PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE- POLY …lib.unnes.ac.id/21043/1/4001411027-S.pdf · berpikir...

203
PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE- POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TEMA ENERGI DALAM KEHIDUPAN Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA oleh Nailatun Najah 4001411027 JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE- POLY …lib.unnes.ac.id/21043/1/4001411027-S.pdf · berpikir...

PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-

POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PADA TEMA ENERGI DALAM KEHIDUPAN

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

oleh

Nailatun Najah

4001411027

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ―Pengembangan Media Edukatif

Science-poly Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Tema Energi dalam

Kehidupan‖ bebas plagiat dan apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat

dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

―Waktu akan terus berjalan, kita sebagai manusia tinggal mengikuti arah jalannya

waktu untuk menghasilkan sebuah karya inspiratif‖

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat

dan doa yang tiada henti.

2. Adik – adikku (Nahji, Naqib & Nafil) yang selalu

memberikan semangat dan doa.

3. Rani, Siska, Intan, Dhilla, Lissay, Sutin, Rahma dan

teman-teman Rombel 02 Prodi Pendidikan IPA 2011

yang telah memberikan kenangan selama kuliah.

4. Teman-teman kos Zafira yang selalu memberikan

semangat.

5. Teman-teman PPL SMP Negeri 36 Semarang dan

KKN Alternatif Tahap II Desa Lerep

6. Siswa – siswi SMP Negeri 36 Semarang

v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ―Pengembangan Media Edukatif Science-poly Berbasis

Problem Based Learning (PBL) pada Tema Energi dalam Kehidupan‖. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, tidak lepas dari

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

2. Prof. Dr. Sudarmin, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan

IPA yang memberikan kemudahan pelayanan administrasi dan izin untuk

melakukan penelitian.

3. Arif Widiyatmoko, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Dra. Woro Sumarni, M.Si dan Dr. Siti Alimah, M.Pd. selaku dosen

penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis untuk

menyempurnakan skripsi.

5. H. Agus Setyono D., S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 36

Semarang yang telah mengijinkan penulis melaksanakan penelitian.

6. Imam Budi H., S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 36

Semarang yang selalu membimbing dalam proses penelitian.

7. Muhammad Taufiq, M.Pd., Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd., Andin Vita

Amalia, M.Sc., Imam Budi H., S.Pd. selaku validator produk yang telah

memberikan masukan dan arahan untuk menyempurnakan produk.

vi

8. Keluarga besar SMP Negeri 36 Semarang terutama kelas VIII A yang

telah senantiasa bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian.

9. Bapak/ Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah

diberikan sehingga penulis dapat menyusun skripsi

10. Bapak/Ibu staf tata usaha FMIPA Unnes yang telah melayani dengan baik

dan memberikan kemudahan dalam administrasi kepada penulis.

11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam

penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis maupun kepada

para pembaca, serta dapat bermanfaat pada perkembangan dunia pendidikan.

Semarang, April 2015

Penulis

vii

ABSTRAK

Najah, Nailatun. 2015. Pengembangan Media Edukatif Science-poly Berbasis

Problem Based Learning (PBL) pada Tema Energi dalam Kehidupan. Skripsi,

Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Arif

Widiyatmoko, M.Pd.

Kata Kunci: Media Science-poly, Problem Based Learning, Berpikir kritis.

Penelitian pengembangan media edukatif science-poly berbasis Problem Based

Learning (PBL) bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan media.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D)

dari Sugiyono. Hasil penelitian di SMP Negeri 36 Semarang menunjukkan bahwa

media science-poly berbasis PBL layak digunakan berdasarkan validasi ahli

karena mempunyai nilai kelayakan dari segi media sebesar 95,06% dan segi

materi 94,44% dengan kriteria sangat layak. Keefektifan media edukatif science-

poly berbasis PBL ditinjau dari hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik)

dan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan analisis nilai pretest dan

posttest. Hasil belajar kognitif dianalis menggunakan uji N-gain dan Uji t yang

menunjukkan peningkatan sedang yaitu 0,56 pada uji N-gain setelah itu diuji

menggunakan uji t menunjukkan nilai thitung> ttabel (12,25>1,98) dikategorikan

bahwa hasil belajar kognitif meningkat secara signifikan. Hasil belajar afektif dan

psikomotorik juga mengalami peningkatan disetiap pertemuan. Kemampuan

berpikir kritis peserta didik juga mengalami rata-rata peningkatan dari lima

indikator sebesar 0,46 dengan menggunakan uji N-gain, hal ini menunjukkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat dengan kategori sedang.

Dengan demikian, media edukatif science-poly berbasis PBL merupakan media

yang layak dan efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

dan kemampuan berpikir kritis.

viii

ABSTRACT

Najah, Nailatun. 2015. Development of Science-poly Educational Media Based

Problem Based Learning (PBL) on Energy in the life. Final Project, Integrated

Science Department the Faculty of Mathematics and Natural Science, Semarang

State University. Supervisor: Arif Widiyatmoko, M.Pd.

Key Words: Science-poly, Problem Based Learning, critical thinking skill.

The research of development of science-poly educational media based Problem

Based Learning (PBL) in energy in the life aimed to determine the feasibility and

effectiveness of science-poly educational media based on Problem Based

Learning (PBL) to increase students’ achievement and critical thinking skill. The

research used Research and Development (RnD) design from Sugiyono. The

result of the research at Junior High School 36 Semarang showed that science-

poly educational media based Problem Based Learning (PBL) was feasible to be

used based validator because its feasibility from media aspect was 95.06% and

from material validation was 94.44%. The effectiveness of science-poly

educational media based on Problem Based Learning (PBL) was seen from

students’ achievement (cognitive, affective and psychomotor) and critical thinking

skills by using pretest and posttest score analyses. Cognitive learning achievement

was analyzed by using N-gain test which showed medium improvement that was

0.56. After that, it was analyzed by using t-test which showed that t-value was

higher than t-table (12.25>1.98). It could be said that students’ achievement

improved significantly. Affective and psychomotor learning achievement also

increased in each meeting. Critical thinking skills of students also gained average

improvement based on five indicators which was 0.46 by using the N-gain test.

This demonstrated a boost in critical thinking skills of students which was

considered to be medium. Thereby, science-poly educational media based

Problem Based Learning (PBL) was a viable and effective media to improve

students’ achievement and critical thinking skills.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN ...................................................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PRAKATA .............................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB

1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 4

1.4 Tujuan ........................................................................................................... 6

1.5 Spesifikasi Produk ........................................................................................ 6

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7

2. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 8

2.1 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................................ 8

2.2 Media Science-poly .................................................................................... 10

2.3 Problem Based Learning (PBL) ................................................................. 14

2.4 Kemampuan Berpikir Kritis ....................................................................... 16

2.5 Tema Energi dalam Kehidupan .................................................................. 20

2.6 Hasil Belajar ............................................................................................... 21

2.7 Kajian Penelitian yang Relevan ................................................................. 23

2.8 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 24

x

3. METODE PENELITIAN .................................................................................. 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 26

3.2 Subjek Penelitian ....................................................................................... 26

3.3 Desain Penelitian ....................................................................................... 26

3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 30

3.5 Metode Analisis Data ................................................................................ 31

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 43

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 43

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 58

5. PENUTUP ......................................................................................................... 73

5.1 Simpulan .................................................................................................... 73

5.2 Saran .......................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74

LAMPIRAN .......................................................................................................... 77

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tahapan dalam PBL ................................................................................. 15

Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis .................................................... 17

Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII .............................................................. 32

Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Polulasi ............................................................... 33

Tabel 3.3 Hasil Analisis Validasi Soal ..................................................................... 34

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Taraf Kesukaran ......................................................... 35

Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat taraf Kesukaran Soal Uji Coba ........................... 35

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ............................................................... 36

Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba .......................................... 36

Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Soal .......................................................................... 37

Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Validasi Ahli ............................................................... 38

Tabel 3.10 Kriteria Hasil Persentase Tanggapan Guru dan Peserta Didik .............. 39

Tabel 3.11 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar ........................................................ 40

Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Afektif dan Psikomotorik ......................................... 41

Tabel 3.13 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis ..................................................... 42

Tabel 4.1 Hasil Validasi Tahap 1 Pakar Media terhadap Science-poly Berbasis

PBL .......................................................................................................... 45

Tabel 4.2 Revisi Media Science-poly Oleh Pakar Media ......................................... 46

Tabel 4.3 Hasil Validasi Tahap 2 Pakar Media terhadap Science-poly Berbasis

PBL .......................................................................................................... 47

Tabel 4.4 Hasil Validasi Tahap 1 Pakar Materi terhadap Science-poly Berbasis

PBL .......................................................................................................... 49

Tabel 4.5 Revisi Media Science-poly Berbasis PBL ................................................ 50

Tabel 4.6 Hasil Validasi Tahap 2 pakar Materi terhadap Science-poly Berbasis

PBL .......................................................................................................... 51

Tabel 4.7 Saran atau Komentar Pada Skala Kecil.................................................... 52

Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik ................................... 53

Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Angket Tanggapan Guru ................................................. 54

xii

Tabel 4.10 Data Hasil Belajar Kognitif dengan Uji N-gain ..................................... 55

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Normalitas Nilai Pretest dan Posttest ...................... 55

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Homogenitas Nilai Pretest dan Posttest ................... 56

Tabel 4.13 hasil Uji t Peningkatan Hasil Belajar Kognitif....................................... 56

Tabel 4.14 Hasil Belajar Afektif Peserta Didik ....................................................... 56

Tabel 4.15 Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik ............................................. 57

Tabel 4.16 Hasil Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Indikator .......... 58

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Desain Media Edukatif Science-poly ................................................... 11

Gambar 2.2 Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan ......................................... 11

Gambar 2.3 Kartu Pertanyaan dan Jawaban ............................................................ 12

Gambar 2.4 Bagan Keterpaduan Tema Energi dalam Kehidupan ........................... 21

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................ 25

Gambar 3.1 Langkah – langkah Menggunakan Metode Research and Develop-

ment yang dimodifikasi dari Sugiyono ............................................... 27

Gambar 4.1 Revisi Nomor Kartu Pertanyaan .......................................................... 46

Gambar 4.2 Revisi Menambah Soal dengan Warna Kartu yang Berbeda ............... 46

Gambar 4.3 Revisi Jawaban dari Kartu Pertanyaan ................................................. 47

Gambar 4.4 Revisi Kata ―Perpus‖ ............................................................................ 47

Gambar 4.5 Revisi Kejelasan Kalimat ..................................................................... 47

Gambar 4.6 Revisi Memperdalam Soal ................................................................... 50

Gambar 4.7 Revisi Soal Menyesuaikan Gambar Pada petak ................................... 50

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Silabus .................................................................................................. 78

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 86

Lampiran 3 Kisi – kisi Soal ...................................................................................... 98

Lampiran 4 Soal Uji Coba....................................................................................... 101

Lampiran 5 Analisis Soal Uji Coba ........................................................................ 114

Lampiran 6 Reliabilitas Soal Uji Coba ................................................................... 118

Lampiran 7 Daftar Nilai UAS Kelas VIII ............................................................... 119

Lampiran 8 Normalitas Nilai UAS Kelas VIII ....................................................... 120

Lampiran 9 Homogenitas Nilai UAS Kelas VIII .................................................... 129

Lampiran 10 Soal Pretest ........................................................................................ 130

Lampiran 11 Soal Posttest ...................................................................................... 139

Lampiran 12 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A .......................................... 149

Lampiran 13 Analisis Soal Pretest .......................................................................... 150

Lampiran 14 Analisis Soal Posttest ........................................................................ 152

Lampiran 15 Daftar Nilai Pretest dan Posttest ....................................................... 154

Lampiran 16 Normalitas Nilai Pretest .................................................................... 155

Lampiran 17 Normalitas Nilai Posttest ................................................................... 156

Lampiran 18 Uji Kesamaan Dua Varian ................................................................. 157

Lampiran 19 Analisis Uji N-gain ............................................................................ 158

Lampiran 20 Analisis Uji t ...................................................................................... 159

Lampiran 21 Angket Afektif ................................................................................... 160

Lampiran 22 Rekap Nilai Afektif ........................................................................... 161

Lampiran 23 Angket Psikomotorik ......................................................................... 165

Lampiran 24 Rekap Nilai Psikomotorik ................................................................. 166

Lampiran 25 Contoh Hasil Diskusi ......................................................................... 170

Lampiran 26 Validasi Media Tahap 1 ..................................................................... 171

Lampiran 27 Rekap Validasi Media Tahap 1 ......................................................... 177

Lampiran 28 Validasi Media Tahap 2 ..................................................................... 178

xv

Lampiran 29 Rekap Validasi Media Tahap 2 ......................................................... 184

Lampiran 30 Validasi Materi Tahap 1 .................................................................... 185

Lampiran 31 Rekap Validasi Materi Tahap 1 ......................................................... 191

Lampiran 32 Validasi Materi Tahap 2 .................................................................... 192

Lampiran 33 Rekap Validasi Materi Tahap 2 ......................................................... 198

Lampiran 34 Presensi Skala Kecil .......................................................................... 199

Lampiran 35 Contoh Hasil Angket Skala Kecil ...................................................... 200

Lampiran 36 Rekap Angket Skala Kecil ................................................................. 201

Lampiran 37 Presensi Skala Besar .......................................................................... 202

Lampiran 38 Contoh Hasil Angket Skala Besar ..................................................... 203

Lampiran 39 Rekap Angket Skala Besar ................................................................ 204

Lampiran 40 Hasil Angket Tanggapan Guru .......................................................... 205

Lampiran 41 Rekap Angket Tanggapan Guru ........................................................ 207

Lampiran 42 Rekap Peningkatan Kemampuan Berpikir kritis ............................... 208

Lampiran 43 Soal Diskusi ....................................................................................... 209

Lampiran 44 Dokumentasi Penelitian ..................................................................... 212

Lampiran 45 Contoh Media Edukatif Science-poly Berbasis PBL ......................... 213

Lampiran 46 Surat Keputusan Pembimbing ........................................................... 216

Lampiran 47 Surat Izin Penelitian........................................................................... 217

Lampiran 48 Surat Sudah Melaksanakan Penelitian ............................................... 218

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang

kehidupan alam sekitar. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi alam sekitar secara ilmiah

(Depdiknas, 2006).

Pembelajaran IPA di SMP merujuk pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) disajikan secara terpadu. Keterpaduan yang dimaksud yakni

bidang fisika, kimia dan biologi sebagai bagian dari IPA, dibelajarkan secara

terpadu tanpa dipisahkan satu dan lainnya. Hal ini berlaku juga pada SMP Negeri

36 Semarang. Pembelajaran IPA di SMP Negeri 36 Semarang memiliki

keterpaduan berbasis tematik. Konsep pembelajaran IPA terpadu sesuai dengan

Permendiknas nomor 22 tahun 2006 yang menekankan pada pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik dapat memahami alam

sekitar melalui proses mencari tahu dan berbuat.

Berdasarkan observasi awal, pembelajaran IPA terpadu di SMP Negeri 36

Semarang menggunakan pembelajaran kontekstual dimana peserta didik

mengamati alam sekitar untuk memperoleh informasi. Pembelajaran kontekstual

IPA yang dilakukan sudah baik namun belum adanya inovasi dalam pembelajaran,

hal ini yang menjadikan peserta didik belum sepenuhnya senang dan aktif belajar

IPA. Peserta didik menginginkan suatu pembelajaran yang bersifat menyenangkan

seperti halnya pembelajaran yang disertai dengan permainan, dengan harapan

peserta didik dapat aktif belajar tanpa harus mengamati alam secara terus

2

menerus. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka diperlukan suatu media yang

dapat meningkatkan ketertarikan dan keaktifan peserta didik.

Media menurut Association for Education and Communication

Technology (AECT) sebagaimana dikutip oleh Arsyad (2014), adalah segala

bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi. Media yang

digunakan dapat membantu peserta didik dalam proses belajar. Edukatif juga

dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendidik atau memiliki unsur pendidikan.

Pembelajaran edutainment (education entertainment) merupakan pendekatan

pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan dan berupaya mengajak siswa

untuk menyenangi semua mata pelajaran (Widiyatmoko, 2012). Maka media

edukatif merupakan suatu media pendidikan yang dapat digunakan untuk

mendidik atau digunakan dalam proses pembelajaran yang menyenangkan. Media

edukatif terdapat berbagai macam diantaranya visual, audio maupun audio visual.

Salah satu media edukatif visual yang dapat digunakan sebagai pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan salah satunya adalah monopoli.

Monopoli merupakan media pembelajaran yang diadaptasi dari permainan

monopoli hanya saja komponen permainan sudah diganti dengan tema tertentu.

Media berupa monopoli pernah digunakan dalam pembelajaran IPA di SMP

Negeri 1 Doro pada tema organisasi kehidupan berdasarkan penelitian dari

Vikagustanti, et al. (2014). Pada penelitian tersebut pengembangan media

monopoli IPA berbasis edukatif untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas

pembelajaran. Efektivitas pada media pembelajaran monopoli ini hanya untuk

ketuntasan belajar peserta didik yaitu dengan ketuntasan sebesar 88,5%. Media

monopoli IPA yang pernah dikembangkan oleh Vikagustanti, et al. (2014) perlu

dikembangkan lagi dengan adanya inovasi terbaru, agar tidak hanya untuk

mengetahui ketuntasan belajar namun juga dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pemecahkan masalah

menggunakan soal yang ada pada permainan monopoli.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka pembelajaran dapat tersampaikan

dengan mudah, menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis yaitu menggunakan alternatif media edukatif berupa

3

science-poly. Media science-poly merupakan media pembelajaran IPA yang

memanfaatkan permainan monopoli. Alur permaian media ini hampir sama

dengan media monopoli namun sudah dimodifikasi sesuai kebutuhan dalam

pembelajaran IPA yaitu menggunakan kartu pertanyaan, jawaban, perpustakaan

dan bank pengetahuan.

Media edukatif ini tidak hanya sekedar media science-poly untuk

permainan saja, namun media ini berbasis PBL dimana pembelajaran berlangsung

santai, menyenangkan dan juga peserta didik diajak berpikir kritis untuk

memecahkan masalah dari fakta–fakta yang telah dipaparkan dengan

menggunakan pengetahuan yang sudah diterima. Menurut Hudojo sebagaimana

dikutip oleh Gunantara, et al. (2014), PBL dapat diartikan sebagai suatu proses

yang ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya

sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah baginya. Sedangkan menurut

Krulik & Rudrik sebagaimana dikutip oleh Astika, et al. (2013), berpikir kritis

merupakan proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas mental seperti dalam

pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision making),

analisis asumsi (analyzing assumption) dan inkuiri sains (scientific inquiry). Maka

pada pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk aktif, mandiri dan berpikir

kritis untuk menyelesaikan solusi berupa permasalahan yang ada dengan

menggunakan pengetahuan.

Media edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning (PBL)

dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA pada tema energi dalam kehidupan.

Tema ini dapat diterapkan pada media edukatif science-poly karena pada tema ini

banyak terdapat hafalan tentang konsep materi dan perhitungan tentang energi

hanya pada tingkat dasar. Media edukatif science-poly ini berbasis PBL, maka

dengan mengambil tema energi dalam kehidupan dapat mengangkat fakta

kehidupan sehari–hari untuk memecahkan masalah sehingga kemampuan berpikir

kritis peserta didik dapat meningkat. Pembelajaran IPA pada tema energi dalam

kehidupan menggunakan model pembelajaran connected, yaitu dengan

mengkaitkan energi dengan konsep fotosintesis dan respirasi. Tema energi dalam

kehidupan terdapat pada kelas VIII.

4

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian berupa

pengembangan media edukatif science-poly berbasis PBL untuk meningkatkan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan judul

―Pengembangan Media Edukatif Science-Poly Berbasis Problem Based Learning

(PBL) Pada Tema Energi dalam Kehidupan‖.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah media edukatif science-poly berbasis PBL Tema Energi dalam

Kehidupan layak digunakan untuk pembelajaran peserta didik SMP

berdasarkan penilaian ahli?

2. Apakah media edukatif science-poly berbasis PBL Tema Energi dalam

Kehidupan efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis peserta didik SMP?

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini, diperlukan adanya pembatasan dan kejelasan istilah

yang akan digunakan dalam penelitian agar nantinya tidak menimbulkan

penafsiran yang berbeda. Adapun pengertian dari beberapa istilah yaitu sebagai

berikut:

1.3.1 Media Science-poly

Science-poly merupakan suatu permainan yang diadopsi dari permainan

monopoli. Media Science-poly ini menggunakan gambar yang sesuai dengan tema

energi dalam kehidupan. Peraturan permainan ini, pemain (individu) yang

bermain terlebih dahulu dan berhenti pada petak yang dituju sesuai dengan angka

dadu, maka pemain tersebut akan menjawab pertanyaan dari kelompok lawan.

1.3.2 Model Problem Based Learning (PBL)

Permainan Science-poly berbasis PBL, dimana PBL diartikan sebagai

suatu pembelajaran yang diawali dengan penyajian suatu masalah yang autentik

dan bermakna kepada siswa sehingga siswa dapat melakukan penyelidikan dan

menemukan penyelesaian masalah oleh mereka sendiri (Afrizon, 2012). Peserta

5

didik dituntut untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan

pengetahuan yang dimiliki. Permasalahan pada media science-poly terdapat pada

awal saat dimulai permainan dan juga kartu pertanyaan bersifat pemecahan

masalah. Metode PBL juga dapat membantu peserta didik mengembangkan

kemampuan berpikir kritis.

1.3.3 Tema Energi dalam Kehidupan

Penelitian ini membahas tentang tema energi dalam kehidupan dimana

terdapat keterpaduan antara fisika, biologi dan kimia. Pada kurikulum KTSP, tema

ini terdapat dalam kelas VIII semester genap. Tema energi dalam kehidupan

terdapat konsep energi dan sumber energi yang merupakan suatu ilmu fisika,

sedangkan dari segi biologi dan kimia terdapat dalam transformasi energi dalam

sel. Transformasi energi dalam sel meliputi katabolisme maupun anabolisme.

Reaksi–reaksi kimia yang terjadi dalam proses anabolisme (fotosintesis) dan

katabolisme (respirasi) termasuk segi kimia.

1.3.4 Efektivitas Penelitian

Efektivitas dalam penelitian ini ditinjau dari hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis peserta didik SMP. Hasil Belajar pada kurikulum KTSP terdapat

tiga aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Penelitian ini menekankan pada

ketiga ranah tersebut dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam

memecahkan masalah.

1.3.5 Berpikir Kritis

Ennis (1993) berpikir kritis merupakan berpikir reflektif yang berfokus

pada pola pengambilan keputusan tentang apa yang harus diyakini dan harus

dilakukan. Indikator kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan memberikan

penjelasan sederhana, kemampuan membangun kemampuan dasar, kemampuan

menyimpulkan, kemampuan membuat penjelasan lebih lanjut dan kemampuan

mengatur strategi dan teknik. Kemampuan berpikir kritis diukur dengan

menggunakan soal evaluasi yang penyebaran soal berdasarkan pada taksonomi

Bloom pada tingakat C3 sampai dengan C6.

6

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disajikan di atas maka tujuan

penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengembangkan media edukatif science-poly berbasis PBL layak digunakan

dalam pembelajaran IPA tema Energi dalam Kehidupan pada peserta didik

SMP.

2. Mengetahui efektivitas media edukatif science-poly berbasis PBL ditinjau

dari peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik

SMP.

1.5 Spesifikasi Produk

Media edukatif science-poly merupakan media yang diadopsi dari

permainan monopoli. Kriteria yang terdapat dalam media edukatif science-poly

yaitu sebagai berikut:

1. Media ini berukuran 50 cm x 50 cm menggunakan mmt.

2. Terdapat 36 petak, yaitu 1 petak start, 27 petak berisi gambar tema energi

dalam kehidupan, 4 petak perpustakaan dan 4 petak bank pengetahuan.

3. Terdapat kartu pertanyaan beserta jawaban berjumlah 54 kartu, dimana

setiap petak nomor pada media science-poly terdapat 2 soal.

4. Kartu perpustakaan dan bank pengetahuan terdapat masing – masing 8

kartu, kartu ini berisi tentang materi – materi yang tentang tema energi

dalam kehidupan.

5. Terdapat permasalahan yang digunakan untuk bahan diskusi pemecahan

masalah sebelum memulai permainan.

6. Terdapat pion dan dadu sebagai alat untuk menjalankan permainan.

7. Stiker diberikan kepada pemain yang bisa menjawab pertanyaan dengan

benar dari setiap petak science-poly.

8. Terdapat kartu kendali yang digunakan untuk menempelkan stiker yang

didapatkan.

7

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan media edukatif science-poly berbasis PBL

memberikan beberapa manfaat sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diambil dari pembelajaran ini adalah dengan

adanya media edukatif science-poly berbasis PBL dapat digunakan sebagai salah

satu kajian relevan oleh peneliti lain, baik peneliti yang berupa lanjutan dari

penelitian ini yang bersifat memperkaya pengetahuan sebagai pelengkap kajian

literatur peserta didik.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi peserta didik

Penelitian pembelajaran menggunakan media edukatif science-poly

berbasis PBL dapat memberikan inovasi baru dalam belajar peserta didik sehingga

peserta didik dapat memahami dengan mudah konsep pembelajaran IPA pada

tema energi dalam kehidupan dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik.

1.6.2.2 Bagi guru

Pembelajaran dengan menggunakan media edukatif science-poly berbasis

PBL dapat menambah inovasi dalam penyampaian materi yang lebih menarik

sehingga peserta didik akan antusias untuk belajar energi dalam kehidupan. Pada

pembelajaran menggunakan media edukatif science-poly berbasis PBL dapat

memberikan alternatif yang dapat menambah kreativitas guru yang mengajar.

1.6.2.3 Bagi Peneliti

Penelitian dalam menggunakan media edukatif science-poly berbasis PBL

dapat memberikan informasi bahwa pada tema energi dalam kehidupan dapat

menjadikan pembelajaran yang menarik. Bukan hanya itu, dengan adanya

penelitian ini dapat memberikan pengalaman peneliti tentang pembelajaran di

sekolah dengan media edukatif ini dibuat sudah sesuai dengan tujuan penelitian.

8

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengembangan Media Pembelajaran

Menurut Borg & Gall sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2013),

Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan menvalidasi produk–

produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan

pengembangan merupakan ―jembatan‖ antara penelitian dasar (basic research)

dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar bertujuan

untuk ―to discover new knowledge about fundamental phenomena‖ dan applied

research bertujuan untuk menemukan pengetahuan secara praktis dapat

diaplikasikan. Tahapan dalam penelitian pengembangan merupakan suatu tahapan

yang dimulai dari pembutan produk yang harus diuji coba menggunakan uji coba

sekala kecil. Pembuatan produk didasari dengan adanya permasalahan

pembelajaran di suatu kelas dan didapatkan pemecahan suatu masalah dengan

menggunakan suatu produk pengembangan berupa media pembelajaran sebagai

alternatif pemecahan masalah pembelajaran tersebut.

Produk yang dihasilkan tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi

dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk

tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (Sugiyono,

2013).

Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk dalam bidang

edukasi dapat berupa pengembangan media pembelajaran. Menurut Nurseto

(2011) Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

medium, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Nasional Education

Assosiation (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca dan dibicarakan beserta instrumen

9

yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Menurut Briggs sebagaimana dikutip

Azizah (2012), media pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan

atau menyempurnakan isi pembelajaran. Menurut berbagai sumber tentang

pengertian media, maka media itu merupakan suatu alat yang dapat membantu

proses belajar siswa agar dapat tersampaikan dengan mudah.

Media pembelajaran dapat memberikan manfaat, antara lain: (1) Bahan

yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat

verbalistik, (2) Metode pembelajaran lebih bervariasi, (3) Siswa menjadi lebih

aktif melakukan beragam aktivitas, (4) Pembelajaran lebih menarik, dan (5)

Mengatasi keterbatasan ruang (Trianto, 2007).

Media berdasarkan kegunaannya sebagai media informasi atau

penyampaian materi, mempunyai berbagai macam energi dalam kehidupan

diantaranya adalah (1) media grafis, bahan cetak, dan gambar, (2) media proyeksi

diam, (3) media audio, (4) media audio visual diam, (5) media audio visual

hidup/film, (6) media televisi dan (7) multi media. Pembelajaran yang akan

digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan media edukatif science-poly yang

merupakan suatu media gravis, bahan cetak dan gambar.

Menurut Aqib (2013), pembuatan media pembelajaran mempunyai prinsip

umum yaitu :

1. visible : mudah dilihat

2. Interesting : menarik

3. Simple : sederhana

4. Useful : bermanfaat bagi pelajar

5. Accurate : benar dan tepat sasaran

6. Legitimate : sah dan masuk akal

7. Structured : tersusun secara baik dan runtut

Berdasarkan prinsip pembuatan media tersebut, maka media edukatif ini dibuat

untuk dapat membantu siswa mempelajari IPA secara menarik dan sederhana,

sehingga pembelajaran IPA dapat berjalan menyenangkan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

10

2.2 Media Science-poly

Media science-poly merupakan suatu media edukatif dan interaktif yang

diadopsi dari permainan monopoli. Menurut Rifa & Eka sebagaimana dikutip oleh

Azizah (2012), monopoli adalah permainan yang ditujukan agar peserta dapat

mengetahui nama–nama negara di dunia atau nama–nama kota di Indonesia. Serta

peserta didik dapat mengelola uang lewat konsep untung rugi serta mengajarkan

konsep tentang kejujuran dan mengetahui aturan dalam melaksanakan permainan.

Pembelajaran ini dilakukan dengan bermain karena dengan bermain dapat melatih

konsentrasi, kemampuan sosialisasi, menambah wawasan peserta didik, mengasah

peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam permainan.

Permaian monopoli merupakan suatu permainan yang dimainkan minimal 2 orang

dan maksimal 4 orang dimana setiap orang mempunyai bidak untuk menjalankan

permainan. Bidak tersebut akan berjalan sesuai dengan jumlah mata dadu yang

didapat dan berjalan dimulai dari start dengan diberi uang sebagai permulaan.

Monopoli pada pembelajaran IPA dimodifikasi seperti halnya gambar–

gambar dalam monopoli diganti dengan tema energi dalam kehidupan. Permainan

monopoli dalam pembelajaran IPA dinamakan science-poly. Tujuan dari

pembelajaran ini tidak menguasai kekayaan namun menguasai materi dan

mengumpulkan stiker apabila pemain dapat menjawab dengan benar. Perbedaan

antara monopoli biasa dengan science-poly adalah:

1. Papan monopoli pada umumnya terdapat komplek negara–negara, bandara

dan stasiun sedangkan papan media edukatif science-poly terdiri dari petak –

petak yang berisi dengan gambar sesuai tema energi dalam kehidupan.

Desain media edukatif science-poly dibuat menggunakan corel draw X4

dengan ukuran (50 x 50) cm dan dicetak berupa mmt. Desain media edukatif

science-poly ini dapat dilihat pada Gambar 2.1

11

Gambar 2.1 Desain Media Edukatif Science-Poly

2. Kesempatan dan dana umum pada monopoli diganti bank pengetahuan dan

perpustakaan pada media science-poly. Kartu bank pengetahuan dan

perpustakaan dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan

3. Setiap pemain yang jatuh pada petak – petak yang berisi gambar tema energi

wajib menjawab pertanyaan yang berbasis PBL.

4. Setiap petak yang sudah dijawab dan jawaban benar, masih ada kesempatan

untuk menjawab pertanyaan lagi karena setiap petak terdapat 2 kartu

pertanyaan, namun apabila sudah 2 kali berhenti pada petak tersebut, maka

petak tersebut pemain tidak perlu menjawab pertanyaan lagi. Contoh kartu

pertanyaan dapat dilihat pada Gambar 2.3.

12

Gambar 2.3 Kartu Pertanyaan dan Jawaban

5. Apabila bidak berhenti pada salah satu petak dan jawaban pemain salah

maka pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh pemain lain sesuai urutan

permainan.

6. Pemain yang menjawab benar akan mendapat stiker dan yang menjawab

salah tidak dapat mendapat stiker.

7. Media science-poly tidak menggunakan uang namun diganti dengan

mengumpulkan stiker.

Permainan menggunakan science-poly dilakukan secara individu.

Permainan ini dilakukan secara individu agar dapat mengetahui keaktifan peserta

didik dan untuk pemecahan masalah dilakukan secara diskusi dengan kelompok

setiap media science-poly. Langkah – langkah permainan menggunakan media

science-poly adalah sebagai berikut:

1. Setiap satu media science-poly terdiri maksimal 4 orang, permainan

dilakukan secara individu dan yang menjadi ―bandar‖ dilakukan secara

bergantian.

2. Setiap peserta didik diberikan kartu kendali untuk mengumpulkan stiker.

3. Permasalahan diberikan diawal permainan untuk memecahkan masalah

yang nanti digunakan untuk bahan diskusi.

4. Guru mengarahkan untuk memberikan kesempatan kepada setiap peserta

didik untuk melempar dadu, peserta didik yang mendapat angka paling

banyak maka mereka dapat bermain terlebih terlebih dahulu.

5. Pemain yang berhenti pada petak yang dituju, maka pemain tersebut wajib

menjawab pertanyaan (bersifat pemecahan masalah) dari bandar. Apabila

pemain dapat menjawab pertanyaan dengan benar maka pemain tersebut

13

mendapat stiker sesuai warna dan nomor petak tersebut, namun apabila

pemain tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut maka pemain

tidak mendapatkan stiker.

6. Pemain yang menjawab benar, wajib menulis soal dan jawaban di buku

catatan.

7. Kartu kendali yang dibawa setiap pemain berbentuk lingkaran warna,

dimana pemain harus menempelkan stiker pada lingkaran warna tersebut.

8. Apabila pertanyaan pada petak tersebut habis, maka pemain dapat melempar

dadu kembali untuk menjalankan pionnya.

9. Permainan dilakukan selama 25 menit, apabila waktu sudah menunjukkan

25 menit maka permaian dihentikan.

10. Pemain yang dapat mengumpulkan stiker banyak maka pemain tersebut

yang menang.

11. Kartu pertanyaan yang ada di media science-poly berisi pertanyaan bersifat

pemecahan masalah.

12. Apabila sudah 25 menit permainan, pemain diberikan waktu 10 menit untuk

berdiskusi mengenai permasalahan yang sudah didapatkan untuk

menyelesaikan permasalahan pada saat awal permaianan.

13. Perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas mengenai

permasalahan yang sudah didiskusikan.

14. Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang

sudah didapat dari permainan science-poly.

Permainan moponoli mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

dari permainan monopoli adalah mengajarkan tentang mengolah uang untuk

berbisnis dengan mengandalkan strategi yang akan disusun pemain. Permainan

monopoli juga memiliki kekurangan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk bermain

lama dan persaingan antar pemain yang kurang sehat karena harus menguasai

kekayaan.

Media edukatif science-poly berbeda dengan monopoli pada umumnya,

namun media ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari

media edukatif science-poly diantaranya:

14

1. Menarik, karena media ini mempunyai gambar dan warna yang kontras.

2. Praktis, media ini dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.

3. Media ini dapat melatih daya ingat tentang tema yang diajarkan.

4. Media ini dapat membantu siswa memecahkan masalah

5. Awet, media ini mudah pemeliharannya.

6. Media ini terdapat bank pengetahuan yang digunakan untuk menambah

informasi untuk menjawab pertanyaan.

Permainan menggunakan media science-poly juga mempunyai

kekurangan, diantaranya:

1. Permaianan ini menggunakan waktu yang lama, maka permainan dibatasi

waktu yaitu 25 menit hal ini mengakibatkan penguasaan materi setiap

pertemuan tidak dapat tersampaikan secara luas.

2. Apabila ada peserta didik yang tidak menguasai materi maka akan

menimbulkan kericuhan.

2.3 Problem Based Learning (PBL)

Amir sebagaimana dikutip oleh Gunantara, et al. (2014) Problem Based

Learning (PBL) merupakan suatu metode instruksional yang menantang peserta

didik agar belajar bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi

masalah yang nyata. PBL juga dapat diartikan sebagai proses yang ditempuh oleh

seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sampai masalah itu

tidak lagi menjadi masalah baginya (Gunantara, et al., 2014). PBL juga dapat

diartikan sebagai berikut:

Ill-structured problems are presented as unresolved so that students

will generate not just multiple thoughts about the cause of the problem,

but multiple thoughts on how to solve it (Barrows, 2002). Such

problems may not have a single correct answer and should engage

students in the exploration of multiple solution paths (Hmelo-Silver &

Barrows dalam Walker, 2009).

Problem solving is the process used to solved a problem. Science PBL

starts with a problem to be solved, students working in a PBL

environment should be skilled in problem solving or critical thinking.

One indicator of effective problem-solving skills is the ability to transfer

reasoning strategies to new problems (Bilgin et al., 2009).

15

Berdasarkan pendapat beberapa ahli, PBL merupakan suatu pembelajaran dimana

peserta didik mencari solusi dengan memecahkan masalah yang sudah diberikan

dengan menggunakan pengetahuan yang didapat. Model PBL ini juga dapat

meningkatkan berpikir kritis peserta didik dan juga memotivasi peserta didik

untuk belajar sehingga hasil belajar peserta didik tercapai.

Menurut Heller sebagaimana dikutip oleh Sumarji (2009), Pembelajaran

model PBL memiliki beberapa karakteristik yaitu: (1) pembelajaran bersifat

student center, (2) pembelajaran pada kelompok – kelompok kecil, (3) guru

berperan sebagai fasilitator dan moderator, (4) masalah menjadi fokus dan

merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan Problem Solving, (5)

informasi – informasi baru diperoleh dari belajar mandiri (self directed lerning).

Menurut Rusmono (2012), terdapat lima tahap utama dalam PBL yang

dimulai dengan memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri

dengan penyajian serta analisis hasil karya siswa. Tahapan utama PBL disajikan

pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tahapan dalam PBL

Tahapan Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Orientasi siswa pada masalah

Permasalahan diberikan sebagai petunjuk awal

permaianan science-poly disajikan kepada peserta

didik sebagai pengantar

Tahap 2

Mengorganisasi siswa untuk

belajar

Permasalahan yang diberikan tersebut sebagai

tugas untuk pemecahan masalah secara kelompok

dan juga kartu soal sebagai pemecahan masalah

Tahap 3

Membimbing pengalaman

individual maupun kelompok

Peserta didik mendiskusikan masalah yang

disajikan dalam media science-poly berbasis PBL

secara berkelompok

Tahap 4

Mengembangkan dan

menyajikan masalah

Hasil diskusi dari pertanyaan bersifat PBL dari

media science-poly dipresentasikan di depan

kelas.

Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Peserta didik memberikan tanggapan dan guru

mengevaluasi hasil dari diskusi kelompok.

(Sumber : Rusmono, 2012)

16

Pembelajaran menggunakan PBL dapat memberikan berbagai manfaat

diantaranya yaitu (1) meningkatkan kecakapan peserta didik dalam pemecahan

masalah, (2) lebih mudah mengingat materi pembelajaran yang telah dipelajari,

(3) meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar, (4) membangun

kemampuan kepemimpinan, kerja sama dan kecakapan belajar, (5) memotivasi

peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

2.4 Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu aspek yang terdapat dalam

karakter rasa ingin tahu dan kreatif. Pendidikan karakter merupakan suatu hal

yang penting dalam pembelajaran kurikulum 2013 dan juga pendidikan karakter

dilanjutkan pada kurikulum KTSP. Hal ini ditujukan untuk mencetak peserta didik

yang berkarakter. Pendidikan karakter meliputi beberapa hal termasuk rasa ingin

tahu dan kreatif, didalam aspeknya terdapat kemampuan berpikir kritis. Menurut

Fisher (2007), berpikir kritis merupakan interpretasi dan evaluasi yang terampil

dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi. Krulik

& Rudrik sebagaimana dikutip oleh Astika, et al. (2013), berpikir kritis juga dapat

diartikan sebagai proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas mental seperti

dalam pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision

making), analisis asumsi (analyzing assumption) dan inkuiri sains (sciencetific

inquiry).

Menurut Puskur sebagaimana dikutip oleh Afrizon, et al. (2012)

menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis tergantung pada perilaku

berkarakter yang dimiliki siswa. Karakter adalah watak, tabiat dan akhlak atau

kepribadian yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan (virtues)

yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,

bersikap dan bertindak.

Kemampuan berpikir kritis dapat diukur menggunakan soal evaluasi

dengan mengacu pada taksonomi Bloom yaitu sebagai berikut:

The upper three levels of Blooms’ taxonomy of educational objectives

(analysis, synthesis, and evaluation) are often offered as a definition of

critical thinking. Sometimes the next two level (comprehension and

17

application) are added. This conception is a good beginning, but it has

problems. One is that the levels are not really hierarchical, as

suggested by the theory, but rather are interdependent. For example,

although synthesis and evaluation generally do require analysis,

analysis generally requires synthesis and evaluation (Ennis, 1991).

Pendapat beberapa ahli mengatakan bahwa berpikir kritis merupakan berpikir

tingkat tinggi, dimana peserta didik dapat memecahkan masalah dengan

menyelesaikan evaluasi pembelajaran berdasarkan pada taksonomi Bloom pada

tahap C3 sampai dengan C6.

Ennis (1993) mengungkapkan bahwa, ada 12 indikator berpikir kritis yang

dikelompokkan dalam lima besar aktivitas sebagai berikut: 1) Memberikan

penjelasan sederhana yang berisi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis

pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan

atau pernyataan, 2) Membangun keterampilan dasar, yang terdiri dari

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati

serta mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi, 3) Menyimpulkan yang

terdiri dari kegiatan mendeduksi atau mempertimbangkan hasil deduksi,

menginduksi atau mempertimbangkan hasil induksi, untuk sampai pada

kesimpulan, 4) Memberikan penjelasan lanjut yang terdiri dari mengidentifikasi

istilah- istilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi

asumsi, 5) Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri dari menentukan tindakan

dan berinteraksi dengan orang lain. Indikator keterampilan berpikir kritis tersebut

diuraikan dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Indikator keterampilan berpikir kritis

Keterampilan berpikir

kritis

Sub keterampilan

berpikir kritis

Penjelasan

1. Memberikan

Penjelasan

sederhana

(elementary

clarification)

1. Memfokuskan

pertanyaan

a. Mengidentifikasi atau

merumuskan pertanyaan

b. Mengidentifikasi

kriteria – kriteria untuk

mempertimbangkan

jawaban yang mungkin

c. Menjaga kondisi pikiran

2. Menganalisis argumen a. Mengidentifikasi

18

Keterampilan berpikir

kritis

Sub keterampilan

berpikir kritis

Penjelasan

kesimpulan

b. Mengidentifikasi alasan

(sebab) yang dinyatakan

(eksplisit)

c. Mengidentifikasi alasan

sebab yang tidak

dinyatakan implisit

d. Mencari persamaan dan

perbedaan

e. Mencari struktur dari

suatu argument

f. Merangkum

3. Bertanya dan menja-

wab pertanyaan

klarifikasi dan perta-

nyaan menantang

a. Mengapa

b. Apa intinya, apa artinya

c. Apa contohnya, apa

yang bukan contoh

d. Bagaimana menerapkan

dalam kasus tersebut

e. Perbedaan apa yang

menyebabkan

2. Membangun

keterampilan

dasar (basic

support)

4. Mempertimbangkan

kredibilitas (kriteria)

suatu sumber

a. Ahli

b. Tidak adanya konflik

interest

c. Kesepakatan antar

sumber

d. Reputasi

e. Menggunakan prosedur

yang ada

f. Mengetahui risiko

g. Kemampuan memberi

alasan

h. Kebiasan berhati – hati

5. Mengobservasi dan

mempertimbangkan

hasil observasi

a. Ikut terlibat dalam

menyimpulkan

b. Dilaporkan oleh

pengamat

c. Mencatat hal – hal yang

diinginkan

d. Penguatan

(collaboration)

e. Kondisi akses yang baik

19

Keterampilan berpikir

kritis

Sub keterampilan

berpikir kritis

Penjelasan

f. Penggunaan teknologi

yang kompeten

g. Kepuasaan observer

atas kredibilitas kriteria

3. Menyimpulkan

(interference)

6. Membuat deduksi

dan mempertimbang-

kan hasil deduksi

a. Kelompok yang logis

b. Kondisi yang logis

c. Interpretasi pertanyaan

7. Membuat induksi

dan mempertimbang-

kan induksi

a. Membuat generalisasi

b. Membuat kesimpulan

dan hipotesis

8. Membuat dan

mempertimbangkan

nilai keputusan

a. Latar belakang fakta

b. Konsekuensi

c. Penerapan prinsip–

prinsip

d. Memikirkan alternatif

e. Menyeimbangkan,

memutuskan

4. Membuat

penjelasan lebih

lanjut (advanced

clarification)

9. Mengidentifikasi

istilah,

mempertimbangkan

definisi

a. Bentuk : sinonim,

klarifikasi, rentang,

ekspresi yang sama,

operasional, contoh dan

non contoh.

10. Mengidentifikasi

asumsi

a. Penalaran secara

implisit

b. Asumsi yang

diperlukan, rekontruksi

argument

5. Strategi dan

teknik (strategic

and technique)

11. Memutuskan suatu

tindakan

a. Mengidentifikasi

masalah

b. Menyeleksi kriteria

untuk membuat seleksi

c. Menemukan alternatif

yang memungkinkan

d. Mereview

e. Memonitor

implementasi

12. Berinteraksi dengan

orang lain

20

Kemampuan berpikir kritis dimasyarakat belum diasah secara maksimal.

Peserta didik dituntut untuk aktif dan kritis dalam proses pembalajaran, maka

pada pembelajaran IPA pada penelitian ini diharapkan dapat menekankan pada

kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis berkaitan dengan psikologi

siswa. Teori perkembangan Piaget menyatakan bahwa siswa SMP (11-14 tahun)

termasuk dalam operasional formal, dimana memungkinkan siswa mempunyai

tingkah laku pemecahan masalah dan uji hipotesis (Fatimah & Widiyatmoko,

2014). Pembelajaran ini dapat menggunakan media science-poly yang

menggunakan model PBL.

2.5 Tema Energi dalam Kehidupan

Tema yang dikembangkan dalam media edukatif science-poly adalah tema

energi dalam kehidupan. Tema ini merupakan materi pokok ―energi, fotosintesis

dan respirasi‖ yang terdapat di kelas VIII semester genap sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pengembangan media edukatif science-poly pada tema energi dalam

kehidupan sudah terpadu, hal ini karena adanya keterpaduan antara disiplin ilmu

biologi, fisika dan kimia. Berdasarkan disiplin ilmu bilogi pada pembelajaran ini

yaitu memahami proses respirasi dan fotosintesis, sedangkan ilmu fisika pada

tema ini memahami tentang pengertian energi, konsep energi dan sumber energi

dimana materi yang disampaikan terdapat energi potensial dan energi kinetik.

Disiplin ilmu yang terakhir adalah bidang kimia, dimana pada materi ini porsi

bidang kimia hanya sedikit yaitu memahami reaksi kimia dari respirasi dan

fotosintesis.

Model pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan model

pembelajaran tipe connected, hal ini karena tipe connected merupakan suatu tipe

yang menghubungkan konsep satu dengan yang lain. Model keterpaduan

pembelajaran pada tema energi dalam kehidupan tipe connected dapat dilihat

pada Gambar 2.4.

21

Gambar 2.4 Bagan keterpaduan Tema Energi dalam Kehidupan

Model pembelajaran ini menerangkan tentang keterhubungan antar konsep

satu dengan yang lain, diantara yaitu sumber energi berhubungan dengan konsep

energi karena konsep energi menerangkan tentang dari mana energi didapatkan,

tidak hanya konsep itu saja namun juga terkait antara sumber energi dengan reaksi

kimia yang terjadi pada proses respirasi maupun fotosintesis. Keseluruhan materi

ini saling berhubungan dengan konsep energi. Manusia membutuhkan energi

karena adanya sumber energi dan tidak semua energi dapat digunakan secara

langsung namun adanya transformasi energi.

2.6 Hasil Belajar

Menurut Gagne & Berliner sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2011)

menyatakan belajar adalah proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya

karena hasil dari pengalaman. Belajar memiliki beberapa unsur yang dapat

merubah perilaku seseorang yaitu adanya peserta didik yang melakukan kegiatan

pembelajaran, rangsangan (stimulus), memori dan respon. Maka dapat diartikan

bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku karena adanya unsur seperti

peserta didik yang mengikuti pembelajaran, dimana saat proses belajar,

rangsangan (stimulus) yang diterima oleh peserta didik diterima melalui syaraf

yang nantinya akan disimpan di memori dan kemudian dengan adanya memori

dapat diaplikasikan dalam perilaku atau respon dari peserta didik.

Proses belajar dapat diketahui dengan adanya hasil belajar. Menurut Rifa’i

(2011) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila

Energi

dalam

Kehidupan

Konsep &

sumber

energi Transfor-

masi energi

(fotosintesis

& respirasi)

Reaksi

respirasi &

fotosintesis

22

tujuan dari pembelajaran sudah tercapai. Dalam pencapain tujuan pembelajaran,

Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah

belajar, yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain)

dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain).

Proses kognitif merupakan cara yang dipakai siswa secara aktif dalam

proses mengkontruksi makna. Menurut Anderson & Krathwohl sebagaimana

dikutip oleh Widoyoko (2014), Proses kognitif dalam pembelajaran dibagi

menjadi enam jenjang mulai dari jenjang yang paling rendah ke jenjang yang

paling tinggi, yaitu (1) mengingat (remember) adalah mengambil pengetahuan

yang dibutuhkan dari memori jangka panjang, (2) memahami (understand)

merupakan proses mengkontruksi makna dari pesan – pesan pembelajaran, baik

yang bersifat lisan, tulisan, atau grafik yang disampaikan melalui pengajaran,

buku dan sumber – sumber lain, (3) mengaplikasi (apply) merupakan proses

kognitif yang melibatkan penggunaan prosedur – prosedur tertentu untuk

mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah, (4) menganalisis (analyze)

adalah memecah – mecah materi menjadi bagian – bagian kecil dan menentukan

bagaimana hubungan antar bagian dan antar setiap bagian dengan struktur

keseluruhannya, (5) mengevaluasi (evaluate) adalah membuat keputusan

berdasarkan kriteria dan standar tertentu, dan (6) mencipta (create) merupakan

proses menyusun elemen – elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan

fungsional.

Benyamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2011), ranah afektif

berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai, kategori tujuannya

mencerminkan hirarki yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai

dengan membentuk pola hidup. Ranah afektif terdiri dari lima kategori yaitu (1)

penerimaan (receiving) merupakan keinginan peserta didik untuk menghadirkan

rangsangan, (2) penanggapan (responding) merupakan partisipasi aktif dari

peserta didik, (3) penilaian (evaluating) berkaiatan dengan nilai dari suatu objek

atau perilaku peserta didik, (4) pengorganisasian (organization) suatu

konseptualisasi nilai yang dimiliki individu untuk memperbaiki hubungan dengan

manusia, (5) pembentukan pola hidup (organization by a value complex)

23

mencakup beberapa aktivitas yang luas namun penekanan dasar dari peserta didik

adalah memiliki karakteristik yang khas.

Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti

kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.

Penjabaran dari ranah ini sering kali tumpang tindih antara ranah afektif dan

psikomotorik. Ranah psikomotorik menurut Simpson sebagimana dikutip oleh

Rifa’i (2011) mempunyai berbagai kategori diantaranya (1) persepsi (percepsion)

berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan, (2) kesiapan (set)

yaitu mengacu pada tipe kegiatan tertentu, (3) gerakan terbimbing (guided

response) berkaiatan dengan tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan

kompleks, (4) gerakan terbiasa/ kemahiran (mechanism) berkaitan dengan

tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan

gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir, gerakan komplek

(complex overt response), (5) penyesuaian (adaptasion) berkaitan dengan

keterampilan yang dikembangkan dan dapat memodifikasi pola – pola gerakan

sesuai dengan persyaratan baru dan (6) kreativitas (originality) mengacu pada

penciptaan pola – pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau

masalah – masalah tertentu.

2.7 Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian Vikagustanti et al. (2014), pembelajaran

menggunakan media monopoli mendapatkan tanggapan baik dari peserta didik

karena sesuai dengan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta didik yaitu

menyenangkan. Pada penelitian ini, juga membuktikan bahwa pembelajaran

menggunakan media monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak

88,5%. Hasil belajar yang diukur pada penelitian Vikagustanti et al. adalah dilihat

dari ranah kognitif berupa pemahaman konsep.

Penelitian menggunakan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik. Hasil belajar peserta meningkat karena mereka menggunakan model

pembelajaran PBL. Model Pembelajaran menggunakan PBL dapat meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 16,42% pada siklus I dan II

Energi

dalam

Kehidupan

Konsep

Energi dan

sumber

energi

Transformasi

energi

(fotosintesis

& respirasi)

Reaksi pada

respirasi &

fotosintesis

24

(Gunantara et al., 2014). Berdasarkan penelitian ini, PBL dapat merangsang

keterbukaan pikiran serta mendorong peserta didik untuk melakukan

pembelajaran secara kritis dan aktif. Menurut Afrizon (2012), pembelajaran IPA-

Fisika menggunakan model pembelajaran PBL dapat memberikan sumbangan

positif terhadap peningkatan perilaku berkarakter dan keterampilan berpikir kritis.

Peningkatan berpikir kritis peserta didik melalui model PBL dilakukan dengan tes

yaitu dengan ketuntasan 63,91%. Science comic berbasis PBL sebagai media

pembelajaran pada tema bunyi dan pendengaran untuk siswa SMP dapat

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan

hasil belajar siswa sebesar 0,62 masuk dalam kategori sedang dan juga dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan media science

comic berbasis PBL ( Fatimah & Widiyatmoko, 2014)

Menurut Astika, et al. (2013), pembelajaran menggunakan model PBL

dapat meningkat keterampilan berpikir kritis dari pada menggunakan model

ekspositoris. Berdasarkan hasil penelitian Sujiono & Widiyatmoko (2014), modul

IPA terpadu berbasis PBL efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik. Maka berdasarkan beberapa penelitian, model PBL berpengaruh

pada peningkatan hasil belajar kemampuan berpikir kritis peserta didik.

2.8 Kerangka Berpikir

Pada kurikulum KTSP masih melanjutkan kurikulum 2013 tentang karakter,

yaitu berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan

bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 pasal

3 tersebut, maka peneliti menyusun rancangan penelitian berdasarkan kerangka

berpikir yang disajikan pada Gambar 2.5.

25

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA jenjang SMP

Permendiknas No. 65 Tahun 2013

UU No. 20 Tahun 2003

Media edukatif science-poly

1. Pembelajaran IPA berpendekatan kontekstual dan

scientific

2. Pembelajaran IPA yang dikaji secara terpadu

(Biologi, Fisika dan Kimai)

3. Pembelajaran membentuk karakter pada peserta

didik yang didalamnya terdapat ketrampilan

4. Pembelajaran yang menarik, efektif dan efesien

Tema Energi dalam Kehidupan

1. Menggunakan model pembelajaran connected

2. Disajikan dengan kajian ilmu fisika, biologi

dan kimia

1. Pembelajaran yang menyenangkan

karena bermuatan permainan

2. Media ini menimbulkan daya tarik

dan ingatan peserta didik

Media edukatif science-poly berbasis

Problem Based Learning (PBL)

1. Meningkatkan pemahaman peserta

didik tentang tema energi dalam

kehidupan

2. Meningkatkan ketrampilan berpikir

kritis

Pengembangan Media Edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning

Media edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning (PBL) layak dan efektif digunakan

pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

26

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian untuk melakukan uji coba media edukatif science-poly

berbasis PBL di SMP Negeri 36 Semarang beralamat di Jalan Pelampitan No. 35

Semarang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelas VIII semester dua tahun

ajaran 2014/2015.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 36 Semarang. Pada

uji coba skala kecil diambil 8 peserta didik dari kelas IX, uji coba skala besar di

kelas VIII A dan uji coba pemakaian menggunakan satu kelas yang sama dengan

uji coba skala besar yaitu VIII A. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik

cluster random sampling karena pengambilan sampel dilakukan secara acak dan

berdasarkan keterangan guru IPA.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk yang diharapkan bermanfaat di

bidang pendidikan untuk membantu pembelajaran agar mudah dipelajarai dalam

bentuk media edukatif science – poly berbasis PBL. Dalam pengujian keefektifan

produk tersebut, rancangan penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

dan pengembangan (Research and Development) pada Gambar 3.1 (Sugiyono,

2013).

27

Gambar 3.1 Langkah – langkah menggunakan metode Research and Development

yang dimodifikasi dari Sugiyono (2013).

Penjelasan dari desain pengembangan dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.3.1 Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah yang ada diperoleh melalui kegiatan observasi awal

tentang pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 36

Semarang, peserta didik senang belajar berkelompok disertai dengan permainan.

Pembelajaran IPA di SMP Negeri 36 Semarang sudah baik dengan menggunakan

pendekatan scientific secara kontekstual yaitu hanya mengamati alam sekitar, hal

ini mengakibatkan peserta didik merasa bosan karena selalu menggunakan teknik

pembelajaran yang sama. Berdasarkan permasalahan tersebut peserta didik

menginginkan suatu pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran

menyenangkan yang diinginkan peserta didik adalah pembelajaran menggunakan

media permainan. Salah satu media pembelajaran berupa permainan adalah

menggunakan media monopoli. Media monopoli ini nantinya dimodifikasi

menjadi media edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning (PBL)

Potensi

dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain

Media

science-poly

Validasi

Desain

Media

science-poly

Revisi

Desain

Media

science-poly

Uji Coba

Skala Kecil

Media

science-

poly

Revisi

Media

science-

poly

Uji Coba

Skala Besar

Media

science-poly

Revisi Media

science-poly Media science-poly

Final

Uji

Pelaksanaan

Lapangan

28

yang berisi dengan gambar–gambar terkait tema yang ada pada pembelajaran IPA

dan juga pertanyaan. Media ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam

belajar IPA dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam

memecahkan permasalahan dalam pembelajaran dan juga diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam hal kognitif, afektif dan

psikomotorik.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk mengumpulkan data-data yang digunakan untuk

menunjang pembuatan suatu desain produk media pembelajaran. Pengumpulan

data terkait pembuatan media edukatif science-poly antara lain adalah: (1) data

observasi awal yaitu wawancara kepada guru dan wawancara kepada beberapa

peserta didik, (2) menentukan tema yang akan digunakan untuk mengembangkan

media edukatif science-poly yaitu tema energi dalam kehidupan, (3)

mengumpulkan materi dan gambar – gambar terkait tema energi dalam kehidupan,

(4) mengumpulkan data nilai hasil ulangan semester gasal untuk menganalisis

bahwa subjek penelitian yang akan digunakan normal dan homogen, (5)

mengumpulkan bahan untuk membuat instrumen penelitian seperti lembar

validasi, angket tanggapan guru dan peserta didik dan perangkat pembelajaran.

3.3.3 Desain Media Science-Poly

Desain produk berupa media science-poly berbasis PBL yaitu melakukan

suatu rancangan media science-poly berupa lembaran permainan yang diadaptasi

dari permainan monopoli. Media science-poly dibuat seperti permainan monopoli

dimana terdapat petak-petak negara yang diganti dengan gambar-gambar

mengenai tema energi dalam kehidupan. Kartu kesempatan dan dana umum

diganti dengan bank pengetahuan dan perpustakan. Perangkat media science-poly

ini tidak hanya terdapat petak-petak tentang IPA saja namun juga terdapat kartu

pertanyaan dan jawaban mengenai tema energi dalam kehidupan. Pembuatan

desain media science-poly dibuat menggunakan Corel Draw Suite X4.

3.3.4 Validasi Desain Media Science-Poly

Desain produk berupa media edukatif science-poly berbasis PBL divalidasi

oleh para pakar atau validator. Validator yang akan menvalidasi adalah pakar

29

media dan pakar materi. Setiap aspek penilaian divalidasi oleh 2 pakar tersebut,

yang mana setiap pakar terdiri dari 3 validator. Validasi desain media science-poly

berbasis PBL bertujuan untuk mengetahui bahwa produk ini dapat dikembangkan

lebih lanjut atau harus mengalami revisi. Validasi media ini terdapat 2 tahap

penilaian yaitu tahap I dan tahap II.

3.3.5 Revisi Desain Media Science-Poly

Revisi dilakukan apabila terdapat kelemahan maupun kekurangan

berdasarkan saran dari para pakar media dan materi yang menilai media tersebut

pada tahap I. Proses revisi dilakukan berulang – ulang untuk sampai produk

dinyatakan layak oleh para pakar materi dan media. Setelah media edukatif

science-poly direvisi, media ii divalidasi lagi pada tahap 2 untuk mendapatkan

media edukatif science-poly yang layak digunakan dalam pembelajaran. Media

edukatif science-poly yang sudah dinyatakan lolos oleh para pakar media dan

materi dapat digunakan untuk uji coba skala kecil.

3.3.6 Uji Coba Skala Kecil Media Science-Poly

Media science-poly berbasis PBL yang telah diperbaiki berdasarkan saran

dari validator, diuji coba menggunakan skala kecil yaitu menggunakan peserta

didik kelas IX yang hanya mengambil 8 orang dari SMP N 36 Semarang. Uji coba

skala kecil, peserta didik juga diberikan angket keterbacaan mengenai media

edukatif science-poly berbasis PBL.

3.3.7 Revisi Media Science-Poly

Revisi media edukatif science-poly berbasis PBL dilakukan apabila

ditemukan kelemahan dan kekurangan produk berdasarkan uji coba skala kecil

yaitu dengan adanya penilaian dan komentar dari angket peserta didik.

3.3.8 Uji Coba Skala Besar Media Science-Poly

Media edukatif science-poly yang telah direvisi berdasarkan penilaian dan

komentar dari angket tanggapan peserta didik pada skala kecil, maka media ini

diuji coba pada skala besar. Pada uji coba skala besar dilakukan di kelas VIII A

dengan jumlah peserta didik 32. Penentuan kelas pada uji coba skala besar

dilakukan dengan teknik cluster random sampling dengan menguji normalitas

dan homogenitas dari populasi kelas VIII yaitu kelas VIII A – VIII I. Uji coba

30

skala besar diberikan angket tanggapan peserta didik dan angket tanggapan guru,

sehingga akan diperoleh data tanggapan peserta didik terhadap media edukatif

science-poly berbasis PBL.

3.3.9 Revisi Media Science-Poly

Revisi ini merupakan revisi media pembelajaran edukatif science-poly

berbasis PBL yang terakhir. Revisi ini berdasarkan hasil penilaian dari angket

tanggapan peserta didik skala besar dan angket tanggapan guru. Revisi ini

dilakukan pengecekan-pengecekan kembali apabila pada media edukatif science-

poly responden menyatakan ―layak‖.

3.3.10 Uji Pelaksanaan Lapangan

Uji pelaksanaan lapangan merupakan uji implementasi yang dilakukan di

kelas yang sama pada uji coba skala besar yaitu VIII A. Media edukatif yang

digunakan merupakan media final yang sudah disempurnakan pada uji coba skala

besar. Uji pemakaian media ini dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan media

edukatif science-poly yang telah dikembangkan untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian pengembangan media edukatif

science-poly berbasis PBL yaitu lembar validasi tim pakar untuk kelayakan media

dan materi untuk mengetahui tingkat kelayakan media, angket tanggapan guru dan

angket tanggapan peserta didik mengenai penggunakan media edukatif science-

poly.

3.4.2 Metode Tes

Penelitian ini menggunakan metode tes untuk memperoleh data hasil

belajar kognitif dan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran

IPA tema energi dalam kehidupan. Metode tes dilakukan 2 kali dimana diawal

pembelajaran (pre-test) dan diakhir pembelajaran (post-test). Jenis tes yang

dilakukan pada penelitian ini adalah pilihan ganda berdasarkan kriteria

31

kemampuan berpikir kritis yaitu meliputi C3 – C6 pada taksonomi Bloom. Soal

yang akan digunakan untuk pre-test dan post-test terlebih dahulu dilakukan uji

coba soal di kelas yang sudah pernah mendapatkan materi tentang energi dalam

kehidupan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

beda setiap butir soal.

3.4.3 Metode Observasi

Pada penelitian ini metode observasi digunakan untuk memperoleh data

tentang peningkatan hasil belajar peserta didik pada aspek afektif dan

psikomotorik. Metode observasi diisi berdasarkan penilaian observer pada sikap

dan keterampilan peserta didik,

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Data Awal

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

terdistribusi normal. Penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji Chi

Kuadrat yaitu sebagai beriku:

( )

Keterangan:

= chi kuadrat

= frekuensi observasi

= frekuensi harapan

Hasil perhitungan uji normalitas diterima jika 2x hitung < 2x tabel pada taraf

signifikan 5% dan dk = n – 1 (Sugiyono, 2013). Normalitas kelas VIII dianalisis

dari nilai ulangan semester ganjil. Hasil analisis uji normalitas kelas VIII dapat

dilihat pada Tabel 3.1.

32

Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII

Kelas 2x hitung 2x tabel N Kriteria

VIII A 6.65 11.07 32 Berdistribusi normal

VIII B 8.22 11.07 32 Berdistribusi normal

VIII C 10.53 11.07 32 Berdistribusi normal

VIII D 10.26 11.07 29 Berdistribusi normal

VIII E 10.53 11.07 32 Berdistribusi normal

VIII F 10.32 11.07 32 Berdistribusi normal

VIII G 8.93 11.07 32 Berdistribusi normal

VIII H 9.95 11.07 32 Berdistribusi normal

VIII I 8.46 11.07 32 Berdistribusi normal

Data perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 8.

Hasil pehitungan uji normalitas diperoleh 2x hitung < 2x tabel pada taraf

signifikan α = 5% dan dk = n – 1 diperoleh bahwa data populasi semua kelas VIII

SMP Negeri 36 Semarang berdistribusi normal.

3.5.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sempel

penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Perhitungan

homogenitas menggunakan Uji Bartlett sebagai berikut:

( ) { ∑( ) }

Dengan ∑( )

∑( ) dan ( )∑( )

(Sudjana, 2005)

Keterangan:

x2

= besarnya homogenitas

ni = jumlah responden masing-masing kelompok

B = koefisien Bartlett

S2 = varians gabungan dari semua sampel

Si = varians masing-masing kelas

Kriteria pengujian, jika X2

hitung ≤ X2

tabel dengan dk = k-1 dan taraf

signifikan 5%, maka sampel dalam keadaan homogen (Sudjana, 2005). Hasil

33

perhitungan uji homogenitas populasi kelas VIII SMP Negeri 36 Semarang dapat

dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Polulasi

Kelas 2x hitung 2x table α Kriteria

VIII 13.12 15.5 5 % Homogen

Data perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 9.

Hasil analisis homogenitas yang disajikan pada Tabel 3.2 diperoleh

bahwa 2x hitung = 13.12 dan 2x tabel = 15.5, maka dapat disimpulkan bahwa

populasi kelas VIII SMP Negeri 36 Semarang mempunyai varian yang sama

(homogen). Hasil analisis normalitas dan homogenitas digunakan untuk

mengambil sampel penelitian yang telah terdistribusi normal dan homogeny

dengan menggunakan teknik cluster random sampling.

3.5.2 Analisis Instrumen Tes

3.5.2.1 Analisis Validasi Item

Menurut Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto (2012),

mengungkapkan A test is valid if it measures what is purpose to measure, dimana

dapat diartikan sebagai suatu tes dapat dikatakan valid apabila suatu tes mengukur

apa yang akan diukur. Validitas suatu butir soal dapat diukur dengan

menggunakan korelasi product moment, sebagai beriku:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Keterangan: = Koefisien korelasi antara X dan Y

N = Banyaknya subjek/peserta didik yang diteliti

∑ = Jumlah skor tiap butir soal

∑ = Jumlah skor total

∑ = Jumlah kuadrat skor butir soal

∑ = Jumlah kuadrat skor total

(Arikunto, 2012)

Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment,

dengan taraf signifikansi . Jika maka item tersebut valid. Hasil

34

perhitungan uji coba soal dengan korelasi product moment diperoleh data dapat

dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Analisis Validasi Soal

Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah

Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 13, 14. 15, 16, 17, 18,

19, 21, 22, 24, 25, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35,

39,40

28

Tidak Valid 7, 8, 10, 12, 16, 20, 23, 26, 27, 30, 36, 37, 38 12

Data selengkapnya disajikan pada lampiran 5.

Hasil analisis uji coba soal diperoleh bahwa terdapat 28 soal yang valid

dan 12 soal tidak valid. Soal yang mempunyai kriteria valid yang akan digunakan

untuk soal pretest dan posttest namun masih harus berdasarkan kriteria daya beda

soal dan tingkat kesukaran. Soal yang dipakai juga harus memenuhi indikator

pembelajaran.

3.5.2.2 Analisis Taraf Kesukaran

Menurut Arikunto (2012) indeks kesukaran (difficulty index) merupakan

bilangan yang menunjukkna sukar mudahnya suatu soal, dimana besarnya indeks

kesukaran antara 0,0 – 1,0 indek kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal.

Penelitian ini menggunakan perhitungan taraf kesukaran tiap soal adalah

sebagai berikut:

Keterangan :

P : Tingkat kesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab benar butir soal

JS : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Maka dengan adanya tingkat kesukaran dapat diklasifikasi tingkat

kesukaran soal (Arikunto, 2012) pada Tabel 3.4.

0,1

mudah

0,0

sukar

35

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Taraf Kesukaran

Indeks Taraf Kesukaran Kriteria

0,00 - 0,30 Sukar

0,30 - 0,70 Sedang

0,70 - 1,00 Mudah

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai taraf kesukaran sedang

(Arikunto, 2012).

Hasil perhitungan uji coba soal pada kriteria tingkat kesukaran dapat

dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Taraf Kesukaran Soal Uji Coba

Butir Soal Kriteria Keterangan

2, 3, 4, 19, 27 Mudah Dipakai

6, 7, 8, 12, 16, 20, 23, 26, 30,

35, 36, 37, 38 Mudah Dibuang

5, 9, 11, 14, 15, 17, 21, 22, 24,

25, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35 Sedang Dipakai

1, 10, 40 Sedang Dibuang

13, 18 Sukar Dipakai

Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 5.

Hasil analisis uji coba soal tingkat kesukaran diperoleh taraf kesukaran

soal mudah, sedang dan sukar. Soal Uji coba tersebut ada yang dipakai dan

dibuang, hal ini sesuai dengan validitas soal, soal yang tidak valid tidak dapat

dipakai.

3.5.2.3 Analisis Daya Pembeda

Daya beda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah) (Arikunto,2012). Daya pembeda ditunjukkan oleh indeks

diskriminasi yang diberi simbol D. Rumus yang untuk menyatakan indeks

diskriminasi adalah :

Keterangan :

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

36

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Maka dengan adanya nilai diskriminasi dapat diklasifikasikan daya

pembeda (Arikunto, 2012) pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Daya Pembeda Kriteria Penilaian

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat baik

Soal yang baik merupakan soal yang mempunyai daya pembeda baik

(Arikunto, 2012).

Hasil analisis uji coba soal berdasarkan daya pembeda soal dapat dilihat

pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba

Butir Soal Kriteria Keterangan

9, 11, 17, 18, 28, 32, 33 Sangat Baik Dipakai

1 Sangat Baik Dibuang

5, 13, 14, 19, 21, 22, 25, 29,

31, 34, 35 Baik Dipakai

6, 40 Baik Dibuang

2, 3, 4, 15, 24, 27, 39 Cukup Dipakai

8, 16 Cukup Dibuang

7, 10, 12, 20, 23, 26, 30, 36,

37, 38 Jelek Dibuang

Data selengkapnya disajikan pada lampiran 5.

Hasil analisis uji coba soal berdasarkan daya pembeda soal terdapat soal

yang sangat baik dan baik yang tidak dipakai hal ini karena soal tersebut dalam

kategori tidak valid, sedangkan soal yang jelek semua dibuang karena soal

tersebut tidak valid.

3.5.2.2 Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2012).

37

Menurut Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto (2012),

menyatakan bahwa persarat bagi tes, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting

karena validitas lebih penting sedangkan reliabilitas itu perlu, karena menyokong

terbentuknya validitas.

Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas soal secara

keseluruhan menggunakan rumus K-R.20 adalah:

[

] [

]

Keterangan :

r11 : reliabilitas soal secara keseluruhan.

p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

: jumlah hasil perkalian anatar p dan q

n : banyaknya butir soal

S : stardar deviasi dari tes

Menurut Arikunto (2012) harga r11 yang diperoleh kemudian dibandingkan

dengan harga r tabel dengan =5%, rhitung> rtabel maka soal tersebut reliabel.

Kriteria reliabel ditunjukkan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Soal

Interval Koefesien Tingkat Reliabilitas

0,8 ≤ r ≤ 1,0 Sangat Tinggi

0,6 ≤ r ≤ 0,8 Tinggi

0,4 ≤ r ≤ 0,6 Sedang

0,2 ≤ r ≤ 0,4 Rendah

r < 0,2 Sangat Rendah

Hasil analisis uji coba soal, didapatkan nilai reliabilitas soal yang valid

sebesar 0,858 terlampir dalam lampiran 6, sehingga instrumen soal reliabel karena

rhitung> rtabel yaitu rtabel sebesar 0, 329. Instrumen soal uji coba berdasarkan kriteria

reliabilitas pada Tabel 3.8 menunjukkan bahwa soal uji coba yang valid

mempunyai kriteria reliabilitas sangat tinggi.

38

3.5.3 Analisis Data Primer

3.5.3.1 Analisis Kelayakan Media Edukatif Science-Poly

Instrumen penilaian kelayakan media oleh pakar dianalisis dengan rumus

(Sudijono, 2006).

P =

Keterangan:

P = angka presentase

f = skor yang diperoleh

N = skor keseluruhan

Hasil presentase data kelayakan kemudian dikonversikan dengan kriteria

pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Validasi Ahli

Presentase Kriteria

83,34 % < skor ≤ 100% Sangat layak

66,67 % < skor ≤ 83,34% Layak

50 % < skor ≤ 66,67% Cukup layak

33,33 % < skor ≤ 50% Tidak layak

Berdasarkan angket validasi pakar, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa media edukatif science-poly dapat dikatakan layak apabila didapatkan skor

penilaian > 66,67%. Apabila skor hasil penilaian masih ≤ 66,67% maka produk

media science-poly perlu direvisi kembali.

3.5.3.2 Analisis Tanggapan Guru dan Peserta didik

Data angket penilaian tanggapan guru dan siswa secara klasikal diukur

dengan menggunakan rumus:

P =

Keterangan:

P = angka presentase

f = skor yang diperoleh

N = skor keseluruhan

(Sudijono, 2006)

39

Hasil persentase data tanggapan guru dan peserta didik kemudian

dikonversikan dengan kriteria pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kriteria Hasil Persentase Tanggapan Guru dan Peserta Didik

Presentase Kriteria

81,25 % < x ≤ 100% Sangat baik

62,50 % < x ≤ 81,25% Baik

43,75% < x ≤ 62,50% Cukup baik

25,00 % < x ≤ 43,75% Tidak baik

Berdasarkan angket tanggapan guru maupun peserta didik, maka dapat

ditarik suatu simpulan bahwa media edukatif science-poly dapat dikatakan baik

apabila didapatkan skor penilaian > 62,50%.

3.5.3.3 Analisis Efektivitas Hasil Belajar

3.5.3.3.1 Analisis Hasil Belajar

Hasil belajar ranah kognitif yaitu dari penilaian pretest dan posttest dari

peserta didik dapat dianalisis secara deskriptif. Rumus yang digunakan untuk

menghitung nilai afektif dan psikomotorik peserta didik adalah:

Persentase skor = ∑

(Kunandar, 2013)

3.5.3.3.1 Analisis Kenaikan Hasil Belajar Kognitif

Nilai yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa pada ranah pemahaman konsep. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif persentase dengan menghitung

persentase ketuntasan belajar peserta didik. Analisis ini menggunakan uji N-gain

dengan rumus Hake (1998) sebagai berikut:

N gain =

dimana,

Skor post-test = nilai hasil tes akhir

Skor pre-test = nilai hasil tes awal

Skor maksimal = nilai maksimal tes

40

Hasil ini kemudian diklasifikasikan sesuia kriteria (Arikunto, 2012) yang

ditetapkan dibawah pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar

Interval Koefesien Kriteria

N-gain < 0,3 Rendah

0,3 ≤ N-gain < 0,7 Sedang

N-gain ≥ 0,7 Tinggi

Berdasarkan indikator keberhasilan pemahaman konsep, peserta didik

dapat meningkatkan pemahaman konsep apabila skor ≥ 0,3. Setelah diuji N-gain,

maka data nilai pre-test dan post-test dianalisis dengan uji t. Sebelum dilakukan

uji t, dilakukan tahap analisis uji normalitas dan homogenitas dengan tujuan agar

nilai pre-test dan post-test berdistribusi normal dan homogen. Uji t digunakan

untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar peserta didik dari hasil nilai

pre-test sebelum diberi pembelajaran menggunakan media edukatif science-poly

dan post-test sesudah diberi pembelajaran menggunakan media edukatif science-

poly terdapat perbedaan signifikan atau tidak, dapat dianalisis menggunakan

rumus:

dengan ( )

( )

(Sudjana, 2005)

Keterangan:

: nilai rata – rata post-test

: nilai rata – rata pre-test

: jumlah sampel post-test

: jumlah sampel pre-test

: varian post-test

: varian pre-test

dk ditentukan dengan cara n1+ n2 -2

41

3.5.3.3.2 Analisis Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

Hasil belajar afektif dan psikomotorik dari peserta didik dapat dianalisis

secara deskriptif. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai afektif dan

psikomotorik peserta didik adalah:

Persentase skor = ∑

Hasil ini kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kriteria (Kunandar,

2013) yang ditetapkan pada Tabel 3.12

Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Afektif dan Psikomotorik

Presentase Kriteria

83,34 % < skor ≤ 100% Sangat baik

66,67 % < skor ≤ 83,34% Baik

50 % < skor ≤ 66,67% Cukup baik

33,33 % < skor ≤ 50% Tidak baik

Peserta didik dapat dikatakan hasil belajar pada segi afektif maupun

psikomotorik baik apabila skor penilaian > 66, 67 %.

3.5.3.4 Analisis kemampuan berpikir kritis siswa

Nilai yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test digunakan untuk

mengetahui hasil kemampuan berpikir kritis siswa. Data yang diperoleh kemudian

dianalisis secara deskriptif presentase dengan menghitung presentase ketuntasan

belajar peserta didik. Analisis ini menggunakan uji N-gain dengan rumus Hake

(1998) sebagai berikut:

N gain =

dimana,

Skor post-test = nilai hasil tes akhir

Skor pre-test = nilai hasil tes awal

Skor maksimal = nilai maksimal tes

Hasil ini kemudian diklasifikasikan sesuia kriteria (Arikunto, 2012) yang

ditetapkan dibawah pada Tabel 3.13.

42

Tabel 3.13 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis

Interval Koefesien Kriteria

N-gain < 0,3 Rendah

0,3 ≤ N-gain < 0,7 Sedang

N-gain ≥ 0,7 Tinggi

Berdasarkan indikator keberhasilan kemampuan berpikir kritis, peserta

didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis apabila skor ≥ 0,3.

73

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ―Pengembangan Media Edukatif Science-poly

Berbasis PBL Pada Tema Energi dalam Kehidupan‖ dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Media edukatif science-poly berbasis PBL pada tema energi dalam kehidupan

yang telah dikembangkan, dinyatakan layak sebagai media pembelajaran IPA

SMP kelas VIII berdasarkan penilaian pakar.

2. Media edukatif science-poly berbasis PBL efektif digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik) dan

kemampuan berpikir kritis.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian untuk peneliti berikutnya

antara lain:

1. Sebaiknya penggunaan stiker sebagai reward pada media science-poly

berbasis PBL dapat diganti menggunakan puzzle agar dapat digunakan setiap

waktu tanpa harus mencetak kembali.

2. Sebaiknya dapat menambah kartu soal di setiap petak science-poly sebanyak

3-5 kartu untuk pendalaman materi pada tema energi dalam kehidupan.

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2012. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi

Aksara.

Azizah, N. & Julianto. Penerapan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jurnal

Penelitian Sekolah Dasar, 02 (1): 1 – 12.

Afrizon, R., Ratnawulan & A. Fauzi. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTs Model Padang Pada

Mata Pelajaran IPA-Fisika Menggunakan Model Prolem Based

Instruction. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 1: 1-16.

Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Astika, Kd. U., I. K. Suma & I.W. Suastra. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir

Kritis. e-Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,

3(1): 1-10.

Aqib, Z. 2013. Model – model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung : CV. Yrama Widya.

Bilgin, I et al.. 2009. The Effect of Problem-Based Learning Instruction on

University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative

Problem in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology Education, 5(2): 153-164

Elfawati. 2012. Meningkatkan Pengenalan Bangun Datar Sederhana Melalui

Media Puzzle Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Khusus, 1 (3) 198 - 207

Ennis, R. H. 1991. Critical Thinking: A Stramlined Conception. Teaching

Philosophy, 14 (1) 5-24

. 1993. Critical Thinking Assessment. Theory Into Practice, 32(3):

179 – 186.

Fatimah, F & A. Widiyatmoko. 2014. Pengembangan Scince Comic Berbasis

Problem Based Learning Sebagai Media Pembelajaran Pada Tema Bunyi

dan Pendengaran untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3

(2): 146 – 153.

Fisher, A. 2007. Berpikir Kritis. Translated by Benyamin, H. 2008. Jakarta :

Erlangga.

75

Gunantara, Gd., Md. Suarjana & Pt. N. Riastini. 2014. Penerapan Model

Pembelajaran Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD

Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 1 (2): 1-10.

Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement vs traditional methodsz; A

sixthousand-student survey of mechanic test data for introductory physics

courses. American Journal of Physics. 66, 64-7

Khudori, M., Ashadi & M. Masykuri. 2012. Pembelajaran IPA dengan Metode

TGT Menggunakan Media Games Ular Tangga dan Puzzle ditinjau dari

Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa. Jurnal Inkuiri, 1 (2): 154-162

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Depok: Raja Grafindo Persada.

Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru, Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Minarti, I. P., S. M. E. Susilowati & D. R. Indriyanti. 2012. Perangkat

Pembelajaran IPA Terpadu Bervisi SETS Berbasis Edutainment Pada

Tema Pencemaran. Journal of Innovative Science Education, 1 (2): 105 -

111

Nuryati, S. 2010. Pendekatan Cooperative Learning dengan Media Monopoli

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Ekonomi temtang

Perdagangan Internasional pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2

Wonogiri. ISJD, 2 (7): 100 - 110

Nurseto, T. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi

dan Pendidikan, 8 (1): 19- 35.

Permendiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22

Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta : Kemendiknas.

Rifa’i, A. & C. T. Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.

Riyanti & W. Kurniawan. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui

Permainan Monopoli Bagi Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 gajah

Demak Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan

Fisika (JP2F), 1 (1): 47-56

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu

Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

76

Sudijono. 2006. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujiono & A. Widiyatmoko. 2014. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis

Problem Based Learning Tema Gerak untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa. Unnes Science Education Journal, 3(3) (2014).

Sumarji. 2009. Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning untuk

Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu

Statistika dan Tegangan di SMK. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 32 (2):

129-140.

Susanto, N. R. Dewi & A. Irsadi. 203. Pengembangan Multimedia Interaktif

dengan Education Game Pada Pembelajaran IPA Terpadu Tema Cahaya

untuk Siswa SMP/MTs. Unnes Science Education Journal, 2 (1) (203):

230 - 238

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka

Vikagustanti, D. A., Sudarmin & S.D. Pamelasari. 2014. Pengembangan Media

Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi Kehidupan Sebagai

Sumber Belajar untuk Siswa SMP. Unnes Science Education Journal, 3

(2) 468-475.

Walker, A. 2009. A Problem Based Learning Meta Analysis: Differences Across

Problem Types, Implementasion Types, Disciplines, and Assesment

Level. The Interdisciplinary Journal of Problem – based Learning, 3 (1):

12 – 43.

Walker, G. H., 2005. Critical Thinking in Asynchronous Discussion.

Internasional Journal Tecnology and Distance Learning, 2 (6): 19-2.

Widiyatmoko, A. 2010. Penerapan Pendekatan Science-edutainment Berbantuan

CD Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Minat

Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Unnes dengan tema

Peningkatan Profesionalitas Guru Melalui Publikasi Karya Ilmiah.

Semarang, 24 Juli 2010.

Widoyoko, S. E. P. 2014. Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Zin, H. M & Zain, N. Z. M. 2010. The Effects Of Edudatinment Towards

Student’s Achievements. Regional Conference on Knowledge Integration

in ICT.

77

LAMPIRAN

SILABUS ILMU PENGETAHUAN ALAM

Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang

Kelas / Semester : VIII / II

Standar Kompetensi:

Kompetensi Dasar Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penjelasan Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

5.3 Menjelaskan

hubungan bentuk

energi dan

perubahannya,

prinsip usaha dan

energi serta

penerapannya dalam

kehidupan sehari -

hari

Usaha

dan

Energi

Melakukan

permainan

menggunaka

n media

Science-poly

yang

berkaitan

dengan

energi

Menunjukkan bentuk –

bentuk energi dan

contohnya dalam

kehidupan sehari – hari

dengan teliti

berdasarkan permainan

Science-poly

Tes

Tertulis

Pilihan

ganda

Perhatikan macam – macam

sumber energi di bawah ini!

i. Angin

ii. Matahari

iii. Air

iv. Gas alam

v. Batu bara

Berdasarkan macam-macam

sumber energi di atas, sumber

energi yang terbarukan adalah

8 x 40’ Buku

siswa,

Science-

poly,

Buku

referensi

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari – hari

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

2. memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan

Lam

pira

n 1

78

Studi

referensi

untuk

membanding

kan

pengertian

Mendeskripsikan

konsep energi dan

perubahannya dalam

kehidupan sehari – hari

dengan tanggung

jawab

Membedakan konsep

energi enegi kinetik dan

energi potensial pada

suatu benda yang

bergerak dengan cermat

Tes

Tertulis

Tes

Tertulis

Pilihan

ganda

Tes Pilihan

ganda

… .

A. I,ii,iv

B. I,ii,v

C. ii,iii,iv

D. I,ii,iii

Adi setiap hari mempunyai

beragam aktivitas yang berbeda

– beda, seperti halnya dia setiap

hari sarapan dan berangkat

sekolah dengan mengayuh

sepeda tanpa rasa lelah.

Berdasarkan uraian cerita

tersebut, maka kegiatan Adi

merupakan salah satu dari

definisi apa?

A. Usaha

B. Energi

C. Kalori

D. Aktivitas

Adi menjatuhkan piring dari

ketinggian 100 cm, hal ini

serupa dengan peristiwa

jatuhnya kelapa dari pohonnya

dengan ketinggian yang sama.

Namun pada saat piring dan

79

energi

kinetik dan

potensial

Mencari

informasi

tentang

hukum

kekekalan

energi

Mengenal hukum

kekekalan energi

dengan cermat

Tes

Tertulis

Tes Pilihan

ganda

kelapa jatuh bersamaan dengan

ketinggian yang sama, kelapa

jatuh ke tanah terlebih dahulu.

Faktor dan energi apa yang

mempengaruhi?

A. Berat kelapa > berat piring ;

energi potensial

B. Berat kelapa < berat piring ;

energi kinetik

C. Massa kelapa > massa

piring ; energi potensial

D. Massa kelapa < massa piring

; energi kinetik

Energi listrik dapat digunakan

untuk menyalakan kipas angin,

blender dan mixer. Hal ini

merupakan perubahan energi

dari energi listrik menjadi energi

gerak. Seperti halnya yang

terjadi pada tubuh kita, kita

selalu mengatakan bahwa energi

tubuh kita habis, padahal energi

dalam tubuh digunakan untuk

beraktivitas atau bergerak .

Perubahan energi yang terjadi

pada energi listrik maupun

80

Melakukan

percobaan

untuk

menemukan

Menjelaskan kaitan

antara energi dan usaha

dengan cermat dan

percaya diri

Tes

Tertulis

Tes Pilihan

ganda

energi dalam tubuh merupakan

salah satu contoh yang

membuktikan bahwa …

A. Energi tidak dapat diciptakan

dan tidak dapat dimusnahkan,

tetapi dapat berubah dari

bentuk satu ke bentuk yang

lainnya

B. Energi dapat dicipatakan dan

dimusnahkan, tetapi tidak

dapat berubah dari bentuk

satu ke bentuk yang lain

C. Energi tidak dapat diciptakan

dan dapat dimusnahkan,

tetapi dapat berubah dari

bentuk satu ke bentuk yang

lain

D. Energi dapat diciptakan dan

tidak dapat dimusnahkan,

tetapi tidak dapat berubah

dari bentuk satu ke bentu

yang lain.

Ibu pulang dari pasar dengan

membawa belanjaan. Kakak

membantu membawakan

belanjaan ibu. Jarak antara

81

hubungan

anatar daya,

usaha dan

kecepatan

gerbang rumah sampai dapur

sekitar 5 m dengan massa kakak

adalah 55 kg dan besarnya

gravitasi adalah 10 m/s2, besar

usaha kakak yang diberikan

adalah … .

A. 2750 j

B. 2,75 j

C. 2750 kj

D. 275 j

1.5 Mendeskripsikan

sistem pernapasan

pada manusia dan

hubungannya

dengan kesehatan

Sistem

pernapa

san

Mengidentifi

kasi macam

– macam dan

fungsi organ

pernapasan

penyusun

sistem

pernapasan

pada

manusia

Menjelaskan macam

dan fungsi organ

penyususn pernapasan

pada manusia dengan

tanggung jawab

Tes

Tertulis

Tes pilihan

ganda

Perhatikan gambar di bawah ini!

Salah satu bentuk transformasi

energi yaitu dilakukan oleh

organel pada gambar di atas.

Organel ini merupakan organel

yang terdapat dalam sel. Apa

nama dan fungsi yang dimaksud

dalam gambar di atas?

A. Kloroplas, Respirasi

B. Kloroplas, Fotosintesis

C. Mitokondria, Respirasi

D. Mitokondria, Fotosintesis

82

Melihat

gambar

tentang

proses

ekspirasi dan

inspirasi

Mencari

informasi

tentang

reaksi

respirasi

pada

manusia

menggunaka

n science-

poly

Memandingkan proses

inspirasi dan ekspirasi

pada manusia dengan

sistematis

Menjelaskan reaski

yang terjadi pada

sistem pernafasan pada

manusia dengan teliti

Tes

tertulis

Tes

Tertulis

Tes pilihan

ganda

Tes pilihan

ganda

Manusia terdapat dua proses

pernapasan, yaitu pernapasan

dada dan pernapasan perut. Saat

fase inspirasi pada pernapasan

dada pernyataan yang benar

kecuali … .

A. Volume rongga dada

mengecil

B. Otot antar tulang rusuk

berkontarksi sehingga rusuk

terangkat

C. Volume rongga dada

membesar

D. Tekanan rongga dada

mengecil

X + O2 —> Y + 6H2O + energi.

Reaksi diatas merupakan, reaksi

yang terjadi saat proses respirasi

sel. Jawaban yang benar untuk

melengkapi reaksi diatas yaitu X

dan Y secara berturut – turut

adalah … .

A. 6CO2 ; C6H12O6

B. C6H12O6 ; 6CO2

C. C6H12O6 ; O2

D. 6CO2 ; O2

83

2.2 Mendeskripsikan

proses perolehan

nutrisi dan

transformasi energi

pada tumbuhan hijau

Fotosin

tesis Melakukan

permaian

menggunaka

n science-

poly tentang

konsep

fotosintesis

dan

transformasi

energi

Mencari

informasi

tentang

reaksi saat

proses

fotosintesis

Menunjukkan bagian

daun yang berperan

dalam fotosintesis

dengan cermat

Menjelaskan proses

terjadinya fotosintesis

dengan bertanggung

jawab

Tes

Tertulis

Tes

Tertulis

Tes Pilihan

Ganda

Tes pilihan

ganda

Perhatikan gambar di bawah ini!

Faktor yang mempengaruhi

fotosintesis diantaranya adalah

cahaya dan karbondioksida.

Karbondioksida dapat masuk ke

dalam daun melalui organ pada

tumbuhan yang ditunjukkan

pada huruf …

A. e

B. c

C. d

D. a

Fotosintesis merupakan contoh

proses metabolisme pada

tumbuhan hijau. Proses

fotosintesis memanfaatkan

cahaya, salah satunya cahaya

matahari. Fotosintesis

berlangsung apabila ada gas

karbondioksida dari udara bebas.

Maka reaksi yang terjadi saat

proses fotosintesis berlangsung

84

adalah … .

A. C6H12O6 + O2 —> 6CO2 +

energi.

B. 6CO2 + 6H2O —> C6H12O6

+ O2 + energi

C. 6CO2 + 6H2O —> 6CO2 +

energi.

D. C6H12O6 + O2 —> 6CO2 +

6H2O + energi.

Semarang, 18 Februari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Imam Budi Haryanto, S.Pd Nailatun Najah

NIP 19720309199802 1 002 NIM 4001411027

85

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP N 36 Semarang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/semester : VII (tujuh)/ 1

Tema : Energi dalam Kehidupan

Alokasi Waktu : 4x pertemuan

I. STANDAR KOMPETENSI

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari – hari

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

2. memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.

II. KOMPETENSI DASAR

5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha

dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.

1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan

2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada

tumbuhan hijau

III. INDIKATOR

1. Menunjukkan bentuk – bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan

sehari – hari dengan teliti berdasarkan permainan Science-poly

2. Mendeskripsikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari

– hari dengan tanggung jawab

3. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda

yang bergerak dengan cermat

4. Mengenal hukum kekekalan energi dengan cermat

5. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha dengan cermat dan percaya

diri

Lampiran 2

87

6. Menjelaskan macam dan fungsi organ penyusun pernapasan pada manusia

dengan tanggung jawab

7. Memandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada manusia dengan

sistematis

8. Menjelaskan reaski yang terjadi pada sistem pernafasan pada manusia

dengan teliti

9. Menunjukkan bagian daun yang berperan dalam fotosintesis dengan

cermat

10. Menjelaskan proses terjadinya fotosintesis dengan bertanggung jawab

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dengan teliti dapat menunjukkan bentuk – bentuk energi dan

contohnya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar berdasarkan

permainan science-poly

2. Peserta didik dengan tanggung jawab dapat mendeskripsikan konsep

energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari – hari setelah melakukan

pembelajaran menggunakan permainan science-poly berbasis PBL.

3. Peserta didik dengan cermat dapat membedakan konsep energi kinetik

dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak dengan tepat setelah

melakukan demonstrasi energi potensial di depan kelas dan menggunakan

media science-poly berbasis PBL sebagai sumber belajar.

4. Peserta didik dengan cermat dan teliti dapat mengenal serta menjelaskan

hukum kekekalan energi dengan tepat setelah melakuan pembelajaran

pemecahan masalah menggunakan media edukatif science-poly.

5. Peserta didik dengan cermat dan percaya diri dapat menjelaskan kaitan

antara energi dan usaha dengan benar setelah melakukan demonstrasi di

kelas dan melakukan permainan menggunakan media edukatif science-

poly.

6. Peserta didik dengan benar menjelaskan macam organ penyusun

pernapasan pada manusia dengan tepat setelah melakukan kegiatan

pembelajaran menggunakan science-poly.

88

7. Peserta didik dengan teliti dapat memandingkan proses inspirasi dan

ekspirasi pada manusia dengan benar setelah emlakukan demonstrasi di

depan kelas dan menggunakan media edukatif science-poly berbasis PBL

sebagai sumber belajar.

8. Peserta didik dengan teliti menjelaskan reaksi yang terjadi pada sistem

pernafasan pada manusia dengan benar setelah meliahat demonstrasi

tentang respirasi menggunakan kaca yang ditiup.

9. Peserta didik dengan mandiri menunjukkan bagian daun yang berperan

dalam fotosintesis dengan tepat setelah melihat gambar tentang

penampang daun.

10. Peserta didik dengan tanggung jawab menjelaskan proses terjadinya

fotosintesis setelah melakukan pembelajaran menggunakan media edukatif

science-poly berbasis PBL.

V. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pertemuan 1

Pertemuan I dimaksudkan untuk mengantarkan peserta didik

kepada pemahaman tentang konsep energi dan sumber energi. Melatih

kesadaran kepada peserta didik bahwa pada hakikat dirinya terdapat

energi potensial.

Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas,

dan mengerjakan banyak hal lainnya. Energi adalah kemampuan

untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan.

Energi memiliki berbagai bentuk.

Sumber energi terdiri dari 2 yaitu:

a. Sumber Energi Terbarukan

b. Sumber Energi Tak Terbarukan

2. Pertemuan 2

Pertemuan II dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar

kepada peserta didik dalam hal mengenal transforamasi atau perubahan

energi dan hukum kekekalan energi. Pertemuan ini membahas tentang

energi mekanik yang terdiri dari energi kinetik dan energi potensial.

89

Energi Mekanik

EM = EP + EK

Eenergi Potensial : energi yang terjadi karena kedudukannya

EP = m x g x h

Energi kinetik : energi yang terjadi karena adanya gerak atau kecepatan

Ek = ½ x m x v2

3. Pertemuan 3

Pertemuan III dimaksud untuk memberikan pengalaman tentang kaitan

antara usaha dan energi. Dalam fisika menyatakan bahwa dapat dikatakan

usaha apabila terjadi suatu perpindahan benda tersebut. Ada 2 faktor yang

harus diingat bila memutuskan apakah terdapat usaha yang dilakukan

yaitu benda harus bergerak dan arah gerakkannya tidak lurus dengan arah

gaya yang dikerahkan.

Usaha W = F x s

4. Pertemuan 4

Pertemuan ke-4 menerangkan tentang proses fotosintesis dan respirasi

yang berhubungan dengan energi.

1. Fotosintesis

Proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi

senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Proses

ini merupakan perubahan energi dari energi cahaya menjadi energi

kimia. Fotosintesis merupakan proses anabolisme.

2. Respirasi

Proses pembentukan molekul sederhana menjadi molekul kompleks.

Respirasi merupakan proses penghasil energi. Selain dihasilkan energi

dihasilkan juga karbon dioksida yang harus dikeluarkan dari tubuh.

Proses ini termasuk dalam katabolisme.

Pada pertemuan ini memfokuskan menerangkan tentang kaitan antara

energi dengan fotosintesis dan respirasi. Bukan hanya itu saja, namun

membahas reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis dan respirasi.

90

VI. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific

Model : Pembelajaran berbasis masalah (PBL)

VII. SUMBER BELAJAR

Wahono, et al.. 2013. Buku Guru. SMP Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud

Wahono, et al.. 2013. Buku Siswa. SMP Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud

Media edukatif sciece-poly

Karim, Saeful et al.. 2008. Belajar IPA Membuk Cakrawala Sekitar. Jakarta :

BSE Depdiknas.

VIII. MEDIA PEMBELAJARAN

Media : Media edukatif science-poly berbasis PBL, lingkungan dan

media demonstrasi

Alat : Spidol, papan tulis, penghapus dan peralatan demontrasi

IX. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pertemuan 1

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan Perhatian

a. Guru memberi salam dam menanyakan kabar

b. Guru mempresensi peserta didik

c. Guru mengajak peserta didik untuk

menggosokkan tangan sampai merasakan

hangat pada tangan. Guru menanyakan

Apakah yang kalian rasakan? Bagaimana hal

tersebut dapat terjadi?

d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran energi.

10

menit

Kegiatan Inti

(Sintaks PBL)

1. Orientasi siswa

pada masalah

2. Mengorganisasi

siswa dalam

belajar

Mengamati

a. Peserta didik mengamati dan memahami

petunjuk permainan menggunakan science-

poly.

b. Peserta didik mengamati permasalahan yang

disajikan sebagai awal permainan science-

poly.

c. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar

tentang perubahan energi.

Menanya

a. Guru menanyakan tentang perubahan energi

55

menit

91

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan

Alokasi

Waktu

3. Membimbing

penyelidikan

secara mandiri

maupun

kelompok

4. Mengembangkan

dan menyajikan

masalah

5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

dari hasil pengamatan.

b. Peserta didik menanyakan tentang materi

yang mereka dapatkan.

Eksperimen

a. Peserta didik melakukan permainan sesuai

peraturan yang berlaku dan berdiskusi

dengan kelompok untuk menjawab

pertanyaan dari masalah yang telah

ditemukan (pertanyaan berbasis PBL)

b. Permainan ini dilakukan secara individu

namun penyelesaian soal permasalahan

dilakukan secara diskusi.

c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan

soal evaluasi yang disajikan dalam media

edukatif science-poly

Mengasosiasi

a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk

menjawab pertanyaan

b. Peserta didik secara kreatif mencari informasi

memecahkan masalah

c. Peserta didik mencari data dan informasi

sebagai solusi permasalahan yang dibahas

dalam media science-poly berbasis PBL

maupun refernsi lain.

d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam

lembar diskusi yang sudah disediakan

Mengkomunikasikan

a. Peserta didik dengan jujur mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas

b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan

mengevaluasi hasil diskusi.

Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil

pembelajaran

b. Guru memberikan reward kepada kelompok

yang menang dan kinerjanya bagus

c. Pemberian tugas untuk mempelajari materi

pada materi energi kinetik dan potensial

15

menit

92

2. Pertemuan 2

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan Perhatian

a. Guru memberi salam dam menanyakan kabar

b. Guru mempresensi peserta didik

c. Guru mengajak peserta didik untuk

mengamati penghapus yang jatuh dari meja.

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Dan

energi apa yang dihasilkan dari kejadian

tersebut?

d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelaajran energi.

10

menit

Kegiatan Inti

(Sintaks PBL)

1. Orientasi siswa

pada masalah

2. Mengorganisasi

siswa dalam

belajar

3. Membimbing

penyelidikan

secara mandiri

maupun kelompok

Mengamati

a. Peserta didik mengamati dan memahami

petunjuk permainan menggunakan science-

poly.

b. Peserta didik mengamati permasalahan

tentang energi kinetik dan potensial yang

disajikan sebagai awal permainan science-

poly.

c. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar

dari contoh – contoh energi potensial dan

kinetik

Menanya

a. Peserta didik menanyakan tentang hasil

pengamatan dari permasalahan yang mereka

dapatkan.

b. Peserta didik menanyakan tentang materi

yang akan diajarkan.

c. Siswa diminta untuk memberikan tanggapan

dan pendapat tentang masalah tersebut

Eksperimen

a. Peserta didik melakukan permainan sesuai

peraturan yang berlaku dan berdiskusi dengan

kelompok untuk menjawab pertanyaan dari

masalah yang telah didapatkan (pertanyaan

berbasis PBL)

b. Permainan ini dilakukan secara individu,

namun penyelesain

c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan

soal evaluasi yang disajikan dalam media

edukatif science-poly

Mengasosiasi

a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk

55

menit

93

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Alokasi

Waktu

4. Mengembangkan

dan menyajikan

masalah

5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

menjawab pertanyaan.

b. Peserta didik secara kreatif mencari informasi

memecahkan masalah.

c. Peserta didik mencari data dan informasi

sebagai solusi permasalahan yang dibahas

dalam media science-poly berbasis PBL

maupun referensi lain.

d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam

lembar diskusi yang sudah disediakan

Mengkomunikasikan

a. Peserta didik dengan jujur mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas.

b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan

mengevaluasi hasil diskusi.

Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil

pembelajaran

b. Guru memberikan reward kepada kelompok

yang menang dan kinerjanya bagus

c. Pemberian tugas untuk mempelajari materi

pada bab energi yang sudah dipadukan

dengan fotosintesis dan respirasi dan juga

belajar tentang materi yang sudah diajarkan

dari pertemuan yang lalu.

15

menit

3. Pertemuan 3

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan Perhatian

a. Guru memberi salam dam menanyakan kabar

b. Guru mempresensi peserta didik

c. Guru mengajak peserta didik untuk

mendorong meja dari satu titik ke titik yang

di tuju dan juga juga melakukan demonstrasi

untuk mendorong dinding ruangan kelas.

Apakah kita melakukan usaha pada kedua

percobaan tersebut? Mengapa hal terseunt

dapat dikatakan sebagai usaha/ tidak usaha?

d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelaajran kaitan energi dan usaha.

10

menit

Kegiatan Inti

(Sintaks PBL) Mengamati

a. Peserta didik mengamati permasalahan

55

menit

94

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Alokasi

Waktu

1. Orientasi siswa

pada masalah

2. Mengorganisasi

siswa dalam

belajar

3. Membimbing

penyelidikan

secara mandiri

maupun kelompok

4. Mengembangkan

dan menyajikan

masalah

5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

tentang hubungan antara energi dan usaha

yang telah diberikan oleh guru sebagai awal

permaianan.

b. Peserta didik mengamati contoh – contoh

yang diperagakan oleh guru tentang usaha.

Menanya

a. Peserta didik menanyakan tentang hasil

pengamatan dari permasalahan yang mereka

dapatkan dari materi usaha

b. Peserta didik diminta untuk memberikan

tanggapan dan pendapat tentang masalah

tersebut.

Eksperimen

a. Peserta didik melakukan permainan sesuai

peraturan yang berlaku dan berdiskusi dengan

kelompok untuk menjawab pertanyaan dari

masalah yang telah didapatkan (pertanyaan

berbasis PBL)

b. Permainan ini dilakukan secara individu

namun permasalahan dilakukan secara

diskusi.

c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan

soal evaluasi yang disajikan dalam media

edukatif science-poly

Mengasosiasi

a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk

menjawab pertanyaan

b. Peserta didik secara kreatif mencari

informasi memecahkan masalah

c. Peserta didik mencari data dan informasi

sebagai solusi permasalahan yang dibahas

dalam media science-poly berbasis PBL

maupun refernsi lain.

d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam

lembar diskusi yang sudah disediakan

Mengkomunikasikan

a. Peserta didik dengan berani

mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas.

b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan

mengevaluasi hasil diskusi.

95

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Alokasi

Waktu

Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil

pembelajaran

b. Guru memberikan reward kepada kelompok

yang menang

c. Pemberian tugas pekerjaan rumah dan juga

memberikan tugas untuk mempelajari

fotosintesis dan respirasi.

15

menit

4. Pertemuan 4

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan Perhatian

a. Guru memberi salam dan menanyakan kabar

b. Guru mempresensi peserta didik

c. Guru mengajak peserta didik untuk meniup

kaca. Apa yang kalian peroleh saat kalian

meniup kaca? Mengapa hal tersebut dapat

terjadi?

d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran kaitan fotosintesis dan

respirasi.

10

menit

Kegiatan Inti

(Sintaks PBL)

1. Orientasi siswa

pada masalah

2. Mengorganisasi

siswa dalam

belajar

3. Membimbing

penyelidikan

secara mandiri

maupun kelompok

Mengamati

a. Peserta didik mengamati permasalahan

tentang respirasi maupun fotosintesis yang

telah diberikan oleh guru sebagai awal

permaianan.

b. Peserta didik mengamati dari hasil

demonstrasi respirasi menggunakan air kapur.

Menanya

a. Peserta didik menanyakan tentang hasil

pengamatan dari permasalahan yang mereka

dapatkan dari materi fotosintesis dan

respirasi.

b. Siswa diminta untuk memberikan tanggapan

dan pendapat tentang masalah tersebut.

Eksperimen

a. Peserta didik melakukan permainan sesuai

peraturan yang berlaku dan berdiskusi dengan

kelompok untuk menjawab pertanyaan dari

masalah yang telah didapatkan (pertanyaan

berbasis PBL).

b. Permainan ini dilakukan secara individu,

dalam permainan ini peserta didik dapat

55

menit

96

Langkah – langkah

Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Alokasi

Waktu

4. Mengembangkan

dan menyajikan

masalah

5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

memperoleh materi dan soal permasalahan

yang diselesaikan secara diskusi.

c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan

soal evaluasi yang disajikan dalam media

edukatif science-poly

Mengasosiasi

a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk

menjawab pertanyaan

b. Peserta didik secara kreatif mencari

informasi memecahkan masalah

c. Peserta didik mencari data dan informasi

sebagai solusi permasalahan yang dibahas

dalam media science-poly berbasis PBL

maupun refernsi lain.

d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam

lembar diskusi yang sudah disediakan

Mengkomunikasikan

a. Peserta didik dengan berani

mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas.

b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan

mengevaluasi hasil diskusi.

Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil

pembelajaran

b. Guru memberikan reward kepada kelompok

yang menang dan kinerjanya bagus

c. Pemberian tugas untuk mempelajari materi

pada bab energi yang sudah dipadukan

dengan fotosintesis dan respirasi dan juga

belajar tentang materi yang sudah diajarkan

dari pertemuan yang lalu untuk

mempersiapkan ula

15

menit

97

X. PENILAIAN

Metode dan Bentuk Instrumen

Aspek Metode Bentuk Instrumen

Kognitif Tes tertulis Pilihan Ganda

Afektif Observasi Lembar Observasi

Psikomotorik Observasi Lembar Observasi

Semarang, 18 Februari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Imam Budi Haryanto, S.Pd Nailatun Najah

NIP 19720309199802 1 002 NIM 4001411027

Kepala S

KISI – KISI SOAL TES UJI COBA BERPIKIR KRITIS

Kompetensi Dasar Indikator Soal

Kompetensi Kognitif dan Nomor

Soal Indikator Berpikir

Kritis

Kunci

Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

5.3 Menjelaskan

hubungan bentuk

energi dan

perubahannya, prinsip

usaha dan energi serta

penerapannya dalam

kehidupan sehari - hari

Menunjukkan bentuk – bentuk energi dan

contohnya dalam kehidupan sehari – hari

dengan teliti berdasarkan permainan

Science-poly

10 Membuat penjelasan

lebih lanjut

A

11 Menyimpulkan D

9 Menyimpulkan C

15 Strategi dan teknik A

Mendeskripsikan konsep energi dan

perubahannya dalam kehidupan sehari –

hari dengan tanggung jawab

1 Menyimpulkan B

5 Membangun

keterampilan dasar

D

12 Membuat penjelasan

lebih lanjut

A

14 Membuat penjelasan

lebih lanjut

B

16 Membuat penjelasan

lebih lanjut

B

17 Membuat penjelasan

lebih lanjut

A

Membedakan konsep energi enegi kinetik

dan energi potensial pada suatu benda yang

bergerak dengan cermat

2 Membangun

keterampilan dasar

C

3 Membuat penjelasan

lebih lanjut

B

4 Membuat penjelasan A

Lam

pira

n 3

98

lebih lanjut

6 Menyimpulkan C

7 Menyimpulkan B

8 Membuat penjelasan

lebih lanjut

D

Mengenal hukum kekekalan energi dengan

cermat

13 Membangun

keterampilan dasar

A

Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha

dengan cermat dan percaya diris

18 Membuat penjelasan

lebih lanjut

B

19 Memberikan

Penjelasan Sederhana

D

20 Membuat penjelasan

lebih lanjut

A

21 Membuat penjelasan

lebih lanjut

B

1.5 Mendeskripsikan

sistem pernapasan pada

manusia dan

hubungannya dengan

kesehatan

Menjelaskan macam dan fungsi organ

penyusun pernapasan pada manusia dengan

tanggung jawab

25 Membangun

keterampilan dasar

C

Membandingkan proses inspirasi dan

ekspirasi pada manusia dengan

26 Memberikan

penjelasan dasar

A

38 Menyimpulkan A

39 Memberikan

penjelasan sederhana

D

40 Membuat penjelasan

lebih lanjut

D

Menjelaskan reaski yang terjadi pada sistem 28 Membuat penjelasan D

99

pernafasan pada manusia dengan teliti lebih lanjut

27 Menyimpulkan C

37 Membangun

keterampilan dasar

B

31 Strategi dab Teknik A

32 Menyimpulkan B

2.2 Mendeskripsikan

proses perolehan

nutrisi dan transformasi

energi pada tumbuhan

hijau

Menunjukkan bagian daun yang berperan

dalam fotosintesis dengan cermat

22 Strategi dan teknik A

33 Membuat penjelasan

lebih lanjut

B

36 Membangun

keterampilan dasar A

Menjelaskan konsep dan proses terjadinya

fotosintesis dengan bertanggung jawab

23 Menyimpulkan B

24 Menyimpulkan D

34 Membuat penjelasan

lebih lanjut

D

29 Strategi dan teknik B

30 Membuat penjelasan

lebih lanjut

A

35 mennyimpulkan A

100

101

SOAL TES UJI COBA BERPIKIR KRITIS

Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dalam Kehidupan

Alokasi Waktu : 80 menit

Petunjuk:

a) Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.

b) Tulis nama, nomer absen dan kelas pada kolom yang tersedia.

c) Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B. C, atau D pada jawaban yang

dianggap paling benar!

d) Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:

Pilihan semula : A B C D

Jawaban A salah diganti D

Dibetulkan menjadi : A B C D

e) Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

Bacaaan untuk soal Nomor 1-2

Manusia setiap hari pasti makan untuk mendapatkan energi agar dapat

beraktivitas. Adi merupakan siswa SMP rajin belajar dan hobinya makan, tidak

heran kalau dia memiliki massa badan 50 kg. Hari ini, Adi sarapan menggunakan

nasi goreng ayam. Pada saat adi mengambil piring, dia tidak sengaja menjatuhkan

piring tersebut dari ketinggaan 100 cm dari lantai. Adi terburu – buru berangkat

sekolah karena kesiangan. Dia menggunakan sepeda dengan kelajuan yang tidak

pelan yaitu 40 m/s.

1. Adi setiap hari mempunyai beragam aktivitas yang berbeda – beda, seperti

halnya dia setiap hari sarapan dan berangkat sekolah dengan mengayuh sepeda

tanpa rasa lelah. Berdasarkan uraian cerita tersebut, maka kegiatan Adi

merupakan salah satu dari definisi apa?

A. Usaha

B. Energi

C. Kalori

D. Aktivitas

2. Adi menjatuhkan piring dari ketinggian 100 cm, hal ini serupa dengan

peristiwa jatuhnya kelapa dari pohonnya dengan ketinggian yang sama. Namun

kenyataannya pada saat piring dan kelapa jatuh bersamaan pada ketinggian

yang sama, kelapa jatuh ke tanah terlebih dahulu. Faktor dan energi apa yang

mempengaruhi hal tersebut?

A. Berat kelapa > berat piring ; energi potensial

B. Berat kelapa < berat piring ; energi kinetik

C. Massa kelapa > massa piring ; energi potensial

Lampiran 4

102

D. Massa kelapa < massa piring ; energi kinetik

Bacaan untuk soal nomor 3 -4

Pada saat bulan puasa, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau

kecil. Dia berpikir hanya ada tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia

dapat menerbangkan layang – layang tersebut dengan bantuan angin. Kedua, dia

menyimpan pesan dalam botol dan membiarkannya mengapung di atas air sampai

ada orang yang menemukannaya, botol dapat mengapung dengan bantuan ombak.

Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.

3. Gagasan yang dikemukakan oleh pelaut pada bacaan di atas merupakan salah

satu bentuk energi … dan faktor yang mempengaruhi adalah … .

A. Kinetik, akibat adanya gravitasi bumi

B. Kinetik, akibat adanya gerakan benda

C. Potensial, akibat adanya gravitasi bumi

D. Potensial, akibat adanya gerakan benda

4. Pada saat pelaut menggunakan cara kedua yaitu menggunakan pesan yang

disimpan di dalam botol dan dibiarkan megapung di atas air dengan bantuan

ombak agar pesan tersebut dapat tersampaikan. Beberapa hari kemudian botol

tersebut ditemukan oleh orang yang sedang memancing di laut. Pesan botol

tersebut dapat tersampaikan karena botol tersebut melaju dengan kelajuan

sebesar 32 m/s dengan massa botol yang berisi pesan sebesar 17 gram.

Berapakah besar energi yang dimiliki oleh botol yang berisi pesan tersebut?

A. 8, 704 J

B. 8704 J

C. 272 J

D. 0,272 J

Bacaaan untuk soal Nomor 5 - 6

Kelas VIII A sedang melakukan demonstrasi tentang energi potensial

elastis, percobaan ini menggunakan pegas dan beban sebagai alat percobaan.

Safira melakukan percobaan dengan menggantungkan beban yang berbeda - beda

ke pegas, sehingga pertambahan panjang pegas tersebut juga berbeda yaitu ada

yang bertambah panjang 5 cm, 7 cm dan 10 cm. Hal ini juga mengakibatkan

energi potensial elastis pada pegas tersebut berbeda. Pada pegas mempunyai gaya

pemulih yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.

103

5. Pada gambar pegas di bawah ini merupakan salah satu percobaan yang

dilakukan oleh Safira. Mengapa pegas termasuk dalam

energi potensial elastis?

6. Perhatikan pernyataan – pernyataan di bawah ini!

1) David merenggangkan busur panah dengan menggunakan anak panah

2) Hendik bermain ketapel

3) Kayla bermain karet gelang yang bertambah panjang karena pemanasaan

4) Indah olah raga menggunakan trampolin

Berdasarkan pernyataan di atas, manakah yang termasuk contoh penerapan

energi potensial elastis?

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 3 dan 4

C. 1, 2 dan 4

D. 2, 3 dan 4

Bacaaan untuk soal Nomor 7 - 8

Roller coaster adalah wahana permainan berupa kereta yang dipacu

dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya terletak di atas tanah yang

memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang

disusun sedemikian rupa. Wahana ini pertama kali ada di Disney Land Amerika

Serikat.

Prinsip kerja roller coaster yaitu roller coaster dinaikkan dahulu ke

puncak bukit pertama (lintasan roller coaster) dengan menggunakan semacam ban

berjalan, seperti pegangan tangan pada tangga berjalan (eskalator) di mall.

Puncak bukit pertama dibuat lebih tinggi dari puncak bukit selanjutnya ataupun

dari tinggi loop (lintasan roller coaster yang berbentuk seperti tetes air), hal ini

agar roller coaster mampu melintasi seluruh lintasan dengan baik. Saat meluncur

turun, kecepatan roller coaster semakin lama semakin meningkat, kemudian roller

coaster akan kembali naik dengan cepat menuju tempat yang lebih tinggi. Saat

bergerak ke bawah kecepatan gerak roller coaster akan semakin bertambah.

A. Karena hanya dipengaruhi oleh panjang pegas

B. Karena dipengaruhi oleh massa beban dengan

gravitasi bumi

C. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gravitasi

bumi

D. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gaya

renggang yang bekerja pada benda.

104

7. Roller coaster merupakan wahana permainan berupa kereta yang dipacu

dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus. Energi apa yang bekerja pada

saat roller coaster naik ke puncak bukit pada lintasan roller coaster?

A. Energi gerak

B. Energi potensial

C. Energi kimia

D. Energi kinetik

8. Pada saat roller coaster meluncur turun kecepatan roller coaster semakin

meningkat/ bertambah. Hal ini terjadi karena … .

A. Energi potensial dan energi kinetic sama – sama kecil

B. Energi potensial dan energi kinetik sama – sama besar

C. Energi potensial semikin besar dan energi kinetik semakin kecil

D. Energi potensial semakin kecil dan energi kinetik semakin besar

Bacaaan untuk soal Nomor 9 - 12

Energi merupakan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Semua aktivitas kehidupan manusia dapat dilakukan karena melibatkan

penggunaan energi. Pada zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya

kayu dan batu yang digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup

manusia.Sampai saat ini, bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk

berbagai keperluan hidup manusia.

9. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi

guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut

bergetar. Mengapa energi bunyi dari guntur dapat mengetarkan kaca jendela

rumah?

A. Karena energi bunyi merambat melalui udara

B. Karena energi bunyi disebabkan oleh partikel – partikel yang bergerak

C. Karena energi bunyi merambat melalui tanah

D. Karena energi bunyi akibat adanya perbedaan suhu

10. Energi nuklir merupakan energi yang dihasilkan selama reaksi nuklir. Reaksi

nuklir terjadi pada ledakan bom atom dan reaksi inti yang terjadi di matahari.

Manfaat yang didapat dari energi nuklir yaitu energi ini digunakan sebagai

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Reaksi nuklir dapat terjadi dikarenakan …

A. reaksi inti di dalam inti radioaktif

B. gesekan antar partikel

C. reaksi antara bahan kimia

D. rambatan bunyi di udara

11. Perhatikan macam – macam sumber energi di bawah ini!

i. Angin

ii. Matahari

iii. Air

105

iv. Gas alam

v. Batu bara

Berdasarkan macam – macam sumber energi di atas, sumber energi yang

terbarukan adalah … .

A. i,ii,iv

B. i,ii,v

C. ii,iii,iv

D. i,ii,iii

12. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

i. Matahari digunakan untuk memanaskan bumi, fotosintesis

ii. Makanan digunakan untuk memberikan energi pada makhluk hidup

iii. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar

Berdasarkan pernyataaan di atas, matahari, makanan dan batu bara merupakan

salah satu contoh … .

A. Energi

B. Usaha

C. Sumber energi

D. Kerja

Bacaan untuk soal nomor 13 – 17

Senin pagi, sebelum berangkat ke sekolah Hany sarapan dengan makan

makanan yang mengandung empat sehat. Makanan yang dimakan terdapat nasi,

lauk ikan, sayur sop dan sebagai pendamping yaitu makan buah jeruk, namun

Hany minum air putih karena air putih lebih sehat diminum sesudah makan. Hal

ini karena air putih tidak melarutkan nutrisi yang ada pada makanan yang telah

dimakan. Seragam sekolah yang dipakai Hany disetrika oleh ibu agar pakaian

yang dipakai tidak kusut. Ibu Hany menyetrika menggunakan setrika listrik, agar

panas yang dihasilkan oleh setrika dapat diatur sesuai dengan jenis kain yang akan

disetrika.

13. Energi listrik dapat digunakan untuk menyalakan kipas angin, blender dan

mixer. Hal ini merupakan perubahan energi dari energi listrik menjadi energi

gerak. Seperti halnya yang terjadi pada tubuh kita, kita selalu mengatakan

bahwa energi tubuh kita habis, padahal energi dalam tubuh digunakan untuk

beraktivitas atau bergerak . Perubahan energi yang terjadi pada energi listrik

maupun energi dalam tubuh merupakan salah satu contoh yang membuktikan

bahwa … .

A. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi

dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya

B. Energi dapat dicipatakan dan dimusnahkan, tetapi tidak dapat berubah dari

bentuk satu ke bentuk yang lain

106

C. Energi tidak dapat diciptakan dan dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah

dari bentuk satu ke bentuk yang lain

D. Energi dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi tidak dapat

berubah dari bentuk satu ke bentu yang lain.

14. Perhatikan gambar di bawah ini!

Melicinkan

pakaian

Memakan buah-

buahan

Mengahluskan

bahan/ makanan

Proses

Fotosintesis

1 2 3 4

Berdasarkan gambar di atas, gambar pada nomor berapa yang menunjukkan

sumber energi yang sama terjadi pada saat mobil melaju setelah diisi bensin?

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

15. Era modern ini sudah terjadi krisis energi, hal ini karena manusia banyak yang

menggunakan energi tanpa batas. Hal ini juga karena kemajuan teknologi yang

memungkinkan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan seperti halnya

listrik, air maupun penggunaan bahan bakar. Di bawah ini merupakan cara

menghemat energi, kecuali … .

A. Mematikan lampu pada saat siang hari

B. Mematikan kran setelah memakai

C. Berjalan kaki ketika berpergian dengan jarak yang dekat

D. Mengeringkan rambut menggunakan hairdryer setiap hari

16.

17. Makhluk hidup pasti memerlukan makan sebagai sumber energi dalam

kehidupan untuk dapat beraktivitas sehari – hari, misalnya berolahraga,

belajar dan bermain. Asupan makanan yang cukup dan baik, kita sebagai

makhluk hidup dapat beraktivitas dengan adanya zat makanan yang bergizi.

Api dapat digunakan sebagai sumber energi bagi

makhluk hidup. Api unggun identik dengan kemah/

camping. Api unggun ini dapat menyala karena

adanya kayu bakar dan api. Pada saat api unggun

menyala terjadi konversi energi dari … dalam kayu

menjadi energi …. dan … .

A. Kimia Panas dan Api

B. Kimia Panas dan Cahaya

C. Panas Kinetik dan Cahaya

D. Panas Cahaya dan kimia

107

Makanan yang kita makan biasanya tak lepas dengan nasi, lauk pauk, sayur

dan air putih maupun susu. Perubahan energi apa saja yang terjadi saat tubuh

mengonsumsi makanan?

A. Energi potensial berupa energi kimia dalam makanan menjadi energi

kinetik untuk beraktivitas

B. Energi kinetik berupa energi kimia makanan menjadi energi potensial

untuk beraktivitas

C. Energi kinetik dari aktivitas menjadi energi potensial untuk berupa energi

kimia makanan

D. Energi potensial berupa aktivitas dan menjadi energi kinetik berupa energi

kimia makanan

Bacaan untuk soal nomor 18 - 21

Kehidupan sehari – hari kata usaha mempunyai sangat luas, misalnya

usaha seseorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang anak untuk menjadi

pandai, usaha seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha

seseorang montir untuk memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat

disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Namun, dalam fisika, usaha mempunyai arti yang berbeda yaitu besarnya gaya

yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.

Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dilambangkan dengan s.

18. Energi dan usaha pasti saling berhubungan satu sama lain. Dalam fisika

menyatakan bahwa dapat dikatakan usaha apabila terjadi suatu perpindahan

benda tersebut. Apabila Fino mempunyai massa 45 kg naik becak dari

sekolah dan dia minta pada tukang becaknya untuk kembali lagi ke sekolah,

maka usaha yang dikeluarkan oleh tukang becak dengan gaya yang diberikan

tukang becak 50 N adalah … .

A. 50 J

B. 0 J

C. 50 KJ

D. 100 KJ

19. Usaha dalam fisika dikatakan bernilai jika usaha yang dilakukan

menghasilkan perubahan kedudukan. Ketika sebuah gaya bekerja pada suatu

benda sehingga menimbulkan perpindahan benda, maka dikatakan bahwa

gaya melakukan usaha pada benda tersebut. Usaha disebut sebagai besaran

skalar karena … .

A. Memiliki arah dan memiliki nilai

B. Tidak memiliki arah dan tidak memiliki nilai

C. Memiliki arah dan tidak memiliki nilai

D. Tidak memiliki arah dan hanya memiliki nilai

108

20. Ibu pulang dari pasar dengan membawa belanjaan yang sangat banyak. Kakak

menghampiri ibu untuk membantu membawakan belanjaan ibu. Jarak antara

gerbang rumah sampai dapur sekitar 5 m dengan massa kakak adalah 55 kg dan

besarnya gravitasi adalah 10 m/s2, besar usaha kakak yang diberikan adalah …

A. 2750 j

B. 2,75 j

C. 2750 kj

D. 275 j

21. Sebuah mobil mempunyai massa 2500 kg bergerak dengan kelajuan 72

km/jam. Pengemudi melihat ada kemacetan di depan maka rem diinjak

sehingga kelajuan mobil menjadi 36 km/jam. Selama pengereman, mobil

menempuh jarak 35 m. Besar gaya yang dilakukan rem pada roda adalah …

A. 10.714 N

B. -10.714 N

C. 1071 N

D. -1071 N

Bacaaan untuk soal Nomor 22 - 24

Makhluk hidup heterotrof mendapatkan energi dari makanan yang

dikonsumsi. Makanan yang kita konsumsi dapat terjadi transformasi energi,

dimana transformasi energi tersebut berlangsung di dalam organel sel.

Transformasi energi yang terjadi pada makanan dapat membantu makhluk hidup

dapat beraktivitas. Buah, sayuran dan tumbuhan hijau yang dapat dikonsumsi oleh

manusia mengalami proses fotosintesis untuk mengahasilkan amilum. Proses

fotosintesis dapat berlangsung karena adanya faktor – faktor yang mendukung.

Proses fotosintesis tidak hanya terjadi pada tanaman yang berwarna hijau, namun

tanaman yang mempunyai klorofil.

22. Setiap organel sel mempunyai fungsi masing – masing. Seperti halnya organel

yang berperan dalam proses fotosintesis di bawah ini benar adalah …

A.

B.

C.

D.

23. Fotosintesis merupakan suatu contoh proses metabolisme yang terjadi pada

tumbuhan hijau. Proses fotosintesis dapat berlangsung memanfaatkan cahaya,

salah satunya cahaya matahari. Fotosintesis berlangsung apabila terdapat gas

karbondioksida dari udara bebas. Maka reaksi yang terjadi saat proses

fotosintesis berlangsung adalah … .

109

A. C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + energi.

B. 6CO2 + 6H2O ——————> C6H12O6 + 6O2 + energi

C. 6CO2 + 6H2O ——————> 6CO2 + energi.

D. C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + energi.

24. Anita mendapat tugas dari sekolah untuk menanam dan merawat tanaman

jagung. Percobaan yang dilakukan Anita terdapat 3 objek penelitian yaitu:

a) Percobaan 1 : tanaman di taruh di luar dan mendapat sinar matahari

b) Percobaan 2 : tanaman di taruh di dalam ruangan yang masih ada cahaya

c) Percobaan 3 : tanaman ditaruh di tempat yang sangat gelap.

Berdasarkan penelitian Anita, tanaman dapat tumbuh dengan baik terjadi pada

percobaan nomor berapa? hal tersebut terjadi karena adanya perubahan

energi … .

A. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kinetik

B. Percobaan 2, Energi cahaya menjadi energi mekanik

C. Percobaan 3, Energi cahaya menjadi energi potensial

D. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kimia

Gambar di bawah ini untuk soal no. 25 dan 26

25. Salah satu bentuk transformasi energi yaitu dilakukan oleh organel pada

gambar di atas. Organel ini merupakan organel yang terdapat dalam sel. Apa

nama dan fungsi yang dimaksud dalam gambar di atas?

A. Kloroplas, Respirasi

B. Kloroplas, Fotosintesis

C. Mitokondria, Respirasi

D. Mitokondria, Fotosintesis

26. Organel sel yang terdapat pada gambar di atas merupakan organel yang

banyak ditemukan dimana?

A. Otot dan Saraf

B. Otot dan Darah

C. Saraf dan Darah

D. Saraf dan inti

27. Perhatikan tabel di bawah ini!

a. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

b. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

110

c. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Respirasi

d. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

Berdasarkan tabel di atas, pernyataan yang benar adalah … .

A. a

B. b

C. c

D. d

28. Reaksi yang membentuk molekul sederhana menjadi molekul yang lebih

komplek karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk

ikatan kimia oleh sebab itu reaksi ini akan … .

A. Melepaskan energi

B. Terjadi reaksi eksergonik

C. Membebaskan energi

D. Membutuhkan energi

Bacaan untuk nomor 29 – 30

Tumbuhan yang mempunyai klorofil pasti dapat melakukan proses

fotosintesis. Proses fotosintesis merupakan suatu proses kimia yang dapat

menghasilkan amilum untuk digunakan oleh sumber makanan makhluk hidup

apabila mengkonsumsi tumbuhan tersebut. Percobaan untuk membuktikan proses

fotosintesis dapat terjadi dilakukan dengan uji sach maupun uji ingenhouz. Proses

fotosintesis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung dari luar

maupun dalam.

29. Perhatikan tabel dari hasil percobaan ingenhouz di bawah ini!

Percobaan 1

Cahaya Matahari

Percobaan 2

Cahaya Lampu

Percobaan 2

Tanpa cahaya

Jumlah

gelembung

yang

dihasilkan

Terdapat ± 20

gelembung

Terdapat ± 5

gelembung

Tidak terdapat

gelembung

Berdasarkan hasil percobaan fotosintesis pada uji ingenhouz, menandakan

bahwa proses fotosintesis menghasilkan gas … dan faktor yang

mempengaruhi percobaan berdasarkan tabel pengamatan adalah … .

A. Karbondioksida, Cahaya

B. Oksigen, Cahaya

C. Nitrogen, Klorofil

D. Uap air, klorofil

111

30. Sumber cahaya alami di muka bumi ini adalah matahari. Matahari memiliki

spektrum cahaya tampak dari warna ungu sampai merah. Spektrum cahaya

yang tidak dapat digunakan dalam fotosintesis adalah … .

A. Infra merah dan ungu

B. Merah dan jingga

C. Merah dan kuning

D. Kuning dan ungu

Bacaan untuk nomor 30 – 31

Manusia pasti membutuhkan udara untuk dapat bernafas. Tidak hanya

pada manusia, makhluk hidup yang lain juga melakukan proses respirasi demi

kelangsungan hidup. Tidak semua udara yang dihirup oleh makhluk hidup

merupakan udara yang sehat. Dalam sistem pernafasan juga terdapat gangguan –

gangguan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan sehingga dapat

mengganggu proses pernafasan.

31. Penyakit yang terjadi pada organ sistem pernafasan pada manusia banyak

sekali seperti halnya asma, kangker paru – paru, influenza dan lain - lain. Hal

ini dapat mengganggu jalannya udara yang bersih masuk ke sistem pernafasan

dengan lancar. Bagaimana cara kita agar terhindar dari gangguan pernafasan

tersebut?

A. Tidak merokok

B. Tidak memakai masker saat bersih – bersih barang yang berdebu

C. Berkumpul dengan orang yang sedang merokok

D. Menghirup serat – serat asbes

32. X + O2 ——> Y + 6H2O + energi.

Reaksi diatas merupakan, reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel. Jawaban

yang benar untuk melengkapi reaksi diatas yaitu X dan Y secara berturut –

turut adalah … .

E.6CO2 ; C6H12O6

F.C6H12O6 ; 6CO2

G. C6H12O6 ; O2

H. 6CO2 ; O2

Bacaaan untuk nomor 33 – 35

Dalam kehidupan di dunia ini, semua makhluk hidup saling bergantung

satu sama lain. Makhluk hidup tidak akan terlepas dari sumber energi seperti

halnya matahari. Matahari dapat dimanfaat oleh semua makhluk hidup demi

kelangsungan hidup seperti halnya, mausia membutuhan matahari untuk

menjemur pakaian, mengeringkan makanan seperti halnhya kerupuk, dll. Tidak

112

hanya itu saja matahari juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk dapat

melangsungkan proses fotosintesis.

33.

34. Energi dapat dihasilkan dari bermacam – macam bentuk dan dapat

ditransformasikan. Proses fotosintesis merupakan hal terpenting karena sebagian

besar makhluk hidup di muka bumi akan lenyap. Hal ini karena daun merupakan

organ tumbuhan penghasil utama energi. Hasil dari fotosintesis dapat digunakan

oleh makhluk hidup untuk beraktivitas. Aliran energi yang paling benar di

bawah ini adalah … .

A. Sinar matahari Tumbuhan burung ulat

B. Tumbuhan sinar matahari rumput ulat

C. Tumbuhan sinar matahari tikus ular elang

D. Sinar matahari tumbuhan tikus ular elang

35. Apabila seluruh daun pada tumbuhan di seluruh dunia gugur sedikit demi sedikit

sampai berkala, maka di bumi ini akan terjadi persaingan makanan pada

konsumen. Maka yang akan terjadi saat daun tanaman gugur semua adalah … .

A. Oksigen berkurang

B. Oksigen menambah

C. Karbondioksida berkurang

D. Karbonmonoksida bertambah

36.

37. Perhatikan bagian dari saluran pernafasan pada manusia di bawah ini!

1. Bronkus

2. Faring

3. Alveolus

4. Rongga hidung

5. Laring

6. Bronkiolus

A. Xylem, mengangkut hasil fotosintesis ke

seluruh tubuh

B. Floem, mengangkut hasil fotosintesis ke

seluruh tubuh

C. Xylem, menyalurkan air dan garam mineral

dari akar ke daun

D. Floem, menyalurkan air dan garam mineral

dari akar ke daun

Faktor yang mempengaruhi fotosintesis diantaranya

adalah cahaya dan karbondioksida. Karbondioksida

dapat masuk ke dalam daun melalui organ pada

tumbuhan yang ditunjukkan pada huruf …

A. e C. d

B. c D. a

Gambar di bawah merupakan potongan melintang pada batang dikotil. Pada

gambar yang ditunjukkan pad nomor 2 menunjukkan jaringan … dan

mempunyai fungsi … .

113

7. Tenggorokan

Manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondiokasida. Oksigen

tersebut dapat masuk ke dalam sistem pernafasan manusia secara langsung.

Berdasarkan uraian bagian saluran pernafasan di atas, bagaimana urutan

paling benar dari saluran pernafasan pada manusia?

A. 4 – 2 – 5 – 1 – 7 – 3 – 6

B. 4 – 2 – 5 – 7 – 1 – 6 – 3

C. 4 – 5 – 2 – 7 – 1 – 6 – 3

D. 4 – 5 – 2 – 1 – 7 – 3 – 6

38. Manusia terdapat dua proses pernapasan, yaitu pernapasan dada dan

pernapasan perut. Saat fase inspirasi pada pernapasan dada pernyataan yang

benar kecuali … .

A. Volume rongga dada mengecil

B. Otot antar tulang rusuk berkontarksi sehingga rusuk terangkat

C. Volume rongga dada membesar

D. Tekanan rongga dada mengecil

39. Perhatikan gambar berikut!

40. Perhatikan pernyataan di bawah ini !

1) Otot diafragma berkontraksi

2) Rongga dada akan membesar

3) Paru – paru mengembang

Berdasarkan pernyataan di atas, merupakan fase dan jenis pernafasan apa?

A. Inspirasi, pernafasan dada

B. Ekspirasi, pernafasan perut

C. Ekspirasi, pernafasan dada

D. Inspirasi, pernafasan perut

a b

C

d

Berdasrkan gambar di samping merupakan

contoh dari organ yang digunakan sebagai

sistem pernafasan. Organ yang

menunjukkan terjadinya pertukaran oksigen

dan karbondioksida adalah … .

A. a

B. b

C. c

D. d

114

ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN

TINGKAT KESUKARAN

No Kode No Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 PD-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 PD-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

4 PD-32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

5 PD-35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

6 PD-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 PD-25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

8 PD-30 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

9 PD-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

10 PD-11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

11 PD-33 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

12 PD-18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

13 PD-26 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0

14 PD-20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

15 PD-28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

16 PD-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

17 PD-07 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

18 PD-36 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

19 PD-24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

20 PD-19 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1

21 PD-09 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0

22 PD-15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

23 PD-27 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0

24 PD-08 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0

25 PD-04 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1

26 PD-10 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1

27 PD-12 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1

28 PD-14 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

29 PD-03 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1

30 PD-05 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1

31 PD-02 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

32 PD-17 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

33 PD-13 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1

34 PD-22 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

35 PD-06 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0

36 PD-16 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1

Jumlah 25 29 30 26 21 30 35 33 13 23

Taraf

Kesukaran 0.69 0.81 0.83 0.72 0.58 0.83 0.97 0.92 0.36 0.64

Kriteria Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang

Validasi

r hitung 0.598 0.360 0.403 0.447 0.394 0.366 0.070 0.272 0.557 0.027

r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329

Kategori Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid Valid

Tidak

Valid

Daya

Pembeda Baik

Sekali Cukup Cukup Cukup Baik Baik Jelek Cukup

Baik

Sekali Jelek

pq 0.212 0.157 0.139 0.201 0.243 0.139 0.027 0.076 0.231 0.231

Lampiran 5

115

ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN

TINGKAT KESUKARAN

No Kode No Soal

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 PD-31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

3 PD-21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

4 PD-32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

5 PD-35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 PD-23 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

7 PD-25 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

8 PD-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 PD-34 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1

10 PD-11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

11 PD-33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

12 PD-18 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1

13 PD-26 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

14 PD-20 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1

15 PD-28 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

16 PD-01 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1

17 PD-07 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

18 PD-36 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0

19 PD-24 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1

20 PD-19 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

21 PD-09 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

22 PD-15 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1

23 PD-27 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1

24 PD-08 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1

25 PD-04 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1

26 PD-10 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1

27 PD-12 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1

28 PD-14 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0

29 PD-03 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1

30 PD-05 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0

31 PD-02 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1

32 PD-17 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1

33 PD-13 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1

34 PD-22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

35 PD-06 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1

36 PD-16 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1

Jumlah 25 31 11 21 20 30 17 9 31 30

Taraf

Kesukaran 0.69 0.86 0.31 0.58 0.56 0.83 0.47 0.25 0.86 0.83

Kriteria Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah

Validasi

r hitung 0.470 0.008 0.493 0.412 0.396 0.330 0.599 0.619 0.493 -0.059

r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329

Kategori Valid

Tidak

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

Valid

Daya

Pembeda

Baik

Sekali Jelek Baik Baik Cukup Cukup

Baik

Sekali

Baik

Sekali Baik Jelek

pq 0.212 0.119 0.212 0.243 0.247 0.139 0.249 0.187 0.119 0.139

116

ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN

TINGKAT KESUKARAN

No Kode No Soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 PD-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 PD-21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

4 PD-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 PD-35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

6 PD-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 PD-25 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

8 PD-30 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1

9 PD-34 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1

10 PD-11 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

11 PD-33 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

12 PD-18 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1

13 PD-26 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

14 PD-20 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1

15 PD-28 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1

16 PD-01 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

17 PD-07 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

18 PD-36 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1

19 PD-24 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1

20 PD-19 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1

21 PD-09 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

22 PD-15 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0

23 PD-27 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1

24 PD-08 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0

25 PD-04 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1

26 PD-10 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1

27 PD-12 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1

28 PD-14 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1

29 PD-03 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1

30 PD-05 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1

31 PD-02 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1

32 PD-17 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1

33 PD-13 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1

34 PD-22 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1

35 PD-06 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1

36 PD-16 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1

Jumlah 22 22 35 20 15 33 28 21 20 34 Taraf

Kesukaran 0.61 0.61 0.97 0.56 0.42 0.92 0.78 0.58 0.56 0.94

Kriteria Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah

Validasi

r hitung 0.356 0.397 -0.178 0.396 0.469 0.075 0.296 0.477 0.368 0.120

r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329

Kategori Valid Valid Tidak Valid

Valid Valid Tidak Valid

Tidak Valid

Valid Valid Tidak Valid

Daya

Pembeda Baik Baik Jelek Cukup Baik Jelek Cukup

Baik sekali

Baik Jelek

pq 0.238 0.238 0.027 0.247 0.243 0.076 0.173 0.243 0.247 0.052

117

ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN

TINGKAT KESUKARAN

No Kode No Soal

Y Y2 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 39 1521

2 PD-31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 38 1444

3 PD-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296

4 PD-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296

5 PD-35 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 36 1296

6 PD-23 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 35 1225

7 PD-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 34 1156

8 PD-30 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156

9 PD-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156

10 PD-11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 33 1089

11 PD-33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 32 1024

12 PD-18 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 30 900

13 PD-26 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 30 900

14 PD-20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29 841

15 PD-28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29 841

16 PD-01 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 29 841

17 PD-07 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 28 784

18 PD-36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 28 784

19 PD-24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 27 729

20 PD-19 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 26 676

21 PD-09 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 25 625

22 PD-15 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 25 625

23 PD-27 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 25 625

24 PD-08 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 24 576

25 PD-04 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 24 576

26 PD-10 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 23 529

27 PD-12 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 23 529

28 PD-14 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 23 529

29 PD-03 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 22 484

30 PD-05 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 22 484

31 PD-02 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 21 441

32 PD-17 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 20 400

33 PD-13 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 19 361

34 PD-22 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 361

35 PD-06 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 18 324

36 PD-16 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 16 256

Jumlah 21 25 25 25 26 26 31 33 20 19 992 28680

Taraf

Kesukaran 0.58 0.69 0.69 0.69 0.72 0.72 0.86 0.92 0.56 0.53

Kriteria Seda

ng

Seda

ng

Seda

ng

Seda

ng

Mud

ah

Mud

ah

Mud

ah

Mud

ah

Seda

ng

Seda

ng

Validasi

r hitung 0.385 0.598 0.558 0.519 0.458 0.134 0.061 -0.056 0.368 0.471

n = 40

∑pq = 7.280

S2 = 38.713

R11 = 0.833

r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329

Kategori Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid Valid

Daya

Pembeda Baik

Baik Sekali

Baik Sekali

Baik Baik Jelek Jelek Jelek Cukup Baik

pq 0.243 0.212 0.212 0.2121 0.200 0.200 0.119 0.076 0.247 0.249

118

PERHITUNGAN REALIBILITAS SOAL UJI COBA

Rumus:

[

] [

]

Keterangan:

r11 : reliabilitas soal secara keseluruhan.

p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

: jumlah hasil perkalian anatar p dan q

n : banyaknya butir soal

S2 : Varian total

Kriteria

Apabila r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel

Berdasarkan tabel analisis uji coba diperoleh:

= pq1 + pq2 + pq3 + … + pq28

= 0.212 + 0.157 + 0.139 + … + 0.249

= 5.835

Perhitungan varian total

= ∑

(∑ )

=

( )

= 35.778

Perhitungan reliabilitas

r11 = [

] [

]

= [

] [

]

= 0.858

Diketahui nilai rtabel = 0.329, dengan taraf signifikan 5% dan dk = 35.

Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa uji coba tersebut reliabel.

Lampiran 6

119

DAFTAR NILAI UAS SEMESTER GANJIL KELAS VIII

SMP NEGERI 36 SEMARANG

No Kelas

VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G VIII H VIII I

1 79 79 79 79 79 80 75 75 75

2 89 83 83 83 83 83 75 75 75

3 81 75 85 80 85 77 78 73 74

4 82 82 82 84 82 75 82 74 73

5 81 81 75 75 75 77 73 82 76

6 86 77 77 80 84 76 73 83 75

7 85 81 78 76 76 80 80 73 73

8 86 77 78 77 77 77 81 79 77

9 75 79 91 80 84 73 75 79 75

10 85 82 84 81 84 73 75 77 75

11 90 90 90 90 90 81 79 77 78

12 81 81 81 82 78 78 84 78 79

13 81 80 80 83 80 79 80 75 79

14 81 81 81 85 81 76 83 75 82

15 88 85 85 85 85 75 79 78 77

16 88 88 88 89 88 79 79 80 77

17 79 79 79 79 79 75 76 75 75

18 76 83 83 81 82 79 77 76 78

19 86 82 86 80 81 77 82 78 81

20 79 79 79 79 79 76 76 75 81

21 85 83 81 78 85 80 81 81 78

22 81 84 82 84 82 79 79 80 79

23 85 86 84 80 86 75 77 79 79

24 85 86 81 85 81 77 79 79 77

25 81 85 84 82 81 78 74 82 78

26 79 84 86 81 86 84 80 78 80

27 80 80 80 86 80 78 77 79 77

28 80 80 80 87 80 82 80 79 80

29 75 88 85 74 81 82 78 79 82

30 85 84 85

79 78 78 78 83

31 82 86 84 82 78 79 77 77

32 87 87 87 87 83 78 83 79

∑ 2643 2637 2643 2365 2622 2500 2502 2491 2484

X 83 82 83 82 82 78 78 78 78

S 3.96 3.54 3.72 3.90 3.48 2.81 2.81 2.74 2.62

S2 15.67 12.51 13.86 15.18 12.125 7.92 7.90 7.49 6.89

Lampiran 7

120

UJI NORMALITAS KELAS VIII A

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3

Nilai minimal = 75 Rata – rata = 83

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

75-77 74.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280666667

78-80 77.5 6 4.2688 1.7312 2.997053 0.702083358

81-83 80.5 9 10.8672 -1.8672 3.486436 0.320821908

84-86 83.5 9 10.8672 -1.8672 3.486436 0.320821908

87-89 86.5 4 4.2688 -0.2688 0.072253 0.016925937

90-92 89.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407407

Jumlah

32 32 0 14.62317 6.662727186

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

Lampiran 8

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 6.66

𝐻

Daerah penolakan

121

UJI NORMALITAS KELAS VIII B

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3

Nilai minimal = 75 Rata – rata = 82

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

75-77 74.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667

78-80 77.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436

81-83 80.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202

84-86 83.5 8 10.8672 -2.8672 8.220836 0.756482

87-89 86.5 3 4.2688 -1.2688 1.609853 0.377121

90-92 89.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407

Jumlah

32 32 0 22.62317 8.252314

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 8.25

𝐻

Daerah penolakan

122

UJI NORMALITAS KELAS VIII C

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 91 Panjang kelas = 3

Nilai minimal = 75 Rata – rata = 83

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

75-77 74.5 3 0.86 2.1360 4.562496 5.280667

78-80 77.5 7 4.27 2.7312 7.459453 1.747436

81-83 80.5 8 10.87 -2.8672 8.220836 0.756482

84-86 83.5 10 10.87 -0.8672 0.752036 0.069202

87-89 86.5 2 4.27 -2.2688 5.147453 1.205831

90-92 89.5 2 0.86 1.1360 1.290496 1.49363

Jumlah

32 32.00 0 27.43277 10.55325

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 10.55

𝐻

Daerah penolakan

123

UJI NORMALITAS KELAS VIII D

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3

Nilai minimal = 74 Rata – rata = 82

Banyak kelas = 6 N = 29

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

74-76 73.5 3 0.783 2.217 4.915089 6.277253

77-79 76.5 5 3.8686 1.1314 1.280066 0.330886

80-82 79.5 10 9.8484 0.1516 0.022983 0.002334

83-85 82.5 7 9.8484 -2.8484 8.113383 0.823827

86-88 85.5 2 3.8686 -1.8686 3.491666 0.902566

89-91 88.5 2 0.783 1.217 1.481089 1.891557

Jumlah

29 29 0 19.30428 10.22842

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 10.22

𝐻

Daerah penolakan

124

UJI NORMALITAS KELAS VIII E

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3

Nilai minimal = 75 Rata – rata = 82

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

75-77 74.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667

78-80 77.5 8 4.2688 3.7312 13.92185 3.261304

81-83 80.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202

84-86 83.5 8 10.8672 -2.8672 8.220836 0.756482

87-89 86.5 2 4.2688 -2.2688 5.147453 1.205831

90-92 89.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407

Jumlah

32 32 0 32.62317 10.59489

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 10.59

𝐻

Daerah penolakan

125

UJI NORMALITAS KELAS VIII F

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 84 Panjang kelas = 2

Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

73-74 72.5 2 0.864 1.136 1.290496 1.49363

75-76 74.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436

77-78 76.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202

79-80 78.5 7 10.8672 -3.8672 14.95524 1.376181

81-82 80.5 3 4.2688 -1.2688 1.609853 0.377121

83-84 82.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667

Jumlah

32 32 0 30.62957 10.34424

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 10.34

𝐻

Daerah penolakan

126

UJI NORMALITAS KELAS VIII G

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 84 Panjang kelas = 2

Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

73-74 72.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667

75-76 74.5 6 4.2688 1.7312 2.997053 0.702083

77-78 76.5 7 10.8672 -3.8672 14.95524 1.376181

79-80 78.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202

81-82 80.5 4 4.2688 -0.2688 0.072253 0.016926

83-84 82.5 2 0.864 1.136 1.290496 1.49363

Jumlah

32 32 0 24.62957 8.938689

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 8.94

𝐻

Daerah penolakan

127

UJI NORMALITAS KELAS VIII H

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 83 Panjang kelas = 2

Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

73-74 72.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667

75-76 74.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436

77-78 76.5 8 10.8672 -2.8672 8.220836 0.756482

79-80 78.5 9 10.8672 -1.8672 3.486436 0.320822

81-82 80.5 3 4.2688 -1.2688 1.609853 0.377121

83-84 82.5 2 0.864 1.136 1.290496 1.49363

Jumlah

32 32 0 26.62957 9.976156

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 9.98

𝐻

Daerah penolakan

128

UJI NORMALITAS KELAS VIII I

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 83 Panjang kelas = 2

Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

73-74 72.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667

75-76 74.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436

77-78 76.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202

79-80 78.5 7 10.8672 -3.8672 14.95524 1.376181

81-82 80.5 4 4.2688 -0.2688 0.072253 0.016926

83-84 82.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407

Jumlah

32 32 0 27.81997 8.511819

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 8.51

𝐻

Daerah penolakan

129

UJI HOMOGENITAS KELAS VIII SMP NEGERI 36 SEMARANG

Hipotesis

Ho : =

= …=

Ha : tidak semua sama, untuk i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Kriteria : Ho diterima jika jika

Pengujian Hipotesis

( ) { ∑( ) }

Dengan ∑( )

∑( ) dan ( )∑( )

Kelas ni dk = ni-1 Si2 (dk) Si

2 log Si

2 (dk) log Si

2

VIII A 32 31 15,668 485,719 1,195 37,046

VIII B 32 31 12,507 387,719 1,097 34,012

VIII C 32 31 13,862 429,719 1,142 35,397

VIII D 29 28 15,185 425,172 1,181 33,079

VIII E 32 31 12,125 375,875 1,084 33,594

VIII F 32 31 7,919 245,500 0,899 27,859

VIII G 32 31 7,899 244,875 0,898 27,825

VIII H 32 31 7,491 232,219 0,875 27,111

VIII I 32 31 6,887 213,500 0,838 25,979

Jumlah 285 276 99,544 3040,297 9,208 281,902

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:

∑( )

∑( ) =

= 11,0156

Log = 1,0420

( )∑( )

= 1,0420 x 276

= 287,5939

( ) { ∑( ) }

= 2,3026 {287,5939 – 281,902}

= 13,1068

Untuk α = 5% dengan dk = 9 - 1 = 8 diperoleh 15,5

Karena

maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama

Daerah penolakan

Ho Daerah penerimaan

Ho

Lampiran 9

15,5 13,1

130

SOAL PRETEST

Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dalam Kehidupan

Alokasi Waktu : 40 menit

Petunjuk:

a) Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.

b) Tulis nama, nomer absen dan kelas pada kolom yang tersedia.

c) Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B. C, atau D pada jawaban yang

dianggap paling benar!

d) Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:

Pilihan semula : A B C D

Jawaban A salah diganti D

Dibetulkan menjadi : A B C D

e) Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

1. Pada saat pelajaran IPA, Pak guru memanggil Adi dan Fani untuk maju ke

depan kelas melakukan demonstrasi. Pertama Adi dan Fani diberikan

selembar kertas yang sama luasnya. Kertas yang dipegang oleh Adi harus

dikepal dan dibuat bulatan bola sedangkan punya Fani tetap berbentuk kertas.

Mereka berdua menjatuhkan kertas yang dipegang dengan ketinggian yang

sama yaitu 100 cm. Namun saat dijatuhkan ke lantai, kertas yang dikepal

punya Adi jatuh terlebih dahulu ke lantai. Faktor dan energi apa yang

mempengaruhi hal tersebut?

A. Berat kertas kepal Adi > berat kertas Fani; energi potensial

B. Berat kertas kepal Adi < berat kertas Fani ; energi kinetik

C. Massa kertas kepal Adi > massa kertas Fani; energi potensial

D. Massa kertas kepal Adi = massa kertas Fani; energi kinetik

Bacaan untuk soal nomor 2-3

Pada saat bulan puasa, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau

kecil. Dia berpikir hanya ada tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia

dapat menerbangkan layang – layang tersebut dengan bantuan angin. Kedua, dia

menyimpan pesan dalam botol dan membiarkannya mengapung di atas air sampai

ada orang yang menemukannaya, botol dapat mengapung dengan bantuan ombak.

Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.

Lampiran 10

131

2. Gagasan yang dikemukakan oleh pelaut pada bacaan di atas merupakan salah

satu bentuk energi … dan faktor yang mempengaruhi adalah … .

A. Kinetik, akibat adanya gravitasi bumi

B. Kinetik, akibat adanya gerakan benda

C. Potensial, akibat adanya gravitasi bumi

D. Potensial, akibat adanya gerakan benda

3. Pada saat pelaut menggunakan cara kedua yaitu menggunakan pesan yang

disimpan di dalam botol dan dibiarkan megapung di atas air dengan bantuan

ombak agar pesan tersebut dapat tersampaikan. Beberapa hari kemudian botol

tersebut ditemukan oleh orang yang sedang memancing di laut. Pesan botol

tersebut dapat tersampaikan karena botol tersebut melaju dengan kelajuan

sebesar 32 m/s dengan massa botol yang berisi pesan sebesar 17 gram.

Berapakah besar energi yang dimiliki oleh botol yang berisi pesan tersebut?

A. 8, 704 J

B. 8704 J

C. 272 J

D. 0,272 J

Bacaaan untuk soal Nomor 4

Kelas VIII A sedang melakukan demonstrasi tentang energi potensial

elastis, percobaan ini menggunakan pegas dan beban sebagai alat percobaan.

Safira melakukan percobaan dengan menggantungkan beban yang berbeda - beda

ke pegas, sehingga pertambahan panjang pegas tersebut juga berbeda yaitu ada

yang bertambah panjang 5 cm, 7 cm dan 10 cm. Hal ini juga mengakibatkan

energi potensial elastis pada pegas tersebut berbeda. Pada pegas mempunyai gaya

pemulih yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.

4. Pada gambar pegas di bawah ini merupakan salah satu percobaan yang

dilakukan oleh Safira. Mengapa pegas termasuk dalam

energi potensial elastis?

Bacaaan untuk soal Nomor 5 - 6

Energi merupakan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Semua aktivitas kehidupan manusia dapat dilakukan karena melibatkan

A. Karena hanya dipengaruhi oleh panjang pegas

B. Karena dipengaruhi oleh massa beban dengan

gravitasi bumi

C. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gravitasi

bumi

D. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gaya

renggang yang bekerja pada benda.

132

penggunaan energi. Pada zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya

kayu dan batu yang digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup

manusia.Sampai saat ini, bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk

berbagai keperluan hidup manusia.

5. Perhatikan macam – macam sumber energi di bawah ini!

i. Angin

ii. Matahari

iii. Air

iv. Gas alam

v. Batu bara

Berdasarkan macam – macam sumber energi di atas, sumber energi yang

terbarukan adalah … .

A. i,ii,iv

B. i,ii,v

C. ii,iii,iv

D. i,ii,iii

6. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi

guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut

bergetar. Mengapa energi bunyi dari guntur dapat mengetarkan kaca jendela

rumah?

A. Karena energi bunyi merambat melalui udara

B. Karena energi bunyi disebabkan oleh partikel – partikel yang bergerak

C. Karena energi bunyi merambat melalui tanah

D. Karena energi bunyi akibat adanya benda yang bergetar

Bacaan untuk soal nomor 7 - 10

Senin pagi, sebelum berangkat ke sekolah Hany sarapan dengan makan

makanan yang mengandung empat sehat. Makanan yang dimakan terdapat nasi,

lauk ikan, sayur sop dan sebagai pendamping yaitu makan buah jeruk, namun

Hany minum air putih karena air putih lebih sehat diminum sesudah makan. Hal

ini karena air putih tidak melarutkan nutrisi yang ada pada makanan yang telah

dimakan. Seragam sekolah yang dipakai Hany disetrika oleh ibu agar pakaian

yang dipakai tidak kusut. Ibu Hany menyetrika menggunakan setrika listrik, agar

panas yang dihasilkan oleh setrika dapat diatur sesuai dengan jenis kain yang akan

disetrika.

7. Energi listrik dapat digunakan untuk menyalakan kipas angin, blender dan

mixer. Hal ini merupakan perubahan energi dari energi listrik menjadi energi

gerak. Seperti halnya yang terjadi pada tubuh kita, kita selalu mengatakan

bahwa energi tubuh kita habis, padahal energi dalam tubuh digunakan untuk

beraktivitas atau bergerak .Perubahan energi yang terjadi pada energi listrik

133

maupun energi dalam tubuh merupakan salah satu contoh yang membuktikan

bahwa … .

A. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat

berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya

B. Energi dapat dicipatakan dan dimusnahkan, tetapi tidak dapat berubah dari

bentuk satu ke bentuk yang lain

C. Energi tidak dapat diciptakan dan dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah

dari bentuk satu ke bentuk yang lain

D. Energi dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi tidak dapat

berubah dari bentuk satu ke bentu yang lain.

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Melicinkan

pakaian

Sumber energi

makhluk hidup

Mengahluskan

bahan/ makanan

Fotosintesis

1 2 3 4

Berdasarkan gambar di atas, gambar pada nomor berapa yang menunjukkan

perubahan energi yang sama terjadi pada saat mobil melaju setelah diisi

bensin?

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

9. Era modern ini sudah terjadi krisis energi, hal ini karena manusia banyak yang

menggunakan energi tanpa batas. Hal ini juga karena kemajuan teknologi yang

memungkinkan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan seperti halnya listrik,

air maupun penggunaan bahan bakar. Di bawah ini merupakan cara

menghemat energi, kecuali … .

A. Mematikan lampu pada saat siang hari

B. Mematikan kran setelah memakai

C. Berjalan kaki ketika berpergian dengan jarak yang dekat

D. Mengeringkan rambut menggunakan hairdryer setiap hari

10. Makhluk hidup pasti memerlukan makan sebagai sumber energi dalam

kehidupan untuk dapat beraktivitas sehari – hari, misalnya berolahraga, belajar

dan bermain. Asupan makanan yang cukup dan baik, kita sebagai makhluk

hidup dapat beraktivitas dengan adanya zat makanan yang bergizi. Makanan

yang kita makan biasanya tak lepas dengan nasi, lauk pauk, sayur dan air putih

maupun susu. Perubahan energi apa saja yang terjadi saat tubuh mengonsumsi

makanan?

134

A. Energi potensial berupa energi kimia dalam makanan menjadi energi kinetik

untuk beraktivitas

B. Energi kinetik berupa energi kimia makanan menjadi energi potensial untuk

beraktivitas

C. Energi kinetik dari aktivitas menjadi energi potensial untuk berupa energi

kimia makanan

D. Energi potensial berupa aktivitas dan menjadi energi kinetik berupa energi

kimia makanan

Bacaan untuk soal nomor 11 - 13

Kehidupan sehari – hari kata usaha mempunyai sangat luas, misalnya

usaha seseorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang anak untuk menjadi

pandai, usaha seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha

seseorang montir untuk memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat

disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Namun, dalam fisika, usaha mempunyai arti yang berbeda yaitu besarnya gaya

yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.

Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dilambangkan dengan s.

11. Energi dan usaha pasti saling berhubungan satu sama lain. Dalam fisika

menyatakan bahwa dapat dikatakan usaha apabila terjadi suatu perpindahan

benda tersebut. Apabila Fino mempunyai massa 45 kg naik becak dari sekolah

dan dia minta pada tukang becaknya untuk kembali lagi ke sekolah, maka

usaha yang dikeluarkan oleh tukang becak dengan gaya yang diberikan tukang

becak 50 N adalah … .

A. 50 J

B. 0 J

C. 50 KJ

D. 100 KJ

12. Usaha dalam fisika dikatakan bernilai jika usaha yang dilakukan menghasilkan

perubahan kedudukan. Ketika sebuah gaya bekerja pada suatu benda sehingga

menimbulkan perpindahan benda, maka dikatakan bahwa gaya melakukan

usaha pada benda tersebut. Usaha disebut sebagai besaran skalar karena … .

A. Memiliki arah dan memiliki besar

B. Tidak memiliki arah dan tidak memiliki besar

C. Memiliki arah dan tidak memiliki besar

D. Tidak memiliki arah dan hanya memilki besar

13. Sebuah mobil mempunyai massa 2500 kg bergerak dengan kelajuan 72

km/jam. Pengemudi melihat ada kemacetan di depan maka rem diinjak

sehingga kelajuan mobil menjadi 36 km/jam. Selama pengereman, mobil

menempuh jarak 35 m. Besar gaya yang dilakukan rem pada roda adalah …

135

A. 10.714 N

B. -10.714 N

C. 1071 N

D. -1071N

Bacaaan untuk soal Nomor 14 - 15

Makhluk hidup heterotrof mendapatkan energi dari makanan yang

dikonsumsi. Makanan yang kita konsumsi dapat terjadi transformasi energi,

dimana transformasi energi tersebut berlangsung di dalam organel sel.

Transformasi energi yang terjadi pada makanan dapat membantu makhluk hidup

dapat beraktivitas. Buah, sayuran dan tumbuhan hijau yang dapat dikonsumsi oleh

manusia mengalami proses fotosintesis untuk mengahasilkan amilum. Proses

fotosintesis dapat berlangsung karena adanya faktor – faktor yang mendukung.

Proses fotosintesis tidak hanya terjadi pada tanaman yang berwarna hijau, namun

tanaman yang mempunyai klorofil.

14. Setiap organel sel mempunyai fungsi masing – masing. Seperti halnya organel

yang berperan dalam proses fotosintesis di bawah ini benar adalah …

A.

B.

C.

D.

15. Anita mendapat tugas dari sekolah untuk menanam dan merawat tanaman

jagung. Percobaan yang dilakukan Anita terdapat 3 objek penelitian yaitu:

1. Percobaan 1 : tanaman di taruh di luar dan mendapat sinar matahari

2. Percobaan 2 : tanaman di taruh di dalam ruangan yang masih ada cahaya

3. Percobaan 3 : tanaman ditaruh di tempat yang sangat gelap.

Berdasarkan penelitian Anita, tanaman dapat tumbuh dengan baik terjadi pada

percobaan berapa? Dan mengapa hal tersebut dapat terjadi? … .

A. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kinetik

B. Percobaan 2, Energi cahaya menjadi energi mekanik

C. Percobaan 3, Energi cahaya menjadi energi potensial

D. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kimia

136

Perhatikan gambar untuk nomor 16 di bawah ini!

16. Salah satu bentuk transformasi energi yaitu dilakukan oleh organel pada

gambar di atas. Organel ini merupakan organel yang terdapat dalam sel. Apa

nama dan fungsi yang dimaksud dalam gambar di atas?

A. Kloroplas, Respirasi

B. Kloroplas, Fotosintesis

C. Mitokondria, Respirasi

D. Mitokondria, Fotosintesis

17. Perhatikan tabel di bawah ini!

a. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

b. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

c. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Respirasi

d. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

Berdasarkan tabel di atas, pernyataan yang benar adalah … .

A. a

B. b

C. c

D. d

18. Reaksi yang membentuk molekul sederhana menjadi molekul yang lebih

komplek karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk

ikatan kimia oleh sebab itu reaksi ini akan … .

A. Melepaskan energi

B. Terjadi reaksi eksergonik

C. Membebaskan energi

D. Membutuhkan energi

19. Perhatikan tabel dari hasil percobaan ingenhouz di bawah ini!

Percobaan 1

Cahaya Matahari

Percobaan 2

Cahaya Lampu

Percobaan 2

Tanpa cahaya

Jumlah

gelembung

yang

dihasilkan

Terdapat ± 20

gelembung

Terdapat ± 5

gelembung

Tidak terdapat

gelembung

Berdasarkan hasil percobaan fotosintesis pada uji ingenhouz, menandakan

bahwa proses fotosintesis menghasilkan gas … dan faktor yang

mempengaruhi percobaan berdasarkan tabel pengamatan adalah … .

A. Karbondioksida, Cahaya

B. Oksigen, Cahaya

C. Nitrogen, Klorofil

D. Uap air, klorofil

137

Bacaan untuk nomor 20 - 21

Manusia pasti membutuhkan udara untuk dapat bernafas. Tidak hanya

pada manusia, makhluk hidup yang lain juga melakukan proses respirasi demi

kelangsungan hidup. Tidak semua udara yang dihirup oleh makhluk hidup

merupakan udara yang sehat. Dalam sistem pernafasan juga terdapat gangguan –

gangguan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan sehingga dapat

mengganggu proses pernafasan.

20. Penyakit yang terjadi pada organ sistem pernafasan pada manusia banyak

sekali seperti halnya asma, kangker paru – paru, influenza dan lain - lain. Hal

ini dapat mengganggu jalannya udara yang bersih masuk ke sistem pernafasan

dengan lancar. Bagaimana cara kita agar terhindar dari gangguan pernafasan

tersebut?

A. Tidak merokok

B. Tidak memakai masker saat bersih – bersih barang yang berdebu

C. Berkumpul dengan orang yang sedang merokok

D. Menghirup serat – serat asbes

21. X + O2 ——> Y + 6H2O + energi.

Reaksi diatas merupakan, reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel. Jawaban

yang benar untuk melengkapi reaksi diatas yaitu X dan Y secara berturut –

turut adalah … .

A. 6CO2 ; C6H12O6

B. C6H12O6 ; 6CO2

C. C6H12O6 ; O2

D. 6CO2 ; O2

Bacaaan untuk nomor 22 - 24

Dalam kehidupan di dunia ini, semua makhluk hidup saling bergantung

satu sama lain. Makhluk hidup tidak akan terlepas dari sumber energi seperti

halnya matahari. Matahari dapat dimanfaat oleh semua makhluk hidup demi

kelangsungan hidup seperti halnya, mausia membutuhan matahari untuk

menjemur pakaian, mengeringkan makanan seperti halnhya kerupuk, dll. Tidak

hanya itu saja matahari juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk dapat

melangsungkan proses fotosintesis.

22.

Gambar di bawah merupakan potongan melintang pada batang dikotil. Pada

gambar yang ditunjukkan pad nomor 2 menunjukkan jaringan … dan

mempunyai fungsi … .

138

23. Energi dapat dihasilkan dari bermacam – macam bentuk dan dapat

ditransformasikan. Proses fotosintesis merupakan hal terpenting karena

sebagian besar makhluk hidup di muka bumi akan lenyap. Hal ini karena daun

merupakan organ tumbuhan penghasil utama energi. Hasil dari fotosintesis

dapat digunakan oleh makhluk hidup untuk beraktivitas. Aliran energi yang

paling benar di bawah ini adalah … .

A. Sinar matahari Tumbuhan burung ulat

B. Tumbuhan sinar matahari rumput ulat

C. Tumbuhan sinar matahari tikus ular elang

D. Sinar matahari tumbuhan tikus ular elang

24. Apabila seluruh daun pada tumbuhan di seluruh dunia gugur sedikit demi

sedikit sampai berkala, maka di bumi ini akan terjadi persaingan makanan

pada konsumen. Maka yang akan terjadi saat daun tanaman gugur semua

adalah … .

A. Oksigen berkurang

B. Oksigen menambah

C. Karbondioksida berkurang

D. Karbonmonoksida bertambah

25.

A. Xylem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh

tubuh

B. Floem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh

tubuh

C. Xylem, menyalurkan air dan garam mineral dari

akar ke daun

D. Floem, menyalurkan air dan garam mineral dari

akar ke daun

a b

C

d

Berdasarkan gambar di samping merupakan

contoh dari organ yang digunakan sebagai

sistem pernafasan. Organ yang

menunjukkan terjadinya pertukaran oksigen

dan karbondioksida adalah … .

A. a

B. b

C. c

D. d

139

SOAL POSTTEST

Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dalam Kehidupan

Alokasi Waktu : 40 menit

Petunjuk:

1. Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.

2. Tulis nama, nomer absen dan kelas pada kolom yang tersedia.

3. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang

dianggap paling benar!

4. Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:

Pilihan semula : A B C D

Jawaban A salah diganti D

Dibetulkan menjadi : A B C D

5. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

Bacaan untuk soal nomor 1 - 2

Pada saat bulan puasa, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau

kecil. Dia berpikir hanya ada tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia

dapat menerbangkan layang – layang tersebut dengan bantuan angin. Kedua, dia

menyimpan pesan dalam botol dan membiarkannya mengapung di atas air sampai

ada orang yang menemukannaya, botol dapat mengapung dengan bantuan ombak.

Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.

1. Gagasan yang dikemukakan oleh pelaut pada bacaan di atas merupakan salah

satu bentuk energi … dan faktor yang mempengaruhi adalah … .

A. Kinetik, akibat adanya gravitasi bumi

B. Kinetik, akibat adanya gerakan benda

C. Potensial, akibat adanya gravitasi bumi

D. Potensial, akibat adanya gerakan benda

2. Pada saat pelaut menggunakan cara kedua yaitu menggunakan pesan yang

disimpan di dalam botol dan dibiarkan megapung di atas air dengan bantuan

ombak agar pesan tersebut dapat tersampaikan. Beberapa hari kemudian botol

Lampiran 11

140

tersebut ditemukan oleh orang yang sedang memancing di laut. Pesan botol

tersebut dapat tersampaikan karena botol tersebut melaju dengan kelajuan

sebesar 14 m/s dengan massa botol yang berisi pesan sebesar 20 gram.

Berapakah besar energi yang dimiliki oleh botol yang berisi pesan tersebut?

A. 1,96 J

B. 196 J

C. 1960 J

D. 19,6 J

3. Pada saat pelajaran IPA, Pak guru memanggil Adi dan Fani untuk maju ke

depan kelas melakukan demonstrasi. Pertama Adi dan Fani diberikan selembar

kertas yang sama luasnya. Kertas yang dipegang oleh Adi harus dikepal dan

dibuat bulatan bola sedangkan punya Fani tetap berbentuk kertas. Mereka

berdua menjatuhkan kertas yang dipegang dengan ketinggian yang sama yaitu

100 cm. Namun saat dijatuhkan ke lantai, kertas yang dikepal punya Adi jatuh

terlebih dahulu ke lantai. Faktor dan energi apa yang mempengaruhi hal

tersebut?

A. Berat kertas kepal Adi > berat kertas Fani; energi potensial

B. Massa kertas kepal Adi > massa kertas Fani; energi potensial

C. Berat kertas kepal Adi < berat kertas Fani ; energi kinetik

D. Massa kertas kepal Adi = massa kertas Fani; energi kinetik

Bacaaan untuk soal Nomor 4

Kelas VIII A sedang melakukan demonstrasi tentang energi potensial

elastis, percobaan ini menggunakan pegas dan beban sebagai alat percobaan.

Safira melakukan percobaan dengan menggantungkan beban yang berbeda - beda

ke pegas, sehingga pertambahan panjang pegas tersebut juga berbeda yaitu ada

yang bertambah panjang 5 cm, 7 cm dan 10 cm. Hal ini juga mengakibatkan

energi potensial elastis pada pegas tersebut berbeda. Pada pegas mempunyai gaya

pemulih yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.

4. Pada gambar pegas di bawah ini merupakan salah satu percobaan yang

dilakukan oleh Safira. Mengapa pegas termasuk dalam energi potensial elastis?

A. Karena hanya dipengaruhi oleh panjang pegas

B. Karena dipengaruhi oleh massa beban dengan

gravitasi bumi

C. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gaya

renggang yang bekerja pada benda.

D. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gravitasi

bumi

141

Bacaan untuk soal nomor 5 - 8

Senin pagi, sebelum berangkat ke sekolah Hany sarapan dengan makan

makanan yang mengandung empat sehat. Makanan yang dimakan terdapat nasi,

lauk ikan, sayur sop dan sebagai pendamping yaitu makan buah jeruk, namun

Hany minum air putih karena air putih lebih sehat diminum sesudah makan. Hal

ini karena air putih tidak melarutkan nutrisi yang ada pada makanan yang telah

dimakan. Seragam sekolah yang dipakai Hany disetrika oleh ibu agar pakaian

yang dipakai tidak kusut. Ibu Hany menyetrika menggunakan setrika listrik, agar

panas yang dihasilkan oleh setrika dapat diatur sesuai dengan jenis kain yang akan

disetrika.

5. Era modern ini sudah terjadi krisis energi, hal ini karena manusia banyak yang

menggunakan energi tanpa batas. Hal ini juga karena kemajuan teknologi yang

memungkinkan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan seperti halnya

listrik, air maupun penggunaan bahan bakar. Di bawah ini manakah langkah

yang paling tepat untuk mengatasi krisis energi?

A. Membuat biogas dari kotoran hewan

B. Menggunakan motor untuk berpergian jarak dekat

C. Menyalakan lampu pada siang hari

D. Mengeringkan rambut menggunakan hairdryer setiap hari

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Melicinkan

pakaian

Sumber energi

makhluk hidup

Mengahaluskan

bahan/ makanan

Fotosintesis

1 2 3 4

Berdasarkan gambar di atas, gambar pada nomor berapa yang menunjukkan

perubahan energi yang sama terjadi pada saat mobil melaju setelah diisi

bensin?

A. 4

B. 3

C. 2

D. 1

7. Makhluk hidup pasti memerlukan makan sebagai sumber energi dalam

kehidupan untuk dapat beraktivitas sehari – hari, misalnya berolahraga, belajar

dan bermain. Asupan makanan yang cukup dan baik, kita sebagai makhluk

hidup dapat beraktivitas dengan adanya zat makanan yang bergizi. Makanan

yang kita makan biasanya tak lepas dengan nasi, lauk pauk, sayur dan air putih

142

maupun susu. Perubahan energi apa saja yang terjadi saat tubuh mengonsumsi

makanan?

A. Energi kinetik berupa energi kimia makanan menjadi energi potensial

untuk beraktivitas

B. Energi potensial berupa energi kimia dalam makanan menjadi energi

kinetik untuk beraktivitas

C. Energi kinetik dari aktivitas menjadi energi potensial untuk berupa energi

kimia makanan

D. Energi potensial berupa aktivitas dan menjadi energi kinetik berupa energi

kimia makanan

8. Energi listrik dapat digunakan untuk menyalakan kipas angin, blender dan

mixer. Hal ini merupakan perubahan energi dari energi listrik menjadi energi

gerak. Seperti halnya yang terjadi pada tubuh kita, kita selalu mengatakan

bahwa energi tubuh kita habis, padahal energi dalam tubuh digunakan untuk

beraktivitas atau bergerak . Perubahan energi yang terjadi pada energi listrik

maupun energi dalam tubuh merupakan salah satu contoh yang membuktikan

bahwa … .

A. Energi dapat dicipatakan dan dimusnahkan, tetapi tidak dapat berubah dari

bentuk satu ke bentuk yang lain

B. Energi tidak dapat diciptakan dan dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah

dari bentuk satu ke bentuk yang lain

C. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat

berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya

D. Energi dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi tidak dapat

berubah dari bentuk satu ke bentu yang lain.

Bacaaan untuk soal Nomor 9 - 10

Energi merupakan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Semua aktivitas kehidupan manusia dapat dilakukan karena melibatkan

penggunaan energi. Pada zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya

kayu dan batu yang digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup

manusia.Sampai saat ini, bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk

berbagai keperluan hidup manusia.

9. Perhatikan macam – macam sumber energi di bawah ini!

i. Minyak bumi

ii. Matahari

iii. Air

iv. Gas alam

v. Batu bara

143

Berdasarkan macam – macam sumber energi di atas, sumber energi yang

tidak terbarukan adalah … .

A. i,ii,iv

B. i,iv,v

C. ii,iii,iv

D. i,ii,iii

10. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi

guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut

bergetar. Mengapa energi bunyi dari guntur dapat mengetarkan kaca jendela

rumah?

A. Karena energi bunyi merambat melalui udara

B. Karena energi bunyi disebabkan oleh partikel – partikel

C. Karena energi bunyi merambat melalui tanah

D. Karena energi bunyi akibat adanya perbedaan suhu

Bacaan untuk soal nomor 11 - 13

Kehidupan sehari – hari kata usaha mempunyai sangat luas, misalnya

usaha seseorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang anak untuk menjadi

pandai, usaha seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha

seseorang montir untuk memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat

disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Namun, dalam fisika, usaha mempunyai arti yang berbeda yaitu besarnya gaya

yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.

Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dilambangkan dengan s.

11. Usaha dalam fisika dikatakan bernilai jika usaha yang dilakukan menghasilkan

perubahan kedudukan. Ketika sebuah gaya bekerja pada suatu benda sehingga

menimbulkan perpindahan benda, maka dikatakan bahwa gaya melakukan

usaha pada benda tersebut. Usaha disebut sebagai besaran skalar karena … .

A. Tidak memiliki arah dan hanya memiliki nilai

B. Memiliki arah dan memiliki nilai

C. Tidak memiliki arah dan tidak memiliki nilai

D. Memiliki arah dan tidak memiliki nilai

12. Energi dan usaha pasti saling berhubungan satu sama lain. Dalam fisika

menyatakan bahwa dapat dikatakan usaha apabila terjadi suatu perpindahan

benda tersebut. Apabila Fino mempunyai massa 45 kg naik becak dari sekolah

dan dia minta pada tukang becaknya untuk kembali lagi ke sekolah, maka

usaha yang dikeluarkan oleh tukang becak dengan gaya yang diberikan tukang

becak 50 N adalah … .

A. 50 J

B. 0 J

C. 50 KJ

D. 100 KJ

144

13. Sebuah mobil mempunyai massa 250 kg bergerak dengan kelajuan 72 km/jam.

Pengemudi melihat ada kemacetan di depan maka rem diinjak sehingga

kelajuan mobil menjadi 36 km/jam. Selama pengereman, mobil menempuh

jarak 20 m. Besar gaya yang dilakukan rem pada roda adalah …

A. 1.875 N

B. -1.875 N

C. 187,5 N

D. -187,5 N

Bacaan untuk nomor 14 - 15

Manusia pasti membutuhkan udara untuk dapat bernafas. Tidak hanya

pada manusia, makhluk hidup yang lain juga melakukan proses respirasi demi

kelangsungan hidup. Tidak semua udara yang dihirup oleh makhluk hidup

merupakan udara yang sehat. Dalam sistem pernafasan juga terdapat gangguan –

gangguan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan sehingga dapat

mengganggu proses pernafasan.

14. Penyakit yang terjadi pada organ sistem pernafasan pada manusia banyak

sekali seperti halnya asma, kangker paru – paru, influenza dan lain - lain. Hal

ini dapat mengganggu jalannya udara yang bersih masuk ke sistem pernafasan

dengan lancar. Bagaimana cara kita agar terhindar dari gangguan pernafasan

tersebut?

A. Menghirup serat asbes

B. Tidak memakai masker saat bersih – bersih barang yang berdebu

C. Berkumpul dengan orang yang sedang merokok

D. Pola hidup tanpa merokok

15. X + O2 ——> Y + 6H2O + energi.

Reaksi diatas merupakan, reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel. Jawaban

yang benar untuk melengkapi reaksi di atas yaitu X dan Y secara berturut –

turut adalah … .

A. 6CO2 ; C6H12O6

B. C6H12O6 ; O2

C. C6H12O6 ;6CO2

D. 6CO2 ; O2

Bacaaan untuk soal Nomor 16 - 17

Makhluk hidup heterotrof mendapatkan energi dari makanan yang

dikonsumsi. Makanan yang kita konsumsi dapat terjadi transformasi energi,

dimana transformasi energi tersebut berlangsung di dalam organel sel.

Transformasi energi yang terjadi pada makanan dapat membantu makhluk hidup

dapat beraktivitas. Buah, sayuran dan tumbuhan hijau yang dapat dikonsumsi oleh

manusia mengalami proses fotosintesis untuk mengahasilkan amilum. Proses

fotosintesis dapat berlangsung karena adanya faktor – faktor yang mendukung.

145

Proses fotosintesis tidak hanya terjadi pada tanaman yang berwarna hijau, namun

tanaman yang mempunyai klorofil.

16. Setiap organel sel mempunyai fungsi masing – masing. Seperti halnya organel

yang berperan dalam proses pembuatan amilum dan karbondioksida secara

kimia (fotosintesis) di bawah ini benar adalah …

A.

B.

C.

D.

17. Anita mendapat tugas dari sekolah untuk menanam dan merawat tanaman

jagung. Percobaan yang dilakukan Anita terdapat 3 objek penelitian yaitu:

a) Percobaan 1 : tanaman di taruh di luar dan mendapat sinar matahari

b) Percobaan 2 : tanaman di taruh di dalam ruangan yang masih ada cahaya

c) Percobaan 3 : tanaman ditaruh di tempat yang sangat gelap.

Berdasarkan penelitian Anita, tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur

terjadi pada percobaan pertama kemudian baru percobaan kedua, hal ini

karena tumbuhan mengalami proses … dan terjadi perubahan energi yaitu … .

A. Fotosintesis: Energi cahaya menjadi energi kinetik

B. Respirasi; Energi cahaya menjadi energi mekanik

C. Respirasi; Energi cahaya menjadi energi potensial

D. Fotosintesis; Energi cahaya menjadi energi kimia

Cermati dan perhatikan gambar untuk soal nomor 18 di bawah ini!

18. Salah satu bentuk transformasi energi pada makhluk hidup yaitu dilakukan

oleh organel pada gambar di atas. Organel ini merupakan organel yang

terdapat dalam sel. Apa nama dan fungsi organel yang dimaksud dalam

gambar di atas?

146

A. Kloroplas; proses respirasi

B. Kloroplas; proses fotosintesis

C. Mitokondria; proses respirasi

D. Mitokondria; proses fotosintesis

19. Perhatikan tabel dari hasil percobaan ingenhouz di bawah ini!

Percobaan 1

Cahaya Matahari

Percobaan 2

Cahaya Lampu

Percobaan 2

Tanpa cahaya

Jumlah

gelembung

yang

dihasilkan

Terdapat ± 20

gelembung

Terdapat ± 5

gelembung

Tidak terdapat

gelembung

Berdasarkan hasil percobaan fotosintesis pada uji ingenhouz, menandakan

bahwa proses fotosintesis menghasilkan gas … dan faktor yang

mempengaruhi percobaan berdasarkan tabel pengamatan di atas adalah … .

A. Karbondioksida, Cahaya

B. Uap air, Klorofil

C. Nitrogen, Klorofil

D. Oksigen, Cahaya

20. Perhatikan tabel di bawah ini!

a. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

b. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

c. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Respirasi

d. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia

komplek menjadi sederhana

Fotosintesis

Berdasarkan tabel di atas, pernyataan yang benar adalah … .

A. d

B. c

C. b

D. a

21. Reaksi yang membentuk molekul sederhana menjadi molekul yang lebih

komplek karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk

ikatan kimia oleh sebab itu reaksi ini akan … .

A. Melepaskan energi

B. Terjadi reaksi eksergonik

C. Membebaskan energi

D. Membutuhkan energi

Bacaaan untuk nomor 22 - 24

Dalam kehidupan di dunia ini, semua makhluk hidup saling bergantung

satu sama lain. Makhluk hidup tidak akan terlepas dari sumber energi seperti

halnya matahari. Matahari dapat dimanfaat oleh semua makhluk hidup demi

kelangsungan hidup seperti halnya, mausia membutuhan matahari untuk

menjemur pakaian, mengeringkan makanan seperti halnhya kerupuk, dll. Tidak

147

hanya itu saja matahari juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk dapat

melangsungkan proses fotosintesis.

22.

23. Apabila seluruh daun pada tumbuhan di seluruh dunia gugur sedikit demi

sedikit sampai berkala, maka di bumi ini akan terjadi persaingan makanan

pada konsumen. Maka yang akan terjadi saat daun tanaman gugur semua

adalah … .

A. Oksigen berkurang

B. Oksigen menambah

C. Karbondioksida berkurang

D. Karbonmonoksida bertambah

24. Energi dapat dihasilkan dari bermacam – macam bentuk dan dapat

ditransformasikan maupun dikonversi dalam bentuk lain. Proses fotosintesis

merupakan hal terpenting karena sebagian besar makhluk hidup

memanfaatkan hasil dari proses fotosintesis apabila tidak tidak adanya proses

ini mengakibatkan makhluk hidup yang lain sedikit demi sedikit akan mati.

Daun merupakan organ tumbuhan penghasil utama energi. Hasil dari

fotosintesis dapat digunakan oleh makhluk hidup untuk beraktivitas. Aliran

energi yang paling benar di bawah ini adalah … .

A. Sinar matahari Tumbuhan burung ulat

B. Sinar matahari tumbuhan katak ulat

C. Sinar matahari tumbuhan tikus belalang elang

D. Sinar matahari tumbuhan belalang katak ular elang

A. Xylem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh

tubuh

B. Floem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh

tubuh

C. Xylem, menyalurkan air dan garam mineral dari akar

ke daun

D. Floem, menyalurkan air dan garam mineral dari akar

ke daun

Gambar di bawah merupakan potongan melintang pada batang dikotil. Pada

gambar yang ditunjukkan pada nomor 2 menunjukkan jaringan … dan

mempunyai fungsi … .

148

25. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 2

3

4

Berdasarkan gambar di samping

merupakan contoh dari organ yang

digunakan sebagai sistem pernafasan.

Apa fungsi organ yang ditunjukkan pada

nomor 4?

A. Menyaring udara yang masuk

B. Mengatur perjalanan udara dan

makanan

C. Pertukaran oksigen dan

karbondioksida

D. menyaring benda – benda asing

yang masuk

149

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII A

NO NAMA PESERTA DIDIK KODE

1 ADILA JAFITA A-01

2 ADINDA ALMIRA S A-02

3 ALFIN JOVAN PRATAMA A-03

4 BIMA DAVA SATRIA A-04

5 CAHYA MADI P A-05

6 CANTIKA ADI SUCIPTO A-06

7 DIAH MEYLIA EKA P A-07

8 DIMAS SETYA BUDI A-08

9 DITA CIPTA PRADANI A-09

10 ELINA MIRAWATI A-10

11 ERIC CANTONA JULIO P A-11

12 FAIZ NABIL MUSYAFFA A-12

13 FANNY DHEA ANANDA A-13

14 FARHAN KHUMAINI A-14

15 FRANSISCA POPPY L A-15

16 GABRILLA CLARINE D A-16

17 HENRY SEBASTIAN A-17

18 IFANNY MUTIARA R P A-18

19 ILHAM BAGUS ADITYA A-19

20 INDRA HIMAWAN A-20

21 NIKEN DIYAH AYU S A-21

22 PUTRI MUTIARA SARI A-22

23 RADIFFA EDWIN P A-23

24 RENDI SETIAWAN A-24

25 REZKY AISYA A-25

26 RUI ANDRIANSYAH A-26

27 SORAYA BALQIS A-27

28 SUSILOWATI A-28

29 VANESA NUR ARIANTI A-29

30 VANIA NAURA PUTRI A-30

31 WAHYU NABILA R A-31

32 YUSRIL AZZANI LATIF A-32

Lampiran 12

ANALISIS HASIL BELAJAR PRETEST KELAS VIII A

No Kode No Soal Juml

ah Nilai

Ketera

ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24

1 A-01 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 56 TT

2 A-02 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 18 72 TT 3 A-03 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14 56 TT 4 A-04 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 14 56 TT 5 A-05 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 11 44 TT 6 A-06 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 11 44 TT 7 A-07 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 9 36 TT 8 A-08 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 9 36 TT 9 A-09 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 9 36 TT 10 A-10 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 13 52 TT 11 A-11 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 11 44 TT 12 A-12 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 13 52 TT 13 A-13 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 60 TT 14 A-14 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15 60 TT 15 A-15 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 15 60 TT 16 A-16 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 52 TT 17 A-17 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 12 48 TT 18 A-18 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11 44 TT 19 A-19 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 18 72 TT 20 A-20 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14 56 TT 21 A-21 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 13 52 TT 22 A-22 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15 60 TT 23 A-23 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 14 56 TT 24 A-24 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 60 TT 25 A-25 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13 52 TT 26 A-26 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13 52 TT 27 A-27 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 16 64 TT 28 A-28 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 13 52 TT

Lam

pira

n 1

3

150

No Kode No Soal Juml

ah Nilai

Ketera

ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24

29 A-29 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 TT 30 A-30 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 68 TT 31 A-31 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 60 TT 32 A-32 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 60 TT

NILAI TERENDAH 36

NILAI TERTINGGI 72

RATA - RATA 54.25 TT

*Keterangan: T = Tuntas, TT = Tidak Tuntas

Lam

pira

n 1

3

151

ANALISIS HASIL BELAJAR POSTTEST KELAS VIII A

No Kode No Soal Juml

ah Nilai

Ketera

ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24

1 A-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 88 T

2 A-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 96 T

3 A-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 T

4 A-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 T

5 A-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 19 76 T

6 A-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 92 T

7 A-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 17 68 TT

8 A-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 84 T

9 A-09 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 17 68 TT

10 A-10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 72 TT

11 A-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 20 80 T

12 A-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 16 64 TT

13 A-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 88 T

14 A-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 80 T

15 A-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 21 84 T

16 A-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 20 80 T

17 A-17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 T

18 A-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 23 92 T

19 A-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 21 84 T

20 A-20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 80 T

21 A-21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 T

22 A-22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 20 80 T

23 A-23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18 72 TT

24 A-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 20 80 T

25 A-25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 18 72 TT

26 A-26 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 76 T

Lam

pira

n 1

4

152

No Kode No Soal Juml

ah Nilai

Ketera

ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24

27 A-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 22 88 T

28 A-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 19 76 T

29 A-29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 19 76 T

30 A-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 20 80 T

31 A-31 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84 T

32 A-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 T

NILAI TERENDAH 64

NILAI TERTINGGI 96

RATA - RATA 80 T

*Keterangan: T = Tuntas, TT = Tidak Tuntas

Lam

pira

n 1

4

153

154

DATA NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS VIII A

PRETEST POSTTEST

No Kode Nilai No Kode Nilai

1 A-01 56 1 A-01 88

2 A-02 72 2 A-02 96

3 A-03 56 3 A-03 84

4 A-04 56 4 A-04 80

5 A-05 44 5 A-05 76

6 A-06 44 6 A-06 92

7 A-07 36 7 A-07 68

8 A-08 36 8 A-08 84

9 A-09 36 9 A-09 68

10 A-10 52 10 A-10 72

11 A-11 44 11 A-11 80

12 A-12 52 12 A-12 64

13 A-13 60 13 A-13 88

14 A-14 60 14 A-14 80

15 A-15 60 15 A-15 84

16 A-16 52 16 A-16 80

17 A-17 48 17 A-17 76

18 A-18 44 18 A-18 92

19 A-19 72 19 A-19 84

20 A-20 56 20 A-20 80

21 A-21 52 21 A-21 80

22 A-22 60 22 A-22 80

23 A-23 56 23 A-23 72

24 A-24 60 24 A-24 80

25 A-25 52 25 A-25 72

26 A-26 52 26 A-26 76

27 A-27 64 27 A-27 88

28 A-28 52 28 A-28 76

29 A-29 64 29 A-29 76

30 A-30 68 30 A-30 80

31 A-31 60 31 A-31 84

32 A-32 60 32 A-32 80

Jumah = 1736 Jumlah = 2560

Rata-rata = 54.25 Rata-rata = 80

S1 = 9.4185815 S1 = 7.255698539

S12 = 88.70968 S1

2 = 52.645161

Lampiran 15

155

UJI NORMALITAS NILAI PRETEST

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 72 Panjang kelas = 7

Nilai minimal = 36 Rata – rata = 54.25

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

36 - 42 35.5 3 0.864 2.136 4.562 5.281

43 - 49 42.5 5 4.269 0.731 0.535 0.125

50 - 56 49.5 12 10.867 1.133 1.283 0.118

57 - 63 56.5 7 10.867 -3.867 14.955 1.376

64 - 70 63.5 3 4.269 -1.269 1.610 0.377

71 - 76 70.5 2 0.864 1.136 1.290 1.494

Jumlah

32 32 0 24.236 8.771

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

Lampiran 16

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 8.77

𝐻

Daerah penolakan

156

UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

( )

Kriteria : Ho diterima jika

Nilai maksimal = 64 Panjang kelas = 7

Nilai minimal = 96 Rata – rata = 80

Banyak kelas = 6 N = 32

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 ((fo-fh)

2/fh)

64 - 69 63.5 3 0.864 2.136 4.562 5.281

70 - 75 79.5 3 4.269 -1.269 1.610 0.377

76 - 81 75.5 15 10.867 4.133 17.080 1.572

82 - 87 81.5 5 10.867 -5.867 34.424 3.168

88 - 93 87.5 5 4.269 0.731 0.535 0.125

94 - 99 93.5 1 0.864 0.136 0.018 0.021

Jumlah

32 32 0 58.230 10.544

Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07

Karena

, jadi data berdistribusi normal

Lampiran 17

𝐻

Daerah penerimaan

11.07 10.54

𝐻

Daerah penolakan

157

UJI KESAMAAN DUA VARIAN DATA NILAI HASIL BELAJAR

PRETEST DAN POSTTEST KELAS VIIII A

Hipotesis

Ho : =

Ha : =

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

F =

Ho diterima apabila F ≤ F1/2α(nb-1),(nk-1)

Berdasarkan data diperoleh:

Sumber Varian Kelompok Posttest Kelompok Pretest

Jumlah 2560 1736

n 32 32

Rata - rata 80 54.25

Varian (S2) 52,6452 88,7097

Standart deviasi (S) 7,2557 9,4186

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

F =

= 1,6850

Pada α = 5% dengan:

dk pembilang = n – 1 = 32 – 1 = 31

dk penyebut = n – 1 = 32 – 1 = 31

F(0.025)(31,31) = 1,86

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.

Daerah

penolakan

Ho

Daerah

penerimaan

Ho

Lampiran 18

1,68 1,86

158

ANALISIS UJI GAIN TERNORMALKAN KELAS VIII A

Analisis peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII A menggunakan indeks

gain, dengan rumus sebagai berikut:

N gain =

No Kode Nilai Pretest Nilai Posttest Gain Skor Kriteria

1 A-01 56 88 0.73 Tinggi

2 A-02 72 96 0.86 Tinggi

3 A-03 56 84 0.64 Sedang

4 A-04 56 80 0.55 Sedang

5 A-05 44 76 0.57 Sedang

6 A-06 44 92 0.86 Tinggi

7 A-07 36 68 0.50 Sedang

8 A-08 36 84 0.75 Tinggi

9 A-09 36 68 0.50 Sedang

10 A-10 52 72 0.42 Sedang

11 A-11 44 80 0.64 Sedang

12 A-12 52 64 0.25 Rendah

13 A-13 60 88 0.70 Tinggi

14 A-14 60 80 0.50 Sedang

15 A-15 60 84 0.60 Sedang

16 A-16 52 80 0.58 Sedang

17 A-17 48 76 0.54 Sedang

18 A-18 44 92 0.86 Tinggi

19 A-19 72 84 0.43 Sedang

20 A-20 56 80 0.55 Sedang

21 A-21 52 80 0.58 Sedang

22 A-22 60 80 0.50 Sedang

23 A-23 56 72 0.36 Sedang

24 A-24 60 80 0.50 Sedang

25 A-25 52 72 0.42 Sedang

26 A-26 52 76 0.50 Sedang

27 A-27 64 88 0.67 Sedang

28 A-28 52 76 0.50 Sedang

29 A-29 64 76 0.33 Sedang

30 A-30 68 80 0.38 Sedang

31 A-31 60 84 0.60 Sedang

32 A-32 60 80 0.50 Sedang

Rata-rata 0.56 Sedang

Lampiran 19

159

UJI t (UJI PERBEDAAN DUA RATA – RATA NILAI HASIL BELAJAR

PRETEST DAN POSTTEST)

Hipotesis

Ho : Tidak terdapat peningkatan signifikan nilai hasil belajar.

Ha : Terdapat peningkatan signifikan nilai hasil belajar.

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

dengan ( )

( )

Ho ditolak apabila t > t (1-1/2α)(n1+n2-2)

Berdasarkan data diperoleh:

Sumber Varian Kelompok Posttest Kelompok Pretest

Jumlah 2560 1736

n 32 32

Rata - rata 80 54.25

Varian (S2) 52.6452 88.7097

Standart deviasi (S) 7.2557 9.4186

Berdasrkan rumus di atas diperoleh:

S = √( ) ( )

= 8.407

t =

= 12.252

Pada α = 5% dengan dk = 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh t(0.975)(62) = 1.98

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan signifikan.

Lampiran 20

𝐻

Daerah

penerimaan

12.25 1.98

𝐻

Daerah

penolakan

160

Lampiran 21

161

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK

DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pertemuan 1

No Kode

Indikator afektif

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Observasi

(%)

1 A-01 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

2 A-02 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik

3 A-03 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik

4 A-04 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

5 A-05 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 18 60.00 Cukup baik

6 A-06 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

7 A-07 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik

8 A-08 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 23 76.67 Baik

9 A-09 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik

10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

11 A-11 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 20 66.67 Cukup baik

12 A-12 1 1 1 2 2 3 3 3 3 2 21 70.00 Baik

13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

17 A-17 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 18 60.00 Cukup baik

18 A-18 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 24 80.00 Baik

19 A-19 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik

20 A-20 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik

21 A-21 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik

22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

23 A-23 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 21 70.00 Baik

24 A-24 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

25 A-25 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

27 A-27 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 24 80.00 Baik

28 A-28 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

30 A-30 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 25 83.33 Sangat baik

31 A-31 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

32 A-32 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 18 60.00 Cukup baik

Jumlah

Skor

58 60 68 73 82 91 94 91 89 94 800 2666.67

Rata-rata

Skor

1.8 1.9 2.1 2.3 2.6 2.8 2.9 2.8 2.8 2.9 2,5 83.33 Baik

Lampiran 22

162

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK

DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pertemuan 2

No Kode

Indikator afektif

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Observasi

(%)

1 A-01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

2 A-02 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

3 A-03 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

4 A-04 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

5 A-05 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 23 76.67 Baik

6 A-06 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

7 A-07 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

8 A-08 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 23 76.67 Baik

9 A-09 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

11 A-11 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 22 73.33 Baik

12 A-12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 24 80.00 Baik

13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

17 A-17 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 22 73.33 Baik

18 A-18 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik

19 A-19 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik

20 A-20 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik

21 A-21 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

23 A-23 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 24 80.00 Baik

24 A-24 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

25 A-25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

27 A-27 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik

28 A-28 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

30 A-30 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 25 83.33 Baik

31 A-31 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 25 83.33 Baik

32 A-32 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 23 76.67 Baik

Jumlah

Skor

71 70 74 75 84 91 94 93 90 94 836 2786.67 2786.67

Rata-rata

Skor

2.2 2.2 2.3 2.3 2.6 2.8 2.9 2.9 2.8 2.9 2,61 87.08 Sangat baik

163

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK

DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pertemuan 3

No Kode

Indikator afektif

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Observasi

(%)

1 A-01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

2 A-02 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

3 A-03 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 93.33 Sangat baik

4 A-04 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

5 A-05 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 25 83.33 Baik

6 A-06 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

7 A-07 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

8 A-08 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 26 86.67 Sangat Baik

9 A-09 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

11 A-11 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 25 83.33 Baik

12 A-12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 24 80.00 Baik

13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

17 A-17 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 22 73.33 Baik

18 A-18 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

19 A-19 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

20 A-20 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

21 A-21 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

23 A-23 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

24 A-24 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

25 A-25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

27 A-27 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik

28 A-28 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

30 A-30 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik

31 A-31 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

32 A-32 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 25 83.33 Baik

Jumlah

Skor

82 78 77 76 84 92 94 94 90 94 861 2870.00

Rata-rata

Skor

2.6 2.4 2.4 2.4 2.6 2.9 2.9 2.9 2.8 2.9 2,69 89.69 Sangat baik

164

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK

DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pertemuan 4

No Kode

Indikator afektif

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Observasi

(%)

1 A-01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

2 A-02 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

3 A-03 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 93.33 Sangat baik

4 A-04 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

5 A-05 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28 93.33 Sangat baik

6 A-06 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

7 A-07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100.00 Sangat baik

8 A-08 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 26 86.67 Sangat Baik

9 A-09 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

11 A-11 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

12 A-12 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 25 83.33 Baik

13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik

17 A-17 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

18 A-18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100.00 Sangat baik

19 A-19 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik

20 A-20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

21 A-21 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

23 A-23 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

24 A-24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100.00 Sangat baik

25 A-25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik

26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

27 A-27 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik

28 A-28 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik

30 A-30 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik

31 A-31 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik

32 A-32 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 96.67 Sangat baik

Jumlah

Skor 86 82 82 80 87 92 96 95 89 95 884 2946.67

Rata-rata

Skor 2.7 2.6 2.6 2.5 2.7 2.9 3 3 2.8 3 2,76 92.08 Sangat baik

165

Lampiran 23

166

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA

DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pertemuan 1

No Kode

Indikator Psikomotorik

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5

Observasi

(%)

1 A-01 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

2 A-02 3 2 3 2 3 13 86.67 Sangat baik

3 A-03 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

4 A-04 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

5 A-05 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik

6 A-06 2 3 2 2 3 12 80.00 Baik

7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

8 A-08 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik

9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

10 A-10 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik

11 A-11 3 2 1 2 3 11 73.33 Baik

12 A-12 2 2 1 3 2 10 66.67 Cukup baik

13 A-13 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

14 A-14 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

17 A-17 3 2 2 2 3 12 80.00 Baik

18 A-18 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik

19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

21 A-21 2 2 1 3 3 11 73.33 Baik

22 A-22 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik

23 A-23 2 2 1 2 3 10 66.67 Cukup baik

24 A-24 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

28 A-28 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik

29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

30 A-30 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik

31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

32 A-32 2 3 2 2 3 12 80.00 Baik

Jumlah skor 83 87 57 89 95 411 2740.00

Rata-rata

skor 2.59 2.72 1.78 2.78 2.97 2.57 85.63 Sangat baik

Lampiran 24

167

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA

DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pertemuan 2

No Kode

Indikator Psikomotorik

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5

Observasi

(%)

1 A-01 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

2 A-02 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik

3 A-03 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

4 A-04 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

5 A-05 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

6 A-06 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

8 A-08 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik

9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

10 A-10 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik

11 A-11 3 2 1 2 3 11 73.33 Baik

12 A-12 2 2 1 3 2 10 66.67 Cukup Baik

13 A-13 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

14 A-14 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

17 A-17 3 2 2 2 3 12 80.00 Baik

18 A-18 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik

19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

21 A-21 2 2 1 3 3 11 73.33 Baik

22 A-22 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik

23 A-23 3 2 1 2 3 11 73.33 Baik

24 A-24 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

28 A-28 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik

29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

30 A-30 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik

31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

32 A-32 2 3 2 2 3 12 80.00 Sangat baik

Jumlah skor 87 88 58 90 95 418 2786.67

Rata-rata

skor 2.72 2.75 1.81 2.81 2.97 2.61 87.08 Sangat baik

168

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA

DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pertemuan 3

No Kode

Indikator Psikomotorik

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5

Observasi

(%)

1 A-01 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

2 A-02 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik

3 A-03 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

4 A-04 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

5 A-05 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

6 A-06 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

8 A-08 2 3 3 3 3 14 93.33 Sangat baik

9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

10 A-10 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik

11 A-11 3 2 2 2 3 12 80.00 Baik

12 A-12 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik

13 A-13 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

14 A-14 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

17 A-17 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

18 A-18 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

21 A-21 3 2 1 3 3 12 80.00 Baik

22 A-22 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik

23 A-23 3 3 1 2 3 12 80.00 Baik

24 A-24 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

28 A-28 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

30 A-30 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

32 A-32 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

Jumlah skor 92 90 69 90 96 437 2913.33

Rata-rata

skor 2.88 2.81 2.16 2.81 3.00 2.73 91.04 Sangat baik

169

Pertemuan 4

No Kode

Indikator Psikomotorik

Jumlah

Nilai

Kriteria 1 2 3 4 5

Observasi

(%)

1 A-01 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

2 A-02 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

3 A-03 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

4 A-04 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

5 A-05 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

6 A-06 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

8 A-08 2 3 3 3 3 14 93.33 Sangat baik

9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

10 A-10 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

11 A-11 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik

12 A-12 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik

13 A-13 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

14 A-14 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

17 A-17 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

18 A-18 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

21 A-21 3 2 3 3 3 14 93.33 Sangat baik

22 A-22 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

23 A-23 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik

24 A-24 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

28 A-28 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik

29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

30 A-30 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik

31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik

32 A-32 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik

Jumlah skor 92 91 77 91 96 447 2980

Rata-rata

skor 2.88 2.84 2.41 2.84 3.00 2.79 93.13 Sangat baik

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA

DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

170

Lampiran 25

171

Lampiran 26

172

173

174

175

176

177

REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP I

PAKAR MEDIA

No Aspek yang dinilai Skor

Validasi I Validasi II Validasi III

Aspek Tampilan

1. Proporsi tampilan bersifat edukatif 3 3 3

2. Kesesuian background dengan tema 2 3 3

3. Keterbacaan tulisan 2 3 2

4. Komposisi warna 3 3 3

5. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan

materi dan berbasis PBL

2 2 3

6. Kemenarikan media secara umum

dan mengandung unsur edukatif

3 3 3

Aspek Pemakaian

7. Kemudahan penggunaan permainan 3 2 3

8. Keberulangan pemakaian media 2 3 3

9. Petunjuk penggunaan produk sesuai

dengan model PBL

3 3 3

Total keseluruhan 23 25 26

Rerata skor 2.56 2.78 2.89

Skor maximal 27 27 27

Persentase 85.19 % 92.59 % 96.30 %

Kriteria Sangat

layak

Sangat

layak

Sangat

layak

Rerata persentase keseluruhan 91.36 %

Kriteria Sangat layak

Keterangan:

Validator I : Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd

Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc

Validator III : Imam Budi H, S.Pd

Lampiran 27

178

Lampiran 28

179

180

181

182

183

184

REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP 2

PAKAR MEDIA

No Aspek yang dinilai Skor

Validasi I Validasi II Validasi III

Aspek Tampilan

1. Proporsi tampilan bersifat edukatif 3 3 3

2. Kesesuian background dengan tema 3 3 3

3. Keterbacaan tulisan 3 3 2

4. Komposisi warna 3 3 3

5. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan

materi dan berbasis PBL

2 2 3

6. Kemenarikan media secara umum

dan mengandung unsur edukatif

3 3 3

Aspek Pemakaian

7. Kemudahan penggunaan permainan 3 3 3

8. Keberulangan pemakaian media 2 3 3

9. Petunjuk penggunaan produk sesuai

dengan model PBL

3 3 3

Total keseluruhan 25 26 26

Rerata skor 2.78 2.89 2.89

Skor maximal 27 27 27

Persentase 92.59 % 96.30 % 96.30 %

Kriteria Sangat

layak

Sangat

layak

Sangat

layak

Rerata persentase keseluruhan 95.06 %

Kriteria Sangat layak

Keterangan:

Validator I : Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd

Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc

Validator III : Imam Budi H, S.Pd

Lampiran 29

185

Lampiran 30

186

187

188

189

190

191

REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP I

PAKAR MATERI

No Aspek yang dinilai Skor

Validasi I Validasi II Validasi III

Aspek Pembelajaran

1. Judul permainan sudah jelas 3 3 2

2. Materi sesuai dengan tingkat

pengetahuan peserta didik

3 3 3

3. Kesesuain materi dengan Kompetensi

Dasar dan Indikator

3 3 2

4. Kebenaran teori dan konsep materi yang

dituliskan dalam kartu perpustakaan dan

bank pengetahuan

2 3 3

Aspek Isi

5. Ketepatan materi terhadap keberhasilan

peserta didik

2 3 2

6. Keberagaman tingkat kesukaran

pertanyaan yang ada di kartu soal

2 2 3

7. Cakupan materi (keluasan ataupun

kedalaman materi)

3 2 3

8. Penggunaan bahasa yang komunikatif 2 3 3

9. Kejelasan gambar dan ilustrasi 2 3 2

Aspek Problem based Learning

10. Pertanyaan yang terdapat pada kartu

pertanyaan berisikan pemecahan

masalah

2 3 3

11. Materi yang ada di kartu perpustakaan

dan bank pengetahuan dapat digunakan

sebagai penyelidikan mandiri dalam

indikator PBL

2 3 3

12. Pertanyaan pada kartu pertanyaan dapat

merangsang kemampuan berpikir kritis

3 2 3

Total keseluruhan 28 33 32

Rerata skor 2.33 2.75 2.67

Skor maximal 36 36 36

Prosentase 77.78 % 91.67 % 88.89 %

Kriteria Layak Sangat layak Sangat layak

Rerata prosentase keseluruhan 86.11 %

Kriteria Sangat layak

Keterangan:

Validator I : Muhammad Taufiq, M.Pd

Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc

Validator III : Imam Budi H, S.Pd

Lampiran 31

192

Lampiran 32

193

194

195

196

2

197

198

REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP II

PAKAR MATERI

No Aspek yang dinilai Skor

Validasi I Validasi II Validasi III

Aspek Pembelajaran

1. Judul permainan sudah jelas 3 3 3

2. Materi sesuai dengan tingkat pengetahuan

peserta didik

3 3 2

3. Kesesuain materi dengan Kompetensi

Dasar dan Indikator

3 3 2

4. Kebenaran teori dan konsep materi yang

dituliskan dalam kartu perpustakaan dan

bank pengetahuan

3 3 3

Aspek Isi

5. Ketepatan materi terhadap keberhasilan

peserta didik

2 3 3

6. Keberagaman tingkat kesukaran

pertanyaan yang ada di kartu soal

3 3 3

7. Cakupan materi (keluasan ataupun

kedalaman materi)

3 3 3

8. Penggunaan bahasa yang komunikatif 3 3 3

9. Kejelasan gambar dan ilustrasi 3 3 2

Aspek Problem based Learning

10. Pertanyaan yang terdapat pada kartu

pertanyaan berisikan pemecahan masalah

3 2 3

11. Materi yang ada di kartu perpustakaan dan

bank pengetahuan dapat digunakan

sebagai penyelidikan mandiri dalam

indikator PBL

3 3 3

12. Pertanyaan pada kartu pertanyaan dapat

merangsang kemampuan berpikir kritis

3 2 3

Total keseluruhan 35 34 35

Rerata skor 2.92 2.83 2.75

Skor maximal 36 36 36

Prosentase 97.22 % 94.44 % 91.67 %

Kriteria Sangat

layak

Sangat

layak

Sangat

layak

Rerata prosentase keseluruhan 94.44 %

Kriteria Sangat layak

Keterangan:

Validator I : Muhammad Taufiq, M.Pd

Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc

Validator III : Imam Budi H, S.Pd

Lampiran 33

199

Lampiran 34

200

Lampiran 35

201

REKAPITULASI PERSENTASE SKOR HASIL UJI COBA SKALA KECIL

NO ITEM P

1. Saya tertarik belajar menggunakan media science-poly 90.63 %

2. Saya merasa terbantu memahami tema energi kehidupan

dengan menggunakan media science-poly 84.38 %

3. Saya mudah memahami bahasa yang digunakan 78.13 %

4. Gambar dalam media science-poly menarik dan

memudahkan untuk pemahaman materi karena bersifat

edukatif

90.63 %

5. Soal – soal yang ada dalam media science-poly mudah

dipahami dan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis 90.63 %

6. Soal – soal yang ada dalam media science-poly berupa

pemecahan masalah 93.75 %

7. Belajar menggunakan media science-poly dapat

meningkatkan berpikir kritis peserta didik 87.50 %

8. Petunjuk yang ada pada media science-poly mudah

dipahami dan terdapat langkah untuk pemecahan masalah 81.25 %

9. Gambar yang ada pada media science-poly sesuai dengan

tema yang diajarkan 93.75 %

10. Belajar menggunakan media science-poly menjadikan saya

aktif belajar dan dapat merangsang kemampuan berpikir

kritis

90.63 %

Rata - rata 88.13 %

Kriteria Sangat Baik

Lampiran 36

202

Lampiran 37

203

Lampiran 38

204

REKAPITULASI PERSENTASE SKOR HASIL UJI COBA

SKALA BESAR

NO ITEM P

1. Saya tertarik belajar menggunakan media science-poly 85.94 %

2. Saya merasa terbantu memahami tema energi kehidupan

dengan menggunakan media science-poly 82.81 %

3. Saya mudah memahami bahasa yang digunakan 80.47 %

4. Gambar dalam media science-poly menarik dan

memudahkan untuk pemahaman materi karena bersifat

edukatif

86.72 %

5. Soal – soal yang ada dalam media science-poly mudah

dipahami dan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis 75.78 %

6. Soal – soal yang ada dalam media science-poly berupa

pemecahan masalah 83.59 %

7. Belajar menggunakan media science-poly dapat

meningkatkan berpikir kritis peserta didik 86.72 %

8. Petunjuk yang ada pada media science-poly mudah

dipahami dan terdapat langkah untuk pemecahan masalah 83.59 %

9. Gambar yang ada pada media science-poly sesuai dengan

tema yang diajarkan 82.81 %

10. Belajar menggunakan media science-poly menjadikan saya

aktif belajar dan dapat merangsang kemampuan berpikir

kritis

85.16 %

Rata - rata 83.36 %

Kriteria Sangat Baik

Lampiran 39

205

Lampiran 40

206

207

REKAPITULASI TANGGAPAN GURU TERHADAP MEDIA EDUKATIF

SCIENCE-POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

No Pernyataan

Skor yang

diperoleh Rata-

rata

Persentase

Rata –

rata Guru

IPA I

Guru

IPA II

1 Penampilan media science-poly secara

keseluruhan menarik dan bersifat

edukatif

4 4 4 100%

2 Kesesuaian materi dengan tingkat

pengetahuan peserta didik 3 3 3 75%

3 Bahasa yang digunakan jelas dan

komunikatif sehingga jelas dipahami

oleh siswa

3 3 3 75%

4 Materi yang disajikan merupakan

keterpaduan IPA dan berbasis

pemecahan masalah

4 3 3.5 87.5%

5 Keberagamaan tingkat kesulitan soal

pada kartu pertanyaan yang berbasis PBL 4 3 3.5 87.5%

6 Petunjuk penggunaan media science-poly

tersampaikan dengan jelas, mudah

dipahami dan terdapat sintak PBL dalam

langkah – langkah petunjuk penggunaan

media.

4 3 3.5 87.5%

7 Penggunaan tulisan pada media ini jelas,

kontras dan mudah dipahami 4 3 3.5 87.5%

8 Penggunaan gambar sesuai dengan

materi pembelajaran dan dapat

menimbukan pemecahan masalah

4 3 3.5 87.5%

9 Penggunaan media science-poly berpusat

pada siswa 4 3 3.5 87.5%

10 Informasi dalam media science-poly

untuk menambah wawasan siswa

mengenai konsep IPA mudah dipahami

dan menyenangkan sesusai dengan

konsep edukatif

4 3 3.5 87.5%

11 Soal – soal yang diberikan dapat

menuntut siswa untuk memecahkan suatu

masalah dengan berpikir kritis

4 3 3.5 87.5%

12 Media science-poly mampu membuat

siswa aktif dalam belajar dan mengasah

kemampuan berpikir kritis peserta didik

4 3 3.5 87.5%

Rata – rata skor (%) 95.83% 77.08% 86.46 %

Kriteria Sangat

Baik

Baik Sangat

baik

Lampiran 41

208

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No Indikator Rata – rata

N-gain Kriteria Pretest Posttest

1 Memberikan Penjelasan Sederhana 51.56 90.63 0.67 Sedang

2 Membangun Keterampilan Dasar 46.88 83.56 0.61 Sedang

3 Menyimpulkan 56.77 76.04 0.36 Sedang

4 Membuat Penjelasan Lebih Lanjut 48.26 74.30 0.45 Sedang

5 Strategi dan Teknik 72.66 80.47 0.22 Rendah

*Keterangan:

No Indikator Nomor Soal

Pretest Posttest

1 Memberikan Penjelasan Sederhana 12, 25 11, 25

2 Membangun Keterampilan Dasar 1, 4, 7, 16 3, 4, 8, 18

3 Menyimpulkan 5, 6, 15, 17, 21, 24 9, 10, 15, 17, 20, 23

4 Membuat Penjelasan Lebih Lanjut 2, 3, 8, 10, 11, 13,

18, 22, 23

1, 2, 6, 7, 12, 13, 21,

22, 24

5 Strategi dan Teknik 9, 14, 19, 20 5, 14, 16, 19

Lampiran 42

209

PENGANTAR PEMBALAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA EDUKATIF

SCIENCE-POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Pertemuan 1

Perlu kita ketahui bahwa sepeda dapat berjalan

karena peran manusia yaitu menggayuh pedal

sepeda. Hal ini karena tubuh manusia memiliki

energi untuk dapat menjalankan aktivitas.

Manusia dapat memperoleh energi dari makanan

yang dikonsumsi setiap hari. Apabila manusia

tidak makan, tubuh menjadi lemas dan tidak

dapat melakukan aktivitas setiap hari.

a. Apa yang kalian ketahui tentang energi?

b. Berdasarkan permasalahan di atas, energi apa yang tersimpan dalam

makanan?

c. Apakah sumber energi energi itu? Sebutkan macam – macam sumber energi!

Pertemuan 2

Kelompok A

Joni mengikuti lomba maroton tingkat

provinsi. Saat dia lomba maraton dia

menggunakan kecepatan 17 m/s dengan

masaa tubuh si Joni 45 kg.

a. Energi apa yang dikeluarkan oleh si

Joni? dan mengapa dapat dikatakan sebagai

energi tersebut?

b. Berapa energi yang dikeluarkan oleh si Joni? (hitung menggunakan rumus)

Kelompok B

Pada saat liburan sekolah Gendis pergi ke

objek wisata kebun apel. Saat dia berjalan

mengitari kebun tanpa sengaja dia melihat

buah apel yang jatuh dari pohon. Buah apel

tersebut jatuh dari ketinggian 7 m dengan

massa apel adalah 0.05 kg.

a. Energi apa yang terjadi pada buah apel? Apa alasannya!

b. Berapa besar energi yang dikeluarkan oleh buah apael? (g = 10 m/s2)

Lampiran 43

210

Pertemuan 3

Hari senin pagi, Pak Burhan tugas ke luar kota

untuk menyelesaikan pekerjaaannya. pak

Burhan berangkat ke luar kota menggunakan

mobil dari kantor. Pada saat perjalanan, Mobil

pak Burhan mogok, pak Burhan mendorong

mobil sampai ke bengkel terdekat sejauh 5 m

dengan gaya yang dikeluarkan oleh pak Burhan

adalah 9 N.

a. Berdasarkan cerita di atas, pada saat pak Burhan mendorong mobil dengan

jarak dan gaya tertentu, maka pak Burhan sedang melakukan apa? mengapa

demikian?

b. Apa satuan Internasional dari usaha?

c. Berapa besar usaha yang dikeluarkan oleh pak Burhan saat mendorong

mobil?

Pertemuan 4

Kelompok A

Fotosintesis merupakan proses pembentukan

amilum dengan bantuan cahaya. Proses

fotosintesis terjadi pada tanaman yang

mempunyai klorofil/ zat hijau daun. Klorofil

yang digunakan untuk proses fotosintesis

terdapat di kloroplas. Tumbuhan yang

melakukan fotosintesis dapat menggunakan

bantuan cahaya apapun tidak hanya cahaya

matahari, namun hasil maksimal dari proses

fotosintesis mengguanakan cahaya matahari. Fotosintesis merupakan proses

anabolisme.

a. Proses fotosintesis merupakan proses yang menghasilkan energi. Perubahan

energi apa yang terjadi pada proses fotosintesis? Jelaskan!

b. Apakah hanya tumbuhan yang berwarma hijau saja yang dapat melakukan

proses fotosintesis? Jelaskan!

c. Tuliskan reaksi yang terjadi saat proses fotositesis!

d. Mengapa fotosintesis termasuk dalam proses anabolisme

211

Kelompok B

Semua makhluk hidup pasti melakukan respirasi,

temasuk manusia. Manusia bernafas

menggunakan organ paru – paru. Pada saat proses

respirasi tubuh kita menghasilkan energi ayng

digunakan dalam tubuh. Apabila manusia tidak

bernafas maka akan, mereka tidak akan bisa

hidup. Respirasi termasuk dalam proses katabolisme.

a. Energi yang dihasilkan pada saat proses respirasi dalam bentuk apa?

b. Dimanakah proses respirasi sel berlangsung?

c. Mengapa respirasi termasuk dalam proses katabolisme?

d. Tuliskan reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel!

212

DOKUMENTASI

Uji Coba Skala Kecil Mengerjakan Pretest

Uji Skala Besar & Implementasi Peserta Didik Aktif

Apresepsi dan Pemecahan Masalah Penilaian Afektif & Psikomotorik

Lampiran 44

213

DESAIN MEDIA SCIENCE-POLY BERBASIS PBL

1. Papan Science-poly

Papan media science-poly berbasis PBL merupakan papan yang digunakan

untuk permaianan dalam proses pembelajaran IPA kelas VIII SMP pada tema

energi dalam kehidupan. Papan ini mempunyai bentuk persegi dengan ukuran 50

cm x 50 cm. Pembuatan media ini menggunakan mmt agar media yang yang

dikembangkan dapat bertahan lama dan mudah disimpan. Pengembangan media

science-poly berbasis PBL terdapat beberapa komponen antara lain (1) Judul

Permainan, (2) Petak permaianan terdapat 36 buah yang berisi 1 petak start, 4

petak bank pengetahuan, 4 petak perpustakaan dan 27 petak gambar terkait tema

energi dalam kehidupan, (3) nomor gambar, untuk mewakili pertanyaan pada

kartu pertanyaan, (4) Background papan terdapat gambar kincir angin, gambar ini

dipilih karena berkaitan dengan tema energi dalam kehidupan, (5) logo Unnes, (6)

Nama Peneliti dan Dosen Pembimbing dan (7) Petak tempat untuk meletakkan

kartu bank pengetahuan dan perpustakaan. Warna yang dipilih dalam pembuatan

media edukatif science-poly berbasis PBL adalah warna – warna yang kontras

sehingga terjadi keselarasan warna. Papan media edukatif science-poly berbasis

PBL ditunjukkan pada gambar 1.

Judul Media

Start

Bank Pengetahuan

Perpustakaan

Petak Gambar Pertanyaan

Logo Unnes Nama Peneliti dan Dosen Pembimbing

Nomor Gambar

Petak tempat kartu

Bank Pengetahuan Petak tempat kartu Perpustakaan

Gambar 1 Desain Papan Science-poly Berbasis PBL

Lampiran 45

214

2. Kartu Pertanyaan

Kartu pertanyaan yang terdapat pada media science-poly terdiri dari 54

pertanyaan. Setiap petak gambar yang terdapat pada papan science-poly mewakili

dua pertanyaan yang berbeda namun masih berkaitan dengan gambar yang ada

pada papan media science-poly. Kartu pertanyaan dibagi menjadi dua bagian

pertanyaan yaitu warna merah muda dan warna biru. Kartu ini berisi pertanyaan

pemecahan masalah agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir

secara kritis. Kartu pertanyaan terdapat dua bagian yaitu bagian depan dan

belakang. Bagian depan kartu pertanyaan terdapat judul, gambar yang sama pada

petak gambar, pertanyaan dan jawaban. Bagian belakang kartu pertanyaan

terdapat nomor yang mewakili pertanyaan yang sesuai pada gambar yang tertera

pada papan science-poly. Kartu pertanyaan berbentuk persegi panjang berukuran

15 cm x 6,5 cm dengan menggunakan kertas buffalo warna merah muda dan biru.

Penggunaan kertas buffalo agar kartu tahan lama dan tidak mudah robek. Kartu

pertanyaan dapat dilihat dari dua sisi, bagian sisi depan pada Gambar 2 dan bagian

belakang pada Gambar 3.

Gambar 2 Sisi Depan Kartu Pertanyaan

Gambar 3 Sisi Belakang Kartu Pertanyaan

Judul

Pertanyaan

Jawaban

Gambar

Nomor Soal

215

3. Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan

Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan berisi tentang informasi

mengenai tema energi dalam kehidupan. Tujuan dari adanya bank pengetahuan

dan perpustakaan untuk membantu menjawab pertanyaan yang ada di kartu

pertanyaan. Bank pengetahuan dan perpustakaan berjumlah 10 buah masing –

masing 5 buah kartu. Kartu tersebut berukuran persegi panjang yaitu 10 cm x 7

cm. Kartu Bank pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 4 dan kartu perpustkaan

dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 4 Kartu Bank Pengetahuan

Gambar 5 Kartu Pengetahuan

4. Kartu Kendali

Kartu kendali merupakan kartu yang dibawa oleh setiap peserta didik

untuk mengumpulkan stiker, tujuannya untuk mengetahui pemenang di setiap

kelompok. Kartu kendali berbentuk persegi panjang dan terdapat identitas peserta

didik. Kartu kendali dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Kartu Kendali

Judul Karu

Judul Materi

Materi

Judul Karu

Judul Materi

Materi

Nama :

Kelas :

Get Card

Identitas Peserta didik

Tempat Stiker

Judul Kartu

216

Lampiran 46

217

Lampiran 47

218

Lampiran 48