Pengendalian Kualitas Statistiklelyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/5.-Statistical...2015/09/05...

38
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati

Transcript of Pengendalian Kualitas Statistiklelyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/5.-Statistical...2015/09/05...

  • 1

    Pengendalian Kualitas Statistik

    Lely Riawati

  • SQC DAN SPC

    SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total

    Quality Management)

    Ada beberapa pendapat :

    SPC merupakan bagian dari SQC

    Mayelett (1994) cakupan SQC lebih luas :

    pengendalian proses statistik, pengendalian

    produk (acceptance sampling) dan analisis

    kemampuan proses

    SPC = SQC

    2

  • 3

    TQM (Total Quality Management)

    Sistem Manajemen

    perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan

    pengelolaan proses SDM terkait kualitas produk /

    jasa.

    Sistem Teknik

    penjaminan kualitas dalam desain produk,

    perencanaan dan desain proses, dan pengendalian

    bahan baku, produk antara dan produk jadi

    Terintegrasi dan berkelanjutan

  • Statistical Quality Control ( SQC )

    Teknik problem solving yang digunakan

    sebagai pemonitor, pengendali,

    penganalisis, pengelola dan memperbaiki

    proses dengan menggunakan metode

    statistik.

    4

  • 5

    Pemasok

    Penerima

    QC Dept

    Input Proses

    Produksi

    Output Produk

    akhir

    Proses

    QC Dept

    Manajemen

    Mutu

    Kontrak

    Standar

    Penggambaran

    Laporan pelanggan

    Teknologi

    Biaya

    Tolak

    Dibuang

    Pengerjaan ulang

    Terima

    Tolak

    Terima

    Sistem Pengendali Kualitas

  • Pelaksanaan Inspeksi

    a. Pada waktu bahan baku masih ada di

    pemasok

    b. Pada waktu bahan baku sampai di

    perusahaan

    c. Sebelum proses dimulai

    d. Selama proses produksi berlangsung

    e. Setelah proses produksi

    f. Sebelum dikirimkan kepada pelanggan

    g. dll

    6

  • PDC

    Final

    Inspection

    100% & QC

    Lab

    WAREHOUSE

    Leather

    Material

    QC Incoming

    QC Incoming/

    Leather

    Grading

    QC Incoming

    Uppers

    Process

    Control

    Pemotongan

    Kulit

    QC

    Proses

    Sepatu Jadi

    Process

    Control

    Final

    Inspection

    100%

    Contoh 1 (Inspeksi di perusahaan kulit & sepatu)

  • Contoh 2

    8

  • 9

  • Outgoing Quality Control

    10

  • Pengendalian Kualitas Statistik

    11

    Pengendali Kualitas Statistik

    Pengendali Kualitas Proses Statistik (Control Chart)

    Data Variabel Data Atribut

    Rencana penerimaan Sample

    Produk (Acceptance

    Sampling

    Data Variabel Data Atribut

  • Pengendalian proses statistic (statistical

    process control) atau yang sering disebut

    dengan control chart

    Rencana penerimaan sampel produk

    atau yang sering dikenal dengan

    acceptance sampling

    12

    Pengendalian Kualitas Statistik

  • CONTROL CHART

    13

    Center line

    Lower Control Limit

    Upper Control Limit

    Dapat memisahkan penyebab khusus dan umum melalui batas pengendalian

    (UCL dan LCL)

    Dalam batas

    pengendali

    penyebab umum

  • CONTROL CHART BERDASAR JENIS DATA :

    Control Chart data variabel Control Chart Rata-rata ( x ) dan Range (R)

    Control Chart Rata-rata ( x ) dan Standar Deviasi (S)

    Control Chart untuk Unit-unit Individu

    Control Chart data atribut Control Chart Proporsi Kesalahan (p-chart) dan

    Banyaknya Kesalahan (np-chart) dalam sampel

    Control Chart Banyaknya Kesalahan dalam Satu Unit

    Produk (c-chart atau u-chart)

    Control Chart Kesalahan per Unit Produk dengan

    Variasi Kesalahan (U-chart)

    14

  • Acceptance Sampling Plan

    Prosedur yg digunakan untuk mengambil

    keputusan terhadap produk (bahan baku)

    yg datang atau produk yg dihasilkan

    perusahaan

    15

  • Metode pelaksanaan inspeksi

    1. Inspeksi produk 100% u/ komponen

    kritis, bila yg cacat diloloskan tidak dapat

    diterima pada tingkat berikutnya; segmen

    pasar tertentu (premium); terkait safety dll

    butuh waktu, tenaga & biaya yg tidak

    sedikit

    2. Sampel penerimaan / Acceptance

    sampling ada resiko produsen

    (kesalahan tipe 1) dan resiko konsumen

    (kesalahan tipe 2)

    16

  • Kesalahan tipe I

    Resiko produsen (menolak produk baik)

    Kebetulan yg diambil sebagai sampel

    adalah produk cacat padahal yg tidak

    diambil sebagai sampel adalah produk

    baik seluruh produk yg diproduksi

    waktu itu ditolak meskipun produk baik

    Prosedur pengendalian statistik

    umumnya dirancang untuk meminimalkan

    kesalahan tipe ini

    17

  • Kesalahan tipe II

    Resiko konsumen (menerima produk

    cacat)

    Kebetulan yg diambil sebagai sampel

    adalah produk baik padahal yg tidak

    diambil sebagai sampel adalah produk

    cacat seluruh produk yg diproduksi

    waktu itu diterima meskipun produk cacat

    tetap lolos uji diterima konsumen.

    18

  • Kelebihan menggunakan Acceptance Sampling

    Biasanya lebih murah karena

    pemeriksaan dan personil yang terlibat

    lebih sedikit

    Lebih sedikit penanganan terhadap

    produk, jadi kerusakan berkurang

    Memotivasi supplier bila ada penolakan

    19

  • Kelemahan menggunakan Acceptance Sampling

    Adanya resiko menerima produk cacat

    (resiko konsumen) dan menolak produk

    baik (resiko produsen)

    Lebih sedikit informasi mengenai produk

    Memerlukan perencanaan dan

    dokumentasi tentang prosedur sampling

    pemeriksaan

    Tidak ada jaminan mengenai sejumlah

    produk tertentu akan menmenuhi

    spesifikasi

    20

  • Acceptance Sampling ada 2

    1. Perencanaan atribut • Sampel diambil secara random dari produk yg dihasilkan

    • Masing-masing unit diklasifikasikan diterima / ditolak

    • Banyaknya kesalahan dibandingkan dengan yg diperbolehkan

    dalam perencanaan

    • Adanya keputusan produk tersebut ditolak atau diterima

    2. Perencanaan variabel • Sampel diambil secara random

    • Pengukuran karakteristik kualitas untuk setiap unit dan

    dirangkum dlm statistik sampel (misal rata-rata)

    • Dibandingkan dengan nilai yg diperbolehkan dalam rencana

    • Adanya keputusan produk tersebut ditolak atau diterima

    21

  • Manfaat Acceptance Sampling :

    (Gryna )

    1. Staf inspeksi yang lebih sedikit mengurangi

    kompleksitas dan biaya inspeksi

    2. Mengurangi kerusakan produk

    3. Mengurangi waktu inspeksi

    4. Meminimalkan masalah yg sama dan

    kesalahan penguji akibat 100% inspeksi

    5. Penolakan produk penyimpangan kualitas

    mencari tindakan pencegahan

    6. Desain untuk rencana pengambilan sampel

    disesuaikan keinginan pelanggan

    22

  • Statistical Process Control (SPC)

    Menurut Heizer dan Render (2006) : “A process used to monitor standars, making measurements and

    taking corrective action as a product or service is being

    produced.”

    “Sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan

    perbaikan ketika sebuah produk atau jasa sedang

    diproduksi”

    23

  • Statistical process control (SPC)

    Berhubungan dengan inspeksi atau

    pengecekan pada sample acak yang

    merupakan output dari sebuah

    proses

    Menentukan apakah produk dari

    produksi sesuai dengan karakteristik

    yang sesuai dengan range yang

    diberikan.

    24

  • Sistem Pengendalian proses – Pandangan

    Tradisional

    • Hanya berfokus pada aktivitas inspeksi untuk

    mencegah lolosnya produk cacat ketangan

    pelanggan strategy of detection

    • Sia-sia, tidak memberikan kontribusi terhadap

    peningkatan kualitas

    25

    PRODUK

    AKHIR

    INSPEKSI

    &

    SORTIR

    PRODUK

    BAGUS

    PRODUK

    CACAT

    REWORK

    CUSTOMER

    Dpt diperbaiki

    Tidak dpt

    diperbaiki

    DIBUANG

  • Sistem Pengendalian proses – Pandangan

    Modern

    • Lebih berorientasi pada strategi pencegahan

    kerusakan / produk cacat dengan melakukan

    aktivitas secara baik dan benar pada waktu

    pertama kali mulai aktivitas tersebut

    • Strategy of Prevention

    26

  • Sistem pengendalian proses sebagai implementasi

    strategi pencegahan ( strategy of prevention)

    27

  • Sistem pengendalian proses sebagai implementasi

    strategi pencegahan ( strategy of prevention)

    1. Proses.

    Melalui proses, input bekerja sama untuk menghasilkan

    output berkualitas diserahkan kepelanggan (sesuai

    ekspektasi)

    2. Informansi tentang Performansi.

    • Seringnya dapat diperoleh melalui mengkaji output

    dari proses itu

    • pihak manajemen industri perlu menentukan nilai-

    nilai target (target values) untuk karakteristik proses

    dan memantau performansi aktual proses terhadap

    nilai-nilai target yang telah ditetapkan dari

    informasi dapat dilakukan perbaikan-perbaikan

    28

  • Sistem pengendalian proses sebagai implementasi

    strategi pencegahan ( strategy of prevention)

    3. Tindakan pada Proses.

    • Untuk mencegah karakteristik penting dari proses/ output yang

    bervariasi terlalu jauh dari target untuk mempertahankan

    kestabilan dan variasi pada batas-batas yang dapat diterima

    (acceptable limits) agar ekonomis

    • Misal : perubahan dalam operasional (pelatihan, perubahan

    kedatangan material, dll) atau elemen proses itu sendiri (tingkatkan

    komunikasi, mengubah desain proses secara keseluruhan, dll).

    4. Tindakan pada Output.

    • Tidak hanya mendeteksi dan memperbaiki produk yang berada di

    luar spesifikasi, juga menganalisa

    • Tindakan korektif pada proses untuk mencegah proses

    menghasilkan output yang tidak konsisten dalam memenuhi

    spesifikasi kebutuhan pelanggan.

    • Menguji proses spesifikasi produk sesuai pelanggan.

    29

  • Variasi (dalam SPC)

    Ketidakseragaman dalam sistem

    produksi/operasional sehingga menimbulkan

    perbedaan dalam kualitas pada produk (barang

    dan/atau jasa) yang dihasilkan.

    Terdapat dua sumber atau penyebab timbulnya

    variasi :

    a. Variasi Penyebab-Khusus (Special-Causes

    Variation)

    b. Variasi Penyebab-Umum (Common-Causes

    Variation)

    30

  • a. Variasi Penyebab-Khusus (Special-Causes

    Variation)

    Kejadian-kejadian di luar sistem yang mempengaruhi

    variasi dalam sistem.

    Tidak selalu aktif dalam proses tetapi memiliki

    pengaruh yang lebih kuat pada proses

    Pada control charts jenis variasi ini sering ditandai

    titik pengamatan diluar batas pengendalian

    Contoh penyebab: penggunaan alat, kesalahan

    operator, kesalahan dalam penyiapan mesin,

    kesalahan penghitungan, kesalahan bahan baku

    dll

    31

  • b. Variasi Penyebab-Umum (Common-Causes

    Variation)

    Faktor-faktor di dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem

    serta hasil-hasilnya.

    Pada peta kontrol ditandai dengan titik-titik pengamatan

    yang berada dalam batas-batas pengendalian yang

    didefinisikan (defined control limits).

    Bila proses hanya mempunyai variasi penyebab umum

    proses yang stabil karena penyebab sistem yang

    mempengaruhi variasi biasanya relatif stabil sepanjang

    waktu.

    Contoh penyebab : penurunan suhu udara, naik turunnya

    kelembaban udara, penurunan kinerja mesin dll

    32

  • Gyrna(2001) manfaat bila pengendalian hanya

    didasarkan pada sebab umum :

    1. Proses memiliki stabilitas memungkinkan

    organisasi memprediksi perilaku (untuk jangka

    pendek).

    2. Proses memiliki identitas untuk membuat

    prediksi masa mendatang.

    3. Proses beroperasi dengan variabilitas lebih kecil

    dari proses yang memiliki penyebab khusus

    4. Proses yang mempunyai penyebab khusus

    tidak stabil dan memiliki penyimpangan besar

    (harus mengadakan perubahan untuk mencapai

    perbaikan)

    33

  • 5. Dapat membantu karyawan dalam menjalankan

    “proses” tidak perlu dibuat penyesuaian yang

    dikhawatirkan dapat menambah kesalahan, bukan

    mengurangi.

    6. Memberikan petunjuk untuk mengurangi

    variabilitas proses jangka panjang.

    7. Mempermudah identifikasi kecenderungan yang

    terjadi dari waktu ke waktu.

    8. Dapat memenuhi spesifikasi produk, sehingga dapat

    dikatakan proses dalam kondisi baik dan dapat

    menghasilkan produk yang baik.

    34

    Gyrna(2001) manfaat bila pengendalian hanya

    didasarkan pada sebab umum :

  • 1. Tersedianya informasi bila akan memperbaiki proses

    2. Membantu memisahkan penyebab umum dan khusus

    terjadinya kesalahan

    3. Tersedianya bahasa yg umum bagi berbagai pihak terkait

    kinerja proses

    4. Menghilangkan penyimpangan karena penyebab khusus

    5. Pemahaman yg lebih baik tentang proses

    6. Pengurangan waktu

    7. Pengurangan biaya (rework, inspeksi ulang dll)

    8. Komunikasi yg lebih baik dengan pelanggan

    9. Lebih berorientasi pada data statistik dibanding asumsi

    10. Perbaikan proses kualitas dan produktivitas meningkat,

    biaya lebih rendah

    35

    Manfaat pengendalian proses statistik

    (Antony, 2000)

  • Keberhasilan SPC dipengaruhi :

    ( Bird dan Dale, 1994)

    Sistem pengukuran

    Sistem pelatihan yang tepat

    Komitmen manajemen

    36

  • Alasan sulitnya pengenalan dan penerapan SPC

    (Antony, 2000)

    1. Tidak diikuti dengan dukungan dan

    komitmen manajemen

    2. Tidak ada pendidikan dan pelatihan

    tentang alat dan teknik pengendalian

    kualitas.

    3. Sistem pengukuran kurang baik

    4. Kurangnya pengetahuan terhadap apa

    yang dimonitor dan diukur

    5. Kurangnya komunikasi

    37

  • 38