Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

42
Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non-Fakultas Hukum; Studi Kasus FEB-UGM Rimawan Pradiptyo Kepala Laboratorium Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada dan Penggiat GEMATI-UGM (Gerakan Masyarakat Akademis untuk Transparansi Indonesia di UGM) 26 Oktober 2016 Anti Corruption Summit ‘Konsolidasi Gerakan Anti Korupsi berbasis Akademisi dan Kampus di Indonesia’, PUKAT FH UGM dan KPK, Yogyakarta, 25-26 Oktober 2016

Transcript of Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Page 1: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Pengembangan Penelitian dan Kegiatan

Anti Korupsi di Non-Fakultas Hukum;

Studi Kasus FEB-UGM

Rimawan Pradiptyo Kepala Laboratorium Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,

Universitas Gadjah Mada dan Penggiat GEMATI-UGM (Gerakan

Masyarakat Akademis untuk Transparansi Indonesia di UGM)

26 Oktober 2016

Anti Corruption Summit ‘Konsolidasi Gerakan Anti Korupsi berbasis Akademisi dan Kampus di Indonesia’, PUKAT FH UGM dan KPK, Yogyakarta, 25-26 Oktober 2016

Page 2: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Tantangan Gerakan Anti

Korupsi di Universitas

Pembangunan Database Korupsi

Situs Cegah Korupsi

Penelitian Tentang Korupsi

GEMATI-UGM

2

Page 3: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

3

• Sejak 2009 diresmikan konsentrasi MSc in Crime Economics di program Magister Sains dan Doktor, FEB UGM. Konsentrasi ini adalah yang pertama di Indonesia dan bahkan ASEAN.

• Sejak 2010 merger 10 unit di FEB menghasilkan P2EB (Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis). P2EB mengedepankan aspek GCG dalam pengoperasiannya. – GEMATI-UGM didanai oleh dana CSR dari P2EB

• Pada 10 Maret 2015 dicanangkan Prakarsa Bulaksumur Anti Korupsi yang didukung naskah akademik yang disusun oleh peneliti FEB UGM, diikuti launching MonitorKorupsi.net.

Komitmen Anti Korupsi di FEB UGM Database Korupsi (sejak 2008)

MSc in Crime Economics (sejak 2009)

Penelitian Korupsi (sejak 2008)

Gemati-UGM (Sejak Sept 2013 )

Situs: CegahKorupsi.feb.ugm.ac.id (sejak Nov 2015)

Diskusi Jumat: Thinking the Unthinkable

Page 4: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Mitos Analisis Tentang Korupsi Didominasi Aspek Hukum

Hanya ahli hukum yang boleh mengkritisi produk hukum

Pusat Studi Anti Korupsi harus fokus pada aspek advokasi

Pendirian Pusat Studi Anti Korupsi sebagai satu-satunya jalan pengembangan gerakan/studi anti korupsi

Fakta Korupsi dapat dianalisis dari berbagai cabang ilmu

Produk hukum dapat dianalisis oleh pakar di luar pakar hukum

Pusat Studi Anti Korupsi dapat fokus ke aspek lain selain advokasi (e.g. GCG, Transparansi, dll)

Berbagai inisiatif dapat dilakukan untuk mengembangkan gerakan/studi anti korupsi

Page 5: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Tantangan Pusat Studi Anti Korupsi

Siapa yang bersedia menjadi motor?

Jika terbentuk, bagaimana keberlangsungan pendanaan lembaga?

Apakah perkembangan lembaga cukup konsisten untuk menjunjung prinsip-prinsip anti korupsi?

• Aspek keberlangsungan (sustainability) menjadi tantangan utama pembentukan pusat studi anti korupsi. • pasar cenderung terbatas

• Sistem keuangan negara tidak mendukung keberlangsungan pusat studi anti korupsi • Aturan pengadaan barang dan jasa

cenderung diskriminatif terhadap PTN dan peneliti/dosen PNS

• Pengembangan lembaga di Indonesia masih bergantung pada faktor individu.

Page 6: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Fraud dalam Penelitian/Pelatihan • Di Indonesia, potensi

fraud/korupsi dalam riset dan pelatihan selalu ada;

• Faktor penyebab:

– Heterogenitas sistem insentif di sektor publik

– Transparansi bermasalah

– evidence-based policy belum optimal diterapkan

– Peraturan pemerintah yang seringkali tidak rasional

• Tantangan terbesar pengembangan lembaga riset adalah:

– keberlanjutan lembaga riset

– menerapkan GCG untuk menghindarkan diri dari korupsi dan fraud

Page 7: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Dampak Fraud dan Korupsi di Riset

Asymmetric Information

Moral Hazard

Adverse Selection

Principal-Agency

problems

7

Korupsi

Adverse Selection

Moral Hazard

• Jika penelitian dan pelatihan

terdapat unsur korupsi dan

fraud:

• Salah identifikasi

masalah

• Salah analisis

• Salah rekomendasi

• Salah kebijakan

Page 8: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Potensi Fraud dan Korupsi

Fraud dan

korupsi

Uang

Kick Back

Kontrak yang Lemah

Swakelola dengan “titipan”

Pemotongan gaji peneliti sbg fee

lembaga

‘Jualan Stempel Lembaga’

‘Penyembunyian’ pos gaji

8

Page 9: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Kendala Ketentuan Pemerintah No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Gaji dan upah (maksimum 30%)

2 Bahan perangkat/penunjang (40-50%)

3 Perjalanan (10-20%)

4 Pengolahan data, laporan, publikasi seminar,

pendaftaran HKI, dll (Maksimum 10%)

9

Sumber: Panduan riset pengembangan IPTEK, Kemenristek dan Dikti, 2015

• Di masa lalu, pemerintah HANYA mengakui 1 metodologi riset!! Selain menggunakan

metodologi riset tersebut, siapapun yang mendapatkan dana riset pasti KORUPSI jika:

• peneliti hanya menggunakan modeling matematika

• peneliti hanya menggunakan data sekunder

• peneliti menggunakan data kualitatif

Page 10: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Reputasi sebagai Kunci Keberlanjutan

Reputasi Lembaga

Keuangan

Proses

Kualitas Pekerjaan

Integritas

Publikasi/ Jaminan

Mutu

10

• Bisnis lembaga penelitian bergantung

pada reputasi dan musuh utama dari

reputasi adalah:

• Fraud

• Korupsi

• Bekerja serampangan/moral hazard

• Tidak fokus pada detail

• Tidak fokus pada jaminan mutu

• Ketika reputasi telah terbangun, maka

faktor harga adalah hal yang paling

akhir dipertimbangkan klien

Page 11: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Fokus Peneliti dan Lembaga Penelitian

Reputasi

Reputasi

Reputasi

11

Fokus

Pengelola dan

Staff

Fokus

Alokasi

Sumberdaya

Page 12: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Kontrak Individu ke Lembaga • Hanya di Indonesia, para mitra lembaga asing memiliki skema

‘kontrak individu’, meski di negara maju hal ini tidak mungkin terjadi.

– Lembaga asing hanya beradaptasi dengan sistem di Indonesia.

• Beberapa lembaga internasional telah bersedia untuk meninggalkan ‘kontrak individu’ dan beralih ke ‘kontrak lembaga’ dengan dosen FEB UGM dan kontrak dilakukan dengan P2EB FEB UGM

• Idealnya semua kontrak antara lembaga luar dengan dosen/peneliti di universitas harus melalui lembaga (universitas/fakultas/lembaga penelitian)

12

Page 13: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Pencegahan Fraud dan Korupsi

Transparansi Keuangan

Transparansi SPK, Kegiatan

dan Pendanaan

WYSIWYG Keuangan

Fee Lembaga

Transparansi Proses Kegiatan

Shared directory/ informasi

Kinerja peneliti

Peer reviews

Transparansi SOP

Hak dan kewajiban jelas

Pembagian tugas jelas

Prosedur kerja

Publikasi sbg Jaminan Mutu

Working paper

Journal International

13

Page 14: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Tantangan Gerakan Anti

Korupsi di Universitas

Pembangunan Database Korupsi

Situs Cegah Korupsi

Penelitian Tentang Korupsi

GEMATI-UGM

14

Page 15: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Evidence-Based Policy (EBP) • Metoda: Economic Evaluation dan metoda

lain yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi suatu program pemeirntah

• Tujuan:

– Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelanjaan

– Meningkatkan sistem perencanaan

– Memisahkan mitos dan realitas

– Meningkatkan transparansi and good governance

• Di negara maju, setiap program dialokasikan 10% dana untuk EBP

• Pelaksana: lembaga independen (universitas dan think tank)

15

• Di negara demokrasi, transparansi kebijakan pemerintah sangat dibutuhkan:

– media kontrol terhadap pemerintah

– media pembelajaran bagi pengambil kebijakan (kebijakan apa yang berhasil, apa yang gagal, apa yang menjanjikan?)

• Monitoring dan evaluasi terhadap program-program pemerintah sangat diperlukan

• Pengambil kebijakan harus mampu memisahkan antara fakta (hard evidence) dan mitos (anecdotal evidence)

Page 16: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Pendahuluan • Database korupsi adalah salah satu

dari beberapa database kejahatan yang disusun oleh Laboratorium Ilmu Ekonomi, FEB, UGM.

• Database didasarkan pada putusan MA yang dapat diakses publik di putusan.MahkamahAgung.go.id

• Database-database ini selalu diupdate dari waktu ke waktu terutama untuk keperluan penelitian, meski dapat pula digunakan sebagai masukan kebijakan.

16

Korupsi

Narkoba

Perpajakan

Illegal Logging

Illegal Fishing

Page 17: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Perkembangan Database Korupsi

17

•549 kasus

•831 terdakwa

V1 2001-2009

•1289 kasus

•1831 terdakwa

V2 2001-2012

•1518 Kasus

•2142 Terdakwa

V3 2001-2013

•2321

•3109 Terdakwa

V4 2001-2015

Page 18: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Sumber dan Pola Update Data

MA

In Kracht hanya di level MA atau PK

KPK

In Kracht di level MA dan PK

In Kracht di level Pengadilan Negeri

dan Pengadilan Tinggi

18

• Update data putusan pengadilan cenderung tidak linear: – Update cenderung tidak linear

– Update di tahun 2015 seringkali berisi peningkatan putusan-putusan untuk tahun-tahun sebelumnya

• Masih terdapat 1016 kasus korupsi yang tidak dapat diakses di situs putusan.mahkamahagung.or.id

• Hasil update data ditampilkan di Peta Korupsi di situs CegahKorupsi.feb.ugm.ac.id.

Page 19: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Distribusi Kasus Korupsi

19

9 17 36

61

185 178 194

254

395 398 372

254

409

299

48

7 12 26 34

121 140

102

186

326

372

301

219

381

288

48

Distribusi Terdakwa & Terpidana

Terdakwa Terpidana

Gurem (<Rp 10 juta)

Kecil (Rp10 juta - Rp99.9 juta)

Sedang (Rp100 juta - Rp999.9 juta)

Besar (Rp1 miliar - Rp24.9 miliar)

Kakap (Rp25 miliar atau lebih)

Page 20: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Distribusi Wilayah Terpidana

• Keberadaan terpidana korupsi masih didominasi di Jawa dan Sumatera

• Terdapat hubungan yang erat antara pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi dengan jumlah terpidana korupsi.

• Nilai total korupsi masih didominasi oleh Jabodetabek dan Sumatera yaitu Rp121,3 T (harga berlaku), 94,08% dari total korupsi, atau senilai Rp195,14 T di tahun 2015

20

424

735

578

225

360

136

111

0 100 200 300 400 500 600 700 800

JABODETABEK

JAWA LAIN

SUMATERA

KALIMANTAN

SULAWESI

BALI & NT

MALUKU DAN PAPUA

Wilayah Terpidana

Page 21: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Kerugian Negara Menurut Wilayah

21

Wilayah

Kerugian Negara

Harga Berlaku

(Rp Miliar) Proporsi

Harga Konstan

(Rp Miliar) Proporsi

Jabodetabek 88,207.4 68.39% 129,258.0 63.03%

Jawa Lain 4,012.1 3.11% 5,110.5 2.49%

Sumatera 33,137.0 25.69% 65,881.4 32.12%

Kalimantan 1,640.8 1.27% 2,562.5 1.25%

Sulawesi 1,580.2 1.23% 1,779.6 0.87%

Bali & NT 123.5 0.10% 147.1 0.07%

Maluku dan Papua 275.2 0.21% 341.8 0.17%

Total 128,976.1 100.00% 205,080.8 100.00%

Page 22: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Tantangan Gerakan Anti

Korupsi di Universitas

Pembangunan Database Korupsi

Situs Cegah Korupsi

Penelitian Tentang Korupsi

GEMATI-UGM

22

Page 23: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Ide Situs CegahKorupsi

Diseminasi Pengetahuan

Diskusi

Penelitian

Database

• Akumulasi pengetahuan mengenai korupsi dan anti korupsi di FEB-UGM dituangkan dalam situs CegahKorupsi.feb.ugm.ac.id

• Pembangunan situs ini didanai oleh UGM di bawah skema ‘Menara Air’ suatu skema diseminasi ilmu pengetahuan yang disusun oleh para pakar di UGM

• CegahKorupsi dibangun berdasarkan prinsip EBP

Page 24: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Misi dan Visi Cegah Korupsi

24

Misi

Visi

Strategi

Pendanaan

MISI: • Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

masyarakat terhadap bahaya laten korupsi dan pencucian uang serta berbagai metoda penanggulangan korupsi dan pencucian uang di Indonesia

VISI: • Menjadi media diseminasi pengetahuan

mengenai penanggulangan korupsi dan pencucian uang yang terpercaya di Indonesia

Page 25: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

1. Mendiseminasikan hasil penelitian mengenai korupsi dan pencucian uang beserta berbagai strategi penanggulangannya secara sederhana dan mudah dicerna oleh publik.

2. Memfasilitasi debat publik terkait berbagai aspek penanggulangan korupsi dan pencucian uang melalui media daring

3. Memfasilitasi penelitian di bidang korupsi dan pencucian uang beserta penanggulangannya dengan menyediakan database terkait korupsi dan pencucian uang

4. Meningkatkan jangkauan (outreach) melalui daring terhadap kelompok tujuan yang selama ini terkendala faktor geografis dan bahasa dalam mengakses akumulasi pengetahuan mengenai korupsi dan pencucian uang beserta penanggulangannya.

Strategi Cegah Korupsi

25

Page 26: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Akumulasi Pengetahuan

Database lain

Database TPPU

Database Korupsi

1. Daring

Fakta vs Mitos Pusat Data Hasil Penelitian Community

Practice

Penyusunan Database Dan Penelitian

• Survey literature • Praktek terbaik (best practice) • Materi perkuliahan

2. Webinar

Seminar Bedah Buku Diskusi Kuliah Jarak Jauh

Page 27: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Evidence Based Policy

Penanggulangan Korupsi

• Fokus:

– Konsep dan metodologi evidence-based

policy (EBP)

– Best practice penanggulangan korupsi

– Konsep dan metodologi estimasi biaya sosial

korupsi

– Impact evaluation di bidang penanggulangan

korupsi

• Kelompok Sasaran:

– Aparat penegak hukum

– CSO dan aktivis anti korupsi

– Akademisi dan mahasiswa

Community of Practice di CegahKorupsi.Net

27

NKRI 3015 • Fokus

– Konsep NKRI 3015

– Pembangunan institusi untuk mendukung NKRI 3015

– Optimalisasi strategi pembangunan untuk mendukung NKRI 3015

• Kelompok Sasaran:

– Aparat penegak hukum

– Birokrat

– Politisi dan Partai Politik

– CSO

– Akademisi dan mahasiswa

Page 28: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

http://cegahkorupsi.wg.ugm.ac.id

Page 29: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...
Page 30: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Tantangan Gerakan Anti

Korupsi di Universitas

Pembangunan Database Korupsi

Situs Cegah Korupsi

Penelitian Tentang Korupsi

GEMATI-UGM

30

Page 31: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Penelitian Berbasis Database

Database Korupsi

Penelitian Mandiri

Skripsi/Thesis

Disertasi S3

Penelitian KPK, UNODC

• Database korupsi memungkinkan

studi korupsi berbasis analisis

kuantitatif

• Pola korupsi dengan mudah

diketahui:

• faktor demografis: gender, usia,

pekerjaan, agama (kecuali

pendidikan)

• faktor geografis: pulau, provinsi,

kabupaten, kecamatan, desa.

• skala korupsi: gurem - kakap

Page 32: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Penelitian Empiris Probabilitas hukuman

Intensitas hukuman

Aspek geografis

Periode proses pengadilan

Biaya Sosial Korupsi

Penelitian Analitis Optimalisasi LHKPN

Pembukaan KPK Regional

Dampak Pilkada Tidak Langsung

Optimalisasi Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

Evaluasi UU 8/2010 tentang TPPU

Page 33: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Kontribusi Konsep Korupsi Struktural

Rakyat Menyubsidi Koruptor

Biaya Sosial Korupsi

Hukuman Berbasis Reputasi

Prakarsa Bulaksumur Anti Korupsi

Page 34: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Biaya Sosial Korupsi (KPK, 2012) • Biaya Eksplisit Korupsi

– Nilai uang yang dikorupsi, baik itu dinikmati sendiri maupun bukan (kerugian negara secara eksplisit)

• Biaya Implisit Korupsi

– Opportunity costs akibat korupsi, termasuk beban cicilan bunga di masa datang yang timbul akibat korupsi di masa lalu

– Perbedaan multiplier ekonomi antara kondisi tanpa adanya korupsi dengan kondisi jika terdapat korupsi

• Biaya Antisipasi Tindak Korupsi

– Biaya sosialisasi korupsi sebagai bahaya laten

– Reformasi birokrasi untuk menurunkan hasrat korupsi (memisahkan orang korupsi karena terpaksa atau karena keserakahan)

• Biaya Akibat Reaksi Terhadap Korupsi

– Biaya peradilan (jaksa, hakim, dll)

– Biaya penyidikan (KPK, PPATK, dll)

– Policing costs (biaya operasional KPK, PPATK dll)

– Biaya proses perampasan aset di luar dan di dalam negeri

Biaya Reaksi

Korupsi

Biaya Implisit Korupsi

Biaya Eksplisit Korupsi

Biaya Antisipasi Korupsi

3

4

1

2

Page 35: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Estimasi Biaya Sosial Korupsi (KPK, 2012)

• Subsidi kepada koruptor di atas belum sepenuhnya mencerminkan biaya sosial korupsi

• Nilai biaya sosial korupsi di 4 kasus ternyata jauh lebih besar daripada besarnya kerugian negara di 4 kasus tersebut (KPK, 2012)

35

SUMBER DAYA ALAM (0.18%)

• Biaya sosial = Rp 923 milyar

• Hukuman finansial = Rp 2 milyar

PERDAGANGAN (2.09%)

• Biaya sosial = Rp 218 milyar

• Hukuman finansial = Rp 5 milyar

INFRASTRUKTUR (26.59%)

• Biaya sosial = Rp 9.6 milyar

• Hukuman finansial = Rp 2.5 milyar

PELAYANAN PUBLIK (25.48%)

• Biaya sosial = Rp 75 milyar

• Hukuman finansial = Rp 19 milyar

Page 36: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Kerugian Negara vs Kerugian Ekonomi (KPK, 2012)

36

Kasus di

Sektor

Kerugian

Negara (A)

Biaya Sosial

Korupsi

Tercatat (B)

Hukuman

Finansial

(C ) B/A (%)

C/A

(%)

C/B

(%)

Kehutanan Rp10,2 Miliar Rp 923,2 Miliar Rp 1,7 Miliar 9.040,22% 16.65% 0,18%

Perdagangan Rp5,2 Miliar Rp218,2 Miliar Rp4,6 M 4.165,76% 86.94% 2,09%

Kesehatan Rp26,7 Miliar Rp 75,6 Miliar Rp19,3 Miliar 283,33% 72.21% 25,48%

Transportasi Rp3,9 Miliar Rp 9,7 Miliar Rp 2,6 Miliar 250,02% 66.60% 26,64%

Page 37: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Kerugian Negara vs Biaya Sosial Korupsi • Dampak korupsi akan jauh lebih

besar jika dihitung berdasarkan biaya sosial korupsi daripada kerugian negara saja

• Estimasi biaya sosial korupsi dilakukan dengan mengalikan kerugian negara (harga berlaku) dengan angka pengali 2,5x lipat yang diperoleh dari hasil analisis untuk kasus transportasi (minimum irreducible approach)

• Biaya sosial korupsi akan jauh lebih tinggi jika kasus korupsi tsb merusak lingkungan

37

128,2

203,9

320,5

114,6

182,6

286,5

KERUGIAN NEGARA (HARGA BERLAKU)

KERUGIAN NEGARA (HARGA KONSTAN 2015)

BIAYA SOSIAL KORUPSI TERCATAT

Biaya Korupsi Subsidi Koruptor

Page 38: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Tantangan Gerakan Anti

Korupsi di Universitas

Pembangunan Database Korupsi

Situs Cegah Korupsi

Penelitian Tentang Korupsi

GEMATI-UGM

38

Page 39: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

GEMATI-UGM • GEMATI-UGM: Gerakan Masyarakat Akademis untuk

Transparansi Indonesia di UGM – Ajang akademisi UGM untuk mempromosikan transparansi

– Media silaturahmi dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan transparansi di Indonesia

• Berbagai kegiatan Gemati-UGM didokumentasikan di situs Gemati.feb.ugm.ac.id

• Pada tanggal 10 Maret 2015, diselenggarakan seminar Prakarsa Bulaksumur Anti Korupsi di Grha Sabha Permana dihadiri 500 lebih partisipan dan para dekan dan pakar UGM dan universitas-universitas di Yogyakarta.

39

Page 40: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Forum Diskusi Jum’at • Forum Diskusi Jum’at bertujuan membangun analisis

berbasis pemodelan Ekonomika terhadap berbagai aspek menyangkut masalah korupsi

• Tujuan: thinking the unthinkable menciptakan terobosan-terobosan baru di bidang anti korupsi:

– optimalisasi LHKPN,

– Pembukaan KPK Regional,

– Resiko Pilkada Tidak Langsung, dll

Page 41: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

Pengembangan GEMATI di Perguruan Tinggi

• GEMATI-UGM adalah forum komunikasi civitas akademika dalam meningkatkan

transparansi

– GEMATI-UGM adalah CSR dari P2EB FEB UGM

• Aktivitas GEMATI-UGM

– Diskusi dengan topik-topik aktual

– Bedah buku

– Forum komunikasi akademisi UGM ttg Transparansi dan Anti Korupsi

• GEMATI dapat didirikan di universitas lain, misalnya: GEMATI-UI, GEMATI-

UNCEN, GEMATI-USU, dll

• GEMATI dapat dimanfaatkan untuk menjembatani kebutuhan instansi penegak

hukum terhadap pakar/tenaga ahli dan hal ini dapat disediakan oleh jaringan

GEMATI se Nusantara

41

Page 42: Pengembangan Penelitian dan Kegiatan Anti Korupsi di Non ...

THANK YOU