Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

30
Pengembangan Sistem penilaian Kinerja Guru Perubahan Sistem Pendidikan dan Perkembangannya. Perubahan Konseptual dan kebijakan Pendidikan 8 Standar Nasional Pendidkan KTSP dan Profesionalisme Guru Standar Proses ICT dan Profesionalisme Guru Serifikasi Guru Kompetensi Guru Penilaian Kinerja Guru Instrumen Penilaian Kinerja Guru. Dalam analisa data hasil pengukuran bidang pendidikan dan perilaku manusia digolongkan sebagai Analisis test- parametrik, mengingat dalam data tersebut memiliki Uji Instrumen Kinerja Guru

description

Dokumen ini dalam tahap pengkajian, harap sharing

Transcript of Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Page 1: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Pengembangan Sistem penilaian Kinerja Guru

Perubahan Sistem Pendidikan dan Perkembangannya.

Perubahan Konseptual dan kebijakan Pendidikan

8 Standar Nasional Pendidkan

KTSP dan Profesionalisme Guru

Standar Proses

ICT dan Profesionalisme Guru

Serifikasi Guru

Kompetensi Guru

Penilaian Kinerja Guru

Instrumen Penilaian Kinerja Guru.

Dalam analisa data hasil pengukuran bidang pendidikan dan perilaku manusia

digolongkan sebagai Analisis test-parametrik, mengingat dalam data tersebut memiliki

kemungkinan kesalahan lebih besar dibandingkan jenis analisis data test- metrik yang

memiliki tingkat kepastian data yang lebih akurat.

Dalam penelitian atau pengamatan yang mengumpulkan data parametrik besarnya sampel

atau responden dianggap meningkatkan normalitas atau linearitas data, dan sebaliknya

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 2: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

jarak variabel yang semakin kecil menggambarkan tingginya homogenitas dan

konsistensi data.

Faktor subjektif data parametrik bertambah besar apabila data berasal dari obsevasi

pengamat terhadap objek tertentu menggunakan skala Likert, misalnya pengamatan

kinerja seorang guru oleh lebih dari satu orang pengamat (menggunakan Skala Likert;

skala 1-5 untuk menyatakan tingkat kinerja) sangat mungkin memberi penilaian yang

berbeda-beda, sebagai mana disajikan dalam tulisan ini. Anggapan umum bahwa nilai

rata-rata dari keseluruhan pengamat dapat mewakili data objek yang diamati. Namun

yang mengamati itu juga sumber kesalahan dan variasi dari kemampuan sesungguhnya.

Dalam situasi ini, Cook dan Campbell (1979) telah menunjukkan bahwa subyek (a)

cenderung untuk melaporkan apa yang di yakini yang mendekati harapan penelitian atau

nilai ideal, atau (b) melaporkan apa yang mencerminkan pada kemampuan positif

berdasarkan pengetahuan, keyakinan, atau pendapat pengamat sendiri.

Bias dan Varians

kesalahan pengukuran mencakup dua komponen, yaitu, bias dan kesalahan

variabel. Bias merupakan kesalahan sistematis yang cenderung mendorong subjek

melaporkan data/skor ke salah satu arah ekstrem. Sebagai contoh, pada beberapa versi tes

IQ ditemukan bias terhadap orang non-kulit putih. Ini berarti bahwa orang kulit hitam,

sawo matang dan Hispanik cenderung menerima nilai test IQ yang lebih rendah tanpa

mengukur kecerdasan mereka yang sebenarnya. Kesalahan yang bersumber dari

kecenderungan variabel yang bersifat acak, juga dikenal sebagai varians. Dengan kata

lain, skor/data yang dilaporkan tidak tepat dengan yang sesungguhnya, ada dua

kemungkinan; mungkin di atas atau di bawah nilai sebenarnya (Salvucci, Walter,Conley,

Fink, & Saba, 1997 dalam Yu C.H, 2004)

Bias semacam ini bisa saja terjadi dalam penilaian kinerja guru dimana kesalahan pengukuran berasal dari pandangan subjektif penilai atau observer terhadap guru yang dinilai. Misalnya saja anggapan bahwa guru matematika memiliki ketelitian yang lebih baiak dari pada guru mata pelajaran lainnya. Guru yang tingkat pendidikannya lebih

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 3: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

tinggi dianggap memiliki kinerja llebih baik, tanpa melalui pengamatan dan pengukuran yang objektif.

Pengumpulan Data1. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan dari kedua sumber data tersebut, yaitu :a. Data Primer, adalah data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang sedang ditangani. Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yangdiperoleh dengan cara melakukan pengamatan, wawancara atau memberi daftar pertanyaan atau lembar penilaian kinerja. Pada kegiatan uji coba ini ditekankan pada pemberian instrumen berupa angket dan borang penilaian kinerja baik penilaian diri (self-test) maupun instrumen observasi oleh atasan dan kolega. Dalam hal penilaian kinerja guru yang berkaitan dengan kompetensi guru dan standar pendidikan nasional, penulis melihat bahwa ke-tiga sumber data tersebut cukup relevan dan sangat memahami indikator pembeda yang digunakan . Sekalipun sewogiayanya masih ada dua pihak lain yang perlu dipertimbangkan yaitu pengawas dan siswa; namun dalam uji coba insrumen ini belum disertakan karena berbagai keterbatasan waktu, komitmen dan pemahaman substansi instrumen.

b. Data Sekunder, adalah data yang digunakan untuk tujuan lain,bukan dengan tujuan menyelesaikan masalah yang sedangditangani saat ini (Maholtra, 1996). Dalam penelitian ini, datasekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait dengan penelitianini, misalnya dokumen dari Kementrian Pendidikan, Dokumen supervisi oleh pengawas, dokumen pemeriksaan kelengkapan persiapan guru di sekolah, data kehadiran, keterangan individual guru dan data lainnya.

4.3.2. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik atauinstrumen :a. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untukdiajukan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan untukmemperoleh informasi secara tertulis dari responden (guru sebagai objek,dan kepala sekolah) berkaitan dengan tujuan pengujian instrumen penilaian kinerja guru yang sedang dikembangkan.b. Observasi adalah teknik yang digunakan sebagai pelengkap untuk kondisi kinerja guru berdasarkan visitasi kinerja oleh guru pengamat yang dipilih dan dilakukan pada saat pelaksanaan supervisi kelas baik sesuai jadwal program sekolah maupun tidak terjadwal.

4.4. Teknik Pengukuran VariabelDalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner yang disusundalam kalimat-kalimat pertanyaan. Responden diminta memberikantanggapannya dengan memilih salah satu pilihan jawaban. Jawaban dariresponden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan dan diukur denganmenggunakan skala Likert. Menurut Kinner dalam Husein Umar (1999)penentuan skor pada masing-masing item pertanyaan terhadap masalah

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 4: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

yang diteliti diukur dengan skala Likert, yaitu skala yang berhubungandengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu.

Variabel masing-masing tipe strategi dalam penelitian ini, diukurdengan menggunakan skala Likert lima poin, mulai dari 1 = tidak pernah,2 = sangat jarang, 3 = kadang-kadang, 4 = sering, dan 5 = hampir selalu.

Dalam observasi oleh pengamat dan penilaian oleh kolega dikembangkan instrumen kriteria, dimana setiap butir pengamatan dirnci ke dalam 5 kriteria unjuk kerja yang dianggap sejajar mewakili satu butir kompetensi kerja guru.Skor masing masing butir yang dinilai didasarkan pada jumlah kriteria yang teramati/muncul pada guru objek berdasarkan penilaian pengamat/kolega penilai.

1 = muncul satu deskriptor, 2 = muncul dua deskriptor, 3 = muncul tiga deskriptor,4 = muncul empat deskriptor, 5 = muncul semua (5) deskriptor

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas4.5.1. Uji ValiditasUji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran. Dimana instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat (Arikunto, 1998). Valid tidaknya suatu instrumen yang menggunakan skala likert dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada taraf signifikan 5%, item-item yang tidak berkorelasi secara signifikan dinyatakan gugur. Dalam kaitannya dengan besarnya angka korelasi ini, Saifuddin Azwar (2000:153) menyebutkan bahwa koefisien validitas yangtidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,50 sudah dapat diterimadan dianggap memuaskan. Namun apabila koefisien validitas ini kurangdari 0,30 maka dianggap tidak memuaskan. Jadi dapat disimpulkan bahwa item dari suatu variabel dikatakan valid jika mempunyai koefisien >= 0,30 (Saifuddin Azwar, 2000:153).

Sedangkan untuk instrumen deskriptor juga dilakukan analisis deskriptor dan korelasi product moment. Hasil perhitungan produc moment melalui korelasi pearson atau korelasi point biseral dibandingkan dengan niali r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, butir dinyatakan valid.

4.5.2. Uji ReliabilitasReliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1995). Untuk mengetahui apakah alat ukur reliable atau tidak, diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Sebuah instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,6(Sekaran, 1992:287 dan Maholtra, 1996:304). Selain itu juga digunakan metode KR-20, dan KR-21 sesuai bentuk instrumen.

4.6. Analisis Data4.6.1. Analisis Statistik Deskriptif

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 5: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Analisis yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari datayang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden adalah melaluidistribusi item dari masing-masiang variable. Penyajian data yang telahterkumpul pembahasannya secara deskriptif dilakukan denganmenggunakan kesamaan, varia, rata-rata dan tabel frekuensi.4.6.2. Analisis ReliabilitasUntuk melihat kehandalan instrumen juga dilakukan uji keterandalan instrumen, yang merupakan salah satu tujuan uji coba ini, menggunakan metode KR-21, Analisis varians satu dan 2 jalur, analisis homogenitas dan analisis keterandalan berdasarkan ANOVA model Hoytt.

Metode Ward.s Error Sum Of Square

4.6.3. Analisis ANOVA (Analysis of Variance)Setelah responden dimasukkan ke dalam clusternya masingmasing,maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dengan menggunakananalisis ANOVA (Analysis of Variance). Prosedur yang digunakan dalamanalisis ANOVA ini adalah prosedur One Way ANOVA atau seringdisebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satualat analisis statistik ANOVA yang bersifat satu arah (satu jalur). Alat ujiini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent,memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik ANOVAakan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok danvariabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut,akan dapat ditarik kesimpulan mengenai mean populasi. Adapun langkahlangkahdalam prosedur One-Way ANOVA adalah sebagai berikut :a. Tes Homogenitas Varian (Test of Homogeneity of Variance)Asumsi dasar dari analisis ANOVA adalah bahwa seluruhkelompok yang terbentuk harus memiliki variannya sama. Untukmenguji asumsi dasar ini dapat dilihat dari hasil test homogenitas darivarians dengan menggunakan uji Levene Statistic. Hipotesis yangdigunakan dalam tes homogenitas varian adalah :Ho : Diduga bahwa seluruh varians populasi adalah samaHi : Diduga bahwa seluruh varians populasi adalah berbedaDasar dari pengambilan keputusan adalah:. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 6: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Formula statistik yang paling banyak digunakan dalam pengujian data hasil penelitian

parametrik adalah, ANOVA atau analisis Variansi. Untuk menguji keterandalan data

hasil observasi yang dilakukan pada saat yang bersamaan oleh lebih dari satu orang

pengamat, sebagaimana contoh yang digunakan dalam tulisan ini cocok menggunakan

ANOVA satu jalur (One Way ANOVA). Perhitungannya melalui dua tahapan :

Pertama, variabilitas dalam kelompok (Inter rather) digunakan sebagai ukuran taraf

kesalahan (variansi). Nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel sesuai derajat

kebebasan, pembilang dan penyebut. Variansi meningkat pasti akan mempengaruhi

tingkat signifikansi dari suatu uji, memang benar bahwa sebagai ukuran sampel

meningkatkan varians distribusi menurun, itu tidak menjamin bahwa bentuk distribusi

akan mendekati normal. Dalam statistik parametrik menggunakan jumlah kuadrat dan

komponen statistik berikut :

C=Mean Square of Total score atau Kuadrat Skor total per N

SST= Sum of Square Total atau JKtot = Jumlah Kuadrat Total

SSE= Sum of Square Error atau JKbutir= Jumlah Kuadrat butir/baris

SSC= Sum of Square Colum atau JKp = Jumlah Kuadrat pengamat

SSR= Sum of Square Residual atau JKsisa = Jumlah Kuadrat sisa

Kedua, Keterandalan Observasi merupakan keandalan (kualitas data) yang juga

tergantung dengan daripada penentuan ukuran / sampel pengukuran. Ukuran sampel

besar memiliki lebih banyak kesalahan pengukuran, bahkan kesalahan acak, yang akan

memperbesar kesalahan untuk tes parametrik. Namun kesalahan pengukuran yang dapat

diterima dapat dihitung dengan ANOVA metode Hoyt.

Untuk menghitung indeks keterandalan butir instrumen observasi digunakan rumus Hoyt

sebagai berikut : (Arikunto, 2002.Hal 166)

Dimana :

rtt = Reliabilitas instrumen

Vs = Varians sisa

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 7: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Vr = Varians respondens / observer

Perhitungan stastik ANOVA diatas diterapkan pada hasil observasi kinerja seorang guru

dengan lima orang pengamat (rather) yang diberi instrumen Kisi-kisi Lembar Observasi

Kemampuan Mengajar Guru berikut ini. Pengamatan dilakukan pada saat guru mengajar

dan diamati bersamaan oleh 5 pengamat.

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 8: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Mengajar Guru

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN MENGAJAR GURU

Nama Sekolah : .............................................. Jam Pelajaran ke : ...................................

Nama Guru : .............................................. Kompetensi Dasar : ...................................

Mata Pelajaran : .............................................. ......................................................................

Kelas/Semester : .............................................. ......................................................................

Hari/Tanggal : .............................................. ......................................................................

Petunjuk:

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka

pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

1 = satu deskriptor tampak 2 = dua deskriptor tampak

3 = tiga deskriptor tampak 4 = empat deskriptor tampak

5 = lima deskriptor tampak

NO INDIKATOR DESKRIPTOR SKOR

I1.

PERSIAPAN GURUMempunyai perangkat pembelajaran

a. Mempunyai silabusb. Mempunyai RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)c. Mempunyai Program Semesterd. Mempunyai Kalender Pembelajarane. Mempunyai buku nilai

1 2 3 4 5

II

A.2.

KEGIATAN PEMBELAJARANPENDAHULUANMemeriksa kesiapan siswa, Apersepsi, Motivasi

a. Hadir di dalam kelas tepat waktub. Memberikan salam kepada siswac. Memeriksa kesiapan siswad. Memberikan Apersepsie. Memberikan Motivasi

1 2 3 4 5

B.

3.

KEGIATAN INTI PEMBELAJARANPenguasaan Materi Pelajaran

a. Mengajar tanpa melihat bukub. Membuat pertanyaan sendiri, bukan dari bukuc. Mampu menjawab pertanyaan siswad. Menyajikan sesuai dengan urutan materi pelajarane. Menyampaikan materi pelajaran dengan jelas

1 2 3 4 5

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 9: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

4. Mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan lainnya yang relevan

a. Mengaitkan dengan budi pekertib. Mengaitkan dengan realitas kehidupanc. Mengaitkan dengan teknologid. Mengaitkan dengan lingkungane. Mengaitkan dengan informasi terbaru

1 2 3 4 5

5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

a. Pembelajaran sesuai dengan silabusb. Pembelajaran sesuai dengan RPPc. Pembelajaran dapat mencapai indikatord. Pembelajaran bersifat kontekstuale. Pembelajaran menghasilkan kompetensi

1 2 3 4 5

6. Penyajian pembelajaran secara runtut

a. Penyajian secara sistematisb. Penyajian tidak bertele-telec. Duluan memberikan contoh baru memberikan soald. Memberikan contoh yang mudah baru yang sukare. Memperhatikan prasyarat pengetahuan.

1 2 3 4 5

7. Metode sesuai dengan materi

a. Metode pembelajaran sesuai karakter materi b. Metode pembelajaran bervariasic. Metode pembelajaran menyenangkand. Metode pembelajaran menumbuhkan kompetensie. Metode pembelajaran dikuasai oleh guru

1 2 3 4 5

8. Penggunaan media pembelajaran

a. Kesediaan mediab. Kwalitas mediac. Kesesuaian media dengan materid. Keterampilan guru menggunakan mediae. Melibatkan siswa menggunakan media

1 2 3 4 5

9. Pengelolaan kelas a. Penguasaan kelasb. Menata fisik kelasc. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkand. Suasana kelas yang tertibe. Mengatur posisi meja/kursi sesuai dengan metode

pembelajaran

1 2 3 4 5

10. Bimbingan kepada siswa a. Membimbing siswa menggunakan media pembelajaranb. Membimbing siswa melakukan eksperimen/diskusic. Membimbing siswa mengerjakan lembar kerja siswa

(LKS)d. Membimbing siswa yang mengalami kesulitane. Membimbing siswa secara merata (tidak diskriminan)

1 2 3 4 5

11. Teknik penggunaan papan tulis

a. Menggunakan papan tulis mulai dari kiri ke kananb. Membagi papan tulis atas beberapa kolomc. Memanfaatkan papan tulis dengan efektif dan efisiend. Tidak menuliskan tulisan secara sembarangan di tempat

yang kosong pada papan tulise. Kejelasan tulisan di papan tulis

1 2 3 4 5

12. Teknik bertanya a. Mengajukan pertanyaan secara klasikal baru menghunjuk siapa siswa yang akan menjawab

b. Minimal 3 detik setelah mengajukan pertanyaan baru menghunjuk siapa siswa yang akan menjawab

c. Pertanyaan hendaknya menghindari jawaban berupa “koor”

d. Mengajukan pertanyaan tidak diskriminane. Memberikan kesempatan bertanya buat siswa

1 2 3 4 5

13. Penggunaan bahasa a. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah EYDb. Tidak menggunakan bahasa daerahc. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancard. Menggunakan intonasi dengan gaya yang sesuai

1 2 3 4 5

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 10: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

e. Menggunakan bahasa/kalimat yang komunikatif14. Pembelajaran yang

memicu dan memelihara keterlibatan siswa

a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

b. Merespon positif partisipasi siswac. Mempasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan media

pembelajarand. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusife. Menumbuhkan motivasi dan antusias siswa dalam

pembelajaran

1 2 3 4 5

15. Sikap guru a. Ada kesungguhanb. Ada ketegasanc. Ada keterbukaand. Ada keobjektifane. Dapat dipercaya

1 2 3 4 5

16. Penilaian pembelajaran a. Pre tesb. Penilaian proses (kognitif)c. Penilaian proses (afektif)d. Penilaian proses (psikomotor)e. Pos tes

1 2 3 4 5

17. Pencapaian tujuan pembelajaran

a. Semua indikator telah tercapaib. Semua tujuan pembelajaran telah tercapaic. Semua materi pelajaran telah disajikand. Pembelajaran telah sesuai dengan silabuse. Pembelajaran telah sesuai dengan RPP

1 2 3 4 5

18. Efisiensi penggunaan waktu

a. Ketepatan memulai pelajaranb. Ketepatan menyajikan pelajaranc. Ketepatan mengadakan penilaiand. Kesesuaian materi dengan alokasi waktue. Ketepatan mengakhiri pelajaran

1 2 3 4 5

C.19.

PENUTUPRefleksi dan rangkuman pelajaran

a. Melakukan refleksi pembelajaran secara sistematikab. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan

siswac. Menyusun rangkuman pembelajaran secara sistematikad. Menyusun rangkuman melibatkan siswae. Menyimpulkan materi pembelajaran

1 2 3 4 5

20. Pelaksanaan tindak lanjut

a. Menginformasikan siapa siswa yang termasuk remedialb. Memberikan arahan dan tugas remedialc. Memberikan informasi siapa siswa yang termasuk

pengayaand. Memberikan arahan dan tugas pengayaane. Menginformasikan materi pelajaran selanjutnya.

1 2 3 4 5

TOTAL SKOR

Skor Maks Ideal 100

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 11: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Hasil Observasi Kemampuan Mengajar guru

ButirIndividu Pengamat/ Skor deskriptor

1 2 3 4 5

1 4 4 4 4 4

2 5 5 4 5 5

3 5 5 4 5 4

4 4 4 4 5 4

5 5 5 4 4 4

6 5 5 5 5 4

7 5 4 5 5 5

8 3 4 5 5 3

9 5 5 5 5 5

10 5 5 4 5 5

11 5 4 4 5 4

12 5 4 3 3 3

13 5 5 3 3 3

14 5 4 3 3 3

15 5 5 3 3 3

16 5 3 4 3 3

17 5 5 4 5 4

18 4 4 4 5 4

19 4 5 4 5 4

20 4 4 4 4 4

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 12: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Analisis Data Hasil Observasi

Dari hasil observasi diatas beberapa hal yang terlihat adalah adanya skor yang sama dan

berbeda pada butir tertentu.

Ada 4 butir yang memiliki skor sama yaitu :

1. Butir 1 : Persiapan Guru

Deskriptor yang tampak adalah mempunyai Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), Program Semester, Kalender Pendidikan, dan Buku Nilai.

2. Butir 6 : Penyajian secara runtut

Deskriptor penyajian sistematis, tidak bertele-tele, duluan contoh baru memberikan

soal, memberi contoh dari yang mudah ke sukar dan memperhatikan prasyarat

pengetahuan.

3. Butir 8 : Penggunaan media pembelajaran

Deskriptor yang tampak ada 3, yaitu ketersediaan media, kesesuaian media dengan

materi dan keterampilan menggunakan media; 2 deskriptor yaitu kualitas media dan

melibatkan siswa dalam penggunaan media tidak terlihat

4. Butir 18 : Efisiensi penggunaan waktu, pengamat sama melihat 4 deskriptor yang

tampak yaitu ketepatan memulai, menyajikan, mengadakan penilaian dan alokasi

waktu sesuai materi, hanya saja ketepatan mengakhiri pelajaran tidak muncul karena

pada ahir pertemuan bel berbunyi sebelum guru benar benar mengakhiri pengarahan

materi selanjutnya.

Berbeda Untuk 16 butir lainnya seperti :

1. Butir 2 : Memeriksa kesiapan siswa.

2. Butir 3 : Penguasaan materi pelajaran.

3. Butir 4 : Mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan lainnya yang relevan.

4. Butir 5 : Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

5. Butir 7 : Metode sesuai dengan materi.

6. Butir 9 : Pengelolaan kelas

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 13: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

7. Butir 10 : Bimbingan kepada siswa

8. Butir 11 : Teknik penggunaan papan tulis.

9. Butir 12 : Teknik bertanya.

10. Butir 13 : Penggunaan bahasa.

11. Butir 14 : Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa.

12. Butir 15 : Sikap guru, ada keterbukaan

13. Butir 16 : Penilaian pembelajaran.

14. Butir 17 : Pencapaian tujuan pembelajaran.

15. Butir 19 : Refleksi dan rangkuman pelajaran.

16. Butir 20 : Pelaksanaan Tindak lanjut

Observer memberikan nilai bervariasi kepada guru, hal ini disebabkan setiap

observer mempunyai ketelitian bahkan mungkin pendapat pribadi yang berbeda

dalam melakukan observasi.

Untuk menguji variasi data (apakah variasi ini menyatakan perbedaan yang

signifikan atau tidak) ; dari instrumen observasi digunakan rumus Anava satu arah

(one Way ANOVA), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat tabel data statistik yaitu perolehan skor butir.

b. Menghitung jumlah kuadrat butir, jumlah kuadrat responden dan jumlah kuadrat

residu.

c. Mencari harga F, dan menguji taraf signifikan.

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 14: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Dalam perhitungan setelah diperoleh tabel statistik, digunakan Formulasi sebagai

berikut :

(∑X)2

C = ------------

N

JKTotal = ∑X2 – C

(∑Xs)2

JKAntar Butir = ------------ – C

n

(∑Xs)2

JKAntar Observer = ------------ – C

n

JKResidu = JKTotal - JKAntar Butir - JKAntar Observer

Dalam perhitungan statistik inidigunakan formulasi dalam program Excel

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 15: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Tabel Statistik : Hasil Observasi Kemampuan Mengajar Guru:

Nama : Marubat Sitorus

Tabel Hasil observasi Kemampuan Mengajar Guru

Individu PengamatΣX (ΣXi)2 ΣX2

Item A B C D E

1 5 5 5 5 5 25 625 125

2 4 4 4 3 3 18 324 66

3 5 5 4 5 4 23 529 107

4 3 3 3 3 4 16 256 52

5 3 3 4 4 3 17 289 59

6 4 4 4 4 4 20 400 80

7 5 3 5 4 4 21 441 91

8 3 3 3 3 3 15 225 45

9 4 4 4 4 4 20 400 80

10 3 3 4 4 3 17 289 59

11 4 4 4 4 4 20 400 80

12 4 5 4 3 4 20 400 82

13 5 5 5 5 5 25 625 125

14 3 3 4 3 5 18 324 68

15 5 5 5 5 5 25 625 125

16 3 3 3 3 3 15 225 45

17 4 4 4 3 4 19 361 73

18 4 4 4 4 4 20 400 80

19 5 4 5 4 4 22 484 98

20 4 5 4 5 4 22 484 98

ΣX 80 79 82 78 79 398    

(ΣXs)2 6400 6241 6724 6084 6241 31690 8106  

ΣX2 332 325 344 316 321     1638

Perhitungan ANAVA

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 16: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Butir 20

Pengamat 5

C =(398)2 /100 = 1584

JK Total = ΣXt2-C =1638-1584 = 53,96

JK Antar Butir =(ΣXs)2/C =31690/53,96 = 0,46

JK Antar

Pengamat =(ΣXp)2/C =8106/53,96 =37,16

JK Residu = 53,96 - 0,46 - 37,16 = 16,34

Dari Hasil perhitungan diperoleh Ringkasan ANOVA sebagai berikut :

Sumber dK JK RJK F(hitung)   F tabel pada α=0,05 (1,76)

Butir 19 0,46 0,02 0,11   TidakSignifikan  

Observer 4 37,16 9,29 43,21   Signifikan  

Residu 76 16,34 0,21      

Total 99 53,96            

Dengan menggunakan ANOVA model Hoytt maka Indeks Keterandalan instrumen

dapat dihitung sebagai berikut:

Rtt =1-(V sisa /V resp) = 0,21/9,29

= 0,977

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 17: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Kesimpulan :

1. Variansi antar butir tidak signifikan, artinya perbedaan butir kinerja guru dalam

butir 1-20 dapat dianggap normal dan dapat di generalisasikan sebanding dengan

rata-rata skor butir yaitu 398 dari 500 skor ideal atau guru memiliki kemampuan

78,6 % dari kemampuan ideal

2. Variansi antar Pengamat signifikan yang berarti data ini menunjukkan

perbedaan pengamatan dari tiap observer (rater) adalah nyata. Hal ini terkait

dengan ketelitian pengamat berbeda-beda dan begitupula penafsiran pengamat

terhadap deskriptor yang terlihat juga berbeda. Keduanya memberikan variasi

berlipat ganda pada hasil analisis.

3. Keterandalan Instrumen sangat tinggi, artinya instrumen cukup dipercaya untuk

kasus tersebut.

Diskusi :

1. Terdapat variasi inter rater (nilai kuadrat rata-rata kesalahan antar pengamat) yang

cukup tinggi, padahal variasi skor keseluruhan yang diberikan dinyatakan tidak

bervariasi signifikan secara statistik setidaknya untuk taraf kepercayaan 95 % (α =

0,05). Suatu hal yang sepintas bertolak belakang.

2. Hasil statistik dengan ANOVA metode Hoytt menunjukkan instrumen cukup

handal yaitu dipercaya 97,7 %, tetapi perlakuan ini baru dilakukan satu kali dan

pada satu orang guru. Bagaimana hasilnya jika digunakan metode lainnya?

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 18: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Daftar Bacaan :

Cook, TD, & Campbell, DT (1979)-. Quasi eksperimen: Desain dan analisis masalah,. Boston MA: Houghton Mifflin Company.

Development Core Team (2007). : A language and environment for statistical

computing.R Foundation for Statistical Computing, Vienna, Austria. ISBN

3900051070, URL : http://www.Rproject.org.

Hambleton, Ronald K (1993). Principles and Selected Applications of Item Response Theory. In Linn, Robert L. (Editor). Educational Measurement. Third Edition. Phoenix: American Council on Education, Series on Higher Education Oryx Press.

Holland. PW & Thaycr. DT (1988). Test Validity. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Izard, John. (1995).Trial Testing and Item Analysis (Module (A). Australia: Australian Council Ibr Pdtrcallonal Research, UNESCO.

Kerlinger, Fred N. Asas-asas Penelitian Behavioral, Edisi ketiga, Penerjemah Simatupang, ed. HJ. Koesoemanto. Yogyakarta: Gdjah Mada University Press, 1993.

McCreery, C. (2007). ‘First-year statistics for psychology students through worked

examples’: Psychological paper No. 2007, 1. Oxford: Oxford Forum. Online

pdf at: http://www.celiagreen.com/charlesmccreery.html di akses 05 Juni 2010

Yu C.H., Reliability of self-report data, http://www.creative-wisdom.com /teaching/

WBI/memory.shtml [diakses 12/07/2010 13:12:20]

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 19: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Lampiran : Hasil-Hasil analisis Lainnya

1. Matriks Korelasi Pearson antar rater adalah :

Pearson Correlations A B C D E

A 1,0000 0,7220 0,8269 0,6723 0,5790

B 1,0000 0,5074 0,6391 0,5527

C 1,0000 0,6463 0,6104

D 1,0000 0,4768

E         1,0000

Pearson Probabilities A B C D E

A 0,0003 0,0000 0,0012 0,0075

B 0,0224 0,0024 0,0115

C 0,0021 0,0043

D 0,0335

E          

2. Analisis perbandingan Anova Satu jalur dengan Matriks Korelasi adalah sebagai

berikut :

H0: Mean 1 = Mean 2 = … = Mean k Ha: At least one pair Mean i ≠ Mean j

Summary Information A B C D E

Count 20 20 20 20 20

Mean 4 3,950 4,100 3,900 3,950

Standard Deviation 0,794719 0,825578 0,640723 0,788069 0,686333

UC (2-sided, 95%, pooled) 4,333 4,283 4,433 4,233 4,283

LC (2-sided, 95%, pooled) 3,667 3,617 3,767 3,567 3,617

Pooled Standard Deviation = 0,750438 R-Sq = 0,85%

DF = 95 R-Sq adj. = 0,00%

F = 0,204206

p-value = 0,9355

Uji Instrumen Kinerja Guru

Page 20: Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru

Pairwise Mean Difference (row -

column) A B C D E

A 0 0,05 -0,1 0,1 0,05

B 0 -0,150000 0,05 0

C 0 0,200000 0,150000

D 0 -0,05

E         0

Pairwise Probabilities A B C D E

A 0,8336 0,6744 0,6744 0,8336

B 0,5288 0,8336 1,0000

C 0,4015 0,5288

D 0,8336

E          

Grafik Hubungan Variasi antar pengamat terlihat dalam grafik garis

brikut :

Keterangan :

Biru = skor 3 Merah = skor 4 Hijau = Skor 5

Uji Instrumen Kinerja Guru