PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

70
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bukan rahasia umum lagi hampir seluruh perusahaan pembuat mobil terkemuka di dunia berlomba menciptakan kendaraan dengan sumber tenaga alternatif. Selain Bensin, ada Fuel Cell atau kombinasi Dry Cell dan Fossil Fuel yang biasa kita dengar dengan nama Kendaraan Hybrid. Sebenarnya riset dan pengembangan EV (Electric Vehicle) sebagai pengganti BBM telah dimulai 10 tahun yang lalu, namun masih belum dapat menembus pasar mobil BBM karena harganya yang relative mahal. Dari berbagai jenis kendaraan listrik yang pernah dikembangkan, ternyata sepeda motor listriklah yang paling sukses dikembangkan dan disosialisasikan, terutama di Amerika, Eropa, Cina dan Jepang. Di negara tersebut, pemakaian sepeda motor listrik telah sangat meluas, mulai dari kendaraan di dalam kompleks, kendaraan kerja, sekolah, hingga instansi. Penyebabnya adalah kendaraan ini dapat menghemat biaya, lebih murah, dan ramah lingkungan serta super irit. Bahkan penjualan sepeda motor listrik di negara negara tersebut menunjukkan trend yang terus meningkat. Namun motor ini sosoknya lebih pas disebut sebagai Sepeda Listrik dengan Accu kering yang dapat menyimpan energi listrik dan dapat menggerakan Dinamo yang ada di Energi Alternatif 1

Transcript of PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Page 1: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bukan rahasia umum lagi hampir seluruh perusahaan pembuat mobil

terkemuka di dunia berlomba menciptakan kendaraan dengan sumber tenaga

alternatif. Selain Bensin, ada Fuel Cell atau kombinasi Dry Cell dan Fossil Fuel

yang biasa kita dengar dengan nama Kendaraan Hybrid. Sebenarnya riset dan

pengembangan EV (Electric Vehicle) sebagai pengganti BBM telah dimulai 10

tahun yang lalu, namun masih belum dapat menembus pasar mobil BBM karena

harganya yang relative mahal.

Dari berbagai jenis kendaraan listrik yang pernah dikembangkan, ternyata

sepeda motor listriklah yang paling sukses dikembangkan dan disosialisasikan,

terutama di Amerika, Eropa, Cina dan Jepang. Di negara tersebut, pemakaian

sepeda motor listrik telah sangat meluas, mulai dari kendaraan di dalam

kompleks, kendaraan kerja, sekolah, hingga instansi. Penyebabnya adalah

kendaraan ini dapat menghemat biaya, lebih murah, dan ramah lingkungan serta

super irit.

Bahkan penjualan sepeda motor listrik di negara negara tersebut

menunjukkan trend yang terus meningkat. Namun motor ini sosoknya lebih pas

disebut sebagai Sepeda Listrik dengan Accu kering yang dapat menyimpan energi

listrik dan dapat menggerakan Dinamo yang ada di Sepeda Listrik tersebut.

Dengan perpaduan yang tepat dan dengan teknologi elektronika yang saat ini

sangat berkembang pesat maka laboratorium sistem manufaktur Universitas

Trunojoyo berusaha memproduksi Sepeda Listrik (E-BIKE).

Sejarah Sepeda Listrik

Akhir 1860 : Referensi pertama tentang sepeda motor listrik dipatenkan.

1911 : Menurut Popular Mechanics article sepeda motor listrik telah

tersedia.

1920 : Perusahaan Ransomes, pembuat forklift, meneliti penggunaan

motor bertenaga listrik.

Energi Alternatif 1

Page 2: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

1941 : Krisis bahan bakar di Eropa mendorong perusahaan Socovel dari

Austrian membuat sepeda motor listrik kecil. Saat itu kendaraan

yang dibuat berjumlah sekitar 400 buah.

1946 : Terinspirasi oleh kelangkaan BBM dari masa Perang Dunia II,

Merle Williams menciptakan kendaraan listrik pertamanya.

Kemudian beliau mulai memproduksi kendaraan ini di garasi

rumah dan bisnis ini terus bergulir hingga akhirnya menjadi

Perusahaan dengan nama Marketeer.

1967 : Sepeda motor listrik bertenaga surya pertama berhasil dibuat

oleh Karl Kordesch.

1967 : Sepeda motor listrik bertenaga ringan dengan nama "Papoose"

dibuat oleh pabrik sepeda motor suku Indian di Springfield,

Massachusetts, dibawah pengarahan Flyod Clymer.

1973 : Mike Corbin membuat sepeda motor listrik pertamanya dengan

rekor kecepatan 162km/jam.

1974 : Corbin-Gentry Inc. mulai penjualan sepeda motor listrik secara

legal.

1978 : Harley Davidson MK2 bertenaga listrik dibuat oleh Transitron

di Honolulu, Hawaii.

1988 : Eyeball Engineering membuat sepeda motor listrik

KawaSHOCKi and produk ini menghiasi majalah-majalah

utama saat itu.

1990 : Scott Cronk dan EMB membuat sepeda motor listrik dengan

nama EMB Lectra VR24. Pelopor untuk jenis variable

reluctance motors (VR) dan dijual secara resmi.

2000 : Killacycle mencatat rekor 244.62 km/jam pada Woodburn Drags

2000.

2004 : Tanggal 24 August Honda membuat sebuah percontohan motor

hibrida 50cc yang diberi nama Honda Numo. Percontohan ini

membawa Honda selangkah lebih dekat kepada jenis sepeda

motor hibrida yang dapat diproduksi secara massal.

Energi Alternatif 2

Page 3: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

2007 : Killacycle membuat sebuah sepeda motor listrik bertenaga Li-

Ion dan dengan kecepatan 250.7 km/jam di Phoenix, AZ pada

AHDRA 2007.

1.2 Tujuan Kegiatan

Tujuan pengembangan produksi E-BIKE adalah :

Memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa untuk

menyelesaikan kasus nyata dalam dunia industri yang akan dihadapi

mahasiswa setelah lulus kuliah.

Membangun Sumber Daya Manusia yang siap pakai bagi dunia industri

terutama keahlian dan kemampuan dibidang sistem produksi.

Menumbuhkan budaya penerapan hasil penelitian kepada mahasiswa

secara komersial.

Mengembangan budaya kewirausahaan bagi mahasiswa jurusan Teknik

Industri Universitas Trunojoyo.

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membina kerjasama

dengan sektor swasta termasuk pihak industri dan sektor pemasaran.

1.3 Solusi BBM dengan sepeda listrik (E-BIKE)

Kenaikan harga BBM memang berefek luas, segala sesuatu menjadi mahal

terutama kebutuhan bahan pokok yang semakin melambung. pada kondisi seperti

sekarang ini alangkah lebih baik seandainya kita sama-sama berupaya bagaimana

caranya mensiasati kenaikan BBM dengan menciptakan sumber energi baru selain

BBM seperti sumber energi yang berasal dari listrik salah satu contoh nya adalah

sepeda dengan menggunakan energi dari listrik.

E-BIKE bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi ketergantungan

kita akan BBM, beberapa keuntungan dari E-BIKE adalah :

1. karena E-BIKE Tidak menggunakan BBM maka dalam pengisiannya pun

mudah sekali , cukup diisi ulang layaknya telpon genggam, sehingga

ketergantungan kita dengan pom bensin tidak terlalu besar.

2. kendaraan yang selama ini kita pakai mengeluarkan polusi yaitu polusi

suara dan polusi asap tapi dengan E-BIKE semua itu tidak akan terjadi

Energi Alternatif 3

Page 4: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

karena suara dari mesin ini sangat halus bahkan seperti tidak

mengeluarkan suara dan tidak meninggalkan bau asap kendaraan.

3. jarak tempuh yang tidak kalah dengan kendaraan berbahan bakar bensin,

menurut pengalaman 1 kali isi ulang selama 2 jam bisa menempuh jarak

hingga 40 kilometer.

1.4 Kelemahan dan Kelebihan

1.4.1 Kelemahan

Peralatan serta teknologi dibutuhkan investasi tinggi. Kondisi ini

menjadikan suatu masalah yang harus dipecahkan yaitu dengan menjalin

kerjasama dengan mitra di bidang sparepart yang berkaitan dengan E-Bike.

Dengan alternatif solusi tersebut diharapkan masalah yang ada bisa

diminimalisir dan peluang bisa ditingkatkan.

1.4.2 Kelebihan

Model E-Bike yang direncanakan akan dibuat adalah berbasis tenaga surya

dengan emergency radiant charging system memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1. Sitem suspensi lebih nyaman karena menggunakan sisten suspensi lengan

arm.

2. Desain ergonomis untuk orang Indonesia.

3. Berat lebih ringan sehingga bisa melaju lebih kencang.

4. Bateray lebih awet karena menggunakan system radiant charger (tegangan

tinggi ampere rendah)

5. Jarak tempuh lebih jauh dari 40 Km/jam karena menggunakan energi

tambahan dari tenaga surya.

Energi Alternatif 4

Page 5: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Secara detil gambaran system Ebike tenaga surya dengan emergency radiant

charging system adalah sebagai berkut;

Gambar 1.1 Sistem E-bike

Dengan sistem tersebut maka E-Bike tidak perlu melakukan pengisian ulang

secara manual sehinga accu akan terisi secara otomatis dan E-Bike dapat

menempuh jarak lebih jauh dari Ebike yang ada di pasaran.

1.5 Peluang (Opportunity)

Tingginya permintaan terhadap sepeda motor di Indonesia juga dipacu oleh

maraknya lembaga pembiayaan yang mengucurkan dana untuk pembiayaan

pembelian sepeda motor. Diperkirakan terdapat sekitar 30 bank (pemerintah

maupun swasta nasional) dan sekitar 121 perusahaan pembiayaan (multifinance)

yang mengalokasikan sebagian dananya untuk pembiayaan pembelian sepeda

motor.

Fenomena ini paling tidak merupakan salah satu indikasi sangat atraktifnya

bisnis sepeda motor di Indonesia. Dengan angka pertumbuhan yang cukup

fantastis dalam beberapa tahun terakhir ini, prospek industri sepeda motor dalam

beberapa tahun ke depan diperkirakan masih akan sangat cerah.

1.6 Tantangan

Saat ini memang cukup banyak pesaing E-Bike yang ada dipasaran

misalnya E-Motto, Yahonta Tiger,Sunrace,Betrix dll. Namun disisi lain ada

tantangan yang bisa menjadi peluang besar yaitu persepsi masyarakat Indonesia

Energi Alternatif 5

Panel Solar CellAccumulatorSumber UtamaEbike

Accumulator Radiant Charger Storage

Regulator 1

Emergency Radiant Charger

Regulator 1

Page 6: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

masih menganggap E-bike yang aa di pasaran tidak bisa menempuh jarak jauh

karena keterbatasan kemampuan penyimpanan energi dalam accumulator dimana

rata-rata hanya mampu menempuh jarak sekitar 40 km/sekali charge ulang. Selain

itu jika kehabisan energi di tengah jalan maka tiak ada system pengisian accu

untuk keadaan darurat tersebut. Berdasarkan tantangan kondisi ini maka

sebenarnya masih terbuka luas peluang dan kesempatan untuk mengembangkan

sepeda listrik yang mempunyai jarak tempuh lebih jauh dan dilengkapi dengan

system pengisian accu untuk keadaan darurat

Gambar 1.2 Peluang Usaha E-BIKE

Gambar 1.2 Polusi udara Kota Surabaya pada jam sibuk

Pencemaran udara yang telah menjadi permasalahan yang serius di kota-kota

besar Indonesia disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :

Energi Alternatif 6

Page 7: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

1. Pertumbuhan penduduk dan laju urbanisasi mendorong peningkatan

mobilitas dan kebutuhan transportasi. Disisi lain, pertambahan panjang dan

lebar jalan tidak sebanding dengan laju pertumbuhan kendaraan bermotor

sehingga konsentrasi kendaraan bermotor berpengaruh pada kualitas udara

kota.

2. Keseimbangan dalam penataan ruang. Perkembangan kota yang pesat

mendorong terjadinya alih fungsi lahan perkotaan dan percampuran dalam

pemanfaatan ruang kota. Lahan terbuka hijau terus menurun luasannya

menjadi lahan terbangun.

3. Pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh terhadap perilaku dan gaya hidup

masyarakat. Peningkatan pendapatan dan kemudahan pembiayaan yang

diberikan lembaga keuangan telah membuat masyarakat kota berupaya untuk

tidak saja memenuhi kebutuhan primernya namun juga berupaya

meningkatkan status sosialnya dengan cara memiliki kendaraan bermotor dan

barang lainnya yang pada akhirnya akan menambah konsumsi energi dan

mempengaruhi kualitas udara.

4. Ketergantungan pada minyak bumi sebagai sumber energi. Indonesia masih

sangat tergantung pada sumber energi yang berasal dari minyak bumi. Di sisi

lain, rendahnya harga bahan bakar minyak bersubsidi mengakibatkan

terhambatnya pengembangan bahan bakar bersih yang ramah lingkungan

karena harga bahan bakar tersebut menjadi lebih mahal dari harga bahan

bakar yang bersubsidi. Tinggi konsumsi minyak bumi pada sektor

transportasi merefleksikan tingginya potensi pencemaran udara dari sektor

transportasi.

5. Perhatian masyarakat terhadap kualitas udara.l.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 141 tahun 2003 tentang

Ambang Batas Emisi Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan Bermotor

yang sedang di produksi maka Kementerian Lingkugan Hidup meluncurkan

Program Mandatory Disclosure of Automotive Emissio (MDAE).

Program ini merupakan suatu program untuk mempublikasikan hasil uji emisi

kendaraan bermotor dan beberapa parameter tambahan yang didasarkan pada

standar EURO 2 sesuai dengan Kep. Men LH No. 141 tahun 2003.

Energi Alternatif 7

Page 8: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

1.7 Tujuan Program MDAE :

Mendorong Industri kendaraan Bermotor menciptkan kendaraan bermotor

ramah lingkungan

Memberikan informasi pertimbangan emisi kendaraan dalam pemilihan

kendaraan emisi pemilihan kendaraan bermotor tipe baru

Membentuk pressure group untuk menyaring kendaraan yang akan masuk ke

publik dalam rangka menjalankan Kep-Men LH No.141 tahun 2003

Sebagai evaluasi atas pelaksanaan Kep-Men LH No.141 tahun 2003

1.8 Alasan Penetapan MDAE :

Belum efektifnya pengawasan emisi kendaraan bermotor tipe baru

Masyarakat belum mempertimbangkan aspek emisi dalam pemilihan

kendaraan bermotor.

Mencegah masuknya kendaraan import yang tidak ramah lingkungan

Pencemaran udara dikota-kota besar di Indonesia telah mencapai tahap yang

mengkhawatirkan

Untuk itu maka revolusi teknologi kendaraan bermotor semakin mengarah

pada keunggulan safety dan environment hal ini sesuai dengan keselarasan antara

tuntutan perbaikan kualitas hidup manusia dan perlindungan terhadap lingkungan

hidup, sehingga pengembangan produksi E-BIKE adalah solusi yang tepat.

Energi Alternatif 8

Page 9: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

BAB II

RENCANA USAHA

2.1 Analisis Situasi

2.1.1 Studi Pasar

Sepeda Motor masih menjadi alat transportasi yang paling populer bagi

sebagian besar masyarakat Indonesia. Pendapatan masyarakat yang relatif

masih rendah, infrastruktur lalu lintas yang belum memadai dan kemudahan

dalam pembiayaan ditengarai menjadi faktor penyebab penggunaan sepeda

motor telah menempatkan Indonesia sebagai pangsa pasar paling potensial

(baca: nomor tiga di Asia setelah Cina dan India). Pabrikan seolah berlomba

melancarkan jurus untuk merebut pangsa pasar. Salah satunya adalah

menambah varian baru sepeda motor yang didukung oleh hi-tech yang

disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

Penjualan sepeda motor mengalami pertumbuhan yang sangat mengesankan

pasca krisis. Pada 2000 dan 2001, penjualan sepeda motor masing-masing

meningkat 59,3% dan 57% dengan penjualan 1,1 juta unit dan 1,7 juta unit.

Pada 2003, penjualan sepeda motor telah mencapai angka 3,1 juta unit,

meningkat 30,5% dibanding 2002. Realisasi penjualan 2003 ini jauh lebih

tinggi dari yang diproyeksikan sebelumnya yang sebesar 2,7 juta unit.

Sedangkan pada caturwulan I 2004 angka penjualan sudah mencapai 1,3 juta

unit, sehingga diperkirakan pada akhir 2004 angka penjualan akan menembus

4,2 juta unit.

Energi Alternatif 9

Page 10: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Tabel 2.1 Volume produksi sepeda Motor anggota AISI 1999-2004

Tabel 2.2 Volume produksi sepeda Motor anggota AISI 2004-2008

http://www.datacon.co.id/Otomotif2009.html

Tabel 2.3 Penjualan Sepeda Moteor per bulan tahun 2008

http://www.wartakota.co.id/

Energi Alternatif 10

Page 11: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Tabel 2.4 Jumlah Penjualan Menurut Merek

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan, penjualan

motor agen tunggal pemegang merek (ATPM) pada Februari 2009 naik 12,7

persen menjadi 414.004 unit dibandingkan Januari 367.205 unit.

http://autos.okezone.com/

2.1.2 Peluang Pasar

Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong prospektifnya industri sepeda

motor di Indonesia. Pertama, masih sangat besarnya potensi pasar yang

tersedia. Kedua, berkembangnya ojek sebagai alternatif sarana transportasi

umum di Indonesia. Ketiga, semakin terjangkaunya harga sepeda motor

sehingga meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap kepemilikan sepeda

motor. Keempat, sepeda motor merupakan salah satu alternatif alat transportasi

baik karena infrastruktur transportasi yang kurang memadai maupun karena

relatif tidak terjangkaunya harga mobil oleh sebagian besar masyarakat.

Kelima, menjamurnya lembaga pembiayaan maupun bank yang bermain di

sektor pembiayaan pembelian sepeda motor dengan proses dan persyaratan

yang mudah, cepat dan dengan tingkat bunga yang relatif rendah sehingga

meningkatkan akses masyarakat terhadap pemilikan sepeda motor.

Sebagian besar industri perakitan sepeda motor tersebar di Jabotabek (49

unit), dan Jatim (11 unit). Sisanya tersebar di provinsi lainnya. Diperkirakan,

total kapasitas produksi industri sepeda motor Indonesia saat ini mencapai 5

juta unit per tahun. Kapasitas produksi terbesar dimiliki grup Astra yang

mencapai 1,92 juta unit per tahun, diikuti oleh Suzuki dengan kapasitas 850

ribu unit per tahun, dan Yamaha 750 ribu unit per tahun.

Energi Alternatif 11

Page 12: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Di luar anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) kapasitas

produksi terbesar di miliki Kanzen yang mencapai 45 ribu unit per tahun.

Dengan kapasitas produksi yang cukup besar tersebut, saat ini hampir seluruh

kebutuhan sepeda motor di dalam negeri dipasok oleh produk rakitan di dalam

negeri. Industri sepeda motor Indonesia didukung oleh sekitar 200 industri

komponen (sebagian besar merupakan industri komponen sepeda motor), yang

terkonsentrasi di Jabotabek dan Jawa Timur (Surabaya, Sidoarjo, dan

Pasuruan). Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan Thailand yang telah

memiliki sekitar 1.500 industri komponen. Disamping itu, sebagian besar

industri komponen Indonesia merupakan industri kecil. Dari 200 industri

komponen yang ada, sebanyak 7 perusahaan diantaranya merupakan industri

mesin sepeda motor dan body parts mobil, 11 perusahaan industri yang

memproduksi axle, brake, clutch, transmission, steering, dan shock absorber,

dan 182 perusahaan industri komponen strata dua yakni pressed part, glass,

radiator, muffler, electrical, rubber & palstic, dan casting.

Energi Alternatif 12

Page 13: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Tabel 2.5 Tingkat Kepadatan Sepeda Motor dan Potensi Pasar

Sumber: Badan Pusat Statistik, Diolah

*) Potensi pasar adalah kebutuhan sepeda motor untuk mencapai rasio 1:15 (titik jenuh

kepemilikan sepeda motor)

Dalam beberapa tahun ke depan industri sepeda motor hampir dapat

dipastikan masih sangat prospektif untuk dikembangkan. Potensi pasar

Indonesia yang sangat besar membuat Indonesia juga menjadi incaran

produsen sepeda motor asing untuk pasar sepeda motor sehingga merupakan

tantangan bagi industri lokal untuk meningkatkan daya saingnya

Tantangan lain yang dihadapi industri sepeda motor Indonesia adalah masih

belum memadainya dukungan industri komponen untuk industri perakitan

sepeda motor. Sehingga, seringkali ketika terjadi lonjakan permintaan sepeda

motor yang cukup besar, permintaan industri perakitan sepeda motor tidak

dapat dipenuhi secara maksimal oleh industri komponen. Akibatnya,

permintaan yang terjadi tidak dapat dipenuhi oleh pabrikan lokal, sehingga

harus dipasok dari produk impor

Dengan pertumbuhan penjualan yang mencapai 30 hingga lebih dari 50%

per tahun, potensi pasar sepeda motor di Indonesia masih sangat besar. Ini

disebabkan masih relatif rendahnya tingkat kepemilikan sepeda motor di

Energi Alternatif 13

Page 14: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Indonesia dibandingkan jumlah penduduk. Dengan total penduduk lebih dari

220 juta jiwa pada 2008, jumlah kepemilikan sepeda motor baru mencapai 20

juta unit yang berarti satu sepeda motor dimiliki 11 orang penduduk. Padahal,

menurut hitungan AISI, pasar sepeda motor baru akan mencapai titik jenuh

apabila kepemilikan sepeda motor sudah mencapai 5 orang per sepeda motor.

Bila dilihat penyebaran sepeda motor pada masing-masing wilayah

kepolisian daerah, terlihat bahwa sebagian besar wilayah masih memiliki

tingkat kepadatan sepeda motor yang relatif rendah (Tabel 5). Terdapat 9

wilayah Polda yang memiliki rasio diatas 1:5 hingga 1:10; 3 wilayah memiliki

rasio 1:10 hingga 1:15; dan 11 wilayah Polda yang memiliki rasio diatas 1:15.

Sementara itu, hanya terdapat 3 wilayah Polda yang tingkat kepemilikan sepeda

motornya sudah jenuh dengan tingkat kepadatan dibawah 1:5 yakni DKI

Jakarta (1:3), Bali (1:3) dan DI Yogyakarta (1:5).

Dengan perhitungan pasar sepeda motor akan mencapai titik jenuh pada saat

kepemilikan sepeda motor mencapai 5 orang per sepeda motor, potensi pasar

sepeda motor yang masih tersedia secara nasional pada 2009 mencapai 22,3

juta unit.

Potensi pasar sepeda motor terbesar di Jawa Barat & Banten (7,7 juta unit),

Jawa Timur (3 juta unit), Jawa Tengah (2,8 juta unit), Sulsel (1,7 juta unit),

Sumut (1,2 juta unit), Lampung (1 juta unit), Sumsel (1 juta unit), NTT (719

ribu unit), NTB (6.167 ribu unit), dan Sumbar (552 ribu unit). Di lapis

berikutnya dengan potensi pasar antara 300 hingga 500 ribu unit adalah

Sulawesi Tenggara, Bengkulu & Bangka Belitung, Kalbar, Riau, Papua, Sulut

dan Nanggroe Aceh Darussalam.

Besarnya potensi pasar sepeda motor juga menyebabkan ketatnya tingkat

persaingan di sektor pembiayaan kendaraan bermotor. Ketatnya persaingan

ditandai dengan semakin relatif mudahnya persyaratan kredit sepeda motor

(sehingga meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap kredit sepeda

motor), proses kredit yang sangat cepat (bahkan hanya dalam 1 hari) terutama

oleh lembaga pembiayaan, maraknya jumlah bank dan lembaga pembiayaan

yang menawarkan kredit sepeda motor.

Energi Alternatif 14

Page 15: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

2.1.3 Asumsi Pasar

Asumsi yang digunakan untuk menghitung target konsumen :

Masyarakat semakin sadar akan akibat pencemaran lingkungan akibat

emisi kendaraan bermotor.

Pemerintah (melalui Menteri Negara Lingkungan Hidup) mendukung

sepenuhnya MDAE.

1% (1% x 6 juta = 60 ribu per tahun) pangsa pasar sepeda motor akan

beralih ke E-BIKE.

Segmen pasar yang dibidik adalah usia remaja, model cenderung sport.

Energi Alternatif 15

Page 16: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

BAB III

SPESIFIKASI PRODUK, POLA PENERAPAN IPTEK DAN MANFAAT

3.1 Perumusan Produk Usaha

3.1.1 Bill of Material

Bill of Material (BOM) adalah suatu daftar yang menerangkan komponen-

komponen yang digunakan untuk membangun suatu produk. Bill of Material

berisi informasi item bahan baku (raw material) yang diperlukan untuk

membuat E-BIKE.

Energi Alternatif 16

Page 17: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Tabel 3.6 Bill of Material E-BIKE

NoPart Number

Part Name Number of Item Material/Normal Qty make/buy Keterangan

1 e.1.MF.00 Frame/ Rangka 1     fabricated Assy. Rangka

2 e.1.MF.01 Back Bone 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Rangka Atas

3 e.1.MF.02 Comsteer 1 ms stalbuis tube 120 mm make Komsteer

4 e.1.MF.03 Left Under Bone 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Rangka Kiri Bawah

5 e.1.MF.04 Right Under Bone 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Rangka Kanan Bawah

6 e.1.MF.05 Bridge Frame 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Jembatan Rangka Bawah

7 e.1.MF.06 Pillar 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Pilar Penutup Baterai

8 e.1.MF.07 Left Swing Arm Post 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make  

9 e.1.MF.08 Right Swing Arm Post 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make  

10 e.1.MF.09 Post Shock Breaker A 1ms plate strip 38x3 mm 40 mm make Kupingan Shock Breaker

11 e.1.MF.10 Bridge 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make

Jembatan Swing Arm Post

12 e.1.MF.11 Seat Post A 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Kupingan Kursi A

13 e.1.MF.12 Seat Post C 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Kupingan Kursi C

14 e.1.MF.13 Battery Frame 1ms plate strip 38x3 mm   make Tempat Baterai

15 e.1.MF.14 Handle Post 1     make  

Energi Alternatif 17

Page 18: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

16 e.1.MF.15 Foot Step Post 2ms plate strip 38x3 mm   make  

17 e.1.SA.00 Swing Arm 1   1 unit fabricated Assy. Swing Arm

18 e.1.SA.01 Left Swing Arm 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Swing Arm Kiri

19 e.1.SA.02 Right Swing Arm 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Swing Arm Kanan

20 e.1.SA.03 Bridge Swing Arm 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Jembatan Swing Arm

e.1.ST.01 Top Right Stang Tumpuhan 1 70 cm make

e.1.ST.02 Top Left Stang Tumpuhan 1 70 cm make

e.1.ST.01 Right Penyangga Depan 1 46 cm make

e.1.ST.02 Left Penyangga Depan 1 46 cm make

e.1.ST.01 Right Stang Penyangga 1 100 cm make

e.1.ST.02 Left Stang Penyangga 1 100 cm make

21 e.1.SA.04 Stabilizer 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Stabilizer

Energi Alternatif 18

Page 19: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

(Lanjutan)

No Part Number Part Name Number of

Item Material/Normal Qty make/buy Keterangan

22 e.1.SA.05 Shock Breaker Post B 1ms rectang 18x38x1,8 mm   make Kupingan Shock Breaker

23 e.1.SA.06 Shaft 1     purchased Shaft

24 e.1.SA.07 Nut 2   2 unit purchased Mur

25 e.1.SA.08 Bosh Arm 2   2 unit purchased Bosh Arm

26 e.1.SA.09 Brake Post 1     purchased Kupingan Rem

27 e.2.JS.00 Jack Stand 1   1 unit purchased Standard

28 e.2.JS.01 Post Jack Stand 2     make Kupingan Standard

29 e.3.SP.00 Suspension 1   1 unit purchased  

30 e.3.SP.01 Shock Breaker 1   1 unit purchased Shock Breaker

31 e.3.SP.02 Bolt 2   2 unit purchased Mur

32 e.3.SP.03 Nut 2   2 unit purchased Baut

33 e.3.SP.04 Ring Washer 2   2 unit purchased Ring

34 e.4.SF.00 Set Fork 1     Assembly  

35 e.4.SF.01 Front Fork 1   1 unit purchased Garpu Depan

36 e.4.SF.02 Bantalan Bawah 1   1set purchased  

37 e.4.SF.02.01 Bearing Cone 1   1 unit purchased  

38 e.4.SF.02.02 Roller Cage 1   1 unit purchased  

39 e.4.SF.02.03 Bearing Cup 1   1 unit purchased  

40 e.4.SF.03 Bantalan Atas 1   1 set purchased  

41 e.4.SF.03.01 Bearing Cone 1   1 unit purchased  

42 e.4.SF.03.02 Roller Cage 1   1 unit purchased  

Energi Alternatif 19

Page 20: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

(Lanjutan)

No Part Number Part NameNumber of

Item Material/Normal Qty make/buy Keterangan

43 e.4.SF.03.03 Bearing Cup 1   1 unit purchased  

44 e.4.SF.04 Ring Washer 1   1 unit purchased Ring

45 e.4.SF.05 Lock Nut 1   1 unit purchased Mur Pengunci

46 e.4.ST.00 Set Steer 1     Assembly  

47 e.4.ST.01 Steering Stem 1   1 unit purchased Steering Stem

48 e.4.ST.02 Wedge Expander 1   1 unit purchased  

49 e.4.ST.03 Stem Bolt 1   1 unit purchased Baut

50 e.4.ST.04 Handle Bar 1   1 unit purchased Handle Bar

51 e.4.ST.05 Bolt 4   4 unit purchased Baut

52 e.4.ST.06 Ring Washer 4   4 unit purchased Ring

53 e.4.ST.07 Nut 4 m6x15mm 4 unit purchased Mur

54 e.5.BW.00 Set Back Wheel 1     Assembly  

55 e.5.BW.01 Electric Motor Hub 1   1 set purchased Electric Motor Hub

56 e.5.BW.02 Ring Washer 2   2 unit purchased Ring

57 e.5.BW.03 Spacer 2   2 unit purchased Spacer

58 e.5.BW.04 Hold Spacer 2   2 unit purchased Ring Penahan

59 e.5.BW.05 Tire Tube 1   1 unit purchased Roda Dalam

60 e.5.BW.06 Tire 1   1 unit purchased Roda Luar

61 e.5.BW.07 Rem Tromol 1   1 set purchased Rem Tromol

62 e.5.FW.00 Set Front Wheel 1     Assembly  

63 e.5.FW.01 Hub/Tromol 1   1 unit purchased Hub/Tromol

Energi Alternatif 20

Page 21: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

(Lanjutan)

No Part Number Part Name Number of Item Material/Normal Qty make/buy Keterangan64 e.5.FW.02 Wheel Axle 1   1 unit purchased As Roda

65 e.5.FW.03 Bearing Cone 2   2 unit purchased  

66 e.5.FW.04 Bantalan Bola 18   18 unit purchased  

67 e.5.FW.05 Ring Washer 2   2 unit purchased Ring

68 e.5.FW.06 Nut 2   2 unit purchased Mur

69 e.5.FW.07 Velg 1   1 unit purchased Velg

70 e.5.FW.08 Spoke 36   36 unit purchased Ruji

71 e.5.FW.09 Tire Tube 1   1 unit purchased Roda Dalam

72 e.5.FW.10 Tire 1   1 unit purchased Roda Luar

73 e.6SE.00 Set Electric System 1     Assembly  

74 e.6SE.01 Battery 5 12 volt 9Ah 5 unit purchased Aki

75 e.6SE.02 Wiring Harnes 1   1 set purchased Kabel

76 e.6SE.03 Charger 1   1 set purchased Charger

77 e.6SE.04 Speed Controller 1   1 set purchased Pengontrol Kecepatan

78 e.6SE.05 Indicator Battery 1   1 set purchased Indikator Baterai

e.6SE.06 Regulator 1 1 12 volt 1 set Purchased

e.6SE.07 Regulator 2 1 48 volt 1 set purchased

e.6SE.09 Solar Cell 1 50 Watt 12 Volt 1 set Purchased Panel surya

e.6SE.10 Radiant Changer 1 1 set purchased

79 e.7FB.00 Set Front Brake 1     Assembly  

80 e.7FB.01 Handle Brake 1   1 unit purchased Handle Rem

81 e.7FB.02 Ring Washer 1   1 unit purchased Ring

82 e.7FB.03 Bolt 1   1 unit purchased Baut

Energi Alternatif 21

Page 22: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

83 e.7FB.04 Nut 1   1 unit purchased Mur

84 e.7FB.05 Caliper 1   1 set purchased Kaliper

Energi Alternatif 22

Page 23: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

(Lanjutan)

No Part Number Part NameNumber of

Item Material/Normal Qty make/buy Keterangan

85 e.8SS.00 Set Seat 1   1 set Assembly  

86 e.8SS.07 Seat Post B 1 ms rectang 18x38x1,8 mm   make Kupingan Kursi B

87 e.8SS.09 Frame Seat 1 ms rectang 18x38x1,8 mm   make Rangka Kursi

88 e.8SS.10 Bolt 2   2 unit purchased Baut

89 e.8SS.11 Ring Washer 2   2 unit purchased Ring

90 e.8SS.12 Nut 2   2 unit purchased Mur

91 e.9.00 Set Acessories 1     Assembly  

92 e.9.F.00 Set Front Acessories 1     Assembly  

93 e.9.F.01 Front Fender 1   1 unit purchased Fender Depan

94 e.9.F.02 Lamp 1   1 set purchased Lampu Depan

95 e.9.F.03 Karet Foot Step 2   2 unit purchased  

96 e.9.F.04 Hand Grip 2   2 unit purchased Hand Grip

97 e.9.B.00 Set Back Acessories 1     Assembly  

98 e.9.B.01 Back Fender 1   1 unit purchased Fender Belakang

99 e.9.B.02 Lamp 1   1 unit purchased Lampu Belakang

100 e.10.SP.00 Set Paint 1   1 set fabricated  

101 e.10.SP.01 Dempul 4   4 kaleng purchased  

102 e.10.SP.02 Paint 3   3 kaleng purchased  

103 e.11.ETC.01 Kawat Elektroda 1   1 pack purchased  

104 e.11.ETC.02 Kikir 1   1 unit purchased  

105 e.11.ETC.03 Kertas Gosok 2   2 unit purchased  

Energi Alternatif 23

Page 24: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

3.2 Operation Process Chart (OPC)

OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses

yang dialami oleh bahan baku yag meliputi urutan proses operasi dan

pemeriksaan. Pembuatan OPC ini merupakan tahap pertama dalam urutan untuk

merencanakan Sistem Produksi.

Energi Alternatif 24

Page 25: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 25

Page 26: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 26

Page 27: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 27

Page 28: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 28

Page 29: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 29

Page 30: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 30

Page 31: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 31

Page 32: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 32

Page 33: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 33

Page 34: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 34

Page 35: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 35

Page 36: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 36

Page 37: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

3.3 Kaitan Ipteks dengan HKIHak Kekayaan Intelektual (HKI) dapat didefinisikan sebagai suatu

perlindungan hukum yang diberikan oleh Negara kepada seseorang dan atau

sekelompok orang ataupun badan yang ide dan gagasannya telah dituangkan ke

dalam bentuk suatu karya cipta (berwujud). Karya Cipta yang telah berwujud

tersebut merupakan suatu hak individu dan atau kelompok yang perlu dilindungi

secara hukum, apabila suatu temuan (inovasi) tersebut didaftarkan sesuai dengan

persyaratan yang ada.

3.4 Jenis – Jenis Hak Kekayaan Intelektual

1. Hak Cipta (Copyrights)

2. Hak Kekayaan Industry

a. Paten (Patent)

b. Merek (Trademark)

c. Rahasia Dagang (Trade Secrets)

d. Desain Industri (Industrial Design)

e. Tata Letak Sirkuit Terpadu (Circuit Layout)

f. Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety)

Untuk Unit Ib-IKK produksi E-BIKE Jenis HKI yang diharapkan adalah

Hak Kekayaan Industri jenis Merek (Trademark) (E-BIKE) dan Paten.(energi

alternatif, Alat keselamatan kerja, Komposisi material))

3.5 Nilai Tambah E-BIKE dari Sisi Ipteks

Inovasi yang diharapkan muncul pada Perencanaan sistem produksi E-BIKE

adalah :.

3.5.1 Disain Produk E-BIKE

Diharapkan muncul gagasan atau ide mengenai desain produk E-BIKE yang

aman nyaman (Ergonomis).

3.5.2 Komposis Material

Material pokok yang dipakai dalam produk E-BIKE adalah logam,

diharapkan muncul temuan komposisi material yang ringan tetapi kuat.

Energi Alternatif 37

Page 38: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

3.5.3 Disain Alat Keselamatan Kerja

Proses produksi E-BIKE banyak menggunakan mesin las, milling, drilling,

Scrap, gerinda dan pengecatan. Pada proses ini sering terjadi resiko

kecelakaan kerja, sehingga diharapkan muncul gagasan atau ide untuk

mendisain alat keselaman kerja.

3.5.4 Energi Alternatif

Ide awal proses produksi E-BIKE adalah mencari energi alternatif dari

BBM. Sehingga diharapkan pada pelaksanaannya nanti muncul ide atau

temuan energi alternatif pengganti BBM.

3.5.5 Accu

Sumber tenaga yang dipakai E-BIKE adalah accu, sehingga diharapkan

pada pelaksanannya nanti muncul temuan accu yang ringan, tipis, tahan

lama dan murah.

3.6 Manfaat E-BIKE dari aspek sosial ekonomi Secara Nasional

3.6.1 E-BIKE sebagai Alat Transportasi Alternatif

E-BIKE diharapkan mampu sebagai alat transportasi alternatif sebagai

pengganti sepeda motor yang murah dan ramah lingkungan.

3.6.2 E-BIKE mengurangi Dampak Pencemaran Udara

Dengan menggunakan E-BIKE sebagai sarana tranportasi sebagai pengganti

sepeda motor yang menggunakan BBM, manfaat yang diperoleh adalah

pencemaran udara akibat emisi dapat dikurangi.

Pencemaran udara dapat menyebabkan kerusakan tehadap manusia dan

lingkungan, misalnya peningkatan morbilitas dan mortalitas, penurunan

produktivitas pertanian, penurunan kualitas ekosistem, mengganggu estetika,

dan sebagainya. Dari dampak pencemaran udara tersebut di atas, dampak

terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia adalah yang dominan dengan

kontribusi kurang lebih 90% dari total kerusakan akibat pencemaran udara.

Energi Alternatif 38

Page 39: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Tabel 3.7 Dampak Pencemaran Udara

Sumber: Shechter, M., Kim,M., Golan, L., Valuing a Public Good: Direct and Indirect Valuation Approaches to the Measurement of the Benefits from Pollution Abatement, 1986

Selain dampak tersebut di atas, pencemaran udara juga menyebabkan

kerugian ekonomi lebih dari Rp 973.000.000.000,00 per tahun, kerugian

ekonomi tersebut diperhitungkan berdasarkan biaya kesehatan akibat

pencemaran PM10 dan NOx terkait dengan pencemaran udara. (Laporan Akhir

Estimasi Dampak Polusi Pemakaian BBM dari Sektor Transportasi dan

Industri, Balitbang Kota Surabaya 2007)

Tabel 3.8 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan

Sumber: Colvilleet al, 2001; Sillman,19993.7 E-BIKE Membantu Penghematan BBM

Energi Alternatif 39

Page 40: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Di Indonesia, minyak bumi yang dihasilkan sudah tidak mampu

mengimbangi permintaan konsumen, hingga harus mengimpor minyak mentah

dan produk BBM sebanyak 26 juta barel per bulan. Upaya untuk mencari sumur

minyak baru masih rendah karena investor menilai pemerintah memberlakukan

syarat yang memberatkan, misalnya dalam hal perpajakan. Permintaan pasar

domestik terhadap produk minyak meningkat karena laju perekonomian didorong

oleh peningkatan sektor konsumsi.

PT Pertamina beberapa waktu lalu mengungkapkan, konsumsi premium

mulai Maret naik rata-rata lima persen, dari 43,6 ribu kilo liter pada Maret

menjadi 45,8 ribu kilo liter di bulan Mei, sedangkan penggunaan solar bertambah

rata-rata 8% hingga menjadi 70,4 ribu kilo liter sehari. Kecenderungan kenaikan

ini sulit dihentikan sebab animo membeli kendaraan bermotor terus meningkat. Di

lain pihak, daya serap industri juga terus bertambah sebagai konsekuensi

perekonomian yang mulai sehat. Keseimbangan relatif antara produksi dan

konsumsi BBM diperkirakan akan terjadi bila cadangan minyak di blok Cepu

mulai diproduksi. Blok tersebut diduga mempunyai potensi cadangan sebanyak

2,6 miliar barel, dengan kapasitas produksi 300 ribu barel sehari. Suatu jumlah

yang sangat berarti dibandingkan dengan produksi minyak nasional yang

mencapai hampir 400 juta barel setahun. Keseimbangan relatif tersebut boleh jadi

akan terwujud di akhir dekade ini. Sesuatu hal yang amat menggembirakan karena

akan membawa bangsa keluar dari satu beban yang cukup berat. Produksi minyak

di blok Cepu itu, bagaimanapun masih merupakan cahaya di ujung terowongan.

Untuk mencapainya diperlukan bilangan tahun hingga masih banyak devisa yang

harus dikeluarkan guna mengimpor minyak mentah dan produk minyak.

Konsumen juga akan terus dikejutkan dengan goncangan harga. Sekarang saja,

Pertamina butuh dana US$ 1,35 miliar setiap bulan untuk mengimpor minyak

mentah dan produknya dengan asumsi US$ 55 per barel.

Menyadari kondisi seperti di atas, penghematan BBM merupakan alternatif

yang tepat. Pemerintah sendiri tampaknya akan menggencarkan kampanye

penghematan BBM, bahkan konon akan didasarkan kepada keputusan pemerintah.

Kalau kampanye ini berjalan efektif maka yang dihemat bukan hanya devisa,

ketergantungan secara politis-ekonomis, tetapi juga kondisi lingkungan hidup

Energi Alternatif 40

Page 41: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

yang dicemari penggunaan BBM. Kalau pemerintah berhasrat melakukan

penghematan BBM maka itu harus lebih dulu dilakukan instansi-instansi

pemerintah.

Mendorong penghematan BBM tetapi tidak membangun sistem transportasi

yang mendukung terwujudnya pengurangan konsumsi produk minyak mentah

oleh masyarakat. Contohnya, pemerintah getol merealisasikan pembuatan jalan tol

padahal ia akan mendorong pembelian kendaraan bermotor. Alasan klasik yang

sering dikemukakan adalah pemerintah kekurangan dana, hingga menyerahkannya

kepada swasta. Padahal kita mengetahui, investasi asing di Indonesia sebetulnya

merupakan implementasi konsep terpadu yang diselaraskan dengan kepentingan

nasional hingga tidak mungkin ada perbenturan di antara mereka.

Pemerintah harus mengambil keputusan tegas dalam pembangunan proyek-

proyek transportasi massal yang akan menghemat penggunaan energi serta

lingkungan. Bukankah masih ada investor negara lain yang berminat? Di lain

pihak, penghematan energi oleh dunia usaha terutama akan sangat ditentukan oleh

harga BBM itu. Bila harganya sudah tidak ekonomis lagi, mereka akan cenderung

mencari sumber energi alternatif lain. Industri oleochemical misalnya, telah

memanfaakan bahan bakar methil esther untuk menggantikan solar dan gas. Jadi

pemerintah sebetulnya dapat berperan sebagai fasilitator, misalnya dengan

memberikan berbagai kemudahan bagi industri yang hemat BBM.

Energi Alternatif 41

Page 42: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

3.8 Bagan Alir Proses Produksi

Dari berbagai macam proses manufacturing yang telah dikenal dan bisa

dipilih untuk mrngerjakan sebuah benda kerja melalui prosedur yang paling

efektif dan ekonomis, maka perlu digambarkan bagaimana langkah-langkah

tersebut seharusnya dilaksanakan yaitu melalui lembaran proses atau process

sheet. Ada berbagai macam lembaran proses yang dikenal seperti peta proses

operasi (operation process chart), route sheet, dll. Dalam peta proses operasi akan

digambarkan aliran material yang diproses dari awal sampai akhir dengan melalui

berbagai macam proses yang dilakukan. Peta ini akan memberikan informasi

mengenai semua proses operasi dan inspeksi, sedangkan untuk aktifitas

transportasi, delay, dan storages tidak akan ditampilkan. Penggambaran secara

lengkap seluruh proses operasi, inspeksi, transportasi, storage dan delay dibuat

dalam peta aliran proses (flow process chart).

Penggambaran aktifitas-aktifitas tersebut dilakukan dengan

menggunakan simbol-simbol yang telah distandardkan oleh ASME ( American

Siciety of Mechanical Engineering ), untuk E-BIKE peta aliran prosesnya

sebagai berikut :

Tabel 3.9 FPC E-Bike

Energi Alternatif 42

Page 43: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 43

Page 44: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 44

Page 45: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 45

Page 46: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 46

Page 47: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 47

Page 48: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 48

Page 49: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 49

Page 50: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 50

Page 51: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

DIAGRAM ALIRAN MATERIAL PEMBUATAN E-BIKE

Energi Alternatif 51

Page 52: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

3.9 Lokasi dan Bangunan Unit Usaha (uraian lokasi, luas dan tata letak bangunan unit usaha dilengkapi dengan denah)

Lokasi tempat usaha perakitan E-BIKE terletak di Laboratorium Sistem

Manufaktur, Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Jl

Raya Telang Po. Box 02 Bangkalan Madura.

Laboratoruim sistem Manufaktur Teknik Industri Universitas Trunojoyo

mempunyai Ruang 12 x 8 meter, dengan fasilitas yang dimiliki adalah 2 buah

mesin bubut, 2 buah mesin las, 1 buah mesin milling, 1 buah mesin NC, 1 buah

mesin uji tarik logam, 1 buah kompresor, 1 buah mesin Scrap, 1 buah mesin bor

dan 1 buah mesin sewing.

Dengan fasilitas yang dimili dan kurikulum muatan lokal yang menekankan

pada kemandirian dan kewirausahaan, laboratorium sistem maufaktur jurusan

Teknik Industri merencanakan membuat rancangan perakitan produksi E-BIKE

yang harapannya dapat menjadi pusat inkubasi dan konsultasi usaha kecil dan

menengah. Pengembangan ke depan diharapkan unit usaha ini menjadi cikal bakal

dari unit bisnis jurusan Teknik Industri sehingga menjadi sumber alternatif

penggalian dana operasional jurusan Teknik Industri..

SDM yang terdapat di laboratorium sistem manufaktur cukup memadai

mengingat jurusan Teknik Industri menekankan pada perancangan sistem integral

baik itu manufaktur, jasa maupun agro. Beberapa dosen juga telah pernah

melakukan pengabdian masyarakat dalam pembuatan mesin perkakas.

Energi Alternatif 52

Page 53: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 53

Page 54: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

Energi Alternatif 54

Page 55: PENGEMBANGAN SEPEDA LISTRIK TENAGA SURYA inovasi.doc

3.10 RENCANA FINANSIAL

1. Hub Motor 350 Watt = 1.100.0002. Brushless control = 500.0003. Reguler Charger = 350.000,-4. Velg depan+belakang = 1.000.0005. Accumulator kering 5 unit, 12 V 12 Ah = 2.000.0006. Panel Surya 50 Watt 12 V = 1.500.0007. Regulator 12 V = 350,000

Energi Alternatif 55