PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah...

53
PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR DENGAN METODE RISET AKSI MAWARDI KARTASASMITA DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah...

Page 1: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR

DENGAN METODE RISET AKSI

MAWARDI KARTASASMITA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut
Page 3: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pengembangan Pasar

Produk Asinan Bogor dengan Metode Riset Aksi” adalah karya saya dengan arahan

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2014

Mawardi Kartasasmita

NIM F34100075

Page 4: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut
Page 5: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

ABSTRAK

MAWARDI KARTASASMITA. Pengembangan Pasar Produk Asinan Bogor

dengan Metode Riset Aksi. Dibimbing oleh ONO SUPARNO dan AJI

HERMAWAN

Asinan Bogor merupakan salah satu kuliner Kota Bogor yang banyak disukai

oleh masyarakat. Akan tetapi, produk ini jarang dijadikan sebagai produk oleh-oleh

terutama bagi wisatawan yang berdomisili jauh. Penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan model bisnis terbaik dengan pendekatan metode riset aksi dalam

pengembangan pasar produk asinan Bogor. Data dalam penelitian ini, dikumpulkan

dengan metode wawancara kepada 50 responden wisatawan untuk dilakukan

pengujian permasalahan dan pengujian solusi terhadap produk asinan Bogor.

Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang

memiliki permasalahan mengenai produk asinan Bogor. Permasalahan tersebut

diantaranya kekhawatiran konsumen terhadap kemasan yang mudah bocor,

kurangnya kehigienisan produk, ketidakpraktisan, ketidakkonsistenan produk

(terhadap rasa, volume, ukuran buah, serta tekstur buah), umur simpan yang

pendek, serta kemasan yang kurang menarik membuat produk ini jarang diminati

sebagai produk oleh-oleh. Berdasarkan permasalahan tersebut dirancang model

bisnis yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hasil dari model bisnis tersebut,

sebanyak 92% responden menyatakan pengembangan produk asinan Bogor yang

diberi merek Asinan Kujang sudah tepat sebagai produk oleh-oleh.

Kata kunci : asinan Bogor, model bisnis, pengembangan pasar, riset aksi

ABSTRACT

MAWARDI KARTASASMITA. Market Development of “asinan Bogor” Product

By the Action Research Method. Supervised by ONO SUPARNO and AJI

HERMAWAN

“Asinan Bogor” is one of an authentic cuisine from Bogor, which is favoured

by many people. However, the product is rarely used as a gift especially for travelers

who live far away. The objective of the study was to obtain the best business model

by the action research method approach in “asinan Bogor” market development.

Data were collected by interview method to 50 travelers coming to Bogor, in order

to problem and solution tests on the product. Based on the problem test, 72% of

the respondents were potential consumers having concerns about the product. The

problems were consumer concerns on packaging, i.e. easy to leak, unhigiene

product, product inconsistency (taste, volume, size, and texture of the fruit), a short

shelf life, and less attractive packaging, making the product not common as gift or

souvenir. Based on problem test result, business models were designed to suit the

needs of the consumers. The result of the business model was 92% of respondents

stated that the product branded as “Asinan Kujang” has been suitable as an

indigenous Bogor souvenir.

Key words : asinan Bogor, business model, market development, action research.

Page 6: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut
Page 7: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR

DENGAN METODE RISET AKSI

MAWARDI KARTASASMITA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknologi Industri Pertanian

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut
Page 9: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut
Page 10: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala berkah dan kesempatan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengembangan Pasar Produk

Asinan Bogor dengan Metode Riset Aksi”. Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknologi Pertanian, pada Departemen

Teknologi Industri Pertanian, IPB.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan teristimewa kepada :

1. Kedua orangtua, Alm. Bapak Achmad Purkon dan Ibu Sadi’ah, Kakak yaitu

Puja Lestari, Harti, dan Alm. Reni Suryanita yang sampai detik ini membuat

saya selalu bersemangat dan termotivasi untuk selalu berkarya dan bekerja

keras.

2. Bapak Prof Dr Ono Suparno, STP, MT dan Dr Ir Aji Hermawan, MM selaku

Pembimbing Akademik yang telah senantiasa membimbing penulis selama

keseluruhan penyusunan skripsi.

3. Lembaga Recognition and Mentoring Program (RAMP) IPB sebagai pihak

yang mendanai sekaligus memberikan arahan dalam penelitian ini.

4. Lembaga Yayasan Karya Salemba Empat yang memberikan beasiswa

kepada penulis selama menempuh pendidikan Strata 1 di IPB.

5. Kedua rekan saya yaitu, Khairunnisa rekan satu tim dalam pengembangan

pasar dan produk asinan Bogor serta Andino Yudho Pratomo yang selama

penyusunan membantu kami dalam pengembangan produk asinan Bogor.

6. Kepada Ibu Dr Ir Titi Candra Sunarti, MSi selaku dosen TIN, Ibu Egnawati

Sari dan Mba Etty selaku laboran TIN yang senantiasa memberikan

semangat dan bantuannya dalam pembuatan produk.

7. Seluruh keluarga besar TIN 47 atas dukungan, doa, bantuan, kekompakan,

kenangan indah yang membuat penulis selalu bersemangat sampai karya

ilmiah ini selesai.

8. Seluruh teman-teman dan kerabat yang tidak dapat disampaikan satu

persatu.

Demikian karya ilmiah ini dibuat agar diharapkan dapat dimanfaatkan

sebagaimana mestinya.

Bogor, Juni 2014

Mawardi Kartasasmita

Page 11: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE 2

Pengumpulan Data 3

Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Kanvas Model Bisnis Awal 5

Ekstraksi Hipotesis Model Bisnis Awal 10

Ukuran Pasar (Market Size) 11

Pengujian Permasalahan (Test The Problem) 12

Pembaharuan Tahap Pertama Kanvas Model Bisnis 13

Pengujian Solusi (Test The Solution) 14

Pembaharuan Tahap Kedua Kanvas Model Bisnis 19

Verifikasi Model Bisnis 20

SIMPULAN DAN SARAN 22

Simpulan 22

Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 23

LAMPIRAN 24

Page 12: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

DAFTAR TABEL

1. Hipotesis dari model bisnis awal Asinan Kujang 10

2. Permasalahan produk asinan Bogor di pasaran 13

3. Pembaharuan pertama kanvas model bisnis Asinan Kujang 14

4. Daftar solusi yang diberikan untuk menyelesaikan permasalahan 15

terhadap produk asinan Bogor

5. Pembaharuan tahap kedua kanvas model bisnis Asinan Kujang 19

DAFTAR GAMBAR

1. Proses customer development 2

2. Diagram alir pengembangan pasar dengan metode riset aksi 3

3. Model bisnis kanvas pengembangan produk asinan Bogor 5

4. Ukuran pasar Asinan Kujang 12

5. Pasar potensial pengembangan produk asinan Bogor 12

6. Produk pengembangan asinan Bogor “Asinan Kujang” 16

7. Hasil ketertarikan konsumen terhadap pengujian solusi produk 16

pengembangan asinan Bogor

8. Kecocokan produk Asinan Kujang sebagai produk oleh-oleh 17

menurut konsumen

9. Keinginan konsumen terhadap jenis saluran (channel) dalam 18

penjualan produk asinan kujang

10. Harga yang pantas terhadap produk Asinan Kujang menurut 18

konsumen

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar pertanyaan pengujian terhadap permasalahan produk 24

asinan Bogor

2. Daftar pertanyaan pengujian solusi pengembangan produk asinan 26

Bogor

3. Data responden pengujian permasalahan pada produk asinan 28

Bogor

4. Data responden pengujian solusi pada produk asinan Bogor 31

5. Analisis biaya produksi Asinan Kujang Kanvas Model Bisnis 1 33

6. Disain model kanvas versi satu 35

7. Analisis biaya produksi Asinan Kujang Kanvas Model Bisnis 2 36

8. Disain model kanvas versi dua 39

9. Diagram skema penjualan Asinan Kujang sampai ke tangan 40

konsumen

Page 13: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bogor merupakan salah satu kota dan kabupaten di Indonesia yang

memiliki tempat pariwisata yang banyak dikunjungi oleh turis domestik maupun

mancanegara. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia (2012), pada tahun 2011

terdapat 5 259 678 wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang

berkunjung ke objek wisata Kota maupun Kabupaten Bogor. Jumlah wisatawan

tersebut akan terus bertambah dikarenakan bertambahnya jumlah tempat wisata

yang ada di Kota maupun Kabupaten Bogor.

Banyak tempat yang menarik di Bogor seperti Kebun Raya Bogor, Istana

Bogor, Taman Wisata Cibodas, Taman Wisata Matahari, Daerah Puncak Pass,

Daerah Cipanas, dan tempat wisata lainnya. Hal tersebut membuat Bogor memiliki

keanekaragaman cinderamata dan sebagai salah satu pusat jajanan kuliner serta

oleh-oleh di Indonesia. Salah satu kuliner yang terkenal di Bogor adalah Asinan

Bogor. Asinan adalah makanan yang terdiri atas buah dan atau sayur yang

direndam dalam kuah dengan dominasi rasa manis dan asam. Asinan dapat dibuat

dari campuran bahan segar maupun bahan yang dibuat dengan cara pengacaran

(melalui pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka).

Menurut Ashadi (2007), Asinan tergolong ke dalam jenis makanan penutup

(dessert) atau sebagai jajanan (snack) yang sifatnya rekreatif. Bahan dasar asinan

dapat berupa buah, sayur, atau campuran keduanya. Asinan sayur terdiri atas tauge,

kubis, sawi, dan mentimun. Asinan buah terdiri atas bengkuang, nanas, pepaya,

kedondong, salak, jambu, mangga, lobi-lobi, dan kacang goreng. Sebagai

pelengkap, terkadang asinan ditambahkan kerupuk yang berwarna kuning. Kuah

asinan dibuat dari air matang, cuka, gula pasir, garam, ebi, dan bumbu lain serta

cabai merah (yang direbus dan digiling). Banyak masyarakat dari berbagai kota

mencari asinan Bogor karena cita rasanya yang khas dan rasanya yang nikmat.

Biasanya asinan Bogor dinikmati ditempat berjualan atau dikemas pada wadah

plastik transparan sehingga umur simpan produk hanya satu sampai dua hari.

Umur simpan produk yang singkat dan ketidakpraktisan produk membuat

produk ini jarang dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berdomisili jauh dari

Bogor. Padahal banyak masyarakat yang menyukai asinan dan menginginkan

produk dijadikan sebagai oleh-oleh. Selain itu, rasa rindu akan asinan Bogor bagi

para perantau yang tinggal di luar kota atau luar negeri juga besar tetapi produk

asinan Bogor jarang ada di daerah tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut,

diperlukan proses customer development (pengembangan konsumen) untuk

menemukan kebutuhan atau keinginan konsumen terhadap produk dan jasa yang

akan dipasarkan.

Menurut Blank dan Dorf (2012), customer development adalah kegiatan

mendapatkan model bisnis dengan cara pencarian model (search) dan eksekusi

model (execution). Penelitian ini memokuskan pada bagian pencarian model bisnis

(search) khususnya aktivitas customer discovery. Kegiatan tersebut dilaksanakan

guna mendapatkan model bisnis yang tepat terhadap produk serta mendapatkan

produk yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Page 14: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendapatkan model bisnis terbaik dengan metode

riset aksi dalam pengembangan produk asinan Bogor. Model bisnis yang dihasilkan

diharapkan dapat menjadi sebuah startup business yang dapat dikembangkan

menjadi sebuah industri.

Ruang Lingkup

Blank dan Dorf (2012) menjelaskan bahwa dalam customer development

terdapat empat langkah yang mendukung semua unsur dalam penyusunan startup

business. Keempat langkah tersebut adalah customer discovery, customer

validation, customer creation, dan customer building. Langkah pertama dan kedua

dalam customer development disebut dengan tahapan pencarian, sedangkan untuk

langkah ketiga dan keempat disebut dengan langkah mengeksekusi. Proses

pengembangan pasar dapat dilihat pada Gambar 1.

Search Execute

Gambar 1 Proses customer development (Blank dan Dorf 2012)

Pada penelitian ini, langkah customer discovery dalam tahap pencarian

merupakan fokus penelitian. Tahapan tersebut meliputi penyusunan hipotesis dari

model bisnis awal, pengujian permasalahan (test the problem), pengujian solusi

(test the solution) dan verifikasi model bisnis.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode riset aksi (action

research). Dalam metode ini dilakukan pendekatan customer development yang

mengacu pada sembilan elemen bisnis model. Menurut Saunders et al. (2009), riset

aksi adalah metode yang fokus terhadap perubahan yang memiliki tahapan siklus

yaitu melakukan diagnosa masalah, membuat perencanaan, melakukan tindakan,

dan evaluasi sampai mendapatkan perubahan yang sesuai. Perbaikan model bisnis

pada penelitian ini diadaptasi berdasarkan pengembangan pasar menurut Blank dan

Dorf (2012) dengan metode riset aksi yang prosesnya dapat dilihat pada Gambar 2.

Customer

Discovery

Customer Validation

Customer

Creation

Company

Building

Page 15: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

3

Gambar 2 Diagram alir pengembangan pasar dengan metode riset aksi yang

diadaptasi berdasarkan Blank dan Dorf (2012)

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada sejumlah

responden yang merupakan pelanggan potensial. Proses wawancara dilakukan dari

tanggal 1 Februari – 20 April 2014 di tempat wisata Kota Bogor yaitu Kebun Raya

Bogor dan salah satu outlet asinan yang terkenal di Bogor. Wawancara dilakukan

untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantatif yang mendukung penelitian.

Mekanisme wawancara terbagi atas dua tahap yaitu tahap wawancara pengujian

permasalahan (Lampiran 1) dan tahap pengujian solusi (Lampiran 2). Jenis

pertanyaan yang digunakan pada tahap pengujian permasalahan adalah pertanyaan

terbuka sedangkan untuk tahapan pengujian solusi adalah pertanyaan kombinasi.

Tahap pengumpulan data pertama adalah tahapan pengujian permasalahan.

Tahapan ini bertujuan untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang dibuat

mengenai permasalahan yang terjadi terhadap produk. Tahapan ini juga berguna

Tidak

sesuai

Mulai

Kanvas model

bisnis awal

Pengujian

permasalahan

Ekstrak

hipotesis

Pembaruan

model bisnis

Pengujian

solusi

Pembaruan

model bisnis

Verifikasi :

pivot/proceed

Pengembangan

produk

Selesai

Sesuai

Page 16: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

4

untuk menangkap pengetahuan pelanggan terhadap produk seperti mengapa orang

membeli produk yang ditawarkan, bagaimana mereka menanggapi produk atau

persepsi terhadap produk. Responden yang diwawancarai sejumlah 50 wisatawan

yang akan dikategorisasikan menjadi pelanggan potensial dan tidak potensial. Data

responden pada pengujian permasalahan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tahapan kedua adalah pengujian solusi. Pengujian solusi bertujuan untuk

menguji solusi yang diberikan kepada responden potensial terhadap permasalahan

yang dialami selama mengkonsumsi produk. Jumlah responden yang diwawancarai

adalah 50 responden. Responden tersebut merupakan pelanggan potensial pada

pengujian tahap pertama yang ditambah sampai 50 responden yang memiliki

karakteristik sama. Menurut Blank dan Dorf (2012), setidaknya 50 responden

merupakan jumlah yang sudah memadai. Data responden pada pengujian solusi

dapat dilihat pada Lampiran 4.

Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dari wawancara terhadap responden dianalisis

dengan teknik reduksi dan kategorisasi. Miles dan Huberman (1994), teknik reduksi

data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Proses tersebut berlangsung terus menerus selama penelitian

berlangsung. Reduksi data merupakan analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diperoleh. Cara reduksi data,

yaitu seleksi ketat terhadap data, membuat ringkasan, atau uraian singkat, dan

menggolongkannya (kategorisasi).

Teknik kategorisasi digunakan untuk menggolongkan jawaban dan

pernyataan dari responden yang merupakan calon konsumen dari produk yang

dikembangkan. Pada penggolongan pelanggan potensial dan tidak potensial,

kategorisasi responden berdasarkan parameter yaitu intensitas konsumsi asinan

Bogor, intensitas pembelian untuk oleh-oleh, berdasarkan kebutuhan terhadap

pengembangan produk asinan Bogor, dan ketertarikan terhadap solusi awal yang

diberikan kepada responden. Parameter tersebut diberikan nilai bobot yang dapat

menentukan batas apakah konsumen tersebut pelanggan potensial atau tidak

potensial. Selain itu, teknik ini dilakukan untuk penggolongan segmentasi pasar dan

tingkatan sosial calon konsumen.

Hasil analisis data dan informasi yang didapatkan akan menentukan pada

tahap penelitian berikutnya. Jika hasil analisis data dan informasi tidak sesuai

dengan model bisnis, dilakukan pivot. Pivot adalah pengulangan atau pengujian

kembali model bisnis kanvas sampai didapatkan model bisnis yang sesuai.

Page 17: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kanvas Model Bisnis Awal

Menurut TIM PPM Manajemen (2012), model bisnis adalah gambaran

hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta

kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai

sehingga perusahaan mampu menghasilkan laba. Model bisnis juga dapat

didefinisikan sebagai arsitektur untuk produk, pelayanan termasuk di dalamnya

deskripsi dari aktor-aktor bisnis dan peraturannya, keuntungan potensial untuk

berbagai aktor di dalamnya dan sumber-sumber pendapatan (Timmers 1998).

Osterwalder dan Pigneur (2010) membuat suatu kerangka model bisnis yang

berbentuk kanvas dan terdiri dari sembilan kotak yang berisikan elemen-elemen

yang saling berikatan. Osterwalder dan Pigneur menambahkan bahwa kanvas

model bisnis merupakan sebuah model bisnis yang menggambarkan dasar

pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan menciptakan,

menyerahkan dan menangkap nilai.

Kanvas model bisnis digambarkan melalui sembilan balok bangunan dasar

yang menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk

menghasilkan uang. Sembilan balok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu

pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan. Kesembilan elemen

dalam model bisnis kanvas tersebut yaitu customer segment, value propositions,

channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities,

key partners, dan cost structure.

Pada penyusunan model bisnis awal pengembangan produk asinan Bogor,

penelitian ini menggunakan bisnis model kanvas. Gambar 3 merupakan model

bisnis kanvas pengembangan produk asinan Bogor.

Gambar 1 Skema model bisnis kanvas

Gambar 3 Model bisnis kanvas pengembangan produk asinan Bogor

Page 18: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

6

Proposisi nilai (value propositions) Osterwalder dan Pigneur (2010) mendefiniskan bahwa value propositions

merupakan bundling dari sebuah produk atau jasa yang bermanfaat untuk kelompok

pelanggan spesifik tertentu. Tim PPM Manajemen (2012) menjelaskan value

propositions adalah nilai atau manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada

pelanggan. Manfaat ini terwujud dalam bentuk sekumpulan produk atau jasa. Value

propositions merupakan alasan mengapa pelanggan memilih produk atau jasa yang

ditawarkan oleh suatu perusahaan dan bukan perusahaan lain.

Asinan Bogor yang menjadi daya tarik makanan Bogor sebelumnya memiliki

value propositions berupa makanan khas yang memiliki cita rasa segar dan nikmat

ketika dikonsumsi. Akan tetapi pengembangan bisnis terhadap asinan Bogor sangat

diperlukan karena masyarakat masih sedikit yang membawa asinan Bogor sebagai

produk oleh-oleh. Hipotesis permasalahan yang terjadi disebabkan ketidakpraktisan

produk asinan Bogor yang terutama terdiri dari cairan sehingga konsumen sulit

untuk membawanya dan umur simpan yang singkat sehingga konsumen masih

enggan untuk membawa untuk oleh-oleh. Selain itu, banyak produk asinan Bogor

yang dijual di pinggir jalan tidak mengutamakan kebersihan. Permasalahan-

permasalahan tersebut dapat menjadi peluang bisnis jika dapat diberikan solusi

secara tepat.

Asinan Bogor dalam pengembangan bisnisnya dapat didasarkan atas

penambahan nilai produk. Penambahan nilai produk tersebut dapat menjadi daya

tarik baru terhadap konsumen sekaligus menjawab permasalahan konsumen. Value

propositions dalam model bisnis kanvas awal dari pengembangan produk asinan

Bogor adalah sebagai berikut :

- Praktis, pengembangan produk asinan Bogor didisain untuk memberikan

kepraktisan kepada konsumen sehingga menjawab permasalahan yang

terjadi. Produk asinan Bogor yang salah satu komponen utamanya berupa

cairan, sering menjadi permasalahan yaitu konsumen takut bocor atau

tumpah ketika dibawa bepergian.

- Umur simpan yang panjang sampai satu tahun. Penetapan value

propositions awal yaitu umur simpan yang panjang, didasarkan hipotesis

bahwa asinan Bogor memiliki kekurangan saat ini yaitu umur simpan yang

pendek yaitu satu sampai dua hari.

- Kemasan yang menarik merupakan salah satu value propositions awal yang

diunggulkan. Hal ini dapat menjadi daya tarik konsumen karena dengan

penampilan yang menarik, minat konsumen terhadap produk juga

meningkat serta dapat meninggalkan pasar asinan sebelumnya.

- Kebersihan (higienis) merupakan kelebihan produk untuk menjawab

kekurangan produk asinan Bogor yang dijual di pinggir jalan. Kebersihan

produk asinan Bogor di pinggir jalan diragukan kebersihannya karena

kemungkinan kontaminasi dengan asap kendaraan dan pembuatan asinan

yang tidak menjaga kebersihan.

Segmen pelanggan (customer segments)

Menurut Tim PPM Manajemen (2012), customer segments adalah kelompok

orang atau organisasi yang dituju oleh perusahaan untuk dilayani. Elemen customer

segments menjelaskan siapa saja yang akan menjadi target pasar dari produk atau

jasa yang ditawarkan. Blank dan Dorf (2012) membagi pasar yang akan menjadi

Page 19: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

7

target dari produk perusahaan kedalam empat tipe, yaitu pasar tebuka (existing

market), pasar segmentasi (resegmented market/niche market), pasar baru (new

market), dan pasar tiruan (clone market). Masing-masing pasar ini memerlukan

spesifikasi persaingan tertentu.

Asinan Bogor awalnya menyentuh pasar wisatawan maupun penduduk lokal

yang menyukai produk asinan Bogor. Akan tetapi, wisatawan lebih cenderung

menikmati asinan Bogor di tempat pembelian dari pada membelinya sebagai oleh-

oleh. Asinan Bogor juga menurun penjualannya dikarenakan banyak pasar baru

yaitu produk oleh-oleh yang lebih praktis dan menjadi makanan khas baru Kota

Bogor. Berdasarkan jenis pasar menurut Blank dan Dorf (2012), pengembangan

produk asinan Bogor tergolong pasar terbuka (existing market). Hal tersebut

dikarenakan produk asinan Bogor sebelumnya sudah terkenal tetapi diperlukan

keunggulan atau kelebihan produk yang lebih baik agar dapat bersaing di pasaran.

Berdasarkan value propositions yang diberikan, pengembangan produk

asinan Bogor dapat menyentuh kembali wisatawan Bogor yang menginginkan

asinan Bogor sebagai oleh-oleh. Jumlah wisatawan yang terus meningkat serta

Bogor yang terletak diantara dua kota besar yaitu Jakarta dan Bandung merupakan

peluang yang besar untuk usaha bisnis produk oleh-oleh. Akan tetapi karena produk

asinan Bogor termasuk produk existing market, ancaman terbesar pun datang dari

pemain lama.

Saluran (channels)

Channels merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan value

proposition kepada customer segment yang dilayani. Channels adalah saluran untuk

berhubungan dengan para pelanggan. Komunikasi, distribusi, dan jaringan penjual

atau sales merupakan salah satu usaha perusahaan untuk berkomunikasi dengan

pelanggan. Channels memainkan peranan yang penting dalam pengalaman

pelanggan. Sistem penjualan dalam model bisnis kanvas awal pengembangan

produk asinan Bogor adalah secara direct selling, penjualan melalui toko oleh-oleh,

swalayan, mini market, dan supermarket. Sistem penjualan tersebut dipilih agar

konsumen dan produsen memiliki saluran penjualan yang mudah.

Hubungan pelanggan (customer relationships)

Blank dan Dorf (2012) menjelaskan customer relationships adalah cara

bagaimana perusahaan menjalin hubungan baik dengan pelanggannya. Ada tiga

prinsip penting dalam customer relationship ini yaitu “Get, Keep, and Grow”. Get

yang dimaksudkan adalah getting customers, yaitu upaya mengarahkan konsumen

pada saluran penjualan produk perusahaan. Tahapan berikutnya adalah Keep

(keeping customers), upaya menjaga pelanggan yang sudah didapatkan untuk terus

percaya dan berlangganan kepada produk/jasa yang kita tawarkan. Kemudian yang

ketiga yaitu Grow (growing customers), adalah upaya memperbanyak pelanggan

untuk meningkatkan penjualan. Dalam menjaga hubungan antara konsumen dengan

produsen, produk pengembangan asinan Bogor perlu dilakukan beberapa kegiatan

yaitu:

Mendapatkan pelanggan (get customers)

Untuk mendapatkan konsumen, hal yang utama dilakukan adalah dengan

cara melakukan promosi. Mekanisme promosi dapat dilakukan melalui media iklan

baik pada media jejaring sosial, website dan sebagainya; melalui kegiatan pameran

(bazaar) yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota dan Kabupaten Bogor;

Page 20: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

8

maupun promosi secara langsung kepada konsumen. Penyediaan stand penjualan

pada beberapa tempat wisata di Bogor dengan memberikan tester merupakan salah

satu cara awal dalam melakukan promosi produk.

Mempertahankan pelanggan (keep customer)

Cara untuk mempertahankan pelanggan yang utama adalah dengan cara

memberikan loyalitas dalam bentuk perhatian kepada konsumen. Pemberian

loyalitas terhadap konsumen dapat diterapkan dengan cara mempertahankan serta

meningkatkan mutu dan inovasi terhadap produk asinan Bogor. Sedangkan bentuk

perhatian dapat dilakukan dengan memberikan layanan saran dan kesan terhadap

produk pengembangan asinan Bogor.

Memperbesar jumlah pelanggan (grow customer)

Dalam memperbesar jumlah pelanggan dapat dilakukan dengan cara

melakukan inovasi dalam mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan

konsumen. Hubungan antara penyebaran promosi, memberikan loyalitas terhadap

konsumen, serta melakukan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan

konsumen dapat memperbesar jumlah konsumen karena dapat menarik konsumen

pasar lain.

Aliran pendapatan (revenue streams) Revenue streams adalah pendapatan yang diterima perusahaan dari masing-

masing segmen pasar yang biasanya diukur dalam bentuk uang yang diterima

perusahaan dari pelanggan. Osterwalder dan Pigneur (2010) menjelaskan bahwa

Revenue stream sama istilahnya dengan arus pendapatan yang menggambarkan

uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan. Jika

kepuasan pelanggan adalah jantung dari sebuah model bisnis, maka revenue

streams adalah pembuluh arterinya.

Revenue streams utama dari produk pengembangan asinan Bogor adalah

penjualan asinan buah. Pada bisnis model pertama, harga yang ditawarkan adalah

Rp 15 000 dengan ukuran setiap kemasan 180 gram buah dengan 100 ml cuka

asinan atau setara dengan satu mangkuk asinan. Buah yang ditawarkan dalam

produk pengembangan asinan Bogor adalah buah nanas, kedondong, bengkuang,

dan pepaya. Penetapan harga (pricing) awal dilakukan dengan menetapkan harga

produk pengembangan asinan Bogor lebih murah dari pada asinan Bogor yang

terkenal di daerah Bogor. Hal tersebut dilakukan agar terjadi perpindahan

konsumen dari produk asinan Bogor lama ke produk pengembangan asinan Bogor.

Sumberdaya kunci (key resources) Key resources merupakan sumberdaya utama yang harus dimiliki perusahaan

untuk menjalankan bisnis. Umumnya sumberdaya yang dibutuhkan berupa

sumberdaya manusia, teknologi, finansial dan sumberdaya fisik (bahan baku dan

raw materials lainnya). Sumber daya memungkinkan perusahaan untuk

menciptakan dan menawarkan value proposition, mencapai pasar, menjaga

hubungan dengan segmen pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Selain itu,

merek (brand) merupakan salah satu dari key resources. Menurut Hanani (2012),

penggunaan merek dagang juga berfungsi sebagai pembeda terhadap produk-

produk pesaing yang ada.

Key resources dari model bisnis awal produk pengembangan asinan Bogor

adalah ketersediaan bahan baku yaitu, buah-buahan segar yang terdiri atas nanas,

Page 21: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

9

bengkuang, kedondong, dan pepaya, bahan baku pelengkap atau tambahan, mesin

dan ruang pabrik untuk produksi, sumber daya manusia, media pemasaran, serta

merek (brand) yang berfungsi sebagai pembeda dari produk asinan Bogor lainnya.

Merek dagang dari pengembangan produk asinan Bogor ini adalah Asinan Kujang.

Asinan Kujang diambil dari kata kujang yang merupakan senjata khas Jawa Barat

yang juga merupakan simbol kota Bogor. Asinan Kujang diharapkan dapat

menyayingi asinan Bogor yang sudah terkenal di pasaran.

Aktivitas kunci (key activities)

Key activities adalah aktivitas utama yang harus dikuasai perusahaan untuk

menjalankan bisnis. Dalam industri manufaktur (manufacture industries)

komponen aktivitas terbagi menjadi tiga bagian yaitu pengadaan bahan baku,

proses, dan pemasaran. Pada aktivitas pengadaan bahan baku, diusahakan rantai

pasok berjalan efisien dan efektif supaya biaya yang dikeluarkan bisa ditekan

seminimal mungkin. Kunci aktivitas proses lebih kepada optimasi pengolahan

menyangkut optimasi energi, waktu, dan tenaga kerja. Sedangkan pada aktivitas

pemasaran, hal yang harus diperhatikan adalah efisiensi pada saluran distribusi. Hal

ini penting karena aktivitas pendistribusian barang mencakup biaya yang paling

besar dari keseluruhan aktivitas pemasaran.

Aktivitas utama dalam produk asinan Bogor (Asinan Kujang) adalah

penyediaan bahan baku berupa buah dari petani buah, penyediaan bahan tambahan

pangan dari pemasok, penyediaan kemasan primer maupun sekunder, proses

produksi produk Asinan Kujang, pemasaran dan distribusi, pengembangan produk,

serta melakukan kerjasama dengan tempat atau Dinas Pariwisata Kota maupun

Kabupaten Bogor. Seluruh kegiatan aktivitas kunci tersebut bersinergis untuk

menjalankan roda bisnis.

Kemitraan (key partner)

Mitra (partner) dalam bisnis model adalah sosok perantara yang bukan miliki

perusahaan namun berperan dalam mengubah produk/nilai menjadi uang. Menurut

Blank dan Dorf (2012), secara umum ada empat jenis hubungan kerjasama dalam

bisnis yang harus dimiliki perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pada kondisi

tertentu yaitu startegic alliance, joint new business development effort, coopetition,

key supplier relationships. Strategic alliance umumnya digunakan antar

perusahaan yang tidak memiliki hubungan persaingan. Kerjasama dimaksudkan

untuk melengkapi produk/jasa masing-masing supaya lebih memiliki kekuatan

pasar.

Joint new business development effort dapat diterapkan pada perusahaan yang

baru saja memulai start-up bisnisnya, namun strategi ini akan lebih efektif jika

produk/jasa yang ditawarkan sudah memiliki identitas dan merek dagang yang

jelas. Strategi coopetition banyak terjadi setelah perusahaan melewati masa startup

bisnisnya. Strategi ini dimaksudkan untuk menjaga kendali pasar, biasanya berupa

surat-surat perjanjian antar kompetitor. Key supplier relationship bisa diartikan

sebagai bentuk kerjasama yang harus ada untuk semua perusahaan baik yang masih

tahap startup maupun yang sudah sustain.

Dalam bisnis Asinan Kujang, jenis mitra yang dilakukan adalah key supplier

relationship. Beberapa mitra yang bekerja sama dengan Asinan Kujang adalah

supplier buah lokal yaitu buah nanas, bengkuang, kedondong, dan pepaya yang

Page 22: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

10

berasal dari petani, supplier bahan tambahan pangan dari pemasok, tempat wisata

atau dinas pariwisata Kota dan Kabupaten Bogor.

Struktur biaya (cost structure)

Cost structure adalah bagian dalam elemen model bisnis kanvas yang

menjelaskan semua biaya yang muncul ketika mengoperasikan model bisnis

tertentu. Kegiatan menciptakan dan memberikan nilai, mempertahankan hubungan

pelanggan, dan menghasilkan pendapatan menyebabkan timbulnya biaya.

Perhitungan biaya semacam ini relatif lebih mudah setelah sumberdaya utama,

aktivitas-aktivitas kunci, dan kemitraan utama ditentukan (Osterwalder dan Pigneur

2010).

Metode yang digunakan dalam analisis cost structure pada usaha Asinan

Kujang menggunakan full costing. Full costing menghitung seluruh komponen

biaya yang mempengaruhi harga jual produk. Full costing menurut Mulyadi (2005)

adalah metode penentuan harga pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya

overhead pabrik, biaya yang berprilaku tetap maupun variabel. Dalam usaha asinan

kujang, seluruh pengeluaran biaya dalam menjalankan usaha dihitung agar

mendapatkan nilai harga pokok dari produk Asinan Kujang.

Ekstraksi Hipotesis Model Bisnis Awal

Ekstraksi hipotesis model bisnis awal dilakukan untuk dasar pemikiran dalam

tahap pengujian permasalahan. Hipotesis ini juga dapat menentukan perkiraan

terhadap calon konsumen, mitra, maupun stakeholder lainnya mengenai bisnis yang

akan dikembangkan. Hipotesis model bisnis produk Asinan Kujang disajikan pada

Tabel 1.

Tabel 1 Hipotesis dari model bisnis awal Asinan Kujang

Komponen Hipotesis

Value proposition Produk oleh-oleh yang praktis

Umur simpan produk yang panjang

mencapai 1 tahun

Kemasan produk yang menarik

Produk yang higienis

Customer segment Wisatawan Bogor yang ingin membawa

oleh-oleh khas Bogor.

Channel Secara direct selling, melalui toko oleh-

oleh, swalayan, minimarket dan

supermarket.

Customer relationship Melalui promosi, interaksi kepada

konsumen, loyalitas, perhatian kepada

konsumen, riset pasar, serta pengembangan

produk.

Page 23: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

11

Tabel 1 Hipotesis dari model bisnis awal Asinan Kujang (lanjutan)

Komponen Hipotesis

Key resources Bahan baku buah (nanas, bengkuang,

kedondong, dan pepaya), bahan tambahan

pangan, mesin dan pabrik, kemasan yang

menarik, sumber daya manusia, brand, dan

media pemasaran.

Key activities Pembelian bahan baku, proses produksi,

pemasaran dan distribusi, serta

pengembangan bahan baku.

Key partners Supplier buah dan bahan tambahan

pangan, supplier kemasan, tempat oleh-

oleh khas Bogor, Dinas Pariwisata Kota

dan Kabupaten Bogor.

Revenue and pricing Biaya penjualan Rp 15 000/ kemasan.

Cost structure Harga pokok produksi per kemasan.

Ukuran Pasar (Market Size)

Ukuran pasar (market size) merupakan sebuah gambaran pasar dari sebuah

usaha yang dimana mengukur seberapa besar kemampuan produk atau jasa dalam

menguasai pasar. Dalam langkah awal membentuk bisnis diperlukan hipotesis

ukuran pasar. Menurut Blank dan Dorf (2012), Hipotesis ukuran pasar dapat

membantu produsen dalam mengukur peluang pasar yang tersedia. Asinan Kujang

dalam hipotesis awalnya mengukur peluang pasar berdasarkan total addressable

market, served available market, dan target market. Gambaran pasar Asinan

Kujang secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 4.

Total Addressable Market

Pasar utama pada produk Asinan Kujang adalah wisatawan yang

mengunjungi Kabupaten maupun Kota Bogor. Berdasarkan Badan Pusat Statistik

(2012), wisatawan Kabupaten dan Kota Bogor pada tahun 2011 berjumlah

5 259 678 orang. Hal ini akan terus meningkat dikarenakan banyak tempat wisata

baru yang ada di Kabupaten maupun Kota Bogor. Berdasarkan pengujian

pertanyaan kepada responden yang mengunjungi tempat pariwisata maupun toko

oleh-oleh di Bogor terdapat 86% diantaranya menyukai produk asinan sedangkan

12% responden biasa saja dan 2% tidak suka asinan Bogor. Data persentase

kesukaan terhadap produk yang dikalikan dengan jumlah wisatawan Bogor,

terdapat 4 523 323 orang yang menyukai produk asinan Bogor. Data tersebut senilai

pembelian 9 046 646 pouch per tahun jika diasumsikan satu wisatawan membeli

dua pouch asinan atau senilai Rp 135 699 690 000 per tahun jika hipotesis harga

awal asinan Rp 15 000 per pouch.

Served Available Market

Served available market dari produk asinan Bogor dihitung dari hasil

pengujian pasar potensial produk pengembangan asinan Bogor. Berdasarkan

pengujian terdapat 72% pasar potensial pengembangan produk asinan Bogor

Page 24: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

12

sedangkan sisanya yaitu 28% tidak potensial. Hal tersebut berarti jika pasar

potensial dikalikan dengan total addressable market terdapat 3 256 792 orang yang

berpotensi untuk membeli produk pengembangan asinan Bogor. Data tersebut

setara dengan pembelian 6 513 584 pouch per tahun atau pendapatan senilai

Rp 97 703 760 000 per tahun.

Target Market

Target market dari produk asinan kujang adalah 10% dari served available

market. Nilai tersebut diasumsikan berdasarkan target yang dapat dipenuhi oleh

produsen dalam melayani konsumen. Jumlah target market setara dengan 325 679

orang. Maka jika dihitung, total penjualan per tahun yaitu 10% dikalikan served

available market dapat mencapai 651 358 pouch atau senilai pendapatan

Rp 9 770 370 000 per tahun.

Gambar 4 Ukuran pasar Asinan Kujang

Pengujian Permasalahan (Test The Problem)

Pengujian permasalahan dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai

data permasalahan yang dialami oleh konsumen. Pengujian permasalahan

dilakukan kepada 50 responden yang akan menjadi responden potensial

pengembangan produk asianan Bogor. Data permasalahan tersebut mengenai

masalah-masalah yang dialami konsumen sewaktu membeli asinan Bogor sampai

asinan Bogor tersebut sudah dikonsumsi. Data permasalahan tersebut dapat dilihat

pada Tabel 2 sedangkan data potensial dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Pasar potensial pengembangan produk asinan Bogor

Potensial

72%

Tidak

potensial

28%

Total Addressable Market

Target Market Pada tahun 2011, wisatawan Kota dan

Kabupaten Bogor sejumlah 5.259.678

orang Sumber : Badan Pusat Stasistik (2012)

Sejumlah 86% dari 50 responden yang

diwawancarai secara acak menyukai

asinan Bogor

MARKET

Pasar yang dapat

dilayani sejumlah

10%

Served Available Market

Sejumlah 72% dari 50 responden

merupakan pasar potensial

pengembangan produk asinan

Bogor

Page 25: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

13

Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 72% responden adalah konsumen

potensial produk pengembangan asinan Bogor sedangkan 28% responden tidak

potensial. Responden dinyatakan konsumen potensial jika responden tersebut

mempunyai permasalahan selama membeli atau mengkonsumsi asinan Bogor

sehingga membutuhkan penyelesaian atau solusi yang dapat mengatasinya. Selain

itu, dilihat juga dari intensitas konsumsi, intensitas pembelian untuk oleh-oleh, serta

ketertarikan atas penyelesaian permasalahan yang diberikan. Hasil wawancara

responden diberikan bobot berdasarkan parameter untuk menunjukkan batas nilai

tercapainya responden dapat dikatakan sebagai konsumen potensial.

Tabel 2 Permasalahan produk asinan Bogor di pasaran

No. Jenis permasalahan Frekuensi

(jumlah

responden)

1 Takut kemasan bocor 29

2 Kurang higienis (kebersihan) dan takut bahan pengawet

serta pemanis buatan 28

3 Kurang praktis 22

4 Produk asinan yang tidak konsisten (rasa, volume, ukuran

buah, dan tekstur buah)

18

5 Umur simpan yang pendek 17

6 Kemasan kurang menarik 14

7 Keraguan kehalalan 3

8 Butuh mencantumkan tanggal produksi dan Exp date 3

9 Kurang promosi 2

10 Harga mahal 2

11 Plastik yang digunakan terlalu banyak dan jadi sampah 1

12 Ikatan baja hampir termakan 1

13 Takut migrasi plastik yang membahayakan 1

Hasil pengujian permasalahan (test the problem), menujukan terdapat 13

permasalahan yang dialami oleh konsumen. Permasalahan tersebut diurutkan

berdasarkan frekuensi terbesar sampai terkecil sehingga dapat diurutkan

permasalahan mana yang paling penting untuk diselesaikan. Berdasarkan 13

permasalahan tersebut, terdapat 6 permasalahan yang frekuensinya lebih besar dari

frekuensi masalah lainnya. Permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang

utama yang dapat diselesaikan sehingga terciptanya produk asinan Bogor yang

dapat menyelesaikan permasalahan konsumen.

Pembaruan Tahap Pertama Kanvas Model Bisnis

Pada tahap ini dilakukan pembaharuan model bisnis berdasarkan hasil

pengujian permasalahan (test the problem). Pembaharuan kanvas model bisnis

merupakan modal untuk membuat pengembangan produk yang dibutuhkan oleh

konsumen. Selain itu, model bisnis yang sudah diperbaharui menjadi dasar untuk

Page 26: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

14

pengujian selanjutnya sampai didapatkan model bisnis yang sesuai dengan

kebutuhan konsumen. Pembaharuan model bisnis dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Pembaharuan pertama kanvas model bisnis Asinan Kujang

Komponen Model bisnis awal Model bisnis setelah

pembaharuan

Value proposition Produk oleh-oleh yang

praktis

Umur simpan produk

yang panjang mencapai

1 tahun

Kemasan produk yang

menarik

Produk yang higienis

Praktis, mudah

dibawa, dan tidak

mudah bocor

Umur simpan

panjang (mencapai

satu bulan) tetapi

tidak menggunakan

bahan pengawet yang

berbahaya

Rasa, ukuran buah,

dan tekstur buah yang

baik

kemasan pouch yang

menarik untuk

produk oleh-oleh

Higienis serta tanpa

bahan pewarna dan

pemanis buatan

Key partners Supplier kemasan Supplier kemasan

pouch yang praktis

Cost structure Harga pokok produksi per

kemasan

Harga pokok produksi

Rp 7 995/ kemasan

(Lampiran 5)

Pembaharuan kanvas model bisnis pertama secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 6.

Pengujian Solusi (Test The Solution)

Pengujian solusi (test the solution) merupakan tahap pengujian penyelesaian

masalah yang dialami oleh konsumen. Pada tahapan ini model bisnis yang telah

diperbaharui, diuji kepada 50 responden potensial untuk mengetahui tingkat

diterimanya model bisnis dikalangan konsumen. Permasalahan yang diberikan

solusi adalah masalah dengan tingkat frekuensi yang tinggi. Penyelesaian masalah

atau solusi yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 27: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

15

Tabel 4 Daftar solusi yang diberikan untuk menyelesaikan permasalahan terhadap

produk asinan Bogor

No Permasalahan Solusi

1

Takut kemasan bocor

Disain kemasan asinan Bogor

yang kuat serta tidak mudah

bocor (dengan menggunakan

kemasan standing pouch).

2 Kurang higienis (kebersihan)

dan takut bahan pengawet

serta pemanis buatan

Pengolahan proses produksi yang

baik serta penampilan produk

yang bersih sehingga

memberikan citra produk yang

higienis. Selain itu, memberikan

jaminan bahwa produk tidak

menggunakan bahan pengawet

berbahaya serta pemanis buatan.

3

Kurang praktis

Kemasan produk asinan Bogor

yang lebih praktis sehingga lebih

mudah dibawa dalam bepergian.

4 Produk asinan yang tidak

konsisten (rasa, volume,

ukuran buah, dan tekstur

buah)

Produk asinan yang memiliki

rasa yang disukai oleh konsumen,

tekstur dan ukuran buah yang

terjaga, serta volume produk

yang sesuai.

5

Umur simpan yang pendek

Menerapkan teknologi

pasteurisasi terhadap produk

sehingga produk dapat tahan

lebih lama dari produk

sebelumnya (mencapai satu

bulan).

6 Kemasan kurang menarik

Memberikan disain kemasan

yang disukai oleh konsumen

sehingga cocok untuk dibawa

sebagai produk oleh-oleh.

Berdasarkan solusi yang diberikan, responden diberikan pertanyaan

mengenai kecocokan terhadap value propositions produk, ketertarikan terhadap

produk, dan channel produk. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengenai apakah

produk sudah sesuai dengan permintaan konsumen atau belum. Pertanyaan yang

diajukan mengenai apakah produk sudah praktis, higienis atau bersih, kecukupan

umur simpan, ketertarikan konsumen, rasa yang lebih baik dari produk asinan yang

sudah ada, dan kesesuaian volume produk. Produk pengembangan asinan Bogor

yang ditawarkan pada responden dapat dilihat pada Gambar 6 sedangkan hasil dari

wawancara dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 28: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

16

(a) (b)

Gambar 6 Produk pengembangan asinan Bogor “Asinan Kujang”

[(a) tampak depan dan (b) tampak belakang]

Gambar 7 Hasil ketertarikan konsumen terhadap pengujian solusi produk

pengembangan asinan Bogor

Berdasarkan hasil pengujian solusi dapat dilihat 48 responden (96%)

menyatakan pengembangan produk asinan Bogor atau yang diberi nama Asinan

Kujang memiliki kepraktisan sehingga mudah dibawa bepergian serta cocok

sebagai produk oleh-oleh. Dua responden (4%) menyatakan belum praktis hal ini

dikarenakan responden masih membutuhkan fitur produk yang dapat memudahkan

konsumen menikmati asinan Bogor pada saat perjalanan. Pada nilai produk

mengenai kebersihan (higienis), responden yang setuju sejumlah 47 responden

(94%) sedangkan 3 responden (6%) lainnya masih ragu-ragu. Hal ini dikarenakan

konsumen belum yakin terhadap kebersihan produk karena belum melihat sendiri

tempat produksi Asinan Kujang.

Pertanyaan selanjutnya mengenai kecukupan umur simpan Asinan Kujang.

Umur simpan produk yang ditawarkan adalah selama satu bulan. Berdasarkan hasil

pengujian, sebanyak 45 responden (90%) menyatakan sudah tepat kekuatan umur

simpan yang dapat dipertahankan. Sebanyak 1 responden (2%) tidak setuju dengan

48

20

47

0 3

45

1 4

46

04

43

16

40

10

00

10

20

30

40

50

60

Ya

Tid

ak

Rag

u-r

agu Ya

Tid

ak

Rag

u-r

agu Ya

Tid

ak

Rag

u-r

agu Ya

Tid

ak

Rag

u-r

agu Ya

Tid

ak

Rag

u-r

agu Ya

Tid

ak

Rag

u-r

agu

Praktis Higienis/ bersih Umur simpan Menarik Rasa Volume

Page 29: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

17

kekuatan umur simpan produk dan 4 responden (8%) masih ragu-ragu dengan

kekuatan umur simpan produk. Hal ini dikarenakan, responden masih menganggap

produk buah tidak dapat bertahan lama tanpa bahan pengawet sehingga responden

masih ragu serta tidak setuju dengan ketahanan produk.

Pertanyaan selanjutnya mengenai ketertarikan apakah produk yang disajikan

kepada responden sudah lebih menarik dari segi disain kemasan dibandingkan

dengan produk asinan Bogor yang beredar di pasaran. Berdasarkan hasil pengujian,

46 responden (92%) menyatakan lebih menarik dari pada produk yang beredar di

pasaran sedangkan 4 responden (8%) masih ragu-ragu terhadap penampilan produk.

Responden masih menganggap masih harus didisain lebih menarik sehingga

konsumen lebih tertarik untuk membeli produk Asinan Kujang. Pertanyaan

selanjutnya mengenai rasa produk Asinan Kujang dibandingkan produk asinan

yang beredar di pasaran. Berdasarkan hasil pengujian didapat 43 reponden (86%)

menyukai rasa produk asinan kujang, baik dari rasa kuah maupun tekstur buah.

Sedangkan 1 responden (2%) tidak menyukai rasa produk Asinan Kujang dan 6

responden (12%) masih ragu-ragu atas rasa Asinan Kujang dibandingkan produk

asinan yang beredar di pasaran.

Pertanyaan terakhir mengenai value propositions produk adalah kecocokan

konsumen terhadap volume produk yang disajikan. Berdasarkan sajian produk yang

diberikan kepada responden, 40 responden (80%) menyatakan produk Asinan

Kujang sudah memiliki volume yang sesuai untuk produk oleh-oleh yang

dibawakan untuk perseorangan. Sedangkan 10 respoden (20%) lainnya tidak setuju,

hal tersebut dikarenakan ukuran volume yang masih kurang jika diberikan untuk

produk oleh-oleh dengan tujuan bukan perseorangan. Konsumen memberikan saran

untuk membuat variasi volume produk yang dapat diberikan untuk perseorangan

maupun lingkup yang lebih besar seperti keluarga atau teman-teman dengan jumlah

banyak.

Pertanyaan lainnya yang diberikan kepada responden adalah pertanyaan

mengenai kecocokan produk terhadap customer segment. Berdasarkan fitur-fitur

atau value propositions yang diberikan apakah produk Asinan Kujang sudah tepat

sebagai produk oleh-oleh. Berdasarkan hasil pengujian, sebanyak 46 responden

(92%) setuju produk Asinan Kujang sebagai produk oleh-oleh sedangkan 4

responden (8%) masih ragu terhadap produk. Responden yang masih ragu-ragu

tersebut dikarenakan masih belum tepatnya fitur produk dengan yang diingikan

oleh responden. Data perbandingan ketertarikan konsumen tersaji dalam Gambar 8.

Gambar 8 Kecocokan produk Asinan Kujang sebagai produk oleh-oleh

menurut konsumen

Ya92%

Tidak0%

Ragu-ragu8%

Page 30: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

18

Pertanyaan selanjutnya mengenai saluran (channel) produk. Saluran produk

merupakan komponen yang dapat menghubungkan antara produsen sebagai penjual

dan konsumen sebagai pembeli. Pertanyaan ini diajukan untuk mendapatkan

informasi mengenai kesukaan konsumen terhadap jenis penjualan yang disukai oleh

konsumen. Pada pertanyaan saluran, responden dapat memilih cara penjualan lebih

dari satu jenis. Berdasarkan hasil pengujian, didapat 38% responden menginginkan

penjualan produk Asinan Kujang pada outlet resmi sedangkan 35% responden juga

menginginkan penjualan pada toko oleh-oleh. Selain itu, 19% responden lainya

menginginkan penjualan produk pada swalayan/minimarket/supermarket dan 7%

responden menyarankan dijual diseluruh tempat penjualan. Data tersebut

memperlihatkan bahwa konsumen lebih menyarankan produk dijual di outlet resmi

dan toko oleh-oleh. Berdasarkan hasil wawancara, konsumen menyukai kedua

saluran penjualan tersebut karena cocok dengan nilai produk.

Gambar 9 Keinginan konsumen terhadap jenis saluran (channel) dalam

penjualan produk asinan kujang

Pertanyaan terakhir pada pengujian solusi adalah mengenai harga jual yang

dapat diterima oleh konsumen. Berdasarkan hasil pengujian, didapat sebanyak 30

responden (60%) setuju asinan kujang seharga Rp 10 000 – Rp 14 000, sebanyak

12 responden (24%) setuju dengan harga Rp 15 000 – Rp 19 000, sebanyak 6

responden (12%) setuju dengan kisaran harga Rp 5 000 – Rp 10 000, dan sebanyak

2 responden (4%) setuju dengan harga diatas Rp 20 000. Kisaran harga tersebut

menunjukkan rentang penilaian konsumen terhadap harga yang pantas dalam

pembelian produk. Perbandingan penilaian harga jual produk kepada konsumen

dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Harga yang pantas terhadap produk Asinan Kujang menurut

konsumen

38%

35%

19%

1%

0%7%

Outlet resmi

Toko oleh-oleh

Swalayan/minimarket/supermarketGerobak

Lainnya

Semua tempat

12%

60%

24%4%

5rb-9rb

10rb-14rb

15rb-19rb

>20rb

Page 31: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

19

Berdasarkan data responden, dari 50 responden potensial terdapat 20

reponden yang merupakan wisatawan yang berdomisili di Bogor. Wisatawan pada

penelitian ini adalah wisatawan yang mengunjungi obyek wisata di Kota dan

Kabupaten Bogor. Berdasarkan pengujian solusi, didapatkan data 75% dari 20

responden yang merupakan masyarakat yang berdomisili di Bogor adalah

responden potensial. Responden tersebut mempunyai kriteria yang sama

berdasarkan permasalahan yang dialami oleh responden pada pengujian

permasalahan. Oleh karena itu, terdapat segmentasi baru selain wisatawan yang

berasal dari luar Bogor. Segmentasi baru tersebut adalah masyarakat yang

berdomisili di Bogor yang bepergian keluar kota maupun kembali ke kampung

halaman.

Pembaruan Tahap Kedua Kanvas Model Bisnis

Data yang diperoleh pada tahap pengujian solusi dianalisis untuk menentukan

pembaharuan model bisnis yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada

Pengujian solusi produk asinan Bogor, diperoleh data-data yang telah sesuai dengan

kebutuhan atau keinginan konsumen. Akan tetapi, terdapat ketidakcocokan

terhadap hipotesa sebelum dilakukan pengujian. Oleh karena itu, dilakukannya

pembaharuan model bisnis yang sesuai. Pembaharuan model bisnis pengembangan

produk Asinan Kujang disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Pembaharuan tahap kedua kanvas model bisnis Asinan Kujang

Komponen Model bisnis awal Model bisnis setelah

pembaruan

Customer segments Wisatawan Bogor yang

ingin membawa oleh-oleh

khas Bogor

Wisatawan Bogor yang

ingin membawa oleh-

oleh khas Bogor

Masyarakat Bogor

yang bepergian keluar

kota atau kembali ke

kampung halaman

Channel Secara direct selling,

melalui toko oleh-oleh,

swalayan, minimarket,

dan supermarket

Direct selling melalui

outlet resmi dan penjualan

pada toko oleh-oleh

Revenue steams Penjualan produk Asinan

Kujang dengan harga

Rp 15 000/ kemasan

Penjualan produk dengan

harga Rp 12 000/ kemasan

Cost structure Biaya pokok penjualan

Rp 7 995/ kemasan

Biaya pokok penjualan

Rp 4 990/ kemasan

(Lampiran 7)

Pembaharuan kanvas model bisnis Asinan Kujang secara lengkap dapat dilihat

pada Lampiran 8.

Page 32: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

20

Verifikasi Model Bisnis

Berdasarkan seluruh pengujian yang dilakukan dan pembaharuan model

bisnis, dilakukan verifikasi apakah model bisnis akhir yang ditetapkan sudah tepat.

Verifikasi dilakukan berdasarkan kecocokan produk dengan pasar, verifikasi

pelanggan produk dan cara mencapainya, serta verifikasi apakah model bisnis dapat

menghasilkan uang dan perusahaan.

1. Kecocokan produk dengan pasar

Menurut Blank dan Dorf (2012), Kecocokan produk dengan pasar (product-

market fit) memiliki tiga komponen sebagai parameternya. Komponen-komponen

tersebut yaitu apakah permasalahan atau kebutuhan yang ditujukan mendesak atau

penting untuk banyak pelanggan, apakah produk dapat memecahkan masalah atau

memenuhi kebutuhan pelanggan dan pelanggan dengan senang hati untuk

membayarnya, serta apakah ada pelanggan yang cukup besar yang dijadikan

peluang bisnis. Komponen-komponen tersebut dalam bisnis Asinan Kujang

dijabarkan sebagai berikut :

Komponen yang pertama adalah apakah permasalahan atau kebutuhan yang

dituju mendesak atau penting untuk banyak pelanggan. Berdasarkan hasil pengujian

permasalahan yang diuji pada 50 responden, didapatkan permasalahan-

permasalahan yang menyebabkan mengapa produk asinan Bogor jarang dijadikan

produk yang dibawa sebagai produk oleh-oleh. Saat ini produk oleh-oleh khas

Bogor didominasi oleh produk bolu dan roti. Hal tersebut dikarenakan konsumen

memiliki permasalahan selama membawa produk hingga mengkonsumsi produk.

Permasalahan terbesar mengenai kekhawatiran konsumen terhadap kemasan yang

mudah bocor, kurang higienis, produk kurang praktis untuk dibawa sebagai oleh-

oleh, produk yang tidak konsisten baik rasa, volume, ukuran buah, dan tekstur,

umur simpan produk yang singkat, serta kemasan yang kurang menarik.

Berdasarkan permasalahan tersebut didisain produk yang membuat konsumen

kembali tertarik terhadap produk asinan Bogor sebagai produk oleh-oleh yang dapat

dibawa kemana saja sesuai daerah asal wisatawan. Selain itu, produk ini didisain

sesuai dengan permasalahan konsumen sehingga dapat meraih pasar produk oleh-

oleh yang sedang dikuasai oleh produk makanan kering.

Komponen kedua adalah apakah produk dapat memecahkan masalah atau

memenuhi kebutuhan pelanggan dan pelanggan dengan senang hati untuk

membayarnya. Pada hasil pemberian solusi, banyak responden yang menyukai

sekaligus ingin langsung membeli produk Asinan Kujang. Padahal pada tahap

tersebut belum dilakukannya penjualan terhadap produk. Selain itu, ketertarikan

yang tinggi juga dibuktikan dari banyaknya pemesanan produk Asinan Kujang

untuk liburan akhir semester. Melihat antusias konsumen yang tinggi terhadap

produk, mendorong keyakinan bahwa produk Asinan Kujang dapat mengambil

pasar asinan yang sudah ada. Bahkan dapan mengambil pasar oleh-oleh yang

sedang dikuasai oleh produk makanan kering seperti bolu dan roti.

Komponen yang ketiga adalah apakah ada pelanggan yang cukup besar yang

dijadikan peluang bisnis. Berdasarkan hasil pengujian permasalahan dan solusi

didapat segmentasi konsumen yaitu wisatawan Bogor dan masyarakat Bogor yang

bepergian keluar kota atau kembali ke kampung halaman. Segmentasi tersebut

berpeluang besar dalam membeli produk oleh-oleh terutama Asinan Kujang.

Jumlah wisatawan Bogor yang besar yaitu mencapai 5 259 678 orang pada tahun

Page 33: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

21

2011 membuat bisnis produk oleh-oleh memiliki potensi bisnis yang besar. Selain

itu, dari 50 responden yang diwawancarai 72% merupakan pasar potensial yang

membutuhkan produk pengembangan asinan Bogor sedangkan 86% responden

menyukai produk asinan Bogor. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bisnis

Asinan Kujang mempunyai peluang bisnis yang besar.

2. Pelanggan produk dan cara mencapainya

Kegemaran masyarakat Indonesia akan produk olahan buah segar seperti

asinan merupakan potensi bisnis yang dapat dikembangkan. Apalagi produk asinan

tersebut merupakan produk oleh-oleh yang mempunyai pasar yang besar dan dapat

dikembangkan. Asinan Kujang yang merupakan pengembangan produk asinan

Bogor dapat menjadi icon oleh-oleh baru dan dapat mengambil pasar asinan Bogor

yang sudah ada. Hal ini dikarenakan produk asinan kujang merupakan

pengembangan produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Penggapaian pelanggan dapat dilakukan dengan cara mengikuti bazaar dan

pameran yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga sehingga informasi mengenai

produk dapat diketahui secara cepat. Saluran yang diminta oleh konsumen yaitu

pada outlet resmi Asinan Kujang dan toko oleh-oleh juga merupakan keunggulan

dalam kemudahan mendapatkan produk. Selain itu, kerja sama dengan Dinas

Pariwisata Kota Bogor dapat dilakukan agar Asinan Kujang dapat menjadi icon

baru produk oleh-oleh khas Kota Bogor.

3. Apakah dapat menghasilkan uang dan menumbuhkan perusahaan? Salah satu faktor penting dalam menganalisis potensi peningkatan

pendapatan adalah dengan analisis ukuran pasar (market size). Ukuran pasar

meliputi total addressable market, total available market, dan target market yang

menjelaskan seberapa besar peluang pasar potensial produk Asinan Kujang. Pasar

utama produk Asinan Kujang adalah wisatawan kota Bogor dan masyarakat kota

Bogor yang berpotensi membeli produk oleh-oleh. Wisatawan yang semakin

meningkat membuat produk oleh-oleh mempunyai potensi pasar yang baik. Hal

tersebut didasarkan oleh data Badan Pusat Statistik (2012) yang menyatakan

wisatawan Kota dan Kabupaten Bogor pada tahun 2011 berjumlah 5 259 678 orang.

Selain itu, minat masyarakat terhadap produk asinan yang besar dan belum adanya

pengolahan produk asinan Bogor yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

membuat produk Asinan Kujang memiliki potensi yang besar. Menurut perhitungan

target market, produk Asinan Kujang dapat mencapai pendapatan sebesar

Rp 7 816 296 000 disesuaikan dengan pembaharuan model bisnis terakhir dengan

harga asinan Rp 12 000 per pouch. Skema harga yang diterima oleh konsumen

terlampir pada Lampiran 9. Pendapatan tersebut dapat diperbesar dengan

pengembangan bisnis produk serupa di berbagai daerah di Indonesia dengan

menyesuaikan permintaan di daerah tersebut.

Page 34: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

22

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengembangan pasar produk asinan Bogor dengan metode riset aksi

dilakukan untuk mendapatkan model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan

konsumen. Pembuatan model bisnis sangat berguna dalam meraih pasar yang sesuai

dengan produk yang dikembangkan. Asinan Kujang merupakan produk

pengembangan asinan Bogor yang dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Berdasarkan pengujian permasalahan, produk asinan Bogor yang ada di pasaran

memiliki beberapa kekurangan sehingga konsumen lebih memilih produk oleh-oleh

lainnya. Permasalah tersebut yaitu kekhawatiran konsumen terhadap kemasan yang

mudah bocor, produk yang kurang higienis, kemasan yang kurang praktis, produk

asinan yang tidak konsisten baik rasa, volume, ukuran buah, maupun tekstur, umur

simpan yang pendek, serta kemasan yang kurang menarik. Berdasarkan

permasalahan tersebut diperbaharui model bisnis yang sesuai dengan permasalahan

konsumen dan diuji menggunakan pengujian solusi.

Hasil dari pengujian solusi menunjukkan respon konsumen yang positif

terhadap pengembangan produk. Sebanyak 50 responden yang diwawancarai 96%

diantaranya menyatakan produk sudah praktis sebagai produk oleh-oleh

dibandingkan produk yang beredar di pasaran, 94% menyatakan sudah higienis,

90% menyatakan umur simpan produk sudah tepat, 92% menyatakan sudah

menarik, 86% menyatakan memiliki rasa yang enak, dan 80% menyatakan ukuran

volume produk cukup. Pertanyaan tersebut membandingkan apakah produk yang

disajikan kepada responden lebih baik dari produk yang ada di pasaran. Sebanyak

92% responden secara keseluruhan sudah menyatakan pengembangan produk

asinan Bogor yang disajikan sudah tepat sebagai produk oleh-oleh. Sedangkan

saluran penjualan yang diminta oleh konsumen pada outlet resmi dan toko oleh-

oleh sedangkan harga yang sesuai untuk produk asinan yang disajikan sebesar

Rp 10 000 – Rp 14 000.

Produk asinan yang diperbaharui memiliki merek dagang Asinan Kujang.

Asinan Kujang memiliki segmentasi wisatawan Bogor dan masyarakat Bogor yang

bepergian keluar kota atau kembali ke kampung halaman. Segmentasi tersebut

memiliki potensi besar dalam membeli produk oleh-oleh. Berdasarkan pengujian

terhadap 50 wisatawan, 86% diantaranya menyukai produk asinan Bogor

sedangkan 72% diantaranya merupakan pasar potensial untuk pengembangan

produk asinan Bogor. Hal ini merupakan pasar yang besar apalagi dilihat dari

wisatawan kota Bogor yang pada tahun 2011 mencapai 5 259 678 wisatawan. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan produk Asinan Kujang memiliki pasar yang besar dan

dapat bersaing dengan produk oleh-oleh kota Bogor yang sedang dikuasai oleh

produk makanan kering.

Saran

Pada penelitian ini, pengujian model bisnis belum mencangkup seluruh

komponen dalam kanvas model. Diperlukannya pengujian lebih lanjut untuk

mendapatkan model bisnis yang terverifikasi sempurna. Selain itu, segmentasi

konsumen belum spesifik, diperlukannya pengujian lebih lanjut agar proposisi nilai

yang diberikan lebih akurat.

Page 35: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

23

DAFTAR PUSTAKA

Ashadi MI. 2007. Analisis Kepuasan, Loyalitas, dan Retensi Konsumen Asinan

Sedap Gedung Dalam Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Blank S, Dorf B. 2012. The Startup Owner’s Manual: The Step-by Step Guide for

Building a Great Company. New Jersey (US): K&S Ranch, Inc. Publisher.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Jawa Barat dalam Angka. Jawa Barat (ID):

Badan Integrasi Pengelolahan dan Diseminasi Statistik.

Hanani H. 2012. Manfaat legalitas merek dagang bagi industri kecil dan menengah

[Internet]. [diunduh 2014 Juni 9]. tersedia pada : http://patentmerk.com/

article/.

Miles MB, Huberman AM. 1994. Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks,

California (US) : Sage.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya (Edisi 5). Yogyakarta (ID) : STIE YKPN.

Osterwalder A, Pigneur Y. 2010. Business Model Generation. New Jersey (US):

John Wiley & Sons, Inc.

Saunders M, Lewis P, Thornhill A. 2009. Research Methods for Business Student :

Fifth Edition. Essex (UK) : Pearson Education Limited.

TIM PPM. 2012. Business Model Canvas Penerapan di Indonesia. Jakarta (ID):

PPM.

Timmers P. 1998. Business Models for Electronic Market. Electronic Market

8(2):2-8

Page 36: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

24

Lampiran 1 Daftar pertanyaan pengujian terhadap permasalahan produk asinan

Bogor

ANALISIS TERHADAP PERMASALAHAN PADA PRODUK

ASINAN BOGOR

A. Indentitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Alamat domisili :

Profesi :

Penghasilan :

Pengeluaran per bulan :

Jumlah anggota keluarga :

No. HP :

B. Pertanyaan Umum

1. Apakah anda pernah membeli Asinan Bogor?

2. Jika pernah apakah tujuan anda membeli Asinan Bogor (dikonsumsi sendiri/

sebagai oleh-oleh/ dijual kembali/ lainnya)? Seberapa sering anda

membelinya?

3. Apakah anda menyukai produk Asinan Bogor? Jika suka, seberapa seringkah

anda mengkonsumsi Asinan Bogor?

4. Dimana anda biasa membeli Asinan Bogor?

5. Berapa kisaran harga jual Asinan Bogor di tempat yang biasa anda beli

(sertakan ukurannya)? Apakah ukuran produk tersebut sudah memenuhi?

C. Test the Problem

1. Selama anda mengkonsumsi asinan Bogor apakah anda pernah mengalami

permasalahan/ kendala maupun kesulitan?

Page 37: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

25

2. Apakah anda pernah membawa Asinan Bogor sebagai oleh-oleh? Jika pernah,

apakah anda pernah menemukan kesulitan/ kendala dalam membawa produk

Asinan Bogor sebagai oleh-oleh?

3. Menurut anda, apakah Asinan Bogor yang beredar di pasar tergolong produk

yang praktis, higienis, dan cocok sebagai oleh-oleh?

4. Dari permasalahan yang dihadapi bagaimana cara anda untuk mengatasinya?

5. Apakah anda pernah kesulitan dalam mendapatkan Asinan Bogor? Tempat

penjualan seperti apakah yang anda sukai dalam membeli produk asinan

Bogor?

6. Komponen apa saja yang paling penting menurut anda, yang wajib ada didalam

asinan Bogor?

Catatan tambahan :

Page 38: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

26

Lampiran 2 Daftar pertanyaan pengujian solusi pengembangan produk asinan

Bogor

TAHAP PENGUJIAN SOLUSI (TEST THE SOLUTION) UNTUK

PENGEMBANGAN PRODUK ASINAN BOGOR

A. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Usia :

Profesi :

Penghasilan :

Pengeluaran per bulan :

Jumlah anggota keluarga :

No. HP :

B. Uji Penerimaan Produk

Fitur Produk

1. Apakah produk Asinan Bogor Kujang dalam Kemasan Pouch sudah sesuai

menjadi produk oleh-oleh khas Kota Bogor yang lebih praktis?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

Alasan :

2. Apakah anda setuju produk Asinan Bogor Kujang lebih higienis/ bersih

dari asinan Bogor yang ada di pasaran?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

Alasan :

3. Apakah umur simpan Asinan Bogor Kujang sudah sesuai sebagai produk

oleh-oleh yang dapat dibawa pada waktu lama?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

Alasan :

4. Apakah anda setuju Asinan Bogor Kujang memiliki penampilan kemasan

yang lebih menarik dari asinan Bogor yang beredar di pasaran?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

Alasan :

Page 39: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

27

5. Apakah anda setuju Asinan Bogor Kujang memiliki rasa yang lebih baik

dari produk asinan Bogor yang ada di pasaran?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

Alasan :

6. Apakah volume isi asinan sudah sesuai dengan kebutuhan yang anda

inginkan?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

Alasan :

Customer Segment

1. Dari fitur-fitur yang ditawarkan apakah produk Asinan Bogor Kujang sudah

dapat menyentuh kalangan wisatawan dan masyarakat kota Bogor yang

menjadikan produk ini sebagai produk oleh-oleh?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

Alasan :

Channel

1. Berdasarkan fitur-fitur produk Asinan Bogor Kujang, tempat mana yang

tepat untuk menjual produk tersebut?

a. Outlet resmi Asinan Kujang

b. Outlet oleh-oleh

c. Swalayan/ minimarket/ supermarket

d. Gerobak pinggir jalan

e. Lainnya______________

Alasan :

2. Berdasarkan fitur-fitur produk, berapakah harga jual yang tepat untuk

membeli produk Asinan Bogor Kujang?

a. Rp 5.000 – Rp 9.000

b. Rp 10.000 – Rp 14.000

c. Rp 15.000 – Rp 19.000

d. > Rp 20.000

Harga tepat berdasarkan kisaran :

Alasan :

Berikan saran dan masukan dalam pengembangan produk asinan Bogor

dalam kemasan.

Page 40: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

28

No

Biodata Parameter

Total

bobot Keterangan

Nama

Jenis

Kelamin

Usia

Domisili

Pekerjaan

Intensitas

konsumsi

(10%)

Intensitas

pembelian

untuk

oleh-oleh

(20%)

Kebutuhan

(35%)

Ketertari

kan

(35%)

1 Ibu Andari Perempuan 45 Citayam Ibu Rumah Tangga 3 3 2 3 2,65 Potensial

2 Ibu Yeni Perempuan 41 Depok Ibu Rumah Tangga 2 3 2 3 2,55 Potensial

3 Mba Asri Perempuan 21 Bandung Pegawai Negeri 3 3 3 3 3 Potensial

4 Bapak Purwa Laki-laki 40 Bekasi Pegawai Swasta 3 3 3 3 3 Potensial

5 Ibu Yanti Perempuan 39 Jakarta Ibu Rumah Tangga 1 1 1 2 1,35 Tidak Potensial

6 Ibu Hega Perempuan 39 Citayam Ibu Rumah Tangga 2 2 3 2 2,35 Tidak Potensial

7 Mba Dian Perempuan 28 Lampung Wiraswastawan 2 2 3 3 2,7 Potensial

8 Bapak Agus Mulyono Laki-laki 61 Bandung Pegawai Swasta 3 3 3 3 3 Potensial

9 Ibu Dina Kuswita Perempuan 31 Tanggerang Ibu Rumah Tangga 2 2 3 3 2,7 Potensial

10 Mba Indah Perempuan 26 Tegal Pengajar/ Dosen 3 3 3 3 3 Potensial

11 Ibu Esjeni Perempuan 54 Ternate Pegawai Negeri 3 3 2 3 2,65 Potensial

12 Ibu Istiqomah Perempuan 37 Jakarta Ibu Rumah Tangga 2 2 1 2 1,65 Tidak Potensial

13 Anggia Perempuan 28 Bandung Ibu Rumah Tangga 2 2 3 3 2,7 Potensial

14 Rudi Wahyudi Laki-laki 34 Cibubur Pegawai Negeri 2 3 3 3 2,9 Potensial

15 Risti Perempuan 21 Tanggerang Pegawai 2 1 3 3 2,5 Potensial

16 Ahyani Umar Laki-laki 38 Jakarta Wiraswastawan 2 3 3 3 2,9 Potensial

17 Dwi Perempuan 20 Pandeglang Mahasiswa 2 2 3 3 2,7 Potensial

18 Yanti Puspita Sari Perempuan 28 Cibubur Ibu Rumah Tangga 3 3 3 3 3 Potensial

Lampiran 3 Data responden pengujian permasalahan pada produk asinan Bogor

Page 41: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

29

Biodata Parameter

Total

bobot

Keterangan

No

Nama

Jenis

kelamin

Usia

Domisili

Pekerjaan

Intensitas

konsumsi

(10%)

Intensitas

pembelian

untuk

oleh-oleh

(20%)

Kebutuhan

(35%)

Ketertari

kan

(35%)

19 Dinna Amalia Rahma Perempuan 21 Jakarta Freelance 2 2 3 3 2,7 Potensial

20 Ridho Laki-laki 18 Bogor Mahasiswa 2 2 2 2 2 Tidak Potensial

21 Nadia Perempuan 18 Bogor Mahasiswa 2 1 2 2 1,8 Tidak Potensial

22 Suci Maulida Perempuan 18 Bogor Mahasiswa 3 1 1 2 1,55 Tidak Potensial

23 Enny Wahyuningsih Perempuan 45 Purwarejo Ibu Rumah Tangga 3 2 2 3 2,45 Potensial

24 Galuh Eka Putri Perempuan 24 Karawang CSR 2 2 2 2 2 Tidak Potensial

25 Ida Rosida Perempuan 35 Jakarta Ibu Rumah Tangga 3 3 3 3 3 Potensial

26 Maemunah Perempuan 42 Karawang Ibu Rumah Tangga 2 2 1 2 1,65 Tidak Potensial

27 Merryl Floretha Perempuan 23 Jakarta Karyawan Swasta 2 2 3 3 2,7 Potensial

28 Dilla Perempuan 25 Makassar Karyawan Swasta 3 3 3 3 3 Potensial

29 Nurhayati Perempuan 30 Makassar Karyawan Swasta 2 1 3 3 2,5 Potensial

30 Sri Budiani Perempuan 50 Bogor Ibu Rumah Tangga 2 2 1 2 1,65 Tidak Potensial

31 Andri Laki-laki 29 Jakarta Karyawan Swasta 2 2 1 2 1,65 Tidak Potensial

32 Aprilia Herawati Perempuan 21 Jakarta Freelance 2 2 3 3 2,7 Potensial

33 Rudolf Laki-laki 41 Jakarta Karyawan Swasta 2 2 1 1 1,3 Tidak Potensial

34 Euis Sadiah Perempuan 30 Bogor Guru Honorer 3 2 3 3 2,8 Potensial

35 Julaikha Siti Anisha Perempuan 26 Bogor Karyawan Swasta 3 2 3 3 2,8 Potensial

Page 42: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

30

No

Biodata Parameter

Total

bobot

Keterangan

Nama

Jenis

kelamin

Usia

Domisili

Pekerjaan

Intensitas

konsumsi

(10%)

Intensitas

pembelian

untuk

oleh-oleh

(20%)

Kebutuhan

(35%)

Ketertari

kan

(35%)

36 Dwie Latifah Perempuan 19 Bogor Karyawan Swasta 3 3 3 3 3 Potensial

37 Siti Bunga Perempuan 19 Kab. Bogor Karyawan Swasta 2 1 2 2 1,8 Tidak Potensial

38 Lala Perempuan 23 Jakarta Karyawan Swasta 2 3 3 3 2,9 Potensial

39 Arief Sukmandani Laki-laki 30 Jakarta Dosen 3 3 2 3 2,65 Potensial

40 Sonya sondari Perempuan 27 Kab. Bogor Guru 3 3 3 3 3 Potensial

41 Aisyah Perempuan 46 Kab. Bogor Asisten Apoteker 2 2 3 3 2,7 Potensial

42 Juwita Perempuan 21 Jakarta Enumator 2 1 2 3 2,15 Tidak Potensial

43 Lidia Nouyana Perempuan 24 Jakarta Karyawan Swasta 2 1 3 3 2,5 Potensial

44 Hilawati Wahidah Perempuan 21 Jakarta Karyawan Swasta 3 2 3 3 2,8 Potensial

45 Ermi Perempuan 21 Kab. Bogor Mahasiswa 3 2 3 3 2,8 Potensial

46 Arasty Narisa Perempuan 22 Jakarta Karyawan Swasta 2 2 3 3 2,7 Potensial

47 Bagja Laksana Putra Laki-laki 24 Jakarta Karyawan Swasta 2 2 1 2 1,65 Tidak Potensial

48 Wuri Puji Rahayu Perempuan 24 Jakarta Karyawan Swasta 3 2 2 3 2,45 Potensial

49 Syarah Syafira Perempuan 26 Banten Ibu Rumah Tangga 2 2 3 3 2,7 Potensial

50 Nabilla Perempuan 22 Banten Mahasiswa 2 2 3 3 2,7 Potensial

Keterangan :

Intensitas konsumsi Intensitas pembelian Kebutuhan Ketertarikan Poin

Sering : 1x/ minggu Setiap bepergian Butuh produk pengembangan Tertarik 3

Kadang-kadang : 3x/bulan Kadang-kadang Biasa saja Biasa 2

Tidak pernah Tidak pernah Tidak butuh Tidak tertarik 1

Page 43: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

31

Lampiran 4 Data responden pengujian solusi pada produk asinan Bogor

No

Biodata

Nama Jenis Kelamin Usia Domisili Pekerjaan

1 Wuri Puji Rahayu Perempuan 24 Jakarta Karyawan Swasta

2 Hilawati Wahidah Perempuan 21 Jakarta Karyawan Swasta

3 Merryl Floretha Perempuan 23 Jakarta Karyawan Swasta

4 Lidia Nouyana Perempuan 24 Jakarta Karyawan Swasta

5 Arasty Narisa Perempuan 22 Jakarta Karyawan Swasta

6 Aprilia Herawati Perempuan 21 Jakarta Freelance

7 Enny Wahyuningsih Perempuan 45 Purwarejo Ibu Rumah Tangga

8 Dinna Amalia Rahma Perempuan 21 Jakarta Freelance

9 Aisyah Perempuan 46 Kab. Bogor Asisten Apoteker

10 Novialita Aesa Putri Perempuan 21 Bogor Mahasiswa

11 Fransisca Pangestu A Perempuan 22 Bogor Mahasiswa

12 Eka Nur'azmi Y Perempuan 21 Bogor Mahasiswa

13 Hafizah K Perempuan 21 Bogor Mahasiswa

14 Heri Supriadi Laki-laki 22 Bogor Mahasiswa

15 Egnawati Sari Perempuan 44 Bogor Laboran

16 Zuryetti S Perempuan 51 Padang Ibu Rumah Tangga

17 Subeti Mekdriani Perempuan 52 Jakarta Ibu Rumah Tangga

18 WSG Laki-laki 58 Jakarta Purnabakti

19 Betria Zahara Perempuan 21 Bogor Mahasiswa

20 Seprohendi Laki-laki 32 Jakarta Karyawan

21 Leliana Perempuan 38 Jakarta Ibu Rumah Tangga

22 Andiles Perempuan 29 Jakarta Karyawan

23 Nilawati Perempuan 51 Jakarta Ibu Rumah Tangga

24 Helmi Laki-laki 45 Jakarta Karyawan

25 Nanang Laki-laki 35 Jakarta Karyawan

26 Susmaningsih Perempuan 40 Jakarta Ibu Rumah Tangga

27 Sugiarti Perempuan 58 Jakarta Ibu Rumah Tangga

28 Ecin Aisyah Perempuan 43 Jakarta Wirausahawan

29 Kudrotin Perempuan 56 Jakarta Ibu Rumah Tangga

30 Astrid Amelia Perempuan 21 Jakarta Nutritionist

31 Ely Susiyanti Perempuan 50 Jakarta Karyawan

32 Angga Marshelianto Laki-laki 21 Jakarta Mahasiswa

33 Nabilla Perempuan 22 Banten Mahasiswa

34 Siska Perempuan 14 Kab. Bogor Pelajar SMA

35 Ria Perempuan 20 Kab. Bogor Karyawan

36 Teti Perempuan 38 Bogor Ibu Rumah Tangga

37 Dewi Perempuan 30 Depok Ibu Rumah Tangga

38 Ujang Laki-laki 41 Depok Pegawai

39 Nurjanah Perempuan 41 Depok Ibu Rumah Tangga

Page 44: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

32

Biodata

No Nama Jenis Kelamin Usia Domisili Pekerjaan

40 Hani Perempuan 25 Bogor Wiraswastawati

41 Sarah Syafira Perempuan 27 Tanggerang Ibu Rumah Tangga

42 Nadia Silvya Perempuan 24 Tanggerang Karyawan

43 Renita Perempuan 34 Kab. Bogor Guru

44 Cecep Arifudin Laki-laki 35 Kab. Bogor IT Freelance

45 Pipit Perempuan 25 Kab. Bogor Karyawan

45 Lina Perempuan 21 Kab. Bogor Karyawan

47 Asniwarti Perempuan 54 Kab. Bogor Ibu Rumah Tangga

48 Sri Sumaryati Perempuan 57 Jogjakarta Ibu Rumah Tangga

49 Dionima Perempuan 50 Jakarta Ibu Rumah Tangga

50 Yogi Okta Priyandi Laki-laki 16 Jakarta Pelajar SMA

Page 45: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

33

Lampiran 5 Analisis biaya produksi Asinan Kujang Kanvas Model Bisnis 1

A. Biaya penyusutan peralatan

No Nama Alat Kuantitas Satuan Harga

satuan

Harga

beli

Nilai

sisa

Umur pakai

(bulan)

Penyusutan

(perbulan)

1 Kompor 1 Unit 400 000 400 000 40 000 12 30 000

2 Tabung 1 Unit 500 000 500 000 50 000 12 37 500

3 Panci 1 Unit 1 825 000 1.825 000 182 500 12 136 875

4 Sealer 1 Unit 150 000 150 000 15 000 12 11 250

5 Timbangan 1 Unit 120 000 120 000 12 000 12 9 000

6 Panci rebus 1 Unit 400 000 400 000 40 000 12 30 000

7 Pisau besar 1 Unit 30 000 30 000 3 000 12 2 250

8 Pisau buah 3 Unit 8 000 24 000 2 400 12 1 800

9 Talenan 2 Unit 15 000 30 000 3 000 12 2 250

10 Pisau biasa 2 Unit 15 000 30 000 3 000 12 2 250

11 Blender 1 Unit 200 000 200 000 20 000 12 15 000

12 Baskom 5 Unit 10 000 50 000 5 000 12 3 750

13 Galon 1 Unit 35 000 35 000 3 500 12 2 625

14 Wadah 5 Unit 5 000 25 000 2 500 12 1 875

15 Sendok 12 Unit 3 000 36 000 3 600 12 2 700

16 Sewa Lab 1 Paket 500 000 500 000 50 000 3 150 000

Total 3 855 000 439 125

Biaya produksi perhari (Rp) 21 956

Page 46: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

34

B. Biaya pokok produksi

No Direct Material Kuantitas Satuan Biaya

perproduksi

1 Air 10 000,0 ml 2 632

2 Cuka 75,0 ml 2 600

3 Gula 4 166,7 gram 53 750

4 Cabai 729,2 gram 18 229

5 Garam 220,8 gram 1 943

6 Pengatur keasaman 10,0 gram 500

7 Penguat rasa 2,5 gram 390

8 Antioksidan 7 gram 3 500

9 Nanas 5 buah 25 000

10 Kedondong 4 kg 20 000

11 Pepaya 4 kg 20 000

12 Bengkuang 4 kg 36 000

13 Kemasan 50 pouch 187 500

Total 372 044

C. Bahan baku penolong

Biaya Pokok

Produksi/ Hari (Rp) 399 750,33

Produk (Pouch) 50

HPP (Rp) 7 995,01

No Bahan

Penolong

Biaya

perbulan

Harga

perhari

1 Gas 15 000 5 750

Total 115 000 5 750

Page 47: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

35

Lampiran 6 Disain model kanvas versi satu

Page 48: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

36

Lampiran 7 Analisis biaya produksi Asinan Kujang Kanvas Model Bisnis 2

A. Biaya penyusutan peralatan

No

Nama alat

Kuantitas

Satuan

Harga satuan

Harga beli

Nilai sisa

Umur

pakai

Penyusutan

1 Waterbath (alat pasteurisasi) 3 unit 11 800 000 35 400 000 3 540 000 10 3 186 000

2 Kompor gas 2 tungku 2 unit 450 000 900 000 90 000 3 270 000

3 Tabung gas 10 unit 500 000 5 000 000 500 000 10 450 000

4 Panci stailess steel 5 unit 350 000 1 750 000 175 000 3 525 000

5 Blender 5 unit 250 000 1 250 000 125 000 1 1 125 000

6 Timbangan 3 unit 250 000 750 000 75 000 1 675 000

7 Automatic sealer 1 unit 8 000 000 8 000 000 800 000 10 720 000

8 Pisau 12 unit 30 000 360 000 36 000 1 324 000

9 Talenan 10 unit 12 000 120 000 12 000 1 108 000

10 Coolbox 1 unit 1 500 000 1 500 000 150 000 3 450 000

11 Wadah 10 unit 50 000 500 000 50 000 1 450 000

12 Penampung air 3 unit 250 000 750 000 75 000 2 337 500

13 Penyaring 5 unit 30 000 150 000 15 000 1 135 000

14 Kulkas 3 unit 2 500 000 7 500 000 750 000 10 675 000

15 Sendok 3 lusin 30 000 90 000 9 000 1 81 000

16 Pengaduk 6 unit 15 000 90 000 9 000 1 81 000

17 Sewa bangunan 1 unit 30 000 000 30.000 000 3 000 000 1 27 000 000

Total 94 110 000 36 592 500

Page 49: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

37

B. Biaya bahan baku penolong

No Nama Kuantitas Satuan Harga Jumlah

1 Air 27 000 liter 150 4 050 000

2 Air pembersih 36 000 liter 100 3 600 000

3 Kemasan sekunder 15 000 pcs dus 2 000 30 000 000

Total 37 650 000

C. Biaya pokok produksi

No Komponen Kuantitas Satuan Harga Jumlah

Direct Material

1 Nanas 13 846,2 buah 4 000 55 384 615

2 Kedondong 15 000,0 kg 6 500 97 500 000

3 Pepaya 11 250,0 kg 4 000 45 000 000

4 Bengkuang 10 588,2 kg 4 000 42 352 941

5 Cabai 1971 kg 18 000 35 478 000

6 Cuka 202,5 liter 32 667 6 615 000

7 Gula 11 250,9 kg 12 300 138 386 070

8 Garam 596,7 kg 8 200 4 892 940

9 Pengatur keasaman 27 kg 50 000 1 350 000

10 Penguat rasa 27 kg 36 000 972 000

11 Antioksidan 18,9 kg 450 000 8 505 000

12 Pouch 180 000 buah 1 800 324 000 000

Direct Labor

1 Buruh/pekerja 6 orang 2 500 000 15 000 000

2 Karyawan 2 orang 3 000 000 6 000 000

Overhead

1 Biaya bahan baku penolong 37 650 000

2 Biaya listrik 12 bulan 350 000 3 600 000

3 Biaya bahan bakar 240

tabung

gas 120 000 28 800 000

4

Biaya pemeliharaan

bangunan 12 bulan 350 000 4 200 000

5 Biaya pemeliharaan alat 12 bulan 500 000 6 000 000

6 Biaya depresiasi alat 36 592 500

Biaya Pokok Produk (BP) 898 279 067

Page 50: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

38

Biaya pokok produksi (Rp) 898 279 067

Jumlah produk (pouch) 180 000

Harga pokok produksi per unit (Rp) 4 990

Keterangan :

hari kerja : 30 hari/bulan

jam kerja : 8 jam/hari

skala produksi : 180.000 pouch/tahun

volume asinan : 150 ml cuka, 50 gram kedonsong, 50 gram bengkuang ; 50 gram

nanas, dan 50 gram pepaya

Page 51: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

39

Lampiran 8 Disain model kanvas versi dua

Page 52: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

40

Lampiran 9 Diagram skema penjualan Asinan Kujang sampai ke tangan konsumen

Penentuan harga jual cost plus pricing dengan metode full costing

Biaya pokok produksi (Rp) 898 279 067

Jumlah produk (pouch) 180 000

Harga pokok produksi per unit (Rp) 4 990

Biaya Non Produksi

No Nama Kuantitas Satuan Harga Jumlah

Selling cost

1 Distribusi 312 Hari 100 000 31 200 000

2 Pemasaran 1 Paket 5 000 000 5 000 000

3

Bonus

penjualan 12 Bulan 1 000 000 12 000 000

Administrative cost

4

Administrasi

dan keperluan

kantor 1 Paket 5 000 000 5 000 000

Total Biaya Nonproduksi (BNP) 53 200 000

Biaya total (BP+BNP) Rp 951 479 067

Harga jual (Biaya total+ (70% laba x biaya total) Rp 1 617 514 413

Harga jual per pouch Rp 8 986

Pembulatan harga jual Rp 9 000

Diagram skema penjualan Asinan Kujang melalui outlet resmi dan toko oleh-

oleh

Keterangan :

- Harga penjualan sampai ke tangan konsumen adalah Rp 12 000.

- Pada outlet resmi, 25% dari penjualan digunakan untuk

pengembangan outlet sedangkan pada toko oleh-oleh merupakan

bentuk kerja sama pembagian keuntungan.

Produsen Outlet resmi dan

toko oleh-oleh Konsumen

75% 25% 100%

Rp 9 000 Rp 3 000 Rp 12 000

Page 53: PENGEMBANGAN PASAR PRODUK ASINAN BOGOR … · Berdasarkan pengujian didapat 72% responden adalah konsumen potensial yang ... riset aksi dalam ... dalam customer development disebut

41

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 Juli

1992. Penulis merupakan anak ke empat dari empat

bersaudara yang berasal dari pasangan Alm. Achmad

Purkon dan Sa’diah. Penulis memulai pendidikan pada

tahun 1997-1998 di TK Aisyah Jakarta. Pada tahun

1998-2003, penulis melanjutkan pendidikan sekolah

dasar di SDS Rukun Istri Jakarta dan pada 2003-2004

penulis meneruskan pendidikan ke SDN 03 Pagi

Jakarta. Setelah menempuh pendidikan sekolah dasar,

pada tahun 2004-2007 penulis melanjutkan pendidikan

sekolah menengah pertama di SMPN 7 Jakarta dan

pada tahun 2007-2010 melanjutkan ke sekolah

menengah atas di SMAN 31 Jakarta. Pada tahun 2010, Penulis melanjutkan

pendidikan Strata 1 pada perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor. Penulis

diterima di IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) di Departemen

Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama di Institut

Pertanian Bogor, penulis aktif dibeberapa lembaga kemahasiswaan yaitu

Himalogin (Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri) sebagai Direktur

Departemen Technopreneur, FORCES (Forum for Scientific Studies) sebagai

Kepala Departemen Riset dan Edukasi, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)

Tingkat Persiapan Bersama sebagai Staf Bidang Sosial dan Kesejahteraan

Mahasiswa, dan BEM Fakultas Teknologi Pertanian sebagai Staf Bidang Sosial dan

Kesejahteraan Mahasiswa. Penulis juga pernah menjadi ketua panitia kegiatan

PIMPI (Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia) 2012 yang diselenggarakan

di Institut Pertanian Bogor.

Penulis memiliki beberapa prestasi dibidang (LKTI) Lomba Karya Tulis

Ilmiah yaitu Juara 2 LKTI Nasional Airlangga Ideas Competition pada tahun 2013,

Juara 2 LKTI Nasional Agrotech’s Fair Universitas Sebelas Maret 2013, Finalis

PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional) Ke-26 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Peraih Dana Kewirausahaan Gerakan Kewirausahaan Nasional 2013 Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Pendanaan proposal Program Kreativitas

Mahasiswa pada bidang Kewirausahaan (1 proposal) dan Pengembangan

Masyarakat (2 proposal), serta juara 1 Lomba Esai Ilmiah Forum for Scientific

Studies IPB pada tahun 2010. Selain prestasi, penulis juga aktif dalam beberapa

forum dan pelatihan diantaranya Forum Indonesia Muda angkatan ke-14 dan

pelatian Social Enterpreneur Camp 2014 yang diselenggarakan oleh Yayasan

Karya Salemba Empat.