PENGEMBANGAN OBJEK “ WISATA GUA PANCUR ” …eprints.ums.ac.id/68106/16/Naskah Publikasi...
Transcript of PENGEMBANGAN OBJEK “ WISATA GUA PANCUR ” …eprints.ums.ac.id/68106/16/Naskah Publikasi...
PENGEMBANGAN OBJEK “ WISATA GUA PANCUR ” KABUPATEN
PATI (Penekanan Arsitektur Neo Vernakular)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh :
MUSTIKA AJI SADEWA
D300140138
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN OBJEK “ WISATA GUA PANCUR ” KABUPATEN
PATI (Penekanan Arsitektur Neo Vernakular)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
MUSTIKA AJI SADEWA
D300140138
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing
Nur Rahmawati S, ST., MT
NIK. 720
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGEMBANGAN OBJEK “ WISATA GUA PANCUR ” KABUPATEN
PATI (Penekanan Arsitektur Neo Vernakular)
Oleh :
MUSTIKA AJI SADEWA
D300140138
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Senin, 15 Oktober 2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Nur Rahmawati S. ST, MT (.....................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Ir. Qomarun, MM (.....................)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Ir. Samsudin Raidi, M.Sc (.....................)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan Fakultas Teknik
Ir. Sri Sunarjono, MT., Ph.D., IPM
NIK. 682
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 15 Oktober 2018
Penulis
MUSTIKA AJI SADEWA
D300140138
1
PENGEMBANGAN OBJEK “ WISATA GUA PANCUR ” KABUPATEN
PATI (Penekanan Arsitektur Neo Vernakular)
Abstrak
Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan gerakan
manusia yang melakukan perjalanan atau persinggahan sementara dari tempat
tinggal ke satu atau beberapa keperluan tanpa maksud mencari nafkah tetap.
Wisata Gua Pancur di Kayen Pati Jawa Tengah adalah salah satu tempat wisata
yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah,
Indonesia.Gua yang berada di lereng gunung Kendeng di Desa Jimbaran,
Kecamatan Kayen, Pati ini kali pertama ditemukan penduduk sekitar bernama
Mbah Sarto di tahun 1932. Gua pancur yaitu sebagai objek wisata yang berada
di area pati selatan dan memeliki Gua yang masih alami dan batuan stalakmit
dan stalaktit yang masih aktif hingga sekarang. Pemkab Pati akhirnya
memasukkan Gua Pancur sebagai alat cagar budaya yang perlu dilindungi serta
dilestarikan keberadaannya. Wisata Gua Pancur di Kayen Pati Jawa Tengah
sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan , Untuk saat ini, Gua Pancur menjadi
tempat wisata istimewa yang direkomendasikan di Pati Bumi Mina Tani. Untuk
itu penulis merencanakan tempat rekreasi yang mampu menyediakan dan
menampilkan siuasana yang menarik serta fasilitas yang memadai, serta
pemenuhan sarana – sarana lain yang di perlakukan agar tempat rekreasi mampu
memberikan layanan yang memuaskan bagi wisatawan dengan penekanan
arsitektur Neo Vernakuler.
Kata Kunci: Wisata, Gua Pancur, Neo Vernakuler
Abstract
Tourism is a series of activities related to human movements that travel or
temporary stopover from residence to one or several purposes without the
intention of making a living fixed. Tourism Pancur Cave in Kayen Pati Central
Java is one of the tourist attractions located in Jimbaran Village, District Kayen,
Pati, Central Java, Indonesia.Gua located on the slopes of Kendeng mountain in
Jimbaran Village, District Kayen, Pati was first discovered the population about
named Mbah Sarto in 1932. Crushed cave that is as a tourist attraction located in
the southern patio area and memeliki Cave is still natural and stalagmite rocks and
stalactites are still active until now. Pemkab Pati finally enter the Pancur Cave as
a cultural heritage tool that needs to be protected and preserved its existence.
Tourism Pancur Cave in Kayen Pati Central Java is perfect for filling holiday
activities, For now, Pancur Cave became a special tourist attractions
recommended in Pati Bumi Mina Tani. For that the authors plan a recreation place
that is able to provide and display an attractive siuasana as well as adequate
facilities, as well as the fulfillment of other means that are treated so that
recreation place able to provide satisfactory service for tourists with emphasis of
Neo Vernacular architecture.
Keywords: Tours, Pancur Cave, Neo Vernacular
2
1. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan gerakan
manusia yang melakukan perjalanan atau persinggahan sementara dari tempat
tinggal ke satu atau beberapa keperluan tanpa maksud mencari nafkah tetap ( tim
pariwisata LPP-ITB, 1993 ).
Wisata Gua Pancur di Kayen Pati Jawa Tengah adalah salah satu tempat wisata
yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah,
Indonesia.Gua yang berada di lereng gunung Kendeng di Desa Jimbaran,
Kecamatan Kayen, Pati ini kali pertama ditemukan penduduk sekitar bernama
Mbah Sarto di tahun 1932.Guapancurmengalami masa kejayaan di tahun 1995,
di saat itu ada rumah makan apung ditengah danau buatan, dipinggir danau ada
banyak gazebo dan pemandangan sangat indah, akan tetapi setelah tahun 1998
keadaan Gua pancur mulai tidak terawat sampai masuk tahun 2000an. Sampai
sekarang dikembangkan kembali oleh gasong community (komunitas setempat)
karena tidak adanya perawatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar serta dari
pihak dinas pariwisata. Setelah sempat terbengkalai selama hampir 16 tahun.
Hampir tiga tahun berjalan Gua pancur sekarang sudah disulap menjadi tempat
wisata yang aman, nyaman dan juga murah.
2. METODE
2.1. Studi Literatur
Mempelajari teori – teori yang bersala dari buku, majalah dan beberapa
sumber data yang berkaitan dengan bidang wisata
2.2 Interview
Melakukan wawancara dengan orang yang berkompeten guna memperoleh
data yang akurat.
2.3 Observasi
Melakukan pengamatan terhadap taman wisata air yang sejenis sebagai study
banding agar proses perencanaan dan perancangan mengkaji yang ada kaitan
dengan judul.
3
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa Dan Konsep Makro
3.1.1 Analisis Pengembangan Gua Pancur
Wisata Gua Pancur di Kayen Pati Jawa Tengah adalah salah satu tempat
wisata yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati,
Jawa Tengah, Indonesia.Gua yang berada di lereng gunung Kendeng di
Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen.
Gambar 1. Lokasi Site berserta Ukuranya
Sumber : penulis 2018
Aspek Pedukung Gua Pancur:
a) Fungsi lahan
Fungsi lahan di maksudkan adalah kesesuaian antara RTRW kota Pati
tentang dan aturan bangunan yang terkait dengan lokasi site.
b) Ketersediaan Luas Lahan Lokasi Site
Ketersediaan lahan yang luas cukup untuk membangun dan menanmpung
jumlah kegiatan yang ada dan site sendiri merupakan dekat dengan area
persawahan.
4
c) Letak Lokasi dari Pusat Kota
Lokasi site jauh dari area perkotaan hanya saja dekat dengan pusat
kecamatan yaitu kecamatan Kayen.
d) Penduduk
Jumlah penduduk dari Tahun ke Tahun meningkat sehingga berdampak
baik bagi tempat Wisata dan rata rata peduduk dari usia muda dan anak-
anak.
e) Aksesibelitas
Jalur Transportasi dekat dengan jalan raya baik mesin maupun non mesin
maupun Transportasi Pribadi maupun Umum.
f) Kondisi Tanah
Ketinggian tanah berkontur naik dan datar sehingga cocok di buat fasilitas
yang cocok untuk bangunan seperti amphiteater dan area Outbound.
g) Ketersediaan Infrastruktur
Lokasi Site terletak pada lokasi yang sudah tersedia fasilitas penunjang
baik seperti ketersediaan air bersih, listrik, telephon.
h) Ketersediaan Public space
Kebutuhan masyarakat sekitar akan Public spacedan Ruang Terbuka Hijau
yang perlu di tingkatkan guna sebagai daya tarik wisatawan
i) Dampak Baik Bangunan
Berbagai dampak baik yang ditimbulkan deangan adanya pembangunan di
lokasi tersebut, dapat meningkatkan SDM bagi warga sekitar, memacu
Pengembangan Pengembangan di Lokasi Site.
5
3.1.2 Potensi Lokasi Site
Lokasi site berjarak 2.4 km gua wareh
termasuk dalam objek wisata gua
Lokasi site berjarak 5.4 km masjid al
huda kayen termasuk kebanggaan
wilayah kayen
Lokasi site berjarak 6 km dari gua pancur lorodan
semar termasuk dalam objek wisata yang ada di pati
Lokasi site berjarak 6.5 km dari gua pancur. candi miyono termasuk dalam
objek wisata yang ada di pati
site
6
Gambar 2. Potensi Lokasi Site Makro Wilayah Kayen, Pati.
Sumber : penulis 2018
3.1.3. Analisa Dan Konsep Lingkungan
1) Analisa dan Konsep Iklim
a) Matahari
Gambar 3 . Analisa Konsep Iklim Matahari
Sumber : penulis 2018
Fase kegiatan aktif pada jam 08.00 – 10.00 adalah fase aktif dimana
masyarakat yang dominan berkunjung dan melakukan kegiatan dan pada pukul
Lokasi site berjarak 7 km dari
gua pancur.yaitu Kantor
kecamatan kayen
Lokasi site berjarak 4 km dari gua
pancur.yaitu Wisata Bukit Pandang
Kayen
7
11.00 – 17.00 di gunakan untuk sarana berdiam diri di antara bangunan serta
dalam objek di sekitar.
Maka konsep secara landscape akan di tanami pohon sehingga dijadikan peneduh
bagi pengunjung yang datang
b) Angin
Gambar 4. Analisa dan Konsep Iklim Angin
Sumber : penulis 2018
Angin bergerak dari arah timur ke barat bukaan bangunan menyesuaikan
dengan arah datangnya angin karena terdapat gunung yang dapat meluruskan
datangnya angin sehingga penghawaan pada bangunan akan lebih baik.
c) Analisa dan Konsep View dan Orientasi bangunan
Gambar 5. Analisa dan Konsep Iklim View dan Orientasi Bangunan
Sumber : penulis 2018
pegunungan
8
Pada Konsep Perancangan orientasi bangunan akan menghadaplangsung
ke arah danau karena view danau akan memberi pemandangan yang indah bangi
pengunjung. Selaindapat mendukung objek wisata dalam memperkenalkan bagi
pengunjung akan fasilitas fasilitas Wisata air yang ada di Gua Pancur.
d) Analisa Kebisingan
Gambar 6.. Analisa dan Konsep Iklim Kebisingan
Sumber : penulis 2018
Tingkat kebisingan termasuk dalam kategori rendah karena jauh dari
pemukiman penduduk serta jauh dari jalan raya sehingga untuk perancangan
dalam pembuatan fasilitas dapat di bangun di sekitar site yang
e) Analisa Kontur
Gambar 7. Analisa dan Konsep Iklim kontur
Sumber : penulis 2018
persawahan
persawahan persawahan
pegunungan
penduduk
wisata
9
Kontur tanah pada lokasi site cenderung rata hanya saja perbedaan
ketinggian tanah sekitar -30 cm pada bagian tepi danau sedangkan area berwarna
merah merupakan pegunungan yang memiliki ketinggian 40 meter.
Kecenderungan kontur tanah yang rata pada lokasi site dapat di respon dengan
membuat perbedaan tingkat di beberapa area tertentu guna memberikan view yang
baik dibeberapa area Wisata Gua Pancur.
f) Analisa Vegetasi
Gambar 8. Analisa dan Konsep Vegetasi
Sumber : penulis 2018
Vegetasi yang ada di lokasi site termasuk banyak pepohonan hanya pada
area dekat dengan gua sedangkan pada area tempat parkir dan warung masih
tergolong vegetasi yang kurang optimal. Yang perlu vegetasi paling optimal
adalah area outbound karna pada kenyataan site masih minim pepohonan.
3.2 Analisa Kebutuhan Ruang
3.2.1 Kebutuhan Ruang
Tabel 1. Kebutuhan Ruang Wisata Gua Pancur di Pati.
Pelaku
Kegiatan Jenis Kegiatan Kebutuhan ruang
Pengunjung Unit Penerimaan
Datang Enterance
Parkir Kendaraan Tempat Parkir
Masuk Lokasi Hall
Memperoleh Informasi R. Informasi
Memperoleh
Administrasi R. Administrasi
Menyimpan Barang R. Penyimpanan barang
outbound
parkir outbound
Gua
pancur outbound
10
bawaan
Unit Pemeran dan
Promosi
Menunggu Lobby
Melihat Kegiatan seni
outdoor Taman Kesenian
Melihat Art
Performence Outdoor Amphitheater
Membeli Produk seni Toko souvenir
Unit Edukasi dan
Informasi
Mengunjungi Museum
Gua Museum
Membaca Literatur
tentang Gua R. Perpustakaan
Unit Wisata Air
Menunggu Lobby
Membeli tiket Ruang Administrasi
Menaiki perahu Dermaga
Wisata Penunjang
membeli tiket Ruang Administrasi
Flying Fox
Camping
lapangan volly Outbound
Spiderweb
Permainan anak Play Ground
Unit Penunjang
Beribadah Mushola
Makan / Minum Cafetarian
Perbankan ATM Center
Sirkulasi Pendestrian
Berkumpul Taman Kesenian
Kegiatan Metabolisme Lavotary
Pengelola Unit Penerimaan
Penerimaan Enterance
Parkir Kendaraan Tempat Parkir
Masuk Lokasi Hall
Memperoleh Informasi R. Informasi
Memperoleh
Administrasi R. Administrasi
Menyimpan Barang
bawaan R. Penyimpanan barang
Menunggu Lobby
11
Unit Pameran dan
Promosi
Mengadakan Art
Performence Outdoor Amphitheater
Menjual Produk seni Toko souvenir
Membuat Produk Workshop
Unit Edukasi dan
Informasi
Menunggu Pameran
Museum Museum
Membaca Literatur
tentang Gua R. Perpustakaan
Unit Wisata Air
Menunggu Lobby
Membeli tiket Ruang Administrasi
Wisata Penunjang
melayani Pembelian
tiket Ruang Administrasi
Flying Fox
Outbound
Camping
lapangan volly
Spiderweb
Permainan anak Play Ground
Unit Pengelola
Memimpin dan
mengelola Tempat
wisata
R. Direktur
Membantu Pemimpin R. Wakil Direktur
Mengatur dan
Memanage kegiatan R. Sekretaris
Mengelola Keungan R. Bendahara
Mengelola kegiatan
Informasi R. Kepala bagian informasi
Mengelola Kegiatan
Promosi R. Kepala pemasaran
Rapat R. Rapat
Menerima Tamu R. Tamu
Unit Penunjang dan
Sevice
Merawat Bangunan R. Maintenance
Bongkar Muat Barang Loading Dock
Keamanan R. Keamanan dan CCTV
Kegiatan Metabolisme Lavotary
Pengawasan dan R.ME,R.AHU, dan R genset
12
Pengaturan daya listrik
Pengawasan dan
Pengaturan Utilitas R. Pompa, Janitor,WTS
Perbankan ATM center
Makan / Minum Cafetarian
Sumber : penulis 2018
3.2.2 Perhitungan Besaran Ruang
Hasil Perhitungan luas yang akan di Bangun yaitu sebagai berikut :
1) Kegiatan penerimaan = 5547 m²
2) Kegiatan Pameran dan Promosi = 1.732 m²
3) Kegiatan Edukasi dan Informasi = 651 m²
4) Unit Wisata Air = 402 m²
5) Wisata Penunjang = 490 m²
6) Kegiatan Pengelola = 653 m²
7) Kegiatan Penunjang = 122 m²
8) Kegiatan Service = 225 m²
Total Luas yang dibangun = 11,732 m²
Berdasarkan Perda no 5 tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Pati Tahun 2010-2030 adalah sebagai berikut .
Koefesien Dasar Bangunan (KDB) = 70 %
Luas Tapak = ± 30100
Total Keseluruhan Ruang = 11,690 m²
Luas Lahan Yang di bangun = 70 % x 30.100 m²
= 21.070 m²
3.3 Analisa Tata Masa
Analisa dan konsep massa berisi tentang bagaimana penempatan zonasi yang
terdapat di program ruang, diagram gelembung, hingga ide gagasan bentuk
sebuah bangunan.
13
Gambar 9. Analisa dan Konsep Hubungan Antar Massa
Sumber: Sketsa Ide Penulis, 2018
Tabel 2. Fasilitas Wisata Gua Pancur sebelum dan sesudah di kebangkan
Fasilitas wisata Sebelum di
kembangkan
Fasilitas wisata sesudah di
kembangkan
1. Dermaga 1. Dermaga
2. Play ground 2. Play ground
3. Outbound 3. Outbound
4. Kantor sekretariat 4. Kantor sekretariat
5. Parkir mobil, motor, bus 5. Parkir mobil, motor, bus
6. Ruko 6. Museum gua
7. Mushola 7. Aphiteater
8. Galeri souvenir
9. Cafetarian
10. Masjid
Sumber : penulis 2018
14
3.4 Analisa Konsep Tampilan Arsitektur
Analisa dan Konsep Tampilan Asitektur menjelaskan tentang gagasan penulis
dalam merancang Pengembangan Wisata Gua Pancur dalam Interior maupun
Eksterior.
3.4.1 Interior
Tatanan Lampu
Tabel 3 Perencanaan Pemilihan Lampu Interior
Contoh Gambar Jenis Lampu
General Lightning
General Lightning yaitu pencahayaan yang
merata cocok untuk konsep perancangan interior
masjid , Museum, cafetarian, Dermaga dan
Ruang Kantor Sekretariat.
Decorative Lightning
Decorative Lightning digunakan untuk menyorot
atau memfokuskan pada suatu benda agar lebih
terlihat mencolok. Dalam konsep perencanaan
interior ini di gunakan pada ruang pameran
Museum Gua.
Sumber : penulis 2018
Pemilihan Bahan Material
Tabel 4 Pemilihan Bahan Material Interior
Tegel
Tegel di gunakan sebagai lapisan lantai
bangunan agar terlihat lebih klasik. Penggunaan
lantai Tegel akan digunakan pada bangunan
Museum Gua dan masjid dan Cafetarian.
15
Vinyl
Vinyl terbuat dari campuran stone salt, kapur,
dan batu gamping. Kelebihan dari desain lantai
PVC adalah mudah diaplikasikan, cukup kuat,
harga relatif murah, bahkan tahan air. Desain
lantai PVC juga meredam getaran sehingga tidak
berisik saat diinjak. Cocok untuk lantai pada
dermaga. Sumber : penulis 2018
3.4.2 Eksterior
Material Eksterior Bangunan
Tabel 5 Material Eksterior Bangunan
Contoh Gambar Jenis Material
Banyu tetes
oranamen ini menggambarkan tetesan air hujan
dari pinggiran atap (tritisan) yang berkilau-kilau
memantulkan sinar matahari. Ornamen ini akan
di pakai pada bawah atap museum gua.
Sumber : penulis 2018
Pada konsep tampilan arsitektur akan menggunakan konsep Arsitektur
joglo khas Pati, sebagai identitas Kota Pati.
Gambar 10. Ilustrasi Tampak pada bangunan Museum Gua
Sumber : https://www.home.co.id
16
Kebutuhan Landscape pada Wisata
Tabel 6 Kebutuhan landscape pada wisata
Elemen Jenis Keterangan
Tanaman/vegetasi
Trembasi
Palm
Cemara
Mangga
Sebagai penghasil
oksigen,peredam pantulan
sinarmatahari, peredam
kebisingan, pemecah angin,
dan kenyamanan visual.
Air
Air mancur
Air kolam
Memberikan kesan hidup
pada taman dengan bunyi
gemricik air. Serta dapat
menenangkan pengunjung
yang ada
Sumber : penulis 2018
3.5 Analisa Konsep Struktur Dan Utilitas
3.5.1 Struktur
Dalam analisa dan Konsep Struktur akan di bahas tentang pemilihan
berbagai material yang di gunakan pada Pengembangan Wisata Gua
pancur adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Struktur dan Utilitas
CONTOH GAMBAR KETERANGAN
Beton Bertulang
Material beton bertulang digunakan
pada bangunan Museum Gua,masjid
dan Cafeetaria.
17
CONTOH GAMBAR KETERANGAN
Pas Batu Kali
Material inidi gunakan pada bangunan
Museum Gua, masjid dancafeetaria.
Pondasi FootPlat
Material ini digunakan pada bangunan
museum Gua, masjid dan cafeetaria.
Atap Baja Ringan
Penggunaan rangka atapbaja ringan
agar lebih ramah lingkungan pada
bangunan dengan bentang18m seperti
museum Gua ,masjid dan cafeetaria.
Atap Kuda-Kuda
Penggunaan rangka atap kuda- kuda
pada bangunan dengan bentang
yangberkisar 9m.
18
CONTOH GAMBAR KETERANGAN
Floating Docks ( Dermaga Apung)
Penggunaanfloating docks atau
dermaga apung sebagaitempat
parkirnya kapal kecil untuk wisata
pelayaran, penggunaan floating atau
terapung agar dermaga dapat
mengikuti air.
Sumber : penulis 2018
3.5.2 Utilitas
Dalam analisa dan Konsep Utilitas akan membahas fungsi fasilitas
Landscape. Konsep sistem perencanaan menggunakan Ground water tank
dan Upper tank dengan tower tadon. Sistem yang di gunakan adalah
Downfeed system yaitu Ground water tank Sistem pengolahan air pada
area taman menggunakan Fed water system, dimana digunakan sebagai
alat penyaringan air sungai dan diolah sebagai air penyimpanan tanaman
di seluruh site.
a) Utilitas bangunan
Utilitas bangunan air bersih di tunjukan dalam bagan berikut ini.
Air Hujan
Air Bersih
Air hujan Tadon penanmpung air
hujan
Water Treathment
Distribusi ke Sprinkle tanaman
Distribusi ke Area Taman
Sumber mata air ( gua pancur ) uppertan
k
Booster pump
Distrubusi
19
Bagan 1. Pola sistem Utilitas
Sumber : Penulis 2018
Bagan 2. Skema Alur Pembuangan Grey water
Sumber : Penulis 2018
Bagan 3. Skema Alur Pembuangan Black Water
Sumber : Penulis 2018
20
b) Utilitas Landscape
Tabel 8. Utiltas landscape
CONTOH GAMBAR
JENIS MATERIAL
Saluran Air Tertutup
Saluran ini berfungsi menyalurkan airke
tempat penampungan airhujan agar dapat
dimanfaatkan untuk menyirami tanaman
di sekitar site
Sumur Dalam
Terbuat dari beton yang berfungsi
sebagai sumber air bersih danau dan
taman air
Sprinkle Tanaman
Sprinkle ini digunakan untuk menyirami
tanaman yang ada di Publik Space
Bak Penampungan Air Hujan
Bak ini digunakan untuk tempat
penampungan air hujan yang akan
digunakan untuk menyirami tanaman
Sumber : penulis 2018
21
3.5 Analisa Konsep Penekanan Pada Neo Vernakuler
Analisa dan Konsep Ornamen
Dasar pertimbangan Dasar pertimbangan analisa penentuan ornamen yaitu
ornamen - ornamen pada bangunan tradisional Jawa.
Gambar 11. Ukiran Saton, Wajikan, Mirong, Praba
Sumber : Ismunandar, 1986
Gambar 12. Ornamen atap khas Kota pati
Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_adat_Pati
Gambar 13. Ukiran Dinding
Sumber : penulis 2018
Gambar 14. Ukiran untuk tritisan
Sumber : http://www.hdesignideas.com/2011/01/simbol-ornamen-tradisional-rumah-adat.html
22
4. PENUTUP
Objek Wisata Gua Pancur merupakan tempat rekreasi yang mampu menyediakan
dan menampilkan siuasana yang menarik serta fasilitas yang memadai, serta
pemenuhan sarana – sarana lain yang di perlakukan agar tempat rekreasi mampu
memberikan layanan yang memuaskan bagi wisatawan dengan penekanan
arsitektur Neo Vernakuler.
DAFTAR PUSTAKA
Andriyan, A. (2017, November 20). Jembatan Siak IV.
Andriyan, A. (2017, september 27). Pengembangan Kawasan waterfront city di
Kota Pekanbaru.
Ching, Francis D.K. (1993). Arsitektur : Bentuk Ruang dan Tatanan (edisi
Kedua). Erlangga. Jakarta.
https://fandijatimeubel.com/produk-gebyok-8meter-full-ukiran-relief-3d
http://guapancur.blogspot.com/2015/02/sejarah-gua-pancur.html
https://www.google.com/maps/place/Gua+Tempurung
https://www.home.co.id
http://www.hdesignideas.com/2011/01/simbol-ornamen-tradisional-rumah-
adat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_adat_Pati
https://labti.ukdw.ac.id/jogjasiana/img/
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/164272-
%5B_Konten_%5D-Konten%20D1453.pdf
https://www.scribd.com/doc/69972229/Bab-II-Tinjauan-Pustaka
https://sembadamebel.com/pintu-rumah-jati-ukir-terbaru/
ismunandar . (1986). Arsitektur rumah tradisional jawa. Semarang : Dahara Prize
ISNAINI A . (2008, Januari 04). Pengembangan Wisata Area Pintu Air Waduk
Kedung Ombo.
Juwana, J. (2008). Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
KBBI, (2016). KBBI. [Online] Availableat:http:/bahasa.kemdiknas.go.id
[Accessed 20 Februari 2017].
Neufert, Ernest. (1992). Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Neufert, E . (1996). Data Arsitek 1. Jakarta : Erlangga
Neufert, E . (2002). Data Arsitek. Jakarta : Erlangga
Sumalyo, Yulianto. Edisi II. (2005). “Arsitektur Modern”. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.