PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS...

62
PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS (Skripsi) Oleh DEWI SUSILOWATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS...

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY

SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA

PADA MATERI FLUIDA STATIS

(Skripsi)

Oleh

DEWI SUSILOWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY

SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA

PADA MATERI FLUIDA STATIS

Oleh

DEWI SUSILOWATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa media e-learning

dengan schoology pada materi Fluida Statis dan mendeskripsikan kemenarikan,

kemudahan, kemanfaatan, serta keefektifan media e-learning dengan schoology

pada materi Fluida Statis. Pengembangan media e-learning dengan schoology

berdasarkan prosedur penelitian pengembangan menurut Suyanto dan Sartinem

yaitu analisis kebutuhan, identifikasi sumber daya, identifikasi spesifikasi produk,

pengembangan produk, uji internal, uji eksternal, dan produksi. Berdasarkan

penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 di

SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Hasil dari uji eksternal menunjukkan

bahwa kualitas dari media e-learning dengan schoology menarik, mudah, sangat

bermanfaat dan efektif untuk digunakan sebagai suplemen pembelajaran karena

80 % siswa sudah mencapai KKM.

Kata kunci: fluida statis, media e-learning, pengembangan schoology.

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY

SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA

PADA MATERI FLUIDA STATIS

Oleh

DEWI SUSILOWATI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

r00 t g{if66t ?001tq61 dthi':S"Id 't,31,*isr3 'rg

ru YE{.IH llElrp{puer{ uEsnrnl' Brusx'7,

.ls.fil "pU.S couosleillA tFEtry.g

Surqiurqur*d rsiura;1' I

rilffi.tgANgIt

ilslrprpuld rlmli uep uen.rnffag :

{$ely uenqele8ued *rxll rr€p B-Xr}e{.{rs}e}I{ rr€{rplpuad :

1:.:

:.:. I i : " i

,

.:::: '.,,' .......r 'l '. .. r:,::.,p€*fOIISnS..]$-Q{[:

: ':,::,ll':l , .

_' ",,," ,',.' , ,:.,., :;, _' ,, , $IXv.tr,$yfiIftTfr

IUEI Yr{ vtwd'YXISIS t{y,Uyfv,Ttrfifit,g{,NHr{ffidfis ly_s,Yff* rso?oog3s,EysNrm,,.'. "' ' dlitillHtFml-f .W{tflI,{ ltIVSlIYgfiIfrSIr{fr{ :

f86i diNsEdB#[

setrln{tc

ussrunr

tPqg ure"r,5*.r4

E ldsr$uq€hl ]ioq0d J*rl]*F{

sAtSrSEtlEi^l BUI?N

tsdl${S Fpnt

IS0 I rI800e Ifr

I 1:i.i r"i

l:::::i

. ,,.-;i'i -j:

'!5.Ir[ u"pd's

.: '.:: :

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

&Yt

4

6I0U raquresaC *t :;srlplg uutln snlnT p83uul

I$0 r s06s6l

f,'ea'rt'ufrg u

urqlplpued ftrull rrep uun:n3*y

'ls'plt'pd'S (ouoe4ra141 ryB8uy 'g :silsleqes

'ls'h[ "pd'S (uuung uu,ter11 :

TS'I4I'nuruqsrrnpqv'r(I: 6ryq$4quedus{nfr,', fnFrca

,.. ,,,',,',noF: , ,

I r: u:::.:'t:. : .,,,r,:, ,

lpr$uo;q; r:1

N\rxHYSg5Ntr,il

,:.::

,!

ri il'' .: a.._: I j':il

l,i:,

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

ZTOZZOTIZI I^IdN

'uul€lufua61 3ue1

6 I 0Z racltuasag g['8unduu1-repueg

'e>1e1snd Jugup tuel€p tnqasrp uep rur qDISuu

iu€lep noerp srlnuo] €r€oes Euef rlunca>1 'urc1 Suuro qelo uel4qrolrp nele sllnllp

qeurad Euef iedepued nelu e.&e1 ledepral ryp1i e8nt u,(us uunqela8uad Euufuedes

uep 'r88url uerunBred nlens rp ueeuukese>1 tele8 qeloredrueru {n}un ueryfelp

qeuad 8ue,{ e,fue1 leduptal {epr} rul lsdrrls ruelep E.^Ar{eq ue>1e1e,(ueru rur ue8ua6

uelelss orlel^tr ueluluece)

'tpepo8reir,g uuriernloy' g 00 I IT0,tNUiiU'rpepo8rel4i

u{lslc uelrprpusd

tuelv uunqeleEued nurll uep €Irlprue]el4J ue{rplpued / dI)

{tjza}trT,t

r1€,r\olrsns rascJ

:qelupe rut r{er!\€q rp ue?ue1

NYYIYANXfid TYU|IS

leIIIeiY

rpnlg uu:8ot4

uesnrnr / selln{sc

I^idN

eur€N

epueuoq 8uu,( e,(eg

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro, Kecamatan Metro Selatan pada tanggal 18 Oktober

1994 dan diberi nama Dewi Susilowati, anak pertama dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak Sumarno dan Ibu Dwi Purwati.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 1 Metro Pusat pada tahun

2000 dan diselesaikan pada tahun 2006, melanjutkan di SMP Muhammadiyah 1

Metro pada tahun 2007 yang diselesaikan pada tahun 2009 dan masuk SMA

Negeri 2 Metro yang diselesaikan pada tahun 2012. Selanjutnya penulis

melanjutkan studi ke Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri di

Program Studi Pendidikan Fisika.

Pada tahun 2014 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) berupa

kunjungan pendidikan ke Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bandung. Pada

pertengahan tahun 2015 (Juli – September) penulis melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Lumbok Seminung sekaligus KKN

di Desa Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat.

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

MOTTO

“Apapun yang Allah takdirkan untukmu, tidak akan pernah menjadi milik orang lain”

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat-Nya.

Dengan kerendahan hati, kupersembahkan lembaran-lembaran sederhana karya

kecilku ini kepada:

1. Ibunda Dwi Purwati tercinta yang senantiasa mendoakan kesuksesan anak-

anaknya.

2. Ayahanda Sumarno tercinta yang telah memberikan segala upaya demi

kelangsungan hidup anak-anaknya.

3. Adik perempuanku tercinta Dwi Sumarwati yang selalu mendukungku.

4. Keluarga besar Pendidikan Fisika 2012 atas dukungan dan semangatnya.

5. Keluarga besar di Metro atas motivasi dalam menyelesaikan studi ini.

6. Almamater tercinta.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

ii

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media

E-Learning dengan Schoology Sebagai Suplemen Pembelajaran Fisika SMA Pada

Materi Fluida Statis”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematikan dan

Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika.

4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Wayan Suana, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing I, atas kesabarannya

dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama

menyelesaikan skripsi.

6. Bapak B. Anggit Wicaksono, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing II, atas

kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada

penulis selama menyelesaikan skripsi.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

iii

7. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembahas, memberikan saran dan

kritik positif yang membangun selama penulisan skripsi.

8. Ibu Novinta Nurulsari, S.Pd., M.Pd., selaku evaluator uji ahli desain, terima

kasih atas waktu dan masukannya.

9. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah

membimbing penulis dalam pembelajaran di Universitas Lampung.

10. Bapak dan ibu dewan guru SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung beserta

staf tata usaha yang membantu penulis dalam melakukan penelitian.

11. Anak-anak siswa kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung

atas bantuan dan kerjasamanya.

12. Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

13. Sahabat tercinta Yani Suryani, Dian Ernida Pakpahan, Magdalena Richa P.I,

dan Dwi Retno Oktavia, atas kesediaanya menjadi tempat berkeluh kesah,

memberikan saran, semangat, motivasi, dan berbagi ilmu.

14. Teman satu kosan putri nabila, Nurul Mukti yang telah menjadi teman,

sahabat serta keluarga bagiku dirantau yang selalu sedia menjadi tempat

ternyaman bagiku untuk berkeluh kesah dan selalu mengingatkan dalam hal

kewajibanku sebagai mahasiswa.

15. Teman satu kamar Ita Reziana, yang telah banyak berbagi ilmu serta

pengalaman dalam banyak hal.

16. Teman-teman seperjuangan skripsi, Siska Ayu Agustin dan Marina Putri.

17. Teman-teman Pendidikan Fisika 2012 kelas A dan B.

18. Keluarga besar Metro yang selalu mendoakan dan mendukung untuk

menghadapi skripsi ini.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

iv

19. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan yang telah diberikan mendapat

pahala dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Bandarlampung, Desember 2019

Penulis,

Dewi Susilowati

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

DAFTAR ISI

Halaman

PERSEMBAHAN. .................................................................................. i

SANWACANA. ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Pengembangan ................................................................. 4

D. Manfaat Pengembangan ............................................................... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Pengembangan ............................................................ 7

B. E-Learning. ................................................................................... 8

C. Blended Learning. ......................................................................... 11

D. LMS (Learning Management System). ......................................... 17

E. Schoology. ..................................................................................... 19

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .......................................................................... 23

B. Prosedur Penelitian Pengembangan .............................................. 23

C. Desain Produk ............................................................................... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 35

D. Teknik Analisis Data .................................................................... 36

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan ................................................... 40

1. Analisis Kebutuhan ............................................................... 40

2. Identifikasi Sumber Daya ....................................................... 42

3. Identifikasi Spesifikasi Produk .............................................. 42

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

vi

4. Pengembangan Produk ........................................................... 46

5. Uji Internal ............................................................................. 47

6. Uji Eksternal........................................................................... 50

7. Produksi. ................................................................................ 52

B. Pembahasan ................................................................................... 52

1. Kesesuaian produk yang dihasilkan dengan tujuan

pengembangan........................................................................ 53

2. Kelebihan dan kekurangan produk hasil kegiatan

pengembangan ....................................................................... 59

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pendekatan Blended Learning .................................................... 14

2. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban ................................... 37

3. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas ..... 38

4. Hasil Uji Ahli Desain dan Uji Ahli Materi ................................. 48

5. Saran Perbaikan Uji Ahli Desain ................................................ 48

6. Saran Perbaikan Uji Ahli Materi ................................................. 49

7. Hasil Uji Satu Lawan Satu .......................................................... 50

8. Respon dan Penilaian Siswa terhadap Penggunaan Media

E-learning .................................................................................. 51

9. Hasil Analisis Uji Keefektifan .................................................... 52

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model Pengembangan Media Instruksional Diadaptasi dari

Prosedur Pengembangan Produk dan Uji Produk menurut

Suyanto dan Sartinem (2009: 322). ............................................ 24

2. Desain pembelajaran blended learning ....................................... 34

3. One-Shot Case Study (Sugiyono, 2010:110). ................................. 36

4. Desain pembelajaran menggunakan media e-learning ............... 44

5. Kelas online pada schoology ....................................................... 44

6. Tampilan uji kompetensi ............................................................. 46

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Transkip Wawancara Guru Kelas XI SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung ........................................................................... 68

2. Angket Analisis Kebutuhan Guru ............................................... 71

3. Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Guru ...................................... 74

4. Angket Analisis Kebutuhan Siswa .............................................. 77

5. Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Siswa .................................... 78

6. Observasi Sarana dan Prasarana ................................................. 81

7. Kisi-kisi Instrumen Uji Ahli Desain ........................................... 82

8. Hasil Uji Ahli Desain Oleh Validator 1 ...................................... 86

9. Hasil Uji Ahli Desain Oleh Validator 2 ...................................... 89

10. Hasil Uji Ahli Desain Oleh Validator 3 ...................................... 92

11. Rekapitulasi Instrumen Uji Ahli Desain ..................................... 95

12. Kisi-kisi Instrumen Uji Ahli Materi ............................................ 96

13. Hasil Uji Ahli Materi Oleh Validator 1 ...................................... 99

14. Hasil Uji Ahli Materi Oleh Validator 2 ...................................... 102

15. Hasil Uji Ahli Materi Oleh Validator 3 ...................................... 105

16. Rekapitulasi Instrumen Uji Ahli Materi...................................... 108

17. Kisi-kisi Instrumen Uji 1-1 ......................................................... 109

18. Instrumen Uji 1-1 ....................................................................... 113

19. Rekapitulasi Instrumen Uji 1-1 ................................................... 117

20. Kisi-kisi Instrumen Uji Kemenarikan, Kemudahan dan

Kemanfaatan ............................................................................... 119

21. Instrumen Uji Kemenarikan, Kemudahan dan Kemanfaatan ..... 123

22. Rekapitulasi Instrumen Uji Kemenarikan, Kemudahan dan

Kemanfaatan ............................................................................... 127

23. Kisi-kisi Uji Efektivitas .............................................................. 131

24. Soal Uji Efektivitas ..................................................................... 144

25. Rekapitulasi Uji Efektivitas ........................................................ 151

26. Surat Balasan Penelitian ............................................................. 153

27. Silabus ......................................................................................... 154

28. RPP ............................................................................................. 161

29. Storyboard ................................................................................... 178

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengertian fisika menurut Mayub (2005:11), adalah suatu ilmu yang empiris.

Hasil eksperimen juga digunakan untuk eksplorasi informasi-informasi yang

diperlukan untuk membentuk teori lebih lanjut. Teori dan eksperimen dalam

fisika merupakan lingkaran yang saling berkaitan. Kekhususan fisika jika

dibanding ilmu yang lain yaitu bersifat kuantitatif, yaitu dalam penggunaan

konsep-konsep serta hubungan antara konsep banyak menggunakan

perhitungan matematis. Sifat empiris dan matematis ini membuat komputer

banyak berperan dalam fisika untuk berbagai keperluan, sebab tidak semua

konsep fisika dapat dieksperimenkan di laboratorium.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sekarang ini telah

memberikan banyak dampak positif dalam semua aspek kehidupan manusia

termasuk juga aspek pendidikan. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan yaitu menggunakan teknologi

komputer. Kekuatan komputer segala perangkat analitis dan animasi fisika

adalah dimungkinkannya dibuat multimedia yang interaktif. Komputer bisa

membuat konsep-konsep yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret dengan

visualisasi statis maupun dinamis. Selain dari itu, komputer dapat membuat

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

2

suatu konsep lebih menarik sehingga menambah motivasi siswa untuk

mempelajari serta memahaminya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 2

Bandar Lampung menunjukkan bahwa pemanfaatan dari Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK) didalam pembelajaran fisika di kelas sudah digunakan

namun belum secara maksimal. Pembelajaran dalam kelas masih

menggunakan metode ceramah dan guru cenderung textbook oriented

sehingga kurang dalam memvisualisasikan fenomena fisika. Penjelasan dari

guru cenderung abstrak dan sulit dimengerti oleh siswa, padahal melalui

pemanfaatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya

menggunakan komputer guru dapat membuat animasi yang berhubungan

dengan fenomena fisika sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dari

fenomena fisika tersebut.

Pengertian e-learning menurut Henderson (2003: 01), adalah e-learning

sebagai pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer (biasanya

internet). E-learning memungkinkan siswa untuk belajar dari komputer

mereka tanpa harus datang ke kelas. E-learning dapat memiliki jadwal

seorang guru dan murid-murid lain atau bisa menjadi kelas yang diminta

oleh siswa sehingga dapat menjadi pembelajaran secara langsung dengan

seorang guru pada saat yang dibutuhkan. E-learning bisa menjadikan siswa

lebih tertarik dengan cara menjelaskan materi, mengajukan pertanyaan,

memberikan umpan balik dan memberikan penilaian terhadap jawaban siswa

sehingga memotivasi siswa. Salah satu aplikasi yang digunakan dalam

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

3

e-learning yaitu schoology. Pengertian schoology menurut Aminoto dan

Panthoni (2014), yaitu website yang memadukan e-learning dengan jejaring

sosial. Konsepnya sama seperti edmodo, hanyna saja dalam hal e-learning,

schoology memiliki banyak kelebihan. Schoology memiliki fitur yang

hampir sama dengan facebook. Membangun e-learning menggunakan

schoology juga memiliki keuntungan lebih jika dibandingkan aplikasi lain

karena schoology tidak memerlukan hosting atau penyewaan tempat untuk

menampung data-data yang diperlukan oleh schoology sehingga dapat

diakses lewat internet secara gratis serta pengelolaan schoology dibuat lebih

user friendly yaitu dalam pengoperasian schoology dibuat lebih mudah

karena tool dalam schoology dibuat untuk mempermudah pekerjaan kita.

Kemudian, fitur dalam schoology tidak selengkap aplikasi lain, tetapi untuk

pembelajaran secara online di sekolah telah sangat memadai.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan di SMA

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, menunjukkan bahwa 75,43 % siswa

menyatakan masih mengalami kesulitan dalam belajar fisika terutama materi

Fluida Statis sebab sulit dipahami. Kemungkinan salah satu faktornya yaitu

kurang maksimalnya pemanfaatan dari fasilitas didalam pembelajaran yang

menunjang penyampaian materi Fluida Statis sehingga perlu dikembangkan

media e-learning sebagai suplemen dan latihan penguasaan konsep fisika

sebagai penunjang pembelajaran materi Fluida Statis. Dari hasil analisis angket

kebutuhan guru XI MIPA SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung juga

menunjukkan bahwa guru masih belum menggunakan media e-learning apapun

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

4

masalah tersebut maka penulis telah mengembangkan media e-learning dengan

schoology sebagai suplemen pada pembelajaran fisika pada materi Fluida

Statis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian pengembangan ini yaitu:

1. Bagaimana bentuk media e-learning dengan schoology sebagai suplemen

pembelajaran fisika pada materi Fluida Statis?

2. Bagaimana kemenarikan, manfaat, dan kemudahan media e-learning

dengan schoology sebagai suplemen pembelajaran fisika pada materi

Fluida Statis?

3. Bagaimana keefektifan media e-learning dengan schoology sebagai

suplemen pembelajaran fisika pada materi Fluida Statis?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dalam penelitian

pengembangan ini yaitu:

1. Menghasilkan produk berupa media e-learning dengan schoology sebagai

suplemen pada pembelajaran fisika materi Fluida Statis.

2. Mengetahui kemenarikan, manfaat, dan kemudahan media e-learning

dengan schoology pada pembelajaran fisika materi Fluida Statis.

3. Mengetahui keefektifan dari media e-learning dengan schoology sebagai

suplemen pembelajaran fisika pada materi Fluida Statis.

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi bidang pendidikan, peneliti,

guru serta siswa sebagai berikut:

1. Penelitian ini memberikan siswa kemudahan dan kebermanfaatan untuk

belajar mandiri disetiap waktu dikarenakan dapat dioperasikan

menggunakan laptop atau PC dengan akses internet.

2. Penelitian ini menyediakan media pembelajaran alternatif bagi siswa

maupun guru untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman

pembelajaran fisika materi Fluida Statis.

3. Penelitian ini dapat menjadi inovasi dalam kegiatan belajar dan

pembelajaran fisika SMA.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini mencapai tujuan sebagaimana yang telah dirumuskan,

sehingga ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Pengembangan dalam penelitian ini untuk mengembangkan media

e-learning dengan schoology sebagai suplemen pada pembelajaran fisika

materi Fluida Statis.

2. Tipe blended learning yang digunakan ialah online- tatap muka.

3. Media e-learning yang dikembangkan didalam penelitian adalah LKPD,

handout, dan uji kompetensi.

4. Materi yang disajikan pada penelitian pengembangan ini yaitu Fluida

Statis SMA/MA yang disesuaikan dengan isi KI-KD Kurikulum 2013.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

6

5. Uji internal produk pada penelitian pengembangan dilakukan oleh ahli

materi dan ahli desain.

6. Uji eksternal produk pengembangan dilakukan pada siswa kelas XI

MIPA SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan adalah penelitian dengan berorientasi pada

pengembangan produk. Adapun penelitian dan pengembangan menurut

pendapat dari Sukmadinata dalam Potter (2010: 1), yaitu suatu proses atau

langkah-langkah, untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan sebuah produk yang telah ada yang dapat

dipertanggungjawabkan dan pendapat lain menurut Gall dkk. (2002: 569),

mengemukakan bahwa:

Educational research and development (R & D) is an industry-based

development model in which the findings of research are used to design

new products and procedures, which then are systematically field-tested,

evaluated, and refined until they meet specified criteria of effectiveness,

quality, or similar standards.

Pengertian penelitian pengembangan menurut ahli diatas dapat dikatakan

penelitian pengembangan merupakan serangkaian proses berdasarkan teori

yang telah ada untuk menghasilkan atau memperbaiki sebuah produk

pembelajaran yang diuji secara sistematis sehingga dihasilkan produk yang

efektif dan berkualitas.

Di dalam penelitian pengembangan terdapat prosedur yang harus ditempuh.

Menurut Suyanto dan Sartinem (2009: 16), terdapat tujuh prosedur penelitian

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

8

pengembangan yaitu: 1) Analisis kebutuhan, 2) Identifikasi sumber daya

untuk memenuhi kebutuhan, 3) Identifikasi spesifikasi produk yang

diinginkan pengguna, 4) Pengembangan produk, 5) Uji internal: Uji

spesifikasi dan Uji operasionalisasi produk, 6) Uji eksternal: Uji kemanfaatan

produk oleh pengguna, 7) Produksi. Selain itu pendapat lain menurut Gall

dkk. (2002: 571), prosedur penelitian pengembangan berupa:

Assess needs to identify goal(s), Conduct instructional analysis, Analyze

learners and contexts, Write performance objectives, Develop assessment

instruments, Develop instructional strategy, Develop and select

instructional materials, Design and conduct formative evaluation of

instruction, Revise instruction, Design and conduct formative summative

evaluation.

Kedua contoh diatas tentang prosedur penelitian pengembangan terlihat

bahwasanya serangkaian langkah penelitian serta pengembangan yang

dilakukan secara sistematis serta terurut didalam menganalisis kebutuhan dan

sumber daya yang ada, pengguna, materi, spesifikasi produk yang diinginkan,

pengembangan produk, uji coba atau validasi produk serta revisi hingga

akhirnya pengembangan didapatkan sebuah produk pendidikan yang baru

yang siap digunakan serta disebarluaskan.

B. E-Learning

E-learning merupakan sebuah salah satu bentuk dari aplikasi Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK). E-learning menurut Comerchero (2006)

adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi,

efisiensi, dan teknologi. Sebab ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa

harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien sebab

mengeliminasi jarak serta arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi sebab isi dalam

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

9

e-learning didesain sehingga media yang dapat diakses dari terminal

komputer yang memiliki peralatan yang sesuai serta sarana teknologi lainnya

yang dapat mengakses jaringan ataupun internet.

Kemudian menurut Stockley dalam Prawiladilaga dkk. (2013: 33),

menyatakan bahwa:

E-Learning sebagai penyampaian dari program pembelajaran, pelatihan,

ataupun pendidikan yang menggunakan sarana elektronik seperti

komputer ataupun alat elektronik lain seperti telepon genggam dengan

berbagai cara untuk memberikan pelatihan, pendidikan, atau bahan ajar.

Selain itu, pendapat lain mengenai e-learning menurut Naidu dalam

Prawiladilaga dkk. (2013: 37), mengemukakan bahwa:

E-learning umumnya mengacu pada penggunaan secara sengaja

teknologi informasi dan komunikasi berjaringan didalam proses

pembelajaran. Sejumlah istilah yang mengacu pada konsep yang sama.

Yaitu online learning, virtual learning, distributed learning, serta web-

based learning. Secara fundamental, e-learning merupakan proses

pendidikan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk memediasi aktivitas pembelajaran baik secara sinkronous maupun

asinkronous.

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat dikatakan

bahwa e-learning merupakan aplikasi internet yang menghubungkan pendidik

dengan peserta didik didalam sebuah ruang belajar online yang akan

memberikan akses luas kepada peserta didik terhadap ilmu pengetahuan agar

mereka bisa memperoleh keterampilan baru. Melalui e-learning pendidik

dengan peserta didik tidak diharuskan didalam satu dimensi ruang serta

waktu. Sebuah proses pendidikan tetap dapat berjalan kapan saja dan dapat

mengabaikan kedua hal tersebut.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

10

Menurut Jorgensen (2014: 4), mengemukakan bahwa:

E-Learning is a vibrant, dynamic, and exciting way to learn new skills

and concepts. E-Learning is interactive, holding learners’ attention by

involving them in the learning process every step of the way. E-Learning

allows learners to learn by doing, by being involved, by receiving

immediate feedback, and by allowing them to monitor their progress

with quizzes, tests, and handson activities. E-Learning uses learners’

senses – appealing to their auditory, visual, and tactile senses.

Definisi diatas mengenai e-learning dapat disimpulkan bahwa e-learning

merupakan pembelajaran dengan cara yang dinamis dan menyenangkan

dengan konsep dan kemampuan yang baru. E-learning adalah pembelajaran

yang interaktif, yang membantu siswa untuk memperhatikan dengan

melibatkan mereka dalam setiap langkah proses pembelajaran. E-learning

menyediakan siswa untuk belajar, terlibat, menerima umpan balik dan

memantau kemajuan siswa dengan kuis, tes dan aktifitas pembelajaran secara

langsung. E-learning membuat siswa untuk mengerti berdasarkan dengan

gaya belajar siswa baik audio maupun visual.

Kemudian menurut Mayer (2011: 19), mengemukakan bahwa:

E-learning provides some examples of activities in e-learning intended

to prime psychological engagement include self-explaining a complex

visual, summarizing a portion of a lesson, generating an outline or

drawing based on the lesson, or taking a practice test. It’s tempting to

use an eye-catching mix of animations, sounds, audio, and text to convey

the content.

Disimpulkan dari pengertian e-learning diatas yaitu e-learning memberikan

beberapa contoh aktivitas didalam e-learning dimaksudkan untuk keterlibatan

psikologis utama termasuk menjelaskan visual diri yang kompleks, meringkas

sebagian dari pelajaran, menghasilkan garis besar atau menggambar

berdasarkan pelajaran, atau mengambil tes praktek. E-learning mencoba

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

11

untuk menggunakan penglihatan mata campuran animasi, suara, audio, dan

teks untuk menyampaikan konten.

Beberapa ahli mengklasifikasikan model e-learning kedalam berbagai

kategori dilihat dari berbagai sisi. Dalam tulisan ini, dibahas klasifikasi model

e-learning dilihat dari sisi sistem penyampaiannya. Menurut Rashty (1999:

36), model pembelajaran elektronik dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk,

yaitu:

1. Model Adjunct;

Model ini dapat dikatakan sebagai proses dari pembelajaran

tradisional plus. Maksudnya adalah pembelajaran tradisional dengan

ditunjang dari sistem penyampaiannya secara online.

2. Model Mixed/Blended;

Model Blended menempatkan sistem penyampaian secara online

sebagai bagian dari proses pembelajaran secara keseluruhan yang

tidak terpisahkan.

3. Model Online Penuh (Fully Online);

Dalam model ini semua interaksi antara pembelajaran dan

penyampaian dalam bahan belajar terjadi secara online.

Penjelasan dari Rashty (1999: 36) mengenai model e-learning, dapat

dikatakan bahwa model blended learning merupakan bentuk e-learning yang

cocok digunakan sebagai suplemen dalam pembelajaran karena model ini

mencampurkan antara proses tatap muka dengan pembelajaran secara online.

Model blended learning mengoptimalkan proses serta layanan pembelajaran

yang baik pembelajaran online, tradisional, bermedia bahkan berbasis

komputer menjadi satu kesatuan utuh.

C. Blended Learning

Salah satu model e-learning menurut Siemens (2004: 30), yaitu blended

learning, yang menyediakan peluang terbaik dalam transisi pembelajaran dari

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

12

kelas menuju e-learning. Blended learning dengan melibatkan kelas (atau

face-to-face) serta pembelajaran secara online sebagai proses

pembelajarannya. Blended learning menurut Hunaiyyan dkk. (2008: 2):

It merges aspects of e-learning such as: web-based instruction,

streaming video, audio, synchronous and asynchronous communication,

etc; with traditional “face-to-face” learning.

Sedangkan pengertian dari blended learning menurut Roval dan Jordan

(2004: 3) yaitu:

Model blended learning yang pada dasarnya adalah gabungan dari

keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka (face to face

learning) dan secara virtual (e-learning).

Kemudian menurut Oliver dan Trigwell (2005):

The blended learning combining or mixing web-based technology to

accomplish an educational goal, combining pedagogical approaches

(‘e.g.constructivism, behaviorism, cognitivism’) to produce an optimal

learning outcome with or without instructional technology, combining

any form of instructional technology with face-to-face instructor-led

training, and combining instructional technology with actual job tasks.

Sedangkan blended learning menurut Whitelock dan Jelfs (2003):

The integrated combination of traditional learning with web-based online

approaches, the combination of media and tools employed in an e-

learning environment, the combination of a number of pedagogic

approaches, irrespective of learning technology use.

Blended learning menurut pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan

bahwa blended learning adalah gabungan keunggulan pembelajaran secara

tatap muka (face to face) dan secara virtual (e-learning), dimana blended

learning menggabungkan bentuk teknologi instruksional dengan tatap muka

yang dipimpin oleh instruktur, menggabungkan pendekatan pedagogis

(misalnya konstruktivisme, behaviorisme, kognitivisme), dan menggabungkan

teknologi dengan berbasis web untuk mencapai tujuan pendidikan.

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

13

Kemudian pendapat dari Natasha (2009: 20), mengenai metode behavior

yaitu:

The behaviorist school observes how learning is affected by the behavior

of the instructor and by other external factors. Students require approval

and support, which should be provided as soon as possible, and learning

is an incremental rather than a single-step process, and is strengthened

by repeated success.

Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu proses pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh perilaku guru serta faktor eksternal lainnya. Dimana siswa

memerlukan persetujuan serta dukungan yang diberikan guru sesegera

mungkin dan belajar adalah tambahan daripada suatu proses tunggal yang

diperkuat oleh faktor pengulangan. Kemudian dalam metode behavior, siswa

dibiasakan belajar mandiri sehingga siswa akan menjadi lebih kreatif serta

mandiri dengan lingkungan belajar internal atau eksternal. Sehingga metode

behavior ini cocok digunakan untuk memperoleh kemampuan yang memerlu-

kan praktek serta pembiasaan yang terkandung unsur seperti kecepatan,

spontanitas, dan refleksi. Kemudian menurut Rifai dan Catharina (2009: 128):

Pengkajian teori belajar kognitif memandang belajar sebagai sebuah

proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk

dapat mengenal serta memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan

kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses

internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan informasi.

Penjelasan dari Rifai dan Catharina (2009: 128) mengenai teori belajar

kognitif dapat disimpulkan bahwa teori belajar kognitif menekankan bahwa

cara seseorang belajar adalah sebuah proses interaksi yang mencangkup

ingatan, pengelolaan informasi, emosi, serta aspek kejiwaan lainnya. Dimana

belajar adalah aktivitas dengan melibatkan proses berfikir yang sangat

kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencangkup pengaturan stimulus

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

14

yang diterima serta menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang telah

dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman

dan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Menurut Natasha (2009: 20):

The constructivist school recognizes the learning as an active process of

constructing meaning. Students do not memorize what was said by the

instructor. Instead, they construct they own versions of the learning

matter. Students should be helped to construct their own meaning of

knowledge, enabling them to reflect upon, discuss and exchange ideas

with their colleagues and instructors.

Disimpulkan dari pendapat diatas bahwa unsur kontruktivisme mengenalkan

tentang belajar adalah sebuah proses aktif dari membangun makna. Siswa

tidak hanya menghafal dari apa yang telah di ajarkan oleh guru. Sebaliknya,

siswa membangun gagasan mereka sendiri tentang materi pembelajaran.

Namun masih dibantu oleh guru untuk membangun gagasan mereka sendiri

dan memungkinkan siswa untuk merenungkan, berdiskusi serta bertukar

pikiran dengan rekan-rekannya serta guru mereka. Penggunaan blended

learning dengan kombinasi ketiga unsur tersebut dapat mendorong siswa

untuk lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam mencari informasi yang

dibutuhkan sehingga membantu siswa dapat belajar lebih mandiri serta

memahami konsep dengan baik. Dalam penerapannya blended learning

menggabungkan beberapa sumber secara fisik serta maya (virtual) dengan

pendekatan seperti yang dikemukakan oleh Alisson dkk. dalam Yendri

(2013:3) pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Pendekatan Blended Learning

Live face-to-face (formal) Live face-to-face (informal)

• Instructor-led classroom

• Workshops

• Coaching/monitoring

• Collegial connections

• Work teams

• Role modeling

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

15

• On-the-job

Virtual Collaboration /

synchronous

Virtual collaboration /

asynchronous

• Live e-Learning classes

• E-mentoring

• E-mail

• Online bulletin boards

• Listservs

• Online communities

Self-paced learning Performance support

• Web learning modules

• Online resource links

• Simulations

• Scenarios

• Video and audio CD/DVDs

• Online self- assessments

• Workbooks

• Help systems

• Print job aids

• Knowledge databases

• Documentation

• Performance/decision support

Tools

Menurut pendekatan diatas dapat dilihat bahwa blended learning memadukan

berbagai metode pengajaran dengan memanfaatkan teknologi dan

menyesuaikan kondisi yang disepakati semua pihak. Sedangkan teknologi

virtual yang ada dapat dimanfaatkan untuk proses blended learning.

Berdasarkan tabel di atas dijelaskan juga beberapa pendekatan dalam blended

learning yang dapat digunakan sebagai acuan desain produk yang

dikembangkan. Acuan desain produk yang dikembangkan mengacu pada

pendekatan self-paced learning.

Pengertian self-paced learning menurut Rakesh (2013: 6) yaitu

Self-paced E-Learning: is good for simulations, online case studies,

interactive learning modules, e-mail, bulletin boards interactions, online

assessments, and other forms of CBT (computer based training).

Berdasarkan pendapat Rakesh (2013: 6), mengenai pengertian self-paced

learning dapat disimpulkan bahwa pendekatan self-paced learning baik

digunakan untuk simulasi, studi kasus online, modul pembelajaran interaktif,

e-mail, bulletin board interaksi, penilaian online, dan bentuk lain dari CBT

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

16

(computer based training). Adapun pendekatan self-paced learning yang

digunakan yaitu online resources links. Sebab pendekatan tersebut sesuai

dengan menu courses dalam schoology yang dikembangkan. Kemudian

online resources links merupakan link yang dapat digunakan untuk

mengakses sumber belajar secara online seperti handout, LKPD, serta link

yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Menurut Uzun dan Senturk (2010: 202), mengemukakan bahwa

The results indicate that the blended learning had a positive effect on

students’ attitudes towards computers. Before the instruction, there was

no statistically significant difference in CAS mean scores between the

experimental group (blended group) and the control group (FTF group).

After 14 weeks of instruction, the experimental group received higher

scores than the control group on the same CAS. The difference in mean

scores of both groups was statistically significant.

Kemudian menurut Kazu dan Demirkol (2014: 85):

A significant difference has been found between the final test

achievement grades of the two student groups having studied according

to two learning approaches which demonstrate the academic

achievement averages acquired at the end of the study. The academic

achievement average of the students who have studied in blended leaning

environment has been found higher than the academic achievement

average of the students who have studied in traditional learning

environment.

Menurut beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa antara

kelas yang menggunakan metode blended learning memiliki skor prestasi

yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode

konvensional, karena dengan menggunakan metode blended learning dalam

penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja

dengan memanfaatkan sistem jaringan internet. Kemudian, peserta didik

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

17

menjadi lebih mandiri serta leluasa dalam mempelajari materi dengan

memanfaatkan materi yang tersimpan secara online.

D. LMS (Learning Management System)

LMS (Learning Management System) atau dikenal sebagai CMS (Course

Management System) dibutuhkan didalam proses penyelenggaraan

e-learning, yang fungsinya mengatur tata laksana penyelenggaraan

pembelajaran di dalam model e-learning. CMS umumnya di bangun berbasis

web, yang akan berjalan pada sebuah web server dan dapat diakses oleh

pesertanya melalui web browser. Server biasanya di tempatkan di universitas

atau lembaga lainnya, yang dapat diakses dari mana pun oleh pesertanya,

dengan memanfaatkan koneksi internet.

Pada umumnya CMS memberikan sebuah tool bagi instruktur, educator atau

pendidik untuk membuat website pendidikan dan mengatur akses control,

sehingga hanya peserta yang terdaftar yang dapat mengakses dan melihatnya.

Selain menyediakan pengontrolan, CMS juga menyediakan berbagai tools

yang menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien, seperti menyediakan

layanan untuk mempermudah upload dan share material pengajaran, diskusi

online, chatting, penyelenggaraan kuis, survey, laporan, dan sebagainya.

Sedangkan LMS menurut Amiroh (2012: 1), menyatakan bahwa:

Learning Management System (LMS) atau Course Management

System (CMS), juga dikenal sebagai Virtual Learning Environment

(VLE) merupakan aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh

kalangan pendidik, baik universitas/perguruan tinggi dan sekolah sebagai

media pembelajaran online berbasis internet (e-learning).

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

18

Kemudian dari pendapat tersebut maka dapat di simpulkan bahwa LMS

adalah sebuah software atau perangkat lunak yang memanfaatkan koneksi

internet, yang di dalamnya berisi fitur atau sebuah layanan instruksi untuk

mempermudah pembuatan pembelajaran.

Adapun karakteristik LMS menurut Henderson (2003: 182), yaitu:

1. An LMS helps you manage complexity.

2. An LMS handles the administrative tasks for e-learning; things like

tracking students, enrolling student, ect

3. That administrative end can become very complex if you have

hundreds of courses and hundreds of stusents to manage.

4. An LMS will automate the handling of course catalog, course

delivery, students enrollment and tracking, assessments an quizzes.

Jadi dari uraian diatas maka dapat ketahui tentang karakteristik LMS

diantaranya:

1. LMS membantu kita mengelola kompleksitas.

LMS akan mengelola pembelajaran secara kompleks. LMS

menggunakan teknologi berbasis web yang membantu dalam hal

perencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan mengendalikan semua

aspek proses pembelajaran.

2. LMS menangani tugas administrasi untuk pembelajaran elektronik

(e-learning).

3. LMS menangani tugas administrasi seperti registrasi siswa, pelacakan

siswa, dan pendaftaran kelas siswa baru.

4. LMS menangani administrasi yang sangat kompleks.

LMS menangani administrasi pembelajaran yang sangat kompleks

dengan pengaturan seratus kelas pembelajaran dan seratus murid.

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

19

5. LMS akan otomatis menangani hal seperti: katalog pembelajaran, layanan

pembelajaran, pendaftaran siswa dan pelacakan, penilaian dan kuis.

Kemudian fungsi LMS menurut Henderson (2003: 183), adalah:

1. Delivering the learning courses

2. Showing the catalogs of courses

3. Tracking user and providing reports of who did what

4. Assessing users (quizzes, pretets, posttests)

Jadi dari beberapa tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi LMS, antara

lain; (1) Uploading dan sharing material; (2) Forum dan chats; (3) Quizzes

dan survey; (4) Ghatering dan reviewing assignmens; dan (5) Recording

grades.

E. Schoology

Schoology adalah situs yang menggabungkan antara jejaring sosial dan LMS.

Schoology memiliki fitur yang nyaris sama dengan facebook. Adapun fitur-

fitur yang dimiliki schoology adalah sebagai berikut: (1) Courses (Kursus),

yaitu fasilitas untuk membuat kelas mata pelajaran. (2) Groups (Kelompok),

yaitu fasilitas untuk membuat kelompok. (3) Resources (Sumber Belajar), di

dalam fitur resource dapat menambahkan materi yaitu berupa : assignment,

test/quiz, file/link, discussion, page dan media album.

Aminoto dan Pathoni (2014) mengemukakan bahwa schoology adalah

website yang memadu e-learning dan jejaring sosial. Konsepnya sama seperti

edmodo, namun dalam hal e-learning, schoology mempunyai banyak

kelebihan. Membangun e-learning dengan schoology juga lebih

menguntungkan bila dibanding menggunakan moodle yaitu karena tidak

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

20

memerlukan hosting dan pengelolaan schoology (lebih user friendly). Tentu

fiturnya tidak selengkap moodle, namun untuk pembelajaran online di

sekolah sudah sangat memadai.

Pada schoology kita dapat melakukan pengaturan/moderasi terhadap user

yang ingin gabung pada group/kelas kita, pada status access group sebagai

invite only, allow requests ataupun open. Kita juga dapat memfilter posting-

posting peserta didik pada sebuah course sebelum postingan di publish.

Sehingga peserta didik tidak dapat seenaknya update status pada coursenya.

Selain dari update status, schoology juga menyediakan fasilitas blog yang

digunakan untuk memfasilitasi user yang ingin melakukan posting blog pada

account schoologynya. Schoology juga memiliki fasilitas yang digunakan

untuk berkirim suratnya melalui direct post. Serta schoology juga bisa

mengintegrasikan (sharing) postingan anda ke account facebook atau twitter

anda. Kemudian, schoology juga menyediakan fasilitas untuk mengelola nilai

(grade) hasil quiz atau aktivitas lain, via gradebook dan schoology juga dapat

diakses melalui mobile device dengan cara menginstall schoology apps yang

dapat anda download serta gunakan secara gratis.

Schoology juga menyediakan fasitilitas blog untuk memfasilitasi user yang

ingin melakukan posting blog pada akun schoology. Secara khusus schoology

juga memiliki fasilitas untuk berkirim surat/message dan hanya melalui direct

post, sehingga bisa berkirim surat kemanapun melalui fasilitas messages yang

tersedia, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam

schoology ini sangatlah lengkap dengan berbagai alat pembelajaran, sama

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

21

seperti di kelas dalam dunia nyata, mulai dari absensi, test dan kuis, hingga

kotak untuk mengumpulkan pekerjaan rumah. Schoology juga menawarkan

jejaring lintas sekolah, yang memungkinkan sekolah berkolaborasi dengan

berbagi data, kelompok dan juga diskusi kelas. Schoology sangat cocok

sebagai media suplemen pembelajaran dengan fitur courses yang terdiri dari

assigment, test/quiz, files/links, dan discussion sebagai pendukung melalui

e-learning.

Adapun kelebihan yang dimiliki schoology menurut Amiroh (2012), bahwa

pada schoology tersedia fasilitas attandance/absensi, yang digunakan untuk

mengecek kehadiran siswa, dan juga fasilitas analityc untuk melihat semua

aktivitas siswa pada setiap course, assignment, discussion dan aktivitas lain

yang kita siapkan untuk siswa.

Kesimpulan dari pendapat diatas adalah kelebihan lain dari schoology yaitu

tersedianya fasilitas attandance/absensi yang digunakan untuk mengecek

kehadiran siswa serta fasilitas analityc yang digunakan untuk melihat semua

aktivitas siswa pada setiap course, assignment, discussion serta aktivitas lain

yang kita siapkan untuk siswa. Melalui fitur analytic ini, kita juga dapat

melihat di mana saja atau pada aktivitas apa saja seorang peserta didik biasa

menghabiskan waktu mereka ketika sedang login.

Menurut Schuetz dalam Juniarti (2014: 9) menyebutkan lima alasan mengapa

menggunakan schoology, antara lain: (1) LMS schoology menawarkan sarana

yang digunakan oleh guru untuk mendukung kegiatan pembelajaran online,

(2) Schoology menyediakan “resources” kurikuler dan kelompok kolaboratif

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

22

bagi siswa dan guru untuk membangun dan terlibat dalam jaringan

pembelajaran pribadi mereka, (3) Schoology dapat dijalankan pada web

browser apa saja, termasuk pada aplikasi mobile seperti android dan Ios, (4)

Schoology merupakan Application Programming Interfac (API) yang berarti

bahwa aplikasi lain dapat terhubung dan berinteraksi dengan program

schoology, misalnya google drive, twitter dan facebook, (5) Merupakan

komponen instruksional yang gratis untuk guru dan siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam schoology

ini sangatlah lengkap dengan berbagai alat pembelajaran, sama seperti di

kelas dalam dunia nyata, mulai dari absensi, test dan kuis, hingga kotak untuk

mengumpulkan pekerjaan rumah. Schoology juga menawarkan jejaring lintas

sekolah, yang memungkinkan sekolah berkolaborasi dengan berbagi data,

kelompok dan juga diskusi kelas. Schoology sangat cocok sebagai media

pembelajaran pendukung melalui e-learning.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Research and

Development (penelitian dan pengembangan), sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2012:407) bahwa metode penelitian dan pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang akan

dikembangkan berupa media e-learning dengan schoology sebagai suplemen

untuk pembelajaran fisika SMA pada materi Fluida Statis. Pada proses

pengembangan produk ini, terdapat uji ahli dan uji coba produk. Dimana uji

ahli dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dihasilkan

berdasarkan kesesuaian produk dilihat dari pendekatan yang digunakan,

sedangkan uji coba produk dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

bagaimana kemudahan, kemenarikan, manfaatan dan keefektifan media

e-learning.

B. Prosedur Penelitian Pengembangan

Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam pengembangan

media e-learning berbasis schoology adalah model Suyanto dan Sartinem

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

24

(2009: 322). Adapun langkah-langkah penelitian pengembangan yang

bertujuan untuk menghasilkan produk seperti pada gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1. Model Pengembangan Media Instruksional Diadaptasi dari

Prosedur Pengembangan Produk dan Uji Produk menurut Suyanto dan

Sartinem (2009: 322).

Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan bahwa model ini

dikembangkan secara sistematis sehingga mudah untuk dipahami serta

berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran yang dikembangkan.

Model ini disusun secara terprogram dengan kegiatan yang sistematis dalam

upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan media belajar yang

sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Pengembangan yang

dilakukan yaitu berupa pembuatan media e-learning dengan schoology

sebagai suplemen pembelajaran fisika pada materi Fluida Statis. Subjek uji

coba ini adalah siswa kelas XI. Uji coba produk penelitian pengembangan ini

terdiri atas ahli desain, ahli isi/materi pembelajaran, uji satu lawan satu

(one for one) dan uji lapangan sebagai berikut:

1. Uji ahli desain yaitu seorang yang ahli dalam bidang teknologi pendidikan

dalam mengevaluasi desain media e-learning dengan schoology.

Tahap I

Analisis

Kebutuhan

Tahap II

Identifikasi

Sumber

Daya

Tahap III

Identifikasi

Spesifikasi

Produk

Tahap IV

Pengembangan

Produk

(Prototipe I)

Tahap V

Uji Internal/

Kelayakan Produk

(Prototipe II)

Tahap VI

Uji Eksternal/

Kemanfaatan Produk

(Prototipe III)

Tahap VII

Produksi

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

25

2. Uji ahli bidang isi/materi dilakukan oleh ahli bidang isi/materi yaitu

seorang yang berlatar belakang ilmu fisika.

3. Uji satu lawan satu yaitu diambil sampel penelitian 3 orang siswa yang

dapat mewakili populasi target.

4. Uji lapangan yaitu diambil sampel penelitian satu kelas siswa SMA kelas

XI MIPA, uji kelompok terdiri dari satu kelas sampel yang dipilih secara

acak.

Di dalam menguji produk yang telah dibuat ada beberapa prosedur yang harus

dilakukan. Sesuai prosedur penelitian dan pengembangan menurut Suyanto

dan Sartinem (2009:322) tahapan penelitian pengembangan yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan.

2. Identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan.

3. Identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna.

4. Pengembangan produk.

5. Uji internal: uji kelayakan produk.

6. Uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna.

7. Produksi.

Tahapan yang dilakukan pada prosedur pengembangan lebih jelasnya yaitu

sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan informasi bahwa

diperlukan adanya kebermanfaatan dengan dikembangkannya media

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

26

e-learning di dalam pembelajaran. Analisis kebutuhan ini dilakukan

dengan teknik analisis kebutuhan angket dan observasi langsung. Analisis

kebutuhan angket ditujukan terhadap guru mata pelajaran fisika dan siswa

kelas XI MIPA di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung. Analisis

kebutuhan angket dilakukan untuk mengetahui metode yang diterapkan

dalam pembelajaran, sumber belajar yang digunakan, mengetahui

hambatan- hambatan dalam penggunaan perangkat pembelajaran, serta

untuk mengetahui pemanfaatan koneksi internet di dalam pembelajaran.

Hasil analisis kebutuhan berupa angket ternyata di SMA Muhammadiyah

2 Bandarlampung, kegiatan pembelajaran sudah menggunakan media

pembelajaran secara variatif, karakteristik siswa di SMA Muhammadiyah

2 Bandarlampung merupakan siswa yang sudah tidak asing lagi dengan

perkembangan teknologi, terlihat dari keseharian siswa yang telah

membawa laptop atau notebook. Kemudian, untuk hasil analisis lingkungan

di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung menunjukkan bahwa dalam

mengembangkan media pembelajaran khususnya media e-learning sangat cocok,

hal ini terlihat dari berbagai fasilitas yang dimiliki oleh sekolah.

Hasil observasi menunjukkan bahwa sekolah memiliki fasilitas diantaranya yaitu

memiliki laboratorium komputer yang terkoneksi ke jaringan internet serta

memiliki fasilitas wifi yang digunakan untuk mendukung pencarian informasi

dengan menggunakan notebook atau laptop, serta guru yang telah memiliki

kemampuan penggunaan komputer. Metode yang diterapkan masih

didominasi oleh metode ceramah, menghafal, dan latihan soal-soal.

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

27

Kemudian fasilitas internet di sekolah digunakan untuk browsing materi

pembelajaran dan juga dimanfaatkan untuk ujian yang dilakukan secara

online, namun pemanfaatannya belum secara maksimal baru pada tahap

percobaan pemanfaatan internet kepada siswa untuk ujian secara online

belum kepada penerapannya.

Oleh sebab itu peneliti akan mengembangkan media e-learning dengan

menggunakan schoology sebagai suplemen pembelajaran fisika pada

materi Fluida Statis. Observasi langsung dilakukan untuk mengetahui

kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah sebagai

sumber belajar bagi guru maupun siswa yang mendukung kegiatan

pembelajaran. Observasi seperti ketersediaan buku fisika di perpustakaan,

ketersediaan alat-alat praktikum di laboratorium fisika dan pemanfaatan

sumber belajar. Berdasarkan hasil observasi langsung di SMA

Muhammadiyah 2 Bandarlampung diketahui bahwa sarana dan prasarana

penunjang kegiatan pembelajaran seperti perpustakaan, laboratorium, dan

media pembelajaran sudah cukup lengkap serta sudah terdapatnya fasilitas

koneksi internet berupa wifi. Hasil analisis kebutuhan dan observasi inilah

yang menjadi acuan penulisan latar belakang masalah penelitian

pengembangan ini.

2. Identifikasi Sumber Daya

Identifikasi sumber daya dilakukan dengan cara observasi ke SMA

Muhammadiyah 2 Bandarlampung untuk mengetahui kesesuaian produk

yang akan dikembangkan apabila diterapkan di sekolah tersebut. Sumber

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

28

daya sekolah yang diidentifikasi meliputi ketersediaan fasilitas wifi dan

komputer. Observasi dilakukan dengan membagikan angket kepada siswa

dan guru mata pelajaran fisika. Hasil observasi ini akan dijadikan dasar

untuk menentukan spesifikasi produk yang bisa dikembangkan.

3. Identifikasi Spesifikasi Produk

Identifikasi spesifikasi produk dilakukan untuk mengetahui spesifikasi

produk yang akan dikembangkan. Untuk mengidentifikasi spesifikasi

produk dilakukan dengan memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan

identifikasi sumber daya yang ada di sekolah. Pada tahap ini dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan topik atau materi pokok pengembangan media

e-learning yang dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan

dan identifikasi sumber daya disimpulkan bahwa perlu dikembangkan

media e-learning pada materi Fluida Statis. Hal ini disebabkan materi

Fluida Statis masih disampaikan dengan cara tradisional dan belum

memanfaatkan fasilitan internet serta komputer. Sehingga dalam

penyampain materi masih belum maksimal.

b. Mengidentifikasi kurikulum untuk mendapatkan identifikasi materi

pembelajaran dan indikator ketercapaian dalam pembelajaran.

Pengembangan ini dilakukan berdasarkan kurikulum 2013 yang

mendukung pembelajaran berbasis TIK.

c. Menentukan fasilitas atau fitur schoology yang akan digunakan.

Fitur yang akan digunakan yaitu add file/link (handout dan LKPD), add

assignment (pertemuan 1-4), dan add test/quiz (uji kompetensi).

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

29

d. Menentukan isi atau materi pada media e-learning dalam schoology

yang akan dikembangkan. Materi yang akan dikembangkan yaitu Fluida

Statis, yang terdiri dari beberapa sub materi yaitu Tekanan Hidrostatis,

Hukum Pascal, Hukum Archimedes, dan Gejala Meniskus.

4. Pengembangan Produk

Langkah selanjutnya adalah mengembangkan produk yang berupa media

e-learning dengan schoology sebagai suplemen pembelajaran fisika pada

materi Fluida Statis. Media e-learning yang dikembangkan dalam

penelitian ini menggunakan suatu LMS yaitu schoology.

Pengembangan media e-learning dengan schoology ini nantinya dapat

digunakan sebagai inovasi pembelajaran guru dan juga sebagai salah satu

sumber belajar bagi siswa dalam mempelajari Fluida Statis. Hasil

pengembangan pada langkah ini berupa prototipe 1. Langkah yang harus

dilakukan untuk mengembangkan media e-learning dengan schoology

sebagai suplemen pembelajaran fisika pada materi Fluida Statis yaitu

sebagai berikut:

a. Menganalisis KI, KD kurikulum 2013 Fisika untuk kelas XI SMA.

b. Membuat silabus atau garis besar isi media e-learning dengan schoology.

c. Membuka aplikasi schoology dengan cara mengakses www.schoology.com

d. Sign Up sebagai guru. Langkah ini dilakukan bila belum memiliki akun

schoology. Setelah register sebagai guru selesai kita akan mendapatkan

kode akses guru sehingga siswa dapat bergabung pada kelas yang telah

kita buat.

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

30

e. Selanjutnya yaitu membuat grup. Pada langkah ini siswa yang telah

memiliki akun schoology dapat bergabung dalam grup dengan cara

memasukkan kode akses yang telah kita berikan sebelumnya.

f. Lalu mengupload modul ajar yang disesuaikan dengan materi yang kita

ajarkan. Modul ajar dapat berbentuk format pdf, dan word.

g. Setelah itu mengimport bahan ajar berupa tugas, kuis atau link tugas

diskusi, foto ataupun halaman yang dapat berbentuk file. Setelah kita

selesai mengimport, kemudian klik create.

h. Selanjutnya publish tugas, kms, file atau links tugas diskusi, foto

ataupun halaman yang dapat berbentuk file. Untuk publish kuis tidak

dapat secara otomatis terpublish ke anggota grup yang lain, namun kita

harus memiliki pengaturan tersendiri untuk mempublish test atau quiz

tersebut.

5. Uji Internal

Media e-learning dengan schoology yang selesai dibuat kemudian

dilakukan uji internal. Uji internal ini terdiri dari uji ahli desain dan uji ahli

materi. Uji ahli dilakukan dengan menggunakan angket yang berisi

pertanyaan tentang desain dan isi atau materi media e-learning yang

dikembangkan. Uji ahli dilakukan dengan beberapa ahli yang berkompeten

di bidangnya. Dalam instrumen penilaian uji ahli juga diberikan ruang

untuk memberikan saran masukan perbaikan produk yang dikembangkan.

Prosedur uji ahli desain dan ahli materi meliputi langkah-langkah sebagai

berikut:

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

31

a. Menentukan indikator penilaian yang digunakan untuk menilai

prototipe I yang telah dibuat.

b. Menyusun instrumen uji kelayakan produk berdasarkan indikator

penilaian yang telah ditentukan.

c. Melaksanakan uji ahli desain dan materi yang dilakukan oleh ahli

desain dan ahli isi atau materi pembelajaran.

d. Melakukan analisis terhadap hasil uji ahli desain dan ahli materi yang

akan digunakan untuk perbaikan produk.

e. Mengkonsultasikan hasil yang telah diperbaiki kepada ahli desain dan

ahli isi atau materi pembelajaran.

Produk yang telah dibuat diberi nama prototipe I, kemudian dilakukan uji

kelayakan produk dengan berpedoman pada instrumen uji yang telah

dibuat. Dalam melaksanakan uji kelayakan peneliti melibatkan dua orang

ahli, dimana untuk uji ahli desain yang merupakan seorang master dalam

bidang teknologi pendidikan dalam mengevaluasi desain media

pembelajaran yaitu salah seorang dosen PMIPA Universitas Lampung,

sedangkan ahli bidang isi atau materi dilakukan oleh ahli bidang isi atau

materi untuk mengevaluasi isi atau materi Fluida Statis untuk SMA/MA

yaitu seorang dosen PMIPA Universitas Lampung yang berlatar belakang

Pendidikan Fisika. Hasil uji coba produk untuk mengetahui kekurangan

dan kelebihan dari produk tersebut, kemudian akan dijadikan bahan

perbaikan dan penyempurnaan dari produk itu. Setelah dilakukan uji

internal produk, maka prototipe I akan mendapat saran-saran perbaikan

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

32

dari ahli desain dan ahli isi atau materi. Selanjutnya produk hasil perbaikan

dan konsultasi kemudian disebut prototipe II.

6. Uji Eksternal

Setelah dilakukan uji internal atau uji kelayakan produk dan diperoleh

hasil berupa prototipe II, langkah selanjutnya dilakukan uji eksternal yang

diberikan kepada siswa untuk digunakan sebagai media dan sumber

pembelajaran. Uji eksternal merupakan uji coba kemanfaatan produk oleh

pengguna. Hal-hal yang diujikan yaitu: kemenarikan, kemudahan

menggunakan produk oleh pengguna, dan keefektifan dalam mencapai

tujuan pembelajaran yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang harus terpenuhi.

Uji ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu: uji satu lawan satu, dan uji

kelompok kecil. Tahap uji satu lawan satu ini bertujuan untuk melihat

kesesuaian media e-learning dalam pembelajaran sebelum tahap uji

eksternal pada kelompok kecil. Uji satu lawan satu dilakukan dengan cara

dipilih tiga orang siswa secara acak. Pada tahap ini, siswa menggunakan

media e-learning secara individu atau mandiri kemudian diberikan angket

untuk menyatakan apakah media e-learning sudah menarik, mudah

digunakan dan membantu siswa dalam pembelajaran.

Uji kelompok kecil dilakukan pada sampel penelitian satu kelas siswa

SMA XI MIPA untuk mengetahui kemenarikan, kemudahan serta manfaat

dalam menggunakan media e-learning dan keefektifan media e-learning

sebagai suplemen pembelajaran. Uji ini dilakukan dengan menggunakan

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

33

desain penelitian one-shot case study untuk mengetahui keefektifan dari

media e-learning yang dihasilkan. Desain ini digunakan untuk meneliti

satu kelompok dengan satu kali perlakuan. Kemudian diketahui efektifitas

dari media e-learning dengan schoology setelah digunakan dalam proses

pembelajaran fisika dengan membandingkan hasil dari belajar mereka

terhadap nilai KKM. Adapun prosedur pelaksanaannya yaitu sebagai

berikut:

a. Menjelaskan bahwa media e-learning ini berada dalam tahap uji

eksternal dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya.

b. Menyampaikan orientasi, motivasi, indikator serta tujuan pembelajaran.

c. Menggunakan media e-learning dalam kegiatan pembelajaran (blended

learning).

d. Memberikan tes untuk mengetahui tingkat tujuan yang dapat tercapai

secara online dengan schoology.

e. Menganalisis hasil uji eksternal untuk mengetahui keefektifan media

e-learning pada pembelajaran fisika.

f. Menentukan data hasil uji coba.

Setelah dilakukan uji eksternal maka akan diperoleh saran perbaikan yang

digunakan untuk penyempurnaan sehingga diperoleh prototipe III yang

merupakan produk akhir dari pengembangan.

7. Produksi

Setelah dilakukan perbaikan dari uji eksternal maka dihasilkan prototipe

III kemudian dilakukan tahap selanjutnya yaitu produksi. Tahap ini

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

34

merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan, dimana dihasilkan

media e-learning dengan schoology pada materi Fluida Statis yang telah

tervalidasi dan siap digunakan.

C. Desain Produk

Media e-learning pada penelitian ini akan dikembangkan dengan salah satu

LMS yaitu schoology. Media e-learning yang dikembangkan mengacu pada

kurikulum 2013 dan hasil analisis penelitian pendahuluan yang telah

dilakukan. Adapun media e-learning yanng dikembangkan meliputi handout,

LKPD, uji kompetensi berbasis LMS pada materi Fluida Statis serta kelas

online dengan schoology. Desain media e-learning meliputi pula pembagian

jadwal serta tampilan kegiatan online dan kegiatan tatap muka. Desain

pembelajaran dalam menggunakan media e-learning yaitu online-tatap muka

(blended learning) yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Desain Pembelajaran blended learning

Topik 1

Online Learning Tatap Muka Pertemuan 1

Topik 2

Online Learning Tatap Muka Pertemuan 2

Topik 3

Online Learning Tatap Muka Pertemuan 3

Topik 4

Online Learning Tatap Muka Pertemuan 4

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

35

Dalam kelas online terdapat beberapa kegiatan yaitu mulai dari orientasi,

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis hingga merancang percobaan,

forum diskusi serta evaluasi terhadap siswa baik berupa tugas maupun ujian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian pengembangan ini menggunakan tiga macam metode pengumpulan

data. Ketiga metode tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Metode observasi dilakukan untuk kegiatan analisis kebutuhan pada

penelitian pendahuluan. Metode ini digunakan untuk mengetahui

kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di

sekolah sesuai dengan produk yang dikembangkan, seperti ketersediaan

sumber belajar, laboratorium komputer dan wifi.

2. Metode Angket

Metode angket merupakan sebuah metode pengumpulan data dengan cara

memberikan instrumen pertanyaan kepada siswa maupun guru.

Digunakannya instrumen angket ini untuk mengetahui kebutuhan guru dan

siswa akan produk yang akan dikembangkan. Selain digunakan untuk

menganalisis kebutuhan, angket juga digunakan untuk uji internal.

Instrumen angket uji ahli ini digunakan untuk mengetahui kelayakan

produk berdasarkan desain serta materi. Pada uji eksternal angket juga

digunakan untuk uji kemenarikan, kemudahan dan manfaat produk.

Angket digunakan dalam membuat rekomendasi perbaikan produk untuk

kesempurnaan produk yang dikembangkan.

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

36

3. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahui tingkat efektifitas perangkat yang

dikembangkan. Metode ini dilakukan dengan menerapkan media

e-learning yang dihasilkan sebagai suplemen pembelajaran fisika SMA.

Metode tes ini menggunakan desain penelitian One-Shot Case Study.

Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. One-Shot Case Study (Sugiyono, 2010:110).

Keterangan:

X = Treatment, penggunaan media e-learning

0 = Hasil belajar siswa

Metode tes ini dilakukan oleh satu kelas sampel siswa kelas XI SMA

Muhammadiyah 2 Bandarlampung. Produk yang dikembangkan akan

digunakan sebagai suplemen pembelajaran fisika. Kemudian siswa akan

diberikan soal ujian. Hasil ujian tersebut dianalisis ketercapaian tujuan

pembelajaran sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

yang harus terpenuhi.

E. Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh data, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data

tersebut. Data hasil penelitian pendahuluan dengan instrumen angket

dianalisis untuk mengetahui perlu atau tidak dikembangkannya media

e-learning dengan schoology sebagai suplemen pembelajaran fisika SMA.

X O

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

37

Digunakannya skala likert pada instrumen angket penelitian uji ahli desain

serta uji ahli materi yang memiliki 4 pilihan jawaban sesuan dengan konten

pertanyaan. Dari hasil penilaian tersebut selanjutnya dilihat skor rata-ratanya

yang kemudian diinterprestasikan kelayakan produk dari segi desain dan

materi.

Digunakannya uji eksternal untuk mengetahui respon dari siswa terhadap

media e-learning yang telah dibuat serta menilai kemenarikan, kemudahan

dan manfaat dari media e-learning yang dihasilkan. Terdapat 4 skala

penilaian dalam instrumen penilaian uji eksternal. Angket respon terhadap

pengguna produk memiliki 4 pilihan jawaban yang sesuai dengan konten

pertanyaan yaitu: “sangat menarik”, “menarik”, “kurang menarik” serta

“tidak menarik” atau “sangat baik”, “baik”, “kurang baik”, serta “tidak baik”.

Tiap pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat

kesesuaian produk bagi pengguna. Penilaian instrumen total dilakukan dari

jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total skor,

setelah itu hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan jawaban. Skor

penilaian tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban (Suyanto (2009:20)

Pilihan Jawaban Skor

Uji Kemenarikan Uji Kemudahan Uji Kemanfaatan

Sangat Menarik Sangat Mudah Sangat Bermanfaat 4

Menarik Mudah Bermanfaat 3

Cukup Menarik Cukup Mudah Cukup Bermanfaat 2

Tidak Menarik Tidak Mudah Tidak Bermanfaat 1

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

38

Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga skor

penilaian total dapat dicari dengan menggunakan formulasi:

Skor Penilaian = Jumlah skor pada instrumen

Jumlah skor tertinggi X 4

Hasil dari skor penilaian tersebut selanjutnya dicari rata-ratanya dari sejumlah

sampel uji coba kemudian dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk

menentukan kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk yang

dihasilkan. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat

dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 3. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas (Suyanto

(2009: 20)

Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi

4 3,26-4,00 Sangat Baik

3 2,51-3,25 Baik

2 1,76-2,50 Kurang Baik

1 1,01-1,75 Tidak Baik

Setelah dilakukannya pembelajaran fisika yang menggunakan media

e-learning dengan schoology sebagai suplemen pembelajaran dengan metode

one shot case study diperoleh hasil uji eksternal berupa hasil belajar siswa.

Data hasil dari uji eksternal digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas

media e-learning, digunakannya nilai KKM mata pelajaran fisika di sekolah

untuk perbandingan setelah menggunakan suplemen pembelajaran berupa

media e-learning dengan schoology untuk meningkatkan pemahaman konsep

Fluida Statis. Menurut Arikunto (2010), apabila 70% dari siswa yang belajar

menggunakan media e-learning telah tuntas KKM, maka suplemen

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

39

pembelajaran menggunakan media e-learning dengan schoology dalam

pembelajaran fisika ini dapat dikatakan efektif dan layak digunakan. Skor

penilaian total diformulasikan sebagai berikut:

����� =�����ℎ !"# $�%& '�()#"�)ℎ � *�

�����ℎ +!"# ,�! ����× 100

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

61

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian pengembangan ini, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dihasilkan media e-learning dengan schoology sebagai suplemen

pembelajaran pada materi Fluida Statis dengan prosedur pengembangan

Suyanto (2009) yang telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli desain.

2. Media e-learning dengan schoology sebagai suplemen pembelajaran fisika

pada materi Fluida Statis memiliki skor kemenarikan 3,02 (menarik),

kemudahan 2,95 (mudah), dan kemanfaatan 2,98 (bermanfaat).

3. Media e-learning dengan menggunakan schoology pada materi Fluida

Statis yang dikembangkan efektif digunakan sebagai suplemen

pembelajaran dilihat dari hasil uji efektivitas yaitu sebanyak 80% siswa

telah mencapai KKM.

B. Saran

Saran penelitian pengembangan ini adalah:

1. Penggunaan media e-learning ini sebaiknya diterapkan pada sekolah atau

daerah yang memiliki konektivitas internet stabil dan memadai.

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

62

2. Penggunaan media e-learning ini hendaknya dilakukan oleh guru yang

sudah memiliki pemahaman yang baik tentang media e-learning.

3. Bagi guru sebaiknya memanfaatkan media e-learning sebagai suplemen

pembelajaran untuk mengatasi permasalahan keterbatasan waktu

pembelajaran.

4. Bagi siswa hendaknya menggunakan media e-learning secara individu

agar dapat lebih mandiri dalam belajar di luar jam pelajaran.

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hunaiyyan, Ahmed, Nabeel Al-Huwail & Salah Al-Sharhan. 2008. Blended E-

Learning Design: Discussion of Cultural Issues. International Journal of

Cyber Society and Education. Vol. 1(1). 17-32.

Aminoto, Tugiyo & Pathoni, Hairul. 2014. Penerapan Media E-Learning Berbasis

Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi

Usaha dan Energi di Kelas XI SMA N 10 Kota Jambi. Jurnal

Sainmatika. Vol 8(1). 13-29.

Amiroh. 2012. Kupas Tuntas Membangun E-Learning dengan Learning

Management System Moodle. Sidoarjo: Genta Group.

Anonim. 2014. Mengapa silet bisa teraung dipermukaan air?. Dikutip dari

http://sudutipa.blogspot.com/2014/12/mengapa-silet-bisa-terapung-

di.html.

Anonim. 2016. Dampak Penyelam Terhadap Terumbu Karang. Dikutip dari

http://reefcheck.or.id/2016/06/20/dampak-penyelam-terhadap-terumbu-

karang/.

Anjrah. 2009. Paket cuci mobil. Dikutip dari http://www.usahabengkelsparepart

motor.com/peluang-usaha/alat-cuci-mobil-salju-hidrolik/.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Crata.

Artiyono, Sabar. 2015. 7 Hal yang bakal bikin kamu pikir-pikir kalau mau rajin

berenang. Dikutip dari https://www.brilio.net/life/7-hal-yang-bakal-

bikin-kamu-pikir-pikir-kalau-mau-rajin-berenang-1508314.html.

Azab, Rakesh. 2013. Blended Learning: A Way For Excellence In Teacher

Education In E-World. Proceeding of the Global Summit on Education

2013. Kuala Lumpur: Organized by World Conferences.net.

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

64

Bozic, Natasha Hoic. 2009. A Blended Learning Approach to Course Design and

Implementation. Ieee Transactions On Education. Vol, 52(1). 20-21.

Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. 2002. Educational research. San Fransisco:

Library of Congress Cataloging in Publication Data.

Helmanda, Rilfi., Elniti, Sri., & Armalita, Nonong. 2012. Pengembangan Handout

Matematika Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Siswa Smp Kelas VII

Semester 2. 1 (1): (75-79).

Henderson, Allan J. 2003. The E-Learning Question and Answer Book. New

York: American Management Association.

Hidayat, Ali. 2013. Pengaruh Penggunaan E-Learning terhadap Motivasi dan

Efektivitas Pem-belajaran Fisika Bagi Siswa SMA. Jurnal Manajemen

Sistem Informasi. Dikutip dari http://papers. gunadarma.ac.id/files/

journals/7/ articles/14879/public/14879-41778-1-PB.pdf.

Juniarti, Rani Dwi. 2014. Pengembangan media mobile learning dengan aplikasi

Schoology pada pembelajaran geografi materi hidrosfer kelas X SMA

Negeri 1 Karanganyar. Skripsi. Solo: Universitas Sebelas Maret.

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XI. Cimahi: Erlangga.

Kazu, Demirkol. 2014. Effect of blended learning environment model on high

school students’ academic achievement. The Turkish Online Journal of

Educational Technology. Vol. 13(1). 78-87.

Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika Jilid 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Cimahi: Erlangga

Maharta, Nengah. 1997. Belajar Fisika Sistematis 1. Bandung: Conceps Science

Bandung.

Mathew, Comerchero. 2006. E-Learning Concept and Techniqye. USA: Institute

fot Interactive Technologies, Bloomsburg Univercity of Pennsylvania.

Mayub. 2005. E-Learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Naim, Asih. 2013. Terapung, Tenggelam, Melayang. Dikutip dari http://asihnaim.

blogspot.com/2013/03/terapung-tenggelam-melayang.html.

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

65

Oliver, M. & Trigwell, K. 2005. Can "Blended Learning" Be Redeemed?.

E-Learning. 2(1), 17-26.

Pertiwi, Istri Cintya, Sukadi & I Nyoman Pursika. 2013. Penerapan Strategi

Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas X

Tataniaga B di SMA Negeri 1 Singaraja. Edutech Universitas

Pendidikan Ganesha.

Potter, Arfiy. 2010. Skripsi Pengembangan Multimedia. Dikutip dari

http://sekripsiku.blogspot.com/2010/02/bab-iii.html.

Pratama, Oktaviani. 2014. Kohesi dan adhesi. Dikutip dari https://oktaviani

pratama.wordpress.com/science/physics/kohesi-dan-adhesi/.

Prawiradilaga, Dewi Salma & Eveline Siregar. 2013. Mozaik Teknologi

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Rashty, David. 1999. E-Learning Process Models. Dikutip dari http://www.

addwise.com /articles/e-learning_Process_Models.pdf.

Rifai, Achmad & Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Unnes Press.

Roval, A.P. & Jordan, H.M. 2004. Blended Learning and Sense of Community:

A Comparative Analysis with Traditional and Fully Online Graduate

Courses. Internatonal Review of Research in Open and Distance

Learning. Vol. 5(2), 1-13.

Ruth C. Clark, Richard E. Mayer. 2011. E-Learning dan the science of

instruction: Proven Guidlines for Consumers dan Designers of

Multimedia Learning. 3rd edition.

Sari, E., Syamsurizal, & Asrial. 2016. Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta

Didik (LKPD) Berbasis Karakter Pada Mata Pelajaran Kimia SMA. Edu

Sains. 7 (1), 41-48.

Siemens, George. 2004. A Learning Theory for the digital Age. Dikutip dari

http:www.elearnspace.org/Articles/connectivism.html.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY …digilib.unila.ac.id/60668/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBA… · ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI

66

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Eko & Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisika

Siswa dengan Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka

dan Ketrampilan Proses untuk SMA Negeri 3 Bandar Lampung.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2009. Bandar Lampung: Unila.

Uzun Adem, Senturk Aysan. 2010. Blending Makes the Difference: Comparison of

Blended and Traditional Instruction on Students’ Performance and

Attitudes in Computer Literacy. Contemporary Educational Technology.

Vol. 1(3). 196-207.

Whitelock, D. & Jelfs, A. 2003. Editorial: Journal of Educational Media Special

Issue on Blended Learning. Journal of Educational Media. 28(2), 99-100.

Widodo, Tri. 2009. Buku Sekolah Elektronik Untuk SMA dan MA Kelas XI.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Yendri, Dodon. 2013. Blended Learning : Model Pembelajaran Kombinasi

E-Learning dalam Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Vokasi.

Vol. 3(5). 1-6.