PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan...

23
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM) UNTUK PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Doktor dari Institut Teknologi Bandung Oleh : JUNUS BOTMIR NIM : 35002007 PENGUTAMAAN REKAYASA SUMBER DAYA AIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

Transcript of PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan...

Page 1: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM)

UNTUK PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI

DISERTASI

Karya tulis sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Doktor dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh :

JUNUS BOTMIR

NIM : 35002007

PENGUTAMAAN REKAYASA SUMBER DAYA AIR

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2008

Page 2: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

vii

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM)

UNTUK PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI

Oleh :

Junus Botmir

NIM : 35002007

Program Studi Teknik Sipil

Institut Teknologi Bandung

Menyetujui

Tim Pembimbing :

Tanggal 27 Pebruari 2008

Ketua,

Prof. Dr. Ir. Hang Tuah, MOc. E

Anggota, Anggota,

Dr. Ir. Indratmo Soekarno, MSc Dr. Ir. Iwan Kridasantausa, MSc

Page 3: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM)

UNTUK PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI

Oleh

Junus Botmir

NIM : 35002007

Perencanaan jaringan merupakan salah satu jenis pekerjaan yang didalamnya

memiliki banyak sekali seperangkat bangunan irigasi dengan berbagai ragam jenis

dan bentuknya. Dengan berbagai ragam dan jenis inilah, membuat adanya

perhatian untuk meneliti dan membuat suatu konsep perencanaan jaringan irigasi

yang berbasis program perangkat lunak untuk menelaah dan merencanakan

bangunan-bangunan irigasi tersebut yang layak digunakan di dalam suatu jaringan

irigasi.

Beragam bentuk dan jenis bangunan irigasi yang di kaji dalam penulisan ini,

meliputi, bangunan pengukur, bangunan pengatur, bangunan pengukur dan

pengatur, bangunan peredam energi dan bangunan terjun, merupakan sebagian

besar perangkat jaringan irigasi yang memegang peranan penting, dan merupakan

satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan,

pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya.

Pada disertasi ini dikembangkan suatu program sistem pakar (expert system)

sebagai alat bantu pengambil dan pembentuk keputusan yang digunakan dalam

perencanaan jaringan irigasi meliputi bangunan pengukur, bangunan pengatur ,

bangunan pengukur dan pengatur, bangunan peredam energi, dan bangunan terjun

berdasarkan basis pengetahuan dan basis data masing-masing bangunan air

tersebut di atas. Dan untuk mengetahui kondisi fisik dari bangunan pengukur,

bangunan pengatur, bangunan pengukur dan pengatur, bangunan peredam energi,

Page 4: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

iii

dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun

perbaikan kerusakannya.

Pengembangan program sistem pakar (expert system) ini dilakukan dengan

menggunakan bahasa pemprograman berorientasi pada Microsoft Visual Basic.

Penggunaan Microsoft Visual Basic ini memungkinkan dipisahkannya mesin

inferensi dari basis pengetahuan dan basis data. Hal ini dimungkinkan karena

didalam Microsoft Visual Basic dilakukan pengkapsulan menjadi objek-objek

yang berbeda-beda. Keuntungan yang akan diperoleh adalah kemudahan dalam

pengembangan lanjut sistem pakar ini, baik dalam peningkatan kecerdasan

maupun dalam sifat kerjanya. Sistem pakar ini berhasil menginterpretasikan

semua perencanaan jaringan irigasi meliputi bangunan pengukur, bangunan

pengatur, bangunan pengukur dan pengatur, bangunan peredam energi, dan

bangunan terjun dengan tepat dan jelas. Hal ini di karenakan oleh basis

pengetahuan dan basis data yang diperoleh dari buku-buku teks tentang

perencanaan bangunan pengukur, bangunan pengatur , bangunan pengukur dan

pengatur, bangunan peredam energi, dan bangunan terjun yang merupakan

pengetahuan dasar pengambil keputusan oleh sistem pakar.

Kata kunci : Jaringan irigasi, Sistem pakar, Bangunan irigasi.

Page 5: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

ii

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF EXPERT SYSTEM TO OVER

PLANNING IRRIGATION SYSTEM

by

Junus Botmir

NIM : 35002007

Planning system is kind of task that has many working of irrigation structure

inside with various type and shape. From this type and shape, we could have

aconcern to observe and made some planning of irrigation system concept based

on software program to beating out and planned that irrigation building which

suitable used in irrigation.

Many type and shape of irrigation building that inspecting in this paper including,

structure meter, structure regulator, structure meter and regulator, structure of

anaergy-damper and structure plunge, is the most set of irrigation system that play

an important part, as an unity and needed to regulate of water irrigation start from

supplying, withdrawal, dividing, distributing, using and drainage.

On this dissertation has developed an expert system program as aid to took and

decisin formating that using in irrigation system plans include building meter,

building regulator, building meter and regulator, building of energy-damper and

building plunge based on knowledge and database that has by each upon water

building. In explore the physycal condition of building meter, building regulator,

building meter and regulator, building of energy-damper and building plunge to

the next phase that is maintenance phase either fixing damage.

The developments of this expert system program do with use of programming that

orienting to Microsoft Visual Basic. The used of Microsoft Visual Basic enable

for inferensce machine separate from database and knowledge base. It is possible,

Page 6: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

iii

because inside Microsoft Visual Basic doing some capsulation become different

objects. The benefit that we would rich is the easy of next development at this

expert system, neither intelligent upgrade nor task characteristic. This expert

system succeeded interprets all of planning irrigation system including building

meter, building regulator, building meter and regulator, building of energy-

damper and building plunge with clear and accurate. These is caused by database

and knowledge base that has from textbook about building meter, building

regulator, building meter and regulator, building of energy-damper and building

plunge that is basis knowledge of decision maker by expert system.

Key word : Irrigation, Expert System, Irigation Structure

Page 7: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xii

DAFTAR ISI

Halaman

MOTTO ......................................................................................................... ii

ABSTRAK .................................................................................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................. v

PEDOMAN PENGGUNAAN DISERTASI ................................................ viii

PERUNTUKAN ............................................................................................ ix

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI .................................................... xvi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xix

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG .............................................. xxii

Bab I Pendahuluan .................................................................................. 1

I.1 Lata Belakang Penelitian .............................................................. 1

I.2 Batasan Masalah ........................................................................... 3

I.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

I.4 Lingkup Penelitian ........................................................................ 5

I.5 Pengandaian-pengandaian ........................................................... 6

I.6 Hipotesis ....................................................................................... 7

I.7 Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

I.8 Sistimatika Penulisan .................................................................... 8

Bab II Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10

II.1 Pendahuluan ............................................................................... 10

II.2 Penggunaan Teori Sistem Pakar ................................................ 10

II.3 Bentuk representasi pengetahuan dalam irigasi ......................... 15

II.4 Metode teknik inferensi dalam irigasi ....................................... 20

II.5 Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi .............................. 22

II.6 Rangkuman Studi Terdahulu ................................................... 76

Page 8: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xiii

Bab III Metodologi Penelitian ............................................................. 79

III.1 Pendahuluan ............................................................................ 79

III.2 Kerangka Pikir Penelitian ....................................................... 79

III.3. Disain Sistem Pakar ................................................................ 81

III.4. Kondep Dasar Integrasi ........................................................... 82

III.5. Perangkat Lunak Yang Digunakan ......................................... 85

III.6. Tayangan Dinamik .................................................................. 86

III.7. Pengumpulan Data .................................................................. 88

III.8. Bentuk Data Perencanaan Bangunan Irigasi ........................... 92

III.9. Pengolohan Data Perencanaan ................................................ 93

III.10. Peta situasi Lokasi Studi ....................................................... 95

III.11. Persamaan Numerik untuk Angka Kebutuhan Air ................ 95

III.12. Kebutuhan Air untuk Tanaman Padi ................................... 105

III.9. Persamaan Aliran untuk Bentuk Perencanaan Bangunan

Irigasi ..................................................................................... 106

Bab IV Pengembangan Sistem Pakar untuk Perencanaan

Jaringan Irigasi ........................................................................ 114

IV.1 Pendahuluan ............................................................................ 114

IV.2 Basis Data ............................................................................... 114

IV.3 Bagan Alir (Flow Chart) Sistem Pakar ................................... 138

IV.4 Tampilan Program .................................................................. 139

IV.5 Kaidah (Rule) Sistem Pakar .................................................... 146

IV.6 Spesifikasi Sistem Pakar Dalam Perencanaan Irigasi ............. 159

IV.6.1 Bagian awal perencanaan .................................................... 159

IV.6.2 Bagian login dalam perencanaan ......................................... 159

IV.6.3 Bagian utama perencanaan .................................................. 160

Bab V Implementasi Sistem Pakar pada Perencanaan Jaringan

Irigasi Cileuleuy ........................................................................... 171

V.1 Pendahuluan .............................................................................. 171

V.2 Bentuk Perencanaan Jaringan Irigasi Cileuleuy ........................ 171

Page 9: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xiv

V.3 Peta Indonesia ............................................................................ 171

V.4 Peta Jawa Barat ......................................................................... 172

V.5 Peta Kabupaten Subang ............................................................. 173

V.6 Bagian utama penggambaran skema jaringan irigasi ................ 174

V.7 Demo Sistem Pakar Perencanaan Jaringan Irigasi .................... 189

V.8 Studi Kasus Jaringan Irigasi Cileuleuy ..................................... 222

V.8.1 Verifikasi sistem pakar bangunan pengukur, pengatur,

pengukur dan pengatur pada jaringan irigasi ......................... 222

V.8.2 Demo verifikasi sistem pakar bangunan pengukur, pengatur,

pengukur dan pengatur pada saluran primer, sekunder, dan

tersier jaringan irigasi cileuleuy ............................................. 222

V.8.3 Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan pengukur,

pengatur, pengukur dan pengatur pada saluran primer,

sekunder, dan tersier jaringan irigasi cileuleuy ...................... 233

V.8.4 Hasil demo verifikasi sistem pakar bangunan pengukur,

pengatur, pengukur dan pengatur pada saluran primer,

sekunder, dan tersier jaringan irigasi cileuleuy ...................... 242

Bab VI Kesimpulan dan Saran ............................................................ 244

VI.1 Kesimpulan ............................................................................. 244

VI.2 Saran ....................................................................................... 244

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 245

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 249

LAMPIRAN ................................................................................................ 256

Page 10: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kode Program ..................................................................... 256

Lampiran B Jaringan Semantik Bangunan Irigasi .................................. 280

Lampiran C Tabel dan Grafik ................................................................. 289

Lampiran D Gambar Bangunan Irigasi ................................................... 395

Lampiran E Persamaan Aliran Untuk Bentuk Perencanaan

Bangunan irigasi .................................................................. 403

Lampiran F Skema Jaringan Irigasi Cileuleuy ........................................ 437

Page 11: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xvi

TAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Diagram blok sistem pakar .................................................... 12

Gambar II.2. Menggunakan logika untuk proses penalaran ....................... 16

Gambar II.3. Representasi pengetahuan dengan metode jaringan

semantik ................................................................................. 18

Gambar II.4. Representasi pengetahuan dengan struktur pohon

keputusan ................................................................................ 19

Gambar II.4. Diagram pelacakan ke depan ................................................. 21

Gambar II.5. Diagram pelacakan ke belakang ............................................ 21

Gambar II.6. Bangunan ukur ambang lebar dengan mulut pemasukkan

yang dibulatkan ...................................................................... 31

Gambar II.7. Bangunan ukur ambang lebar dengan mulut pemasukkan

bermuka datar dan peralihan penyepitan ................................ 31

Gambar II.8. Bentuk bilangan pengali dengan satuan yang digunakan oleh

papan duga dalam kondisi miring ........................................ 33

Gambar II.9. Bentuk dimensi bangunan pengukur Cilpolleti ..................... 36

Gambar II.10. Bentuk bangunan pengukur Pashal ...................................... 39

Gambar II.11. Bentuk propil dan koefisien debit untuk skot

balok ..................................................................................... 41

Gambar II.12. Bangunan pintu sorong dengan mercu tetap ........................ 44

Gambar II.13. Bangunan pengatur pintu radial ........................................... 45

Gambar II.14. Bangunan pengontrol mercu tetap ...................................... 46

Gambar II.15. Bangunan pengontrol celah trapesium ................................ 49

Gambar II.16. Bentuk mercu datar dua lingkaran ....................................... 51

Gambar II.17. Bentuk mercu miring satu lingkaran ................................... 52

Gambar II.18. Bentuk mercu datar satu lingkaran ...................................... 53

Gambar II.19. Bangunan pengukur dan pengatur

Crump-de Gruyter ................................................................ 59

Gambar II.20. Banguna pengukur dan pengatur Orifis ............................... 62

Gambar II.21. Bangunan peredam energi tipe IV ....................................... 66

Gambar II.22. Bangunan peredam energi tipe blok halang ....................... 67

Page 12: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xvii

Gambar II.23. Straight drop structure peredam energi tegak ...................... 67

Gambar II.24. Bangunan peredam energi tipe bucket ................................. 70

Gambar II.25. Ilustrasi peristilahan pada bangunan terjun dan peredam

energi .................................................................................... 72

Gambar II.26. Bangunan terjun miring ....................................................... 75

Gambar III.1. Kerangka berpikir penelitian ................................................ 89

Gambar III.2. Rancangan model dan peubah pengembangan sistem

pakar irigasi dan aliran data sampai penyajian informasi

atau hasi ................................................................................ 82

Gambar III.3. Konsep integrasi model sistem pakar ................................... 83

Gambar III.4. Model sistem pakar jaringan irigasi ..................................... 84

Gambar III.5. Kedalaman integrasi sampai pada pertukaran data

Fungsi dan prosedur ............................................................. 85

Gambar III.6. Perangkat lunak yang digunakan dalam

pengolahan data dan integrasi model ................................... 86

Gambar III.7. Lapis-lapis tayangan dan kontrol obyek peta

pada MapObyects ................................................................. 87

Gambar III.8. Peta kabupaten subang ......................................................... 89

Gambar III.9. Peta situasi lokasi studi ........................................................ 95

Gambar IV.1a. Bagan alir program sistem pakar ...................................... 138

Gambar IV.1. Bagian awal perencanaan ..................................................... 139

Gambar IV.2. Bagian login dalam perencanaan .......................................... 140

Gambar IV.3. Bagian utama perencanaan ................................................... 140

Gambar IV.4. Bentuk data basis pengetahuan ............................................ 141

Gambar IV.5. Disain semua data basis pengetahuan .................................. 141

Gambar IV.6. Bentuk data basis data ......................................................... 142

Gambar IV.7. Disain semua basis data ....................................................... 142

Gambar IV.8. Disain data material perencanaan ........................................ 143

Gambar IV.9. Disain semua data material perencanaan ............................. 143

Gambar IV.10. Bentuk topografi ................................................................ 144

Gambar IV.11. Bantuan dalam penggunaan sistem pakar .......................... 144

Gambar IV.12. Perihal tentang sistem pakar ............................................... 145

Page 13: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xviii

Gambar IV.13. Keluar dari sistem pakar ..................................................... 145

Gambar IV.14. Pohon utama sistem pakar .................................................. 146

Gambar V.1. Peta Indonesia ........................................................................ 172

Gambar V.2. Peta Jawa Barat ...................................................................... 173

Gambar V.3. Peta Kabupaten Subang .......................................................... 174

Gambar V.4. Penempatan bangunan irigasi dan petak sawah ...................... 175

Gambar V.5. Penarikan saluran dan pengisian nilai elevasi ........................ 176

Gambar V.6. Pengisian nilai petak sawah dan nilai debit ............................ 177

Gambar V.7. Pembangkitan arah aliran dan nilai elevasi ............................ 178

Gambar V.8. Hasil penggambaran sementara skema jaringan irigasi ......... 179

Gambar V.9. Bentuk penelusuran sub bangunan ........................................ 180

Gambar V.10. Penelusuran lokasi bangunan dan jenis bangunan .............. 181

Gambar V.11. Pengecekan sub bangunan .................................................. 182

Gambar V.12. Penekanan mesin inferensi ................................................. 183

Gambar V.13. Skema jaringan irigasi yang sebenarnya ............................ 184

Gambar V.14. Menyimpan hasil perencanaan jaringan irigasi .................. 185

Gambar V.15. Hasil perencanaan jaringan irigasi ..................................... 186

Gambar V.16. Menentukan jenis bangunan irigasi pada skema

jaringan irigasi .................................................................... 187

Gambar V.17. Mendisain bangunan air untuk irigasi ................................ 188

Gambar V.18. Pohon keputusan sistem pakar ........................................... 217

Gambar V.19. Pohon keputusan sistem pakar ........................................... 218

Gambar V.20. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

pengukur saluran primer jaringan irigasi Cileuleuy .......... 233

Gambar V.21. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

pengatur saluran primer jaringan irigasi Cileuleuy ........... 234

Gambar V.22. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

pengukur dan pengatur saluran primer jaringan irigasi

Cileuleuy ........................................................................... 235

Gambar V.23. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

pengukur saluran sekunder jaringan irigasi Cileuleuy ...... 236

Page 14: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xix

Gambar V.24. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

Pengatur saluran sekunder jaringan irigasi Cileuleuy ....... 237

Gambar V.25. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

pengukur dan pengatur saluran sekunder jaringan irigasi

Cileuleuy ............................................................................ 238

Gambar V.26. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

pengukur saluran tersier jaringan irigasi Cileuleuy .......... 239

Gambar V.27. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

pengatur saluran tersier jaringan irigasi Cileuleuy ........... 240

Gambar V.28. Pohon keputusan verifikasi sistem pakar bangunan

Pengukur dan pengatur saluran tersier jaringan irigasi

Cileuleuy ........................................................................... 241

Page 15: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Harga batas moduler minimum (h2/h1) ...................................... 32

Tabel II.2. Hubungan antara jarak vertikal dengan kemiringan samping

di dalam papan duga pada saluran dengan kemiringan

talut 1 : 1.5 ................................................................................. 34

Tabel II.3. Harga standar besaran debit untuk bangunan pengukur dan

Pengatur Romijn ......................................................................... 55

Tabel II.4. Standar bangunan pengukur dan pengatur Romijn .................... 56

Tabel III.1. Saturation Vapour Pressure (ea) in mbar as Function of Mean

Air Temperature (T) in C o ........................................................ 99

Tabel III.2. Values of wind Function

F (u) = 0.27 ( 1 + U2 / 100) for wind Run at 2 m height

in km / day .................................................................................. 99

Tabel III.3. Vapour Pressure (ed) in mbar from Dray and Wet Bult

Temperature Data in oC ( Aspiratet Psychrometer ) .................. 100

Tabel III.4. Extra Terrestrial Radiation (Ra) expressed in equvalent

Evaporation in mm / day ............................................................ 101

Tabel III.5. Mean Daily Duration of Maximum Possible Sunshine Hours (N)

For different Months and Latitudes ............................................ 102

Tabel III.6. Effect of Temperature f (T) on Longwave Radiation (Rnl) ..... 102

Tabel III.7. Effect of Vapour Pressure f (ed) on Longwave

Radiation (Rnl) ........................................................................... 102

Tabel III.8. Effect of the Ratio Actual and Maximum Bright Sunshine

Hours f (n/N) on Longwave Radiation (Rnl) ............................. 102

Tabel III.9. Values of Weighting Factor (W) for the Effect of Radiation on

ETo at Different Temperatures and Altitudes ............................ 102

Tabel III.10. Adjustment Factor (c) in Presented Penman Equation .......... 103

Tabel III.11. Mean Daily Percentage (p) of Annual Daytime Hours for

Different Latitudes ................................................................... 103

Tabel III.12. Values for Coefficient b in FAO-24 Blaney-Criddle Method

FAO-24 (Doorenbos and Pruitt) 1977) .................................... 104

Page 16: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xx

Tabel III.13. Harga koefisien tanaman padi menurut FAO ......................... 106

Tabel III.14. Reduced Mean Yn in Gumbel’s Extreme Value Distribution

N = sample size ...................................................................... 108

Tabel III.15. Reduced Standard Devation Sn in Gumbel’s Extreme Value

Distribution N = sample size ................................................. 109

Tabel III.16. Hubungan antara kala ulang dengan faktor reduksi (Yt) ...... 109

Tabel III.17. Data curah hujan (mm) periode ulang 5 tahun ..................... 110

Tabel III.18. Curah hujan efektif periode ulang 5 tahun ........................... 111

Tabel III.19. Kebutuhan air disawah untuk tanaman padi dengan jangka

waktu penyiapan lahan 1.5 bulan ........................................... 112

Tabel III.20. Kebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan

selama 1.5 bulan ..................................................................... 113

Tabel IV.1. Matriks basis data bangunan pengukur .................................. 115

Tabel IV.2. Matriks basis data bangunan pengukur ................................. 116

Tabel IV.3. Matriks basis data bangunan pengukur .................................. 117

Tabel IV.4. Matriks basis data bangunan pengukur .................................. 118

Tabel IV.5. Matriks basis data bangunan pengatur ................................... 119

Tabel IV.6. Matriks basis data bangunan pengatur ................................... 120

Tabel IV.7. Matriks basis data bangunan pengatur ................................... 121

Tabel IV.8. Matriks basis data bangunan pengontrol ................................ 122

Tabel IV.9. Matriks basis data bangunan pengontrol ................................ 123

Tabel IV.10. Matriks basis data bangunan pengukur dan pengatur .......... 124

Tabel IV.11. Matriks basis data bangunan pengukur dan pengatur ........... 125

Tabel IV.12. Matriks basis data bangunan pengukur dan pengatur .......... 126

Tabel IV.13. Matriks basis data bangunan pengukur dan pengatur .......... 127

Tabel IV.14. Matriks basis data bangunan pengukur dan pengatur .......... 128

Tabel IV.15. Matriks basis data bangunan peredam energi ...................... 129

Tabel IV.16. Matriks basis data bangunan peredam energi ...................... 130

Tabel IV.17. Matriks basis data bangunan peredam energi ...................... 131

Tabel IV.18. Matriks basis data bangunan peredam energi ...................... 132

Tabel IV.19. Matriks basis data bangunan peredam energi ...................... 132

Page 17: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xxi

Tabel IV.20. Matriks basis data bangunan peredam energi ...................... 133

Tabel IV.21. Matriks basis data bangunan terjun ...................................... 134

Tabel IV.22. Matriks basis data bangunan pengukur ................................ 135

Tabel IV.23. Matriks basis data dan basis pengetahuan ............................ 136

Tabel IV.23. Matriks basis data dan basis pengetahuan ............................ 137

Tabel V.1. Hasil demo sistem pakar perencanaan jaringan

irigasi ....................................................................................... 219

Tabel V.2. Hasil demo sistem pakar perencanaan jaringan

irigasi ....................................................................................... 220

Tabel V.3. Hasil demo sistem pakar perencanaan jaringan

irigasi ....................................................................................... 221

Tabel V.4. Hasil demo verifikasi sistem pakar bangunan pengukur, pengatur,

pengukur dan pengatur lokasi saluran primer .......................... 242

Tabel V.5. Hasil demo verifikasi sistem pakar bangunan pengukur, pengatur,

pengukur dan pengatur lokasi saluran sekunder ...................... 243

Tabel V.6. Hasil demo verifikasi sistem pakar bangunan pengukur, pengatur,

pengukur dan pengatur lokasi saluran tersier .......................... 243

Page 18: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xxii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

1. Penampang saluran trapesium :

Q = debit (m3/dt)

V = kecepatan aliran (m/dt)

A = luas penampang basah (m2)

R = jari-jari hidrolis (m)

P = panjang basah (m)

b = lebar dasar saluran (m)

h = kedalaman air (m)

I = kemiringan dasar saluran (%)

K = koefisien kekasaran strikler (m1/3/dt)

m = kemiringan talud (1 vertikal : m harisontal)

W = tinggi jagaan (m)

n’ = perbandingan lebar dasar saluran dengan kedalaman aliran (b/h)

n = koefisien kekasaran mening

Usp = ukuran standar pintu (m)

Siqma (P) = jumlah pintu (b/Usp)

2. Bangunan pengukur ambang lebar :

Cd = koefisien debit

H1 = tinggi energi hulu (m)

L = panjang meja (m)

Cv = koefisien kecepatan datang

g = percepatan gravitasi (m/dt2)

bc = lebar meja (m)

h1 = kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan ukur (m)

yc = kedalaman air pada bagian pengontrol (m)

mc = kemiringan samping pada bagian pengontrol ( 1 : mc)

3. Bangunan pengukur Cipolleti :

b = lebar mercu (m)

Page 19: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xxiii

4. Bangunan pengukur Parshal :

K = beda tinggi lantai hilir dengan mercu (m)

ha = kedalaman air di atas meja (m)

u = kecepatan aliran (m/dt)

5. Bangunan pengukur dan pengatur Romijn :

bc = lebar mercu (m)

V1 = kecepatan aliran di hulu (m/dt)

6. Bangunan pengukur dan pengatur Crump-de Cruyter :

Cd = koefisien debit

b’ = lebar bukaan (m)

w’ = bukaan pintu (m)

7. Bangunan pengukur dan pengatur Orifis :

C = koefisien debit

A = luas bukan pintu (m2)

bc = lebar pintu (m)

w = tinggi bukaan pintu (m)

8. Bangunan pengatur pintu skot balok :

b = lebar normal (m)

h1 = kedalaman air di atas skot balok (m)

9. Bangunan pengatur pintu sorong :

K = koefisien aliran tenggelam

μ = koefisien debit

a = bukaan pintu (m)

b = lebar pintu (m)

h1 = kedalaman air didepan pintu di atas ambang (m)

Page 20: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xxiv

10. Bangunan pengatur pintu radial :

K = koefisien aliran tenggelam

μ = koefisien debit

a = bukaan pintu (m)

b = lebar pintu (m)

h1 = kedalaman air didepan pintu di atas ambang (m)

11. Bangunan pengontrol mercu tetap :

H1 = tinggi air di atas meja (m)

12. Bangunan pengontrol celah trapesium :

Cd = koefisien debit

bc = lebar dasar (m)

yc = kedalaman critis pada pengontrol (m)

m = kemiringan dinding samping celah trapesium (m)

H = kedalaman energi di saluran (m)

13. Bangunan peredam energi :

Fr = nilai Froude

q = debit persatuan lebar = Q/B (m3/dt.m)

B = lebar dasar saluran (m)

y = kedalaman air (m)

14. Bangunan peredam energi tipe IV :

L = panjang kolam peredam (m)

yu = lebar maksimum gerigi (m)

15. Bangunan peredam energi tipe blok-halang :

Lp = panjang kolam peredam (m)

Lp1 = panjang peredam hilir 1 (m)

Lp2 = panjang peredam hilir 2 (m)

Lp3 = panjang peredam hilir 3 (m)

Page 21: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xxv

P1 = tinggi balok halang (m)

P2 = tinggi ambang ujung (m)

W1 = jarak balok halang terhadap dinding (m)

w = tebal balok halang = lebar balok halang = jarak balok halang terhadap

balok halang satunya (m)

H1 = tinggi energi hulu (m)

yd = kedalaman air dikolam peredam (m)

Hd = tinggi dinding tembok pembatas (m)

16. Bangunan peredam energi tipe III :

Lm = jarak balok muka terhadap didinding (m)

L1 = panjang peredam energi antara balok halang (m)

L2 = panjang peredam energi antara ambang ujung (m)

n = tinggi ambang ujung (m)

n3 = tinggi balok halang (m)

Lh = jarak balok halang kedinding (m)

Lh1 = jarak antara balok halang = lebar balok halang (m)

Lh2 = lebar puncak balok halang (m)

yu = jarak antara balok muka = lebar balok muka = tinggi balok muka (m)

y2 = kedalaman air di hilir saluran (m)

17. Bangunan Peredam Energi Vlugter

L = panjang peredam vlugter (m)

D = tinggi ambang di hilir peredam (m)

R = radius lingkungan peredam (m)

a = tinggi ambang ujung (m)

Hc = kedalaman kritis di atas mercu (m)

Z = beda tinggi kehilangan energi (m)

t = kedalaman air di hilir peredam energi (m)

T = tebal ambang ujung (m)

Page 22: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xxvi

18. Bangunan Peredam Energi Tipe ”Straight drop structure with a vertical-

drop basin”

Frj = nilai Froude

Ld = jarak loncatan (m)

Ha = tinggi energi di hulu peredam (m)

Z = tinggi kehilangan energi (m)

D = tinggi ambang peredam (m)

q = debit aliran (m3 /dt)

yb = kedalaman air di kolam peredam (m)

Lb = panjang kolam peredam (m)

Lj = panjang perhalian peredam energi (m)

19. Bangunan peredam energi tipe bucket :

Ha = tinggi energi hulu (m)

R = radius lengkungan (m)

yb = kedalaman air di bucket (m)

20. Bangunan terjun

L = panjang bangunan peredam hilir (m)

hc = kedalaman kritis (m)

B = lebar bukaan (m)

z = tinggi terjunan (m)

q = debit persatuan lebar (m3/dt.ml)

b1 = lebar dasar saluran (m)

p1 = tinggi ambang

Page 23: PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR (EXPERT …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl...iii dan bangunan terjun kepada langkah berikutnya yaitu ketahap perawatan maupun perbaikan kerusakannya.

xxvii

21. Bangunan terjun tegak

H1 = tinggi energi dimuka ambang (m)

ΔH = tinggi energi hilir pada bangunan peredam (m)

q = debit persatuan lebar (m3)

g = percepatan gravitasi (m/dt2)

n = tinggi ambang pada ujung bangunan peredam (m)

ΔZ = tinggi bangunan terjun (m)

Vu = kecepatan aliran pada potongan U (m/dt)

22. Bangunan terjun miring

H1 = tinggi energi dimuka ambang (m)

ΔH = tinggi energi hilir pada bangunan peredam (m)

q = debit persatuan lebar (m3)

g = percepatan gravitasi (m/dt2)

n = tinggi ambang pada ujung bangunan peredam (m)

ΔZ = tinggi bangunan terjun (m)

Vu = kecepatan aliran pada potongan U (m/dt)

y1 = kedalaman air di salusan (m)

y2 = kedalaman air di ajung ambang hilir bangunan terjun (m)

yu = kedalaman air di hilir kemiringan bangunan terjun (m)

yc = kedalaman air pada saat masuk sudut miring bangunan (m)