Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

18
Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu) LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2015 SUB UNIT : 01 UNIT : JTG 07 KECAMATAN : PEJAWARAN KABUPATEN : BANJARNEGARA PROVINSI : JAWA TENGAH Disusun Oleh : Nama Mahasiswa : ENGGAR BUDHI S H Nomor Mahasiswa : 10 / 301628 / TK / 37078 SUBDIREKTORAT KKN DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015

description

Sebuah Laporan Akhir KKN LPPM dari mahasiswa tingkat akhir geodesi UGM 2015

Transcript of Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Page 1: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN : 2015

SUB UNIT : 01

UNIT : JTG 07

KECAMATAN : PEJAWARAN

KABUPATEN : BANJARNEGARA

PROVINSI : JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : ENGGAR BUDHI S H

Nomor Mahasiswa : 10 / 301628 / TK / 37078

SUBDIREKTORAT KKN DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2015

Page 2: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Page 3: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pengayaan Batin dan Petualangan Kemanusiaan

KKN PPM UGM JTG-07 2015 dengan tema Pengembangan Potensi Pariwisata

Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten

Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Tim KKN PPM JTG-07 terdiri dari 23 mahasiswa

yang melaksanakan kegiatan di 5 wilayah perdukuhan yang ada di Desa Giritirta yaitu:

Dusun Pandanarum, Giritirta, Sendangarum, Beran dan Melikan. Pembagian tugas

masing-masing mahasiswa didasarkan pada tingkat prioritas penanganan serta

kompleksitas masalah yang ada pada tiap-tiap wilayah perkdukuhan. Dusun pertama

yaitu Dusun Melikan dengan jumlah KK sekitar 224 orang. Dusun Melikan mempunyai

luas wilayah 75,95 Ha. Dengan luas wilayah yang kecil namun jumlah penduduk yang

banyak, menjadikan banyak masalah sosial dan lingkungan yang terjadi, selain itu akses

jalan menuju objek wisata dan lokasi objek wisata yaitu Curug Genting berada pada

dusun ini, sehingga Dusun Melikan menjadi prioritas penanganan Tim KKN PPM JTG-

07 dengan jumlah mahasiswa yang diterjunkan adalah sejumlah 7 orang. Dusun Kedua

adalah Dusun Sendangarum dengan jumlah KK sekitar 85 orang dan jumlah wilayah

mencapai 32,64 Ha. Dusun Ketiga adalah dusun Giritirta dengan jumlah KK mencapai

130 orang dengan luas wilayah mencapai 33,63 Ha. Karena keterbatasan jumlah anggota

KKN maka Dusun Sendangarum dan Giritirta ditangani oleh satu sub unit saja mengingat

tidak begitu kompleksnya tingkat permasalahan yang terjadi pada kedua Dusun tersebut.

Dusun keempat adalah Dusun Beran dengan jumlah KK mencapai 80 orang dengan luas

Page 4: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

wilayah sekitar 43,376 Ha. Dusun terakhir adalah dusun Pandanarum dengan jumlah KK

78 orang dengan luas wilayah terbesar yaitu 103,654 Ha. Seperti juga dusun

Sendangarum dan dusun Giritirta, pelaksana kegiatan KKN pada tingkat Sub unit

diserahkan juga hanya kepada satu subunit saja.

Pelaksanaan KKN PPM UGM JTG-07 dimulai pada tanggal 4 Juli 2015 hingga 1

September 2015. Dalam pelaksanaannya kami membagi menjadi 3 orientasi waktu, yaitu

masa observasi selama 1 minggu, masa pelaksanaan kegiatan selama 6 minggu dan masa

pembuatan laporan selama 1 minggu. Kegiatan minggu pertama adalah observasi

lapangan, perkenalan dengan warga sekitar dengan melakukan silaturahmi ke rumah

tokoh masyarakat rumah warga dan turut serta dalam kegiatan perkumpulan ibu-ibu

pengajian serta observasi ke sekolah – sekolah. Observasi ini digunakan untuk

mengidentifikasi permasalahan secara langsung dari warga setempat.

Dari hasil observasi secara garis besar dalam bidang sains teknologi dan geo,

belum didapati adanya sarana pendukung perencanaan pembangunan yang baik semisal

peta batas administrasi desa dan dusun,dan peta perencanaan pembangunan infrastruktur

fisik, selain itu kemampuan perangkat desa dalam hal penguasaan software juga masih

rendah terutama software-software pendukung perencanaan pembangunan dan

infrastruktur fisik berbasis spasial.Di bidang kebencanaan belum didapati adanya

organisasi penanggulangan bencana dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat akan

besarnya resiko bencana alam yang mungkin terjadi. Pada bidang sosial kemasyarakatan,

didapati kurangnya kebersamaan antar pemuda dari tingkat dusun hingga tingkat desa

sehingga menghambat terjalinnya koordinasi yang baik antar tiap-tiap pemuda dan

organisasi pemuda.

Page 5: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

B. Keterlibatan dalam Masyarakat

Setiap permasalahan yang telah disurvey pada minggu awal penerjunan

Mahasiswa Tim KKN kemudian ditelaah dan dicari jalan keluarnya dengan bekal ilmu

yang telah dipelajari selama menempuh perkuliahan di UGM. Solusi yang telah

dihasilkan kemudian ditelurkan menjadi setiap program-program kegiatan, yang mana

dalam pelaksanaan setiap program-program tersebut tim KKN menjadi penggerak,

fasilitator yang menjembatani antara pemerintah dengan masyarakat desa Giritirta. Pada

program pembentukan organisasi pemuda tangguh bencana, Tim KKN memberikan

penyuluhan tentang kebencanaan, kemudian mendampingi pemuda Desa Giritirta untuk

mengumpulkan pemuda-pemuda yang lain dan membentuk Organisasi Tangguh Bencana

yang kemudian diberi nama GISTABA (Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana) yang

kemudian disahkan oleh BPBD dan diberikan pelatihan dasar mengenai kebencanaan.

Pada program-program lain yang dilaksanakan masyarakat, tim KKN ikut membantu

pula secara penuh baik melalui sumbangsih tenaga dan pikiran, seperti pada program

HUT RI, Pembangunan Infrastruktur, dll. Peringatan HUT RI merupakan agenda tahunan

yang menjadi hajatan wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan diadakannya

lomba lomba tradisional, maka akan bisa memupuk rasa nasionalisme dan kebersamaan

dalam masyarakat. Keterlibatan mahasiswa KKN dalam acara peringatan HUT RI ke 70

adalah sebagai konseptor acara dan membantu terlaksananya acara peringatan di

lapangan. Pada program pembangunan infrastruktur, peran mahasiswa adalah sebagai

fasilitator yang menjembatani sumber dana atau sponsor dengan masyarakat. Dana yang

diperoleh dari proposal yang telah diajukan tim KKN kemudian dibelanjakan material

Page 6: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

bangunan seperti semen, besi, dan pasir yang kemudian digunakan untuk pembenahan

infrastruktur fisik seperti jalan desa. Di Lapangan peran mahasiswa KKN tidak sebatas

menjadi fasilitator saja melaikan juga ikut membantu pelaksanaan pembangunan

infrastruktur fisik yang rusak tersebut.

C. Hambatan/Tantangan

Hambatan yang dialami Tim KKN selama berlangsungnya kegiatan pengabdian

masyarakat diantaranya dikarenakan mayoritas warga desa Giritirta bermatapencaharian

sebagai peternak, petani dan buruh ladang, sehingga sebagian besar waktunya pada siang

hari hingga petang digunakan untuk berladang, dan tidak bisa mengikuti kegiatan yang

telah diagendakan. Acap kali setiap acara yang telah disosialisasikan akan diadakan sejak

jauh hari, pada hari H-nya terancam batal karena minimnya jumlah peserta yang datang.

Terjadinya perubahan waktu pelaksanaan program yang sudah ditentukan sebelumnya

karena adanya halangan dan hambatan yang tak terduga pada peserta yang mengikuti

pelaksanaan program. Hal ini berdampak pada rendahnya tingkat penyerapan materi

setelah kegiatan semisal pelatihan dan penyuluhan berlangsung. Hambatan lain yang

dirasakan seperti kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya program-program

yang dilaksanakan. Kurangnya kesadaran masyarakat disebabkan masih rendahnya taraf

pendidikan di Desa Giritirta, disebabkan banyak remaja putus sekolah karena tidak

mampu secara ekonomi .

D. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat

Pada KKN ini mahasiswa mengirimkan proposal kepada beberapa mitra untuk

melakukan kerjasama untuk kelancaran program, dan berhasil menjalin kemitraan dengan

Page 7: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

beberapa instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, BPBD, BPP, Dinas Pariwisata dan

lain-lain. Pada program pembentukan organisasi pemuda tangguh bencana, Tim KKN

bermitra dengan BPDB, dimana wujud dari kerjasama yang terjalin adalah

dikukuhkannya organisasi tangguh bencana desa Giritirta bernama GISTABA atau

Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana.

Sukses berlangsungnya pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa

Giritirta ini tidak lepas dari peran serta masyarakat Desa Giritirta dalam mengikuti setiap

kegiatan program KKN. Warga secara seratus persen mendukung setiap program yang

dilaksanakan Tim KKN Giritirta karena seyogyanya program-program yang telah disusun

Tim KKN Giritirta telah pas dengan yang masyarakat kehendaki. Karena merasa

sepaham itulah kemudian timbul antusiasme yang besar dari warga masyarakat baik dari

anak kecil, remaja, bapak dan ibu hingga manula, sehingga program-program KKN dapat

terlaksana dengan baik dan diterima di hati masyarakat Desa Giritirta.

E. Hasil Kegiatan

Dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa seperti, Pembuatan

Peta Administrasi Desa, mahasiswa telah mampu membuat peta administrasi desa yang

dapat digunakan sebagai sarana pendukung perencanaan pembangunan desa, dengan

adanya peta administrasi memudahkan perangkat desa untuk melakukan analisis spasial

dan atribut sebagai acuan awal perencanaan pembangunan dan dapat juga digunakan

untuk monitoring dan evaluasi hasil dari kebijakan-kebijakan desa,

Pelatihan Software Autocad, mahasiswa telah mampu menularkan ilmunya

kepada perangkat desa untuk membuat desain jalan dan infrastruktur fisik dengan

software autocad land desktop 2009, dengan menguasai software ini perangkat dapat

Page 8: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

menghitung secara pasti dimensi dari infrastruktur yang akan dibangun sehingga mampu

dengan pasti menghitung anggaran biaya yang nantinya dicantumkan dan diajukan dalam

RAPBDes,

Pelatihan Software Sketchup, dengan pelatihan yang intens dari mahasiswa

kepada perangkat desa, perangkat telah mampu membuat desain bangunan secara 3D,

kemampuan ini dapat digunakan untuk membuat gambar desain arsitektur dari bangunan

yang akan dibangun, selain itu dengan menguasai software ini perangkat mampu

menghitung dimensi dan memperkirakan berapa banyak material yang dibutuhkan untuk

membangun bangunan.

Pembentukan Organisasi Pemuda Tangguh Bencana dusun Mlikan telah

terlaksana sesuai rencana awal. Hal ini dapat dipastikan dengan terbentuknya organisasi

tangguh bencana yang bernama GISTABA dengan anggota awal 24 orang yang

merupakan perkumpulan pemuda dari masing masing dusun di Desa Giritirta. Organisasi

ini telah diberkan pelatihan pertolongan pertama, penyuluhan tentang kebencanaan dan

cara penanggulangannya.Pada tanggal 29 Agustus yang lalu secara resmi GISTABA

telah dikukuhkan Oleh perangkat desa dan BPBD, sebagai organisasi tangguh bencana

yang resmi untuk pencegahan dan penanggulangan resiko bencana yang beroperasi di

Desa Giritirta.

Acara HUT RI-70 Dusun Mlikan telah terlaksana secara lancar dan sesuai dengan

target awal yang telah direncanakan. Pada tanggal 15 Agustus 2015 perlombaan bagi

pemuda pemudi dan bapak ibu serta manula berlangsung dengan antusiasme yang penuh

dari masyarakat dusun Melikan. Sedangkan pada tanggal 16 Agustus 2015 perlombaan

untuk anak-anak juga terlaksana dengan cukup baik dan meriah, dilanjutkan dengan

Page 9: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

menonton film perjuangan yang berjudul “Soekarno”.Dari acara HUT RI yang ke 70 ini

kebersamaan warga secara jelas terlihat, dan memupuk rasa nasionalisme dalam benak

seluruh warga dusun Melikan,

Perbaikan dan Pengembangan Infrastruktur Jalan Desa telah terlaksana dengan

baik. Seluruh dana telah dibelanjakan sesuai kebutuhan untuk perbaikan jalan yang rusak

sepanjang 200 m dengan material berupa semen, batu, dan pasir. Segenap masyarakat

dari mulai remaja hingga manula membantu secara gotong royong pelaksanaan perbaikan

jalan dan pengembangan jalur jalan baru yang masih berupa tanah menjadi jalan yang

layak digunakan untuk dilalui kendaraan bermotor.

masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut secara mandiri setelah

dibimbing oleh mahasiswa, masyarakat mendapatkan ilmu baru yang dapat diterapkan di

kehidupan sehari-harinya.. Dari sesi mahasiswa mendapatkan banyak ilmu dan

pengalaman di tempat ini.

F. Temuan Baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan budaya

Banyak hal baru yang mahasiswa temukan pada KKN ini. Dalam hal kekayaan

alam kami menemukan hasil bumi yang bisa dibilang unik dan menjadi ciri khas dari

desa Giritirta. Hasil bumi itu adalah tanaman lumbu. Lumbu memiliki ciri khas seprti

daun tales, namun batangnya lebih kecil dan warnanya hijau muda tidak seperti daun

tales yang berwarna ungu. Tanaman lumbu ini hidup di daerah lembah tebing dan di

pinggir pinggir pematang kebun yang dekat dengan sumber mata air. Oleh masyarakat,

lumbu biasanya di olah menjadi sayur. Sayur lumbu atau dikenal dengan jangan lumbu

ini lah yang menjadi makanan khas dari Desa Giritirta, dengan dipadukan dengan nasi

Page 10: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

jagung, ikan asin, dan sambel ijo, banyak wisatawan yang rela datang dari jauh untuk

mencari menu makanan khas Desa Giritirta ini karena kelezatannya. Selain itu kami

menemukan berbagai macam sayur yang menjadi hasil alam unggulan disini seperti

brokoli, cabai, tomat, sawi dan berbagai macam sayur lainnya yang dijadikan mata

pencaharian sebagian besar warga disini. Terutama kentang atlantik yang dijadikan bahan

pembutan kripik kentang oleh produsen kripik ternama.

Teknologi lokal unik di desa Giritirta yang kami temui diantaranya bentuk

cangkul dan parangnya yang aneh karena menyesuaikan bentuk topografi medan yang

relatif berlereng dan curam, alat pengeringan tembakau yang masih tradisional dengan

menggunakan bambu. Terdapat penambangan dan pemotongan batu alam, terdapat juga

beberapa makanan-makanan khas yang dihasilkan oleh ibu-ibu di desa Giritirta seperti

donat kentang, aneka ragam jenis roti, nasi jagung, saur lumbu, manisan waluh, susu

kedelai instan dan klathak.

Desa Giritira menjunjung tinggi kelestarian kebudayaan yang ada disini, sebagai

contohnya beberapa kesenian yang tetap dilestarikan disini yaitu kesenian jepin dan kuda

kepang, embling , jaweana dan jatilan

G. Potensi Pengembangan/Keberlanjutan

Semua program yang direncanakan dan dilaksanakan harus senantiasa ada

pengembangan dari masyarakat sendiri dengan bekal ilmu yang diberikan mahasiswa

KKN, serta keberlanjutan dari program-program yang telah dilaksanakan di tahun ini

dapat dilanjutkan secara mandiri oleh warga setelah kegiatan KKN selesai dan

diharapkan tahun yang akan datang program-program yang sudah ada dapat

dikembangkan oleh mahasiswa KKN tahun depan.

Page 11: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

II. KESIMPULAN

Desa Giritirta memiliki potensi yang sangat besar di bidang pariwisata dan

pertanian. Sebagaimana di bidang pariwisata Desa Giritirta memiliki 2 curug dan 1

sumber air panas. Di desa Giritirta sebagian besar warga berprofesi sebagai petani dengan

hasil-hasil pertanian yang menjadi kebanggaan Desa Giritirta di pasarkan di pasar

tradisional dan dijadikan bahan pokok produsen makanan ternama. Keterlibatan

masyarakat dalam pelaksanaan program KKN menjadikan program-program yang

direncanakan dan yang dilaksanakan berjalan lancar.

Setelah kegiatan KKN berakhir masyarakat diharapkan dapat menjadikan ilmu

yang sedikit ini dari mahasiswa menjadi suatu kebiasaan untuk kemajuan masyarakat dan

Desa Giritirta. Diharapkan masyarakat dapat menerapkan hasil yang di dapat dari segala

macam kegiatan dan program KKN dalam kehidupan sehari-hari. Antusiasme warga

untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan mahasiswa membuat kami mahasiswa KKN

bersemangat dalam menjalankan program.

Desa Giritirta menjadi sangat berkesan karena kekayaan alamnya yang melimpah,

juga obyek wisata yang sangat indah berupa air terjun dan sumber air panas, suasana dan

udara yang sejuk menambah keindahan yang nyata di Desa Giritita ini.

III. SARAN

Diharapkan KKN di Desa Giritirta ini harus tetap berjalan tiap tahunnya agar

dapat melanjutkan dan mengembangkan program-program yang telah dibentuk dan

dijalankan di tahun sebelumnya.

Page 12: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Untuk perangkat Desa mungkin akan lebih baik jika penerangan di jalan Desa

Giritirta lebih ditingkatkan untuk keamanan dan menghindari bahaya ketika berkendara,

dan lebih memperhatikan warga Desa Giritira. Serta karena kedepannya desa Giritirta

akan menjadi desa wisata diharapkan perangkat desa serta warga lebih memperhatikan

masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan agar pengunjung obyek wisata lebih

nyaman dan dapat banyak menarik wisatawan untuk datang ke desa Giritira.

I. LAMPIRAN

a. Pembuatan Peta Administrasi Desa dan Dusun

Pemetaan dusun dan desa merupakan kegiatan membuat peta dusun

terutama peta dusun giritirta yang nantinya akan digabungkan dengan peta dusun

lain untuk membentuk peta desa. Pemetaan dusun dilakukan dengan maksud

sebagai pengenalan terhadap daerah administrasi bagi penduduk untuk mengenai

karakteristik daerah tempat mereka tinggal. Pemetaan ini dilakukan oleh tim kkn

ppm ugm dari kluster sainstek-geo dengan jumlah 5 orang dengan masing-masing

orang memetakan satu dusun dengan hasil akhir peta desa hasil penggabungan

dari 5 peta dusun.

Page 13: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan dilakukan dengan cara survey wilayah dusun selama kurang

lebih 3-7 hari dengan menggunakan GPS handheld dan informasi dari perangkat

dusun serta warga masyarakat dari masing-masing dusun untuk mengidentifikasi

batas dusun di lapangan yang kemudian dilakukan digitasi pada citra google

earth. Data dan bahan kemudian diolah dan dihasilkan peta dusun kemudian di

verifikasi oleh perangkat dusun untuk kemudian dibagikan kepada Desa dan

perangkat dusun.

Hasil dari pemetaan Dusun Giritirta dan Desa Giritirta diharapkan mampu

memberikan manfaat terhadap perangkat dan warga dusun terkait kepemilikan

daerah administrasi masing-masing warga masyarakat dan juga dapat dijadikan

pedoman sebagai database dan data spasial desa untuk merencanakan

pembangunan melalui pengembangan peta menjadi peta tematik.

b. Pelatihan software autoCad untuk perangkat dusun Melikan

Pelatihan software AutoCad dilaksanakan selama 3 hari dengan materi di

isi oleh tim kkn ppm ugm dengan bahan hasil pengukuran jalan menggunakan alat

total station. Pelatihan software ini diberikan kepada seluruh perangkat Desa atau

yang diwakili oleh masing-masing dusun. Pelatihan ini bertujuan untuk

Page 14: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

mengenalkan software AutoCad dan bagaimana merencanakan desain jalan yang

juga dapat dimanfaatkan untuk menghitung volume timbunan dan galian dari hasil

pengukuran jalan.

c. Pelatihan software Google Sketchup untuk perangkat Dusun Melikan

Pelatihan Software Sketchup, dengan pelatihan yang intens dari

mahasiswa kepada perangkat desa selama 2 x 5 jam, perangkat telah mampu

membuat desain bangunan secara 3D, kemampuan ini dapat digunakan untuk

membuat gambar desain arsitektur dari bangunan yang akan dibangun, selain itu

dengan menguasai software ini perangkat mampu menghitung dimensi dan

memperkirakan berapa banyak material yang dibutuhkan untuk membangun

bangunan dan memperkirakan besarnya biaya yang harus dianggarkan dalam

RAPBDes

d. Perbaikan dan Pengembangan Infrastruktur Jalan Desa

Page 15: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Perbaikan dan Pengembangan Infrastruktur Jalan Desa telah terlaksana

dengan baik. Seluruh dana telah dibelanjakan sesuai kebutuhan untuk perbaikan

jalan yang rusak sepanjang 200 m dengan material berupa semen, batu, dan pasir.

Segenap masyarakat dari mulai remaja hingga manula membantu secara gotong

royong pelaksanaan perbaikan jalan dan pengembangan jalur jalan baru yang

masih berupa tanah menjadi jalan yang layak digunakan untuk dilalui kendaraan

bermotor.

e. Pembentukan Organisasi Pemuda Tangguh Bencana Dusun Melikan

Pembentukan Organisasi ini dilaksanakan pada tanggal 10 agustus dan

diresmikan/dikukuhkan pada tanggal 29 Agustus oleh BPBD dan Kepala Desa.

Organisasi GISTABA dibentuk dalam rangka untuk membentuk kader-kader

relawan dari Desa Giritirta untuk membentuk Desa Giritirta sebagai Desa

Tangguh Bencana. Organisasi dibentuk dengan inisiasi tim KKN PPM UGM

kluster sainstek-geo dengan atas dasar kerjasama dengan kemitraan yaitu BPBD

dan juga sekaligus untuk menanamkan jiwa siaga bencana dan semangat mitigasi

bencana yang mandiri terhadap pencegahan bencana. Organisasi ini terdiri dari

Page 16: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

ketua , sekertaris, bendahara dengan 5 kepala bidang yang dibawahinya yaitu

bidang dapur umum, humas, keamanan, pendidikan dan pelatihan, dan logistik.

Hasil kaderisasi adalah terpilih saudara Arman pemuda dari Dusun Pandanarum

sebagai ketua GISTABA (Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana).

Organisasi dibentuk dengan cara musyawarah oleh pemuda dan tim kkn

ppm ugm bersama-sama saling bertukar pikiran untuk memilih pengurus harian

GISTABA dan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan kepala bidangnya yang

kemudian dilanjutkan dengan pelatihan proposal, dan pembuatan logo yang

dibantu oleh tim kkn ppm ugm. Hasil dari pemilihan adalah untuk setiap dusun

mempunyai wakil dalam keanggotaan dalam GISTABA dengan bidang yang

dipilih sesuai keinginan masing-masing anggota.

Pembentukan dilanjutkan dengan pelatihan dari puskesmas dan tim kkn

ppm terkait workshop siaga bencana pada hari-hari berikutnya sesuai kesepakatan

pemuda GISTABA sekaligus mempertegas tugas dan tanggung jawab dari

masing-masing bidang dan juga pengurus harian GISTABA. Harapannya setelah

organisasi dikukuhkan oleh Desa dan BPBD dapat terjalin komunikasi antara

BPBD Kabupaten Banjarnegara, masyarakat, perangkat desa dan juga GISTABA

menjadi aktor utama penggerak upaya mitigasi bencana di Desa Giritrta.

Page 17: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

f. Pelatihan kebencanaan bagi pemuda dusun Melikan

Pelatihan Kebencanaan bagi pemuda dusun Melikan ini dilaksanakan di

Dusun Melikan karena notabene Dusun Melikan berada pada daerah perbukitan

yang sangat rawan terkena bencana alam khususnya tanah longsor dan banjir.

Pelatihan kebencanaan ini dilakukan oleh Tenaga Medis dari Dinas Kesehatan

dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Peserta pelatihan dari dusun

Melikan berjumlah 15 orang yang juga merupakan anggota relawan organisasi

tangguh bencana GISTABA (Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana). Pelaksanaan

kegiatan selama setap minggu sekali selama 3 minggu dengan puncak acara

adalah pengukuhan ormas GISTABA pada tanggal 29 Agustus 215 oleh

perangkat desa dan BPBD.

g. Penyelenggaraan acara HUT RI dusun Melikan

Page 18: Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Penyelenggaraan HUT RI dusun Melikan dilaksanakan pada tanggal 15-16

Agustus 2015. Dalam kegiatan ini melibatkan partisipasi semua warga dusun

melikan. Tujuan dari kegiatan ini dalah untuk memperingati dan memeriahkan

HUT RI ke-70 kegiatan yang dilaksanakan meliputi lomba anak-anak, dewasa dan

menoton film bersama.