Pengenalan Baja
-
Upload
aditya-sagara -
Category
Documents
-
view
10 -
download
1
description
Transcript of Pengenalan Baja
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
BAJABaja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini
dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan
pertanian misalnya sabit dan cangkul.
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom
(chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan
kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan
kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle)
serta menurunkan keuletannya (ductility).
Pada umumnya baja dapat ditempa dan disepuh. Sedangkan baja lunak pada tegangan
jauh di bawah kekuatan tarik atau batas patah (TB), yaitu apa yang dinakaman tegangan
lumer atau batas lumer (Tv), terjadi sesuatu yang aneh dimana perubahan bentuk baja dapat
terus berjalan beberapa waktu tanpa harus memperbesar tegangan.
Sifat-sifat baja sangat dipengaruhi oleh kadar arang/karbon. Jika kadar arang dalam baja
semakin besar, maka tegangan patah dan regangannya akan semakin naik.
Jenis-Jenis Baja
3.1.1 Berdasarkan Komposisi
a) Baja Karbon
Berdasarkan kandungan karbonnya, baja dibagi menjadi 3:
1) Baja karbon rendah (low carbo steel)
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
Kandungan karbonnya <0.3 %C
Tidak responsive terhadap perlakuan panas yang brtujuan membentuk mertensit
Relatif lunak, ulet dan tangguh
Mampu mesin dan mampu las nya baik
Murah
2) Baja Medium (medium carbon steel);
mengandung kadar karbon 0.3 % - 0.6 %
dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austeniziting, quenching, dan
tempering
lebih kuat dari baja karbon rendah
sifatnya sulit dibengkokkan, dilas, maupun dipotong, Baja ini biasa digunakan untuk
membuat rel, balok dan rangka.
3) Baja karbon tinggi (high carbon steel)
mempunyai kadar karbon 0.6% - 1.5%
Sifatnya keras, kaku, dan bias digunakan untuk membuat alat-alat logam, per, alat pemotong
dan alat rumah tangga
dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austeniziting, quenching, dan
tempering
paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya
tahan aus
b) Baja Paduan (Alloy Steel)
Baja paduan atau baja campuran dibagi atas 2 macam ;
1) Baja Paduan Khusus ( Special Alloy Steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam paduan seperti nikel, chromium,
vanadium, manganese, tungsten dan molybdenum. Dengan memadukan logam tersebut ke
dalam baja, maka akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimia dari baja, seperti menjadi lebih
keras, kuat dan ulet jika dibandingkan karbon steel.
2) High speed Steel (HSS) self Hardening Steel
Jenis baja ini mengandung carbon: 0,70 % – 1,50 %. digunakan untuk membuat alat-alat
seperti drills, reamers,dan milling cutter.
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
Tujuan dilakukan pemaduan antara baja dengan unsur lain adalah:
Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik, dan sebgainya).
Untuk menaikkan sifat mekanik pada suhu rendah
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (Reduksi dan Oksidasi)
Untuk membuat sifat-sifat special
Jenis-jenis baja lain menurut sifat fisik dan kimia khusus:
Baja tahan garam
Baja tahan panas
Baja tahan pakai
Baja tanpa sisik
Electric steel
Magnetic steel
Non magnetic steel
Kegunaan Baja
Baja merupakan suatu elemen yang mempunyai sifat kuat dan mudah dikerjakan.
Penggunaan baja hampir di seluruh bidang, misalnya:
1) Di bidang konstruksi
Jenis baja ringan digunakan sebagai rangka atap
Untuk perkuatan struktur gedung bertingkat
Dibuat Girder Box sebagai struktur badan jembatan
Untuk membuat kabel sling jembatan gantung
untuk rangka jembatan
tiang pancang
kantilever canopy
dll
2) Di bidang industry
Untuk membuat mesin-mesin pabrik
Membuat rantai kendaraan
Untuk membuat kabel
Alat pemotong
Rel
Alat-alat rumah tangga
dll
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
Cara Pembuatan Baja
Pembuatan baja dilakukan dengan cara memperoleh bahan berupa besi kasar terlebih
dahulu. Besi kasar merupakan hasil dari pengolahan bijih besi melalui beberapa proses
seperti proses reduksi kandungan zat pengotor dan reduksi ukuran menjadi pellet. setelah itu
pellet diproses di dalam tanur tinggi sehingga dihasilkan cairan besi yang akan turun ke dasar
tanur tinggi.
Besi kasar yang telah dihasilkan di tanur tinggi tadi kemudian diolah secara lanjut menjadi
menjadi barbagai jenis baja.
Ada beberapa proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi baja :
1) Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap ke samping.
Sistem kerja :
Dipanaskan dengan kokas sampai suhu ±1500ºC
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku (±1/8 dari volume konvertor)
Kembali ditegakkan
Menghembuskan udara bertekanan 1,5-2 atm dari kompresor
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya
2) Proses Bassemer
Adalah proses untuk produksi massa baja cair pig iron. Prinsip dari proses ini adalah
menghilangkan kotoran dari besi dengan oksidasi dengan udara yang ditiup melalui besi cair.
Proses ini dilakuka di dala container baja bulat telur besar dilapisi dengan tanah liat atau
dolomit yang disebut konverter bassemer. Di bagian atas atas converter merupakan bukaan,
biasanya miring relative ke bidang kapal. Di bagian bawah Bagian bawah ini berlubang
dengan sejumlah saluran yang disebut tuyères melalui udara dipaksa menjadi konverter.
Konverter ini diputar pada trunnions sehingga dapat diputar untuk menerima tuduhan,
berbalik tegak selama konversi dan kemudian diputar lagi untuk menuangkan baja cair di
akhir.
Proses yang terjadi adalah proses oksidasi. Proses oksidasi ini digunanakan untuk
menghilangkan pengotor seperti silicon, mangan dan karbon sebagai oksida yang akan
membentuk gas ataupun terak padat. Setelah baja yang dinginkan terbentuk itu dicurahkan ke
ladle kemudian ditransfer ke dalam cetakan dan terak ringan yang tertinggal. Proses konversi
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
yang disebut "pukulan" dilakukan dalam waktu sekitar dua puluh menit. Selama periode ini
kemajuan oksidasi kotoran dapat dilihat atau dinilai oleh penampilan dari api yang keluar dari
mulut konverter.
3) Proses Open-Heart
Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi kotoran yang terdapat pada
bijih besi sehingga menjadi terak yang mengapung pada permukaan baja cair. Oksigen
langsung disalurkan kedalam cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses,
maka tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses selanjutnya untuk dijadikan
bermacam-macam jenis baja.
Pada proses Open-Hearth ( dapur Siemens Martin ) digunakan campuran besi mentah (pig
iron) padat atau cair dengan baja bekas (steel scrap) sebagai bahan isian (charge). Pada proses
ini temperatur yang dihasilkan oleh nyala api dapat mencapai 1800oC. Bahan bakar (fuel)
dan udara sebelum dimasukkan ke dalam dapur terlebih dahulu dipanaskan dalam
“Cheekerwork” dari renegarator.
Proses pembuatan baja dengan cara Open-Hearth ini meliputi 3 periode yaitu :
a. Periode memasukkan dan mencairkan bahan isian.
b. Periode mendidihkan cairan logam isian.
c. Periode membersihkan/memurnikan (refining) dan deoksidasi
d. Bahan bakar yang dipakai adalah: campuran blast furnace gas dan cokes oven gas.
3.1 Proses Basic Open-Heart
Pada proses basic open-hearth ini, mula-mula ke dalam dapur dimasukkan baja bekas
(scarap steel) yang ringan kemudian baja bekas yang berat. Setelah itu ditambahkan bahan
tambah (batu kapaur) dan bijih besi yang diperlukan untuk membentuk terak pertama. Pada
proses akhir peleburan, sebagian phosphor (P) yang terdapat besi mentah akan berubah
menjadi terak. Untuk menjaga agar terak tidak masuk/bereaksi kembali dengan logam cair,
maka kira-kira 40%-50% terak tersbut lekas dikeluarkan dan juga perlu ditambah batu kapur
untuk membentuk terak yang baru.
3.2 Proses Acid Open-Hearth
Proses acid open-hearth membutuhkan bahan isian berkualitas lebih baik dengan kadar
Phospor P<0.03% dan kadar Sulphur S<0.03%. proses ini biasanya menggunakan bahan isian
padat dengan 30-50% berat baja keras. Kandungan siliconc ini perlu dipertahankan <0.6%, ,
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
kandungan ini perlu dipertahankan dalam kadar yang rendah sebab pada akhir periode
pemanasan, kandungan silicon akan naik. Pada proses ini biji besi tidak boleh ditambah di
bahan isian, dmana hal itu dapat menimbulkan reaksi dengan silica pada bagian tungku
berupa 2Fe.SiO2. Pada proses ini, biji besi tidak boleh ditambahkan pada bahan isian, dimana
hal itu dapat menimbulkan reaksi dengan Silica pada bagian tungku berupa 2FeO.SiO2. Setelah
pengisian dan pemanasan, besi, Silicon dan Mn dioksidasi dan bersatu dengan bahan tambah dan
membentuk terak pertama (+ 40% SiO2).
4) Proses Basic Oxygen Furnace
Proses tanur oksigen basa (Basic Oxygen Funace), menggunakan besi kasar (65-85%)
yang dihasilkan tanur tinggi sebagai bahan dasar utama yang dicampur dengan besi bekas dan
batu kapur.
Proses BOF adalah sebagai berkut :
Logam dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan).Oksigen (+1000) ditiup
lewat oxygen lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi (55 m3(99,5%O2) tiap satu ton
muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
5) Proses Dapur Elektrik
Panas yang dibutuhkan untuk mencairkan baja adalah berasal aliran listrik yang
disalurkan dari tiga buah elektroda karbon dan dimasukkan mendekati dasar dapur. Proses
pembuatannya adalah dengan memasukkan besi bekas dan bahan-bahan yang perlu
ditambahkan, kemudian aliran listrik dari elektroda akan mecairkan besi bekas dan bahan-
bahan tambahan yang dimasukkan dengan cepat dapat mencair.
6) Proses Dapur Kopel
Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses :
Pemanasan awal agar bebas dari uap air
Bahan bakar (kayu bakar dan kokas) dinyalakan selama15 jam
Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700-800
mm dari dasar tungku
Besi bekas dan besi kasar sebesar 10-15% ton/jam dimasukkan
15 menit baja cair dikeluarkan dari mulut pengeluaran
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
7) Proses Dapur Cawan
Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bkas dan besi kasar dalam
cawan
Kemudian dapur ditutup rapat
Gasa-gas panas dimasukkan sehingga memanaskan sekekliling cawan dan muatan dalam
cawan akan mencair
Baja cair tersebut siap dituang untuk dibuat menjadi baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduanlain yang dibutuhkan.
8) Proses Pembuatan Baja Secara Duplex
Proses ini dilakukan dengan prinsip penggabungan 2 metode pembuatan baja:
Prose Open-Harth furnace secara asam basa
Proses Open-Hearth secara basa dan electric furnace secara basa
Proses Bessemer converter dan Open-Herath furnace secara basa.
Prinsip kerjanya:
a) Proses open-hearth furnace secara basa dan asam.
Mula-mula bahan isian diproses pada open-hearth secara basa, kemudian baja cair dari proses
open-hearth secara basa diproses lagi pada open-hearth furnace secara asam sampai selesai,
barulah baja yang dihasilkan dituang.
b) Proses open-hearth furnace secara basa dan electric furnace secara basa.
Mula-mula bahan isian diproses dahulu dalam open-hearth secara basa kemudian baja cair hasil
proses open-hearth secara basa diproses lagi dalam electric furnace basa sampai selesai.
c) Proses Bessemer Converter dan Open-Hearth furnace secara basa
Mula-mula bahan isian diproses dalam Bessemer Converter dan hasil Bessemer Converter ini
diproses lagi dalam Open-Hearth furnace secara basa sampai selesai.
Baja merupakan bahan atau material yang mempunyai sifat khusus sesuai dengan kandungan
karbon dan komposisi bahan-bahan lain sebagai campuran. Dengan kadar karbon yang
berbeda, maka baja akan mempunyai sifat yang berbeda dengan jenis baja yang lain. Begitu
juga sifat baja tergantung bahan campuran yang dipadukan dalam pembuatan baja tersebut
sehingga memberikan sifat khusus untuk masing-masing jenis baja.
Profil Baja
Ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02
Hot Rolled Shapes (mengandung residual stress).
Cold Formed Shapes (light gage cold form steel).
Sumber http://denianaksipil.blogspot.com/2014/03/baja.html
https://app.box.com/s/z734900b9db5z4mcn555 (data profil baja)
DHIMAS WAHID LUGYTA 22313338 2TB02