyak individu pohon yang tetap hijau karena tidak menggugurkan daunnya. Maka di tempat-tempat semacam ini mungkin terbentuk formasi hutan yang lebih basah seperti hutan hujan tropika, atau sekurang-kurangnya hutan gugur daun lembap (tropical moist deciduous forest). Terselip di antara hamparan hutan

Page 8: Pengertian Bioma Hutan Gugur

monsun yang lebih kering, hutan-hutan di mintakat riparian ini dikenal sebagai hutan galeri (gallery forest)[1].Beberapa wilayah ekoregion hutan gugur daun, seperti halnya di Dekkan Timur (India), Srilangka, dan Indocina bagian tenggara, dicirikan oleh pepohonan yang selalu hijau.Karakteristik ekologis[sunting | sunting sumber]

Monyet hanuman di Suaka Margasatwa Chinnar, Kerala, India. Suaka ini salah satunya melindungi formasi hutan musim

tropikaMenyusutnya ketersediaan air tanah yang diperlukan tumbuhan untuk hidup, secara periodik dan hingga level yang amat rendah, merupakan faktor pembatas yang menentukan[1]. Hutan ini didominasi oleh jenis-jenis pohon yang menggugurkan daun (deciduous) di bulan-bulan kering, yakni di mana penguapan air melampaui kemampuan penyerapannya oleh akar. Gugurnya daun-daun di awal musim kering ini membantu mencegah kehilangan air yang terlalu banyak, karena air tumbuhan salah satunya menguap melalui daun. Dengan terbukanya tajuk, cahaya matahari leluasa masuk sampai ke lantai hutan dan merangsang semak-semak serta rerumputan tumbuh di lapis bawah.Hutan gugur daun terutama dipengaruhi oleh adanya iklim musiman, yakni kemarau sekurang-kurangnya selama 4 bulan berturut-turut, dan curah hujan yang relatif rendah. Berdasarkan kombinasi faktor-faktor tersebut, dan juga faktor tanah, dikenal beberapa formasi hutan musim di Indonesia, di antaranya:[1][2][3]

Page 9: Pengertian Bioma Hutan Gugur

• Hutan gugur daun lembap (tropical moist deciduous forest)Terbentuk di wilayah-wilayah dengan curah hujan tahunan antara 1.500–4.000 mm, yang dikombinasikan dengan bulan-bulan kering selama 4–6 bulan.• Hutan gugur daun kering (tropical dry deciduous forest)Dijumpai di wilayah-wilayah dengan curah hujan kurang dari 1.500 mm, dan dengan bulan-bulan kering lebih dari 6 bulan setahunnya.

Jelarang malabar (Ratufa indica) di sebuah cabang pohon jati di hutan monsun Suaka Harimau Mudumalai, IndiaDi wilayah yang lebih basah (curah hujan > 2.000 mm; dan 2–4 bulan kering setahun) akan terbentuk hutan hujan semi selalu hijau (tropical semi-evergreen rain forest); sementara di daerah yang lebih kering (curah hujan < 1.000 mm; dengan lebih dari 9 bulan kering setahun) akan terbentuk hutan berduri tropika (tropical thorn forest) dan sabana tropika. Pembedaan hutan-hutan ini di lapangan tidak begitu mudah, karena umumnya ditentukan oleh proporsi jenis tumbuhan yang mencirikan

Page 10: Pengertian Bioma Hutan Gugur

masing-masing formasi hutan itu.[2]

Keanekaragaman hayati[sunting | sunting sumber]Banyak jenis pohon dominan di hutan-hutan monsun Nusa Tenggara dan Maluku, yang juga terdapat di sepanjang jalur hutan-hutan gugur daun India dan Burma. Di antaranya adalah kemiri (Aleurites moluccana), pilang (Acacia leucophloea), klampis (Acacia tomentosa), sengon (Albizia chinensis), terisi (A. lebbekoides), siwalan (Borassus flabellifer), sonokeling (Dalbergia latifolia), kesambi (Schleichera oleosa), walikukun (Schoutenia ovata), asam jawa (Tamarindus indica), dan lain-lain.[2]

Meskipun secara keseluruhan kekayaan hayatinya lebih rendah daripada hutan hujan tropika, akan tetapi hutan gugur daun tropika dihuni oleh banyak jenis fauna; termasuk aneka monyet, rusa, kucing besar, hewan pengerat, dan bermacam jenis burung. Biomassa mamalia yang hidup di hutan ini bahkan dapat melebihi hutan hujan tropika, terutama pada hutan-hutan gugur daun di Asia dan Afrika. Banyak dari antaranya yang memperlihatkan adaptasi yang luar biasa terhadap kondisi iklim yang sukar ini.