PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU...

download PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFCD5379037C0288C0B... · Spesifikasi produk yang diharapkan dalam pengembangan media pembelajaran

If you can't read please download the document

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU...

  • PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU MATERI

    LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG UNTUK JENJANG SMP

    Inayatul Fithriyah dan Abdur Rahman Asari

    Universitas Negeri Malang

    E-mail: [email protected]

    ABSTRAK: Tujuan yang ingin dicapai melalui pengembangan ini adalah

    menghasilkan media pembelajaran buku saku. Spesifikasi produk yang diharapkan

    dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah buku saku dengan materi luas

    permukaan bangun ruang yang dilengkapi dengan kumpulan soal-soal beserta

    alternatif penyelesaiannya. Pengembangan media pembelajaran buku saku ini

    dilakukan dengan model 3-D. Secara singkat, tahapan dalam penelitian ini antara

    lain Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), dan Develop (Pengembangan).

    Tahap Define dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan yang ada di

    lapangan untuk membantu pengembangan. Kemudian dilanjutkan dengan

    pendefinisian produk yang dikembangkan, yaitu media cetak buku saku. Tahap

    Design dilakukan dengan merancang bentuk dasar dari produk yang akan

    dikembangkan. Sedangkan tahap Develop dilakukan dengan validasi dan uji coba

    produk untuk memperoleh produk yang valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi dan

    uji coba di lapangan menunjukkan respon yang positif. Sehingga produk buku saku

    yang dihasilkan layak digunakan untuk siswa jenjang SMP dalam pembelajaran

    materi luas permukaan bangun ruang.

    Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran, Media Pembelajaran , Buku

    Saku, Luas Permukaan Bangun Ruang.,

    ABSTRACT: The objectives of this development is to produce pocketbook

    instructional media. Product specifications are expected in the development of

    instructional media is a pocketbook of geometrical surface area and collection of

    questions accompanied by alternative solution. Development of instructional media

    of this pocketbook was done with 3-D models. Briefly, the steps in this research

    include define, design, and the development phase. Define is conducted to obtain

    information about the student needs. Followed by defining the product that will be

    developed, that is pocketbook. Design stage is conducted by designing the basic

    shape of the product to be developed. Develop stage is performed with the validation

    and testing of products to obtain a valid product, practical, and effective. The results

    of validation and trial of experiment showed a positive response. So this pocketbook

    is eligible for junior high school student to learning the geometrical surface area.

    Key Words: Learning Media Development, Instructional Media, Pocketbook,

    Geometrical Surface Area.

    Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama kegiatan PPL di

    SMPN 2 Malang, terlihat bahwa sebagian besar siswa belum memanfaatkan buku

    paket yang telah disediakan sekolah dengan sebaik mungkin. Hal itu tampak

    ketika sebagian besar siswa dalam proses pembelajaran tidak membawa buku

    paket yang telah disediakan sekolah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara

    dengan beberapa siswa kelas VIII SMPN 2 Malang, beberapa siswa mengatakan

    bahwa mereka malas membawa buku paket karena buku paket yang telah

    disediakan berukuran besar, sehingga berat untuk dibawa kemana-mana dan

    kurang efisien.

  • Selain buku paket, siswa juga menerima LKS dari sekolah, isi LKS

    tersebut berupa rangkuman materi, contoh soal dan latihan soal. Namun, mereka

    juga menuturkan masih kurang memahami maksud materi dan soal-soal yang

    disajikan dalam LKS dan terkadang malas mengerjakan seluruh latihan karena

    penyajian LKS yang biasa-biasa saja dan kurang menarik. Selain itu siswa juga

    merasa bahwa materi dalam LKS kurang lengkap.

    Dari uraian di atas, artikel ini mengulas pengembangan suatu produk media

    pembelajaran berupa buku saku yang handy, menarik, dan lengkap sehingga buku

    saku yang dikembangkan diharapkan mampu memberi kemudahan bagi para

    siswa dalam memahami teori-teori dan konsep dasar matematika.

    Berdasarkan latar belakang, penulisan ini mempunyai tujuan yaitu untuk

    mengulas tentang pengembangan media pembelajaran ini yakni buku saku materi

    luas permukaan bangun ruang untuk jenjang SMP.

    METODE

    Pengembangan media pembelajaran buku saku ini dilakukan dengan

    memodifikasi model 4-D menjadi 3-D. Secara singkat, tahapan dalam penelitian

    ini antara lain Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), dan Develop

    (Pengembangan).

    1. Define (Pendefinisian) Pada tahap pendefinisian ini diperoleh informasi tentang kebutuhan

    yang ada di lapangan untuk membantu mengembangkan media

    pembelajaran yang ada sebelumnya.

    2. Design (Perancangan) Tahap perancangan dilakukan untuk merancang prototipe produk

    pengembangan. Prototipe di sini dapat diartikan sebagai bentuk dasar

    atau model yang menjadi contoh asli. Prototipe juga berarti rancangan

    awal yang merupakan bentuk dasar dari produk pengembangan

    3. Develop (Pengembangan) Tahap pengembangan ini bertujuan untuk memodifikasi prototype

    produk yang dikembangkan dengan melakukan evaluasi dan revisi

    sebelum menjadi produk yang efektif

    Uji produk dilakukan untuk memperoleh data yang dapat digunakan

    sebagai dasar untuk menetapkan tingkat kevalidan, kepraktisan, serta

    keefektivitasan produk. Selain itu, untuk menghasilkan produk yang sesuai untuk

    digunakan oleh siswa SMP. Uji coba produk dilakukan dengan melakukan uji

    kevalidan Produk pengembangan divalidasi oleh pakar matematika, yaitu dosen

    matematika dan guru matematika SMP sampai produk memenuhi syarat

    kevalidan. Selain kevalidan uji coba produk ini menggunakan uji coba kepraktisan

    dan keefektivan. Uji coba kepraktisan dan keefektivan dilakukan oleh siswa kelas

    VII SMP.

    Uji kevalidan dilakukan untuk menentukan apakah produk pengembangan

    sudah dapat diberlakukan atau tidak. Uji kevalidan dilakukan oleh para pakar

    matematika. Untuk mengukur tingkat kevalidan produk pengembangan,

    digunakan teknik analisis sebagai berikut.

  • P = %1004

    1

    4

    1

    j

    j

    i

    i

    x

    x

    Keterangan: P = prosentase pilihan

    ix = jumlah skor jawaban penilaian oleh ahli

    jx = jumlah skor jawaban tertinggi

    Sedangkan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk merevisi bahan

    ajar digunakan kriteria penilaian yang diadaptasi dari buku Dasar-Dasar Evaluasi

    Pendidikan oleh Arikunto.

    Pedoman Penilaian Kevalidan Produk Pengembangan (Sumber: Arikunto,

    2009 : 245)

    Prosentase (%) Kriteria kevalidan Keterangan

    80 100

    66 79

    55 65

    40 55

    30 39

    Sangat valid

    Valid

    Cukup valid

    Kurang valid

    Tidak valid

    Tidak revisi

    Tidak revisi

    Tidak revisi

    Revisi

    Revisi

    Uji kepraktisan dilakukan oleh para praktisi, dalam hal ini siswa SMP,

    dengan tujuan untuk menguji apakah peroduk pengembangan sudah praktis dan

    mudah dalam pemakaiannya atau belum. Untuk mengukur tingkat kepraktisan

    produk pengembangan, digunakan teknik analisis sebagai berikut.

    P = %1004

    1

    4

    1

    j

    j

    i

    i

    x

    x

    Keterangan: P = prosentase pilihan

    ix = jumlah skor jawaban penilaian oleh ahli jx = jumlah skor jawaban tertinggi

    Sedangkan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk merivisi bahan

    ajar digunakan kriteria penilaian yang diadaptasi dari buku Dasar-Dasar Evaluasi

    Pendidikan oleh Arikunto.

  • Pedoman Penilaian Kepraktisan Produk Pengembangan (Sumber: Arikunto,

    2009 : 245)

    Prosentase (%) Kriteria kepraktisan Keterangan

    80 100

    66 79

    56 65

    40 55

    30 39

    Sangat praktis

    Praktis

    Cukup praktis

    Kurang praktis

    Tidak praktis

    Tidak revisi

    Tidak revisi

    Tidak revisi

    Revisi

    Revisi

    Uji keefektivitasan dilakukan oleh para praktisi, dalam hal ini siswa SMP.

    Uji keefektivitasan ini bertujuan untuk menguji apakah produk pengembangan

    sudah efektif. Untuk mengukur tingkat keefektivitasan produk pengembangan,

    dilihat dari perbandingan hasil tes beberapa siswa yang diberi buku saku dengan

    beberapa siswa yang diberi LKS yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran

    di sekolah. Selain itu tingkat efektivitas juga dilihat dari seberapa besar manfaat

    buku saku, hal ini dapat ditunjukkan dengan seberapa cepat siswa dapat menjawab

    soal tes yang diberikan.

    HASIL

    Uji Kevalidan

    Dari hasil analisis data hasil validasi oleh dosen matematika sebagai

    validator pertama, diperoleh nilai kevalidan buku sebesar . Berdasarkan spesifikasi, buku saku yang telah dikembangkan memenuhi kriteria sangat valid

    dengan keterangan tidak revisi. Untuk validator kedua dalam hal ini guru

    matematika, diperoleh nilai kevalidan buku sebesar . Berdasarkan spesifikasi, buku saku yang telah dikembangkan memenuhi krieria valid dengan

    keterangan tidak revisi.

    Setelah adanya komentar dan saran dari validator, buku saku yang

    dikembangkan kembali divalidasi guna memperoleh nilai kevalidan yang lebih

    baik. Hasil dari validasi yang kedua oleh guru matematika diperoleh nilai

    kevalidan . Berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan, buku saku yang telah dikembangkan memenuhi krieria sangat valid dengan keterangan tidak

    revisi.

    Uji Kepraktisan

    Dari analisis data kepraktisan dari perolehan nilai untuk masing-masing

    praktisi, total skor yang diperoleh untuk uji coba kepraktisan adalah . Oleh karena itu baik dari praktisi pertama, kedua, maupun ketiga dapat

    disimpulkan bahwa buku saku yang telah dikembangkan sangat praktis dengan

    keterangan tidak revisi.

  • Uji Keefektifan

    Dan untuk analisis keefektifan buku saku, dilihat dari hasil tes siswa. Dari

    hasil tes siswa. Dari hasil tes siswa terlihat bahwa skor jawaban kedua kelompok

    siswa yang menggunakan LKS dan buku saku yang telah dikembangkan berbeda.

    Nilai siswa yang diberi buku saku lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa

    yang diberi LKS yang biasa dihunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

    Selain menilai keefektifan buku saku dari nilai hasil tes siswa, kefektifan buku

    saku juga dinilai dari hasil observasi ketika melakukan penelitian. Berdasarkan

    observasi, siswa yang menggunakan buku saku terlihat lebih cepat dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan.

    PEMBAHASAN

    Buku saku yang telah dikembangkan dapat membantu meningkatkan hasil

    belajar siswa. Hal ini dikarenakan buku saku yang dikembangkan didalamnya

    diberikan gambar-gambar dan warna-warna yang menarik minat siswa sehingga

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian

    sebelumnya.

    Menurut James W. Brown dkk dalam Sudjana (2007:12) yang mengatakan

    bahwa dari beberapa hasil penelitian Edmund Faison tentang penggunaan gambar

    menunjukkan bahwa untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, gambar-

    gambar harus erat kaitannya dengan materi pelajaran, dan ukurannya cukup besar

    sehingga rincian unsur-unsurnya mudah diamati.

    Menurut Levie & Levie dalam Arsyad (2010:8) yang mereviu hasil-hasil

    penelitian tentang belajar melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau visual

    dan verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang

    lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali,

    dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Selain itu menurut hasil penelitian

    Mabel Rudisill dalam Sudjana (2007:13) mengenai gambar-gambar yang lebih

    disukai anak-anak, menunjukkan bahwa suatu penyajian visual yang sempurna

    realismenya adalah pewarnaan, karena pewarnaan pada gambar akan

    menumbuhkan kesan realistik.

    Menurut James W. Brown dkk dalam Sudjana (2007:12) dari hasil

    penelitian Seth Spauldin tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-gambar,

    dapat disimpulkan sebagai berikut.

    1. Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif

    2. Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang

    menyertainya

    3. Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas.

    Setelah memperhatikan analisis data hasil uji coba kevalidan, kepraktisan,

    dan keefektifan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk

    buku saku yang telah dikembangkan sudah valid, praktis, dan efektif sehingga

  • layak digunakan untuk siswa jenjang SMP dalam pembelajaran matematika materi

    luas permukaan bangun ruang kubus, balok, dan limas.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pengembangan media pembelajaran

    buku saku ini adalah setelah diadakannya penelitian guna menguji media

    pembelajaran yang telah dikembangkan, buku saku materi luas permukaan bangun

    ruang yang telah dikembangkan layak untuk siswa jenjang SMP. Hal ini karena

    penilaian dari para validator dan nilai tes siswa serta hasil observasi kegiatan

    siswa menunjukkan tanggapan yang positif. Dengan produk buku saku yang telah

    dikembangkan, diharapkan siswa dapat lebih memahami materi dengan baik dan

    aktif dalam pembelajaran pada materi luas permukaan bangun ruang.

    Beberapa saran sebagai masukan untuk perkembangan selanjutnya yang

    dapat disampaikan, antara lain:

    1. Bagi guru di sekolah

    Guru dapat memanfaatkan buku saku yang telah dikembangkan ini untuk memberikan alternatif buku yang handy pada siswa

    Guru dapat menyebarluaskan buku saku ini untuk keperluan pembelajaran materi luas permukaan bangun ruang untuk jenjang SMP.

    Guru dapat membuat buku saku untuk materi lain guna menjadi salah satu sumber belajar siswa baik di kelas maupun di luar kelas

    2. Bagi calon guru

    Buku saku ini dikembangkan berdasar pada Four D Model oleh Thiagarajan. Akan tetapi dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai

    pada tahap ketiga, yaitu tahap Develop (Pengembangan). Oleh karena itu,

    disarankan kepada para calon guru untuk melanjutkan pengembangan

    sampai pada tahap keempat, yaitu tahap Disseminate (Penyebarluasan)

    dalam rangka memperkaya dunia perndidikan, khususnya pendidikan

    matematika. Hal ini dapat dilakukan dengan mengujicobakan produk pada

    kelas besar, yaitu kelas sebenarnya. Karena pada penelitian ini hanya

    dilakukan uji coba pada kelompok kecil siswa.

    Buku saku yang telah dikembangkan ini hanya menggunakan tahapan belajar siswa kedua dan ketiga dalam teori Bruner yakni ikonik dan

    simbolik. Bagi calon guru dapat mengembangkan suatu media

    pembelajaran yang lain atau melanjutkan media pembelajaran yang sudah

    ada dengan melengkapi semua tahap belajar siswa yakni enaktif.

    Para calon guru dapat melanjutkan penelitian buku ini untuk materi lain sehingga akan semakin memperkaya dunia pendidikan.

    Para calon guru dapat mendesain bentuk buku saku dengan bentuk-bentuk yang lebih menarik, mungkin dengan bentuk yang tidak biasanya (sebagai

    contoh bentuk hati)

  • DAFTAR RUJUKAN

    Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

    Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

    Hartan, Diko, 2012. Pengertian, tujuan, manfaat, dan, fungsi. (Online),

    (http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-

    manfaat-dan-fungsi.html), diakses 23 Mei 2013

    Sudjana, nana dkk. 2007. Media pengajaran. Bandung: Sinar Bayu Algensindo

    Offset

    Watiah, Maifori. 1998. http://digilib.unila.ac.id/98/4/Maifori_Watiah_Bab_II.pdf

    http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.htmlhttp://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.html