PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5....

134
TUGAS AKHIR PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP RANGSANGAN IMPULS SUHU AIR DENGAN BRAIN COMPUTER INTERFACE (BCI) Diajukan untuk memenuhi salah syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma disusun oleh : PANDE PUTU PRIYANITHI DHARSANIA NEGARA NIM : 145114057 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5....

Page 1: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

TUGAS AKHIR

PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA

TERHADAP RANGSANGAN IMPULS SUHU AIR

DENGAN BRAIN COMPUTER INTERFACE (BCI)

Diajukan untuk memenuhi salah syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

disusun oleh :

PANDE PUTU PRIYANITHI DHARSANIA NEGARA

NIM : 145114057

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

FINAL PROJECT

RECOGNITION OF HUMAN BRAIN WAVES TO

THE STIMULATION OF WATER TEMPERATURE

IMPULSE BY USING BRAIN COMPUTER

INTERFACE (BCI)

In partial fulfilment of the requirements

of the degree of Sarjana Teknik

In Electrical Engineering Study Program

Faculty of Science and Technology Sanata Dharma University

PANDE PUTU PRIYANITHI DHARSANIA NEGARA

NIM : 145114057

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTEMENT

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

iv

HALAMAN PENGESAHAN

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

MOTTO :

“To a great mind, nothing is little”

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Ida Sang Hyang Widhi Wasa

sebagai rasa syukur dan terima kasih.

Apak ganteng, Ibu sayang, Adik Priyanka, dan Adik Priyantari

untuk doa dan dukungan yang tiada henti.

Alamamterku dan teman-teman Teknik Elektro

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

viii

INTISARI

Penelitian ini mengenai pemberian rangsangan impuls suhu air pada ujung jari tangan

dengan mengamati dan membedakan gelombang electroencephalopraph (EEG) dengan

Brain Computer Interface (BCI) menggunakan perangkat OpenBCI dan pengolahan sinyal

menggunakan Matlab. Rangsangan suhu yang diberikan merupakan rangsangan suhu

rendah (<10° Celcius) dan tinggi (>40° Celcius) kepada 10 orang narauji, (5 laki-laki dan 5

perempuan).

Pengujian dan pengambilan data pertama adalah data gelombang otak manusia

dengan memberikan rangsangan musik klasik selama 5 sampai 9 menit sebelum diberikan

rangsangan suhu. Data ini akan menjadi acuan awal untuk membedakan hasil gelombang

otak yang terjadi setelah diberikan rangsangan suhu.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan tanggapan sinyal yang terjadi pada

saat pengkondisian awal berupa mendengarkan musik dengan pemberian rangsangan suhu,

yaitu pada nilai frekuensi yang pada awalnya berada pada rentang frekuensi gelombang

alpha, pada pemberian rangsangan suhu air berubah menjadi beta, lalu nilai amplitudo

yang semakin tinggi apabila diberikan rangsangan impuls suhu air. Amplitudo yang

dihasilkan ketika adanya rangsangan impuls suhu rendah lebih tinggi daripada amplitudo

yang dihasilkan ketika adanya rangsangan impuls suhu tinggi. Narauji laki-laki lebih peka

menerima dan menanggapi rangsangan impuls suhu daripada narauji perempuan.

Berdasarkan perhitungan ANOVA, titik uji yang paling signifikan dalam menanggapi

pemberingan rangsangan suhu pada otak berada pada channel 6 (titik P6 di lobus parietal)

dengan tingkat kepercayaan mencapai 94% untuk keseluruhan data.

Kata kunci: BCI, EEG, impuls suhu, gelombang alpha, gelombang beta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

ix

ABSTRACT

This research is about giving stimulation of water temperature impulse at the

fingertips by observing and differentiating electroencephalopraph (EEG) waves that occur

with Brain Computer Interface (BCI) by using OpenBCI device and signal processing

using Matlab. Temperature stimulation is a low temperature stimulus (<10° Celsius) and

high temperature stimulus (> 40° Celsius) to 10 people tested (5 males and 5 females).

Testing and retrieval of the first data is the human brain wave data by providing

classical music stimulation for 5 to 9 minutes before a temperature stimulus is given. This

data will be a reference to differentiating the results of brain waves that occur after given

the temperature stimuli.

The result of this research is the difference of the signal response that occurs during

the initial conditioning in the form of listening to music with the provision of temperature

stimulation, at the frequency value which initially is in the alpha wave frequency range, on

the provision of water temperature changed into beta, then amplitude values are higher

when given the impulse of water temperature. The amplitude when there is a low

temperature impulse stimulus is higher than the amplitude when there is a high temperature

impulse stimulus. Males are more sensitive when receiving and responding to temperature

impulse stimuli than female. Based on ANOVA, the most significant test point in response

to the stimulation of temperature stimuli in the brain is in channel 6 (P6 in the parietal

lobe).

Keywords: BCI, EEG, temperature impulse, alpha wave, beta wave.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih

karunia-Nya dan bimbingan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan baik. Penulis memahami bahwa bantuan dan terlibatnya partisipasi dari berbagai

pihak dengan adanya saran, petunjuk, bimbingan, dan keterangan yang diberikan, sangat

penting dan juga berharga bagi penulis. Maka, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Pande Ketut Wijanegara dan Ni Komang Pertiwi, serta adik

Pande Made Priyanka Dharsania Negara dan Pande Nyoman Priyantari Dharsania

Negara yang telah memberikan dukungan moral, materi, dan motivasi selama ini.

2. Petrus Setyo Prabowo, M.T. selaku ketua Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ir. Tjendro M.Kom. dan Nugroho Budi Wicaksono, M.T. selaku Dosen Pembimbing

I dan Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dengan sabar dan tulus

memberikan kritik, saran, serta motivasi dalam penulisan tugas akhir ini.

4. Bapak/Ibu Dosen yang telah membantu dan mengajarkan banyak hal selama penulis

menempuh pendidikan di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma

yang telah membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

6. Meisy Faradhia, Anthonius Adi Nugroho, Vincentius, Monica Crismacentia Vianny,

Regina Chelinia Erianda Putri, Stefhani Lestari Rumissing, Eda Mini Agnesia,

Christoporus Edy Palayukan, FX. Enrico Wida Artanto, Claudius Sina Langoday,

Emanuel Febriano Dwi Saputra, Edeltrudis Ermelinda Kellen, dan Katarina Dewi

yang bersedia membantu sebagai narauji dalam pengambilan data tugas akhir ini.

7. Teman-teman Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma angkatan 2014.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan,

kelemahan, dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penulis

kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ..................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii

INTISARI ........................................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................... 2

1.3. Batasan Masalah........................................................................................................... 3

1.4. Metodologi Penelitian .................................................................................................. 3

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................ 5

2.1. Anatomi Otak Manusia ................................................................................................ 5

2.1.1. Otak Bagian Belakang ..................................................................................... 5

2.1.2. Otak Bagian Tengah ........................................................................................ 6

2.1.3. Otak Bagian Depan .......................................................................................... 6

2.1.4. Lobus otak ....................................................................................................... 8

2.2. Electroencephalograph (EEG) ..................................................................................... 9

2.2.1. Jenis-Jenis Gelombang Otak ......................................................................... 10

2.2.2. Rangsangan Bunyi ......................................................................................... 12

2.2.3. Rangsangan Suhu dan Sensitivitas Kulit Manusia ........................................ 13

2.2.4. Sistem 10-20 Internasional ............................................................................ 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

xiii

2.3. Perangkat Keras dan Antarmuka ................................................................................ 16

2.3.1. Brain Computer Interface (BCI) .................................................................... 16

2.3.2. OpenBCI ........................................................................................................ 16

2.4. Perangkat Lunak, Akuisisi Data, dan Pengolahan Sinyal .......................................... 20

2.4.1. Perangkat Lunak OpenBCI ............................................................................ 20

2.4.2. Filter .............................................................................................................. 21

2.4.3. Fast Fourier Transform (FFT) ....................................................................... 22

2.5. Analysis of Variance (ANOVA) ................................................................................ 23

BAB III RANCANGAN PENELITIAN ............................................................................. 25

3.1. Proses Kerja Sistem ................................................................................................... 25

3.2. Pengaturan Penelitian ................................................................................................. 26

3.3. Perancangan Proses .................................................................................................... 29

3.3.1. Diagram Alir Utama ...................................................................................... 29

3.3.2. Diagram Alir Pengambilan Data ................................................................... 31

3.3.3. Diagram Alir Pengolahan Data ..................................................................... 32

3.3.4. Diagram Alir Proses Filtering ....................................................................... 33

3.3.5. Diagram Alir Proses FFT (Fast Fourier Transform) .................................... 34

3.3.6. Diagram Alir Proses ANOVA (Analysis of Variance) .................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 37

4.1. Implementasi Penelitian ............................................................................................. 37

4.1.1. Bentuk Fisik Perangkat Keras yang Digunakan ............................................ 37

4.1.2. Pengaturan Penelitian Terhadap Narauji Secara Langsung ........................... 38

4.1.3. Perubahan Diagram Alir ................................................................................ 39

4.1.4. Penyimpanan Data ......................................................................................... 41

4.2. Pengujian dan Analisis Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ................................ 42

4.2.1. Cara Penggunaan Alat dan Pengambilan Data .............................................. 42

4.2.2. Pengujian Masing-Masing Channel pada OpenBCI Cyton Board ................ 42

4.2.3. Pengujian Awal ............................................................................................. 43

4.3. Pengujian Sistem Keseluruhan pada Narauji ............................................................. 45

4.3.1. Data Narauji ................................................................................................... 45

4.3.2. Data Penelitian yang Telah Diolah ................................................................ 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

xiv

4.4. Analisis Data Keseluruhan ......................................................................................... 51

4.4.1. Analisis Data Tabel ....................................................................................... 51

4.4.2. Persentase Frekuensi pada Gelombang Otak Narauji ................................... 54

4.4.3. Analysis of Variance (ANOVA) .................................................................... 56

4.5. Software Pengolahan Data ......................................................................................... 59

4.5.1. Program Plot Raw-Data ................................................................................. 59

4.5.2. Program Proses Filter .................................................................................... 60

4.5.3. Program FFT (Fast Fourier Transform) ....................................................... 61

4.6. Kendala dan Signal Troubleshooting ......................................................................... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 65

5.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 65

5.2. Saran ........................................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 67

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Narauji ............................................................................................ L1

Lampiran 2. Langkah Penyusunan dan Penggunaan Perangkat OpenBCI .......................... L2

Lampiran 3. Data Laptop yang Digunakan untuk Pengujian .............................................. L3

Lampiran 4. Data Pengujian yang Sudah Diolah ................................................................ L4

Lampiran 5. Grafik Amplitudo .......................................................................................... L26

Lampiran 6. Data ANOVA ................................................................................................ L36

Lampiran 7. Listing Program Keseluruhan ....................................................................... L41

Lampiran 8. Contoh Raw-Data 04-070618 ....................................................................... L48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Diagram Blok Perancangan ............................................................................ 4

Gambar 2.1. Struktur otak manusia ..................................................................................... 5

Gambar 2.2. Lobus Otak ..................................................................................................... 8

Gambar 2.3. Hasil rekam gelombang otak dengan EEG yang dipublikasikan pertama

kali ................................................................................................................ 9

Gambar 2.4. Gelombang Delta ............................................................................................ 10

Gambar 2.5. Gelombang Theta ........................................................................................... 11

Gambar 2.6. Gelombang Alpha ........................................................................................... 11

Gambar 2.7. Gelombang Beta ............................................................................................. 11

Gambar 2.8. Gelombang SMR ............................................................................................ 12

Gambar 2.9. Gelombang Gamma ........................................................................................ 12

Gambar 2.10. Rangsangan Suhu dan Otak Manusia ........................................................... 14

Gambar 2.11. Jarak Penempatan Tiap Elektroda pada Sistem 10-20 .................................. 15

Gambar 2.12. Sistem 10-10 ................................................................................................. 15

Gambar 2.13. Prinsip Sistem BCI ....................................................................................... 16

Gambar 2.14. Ultracortex Mark 3 ....................................................................................... 17

Gambar 2.15. Korelasi sistem 10-20 dengan peletakan elektrode pada Headware ............. 17

Gambar 2.16. Elektrode dan Elektropasta ........................................................................... 18

Gambar 2.17 OpenBCI Cyton Board V3-32 ....................................................................... 18

Gambar 2.18 Skematik OpenBCI Cyton Board V3-32 ....................................................... 19

Gambar 2.19. OpenBCI USB Dongle ................................................................................. 19

Gambar 2.20. Skematik OpenBCI USB Dongle ................................................................. 20

Gambar 2.21. Tampilan OpenBCI GUI .............................................................................. 21

Gambar 2.22. Sinyal sebelum di-filter (biru), dan sinyal sesudah di-filter (merah)............ 22

Gambar 2.23. Sinyal sebelum FFT (biru), dan sinyal sesudah FFT (merah) ...................... 23

Gambar 3.1. Diagram blok sistem ....................................................................................... 25

Gambar 3.2. Jangka Waktu Penelitian ................................................................................ 26

Gambar 3.3. Data yang Disimpan ....................................................................................... 28

Gambar 3.4. Perancangan Peletakan Komponen................................................................. 29

Gambar 3.5. Diagram Alir Utama ....................................................................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

xvi

Gambar 3.6 (a) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Musik ................................ 31

(b) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Suhu ...................................... 31

Gambar 3.7. Diagram Alir Pengolahan Data ....................................................................... 32

Gambar 3.8. Diagram Alir Proses Filtering ........................................................................ 33

Gambar 3.9. Diagram Alir Proses FFT ............................................................................... 34

Gambar 3.10. Diagram Alir Proses ANOVA ...................................................................... 35

Gambar 3.11. Contoh Perhitungan ANOVA dengan Microsoft Excel ............................... 36

Gambar 4.1. Perangkat Keras Penelitian ............................................................................. 37

Gambar 4.2. (a) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Musik ............................... 39

(b) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Suhu ............................................ 39

Gambar 4.3. Diagram Alir Proses Filtering ........................................................................ 40

Gambar 4.4. Diagram Alir Proses FFT ............................................................................... 41

Gambar 4.5. Penamaan data yang disimpan ........................................................................ 41

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Amplitudo Jenis Kelamin Narauji ................................ 51

Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Amplitudo Kondisi Fisik Narauji ................................. 52

Gambar 4.8. Grafik Perbandingan Amplitudo Pemberian Rangsangan Suhu ..................... 54

Gambar 4.9. Listing Program Inisialisasi Data.................................................................... 59

Gambar 4.10. Listing Program Plot Raw-Data.................................................................... 59

Gambar 4.11. Hasil Plot Raw-Data P4 ................................................................................ 60

Gambar 4.12. Listing Program Proses Filtering ................................................................. 60

Gambar 4.13. Hasil Plot Filtering P4 .................................................................................. 61

Gambar 4.14. Listing Program FFT .................................................................................... 61

Gambar 4.15. Hasil Plot FFT P4 ......................................................................................... 62

Gambar 4.16.(a) Tampilan dari pemberian gelombang AFG pada channel 1,2,3 ............... 63

Gambar 4.16.(b) Tampilan dari pemberian gelombang AFG pada channel 4,5,6 .............. 63

Gambar 4.16.(c) Tampilan dari pemberian gelombang AFG pada channel 6,7,8 ............... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Rentang frekuensi gelombang otak manusia ...................................................... 10

Tabel 4.1. Perbedaan tahapan perancangan dengan pengujian ........................................... 38

Tabel 4.2. Kode Pengujian .................................................................................................. 42

Tabel 4.3.(a) Data Pengkondisian Awal dengan Sentuhan ................................................. 43

Tabel 4.3.(b) Data Pengkondisian Awal tanpa Sentuhan .................................................... 44

Tabel 4.4. Data Narauji........................................................................................................ 45

Tabel 4.5.(a) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata) .............................. 46

Tabel 4.5.(b) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata) .............................. 47

Tabel 4.5.(c) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata) ............................... 48

Tabel 4.5.(d) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Tinggi (buka mata) ............................... 50

Tabel 4.6.(a) Frekuensi Musik (01) ..................................................................................... 54

Tabel 4.6.(b) Frekuensi Suhu Rendah (tutup mata)............................................................. 55

Tabel 4.6.(c) Frekuensi Suhu Rendah (buka mata) ............................................................. 55

Tabel 4.7.(a) Frekuensi Musik (02) ..................................................................................... 55

Tabel 4.7.(b) Frekuensi Suhu Tinggi (tutup mata) .............................................................. 55

Tabel 4.7.(c) Frekuensi Suhu Tinggi (buka mata) ............................................................... 55

Tabel 4.8. Persentase rata-rata gelombang otak .................................................................. 55

Tabel 4.9. Data Anova Channel 4 ....................................................................................... 56

Tabel 4.10. ANOVA Keseluruhan Data Amplitudo............................................................ 58

Tabel 4.11. Nilai resistansi probe electrode ........................................................................ 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gelombang otak dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sebuah alat yang berguna

untuk membantu penderita penyakit stroke yang tidak mampu menggerakkan jaringan

tubuhnya [1]. Inovasi terkait bidang teknologi kesehatan inilah yang patut untuk diapresiasi

dan dikembangkan guna membantu kebutuhan hidup manusia.

Otak merupakan organ maha rumit yang memiliki banyak bagian dan fungsi yang

spesifik dan berbeda‐beda [2]. Penelitian terhadap otak manusia telah dilaksanakan lebih

dari satu abad yang lalu dengan berbagai macam tujuan mulai dari mempelajari struktur

dan sistem kerja otak hingga membuat robot bergerak hanya dengan sistem antarmuka

gelombang otak dengan robot tersebut.

Titik-titik saraf pada tubuh manusia memiliki hubungan dengan sel saraf (neuron)

otak serta keterkaitan yang dihasilkan berupa eksekusi perintah dari otak untuk melakukan

pekerjaan atau pengecekan kondisi mental ketika manusia sedang berpikir. Namun jika

terjadi permasalahan atau ketidakmampuan organ tubuh dalam mengeksekusi perintah otak

yang disebabkan oleh penyakit atau penurunan fungsi pada sel saraf motorik, salah satu

solusi yang ditawarkan adalah dengan memanfaatkan teknologi yang mampu menjadi

antarmuka gelombang otak dan mesin atau alat yang digunakan sebagai pengganti organ

tubuh yang tidak mampu untuk memberi respon terhadap gelombang otak.

Sistem yang digunakan sebagai perantara gelombang otak dalam bentuk antarmuka

disebut dengan Brain Computer Interface (BCI). Sistem BCI adalah sistem antarmuka

yang berfungsi dalam pemanfaatkan gelombang otak manusia yang selanjutkan dapat

mengirim dan membuat perintah ke komputer atau mesin-mesin terkait. Sistem BCI juga

dapat difungsikan sebagai sistem yang digunakan untuk pengenalan gelombang otak

manusia terhadap satu atau lebih rangsangan pada panca indera [3].

Aplikasi sistem BCI di bidang kesehatan yang berkembang hingga saat ini berupa

antarmuka untuk pasien penderita stroke, pengguna kursi roda, dan ALS (Amyotrophic

Lateral Sclerosis) yang merupakan penyakit penurunan fungsi (degeneratif) pada sel saraf

motorik yang berkembang dengan cepat dan disebabkan oleh kerusakan sel saraf [3,4].

Namun hingga saat ini belum banyak dilakukan penelitian mengenai gelombang otak

dengan sistem BCI terkait pengaruh rangsangan eksternal seperti rangsangan suhu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

2

Manusia memiliki mekanisme termoregulasi yang canggih guna menjaga stabilitas

suhu internal terhadap perubahan suhu lingkungan yang kuat dengan cara meningkatkan

produksi panas yang berhubungan dengan fisik. Suhu tubuh yang cenderung konstan dan

stabil harus menyesuaikan dengan keadaan suhu luar yang cenderung berubah-ubah.

Perubahan suhu eksternal yang sering terjadi menyebabkan stimulasi pada otak yang

mengharuskan manusia menghasilkan suhu internal yang sesuai dan bisa beradaptasi

dengan suhu yang ekstrem dengan berbagai cara seperti keadaan menggigil ketika suhu

eksternal lebih rendah dari suhu tubuh dan mengeluarkan keringat ketika suhu eksternal

lebih tinggi dari suhu tubuh.

Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat tugas akhir yang berjudul

“Pengenalan Gelombang Otak Manusia Terhadap Rangsangan Impuls Suhu Air

dengan Brain Computer Interface (BCI)”, dengan meneliti bagian otak yang peka

terhadap rangsangan suhu yaitu pada lobus parietal.

Penjelasan singkat mengenai hal yang akan diteliti adalah: pengelompokan dibagi

menjadi dua yaitu kelompok jenis kelamin yang berbeda dan kelompok kondisi

penglihatan. Peletakan elektrode pada bagian tengah kepala yang mengacu pada letak

lobus parietal di otak. Pada kondisi awal, akan diberikan rangsangan berupa gelombang

bunyi dari musik klasik agar dapat mengasilkan kondisi yang sama pada setiap awal

penelitian dengan narauji yang berbeda. Narauji penelitian yang terdiri atas lima orang

laki-laki dan lima orang perempuan akan diberikan rangsangan suhu melalui ujung jari

tangan pada kondisi mata terbuka dan tertutup. Selanjutnya gelombang yang diterima oleh

perangkat keras berupa OpenBCI Cyton Board dan USB dongle akan direkam

menggunakan perangkat lunak OpenBCI. Pengenalan gelombang-gelombang inilah yang

akan dilakukan dan di klasifikasi apabila terjadi perbedaan dengan kondisi awal ketika

terdapat rangsangan berupa impuls suhu.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Perancangan sistem ini memiliki tujuan untuk mengenal perbedaan gelombang otak

manusia yang dihasilkan terhadap rangsangan suhu yang dibedakan menurut jenis kelamin

serta pada kondisi mata yang melihat dan tidak melihat objek penelitian.

Manfaat dari tugas akhir ini adalah untuk pelajar/mahasiswa atau instansi sebagai

referensi dalam proses pembelajaran terkait pengenalan gelombang otak yang dihasilkan

oleh rangsangan suhu serta dapat sebagai dasar dari pengembangan penelitian berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

3

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai metode-metode yang digunakan dalam

penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan perangkat keras OpenBCI yaitu headware Ultracortex Mark 3,

OpenBCI Cyton Board V3-32, dan OpenBCI USB Dongle.

2. Pemrograman menggunakan perangkat lunak OpenBCI.

3. Pengolahan sinyal menggunakan Matlab, dilakukan secara offline (tidak diolah secara

langsung bersama dengan narauji).

4. Titik uji gelombang : lobus parietal.

5. Narauji : 5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki.

6. Ujung jari tangan sebagai indera peraba untuk menyentuh objek berupa air dengan

suhu tinggi dan rendah.

7. Suhu ruangan 26° Celcius sampai dengan 29° Celcius.

8. Pengkondisian awal penelitian : narauji mendengarkan musik klasik selama 5 sampai

dengan 9 menit.

9. Batasan suhu tinggi : >40° Celcius.

10. Batasan suhu rendah : <10° Celcius.

11. Membedakan tanggapan sinyal yang terjadi pada semua hasil penelitian.

1.4. Metodologi Penelitian

Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai metode-metode yang digunakan dalam

penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Studi literatur.

Mendapatkan data dengan membaca buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan

dengan penelitian yang dibahas dalam tugas akhir ini.

2. Perancangan pengaturan perangkat keras dan perangkat lunak.

Tahapan ini merupakan pengaturan peletakan dan penggunaan perangkat keras mulai

dari uji komunikasi antar USB dongle dengan Cyton Board, uji data pada perangkat

lunak yang diterima dari komunikasi tersebut, dan uji kelayakan electrode-headware.

Selanjutnya pembuatan skema-skema rangkaian pendukung dan pembuatan diagram

alir terkait pengaturan alat serta pengambilan dan pengolahan data.

Berikut merupakan diagram blok perancangan tiap perangkat elektronika dalam tugas

akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

4

Gambar 1.1. Diagram Blok Perancangan

3. Perangkaian dan peletakan perangkat keras dan perangkat lunak.

Tahapan ini mengacu pada diagram alir yang telah dibuat pada perancangan yang

berisi tentang perangkaian atau peletakan masing-masing perangkat keras yang

digunakan yang mengacu pada Standard Operational Procedural (SOP) penelitian ini.

Selanjutnya akan diolah dan diprogram menggunakan perangkat lunak OpenBCI.

4. Proses pengambilan data.

Teknik pengambilan data dilakukan dengan mengambil data berupa reaksi pada otak

manusia yang diteliti dengan memberi rangsangan impuls suhu tinggi dan rendah ke

ujung jari masing-masing narauji.

5. Analisis dan penyimpulan hasil percobaan.

Analisis dan penyimpulan hasil percobaan dapat dilakukan dengan melihat presentase

keberhasilan dari klasifikasi hasil penelitian berupa tanggapan otak saat mendapat

rangsangan suhu tinggi dan rendah dari indikator kondisi mata dan jenis kelamin.

OpenBCI_GUI

OpenBCI_HUB

Cyton Board

USB Dongle

Electrodes

Pengolahan Sinyal

Rangsangan

Perbedaan

gelombang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

5

BAB II DASAR TEORI

2.1. Anatomi Otak Manusia

Gambar 2.1. Struktur otak manusia

Secara garis besar, otak dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak besar

(cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem). Bagian‐bagian tersebut

masih dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Ruang antar bagian dibatasi oleh cairan otak

(cerebrospinal fluid). Bagian dalam otak terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges)

dan tulang tengkorak. Berikut merupakan struktur anatomi otak manusia [5].

2.1.1. Otak Bagian Belakang

Otak bagian belakang (hindbrain) terletak di bagian belakang tengkorak kepala yang

merupakan bagian terbawah otak. Berikut merupakan bagian-bagian utama dari otak

bagian belakang [6].

1. Medula (medulla) mengatur beragam reflek penting, seperti bernafas, laju denyut

jantung, pengeluaran saliva, batuk, bersin, dan juga berbagai reflek yang

memungkinkan seseorang mempertahankan postur tegak.

2. Pons berfungsi mengendalikan kegiatan seperti tidur, terjaga, dan bermimpi.

3. Serebelum (cerebellum) atau otak kecil merupakan struktur yang berukuran kurang

lebih sebesar kepalan tangan yang terletak pada bagian belakang otak. Serebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

6

berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan mengatur otot agar dapat bergerak lancar

dan tepat.

2.1.2. Otak Bagian Tengah

Otak bagian tengah (midbrain), yang terletak antara otak bagian belakang dan otak

bagian depan yang memiliki kemampuan untuk memperhatikan suatu objek secara visual.

Terdapat dua sistem dalam otak tengah yang mendapat perhatian khusus. Pertama adalah

formasi retikularis (reticular formation) yang merupakan kumpulan neuron yang membaur

dan terlibat dalam pola‐pola perilaku seperti berjalan, tidur, atau berbalik untuk

memperhatikan suara yang datang tiba‐tiba. Berikutnya adalah sistem yang terdiri atas

kelompok kecil neuron yang menggunakan neurotransmiter serotonin, dopamin, dan

norepinefrin.

Otak bagian tengah juga memiliki sebuah wilayah yang bentuknya menyerupai

sebuah batang dan disebut dengan batang otak (brain stem). Batang otak meliputi bagian

otak belakang (tidak termasuk serebelum) dan otak tengah, berhubungan dengan sumsum

tulang belakang bagian ujung bawah dan kemudian membentang ke atas untuk

membungkus formasi retikularis di otak tengah. Batang otak juga merupakan bagian otak

yang berkembang lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Kumpulan sel‐sel di dalam batang

otak menentukan kewaspadaan dan mengatur fungsi bertahan hidup mendasar, seperti

bernafas, detak jantung, dan tekanan darah [7].

2.1.3. Otak Bagian Depan

Otak bagian depan (forebrain) merupakan bagian yang paling terlihat, terdiri dari

dua belahan, satu di kanan dan satu di kiri. Berikut merupakan struktur otak bagian depan.

1. Sistem limbik (limbic system).

Limbik berasal dari istilah Latin yang berarti ―batas‖, sistem ini membentuk

semacam batas antara bagian otak yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah Sistem

limbik terletak di bawah korteks serebrum dan merupakan bagian penting dalam ingatan

dan emosi. Dua struktur utamanya adalah amigdala dan hipokampus [7].

Amigdala (amygdala, berasal dari kata Latin kuno yang berarti ―almond‖),

bertanggung jawab atas pengevaluasian informasi‐informasi sensorik, menentukan

secara tepat arti pentingnya sesuatu secara emosional, dan berkontribusi dalam

pengambilan keputusan awal untuk mendekati atau menjauhi sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

7

Hipokampus (hippocampus, berasal dari bahasa Yunani yang berarti ―kuda laut‖,

karena bentuknya mirip dengan kuda laut). Hipokampus memungkinkan individu

membentuk ingatan spasial sehingga individu dapat menemukan jalan yang harus

ditempuh dalam lingkungannya. Bersama dengan area‐area otak yang berdekatan,

hipokampus memungkinkan individu membentuk ingatan‐ingatan baru mengenai

fakta‐fakta dan kejadian‐kejadian. Informasi dari ingatan-ingatan tersebut kemudian

disimpan pada korteks serebral.

2. Talamus (thalamus)

Talamus merupakan sumber input utama untuk korteks serebrum. Sebagian besar

informasi sensorik masuk ke dalam talamus kemudian akan diproses dan diteruskan ke

korteks serebrum.

3. Ganglia basalis (basal ganglia)

Di atas talamus dan di bawah korteks serebrum terdapat ganglia besar dari neuron yang

disebut ganglia basalis. Terdapat tiga struktur pada ganglia basalis, yaitu: nukleus

kaudat, putamen, dan globus palidus. Ganglia basalis memiliki banyak bagian yang

saling bertukar informasi dengan bagian korteks serebrum yang berbeda.

4. Hipotalamus dan kelenjar hipofisis.

Di bawah talamus terdapat sebuah struktur yang disebut hipotalamus (hypothalamus;

hipo berarti ―di bawah‖). Hipotalamus berkaitan dengan dorongan‐dorongan

kelangsungan hidup individu maupun spesies, misalnya lapar, haus, emosi, seks, dan

reproduksi. Hipotalamus mengatur suhu tubuh dengan cara memicu timbulnya keringat

dan menggigil. Hipotalamus juga mengontrol tugas yang kompleks dari sistem saraf

otonomik. Sebuah kelenjar endokrin yang dihubungkan oleh batang pendek dan

menggantung dari hipotalamus disebut kelenjar hipofisis (pituitary gland). Kelenjar

hipofisis sering juga disebut dengan istilah master gland karena hormon‐hormon yang

dikeluarkannya mempengaruhi berbagai kelenjar endokrin lainnya.

5. Korteks serebral (cerebral cortex).

Serebrum diselimuti oleh beberapa lapisan tipis yang tersusun padat yang disebut

sebagai korteks serebral. Badan-badan sel yang terdapat di korteks menghasilkan

jaringan keabu‐abuan disebut sebagai ―substansi abu‐abu‖ (gray matter). Pada

bagian‐bagian lain dari otak terdapat mielin yang panjang, yang menutupi akson, lebih

menonjol dan membentuk ―substansi putih‖ (white matter). Meski ketebalan korteks

serebral hanya sekitar 3 milimeter (1/8 inci), korteks serebral mengandung hampir tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

8

perempat dari seluruh sel otak yang ada. Korteks memiliki sejumlah celah dan kerutan,

sehingga dapat menampung miliaran saraf.

2.1.4. Lobus otak

Pembahasan terkait anatomi otak manusia selain dari bagian belakang, tengah, dan

bagian depan otak juga terkait dengan bagian-bagian yang disebut dengan lobus. Lobus

merupakan sebutan bagian-bagian otak manusia yang dilihat dari topografi permukaan luar

otak dan permukaan medial otak yang dipotong sagital-tengah [8].

Gambar 2.2. Lobus Otak

Menurut Ross Coleman, otak manusia terbagi menjadi dua belahan yang simetris —

yang disebut otak kiri dan otak kanan. Masing-masing belahan terdiri dari empat sektor

yang dikenal dengan lobus otak, yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Keempat lobus

tersebut adalah: lobus frontal (frontal lobe), lobus perietal (perietal lobe), lobus oksipital

(occipital lobe), dan lobus temporal (temporal lobe) [9]. Berikut merupakan empat bagian

utama lobus otak.

1. Lobus frontal bertanggung jawab untuk penalaran, perencanaan, berbicara, gerakan,

emosi, pemecahan masalah, dan indera penciuman. Lobus frontal juga bertanggung

jawab atas keterampilan sosial dan moralitas. Kerusakan pada bagian ini mengakibatkan

kesulitan untuk berkonsentrasi, menjadi asosial, atau terlibat aktivitas berisiko tinggi.

2. Lobus parietal merupakan bagian tengah otak dan bertanggung jawab atas penerimaan

rangsangan yang berbeda seperti sentuhan, tekanan, suhu, dan rasa sakit. Kerusakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

9

otak pada bagian ini menimbulkan masalah dengan memori verbal dan bahasa bagi

pemiliknya.

3. Lobus oksipital adalah lobus terkecil terletak di bagian paling belakang otak. Hal ini

terkait dengan mengamati dan menafsirkan informasi visual. Kerusakan pada bagian ini

dapat menyebabkan masalah visual seperti kesulitan mengenali bentuk dan warna.

4. Lobus temporal terletak di bagian bawah otak. Bagian otak ini bertanggung jawab untuk

merasakan dan mengenali interpretasi rangsangan pendengaran dan bahasa yang

didengar. Kerusakan pada lobus temporal dapat menyebabkan masalah dengan

pengenalan suara dan kemampuan bahasa.

2.2. Electroencephalograph (EEG)

Alat ukur aktivitas listrik pada otak manusia yang diakibatkan oleh perubahan

kimiawi dan pengaruh rangsangan terhadap panca indera dikenal sebagai

electroencephalopraph (EEG). Ilmu yang mempelajari aktivitas otak dan alat ukurnya

(EEG) disebut dengan electroencephalography [3].

EEG pertama kali diperkenalkan oleh Hans Berger pada tahun 1929 dan menjadi

orang pertama yang merekam aktivitas elektronis pada otak manusia. Gelombang yang

berupa impuls dari otak manusia dapat diukur dengan elektroda yang diletakkan di kulit

kepala manusia. EEG memberikan pandangan kasar tentang aktivitas syaraf dan telah

digunakan untuk mempelajari secara non-invasif psikologi otak tanpa melakukan tindak

pembedahan terhadap kulit kepala dan otak [10].

Gambar 2.3. Hasil rekam gelombang otak dengan EEG yang dipublikasikan pertama kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

10

Bentuk analisis data EEG dengan bantuan komputer diperkenalkan untuk

menunjukkan kejadian yang ditimbulkan dan terkait peristiwa potensi dan untuk

menyelidiki rentang frekuensi yang terbentuk melalui EEG.

2.2.1. Jenis-Jenis Gelombang Otak

Frekuensi otak manusia berbeda‐beda untuk setiap fase, sadar, rileks (santai), tidur

ringan, tidur nyenyak, trance (keadaan tak sadarkan diri), panik, dan sebagainya. Melalui

penelitian yang panjang, para ahli saraf (otak) sependapat bahwa gelombang otak berkaitan

dengan kondisi pikiran. Berikut merupakan jenis‐jenis frekuensi gelombang otak dan

pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia [11].

Tabel 2.1. Rentang frekuensi gelombang otak manusia

No. Nama Gelombang Rentang Frekuensi (Hz)

1 Delta () 0,5 – 4

2 Theta () 4 – 8

3 Alpha () 8 – 12

4 Beta () 12 – 19

5 Sensory Motor Rhytm (SMR) 12 – 16

6 Gamma () 16 – 100

1. Delta

Delta adalah gelombang otak yang memiliki amplitudo (simpangan terjauh dari titik

keseimbangan pada getaran) yang besar dan frekuensi yang rendah, yaitu dibawah 4

hertz. Bila seseorang tertidur lelap tanpa mimpi, otak akan menghasilkan gelombang

delta sehingga disebut juga dengan fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Sebab, saat

tertidur lelap tubuh akan melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan

jaringan, dan memproduksi sel‐sel baru.

Gambar 2.4. Gelombang Delta

2. Theta

Gelombang otak yang terjadi saat seseorang mengalami tidur ringan atau sangat

mengantuk disebut gelombang theta. Biasanya ditandai dengan kondisi nafas yang

melambat dan dalam. Selain dalam kondisi tertidur, beberapa orang juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

11

menghasilkan kondisi ketika meditasi, berdoa, atau menjalani ritual agama dengan

penuh konsentrasi. Selain itu, orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana, atau

tenaga dalam juga dapat menghasilkan gelombang theta saat mereka latihan atau

menyalurkan energi pada orang lain.

Gambar 2.5. Gelombang Theta

3. Alpha

Alpha adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami relaksasi.

Gelombang alpha disebut dengan istilah relaxed alertness (kewaspadaan yang rileks)

atau kadang juga disebut relaxed awareness (kesadaran yang rileks) [12]. Orang yang

memulai meditasi ringan juga menghasilkan gelombang alpha. Frekuensi alpha juga

merupakan frekuensi pengendali dan penghubung pikiran sadar dan bawah sadar.

Gambar 2.6. Gelombang Alpha

4. Beta

Beta adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktivitas

mental yang terjaga penuh, misalnya ketika sedang melakukan kegiatan sehari‐hari dan

berinteraksi dengan orang lain. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu

gelombang highbeta (lebih dari 19 hertz) yang merupakan transisi dengan gelombang

gamma, lalu gelombang beta (15 hertz – 18 hertz), dan selanjutnya gelombang lowbeta

(12 hertz – 16 hertz) [13].

Gambar 2.7. Gelombang Beta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

12

5. Sensory Motor Rhytm (SMR)

Sensory Motor Rhytm (SMR) merupakan gelombang yang masih termasuk dalam

kelompok gelombang lowbeta yang dihasilkan oleh seseorang yang sedang fokus atau

berkonsentrasi. Bila seseorang tidak menghasilkan gelombang ini, otomatis orang

tersebut tidak akan mampu berkonsentrasi seperti pada penderita epilepsi, ADHD

(Attention Deficit and Hyperactivity Disorder), dan autis.

Gambar 2.8. Gelombang SMR

6. Gamma

Gamma adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktivitas

dalam kesadaran penuh. Seperti contohnya pada saat kondisi mental yang sangat tinggi,

misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil di muka

umum, sangat panik, atau ketakutan. Berdasarkan penelitian Dr. Jeffrey D. Thompson

(Center for Acoustic Research) [13], di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada

lagi yaitu gelombang Hypergamma (tepat 100 Hz) dan gelombang Lambda (tepat 200

Hz), yang merupakan gelombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan

kemampuan yang luar biasa.

Gambar 2.9. Gelombang Gamma

2.2.2. Rangsangan Bunyi

Rangsangan suara merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi

kehadiran gelombang listrik di otak. Oleh karena itu, untuk keperluan terapi emosional dan

kejiwaan sering digunakan rangsangan suara untuk dicapainya peningkatan gelombang

tertentu pada otak. Meskipun persepsi seseorang terhadap suara yang diterima berbeda-

beda, namun secara umum suatu rangsangan suara akan membentuk pola tertentu pada

sinyal EEG yang diberikannya. Ini berarti pula bahwa rangsangan suara dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

13

menyebabkan seseorang berada pada kondisi pikiran dan emosi tertentu, misalnya kondisi

rileks. Pada musik klasik dan sebagian musik berirama lembut dapat memberikan kondisi

rileks seseorang [14].

Semua bunyi atau bila bunyi tersebut dalam suatu rangkaian yang teratur yang dapat

dikenal sebagai musik akan masuk melalui telinga, kemudian menggetarkan gendang

telinga, mengguncang cairan di telinga bagian dalam, serta menggetarkan sel‐sel berambut

di dalam koklea untuk selanjutnya melalui saraf koklearis menuju ke otak. Ada beberapa

jalan masuknya musik ke dalam otak manusia. Pertama, melalui retikuler‐talamus. Musik

akan diterima langsung oleh talamus tanpa lebih dulu dicerna oleh bagian otak yang

berpikir mengenai baik‐buruk, maupun inteligensia. Kedua, melalui hipotalamus yang

dapat berpengaruh pada otak. Pengaruh musik terhadap tubuh adalah sebagai berikut [15].

1. Meningkatkan energi otot.

2. Meningkatkan energi molekul.

3. Mempengaruhi denyut jantung.

4. Mempengaruhi metabolisme.

5. Meredakan nyeri dan stress.

6. Mempercepat penyembuhan pada pasien pasca operasi.

7. Meredakan kelelahan.

8. Membantu melepaskan emosi yang tidak nyaman.

9. Menstimulasi kreativitas, sensivitas, dan berpikir.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Esmeralda C. Djamal [16] dalam jurnal terkait

identifikasi dan klasifikasi sinyal EEG pada rangsangan suara, ditunjukan bahwa

rangsangan suara mampu memberikan peningkatan gelombang alpha dari 57% menjadi

90%, serta dominasi gelombang beta dan theta mengalami penurunan. Sehingga,

rangsangan suara berupa musik dapat digunakan untuk terapi emosional dan kejiwaan

ataupun sebagai rangsangan awal untuk relaksasi pada penelitian lain terkait tanggapan

gelombang otak akan sebuah rangsangan.

2.2.3. Rangsangan Suhu dan Sensitivitas Kulit Manusia

Manusia memiliki mekanisme termoregulasi yang canggih yang dapat menjaga

stabilitas suhu internal terhadap perubahan suhu lingkungan yang kuat dengan cara

meningkatkan produksi panas yang berhubungan dengan fisik. Ketika panca indera

manusia merasakan sebuah rangsangan, otak akan akan memproses dan mengendalikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

14

tubuh manusia untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan rangsangan tersebut.

Seperti rasa terkejut atau refleks ketika tiba-tiba diberikan rangsangan suhu ekstrem tinggi

atau rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan otak yang menghasilkan

gelombang otak pada bagian otak yang sensitif terhadap rangsangan sentuhan, yaitu pada

lobus parietal. Jaringan otak sangat sensitif terhadap perubahan struktur panas yang terjadi

dengan peningkatan 3-4° C di atas garis dasar normal. Berikut merupakan ilustrasi

rangsangan suhu terhadap otak manusia [16].

Gambar 2.10. Rangsangan Suhu dan Otak Manusia

Kulit manusia sangat sensitif terhadap rangsangan berupa suhu dan tekanan. Bagian

tubuh manusia yang paling peka terhadap rangsangan adalah ujung jari tangan dan lidah.

Pada ujung jari tangan, letak reseptor berada di dekat epidermis. Hal ini yang

menyebabkan ujung jari memiliki kepekaan yang tinggin terhadap rangsangan sentuhan

dan suhu.

2.2.4. Sistem 10-20 Internasional

Set-up sistem pengukuran sinyal EEG biasanya menggunakan metode International

Federation of Societes of Electroencephalography, dengan konsep peletakan elektrode di

kulit kepala pada posisi atau aturan standar yaitu sistem 10 – 20, sebagaimana ditunjukan

pada Gambar 2.11. Sementara itu berdasarkan aktivitas listrik pada otak, dibedakan atas 4

set titik ukur, yaitu Frontal (F) untuk pengontrolan, kemampuan bicara, perencanaan

gerakan dan pengenalan; Parietal (P) untuk menerima informasi rangsangan sentuhan,

Aktivitas/rangsangan

lingkungan

Pengaruh Suhu Eksternal

Otak

Pengaruh Terhadap Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

15

temperatur, posisi tubuh dan vibrasi; Occipital (O) untuk menerima rangsangan visual dan

arti tulisan; dan Temporal (T) untuk menerima informasi rangsangan dari telinga dan

berkaitan dengan memori [14].

Gambar 2.11. Jarak Penempatan Tiap Elektroda pada Sistem 10-20

Angka 10 dan 20 mengacu pada fakta bahwa jarak antara elektroda adalah 10% atau

20% dari total garis depan-belakang atau kiri-kanan pada kulit kepala. Selain sistem 10-20,

terdapat sistem 10-10 yang merupakan pengembangan peletakan elektroda pada kulit

kepala. Sistem 10-10 menambahkan titik-titik elektroda yang dapat menambah tingkat

presisi pengambilan gelombang otak pada tiap lobus [17].

Gambar 2.12. Sistem 10-10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

16

2.3. Perangkat Keras dan Antarmuka

2.3.1. Brain Computer Interface (BCI)

Sistem BCI adalah sistem antarmuka yang memanfaatkan gelombang otak manusia

yang selanjutnya dapat mengirim dan membuat perintah ke komputer atau mesin-mesin

terkait. Secara sederhana, BCI merupakan sistem antarmuka langsung dari otak ke

komputer atau mesin yang dapat menerima perintah langsung dari otak tanpa memerlukan

gerakan fisik [3].

BCI menerjemahkan gelombang yang secara otomatis diekstrak dari sinyal EEG

menjadi sinyal yang dapat mengoperasikan perangkat keras yang dikendalikan komputer

untuk membantu seseorang dengan gangguan fungsi motorik [10].

Gambar 2.13. Prinsip Sistem BCI

2.3.2. OpenBCI

OpenBCI adalah platform antarmuka otak-komputer (Brain Computer Interface/BCI)

open source yang diciptakan oleh Joel Murphy dan Conor Russomanno, setelah kampanye

Kickstarter yang sukses di akhir tahun 2013. Board OpenBCI dapat digunakan untuk

mengukur dan mencatat aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otak (EEG), otot (EMG), dan

jantung (EKG), serta kompatibel dengan elektroda EEG standar. Board OpenBCI dapat

digunakan dengan open source OpenBCI GUI, atau diintegrasikan dengan alat pemrosesan

sinyal EEG open source lainnya [18]. Berikut merupakan perangkat keras yang terdapat

pada platform OpenBCI yang digunakan untuk melihat sinyal EEG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

17

1. Headware Ultracortex Mark 3

Ultracortex Mark adalah headset open source dan dapat dicetak 3D yang dimaksudkan

untuk bekerja dengan sistem OpenBCI. Terdapat penyangga elektrode dan ear-clip

untuk memasukkan kabel elektrode. Pada bagian belakang juga terdapat tempat

berbentuk oktagon yang digunakan untuk meletakkan OpenBCI Cyton Board dengan

pin masukan yang dihubungan pada kabel elektrode.

Gambar 2.14. Ultracortex Mark 3

Peletakan elektrode harus sesuai dengan aturan 10-20. Maka, berikut merupakan

gambar korelasi antaran sistem 10-20 internasional dengan peletakan elektrode pada

Headware Ultracortex Mark 3.

Gambar 2.15. Korelasi sistem 10-20 dengan peletakan elektrode pada Headware

Terdapat 8 channel utama (default setting):

Channel 1 - Fp1

Channel 2 - Fp2

Channel 3 - C3

Channel 4 - C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

18

Channel 5 - P7

Channel 6 - P8

Channel 7 - O1

Channel 8 - O2

2. Elektrode dan Elektropasta

Elektrode yang digunakan merupakan jenil EEG Adhesive Electrode yang dapat

menyebabkan kulit cenderung kering, sehingga diperlukan elektropasta sebagai pasta

untuk mengalirkan sinyal yang didapat dari tanggapan otak terhadap suatu rangsangan

Gambar 2.16. Elektrode dan Elektropasta

3. OpenBCI Cyton Board V3-32

Gambar 2.17 OpenBCI Cyton Board V3-32

Spesifikasi :

a. Dimensi : 2,41‖ x 2,41‖ (oktagon)

b. DC Power dengan Baterai 3-6 volt

c. Mikrokontroler PIC32MX250F128B dengan bootloader chipKIT UDB32-MX2-DIP

d. Analog Front End: ADS1299 (sampling rate = 256 Hz)

e. LIS3DH 3 axis Accelerometer

f. Radio RFduino BLE

g. Slot kartu micro SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

19

h. Pengaturan Tegangan (3,3V, + 2.5V, -2.5V)

i. Mount hole: 1/16 "ID, 0.8" x 2.166 "di tengahnya

Breakout Pin:

a. Program pin untuk bootloading PIC: PGC, PGD, VDD, MCLR, GND

b. Serial pin untuk pemrograman RFduino: RFTX, RFRX, RFRST, GND

c. SPI bus pin untuk ekspansi pada Daisy Module: DVDD, GND, MISO, MOSI, SCK,

CS, CLK, RST

d. Unused PIC32 pin: D11 (A5), D12 (A6), D13 (A7), D17, D18

Skematik:

Gambar 2.18 Skematik OpenBCI Cyton Board V3-32

4. OpenBCI USB Dongle

Gambar 2.19. OpenBCI USB Dongle

Speksifikasi:

a. Power menggunakan USB connector

b. RFduino BLE radio module

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

20

c. FTDI USB<>Serial IC (FT231XQ-R)

d. Resettable fuse

Breakout Pin:

Pin RFduio dipecah dalam urutan dan tata letak yang sama seperti radio RFduino dan

shields. Sehingga, OpenBCI USB Dongle kompatibel dengan RFduino shield. LED

TXD (merah) dan RXD (hijau) terhubung ke keluaran dari chip FTDI. LED biru

terhubung ke RFduino GPIO2.

Slide Switch:

Tombol geser pada Dongle memiliki dua posisi. Saat saklar berada di sisi GPIO6, pin

FTDI DTR diarahkan ke pin RFduino 6 dan siap untuk mengirimkan data dari Cyton

Board. Konfigurasi ini adalah mode normal, dan juga memungkinkan pemrograman

papan Cyton di udara. Saat saklar ada di sisi RESET, pin FTDI DTR diarahkan ke pin

RFduino RESET. Mode ini memungkinkan pemrograman ulang RFduino di Dongle.

Skematik:

Gambar 2.20. Skematik OpenBCI USB Dongle

2.4. Perangkat Lunak, Akuisisi Data, dan Pengolahan Sinyal

2.4.1. Perangkat Lunak OpenBCI

OpenBCI GUI adalah perangkat lunak OpenBCI untuk memvisualisasikan,

merekam, dan mengalirkan data dari perangkat keras OpenBCI yang dapat digunakan

sebagai aplikasi standalone atau dari Processing (bahasa pemrograman berbasis Java).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

21

Gambar 2.21. Tampilan OpenBCI GUI

2.4.2. Filter

Ketika seseorang mendapat rangsangan dalam keadaan terjaga dapat menghasilkan

gelombang theta, alpha, beta, atau gamma. Pemberian rangsangan suhu rendah atau tinggi

dapat menghasilkan gelombang yang fluktuatif, dengan demikian diperlukan penggunaan

filter untuk menentukan gelombang yang akan digunakan sebagai acuan pemilihan hasil

dari pengukuran gelombang otak dengan EEG.

Filter digunakan adalah filter IIR, khususnya filter Butterworth, karena memiliki

respon yang soft pada pass-band. Filter ini juga memastikan bahwa amplitudo pada

frekuensi yang akan diambil tidak berubah. Filter digital dapat diperoleh pada Matlab

dengan persamaan sebagai berikut [19].

………………………………………………………… (1)

Dimana,

= frekuensi angular

0 = frekuensi cutoff

n = orde filter

Notch Filter dan pilihan rentang BandPass Filter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

22

Berikut merupakan contoh sinyal yang didapat pada proses filtering dengan

pengurangan amplitudo untuk beberapa interval waktu namun dengan bentuk sinyal yang

masih sama [19].

Gambar 2.22. Sinyal sebelum di-filter (biru), dan sinyal sesudah di-filter (merah)

2.4.3. Fast Fourier Transform (FFT)

FFT adalah algoritma untuk menghitung Discreate Fourier Transform (DFT) dengan

cepat dan efisien [20]. Metode yang digunakan oleh Matlab dikenal dengan algoritma

Cooley-Tukey, yang dipaparkan pada persamaan (2). Metode ini memiliki satu kondisi

khusus, panjang data harus sama dengan kelipatan 2 (biasanya 512, 1024 dan 2048) [19].

……………………………… (2)

Dimana,

N = panjang seri data

r = sample index

k = Integer (0 sampai )

WN =

Penggunaan FFT dapat menghasilkan transformasi domain yang memungkinkan

untuk memproses sinyal temporal dalam domain frekuensi, dengan keuntungan seperti

pengurangan dimensi, ekstraksi fitur dan data normal. Keuntungan utama algoritma ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

23

adalah kecepatannya, karena DFT membutuhkan setidaknya operasi N2, seperti

penambahan dan multiplikasi ekspresi kompleks, sedangkan FFT hanya membutuhkan

operasi N (log (N)). Berikut adalah contoh FFT sinyal sebelum dan sesudah diproses

dengan FFT. Grafik kedua menunjukkan nilai amplitudo untuk kisaran 12 – 31 Hz [19].

Gambar 2.23. Sinyal sebelum FFT (biru), dan sinyal sesudah FFT (merah)

2.5. Analysis of Variance (ANOVA)

Analysis of Variance (ANOVA) merupakan metode statistik yang didasarkan pada

perhitungan varian untuk menentukan apakah sampel yang berbeda memiliki perbedaan

besar, atau nilai rata-ratanya tidak berubah, yang berarti sampel sangat mirip satu sama

lain. Model ini menganalisis kelompok dari dua atau lebih rangkaian data, masing-masing

seri mewakili sampel independen, sesuai dengan berbagai pengamatan pada peristiwa yang

sama. Model linier normal ANOVA, menjelaskan bahwa kelompok data memiliki

distribusi normal dengan rata-rata berbeda, dengan cara ini model hanya memerlukan

perhitungan varian dan rata-rata masing-masing kelompok. Model yang paling umum

digambarkan dalam persamaan (3) [19].

…………………………………………………………………… (3)

Dengan,

i = indeks unit eksperimen

j = indeks kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

24

yi,j = observasi

j = rata-rata tiap kelompok

i,j = distribusi normal dari kesalahan acak dengan zero average

Jika hasilnya adalah nol atau mendekati nilai nol, hipotesis dikeluarkan, yang berarti

sampelnya berbeda. Dalam praktiknya, pencapaian nilai yang sama dengan nol tidak

mungkin, karena alasan inilah nilai kedekatan harus didefinisikan, nilai ini dikenal sebagai

signifikansi. Jika nilai ini kurang dari 0,05, hipotesis dibatalkan, dengan ini perbedaan

antara data dapat dikonfirmasi [19].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

25

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

3.1. Proses Kerja Sistem

Perangkat keras yang digunakan adalah perangkat keras OpenBCI yang terdiri dari

Cyton Board, USB Dongle, Electropasta dan Headware sebagai tempat untuk merapikan

peletakan electrodes di kulit kepala. Electrodes sebagai sensor yang diletakkan di kulit

kepala manusia dengan terlebih dahulu mengoleskan electropasta. Peletakan electrodes

disesuaikan dengan Sistem 10/20 Internasional pada bagian lobus parietal untuk melihat

gelombang hasil penelitian dengan memberikan rangsangan suhu.

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem

Cara kerja dari sistem yaitu mula-mula dengan mengkondisikan bahwa Cyton Board

dan USB Dongle dapat melakukan komunikasi. Hal ini dapat diperhatikan pada perangkat

lunak OpenBCI_GUI dengan terlebih dahulu menghubungkannya menggunakan perangkat

lunak OpenBCI_HUB. Apabila sudah dinyatakan tersambung antara Cyton Board dengan

MASUKAN PROSES KELUARAN

(1)Rangsangan

bunyi: musik

OpenBCI

GUI

(Offline)

Pemrosesan

sinyal dengan

FFT – Matlab

Perbedaan

tanggapan

sinyal yang

terjadi

(3)Rangsangan

suhu: dingin

(2)Rangsangan

suhu: panas

Memori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

26

USB Dongle, maka proses selanjutnya yaitu peletakan electropasta dan electrodes pada

kulit kepala dapat dilakukan. Peletakan electrodes disesuaikan dengan Sistem 10/20

Internasional. Electrodes diletakkan pada bagian tengah kepala yaitu pada lobus parietal di

otak dengan mengacu pada fungsinya yaitu dapat menanggapi kondisi rangsangan suhu

pada bagian lobus parietal.

Gelombang yang dihasilkan saat pemberian rangsangan suhu pada ujung jari tangan

dapat dilihat pada perangkat lunak OpenBCI_GUI. Gelombang ini yang selanjutnya akan

dikenali dan dibedakan.

3.2. Pengaturan Penelitian

Pada tahapan ini dilakukan pengaturan mulai dari awal penelitian dengan membuat

Standard Operational Procedure (SOP). Berikut merupakan detail dari pengaturan

penelitian yang akan dilakukan.

Waktu 7’ 3’ 1’ 7’ 15’ Offline

Langkah

ke- 1 2 3 4 5 6

Gambar 3.2. Jangka Waktu Penelitian

Gambar 3.2. dapat dijelaskan sebagai berikut.

4.1.1. Persiapan dan peletakan masing-masing perangkat keras.

Persiapan awal adalah display ruangan yang akan digunakan pada penelitian ini.

Ruangan tersebut harus memiliki dua buah meja yang satunya untuk meletakan semua

perangkat keras utama lalu satunya untuk tempat meletakan objek penelitian, serta satu

buah kursi sebagai tempat duduk narauji. Perangkat keras utama yang digunakan adalah

Cyton Board, USB Dongle, Headware, Electrodes, dan Electropasta. Perangkat lunak

yang digunakan di-instal pada laptop peneliti. Objek penelitian adalah dua buah gelas yang

akan diisi air dingin suhu dibawah 10° Celcius untuk pengujian suhu rendah dan air panas

dengan suhu diatas 40° Celcius untuk pengujian suhu tinggi. Berikut merupakan tata cara

peletakan masing-masing komponen penelitian yang dibutuhkan.

a. Cyton Board mula-mula diberi tegangan 6 volt menggunakan baterai AA sebanyak 4

buah. Cyton Board diletakan pada bagian belakang headware berbentuk helm.

Data disimpan ke memori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

27

Peletakan komponen ini harus selalu didekatkan dengan peletakan USB Dongle. Hal ini

disebabkan agar mempermudah komunikasi antar-perangkat tersebut.

b. USB Dongle di-instal terlebih dahulu ke perangkat komputer peneliti agar dapat

berkomunikasi dengan Cyton Board.

c. Electrodes dipasang terlebih dahulu di masing-masing titik pada headware berbentuk

helm. Pemasangan electrodes seuai dengan letak lobus parietal otak dan dilakukan

sesuai dengan sistem 10-20 Internasional. Kabel keluaran dari electrodes disambungkan

pada Cyton Board.

d. Headware memiliki beberapa titik mulai dari depan hingga belakang. Lobus parietal

pada headware terletak di 5 titik pada bagian tengah-belakang.

e. Electropasta dioleskan pada kulit kepala guna mempermudah aliran arus listrik yang

dari otak menuju perangkat EEG. Apabila electropasta sudah dioleskan, selanjutnya

memakaikan headware di kulit kepala narauji yang sebelumnya pada headware tersebut

sudah dipasang electrodes dan Cyton Board.

Keseluruhan tahapan ini dilakukan dalam waktu 7 menit.

4.1.2. Persiapan perangkat lunak.

Perangkat lunak saat pengambilan sinyal pada gelombang otak adalah

OpenBCI_GUI sebagai antarmuka Cyton Board yang sudah menerima gelombang

keluaran dari sensor pada titik-titik kepala yang mengacu pada lobus parietal. Sebelumnya

OpenBCI_GUI harus dikomunikasikan menggunakan OpenBCI_HUB pada USB Dongle.

Penelitian dapat dilakukan apabila OpenBCI_GUI sudah menyatakan berhasilnya

komunikasi antar-komponen (Cyton Board dengan USB Dongle) dan data penelitian sudah

bisa diambil. Tahapan ini dilakukan dalam waktu 3 menit.

4.1.3. Pemeriksaan suhu ruangan.

Pemeriksaan suhu ruangan dilakukan secara berkala tiap satu kali siklus penelitian

guna membandingkan tiap data yang didapat. Pemeriksaan suhu ruangan menggunakan

thermometer ruangan. Tahapan ini dilakukan dalam waktu 1 menit.

4.1.4. Pengkondisian awal gelombang otak narauji.

Guna mendapat kondisi otak yang baik dengan indikator bahwa narauji tidak sedang

dalam tekanan, pengkondisian awal dilakukan dengan memberikan musik klasik untuk

didengar. Gelombang yang ditimbulkan dari musik klasik dapat menyugestikan kodisi

tenang pada narauji. Gelombang otak saat narauji dalam kondisi inilah yang akan dijadikan

acuan sebagai gelombang awal penelitian ini. Tahapan ini dilakukan dalam waktu 7 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

28

4.1.5. Pemberian rangsangan suhu dan pengambilan data.

Pemberian rangsangan suhu mula-mula dilakukan dalam kondisi mata terbuka

(narauji dapat melihat objek) dengan memberikan objek bersuhu rendah dan bersuhu tinggi

pada semua narauji (5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan). Tahapan ini dilakukan

dalam waktu 15 menit untuk satu narauji, dan merupakan tahapan terakhir saat proses

penelitian. Satu siklus berikutnya akan digunakan untuk mendapatkan gelombang otak

narauji dalam kondisi mata tertutup (narauji tidak dapat melihat objek).

Data yang disimpan merupakan data hasil pengujian pada tahapan 4 dan 5 di

personal computer (PC) milik penguji dalam Microsoft Excel dengan ekstensi .csv dengan

kapasitas 20 sampai dengan 40 MegaByte pada pengambilan data selama 5 menit.

Berikut merupakan contoh data yang disimpan sebelum diolah dengan Matlab.

Gambar 3.3. Data yang Disimpan

4.1.6. Pengolahan sinyal

Satu siklus penelitian membutuhkan waktu 33 menit, sehingga dalam satu kali

penelitian pada 10 orang narauji akan membutuhkan waktu 330 menit atau 5,5 jam dengan

estimasi tidak terjadi kesalahan dan pemberian waktu tambahan untuk istirahat.

Nomor Sample Data Jumlah titik uji pada kulit

kepala (8 elektrode)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

29

Gelombang hasil keluaran dari seluruh rangkaian penelitian akan disimpan ke dalam

memori dan diolah terlebih dahulu sebelum dikenali dan dikelompokkan. Data yang telah

disimpan selama proses penelitian akan diolah secara offline (tidak diolah secara langsung

bersama dengan narauji) guna efisiensi waktu saat penelitian.

Berikut merupakan rancangan peletakan perangkat yang digunakan pada penelitian ini

beserta keterangannya.

Gambar 3.4. Perancangan peletakan perangkat

Keterangan:

1: Meja 1

2: Meja 2

3: Kursi narauji

4: Laptop + USB Dongle

5: Cyton Board

6: Electrodes + Electropasta

7: Headware

8: Termometer

9: Pemanas air

10: Termos es

11: Lap + Penutup mata

12: 4 buah gelas

3.3. Perancangan Proses

Pada perancangan perangkat lunak ini akan dibahas proses kendali pada penelitian

ini secara keseluruhan diantaranya diagram alir utama dan diagram alir subrutin eksekusi.

3.3.1. Diagram Alir Utama

Diagram alir utama menunjukan keseluruhan proses kerja, sesuai dengan Gambar

3.5. Program utama dimulai dengan memastikan bahwa semua perangkat sudah dalam

kondisi siap untuk proses penelitain, lalu dilakukan pengelompokan narauji menurut jenis

kelamin dan kondisi mata (melihat atau tidak melihat objek penelitian). Selanjutnya

dilakukan pengujian kesamaan kondisi otak yaitu dengan relaksasi saat mendengar musik

1 2

3

5 4

6

7

12

10 9

11

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

30

klasik ketika kondisi mata terbuka, lalu dilakukan peletakan objek berupa cairan dengan

suhu tinggi atau rendah yang selanjutnya menjadi rangsangan bagi ujung jari narauji

selama beberapa kali untuk melihat tanggapan otak berupa perubahan gelombang di bagian

lobus parietal. Semua hasil pengujian dengan pemberian rangsangan impuls suhu kepada

narauji akan disimpan ke dalam memori yang selanjutnya akan diolah dan dibandingkan

dengan kondisi awal sebelum dilakukan pengujian terkait suhu. Gambar 3.5. merupakan

diagram alir utama penelitian ini.

Gambar 3.5. Diagram Alir Utama

Mulai

Selesai

Sinyal pada Kondisi

Normal

Pengolahan Data

Rangsangan

Musik

Masukan:

Jenis Kelamin,

Kondisi Mata

Rangsangan

Suhu

Klasifikasi

Gelombang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

31

3.3.2. Diagram Alir Pengambilan Data

Diagram alir pengambilan data merupakan proses saat pengambilan data pada narauji

dilakukan, seperti Gambar 3.6. (a) dan (b).

1. Rangsangan Musik

(a)

2. Rangsangan Suhu

(b)

Gambar 3.6 (a) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Musik

(b) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Suhu

Pada saat pengambilan data, data yang ditampilkan oleh OpenBCI GUI merupakan

data yang belum di-filter sehingga masih berupa raw data. Jadi, pada pilihan Notch dipilih

―none‖ dan pada pilihan BP Filter dipilih ―no filter‖.

Mulai

Masukan:

Suhu

Penyimpanan Data

Selesai

Inisialisasi :

Notch = none

BP Filter = no filter

Data Stream

Raw Data

Suhu

Mulai

Masukan:

Musik

Penyimpanan Data

Selesai

Inisialisasi :

Notch = none

BP Filter = no filter

Data Stream

Raw Data

Musik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

32

3.3.3. Diagram Alir Pengolahan Data

Diagram alir pengolahan data merupakan proses dimana sistem pengolahan data

pada Matlab bekerja berdasarkan data yang telah diambil dari media penyimpanan

setelah pengambilan data dilakukan. Berikut merupakan diagram alir pengolahan data pada

penelitian ini.

Gambar 3.7. Diagram Alir Pengolahan Data

Pengolahan data diawali dengan pengambilan data penelitian yang telah disimpan.

Data tersebut akan dibuka kembali dengan OpenBCI GUI tanpa Notch Filter. OpenBCI

GUI juga memberikan pilihan untuk Band Pass Filter yang akan digunakan, yaitu dari 1 –

50 Hz, 7 – 13 Hz, 5 – 50 Hz, atau 15 – 50 Hz yang selanjutnya dipilih dari 1 – 50 Hz untuk

mengetahui keseluruhan isi data yang akan diolah.

Mulai

Masukan:

Data dari Memori

Filtering

FFT

Keluaran:

Magnitude

Quantification

Selesai

ANOVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

33

Selanjutnya pada spesifikasi OpenBCI Cyton Board V3-32 menyatakan bahwa

sampling rate = 256 Hz. Keluaran yang diinginkan berupa klasifikasi gelombang otak

yang dihasilkan pada penelitian terhadap 5 orang narauji laki-laki dan 5 orang narauji

perempuan. Klasifikasi ini meliputi perbedaan gelombang otak yang dihasilkan dari

pemberian rangsangan panas dan dingin, dengan mencatat perbedaan magnitude yang

terjadi dan mencatat nilai frekuensi terjadinya respon terhadap rangsangan suhu tersebut

guna mendapatkan data jenis gelombang yang dihasilkan tiap narauji.

3.3.4. Diagram Alir Proses Filtering

Diagram alir proses filtering merupakan bagian dari proses pengolahan data yang

dikerjakan pada Matlab. Filter yang diberikan adalah Band-Pass Filter (BPF) pada

frekuensi 1 sampai 50 Hz. Berikut merupakan diagram alir proses filtering dengan

keluaran berupa data yang selanjutkan akan mengalami proses FFT.

Gambar 3.8. Diagram Alir Proses Filtering

Mulai

Inisialisasi:

fc1 = 1 Hz

fc2 = 50 Hz

orde = 8

bandpass_filter(eeg’, 1,

50)

Ulang

Load Data Raw

EEG Unfiltered

Data Raw

EEG Filtered

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

34

3.3.5. Diagram Alir Proses FFT (Fast Fourier Transform)

Diagram alir proses FFT merupakan bagian dari proses pengolahan data yang

dikerjakan pada Matlab setelah proses filtering dilakukan. Inisialisasi dimulai dengan

memberikan nilai sampling rate = 256 Hz dan penggunaan Hamming Window pada interval

tiap 50 data untuk semua data yang diambil dari proses filtering. Berikut merupakan

diagram alir proses FFT.

Gambar 3.9. Diagram Alir Proses FFT

3.3.6. Diagram Alir Proses ANOVA (Analysis of Variance)

Diagram alir proses ANOVA merupakan proses perhitungan ANOVA dari data yang

diambil tiap titik pengujian saat narauji diberikan rangsangan suhu pada kondisi mata

terbuka dan tertutup pada setiap titik uji elektrode yang sama. Berikut merupakan diagram

alir proses ANOVA.

Mulai

Inisialisasi:

Fs = 250 Hz

L = 256

Interval = 50

FFT = EEG_FFT(EEG

Filtered, L, Fs, Interval)

Ulang

Load Data Raw

EEG Filtered

FFT dengan

Hamming Window

(shift setiap 50 data)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

35

Gambar 3.10. Diagram Alir Proses ANOVA

Pada perhitungan ANOVA terdapat 2 buah hipotesis yang akan diuji. Berikut

merupakan hipotesis-hipotesis tersebut.

H0 : Pemberian rangsangan suhu pada kondisi mata terbuka dan tertutup tidak

menghasilkan gelombang yang berbeda dengan kondisi sebelum diberi rangsangan.

H1 : Pemberian rangsangan suhu pada kondisi mata terbuka dan tertutup menghasilkan

gelombang yang berbeda dengan kondisi sebelum diberi rangsangan.

Mulai

Tabel data suara,

Data suhu (mata

terbuka dan

tertutup, pada posisi

elektrode yang sama)

Data analysis :

Anova Single Factor

Inisialisasi :

0 < < 1

Ulang

Keluaran:

H0 ditolak

Keluaran:

H0 diterima

F > Fcrit Tidak

Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

36

Selanjutnya dengan bantuan Microsoft Excel, dilakukan perhitungan ANOVA-

single factor pada tiap titik uji elektrode. Berikut merupakan proses perhitungan ANOVA

dengan contoh data pada titik uji P5.

Gambar 3.11. Contoh Perhitungan ANOVA dengan Microsoft Excel

Contoh data Perhitungan

F>Fcrit, maka H0 ditolak.

Kesimpulan : Pemberian rangsangan suhu pada kondisi mata terbuka dan tertutup

menghasilkan gelombang yang berbeda dengan kondisi sebelum diberi rangsangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dari perangkat keras OpenBCI, hasil

yang ditampilkan OpenBCI_GUI, dan hasil pengolahan sinyal dengan Matlab

. Hasil

pengamatan berupa pengujian koneksi antara OpenBCI USB Dongle dengan OpenBCI

Cyton Board, pengujian masing-masing channel pada OpenBCI Cyton Board yang

ditampilkan pada OpenBCI_GUI, pengujian terhadap narauji yang dibagi menjadi 4 tahap

pengujian yaitu pengujian terhadap musik klasik pertama, pengujian terhadap suhu panas

(kondisi mata tertutup dan terbuka), pengujian terhadap musik klasik kedua, dan pengujian

terhadap suhu dingin (kondisi mata tertutup dan terbuka). Selanjutnya sinyal yang

dihasilkan pada pengujian terhadap narauji akan diolah dengan perangkat lunak Matlab

,

kemudian akan dibedakan secara matematis dengan ANOVA (Analysis of Variance).

4.1. Implementasi Penelitian

Pada subbab implementasi penelitian ini akan dibahas hasil dari implementasi

penelitian, perubahan yang terjadi dalam implentasi alat, serta metode pengujian, dan

pengolahan sinyal yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

4.1.1. Bentuk Fisik Perangkat Keras yang Digunakan

Gambar 4.1. Perangkat Keras Penelitian

Laptop

Cyton Board

Shield

Headware +

Electrode

Termometer

Headset

USB Dongle

Cyton Board

Baterai

6 volt

Gelas

Electropasta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

38

Peletakan awal perangkat keras yang akan digunakan dalam penelitian ini ditujukan

untuk pengecekan kesesuaian dan ketersediaan alat sebelum melakukan pengujian terhadap

narauji. Pada tahap perancangan perangkat keras terdapat sebuah penutup mata dan

termometer ruangan, namun karena penggunaan penutup mata membuat narauji terganggu

maka, dalam tahap pengujian tidak menggunakan penutup mata dan narauji diwajibkan

untuk menutup mata. Termometer ruangan tidak digunakan saat pengujian karena

termometer cairan dapat berfungsi sebagai termometer ruangan ketika sensor (logam) yang

terdapat pada termometer tersebut dalam kondisi kering.

4.1.2. Pengaturan Penelitian Terhadap Narauji Secara Langsung

Pengaturan penelitian terhadap narauji pada tahap perancangan terdapat perubahan

pada langkah ke-5 (pemberian rangsangan suhu dan pengambilan data) yang pada tahap

tersebut dijelaskan bahwa pemberian rangsangan suhu mula-mula dilakukan dalam kondisi

mata terbuka (narauji dapat melihat objek) dengan memberikan objek bersuhu rendah dan

bersuhu tinggi pada semua narauji. Satu siklus berikutnya digunakan untuk mendapatkan

gelombang otak narauji dalam kondisi mata tertutup (narauji tidak dapat melihat objek).

Pada saat penelitian berlangsung –setelah memberikan rangsangan musik sebagai

pengkondisian awal–, perubahan yang dilakukan pada narauji adalah dengan memberikan

rangsangan suhu rendah dalam kondisi mata tertutup kemudian dengan rangsangan yang

sama dilakukan dengan kondisi mata terbuka. Selanjutnya dilakukan pengkondisian awal

dengan memberikan rangsangan musik, kemudian memberikan rangsangan suhu tinggi

dalam kondisi mata tertutup, lalu dengan rangsangan yang sama dilakukan dengan kondisi

mata terbuka. Berikut adalah tabel perbedaan tahapan perancangan dengan pengujian.

Tabel 4.1. Perbedaan tahapan perancangan dengan pengujian

No. Perancangan Pengujian

1 Pengkondisian awal. Pengkondisian awal. (data: musik 1)

2 Suhu rendah, mata terbuka. Suhu rendah, mata tertutup. (data: suhu rendah 1)

3 Suhu tinggi, mata terbuka. Suhu rendah, mata terbuka. (data: suhu rendah 2)

4 Pengkondisian awal. Pengkondisian awal. (data: musik 2)

5 Suhu rendah, mata tertutup. Suhu tinggi, mata tertutup. (data: suhu tinggi 1)

6 Suhu tinggi, mata tertutup. Suhu tinggi, mata terbuka. (data: suhu tinggi 2)

Perubahan langkah pengujian ditujukan agar proses pengujian berjalan lebih efektif

serta tidak terjadi perubahan suhu yang signifikan (kenaikan suhu pada cairan bersuhu

rendah dan penurunan suhu pada cairan bersuhu tinggi) akibat durasi pengujian yang

cukup panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

39

Pada saat pengambilan data berlangsung, terdapat 5 buah electrode yang difungsikan

sebagai sensor pengambilan gelombang otak. Kelima electrode tersebut diletakkan di

channel (ch) 4, 5, 6, 7, dan 8 dengan implementasi pada sistem 10-20 internasional pada Pz

(ch 4), P3 (ch 7), P4 (ch 8), P5 (ch 5), dan P6 (ch 6).

4.1.3. Perubahan Diagram Alir

1. Diagram Alir Pengambilan Data

Berikut merupakan diagram alir pengambilan data yang mengalami perubahan ketika

pengujian berlangsung.

(a)

(b)

Gambar 4.2. (a) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Musik

(b) Diagram Alir Pengambilan Data Rangsangan Suhu

Mulai

Masukan:

Suhu

Penyimpanan Data

Selesai

Inisialisasi :

Notch = 50 Hz

BP Filter = no

filter

Data Stream

Keluaran:

Raw Data Suhu

Mulai

Masukan:

Musik

Penyimpanan Data

Selesai

Inisialisasi :

Notch = 50 Hz

BP Filter = no

filter

Data Stream

Keluaran:

Raw Data Musik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

40

Pada saat pengambilan data berlangsung, proses ditujukan pada penggunaan

OpenBCI_GUI sebagai perangkat antarmuka. Penggunaan notch filter yang diatur

untuk 50 Hz pada saat pengambilan data dilakukan untuk mengurangi munculnya

noise oleh kemungkinan arus AC pada perangkat elektronika (laptop).

2. Diagram Alir Proses Filtering

Diagram alir proses filtering merupakan bagian dari proses pengolahan data yang

dikerjakan pada Matlab. Filter yang diberikan adalah Band-Pass Filter (BPF) pada

frekuensi 8 sampai 19 Hz. Menurut Tabel 2.1. Rentang frekuensi gelombang otak

manusia, gelombang alpha memiliki rentang 8 sampai 12 Hz dan gelombang beta

memiliki rentang 12 sampai 19 Hz. Proses filtering berlangsung untuk kelima buah

channel pada lobus parietal otak narauji. Berikut merupakan diagram alir proses

filtering dengan keluaran berupa data yang selanjutkan akan mengalami proses FFT.

Gambar 4.3. Diagram Alir Proses Filtering

Mulai

Inisialisasi:

fc1 = 8 Hz

fc2 = 19 Hz

orde = 4

bandpass_filter(eeg’, 8,

19)

Ulang

Load Data Raw

EEG Unfiltered

Data Raw

EEG Filtered

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

41

3. Diagram Alir Proses FFT

Proses FFT merupakan bagian dari proses pengolahan data yang dikerjakan pada

Matlab setelah proses filtering dilakukan. Inisialisasi dimulai dengan memberikan

nilai sampling rate = 256 Hz. Berikut merupakan diagram alir proses FFT.

Gambar 4.4. Diagram Alir Proses FFT

4.1.4. Penyimpanan Data

Data hasil penelitian disimpan dengan ekstensi ―.txt‖ dan penamaan menggunakan

kode nama yang ditujukan untuk mempermudah pengecekan dan pengolahan data.

Gambar 4.5. Penamaan data yang disimpan

Mulai

Inisialisasi:

Fs = 256 Hz

L = (panjang data)

FFT = EEG_FFT(EEG

Filtered, L, Fs, Interval)

Ulang

Load Data Raw

EEG Filtered

FFT :

Nilai frekuensi dan

Amplitudo

01-010618-01-XXXXXXXXXX

Nomor

penelitian Tanggal:

DDMMYY Kode

pengujian Nama narauji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

42

Terdapat 6 kode pengujian dari masing-masing pengujian yang dilakukan terhadap

narauji. Berikut penjelasan mengenai kode-kode tersebut.

Tabel 4.2. Kode Pengujian

No. Kode Arti

1 01 Pengkondisian awal.

(data: musik 1)

2 02 Pengkondisian awal.

(data: musik 2)

3 11 Suhu tinggi, mata tertutup.

(data: suhu tinggi 1)

4 12 Suhu tinggi, mata terbuka.

(data: suhu tinggi 2)

5 21 Suhu rendah, mata tertutup.

(data: suhu rendah 1)

6 22 Suhu rendah, mata terbuka.

(data: suhu rendah 2)

4.2. Pengujian dan Analisis Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

4.2.1. Cara Penggunaan Alat dan Pengambilan Data

Tata cara penyusunan dan penggunaan perangkat OpenBCI dan data laptop yang

digunakan pada saat pengujian dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.

Pada saat pengujian awal perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan

ketika penelitian, dapat dianalisa bahwa sudah terjadi koneksi yang baik antara USB

Dongle dan Cyton Board yang dapat dilihat pada perangkat lunak OpenBCI_GUI (gambar

di Lampiran 2).

4.2.2. Pengujian Masing-Masing Channel pada OpenBCI Cyton Board

Pengujian masing-masing channel pada OpenBCI Cyton Board dilakukan dengan

memberikan rangsangan berupa sentuhan ke masing masing channel pada OpenBCI Cyton

Board yang sudah terkoneksi dengan USB Dongle dan dapat dilihat hasilnya pada

perangkat lunak OpenBCI_GUI (gambar di Lampiran 2). Pada pengujian ini, dapat

dinyatakan bahwa masing-masing channel dapat menghasilkan gelombang dari rangsangan

yang diberikan.

Dari keseluruhan pengujian perangkat keras dan perangkat lunak yang telah

dilakukan, dinyatakan bahwa masing-masing perangkat keras dan perangkat lunak dapat

berfungsi dengan baik. Sehingga proses pengujian terhadap masing-masing narauji bisa

dimulai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

43

4.2.3. Pengujian Awal

Pada pengujian awal, dilakukan perbandingan pada pengkondisian awal gelombang

otak narauji yaitu dengan memberikan rangsangan sentuhan air pada suhu normal (±27°C)

dan tanpa memberikan sentuhan apapun. Hal ini dilakukan guna melihat tanggapan yang

terjadi pada pengekondisian awal pada saat diberikan rangsangan sentuhan maupun tidak.

Berikut merupakan tabel data dari masing-masing pengkondisian awal.

Tabel 4.3.(a) Data Pengkondisian Awal dengan Sentuhan

Ch Musik-Sentuhan Suhu Tinggi

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4 f

(Hz) 10,6 12,4 9,6 10,5137 13,4 14,6 11,6 10,5973

A 95,9863 100,308 101,016 29,6544 103,727 107,614 114,007 37,1951

5

f

(Hz) 10,6 12,4 9,6 10,5137 13,4 14,6 11,6 10,5973

A 94,9318 99,3037 99,5892 28,5876 111,886 116,081 121,354 38,7201

6

f

(Hz) 10,6 12,4 9,6 10,5137 13,4 14,6 11,6 10,5973

A 122,792 89,8657 48,3303 54,4687 76,2689 84,2838 64,8282 54,9503

7

f

(Hz) 10,6 12,4 9,6 10,5137 13,4 14,6 11,6 10,5973

A 98,5117 103,204 103,014 29,9460 102,873 106,826 112,809 36,7580

8

f

(Hz) 10,6 12,4 9,6 10,5137 13,4 14,6 11,6 10,5973

A 86,8612 64,4334 35,8382 40,3196 53,5598 62,0467 48,085 53,2503

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

Musik-Sentuhan:

(1) 10-15 detik

(2) 12,5-17,5 detik

(3) 15-20 detik

(4) total

Suhu Tinggi:

(1) 5-10 detik

(2) 7,5-12,5 detik

(3) 10-15 detik

(4) total

Pada tabel data diatas, pengkondisian awal dengan memberikan rangsangan sentuhan

berada pada rentang frekuensi gelombang alpha kecuali pada data pencuplikan (2).

Selanjutnya pada data pemberian rangsangan suhu berada pada rentang frekuensi

gelombang beta kecuali pada data pencuplikan (3) dan data keseluruhan (4). Hal ini

diakibatkan oleh adanya jeda waktu menyentuh dan tidak menyentuh air pada pemberian

rangsangan suhu tinggi tersebut. Jika dibandingkan, amplitudo pengkondisian awal secara

keseluruhan lebih rendah dari amplitudo pemberian rangsangan suhu. Sehingga, pemberian

rangsangan suhu menghasilkan gelombang yang berbeda dari pengkondisian awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

44

Tabel 4.3.(b) Data Pengkondisian Awal tanpa Sentuhan

Ch Musik-Tanpa Sentuhan Suhu Tinggi

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 10 11,8 10,4 12,2919 13,4 13,4 13 15,6145

A 66,5460 71,5409 83,4388 23,0638 200,313 192,642 147,92 46,0508

5

f

(Hz) 10 11,8 10,4 12,2919 13,4 13,4 13 15,6145

A 61,0197 65,7552 77,2557 21,7425 222,972 215,523 162,922 51,2255

6

f

(Hz) 10 11,8 10,4 12,2919 13,4 13,4 13 11,8361

A 59,1926 69,9308 78,1552 31,3114 94,0418 89,6658 69,7429 21,8507

7

f

(Hz) 10 11,8 10,4 12,2919 13,4 13,4 13 15,6145

A 64,5074 69,6068 81,2859 22,4179 198,168 190,968 146,41 45,8676

8

f

(Hz) 10 11,8 10,4 12,2919 13,4 13,4 13 15,6145

A 42,2067 48,8786 52,8834 23,1362 13,5807 16,1899 14,1185 11,5181

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

Musik-Tanpa Sentuhan:

(1) 10-15 detik

(2) 12,5-17,5 detik

(3) 15-20 detik

(4) total

Suhu Tinggi:

(1) 5-10 detik

(2) 7,5-12,5 detik

(3) 10-15 detik

(4) total

Pada tabel data diatas, pengkondisian awal tanpa memberikan rangsangan sentuhan

berada pada rentang frekuensi gelombang alpha kecuali pada data (4). Selanjutnya pada

data pemberian rangsangan suhu berada pada rentang frekuensi gelombang beta kecuali

pada data (4). Hal ini diakibatkan oleh adanya jeda waktu menyentuh dan tidak menyentuh

air pada pemberian rangsangan tersebut. Jika dibandingkan, amplitudo pengkondisian awal

secara keseluruhan lebih rendah dari amplitudo pemberian rangsangan suhu. Sehingga,

pemberian rangsangan suhu menghasilkan gelombang yang berbeda dari pengkondisian

awal.

Jika dibandingkan, frekuensi dan amplitudo pada saat pengkondisian awal secara

keseluruhan (Tabel 4.3.(a) dan Tabel 4.3.(b)) memiliki kesamaan yaitu sama-sama

cenderung berada di gelombang alpha dengan amplitudo yang lebih rendah dari pada saat

pemberian rangsangan suhu. Sehingga, pada pengujian selanjutnya guna mengefisienkan

waktu pengujian, pengkondisian awal akan dilaksanakan hanya dengan pemberian

rangsangan musik tanpa sentuhan dengan air bersuhu normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

45

4.3. Pengujian Sistem Keseluruhan pada Narauji

4.3.1. Data Narauji

Berikut merupakan data narauji yang diambil pada saat pengujian melalui pemberian

kuisioner (Lampiran 1) sebelum dilakukan pengujian pada masing-masing narauji.

Tabel 4.4. Data Narauji

No. Kode

Jenis

Kelamin

(L/P)

Kondisi

Kode Pengujian

11

(°C)

12

(°C)

21

(°C)

22

(°C)

1 01-010618 P Fit 65,8 66 - -

2 02-010618 L Fit 67,8 77,9 - -

3 03-060618 L Fit 63,3 58,8 - -

4* 04-070618 P Lelah 73 73 8 8

5 05-080618 P Fit 70 70 3 3

6* 06-110618 L Lelah 68 68 6,1 5,8

7* 07-110618 L Lelah 67,8 68 5 5

8* 08-110618 P Fit 68,7 68,3 3,5 3,1

9* 09-120618 P Lelah 75,3 75,1 3,1 3,3

10 10-120618 L Fit 78,5 78,2 8,1 8,3

11* 11-130618 L Lelah 74,9 74,6 2,8 3

12* 12-140618 L Fit 68,8 68,6 5,3 5,5

13* 13-140618 L Fit 78,3 77,9 1,8 1,9

14* 14-160618 P Fit 75,3 75 3,3 3,4

15* 15-160618 P Fit 74,6 74,4 3,1 3,3

Keterangan:

1. Lima belas kali pengujian meliputi, 3 kali uji coba perangkat keras dan perangkat

lunak OpenBCI (01-010618, 02-010618, 03-060618) yang menggunakan rangsangan

suhu tinggi, serta 12 kali pengujian keseluruhan (6 laki-laki dan 6 perempuan).

2. Kode pengujian mengacu pada Tabel 4.2.

3. *) Data yang dipilih untuk diolah.

Terdapat 10 data dari 15 data pengujian yang dipilih untuk diolah dan dianalisis

karena adanya batasan masalah mengenai jumlah narauji pada saat pengujian, yaitu

5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki.

Pengujian pada 01-010618, 02-010618, dan 03-060618 merupakan pengujian awal

sebagai penentu bahwa perangkat OpenBCI dapat bekerja dengan baik. Pada ketiga

pengujian tidak memenuhi kriteria pengujian karena tidak dilakukannya pengujian

terhadap suhu rendah.

Pengujian pada 05-080618 dan 10-120618 ditemukan indikasi kesalahan pengujian

karena bentuk raw-data pada lebih dari 3 channel terdapat noise yang sangat besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

46

4.3.2. Data Penelitian yang Telah Diolah

Data hasil penelitian yang masih berbentuk raw-data dapat dilihat pada Lampiran 5.

Data-data hasil penelitian tersebut dibagi dalam 4 katagori pembeda yaitu, perbandingan

data musik(01) dengan suhu rendah (tutup mata), perbandingan data musik(01) dengan

suhu rendah (buka mata), perbandingan data musik(02) dengan suhu tinggi (tutup mata),

dan perbandingan data musik(02) dengan suhu tinggi (buka mata).

Selanjutnya, raw-data diolah dengan 2 cara yaitu pengolahan data secara keseluruhan

dan pencuplikan data. Pada pengolahan data secara keseluruhan, data yang diolah

merupakan keseluruhan (total) data yang diambil dan telah disimpan pada saat pengujian

berlangsung. Pada cara pencuplikan data, data yang dicuplik merupakan data dengan durasi

10 detik terbaik yang dibagi menjadi 3 fase waktu yang sebelumnya dapat diketahui dari

justifikasi pada pengolahan data secara keseluruhan.

Data yang akan dianalisis merupakan salah satu data pengujian yang telah diolah dan

disajikan dalam bentuk tabel. Sedangkan untuk data yang telah diolah dari 9 narauji

lainnya dapat dilihat pada Tabel L.4. sampai L.12. di Lampian 4. Data Pengolahan. Berikut

merupakan salah satu data penelitian yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk tabel

beserta analisisnya.

1. Data 04-070618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Tabel 4.5.(a) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 04-070618-01 04-070618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 13,937 15,6 14 18 14,1133

A 57,9496 63,0405 50,7532 25,0415 67,9293 83,6159 89,1138 16,3955

5

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 14,3612 15,6 14 18 14,1133

A 57,7353 62,9619 50,7463 24,9088 68,0096 83,6051 89,0799 16,4633

6

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 12,4458 15,6 14 18 14,1133

A 57,5848 62,8072 50,8085 12,2186 67,8785 83,5218 89,027 16,4125

7

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 10,8124 15,6 14 18 14,1133

A 55,2545 61,2591 48,814 12,4858 65,7224 81,257 85,1673 15,8821

8

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 10,8081 15,6 14 18 14,1133

A 57,4994 62,7476 50,6492 18,4096 67,7271 83,2609 88,7557 16,3618 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

47

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

04-070618-01 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

04-070618-21 :

(1) 60-65 detik

(2) 62,5-67,5 detik

(3) 65-70 detik

(4) total

Pada Tabel 4.5.(a) menunjukkan bahwa pemberian rangsangan untuk kondisi awal

berupa rangsangan musik berada pada rentang frekuensi gelombang alpha yaitu dari 8

sampai dengan 12 Hz, kecuali pada data (4) pada P4, P5, dan P6. Sedangkan pada saat

pemberian rangsangan suhu rendah dengan kondisi menutup mata berada pada rentang

frekuensi gelombang beta yaitu dari 12 sampai dengan 19 Hz.

Secara keseluruhan pada data pencuplikan (data (1), (2), dan (3)), amplitudo yang

dihasilkan pada saat pemberian rangsangan musik lebih rendah dari amplitudo yang

dihasilkan pada saat pemberian rangsangan suhu rendah dengan kondisi menutup mata.

Namun pada total data (data (4)), amplitudo yang dihasilkan saat pemberian rangsangan

musik pada P4, P5, dan P8 lebih tinggi dari amplitudo yang dihasilkan pada saat pemberian

rangsangan suhu rendah dengan kondisi menutup mata. Hal ini dikarenakan pada saat

pengambilan data rangsangan suhu rendah dengan kondisi menutup mata, terdapat jeda

waktu tidak diberikan rangsangan apapun. Sehingga, kondisi ini yang juga menjadi satu

kesatuan data dengan data pemberian rangsangan ikut serta diolah pada bagian data (4).

2. Data 04-070618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Tabel 4.5.(b) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 04-070618-01 04-070618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 13,937 12 12,4 13 18,8504

A 57,9496 63,0405 50,7532 25,0415 58,5622 59,9485 60,7192 17,725

5

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 14,3612 12 12,4 13 18,8504

A 57,7353 62,9619 50,7463 24,9088 58,1286 59,3963 61,24 17,6556

6

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 12,4458 12 12,4 13 18,8504

A 57,5848 62,8072 50,8085 12,2186 58,5853 59,9157 60,875 17,7094

7

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 10,8124 12 12,4 13 18,8504

A 55,2545 61,2591 48,814 12,4858 55,9672 58,2492 57,5865 15,7608

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

48

Ch 04-070618-01 04-070618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

8

f

(Hz) 11,8 11,6 11,4 10,8081 12 12,4 13 18,8504

A 57,4994 62,7476 50,6492 18,4096 58,5226 59,9266 60,1765 17,0383

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

04-070618-01 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

04-070618-22:

(1) 30-35 detik

(2) 32,5-37,5 detik

(3) 35-40 detik

(4) total

Pada Tabel 4.5.(b) menunjukkan bahwa pemberian rangsangan untuk kondisi awal

berupa rangsangan musik berada pada rentang frekuensi gelombang alpha yaitu dari 8

sampai dengan 12 Hz kecuali pada data (4) pada P4, P5, dan P6. Sedangkan pada saat

pemberian rangsangan suhu rendah dengan kondisi membuka mata berada pada rentang

frekuensi gelombang beta yaitu dari 12 sampai dengan 19 Hz.

Pada data pencuplikan (data (1) dan (3)), amplitudo yang dihasilkan pada saat

pemberian rangsangan musik lebih rendah dari amplitudo yang dihasilkan pada saat

pemberian rangsangan suhu rendah dengan kondisi membuka mata. Namun pada data (2)

dan total data (data (4)), amplitudo yang dihasilkan saat pemberian rangsangan musik pada

P4, P5, dan P8 lebih tinggi dari amplitudo yang dihasilkan pada saat pemberian rangsangan

suhu rendah dengan kondisi membuka mata. Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan

data rangsangan suhu rendah dengan kondisi membuka mata, terdapat jeda waktu tidak

diberikan rangsangan apapun. Sehingga, kondisi ini juga menjadi satu kesatuan dengan

data pemberian rangsangan yang ikut diolah pada data (4).

3. Data 04-070618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Tabel 4.5.(c) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 04-070618-02 04-070618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 17,4 11,6 16,6 10,6292

A 54,7521 45,8973 55,0019 11,8132 73,4637 76,8478 33,2737 15,4639

5

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 17,4 11,6 16,6 11,2737

A 54,6204 45,8595 55,0552 11,9699 73,8358 76,5438 33,9198 15,786

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

49

Ch 04-070618-02 04-070618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

6

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 17,4 11,6 16,6 11,2737

A 54,6086 45,7846 55,0741 11,9506 73,8612 76,2381 33,7367 15,5212

7

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 17,4 11,6 16,6 11,2737

A 53,1474 44,8073 53,3223 11,4282 70,3393 75,0961 31,4006 15,2493

8

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 17,4 11,6 16,6 10,6292

A 54,3853 45,5298 54,5841 11,9349 73,5875 76,3972 33,3624 14,4885

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

04-070618-01 :

(1) 120-125 detik

(2) 122,5-127,5 detik

(3) 125-130 detik

(4) total

04-070618-11 :

(1) 20-25 detik

(2) 22,5-27,5 detik

(3) 25-30 detik

(4) total

Pada Tabel 4.5.(c) menunjukkan bahwa pemberian rangsangan untuk kondisi awal

berupa rangsangan musik berada pada rentang frekuensi gelombang alpha yaitu dari 8

sampai dengan 12 Hz kecuali pada data (2) dan (4) yang merupakan keseluruhan data. Data

(2) dan data (4) berada pada rentang frekuensi beta yaitu dari 12 sampai dengan 19 Hz.

Sedangkan pada saat pemberian rangsangan suhu tinggi dengan kondisi menutup mata

berada pada rentang frekuensi gelombang beta yaitu dari 12 sampai dengan 19 Hz kecuali

pada data (2) dan (4) yang merupakan keseluruhan data. Data (2) dan data (4) berada pada

rentang frekuensi alpha. Perbedaan letak gelombang otak pada pemberian masing-masing

rangsangan dapat disebabkan oleh justifikasi pencuplikan data dengan frekuensi yang

berbeda pada durasi waktu pertengahan pencuplikan.

Pada data pencuplikan (data (1), (2), dan (4)), amplitudo yang dihasilkan pada saat

pemberian rangsangan musik lebih tinggi dari amplitudo yang dihasilkan pada saat

pemberian rangsangan suhu tinggi dengan kondisi menutup mata. Namun pada data (3)

amplitudo yang dihasilkan saat pemberian rangsangan musik pada seluruh channel lebih

tinggi dari amplitudo yang dihasilkan pada saat pemberian rangsangan suhu tinggi dengan

kondisi menutup mata. Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data rangsangan suhu

tinggi dengan kondisi menutup mata, terdapat jeda waktu tidak diberikan rangsangan

apapun. Sehingga, kondisi ini yang juga menjadi satu kesatuan data dengan data pemberian

rangsangan ikut serta diolah pada bagian data (3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

50

Tabel 4.5.(d) Data 04-070618 – Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 04-070618-02 04-070618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 14,8 14,8 18,4 14,0087

A 54,7521 45,8973 55,0019 11,8132 62,116 54,9285 23,2181 8,2454

5

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 14,8 14,8 18,4 14,0087

A 54,6204 45,8595 55,0552 11,9699 62,5788 55,2782 23,1817 8,448

6

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 14,8 14,8 18,4 14,0087

A 54,6086 45,7846 55,0741 11,9506 62,5811 55,2881 23,2775 8,358

7

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 14,8 14,8 18,4 14,0087

A 53,1474 44,8073 53,3223 11,4282 61,1186 53,9285 22,9687 8,1545

8

f

(Hz) 12 13,2 11 12,4675 14,8 14,8 18,4 14,0087

A 54,3853 45,5298 54,5841 11,9349 62,3247 55,1048 23,2428 8,4064

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

04-070618-01 :

(1) 120-125 detik

(2) 122,5-127,5 detik

(3) 125-130 detik

(4) total

04-070618-12:

(1) 60-65 detik

(2) 62,5-67,5 detik

(3) 65-70 detik

(4) total

Pada Tabel 4.5.(d) menunjukkan bahwa pemberian rangsangan untuk kondisi awal

berupa rangsangan musik berada pada rentang frekuensi gelombang alpha yaitu dari 8

sampai dengan 12 Hz kecuali pada data (2) dan (4) yang merupakan keseluruhan data. Data

(2) dan data (4) berada pada rentang frekuensi beta yaitu dari 12 sampai dengan 19 Hz.

Perbedaan letak gelombang otak pada pemberian masing-masing rangsangan dapat

disebabkan oleh justifikasi pencuplikan data dengan frekuensi yang berbeda pada durasi

waktu pertengahan pencuplikan. Sedangkan pada saat pemberian rangsangan suhu tinggi

dengan kondisi membuka mata berada pada rentang frekuensi gelombang beta.

Pada data pencuplikan (data (1) dan (2)), amplitudo yang dihasilkan pada saat pemberian

rangsangan musik lebih tinggi dari amplitudo yang dihasilkan pada saat pemberian

rangsangan suhu tinggi dengan kondisi membuka mata. Namun pada data (3) dan data (4)

amplitudo yang dihasilkan saat pemberian rangsangan musik pada seluruh channel lebih

tinggi dari amplitudo yang dihasilkan pada saat pemberian rangsangan suhu tinggi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

51

kondisi membuka mata. Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data rangsangan suhu

tinggi dengan kondisi membuka mata, terdapat jeda waktu tidak diberikan rangsangan

apapun. Sehingga, kondisi ini yang juga menjadi satu kesatuan data dengan data pemberian

rangsangan ikut serta diolah pada bagian data (3) dan (4).

4.4. Analisis Data Keseluruhan

4.4.1. Analisis Data Tabel

Pada Subbab 4.3. Pengujian Sistem Keseluruhan pada Narauji, terdapat 1 buah tabel

pada Sub Bab 4.3.1. Data Narauji, 4 buah tabel data pada Sub Bab 4.3.2. Data Penelitian

yang Telah Diolah yang merupakan pembagian dari salah satu data narauji, serta 36 buah

tabel data narauji keseluruhan yang terdapat pada Lampiran 4. Data Pengujian yang Sudah

Diolah. Berikut merupakan analisis keseluruhan dari tabel-tabel data tersebut.

1. Jenis Kelamin Narauji

Menurut keseluruhan data yang diperlihatkan pada Sub Bab 4.3.2. Data Penelitian

yang Telah Diolah serta data pada Lampiran 4. Data Pengujian yang Sudah Diolah,

frekuensi pengkondisian awal pada narauji laki-laki maupun perempuan berada pada

rentang frekuensi gelombang alpha dan pada saat pemberian rangsangan suhu berada pada

rentang frekuensi gelombang beta. Namun, terdapat perbedaan pada nilai amplitudo.

Berikut merupakan rerata data pencuplikan masing-masing pemberian rangsangan pada 5

orang narauji laki-laki dan 5 orang narauji perempuan.

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Amplitudo Jenis Kelamin Narauji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

52

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 83,3333% narauji berjenis kelamin

laki-laki menghasilkan amplitudo gelombang otak yang lebih tinggi daripada narauji

berjenis kelamin perempuan. Hal ini menandakan bahwa lobus parietal narauji berjenis

kelamin laki-laki lebih peka dalam menerima dan menanggapi rangsangan impuls suhu air.

2. Kondisi Fisik Narauji

Menurut data Tabel 4.3. Data Narauji, dari 10 data narauji yang telah diolah kondisi

fisik narauji (fit atau lelah) menghasilkan frekuensi pengkondisian awal pada keseluruhan

narauji berada pada rentang frekuensi gelombang alpha dan pada saat pemberian

rangsangan suhu berada pada rentang frekuensi gelombang beta. Namun, terdapat

perbedaan pada nilai amplitudo. Berikut merupakan rerata data pencuplikan masing-

masing pemberian rangsangan pada 5 orang narauji yang fit dan 5 orang narauji yang lelah.

Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Amplitudo Kondisi Fisik Narauji

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 66,6667% narauji dengan kondisi

fisik fit menghasilkan amplitudo gelombang otak yang lebih tinggi daripada narauji dengan

kondisi fisik lelah. Hal ini menandakan bahwa kondisi fisik narauji yang fit lebih peka

menerima dan menanggapi rangsangan impuls suhu air.

3. Data Tiap Channel

Menurut data Tabel 4.3. Data Narauji, dari 10 data narauji yang telah diolah pada

bagian data frekuensi, masing-masing channel cenderung menghasilkan nilai frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

53

yang sama, namun dengan amplitudo yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena tiap

channel dapat menanggapi sinyal dengan amplitudo yang berbeda pada frekuensi yang

sama. Analisis amplitudo masing-masing channel lebih lanjut dibahas pada Sub Bab 4.4.3.

Analysis of Variance (ANOVA).

4. Rangsangan Suhu Rendah tutup mata (21) dengan buka mata (22)

Jika dibandingkan Tabel 4.4.(a) dan Tabel 4.4.(b) pada bagian pemberian rangsangan

suhu, frekuensi masing-masing pencuplikan data dan data secara keseluruhan berada pada

rentang frekuensi gelombang beta yaitu dari 12 sampai dengan 19 Hz. Namun

perbedaannya adalah frekuensi ketika pada kondisi membuka mata lebih rendah daripada

pada kondisi menutup mata.

Amplitudo yang dihasilkan pada pemberian rangsangan suhu rendah dengan kondisi

menutup mata lebih tinggi dari pemberian rangsangan suhu rendah dengan kondisi

membuka mata. Hal ini dikarenakan kondisi psikologi narauji yang sudah mengetahui

benda yang akan disentuh dengan cara melihat benda tersebut. Sehingga, rangsangan yang

dirasakan tidak mengagetkan narauji.

5. Rangsangan Suhu Tinggi tutup mata (11) dengan buka mata (12)

Jika dibandingkan Tabel 4.4.(c) dan Tabel 4.4.(d) pada bagian pemberian rangsangan

suhu, frekuensi masing-masing pencuplikan data dan data secara keseluruhan berada pada

rentang frekuensi gelombang alpha dan beta yaitu dari 8 sampai dengan 19 Hz. Namun,

lebih banyak mengarah pada frekuensi gelombang beta.

Amplitudo yang dihasilkan pada pemberian rangsangan suhu tinggi dengan kondisi

menutup mata lebih tinggi dari pemberian rangsangan suhu tinggi dengan kondisi

membuka mata. Hal ini dikarenakan kondisi psikologi narauji yang sudah mengetahui

benda yang akan disentuh dengan cara melihat benda tersebut. Sehingga, rangsangan yang

dirasakan tidak mengagetkan narauji.

6. Rangsangan Suhu Rendah dengan Rangsangan Suhu Tinggi

Pada pemberian rangsangan suhu rendah dan tinggi, terdapat 2 persamaan yaitu

sama-sama berada pada rentang frekuensi gelombang beta dan sama-sama menghasilkan

amplitudo yang lebih tinggi dari rangsangan musik yang sebelumnya diberikan. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa pemberian rangsangan suhu rendah dan suhu tinggi dalam kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

54

buka mata maupun tutup mata menghasilkan lonjakan gelombang otak atau disebut dengan

impuls yang sesuai dengan durasi waktu ketika diberikan rangsangan.

Sedangkan perbedaan yang terjadi pada pemberian rangsangan suhu rendah dan

tinggi adalah pada nilai amplitudo gelombang otak yang terjadi. Berikut merupakan grafik

perbadingan rerata amplitudo gelombang otak yang dihasilkan tiap channel.

Gambar 4.8. Grafik Perbandingan Amplitudo Pemberian Rangsangan Suhu

Dari grafik diatas, pemberian rangsangan suhu rendah menghasilkan amplitudo yang

lebih besar daripada pemberian suhu tinggi.

4.4.2. Persentase Frekuensi pada Gelombang Otak Narauji

Data yang digunakan untuk pengambilan persentase frekuensi pada gelombang otak

narauji ini adalah keseluruhan data yang telah diolah pada pencuplikan data (1), (2), dan

(3). Sehingga data pada tiap channel berjumlah 30. Berikut merupakan tabel persentase

letak gelombang yang dihasilkan menurut frekuensinya.

1. Musik (01) dengan Suhu Rendah (tutup mata) dan Suhu Rendah (buka mata)

Tabel 4.6.(a) Frekuensi Musik (01)

Alpha (%) Beta (%)

P4 80 20

P5 76,6667 23,3333

P6 76,6667 23,3333

P7 86,6667 13,3333

P8 76,6667 23,3333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

55

Tabel 4.6.(b) Frekuensi Suhu Rendah

(tutup mata)

Alpha (%) Beta (%)

P4 10 90

P5 13,3333 86,6667

P6 10 90

P7 16,6667 83,3333

P8 13,3333 86,6667

Tabel 4.6.(c) Frekuensi Suhu Rendah

(buka mata)

Alpha (%) Beta (%)

P4 16,6667 83,3333

P5 13,3333 86,6667

P6 10 90

P7 13,3333 86,6667

P8 6,66667 93,3333

2. Musik (02) dengan Suhu Tinggi (tutup mata) dan Suhu Tinggi (buka mata)

Tabel 4.7.(a) Frekuensi Musik (02)

Alpha (%) Beta (%)

P4 76,6667 23,3333

P5 66,6667 33,3333

P6 70 30

P7 70 30

P8 76,6667 23,3333

Tabel 4.7.(b) Frekuensi Suhu Tinggi

(tutup mata)

Alpha (%) Beta (%)

P4 20 80

P5 23,33333 76,66667

P6 26,66667 73,33333

P7 23,33333 76,66667

P8 26,66667 73,33333

Tabel 4.7.(c) Frekuensi Suhu Tinggi

(buka mata)

Alpha (%) Beta (%)

P4 20 80

P5 10 90

P6 13,3333 86,6667

P7 26,6667 73,3333

P8 10 90

Dari keenam data yang disajikan diatas, kecenderungan gelombang yang dihasilkan

pada saat pemberian rangsangan musik adalah gelombang alpha yaitu pada frekuensi 8

sampai 12 Hz. Hal ini membuktikan bahwa pemberian rangsangan musik dapat membuat

otak sebagian besar narauji mengalami relaksasi atau disebut dengan kesadaran yang

rileks. Lalu pada saat diberikan rangsangan suhu rendah dan suhu tinggi, gelombang otak

yang dihasilkan cenderung pada gelombang beta. Hal ini menandakan bahwa narauji telah

mendapatkan kesadaran penuh akibat diberikan rangsangan.

Tabel 4.8. Persentase rata-rata gelombang otak

Alpha (%) Beta(%)

Musik 1 79,333333 20,666667

Musik 2 72 28

Suhu Tinggi (tutup mata) 24 76

Suhu Tinggi (buka mata) 16 84

Suhu Rendah (tutup mata) 12,666667 87,333333

Suhu Rendah (buka mata) 12 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

56

Dari data diatas dapat dilihat bahwa gelombang beta terjadi lebih besar ketika

diberikan rangsangan dengan kondisi mata terbuka.

4.4.3. Analysis of Variance (ANOVA)

Perhitungan ANOVA menggunakan data salah satu pemberian rangsangan musik

dan suhu, yaitu pada pemberian suhu rendah. Analisis dengan metode ANOVA dapat

langsung dilakukan dengan Microsoft Excel. ANOVA yang digunakan adalah jenis

ANOVA Single Factor karena hanya akan melihat tingkat signifikansi 1 buah perbedaan

yaitu perbedaan amplitudo gelombang pemberian rangsangan musik dengan rangsangan

suhu rendah buka mata dan suhu rendah tutup mata.

Perhitungan ANOVA tidak dilakukan pada analisis perbedaan frekuensi gelombang

otak narauji karena perbedaan gelombang otak narauji sudah dapat diidentifikasi dengan

mengelompokkan nilai-nilai frekuensi tersebut ke dalam 2 jenis gelombang yang berbeda

yaitu gelombang alpha yang memiliki rentang frekuensi 8 sampai dengan 12 Hz dan

gelombang beta yang memiliki rentang frekuensi 12 sampai dengan 19 Hz.

Seperti yang dinyatakan pada penjelasan Gambar 3.10. Diagram Alir Proses

ANOVA, pada perhitungan ANOVA terdapat 2 buah hipotesis yang akan diuji. Berikut

merupakan hipotesis-hipotesis tersebut.

H0: Pemberian rangsangan suhu pada kondisi mata terbuka dan tertutup tidak

menghasilkan gelombang yang berbeda dengan kondisi sebelum diberi rangsangan.

H1: Pemberian rangsangan suhu pada kondisi mata terbuka dan tertutup menghasilkan

gelombang yang berbeda dengan kondisi sebelum diberi rangsangan.

Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan ANOVA dengan Microsoft Excel.

Tabel 4.9. Data Anova Channel 4

No 01 21 22

Keterangan:

01 : Musik

21 : Suhu Rendah

(tutup mata)

22 : Suhu Rendah

(buka mata)

1 57,9496 67,9293 58,5622

2 46,6461 86,7408 49,4221

3 3,3886 4,7187 3,4475

4 22,1890 15,4214 24,5556

5 7,7514 6,9064 8,8458

6 407,8460 212,2420 113,2400

7 168,9390 522,6940 275,2740

8 99,9542 50,0476 54,9783

9 144,2770 157,6940 63,3469

10 162,2490 18,3339 9,8773

11 63,0405 83,6159 59,9485

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

57

No 01 21 22

12 44,8365 189,2950 64,2688

13 3,5430 3,3161 3,6326

14 31,5062 17,8926 24,5514

15 8,3007 5,1598 6,1488

16 412,1590 244,2270 115,1300

17 163,9490 398,3430 123,8370

18 118,5210 37,1314 37,5005

19 121,0160 142,2730 36,6753

20 139,1700 23,0372 12,3484

21 50,7532 89,1138 60,7192

22 51,0642 176,5460 50,4529 Keterangan:

01 : Musik

21 : Suhu Rendah

(tutup mata)

22 : Suhu Rendah

(buka mata)

23 3,6847 2,6503 2,9415

24 33,7207 13,441 24,1795

25 8,9718 7,2005 6,4127

26 351,3000 154,8920 111,9640

27 147,1070 212,7500 85,1524

28 96,3203 37,6242 41,5094

29 56,1871 102,1960 47,4822

30 126,6340 18,5138 12,2405

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

01 30 3152,97 105,099 12363,6

21 30 3101,95 103,398 15246,1

22 30 1588,65 52,9548 3062,91

ANOVA Ch 4

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 52664,6 2 26332,3 2,57549 0,08191 2,36462

Within Groups 889505 87 10224,2

Total 942170 89

Berikut merupakan keterangan perhitungan ANOVA pada masing-masing channel

diatas.

1. Sum : Jumlah keseluruhan data dari masing-masing kolom.

2. Average : Rata-rata dari masing-masing data.

3. Variance : Variasi yang terjadi

4. SS : Sum square

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

58

5. df : degree of freedom (derajat kebebasan)

6. MS : Mean square (rata-rata kuadrat)

7. F : F tabel

8. P-value : Nilai signifikansi perhitungan

9. F crit : F hitung

Selanjutnya, data-data perhitungan ANOVA channel 5,6,7, dan 8 dapat dilihat pada

Lampiran 6. Data ANOVA. Dari keseluruhan perhitungan ANOVA pada tabel dan pada

Lampiran 6, dapat dilihat bahwa terdapat nilai signifikansi yang berbeda-beda. Hal ini

ditujukan untuk mengetahui persentase tingkat perbedaan yang terjadi pada saat pengujian

dengan musik dan diberi rangsangan. Berikut merupakan tabel rangkuman secara

keseluruhan perhitungan ANOVA.

Tabel 4.10. ANOVA Keseluruhan data Amplitudo

Channel F Fcrit Keterangan

4 0,1 2,575487 2,364616 F>Fcrit H0 ditolak Signifikan

5 0,48 0,761192 0,740196 F>Fcrit H0 ditolak Kurang signifikan

6 0,06 3,039389 2,906384 F>Fcrit H0 ditolak Signifikan

7 0,08 2,624154 2,600494 F>Fcrit H0 ditolak Signifikan

8 0,26 1,407689 1,368148 F>Fcrit H0 ditolak Kurang signifikan

Pada perhitungan ANOVA, H0 akan diterima apabila nilai F lebih kecil dari nilai F

crit, dengan nilai P-value yang lebih besar dari nilai yang diberikan. Namun pada

keseluruhan perhitungan ANOVA diatas, nilai P-value yang lebih kecil dari nilai dan

nilai F lebih besar dari nilai F crit. Maka, H0 ditolak dan H1 diterima.

Apabila sudah dinyatakan bahwa H0 ditolak, maka selanjutnya yang harus

diperhatikan adalah nilai signifikansi . Nilai kepercayaan untuk H0 ditolak adalah 1 – .

Maka, untuk masing-masing channel dengan nilai lebih kecil atau sama dengan 0,1

dinyatakan signifikan karena tingkat kepercayaan untuk H0 ditolak lebih kecil atau sama

dengan 90% (1 – 0,1). Sehingga, pada perhitungan ANOVA diatas, channel 5 dan 8 yang

memiliki tingkat kepercayaan untuk H0 ditolak lebih kecil dari 90% dinyatakan kurang

signifikan sebagai channel atau bagian otak yang dapat menanggapi pemberian rangsangan

impuls suhu air.

Dari keseluruhan data dan perhitungan ANOVA diatas, channel yang paling

signifikan dalam menanggapi pemberian rangsangan suhu pada otak adalah channel 6

dengan tingkat kepercayaan mencapai 94% untuk keseluruhan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

59

4.5. Software Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan menggunakan Matlab dengan 3 program utama yaitu

plot data raw, plot hasil filter, dan plot hasil FFT. Namun hal pertama yang harus

diperhatikan adalah inisialisasi pemasukan raw-data penelitian. Raw-data yang sebelumnya

telah disimpan dan akan diolah walaupun berekstensi ―.txt‖ tetapi memuat data dalam

bentuk CSV. Sehingga, pembacaan data pada saat inisialisasi awal menggunakan

―csvread‖. Berikut merupakan listing program inisilasisasi data

Gambar 4.9. Listing Program Inisialisasi Data

4.5.1. Program Plot Raw-Data

Setelah data masing-masing channel diinisialisasi, selanjutnya untuk mengetahui

bentuk sinyal keseluruhan, dilakukan pemrograman untuk melihat bentuk sinyal dalam

domain waktu. Masing-masing plot sinyal akan disimpan dalam ekstensi ―.png‖ di satu

folder yang sama dengan file raw-data. Nama dari masing-masing plot data tersebut

menggunakan kode nama yang sesuai dengan file raw-data dan ditambahkan keterangan

pada masing-masing channel. Berikut merupakan listing program plot raw-data pada P4.

Gambar 4.10. Listing Program Plot Raw-Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

60

Gambar 4.11. Hasil Plot Raw-Data P4

4.5.2. Program Proses Filter

Setelah diketahui bentuk sinyal keseluruhan pada masing-masing raw-data,

dilakukan proses filtering dengan menggunakan filter butterworth pada rentang frekuensi 8

sampai dengan 19 Hz sesuai dengan rentang frekuensi gelombang alpha dan gelombang

beta. Proses ini diberikan pada masing-masing channel lalu disimpan di folder yang sama

dengan file raw-data.

Berikut merupakan listing program proses filtering.

Gambar 4.12. Listing Program Proses Filtering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

61

Gambar 4.13. Hasil Plot Filtering P4

4.5.3. Program FFT (Fast Fourier Transform)

Setelah melakukan proses filtering pada masing-masing channel, untuk mengetahui

frekuensi dan amplitudo hasil pengujian, dilakukan proses FFT. Proses ini juga

berlangsung pada tiap channel pengujian, sehingga menghasilkan nilai akhir yang dapat

dianalsis apabila terjadi kesamaan atau perbedaan frekuensi dan amplitudo tiap pengujian.

Berikut merupakan listing program FFT.

Gambar 4.14. Listing Program FFT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

62

Gambar 4.15. Hasil Plot FFT P4

4.6. Kendala dan Signal Troubleshooting

Pada raw-data yang telah diolah, terdapat kecurigaan bahwa kinerja perangkat keras

atau perangkat lunak OpenBCI belum menangkap sinyal EEG dengan sempurna. Hal ini

dapat diperhatikan pada Tabel 4.4.(a) sampai Tabel 4.4(d), serta keseluruhan data yang

terdapat pada Lampiran 4. Frekuensi pada sebuah channel cenderung bernilai sama. Pada

plot hasil raw-data tiap channel pada satu kali pengujian rangsangan juga memiliki pola

yang mirip. Maka, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi, berikut adalah proses

troubleshooting pada perangkat OpenBCI yang digunakan.

1. Pengecekan Headware

Pengecekan Headware dilakukan dengan cara mengukur hambatan probe electrode

yang sebelumnya digunakan dalam pengambilan data. Hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.11. Nilai resistansi probe electrode

No Channel Nilai Resistansi Keterangan

1 4 0,1k Baik

2 5 0,1k Baik

3 6 0,1k Baik

4 7 Berubah-ubah Ganti

5 8 0,1k Baik

Pada probe electrode channel 7 dinyatakan error sehingga harus diganti dan sudah

dilakukan pergantian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

63

2. Pemberian Gelombang dengan Alat Bantu AFG

Pemberian gelombang ditujukan sebagai pengecekan terhadap perangkat lunak

OpenBCI_GUI dengan deteksi dari masing-masing probe electrode.

Gambar 4.16.(a) Tampilan dari pemberian gelombang AFG pada channel 1,2,3

Gambar 4.16.(b) Tampilan dari pemberian gelombang AFG pada channel 4,5,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

64

Gambar 4.16.(c) Tampilan dari pemberian gelombang AFG pada channel 6,7,8

Dari hasil signal troubleshooting yang telah dilakukan, ternyata tidak terdapat

permasalahan pada perangkat keras maupun perangkat lunak OpenBCI. Namun apabila

dilakukan pengujian pada narauji, gelombang keluaran tiap titik pengujian memiliki pola

yang sama. Sehingga masih belum diketahui letak error pada perangkat OpenBCI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari proses Tugas Akhir yang telah dilakukan. Bab

ini juga menguraikan saran pengembangan yang dapat dilakukan sebagai penyempurnaan

sistem.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan proses perancangan, pengujian, sampai dengan pengolahan data

gelombang otak yang diuji, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Perangkat keras dan perangkat lunak OpenBCI dalam satu kesatuan sistem mampu

mendeteksi gelombang EEG pada otak manusia.

2. Frekuensi yang dihasilkan pada pemberian rangsangan awal berupa musik cenderung

berada pada rentang frekuensi gelombang alpha yang berarti bahwa sebagian besar

narauji berada pada kondisi kesadaran yang rileks (relaxed awareness).

3. Adanya perbedaan tanggapan sinyal yang terjadi pada saat pengkondisian awal berupa

mendengarkan musik dengan pemberian rangsangan suhu air, yaitu pada nilai

frekuensi yang pada awalnya berada pada rentang frekuensi gelombang alpha, pada

pemberian rangsangan suhu air berubah menjadi beta, lalu nilai amplitudo yang

semakin tinggi apabila diberikan rangsangan impuls suhu air.

4. Amplitudo yang dihasilkan ketika adanya rangsangan impuls suhu air rendah lebih

tinggi daripada amplitudo yang dihasilkan ketika adanya rangsangan impuls suhu air

tinggi.

5. Narauji laki-laki lebih peka menerima dan menanggapi rangsangan impuls suhu air

daripada narauji perempuan.

6. Narauji dengan kondisi tubuh fit lebih peka menerima dan menanggapi rangsangan

impuls suhu air daripada narauji dengan kondisi tubuh lelah.

7. Berdasarkan perhitungan ANOVA, titik uji yang paling signifikan dalam menanggapi

pemberian rangsangan suhu pada otak berada pada channel 6 (titik P6 di lobus

parietal) dengan tingkat kepercayaan mencapai 94% untuk keseluruhan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

66

5.2. Saran

Setelah melewati seluruh proses, maka diperoleh beberapa saran yang bisa digunakan

untuk pengembangan penelitian lebih lanjut yaitu sebagai berikut.

1. Disarankan untuk mencoba menggunakan golden-cup electrode pada troubleshooting

perangkat keras ketika spiky electrode dicurigai tidak mendeteksi gelombang EEG

dengan sempurna.

2. Disarankan untuk membandingkan perangkat EEG skala laboratorium dengan

perangkat EEG skala klinis untuk pembacaan EEG yang lebih akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

67

DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.itb.ac.id/news/read/4402/home/brain-computing-penggunaan-

gelombang-otak-dalam-teknologi-kesehatan, diakses pada 10 November 2017

[2] Supradewi, Ratna. 2010. Otak, Musik, dan Proses Belajar. Jurnal. Fakultas Psikologi,

Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Semarang

[3] Graimann, Bernhard et al. 2010. Brain–Computer Interfaces: A Gentle Introduction.

Springer-Verlag Berlin Heidelberg

[4] https://www.docdoc.com/id/info/condition/als, diakses pada 9 Maret 2018

[5] Pinel, J. P. J. 2009. Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[6] Kalat, J. W. 2010. Biopsikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

[7] King, L. A. 2010. Psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika

[8] Noback, C. R. et al. 1982. Anatomi Susunan Syaraf Manusia: Prinsip-Prinsip Dasar

Neurologi. Jakarta: E.G.C Medical Book Store

[9] https://www.gurusukses.com/mengenal-bagian-bagian-otak-dan-fungsinya, diakses

pada 18 Desember 2017

[10] Schromer, D. L. et al. 2001. Niedermeyer’s Electroencephalography: Basic

Principles, Clinical Applications, and Related Fields. Philadelphia: Two Commerce

Square

[11] Mustajib, A. 2010. Rahasia Dahsyat Terapi Otak. Jakarta: PT. Wahyu Media

[12] Dryden, G., & Vos, J. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa

[13] http://www.gelombangotak.com/teknologi_gelombang_otak.htm, diakses pada 2

Maret 2018

[14] Djamal, E. C. & Tjokronegoro, H. A. 2005. Identifikasi dan Klasifikasi Sinyal EEG

terhadap Rangsangan Suara dengan Ekstraksi Wavelet dan Spektral Daya. Jurnal.

Progam Studi Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung

[15] Pasiak, T. 2007. Brain Management for Self Improvement. Bandung: Mizan

[16] Kiyatkin, Eugene A. 2010. Temperature Sensitivity of the Brain. Behavioral

Neuroscience Branch National Institute on Drug Abuse NIH, Baltimore, Maryland,

USA

[17] Trans Cranial Technologies. 2012. 10/20 System Positioning Manual. Hongkong:

Trans Cranial Technologies ltd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

68

[18] http://openbci.com, diakses pada 1 Maret 2018

[19] Rojas, A. D. et al. 2016. EEG Signal Analysis Related to Speech Process Through

BCI Device Emotiv, FFT And Statistical Methods. Jurnal. Department of

Mechatronic Engineering, Nueva Granada Military University, Bogota,

Cundinamarca, Colombia

[20] Radiana, S.G. 2008. Discreate Fourier Transform Menjadi Fast Fourier Transform.

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L1

Lampiran 1. Kuisioner Narauji

Gambar L.1. Kuisioner Narauji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L2

Lampiran 2. Langkah Penyusunan dan Penggunaan Perangkat OpenBCI

Tabel L.1. Langkah Penyusunan dan Penggunaan Perangkat OpenBCI

No. Langkah Kerja Keterangan

1 Menyiapkan alat Cyton board, USB dongle, electrode (5 buah),

electropasta, headware, baterai

2 Koneksi electrode-cyton

board

Ujung-ujung electrode dikoneksikan ke cyton

board (digunakan: channel 4, 5, 6, 7, dan 8 masing

masing di PZ, P5, P6, P7, P8).

Kabel putih : SRB2 (SRB bawah).

Kabel hitam : Bias bawah.

3 Koneksi electrode-kulit

kepala dan telinga

Electrode dilumuri electropasta.

Ujung-ujung yang berbentuk spike pada electrode

diletakkan menyentuh kepala.

Electrode dengan kabel berwarna putih dan hitam

diletakkan pada kedua telinga.

4 Koneksi USB dongle-laptop OpenBCI HUB

OpenBCI GUI

5 Koneksi USB dongle-cyton

board

OpenBCI HUB

LIVE (from cyton), pilih serial (from dongle), pilih

com, pilih maksimal waktu simpan data, klik start

system.

Streaming data sudah bisa dilakukan.

Gambar L.2. Tampilan OpenBCI GUI pertama kali digunakan pengambilan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L3

Lampiran 3. Data Laptop yang Digunakan untuk Pengujian

Tabel L.2. Data Laptop Penguji

Windows Edition Windows 8.1 Pro

Processor AMD E-450 APU with Radeon™ HD Graphics 1.65

GHz

RAM 2.00 GB

System Type 32-bit Operating System, x64-based processor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L4

Lampiran 4. Data Pengujian yang Sudah Diolah

Tabel L.3.(a) Data 06-110618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 06-110618-01 06-110618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 19,6 13,6 13,6 9,1545

A 46,6461 44,8365 51,0642 19,7553 86,7408 189,295 176,546 81,3699

5

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 14,4 13,6 13,6 9,1545

A 45,85 44,3694 49,6694 20,2934 83,7872 184,749 172,059 80,2114

6

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 19,6 13,6 13,6 9,1545

A 46,6743 44,8871 51,1047 20,4545 86,696 189,21 176,471 81,3469

7

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 19,6 13,6 13,6 9,1545

A 46,6134 44,8336 50,9331 19,7141 86,4807 188,926 176,255 81,274

8

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 19,6 13,6 13,6 9,1545

A 46,8141 44,9209 50,983 19,8289 85,9686 188,616 175,763 81,2062

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

06-110618-01 :

(1) 170-175 detik

(2) 172,5-177,5 detik

(3) 175-180 detik

(4) total

06-110618-21 :

(1) 20-25 detik

(2) 22,5-27,5 detik

(3) 25-30 detik

(4) total

Tabel L.3.(b) Data 06-110618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 06-110618-01 06-110618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 14,2 15,6 15,6 12,4622

A 46,6461 44,8365 51,0642 19,7553 49,4221 64,2688 50,4529 20,7176

5

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 14,2 15,6 15,6 12,4622

A 45,85 44,3694 49,6694 20,2934 48,082 62,2265 48,8696 20,2419

6

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 14,2 15,6 15,6 12,4622

A 46,6743 44,8871 51,1047 20,4545 49,3937 64,3107 50,4384 20,7249

7

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 14,2 15,6 15,6 12,4622

A 46,6134 44,8336 50,9331 19,7141 49,2986 64,1207 50,344 20,6855

8

f

(Hz) 14 11,6 18 11,1803 14,2 15,6 15,6 12,4622

A 46,8141 44,9209 50,983 19,8289 49,094 63,8914 50,4912 20,6192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L5

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

06-110618-01 :

(1) 170-175 detik

(2) 172,5-177,5 detik

(3) 175-180 detik

(4) total

06-110618-22:

(1) 5-10 detik

(2) 7,5-12,5 detik

(3) 10-15 detik

(4) total

Tabel L.3.(c) Data 06-110618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 06-110618-02 06-110618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 12,9316 13,8 18,8 19 13,4759

A 63,0713 77,2093 66,104 10,4598 45,9582 49,3634 43,6738 24,1872

5

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 11,8352 13,8 18,8 19 13,4759

A 61,3382 76,1113 64,9672 12,91 42,6088 44,2883 39,0557 22,6737

6

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 10,6165 13,8 18,8 19 13,4759

A 62,8605 77,3159 66,094 12,6164 45,9631 49,3099 43,6587 24,1636

7

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 12,8092 13,8 18,8 19 13,4759

A 63,0367 77,1208 65,7627 11,4077 45,9097 49,1935 43,5026 24,1023

8

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 12,8092 13,8 13,6 13,6 13,4759

A 62,2533 77,8936 66,3673 12,0299 42,8089 43,6588 37,4634 22,3238

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

06-110618-02 :

(1) 50-55 detik

(2) 52,5-57,5 detik

(3) 55-60 detik

(4) total

06-110618-11:

(1) 20-25 detik

(2) 22,5-27,5 detik

(3) 25-30 detik

(4) total

Tabel L.3.(d) Data 06-110618 – Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 06-110618-02 06-110618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 12,9316 17,4 14,8 19,6 11,3129

A 63,0713 77,2093 66,104 10,4598 62,2626 72,7177 70,5629 33,5748

5

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 11,8352 17,4 14,8 19,6 11,3129

A 61,3382 76,1113 64,9672 12,91 54,6281 65,2807 60,9511 30,9224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L6

6

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 10,6165 17,4 14,8 19,6 11,3129

A 62,8605 77,3159 66,094 12,6164 62,1744 72,6409 70,4846 33,5541

7

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 12,8092 17,4 14,8 19,6 11,3129

A 63,0367 77,1208 65,7627 11,4077 61,8603 72,4424 70,1861 33,4598

8

f

(Hz) 10,2 9,8 9,8 12,8092 17,4 14,8 19,6 11,3129

A 62,2533 77,8936 66,3673 12,0299 52,4158 64,009 57,6591 31,1744

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

06-110618-02 :

(1) 50-55 detik

(2) 52,5-57,5 detik

(3) 55-60 detik

(4) total

06-110618-12 :

(1) 10-15 detik

(2) 12,5-17,5 detik

(3) 15-20 detik

(4) total

Tabel L.4.(a) Data 07-110618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 07-110618-01 07-110618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,2 11,2 9 11,9779 12,4 14,2 14,4 51,2979

A 3,3886 3,543 3,6847 7,1024 4,7187 3,3161 2,6503 1,4707

5

f

(Hz) 11,2 14,6 9 12,1462 12,4 14,2 14,4 14,3486

A 33,0141 33,6096 33,5648 11,6249 68,9013 49,9283 41,6931 13,4474

6

f

(Hz) 11,2 14,6 9 12,1462 12,4 14,2 14,4 14,3486

A 32,8967 35,7261 45,8684 11,4585 68,9196 49,8522 41,5158 13,4271

7

f

(Hz) 11,2 14,6 9 11,9779 12,4 14,2 14,4 9,9713

A 29,7106 29,897 32,8531 9,346 52,6925 36,2731 29,2761 10,276

8

f

(Hz) 11,2 14,6 9 12,1462 12,4 14,2 14,4 14,3486

A 32,7383 33,4553 33,9497 11,5747 67,2126 48,1681 39,3578 12,9681

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

07-110618-01 :

(1) 195-200 detik

(2) 197,5-202,5 detik

(3) 200-205 detik

(4) total

07-110618-21:

(1) 35-40 detik

(2) 37,5-42,5 detik

(3) 40-45 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L7

Tabel L.4.(b) Data 07-110618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 07-110618-01 07-110618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,2 11,2 9 11,9779 13,2 12,6 17,4 51,2646

A 3,3886 3,543 3,6847 7,1024 3,4475 3,6326 2,9415 2,3556

5

f

(Hz) 11,2 14,6 9 12,1462 13,2 12,6 17,4 11,1767

A 33,0141 33,6096 33,5648 11,6249 50,3924 53,9537 44,0317 15,6359

6

f

(Hz) 11,2 14,6 9 12,1462 13,2 12,6 17,4 11,1767

A 32,8967 35,7261 45,8684 11,4585 50,3402 53,9156 43,9909 15,6324

7

f

(Hz) 11,2 14,6 9 11,9779 13,2 12,6 17,4 10,1313

A 29,7106 29,897 32,8531 9,346 44,8823 48,6363 36,3089 12,0318

8

f

(Hz) 11,2 14,6 9 12,1462 13,2 12,6 17,4 11,1767

A 32,7383 33,4553 33,9497 11,5747 46,9747 51,0368 39,7477 14,9757

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

07-110618-01 :

(1) 195-200 detik

(2) 197,5-202,5 detik

(3) 200-205 detik

(4) total

07-110618-22 :

(1) 32,5-37,5 detik

(2) 35-40 detik

(3) 37,5-42,5 detik

(4) total

Tabel L.4.(c) Data 07-110618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 07-110618-02 07-110618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,6 11,8 10,4 51,2142 12,6 11,8 10 8,8956

A 2,6049 2,967 2,6851 1,4937 22,9133 18,8903 12,488 4,9815

5

f

(Hz) 18,8 30,2 10,2 10,2884 12,6 11,6 10 13,1236

A 36,8434 43,9184 37,1826 6,2521 330,156 291,385 200,925 75,0024

6

f

(Hz) 18,8 30,2 10,2 10,2884 12,6 11,6 10 13,1236

A 36,7689 43,7904 37,3295 6,249 329,537 291,305 200,864 74,9112

7

f

(Hz) 11,6 11,8 10,2 12,1491 12,6 11,6 10 13,4731

A 34,8846 39,0285 36,4731 5,8476 256,537 239,078 164,188 71,3235

8

f

(Hz) 11,6 11,8 10,2 10,2884 12,6 11,6 10 8,8956

A 34,8664 38,5294 36,1916 6,0584 315,274 283,977 196,618 72,6254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L8

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

07-110618-02 :

(1) 280-285 detik

(2) 282,5-287,5 detik

(3) 285-290 detik

(4) total

07-110618-11:

(1) 42,5-47,5 detik

(2) 45-50 detik

(3) 47,5-52,5 detik

(4) total

Tabel L.4.(d) Data 07-110618 – Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 07-110618-02 07-110618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,6 11,8 10,4 51,2142 15,2 12 13,6 12,3992

A 2,6049 2,967 2,6851 1,4937 4,6409 4,2283 3,4094 2,8886

5

f

(Hz) 18,8 30,2 10,2 10,2884 15,2 12,8 12,6 12,3992

A 36,8434 43,9184 37,1826 6,2521 71,847 59,7151 49,3949 42,6903

6

f

(Hz) 18,8 30,2 10,2 10,2884 15,2 12,8 12,6 12,3992

A 36,7689 43,7904 37,3295 6,249 71,7817 59,6216 49,3844 42,8666

7

f

(Hz) 11,6 11,8 10,2 12,1491 15,2 12 13,6 10,0822

A 34,8846 39,0285 36,4731 5,8476 34,8559 31,1233 22,3178 11,7552

8

f

(Hz) 11,6 11,8 10,2 10,2884 15,2 12,8 12,6 12,3992

A 34,8664 38,5294 36,1916 6,0584 68,2312 57,3152 47,4029 41,3612

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

07-110618-02 :

(1) 280-285 detik

(2) 282,5-287,5 detik

(3) 285-290 detik

(4) total

07-110618-12 :

(1) 30-35 detik

(2) 32,5-37,5 detik

(3) 35-40 detik

(4) total

Tabel L.5.(a) Data 08-110618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 08-110618-01 08-110618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,2 11,2 11,4 11,1579 14 14 16,2 9,8829

A 22,189 31,5062 33,7207 5,9022 15,4214 17,8926 13,441 8,7887

5

f

(Hz) 22,8 11,2 11,4 18,6622 14 14 16,2 9,8829

A 199,29 275,293 308,814 64,6652 221,42 260,323 199,163 117,312

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L9

6

f

(Hz) 11,2 11,2 11,4 18,6622 14 14 16,2 9,8829

A 12,4263 17,3782 19,2159 3,673 13,3751 15,6304 11,8894 7,1339

7

f

(Hz) 8,4 11,2 11,4 10,7076 9,4 14 16,2 9,8829

A 49,8606 65,2227 70,4323 12,3504 14,8325 16,978 12,017 10,1897

8

f

(Hz) 11,2 11,2 11,4 18,6622 14 14 16,2 9,8829

A 194,298 272,609 304,807 62,8007 209,967 245,417 187,182 113,473

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

08-110618-01 :

(1) 245-250 detik

(2) 247,5-252,5 detik

(3) 250-255 detik

(4) total

08-110618-21:

(1) 50-55 detik

(2) 52,5-57,5 detik

(3) 55-60 detik

(4) total

Tabel L.5.(b) Data 08-110618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 08-110618-01 08-110618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,2 11,2 11,4 11,1579 15 17,8 19,2 15,0538

A 22,189 31,5062 33,7207 5,9022 24,5556 24,5514 24,1795 11,675

5

f

(Hz) 22,8 11,2 11,4 18,6622 15 17,8 19,2 15,0538

A 199,29 275,293 308,814 64,6652 370,961 374,015 381,088 175,553

6

f

(Hz) 11,2 11,2 11,4 18,6622 15 17,8 19,2 15,0538

A 12,4263 17,3782 19,2159 3,673 22,5097 22,4537 22,6450 10,6528

7

f

(Hz) 8,4 11,2 11,4 10,7076 15 17,8 19,2 11,3967

A 49,8606 65,2227 70,4323 12,3504 20,4921 19,4486 17,8532 9,9025

8

f

(Hz) 11,2 11,2 11,4 18,6622 15 17,8 19,2 15,0538

A 194,298 272,609 304,807 62,8007 356,098 357,594 356,594 169,2

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

08-110618-01 :

(1) 245-250 detik

(2) 247,5-252,5 detik

(3) 250-255 detik

(4) total

08-110618-22:

(1) 15-20 detik

(2) 17,5-22,5 detik

(3) 20-25 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L10

Tabel L.5.(c) Data 08-110618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 08-110618-02 08-110618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 17,4 13,2 13,2 11,4347

A 35,7487 34,4194 34,9846 3,6733 18,9969 36,9273 36,0878 6,4299

5

f

(Hz) 12,4 12,2 12,2 16,8495 17,4 13,2 13,2 13,2362

A 512,191 491,325 510,138 52,8332 283,116 532,361 522,199 91,7444

6

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 17,4 13,2 13,2 51,2625

A 32,3016 30,7051 31,6779 3,284 17,667 33,964 33,22 6,1103

7

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 12,6 13,2 13,2 11,4347

A 28,5941 29,2805 28,0273 3,004 12,5642 25,1976 24,4519 4,6004

8

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 17,4 13,2 13,2 13,2362

A 502,083 482,543 500,161 51,6311 276,838 523,462 513,802 90,2805

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

08-110618-02 :

(1) 180-185 detik

(2) 182,5-187,5 detik

(3) 185-190 detik

(4) total

08-110618-11:

(1) 10-15 detik

(2) 12,5-17,5 detik

(3) 15-20 detik

(4) total

Tabel L.5.(d) Data 08-110618 – Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 08-110618-02 08-110618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 13,4 13,8 16,6 11,9949

A 35,7487 34,4194 34,9846 3,6733 25,3535 22,2713 22,1320 8,7054

5

f

(Hz) 12,4 12,2 12,2 16,8495 13,4 13,8 16,6 11,9949

A 512,191 491,325 510,138 52,8332 362,965 315,831 320,845 124,142

6

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 17,2 13,8 16,6 11,9949

A 32,3016 30,7051 31,6779 3,284 23,3890 20,5995 20,6106 8,0457

7

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 13,4 13,8 16,6 11,9949

A 28,5941 29,2805 28,0273 3,004 19,1039 16,2088 17,7962 6,7564

8

f

(Hz) 12,4 10 12,2 11,5796 13,4 13,8 16,6 11,9949

A 502,083 482,543 500,161 51,6311 351,505 304,472 306,321 120,871

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L11

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

08-110618-02 :

(1) 180-185 detik

(2) 182,5-187,5 detik

(3) 185-190 detik

(4) total

08-110618-12:

(1) 30-35 detik

(2) 32,5-37,5 detik

(3) 35-40 detik

(4) total

Tabel L.6.(a) Data 09-120618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 09-120618-01 09-120618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 11,6 14,6 14,8 14,5084

A 7,7514 8,3007 8,9718 2,3582 6,9064 5,1598 7,2005 2,8505

5

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 11,6 14,6 14,8 14,5084

A 49,0752 53,5964 52,1358 14,0153 40,4631 33,7587 47,4416 18,8494

6

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 11,6 14,6 14,8 14,5084

A 51,1613 56,0762 54,335 14,3451 41,1036 35,4883 49,9350 19,8123

7

f

(Hz) 9,4 9,4 10 11,6129 11,6 9,4 14,8 9,2363

A 24,647 23,7866 27,9403 9,1793 27,0705 20,9501 26,0586 10,6772

8

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 11,6 14,6 14,8 14,5084

A 51,029 55,8957 54,1154 14,3494 41,0868 35,4169 49,8523 19,6903

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

09-120618-01 :

(1) 175-180 detik

(2) 177,5-182,5 detik

(3) 180-185 detik

(4) total

09-120618-21:

(1) 22,5-27,5 detik

(2) 25-30 detik

(3) 27,5-32,5 detik

(4) total

Tabel L.6.(b) Data 09-120618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 09-120618-01 09-120618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 12,2 10,4 11 10,9464

A 7,7514 8,3007 8,9718 2,3582 8,8458 6,1488 6,4127 3,1501

5

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 12,2 10,4 16,4 10,9464

A 49,0752 53,5964 52,1358 14,0153 57,6865 40,0491 38,5344 20,2699

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L12

6

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 12,2 16,4 16,4 10,9464

A 51,1613 56,0762 54,335 14,3451 59,5364 41,5773 41,6546 21,0016

7

f

(Hz) 9,4 9,4 10 11,6129 12,2 10,4 11 10,9464

A 24,647 23,7866 27,9403 9,1793 18,1996 14,1030 12,7165 6,2831

8

f

(Hz) 13,4 13,6 10 11,6129 12,2 16,4 16,4 10,9464

A 51,029 55,8957 54,1154 14,3494 59,0826 41,0712 39,6048 20,6913

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

09-120618-01 :

(1) 175-180 detik

(2) 177,5-182,5 detik

(3) 180-185 detik

(4) total

09-120618-22:

(1) 15-20 detik

(2) 17,5-22,5 detik

(3) 20-25 detik

(4) total

Tabel L.6.(c) Data 09-120618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 09-120618-02 09-120618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 12,4 13,6 13,8 8,4238

A 6,4049 6,485 6,176 1,4502 10,2305 6,3517 6,6916 4,8062

5

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 12,4 13,6 13,8 8,4238

A 44,5853 44,2653 42,4788 10,0253 79,7256 52,0397 54,4823 34,5063

6

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 12,4 13,6 13,8 8,4238

A 45,3756 46,0723 44,0734 10,3597 82,8034 54,6348 57,0955 35,2430

7

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 9,2266 12,4 13,6 13,8 8,4238

A 14,8352 14,2211 14,2763 3,4641 22,3765 13,3154 13,3159 11,4029

8

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 12,4 13,6 13,8 8,4238

A 45,2805 45,7681 43,8343 10,3236 82,1431 54,0563 56,5436 35,0848

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

09-120618-02 :

(1) 175-180 detik

(2) 177,5-182,5 detik

(3) 180-185 detik

(4) total

09-120618-11:

(1) 17.5-22.5 detik

(2) 20-25 detik

(3) 22.5-27.5 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L13

Tabel L.6.(d) Data 09-120618 – Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 09-120618-02 09-120618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 11,4 15,6 15,6 13,7031

A 6,4049 6,485 6,176 1,4502 12,1515 8,3864 8,2899 11,1719

5

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 11,4 15,6 15,6 13,7031

A 44,5853 44,2653 42,4788 10,0253 95,8845 71,8047 71,4431 93,1198

6

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 11,4 15,6 15,6 13,7031

A 45,3756 46,0723 44,0734 10,3597 98,2919 75,7711 75,4847 97,3571

7

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 9,2266 11,4 10 11 11,1199

A 14,8352 14,2211 14,2763 3,4641 26,5894 17,8673 15,2183 21,3401

8

f

(Hz) 10,2 11,4 10,8 11,0607 11,4 15,6 15,6 13,7031

A 45,2805 45,7681 43,8343 10,3236 97,6472 17,8673 74,7894 96,2626

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

09-120618-02 :

(1) 175-180 detik

(2) 177,5-182,5 detik

(3) 180-185 detik

(4) total

09-120618-12:

(1) 22.5-27.5 detik

(2) 25-30 detik

(3) 27.5-32.5 detik

(4) total

Tabel L.7.(a) Data 11-130618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 11-130618-01 11-130618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,2 18,4 18,4 12,3807

A 407,846 412,159 351,3 47,6847 212,242 244,227 154,892 50,4071

5

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,2 18,4 18,4 12,3807

A 407,738 412,101 351,214 47,6692 212,185 244,1 154,881 50,4124

6

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,2 18,4 18,4 12,3807

A 407,608 412,127 351,29 47,672 212,039 244,049 154,851 50,3659

7

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,2 18,4 18,4 12,3807

A 408,417 406,079 347,278 47,4749 206,742 233,295 147,525 49,333

8

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,2 18,4 18,4 12,3807

A 407,52 412,067 351,226 47,6564 212,056 244,041 154,818 50,3613

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L14

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

11-130618-01 :

(1) 195-200 detik

(2) 197,5-202,5 detik

(3) 200-205 detik

(4) total

11-130618-21:

(1) 40-45 detik

(2) 42,5-27,5 detik

(3) 45-50 detik

(4) total

Tabel L.7.(b) Data 11-130618 – Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 11-130618-01 11-130618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,8 15,4 13,2 9,9824

A 407,846 412,159 351,3 47,6847 113,24 115,13 111,964 52,497

5

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 14,8 15,4 13,2 9,9824

A 407,738 412,101 351,214 47,6692 113,18 115,057 111,854 52,4027

6

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 14,8 15,4 13,2 9,9824

A 407,608 412,127 351,29 47,672 113,128 115,018 111,783 52,3603

7

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,8 15,4 13,2 9,9824

A 408,417 406,079 347,278 47,4749 108,048 108,941 107,877 51,2386

8

f

(Hz) 11,6 11,4 11,6 11,3125 12,8 15,4 13,2 9,9824

A 407,52 412,067 351,226 47,6564 113,142 115,012 111,826 52,3789

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

11-130618-01 :

(1) 195-200 detik

(2) 197,5-202,5 detik

(3) 200-205 detik

(4) total

11-130618-22:

(1) 20-25 detik

(2) 22,5-27,5 detik

(3) 25-30 detik

(4) total

Tabel L.7.(c) Data 11-130618 – Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 11-130618-02 11-130618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 9,9572 12 12,6 16,2 9,2456

A 13,368 16,2593 16,4913 36,5724 3,3071 3,4418 2,3141 0,73797

5

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 9,9572 12 12 12,8 10,339

A 13,3467 16,2440 16,5171 36,6118 2,8368 2,5788 2,1498 0,73622

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L15

6

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 9,9572 12 12 11 10,339

A 13,303 16,2054 16,4358 36,5668 2,8619 2,6524 2,1891 0,70132

7

f

(Hz) 10 10,4 10,6 9,9572 9,8 12,6 9,6 51,3113

A 10,8593 13,6618 13,3678 41,4063 2,0669 2,0757 1,5928 0,92686

8

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 10,1683 12 12 11 10,339

A 13,3295 16,2228 16,4625 36,5736 2,8222 2,5170 2,2132 0,70675

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

11-130618-02 :

(1) 355-360 detik

(2) 357,5-362,5 detik

(3) 360-365 detik

(4) total

11-130618-11:

(1) 57,5-62,5 detik

(2) 60-65 detik

(3) 62,5-67,5 detik

(4) total

Tabel L.7.(d) Data 11-130618 – Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 11-130618-02 11-130618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 9,9572 14,8 15 14,6 12,5253

A 13,368 16,2593 16,4913 36,5724 323,765 274,691 75,0663 40,0854

5

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 9,9572 15 15 14,6 13,0969

A 13,3467 16,2440 16,5171 36,6118 279,313 274,4 75,6832 41,6171

6

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 9,9572 15 15 14,6 13,0968

A 13,303 16,2054 16,4358 36,5668 291,213 274,119 75,602 43,2058

7

f

(Hz) 10 10,4 10,6 9,9572 10,8 15 14,6 14,5899

A 10,8593 13,6618 13,3678 41,4063 611,318 107,329 32,5848 95,2747

8

f

(Hz) 11,6 10,4 10,6 10,1683 15 15 14,6 13,0968

A 13,3295 16,2228 16,4625 36,5736 297,467 274,06 75,4435 44,4659

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

11-130618-02 :

(1) 355-360 detik

(2) 357,5-362,5 detik

(3) 360-365 detik

(4) total

11-130618-12:

(1) 45-50 detik

(2) 47,5-52,5 detik

(3) 50-55 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L16

Tabel L.8.(a) Data 12-140618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 12-140618-01 12-140618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 9,6 17,6 10 12,4061 15,6 11,4 14,8 13,2635

A 168,939 163,949 147,107 36,1369 522,694 398,343 212,75 86,6769

5

f

(Hz) 9,6 9,6 10 12,4061 10 11,4 14,8 13,2635

A 133,197 125,446 112,281 29,4205 371,017 310,245 151,146 67,8786

6

f

(Hz) 9,6 17,6 10 12,4061 15,6 11,4 14,8 13,2635

A 167,931 162,17 146,448 35,9996 515,868 396,072 210,432 85,7763

7

f

(Hz) 9,6 9,6 10 12,4061 15,6 11,4 14,8 13,2635

A 165,129 157,568 142,453 35,3515 500,702 388,244 204,925 83,9926

8

f

(Hz) 9,6 9,6 10 12,4061 10 11,4 14,8 13,2635

A 119,572 112,495 100,959 28,7549 413,294 348,866 173,009 69,3933

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

12-140618-01 :

(1) 95-100 detik

(2) 97,5-102,5 detik

(3) 100-105 detik

(4) total

12-140618-21:

(1) 60-65 detik

(2) 62,5-67,5 detik

(3) 65-70 detik

(4) total

Tabel L.8.(b) Data 12-140618– Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 12-140618-01 12-140618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 9,6 17,6 10 12,4061 11,2 14,6 13,2 10,4403

A 168,939 163,949 147,107 36,1369 275,274 123,837 85,1524 107,647

5

f

(Hz) 9,6 9,6 10 12,4061 11,2 14,6 13,2 13,0393

A 133,197 125,446 112,281 29,4205 242,581 102,914 72,9926 107,757

6

f

(Hz) 9,6 17,6 10 12,4061 11,2 14,6 13,2 10,4403

A 167,931 162,17 146,448 35,9996 273,052 122,517 84,4025 103,253

7

f

(Hz) 9,6 9,6 10 12,4061 11,2 14,6 13,2 10,4403

A 165,129 157,568 142,453 35,3515 268,032 119,143 82,666 93,4356

8

f

(Hz) 9,6 9,6 10 12,4061 11,2 14,6 13,2 13,0393

A 119,572 112,495 100,959 28,7549 242,897 102,257 72,7287 108,749

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L17

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

12-140618-01 :

(1) 95-100 detik

(2) 97,5-102,5 detik

(3) 100-105 detik

(4) total

12-140618-22:

(1) 45-50 detik

(2) 47,5-52,5 detik

(3) 50-55 detik

(4) total

Tabel L.8.(c) Data 12-140618– Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 12-140618-02 12-140618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 15 11,6 9,4 13,857 11,6 16 16 15,9906

A 6,7672 13,8943 18,8754 16,1663 93,1352 94,1179 51,262 12,068

5

f

(Hz) 51,2 11,6 9,4 9,3751 11,6 16 16 15,9906

A 7,8958 11,2646 16,0775 14,0487 76,969 73,6288 40,1241 9,3805

6

f

(Hz) 15 11,6 9,4 13,857 11,6 16 16 15,9906

A 6,7758 13,7783 19,0462 15,6848 93,3829 94,4256 51,4504 12,2157

7

f

(Hz) 15 11,6 9,4 11,3499 11,6 16 16 15,9906

A 6,605 13,5526 18,5381 15,0118 91,2339 91,5499 49,8162 11,8054

8

f

(Hz) 9,2 11,6 9,4 9,3751 11,6 16 14,6 15,9906

A 5,9524 11,6958 16,76 14,6275 81,3714 79,6326 42,845 10,2164

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

12-140618-02 :

(1) 297,5-302,5 detik

(2) 300-305 detik

(3) 302,5-307,5 detik

(4) total

12-140618-11:

(1) 17,5-22,5 detik

(2) 20-25 detik

(3) 22,5-27,5 detik

(4) total

Tabel L.8.(d) Data 12-140618– Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 12-140618-02 12-140618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 15 11,6 9,4 13,857 9,8 15,8 17,4 9,6462

A 6,7672 13,8943 18,8754 16,1663 1,9444 1,7094 2,2964 4,5267

5

f

(Hz) 51,2 11,6 9,4 9,3751 51,2 51,2 51,2 51,1716

A 7,8958 11,2646 16,0775 14,0487 8,8293 11,554 12,0657 10,4461

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L18

6

f

(Hz) 15 11,6 9,4 13,857 9,8 15,8 17,4 9,6462

A 6,7758 13,7783 19,0462 15,6848 1,8859 1,7173 2,2979 4,474

7

f

(Hz) 15 11,6 9,4 11,3499 9,8 51,2 51,2 9,6462

A 6,605 13,5526 18,5381 15,0118 1,7578 2,4691 2,6107 4,3938

8

f

(Hz) 9,2 11,6 9,4 9,3751 51,2 51,2 51,2 51,1716

A 5,9524 11,6958 16,76 14,6275 4,5884 5,3715 5,2995 5,1586

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

12-140618-02 :

(1) 297,5-302,5 detik

(2) 300-305 detik

(3) 302,5-307,5 detik

(4) total

12-140618-12:

(1) 10-15 detik

(2) 12,5-17,5 detik

(3) 15-20 detik

(4) total

Tabel L.9.(a) Data 13-140618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 13-140618-01 13-140618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 13 10,2 10 12,1058 10 14 18,6 14,2723

A 99,9542 118,521 96,3203 57,1009 50,0476 37,1314 37,6242 18,4278

5

f

(Hz) 13 10,2 10 11,8944 10 14 18,6 14,2723

A 108,524 127,474 100,992 53,3293 54,0565 41,6665 43,6597 20,2157

6

f

(Hz) 13 10,2 10 66,3085 10 14 18,6 14,2723

A 108,582 127,901 100,987 60,9157 54,0134 41,6872 43,6747 20,2167

7

f

(Hz) 13 10,2 10 12,2085 10 14 18,6 14,2723

A 107,539 126,108 100,533 67,1576 53,7084 41,2218 43,0556 20,0017

8

f

(Hz) 13 10,2 10 12,1813 10 14 18,6 14,2723

A 108,078 127,179 100,848 67,835 53,8637 41,4027 43,3705 20,1309

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

13-140618-01 :

(1) 247,5-252,5 detik

(2) 250-255 detik

(3) 252,5-257,5 detik

(4) total

13-140618-21:

(1) 17,5-22,5 detik

(2) 20-25 detik

(3) 22,5-27,5 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L19

Tabel L.9.(b) Data 13-140618– Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 13-140618-01 13-140618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 13 10,2 10 12,1058 16,2 15,8 17,2 10,6854

A 99,9542 118,521 96,3203 57,1009 54,9783 37,5005 41,5094 15,1756

5

f

(Hz) 13 10,2 10 11,8944 16,2 15,8 17,2 10,6854

A 108,524 127,474 100,992 53,3293 57,7277 39,0325 42,978 15,4975

6

f

(Hz) 13 10,2 10 66,3085 16,2 15,8 17,2 10,6854

A 108,582 127,901 100,987 60,9157 57,7229 39,0366 43,0169 15,4729

7

f

(Hz) 13 10,2 10 12,2085 16,2 15,8 17,2 10,6854

A 107,539 126,108 100,533 67,1576 57,4487 38,9041 42,893 15,449

8

f

(Hz) 13 10,2 10 12,1813 16,2 15,8 17,2 10,6854

A 108,078 127,179 100,848 67,835 57,5552 38,9490 42,9647 15,4584

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

13-140618-01 :

(1) 247,5-252,5 detik

(2) 250-255 detik

(3) 252,5-257,5 detik

(4) total

13-140618-22:

(1) 50-55 detik

(2) 52,5-57,5 detik

(3) 55-60 detik

(4) total

Tabel L.9.(c) Data 13-140618– Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 13-140618-02 13-140618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,8 13,8 17,4 26,4489 15 18,8 19,2 14,0602

A 42,8256 54,0322 43,0588 7,972 21,2988 21,4632 67,7426 23,3116

5

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 15 18,8 19,2 19,8776

A 52,8218 64,2721 53,099 10,6733 23,6274 25,1222 79,3408 28,6708

6

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 15 18,8 19,2 19,8776

A 52,8042 64,2143 53,0305 10,6677 23,5924 25,1202 79,2858 28,6463

7

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 15 18,8 19,2 19,8776

A 52,9519 64,096 53,1049 10,6042 23,5984 24,9388 79,0546 28,572

8

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 15 18,8 19,2 19,8776

A 52,7692 64,0593 52,9436 10,5939 23,573 25,1632 79,1441 28,5396

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L20

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

13-140618-02 :

(1) 310-315 detik

(2) 312,5-317,5 detik

(3) 315-320 detik

(4) total

13-140618-11:

(1) 45-50 detik

(2) 47,5-52,5 detik

(3) 50-55 detik

(4) total

Tabel L.9.(d) Data 13-140618– Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 13-140618-02 13-140618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,8 13,8 17,4 26,4489 11,2 14,4 16,6 10,2588

A 42,8256 54,0322 43,0588 7,972 28,6709 22,3545 27,1681 12,9891

5

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 11,2 14,4 16,6 10,2588

A 52,8218 64,2721 53,099 10,6733 29,531 24,1096 29,5873 14,2451

6

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 11,2 14,4 16,6 10,2588

A 52,8042 64,2143 53,0305 10,6677 29,5131 24,0669 29,5581 14,2417

7

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 11,2 14,4 16,6 10,2588

A 52,9519 64,096 53,1049 10,6042 29,5388 24,0859 29,5479 14,2364

8

f

(Hz) 11,8 13,8 12,4 26,4489 11,2 14,4 16,6 10,2588

A 52,7692 64,0593 52,9436 10,5939 29,4834 24,0493 29,5403 14,2354

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

13-140618-02 :

(1) 310-315 detik

(2) 312,5-317,5 detik

(3) 315-320 detik

(4) total

13-140618-12:

(1) 60-65 detik

(2) 62,5-67,5 detik

(3) 65-70 detik

(4) total

Tabel L.10.(a) Data 14-160618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 14-160618-01 14-160618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 13,4 13,4 14,6 9,5744

A 144,277 121,016 56,1871 22,6888 157,694 142,273 102,196 37,8354

5

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 13,4 13,4 14,6 9,5744

A 144,334 121,036 56,2365 22,6903 157,69 142,316 102,249 37,8541

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L21

6

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 13,4 13,4 14,6 9,5744

A 144,048 120,84 56,1094 22,6482 157,261 141,905 102,121 37,7802

7

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 13,4 13,4 14,6 9,5744

A 144,23 120,986 56,2038 22,6721 157,571 142,206 102,149 37,825

8

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 13,4 13,4 14,6 9,5744

A 144,139 120,898 56,1647 22,6648 157,522 142,147 102,143 37,8045

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

14-160618-01 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

14-160618-21:

(1) 20-25 detik

(2) 22,5-27,5 detik

(3) 25-30 detik

(4) total

Tabel L.10.(b) Data 14-160618– Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 14-160618-01 14-160618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 14,8 16,6 16,8 9,5015

A 144,277 121,016 56,1871 22,6888 63,3469 36,6753 47,4822 16,1651

5

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 14,8 16,6 16,8 9,5015

A 144,334 121,036 56,2365 22,6903 63,3823 36,6644 47,5171 16,2119

6

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 14,8 16,6 16,8 9,5015

A 144,048 120,84 56,1094 22,6482 63,2941 36,6698 47,4729 16,1439

7

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 14,8 16,6 16,8 9,5015

A 144,23 120,986 56,2038 22,6721 63,3102 36,6294 47,477 16,1533

8

f

(Hz) 10,2 10 10,8 10,2922 14,8 16,6 16,8 9,5015

A 144,139 120,898 56,1647 22,6648 63,3154 36,6645 47,4574 16,1533

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

14-160618-01 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

14-160618-22:

(1) 27,5-32,5 detik

(2) 30-35 detik

(3) 32,5-37,5 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L22

Tabel L.10.(c) Data 14-160618– Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 14-160618-02 14-160618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 18,5169 11,4 16,4 16,4 12,3015

A 26,8995 60,3473 46,7427 9,1608 16,9518 20,584 17,5198 8,633

5

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 18,5169 11,4 16,4 16,4 12,3015

A 26,9127 60,5426 46,9376 11,7577 16,9866 20,6666 17,5931 8,7366

6

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 18,5169 11,4 16,4 16,4 12,3015

A 26,8794 60,3198 46,6713 11,3613 16,8843 20,5537 17,4815 8,5753

7

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 12,531 11,4 16,4 16,4 12,3015

A 26,8977 60,3748 46,7748 9,0232 16,9229 20,5586 17,5142 8,6377

8

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 12,531 11,4 16,4 16,4 12,3015

A 26,8977 60,2851 46,6583 10,0034 16,9087 20,5567 17,4859 8,58

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

14-160618-02 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

14-160618-11:

(1) 30-35 detik

(2) 32,5-37,5 detik

(3) 35-40 detik

(4) total

Tabel L.10.(d) Data 14-160618– Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 14-160618-02 14-160618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 18,5169 16 15,8 11 14,561

A 26,8995 60,3473 46,7427 9,1608 24,4527 46,0597 51,9708 16,4458

5

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 18,5169 16 15,8 11 14,561

A 26,9127 60,5426 46,9376 11,7577 24,8109 46,3439 52,2746 16,4558

6

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 18,5169 16 15,8 11 14,561

A 26,8794 60,3198 46,6713 11,3613 24,4027 46,0068 52,0055 16,5645

7

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 12,531 16 15,8 11 14,561

A 26,8977 60,3748 46,7748 9,0232 24,4566 46,0487 51,9603 16,4314

8

f

(Hz) 9,8 10,6 12,8 12,531 16 15,8 11 14,561

A 26,8977 60,2851 46,6583 10,0034 24,4359 46,0358 51,9615 16,4466

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L23

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

14-160618-02 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

14-160618-12:

(1) 30-35 detik

(2) 32,5-37,5 detik

(3) 35-40 detik

(4) total

Tabel L.11.(a) Data 15-160618 – Musik dan Suhu Rendah (tutup mata)

Ch 15-160618-01 15-160618-21

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,4 11,4 10,6 11,5242 13,8 13 13 17,9017

A 162,249 139,17 126,634 55,1365 18,3339 23,0372 18,5138 7,0415

5

f

(Hz) 11,4 9,6 10,6 13,7369 13,8 13 13 11,8591

A 23,031 20,577 18,44 3,1851 38,8261 45,6624 35,6164 9,0757

6

f

(Hz) 11,4 11,4 10,6 11,5242 13,8 13 18 17,9017

A 190,466 163,244 146,63 43,2198 39,768 48,9031 38,7358 10,7628

7

f

(Hz) 11,4 9,6 10,6 13,7369 13,8 13 18 9,7775

A 56,096 50,307 44,908 20,8845 2,6116 3,0592 2,5478 1,5749

8

f

(Hz) 11,4 11,4 16,6 15,0094 21,4 13 18 22,9451

A 223,201 191,883 181,77 19,3286 57,6332 65,8909 58,6433 16,4837

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

15-160618-01 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

15-160618-21:

(1) 32,5-37,5 detik

(2) 35-40 detik

(3) 37,5-42,5 detik

(4) total

Tabel L.11.(b) Data 15-160618– Musik dan Suhu Rendah (buka mata)

Ch 15-160618-01 15-160618-22

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,4 11,4 10,6 11,5242 14,4 10,8 12,2 15,5076

A 162,249 139,17 126,634 55,1365 9,8773 12,3484 12,2405 3,3771

5

f

(Hz) 11,4 9,6 10,6 13,7369 14,4 10,8 12,2 51,1361

A 23,031 20,577 18,44 3,1851 8,9862 11,07 9,9431 4,4074

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L24

6

f

(Hz) 11,4 11,4 10,6 11,5242 16,2 10,8 19,4 15,5076

A 190,466 163,244 146,63 43,2198 17,3144 19,6812 17,6514 5,1642

7

f

(Hz) 11,4 9,6 10,6 13,7369 16,2 14,6 12,2 51,1361

A 56,096 50,307 44,908 20,8845 1,9643 2,6457 2,6698 1,2091

8

f

(Hz) 11,4 11,4 16,6 15,0094 16,2 14,6 28,4 25,5858

A 223,201 191,883 181,77 19,3286 40,6561 42,4151 42,4188 12,5099

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

15-160618-01 :

(1) 200-205 detik

(2) 202,5-207,5 detik

(3) 205-210 detik

(4) total

15-160618-22:

(1) 40-45 detik

(2) 42,5-47,5 detik

(3) 45-50 detik

(4) total

Tabel L.11.(c) Data 15-160618– Musik dan Suhu Tinggi (tutup mata)

Ch 15-160618-02 15-160618-11

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,8 10,4 10,4 10,7293 14,2 14,2 16,8 11,7355

A 19,5275 18,017 20,073 3,0867 21,6453 21,8531 26,2895 6,653

5

f

(Hz) 11,8 10,4 10,4 10,7293 14,2 14,2 16,8 11,7355

A 28,1669 24,9266 28,115 3,643 32,9306 33,3218 40,9501 10,2442

6

f

(Hz) 11,8 10,4 10,4 10,7293 14,2 14,2 16,8 11,7355

A 24,6025 22,0466 24,8003 3,6444 25,4118 26,7369 35,4969 8,4727

7

f

(Hz) 51,2 51,2 10,4 51,1429 32,8 14,2 16,8 50,982

A 2,2945 2,5089 1,9531 0,6576 2,3353 2,1727 2,9183 1,1045

8

f

(Hz) 11,8 14,2 10,4 20,8297 32,8 14,2 16,8 11,7355

A 35,6528 31,1865 33,8423 5,9182 41,884 38,2385 48,929 11,1079

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

15-160618-02 :

(1) 230-235 detik

(2) 232,5-237,5 detik

(3) 235-240 detik

(4) total

15-160618-11:

(1) 10-15 detik

(2) 12,5-17,5 detik

(3) 15-20 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L25

Tabel L.11.(d) Data 15-160618– Musik dan Suhu Tinggi (buka mata)

Ch 15-160618-02 15-160618-12

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

4

f

(Hz) 11,8 10,4 10,4 10,7293 16 18 8 16,0322

A 19,5275 18,017 20,073 3,0867 9,0509 7,5809 22,3421 3,2456

5

f

(Hz) 11,8 10,4 10,4 10,7293 16 18 18,2 10,5023

A 28,1669 24,9266 28,115 3,643 40,0898 35,1625 115,152 25,938

6

f

(Hz) 11,8 10,4 10,4 10,7293 16 18 17,6 10,5023

A 24,6025 22,0466 24,8003 3,6444 28,8755 24,411 77,7755 18,9829

7

f

(Hz) 51,2 51,2 10,4 51,1429 16 21,2 18,2 51,0257

A 2,2945 2,5089 1,9531 0,6576 2,188 1,9234 2,7485 1,2455

8

f

(Hz) 11,8 14,2 10,4 20,8297 16 18 18,2 16,0322

A 35,6528 31,1865 33,8423 5,9182 41,4995 36,8399 119,838 16,3406

Keterangan:

Ch : Channel

f : frekuensi

A : Amplitudo

15-160618-02 :

(1) 230-235 detik

(2) 232,5-237,5 detik

(3) 235-240 detik

(4) total

15-160618-12:

(1) 45-50 detik

(2) 47,5-52,5 detik

(3) 50-55 detik

(4) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L26

Lampiran 5. Grafik Amplitudo

1. Tabel 4.5.(a)

Gambar L.3.(a) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah tutup mata (21)–[P4]

Gambar L.3.(b) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah tutup mata (21)–[P5]

Gambar L.3.(c) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah tutup mata (21)–[P6]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L27

Gambar L.3.(d) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah tutup mata (21)–[P7]

Gambar L.3.(e) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah tutup mata (21)–[P8]

2. Tabel 4.5.(b)

Gambar L.4.(a) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah buka mata (22)–[P4]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L28

Gambar L.4.(b) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah buka mata (22)–[P5]

Gambar L.4.(c) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah buka mata (22)–[P6]

Gambar L.4.(d) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah buka mata (22)–[P7]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L29

Gambar L.4.(e) Grafik Musik (01) dengan Rangsangan Suhu Rendah buka mata (22)–[P8]

3. Tabel 4.5.(c)

Gambar L.5.(a) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi tutup mata (11)–[P4]

Gambar L.5.(b) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi tutup mata (11)–[P5]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L30

Gambar L.5.(c) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi tutup mata (11)–[P6]

Gambar L.5.(d) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi tutup mata (11)–[P7]

Gambar L.5.(e) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi tutup mata (11)–[P8]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L31

4. Tabel 4.5.(d)

Gambar L.6.(a) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi buka mata (12)–[P4]

Gambar L.6.(b) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi buka mata (12)–[P5]

Gambar L.6.(c) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi buka mata (12)–[P6]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L32

Gambar L.6.(d) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi buka mata (12)–[P7]

Gambar L.6.(e) Grafik Musik (02) dengan Rangsangan Suhu Tinggi buka mata (12)–[P8]

5. Grafik Rangsangan Suhu Rendah Tutup Mata dengan Buka Mata

Gambar L.7.(a) Grafik rangsangan suhu rendah tutup mata(21) dengan buka mata(22)–[P4]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L33

Gambar L.7.(b) Grafik rangsangan suhu rendah tutup mata(21) dengan buka mata(22)–[P5]

Gambar L.7.(c) Grafik rangsangan suhu rendah tutup mata(21) dengan buka mata(22)–[P6]

Gambar L.7.(d) Grafik rangsangan suhu rendah tutup mata(21) dengan buka mata(22)–[P7]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L34

Gambar L.7.(e) Grafik rangsangan suhu rendah tutup mata(21) dengan buka mata(22)–[P8]

6. Grafik Rangsangan Suhu Rendah Tutup Mata dengan Buka Mata

Gambar L.8.(a) Grafik rangsangan suhu tinggi tutup mata(11) dengan buka mata(12)–[P4]

Gambar L.8.(b) Grafik rangsangan suhu tinggi tutup mata(11) dengan buka mata(12)–[P5]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L35

Gambar L.8.(c) Grafik rangsangan suhu tinggi tutup mata(11) dengan buka mata(12)–[P6]

Gambar L.8.(d) Grafik rangsangan suhu tinggi tutup mata(11) dengan buka mata(12)–[P7]

Gambar L.8.(e) Grafik rangsangan suhu tinggi tutup mata(11) dengan buka mata(12)–[P8]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L36

Lampiran 6. Data ANOVA

Tabel L.12.(a) Data Anova Channel 5

No 01 21 22

Keterangan:

01 : Musik

21 : Suhu Rendah

(tutup mata)

22 : Suhu Rendah

(buka mata)

1 57,7353 68,0096 58,1286

2 45,8500 83,7872 48,0820

3 33,0141 68,9013 50,3924

4 199,2900 221,4200 370,9610

5 49,0752 40,4631 57,6865

6 407,7380 212,1850 113,1800

7 133,1970 371,0170 242,5810

8 108,5240 54,0565 57,7277

9 144,3340 157,6900 63,3823

10 23,0310 38,8261 8,9862

11 62,9619 83,6051 59,3963

12 44,3694 184,7490 62,2265

13 33,6096 49,9283 53,9537

14 275,2930 260,3230 374,0150

15 53,5964 33,7587 40,0491

16 412,1010 244,1 115,0570

17 125,4460 310,2450 102,9140

18 127,4740 41,6665 39,0325

19 121,0360 142,3160 36,6644

20 20,577 45,6624 11,0700

21 50,7463 89,0799 61,2400

22 49,6694 172,0590 48,8696

23 33,5648 41,6931 44,0317

24 308,8140 199,1630 381,0880

25 52,1358 47,4416 38,5344

26 351,2140 154,8810 111,8540

27 112,2810 151,1460 72,9926

28 100,9920 43,6597 42,9780

29 56,2365 102,2490 47,5171

30 18,4400 35,6164 9,9431

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L37

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

01 30 3612,35 120,412 13356,4

21 30 3749,7 124,99 8429,17

22 30 2824,53 94,1512 10957,9

ANOVA Ch 5

Source of

Variation SS Df MS F P-value F crit

Between Groups 16616 2 8308,01 0,76119 0,47019 0,7402

Within Groups 949559 87 10914,5

Total 966175 89

Tabel L.12.(b) Data Anova Channel 6

No 01 21 22

1 57,5848 67,8785 58,5853

2 46,6743 86,6960 49,3937

3 32,8967 68,9196 50,3402

4 12,4263 13,3751 22,5097

5 51,1613 41,1036 59,5364

Keterangan:

01 : Musik

21 : Suhu Rendah

(tutup mata)

22 : Suhu Rendah

(buka mata)

6 407,6080 212,0390 113,1280

7 167,9310 515,8680 273,0520

8 108,5820 54,0134 57,7229

9 144,0480 157,2610 63,2941

10 190,4660 39,7680 17,3144

11 62,8072 83,5218 59,9157

12 44,8871 189,2100 64,3107

13 35,7261 49,8522 53,9156

14 17,3782 15,6304 22,4537

15 56,0762 35,4883 41,5773

16 412,1270 244,0490 115,0180

17 162,1700 396,0720 122,5170

18 127,9010 41,6872 39,0366

19 120,8400 141,9050 36,6698

20 163,2440 48,9031 19,6812

21 50,8085 89,0270 60,8750

22 51,1047 176,4710 50,4384

23 45,8684 41,5158 43,9909

24 19,2159 11,8894 22,6450

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L38

25 54,3350 49,9350 41,6546

26 351,2900 154,8510 111,7830

27 146,4480 210,4320 84,4025

28 100,9870 43,6747 43,0169

29 56,1094 102,1210 47,4729

30 146,6300 38,7358 17,6514

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

01 30 3445,33 114,844 11434,2

21 30 3421,89 114,063 13163

22 30 1863,9 62,1301 2430,17

ANOVA Ch 6

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 54764,5 2 27382,2 3,03939 0,05298 2,90638

Within Groups 783794 87 9009,13

Total 838559 89

Tabel L.12.(c) Data Anova Channel 7

No 01 21 22

Keterangan:

01 : Musik

21 : Suhu Rendah

(tutup mata)

22 : Suhu Rendah

(buka mata)

1 55,2545 65,7224 55,9672

2 46,6134 86,4807 49,2986

3 29,7106 52,6925 44,8823

4 49,8606 14,8325 20,4921

5 24,6470 27,0705 18,1996

6 408,4170 206,7420 108,0480

7 165,1290 500,7020 268,0320

8 107,5390 53,7084 57,4487

9 144,2300 157,5710 63,3102

10 56,0960 2,6116 1,9643

11 61,2591 81,257 58,2492

12 44,8336 188,9260 64,1207

13 29,8970 36,2731 48,6363

14 65,2227 16,9780 19,4486

15 23,7866 20,9501 14,1030

16 406,0790 233,2950 108,9410

17 157,5680 388,2440 119,1430

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L39

18 126,1080 41,2218 38,9041

19 120,9860 142,2060 36,6294

20 50,3070 3,0592 2,6457

21 48,8140 85,1673 57,5865

22 50,9331 176,2550 50,3440

23 32,8531 29,2761 36,3089

24 70,4323 12,0170 17,8532

25 27,9403 26,0586 12,7165

26 347,2780 147,5250 107,8770

27 142,4530 204,9250 82,6660

28 100,5330 43,0556 42,8930

29 56,2038 102,1490 47,4770

30 44,9080 2,5478 2,6698

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

01 30 3095,89 103,196 11088,1

21 30 3149,52 104,984 13569,8

22 30 1656,86 55,2285 2663,61

ANOVA Ch 7

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 47797,2 2 23898,6 2,62415 0,07823 2,60049

Within Groups 792324 87 9107,17

Total 840121 89

Tabel L.12.(d) Data Anova Channel 8

No 01 21 22

Keterangan:

01 : Musik

21 : Suhu Rendah

(tutup mata)

22 : Suhu Rendah

(buka mata)

1 57,4994 67,7271 58,5226

2 46,8141 85,9686 49,0940

3 32,7383 67,2126 46,9747

4 194,2980 209,9670 356,0980

5 51,0290 41,0868 59,0826

6 407,5200 212,0560 113,1420

7 119,5720 413,2940 242,8970

8 108,0780 53,8637 57,5552

9 144,1390 157,5220 63,3154

10 223,2010 57,6332 40,6561

11 62,7476 83,2609 59,9266

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L40

12 44,9209 188,6160 63,8914

13 33,4553 48,1681 51,0368

14 272,6090 245,4170 357,5940

15 55,8957 35,4169 41,0712

16 412,0670 244,0410 115,0120

17 112,4950 348,8660 102,2570

18 127,1790 41,4027 38,9490

19 120,8980 142,1470 36,6645

20 191,8830 65,8909 42,4151

21 50,6492 88,7557 60,1765

22 50,9830 175,7630 50,4912

23 33,9497 39,3578 39,7477

24 304,8070 187,1820 356,5940

25 54,1154 49,8523 39,6048

26 351,2260 154,8180 111,8260

27 100,9590 173,0090 72,7287

28 100,8480 43,3705 42,9647

29 56,1647 102,1430 47,4574

30 181,7700 58,6433 42,4188

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

01 30 4104,51 136,817 12574,2

21 30 3882,45 129,415 9240,36

22 30 2860,17 95,3388 9475,21

ANOVA Ch 8

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 29364,2 2 14682,1 1,40769 0,25023 1,36815

Within Groups 907404 87 10429,9

Total 936769 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L41

Lampiran 7. Listing Program Keseluruhan

1. clear all; close all; clc;

2. filename = '04-070618-02.txt';

3. dataA = csvread (filename);

4. Fs = 256; % Sampling frequency

5. dataA_length = length (dataA); % Length of data

6. rowAwal=0; % First row

7. rowAkhir=dataA_length-1; % Last row

8. % data-data P4 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

9. dataA_P4 = csvread (filename, rowAwal, 4, [rowAwal, 4,

rowAkhir, 4]);

10. % data-data P5 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

11. dataA_P5 = csvread (filename, rowAwal, 5, [rowAwal, 5,

rowAkhir, 5]);

12. % data-data P6 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

13. dataA_P6 = csvread (filename, rowAwal, 6, [rowAwal, 6,

rowAkhir, 6]);

14. % data-data P7 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

15. dataA_P7 = csvread (filename, rowAwal, 7, [rowAwal, 7,

rowAkhir, 7]);

16. % data-data P8 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

17. dataA_P8 = csvread (filename, rowAwal, 8, [rowAwal, 8,

rowAkhir, 8]);

18. % PLOT P4 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

19. t4 = (1:length(dataA_P4))/Fs;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L42

20. plot (t4, dataA_P4); grid;

21. title ('P4 RAW');

22. xlabel ('Time (sec)');

23. ylabel ('Amplitude');

24. saveas (gcf, '04-070618-02-00-P4.png');

25. % PLOT P5 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

26. t5 = (1:length(dataA_P5))/Fs;

27. plot (t5, dataA_P5); grid;

28. title ('P5 RAW');

29. xlabel ('Time (sec)');

30. ylabel ('Amplitude');

31. saveas (gcf, '04-070618-02-00-P5.png');

32. % PLOT P6 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

33. t6 = (1:length(dataA_P6))/Fs;

34. plot (t6, dataA_P6); grid;

35. title ('P6 RAW');

36. xlabel ('Time (sec)');

37. ylabel ('Amplitude');

38. saveas (gcf, '04-070618-02-00-P6.png');

39. % PLOT P7 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

40. t7 = (1:length(dataA_P7))/Fs;

41. plot (t7, dataA_P7); grid;

42. title ('P7 RAW');

43. xlabel ('Time (sec)');

44. ylabel ('Amplitude');

45. saveas (gcf, '04-070618-02-00-P7.png');

46. % PLOT P8 ----RAWWWWWWWWW ++TIME-BASED

47. t8 = (1:length(dataA_P8))/Fs;

48. plot (t8, dataA_P8); grid;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L43

49. title ('P8 RAW');

50. xlabel ('Time (sec)');

51. ylabel ('Amplitude');

52. saveas (gcf, '04-070618-02-00-P8.png');

53. % FILTER butterworth

54. ordeFilterHP = 4;

55. FreqCenterHP = 8;

56. ordeFilterLP = 4;

57. FreqCenterLP = 19;

58. [b,a] = butter (ordeFilterHP,FreqCenterHP/(Fs/2),

'high');

59. [d,c] = butter (ordeFilterLP,FreqCenterLP/(Fs/2),

'low');

60. % PLOT P4 ----FILTERING ++TIME-BASED

61. P4filtHP = filtfilt (b,a,dataA_P4);

62. t = (1:length(P4filtHP))/Fs;

63. plot (t, P4filtHP); grid;

64. title ('P4 FILTERED');

65. xlabel ('Time (sec)');

66. ylabel ('Amplitude');

67. saveas (gcf, '04-070618-02-01-P4.png');

68. % PLOT P5 ----FILTERING ++TIME-BASED

69. P5filtHP = filtfilt (b,a,dataA_P5);

70. t = (1:length(P5filtHP))/Fs;

71. plot (t, P5filtHP); grid;

72. title ('P5 FILTERED');

73. xlabel ('Time (sec)');

74. ylabel ('Amplitude');

75. saveas (gcf, '04-070618-02-01-P5.png');

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L44

76. % PLOT P6 ----FILTERING ++TIME-BASED

77. P6filtHP = filtfilt (b,a,dataA_P6);

78. t = (1:length(P6filtHP))/Fs;

79. plot (t, P6filtHP); grid;

80. title ('P6 FILTERED');

81. xlabel ('Time (sec)');

82. ylabel ('Amplitude');

83. saveas (gcf, '04-070618-02-01-P6.png');

84. % PLOT P7 ----FILTERING ++TIME-BASED

85. P7filtHP = filtfilt (b,a,dataA_P7);

86. t = (1:length(P7filtHP))/Fs;

87. plot (t, P7filtHP); grid;

88. title ('P7 FILTERED');

89. xlabel ('Time (sec)');

90. ylabel ('Amplitude');

91. saveas (gcf, '04-070618-02-01-P7.png');

92. % PLOT P8 ----FILTERING ++TIME-BASED

93. P8filtHP = filtfilt (b,a,dataA_P8);

94. t = (1:length(P8filtHP))/Fs;

95. plot (t, P8filtHP); grid;

96. title ('P8 FILTERED');

97. xlabel ('Time (sec)');

98. ylabel ('Amplitude');

99. saveas (gcf, '04-070618-02-01-P8.png');

100. % FAST FOURIER TRANSFORM

101. % PLOT P4 ----FFT ++TIME-BASED

102. L = length (P4filtHP); % Length of signal

103. T = 1/Fs; % Sampling period

104. t = (0:L-1)*T; % Time vector

105. Fn = Fs/2; % Nyquist frequency

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L45

106. P4_FFT = fft (P4filtHP)/L; Fourier transform

107. Fv = linspace (0, 1, fix(L/2)+1)*Fn; % Frequency vector

108. Iv = 1:length (Fv); % Index vector

109. figure, plot(Fv, abs(P4_FFT(Iv))*2); grid;

110. [P4_amp,idx] = max(abs(P4_FFT(Iv))*2); % amplitude max

111. P4_freq = Fv(idx); % frequency max

112. P4FFT_xy = [P4_freq P4_amp]

113. text(80,6,['\fontsize{12} \color{red} \bf Frequency = ',

num2str(P4_freq), ' Hz']);

114. text(80,8,['\fontsize{12} \color{red} \bf Amplitude max

= ', num2str(P4_amp)]);

115. title('[P4] Single-Sided Amplitude Spectrum of X(t)');

116. xlabel('Frequency (Hz)');

117. ylabel('|P1(f)|');

118. saveas(gcf, '04-070618-02-02-P4.png');

119. % PLOT P5 ----FFT ++TIME-BASED

120. L = length (P5filtHP);

121. T = 1/Fs;

122. t = (0:L-1)*T;

123. Fn = Fs/2;

124. P5_FFT = fft (P5filtHP)/L;

125. Fv = linspace (0, 1, fix(L/2)+1)*Fn;

126. Iv = 1:length (Fv);

127. figure, plot(Fv, abs(P5_FFT(Iv))*2); grid;

128. [P5_amp,idx] = max(abs(P5_FFT(Iv))*2);

129. P5_freq = Fv(idx);

130. P5FFT_xy = [P5_freq P5_amp]

131. text(80,6,['\fontsize{12} \color{red} \bf Frequency = ',

num2str(P5_freq), ' Hz']);

132. text(80,8,['\fontsize{12} \color{red} \bf Amplitude max

= ', num2str(P5_amp)]);

133. title('[P5] Single-Sided Amplitude Spectrum of X(t)');

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L46

134. xlabel('Frequency (Hz)');

135. ylabel('|P1(f)|');

136. saveas(gcf, '04-070618-02-02-P5.png');

137. % PLOT P6 ----FFT ++TIME-BASED

138. L = length (P6filtHP);

139. T = 1/Fs;

140. t = (0:L-1)*T;

141. Fn = Fs/2;

142. P6_FFT = fft (P6filtHP)/L;

143. Fv = linspace (0, 1, fix(L/2)+1)*Fn;

144. Iv = 1:length (Fv);

145. figure, plot(Fv, abs(P6_FFT(Iv))*2); grid;

146. [P6_amp,idx] = max(abs(P6_FFT(Iv))*2);

147. P6_freq = Fv(idx);

148. P6FFT_xy = [P6_freq P6_amp]

149. text(80,6,['\fontsize{12} \color{red} \bf Frequency = ',

num2str(P6_freq), ' Hz']);

150. text(80,8,['\fontsize{12} \color{red} \bf Amplitude max

= ', num2str(P6_amp)]);

151. title('[P6] Single-Sided Amplitude Spectrum of X(t)');

152. xlabel('Frequency (Hz)');

153. ylabel('|P1(f)|');

154. saveas(gcf, '04-070618-02-02-P6.png');

155. % PLOT P7 ----FFT ++TIME-BASED

156. L = length (P7filtHP);

157. T = 1/Fs;

158. t = (0:L-1)*T;

159. Fn = Fs/2;

160. P7_FFT = fft (P7filtHP)/L;

161. Fv = linspace (0, 1, fix(L/2)+1)*Fn;

162. Iv = 1:length (Fv);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L47

163. figure, plot(Fv, abs(P7_FFT(Iv))*2); grid;

164. [P7_amp,idx] = max(abs(P7_FFT(Iv))*2);

165. P7_freq = Fv(idx);

166. P7FFT_xy = [P7_freq P7_amp]

167. text(80,6,['\fontsize{12} \color{red} \bf Frequency = ',

num2str(P7_freq), ' Hz']);

168. text(80,8,['\fontsize{12} \color{red} bf Amplitude max =

', num2str(P7_amp)]);

169. title('[P7] Single-Sided Amplitude Spectrum of X(t)');

170. xlabel('Frequency (Hz)');

171. ylabel('|P1(f)|');

172. saveas(gcf, '04-070618-02-02-P7.png');

173. % PLOT P8 ----FFT ++TIME-BASED

174. L = length (P8filtHP);

175. T = 1/Fs;

176. t = (0:L-1)*T;

177. Fn = Fs/2;

178. P8_FFT = fft (P8filtHP)/L;

179. Fv = linspace (0, 1, fix(L/2)+1)*Fn;

180. Iv = 1:length (Fv);

181. figure, plot(Fv, abs(P8_FFT(Iv))*2); grid;

182. [P8_amp,idx] = max(abs(P8_FFT(Iv))*2);

183. P8_freq = Fv(idx);

184. P8FFT_xy = [P8_freq P8_amp]

185. text(80,6,['\fontsize{12} \color{red} \bf Frequency = ',

num2str(P8_freq), ' Hz']);

186. text(80,8,['\fontsize{12} \color{red} \bf Amplitude max

= ', num2str(P8_amp)]);

187. title('[P8] Single-Sided Amplitude Spectrum of X(t)');

188. xlabel('Frequency (Hz)');

189. ylabel('|P1(f)|');

190. saveas(gcf, '04-070618-02-02-P8.png');

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGENALAN GELOMBANG OTAK MANUSIA TERHADAP …repository.usd.ac.id/31053/2/145114057_full.pdf · 5. Pihak Laboratorium Instrumentasi Medis, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang

L48

Lampiran 8. Contoh Raw-Data 04-070618

Dataset pengujian dapat diunduh di :

https://drive.google.com/open?id=1BfVOMAFRNIh06Z_F6Ektv7CO6NevkuIw

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI