Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

58
PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN DRIBBLE BOLABASKET PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMPN 1 SINGOSARI UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN Yang dibimbing oleh Prof. Winarno Oleh : Gigih Prihantoko 120611433962 Off C PJK/2012 PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

description

tentang pengembangan dribble basket..adknckdcd

Transcript of Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

Page 1: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN DRIBBLE BOLABASKET PADA

EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMPN 1 SINGOSARI

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

METODOLOGI PENELITIAN

Yang dibimbing oleh Prof. Winarno

Oleh :

Gigih Prihantoko

120611433962

Off C PJK/2012

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OKTOBER 2014

Page 2: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bolabasket adalah olahraga yang dilakukan beregu yang terdiri atas dua tim

beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin

dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bolabasket sangat cocok

untuk ditonton karena dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya

memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, permainan bolabasket juga

lebih kompetitif karena tempo permainan cenderung lebih cepat jika dibandingkan

dengan olahraga bola yang lain, seperti voli dan sepak bola. Ada 5 posisi utama

dalam bermain basket, yaitu : 1) Forward, pemain yang tugas utamanya adalah

mencetak poin dengan memasukkan bola ke keranjang lawan, 2) Guard, pemain

yang tugas utamanya adalah menjaga pemain lawan agar pemain lawan kesulitan

memasukkan bola, 3) Shooter, pemain yang keahliannya mencetak poin dengan

tembakan, 4) Center, pemain yang identik dengan tubuh yang besar dan tinggi

yang posisinya hampir selalu berada di bawah ring dan 5) Playmaker, pemain

yang menjadi tokoh kunci permainan dengan mengatur alur bola dan strategi yang

dimainkan oleh rekan-rekan setimnya.

Saichudin dan Januarto (1991:43) menjelaskan bahwa “bolabasket adalah

suatu olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

regu terdiri dari lima pemain. Tiap pemain berusaha untuk memasukkan bola atau

membuat angka. Bola dimainkan dengan cara dribbel (memantulkan),

passing (mengoperkan), dan shooting (memasukkan bola ke ring)”. Ada 3 teknik

dasar dalam bolabasket, yaitu: 1) Dribble, suatu usaha membawa bola ke depan

dengan cara memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan, 2) Passing, yaitu

teknik dasar yang bertujuan untuk mengoper ke rekan untuk mengalihkan bola

dengan cepat, 3) Shooting, yaitu teknik dasar yang bertujuan mencetak poin.

Seorang atlet bolabasket harus menguasai minimal 3 teknik dasar tersebut karena

Page 3: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

semua itu merupakan gerakan dasar yang sangat penting dalam permainan

bolabasket.

Dribble adalah salah satu teknik dasar yang paling dominan dilakukan dalam

olahraga bolabasket. Karena kegunaannya sendiri yaitu untuk membawa bola ke

depan atau ke daerah lawan selain dengan passing. Karena jika bola tetap berada

di daerah sendiri, maka kita akan terkena pelanggaran seperti 8 detik. Menurut

Nuril Ahmadi (2007:17) “menggiring bola adalah membawa lari bola ke segala

arah sesuai dengan peraturan yang ada. Seorang pemain diperbolehkan membawa

bola lebih dari satu langkah asal bola dipantulkan ke lantai, baik dengan berjalan,

maupun berlari”.

Akhir-akhir ini perkembangan bola basket pada usia remaja sedang

berkembang dengan pesat. Apalagi di tambah dengan maraknya kompetisi antar

pelajar seperti misalnya DBL (Deteksi Basketball League) yang sedang

digandrungi oleh pelajar-pelajar SMA maupun SMP. Pemain-pemain basket pada

jenjang pelajar ini merupakan atlet-atlet pemula yang harus dibimbing dengan

benar untuk meningkatkan prestasinya. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa

teknik dasar merupakan faktor penting bagi seorang atlet pemula untuk

mengembangkan keterampilannya. Oleh karena itu peran pelatih disini sangat

penting untuk membimbing para anak didiknya dengan baik dan benar. Akan

tetapi dalam prakteknya banyak sekali penggunaan teknik dasar yang kurang

benar dalam sebuah permainan bolabasket. Masih 50% atlet yang bisa melakukan

dribble dengan benar. Ini membuktikan bahwa penguasaan teknik dasar dribble

belum terlalu menekuni.

Dalam penelitian ini subyek adalah tim kegiatan ekstrakurikuler SMPN 1

Singosari yang notabennya atlet pemula yang harus mempunyai teknik dasar yang

baik. Namun, setelah beberapa kali melakukan observasi yang dilakukan peneliti,

banyak pemain yang masih belum bisa melakukan teknik dasar dribble dengan

benar. Hal ini berdampak pada kebiasaan seorang atlet kedepannya. Seperti yang

diungkapkan oleh pelatih CLS Knight Surabaya, Coach Atek “Basketball game is

game of habbit ”. “Jadi permainan bolabasket harus diawali dengan kebiasaan

yang benar, akan tetapi jika pada usia dini teknik dasar yang dikuasai sudah salah

maka pemain tersebut akan kesulitan ketika akan mengembangkan

Page 4: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

kemampuannya dikemudian hari”. Kesimpulannya jika gerakan dribble yang

dilakukan sudah benar maka potensi yang akan dihasilkan juga akan maksimal,

akan tetapi jika gerakan sudah salah dari awal maka potensi yang akan dihasilkan

tidak akan maksimal. Hal ini dipicu karena metode latihan yang dilakukan pelatih

terlalu monoton, atau hanya itu-itu saja. Dengan demikian, pemain akan

cenderung bosan dan malas untuk berlatih. Menurut Bompa (1987:19) “latihan

harus bervariasi dengan tujuan untuk mengatasi sesuatu yang monoton dan

kebosanan dalam latihan, pelatih perlu pengetahuan dan sumber latihan yang

banyak yang memungkinkan dapat berubah secara periodik”.

Melihat fenomena yang telah dipaparkan, peneliti ingin membuat produk

pengembangan yang berupa metode variasi latihan dribble bolabasket yang

berjudul:

“Pengembangan variasi latihan dribble bolabasket pada ekstrakulrikuler

bolabasket SMPN 1 Singosari”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah mengembangkan variasi latihan dribble bolabasket

pada kegiatan ekstrakulrikuler bolabasket SMPN 1 Singosari. Keterampilan

dribble yang benar dan kemampuan dribble yang baik akan sangat membantu

meningkatkan prestasi bagi sebuah tim bolabasket.

C. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengembangkan variasi latihan dribble bolabasket pada kegiatan

ekstrakulrikuler bolabasket smpn 1 singosari. Sehingga pengembangan variasi

latihan dribble bolabasket ini dapat membantu meningkatkan keterampilan

dribble yang benar dan kemampuan dribble yang baik bagi pemain dan juga

prestasi tim bolabasket SMPN 1 Singosari itu sendiri.

Page 5: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

D. Kegunaan Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, maka hasil penelitian ini dapat

berguna sebagai berikut:

1. Peneliti, yaitu sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri untuk

menyusun model latihan selanjutnya atau dalam lingkup yang lebih luas.

2. Pelatih dapat mengembangkan progam latihan yang lebih variatif agar dapat

meningkatkan keterampilan dan kemampuan khusunya yang berkenaan

dengan latihan dribble.

3. Bagi siswa, diharapkan dengan adanya variasi latihan dribble bolabasket ini

siswa tidak merasa jenuh dan lebih semangat berlatih.

4. Bagi penelitian lain, pengembangan variasi latihan dribble bolabasket ini

dapat menjadi landasan peneliti agar dapat menciptakan metode latihan yang

lebih baik lagi.

E. Keterbatasan Masalah

Keterbatasan penelitian tentang variasi latihan dribble bolabasket

ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan variasi latihan dribble bolabasket ini hanya sebatas pada

dribble saja, tidak mencakup teknik dasar lainnya.

2. Penelitian yang dilakukan hanya pada tim ekstrakurikuler bolabasket SMPN

1 singosari.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang di hasilkan berupa pengembangan variasi latihan dribble

pada tim ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari yang dikemas dalam

bentuk VCD.

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Pelatih ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari belum memiliki

VCD latihan teknik dribble.

2. Pengembangan variasi latihan dribble sangat dibutuhkan dalam upaya

peningkatan keterampilan dalam permainan bolabasket.

Page 6: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

3. Pelatih ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari membutuhkan VCD

variasi latihan dribble sebagai penunjang dalam kegiatan latihan

ekstrakurikuler bolabasket di SMPN 1 Singosari.

Page 7: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Penelitian dan Pengembangan

Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai

suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi

program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas,

kepraktisan, dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria

“dapat menunjukkan nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut.

Berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan di atas yang menguraikan

konsep atau definisi dari penelitain pengembangan. Dapat disimpulkan bahwa

penelitian pengembangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengembangkan suatu produk yang baru maupun menyempernakan produk

sebelumnya untuk memperoleh produk yang lebih baik.

B. Latihan

Latihan adalah aktivitas manusia yang menunjang terhadap pemenuhan

kebutuhan fisiknya. Berikut adalah beberapa pengertian latihan yang diungkapkan

oleh beberapa ahli:Harsono (1988:101) bahwa “latihan adalah proses yang

sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang ulang, dengan

kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaaannya. Sedangkan

Kasiyo Dwijowinto (1993:317) mengungkapkan bahwa “latihan adalah peran

serta yang sistimatis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas

fungsional fisik dan daya tahan latihan.” Rothig (1972) "Pelatihan adalah semua

upaya yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan dalam

pertandingan olahraga." Harre (ed., 1982) menjelaskan dalam pengertian luas,

"pelatihan olahraga adalah keseluruhan proses persiapan yang sistematik bagi atlet

untuk mencapai prestasi tinggi."

Jadi latihan dalam bidang olahraga adalah untuk meningkatkan penampilan

olahraga dalam melakukan aktivitas atau latihan harus sistematis. Sistematis yang

dimaksud adalah setiap aktivitas harus disesuaikan dengan kemampuan masing

masing orang dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang rumit.

Page 8: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

Selain itu, harus tetap diingat bahwa ketika melaksanakan latihan kemampuan

fisik, seseorang harus memperhatikan pengulangan dari setiap aktivitas yang

dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan

seperti cedera otot, patah tulang, luka, dan sebagainya.

C. Prinsip dan Asas Latihan

Untuk mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik dalam suatu

cabang olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu yang tersusun secara

sistematis. Suatu proses latihan yang sistematis dalam kurun waktu yang

ditentukan termuat dalam suatu program latihan. Menurut Harsono (2004:13)

Prinsip dan asas latihan perlu dipahami dulu agar kita bisa merencanakan program

latihan yang baik dan benar, tanpa pengetahuan mengenai prinsip-prinsip latihan

tidak mungkin program latihan dapat di susun secara baik dan benar. Dalam usaha

mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik dalam suatu cabang

olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu. Program latihan perlu disusun

dengan memperhatikan prinsip-prinsip latihan melalui pertahanan, teratur, dan

berkesinambungan (Budiwanto, 2004:13).

Program latihan yang optimal adalah latihan-latihan yang dilakukan sesuai

azas-azas umum tertentu. Azas-azas ini apabila diterapkan dengan

bersungguhsungguh, memungkinkan pelatih untuk membiasakan teknik latihan

sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan olahragawan (Pate

dkk,1993:319). Harsono (2004:9) berpendapat bahwa prinsip dan asas latihan

meliputi: (1. Prinsip beban berlebih (overload), (2. prinsip individualisasi), (3.

densitas latihan), (4. prinsip kembali ke asal(reversibility), (5. prinsip spesifik), (6.

perkembangan multilateral), (7. prinsip pulih-asal (recovery), (8. variasi latihan),

(9. intensitas latihan), (10. volume latihan), (11. asas overkompensasi), (12.

Iptek). Pate dkk (1993:319) berpendapat bahwa prinsip-prinsip latihan meliputi:

(1. pembebanan berlebih), (2. konsistensi), (3. kekhususan), (4. kemajuan), (5. ciri

pribadi), (6. keadaan pelatihan), (7. Periodisasi), (8. masa stabil), (9. Tekanan),

(10. tekanan pertandingan). Dalam melakukan latihan pelatih maupun pemain

harus mempunyai pedoman atau prinsip untuk meningkatkan peforma latihannya.

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 9: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

a. Prinsip Proses Latihan Menggunakan Model

Tujuan suatu model adalah untuk memperoleh suatu yang ideal, meskipun

keadaan abstrak ideal di atas adalah kenyataan konkrit, itu juga menggambarkan

sesuatu yang diusahakan untuk dicapai, sesuatu peristiwa yang akan dapat

diperoleh (Budiwanto, 2004:27). Jadi dengan dibuatnya model latihan ini

diharapkan siswa dapat dengan lebih mudah menguasai teknik dasar medium

shooting yang akan dipelajari, karena telah disesuaikan dengan prasarana yang

tersedia, dan tingkat dari kemampuan siswa itu sendiri.

b. Prinsip Variasi

Dalam sebuah latihan diperlukan sebuah variasi, ini bertujuan mengatasi

sebuah kebosanan dalam latihan dikarenakan latihan yang monoton setiap

minggunya. Dalam hal ini seorang pelatih sangat berperan penting untuk

membuat bentuk latihan yang kreatif dan memungkinkan selalu berubah secara

periodik, oleh sebab inilah model variasi latihan yang beranekaragam, menarik,

mudah dipahami, dan sesuai dengan kemampuan siswa sangat diperlukan untuk

memperlancar proses latihan dan mempermudah siswa dalam menguasai sebuah

teknik yang diperlukannya.

c. Prinsip Partisipasi Aktif Dalam Latihan

Dalam sebuah latihan peran aktif atlet dalam hal ini siswa sangat diperlukan

sebagai upaya tercapainya keberhasilan dalam sebuah proses latihan, disini peran

pelatih sangat penting dalam memberikan kepercayaan terhadap diri siswa bahwa

dengan latihan ini dapat meningkatkan kemampuan dari siswa tersebut, walaupun

ruang lingkupnya hanya kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu peran dari siswa

tersebut juga dituntut untuk mengeluarkan segala kreatifitasnya dalam

menjalankan program latihan yang telah diberikan pelatih, dengan ini kedua

komponen yaitu pelatih/guru dan siswa sangat diperlukan kerjasama dan sama-

sama berpartisipasi dalam menjalankan proses latihan yang ingin dilaksanakan.

Budiwanto (2004:23-24) mengemukakan bahwa ketentuan berikut ini diperlukan

dari prinsip aktif dalam latihan, (1) pelatih harus bekerja sama mencapai tujuan

latihan bersama atletnya, (2) atlet harus aktif berpartisipasi dalam perencanaan

Page 10: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

program latihan jangka panjang dan pendek, (3) atlet secara periodik harus

menetapkan dan melakukan tes standar, (4) atlet wajib melakukan secara

individual (tugas rumah) atau latihan tanpa pelatihnya.

d. Prinsip Menambah Beban Latihan Secara Progresif

Dalam model latihan yang akan dijalankan dalam penelitian ini, tahap

penambahan beban latihan sesuai dengan kemampuan siswa, ini dimaksudkan

agar siswa dapat beradaptasi dengan model latihan secara benar. Dengan cara

melakukan latihan dari yang paling sederhana dan ringan, bertahap sampai dengan

latihan yang komplek.

D. Metode Latihan

Di dalam olahraga diketemukan beragam definisi mengenai metode atau model

latihan. Namun demikian masih sering terjadi salah pengertian karena belum

adanya definisi yang pakem mengenai metode atau model latihan yang telah ada.

Metode atau model latihan adalah sistem bekerja seorang pelatih atau

olahragawan yang berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuannya. Metode

atau model latihan itu sendiri mencakup pengorganisasian dari suatu kegiatan.

Contoh: metode circuit training, metode interval training, dan contoh yang

lainnya. Pemilihan suatu metode atau model latihan sangat bergantung pada

tujuan umum latihan, tujuan khusus, berdasarkan cabang olahraganya,

kedewasaan fisik dan mental atlet serta tingkat kemampuannya. Budiwanto

(2004:59) menyatakan bahwa metode latihan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan fisik atlet, yaitu antara lain: metode latihan sirkuit

(circuit training), metode latihan beban (weight training), metode latihan lari

bermain-main kecepatan (speed play atau fartlek), metode latihan naik turun

bungku (bench stepping), metode latihan erobik dan anaerobik Pate, dkk

(1993:317) menyatakan metode latihan adalah sarana membentuk keterampilan.

Latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis yang bertujuan

untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan latihan.

Kesimpulannya metode latihan adalah pengorganisasian suatu kegiatan latihan

yang dilakukan oleh seorang pelatih dalam mengembangkan suatu bentuk latihan

Page 11: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

yang digunakan untuk menentukan materi latihan yang disusun dari berbagai

unsur yang dapat mempengaruhi tingkat kemampuan seorang atlet berdasarkan

cabang olahraganya.

E. Kegiatan Ekstrakurikuler

Dewa Ketut Sukardi (1990:98) menyatakan bahwa “ Kegiatan ekstrakurikuler

merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan siswa / peserta didik diluar jam tatap

muka, dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah”. Kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan tambahan. Kegiatan ini tidak termasuk dalam kegiatan

intrakurikuler dan kokurikuler. Hal ini sejalan dengan pendapat W.S Winkel

(1991:529) yang mengemukakan bahwa :“kegiatan ekstrakurikuler yang

mencakup aktivitas - aktivitas yang tidak termasuk kegiatan intrakurikuler dan

kokurikuler”. Menurut Suharsimi Arikunto (1988:57) ,” Kegiatan Ekstrakurikuler

adalah kegiatan tambahan, diluar struktur program yang pada umumnya

merupakan kegiatan pilihan”. Dengan demikian, sesuai apa yang dipaparkan

diatas kegiatan ekstrakurikuler yaitu Kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran

tatap muka, dilaksanakan di sekolah ataupunn diluar sekolah agar lebih

memperkaya dan memeperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah

dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.

F. Bolabasket

Bolabasket adalah olahraga yang dilakukan beregu yang terdiri atas dua tim

beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin

dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bolabasket sangat cocok

untuk ditonton karena dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya

memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, permainan bolabasket juga

lebih kompetitif karena tempo permainan cenderung lebih cepat jika dibandingkan

dengan olahraga bola yang lain, seperti voli dan sepak bola. Ada 5 posisi utama

dalam bermain basket, yaitu : 1) Forward, pemain yang tugas utamanya adalah

mencetak poin dengan memasukkan bola ke keranjang lawan, 2) Guard, pemain

yang tugas utamanya adalah menjaga pemain lawan agar pemain lawan kesulitan

memasukkan bola, 3) Shooter, pemain yang keahliannya mencetak poin dengan

Page 12: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

tembakan, 4) Center, pemain yang identik dengan tubuh yang besar dan tinggi

yang posisinya hampir selalu berada di bawah ring dan 5) Playmaker, pemain

yang menjadi tokoh kunci permainan dengan mengatur alur bola dan strategi yang

dimainkan oleh rekan-rekan setimnya.

G. Teknik Dribbling

Dribble bolabasket yaitu dilakukannya dribbling yang bervariatif baik arah

dan kecepatannya untuk menerobos lawan dan selanjutnya memasukkaa bola ke

dalam keranjang. Banyak angka tercipta diawali dengan dribble yang baik dan

diakhiri tembakan yang akurat. Dribbling pada prinsipnya membawa bola dengan

dipantul-pantulkan dengan satu tangan yang dilakukan dengan berjalan atau

berlari. Berkaitan dengan dribble Arma Abdoellah (1981: 109) menyatakan,

“dribble atau menggiring bola adalah suatu usaha untuk membawa bola ke depan”

Menuzut Ambler Vic (1990: 10) “dribbling adalah membawa bola dengan cara

memantul-mantulkannya”. Pendapat lain dikemukakan A. Sarumpaet Zulfar

Djazet, Parno dan Imam Sadikun (1992: 229) bahwa, “dribble bola diperbolehkan

hanya dengan satu tangan kanan atau kiri saja dan secara bergantian antara tangan

kanan dan kiri. Berdasarkan pengertian dribbling yang dikemukakan ketiga ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, dribble merupakan suatu cara membawa bola

ke depan dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan atau

secara bergantian baik dengan berjalan atau berlari. Hal terpenting dan harus

diperhatikan dalam melakukan dribble adalah melindungi bola agar bola tidak

mudah direbut lawan. Seperti dikemukakan Wissle Hal (2000 : 95) bahwa,

“Kemampuan mendribble dengan tangan lemah dan tangan kuat adalah kunci

untuk meningkatkan permainan anda. Untuk melindungi bola, jagalah agar tubuh

anda berada diantara bola dan lawan”. Dalam melakukan dribble tubuh

mempunyai peran penting jika tangan yang digunakan mendribble lemah, maka

tubuh berfungsi untuk melindungi bola. Oleh karena itu, pada saat mendribble

bola, tubuh harus selalu diantara bola dan lawan. Hal ini dimasudkan, Jika lawan

akan merebut bola maka tubuh siap untuk menghalangi lawan.

Page 13: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

BAB III

MODEL PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Dalam pengembangan ini peneliti menggunakan model pengembangan

Borg dan Gall (1983:775) sebagai acuan, adapun model modelnya yaitu:

(1) Riset dan pengumpulan informasi termasuk kajian pustaka dan

observasi lapangan, (2) perencanaan termasuk definisi keahlian mulai

menentukan objek-objek masalah dalam satu lingkup masalah dan skala tes

kecil yang mungkin terjadi, (3) mengembangkan produk awal meliputi

persiapan-persiapan materi pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi,

(4) persiapan area pengujian diadakan 1-3 sekolah dengan menggunakan 6-

12 subjek yang diteliti wawancara, observasi dan data kuisioner

dikumpulkan dan dianalisis, (5) revisi produk utama, revisi produk seperti

yang telah dihasilkan oleh hasil tes persiapan lapangan, (6) tes lapangan

utama diadakan di 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek sebelum dan

sesudah tes dikumpulkan. Hasilnya di evaluasi dengan memperhatikan

objek penelitian yang dibandingkan dengan data control kelompok yang

tepat, (7) revisi produk operasional, revisi produk yang telah disarankan

oleh hasil tes lapangan utama, (8) tes lapangan operasional diadakan 10-30

sekolah dengan melibatkan 40-200 subjek yang teliti, wawancara, observasi

dan kuisioner dikumpulkan dan dianalisis, (9) revisi produk final seperti

yang telah disarankan oleh hasil tes lapangan operasional, dan (10)

penyebaran dan pelaksanaan laporan pada produk pada saat pertemuan

professional dalam jurnal bekerja dengan bertanggungjawab kepada

distribusi komersial memonitordistribusi untuk menyediakan kualitas

control.

Karena keterbatasan biaya dan waktu maka peneliti menyusun 9 langkah

dari model Borg dan Gall sebagai acuan dalam mengembangkan produk,

adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Page 14: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi.

Termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka

2. Mengembangkan bentuk produk awal (berupa variasi latihan dribble

dalam permainan bolabasket).

3. Evaluasi para ahli dengan menggunakan satu ahli bidang bolabasket dan

satu orang ahli kepelatihan bolabasket.

4. Uji coba kelompok kecil dengan menggunakan satu sekolah dan 10

subjek.

5. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dari evaluasi ahli

dan hasil uji coba kelompok kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan

terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti.

6. Uji lapangan (kelompok besar), yang diadakan satu sekolah dengan 20

subjek yang diteliti.

7. Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan

8. Perumusan naskah video yang di evaluasi oleh ahli media.

9. Pengemasan produk akhir dalam bentuk VCD.

B. Prosedur Pengembangan

Dalam pengembangan variasi latihan dribble pada tim ekstrakurikuler

SMPN 1 Singosari ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap dari

prosedur pengembangan ini dapat diuraikan kedalam bagan sebagai

berikut:

Analisis Kebutuhan

Kajian Pustaka Observasi dan Kuisioner

Page 15: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

Gambar 1.1 : prosedur pengembangan

(Sumber : Fajar Hidayatullah 2009)

Produk Awal

Tinjauan Ahli Bidang Bolabasket dan

Kepelatihan Bolabasket

Uji Coba Kelompok Kecil di SMPN 1 Singosari

(10 siswa )

Revisi Produk I

Uji Coba Lapangan (20 siswa)

Revisi Produk II

Evaluasi Ahli Media Pembuatan Video dan Naskah Video

Produk Akhir yang Sudah dikemas Dalam Bentuk

VCD

Page 16: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

1. Analisis Kebutuhan

Sebelum melakukan pengembangan peneliti terlebih dahulu mengadakan

analisis kebutuhan, apakah model latihan dribble yang lebih bervariasi

dibutuhkan oleh tim ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari. Analisis

kebutuhan ini dihimpun dengan menggunakan kuesioner yang kemudian

dikonsultasikan kepada ahli bolabasket dan pelatih. Hasil dari kuesioner dan

observasi menunjukkan bahwa tim ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1

Singosari membutuhkan model latihan dribble yang lebih bervariasi agar

persentase keberhasilan dribble tim ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1

Singosari semakin baik.

2. Pembuatan Produk Awal Model Latihan Dribble

Berdasarkan analisis kebutuhan diatas maka dibuatlah produk variasi latihan

dribble. Produk pengembangan diujikan kepada ahli bolabasket, dan pelatih

bolabasket. Hasil dari produk pengembangan ini adalah model-model latihan

dribble, intensitas dan kontinyuitas latihan akan sangat mempengaruhi

efektifitas latihan dribble yang dijalankan. Selain itu ketepatan gerak juga

akan sangat mempengaruhi hasil dribble yang dilakukan. Dalam pembuatan

produk yang dikembangkan peneliti, produk harus dikonsultasikan kepada ahli

kepelatihan dan pelatih bolabasket supaya hasil produk dapat memuaskan.

3. Uji Coba Kelompok Kecil

Tahap selanjutnya adalah uji coba kelompok kecil, uji coba ini dimaksudkan

untuk mencari masukan, saran dan penilaian terhadap produk yang

dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti hanya menggunakan 10 subjek siswa

yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari

metode pengambilan subyek secara acak menggunakan metode random

sampling.

Page 17: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

4. Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi dari hasil uji coba kelompok

kecil dan masukan para ahli, yaitu ahli bidang bolabasket dan ahli kepelatihan

bolabasket sebagai perbaikan dari produk yang telah diujicobakan.

5. Uji Coba Kelompok Besar

Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan

dengan menggunakan subjek uji coba 20 siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari.

6. Revisi Produk Akhir

Pada tahap ini dilakukan revisi produk dari hasil uji coba kelompok besar

sebagai perbaikan dari produk yang telah di uji cobakan sebelumnya.

7. Hasil Akhir

Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dari uji lapangan sebagai

bentuk pengembangan variasi latihan dribble pada tim ekstrakurikuler

bolabasket SMPN 1 Singosari yang telah dikemas dalam bentuk VCD dan

telah dievaluasikan pada ahli media.

C. Uji Coba Produk

Uji coba produk ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan

sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan dari produk yang dikembangkan.

Dalam bagian ini yang harus diperhatikan yaitu: (1) desain uji coba, (2) subjek

uji coba, (3) Jenis data, (4) instrumen pengumpulan data, dan (5) teknik

analisis data.

1. Desain Uji Coba

Tujuan dari penentuan desain uji coba adalah untuk memperoleh data yang

dibutuhkan untuk memperbaiki produk awal secara lengkap. Desain uji

coba ini dilakukan melalui 2 tahap, yaitu evaluasi tahap I dan evaluasi

tahap II.

Page 18: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

a. Evaluasi Tahap I Pada evaluasi tahap ini bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian model yang hendak diproduksi dengan kebutuhan model

latihan dribble dalam permainan bolabasket. Evaluasi tahap I terdiri

dari:

1. Tinjauan dan analisa ahli

Ahli yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ahli kepelatihan dan

pelatih bolabasket. Pemilihan ahli didasarkan pada kesesuaikan produk

yang dibuat dan kemampuan para ahli dalam bidang kepelatihan dan

bolabasket. Masing-masing ahli melihat dan menganalisa variasi latihan

dribble yang dibuat oleh peneliti. Dari tinjauan para ahli ini diharapkan

akan terhimpun saran-saran dan masukan yang nantinya akan

digunakan untuk memperbaiki produk awal yang telah dibuat oleh

peneliti.

2. Uji coba kelompok kecil

Pada uji coba kelompok kecil ini menggunakan 10 orang pemain tim

ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari sebagai subyek.

Pengambilan subyek menggunakan sampel random. Pelaksanaan uji

coba kelompok kecil dilakukan selama 2 hari, hari pertama untuk 5

model latihan dan hari kedua 5 model latihan berikutnya. Pelaksanaan

uji coba kelompok kecil bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-

kekurangan dan menghilangkan kesalahan yang timbul saat uji coba di

lapangan atau kelompok besar tentang pengembangan model latihan

dribble.

3. Revisi produk

Revisi produk I dilakukan dengan mengujicobakan terlebih dahulu

produk awal berupa bentuk latihan dribble yang telah dibuat pada

kelompok kecil. Bersamaan dengan hal tersebut, diberikan kuesioner

berupa pertanyaan untuk mengetahui pendapat pemain tentang variasi

latihan yang telah dilakukan. Setelah dianalisis, akan memunculkan

revisi-revisi pada variasi latihan dribble sehingga hasil revisi akan

menjadi produk II yang siap diujicobakan pada kelompok besar.

Page 19: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

b. Evaluasi Tahap II

Pada tahap II ini menguji cobakan produk II, yang dilakukan dalam

lingkungan yang sebenarnya atau di lapangan. Uji coba kelompok besar

dilakukan di lapangan bolabasket SMPN 1 Singosari dengan jumlah

pemain sebanyak 20 orang. Pelaksanaan uji coba kelompok besar dilakukan

selama 2 hari, hari pertama untuk 5 model latihan dan hari kedua untuk 5

model latihan berikutnya. Bersamaan dengan hal tersebut, diberikan

kuesioner berupa pertanyaan untuk mengetahui pendapat tentang bentuk

latihan yang dilakukan. Dari uji coba kelompok besar ini akan diperoleh

data-data yang nantinya akan digunakan untuk perbaikan produk II. Dari

revisi tahap II inilah akan dihasilkan revisi produk lapangan yang akan

menjadi produk akhir model latihan dribble.

2. Subyek Uji Coba Dalam pengembangan ini subyek uji coba yang

digunakan meliputi :

a. Tinjauan ahli, terdiri dari 2 orang ahli yaitu ahli dibidang kepelatihan dan

pelatih bolabasket. Kualifikasi ahli dalam pengembangan ini harus

ditentukan dalam peranannya melakukan evaluasi atau revisi. Untuk ahli

dibidang bolabasket, yaitu dosen yang memiliki kemampuan dibidang

permainan bolabasket dan bagi ahli kepelatihan bolabasket, adalah pelatih

bolabasket yang telah memiliki lisensi.

b. Uji coba lapangan terdiri dari 20 orang pemain tim ekstrakurikuler

bolabasket SMPN 1 Singosari.

3. Jenis Data

Data yang di peroleh dari hasil evaluasi ahli, uji coba kelompok kecil dan

uji coba kelompok besar berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data

kualitatif diperoleh dari hasil evaluasi berupa data masukan dan saran.

Page 20: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

Sedangkan data kuantitatif dari hasil uji kelompok kecil dan uji lapangan

berupa persentase dari hasil pengumpulan kuesioner.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengembangan variasi latihan dribble ini

adalah dengan menggunakan teknik kuesioner yang disebarkan kepada

para ahli dan pemain ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari.

Menurut Arikunto (2006:151), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Bentuk

kuesioner untuk para ahli berbeda dengan kuesioner untuk para pemain

ekstrakurikuler bolabasket SMPN 1 Singosari. Pemilihan instrumen dalam

bentuk kuesioner memberi kesempatan untuk berfikir secara teliti kepada

responden tentang item-item pertanyaan pada kuesioner.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis kualitatif, deskriptif dengan persentase.

1) Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil pengumpulan

data dari tinjauan para ahli dengan menggunakan kuesioner.

2) Teknik analisis data deskriptif berupa persentase digunakan untuk

mempersentasekan hasil pengumpulan data uji coba lapangan yaitu hasil

daridata siswa (Sudijono:2007).

P = f x 100%

N

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Jumlah

Page 21: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

P = angka persentase

(sumber : Sudijono, 2007)

Menurut Arikunto (2006:246)

• Persentase kategori baik adalah = 76% - 100%

• Persentase kategori cukup adalah = 56% - 75%

• Persentase kategori kurang baik adalah = 40% - 55%

• Persentase kategori tidak baik adalah = <40%

Page 22: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Penyajian Data Uji Coba

Dalam penelitian pengembangan ini, data yang diperoleh melalui

dua macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada

kelompok kecil dan data dari ujicoba lapangan.

Data yang akan diuraikan meliput : (1) data evaluasi tahap pertama,

yaitu tinjauan ahli dan data dari hasil ujicoba kelompok kecil, (2) data

evaluasi tahap kedua, yaitu data dari hasil ujicoba kelompok besar.

1. Data Tinjauan Ahli Bidang Bolabasket.

Di bawah ini disajikan data hasil tinjauan ahli bidang bolabasket dan

data hasil tinjauan ahli kepelatihan bolabasket.

No Aspek Jawaban

1 Bagaimanakah pendapat anda mengenai variasi latihan

dribble dalam permainan bolabasket tersebut dimulai

dari pendahuluan, inti dan penutup?

Belum

sesuai

2 Apakah tahap pendahuluan yang berupa streching

aktif dan ballhandling sudah sesuai untuk diberikan

sebelum memasuki latihan inti yang berupa variasi

latihan dribble?

Tidak

sesuai

3 Apakah variasi latihan dribble yang diberikan sudah

sesuai dan tersusun dengan baik dari yang termudah

sampai pada yang tersulit?

Sesuai

4 Apakah rancangan variasi latihan tersebut sudah sesuai

untuk diberikan kepada siswa ekstrakurikuler tingkat

SMP?

Sesuai

5 Apakah rancangan variasi latihan dribble yang disusun

ini sudah efektif?

Belum

6 Apakah rancangan variasi latihan medium shooting ini

sesuai untuk menungkatkan kemampuan dribble bagi

siswa?

Belum

maksimal

Page 23: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

7 Apakah kegiatan pendinginan yang diberikan pada

kegiatan penutup ini sudah sesuai?

Tidak

sesuai

8 Secara keseluruhan apakah rancangan variasi latihan

dribble ini mudah dilakukan oleh siswa?

Mudah

Saran-saran :

Evaluasi ahli Bidang Bolabasket

a. Kegiatan pemanasan dan pendinginan dalam variasi latihan sebaiknya tidak

usah dimasukkan karena variasi yang dikembangkan adalah latihan dribble.

b. Gambar variasi-variasi latihan sebaiknya lebih diperjelas lagi agar mudah

untuk dipahami.

A. Data Tinjauan Ahli Kepelatihan Bolabasket

Tabel Data Hasil Tinjauan Ahli Kepelatihan Bolabasket

No Aspek Jawaban

1 Apakah pelaksanaan aktivitas stretching aktif pada

bagian lengan, tangan, dan bahu sudah sesuai

diberikan dalam tahap tahap pendahuluan?

Sesuai

2 Apakah pelaksanaan aktivitas stretching aktif

padabagian leher sudah sesuai diberikan dalam

tahap tahap pendahuluan?

Sesuai

3 Apakah pelaksanaan aktivitas stretching aktif pada

bagian pinggang, dan togok sudah sesuai diberikan

dalam tahap tahap pendahuluan?

Sesuai

4 Apakah pelaksanaan aktivitas stretching aktif pada

bagian tungkai sudah sesuai diberikan dalam tahap

tahap pendahuluan?

Sesuai

5 Apakah pelaksanaan aktivitas latihan ball handling

sudah sesuai jika diberikan pada tahap pendahuluan?

Sesuai

6 Apakah pelaksanaan aktivitas gerak dengan variasi

lari keliling lapangan bolabasket sebanyak lima kali

Sesuai

Page 24: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

putaran sudah sesuai pada tahap pendahuluan?

7 Apakah rancangan latihan multi level dribble pada

sudah sesuai untuk diberikan pada urutan pertama

variasi latihan dribble?

Sesuai

8 Apakah rancangan latihan dribble yang dilakukan

sudah sesuai?

Sesuai

9 Apakah pelaksanaan aktivitas stretching pasif sudah

sesuai diberikan pada tahap penutup?

Sesuai

10 Apakah rancangan variasi latihan dribble bolabasket

yang disusun ini sudah efektif?

Sesuai

11 Secara keseluruhan apakah rancangan variasi latihan

dribble bolabasket ini mudah dilakukan oleh siswa?

Sesuai

12 Apakah secara keseluruhan, sistematika variasi

latihan dribble ini dapat meningkatkan keterampilan

teknik dribble dalam permainan bolabasket?

Meningkatkan

Saran-saran:

Evaluasi Ahli Kepelatihan Bolabasket

1. Pada variasi lari sudah sesuai tetapi lebih baik untuk lari mengelilingi

lapangan bolabasket frekuensinya jangan banyak-banyak karena masih

tingkat SMP

2. Secara keseluruhan variasi latihan dribble ini sudah cukup baik tetapi

variasi lebih ditambah lagi agar lebih efektif dalam pembelajaran.

3. Kelebihan dari setiap variasi latihan harus dijelaskan lebih terperinci

sehingga keunggulan dari produk akan lebih terlihat.

3. Data Uji Coba Kelompok Kecil

Di bawah ini disajikan hasil analisis deskriptif persentase uji coba

kelompok kecil.

3.1 Hasil Analisis Uji Coba Kelompok Kecil

Produk awal yang dievaluasi oleh ahli, kemudian diujicobakan pada

kelompok kecil dengan menggunakan 10 siswa pengikut kegiatan

ekstrakurikuler bolabasket di SMPN 1 Singosari sebagai subyek.

Page 25: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

Tabel Hasil Analisis Uji Coba Kelompok Kecil

No Pertanyaan f N % Kategori

Menyatakan bahwa aktivitas gerak

stretching (pemanasan) pada tahap awal

materi Latihan dribble mudah dilakukan

10 10 100 Baik

Menyatakan bahwa siswa merasa senang

melakukan aktivitas gerak stretching pada

tahap awal materi materi latihan dribble

4 10 40 Kurang

baik

Menyatakan bahwa aktivitas lari keliling

lapangan pada tahap pemanasan materi

latihan dribble mudah dilakukan

6 10 6o Cukup

Menyatakan bahwa variasi latihan ball

handling yang dilakukan pada tahap

pendahuluan materi latihan dribble mudah

dilakukan

10 10 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan

pertama yang dilakukan pada materi

latihan dribble mudah dilakukan

8 10 80 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan kedua

yang dilakukan pada materi latihan

dribble mudah dilakukan

10 10 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan ketiga

yang dilakukan pada materi latihan

dribble mudah dilakukan

10 10 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan

keempat yang dilakukan pada materi

latihan dribble mudah dilakukan

10 10 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan kelima

yang dilakukan pada materi latihan

dribble mudah dilakukan

10 10 100 Baik

Menyatakan bahwa dengan adanya variasi 10 10 100 Baik

Page 26: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

latihan dribble ini dapat membantu siswa

untuk lebih aktif dan antusias dalam

mengikuti kegiatan latihan dribble

Menyatakan bahwa aktivitas gerak

stretching berpasangan yang kalian

lakukan pada tahap penutup variasi latihan

dribble mudah dilakukan

10 10 100 Baik

Menyatakan bahwa siswa merasa senang

dengan melakukan aktivitas gerak

stretching berpasangan pada tahap

penutup variasi latihan dribble

10 10 100 Baik

4. Data Uji Coba Kelompok Besar

Berdasarkan saran dan tinjauan ahli kepelatihan bolabasket dan ahli bidang

bolabsket serta uji coba kelompok kecil, langkah selanjutnya adalah uji coba

kelompok besar. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perubahan

maksudnya apakah ada hasil yang lebih baik setelah revisi produk I dilakukan,

dan untuk mengetahui produk ini bisa digunakan di lapangan atau tidak. Selain

itu juga dari uji coba ini dihasilkan data-data yang akan digunakan pada tahap

revisi berikutnya, sebelum dihasilkan produk akhir. uji coba kelompok besar

dilakukan pada saat latihan dilakukan. Data yang didapatkan dalam uji coba

kelompok besar berupa kuesioner kemudian dianalisis dengan perhitungan

persentase (%).

4.1 Hasil Analisis Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar dilakukan dengan mengujicobakan terlebih

dahulu hasil dari revisi produk I (setelah mengujicobakan pada kelompok kecil

tentang variasi latihan dribble). Uji coba kelompok besar dilaksanakan di

lapangan bolabasket SMPN 1 Singosari dengan jumlah siswa 20 orang.

Page 27: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

Tabel Hasil Analisis Uji Coba Kelompok Besar

No Pertanyaan f N % Kategori

Menyatakan bahwa variasi latihan ball

handling pada tahap pendahuluan

materi latihan dribble mudah dilakukan

20 20 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan pertama

pada materi latihan dribble mudah dilakukan

20 20 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan

kedua pada materi latihan dribble mudah

dilakukan

20 20 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan

ketiga pada materi latihan dribble mudah

dilakukan

20 20 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan

keempat dribble mudah dilakukan

20 20 100 Baik

Menyatakan bahwa variasi latihan

kelima pada materi latihan dribble mudah

dilakukan

20 20 100 Baik

Menyatakan bahwa secara keseluruhan

siswa merasa senang mengikuti latihan

dribble

20 20 100 Baik

Menyatakan bahwa dengan adanya

variasi latihan dribble ini dapat membantu

siswa untuk lebih aktif dan antusias

dalam mengikuti kegiatan latihan

teknik dribble

20 20 100 Baik

Keseluruhan data yang didapat dari uji coba lapangan ini digunakan

sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas produk akhir pengembangan variasi

latihan dribble di SMPN 1 Singosari.

Page 28: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

B. Analisis Data

Berdasarkan tabel penyajian data, maka pada bagian ini diuraikan analisis

data sebagai berikut:

1. Hasil Analisis Data Ahli Kepelatihan Bolabasket

Analisis data berdasarkan tabel hasil analisis ahli kepelatihan bolabasket

diperoleh melalui kuesioner dan konsultasi, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Ahli kepelatihan menyatakan pelaksanaan aktivitas stretching aktif pada bagian

leher sudah sesuai diberikan dalam tahap pendahuluan.

b. Ahli kepelatihan menyatakan pelaksanaan aktivitas stretching aktif pada bagian

lengan, tangan, dan bahu sudah sesuai diberikan dalam tahap tahap pendahuluan.

c. Ahli kepelatihan menyatakan aktivitas stretching aktif pada bagian pinggang,

dan togok sudah sesuai diberikan dalam tahap tahap pendahuluan.

d. Ahli kepelatihan menyatakan aktivitas stretching aktif pada bagian tungkai

sudah sesuai diberikan dalam tahap tahap pendahuluan.

e. Ahli kepelatihan menyatakan pelaksanaan aktivitas latihan ball handling pada

sudah sesuai jika diberikan pada tahap pendahuluan.

f. Ahli kepelatihan menyatakan bahwa variasi latihan lari mengelilingi lapangan

bolabasket sebanyak lima kali putaran sudah sesuai

g. Ahli kepelatihan menyatakan bahwa variasi latihan multi level dribble sudah

cukup sesuai karena latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan tangan saat

melakukan dribble pada siswa.

h. Ahli kepelatihan menyatakan bahwa pelaksanaan aktivitas stretching pasif

sudah sesuai diberikan pada tahap penutup.

i. Ahli kepelatihan menyatakan bahwa rancangan variasi latihan dribble

bolabasket yang disusun ini sudah efektif.

Page 29: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

j. Ahli kepelatihan menyatakan bahwa rancangan variasi latihan dribble

bolabasket ini mudah dilakukan oleh siswa.

k. Ahli kepelatihan menyatakan bahwa variasi latihan dribble ini dapat

meningkatkan keterampilan teknik dribble dalam permainan bolabasket

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa variasi latihan dribble

ini sudah dapat digunakan dan sesuai untuk meningkatkan keterampilan dribble

siswa, sebagai catatan variasi latihan ini sudah sesuai karena teknik-teknik dribble

yang diberikan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang berlaku.

2. Hasil Analisis Data Ahli Bidang Bolabasket

Analisis data berdasarkan tabel hasil analisis ahli bidang bolabasket

berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan konsultasi, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Aktivitas stretching dan pendinginan tidak sesuai diberikan sebagai

pengembangan variasi latihan ini sebab yang dikembangkan adalah variasi latihan

dribble.

2. Aktivitas latihan ball handling dapat diberikan dalam variasi latihan ini karena

merupakan dasar bagi siswa untuk mengenal bola yang akan membantu ketika

sudah masuk pada latihan dribble.

3. Ahli bidang bolabasket menyatakan bahwa variasi latihan lari mengelilingi

lapangan bolabasket sesuai sebagai variasi latihan dribble sebab pengembangan

ini mengandung unsur berlari.

4. Ahli bidang bolabasket menyatakan bahwa variasi latihan multi level dribble

sudah cukup sesuai sebagai variasi latihan dribble akan tetapi sebaiknya arah

gerakan pemain yang melakukan dribble diperjelas lagi agar lebih sinkron dengan

hasil yang diharapkan.

Dari uraian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dari ahli bidang

bolabsket menyatakan secara keseluruhan variasi latihan dribble ini sudah dapat

digunakan bagi siswa, untuk melatih kemampuan dribble.

Page 30: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

3. Hasil Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil

Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok kecil. Data diperoleh

melalui kuesioner kelompok kecil, maka dapat disimpulkansebagai berikut:

1. Seluruh siswa menyatakan bahwa aktivitas gerak stretching (pemanasan) yang

dilakukan pada tahap awal materi latihan dribble mudah dilakukan.

2. 40% siswa menyatakan merasa senang pada saat melakukan aktivitas gerak

stretching (pemanasan) pada tahap awal materi materi latihan dribble dan 40%

siswa lainnya merasa kurang senang melakukan aktivitas tersebut dan sisanya

menyatakan tidak senang.

3. Sebanyak 60 % siswa menyatakan aktivitas lari keliling lapangan yang kalian

lakukan pada tahap pemanasan materi materi latihan dribble mudah dilakukan

sedangkan 40% siswa menyatakan sulit.

4. Seluruh siswa menyatakan aktivitas variasi latihan ball handling pada tahap

pemanasan materi latihan dribble mudah dilakukan.

5.sebanyak 90% siswa menyatakan variasi latihan pertama dalam materi latihan

dribble mudah dilakukan sedangkan sisanya menyatakan sulit ketika

melakukannya.

6. Seluruh siswa menyatakan variasi latihan kedua pada materi latihan dribble

mudah dilakukan.

7. Seluruh siswa menyatakan variasi latihan ketiga pada materi latihan dribble

mudah dilakukan.

8. Seluruh siswa menyatakan variasi latihan keempat pada materi latihan dribble

sangat mudah dilakukan.

9. Seluruh besar siswa menyatakan mudah melakukan variasi latihan kelima pada

materi latihan dribble.

Page 31: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

10. Seluruh siswa menyatakan variasi-variasi latihan seperti ini akan membantu

mereka agar lebih aktif dan antusias untuk menjalani latihan teknik dribble.

11. seluruh siswa menyatakan mudah ketika melakukan aktivitas gerakan

streaching pada bagian penutup.

12. Sebanyak 80% siswa merasa senang ketika melakukan aktivitas streaching

pasif pada bagian penutup sedangkan sisanya 20% siswa menyatakan kurang

senang.

Dari uraian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa merasa

mudah dan senang melakukan variasi latihan dribble ini. Sebagian kecil siswa

masih ada yang masih merasa kesulitan dengan gambar dan penjelasan yang

diberikan. Maka dari itu produk pengembangan variasi latihan dribble pada

kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMPN 1 Singosari ini dapat digunakan

sebagai produk awal.

Dari hasil tinjuan para ahli dan uji coba kelompok kecil terdapat beberapa

hal yang diperbarui, antara lain adalah :

1. Aktivitas stretching aktif pada pendahuluan serta strecthing pasif pada penutup

dihilangkan agar pengembangan lebih terfokus pada variasi latihan dribble.

2. Penjelasan pada gambar variasi latihan ditambah agar lebih mudah untuk

dimengerti.

4. Hasil Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar

Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok besar. Data yang

diperoleh melalui kuesioner uji coba kelompok besar, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Seluruh siswa menyatakan bahwa variasi latihan ball handling yang dilakukan

pada tahap pendahuluan materi latihan dribble sangat mudah untuk dilakukan.

2. Seluruh siswa menyatakan bahwa variasi latihan pertama yang dilakukan pada

materi latihan dribble sangat mudah untuk dilakukan.

Page 32: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

3. Seluruh siswa menyatakan bahwa variasi latihan kedua yang dilakukan pada

materi latihan dribble sangat mudah untuk dilakukan.

4. Seluruh siswa menyatakan bahwa variasi latihan ketiga yang dilakukan pada

materi latihan shooting dribble sangat mudah untuk dilakukan.

5. Seluruh besar siswa menyatakan bahwa variasi latihan keempat yang dilakukan

pada materi latihan dribble sangat mudah untuk dilakukan.

6. Seluruh siswa menyatakan bahwa variasi latihan kelima yang dilakukan pada

materi latihan dribble sangat mudah untuk dilakukan.

7. Seluruh siswa menyatakan sangat senang terhadap variasi latihan dribble yang

diberikan.

8. Seluruh siswa menyatakan bahwa variasi latihan dribble ini dapat membantu

siswa untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan latihan teknik

dribble.

Dari uraian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

menyatakan sangat senang dan merasa mudah untuk melakukan variasi latihan

dribble ini. Namun ada sedikit sekali siswa yang masih sulit melakukannya. Akan

tetapi dengan frekuensi latihan yang lebih meningkat maka siswa yang

sebelumnya mengalami kesulitan dalam melakukan variasi latihan dribble akan

dapat segera mengatasi kesulitan tersebut.

Sehingga produk pengembangan variasi latihan dribble pada tim

ekstrakurikuler di SMPN 1 Singosari, dapat digunakan bagi siswa sebagai latihan

untuk meningkatkan keterampilan dribble.

5. Hasil Analisis Tinjauan Ahli Media

Berikut ini adalah data hasil tinjauan ahli media mengenai rancangan

produk yang akan dikembangkan;

a. Dalam story board perlu adanya penjelasan tentang pengambilan gambar.

b. Bisa juga ditambahkan rencana tempat pengambilan gambar.

Page 33: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

C. Revisi Produk

Berdasarkan evaluasi yang telah diberikan oleh ahli bidang bolabasket,ahli

kepelatihan bolabasket, dan siswa pengikut ekstrakurikuler bolabasket pada saat

uji coba tahap I dan II, maka ada beberapa produk yang perlu direvisi.

1. Revisi Produk Pertama

1. Kegiatan streaching pada awal dan penutup tidak pelu diberikan pada

pengembangan ini sebab yang dikembangkan adalah variasi latihan dribble.

2. Gambar variasi latihan lebih diperjelas lagi terutama pada pergerkan pemain

agar ketika orang lain membaca akan lebih mudah dimengerti.

3. Untuk variasi latihan multi level dribble arah gerak pemain sebaiknya lebih

variatif .

4. Model evaluasi diperjelas fungsi dan tujuan dari evaluasi itu sendiri.

2. Revisi Produk Akhir

Revisi produk akhir dilakukan setelah mendapat masukan dan saran ketika

melakukan uji lapangan. Data yang didapat akan dijadikan landasan membuat

produk akhir pengembangan ini. Adapun revisi berdasarkan uji lapangan adalah

sebagai berikut:

a. Secara keseluruhan rancangan variasi latihan dribble ini cukup mudah untuk

dilakukan oleh siswa, tetapi tetap harus memperhatikan kemampuan siswa setiap

individunya, karena kita sadari setiap siswa memiliki tingkat kemampuan yang

berbeda.

b. Latihan teknik dribble yang disajikan sudah dievaluasi agar tidak ada kesalahan

dalam pelaksanaannya.

Page 34: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kajian produk yang direvisi, saran

pemanfaatan, saran diseminasi dan saran pengembangan lebih lanjut.

A. Kajian Produk yang Telah Direvisi

Bolabasket adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang saling

memasukkan bola ke keranjang lawan dengan tangan. Bolabasket merupakan

salah satu olahraga paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari

berbagai usia merasakan bahwa bolabasket adalah olahraga paling menyenangkan,

kompetitif, mendidik, menghibur dan menyehatkan. Beberapa tahun belakangan

ini permainan bolabasket di kalangan remaja berkembang dengan pesat. Apalagi

di tambah dengan maraknya kompetisi-kompetisi antar pelajar seperti misalnya

DBL (Deteksi Basketball League) yang sedang digandrungi oleh pelajar-pelajar

SMA maupun SMP. Dalam proses kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah

bagi setiap siswa untuk menyalurkan bakat dan hobinya. Tentu saja itu merupakan

hal positif bagi siswa. Tetapi dalam prosesnya terdapat beberapa permasalahan

yang terjadi seperti adanya kejenuhan dalam menjalani menu latihan yang sama

dan tidak ada perubahan karena kurangnya variasi. Akibatnya siswa akan

kehilangan motivasi dan semangat ketika menjalaninya. Terutama dalam

memberikan latihan dribble seringkali dianak tirikan bila dibandingkan dengan

latihan shooting yang sudah banyak bervaiasi maupun latihan-latihan teknik

shooting yang lainnya. Sehingga seringkali teknik dribble ini kurang dikuasai. Hal

seperti ini tentunya akan berdampak negatif dalam perkembangan bakat siswanya.

Dengan pengembangan variasi latihan dribble ini kendalala-kendala seperti itu

akan teratasi. Dengan memberikan latihan dribble yang lebih bervariasi dan

menarik bagi siswa sehingga kejenuhan dan kurangnya porsi dribble bukan

menjadi masalah lagi. Pengembangan variasi dribble ini juga dikemas dalam

sebuah VCD agar sewaktu-waktu dapat dilihat dan dipelajari. Variasi latihan

dribble ini juga melaluitinjauan ahli bidang bolabasket dan ahli kepelatihan

Page 35: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

bolabasket serta uji coba kelompok kecil dan uji lapangan agar benar-benar layak

untuk digunakan. Sebagai pelengkap adalah ahli media untuk meninjau

pengemasannya dalam bentuk VCD.

Berdasarkan data dari evaluasi ahli media untuk pengemasannya dalam

bentuk VCD terdapat beberapa revisi terhadap rancangan produk yang akan

dikembangkan, antara lain:

1. Dalam story board perlu adanya penjelasan tentang teknik pengambilan

gambar.

2. Bisa juga ditambahkan rencana tempat pengambilan gambar.

Data dari evaluasi ahli bidang bolabasket dan ahli kepelatihan bolabasket

terdapat beberapa revisi terhadap rancangan produk yang akan dikembangkan,

antara lain:

1. Gambar variasi latihan lebih diperjelas lagi dan diberi keterangan tentang

simbol-simbol yang ada.

2. Kelebihan produk lebih diperjelas lagi.

3. Aktivitas streaching aktif pada tahap pendahuluan serta streaching pasif pada

penutup sebaiknya tidak usah diberikan dalam variasi latihan ini karena yang

dikembangkan harus lebih terfokus pada variasi latihan dribble.

Data dari uji coba (kelompok kecil) terdapat beberapa revisi terhadap

rancangan produk yang akan dikembangkan, antara lain:

1. Separuh dari siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil kurang senang

dalam mengikuti kegiatan streaching aktif pada tahap pendahuluan karena

disebabkan gerakan streaching yang terlalu umum dan sudah sering dilakukan.

Sedangkan dari uji lapangan (kelompok besar) menunjukkan hasil yang

baik, jadi tidak dilakukan revisi produk. Kekuatan pada produk yang dihasilkan

adalah, VCD ini dapat ditonton secara berulang-ulang. Selain itu dapat diputar

diluar jadwal latihan yang akan mempercepat pemahaman siswa. Variasi latihan

Page 36: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

dribble yang dikemas dalam bentuk VCD ini juga memiliki banyak kelemahan

dan kekurangan. Untuk memperoleh produk yang berkualitas, diperlukan faktor-

faktor pendukung pula. Pengalaman peneliti dan petugas lainnya merupakan

faktor utama yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan kurang

maksimal. Pengambilan gambar pada peraga yang sedang bergerak dan

pencahayaan yang tepat memerlukan keterampilan tersendiri. Selain itu,

munculnya hal-hal non teknis di lapangan saat pembuatan produk awal menjadi

tantangan tersendiri bagi peneliti.

B. Saran-Saran

Pada bagian ini dikemukakan beberapa saran yang didapat oleh peneliti

sehubungan dengan produk yang dikembangkan. Adapun saran-saran yang

dikemukakan meliputi saran pemanfaatan, saran diseminasi dan saran

pengembangan lebih lanjut.

1. Saran Pemanfaatan

Produk pengembangan yang dikemas media video ini adalah latihan teknik

dribble. Dalam memanfaatkannya sangat perlu dipertimbangkan situasi, kondisi

dan sarana prasarana. Peran pelatih juga dibutuhkan untuk menjelaskan lebih

lengkap tentang teori teknik dribble bolabasket yang benar terhadap siswa, karena

keterbatasan kualitas VCD dapat memunculkan persepsi yang berbeda dengan

yang diharapkan oleh peneliti, sehingga peran pelatih atau pembina

ekstrakurikuler juga dibutuhkan dalam pemanfaatan VCD yang dikembangkan ini

untuk memperoleh suatu tujuan latihan yang diharapkan.

2. Saran Diseminasi

Dalam penyebarluasan produk pengembangan ke sasaran yang lebih luas,

peneliti memberikan saran yaitu sebelum disebarluaskan sebaiknya produk ini

dikaji kembali dan disesuaikan dengan keadaan sasaran yang ingin dituju.

3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut

Page 37: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

Dalam mengembangkan penelitian ini kearah lebih lanjut, peneliti

mempunyai beberapa saran sebagai berikut:

a. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas, baik

siswa maupun sekolah yang digunakan sebagai kelompok uji coba.

b. Hasil pengembangan ini hanya sampai tersusun sebuah produk, belum sampai

tingkat efektivitas produk yang dikembangkan jadi sebaiknya dilanjutkan

penelitian mengenai efektivitas produk yang dikembangkan.

c. Peneliti hanya sebatas mengembangkan variasi latihan dribble bolabasket yang

dikemas dalam bentuk VCD.

d. Mengembangkan lebih banyak lagi varisi latihan dribble.

Demikian saran-saran terhadap pemanfaatan, diseminasi, maupun

pengembangan produk lebih lanjut terhadap Pengembangan Variasi Latihan

Dribble Pada Tim Ekstrakurikuler Bolabasket SMPN 1 Singosari.

Page 38: Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bolabasket Pada Ekstrakulrikuler Bolabasket Smpn 1 Singosari

DAFTAR RUJUKAN

Saichudin dan Januarto, O. B. 1991. Teknik Dasar dan Peraturan Bolabasket.

Malang: IKIP Malang.

Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bolabasket. Surakarta. Era Intermedia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. rosedur Penelitian, Edisi Revisi VI Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Answer. 2009. Basketball court, (Online),

(http://www.Answer.com/basketballcourt. html, diakses juli 2009).

Bompa, Tudor. 1987, Theory and Methodology of Training: The Key to Athletic

Performance. Toronto, Ontario Canada: Kendall/Hunt Publishing Company.

Budiwanto, S. 2004. Pengetahuan Dasar Melatih Olahraga. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan, Edisi Kedua. Bandung.

Horongbala, Sulaiman, Arifin. 2009. Penataran Pelatih Bolabasket Tingkat Dasar

Pengprov PERBASI Jawa Timur. Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.

Lutan, Rusli. 1986. Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar Intrakurikuler,

Korikuler, dan Ekstrakurikuler. Jakarta. Karunika Jakarta Universitas Terbuka.

Perbasi. 2004. Coaching Basketball Fundamental Penataran Pelatih Tingkat

Dasar. Pengurus Besar Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo

Persada.

Universitas Negeri Malang. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Um

Press.