PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam...

74
Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma 1 PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017 PENGENALAN VISUAL BASIC Visual Basic adalah bahasa pemograman tingkat tinggi GUI (General User Interface) dimana pengguna computer berkomunikasi dengan computer tersebut menggunakan gambar/grafik. Salah satu cara untuk mengaktifkan Visual Basic adalah menjalankannya dari Menu Start, pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan akhirnya pilih shortcut Microsoft Visual Basic 6.0. Setelah itu pilihlah Standard EXE, kemudian klik pada tombol Open. Maka akan muncul gambar dibawah ini: Menu Bar berisi daftar menu dan perintah yang bisa digunakan dalam Visual Basic, kemudian Main Toolbar berisi perlengkapan dan fasilitas yang terdapat di Visual Basic, Toolbox berisi tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, Project Explorer adalah window yang berisi nama project nama-nama form dan digunakan untuk menambah dan mengurangi form, Properties Window digunakan untuk memodifikasi form atau objek yang aktif. Dibawah ini kita akan membahas beberapa tools yang kita gunakan dalam praktikum ini: 1. Label : Kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat diperbaiki oleh pemakai program. 2. Text Box : Untuk menampilkan teks dan pemakai dapat berinteraksi dengannya. 3. Command Button : Untuk membuat sebuah tombol pelaksana perintah. 4. Line : Untuk menggambar garis. Main Toolbar Project Explorer Menu Bar Form Window Toolbox Properties Window Code Windoww

Transcript of PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam...

Page 1: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

1

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

PENGENALAN VISUAL BASIC

Visual Basic adalah bahasa pemograman tingkat tinggi GUI (General User Interface) dimana pengguna computer berkomunikasi dengan computer tersebut menggunakan gambar/grafik.

Salah satu cara untuk mengaktifkan Visual Basic adalah menjalankannya dari Menu Start, pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan akhirnya pilih shortcut Microsoft Visual Basic 6.0. Setelah itu pilihlah Standard EXE, kemudian klik pada tombol Open. Maka akan muncul gambar dibawah ini:

Menu Bar berisi daftar menu dan perintah yang bisa digunakan dalam Visual Basic, kemudian Main Toolbar berisi perlengkapan dan fasilitas yang terdapat di Visual Basic, Toolbox berisi tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, Project Explorer adalah window yang berisi nama project nama-nama form dan digunakan untuk menambah dan mengurangi form, Properties Window digunakan untuk memodifikasi form atau objek yang aktif. Dibawah ini kita akan membahas beberapa tools yang kita gunakan dalam praktikum ini:

1. Label : Kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat

diperbaiki oleh pemakai program.

2. Text Box : Untuk menampilkan teks dan pemakai dapat berinteraksi

dengannya.

3. Command Button : Untuk membuat sebuah tombol pelaksana perintah.

4. Line : Untuk menggambar garis.

Main Toolbar

Project Explorer

Menu Bar

Form Window

Toolbox

Properties Window

Code Windoww

Page 2: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

2

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

5. MaskEdBox : Untuk membuat kotak inputan.

Cara Menambahkan Maskedbox Pada Toolbox

1. Klik kanan pada toolbox yang kosong.

2. Setelah itu pilih Components, cari dan beri tanda ceklis pada Microsoft Masked Edit

Control 6.0

3. Setelah itu klik Apply lalu klik Ok.

Keterangan :

Input merupakan tempat memasukkan data.

Proses adalah inputan terakhir sebelum menghasilkan output (tempat memasukkan

koding).

Output adalah hasil yang didapat dari koding yang sudah dimasukkan dalam proses.

Mb 1 Mb 2 Mb 3

Mb 4 Mb 5 Mb 6

Mb 7

Input Proses

Output

Page 3: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

3

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

BAB I

HARGA POKOK PRODUKSI

A. Definisi Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber

ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk.

Suatu perusahaan perlu menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan,

karena harga pokok itu merupakan salah satu faktor yang ikut memengaruhi penentuan

harga jual dasar penentuan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengolahan

perusahaan.

Harga pokok produksi juga digunakan untuk menentukan besarnya keuntungan

yang diperoleh suatu perusahaan. Suatu harga dapat diketahui jumlahnya dari jumlah

biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu produk

tersebut.

Perhitungan harga pokok produksi dimulai dengan menjumlahkan biaya-biaya

produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik, sehingga diperoleh total biaya yang dibebankan pada pekerjaan pada

setiap periode.

Untuk menghitung harga pokok produksi secara tepat dan teliti, maka biaya

yang harus dikeluarkan harus diklasifikasi menurut aliran-aliran biaya itu sendiri. Di

dalam akuntansi yang konvensional, komponen harga pokok produksi terdiri dari biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

B. Komponen Biaya Harga Pokok Produksi

Komponen biaya produksi dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap

yang berbeda dalam operasi suatu bisnis, total biaya produksi terdiri dari dua elemen

yaitu, biaya manufaktur dan biaya komersial.

Biaya manufaktur dapat disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya

didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku sering disebut

Page 4: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

4

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

juga sebagai biaya utama sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik disebut sebagai biaya konversi.

Sedangkan biaya komersial adalah biaya yang timbul diluar dari kegiatan

produksi seperti biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Biaya Bahan Baku

Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku

merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi untuk

membuat barang atau produk. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga

pokok barang jadi yang akan dibuat.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya ini timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan untuk

mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung

merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat

langsung dalam pengolahan barang.

Biaya Overhead Pabrik

Biaya ini timbul akibat pemakaian fasilitas untuk mengolah barang berupa

mesin, alat-alat, tempat kerja dan sebagainya. Dalam kenyataannya dan sesuai

dengan label tersebut, kemudian biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya

selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Page 5: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

5

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS

HARGA POKOK PRODUKSI

PT. SAMBER bergerak di bidang pembuatan sepatu pria. Pada bulan November 2015

perusahaan memproduksi 500 pasang sepatu pria dengan harga Rp 150.000 per pasang, berikut

ini adalah rincian biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :

1. Pembelian bahan baku Rp 5.000.000, dan bahan penolong 40% dari pembelian bahan

baku.

2. Ongkos angkut pembelian Rp 150.000

3. Potongan pembelian 4,5% dari pembelian bahan baku langsung.

4. Perusahaan menggaji 25 orang karyawan dengan gaji Rp 350.000 per bulan dan seorang

manajer sebesar Rp 1.000.000.

5. Perusahaaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 445.000, biaya depresiasi pabrik

sebesar Rp. 190.000, biaya asuransi pabrik Rp 100.000, biaya pabrik lain-lain sebesar

Rp 280.000.

6. Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 800.000, biaya pemasaran Rp 700.000

7. Pajak sebesar 10%

8. 2% dari penjualan adalah potongan penjualan.

Dibawah ini adalah data-data mengenai nilai persediaan perusahaan :

Persediaan (Inventory) Awal Akhir

Bahan baku Rp 485.000 Rp 222.000

Barang dalam proses Rp 445.000 Rp 525.000

Barang jadi Rp 680.000 Rp 430.000

Diminta :

1. Hitung besarnya biaya bahan baku!

2. Hitung biaya overhead parik!

3. Hitung biaya produksi!

4. Hitung harga pokok produksi!

5. Hitung harga pokok penjualan!

6. Buat laporan laba rugi!

Page 6: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

6

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

JAWABAN :

1. Menghitung besarnya biaya bahan baku

Persediaan bahan baku awal Rp 485.000

Pembelian bahan baku Rp 5.000.000

Ongkos angkut pembelian Rp 150.000 +

Rp 5.150.000

Potongan pembelian Rp 225.000 –

Pembelian bersih Rp 4.925.000 +

Bahan baku siap digunakan Rp 5.410.000

Persediaan bahan baku akhir Rp 222.000 –

Biaya Bahan Baku Rp 5.188.000 2. Menghitung besarnya biaya overhead pabrik Bahan penolong Rp 2.000.000

Biaya tenaga kerja tak langsung Rp 1.000.000

Biaya listrik pabrik Rp 445.000

Biaya asuransi pabrik Rp 100.000

Biaya depresiasi pabrik Rp 190.000

Biaya pabrik lain-lain Rp 280.000 + Biaya Overhead Pabrik Rp 4.015.000 3. Menghitung besarnya biaya produksi Biaya bahan baku langsung Rp 5.188.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 8.750.000

Biaya overhead pabrik Rp 4.015.000 +

Biaya Produksi Rp 17.953.000 4. Menghitung besarnya harga pokok produksi Persediaan BDP awal Rp 445.000

Biaya produksi Rp 17.953.000 +

Barang dalam proses Rp 18.398.000

Page 7: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

7

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Persediaan BDP akhir Rp 525.000 –

Harga Pokok Produksi Rp 17.873.000

5. Menghitung besarnya harga pokok penjualan

Barang jadi awal Rp 680.000

Harga pokok produksi Rp 17.873.000 +

Barang tersedia untuk dijual Rp 18.553.000

Persediaan barang jadi akhir Rp 430.000 –

Harga Pokok Penjualan Rp 18.123.000 6. Membuat laporan laba rugi

PT. SAMBER

INCOME STATEMENT

NOVEMBER 2015

Penjualan 500 x Rp 150.000 Rp 75.000.000

Potongan penjualan 2% x Rp 75.000.000 Rp 1.500.000–

Penjualan bersih Rp 73.500.000

Harga pokok penjualan Rp 18.123.000 –

Laba kotor Rp 55.377.000

Beban Usaha :

Beban pemasaran Rp 700.000

Biaya administrasi dan umum Rp 800.000 +

Jumlah beban Usaha Rp 1.500.000 –

Laba sebelum pajak Rp 53.877.000

Pajak (10% x Rp53.877.000) Rp 5.387.700 –

Laba setelah pajak Rp 48.489.300

Page 8: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

8

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS

HARGA POKOK PRODUKSI

PT. BEGATUL bergerak di bidang pembuatan jaket kulit. Pada bulan Pebruari 2015

perusahaan memproduksi 250 buah jaket kulit dengan harga Rp 300.000 per buah, berikut ini

adalah rincian biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :

1. Pembelian bahan baku Rp 5.000.000, dan bahan penolong 25% dari pembelian bahan

baku.

2. Ongkos angkut pembelian Rp 200.000

3. Potongan pembelian 4% dari pembelian bahan baku langsung.

4. Perusahaan menggaji 15 orang karyawan dengan gaji Rp 200.000 per bulan dan seorang

manajer sebesar Rp 1.500.000.

5. Perusahaaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 450.000, biaya depresiasi pabrik

sebesar Rp. 200.000, biaya asuransi pabrik Rp 150.000, biaya pabrik lain-lain sebesar

Rp 300.000.

6. Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 850.000, biaya pemasaran Rp 750.000.

7. Pajak sebesar 10%.

8. 5% dari penjualan adalah potongan penjualan.

Dibawah ini adalah data-data mengenai nilai persediaan perusahaan :

Persediaan (Inventory) Awal Akhir

Bahan baku Rp 650.000 Rp 600.000

Barang dalam proses Rp 650.000 Rp 750.000

Barang jadi Rp 700.000 Rp 500.000

Diminta :

1. Hitung besarnya biaya bahan baku!

2. Hitung biaya overhead parik!

3. Hitung biaya produksi!

4. Hitung harga pokok produksi!

5. Hitung harga pokok penjualan!

6. Buat laporan laba rugi!

Page 9: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

9

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 10: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

10

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 11: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

11

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

BAB II

HARGA POKOK PESANAN

( JOB ORDER COSTING )

Harga pokok pesanan (job order costing) adalah cara perhitungan harga pokok produksi

untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan.

A. Karekteristik Usaha Perusahaan yang produksinya Berdasarkan Pesanan

1) Proses pengolahan produk terjadi secara terputus – putus. Jika pesanan yang satu

selesai dikerjakan, proses produksi mulai dihentikan dan mulai dengan pesanan

berikutnya.

2) Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasinya yang ditentukan oleh pesanan yang

satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.

3) Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di

gudang.

B. Ciri Khusus Harga Pokok Pesanan

1) Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya

tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan

setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.

2) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga

pokok pesanan dengan relative teliti dan adil.

3) Biaya produksi dibagi menjadi dua jenis yaitu:

a) Biaya Langsung (direct cost) meliputi biaya bahan baku (raw material) dan

biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) yang dihitung berdasarkan

biaya sebenarnya.

b) Biaya tidak langsung (indirect cost) meliputi biaya produksi diluar biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja tidak langsung yang dihitung berdasarkan

tarif yang ditentukan dimuka.

4) Harga Pokok pesanan untuk setiap pesanan dihitung pada waktu pesanan selesai

diproduksi.

Page 12: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

12

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

5) Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan yang

bersangkutan dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan.

6) Untuk mengumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu harga

pokok pesanan (job order cost method).

C. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesan

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok

produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:

1) Menentukan Harga yang akan dibebankan kepada pemesan

2) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan

3) Memantau realisasi produksi

4) Menghitung laba atau rugi tiap pesanan

5) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang

disajikan dalam neraca.

D. Menentukan Harga Jual yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan

Harga jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya biaya produksi

yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan, dengan formula sebagai berikut :

Biaya produksi untuk pesanan Rp xxx

Biaya non produksi yang dibebankan kepada pemesan Rp xxx +

Total biaya pesanan /HP produk Rp xxx

Laba yang diinginkan Rp xxx +

Harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan Rp xxx

Untuk menghitung biaya produksi suatu pesanan dihitung sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx

Biaya overhead pabrik Rp xxx +

Biaya produksi Rp xxx

Page 13: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

13

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

E. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan

Untuk pengambilan keputusan, manajemen memerlukan informasi total harga pokok

produksi pesanan yang bertujuan memberi perlindungan bagi manajemen agar dalam

menerima pesanan tidak mengalami kerugian. Cara perhitungannya sebagai berikut :

Biaya produksi pesanan :

Taksiran biaya bahan baku Rp xxx

Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xxx

Taksiran biaya overhead pabrik Rp xxx +

Total taksiran biaya produksi Rp xxx

Biaya non produksi :

Taksiran biaya adm & umum Rp xxx

Taksiran biaya pemasaran Rp xxx +

Taksiran total biaya non produksi Rp xxx +

Total taksiran harga pokok pesanan Rp xxx

F. Memantau Realisasi Biaya Produksi

Akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap

pesanan yang diterima. Hal ini digunakan untuk memantau apakah proses produksi untuk

memenuhi pesanan tersebut menghasilkan total biaya produksi pesanan sesuai dengan

yang diperhitungkan sebelumnya. Cara perhitungannya sebagai berikut :

Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xxx

Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp xxx

Biaya overhead pabrik Rp xxx +

Total biaya produksi sesungguhnya Rp xxx

G. Menghitung Laba atau Rugi Tiap Pesanan

Informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi

tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi, yang

dihitung sebagai berikut :

Harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan Rp xxx

Page 14: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

14

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Biaya produksi pesanan tertentu:

Biaya bahan baku Rp xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx

Biaya overhead pabrik Rp xxx +

Total biaya produksi pesanan Rp xxx -

Laba / rugi bruto Rp xxx

H. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang

Disajikan Dalam Neraca

Biaya yang melekat pada pesanan yang selesai diproduksi namun belum diserahkan

kepada pemesan pada tanggal neraca, disajikan dalam neraca sebagai harga pokok

persediaan produk jadi. Biaya yang melekat pada pesanan yang belum selesai pada tanggal

neraca, disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.

Page 15: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

15

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS

HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)

TOKO IKI SPORT menerima pesanan dengan nomor IKS3295 untuk membuat 9.500

Bola yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi dilakukan melalui 3 departemen,

yaitu departemen X adalah departemen pemotongan bahan baku, Departemen Y adalah

departemen penjahitan dan Departemen Z adalah departemen penyelesaian. Berikut ini

informasi yang dibutuhkan :

Bahan baku utama Rp700.000/jam TKL

Bahan baku tambahan Rp250.000/jam TKL

KETERANGAN DEPT. X DEPT. Y DEPT. Z

Jumlah jam TKL 4.500 jam 6.000 jam 7.200 jam

Upah langsung Rp.26.500/jam Rp.35.000/jam Rp.40.000/jam

Jam mesin yang digunakan 3.000 jam 4.500 jam 5.500 jam

Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen X sebesar Rp. 425.000.000 dengan kapasitas

yang direncanakan 40.000 jam TKL, Departemen Y sebesar Rp.550.000.000 dengan kapasitas

yang direncanakan 55.000 JM, dan Departemen Z sebesar Rp. 680.000.000 dengan kapasitas

direncanakan 80.000 JM. Harga jual per unit 70% dari total biaya produksi per unit.

Diminta:

1. Hitung total harga pokok produksi

2. Hitung harga jual

3. Buatlah kartu harga pokok pesanan

Page 16: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

16

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

JAWABANCONTOH KASUS :

1. MENGHITUNG TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI

BBB Utama : Rp. 700.000 x 4.500 = Rp. 3.150.000.000

Tambahan : Rp. 250.000 x 4.500= Rp. 1.125.000.000 +

Total BBB Rp. 4.275.000.000

BTK Dept X : 4.500 x Rp. 26.500 = Rp. 119.250.000

Dept Y : 6.000 x Rp. 35.000 = Rp. 210.000.000

Dept Z : 7.200 x Rp. 40.000 = Rp. 288.000.000 +

Total BTK Rp. 617.250.000

BOP Tarif dept X : Rp.425.000.000 / 40.000 = Rp. 10.625/jam

Tarif dept Y : Rp. 550.000.000 / 55.000 = Rp. 10.000/jam

Tarif dept Z : Rp. 680.000.000 / 80.000 = Rp. 8.500/jam

BOP dept X : Rp. 10.625 x 3.000 = Rp. 31.875.000

BOP dept Y : Rp. 10.000 x 4.500 = Rp. 45.000.000

BOP dept Z : Rp. 8.500 x 5.500 = Rp. 46.750.000

Total BOP RP. 123.625.000 +

Jumlah harga pokok produksi Rp. 5.015.875.000

2. MENGHITUNG HARGA JUAL PER UNIT

Harga jual per unit = (Rp 5.015.875.000 X 70%) / 9.500 = Rp. 369.590,7895

Page 17: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

17

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

3. KARTU HARGA POKOK PESANAN

TOKO IKI SPORT

JL Pekan Raya Jakarta

Telp : (021) 9887575

JOB ORDER COST SHEET

ORDER NO : IKS3295 To : M. F. Halariwibisono

Production : Bola Quanttity : 9.500 Unit

Character : Directly Date : 02/03/2016

Subscription

1. Raw Material Cost

Prime Rp 3.150.000.000

Addition Rp 1.125.000.000

Total Cost Rp. 4.275.000.000

2. Direct Labor Cost

Dept X : 4.500 x Rp. 26.500 = Rp. 119.250.000

Dept Y : 6.000 x Rp. 35.000 = Rp. 210.000.000

Dept Z : 7.200 x Rp. 40.000 = Rp. 288.000.000 +

Total Cost Rp. 617.250.000

3. Factory Overhead Cost

Dept X : Rp. 10.625 x 3.000 = Rp. 31.875.000

Dept Y : Rp. 10.000 x 4.500 = Rp. 45.000.000

Dept Z : Rp. 8.500 x 5.500 = Rp. 46.750.000 +

Total Cost Rp. 123.625.000

Total Production Cost Rp. 5.015.875.000

Page 18: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

18

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS

HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)

FITS PROJECT menerima pesanan dengan nomor FPR17216 untuk membuat 1.500

Flannel yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi dilakukan melalui 3

departemen, yaitu departemen B adalah departemen pemotongan bahan baku, Departemen R

adalah departemen penjahitan dan Departemen O adalah departemen penyelesaian. Berikut ini

informasi yang dibutuhkan :

Bahan baku utama Rp500.000/jam TKL

Bahan baku tambahan Rp250.000/jam TKL

KETERANGAN DEPT. B DEPT. R DEPT. O

Jumlah jam TKL 2.000 jam 3.000 jam 4.500 jam

Upah langsung Rp.4.000/jam Rp.6.000/jam Rp.9.000/jam

Jam mesin yang digunakan 2.500 jam 3.000 jam 3.500 jam

Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen B sebesar Rp. 120.000.000 dengan kapasitas

yang direncanakan 20.000 jam TKL, Departemen R sebesar Rp.160.000.000 dengan kapasitas

yang direncanakan 40.000 JM, dan Departemen O sebesar Rp. 180.000.000 dengan kapasitas

direncanakan 90.000 JM. Harga jual per unit 85% dari total biaya produksi per unit.

Diminta:

4. Hitung total harga pokok produksi

5. Hitung harga jual

6. Buatlah kartu harga pokok pesanan

Page 19: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

19

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 20: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

20

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Total biaya produksi selama periode tertentu

jumlah satuan produk yang dihasilkan selama jangka waktu yang

BAB III

HARGA POKOK PROSES – PENGANTAR

A. Definisi Harga Pokok Proses (Process Costing)

Harga pokok prooses (Process Costing) merupakan metode pengumpulan

biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara

massa. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama

jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara :

Metode harga pokok proses pengantar ini merupakan metode harga pokok

proses yang sederhana, yaitu :

1. Diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu

departemen produksi.

2. Diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu

departemen produksi.

3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga

pokok produksi per satuan, dengan anggapan :

Produk hilang pada awal proses

Produk hilang pada akhir proses

B. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

2. Produk ysng dihasilan dari bulan ke bulan

3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi

rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.

C. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi

1. Menentukan harga jual produk

2. Memntau realisasi biaya produksi

3. Menghitung laba atau rugi periodik

Page 21: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

21

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

4. Menetukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang

disajikan dalam neraca.

Page 22: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

22

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS I

HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)

SATU DEPARTEMEN

PT. SUKA SUKA mengolah produk secara massa melalui satu departemen produksi, dimana

perusahaan ini menggunakan metode harga pokok proses dalam menentukan harga pokok

produk yang dihasilkan. Data produksi bulan Agustus 2016 sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp. 5.000.000

Biaya bahan penolong Rp. 7.500.000

Biaya tenaga kerja Rp. 11.250.000

Biaya overhead pabrik Rp. 16.125.000

Total biaya produksi Rp. 39. 875.000

Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah :

Produk jadi 2000 Kg

Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian 500 Kg

Biaya Bahan Baku 100% Biaya Bahan Penolong 100%

Biaya Tenaga Kerja 50% Biaya Overhead Pabrik 30%

Diminta :

1. Buatlah perhitungan harga pokok produksi persatuan, harga pokok produksi jadi dan

persediaan produk dalam proses untuk bulan Agustus 2016 !

2. Buatlah laporan biaya produksi bulan Agustus 2016 !

Page 23: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

23

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

JAWABAN

a. Perhitungan Harga Pokok Produksi Persatuan

Unit Biaya

Produksi

Total

Biaya

Unit

Ekuivalensi

Biaya

Produksi

per Satuan

BBB 5.000.000 2000 + (100% x 500) = 2500 2.000

BB Penolong 7.500.000 2000 + (100% x 500) = 2500 3.000

BTK 11.250.000 2000 + (50% x 500) = 2250 5.000

BOP 16.125.000 2000 + (30% x 500) = 2150 7.500

Total Rp. 39.875.000 Rp.17.500

b. Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses

Harga pokok produksi jadi : 2000 Kg x Rp. 17.500 Rp. 35.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses :

BBB: 100% x 500 x Rp. 2.000 = Rp1.000.000

BBP: 100% x 500 x Rp. 3.000 = 1.500.000

BTK: 50% x 500 x Rp. 5.000 = 1.250.000

BOP: 30% x 500 x Rp. 7.500 = 1.125.000

4.875.000

Jumlah biaya produksi bulan Agustus 2016 Rp. 39.875.000

Page 24: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

24

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

PT. SUKA SUKA

LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN AGUSTUS 2016

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 2500 Kg

Produk jadi yang ditransfer ke gudang 2000 Kg

Produk dalam proses akhir 500 Kg

Jumlah produk yang dihasilkan 2500 Kg

Biaya yang dibebankan dalam bulan Agustus 2016

Total Per Kg

Biaya Bahan Baku Rp. 5.000.000 2.000

Biaya Bahan Penolong 7500.000 3.000

Biaya Tenaga Kerja 11.250.000 5.000

Biaya Overhead Pabrik 16.125.000 7.500

Jumlah Rp. 39.875.000 Rp. 17.500

Perhitungan Biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

2000 Kg @ Rp. 17.500 Rp. 35.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:

Biaya Bahan Baku Rp. 1.000.000

Biaya Bahan Penolong 1.500.000

Biaya Tenaga Kerja 1.250.000

Biaya Overhead Pabrik 1.125.000

4.875.000

Jumlah biaya produksi yang akan dibebankan dalam bulan

Agustus

Rp. 39.875.000

Page 25: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

25

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS II

HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)

“ LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI “

PT. MOJO JOJO memulai produksinya tahun 2016 melalui 2 departemen. Departemen I

sebagai Pengolahan dan Departemen 2 sebagai Penyelesaian. Adapun data produksi pada

bulan Juni 2016, sebagai berikut :

( Dalam Unit )

Departemen I Departemen II

Jumlah Produk Masuk Proses 10.000 - (unit started) Selesai Dikirim ke Departemen Berikut 9.000 - (finished goods and transfered out) Diterima dari Departemen Sebelumnya - 9.000 (unit received) Selesai Dikirim ke Gudang - 8.500 (finished goods and transfered out) Produk dalam Proses Akhir BBB 100%, BK 80 % 1.000 -

BK 70 % - 500 Biaya Produksi untuk bulan Juni 2015 :

Departemen 1 Departemen II

BBB (raw material cost) 12.500.000 -

BTK (direct labor cost) 10.780.000 9.735.000

BOP (factory overhead) 9.800.000 9.292.500

Pertanyaan !

Buatlah laporan harga pokok produksi (production cost report) untuk bulan Juni 2016 !

Page 26: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

26

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Jawaban !

PT. MOJO JOJO

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN I

(PRODUCTION COST REPORT DEPARTEMENT I)

JUNI 2016

Laporan Produksi (production report) Unit

Jumlah Masuk Proses (unit started) 10.000

Ditransfer ke Departemen Penyelesaian 9.000

Barang Dalam Proses (BBB 100%, BK 80%) 1.000 +

Jumlah Produk yang Dihasilkan 10.000

Biaya Dibebankan di Dept. I

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalen HPP/unit

BBB 12.500.000 9.000 + (1.000 X 100 %) = 10.000 1.250

BTK 10.780.000 9.000 + (1.000 X 80 %) = 9.800 1.100

BOP 9.800.000 + 9.000 + (1.000 X 80 %) = 9.800 1.000 +

Jumlah Biaya 33.080.000 3.350

Perhitungan HP Produk Selesai di Transfer ke Dept. II

HP. Produk selesai untuk di Transfer ke Dept. II (9.000 unit X Rp 3.350) 30.150.000

Perhitungan HP Produk Dalam Proses Dept. I

BBB = 1.000 X 100% X 1.250 = 1.250.000

BTK = 1.000 X 80% X 1.100 = 880.000

BOP = 1.000 X 80% X 1.000 = 800.000 +

2.930.000 +

Biaya Produksi Dept. I 33.080.000

Page 27: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

27

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

PT. MOJO JOJO

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN II

(PRODUCTION COST REPORT DEPARTEMENT II)

JUNI 2016

Laporan Produksi (production report) Unit

Produk Diterima dari Dept. I 9.000

Ditransfer ke Gudang 8.500

Barang Dalam Proses Akhir (BK 70%) 500 +

9.000

Biaya Dibebankan di Dept. II

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalen HPP/unit

H.P. dari Dept. I 33.080.000 3.350

Biaya Departemen Penyelesaian

BTK 9.735.000 8.500 + (500 X 70 %) = 8.850 1.100

BOP 9.292.500 + 8.500 + (500 X 70 %) = 8.850 1.050 +

19.027.500 + 2.150+

Biaya Kumulatif di Dept. II 52.107.500 5.500

Perhitungan HP Produk Selesai di Transfer ke Gudang

HP Produk Selesai di Transfer ke Gudang ( 8.500 unit X 5.500) 46.750.000

Perhitungan HP Produk Dalam Proses Dept. II

HP dari Dept. I = 500 X 3.350 = 1.675.000

BTK = 500 X 70 % X 1.100 = 385.000

BOP = 500 X 70 % X 1.050 = 367.500+

2.427.500 +

Biaya Produksi Dept. II 49.177.500

Page 28: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

28

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS I

HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)

SATU DEPARTEMEN

PT. RILAKKUMA mengolah produk secara massa melalui satu departemen produksi,

dimana perusahaan ini menggunakan metode harga pokok proses dalam menentukan harga

pokok produk yang dihasilkan. Data produksi bulan Oktober 2016 sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp. 7.000.000

Biaya bahan penolong Rp. 9.500.000

Biaya tenaga kerja Rp. 13.250.000

Biaya overhead pabrik Rp. 18.125.000

Total biaya produksi Rp. 47. 875.000

Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah :

Produk jadi 4000 Kg

Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian 700 Kg

Biaya Bahan Baku 100% Biaya Bahan Penolong 100%

Biaya Tenaga Kerja 50% Biaya Overhead Pabrik 40%

Diminta :

1. Buatlah perhitungan harga pokok produksi persatuan, harga pokok produksi jadi dan

persediaan produk dalam proses untuk bulan Agustus 2016 !

2. Buatlah laporan biaya produksi bulan Agustus 2016 !

Page 29: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

29

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS II

HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)

“ LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI “

PT. BAPER memulai produksinya tahun 2020 melalui 2 departemen. Departemen I sebagai

Pengolahan dan Departemen 2 sebagai Penyelesaian. Adapun data produksi pada bulan Juli

2016, sebagai berikut :

( Dalam Unit )

Departemen I Departemen II

Jumlah Produk Masuk Proses 50.000 - (unit started) Selesai Dikirim ke Departemen Berikut 40.000 - (finished goods and transfered out) Diterima dari Departemen Sebelumnya - 40.000 (unit received) Selesai Dikirim ke Gudang - 38.000 (finished goods and transfered out) Produk dalam Proses Akhir BBB 3/4, BK 1/2 10.000 -

BK 3/4 - 2.000 Biaya Produksi untuk bulan Juni 2015 :

Departemen 1 Departemen II

BBB (raw material cost) 15.000.000 -

BTK (direct labor cost) 13.000.000 8.500.000

BOP (factory overhead) 12.000.000 8.000.000

Pada bulan Juli 2020 terjual 12.000 unit dengan harga jual Rp. 15.000, dimana diketahui

biaya administrasi dan umum Rp. 9.321.140 dan biaya pemasarannya Rp. 5.210.020.

Pertanyaan !

Buatlah laporan harga pokok produksi (production cost report) untuk bulan Juli 2020 !

SATU DEPARTEMEN

Page 30: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

30

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

SATU DEPARTEMEN

Page 31: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

31

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 32: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

32

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN

Page 33: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

33

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 34: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

34

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

BAB IV

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

Harga pokok proses lanjutan adalah penguraian l;ebih lanjut metode harga pokok

proses yang telah memperhitungkan harga pokok persediaan produk dalam proses awal

periode. Harga pokok persediaan produk dalam proses yang dihitung harga pokoknya pada

akhir periode akan menjadi harga pokok persediaan produk dalam proses pada awal periode

dalam departemen produksi yang bersangkutan. Harga pokok produk dalam proses awal

periode ini akan mempunyai pengaruh dalam penentuan harga pokok produk selesai yang

ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang.

Karakteristik persediaan produk dalam proses awal :

Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode

akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya.

Produk dalam proses awal periode ini membawa harga pokok produksi per satuan yang

berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok

produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang bersangkutan dalam

periode sekarang.

Metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan untuk memperhitungkan

harga pokok persediaan produk dalam proses awal ada 2, diantaranya adalah :

1. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang

Dalam tiap harga pokok rata-rata tertimbang, tiap unsur harga pokok produk yang melekat

pada persediaan produk dalam proses dijumlahkan dengan unsur biaya produksi yang

dikeluarkan dalam periode sekarang untuk menghitung harga pokok rata-rata tertimbang.

Kemudian harga pokok rata-rata tertimbang ini dikalikan dengan kuantitas produk selesai

yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang untuk menentukan harga pokok

produk tersebut.

Page 35: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

35

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

2. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama

Metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) menganggap biaya produksi periode

sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode

masih dalam proses, baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang

dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang. Oleh karena itu, dalam perhitungan

unit ekuivalensi, tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses awal harus

diperhitungkan.

Page 36: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

36

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

PT. RI memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan produknya, yaitu

departemen R dan departemen I.

Berikut ini merupakan data-data produksi yang terjadi selama bulan Januari 2016 :

Departemen A Departemen B

Produk dalam proses awal :

BB = 100% ; BK = 40% 5.000 -

TKL = 20 % ; BOP = 60% - 6.000

Produk Masuk Proses 40.000 -

Unit yang ditransfer ke Dept. A 39.000 -

Unit yang diterima dari Dept. B - 39.000

Produk yang ditransfer ke gudang - 40.000

Produk dalam proses akhir :

BB 100%; BK 70% 6.000 -

TKL 40 %; BOP 80% - 5.000

Harga Pokok Produk Dalam Proses-Awal: Rp. 25. 000.000

Harga Pokok dari Dep. R - -

Biaya Bahan Baku Rp. 3.500.000

Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.560.000 Rp. 1.200.000

Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.880.000 Rp. 4.000.000

Biaya-biaya Produksi :

Biaya Bahan Baku Rp. 19.000.000 -

BTKL Rp. 32.000.000 Rp. 27.000.000

Biaya Overhead Pabrik Rp. 36.000.000 Rp. 35.000.000

Diminta :

Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi (Production Cost Report) untuk masing-masing

Departemen produksi dengan menggunakan Metode Rata-rata!

Page 37: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

37

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

JAWABAN :

PT. MERDEKA

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. R

BULAN JANUARI 2013

Laporan Produksi (Production Report) Unit

Produk dalam proses awal :

BB = 100% ; BK = 40% 5.000

Produk Masuk Proses 40.000 +

45.000

Unit yang ditransfer ke Dept. I 39.000

Produk dalam proses akhir

BB 100%; BK 70% 6.000 +

45.000

Biaya yang dibebankan pada Dept. R

Elemen

Biaya

HPP PDP

Awal

Biaya Bulan

Januari Jumlah

Unit

Ekuivalen

HPP /

Unit

BBB Rp. 3.500.000 Rp.19.000.000 Rp. 22.500.000 45.000 1) Rp. 500

BTK Rp. 2.560.000 Rp. 32.000.000 Rp. 34.560.000 43.200 2) Rp. 800

BOP Rp. 2.880.000 Rp. 36.000.000 Rp. 38.880.000 43.200 2) Rp. 900

Jumlah Rp. 8.940.000 Rp. 87.000.000 Rp. 95.940.000 Rp. 2.200

** Ket :

1) 39.000+ ( 6.000 * 100% ) = 45.000

2) 39.000+ ( 6.000 * 70% ) = 43.200

Page 38: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

38

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Perhitungan Harga Pokok :

Harga pokok produk yang ditransfer ke Departemen I yaitu :

( Rp. 39.000* Rp. 2.200) Rp. 85.800.000

Perhitungan pokok produk dalam proses akhir :

BBB 6.000 * 100% * 500 = Rp. 3.000.000

BTK 6.000 * 70% * 800 = Rp. 3.360.000

BOP 6.000 * 70% * 900 = Rp. 3.780.000 +

Rp. 10.140.000 +

Total Harga Pokok Produk di Departemen R Rp. 95.940.000

PT. MERDEKA

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I

BULAN JANUARI 2013

Laporan Produksi (Production Report) : Unit

Produk dalam proses awal 6.000

TKL = 20%, BOP = 60%

Produk yang diterima dari Dept. R 39.000 +

45.000

Produk yang ditransfer ke Gudang 40.000

Produk dalam proses akhir

TKL = 40%, BOP = 80% 5.000 +

45.000

Biaya yang dibebankan pada Departemen I

Biaya Produksi

HPP PDP Awal

BP Bulan January (Rp.)

Jumlah Unit Ekuivalen

HPP / Unit

HP Dept.G Rp 25.000.000 Rp. 85.800.000 Rp. 110.800.000 45.000 1) Rp. 2.462 TKL Rp. 1.200.000 Rp. 27.000.000 RP. 28.200.000 42.000 2) Rp. 671 BOP Rp. 4.000.000 Rp. 35.000.000 Rp. 39.000.000 44.000 3) Rp. 886 Rp. 5.200.000 Rp. 62.000.000 Rp. 67.200.000 Rp. 1557 Jumlah Rp. 30.200.000 Rp. 147.800.000 Rp. 178.000.000 Rp. 4019

Page 39: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

39

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

** Ket :

1) 40.000 + 5.000 = 45.000

2) 40.000 + ( 5.000 x 40% ) = 42.000

3) 40.000 + ( 5.000 x 80% ) = 44.000

Perhitungan Harga Pokok :

Harga pokok produk yang ditransfer ke ke Gudang yaitu :

(Rp. 40.000 * Rp. 4019) Rp. 160.760.000

Perhitungan pokok produk dalam proses akhir :

Dari Dept.R 5.000 * 100% * 2.462 = Rp. 12.310.000

TKL 5.000 * 40% * 671 = Rp. 1.342.000

BOP 5.000 * 80% * 1.557 = Rp. 6.228.000 +

Rp. 19.880.000 +

Total Harga Pokok Produksi yang dibebankan pada Dept.I Rp. 180.640.000

Page 40: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

40

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

PT. JEYS memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan produknya, yaitu

departemen A dan departemen B.

Berikut ini merupakan data-data produksi yang terjadi selama bulan Februari 2016 :

Departemen A Departemen B

Produk dalam proses awal :

BB = 100% ; BK = 40% 10.000 -

TKL = 30 % ; BOP = 50% - 10.000

Produk Masuk Proses 95.000 -

Unit yang ditransfer ke Dept. B 80.000 -

Unit yang diterima dari Dept. A - 80.000

Produk yang ditransfer ke gudang - 60.000

Produk dalam proses akhir :

BB 100%; BK 60% 25.000 -

TKL 40 %; BOP 80% - 30.000

Harga Pokok Produk Dalam Proses-Awal:

Harga Pokok dari Dep. A - Rp 27.550.000

Biaya Bahan Baku Rp.15.000.000 -

Biaya Tenaga Kerja Rp. 5.300.000 Rp. 5.780.000

Biaya Overhead Pabrik Rp.11.200.000 Rp. 5.360.000

Biaya-biaya Produksi :

Biaya Bahan Baku Rp. 42.750.000

BTKL Rp. 55.500.000 Rp. 38.500.000

Biaya Overhead Pabrik Rp. 56.250.000 Rp. 29.500.000

Diminta :

Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi (Production Cost Report) untuk masing-masing

Departemen produksi dengan menggunakan Metode Rata-rata!

Page 41: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

41

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 42: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

42

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

BAB V

VARIABEL COSTING

A. Definisi Variabel Costing

Variabel costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya-biaya produksi yang berperilaku variabel saja kedalam harga

pokok produksi. Harga pokok produknya terdiri dari :

1. Biaya bahan baku

2. Biaya tenaga kerja variabel

3. Biaya overhead pabrik variabel

B. Manfaat Variabel Costing

Laporan Laba/Rugi dengan contribusi margin hampir mengikuti pemikiran manajemen

tentang prestasi laba sebagai fungsi penjualan.

Informasi untuk analisis Biaya-Volume-Laba dapat diperoleh langsung dari laporan

Laba/Rugi.

Penentuan harga pokok variabel menyajikan dasar untuk menyiapkan anggaran fleksibel (yang memisahkan biaya variabel dan tetap).

C. Kelemahan Variabel Costing

Pemisahan pola perilaku biaya menjadi biaya variabel dan tetap sebenarnya sulit dan

hasilnya merupakan taksiran.

Penentuan harga pokok variabel tidak dapat digunakan untuk pelaporan eksternal,

maksudnya tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim (SAK).

Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variabel costing akan

menyajikan kerugian yang berlebihan dalam periode tertentu dan menyajikan labayang

tidak normal pada periode lainnya.

Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan dan harga

pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan

mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan

.

Contribusi Margin = Hasil Penjualan – Biaya

Variebel

Page 43: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

43

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS

VARIABLE COSTING

Berikut ini adalah data biaya dan persediaan akhir tahun 2015 dari PT MOVE ON. 1. Produksi selama tahun 2015 sebanyak 250.000 unit. 2. 80% dari produksi tahun 2015 terjual dan sisanya masih tersimpan digudang pada

akhir tahun.

3. BBB sebesar Rp 80.000.000

4. BTKL sebesar Rp 50.000.000

5. BOP (V) sebesar Rp 34.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp 27.000.000

6. Harga jual per unit Rp 5.000

7. Biaya administrasi dan umum (V) sebesar Rp 15.000.000 dan Biaya administrasi

dan umum (T) sebesar Rp 10.000.000

8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp 12.000.000 dan Biaya pemasaran (T) sebesar Rp

15.000.000

Diminta :

a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2015 dengan metode variable costing dan

full costing!

b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full costing!

Page 44: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

44

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Jawaban :

a. Menghitung nilai persediaan akhir

Produk terjual = 80% x 250.000 unit = 200.000 unit

Persediaan akhir tahun 2015 = 20% x 250.000 unit = 50.000 unit

Nilai persediaan akhir tahun 2015 dengan metode variable costing :

BBB Rp 80.000.000

BTKL Rp 50.000.000

BOP (V) Rp 34.000.000 +

HP. Produksi Rp 164.000.000

HP. Produksi per unit = �� ���.���.���

���.���= Rp 656

Nilai persediaan akhir tahun 2015 = 50.000 unit x Rp 656 = Rp 32.800.000

Nilai persediaan akhir tahun 2015 dengan metode full costing :

BBB Rp 80.000.000

BTKL Rp 50.000.000

BOP (V) Rp 34.000.000

BOP (T) Rp 27.000.000 +

HP. Produksi Rp 191.000.000

HP. Produksi per unit = = Rp 764

Nilai persediaan akhir tahun 2015 = 50.000 unit x Rp 764 = Rp 38.200.000

Rp 191.000.000 250.000

Page 45: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

45

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

b. Laporan Rugi/Laba

PT. MOVE ON

LAPORAN L/R VARIABLE COSTING

PER 31 DESEMBER 2015

Penjualan 200.000 unit x Rp 5.000 Rp1.000.000.000

HPP Variable

BBB Rp 80.000.000

BTKL Rp 50.000.000

BOP (V) Rp 34.000.000 +

HP. Produksi Rp 164.000.000

Persediaan akhir Rp 32.800.000 -

HPP Variable Rp 131.200.000

By. Adm & Umum (V) Rp 15.000.000

By. Pemasaran (V) Rp 12.000.000 +

Total Biaya Variable Rp 158.200.000 -

Contribusi Margin Rp 841.800.000

Biaya Tetap

BOP (T) Rp 27.000.000

By. Adm & Umum (T) Rp 10.000.000

By. Pemasaran (T) Rp 15.000.000 +

Total Biaya Tetap Rp 52.000.000 -

Laba Bersih Rp 789.800.000

Page 46: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

46

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

PT. MOVE ON

LAPORAN L/R FULL COSTING

PER 31 DESEMBER 2013

Penjualan 200.000 unit x Rp 5.000 Rp 1.000.000.000

HPP Variable

BBB Rp 80.000.000

BTKL Rp 50.000.000

BOP (V) Rp 34.000.000

BOP (T) Rp 27.000.000 +

HP. Produksi Rp 191.000.000

Persediaan akhir Rp 38.200.000 -

HPP Rp 152.800.000 -

Laba Kotor Rp 847.200.000

Biaya Operasi

By. Adm & Umum (V) Rp 15.000.000

By. Pemasaran (V) Rp 12.000.000

By. Adm & Umum (T) Rp 10.000.000

By. Pemasaran (T) Rp 15.000.000 +

Total Biaya Operasi Rp 52.000.000 -

Laba Bersih Rp 795.200.000

Page 47: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

47

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS

VARIABLE COSTING

Berikut ini adalah data biaya dan persediaan akhir tahun 2015 dari PT. AKU DAN DIA

1. Produksi selama tahun 2015 sebanyak 300.000 unit.

2. 70% dari produksi tahun 2015 terjual dan sisanya masih tersimpan digudang pada

akhir tahun.

3. BBB sebesar Rp 90.000.000

4. BTKL sebesar Rp 85.000.000

5. BOP (V) sebesar Rp 65.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp 60.000.000

6. Harga jual per unit Rp 7.000

7. Biaya administrasi dan umum (V) sebesar Rp 30.500.000 dan Biaya administrasi

dan umum (T) sebesar Rp29.500.000

8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp 28.500.000 dan Biaya pemasaran (T) sebesar

Rp 34.500.000

Diminta :

a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2015 dengan metode variable costing dan

full costing!

b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full costing!

Page 48: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

48

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 49: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

49

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 50: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

50

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

BAB VI

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke

dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau wujud rillnya adalah biaya bahan

baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya

dikelompokkan tersendiri.

Biaya overhead pabrik dibebankan ke harga pokok produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Kemudian analisa dan perlakuan terhadap selisih antara BOP yang dibebankan ke produk berdasarkan tarif dengan BOP yang sesungguhnya.

Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar pembebanan sebagai berikut :

a. Unit produksi

b. Biaya bahan baku

c. Biaya tenaga kerja langsung

d. Jam tenaga kerja langsung

e. Jam mesin

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan :

1. Biaya Overhead Pabrik Tetap

Adalah biaya overhead yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan

tertentu. Contohnya depresiasi pabrik.

2. Biaya Overhead Pabrik Variabel

Adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan volume kegiatan.

Contohnya bahan penolong.

3. Biaya Overhead Pabrik Semivariabel

Adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume

kegiatan (gabungan biaya tetap dan variabel). Contoh biaya listrik

Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam hubungan dengan departemen, dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

1. Biaya Langsung Departemen, yaitu BOP yang terjadi pada departemen tertentu dan

manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. Contohnya biaya gaji mandor

departemen produksi, biaya depresiasi mesin, dan biaya bahan penolong.

2. Biaya Tidak Langsung Departemen, yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih

dari satu departemen. Contohnya biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung

pabrik.

Page 51: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

51

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses penentuan tarif BOP adalah sebagai berikut :

1. Ditentukan anggaran BOP untuk masing-masing departemen produksi tersebut.

2. Ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen produksi

yang bersangkutan.

3. Ditetapkan tarif BOP berdasarkan anggaran BOP dibagi dengan dasar pembebanan.

Page 52: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

52

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS

BIAYA OVERHEAD PABRIK

PT. CONJURING menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran perusahaan untuk Agustus 2016 dengan kapasitas normal 5.000 jam mesin disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 7.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.500.000

Biaya bahan penolong V Rp 1.150.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 750.000

Biaya bahan baker pabrik (Fuel) V Rp 1.000.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 650.000

Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik V Rp 550.000

Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik F Rp 400.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp . 750.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 900.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 975.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 1.100.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 750.000

Pada akhir tahun BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 40.000 jam

mesin (machine hours) yang dapat disajikan sebagai berikut :

Page 53: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

53

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 7.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.500.000

Biaya bahan penolong V Rp 950.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 600.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 950.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 650.000

Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik V Rp 500.000

Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik F Rp 450.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp . 650.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 850.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 950.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 1.050.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 750.000

Data lain berkaitan dengan produksi: Jam kerja langsung (direct labour hours) 17.000 jam.

Unit produksi (production units) 70.000 unit

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan variabel yang dianggarkan dan yang sesungguhnya ?

2. Hitunglah tarif BOP bulan Agustus 2016 yang dianggarkan berdasarkan :

a. Jam mesin (machine hours) (Rp)

b. Biaya bahan baku (direct material) (%)

c. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) (%)

d. Jam kerja langsung (direct labor hours) (Rp)

e. Unit produksi (production units) (Rp)

Page 54: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

54

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

JAWABAN:

1. BOP yang dianggarkan dan yang sesungguhnya (budgeted and realized FOH) :

BOP dianggarkan BOP sesungguhnya

BOP Tetap (Fixed FOH) Rp 3.750.000 Rp 3.500.000

BOP Variabel (Variable FOH) Rp 5.225.000 Rp 4.850.000

Total BOP (Total FOH) Rp 8.975.000 Rp 8.350.000

2. Menghitung tarif BOP yang dianggarkan berdasarkan :

a. Tarif BOP Budgeted

Tarif BOP Tetap (Fixed rate of FOH) = = Rp 750 JM

Tarif BOP Variabel (Variabel rate) = =Rp1045/JM+

Total tarif BOP Rp.1795/JM

b. Tarif BOP berdasarkan biaya bahan baku :

Tarif BOP Tetap = * 100% = 53,57 %

Tarif BOP Variabel = * 100% = 74,64 % +

Total tarif BOP 128,21 %

c. Tarif BOP berdasarkan biaya tenaga kerja langsung :

Tarif BOP Tetap = * 100% = 83,33 %

Tarif BOP Variabel = * 100% = 116,11 % +

Total tarif BOP 199,44 %

Rp 3.750.000 5.000

Rp 5.225.000 5.000

Rp 3.750.000 Rp 7.000.000

Rp 5.225.000 Rp 7.000.000

Rp 3.750.000 Rp 4.500.000

Rp 5.225.000 Rp 4.500.000

Page 55: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

55

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

d. Tarif BOP berdasarkan jam kerja langsung :

Tarif BOP Tetap = = Rp. 220,59 / JKL

Tarif BOP Variabel = = Rp. 307,35 / JKL +

Total tarif BOP Rp. 527,94 / JKL

e. Tarif BOP berdasarkan unit produksi :

Tarif BOP Tetap = = Rp 53,57 / Unit

Tarif BOP Variabel = = Rp 74,64 / Unit +

Total tarif BOP Rp. 128,21 / Unit

Rp 3.750.000 17.000

Rp 5.225.000 17.000

Rp 3.750.000 70.000

Rp 5.225.000 70.000

Page 56: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

56

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS

BIAYA OVERHEAD PABRIK

PT. SINISTER menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran

perusahaan untuk Januari 2016 dengan kapasitas normal 12.000 jam mesin disajikan sebagai

berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 5.500.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.750.000

Biaya bahan penolong V Rp 900.000

Biaya depresiasi mesin jahit F Rp 600.000

Biaya listrik mesin jahit (electric cost) V Rp 650.000

Biaya reparasi &pemeliharaan mesin jahit V Rp 950.000

Biaya reparasi &pemeliharaan mesin jahit F Rp 450.000

Biaya asuransi mesin jahit (insurance) F Rp 650.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 700.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 950.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 1.100.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 700.000

Pada akhir tahun BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 17.000 jam

mesin (machine hours) yang dapat disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 5.500.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.750.000

Biaya bahan penolong V Rp 850.000

Biaya depresiasi mesin jahit F Rp 550.000

Biaya listrik mesin jahit (electric cost) V Rp 600.000

Biaya reparasi &pemeliharaan mesin jahit V Rp 850.000

Biaya reparasi &pemeliharaan mesin jahit F Rp 450.000

Page 57: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

57

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Biaya asuransi mesin jahit (insurance) F Rp . 625.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 800.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 950.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 1.150.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 700.000

Data lain berkaitan dengan produksi: Jam kerja langsung (direct labour hours) 18.000 jam

Unit produksi (production units) 70.000 unit

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan variabel yang dianggarkan dan yang sesungguhnya ?

2. Hitunglah tarif BOP bulan Januari 2016 yang dianggarkan berdasarkan :

a. Jam mesin (machine hours) (Rp)

b. Biaya bahan baku (direct material) (%)

c. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) (%)

d. Jam kerja langsung (direct labor hours) (Rp)

e. Unit produksi (production units) (Rp)

Page 58: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

58

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 59: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

59

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 60: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

60

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

BAB VII

DEPARTEMENTALISASI BOP

(Factory Overhead Departmentalization)

Departementalisasi BOP adalah pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian yang

disebut Departemen dimana BOP akan dibebankan. Departementalisasi BOP bermanfaat untuk

pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk.

Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead departementalisasi adalah sebagai

berikut :

1. Disusun terlebih dahulu anggaran biaya overhead pabrik per departemen.

Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen dibagi menjadi empat tahap

utama berikut ini:

a. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan untuk

tahun anggaran.

b. Penaksiran BOP tidak langsung departemen.

c. Distribusi BOP tidak langsung departemen ke departemen-departemen yang menikmati

manfaatnya.

d. Menjumlah BOP per departemen (baik BOP langsung maupun departemen tak

langsung).

2. Mengalokasikan BOP departemen pembantu ke departemen produksi dengan cara

a. Metode alokasi langsung

Dalam metode alokasi langsung BOP departemen pembantu di alokasikan ke tiap-tiap

departemen produksi yang menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakan apabila

jasa yang dihasilkan oleh departeman pembantu hanya dinikmati oleh departemen

produksi saja. Tidak ada departeman pembantu yang memakai jasa departemen

pembantu lain.

b. Metode alokasi bertahap

Metode alokasi bertahap digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen pembantu

tidak hanya dipakai oleh departemen produksi saja, tetapi digunakan oleh depatemen

pembanti lainnya.

Page 61: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

61

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Metode alokasi bertahap dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan jasa timbal balik antar departemen-

departemen pembantu. Yang termasuk ke dalam metode ini adalah:

a. Metode alokasi kontinyu (continous allocation method)

Yaitu BOP departemen-departemen pembantu yang saling memberikan jasa di

alokasikan secara terus menerus, sehingga jumlah BOP yang belum di alokasikan

menjadi tidak berarti.

b. Metode aljabar (algebraic method)

Dalam metode ini jumlah biaya tiap-tiap departemen pembantu dinyatakan dalam

persamaan aljabar.

Metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar

departemen pembantu. Metode alokasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah

”metode urutan alokasi yang diatur” (specified order of closing).

3. Perhitungan Tarif Pembebanan BOP Per Departemen

Didalam memperhitungkan tarif pembebanan BOP per departemen terdapat istilah-istilah

yang dipakai, yaitu :

a. Distribusi BOP

Menggambarkan pembagian BOP tak langsung departemen kepada departemen-

departemen yang menikmati manfaatnya, baik departemen produksi maupun

departemen pembantu.

b. Alokasi BOP

Menggambarkan pembagian BOP departemen pembantu ke deparatemen produksi,

atau dari departemen pembantu ke departemen pembantu yang lain dan departemen

produksi.

c. Pembebanan BOP

Menggambarkan pembagian BOP di departemen produksi kepada produk.

Page 62: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

62

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS DEEPARTEMENTALISASI BOP

(Factory Overhead Departmentalization)

Didalam menghitung tarif BOP tahun 2016 PT. Perasaan menggunakan metode langsung

(direct alocation method) untuk masing-masing departemen produksi. Berikut ini jumlah

BOP (FOH) sebelum adanya alokasi dari departemen pembantu D, I, dan A adalah sebagai

berikut : PT. Perasaan menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran

perusahaan untuk April 2016 dengan kapasitas normal 20.000 jam mesin disajikan sebagai

berikut :

Departemen produksi (Production Department) C Rp 30,000,000.00

Departemen produksi (Production Department) I Rp 25,000,000.00

Departemen produksi (Production Department) N Rp 30,000,000.00

Departemen produksi (Production Department) T Rp 30,000,000.00

Departemen produksi (Production Department) A Rp 15,000,000.00

Departemen produksi (Production Department) D Rp 22,000,000.00

Departemen produksi (Production Department) I Rp 34,000,000.00

Departemen produksi (Production Department) A Rp 14,000,000.00

Dasar alokasi adalah pemakaian jasa departemen pembantu untuk setiaap departemen

produksi yang dirincikan sebagai berikut :

Departemen Pembantu Departemen Produksi

C I N T A

Departemen pembantu D 10% 20% 15% 35% 20%

Departemen pembantu I 25% 30% 15% 20% 10%

Departemen pembantu A 15% 10% 30% 20% 25%

Dasar pembebanan untuk menghitung tarif BOP masing-masing departemen produksi

adalah sebagai berikut :

Page 63: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

63

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Departemen

Produksi

Kapasitas

Normal

C 214.000 / unit

I 250.000 / unit

N 142.000 / unit

T 236.500 / unit

A 105.200 / unit

Diminta : 1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP dati departemen pembantu ke departemen

produksi menggunakan metode alokasi langsung (direct alocation method)!

2. Hitunglah tabel BOP untuk masing-masing departemen produksi, apabila

pembebanan tarif BOP berdasarkan kapasitas normalnya (normal capasity)!

JAWABAN :

1. Tabel Alokasi Budget BOP

2. Perhitungan Tarif BOP

Dep. Produksi Budgetr BOP Kapasitas

Tarif /unit Setelah Alokasi Normal

C Rp 42,800,000 214,000 Rp 200

I Rp 41,000,000 250,000 Rp 164

N Rp 42,600,000 142,000 Rp 300

T Rp 47,300,000 236,500 Rp 200

A Rp 26,300,000 105,200 Rp 250

Keterangan

Jumlah Departemen Produksi Departemen Pembantu

C I N T A D I A Budgety BOP sebelum Alokasi

130,000 30,000 25,000 30,000 30,000 15,000 22,000 34,000 14,000

Alokasi Departemen D 22,000 2,200 4,400 3,300 7,700 4,400 22,000

Alokasi Departemen I 34,000 8,500 10,200 5,100 6,800 3,400 34,000

Alokasi Departemen A 14,000 2,100 1,400 4,200 2,800 3,500 14,000

Alokasi dari Departemen Pembantu

70,000 12,800 16,000 12,600 17,300 11,300 22,000 34,000 14,000

Budget BOP setelah Alokasi

200,000 42,800 41,000 42,600 47,300 26,300 - - -

Page 64: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

64

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS

DEPARTEMENTALISASI BOP

(Factory Overhead Departmentalization)

Di dalam menghitung tarif BOP untuk tahun 2016 PT. HELOKITY menggunakan

metode langsung (direct alocation method) untuk masing-masing departemen produksi.

Berikut ini jumlah BOP (FOH) sebelum adanya alokasi dari departemen pembantu I, T, dan Y

adalah sebagai berikut : PT. HELOKITY menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka.

Adapun anggaran perusahaan untuk Agustus 2016 dengan kapasitas normal 20.000 jam mesin

disajikan sebagai berikut :

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Departmen Produksi (Prodution Departmen) H Rp 30.000.000

Departmen Produksi (Prodution Departmen) E Rp 12.000.000

Departmen Produksi (Prodution Departmen) L Rp 20.000.000

Departmen Produksi (Prodution Departmen) O Rp 26.000.000

Departmen Produksi (Prodution Departmen) K Rp 24.000.000

Departmen Pembantu (Service Departmen) I Rp 16.000.000

Departmen Pembantu (Service Departmen) T Rp 10.000.000

Departmen Pembantu (Service Departmen) Y Rp 20.000.000

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dasar alokasi adalah pemakaian jasa departmen pembantu untuk setiap departmen

produksi yang dirinci sebagai berikut :

Jasa dari Departmen Pembantu Departmen Produksi

H E L O K

Departmen Pembantu I 25% 15% 20% 10% 30%

Departmen Pembantu T 15% 25% 20% 10% 30%

Departmen Pembantu Y 20% 10% 30% 15% 25%

Page 65: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

65

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Dasar pembebanan untuk menghitung tarif BOP masing-masing Departmen Produksi

adalah sebagai berikut :

Departemen Produksi Kapasitas normal

H 200.000 / unit

E 160.000 / unit

L 150.000 / unit

O 250.000 / unit

K 120.000 / unit

Diminta :

1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP dari departemen pembantu ke departemen

produksi menggunakan metode alokasi langsung (direct allocation method) !

2. Hitunglah Tabel BOP untuk masing-masing departemen produksi, apabila

pembebanan tarif BOP berdasarkan kapasitas normalnya (normal capacity) !

Page 66: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

66

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 67: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

67

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

BAB VIII

BIAYA BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

1. Teori Biaya Bersama dan Produk Sampingan

Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint overhead cost)

yang harus dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan

produksinya berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan produksinya dilakukan secara

massa. Biaya bersama dengan biaya bergabung.

Biaya bergabung adalah biaya-biaya untuk memproduksi dua atau lebih produk yang

terpisah (tidak diolah bersama) dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan. Biaya

bergabung dan biaya bersama mempunyai satu perbedaan pokok yaitu bahwa biaya

bergabung dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai produk yang terpisah tersebut atas dasar

sebab akibat, atau dengan cara menelusuri jejak penggunaan fasilitas. Biaya bergabung tidak

meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Di lain pihak biaya bersama

tidak dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai macam produk yang dihasilkan dan meliputi

biaya-biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik

Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam

produk yang dapat berupa produk bersama (join Product), produk sampingan (by-product),

dan produk sekutu (co-product).

a. Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan

serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Nilai jual (kualitas kali harga per

satuan). Masing – masing produk bersama ini relative sama, sehingga tidak ada

diantara produk – produk yang dihasilkan tersebut dianggap sebagai produk utama

ataupun produk sampingan.

b. Produk sampingan adalah suatu produk atau lebih yang nilai jualnya relative lebih

rendah, yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.

c. Produk sekutu adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang

bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari

bahan baku yang sama.

Page 68: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

68

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

2. Karakteristik Produk Bersama, Produk Sampingan, dan Produk Sekutu

a. Karakteristik Produk Bersama dan Produk Sekutu

Produk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama kegiatan produksi.

Harga jual produk bersama atau produk sekutu relative lebih tinggi bila

dibandingkan dengan produk sampingan yang dihasilkan pada saat yang sama.

Dalam mengelolah produk bersama tertentu, produsen tidak dapat menghindari

diri untuk menghasilkan semua jenis produk bersama, jika ingin memproduksi

hanya salah satu diantara produk bersama tersebut.

b. Karakteristik Produk Sampingan

Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa

memerlukan pengolahan lebih lanjut.

Produk sampingan yang memerlukan pengolahan lebih lanjut setelah terpisah

dari produk utama.

Page 69: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

69

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

CONTOH KASUS

BIAYA BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

(Joint Cost & By Product)

PT ROBIFPA selama satu periode mengeluarkan biaya bersama berjumlah Rp.

126.000.000,- dalam memproduksi 4 macam produknya. Data yang terkait adalah sebagai

berikut :

Produk Bersama

Jumlah Produk yang Dihasilkan

Harga Jual /Unit

Biaya Pengolahan Lebih Lanjut

/Unit

Harga Jual/Unit Setelah Diproses

Lebih Lanjut

A 7.000 4.400 250 4.500

B 8.000 4.300 200 4.600

C 9.000 4.200 150 4.700

D 10.000 4.100 150 4.800

Data-data Tambahan :

Satuan yang Terjual Produk A Produk B Produk C Produk D

6.000 7.500 6.500 8.000

Diminta :

1. Hitunglah alokasi biaya bersama (joint cost) dan harga pokok produk per unit dengan

metode :

a. Metode nilai pasar relatif (relative market value method); nilai pasar diketahui pada saat

titik pisah (market value at split of point)

b. Metode nilai pasar relatif (relative market value method); nilai pasar diketahui setelah

titik pisah (market value after split of point)

c. Berapa laba kotor perusahaan pada periode tersebut, bila perusahaan menggunakan nilai

pasar relatif (relative market value); nilai pasar diketahui pada saat titik pisah (market

value at split of point)

Page 70: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

70

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

JAWABAN CONTOH KASUS :

Nama Perusahaan : PT. ROBIFPA

Biaya Bersama : Rp. 126.000.000,-

Produk

Bersama

Jumlah

Produk

yang

Dihasilkan

Harga

Jual

/Unit

Biaya

Pengolahan

Lebih

Lanjut /Unit

Harga Jual/Unit

Setelah Diproses

Lebih Lanjut

Produk

Terjual

A 7.000 4.400 250 4.500 6.000

B 8.000 4.300 200 4.600 7.500

C 9.000 4.200 150 4.700 6.500

D 10.000 4.100 150 4.800 8.000

1. a. METODE NILAI PASAR RELATIF

BIAYA-BIAYA DIKELUARKAN PADA SAAT TITIK PISAH

Produk

Bersama

Jumlah

Produk

yang

Dihasilkan

Harga

Jual

/Unit

Nilai Jual Nilai Jual

Relatif

Alokasi

Biaya

Bersama

Harga Pokok

Produk

Bersama/unit

A 7.000 4.400 30.800.000 21,39% 26.951.400 3.850

B 8.000 4.300 34.400.000 23,89% 30.101.400 3.763

C 9.000 4.200 37.800.000 26,25% 33.075.000 3.675

D 10.000 4.100 41.000.000 28,47% 35.872.200 3.587

144.000.000 100% 126.000.000

Page 71: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

71

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

1.b. METODE NILAI PASAR RELATIF

BIAYA-BIAYA DIKELUARKAN SETELAH TITIK PISAH

Produk

Bersama

Harga

Jual/Unit

Setelah

Diproses

Lebih Lanjut

Biaya

Pengolahan

Lebih

Lanjut /Unit

Nilai

Jual

Hipotesis

Jumlah

Produk

yang

Dihasilkan

Total Nilai

Jual

Hipotesis

Total

Nilai

Jual

Relatif

Biaya

Bersama

HPP

Bersa

ma/un

it

A 4.500 250 4.250 7.000 29.750.000 19,52% 24.595.200 3.514

B 4.600 200 4.400 8.000 35.200.000 23,10% 29.106.000 3.638

C 4.700 150 4.550 9.000 40.950.000 26,87% 33.856.200 3.762

D 4.800 150 4.650 10.000 46.500.000 30,51% 38.442.600 3.844

152.400.000 100% 126.000.000

2. LABA KOTOR PERUSAHAAN

Keterangan A B C D

Penjualan 26.400.000 32.250.000 27.300.000 32.800.000

HPP 23.100.000 28.218.750 23.887.500 28.700.000

LabaKotor 3.300.000 4.031.250 3.412.500 4.100.000

Page 72: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

72

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

KASUS

BIAYA BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT. PETET selama satu periode akuntansi

berjumlah Rp.345.000.000,- dalam memproduksi empat jenis produknya.

Data yang terkaitadalah :

Produk

Bersama

Jumlah

Produk yang

Dihasilkan

Harga Jual

/Unit

Biaya Pengolahan

Lebih Lanjut

/Unit

Harga Jual/Unit

Setelah Diproses

Lebih Lanjut

A 10.000 6.000 500 8.500

B 20.000 10.000 900 10.000

C 25.000 15.000 800 13.000

D 40.000 20.000 600 18.000

Data-data Tambahan :

Satuan yang Terjual

Produk A Produk B Produk C Produk D

12.000 22.000 20.000 19.000

Diminta :

1. Hitunglah alokasi biaya bersama dan harga pokok produk per unit dengan metode

Nilai Pasar Relatif :

d. Biaya-biaya dikeluarkan pada saat titik pisah

e. Biaya-biaya dikeluarkan setelah titik pisah

2. Berapa laba kotor perusahaan pada periode tersebut, bila perusahaan menggunakan

nilai pasar relatif :Biaya-biaya dikeluarkan pada saat titik pisah !

Page 73: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

73

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017

Page 74: PENGENALAN VISUAL BASIC - … · tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, ...

Laboratorium AKUNTANSI LANJUT A Universitas Gunadarma

74

PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PTA 2016 / 2017