PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3)....

75
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA BERBASIS ADOBE ANIMATE DENGAN TEKNIK LATIHAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Univeritas Negeri Semarang oleh Agung Fitri Adinata 2101414117 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3)....

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

MENULIS TEKS BERITA BERBASIS ADOBE ANIMATE

DENGAN TEKNIK LATIHAN UNTUK SISWA SMP

KELAS VIII

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Univeritas Negeri Semarang

oleh

Agung Fitri Adinata

2101414117

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

i

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

ii

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

iii

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto:

Aku tak punya bakat khusus. Aku cuma punya rasa penasaran yang menggebu-gebu

(Albert Einstein).

Persembahan:

Universitas Negeri Semarang

Almh Mak‘e, Bapake, dan

kedua kakakku.

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

v

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Pengembangan

Media Pembelajaran Menulis Teks Berita Berbasis Adobe Animate dengan Teknik

Latihan untuk Siswa SMP Kelas VIII‖ ini dengan baik.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa melibatkan berbagai

pihak yang telah menyumbang bantuan yang sangat berharga. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada Ahmad Syaifudin, S.S., M.Pd. sebagai dosen

pembimbing skripsi, yang telah memberikan bimbingan dalam proses penelitian

sampai dengan penyusunan skripsi ini.

Selain itu, peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas bantuan,

bimbingan, dan dukungannya kepada pihak-pihak yang terkait dalam proses

penyusunan skripsi ini. Terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada:

1. Bapak Nipan, almarhumah Ibu Marsidah, dan seluruh keluarga tercinta yang telah

memberikan doa dan semangat demi kesuksesan penulis.

2. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang.

4. Dr. Rahayu Pristiwati, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Universitas Negeri Semarang.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri

Semarang.

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

vi

6. Guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Sigaluh dan SMP Negeri 5 Banjarnegara

yang telah memberikan izin, kesempatan dan arahan kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian.

7. Teman-teman satu angkatan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Negeri Semarang, khususnya Rombel 4 PBSI yang selalu memberikan masukan,

saran, dan semangat kepada penulis selama belajar di Universitas Negeri

Semarang.

8. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Tentu saja

kekurangan dan kesalahan tersebut berasal dari diri pribadi penulis.

Oleh karena itu, kritik dan saran penulis butuhkan untuk perbaikan skripsi ini.

Semoga dengan adanya penulisan skripsi ini dapat membantu perkembangan ilmu

pendidikan di masa depan.

Semarang, Juli 2019

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

vii

ABSTRAK

Adinata, Agung Fitri. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Teks

Berita Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk Siswa SMP

Kelas VIII. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa

dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Ahmad Syaifudin,

S.S., M.Pd.

Kata kunci: media pembelajaran, menulis teks berita, Adobe Animate

Kekurangan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa dan guru

menjadi pendorong bagi peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran bagi

dunia pendidikan. Salah satu media pembelajaran yang dapat dijadikan pendamping

bagi guru maupun siswa adalah media pembelajaran menulis teks berita. Melalui

media pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menguasi kompetensi menulis teks

berita dan mendapatkan lebih banyak materi serta latihan keterampilan menulis teks

berita. Media pembelajaran menulis teks berita ini berbasis aplikasi Adobe Animate.

Permasalahn penelitian yang dirumuskan, yaitu (1) bagaimana kebutuhan

media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate menurut siswa dan

guru, (2) bagaimana prototipe media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate bagi siswa SMP kelas VIII, (3) bagaimana penilaian ahli mengenai media

pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate bagi siswa SMP kelas VIII,

dan (4) bagaimana perbaikan prototipe media pembelajaran menulis teks berita

berbasis Adobe Animate bagi siswa SMP kelas VIII.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan (research

and development). Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru. Pengumpulan data

menggunakan angket kebutuhan untuk memperoleh data kebutuhan media

pembelajaran menulis teks berita. Analisis data menggunakan deskripsi kualitatif.

Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu (1) media pembelajaran menulis teks

berita dibutuhkan siswa dan guru dalam memenuhi kebutuhan materi, (2) prinsip-

prinsip prototipe media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate

terdiri atas dimensi materi/isi, dimensi penyajian materi, dimensi bahasa dan

keterbacaan, dan dimensi grafika, (3) media pembelajaran menulis teks berita

memperoleh nilai sebesar 74, dan (4) perbaikan yang dilakukan untuk media

pembelajaran meliputi: materi, isi, tampilan, dan pemrograman.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan (1) guru bahasa Indonesia

dapat berinovasi dalam pemanfaatan media pembelajaran menulis teks berita.

Pembelajaran menggunakan media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate dapat menjadi alternatif bagi guru supaya siswa dapat tertarik pada

pembelajaran menulis teks berita dan (2) perlu adanya penelitian lebih lanjut yang

dilakukan peneliti lain supaya menguji efektivitas penggunaan media pembelajaran

menulis teks berita berbasis Adobe Animate. Penelitian lebih lanjut ini dapat

menghasilkan kualitas produk yang lebih sempurna.

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... i

PERNYATAAN ..................................................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PRAKATA .............................................................................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 10

1.3 Batasan Masalah ......................................................................................... 10

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 11

1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ................................ 14

2.1 Kajian Pustak ............................................................................................. 14

2.2 Landasan Teori ........................................................................................... 29

2.2.1 Teks Berita .......................................................................................... 30

2.2.2 Menulis Teks Berita ............................................................................ 37

2.2.3 Adobe Animate .................................................................................... 42

2.2.4 Teknik Latihan .................................................................................... 45

2.2.5 Media Pembelajaran Menulis Teks Berita .......................................... 48

2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 54

3.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 54

3.2 Subjek Penelitian ........................................................................................ 59

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

ix

3.3 Sumber Data ................................................................................................ 59

3.3.1 Siswa ..................................................................................................... 59

3.3.2 Guru ...................................................................................................... 60

3.3.3 Ahli ....................................................................................................... 61

3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 61

3.5 Fokus Penelitian ......................................................................................... 62

3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................... 62

3.6.1 Pedoman Wawancara ........................................................................... 63

3.6.2 Angket Kebutuhan ............................................................................... 65

3.6.3 Angket Uji Validasi ............................................................................. 67

3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 72

3.7.1 Observasi ..................................................................................................... 73

3.7.2 Wawancara .................................................................................................. 73

3.7.3 Angket Kebutuhan ..................................................................................... 73

3.7.4 Angket Uji Validasi ................................................................................... 74

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................................ 74

3.8.1 Analisis Data Kebutuhan Prototipe ............................................................ 74

3.8.2 Analisis Data Uji Validasi Guru dan Ahli ................................................. 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 76

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................. 76

4.1.1 Hasil Kebutuhan terhadap Media Pembelajaran Menulis Teks

Berita Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk

Siswa SMP Kelas VIII ............................................................................ 76

4.1.2 Prototipe Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk

Siswa SMP Kelas VIII ............................................................................................ 78

4.1.3 Penilaian Ahli terhadap Prototipe Media Pembelajaran

Menulis Teks Berita Berbasis Adobe Animate dengan

Teknik Latihan untuk Siswa SMP Kelas VIII ............................................ 95

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

x

4.1.4 Hasil Perbaikan Prototipe Media Pembelajaran

Menulis Teks Berita Berbasis Adobe Animate dengan

Teknik Latihan untuk Siswa SMP Kelas VIII ............................................ 103

4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 111

4.2.1 Analisis Kebutuhan dan Penilaian Prototipe

Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk

Siswa SMP Kelas VIII ................................................................................ 112

4.2.2 Pembahasan Prototipe dan Perbaikan Prototipe

Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk

Siswa SMP Kelas VIII ................................................................................ 114

4.2.3 Keunggulan Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk

Siswa SMP Kelas VIII ................................................................................ 116

4.2.4 Kelemahan Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk

Siswa SMP Kelas VIII ................................................................................ 118

4.2.5 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 119

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 122

5.1 Simpulan ........................................................................................................... 122

5.2 Saran .................................................................................................................. 124

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 126

LAMPIRAN ........................................................................................................... 130

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian ................................................. 63

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ........................................................... 64

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kebutuhan ................................................................ 65

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Uji Validasi untuk Ahli Materi ................................ 67

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penilian untul Ahli Media ................................... 69

Tabel 3.6 Data Kuantitatif Interval Lima ........................................................... 71

Tabel 3.7 Konversi Skor Rata-rata Menjadi Nilai dan Kategori ........................ 71

Tabel 4.1 Analisis Ketersediaan dan Kondisi Media Pembelajaran ................... 77

Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Menulis Teks Berita ......... 80

Tabel 4.3 Analisis Isi Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan ................................ 82

Tabel 4.4 Analisis Bahasa / Keterbacaan Media Pembelajaran

Menulis Teks Berita Berbasis Adobe Animate

dengan Teknik Latihan ........................................................................ 85

Tabel 4.5 Grafika Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan ................................ 87

Tabel 4.6 Kategori Aspek Kualitas Materi dalam Media Pembelajaran ............. 97

Tabel 4.7 Kategori Kualitas Aspek Isi Media Pembelajaran .............................. 98

Tabel 4.8 Kategori Kualitas Aspek Tampilan ..................................................... 99

Tabel 4.9 Kategori Kualitas Aspek Pemrograman .............................................. 101

Tabel 4.10 Kelayakan Seluruh Aspek Berdasarkan Validasi

Ahli Materi dan Ahli Media ............................................................... 102

Tabel 4.11 Hasil Perbaikan Prototipe Media Pembelajaran

Menulis Teks Berita Berbasis Adobe Animate dengan

Teknik Latihan .................................................................................... 104

Tabel 4.12 Hasil Analisis Kebutuhan dan Hasil Uji Validasi .............................. 112

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sampul Media Pembelajaran Menulis Teks Berita ............................ 89

Gambar 4.2 Bentuk Kemasan Media Pembelajaran

Menulis Teks Berita ............................................................................ 90

Gambar 4.3 Kemasan Visual Media Pembelajaran

Menulis Teks Berita ............................................................................ 92

Gambar 4.4 Menu Kompetensi .............................................................................. 93

Gambar 4.5 Menu Materi ....................................................................................... 94

Gambar 4.6 Menu Evaluasi .................................................................................... 94

Gambar 4.7 Contoh Teks Berita Sebelum Perbaikan ............................................. 104

Gambar 4.8 Contoh Teks Berita Setelah Perbaikan ............................................... 104

Gambar 4.9 Pada Menu Evaluasi Belum Ada Kunci Jawaban .............................. 105

Gambar 4.10 Sudah Terdapat Kunci Jawaban

di Menu Evaluasi Setelah Perbikan ................................................. 105

Gambar 4.11 Belum Ada Menu Petunjuk

Penggunaan Media Pmbelajaran ..................................................... 105

Gambar 4.12 Sudah Ada Menu Petunjuk

Penggunaan Media Pembelajaran .................................................... 105

Gambar 4.13 Profil Pengembang Media Pembelajaran

Sebelum Perbaikan .......................................................................... 106

Gambar 4.14 Profil Pengembang Media Pembelajaran

Setelah Perbaikan ............................................................................ 106

Gambar 4.15 Belum Ada Menu Sumber Pustaka .................................................. 107

Gambar 4.16 Sudah Ada Menu Sumber Pustaka ................................................... 107

Gambar 4.17 Suara Dubling Kalah Dominan ........................................................ 107

Gambar 4.18 Suara Dubling Sudah Terdengar Jelas ............................................. 107

Gambar 4.19 Keterangan Tombol Sebelum Perbaikan .......................................... 108

Gambar 4.20 Keterangan Tombol Sesudah Perbaikan .......................................... 108

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

xiii

Gambar 4.21 Belum Ada Keterangan Tulisan

dikedua Gambar Menu .................................................................... 108

Gambar 4.22 Sudah Ada Keterangan Tulisan untuk

Kedua Gambar Ikon ......................................................................... 108

Gambar 4.23 Bagian Penilaian di Menu Evaluasi Belum Sinkron ........................ 109

Gambar 4.24 Bagian Penilaian di Menu Evaluasi Sudah Sinkron ......................... 109

Gambar 4.25 Tampilan Klik Dalam Menu Masih Standar .................................... 110

Gambar 4.26 Tampilan Klik di Dalam Menu

Sudah Terlihat Lebih Menarik ......................................................... 110

Gambar 4.27 Pada Menu Evaluasi Belum Ada Timer Saat Mengerjakan

Soal Keterampilan ........................................................................... 110

Gambar 4.28 Pada Menu Evaluasi Sudah Ada Timer Waktu Saat Mengerjakan

Soal Keterampilan ........................................................................... 110

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

emosional siswa, dan sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

bidang studi. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik

dan benar, baik lisan maupun tulisan (BSNP 2006). Keterampilan berbahasa terdiri

atas menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai suatu keterampilan

berbahasa, menulis termasuk bentuk komunikasi secara tidak langsung. Hal tersebut

sesuai dengan esensi keterampilan menulis sebagai bentuk menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa agar dipahami

oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut

melalui bahasa yang digunakan (Tarigan, 2008:22). Lebih dari itu, seseorang

dianggap cerdas ketika memiliki keterampilan menulis dengan menguasai berbagai

unsur internal dan unsur eksternal kebahasaan dalam sebuah karangan. Maka agar

menjadi karangan yang runtut dan padu, harus terjalin baik antara unsur bahasa

maupun unsur isi karangan (Nurgiyantoro, 2010:296).

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

2

Keterampilan menulis tidak serta-merta datang dan dapat dikuasai.

Keterampilan ini dikatakan demikian, karena dalam penerapannya melibatkan

keterampilan berbahasa yang lain, yaitu keterampilan membaca. Keterampilan

menulis erat kaitannya dengan membaca. Hubungan tersebut mengarah terhadap

hubungan saling berkaitan. Seseorang akan lebih mudah menulis apabila rajin

membaca. Kebiasaan membaca dapat memperluas pengetahuan, wawasan, dan

kosakata. Melalui kegiatan menulis, banyak karya yang dapat dihasilkan (Puspitawati

2013:3).

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran

berbasis teks sehingga memunculkan tiga genre teks. Genre teks dalam Kurikulum

2013, yaitu genre sastra, genre faktual, dan genre tanggapan (Mahsun 2014:15). Teks

bergenre faktual tersebut, salah satunya adalah teks berita. Teks berita sudah lama ada

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Teks berita sudah tidak asing dan begitu dekat

dengan kehidupan sehari-hari. Menulis teks berita berarti melaporkan seluk-beluk

suatu peristiwa yang telah, sedang atau akan terjadi. Melaporkan berarti menulis apa

yang dilihat, didengar atau dialami seseorang atau sekelompok orang. Dengan

demikian, teks berita ditulis berdasarkan apa yang terjadi. Artinya, dengan menulis

teks berita siswa akan menjadi tanggap dan peka terhadap kondisi dan situasi

lingkungan di sekitarnya, tentunya ditunjang dengan teori-teori yang berkait sehingga

dapat menghasilkan berita yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi siswa

dalam menulis berita adalah motivasi belajar. Motivasi timbul karena adanya minat

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

3

dari siswa. Motivasi ini muncul sebagai kekuatan untuk mendorong siswa untuk

menulis, khususnya manulis berita (Satini 2015:31).

Dalam keterampilan menulis teks berita siswa dituntut mampu mengungkapkan

pikiran dan informasi dalam bentuk teks berita secara tertulis. Rendahnya

keterampilan siswa menulis teks berita, dapat dilihat dari hasil penilaian yang

dilakukan oleh guru terhadap tulisan berita mereka. Rata-rata siswa kurang terampil

dalam menemukan unsur-unsur teks berita dan mengembangkan unsur-unsur tersebut

menjadi sebuah teks berita yang padu. Salah satu sarana prasarana yang dapat

menunjang pembelajaran ialah media pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan

penelitian yang dilakukan oleh Daryanto (2016:5), media sangat penting dalam

pembelajaran karena pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan proses

komunikasi. Media pembelajaran menjadi suatu hal yang penting dikarenakan realitas

belajar seringkali bersifat kompleks. Maka, media pembelajaran memiliki andil untuk

menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi.

Kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media pembelajaran

sebagai penjelas. Bahkan dalam hal-hal tertentu media pembelajaran dapat mewakili

kekurangan guru dalam mengomunikasikan meteri pembelajaran. Selain dari dua hal

tersebut, perkembangan teknologi pada umumnya. Perkembangan terebut

berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti perilaku dan aktivitas

manusia.

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

4

Penggunaan media pembelajaran bukan semata-mata sebagai alat yang digunakan

untuk sekadar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian.

Penggunann media dalam proses pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat

proses belajar dan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan.

Pernyataan ini sejalan dengan Arsyad (2017:1:79), mengatakan bahwa pembelajaran

yang efektif dengan media yang interaktif sangat diperlukan. Media pembelajaran

interaktif dapat mempermudah siswa dalam memahami informasi yang disampaikan

guru, baik informasi sederhana maupun kompleks. Tujuan utama adanya media

pembelajaran, yaitu untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta

siswa dapat aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

Guna mempermudah pemahaman siswa dalam proses pembelajaran, perlu ada

kriteria dalam memilih media pembelajaran. Adapun kriteria yang perlu

dipertimbangkan guru dalam memilih media yang tepat menurut Sudjana dan Rivai

(2017: 4), yaitu: 1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2) dukungan terhadap

isi bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4) keterampilan guru dalam

menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan 6) sesuai dengan

taraf berfikir siswa.

Kegiatan pembelajaran yang diinginkan dalam kurikulum 2013 adalah kegiatan

pembelajaran yang bersifat aktif pada siswa (student centered). Siswa dituntut

mempunyai tingkat partisipasi aktif secara maksimal sebagai subjek pembelajaran.

Namun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang pasif. Padahal tidak semua

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

5

pengetahuan atau informasi dapat ditransfer begitu saja dari pikiran guru ke siswa.

Guru dihadapkan pada suatu tantangan baru untuk dapat melibatkan semua siswanya

aktif dalam proses pembelajaran (Nurdyansyah 2016:3).

Salah satunya, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru belum memanfaatkan

berbagai jenis media yang ada. Kondisi tersebut yang terjadi di SMP Negeri 5

Banjarnegara dan SMP Negeri 1 Sigaluh, Banjarnegara. Media pembelajaran yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran masih terbatas. Bahkan hanya ada media

konvensional seperti buku paket dan LKS. Salah satu guru Bahasa Indonesia di SMP

Negeri 1 Sigaluh menyatakan bahwa permasalahan yang paling utama pada

penerapan kurikulum 2013 adalah kekurangan media interaktif sehingga hanya

menggunakan materi yang ada di buku teks yang dikemas oleh guru dalam slide

power point. Guru hanya terpaku pada media klasik saja. Berdasarkan pernyataaan

tersebut, mengindikasikan bahwa guru belum maksimal dalam mengembangkan

media pembelajaran yang lain, seperti media audiovisual dan media berbasis IT

lainnya yang bermanfaat dalam pembelajaran di sekolah. Hal tersebut menjadi

kendala guru karena keterbatasan waktu dan biaya padahal sarana dan prasarana yang

dimiliki sekolah cukup memadahi.

Faktor penyebab lainnya adalah guru masih menjadi sumber belajar yang

dominan di kelas dan pembelajaran masih terfokus pada guru. Selain itu, metode

mengajar guru terasa monoton dengan hanya menggunakan metode ceramah yang

cenderung mengajarkan teori saja tanpa praktik menulis. Guru berpendapat kebijakan

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

6

ini dilakukann karena soal dalam ujian sekolah maupun ujian sekolah hanya

mempertanyakan berkait teori menulis teks berita dan tidak menuntut siswa untuk

menulis. Secara umum media pembelajaran yang digunakan belum mampu

menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk mengatasi kondisi tersebut

dibutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang proses

pembelajaran siswa. Media pembelajaran yang kreatif dengan teknologi dibutuhkan

untuk pemahaman serta penguasaan siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru dan siswa

membutuhkan media yang dapat membuat pembelajaran menulis teks berita menjadi

menyenangkan dan mudah dipahami. Guru dan siswa membutuhkan media berbasis

audiovisual, animasi untuk pembelajaran menulis teks berita. Walaupun

pembelajaran teks berita terdapat pada Kurikulum 2013, namun kenyataannya masih

belum ada media pembelajaran interaktif berbasis Adobe Animate dengan teknik

latihan. Karena selama ini guru lebih cenderung memilih media konvensional, seperti

buku paket dan LKS yang menyebabkan siswa kurang interaktif dalam berlatih

menulis teks berita. Sahlan (2012:142) menyatakan bahwa kondisi-kondisi tersebut

merupakan faktor penyebab masih rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran

menulis teks berita.

Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik siswa menjadi manusia yang

selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat

penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa. Guru dituntut menjadi

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

7

pendidik yang bisa menjembatani kepentingan tersebut. Dalam kurikulum 2013,

pemerintah menekankan adanya pendidikan teknologi. Berdasarkan hal tersebut guru

dan siswa dituntut untuk dapat menggunakan teknologi untuk menunjang

pembelajaran di kelas. Hal tersebut digunakan untuk memenuhi perubahan zaman

(Lestari 2017:235).

Peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran menulis teks berita

berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan. Media pembelajaran menulis berita ini

dapat digunakan untuk siswa SMP kelas VIII. Pada materi pembelajaran berita

terdapat materi dan latihan-latihan menulis teks berita. Media pembelajaran menulis

teks berita selain dapat dipergunakan di kelas dengan dibimbing guru, juga dapat

digunakan siswa secara mandiri. Media pembelajaran seperti ini diharapkan dapat

menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu siswa karena selain berisi materi, juga

dilengkapi dengan musik, gambar, animasi gerak, video sehingga pembelajaran

menulis teks berita menjadi lebih menarik dan mudah.

Dalam mengembangkan suatu produk media pembelajaran interaktif tentunya

dibutuhkan software khusus dalam pembuatannya. Aplikasi (software) yang dapat

dimanfaatkan adalah Adobe Animate yang dapat ditampilkan melalui layar LCD kelas

ataupun dalam bentuk CD driver (PC). Aplikasi ini dipilih karena memiliki bahan-

bahan untuk membuat dan mengembangkan media pembelajaran interaktif yang

modern, mutakhir, efektif dan menyenangkan. Pemilihan aplikasi Adobe Animate

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

8

karena mengacu pada perangkat yang dimiliki oleh software tersebut (Pranowo

2011:15).

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan bagian dari Kurikulum 2013 yang

menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, maupun

keterampilan. Untuk itu, tidak hanya diperlukan pengetahun berkait teks berita

maupun keterampilan dalam menulis berita, akan tetapi harus diimbangi dengan

teknik penulisan yang baik. Dalam hal ini dapat disisipkan teknik latihan yang

terkonsep. Pemuatan teknik latihan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan

kemampuan menulis siswa. Teknik mengajar kepada siswa dengan berbagai kegiatan

latihan-latihan yang praktis. Dalam pelaksanaannya diiringi dengan penyampaian

yang menarik dan kreatif. Kemudian dengan adanya variasi menu atau porsi latihan

sehingga siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan dalam menulis. Dalam hal

ini lebih dikhususkan untuk melatih siswa dalam menulis teks berita (Syaiful,

2013:95).

Media pembelajaran yang dikembangkan memiliki beberapa elemen di dalamnya,

yaitu teks, suara, grafik, animasi, dan interaktif. Media ini berisi materi menulis teks

berita yang ditampilkan di berbagai menu. Selain itu, media pembelajaran ini

memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan dibandingkan media pembelajaran

lain. Kelebihan pertama, adanya hubungan interaktif, jadi media pembelajaran ini

dapat digunakan pada pembelajaran klaksikal. Bukan menggantikan peran guru tetapi

sebagai sarana menyampaikan materi di kelas. Melalui media ini siswa dapat

menumbuhkan minat dan motivasi untuk menyusun teks berita. Kedua, media

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

9

pembelajaran berbasis Adobe Animate memberikan fasilitas mengulang materi yang

diperlukan dan memperkuat proses pembelajaran. Melalui media ini diharapkan siswa

akan memperoleh kemudahan ketika ingin mengulang materi. Ketiga, dapat

digunakan secara mandiri. Kemandirian belajar merupakan keharusan dalam

menyusun teks berita. Media pembelajaran interaktif berbasis Adobe Animate dengan

teknik latihan diharapkan dapat membimbing menyusun teks berita dari beberapa

tahapan. Artinya, pelaksanaan dapat digunakan sesuai kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing siswa. Keempat, terdapat menu evaluasi yang dapat digunakan siswa

untuk mencoba kemampuan dalam menulis berita berdasarkan gambar dan video.

Relevan dengan situasi dan kebutuhan media sesuai dengan yang ada, perlu

adanya pengembangan media pembelajaran menulis teks berita yang disesuaikan

dengan Kurikulum 2013. Pengembangan media tersebut harus memperhatikan

kebutuhan dan kebermanfaatan. Hadirnya media pembelajaran interaktif akan

membuat suasana pembelajaran menulis berita menjadi berbeda. Materi yang

sebelumnya diberikan melalui ceramah dan terkesan monoton dapat divariasi dengan

menyajikan sebuah materi menulis berita yang di kemas dalam sebuah aplikasi

komputer. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari

materi menulis teks berita.

Berdasarkan uraian di atas, sebuah media pembelajaran yang dapat membuat

siswa antusias dalam belajar menulis perlu dikembangkan. Oleh karena itu, peneliti

menentukan topik ―Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Teks Berita

Berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk Siswa SMP Kelas VIII‖.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

10

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang muncul berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah

sebagai berikut:

1. Menulis teks berita terdapat dalam kurikulum nasional, tetapi belum ada media

pembelajaran berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan untuk membantu

siswa dalam menulis teks berita.

2. Guru masih menjadi sumber belajar yang dominan di kelas dan kegiatan

pembelajaran masih terfokus pada guru.

3. Penyampaian materi menulis teks berita menggunakan metode ceramah yang

cenderung mengajarkan teori tentang penulisan bukan bagaimana menulis yang

sesungguhnya.

4. Pemilihan media dan penggunaan media konvensional seperti buku paket dan LKS

menyebabkan siswa kurang interaktif dalam berlatih menulis teks berita.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, permasalahan yang muncul dalam

pembelajaran keterampilan menulis teks berita, yaitu ketersediaan media

pembelajaran. Siswa tidak akan mengikuti pembelajaran dengan maksimal karena

media pembelajaran yang digunakan sangat sederhana dan belum dapat membuat

siswa bisa berpikir kritis. Oleh sebab itu, penelitian ini akan difokuskan pada

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

11

pengembangan media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate

dengan teknik latihan. Karena penggunaan media konvensional seperti buku paket

dan LKS menyebabkan siswa kurang interaktif dalam berlatih menulis teks berita.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebutuhan media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate dengan teknik latihan menurut siswa dan guru?

2. Bagaimana prototipe media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP kelas VIII?

3. Bagaimana penilaian ahli mengenai media pembelajaran menulis teks berita

berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP kelas VIII?

4. Bagaimana perbaikan prototipe media pembelajaran menulis teks berita berbasis

Adobe Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP kelas VIII?

1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitia ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsi kebutuhan penggunaan media pembelajaran menulis teks berita

berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP kelas VIII?

2. Mendeskripsi prototipe media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP kelas VIII.

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

12

3. Memaparkan hasil uji validasi pengembangan prototipe media pembelajaran

menulis teks berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan untuk siswa

SMP kelas VIII.

4. Memperbaiki prototipe media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP kelas VIII.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik pagi peneliti maupun

pihak lain. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan teori

tentang media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate dengan

teknik latihan.

2. Maanfaat Praktis

Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi untuk memerkaya wawasan pembaca mengenai menulis, khususnya

cara menulis berita yang baik. Selain itu, media ini dapat mengenalkan kepada

siswa maupun guru mengenai pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate dengan teknik latihan .

Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan untuk

memperkaya perangkat pembelajaran, khususnya media pembelajaran. Media ini

juga diharapkan dapat melengkapi dan menyempurnakan media-media yang

sudah ada.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

13

Bagi peneliti lain, penilitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

pelaksanaan penelitian pengembangan media pembelajaran. Selain itu, penelitian

ini juga diharapankan dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian

pengembangan yang lebih kreatif dan inovatif dimasa yang akan datang.

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian-penelitian yang dilakukan perlu ditelaah guna menjadikan landasan

untuk penelitian yang dilakukan. Berikut beberapa penelitian yang relevan dan

mampu dijadikan sebagai bahan pustaka untuk penelitian peneliti. Penelitian

mengenai pembelajaran menulis berita relevan dengan penelitian Olson (2008);

Nasiruddin (2014); Tanikawa (2017); dan Alern (2017). Penelitian yang relevan

dengan pengembangan media pembelajaran dilakukan oleh Berliana (2012); Wahyudi

(2012); Sumantri dan Pratiwi (2015); dan Wijayanti, Zulaeha, dan Rustono (2015).

Adapun penelitian terkait dengan pembelajaran menulis berbasis software (aplikasi

komputer) relevan dengan penelitian Istiqomah (2011), Farinda (2012), dan

Indraswari (2015).

Penelitian yang relevan mengenai menulis teks berita pernah dilakukan oleh

Olson (2008) dengan judul ―Effect of News Writing Intruction in English

Composition Classes‖. Penelitian yang dilakukan oleh Olson menyatakan dalam dua

dekade terakhir komposisi di dunia pendidikan telah mengalami banyak hal

perubahan. Maka itu sangat dianjurkan dalam hal produktivitas dalam menulis.

Belajar dalam mengungkapkan gagasan melalui berbagai instruksi dan memahami

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

15

metode dalam belajar menulis teks berita. Adapun beberapa alasan cakupan mengenai

hal menulis berita terkait dengan siswa dalam belajar. Dengan gaya penulisan yang di

ajarkan dan kelengkapan isi tulisan. Salah satu dari tulisan jurnalistik instruksi yang

digunakan yaitu komposisi 5W dan 1H.

Dalam hal ini guru harus membantu siswa. Memandu siswa dalam menulis

terkait dengan sumber dan konten yang diberitakan. Dengan demikian maka guru

harus memantau siswa dan sesekali memberi instruksi untuk merangsang siswa dalam

menulis berita dan terkait dengan aspek keterampilan. Persamaan antara penelitian

yang dilakukan Olson dan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terkait penulisan

berita. Perbedaannya terletak pada ruang lingkupnya. Penulis lebih fokus untuk

mengembangkan media pembelajaran menulis teks berita untuk siswa SMP kelas

VIII. Sedangkan Olson untuk diberlakukan di kelas komposisi bahasa Inggris. Di

kelas komposisi bahasa Inggris siswa di ajarkan menulis esai, jadi guru perlu

mengajar siswa mengenai gaya bahasa dan sebagainya. Sedangkan di kelas VIII SMP

guru harus membuat strategi khusus khusus agar menulis teks berita terasa mudah

bagi siswa.

Menguatkan penelitian Olson (2008), penelitian Nasiruddin (2014) juga

mengungkapkan hasil yang hampir serupa dengan penelitian Olson. Penelitian yang

dilakukan oleh Nasiruddin (2014) dengan judul ―Keefektifan Media Foto dalam

Pembelajaran Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

Pangkajene”. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa kemampuan menulis

teks berita siswa kelas yang diajar dengan menggunakan media foto lebih tinggi dari

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

16

pada kemampuan siswa yang diajar dengan tidak menggunakan media foto. Agar

pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih menyenangkan, khususnya

pembelajaran menulis, maka diharapkan proses pembelajaran dapat dikemas lebih

kreatif dan inovatif, baik dari segi materi, model atau metode, maupun media

pembelajaran. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi, kualitas, dan

kreativitas siswa dalam belajar. Penelitian selanjutnya mengenai media foto,

diharapkan dapat menerapkan media ini pada materi yang berbeda dan lebih variatif

sehingga dapat menarik minat siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Nasiruddin dan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan teks berita sebagai sarana untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa. Hal tersebut relevan dengan

penelitian peneliti karena teks berita merupakan jenis teks yang materinya akan

dikembangkan oleh peneliti. Menurut penelitian yang dilakukan Nasiruddin, media

foto dapat menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis

teks berita bagi siswa. Namun, kedua penelitian tersebut juga memiliki perbedaan.

Perbedaan tersebut terdapat pada jenis media yang digunakan, Nasrudin

menggunakan media foto sedangkan peneliti menggunakan media audiovisual yang

berbasis Adobe Animate.

Penelitian selanjutnya ialah penelitian yang dilakukan oleh Tanikawa (2017)

dengan judul ―What Is News? What Is The Newspaper? The Physical, Functional,

and Stylistic Transformation of Print Newspapers, 1988–201”. Hasil dari penelitian

tersebut adalah berita menjadi sebuah laporan tentang apa yang baru-baru ini

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

17

dipelajari oleh organisasi berita tentang hal-hal penting atau menarik bagi komunitas

tertentu yang dilayani oleh organisasi berita. Tanikawa juga membahas perubahan

penulisan berita dan penyajian koran dari masa ke masa. Peneliti mengemukakan

pendapatnya terkait tipografi dan layout berita di koran mengalami perubahan. Selain

itu, straight news adalah jenis penulisan berita yang sering dijumpai di koran-koran

yang beredar. Relevansi antara kedua penelitian ini terletak pada pembahasan

penelitian, yakni berita yang disajikan secara tertulis. Namun, kedua penelitian

tersebut juga memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terdapat pada metode penelitian

yang digunakan oleh masing-masing peneliti. Tanikawa menggunakan metode

penelitian analisis deskriptif, sedangkan peneliti menggunakan metode penelitian

R&D (Research and Development). Selain itu, Tanikawa membahas berita (jenis dan

unsur-unsur berita) dipaparkan lebih sedikit dibandingkan dengan bentuk koran. Pada

penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada pengembangan media pembelajaran

menulis teks berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP

Kelas VIII..

Selanjutnya penelitian Alern (2017) dengan judul ―Journalistic and

Commercial News Values-News Organizations as Patrons of an Institution and

Market Actors‖ melakukan penelitian tentang nilai-nilai suatu berita. Editorial

sebagai prioritas, maka tidak boleh dianalisis dalam istilah murni jurnalistik.

Sebaliknya, jika dilihat sebagai upaya untuk menggabungkan norma jurnalistik dan

ambisi editorial, di satu sisi, dengan norma-norma komersial dan tujuan pasar. Media

berita memiliki sifat ganda. Di satu sisi mereka mewakili lembaga kemasyarakatan

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

18

itu dianggap peran penting dalam kaitannya dengan nilai-nilai politik seperti

kebebasan berekspresi dan demokrasi. Di sisi lain, mereka adalah bisnis yang

menghasilkan komoditas – informasi dan hiburan untuk pasar. Berita diproduksi

dalam kondisi yang berbeda, sering tergesa-gesa, dan oleh orang-orang yang mungkin

ide yang berbeda tentang apa yang penting.

Penelitian Alern mempunyai persamaan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti yaitu membahas tentang berita. Di sisi lain ada perbedaan antara penelitian

yang dilakukan oleh Alern dengan peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Alern

mengenai pasar jurnalistik atau nilai-nilai suatu berita. Sedangkan penelitian yang

dilakukan peneliti hanya sebatas tentang menulis teks berita secara umum untuk

siswa SMP kelas VIII.

Apabila diamati, terdapat satu garis merah yang dapat ditarik dari keempat

penelitian tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Olson (2008); Nasiruddin

(2014); Tanikawa (2017); dan Alern (2017) menyatakan bahwa menulis teks berita

dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis, keterampilan berpikir kritis,

menganalisis wacana, maupun melatih kerja sama siswa. Hal tersebut dapat menjadi

landasan peneliti dalam menegembangkan keterampilan menulis khususnya menulis

teks berita. Selain itu, metode menganalisis suatu wacana juga dapat menjadi dasar

bagi peneliti. Maka penelitian-penelitian tersebut mampu menjadi rujukan dalam

pengembangan media pembelajaran menulis teks berita yang akan dikembangkan.

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

19

Penelitian yang dilakukan oleh Berliana (2012) yang berjudul ―Pengembangan

Media Pembelajaran Audio Cerita Pendek Yang Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan

Karakter untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak bagi Peserta Didik

Pendidikan Menengah‖ meneliti tentang media pembelajaran audio cerita pendek

yang dibutuhkan dalam pembelajaran menyimak. Media pembelajaran ini sangat

menarik karena inovatif, mampu mengembangkan daya imajinasi dan

mengembangkan nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa. Dalam penelitian

ini digunakan prosedur penelitian Research and Development (R&D) atau biasa

disebut penelitian dan pengembangan yang diadaptasi dari Borg dan Gall (1983:775–

776).

Karakteristik ini diklasifikasikan ke dalam dua kajian. Pertama, yaitu karakteristik

berdasarkan kecenderungan kebutuhan menurut persepsi guru, dirumuskan ke dalam

lima komponen yang meliputi: perwajahan, unsur cerpen, nilai karakter, penyajian

dan buku panduan. Kedua, yaitu karakteristik berdasarkan kecenderungan kebutuhan

menurut persepsi peserta didik, dirumuskan ke dalam empat komponen yang

meliputi: perwajahan, unsur cerpen, nilai karakter, dan penyajian.

Penggunaan media audiovisual pada pembelajaran menulis cerpen bermuatan

nilai-nilai karakter berdasarkan gaya belajar visual dan auditorial peserta didik kelas

VII adalah efektif yang dibuktikan dengan perbedaan nilai rata-rata pengujian t-test

yaitu t-hitung 9,363 > t-tabel 2,04 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Penggunaan

media komik strip pada pembelajaran menulis cerpen bermuatan nilai-nilai karakter

berdasarkan gaya belajar visual dan auditorial siswa kelas VII adalah efektif yang

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

20

dibuktikan dengan perbedaan nilai rata-rata pengujian t-test yaitu t-hitung 6,101 > t-

tabel 2,04 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Penelitian yang dilakukan Berliana memiliki persamaan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti, yaitu pada media pembelajaran yang digunakan dan sasaran

penelitian. Berliana dan peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis IT yaitu

Adobe . Selain memiliki persamaan terdapat pula perbedaan, yaitu topik yang diteliti

oleh Berliana adalah keterampilan menyimak audio cerita pendek yang bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan peserta didik SMA/SMK dalam kemahiran

dalam menyimak, sedangkan peneliti menggunakan topik menulis teks berita dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Yuliandri dan Wahyudi (2012) meneliti

mengenai pengembangan media pembelajaran interaktif. Penelitian tersebut berjudul

―Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada Mata

Pelajaran Ekonomi‖. Dalam menumbuhkan semangat belajar siswa, maka guru

dituntut untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan inovatif, sehingga

mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik dalam belajar individual maupun

dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Usaha untuk mencapai pembelajaran yang

menarik dan inovatif yaitu salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran

yang bisa digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada materi

ayat jurnal penyesuaian ini dikembangkan dengan menggunakan model

pengembangan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap pendefinisian (define), tahap

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

21

perancangan (design) dan tahap pengembangan (develop). Kelayakan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat dilihat dari uji coba terbatas

terhadap ahli media, ahli materi dan respon siswa. Penilaian media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif melalui tiga komponen kriteria kelayakan dengan

perolehan nilai rata-rata sebesar 87,28% dengan kriteria sangat layak. Hal ini sesuai

dengan teori Riduwan (2013) tentang interpretasi kelayakan media dimana jika ≥

81% maka tergolong sangat layak. Respon siswa terhadap media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif memperoleh respon positif sebesar 90,83%. Hal ini

sesuai dengan teori Riduwan (2013) tentang interpretasi kelayakan media dimana jika

≥ 81% maka tergolong sangat layak.

Penelitian yang dilakukan Yuliandri dan Wahyudi memiliki persamaan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu pada media pembelajaran yang digunakan

dan rancangan bentuk interaktifnya. Yuliandri dan Wahyudi serta peneliti

menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe dan desain medianya yang sama-

sama interaktif. Selain memiliki persamaan terdapat pula perbedaan, yaitu mata

pelajaran yang diteliti oleh Yuliandri dan Wahyudi adalah mata pelajaran ekonomi,

sedangkan peneliti adalah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Tinjauan pustaka berikutnya yaitu jurnal yang berjudul ―The Effect of Learning

Media and Types of Personality on Elementary Student’s Mathematic Performance

melakukan sebuah penelitian mengenai media pembelajaran― Sumantri dan Pratiwi

(2015) melakukan riset dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh media

pembelajaran dan tipe kepribadian terhadap pelajaran matematika. Media

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

22

pembelajaran yang dibuat terdiri dari multimedia pembelajaran interaktif dan media

papan magnetik. Pengujian perbedaan kinerja pembelajaran matematika

menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dan penggunaan media papan

magnetik dilakukan dengan menggunakan uji Tukey. Uji Tukey diketahui bahwa

nilai Q hitung A1B1 - A2B1 = 9,22> Q tabel pada a = 3,15 dan a 0,05 0,01 = 4,48,

berarti Ho ditolak. Skor rata-rata kelompok siswa introvert menggunakan multimedia

pembelajaran interaktif (A1B1) dan sekelompok siswa introvert menggunakan media

papan magnetik (A2B1) 1122,3ABx = dan 2119,2ABx =. Dapat disimpulkan bahwa

rata-rata kinerja pembelajaran matematis kelompok menggunakan multimedia

pembelajaran interaktif (A1B1) lebih tinggi daripada kelompok siswa yang

menggunakan media papan magnetik (A2B1).

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

penggunaan media pembelajaran multimedia sebagai solusi atas problematika yang

terjadi pada pembelajaran. Perbedaannya terletak pada sasaran penelitian dan jenis

pembelajaran yang diteliti. Sumantri dan Pratiwi dalam penelitiannya menggunakan

peserta didik kelas dasar (SD) sebagai sasaran dan penelitian yang dilakukan

ditujukan untuk pembelajaran matematika, sedangkan penelitian yang dilakukan

peneliti sasaran penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP dan ditujukan untuk

pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian ―Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Kompetensi Memproduksi Teks

Prosedur Kompleks yang Bermuatan Kesantunan bagi Peserta Didik Kelas X

SMA/MA‖ yang dilakukan oleh Wijayanti, Zulaeha, & Rustono (2015) dapat menjadi

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

23

referensi berikutnya. Dalam penelitian tersebut dikemukakan bahwa ada persoalan

yang berkaitan dengan pembelajaran menulis di dua SMA Jawa Tengah masih

rendah, sehingga sangat diperlukan adanya media pembelajaran sebagai alat bantu

mengajar. Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas belajar dan tentunya juga

hasil belajar peserta didik. Penelitian pengembangan bahan ajar kompetensi

memproduksi teks prosedur kompleks yang memaksimalkan nilai-nilai kesantunan

bagi peserta didik kelas X dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

development (R&D) (Borg dan Gall 2003:570) dengan modifikasi menjadi tujuh

langkah yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Ketujuh tahap tersebut yakni

1) tahap analisis teoretis dan praktis, 2) tahap analisis kebutuhan guru dan peserta

didik, 3) penyusunan draf bahan ajar yang bermuatan kesantunan, 4) telaah ahli, 5)

tahap revisi draf berdasarkan telaah ahli, 6) tahap uji penggunaan produk

pengembangan, dan 7) tahap deskripsi hasil penelitian.

Penelitian yang dilakukan Wijayanti, Zulaeha, & Rustono memiliki persamaan

dengan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu pada metode yang digunakan dan

untuk mata pelajaran yang sama. Wijayanti, Zulaeha, & Rustono dan peneliti

menggunakan metode penelitian (R&D) (Borg&Gall). Sedangkan fokus

penelitiannya yaitu sama-sama tentang mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain

memiliki persamaan terdapat pula perbedaan, yaitu topik yang diteliti oleh Wijayanti,

Zulaeha, & Rustono adalah mengembangkan bahan ajar interaktif memproduksi teks

prosedur kompleks, sedangkan peneliti menggunakan topik menulis teks berita

dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Animate dengan teknik

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

24

latihan. Kemudian untuk sasarannya penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti,

Zulaeha, & Rustono adalah untuk kelas X SMA. Sedangkan yang dikembangkan

penulis adalah untuk kelas VIII SMP.

Dari paparan tersebut, dapat ditarik pernyataan bahwa penelitian yang dilakukan

oleh Berliana (2012), Yuliandari & Wahyudi (2012), Sumantri & Pratiwi (2015), dan

Wijayanti ,dan Zulaeha, & Rustono (2015) dapat menjadi refernsi penelitian tentang

pentingnya media pembelajaran yang inovatif. Pada keempat penelitian tersebut

menyatakan akan pentingnya media pembelajaran menulis. Penggunaan media

pembelajaran mampu menunjang pembelajaran. Maka itu peneliti dapat menjadikan

empat penelitain tersebut dalam mengembangkan media pembelajaran menulis teks

berita disesuaikan dengan kebutuhan.

Penelitian Pengembangan mengenai pembelajaran menulis berbasis software

dikembangkan oleh Istiqomah (2011) melakukan penelitian skripsi yang berjudul

―Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Adobe Flash untuk

Meningkatkan Penguasaan EYD pada Siswa SMA‖. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan oleh Istiqomah, diperoleh informasi bahwa penguasaan EYD siswa di tiga

sekolah yang dilakukan observasi masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena

siswa banyak yang menyepelekan tentang bahasa Indonesia sehingga ketika mereka

menggunakan kalimat-kalimat tidak dapat ditulis sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Hal tersebut juga disebabkan karena guru jarang menyisipkan materi tentang EYD,

misalnya melalui kegiatan menyunting hasil belajar peserta didik dalam keterampilan

menulis. Guru lebih fokus pada pencapaian ketuntasan kompetensi dasar. Kondisi

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

25

tersebut menuntut siswa untuk belajar EYD tanpa bimbingan guru. Hal ini

menyebabkan siswa malas untuk belajar karena mereka harus membaca buku-buku

tentang ejaan yang bagi siswa tidak menarik dan membosankan. Selain itu, di dalam

buku EYD tidak dilengkapi dengan soal latihan, padahal metode pengajaran bahasa

yang baik adalah adanya evaluasi.

Istiqomah (2011) menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash untuk

meningkatkan penguasaan EYD siswa kelas X SMA. Media pembelajaran interaktif

EYD yang berbasis Adobe Flash ini berisi tentang materi-materi EYD yang

ditampilkan secara terpisah-pisah dalam berbagai menu. Siswa memiliki kebebasan

untuk memilih menu atau materi apa yang diinginkan. Bagian akhir media juga

dilengkapi dengan evaluasi yang bertujuan memberikan penguatan dan apresiasi bagi

siswa. Media interaktif berbasis Adobe Flash memberikan banyak bantuan dalam

pembelajaran EYD karena dapat digunakan siswa untuk belajar mandiri dan

menambah keaktifan peserta didik agar mampu menguasai EYD tanpa harus bertatap

muka dengan guru.

Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis audiovisual untuk siswa kelas

X SMA dinilai layak digunakan untuk menambah pemahaman peserta didik tentang

EYD. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh guru dan ahli, yaitu aspek isi atau

materi memperoleh nilai rata-rata 79,51 dengan kategori baik, aspek desain atau

tampilan memperoleh nilai rata-rata 80,05 dengan kategori baik, aspek kemasan atau

sampul memperoleh nilai rata-rata 81,25 dengan kategori sangat baik, dan aspek

keseluruhan media memperoleh nilai rata-rata, yaitu 72,91 dengan kategori baik.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

26

Penelitian yang dilakukan Istiqomah memiliki persamaan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti, yaitu pada media pembelajaran. Istiqomah dan peneliti

menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash (versi terdahulu Adobe

Animate). Selain memiliki persamaan terdapat pula perbedaan, yaitu sasaran

penelitian, penulis lebih dikhususkan untuk siswa kelas VIII dan penelitian Istiqomah

untuk kelas X. Kemudian topik yang diteliti oleh Istiqomah adalah penguasaan EYD

yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa kelas X SMA dalam

kemahiran menggunakan Bahasa Indonesia, sedangkan peneliti menggunakan topik

menulis teks berita dengan menggunakan media pembelajaran interaktif yang dibuat

melalui Adobe Animate untuk siswa kelas VIII SMP.

Farida (2012) dalam penelitian skripsinya yang berjudul ―Pengembangan Media

Pembelajaran Menulis Submateri EYD dengan Macromedia Authorware 7.0 Untuk

Siswa Kelas X SMA/MA‖. Setelah diujikan kepada ahli materi dan ahli media,

diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran keterampilan menulis submateri

EYD dengan Macromedia Authorware 7.0 untuk siswa kelas X SMA/MA dari aspek

isi memiliki tingkat kelayakan 3,84 atau berkategori ―sangat setuju,‖ selanjutnya dari

aspek isi pembelajaran memiliki tingkat kelayakan 3,7 atau berkategori ―sangat

setuju,‖ dari aspek tampilan memiliki tingkat kelayakan 3,9 atau berkategori ―sangat

setuju‖, dan dari aspek pemrograman memiliki tingkat kelayakan 3,8 atau berkategori

―sangat setuju‖.

Penelitian yang dilakukan oleh Farida ini relevan dengan penelitian yang penulis

lakukan. Persamaan dari penelitian ini yaitu terletak pada metode penelitian yang

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

27

digunakan yaitu penelitian dan pengembangan serta objek yang diteliti, yaitu media

pembelajaran. Perbedaan penelitian terletak pada variabel terikat dan variabel bebas.

Variabel terikat pada penelitian Rizki Farinda adalah pembelajaran menulis submateri

EYD, sedangkan variabel terikat penelitian yang penulis lakukan adalah

pembelajaran menulis teks berita. Variabel bebas pada penelitian Rizki Farinda

adalah Macromedia Authorware 7.0, sedangkan variabel bebas penelitian yang

penulis lakukan adalah Adobe Animate.

Tinjauan pustaka berikutnya dilakukan oleh Indraswari (2015) dalam skripsinya

yang berjudul ―Pengembangan Media Berbasis Adobe Flash CC dengan Metode

Posing Learning untuk Pembelajaran Memperoduksi Teks Ulasan Film/Drama di

Kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta‖. Teks ulasan film/drama adalah salah

satu teks baru yang dipelajari dalam kurikulum 2013. Sebelumnya, teks ulasan yang

diajarkan di sekolah adalah teks ulasan buku baik fiksi maupun fiksi nonfiksi. Karena

kebaruan tersebut, siswa dan guru mendapatkan tantangan yang berarti dalam

pembelajaran teks ulasan film/drama. Guru masih mengalami kebingungan dalam

menerapkan pola-pola pembelajaran yang efektif dan mengena pada siswa.

Indraswari (2015) Media pembelajaran berbasis multimedia semakin diminati

para peneliti karena cenderung efektif dalam menangani permasalahan pembelajaran

yang monoton. Dalam sebuah pembelajaran, siswa diharapkan mampu mendapat

pengalaman secara nyata sehingga langsung dapat diaplikasikan dalam

kesehariannya. Melalui pemanfaatan media pembelajaran yang berkesan dan

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

28

menarik, siswa akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang nyata dalam proses

pembelajaran. Dengan adanya pengembangan media pembelajaran berbasis Adobe

Flash CC dalam pembelajaran teks ulasan drama/film ini dirasa sangat penting untuk

menjawab persoalan-persoalan siswa dan guru dalam pembelajaran teks ulasan

film/drama.

Aplikasi Adobe Flash CC akan membantu menciptakan media pembelajaran

yang interaktif dengan animasi-animasi yang berkesan bagi siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak

untuk digunakan berdasarkan (1) data hasil validasi ahli media menunjukkan tingkat

kelayakan aspek tampilan media adalah 83,75% dengan rerata skor 3,35dan tingkat

kelayakan aspek pemrograman media adalah 91,75% dengan rerata 3,67, (2) data

hasil validasi ahli materi menunjukkan tingkat kelayakan aspek isi pembelajaran

adalah 100% dengan skor rerata 4, dan tingkat kelayakan aspek penyajian materi

adalah 98% dengan skor rerata 3,92, (3) data hasil uji coba guru 1 menunjukkan

tingkat kelayakan media adalah 82,5% dengan skor rerata 3,3, (4) data hasil uji coba

guru 2 menunjukkan tingkat kelayakan media adalah 79,37% dengan skor rerata 3,17,

dan (5) data hasil uji coba siswa menunjukkantingkat kelayakan media yang

dikembangkan adalah 78,45% dengan rerata skor 3,14.

Penelitian yang diakukan Indraswari relevan dengan penelitian yang peneliti

lakukan. Persamaan dari penelitian ini terletak pada metode penelitian yang

digunakan yaitu penelitian dan pengembangan serta objek yang diteliti, yaitu media

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

29

pembelajaran. Perbedaan penelitian terletak pada variable terikat dan variable bebas.

Variabel terikat pada penelitian Indraswari adalah pembelajaran memproduksi teks

ulasan drama/film, sedangkan variable terikat yang peneliti lakukan adalah

pembelajaran menulis teks berita. Variabel bebas pada penelitiian Sely Indraswari

adalah Adobe CC, sedangkan variable bebas penelitian yang penulis lakukan adalah

Adobe Animate.

Dari ketiga penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai rujukan peneliti. Karena

ketiga penelitian tersebut membahas tentang menulis berbasis aplikasi (software)

dengan berbagai masalah dan metode yang dipaparkan. Secara umum berdasarkan

penelitian-penelitian di atas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran menulis

berbasis aplikasi dapat meningkatkan peran aktif siswa, mampu mengasah

keterampilan menulis seseorang. Bahkan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Selain itu agar kemampuan dalam menulis semakin terasah, dapat digunakan media

pembelajaran berupa media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate.

2.2 Landasan Teori

Peneliti menggunakan beberapa teori sebagai dasar atau landasan dalam

melakukan penelitian ini. Adapun teori-teori yang akan dipaparkan mengenai

penelitian ini, yaitu teks berita, meliputi hakikat berita, unsur-unsur teks berita,

struktur teks berita; menulis teks berita; Adobe Animate, yang mencakup konsep

dasar Adobe Animate, fitur Adobe Animate; teknik latihan dalam pembelajaran

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

30

menulis teks berita; dan media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe

Animate dengan teknik latihan.

2.2.1 Teks Berita

Beberapa hal perlu dipahami untuk menulis teks berita dengan baik dan benar.

Sebelum menulis teks berita, diperlukan pengetahuan dasar berkait konsep. Hal-hal

yang perlu dipahami sebelum menulis teks berita, yaitu hakikat berita, unsur-unsur

teks berita, struktur teks berita, menulis teks berita.

2.2.1.1 Hakikat Berita

Berita memiliki kedudukan yang penting dalam dunia jurnalistik. Tidak ada

rumusan mengenai pengertian berita. Bahkan, ―News is difficult to define, because it

involves many variable factors,” kata Earl English dan Clrarence Hach. Berita sulit

didefinisikan , sebab ia mencakup banyak faktor variable (M. Romli 2014:3). Berita

lebih mudah diketahui daripada didefinisikan. Apabila kita bertanya kepada seorang

wartawan senior apa itu berita, maka ia akan menemukan kesulitan untuk

menjelaskannya. Ia mungkin saja mengalami kesulitan dalam mendefinisikan apa

yang disebut berita itu, tetapi ia akan tahu ketika ia melihatnya. Seorang jurnalis,

apakah ia koresponden, reporter, atau redaktur, telah terlatih dalam ―mencium‖ berita

melalui indera keenamnya atau intuisi mereka (Hikmat 2016:31-32).

Barus (2010:25) menyatakan bahwa pakar jurnalistik mengakui bahwa membuat

definisi berita cukup sulit, belum ada batasan yang begitu pasti yang dapat mencakup

seluruh segi, sifat dan, jenis-jenis berita. Pakar lain seperti Dean M. Lyne Spencer,

Williard C. Bleyer, William S. Maulsby, dan Eric C. Hepwood, seperti dikutip

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

31

Dja‘far H. Assegaff (1983:5), sama-sama menekankan unsur ―menarik perhatian‖

dalam definisi berita yang mereka buat. ―Berita adalah laporan tentang suatu kejadian

yang dapat menarik perhatian pembaca,‖kata meraka (dalam Romli 2014:4-5)

Micthel V. Charnley dalam Romli (2014:5-6) mengemukakan pengertian berita

yang lebih lengkap dan untuk keperluan praktis layak kita jadikan acuan. Ia

mengatakan: ―Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang

faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut

kepentingan mereka‖. S. Tartono (dalam Ratna 2013:106), berita adalah laporan

tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk

disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Senada dengan Syarifudin

(2015:47), berita adalah laporan informasi yang baru/telah terjadi dan menarik

perhatian publik yang mencerminkan hasil tugas jurnalistik..

Mondry (2008:144) menyatakan berbagai definisi yang dijabarkan oleh oleh para

ahli, sangat bergantung bagaimana kita mencermati definisi tersebut dan kemudian

menarik simpulan untuk menjadikannya sebagai batasan berita yang mendekati

kesempurnaan. Chilton R. Bush menyatakan berita adalah laporan mengenai

peristiwa yang penting diketahui oleh masyarakat dan juga laporan peristiwa yang

semata-mata menarik karena berhubungan dengan hal yang menarik dari seseorang

atau sesuatu (dalam Barus 2010:26). Erc C. Hepwood mengungkapkan hal yang

senada dengan apa yang dilakukan oleh Bush, berita adalah laporan pertama dari

kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum (dalam Mondry

2008:144). Sementara itu, pakar komunikasi lainnya, William S. Maulsby (dalam

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

32

Mondry 2008:144) mengatakan adalah suatu penuturan secara benar dan tidak

memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, menarik

perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.

Jadi, berdasarkan definisi dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa teks

berita adalah segala laporan mengenai peristiwa dan fakta yang menarik perhatian

masyarakat, memiliki nilai penting dan berguna, serta masih baru untuk

dipublikasikan dalam media massa agar diketahui oleh khalayak umum.

2.2.1.2 Unsur-unsur Berita

Nilai sebuah berita ditentukan oleh seberapa jauh berita itu memuat unsur-unsur

yang harus terdapat di dalam sebuah berita. Unsur-unsur berita yang dikemukakan

oleh Micthel V. Charnley dalam Romli (2014:5-6) yang dikenal dengan nilai-nilai

berita (news value) atau nilai jurnalistik. Unsur-unsur tersebut yaitu:

1. Cepat, yakni aktual dalam ketepatan waktu

2. Nyata, yakni informasi tentang sebuah fakta , bukan fiksi atau karangan

3. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak.

4. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis

Selanjutnya adalah unsur layak berita, dikutip dalam Hikmat (2016:47-58).

1. Berita harus akurat, akurasi juga berarti benar dalam memberikan kesan umum,

benar dalam sudut pandang pemberitaan yang dicapai oleh penyajian detail-detail

fakta dan oleh tekanan yang diberikan pada fakta-faktanya.

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

33

2. Berita harus lengkap, adil dan berimbang. Keakuratan suatu fakta tidak selalu

menjamin keakuratan arti.Yang dimaksud dengan sikap adil dan berimabang

adalah bahwa seorang wartawan harus melaporkan apa sesungguhnya yang terjadi.

3. Berita Harus Objektif. Artinya berita yang dibuat itu harus selaras dengan

kenyataan, tidak berat sebelah, bebas dari prasangka.

4. Berita Harus Ringkas dan Jelas. Mitchel V. Charnley berpendapat, bahwa

pelaporan berita dibuat dan ada untuk melayani. Berita yang disajikan haruslah

dapat dicernah dengan cepat. Ini artinya suatu tulisan yang ringkas, jelas, dan

sederhana.

5. Berita Harus Hangat. Berita adalah padanan kata news dalam bahasa Inggris. Kata

News itu sendiri menunjukkanadanya unsur waktu apa yang new, apa yang baru,

yaitu lawan dari lama. Berita memang selalu baru, selalu hangat.

Hal ini senada dengan unsur-unsur berita yang dikemukakan oleh Barus (2010:31-32)

adalah sebagai berikut.

1.Penting (significance), yaitu sebuah berita dikatakan penting karena mempunyai

pengaruh yang besar terhadap kehidupan orang banyak atau kejadiannya

mempunyai akibat atau dampak yang luas terhadap kehidupan khalayak banyak.

2. Besaran (magnitude), berita yang berisi sesuatu yang besar dari segi jumlah, nilai,

atau angka yang besar hitungannya sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan

menarik untuk diketahui oleh orang banyak.

3. Kebaruan (timelines), berita yang memuat peristiwa baru saja terjadi, karena

kejadian yang belum lama terjadi, berita tersebut menjadi aktual dan masih hangat

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

34

dibicarakan oleh masyarakat umum. Keaktualisasi terkait dengan tenggat waktu

bahwa kejadian tersebut bukan berita basi atau terlambat.

4. Kedekatan (proximity), berita yang membuat kedekatan jarak ataupun emosional

dengan pembaca, termasuk kedekatan karena profesi, minat, bakat, hobi, dll.

5. Ketermukaan (prominence), berita yang memuat suatu peristiwa yang menyangkut

orang terkenal atau sesuatu yang dikenal masyarakat menjadi berita penting untuk

diketahui oleh pembaca.

6. Sentuhan manusiawi (human interest), berita yang memuat sesuatu yang

menyentuh rasa kemanusiaan, menggugah hati, dan minat.

Selanjutnya, Masri S. Putra (2006:38) menambahkan unsur-unsur berita yaitu

memuat formula atau rumus 5W+1H. Menulis bukan sekadar mencurahkan isi hati.

Sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan

informative. Pertanggungjawaban penulis didasarkan pada fakta-fakta yang termuat

pada rumus 5W+1H. Rumus 5W+1H juga merupakan pedoman kelengkapan sebuah

berita yang akan dipublikasikan. Berikut penjabaran rumus 5W+1H yang

dikemukakan oleh Barus (2010:36) dan (Romli 2014:10).

1. Who: pada sebuah berita harus terdapat unsur ―siapa‖. Pada unsur ini yang

ditekankan adalah sumber berita. Sumber berita atau unsur ―siapa‖ dapat mengacu

pada individu, kelompok, atau lembaga. Sebuah berita harus mencantumkan

sumber yang jelas karena jika berita tidak terdapat sumber yang jelas, maka berita

tersebut akan diragukan kebenarannya.

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

35

2. What: setelah mengetahui sumber berita, selanjutnya mengetahui apa yang

dikatakannya. Unsur ini memuat hal menjadi topik berita tersebut.

3. Where: berita harus memuat tempat kejadian peristiwa. ―di mana‖ menyangkut

tentang masalah jauh dekatnya jarak peristiwa dalam arti geografis maupun

batin/emosional.

4. When: Unsur ―kapan‖ memuat waktu kejadian peristiwa tersebut dan unsur ini

mengejar aktualitas atau unsur baru terjadinya (timeliness).

5. Why: Unsur ini berkaitan dengan tujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu pembaca

mengenai penyebab terjadinya suatu peristiwa. Setiap peristiwa tidak pernah

terjadi begitu saja dan selalu punya alasan mengapa bisa terjadi.

6. How: ―bagaimana‖ terjadinya suatu peristiwa juga dinantikan oleh pembaca.

Pembaca yang sudah mengetahui mengapa suatu peristiwa terjadi tentu akan

menuntut lebih jauh tentang ―bagaimaan‖ persisnya persitiwa ini terjadi.

2.2.1.3 Struktur Berita

Jurnalisme seringkali disebut sebagai ―literature in a hurry,‖ kesusasteraan yang

terburu-buru. Dalam pekerjaan jurnalistik ada unsur ketergesa-gesaan kebutuhan akan

kecepatan. Itu sebabnya, sejak munculnya suratkabar sampai sekarang berkembang

teknik-teknik penulisan berita yang mengacu pada kecepatan ini, sehingga berita-

berita yang ditulis di suratkabar-suratkabar, apalagi di radio dan televisi bentuknya

singkat, padat, dan ringkas. Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak ada satu cara pun

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

36

yang sama yang dipakai oleh suratkabar-suratkabar dalam penulisan beritanya

meskipun acuannya masih itu-itu saja, yaitu kecepatan (Hikmat 2016:125).

Kosasih (2017:12-14) menyatakan berita memuat informasi apa, siapa, kapan, di

mana, mengapa, dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Informasi tersebut merupakan

aturan 5W+1H. Rumus 5W+1H ditulis menjadi paragraf pertama dan kedua dalam

suatu berita. Paragraf ini diperlukan untuk merangkum berita yang akan disusun.

Cobalah perhatikan berita-berita yang ditulis di suratkabar-suratkabar tentang

peristiwa yang sama, maka kita akan mengerti tentang maksud kalimat di atas.

Meskipun demikian, jika diperhatikan dengan lebih seksama, maka terlihat bahwa

berita-berita di suratkabar umumnya mengikuti pola, yakni pola piramida terbalik

(Hikmat 2016:126).

Keterangan : Piramida Terbalik (Hikmat 2016:125-126)

JUDUL

LEAD Berisi informasi penting dan

menjawab pertanyaan 5W+1H

Berisi paparan atau penjelasan

Judul berita : Apa+Mengapa?

Siapa+mengapa? Dan seterusnya JUDUL

LEAD

TUBUH BERITA

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

37

Ada alasan praktis mengapa tulisan berita dibuat seperti itu. Pertama-tama itu

memang sesuai dengan naluri manusia dalam menyampaikan sebuah berita, yaitu

agar berita tersebut cepat ditangkap oleh pendengarnya. Yang pertama dilakukan

adalah membuka cerita dengan ringkasan tentang peristiwa yang akan disampaikan,

kemudian baru menambahkan cerita itu dengan rincian yang mungkin menarik bagi

pendengar.

2.2.2 Menulis Teks Berita

Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan kabar atau sebuah

informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian dalam bentuk tertulis. Seorang penulis

berita yang baik dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif,

sehingga pembaca berita dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam

berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir. Apakah semua peristiwa

dapat atau layak untuk dijadikan sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih

mana peristiwa atau perihal yang layak untuk dijadikan berita. Hal ini bertujuan agar

apa yang dituliskan benar-benar bermanfaat bagi orang atau masyarakat pembaca.

Tentu dalam menulis berita, harus dapat memilih berita yang dapat menambah

wawasan dan pengetahuan.

Morissan (2004:76) mengatakan bahwa menulis berita ialah proses merangkum

dan memilih sejumlah fakta terpenting yang akan membantu reporter atau penulis

naskah utuk mengungkapkan atau menceritakan suatu peristiwa. Sedangkan Luwi

Ishwara (2011:145) menyatakan bahwa belajar menulis berita bagi siswa dikatakan

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

38

cukup membingungkan karena mereka diharuskan mengikuti aturan penulisan cerita

yang bertentangan dengan apa yang dipelajari di sekolah. Peserta didik diminta

bercerita dengan urutan informasi yang terbalik dari metode tradisional, peserta didik

diharuskan menerapkan pola ―segitiga terbalik‖ dalam menuliskan berita.

Untuk memermudah menulis teks berita, Masri S. Putra (2006:46-50) menyebutkan

beberapa pedoman dasar menulis berita, sebagai berikut.

1. Berpikir Dulu Baru Menulis

Kegiatan menulis berita terjadi tidak secara kebetulan, tetapi merupakan hasil

berpikir. Proses berpikir, sebaiknya dimulai dengan membuat kerangkanya terlebih

dahulu dan mencatat garis besar apa yang akan disampaikan. Catat semua fakta

berdasarkan yang mana yang penting dahulu untuk disampaikan. Kemudian

satukan ide agar berkaitan satu sama lain. Selanjutnya tinjau kembali kerangka

tersebut apakah telah memiliki urutan yang logis.

2. Menulis untuk Pembaca

Menulis berita ditujukan kepada pembaca, bukan untuk dimengerti oleh diri

sendiri. Menulis berita berbeda dengan komunikasi lisan, dalam menulis berita

penulis tidak mempunyai kesempatan untuk menjelaskan maksudnya kepada

pembaca. Apa yang ditulis, hal itulah yang dibaca oleh pembaca. Bahwa akhirnya

ada yang dapat menangkap maksud oenulis, hal itu merupakan persoalan lain.

3. Menulis untuk Mengungkapkan

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

39

Kegiatan menulis berita dilakukan untuk melaporkan fakta yang dimiliki. Saat

menulis berita hindari ungkapan-ungkapan sulit dan bahasa yang sukar dicerna.

Ubah ungkapan yang rumit dan sulit menjadi bahasa yang sederhana dan mudah

dimengerti agar pembaca dapat memahami apa yang akan dikomunikasikan.

4. Gunakan Kata/Terminologi yang Akrab bagi Pembaca

Saat menulis berita pertimbangkan setiap kata yang akan digunakan sebagai alat

komunikasi dan juga pertimbangkan target yang akan membaca tulisan Anda.

Gunakan kata-kata yang ada di dalam pikiran pembaca dan kata-kata yang telah

dikenal oleh pembaca, sehingga pesan yang akan disampaikan dapat dipahami oleh

pembaca.

5. Hindari Kata-kata yang Tidak Menambah Arti Kalimat

Menulis yang efektif ialah meulis secara ringkas dan menghilangkan kata-kata

yang tidak perlu. Contoh, kata ―berdasarkan alasan itu‖ dapat diganti dengan kata

―karena‖, kata ―membubuhkan tanda tangan‖ dapat dihaanti dengan

―menandatangani‖.

6. Gunakan Kalimat Singkat

Saat menulis berita, gunakan kata yang sederhana dengan kalimat yang singkat.

Jika kalimat terlalu panjang maka makin rumit dan akan sulit bagi pembaca untuk

memahami dan kemungkinan besar akan terjadi kesalahpahaman antara penulis

dan pembaca. Untuk membuat kalimat pendek, rumusnya yaitu, satu kalimat

terdapat satu gagasan saja. Gunakan titik atau koma untuk memecahkan kalimat

menjadi komponen ide.

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

40

7. Gunakan Kata Kerja

Saat menulis berita usahakan untuk menggunakan kata kerja daripada kata benda.

Kata benda terutama yang abstrak, cenderung bersifat statis, sedangkan kata kerja

menunjukkan tindakan dan gerakan. Sehingga, kata kerja membuat cerita lebih

hidup.

8. Buatlah Paragraf Singkat

Paragraf singkat memudahkan rujukan, setiap paragraf harus memuat ide yang

lengkap. Menggunakan kata penghubung seperti juga, pula, selain itu, an, di

samping itu, untuk peralihan dan mulai dengan paragraf baru. Berikan perhatian

pada paragraf pembuka dan penutup. Paragraf pembuka untuk menarik perhatian

dan menyentak pembaca. Sementara paragraf penutup tinggalkanlah kesan kepada

pembaca.

9. Gunakan Kata Konkret dan Terukur

Saat menulis berita gunakanlah kata konkret, karena kata konkret memudahkan

pembaca untuk mengidentifikasi. Sementara kata abstrak cenderung memancing

pembaca untuk berpikir lebih keras. Contoh kata ―kecelakaan pesawat Mandala

menewaskan begitu banyak orang‖ dapat diganti dengan kata ―kecelakaan pesawat

Mandala menewaskan 145 orang‖, kata ―masyarakat‖ dapat diganti dengan

―lingkugan, desa, kota‖, dan kata ―pada suatu hari di awal bulan desember‖ dapat

diganti dengan ―Pada 3 Desember‖.

10. Memperbaiki dan Mempertajam

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

41

Memperbaiki atau mengubah merupakan bagian dari menulis. Saat memperbaiki

bacalah tulisan dengan suara yang keras, ini akan membantu menemukan kata dan

kalimat yang seharusnya dibuang atau diubah serta memungkinkan menemukan

kata sifat yang tidak tepat.

Langkah-langkah menyajikan teks berita dapat membantu memudahkan penulis

dalam menulis sebuah teks berita. Menurut Djuharie dan Kusmana (2005:35) ada

beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menyajikan teks berita, yaitu:

1. Tulisan berita dapat menyentuh kebutuhan manusia akan informasi.

2. Berita yang ditulis harus aktual sehingga tidak menjadi berita yang basi.

3. Penulisan berita harus jelas dan singkat tetapi kebenarannya dapat

dipertanggungjawabkan.

4. Tulisan berita berisi unsur-unsur berita (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana).

5. Tulisan berita yang berkelanjutan tentang suatu hal, pada bagian akhir harus

diungkapkan lagi tentang latar belakang peristiwanya.

Lebih spesifik lagi E. Kosasih (2017) memaparkan beberapa langkah-langkah

menulis teks berita yang bisa diterapkan oleh siswa, yaitu:

1. Menentukan sumber berita, yaitu berupa peristiwa yang menarik dan

menyangkut kepentingan orang banyak.

2. Mendatangi sumber berita, yakni dengan mengamati langsung dan

mewawancarai orang-orang yang berhubungan dengan peristiwa itu.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

42

3. Mencatat fakta-fakta dengan berkerangka pada pola ADIKSIMBA.

4. Mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh, yang

disajikan mulai dari bagian yang penting ke yang kurang penting.

Selanjutnya, Hasnun (2006:122) menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan pada saat menyajikan teks berita, yaitu sebagai berikut.

1. Penulis berita harus memahami atau menguasai peristiwa yang ditulis.

2. Penulis berita perlu meyakini masalah yang ditulis.

3. Masalah yang menjadi materi berita perlu disajikan dengan baik.

4. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang baik dan benar, santun, serta

berdasarkan fakta.

5. Penulis harus menyampaikan berita secara jujur, tepat, dan cepat.

Berdasarkan pernyataan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

menyajikan teks berita perlu memerhatikan aspek isi berita, mengandung informasi

yang dibutuhkan, aktual dan faktual, serta memuat unsur-unsur berita.

2.2.3 Adobe Animate

Sebelum mengembangkan media pembelajaran berbasis Adobe Animate, perlu

diperhatikan beberapa hal sebagai landasan. Beberapa hal tersebut antara lain konsep

dasar Adobe Animate dan fitur Adobe Animate.

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

43

2.2.3.1 Konsep Dasar Adobe Animate

Pada tahun 2015 Adobe Animate (CC 2015) pertama dirilis oleh perusahaan

Adobe dan sekarang yang paling baru adalah Adobe Animate (CC 2017). Adobe

Animate sangat diminati karena kehandalannya mengerjakan segala hal yang

berhubungan dengan multimedia. Masing-masing ditujukan para desainer pembuat

animasi serta pengguna yang membutuhkan fasilitas lanjutan baik untuk pengembang

maupun pembuat program (Jubilee 2017).

Adobe Animate CC 2017 memberikan lingkungan authoring yang komprehensif

untuk membuat animasi canggih dan aplikasi interaktif. Adobe Animate digunakan

secara luas di industri kreatif untuk mengembangkan proyek yang menarik yang

mengintegrasikan video, suara, grafik, dan animasi. Kita juga dapat membuat konten

asli di Adobe Animate atau aset impor dari aplikasi Adobe lainnya seperti Photoshop

atau Illustrator.

Chun (2017) Adobe Animate dapat menghasilkan aset grafis dan animasi, untuk

membangun inovasi dan situs web imersif, untuk membuat aplikasi yang berdiri

sendiri untuk desktop, atau untuk membuat aplikasi untuk didistribusikan ke

perangkat seluler yang berjalan di sistem Android atau iOS. Dengan kontrol ekstensif

untuk animasi, alat gambar yang intuitif dan fleksibel, dan opsi output untuk video

HD, HTML5, aplikasi seluler, aplikasi desktop, dan Flash Player.

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

44

2.2.3.2 Fitur Adobe Animate

Adobe Animate memiliki beberapa fitur terbaru yang merupakan penyempurnaan

dari versi sebelumnya yaitu Adobe Falash CS 6. Berbagai fasilitas dan fitur terbaru

telah disediakan untuk kemudahan dalam pengelolaan para penggunanya. Berikut

adalah beberapa fitur terbaru yang disediakan oleh Adobe Animate (Chun 2017).

a. Creative Cloud Libraries

Creative Cloud Libraries yang berfungsi untuk berbagi konten dengan produk Adobe

lainnya, dengan pengguna komputer yang berbeda. Bahkan kini para animator dapat

mengimpor langsung file video beresolusi 4K.

b. Muse CC

Adalah sebuah program web desainer. Software ini cocok untuk Anda yang ingin

membuat sebuah web namun terkendala dengan tidak paham dengan koding seperti

PHP dan HTML. Dengan adanya Muse CC, para web desainer dapat membuat sebuah

situs yang responsif, sesuai dengan kehendak mereka. Muse CC ini juga sudah

terintergrasi dengan Adobe Creative Cloud, seperti Animate CC.

c. Animating Camera Moves

Menu ini berfungsi untuk untuk menganimasikan berbagai properti contoh simbol di

Panggung — posisi, skala, rotasi, transparansi, filter, dan posisi 3D. Juga bisa

mengendalikan ke mana harus menunjuk kamera untuk membingkai aksi,

memperbesar atau memperkecil, panning, atau bahkan memutar kamera untuk efek

khusus. Semua gerakan kamera ini tersedia di Adobe Animate dengan alat kamera.

d. Frame-oleh-Frame Animasi

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

45

Animasi frame demi frame adalah teknik yang menciptakan ilusi gerakan oleh

membuat perubahan tambahan di antara setiap bingkai utama. Animasi frame demi

frame di Adobe Animate mirip dengan animasi cel animasi tangan tradisional di mana

setiap gambar berada di selembar kertas terpisah. Animasi frame demi frame

meningkatkan ukuran file dengan cepat karena Adobe Animate harus menyimpan

konten untuk setiap bingkai utama.

2.2.4 Teknik Latihan

Pada proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar tujuan

pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Salah satu langkah untuk memilki

strategi ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasa disebut metode

mengajar (Roestiyah 2012:1). Teknik penyajian atau metode mengajar adalah rencana

guru yang sudah disusun untuk mengajar atau menyajikan materi pembelajaran

kepada siswa (Majid 2017:93). Teknik penyajian dalam pelaksanaannya, terdapat dua

hal yang dapat ditekankan. Hal pertama, menekankan pada peranan guru yang utama

dalam pelaksanaan penyajian. Hal kedua, menekankan pada media pembelajaran

dalam pelaksanaan penyajian seperti gambar, video, multimedia, dan buku (Roestiyah

2012:2).

Pada penelitian dan pengembangan ini, teknik penyajian yang cocok untuk

disandingkan dengan media pembelajaran menulis teks berita berita adalah teknik

latihan. Roestiyah (2012:125) menyatakan teknik latihan adalah suatu teknik

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

46

mengajar kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan-latihan, sehingga siswa

memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih baik.

Roestiyah (2012:125) mengatakan, dalam hal ini guru perlu memperhatikan

dan memahami nilai dari latihan itu sendiri. Saat persiapan sebelum memasuki latihan

guru harus memberikan pengertian dan perumusan tujuan yang jelas bagi siswa,

sehingga mereka mengerti dan memahami apa tujuan latihan dan bagaimana

kaitannya dengan proses pembelajaran. Latihan yang praktis, mudah untuk dilakukan,

dan melaksanakannya secara teratur dapat meningkatkan penguasaan keterampilan

yang diinginkan.

Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Majid (2017:214) bahwa

teknik latihan adalah cara membelajarkan siswa untuk mengembangkan kemahiran

dan keterampilan. Beberapa tujuan pelaksanaan dari teknik latihan berdasarkan

Roestiyah (2012:125), Majid (2017:214), dan Syaiful (2013:96) adalah sebagai

berikut:

1. Memiliki keterampilan motorik, seperti menghafal kata-kata dan menulis

2. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan dan penggunaan rumus-

rumus

3. Untuk melatih kemampuan menghubungkan, seperti penggunaan bahasa, grafik,

simbol dan peta.

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

47

4. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti

hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan symbol, membaca peta, dan

sebagainya.

5. Untuk pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan

serta kecepatan pelaksanaan. Dan kebiasaan yang rumit menjadi lebih

romantic/sederhana.

Roestiyah (2012) menambahkan mengenai langkah-langkah penggunaan metode

latihan terbimbing sebagai berikut.

1. Menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa.

2. Guru lebih menekankan pada diagnose, karena latihan permulaan belum bisa

mengharapkan siswa mendapat keterampilan yang sempurna.

3. Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul respon siswa dalam peningkatan

keterampilan.

4. Memberikan waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak meletihkan

dan membosankan.

5. Meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dengan cara bertanya

kepada siswa.

Berdasarkan pernyataan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran interaktif, peran guru mempunyai hubungan yang erat dengan cara

mengaktifkan siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran di kelas perlu

pemilihan strategi yang tepat. Seperti teknik latihan yang dapat mengasah

keterampilan siswa dalam menulis teks berita.

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

48

2.2.5 Media Pembelajaran Menulis Teks Berita Berbasis Adobe Animate dengan

Teknik Latihan

Pada Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat sekolah

menengah pertama, menulis teks berita merupakan salah satu keterampilan yang

harus ditekankan pembinaannya. Hal tersebut sesuai dengan Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar pada kurikulum yang digunakan saat ini. Walaupun aspek menulis

terdapat dalam kurikulum, pada kenyataanya belum ada media pembelajaran untuk

membantu siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.

Media pembelajaran merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran,

selain metode mengajar. Penggunaan media pembelajaran yang inovatif dan menarik

dalam proses pembelajaran membantu keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan. Selain itu, media pembelajaran juga dapat meningkatkan minat

dan rasa ingin tahu sehingga menimbulkan motivasi dan rangsangan untuk belajar,

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa baik saat proses

pembelajaran di kelas maupun saat belajar mandiri (Arsyad 2017:15).

Salah satu jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah

media komputer. Pembelajaran yang menggunakan media komputer, dapat

menyampaikan pengajaran secara langsung kepada pemakai melalui cara berinteraksi

dalam mata pelajaran yang telah dikemas dalam bentuk perangkat lunak. Perangkat

lunak yang dapat dimanfaatkan adalah Adobe Animate yang dapat dikembangkan

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

49

menjadi media pembelajaran menulis teks berita. Adobe Animate memiliki bahan-

bahan untuk membuat dan mengembangkan media pembelaran interaktif yang

modern, mutakhir, efektif dan menyenangkan.

Media Pembelajaran menulis teks berita dapat mengontrol beberapa proses,

yaitu: menyajikan materi kepada pemakai untuk dibaca atau didengar, memberi

petunjuk pembelajaran dan latihan-latihan yang berhubungan dengan materi yang

dipelajari, serta memberikan pemecahan dari pertanyaan yang disajikan. Berikut

penjelasan konsep pembelajaran yang menggunakan media komputer dengan teknik

latihan (Sahrin 2015).

1. Latihan (Drill) dan Praktik (Practice)

Para pengajar menyediakan atau memberikan materi utama untuk para

siswa melalui perangkat lunak yang ada, sehingga dari perangkat lunak tersebut

para siswa dapat melakukan latihan-latihan dari soal-soal yang telah disediakan.

Dari sana akan terlihat bahwa siswa akan praktik dan belajar secara langsung.

2. Penjelasan (Tutorial)

Materi yang dipresentasikan biasanya lewat teks dan gambar dan dilakukan secara

bertahap. Pada tiap tahap diberi penjelasan serta contoh-contoh pemecahan

masalah. Untuk menguji pemakai, sistem memberikan pertanyaan yang dijawab

oleh siswa. Setelah itu, dievaluasi oleh system. Bila dijawab salah, maka ada

langkah-langkah untuk jawaban untuk soal yang benar.

3. Simulasi

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

50

Tersedia program simulasi dengan mengkombinasi desain dan peralatan latihan

untuk memperoleh jawaban yang cepat dari soal yang rumit.

4. Permainan

Adanya permainan pada saat proses belajar berlangsung menciptakan suasana

yang santai dan menyenangkan. Cara ini merupakan cara belajar yang efektif,

karena dengan suasana yang santai siswa tidak mendapat tekanan sehingga mudah

untuk menangkap materi yang diberikan dengan cepat.

2.3 Kerangka Berpikir

Fenomena yang ada menunjukkan guru masih menjadi sumber belajar yang

dominan di kelas dan pembelajaran masih terfokus pada guru. Selain itu, metode

pembelajaran guru terasa monoton dengan hanya menggunakan metode ceramah.

Metode ceramah apabila diterapkan dalam pembelajaran menulis teks berita akan

mengakibatkan proses pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Metode ceramah atau

pemilihan media yang tidak tepat dalam pembelajaran menulis teks berita akan

menyulitkan siswa untuk menerapkan prinsip-prinsip menulis teks berita. Pada

kurikulum nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat sekolah menengah

pertama, menulis teks berita merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan

pembinannya. Hal tersebut sesuai dengan Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas VIII dan pada Kurikulum sesuai dengan Kompetensi Inti kelas VIII.

Pada kenyataannya belum ada media pembelajaran berbasis Adobe Animate

denganteknik latihan untuk membantu siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

51

Oleh sebab itu, penulis mengembangkan media pembelajaran berupa menulis teks

berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan. Media pembelajaran ini selain

dapat dipergunakan di kelas dengan dibimbing guru, juga dapat digunakan siswa

secara mandiri. Media pembelajaran berita diharapkan dapat menumbuhkan minat

dan rasa ingin tahu siswa karena selain berisi materi, juga dilengkapi dengan musik,

gambar, animasi gerak, video sehingga pembelajaran menulis teks berita menjadi

lebih menarik dan mudah.

Penelitian pengembangan ini melalui beberapa tahap yang nantinya dapat

menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran menulis teks berita yang

berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan. Pada awalnya pengembangan media

ini didesain dan diproduksi menjadi sebuah produk awal berupa media yang berbasis

Adobe Animate untuk memperkenalkan teknik menulis teks berita pada siswa SMP

kelas VIII. Melalui beberapa tahap yaitu, perencanaan, produksi, dan evaluasi.

Kemudian, dikembangkan dengan menggunakan program Adobe Animate. Setelah

produk awal dihasilkan maka perlu dievaluasi kepada para ahli melalui validasi.

Tahap evaluasi dilakukan pada ahli materi dan ahli media. Dengan hadirnya media

pembelajaran menulis teks berita ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

sumber belajar yang lebih mudah digunakan dengan harapan materi yang ada di

dalam media pembelajaran menulis teks berita dapat diterima siswa dengan baik.

Oleh karena itu, kualitas siswa pun akan menjadi lebih baik.

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

52

Kerangka berpikir penelitian pengembangan media pembelajaran menulis teks

berita berbasis Adobe Animate dengan Teknik Latihan untuk Siswa SMP kelas VIII

dapat digambarkan dalam bagan berikut ini.

Keterampilan menulis teks berita

penting untuk dipelajari

Kurang tertariknya

siswa pada

pembelajaran menulis

teks berita

Strategi

pembelajaran

guru kurang

optimal

Ketersediaan

media

pembelajaran

yang kurang

memadai

Mengembangkan media

pembelajaran menulis

teks berita berbasis

Adobe Animate

Pembuatan prototipe

media pembelajaran

Uji validasi media

pembelajaran pada ahli

materi dan ahli media

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

53

Revisi produk media

pembelajaran

Media Pembelajaran Menulis Teks Berita Berbasis Berbasis

Adobe Animate dengan teknik latihan

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

122

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap penelitian yang

dilakukan tentang pengembangan media pembelajaran menulis teks berita

berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP Kelas VIII dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1) Berdasarkan analisis kebutuhan terhadap pentingnya ketersediaan media

pembelajaran, siswa dan guru membutuhkan media pembelajaran menulis teks

berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan untuk siswa SMP kelas

VIII dikarenakan berbagai hal. Sedangkan kriteria media pembelajaran menulis

teks berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan yang diinginkan oleh

siswa dan guru meliputi (1) berbentuk audiovisual yang dikemas interaktif dan

inovatif, (2) penyajian materi yang jelas dan runtut, serta (3) berisi menu-menu,

seperti kompetensi, materi, evaluasi, dan profil pengembang.

2) Prototipe media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate

dengan teknik latihan disusun sesuai karakteristik pengembangan media

pembelajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru. Prototipe

media pembelajaran dikategorikan menjadi (beberapa bagian) meliputi (1)

desain sampul, warna-warna yang terdapat pada

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

123

sampul CD, antara lain warna hijau, biru, dan putih, (2) bentuk kemasan media

pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan

adalah CD pembelajaran, (3) komunikasi visual, bagian ini terdiri dari penataan

tulisan, penggunaan jenis huruf, penempatan tombol ikon, dan latar suara, dan (4)

media pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate dengan teknik

latihan berisi empat menu yaitu: kompetensi, materi, evaluasi dan profil

pengembang media.

3) Ahli materi dan ahli media memberikan penilaian dengan jumlah nilai rata-rata,

yaitu (1) aspek materi pembelajaran memperoleh nilai 70 dengan kategori baik, (2)

aspek isi pembelajaran memperoleh nilai 70,8 dengan baik, (3) aspek tampilan

memperoleh nilai 79 dengan kategori baik, dan (4) aspek pemrograman nilai 78

dengan kategori baik.

4) Perbaikan yang dilakukan terhadap prototipe media pembelajaran menulis teks

berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan berdasarkan saran perbaikan

dari ahli materi dan ahli media yaitu (1) aspek kualitas materi, pemilihan contoh

berita disesuaikan dengan siswa, (2) aspek isi, bagian menu evaluasi ditambahkan

kunci jawaban dan waktu dalam mengerjakan soal, menu profil pengembang

dibuat lebih naratif, dan penambahan menu sumber pustaka, (3) aspek tampilan,

perbaikan suara narator dengan backround musik yang belum sesuai, tampilan klik

dibuat lebih menarik, dan (4) aspek pemrograman, ditambahkan pedoman atau

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

124

petunjuk penggunaan media pembelajaran, gambar dan video di menu evaluasi diberi

penjelasan, hasil evaluasi pada skor 1 dan 2 belum sinkron.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang dapat peneliti berikan

sebagai berikut.

1) Guru bahasa Indonesia apat berinovasi dalam pemanfaatan media

pembelajaran menulis teks berita. Pembelajaran menggunakan media

pembelajaran menulis teks berita berbasis Adobe Animate dengan teknik

latihan dapat menjadi alternatif bagi guru supaya siswa bisa antusias dalam

pembelajaran menulis teks berita. Guru bahasa Indonesia dapat menggunakan

media pembelajaran ini supaya lebih beragam pemakaian media pembelajaran

di sekolah untuk materi menulis teks berita.

2) Siswa dapat menggunakan media pembelajaran menulis teks berita berbasis

Adobe Animate dengan teknik latihan sebagai sarana tambahan materi yang

sebelumnya didapatkan dari hasil belajar di sekolah. Namun, siswa juga harus

jeli dan memahami konten-konten yang disajikan pada media pembelajaran

menulis teks berita berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan ini karena

media ini masih terdapat kelemahan.

3) Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang dilakukan peneliti lain supaya dapat

menguji efektivitas penggunaan media pembelajaran menulis teks berita

berbasis Adobe Animate dengan teknik latihan. Media pembelajaran ini masih

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

125

banyak kelemahan, oleh karena itu perlu ada penelitian lebih lanjut untuk

dapat menghasilkan kualitas produk yang lebih sempurna.

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

126

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2017). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bakri, Hasrul. (2011). Desain Media Pembelajaran animasi Berbasis Adobe Flash CS3 Pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2. Journal Medtek: www. Ft-unm.net/medtek/jurnal 2. Vol.3. No.2. Hlm. 121-127. Bandung: Angkasa.

Barus, SW. (2010). Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.

Berliana, Lutfah. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Audio Cerita Pendek

Yang Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menyimak Bagi Peserta Didik Pendidikan Menengah. Seloka:

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 4. No. 1. Hlm. 1-7.

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2016. Jurnalistik: Teori dan

Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Chun, Russell. (2018). Adobe Animate CC Clashroom in a Book. Amerika: Printed

and Bound in the United State of America.

Daryanto. (2016). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dewi Hasibuan, Ratna. (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Melalui Pendekatan Inkuiri pada Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 1 Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Bahasa dan Seni. Vol.14. No. 1. Hlm. 105-118. Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djuharie, Otang Setiawan, Suherli Kusmana. (2005). Panduan Membuat Karya Tulis.

Bandung: Yrama Widya.

Dwi Lestari, Wahyu. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Teks

Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Malang. Jurnal NOSI Pascasarjana

Universitas Islam Malang.Vol.5.No.2. Hlm. 234-244.

E. Kosasih. (2017). Buku Teks: Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

127

Enterprise, Jubilee. (2017). Trik Cepat Menguasai Adobe Animate. Semarang: Elex

Media Komputindo.

Farida, Septiana. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Submateri

EYD dengan Macromedia Authorware 7.0 Untuk Siswa Kelas XI SMA/MA.

Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

FBS UNY.

Fredy, Bery. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan

Swishmax-4 pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa SMA Kelas X. Skripsi S1. Malang: Program Studi Fisika,

MIPA UM.

Hasnun, Anwar. (2006). Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA. Yogyakarta:

Andi Publisher.

Indraswari, Sely. (2015). Pengembangan Media Berbasis Adobe Flash CC dengan

Metode Posing Learning untuk Pembelajaran Memperoduksi Teks Ulasan

Film/Drama di Kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Skripsi S1.

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY.

Ishwara, Luwi. (2011). Jurnalistik Dasar. Jakarta: KOMPAS.

Istiqomah. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Adobe

Flash untuk Meningkatkan Penguasaan EYD pada Siswa SMA. Skripsi S1.

Semarang: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS Unnes.

Kustandi, Cecep dan Sutjipto Bambang. (2016). Media Pembelajaran: Manual dan

Mahsun. 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Majid, Abdul. (2017). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mondry. (2016). Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Morissan. (2004). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana.

Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai

Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

128

Olson, Lyle D. (2008). Effect of News Writing Instruction in English Composition

Classes. The Journalism Educator. Vol 46. No.3. Hlm 50-56.

Pdf.

Pranowo, Galih. (2011). Kreasi Animasi Interaktif dengan ActionScript 3.0 pada

Flash CS5. Yogyakarta: Andi Offset.

Puspitawati, Ni Ketut Ari. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Student Team

Achievement Division (Stad) dengan Media Autentik untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Berita pada Siswa Kelas VIII b smp Negeri 1

Kubutambahan. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksa. Vol.

1. No. 8. Hlm. 1-13.

Putra, R Masri Sareb. (2006). Teknik Menulis Berita dan Feature. Jakarta: PT Indeks.

Roestiyah. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Romli, Asep Syamsul. (2014). Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prastyo. (2012). Desain Pembelajaran Berbasis

Pendidikan Karakter. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Sahrin, Alpi. (2015). Pedoman Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Pelajaran

Matematika Tingkat Sekolah Dasar Menerapkan Computer Assisted Intruction.

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM). Vol.2.No.6. Hlm. 14.

Satini, Ria, Atmazaki, dan Abdurahman. (2015). Hubungan Minat Baca dan Motivasi

Belajar dengan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 24

Padang. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran. Vol .2.No.1.Hlm. 30-37.

Sigurd, Allern. (2017). Journalist and Commercial News Value. News Organizations

as Patrons of an Institution and Market Actors. Vol. 10. No. 327. Hlm. 137-

152.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2017). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian & Pengembangan: Research and Development.

Bandung: Alfabeta.

Suhandang, Kustandi. (2016). Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk, dan

Kode Etik. Bandung: Nuansa.

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ...lib.unnes.ac.id/33746/1/2101414117__Optimized.pdf2013:3). Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikukum 2013 merupakan pembelajaran berbasis

129

Sumantri, M. S. dan Nina Pratiwi. (2015). The Effect of Learning Media and Types of Personality on Elementary Student’s Mathematic Performance. American Journal of Educational Research. Vol.3. No.3. Hlm. 279-281.

Sutriani, Nasiruddin. (2014). Keefektifan Media Foto dalam Pembelajaran Menulis

Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pangkajene. Makassar:

Universitas Negeri Makassar.

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Tanikawa. (2017). What Is News? What Is The Newspaper? The Physical,

Functional, and Stylistic Transformation of Print Newspapers, 1988–2013.

Japan: Akita International University. Vol. 11. Hlm 3519-3549.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa.

Tejo, Nurseto. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Vol.8. No.1. Hlm. 19-35.

Wibawanto, Wandah. 2017. Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran

Interaktif. Jember: Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.

Widoyoko, Eko Putro. (2013). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis

Wijayanti, Wenny, Ida Zulaeha, dan Rustono. (2015). Pengembangan Bahan Ajar

Interaktif Kompetensi Memproduksi Teks Prosedur Kompleks yang Bermuatan

Kesantunan Bagi Peserta Didik Kelas X SMA/MA. Seloka: Jurnal Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 2. No. 2. Hlm. 40-44.

Wulandari, DA Nur. (2012). Efektifitas Computer Aided Learning (CAL) Dalam

Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Siswa Sekolah Dasar. Pilar Nusa

Mandiri Bandung. Vol 8. No.2. Hlm 109-110.

Yuliandari, Sintia dan Eko Wahjudi. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Jurnal

Penyesuaian Perusahaan Jasa. Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK). Vol 2. No

2. Hlm. 1-9.

Yunus, Syarifudin. (2015). Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.