Pengenalan Desain Menggunakan Fpga
-
Upload
nicholas-melky -
Category
Documents
-
view
739 -
download
136
description
Transcript of Pengenalan Desain Menggunakan Fpga
PENGENALAN DESAIN MENGGUNAKAN FPGA / MODUL II
Praktikan: Nicholas Melky S Sianipar (13206010) Asisten: R M Rizky
Waktu Percobaan: 19 September 2008EL2195 – Sistem Digital
Laboratorium Dasar Teknik ElektroSekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB
Abstrak
Pada praktikum ini praktikan mencoba merancang desain rangkaian digital dengan menggunakan pendekatan skematik (menyusun gambar gate dan pin) maupun dengan bahasa VHDL.Setelah perancangan dibuat, rangkaian dapat disimulasi dan dilihat hasilnya. Apabila hasil simulasi yang didapatkan sudah sesuai, rancangan didownload ke FPGA dan dapat dicoba kebenaran fungsinya dengan memberi inputnya pada flex switch maupun button. Perancangan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah perancangan Full Adder dan 4-Bit Adder.
1 Pendahuluan
Pada praktikum ini praktikan akan mencoba merancang rangkaian digital pada software Altera Quartus II 6.0. Untuk mendesain rangkaian dan mencobanya pada FPGA praktikan harus mengetahui prosedur percobaan. Urutan prosedur percobaan adalah : Membuat project baru, Memilih dan menempatkan komponen, net, dan pin I/O atau Memasukan desain VHDL, Menetapkan pin pada kaki FPGA, Membuat Netlist untuk simulasi, Membuat waveform masukan, hingga mengimplementasikan desain ke Board FPGA. FPGA yang digunakan pada praktikum ini adalah FPGA EPF10K70RC240-4.
2 Dasar Teori
Keunggulan FULL‐ADDER bila dibandingkan dengan HALF‐ADDER adalah kemampuan‐nya menampung dan menjumlahkan bit CARRY‐in (Cin) yang berasal dari CARRY‐out (Cout) dari tahapan sebelumnya. Oleh karenanya fungsi FULL ADDER itu sendiri adalah menjumlahkan ke‐tiga bit input yaitu bit A, bit B dan Cin untuk menghasilkan dua bit output yaitu S dan Cout.
Gambar 2-1 Rangkaian Full Adder
Dengan menginterprestasikan fungsi dan melihat format operasi rangkaian FULL ADDER, tabel kebenaran dapat disusun untuk setiap kemungkinan kombinasi ketiga bit input. Untuk penjumlahan dengan jumlah bit yang lebih banyak, dapat dilakukan dengan menambahkan rangkaian HALF ADDER, sesuai dengan jumlah bit input. Terdapat beberapa jenis rangkaian FULL ADDER, yaitu PARALLEL ADDER, LOOK AHEAD CARRY ADDER, dan CARRY SAVE ADDER dimana masing‐masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
3 MetodologiSecara umum alur perancangan rangkaian digital dengan menggunakan FPGA dari ALTERA dapat digambarkan seperti flowchart pada gambar dibawah ini:
Gambar 3-2 Flowchart umum proses perancangan
Gambar 3-2 Setting Device FPGA yang digunakan Gambar 3-3 Proses Kompilasi rangkaian
Gambar 3-4 Menentukan Koneksi Pin
Gambar 3-5 Rangkaian Skematik Percobaan 2A
Gambar 3-6 Teks VHDL Percobaan 2B
Gambar 3-7 Rangkaian Skematik Adder 4-Bit Percobaan 2C
Gambar 3-8 Teks VHDL Percobaan 2D
4 Hasil dan Analisis
Data hasil percobaan didapatkan sebagai berikut :
Gambar 4-1. Hasil Simulasi Percobaan 2A
Tabel 4-2. Truth Table dengan variasi input Flex Switch
(Display (Display
Input)7-Segmen 1
Output)7-Segmen 2
a g d a g
0 0 0 0 00 0 1 1 00 1 0 1 00 1 1 0 11 0 0 1 01 0 1 0 11 1 0 0 11 1 1 1 1
Tabel 4-3. Posisi kaki LED seven segmen
0LED mati 1LED nyala
Switch dan LED di tabel 4-2 bersifat active low. Ketika switch terbuka berlogika 1 dan tertutup berlogika 0, sedangkan LED akan menyala ketika mendapat input logika 0 dan mati ketika mendapat logika 1. Dari data pada percobaan 2A, didapatkan bahwa hasil simulasi dan verifikasi input pada FPGA sesuai dengan rancangan FULL ADDER yang diprogram dan telah bekerja dengan baik.
Gambar 4-4. Hasil Simulasi Percobaan 2B
Tabel 4-5. Truth Table Percobaan 2B
INPUT OUTPUTSwitch -1
(A)Switch -
2(B)
Switch -3(Cin)
LED - a(Sum)
LED – g(Cout)
0 0 0 0 00 0 1 1 00 1 0 1 00 1 1 0 11 0 0 1 01 0 1 0 11 1 0 0 11 1 1 1 1
0Switch tertutup 1Switch terbuka 0LED mati 1LED nyala
Dari data pada percobaan 2B, didapatkan bahwa hasil simulasi dan verifikasi input pada FPGA sesuai penggambaran hardware dengan VHDL untuk rancangan FULL ADDER dan telah bekerja dengan baik.
Gambar 4-6. Hasil Simulasi Percobaan 2C
Tabel 4-7. Contoh Pengimplementasian (Input Sembarang)
INPUT OUTPUTA0
A1
A2
A3
B0
B1
B2
B3
C0
S0 S1 S2
S3
Cout
0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 11 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0
Dari data pada percobaan 2C, didapatkan bahwa variasi input mengimplementasikan fungsi berikut :
Co 1 1
A3 A2 A1 A0 1 0 0 0 0 1 0 1
B3 B2 B1 B0 1 1 0 0 1 0 0 0
S3 S2 S1 S0 0 1 0 1 1 1 1 0
hasil simulasi dan verifikasi input pada FPGA sesuai dengan rancangan ADDER 4 BIT yang diprogram dan telah bekerja dengan baik.
Gambar 4-8. Hasil Simulasi Percobaan 2D
Tabel 4-7. Contoh Pengimplementasian (Input Sembarang)
INPUT OUTPUTA0
B0
C0
A1
B1
A2
B2
A3
B3
S0 S1 S2
S3
Cout
0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 11 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
Dari data pada percobaan 2C, didapatkan bahwa variasi input mengimplementasikan fungsi berikut :
Co 1 0
A3 A2 A1 A0 1 0 0 0 0 1 0 1
B3 B2 B1 B0 1 0 1 1 0 0 0 0
S3 S2 S1 S0 0 1 0 0 0 1 0 1
hasil simulasi dan verifikasi input pada FPGA sesuai penggambaran hardware dengan VHDL untuk rancangan ADDER 4 BIT dan telah bekerja dengan baik.
5 Kesimpulan
Peracangan rangakaian digital dapat dilakukan dengan pendekatan skematik maupun VHDL. Hasil perancangan dapat diimplementasikan pada Board FPGA dengan menset input ke DIP switch atau Flex Button sesuai dengan yang diinginkan. Setelah program didownload, program yang dijalankan dapat diverifikasi kebenarannya.
6 Daftar Pustaka
[1] Frank Vahid, Digital Design, Hal. 165-170, John Wiley & Sons Inc., California, 2007
[2] Z. Vranesic, Fundamentals of Digital Logic, Hal. 271-278, McGraw-Hill, New York, 2005