Pengenalan Java Script
-
Upload
eka-mahendra -
Category
Documents
-
view
65 -
download
9
description
Transcript of Pengenalan Java Script
Javascript
Sejarah & Perkembangan JavaScript
Dewasa ini, dunia Internet, khususnya World Wide Web berkembang dengan sangat
pesat. Perkembangan ini tentu saja mendorong orang untuk membuat halaman Web yang
lebih interaktif dan juga lebih cerdas. Salah satu cara membuat halaman Web menjadi lebih
interaktif adalah dengan menggunakan JavaScript, bahasa script yang dikembangkan
Netscape Communications bekerja sama dengan Sun Microsystems. Berbicara tentang Web
tidak lepas dari HTML (Hypertext Markup Language), bahasa yang digunakan untuk
membuat halaman Web. HTML merupakan bahasa yang sangat mudah dipelajari, tidak perlu
mempunyai latar belakang pemrograman untuk menggunakannya, namun untuk membuat
halaman yang interaktif, HTML saja tidak cukup.
Oleh karena iu muncullah CGI (Common Gateway Interface). Dengan CGI halaman
web bisa menampilkan pencacah pengunjung, animasi sederhana, dan masih banyak lagi.
Disamping CGI, ada bahasa pemrograman lainnya yang juga digunakan untuk
meningkatkan interaktivitas halaman web, yaitu Java. Java dikembangkan oleh
SunMicrosystems dari bahasa pemrograman yang sudah sangat populer yaitu C++. Pada java
beban pemrosesan dialihkan ke klien sehingga beban server dikurangi. Dengan java, kita bisa
menampilkan animasi bersuara, menampilkan berbagai diagram.
Dari latar belakang inilah, Netscape Communications bersama dengan Sun
Microsystems mengembangkan bahasa skrip yang diberi nama JavaScript. Asal mula
JavaScript adalah LiveScript.
Dikembangkan pertama kali pada tahun 1995. Bahasa ini dikenali pada browser
Netscape Navigator mulai versi 2.0 ke atas. Microsoft juga melengkapi Internet Explorer
dengan JavaScript mulai versi 3.0 ke atas. Pada dasarnya skrip tidak berbeda dengan bahasa
pemrograman biasa karena skrip juga berisi kumpulan instruksi program. Hanya saja skrip
mempunyai aturan yang lebih sederhana dan biasanya tidak dikompilasi. JavaScript adalah
skrip yang ditempelkan pada kode HTML dan diproses pada sisi klien.
Bahasa JavaScript versi 1.0 sudah mengalami perkembangan sejak dirilis tahun 1995
yang lalu. Yang pertama adalah dirilisnya JavaScript 1.1 pada tahun 1996. Yang kedua
adalah dirilisnya JavaScript 1.2 pada tahun 1997. Pada akhir tahun 1996, Netscape
menyerahkan proses standarisasi spesifikasi bahasa JavaScript ke badan independent, yaitu
ECMA (European Computer Manufacturers Association). ECMA inilah yang pada akhirnya
melakukan standarisasi JavaScript.
JavaScript bukan bahasa berorientasi objek, melainkan bahasa berbasis objek.
Bahasa berorientasi objek harus mendukung 3 konsep dasar, yaitu :
Pengkapsulan (Encapsulation)
Pewarisan (Inheritance)
Polimorfisme (Polymorphism)
JavaScript adalah sebuah bahasa script yang dicantumkan pada sebuah halaman web
dan dijalankan pada browser web. JavaScript adalah nama implementasi Netscape
Communications Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa skrip yang
didasarkan pada konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terutama terkenal karena
penggunaannya di situs web (sebagai JavaScript sisi klien ) dan juga digunakan untuk
menyediakan akses skrip untuk objek yang dibenamkan (embedded ) di aplikasi lain.
Walaupun memiliki nama serupa, JavaScript hanya sedikit berhubungan dengan bahasa
pemrograman Java , dengan kesamaan utamanya adalah penggunaan sintaks C. Secara
semantik, JavaScript memiliki lebih banyak kesamaan dengan bahasa pemrograman Self .
Skrip JavaScript yang dimasukkan di dalam berkas HTML ataupun XHTML harus
dimasukkan di antara tag <script>...</script>.
Tag kontainer <SCRIPT> mempunyai atribut Language. Isikan atribut Language
dengan JavaScript. Disamping JavaScript, ada juga skript lain yang diletakkan pada halaman
HTML, yaitu VBScript. VBScript dikembangkan oleh Microsoft dari bahasa pemrograman
yang cukup populer Visual Basic for Aplication (VBA). Untuk menulis program VBScript,
bisa digunakan tag kontainer <SCRIPT>, hanya saja atribut language diisi VBScript.
Browser-browser lama yang belum mendukung skrip biasanya mengabaikan tag
<SCRIPT>. Namun masalahnya ada beberapa browser lama yang menuliskan teks diantara
tag <SCRIPT> dan </SCRIPT>. Jalan termudah dengan memahami sesuatu adalah dengan
mempraktekannya. Oleh karena itu cobalah program JavaScript berikut ini :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Sekilas JavaScript</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Belajar membuat program JavaScript<BR>
<SCRIPT LANGUAGE="JavaScript">
<!--
document.write("Selamat Malam");
//-->
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Kode-kode tersebut di atas disebut dengan skrip JavaScript diawali dengan tag
<SCRIPT> dan diakhiri dengan tag </SCRIPT>. Di dalam tag <SCRIPT> terdapat atribut
LANGUAGE yang diisi dengan “JavaScript”. Tag ini oleh browser yang mengenal
JavaScript akan segera ditanggapi dengan menerjemahkan kode yang terdapat diantara tag
<SCRIPT> dan </SCRIPT> Tanda <!-- dan //--> umumnya disertakan dengan tujuan agar
sekiranya browser tidak mengenali JavaScript maka browser akan memperlakukannya
sebagai komentar sehingga tidak ditampilkan pada jendela browser.
Kode :
document.write ("Selamat Malam");
disebut sebagai sebuah pernyataan (statement). Pernyataan adalah sebuah perintah pada
JavaScript yang berdiri sendiri dan menghasilkan suatu tindakan. Dalam hal ini pernyataan
tersebut berfungsi untuk menampilkan string “” pada jendela browser. Perlu diketahui jika
terdapat lebih dari satu pernyataan, maka antara pernyataan satu dengan lainnya harus
dipisahkan dengan tanda titikkoma (;). Dengan demikian, pada kode JavaScript di depan
terdapat perintah yang menampilkan string “Selamat Malam”.
Variabel
Dalam sebuah bahasa pemrograman, variabel sangatlah berperan penting . Biasanya
variabel digunakan untuk menyimpan data. Variabel adalah suatu nama yang digunakan
untuk menyimpan nilai dan nilai yang ada di dalamnya dapat diubah sewaktu-waktu.
Variabel berlawanan dengan literal atau konstanta, dimana konstanta menyatakan nilai yang
tetap. Pada JavaScript, pendeklarasian variabel bersifat opsional, artinya bahwa variabel bisa
dideklarasikan atau tidak. Bila suatu variabel diberikan sebuah nilai, maka JavaScript
menganggap bahwa variabel tersebut telah dideklarasikan. Meskipun pendeklarasian variabel
pada JavaScript bersifat opsional, akan lebih baik jika variabel selalu dideklarasikan dalam
pembuatan program.
Pendeklarasian variabel pada JavaScript ditulis dengan menggunakan pernyataan var.
Contoh :
var nama = "sarah";
var nilai = 8;
var x,y,z = "9";
var alamat;
Pada contoh pertama, variabel nama dideklarasikan dan diisi dengan string “sarah”.
Pada contoh kedua, variabel nilai dideklarasikan dan diisi dengan nilai 8. Pada contoh ketiga
x, y, z dideklarasikan dan z diisi dengan string “9”. Pada contoh ketiga ini, dapat langsung
dideklarasikan tiga variabel sekaligus dengan cukup menuliskan kata kunci var satu kali saja.
Adapun pada contoh terakhir variabel alamat akan diisi dengan null. Walaupun suatu variabel
dapat dideklarasikan tanpa diberi nilai awal, sebaiknya hal seperti ini dihindari. Variabel
tidak dapat digunakan sebelum diberi sebuah nilai atau dideklarasikan secara eksplisit.
Contoh :
document.write(nama);
Padahal nama belum diberi oleh nilai tertentu atau belum dideklarasikan, maka
pesan kesalahan akan dimunculkan. Java Script memiliki aturan untuk memberi nama
variabel :
Harus diawali dengan karakter (huruf atau garis bawah ) tidak boleh diawali dengan
angka atau symbol. Karakter kedua dan seterusnya dapat berupa huruf, angka, atau
karakter garis bawah.
Contoh :
Variable Keterangan
Contoh_3.1 Benar
_ contoh3.2 Benar
2001_angkatan Salah
$sql Salah
Tidak boleh menggunakan spasi , untuk memisahkan antar karakter digunakan garis
bawah.
Contoh :
Variable Keterangan
Firdaus adnan Salah
Firdaus_adnan benar
Kapitalisasi (huruf besar dan huruf kecil) dibedakan pada nama variabel.
Contoh :
Firdaus tidak sama dengan firdaus
Tidak boleh mengunakan reserverd word, atau nama yang sama dengan perintah yang
ada pada Java Script. Reserved word dalamjavascript adalah :
Abstract, Boolean, break, byte, case, catch, char, class, const, continue, default, do,
double, else, extends, false, final, finally, float, for, function, goto, if, implements,
import, in, instace of, int, interface, long, native, new, null, package, private,
protected, public, return, short, static, super, switch, synchronized, this, throw, throws,
transient, true, try, var, void, while, with.
Tipe data
JavaScript tidak mendukung tipe data secara eksplisit. Variabel dapat dideklarasikan
tetapi tidak menentukan tipe datanya. Meskipun JavaScript tidak mendukung tipe data secara
eksplisit, namun JavaScript mempunyai tipe data secara implisit, yaitu :
Bilangan atau Numerik, Misalnya : 456, -90
String, Misalnya : “selamat malam”
Nilai logika atau dikenal dengan istilah boolean. Nilainya berupa true atau false
Null, Variabel yang tidak diinisialisasi
Tipe Data Bilangan/Numerik
Tipe bilangan/numerik dapat dibedakan menjadi tipe bilangan bulat dan bilangan
real. Bilangan bulat dapat ditulis dengan basis 10 (desimal), basis 8 (Oktal), ataupun basis 16
(Heksadesimal)
Bilangan Desimal
Bilangan desimal menggunakan digit 0 sampai dengan 9. Bilangan desimal ditulis
dengan tidak boleh diawali dengan angka 0 (nol) (kecuali bilangan nol itu sendiri)
Contoh : 078 tidak diartikan sebagai 78
Bilangan Oktal
Bilangan oktal menggunakan digit 0 sampai dengan 7. Bilangan oktal ditulis dengan
diawali angka 0 (nol).
Contoh : 012 (identik dengan 10 dalam satuan desimal)
Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal menggunakan digit o samapi dengan 9, huruf A sampai
dengan hurf F. Bilangan heksadesimal diawali dengan awalan 0x atau 0X.
Contoh : A (identik dengan 10 dalam satuan desimal)
FF (identik dengan 255 dalam satuan desimal)
Bilangan real bisa mengandung tanda pecahan. Untuk mendeklarasikan tipe bilangan
real, dapat digunakan tanda titik atau notasi ilmiah (notasi E) dan bukan tanda koma. Tanda e
atau tanda E yang biasa digunakan untuk menyatakan notasi ilmiah bisa digunakan.
Contoh :
var A = 8765.789
var B = 8.765789E+3
Pada contoh di atas pendeklarasikan dua buah bilangan yang sama, hanya saja pada
pada pendeklarasikan pertama digunakan tanda titk sedangkan pada pendeklarasikan kedua
digunakan notasi ilmiah.
Tipe Data String
String adalah deretan karakter-karakter. Pada JavaScript string dapat dituliskan
diantara tanda petik tunggal (‘) atau tanda (“).
Contoh :
var nama = 'Selamat Malam' ;
var nama = "Selamat Malam" ;
Cara penulisan yang harus digunakan tergantung pada kebutuhan. Bila string yang
dideklarasikan di dalamnya terdapat karakter “, lebih baik gunakan tanda petik tunggal.
Contoh :
var a = 'Eko berkata, "Hari sudah malam" ' ;
Dan sebaliknya, jika string yang dideklarasikan de dalamnya terdapat karakter ‘ ,
lebih baik gunakan tanda petik ganda.
Contoh :
var a = "Don't cry " ;
Jika string tidak memiliki karakter sama sekali, maka stringnya disebut string
kosong. Penulisannya : “” atau ‘’ JavaScript menyediakan karakter-karakter khusus, seperti :
\b menyatakan backspace
\f menyatakan form feed
\n menyatakan karakter baris baru
\r menyatakan carriage return (memindah kursos ke awal baris)
\t menyatakan karakter tab
Tipe Data Logika/Boolean
Tipe data boolean hanya dapat bernilai true atau false, dimana true menyatakan
benar dan false menyatakan salah. Tipe seperti ini banyak digunakan sebagai kondisi dalam
pernyataan seperti if dan while.
Contoh :
var nilai_1 = (nilai_2 < 100);
Pada contoh tersebut, jika nilai_2 lebih kecil dari pada 100 maka nilai_1 akan
bernilai true. Sebaliknya jika nilai_2 bernilai lebih besar atau sama dengan 100, nilai_1 akan
bernilai false.
Tipe Data Null
Tipe data null digunakan untuk merepresentasikan variabel yang tidak diinisialisasi.
Nilai null menyatakan nilai khusus yang berarti bahwa nilainya tidak ada.
Contoh :
var total ;
Pada contoh tersebut variabel total akan diberi nilai null, yang menyatakan bahwa
variabel ini tidak pernah diberi nilai.
Konstanta/Literal
Konstanta/literal adalah suatu nilai pasti yang tidak bisa diubah-ubah. Pengertian ini
relevan dengan kata dasarnya yaitu konstan yang artinya tetap. Jika isi variable masih bisa
diubah, maka konstanta tidak. Antara variable dan konstanta dapat disatukan. Perhatikan
contoh di bawah ini :
total = subtotal + 100
Nilai 100 di atas adalah konstanta/literal sedangkan total dan subtotal merupakan
varible. Beberapa jenis literal pada Java Script :
Literal Integer
yaitu suatu bilangan bulat tanpa pecahan :
Literal Floating Point,
yaitu suatu bilangan pecahan atau berpangkat.
Literal String,
adalah suatu karakter yang berisi huruf , angka atau symbol simbol lainnya. Literal
string harus diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda ( “ ) atau tunggal ( ‘ ).
Literal Boolean,
adalah suatu litral yang memiliki dua buah nilai yaitu true (benar) dan false (salah)
Operator
Pada dasarnya, operator pada JavaScript dapat dibagi menjadi enam, yaitu :
Operator Aritmatik
Operator Pemberian nilai
Operator pemanipulasi bit (bitwise)
Operator pembanding
Operator Logika
Operator String
Operator Aritmatik
Operator aritmatik digunakan pada operan bertipe numerik. Semua operator berlaku
untuk bilangan bulat maupun bilangan pecahat (floating-point). Ada dua macam operator
aritmatik :
Operator aritmatik tunggal (unary)
Hanya menggunakan satu buah operand
Operator aritmatik biner (binary)
Menggunakan operand lebih dari satu (biasanya 2 buah operand)
Tabel Operator Aritmatik
Operator Tunggal / Biner Kegunaan
+ Biner Penjumlahan
- Biner Pengurangan
* Biner Perkalian
/ Biner Pembagian
% Biner Modulus (sisa pembagian)
++ Tunggal Penambahan dengan satu
(penaikan)
-- Tunggal Pengurangan dengan satu
(Penurunan)
Operator +, -, *, dan / sering kali dijumpai dalam penggunaannya di setiap bahasa
pemrograman. Yang perlu diperhatikan adalah operator penambahan dengan satu (++) dan
operator pengurangan dengan satu (--). Kedua operator ini masing-masing digunakan untuk
menambah atau mengurangi nilai suatu variabel dengan satu.
Contoh :
var x = 50;
Kemudian pada baris berikutnya dituliskan :
x++;
maka nilai variabel x sekarang adalah 51. kemudian bila dituliskan lagi
x--;
variabel x akan kembali bernilai 50.
Operator ++ dan – dapat dituliskan di belakang atau di depan variabel : ++x atau x--;
Pada kasus di atas, letak operator ++ atau – (di depan atau di belakang variabel) tidak
berpengaruh. Ada kasus lain dimana letak tanda ++ atau – sangat berpengaruh.
Contoh :
var y = 10;
kemudian pada baris berikutnya ditulis pernyataan :
x = y++;
pernyataan ini berarti nilai y diberikan kepada x kemudian di tambah 1. Dengan kata lain,
sekarang x bernilai 10 dan y bernilai 11. Bila operator dituliskan di depan variabel :
x = ++y;
maka x dan y bernilai sama yaitu 11. Hal ini dikarenakan pernyataan tersebut dapat
diterjemahkan menjadi : nilai y ditambah dengan 1 kemudian hasilnya diberikan kepada x.
Operator Pemberian Nilai
Operator pemberian nilai digunakan bila ingin memberi nilai ke suatu operan atau
mengubah nilai suatu operan. Semua opearotor pada tabel 4.2 dapat dikenakan pada operan
bertipe numerik. Hanya operator = dan += yang dapat dikenakan pada operan bertipe string.
Operator += digunakan untuk menambah suatiu operan dengan operan lain.
Contoh :
var x = 10;
Bila kemudian dituliskan pernyataan :
x+= 20
variabel x bernilai 30. Hal ini dikarenakan pernytaan tersebut dapat diterjemahkan menjadi
nilai x ditambah dengan 20
Tabel Operator pemberi nilai
Operator Pemanipulasian Bit
Operasi ini berhubungan dengan pemanipulasian bit pada operan bertipe bilangan
bulat. Tabel Operator pemanipulasian Bit
Operator Pembanding
Operator pembanding digunakan untuk membandingkan dua buah operan. Operan
yang dikenai operator ini dapat bertipe string, numerik, maupun ekspresi lain. Hasil dari
operasi pembandingan adalah data bertipe boolean yang menunjukkan hasil operasi benar
atau salah.
Tabel Operator pembanding
Konversi Tipe
Konversi tipe data pada JavaScript telah diatur dengan sendirinya oleh JavaScript itu
sendiri. Konversi tipe data string ke dalam tipe data numerik dapat menggunakan fungsi
parseInt() atau parseFloat(). Fungsi parseInt() adalah fungsi yang berguna untuk
mengkonversi string bilangan menjadi bilangan bulat. Sedangkan fungsi parseFloat() adalah
fungsi yang berguna untuk mengkonversi string bilangan menjadi bilangan pecahan.
Operator logical
Pada dasarnya Operator logical hampir sama dengan operator perbandingan yang
berfungsi untuk membandingkan dua buah nilai untuk memberikan hasil beanr atau salah.
Perbedaannya adalah operator logical berfungsi membandingkan perbandingan. Perhatikan
contoh di bawah ini :
(total > 10) && (biaya < 100)
Pada contoh di atas digunakan operator && yang artinya adalah mengharuskan
kedua nilai memenuhi syarat. Jika kedua nilai benar maka ekspresi di atas akan bernilai
benar. Beberapa jenis operator yang terdapat di javascript adalah sebagai berikut :
Dari contoh di atas yaitu (total > 10) && (biaya < 100) dapat kita perkirakan bahwa :
Jika total = 12 (benar) dan biaya = 98 (benar), maka hasilnya adalah benar
Jika total = 8 (salah) dan biaya = 98 (benar), maka hasilnya adalah salah
Jika total = 8 (salah) dan biaya = 102 (salah), maka hasilnya adalah salah
Jika operator contoh di atas kita ganti dengan tanda ( || ) maka dapat kita ambil perkiraan
yaitu :
Jika total = 12 (benar) dan biaya = 98 (benar), maka hasilnya adalah benar
Jika total = 8 (salah) dan biaya = 98 (benar), maka hasilnya adalah benar
Jika total = 12 (benar) dan biaya = 102 (salah), maka hasilnya adalah benar
Jika total = 8 (salah) dan biaya = 102 (salah), maka hasilnya adalah salah
Jika contoh di atas dirubah menjadi !((total == 100), maka dapat kita perkirakan hasilnya
sebagai barikut :
Jika total=100 (benar), maka ekspresi di atas salah
Jika total=98 (salah), maka ekspresi di atas benar
Operator String
Operator string adalah operator yang mengolah nilai string, yaitu nilai yang berupa
karakter (bukan angka atau ekspresi aritmatik). Jenis operator string pada dasarnya sama
dengan operator-operator yang telah dijelaskan di atas. Hanya saja, operator-operator tersebut
digunakan untuk memanipulasi string. Perhatikan contoh di bawah ini.
var nama = "firdaus" + "alikomeini"+"adnan";
Dari contoh di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa variable pesan adalah
string “firdaus alikomeini adnan”. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
String tidak bisa dibandingkan Jika kita tidak bisa membandingkan antara “roti” ==
“keju” atau “roti”>”keju”. Maka hasil keduanya adalah salah atau false.
Javascript mengubah string angka menjadi numerik Apabila string berisi angka,
javascript akan mengubahnya menjadi nilai numerik, sehingga dapat dibandingkan.
Perhatikan contoh di bawah ini : “100” > “10”. Javascript akan mengubah “100”
menjadi 100 dan mengubah “10” menjadi 10. Karena 100 lebih besar dari 10, maka
ekspresi di atas bernilai true atau benar.
String gabungan tidak diubah
Gabungan yang dimaksud adalah gabungan antara numerik dengan kalimat. Misalkan
string tersebut berupa “angkatan2001”, contoh tersebut tidak akan diubah menjadi
nilai numerik.
Logika If
Pernyataan ini digunakan untuk membandingkan suatu kondisi, jika kondisi itu
benar, maka akan dijalankan ekspresi tertentu, tetapi jika kondisi itu salah akan dijalankan
ekspresi lain. Sintaks dari pernyataan
if……else,
if (kondisi)
{ekspresi 1}
else (kondisi)
{ekspresi 2}
Keterangan :
• Kondisi : kondisi yang dibandingkan
• Ekspresi1 : ekspresiekspresi yang akan dijalankan jika kondisi memenuhi syarat.
• Ekspresi2 : ekspresiekspresi yang akan dijalankan jika kondisi tidak memenuhi syarat.
Contoh :
Agar lebih memahami maksud dari pernyataan di atas, simak kalimat berikut : Jika
nilai ujian saya meningkat, saya akan mendapatkan mobil dari orangtua saya, tetapi jika tetap
atau berkurang maka saya tidak mendapatkan mobil (else) melainkan saya hanya
mendapatkan sepeda. Jika kita terjemahkan ke dalam bahasa javascript maka kalimatnya
adalah:
if (nilai >90)
(hadiah = "mobil")
else
(hadiah="sepeda")
Perulangan dengan for
Pernyataan for berfungsi melakukan suatu loop atau menjalankan ekspresi
berulangulang untuk kondisi yang telah di tentukan sebelumnya. Pernyataan for jika dilihat
hampir sama dengan pernyataan while, yang berbeda adalah pernyataan for menyertakan
kondisi awal dan kondisi akhir serta besarnya kenaikan. Sintak pernyataan for adalah :
for (kondisi_awal; kondisi _akhir; kenaikan)
(ekspresi)
Keterangan :
• kondisi_awal : kondisi awal yang memenuhi untuk loop dimulai
• kondisi_akhir : kondisi akhir yang memenuhi untuk loop diakhiri
• kenaikan : besarnya kenaikan nilai variable untuk setiap iterasi loop
Fungsi
Fungsi adalah sekumpulan kodekode javascript yang jika dijalankan akan
menghasilkan atau mengerjakan suatu tugas tertentu. Fungsi dapat disebut sebagai modul
atau subprogram dari seluruh skrip atau program javascript.
Pembuatan Fungsi
Dilihat dari segi pembuatan fungsi, maka sintak dasarnya adalah :
function nama_fungsi (parameter)
{ ……..
ekspresi
ekspresi
………
}
Untuk memposisikan sintak tersebut, maka sintak tersebut harus diletakkan di :
<script language=”javascript”>
function nama_fungsi()
{
### isi fungsi ###
}
</script>
Aturan Pembuatan Fungsi
Ditinjau dari segi pembuatannya, maka fungsi memiliki beberapa aturan pembuatan
yang akan di jabarkan di bawah ini :
Diawali dengan kata function
Nama fungsi bebas, asalkan dapat menjelaskan fungsi dari fungsi tersebut. Yang
terpenting di sini adalah fungsi harus diikuti oleh tanda kurung “()” yang digunakan
sebagai tempat parameter.
Di dalam tanda kurung setelah kata function, dapat diletakkan parameter fungsi.
Untuk lebih jelas lagi perhatikan sintak berikut :
function jumlah (a,b)
{
var c = a+b;
document.write (z)
}
Parameter di dalam fungsi bisa digunakan bisa juga tidak digunakan. Parameter
merupakan variable atau nilai yang akan diolah ekspresiekspresi yang terdapat di
dalam fungsi tersebut.
Isi fungsi harus di letakkan di dalam tanda kurung kurawal.
Memanggil Fungsi javascript
Untuk menampilkan fungsi yang telah di buat, maka fungsi tersebut harus dipanggil
terlebih dahulu. Ada beberapa cara pemanggilan fungsi tersebut, yaitu :
Fungsi tersebut dipanggil dalam skrip javascript
Fungsi dipanggil dari dalam fungsi itu sendiri
Fungsi dipanggil dari dalam fungsi yang lain.
Di bawah ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai metode pemanggilan
fungsi javascript tersebut :
a. Memanggil fungsi dari dalam skrip javascript
Metode ini terbagi dua :
Fungsi dipanggil dari skrip yang terletak pada bagian <head>
Fungsi dipanggil dari skrip javascript yang terletak pada bagian <body>
Event
Event adalah suatu aksi yang dilakukan oleh pemakai yang memicu jalannya kode
JavaScript. Sebagian besar event dipicu oleh pemakai yang memanipulasi halaman web pada
program browsernya, seperti menggeser pointer keatas link untuk memicu menampilkan
alamat link pada baris status.
Macam macam event :
Click , event ini terjadi jika pemakai mengklik tombol mouse pada link atau elemen
yang terdapat form.
Focus, event ini terjadi jika pemakai mengklik atau meletakkan pointer mousepada
elemen form seperti field teks , kotak cek dan sebagainya.
Blur , event ini terjadi jika pemakai menyingkirkan focus (pointer mouse) dari elemen
form yang sebelumnya diberi focus.
Change , event ini terjadi jika pemakai mengubah input atau masukan pada elemen
form.
MouseOver, terjadi jika pemakai meletakkan mouse di atas sebuah link .
Select, event ini terjadi jika pemakai memilih teks pada elemen form, seperti
menggeser pointer mouse pada teks sambil menahan tombol kiri mouse.
Submit, event ini terjadi bila mengklik tombol “submit”
Menjalankan Event
Event Handler
Event Handler merupakan kode kode javascript yang akan dijalankan apabila event
tersebut dipicu. Untuk menjalankan event tersebut maka digunakan sintaks :
On NamaEvent = “ kode JavaScript ”
Contoh :
OnMouseOver =”fungsi_data (a,b)”
Memanggil Event Handler
Metode pemanggilan event handler dapat menggunakan dua metode, yaitu :
Memanggil melalui fungsi
Event Handler dapat dijalankan dengan cara memanggil fungsi. Sintaknya adalah :
OnNamaEvent = “namafungsi (parameter)”
Memanggil dengan menjalankan kode javascript secara langsung Event Handler dapat
dijalankan dengan cara membuat kode javascript secara langsung di text editor.
Sintaknya adalah :
OnNamaEvent = “kode javascript”