PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita K2307054 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL...

Page 1: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X

SEMESTER GANJIL

Skripsi

Oleh:

Wulan Yunita

K2307054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Wulan Yunita

NIM : K2307054

Jurusan/Program Studi : P.MIPA/P.Fisika

Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul “PENGEMBANGAN TES FISIKA

SMA KELAS X SEMESTER GANJIL” ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri. Selain itu sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan telah dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil

jip lakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 11 November 2012

Yang menbuat pernyataan

Wulan Yunita

Page 3: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X

SEMESTER GANJIL

Oleh:

Wulan Yunita

K2307054

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Hari : Selasa

Tanggal : 4 Desember 2012

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Page 5: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program

Studi Fisika Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 19 Desember 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dyah Fitriana Masithoh, M.Sc

Sekretaris : Dra. Rini Budiharti, M.Pd

Anggota I : Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si

Anggota II : Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd, M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Wulan Yunita. K2307054. PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oktober 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes Fisika dan menganalisis hasil pengembangan tes Fisika SMA kelas X semester ganjil. Pengembangan pada penelitian ini menggunakan model 4D yaitu define, design, develop dan disseminate. Namun pada penelitian ini pengembangan hanya dilakukan hingga tahap develop. Subjek coba dalam penelitian yaitu siswa kelas XE dan XF SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. Waktu penelitian adalah Juli sampai Desember 2011 bertempat di SMA Negeri 1 Kartasura. Data yang dihimpun berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, lembar penelaahan item tes dan tes kognitif siswa. Teknik analisis data menggunakan telaah kualitatif dan kuantitatif. Telaah kualitatif berupa expert judgment. Telaah kuantitatif yaitu dengan menghitung reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran dan efektivitas pengecoh item tes.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Pengembangan tes pilihan ganda menggunakan model 4D meliputi tahap define, design dan develop. Tahap define meliputi: a) analisis kebutuhan; b) analisis standar kompetensi; c) analisis kompetensi dasar. Tahap design meliputi: a) menentukan tujuan tes; b) menentukan bentuk tes; c) menentukan panjang tes; d) pengembangan indikator tes; e) penyusunan kisi-kisi; f) penulisan item tes. Tahap develop meliputi: a) uji ahli; b) uji coba kelompok kecil; c) uji coba kelompok besar. 2) Produk akhir berupa tes sumatif Fisika kelas X SMA semester ganjil berbentuk tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Materi tes meliputi Besaran dan Satuan, Vektor, Gerak Lurus, Gerak Melingkar, Dan Dinamika Gerak. Pengembangan 47 indikator tes dari kelima materi tersebut telah menghasilkan 83 item tes dengan parameter yang diterima. Dari 83 item tes tersebut kemudian disusun paket soal UAS yang terdiri dari 50 item tes. Parameter tes paket soal UAS tersebut adalah: a) reliabilitas 0,88; b) 48 item tes termasuk kategori sedang dan 2 item tes termasuk kategori sukar; c) 50 item tes daya pembedanya diterima; d) 50 item tes pengecohnya berfungsi. Kelebihan item tes yang dikembangkan antara lain item tes mudah dipahami, pokok soal jelas dan hanya ada satu jawaban benar. Kelemahan penelitian ini yaitu pengembangan item tes dilakukan berdasarkan teori tes klasik sehingga hasilnya tergantung karakteristik peserta tes.

Kata Kunci: tes, Fisika, SMA, kelas X, semester ganjil, penelitian, pengembangan

Page 7: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Wulan Yunita. K2307054. THE PHYSICS TEST DEVELOPMENT OF FIRST SEMESTER OF THE TENTH GRADE SENIOR HIGH SCHOOL. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. 2012 October.

The aims of research are to describe the procedurs and products of Physics test development of 1st semester of the tenth grade senior high school. This research is using 4D model of development define, design, develop and disseminate. Although in this research the test development only up to develop step. The try out subject in this research are students of the XE and XF classes of SMA Negeri 1 Kartasura 2011/2012. The research’s periode are July up to December 2011, taking place in SMA Negeri 1 Kartasura. The data are organized as qualitative and quantitative data. The data are collected from interview, qualitative analysis sheet and student’s cognitive worksheets. The technique of data analysis are using qualitative and quantitative analysis. The qualitative analysis organized as expert judgment. The quantitative analysis by calculating the reliability index, discrimination index, level of difficulty and distracters efectivity.

Based on the data research analysis and discussion results, it can be concluded that: 1) The multiple choice development using 4D model included define, design and develop. The define’s involved: a) needs analysis; b) standard competency analysis; c) based competency analysis. The design’s involved: a) determine test’s purpose; b) determine test’s type; c) determine test’s length; d) test indicaters development; e) blue print test arrangement; f) test arrangement. The develop’s involved: a) expert judgment; b) limited group test try out; c) field test try out. 2) The final products are a set of 1st semester of 10th grade Physics summative objective multiple choice test with five options. The test topics included Quantity and Unit, Vector, Linear Motion, Rotation Motion And Dynamic Motion. The development of 47 test indicaters from the five topics successes to arrange 83 test items of 1st semester of the 10th grade which have a good parameter. From the 83 test items then were arranged into a set of summative test which consist of 50 items. The parameter of summative test are: 1) reliability index 0,88; 2) 48 items are medium and 2 items are difficult; 3) 50 items have good discrimination index; 4) 50 items have good distracters. The excess of research are the easy understanding test, the stem unequivocal and there is only one key. The weakness of research is the test item depends on testee’s character since the research using classic test theory.

Key word: test, Physics, senior high school, tenth grade, first semester, research,

development

Page 8: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah

selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (QS. Al-Insyiroh: 6-8).

Yang membuat kita kaya dalam dunia ini bukanlah apa yang kita ambil, tapi apa

yang kita berikan ( Henry Ward Beecher).

Page 9: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini khusus dipersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas doa dan

dukungannya.

Kakakku Dedy, Anto, Fajar dan adikku Bagus

Sahabat-sahabatku Nurfa, Icha, Aya, Vivi, Arum,

Anis, Rina dan Tria terima kasih selalu bersama

dan menyemangatiku.

Page 10: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini.

Penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu , penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Sukarmin, S.Pd, Ph.D. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd. Selaku Koordinator Skripsi Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si. Selaku Pembimbing I atas kesabaran dalam

memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan yang luar biasa sehingga

Skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Ibu Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd, M.Pd. Selaku Pembimbing II atas

kesabaran dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan yang luar

biasa sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Drs. Widodo, MM. Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kartasura

yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian.

8. Bapak Hari Suprianto, S.Pd, M.Eng. Selaku guru mata pelajaran Fisika SMA

Negeri 1 Kartasura yang telah memberikan waktu mengajar kepada penulis

untuk mengadakan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas XE dan XF SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran

2011/2012 atas bantuan dan kerjasamanya.

Page 11: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

10. Bapak dan Ibu serta keluarga di rumah yang senantiasa mendoakan dan

mendukung.

11. Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu bersama dan menyemangatiku.

12. Teman-teman P. Fisika yang selalu mendukung dalam doa dan membantu

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Surakarta, November 2012

Penulis

Page 12: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN......................................................................

HALAMAN PENGAJUAN.........................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................

HALAMAN ABSTRAK... ............................................................................

HALAMAN ABSTRACT............................................................................

HALAMAN MOTTO...................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

DAFTAR TABEL.........................................................................................

DAFTAR GAMBAR....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xii

xiv

xvi

xvii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakang Masalah .........................................................

B. Identifikasi Masalah.................................................................

C. Pembatasan Masalah................................................................

D. Rumusan Masalah ...................................................................

E. Tujuan Penelitian.....................................................................

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan.................................

G. Manfaat Penelitian...................................................................

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan...............................

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................

A. Tinjauan Pustaka....................................... ..............................

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar......................................

2. Hakikat Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi....................

3. Jenis dan Teknik Evaluasi..................................................

4. Tes Objektif Pilihan Ganda................................................

1

1

4

4

4

5

5

5

6

7

7

7

11

15

22

Page 13: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

5. Pengembangan Tes Pilihan Ganda.....................................

B. Penelitian yang Relevan..........................................................

C. Kerangka Berpikir...................................................................

D. Pertanyaan Penelitian..............................................................

BAB III METODE PENELITIAN............................................................

A. Model Pengembangan.............................................................

B. Prosedur Pengembangan.........................................................

C. Uji Coba Produk..................................................................... .

D. Desain Uji Coba......................................................................

E. Subjek Coba, Waktu, dan Tempat Penelitian….....………….

F. Jenis Data................................................................................

G. Instrumen Pengumpulan Data.................................................

H. Teknik Analisis Data...............................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................

A. Deskripsi Data.........................................................................

1. Tahap Define.......................................................................

2. Tahap Design......................................................................

3. Tahap Develop....................................................................

B. Deskripsi Hasil........................................................................

1. Analisis Hasil Wawancara………………………………..

2. Kajian Produk Akhir...........................................................

3. Temuan Penelitian dan Konfirmasi dengan Penelitian

Sebelumnya........................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................

A. Kesimpulan..............................................................................

B. Implikasi..................................................................................

C. Saran........................................................................................

D. Keterbatasan Penelitian...........................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................

24

35

36

37

38

38

38

40

41

42

42

43

44

47

47

47

52

54

71

71

72

78

82

82

83

83

83

84

87

Page 14: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Kategori Hasil Analisis Kualitatif Item Tes Buatan Guru..............

Jumlah Indikator Tes Tiap Kompetensi Dasar...................……….

Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Besaran dan

Satuan................................................................................…..........

Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Vektor.........…..........

Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Gerak Lurus..............

Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Gerak Melingkar......

Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Dinamika Gerak.......

Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Besaran dan

Satuan...………………………………………………………....

Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Vektor………....

Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Gerak

Lurus...............................................................................………....

Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Gerak

Melingkar........................................................................………....

Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Dinamika

Gerak...............................................................................................

Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Besaran dan

Satuan.......................................................................................

Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Besaran dan

Satuan..............................................................................................

Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal Besaran

dan Satuan.....................................................................................

Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal

Vektor.............................................................................................

Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Vektor............

Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal Vektor..

Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Gerak

51

53

55

55

56

56

57

58

58

58

58

59

60

60

61

62

62

63

Page 15: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 4.20

Tabel 4.21

Tabel 4.22

Tabel 4.23

Tabel 4.24

Tabel 4.25

Tabel 4.26

Tabel 4.27

Tabel 4.28

Tabel 4.29

Tabel 4.30

Tabel 4.31

Tabel 4.32

Tabel 4.33

Tabel 4.34

Tabel 4.35

Lurus...............................................................................................

Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Gerak

Lurus...................................................... ........................................

Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal Gerak

Lurus...........................................................................................

Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Gerak

Melingkar........................................................................................

Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Gerak

Melingkar.......................................................................................

Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal Gerak

Melingkar.....................................................................................

Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Dinamika

Gerak...............................................................................................

Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Dinamika

Gerak..............................................................................................

Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal

Dinamika Gerak..............................................................................

Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal UAS……....

Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal UAS……….

Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal UAS…

Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Besaran dan

Satuan..............................................................................................

Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Vektor..........

Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Gerak

Lurus...............................................................................................

Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Gerak

Melingkar........................................................................................

Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Dinamika

Gerak..............................................................................................

64

64

65

66

66

67

68

68

69

70

70

71

73

74

75

76

76

Page 16: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 3.1

Skema Kerangka Berpikir……………………………………

Skema Desain Uji Coba Pengembangan Tes..........................

37

42

Page 17: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

Lampiran 19

Lampiran 20

Lampiran 21

Lampiran 22

Lampiran 23

Lampiran 24

Pedoman Wawancara Guru....………………….................

Hasil Wawancara................................…………………....

Analisis Item Tes Buatan Guru.…………………..............

Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.........

Pengembangan Indikator.......................................………..

Lembar Telaah Kualitatif Paket Soal Besaran dan

Satuan.................................................................................

Lembar Telaah Kualitatif Paket Soal Vektor.....……….....

Lembar Telaah Kualitatif Paket Soal Gerak Lurus…….....

Lembar Telaah Kualitatif Paket Soal Gerak Melingkar......

Lembar Telaah Kualitatif Paket Soal Dinamika Gerak.......

Revisi Uji Ahli......................................……......................

Revisi Uji Coba Kelompok Kecil………….......................

Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket Soal Besaran dan Satuan..

Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal

Besaran dan Satuan……………………………………….

Kunci Jawaban Paket Soal Besaran dan Satuan..................

Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket Soal Vektor……………..

Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal

Vektor……………………………………………………..

Kunci Jawaban Paket Soal Vektor......................................

Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket Soal Gerak Lurus……….

Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal Gerak

Lurus……………………………………………………...

Kunci Jawaban Paket Soal Gerak Lurus.............................

Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket Soal Gerak Melingkar…..

Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal Gerak

Melingkar…………………………………………………

Kunci Jawaban Paket Soal Gerak Melingkar......................

87

88

96

105

109

113

119

122

131

134

137

248

272

274

284

285

286

293

294

296

323

324

326

330

Page 18: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 25

Lampiran 26

Lampiran 27

Lampiran 28

Lampiran 29

Lampiran 30

Lampiran 31

Lampiran 32

Lampiran 33

Lampiran 34

Lampiran 35

Lampiran 36

Lampiran 37

Lampiran 38

Lampiran 39

Lampiran 40

Lampiran 41

Lampiran 42

Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket Soal Dinamika Gerak…...

Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal

Dinamika Gerak…………………………………………..

Kunci Jawaban Paket Soal Dinamika Gerak.......................

Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket Soal Ujian Akhir

Semester…………………………………………………..

Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal Ujian

Akhir Semester..…………………………………………..

Kunci Jawaban Paket Soal Ujian Akhir

Semester............................................................................

Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda

Paket Soal Besaran dan Satuan.......................................

Analisis Distribusi Jawaban Paket Soal Besaran dan

Satuan..................................................................................

Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda

Paket Soal Vektor............................................... .............

Analisis Distribusi Jawaban Paket Soal Vektor..................

Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda

Paket Gerak Lurus............................................................

Analisis Distribusi Jawaban Paket Soal Gerak Lurus.........

Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda

Paket Soal Gerak Melingkar...............................

Analisis Distribusi Jawaban Paket Soal Gerak Melingkar..

Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda

Paket Soal Dinamika Gerak................................

Analisis Distribusi Jawaban Paket Soal Dinamika Gerak...

Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda

Paket Soal Ujian Akhir Semester........................

Analisis Distribusi Jawaban Paket Soal Ujian Akhir

Semester..............................................................................

331

332

338

339

343

360

361

377

379

387

388

408

411

415

416

424

425

440

Page 19: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Page 20: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya, latar

belakang dan karakteristik peserta didik. Oleh karena itu , proses pembelajaran

untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar.

Salah satu standar yang harus dikembangkan dalam pendidikan adalah standar

proses seperti diatur dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Standar proses

mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan

Permendiknas No.41 Tahun 2007 penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dalam

pembelajaran.

Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran untuk

mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian digunakan pula

sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki

proses pembelajaran. Oleh karena itu , penilaian hasil belajar haruslah dilakukan

secara konsisten, sistematik, dan terprogram. Untuk mencapai tujuan tersebut

dibutuhkan suatu alat evaluasi yang dapat mempermudah penilaian. Evaluasi

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tes dan non tes. Tes merupakan salah satu

alat evaluasi yang umum digunakan dan hampir semua evaluasi menggunakan tes.

Mulai dari ujian sekolah hingga ujian masuk perguruan tinggi menggunakan tes

dalam penilaiannya. Dengan demikian peranan tes dalam penilaian sangatlah

penting.

Pemilihan bentuk tes yang digunakan sebaiknya disesuaikan tujuan,

materi dan waktu pengerjaan. Ditinjau dari bentuknya, tes dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu tes uraian dan tes objektif. Tes objektif masih dapat

digolongkan menjadi lima macam yakni tes benar-salah, menjodohkan,

melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Kelima bentuk tes objektif tersebut memiliki

Page 21: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tes pilihan ganda misalnya cocok

digunakan apabila materi tes yang diujikan banyak dengan alokasi waktu

pengerjaan yang sempit.

Tes sebagai alat evaluasi haruslah memiliki parameter item tes yang

teruji sehingga keterandalannya tidak diragukan lagi. Tes yang baik adalah tes

yang mampu mengungkapkan kemampuan peserta tes yang sebenarnya. Oleh

karena itu, perlu adanya pengembangan tes demi mencapai parameter yang

dikehendaki. Parameter item tes dapat diketahui melalui telaah item tes baik

secara kualitatif maupun kuantitatif. Telaah kualitatif merupakan telaah item tes

yang dilakukan oleh para pakar. Hasil dari telaah kualitatif berupa judgment

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari pakar. Sedangkan telaah kuantitatif

merupakan telaah terhadap data empiris hasil uji coba kepada sejumlah peserta

tes. Telaah kuantitatif meliputi reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan

efektivitas pengecoh. Dengan adanya kedua penelaahan tersebut akan diperoleh

data berupa judgment dan angka yang menunjukkan baik buruknya item tes.

Sayangnya tahap penelaahan ini seringkali terabaikan, sehingga parameter item

tesnya belum diketahui.

Hasil wawancara dengan tiga guru Fisika dari beberapa sekolah di

Wilayah eks-Karesidenan Surakarta menunjukkan ketiga nara sumber tersebut

tidak melakukan telaah item tes yang dibuatnya. Secara teori ketiga guru tersebut

mengetahui perlunya suatu telaah untuk mengetahui keterandalan item tes. Namun

beban kerja yang tinggi dan penuhnya waktu mengajar menyebabkan pendidik

tidak memiliki waktu luang untuk melakukan telaah. Selain itu , pendidik dituntut

membuat item tes baru tiap semester untuk mencegah kebocoran soal. Item tes

yang pernah digunakan memiliki kemungkinan kecil untuk diujikan kembali. Hal

inilah yang kemudian menyebabkan kurangnya motivasi pendidik untuk

mengembangkan tes.

Penyusunan item tes harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Hal ini

bertujuan untuk memperkecil kemungkinan adanya item tes yang cacat. Seringkali

kesalahan pada item tes begitu kecil sehingga terabaikan. Kesalahan kecil seperti

salah tulis, salah eja, maupun gambar yang kurang jelas merupakan kesalahan

Page 22: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang sering terjadi. Namun terkadang masih ditemukan item tes yang salah

konsep maupun tidak memiliki kunci jawaban. Selain itu, pendidik juga

mempunyai kecenderungan membuat item tes yang terlalu mudah, terlalu sulit,

dominan mudah, atau dominan sulit. Inayatur Rofiqoh (2011: 1) dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa 100% item tes ujian madrasah Fisika kelas

XII MA Negeri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 tergolong mudah. Item tes

yang dominan mudah seperti itu tentu saja tidak ideal karena kemampuan peserta

tes yang sebenarnya tidak terlihat. Fakta ini tentu saja memprihatinkan bagi dunia

pendidikan mengingat pentingnya tes bagi evaluasi hasil belajar.

Apabila item tes yang cacat terlanjur dipakai dalam ujian, maka salah

satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan meralat item tes tersebut. Jika ralat

dilakukan saat tes berlangsung maka akan menganggu konsentrasi peserta tes,

terutama apabila peserta tes merupakan siswa baru seperti siswa kelas X SMA

yang masih menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Pengawas juga akan

disibukkan mengkondisikan peserta sehingga mengganggu konsentrasinya dalam

pengawasan. Situasi seperti ini tentunya menyebabkan pelaksanaan ujian menjadi

kurang nyaman. Selain itu, keadaan ini memperbesar kemungkinan timbulnya

kecurangan saat tes berlangsung.

Pengembangan tes merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan

efisiensi dan efektivitas tes. Dengan adanya pengembangan maka kualitas tes akan

meningkat dan semakin tinggi pula kualitas pendidikan. Oleh karena itu, pendidik

sebagai pelaksana pendidikan harus berperan aktif dalam mengembangkan tes.

Karena pada dasarnya pendidiklah yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan

proses pengembangan. Pendidik juga berperan dalam mendokumentasikan hasil

pengembangannya. Tes yang terdokumentasi dengan baik akan memudahkan

dalam penggunaan kembali tes tersebut.

Fisika yang merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam sering

menggunakan tes dalam penilaiannya. Tentu saja pengembangan tes Fisika juga

harus dilakukan dengan benar agar diperoleh tes yang mampu mengukur tujuan

pembelajaran Fisika. Berdasarkan pemikiran di atas akan dilakukan penelitian

dengan judul “Pengembangan Tes Fisika SMA Kelas X Semester Ganjil”.

Page 23: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Ditemukannya item tes yang salah eja, gambar kurang jelas dan tidak

memiliki kunci jawaban menyebabkan pelaksanaan tes menjadi kurang

efisien.

2. Tidak semua pendidik menelaah tiap item tes yang dibuatnya sehingga belum

diketahui keterandalan soal tersebut. Item tes seperti ini masih diragukan

keakuratannya dalam mengukur tujuan pembelajaran.

3. Penuhnya waktu mengajar dan tuntutan untuk selalu membuat item tes baru

mengakibatkan kurang termotivasinya pendidik dalam mengembangkan item

tes secara maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perlu diadakan

pembatasan masalah agar dalam penelitian ini lebih efektif dan efisien serta

terarah, maka masalah yang diteliti dibatasi sebagai berikut:

1. Penyusunan item tes berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban.

2. Item tes yang dikembangkan merupakan item tes kelas X Sekolah Menengah

Atas semester ganjil mata pelajaran Fisika.

3. Item tes yang dikembangkan hanya mencakup ranah kognitif.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur mengembangkan tes Fisika SMA kelas X semester

ganjil pada penelitian ini?

2. Bagaimana hasil analisis produk akhir tes Fisika SMA kelas X semester ganjil

pada penelitian ini?

Page 24: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan di depan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan tes Fisika SMA kelas X semester ganjil dengan prosedur

yang sesuai standar.

2. Menganalisis produk akhir tes Fisika SMA kelas X semester ganjil.

E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Penelitian ini mengembangkan produk berupa item tes yang digunakan

untuk evaluasi akhir semester ganjil kelas X SMA. Produk yang dikembangkan

berupa tes sumatif berbentuk tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan

jawaban. Item tes terdiri atas kalimat pokok yang berupa pernyataan yang belum

lengkap diikuti oleh lima alternatif jawaban yang dapat melengkapi pernyataan

tersebut. Materi yang diujikan terdiri dari lima materi pokok yaitu satuan dan

besaran, vektor, gerak lurus, gerak melingkar dan dinamika gerak. Kemudian item

tes dari kelima materi pokok tersebut disusun menjadi satu paket soal latihan ujian

akhir semester ganjil kelas X SMA.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Menghasilkan perangkat instrumen tes yang baik, khususnya tes Fisika SMA

kelas X semester ganjil.

2. Memberikan informasi dalam pengembangan tes Fisika hingga menghasilkan

tes yang mampu mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

3. Dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Fisika

terutama pada kelas X semester ganjil, sehingga dapat dijadikan masukan

bagi kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Page 25: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Adapun asumsi dari pengembangan perangkat evaluasi ini adalah akan

dihasilkan seperangkat paket soal Fisika kelas X SMA semester ganjil dengan

parameter item tes yang baik. Sedangkan keterbatasan dari pengembangan tes ini

adalah tahap pengembangan 4D yang diterapkan kurang maksimal karena pada

tingkat S1 tahapan pengembangan yang dilakukan hanya tiga tahap yaitu define,

design dan develop.

Page 26: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

Manusia merupakan makhluk pebelajar di mana sepanjang hidupnya

manusia akan selalu belajar. Belajar bukan hanya terjadi di sekolah karena belajar

mencakup pula aspek-aspek kehidupan manusia lainnya. Istilah belajar sendiri

merupakan usaha sadar manusia dengan tujuan tertentu melakukan interaksi

dengan lingkungan sehingga menyebabkan adanya perubahan tingkah laku pada

manusia tersebut. Dapat dikatakan manusia akan selalu belajar seiring

pertumbuhannya.

Definisi belajar berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ya itu

berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat sesuatu kepandaian. Winkel

mengartikan belajar sebagai, “Suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap”

(Purwanto, 2009: 39). Berdasarkan pendapat tersebut tampak jelas bahwa belajar

merupakan suatu proses yang dialami seseorang dalam rangka mengubah

pengetahuan maupun perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan.

Perubahan yang terjadi selama proses belajar bersifat relatif konstan dan berbekas.

Witting mengelompokkan tahapan belajar ke dalam tiga tahapan yaitu

acquisition, storage, dan retrieval. Tahap acquisition merupakan tahap dasar di

mana pebelajar mulai menerima informasi sebagai stimulus dan memberikan

respon sehingga terbentuk pemahaman atau perilaku baru. Tahap storage

merupakan tahap saat memori otak telah melakukan proses penyimpanan

pemahaman dan perilaku baru yang diberikan pada tahap acquisition. Tahap

ketiga yaitu tahap recall, pada tahap ini pebelajar mampu mengungkapkan

kembali pemahaman dan perilaku yang telah tersimpan dalam memori otaknya

(Sulistyorini, 2009: 6).

Page 27: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8 Gagne membagi belajar menjadi tiga komponen penting, yaitu kondisi

eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Kondisi eksternal tercemin pada

kondisi dari lingkungan belajar. Kondisi internal menggambarkan keadaan

internal dan proses kognitif siswa. Sedangkan hasil belajar menggambarkan

informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan psikomotorik, sikap dan

siasat kognitif. Ketiga komponen belajar tersebut saling terkait satu sama lain, di

mana kondisi internal belajar berinteraksi dengan kondisi eksternal belajar dan

interaksi keduanya tampak pada hasil belajar (Sulistyorini, 2009: 13).

Oemar Hamalik (2003: 30) menyatakan, ”Bukti bahwa seseorang telah

belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Sehingga

dapat dikatakan salah satu ciri belajar adalah timbulnya perubahan tingkah laku.

Tingkah laku yang dimaksud merupakan suatu hal yang kompleks dan tidak

berdiri sendiri. Tingkah laku manusia terdiri dari beberapa aspek di mana hasil

belajar tampak pada perubahan aspek-aspek tersebut. Oemar Hamalik (2003: 30)

menyebutkan aspek-aspek tingkah laku meliputi, ”(1) pengetahuan; (2)

pengertian; (3) kebiasaan; (4) keterampilan; (5) apresiasi; (6) emosional; (7)

hubungan sosial; (8) jasmani; (9) etis atau budi pekerti; dan (10) sikap”.

Perubahan tingkah laku erat kaitannya dengan perilaku kejiwaan

manusia. Untuk mempermudah memahami perilaku kejiwaan manusia, maka

diperlukan adanya suatu pengelompokan yang disebut taksonomi. Taksonomi

berasal dari bahasa Yunani tassein yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang

berarti aturan. Dalam dunia pendidikan terdapat beberapa jenis taksonomi,

diantaranya yaitu taksonomi Guilford, taksonomi Bloom, dan taksonomi Kopfer.

Bloom mengelompokkan perilaku kejiwaan manusia menjadi tiga

domain atau ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif

berhubungan dengan kemampuan berpikir. Ranah afektif mencakup watak

perilaku manusia seperti sifat, konsep diri, minat dan moral. Sedangkan ranah

psikomotorik berkaitan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui

keterampilan manipulasi yang melibatkan kemampuan fisik. Secara eksplisit

ketiga ranah tersebut tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya. Tiap mata pelajaran

Page 28: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

diharuskan mencakup ketiga ranah tersebut meski dengan penekanan yang

berbeda (Mimin Haryati, 2007: 22).

Purwanto (2009: 50) menyatakan, ”Hasil belajar kognitif bukanlah suatu

kemampuan tunggal”. Pada umumnya ranah kognitif memiliki beberapa jenjang

atau tingkatan. Anderson dan Krathwohl (2001: 66) membagi ranah kognitif

menjadi enam tingkatan yaitu mengingat (remember), memahami (understand),

menerapkan (apply), menganalisis (analyze), menilai (evaluate), dan menciptakan

(create). Taksonomi Anderson-Krathwohl merupakan perbaikan dari taksonomi

Bloom. Perbaikan yang dilakukan adalah mengubah taksonomi Bloom dari kata

benda (noun) menjadi kata kerja (verb ). Selain itu juga dilakukan pergeseran

urutan taksonomi yang semula merupakan proses berpikir tingkat rendah (low

order thinking) menjadi proses berpikir tingkat tinggi (high order thinking).

Perbaikan taksonomi Bloom ini didasari oleh pendapat Anderson dan Krathwohl

(2001: 63) sebagai berikut:

Two of the most important educational goals are to promote retention and to promote transfer (which when it occurs, indicates meaningful learning ). Retention is the ability to remember material at some later time in much the same way as it was presented during instruction. Transfer is ability to use what was learned to solve new problems, to answer new questions or to facilitate learning new subject matter.

Anderson dan Krathwohl (2001: 66) menyimpulkan, ”One most closely

related to retention (Remember) and the other five increasingly related to transfer

(Understand, Apply, Analyze, Evalute and Create)”. Berdasarkan tujuan

pendidikan yang diungkapkan oleh Anderson dan Krathwohl, tingkatan mengingat

berkaitan erat dengan retention, sedangkan tingkatan memahami, menerapkan,

menganalisis, menilai dan menciptakan berhubungan dengan transfer.

Penilaian ranah kognitif merupakan penilaian yang sering digunakan

dalam kegiatan pembelajaran. Baik tes formatif maupun tes sumatif selalu

menggunakan tes kognitif untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Mimin

Haryati (2007: 25) mengelompokkan bentuk tes kognitif menjadi, ”(1) tes atau

pertanyaan lisan di kelas; (2) pilihan ganda; (3) uraian objektif; (4) uraian non

Page 29: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

objektif atau uraian bebas; (5) jawaban atau isian singkat; (6) menjodohkan;

(7) portofolio; dan (8) performansi”.

Djemari Mardapi (2008: 101) menyatakan, ”Ranah afektif mencakup

watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi atau nilai”. Ranah kognitif

dan afektif memiliki keterkaitan yang erat. Apabila ditelusuri pada semua tujuan

kognitif maka di dalamnya pasti terdapat komponen afektif. Misalnya, dalam

pembelajaran sains terdapat komponen sikap ilmiah yang merupakan komponen

ranah afektif.

Krathwohl membagi tahapan ranah afektif menjadi lima yaitu receiving,

responding, valuing, organization, dan characterization. Receiving atau disebut

juga attending merupakan tahap di mana peserta didik memiliki keinginan untuk

memperhatikan suatu stimulus atau fenomena. Responding merupakan tahap di

mana peserta didik ikut berpartisipasi aktif, bereaksi dan memberikan respon

sebagai bagian dari perilakunya. Valuing merupakan tahap di mana hasil belajar

telah konsisten dan stabil agar nilai d ikenal secara jelas dengan berbasis pada

internalisasi seperangkat nilai yang spesifik. Organization merupakan tahapan di

mana nilai yang satu dikaitkan dengan nilai yang lain sehingga terbangun

konseptualisasi nila i atau sistem nilai. Characterization merupakan tahap di mana

peserta didik telah memiliki sistem nilai yang akan mengendalikan perilakunya

berkaitan dengan personal, emosi dan sosial (Djemari Mardapi, 2008: 104).

Secara umum ranah psikomotorik berkaitan dengan gerak. Anas Sudijono

(2008: 57) menyatakan, ”Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

pengalaman belajar tertentu”. Hasil belajar ranah psikomotorik sebenarnya

merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif. Sax dalam Djemari

Mardapi (2008: 100) mengelompokkan ranah psikomotorik dalam lima tahapan

yaitu gerakan reflek, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik,

gerakan terampil dan komunikasi nondiskursip.

Gerakan reflek merupakan gerakan tanpa sadar yang dimiliki sejak bayi.

Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan kompleks

khusus yang memenuhi suatu kriteria. Kemampuan perseptual adalah kombinasi

Page 30: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

antara kemampuan kognitif dan motorik. Kemampuan fisik adalah kemampuan

tubuh untuk mendukung gerakan yang paling terampil. Gerakan terampil adalah

gerakan yang harus dipelajari secara sistematik melalui langkah-langkah tertentu

sehingga menghasilkan produk yang optimal dan tersimpan lama. Komunikasi

nondiskurpsi adalah kemampuan berkomunikasi menggunakan gerakan yang

mencakup gerakan lidah, penempatan lidah, dan tekanan suara sehingga

dihasilkan pengucapan berbagai kata dengan benar (Djemari Mardapi, 2008: 100).

Pengetahuan tentang ranah perilaku kejiwaan diperlukan dalam

pengembangan alat ukur kemampuan peserta didik. Misalnya, dalam ranah

kognitif khususnya mata pelajaran Fisika banyak dijumpai item tes yang hanya

menuntut kemampuan kognitif mengingat dan memecahkan masalah secara

matematis. Item tes demikian tentunya tidak efektif dalam mengukur pemahaman

konseptual dan kemampuan berpikir peserta didik. Perlu adanya penekanan item

tes yang bersifat analitis yang tidak hanya mengandalkan hafalan (I Komang

Werdhiana, 2008: 2). Oleh karena itu , pendidik harus memahami ranah kejiwaan

peserta didik sebelum membuat alat ukur yang dibutuhkan. Pemahaman tentang

ranah yang ingin diukur akan menentukan tepat atau tidaknya alat ukur yang

dikembangkan sehingga hasil pengukuran akurat.

2. Hakikat Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi

Pengukuran, asesmen dan evaluasi merupakan suatu proses yang

berkesinambungan. Griffin dan Nick menyatakan, ”Pengukuran, asesmen dan

evaluasi merupakan suatu hirarki” (Djemari Mardapi, 2008: 1). Pengukuran

merupakan kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, asesmen

adalah kegiatan menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan

evaluasi adalah kegiatan penetapan nilai suatu perilaku. Keadaan hirarki ini

menunjukkan bahwa pengukuran dan asesmen memiliki andil dalam evaluasi

(Djemari Mardapi, 2008: 1).

a. Hakikat Pengukuran

Semua kegiatan di dunia ini tidak bisa lepas dari kegiatan

pengukuran. ”Pengukuran adalah proses pemberian angka atau usaha

Page 31: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta

didik telah mencapai karakteristik tertentu” (Mimin Haryati, 2007: 16).

Airasian dan Russel (2008: 9) mendefinisikan, ”Measurement is the process

of quantifying or assigning a number to a performance or trait”. Sedangkan

Cangelosi (1990: 21) mengartikan, ”Pengukuran adalah proses pengumpulan

data melalui pengamatan empiris”. Linn dan Groundlund (2000: 31)

menyatakan bahwa, ”Measurement is the assgning of numbers to the results

of a test or other type of essessment according to specific rule”. Angka-angka

pada pengukuran hasil tes diperoleh berdasarkan aturan yang spesifik.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan pengukuran merupakan

proses pemberian angka pada suatu objek berdasarkan data pengamatan

empiris dengan memperhatikan aturan yang spesifik.

Pada dasarnya pengukuran berkaitan erat dengan proses penentuan

nilai kuantitatif. Noll (1965: 7) mengatakan, ”Since measurement is

quantitative process, the results of measurement are always express in

numbers”. Produk pengukuran yaitu berupa angka-angka yang menunjukkan

karakteristik objek yang diukur. Oleh karena itu, hasil pengukuran harus

memiliki kesalahan yang sekecil mungkin. Tingkat kehandalan tersebut

berkaitan dengan alat ukur yang digunakan. Alat ukur yang baik akan

memberikan hasil yang konstan apabila digunakan secara berulang, dengan

ketentuan kemampuan yang diukur tidak berubah (Djemari Mardapi, 2008:

3). Alat ukur yang sering digunakan dalam pengukuran yaitu berbentuk tes

dan non tes.

b. Hakikat Asesmen

Menurut TGAT (Task Group on Assessment and Testing), “Asesmen

meliputi semua hal yang berkaitan untuk menilai unjuk kerja individu atau

kelompok” (Djemari Mardapi, 2008: 1). Airasian dan Russell (2008: 9)

mendefinisikan asesmen sebagai, “Proses mengumpulkan, mensintesis dan

menafsirkan data dengan tujuan untuk mengambil keputusan”. Hal senada

diungkapkan oleh Cruickshank (1999: 254), “The process of collecting,

synthesizing and interpreting information to aid decision making is called

Page 32: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

assessment”. Sehingga dapat disimpulkan dalam asesmen terdapat empat

kegiatan utama yaitu pengumpulan data, sintesis data, penafsiran data dan

pengambilan keputusan.

Pembuatan suatu keputusan memerlukan informasi yang dapat

berasal dari testing dan pengukuran. Hasil pengukuran yang berupa angka

kemudian ditafsirkan menjadi suatu keputusan bersifat kualitatif. Meski

demikian, tidak semua pengambilan keputusan asesmen berdasarkan pada

hasil tes maupun pengukuran. Seperti dijelaskan oleh Airasian dan Russell

(2008: 10), “It is important to recognize that not all assessment require the

use of test or measurement”. Tampak jelas bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan asesmen dapat diambil dari berbagai jenis informasi,

misalnya melalui pengamatan atau laporan diri.

Asesmen merupakan komponen penting dalam pembelajaran.

Arends (1998: 189) menjelaskan, “The terms assessment usually refers to the

full range of in formational gathered and synthesized by teachers about their

students and their classroom”. Sedangkan Cole dan Lorna Chan (1994: 445)

mengungkapkan, “Such information obtained during the assessment process

will help the teacher to identify the specific problems the student is having

before making decisions about what can be done to help the student overcome

these difficulties”. Dengan adanya asesmen, kesulitan belajar siswa dapat

teridentifikasi untuk kemudian diputuskan solusi pemecahannya Terlebih

asesmen yang efektif dapat membantu siswa memahami segala hal yang

dibutuhkan saat melaksanakan tugas dan menyadari kriteria karya yang

berkualitas tinggi (Milne, 2008: 491). Sehingga hasil asesmen dapat dijadikan

umpan balik bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Hakikat Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu

program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau

tidak berharga. Remmers (1960: 8) mendefinisikan evaluasi sebagai,

“Evaluation, therefore, presupposes a definition of goals to be reach-

objectives that have been set forth”. Sedangkan Arends (1998: 189)

Page 33: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menyatakan, “Whereas assessment focuses on gathering and synthesizing

information, the term evaluation usually refers to the process of making

judgments, assigning values or deciding on worth”. Berdasarkan kedua

pengertian tersebut, evaluasi merupakan kegiatan pemberian keputusan

tercapai atau tidaknya suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Dikuatkan oleh Remmers (1960: 8), “We evaluate because we must a lways be

concerned with whether we are reaching the goals of our teaching efforts”.

Asesmen merupakan proses pengumpulan informasi sedangkan evaluasi

merupakan proses pemberian keputusan tentang bernilai atau tidaknya suatu

objek berdasar informasi asesmen. Sehingga dapat dikatakan evaluasi

merupakan produk dari asesmen.

Bloom menyatakan, “Evaluation, as we see it, is the systematic

collection of evidence to determine wether in fact certain changes are taking

place in the learns as well as to determine the amount or degree of change in

individual students” (Slameto, 2001: 5). Pengertian ini menyebutkan bahwa

evaluasi memiliki tiga ciri utama. Ciri pertama evaluasi ialah mengukur

perubahan yang diinginkan yaitu peningkatan kemampuan, baik kemampuan

kognitif, afektif maupun psikomotorik. Ciri kedua adalah adanya bukti-bukti

yang dideskripsikan secara jelas yang dikumpulkan sebagai dasar penilaian.

Ciri ketiga yaitu pengukuran kuantitatif terhadap bukti-bukti yang telah

dideskripsikan tersebut (Slameto, 2001: 5).

Harjanto (2006: 277) menyatakan, “Secara umum evaluasi

pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan dan

kemajuan peserta didik ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 57 ayat 1 yang berbunyi, “Evaluasi dilakukan dalam rangka

pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas

penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan”. Dapat

dikatakan evaluasi digunakan untuk mengetahui keberhasilan pendidikan.

Dengan demikian evaluasi menempati posisi yang penting dalam pendidikan.

Page 34: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Ruang lingkup dari evaluasi pendidikan di sekolah mencakup tiga

komponen utama, yaitu: (1) evaluasi program pengajaran; (2) evaluasi proses

pelaksanaan pengajaran; (3) evaluasi hasil belajar. Komponen-komponen

evaluasi pendidikan tersebut saling terkait satu sama lain. Sehingga evaluasi

yang dilakukan pada salah satu komponen akan berdampak pada komponen

lainnya. Misalnya, hasil evaluasi pada hasil belajar siswa akan menentukan

pelaksanaan pengajaran selanjutnya. Jika hasil belajar siswa kurang baik

maka guru harus mengevaluasi efektivitas proses pembelajaran yang telah

dilakukan sebelumnya (Anas Sudijono, 2005: 30).

3. Jenis dan Teknik Evaluasi

a. Jenis Evaluasi

Aunurrahman (2009: 221) membedakan jenis evaluasi hasil belajar

menjadi tiga yaitu evaluasi formatif, sumatif dan diagnostik.

1) Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan pada akhir

tiap pokok bahasan, satuan pelajaran maupun kompetensi. Evaluasi formatif

biasanya dilaksanakan pada pertengahan program pembelajaran. Cangelosi

(1995:2) menyatakan bahwa, ”Penilaian formatif adalah penilaian tentang

prestasi siswa yang mempengaruhi rencana pelajaran guru”. Hal ini

dikarenakan evaluasi formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang

tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi formatif

biasanya digunakan sebagai umpan balik bagi guru dan siswa. Seperti

dijelaskan Linn dan Groundlund (2000: 41), ”Formative assessment is used to

monitor learning progress during instruction. Its purpose is to provide

continuous feedback to both student and teacher concerning learning successes

and failure”. Umpan balik siswa dapat berupa penguatan bagi siswa yang

berhasil dan remidiasi bagi yang gagal. Sedangkan umpan balik bagi guru

berupa masukan untuk perbaikan dalam strategi mengajarnya. Jadi evaluasi

formatif bukan untuk menentukan keberhasilan hasil belajar semata, tetapi juga

untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran.

Page 35: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Evaluasi Sumatif

Aunurrahman (2009: 222) menyatakan, “Evaluasi sumatif adalah

evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya

tercakup lebih dari satu pokok bahasan dan dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit

berikutnya”. Pendapat senada dikemukakan oleh Linn dan Gronlund (2000:

41), “Summative evaluation typically comes at the end of the course (or unit) of

instruction”. Jadi evaluasi sumatif merupakan evaluasi yang dilaksanakan tiap

akhir pembelajaran atau semester. Evaluasi sumatif dirancang untuk

mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai. Linn dan

Groundlund (2000: 41) menyatakan,“It is designed to determine the extent to

which the instructional goals have been achieved and is used primarily for

assigning course grades or for certifying student mastery of the intended

learning outcomes”. Pendapat senada diungkapkan Saiffudin Azwar (2002: 11)

yang menyatakan, “Fungsi sumatif adalah penggunaan tes prestasi untuk

memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah

direncanakan sebelumnya dalam suatu program pelajaran”. Materi pada

evaluasi sumatif harus mewakili semua bahan yang telah diajarkan agar semua

tujuan pembelajaran dapat terukur. Tingkat keberhasilan evaluasi sumatif dapat

dinyatakan dengan nilai, sertifikat, piagam dan sebagainya.

3) Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik merupakan salah satu cara untuk mengetahui

kesulitan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan guru. Tes

diagnostik bertujuan untuk mengetahui kesulitan atau bagian-bagian materi

yang belum dikuasai siswa terhadap suatu pelajaran. Aunurrahman (2009: 222)

menyatakan, “Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk

mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada

siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat”. Materi evaluasi

diagnostik umumnya ditekankan pada bahan tertentu yang biasanya sulit

dipahami peserta didik. Hasil evaluasi ini memberikan informasi tentang

kesulitan yang dialami peserta didik untuk kemudian dicarikan solusi yang

Page 36: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

tepat. Hasil evaluasi diagnostik dapat digunakan oleh guru untuk melakukan

tindakan selanjutnya terhadap siswa. Siswa yang gagal dalam evaluasi

diagnostik akan diberikan remidiasi, sementara yang lainnya dapat melakukan

pendalaman atau pengayaan.

b. Teknik Evaluasi

Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat, jadi yang dimaksud dengan

teknik evaluasi yaitu alat yang digunakan untuk evaluasi. Peserta didik merupakan

individu yang memiliki karakter, latar belakang dan kemampuan beragam.

Menyikapi perbedaan tersebut, d iperlukan suatu alat yang dapat mengukur

kemampuan tiap individu secara akurat. Secara umum teknik evaluasi

digolongkan menjadi dua yaitu teknik non tes dan tes.

1) Teknik Non Tes

Hasil belajar mencakup sejumlah aspek, di mana setiap aspek tersebut

memerlukan alat ukur yang berbeda. Teknik non tes merupakan alat evaluasi

untuk mengukur perubahan sikap dan pertumbuhan psikologi (Zainal Arifin,

2012: 152). Teknik non tes memiliki kedudukan yang penting dalam evaluasi,

terutama dalam mengukur perubahan psikologi. Data yang dikumpulkan dari

teknik tes saja belumlah lengkap dan tidak akan bermakna karena belum

mencakup semua aspek hasil belajar.

Pengukuran teknik non tes dapat menggunakan alat ukur yang

beragam. Zainal Arifin (2012: 152) menyebutkan teknik non tes dapat berupa

observasi, wawancara, skala sikap, daftar cek, skala penilaian, angket, studi

kasus, catatan insidental, sosiometri dan inventori kepribadian. Anas Sudijono

(2008: 76) menyatakan,

Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnaire) dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).

Observasi merupakan cara pengambilan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis suatu objek yang akan diukur.

Observasi sering digunakan sebagai alat ukur tingkah laku individu atau proses

Page 37: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

terjadinya suatu kegiatan. Observasi dibedakan menjadi observasi parsipatif,

non parsitipatif, eksperimental dan non eksperimental. Observasi parsitipatif

yaitu observasi di mana observer melakukan penilaian dengan melibatkan diri

secara langsung dengan orang atau kelompok yang sedang diamati. Observasi

non parsitipatif yaitu observasi di mana observer hanya menjadi penonton yang

tidak terlibat langsung dengan orang atau kelompok yang sedang diamati.

Observasi ekperimental yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi buatan

atau rekayasa. Sedangkan observasi non eksperimental yaitu observasi yang

dilakukan dalam situasi yang normal atau wajar (Anas Sudijono, 2008: 76).

Wawancara merupakan cara pengambilan data dengan melakukan

tanya jawab lisan dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Ada dua

jenis wawancara yaitu wawancara terpimpin dan tidak terpimpin. Wawancara

terpimpin yaitu wawancara di mana evaluator berpegang pada panduan

wawancara yang item pertanyaannya telah dipersiapkan terlebih dahulu.

Sedangkan wawancara tidak terpimipin merupakan wawancara di mana

evaluator menanyakan pertanyaan dengan bebas tanpa panduan wawancara

(Anas Sudijono, 2008: 82).

Angket merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan

pertanyaan tertulis yang biasanya berhubungan dengan kepribadian dari

responden. Oleh karena itu , angket sering digunakan untuk menilai hasil

belajar afektif. Angket dapat berbentuk pilihan ganda dan skala sikap. Angket

berbentuk pilihan ganda terdiri dari pernyataan tidak lengkap yang diikuti

beberapa alternatif jawaban yang dapat melengkapi pernyataan tersebut.

Angket berbentuk skala sikap terdiri dari pernyataan yang diikuti dengan skala

kepribadian (Anas Sudijono, 2008: 84).

Pemeriksaan dokumen merupakan cara menghimpun data melalui

pemeriksaan dokumen-dokumen siswa yang berisi riwayat hidup, riwayat

orang tua maupun lingkungan tempat tinggalnya. Informasi-informasi tersebut

dapat direkam melalui dokumen berbentuk formulir yang telah diisi

sebelumnya oleh siswa. Dengan demikian, kapan pun informasi-informasi

Page 38: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

tersebut dapat digunakan sebagai bahan pelengkap penilaian hasil belajar

(Anas Sudijono, 2008: 90).

2) Teknik Tes

Tes merupakan hal pertama yang diingat ketika membahas tentang

penilaian hasil belajar. Tes sering digunakan dalam proses penilaian sehingga

lambat laun tes menjadi identik dengan penilaian. Tes merupakan alat

pengukuran terencana yang digunakan guru untuk memberikan kesempatan

bagi siswa memperlihatkan prestasi mereka dalam kaitannya dengan tujuan

yang telah ditentukan (Cangelosi, 1995:23). Airasian dan Russel (2008: 9)

menyatakan,”A test is a formal, systematic procedure used to gather

information about students achievement or other cognitive skills”. Anas

Sudijono (2005: 66) mengungkapkan, ”Tes adalah alat atau prosedur yang

dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian”. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat disimpulkan tes merupakan prosedur untuk mengukur

kemampuan siswa dalam kaitannya dengan tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

Beberapa istilah yang sering dijumpai dalam tes yaitu testing, testee,

dan tester. Testing adalah waktu pelaksanaan tes. Testee adalah orang yang

mengerjakan tes yang akan diukur baik dalam hal kemampuan, minat, bakat

atau pencapaiannya. Sedangkan tester adalah pelaksana tes yang bertugas

menyiapkan ruangan dan keperluan yang dibutuhkan, membagikan lembaran

tes, menerangkan cara mengerjakan tes, mengawasi jalannya tes, memberikan

tanda-tanda waktu, mengumpulkan pekerjaan testee dan mengisi berita acara

yang diperlukan.

Collins (2011: 32), menyatakan, ”Different assessment practices leads

to different types of attitudes toward student learning, which can be traced

back to theoritical perspectives” . Praktek asesmen yang berbeda menyebabkan

berbagai jenis sikap belajar siswa yang berbeda pula. Perbedaan ini tampak

dalam tujuan diadakannya tes, tujuan yang tidak jelas akan mengaburkan hasil

pengukuran. Djemari Mardapi (2008: 72) menyebutkan ada delapan tujuan tes

yang penting. Terkadang satu item tes dapat digunakan untuk beberapa tujuan.

Page 39: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Meski demikian tidak semua tes akan memiliki efektivitas yang sama untuk

semua tujuan.Tujuan tersebut antara lain (Djemari Mardapi, 2008: 72)

(1) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, (2) mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, (3) mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, (4) mengetahui hasil pengajaran, (5) mengetahui hasil belajar, (6) mengetahui pencapaian kurikulum, (7) mendorong peserta didik belajar, dan (8) mendorong pendidik mengajar yamg lebih baik dan peserta didik bela jar lebih baik

Berdasarkan bentuk pertanyaannya tes dibagi menjadi dua kelompok

yaitu tes esai dan tes objektif. Tes esai merupakan tes yang menuntut

kreativitas, di mana peserta didik diharuskan mampu menyusun sendiri kata-

kata dan kalimat-kalimat untuk merumuskan jawaban yang benar. Tes esai

berupa pertanyaan tertulis yang membutuhkan uraian jawaban yang relatif

panjang. Dalam pengerjaannya, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan

menje laskan, membandingkan dan mengiterpretasikan materi yang dipelajari.

Sehingga tes bentuk ini cocok digunakan untuk mengukur hasil belajar yang

tingkat kognitifnya kompleks (Purwanto, 2009: 70).

Tes esai meski mampu mengukur tingkat kognitif yang kompleks,

namun memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tes esai yang pertama adalah

tingkat subjektivitasnya tinggi. Penilai yang berbeda dapat memberikan

penilaian yang berbeda pula meski jawaban yang dinilai sama. Kelemahan

kedua, tes esai membutuhkan jawaban yang panjang sehingga tidak

memungkinkan menuliskan butir tes dalam jumlah yang banyak. Hal ini

menyebabkan tes esai tidak representatif dalam mengukur kemampuan peserta

didik. Kelemahan ketiga yaitu waktu pengoreksian yang lama. Guru harus

mengoreksi jawaban peserta didik dengan hati-hati untuk menghindari adanya

subjektivitas (Purwanto, 2009: 72).

Purwanto (2009: 72) menyatakan, ”Tes objektif adalah tes yang

keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia”.

Artinya dalam tes objektif pokok soal telah mengandung kemungkinan

jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh peserta didik. Sedangkan

Harjanto (2006: 279) menyatakan, ”Tes objektif adalah tes yang dibuat

sedemikian rupa sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai secara objektif, dinilai

Page 40: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

oleh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama”. Jadi tes objektif

mengandung dua unsur yaitu adanya informasi untuk menjawab tes dan dapat

dinilai secara objektif.

Tes objektif memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis tes esai.

Pertama, tes objektif memiliki tingkat objektivitas yang tinggi. Sebuah jawaban

dalam tes objektif hanya memiliki satu kemungkinan yaitu benar atau salah.

Dengan kata lain tingkat kebenaran tes objektif bersifat mutlak. Sehingga

penilai yang berbeda akan memberikan nilai yang sama pada jawaban yang

sama. Kedua, tes objektif didesain untuk waktu pengerjaan yang relatif singkat

sehingga memungkinkan penulisan item tes dalam jumlah banyak. Hal ini

berarti tes objektif bersifat lebih representatif mewakili materi pelajaran

(Purwanto, 2009: 72).

Kelemahan tes objektif yaitu tes jenis ini jarang digunakan untuk

mengukur tingkat kognitif yang kompleks. Selama ini tes objektif lebih sering

digunakan untuk mengukur tingkat kognitif rendah seperti mengingat,

memahami dan menerapkan. Selain itu tes objektif memungkinkan adanya

peluang melakukan tebakan (guessing) yang tinggi. Unsur guessing

menyebabkan hasil tes yang diperoleh kurang akurat dalam mengukur

kemampuan peserta didik (Purwanto, 2009: 73). Namun demikian, penyusunan

tes objektif secara hati-hati dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada

pada tes objektif itu sendiri.

Anas Sudijono (2005: 107) membedakan tes objektif menjadi lima

yaitu ”(1) tes objektif benar salah (true-false test); (2) tes objektif menjodohkan

(matching test); (3) tes objektif melengkapi (completion test); (4) tes objektif

isian (fill in test); (5) tes objektif pilihan ganda (multiple choice item test)”.

Kelima bentuk tes objektif tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan

masing-masing. Biasanya untuk pemilihan bentuk tes yang digunakan

disesuaikan dengan materi pelajaran dan waktu pengerjaan.

Page 41: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4. Tes Objektif Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda merupakan salah satu jenis tes objektif. Tes pilihan

ganda adalah tes yang jawabannya diperoleh dengan memilih salah satu alternatif

jawaban yang telah disediakan (Djemari Mardapi, 2008: 71). Tes pilihan ganda

menghadapkan kepada siswa antara empat sampai lima alternatif jawaban untuk

setiap soal. Siswa diharuskan memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban

tersebut yang dianggap benar berdasarkan dasar pemikiran tertentu. Anas

Sudijono (2008: 119) mengelompokkan tes pilihan ganda menjadi delapan yaitu:

“(1) model melengkapi lima pilihan; (2) model asosiasi dengan lima atau empat

pilihan; (3) model melengkapi berganda; (4) model analisis hubungan antar hal;

(5) model analisis kasus; (6) model hal kecuali; (7) model hubungan dinamik;

(8) model pemakaian diagram, grafik, peta atau diagram”.

Ada beberapa istilah yang terdapat dalam tes pilihan ganda antara lain

stem, options, key, dan distraktor. Annie dan Alan H.S Chan (2009: 1)

menyebutkan komponen tes pilihan ganda sebagai berikut:

A multiple choice item usually consist of a stem which presents a problem situation and several alternatives which provide possible solutions to the problem. The stem may be a question or an incomplete statement. The alternatives include the correct answer and severa l plausible answers called distracters.

Stem adalah bagian pokok dari item tes yang merumuskan isi item tes.

Stem bisa berbentuk pertanyaan, perintah maupun kalimat tidak sempurna.

Pilihan-pilihan jawaban yang menyertai stem dinamakan options. Pilihan jawaban

yang benar dinamakan key atau kunci jawaban. Sedangkan pilihan jawaban yang

bertujuan mengecoh siswa dalam memilih jawaban yang benar dinamakan

distraktor atau pengecoh. Jumlah pilihan jawaban dalam tes pilihan ganda

bervariasi dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Jumlah pilihan jawaban

untuk soal SD dan SMP adalah empat pilihan sedangkan untuk SMA dan

sederajat yaitu lima pilihan (Balitbang, 2007: 14).

Tes pilihan ganda banyak dipakai dan dikembangkan untuk ujian sekolah

terutama pada ujian akhir semester dan ujian akhir sekolah. Tes pilihan ganda

dipilih karena tes jenis ini cocok digunakan dalam situasi di mana jumlah peserta

Page 42: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tes banyak, waktu pengerjaaan singkat dan cakupan materi yang diujikan banyak.

Tes pilihan ganda juga mudah dalam hal koreksi sehingga mampu menunjukkan

hasil penilaian dengan cepat. Nicol (2007: 53) menyatakan, “MCQ’s are seen as a

way of enhancing opportunities for rapid feedback to students as well as a way of

saving staff time in marking”.Tes pilihan ganda memberikan umpan balik yang

cepat bagi guru sehingga menghemat waktu dalam analisis kemampuan peserta

didik.

Tes objektif pilihan ganda memiliki beberapa kebaikan yang tidak

dimiliki tes jenis lainnya. Keunggulan-keunggulan tes objektif pilihan ganda

adalah, (1) bentuknya lebih representatif dalam hal mencakup dan mewakili

materi pembelajaran; (2) memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih

objektif, baik dalam mengoreksi lembar jawaban soal, menentukan bobot skor,

maupun dalam menentukan nilai akhirnya; (3) dari segi efisiensi waktu,

mengoreksi tes objektif pilihan ganda jauh lebih cepat; (4) koreksi item tes dapat

dilakukan oleh siapapun; (5) item tes jauh lebih mudah dianalisis, baik analisis

dari segi tingkat kesukaran, daya pembeda, maupun reliabilitasnya (Anas

Sudijono, 2008: 134).

Penggunaan tes pilihan ganda dalam dunia pendidikan saat ini masih

kurang optimal. Tes pilihan ganda seringkali dianggap hanya dapat digunakan

untuk mengukur tingkat berpikir yang rendah. Pada kenyataannya tes ini dapat

pula digunakan untuk mengukur tingkat berpikir tinggi. Arends (1998: 202)

menyatakan,

Multiple choice items are considered by most evaluation specialists to be the best kind of objective test item. Multip le choice items are rather robust in their use, and if carefully constructed, they minimize guessing. Also, if appropriately written , multiple choice items can tap some types of h igher-level thinking and analytical skills.

Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling baik.

Penulisan item item pilihan ganda lebih sulit dibandingkan jenis tes lainnya.

Namun apabila disusun dengan hati-hati, tes pilihan ganda selain dapat

meminimalisasi tebakan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kognitif

yang lebih tinggi dan kemampuan menganalisis.

Page 43: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5. Pengembangan Tes Pilihan Ganda

Evaluasi teknik tes lebih dominan digunakan oleh guru untuk mengukur

hasil belajar siswa dalam evaluasi hasil belajar di sekolah. Tes pada umumnya

digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar

kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran. Di sekolah seringkali tes buatan guru yang disebut

teacher made test digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Tes yang dibuat

oleh guru terutama menilai kemajuan siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan

pembelajaran yang dirumuskan dalam indikator pencapaian kompetensi. Indikator

merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk

mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran (Cartono, 2006: 155).

Secara umum ada beberapa prinsip dasar yang perlu dicermati dalam

menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran

atau mengukur kemampuan dan keterampilan peserta didik yang diharapkan,

setelah mereka menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu (Anas Sudijono,

2005: 97).

(1) tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional; (2) butir-butir soal tes harus merupakan sampel yang representatif dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan; (3) bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar harus dibuat bervariasi; (4) tes hasil belajar harus didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan; (5) tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan.

Tes hasil belajar disamping harus dapat dijadikan alat pengukur

keberhasilan belajar siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk memperoleh

informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar

guru itu sendiri. Dalam penilaian, untuk mendapatkan informasi yang akurat

dibutuhkan tes yang handal. Tes tersebut harus memiliki bukti-bukti validitas,

reliabilitas dan unsur-unsur tes yang berkualitas baik. Sehingga diperlukan suatu

pengembangan yang mampu menghasilkan tes yang memenuhi semua kriteria

tersebut.

Page 44: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25 Djemari Mardapi (2008: 88) merumuskan pegembangan suatu tes harus

melalui langkah-langkah sebagai berikut, “(1) menyusun spesifikasi tes; (2)

menulis soal tes; (3) menelaah soal tes; (4) melakukan uji coba tes; (5)

menganalisis butir soal; (6) memperbaiki tes; (7) merakit tes; (8) melaksanakan

tes; (9) menafsirkan hasil tes”. Kedelapan langkah pengembangan tes tersebut

merupakan suatu langkah hirarki yang harus dilakukan secara berurutan. Oleh

karenanya dibutuhkan kesabaran dan kecermatan dalam mengembangkan tes.

Penyusunan spesifikasi instrumen mencakup, “(1) menetapkan tujuan;

(2) menyusun kisi-kisi; (3) memilih bentuk instrumen; dan (4) menentukan

panjang instrumen” (Cartono, 2006: 158). Ditinjau dari tujuannya, ada empat

macam tes yang banyak digunakan di sekolah yaitu tes penempatan, tes

diagnostik, tes formatif dan tes sumatif. Pengujian berbasis kemampuan dasar

pada umumnya menggunakan tes diagnostik, formatif dan sumatif (Djemari

Mardapi, 2008: 68).

Kisi-kisi merupakan tabel matrik berisi spesifikasi item tes yang akan

dibuat sebagai acuan bagi penulis. Dengan adanya kisi-kisi maka siapapun yang

menulis item tes akan menghasilkan item yang isi dan tingkat kesulitannya relatif

sama. Ada empat langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes yaitu: “(1) menulis

tujuan umum pelajaran; (2) membuat daftar pokok bahasan dan sub pokok

bahasan yang akan diujikan; (3) menentukan indikator; (4) menentukan jumlah

soal tiap pokok bahasan dan subpokok bahasan” (Djemari Mardapi, 2008: 91).

Pemilihan bentuk tes yang tepat ditentukan oleh tujuan tes, jumlah

peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jawaban, cakupan

materi tes dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan (Djemari Mardapi, 2008:

91). Apabila jumlah peserta tes banyak, waktu singkat dan cakupan materi yang

diujikan banyak maka tes objektif pilihan ganda sangat tepat digunakan.

Kelebihan tes objektif pilihan adalah objektivitas penskoran tinggi karena sistem

penskorannya jelas.

Panjang tes ditentukan oleh waktu yang tersedia dengan memperhatikan

bahan dan tingkat kelelahan peserta tes. Ujian tertulis biasanya menggunakan

waktu ujian 90 hingga 150 menit. Khusus untuk tes baku penentuan waktu ujian

Page 45: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

ditentukan berdasarkan hasil uji coba. Sedangkan tes untuk ulangan di kelas

penentuan waktunya berdasarkan pengalaman guru mata pelajaran (Cartono,

2006: 159).

Penulisan item tes merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi

pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai perincian pada kisi-kisi yang

telah dibuat. Langkah penulisan item tes ini harus dilakukan secara hati-hati

karena akan mempengaruhi kualitas item tes. Kualitas tes keseluruhan sangat

terpengaruh oleh tingkat kebaikan masing-masing item tes yang menyusunnya.

Pertanyaan ditulis sejelas mungkin sehingga jawaban yang diharapkan jelas pula

(Djemari Mardapi, 2008: 93).

Menelaah item tes merupakan tahapan yang dilakukan setelah item

selesai disusun. Penelaahan diperlukan dengan asumsi mungkin saja terdapat

kesalahan pada item tes, baik dari segi materi, konstruk maupun bahasanya.

Telaah item tes sebaiknya dilakukan oleh orang lain karena seringkali kekurangan

dari segi tata bahasa dan substansi tidak terlihat oleh pembuat tes. Akan lebih baik

lagi jika telaah dilakukan oleh sejumlah orang yang terdiri dari para ahli yang

secara bersama dalam tim menelaah atau mengoreksi item tes. Telaah seperti ini

disebut juga telaah kualitatif (Djemari Mardapi, 2008: 95).

Uji coba tes dilakukan sebelum item tes digunakan dalam tes

sesungguhnya. Tes yang secara teori sudah baik harus diuji pula secara empirik

agar didapatkan kepastian baik atau tidaknya tes tersebut. Uji coba ini dapat

digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik tentang tingkat kebaikan item

tes yang telah disusun. Data hasil uji coba akan dipakai pada tahap selanjutnya

dalam pengembangan tes yaitu menganalisis item tes. Berdasarkan hasil analisis

item tes akan diperoleh data empirik yang menunjukkan tingkat kebaikan item tes

yaitu dengan melihat tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan

sebagainya. Telaah pada tahap ini dilakukan secara empirik sehingga disebut juga

telaah kuantitatif (Djemari Mardapi, 2008: 95).

Item tes yang belum memenuhi standar yang ditetapkan akan direvisi

pada tahap memperbaiki tes. Sedangkan item tes yang telah memenuhi standar

akan langsung digunakan pada tahap selanjutnya. Item tes yang lolos pada tahap

Page 46: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

memperbaiki tes disusun untuk diteskan pada testee pada tahap merakit tes. Item

tes yang telah dirakit menjadi kesatuan yang utuh digunakan dalam tes yang

sesungguhnya. Pelaksanaan tes dikondisikan sedemikian rupa sehingga tidak ada

siswa yang melakukan kecurangan agar hasil tes yang diperoleh akurat. Tahap

menafsirkan hasil tes merupakan tahap di mana hasil tes ditafsirkan menjadi data

kuantitatif yang berupa nilai (Djemari Mardapi, 2008: 97).

Berdasarkan uraian tahapan pengembangan tes di atas diketahui bahwa

item tes akan ditelaah dengan dua cara yaitu secara kualitatif dan kuantitatif.

a. Telaah kualitatif

Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro (2010: 182) menyatakan,

“telaah kualitatif adalah analisis yang dilakukan oleh beberapa orang ahli

(expert) seperti dosen pembimbing sebelum tes diujicobakan atau digunakan”.

Dengan demikian telaah kualitatif d ilakukan dengan meminta pertimbangan

para pakar. Hasil telaah secara kualitatif sudah mewakili validitas isi suatu item

soal (Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro, 2010: 187).

Telaah kualitatif dilakukan berdasarkan pemikiran yang rasional.

Walaupun subjektif, namun yang terlibat merupakan seorang ahli pada bidang

yang diukur dan dilakukan dalam suatu forum diskusi sehingga hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan (Djemari Mardapi, 2008: 18). Popham (2008: 52)

mengatakan,“Even though there are different ways of determining whether test

based inferences are apt to be valid, the overriding focus is on the accuracy of

an assessment based inference”. Hal yang terpenting dalam menentukan valid

tidaknya item tes yang didasarkan pada pendapat ahli adalah keakuratan

kesimpulan yang diambil oleh ahli tersebut.Telaah kualitatif yang dilakukan

oleh ahli, meliputi telaah terhadap aspek konstruksi, materi dan bahasa.

1) Aspek Materi

Aspek materi berkaitan dengan substansi keilmuan yang

ditanyakan serta tingkat berpikir yang terlibat. Aspek materi yang ditelaah

antara lain: “(1) soal sesuai indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk

pilihan ganda); (2) materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi

(urgensi, relevansi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi); (3) pilihan

Page 47: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

jawaban homogen dan logis; (4) hanya ada satu kunci jawaban” (Depdiknas,

2009: 5).

2) Aspek Konstruksi

Aspek konstruksi berkaitan dengan penulisan soal. Depdiknas

(2009: 5), dari segi konstruksi penulisan soal pilihan ganda harus

memperhatikan beberapa hal berikut ini:

(1) pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas; (2) rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja; (3) pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban; (4) pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda; (5) pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi; (6) gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi; (7) panjang pilihan jawaban harus relatif sama; (8) pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan “semua jawaban di atas benar/salah” dan sejenisnya; (9) pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologisnya; (10) butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

3) Aspek Bahasa

Aspek bahasa berkaitan dengan hal yang ditanyakan. Penulisan

soal pilihan ganda harus memperhatikan aspek bahasa sebagai berikut:

“(1) menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia;

(2) menggunakan bahasa yang komunikatif; (3) tidak menggunakan bahasa

yang berlaku setempat; (4) pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok

kata yang sama kecuali merupakan satu kesatuan pengertian” (Depdiknas,

2009: 6).

b. Telaah Kuantitatif

Telaah kuantitatif dapat dilakukan menggunakan dua pendekatan

yaitu pendekatan secara klasik dan modern. “Analisis butir soal secara klasik

adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban

peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan

dengan menggunakan teori tes klasik” (Depdiknas, 2008: 11). Analisis secara

klasik dilakukan dengan asumsi, “(1) tidak ada korelasi antara skor yang

sebenarnya dan skor kesalahan; (2) sepanjang tidak terjadi kesalahan

Page 48: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

sistematik, maka tidak ada korelasi antara kesalahan acak pada suatu

pengukuran dengan kesalahan acak pada ulangan pengukuran; (3) besarnya

rerata kesalahan acak sama dengan nol” (Djemari Mardapi, 2008: 144).

Menurut Millman dan Greene, “Kelebihan analisis butir soal secara klasik

adalah murah, dapat dilaksanakan sehari hari dengan cepat menggunakan

komputer, murah, sederhana, familier dan dapat menggunakan data dari

beberapa peserta didik atau sampel kecil” (Depdiknas, 2008: 11). Secara

klasik analisis item tes meliputi reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda dan

efektivitas pengecoh.

a) Reliabilitas

Reliabilitas secara umum dikenal sebagai kehandalan. Reliabilitas

berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliable yang artinya dapat

dipercaya. Linn dan Grounlund (2000: 107) menyatakan, “Reliability refers

to the consistency of measurement; that is, how consistent tests scores or

other assessment result are from one measurement to another”. Thorndike

dan Hagen menyatakan, “Reliabilitas berhubungan dengan akurasi

instrumen dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan

seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang” (Purwanto, 2009:

154). Arends (1998: 199) menyatakan, “A test is considered reliable when it

produces dependable, consistent scores for person who take it more than

once over period of time”. Suatu tes jika memberikan hasil pengukuran

yang relatif tetap secara konsisten meski digunakan secara berulang maka

dikatakan tes tersebut reliable.

Sebagai alat ukur, tes harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Tes

yang tidak reliabel tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

belajar peserta didik karena tidak mengumpulkan informasi apapun.

Cruickshank (1999: 257) menyatakan, “A test that lacks reliability produces

scores that do not accurately reflect students understanding or ability due to

some error in the test itself”. Apabila alat ukur yang digunakan tidak

reliabel maka data hasil pengukurannya tidak dapat dipercaya karena adanya

kemungkinan kesalahan pada tes itu sendiri.

Page 49: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Reliabilitas suatu item tes dapat ditentukan dengan berbagai

metode. Purwanto (2009: 156) menyebutkan terdapat lima metode untuk

mencari reliabilitas suatu tes yaitu metode Flanagan, Rulon, Kuder

Richardson, Hoyt dan Alpha Cronbach. Metode yang biasanya digunakan

untuk menghitung reliabilitas adalah yang dikemukakan oleh Kuder dan

Richardson (rumus KR-20) sebagai berikut:

2

2

S

S

1n

n20KR

………………………………….. 3 .1

dengan

KR-20 : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1- p)

: jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : banyaknya item

S : standar deviasi dari tes

Keputusan suatu tes dinyatakan reliabel atau tidak didasarkan pada

koefisien reliabilitas tes tersebut. Koefisien reliabilitas harus diusahakan

setinggi mungkin. Namun koefisien yang tidak tinggi dapat pula dinyatakan

cukup reliabel dalam pengukuran tertentu asalkan tidak digunakan sebagai

dasar pengambilan keputusan yang bersifat individual.

b) Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran adalah “angka yang menunjukkan proporsi siswa

yang menjawab betul suatu soal” (Slameto, 2001: 218). Saiffudin Azwar

(2002: 134) menyatakan, “Indeks kesukaran adalah ratio penjawab item

dengan benar dan banyaknya penjawab item”. Untuk menentukan taraf

kesukaran dari tiap item tes dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Nn

TK 1 ………………………………………………. 3.2

dengan

TK : taraf kesukaran

n1 : banyaknya peserta tes yang menjawab benar

Page 50: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

N : jumlah peserta tes yang menjawab

Lewis R. Aiken menyatakan, “Tingkat kesukaran soal adalah

peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu

yang biasanya dinyatakan dalam indeks” (Depdiknas, 2008: 11). Indeks

taraf kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang

besarnya berkisar dari 0,00 hingga 1,00. Semakin besar indeks taraf

kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal

tersebut.

Item tes hasil belajar dinyatakan sebagai item yang baik apabila

item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah, dengan kata lain

taraf kesukaran item tersebut adalah sedang (Anas Sudijono, 2005: 370).

Item tes yang cenderung mudah lebih tepat digunakan sebagai tes

diagnostik. Item tes yang cenderung sulit lebih sesuai digunakan pada tes

seleksi. Sedangkan item tes yang termasuk dalam interval sedang cocok

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa (Elvin Yusliana Ekawati dan

Surantoro, 2010: 185).

c) Daya Pembeda

Daya pembeda item tes adalah kemampuan suatu item tes dapat

membedakan antara siswa yang tidak atau kurang atau belum menguasai

materi yang ditanyakan (Depdiknas, 2008: 13). Elvin Yusliana Ekawati dan

Surantoro (2010: 185) mengartikan daya pembeda sebagai berikut, “Daya

beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa

yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai

kemampuan rendah”. Berdasarkan pengertian tersebut daya pembeda dapat

digunakan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dan

pemahamannya terhadap materi.

Penentuan daya pembeda item tes dapat dilakukan dengan indeks

korelasi, diskriminasi, dan keselarasan item. Ada empat macam teknik

korelasi yang biasa digunakan untuk menghitung daya pembeda, yaitu

(1) teknik point biserial; (2) teknik biserial; (3) teknik phi; dan (4) teknik

tetrachorik (Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro, 2010:185). Teknik yang

Page 51: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

sering dipakai utuk menentukan daya pembeda item tes adalah korelasi

point biserial. Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro (2010: 185)

menjelaskan, “Korelasi poin biserial (rpbis) adalah korelasi product moment

yang diterapkan pada data di mana variabel-variabel yang dikorelasikan

yang satu bersifat dikotomi dan yang lain bersifat nondikotomi”. Variabel

bersifat dikotomi jika skor didalamnya hanya ada satu. Artinya item tes

yang benar diberi skor satu sedangkan item tes yang salah diberi skor nol.

Sedangkan Variabel non dikotomi adalah jumlah dari jawaban yang benar.

Untuk menghitung daya pembeda setiap soal, dapat digunakan rumus point

biserial sebagai berikut:

q

p

S

MMr

T

Tppbis

………....……………………………. 3.3

dengan

MP : rata-rata skor kriteria yang menjawab benar

MT : rata-rata skor kriteria yang menjawab salah

ST : simpagan baku skor kriteria total

p : proporsi subjek yang menjawab benar terhadap semua subjek

q : 1 – p

Besarnya daya pembeda berkisar antara -1 sampai 1. Item tes yang

daya bedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta tes. Tanda

negatif menunjukkan bahwa item tes tersebut menyesatkan karena

kelompok bawah menjawab benar sedangkan kelompok atas menjawab

salah (Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro, 2010:186).

d) Efektivitas Pengecoh

Purwanto (2009: 108) menyatakan, “Pengecoh adalah pilihan

jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban”. Pengecoh diberikan

dengan tujuan untuk menyesatkan peserta didik agar tidak memilih jawaban

yang benar. Kualitas suatu item tes dapat dilihat dari efektivitas

pengecohnya. Efektivitas pengecoh diartikan sebagai seberapa baik pilihan

yang salah dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui

Page 52: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kunci jawaban yang tersedia. Oleh karenanya pengecoh sebaiknya dibuat

semirip mungkin dengan kunci jawaban agar dapat menjalankan fungsinya

dengan baik (Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro, 2010: 186).

Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila paling tidak dipilih

oleh sejumlah peserta tes. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali berarti

pengecoh tersebut tidak berfungsi karena terlalu mencolok. Pengecoh yang

demikian tidak akan efektif digunakan (Purwanto, 2009: 108). Saiffudin

Azwar (2007: 143) menambahkan, “Distraktor yang tidak ada pemilihnya

mungkin sekali disebabkan karena isinya yang tidak relevan atau kalimat

yang tidak tersusun dengan baik sehingga tampak jelas sebagai pilihan yang

salah”. Apabila pengecoh dipilih secara merata maka termasuk pengecoh

yang sangat baik. Sedangkan apabila pengecoh lebih banyak dipilih oleh

kelompok atas dibanding kelompok bawah maka pengecoh tersebut

menyesatkan. Suharsimi Arikunto (2010: 206) menyatakan, “Suatu

distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%

peserta tes”. Artinya jika pengecoh dipilih kurang dari 5% peserta tes maka

pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Tes hasil belajar disamping harus dapat dijadikan alat pengukur

keberhasilan belajar siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk memperoleh

informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar

guru itu sendiri. Dalam penilaian, untuk mendapatkan informasi yang akurat

dibutuhkan tes yang handal, di mana tes tersebut harus memenuhi unsur-unsur tes

yang berkualitas baik. Zaman (2010: 61) menyatakan, ”Tests p lay important role

in giving feedback stakeholders in education on various aspects therefore quality

of tests has always been hot issue since long; consequently literature is full of

comprehensive discussion on validity, reliability and characteristics of quality

assessment programs, so that to bring improvement in feedback”. Tes dengan

kualitas yang baik akan menghasilkan umpan balik yang akurat sehingga dapat

membawa perubahan pembelajaran ke arah yang lebih baik.

Page 53: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34 Unsur-unsur tes yang baik meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda,

taraf kesukaran dan efektivitas pengecoh. Sayangnya tidak semua guru merupakan

spesialis dalam bidang penilaian sehingga tidak banyak dari mereka melakukan

analisis terhadap instrumen penilaian yang digunakannya. Guru lebih sering

menggunakan pengalamannya dalam menyusun tes daripada mengaplikasikan

penilaian standar. Crisp dan Palmer (2007: 89) mengatakan:

Academics are generally not specialists in the research discipline of assessment, and they do not routinely analyze their assessments using the accepted standards associated with validity and reliability. Academics tend to rely on the accumulated discipline-based history about what constitutes an acceptable assessment standard, rather than attempt to apply quantitative principles from another discipline, especially if there is uncertainty about how to apply these principles appropriately.

Analisis item tes merupakan hal yang jarang dilakukan di Indonesia.

Penyebab tidak dilakukannya analisis item tes oleh para pendidik dilatarbelakangi

berbagai macam hal. Beban mengajar 24 jam serta adanya tugas tambahan dirasa

terlalu berat bagi pendidik. “Ketentuan mengajar guru yang ditetapkan minimal 24

jam tatap muka justru mendorong berkembangnya guru yang tidak profesional”

(Kompas, 2012: 12). Widodo (2010: 59) mengungkapkan lima hal yang

melatarbelakangi tidak dilakukannya analisis item tes di Indonesia. Kelima hal

tersebut adalah,

Pertama, tidak ada tuntutan sehingga dapat diabaikan; kedua, tidak memiliki waktu luang karena jam mengajarnya penuh, sebab menganalisis butir soal memerlukan waktu ekstra yang banyak; ketiga, belum mengetahui manfaat dari menganalisis butir soal-soal tes, karena soal yang hampir sama untuk siswa tahun lalu hasilnya bagus tetapi untuk siswa tahun sekarang kurang memuaskan; keempat, tidak mengetahui cara-cara meganalisis butir soal-soal tes; dan kelima, bila soal yang telah dianalisis dan digunakan kembali untuk tes tidak bermanfaat karena sudah menjadi kebiasaan bahwa soal tes dibagikan kepada siswa dan siswa belajar dari soal tersebut.

Zakaria menyatakan, “Salah satu penyebab peringkat anak Indonesia

rendah adalah kemampuan guru dalam membuat tes masih rendah, sehingga

pengukuran tidak akurat” (Suwarto, 2009: 42). Kemampuan pendidik dalam

membuat item tes sangat diperlukan, dengan demikian item tes tersebut dapat

digunakan mengukur kemampuan peserta didik dengan akurat. Namun hingga

saat ini item tes yang ada di sekolah masih merupakan item pool, yaitu item tes

Page 54: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

yang belum diketahui karakteristiknya, baik daya pembeda, taraf kesukaran

maupun efektivitas pengecoh. Item tes demikian akan memberikan informasi

kemampuan peserta didik yang bias sehingga informasi yang diperoleh masih

diragukan kebenarannya (Suwarto, 2009: 43).

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini mengambil bentuk soal pilihan ganda. Pemilihan bentuk

soal pilihan ganda dikarenakan bentuk tes ini terbukti efektif digunakan dalam

penilaian hasil belajar siswa. Isti Nafah (2010: 65) dalam skripsinya yang berjudul

Pengaruh Perbedaan Bentuk Tes Dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau

dari Kemampuan Bahasa Indonesia menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh

antara penggunaan bentuk tes esai dan pilihan ganda terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus. Uji lanjut anava menunjukkan

bahwa siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan bentuk tes pilihan ganda

memiliki kemampuan kognitif Fisika yang lebih baik daripada siswa yang

menggunakan bentuk tes esai. Dari uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa

penggunaan bentuk tes pilihan ganda dalam evaluasi hasil belajar Fisika siswa

lebih efektif bila dibandingkan dengan penggunaan bentuk tes esai terhadap

kemampuan kognitif Fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Lurus.

Isti Nafah (2010: 65) menjelaskan perbedaan antara tes pilihan ganda dan

tes esai dikarenakan siswa lebih sering diberikan diberikan tes-tes yang berbentuk

pilihan ganda dalam evaluasi belajar mereka. Selain itu dalam bentuk tes pilihan

ganda siswa diberikan beberapa pilihan jawaban yang dapat mengingatkan

konsep-konsep yang pernah diajarkan guru dan memudahkan siswa menjawab

soal-soal yang diberikan tersebut. Sedangkan penggunaan bentuk tes esai dalam

evaluasi belajar menuntut jawaban yang lebih tepat dari siswa.

Pengembangan tes kini mulai banyak dikembangkan oleh para praktisi

pendidikan I Komang Werdhiana (2008: 5) dalam jurnal berjudul Pengembangan

Tes Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA yang bertujuan mengembangkan tes

pemahaman konsep yang bermanfaat menguji pemahaman konsep siswa SMA

tentang listrik arus searah telah mengembangkan tes pemahaman konsep (TPK)

Page 55: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dan tes hitungan (TH). Berdasarkan penelitiannya diperoleh indeks kesukaran

rata-rata P TPK hasil uji tahap I > 0,30, ini berarti TPK masuk kategori sedang.

Sedangkan P TPK hasil u ji tahap II < 0,30, ini berarti TPK masuk kategori sukar.

Indeks pembeda rata-rata TPK versi terakhir < 0,40, masuk kategori cukup. Jadi

kinerja daripada TPK masih kurang baik. Akan tetapi tes ini memenuhi validitas

isi dan juga memenuhi kreteria koefisein biserial, yakni > 0,20 meski dapat

dikatakan koefisien relibilitas TPK rendah.

C. Kerangka Berpikir

Penilaian merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dalam proses

pembelajaran. Salah satu cara yang sering digunakan dalam menilai kemampuan

kognitif peserta didik yaitu dengan menggunakan tes. Untuk penilaian sumatif, tes

pilihan ganda merupakan tes yang tepat digunakan mengingat materi yang

diujikan banyak dengan waktu pengerjaan yang sempit. Sayangnya selama ini

masih ditemukan tes pilihan ganda yang tidak memenuhi kriteria dan layak

dipakai mengukur kemampuan siswa. Dalam prakteknya ditemukan tes yang tidak

memenuhi standar dan cacat. Kecacatan tes dapat dilihat dari tidak adanya pilihan

jawaban yang benar serta pokok soal yang kurang jelas. Masih ditemukannya

berbagai kesalahan menunjukkan bahwa tes tersebut tidak dikembangkan secara

cermat dan hati-hati.

Salah satu penyebab kecacatan item tes dikarenakan tidak adanya tahap

ujicoba dan telaah sebelum tes digunakan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa

guru tidak mempunyai waktu luang untuk melakukan telaah item tes secara

mendalam. Akibatnya terkadang masih ada kesa lahan item tes yang lolos dari

pengamatan guru. Ujicoba dan telaah item tes merupakan tahapan yang penting

dalam pengembangan tes. Berdasarkan kedua tahapan inilah didapatkan informasi

kelayakan suatu item tes mengukur kemampuan peserta didik. Dalam tahap telaah

akan diperoleh kriteria tes yang diterima dan ditolak, hanya tes dengan kriteria

diterima sajalah yang dapat digunakan dalam ujian yang sebenarnya.

Menyikapi hal tersebut, maka peneliti akan mengembangkan tes pilihan

kelas X SMA semester ganjil. Tes yang dikembangkan merupakan tes sumatif

Page 56: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

yang akan diujikan pada akhir semester. Produk akhir pengembangan berupa

perangkat tes yang memenuhi unsur-unsur tes yang baik sehingga dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat

melalui kerangka berpikir pada Gambar 2 .1 berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka

diajukan beberapa pertanyaan penelitian berkaitan dengan pengembangan Tes

Fisika Pilihan Ganda Kelas X SMA Semester Ganjil sebagai berikut:

1. Bagaimanakah langkah-langkah mengembangkan tes pilihan ganda kelas X

SMA Semester Ganjil?

2. Bagaimanakah hasil pengembangan tes pilihan ganda kelas X SMA Semester

Ganjil?

MASALAH

- Ditemukan tes Fisika yang

tidak memenuhi kriteria tes

yang baik

- Belum banyak dilakukan

pengembangan tes yang

memenuhi standar

SOLUSI

Pengembangan Tes

Penyeleksian Tes

Tes Berkualitas Baik

Bank Soal Sekolah

Page 57: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian yang dilaksanakan merupakan bentuk penelitian dan

pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu pengkajian

sistematis terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan

produk pembelajaran sehingga diperoleh suatu perangkat baru atau

menyempurnakan perangkat yang telah ada. Model penelitian dan pengembangan

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan 4D oleh

Thiagarajan, Sammell dan Sammell.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan memaparkan prosedur yang

ditempuh untuk membuat produk. Model pengembangan 4D terdiri dari empat

tahap yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate.

1. Tahap Define

Pada tahap define atau pendefinisian dilakukan pengumpulan

informasi melalui analisis kebutuhan, analisis Standar Kompetensi dan analisis

Kompetensi Dasar. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan data hasil

wawancara dan telaah kualitatif tes buatan guru. Analisis Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar dilakukan berdasarkan pertimbangan ahli.

2. Tahap Design

Pada tahap design atau perancangan disusun sejumlah item tes

sehingga diperoleh paket rancangan soal. Tahap design meliputi:

a. Menentukan Tujuan Tes

Ditinjau dari tu juannya, tes dibedakan menjadi tes penempatan, tes

diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.

b. Menentukan Bentuk Tes

Pemilihan bentuk tes berdasarkan pertimbangan jumlah peserta tes, waktu

pengerjaan, dan cakupan materi yang diujikan.

Page 58: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

c. Menentukan Panjang Tes

Panjang tes ditentukan oleh waktu pengerjaan dengan memperhatikan

cakupan materi tes dan tingkat kelelahan peserta tes.

d. Penulisan Kisi-Kisi

Kisi-kisi merupakan tabel matrik berisi spesifikasi item tes yang akan

dibuat sebagai acuan bagi penulis. Kisi-kisi merupakan acuan bagi penulis

tes, sehingga siapapun yang menulisnya akan menghasilkan item tes yang

isi dan tingkat kesulitan yang relatif sama. Tedapat empat langkah dalam

mengembangkan kisi-kisi tes yaitu:

1) Menulis tujuan umum pelajaran

2) Membuat daftar pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan

diujikan

3) Menentukan indikator

4) Menentukan jumlah item tes tiap pokok bahasan dan sub pokok

bahasan

e. Penulisan Item Tes

Penulisan item tes merupakan langkah menjabarkan indikator tes menjadi

item tes yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang

telah dibuat. Penulisan item berpedoman pada kaidah penulisan tes sesuai

standar yang telah ditetapkan.

3. Tahap Develop

Pada tahap ini item tes pada paket rancangan soal ditelaah oleh para

ahli. Telaah item tes berdasarkan tiga aspek yaitu aspek materi, konstruksi dan

bahasa. Item tes yang sudah direvisi berdasarkan masukan ahli kemudian

diujicoba dalam kelompok kecil untuk melihat tingkat keterbacaan item tes

tersebut. Tahap selanjutnya yaitu item tes diujicoba pada subjek yang

jumlahnya lebih banyak dengan melakukan uji coba kelompok besar. Data

yang diperoleh pada uji coba kelompok besar akan dianalisis secara kuantitatif.

Pada akhir tahap develop item tes yang dinyatakan diterima dirakit menjadi

perangkat tes Fisika kelas X SMA semester ganjil. Langkah selanjutnya produk

Page 59: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

akhir berupa tes Ujian Akhir Semester Fisika Kelas X SMA Semester Ganjil

diujicoba kembali untuk mengetahui parameter tesnya.

4. Tahap Disseminate

Tahap disseminate merupakan tahap di mana hasil pengembangan

berupa produk akhir didistribusikan secara luas. Pendistribusian dapat berupa

seminar, workshop maupun melalui bank soal. Namun pada penelitian untuk

mahasiswa setingkat S1 tahap disseminate tidak dilakukan karena memerlukan

biaya besar dan waktu yang lama.

C. Uji Coba Produk

Uji coba dilakukan setelah rancangan soal selesai. Uji coba rancangan

soal memiliki dua tujuan yaitu mengetahui kelayakan item tes yang dibuat dan

mengetahui sejauh mana item tes dapat mencapai tujuan. Pada penelitian dan

pengembangan ini dilakukan uji coba rancangan soal sebagai berikut:

1. Uji Ahli

Uji ahli dilakukan oleh tiga ahli yang berbeda yaitu ahli materi, konstruksi dan

bahasa. Tiap ahli menelaah dan melakukan analisis kualitatif terhadap

rancangan soal. Ahli dipilih berdasarkan kriteria keahlian yang dimiliki

sebagai berikut:

a. Ahli Materi

Ahli materi minimal merupakan lulusan S2 dalam bidang sains dan pernah

melakukan penelitian tentang hal yang bersangkutan.

b. Ahli Konstruksi

Ahli konstruksi minimal merupakan lulusan S2 dalam bidang evaluasi

pembelajaran Fisika dan telah melakukan penelitian tentang hal yang

bersangkutan.

c. Ahli Bahasa

Ahli bahasa minimal merupakan lulusan S2 evaluasi pembelajaran dan

memiliki pengalaman dalam hal penyuntingan.

Page 60: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41 2. Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahap ini uji coba rancangan soal dilakukan dengan mengambil subjek

coba yang terdiri dari 5 teman sejawat yang juga melakukan pengembangan

tes. Subjek coba merupakan seseorang yang pernah mendapatkan dan

menguasai materi Fisika dasar serta teknik evaluasi.

3. Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba pada tahap ini dilakukan kepada sejumlah peserta didik. Uji coba

kelompok besar dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kartasura.. Subjek coba

merupakan siswa kelas XE dan XF yang telah menyelesaikan materi yang

diujikan.

D. Desain Uji Coba

Uji coba dilaksanakan secara bertahap melalui tiga tahapan. Tahap

pertama yaitu item tes ditelaah oleh ahli dalam hal kesesuaian dengan aspek

materi, konstruksi dan bahasa. Item tes yang belum memenuhi criteria baik oleh

para ahli selanjutnya akan direvisi. Tahap kedua item tes yang telah direvisi

diujicobakan pada kelompok kecil. Apabila hasil uji coba kelompok kecil

menunjukkan bahwa terdapat item tes yang kurang sempurna maka item tes

tersebut direvisi kembali. Tahap ketiga item tes diujicobakan pada kelompok

besar yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura. Pada tahap ini item tes

dianalisis secara kuantitatif dan diputuskan ke dalam kategori item tes yang

diterima, direvisi atau ditolak. Hasil akhir dari proses ujicoba ini berupa perangkat

tes Fisika kelas X SMA semester ganjil. Skema desain uji coba pengembangan tes

dapat dilihat pada Gambar 3 .1 berikut:

Page 61: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Gambar 3.1 Skema Desain Uji Coba Pengembangan Tes

E. Subjek Coba, Waktu dan Tempat Penelitian

Subjek coba dalam penelitian dan pengembangan ini adalah siswa kelas

XE dan XF SMA Negeri 1 Kartasura. Kelas yang dipakai sebagai subjek coba

merupakan kelas rataan tengah. Waktu penelitian adalah Juli sampai Desember

2011. Tempat penelitian pada uji coba kelompok besar yaitu di SMA Negeri 1

Kartasura. Pemilihan tempat pemilihan berdasarkan observasi awal yang

menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Kartasura merupakan salah satu sekolah

Tingkat Menengah Atas yang menjadi tolok ukur pendidikan di Kabupaten

Sukoharjo.

Produk akhir

Uji coba kelompok kecil

Revisi II

Uji coba kelompok besar

Revisi III

Rancangan soal

Uji ahli Revisi I

Page 62: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

F. Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif berupa kategori-kategori dan data kuantitatif berupa

angka-angka.

1. Data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil penelaahan item tes oleh ahli yang terdiri

dari ahli materi, ahli konstruksi, dan ahli bahasa.

2. Data kuantitatif

Data yang dikumpulkan berupa hasil tes untuk kemudian dianalisis tingkat

reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan efektivitas pengecoh.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian dan pengembangan ini digunakan beberapa jenis

instrumen pengumpulan data, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara merupakan cara menghimpun data dengan melakukan tanya

jawab lisan dengan narasumber. Dalam penelitian ini pengumpulan data yang

dilakukan menggunakan wawancara terpimpin. Evaluator telah menyiapkan

bahan wawancara secara matang dengan berpedoman pada pedoman

wawancara yang digunakan untuk mengetahui fakta di lapangan. Subjek

wawancara yaitu guru Fisika Sekolah Menengah Atas.

2. Lembar penelaahan item tes

Lembar penelaahan item tes ini digunakan untuk menelaah item tes secara

kualitatif. Lembar penelaahan berisi pernyataan mengenai aspek materi,

konstruksi dan bahasa. Penelaah ahli cukup memberi tanda ( ) pada nomor

item tes yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan.

3. Tes kognitif siswa

Hasil tes kognitif siswa dapat dilihat berdasarkan lembar jawab yang

dikerjakan siswa. Hasil tersebut memberikan informasi berupa angka-angka

yang selanjutnya ditelaah secara kuantitatif.

Page 63: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

H. Teknik Analisis Data

Setelah rancangan soal selesai dibuat kemudian rancangan tersebut akan

diujicobakan untuk kemudian dianalisis tiap itemnya. Telaah data dalam

penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu telaah kualitatif dan kuantitatif.

1. Telaah Kualitatif

Telaah kualitatif dilakukan dengan meminta pertimbangan para ahli.

Telaah kualitatif dilakukan oleh ahli, meliputi telaah aspek materi, konstruksi

dan bahasa. Penelahan dilakukan menggunakan lembar telaah yang berisi

kriteria-kriteria tertentu. Setelah lembar telaah diisi dengan cara menelaah

tiap item tes, kemudian dilanjutkan dengan menetapkan item tes tersebut

diterima, direvisi atau ditolak dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Item tes diterima

yaitu item tes yang karakteristiknya memenuhi semua kriteria yang ada

b. Item tes direvisi

yaitu item tes yang karakteristiknya tidak memenuhi kriteria minimal

pada aspek materi selain poin nomor 1 dan 4, pada aspek konstruksi

maksimal tiga kriteria, sedangkan pada aspek bahasa tidak sesuai hanya

satu kriteria saja.

c. Item tes ditolak

yaitu item tes yang karakteristiknya tidak memenuhi semua kriteria

penilaian pada aspek materi poin nomor 1 dan 3, pada aspek konstruksi

lebih dari tiga kriteria, sedangkan pada aspek bahasa tidak sesuai lebih

dari satu kriteria yang ditentukan.

2. Telaah Kuantitatif

Pada pengembangan ini digunakan telaah kuantitatif secara klasik.

Telaah kuantitatif dilakukan menggunakan program Micrososft Excell.

Karakteristik item tes yang ditelaah secara kuantitatif yaitu reliablitas, taraf

kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis reliabilitas

merupakan analisis untuk keseluruhan item tes, bukan untuk reliabilitas tiap

item. Sedangkan analisis taraf kesukaran, daya pembeda dan efektivitas

pengecoh merupakan analisis untuk tiap item tes.

Page 64: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah kemampuan suatu tes untuk

memberikan hasil yang relatif ajeg atau tetap bila digunakan pada waktu

atau tempat yang berlainan. Untuk menghitung reliabilitas digunakan

rumus yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson (rumus K-R 20).

Hasil perhitungan kemudian dianalisis untuk menetukan tingkat reliabilitas

item tes dengan beberapa kriteria sebagai berikut:

-1 20-KR 0,20 : reliabilitas tes sangat rendah

0,21 20-KR 0,40 : reliabilitas tes rendah

0,41 20-KR 0,70 : reliabilitas tes sedang

0,71 20-KR 0,90 : reliabilitas tes tinggi

0,91 20-KR 1,00 : reliabilitas tes sangat tinggi

(Masidjo, 2006: 209)

b. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran adalah angka yang menunjukan proporsi siswa

yang menjawab betul suatu item tes. Taraf kesukaran item tes dapat

ditentukan berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran dengan

ketentuan sebagai berikut:

0,0 TK < 0,3 : item tes sukar

0,3 TK 0,7 : item tes sedang

0,7 TK 1 : item tes mudah

(Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro, 2010: 185)

c. Daya Pembeda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu item tes untuk

dapat membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan

yang kemampuannya rendah. Penentuan daya pembeda item tes dihitung

menggunakan rumus point biserial. Indeks daya pembeda item tes

diklasifikasikan sebagai berikut:

-1 rpbis 0,1 : item tes tidak diterima

0,1 < rpbis 0,3 : item tes direvisi

Page 65: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

0,3 rpbis 1 : item tes diterima

(Elvin Yusliana Ekawati dan Surantoro, 2010: 186)

d. Efektivitas Pengecoh

Suatu pengecoh berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%

peserta tes. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali berarti pengecoh

tersebut tidak berfungsi. Sedangkan bila pengecoh lebih banyak dipilih

oleh kelompok atas dibanding kelompok bawah maka pengecoh tersebut

menyesatkan.

e. Penggolongan Kriteria Item Tes

Berdasarkan hasil telaah kuantitatif akan diputuskan item tes yang

dapat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Kategori item

tes diterima, direvisi, atau ditolak dapat diputuskan dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Item tes diterima

Item tes diterima apabila karakteristik item tes memenuhi semua

kriteria. Item tes yang yang terlalu sukar atau terlalu mudah, tetapi

memiliki daya beda dan distribusi pengecoh yang memenuhi kriteria

maka item tes tersebut dapat diterima.

2) Item tes direvisi

Item tes direvisi apabila sa lah satu atau lebih dari ketiga kriteria

karakteristik item tes tersebut tidak memenuhi kriteria

3) Item tes ditolak

Item tes ditolak jika item tes tersebut memiliki karakteristik yang tidak

memenuhi semua kriteria.

Page 66: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan 4D

yang telah disesuaikan. Namun demikian, pada penelitian ini hanya dilakukan

tiga tahap pengembangan yaitu define, design dan develop. Ketiga tahapan

tersebut diperinci lagi menjadi langkah-langkah yang lebih spesifik.

1. Tahap Define

Tahap define merupakan tahap di mana dilakukan pendefinisian

terhadap masalah yang dihadapi. Pada tahap inilah masalah-masalah yang

muncul dirumuskan dan dicari solusinya. Pada penelitian ini tahap define

meliputi analisis kebutuhan, analisis standar kompetensi dan analisis

kompetensi dasar.

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui dan menetapkan masalah

dasar yang dihadapi dalam evaluasi sehingga diperlukan suatu

pengembangan tes. Dalam penelitian ini analisis kebutuhan meliputi hasil

wawancara dan hasil analisis tes buatan guru.

1) Hasil Wawancara

a) Waktu evaluasi

Wawancara merupakan salah satu cara untuk menggali

informasi mengenai masalah yang mungkin muncul dalam pendidikan.

Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan tiga nara sumber yang

mengajar sekolah menegah atas di Wilayah eks-Karesidenan Surakarta.

Nara sumber pada penelitian ini yaitu guru SMA Negeri 2 Sukoharjo,

guru SMA Negeri 4 Surakarta dan guru SMA Negeri 3 Surakarta.

Berdasarkan ketiga nara sumber evaluasi sekolah diadakan pada akhir

tiap kompetensi dasar dan periode tertentu. Evaluasi pada akhir tiap

kompetensi dasar dilaksanakan selama selang waktu satu semester.

Page 67: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pada pertengahan semester diadakan evaluasi berupa Ujian Tengah

Semester (UTS) dan pada akhir semester diadakan Ujian Akhir

Semester (UAS). Pada SMA Negeri 3 Surakarta selain ulangan harian,

UTS dan UAS terdapat juga ulangan pagi yang diadakan sebelum jam

pelajaran dimulai. Ulangan pagi dilakukan tiga kali dalam satu semester

yaitu ulangan pagi 1, u langan pagi 2 dan ulangan pagi 3

b) Teknik evaluasi

Teknik evaluasi yang dipakai oleh ketiga nara sumber yaitu

tes. Tes yang digunakan dalam ujian berbentuk pilihan ganda dan

uraian. Tes yang diujikan merupakan tes buatan guru baik dibuat secara

individu maupun tim. Pada SMA Negeri 2 Sukoharjo soal tes ulangan

harian merupakan item tes yang dibuat oleh guru mata pelajaran,

sedangkan soal UTS dan UAS dibuat oleh tim MGMP Sukoharjo . Pada

SMA Negeri 3 Surakarta dan SMA Negeri 4 Surakarta soal ulangan

harian dibuat oleh guru mata pelajaran, sedangkan soal UTS dan UAS

merupakan hasil kerja tim sekolah yang melibatkan dua atau tiga guru

yang mengajar pada tingkat yang sama

c) Waktu penyusunan tes

Pembuatan item tes dapat berdasarkan materi (content base)

maupun kompetensi (competency base). SMA Negeri 3 Surakarta dan

SMA Negeri 4 Surakarta mendasarkan pembuatan soal pada

kompetensi yang akan diukur berdasarkan indikator tes. Kedua guru

tersebut membuat indikator tes sebelum kegiatan belajar mengajar,

namun demikian indikator tes berbeda dengan indikator RPP. Lebih

lanjut guru SM A Negeri 3 Surakarta biasanya menambahkan beberapa

indikator RPP ke dalam indikator tes sehingga ada beberapa item tes

yang juga tercantum dalam RPP. Sedangkan guru SMA Negeri 2

Sukoharjo dalam pembuatan item tes menitikberatkan pada materi yang

telah diajarkan. Hal ini dikarenakan indikator tes dibuat setelah

mengajar sehingga indikator disesuaikan dengan kompetensi dan materi

yang sudah diajarkan.

Page 68: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

d) Bentuk dan panjang tes

Bentuk item tes yang digunakan dalam evaluasi ketiga sekolah

tersebut adalah pilihan ganda dan uraian. Pada ulangan harian, item tes

uraian lebih banyak dipakai karena mampu menunjukkan tingkat

pemahaman siswa. Pada SMA Negeri 2 Sukoharjo soal ulangan harian

dapat berbentuk pilihan ganda atau uraian. Jika soal ulangan harian

berbentuk pilihan ganda maka jumlah item tesnya 20 hingga 30.

Sedangkan jika berbentuk uraian jumlah item tesnya 5 hingga 10.

Dengan waktu pengerjaan 90 menit, baik untuk item tes pilihan ganda

maupun uraian. Soal UTS di SMA Negeri 2 Sukoharjo terdiri dari 10

item tes isian singkat dan 5 uraian dengan waktu pengerjaan 120 menit.

Sedangkan soal UAS di SMA Negeri 2 Sukoharjo terdiri dari 40 hingga

45 item tes pilihan ganda dengan waktu pengerjaan 120 menit. SMA

Negeri 3 Surakarta dan SMA Negeri 4 Surakarta menggunakan bentuk

item tes pilihan ganda dan uraian pada soal UTS dan UAS. Soal UTS

pada SMA Negeri 3 Surakarta terdiri dari 30 item tes pilihan ganda dan

5 uraian dengan lama pengerjaan 120 menit. Sedangkan soal UAS

terdiri dari 40 item tes pilihan ganda dan 5 uraian dengan lama

pengerjaan 120 menit. Soal UTS dan UAS di SMA Negeri 4 Surakarta

terdiri dari 35 item tes pilihan ganda dan 5 uraian dengan lama

pengerjaan 120 menit.

e) Proporsi ranah kognitif

Soal evaluasi pada mata pelajaran Fisika biasanya terdiri dari

dari soal konsep dan hitungan dengan proporsi yang disesuaikan dengan

kompetensi yang diukur. Pada SMA Negeri 2 Sukoharjo , dalam satu

paket soal ulangan terdiri dari 50% soal konsep dan 50% soal hitungan.

Paket soal ulangan SMA Negeri 3 Surakarta terdiri dari 40% soal

konsep dan 60% soal hitungan. Sedangkan paket soal ulangan SMA

Negeri 4 Surakarta terdiri dari 30% soal konsep dan 70% soal hitungan.

Persentase ranah kognitif yang digunakan pada ketiga sekolah tersebut

Page 69: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

sama besar yaitu 25% soal tipe C1 dan C2; 50% soal C3 dan C4; 25%

soal C5 dan C6.

f) Tindak lanjut terhadap tes yang dibuat guru

Hasil wawancara menunjukkan bahwa ketiga nara sumber

tersebut tidak melakukan tindak lanjut terhadap tes yang telah

dibuatnya. Ketiga nara sumber tidak melakukan analisis terhadap item

tes yang telah diujikan. Ketiga nara sumber hanya melakukan penilaian

akhir terhadap lembar jawab siswa. Analisis item tes tidak dilakukan

dengan alasan ketiga nara sumber tidak memiliki waktu. Selain itu,

setiap tahun ketiga nara sumber selalu membuat item tes yang baru

karena khawatir adanya kebocoran soal. Ketiga sekolah tersebut

memiliki kebijakan memberikan lembar soal kepada peserta tes untuk

dipelajari kembali. Jadi meski soal ulangan selalu didokumentasikan

namun kemungkinan mengujikannya kembali sangat kecil sehingga

tidak dibutuhkan analisis item tes.

2) Hasil Analisis Tes Buatan Guru

Pada tahap define dilakukan analisis terhadap item tes buatan

guru. Analisis dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui parameter

kualitatif tes tersebut. Paket soal yang dianalisis adalah paket soal Ujian

Akhir Semester Gasal SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 40 item tes

sebanyak 82,5% item tes direvisi dan sisanya 17,5% item tes tergolong

baik. Revisi yaitu dalam hal tata letak, tata tulis, bahasa dan kejelasan

gambar. Kesalahan yang sering muncul adalah tata letak item tes yang

tidak tidak rapi. Pada paket soal tersebut, pillihan jawaban disusun

secara mendatar bukannya vertikal ke bawah. Tata letak yang demikian

memungkinkan peserta tes keliru dalam memilih jawaban. Pada pokok

soal juga terdapat gambar yang kurang jelas dan keterangannya kurang

lengkap sehingga dapat membingungka peserta tes. Tabel 4.1 berikut

menunjukkan kategori item tes berdasarkan hasil analisis kualitatif.

Page 70: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Sedangkan hasil analisis kualitatif secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 3 Halaman 96.

Tabel 4.1 Kategori Hasil Analisis Kualitatif Item Tes Buatan Guru

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Diterima 16, 29, 31, 34, 35, 36, 37 7 2. Direvisi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 38, 39, 40

33

3. Ditolak - 0 Jumlah 40

b. Analisis Standar Kompetensi

Analisis standar kompetensi bertujuan untuk mengetahui isi dari

standar kompetensi tersebut. Dengan mengetahui isinya maka dapat

drumuskan kompetensi standar yang harus dimiliki peserta didik. Pada

tahap define terdapat dua standar kompetensi yang dianalisis. Kedua standar

kompetensi ini merupakan acuan dalam menyusun soal Fisika SMA kelas X

semester ganjil, yaitu: 1) menerapkan konsep besaran Fisika dan

pengukurannya; 2) menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan

dinamika. Hasil analisis terhadap kedua standar kompetensi tersebut dapat

dilihat pada Lampiran 4 Halaman 105.

c. Analisis Kompetensi Dasar

Standar kompetensi “menerapkan konsep besaran Fisika dan

pengukurannya” dibagi menjadi dua kompetensi dasar yaitu 1) mengukur besaran

Fisika; 2) melakukan penjumlahan vektor. Sedangkan standar kompetensi

“menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika” dibagi menjadi

tiga kompetensi dasar yaitu: 1) menganalisis besaran Fisika pada gerak dengan

kecepatan dan percepatan konstan; 2) menganalisis besaran Fisika pada gerak

melingkar dengan laju konstan; 3) menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip

dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.

Kelima kompetensi dasar ini mewakili materi dalam mata pelajaran Fisika kelas

X SMA. Kelima materi tersebut yaitu Besaran dan Satuan, Vektor, Gerak Lurus,

Gerak Melingkar dan Dinamika Gerak. Pada tahap define kelima kompetensi

dasar tersebut kemudian dianalisis sebagai bahan pengembangan indikator tes.

Page 71: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Hasil analisis terhadap kelima kompetensi dasar tersebut dapat dilihat pada

Lampiran 4 Halaman 105.

2. Tahap Design

Tahap design merupakan tahap di mana rancangan soal dibuat.

Rancangan soal yaitu item tes yang tidak diketahui parameter tesnya sehingga

belum teruji keandalannya. Item tes yang belum teruji secara kualitatif dan

kuantitatif tidak akurat digunakan sebagai alat ukur kemampuan peserta tes.

Oleh karenanya pada tahap ini item tes yang disusun masih merupakan bahan

mentah. Tahap design meliputi menentukan tujuan tes, menentukan bentuk tes,

menetukan panjang tes, pengembangan indikator tes, penyusunan kisi-kisi dan

penulisan item tes.

a. Menentukan Tujuan Tes

Pada penelitian ini, tes yang dibuat adalah tes sumatif yang

bertujuan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik untuk mata

pelajaran Fisika. Tes sumatif diberikan pada akhir semester atau akhir

program pembelajaran.

b. Menentukan Bentuk Tes

Penelitian ini menggunakan bentuk tes objektif pilihan ganda

dengan lima pilihan jawaban. Pemilihan bentuk tes pilihan ganda

berdasarkan pertimbangan jumlah peserta tes banyak, waktu pengerjaan

sempit, dan cakupan materi yang diujikan banyak. Dalam penelitian ini

cakupan materi yang diujikan melingkupi materi yang diajarkan di kelas X

Sekolah Menengah Atas pada semester ganjil.

c. Menentukan Panjang Tes

Pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tes

bentuk pilihan ganda adalah 2-3 menit untuk tiap item tes. Dengan

pertimbangan tersebut pada penelitian ini dibuat berkisar item tes sebanyak

12 hingga 60 item dengan waktu pengerjaan 30 hingga 120 menit. Lamanya

waktu pengerjaan disesuaikan dengan banyaknya item soal yang diujikan

pada tiap materi pelajaran. Paket soal Besaran dan Satuan banyaknya item

Page 72: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

tes yaitu 42 item dengan waktu pengerjaan 100 menit. Paket soal Vektor

banyaknya item tes yaitu 15 item dengan waktu pengerjaan 30 menit. Paket

soal Gerak Lurus banyaknya item tes yaitu 60 item dengan waktu

pengerjaan 120 menit. Paket soal Gerak Melingkar banyaknya item tes yaitu

12 item dengan waktu pengerjaan 30 menit. Paket soal Dinamika Gerak

banyaknya item tes yaitu 14 item dengan waktu pengerjaan 30 menit.

d. Pengembangan Indikator Tes

Indikator tes dikembangkan berdasarkan hasil analisis standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Indikator tes merupakan dasar

penyusunan item tes yang akan diujikan. Pada penelitian ini telah disusun

47 indikator tes dari lima kompetensi dasar. Tabel 4.2 menunjukkan jumlah

indikator tes yang dikembangkan tiap kompetensi dasar. Hasil

pengembangan indikator tes dapat dilihat pada Lampiran 5 Halaman 109.

Tabel 4.2 Jumlah Indikator Tes Tiap Kompetensi Dasar

No Kompetensi Dasar Jumlah

Indikator Tes

1. Mengukur besaran Fisika. 16 2. Melakukan penjumlahan vektor. 5 3. Menganalisis besaran Fisika pada gerak dengan

kecepatan dan percepatan konstan. 12

4. Menganalisis besaran Fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan. 6

5. Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.

7

Jumlah 47

e. Penyusunan Kisi-Kisi

Kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi item tes

yang disusun. Kisi-kisi merupakan acuan bagi penulis item tes, sehingga

siapapun yang menulis item tes akan menghasilkan item yang isi dan tingkat

kesulitan yang relatif sama. Kisi-kisi item tes pada penelitian ini dibuat tiap

paket soal.

Page 73: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 f. Penulisan Item tes

Penulisan item tes didasarkan pada indikator dan kisi-kisi yang

telah dibuat. Penulisan item tes merupakan langkah penjabaran indikator

menjadi item tes yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-

kisi. Penulisan item tes didasarkan pada pedoman penulisan item tes pilihan

ganda yang memuat tiga aspek yaitu aspek materi, konstruksi, dan bahasa.

Secara keseluruhan pada tahap ini telah disusun 144 item tes. Item tes dibuat

tiap bab yaitu 43 item tes bab Besaran Dan Satuan, 15 item tes bab Vektor,

60 item tes bab Gerak Lurus, 12 item tes bab Gerak Melingkar dan 14 item

tes bab Dinamika Gerak. Item tes tiap bab tersebut kemudian akan disusun

menjadi satu perangkat tes Ujian Akhir Semester Fisika kelas X SMA

Semester Ganjil yang terdiri dari 50 soal dengan alokasi waktu pengerjaan

120 menit.

3. Tahap Develop

Tahap develop merupakan tahap dilakukannya uji kelayakan

rancangan soal yang telah dibuat. Pada tahap ini uji coba dilakukan sebanyak

tiga kali yaitu uji ahli, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.

Hasil uji coba dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui

parameter item tesnya.

a. Uji Ahli

Uji ahli merupakan tahap validasi terhadap isi item tes secara

kualitatif atau disebut juga validitas isi. Uji ahli disebut pula sebagai telaah

kualitatif. Hal ini dikarenakan pada tahap ini dilakukan penelaahan secara

kualitatif o leh para ahli berdasarkan pengetahuan dan pengalaman ahli

tersebut. Telaah kualitatif penelitian ini menggunakan lembar penelaahan

berupa daftar cek di mana tiap ahli akan memberi tanda cek ( ) pada item

tes yang telah memenuhi kriteria. Hasil revisi telaah kualitatif ahli tiap item

tes dapat dilihat di Lampiran 11 Halaman 137.

Page 74: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4.3 Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Besaran dan Satuan

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Diterima 9, 41 2 2. Direvisi 1, 2. 3. 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 42

40

3. Ditolak - 0 Jumlah 42

Pada tahap uji ahli dilakukan telaah oleh tiga ahli dalam bidang

pendidikan yaitu ahli materi, konstruksi dan bahasa. Hasil telaah dari ketiga

ahli tersebut berupa judgment yang akan menentukan lolos tidaknya suatu

item tes secara kualitatif. Judgment para ahli dijadikan referensi dalam

merevisi item tes. Kemudian item tes yang telah direvisi dikonsultasikan

kembali kepada ahli. Hasil revisi item tes dapat dilihat pada Lampiran 11

Halaman 137.

Hampir semua item tes pada tahap uji ahli mengalami revisi.

Sebanyak 125 item tes dari 144 item tes pada rancangan soal harus direvisi.

Artinya soal yang mengalami revisi sebesar 86,8%. Sedangkan item tes

yang ditolak ada satu item atau 0,7%. Item tes yang diterima yaitu sebanyak

19 item atau 12,5%. Hal ini menunjukkan bahwa penulisan rancangan soal

kurang cermat sehingga banyak item tes yang direvisi.

Tabel 4.4 Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Vektor

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Diterima 9 3 2. Direvisi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13,

14, 15 12

3. Ditolak - 0 Jumlah 15

Hasil telaah kualitatif paket soal Besaran dan Satuan menunjukkan

bahwa 4,8% item tesnya diterima. Sisanya sebanyak 95,2% item tes pada

paket soal tersebut direvisi. Pada paket soal Vektor sebanyak 6,7% item

tesnya diterima dan 93,3% lainnya mengalami revisi. Pengkategorian telaah

Page 75: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

kualitatif paket soal Besaran dan Satuan dapat dilihat pada 4.3. Sedangkan

kategori telaah kualitatif paket soal Vektor dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.5 Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Gerak Lurus

No Kategori No Soal Jumlah

Soal 1. Diterima 25, 27, 31, 32, 56, 57, 58, 59, 60, 61 10 2. Direvisi 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55

50

3. Ditolak 3 1 Jumlah 61

Hasil telaah kualitatif paket soal Gerak Lurus menunjukkan bahwa

16,4% item tesnya diterima. Sebanyak satu item tes atau 1,6% ditolak. Item

tes nomor tiga ditolak karena pokok soalnya hapir sama dengan pokok soal

dari item nomor 2. Sisanya sebanyak 82% item tes pada paket soal tersebut

direvisi. Pada paket soal Gerak Melingkar sebanyak 16,7% item tesnya

diterima dan 83,3% lainnya mengalami revisi. Pengkategorian telaah

kualitatif paket soal Gerak Lurus dapat dilihat pada 4.5. Sedangkan kategori

telaah kualitatif paket soal Gerak Melingkar dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Gerak Melingkar

No Kategori No soal Jumlah

Soal 1. Diterima 4, 6 2 2. Direvisi 1, 2 , 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12 10 3. Ditolak - 0

Jumlah 12

Pada paket soal Dinamika Gerak terdapat 7,1% item tes yang

diterima. Sisanya sebanyak 92,9% item tes pada paket soal Dinamika Gerak

mengalami direvisi. Kategori hasil telaah kualitatif paket soal Dinamika

Gerak dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Page 76: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 4.7 Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Dinamika Gerak

No Kategori No soal Jumlah Soal

1. Diterima 2 1 2. Direvisi 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 12,

14 13

3. Ditolak - 0 Jumlah 14

b. Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahap uji coba kelompok kecil dilakukan pengujian kualitatif

item tes yang telah lolos uji pakar. Pengujian dilakukan oleh 5 mahasiswa

Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret. Kelima mahasiswa tersebut

merupakan mahasiswa yang pernah mengembangkan item tes Fisika. Uji

coba kelompok kecil dilakukan dua kali bertempat di Gedung D FKIP UNS.

Pada tahap ini peserta tes diminta mengerjakan item tes dan memberikan

masukan terhadap item tes tersebut. Hasil dari uji coba kelompok kecil akan

dijadikan pertimbangan dalam memperbaiki item tes.

Kesalahan secara umum yaitu pada tahap uji coba kelompok kecil

lembar soal digandakan menggunakan kertas buram sehingga hasil

cetakannya kurang bagus dan gambar pada pokok soal tidak terlihat jelas.

Peserta tes menyarankan agar soal digandakan menggunakan kertas

berwarna putih. lembar soal tidak mencantumkan instruksi pengerjaan item

tes sehingga tidak semua peserta tes menjawab dengan cara yang benar.

Tiga peserta menjawab dengan memberi silang pada pilihan jawaban,

sedangkan dua peserta lainnya menjawab dengan mencoretkan satu garis

miring pada lembar jawaban. Oleh karena itu , pada lembar soal perlu

dicantumkan instruksi pengerjaan tes. Pada tahap ini perbaikan dilakukan

pada jenis kertas yang digunakan serta pencantuman instruksi pengerjaan

pada lembar soal. Secara khusus hasil analisis kelompok kecil pada tiap

paket soal dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Page 77: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4 .8 Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Besaran dan

Satuan

No No Soal Masukan 1. 21 Gambar kurang jelas 2. 22 Gambar kurang jelas 3. 27 Gambar kurang jelas 4. 28 Gambar kurang jelas

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Vektor

No No Soal Masukan 1. 3 Penulisan vektor A dan B diganti A dan B 2. 4 Penulisan vektor F1 dan F2 diganti 1F dan 2F

3. 5 Penulisan vektor A dan B diganti A dan B

4. 6 Keterangan gambar diganti menggunakan jenis font times new roman agar sama dengan pokok soal

5. 7 Penulisan vektor F1 dan F2 diganti 1F dan 2F

6. 8 Penulisan vektor F1 dan F2 diganti 1F dan 2F

7. 9 Penulisan vektor F1 dan F2 diganti 1F dan 2F

8. 12 Penulisan vektor P, Q dan R diganti P , Q dan R

9. 14 Penulisan vektor A, B dan C diganti A , B dan C 10. 15 Penulisan vektor A dan B diganti A dan B

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Gerak Lurus

No No Soal Masukan 1. 4 Keterangan gambar diganti menggunakan jenis font

times new roman agar sama dengan pokok soal 2. 7 Skala pada gambar tidak sesuai 3. 8 Skala pada gambar tidak sesuai 3. 14 Skala gambar pada pokok soal tidak sesuai 4. 17 Pada pilihan jawaban e, keterangan gambar pada

sumbu y letaknya kurang tepat 5. 23 Keterangan gambar kurang jelas karena terlalu kecil 6. 41 Kualitas gambar kurang bagus 7. 42 Kualitas gambar kurang bagus

Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Gerak Melingkar

No No Soal Masukan 1. 11 Keterangan gambar kurang jelas karena terlalu kecil

Page 78: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 4.12 Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Dinamika Gerak

No No Soal Masukan 1. 3 Keterangan pada gambar kurang lengkap

c. Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar merupakan tahap pengujian item tes

dengan jumlah peserta tes yang lebih banyak. Pada penelitian ini uji coba

kelompok besar dilaukan di SMA Negeri 1 Kartasura. Subjek coba pada

penelitian ini adalah 78 siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura. Subjek coba

yaitu 39 siswa kelas XE dan 39 siswa kelas XF SMA Negeri 1 Kartasura

Tahun Pelajaran 2011/2012. Uji coba dilaksanakan sebanyak lima kali

bertempat di SMA Negeri 1 Kartasura. Uji coba dilakukan tiap akhir

kompetensi sehingga peserta tes sudah mempunyai pengetahuan materi yang

akan diujikan.

Pada uji coba kelompok besar lembar jawab peserta tes

didokumentasikan satu persatu. Data yang diperoleh dari lembar jawab siswa

kemudian dianalisis secara kuantitatif menggunakan program Micrisoft Excel.

Oleh karena itu, tahap ini disebut juga tahap telaah kuantitatif. Pada tahap ini

telaah dilakukan tiap paket soal yaitu paket soal Besaran dan Satuan, Vektor,

Gerak Lurus, Gerak Melingkar dan Dinamika Gerak. Telaah kuantitatif

meliputi analisis reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda dan efektivitas

pengecoh.

1) Paket Soal Besaran dan Satuan a) Hasil Analisis Reliabilitas

Koefisien reliabilitas tes pada paket soal Besaran dan Satuan

sebesar 0,77. Koefisien reliabilitas pada paket soal ini termasuk ke

dalam kategori tinggi.

b) Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Paket soal Besaran dan Satuan terdiri dari 42 item soal di mana

berdasarkan taraf kesukarannya dikategorikan menjadi mudah, sedang

dan sukar. Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif menggunakan

Microsoft Excel diketahui bahwa terdapat 16,6% item tes termasuk ke

Page 79: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dalam kategori mudah; 78,6% item tes termasuk ke dalam kategori

sedang dan 4,8% item tes termasuk ke dalam kategori sukar. Nomor

item tes yang termasuk ke dalam kategori mudah, sedang dan sukar

pada paket soal Besaran dan Satuan dapat dilihat pada Tabel 4.13. Hasil

perhitungan taraf kesukaran paket soal Besaran dan Satuan dapat dilihat

pada Lampiran 31 Halaman 361.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Besaran dan Satuan

No Kategori No Soal Jumlah

Soal 1. Mudah 1, 4, 9, 14, 15, 18, 40 7 2. Sedang 2, 3 , 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42

33

3. Sukar 25, 32 2 Jumlah 42

c) Hasil Analisis Daya Pembeda

Pada paket soal Besaran dan Satuan terdiri dari 42 item tes.

Daya pembeda paket soal Besaran dan Satuan dikelompokkan menjadi

tiga kategori yaitu diterima, direvisi dan ditolak. Pada paket soal ini

terdapat 66,7% item tes termasuk ke dalam kategori diterima. Sebanyak

19,1% item tes termasuk ke dalam kategori direvisi. Sedangkan sisanya

sebanyak 14,2% item tes termasuk ke dalam kategori ditolak.

Pengkategorian hasil analisis daya pembeda paket soal Besaran dan

Satuan dapat dilihat pada Tabel 4.14. Hasil perhitungan daya pembeda

paket soal Besaran dan Satuan dapat dilihat pada Lampiran 31 Halaman

361.

Tabel 4.14 Kategori Hasil Daya Pembeda Paket Soal Besaran dan Satuan

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Diterima 1, 2, 3, 6, 7, 9, 11, 12, 13,17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 38, 39, 41, 42

28

2. Direvisi 4, 5, 10, 16, 28, 34, 37, 40 8 3. Ditolak 8, 14, 15, 18, 25, 35 6

Jumlah 42

Page 80: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa dari 42 item tes yang

telah dibuat hanya 28 item tes memiliki daya pembeda yang baik.

Sebanyak 8 item tes harus mengalami revisi dan pengujian ulang hingga

item tes tersebut diterima. Sedangkan 6 item tes harus dibuang karena

tidak memiliki daya pembeda yang baik.

d) Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh

Pada paket soal Besaran dan Satuan terdapat 26,2% item tes

yang pilihan jawabannya dipilih kurang dari 5% peserta tes. Dengan

demikian sebelas item tes tersebut tidak dapat digunakan untuk

mengukur kemampuan peserta tes. Item tes yang memiliki efektivitas

pengecoh yang baik pada paket soal ini ada 73,8%. Sedangkan 26,2%

item tes memiliki pengecoh yang tidak berfungsi. Tabel 4.15

menunjukkan kategori hasil analisis efektivitas pengecoh Besaran dan

Satuan. Hasil analisis kuantitatif efektivitas pengecoh paket soal

Besaran dan Satuan dapat dilihat pada Lampiran 32 Halaman 377.

Tabel 4.15 Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal

Besaran dan Satuan

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Pengecoh berfungsi

2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 38, 39, 41

31

2. Pengecoh tidak berfungsi

1, 4, 5, 14, 15, 18, 28, 35, 37, 40, 42

11

Jumlah 42

2) Paket Soal Vektor a) Hasil Analisis Reliabilitas

Koefisien reliabilitas tes pada paket soal Vektor sebesar 0,705.

Koefisien reliabilitas pada paket soal ini termasuk ke dalam kategori

tinggi.

b) Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Paket soal Vektor terdiri dari 15 item tes di mana berdasarkan

taraf kesukarannya dikategorikan menjadi mudah, sedang dan sukar.

Page 81: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif menggunakan Microsoft

Excel diketahui bahwa 6,7% item tes termasuk ke dalam kategori

mudah, 80% item tes termasuk ke dalam kategori sedang dan 13,3%

item tes termasuk ke dalam kategori sukar. Tabel 4.16 menunjukkan

kategori hasil analisis taraf kesukaran paket soal Vektor. Hasil

perhitungan taraf kesukaran paket soal Vektor dapat dilihat pada

Lampiran 33 Halaman 379.

Tabel 4.16 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Vektor

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Mudah 1 1 2. Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15 12 3. Sukar 11, 14 2

Jumlah 15

c) Hasil Analisis Daya Pembeda

Pada paket soal Vektor terdapat 15 item tes yang lolos uji ahli.

Daya pembeda paket soal Vektor dikelompokkan menjadi tiga kategori

yaitu diterima, direvisi dan ditolak. Pada paket soal ini terdapat 93,3%

item tes yang termasuk ke dalam kategori diterima. Sisanya sebanyak

6,7% item tes termasuk ke dalam kategori direvisi. Tabel 4.17

menunjukkan kategori hasil analisis daya pembeda paket soal Vektor.

Hasil perhitungan daya pembeda paket soal Vektor dapat dilihat pada

Lampiran 33 Halaman 379.

Tabel 4.17 Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Vektor

No Kategori No Soal Jumlah

Soal 1. Diterima 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 14 2. Direvisi 5 1 3. Ditolak - 0

Jumlah 15

Berdasarkan Tabel 4.17 terlihat bahwa dari 15 item tes yang

telah dibuat terdapat 14 item tes memiliki daya pembeda yang baik.

Sedangkan sebanyak satu item tes harus mengalami revisi. Dan tidak

ada item tes yang ditolak pada paket soal Vektor ini.

Page 82: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

d) Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh

Pada paket soal Vektor 85,8% item tesnya memiliki pengecoh

yang berfungsi baik. Jadi hanya 14,2% item tes yang pengecohnya tidak

berfungsi. Hasil analisis kuantitatif terhadap efektivitas pengecoh paket

soal Vektor dapat dilihat pada Lampiran 34 Halaman 387. Tabel 4.18

menunjukkan kategori hasil analisis efektivitas pengecoh paket soal

Vektor.

Tabel 4.18 Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal

Vektor

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Pengecoh berfungsi

2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

14

2. Pengecoh tidak berfungsi

1, 4 2

Jumlah 15

3) Paket Soal Gerak Lurus

a) Hasil Analisis Reliabilitas

Koefisien reliabilitas tes pada paket soal Gerak Lurus sebesar

0,806. Koefisien reliabilitas pada paket soal ini termasuk ke dalam

kategori tinggi.

b) Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Paket soal Gerak Lurus terdiri dari 60 item tes, di mana

berdasarkan taraf kesukarannya dikategorikankan menjadi mudah,

sedang dan sukar. Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif

menggunakan Microsoft Excel diketahui bahwa 35% item tes termasuk

ke dalam kategori mudah, 55% item tes termasuk ke dalam kategori

sedang dan 10% item tes termasuk ke dalam kategori sukar. Tabel 4.19

menunjukkan kategori hasil analisis taraf kesukaran paket soal Gerak

Lurus. Hasil perhitungan taraf kesukaran paket soal Gerak Lurus dapat

dilihat pada Lampiran 35 Halaman 388.

Page 83: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 4 .19 Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Gerak

Lurus

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Mudah 3, 4, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 21, 22, 23, 25, 30, 31, 37, 38, 46, 49, 50, 55

21

2. Sedang 2, 3 , 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42

33

3. Sukar 16, 26, 33, 35, 43, 45 6 Jumlah 60

c) Hasil Analisis Daya Pembeda

Pada paket soal Gerak Lurus terdapat 60 item tes. Daya

pembeda paket soal Gerak Lurus dikelompokkan menjadi tiga kategori

yaitu diterima, direvisi dan ditolak. Pada paket soal ini terdapat 51,7%

item tes termasuk ke dalam kategori diterima. Sebanyak 38,3% item tes

termasuk ke dalam kategori direvisi. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak

10% item tes termasuk ke dalam kategori ditolak. Tabel 4.20

menunjukkan kategori hasil analisis daya pembeda paket soal Gerak

Lurus. Hasil perhitungan daya pembeda paket soal Gerak Lurus dapat

dilihat pada Lampiran 35 Halaman 388.

Tabel 4.20 Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Gerak Lurus

No Kategori No Soal Jumlah Soal

1. Diterima 1, 4, 5, 7, 9, 10, 11,14, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 32, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 43, 44, 45, 47, 51, 52, 53, 55, 56, 58, 59, 60

31

2. Direvisi 2, 3, 6, 8, 12, 13, 15, 16, 19, 21, 26, 29, 30, 31, 33, 36, 41, 46, 48, 49, 50, 54, 57

23

3. Ditolak 23, 27, 37, 38, 42, 44 6 Jumlah 60

Berdasarkan Tabel 4.20 terlihat bahwa dari 60 item tes yang

telah dibuat hanya 31 item tes memiliki daya pembeda yang baik.

Sebanyak 23 item tes perlu direvisi karena daya pembedanya kurang

Page 84: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

baik. Dan 6 item tes pada paket soal Gerak Lurus harus dibuang karena

tidak memiliki daya pembeda yang baik.

d) Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh

Pada paket soal Gerak Lurus terdapat 33,3% item tes yang

pilihan jawabannya dipilih kurang dari 5% jumlah peserta tes

keseluruhan. Dengan demikian 20 item tes tersebut tidak dapat

digunakan dalam mengukur kemampuan siswa. Jumlah item tes yang

memiliki tingkat efektivitas pengecoh yang baik pada paket soal ini

sebanyak 66,7%. Tabel 4.21 menunjukkan kategori hasil analisis

efektivitas pengecoh paket soal Gerak Lurus. Hasil perhitungan

efektivitas pengecoh paket soal Gerak Lurus dapat dilihat pada

Lampiran 36 Halaman 408.

Tabel 4.21 Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal

Gerak Lurus

No Kategori No Soal Jumlah

Soal 1. Pengecoh

berfungsi 1, 5, 6, 7, 9, 12, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 51, 52, 53, 54, 56, 57, 59, 60

40

2. Pengecoh tidak berfungsi

2, 3, 4, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 21, 22, 25, 31, 38, 46, 49, 50, 55, 58

20

Jumlah 60

4) Paket Soal Gerak Melingkar a) Hasil Analisis Reliabilitas

Koefisien reliabilitas tes pada paket soal Gerak Melingkar

sebesar 0,71. Koefisien reliabilitas pada paket soal ini termasuk ke dalam

kategori tinggi.

b) Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Paket soal Gerak Melingkar terdiri dari 12 item tes di mana

berdasarkan taraf kesukarannya dikategorikan menjadi mudah, sedang

dan sukar. Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif diketahui bahwa

8,3% item tes paket soal ini termasuk ke dalam kategori mudah, 75%

Page 85: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

item tes termasuk ke dalam kategori sedang dan 16,7% item tes

termasuk ke dalam kategori sukar. Tabel 4.22 menunjukkan kategori

hasil analisis taraf kesukaran paket soal Gerak Melingkar. Hasil

perhitungan taraf kesukaran paket soal Gerak Melingkar dapat dilihat

pada Lampiran 37 Halaman 411.

Tabel 4 .22 Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Gerak

Melingkar

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Mudah 1 1 2. Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11 9 3. Sukar 10, 12 2

Jumlah 12

c) Hasil Analisis Daya Pembeda

Pada paket soal Gerak Melingkar terdapat 12 item tes. Daya

pembeda paket soal bab Gerak Melingkar dikelompokkan menjadi tiga

kategori yaitu diterima, direvisi dan ditolak. Pada paket soal ini terdapat

83,3% item tes yang termasuk ke dalam kategori diterima. Sebanyak

16,7% item tes termasuk ke dalam kategori direvisi. Pengkategorian

daya pembeda paket soal Gerak Melingkar dapat dilihat pada Tabel

4.23. Hasil perhitungan daya pembeda paket soal Gerak Melingkar

dapat dilihat pada Lampiran 37 Halaman 411.

Tabel 4.23 Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Gerak

Melingkar

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Diterima 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11 10 2. Direvisi 8, 12 2 3. Ditolak - 0

Jumlah 12

Berdasarkan Tabel 4.23 terlihat bahwa dari 12 item tes yang

telah dibuat terdapat 10 item tes yang memiliki daya pembeda yang

baik. Sedangkan sebanyak 2 item tes harus mengalami revisi. Pada

paket soal ini tidak terdapat item tes yang ditolak daya pembedanya.

Page 86: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

d) Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh

Pada paket soal Gerak Melingkar terdapat 16,7% item tes yang

pilihan jawabannya dipilih kurang dari 5% jumlah peserta tes

keseluruhan. Dengan demikian kedua item tes tersebut tidak dapat

digunakan dalam mengukur kemampuan siswa. Jumlah item tes yang

memiliki tingkat efektivitas pengecoh yang baik pada paket soal ini ada

83,3%. Item tes yang termasuk kategori memiliki pengecoh yang

berfungsi atau tidak berfungsi dapat dilihat pada Tabel 4.24. Hasil

analisis kuantitatif terhadap efektivitas pengecoh paket soal Gerak

Melingkar dapat dilihat pada Lampiran 38 Halaman 415.

Tabel 4.24 Hasil Efektivitas Pengecoh Paket Soal Gerak Melingkar

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Pengecoh berfungsi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10,

11, 12 10

2. Pengecoh tidak berfungsi

1, 9 2

Jumlah 12

5) Paket Soal Dinamika Gerak

a) Hasil Analisis Reliabilitas

Koefisien reliabilitas tes pada paket soal Dinamika Gerak yaitu

sebesar 0,67. Koefisien reliabilitas pada paket soal ini termasuk ke

dalam kategori sedang.

b) Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Paket soal Dinamika Gerak terdiri dari 14 item tes di mana

berdasarkan taraf kesukarannya dikategorikan menjadi mudah, sedang

dan sukar. Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif menggunakan

Microsoft Excel diketahui bahwa terdapat 7,1% item tes termasuk ke

dalam kategori mudah, 78,5% item tes termasuk ke dalam kategori

sedang dan 21,4% item tes termasuk ke dalam kategori sukar. Tabel

4.25 menunjukkan kategori hasil analisis taraf kesukaran paket soal

Dinamika Gerak. Hasil perhitungan taraf kesukaran paket soal

Dinamika Gerak dapat dilihat pada Lampiran 39 Halaman 416.

Page 87: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.25 Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal

Dinamika Gerak

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Mudah 1 1 2. Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 11 3. Sukar 12, 14 3

Jumlah 14

c) Hasil Analisis Daya Pembeda

Pada paket soal Dinamika Gerak terdapat 14 item tes. Daya

pembeda paket soal Dinamika Gerak dikelompokkan menjadi tiga

kategori yaitu diterima, direvisi dan ditolak. Pada paket soal ini terdapat

85,7% item tes yang termasuk ke dalam kategori diterima. Sebanyak

14,3% item tes termasuk ke dalam kategori direvisi. Pada paket soal

Dinamika Gerak tidak ada item tes yang termasuk ke dalam kategori

ditolak. Tabel 4 .26 menunjukkan kategori hasil analisis daya pembeda

paket soal Dinamika Gerak. Hasil perhitungan daya pembeda paket soal

Dinamika Gerak dapat dilihat pada Lampiran 39 Halaman 416.

Tabel 4.26 Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Dinamika

Gerak

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Diterima 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11,

13, 14 12

2. Direvisi 12, 14 2 3. Ditolak - 0

Jumlah 14

Berdasarkan Tabel 4.26 terlihat bahwa dari 14 item tes yang

telah dibuat terdapat 12 item tes yang langsung bisa digunakan untuk

menguji kemampuan siswa. Sebanyak 2 item tes la innya harus

mengalami revisi. Serta tidak ada item tes yang dibuang karena daya

pembedanya ditolak.

d) Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh

Pada paket soal Dinamika Gerak, item tes yang pilihan

jawabannya dipilih kurang dari 5% jumlah peserta tes ada sebanyak

14,3%. Dengan demikian kedua item tes tersebut tidak dapat digunakan

Page 88: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dalam mengukur kemampuan siswa. Sebanyak 85,7% item tes memiliki

pengecoh yang berfungsi baik. Tabel 4.27 menunjukkan kategori hasil

analisis efektivitas pengecoh paket soal Dinamika Gerak. Hasil

perhitungan efektivitas pengecoh paket soal Dinamika Gerak dapat

dilihat pada Lampiran 40 Halaman 424.

Tabel 4.27 Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal

Dinamika Gerak

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Pengecoh

berfungsi 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

12

2. Pengecoh tidak berfungsi

1, 6 2

Jumlah 14

6) Paket Soal UAS a) Hasil Analisis Reliabilitas

Koefisien reliabilitas tes pada paket soal UAS yaitu sebesar

0,88. Koefisien reliabilitas pada paket soal ini termasuk ke dalam

kategori sedang.

b) Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Paket soal UAS terdiri dari 50 item tes di mana berdasarkan

taraf kesukarannya dikategorikan menjadi mudah, sedang dan sukar.

Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif menggunakan Microsoft

Excel diketahui bahwa terdapat 4% item tes termasuk ke dalam kategori

sedang dan 96% item tes termasuk ke dalam kategori sukar. Tabel 4.28

menunjukkan kategori hasil analisis taraf kesukaran paket soal UAS.

Hasil perhitungan taraf kesukaran paket soal UAS dapat dilihat pada

Lampiran 41 Halaman 425.

Page 89: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 4.28 Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal UAS

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Mudah - 0 2. Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 49, 50

48

3. Sukar 45, 46 2 Jumlah 50

c) Hasil Analisis Daya Pembeda

Berdasarkan daya pembedanya, semua item tes pada paket soal

UAS termasuk ke dalam kategori diterima. Artinya 100% item pada

paket soal UAS memiliki daya pembeda yang baik. Tabel 4.29

menunjukkan kategori hasil analisis daya pembeda paket soal UAS.

Hasil perhitungan daya pembeda paket soal UAS dapat dilihat pada

Lampiran 41 Halaman 425.

Tabel 4.29 Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal UAS

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Diterima 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50

50

2. Direvisi - 0 3. Ditolak - 0

Jumlah 50 d. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh

Pada paket soal semua item tesnya memiliki pengecoh yang

berfungsi. Artinya sebanyak 100% pengecoh pada paket soal tersebut

dipilih oleh lebih dari 5% jumlah peserta tes dan lebih banyak dipilih

oleh kelompok bawah. Tabel 4.230 menunjukkan kategori hasil analisis

efektivitas pengecoh paket soal UAS. Hasil perhitungan efektivitas

pengecoh paket soal UAS dapat dilihat pada Lampiran 42 Halaman

440.

Page 90: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.30 Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal UAS

No Kategori No Soal Jumlah Soal 1. Pengecoh

berfungsi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50

50

2. Pengecoh tidak berfungsi

- 0

Jumlah 50

B. Deskripsi Hasil

1. Analisis Hasil Wawancara

Wawancara dengan nara sumber menunjukkan bahwa terdapat

beberapa kesalahan persepsi yang terjadi pada guru. Persepsi yang pertama

yaitu adanya kesalahan pemahaman antara tingkatan ranah kogintif dan taraf

kesukaran. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa nara sumber

menganggap C1 dan C2 merupakan item tes mudah, C3 an C4 merupakan item

tes sedang serta C5 an C6 merupakan item tes sukar. C1, C2, C3 C4, C5, C6

merupakan tingkatan ranah kognitif bukan taraf kesukaran item tes. C1 belum

tentu merupakan item tes yang memiliki taraf kesukaran mudah, soal C1 bisa

saja merupakan item tes sedang atau sukar tergantung pada kompetensi yang

diukur. Pada kurikulum lama proporsi item tes didasarkan pada taraf kesukaran

item yaitu mudah, sedang dan sukar. Namun pada KTSP penyusunan item tes

didasarkan pada tingkatan ranah kognitif yang ingin diukur.

Persepsi yang kedua yaitu analisis item tes tidaklah diperlukan dalam

evaluasi. Guru tidak menganalisis item tes secara kuantitatif karena item tes

yang telah diujikan tidak akan diujikan kembali. Artinya evaluasi hanya

dilakukan pada siswa bukan pada alat evaluasinya. Apabila hasil evaluasi siswa

tidak sesuai dengan yang diharapkan maka siswalah yang menanggung semua

konsekuensinya. Padahal terdapat kemungkinan alat evaluasi yang

digunakanlah yang tidak akurat. Sehingga alat evaluasi tersebut tidak dapat

Page 91: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72 mengukur kemampuan siswa yang sebenarnya. Dengan demikian akar

permasalahan evaluasi tidak akan terselesaikan karena tidak adanya data yang

mendukung.

Persepsi yang ketiga yaitu bank soal merupakan kumpulan item tes

yang telah dibuat dan disimpan. Pada umumnya setelah diujikan guru akan

menyimpan semua item tes. Padahal sebagian besar item tes yang disimpan

tersebut belum tentu diketahui parameternya. Konsep yang benar adalah bank

soal hanya memuat item tes yang memiliki parameter item tes baik. Tidak

semua item tes dapat didokumentasikan dalam bank soal sehingga akan

mempermudah dalam penyusunan tes.

2. Kajian Produk Akhir

Spesifikasi item tes pada penelitian ini berupa tes sumatif berbentuk

tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Penelitian ini telah

menghasilkan 83 item tes berkriteria baik yang terdiri dari 47 indikator tes.

Kedelapan puluh tiga item tes tersebut merupakan item tes yang telah lolos

telaah kualitatif dan kuantitatif pada tahap develop. Telaah kualitatif d ilakukan

oleh para ahli yaitu ahli materi, konstruksi dan bahasa. Sedangkan telaah

kuantitatif yaitu dengan menghitung reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda

dan efektivitas pengecoh item tes. Telaah kuantitatif d ilakukan dengan teori tes

klasik menggunakan program Microsoft Excel.

Item tes berkriteria baik terbagi dalam 5 paket soal yaitu paket soal

Besaran dan Satuan, paket soal Vektor, paket soal Gerak Lurus, paket soal

Gerak Melingkar, dan paket soal Dinamika Gerak. Secara spesifik item tes

kriteria baik tiap item tes yaitu Paket soal Besaran dan Satuan terdiri dari 25

item, paket soal Vektor terdiri dari 12 item, paket soal Gerak Lurus terdiri dari

34 item, paket soal Gerak Melingkar terdiri dari 8 item, dan paket soal

Dinamika Gerak terdiri dari 9 item. Secara keseluruhan dari 143 item tes yang

telah diujicoba diperoleh 83 item tes kelas X semester ganjil berkriteria baik.

Pada penelitian ini sebanyak 60 item tes yang belum memenuhi kriteria baik

Page 92: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73 tidak akan dipakai karena tidak dilakukan revisi lebih lanjut terhadap item

tersebut.

Tabel 4.31 Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Besaran dan Satuan

No. Indikator Nomor Soal

Nomor Soal yang Menyusun Paket Soal UAS

1 Menyebutkan macam-macam besaran dalam Fisika

2, 3 3

2 Mengidentifikasi satuan pokok masing-masing besaran Fisika

6, 7 6

3 Menentukan dimensi satuan masing-masing besaran Fisika

9, 11, 12

12

4 Membandingkan besaran pokok dan besaran turunan

13 13

5 Mengidentifikasi besaran dengan alat ukurnya

17, 19 19

6 Merancang percobaan mengukur massa menggunakan alat ukur yang sesuai

21 21

7 Mentabulasi data hasil pengukuran massa

22 22

8 Menganalisis tabulasi data hasil pengukuran massa dengan baik

23 23

9 Menyimpulkan hasil analisis data pengukuran massa

24 24

10 Merancang percobaan mengukur panjang menggunakan alat ukur yang sesuai

26 26

11 Mentabulasi data hasil pengukuran panjang

27 27

12 Menganalisis tabulasi data hasil pengukuran panjang dengan baik

29 29

13 Menyimpulkan hasil analisis data pengukuran panjang

30 30

14 Menjelaskan faktor-faktor penyebab kesalahan pengukuran

31, 32, 33

31

15 Mengidentifikasi definisi angka penting

36, 38 38

16 Menerapkan definisi angka penting dalam memecahkan masalah

39, 41 39

Jumlah 25 16

Page 93: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Paket soal Besaran dan Satuan terdiri dari 16 indikator tes. Dari 42

item tes yang telah dibuat terdapat 25 item berkriteria baik. Artinya sebanyak

52,9% item tes yang telah dibuat merupakan item tes kriteria baik. Indikator

beserta item tes kriteria baik paket soal Besaran dan Satuan dapat dilihat pada

Tabel 4.31. Paket soal Vektor terdiri dari 5 indikator tes. Dari 15 item tes yang

telah dibuat terdapat 12 item berkriteria baik. Artinya sebanyak 80% item tes

yang telah dibuat merupakan item tes kriteria baik. Indikator beserta item tes

kriteria baik paket soal Vektor dapat dilihat pada Tabel 4.32.

Paket soal Gerak Lurus terdiri dari 12 indikator tes. Dari 60 item tes

yang telah dibuat terdapat 34 item yang berkriteria baik. Artinya sebanyak

56,7% item tes yang telah dibuat merupakan item tes kriteria baik. Indikator

beserta item tes kriteria baik paket soal Gerak Lurus dapat dilihat pada Tabel

4.33. Paket soal Gerak Melingkar terdiri dari 6 indikator tes. Dari 12 item tes

yang telah dibuat terdapat 8 item yang berkriteria baik. Artinya sebanyak

66,7% item tes yang telah dibuat merupakan item tes kriteria baik. Indikator

beserta item tes kriteria baik paket soal Gerak Melingkar dapat dilihat pada

Tabel 4.34.

Tabel 4.32 Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Vektor

No. Indikator Nomor

Soal

Nomor Soal yang Menyusun Paket

Soal UAS 1 Mengidentifikasi perbedaan besaran

vektor dan scalar 2 2

2 Menggambar operasi besaran-besaran vector

3 3

3 Melakukan penjumlahan dua vektor atau lebih

6, 7, 8, 9, 10

7

4 Melakukan perkalian titik vektor 11, 12, 12 5 Melakukan perkalian silang vektor 13, 14, 15 15

Jumlah 12 5

Page 94: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75 Tabel 4.33 Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Gerak Lurus

No. Indikator Nomor Soal

Nomor Soal yang Menyusun Paket

Soal UAS 1 Mendefinisikan pengertian

gerak lurus 1 1

2 Mengidentifikasi besaran-besaran pada gerak lurus

5, 7, 9, 12

5, 17, 22, 25, 28, 34, 40, 42, 47, 52,

58 3 Menggambar grafik (v-t) dan (s-

t) pada gerak lurus beraturan 17, 18 17

4 Menganalisis grafik (v-t) dan (s-t) pada gerak lurus beraturan

20, 22 22

5 Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) melalui percobaan

24, 25 25

6 Menganalisis besaran-besaran Fisika pada GLB dalam bentuk persamaan

28 28

7 Menerapkan persamaan GLB dalam memecahkan masalah

32, 34, 35

34

8 Menggambar grafik (v-t), (s-t) dan (a-t) pada gerak lurus berubah beraturan

39, 40 40

9 Menganalisis grafik (v-t), (s-t) dan (a-t) pada gerak lurus berubah beraturan

42, 45 42

10 Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan

47 47

11 Menganalisis besaran-besaran Fisika pada GLBB dalam bentuk persamaan

51, 52 52

12 Menerapkan persamaan GLBB dalam memecahkan masalah

53, 56, 58, 59,

60

58

Jumlah 27 12

Page 95: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76 Tabel 4.34 Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Gerak Melingkar

No. Indikator Nomor Soal

Nomor Soal yang Menyusun Paket Soal UAS

1 Mendefinisikan pengertian gerak melingkar beraturan (GMB)

2 2

2 Mengidentifikasi besaran-besaran gerak melingkar beraturan

3, 4 3, 4

3 Menerapkan persamaan gerak melingkar beraturan dalam memecahkan masalah

5, 6 6

4 Menganalisis besaran yang berhubungan antara gerak linear dan gerak melingkar

7 7

5 Menggambar gaya-gaya yang bekerja pada gerak melingkar

10 10

6 Menerapkan prinsip roda-roda yang saling berhubungan dalam menyelesaikan masalah

11 11

Jumlah 8 7

Paket soal Dinamika Gerak terdiri dari 7 indikator tes. Dari 14 item

tes yang telah dibuat terdapat 9 item yang berkriteria baik. Artinya sebanyak

64,3% item tes yang telah dibuat merupakan item tes kriteria baik. Indikator

beserta item tes kriteria baik paket soal Dinamika Gerak dapat dilihat pada

Tabel 4.35.

Tabel 4.35 Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Dinamika Gerak

No. Indikator Nomor

Soal

Nomor Soal yang Menyusun Paket

Soal UAS 1. Menjelaskan Hukum I Newton 2 2 2. Menjelaskan Hukum II Newton 3, 4 3, 4 3. Menjelaskan Hukum III Newton 5 5 4. Menggambarkan diagram gaya-gaya

yang bekerja pada suatu benda 7, 8 7, 8

5. Menjelaskan konsep gaya sentripetal pada gerak melingkar beraturan

9, 10 9, 10

6. Menerapkan Hukum Newton dalam memecahkan soal dinamika gerak

11 11

7. Mencontohkan penerapan hukum-hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari

13 13

Jumlah 10 10

Page 96: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Item tes tiap paket soal yang telah ditelaah kuantitatif lalu

dikategorikan menjadi item tes kriteria baik dan kurang baik. Item tes kriteria

baik merupakan item yang telah lolos semua tahap uji coba. Item tes kriteria

baik pada tiap paket soal kemudian disusun menjadi satu paket soal ujian akhir

semester (UAS) untuk kelas X Sekolah Menengah Atas semester ganjil. Paket

soal UAS ini terdiri dari 50 item tes yang mewakili 47 indikator. Indikator tes

pada paket soal UAS diambil dari indikator tes tiap paket soal yang telah

diujikan sebelumnya. Dalam penyusunan paket soal UAS satu indikator tes

minimal diwakili oleh satu item tes.

Banyaknya item tes yang menyusun paket soal UAS disesuaikan

dengan waktu pengerjaan. Waktu untuk mengerjakan tes bentuk pilihan ganda

adalah 2-3 menit untuk tiap item tes. Dengan pertimbangan tersebut untuk lama

pengerjaan 120 menit disusun paket soal UAS yang terdiri atas 50 item tes.

Secara spesifik paket soal UAS terdiri dari 16 item tes paket soal Besaran dan

Satuan, 5 item tes paket soal Vektor, 12 item tes paket soal Gerak Lurus, 7 item

tes paket soal Gerak Melingkar, dan 10 item tes paket soal Dinamika Gerak.

Indikator beserta nomor item tes yang menyusun paket soal UAS dapat dilihat

pada Tabel 4.28; Tabel 4.29; Tabel 4.30; Tabel 4.31; dan Tabel 4.32

Item tes yang digunakan untuk menyusun paket soal UAS memiliki

tiga kriteria yaitu: (1) taraf kesukaran sedang; (2) koefisien daya pembeda >

0,3; (3) pengecoh berfungsi baik. Item tes hasil belajar dinyatakan sebagai item

yang baik apabila taraf kesukaran item tersebut adalah sedang, artinya tidak

terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Item tes yang koefisien daya

pembedanya lebih besar dari 0,3 artinya item tersebut memiliki kemampuan

untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah. Suatu

pengecoh berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes dan

lebih banyak dipilih oleh kelompok bawah dibanding kelompok atas.

Paket soal UAS diujucoba kepada siswa kelas X8 SMA Negeri 2

Sukoharjo sebanyak 34 peserta tes. Lembar jawab peserta tes

didokumentasikan satu persatu. Data yang diperoleh dari lembar jawab peserta

tes kemudian dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif pada paket soal

Page 97: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78 UAS bertujuan untuk mengetahui parameter tiap item tesnya. Analisis

kuantitatif dilakukan berdasarkan teori tes klasik dengan menggunakan

program Microsoft Excel. Analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, taraf

kesukaran, daya pembeda dan efektivitas pengecoh. Pada tahap ini hanya

dilakukan analisis kuantitatif karena pada tahap develop telah dilakukan

analisis kualitatif tiap item tes.

Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa reliabilitas paket soal

UAS tergolong tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus

KR-20, didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,88. Koefisien reliabilitas

paket soal ini tergolong tinggi sehingga paket soal UAS ini bersifat reliabel.

Hasil analisis reliabilitas paket soal UAS dapat dilihat pada Lampiran 41

Halaman 425.

Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pada paket soal UAS

terdapat 48 item tes tergolong sedang dan 2 item tes tergolong sukar.

Koefisien daya pembeda menunjukkan bahwa semua item tes pada paket soal

UAS diterima. Artinya semua item tes pada paket soal UAS dapat

membedakan kemampuan peserta tes dengan baik. Sedangkan berdasarkan

hasil analisis kuantitatif d iketahui bahwa pengecoh tiap item tes pada paket

soal UAS berfungsi dengan baik. Semua pilihan jawaban dari paket soal ini

dipilih oleh lebih dari 5% keseluruhan peserta tes. Hasil analisis taraf

kesukaran, daya pembeda dan efektivitas pengecoh paket soal UAS dapat

dilihat pada Lampiran 41 Halaman 425 dan Lampiran 42 Halaman 440. Jadi

penelitian ini telah berhasil menghasilkan produk akhir berupa paket soal UAS

fisika kelas X SMA semester ganjil yang terdiri atas 50 item tes objektif

berbentuk pilihan ganda disertai lima pilihan jawaban dengan waktu

pengerjaan 120 menit yang berkualitas baik.

3. Temuan Penelitian dan Konfirmasi dengan Penelitian Sebelumnya

Pada proses penelitian berlangsung ditemukan beberapa temuan yang

berhubungan dengan penelitian. Temuan pertama yaitu penggunaan soal ujian

yang tidak melalui tahap uji coba sebelumnya. Item tes yang se lesai dibuat

Page 98: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79 biasanya langsung digunakan untuk mengukur kemampuan siswa tanpa tahap

uji coba sebelumnya. Sebagai akibatnya terdapat beberapa item tes yang cacat.

Pada tahap define dilakukan analisis kualitatif terhadap paket soal

ujian akhir semester gasal kelas X Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMA Negeri

3 Surakarta dan menemukan kesalahan pada beberapa item tesnya. Kesalahan

terletak pada tata letak, penulisan, dan gambar yang kurang jelas. Berdasarkan

hasil analisis Inayatur Rofiqoh (2011: 1) terhadap item tes Fisika kelas XII MA

Negeri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 disimpulkan bahwa 40% atau 16

item tes valid dan 60% atau 34 item tes tersebut tidak valid; koefisien

reliabilitas tes yaitu 0,69; taraf kesukaran yaitu 40 soal (100%) tergolong

mudah; daya pembeda yaitu 25 item tes (62,5%) berkriteria je lek, 10 item tes

(25%) berkriteria sedang, 4 item tes (10%) berkriteria baik dan 1 item tes

(2,5%) berkriteria sangat jelek.

Temuan kedua yaitu tidak semua guru melakukan analisis terhadap

item tes yang telah dibuat. Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga guru di

Surakarta diperoleh informasi bahwa ketiga guru tersebut tidak melakukan

analisis item tes. Dua orang guru menyatakan tidak perlu dilakukan analisis

item tes karena tiap tahun mereka membuat soal yang baru sehingga soal yang

lama tidak terpakai lagi. Sedangkan satu guru mengatakan tidak sempat

melakukan analisis item tes dikarenakan jadwal mengajar yang padat.

Penyusunan tes tanpa analisis item tes juga terjadi pada guru di daerah

Tasikmalaya. Widodo (2010: 59) mengatakan bahwa pada Tahun Pelajaran

2008/2009 seluruh guru SD, SMP, SMA BPK PENABUR Tasikmalaya tidak

melakukan analisis item tes formatif. Hanya sebagian kecil guru (SD dua

orang, SMP satu orang, dan SMA dua orang) yang melaksanakan analisis butir

soal-soal evaluasi akhir semester. Data tersebut diperoleh dari hasil penilaian

tim Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR

Tasikmalaya yang dilakukan pada bulan Juni 2009. Padahal analisis item tes

tidak dapat dipisahkan dengan penyusunan tes. Analisis item tes sama

pentingnya dengan penyusunan tes.

Page 99: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Temuan ketiga adalah adanya perbedaan koefisien daya pembeda,

taraf kesukaran dan efektivitas pengecoh item tes pada kondisi peserta tes yang

berbeda. Misalnya soal nomor 7 paket soal Dinamika Gerak memiliki daya

pembeda 0,55 dengan taraf kesukaran tergolong sedang, ketika soal ini

digunakan kembali pada paket soal UAS nomor 48 daya pembedanya menjadi

0,33 dengan taraf kesukaran tergolong sukar. Begitu pula dengan efektivitas

pengecoh item tes yang berbeda tingkat keefektifannya dibandingkan pada saat

uji coba. Keadaan ini seperti dipaparkan oleh Junaidi Lababa (2008)

dikarenakan pendekatan teori tes klasik sangat tergantung kepada karaktersistik

kelompok peserta tes. Semakin rendah kemampuan kelompok peserta tes maka

semakin banyak juga golongan item tes yang sukar dan begitu pula sebaliknya.

Adapun daya pembeda tergantung pada homogenitas peserta tes.

Temuan keempat, pada saat penelitian berlangsung peserta tes

mengerjaan soal ujian dengan tenang. Item tes yang telah dipersiapkan dengan

matang mempunyai berbagai keunggulan antara lain item tes mudah dipahami,

pokok soal jelas dan hanya ada satu jawaban benar. Oleh karena itu, pada saat

tes berlangsung tidak ada peserta tes yang kesulitan dalam memahami item tes.

Hal ini terlihat ketika tidak ada paeserta tes yang mengajukan pertanyaan pada

saat tes berlangsung. Sehingga tes dapat berjalan dengan lancar dan peserta tes

dapat memaksimalkan waktu pengerjaannya.

Hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif, meskipun penelitian

ini masih memiliki beberapa kekurangan. Subjek uji coba kelompok besar

dalam penelitian ini terbatas pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura

khususnya kelas XE dan kelas XF. Keterbatasan ini mengakibatkan

heterogenitas subjek coba tidak terlalu besar. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal sebaiknya mengambil subjek coba sebanyak mungkin sehingga

subjek coba jauh lebih heterogen dan bervariasi.

Penelitian ini menggunakan teori tes klasik di mana kondisi peserta tes

akan mempengaruhi hasil penelitian. Kondisi yang dimaksud yaitu faktor

internal dan eksternal peserta tes. Faktor internal meliputi tingkat kecerdasan,

motivasi, kesehatan dan sebagainya. Sedangkan kondusivitas ruang ujian

Page 100: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81 merupakan salah satu faktor eksternal yang juga mempengaruhi kondisi peserta

tes. Semakin kondusif ruang ujian maka hasilnya akan semakin baik pula.

Keterbatasan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan hasil jika penelitian

ini digunakan pada kelompok peserta tes dengan karakteristik yang berbeda

dengan subjek coba.

Berbagai kekurangan yang terdapat pada penelitian ini menunjukkan

bahwa penelitian ini belumlah sempurna. Meski demikian hasil penelitian ini

baik digunakan untuk menguji kemampuan siswa dengan menyesuaikan

karakteristiknya. Item soal pada penelitian dapat digunakan sebagai soal latihan

maupun soal Ujian Akhir Semester (UAS) siswa kelas X Sekolah Menengah

Atas pada semester ganjil. Hasil penelitian ini dapat pula berguna sebagai

referensi dalam membuat item tes Fisika.

Page 101: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan tes Fisika dengan model 4D pada penelitian ini meliputi tahap

define, design dan develop. Tahap define meliputi: a) analisis kebutuhan;

b) analisis standar kompetensi; c) analisis kompetensi dasar. Tahap design

meliputi: a) menentukan tujuan tes; b) menentukan bentuk tes; c) menentukan

panjang tes; d) pengembangan indikator tes; e) penyusunan kisi-kisi;

f) penulisan item tes. Tahap develop meliputi: a) uji ahli; b) uji coba

kelompok kecil; c) u ji coba kelompok besar.

2. Item tes yang dihasilkan berupa tes sumatif Fisika kelas X SMA semester

ganjil berbentuk tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban.

Materi tes meliputi besaran dan satuan, vektor, gerak lurus, gerak melingkar,

dan dinamika gerak. Berdasarkan pengembangan 47 indikator tes dari kelima

materi tersebut telah dihasilkan 83 item tes dengan parameter yang diterima.

Dari 88 item tes tersebut kemudian disusun paket soal UAS yang terdiri dari

50 item tes. Parameter tes paket soal UAS tersebut yaitu: a) reliabilitas 0,88;

b) 48 item tes termasuk kategori sedang dan 2 item tes termasuk kategori

sukar; c) 50 item tes daya pembedanya diterima; d) 50 item tes pengecohnya

berfungsi. Kelebihan item tes yang dikembangkan antara lain item tes mudah

dipahami, pokok soal jelas dan hanya ada satu jawaban benar. Kelemahan

penelitian ini yaitu pengembangan item tes dilakukan berdasarkan teori tes

klasik sehingga hasilnya tergantung karakteristik peserta tes.

Page 102: PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X …... · PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Skripsi Oleh: Wulan Yunita ... Hakikat Belajar dan Hasil Belajar..... 2. Hakikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dikemukakan

implikasi sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penyusunan tes

Fisika.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengadakan upaya bersama antara

guru dan pihak sekolah dalam meningkatkan mutu alat evaluasi hasil bela jar

siswa terutama dalam bidang Fisika.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis sedapat

mungkin mengambil subjek coba yang lebih banyak sehingga menghasilkan

data yang lebih bervariasi.

2. Hendaknya pengembangan se lanjutnya dapat menggunakan teori tes modern

sehingga data penelitian tidak tergantung terhadap kondisi peserta didik.

D. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil análisis data penelitian dan pembahasan dapat

diketahui keterbatasan penelitian sebagai berikut:

1. Subjek uji coba kelompok besar terbatas pada siswa kelas XE dan XF SMA

Negeri 1 Kartasura.

2. Analisis parameter item tes menggunakan teori tes klasik di mana kondisi

peserta tes akan mempengaruhi hasil penelitian.