PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI
-
Upload
putri-cahaya-turnip -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI
![Page 1: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI
Asnawir Nasution
RESISTIVITY
Apliaksi geofisika, dalam hal ini penekanannya pada
penyelidikan resistivity (tahanan jenis) di daerah
manifestasi panasbumi. Metoda “ Schlumberger resistivity
sounding”, “Schlumberger resistivity profiling” membantu
memahami, mengetahui luas dan kedalaman zona potensial
suatu lapangan panasbumi, terutama zona konduktif dan
resistif yang berhubungan dengan zona reservoir.
Hasil aplikasi geofisika ini membantu dalam melakukan
esplorasi panasbumi yang lebih rinci untuk kepentingan
pengembangan tenaga listrik.
Uraian teoritis gofisika panasbumi:
Disebabkan intensifnya struktur geologi dan kompleknya
stratigrafi suatu tumpukan batuan gunung api, penggunaan
metoda geofisika secara teratur dapat memberikan gambaran
sifat fisika batuan bawah permukaan.Sifat fisik tersebut
didasarkan perbedaan harga tahanan jenis dari masing-
masing lapisan batuan suatu lapangan panasbumi.
Secara teoritis, pada umumnya batuan dan soil (batuan
beku, tanah kering, tufa kompak dll.)merupakan penghantar
listrik yang kurang baik atau bertahanan jenis tinggi.
Berkurang nya harga tahanan jenis ini tergantung pada
adanya : fluida yang mengisi ruangan antar butir batuan,
![Page 2: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/2.jpg)
kandungan garam dalam air, distribusi air dalam batuan
serta pelapukan batuan. Pengukuran geolistrik
(resistivity) dengan metoda “schlumberger” dapat membantu
mengetahui zona-zona suatu lapisan (resistif dan
Konduktif).
Cara pengamatan lintasan tahanan jenis:
Cara pengukuran yaitu dengan mengalirkan arus
listrik berfrekwensi tinggi (> 1.0 Hz) kedalam
tanah melalui sepasang elektroda A dan B. Beda
potensial yang terjadi diukur melalui sepasang
elektroda potensial tak terpolarisasi (M dan N) yang
simetris terhadap A dan B (Gb.1). Besarnya beda
potensial yang diukur merupakan fungsi kuat
arus, harga tahanan jenis batuan yang dialiri
arus listrik dan jarak geometris antar
elektroda. Hubungan antar harga tahanan jenis
batuan dengan beda potensial dan arus listrik
yang di injeksikan kedalam tanah adalah
![Page 3: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/3.jpg)
sebagaiberikut:
Gb.1 SUSUNAN ELEKTRODA MENURUT ATURAN SCHLUMBERGER
Dimana :
a = Harga tahan jenis semu batuan (Ohm - m)
V= Beda potensial antara titik A dan B (Volt)
I = Kuat arus (mili Ampere), dan
K = Faktor geometri yang tergantung pada
jarak elektroda A dan B (m)
MN = Jarak antara elektroda potensial (m)
Untuk K :
Va = --------- K
I
Va = --------- K
I
AB/2)2 MNK = --------- - --------
MN 4
AB/2)2 MNK = --------- - --------
MN 4
![Page 4: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/4.jpg)
Pengamatan lapangan
Penyelidikan geolistrik diawali oleh pembuatan lintasan
dengan menggunakan alat ukur (To), spacing 250 hingga 500
meter untuk setiap titik amat. Panjang lintasan dapat
mencapai 8-10 km. Sedangkan jarak antara satu dengan lain
lintasan 500 m.
Banyaknya lintasan geolistrik tergantung pada luas daerah
kenampakan panasbumi dan tingkat kesulitan
medan.Lintasan-lintasan tersebut digunakan untuk
pengukuran resistivity mapping maupun resistivity
sounding. Penyelidikan resistivity mapping digunakan
untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar,
sedangkan sounding digunakan untuk mengetahui ketebalan
dari setiap perlapisan di bawah permukaan.
Penyelidikan untuk pencarian sumber panasbumi (reservoir)
dilakukan dengan pengukuran geolistrik (resitivity)
mapping dimana AB/2 = 250 m, 500, 750, 1000, 1500, dan
AB/2 = 2000 meter. Sedangkan resistivity sounding
(pendugaan geolistrik), Pengukurannya dimulai dari AB/2
0.5, 2, 3, 5, 10, 25 50 s/d 100, 250, 500, 750, 1000,
1500, 2000 m.
Bentangan elektroda arus berjarak maksimum 2000 meter
dengan konfigurasi elektroda potensialnya tertentu.
Penggunaan susunan tersebut terutama karena faktor
geometris yang selalu berubah - ubah menurut jaraknya,
![Page 5: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/5.jpg)
dan besar tahanan jenis semu dapat dihitung dengan
menggunakan rumus seperti diatas.
Pengolahan data lapangan
Dari data-data pengukuran selanjutnya di plot dalam skala
logaritma. Selain itu digunakan juga "soft ware" dalam
pengolahan data "Vertical Electrical Sounding" (VES),
dengan menggunakan Resint 31. Dari hasil pengolahan maka
akan diperoleh formasi tahanan jenis bawah permukaan dan
kedalamannya, yang digambarkan oleh kurva "VES",
penampang tahanan jenis dan kontur sebaran tahanan jenis
semu.
Penampang tahanan jenis tersebut di atas selanjutnya
dikompilasi dengan data-data geologi setempat untuk
menerangkan kecendrungan umum mengenai tahanan jenisnya,
kedalaman lapisan batuan dan ketebalan lapisan batuan
resistif dan konduktif, sebaran vertikal dan horizontal,
anomali yang memperlihatkan variasi lokal, distribusi
tahanan jenis dan gejala-gejala geologi lainnya di bawah
permukaan.
Kesalahan
Kesalahan yang cukup berarti dalam pengukuran tahanan
jenis antara lain :
Simpangan arus segi empat (square wave) + 0.027 mV atau
sekitar 3% pada pembacaan <1.0 mV. Tahanan porous pot
< 2 k-ohm akan memberikan kesalahan pada V terukur
relatif kecil.
![Page 6: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/6.jpg)
Susunan elektroda akan memberikan kesalahan maksimum 5%
walupun perbandingan posisi elektora tetap dipertahankan
MN< 1/10 AB/2.
Pembelokan titik pengukuran tidak lebih dari 25 o, hanya
memberikan kesalahan <10%.
Walaupun titik pengamatan geolistrik ini ditentukan
dengan alat theodolite, namun karena pertimbangan medan
di beberapa tempat masih terdapat pembelokan-pembelokan.
Beberapa kesalahan ini sudah dilakukan koreksi.
Electric Conductivity (EC)
EC air bawah permukaan yang terdapat pada setiap daerah
penyelidikan, seperti EC air sumur, sungai atau air dari
sumurbor digunakan sebagai indikator dalam membantu
menentukan jenis/formasi batuan bawah permukaan ber sama
dengan hasil pengukuran tahanan jenis batuan.
Interpretasi data
Interpretasi didasarkan pada data lapangan, umumnya
dilaku kan dengan menganalisis terhadap sifat fisika
batuan melalui nilai tahanan jenisnya, porositas dan
permeabilitas batuan, kandungan mineral, kelarutan garam
dan lain-lain.
Teknik penafsiran dari data lapangan dilakukan dalam dua
tahap, yaitu :
Tahap pertama, membandingkan antara kurva yang didapat
dari pengolahan data lapangan dengan kurva standard yang
telah dihitung secara matematis. Dengan demikian akan
diketahui perkiraan harga tahanan jenis (a) dan
ketebalan (h) masing- masing lapisan. Hasil pengolahan
![Page 7: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/7.jpg)
data tahap pertama ini akan dijadikan model dalam program
komputer "VES".
Tahap Kedua, selanjutnya memasukan hasil interpretasi
data tahap pertama sebagai model dalam program yang lebih
akurat dengan prosentase kesalahan sekecil mungkin.
Interpretasi panasbumi Hasil penyelidikan :
Nilai tahanan jenis rendah (<10 -meter) berhubungan
dengan suatu zona panas dibawah permukaan dan batuan
lempung ubahan yang dapat disebut sebagai zona konduktif.
dari zona konduktif (kemungkinan berasosiasi dengan
lempung ubahan dekat permukaan yang dianggap sebagai
lapisan tudung, terutama pada tempat yang lebih dangkal ,
atau lempung sedimen yang terdapat jauh dibawah
permukaan) yang berasosiasi dengan produk lainnya.
Nilai tahanan jenis rendah pada resistivity mapping suatu
lapangan panasbumi bertujuan mengidentifikasi luas daerah
bertahanan jenis rendah (10 -meter).
Zona resistif biasanya mempunyai nilai tahanan jenis > 10
-meter yang kemungkinan dapat berupa reservoir
panasbumi (kedalaman reservoir umumnya > 500 m). Zona
resistif (kemungkinan berasosiasi dengan batuan
berfrakturasi dan fluida panasbumi) sebagai reservoir
panasbumi pada suatu kedalaman dapat diketahui.
Nilai tahan jenis lebih besar dari 25 Ohm-meter,
kemungkinan berasosiasi dengan reservoir. Penyelidikannya
menggunakan Resistivity sounding bertujuan mengidentifi
kasi tebalnya (kedalaman) batuan konduktif dan resistif.
![Page 8: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/8.jpg)
Penyelidikan HEAD-ON
Penyelidikan Head-On hampir sama caranya dengan
geolistrik, digunakan untuk mendeteksi struktur sesar di
bawah permukaan yang di perkirakan akan berhubungan
dengan aktivitas panasbumi yang terjadi di wilayah ini.
Penyelidikan ini akan sangat berguna pada saat penentuan
lokasi pemboran di kemudian hari.
Jumlah titik amat yang di ukur pada pengukuran ini yaitu
tergantung pada kebutuhan masing-masing titik amat dengan
jarak antar titik yaitu 100 m pada lintasan X dan Y.
CSAMT:
Untuk melengkapi data seperti geolistrik, Head-On dll.,
tersebut di atas maka pengukuran CSAMT juga dapat
diterapkan. Pelaksanaan pengukuran ini terdiri dari
bentangan kabel TX yang disebar di sebelah selatan kira-
kira berjarak 3.5 km dari lintasan yang diukur. Sampling
dilakukan pada setiap jarak 100 m yang memotong daerah
anomali rendah sepanjang lintasan geosentrik dari hasil
pengukuran mapping. Oleh karena sesuatu hal yang tidak
dimengerti dari data lapangan ini tidak diproses karena
jika dibandingkan dengan data geolistrik sounding akan
berbeda jauh dimana data CSAMT nilai tahanan jenisnya
sangat besar.
Survey Gaya berat (Gravity):
Pengukuran gravitasi terutama ditujukan untuk mengetahui
struktur regional daerah penyelidikan. Survey Gravity
pada lapangan panasbumi, terutama geologi bawah permukaan
![Page 9: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/9.jpg)
diselidiki berdasarkan variasi, besaran medan potensial
gaya tarik bumi (dalam m gal) yang dibangun oleh density
(rapat massa) batuan bawah permukaan. Perbedaan rapat
massa batuan dibawah permukaan merupakan perbedaan sifat
fisik dari batuan tersebut.
Anomali gaya berat adalah hasil perbedaan dalam density
atau “density contras” antara suatu body batuan dan
daerah sekitarnya. Dengan besaran atau “anomaly contras”
tersebut dapat dibuat penafsiran, baik secara kualitatif
maupun kwantitatif struktur geologi bawah permukaan.
Alat yang digunakan:
Alat yang digunakan pada survey gaya berat:
Gravimeter La Coste & Remberg G – 802 (Jenis geodetic),
1-2 set Theodolite (T 0), Altimeter Pauline atau GPS
(Geographic Positioning System) serta generator atau
listrik pengisi baterai untuk gravimeter.
Perlengkapan lainnya : 1 buah piringan, 2 buah baterai
kering 12 volt, 1 buah baterai charger dan 1 tas gendong.
Teori dasar
Teori dasar dari metoda gravity survey adalah
menggunakan “ Newton’s Law of Gravitation”, menyatakan
bahwa Gaya tarik “F”, antara 2 massa m1, dan m2 yang
mempunyai dimensi kecil, berbanding lurus terhadap jarak
“r” antara keduanya :
F = G m1 m2
r2
Dimana G adalah gravitasi kontras (6.67 x 10 -11 m3 kg-1 S –
2)
![Page 10: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/10.jpg)
Satuan Gravity (Units of Gravity)
Nilai rata-rata geravitasi dipermukaan bumi 9.8 mS-
2.Variasi didalam gravitasi disebabkan oleh variasi
density bawah permukaan adalah 100 mS-2 (micrometer
per second).
Nilai ini disebut juga sebagai gravity unit (g u).
Satuan dari Gravity adalah milligall (1 mgal = 10 3 gall =
10-3 cm S-2 ), equivalent dengan 10 g u .
Pengamatan Lapangan
Kalibrasi gravity meter perlu dilaksanakan di Bandung
(dari Dg 0 ke Dg 7). Tujuannya untuk mengetahui “Drift”
(apungan) dari alat tersebut. Bila drift tersebut terlalu
besar atau terlalu kecil, perlu dilakukan “adjustment“
atau kalibrasi, sama halnya dengan altimeter.
Pemantauan lokasi dan ketinggian titik amat dilakukan
dengan Theodolith (T0) dan GPS atau altimeter. Perbedaan
ketinggian antara T 0 dengan altimeter atau GPS s/d 3 m,
ini masih dapat di tolelir (diterima), sebab 3 m sama
dengan atau 1 mgal. Pemantauan kordinat titik amat
dilakukan dengan mengikatkan minimal pada 2 buah titik
trianggulasi. Didasarkan jarak pengukuran, survey gravity
tebagi dua yaitu pengukuran setiap jarak 500 m dan
pengukuran jarak antar titik sekitar stiap 1000 m.
Pengukuran ini dapat dilakukan padal lintasan geolistrik
dan pengukuran di luar lintasan geolistrik. Didalam
lintasan geolistrik, pengukuran ditujukan untuk
mengetahui struktur lokal. Sedang diluar lintasan
geolistrik untuk mengetahui struktur regional. Hasil yang
![Page 11: PENGENALAN GEOFISIKA PANASBUMI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083008/55cf8fac550346703b9eaafe/html5/thumbnails/11.jpg)
diperoleh dari kedua pengukuran diharapkan akan dapat
memperlihatkan pola struktur yang relatif sama.
Magnetik
Tujuan pengukuran magnetik pada dasarnya sama dengan
pengukuran gravity yaitu untuk mengetahui struktur di
wilayah penyelidikan. Hasil penyelidikan ini akan
memperlihatkan sifat kemagnitan batuan di bawah
permukaan, dimana batuan yang terkena panas akan
menyebabkan tingkat kemagnitannya akan berkurang atau
hilang. Jumlah titik yang diukur adalah sama dengan
jumlah titik amat gravity.