Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk M n … · tentang perkembangan web site dalam penerapan...
-
Upload
hoangthuan -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk M n … · tentang perkembangan web site dalam penerapan...
Tugas Maata Kuliah Teeknologi Infformasi dan KKomunikasii
Pengembbangan Weebsite BKDD Karangannyar untukk
Meeingkatkann Kualitas PPenyediaann Informassi Kepegawwaian
Oleh
WWawan Widaarto
NIM 86061188065
Produksi Mediaa Informasi PPublik Diplooma II
SSekolah Tingggi Multi MMedia “MMTC”
YYogyakarta 22011
BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Karangayar telah mengembangkan aplikasi E-Government dengan
penyediaan informasi secara on-line yang dapat di akses secara mudah oleh
masyarakat melalui intrenet.
Semua informasi tentang Kabupaten Karanganyar ditampilkan di situs
www.karanganyarkab.go.id sebagai domainnya. Selain di situs tersebut terdapat pula
subdomain dari www.karanganyarkab.go.id, yang merupakan website dari SKPD
(Satuan Kerja Perangat Daerah) di Kabupaten Karanganyar.
“Keberadaan situs subdomain dari www.karanganyarkab.go.id, berfungsi
untuk melakukan desiminiasi informasi sesuai dengan tupoksi dari masing-masing
SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar” (Kominfo
Karanganyar, 2005).
Salah satu situs subdomain dari www.karanganyarkab.go.id, adalah situs
www.bkd.karanganyarkab.go.id milik BKD Kabupaten Karanganyar, sesuai
fungsinya sebenarnya situs tersebut merupakan media untuk melakukan fungsi
desiminasi sesuai dengan tupoksi dari BKD Kabupaten Karanganyar.
Namun untuk sebuah website sebuah lembaga yang mengurusi kepegawaian
situs yang dimiliki BKD Kabupaten Karanganyar, sangat jauh dari harapan. Bahkan
untuk dikatakan sebuah website, website BKD Kabupaten Karanganyar tak lebih
sebuah halaman blog, dengan fitur2 yang dimiliki mirip seperti halaman blogspot
(perusahan sebuah penyedia blog gratis).
Dengan tampil yang seadanya tersebut membuat website BKD Karanganyar
memiliki berbagai keterbatasan, padahal bila dilihat dari tuopoksinya sebuah situs
Badan Kebegawaian seharusnya memiliki banyak fitur karena informasi yang harus
disajukan sangat beragam, baik buat masyarakat maupun para pegawai yang ada
dilingkungan sebuah pemerintahan daerah.
Perlunya pengembangan website BKD Karanganyar melatarbelakngi
dipilihnya judul “Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk Meingkatkan
Kualitas Penyediana Informasi Kepegawaian”. Pebahasan dalam makalah ini
mengenai rumusan masalah tentang bagaimana mengembangkan situs website, serta
serta setelah itu memalui analisis swot akan dikemukanan roadmap pengembangan
website BKD Karanganyar lima tahun mendatang.
Dengan adanya pembahasan mengenai rumusan masalah diatas, maka
diharapkan akan diperoleh gambaran deskriptif pengembangan website BKD
Karanganyar. Untuk selanjutnyan akan disusun roadmap pengembangan
pengembangan website BKD Karanganyar untuk lima tahun kedepan. Hal tersebut
diharapkan dapat memberikan manfaat yang banyak baik selama proses pembelajaran
mengenai pengambangan website BKD Karanganyar baik kepada penulis maupun
operator yang selama ini mengelola web BKD Karanganyar.
Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif analistis untuk
mendeskripsikan serta mengkaji data yang diperoleh dari hasil Observasi, Indepth
Interview (wawancara mendalam), maupun data dokumentasi dan studi kepustakaan.
Lokasi penelitian mengambil lokasi di BKD Karanganyar. Data diambil dari hasil
observasi selama bekerja di BKD Karang Angar tersebut dari tahun 2006 sampai
sekarang ditambah dengan mendokumentasikan data yang ada yang berhubungan
dengan e-Government dan pengembangan website pemerintah daerah.
Dalam proses analisa, data yang didapat dikumpulkan, diedit dan analisa
tentang perkembangan web site dalam penerapan e-Government di BKD
Karanganyar. Dengan bantuan analisis SWOT data dikelompokan untuk
mendapatkan faktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi pengembangan
web site dalam penerapan e-Government di BKD Karanganyar. Terakhir disusun
roadmap pengembangan web site dalam penerapan e-Government di BKD
Karanganyar untuk lima tahun kedepan.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Konsep E-Government
E-Government dapat diartikan sebagai suatu mekanisme interaksi baru
(moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang
berkepentingan (stakeholder); dimana melibatkan penggunaan teknologi
informasi (terutama internet); dengan tujuan memperbaiki mutu (kualitas)
pelayanan publik (Indrajid, 2002).
Filosofi dasar dari e-Government sendiri merupakan alat dari suatu
perubahan system (organisasi, proses bisnis, sdm dan standard operating
procedure) dalam pemerintahan. Fungsi utama dari e-Government adalah alat
bantu dalam penciptaan perubahan dalam pelayanan dari pemerintah kepada
masyarakat (Kominfo, 2003).
Tujuan implementasi e-Government antara lain adalah meningkatkan
mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu juga untuk terbentuknya
kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif. Terakhir adalah perbaikan organisasi, sistem
manajemen, dan proses kerja kepemerintahan (Kominfo, 2003).
B. Inpres No 3 tahun 2003
Inpres No 3 tahun 2003 ini tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government. Diterbitkannya Inpres ini dengan pertimbangan
antara lain :
1. Bahwa kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi
pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan,
pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara
cepat dan akurat;
2. Bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses
pemerintahan (e-Government) akan meningkatkan efisiensi, efektifitas,
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan;
3. Bahwa untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance)
dan meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien diperlukan adanya
kebijakan dan strategi pengembangan e-Government;
4. Bahwa dalam pelaksanaannya diperlukan kesamaan pemahaman,
keserempakan tindak dan keterpaduan langkah dari seluruh unsur
kelembagaan pemerintah, maka dipandang perlu untuk mengeluarkan
Instruksi Presiden bagi pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan e-
Government secara nasional.
Untuk itu diperintahakan agar mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing guna
terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional dengan berpedoman
pada Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Instruksi Presiden ini. Serta
merumuskan rencana tindak di lingkungan instansi masing-masing dengan
berkoordinasi dengan Menteri Negara Komunikasi dan Informasi.
Setiap instansi pemerintah pusat dan daerah harus menyusun Rencana
Strategis Pengembangan e-Government di lingkungannya masing-masing.
Rencana Strategis itu dengan jelas menjabarkan lingkup dan sasaran
pengembangan e-Government yang ingin dicapai; kondisi yang dimiliki pada saat
ini; strategi dan tahapan pencapaian sasaran yang ditentukan; kebutuhan dan
rencana pengembangan sumber daya manusia; serta rencana investasi yang
diperlukan. Untuk menghindari pemborosan anggaran pemerintah, penyusunan
rencana investasi harus disertai dengan analisis kelayakan investasi terhadap
manfaat sosial-ekonomi yang dihasilkan.
C. Situs Web Daerah
Situs web pemerintah daerah merupakan salah satu strategi didalam
melaksanakan pengembangan e-government secara sistematik melalui tahapan
yang realistik dan terukur. Pembuatan situs web pemerintah daerah merupakan
tingkat pertama dalam pengembangan e-Government di Indonesia dengan
sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses
kepada informasi dan layanan pemerintah daerah, serta ikut berpartisipasi di
dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media
internet.
Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang
disediakan oleh Pemerintah Daerah melalui jaringan informasi, pengembangan e-
government dapat dilaksanakan melalui 4 (empat) tingkatan, yaitu :
Tingkat 1 : Persiapan
- Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap
lembaga.
- Sosialisasi situs web untuk internal dan publik.
Tingkat 2 : Pematangan
- Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif.
- Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.
Tingkat 3 : Pemantapan
- Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik.
- Pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.
Tingkat 4 : Pemanfaatan
- Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government
(G2G), Government to Business (G2B), Government to Consumers (G2C).
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Keberadaan Web Site BKD Karanganyar
1. Tampilan antar Muka
Dilihat dari tampilan antar muka website lebih mirip blog dari pada
sebuah website bahkan ada kemuripan dengan tampilan dari blogspot
(penyedia layanan blog gratis) hal tersebut membuat banyaknya keterbatasan
terutama dalam melakukan Desiminasi Informasi.
2. Kualiatas Informasi
Dengan tamapilan website setingkat membuat kualitas informasi yang
dihasilkan pun jauh dari kata ideal sebuah website kantor pengelola
kepegawaian.
Website BKD Karanganyar lebih sebuah papan pengumunan online
yang cuma berisi tentang penguman prereklutan dan hasil tes penerimaan
CPNS, kalau pun ada berita tambahan itu hanya penguman tentang
penguman cuti bersama, dan surat-surat edaran tentang kebijakan BKD yang
perlu diketahui oleh PNS dilingkungan Pemeritah Kabupaten Karanganyar.
Dengan hanya inforamasi diatas dapat dipastikan updating hanya
dilakukan saat masa penerimaan CPNS dan saat ada surat edaran.
3. Kebijakan Sistem Updating Data
Updating data dilakukan oleh operator dari staf BKD yang dtiunjuk
oleh Kepala BKD, setiap data yang akan upload ke situs
www.bkd.karanganyarkab.go.id harus berdarakan persetujuan dari kepala
BKD.
B. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS (SWOT)
Analisis lingkungan strategis dengan aspek pengembangan
www.bkd.karanganyarkab.go.id ini menggunakan analisis SWOT. Dalam
analisis ini akan ditentukan tentang faktor lingkungan internal yaitu kekuatan
dan kelemahan. Juga akan ditentukan faktor lingkungan eksternal seperti
peluang dan hambatan yang ada. Adapun analisiss SWOT tersebut akan
tampak dalam matrik berikut :
Gambar 1. Matriks Analisis SWOT
Penerapan pengembangan www.bkd.karanganyarkab.go.id
Faktor lingkungan internal Faktor lingkungan eksternal
Kekuatan (S) Terdapatnya Operator yang memiliki kualitas yang baik dalam updating data.
Perangkat keras, jaringan Kabuaten Karang Ayang sudah mampu untuk penerapan e-Government.
Kelemahan (W) Kurangnya pemahaman ditingkat top manager (Kepala BKD) tehadap pentingnya penyediaan informasi kepegawaian secara online.
Tidak adanya regulasi tentang penyediaan informasi kepegawaian.
Sitem Sekuriti jaringan yang belum memadai.
Peluang (O) Arus Globalisasi yang semakin pesat.
Banyaknya literatur tentang penyediaan informasi kepegawaian
Teknologi informasi yang berkembang pesat, dan mudah didapat.
Strategi SO Bekerja sama dengan pihak ke 3 dalam pengembangan website.
Memberikan pelatihan kepada operator untuk pengelolan dan pengembangan website pada tahap lanjutan.
Strategi WO Study banding tentang pemafaat situs BKD di daerah lain yang telah berkembang.
Pemafaatan Steakholer dengan untuk memberikan pengertian pada level top akan petingnya pemanfatan TIK dalam penyampaian informasi kepegawaian.
Hambatan (T) Kekhawatiran pencurian data, mengingat pentingnya data kepegawaian.
Strategi ST Meberikan pelatihan kepada operator tentang sistem kaamanan jaringan dan trasaksi data.
Pehauruan sistem jaringan secara berkala baik perangkat keras maupun perangkat lunak.
Strategi WT Pengawasan dan evaluasi tentang pengaman jaringan untuk memastikan keamana data. .
C. Roadmap Pengembangan website BKD Kabupaten Karanganyar
Maka dari analisis e-Strategi berdasar model SWOT diatas dapat
disusun suatu roadmap pengembangan Pengembangan website BKD Kabupaten
Karanganyar sebagai berikut :
Melakukan Study banding ke BKD di Kota lain terutama yang telah memiliki website dengan sistem informasi yang telah maju
Pembuatn SOP Kebijakan sistem informasi kepegawaian secara online.
Pembuatan website BKD memiliki fitur yang memungkinkan penyediaan infrmasi seperti pada kebijakan sistem infomasi yg telah disusun..
Pelatihan bagi operator untuk pengelolaan website BKD.
Pembaharuan Perangatkat pembangnan sekuriti jaringan.
Pembuatn SOP evaluasi sistem informasi per bulan.
Pembuatan SOP Pembanguan Simpeg (Sistem Informasi Kepegawaian).
Sosialisasi penerapan Simpeg bagi seluruh SKPD yang ada.
Pembangunan Simpek melalui media website BKD Karanganyar.
SOP updating data kepegawaian dari masing masing SKPD.
Pembuatan SOP perawatan dan peremajaan perangkat keras dan aplikasi pengamanan jaringan.
Pembuatan SOP Pelatihan operator simpeg dimasing-masing SKPD.
Evalusai updating data Simpeng di dimasing-masing SKPD.
Evaluasi pengaman jaringan secara berkala.
Perencanan
Pembangan Website
BKD yang Lebih
Baik
Pembangunan
Website BKD
Perencaan
Penerapan
SIMPEG
Penerapan
SIMPEG
Pemastian mutu
dan pengembangan
website BKD dan
aplikasi SIMPEG
2011 2012 2013 2014 2015
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hasil evaluasi tampilan web BKD Pemeritnah Kabupaten Karanganyar jauh
dari harapan bahkan lebih tepatnya adalah blog, sehingga informasi yang
ditampilkan sangatlah terbatas, karena itu perlu ada pengembangan web yang
lebih baik dan memungkinkan tersedianya fitur-fitur untuk menampilkan
informasi kepegawaian bahkan mampu menjalakan SIMPEG (sistem
informasi kepegawaian).
2. Perlunya penysunan kebijakan sistem informasi kepegawaian agar dapat
dipilah mana informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat dan mana
yang rahasia hal ini berkatian data kepegawaian yang merupakan data yang
penting.
3. Dari analisis pengembangan website BKD Karanganyar berdasar model
SWOT, dapat disusun suatu roadmap pengembangan website BKD
Karanganyar tahun 2011-2015 yaitu tahap I, Perencanan Pembangan Website
BKD yang Lebih Baik; tahap II, Pembangunan Website BKD; tahap III,
Perencaan Penerapan SIMPEG; tahap IV, Penerapan SIMPEG; dan tahap V,
Pemastian mutu dan pengembangan website BKD dan aplikasi SIMPEG
B. REKOMENDASI
1. Pada pelaksanaan tahap I dan II memerlukan kimitmen dan perencaanaa yang
matang dalam membanguna website yang baru.
2. Pada pelaksanaan tahap III dan IV membutuhkan membutuhkan investasi
yang besar pentingnya keamanan jaringan mengingat pentingnya data
kepengawian.
3. Pada pelaksanaan tahap V diperlukan pengawasan dan evaluasi untuk tetap
menjamin mutu kualitas infomasi dan aplikasi simpeg.
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, Richardus E., 2002, Electronic Government, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kominfo., 2003, Pokok-Pokok Pikiran Kebijakan Pengembangan Kepemerintahan
yang baik dan Manajemen Perubahan, Departemen Komunikasi dan
Informatika, tersedia di: http://www. kominfo.gi.id
Kominfo., 2003, Inpres No 23 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembanngan E-Government, Kementerian Komunikasi dan Informasi,
Jakarta.