PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE- POLY …lib.unnes.ac.id/21043/1/4001411027-S.pdf · berpikir...
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE- POLY …lib.unnes.ac.id/21043/1/4001411027-S.pdf · berpikir...
PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-
POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PADA TEMA ENERGI DALAM KEHIDUPAN
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan IPA
oleh
Nailatun Najah
4001411027
JURUSAN IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ―Pengembangan Media Edukatif
Science-poly Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Tema Energi dalam
Kehidupan‖ bebas plagiat dan apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat
dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
―Waktu akan terus berjalan, kita sebagai manusia tinggal mengikuti arah jalannya
waktu untuk menghasilkan sebuah karya inspiratif‖
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat
dan doa yang tiada henti.
2. Adik – adikku (Nahji, Naqib & Nafil) yang selalu
memberikan semangat dan doa.
3. Rani, Siska, Intan, Dhilla, Lissay, Sutin, Rahma dan
teman-teman Rombel 02 Prodi Pendidikan IPA 2011
yang telah memberikan kenangan selama kuliah.
4. Teman-teman kos Zafira yang selalu memberikan
semangat.
5. Teman-teman PPL SMP Negeri 36 Semarang dan
KKN Alternatif Tahap II Desa Lerep
6. Siswa – siswi SMP Negeri 36 Semarang
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ―Pengembangan Media Edukatif Science-poly Berbasis
Problem Based Learning (PBL) pada Tema Energi dalam Kehidupan‖. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, tidak lepas dari
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
2. Prof. Dr. Sudarmin, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan
IPA yang memberikan kemudahan pelayanan administrasi dan izin untuk
melakukan penelitian.
3. Arif Widiyatmoko, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
4. Dra. Woro Sumarni, M.Si dan Dr. Siti Alimah, M.Pd. selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis untuk
menyempurnakan skripsi.
5. H. Agus Setyono D., S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 36
Semarang yang telah mengijinkan penulis melaksanakan penelitian.
6. Imam Budi H., S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 36
Semarang yang selalu membimbing dalam proses penelitian.
7. Muhammad Taufiq, M.Pd., Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd., Andin Vita
Amalia, M.Sc., Imam Budi H., S.Pd. selaku validator produk yang telah
memberikan masukan dan arahan untuk menyempurnakan produk.
vi
8. Keluarga besar SMP Negeri 36 Semarang terutama kelas VIII A yang
telah senantiasa bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian.
9. Bapak/ Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyusun skripsi
10. Bapak/Ibu staf tata usaha FMIPA Unnes yang telah melayani dengan baik
dan memberikan kemudahan dalam administrasi kepada penulis.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis maupun kepada
para pembaca, serta dapat bermanfaat pada perkembangan dunia pendidikan.
Semarang, April 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Najah, Nailatun. 2015. Pengembangan Media Edukatif Science-poly Berbasis
Problem Based Learning (PBL) pada Tema Energi dalam Kehidupan. Skripsi,
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Arif
Widiyatmoko, M.Pd.
Kata Kunci: Media Science-poly, Problem Based Learning, Berpikir kritis.
Penelitian pengembangan media edukatif science-poly berbasis Problem Based
Learning (PBL) bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan media.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D)
dari Sugiyono. Hasil penelitian di SMP Negeri 36 Semarang menunjukkan bahwa
media science-poly berbasis PBL layak digunakan berdasarkan validasi ahli
karena mempunyai nilai kelayakan dari segi media sebesar 95,06% dan segi
materi 94,44% dengan kriteria sangat layak. Keefektifan media edukatif science-
poly berbasis PBL ditinjau dari hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik)
dan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan analisis nilai pretest dan
posttest. Hasil belajar kognitif dianalis menggunakan uji N-gain dan Uji t yang
menunjukkan peningkatan sedang yaitu 0,56 pada uji N-gain setelah itu diuji
menggunakan uji t menunjukkan nilai thitung> ttabel (12,25>1,98) dikategorikan
bahwa hasil belajar kognitif meningkat secara signifikan. Hasil belajar afektif dan
psikomotorik juga mengalami peningkatan disetiap pertemuan. Kemampuan
berpikir kritis peserta didik juga mengalami rata-rata peningkatan dari lima
indikator sebesar 0,46 dengan menggunakan uji N-gain, hal ini menunjukkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat dengan kategori sedang.
Dengan demikian, media edukatif science-poly berbasis PBL merupakan media
yang layak dan efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
dan kemampuan berpikir kritis.
viii
ABSTRACT
Najah, Nailatun. 2015. Development of Science-poly Educational Media Based
Problem Based Learning (PBL) on Energy in the life. Final Project, Integrated
Science Department the Faculty of Mathematics and Natural Science, Semarang
State University. Supervisor: Arif Widiyatmoko, M.Pd.
Key Words: Science-poly, Problem Based Learning, critical thinking skill.
The research of development of science-poly educational media based Problem
Based Learning (PBL) in energy in the life aimed to determine the feasibility and
effectiveness of science-poly educational media based on Problem Based
Learning (PBL) to increase students’ achievement and critical thinking skill. The
research used Research and Development (RnD) design from Sugiyono. The
result of the research at Junior High School 36 Semarang showed that science-
poly educational media based Problem Based Learning (PBL) was feasible to be
used based validator because its feasibility from media aspect was 95.06% and
from material validation was 94.44%. The effectiveness of science-poly
educational media based on Problem Based Learning (PBL) was seen from
students’ achievement (cognitive, affective and psychomotor) and critical thinking
skills by using pretest and posttest score analyses. Cognitive learning achievement
was analyzed by using N-gain test which showed medium improvement that was
0.56. After that, it was analyzed by using t-test which showed that t-value was
higher than t-table (12.25>1.98). It could be said that students’ achievement
improved significantly. Affective and psychomotor learning achievement also
increased in each meeting. Critical thinking skills of students also gained average
improvement based on five indicators which was 0.46 by using the N-gain test.
This demonstrated a boost in critical thinking skills of students which was
considered to be medium. Thereby, science-poly educational media based
Problem Based Learning (PBL) was a viable and effective media to improve
students’ achievement and critical thinking skills.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERNYATAAN ...................................................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PRAKATA .............................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB
1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 4
1.4 Tujuan ........................................................................................................... 6
1.5 Spesifikasi Produk ........................................................................................ 6
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
2. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 8
2.1 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................................ 8
2.2 Media Science-poly .................................................................................... 10
2.3 Problem Based Learning (PBL) ................................................................. 14
2.4 Kemampuan Berpikir Kritis ....................................................................... 16
2.5 Tema Energi dalam Kehidupan .................................................................. 20
2.6 Hasil Belajar ............................................................................................... 21
2.7 Kajian Penelitian yang Relevan ................................................................. 23
2.8 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 24
x
3. METODE PENELITIAN .................................................................................. 26
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 26
3.2 Subjek Penelitian ....................................................................................... 26
3.3 Desain Penelitian ....................................................................................... 26
3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 30
3.5 Metode Analisis Data ................................................................................ 31
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 43
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 43
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 58
5. PENUTUP ......................................................................................................... 73
5.1 Simpulan .................................................................................................... 73
5.2 Saran .......................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74
LAMPIRAN .......................................................................................................... 77
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Tahapan dalam PBL ................................................................................. 15
Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis .................................................... 17
Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII .............................................................. 32
Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Polulasi ............................................................... 33
Tabel 3.3 Hasil Analisis Validasi Soal ..................................................................... 34
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Taraf Kesukaran ......................................................... 35
Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat taraf Kesukaran Soal Uji Coba ........................... 35
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ............................................................... 36
Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba .......................................... 36
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Soal .......................................................................... 37
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Validasi Ahli ............................................................... 38
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Persentase Tanggapan Guru dan Peserta Didik .............. 39
Tabel 3.11 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar ........................................................ 40
Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Afektif dan Psikomotorik ......................................... 41
Tabel 3.13 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis ..................................................... 42
Tabel 4.1 Hasil Validasi Tahap 1 Pakar Media terhadap Science-poly Berbasis
PBL .......................................................................................................... 45
Tabel 4.2 Revisi Media Science-poly Oleh Pakar Media ......................................... 46
Tabel 4.3 Hasil Validasi Tahap 2 Pakar Media terhadap Science-poly Berbasis
PBL .......................................................................................................... 47
Tabel 4.4 Hasil Validasi Tahap 1 Pakar Materi terhadap Science-poly Berbasis
PBL .......................................................................................................... 49
Tabel 4.5 Revisi Media Science-poly Berbasis PBL ................................................ 50
Tabel 4.6 Hasil Validasi Tahap 2 pakar Materi terhadap Science-poly Berbasis
PBL .......................................................................................................... 51
Tabel 4.7 Saran atau Komentar Pada Skala Kecil.................................................... 52
Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik ................................... 53
Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Angket Tanggapan Guru ................................................. 54
xii
Tabel 4.10 Data Hasil Belajar Kognitif dengan Uji N-gain ..................................... 55
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Normalitas Nilai Pretest dan Posttest ...................... 55
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Homogenitas Nilai Pretest dan Posttest ................... 56
Tabel 4.13 hasil Uji t Peningkatan Hasil Belajar Kognitif....................................... 56
Tabel 4.14 Hasil Belajar Afektif Peserta Didik ....................................................... 56
Tabel 4.15 Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik ............................................. 57
Tabel 4.16 Hasil Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Indikator .......... 58
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Desain Media Edukatif Science-poly ................................................... 11
Gambar 2.2 Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan ......................................... 11
Gambar 2.3 Kartu Pertanyaan dan Jawaban ............................................................ 12
Gambar 2.4 Bagan Keterpaduan Tema Energi dalam Kehidupan ........................... 21
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................ 25
Gambar 3.1 Langkah – langkah Menggunakan Metode Research and Develop-
ment yang dimodifikasi dari Sugiyono ............................................... 27
Gambar 4.1 Revisi Nomor Kartu Pertanyaan .......................................................... 46
Gambar 4.2 Revisi Menambah Soal dengan Warna Kartu yang Berbeda ............... 46
Gambar 4.3 Revisi Jawaban dari Kartu Pertanyaan ................................................. 47
Gambar 4.4 Revisi Kata ―Perpus‖ ............................................................................ 47
Gambar 4.5 Revisi Kejelasan Kalimat ..................................................................... 47
Gambar 4.6 Revisi Memperdalam Soal ................................................................... 50
Gambar 4.7 Revisi Soal Menyesuaikan Gambar Pada petak ................................... 50
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Silabus .................................................................................................. 78
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 86
Lampiran 3 Kisi – kisi Soal ...................................................................................... 98
Lampiran 4 Soal Uji Coba....................................................................................... 101
Lampiran 5 Analisis Soal Uji Coba ........................................................................ 114
Lampiran 6 Reliabilitas Soal Uji Coba ................................................................... 118
Lampiran 7 Daftar Nilai UAS Kelas VIII ............................................................... 119
Lampiran 8 Normalitas Nilai UAS Kelas VIII ....................................................... 120
Lampiran 9 Homogenitas Nilai UAS Kelas VIII .................................................... 129
Lampiran 10 Soal Pretest ........................................................................................ 130
Lampiran 11 Soal Posttest ...................................................................................... 139
Lampiran 12 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A .......................................... 149
Lampiran 13 Analisis Soal Pretest .......................................................................... 150
Lampiran 14 Analisis Soal Posttest ........................................................................ 152
Lampiran 15 Daftar Nilai Pretest dan Posttest ....................................................... 154
Lampiran 16 Normalitas Nilai Pretest .................................................................... 155
Lampiran 17 Normalitas Nilai Posttest ................................................................... 156
Lampiran 18 Uji Kesamaan Dua Varian ................................................................. 157
Lampiran 19 Analisis Uji N-gain ............................................................................ 158
Lampiran 20 Analisis Uji t ...................................................................................... 159
Lampiran 21 Angket Afektif ................................................................................... 160
Lampiran 22 Rekap Nilai Afektif ........................................................................... 161
Lampiran 23 Angket Psikomotorik ......................................................................... 165
Lampiran 24 Rekap Nilai Psikomotorik ................................................................. 166
Lampiran 25 Contoh Hasil Diskusi ......................................................................... 170
Lampiran 26 Validasi Media Tahap 1 ..................................................................... 171
Lampiran 27 Rekap Validasi Media Tahap 1 ......................................................... 177
Lampiran 28 Validasi Media Tahap 2 ..................................................................... 178
xv
Lampiran 29 Rekap Validasi Media Tahap 2 ......................................................... 184
Lampiran 30 Validasi Materi Tahap 1 .................................................................... 185
Lampiran 31 Rekap Validasi Materi Tahap 1 ......................................................... 191
Lampiran 32 Validasi Materi Tahap 2 .................................................................... 192
Lampiran 33 Rekap Validasi Materi Tahap 2 ......................................................... 198
Lampiran 34 Presensi Skala Kecil .......................................................................... 199
Lampiran 35 Contoh Hasil Angket Skala Kecil ...................................................... 200
Lampiran 36 Rekap Angket Skala Kecil ................................................................. 201
Lampiran 37 Presensi Skala Besar .......................................................................... 202
Lampiran 38 Contoh Hasil Angket Skala Besar ..................................................... 203
Lampiran 39 Rekap Angket Skala Besar ................................................................ 204
Lampiran 40 Hasil Angket Tanggapan Guru .......................................................... 205
Lampiran 41 Rekap Angket Tanggapan Guru ........................................................ 207
Lampiran 42 Rekap Peningkatan Kemampuan Berpikir kritis ............................... 208
Lampiran 43 Soal Diskusi ....................................................................................... 209
Lampiran 44 Dokumentasi Penelitian ..................................................................... 212
Lampiran 45 Contoh Media Edukatif Science-poly Berbasis PBL ......................... 213
Lampiran 46 Surat Keputusan Pembimbing ........................................................... 216
Lampiran 47 Surat Izin Penelitian........................................................................... 217
Lampiran 48 Surat Sudah Melaksanakan Penelitian ............................................... 218
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan alam sekitar. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi alam sekitar secara ilmiah
(Depdiknas, 2006).
Pembelajaran IPA di SMP merujuk pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) disajikan secara terpadu. Keterpaduan yang dimaksud yakni
bidang fisika, kimia dan biologi sebagai bagian dari IPA, dibelajarkan secara
terpadu tanpa dipisahkan satu dan lainnya. Hal ini berlaku juga pada SMP Negeri
36 Semarang. Pembelajaran IPA di SMP Negeri 36 Semarang memiliki
keterpaduan berbasis tematik. Konsep pembelajaran IPA terpadu sesuai dengan
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 yang menekankan pada pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik dapat memahami alam
sekitar melalui proses mencari tahu dan berbuat.
Berdasarkan observasi awal, pembelajaran IPA terpadu di SMP Negeri 36
Semarang menggunakan pembelajaran kontekstual dimana peserta didik
mengamati alam sekitar untuk memperoleh informasi. Pembelajaran kontekstual
IPA yang dilakukan sudah baik namun belum adanya inovasi dalam pembelajaran,
hal ini yang menjadikan peserta didik belum sepenuhnya senang dan aktif belajar
IPA. Peserta didik menginginkan suatu pembelajaran yang bersifat menyenangkan
seperti halnya pembelajaran yang disertai dengan permainan, dengan harapan
peserta didik dapat aktif belajar tanpa harus mengamati alam secara terus
2
menerus. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka diperlukan suatu media yang
dapat meningkatkan ketertarikan dan keaktifan peserta didik.
Media menurut Association for Education and Communication
Technology (AECT) sebagaimana dikutip oleh Arsyad (2014), adalah segala
bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi. Media yang
digunakan dapat membantu peserta didik dalam proses belajar. Edukatif juga
dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendidik atau memiliki unsur pendidikan.
Pembelajaran edutainment (education entertainment) merupakan pendekatan
pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan dan berupaya mengajak siswa
untuk menyenangi semua mata pelajaran (Widiyatmoko, 2012). Maka media
edukatif merupakan suatu media pendidikan yang dapat digunakan untuk
mendidik atau digunakan dalam proses pembelajaran yang menyenangkan. Media
edukatif terdapat berbagai macam diantaranya visual, audio maupun audio visual.
Salah satu media edukatif visual yang dapat digunakan sebagai pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan salah satunya adalah monopoli.
Monopoli merupakan media pembelajaran yang diadaptasi dari permainan
monopoli hanya saja komponen permainan sudah diganti dengan tema tertentu.
Media berupa monopoli pernah digunakan dalam pembelajaran IPA di SMP
Negeri 1 Doro pada tema organisasi kehidupan berdasarkan penelitian dari
Vikagustanti, et al. (2014). Pada penelitian tersebut pengembangan media
monopoli IPA berbasis edukatif untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas
pembelajaran. Efektivitas pada media pembelajaran monopoli ini hanya untuk
ketuntasan belajar peserta didik yaitu dengan ketuntasan sebesar 88,5%. Media
monopoli IPA yang pernah dikembangkan oleh Vikagustanti, et al. (2014) perlu
dikembangkan lagi dengan adanya inovasi terbaru, agar tidak hanya untuk
mengetahui ketuntasan belajar namun juga dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pemecahkan masalah
menggunakan soal yang ada pada permainan monopoli.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka pembelajaran dapat tersampaikan
dengan mudah, menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis yaitu menggunakan alternatif media edukatif berupa
3
science-poly. Media science-poly merupakan media pembelajaran IPA yang
memanfaatkan permainan monopoli. Alur permaian media ini hampir sama
dengan media monopoli namun sudah dimodifikasi sesuai kebutuhan dalam
pembelajaran IPA yaitu menggunakan kartu pertanyaan, jawaban, perpustakaan
dan bank pengetahuan.
Media edukatif ini tidak hanya sekedar media science-poly untuk
permainan saja, namun media ini berbasis PBL dimana pembelajaran berlangsung
santai, menyenangkan dan juga peserta didik diajak berpikir kritis untuk
memecahkan masalah dari fakta–fakta yang telah dipaparkan dengan
menggunakan pengetahuan yang sudah diterima. Menurut Hudojo sebagaimana
dikutip oleh Gunantara, et al. (2014), PBL dapat diartikan sebagai suatu proses
yang ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya
sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah baginya. Sedangkan menurut
Krulik & Rudrik sebagaimana dikutip oleh Astika, et al. (2013), berpikir kritis
merupakan proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas mental seperti dalam
pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision making),
analisis asumsi (analyzing assumption) dan inkuiri sains (scientific inquiry). Maka
pada pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk aktif, mandiri dan berpikir
kritis untuk menyelesaikan solusi berupa permasalahan yang ada dengan
menggunakan pengetahuan.
Media edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning (PBL)
dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA pada tema energi dalam kehidupan.
Tema ini dapat diterapkan pada media edukatif science-poly karena pada tema ini
banyak terdapat hafalan tentang konsep materi dan perhitungan tentang energi
hanya pada tingkat dasar. Media edukatif science-poly ini berbasis PBL, maka
dengan mengambil tema energi dalam kehidupan dapat mengangkat fakta
kehidupan sehari–hari untuk memecahkan masalah sehingga kemampuan berpikir
kritis peserta didik dapat meningkat. Pembelajaran IPA pada tema energi dalam
kehidupan menggunakan model pembelajaran connected, yaitu dengan
mengkaitkan energi dengan konsep fotosintesis dan respirasi. Tema energi dalam
kehidupan terdapat pada kelas VIII.
4
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian berupa
pengembangan media edukatif science-poly berbasis PBL untuk meningkatkan
hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan judul
―Pengembangan Media Edukatif Science-Poly Berbasis Problem Based Learning
(PBL) Pada Tema Energi dalam Kehidupan‖.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah media edukatif science-poly berbasis PBL Tema Energi dalam
Kehidupan layak digunakan untuk pembelajaran peserta didik SMP
berdasarkan penilaian ahli?
2. Apakah media edukatif science-poly berbasis PBL Tema Energi dalam
Kehidupan efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik SMP?
1.3 Batasan Masalah
Pada penelitian ini, diperlukan adanya pembatasan dan kejelasan istilah
yang akan digunakan dalam penelitian agar nantinya tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda. Adapun pengertian dari beberapa istilah yaitu sebagai
berikut:
1.3.1 Media Science-poly
Science-poly merupakan suatu permainan yang diadopsi dari permainan
monopoli. Media Science-poly ini menggunakan gambar yang sesuai dengan tema
energi dalam kehidupan. Peraturan permainan ini, pemain (individu) yang
bermain terlebih dahulu dan berhenti pada petak yang dituju sesuai dengan angka
dadu, maka pemain tersebut akan menjawab pertanyaan dari kelompok lawan.
1.3.2 Model Problem Based Learning (PBL)
Permainan Science-poly berbasis PBL, dimana PBL diartikan sebagai
suatu pembelajaran yang diawali dengan penyajian suatu masalah yang autentik
dan bermakna kepada siswa sehingga siswa dapat melakukan penyelidikan dan
menemukan penyelesaian masalah oleh mereka sendiri (Afrizon, 2012). Peserta
5
didik dituntut untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan
pengetahuan yang dimiliki. Permasalahan pada media science-poly terdapat pada
awal saat dimulai permainan dan juga kartu pertanyaan bersifat pemecahan
masalah. Metode PBL juga dapat membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan berpikir kritis.
1.3.3 Tema Energi dalam Kehidupan
Penelitian ini membahas tentang tema energi dalam kehidupan dimana
terdapat keterpaduan antara fisika, biologi dan kimia. Pada kurikulum KTSP, tema
ini terdapat dalam kelas VIII semester genap. Tema energi dalam kehidupan
terdapat konsep energi dan sumber energi yang merupakan suatu ilmu fisika,
sedangkan dari segi biologi dan kimia terdapat dalam transformasi energi dalam
sel. Transformasi energi dalam sel meliputi katabolisme maupun anabolisme.
Reaksi–reaksi kimia yang terjadi dalam proses anabolisme (fotosintesis) dan
katabolisme (respirasi) termasuk segi kimia.
1.3.4 Efektivitas Penelitian
Efektivitas dalam penelitian ini ditinjau dari hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis peserta didik SMP. Hasil Belajar pada kurikulum KTSP terdapat
tiga aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Penelitian ini menekankan pada
ketiga ranah tersebut dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam
memecahkan masalah.
1.3.5 Berpikir Kritis
Ennis (1993) berpikir kritis merupakan berpikir reflektif yang berfokus
pada pola pengambilan keputusan tentang apa yang harus diyakini dan harus
dilakukan. Indikator kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan memberikan
penjelasan sederhana, kemampuan membangun kemampuan dasar, kemampuan
menyimpulkan, kemampuan membuat penjelasan lebih lanjut dan kemampuan
mengatur strategi dan teknik. Kemampuan berpikir kritis diukur dengan
menggunakan soal evaluasi yang penyebaran soal berdasarkan pada taksonomi
Bloom pada tingakat C3 sampai dengan C6.
6
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disajikan di atas maka tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengembangkan media edukatif science-poly berbasis PBL layak digunakan
dalam pembelajaran IPA tema Energi dalam Kehidupan pada peserta didik
SMP.
2. Mengetahui efektivitas media edukatif science-poly berbasis PBL ditinjau
dari peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik
SMP.
1.5 Spesifikasi Produk
Media edukatif science-poly merupakan media yang diadopsi dari
permainan monopoli. Kriteria yang terdapat dalam media edukatif science-poly
yaitu sebagai berikut:
1. Media ini berukuran 50 cm x 50 cm menggunakan mmt.
2. Terdapat 36 petak, yaitu 1 petak start, 27 petak berisi gambar tema energi
dalam kehidupan, 4 petak perpustakaan dan 4 petak bank pengetahuan.
3. Terdapat kartu pertanyaan beserta jawaban berjumlah 54 kartu, dimana
setiap petak nomor pada media science-poly terdapat 2 soal.
4. Kartu perpustakaan dan bank pengetahuan terdapat masing – masing 8
kartu, kartu ini berisi tentang materi – materi yang tentang tema energi
dalam kehidupan.
5. Terdapat permasalahan yang digunakan untuk bahan diskusi pemecahan
masalah sebelum memulai permainan.
6. Terdapat pion dan dadu sebagai alat untuk menjalankan permainan.
7. Stiker diberikan kepada pemain yang bisa menjawab pertanyaan dengan
benar dari setiap petak science-poly.
8. Terdapat kartu kendali yang digunakan untuk menempelkan stiker yang
didapatkan.
7
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan media edukatif science-poly berbasis PBL
memberikan beberapa manfaat sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang dapat diambil dari pembelajaran ini adalah dengan
adanya media edukatif science-poly berbasis PBL dapat digunakan sebagai salah
satu kajian relevan oleh peneliti lain, baik peneliti yang berupa lanjutan dari
penelitian ini yang bersifat memperkaya pengetahuan sebagai pelengkap kajian
literatur peserta didik.
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1 Bagi peserta didik
Penelitian pembelajaran menggunakan media edukatif science-poly
berbasis PBL dapat memberikan inovasi baru dalam belajar peserta didik sehingga
peserta didik dapat memahami dengan mudah konsep pembelajaran IPA pada
tema energi dalam kehidupan dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik.
1.6.2.2 Bagi guru
Pembelajaran dengan menggunakan media edukatif science-poly berbasis
PBL dapat menambah inovasi dalam penyampaian materi yang lebih menarik
sehingga peserta didik akan antusias untuk belajar energi dalam kehidupan. Pada
pembelajaran menggunakan media edukatif science-poly berbasis PBL dapat
memberikan alternatif yang dapat menambah kreativitas guru yang mengajar.
1.6.2.3 Bagi Peneliti
Penelitian dalam menggunakan media edukatif science-poly berbasis PBL
dapat memberikan informasi bahwa pada tema energi dalam kehidupan dapat
menjadikan pembelajaran yang menarik. Bukan hanya itu, dengan adanya
penelitian ini dapat memberikan pengalaman peneliti tentang pembelajaran di
sekolah dengan media edukatif ini dibuat sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
8
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengembangan Media Pembelajaran
Menurut Borg & Gall sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2013),
Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan menvalidasi produk–
produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan
pengembangan merupakan ―jembatan‖ antara penelitian dasar (basic research)
dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar bertujuan
untuk ―to discover new knowledge about fundamental phenomena‖ dan applied
research bertujuan untuk menemukan pengetahuan secara praktis dapat
diaplikasikan. Tahapan dalam penelitian pengembangan merupakan suatu tahapan
yang dimulai dari pembutan produk yang harus diuji coba menggunakan uji coba
sekala kecil. Pembuatan produk didasari dengan adanya permasalahan
pembelajaran di suatu kelas dan didapatkan pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan suatu produk pengembangan berupa media pembelajaran sebagai
alternatif pemecahan masalah pembelajaran tersebut.
Produk yang dihasilkan tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi
dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk
tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (Sugiyono,
2013).
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk dalam bidang
edukasi dapat berupa pengembangan media pembelajaran. Menurut Nurseto
(2011) Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Nasional Education
Assosiation (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca dan dibicarakan beserta instrumen
9
yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Menurut Briggs sebagaimana dikutip
Azizah (2012), media pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan
atau menyempurnakan isi pembelajaran. Menurut berbagai sumber tentang
pengertian media, maka media itu merupakan suatu alat yang dapat membantu
proses belajar siswa agar dapat tersampaikan dengan mudah.
Media pembelajaran dapat memberikan manfaat, antara lain: (1) Bahan
yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat
verbalistik, (2) Metode pembelajaran lebih bervariasi, (3) Siswa menjadi lebih
aktif melakukan beragam aktivitas, (4) Pembelajaran lebih menarik, dan (5)
Mengatasi keterbatasan ruang (Trianto, 2007).
Media berdasarkan kegunaannya sebagai media informasi atau
penyampaian materi, mempunyai berbagai macam energi dalam kehidupan
diantaranya adalah (1) media grafis, bahan cetak, dan gambar, (2) media proyeksi
diam, (3) media audio, (4) media audio visual diam, (5) media audio visual
hidup/film, (6) media televisi dan (7) multi media. Pembelajaran yang akan
digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan media edukatif science-poly yang
merupakan suatu media gravis, bahan cetak dan gambar.
Menurut Aqib (2013), pembuatan media pembelajaran mempunyai prinsip
umum yaitu :
1. visible : mudah dilihat
2. Interesting : menarik
3. Simple : sederhana
4. Useful : bermanfaat bagi pelajar
5. Accurate : benar dan tepat sasaran
6. Legitimate : sah dan masuk akal
7. Structured : tersusun secara baik dan runtut
Berdasarkan prinsip pembuatan media tersebut, maka media edukatif ini dibuat
untuk dapat membantu siswa mempelajari IPA secara menarik dan sederhana,
sehingga pembelajaran IPA dapat berjalan menyenangkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
10
2.2 Media Science-poly
Media science-poly merupakan suatu media edukatif dan interaktif yang
diadopsi dari permainan monopoli. Menurut Rifa & Eka sebagaimana dikutip oleh
Azizah (2012), monopoli adalah permainan yang ditujukan agar peserta dapat
mengetahui nama–nama negara di dunia atau nama–nama kota di Indonesia. Serta
peserta didik dapat mengelola uang lewat konsep untung rugi serta mengajarkan
konsep tentang kejujuran dan mengetahui aturan dalam melaksanakan permainan.
Pembelajaran ini dilakukan dengan bermain karena dengan bermain dapat melatih
konsentrasi, kemampuan sosialisasi, menambah wawasan peserta didik, mengasah
peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam permainan.
Permaian monopoli merupakan suatu permainan yang dimainkan minimal 2 orang
dan maksimal 4 orang dimana setiap orang mempunyai bidak untuk menjalankan
permainan. Bidak tersebut akan berjalan sesuai dengan jumlah mata dadu yang
didapat dan berjalan dimulai dari start dengan diberi uang sebagai permulaan.
Monopoli pada pembelajaran IPA dimodifikasi seperti halnya gambar–
gambar dalam monopoli diganti dengan tema energi dalam kehidupan. Permainan
monopoli dalam pembelajaran IPA dinamakan science-poly. Tujuan dari
pembelajaran ini tidak menguasai kekayaan namun menguasai materi dan
mengumpulkan stiker apabila pemain dapat menjawab dengan benar. Perbedaan
antara monopoli biasa dengan science-poly adalah:
1. Papan monopoli pada umumnya terdapat komplek negara–negara, bandara
dan stasiun sedangkan papan media edukatif science-poly terdiri dari petak –
petak yang berisi dengan gambar sesuai tema energi dalam kehidupan.
Desain media edukatif science-poly dibuat menggunakan corel draw X4
dengan ukuran (50 x 50) cm dan dicetak berupa mmt. Desain media edukatif
science-poly ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
11
Gambar 2.1 Desain Media Edukatif Science-Poly
2. Kesempatan dan dana umum pada monopoli diganti bank pengetahuan dan
perpustakaan pada media science-poly. Kartu bank pengetahuan dan
perpustakaan dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan
3. Setiap pemain yang jatuh pada petak – petak yang berisi gambar tema energi
wajib menjawab pertanyaan yang berbasis PBL.
4. Setiap petak yang sudah dijawab dan jawaban benar, masih ada kesempatan
untuk menjawab pertanyaan lagi karena setiap petak terdapat 2 kartu
pertanyaan, namun apabila sudah 2 kali berhenti pada petak tersebut, maka
petak tersebut pemain tidak perlu menjawab pertanyaan lagi. Contoh kartu
pertanyaan dapat dilihat pada Gambar 2.3.
12
Gambar 2.3 Kartu Pertanyaan dan Jawaban
5. Apabila bidak berhenti pada salah satu petak dan jawaban pemain salah
maka pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh pemain lain sesuai urutan
permainan.
6. Pemain yang menjawab benar akan mendapat stiker dan yang menjawab
salah tidak dapat mendapat stiker.
7. Media science-poly tidak menggunakan uang namun diganti dengan
mengumpulkan stiker.
Permainan menggunakan science-poly dilakukan secara individu.
Permainan ini dilakukan secara individu agar dapat mengetahui keaktifan peserta
didik dan untuk pemecahan masalah dilakukan secara diskusi dengan kelompok
setiap media science-poly. Langkah – langkah permainan menggunakan media
science-poly adalah sebagai berikut:
1. Setiap satu media science-poly terdiri maksimal 4 orang, permainan
dilakukan secara individu dan yang menjadi ―bandar‖ dilakukan secara
bergantian.
2. Setiap peserta didik diberikan kartu kendali untuk mengumpulkan stiker.
3. Permasalahan diberikan diawal permainan untuk memecahkan masalah
yang nanti digunakan untuk bahan diskusi.
4. Guru mengarahkan untuk memberikan kesempatan kepada setiap peserta
didik untuk melempar dadu, peserta didik yang mendapat angka paling
banyak maka mereka dapat bermain terlebih terlebih dahulu.
5. Pemain yang berhenti pada petak yang dituju, maka pemain tersebut wajib
menjawab pertanyaan (bersifat pemecahan masalah) dari bandar. Apabila
pemain dapat menjawab pertanyaan dengan benar maka pemain tersebut
13
mendapat stiker sesuai warna dan nomor petak tersebut, namun apabila
pemain tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut maka pemain
tidak mendapatkan stiker.
6. Pemain yang menjawab benar, wajib menulis soal dan jawaban di buku
catatan.
7. Kartu kendali yang dibawa setiap pemain berbentuk lingkaran warna,
dimana pemain harus menempelkan stiker pada lingkaran warna tersebut.
8. Apabila pertanyaan pada petak tersebut habis, maka pemain dapat melempar
dadu kembali untuk menjalankan pionnya.
9. Permainan dilakukan selama 25 menit, apabila waktu sudah menunjukkan
25 menit maka permaian dihentikan.
10. Pemain yang dapat mengumpulkan stiker banyak maka pemain tersebut
yang menang.
11. Kartu pertanyaan yang ada di media science-poly berisi pertanyaan bersifat
pemecahan masalah.
12. Apabila sudah 25 menit permainan, pemain diberikan waktu 10 menit untuk
berdiskusi mengenai permasalahan yang sudah didapatkan untuk
menyelesaikan permasalahan pada saat awal permaianan.
13. Perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas mengenai
permasalahan yang sudah didiskusikan.
14. Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang
sudah didapat dari permainan science-poly.
Permainan moponoli mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
dari permainan monopoli adalah mengajarkan tentang mengolah uang untuk
berbisnis dengan mengandalkan strategi yang akan disusun pemain. Permainan
monopoli juga memiliki kekurangan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk bermain
lama dan persaingan antar pemain yang kurang sehat karena harus menguasai
kekayaan.
Media edukatif science-poly berbeda dengan monopoli pada umumnya,
namun media ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
media edukatif science-poly diantaranya:
14
1. Menarik, karena media ini mempunyai gambar dan warna yang kontras.
2. Praktis, media ini dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
3. Media ini dapat melatih daya ingat tentang tema yang diajarkan.
4. Media ini dapat membantu siswa memecahkan masalah
5. Awet, media ini mudah pemeliharannya.
6. Media ini terdapat bank pengetahuan yang digunakan untuk menambah
informasi untuk menjawab pertanyaan.
Permainan menggunakan media science-poly juga mempunyai
kekurangan, diantaranya:
1. Permaianan ini menggunakan waktu yang lama, maka permainan dibatasi
waktu yaitu 25 menit hal ini mengakibatkan penguasaan materi setiap
pertemuan tidak dapat tersampaikan secara luas.
2. Apabila ada peserta didik yang tidak menguasai materi maka akan
menimbulkan kericuhan.
2.3 Problem Based Learning (PBL)
Amir sebagaimana dikutip oleh Gunantara, et al. (2014) Problem Based
Learning (PBL) merupakan suatu metode instruksional yang menantang peserta
didik agar belajar bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi
masalah yang nyata. PBL juga dapat diartikan sebagai proses yang ditempuh oleh
seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sampai masalah itu
tidak lagi menjadi masalah baginya (Gunantara, et al., 2014). PBL juga dapat
diartikan sebagai berikut:
Ill-structured problems are presented as unresolved so that students
will generate not just multiple thoughts about the cause of the problem,
but multiple thoughts on how to solve it (Barrows, 2002). Such
problems may not have a single correct answer and should engage
students in the exploration of multiple solution paths (Hmelo-Silver &
Barrows dalam Walker, 2009).
Problem solving is the process used to solved a problem. Science PBL
starts with a problem to be solved, students working in a PBL
environment should be skilled in problem solving or critical thinking.
One indicator of effective problem-solving skills is the ability to transfer
reasoning strategies to new problems (Bilgin et al., 2009).
15
Berdasarkan pendapat beberapa ahli, PBL merupakan suatu pembelajaran dimana
peserta didik mencari solusi dengan memecahkan masalah yang sudah diberikan
dengan menggunakan pengetahuan yang didapat. Model PBL ini juga dapat
meningkatkan berpikir kritis peserta didik dan juga memotivasi peserta didik
untuk belajar sehingga hasil belajar peserta didik tercapai.
Menurut Heller sebagaimana dikutip oleh Sumarji (2009), Pembelajaran
model PBL memiliki beberapa karakteristik yaitu: (1) pembelajaran bersifat
student center, (2) pembelajaran pada kelompok – kelompok kecil, (3) guru
berperan sebagai fasilitator dan moderator, (4) masalah menjadi fokus dan
merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan Problem Solving, (5)
informasi – informasi baru diperoleh dari belajar mandiri (self directed lerning).
Menurut Rusmono (2012), terdapat lima tahap utama dalam PBL yang
dimulai dengan memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri
dengan penyajian serta analisis hasil karya siswa. Tahapan utama PBL disajikan
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tahapan dalam PBL
Tahapan Tingkah Laku Guru
Tahap 1
Orientasi siswa pada masalah
Permasalahan diberikan sebagai petunjuk awal
permaianan science-poly disajikan kepada peserta
didik sebagai pengantar
Tahap 2
Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Permasalahan yang diberikan tersebut sebagai
tugas untuk pemecahan masalah secara kelompok
dan juga kartu soal sebagai pemecahan masalah
Tahap 3
Membimbing pengalaman
individual maupun kelompok
Peserta didik mendiskusikan masalah yang
disajikan dalam media science-poly berbasis PBL
secara berkelompok
Tahap 4
Mengembangkan dan
menyajikan masalah
Hasil diskusi dari pertanyaan bersifat PBL dari
media science-poly dipresentasikan di depan
kelas.
Tahap 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Peserta didik memberikan tanggapan dan guru
mengevaluasi hasil dari diskusi kelompok.
(Sumber : Rusmono, 2012)
16
Pembelajaran menggunakan PBL dapat memberikan berbagai manfaat
diantaranya yaitu (1) meningkatkan kecakapan peserta didik dalam pemecahan
masalah, (2) lebih mudah mengingat materi pembelajaran yang telah dipelajari,
(3) meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar, (4) membangun
kemampuan kepemimpinan, kerja sama dan kecakapan belajar, (5) memotivasi
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2.4 Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu aspek yang terdapat dalam
karakter rasa ingin tahu dan kreatif. Pendidikan karakter merupakan suatu hal
yang penting dalam pembelajaran kurikulum 2013 dan juga pendidikan karakter
dilanjutkan pada kurikulum KTSP. Hal ini ditujukan untuk mencetak peserta didik
yang berkarakter. Pendidikan karakter meliputi beberapa hal termasuk rasa ingin
tahu dan kreatif, didalam aspeknya terdapat kemampuan berpikir kritis. Menurut
Fisher (2007), berpikir kritis merupakan interpretasi dan evaluasi yang terampil
dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi. Krulik
& Rudrik sebagaimana dikutip oleh Astika, et al. (2013), berpikir kritis juga dapat
diartikan sebagai proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas mental seperti
dalam pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision
making), analisis asumsi (analyzing assumption) dan inkuiri sains (sciencetific
inquiry).
Menurut Puskur sebagaimana dikutip oleh Afrizon, et al. (2012)
menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis tergantung pada perilaku
berkarakter yang dimiliki siswa. Karakter adalah watak, tabiat dan akhlak atau
kepribadian yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan (virtues)
yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,
bersikap dan bertindak.
Kemampuan berpikir kritis dapat diukur menggunakan soal evaluasi
dengan mengacu pada taksonomi Bloom yaitu sebagai berikut:
The upper three levels of Blooms’ taxonomy of educational objectives
(analysis, synthesis, and evaluation) are often offered as a definition of
critical thinking. Sometimes the next two level (comprehension and
17
application) are added. This conception is a good beginning, but it has
problems. One is that the levels are not really hierarchical, as
suggested by the theory, but rather are interdependent. For example,
although synthesis and evaluation generally do require analysis,
analysis generally requires synthesis and evaluation (Ennis, 1991).
Pendapat beberapa ahli mengatakan bahwa berpikir kritis merupakan berpikir
tingkat tinggi, dimana peserta didik dapat memecahkan masalah dengan
menyelesaikan evaluasi pembelajaran berdasarkan pada taksonomi Bloom pada
tahap C3 sampai dengan C6.
Ennis (1993) mengungkapkan bahwa, ada 12 indikator berpikir kritis yang
dikelompokkan dalam lima besar aktivitas sebagai berikut: 1) Memberikan
penjelasan sederhana yang berisi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis
pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
atau pernyataan, 2) Membangun keterampilan dasar, yang terdiri dari
mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati
serta mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi, 3) Menyimpulkan yang
terdiri dari kegiatan mendeduksi atau mempertimbangkan hasil deduksi,
menginduksi atau mempertimbangkan hasil induksi, untuk sampai pada
kesimpulan, 4) Memberikan penjelasan lanjut yang terdiri dari mengidentifikasi
istilah- istilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi
asumsi, 5) Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri dari menentukan tindakan
dan berinteraksi dengan orang lain. Indikator keterampilan berpikir kritis tersebut
diuraikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Indikator keterampilan berpikir kritis
Keterampilan berpikir
kritis
Sub keterampilan
berpikir kritis
Penjelasan
1. Memberikan
Penjelasan
sederhana
(elementary
clarification)
1. Memfokuskan
pertanyaan
a. Mengidentifikasi atau
merumuskan pertanyaan
b. Mengidentifikasi
kriteria – kriteria untuk
mempertimbangkan
jawaban yang mungkin
c. Menjaga kondisi pikiran
2. Menganalisis argumen a. Mengidentifikasi
18
Keterampilan berpikir
kritis
Sub keterampilan
berpikir kritis
Penjelasan
kesimpulan
b. Mengidentifikasi alasan
(sebab) yang dinyatakan
(eksplisit)
c. Mengidentifikasi alasan
sebab yang tidak
dinyatakan implisit
d. Mencari persamaan dan
perbedaan
e. Mencari struktur dari
suatu argument
f. Merangkum
3. Bertanya dan menja-
wab pertanyaan
klarifikasi dan perta-
nyaan menantang
a. Mengapa
b. Apa intinya, apa artinya
c. Apa contohnya, apa
yang bukan contoh
d. Bagaimana menerapkan
dalam kasus tersebut
e. Perbedaan apa yang
menyebabkan
2. Membangun
keterampilan
dasar (basic
support)
4. Mempertimbangkan
kredibilitas (kriteria)
suatu sumber
a. Ahli
b. Tidak adanya konflik
interest
c. Kesepakatan antar
sumber
d. Reputasi
e. Menggunakan prosedur
yang ada
f. Mengetahui risiko
g. Kemampuan memberi
alasan
h. Kebiasan berhati – hati
5. Mengobservasi dan
mempertimbangkan
hasil observasi
a. Ikut terlibat dalam
menyimpulkan
b. Dilaporkan oleh
pengamat
c. Mencatat hal – hal yang
diinginkan
d. Penguatan
(collaboration)
e. Kondisi akses yang baik
19
Keterampilan berpikir
kritis
Sub keterampilan
berpikir kritis
Penjelasan
f. Penggunaan teknologi
yang kompeten
g. Kepuasaan observer
atas kredibilitas kriteria
3. Menyimpulkan
(interference)
6. Membuat deduksi
dan mempertimbang-
kan hasil deduksi
a. Kelompok yang logis
b. Kondisi yang logis
c. Interpretasi pertanyaan
7. Membuat induksi
dan mempertimbang-
kan induksi
a. Membuat generalisasi
b. Membuat kesimpulan
dan hipotesis
8. Membuat dan
mempertimbangkan
nilai keputusan
a. Latar belakang fakta
b. Konsekuensi
c. Penerapan prinsip–
prinsip
d. Memikirkan alternatif
e. Menyeimbangkan,
memutuskan
4. Membuat
penjelasan lebih
lanjut (advanced
clarification)
9. Mengidentifikasi
istilah,
mempertimbangkan
definisi
a. Bentuk : sinonim,
klarifikasi, rentang,
ekspresi yang sama,
operasional, contoh dan
non contoh.
10. Mengidentifikasi
asumsi
a. Penalaran secara
implisit
b. Asumsi yang
diperlukan, rekontruksi
argument
5. Strategi dan
teknik (strategic
and technique)
11. Memutuskan suatu
tindakan
a. Mengidentifikasi
masalah
b. Menyeleksi kriteria
untuk membuat seleksi
c. Menemukan alternatif
yang memungkinkan
d. Mereview
e. Memonitor
implementasi
12. Berinteraksi dengan
orang lain
20
Kemampuan berpikir kritis dimasyarakat belum diasah secara maksimal.
Peserta didik dituntut untuk aktif dan kritis dalam proses pembalajaran, maka
pada pembelajaran IPA pada penelitian ini diharapkan dapat menekankan pada
kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis berkaitan dengan psikologi
siswa. Teori perkembangan Piaget menyatakan bahwa siswa SMP (11-14 tahun)
termasuk dalam operasional formal, dimana memungkinkan siswa mempunyai
tingkah laku pemecahan masalah dan uji hipotesis (Fatimah & Widiyatmoko,
2014). Pembelajaran ini dapat menggunakan media science-poly yang
menggunakan model PBL.
2.5 Tema Energi dalam Kehidupan
Tema yang dikembangkan dalam media edukatif science-poly adalah tema
energi dalam kehidupan. Tema ini merupakan materi pokok ―energi, fotosintesis
dan respirasi‖ yang terdapat di kelas VIII semester genap sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pengembangan media edukatif science-poly pada tema energi dalam
kehidupan sudah terpadu, hal ini karena adanya keterpaduan antara disiplin ilmu
biologi, fisika dan kimia. Berdasarkan disiplin ilmu bilogi pada pembelajaran ini
yaitu memahami proses respirasi dan fotosintesis, sedangkan ilmu fisika pada
tema ini memahami tentang pengertian energi, konsep energi dan sumber energi
dimana materi yang disampaikan terdapat energi potensial dan energi kinetik.
Disiplin ilmu yang terakhir adalah bidang kimia, dimana pada materi ini porsi
bidang kimia hanya sedikit yaitu memahami reaksi kimia dari respirasi dan
fotosintesis.
Model pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan model
pembelajaran tipe connected, hal ini karena tipe connected merupakan suatu tipe
yang menghubungkan konsep satu dengan yang lain. Model keterpaduan
pembelajaran pada tema energi dalam kehidupan tipe connected dapat dilihat
pada Gambar 2.4.
21
Gambar 2.4 Bagan keterpaduan Tema Energi dalam Kehidupan
Model pembelajaran ini menerangkan tentang keterhubungan antar konsep
satu dengan yang lain, diantara yaitu sumber energi berhubungan dengan konsep
energi karena konsep energi menerangkan tentang dari mana energi didapatkan,
tidak hanya konsep itu saja namun juga terkait antara sumber energi dengan reaksi
kimia yang terjadi pada proses respirasi maupun fotosintesis. Keseluruhan materi
ini saling berhubungan dengan konsep energi. Manusia membutuhkan energi
karena adanya sumber energi dan tidak semua energi dapat digunakan secara
langsung namun adanya transformasi energi.
2.6 Hasil Belajar
Menurut Gagne & Berliner sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2011)
menyatakan belajar adalah proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya
karena hasil dari pengalaman. Belajar memiliki beberapa unsur yang dapat
merubah perilaku seseorang yaitu adanya peserta didik yang melakukan kegiatan
pembelajaran, rangsangan (stimulus), memori dan respon. Maka dapat diartikan
bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku karena adanya unsur seperti
peserta didik yang mengikuti pembelajaran, dimana saat proses belajar,
rangsangan (stimulus) yang diterima oleh peserta didik diterima melalui syaraf
yang nantinya akan disimpan di memori dan kemudian dengan adanya memori
dapat diaplikasikan dalam perilaku atau respon dari peserta didik.
Proses belajar dapat diketahui dengan adanya hasil belajar. Menurut Rifa’i
(2011) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila
Energi
dalam
Kehidupan
Konsep &
sumber
energi Transfor-
masi energi
(fotosintesis
& respirasi)
Reaksi
respirasi &
fotosintesis
22
tujuan dari pembelajaran sudah tercapai. Dalam pencapain tujuan pembelajaran,
Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah
belajar, yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain)
dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain).
Proses kognitif merupakan cara yang dipakai siswa secara aktif dalam
proses mengkontruksi makna. Menurut Anderson & Krathwohl sebagaimana
dikutip oleh Widoyoko (2014), Proses kognitif dalam pembelajaran dibagi
menjadi enam jenjang mulai dari jenjang yang paling rendah ke jenjang yang
paling tinggi, yaitu (1) mengingat (remember) adalah mengambil pengetahuan
yang dibutuhkan dari memori jangka panjang, (2) memahami (understand)
merupakan proses mengkontruksi makna dari pesan – pesan pembelajaran, baik
yang bersifat lisan, tulisan, atau grafik yang disampaikan melalui pengajaran,
buku dan sumber – sumber lain, (3) mengaplikasi (apply) merupakan proses
kognitif yang melibatkan penggunaan prosedur – prosedur tertentu untuk
mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah, (4) menganalisis (analyze)
adalah memecah – mecah materi menjadi bagian – bagian kecil dan menentukan
bagaimana hubungan antar bagian dan antar setiap bagian dengan struktur
keseluruhannya, (5) mengevaluasi (evaluate) adalah membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar tertentu, dan (6) mencipta (create) merupakan
proses menyusun elemen – elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan
fungsional.
Benyamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2011), ranah afektif
berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai, kategori tujuannya
mencerminkan hirarki yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai
dengan membentuk pola hidup. Ranah afektif terdiri dari lima kategori yaitu (1)
penerimaan (receiving) merupakan keinginan peserta didik untuk menghadirkan
rangsangan, (2) penanggapan (responding) merupakan partisipasi aktif dari
peserta didik, (3) penilaian (evaluating) berkaiatan dengan nilai dari suatu objek
atau perilaku peserta didik, (4) pengorganisasian (organization) suatu
konseptualisasi nilai yang dimiliki individu untuk memperbaiki hubungan dengan
manusia, (5) pembentukan pola hidup (organization by a value complex)
23
mencakup beberapa aktivitas yang luas namun penekanan dasar dari peserta didik
adalah memiliki karakteristik yang khas.
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti
kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.
Penjabaran dari ranah ini sering kali tumpang tindih antara ranah afektif dan
psikomotorik. Ranah psikomotorik menurut Simpson sebagimana dikutip oleh
Rifa’i (2011) mempunyai berbagai kategori diantaranya (1) persepsi (percepsion)
berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan, (2) kesiapan (set)
yaitu mengacu pada tipe kegiatan tertentu, (3) gerakan terbimbing (guided
response) berkaiatan dengan tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan
kompleks, (4) gerakan terbiasa/ kemahiran (mechanism) berkaitan dengan
tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan
gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir, gerakan komplek
(complex overt response), (5) penyesuaian (adaptasion) berkaitan dengan
keterampilan yang dikembangkan dan dapat memodifikasi pola – pola gerakan
sesuai dengan persyaratan baru dan (6) kreativitas (originality) mengacu pada
penciptaan pola – pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau
masalah – masalah tertentu.
2.7 Kajian Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian Vikagustanti et al. (2014), pembelajaran
menggunakan media monopoli mendapatkan tanggapan baik dari peserta didik
karena sesuai dengan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta didik yaitu
menyenangkan. Pada penelitian ini, juga membuktikan bahwa pembelajaran
menggunakan media monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak
88,5%. Hasil belajar yang diukur pada penelitian Vikagustanti et al. adalah dilihat
dari ranah kognitif berupa pemahaman konsep.
Penelitian menggunakan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Hasil belajar peserta meningkat karena mereka menggunakan model
pembelajaran PBL. Model Pembelajaran menggunakan PBL dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 16,42% pada siklus I dan II
Energi
dalam
Kehidupan
Konsep
Energi dan
sumber
energi
Transformasi
energi
(fotosintesis
& respirasi)
Reaksi pada
respirasi &
fotosintesis
24
(Gunantara et al., 2014). Berdasarkan penelitian ini, PBL dapat merangsang
keterbukaan pikiran serta mendorong peserta didik untuk melakukan
pembelajaran secara kritis dan aktif. Menurut Afrizon (2012), pembelajaran IPA-
Fisika menggunakan model pembelajaran PBL dapat memberikan sumbangan
positif terhadap peningkatan perilaku berkarakter dan keterampilan berpikir kritis.
Peningkatan berpikir kritis peserta didik melalui model PBL dilakukan dengan tes
yaitu dengan ketuntasan 63,91%. Science comic berbasis PBL sebagai media
pembelajaran pada tema bunyi dan pendengaran untuk siswa SMP dapat
meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan
hasil belajar siswa sebesar 0,62 masuk dalam kategori sedang dan juga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan media science
comic berbasis PBL ( Fatimah & Widiyatmoko, 2014)
Menurut Astika, et al. (2013), pembelajaran menggunakan model PBL
dapat meningkat keterampilan berpikir kritis dari pada menggunakan model
ekspositoris. Berdasarkan hasil penelitian Sujiono & Widiyatmoko (2014), modul
IPA terpadu berbasis PBL efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Maka berdasarkan beberapa penelitian, model PBL berpengaruh
pada peningkatan hasil belajar kemampuan berpikir kritis peserta didik.
2.8 Kerangka Berpikir
Pada kurikulum KTSP masih melanjutkan kurikulum 2013 tentang karakter,
yaitu berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 pasal
3 tersebut, maka peneliti menyusun rancangan penelitian berdasarkan kerangka
berpikir yang disajikan pada Gambar 2.5.
25
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA jenjang SMP
Permendiknas No. 65 Tahun 2013
UU No. 20 Tahun 2003
Media edukatif science-poly
1. Pembelajaran IPA berpendekatan kontekstual dan
scientific
2. Pembelajaran IPA yang dikaji secara terpadu
(Biologi, Fisika dan Kimai)
3. Pembelajaran membentuk karakter pada peserta
didik yang didalamnya terdapat ketrampilan
4. Pembelajaran yang menarik, efektif dan efesien
Tema Energi dalam Kehidupan
1. Menggunakan model pembelajaran connected
2. Disajikan dengan kajian ilmu fisika, biologi
dan kimia
1. Pembelajaran yang menyenangkan
karena bermuatan permainan
2. Media ini menimbulkan daya tarik
dan ingatan peserta didik
Media edukatif science-poly berbasis
Problem Based Learning (PBL)
1. Meningkatkan pemahaman peserta
didik tentang tema energi dalam
kehidupan
2. Meningkatkan ketrampilan berpikir
kritis
Pengembangan Media Edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning
Media edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning (PBL) layak dan efektif digunakan
pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
26
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian untuk melakukan uji coba media edukatif science-poly
berbasis PBL di SMP Negeri 36 Semarang beralamat di Jalan Pelampitan No. 35
Semarang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelas VIII semester dua tahun
ajaran 2014/2015.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 36 Semarang. Pada
uji coba skala kecil diambil 8 peserta didik dari kelas IX, uji coba skala besar di
kelas VIII A dan uji coba pemakaian menggunakan satu kelas yang sama dengan
uji coba skala besar yaitu VIII A. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik
cluster random sampling karena pengambilan sampel dilakukan secara acak dan
berdasarkan keterangan guru IPA.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini menghasilkan sebuah produk yang diharapkan bermanfaat di
bidang pendidikan untuk membantu pembelajaran agar mudah dipelajarai dalam
bentuk media edukatif science – poly berbasis PBL. Dalam pengujian keefektifan
produk tersebut, rancangan penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
dan pengembangan (Research and Development) pada Gambar 3.1 (Sugiyono,
2013).
27
Gambar 3.1 Langkah – langkah menggunakan metode Research and Development
yang dimodifikasi dari Sugiyono (2013).
Penjelasan dari desain pengembangan dalam penelitian ini sebagai berikut:
3.3.1 Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah yang ada diperoleh melalui kegiatan observasi awal
tentang pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 36
Semarang, peserta didik senang belajar berkelompok disertai dengan permainan.
Pembelajaran IPA di SMP Negeri 36 Semarang sudah baik dengan menggunakan
pendekatan scientific secara kontekstual yaitu hanya mengamati alam sekitar, hal
ini mengakibatkan peserta didik merasa bosan karena selalu menggunakan teknik
pembelajaran yang sama. Berdasarkan permasalahan tersebut peserta didik
menginginkan suatu pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran
menyenangkan yang diinginkan peserta didik adalah pembelajaran menggunakan
media permainan. Salah satu media pembelajaran berupa permainan adalah
menggunakan media monopoli. Media monopoli ini nantinya dimodifikasi
menjadi media edukatif science-poly berbasis Problem Based Learning (PBL)
Potensi
dan
Masalah
Pengumpulan
Data
Desain
Media
science-poly
Validasi
Desain
Media
science-poly
Revisi
Desain
Media
science-poly
Uji Coba
Skala Kecil
Media
science-
poly
Revisi
Media
science-
poly
Uji Coba
Skala Besar
Media
science-poly
Revisi Media
science-poly Media science-poly
Final
Uji
Pelaksanaan
Lapangan
28
yang berisi dengan gambar–gambar terkait tema yang ada pada pembelajaran IPA
dan juga pertanyaan. Media ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
belajar IPA dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam
memecahkan permasalahan dalam pembelajaran dan juga diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam hal kognitif, afektif dan
psikomotorik.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk mengumpulkan data-data yang digunakan untuk
menunjang pembuatan suatu desain produk media pembelajaran. Pengumpulan
data terkait pembuatan media edukatif science-poly antara lain adalah: (1) data
observasi awal yaitu wawancara kepada guru dan wawancara kepada beberapa
peserta didik, (2) menentukan tema yang akan digunakan untuk mengembangkan
media edukatif science-poly yaitu tema energi dalam kehidupan, (3)
mengumpulkan materi dan gambar – gambar terkait tema energi dalam kehidupan,
(4) mengumpulkan data nilai hasil ulangan semester gasal untuk menganalisis
bahwa subjek penelitian yang akan digunakan normal dan homogen, (5)
mengumpulkan bahan untuk membuat instrumen penelitian seperti lembar
validasi, angket tanggapan guru dan peserta didik dan perangkat pembelajaran.
3.3.3 Desain Media Science-Poly
Desain produk berupa media science-poly berbasis PBL yaitu melakukan
suatu rancangan media science-poly berupa lembaran permainan yang diadaptasi
dari permainan monopoli. Media science-poly dibuat seperti permainan monopoli
dimana terdapat petak-petak negara yang diganti dengan gambar-gambar
mengenai tema energi dalam kehidupan. Kartu kesempatan dan dana umum
diganti dengan bank pengetahuan dan perpustakan. Perangkat media science-poly
ini tidak hanya terdapat petak-petak tentang IPA saja namun juga terdapat kartu
pertanyaan dan jawaban mengenai tema energi dalam kehidupan. Pembuatan
desain media science-poly dibuat menggunakan Corel Draw Suite X4.
3.3.4 Validasi Desain Media Science-Poly
Desain produk berupa media edukatif science-poly berbasis PBL divalidasi
oleh para pakar atau validator. Validator yang akan menvalidasi adalah pakar
29
media dan pakar materi. Setiap aspek penilaian divalidasi oleh 2 pakar tersebut,
yang mana setiap pakar terdiri dari 3 validator. Validasi desain media science-poly
berbasis PBL bertujuan untuk mengetahui bahwa produk ini dapat dikembangkan
lebih lanjut atau harus mengalami revisi. Validasi media ini terdapat 2 tahap
penilaian yaitu tahap I dan tahap II.
3.3.5 Revisi Desain Media Science-Poly
Revisi dilakukan apabila terdapat kelemahan maupun kekurangan
berdasarkan saran dari para pakar media dan materi yang menilai media tersebut
pada tahap I. Proses revisi dilakukan berulang – ulang untuk sampai produk
dinyatakan layak oleh para pakar materi dan media. Setelah media edukatif
science-poly direvisi, media ii divalidasi lagi pada tahap 2 untuk mendapatkan
media edukatif science-poly yang layak digunakan dalam pembelajaran. Media
edukatif science-poly yang sudah dinyatakan lolos oleh para pakar media dan
materi dapat digunakan untuk uji coba skala kecil.
3.3.6 Uji Coba Skala Kecil Media Science-Poly
Media science-poly berbasis PBL yang telah diperbaiki berdasarkan saran
dari validator, diuji coba menggunakan skala kecil yaitu menggunakan peserta
didik kelas IX yang hanya mengambil 8 orang dari SMP N 36 Semarang. Uji coba
skala kecil, peserta didik juga diberikan angket keterbacaan mengenai media
edukatif science-poly berbasis PBL.
3.3.7 Revisi Media Science-Poly
Revisi media edukatif science-poly berbasis PBL dilakukan apabila
ditemukan kelemahan dan kekurangan produk berdasarkan uji coba skala kecil
yaitu dengan adanya penilaian dan komentar dari angket peserta didik.
3.3.8 Uji Coba Skala Besar Media Science-Poly
Media edukatif science-poly yang telah direvisi berdasarkan penilaian dan
komentar dari angket tanggapan peserta didik pada skala kecil, maka media ini
diuji coba pada skala besar. Pada uji coba skala besar dilakukan di kelas VIII A
dengan jumlah peserta didik 32. Penentuan kelas pada uji coba skala besar
dilakukan dengan teknik cluster random sampling dengan menguji normalitas
dan homogenitas dari populasi kelas VIII yaitu kelas VIII A – VIII I. Uji coba
30
skala besar diberikan angket tanggapan peserta didik dan angket tanggapan guru,
sehingga akan diperoleh data tanggapan peserta didik terhadap media edukatif
science-poly berbasis PBL.
3.3.9 Revisi Media Science-Poly
Revisi ini merupakan revisi media pembelajaran edukatif science-poly
berbasis PBL yang terakhir. Revisi ini berdasarkan hasil penilaian dari angket
tanggapan peserta didik skala besar dan angket tanggapan guru. Revisi ini
dilakukan pengecekan-pengecekan kembali apabila pada media edukatif science-
poly responden menyatakan ―layak‖.
3.3.10 Uji Pelaksanaan Lapangan
Uji pelaksanaan lapangan merupakan uji implementasi yang dilakukan di
kelas yang sama pada uji coba skala besar yaitu VIII A. Media edukatif yang
digunakan merupakan media final yang sudah disempurnakan pada uji coba skala
besar. Uji pemakaian media ini dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan media
edukatif science-poly yang telah dikembangkan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian pengembangan media edukatif
science-poly berbasis PBL yaitu lembar validasi tim pakar untuk kelayakan media
dan materi untuk mengetahui tingkat kelayakan media, angket tanggapan guru dan
angket tanggapan peserta didik mengenai penggunakan media edukatif science-
poly.
3.4.2 Metode Tes
Penelitian ini menggunakan metode tes untuk memperoleh data hasil
belajar kognitif dan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran
IPA tema energi dalam kehidupan. Metode tes dilakukan 2 kali dimana diawal
pembelajaran (pre-test) dan diakhir pembelajaran (post-test). Jenis tes yang
dilakukan pada penelitian ini adalah pilihan ganda berdasarkan kriteria
31
kemampuan berpikir kritis yaitu meliputi C3 – C6 pada taksonomi Bloom. Soal
yang akan digunakan untuk pre-test dan post-test terlebih dahulu dilakukan uji
coba soal di kelas yang sudah pernah mendapatkan materi tentang energi dalam
kehidupan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
beda setiap butir soal.
3.4.3 Metode Observasi
Pada penelitian ini metode observasi digunakan untuk memperoleh data
tentang peningkatan hasil belajar peserta didik pada aspek afektif dan
psikomotorik. Metode observasi diisi berdasarkan penilaian observer pada sikap
dan keterampilan peserta didik,
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Data Awal
3.5.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian
terdistribusi normal. Penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji Chi
Kuadrat yaitu sebagai beriku:
( )
Keterangan:
= chi kuadrat
= frekuensi observasi
= frekuensi harapan
Hasil perhitungan uji normalitas diterima jika 2x hitung < 2x tabel pada taraf
signifikan 5% dan dk = n – 1 (Sugiyono, 2013). Normalitas kelas VIII dianalisis
dari nilai ulangan semester ganjil. Hasil analisis uji normalitas kelas VIII dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
32
Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII
Kelas 2x hitung 2x tabel N Kriteria
VIII A 6.65 11.07 32 Berdistribusi normal
VIII B 8.22 11.07 32 Berdistribusi normal
VIII C 10.53 11.07 32 Berdistribusi normal
VIII D 10.26 11.07 29 Berdistribusi normal
VIII E 10.53 11.07 32 Berdistribusi normal
VIII F 10.32 11.07 32 Berdistribusi normal
VIII G 8.93 11.07 32 Berdistribusi normal
VIII H 9.95 11.07 32 Berdistribusi normal
VIII I 8.46 11.07 32 Berdistribusi normal
Data perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 8.
Hasil pehitungan uji normalitas diperoleh 2x hitung < 2x tabel pada taraf
signifikan α = 5% dan dk = n – 1 diperoleh bahwa data populasi semua kelas VIII
SMP Negeri 36 Semarang berdistribusi normal.
3.5.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sempel
penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Perhitungan
homogenitas menggunakan Uji Bartlett sebagai berikut:
( ) { ∑( ) }
Dengan ∑( )
∑( ) dan ( )∑( )
(Sudjana, 2005)
Keterangan:
x2
= besarnya homogenitas
ni = jumlah responden masing-masing kelompok
B = koefisien Bartlett
S2 = varians gabungan dari semua sampel
Si = varians masing-masing kelas
Kriteria pengujian, jika X2
hitung ≤ X2
tabel dengan dk = k-1 dan taraf
signifikan 5%, maka sampel dalam keadaan homogen (Sudjana, 2005). Hasil
33
perhitungan uji homogenitas populasi kelas VIII SMP Negeri 36 Semarang dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Polulasi
Kelas 2x hitung 2x table α Kriteria
VIII 13.12 15.5 5 % Homogen
Data perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 9.
Hasil analisis homogenitas yang disajikan pada Tabel 3.2 diperoleh
bahwa 2x hitung = 13.12 dan 2x tabel = 15.5, maka dapat disimpulkan bahwa
populasi kelas VIII SMP Negeri 36 Semarang mempunyai varian yang sama
(homogen). Hasil analisis normalitas dan homogenitas digunakan untuk
mengambil sampel penelitian yang telah terdistribusi normal dan homogeny
dengan menggunakan teknik cluster random sampling.
3.5.2 Analisis Instrumen Tes
3.5.2.1 Analisis Validasi Item
Menurut Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto (2012),
mengungkapkan A test is valid if it measures what is purpose to measure, dimana
dapat diartikan sebagai suatu tes dapat dikatakan valid apabila suatu tes mengukur
apa yang akan diukur. Validitas suatu butir soal dapat diukur dengan
menggunakan korelasi product moment, sebagai beriku:
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Keterangan: = Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Banyaknya subjek/peserta didik yang diteliti
∑ = Jumlah skor tiap butir soal
∑ = Jumlah skor total
∑ = Jumlah kuadrat skor butir soal
∑ = Jumlah kuadrat skor total
(Arikunto, 2012)
Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment,
dengan taraf signifikansi . Jika maka item tersebut valid. Hasil
34
perhitungan uji coba soal dengan korelasi product moment diperoleh data dapat
dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Validasi Soal
Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 13, 14. 15, 16, 17, 18,
19, 21, 22, 24, 25, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35,
39,40
28
Tidak Valid 7, 8, 10, 12, 16, 20, 23, 26, 27, 30, 36, 37, 38 12
Data selengkapnya disajikan pada lampiran 5.
Hasil analisis uji coba soal diperoleh bahwa terdapat 28 soal yang valid
dan 12 soal tidak valid. Soal yang mempunyai kriteria valid yang akan digunakan
untuk soal pretest dan posttest namun masih harus berdasarkan kriteria daya beda
soal dan tingkat kesukaran. Soal yang dipakai juga harus memenuhi indikator
pembelajaran.
3.5.2.2 Analisis Taraf Kesukaran
Menurut Arikunto (2012) indeks kesukaran (difficulty index) merupakan
bilangan yang menunjukkna sukar mudahnya suatu soal, dimana besarnya indeks
kesukaran antara 0,0 – 1,0 indek kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal.
Penelitian ini menggunakan perhitungan taraf kesukaran tiap soal adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
P : Tingkat kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benar butir soal
JS : Jumlah siswa yang mengikuti tes
Maka dengan adanya tingkat kesukaran dapat diklasifikasi tingkat
kesukaran soal (Arikunto, 2012) pada Tabel 3.4.
0,1
mudah
0,0
sukar
35
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Taraf Kesukaran
Indeks Taraf Kesukaran Kriteria
0,00 - 0,30 Sukar
0,30 - 0,70 Sedang
0,70 - 1,00 Mudah
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai taraf kesukaran sedang
(Arikunto, 2012).
Hasil perhitungan uji coba soal pada kriteria tingkat kesukaran dapat
dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Taraf Kesukaran Soal Uji Coba
Butir Soal Kriteria Keterangan
2, 3, 4, 19, 27 Mudah Dipakai
6, 7, 8, 12, 16, 20, 23, 26, 30,
35, 36, 37, 38 Mudah Dibuang
5, 9, 11, 14, 15, 17, 21, 22, 24,
25, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35 Sedang Dipakai
1, 10, 40 Sedang Dibuang
13, 18 Sukar Dipakai
Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 5.
Hasil analisis uji coba soal tingkat kesukaran diperoleh taraf kesukaran
soal mudah, sedang dan sukar. Soal Uji coba tersebut ada yang dipakai dan
dibuang, hal ini sesuai dengan validitas soal, soal yang tidak valid tidak dapat
dipakai.
3.5.2.3 Analisis Daya Pembeda
Daya beda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah) (Arikunto,2012). Daya pembeda ditunjukkan oleh indeks
diskriminasi yang diberi simbol D. Rumus yang untuk menyatakan indeks
diskriminasi adalah :
Keterangan :
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
36
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Maka dengan adanya nilai diskriminasi dapat diklasifikasikan daya
pembeda (Arikunto, 2012) pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Daya Pembeda Kriteria Penilaian
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Sangat baik
Soal yang baik merupakan soal yang mempunyai daya pembeda baik
(Arikunto, 2012).
Hasil analisis uji coba soal berdasarkan daya pembeda soal dapat dilihat
pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Butir Soal Kriteria Keterangan
9, 11, 17, 18, 28, 32, 33 Sangat Baik Dipakai
1 Sangat Baik Dibuang
5, 13, 14, 19, 21, 22, 25, 29,
31, 34, 35 Baik Dipakai
6, 40 Baik Dibuang
2, 3, 4, 15, 24, 27, 39 Cukup Dipakai
8, 16 Cukup Dibuang
7, 10, 12, 20, 23, 26, 30, 36,
37, 38 Jelek Dibuang
Data selengkapnya disajikan pada lampiran 5.
Hasil analisis uji coba soal berdasarkan daya pembeda soal terdapat soal
yang sangat baik dan baik yang tidak dipakai hal ini karena soal tersebut dalam
kategori tidak valid, sedangkan soal yang jelek semua dibuang karena soal
tersebut tidak valid.
3.5.2.2 Analisis Reliabilitas Tes
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes
dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2012).
37
Menurut Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto (2012),
menyatakan bahwa persarat bagi tes, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting
karena validitas lebih penting sedangkan reliabilitas itu perlu, karena menyokong
terbentuknya validitas.
Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas soal secara
keseluruhan menggunakan rumus K-R.20 adalah:
[
] [
]
Keterangan :
r11 : reliabilitas soal secara keseluruhan.
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
: jumlah hasil perkalian anatar p dan q
n : banyaknya butir soal
S : stardar deviasi dari tes
Menurut Arikunto (2012) harga r11 yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan harga r tabel dengan =5%, rhitung> rtabel maka soal tersebut reliabel.
Kriteria reliabel ditunjukkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Soal
Interval Koefesien Tingkat Reliabilitas
0,8 ≤ r ≤ 1,0 Sangat Tinggi
0,6 ≤ r ≤ 0,8 Tinggi
0,4 ≤ r ≤ 0,6 Sedang
0,2 ≤ r ≤ 0,4 Rendah
r < 0,2 Sangat Rendah
Hasil analisis uji coba soal, didapatkan nilai reliabilitas soal yang valid
sebesar 0,858 terlampir dalam lampiran 6, sehingga instrumen soal reliabel karena
rhitung> rtabel yaitu rtabel sebesar 0, 329. Instrumen soal uji coba berdasarkan kriteria
reliabilitas pada Tabel 3.8 menunjukkan bahwa soal uji coba yang valid
mempunyai kriteria reliabilitas sangat tinggi.
38
3.5.3 Analisis Data Primer
3.5.3.1 Analisis Kelayakan Media Edukatif Science-Poly
Instrumen penilaian kelayakan media oleh pakar dianalisis dengan rumus
(Sudijono, 2006).
P =
Keterangan:
P = angka presentase
f = skor yang diperoleh
N = skor keseluruhan
Hasil presentase data kelayakan kemudian dikonversikan dengan kriteria
pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Validasi Ahli
Presentase Kriteria
83,34 % < skor ≤ 100% Sangat layak
66,67 % < skor ≤ 83,34% Layak
50 % < skor ≤ 66,67% Cukup layak
33,33 % < skor ≤ 50% Tidak layak
Berdasarkan angket validasi pakar, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa media edukatif science-poly dapat dikatakan layak apabila didapatkan skor
penilaian > 66,67%. Apabila skor hasil penilaian masih ≤ 66,67% maka produk
media science-poly perlu direvisi kembali.
3.5.3.2 Analisis Tanggapan Guru dan Peserta didik
Data angket penilaian tanggapan guru dan siswa secara klasikal diukur
dengan menggunakan rumus:
P =
Keterangan:
P = angka presentase
f = skor yang diperoleh
N = skor keseluruhan
(Sudijono, 2006)
39
Hasil persentase data tanggapan guru dan peserta didik kemudian
dikonversikan dengan kriteria pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Persentase Tanggapan Guru dan Peserta Didik
Presentase Kriteria
81,25 % < x ≤ 100% Sangat baik
62,50 % < x ≤ 81,25% Baik
43,75% < x ≤ 62,50% Cukup baik
25,00 % < x ≤ 43,75% Tidak baik
Berdasarkan angket tanggapan guru maupun peserta didik, maka dapat
ditarik suatu simpulan bahwa media edukatif science-poly dapat dikatakan baik
apabila didapatkan skor penilaian > 62,50%.
3.5.3.3 Analisis Efektivitas Hasil Belajar
3.5.3.3.1 Analisis Hasil Belajar
Hasil belajar ranah kognitif yaitu dari penilaian pretest dan posttest dari
peserta didik dapat dianalisis secara deskriptif. Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai afektif dan psikomotorik peserta didik adalah:
Persentase skor = ∑
∑
(Kunandar, 2013)
3.5.3.3.1 Analisis Kenaikan Hasil Belajar Kognitif
Nilai yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada ranah pemahaman konsep. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif persentase dengan menghitung
persentase ketuntasan belajar peserta didik. Analisis ini menggunakan uji N-gain
dengan rumus Hake (1998) sebagai berikut:
N gain =
dimana,
Skor post-test = nilai hasil tes akhir
Skor pre-test = nilai hasil tes awal
Skor maksimal = nilai maksimal tes
40
Hasil ini kemudian diklasifikasikan sesuia kriteria (Arikunto, 2012) yang
ditetapkan dibawah pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar
Interval Koefesien Kriteria
N-gain < 0,3 Rendah
0,3 ≤ N-gain < 0,7 Sedang
N-gain ≥ 0,7 Tinggi
Berdasarkan indikator keberhasilan pemahaman konsep, peserta didik
dapat meningkatkan pemahaman konsep apabila skor ≥ 0,3. Setelah diuji N-gain,
maka data nilai pre-test dan post-test dianalisis dengan uji t. Sebelum dilakukan
uji t, dilakukan tahap analisis uji normalitas dan homogenitas dengan tujuan agar
nilai pre-test dan post-test berdistribusi normal dan homogen. Uji t digunakan
untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar peserta didik dari hasil nilai
pre-test sebelum diberi pembelajaran menggunakan media edukatif science-poly
dan post-test sesudah diberi pembelajaran menggunakan media edukatif science-
poly terdapat perbedaan signifikan atau tidak, dapat dianalisis menggunakan
rumus:
√
dengan ( )
( )
(Sudjana, 2005)
Keterangan:
: nilai rata – rata post-test
: nilai rata – rata pre-test
: jumlah sampel post-test
: jumlah sampel pre-test
: varian post-test
: varian pre-test
dk ditentukan dengan cara n1+ n2 -2
41
3.5.3.3.2 Analisis Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik
Hasil belajar afektif dan psikomotorik dari peserta didik dapat dianalisis
secara deskriptif. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai afektif dan
psikomotorik peserta didik adalah:
Persentase skor = ∑
∑
Hasil ini kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kriteria (Kunandar,
2013) yang ditetapkan pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Afektif dan Psikomotorik
Presentase Kriteria
83,34 % < skor ≤ 100% Sangat baik
66,67 % < skor ≤ 83,34% Baik
50 % < skor ≤ 66,67% Cukup baik
33,33 % < skor ≤ 50% Tidak baik
Peserta didik dapat dikatakan hasil belajar pada segi afektif maupun
psikomotorik baik apabila skor penilaian > 66, 67 %.
3.5.3.4 Analisis kemampuan berpikir kritis siswa
Nilai yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test digunakan untuk
mengetahui hasil kemampuan berpikir kritis siswa. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis secara deskriptif presentase dengan menghitung presentase ketuntasan
belajar peserta didik. Analisis ini menggunakan uji N-gain dengan rumus Hake
(1998) sebagai berikut:
N gain =
dimana,
Skor post-test = nilai hasil tes akhir
Skor pre-test = nilai hasil tes awal
Skor maksimal = nilai maksimal tes
Hasil ini kemudian diklasifikasikan sesuia kriteria (Arikunto, 2012) yang
ditetapkan dibawah pada Tabel 3.13.
42
Tabel 3.13 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis
Interval Koefesien Kriteria
N-gain < 0,3 Rendah
0,3 ≤ N-gain < 0,7 Sedang
N-gain ≥ 0,7 Tinggi
Berdasarkan indikator keberhasilan kemampuan berpikir kritis, peserta
didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis apabila skor ≥ 0,3.
73
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ―Pengembangan Media Edukatif Science-poly
Berbasis PBL Pada Tema Energi dalam Kehidupan‖ dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Media edukatif science-poly berbasis PBL pada tema energi dalam kehidupan
yang telah dikembangkan, dinyatakan layak sebagai media pembelajaran IPA
SMP kelas VIII berdasarkan penilaian pakar.
2. Media edukatif science-poly berbasis PBL efektif digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik) dan
kemampuan berpikir kritis.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian untuk peneliti berikutnya
antara lain:
1. Sebaiknya penggunaan stiker sebagai reward pada media science-poly
berbasis PBL dapat diganti menggunakan puzzle agar dapat digunakan setiap
waktu tanpa harus mencetak kembali.
2. Sebaiknya dapat menambah kartu soal di setiap petak science-poly sebanyak
3-5 kartu untuk pendalaman materi pada tema energi dalam kehidupan.
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2012. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Azizah, N. & Julianto. Penerapan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jurnal
Penelitian Sekolah Dasar, 02 (1): 1 – 12.
Afrizon, R., Ratnawulan & A. Fauzi. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTs Model Padang Pada
Mata Pelajaran IPA-Fisika Menggunakan Model Prolem Based
Instruction. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 1: 1-16.
Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Astika, Kd. U., I. K. Suma & I.W. Suastra. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir
Kritis. e-Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
3(1): 1-10.
Aqib, Z. 2013. Model – model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung : CV. Yrama Widya.
Bilgin, I et al.. 2009. The Effect of Problem-Based Learning Instruction on
University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative
Problem in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education, 5(2): 153-164
Elfawati. 2012. Meningkatkan Pengenalan Bangun Datar Sederhana Melalui
Media Puzzle Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Khusus, 1 (3) 198 - 207
Ennis, R. H. 1991. Critical Thinking: A Stramlined Conception. Teaching
Philosophy, 14 (1) 5-24
. 1993. Critical Thinking Assessment. Theory Into Practice, 32(3):
179 – 186.
Fatimah, F & A. Widiyatmoko. 2014. Pengembangan Scince Comic Berbasis
Problem Based Learning Sebagai Media Pembelajaran Pada Tema Bunyi
dan Pendengaran untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3
(2): 146 – 153.
Fisher, A. 2007. Berpikir Kritis. Translated by Benyamin, H. 2008. Jakarta :
Erlangga.
75
Gunantara, Gd., Md. Suarjana & Pt. N. Riastini. 2014. Penerapan Model
Pembelajaran Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 1 (2): 1-10.
Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement vs traditional methodsz; A
sixthousand-student survey of mechanic test data for introductory physics
courses. American Journal of Physics. 66, 64-7
Khudori, M., Ashadi & M. Masykuri. 2012. Pembelajaran IPA dengan Metode
TGT Menggunakan Media Games Ular Tangga dan Puzzle ditinjau dari
Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa. Jurnal Inkuiri, 1 (2): 154-162
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Depok: Raja Grafindo Persada.
Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru, Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Minarti, I. P., S. M. E. Susilowati & D. R. Indriyanti. 2012. Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Bervisi SETS Berbasis Edutainment Pada
Tema Pencemaran. Journal of Innovative Science Education, 1 (2): 105 -
111
Nuryati, S. 2010. Pendekatan Cooperative Learning dengan Media Monopoli
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Ekonomi temtang
Perdagangan Internasional pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2
Wonogiri. ISJD, 2 (7): 100 - 110
Nurseto, T. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi
dan Pendidikan, 8 (1): 19- 35.
Permendiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta : Kemendiknas.
Rifa’i, A. & C. T. Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.
Riyanti & W. Kurniawan. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui
Permainan Monopoli Bagi Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 gajah
Demak Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan
Fisika (JP2F), 1 (1): 47-56
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu
Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
76
Sudijono. 2006. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujiono & A. Widiyatmoko. 2014. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis
Problem Based Learning Tema Gerak untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa. Unnes Science Education Journal, 3(3) (2014).
Sumarji. 2009. Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu
Statistika dan Tegangan di SMK. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 32 (2):
129-140.
Susanto, N. R. Dewi & A. Irsadi. 203. Pengembangan Multimedia Interaktif
dengan Education Game Pada Pembelajaran IPA Terpadu Tema Cahaya
untuk Siswa SMP/MTs. Unnes Science Education Journal, 2 (1) (203):
230 - 238
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Vikagustanti, D. A., Sudarmin & S.D. Pamelasari. 2014. Pengembangan Media
Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi Kehidupan Sebagai
Sumber Belajar untuk Siswa SMP. Unnes Science Education Journal, 3
(2) 468-475.
Walker, A. 2009. A Problem Based Learning Meta Analysis: Differences Across
Problem Types, Implementasion Types, Disciplines, and Assesment
Level. The Interdisciplinary Journal of Problem – based Learning, 3 (1):
12 – 43.
Walker, G. H., 2005. Critical Thinking in Asynchronous Discussion.
Internasional Journal Tecnology and Distance Learning, 2 (6): 19-2.
Widiyatmoko, A. 2010. Penerapan Pendekatan Science-edutainment Berbantuan
CD Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Minat
Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Unnes dengan tema
Peningkatan Profesionalitas Guru Melalui Publikasi Karya Ilmiah.
Semarang, 24 Juli 2010.
Widoyoko, S. E. P. 2014. Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Zin, H. M & Zain, N. Z. M. 2010. The Effects Of Edudatinment Towards
Student’s Achievements. Regional Conference on Knowledge Integration
in ICT.
SILABUS ILMU PENGETAHUAN ALAM
Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang
Kelas / Semester : VIII / II
Standar Kompetensi:
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penjelasan Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
5.3 Menjelaskan
hubungan bentuk
energi dan
perubahannya,
prinsip usaha dan
energi serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari -
hari
Usaha
dan
Energi
Melakukan
permainan
menggunaka
n media
Science-poly
yang
berkaitan
dengan
energi
Menunjukkan bentuk –
bentuk energi dan
contohnya dalam
kehidupan sehari – hari
dengan teliti
berdasarkan permainan
Science-poly
Tes
Tertulis
Pilihan
ganda
Perhatikan macam – macam
sumber energi di bawah ini!
i. Angin
ii. Matahari
iii. Air
iv. Gas alam
v. Batu bara
Berdasarkan macam-macam
sumber energi di atas, sumber
energi yang terbarukan adalah
8 x 40’ Buku
siswa,
Science-
poly,
Buku
referensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari – hari
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
2. memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Lam
pira
n 1
78
Studi
referensi
untuk
membanding
kan
pengertian
Mendeskripsikan
konsep energi dan
perubahannya dalam
kehidupan sehari – hari
dengan tanggung
jawab
Membedakan konsep
energi enegi kinetik dan
energi potensial pada
suatu benda yang
bergerak dengan cermat
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
Pilihan
ganda
Tes Pilihan
ganda
… .
A. I,ii,iv
B. I,ii,v
C. ii,iii,iv
D. I,ii,iii
Adi setiap hari mempunyai
beragam aktivitas yang berbeda
– beda, seperti halnya dia setiap
hari sarapan dan berangkat
sekolah dengan mengayuh
sepeda tanpa rasa lelah.
Berdasarkan uraian cerita
tersebut, maka kegiatan Adi
merupakan salah satu dari
definisi apa?
A. Usaha
B. Energi
C. Kalori
D. Aktivitas
Adi menjatuhkan piring dari
ketinggian 100 cm, hal ini
serupa dengan peristiwa
jatuhnya kelapa dari pohonnya
dengan ketinggian yang sama.
Namun pada saat piring dan
79
energi
kinetik dan
potensial
Mencari
informasi
tentang
hukum
kekekalan
energi
Mengenal hukum
kekekalan energi
dengan cermat
Tes
Tertulis
Tes Pilihan
ganda
kelapa jatuh bersamaan dengan
ketinggian yang sama, kelapa
jatuh ke tanah terlebih dahulu.
Faktor dan energi apa yang
mempengaruhi?
A. Berat kelapa > berat piring ;
energi potensial
B. Berat kelapa < berat piring ;
energi kinetik
C. Massa kelapa > massa
piring ; energi potensial
D. Massa kelapa < massa piring
; energi kinetik
Energi listrik dapat digunakan
untuk menyalakan kipas angin,
blender dan mixer. Hal ini
merupakan perubahan energi
dari energi listrik menjadi energi
gerak. Seperti halnya yang
terjadi pada tubuh kita, kita
selalu mengatakan bahwa energi
tubuh kita habis, padahal energi
dalam tubuh digunakan untuk
beraktivitas atau bergerak .
Perubahan energi yang terjadi
pada energi listrik maupun
80
Melakukan
percobaan
untuk
menemukan
Menjelaskan kaitan
antara energi dan usaha
dengan cermat dan
percaya diri
Tes
Tertulis
Tes Pilihan
ganda
energi dalam tubuh merupakan
salah satu contoh yang
membuktikan bahwa …
A. Energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan,
tetapi dapat berubah dari
bentuk satu ke bentuk yang
lainnya
B. Energi dapat dicipatakan dan
dimusnahkan, tetapi tidak
dapat berubah dari bentuk
satu ke bentuk yang lain
C. Energi tidak dapat diciptakan
dan dapat dimusnahkan,
tetapi dapat berubah dari
bentuk satu ke bentuk yang
lain
D. Energi dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan,
tetapi tidak dapat berubah
dari bentuk satu ke bentu
yang lain.
Ibu pulang dari pasar dengan
membawa belanjaan. Kakak
membantu membawakan
belanjaan ibu. Jarak antara
81
hubungan
anatar daya,
usaha dan
kecepatan
gerbang rumah sampai dapur
sekitar 5 m dengan massa kakak
adalah 55 kg dan besarnya
gravitasi adalah 10 m/s2, besar
usaha kakak yang diberikan
adalah … .
A. 2750 j
B. 2,75 j
C. 2750 kj
D. 275 j
1.5 Mendeskripsikan
sistem pernapasan
pada manusia dan
hubungannya
dengan kesehatan
Sistem
pernapa
san
Mengidentifi
kasi macam
– macam dan
fungsi organ
pernapasan
penyusun
sistem
pernapasan
pada
manusia
Menjelaskan macam
dan fungsi organ
penyususn pernapasan
pada manusia dengan
tanggung jawab
Tes
Tertulis
Tes pilihan
ganda
Perhatikan gambar di bawah ini!
Salah satu bentuk transformasi
energi yaitu dilakukan oleh
organel pada gambar di atas.
Organel ini merupakan organel
yang terdapat dalam sel. Apa
nama dan fungsi yang dimaksud
dalam gambar di atas?
A. Kloroplas, Respirasi
B. Kloroplas, Fotosintesis
C. Mitokondria, Respirasi
D. Mitokondria, Fotosintesis
82
Melihat
gambar
tentang
proses
ekspirasi dan
inspirasi
Mencari
informasi
tentang
reaksi
respirasi
pada
manusia
menggunaka
n science-
poly
Memandingkan proses
inspirasi dan ekspirasi
pada manusia dengan
sistematis
Menjelaskan reaski
yang terjadi pada
sistem pernafasan pada
manusia dengan teliti
Tes
tertulis
Tes
Tertulis
Tes pilihan
ganda
Tes pilihan
ganda
Manusia terdapat dua proses
pernapasan, yaitu pernapasan
dada dan pernapasan perut. Saat
fase inspirasi pada pernapasan
dada pernyataan yang benar
kecuali … .
A. Volume rongga dada
mengecil
B. Otot antar tulang rusuk
berkontarksi sehingga rusuk
terangkat
C. Volume rongga dada
membesar
D. Tekanan rongga dada
mengecil
X + O2 —> Y + 6H2O + energi.
Reaksi diatas merupakan, reaksi
yang terjadi saat proses respirasi
sel. Jawaban yang benar untuk
melengkapi reaksi diatas yaitu X
dan Y secara berturut – turut
adalah … .
A. 6CO2 ; C6H12O6
B. C6H12O6 ; 6CO2
C. C6H12O6 ; O2
D. 6CO2 ; O2
83
2.2 Mendeskripsikan
proses perolehan
nutrisi dan
transformasi energi
pada tumbuhan hijau
Fotosin
tesis Melakukan
permaian
menggunaka
n science-
poly tentang
konsep
fotosintesis
dan
transformasi
energi
Mencari
informasi
tentang
reaksi saat
proses
fotosintesis
Menunjukkan bagian
daun yang berperan
dalam fotosintesis
dengan cermat
Menjelaskan proses
terjadinya fotosintesis
dengan bertanggung
jawab
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
Tes Pilihan
Ganda
Tes pilihan
ganda
Perhatikan gambar di bawah ini!
Faktor yang mempengaruhi
fotosintesis diantaranya adalah
cahaya dan karbondioksida.
Karbondioksida dapat masuk ke
dalam daun melalui organ pada
tumbuhan yang ditunjukkan
pada huruf …
A. e
B. c
C. d
D. a
Fotosintesis merupakan contoh
proses metabolisme pada
tumbuhan hijau. Proses
fotosintesis memanfaatkan
cahaya, salah satunya cahaya
matahari. Fotosintesis
berlangsung apabila ada gas
karbondioksida dari udara bebas.
Maka reaksi yang terjadi saat
proses fotosintesis berlangsung
84
adalah … .
A. C6H12O6 + O2 —> 6CO2 +
energi.
B. 6CO2 + 6H2O —> C6H12O6
+ O2 + energi
C. 6CO2 + 6H2O —> 6CO2 +
energi.
D. C6H12O6 + O2 —> 6CO2 +
6H2O + energi.
Semarang, 18 Februari 2015
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Imam Budi Haryanto, S.Pd Nailatun Najah
NIP 19720309199802 1 002 NIM 4001411027
85
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP N 36 Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : VII (tujuh)/ 1
Tema : Energi dalam Kehidupan
Alokasi Waktu : 4x pertemuan
I. STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari – hari
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
2. memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
II. KOMPETENSI DASAR
5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha
dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.
1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
III. INDIKATOR
1. Menunjukkan bentuk – bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan
sehari – hari dengan teliti berdasarkan permainan Science-poly
2. Mendeskripsikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari
– hari dengan tanggung jawab
3. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda
yang bergerak dengan cermat
4. Mengenal hukum kekekalan energi dengan cermat
5. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha dengan cermat dan percaya
diri
Lampiran 2
87
6. Menjelaskan macam dan fungsi organ penyusun pernapasan pada manusia
dengan tanggung jawab
7. Memandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada manusia dengan
sistematis
8. Menjelaskan reaski yang terjadi pada sistem pernafasan pada manusia
dengan teliti
9. Menunjukkan bagian daun yang berperan dalam fotosintesis dengan
cermat
10. Menjelaskan proses terjadinya fotosintesis dengan bertanggung jawab
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dengan teliti dapat menunjukkan bentuk – bentuk energi dan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar berdasarkan
permainan science-poly
2. Peserta didik dengan tanggung jawab dapat mendeskripsikan konsep
energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari – hari setelah melakukan
pembelajaran menggunakan permainan science-poly berbasis PBL.
3. Peserta didik dengan cermat dapat membedakan konsep energi kinetik
dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak dengan tepat setelah
melakukan demonstrasi energi potensial di depan kelas dan menggunakan
media science-poly berbasis PBL sebagai sumber belajar.
4. Peserta didik dengan cermat dan teliti dapat mengenal serta menjelaskan
hukum kekekalan energi dengan tepat setelah melakuan pembelajaran
pemecahan masalah menggunakan media edukatif science-poly.
5. Peserta didik dengan cermat dan percaya diri dapat menjelaskan kaitan
antara energi dan usaha dengan benar setelah melakukan demonstrasi di
kelas dan melakukan permainan menggunakan media edukatif science-
poly.
6. Peserta didik dengan benar menjelaskan macam organ penyusun
pernapasan pada manusia dengan tepat setelah melakukan kegiatan
pembelajaran menggunakan science-poly.
88
7. Peserta didik dengan teliti dapat memandingkan proses inspirasi dan
ekspirasi pada manusia dengan benar setelah emlakukan demonstrasi di
depan kelas dan menggunakan media edukatif science-poly berbasis PBL
sebagai sumber belajar.
8. Peserta didik dengan teliti menjelaskan reaksi yang terjadi pada sistem
pernafasan pada manusia dengan benar setelah meliahat demonstrasi
tentang respirasi menggunakan kaca yang ditiup.
9. Peserta didik dengan mandiri menunjukkan bagian daun yang berperan
dalam fotosintesis dengan tepat setelah melihat gambar tentang
penampang daun.
10. Peserta didik dengan tanggung jawab menjelaskan proses terjadinya
fotosintesis setelah melakukan pembelajaran menggunakan media edukatif
science-poly berbasis PBL.
V. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1
Pertemuan I dimaksudkan untuk mengantarkan peserta didik
kepada pemahaman tentang konsep energi dan sumber energi. Melatih
kesadaran kepada peserta didik bahwa pada hakikat dirinya terdapat
energi potensial.
Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas,
dan mengerjakan banyak hal lainnya. Energi adalah kemampuan
untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan.
Energi memiliki berbagai bentuk.
Sumber energi terdiri dari 2 yaitu:
a. Sumber Energi Terbarukan
b. Sumber Energi Tak Terbarukan
2. Pertemuan 2
Pertemuan II dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik dalam hal mengenal transforamasi atau perubahan
energi dan hukum kekekalan energi. Pertemuan ini membahas tentang
energi mekanik yang terdiri dari energi kinetik dan energi potensial.
89
Energi Mekanik
EM = EP + EK
Eenergi Potensial : energi yang terjadi karena kedudukannya
EP = m x g x h
Energi kinetik : energi yang terjadi karena adanya gerak atau kecepatan
Ek = ½ x m x v2
3. Pertemuan 3
Pertemuan III dimaksud untuk memberikan pengalaman tentang kaitan
antara usaha dan energi. Dalam fisika menyatakan bahwa dapat dikatakan
usaha apabila terjadi suatu perpindahan benda tersebut. Ada 2 faktor yang
harus diingat bila memutuskan apakah terdapat usaha yang dilakukan
yaitu benda harus bergerak dan arah gerakkannya tidak lurus dengan arah
gaya yang dikerahkan.
Usaha W = F x s
4. Pertemuan 4
Pertemuan ke-4 menerangkan tentang proses fotosintesis dan respirasi
yang berhubungan dengan energi.
1. Fotosintesis
Proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi
senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Proses
ini merupakan perubahan energi dari energi cahaya menjadi energi
kimia. Fotosintesis merupakan proses anabolisme.
2. Respirasi
Proses pembentukan molekul sederhana menjadi molekul kompleks.
Respirasi merupakan proses penghasil energi. Selain dihasilkan energi
dihasilkan juga karbon dioksida yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Proses ini termasuk dalam katabolisme.
Pada pertemuan ini memfokuskan menerangkan tentang kaitan antara
energi dengan fotosintesis dan respirasi. Bukan hanya itu saja, namun
membahas reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis dan respirasi.
90
VI. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Pembelajaran berbasis masalah (PBL)
VII. SUMBER BELAJAR
Wahono, et al.. 2013. Buku Guru. SMP Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud
Wahono, et al.. 2013. Buku Siswa. SMP Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud
Media edukatif sciece-poly
Karim, Saeful et al.. 2008. Belajar IPA Membuk Cakrawala Sekitar. Jakarta :
BSE Depdiknas.
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN
Media : Media edukatif science-poly berbasis PBL, lingkungan dan
media demonstrasi
Alat : Spidol, papan tulis, penghapus dan peralatan demontrasi
IX. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pemusatan Perhatian
a. Guru memberi salam dam menanyakan kabar
b. Guru mempresensi peserta didik
c. Guru mengajak peserta didik untuk
menggosokkan tangan sampai merasakan
hangat pada tangan. Guru menanyakan
Apakah yang kalian rasakan? Bagaimana hal
tersebut dapat terjadi?
d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran energi.
10
menit
Kegiatan Inti
(Sintaks PBL)
1. Orientasi siswa
pada masalah
2. Mengorganisasi
siswa dalam
belajar
Mengamati
a. Peserta didik mengamati dan memahami
petunjuk permainan menggunakan science-
poly.
b. Peserta didik mengamati permasalahan yang
disajikan sebagai awal permainan science-
poly.
c. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar
tentang perubahan energi.
Menanya
a. Guru menanyakan tentang perubahan energi
55
menit
91
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan
Alokasi
Waktu
3. Membimbing
penyelidikan
secara mandiri
maupun
kelompok
4. Mengembangkan
dan menyajikan
masalah
5. Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
dari hasil pengamatan.
b. Peserta didik menanyakan tentang materi
yang mereka dapatkan.
Eksperimen
a. Peserta didik melakukan permainan sesuai
peraturan yang berlaku dan berdiskusi
dengan kelompok untuk menjawab
pertanyaan dari masalah yang telah
ditemukan (pertanyaan berbasis PBL)
b. Permainan ini dilakukan secara individu
namun penyelesaian soal permasalahan
dilakukan secara diskusi.
c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan
soal evaluasi yang disajikan dalam media
edukatif science-poly
Mengasosiasi
a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk
menjawab pertanyaan
b. Peserta didik secara kreatif mencari informasi
memecahkan masalah
c. Peserta didik mencari data dan informasi
sebagai solusi permasalahan yang dibahas
dalam media science-poly berbasis PBL
maupun refernsi lain.
d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam
lembar diskusi yang sudah disediakan
Mengkomunikasikan
a. Peserta didik dengan jujur mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas
b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan
mengevaluasi hasil diskusi.
Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil
pembelajaran
b. Guru memberikan reward kepada kelompok
yang menang dan kinerjanya bagus
c. Pemberian tugas untuk mempelajari materi
pada materi energi kinetik dan potensial
15
menit
92
2. Pertemuan 2
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pemusatan Perhatian
a. Guru memberi salam dam menanyakan kabar
b. Guru mempresensi peserta didik
c. Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati penghapus yang jatuh dari meja.
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Dan
energi apa yang dihasilkan dari kejadian
tersebut?
d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelaajran energi.
10
menit
Kegiatan Inti
(Sintaks PBL)
1. Orientasi siswa
pada masalah
2. Mengorganisasi
siswa dalam
belajar
3. Membimbing
penyelidikan
secara mandiri
maupun kelompok
Mengamati
a. Peserta didik mengamati dan memahami
petunjuk permainan menggunakan science-
poly.
b. Peserta didik mengamati permasalahan
tentang energi kinetik dan potensial yang
disajikan sebagai awal permainan science-
poly.
c. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar
dari contoh – contoh energi potensial dan
kinetik
Menanya
a. Peserta didik menanyakan tentang hasil
pengamatan dari permasalahan yang mereka
dapatkan.
b. Peserta didik menanyakan tentang materi
yang akan diajarkan.
c. Siswa diminta untuk memberikan tanggapan
dan pendapat tentang masalah tersebut
Eksperimen
a. Peserta didik melakukan permainan sesuai
peraturan yang berlaku dan berdiskusi dengan
kelompok untuk menjawab pertanyaan dari
masalah yang telah didapatkan (pertanyaan
berbasis PBL)
b. Permainan ini dilakukan secara individu,
namun penyelesain
c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan
soal evaluasi yang disajikan dalam media
edukatif science-poly
Mengasosiasi
a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk
55
menit
93
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
4. Mengembangkan
dan menyajikan
masalah
5. Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
menjawab pertanyaan.
b. Peserta didik secara kreatif mencari informasi
memecahkan masalah.
c. Peserta didik mencari data dan informasi
sebagai solusi permasalahan yang dibahas
dalam media science-poly berbasis PBL
maupun referensi lain.
d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam
lembar diskusi yang sudah disediakan
Mengkomunikasikan
a. Peserta didik dengan jujur mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas.
b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan
mengevaluasi hasil diskusi.
Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil
pembelajaran
b. Guru memberikan reward kepada kelompok
yang menang dan kinerjanya bagus
c. Pemberian tugas untuk mempelajari materi
pada bab energi yang sudah dipadukan
dengan fotosintesis dan respirasi dan juga
belajar tentang materi yang sudah diajarkan
dari pertemuan yang lalu.
15
menit
3. Pertemuan 3
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pemusatan Perhatian
a. Guru memberi salam dam menanyakan kabar
b. Guru mempresensi peserta didik
c. Guru mengajak peserta didik untuk
mendorong meja dari satu titik ke titik yang
di tuju dan juga juga melakukan demonstrasi
untuk mendorong dinding ruangan kelas.
Apakah kita melakukan usaha pada kedua
percobaan tersebut? Mengapa hal terseunt
dapat dikatakan sebagai usaha/ tidak usaha?
d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelaajran kaitan energi dan usaha.
10
menit
Kegiatan Inti
(Sintaks PBL) Mengamati
a. Peserta didik mengamati permasalahan
55
menit
94
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
1. Orientasi siswa
pada masalah
2. Mengorganisasi
siswa dalam
belajar
3. Membimbing
penyelidikan
secara mandiri
maupun kelompok
4. Mengembangkan
dan menyajikan
masalah
5. Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
tentang hubungan antara energi dan usaha
yang telah diberikan oleh guru sebagai awal
permaianan.
b. Peserta didik mengamati contoh – contoh
yang diperagakan oleh guru tentang usaha.
Menanya
a. Peserta didik menanyakan tentang hasil
pengamatan dari permasalahan yang mereka
dapatkan dari materi usaha
b. Peserta didik diminta untuk memberikan
tanggapan dan pendapat tentang masalah
tersebut.
Eksperimen
a. Peserta didik melakukan permainan sesuai
peraturan yang berlaku dan berdiskusi dengan
kelompok untuk menjawab pertanyaan dari
masalah yang telah didapatkan (pertanyaan
berbasis PBL)
b. Permainan ini dilakukan secara individu
namun permasalahan dilakukan secara
diskusi.
c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan
soal evaluasi yang disajikan dalam media
edukatif science-poly
Mengasosiasi
a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk
menjawab pertanyaan
b. Peserta didik secara kreatif mencari
informasi memecahkan masalah
c. Peserta didik mencari data dan informasi
sebagai solusi permasalahan yang dibahas
dalam media science-poly berbasis PBL
maupun refernsi lain.
d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam
lembar diskusi yang sudah disediakan
Mengkomunikasikan
a. Peserta didik dengan berani
mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan
mengevaluasi hasil diskusi.
95
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil
pembelajaran
b. Guru memberikan reward kepada kelompok
yang menang
c. Pemberian tugas pekerjaan rumah dan juga
memberikan tugas untuk mempelajari
fotosintesis dan respirasi.
15
menit
4. Pertemuan 4
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pemusatan Perhatian
a. Guru memberi salam dan menanyakan kabar
b. Guru mempresensi peserta didik
c. Guru mengajak peserta didik untuk meniup
kaca. Apa yang kalian peroleh saat kalian
meniup kaca? Mengapa hal tersebut dapat
terjadi?
d. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran kaitan fotosintesis dan
respirasi.
10
menit
Kegiatan Inti
(Sintaks PBL)
1. Orientasi siswa
pada masalah
2. Mengorganisasi
siswa dalam
belajar
3. Membimbing
penyelidikan
secara mandiri
maupun kelompok
Mengamati
a. Peserta didik mengamati permasalahan
tentang respirasi maupun fotosintesis yang
telah diberikan oleh guru sebagai awal
permaianan.
b. Peserta didik mengamati dari hasil
demonstrasi respirasi menggunakan air kapur.
Menanya
a. Peserta didik menanyakan tentang hasil
pengamatan dari permasalahan yang mereka
dapatkan dari materi fotosintesis dan
respirasi.
b. Siswa diminta untuk memberikan tanggapan
dan pendapat tentang masalah tersebut.
Eksperimen
a. Peserta didik melakukan permainan sesuai
peraturan yang berlaku dan berdiskusi dengan
kelompok untuk menjawab pertanyaan dari
masalah yang telah didapatkan (pertanyaan
berbasis PBL).
b. Permainan ini dilakukan secara individu,
dalam permainan ini peserta didik dapat
55
menit
96
Langkah – langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
4. Mengembangkan
dan menyajikan
masalah
5. Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
memperoleh materi dan soal permasalahan
yang diselesaikan secara diskusi.
c. Peserta didik dengan kritis mendefinisikan
soal evaluasi yang disajikan dalam media
edukatif science-poly
Mengasosiasi
a. Guru membimbing dan menfasilitasi untuk
menjawab pertanyaan
b. Peserta didik secara kreatif mencari
informasi memecahkan masalah
c. Peserta didik mencari data dan informasi
sebagai solusi permasalahan yang dibahas
dalam media science-poly berbasis PBL
maupun refernsi lain.
d. Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam
lembar diskusi yang sudah disediakan
Mengkomunikasikan
a. Peserta didik dengan berani
mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
b. Peserta didik dengan guru menganalisis dan
mengevaluasi hasil diskusi.
Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil
pembelajaran
b. Guru memberikan reward kepada kelompok
yang menang dan kinerjanya bagus
c. Pemberian tugas untuk mempelajari materi
pada bab energi yang sudah dipadukan
dengan fotosintesis dan respirasi dan juga
belajar tentang materi yang sudah diajarkan
dari pertemuan yang lalu untuk
mempersiapkan ula
15
menit
97
X. PENILAIAN
Metode dan Bentuk Instrumen
Aspek Metode Bentuk Instrumen
Kognitif Tes tertulis Pilihan Ganda
Afektif Observasi Lembar Observasi
Psikomotorik Observasi Lembar Observasi
Semarang, 18 Februari 2015
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Imam Budi Haryanto, S.Pd Nailatun Najah
NIP 19720309199802 1 002 NIM 4001411027
Kepala S
KISI – KISI SOAL TES UJI COBA BERPIKIR KRITIS
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Kompetensi Kognitif dan Nomor
Soal Indikator Berpikir
Kritis
Kunci
Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.3 Menjelaskan
hubungan bentuk
energi dan
perubahannya, prinsip
usaha dan energi serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari - hari
Menunjukkan bentuk – bentuk energi dan
contohnya dalam kehidupan sehari – hari
dengan teliti berdasarkan permainan
Science-poly
10 Membuat penjelasan
lebih lanjut
A
11 Menyimpulkan D
9 Menyimpulkan C
15 Strategi dan teknik A
Mendeskripsikan konsep energi dan
perubahannya dalam kehidupan sehari –
hari dengan tanggung jawab
1 Menyimpulkan B
5 Membangun
keterampilan dasar
D
12 Membuat penjelasan
lebih lanjut
A
14 Membuat penjelasan
lebih lanjut
B
16 Membuat penjelasan
lebih lanjut
B
17 Membuat penjelasan
lebih lanjut
A
Membedakan konsep energi enegi kinetik
dan energi potensial pada suatu benda yang
bergerak dengan cermat
2 Membangun
keterampilan dasar
C
3 Membuat penjelasan
lebih lanjut
B
4 Membuat penjelasan A
Lam
pira
n 3
98
lebih lanjut
6 Menyimpulkan C
7 Menyimpulkan B
8 Membuat penjelasan
lebih lanjut
D
Mengenal hukum kekekalan energi dengan
cermat
13 Membangun
keterampilan dasar
A
Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha
dengan cermat dan percaya diris
18 Membuat penjelasan
lebih lanjut
B
19 Memberikan
Penjelasan Sederhana
D
20 Membuat penjelasan
lebih lanjut
A
21 Membuat penjelasan
lebih lanjut
B
1.5 Mendeskripsikan
sistem pernapasan pada
manusia dan
hubungannya dengan
kesehatan
Menjelaskan macam dan fungsi organ
penyusun pernapasan pada manusia dengan
tanggung jawab
25 Membangun
keterampilan dasar
C
Membandingkan proses inspirasi dan
ekspirasi pada manusia dengan
26 Memberikan
penjelasan dasar
A
38 Menyimpulkan A
39 Memberikan
penjelasan sederhana
D
40 Membuat penjelasan
lebih lanjut
D
Menjelaskan reaski yang terjadi pada sistem 28 Membuat penjelasan D
99
pernafasan pada manusia dengan teliti lebih lanjut
27 Menyimpulkan C
37 Membangun
keterampilan dasar
B
31 Strategi dab Teknik A
32 Menyimpulkan B
2.2 Mendeskripsikan
proses perolehan
nutrisi dan transformasi
energi pada tumbuhan
hijau
Menunjukkan bagian daun yang berperan
dalam fotosintesis dengan cermat
22 Strategi dan teknik A
33 Membuat penjelasan
lebih lanjut
B
36 Membangun
keterampilan dasar A
Menjelaskan konsep dan proses terjadinya
fotosintesis dengan bertanggung jawab
23 Menyimpulkan B
24 Menyimpulkan D
34 Membuat penjelasan
lebih lanjut
D
29 Strategi dan teknik B
30 Membuat penjelasan
lebih lanjut
A
35 mennyimpulkan A
100
101
SOAL TES UJI COBA BERPIKIR KRITIS
Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dalam Kehidupan
Alokasi Waktu : 80 menit
Petunjuk:
a) Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.
b) Tulis nama, nomer absen dan kelas pada kolom yang tersedia.
c) Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B. C, atau D pada jawaban yang
dianggap paling benar!
d) Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:
Pilihan semula : A B C D
Jawaban A salah diganti D
Dibetulkan menjadi : A B C D
e) Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Bacaaan untuk soal Nomor 1-2
Manusia setiap hari pasti makan untuk mendapatkan energi agar dapat
beraktivitas. Adi merupakan siswa SMP rajin belajar dan hobinya makan, tidak
heran kalau dia memiliki massa badan 50 kg. Hari ini, Adi sarapan menggunakan
nasi goreng ayam. Pada saat adi mengambil piring, dia tidak sengaja menjatuhkan
piring tersebut dari ketinggaan 100 cm dari lantai. Adi terburu – buru berangkat
sekolah karena kesiangan. Dia menggunakan sepeda dengan kelajuan yang tidak
pelan yaitu 40 m/s.
1. Adi setiap hari mempunyai beragam aktivitas yang berbeda – beda, seperti
halnya dia setiap hari sarapan dan berangkat sekolah dengan mengayuh sepeda
tanpa rasa lelah. Berdasarkan uraian cerita tersebut, maka kegiatan Adi
merupakan salah satu dari definisi apa?
A. Usaha
B. Energi
C. Kalori
D. Aktivitas
2. Adi menjatuhkan piring dari ketinggian 100 cm, hal ini serupa dengan
peristiwa jatuhnya kelapa dari pohonnya dengan ketinggian yang sama. Namun
kenyataannya pada saat piring dan kelapa jatuh bersamaan pada ketinggian
yang sama, kelapa jatuh ke tanah terlebih dahulu. Faktor dan energi apa yang
mempengaruhi hal tersebut?
A. Berat kelapa > berat piring ; energi potensial
B. Berat kelapa < berat piring ; energi kinetik
C. Massa kelapa > massa piring ; energi potensial
Lampiran 4
102
D. Massa kelapa < massa piring ; energi kinetik
Bacaan untuk soal nomor 3 -4
Pada saat bulan puasa, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau
kecil. Dia berpikir hanya ada tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia
dapat menerbangkan layang – layang tersebut dengan bantuan angin. Kedua, dia
menyimpan pesan dalam botol dan membiarkannya mengapung di atas air sampai
ada orang yang menemukannaya, botol dapat mengapung dengan bantuan ombak.
Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.
3. Gagasan yang dikemukakan oleh pelaut pada bacaan di atas merupakan salah
satu bentuk energi … dan faktor yang mempengaruhi adalah … .
A. Kinetik, akibat adanya gravitasi bumi
B. Kinetik, akibat adanya gerakan benda
C. Potensial, akibat adanya gravitasi bumi
D. Potensial, akibat adanya gerakan benda
4. Pada saat pelaut menggunakan cara kedua yaitu menggunakan pesan yang
disimpan di dalam botol dan dibiarkan megapung di atas air dengan bantuan
ombak agar pesan tersebut dapat tersampaikan. Beberapa hari kemudian botol
tersebut ditemukan oleh orang yang sedang memancing di laut. Pesan botol
tersebut dapat tersampaikan karena botol tersebut melaju dengan kelajuan
sebesar 32 m/s dengan massa botol yang berisi pesan sebesar 17 gram.
Berapakah besar energi yang dimiliki oleh botol yang berisi pesan tersebut?
A. 8, 704 J
B. 8704 J
C. 272 J
D. 0,272 J
Bacaaan untuk soal Nomor 5 - 6
Kelas VIII A sedang melakukan demonstrasi tentang energi potensial
elastis, percobaan ini menggunakan pegas dan beban sebagai alat percobaan.
Safira melakukan percobaan dengan menggantungkan beban yang berbeda - beda
ke pegas, sehingga pertambahan panjang pegas tersebut juga berbeda yaitu ada
yang bertambah panjang 5 cm, 7 cm dan 10 cm. Hal ini juga mengakibatkan
energi potensial elastis pada pegas tersebut berbeda. Pada pegas mempunyai gaya
pemulih yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.
103
5. Pada gambar pegas di bawah ini merupakan salah satu percobaan yang
dilakukan oleh Safira. Mengapa pegas termasuk dalam
energi potensial elastis?
6. Perhatikan pernyataan – pernyataan di bawah ini!
1) David merenggangkan busur panah dengan menggunakan anak panah
2) Hendik bermain ketapel
3) Kayla bermain karet gelang yang bertambah panjang karena pemanasaan
4) Indah olah raga menggunakan trampolin
Berdasarkan pernyataan di atas, manakah yang termasuk contoh penerapan
energi potensial elastis?
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 1, 2 dan 4
D. 2, 3 dan 4
Bacaaan untuk soal Nomor 7 - 8
Roller coaster adalah wahana permainan berupa kereta yang dipacu
dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya terletak di atas tanah yang
memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang
disusun sedemikian rupa. Wahana ini pertama kali ada di Disney Land Amerika
Serikat.
Prinsip kerja roller coaster yaitu roller coaster dinaikkan dahulu ke
puncak bukit pertama (lintasan roller coaster) dengan menggunakan semacam ban
berjalan, seperti pegangan tangan pada tangga berjalan (eskalator) di mall.
Puncak bukit pertama dibuat lebih tinggi dari puncak bukit selanjutnya ataupun
dari tinggi loop (lintasan roller coaster yang berbentuk seperti tetes air), hal ini
agar roller coaster mampu melintasi seluruh lintasan dengan baik. Saat meluncur
turun, kecepatan roller coaster semakin lama semakin meningkat, kemudian roller
coaster akan kembali naik dengan cepat menuju tempat yang lebih tinggi. Saat
bergerak ke bawah kecepatan gerak roller coaster akan semakin bertambah.
A. Karena hanya dipengaruhi oleh panjang pegas
B. Karena dipengaruhi oleh massa beban dengan
gravitasi bumi
C. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gravitasi
bumi
D. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gaya
renggang yang bekerja pada benda.
104
7. Roller coaster merupakan wahana permainan berupa kereta yang dipacu
dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus. Energi apa yang bekerja pada
saat roller coaster naik ke puncak bukit pada lintasan roller coaster?
A. Energi gerak
B. Energi potensial
C. Energi kimia
D. Energi kinetik
8. Pada saat roller coaster meluncur turun kecepatan roller coaster semakin
meningkat/ bertambah. Hal ini terjadi karena … .
A. Energi potensial dan energi kinetic sama – sama kecil
B. Energi potensial dan energi kinetik sama – sama besar
C. Energi potensial semikin besar dan energi kinetik semakin kecil
D. Energi potensial semakin kecil dan energi kinetik semakin besar
Bacaaan untuk soal Nomor 9 - 12
Energi merupakan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Semua aktivitas kehidupan manusia dapat dilakukan karena melibatkan
penggunaan energi. Pada zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya
kayu dan batu yang digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup
manusia.Sampai saat ini, bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk
berbagai keperluan hidup manusia.
9. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi
guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut
bergetar. Mengapa energi bunyi dari guntur dapat mengetarkan kaca jendela
rumah?
A. Karena energi bunyi merambat melalui udara
B. Karena energi bunyi disebabkan oleh partikel – partikel yang bergerak
C. Karena energi bunyi merambat melalui tanah
D. Karena energi bunyi akibat adanya perbedaan suhu
10. Energi nuklir merupakan energi yang dihasilkan selama reaksi nuklir. Reaksi
nuklir terjadi pada ledakan bom atom dan reaksi inti yang terjadi di matahari.
Manfaat yang didapat dari energi nuklir yaitu energi ini digunakan sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Reaksi nuklir dapat terjadi dikarenakan …
A. reaksi inti di dalam inti radioaktif
B. gesekan antar partikel
C. reaksi antara bahan kimia
D. rambatan bunyi di udara
11. Perhatikan macam – macam sumber energi di bawah ini!
i. Angin
ii. Matahari
iii. Air
105
iv. Gas alam
v. Batu bara
Berdasarkan macam – macam sumber energi di atas, sumber energi yang
terbarukan adalah … .
A. i,ii,iv
B. i,ii,v
C. ii,iii,iv
D. i,ii,iii
12. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
i. Matahari digunakan untuk memanaskan bumi, fotosintesis
ii. Makanan digunakan untuk memberikan energi pada makhluk hidup
iii. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar
Berdasarkan pernyataaan di atas, matahari, makanan dan batu bara merupakan
salah satu contoh … .
A. Energi
B. Usaha
C. Sumber energi
D. Kerja
Bacaan untuk soal nomor 13 – 17
Senin pagi, sebelum berangkat ke sekolah Hany sarapan dengan makan
makanan yang mengandung empat sehat. Makanan yang dimakan terdapat nasi,
lauk ikan, sayur sop dan sebagai pendamping yaitu makan buah jeruk, namun
Hany minum air putih karena air putih lebih sehat diminum sesudah makan. Hal
ini karena air putih tidak melarutkan nutrisi yang ada pada makanan yang telah
dimakan. Seragam sekolah yang dipakai Hany disetrika oleh ibu agar pakaian
yang dipakai tidak kusut. Ibu Hany menyetrika menggunakan setrika listrik, agar
panas yang dihasilkan oleh setrika dapat diatur sesuai dengan jenis kain yang akan
disetrika.
13. Energi listrik dapat digunakan untuk menyalakan kipas angin, blender dan
mixer. Hal ini merupakan perubahan energi dari energi listrik menjadi energi
gerak. Seperti halnya yang terjadi pada tubuh kita, kita selalu mengatakan
bahwa energi tubuh kita habis, padahal energi dalam tubuh digunakan untuk
beraktivitas atau bergerak . Perubahan energi yang terjadi pada energi listrik
maupun energi dalam tubuh merupakan salah satu contoh yang membuktikan
bahwa … .
A. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi
dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya
B. Energi dapat dicipatakan dan dimusnahkan, tetapi tidak dapat berubah dari
bentuk satu ke bentuk yang lain
106
C. Energi tidak dapat diciptakan dan dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah
dari bentuk satu ke bentuk yang lain
D. Energi dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi tidak dapat
berubah dari bentuk satu ke bentu yang lain.
14. Perhatikan gambar di bawah ini!
Melicinkan
pakaian
Memakan buah-
buahan
Mengahluskan
bahan/ makanan
Proses
Fotosintesis
1 2 3 4
Berdasarkan gambar di atas, gambar pada nomor berapa yang menunjukkan
sumber energi yang sama terjadi pada saat mobil melaju setelah diisi bensin?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
15. Era modern ini sudah terjadi krisis energi, hal ini karena manusia banyak yang
menggunakan energi tanpa batas. Hal ini juga karena kemajuan teknologi yang
memungkinkan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan seperti halnya
listrik, air maupun penggunaan bahan bakar. Di bawah ini merupakan cara
menghemat energi, kecuali … .
A. Mematikan lampu pada saat siang hari
B. Mematikan kran setelah memakai
C. Berjalan kaki ketika berpergian dengan jarak yang dekat
D. Mengeringkan rambut menggunakan hairdryer setiap hari
16.
17. Makhluk hidup pasti memerlukan makan sebagai sumber energi dalam
kehidupan untuk dapat beraktivitas sehari – hari, misalnya berolahraga,
belajar dan bermain. Asupan makanan yang cukup dan baik, kita sebagai
makhluk hidup dapat beraktivitas dengan adanya zat makanan yang bergizi.
Api dapat digunakan sebagai sumber energi bagi
makhluk hidup. Api unggun identik dengan kemah/
camping. Api unggun ini dapat menyala karena
adanya kayu bakar dan api. Pada saat api unggun
menyala terjadi konversi energi dari … dalam kayu
menjadi energi …. dan … .
A. Kimia Panas dan Api
B. Kimia Panas dan Cahaya
C. Panas Kinetik dan Cahaya
D. Panas Cahaya dan kimia
107
Makanan yang kita makan biasanya tak lepas dengan nasi, lauk pauk, sayur
dan air putih maupun susu. Perubahan energi apa saja yang terjadi saat tubuh
mengonsumsi makanan?
A. Energi potensial berupa energi kimia dalam makanan menjadi energi
kinetik untuk beraktivitas
B. Energi kinetik berupa energi kimia makanan menjadi energi potensial
untuk beraktivitas
C. Energi kinetik dari aktivitas menjadi energi potensial untuk berupa energi
kimia makanan
D. Energi potensial berupa aktivitas dan menjadi energi kinetik berupa energi
kimia makanan
Bacaan untuk soal nomor 18 - 21
Kehidupan sehari – hari kata usaha mempunyai sangat luas, misalnya
usaha seseorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang anak untuk menjadi
pandai, usaha seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha
seseorang montir untuk memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat
disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Namun, dalam fisika, usaha mempunyai arti yang berbeda yaitu besarnya gaya
yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.
Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dilambangkan dengan s.
18. Energi dan usaha pasti saling berhubungan satu sama lain. Dalam fisika
menyatakan bahwa dapat dikatakan usaha apabila terjadi suatu perpindahan
benda tersebut. Apabila Fino mempunyai massa 45 kg naik becak dari
sekolah dan dia minta pada tukang becaknya untuk kembali lagi ke sekolah,
maka usaha yang dikeluarkan oleh tukang becak dengan gaya yang diberikan
tukang becak 50 N adalah … .
A. 50 J
B. 0 J
C. 50 KJ
D. 100 KJ
19. Usaha dalam fisika dikatakan bernilai jika usaha yang dilakukan
menghasilkan perubahan kedudukan. Ketika sebuah gaya bekerja pada suatu
benda sehingga menimbulkan perpindahan benda, maka dikatakan bahwa
gaya melakukan usaha pada benda tersebut. Usaha disebut sebagai besaran
skalar karena … .
A. Memiliki arah dan memiliki nilai
B. Tidak memiliki arah dan tidak memiliki nilai
C. Memiliki arah dan tidak memiliki nilai
D. Tidak memiliki arah dan hanya memiliki nilai
108
20. Ibu pulang dari pasar dengan membawa belanjaan yang sangat banyak. Kakak
menghampiri ibu untuk membantu membawakan belanjaan ibu. Jarak antara
gerbang rumah sampai dapur sekitar 5 m dengan massa kakak adalah 55 kg dan
besarnya gravitasi adalah 10 m/s2, besar usaha kakak yang diberikan adalah …
A. 2750 j
B. 2,75 j
C. 2750 kj
D. 275 j
21. Sebuah mobil mempunyai massa 2500 kg bergerak dengan kelajuan 72
km/jam. Pengemudi melihat ada kemacetan di depan maka rem diinjak
sehingga kelajuan mobil menjadi 36 km/jam. Selama pengereman, mobil
menempuh jarak 35 m. Besar gaya yang dilakukan rem pada roda adalah …
A. 10.714 N
B. -10.714 N
C. 1071 N
D. -1071 N
Bacaaan untuk soal Nomor 22 - 24
Makhluk hidup heterotrof mendapatkan energi dari makanan yang
dikonsumsi. Makanan yang kita konsumsi dapat terjadi transformasi energi,
dimana transformasi energi tersebut berlangsung di dalam organel sel.
Transformasi energi yang terjadi pada makanan dapat membantu makhluk hidup
dapat beraktivitas. Buah, sayuran dan tumbuhan hijau yang dapat dikonsumsi oleh
manusia mengalami proses fotosintesis untuk mengahasilkan amilum. Proses
fotosintesis dapat berlangsung karena adanya faktor – faktor yang mendukung.
Proses fotosintesis tidak hanya terjadi pada tanaman yang berwarna hijau, namun
tanaman yang mempunyai klorofil.
22. Setiap organel sel mempunyai fungsi masing – masing. Seperti halnya organel
yang berperan dalam proses fotosintesis di bawah ini benar adalah …
A.
B.
C.
D.
23. Fotosintesis merupakan suatu contoh proses metabolisme yang terjadi pada
tumbuhan hijau. Proses fotosintesis dapat berlangsung memanfaatkan cahaya,
salah satunya cahaya matahari. Fotosintesis berlangsung apabila terdapat gas
karbondioksida dari udara bebas. Maka reaksi yang terjadi saat proses
fotosintesis berlangsung adalah … .
109
A. C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + energi.
B. 6CO2 + 6H2O ——————> C6H12O6 + 6O2 + energi
C. 6CO2 + 6H2O ——————> 6CO2 + energi.
D. C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + energi.
24. Anita mendapat tugas dari sekolah untuk menanam dan merawat tanaman
jagung. Percobaan yang dilakukan Anita terdapat 3 objek penelitian yaitu:
a) Percobaan 1 : tanaman di taruh di luar dan mendapat sinar matahari
b) Percobaan 2 : tanaman di taruh di dalam ruangan yang masih ada cahaya
c) Percobaan 3 : tanaman ditaruh di tempat yang sangat gelap.
Berdasarkan penelitian Anita, tanaman dapat tumbuh dengan baik terjadi pada
percobaan nomor berapa? hal tersebut terjadi karena adanya perubahan
energi … .
A. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kinetik
B. Percobaan 2, Energi cahaya menjadi energi mekanik
C. Percobaan 3, Energi cahaya menjadi energi potensial
D. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kimia
Gambar di bawah ini untuk soal no. 25 dan 26
25. Salah satu bentuk transformasi energi yaitu dilakukan oleh organel pada
gambar di atas. Organel ini merupakan organel yang terdapat dalam sel. Apa
nama dan fungsi yang dimaksud dalam gambar di atas?
A. Kloroplas, Respirasi
B. Kloroplas, Fotosintesis
C. Mitokondria, Respirasi
D. Mitokondria, Fotosintesis
26. Organel sel yang terdapat pada gambar di atas merupakan organel yang
banyak ditemukan dimana?
A. Otot dan Saraf
B. Otot dan Darah
C. Saraf dan Darah
D. Saraf dan inti
27. Perhatikan tabel di bawah ini!
a. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
b. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
110
c. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Respirasi
d. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
Berdasarkan tabel di atas, pernyataan yang benar adalah … .
A. a
B. b
C. c
D. d
28. Reaksi yang membentuk molekul sederhana menjadi molekul yang lebih
komplek karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk
ikatan kimia oleh sebab itu reaksi ini akan … .
A. Melepaskan energi
B. Terjadi reaksi eksergonik
C. Membebaskan energi
D. Membutuhkan energi
Bacaan untuk nomor 29 – 30
Tumbuhan yang mempunyai klorofil pasti dapat melakukan proses
fotosintesis. Proses fotosintesis merupakan suatu proses kimia yang dapat
menghasilkan amilum untuk digunakan oleh sumber makanan makhluk hidup
apabila mengkonsumsi tumbuhan tersebut. Percobaan untuk membuktikan proses
fotosintesis dapat terjadi dilakukan dengan uji sach maupun uji ingenhouz. Proses
fotosintesis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung dari luar
maupun dalam.
29. Perhatikan tabel dari hasil percobaan ingenhouz di bawah ini!
Percobaan 1
Cahaya Matahari
Percobaan 2
Cahaya Lampu
Percobaan 2
Tanpa cahaya
Jumlah
gelembung
yang
dihasilkan
Terdapat ± 20
gelembung
Terdapat ± 5
gelembung
Tidak terdapat
gelembung
Berdasarkan hasil percobaan fotosintesis pada uji ingenhouz, menandakan
bahwa proses fotosintesis menghasilkan gas … dan faktor yang
mempengaruhi percobaan berdasarkan tabel pengamatan adalah … .
A. Karbondioksida, Cahaya
B. Oksigen, Cahaya
C. Nitrogen, Klorofil
D. Uap air, klorofil
111
30. Sumber cahaya alami di muka bumi ini adalah matahari. Matahari memiliki
spektrum cahaya tampak dari warna ungu sampai merah. Spektrum cahaya
yang tidak dapat digunakan dalam fotosintesis adalah … .
A. Infra merah dan ungu
B. Merah dan jingga
C. Merah dan kuning
D. Kuning dan ungu
Bacaan untuk nomor 30 – 31
Manusia pasti membutuhkan udara untuk dapat bernafas. Tidak hanya
pada manusia, makhluk hidup yang lain juga melakukan proses respirasi demi
kelangsungan hidup. Tidak semua udara yang dihirup oleh makhluk hidup
merupakan udara yang sehat. Dalam sistem pernafasan juga terdapat gangguan –
gangguan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan sehingga dapat
mengganggu proses pernafasan.
31. Penyakit yang terjadi pada organ sistem pernafasan pada manusia banyak
sekali seperti halnya asma, kangker paru – paru, influenza dan lain - lain. Hal
ini dapat mengganggu jalannya udara yang bersih masuk ke sistem pernafasan
dengan lancar. Bagaimana cara kita agar terhindar dari gangguan pernafasan
tersebut?
A. Tidak merokok
B. Tidak memakai masker saat bersih – bersih barang yang berdebu
C. Berkumpul dengan orang yang sedang merokok
D. Menghirup serat – serat asbes
32. X + O2 ——> Y + 6H2O + energi.
Reaksi diatas merupakan, reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel. Jawaban
yang benar untuk melengkapi reaksi diatas yaitu X dan Y secara berturut –
turut adalah … .
E.6CO2 ; C6H12O6
F.C6H12O6 ; 6CO2
G. C6H12O6 ; O2
H. 6CO2 ; O2
Bacaaan untuk nomor 33 – 35
Dalam kehidupan di dunia ini, semua makhluk hidup saling bergantung
satu sama lain. Makhluk hidup tidak akan terlepas dari sumber energi seperti
halnya matahari. Matahari dapat dimanfaat oleh semua makhluk hidup demi
kelangsungan hidup seperti halnya, mausia membutuhan matahari untuk
menjemur pakaian, mengeringkan makanan seperti halnhya kerupuk, dll. Tidak
112
hanya itu saja matahari juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk dapat
melangsungkan proses fotosintesis.
33.
34. Energi dapat dihasilkan dari bermacam – macam bentuk dan dapat
ditransformasikan. Proses fotosintesis merupakan hal terpenting karena sebagian
besar makhluk hidup di muka bumi akan lenyap. Hal ini karena daun merupakan
organ tumbuhan penghasil utama energi. Hasil dari fotosintesis dapat digunakan
oleh makhluk hidup untuk beraktivitas. Aliran energi yang paling benar di
bawah ini adalah … .
A. Sinar matahari Tumbuhan burung ulat
B. Tumbuhan sinar matahari rumput ulat
C. Tumbuhan sinar matahari tikus ular elang
D. Sinar matahari tumbuhan tikus ular elang
35. Apabila seluruh daun pada tumbuhan di seluruh dunia gugur sedikit demi sedikit
sampai berkala, maka di bumi ini akan terjadi persaingan makanan pada
konsumen. Maka yang akan terjadi saat daun tanaman gugur semua adalah … .
A. Oksigen berkurang
B. Oksigen menambah
C. Karbondioksida berkurang
D. Karbonmonoksida bertambah
36.
37. Perhatikan bagian dari saluran pernafasan pada manusia di bawah ini!
1. Bronkus
2. Faring
3. Alveolus
4. Rongga hidung
5. Laring
6. Bronkiolus
A. Xylem, mengangkut hasil fotosintesis ke
seluruh tubuh
B. Floem, mengangkut hasil fotosintesis ke
seluruh tubuh
C. Xylem, menyalurkan air dan garam mineral
dari akar ke daun
D. Floem, menyalurkan air dan garam mineral
dari akar ke daun
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis diantaranya
adalah cahaya dan karbondioksida. Karbondioksida
dapat masuk ke dalam daun melalui organ pada
tumbuhan yang ditunjukkan pada huruf …
A. e C. d
B. c D. a
Gambar di bawah merupakan potongan melintang pada batang dikotil. Pada
gambar yang ditunjukkan pad nomor 2 menunjukkan jaringan … dan
mempunyai fungsi … .
113
7. Tenggorokan
Manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondiokasida. Oksigen
tersebut dapat masuk ke dalam sistem pernafasan manusia secara langsung.
Berdasarkan uraian bagian saluran pernafasan di atas, bagaimana urutan
paling benar dari saluran pernafasan pada manusia?
A. 4 – 2 – 5 – 1 – 7 – 3 – 6
B. 4 – 2 – 5 – 7 – 1 – 6 – 3
C. 4 – 5 – 2 – 7 – 1 – 6 – 3
D. 4 – 5 – 2 – 1 – 7 – 3 – 6
38. Manusia terdapat dua proses pernapasan, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Saat fase inspirasi pada pernapasan dada pernyataan yang
benar kecuali … .
A. Volume rongga dada mengecil
B. Otot antar tulang rusuk berkontarksi sehingga rusuk terangkat
C. Volume rongga dada membesar
D. Tekanan rongga dada mengecil
39. Perhatikan gambar berikut!
40. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1) Otot diafragma berkontraksi
2) Rongga dada akan membesar
3) Paru – paru mengembang
Berdasarkan pernyataan di atas, merupakan fase dan jenis pernafasan apa?
A. Inspirasi, pernafasan dada
B. Ekspirasi, pernafasan perut
C. Ekspirasi, pernafasan dada
D. Inspirasi, pernafasan perut
a b
C
d
Berdasrkan gambar di samping merupakan
contoh dari organ yang digunakan sebagai
sistem pernafasan. Organ yang
menunjukkan terjadinya pertukaran oksigen
dan karbondioksida adalah … .
A. a
B. b
C. c
D. d
114
ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN
TINGKAT KESUKARAN
No Kode No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 PD-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 PD-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
4 PD-32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
5 PD-35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
6 PD-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 PD-25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8 PD-30 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
9 PD-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
10 PD-11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
11 PD-33 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
12 PD-18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
13 PD-26 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
14 PD-20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
15 PD-28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
16 PD-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
17 PD-07 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
18 PD-36 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
19 PD-24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
20 PD-19 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
21 PD-09 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0
22 PD-15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 PD-27 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0
24 PD-08 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0
25 PD-04 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
26 PD-10 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
27 PD-12 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1
28 PD-14 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
29 PD-03 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
30 PD-05 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
31 PD-02 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
32 PD-17 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
33 PD-13 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
34 PD-22 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
35 PD-06 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
36 PD-16 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
Jumlah 25 29 30 26 21 30 35 33 13 23
Taraf
Kesukaran 0.69 0.81 0.83 0.72 0.58 0.83 0.97 0.92 0.36 0.64
Kriteria Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang
Validasi
r hitung 0.598 0.360 0.403 0.447 0.394 0.366 0.070 0.272 0.557 0.027
r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329
Kategori Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid Valid
Tidak
Valid
Daya
Pembeda Baik
Sekali Cukup Cukup Cukup Baik Baik Jelek Cukup
Baik
Sekali Jelek
pq 0.212 0.157 0.139 0.201 0.243 0.139 0.027 0.076 0.231 0.231
Lampiran 5
115
ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN
TINGKAT KESUKARAN
No Kode No Soal
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 PD-31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
3 PD-21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
4 PD-32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
5 PD-35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 PD-23 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
7 PD-25 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
8 PD-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 PD-34 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
10 PD-11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
11 PD-33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
12 PD-18 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
13 PD-26 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
14 PD-20 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1
15 PD-28 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
16 PD-01 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1
17 PD-07 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
18 PD-36 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
19 PD-24 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1
20 PD-19 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
21 PD-09 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
22 PD-15 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
23 PD-27 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
24 PD-08 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
25 PD-04 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
26 PD-10 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
27 PD-12 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
28 PD-14 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0
29 PD-03 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
30 PD-05 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
31 PD-02 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
32 PD-17 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
33 PD-13 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
34 PD-22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
35 PD-06 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
36 PD-16 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
Jumlah 25 31 11 21 20 30 17 9 31 30
Taraf
Kesukaran 0.69 0.86 0.31 0.58 0.56 0.83 0.47 0.25 0.86 0.83
Kriteria Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah
Validasi
r hitung 0.470 0.008 0.493 0.412 0.396 0.330 0.599 0.619 0.493 -0.059
r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329
Kategori Valid
Tidak
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
Valid
Daya
Pembeda
Baik
Sekali Jelek Baik Baik Cukup Cukup
Baik
Sekali
Baik
Sekali Baik Jelek
pq 0.212 0.119 0.212 0.243 0.247 0.139 0.249 0.187 0.119 0.139
116
ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN
TINGKAT KESUKARAN
No Kode No Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 PD-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 PD-21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
4 PD-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 PD-35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
6 PD-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 PD-25 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
8 PD-30 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
9 PD-34 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
10 PD-11 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
11 PD-33 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
12 PD-18 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
13 PD-26 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 PD-20 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
15 PD-28 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
16 PD-01 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
17 PD-07 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
18 PD-36 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
19 PD-24 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
20 PD-19 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1
21 PD-09 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
22 PD-15 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0
23 PD-27 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
24 PD-08 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
25 PD-04 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1
26 PD-10 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
27 PD-12 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
28 PD-14 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
29 PD-03 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
30 PD-05 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
31 PD-02 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1
32 PD-17 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
33 PD-13 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
34 PD-22 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1
35 PD-06 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
36 PD-16 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
Jumlah 22 22 35 20 15 33 28 21 20 34 Taraf
Kesukaran 0.61 0.61 0.97 0.56 0.42 0.92 0.78 0.58 0.56 0.94
Kriteria Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah
Validasi
r hitung 0.356 0.397 -0.178 0.396 0.469 0.075 0.296 0.477 0.368 0.120
r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329
Kategori Valid Valid Tidak Valid
Valid Valid Tidak Valid
Tidak Valid
Valid Valid Tidak Valid
Daya
Pembeda Baik Baik Jelek Cukup Baik Jelek Cukup
Baik sekali
Baik Jelek
pq 0.238 0.238 0.027 0.247 0.243 0.076 0.173 0.243 0.247 0.052
117
ANALISIS UJI COBA SOAL VALIDASI, DAYA BEDA SOAL DAN
TINGKAT KESUKARAN
No Kode No Soal
Y Y2 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 PD-29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 39 1521
2 PD-31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 38 1444
3 PD-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
4 PD-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
5 PD-35 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 36 1296
6 PD-23 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 35 1225
7 PD-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 34 1156
8 PD-30 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
9 PD-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
10 PD-11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 33 1089
11 PD-33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 32 1024
12 PD-18 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 30 900
13 PD-26 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 30 900
14 PD-20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29 841
15 PD-28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29 841
16 PD-01 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 29 841
17 PD-07 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 28 784
18 PD-36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 28 784
19 PD-24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 27 729
20 PD-19 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 26 676
21 PD-09 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 25 625
22 PD-15 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 25 625
23 PD-27 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 25 625
24 PD-08 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 24 576
25 PD-04 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 24 576
26 PD-10 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 23 529
27 PD-12 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 23 529
28 PD-14 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 23 529
29 PD-03 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 22 484
30 PD-05 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 22 484
31 PD-02 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 21 441
32 PD-17 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 20 400
33 PD-13 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 19 361
34 PD-22 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 361
35 PD-06 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 18 324
36 PD-16 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 16 256
Jumlah 21 25 25 25 26 26 31 33 20 19 992 28680
Taraf
Kesukaran 0.58 0.69 0.69 0.69 0.72 0.72 0.86 0.92 0.56 0.53
Kriteria Seda
ng
Seda
ng
Seda
ng
Seda
ng
Mud
ah
Mud
ah
Mud
ah
Mud
ah
Seda
ng
Seda
ng
Validasi
r hitung 0.385 0.598 0.558 0.519 0.458 0.134 0.061 -0.056 0.368 0.471
n = 40
∑pq = 7.280
S2 = 38.713
R11 = 0.833
r tabel 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329 0.329
Kategori Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid Valid
Daya
Pembeda Baik
Baik Sekali
Baik Sekali
Baik Baik Jelek Jelek Jelek Cukup Baik
pq 0.243 0.212 0.212 0.2121 0.200 0.200 0.119 0.076 0.247 0.249
118
PERHITUNGAN REALIBILITAS SOAL UJI COBA
Rumus:
[
] [
]
Keterangan:
r11 : reliabilitas soal secara keseluruhan.
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
: jumlah hasil perkalian anatar p dan q
n : banyaknya butir soal
S2 : Varian total
Kriteria
Apabila r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel
Berdasarkan tabel analisis uji coba diperoleh:
= pq1 + pq2 + pq3 + … + pq28
= 0.212 + 0.157 + 0.139 + … + 0.249
= 5.835
Perhitungan varian total
= ∑
(∑ )
=
( )
= 35.778
Perhitungan reliabilitas
r11 = [
] [
]
= [
] [
]
= 0.858
Diketahui nilai rtabel = 0.329, dengan taraf signifikan 5% dan dk = 35.
Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa uji coba tersebut reliabel.
Lampiran 6
119
DAFTAR NILAI UAS SEMESTER GANJIL KELAS VIII
SMP NEGERI 36 SEMARANG
No Kelas
VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G VIII H VIII I
1 79 79 79 79 79 80 75 75 75
2 89 83 83 83 83 83 75 75 75
3 81 75 85 80 85 77 78 73 74
4 82 82 82 84 82 75 82 74 73
5 81 81 75 75 75 77 73 82 76
6 86 77 77 80 84 76 73 83 75
7 85 81 78 76 76 80 80 73 73
8 86 77 78 77 77 77 81 79 77
9 75 79 91 80 84 73 75 79 75
10 85 82 84 81 84 73 75 77 75
11 90 90 90 90 90 81 79 77 78
12 81 81 81 82 78 78 84 78 79
13 81 80 80 83 80 79 80 75 79
14 81 81 81 85 81 76 83 75 82
15 88 85 85 85 85 75 79 78 77
16 88 88 88 89 88 79 79 80 77
17 79 79 79 79 79 75 76 75 75
18 76 83 83 81 82 79 77 76 78
19 86 82 86 80 81 77 82 78 81
20 79 79 79 79 79 76 76 75 81
21 85 83 81 78 85 80 81 81 78
22 81 84 82 84 82 79 79 80 79
23 85 86 84 80 86 75 77 79 79
24 85 86 81 85 81 77 79 79 77
25 81 85 84 82 81 78 74 82 78
26 79 84 86 81 86 84 80 78 80
27 80 80 80 86 80 78 77 79 77
28 80 80 80 87 80 82 80 79 80
29 75 88 85 74 81 82 78 79 82
30 85 84 85
79 78 78 78 83
31 82 86 84 82 78 79 77 77
32 87 87 87 87 83 78 83 79
∑ 2643 2637 2643 2365 2622 2500 2502 2491 2484
X 83 82 83 82 82 78 78 78 78
S 3.96 3.54 3.72 3.90 3.48 2.81 2.81 2.74 2.62
S2 15.67 12.51 13.86 15.18 12.125 7.92 7.90 7.49 6.89
Lampiran 7
120
UJI NORMALITAS KELAS VIII A
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3
Nilai minimal = 75 Rata – rata = 83
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
75-77 74.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280666667
78-80 77.5 6 4.2688 1.7312 2.997053 0.702083358
81-83 80.5 9 10.8672 -1.8672 3.486436 0.320821908
84-86 83.5 9 10.8672 -1.8672 3.486436 0.320821908
87-89 86.5 4 4.2688 -0.2688 0.072253 0.016925937
90-92 89.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407407
Jumlah
32 32 0 14.62317 6.662727186
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
Lampiran 8
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 6.66
𝐻
Daerah penolakan
121
UJI NORMALITAS KELAS VIII B
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3
Nilai minimal = 75 Rata – rata = 82
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
75-77 74.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667
78-80 77.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436
81-83 80.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202
84-86 83.5 8 10.8672 -2.8672 8.220836 0.756482
87-89 86.5 3 4.2688 -1.2688 1.609853 0.377121
90-92 89.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407
Jumlah
32 32 0 22.62317 8.252314
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 8.25
𝐻
Daerah penolakan
122
UJI NORMALITAS KELAS VIII C
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 91 Panjang kelas = 3
Nilai minimal = 75 Rata – rata = 83
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
75-77 74.5 3 0.86 2.1360 4.562496 5.280667
78-80 77.5 7 4.27 2.7312 7.459453 1.747436
81-83 80.5 8 10.87 -2.8672 8.220836 0.756482
84-86 83.5 10 10.87 -0.8672 0.752036 0.069202
87-89 86.5 2 4.27 -2.2688 5.147453 1.205831
90-92 89.5 2 0.86 1.1360 1.290496 1.49363
Jumlah
32 32.00 0 27.43277 10.55325
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 10.55
𝐻
Daerah penolakan
123
UJI NORMALITAS KELAS VIII D
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3
Nilai minimal = 74 Rata – rata = 82
Banyak kelas = 6 N = 29
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
74-76 73.5 3 0.783 2.217 4.915089 6.277253
77-79 76.5 5 3.8686 1.1314 1.280066 0.330886
80-82 79.5 10 9.8484 0.1516 0.022983 0.002334
83-85 82.5 7 9.8484 -2.8484 8.113383 0.823827
86-88 85.5 2 3.8686 -1.8686 3.491666 0.902566
89-91 88.5 2 0.783 1.217 1.481089 1.891557
Jumlah
29 29 0 19.30428 10.22842
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 10.22
𝐻
Daerah penolakan
124
UJI NORMALITAS KELAS VIII E
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 3
Nilai minimal = 75 Rata – rata = 82
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
75-77 74.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667
78-80 77.5 8 4.2688 3.7312 13.92185 3.261304
81-83 80.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202
84-86 83.5 8 10.8672 -2.8672 8.220836 0.756482
87-89 86.5 2 4.2688 -2.2688 5.147453 1.205831
90-92 89.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407
Jumlah
32 32 0 32.62317 10.59489
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 10.59
𝐻
Daerah penolakan
125
UJI NORMALITAS KELAS VIII F
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 84 Panjang kelas = 2
Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
73-74 72.5 2 0.864 1.136 1.290496 1.49363
75-76 74.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436
77-78 76.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202
79-80 78.5 7 10.8672 -3.8672 14.95524 1.376181
81-82 80.5 3 4.2688 -1.2688 1.609853 0.377121
83-84 82.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667
Jumlah
32 32 0 30.62957 10.34424
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 10.34
𝐻
Daerah penolakan
126
UJI NORMALITAS KELAS VIII G
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 84 Panjang kelas = 2
Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
73-74 72.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667
75-76 74.5 6 4.2688 1.7312 2.997053 0.702083
77-78 76.5 7 10.8672 -3.8672 14.95524 1.376181
79-80 78.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202
81-82 80.5 4 4.2688 -0.2688 0.072253 0.016926
83-84 82.5 2 0.864 1.136 1.290496 1.49363
Jumlah
32 32 0 24.62957 8.938689
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 8.94
𝐻
Daerah penolakan
127
UJI NORMALITAS KELAS VIII H
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 83 Panjang kelas = 2
Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
73-74 72.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667
75-76 74.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436
77-78 76.5 8 10.8672 -2.8672 8.220836 0.756482
79-80 78.5 9 10.8672 -1.8672 3.486436 0.320822
81-82 80.5 3 4.2688 -1.2688 1.609853 0.377121
83-84 82.5 2 0.864 1.136 1.290496 1.49363
Jumlah
32 32 0 26.62957 9.976156
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 9.98
𝐻
Daerah penolakan
128
UJI NORMALITAS KELAS VIII I
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 83 Panjang kelas = 2
Nilai minimal = 73 Rata – rata = 78
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
73-74 72.5 3 0.864 2.136 4.562496 5.280667
75-76 74.5 7 4.2688 2.7312 7.459453 1.747436
77-78 76.5 10 10.8672 -0.8672 0.752036 0.069202
79-80 78.5 7 10.8672 -3.8672 14.95524 1.376181
81-82 80.5 4 4.2688 -0.2688 0.072253 0.016926
83-84 82.5 1 0.864 0.136 0.018496 0.021407
Jumlah
32 32 0 27.81997 8.511819
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 8.51
𝐻
Daerah penolakan
129
UJI HOMOGENITAS KELAS VIII SMP NEGERI 36 SEMARANG
Hipotesis
Ho : =
= …=
Ha : tidak semua sama, untuk i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Kriteria : Ho diterima jika jika
Pengujian Hipotesis
( ) { ∑( ) }
Dengan ∑( )
∑( ) dan ( )∑( )
Kelas ni dk = ni-1 Si2 (dk) Si
2 log Si
2 (dk) log Si
2
VIII A 32 31 15,668 485,719 1,195 37,046
VIII B 32 31 12,507 387,719 1,097 34,012
VIII C 32 31 13,862 429,719 1,142 35,397
VIII D 29 28 15,185 425,172 1,181 33,079
VIII E 32 31 12,125 375,875 1,084 33,594
VIII F 32 31 7,919 245,500 0,899 27,859
VIII G 32 31 7,899 244,875 0,898 27,825
VIII H 32 31 7,491 232,219 0,875 27,111
VIII I 32 31 6,887 213,500 0,838 25,979
Jumlah 285 276 99,544 3040,297 9,208 281,902
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
∑( )
∑( ) =
= 11,0156
Log = 1,0420
( )∑( )
= 1,0420 x 276
= 287,5939
( ) { ∑( ) }
= 2,3026 {287,5939 – 281,902}
= 13,1068
Untuk α = 5% dengan dk = 9 - 1 = 8 diperoleh 15,5
Karena
maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama
Daerah penolakan
Ho Daerah penerimaan
Ho
Lampiran 9
15,5 13,1
130
SOAL PRETEST
Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dalam Kehidupan
Alokasi Waktu : 40 menit
Petunjuk:
a) Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.
b) Tulis nama, nomer absen dan kelas pada kolom yang tersedia.
c) Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B. C, atau D pada jawaban yang
dianggap paling benar!
d) Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:
Pilihan semula : A B C D
Jawaban A salah diganti D
Dibetulkan menjadi : A B C D
e) Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. Pada saat pelajaran IPA, Pak guru memanggil Adi dan Fani untuk maju ke
depan kelas melakukan demonstrasi. Pertama Adi dan Fani diberikan
selembar kertas yang sama luasnya. Kertas yang dipegang oleh Adi harus
dikepal dan dibuat bulatan bola sedangkan punya Fani tetap berbentuk kertas.
Mereka berdua menjatuhkan kertas yang dipegang dengan ketinggian yang
sama yaitu 100 cm. Namun saat dijatuhkan ke lantai, kertas yang dikepal
punya Adi jatuh terlebih dahulu ke lantai. Faktor dan energi apa yang
mempengaruhi hal tersebut?
A. Berat kertas kepal Adi > berat kertas Fani; energi potensial
B. Berat kertas kepal Adi < berat kertas Fani ; energi kinetik
C. Massa kertas kepal Adi > massa kertas Fani; energi potensial
D. Massa kertas kepal Adi = massa kertas Fani; energi kinetik
Bacaan untuk soal nomor 2-3
Pada saat bulan puasa, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau
kecil. Dia berpikir hanya ada tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia
dapat menerbangkan layang – layang tersebut dengan bantuan angin. Kedua, dia
menyimpan pesan dalam botol dan membiarkannya mengapung di atas air sampai
ada orang yang menemukannaya, botol dapat mengapung dengan bantuan ombak.
Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.
Lampiran 10
131
2. Gagasan yang dikemukakan oleh pelaut pada bacaan di atas merupakan salah
satu bentuk energi … dan faktor yang mempengaruhi adalah … .
A. Kinetik, akibat adanya gravitasi bumi
B. Kinetik, akibat adanya gerakan benda
C. Potensial, akibat adanya gravitasi bumi
D. Potensial, akibat adanya gerakan benda
3. Pada saat pelaut menggunakan cara kedua yaitu menggunakan pesan yang
disimpan di dalam botol dan dibiarkan megapung di atas air dengan bantuan
ombak agar pesan tersebut dapat tersampaikan. Beberapa hari kemudian botol
tersebut ditemukan oleh orang yang sedang memancing di laut. Pesan botol
tersebut dapat tersampaikan karena botol tersebut melaju dengan kelajuan
sebesar 32 m/s dengan massa botol yang berisi pesan sebesar 17 gram.
Berapakah besar energi yang dimiliki oleh botol yang berisi pesan tersebut?
A. 8, 704 J
B. 8704 J
C. 272 J
D. 0,272 J
Bacaaan untuk soal Nomor 4
Kelas VIII A sedang melakukan demonstrasi tentang energi potensial
elastis, percobaan ini menggunakan pegas dan beban sebagai alat percobaan.
Safira melakukan percobaan dengan menggantungkan beban yang berbeda - beda
ke pegas, sehingga pertambahan panjang pegas tersebut juga berbeda yaitu ada
yang bertambah panjang 5 cm, 7 cm dan 10 cm. Hal ini juga mengakibatkan
energi potensial elastis pada pegas tersebut berbeda. Pada pegas mempunyai gaya
pemulih yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.
4. Pada gambar pegas di bawah ini merupakan salah satu percobaan yang
dilakukan oleh Safira. Mengapa pegas termasuk dalam
energi potensial elastis?
Bacaaan untuk soal Nomor 5 - 6
Energi merupakan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Semua aktivitas kehidupan manusia dapat dilakukan karena melibatkan
A. Karena hanya dipengaruhi oleh panjang pegas
B. Karena dipengaruhi oleh massa beban dengan
gravitasi bumi
C. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gravitasi
bumi
D. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gaya
renggang yang bekerja pada benda.
132
penggunaan energi. Pada zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya
kayu dan batu yang digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup
manusia.Sampai saat ini, bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk
berbagai keperluan hidup manusia.
5. Perhatikan macam – macam sumber energi di bawah ini!
i. Angin
ii. Matahari
iii. Air
iv. Gas alam
v. Batu bara
Berdasarkan macam – macam sumber energi di atas, sumber energi yang
terbarukan adalah … .
A. i,ii,iv
B. i,ii,v
C. ii,iii,iv
D. i,ii,iii
6. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi
guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut
bergetar. Mengapa energi bunyi dari guntur dapat mengetarkan kaca jendela
rumah?
A. Karena energi bunyi merambat melalui udara
B. Karena energi bunyi disebabkan oleh partikel – partikel yang bergerak
C. Karena energi bunyi merambat melalui tanah
D. Karena energi bunyi akibat adanya benda yang bergetar
Bacaan untuk soal nomor 7 - 10
Senin pagi, sebelum berangkat ke sekolah Hany sarapan dengan makan
makanan yang mengandung empat sehat. Makanan yang dimakan terdapat nasi,
lauk ikan, sayur sop dan sebagai pendamping yaitu makan buah jeruk, namun
Hany minum air putih karena air putih lebih sehat diminum sesudah makan. Hal
ini karena air putih tidak melarutkan nutrisi yang ada pada makanan yang telah
dimakan. Seragam sekolah yang dipakai Hany disetrika oleh ibu agar pakaian
yang dipakai tidak kusut. Ibu Hany menyetrika menggunakan setrika listrik, agar
panas yang dihasilkan oleh setrika dapat diatur sesuai dengan jenis kain yang akan
disetrika.
7. Energi listrik dapat digunakan untuk menyalakan kipas angin, blender dan
mixer. Hal ini merupakan perubahan energi dari energi listrik menjadi energi
gerak. Seperti halnya yang terjadi pada tubuh kita, kita selalu mengatakan
bahwa energi tubuh kita habis, padahal energi dalam tubuh digunakan untuk
beraktivitas atau bergerak .Perubahan energi yang terjadi pada energi listrik
133
maupun energi dalam tubuh merupakan salah satu contoh yang membuktikan
bahwa … .
A. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat
berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya
B. Energi dapat dicipatakan dan dimusnahkan, tetapi tidak dapat berubah dari
bentuk satu ke bentuk yang lain
C. Energi tidak dapat diciptakan dan dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah
dari bentuk satu ke bentuk yang lain
D. Energi dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi tidak dapat
berubah dari bentuk satu ke bentu yang lain.
8. Perhatikan gambar di bawah ini!
Melicinkan
pakaian
Sumber energi
makhluk hidup
Mengahluskan
bahan/ makanan
Fotosintesis
1 2 3 4
Berdasarkan gambar di atas, gambar pada nomor berapa yang menunjukkan
perubahan energi yang sama terjadi pada saat mobil melaju setelah diisi
bensin?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
9. Era modern ini sudah terjadi krisis energi, hal ini karena manusia banyak yang
menggunakan energi tanpa batas. Hal ini juga karena kemajuan teknologi yang
memungkinkan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan seperti halnya listrik,
air maupun penggunaan bahan bakar. Di bawah ini merupakan cara
menghemat energi, kecuali … .
A. Mematikan lampu pada saat siang hari
B. Mematikan kran setelah memakai
C. Berjalan kaki ketika berpergian dengan jarak yang dekat
D. Mengeringkan rambut menggunakan hairdryer setiap hari
10. Makhluk hidup pasti memerlukan makan sebagai sumber energi dalam
kehidupan untuk dapat beraktivitas sehari – hari, misalnya berolahraga, belajar
dan bermain. Asupan makanan yang cukup dan baik, kita sebagai makhluk
hidup dapat beraktivitas dengan adanya zat makanan yang bergizi. Makanan
yang kita makan biasanya tak lepas dengan nasi, lauk pauk, sayur dan air putih
maupun susu. Perubahan energi apa saja yang terjadi saat tubuh mengonsumsi
makanan?
134
A. Energi potensial berupa energi kimia dalam makanan menjadi energi kinetik
untuk beraktivitas
B. Energi kinetik berupa energi kimia makanan menjadi energi potensial untuk
beraktivitas
C. Energi kinetik dari aktivitas menjadi energi potensial untuk berupa energi
kimia makanan
D. Energi potensial berupa aktivitas dan menjadi energi kinetik berupa energi
kimia makanan
Bacaan untuk soal nomor 11 - 13
Kehidupan sehari – hari kata usaha mempunyai sangat luas, misalnya
usaha seseorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang anak untuk menjadi
pandai, usaha seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha
seseorang montir untuk memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat
disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Namun, dalam fisika, usaha mempunyai arti yang berbeda yaitu besarnya gaya
yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.
Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dilambangkan dengan s.
11. Energi dan usaha pasti saling berhubungan satu sama lain. Dalam fisika
menyatakan bahwa dapat dikatakan usaha apabila terjadi suatu perpindahan
benda tersebut. Apabila Fino mempunyai massa 45 kg naik becak dari sekolah
dan dia minta pada tukang becaknya untuk kembali lagi ke sekolah, maka
usaha yang dikeluarkan oleh tukang becak dengan gaya yang diberikan tukang
becak 50 N adalah … .
A. 50 J
B. 0 J
C. 50 KJ
D. 100 KJ
12. Usaha dalam fisika dikatakan bernilai jika usaha yang dilakukan menghasilkan
perubahan kedudukan. Ketika sebuah gaya bekerja pada suatu benda sehingga
menimbulkan perpindahan benda, maka dikatakan bahwa gaya melakukan
usaha pada benda tersebut. Usaha disebut sebagai besaran skalar karena … .
A. Memiliki arah dan memiliki besar
B. Tidak memiliki arah dan tidak memiliki besar
C. Memiliki arah dan tidak memiliki besar
D. Tidak memiliki arah dan hanya memilki besar
13. Sebuah mobil mempunyai massa 2500 kg bergerak dengan kelajuan 72
km/jam. Pengemudi melihat ada kemacetan di depan maka rem diinjak
sehingga kelajuan mobil menjadi 36 km/jam. Selama pengereman, mobil
menempuh jarak 35 m. Besar gaya yang dilakukan rem pada roda adalah …
135
A. 10.714 N
B. -10.714 N
C. 1071 N
D. -1071N
Bacaaan untuk soal Nomor 14 - 15
Makhluk hidup heterotrof mendapatkan energi dari makanan yang
dikonsumsi. Makanan yang kita konsumsi dapat terjadi transformasi energi,
dimana transformasi energi tersebut berlangsung di dalam organel sel.
Transformasi energi yang terjadi pada makanan dapat membantu makhluk hidup
dapat beraktivitas. Buah, sayuran dan tumbuhan hijau yang dapat dikonsumsi oleh
manusia mengalami proses fotosintesis untuk mengahasilkan amilum. Proses
fotosintesis dapat berlangsung karena adanya faktor – faktor yang mendukung.
Proses fotosintesis tidak hanya terjadi pada tanaman yang berwarna hijau, namun
tanaman yang mempunyai klorofil.
14. Setiap organel sel mempunyai fungsi masing – masing. Seperti halnya organel
yang berperan dalam proses fotosintesis di bawah ini benar adalah …
A.
B.
C.
D.
15. Anita mendapat tugas dari sekolah untuk menanam dan merawat tanaman
jagung. Percobaan yang dilakukan Anita terdapat 3 objek penelitian yaitu:
1. Percobaan 1 : tanaman di taruh di luar dan mendapat sinar matahari
2. Percobaan 2 : tanaman di taruh di dalam ruangan yang masih ada cahaya
3. Percobaan 3 : tanaman ditaruh di tempat yang sangat gelap.
Berdasarkan penelitian Anita, tanaman dapat tumbuh dengan baik terjadi pada
percobaan berapa? Dan mengapa hal tersebut dapat terjadi? … .
A. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kinetik
B. Percobaan 2, Energi cahaya menjadi energi mekanik
C. Percobaan 3, Energi cahaya menjadi energi potensial
D. Percobaan 1, Energi cahaya menjadi energi kimia
136
Perhatikan gambar untuk nomor 16 di bawah ini!
16. Salah satu bentuk transformasi energi yaitu dilakukan oleh organel pada
gambar di atas. Organel ini merupakan organel yang terdapat dalam sel. Apa
nama dan fungsi yang dimaksud dalam gambar di atas?
A. Kloroplas, Respirasi
B. Kloroplas, Fotosintesis
C. Mitokondria, Respirasi
D. Mitokondria, Fotosintesis
17. Perhatikan tabel di bawah ini!
a. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
b. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
c. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Respirasi
d. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
Berdasarkan tabel di atas, pernyataan yang benar adalah … .
A. a
B. b
C. c
D. d
18. Reaksi yang membentuk molekul sederhana menjadi molekul yang lebih
komplek karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk
ikatan kimia oleh sebab itu reaksi ini akan … .
A. Melepaskan energi
B. Terjadi reaksi eksergonik
C. Membebaskan energi
D. Membutuhkan energi
19. Perhatikan tabel dari hasil percobaan ingenhouz di bawah ini!
Percobaan 1
Cahaya Matahari
Percobaan 2
Cahaya Lampu
Percobaan 2
Tanpa cahaya
Jumlah
gelembung
yang
dihasilkan
Terdapat ± 20
gelembung
Terdapat ± 5
gelembung
Tidak terdapat
gelembung
Berdasarkan hasil percobaan fotosintesis pada uji ingenhouz, menandakan
bahwa proses fotosintesis menghasilkan gas … dan faktor yang
mempengaruhi percobaan berdasarkan tabel pengamatan adalah … .
A. Karbondioksida, Cahaya
B. Oksigen, Cahaya
C. Nitrogen, Klorofil
D. Uap air, klorofil
137
Bacaan untuk nomor 20 - 21
Manusia pasti membutuhkan udara untuk dapat bernafas. Tidak hanya
pada manusia, makhluk hidup yang lain juga melakukan proses respirasi demi
kelangsungan hidup. Tidak semua udara yang dihirup oleh makhluk hidup
merupakan udara yang sehat. Dalam sistem pernafasan juga terdapat gangguan –
gangguan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan sehingga dapat
mengganggu proses pernafasan.
20. Penyakit yang terjadi pada organ sistem pernafasan pada manusia banyak
sekali seperti halnya asma, kangker paru – paru, influenza dan lain - lain. Hal
ini dapat mengganggu jalannya udara yang bersih masuk ke sistem pernafasan
dengan lancar. Bagaimana cara kita agar terhindar dari gangguan pernafasan
tersebut?
A. Tidak merokok
B. Tidak memakai masker saat bersih – bersih barang yang berdebu
C. Berkumpul dengan orang yang sedang merokok
D. Menghirup serat – serat asbes
21. X + O2 ——> Y + 6H2O + energi.
Reaksi diatas merupakan, reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel. Jawaban
yang benar untuk melengkapi reaksi diatas yaitu X dan Y secara berturut –
turut adalah … .
A. 6CO2 ; C6H12O6
B. C6H12O6 ; 6CO2
C. C6H12O6 ; O2
D. 6CO2 ; O2
Bacaaan untuk nomor 22 - 24
Dalam kehidupan di dunia ini, semua makhluk hidup saling bergantung
satu sama lain. Makhluk hidup tidak akan terlepas dari sumber energi seperti
halnya matahari. Matahari dapat dimanfaat oleh semua makhluk hidup demi
kelangsungan hidup seperti halnya, mausia membutuhan matahari untuk
menjemur pakaian, mengeringkan makanan seperti halnhya kerupuk, dll. Tidak
hanya itu saja matahari juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk dapat
melangsungkan proses fotosintesis.
22.
Gambar di bawah merupakan potongan melintang pada batang dikotil. Pada
gambar yang ditunjukkan pad nomor 2 menunjukkan jaringan … dan
mempunyai fungsi … .
138
23. Energi dapat dihasilkan dari bermacam – macam bentuk dan dapat
ditransformasikan. Proses fotosintesis merupakan hal terpenting karena
sebagian besar makhluk hidup di muka bumi akan lenyap. Hal ini karena daun
merupakan organ tumbuhan penghasil utama energi. Hasil dari fotosintesis
dapat digunakan oleh makhluk hidup untuk beraktivitas. Aliran energi yang
paling benar di bawah ini adalah … .
A. Sinar matahari Tumbuhan burung ulat
B. Tumbuhan sinar matahari rumput ulat
C. Tumbuhan sinar matahari tikus ular elang
D. Sinar matahari tumbuhan tikus ular elang
24. Apabila seluruh daun pada tumbuhan di seluruh dunia gugur sedikit demi
sedikit sampai berkala, maka di bumi ini akan terjadi persaingan makanan
pada konsumen. Maka yang akan terjadi saat daun tanaman gugur semua
adalah … .
A. Oksigen berkurang
B. Oksigen menambah
C. Karbondioksida berkurang
D. Karbonmonoksida bertambah
25.
A. Xylem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh
tubuh
B. Floem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh
tubuh
C. Xylem, menyalurkan air dan garam mineral dari
akar ke daun
D. Floem, menyalurkan air dan garam mineral dari
akar ke daun
a b
C
d
Berdasarkan gambar di samping merupakan
contoh dari organ yang digunakan sebagai
sistem pernafasan. Organ yang
menunjukkan terjadinya pertukaran oksigen
dan karbondioksida adalah … .
A. a
B. b
C. c
D. d
139
SOAL POSTTEST
Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dalam Kehidupan
Alokasi Waktu : 40 menit
Petunjuk:
1. Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.
2. Tulis nama, nomer absen dan kelas pada kolom yang tersedia.
3. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang
dianggap paling benar!
4. Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:
Pilihan semula : A B C D
Jawaban A salah diganti D
Dibetulkan menjadi : A B C D
5. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Bacaan untuk soal nomor 1 - 2
Pada saat bulan puasa, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau
kecil. Dia berpikir hanya ada tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia
dapat menerbangkan layang – layang tersebut dengan bantuan angin. Kedua, dia
menyimpan pesan dalam botol dan membiarkannya mengapung di atas air sampai
ada orang yang menemukannaya, botol dapat mengapung dengan bantuan ombak.
Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.
1. Gagasan yang dikemukakan oleh pelaut pada bacaan di atas merupakan salah
satu bentuk energi … dan faktor yang mempengaruhi adalah … .
A. Kinetik, akibat adanya gravitasi bumi
B. Kinetik, akibat adanya gerakan benda
C. Potensial, akibat adanya gravitasi bumi
D. Potensial, akibat adanya gerakan benda
2. Pada saat pelaut menggunakan cara kedua yaitu menggunakan pesan yang
disimpan di dalam botol dan dibiarkan megapung di atas air dengan bantuan
ombak agar pesan tersebut dapat tersampaikan. Beberapa hari kemudian botol
Lampiran 11
140
tersebut ditemukan oleh orang yang sedang memancing di laut. Pesan botol
tersebut dapat tersampaikan karena botol tersebut melaju dengan kelajuan
sebesar 14 m/s dengan massa botol yang berisi pesan sebesar 20 gram.
Berapakah besar energi yang dimiliki oleh botol yang berisi pesan tersebut?
A. 1,96 J
B. 196 J
C. 1960 J
D. 19,6 J
3. Pada saat pelajaran IPA, Pak guru memanggil Adi dan Fani untuk maju ke
depan kelas melakukan demonstrasi. Pertama Adi dan Fani diberikan selembar
kertas yang sama luasnya. Kertas yang dipegang oleh Adi harus dikepal dan
dibuat bulatan bola sedangkan punya Fani tetap berbentuk kertas. Mereka
berdua menjatuhkan kertas yang dipegang dengan ketinggian yang sama yaitu
100 cm. Namun saat dijatuhkan ke lantai, kertas yang dikepal punya Adi jatuh
terlebih dahulu ke lantai. Faktor dan energi apa yang mempengaruhi hal
tersebut?
A. Berat kertas kepal Adi > berat kertas Fani; energi potensial
B. Massa kertas kepal Adi > massa kertas Fani; energi potensial
C. Berat kertas kepal Adi < berat kertas Fani ; energi kinetik
D. Massa kertas kepal Adi = massa kertas Fani; energi kinetik
Bacaaan untuk soal Nomor 4
Kelas VIII A sedang melakukan demonstrasi tentang energi potensial
elastis, percobaan ini menggunakan pegas dan beban sebagai alat percobaan.
Safira melakukan percobaan dengan menggantungkan beban yang berbeda - beda
ke pegas, sehingga pertambahan panjang pegas tersebut juga berbeda yaitu ada
yang bertambah panjang 5 cm, 7 cm dan 10 cm. Hal ini juga mengakibatkan
energi potensial elastis pada pegas tersebut berbeda. Pada pegas mempunyai gaya
pemulih yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.
4. Pada gambar pegas di bawah ini merupakan salah satu percobaan yang
dilakukan oleh Safira. Mengapa pegas termasuk dalam energi potensial elastis?
A. Karena hanya dipengaruhi oleh panjang pegas
B. Karena dipengaruhi oleh massa beban dengan
gravitasi bumi
C. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gaya
renggang yang bekerja pada benda.
D. Karena dipengaruhi oleh gaya tekan dan gravitasi
bumi
141
Bacaan untuk soal nomor 5 - 8
Senin pagi, sebelum berangkat ke sekolah Hany sarapan dengan makan
makanan yang mengandung empat sehat. Makanan yang dimakan terdapat nasi,
lauk ikan, sayur sop dan sebagai pendamping yaitu makan buah jeruk, namun
Hany minum air putih karena air putih lebih sehat diminum sesudah makan. Hal
ini karena air putih tidak melarutkan nutrisi yang ada pada makanan yang telah
dimakan. Seragam sekolah yang dipakai Hany disetrika oleh ibu agar pakaian
yang dipakai tidak kusut. Ibu Hany menyetrika menggunakan setrika listrik, agar
panas yang dihasilkan oleh setrika dapat diatur sesuai dengan jenis kain yang akan
disetrika.
5. Era modern ini sudah terjadi krisis energi, hal ini karena manusia banyak yang
menggunakan energi tanpa batas. Hal ini juga karena kemajuan teknologi yang
memungkinkan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan seperti halnya
listrik, air maupun penggunaan bahan bakar. Di bawah ini manakah langkah
yang paling tepat untuk mengatasi krisis energi?
A. Membuat biogas dari kotoran hewan
B. Menggunakan motor untuk berpergian jarak dekat
C. Menyalakan lampu pada siang hari
D. Mengeringkan rambut menggunakan hairdryer setiap hari
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
Melicinkan
pakaian
Sumber energi
makhluk hidup
Mengahaluskan
bahan/ makanan
Fotosintesis
1 2 3 4
Berdasarkan gambar di atas, gambar pada nomor berapa yang menunjukkan
perubahan energi yang sama terjadi pada saat mobil melaju setelah diisi
bensin?
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1
7. Makhluk hidup pasti memerlukan makan sebagai sumber energi dalam
kehidupan untuk dapat beraktivitas sehari – hari, misalnya berolahraga, belajar
dan bermain. Asupan makanan yang cukup dan baik, kita sebagai makhluk
hidup dapat beraktivitas dengan adanya zat makanan yang bergizi. Makanan
yang kita makan biasanya tak lepas dengan nasi, lauk pauk, sayur dan air putih
142
maupun susu. Perubahan energi apa saja yang terjadi saat tubuh mengonsumsi
makanan?
A. Energi kinetik berupa energi kimia makanan menjadi energi potensial
untuk beraktivitas
B. Energi potensial berupa energi kimia dalam makanan menjadi energi
kinetik untuk beraktivitas
C. Energi kinetik dari aktivitas menjadi energi potensial untuk berupa energi
kimia makanan
D. Energi potensial berupa aktivitas dan menjadi energi kinetik berupa energi
kimia makanan
8. Energi listrik dapat digunakan untuk menyalakan kipas angin, blender dan
mixer. Hal ini merupakan perubahan energi dari energi listrik menjadi energi
gerak. Seperti halnya yang terjadi pada tubuh kita, kita selalu mengatakan
bahwa energi tubuh kita habis, padahal energi dalam tubuh digunakan untuk
beraktivitas atau bergerak . Perubahan energi yang terjadi pada energi listrik
maupun energi dalam tubuh merupakan salah satu contoh yang membuktikan
bahwa … .
A. Energi dapat dicipatakan dan dimusnahkan, tetapi tidak dapat berubah dari
bentuk satu ke bentuk yang lain
B. Energi tidak dapat diciptakan dan dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah
dari bentuk satu ke bentuk yang lain
C. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat
berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya
D. Energi dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi tidak dapat
berubah dari bentuk satu ke bentu yang lain.
Bacaaan untuk soal Nomor 9 - 10
Energi merupakan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Semua aktivitas kehidupan manusia dapat dilakukan karena melibatkan
penggunaan energi. Pada zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya
kayu dan batu yang digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup
manusia.Sampai saat ini, bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk
berbagai keperluan hidup manusia.
9. Perhatikan macam – macam sumber energi di bawah ini!
i. Minyak bumi
ii. Matahari
iii. Air
iv. Gas alam
v. Batu bara
143
Berdasarkan macam – macam sumber energi di atas, sumber energi yang
tidak terbarukan adalah … .
A. i,ii,iv
B. i,iv,v
C. ii,iii,iv
D. i,ii,iii
10. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi
guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut
bergetar. Mengapa energi bunyi dari guntur dapat mengetarkan kaca jendela
rumah?
A. Karena energi bunyi merambat melalui udara
B. Karena energi bunyi disebabkan oleh partikel – partikel
C. Karena energi bunyi merambat melalui tanah
D. Karena energi bunyi akibat adanya perbedaan suhu
Bacaan untuk soal nomor 11 - 13
Kehidupan sehari – hari kata usaha mempunyai sangat luas, misalnya
usaha seseorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang anak untuk menjadi
pandai, usaha seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha
seseorang montir untuk memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat
disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Namun, dalam fisika, usaha mempunyai arti yang berbeda yaitu besarnya gaya
yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.
Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dilambangkan dengan s.
11. Usaha dalam fisika dikatakan bernilai jika usaha yang dilakukan menghasilkan
perubahan kedudukan. Ketika sebuah gaya bekerja pada suatu benda sehingga
menimbulkan perpindahan benda, maka dikatakan bahwa gaya melakukan
usaha pada benda tersebut. Usaha disebut sebagai besaran skalar karena … .
A. Tidak memiliki arah dan hanya memiliki nilai
B. Memiliki arah dan memiliki nilai
C. Tidak memiliki arah dan tidak memiliki nilai
D. Memiliki arah dan tidak memiliki nilai
12. Energi dan usaha pasti saling berhubungan satu sama lain. Dalam fisika
menyatakan bahwa dapat dikatakan usaha apabila terjadi suatu perpindahan
benda tersebut. Apabila Fino mempunyai massa 45 kg naik becak dari sekolah
dan dia minta pada tukang becaknya untuk kembali lagi ke sekolah, maka
usaha yang dikeluarkan oleh tukang becak dengan gaya yang diberikan tukang
becak 50 N adalah … .
A. 50 J
B. 0 J
C. 50 KJ
D. 100 KJ
144
13. Sebuah mobil mempunyai massa 250 kg bergerak dengan kelajuan 72 km/jam.
Pengemudi melihat ada kemacetan di depan maka rem diinjak sehingga
kelajuan mobil menjadi 36 km/jam. Selama pengereman, mobil menempuh
jarak 20 m. Besar gaya yang dilakukan rem pada roda adalah …
A. 1.875 N
B. -1.875 N
C. 187,5 N
D. -187,5 N
Bacaan untuk nomor 14 - 15
Manusia pasti membutuhkan udara untuk dapat bernafas. Tidak hanya
pada manusia, makhluk hidup yang lain juga melakukan proses respirasi demi
kelangsungan hidup. Tidak semua udara yang dihirup oleh makhluk hidup
merupakan udara yang sehat. Dalam sistem pernafasan juga terdapat gangguan –
gangguan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan sehingga dapat
mengganggu proses pernafasan.
14. Penyakit yang terjadi pada organ sistem pernafasan pada manusia banyak
sekali seperti halnya asma, kangker paru – paru, influenza dan lain - lain. Hal
ini dapat mengganggu jalannya udara yang bersih masuk ke sistem pernafasan
dengan lancar. Bagaimana cara kita agar terhindar dari gangguan pernafasan
tersebut?
A. Menghirup serat asbes
B. Tidak memakai masker saat bersih – bersih barang yang berdebu
C. Berkumpul dengan orang yang sedang merokok
D. Pola hidup tanpa merokok
15. X + O2 ——> Y + 6H2O + energi.
Reaksi diatas merupakan, reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel. Jawaban
yang benar untuk melengkapi reaksi di atas yaitu X dan Y secara berturut –
turut adalah … .
A. 6CO2 ; C6H12O6
B. C6H12O6 ; O2
C. C6H12O6 ;6CO2
D. 6CO2 ; O2
Bacaaan untuk soal Nomor 16 - 17
Makhluk hidup heterotrof mendapatkan energi dari makanan yang
dikonsumsi. Makanan yang kita konsumsi dapat terjadi transformasi energi,
dimana transformasi energi tersebut berlangsung di dalam organel sel.
Transformasi energi yang terjadi pada makanan dapat membantu makhluk hidup
dapat beraktivitas. Buah, sayuran dan tumbuhan hijau yang dapat dikonsumsi oleh
manusia mengalami proses fotosintesis untuk mengahasilkan amilum. Proses
fotosintesis dapat berlangsung karena adanya faktor – faktor yang mendukung.
145
Proses fotosintesis tidak hanya terjadi pada tanaman yang berwarna hijau, namun
tanaman yang mempunyai klorofil.
16. Setiap organel sel mempunyai fungsi masing – masing. Seperti halnya organel
yang berperan dalam proses pembuatan amilum dan karbondioksida secara
kimia (fotosintesis) di bawah ini benar adalah …
A.
B.
C.
D.
17. Anita mendapat tugas dari sekolah untuk menanam dan merawat tanaman
jagung. Percobaan yang dilakukan Anita terdapat 3 objek penelitian yaitu:
a) Percobaan 1 : tanaman di taruh di luar dan mendapat sinar matahari
b) Percobaan 2 : tanaman di taruh di dalam ruangan yang masih ada cahaya
c) Percobaan 3 : tanaman ditaruh di tempat yang sangat gelap.
Berdasarkan penelitian Anita, tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur
terjadi pada percobaan pertama kemudian baru percobaan kedua, hal ini
karena tumbuhan mengalami proses … dan terjadi perubahan energi yaitu … .
A. Fotosintesis: Energi cahaya menjadi energi kinetik
B. Respirasi; Energi cahaya menjadi energi mekanik
C. Respirasi; Energi cahaya menjadi energi potensial
D. Fotosintesis; Energi cahaya menjadi energi kimia
Cermati dan perhatikan gambar untuk soal nomor 18 di bawah ini!
18. Salah satu bentuk transformasi energi pada makhluk hidup yaitu dilakukan
oleh organel pada gambar di atas. Organel ini merupakan organel yang
terdapat dalam sel. Apa nama dan fungsi organel yang dimaksud dalam
gambar di atas?
146
A. Kloroplas; proses respirasi
B. Kloroplas; proses fotosintesis
C. Mitokondria; proses respirasi
D. Mitokondria; proses fotosintesis
19. Perhatikan tabel dari hasil percobaan ingenhouz di bawah ini!
Percobaan 1
Cahaya Matahari
Percobaan 2
Cahaya Lampu
Percobaan 2
Tanpa cahaya
Jumlah
gelembung
yang
dihasilkan
Terdapat ± 20
gelembung
Terdapat ± 5
gelembung
Tidak terdapat
gelembung
Berdasarkan hasil percobaan fotosintesis pada uji ingenhouz, menandakan
bahwa proses fotosintesis menghasilkan gas … dan faktor yang
mempengaruhi percobaan berdasarkan tabel pengamatan di atas adalah … .
A. Karbondioksida, Cahaya
B. Uap air, Klorofil
C. Nitrogen, Klorofil
D. Oksigen, Cahaya
20. Perhatikan tabel di bawah ini!
a. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
b. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
c. Katabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Respirasi
d. Anabolisme Memecahkan ikatan kimia
komplek menjadi sederhana
Fotosintesis
Berdasarkan tabel di atas, pernyataan yang benar adalah … .
A. d
B. c
C. b
D. a
21. Reaksi yang membentuk molekul sederhana menjadi molekul yang lebih
komplek karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk
ikatan kimia oleh sebab itu reaksi ini akan … .
A. Melepaskan energi
B. Terjadi reaksi eksergonik
C. Membebaskan energi
D. Membutuhkan energi
Bacaaan untuk nomor 22 - 24
Dalam kehidupan di dunia ini, semua makhluk hidup saling bergantung
satu sama lain. Makhluk hidup tidak akan terlepas dari sumber energi seperti
halnya matahari. Matahari dapat dimanfaat oleh semua makhluk hidup demi
kelangsungan hidup seperti halnya, mausia membutuhan matahari untuk
menjemur pakaian, mengeringkan makanan seperti halnhya kerupuk, dll. Tidak
147
hanya itu saja matahari juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk dapat
melangsungkan proses fotosintesis.
22.
23. Apabila seluruh daun pada tumbuhan di seluruh dunia gugur sedikit demi
sedikit sampai berkala, maka di bumi ini akan terjadi persaingan makanan
pada konsumen. Maka yang akan terjadi saat daun tanaman gugur semua
adalah … .
A. Oksigen berkurang
B. Oksigen menambah
C. Karbondioksida berkurang
D. Karbonmonoksida bertambah
24. Energi dapat dihasilkan dari bermacam – macam bentuk dan dapat
ditransformasikan maupun dikonversi dalam bentuk lain. Proses fotosintesis
merupakan hal terpenting karena sebagian besar makhluk hidup
memanfaatkan hasil dari proses fotosintesis apabila tidak tidak adanya proses
ini mengakibatkan makhluk hidup yang lain sedikit demi sedikit akan mati.
Daun merupakan organ tumbuhan penghasil utama energi. Hasil dari
fotosintesis dapat digunakan oleh makhluk hidup untuk beraktivitas. Aliran
energi yang paling benar di bawah ini adalah … .
A. Sinar matahari Tumbuhan burung ulat
B. Sinar matahari tumbuhan katak ulat
C. Sinar matahari tumbuhan tikus belalang elang
D. Sinar matahari tumbuhan belalang katak ular elang
A. Xylem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh
tubuh
B. Floem, mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh
tubuh
C. Xylem, menyalurkan air dan garam mineral dari akar
ke daun
D. Floem, menyalurkan air dan garam mineral dari akar
ke daun
Gambar di bawah merupakan potongan melintang pada batang dikotil. Pada
gambar yang ditunjukkan pada nomor 2 menunjukkan jaringan … dan
mempunyai fungsi … .
148
25. Perhatikan gambar di bawah ini!
1 2
3
4
Berdasarkan gambar di samping
merupakan contoh dari organ yang
digunakan sebagai sistem pernafasan.
Apa fungsi organ yang ditunjukkan pada
nomor 4?
A. Menyaring udara yang masuk
B. Mengatur perjalanan udara dan
makanan
C. Pertukaran oksigen dan
karbondioksida
D. menyaring benda – benda asing
yang masuk
149
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII A
NO NAMA PESERTA DIDIK KODE
1 ADILA JAFITA A-01
2 ADINDA ALMIRA S A-02
3 ALFIN JOVAN PRATAMA A-03
4 BIMA DAVA SATRIA A-04
5 CAHYA MADI P A-05
6 CANTIKA ADI SUCIPTO A-06
7 DIAH MEYLIA EKA P A-07
8 DIMAS SETYA BUDI A-08
9 DITA CIPTA PRADANI A-09
10 ELINA MIRAWATI A-10
11 ERIC CANTONA JULIO P A-11
12 FAIZ NABIL MUSYAFFA A-12
13 FANNY DHEA ANANDA A-13
14 FARHAN KHUMAINI A-14
15 FRANSISCA POPPY L A-15
16 GABRILLA CLARINE D A-16
17 HENRY SEBASTIAN A-17
18 IFANNY MUTIARA R P A-18
19 ILHAM BAGUS ADITYA A-19
20 INDRA HIMAWAN A-20
21 NIKEN DIYAH AYU S A-21
22 PUTRI MUTIARA SARI A-22
23 RADIFFA EDWIN P A-23
24 RENDI SETIAWAN A-24
25 REZKY AISYA A-25
26 RUI ANDRIANSYAH A-26
27 SORAYA BALQIS A-27
28 SUSILOWATI A-28
29 VANESA NUR ARIANTI A-29
30 VANIA NAURA PUTRI A-30
31 WAHYU NABILA R A-31
32 YUSRIL AZZANI LATIF A-32
Lampiran 12
ANALISIS HASIL BELAJAR PRETEST KELAS VIII A
No Kode No Soal Juml
ah Nilai
Ketera
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24
1 A-01 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 56 TT
2 A-02 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 18 72 TT 3 A-03 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14 56 TT 4 A-04 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 14 56 TT 5 A-05 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 11 44 TT 6 A-06 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 11 44 TT 7 A-07 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 9 36 TT 8 A-08 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 9 36 TT 9 A-09 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 9 36 TT 10 A-10 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 13 52 TT 11 A-11 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 11 44 TT 12 A-12 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 13 52 TT 13 A-13 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 60 TT 14 A-14 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15 60 TT 15 A-15 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 15 60 TT 16 A-16 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 52 TT 17 A-17 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 12 48 TT 18 A-18 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11 44 TT 19 A-19 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 18 72 TT 20 A-20 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14 56 TT 21 A-21 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 13 52 TT 22 A-22 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15 60 TT 23 A-23 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 14 56 TT 24 A-24 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 60 TT 25 A-25 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13 52 TT 26 A-26 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13 52 TT 27 A-27 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 16 64 TT 28 A-28 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 13 52 TT
Lam
pira
n 1
3
150
No Kode No Soal Juml
ah Nilai
Ketera
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24
29 A-29 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 TT 30 A-30 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 68 TT 31 A-31 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 60 TT 32 A-32 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 60 TT
NILAI TERENDAH 36
NILAI TERTINGGI 72
RATA - RATA 54.25 TT
*Keterangan: T = Tuntas, TT = Tidak Tuntas
Lam
pira
n 1
3
151
ANALISIS HASIL BELAJAR POSTTEST KELAS VIII A
No Kode No Soal Juml
ah Nilai
Ketera
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24
1 A-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 88 T
2 A-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 96 T
3 A-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 T
4 A-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 T
5 A-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 19 76 T
6 A-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 92 T
7 A-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 17 68 TT
8 A-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 84 T
9 A-09 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 17 68 TT
10 A-10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 72 TT
11 A-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 20 80 T
12 A-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 16 64 TT
13 A-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 88 T
14 A-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 80 T
15 A-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 21 84 T
16 A-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 20 80 T
17 A-17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 T
18 A-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 23 92 T
19 A-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 21 84 T
20 A-20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 80 T
21 A-21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 T
22 A-22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 20 80 T
23 A-23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18 72 TT
24 A-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 20 80 T
25 A-25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 18 72 TT
26 A-26 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 76 T
Lam
pira
n 1
4
152
No Kode No Soal Juml
ah Nilai
Ketera
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24
27 A-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 22 88 T
28 A-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 19 76 T
29 A-29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 19 76 T
30 A-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 20 80 T
31 A-31 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84 T
32 A-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 T
NILAI TERENDAH 64
NILAI TERTINGGI 96
RATA - RATA 80 T
*Keterangan: T = Tuntas, TT = Tidak Tuntas
Lam
pira
n 1
4
153
154
DATA NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS VIII A
PRETEST POSTTEST
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 A-01 56 1 A-01 88
2 A-02 72 2 A-02 96
3 A-03 56 3 A-03 84
4 A-04 56 4 A-04 80
5 A-05 44 5 A-05 76
6 A-06 44 6 A-06 92
7 A-07 36 7 A-07 68
8 A-08 36 8 A-08 84
9 A-09 36 9 A-09 68
10 A-10 52 10 A-10 72
11 A-11 44 11 A-11 80
12 A-12 52 12 A-12 64
13 A-13 60 13 A-13 88
14 A-14 60 14 A-14 80
15 A-15 60 15 A-15 84
16 A-16 52 16 A-16 80
17 A-17 48 17 A-17 76
18 A-18 44 18 A-18 92
19 A-19 72 19 A-19 84
20 A-20 56 20 A-20 80
21 A-21 52 21 A-21 80
22 A-22 60 22 A-22 80
23 A-23 56 23 A-23 72
24 A-24 60 24 A-24 80
25 A-25 52 25 A-25 72
26 A-26 52 26 A-26 76
27 A-27 64 27 A-27 88
28 A-28 52 28 A-28 76
29 A-29 64 29 A-29 76
30 A-30 68 30 A-30 80
31 A-31 60 31 A-31 84
32 A-32 60 32 A-32 80
Jumah = 1736 Jumlah = 2560
Rata-rata = 54.25 Rata-rata = 80
S1 = 9.4185815 S1 = 7.255698539
S12 = 88.70968 S1
2 = 52.645161
Lampiran 15
155
UJI NORMALITAS NILAI PRETEST
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 72 Panjang kelas = 7
Nilai minimal = 36 Rata – rata = 54.25
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
36 - 42 35.5 3 0.864 2.136 4.562 5.281
43 - 49 42.5 5 4.269 0.731 0.535 0.125
50 - 56 49.5 12 10.867 1.133 1.283 0.118
57 - 63 56.5 7 10.867 -3.867 14.955 1.376
64 - 70 63.5 3 4.269 -1.269 1.610 0.377
71 - 76 70.5 2 0.864 1.136 1.290 1.494
Jumlah
32 32 0 24.236 8.771
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
Lampiran 16
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 8.77
𝐻
Daerah penolakan
156
UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
( )
Kriteria : Ho diterima jika
Nilai maksimal = 64 Panjang kelas = 7
Nilai minimal = 96 Rata – rata = 80
Banyak kelas = 6 N = 32
Interval Batas
Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)
2 ((fo-fh)
2/fh)
64 - 69 63.5 3 0.864 2.136 4.562 5.281
70 - 75 79.5 3 4.269 -1.269 1.610 0.377
76 - 81 75.5 15 10.867 4.133 17.080 1.572
82 - 87 81.5 5 10.867 -5.867 34.424 3.168
88 - 93 87.5 5 4.269 0.731 0.535 0.125
94 - 99 93.5 1 0.864 0.136 0.018 0.021
Jumlah
32 32 0 58.230 10.544
Untuk α – 5% dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh 11.07
Karena
, jadi data berdistribusi normal
Lampiran 17
𝐻
Daerah penerimaan
11.07 10.54
𝐻
Daerah penolakan
157
UJI KESAMAAN DUA VARIAN DATA NILAI HASIL BELAJAR
PRETEST DAN POSTTEST KELAS VIIII A
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F =
Ho diterima apabila F ≤ F1/2α(nb-1),(nk-1)
Berdasarkan data diperoleh:
Sumber Varian Kelompok Posttest Kelompok Pretest
Jumlah 2560 1736
n 32 32
Rata - rata 80 54.25
Varian (S2) 52,6452 88,7097
Standart deviasi (S) 7,2557 9,4186
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F =
= 1,6850
Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = n – 1 = 32 – 1 = 31
dk penyebut = n – 1 = 32 – 1 = 31
F(0.025)(31,31) = 1,86
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
Daerah
penolakan
Ho
Daerah
penerimaan
Ho
Lampiran 18
1,68 1,86
158
ANALISIS UJI GAIN TERNORMALKAN KELAS VIII A
Analisis peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII A menggunakan indeks
gain, dengan rumus sebagai berikut:
N gain =
No Kode Nilai Pretest Nilai Posttest Gain Skor Kriteria
1 A-01 56 88 0.73 Tinggi
2 A-02 72 96 0.86 Tinggi
3 A-03 56 84 0.64 Sedang
4 A-04 56 80 0.55 Sedang
5 A-05 44 76 0.57 Sedang
6 A-06 44 92 0.86 Tinggi
7 A-07 36 68 0.50 Sedang
8 A-08 36 84 0.75 Tinggi
9 A-09 36 68 0.50 Sedang
10 A-10 52 72 0.42 Sedang
11 A-11 44 80 0.64 Sedang
12 A-12 52 64 0.25 Rendah
13 A-13 60 88 0.70 Tinggi
14 A-14 60 80 0.50 Sedang
15 A-15 60 84 0.60 Sedang
16 A-16 52 80 0.58 Sedang
17 A-17 48 76 0.54 Sedang
18 A-18 44 92 0.86 Tinggi
19 A-19 72 84 0.43 Sedang
20 A-20 56 80 0.55 Sedang
21 A-21 52 80 0.58 Sedang
22 A-22 60 80 0.50 Sedang
23 A-23 56 72 0.36 Sedang
24 A-24 60 80 0.50 Sedang
25 A-25 52 72 0.42 Sedang
26 A-26 52 76 0.50 Sedang
27 A-27 64 88 0.67 Sedang
28 A-28 52 76 0.50 Sedang
29 A-29 64 76 0.33 Sedang
30 A-30 68 80 0.38 Sedang
31 A-31 60 84 0.60 Sedang
32 A-32 60 80 0.50 Sedang
Rata-rata 0.56 Sedang
Lampiran 19
159
UJI t (UJI PERBEDAAN DUA RATA – RATA NILAI HASIL BELAJAR
PRETEST DAN POSTTEST)
Hipotesis
Ho : Tidak terdapat peningkatan signifikan nilai hasil belajar.
Ha : Terdapat peningkatan signifikan nilai hasil belajar.
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
√
dengan ( )
( )
Ho ditolak apabila t > t (1-1/2α)(n1+n2-2)
Berdasarkan data diperoleh:
Sumber Varian Kelompok Posttest Kelompok Pretest
Jumlah 2560 1736
n 32 32
Rata - rata 80 54.25
Varian (S2) 52.6452 88.7097
Standart deviasi (S) 7.2557 9.4186
Berdasrkan rumus di atas diperoleh:
S = √( ) ( )
= 8.407
t =
√
= 12.252
Pada α = 5% dengan dk = 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh t(0.975)(62) = 1.98
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan signifikan.
Lampiran 20
𝐻
Daerah
penerimaan
12.25 1.98
𝐻
Daerah
penolakan
161
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Pertemuan 1
No Kode
Indikator afektif
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Observasi
(%)
1 A-01 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
2 A-02 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik
3 A-03 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik
4 A-04 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
5 A-05 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 18 60.00 Cukup baik
6 A-06 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
7 A-07 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik
8 A-08 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 23 76.67 Baik
9 A-09 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik
10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
11 A-11 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 20 66.67 Cukup baik
12 A-12 1 1 1 2 2 3 3 3 3 2 21 70.00 Baik
13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
17 A-17 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 18 60.00 Cukup baik
18 A-18 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 24 80.00 Baik
19 A-19 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik
20 A-20 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik
21 A-21 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik
22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
23 A-23 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 21 70.00 Baik
24 A-24 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
25 A-25 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
27 A-27 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 24 80.00 Baik
28 A-28 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
30 A-30 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 25 83.33 Sangat baik
31 A-31 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
32 A-32 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 18 60.00 Cukup baik
Jumlah
Skor
58 60 68 73 82 91 94 91 89 94 800 2666.67
Rata-rata
Skor
1.8 1.9 2.1 2.3 2.6 2.8 2.9 2.8 2.8 2.9 2,5 83.33 Baik
Lampiran 22
162
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Pertemuan 2
No Kode
Indikator afektif
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Observasi
(%)
1 A-01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
2 A-02 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
3 A-03 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
4 A-04 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
5 A-05 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 23 76.67 Baik
6 A-06 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
7 A-07 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
8 A-08 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 23 76.67 Baik
9 A-09 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
11 A-11 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 22 73.33 Baik
12 A-12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 24 80.00 Baik
13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
17 A-17 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 22 73.33 Baik
18 A-18 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik
19 A-19 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik
20 A-20 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.67 Sangat baik
21 A-21 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
23 A-23 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 24 80.00 Baik
24 A-24 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
25 A-25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
27 A-27 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik
28 A-28 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
30 A-30 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 25 83.33 Baik
31 A-31 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 25 83.33 Baik
32 A-32 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 23 76.67 Baik
Jumlah
Skor
71 70 74 75 84 91 94 93 90 94 836 2786.67 2786.67
Rata-rata
Skor
2.2 2.2 2.3 2.3 2.6 2.8 2.9 2.9 2.8 2.9 2,61 87.08 Sangat baik
163
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Pertemuan 3
No Kode
Indikator afektif
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Observasi
(%)
1 A-01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
2 A-02 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
3 A-03 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 93.33 Sangat baik
4 A-04 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
5 A-05 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 25 83.33 Baik
6 A-06 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
7 A-07 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
8 A-08 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 26 86.67 Sangat Baik
9 A-09 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
11 A-11 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 25 83.33 Baik
12 A-12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 24 80.00 Baik
13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
17 A-17 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 22 73.33 Baik
18 A-18 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
19 A-19 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
20 A-20 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
21 A-21 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
23 A-23 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
24 A-24 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
25 A-25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
27 A-27 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik
28 A-28 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
30 A-30 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik
31 A-31 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
32 A-32 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 25 83.33 Baik
Jumlah
Skor
82 78 77 76 84 92 94 94 90 94 861 2870.00
Rata-rata
Skor
2.6 2.4 2.4 2.4 2.6 2.9 2.9 2.9 2.8 2.9 2,69 89.69 Sangat baik
164
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Pertemuan 4
No Kode
Indikator afektif
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Observasi
(%)
1 A-01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
2 A-02 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
3 A-03 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 93.33 Sangat baik
4 A-04 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
5 A-05 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28 93.33 Sangat baik
6 A-06 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
7 A-07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100.00 Sangat baik
8 A-08 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 26 86.67 Sangat Baik
9 A-09 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
10 A-10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
11 A-11 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
12 A-12 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 25 83.33 Baik
13 A-13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
14 A-14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
15 A-15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
16 A-16 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 25 83.33 Sangat baik
17 A-17 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
18 A-18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100.00 Sangat baik
19 A-19 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 90.00 Sangat baik
20 A-20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
21 A-21 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
22 A-22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
23 A-23 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
24 A-24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100.00 Sangat baik
25 A-25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 96.67 Sangat baik
26 A-26 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
27 A-27 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25 83.33 Baik
28 A-28 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
29 A-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 93.33 Sangat baik
30 A-30 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 26 86.67 Sangat baik
31 A-31 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 27 90.00 Sangat baik
32 A-32 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 96.67 Sangat baik
Jumlah
Skor 86 82 82 80 87 92 96 95 89 95 884 2946.67
Rata-rata
Skor 2.7 2.6 2.6 2.5 2.7 2.9 3 3 2.8 3 2,76 92.08 Sangat baik
166
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA
DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Pertemuan 1
No Kode
Indikator Psikomotorik
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5
Observasi
(%)
1 A-01 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
2 A-02 3 2 3 2 3 13 86.67 Sangat baik
3 A-03 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
4 A-04 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
5 A-05 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik
6 A-06 2 3 2 2 3 12 80.00 Baik
7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
8 A-08 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik
9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
10 A-10 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik
11 A-11 3 2 1 2 3 11 73.33 Baik
12 A-12 2 2 1 3 2 10 66.67 Cukup baik
13 A-13 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
14 A-14 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
17 A-17 3 2 2 2 3 12 80.00 Baik
18 A-18 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik
19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
21 A-21 2 2 1 3 3 11 73.33 Baik
22 A-22 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik
23 A-23 2 2 1 2 3 10 66.67 Cukup baik
24 A-24 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
28 A-28 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik
29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
30 A-30 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik
31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
32 A-32 2 3 2 2 3 12 80.00 Baik
Jumlah skor 83 87 57 89 95 411 2740.00
Rata-rata
skor 2.59 2.72 1.78 2.78 2.97 2.57 85.63 Sangat baik
Lampiran 24
167
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA
DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Pertemuan 2
No Kode
Indikator Psikomotorik
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5
Observasi
(%)
1 A-01 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
2 A-02 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik
3 A-03 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
4 A-04 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
5 A-05 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
6 A-06 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
8 A-08 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik
9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
10 A-10 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik
11 A-11 3 2 1 2 3 11 73.33 Baik
12 A-12 2 2 1 3 2 10 66.67 Cukup Baik
13 A-13 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
14 A-14 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
17 A-17 3 2 2 2 3 12 80.00 Baik
18 A-18 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik
19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
21 A-21 2 2 1 3 3 11 73.33 Baik
22 A-22 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik
23 A-23 3 2 1 2 3 11 73.33 Baik
24 A-24 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
28 A-28 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik
29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
30 A-30 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik
31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
32 A-32 2 3 2 2 3 12 80.00 Sangat baik
Jumlah skor 87 88 58 90 95 418 2786.67
Rata-rata
skor 2.72 2.75 1.81 2.81 2.97 2.61 87.08 Sangat baik
168
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA
DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Pertemuan 3
No Kode
Indikator Psikomotorik
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5
Observasi
(%)
1 A-01 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
2 A-02 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik
3 A-03 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
4 A-04 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
5 A-05 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
6 A-06 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
8 A-08 2 3 3 3 3 14 93.33 Sangat baik
9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
10 A-10 2 3 1 3 3 12 80.00 Baik
11 A-11 3 2 2 2 3 12 80.00 Baik
12 A-12 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik
13 A-13 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
14 A-14 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
17 A-17 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
18 A-18 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
21 A-21 3 2 1 3 3 12 80.00 Baik
22 A-22 3 3 1 3 3 13 86.67 Sangat baik
23 A-23 3 3 1 2 3 12 80.00 Baik
24 A-24 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
28 A-28 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
30 A-30 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
32 A-32 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
Jumlah skor 92 90 69 90 96 437 2913.33
Rata-rata
skor 2.88 2.81 2.16 2.81 3.00 2.73 91.04 Sangat baik
169
Pertemuan 4
No Kode
Indikator Psikomotorik
Jumlah
Nilai
Kriteria 1 2 3 4 5
Observasi
(%)
1 A-01 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
2 A-02 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
3 A-03 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
4 A-04 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
5 A-05 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
6 A-06 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
7 A-07 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
8 A-08 2 3 3 3 3 14 93.33 Sangat baik
9 A-09 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
10 A-10 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
11 A-11 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik
12 A-12 2 2 2 3 3 12 80.00 Baik
13 A-13 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
14 A-14 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
15 A-15 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
16 A-16 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
17 A-17 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
18 A-18 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
19 A-19 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
20 A-20 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
21 A-21 3 2 3 3 3 14 93.33 Sangat baik
22 A-22 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
23 A-23 3 3 2 2 3 13 86.67 Sangat baik
24 A-24 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
25 A-25 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
26 A-26 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
27 A-27 2 3 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
28 A-28 3 3 3 3 3 15 100.00 Sangat baik
29 A-29 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
30 A-30 3 2 2 3 3 13 86.67 Sangat baik
31 A-31 3 3 2 3 3 14 93.33 Sangat baik
32 A-32 3 3 3 2 3 14 93.33 Sangat baik
Jumlah skor 92 91 77 91 96 447 2980
Rata-rata
skor 2.88 2.84 2.41 2.84 3.00 2.79 93.13 Sangat baik
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA
DIDIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
177
REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP I
PAKAR MEDIA
No Aspek yang dinilai Skor
Validasi I Validasi II Validasi III
Aspek Tampilan
1. Proporsi tampilan bersifat edukatif 3 3 3
2. Kesesuian background dengan tema 2 3 3
3. Keterbacaan tulisan 2 3 2
4. Komposisi warna 3 3 3
5. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan
materi dan berbasis PBL
2 2 3
6. Kemenarikan media secara umum
dan mengandung unsur edukatif
3 3 3
Aspek Pemakaian
7. Kemudahan penggunaan permainan 3 2 3
8. Keberulangan pemakaian media 2 3 3
9. Petunjuk penggunaan produk sesuai
dengan model PBL
3 3 3
Total keseluruhan 23 25 26
Rerata skor 2.56 2.78 2.89
Skor maximal 27 27 27
Persentase 85.19 % 92.59 % 96.30 %
Kriteria Sangat
layak
Sangat
layak
Sangat
layak
Rerata persentase keseluruhan 91.36 %
Kriteria Sangat layak
Keterangan:
Validator I : Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd
Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc
Validator III : Imam Budi H, S.Pd
Lampiran 27
184
REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP 2
PAKAR MEDIA
No Aspek yang dinilai Skor
Validasi I Validasi II Validasi III
Aspek Tampilan
1. Proporsi tampilan bersifat edukatif 3 3 3
2. Kesesuian background dengan tema 3 3 3
3. Keterbacaan tulisan 3 3 2
4. Komposisi warna 3 3 3
5. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan
materi dan berbasis PBL
2 2 3
6. Kemenarikan media secara umum
dan mengandung unsur edukatif
3 3 3
Aspek Pemakaian
7. Kemudahan penggunaan permainan 3 3 3
8. Keberulangan pemakaian media 2 3 3
9. Petunjuk penggunaan produk sesuai
dengan model PBL
3 3 3
Total keseluruhan 25 26 26
Rerata skor 2.78 2.89 2.89
Skor maximal 27 27 27
Persentase 92.59 % 96.30 % 96.30 %
Kriteria Sangat
layak
Sangat
layak
Sangat
layak
Rerata persentase keseluruhan 95.06 %
Kriteria Sangat layak
Keterangan:
Validator I : Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd
Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc
Validator III : Imam Budi H, S.Pd
Lampiran 29
191
REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP I
PAKAR MATERI
No Aspek yang dinilai Skor
Validasi I Validasi II Validasi III
Aspek Pembelajaran
1. Judul permainan sudah jelas 3 3 2
2. Materi sesuai dengan tingkat
pengetahuan peserta didik
3 3 3
3. Kesesuain materi dengan Kompetensi
Dasar dan Indikator
3 3 2
4. Kebenaran teori dan konsep materi yang
dituliskan dalam kartu perpustakaan dan
bank pengetahuan
2 3 3
Aspek Isi
5. Ketepatan materi terhadap keberhasilan
peserta didik
2 3 2
6. Keberagaman tingkat kesukaran
pertanyaan yang ada di kartu soal
2 2 3
7. Cakupan materi (keluasan ataupun
kedalaman materi)
3 2 3
8. Penggunaan bahasa yang komunikatif 2 3 3
9. Kejelasan gambar dan ilustrasi 2 3 2
Aspek Problem based Learning
10. Pertanyaan yang terdapat pada kartu
pertanyaan berisikan pemecahan
masalah
2 3 3
11. Materi yang ada di kartu perpustakaan
dan bank pengetahuan dapat digunakan
sebagai penyelidikan mandiri dalam
indikator PBL
2 3 3
12. Pertanyaan pada kartu pertanyaan dapat
merangsang kemampuan berpikir kritis
3 2 3
Total keseluruhan 28 33 32
Rerata skor 2.33 2.75 2.67
Skor maximal 36 36 36
Prosentase 77.78 % 91.67 % 88.89 %
Kriteria Layak Sangat layak Sangat layak
Rerata prosentase keseluruhan 86.11 %
Kriteria Sangat layak
Keterangan:
Validator I : Muhammad Taufiq, M.Pd
Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc
Validator III : Imam Budi H, S.Pd
Lampiran 31
198
REKAPITULASI PENILAIAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TAHAP II
PAKAR MATERI
No Aspek yang dinilai Skor
Validasi I Validasi II Validasi III
Aspek Pembelajaran
1. Judul permainan sudah jelas 3 3 3
2. Materi sesuai dengan tingkat pengetahuan
peserta didik
3 3 2
3. Kesesuain materi dengan Kompetensi
Dasar dan Indikator
3 3 2
4. Kebenaran teori dan konsep materi yang
dituliskan dalam kartu perpustakaan dan
bank pengetahuan
3 3 3
Aspek Isi
5. Ketepatan materi terhadap keberhasilan
peserta didik
2 3 3
6. Keberagaman tingkat kesukaran
pertanyaan yang ada di kartu soal
3 3 3
7. Cakupan materi (keluasan ataupun
kedalaman materi)
3 3 3
8. Penggunaan bahasa yang komunikatif 3 3 3
9. Kejelasan gambar dan ilustrasi 3 3 2
Aspek Problem based Learning
10. Pertanyaan yang terdapat pada kartu
pertanyaan berisikan pemecahan masalah
3 2 3
11. Materi yang ada di kartu perpustakaan dan
bank pengetahuan dapat digunakan
sebagai penyelidikan mandiri dalam
indikator PBL
3 3 3
12. Pertanyaan pada kartu pertanyaan dapat
merangsang kemampuan berpikir kritis
3 2 3
Total keseluruhan 35 34 35
Rerata skor 2.92 2.83 2.75
Skor maximal 36 36 36
Prosentase 97.22 % 94.44 % 91.67 %
Kriteria Sangat
layak
Sangat
layak
Sangat
layak
Rerata prosentase keseluruhan 94.44 %
Kriteria Sangat layak
Keterangan:
Validator I : Muhammad Taufiq, M.Pd
Validator II : Andin Vita Amalia, M.Sc
Validator III : Imam Budi H, S.Pd
Lampiran 33
201
REKAPITULASI PERSENTASE SKOR HASIL UJI COBA SKALA KECIL
NO ITEM P
1. Saya tertarik belajar menggunakan media science-poly 90.63 %
2. Saya merasa terbantu memahami tema energi kehidupan
dengan menggunakan media science-poly 84.38 %
3. Saya mudah memahami bahasa yang digunakan 78.13 %
4. Gambar dalam media science-poly menarik dan
memudahkan untuk pemahaman materi karena bersifat
edukatif
90.63 %
5. Soal – soal yang ada dalam media science-poly mudah
dipahami dan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis 90.63 %
6. Soal – soal yang ada dalam media science-poly berupa
pemecahan masalah 93.75 %
7. Belajar menggunakan media science-poly dapat
meningkatkan berpikir kritis peserta didik 87.50 %
8. Petunjuk yang ada pada media science-poly mudah
dipahami dan terdapat langkah untuk pemecahan masalah 81.25 %
9. Gambar yang ada pada media science-poly sesuai dengan
tema yang diajarkan 93.75 %
10. Belajar menggunakan media science-poly menjadikan saya
aktif belajar dan dapat merangsang kemampuan berpikir
kritis
90.63 %
Rata - rata 88.13 %
Kriteria Sangat Baik
Lampiran 36
204
REKAPITULASI PERSENTASE SKOR HASIL UJI COBA
SKALA BESAR
NO ITEM P
1. Saya tertarik belajar menggunakan media science-poly 85.94 %
2. Saya merasa terbantu memahami tema energi kehidupan
dengan menggunakan media science-poly 82.81 %
3. Saya mudah memahami bahasa yang digunakan 80.47 %
4. Gambar dalam media science-poly menarik dan
memudahkan untuk pemahaman materi karena bersifat
edukatif
86.72 %
5. Soal – soal yang ada dalam media science-poly mudah
dipahami dan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis 75.78 %
6. Soal – soal yang ada dalam media science-poly berupa
pemecahan masalah 83.59 %
7. Belajar menggunakan media science-poly dapat
meningkatkan berpikir kritis peserta didik 86.72 %
8. Petunjuk yang ada pada media science-poly mudah
dipahami dan terdapat langkah untuk pemecahan masalah 83.59 %
9. Gambar yang ada pada media science-poly sesuai dengan
tema yang diajarkan 82.81 %
10. Belajar menggunakan media science-poly menjadikan saya
aktif belajar dan dapat merangsang kemampuan berpikir
kritis
85.16 %
Rata - rata 83.36 %
Kriteria Sangat Baik
Lampiran 39
207
REKAPITULASI TANGGAPAN GURU TERHADAP MEDIA EDUKATIF
SCIENCE-POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
No Pernyataan
Skor yang
diperoleh Rata-
rata
Persentase
Rata –
rata Guru
IPA I
Guru
IPA II
1 Penampilan media science-poly secara
keseluruhan menarik dan bersifat
edukatif
4 4 4 100%
2 Kesesuaian materi dengan tingkat
pengetahuan peserta didik 3 3 3 75%
3 Bahasa yang digunakan jelas dan
komunikatif sehingga jelas dipahami
oleh siswa
3 3 3 75%
4 Materi yang disajikan merupakan
keterpaduan IPA dan berbasis
pemecahan masalah
4 3 3.5 87.5%
5 Keberagamaan tingkat kesulitan soal
pada kartu pertanyaan yang berbasis PBL 4 3 3.5 87.5%
6 Petunjuk penggunaan media science-poly
tersampaikan dengan jelas, mudah
dipahami dan terdapat sintak PBL dalam
langkah – langkah petunjuk penggunaan
media.
4 3 3.5 87.5%
7 Penggunaan tulisan pada media ini jelas,
kontras dan mudah dipahami 4 3 3.5 87.5%
8 Penggunaan gambar sesuai dengan
materi pembelajaran dan dapat
menimbukan pemecahan masalah
4 3 3.5 87.5%
9 Penggunaan media science-poly berpusat
pada siswa 4 3 3.5 87.5%
10 Informasi dalam media science-poly
untuk menambah wawasan siswa
mengenai konsep IPA mudah dipahami
dan menyenangkan sesusai dengan
konsep edukatif
4 3 3.5 87.5%
11 Soal – soal yang diberikan dapat
menuntut siswa untuk memecahkan suatu
masalah dengan berpikir kritis
4 3 3.5 87.5%
12 Media science-poly mampu membuat
siswa aktif dalam belajar dan mengasah
kemampuan berpikir kritis peserta didik
4 3 3.5 87.5%
Rata – rata skor (%) 95.83% 77.08% 86.46 %
Kriteria Sangat
Baik
Baik Sangat
baik
Lampiran 41
208
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
No Indikator Rata – rata
N-gain Kriteria Pretest Posttest
1 Memberikan Penjelasan Sederhana 51.56 90.63 0.67 Sedang
2 Membangun Keterampilan Dasar 46.88 83.56 0.61 Sedang
3 Menyimpulkan 56.77 76.04 0.36 Sedang
4 Membuat Penjelasan Lebih Lanjut 48.26 74.30 0.45 Sedang
5 Strategi dan Teknik 72.66 80.47 0.22 Rendah
*Keterangan:
No Indikator Nomor Soal
Pretest Posttest
1 Memberikan Penjelasan Sederhana 12, 25 11, 25
2 Membangun Keterampilan Dasar 1, 4, 7, 16 3, 4, 8, 18
3 Menyimpulkan 5, 6, 15, 17, 21, 24 9, 10, 15, 17, 20, 23
4 Membuat Penjelasan Lebih Lanjut 2, 3, 8, 10, 11, 13,
18, 22, 23
1, 2, 6, 7, 12, 13, 21,
22, 24
5 Strategi dan Teknik 9, 14, 19, 20 5, 14, 16, 19
Lampiran 42
209
PENGANTAR PEMBALAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA EDUKATIF
SCIENCE-POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
Pertemuan 1
Perlu kita ketahui bahwa sepeda dapat berjalan
karena peran manusia yaitu menggayuh pedal
sepeda. Hal ini karena tubuh manusia memiliki
energi untuk dapat menjalankan aktivitas.
Manusia dapat memperoleh energi dari makanan
yang dikonsumsi setiap hari. Apabila manusia
tidak makan, tubuh menjadi lemas dan tidak
dapat melakukan aktivitas setiap hari.
a. Apa yang kalian ketahui tentang energi?
b. Berdasarkan permasalahan di atas, energi apa yang tersimpan dalam
makanan?
c. Apakah sumber energi energi itu? Sebutkan macam – macam sumber energi!
Pertemuan 2
Kelompok A
Joni mengikuti lomba maroton tingkat
provinsi. Saat dia lomba maraton dia
menggunakan kecepatan 17 m/s dengan
masaa tubuh si Joni 45 kg.
a. Energi apa yang dikeluarkan oleh si
Joni? dan mengapa dapat dikatakan sebagai
energi tersebut?
b. Berapa energi yang dikeluarkan oleh si Joni? (hitung menggunakan rumus)
Kelompok B
Pada saat liburan sekolah Gendis pergi ke
objek wisata kebun apel. Saat dia berjalan
mengitari kebun tanpa sengaja dia melihat
buah apel yang jatuh dari pohon. Buah apel
tersebut jatuh dari ketinggian 7 m dengan
massa apel adalah 0.05 kg.
a. Energi apa yang terjadi pada buah apel? Apa alasannya!
b. Berapa besar energi yang dikeluarkan oleh buah apael? (g = 10 m/s2)
Lampiran 43
210
Pertemuan 3
Hari senin pagi, Pak Burhan tugas ke luar kota
untuk menyelesaikan pekerjaaannya. pak
Burhan berangkat ke luar kota menggunakan
mobil dari kantor. Pada saat perjalanan, Mobil
pak Burhan mogok, pak Burhan mendorong
mobil sampai ke bengkel terdekat sejauh 5 m
dengan gaya yang dikeluarkan oleh pak Burhan
adalah 9 N.
a. Berdasarkan cerita di atas, pada saat pak Burhan mendorong mobil dengan
jarak dan gaya tertentu, maka pak Burhan sedang melakukan apa? mengapa
demikian?
b. Apa satuan Internasional dari usaha?
c. Berapa besar usaha yang dikeluarkan oleh pak Burhan saat mendorong
mobil?
Pertemuan 4
Kelompok A
Fotosintesis merupakan proses pembentukan
amilum dengan bantuan cahaya. Proses
fotosintesis terjadi pada tanaman yang
mempunyai klorofil/ zat hijau daun. Klorofil
yang digunakan untuk proses fotosintesis
terdapat di kloroplas. Tumbuhan yang
melakukan fotosintesis dapat menggunakan
bantuan cahaya apapun tidak hanya cahaya
matahari, namun hasil maksimal dari proses
fotosintesis mengguanakan cahaya matahari. Fotosintesis merupakan proses
anabolisme.
a. Proses fotosintesis merupakan proses yang menghasilkan energi. Perubahan
energi apa yang terjadi pada proses fotosintesis? Jelaskan!
b. Apakah hanya tumbuhan yang berwarma hijau saja yang dapat melakukan
proses fotosintesis? Jelaskan!
c. Tuliskan reaksi yang terjadi saat proses fotositesis!
d. Mengapa fotosintesis termasuk dalam proses anabolisme
211
Kelompok B
Semua makhluk hidup pasti melakukan respirasi,
temasuk manusia. Manusia bernafas
menggunakan organ paru – paru. Pada saat proses
respirasi tubuh kita menghasilkan energi ayng
digunakan dalam tubuh. Apabila manusia tidak
bernafas maka akan, mereka tidak akan bisa
hidup. Respirasi termasuk dalam proses katabolisme.
a. Energi yang dihasilkan pada saat proses respirasi dalam bentuk apa?
b. Dimanakah proses respirasi sel berlangsung?
c. Mengapa respirasi termasuk dalam proses katabolisme?
d. Tuliskan reaksi yang terjadi saat proses respirasi sel!
212
DOKUMENTASI
Uji Coba Skala Kecil Mengerjakan Pretest
Uji Skala Besar & Implementasi Peserta Didik Aktif
Apresepsi dan Pemecahan Masalah Penilaian Afektif & Psikomotorik
Lampiran 44
213
DESAIN MEDIA SCIENCE-POLY BERBASIS PBL
1. Papan Science-poly
Papan media science-poly berbasis PBL merupakan papan yang digunakan
untuk permaianan dalam proses pembelajaran IPA kelas VIII SMP pada tema
energi dalam kehidupan. Papan ini mempunyai bentuk persegi dengan ukuran 50
cm x 50 cm. Pembuatan media ini menggunakan mmt agar media yang yang
dikembangkan dapat bertahan lama dan mudah disimpan. Pengembangan media
science-poly berbasis PBL terdapat beberapa komponen antara lain (1) Judul
Permainan, (2) Petak permaianan terdapat 36 buah yang berisi 1 petak start, 4
petak bank pengetahuan, 4 petak perpustakaan dan 27 petak gambar terkait tema
energi dalam kehidupan, (3) nomor gambar, untuk mewakili pertanyaan pada
kartu pertanyaan, (4) Background papan terdapat gambar kincir angin, gambar ini
dipilih karena berkaitan dengan tema energi dalam kehidupan, (5) logo Unnes, (6)
Nama Peneliti dan Dosen Pembimbing dan (7) Petak tempat untuk meletakkan
kartu bank pengetahuan dan perpustakaan. Warna yang dipilih dalam pembuatan
media edukatif science-poly berbasis PBL adalah warna – warna yang kontras
sehingga terjadi keselarasan warna. Papan media edukatif science-poly berbasis
PBL ditunjukkan pada gambar 1.
Judul Media
Start
Bank Pengetahuan
Perpustakaan
Petak Gambar Pertanyaan
Logo Unnes Nama Peneliti dan Dosen Pembimbing
Nomor Gambar
Petak tempat kartu
Bank Pengetahuan Petak tempat kartu Perpustakaan
Gambar 1 Desain Papan Science-poly Berbasis PBL
Lampiran 45
214
2. Kartu Pertanyaan
Kartu pertanyaan yang terdapat pada media science-poly terdiri dari 54
pertanyaan. Setiap petak gambar yang terdapat pada papan science-poly mewakili
dua pertanyaan yang berbeda namun masih berkaitan dengan gambar yang ada
pada papan media science-poly. Kartu pertanyaan dibagi menjadi dua bagian
pertanyaan yaitu warna merah muda dan warna biru. Kartu ini berisi pertanyaan
pemecahan masalah agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir
secara kritis. Kartu pertanyaan terdapat dua bagian yaitu bagian depan dan
belakang. Bagian depan kartu pertanyaan terdapat judul, gambar yang sama pada
petak gambar, pertanyaan dan jawaban. Bagian belakang kartu pertanyaan
terdapat nomor yang mewakili pertanyaan yang sesuai pada gambar yang tertera
pada papan science-poly. Kartu pertanyaan berbentuk persegi panjang berukuran
15 cm x 6,5 cm dengan menggunakan kertas buffalo warna merah muda dan biru.
Penggunaan kertas buffalo agar kartu tahan lama dan tidak mudah robek. Kartu
pertanyaan dapat dilihat dari dua sisi, bagian sisi depan pada Gambar 2 dan bagian
belakang pada Gambar 3.
Gambar 2 Sisi Depan Kartu Pertanyaan
Gambar 3 Sisi Belakang Kartu Pertanyaan
Judul
Pertanyaan
Jawaban
Gambar
Nomor Soal
215
3. Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan
Kartu Bank Pengetahuan dan Perpustakaan berisi tentang informasi
mengenai tema energi dalam kehidupan. Tujuan dari adanya bank pengetahuan
dan perpustakaan untuk membantu menjawab pertanyaan yang ada di kartu
pertanyaan. Bank pengetahuan dan perpustakaan berjumlah 10 buah masing –
masing 5 buah kartu. Kartu tersebut berukuran persegi panjang yaitu 10 cm x 7
cm. Kartu Bank pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 4 dan kartu perpustkaan
dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 4 Kartu Bank Pengetahuan
Gambar 5 Kartu Pengetahuan
4. Kartu Kendali
Kartu kendali merupakan kartu yang dibawa oleh setiap peserta didik
untuk mengumpulkan stiker, tujuannya untuk mengetahui pemenang di setiap
kelompok. Kartu kendali berbentuk persegi panjang dan terdapat identitas peserta
didik. Kartu kendali dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Kartu Kendali
Judul Karu
Judul Materi
Materi
Judul Karu
Judul Materi
Materi
Nama :
Kelas :
Get Card
Identitas Peserta didik
Tempat Stiker
Judul Kartu