PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI...

75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KOMBINASI MODEL DRILL DAN GAMES PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA SKRIPSI Oleh : DWI PARTINI K5407017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI...

Page 1: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

KOMBINASI MODEL DRILL DAN GAMES PADA MATA PELAJARAN

GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA

SKRIPSI

Oleh :

DWI PARTINI

K5407017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

KOMBINASI MODEL DRILL DAN GAMES PADA MATA PELAJARAN

GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA

Oleh :

DWI PARTINI

K5407017

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Dwi Partini. K5407017. PENGEMBANGAN MULTIMEDIA

PEMBELAJARAN INTERAKTIF KOMBINASI MODEL DRILL DAN

GAMES PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI BIOSFER

KELAS XI SMA . Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan media pembelajaran yang

layak untuk pembelajaran geografi materi biosfer (2) Mengetahui keefektifan

media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar

Metode yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D).

Subyek penelitian adalah ahli materi, ahli media, siswa kelas XI IPS 1, 2 dan 4.

Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar validasi ahli materi, lembar

validasi ahli media, lembar penilaian siswa, lembar observasi, tes dan

dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif.

Hasil penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif

menggunakan program Macromedia Flash materi biosfer yang dinyatakan layak

digunakan untuk pembelajaran geografi di SMA kelas XI. Berdasarkan penilaian

ahli materi terhadap semua aspek kriteria kelayakan multimedia dengan skor

modus 4 (baik), penilaian ahli media dengan skor modus 5 (sangat baik), penilaian

siswa pada uji coba satu-satu dengan skor modus 4 (baik), pada uji coba

kelompok kecil dengan skor modus 4 (sangat baik), pada uji coba lapangan

dengan skor modus 5 (sangat baik). Multimedia pembelajaran interaktif biosfer

dengan Macromedia Flash efektif digunakan dalam proses pembelajaran geografi

di SMA kelas XI IPS dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan

hasil eksperimen sederhana desain pretest-posttest diperoleh kenaikan nilai rata-

rata pada pembelajaran dengan multimedia interaktif program Macromedia Flash

sebesar 22.57%, pada pembelajaran dengan multimedia interaktif program

Powerpoint sebesar 12.44%, pada pembelajaran ekspositori metode ceramah

sebesar 11.69%. Prosentase kenaikan hasil belajar tertinggi terjadi pada

pembelajaran menggunakan multimedia Macromedia Flash, maka dinyatakan

bahwa penggunaan multimedia interaktif program Macromedia Flash lebih efektif

dibandingkan dengan multimedia interaktif program Powerpoint dan metode

ceramah.

Kata Kunci: Multimedia Pembelajaran, interaktif, biosfer, layak, efektif

Page 6: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Dwi Partini. K5407017. INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MULTIMEDIA

DEVELOPMENT WITH COMBINED DRILL AND GAMES MODEL ON

GEOGRAPHY LESSON BIOSPHERE MATERIALS IN GRADE XI HIGH

SCHOOL. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas

Maret University.

This research aimed to: (1) Produce a feasible media for geography

learning which focus on biosphere material (2) Know the effectiveness of

instructional media in improving the learning achievements

The method used is a research and development (R & D). The subject of

the research are the subject matter experts, media expert, the students in grade XI

IPS 1, 2 and 4. The instrument of data collection using the validation sheets of

matter expert and media expert, student assessment sheet, observation sheets,

tests and documentation. Then data are analyzed by descriptive statistics.

The results of this research is an interactive instructional multimedia

using Macromedia Flash program on the biosphere material is declared feasible

for use on geography in high school grade XI. Based on an expert assessment of

material on all aspects of multimedia eligibility criteria with a mode score 4

(good), assessment of media experts with a mode score 5 (very good), assessment

of students on a one to one evaluation with a mode score 4 (good), small group

evaluation mode with a mode score 4 (very good), in field trials with a mode score

5 (very good). Interactive instructional multimedia with Macromedia Flash

biosphere material effectively used in the geography learning process in high

school grade XI IPS and can improve student learning achievements. Based on

the simple experimental results of pretest-posttest design obtained an average

increase in value in learning with interactive multimedia program Macromedia

Flash at 22.57%, in learning with interactive multimedia Powerpoint program at

12.44%, In expository with lecture method at 11.68%. The highest percentage

increase occurred in the study of learning to use Macromedia Flash multimedia,

it is stated that the use of Macromedia Flash interactive multimedia program is

more effective than an powerpoint interactive multimedia program and lecture

methods.

Keywords: Interactive, Instructional Multimedia, biosphere, feasible, effective

Page 7: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Hasbunalloh wa ni’mal wakil”

Cukuplah Alloh sebagai penolong kami dan DIA-lah sebaik-baik pelindung

(QS. Ali Imran: 173)

“Bila sebutir pasir mempunyai makna dalam keberadaannya, hidup

manusia tentu mempunyai makna yang lebih besar lagi. Menjadi bermakna

dalam hidup berarti menjadikan hidup bermanfaat bagi yang lain”

(Anonim)

“Jangan biarkan satu detikpun dalam hidup anda berlalu dengan sia-sia,

hidup itu harus bermakna”

(Penulis)

Page 8: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Alloh swt

karya kecil ini kupersembahkan kepada :

1. Ibu dan Ayah tercinta, terimakasih atas segala pengorbanan,

do’a dan dukungan tiada tara

2. Kakakku dan kakak iparku, seribu kata terimakasih tiada mampu membalas

kebaikan kalian, semoga Alloh membalasnya dengan kebaikan yang berlipat

3. Dua malaikat kecil yang senantiasa menghadirkan semangat dan kebahagiaan:

Keponakanku Zahid dan Kansha, tumbuhlah menjadi anak yang sholeh,

sholehah dan berbakti

4. Almamater

Page 9: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah... segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin

penelitian untuk menyusun skripsi ini.

2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penelitian untuk menyusun skripsi

ini.

3. Bapak Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan ijin penelitian untuk menyusun skripsi ini.

4. Bapak Drs. Ahmad, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan penyusunannya.

5. Bapak Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang

dengan sabar memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya.

6. Bapak Drs.Wakino, M.S selaku Pembimbing Akademik yang dengan sabar

membimbing penulis sejak awal masa studi hingga sekarang.

7. Bapak Dr.Sarwono, M.Pd selaku ahli materi dalam penelitian ini yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

Page 10: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Bapak Drs. Djoko, Subandriyo, M.Pd selaku ahli media dalam penelitian ini

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

9. Bapak/ Ibu dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan

dan penyusunan skripsi ini.

10. Bapak Drs. Riyanto selaku Kepala SMA Al Islam 1 Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian

11. Bapak Ahsanudin, S.Pd dan Bapak Ilham Yuwono, S.Pd selaku guru mata

pelajaran geografi SMA Al Islam 1 Surakarta yang telah berkenan membantu

penelitian.

12. Siswa-siswi kelas XI IPS 1, 2 dan 4 SMA Al Islam 1 Surakarta, terimakasih

atas bantuan kalian.

13. Sahabat-sahabat seperjuangan Geografi 2007 baik yang berjuang sampai

akhir maupun yang telah dahulu meninggalkan kebersamaan kita (Erma, Fika,

Lutfiana, Hani, Nurul, Okta, Nuriawati, Minta, Kiky, Ratih, Puput, Anggun,

Vita, Dwi Hastuti, Yanuar, Lutfihana, Septy, Rias, Dyah, Lilik, Hanggoro,

Dony, Untung, Nova Ari, Isnandar, Ery, Rifky, Gunawan Dwi, Yunus, Nova

Budi, Hanif, Andreas, Aryo, Gunawan Tri, Deky, Galih, Yaskinul, Reza,

Resi, Radit) ada pertemuan selalu ada perpisahan, semoga kita tidak putus

silaturahmi.

14. Teman-teman kost “Al Ashr” dan “Al Banat” (Dian, Mbak Muna, Mbak Susi,

Uni, Khoim, Vika, Yenni, Ani), terimakasih atas dukungan kalian semua.

15. “NuVarian” yang telah mengisi hari-hari penulis penuh semangat dan canda

tawa (Mas Iman dan Mas Aji terimakasih telah banyak membantu dalam

pembuatan media, Mas Aldo, Mas Agus dan Mas Widi terimakasih atas

dukungan dan persaudaraan ini)

16. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penyelesaian penulisan skripsi ini.

Menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

Page 11: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Mei 2012

Penulis,

Dwi Partini

K5407017

Page 12: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK INDONESIA ........................................................... v

HALAMAN ABSTRAK BAHASA INGGRIS ............................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ............................................................................ 8

1. Teori Pendukung Pengembangan Media .............................. 8

2. Pembelajaran Geografi di SMA ............................................ 12

3. Media Pembelajaran ............................................................. 15

4. Teknologi Komputer dan Multimedia Interaktif .................. 22

5. Karakteristik Siswa dalam Menggunakan Media

Pembelajaran ........................................................................ 32

6. Kelayakan dan Efektivitas Media pembelajaran .................. 34

7. Penelitian dan Pengembangan Media Pembelajaran ............ 37

Page 13: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

8. Tinjauan Materi Biosfer ....................................................... 43

B. Penelitian yang Relevan ............................................................. 56

C. Kerangka Berfikir ....................................................................... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 65

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................... 65

C. Sumber Data ................................................................................ 68

D. Teknik Sampling ........................................................................ 69

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 71

F. Analisis Data ............................................................................... 76

G. Prosedur Penelitian…………………………….......................... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian......................................................... 81

B. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 84

1. Deskripsi Langkah Pengembangan ...................................... 84

a. Analisis Kebutuhan ........................................................ 84

b. Perencanaan Desain Produk ........................................... 88

c. Pengembangan Produk Awal ......................................... 90

d. Evaluasi ........................................................................... 91

2. Kelayakan Produk Multimedia Pembelajaran Interaktif ...... 92

a. Uji Kelayakan Produk .................................................... 92

b. Revisi Produk Multimedia Interaktif ............................. 110

3. Efektivitas Multimedia Pembelajaran Interaktif .................. 124

a. Efektivitas Multimedia pada Uji Coba Satu-satu ........... 124

b. Efektivitas Multimedia pada Uji Coba Kelompok Kecil 125

c. Efektivitas Multimedia pada Uji Coba Lapangan .......... 126

d. Efektivitas Multimedia pada Tahap Eksperimen ........... 128

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 131

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 137

B. Implikasi ..................................................................................... 138

Page 14: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

C. Saran ........................................................................................... 138

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 140

LAMPIRAN

Page 15: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Warna yang berhubungan dengan Emosi ................................................ 30

Tabel 2. Persebaran fauna di dunia menurut Wallacea .......................................... 50

Tabel 3. Perbandingan Penelitian dengan Penelitian yang Relevan ..................... 60

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian................................................................. 65

Tabel 5. Kisi-kisi angket ahli media kaitannya dengan program ........................... 71

Tabel 6. Kisi-kisi ahli media kaitannya dengan tampilan ...................................... 72

Tabel 7. Kisi – kisi pedoman angket untuk ahli materi ......................................... 73

Tabel 8. Kisi – kisi pedoman angket untuk siswa dalam uji coba produk ............. 73

Tabel 9. Kisi-kisi Lembar Observasi .................................................................... 74

Tabel 10. Perbedaan Lembar Observasi Sebelum dan Sesudah Modifikasi .......... 75

Tabel 11 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest .......................................................... 76

Tabel 12. Skor dan Kriteria Penilaian ...................................................................... 77

Tabel 13. Pengalaman Siswa Menggunakan Media ................................................ 84

Tabel 14. Karakteristik Belajar Siswa ..................................................................... 85

Tabel 15. Pemilihan Warna Oleh Siswa ............................. .................................... 86

Tabel 16. Pemilihan Jenis Huruf oleh Siswa ........................................................... 87

Tabel 17. Deskripsi Penilaian ahli Materi terhadap Multimedia Pembelajaran ...... 93

Tabel 18. Evaluasi Ahli Media terhadap Multimedia Pembelajaran Interaktif ....... 95

Tabel 19. Hasil Uji coba one to one ......................................................................... 99

Tabel 20. Hasil Uji coba kelompok kecil (Small Group Evaluation) ...................... 103

Tabel 21. Hasil Uji Coba Lapangan ......................................................................... 107

Tabel 22. Nilai Pretes-Postes Siswa pada Uji Coba Satu-satu................................. 124

Tabel 23. Hasil Nilai Pretes-postes Siswa pada Uji coba Kelompok Kecil............. 125

Tabel 24. Hasil Nilai Pretes-postes Siswa pada Uji Coba Lapangan ...................... 127

Tabel 25. Data Perbandingan Nilai Pretes-Postes Pembelajaran dengan Multimedia

Interaktif Program Macromedia Flash, Powerpoint, dan Metode

Ceramah ............................................................... ................................... 130

Tabel 26. Rata-rata Ulangan Harian Siswa .............................................................. 132

Page 16: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale ...................................................................... 22

Gambar 2. Klasifikasi Iklim Yung Huhn .......................................................... ...... 44

Gambar 3. Teori apungan benua ........................................................................ ..... 45

Gambar 4. Peta persebaran flora di dunia ............................................................... 46

Gambar 5. Persebaran Fauna menurut Alfred Russel Wallace ......................... ...... 50

Gambar 6. Peta Persebaran fauna di Indonesia ..................................................... .. 53

Gambar 7. Grafik Peningkatan Populasi penduduk Dunia dan Penurunan Luasan

Hutan ..................................................................................................... 54

Gambar 8. a. Pembukaan lahan baru yang merusak hutan ...................................... 55

b. Kebakaran hutan ................................................................................ 55

Gambar 9. Alur Kerangka Berfikir ......................................................................... 64

Gambar 10 Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 80

Gambar 11 Peta Citra SMA Al Islam 1 Surakarta ................................................... 83

Gambar 12. Diagram Pengalaman Siswa menggunakanMedia ................................ 85

Gambar 13. Diagram Karakteristik Gaya Belajar Siswa ........................................... 86

Gambar 14. Diagram Pemilihan Warna oleh Siswa .................................................. 87

Gambar 15. Diagram Pemilihan Jenis Huruf oleh Siswa .......................................... 88

Gambar 16. Diagram Hasil Evaluasi Ahli Materi ..................................................... 94

Gambar 17. Diagram Hasil Evaluasi Ahli Media terhadap Multimedia

Pembelajaran Interaktif .................................................................. ........ 98

Gambar 18. Diagram Hasil Penilaian Siswa Uji coba Satu-satu ............................... 101

Gambar 19. Diagram Hasil Uji coba Kelompok Kecil ............................................. 105

Gambar 20. Hasil Uji coba Lapangan ....................................................................... 109

Gambar 21. Tampilan Layer Apersepsi tentang Manfaat Tumbuhan ....................... 110

Gambar 22. Tampilan Gambar persebaran Flora berdasar ketinggian dan garis

lintang sebelum revisi ............................................................................ 111

Gambar 23. Tampilan Gambar persebaran Flora berdasar ketinggian dan garis

lintang sesudah revisi ............................................................................ 111

Page 17: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Gambar 24. Tampilan Layer Materi tentang Usaha Konservasi ............................... 112

Gambar 25. Tampilan Layer Tujuan Pada Media Sebelum Revisi .......................... 112

Gambar 26. Tampilan Tujuan Pada Media Setelah Revisi ....................................... 113

Gambar 27. Tampilan Navigasi Sebelum Revisi ...................................................... 113

Gambar 28. Tampilan Navigasi Setelah Revisi ........................................................ 114

Gambar 29. Tampilan Layer Indikator dalam Media ................................................ 114

Gambar 30. Tampilan layer yang berisi kalimat pengantar masuk kuis ................... 115

Gambar 31. Tampilan Soal sebum revisi (Tanpa Numbering) ................................. 115

Gambar 32. Tampilan layer soal setelah revisi (dengan numbering) ........................ 116

Gambar 33. Tampilan Layer Kerangka Berfikir Sebelum Revisi ............................. 116

Gambar 34. Tampilan Layer Kerangka Berfikir Setelah Revisi ............................... 117

Gambar 35. Tampilan Gambar Pada Media Sebelum Revisi .................................... 117

Gambar 36. Tampilan Gambar Pada Media Setelah Revisi ...................................... 118

Gambar 37. Tampilan Pada Video Setelah revisi ..................................................... 118

Gambar 38. Tampilan Layer Soal Nomor 1 Pada Post Tes....................................... 119

Gambar 39. Tampilan Layer Soal Nomor 1 Pada Post Tes Setelah revisi ................ 119

Gambar 40. Tampilan Layer Soal Nomor 2 Pada Post Tes Sebelum Revisi ............ 120

Gambar 41. Tampilan Layer Soal Nomor 2 Pada Post Tes Setelah Revisi............... 120

Gambar 42. Tampilan Layer Soal Nomor 4 Pada Post Tes Sebelum Revisi ............ 121

Gambar 43. Tampilan Layer Soal Nomor 4 Pada Post Tes Setelah Revisi............... 121

Gambar 44. Tampilan Layer Soal Nomor 7 Pada Post Tes Sebelum Revisi ............ 122

Gambar 45. Tampilan Layer Soal Nomor 7 Pada Post Tes Setelah Revisi............... 122

Gambar 46. Tampilan Pergantian Materi Sebelum Revisi ....................................... 123

Gambar 47. Tampilan Pergantian Materi Setelah Revisi .......................................... 123

Gambar 48. Diagram Nilai Pretes-Postes Siswa pada Uji Coba Satu-satu ............... 124

Gambar 49. Diagram Perbandingan Nilai Pretes-postes Siswa pada Uji Coba

Kelompok Kecil .................................................................................... 126

Gambar 50. Diagram Perbandingan Nilai Pretes-Postes Pembelajaran dengan

Multimedia Interaktif Program Macromedia Flash, Powerpoint, dan

Metode Ceramah ................................................................................... 130

Page 18: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Pengalaman Menggunakan Media ........................................... 145

Lampiran 2. Kuesioner Karakteristik Gaya Belajar Siswa ....................................... 146

Lampiran 3. Angket Kebuutuhan Siswa ................................................................... 148

Lampiran 4. Lembar Evaluasi Ahli Media ............................................................... 150

Lampiran 5. Lembar Evaluasi Ahli Materi ................................................................ 152

Lampiran 6. Lembar Penilaian Uji Coba Produk Untuk Siswa ................................. 153

Lampiran 7. Lembar Observasi ................................................................................ 155

Lampiran 8. Silabus (Kelas Eksperimen dengan Macromedia Flash) ...................... 156

Lampiran 9. Silabus (Kelas Eksperimen dengan Powerpoint) ................................. 157

Lampiran 10 Silabus (Kelas Kontrol dengan Metode Ceramah) .............................. 158

Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen dengan

Macromedia Flash) ............................................................................... 159

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen dengan

Power Point) .......................................................................................... 163

Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol dengan Metode

Ceramah) ............................................................................................... 167

Lampiran 14. Soal Pretes dan Posttest ........................................................................ 171

Lampiran 15. Kunci Jawaban Pretes dan Postes ........................................................ 178

Lampiran 16. Lampiran Materi Persebaran Flora dan Fauna ..................................... 179

Lampiran 17. Analisis Pengalaman Siswa Menggunakan Multimedia ...................... 213

Lampiran 18. Analisis Karakteristik Gaya Belajar Siswa .......................................... 217

Lampiran 19. Analisis Kebutuhan Siswa ................................................................... 221

Lampiran 20. Lembar Evaluasi Ahli Materi Pembelajaran ........................................ 229

Lampiran 21. Pernyataan Validator Materi Pembelajaran ........................................ 233

Lampiran 22. Hasil Evaluasi Ahli Materi ................................................................... 234

Lampiran 23. Lembar Evaluasi Ahli Media Pembelajaran ........................................ 235

Lampiran 24. Pernyataan Validator Media Pembelajaran .......................................... 239

Lampiran 25. Hasil Evaluasi Ahli Media .................................................................. 240

Lampiran 26. Hasil Penilaian Siswa pada Uji Coba Satu-satu ................................... 242

Page 19: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 27. Hasil Penilaian Siswa Pada Uji Coba Kelompok Kecil ........................ 244

Lampiran 28. Hasil Penilaian Siswa Pada Uji Coba Lapangan .................................. 246

Lampiran 29. Hasil Lembar Observasi ....................................................................... 248

Lampiran 30. Hasil Nilai Pretes-Postes Pada Uji Coba Lapangan ............................. 251

Lampiran 31. Perbandingan Pretes-Postes pada Ketiga Model Pembelajaran ........... 252

Lampiran 32. Daftar Hadir Uji Coba Perorangan ....................................................... 254

Lampiran 33. Daftar Hadir Uji Coba Kelompok Kecil .............................................. 255

Lampiran 34. Daftar Hadir Uji Coba Lapangan (Kelas Eksperimen dengan

Macromedia Flash) .............................................................................. 256

Lampiran 35. Daftar Hadir Siswa pada Pembelajaran dengan Powerpoint ............... 257

Lampiran 36. Daftar Hadir Siswa pada Pembelajaran dengan Metode Ceramah ...... 258

Lampiran 37. Flow Chart ........................................................................................... 260

Lampiran 38. Story Board .......................................................................................... 261

Lampiran 39. Tampilan Media ................................................................................... 266

Lampiran 40. Foto Penelitian ..................................................................................... 284

Lampiran 41. Perizinan ............................................................................................... 287

Page 20: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu modal pembangunan suatu bangsa.

Pendidikan juga merupakan indikator penting yang menunjukkan kualitas hidup

manusia. Pendidikan yang berkualitas akan mencetak sumberdaya manusia yang

berkualitas pula sehingga dapat mendukung pembangunan nasional demi

kemajuan negara. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (http://www.sisdiknas.go.id) bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari komponen-komponen yang

ada dalam pendidikan itu sendiri, seperti adanya sarana/prasarana penunjang,

guru, tenaga pendidikan, sistem pendidikan, tujuan pendidikan, visi dan misi

pendidikan serta peserta didik. Guru sebagai pendidik merupakan salah satu

komponen penting yang berperan besar dalam pembelajaran. Guru sebagai

pelaksana dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, sehingga

memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran sehubungan

dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. Guru pula yang akan

menentukan penilaian terhadap hasil pembelajaran yang dilakukan, sehingga

keberhasilan pembelajaran merupakan tanggung jawab guru secara profesional

(Mulyasa, 2006:40).

Cukup jelas bahwa posisi guru memang penting, guru harus berani

melakukan perubahan dan pandai-pandai menyiasati proses pembelajaran agar

berjalan kondusif dan efektif. Apalagi dengan adanya paradigma pembelajaran

masa kini berubah dari teacher oriented menjadi student oriented. Bukan

jamannya lagi guru sebagai pusat atau fokus dalam pembelajaran, siswa harus

berperan aktif menggali pengetahuan. Menurut Zaini dkk (2008: xiv), “ketika

Page 21: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

siswa belajar dengan aktif berarti mereka mendominasi kegiatan pembelajaran,

mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok materi

pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka

pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Siswa diajak

turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga

melibatkan fisik”, pembelajaran seperti ini disebut pembelajaran aktif.

Pembelajaran aktif sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil belajar yang

maksimum.

Hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi di lapangan,

selama ini guru seringkali masih berperan sentral dan mendominasi pembelajaran.

Mereka menyampaikan materi dengan berceramah, sedangkan siswa duduk, diam,

mendengarkan dan mencatat. Masih ada guru yang hanya mengandalkan buku

modul dalam mengajar tanpa menggunakan sumber-sumber belajar lain. Model

pembelajaran seperti ini terkesan sangat monoton dan cenderung membuat siswa

cepat bosan terlebih lagi jika pada materi yang cukup sulit. Siswa bukannya

semakin mengerti akan materi yang dipelajari tetapi justru semakin kesulitan,

mereka akan bersikap pasif atau jikapun tidak mereka akan beraktivitas sendiri

ditengah pembelajaran berlangsung karena yang ada dibenak mereka ketika guru

mengajar hanyalah ingin pembelajaran segera berakhir. Ketika siswa pasif atau

hanya menerima informasi dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan

apa yang telah disampaikan guru tersebut sehingga berdampak terhadap hasil

belajar mereka. Kondisi yang kurang lebih seperti ini juga terjadi di SMA Al

Islam 1 Surakarta. Berdasarkan pengamatan peneliti saat menjalani program

pengalaman lapangan di sekolah tersebut pembelajaran yang berlangsung

seringkali monoton khususnya pada pembelajaran geografi. Hal seperti ini

berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, dapat diketahui dari rata-rata

ulangan harian mereka pada mata pelajaran geografi yaitu sebesar 72.91. Nilai ini

masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran geografi di

SMA Al Islam yaitu 74.

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaaan

fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam

Page 22: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

konteks keruangan (Sumaatmaja, 1997:11). Sebagai ilmu pengetahuan geografi

diajarkan dari tingkat dasar sampai menengah. Materi yang diajarkan meliputi

atmosfer, lithosfer, hidrosfer, dan biosfer. Objek kajian geografi ini sebenarnya

banyak yang bersifat konkrit dan dekat dengan kehidupan manusia, namun akan

menjadi abstrak jika tidak didukung dengan media visualisasi yang jelas. Salah

satunya adalah pada materi biosfer yang mengkaji tentang persebaran flora dan

fauna di dunia maupun di Indonesia. Materi ini akan semakin mudah dipahami

jika disertai dengan media visual berupa gambar-gambar dan peta untuk

menunjukan sebaran keruangannya, namun ketika disampaikan dengan

berceramah siswa hanya bisa membayangkan dalam benaknya sehingga terkadang

menjadi abstrak. Hal inilah yang juga turut menjadi salah satu faktor penyebab

pasifnya siswa dan rendahnya hasil belajar geografi.

Seiring dengan kemajuan jaman, identik dengan kecanggihan teknologi

informasi yang semakin merambah berbagai lini kehidupan tidak terkecuali

pendidikan. Sudah selayaknya dalam dunia pendidikan turut memanfaatkan

kecanggihan teknologi ini untuk kegiatan pembelajaran. Kecanggihan teknologi

dapat menjadi solusi tepat untuk menjawab beberapa permasalahan yang timbul

dalam pembelajaran yaitu dengan menciptakan media pembelajaran yang

berkualitas, menarik, inovatif, interaktif. Media ini dapat dijadikan sebagai

strategi untuk memotivasi partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Siswa lebih

antusias mengikuti pembelajaran jika di dalamnya terdapat hal-hal yang menarik.

Saat menggunakan multimedia interaktif siswa belajar menemukan sendiri serta

menggali informasi yang disajikan media tersebut, berarti secara tidak langsung

sebenarnya siswa telah cukup aktif. Cara ini biasanya akan membuat siswa

merasakan suasana lebih menyenangkan sehingga hasil belajar lebih maksimal.

Hadirnya multimedia interaktif ini tidak hanya untuk memotivasi saja, lebih dari

itu dapat membawa dampak positif membantu siswa dalam memahami materi.

Penyajian dan pengemasan materi dalam sebuah media secara tepat dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Pada hakekatnya media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi

menyampaikan pesan. Dalam hal ini media pembelajaran diartikan sebagai segala

Page 23: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sesuatu yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk menyampaikan

informasi agar tercipta kondisi belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Media berbasis komputer merupakan suatu kebutuhan penting dalam

pembelajaran yang memungkinkan modifikasi penyampaian pesan pembelajaran

menjadi lebih menarik, sehingga memberikan kemudahan dalam pemahaman

terhadap materi pelajaran khususnya dalam pembelajaran geografi. Adanya media

juga memungkinkan dapat mengakomodasi kebutuhan siswa yang berbeda-beda

karena seperti yang diketahui bahwa setiap siswa mempunyai karakternya masing-

masing dalam belajar. Ada siswa yang cenderung mudah menyerap materi jika

disertai gambar-gambar, grafik, ada yang cenderung mudah menyerap materi jika

mendengarkan penjelasan dari orang lain atau dengan berdiskusi, ada yang mudah

menyerap materi jika belajar sendiri ditempat yang tenang, dan ada pula yang

mudah belajar jika dengan langsung praktek atau menerapkannya dalam

kehidupan. Berdasarkan observasi awal di kelas XI IPS 1, 2 dan 4 SMA Al Islam

1 Surakarta dapat diketahui bahwa dari ketiga kelas tersebut 46% siswa memiliki

gaya belajar visual, 28% siswa memiliki gaya belajar audio, 17% siswa memiliki

gaya belajar teks, dan 9% siswa memiliki gaya belajar kinestetik.

Maka dari itu cukuplah jelas bahwa perlu dikembangkannya sebuah media

berbasis komputer salah satunya berupa multimedia interaktif yang dibuat dengan

progam Macromedia Flash. Multimedia interaktif program Macromedia Flash

dapat menampilkan teks, gambar, animasi, audio dan digital video secara

bersama-sama pada satu saat dengan penggunaan tombol sebagai alat interaktif.

Media ini relevan dengan kebutuhan siswa yang sebagian besar memiliki gaya

belajar visual yaitu cenderung lebih mudah belajar dengan disertai media visual

seperti gambar-gambar ataupun peta. Untuk siswa dengan gaya belajar audio,

teks, maupun kinestetik sebagian kebutuhan mereka juga telah terakomodasi

dalam multimedia interaktif ini karena kemampuanya dapat menampilkan

berbagai unsur media secara bersamaan.

Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini menggunakan jenis

penelitian R&D (Research and Development), yaitu penelitian berbasis

pengembangan yang berorientasi pada sebuah produk. Materi yang dikemas

Page 24: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dalam multimedia pembelajaran interaktif adalah materi biosfer dilengkapi latihan

soal-soal (drill) dikombinasikan dengan model games. Substansi materi biosfer

mengkaji tentang persebaran flora fauna di muka bumi maupun di Indonesia

secara khusus. Kompetensi dasar dari materi ini adalah siswa dapat menjelaskan

faktor-faktor persebaran flora fauna, mengidentifikasi persebaran flora fauna di

dunia, menganalisis persebaran flora fauna di Indonesia dan mengidentifikasi

dampak kerusakan flora fauna terhadap kehidupan. Materi ini lebih banyak

membutuhkan daya ingat, pemahaman dan analisis, sehingga pemilihan model

drill dan games dirasa cukup tepat. Model drill dan games memberikan

pengalaman belajar yang lebih konkrit kepada siswa dan menimbulkan suasana

belajar yang menyenangkan, diharapkan lebih menarik, dapat membangkitkan

partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman

siswa.

Proses yang ditempuh sebelum memulai pengembangan multimedia

pembelajaran interaktif adalah analisis kebutuhan siswa. Hasil analisis kebutuhan

ini turut dijadikan pertimbangan dalam pengembangan produk awal multimedia

pembelajaran interaktif. Agar produk yang dihasilkan layak dan efektif maka

dilakukan serangkaian tahapan uji coba ahli materi, ahli media, dan uji coba

siswa. Pada tahap akhir uji coba juga dilakukan eksperimen sederhana yaitu

dengan membandingkan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan

multimedia interaktif program Macromedia Flash, multimedia interaktif program

Powerpoint dan pembelajaran klasikal mengutamakan ceramah.

Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya bahwa terdapat

permasalahan pembelajaran berlangsung monoton, guru menjadi pusat

pembelajaran dan siswa yang cenderung pasif. Mengingat keterbatasan peneliti,

maka uji coba terhadap kelayakan produk multimedia pembelajaran interaktif ini

dibatasi hanya menggunakan sampel pada satu sekolah yaitu SMA Al Islam 1

Surakarta. Alasan pemilihan sekolah ini berdasarkan fakta-fakta pendukung yang

ditemukan peneliti mengenai kondisi pembelajaran di sekolah tersebut. Faktor

pendukung lain adalah karena sekolah ini sudah dilengkapi dengan fasilitas

Page 25: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

laboratorium multimedia, bahkan juga terdapat laboratorium khusus untuk

pembelajaran IPS akan tetapi pemanfaatanya kurang optimal.

Beranjak dari hal tersebut maka dilakukan penelitian pengembangan

media dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Kombinasi Model Drill dan Games Pada Mata Pelajaran Geografi Materi

Biosfer Kelas XI SMA”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah di atas maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Penyampaian materi pelajaran geografi yang bersifat monoton membuat

siswa cenderung pasif dan berdampak pada hasil belajar yang rendah

2. Materi biosfer membutuhkan daya ingat, pemahaman, dan analisis akan

sangat abstrak jika disampaikan tanpa dukungan visualisasi yang jelas

3. Paradigma pembelajaran berubah dari teacher oriented menjadi student

oriented, siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran

4. Perlunya sebuah media pembelajaran yang menarik dan sesuai kaidah desain

pesan sehingga bisa membangkitkan motivasi siswa untuk aktif dalam

pembelajaran

5. Multimedia pembelajaran interaktif ini diyakini dapat membantu siswa

memahami materi pembelajaran geografi khususnya pada materi biosfer

6. Media yang menarik dapat memberikan efek positif terhadap keberhasilan

pembelajaran

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka didapatkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kelayakan multimedia interaktif kombinasi model drill dan

games materi biosfer dalam pembelajaran geografi?

Page 26: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Bagaimana keefektivan multimedia interaktif kombinasi model drill dan

games materi biosfer dalam pembelajaran geografi?

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan pokok

yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui kelayakan multimedia interaktif kombinasi model drill dan

games materi biosfer dalam pembelajaran geografi

2. Mengetahui keefektivan multimedia interaktif kombinasi model drill dan

games materi biosfer dalam pembelajaran geografi

E. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

informasi penggunaan media pembelajaran dalam penelitian lebih lanjut.

2. Praktis

a. Bagi siswa

1. Menambah variasi media belajar sehingga dapat mengurangi

kejenuhan dalam belajar geografi

2. Memudahkan siswa memahami pelajaran geografi

3. Meningkatkan hasil belajar geografi

b. Bagi guru

1. Memberikan alternatif penggunaan media dalam pelaksanaan

pembelajaran

2. Meningkatkan kualitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran

c. Bagi sekolah

Meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar siswa pada umumnya

Page 27: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Teori Pendukung Pengembangan Media

a. Teori Kognitif

Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu

aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi

perceptual, dan proses internal (Budiningsih, 2005:48).

Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001:24) bahwa perkembangan

kognitif individu meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap sensori motor;

(2) tahap praoperasi; (3) tahap operasi konkret dan (4) tahap operasi

formal. Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan

individu yaitu asimilasi dan akomodasi. Atherton (dalam Sudrajat, 2008:2)

menyebutkan bahwa asimilasi adalah “the process by which a person takes

material into their mind from the environment, which may mean changing

the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah “the

difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”

Dikemukakannya pula bahwa belajar akan lebih berhasil apabila

disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta

didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan

obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan

dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak

memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi

dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari

lingkungan.

Sesuai dengan teori tersebut maka rangsangan kepada siswa dapat

diberikan melalui multimedia interaktif yang dikembangkan ini.

Pengembanganya mengikuti struktur perkembangan kognitif anak, materi

disusun dari tingkat yang sederhana ke kompleks. Peserta didik dapat

mengkaitkan pengetahuan awal yang telah dimiliki dengan pengetahuan

Page 28: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

baru yang akan diperolehnya. Misalnya pada materi biosfer, peserta didik

mengetahui adanya jenis tumbuhan yang berbeda pada satu tempat dengan

tempat lain dengan mempelajari biosfer lebih dalam, mereka dapat

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan tersebut.

b. Teori Konstruktivisme

Dalam pandangan kontruktivisme pembelajaran bersifat generatif,

yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Seperti

yang diungkapkan Smaldino (1996:6):

Contructivists arque that students situate the learning experience

within their own experience and that the goal of instruction is not

to teach information but to create situations so that students can

interpret information for their own understanding.

Belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada

pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada

pembentukan struktur kognitifnya. Secara hakiki, asimilasi dan akomodasi

terjadi sebagai usaha pebelajar untuk menyempurnakan atau merubah

pengetahuan yang telah ada di benaknya. Pengetahuan yang telah dimiliki

oleh pebelajar sering pula diistilahkan sebagai prakonsepsi. Proses

asimilasi terjadi apabila terdapat kesesuaian antara pengalaman baru

dengan prakonsepsi yang dimiliki pebelajar. Proses akomodasi adalah

suatu proses adaptasi, evolusi, atau perubahan yang terjadi sebagai akibat

pengalaman baru pebelajar yang tidak sesuai dengan prakonsepsinya.

Tinjauan filosofis, psikologi kognitif, psikologi sosial, dan teori sains

sepakat menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan

(Dole & Sinatra dalam Santyasa, 1997:2).

Menurut teori ini, peran siswa sebagai pebelajar harus aktif

melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi

makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, sedangkan peranan guru

atau pendidik adalah membantu agar proses pengkonstruksian

pengetahuan oleh siswa berjalan lancar, bukan mentransfer pengetahuan

yang telah dimiliki. Dalam pendekatan ini sangat jelas ditekankan bahwa

peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas siswa dalam

Page 29: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan,

media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk

membantu pembentukan pengetahuan tersebut.

Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut,

maka media yang akan dikembangkan menempati posisi strategis untuk

menciptakan suasana belajar secara optimal. Multimedia interaktif

memungkinkan siswa belajar aktif. Melalui media ini guru hanya

berusaha menghantarkan siswa untuk berfikir, menemukan sendiri

pengetahuannya.

c. Teori Sibernetik

Teori ini relatif baru dengan teori-teori belajar yang lain, termasuk

dengan teori yang dibahas sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan

dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori

sibernetik belajar adalah pengolahan informasi. (Budiningsih, 2005:80-

81).

Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu

mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Proses belajar

memang penting dalam teori sibernetik namun yang lebih penting lagi

adalah sistem informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa.

Informasi inilah yang akan menentukan bagaimana proses belajar akan

berlangsung. Noor (www.mandikdasmen.depdiknas.go.id) berpendapat

bahwa:

Aplikasi teori ini, untuk mendukung proses pembelajaran dalam

kegiatan belajar hendaknya menarik perhatian, memberitahukan

tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang ingatan pada

prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan

bimbingan belajar, mendorong unjuk kerja, memberikan balikan

informatif, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih

belajar.

Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses

belajar manapun yang ideal untuk segala situasi dan cocok untuk semua

peserta didik. Teori ini sangat relevan dan menjadi landasan

Page 30: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pengembangan multimedia pembelajaran yang akan didesain dalam

penelitian ini.

Implementasi teori sibernetik dalam pembelajaran telah banyak

dikembangkan, diantaranya adalah pendekatan-pendekatan yang

berorientasi pada pemrosesan informasi. Berdasarkan pendekatan ini,

Reigeluth, Bunderson & Merril (Budiningsih, 2005: 84) mengembangkan

strategi penataan isi atau materi pelajaran berdasarkan empat hal, yakni:

pemilihan (selection), penataan urutan (sequencing), rangkuman

(summary), dan sintesis (synthesizing). Menurut mereka: (1) Jika isi

pelajaran ditata dengan menggunakan dari urutan umum ke rinci, maka

materi pembelajaran ada tingkat umum akan menjadi kerangka untuk

mengkaitkan isi-isi lain yang lebih rinci. Hal ini sesuai dengan struktur

representasi informasi dalam long term memory, sehingga akan

mempermudah proses penelusuran kembali informasi; (2) Jika rangkuman

diintegrasikan ke dalam strategi penataan materi pembelajaran, maka akan

berfungsi untuk meunjukan kepada pebelajar informasi yang perlu diberi

perhatian, disamping itu juga menghemat kapasitas working memory.

Aplikasi teori belajar sibernetik dalam multimedia interaktif yang

akan dikembangkan ini adalah sejalan dengan perkembangan teknologi

dan informasi, peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu teknologi

informatika yang didapat dengan cara menggunakan multimedia

interaktif, serta juga dengan penataan sistem informasi materi yang

disajikan dan dapat diperoleh secara lengkap. Peserta didik dapat belajar

sesuai kebutuhan, kecepatan, keluwesan, dan dapat memilih materi yang

disajikan. Serta bisa digunakan secara individual dan dapat dilakukan

secara berulang jika belum memahami pada materi tertentu.

Page 31: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Pembelajaran Geografi di SMA

a. Hakekat Pembelajaran Geografi

Geografi adalah ilmu yang menelaah bumi sebagai tempat tinggal

atau ruang huni bagi manusia dan manusia sebagai penghuni bumi.

(Daldjoeni, 1982:24). Menurut Sumaatmadja (1997:11):

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan

perbedaaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan

atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Konsep geografi

tersebut secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi objek studi

geografi tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi yang

hakikatnya terdiri atas atmosfer, lithosfer, biosfer, dan hidrosfer,

serta umat manusia dengan kehidupan termasuk persamaan dan

perbedaan serta analisis hubungan keruangan gejala-gejala geografi

di permukaan bumi.

Dengan demikian dapat diketengahkan di sini bahwa pembelajaran

geografi hakikatnya adalah pembelajaran tentang aspek keruangan

permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan

umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Tiap-tiap wilayah di ruang

muka bumi ini memiliki karakternya masing-masing. Gejala alam yang

ada tidaklah sama, misalnya di Indonesia terdapat hutan hujan tropis yang

kaya akan jenis vegetasi, sedangkan di Afrika hanya terdapat gurun yang

minim akan jenis vegetasi, kelembaban udara, intensitas matahari, dan

kesuburan tanahnya berbeda. Perbedaan karakter wilayah seperti ini yang

menghasilkan persebaran flora dan fauna yang berbeda pada tiap tempat

dalam geografi dapat dipelajari dalam biogeografi. Pada tingkatan Sekolah

Menengah Atas masuk dalam bab biosfer, disana dibahas lebih dalam

mengenai faktor-faktor persebaran flora dan fauna bagaimana

persebarannya, dan kerusakan dari flora-fauna tersebut. Apabila materi ini

disampaikan secara verbalistis akan menjadi abstrak. Dengan penggunaan

media pembelajaran yang tepat dan mampu mengkaitkan aspek keruangan

akan mampu menciptakan suasana belajar yang efektif.

Page 32: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Ruang Lingkup Pembelajaran Geografi

Menurut Sumaatmaja (1996:12), pembelajaran geografi hakikatnya

berkenaan dengan aspek-aspek keruangan permukaan bumi (geosfer) dan

faktor-faktor geografis alam lingkungan dan kehidupan manusia. Oleh

karena itu, ruang lingkup pembelajaran geografi sama dengan ruang

lingkup geografi:

1) Alam lingkungan yang menjadi sumberdaya bagi kehidupan manusia;

2) Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya;

3) Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang

memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-tempat di permukaan

bumi

4) Kesatuan regional yang merupakan perpaduan antara darat, perairan,

dan udara di atasnya

Sedangkan menurut Widoyo (2001:82), ruang lingkup kajian studi

geografi adalah menjawab pertanyaan:

1) Apa (what) dalam arti struktur pola, fungsi, dan proses gejala,

kenampakan atau kejadian di permukaan bumi

2) Di mana (where) dalam arti situs (site), letak (lokasi) atau penyebaran

(spasial distribution) di permukaan bumi

3) Berapa panjang (how long) sebuah sungai, jalan, berapa lebar (how

wide), berapa luas (how large) suatu areal/wilayah, berapa jauh (how

far) jarak antar lokasi, berapa dalam (how deep) suatu perairan (danau,

sungai, laut) berapa tinggi (how high) suatu elevasi, berapa miring

(how steep) suatu lereng, berapa lama (durasi) suatu proses

berlangsung (how long), berapa banyak (how many/how much) atau

jumlah

4) Mengapa (why) dalam arti korologi/keruangan dan

penjelasan/deskripsi latar belakang dan pola hubungan sebab-akibat

(causal) atau interrelasi dan interaksi serangkaian gejala/kejadian atau

motivasi manusia

Page 33: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5) Bagaimana (how) dalam arti penjelasan suatu struktur pola, fungsi dan

proses gejala/kejadian atau solusi terhadap suatu masalah yang

berujud rumusan saran kebijakan

6) Kapan (when) dalam arti waktu lampau (informasi), sekarang dan

yang akan datang (peramalan/forecasting atau perencanaan)

7) Siapa (who) dalam arti sebagai objek penelitian atau pelaku (subjek)

suatu kejadian dan sekaligus sebagai subjek yang bertanggung jawab

dalam bentuk kelompok manusia, tidak sebagai individu (terutama

dalam bahasan geografi manusia, khususnya geografi politik), kecuali

behavioral geography.

Menurut Rhoad Murphey (dalam http://wangsajaya.wordpress.com)

ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal

balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan

permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal balik

antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi

perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara

spesifik.

Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi

tidak terlepas dari aspek alamiah dan aspek insaniah yang menjadi obyek

studinya. Aspek itu diungkapkan dalam satu ruang berdasarkan prinsip-

prinsip penyebarannya, relasinya, dan korologinya. Selanjutnya prinsip

relasi diterapkan untuk menganalisis hubungan antara masyarakat manusia

dengan lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan perbedaan

arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran, dan

korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu

wilayah yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya

region-region yang berbeda satu sama lain.

c. Fungsi Pembelajaran Geografi

Menurut Leszynski fungsi geografi yaitu menyelidiki obyek-obyek

yang terintegrasi di dalam persebaran keruangannya (Daldjoeni,1982:28).

Page 34: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Fungsi Pembelajaran Geografi menurut Departemen Pendidikan

Nasional (2004) adalah sebagai berikut :

1) Mengembangkan pengetahuan tentang pola-pola keruangan dan

proses yang berkaitan.

2) Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan

informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan

geografi.

3) Menumbuhkan sikap, kesadaran, dan kepedulian terhadap

lingkungan hidup dan sumber daya serta toleransi terhadap

keragaman sosial–budaya masyarakat.

d. Paradigma Pembelajaran Geografi SMA

Menurut Perdana (www.geounesa.net), mata pelajaran geografi

mengembangkan pemahaman siswa tentang organisasi spasial,

masyarakat, tempat-tempat, dan lingkungan pada muka bumi. Siswa

didorong untuk memahami proses-proses fisik yang membentuk pola-pola

muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di muka bumi.

Untuk membantu siswa memahami materi geografi guru harus kreatif

dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Guru harus mampu

menyelaraskan metode dan media apa yang tepat untuk menyampaikan

materi. Penerapan media yang bervariasi sangat penting untuk memotivasi

dan mendorong keaktifan peserta didik.

Fakta, data, gejala, dan masalah geografi harus disajikan atau digali

oleh anak didik dalam konteks yang bermakna dengan perantara media

yang serasi (Sumaatmaja, 1997:113). Penggunaan media pembelajaran

yang tepat diharapkan akan mampu menciptakan suasana belajar efektif.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Menurut Smaldino (2005:9):

A medium (plural, media) is a means of communication and

source of information. Derived from the Latin word meaning

“between”, the term refers to anything that carries information

between a source and a receiver. Examples include video,

television, diagrams, printed materials, computer progams, and

instructors. These are considered instructional media when they

Page 35: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

provide messages with an instructional purpose. The purpose of

media is to facilitate communication and learning.

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar

atau penyalur pesan (Djamarah, 1995:136). Menurut Gagne dalam

Sadiman (2009:6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education

Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah

bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta

peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar

dan dibaca. Berbeda lagi menurut para pakar media dari Amerika yang

tergabung dalam AECT (Association of Education and Communication

Technologi) yang mendefinisikan media sebagai bentuk dan saluran yang

digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Berbagai batasan tentang media dari beberapa ahli namun intinya

dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk

memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Sekiranya

suatu media yang ada telah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,

maka media tersebut dapat dimanfaatkan. Dalam hal ini media yang akan

dikembangkan adalah untuk memotivasi siswa, mengubah paradigma

bahwa geografi membosankan dan membantu dalam memahami pelajaran

geografi sehingga materi disajikan semenarik mungkin dengan aplikasi

Macromedia Flash.

Page 36: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Dick dan Carey dalam Wibawa (2001:100) patokan yang

perlu dipertimbangkan dalam memilih media yaitu:

1) Ketersediaan sumber

2) Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas

3) Keluwesan, kepraktisan dan daya tahan (umur) media, serta;

4) Efektivitas media untuk waktu yang panjang

Anitah (2011:89) memberikan pertimbangan dalam pemilihan media

secara singkat yaitu:

1) Tujuan pembelajaran

2) Pebelajar

3) Ketersediaan

4) Ketepatgunaan

5) Biaya

6) Mutu teknis

7) Kemampuan SDM

c. Fungsi Media Pembelajaran

Munadi (2008; 37 - 48 ), media pembelajaran memiliki beberapa

fungsi diantaranya :

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.

Media pembelajaran itu merupakan “bahasanya guru” maka untuk

beberapa hal media pembelajaran itu dapat menggantikan guru terutama

sebagai sumber belajar.

2) Fungsi semantik

Bahwa kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata

(symbol verbal) yang bermakna atau maksudnya benar- benar dapat

dipahami anak didik (tidak verbalistik).

3) Fungsi manipulatif

Media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas – batas ruang

dan waktu dan mengatasi inderawi.

a) Mengatasi batas ruang dan waktu

Page 37: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Kemampuan media dapat menghadirkan objek atau peristiwa yang

sulit dihdirkan dalam bentuk aslinya.

b) Kemampuan media dalam mengatasi keterbatasan inderawi

manusia.

4) Fungsi psikologis

a) Fungsi atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention)

siswa terhadap bahan ajar, menggugah perasaan, emosi dan tingkat

penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

b) Fungsi Afektif

Fungsi Afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat

penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu

c) Fungsi kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh

dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili

obyek-obyek yang dihadapi, baik obyek itu berupa orang, benda

atau kejadian/peristiwa. Obyek-obyek itu direpresentasikan atau

dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau

lambang yang-dalam psikologi- semuanya merupakan sesuatu yang

bersifat mental.

d) Fungsi Imaginatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan

imaginasi siswa.

e) Fungsi Motivasi

Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan

minat belajarnya dan dengan cara memberikan dan menimbulkan

harapan. Salah satu pemberian harapan itu yakni dengan cara

memudahkan siswa, bahkan yang dianggap lemah sekalipun dalam

menerima dan memahami isi pelajaran yakni melalui pemanfaatan

media pembelajaran yang tepat guna.

Page 38: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

5) Fungsi sosio-kultural

Media pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar

peserta komunikasi pembelajaran yaitu dengan memberikan rangsangan

yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi

yang sama.

Menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2002: 21) bahwa

penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral pembelajaran di

kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung dapat menunjukkan

dampak yang positif bagi pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang

melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan

yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara

yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu

dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan

kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan dan aplikasi

lebih lanjut.

2) Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai

penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan

memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image

yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat

menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berfikir,

yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek

motivasi dan meningkatkan minat.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori

belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal

partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan.

4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk

mengantarkan pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup

banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa.

Page 39: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

6) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan

gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan

elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan

dengan baik, spesifik, dan jelas

7) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau

diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk

penggunaan secara individu.

8) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap

proses belajar dapat ditingkatkan.

9) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk

menjelaskan berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi

bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada

aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.

Edgar Dale dalam www.mediapendidikan.com, menyebutkan ada

lima fungsi pokok media pembelajaran yaitu:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Dengan demikian media pembelajaran mempunyai fungsi yang

sangat penting baik untuk pendidik maupun peserta didik. Bagi peserta

didik media pembelajaran mempunyai peran sangat penting yaitu dapat

menimbulkan gairah belajar, memungkinkan untuk dapat belajar mandiri

sesuai bakat dan kemampuannya, dan mempercepat pemahaman terhadap

materi yang diajarkan oleh guru. Bagi pendidik, media pembelajaran

mempunyai fungsi untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan agar

tidak terlalu verbal.

Page 40: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d. Jenis – jenis Media Pembelajaran

Rudy Bretz dalam Munadi (2008:52), mengklasifikasikan media

menjadi delapan kelas yaitu: (1) media audio-visual gerak, contohnya TV,

video tape, film, kaset program dan piringan hitam, (2) media audio-visual

diam, contohnya film strip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara,

(3) media audio semi gerak, contohnya media telewrite, morse, dan media

board, (4) media visual gerak, contohnya film bisu, (5) media visual diam,

contoh microform, gambar dan grafis, film-strip, (6) media semi gerak,

contohnya teks autograph, (7) media audio, contohnya radio, telepon,

audio tape dan audio disc, dan (8) media cetak, contohnya teletype dan

paper tape.

Sementara itu Briggs dalam Sadiman (2009:23) mengidentifikasi

media pembelajaran menjadi 13 macam yaitu: objek, model, suara

langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan

tulis, media transparansi, film rangkai, film bigkai, film, televisi dan

gambar. Sumatmadja (2001:79) secara spesifik menyebutkan bahwa media

pengajaran geografi antara lain adalah peta, globe, atlas, potret, gambar,

slide dan film, diagram, grafik, media cetak (majalah, surat kabar dan

terutama buku pelajaran).

Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”

mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman

yang diperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale ini

jenjang pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan

keabstrakkannya. Pengalaman yang paling konkrit diletakkan pada dasar

kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin

abstrak disajikan dalam Gambar 1 berikut:

Page 41: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale

(Sumber: http://unesa.net)

Terkait dengan media yang akan dikembangkan termasuk dalam

gambar diam dan juga terdapat gambar hidup, kedudukannya dalam

kerucut pengalaman Dale tersebut terdapat pada tingkat ke enam dan ke

tujuh. Pengalaman yang diperoleh peserta didik melalui multimedia

interaktif lebih konkrit daripada pembelajaran hanya dengan menggunakan

media lambang visual saja ataupun hanya dengan komunikasi verbal saja.

4. Teknologi Komputer dan Multimedia Interaktif

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media

pembelajaran dapat menghantarkan peran dan fungsi media menjadi semakin

luas dan luwes. Dengan demikian telah banyak memberikan pandangan dalam

pengembangan model, desain, dan strategi pembelajaran. Saat inovasi

teknologi informasi dan komunikasi terus dilakukan untuk kepentingan

kegiatan pembelajaran, salah satu terobosan adalah penggunaan multimedia

interaktif dalam pembelajaran.

Pengertian multimedia itu sendiri adalah perpaduan antara berbagai

media (format file) yang berupa teks, gambar (vector atau bitmap), grafik,

sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file

digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik

(Ariani, 2010:11). Pesan yang dimaksud dalam hal ini adalah pesan

pembelajaran, sedangkan publik adalah pebelajar atau peserta didik. Dalam

Page 42: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

multimedia interaktif dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat

dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang

dikehendaki untuk proses selanjutnya.

a. Objek Multimedia

Menurut Sutopo (2003:8) obyek multimedia terbagi menjadi:

1) Teks

Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis

Multimedia.

2) Image

Secara umum image atau grafik berarti still image seperti foto dan

gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual (visual-oriented),

dan gambar merupakan sarana yang baik untuk menyajikan suatu

informasi.

3) Animasi

Animasi adalah pembentukan gerakan dari berbagai media atau objek

yang divariasikan dengan gerakan transisi, efek-efek, juga suara yang

selaras dengan gerakan animasi tersebut atau animasi merupakan

penayangan frame-frame gambar secara cepat untuk menghasilkan

kesan gerakan.

4) Audio

Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya

music dan suara efek (sound effect). Salah satu bentuk bunyi yang bisa

digunakan dalam produksi multimedia adalah waveform audio yang

merupakan format file audio yang berbentuk digital.

5) Video

Video merupakan elemen media paling kompleks karena

penyampaian informasi yang lebih komunikatif dibandingkan gambar

biasa. Walaupun terdiri dari elemen-elemen yang sama seperti grafik,

suara dan teks namun bentuk video berbeda dengan animasi.

Perbedaan terletak pada penyajiannya. Dalam video, informasi

Page 43: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

disajikan dalam kesatuan utuh dari objek yang dimodifikasi sehingga

terlihat saling mendukung penggambaran yang seakan terlihat hidup.

6) Interaktif Link

Sebagian dari Multimedia interaktif, dimana pengguna dapat

menekan mouse atau objek pada screen seperti button atau teks dan

menyebabkan program melakukan perintah tertentu.

b. Kelebihan Multimedia Interaktif

Menurut Phing (2007:28), multimedia interaktif dapat

menumbuhkan interaksi antara pebelajar dengan isi pembelajaran dan isi

pembelajaran dengan pebelajar. Interaktivitas dapat membuat proses

pembelajaran responsif dan aktif, mengatur partisipasi dan tindakan dalam

pembelajaran, tidak pasif hanya melihat atau mendengar saja. Hal ini

sejalan dengan pendapat Stemler (1997:339):

With interactive multimedia programs the learning proces become

active, not passive, and it ensures that users are doing, not simply

watching.......Interactive multimedia is a process rather than a

technology, that places new learning potential into hands of users.

Multimedia interaktif dapat menciptakan pembelajaran yang aktif,

dan dapat memastikan siswa terlibat, tidak hanya melihat. Multimedia

interaktif adalah sebuah proses lebih dari sekedar teknologi yang

menempatkan pembelajaran potensial baru pada pengguna. Menurut

Ariani (2010:95), “Multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan

pembelajaran sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar peserta

didik”. Kelebihan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran,

diantaranya:

1) Interaktif

Sesuai dengan namanya, program multimedia ini dirancang untuk

dipakai oleh siswa secara individual (belajar mandiri). Saat siswa

mengaplikasikan program ini, ia di ajak untuk terlibat secara auditif,

visual, dan kinetic, sehingga dengan pelibatan ini dimungkinkan

informasi atau pesannya mudah dimengerti.

Page 44: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Memberikan iklim afeksi secara individual

Karena dirancang khusus untuk pembelajaran mandiri, kebutuhan

siswa secara individual terasa terakomodasi, termasuk bagi mereka

yang lamban dalam menerima pelajaran. Karena multimedia interaktif

mampu memberi iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang

lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar

dalam menjalankan intruksi seperti yang diinginkan. Iklim afektif ini

akan melibatkan penggambaran ulang berbagai obyek yang ada dalam

pikiran siswa.

3) Meningkatkan motivasi belajar

Dengan terakomodasinya kebutuhan siswa, siswapun akan termotivasi

untuk terus belajar.

4) Memberikan umpan balik

Multimedia interaktif dapat menyediakan umpan balik (respon) yang

cepat terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Karena

multimedia interaktif diprogram untuk pembelajaran mandiri, maka

kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada pengguna.

Pada media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini juga

memiliki kelebihan seperti yang disebutkan diatas. Bersifat interaktif

karena dapat digunakan untuk belajar secara individual, ketika

mengaplikasikannya siswa dapat terlibat secara aktif. Siswa yang memilih

menu-menu pada multimedia interaktif seketika itu juga terdapat umpan

balik. Dalam model drill yang disajikan, ketika siswa dapat menjawab soal

dengan benar akan muncul umpan balik berupa reward berupa skor dan

siswa bisa melanjutkan permainan selanjutnya. Penggunaan multimedia

interaktif ini dapat dilakukan berulang-ulang sesuai keinginan siswa.

c. Format Sajian Multimedia Interaktif

Penggunaan komputer untuk kegiatan pembelajaran, akhir-akhir ini

semakin banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Hal ini

menunjukan bahwa dengan media komputer sangat memungkinkan

terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan optimal

Page 45: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

disebabkan karena sifat dan karakteristik komputer yang cukup khas.

Implementasi model-model pembelajaran interaktif berbasis komputer

adalah dengan pemanfaatan komputer dalam setiap setting pembelajaran di

dalam kelas maupun di luar kelas. Pada dasarnya salah satu tujuan

pembelajaran dengan multimedia interaktif adalah sedapat mungkin

menggantikan atau melengkapi serta mendukung unsur-unsur: tujuan,

materi, metode, dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar

dalam sistem pendidikan konvensional yang biasa dilakukan.

Sebagai multimedia interaktif yang diharapkan akan menjadi bagian

dari proses pembelajaran, pembelajaran interaktif berbasis komputer harus

mampu memberi dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi

interaktif antar media dan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam

sebuah proses belajar mengajar (PBM).

Menurut Nandi (2006:5) Model-model multimedia interaktif

berbasis komputer ini dapat berupa:

1) Model drills

Model drills merupakan salah satu bentuk model pembelajaran

interaktif berbasis komputer/Computer Based Learning (CBL) yang

bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui

penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji penampilan siswa

melalui kecepatan menyelesaikan latihan soal yang diberikan.

Secara umum tahapan materi model drill adalah sebagai berikut:

a) Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat

tertentu dari penampilan siswa

b) Siswa mengerjakan latihan soal

c) Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi kemudian

memberikan umpan balik

d) Jika jawaban yang diberikan benar program menyajikan soal

selanjutnya dan jika jawaban salah program menyediakan fasilitas

untuk mengulang latihan atau remediation yang dapat diberikan

secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.

Page 46: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Model Tutorial

Model tutorial merupakan program pembelajaran interaktif yang

digunakan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan

perangkat lunak atau software berupa program komputer berisi materi

pelajaran. Perkembangan teknologi komputer membawa banyak

perubahan pada sebuah program yang seharusnya didesain terutama

dalam upaya menjadikan teknologi ini mampu memanipulasi keadaan

sesungguhnya. Penekanannya terletak pada upaya berkesinambungan

untuk memaksimalkan aktivitas belajar-mengajar sebagai interaksi

kognitif antara siswa, materi subjek, dan komputer yang diprogram.

Secara sederhana pola-pola pengoperasian komputer sebagai

instruktur pada model tutorial ini yaitu:

a) Komputer menyajikan materi

b) Siswa memberikan respon

c) Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi pada arah

siswa dalam menempuh prestasi berikutnya

d) Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya

Tutorial dalam pembelajaran interkatif ditujukan sebagai

pengganti manusia sebagai instruktur secara langsung pada

kenyataannya, diberikan berupa teks atau grafik pada layar yang telah

menyediakan poin-poin pertanyaan atau permasalahan.

3) Model Simulasi

Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman secara

kongkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang

mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang

tanpa resiko. Model simulasi terbagi dalam empat kategori, yaitu:

fisik, situasi, prosedur, dan proses.

Secara umum tahapan materi model simulasi adalah sebagai

berikut: Pengenalan, penyajian, informasi (simulasi 1, simulasi 2, dst),

pertanyaan dan respon jawaban, penilaian respon, pemberian feedback

Page 47: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

tentang respon, pengulangan, segmen pengaturan pengajaran, dan

penutup.

4) Model instructional Games

Model instructional games merupakan salah satu metode dalam

pembelajaran dengan multimedia interaktif yang berbasis komputer.

Tujuan model instruksional games adalah untuk menyediakan

suasana/lingkungan yang memberikan fasilitas belajar yang

menambah kemampuan siswa. Model instructional Games tidak perlu

menirukan realita namun dapat memiliki karakter yang menyediakan

tantangan yang menyenangkan bagi siswa. Model instructional games

sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi

untuk mencapai sesuatu.

Kaitannya dengan penelitian ini model yang dikembangkan adalah

model drill dikombinasikan dengan model games. Seperti yang diuraikan

dalam penjelasan tentang model atau format sajian multimedia tersebut,

bahwa dalam drill materi atau masalah disajikan dalam bentuk soal-soal

yang harus dijawab. Di situ juga terdapat umpan balik sebagai respon dari

kemampuan siswa dalam menjawab soal. Dalam pengembangan ini akan

disertai dengan penjelasan dari setiap jawaban yang benar sehingga dapat

membantu siswa untuk memahami pelajaran geografi materi biosfer.

d. Macromedia Flash dalam Pengembangan Multimedia Pembelajaran

Wibawanto (2005:1) mengatakan bahwa “Flash” merupakan

program grafis multimedia dan animasi yang dapat dipergunakan untuk

membuat aplikasi web interaktif yang menarik”. Aplikasi web dapat

dilengkapi dengan beberapa macam animasi, audio, interaktif animasi dan

lain-lain. Demikian pula dalam media pembelajaran yang akan

dikembangkan ini. Multimedia dapat menampilkan teks, gambar, animasi

dan digital video secara bersama-sama pada satu saat dan penggunaan

button sebagai alat interaktif. (Sutopo, 2003:60)

Kesederhanaan tool yang disediakan serta kemampuan yang luas

menjadikan Macromedia Flash semakin digemari. Beberapa alasan atau

Page 48: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

keuntungan memilih Macromedia Flash menurut Ramadianto (2008 : 10)

yaitu:

1) Seorang pemula yang masih awam terhadap dunia desain dan

animasi dapat mempelajari dan memahami Macromedia Flash

dengan mudah tanpa harus dibekali dasar pengetahuan yang

tinggi tentang bidang tersebut

2) Pengguna program Macromedia Flash dapat dengan mudah dan

bebas dala berkreasi membuat animasi dengan gerakan luwes

(bebas) sesuai alur adegan animasi yang dikehendaki

3) Macromedia Flash dapat menghasilkan file dengan ukuran

kecil. Hal ini dikarenakan Flash menggunakan animasi dengan

basis vektor, dan ukuran file flash yang kecil dapat digunakan

padahalaman web tanpa membutuhkan waktu loading yang lama

untuk membukanya

4) Macromedia Flash menghasilkan file bertipe (ekstensi) .fla yang

bersifat flexibel, karena dapat dikonversikan menjadi file bertipe

.swf, .htm, .gif, .png, .exe, .mov. Hal ini memungkinkan

penggunaan program Macromedia Flash untuk berbagai

keperluan yang diinginkan

Riyanto (http://slametriyanto.net) mengungkapkan beberapa output

yang dapat dihasilkan dari aplikasi Macromedia Flash, antara lain:

1) Animasi, aplikasi dari Macromedia Flash dapat menambahkan

unsur animasi secara baik,

2) Games, banyak permainan yang dibuat dengan menggunakan

macromedia flash,

3) Alat penghubung pengguna, sebagian besar perancang website

menggunakan Macromedia Flash sebagai alat penghubung

pengguna

4) Area pesan fleksibel, disini adalah sebuah area dalam halaman

website yang dirancang untuk menampilkan informasi yang

dibutuhkan yang memungkinkan perubahan waktu

5) Kaya aplikasi internet, meliputi suatu spektrum luas yang

menyediakan sebuah alat penghubung pengguna untuk

menampilkan dan mengontrol manipulasi penyampaian data dari

internet

Atas pertimbangan keunggulan-keunggulan dari program Flash

tersebut maka pada penelitian ini produk media dikembangkan dengan

menggunakan program Macromedia Flash.

Page 49: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

e. Desain Warna dalam Multimedia Pembelajaran

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya

sempurna (berwarna putih). Warna memiliki banyak kegunaan selain dapat

mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang, dan bisa menutupi

ketidaksempurnaan serta bisa membangun suasana atau kenyamanan untuk

semua orang (Nugroho, 2008:1)

Warna sangat penting dalam menentukan respon dari orang lain,

warna memberikan kesan pertama pada seseorang. Penggunaan warna

tertentu pada media khususnya media pendidikan diyakini juga dapat

memberikan dampak psikologis bagi peserta didik. Setiap warna

mempunyai makna atau karakter yang berbeda-beda, berikut makna dari

budaya warna disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Warna yang berhubungan dengan Emosi

Warna Asosiasi

Merah Muda Kedekatan, kelembutan, feminism

Merah Cinta, kemarahan, kekuatan, kejantanan

Ungu Melankolis, Kegilaan

Violet Mistis, meditasi, kecemburuan, rahasia

Nila Nostalgia, Mimpi, frustasi

Hijau Harapan, kelembutan, kesegaran, muda

Kuning Humor, terbuka, optimistis

Orange Dinamis, kekuatan, simultasi

Hitam Kematian, putus asa, pemberontakan, kecanggihan

Putih Kehidupan, kesucian, keadaan tidak berdosa

Abu-abu Takut, keraguan, kebimbangan

Coklat Kepadatan, kejujuran, alami

Biru Spiritual, kedalaman, kedewasaan, ketidakterbatasan

Sumber: Philips (dalam Prihadi, 2010)

Pemilihan warna yang tepat dalam desain media pembelajaran akan

memberikan rasa nyaman kepada yang melihatnya sehingga konsentrasi

dapat tetap terjaga. Berikut contoh teknik memberikan warna yang baik

dalam presentasi menurut Nugroho (2008:43):

Page 50: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1) Latar belakang (background) warna gelap

Untuk background warna biru tua tulisannya sebaiknya

menggunakan warna yang kontras seperti warna oranye, kuning dan

hijau sehingga terlihat harmonis. Selain itu dapat juga digunakan

warna lain yang harmonis seperti warna merah muda, oranye, dan

kuning.

2) Latar belakang (background) warna terang

Latar belakang biru muda tulisan sebaiknya menggunakan warna

kontras seperti warna cokelat, merah dan oranye. Warna-warna lain

yang juga harmonis, cocok untuk latar belakang biru muda adalah

warna biru, ungu dan merah muda.

Menurut Stemler dalam Kulasekara (2008: 84) direkomendasikan

untuk menggunakan warna netral atau warna pastel untuk

background/latar belakang karena untuk kenyamanan mata atau warna

yang sejuk untuk menciptakan perasaan yang damai. Pada background

yang terang lebih baik digunakan warna tulisan yang gelap, dengan

menggunakan maksimal tiga sampai enam warna dan secara konsisten

dalam program.

Selain teknik pemilihan warna latar belakang tersebut diatas ada hal

lain yang juga perlu diperhatikan dalam pengembangan media

pembelajaran. Berikut ada beberapa petujuk penggunaan warna pada situs

atau file presentasi yang dikemukakan Nugroho (2008:44), namun dapat

juga dijadikan referensi untuk pertimbangan dalam penelitian

pengembangan ini:

1) Gunakan warna kontras dan harmoni yang tepat

Roda warna dapat digunakan sebagai patokan untuk memudahkan

menentukan warna kontras dan harmoni.

2) Banyak macam warna maksimum 5

Jumlah macam warna yang dipakai sebaiknya jangan melebihi 5

macam termasuk latar belakangnya. Warna yang terlalu banyak akan

membuat tampilan layar terasa kompleks.

Page 51: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3) Pergunakan warna secara konsisten

Pergunakan warna secara konsisten di sepanjang situs maupun

tampilan presentasi. Materi atau topik atau butir yang sama kalau

memungkinkan selalu menggunakan warna yang sama. Apabila

konsistensi terpelihara maka audiens akan sangat dipermudah waktu

menyerap materi isi presentasi

4) Gambar dan Animasi

Pergunakan gambar dan animasi hanya pada tempat dan waktu yang

tepat. Apabila gambar dipakai sebagai latar belakang, jangan sampai

terlalu mencolok yang justru membuat tampilan presentasi ataupun

situs terasa kompleks. Animasi harus digunakan sesedikit mungkin

karena animasi cenderung membingungkan.

Secara rinci menurut Stemler (1997: 347) yang perlu diperhatikan

dalam pemilihan warna adalah:

a).Using a maximum of three to six colors perscreen; b) being

consistent in color choices within a program; c) using it the

brightest colors for the most important information; d) Using a

neutral gray or pastels as a background, since it recedes optically;

e) Using significant contrast betweem text and background color to

provide a higher degree of text readibility; f) always using dark

letters on a light background for text; g) avoiding the use of

complementary color (e.g., blue/orange, red/green, violet); and h)

using commonly accepted colors (e.g.,red for stop or warning,

yellow forpause or consider, green for go proceed). h).Very hot

colors (such as pink and magenta) should be avoided since they

may appear to pulsate on the screen.

Pemilihan warna dalam pengembangan multimedia pembelajaran

dilakukan berdasar hasil angket warna yang cenderung disukai siswa,

namun juga memperhatikan aspek-aspek yang sudah diuraikan tersebut

agar menghasilkan produk yang maksimal dan efektif dalam pembelajaran.

5. Karakteristik Siswa dalam Menggunakan Media Pembelajaran

Karakteristik belajar siswa dalam menggunakan media pembelajaran

dapat diketahui dengan menggunakan angket karakteristik belajar/gaya belajar

Page 52: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

yang dikenal dengan VARK. VARK didesain oleh Neil Fleming sebagai satu

angket yang dibuat untuk mengetahui profil/gaya belajar seseorang

(http://www.vark-learn.com). Tampilan dan komposisi media pembelajaran

dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa agar efektif kegunaannya dan

mampu menumbuhkan gairah siswa dalam belajar. V.A.R.K merupakan angket

yang terdiri dari 4 kategori yaitu visual, aural, read, kinestetic.

a. Visual

Gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang dalam belajar

seseorang akan lebih mudah memperoleh informasi dalam bentuk visual,

seperti gambar, grafik dan simbol.

b. Aural

Gaya belajar aural merupakan gaya belajar yang dalam belajar

seseorang akan lebih mudah memperoleh informasi dalam bentuk

pendengaran. Gaya belajar ini lebih mudah memperoleh informasi seperti

dalam kuliah, tutorial dan diskusi dengan orang lain. Gaya belajar ini juga

menyukai belajar melalui e-mail, mempergunakan alat komunikasi seperti

mobile phone, web chat dan memperbincangkan hal-hal melalui internet.

c. Read

Gaya belajar teks merupakan gaya belajar yang dalam belajar

seseorang akan lebih mudah mengingat informasi dalam bentuk tulisan.

Gaya belajar ini lebih mudah mengingat informasi setelah membaca buku

teks, kamus, kertas informasi yang dibagikan di kelas dan lainnya.

d. Kinesthetic

Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang dalam belajar

seseorang akan lebih mudah memperoleh informasi dengan menggunakan

berbagai indera seperti penglihat, perasa, pencium, penyentuh, pendengar.

Selain itu gaya belajar ini lebih suka pada praktek atau simulasi dan gerak.

Dengan dikembangkannya multimedia pembelajaran interaktif yang

memadukan berbagai media dapat memenuhi kebutuhan siswa secara umum

sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing, karena setiap siswa mempunyai

karakteristik gaya belajar yang berbeda.

Page 53: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

6. Kelayakan dan Efektivitas Media Pembelajaran

a. Kelayakan Media Pembelajaran

Kelayakan media pembelajaran dapat diukur melalui validasi oleh

tim ahli (ahli materi dan ahli media), serta uji coba pemakaian produk oleh

siswa dalam tiga tahap yaitu uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil,

dan uji coba lapangan. Ahli materi memberikan penilaian terhadap materi

yang disajikan dalam media dari segi kualitas materi dan kemanfaatannya.

Kualitas materi meliputi beberapa kriteria yaitu kesesuaian materi dengan

siswa, kedalaman materi, ketepatan urutan penyajian materi, keterbacaan

teks, kesesuaian gambar/foto/video dengan materi, kesesuaian

animasi/video dengan materi, kejelasan penggunaan bahasa, kualitas

umpan balik, pemberian latihan dan tes, waktu penyajian materi,

kesesuaian materi dengan standar kompetensi/kompetensi dasar,

kesesuaian materi dengan kompetensi yang diharapkan, keluasan materi,

kejelasan uraian materi, dan materi up to date. Kemanfaatan materi

meliputi kriteria penggunaan media pembelajaran interaktif memberikan

motivasi siswa untuk belajar, media pembelajaran interaktif membantu

proses pembelajaran.

Ahli media memberikan penilaian terhadap media dari segi

keefektivan desain layar, kemudahan pengoperasian, keefektivan navigasi,

dan kemanfaatan. Keefektivan desain layar meliputi ketepatan ukuran

tulisan, ketepatan pemilihan jenis tulisan, pemilihan warna tulisan, tata

letak gambar dan animasi, kualitas gambar animasi, komposisi warna

animasi, ketepatan ukuran animasi, komposisi warna tulisan dengan warna

latar, komposisi warna gambar animasi dengan latar, Ilustrasi music (back

sound) mendukung pembelajaran yang dilakukan, keefektifan animasi

untuk memperjelas materi, ketepatan efek suara yang digunakan dengan

animasi yang ditampilkan, keserasian volume suara dengan suara latar dan

efek suara. Aspek kemudahan pengoperasian meliputi kemudahan

pengoperasian media pembelajaran, sistematika penyajian materi dalam

media pembelajaran. Aspek keefektivan navigasi meliputi fungsi exit,

Page 54: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

fungsi navigasi ke materi pilihan. Aspek kemanfaatan meliputi

penggunaan media pembelajaran ini mempermudah proses pembelajaran,

penggunaan media pembelajaran ini memberikan motivasi belajar bagi

siswa, penggunaan media ini relevan untuk meningkatkan perhatian siswa

terhadap materi ajar, penggunaan media pembelajaran ini mempermudah

guru dalam menyampaikan materi, materi yang ada pada media

pembelajaran ini sesuai dengan standar kompetensi/kompetensi dasar,

keterangan yang ada pada media pembelajaran memperjelas materi

pembelajaran.

Siswa dalam uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba

lapangan memberikan penilaian terhadap media dari segi kemudahan

produk untuk dioperasikan, kemudahan produk untuk dipelajari isinya dan

kemenarikan tampilan. Aspek kemudahan produk untuk dioperasikan

meliputi kejelasan petunjuk penggunaan produk, kemudahan memulai

program, kemudahan mengakhiri program, kemudahan memilih menu

program, kemudahan memilih menu program, kemudahan menggunakan

tombol, tingkat kemudahan menggunakan program, kejelasan petunjuk

mengerjakan tes. Aspek kemudahan produk untuk dipelajari isinya

meliputi kejelasan rumusan kompetensi dasar, kejelasan rumusan indikator

keberhasilan, kejelasan uraian materi untuk dipelajari siswa, ketepatan

urutan penyajian materi, penyampaian materi menarik bagi siswa,

penggunaan teks dan gaya bahasa yang mendukung pemahaman siswa

terhadap materi, keterbacaan teks, pemberian contoh mendukung

pemahaman anda terhadap materi, kejelasan butir soal latihan untuk anda

kerjakan, kejelasan umpan balik, kejelasan butir soal tes untuk siswa

kerjakan, penggunaan gambar, foto dan animasi mendukung pembelajaran

dan pemahaman anda terhadap materi. Aspek kemenarikan tampilan

meliputi kemenarikan warna layer produk, kemenarikan desain latar

produk, keserasian dan kemenarikan tombol produk, ketepatan tata letak

teks, keserasian dan kemenarikan pilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan

spasi tulisan, kesesuian latar dengan warna huruf, kesesuaian penggunaan

Page 55: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

video, kesesuaian penggunaan foto/gambar, ketepatan penggunaan audio,

keserasian penggunaan video dan audio, kesesuaian dan kemenarikan

pemberian umpan balik bagi siswa.

Semua aspek penilaian diatas dinilai dengan skor berskala likert 1

sampai 5. Data-data tersebut semua adalah data ordinal, sifatnya adalah

urutan yang tidak dapat dipisahkan sehingga dalam upaya

penyimpulannya harus memakai median atau modus bukan rata – rata

(mean). Penyajian data menggunakan dotplot atau barchart seperti yang

diungkapkan Mogei (dalam Harvey, 1998:21):

The data collected are ordinal: they have an inherent order or

sequence, but one cannot assume that the respondent means that

the difference between agreeing and strongly agreeing is the same

as between agreeing and being undecided.... Display the

distribution of observations in a dotplot or a barchart (it can’t be a

histogram, because the data is not continuous).

Data dengan skala likert dapat disajikan dengan dua teknik yaitu

deskriptif atau inferensial. Data yang disajikan dengan teknik deskriptif

disimpulkan menggunakan median atau modus, dalam

menginterpretasikannya lebih mudah. Data yang disajikan dengan teknik

inferensial mencari perbedaan antara (median) kelompok yang

dibandingkan menggunakan metode non-parametrik.

b. Efektivitas Media Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ index/php), kata efektif berarti “ada

efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tt

obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mulai

berlaku (tt undang-undang, peraturan)”. Sedangkan definisi dari kata

efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-

tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan

menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga

diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan

yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan

Page 56: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah

benar atau efektif. (Wibisono, 2010)

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

efektivitas media pembelajaran adalah suatu bentuk pengukuran terhadap

perubahan-perubahan hasil belajar setelah siswa mendapatkan perlakukan

semu berupa eksperimentasi dari media pembelajaran yang digunakan.

Media pembelajaran sebagai salah satu sarana pendidikan yang tepat dan

efektif akan dapat menunjang tercapainya hasil belajar yang lebih baik.

Media yang tepat adalah media yang sesuai dengan materi yang akan

diajarkan, sedangkan media yang efektif jika hasil belajar yang diharapkan

tercapai dengan baik. Tingkat keefektifan suatu media ini dapat dilihat dari

tingkat pemahaman siswa melalui hasil belajar yang telah dicapai.

Semakin besar perubahan hasil belajar yang telah tercapai, maka semakin

besar pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, semakin tinggi

efektifitas media pembelajaran yang digunakan.

Menurut Gilbert dalam Arikunto (1998: 160) efektifitas program

dapat diukur sekurang-kurangnnya dengan tiga cara:

1) Pendekatan analisis, penilai menentukan standar minimum yang harus

dicapai siswa.

2) Pendekatan deskriptif, memberitahukan kepada evaluator tentang tingkat

keberhasilan yang dicapai siswa dalam belajarnya.

3) Pendekatan eksperimen, dengan cara membandingkan dua kelompok

eksperimen dengan catatan kondisi kedua kelompok sama. Untuk kedua

kelompok diberikan perlakuan yang berbeda maka akan diketahui efektif

tidaknya perlakuan tersebut.

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini akan diukur

keefektifannya dengan menggunakan pendekatan eksperimen, yaitu

dengan melakukan pretest dan posttest. Hasil pretest-posttest pada kelas

dengan pembelajaran menggunakan produk multimedia interaktif

Macromedia Flash dibandingkan dengan hasil pretes-posttest kelas

dengan pembelajaran menggunakan Powerpoint dan kelas dengan

Page 57: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pembelajaran klasikal mengutamakan ceramah. Jika ada peningkatan hasil

pretest-posttest pada kelas dengan pembelajaran dengan Macromedia

Flash lebih tinggi dibanding dengan kedua kelas lainnya maka dapat

dikatakan bahwa multimedia pembelajaran interaktif ini efektif.

7. Penelitian dan Pengembangan Media Pembelajaran

a. Pengertian Penelitian Pengembangan

Borg dan Gall (1983: 772) mengatakan “educational research and

development (R&D) is a process used to develop and validate educational

production”. Serangkaian langkah penelitian dan pengembangan

dilakukan secara siklis, pada setiap langkah yang akan dilalui atau

dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya hingga pada

akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan yang baru. Pendekatan ini

memiliki keunggulan, terutama jika dilihat dari prosedur kerjanya yang

sangat memperhatikan pada kebutuhan dan situasi nyata di sekolah,

sistematik, dan bersifat siklis.

b. Langkah-langkah dalam Penelitian dan Pengembangan

Borg dan Gall (1983: 772) mengemukakan serangkaian tahap yang

harus ditempuh dalam pendekatan ini, yaitu “research and information

collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary

field testing, main product revision, main field testing, operational product

revision, operational field testing, final product revision, and

dissemination and implementation”. Apabila langkah-langkah tersebut

diikuti dengan benar, diasumsikan menghasilkan suatu produk

pembelajaran yang siap dipakai pada tingkat sekolah.

1) Research and information collecting

Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap studi pendahuluan. Dalam

tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah melakukan studi

pustaka yang melandasi produk pembelajaran yang akan

dikembangkan, obeservasi di kelas, dan merancang kerangka kerja

penelitian dan pengembangan produk pembelajaran.

Page 58: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Planning

Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya adalah

merancang berbagai kegiatan dan prosedur yang akan ditempuh dalam

penelitian dan pengembangan produk pembelajaran. Kegiatan-

kegiatan yang perlu dilakukan dalam tahap ini, yaitu merumuskan

tujuan khusus yang ingin dicapai dengan dikembangkannya suatu

produk; memperkirakan dana, tenaga, dan waktu yang diperlukan

untuk mengembangkan suatu produk; merumuskan kemampuan

peneliti, prosedur kerja, dan bentuk-bentuk partisipasi yang diperlukan

selama penelitian dan pengembangan suatu produk; dan merancang

uji kelayakan.

3) Development of the preliminary form of the product

Langkah ini meliputi: a) Menentukan desain produk yang akan

dikembangkan (desain hipotetik); b) menentukan sarana dan prasarana

penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan

pengembangan; c) menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di

lapangan; d) menentukan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat

dalam penelitian

4) Preliminary field test

Ujicoba pendahuluan ini bersifat terbatas, melibatkan 1 sampai 3

sekolah dengan jumlah responden antara 10 sampai 30 orang. Tujuan

dari tahap ini adalah memperoleh deskripsi latar (setting) penerapan

atau kelayakan suatu produk jika produk tersebut benar-benar telah

dikembangkan.

5) Main product revision

Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarkan uji

lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan

setelah dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap

penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan

pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi

Page 59: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat

perbaikan internal.

6) Main field test

Ujicoba ini melibatkan sekolah dalam jumlah lebih banyak, yaitu

antara 5 sekolah sampai 15 sekolah dengan sample subyek antara 30

sampai 100 orang. Data kuantitatif berupa pretest dan postest

memungkinkan hasil tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Tujuan dari tahap ini adalah menentukan apakah suatu produk yang

hendak dikembangkan benar-benar telah menunjukkan suatu

performansi sebagaimana yang diharapkan.

7) Operational product revision

Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji

lapangan yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama.

Penyempurnaan produk dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan

lebih memantapkan produk yang kita kembangkan, karena pada tahap

uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok

kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan postest. Selain

perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini

didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif.

8) Operational field test

Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: 1)

melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; 2) uji

efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai

produk; 3) hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap

diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi

9) Final product revision

Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang

dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk

lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah

didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat

Page 60: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki

nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.

10) Dissemination and implementation

Tahap ini ditempuh dengan tujuan agar produk yang baru saja

dikembangkan itu bisa dipakai oleh masyarakat luas. Inti kegiatan

dalam tahap ini adalah melakukan sosialisasi terhadap produk hasil

pengembangan. Misalnya, melaporkan hasil dalam pertemuan-

pertemuan profesi dan dalam bentuk jurnal ilmiah.

Walter Dick and Lou Carrey dalam Borg and Gall (1983: 571)

mengemukakan langkah-langkah R&D adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi Tujuan (Identity Instructional Goal(s))

Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar

pebelajar dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan

program Instruksional. Tujuan Instruksional mungkin dapat

diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja (performance

analysis), dari penilaian kebutuhan (needs assessment), dari

pengalaman praktis dengan kesulitan belajar pebelajar, dari analisis

orang-orang yang melakukan pekerjaan (job analysis), atau dari

persyaratan lain untuk instruksi baru. Langkah ini sangat sesuai

dengan kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan

sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran tertentu di mana

tujuan pembelajaran pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu

rancangan pembangunan.

2) Melakukan Analisis Instruksional (Conduct Instructional Analysis)

Analisis Instruksional dilakukan untuk menentukan keterampilan yang

spesifik, pengetahuan, dan tugas pelajaran yang dilibatkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Page 61: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3) Analisis Pembelajar dan Lingkungan (Analyze Learners and

Contexts)

Langkah ini melakukan analisis pembelajar, analisis konteks di mana

mereka akan belajar, dan analisis konteks di mana mereka akan

menggunakannya. Keterampilan pembelajar, pilihan, dan sikap yang

telah dimiliki pembelajar akan digunakan untuk merancang strategi

Instruksional.

4) Merumuskan Tujuan Performansi (Write Performance Objectives)

Pernyataan-pernyataan tersebut berasal dari keterampilan yang

diidentifikasi dalam analisis Instruksional, akan mengidentifikasi

keterampilan yang harus dipelajari, kondisi di mana keterampilan

yang harus dilakukan, dan kriteria untuk kinerja yang sukses.

5) Pengembangan Tes Acuan Patokan (Develop Assessment Instruments)

Berdasarkan tujuan performansi yang telah ditulis, langkah ini adalah

mengembangkan butir-butir penilaian yang sejajar (tes acuan patokan)

untuk mengukur kemampuan siwa seperti yang diperkirakan dari

tujuan. Penekanan utama berkaitan diletakkan pada jenis keterampilan

yang digambarkan dalam tujuan dan penilaian yang diminta.

6) Pengembangan Strategi Instruksional (Develop Instructional Strategy)

Bagian-bagian strategi Instruksional menekankan komponen untuk

mengembangkan belajar pebelajar termasuk kegiatan praInstruksional,

presentasi isi, partisipasi peserta didik, penilaian, dan tindak lanjut

kegiatan.

7) Pengembangan atau Memilih Material Instruksional (Develop and

Select Instructional Materials)

Ketika kita menggunakan istilah bahan pembelajaran sudah termasuk

segala bentuk Instruksional seperti panduan guru, modul, transparansi,

kaset video, komputer berbasis multimedia, dan halaman web untuk

pembelajaran jarak jauh.

Page 62: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

8) Merancang dan Melaksanakan Penilaian Formatif (Design and

Conduct Formative Evaluation of Instruction).

Ada tiga jenis evaluasi formatif yaitu penilaian satu-satu, penilaian

kelompok kecil, dan penilaian uji lapangan. Setiap jenis penilaian

memberikan informasi yang berbeda bagi perancang untuk digunakan

dalam meningkatkan pembelajaran. Teknik serupa dapat diterapkan

pada penilaian formatif terhadap bahan atau instruksional di kelas.

9) Revisi Instruksional (Revise Instruction)

Media pembelajaran ditinjau kembali dan akhirnya semua

pertimbangan ini dimasukkan ke dalam revisi Instruksional untuk

membuatnya menjadi alat Instruksional lebih efektif.

10) Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And Conduct

Summative Evaluation)

Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat

yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan

diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas dengan evaluasi

sumatif.

Kedua model pengembangan tersebut di atas pada umumnya hampir

sama, namun masing-masing mempunyai kelemahan dan kelebihan.

Mengingat keterbatasan yang juga dimiliki oleh peneliti maka pada

penelitian ini mengkolaborasikan dua model tersebut sesuai dengan tujuan

pengembangan produk dan kondisi di lapangan.

8. Tinjauan Materi Biosfer

Materi biosfer adalah materi Kelas XI semester dua. Kompetensi Dasar

Menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan. Kompetensi Dasar ini terdapat

beberapa materi yang dibahas yaitu Faktor persebaran flora fauna, persebaran

flora fauna di dunia, persebaran flora fauna di Indonesia dan kerusakan flora

fauna. Indikator yang harus dicapai dalam materi ini adalah:

a. Menjelaskan faktor-faktor persebaran flora dan fauna

b. Mengidentifikasi sebaran flora dan fauna di permukaan bumi.

Page 63: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

c. Menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia

d. Mengidentifikasi dampak kerusakan hewan dan tumbuhan terhadap

kehidupan

Ulasan materi biosfer adalah sebagai berikut:

a. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Menurut Polunin (1990:349-382) faktor yang mempengaruhi persebaran

flora dan fauna adalah sebagai berikut:

1) Iklim (Klimatik)

Keberadaan flora dan fauna mutlak dipengaruhi oleh iklim untuk

berbagai proses pertumbuhan maupun perkembangannya. Iklim

meliputi suhu, kelembaban udara, angin.

2) Relief

Keadaan tinggi dan rendahnya permukaan bumi menentukan jenis flora.

Contoh persebaran vegetasi berdasar perubahan ketinggian tempat dan

perubahan iklim di daerah tropis menurut Yung Huhn dapat dilihat pada

gambar 2 berikut.

Gambar 2. Klasifikasi Iklim Yung Huhn untuk daerah tropis

(Sumber: www.e-dukasi.net)

3) Air

Peranan air penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat

melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan

dari dalam tanah. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada

banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Daerah dengan curah hujan

Page 64: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

rendah memiliki keanekaragaman flora lebih sedikit dibanding daerah

dengan curah hujan tinggi.

4) Tanah (Edafik)

Tanah berbeda kesuburan dan jenisnya sehingga juga menyebabkan

perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di

suatu wilayah. Contohnya di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah

Sabana karena curah hujan yang rendah dan bedampak pada tanah yang

kurang subur

5) Keadaan Geologi

Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai

dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen)

menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan

oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).

Gambar 3. Teori apungan benua (www.localexpert.wordpress.com)

Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas satu

benua besar yang disebut ”Pangaea”dan satu samudera besar

”panthalassa”, karena adanya tenaga endogen benua besar itu terpecah

membentuk Benua Eurasia di bagian utara (Amerika Utara, Eropa, Asia

bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwana di bagian selatan

Page 65: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

(Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan Antartika). Adanya

pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga endogen,

kurang lebih 20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika dan Asia selatan

bergabung dengan Eurasia, sedang Australia memisahkan diri dengan

Antartika. Proses pemisahan benua-benua tersebut menyebabkan

terpisah pula flora dan fauna saat itu.

Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi selanjutnya juga

dipengaruhi oleh adanya periode glasiasi (periode pencairan es) dan

periode interglasial (periode kering yang panjang) yang menyebabkan

banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan suksesi akibat adanya

perubahan musim tersebut.

6) Biotik (Makhluk Hidup)

Ada beberapa jenis hewan yang turut membantu persebaran tanaman

dengan memakan biji-bijian tidak dapat dicerna kemudian di keluarkan

dalam bentuk kotoran dan tumbuh di tempat lain. Aktifitas manusia yang

merusak alam membuat banyak flora dan fauna kehilangan habitatnya.

b. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

1) Persebaran Flora di Muka Bumi

Persebaran flora di permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa

bioma.

Gambar 4. Peta persebaran flora di dunia (Sumber:

www.spacegeonautical.blogspot.com)

Page 66: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Menurut Cox (1991:53-62) berdasarkan iklim, bioma darat di dunia

secara umum diklasifikasikan menjadi tujuh yaitu:

a) Bioma Tundra (Padang lumut)

Tundra merupakan daratan tanpa pohon yang terdapat di kutub utara,

Vegetasi yang ada yaitu lumut kerak dan rumput. Ciri-ciri biome tundra:

(1) Karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu rata-

rata rendah, bersalju

(2) Mendapat sedikit radiasi matahari, musim dingin berlangsung

selama 9 bulan dengan suasana gelap

(3) Mempunyai musim panas yang pendek

(4) Fauna khas biome tundra adalah bison berbulu tebal dan

reinder/caribou (rusa kutub)

Daerah penyebaran meliputi Rusia Utara, Kanada Utara, Norwegia dan

finlandia

b) Bioma Taiga/hutan Boreal (Coniferus)

Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Ciri-ciri

Taiga:

(1) Perbedaan antara musim panas dan musim dingin sangat tinggi,

pada musim dingin suhu sangat rendah

(2) Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung

antara 3 sampai 6 bulan

(3) Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/conifer seperti picea,

abies, pinus, dan larix.

(4) Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak,

srigala dan burung-burung yang bermigrasi ke daerah tropis saat

musim dingin

Wilayah persebaran; Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan

beberapa di kawasan Asia Utara

c) Bioma Hutan Hujan Tropis (Tropical rain forest)

Hutan ini terdapat di sepanjang khatulistiwa, banyaknya hujan sepanjang

tahun menyebabkan hutan ini selalu hijau. Ciri hutan hujan tropis:

Page 67: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(1) Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 -

225 cm/tahun.

(2) Suhu udara dan kelembaban tinggi

(3) Matahari bersinar sepanjang tahun.

(4) Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.

(5) Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari,

(6) jumlah dan jenis vegetasinya sangat banyak dan bervariasi

(7) Jenis Vegetasi: Dipterocarpaceae, Pometia spp, Arecaceae (palem),

Mangifera spp, dan Rafflesia spp dan vegetasi yang khas yaitu epifit

(angrek-anggrekan) dan liana (tumbuhan merambat contohnya

adalah rotan).

Daerah persebaran antara 10º LU dan 10º LS yaitu Hutan Amazon

(Amerika Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan

(Indonesia dan Malaysia), dan Australia.

d) Bioma Sabana (savanna)

Sabana merupakan padang rumput yang diselingi pohon dan semak

belukar. Bioma ini tersebar di Afrika Timur, Amerika Tengah, Australia,

dan Asia Timur, Indonesia. Istilah lain dari Sabana; Savana (Australia),

Kempo (Venezuela, Brazilia), Lanos (Amerika Selatan)

e) Stepa

Stepa merupakan padang rumput tanpa diselingi pohon. Ciri-ciri: Curah

hujannya tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi. Padang

rumput ini membentang mulai dari daerah tropis sampai daerah ikllim

sedang. Biasanya dikembangkan sebagai pusat peternakan dan pertanian

gandum dan kapas.

Istilah lain stepa praire (Amerika Utara), steppa (Asia), pampas

(Argentina-Amerika Selatan), Pusta (hongaria) dan veld (Afrika Selatan).

Hongaria, Rusia Selatan, Asia tengah, Amerika Selatan, Australia.

f) Bioma Hutan Gugur (Deciduous)

Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin,

daun-daunnya meranggas,curah hujan merata sepanjang tahun, 75-100

Page 68: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

cm/tahun, mempunyai 4 musim (musim panas, musim dingin, musim

gugur dan musim semi), keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah

daripada bioma hutan tropis. Daerah persebarannya meliputi Amerika

Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

g) Bioma Gurun (Desert)

Bioma gurun memiliki ciri-ciri:

(1) kondisi iklim musim kering yang sangat ekstrim dengan suhu udara

yang tinggi,

(2) Curah hujan sangat rendah, kurang lebih 25 cm/tahun

(3) Kelembaban udara sangat rendah

(4) Perbedaan siang dan malam sangat tinggi (siang dapat mencapai

45oC, malam dapat turun sampai 0

oC)

(5) Tanahnya angat tandus karena tidak mampu menyimpan air

(6) Vegetasi yang mampu beradaptasi adalah vegetasi xerofit (tahan

terhadap kurang air, mengandung lapisan lilin dan duri sebagai

bentuk adaptasi untuk mengurangi penguapan

(7) Contoh jenis vegetasi yang bisa bertahan hidup di daerah gurun

antara lain adalah kaktus, liliaceae, aloe, kaktus saguora, dan cholla.

Wilayah penyebarannya meliputi: Afrika Utara (Gurun Sahara), Afrika

Selatan (Gurun Kalahari), Amerika selatan, Australia, Asia Timur (Gurun

Gobi)

2) Persebaran Fauna di Muka Bumi

Alfred Russel Wallace pada tahun 1876 membagi persebaran fauna di

dunia dalam 6 sub divisi yaitu sebagai berikut :

Page 69: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 5. Persebaran Fauna menurut Alfred Russel Wallace (Yani, 2008)

Tabel 2. Persebaran fauna di dunia menurut Wallacea

NO KAWASAN DAERAH PERSEBARAN CONTOH FAUNA

1 Oriental Asia selatan, Asia tenggara Beruang, banteng, gajah,

badak, harimau, orang utan,

merak

2 Paleartik Eropa, Asia Barat Daya,

Asia tengah dan Asia utara

Rusa, Beaver, kijang, sapi,

kambing, robin, magpies,

panda, beruang kutub, rusa

kutub

3 Neotropik Amerika Selatan Kukang, tapir, trenggiling

4 Neartik Amerika utara Bison, reideer, pelican

5 Australis Australia Kanguru, cenderawasih,

platyphus

6 Etiopian Afrika Jerapah, gorilla, gajah afrika,

zebra

c. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia dikenal dengan julukan Megadiversity Country (kaya akan

keanekaragaman hayati). Indonesia tercatat dalam peringkat lima besar dunia

sebagai Negara yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna

tertinggi,dengan jumlah kurang lebih 38.000 spesies (55% endemik).

Keanekaragaman fauna menempati urutan pertama untuk mamalia (436

Page 70: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

spesies, 51% endemik) dan kupu-kupu (121 spesies, 44% endemik), keempat

untuk reptil (512 spesies, 29% endemik), kelima untuk burung (1.519 spesies,

28% endemik), serta keenam untuk amphibi (270 spesies, 37% endemik).

(Samardi, 2009:16).

1) Persebaran Flora di Indonesia

a) Berdasarkan iklim dan ketinggian tempat kekayaan flora Indonesia

terbagi dalam beberapa ekosistem, yaitu sebagai berikut :

(1) Hutan Hujan Tropis

Ciri-ciri hutan hujan tropis: sangat lebat, selalu hijau sepanjang tahun,

tidak mengalami musim gugur, jenisnya sangat heterogen, beberapa

jenis floranya misalnya kayu meranti, ulin, dan kapur. Pada pohon-

pohon ini hidup tumbuhan yang menumpang (epifit) seperti anggrek,

dan tumbuhan merambat seperti rotan. Wilayah persebarannya adalah

di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Irian Jaya.

(2) Hutan Musim/Meranggas

Hutan ini terdapat di daerah yang suhu udaranya tinggi (terletak pada

ketinggian antara 800-1200 m dpal). Pohon-pohonnya jarang sehingga

sinar matahari sampai ke tanah, tahan kekeringan, dan tingginya

sekitar 12-35 m. Daunnya selalu gugur pada musim kering/kemarau

dan menghijau pada musim hujan. Contoh pohon jati, kapuk, dan

angsana. Wilayah persebarannya adalah di Jawa, Muna, Sulawesi,

Nusa Tenggara, Bali.

(3) Sabana

Sabana adalah padang rumput yang diselingi pepohonan. Terdapat di

daerah yang mempunyai musim kering lebih panjang dari musim

penghujan, seperti Nusa Tenggara. Terdiri dari hutan sabana dengan

pohon-pohon dan palma (900 m dari muka laut) dan hutan sabana

casnarina (terletak antara 1600-2400 m dari muka laut).

(4) Stepa

Stepa adalah padang rumput yang sangat luas dan terdapat di daerah

yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Biasanya berada di

Page 71: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

tempat dengan ketinggian antara 900-4000 m di atas permukaan laut,

misalnya padang rumput tanah datar, padang rumput pegunungan.

Namun ada yang berada pada ketinggian kurang dari 100 m di atas

permukaan laut, yaitu rawa gambut. Daerah persebaran stepa adalah di

Nusa Tenggara Timur.

(5) Hutan Bakau

Hutan bakau terdapat di daratan rendah dan di pantai yang banyak

lumpurnya. Pohon bakau mempunyai akar menjulang di atas

permukaan air pada waktu air surut dan terendam saat air laut pasang.

Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur,

Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

b) Persebaran flora berdasar faktor geologi

Wallace membagi persebaran flora di Indonesia dalam 3 bagian yang

dipisahkan oleh Garis Wallace (di sebelah barat Sulawesi dan NTT) dan

Garis Weber (di sebelah timur Sulawesi dan NTT) sebagai berikut :

(1) Bagian barat (sunda)

Meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Bagian ini kaya akan

berbagai spesies flora, seperti Dipterocarpaceae diperkirakan terdapat

267 spesies. Macam-macam flora yang lain di antaranya: Rafflesia

spp, berbagai jenis anggrek, berbagai jenis tanaman obat, dan lain-

lain.

(2) Bagian Tengah (peralihan)

Meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara. Jenis flora yang ada di

antaranya Dipterocarpaceae (jenisnya lebih sedikit dibanding Sumatra

dan Kalimantan). Terdapat anggrek yang unik dan khas yaitu anggrek

hitam, warna hitam terdapat pada putiknya, sedangkan mahkota bunga

sebenarnya berwarna hijau muda. Selain flora di atas terdapat juga

kayu cendana, kayu kemiri, kayu hitam, dll.

(3) Bagian timur (Sahul)

Meliputi Maluku dan Papua. Jenis flora yang ada di antaranya flora

mangrove dengan asosiasi cemara laut, butun, dan ketapang.

Page 72: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2) Persebaran fauna di Indonesia

Persebaran fauna di Indonesia menurut Wallace terbagi dalam 3 bagian

yaitu bagian barat, bagian peralihan, dan bagian timur.Ketiga daerah ini

dipisahkan oleh Garis Wallace dan Garis Webber. Garis Wallacea adalah

garis batas antara daerah fauna tipe asiatis dengan tipe peralihan. Garis

Weber adalah garis batas antara daerah fauna tipe peralihan dengan tipe

australis.

Gambar 6. Peta Persebaran fauna di Indonesia

www.georegionalindonesia.blogspot.com

a) Bagian Barat (Oriental/Asiatis)

Di wilayah persebaran fauna Indonesia Barat, corak faunanya sebagian

besar sama dengan corak fauna Asia. Hal tersebut dikarenakan letak

Indonesia barat dulu bergabung dengan benua Asia, sehingga banyak

hewan dari Asia beralih ke wilayah Indonesia barat. Wilayah fauna

bagian barat yang meliputi Pulau Sumatra, Kalimantan Jawa, dan Bali.

Daerah ini juga disebut daerah fauna dataran Sunda. Fauna Asiatis antara

lain adalah: gajah India (di Sumatera, harimau terdapat di Jawa,

Sumatera, Bali), badak bercula dua (di Sumatera dan Kalimantan), badak

bercula satu (di Jawa), orang utan (di Sumatera dan Kalimantan, Kancil

di Jawa, Sumatera dan Kalimantan) dan beruang madu di Sumatera dan

Kalimantan.

Page 73: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b) Bagian Peralihan

Bagian ini adalah kawasan unik dan khas yang disebut juga sebagai

Wallace region. Kekhasan fauna di kawasan ini ialah terdapatnya fauna

yang mempunyai kemiripan dengan fauna kawasan asiatis (tapir dan

monyet) tapi juga mirip dengan fauna yang ada di kawasan Australia

(kakatua dan musang). Fauna di bagian peralihan antara lain anoa,

tarsius, burung maleo, burung alo, babirusa, musang sulawesi, kuskus,

dan burung jalak Sulawesi. Daerah persebaran di Maluku, Sulawesi, dan

Nusa Tenggara.

c) Bagian Timur (Australis)

Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya. Daerah ini

juga disebut fauna dataran Sahul. Binatang-binatangnya mempunyai

kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia. Contohnya

antara lain: kanguru, kasuari, kuskus,musang berkantung, burung

cendrawasih dan berbagai jenis burung lainnya.

d. Kerusakan Flora dan Fauna

1) Penyebab kerusan flora fauna

a) Berkurangnya luas habitat

Bertambahnya populasi manusia yang menggeser habitat hewan dan

tumbuhan dijadikan sebagai lahan pemukiman mengakibatkan

terjadinya erosi gen (berkurangnya keanekaragaman gen).

Gambar 7. Grafik Peningkatan Populasi penduduk Dunia dan

Penurunan Luasan Hutan

(Sumber : Duran (1967), Todaro (1983), UN (2001), UN(2005)

dalam http://faisalk.blogspot.com/2010_10_01

www.bumibagus.wordpress.com

Page 74: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b) Kerusakan habitat

Kerusakan habitat dapat disebabkan karena adanya bencana alam

ataupun karena ulah manusia sehingga mengakibatkan berkurangnya

atau punahnya flora dan fauna.

Gambar 8. a. Pembukaan lahan baru yang merusak hutan

(http://3.bp.blogspot.com/)

b. Kebakaran hutan (duniaflorafauna.blogspot.com)

c) Eksploitasi berlebihan

Pemanfaatan flora dan fauna secara berlebihan dapat mengakibatkan

kepunahan jenis flora dan fauna, terutama pada flora dan fauna yang

sudah tergolong langka.

d) Penggunaan teknologi yang tidak bijaksana

Penggunaan insektisida dan herbisida yang berlebihan dapat

mengakibatkan kepunahan jenis tertentu.

2) Upaya penanggulangan Kerusakan Flora Fauna

a) Pengembangan kawasan suaka margasatwa untuk melindungi hewan-

hewan langka

b) Pengembangan kawasan cagar alam untuk melindungi hewan,

tumbuh-tumbuhan, tanah, tempat-tempat bersejarah dan keindahan

alamnya

c) Pengadaan bank gen, untuk menyimpan dan menjaga suatu gen agar

tetap baik. Penyimpanan gen tumbuhan dapat berupa biji, sedangkan

penyimpanan gen hewan dapat berwujud penyimpanan sperma hewan

jantan

d) Pendidikan lingkungan hidup, baik melalui jalur sekolah maupun luar

sekolah

Page 75: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN …...GEOGRAFI MATERI BIOSFER KELAS XI SMA Oleh : DWI PARTINI K5407017 Skripsi Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

e) Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan

harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia

dengan lingkungannya.

f) Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti:

Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon,

Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing

tanah, siamang, macan kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk,

pesut, ikan duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng,

kambing hutan, sarudung, owa, sing puar, peusing

g) Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:

(1) mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.

(2) Sistem tebang pilih

(3) menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mendukung bahwa media komputer dapat digunakan

untuk pembelajaran:

1. Sri Winarno. Penggunaan Multimedia Pembelajaran disertai Google

Earth Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Geografi dan Kecakapan

Berpikir Spasial. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Agustus 2010. Tujuan Penelitian

ini adalah : Untuk meningkatkan motivasi belajar geografi dan kecakapan

berpikir spasial siswa kelas X-4 di SMA Negeri 2 Boyolali tahun

pelajaran 2009/2010 dengan menggunakan multimedia pembelajaran

disertai google earth. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas

yang dilaksanakan dalam bentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek

penelitian adalah siswa kelas X-4 di SMA Negeri 2 Boyolali tahun ajaran

2009/2010. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi,

angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik