PENGENALAN UMUM BUDIDAYA KEPITING BAKAU · 2018-02-09 · BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI INDONESIA...
Transcript of PENGENALAN UMUM BUDIDAYA KEPITING BAKAU · 2018-02-09 · BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI INDONESIA...
MAROS, 10 MEI 2016
PENGENALAN UMUM
BUDIDAYA KEPITING BAKAU
SPECIES KEPITING BAKAU (Keenan et al,. 1998) :
Scylla serrata (Forskal, 1775),
Scylla tranquiberica (Fabricius, 1798),
Scylla paramamosain (Estampador, 1949)
Scylla olivacea (Herbst, 1796).
S. olivacea S. serrata
S. paramamosain S. transquebarica
Beberapa spesies kepiting bakau (Keenan et al, 1998)
BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI INDONESIAINDONESIA
PEMBENIHAN Taraf penyempurnaan teknologi masih dipelajari,
belum diadopsi, taraf kunjungan belajar Komitmen pemerintah untuk membangun hatcheri
khusus kepiting bakau (spt : India, Vietnam)
BUDIDAYA KEPITING LUNAK (50-100 g) Berkembang di masyarakat petani dan pengusaha
BUDIDAYA PEMBESARAN (50 s/d 300 g)Berkembang di masyarakatdi daerah penghasil kepiting bakau
BUD. PENGGEMUKAN/PEMATANGAN GONAD (>200g)Berkembang di masyarakat
UPAYA PEMBENIHAN KEPITING BAKAUPENELITI NEGARA Spesies
Chen dan Cheng, 1985 Yunus et al, 1997Quinitio et al, 2001Mann, D. L. 2001Hamasaki et al, 2002Churchill, G. J. 2003Karim, M. Y. (2006). Truong et al, 2007Anuar et al, 2011Sulaiman dan Widodo, 2010Gunarto dan Herlinah. 2011 ...Thirunavukkarasu et al, 2014
TaiwanIndonesiaFiliphinaAustraliaJepangAfrika SelatanIndonesiaVietnamMalaysiaIndonesiaIndonesia India
S, serrataS. serrata, S.pramamosainS. serrata, S. olivaceaS. SerrataS. SerrataS. SerrataS. serrataS. ParamamosainS. SerrataS. pramamosain, S.olivaceaS. pramamosain, S.olivaceaS. transquebarica
Lab Basah = Hatcheri Kepiting Bakau, ITP MaranakLab Basah = Hatcheri Kepiting Bakau, ITP Maranak
Bak induk Bak larva Bak megalopa
Bak kultur plankton Tambak pentokolan& pembesaran
1-2g 200g4 - 5 bulan di tambak
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAUDI TAMBAK
Hatcheri Kepiting Bakau, IPT Marana, Maros Hatcheri Kepiting Bakau, IPT Marana, Maros
Bak induk Bak larva dan bak megalopa
Bak kultur plankton Tambak pentokolan& pembesaran
Lokasi: 3 km dari pantaiSumber air: sumur bor/tambak
Induk matang gonad TKG III & IV siap dipijahkan(>200g)
PRODUKSI INDUK MEMIJAH
BAK RESIRKULASIINDUK BETINA MATANG GONADTKG II & III, BERAT 200-400g TIDAK DIABLASI- DASAR BAK PASIR
- SATU INDUK/BAK/PETAKPAKAN : IKAN RUCAH/CUMI/
KEKERANGAN (BERGANTIAN) 2X(PAGI& SORE)
TAMBAK 250m2
PEMBESARAN KRABLET HINGGAINDUK, PAKAN : IKAN RUCAH 1xINDUK BETINA MATANG GONADTKG II & III, BERAT 200-300g
Induk dari tambakITP Marana (MSM KEMARAU)
- induk berlumut- telur kotor- vitalitas larva rendah
INDUK MEMIJAH
Induk memijah dari bakresirkulasi- induk bersih, telur bersih- vitalitas larva lebih tinggi
Induk memijah sebelum telur menempel ke endopodit (a) danmemijah dimana telur sudah menempel ke endopodit (b)
Sebelum ditebar di bak penetasan, induk direndam larutan formalin 10-20 mg/L selama 3-5 menit dalam baskom dan diberi aerasi
Bak inkubasi induk memijah
Perkembangan warna telur induk kepiting yang memijah (9-12 hari)
Bak 500 LAir steril 30 ppt1 ekor/bakAerasiInduk tanpa diberi pakan
Bak fiber untuk kultur massal rotifer, rotifer diambil dari kolam sebelahnya (a),bak kultur Nannochloropsis sp untuk pakan rotifer (b) dan individu rotifer (c)
Masukan larva di bak pemeliharaan yangdipersiapkan-DigunakanMangkuk untukMengambil larva dari baskomKepadatan larva50-100 ind./LDiberi aerasiDiberi rotifer20 ind./mL
• (
Wadah pemeliharaan larva : bak kerucut volume 250 L, bak fiber volume 4ton dan bak beton volume 4 ton (c). (dibuat sirkulasi)
Pemeliharaan larva S. Olivacea
Bak fiber bulat 4 tonResirkulasiSuhu air 30oCRotifer 20 ind./mLPop zoea-1 : 100 ind/L
Zoea-2 : 90 ind/LZoea-3 : 24+7,16 ind./LZoea-4 : 20 + 6,32 ind/LZoea-5 :18,5+10,87 ind./L
Pakan untuk larva stadia zoea-1 hingga stadia megalopa____________________________________________________________
Stadia Frekuensi Kepadatan rotifer
diperkaya dengan HUFA
(ind./mL)
Kepadatan NaupliArtemia diperkaya
dengan HUFA (ind/mL)
Zoea-1 2 20 -Zoea-2 2 20 -Zoea-3 2 20 1Zoea-4 2 20 1Zoea-5Mgalpa
22
2010
12
. rotifer dan rotifer yang bertelur
Penurunan populasi larva hingga stadia zoea-5pada suhu air yang berbeda
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Megalopa Crab
18 35 HARI
KANIBALISME PENJARANGAN
PERKEMBANGAN LARVA KEPITING BAKAU
BAK FIBER BULAT BAK BETON SEGI 4 BAK BETON MINIATUR TAMBAK
PENYAKIT, LINGKUNGANKANIBALISME, VITALITAS MEGALOPA RENDAH
Zoea-14 plomusesetae..
Zoea-26 plomusesetae..
Zoea-3 Zoea-48 plomuse 10 plomusesetae. setae
PlomusePleopod
Zoea-512 plomusesetae
Perkembangan Larva Kepiting Bakau
LARVA TERSERANG PARASIT, Zoothamnium Sp
LARVA SEHAT
Larva stadia zoea-5 yang diberi pakan rotifer dan naupli artemia yang dikayakan dengan vitamin C (a), dan larva yang diberi pakan tanpa pengayaan (b)
(a)(b)
Zoea-4 abnormal
Perkembangan populasi zoea-5 menjadi megalopa
3. PEMELIHARAAN LARVA ZOEA-5 DAN MEGALOPA KEPITING BAKAU, Scylla olivacea DENGAN WADAH BERBEDA
(PENJARANGAN)
Zoea-5 (a) dan megalopa (b)
Kanibalisme yang tinggi penurunan drastis populasi larva
Megalopa sangat aktif, bebas berenang dan predator
STADIA MEGALOPA
Prlkn Padat tebar mglopa(ekor)
Flktsi suhu (oC)
periode Meglop(hari)
crablet di hari-1(%)
Sintasan Crablet-D7 (%)
A 5000 30-32 5-6 8-10 40,14 + 0,42
B 1500 29-30 5-6 3-5 22,67 + 0,95
C 1360 27-30 5-6 <3 34,65 + 11,1
SINTASAN CRABLET D-7, S. paramamosain DI WADAH PEMELIHARAAN YANG BERBEDA
A B C
• Rumput laut, Gracilaria sp sebagai shelter(1 bulan) sintasan 49,9% &
• Tanpa shelter sintasan 23%• Pentokolan crablet secara individu
menggunakan sistem rakit sintasan 90% tidak efisien waktu dan tenaga
PENTOKOLAN KRABLET
PENTOKOLAN KRABLET
sistem rakit/ind.0,05-0,1g/ind. 0,6-0,8g/ind(1 bulan)20-30 ppt80-100%
shelter Gracilaria sp 49,9%& tanpa shelter 23% (15 hari)
Bak Semen shelter Gracilaria sp 56,4% (18 hari)(0,02 g/ind. 1,6g/ind.Salinitas : 7-10 ppt
PENTOKOLAN DI HAPA DAN BAK SEMEN
0,03g/ekor (D-10) 1,505-2,92 g/ekor Sintasan D-40 = 55,3-64,15%
0,02 g/ekor (D-10) D-40 (3,01+1,361 g/ekor & lebar karapas 27,256+3,78 mm)Sintasan 77,92%
PERTUMBUHAN KRABLET YANG DITOKOLKAN SELAMA 1 BULAN
PENTOKOLAN KRABLET
SINTASAN KRABLET YANG DITOKOLKAN SELAMA 1 BULAN
PENYERAHAN TOKOLAN KEPITING BAKAUKE PETAMBAK DI KAB MAROS, BONE & BARRU(2015), POLMAS, PANGKEP, MAROS (2016)
PEMBESARAN KEPITING DI TAMBAK
Kod Luastambak(m2)
lokasi JumlahKepiting(ekor)
WaktuPenebaran
Ukurankrablet
UkuranPanen (g)
Lamapmlihraan(bulan)
Sntasan(%)
A 1000 Marana,Maros
1000 Juni 2014 Tokolan(1,0-1,5 g)
120-140 4 30-50
B 3000 Marana,Maros
500 Desember2014
Tokolan(1,0-1,5 g)
200-500 5 31,2
C 2000 Tambua,Maros
500 Juni 2014 Tokolan(1,0-1,5 g)
100-150 3 -
D 1000 Kajuara,Bone
500 Desember2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
200-250 3 35
E 20000 Kajuara,Bone
2000 Januari2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
200-350 3 40
F 2000 MangkosoBarru
500 Januari2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
150-200 4 40
G 300 MangkosoBarru
500 Desember2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
80-200 3 30
H 4000 TakalasiBarru
1100 Januari2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
Tidakpanen
-
PELATIHAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU
PERIODE PRODUKSI KRABLET DAN PEMBESARANNYA DI TAMBAK
LARVA Z-1....5 – MEGALOPA - KRABLET D-10 = 40 HARI
D-10 ...30 = 1-3 G/EKOR tambak
60 HARI DI TAMBAK = 100 g/EKOR SOKA
120 HARI DI TAMBAK = 200 – 450 g/EKOR
40 + 30 + 120 = 190 HARI – KONSUMSI/INDUK
- Kontruksi dibuatkan caren dibagian dalam sekeliling pagar dengan kedalaman 60 – 80 cm dan lebar 60 – 90 cm
- Pematang keliling petakan pemeliharaan.
- Saluran masuk dg pipa pralon 8 inci- Kemudahan untuk mendapatkan air
dengan salinitas yang ideal yaitu pada kisaran 5 – 25 ppt.
3 bulan + biomassa 67,2 g 5 bulan + biomassa 101, 4 g.
Kesuksesan tergantung kepatuhan pada larangan yang diterapkan, mampu Diatur waktu panen, ukuran kepiting yang dipanen,.
Parameter S. olivacea S. Serrata
Rata-rata berat awal (g/ind)
Rata-rata berat akhir (g/ind)
Lama pemeliharaan (hari)
Laju tumbuh harian (g/hari)
Laju tumbuh spesifik (%/hari)
Lebar karapas awal (cm)
Lebar karapas akhir (cm)
L tmbuh harian p kraps (cm/hari)
L tmbuh spesifik Lrapas (%/hari)
Sintasan (%)
11,08+2,41
57,7+18,5a
60
0,78a
1,191a
3,9+0,4
6,6+0,7
0,045a
0,381a
67,2
2,1+0,71
69,7+9,6b
60
1,13b
2,535b
2,3+0,2
7,2+0,4
0,081b
0,825b
64
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU DI TAMBAK
Budidaya pembesaran kepiting bakau di tambak bakauLahan tambak bakau ITP Marana.emberian pakan yaitu :
A = kepiting diberi pakan ikan rucah 5% dari total biomassa/hari
B = kepiting diberi pakan ikan rucah 5% dari totalbiomassa/2hari
C = kepiting diberi pakan ikan rucah 5% dari totalbiomassa/3hari
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU
A B C
BERAT KEPITING DAN SINTASAN SETELAH 110 HARI
Parameter A B CLuas petakan (m2) 100 100 100
Padat tbr (ind./m2) 1 1 1
Berat awal (g/ekor) 1.36 1.36 1.36
Berat akhir (g/ekor) 123.8 + 12.05a 108.1 + 7.8a 117.8 + 10.8a
Pertumb Mutlak (g) 122.5 + 12.05a 106.7 + 7.8a 116.5 + 10.8a
Pertumb harian (g/hari) 1.05 + 0.1a 0.91 + 0.06a 1 + 0.09a
Laju pertumb harian (%) 3.963 + 0.08a 3.842 + 0.06a 3.919 + 0.07a
Sintasan (%) 15.66 + 11.59a 39.7 + 8.02a 29 + 10.14a
Produksi (kg) 1.85 + 1.19a 4.27 + 0.86a 3.35 + 0.96a
FCR 11.02 + 5.405a 1.87 + 0.347b 1.65 + 0.426b
PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN NILAI KONVERSI PAKAN PADABUDIDAYA KEPITING BAKAU
Note : huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkanperlakuan tidak berbeda nyata (P>0.05)
Gambar 10. Sebaran ukuran kepiting bakau berdasarkan beratpada setiap perlakuan (A=n39, B=n62, C=n58)
TERIMA KASIH