PENGEMBANGAN MUTIMEDIA PEMBELAJARAN IPA TERPADU …
Transcript of PENGEMBANGAN MUTIMEDIA PEMBELAJARAN IPA TERPADU …
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 289
PENGEMBANGAN MUTIMEDIA PEMBELAJARAN IPA
TERPADU BERBASIS ADOBE FLASH PROFESIONAL CS4
PADA MATERI ZAT PADAT DI ALAM
Luh Sukariasih1*, La Sahara2, La Ode Nursalam3, La Tahang4 1,2,4Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Halu Oleo, Sulawesi Tenggara, 93231 Indonesia 3Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Halu Oleo, Sulawesi Tenggara, 93231 Indonesia
*Email korespondensi :[email protected]
Diterima Juni 2020; Disetujui Juli 2020; Dipublikasi 31 Juli 2020
Abstract: The use of multimedia is very supportive of the continuity of the learning process in the classroom. The objective of this study is to create multimedia of learning science-based integrated Adobe Flash CS4 Professional. This multimedia was developed by adopting a model of ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). This multimedia product development takes the topic of solid matter in nature. The process begins with the stage of development of Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Before the product was used, the product development previously validated in aspects of media, material and learning, each of which involves two validators. Moreover, a limited test was conducted on two teachers and 16 students. The results of the analysis by the validator stated that adobe flash-based multimedia professional CS4 was categorized valid. While the practicality test results by teachers and students obtained that adobe flash professional learning CS4 multimedia is said to be practical because it has met the practicality standard with the percentage by the teacher of 77.22 & students 89.1%.Therefore, multimedia learning by using Adobe Flash CS4 Professional is feasible to use.
Keywords : Multimedia, Adobe flash professional CS4, Science learning, Learning technology.
Abstrak: Peranan multimedia sangat mendukung keberlangsungan proses pembelajaran dikelas. Tujuan
dari kajian ini adalah untuk membuat sebuah multimedia pembelajaran IPA terpadu berbasisi adove flash
professional CS4. Multimedia ini dikembangan dengan mengadopsi desain model ADDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pengembangan produk multimedia ini
mengambil topic materi zat padat di alam. Proses pengembangan diawali dengan tahap Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation. Sebelum produk digunakan, produk pengembangan
tersebut sebelumnya di validasi aspek media, materi dan pembelajaran yang masing masing aspek
melibatkan dua orang validator. Selanjutnya uji terbatas dilakukan pada 2 orang guru dan 16 orang siswa.
Hasil analisis oleh validator menyatakan bahwa multimedia pembelajaran berbasis adobe flash
professional CS4 dikategorikan valid. Sedangkan hasil uji kepraktisan oleh guru dan siswa diperoleh
bahwa multimedia pembelajaran adobe flash professional CS4 dikatakan praktis karena telah memenuhi
standar kepraktisan dengan persentasi oleh guru sebesar 77,22 & dan siswa 89,1%. Oleh karena itu,
multimedia pembelajaran dengan mengunakan adobe flash professional CS4dikatakan layak untuk
digunakan.
Kata kunci : Multimedia, Adobe flash professional CS4, Pembelajaran sains, Teknologi
pembelajaran
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks dimana banyak
Available online at http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi
ISSN 2548-8848 (Online)
Universitas Abulyatama
Jurnal Dedikasi Pendidikan
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
290 ISSN 2548-8848 (Online)
faktor yang ikut mempengaruhinya (Kawuri et al.
2019). Salah satu faktor tersebut di antaranya
adalah pengajar (Hunaidah et al. 2019). Pendidik
merupakan komponen pengajaran yang
memegang peranan penting dan utama, karena
keberhasilan proses belajar-mengajar sangat
ditentukan oleh faktor tersebut (Sariani et al.
2020). Tugas pendidik adalah menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi
komunikasi dalam proses belajar-mengajar yang
dilakukannya (Hunaidah & La Ode, 2016).
Keberhasilan pendidik dalam menyampaikan
materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi
komunikasi anatara pendidik dengan terdidik.
Ketidak lancaran komunikasi membawa akibat
terhadap pesan yang diberikan.
Hambatan-hambatan yang sering ditemui
dalam proses belajar-mengajar yang menyebabkan
terjadinya ketidak lancaran komunikasi antara
antara lain. (1) Verbalisme, dimana pendidik
menerangkan materi pelajaran yang hanya melalui
kata-kata atau secara lisan. Di sini yang aktif hanya
pendidik, sedangkan terdidik lebih banyak bersifat
pasif, dan komunikasi bersifat satu arah (Fayanto
et al. 2019), (2) Perhatian yang bercabang, yaitu
perhatian tidak terpusat pada informasi yang
disampaikan, tetapi bercabang perhatian lainnya,
(3) Kekacauan penafsiran, terjadi disebabkan
berbeda daya tangkap, sehingga terjadi istilah-
istilah yang sama diartikan berbeda-beda, (4) Tidak
adanya tanggapan, yaitu tidak adanya merespon
secara aktif apa yang disampaikan, sehingga tidak
terbentuk sikap yang diperlukan. Di sini proses
pemikiran tidak terbentuk sebagaimana mestinya,
(5) Kurang perhatian, disebabkan prosedur dan
metode pengajaran kurang bervariasi, sehingga
penyampaian informasi yang “monoton”
menyebabkan timbulnya kebosanan murid
(Adianti et al. 2020), (6) Keadaan fisik dan
lingkungan yang mengganggu, misalnya objek
yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang
terlalu cepat atau terlalu lambat, dan objek yang
terlalu kompleks serta konsep yang terlalu luas,
sehingga menyebabkan tanggapan menjadi
mengambang, (7) Sikap pasif anak didik, yaitu
tidak adanya gairah dalam mengikuti pelajaran
disebabkan kesalahan memilih teknik komunikasi.
Oleh karena itu, pengajar dituntut harus
mampu mempergunakan media khususnya media
elektronika dalam proses belajar mengajar untuk
memimalisir hambatan yang sering ditemui dalam
proses pembelajaran. Saharan (2016) melaporkan
handout IPA Terpadu pada tema Zat di Alam
untuk kelas VII SMP/MTs rata-rata penilaian
pada aspek kelayakkan isi, kelayakan penyajian,
dan kelayakan kegrafisan adalah baik, serta rata-
rata penilaian pada aspek penilaian bahasa adalah
sangat baik. Berdasarkan kualifikasi yang
diperoleh maka handout IPA Terpadu tipe
webbed pada tema Zat di Alam layak digunakan
sebagai bahan ajar. Bahan ajar IPA Terpadu tipe
webbed pada tema Zat di Alam yang telah
dihasilkan dapat dibuatkan lagi RPP atau LKS
atau dapat dikonversi ke dalam bentuk
multimedia.
Fayanto et al. (2019) melaporkan bahwa
Multimedia merupakan media yang dapat
menyajikan unsur media secara lengkap seperti
suara, animasi, video, grafis dan film, sehingga
pembelajaran dengan menggunakan multimedia
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 291
dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa
yang memungkinkan untuk mengerti dan
memahami materi pembelajaran dengan mudah.
Menurut peneliti salah satu multimedia yang
mudah digunakan adalah adobe flash player.
Adobe Flash CS6 merupakan perangkat lunak
komputer produk Adobe system (Supriyono et al.
2015) Program Adobe Flash CS6 ini digunakan
untuk membuat animasi penggabungan unsur
media seperti audio, teks, video, gambar, dan
lainnya sesuai dengan yang kita butuhkan. Flash
menggunakan bahasa pemrograman bernama
Action Script yang muncul pertama kalinya pada
Flash 6 .Actions Script adalah bahasa pemograman
dari Adobe Flash yang digunakan untuk memberi
perintah, dimana bahasa pemrograman tersebut
diletakkan pada suatu frame atau objek sehingga
frame atau objek tersebut akan menjadi lebih
interaktif (Hidayanto, 2017).
Sehingga, merujuk dari peneliti sebelumnya
Saharan (2016), peneliti merasa perlu
mengkonversi bahan ajar IPA Terpadu kedalam
multimedia dengan menggunakan Software Adobe
Flash CS6 pada materi zat dialam. Oleh sebab itu
penulis tertarii untuk mengkaji mengenai
pengembangan multimedia pembelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan Software Adobe
Flash CS6 pada materi zat di Alam untuk
SMP/MTs kelas VII. Dengan tujuan (1)
Mengembangkan multimedia pembelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan Software Adobe
Flash CS6 materi Zat di Alam untuk SMP/MTs
Kelas VII; (2) Menghasilkan multimedia
pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan
Software Adobe Flash CS6 materi Zat di Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan
pada latar belakang maka pertanyaan penelitian
dituliskan sebagai berikut :
1. Bagaimana mengembangkan Multimedia
Pembelajaran IPA Terpadu dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6
materi Zat di Alam untuk SMP/MTs Kelas
VII?
2. Apakah pengembangkan Multimedia
Pembelajaran IPA Terpadu menggunakan
Software Adobe Flash CS6 sudah layak
digunakan pada pembelajaran IPA Terpadu
materi Zat di Alam untuk SMP/MTs Kelas
VII?
KAJIAN PUSTAKA
Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai
fungsi menyampaikan pesan (Hadnyawati, 2008).
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran (Fitri, 2014). Pembelajaran adalah
sebuah proses komunikasi antara pembelajar,
pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan
berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan
atau media (Ismail, 2010).
Ada beberapa kriteria untuk menilai
keefektifan sebuah media. Hubbard (1983)
mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya.
Kriteria pertamanya adalah biaya. Biaya memang
harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai
dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya
adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti
listrik, kecocokan dengan ukuran kelas,
keringkasan, kemampuan untuk di ubah, waktu
dan tenaga penyi apan, pengaruh yang
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
292 ISSN 2548-8848 (Online)
ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah
kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran
yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin
baik media itu.
Multimedia Pembelajaran
Multimedia sebagai sistem komunikasi
interaktif berbasis komputer yang mampu
menciptakan, menyimpan, menyajikan dan
mengakses kembali informasi teks, grafik, suara
dan video atau animasi (Priyanto, 2009). Sejalan
dengan hal tersebut Agnew et al. (1996)
menyatakan bahwa istilah multimedia lebih
terfokus pada interaktivitas antara media dengan
pemakai media. Constantinescu (2007)
menyatakan bahwa “Multimedia refers to
computer-based systems that use various types of
content, such as text, audio, video, graphics,
animation and interactivity”. Maksudnya adalah
bahwa multimedia merujuk kepada sistem berbasis
komputer yang menggunakan berbagai jenis isi
seperti teks, audio, video, grafik, animasi dan
interaktivitas. Unsur-unsur multimedia terdiri dari
teks, gambar, suara, video, animasi. Karakteristik
multimedia pembelajaran: (1) Memiliki lebih dari
satu media yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual; (2)
Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki
kemampuan untuk mengakomodasi respon
pengguna; (3) Besifat mandiri, dalam pengertian
memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa
menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Adobe Flash Profesional CS4
Adobe Flash CS6 adalah salah satu perangkat
lunak komputer yang merupakan produk unggulan
Adobe Systems (Rezeki, 2018). Adobe Flash CS5
digunakan untuk membuat gambar vektor
maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang
dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file
extension .SWF dan dapat diputar di penjelajah
web yang telah dipasangi Adobe Flash Player
(Sutopo, 2003). Flash menggunakan bahasa
pemrograman bernama Action Script yang muncul
pertama kalinya pada Flash 6 (Urlandari, 2014).
Actions Script adalah bahasa pemograman
dari Adobe Flash yang digunakan untuk memberi
perintah, dimana bahasa pemrograman tersebut
diletakkan pada suatu frame atau objek sehingga
frame atau objek tersebut akan menjadi lebih
interaktif (Wibowo, 2013).
IPA Terpadu
IPA Terpadu merupakan sains yang
disajikan sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan, artinya siswa tidak belajar ilmu
fisika, biologi, dan kimia secara terpisah sebagai
mata pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan
semua diramu dalam kesatuan. Mata pelajaran ini
lebih tepat dinamakan IPA, tidak perlu diberi
tambahan “terpadu” dibelakangnya, karena dari
lahirnya dahulu itulah hakikat IPA yang
sesungguhnya, artinya IPA lahir bukan dari
penyatuan fisika, biologi, dan kimia, tetapi lahir
sebagai IPA (Khazanah, 2015).
IPA Terpadu merupakan pembelajaran
yang dikemas dengan menggunakan tema atau
topik tentang suatu wacana yang dibahas dari
berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan
yang mudah dipahami dan dikenal siswa. Dalam
bidang kajian IPA dapat dibahas dari sudut
makhluk hidup dan proses kehidupan (biologi),
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 293
energi dan perubahannya (fisika), dan materi dan
sifatnya (kimia) (Budiharti et al. 2012).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
pengembangan (Research & Develompment
(R&D) multimedia berupa bahan ajar IPA Terpadu
untuk materi zat di alam. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian pengembangan
(Research and Development). Tahapan penelitian
yag dilakukan mengacu pada model
pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh
Dick & Carey (1978) meliputi Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation.
Desain pengembangan yang akan dilakukan pada
penelitian disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Desain penelitian pengembangan
multimedia sebagai bahan ajar IPA
Terpadu dengan menggunakan software
adobe flash CS6
Instrumen Penelitian
Data Responden
Untuk uji terbatas, peserta didik diberikan 15
item soal yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk
mengetahui pendapat peserta didik mengenai
media yang telah dikembangkan. Instrument
penelitian uji coba terbatas ini berdasarkan syarat-
syarat media pembelajaran yang baik. Hasil
tanggapan siswa mengenai Pengembangan bahan
ajar IPA Terpadu ke dalam multimedia dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 Pada
materi Zat di Alam untuk SMP/MTs Kelas VII,
akan dikategorikan dan dikonversi dalam bentuk
diagram yang bertujuan untuk memperlihatkan
dominasi tanggapan siswa mengenai media
pembelajaran tersebut layak atau tidak layak
digunakan sebagai media pembelajaran.
Data Validator
Untuk validasi ahli pembelajaran, ahli
media/IT, ahli materi dan guru menggunakan
instrument berupa angket yang dikembangkan
berdasarkan syarat-syarat media yang baik,
meliputi:
a. Aspek Isi/Materi, memiliki indikator: (1).
Kebenaran subtansi materi, (2). Penggunaan
bahasa, (3). Kesesuaian gambar, (4). Kedalam
materi, (5). Ketepatan contoh, (6). Kebenaran
respon, (7). Kesesuaian latihan dengan
kompetensi dasar dan indikator yang termuat
pada kurikulum yang berlaku, (8).
Kesesuaian latihan dengan kunci jawaban.
b. Aspek tampilan dengan indikator: (1).
Tampilan menu, (2). Penggunaan
tombol/button, (3). Jenis dan ukuran text, (4).
Komposisi warna, (5). Kualiatas foto, gambar
dan grafis, 6). Kualitas animasi dan simulasi,
(7). Kemudahan pemahaman bahasa, (8).
Daya tarik dan motivasi.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk
mengolah data dari hasil penilaian oleh validator
ahli, guru, dan peserta didik saat uji coba terbatas
menggunakan teknik analisis data persentase.
Teknik analisis pada validator ahli, guru, dan uji
coba terbatas ini digunakan untuk mengolah data
Analysis
Design
Development
Implementation
Evaluation
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
294 ISSN 2548-8848 (Online)
yang diperoleh melalui angket dalam bentuk
deskriptif persentase. Teknik persentase digunakan
untuk menyajikan data yang merupakan frekuensi
atas tanggapan/komentar/saran dari validator ahli,
guru, dan peserta didik saat uji coba terbatas
terhadap produk pengembangan. Untuk
menghitung persentasi hasil validasi digunakan
persaamaan (1) (Arikunto, 2010).
𝑃 = ∑ 𝑋
𝑁 𝑥 100%, 𝑁𝐴 =
∑ 𝑃
𝑛 (1)
Dengan, P=persentase skor, NA = nilai akhir, ∑X=
jumlah skor, N=skor maksimal, n= banyak butir
pertanyaan
Untuk menentukan tingkat kevalidan media
pembelajaran yang dikembangkan, akan
digunakan kriteria kualifikasi penilaian
berdasarkan Arikunto (2010) yang ditampilkan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria validasi analisis persentase Persentase
(%)
Tingkat
Kevalidan
Keterangan
76 – 100 Valid Layak/tidak perlu
direvisi
50-75 Cukup Valid Cukup layak/revisi
sebagian
26-50 Kurang Valid Kurang layak/revisi
sebagian
<26 Tidak Valid Tidak layak/revisi
total
Untuk menentukan tingkat kepraktisan media
pembelajaran yang dikembangkan, akan
digunakan kriteria kualifikasi penilaian
berdasarkan Arikunto (2010) yang ditunjukkan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria kepraktisan Persentase
(%)
Tingkat
Kevalidan
Keterangan
76 – 100 Praktis Layak/tidak perlu
direvisi
50-75 Cukup Praktis Cukup layak/revisi
sebagian
26-50 Kurang Praktis Kurang layak/revisi
sebagian
<26 Tidak Praktis Tidak layak/revisi
total
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
A. Tahap Analisis
Tahap pertama pengembanggan pembelajaran
multimedia IPA Terpadu dengan menggunakan
software adobe flash CS6 pada materi zat dialam
untuk SMP/MTs kelas VII sebagai media
pembelajaran IPA Terpadu untuk pesertadidik
SMP/MTs kelas VII adalah tahap analisis. Pada
tahap ini dilakukan analisis kurikulum dan materi,
analisis tujuan pembelajaran, analisis tingkat
kemampuan dan karakteristik sasaran pengguna.
B. Tahap Desain
Tahap kedua pengembanggan multimedia
pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan
software adobe flash CS6 pada materi zat dialam
untuk SMP/MTs kelas VII sebagai media
pembelajaran IPA Terpadu untuk pesertadidik
SMP/MTs kelas VII adalah tahap desain. Tahap
desain ini meliputi proses perancangan butir-butir
materi yang akan disajikan, penyusunan naskah
materi, penyusunan alur penyampaian materi
dalam bentuk flowchart, pembuatan storyboard,
dan pengumpulan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pengembangan media.
C. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan pembuatan
pengembangan multimedia pembelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan Software Adobe
Flash CS6 pada materi zat di alam untuk
SMP/MTs kelas VII. Pembuatan seluruh isi
multimedia disesuaikan dengan storyboard yang
telah dibuat. Desain awal pengembangan disajikan
Pada Gambar 2, Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5.
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 295
Gambar 2. Tampilan pembukaan program
Gambar 3. Tampilan pembuatan teks
Gambar 4. Tampilan pembuatan hypertext
Gambar 5. Tampilan halaman evaluasi
D. Tahap Implementasion
Pada langkah ini akan dilakukan validasi dan
ujicoba terhadap produk multimedia yang telah
selesai dibuat. Produk multimedia interaktif
menggunakan Adobe Flash Professional CS6 pada
materi zat di alam sebagai media pembelajaran IPA
Terpadu ini akan divalidasi oleh ahli media, ahli
materi, ahli pembelajaran, ahli penyajian materi
dan ujicoba terbatas.
E. Tahap Evaluasi
Tahap ini merupakan penilaian dari tiga tahap
sebelumnya yaitu: analisis, desain, dan
pengembangan. Penilaian ini telah dilakukan pada
tahap implementasi yaitu penilaian oleh ahli
media, ahli materi, ahli pembelajaran, guru, dan uji
coba terbatas terhadap produk pengembangan
multimedia pembelajaran IPA Terpadu dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 pada
materi zat di alam untuk SMP/MTs Kelas VII.
1. Validasi ahli pembelajaran
Multimedia yang telah selesai dibuat
kemudian divalidasi oleh ahli pembelajaran. Proses
validasi dilakukan dengan memberikan angket
kepada para ahli pembelajaran, yang kemudian
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
296 ISSN 2548-8848 (Online)
akan memberikan skor serta komentar dan saran
tentang multimedia pembelajaran. Hasil penilaian
para ahli pembelajaran terhadap multimedia
pembelajaran melalui angket ditampilkan pada
Tabel 3.
Tabel 3. Data hasil penilaian ahli pembelajaran
Kualifikasi Penilaian
Skor
(x) Persentase
Penilaian
(%)
C
A B
Deskripsi Kurikulum/Pembelajaran
a. Ketepatan materi dengan kompetensi inti
yang termuat pada
kurikulum yang berlaku
3 3 75 Cukup
valid
b. Kesesuaian materi
dengan kompetensi
dasar yang terdapat pada kurikulum yang berlaku
3 3 75 Cukup
valid
c. Kejelasan indikator
pembelajaran 3 3 75
Cukup
valid d. Kesesuaian urutan
materi yang termuat
dalam media pembelajaran dengan
konsep keilmuan
3 3 75 Cukup
valid
e. Kejelasan target pengguna media
pembelajaran
3 3 75 Cukup
valid
f. Kecukupan uraian materi dalam kejelasan
konsep keilmuan
3 3 75 Cukup
valid
g. Kecukupan contoh yang diberikan
3 3 75 Cukup valid
h. Kesesuai materi dengan
tujuan pembelajaran 3 3 75
Cukup
valid i. Kejelasan petunjuk
belajar 3 3 75
Cukup
valid
j. Kemudahan pemahaman kalimat pada teks/tulisan
3 3 75 Cukup valid
k. Kemudahan pemahaman
materi (isi) pelajaran 3 3 75
Cukup
valid l. Ketepatan urutan
penyajian 3 3 75
Cukup
valid
m. Kejelasan umpan balik/respon
3 3 75 Cukup valid
n. Kesesuaian materi
dengan karakteristik peserta didik
3 3 75 Cukup
valid
o. Kemudahan pengguna
media 3 3 75
Cukup
valid p. media menarik
digunakan 3 3 75
Cukup
valid
Jumlah Persentasi (%) 1200
Nilai Akhir(%) 75
Catatan: A (Ahli pembelajaran 1), B (Ahli pembelajaran
2), C (Tingkat kevalidan)
Dari data (Tabel 3) penilaian ahli
pembelajaran terhadap multimedia interaktif
menggunakan Adobe Flash CS6 pada materi zat di
alam sebagai media pembelajaran IPA Terpadu
untuk peserta didik SMP/MTs kelas VII nilai akhir
yaitu 75 %. Berdasarkan kriteria kualifikasi
penilaian tingkat kevalidan, nilai 75 % masuk
dalam rentang persentase “cukup valid”, dengan
ini pengembangan multimedia pembelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan Software Adobe
Flash CS6 pada materi zat di alam untuk
SMP/MTs Kelas VII dapat digunakan sebagai
media pembelajaran.
2. Validasi ahli materi
Validasi materi dilakukan dengan
memberikan angket kepada para ahli materi, yang
kemudian akan memberikan skor serta komentar
dan saran tentang multimedia pembelajaran.
Validasi ahli materi terdiri dari dua orang dosen
fisika, dua orang dosen biologi, dan dua orang
dosen kimia di lingkungan Universitas Halu Oleo.
Hasil penilaian para ahli materi terhadap
multimedia pembelajaran melalui angket dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data hasil penilaian ahli materi
Kualifikasi Penilaian
Skor (x) Ahli Materi Persentase
Penilaian
(%)
Tingkat Kevalidan 1 2 3 4 5 6
Deskripsi Materi
a. Kebenaran
substansi
materi
3 4 3 3 3 3 79,17 valid
b. Penggunaan
bahasa 3 4 3 3 4 3 83,33 valid
c. Kesesuaian
gambar 3 4 3 3 3 3 79,17 valid
d. Kedalaman materi
3 3 4 3 3 3 79,17 valid
e. Ketepatan
contoh 3 3 3 3 4 3 79,17 valid
f. Kebenaran
respon atau
kunci jawaban
3 4 4 3 3 3 83,33 valid
g. Kesesuaian
test dengan kompetensi
dasar dan
indikator yang
termuat
pada kurikulum
yang
3 3 3 3 3 3 75 Cukup valid
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 297
Kualifikasi
Penilaian
Skor (x) Ahli Materi Persentase
Penilaian (%)
Tingkat
Kevalidan 1 2 3 4 5 6
berlaku
h. Kesesuaian
test dengan
kunci jawaban
3 4 4 3 3 3 83,33 valid
Jumlah Persentase 641,67
Nilai Akhir (%) 80,21
Berdasarkan penilaian alhli materi (Tabel 4)
terhadap multimedia interaktif menggunakan
Adobe Flash CS6 pada materi zat di alam IPA
Terpadu untuk peserta didik SMP/MTs kelas VII
nilai akhir yaitu 80,21 %. Berdasarkan kriteria
kualifikasi penilaian tingkat kevalidan, nilai
80,21 % masuk dalam rentang persentase “valid”,
dengan ini pengembangan multimedia
pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan
Software Adobe Flash CS6 pada materi zat di alam
untuk SMP/MTs Kelas VII layak digunakan
sebagai media pembelajaran.
3. Validasi ahli media
Validasi media dilakukan dengan
memberikan angket kepada para ahli media, yang
kemudian akan memberikan skor serta komentar
dan saran tentang multimedia pembelajaran. Ahli
media terdiri dari dua orang dosen teknik
informatika. Hasil penilaian para ahli media
terhadap multimedia pembelajaran melalui angket
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Data hasil penilaian ahli media
Kualifikasi Penilaian
Skor (x)
Persentase Penilaian
(%)
C
A B
No Deskripsi
1
Tampilan
a. Tampilan menu 2 3 62,5 cukup
valid
b. Penggunaan tombol/button
3 4 87,5 valid
c. Jenis dan ukuran
teks 3 3 75
cukup
valid d. Komposisi warna
3 3 75 cukup
valid
e. Kualitas foto, gambar, grafis
3 3 75 cukup valid
f. Kualitas audio 3 3 75
cukup
valid
Kualifikasi Penilaian
Skor
(x) Persentase
Penilaian (%)
C
A B
g. Kualitas animasi 4 3 87,5 valid
h. Kemudahan
pemahaman bahasa 3 2 62,5
cukup
valid i. Kualitas interaksi
3 3 75 cukup
valid
j. Daya tarik dan motivasi
3 3 75 cukup valid
2 Program
a. Navigasi 3 4 87,5 valid b. Konsistensi
tombol/button 4 3 87,5 valid
c. Kejelasan petunjuk
penggunaan 3 3 75
cukup
valid
d. Efisiensi penggunaan layar
3 3 75 cukup valid
e. Efisiensi teks 3 3 75
cukup
valid
Jumlah Persentase 1150
Total Nilai Akhir (%) 76,67
Catatan: A (Ahli media 1), B (Ahli media 2), C (Tingkat kevalidan)
Tabel 5 menampilkan hasil penilaian ahli
media terhadap multimedia interaktif
menggunakan Adobe Flash Professional CS6 pada
materi zat di alam sebagai media pembelajaran IPA
Terpadu untuk peserta didik SMP/MTs kelas VII
diperoleh nilai akhir yaitu 76.67 %. Berdasarkan
kriteria kualifikasi penilaian tingkat kevalidan, nilai
76.67 % masuk dalam rentang persentase “valid”,
dengan ini pengembangan multimedia
pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan
Software Adobe Flash CS6 pada materi zat di alam
untuk SMP/MTs Kelas VII layak digunakan
sebagai media pembelajaran.
4. Uji coba terbatas pada guru
Tahap uji coba terbatas dilakukan dengan
memberikan angket kepada 2 orang guru Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Menengah Pertama
(SMP) Negeri 8 Kendari untuk memperoleh
penilaian, tanggapan, saran, dan masukanyang
akan dijadikan acuan untuk perbaikan. Uji coba
terbatas dilakukan agar dapat mengetahui tingkat
kepraktisan multimedia pembelajaran dalam
membantu proses belajar siswa. Hasil uji coba
dapat dilihat pada Tabel 6.
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
298 ISSN 2548-8848 (Online)
Tabel 7. Data hasil uji coba oleh siswa
N
o Pertanyaan
Jumlah
Skor dari
16 Siswa (∑x)
Persenta-
se
Penilaian(%)
Tingkat Kepraktis
an
1 Tampilan 70 87,50 praktis
2 Penggunaan tombol
68 85,00 praktis
3 Kejelasan tombol 69 97,7 praktis
4 Jenis dan Ukuran teks
70 86,25 praktis
5 Kesesuaian warna 66 82,50 praktis
6 Ketersediaan gambar
72 90,00 praktis
7 Penggunaan
gambar 71 88,75 praktis
8 Penggunaan
animasi 75 93,75 praktis
9 Kemudahan memahami materi
75 93,75 praktis
10 Kemudahan
memahami bahasa 70 87,50 praktis
11 Penggunanan
tombol navigasi 73 91,25 praktis
12 kualitas interaksi 77 96,25 praktis
13 Pemanfaatan
multimedia 74 92,50 praktis
14 Kecukupan soal 67 83,75 praktis
15 Daya tarik dan
motivasi 72 90,00 praktis
Nilai Akhir 89.1
Berdasarkan Tabel 7 terlihat hasil uji coba
terbatas oleh siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 8 Kendari terhadap pengembangan
multimedia pembelajaran IPA Terpadu dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 pada
materi zat di alam untuk SMP/MTs kelas VII
diperoleh nilai akhir 89.1 %. Sesuai dengan kriteria
kualifikasi penilaian tingkat kepraktisan, nilai
89.1 % masuk dalam rentang “praktis”. Maka
dengan ini pengembangan multimedia
pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan
Software Adobe Flash CS6 pada materi zat di alam
untuk SMP/MTs kelas VII layak digunakan
sebagai media pembelajaran
F. Hasil Pengembangan Produk
Hasil pengembangan produk dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 yang
telah dinyatakan valid dan praktis oleh validator
dan uji terbatas di sajikan pada gambar 6, Gambar
7, Gambar 8, Gambar 9.
Gambar 6. Tampilan halaman depan
Gambar 7. Tampilan standar kompetensi, kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaram
Gambar 8. Tampilan isi materi
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 299
Gambar 8. Tampilan laman evaluasi pembelajaran
Pembahasan
Pengembangan media pembelajaran
didasarkan atas pengembangan teknologi
pembelajaran yang semakin maju. Tren
perkembangan media pembelajaran di Abad-21
melibatkan peran serta guna yang melipatkan
multimedia pembelajaran. Agustini (Augustyn,
2019) melaporkan bahwa multimedia
pembelajaran merupana gabungan beberapa media
yang saling mengintegrasi dan membuntuk sebuah
system baru yang didalamnya terdiri dari strip
tulisan, animasi, sound, video dll.
Berdasarkan hasil pengembangan dan analisis
yang diperoleh bahwa pengembangan multimedia
pembelajaran yang dihasilkan menggunakan
adobe flash professional CS 4 dapat dikatakan
praktis dan valid. Hal ini seperti yang tertera pada
Hasil validasi oleh beberapa validator, guru serta
siswa seperti yang disajikan pada Tabel (3,4,5,6,7).
Tentu hal sangat penting untuk mendukung system
pembelajaran selama di kelas. Hal ini dikarenakan
dalam media pembelajaran yang dikembangkan
tidak hanya sebatas media biasa melaikan
dimasukkan beberapa animasi, video dan sound
yang mendukung system pembelajaran seperyi
yang disajikan pada Gambar 4 dan Gambar 8.
Zainiah et al. (2016) melaporkan dalam
kajiannya bahwa penggunaan animasi dalam
pembelajaran sangat mendukung pembelajaran
serta dapat meningkatkan hasil belajar. Sedangkan
Wuryanti & Kartowagiran (2019); Erniwati et al.
(2015) melaporkan penggunaan media
pembelajaran berbasis video dan animasi dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Hal
serupa diperoleh Widjayanti et al. (2019)
melaporkan bahwa penggunaan video animasi
dalam pembelajaran sangat efektif ketika
diteraopkan dalam pembelajaran. Tentu hal ini
tidak lepas dari fasilitas yang diberikan oleh adobe
flash profesionalo CS 4 yang dapat
mengkombinasikan semua jenis tersebut menjadi
satu. Hal ini dibuktikan dari hasil pengembangan
yang terdapat pada Gambar 6, Gambar 7, Gambar
8 bahwa dalam sajian tersebut dimasukkan video
animasi pembelajaran, simulasi serta hyperlink
yang memudahkan untuk mengintegrasikan dan
mengorganisasi sebuah multimedia pembelajaran
menjadi mudah dan praktif.
Hal ini didukung dari hasil uji coba terbatas
oleh siswa dan guru yang mana hasil analisis yang
diperoleh hasilnya adalah praktis dengan uji coba
kepada guru sebesar 77,27% dan siswa sebesar
81.9 %. Hal ini sejalan dengan hasil kajian yang
dilakukan oleh Sukariasih et al. (2019) yang
melaporkan bahwa penggunaan adobe flash
professional CS4 praktis dalam membuat media
pembelajaran. Sedangkan Atiaturrahmaniah &
Ibrahim (2017) melaporkan bahwa multimedia
pembelajaran berbasis adobe flash efektif ketika
diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal serupa
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
300 ISSN 2548-8848 (Online)
di laporkan oleh Lutfi & Usamah (2019) bahwa
penggunaan adobe flash dapat meningkatkan
minat siswa secarea signifikan selama proses
pembelajaran.
Oleh karenanya, pengembangan multimedia
pembelajaran berbasis adobe flash professional
CS4 sangat cocok untuk diimplementasikan
sebagai alat bantu multimedia selama proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan adobe flash
professional CS4 telah memenuhi aspek valid dan
praktis pada uji validasi dan uji coba terbatas pada
siswa dan guru.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Telah berhasil di buat media pembelajaran
dengan menggunakan adobe flash professional CS
4 dengan tahapan yang terdiri dari (a) tahap
analisis, ditahap ini dilakukan analisis materi,
analisis kebutuhan, dan analisis karakter serta
sasaran pengguna; (b) tahap desain, ditahap ini
dibuatlah Flowcart dan Storyboard; (c) tahap
pengembangan, ditahap ini dibuat multimedia
yang mengacu pada Flowcart dan Storyboard;(d)
tahap implementasi, ditahap ini multimedia
diverifikasi oleh 6 ahli materi, 2 ahli media, dan 2
ahli pembelajaran; dan (e) tahap evaluasi, ditahap
ini penilaian sudah dilakukan pada tahap
implementasi yang berupa penilaian pada angket
dan saran dari para validator. Hasil analisi validasi
ahli materi diperoleh sebesar 80,21%,hasil analisis
validasi ahli media diperoleh sebesar 76.67 %, dan
hasil analisis validasi ahli pembelajaran diperoleh
sebesar 75,00%. Berdasarkan hasil ini multimedia
ini dikategori layak digunakan sebagai multimedia
pembelajaran.
Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang
diperoleh, maka penulis menyampaikan beberapa
saran: (1) Untuk pengembang selanjutnya adalah
uji coba dalam suatu pembelajaran di kelas agar
diketahui efektivitasya dalam membantu
pembelajaran (2) Untuk pengembang selanjutnya,
dari multimedia yang dikembangkan diharapkan
bisa menjadi bahan pertimbangan pada pokok
bahasan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Agnew, P. W., Kellerman, A. S. & Meyer, M. J.
(1996). Multimedia in the classroom.
Boston: Allyn and Bacon.
Atiaturrahmaniah, A., & Ibrahim, D. S. M.
(2017). Pengembangan media
pembelajaran berbasis adobe flash
dengan penerapan teori Van
Hiele. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah
Pendidikan Dasar, 3(1), 1-13.
Augustyn, A. (2019). Interactive media. In
Britannica Online Encyclopedia (pp. 1–
2)
Budiharti, R., Ekawati, E. Y., & Pujayanto, P.
(2012, September). Pengembangan
modul ipa terpadu berbasis SETS
dengan tema “pelestarian
lingkungan”(dalam tinjauan validitas
isi). In PROSIDING: Seminar Nasional
Fisika dan Pendidikan Fisika (Vol. 3,
No. 2).
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 301
Constantinescu, A. I. (2007). Using technology
to assist in vocabulary acquisition and
reading comprehension. The Internet
TESL Journal, 13(2), 122-133.
Dick, W., & Carey,. L. (1978). the systematic
design of instruction. USA: Scott,
Foresman and Company.
Erniwati, E., Eso, R., & Rahmia, S. (2015).
Penggunaan media praktikum berbasis
video dalam pembelajaran IPA-Fisika
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi pokok suhu dan
perubahannya. Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika, 10(3).
Fayanto, S., Misrawati, M., Sulisworo, D.,
Istiqomah, H. F. N., & Sukariasih, L.
(2019). The implementation of
multimedia on physics learning based on
direct instruction model in the topic of
light. Indonesian Journal of Learning
Education and Counseling, 1(2), 124-
132.
Fayanto, S., Musria, M., Erniwati, E.,
Sukariasih, L., & Hunaidah, H. (2019).
Implementation of Quantum Teaching
Model On Improving physics learning
outcomes in the cognitive domain at
junior high school. IJIS Edu: Indonesian
Journal of Integrated Science
Education, 1(2), 131-138.
Fitria, A. (2014). Penggunaan media audio
visual dalam pembelajaran anak usia
dini. Cakrawala Dini: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2).
Hadnyawati, H. (2008). Pemanfaatan
multimedia sebagai media penyuluhan
kesehatan gigi. Journal of Dentistry
Indonesia, 14(3), 177-180.
Hidayanto, N. (2017). Pengembangan media
interaktif berbasis kemampuan
komunikasi matematis pada materi spldv
dan spltv smk menggunakan adobe flash
CS6 (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Purwokerto).
Hubbard, L. Ron. (1983). Learning how to
learn. Los Angeles: Effective Education
Hunaidah, M., & La Ode, N. (2016). Respons
tenaga pendidik dan kependidikan
terhadap implementasi kurikulum 2013
pada tingkat sekolah dasar piloting di
kabupaten Konawe dan Konawe
Selatan. Jurnal Aplikasi Fisika, 10(2).
Hunaidah, M., Armin, A., & Fayanto, S. (2018,
May). Penerapan model pembelajaran
Predict-Observe-Explain (POE) dengan
metode demonstrasi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
IPA Fisika materi pokok kalor Kelas
VII2 SMP Negeri 15 Kendari.
In Quantum: Seminar Nasional Fisika,
dan Pendidikan Fisika (pp. 293-298).
Ismail, M. I. (2010). Kinerja dan kompetensi
guru dalam pembelajaran. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, 13(1), 44-63.
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
302 ISSN 2548-8848 (Online)
Kawuri, M. Y. R. T., Ishafit, I., & Fayanto, S.
(2019). Efforts to improve the learning
activity and learning outcomes of
physics students with using a problem-
based learning model. IJIS Edu:
Indonesian Journal of Integrated
Science Education, 1(2), 105-114.
Khasanah, N. (2015). SETS (Science,
Environmental, Technology and Society)
sebagai pendekatan pembelajaran IPA
modern pada Kurikulum
2013. Prosiding KPSDA, 1(1).
Lutfi, A. F., & Usamah, A. (2019).
Pengembangan media pembelajaran
berbasis adobe flash untuk mata
pelajaran fikih dalam upaya
meningkatkan hasil belajar
siswa. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 8(02), 219-232.
Priyanto, D. (2009). Pengembangan
multimedia pembelajaran berbasis
komputer. INSANIA: Jurnal Pemikiran
Alternatif Kependidikan, 14(1), 92-110.
Rezeki, S. (2018). Pemanfaatan adobe flash
cs6 berbasis problem based learning
pada materi fungsi komposisi dan fungsi
invers. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 2(2), 856-864.
Saharan. (2016). Pengembangan bahan ajar
ipa terpadu tipe webbed SMP/MTs kelas
vii dengan menerapkan analisis wacana
pada tema zat di alam. UHO :Kendari.
Sariani, S., Anas, M., & Sukariasih, L. (2020).
Meningkatkan keterampilan proses sains
dan hasil belajar materi pokok
momentum dan impuls melalui model
pembelajaran berbasis masalah bagi
peserta didik SMAN 2 Mawasangka
Tengah. Jurnal Penelitian Pendidikan
Fisika, 5(1), 100-108.
Sukariasih, L., Erniwati, E., & Salim, A.
(2019). Development of interactive
multimedia on science learning based
adobe flash CS6. International Journal
for Educational and Vocational
Studies, 1(4), 322-329.
Supriyono, H., Sudarmilah, E., Fadlilah, U.,
Rahayu, E. T., & Purwohartono, A.
(2015). Rancang bangun media
pembelajaran bahasa dan huruf jawa
berbasis adobe flash cs6.
Sutopo, A. (2003). Multimedia interaktif
dengan flash. Yogyakarta: Graha.
Urlandari, T. (2014). Perancangan aplikasi
flash informasi perawatan gigi
menggunakan metode computer based
animation. Pelita Informatika Budi
Darma, 4(1).
Wibowo, E. J. (2013, March). Media
pembelajaran interaktif matematika
untuk siswa sekolah dasar kelas IV.
In Seruni-Seminar Riset Unggulan
Nasional Inoformatika dan
Komputer (Vol. 2, No. 1).
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
Pengembangan Mutimedia Pembelajaran IPA.... (Sukariasih, Sahara, Nursalam & Tahang, 2020) 303
Widjayanti, W. R., Masfingatin, T., &
Setyansah, R. K. (2018). Media
pembelajaran interaktif berbasis animasi
pada materi statistika untuk siswa kelas
7SMP. Jurnal Pendidikan Matematika, 1
3 (1), 101-112.
Wuryanti, U., & Kartowagiran, B. (2016).
Pengembangan media video animasi
untuk meningkatkan motivasi belajar
dan karakter kerja keras siswa sekolah
dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2).
Zainiah, R., & Rijanto, T. (2016).
Pengembangan media pembelajaran
berbasis animasi dan simulasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada
mapel instalasi penerangan listrik di
SMKN 1 Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro, 5(2).
How to cite this paper :
Sukariasih, L. Sahara, L., Nursalam, L.O., &
Tahang, L. (2020). Pengembangan
Mutimedia Pembelajaran IPA Terpadu
berbasis Adobe Flash Profesional CS4
pada Materi Zat Padat di Alam. Jurnal
Dedikasi Pendidikan, 4(2), 289–304.
Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli 2020 : 289-304
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
304 ISSN 2548-8848 (Online)