PENGEMBANGAN MEDIA BILIK … ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA BILIK PENCANGKOKAN PADA MATERI PROSES...
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA BILIK … ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA BILIK PENCANGKOKAN PADA MATERI PROSES...
i
PENGEMBANGAN MEDIA BILIK PENCANGKOKAN
PADA MATERI PROSES PENCANGKOKAN
UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Lusiana Faustina Suba Boro
NIM. 131134250
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan yang Maha Esa sumber segala hidup
Tak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan syukurku
Bapak Faustinus Suba Boro dan Mama Maria Goretti Ima
Atas cinta dan motivasi
Terima kasih untuk semua doa yang tidak pernah berhenti kalian daraskan
Kakak Hendrika Faustina Suba Boro dan adik Eugenius Suba Boro
Untuk cinta dan motivasi sampai sekarang
Kakek Bernadus Nai, Kakek Modestus Nggalang (Alm),
Kakek Yoseph Sono (Alm), Nenek Maria Nona, Nenek Yustina Ongge,
Nenek Yuliana Nora
dan
Seluruh keluarga besarku
Atas motivasi dan dukungan
Teman-teman PPGT angkatan 2013
Yang selalu memberikan motivasi, perhatian, semangat, dan kebersamaan
Kakak-kakak PPGT angkatan 2012
Yang selalu memberikan contoh dan dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Teman-teman tercinta
Kakak Susana Penu, Kakak Della Aten, Kakak Renol Watu, Kakak Esta Sare, Kakak
Dewi Paokuma, Kakak Hermin, Rahmania Dasi, Sofia Wangge, Hilda Lena, Lendra
Harven, Roni Sadur, Astin Ndouk, Gustin Rindu, dan Serlin Mugi.
Yang selalu mendukung, memberikan dorongan dan selalu ada dalam suka dan duka
Dosen-dosen terbaik
Pak Puji, Ibu Maslichah, Pak Paulus Wahana, Ibu Ika, Pak Galih, Pak Rohandi, Ibu
Maya, Ibu Agnes, Pak Rusmawan.
Atas kerja keras, kesabaran dan ide-ide cemerlang selama perkuliahan
Dan telah menjadi orang tua kedua bagi mahasiswa PPGT selama ini
Keluarga besar Student Residence
Pamong dan teman-teman SR
Atas perlindungan, nasihat dan kasih sayang.
Kupersembahkan karya ini
Untuk almamaterku tercinta
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat
Dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian”
-Amsal 2: 6-
I’am not the best
But, i can be the best
-nn-
“The way to get started is to quit talking and begin doing”
-Walt Disney-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Februari 2017
Lusiana Faustina Suba Boro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Lusiana Faustina Suba Boro
Nomor Mahasiswa : 131134250
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Media Bilik Pencangkokan Pada Materi Proses Pencangkokan Untuk Siswa
Kelas III Sekolah Dasar
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Februari 2017
Yang menyatakan
Lusiana Faustina Suba Boro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA BILIK PENCANGKOKAN
PADA MATERI PROSES PENCANGKOKAN
UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
Lusiana Faustina Suba Boro
Universitas Sanata Dharma
2017
Kebutuhan guru pada media pembelajaran konvensional yang dapat membantu siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran dan juga sesuai dengan kriteria, menjadi alasan
dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa
media pembelajaran konvensional bilik pencangkokan pada materi proses pencangkokan
untuk siswa kelas III sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi
antara model Borg and Gall dalam Sugiyono (2015:298) . Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu 1) analisis masalah, 2)
pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, dan 5) revisi produk hasil validasi
hingga menghasilkan produk berupa media pembelajaran bilik pencangkokan pada materi
proses pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini
berupa daftar pertanyaan wawancara dan lembar kuisioner, wawancara dilakukan untuk
menganalisis kebutuhan guru kelas III berkaitan dengan media pembelajaran konvensional.
Sedangkan kuisioner digunakan untuk menilai kelayakan atau kualitas media bilik
pencangkokan oleh dua pakar media pembelajaran dan dua guru kelas III sekolah dasar.
Validasi media bilik pencangkokan berpedoman pada 13 aspek penilaian yang
dikategorikan dalam beberapa kategori diantaranya 1) aspek isi atau konten, 2) penggunaan
atau penyajian, dan 3) keterkaiatan dengan materi. Validasi dari dua pakar media
pembelajaran memperoleh nilai 4,61 (sangat baik) dan 4,46 (sangat baik) begitu pula dari dua
guru kelas III, diperoleh nilai dari masing-masing guru yaitu 4,46 (sangat baik). Berdasarkan
keempat nilai ini diperolehlah nilai rata-rata 4,49 yang masuk dalam kriteria sangat baik.
Dengan demikian media bilik pencangkokan telah layak digunakan untuk ujicoba dalam
kegiatan pembelajaran di kelas III sekolah dasar.
Kata kunci: media pembelajaran, proses pencangkokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
MEDIA DEVELOPMENT PLANT ROOM TRANSPLANTATION
AT A PLANT TRANSPLANTATION PROCESS MATERIAL
FOR THIRD GRADE STUDENT ELEMENTARY SCHOOL
Lusiana Faustina Suba Boro
Sanata Dharma University
2017
Teacher necesary for conventional learning material that can help students to reach the
purpose of learning and also appropriate with the criteria, becoming the reason for doing the
research. The purpose of the research is having the conventional learning material in plant
transplantation process for third grade student elementary school.
This research is the kind of research and development that modification Borg and Gall
models based on Sugiyono (2015:298). Development prosedures thet use in the study include
5 steps: 1) problem analysis, 2) data collection, 3) product design, 4) validation expert, and
5) product revition of validation until having the product of plant room transplantation at a
transplantation process material for third grade student elementary school. The research
instrument are interview question and questionnaires sheet, interview was done to analys the
third grade teacher necesary about conventional learning material. The questionnaires was
done to evaluating the quality of plant room transplantation by two learning materials
specialist and two teacher from trird grade elementary student.
Validation plant room transplantation based on 13 aspects of assessment which are
classified in several categories including 1) content aspect, 2) the use or presentation, and 3)
the material reletionship. The validations by two learning material specialist obtain a value
of 4,61 (very good), and 4,46 (very good) as well as of two teacher from third grade , of each
teacher are 4,46 (very good). Based on this four results, can achieved mean value 4,49
including criteria very good. Thus plant room transplantation has been worth for trial and
learning activities in third grade elementary school.
Keyword: learning material, transplantation process
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat,
rahmat, dan bimbinganNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Media Bilik Pencangkokan Pada Materi Proses Pencangkokan Untuk Siswa
Kelas III Sekolah Dasar” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku koordinator PPGT dan juga validator pakar
media pembelajaran bilik pencangkokan yang telah memberikan bantuan dalam
penelitian ini dengan melakukan validasi media pembelajaran.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan memberi dukungan serta masukan yang positif sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku validator pakar media
pembelajaran bilik pencangkokan yang telah memberikan bantuan dalam
penelitian ini dengan melakukan validasi media pembelajaran.
7. Para dosen dan staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
8. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah
memberikan bantuan kepada peneliti selama penelitian di sekolah.
9. Erviana Pramitasari, S.Pd. selaku guru validator media bilik pencangkokan
sekaligus Wali Kelas III A SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti
semenjak proses wawancara hingga validasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
10. Purwanti, S.Pd. selaku guru validator media bilik pencangkokan sekaligus Wali
Kelas III B SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti.
11. Landung Hardana, S.Pd,SD. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang
telah membantu peneliti dalam kegiatan wawancara.
12. Bapak Faustinus Suba Boro dan mama Maria Goretti Ima tercinta, atas segala
dukungan dan doa yang tak hentinya kalian daraskan.
13. Kakak Hendrika Faustina Suba Boro dan adik Eugenius Suba Boro atas dukungan
dan motivasinya,
14. Kakek dan nenek serta keluarga besar, atas dukungannya selama ini.
15. Teman-teman PPGT angkatan 2013 atas motivasi, kebersamaan dan perjuangan
selama ini.
16. Teman-teman tercinta kakak Susan, Roni, Rahma, Sofia, Hilda, Lendra, Astin,
Gustin, Dewi, dan Serlin atas bantuan dan motivasi yang diberikan.
17. Keluarga besar Student Residence, para pamong dan teman-teman, telah menjadi
keluarga kedua bagi peneliti.
18. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan dan
kekurangan, karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan selamat membaca, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 17 Februari 2017
Peneliti
Lusiana Faustina Suba Boro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................. vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv
DAFTAR BAGAN ....................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
E. Batasan Istilah .................................................................................................. 6
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ......................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ................................................................................................. 10
1. Media Pembelajaran Konvensional ............................................................ 10
a. Pengertian ............................................................................................... 10
b. Jenis ........................................................................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
c. Fungsi Media Pembelajaran ................................................................... 16
d. Manfaat Media Pembelajaran ................................................................. 18
e. Kriteria Pemilihan Media ....................................................................... 20
2. Media Bilik Pencangkokan .......................................................................... 24
3. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ............................................................. 25
4. Pengembangan Media ................................................................................. 26
5. Materi Pokok ............................................................................................... 26
B. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 27
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 29
D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 32
B. Setting Penelitian ............................................................................................. 38
C. Prosedur Pengembangan .................................................................................. 40
D. Teknik Pengumpulan data ............................................................................... 43
E. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 45
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 55
B. Pembahasan ..................................................................................................... 60
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran .............................................. 63
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas III dan Revisi Produk ................................... 65
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ............................................................ 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 76
B. Keterbatasan Pengembangan ........................................................................... 76
C. Saran ................................................................................................................ 77
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................... 78
LAMPIRAN .................................................................................................................. 80
BIODATA PENULIS ................................................................................................... 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................................ 39
Tabel 3.2 Instrumen Survei Kebutuhan ......................................................................... 45
Tabel 3.3 Lembar Kuisioner Instrumen Validasi Produk Oleh Pakar Media Pembelajaran
dan Guru ........................................................................................................ 47
Tabel 3.4 Kriteria kelayakan .......................................................................................... 48
Tabel 3.5 Konversi Nilai Skala Lima ............................................................................ 51
Tabel 3.6 Kriteria Skor Skala Lima ............................................................................... 53
Tabel 4.1 Komentar dan Saran Perbaikan Serta Revisi Produk ..................................... 65
Tabel 4.2 Hasil Validasi 4 Validator .............................................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 28
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 30
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Penelitian Dan Pengembangan ...... 35
Bagan 3.2 Desain Penelitian dan Pengembangan .......................................................... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Produk awal bilik pencangkokan ................................................................ 62
Gambar 4.2 Produk awal mock up pohon ....................................................................... 63
Gambar 4.3 Produk awal papan keterangan ................................................................... 63
Gambar 4.4 mock up pohon tanpa akar ........................................................................... 66
Gambar 4.5 mock up pohon setelah diberi akar .............................................................. 66
Gambar 4.6 Potensial untuk mencapai tujuan pembelajaran .......................................... 70
Gambar 4.7 Potensial merangsang semangat siswa ........................................................ 70
Gambar 4.8 Dapat digunakan berulang-ulang ................................................................ 71
Gambar 4.9 Sesuai dengan karakteristik siswa ............................................................... 71
Gambar 4.10 Memiliki konsep yang jelas ...................................................................... 72
Gambar 4.11 Memungkinkan komunikasi yang efektif ................................................. 72
Gambar 4.12 Memiliki bentuk yang jelas ....................................................................... 73
Gambar 4.13 Warna menarik .......................................................................................... 73
Gambar 4.14 Media bilik pencangkokan memuat mock up dan papan keterangan ....... 74
Gambar 4.15 Bilik (ruang) media Bilik Pencangkokan .................................................. 74
Gambar 4.16 Mock up pohon ......................................................................................... 74
Gambar 4.17 Buku petunjuk penggunaan media ............................................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Observasi dan Wawancara .......................................................... 81
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Wawancara ........................................ 84
Lampiran 3 Surat Izin Validasi ............................................................................. . ........ 86
Lampiran 4 ......Lampiran Wawancara Analisis Kebutuhan ........................................... 88
Lampiran 5 ...... Data Mentah Hasil Validasi Pakar Media ............................................. 92
Lampiran 6 ...... Data Mentah Hasil Validasi Guru Kelas III .......................................... 99
Lampiran 7.Silabs dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pemanusiaan manusia, menurut
Driyarkara (Sudiarja, 2006: 326). Dalam perjalanannya pendidikan di
Indonesia masih memegang teguh konsep pendidikan lama atau paradigma
lama, hal ini menjadikan siswa sebagai celengan yang cenderung pasif
sedangkan guru menjadi satu-satunya pihak yang aktif dalam kegiatan
belajar. Guru menjadi subyek dan obyek dari pendidikan, dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa memperhatikan kegiatan siswa
selain menulis, membaca, dan berdiskusi. Hal inilah yang lumrah tergambar
dalam wajah pendidikan Indonesia, guru menyampaikan materi, siswa
menerima bagaikan celengan kosong dan penuh pada saatnya nanti.
Paradigma pendidikan lama ini menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi
tidak bermakna, siswa cenderung ingin pulang lebih cepat karena alasan
bosan.
Paradigma pendidikan baru adalah konsep pendidikan dengan siswa
menjadi central sekaligus subyek dan obyek dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa bukanlah sebuah celengan kosong yang siap diisi namun siswa
menjadi perancang, pelaksana dan pengevalusi kegiatan pembelajaran.
Tujuan pendidikan Indonesia menurut UU No. 23 Tahun 2003 pasal 45 ayat
1 berbunyi “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan
sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial
emosional, dan kejiwaan peserta didik“. Sarana prasarana pendidikan dalam
hal ini meliputi alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan.
Media pendidikan menjadi salah satu sarana dalam pengembangan
kecerdasan intelektual siswa. Menurut Gagne (Sadiman, 2009: 6) media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Oleh karena merupakan segala komponen
dalam lingkungan siswa maka media dapat ditemukan di sekitar siswa dan
dapat digunakan secara langsung oleh siswa. Namun guru sebagai pengajar
wajib mengetahui terlebih dahulu penggunaan dan manfaat dari media itu
agar sesuai dengan perkembangan siswa.
Media merupakan segala cara dan sesuatu yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dalam rangka membantu peningkatan pemahaman
siswa akan materi yang diajarkan. Media yang dibuat harus sesuai dengan
tingkat perkembangan anak dan materi yang diajarkan. Ketepatan pemilihan
media akan sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran media harus dapat digunakan secara tepat dan
sesuai dalam hal ini adalah ketepatan dalam penggunaan.
Media pada awalnya hanya merupakan alat bantu mengajar dan lebih
menekankan pada pengembangan media visual seperti gambar, model,
obyek langsung, dan alat-alat yang dapat memberikan pengalaman kongkret
dan memotivasi siswa dalam belajar (Sadiman, 2009: 7). Namun dalam
perkembangannya media mengalami kemajuan bersamaan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
munculnya alat teknologi dan komunikasi yang lebih modern, hal ini tidak
menghilangkan media gambar, model, obyek dan lainnya melainkan
teknologi sebagai pelengkap dari pengembangan media secara umum.
Media berawal dari gambar dan model kemudian dikembangkan
menjadi bahan tiruan, mock up, replika, dan dioroma. Hal ini menunjukkan
perkembangan media yang pesat sekaligus ramah lingkungan, karena
ternyata pembuatan media dapat menggunakan bahan-bahan yang ada di
sekitar guru maupun siswa.
Sub tema merupakan penjabaran dari tema yang bersifat khusus.
Dalam kurikulum 2013 identik dengan subtema dan dari subtema tersebut
memiliki keterkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Materi merupakan
semua komponen kognitif dalam pembelajaran yang harus dipenuhi siswa
untuk mencapai standart kompetensi yang telah ditetapkan, (Sadiman, 2009:
8).
Guru sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menyajikan
materi secara kreatif, artinya tidak hanya bertolak dari buku melainkan juga
dari pengalaman kongkret siswa maupun hasil refleksi antara guru dan
siswa. Materi yang disampaikan atau disajikanpun tidak keluar dari konteks,
sehingga pemahaman siswa akan materi yang diajarkan semakin baik.
Guru yang baik adalah guru yang mampu menjadikan kegiatan
pembelajaran bermakna bagi siswa dan yang mampu menyajikan materi
secara baik dan menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kenyataannya, kapasistas penggunaan media sangatlah minim. Hal ini
dibuktikan melalui kegiatan wawancara terhadap guru wali kelas III SDN
Kalasan 1 dengan inisial L, penulis memperoleh jawaban bahwa
penggunaan media masih kurang. Penggunaan media pada beberapa mata
pelajaran di kelas III membuat siswa lebih aktif, kreatif dan senang karena
mereka dapat terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam penggunaan media di SDN Kalasan 1, penulis memperoleh
informasi bahwa guru lebih banyak menggunakan media ICT khususnya
powerpoint sehingga siswa kurang berpartisispasi secara aktif dalam
pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran tidak harus
mengeluarkan biaya, waktu dan tenaga yang besar, asalkan guru memiliki
kreativitas untuk memadukan materi pelajaran, alat dan bahan di sekitar
serta kemampuan siswa agar media yang dirancang dapat bermanfaat dan
berdayaguna dalam pelaksanan pembelajaran.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan penulis dan berdasarkan
hasil wawancara, penulis dapat mengetahui bahwa kapasitas penggunaan
media konvensional pada materi proses pencangkokan masih sangat minim
sehingga kurangnya pemahaman siswa akan materi, maka penulis
memberikan solusi dengan mengembangkan media pembelajaran bilik
pencangkokan pada materi proses pencangkokan untuk siswa kelas III
sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dari
pengembangan media ini adalah:
1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran bilik pencangkokan
pada materi proses pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar?
2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran bilik pencangkokan
pada materi proses pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan media
pembelajaran bilik pencangkokan pada materi proses pencangkokan
untuk siswa kelas III sekolah dasar.
2. Untuk mendeskripsikan tingkat kualitas produk pengembangan media
pembelajaran bilik pencangkokan pada materi proses pencangkokan
untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian dan pengembangan ini diantaranya
adalah:
1. Bagi Mahasiswa
Penelitian dan pengembangan ini dapat menjadi sarana penambah
pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan pengembangan media
bilik pencangkokan pada materi proses pencangkokan untuk siswa
kelas III sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi Guru
Pengembangan media pembelajaran bilik pencangkokan dapat
dijadikan sebagai salah satu referensi dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar khususnya pada materi proses pencangkokan untuk
siswa kelas III sekolah dasar.
3. Bagi Sekolah
Penelitian dan pengembangan ini dapat menjadi referensi bagi sekolah
dalam mengembangkan media pembelajaran bilik pencangkokan pada
materi proses pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar.
4. Bagi Prodi PGSD
Penelitian dan pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi
PGSD Universitas Sanata Dharma terkait pengembangan media
pembelajaran bilik pencangkokan pada materi proses pencangkokan
untuk siswa kelas III sekolah dasar.
E. Batasan Istilah
1. Media pembelajaran merupakan seperangkat peralatan yang
digunakan sebagai alat bantu mengajar yang bersifat sebagai perantara
atau pengantar pesan dari pembicara kepada pendengar.
2. Media pembelajaran bilik pencangkokan merupakan salah satu media
tiga dimensi atau media yang memiliki bentuk menyerupai benda asli.
3. Perkembangbiakan buatan tumbuhan adalah perkembangbiakan secara
tak kawin pada tumbuhan yang sengaja dilakukan manusia atau
dengan bantuan manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong
dahan tumbuhan induknya.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Media bilik pencangkokan potensial untuk mencapai tujuan
pembelajaran. dimana siswa dapat memahami konsep dari proses
pencangkokan dari langkah pertama sampai terakhir.
2. Potensial membangun dan merangsang semangat siswa dalam belajar.
Media bilik pencangkokan memiliki bentuk yang unik baik dari
biliknya, mock up pohon, dan keterangannya.
3. Dapat digunakan berulang-ulang. Media bilik pencangkokan
merupakan gabungan dari tiga bagian yaitu bilik, mock up pohon dan
keterangannya. Alas bilik terbuat dari papan dengan ketebalan 2 cm
dan dindingnya terbuat dari tripleks dengan ketebalan 4 mm. Mock up
pohon terbuat dari kayu dilapisi dengan kain flanel tebal berwarna
coklat. Selain itu daunnya terbuat dari kulit botol bekas dan dilapisi
kembali dengan kain flanel berwarna hijau. Media bilik pencangkokan
juga memiliki keterangan yang alasnya terbuat dari papan dengan
tebal 0,5 mm. Artinya media bilik pencangkokan kuat dan tahan lama.
4. Media bilik pencangkokan memiliki 6 bilik, dimana setiap bilik
memuat 1 mock up dan 1 papan keterangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
5. Media bilik pencangkokan mudah dibawa ke mana-mana. Media bilik
pencangkokan ini didesain untuk dapat dibawa ke mana-mana, karena
tidak terlalu besar dan ringan.
6. Media bilik pencangkokan sesuai dengan karakteristik anak kelas III
sekolah dasar. Hal ini dikarenakan media bilik pencangkokan
memiliki bentuk dan warna yang menarik, selain itu media ini
memiliki jenis permainan yang cocok untuk anak SD.
7. Berdasarkan konsep yang jelas, artinya media bilik pencangkokan
mampu menjelaskan konsep dari proses pencangkokan yang masih
abstrak. Mock up pohon menggambarkan dengan jelas proses
pencangkokan ditambah dengan keterangan yang memuat bahasa
Indonesia sederhana dan mudah dipahami siswa.
8. Dapat digunakan untuk komunikasi yang efektif. Media bilik
pencangkokan ini memuat mock up sekaligus kalimat yang mudah
dipahami siswa. Selain itu mock up juga berfungsi melatih anak
menggunakan bahasa sendiri dalam menjelaskan sesuatu.
9. Memiliki bentuk yang jelas. Maksudnya media bilik pencangkokan
yang merupakan mock up memiliki bentuk pohon yang jelas
termaksud batang, dahan, dan daunnya.
10. Warnanya menarik. Media bilik pencangkokan memiliki warna yang
menarik, perpaduan dari warna hijau muda, emas (gold), hijau tua dan
coklat, yang merupakan warna-warna primer dan sekunder serta
disukai anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
11. Media bilik pencangkokan di dalamnya meliputi:
a. Mock up pohon
b. Keterangan proses pencangkokan
12. Media bilik pencangkokan, terdiri atas:
a. Bilik (ruang), yang menjadi tempat diletakannya mock up pohon
dan papan keterangan proses pencangkokan
b. Mock up pohon
c. Keterangan, terbuat dari papan tipis yang beisi keterangan dari
mock up pohon dalam hal ini proses pencangkokannya.
13. Media bilik pencangkokan memiliki buku petunjuk untuk tiap muatan
pelajaran dan juga kegiatan permainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran Konvensional
a. Pengertian
Smaldino, Sharon, dkk, 2011: 7 menyatakan secara harafiah atau
asal katanya, media berasal dari bahasa Latin medium (antara) dan
merupakan bentuk jamak dari perantara (medium). Istilah ini merujuk
pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan
sebuah penerima.
Webster Dictionary (Anitah, 2010: 4), mengemukakan bahwa
media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam
bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau
penghubung dua pihak atau dua hal.
AECT (Association of Educational and Communication
Technology) (Sanaky 2013: 4), memberikan batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi. Menurut Gagne (Sadiman, 2009: 6) media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Oleh karena merupakan segala komponen
dalam lingkungan siswa maka media dapat ditemukan di sekitar siswa
dan dapat digunakan secara langsung oleh siswa. Namun guru sebagai
pengajar wajib mengetahui terlebih dahulu penggunaan dan manfaat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
media agar sesuai dengan perkembangan siswa. Media merupakan segala
cara atau sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam
rangka membantu peningkatan pemahaman siswa akan materi yang
diajarkan.
Media yang dibuat harus sesuai dengan tingkat perkembangan
anak, dan materi yang diajarkan. Ketepatan pemilihan media akan sangat
membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam kegiatan
pembelajaran media harus dapat digunakan secara tepat dan sesuai dalam
hal ini adalah ketepatan dalam penggunaan dan juga kesesuaian dengan
materi yang akan diajarkan.
(Sadiman 2009: 6) media pada awalnya hanya merupakan alat
bantu mengajar dan lebih menekankan pada pengembangan media visual
seperti gambar, model, obyek, dan alat-alat yang dapat memberikan
pengalaman kongkret dan memotivasi siswa dalam belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media adalah segala komponen
yang berada di sekitar siswa yang bertujuan sebagai medium atau
perantara pesan yang dapat memotivasi siswa dalam belajar.
b. Jenis
Media pembelajaran (Sukiman, 2012: 44) merupakan komponen
pembelajaran yang meliputi bahan dan peralatan. Dengan masuknya
berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan, media pembelajaran terus
mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis format,
dengan masing-masing ciri dan kemampuannya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Beberapa ahli telah mencoba mengklasifikasikan media
pembelajaran ke dalam bentuk taksonomi media. Rudy Bretz,
mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara,
visual, dan gerak.
Sadiman (Sukiman, 2012: 45) mengemukakan bahwa beberapa ahli
lainnya seperti Gagne, Brigss, Edling, dan Allen membuat taksonomi
media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan
interaksi dalam belajar dari pada sifat media itu sendiri. Gagne
mengelompokkan media berdasarkan tingkat hierarki belajar yang
dikembangkannya, yaitu benda untuk didemonstasikan, komunikasi lisan,
media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin
belajar. Sedangkan Brigss mengklasifikasikan media menjadi 13 (tiga
belas) berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media
dengan karakteristik siswa. ketiga belas media tersebut adalah obyek atau
benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak,
pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai,
film (16 mm), film rangkai, televisi, dan gambar (grafis).
Djamarah dan Zain (2006: 124), membagi media ke dalam
beberapa bagian yaitu:
1) Dilihat dari jenisnya
a) Media auditif, merupakan media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti radio, tape recorder, piringan hitam.
Media ini tidak cocok untuk penyandang tuna rungu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b) Media visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra
pengelihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam
seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar
atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu,
dan film kartun.
c) Media audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik, karena meliputi kedua jenis media. Media ini dibagi kembali
ke dalam:
i) Audiovisual diam dan
ii) Audiovisual gerak
2) Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:
a) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu
yang sama.
Contoh: radio dan televisi
b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat
yang khusus seperti film, sound slides, film rangkai, yang harus
menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c) Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termaksud
media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui
komputer.
3) Dilihat dari bahan pembuatannya
a) Media sederhana, merupakan media yang bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan
penggunaannya tidak sulit
b) Media kompleks, merupakan media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta harganya mahal, sulit
pembuatannya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan
pemakainya.
Munadi, 2010: 107, menyampaikan pendapatnya tentang benda asli
dan benda tiruan (model). Benda asli dan benda tiruan dapat dipilih
penggunaannya dalam pengajaran apabila dilihat berdasarkan tujuannya,
setidaknya ada tiga macam benda asli, diantaranya:
1) Unmodified real thing adalah benda sebenarnya, sebagaimana adanya,
tanpa perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya.
Benda-benda ini memiliki ciri dapat digunakan, hidup, dalam ukuran
yang normal, dapat dikenal dengan nama sebenarnya. Contoh anak
ayam yang hidup.
2) Modified real thing, kategori ini termaksud mock up
(replika/tiruan/imitasi), miniatur dan cutaways (potongan-potongan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Mock up (replika/tiruan/imitasi) adalah benda asli versi
disederhanakan, yang dibuat hanya bagian penting saja. Mock up
sangat efektif untuk belajar, karena disamping dapat mengkongkritkan
yang abstrak juga dapat dapat menarik perhatian. Contoh benda tiruan
bola langit/tata surya.
3) Specimens, merupakan media yang kadang tidak dimodifikasi dan
biasanya merupakan bagian dari lingkungan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli peneliti dapat
mengklasifikasikan media bilik pencangkokan ke dalam jenis media
berdasarkan:
1) Berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan, media bilik
pencangkokan termaksud media model
2) Dilihat dari jenisnya, media bilik pencangkokan termaksud media
visual karena memanfaatkan indera penglihatan.
3) Dilihat dari daya liputnya, media bilik pencangkokan termaksud daya
liput luas dan serentak karena penggunaan media ini untuk satu kelas
karena dapat dimanfaatkan melalui kegiatan permainan.
4) Dilihat dari bahan pembuatannya, media bilik pencangkokan masuk
dalam media sederhana karena bahannya yang mudah didapat dan
penggunaannya yang tidak merepotkan.
5) Berdasarkan pembagian benda asli dan tiruan, media bilik
pencangkokan termaksud dalam mock up karena media ini merupakan
tiruan benda asli namun hanya bagian penting atau diperlukan saja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
media bilik pencangkokan dapat membantu siswa merealisasikan teori
yang dianggap abstrak ke dalam sesuatu yang lebih nyata atau real.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Levie dan Lentz (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 19-20),
mengemukakan pendapat tentang fungsi media pembelajaran khususnya
media visual, yang terdiri dari 4 fungsi yaitu:
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada awal pelajaran atau
materi pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat mengunggah emosi dan sikap siswa,
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian media visual memberikan konteks untuk memahami teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Kemp dan Dayton (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 20), menyatakan
pemikiran tentang fungsi media pembelajaran yaitu, media pembelajaran
akan memenuhi tiga fungsi utama jika digunakan oleh perorangan,
kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal 1)
Memotivasi minat dan tindakan, 2) Menyajikan informasi, 3) Memberi
instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan
informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau
pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula dalam bentuk hiburan,
drama, atau teknik motivasi.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat ditarik kesimpulan
bahwa media bilik pencangkokan mencakup semua fungsi di atas,
seperti:
1) Fungsi Atensi, media bilik pencangkokan memiliki bentuk yang
menarik dan dapat mengarahkan konsentrasi siswa untuk memahami
materi, karena media ini memiliki bentuk seperti labirin dan juga
seperti papan berputar.
2) Fungsi afektif, media bilik pencangkokan memiliki keterangan pada
tiap bilik dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
media ini juga memiliki bentuk yang menarik sehingga siswa dapat
mempelajari proses pencangkokan sekaligus kegiatan membaca
dengan menyenangkan.
3) Fungsi kognitif, dilihat dari penggambaran secara jelas proses
pencangkokan lewat miniatur pohon yang dibuat.
4) Fungsi kompensatoris, media ini dapat membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk menemukan kata-katanya sendiri untuk
menjelaskan proses pencangkokan dengan melihat mock up pohon
yang disediakan.
Selain itu media bilik pencangkokan juga memuat ketiga fungsi
media jika digunakan dalam kelompok besar yaitu memotivasi,
menyajikan informasi, dan memberi instruksi.
d. Manfaat Media Pembelajaran
Kemp dan Dayton (Arsyad, 2010: 21), mengemukakan beberapa
hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan
media, diantaranya:
1. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang
melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan
yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara
yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam tafsiran itu
dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan
kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan dan aplikasi
lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai
penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan
memperhatikan. Kejelasan dan kerunrutan pesan, daya tarik image
yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat
menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir,
yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek
motivasi dan meningkatkan minat.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
Secara khusus media pembelajaran memiliki beberapa manfaat
diantaranya:
1. Menangkap suatu obyek atau peristiwa-peristiwa tertentu
peristiwa-peristiwa penting atau obyek yang langkah dapat
diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau
audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan digunakan
manakala diperlukan.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau obyek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan
pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga mudah
dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Untuk
memanipulasi keadaan, juga media pembelajaran dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang
sulit diikuti.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang manfaat media
pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa media memiliki manfaat
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi atau pesan yang baku, dalam hal ini
penggunaan media menjadikan siswa tidak menerima pesan yang
salah.
2. Menarik perhatian. Dalam hal ini media membantu guru dalam
menarik minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Memanipulasi keadaan. Dalam pembelajaran sering guru
menyampaikan pesan secara abstrak, namun dengan menggunakan
media siswa dapat menerima pesan dari hal yang kongkret. Sebagai
contoh dalam pembelajaran tentang proses pencangkokan, jika guru
hanya menggunakan power point dan gambar siswa hanya menerima
pesan abstrak, sedangkan jika guru menggunakan media alam,
misalnya pohon maka siswa mendapatkan pesan kongkret.
e. Kriteria pemilihan media
Eli (Sadiman, 2009: 85), mengemukakan pendapat mengenai
kriteria pemilihan media diantaranya adalah (1) media apa saja yang ada
(2) berapa harganya (3) berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya
(4) format apa yang memenuhi selera pemakai. Selain Eli, Dick dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Carey ada empat faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media
1. Ketersediaan sumber setempat. Bila tidak tersedia media di suatu
tempat, maka harus dibuat sendiri.
2. Adanya dana, tenaga dan fasilitas untuk membeli atau memproduksi
media tersebut.
3. Keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media. Media diharapkan
dapat digunakan di mana pun dengan peralatan tang ada di sekitarnya
dan kapanpun serta mudah dalam proses mobilisasi.
4. Efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang. Ada media
yang mahal dalam produksi namun dapat digunakan dalam jangka
waktu yang panjang, begitu pula sebaliknya ada media yang murah
dalam produksi namun setiap saat materinya berganti.
Arsyad, 2010: 75, mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan
kriteria pemilihan media, yaitu sebagai berikut:
1. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Media dipilih berdasarkan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum
mengacu kepada sala satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan ini dapat digambarkan
dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh
siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan
kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat,
melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang
melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan
grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu
memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk
memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara
efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pembelajaran dan kemampuan mental siswa. misalnya televisi, tepat
untuk mempertunjukkan proses dan transformasi yang memerlukan
manipulasi ruang dan waktu.
3. Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, dan
sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan.
Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya,
bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun
para guru atau instruktur untuk memilih media yang ada, mudah
diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. media yang dipilih
sebaiknya dapat digunakan di manapun dan kapanpun dengan
peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan
dibawa ke mana-mana.
4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria
utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh
guru yang menggunakannya.
5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar
belum tentu sama efektifnya jika digunakan dalam kelompok kecil
atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar,
kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.
6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambaran maupun fotograf
harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada
slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar
belakang.
Berdasarkan pendapat ahli tentang kriteria pemilihan media, dapat
diketahui bahwa media bilik pencangkokan telah memenuhi seluruh
kriteria diantaranya:
1. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini media bilik
pencangkokan memuat mock up pohon dari proses pencangkokan
dilengkapi dengan keterangannya, media ini dapat membantu siswa
untuk lebih memahami cara mencangkok yang selama ini dipelajari
secara abstrak.
2. Tepat untuk kegiatan pembelajaran.
3. Praktis, luwes dan bertahan. Media bilik pencangkokan terdiri atas,
bilik, mock up pohon, dan keterangan. Bilik pencangkokan terbuat
dari papan dan tripleks sedangkan mock up pohon terbuat dari kayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dan dilapisi kain flanel, sedangkan keterangan terbuat dari papan bulat
dan persegi.
4. Pengelompokan sasaran. Media bilik pencangkokan dapat digunakan
untuk kelompok kecil maupun besar, hal ini dikarenakan media bilik
pencangkokan memiliki ukuran yang besar juga dalam kegiatan
pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai media permainan.
5. Mutu teknis. Media bilik pencangkokan memiliki mock up dari pohon
yang digunakan sebagai tempat pencangkokan oleh karena itu media
ini memiliki visualisasi yang bagus, baik dari mock up pohon,
keterangan, maupun biliknya.
2. Media Bilik Pencangkokan
Berdasarkan asal katanya media artinya sarana atau alat (Kamus
Terbaru Bahasa Indonesia, 2008: 441) adapun berdasarkan asal katanya
bilik artinya ruangan kecil atau kamar (Kamus Terbaru Bahasa
Indonesia, 2008: 135), sedangkan pencangkokan dengan kata dasar
cangkok berdasarkan asal katanya memiliki arti membuat cabang (dahan)
menjadi akar (Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, 2008: 160). Dapat
disimpulkan bahwa media bilik pencangkokan artinya sarana atau alat
yang memiliki ruangan kecil tempat membuat cabang (dahan) menjadi
akar.
Media bilik pencangkokan merupakan media untuk membantu
siswa dalam memahami materi proses pencangkokan. Media bilik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pencangkokan ini juga membantu guru dalam menjelaskan materi proses
pencangkokan.
Media bilik pencangkokan merupakan gabungan dari tiga bagian
yaitu bilik, mock up pohon dan keterangannya. Alas bilik terbuat dari
papan dengan ketebalan 2 cm dan dindingnya terbuat dari tripleks dengan
ketebalan 4 mm. Mock up pohon terbuat dari kayu dilapisi dengan kain
flanel tebal berwarna coklat. Selain itu daunnya terbuat dari kulit botol
bekas dan dilapisi kembali dengan kain flanel berwarna hijau. Media
bilik pencangkokan juga memiliki keterangan yang alasnya terbuat dari
papan dengan tebal 0,5 mm.
3. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Siswa kelas III memiliki karakteristik fisik maupun emosional
berbeda pada tiap tahap perkembangannya. Apabila mengacu pada tahap
perkembangan (Desmita, 2009: 35), maka siswa sekolah dasar berada
dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9
tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Siswa dengan usia ini
senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok, dan merasakan atau
melakukan sesuatu secara langsung, oleh karena itu guru harus mampu
menciptakan suasana belajar aktif, dimana siswa dapat bergerak, terlibat
aktif (langsung), melakukan permainan dan bekerja sama.
Havigurts (Desmita, 2009: 35) mengungkapkan tugas
perkembangan siswa sekolah dasar yang meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan
aktivitas fisik, 2. Membina hidup sehat, 3. Belajar bergaul dan bekerja
dalam kelompok. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan
jenis kelamin.
2. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi
dalam masyarakat.
3. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif.
4. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai.
5. Mencapai kemandirian pribadi.
4. Pengembangan Media
Dalam skripsi ini, peneliti mengembangkan media konvensional
yaitu bilik pencangkokan. Media ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam memahami materi proses pencangkokan. Media bilik
pencangkokan, merupakan hasil pegembangan antara media mock up dan
REPALING (Replika Papan Lingkaran). Media ini diharapkan dapat
membantu siswa untuk memahami materi proses pencangkokan. Dalam
pengembangan media ini, peneliti juga melengkapinya dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa.
5. Materi Pokok
Materi pokok atau materi pembelajaran merupakan penjabaran dari
kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik melalui proses
pembelajaran. Majid, 2014: 112, menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan materi pokok, yaitu: a) Potensi peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
didik, b) Relevansi materi pokok dengan KI dan KD, c) Tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta
didik, d) Kebermanfaatan bagi peserta didik, e) Struktur keilmuan, f)
Kedalaman dan keluasan materi, g) Relevansi dengan kebutuhan peserta
didik, dan h) Alokasi waktu.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang media sangat sering dilakukan atau dilaksanakan,
namun pengembangan media konvensional “bilik pencangkokan” masih
jarang dilakukan khususnya pada kurikulum 2013. Berikut adalah tiga
penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional yang relevan.
Pertama, skripsi Penerapan Media Lingkungan untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa Kelas VI dalam Memahami Materi IPA pada MI YAPPI
Kedungwanglu, Playen, Gunungkidul oleh Abror (2014: vii). Skripsi ini
menggunakan jenis penelitian Classroom Action Research (CAR), penelitian
ini menekankan pada penggunaan media lingkungan yang berada di sekitar
siswa, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
pembelajaran yang dilaksanakan adalah mata pelajaran IPA khususnya materi
perkembangbiakan tumbuhan.
Kedua, skripsi Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis
Lectora Professional Publishing Suite Materi Cara Pencegahan Kerusakan
Lingkungan Kelas IV Semester II di SD/MI oleh Rochmawan (2013: vii) ini
menggunakan model pengembangan dari Reiser dan Mollenda yaitu model
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pembelajaran yang digunakan adalah mata pelajaran IPA khususnya materi
pencegahan kerusakan lingkungan.
Ketiga, Pengembangan Media Pembelajaran PALIBER (Papan
Lingkaran Berputar) Mata Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar oleh
Listyorini (2013: vii) merupakan penelitian RnD model Borg and Gall yang
terdiri dari 10 tahap pengembangan.
Dari ketiga penelitian di atas, peneliti belum melihat adanya penelitian
tentang pengembangan media bilik pencangkokan pada materi proses
pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan kurikulum 2013. Karena itu penelitian ini merupakan
penelitian baru yang dapat dijadikan referensi bagi dunia pendidikan. Berikut
adalah Literature Map yang mengaitkan tiga penelitian dengan penelitian
baru yang disajikan oleh peneliti.
Bagan 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
Penerapan Media Lingkungan untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas
VI dalam Memahami Materi IPA pada MI
YAPPI Kedungwanglu, Playen,
Gunungkidul.
Abror (2014 : vii)
Pengembangan Media Pembelajaran
IPA Berbasis Lectora Professional
Publishing Suite Materi Cara
Pencegahan Kerusakan Lingkungan
Kelas IV Semester II di SD/MI A
Rochmawan (2013: vii)
Pengembangan Media Pembelajaran
Paliber (Papan Lingkaran Berputar)
Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Sekolah Dasar
Listyorini (2013 : vii)
Pengembangan Media Pembelajaran Bilik
pencangkokan pada Materi
Perkembangbiakan Buatan Tumbuhan
(cangkok) dalam Sub Tema
Perkembangbiakan Tumbuhan Untuk Siswa
Kelas III Sekolah Dasar.
Lusiana Faustina Suba Boro (2017: ix)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Kerangka Berpikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dalam rangka mengembangkan
kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan
pengetahuan anak. Selain itu kurikulum 2013 menekankan pada
pembelajaran yang kontekstual dengan situasi siswa sehari-hari, sehingga
menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Kurikulum 2013 juga menekankan dalam prosesnya melibatkan
beberapa mata pelajaran agar dapat memberikan pengalaman bermakna bagi
siswa. Oleh karena itu, untuk memenuhi hal tersebut guru ditutut untuk lebih
kreatif dalam pembuatan perangkat pembelajaran, salah satunya adalah
media pembelajaran. Media pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa
untuk mengalami pembelajaran secara kongkrit.
Pembelajaran yang kongkrit sangat ditekankan kepada siswa-siswi
kelas bawah, yang salah satu diantaranya yakni Kelas III SD. Dalam
pembelajarannya siswa kelas III sangat memerlukan pemanfaatan media
pembelajaran terlebih khusus untuk mata pelajaran IPA yang cenderung
dianggap sulit bagi siswa kelas III sekolah dasar.
Penggunaan media pembelajaran sangatlah membantu siswa dalam
memahami pembelajaran secara kontekstual. Khususnya media konvensional
karena lebih nyata dan dekat dengan siswa sehingga dalam penggunaannya
dapat melibatkan siswa secara langsung. Hasil belajar materi IPA yang
diintegrasikan dengan muatan Bahasa Indonesia untuk kelas III SDN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kalasan 1 masih kurang dari KKM dan penyampaian materi tergolong belum
optimal. Sehingga perlu adanya media pembelajaran yang mampu
memvisualisasikan konsep materi pelajaran dengan baik. Melihat identifikasi
masalah kebutuhan karakteristik siswa tersebut maka peneliti terlebih dahulu
menyusun GBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam rangka melakukan
desain atau rancangan pembuatan media bilik pencangkokan, kemudian
media pembelajaran konvensional dapat diproduksi.
Setelah media pembelajaran konvensional diproduksi, media harus
diuji terlebih dahulu oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi yang
dimaksud adalah guru kelas SDN Kalasan 1 yaitu guru kelas III, hal ini
bertujuan memberikan penilaian, masukan, kritik dan saran agar kualiatas
media menjadi lebih baik. Kemudian media pembelajaran diuji
keefektifannya kepada siswa kelas III SDN Kalasan 1, namun karena
keterbatasan waktu maka tidak dilakukan uji efektivitasnya di sekolah.
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
Mata Pelajaran Perangkat
Pembelajaran
Media IPA
ICT
Konvensional
Perkembangbiakan
buatan tumbuhan
Bilik Pencangkokan
Pembelajaran di SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Pertanyaan Penelitian
Terkait dengan pengembangan media bilik pencangkokan.
1. Bagaimana pengembangan media bilik pencangkokan pada materi
proses pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar?
2. Terkait dengan kualitas media atau produk
a. Bagaimana kualitas produk media bilik pencangkokan pada materi
proses pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar menurut
pakar media?
b. Bagaimana kualitas produk media bilik pencangkokan pada materi
proses pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar menurut
guru SD kelas III?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Borg dan Gall dalam Sugiyono (2010: 9), mengungkapkan bahwa
penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian. Penelitian ini
mengikuti suatu langkah-langkah siklus. Langkah penelitian atau proses
pengembangan ini terdiri dari kajian tentang temuan penelitian produk yang
akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan
tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk
tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap uji lapangan.
Borg and Gall dalam Sanjaya (2013: 129) berpendapat bahwa produk
pendidikan yang dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan itu tidak
terbatas pada bahan-bahan pelajaran seperti buku teks, film pendidikan dan
lain sebagainya, akan tetapi juga bisa berbentuk prosedur atau proses seperti
metode mengajar atau metode mengorganisasi pembelajaran.
Seels dan Richey, dalam Setyosari (2013: 223), penelitian
pengembangan didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk
merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses
dan hasil pembelajaran dan harus memenuhi kriteria konsistensi dan
keefektifan secara internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya
Research and Development (R&D) menurut Sugiyono (2015: 407) adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut.
Peneliti mengembangkan sebuah media konvensional pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas III SDN Kalasan 1 dalam
tema pengembangbiakan hewan dan tumbuhan pada subtema
pengembangbiakan tumbuhan untuk materi proses pencangkokan. Produk
akan di uji coba pada semua siswa. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui
kualitas media. Namun dalam pelaksanaannya, media ini tidak melalui
tahapan uji coba karena keterbatasan waktu. Untuk dapat menghasilkan
produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan untuk
menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Metode penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D) telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu
Alam dan Teknik. Namun demikian metode penelitian dan pengembangan
bisa juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti Psikologi,
Sosiologi, Pendidikan, Manajemen, dan lain-lain. Penelitian dan
pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang
administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak
produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan
melalui research dan development. Pada skripsi ini peneliti hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
menyajikan contoh metode penelitian dan pengembangan yang dapat
digunakan untuk penelitian sosial, khususnya pendidikan.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukan pada
bagan 3.1 berikut.
Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode Penelitian dan Pengembangan.
1. Potensi dan masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah.
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
nilai tambah. Dalam bidang sosial dan pendidikan, misalnya kita
punya potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak, sehingga
melalui model pendidikan tertentu dapat diberdayakan sebagai tenaga
kerja pertanian atau industri yang berbasis bahan mentah alam
Indonesia. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita
tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Sugiyono
(2015: 410) mengatakan “masalah adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi”. Data tentang potensi dan masalah
tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Uji Coba
Pemakaian
Revisi
Produk
Revisi Produk Uji Coba
Produk
Revisi
Desain
Produksi
Massal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau
instansi tertentu yang masih up to date.
2. Mengumpulkan informasi
Sugiyono (2015: 411), setelah potensi dan masalah dapat
ditunjukan secara faktual dan up to date. Maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan produk untuk mengatasi masalah tersebut. Di sini
diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan
digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian
tujuan yang ingin dicapai.
3. Desain Produk
Sugiyono (2015: 412) mengatakan produk yang dihasilkan
dalam penelitian Research and Development bermacam-macam.
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui
penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan. Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan adalah
media pembelajaran konvensional untuk siswa kelas III SDN Kalasan
1 mengacu Kurikulum 2013.
4. Validasi Desain
Pada langkah ini merupakan proses kegiatan untuk menilai
rancangan produk. Validasi produk dapat dilakukan dengan
menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
untuk menilai produk yang telah dirancang. Validasi dapat dilakukan
dalam forum diskusi.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar
dan para ahli, selanjutnya memperbaiki desain produk yang telah
diketahui kelemahannya sehingga menghasilkan produk yang lebih
baik.
6. Uji Coba Produk
Pada langkah ini setelah desain divalidasi dan direvisi,
selanjutnya melakukan uji coba produk. Pada tahap awal dilakukan
simulasi dengan jumlah terbatas agar mengetahui keefektifan dan
keefisienan produk yang telah dirancang untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
7. Revisi Produk
Sugiyono (2015: 425) setelah melakukan uji coba produk secara
terbatas dan mengetahui kelemahan produk yang dirancang maka
perlu direvisi agar produk tersebut bisa mengatasi permasalahan yang
dihadapi. Langkah selanjutnya adalah perlu melakukan uji coba
produk sesungguhnya.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil maka selanjutnya
produk yang berupa media pembelajaran baru tersebut diterapkan
dalam lingkungan pendidikan yang luas. Media pembelajaran baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul
guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian produk
tersebut dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat
kekurangan atau kelemahan.
10. Pembuatan Produk Masal
Pada langkah ini apabila produk yang berupa media
pembelajaran baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa
kali pengujian, maka media pembelajaran baru tersebut dapat
diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.
B. Setting Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian dan pengembangan ini adalah siswa kelas
III SDN Kalasan 1, pada tema pengembangbiakan hewan dan
tumbuhan dan subtema pengembangbiakan tumbuhan.
2. Subyek penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III
SDN Kalasan 1 yang beralamat di Krajan, Tirtomartani, Kalasan,
Sleman. Siswa-siswi kelas III SDN Kalasan 1 memiliki latar belakang
yang sama dalam hal kebudayaan, namun dalam bidang lain sangatlah
berbeda. Selain itu siswa-siswi kelas III SDN Kalasan 1 tidak ada
yang memiliki kebutuhan khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Waktu dan tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama delapan bulan terhitung
mulai bulan Juli 2016 sampai bulan Februari 2017. Peneliatan dimulai
dengan analisis kebutuhan dan diakhiri dengan pembuatan artikel
penelitian. Berikut akan dipaparkan jadwal kegiatan penelitian:
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian
No Kegiatan
Bulan
Ju
li
Agu
stu
s
Sep
tem
ber
Ok
tob
er
Novem
ber
Dese
mb
er
Jan
uari
Feb
ru
ari
1 Analisis
Kebutuhan
2
Pengumpulan
Data
3 Desain Produk
4 Validasi Desain
5 Revisi Desain
6
Produksi Produk
akhir
7 Sidang Skripsi
8
Pembuatan
Artikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa penelitian ini diawali pada
bulan Juli, dimana peneliti melakukan anlisis kebutuhan di SDN Kalasan 1
untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru berkaitan dengan
penggunaan media pembelajaran. Pada bulan Agustus dan September,
peneliti mengumpulkan data kemudian mengolahnya. Pada akhir bulan
September hingga akhir Desember, peneliti mendesain produk berdasarkan
kebutuhan guru di SDN Kalasan 1. Setelah mendesain produk, pada bulan
Januari produk yang telah dibuat divalidasi oleh guru kelas III dan juga oleh
pakar media pembelajaran sekaligus produksi produk akhir. Pada
pertengahan Februari peneliti melaksanakan sidang skripsi dan diakhiri
dengan pembuatan artikel pada akhir bulan Februari.
C. Prosedur Pengembangan
Setyosari (2013: 228) mengemukakan bahwa suatu model dalam
penelitian pengembangan dihadirkan dalam berbagai prosedur
pengembangan yang biasanya mengikuti model pengembangan yang dianut
oleh peneliti. Sugiyono (2015: 298-311) menyebutkan ada 10 langkah
penelitian pengembangan oleh Borg dan Gall, seperti pada bagan berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Bagan 3.2 Desain penelitian dan pengembangan
Prosedur pengembangan pada bagan di atas dijelaskan oleh Sugiyono
(2015: 298-311) secara terperinci, sebagai berikut:
Langkah 5 Revisi Produk
Hasil validasi pakar
Revisi produk
Prototipe media pembelajaran konvensional
Langkah 1
Potensi dan Masalah
Analisis Kebutuhan wawancara
Langkah 4
Pembuatan
kuisioner validasi
Konsultasi dosen
Revisi Istrumen siap
digunakan
Validasi media
Pakar media pembelajaran
Guru
Analisis
Langkah 2
Hasil wawancara
Penentuan masalah
Konsultasi dosen
Pengumpulan data
Langkah 3 Desain media pembelajaran Bilik Pencangkokan
Konsep Media
Desain media
Pengumpulan Bahan
Pembuatan Media Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pada langkah pertama, yang dilakukan oleh peneliti adalah mengkaji
potensi dan masalah serta yang terjadi di sekolah dasar dengan melakukan
wawancara terhadap guru kelas III sekolah dasar kemudian peneliti
menganalisis kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran yang tentunya memperhatikan potensi-
potensi yang dimiliki.
Pada langkah kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan sesuai
dengan potensi dan masalah yang ada dengan menentukan permasalahan
yang akan dipertimbangkan menjadi bahan pemecahan bedasarkan hasil
wawancara. Kemudian permasalahan yang diambil dikonsultasikan dengan
dosen, berangkat dari persetujuan dosen dan peneliti, peneliti selanjutnya
mengumpulkan data-data yang relevan dengan permasalahan yang diambil.
langkah ketiga adalah tahap untuk memproduksi media pembelajaran
Bilik Pencangkokan untuk siswa kelas III SD terkait materi pembelajaran
proses pencangkokan. Langkah ini diawali dengan menentukan konsep
media yang akan dibuat untuk memecahkan permasalahan yang sesuai
dengan hasil wawancara sebelumnya. Setelah itu dilanjutkan dengan
mendesain media yang akan dibuat dan pengumpulan bahan yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini. Setelah semua bahan telah tersedia,
selanjutnya akan dibuat sesuai desain yang telah dirancang, adapun peneliti
juga meminta bantuan tukang untuk mengerjakan media yang telah
didesain. Media pembelajaran konvensional yang dibuat berupa bilik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pencangkokan yang di desain khusus untuk mempermudah siswa kelas III
SD dalam memahami pembelajaran IPA materi proses pencangkokan.
Langkah keempat merupakan langkah pembuatan instrumen validasi
dan melakukan validasi untuk media pembelajaran yang dibuat berupa
media bilik pencangkokan. Instrumen yang dibuat yaitu kuesioner dan akan
digunakan untuk validasi produk penelitian oleh pakar media pembelajaran
dan guru. Kemudian hasil validasi dari pakar dan guru tersebut dijadikan
bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan agar menjadi lebih
baik dan memiliki kualitas.
Langkah kelima dan merupakan langkah paling akhir yakni revisi
produk berupa bilik pencangkokan untuk pembelajaran IPA materi proses
pencangkokan. Revisi produk dilakukan berdasarkan perbaikan, saran dan
masukan oleh pakar media pembelajaran dan guru serta dosen pembimbing
sehingga menjadi produk yang berkualitas.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dan
Kuesioner.
1. Wawancara
Sugiyono (2015: 194) mengungkapkan bahwa, wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report atau setidak-tidaknya pada
pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan wawancara tidak terstuktur, dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan yaitu, “apakah ada materi yang
sulit bagi bapak dalam mengajarkan siswa? Dan apakah ada media
yang membantu bapak dalam mengatasi kesulitan tersebut?”
Wawancara ini dilakukan kepada guru SD kelas III di SD Negeri
Kalasan 1.
2. Kuesioner
Sugiyono (2015: 199) mengungkapkan bahwa, kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Selain itu, kuisoner juga cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuisoner dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pedoman kuesioner yang diguankan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tentang kualitas penggunaan media pembelajaran.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pengembangan ini berupa pedoman wawancara
dan kuesioner. Pedoman wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan
guru dan siswa terhadap penggunaan media pembelajaran untuk siswa SD
kelas III. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan
kualitas media pembelajaran yang dibuat peneliti. Kuesioner akan diisi oleh
dua pakar media pembelajaran dan dua guru kelas III sekolah dasar.
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara, digunakan untuk analisis kebutuhan guru dan
siswa terhadap penggunaan media pembelajaran untuk siswa SD kelas III.
Instrumen yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Survei Kebutuhan
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1 Materi apa yang sulit dikuasai siswa pada
mata pelajaran inti?
2 Apa upaya yang dilakukan oleh guru
untuk membantu kesulitan siswa
tersebut?
3 Apakah dalam setiap pelajaran bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
atau ibu mengajar menggunakan media?
4 Jenis media apa yang paling sering
digunakan?
5 Bagaimana intensitas penggunaan media?
6 Bagaimana hasil penggunaan media
tersebut?
7 Apa materi yang sulit untuk diajarkan
menggunakan media? Mengapa?
8 Media apa yang pernah Bapak/Ibu
gunakan tetapi belum membantu siswa
dalam mencapai 46indikator?
9 Media apa yang pernah Bapak/Ibu
gunakan yang sudah mencapai indikator?
10 Media seperti apa yang ibu inginkan jika
dibuatkan?
2. Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan
kualitas media pembelajaran yang dibuat peneliti. Kuesioner akan
diisi oleh satu pakar media pembelajaran dan guru SD siswa kelas III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.3 Lembar kuesioner instrumen validasi produk oleh pakar media
pembelajaran dan guru SD
No Aspek
Kriteria
5 4 3 2 1
SB B CB KB SKB
1. Tampilan media Bilik Pencangkokan menarik.
2. Pemilihan warna yang digunakan media Bilik
Pencangkokan menarik perhatian siswa
3. Media ini sesuai dengan karakteristik siswa kelas III
SD.
4. Media ini memiliki keterkaitan dengan materi
pembelajaran.
5. Media Bilik Pencangkokan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
6. Media ini sudah konkrit untuk digunakan dalam
proses pembelajaran.
7. Media Bilik Pencangkokan efektif untuk siswa
kelompok besar.
8. Media yang digunakan relevan dengan tujuan
pembelajaran.
9. Media ini memiliki bentuk yang menarik
10. Media Bilik Pencangkokan ini tahan lama
11. Media Bilik Pencangkokan ini bisa dibawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kemanapun
12. Media Bilik Pencangkokan ini bisa digunakan
berulang kali.
13. Media Bilik pencangkokan ini tidak membahayakan
siswa.
Total Skor
Rata-rata
Keterangan
SS (5) : Sangat Baik
S (4) : Baik
CB (3) : Cukup Baik
KB (2) : Kurang Baik
SKB (1) : Sangat Kurang Baik
Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik
1,80 – 2,60 Kurang Baik
1 – 1,79 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Komentar umum dan saran secara perbaikan
Kesimpulan (mohon dilingkari salah satu):
1. Media pembelajaran Bilik Pencangkokan layak digunakan/ uji coba tanpa
revisi.
2. Media pembelajaran Bilik Pencangkokan layak digunakan/ uji coba dengan
revisi sesuai saran.
3. Media pembelajaran Bilik Pencangkokan tidak layak untuk digunakan/ uji
coba lapangan.
Yogyakarta, ………………
Penilai
( ……....…………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
F. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan
kualitatif, dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Data Kualitatif
Sugiyono (2015: 13) mengatakan bahwa metode kualitatif
dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik
karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan
disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
berkenaan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa skor dari pakar media
pembelajaran dan guru. Data dianalisis sebagai dasar untuk
memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.
2. Data Kuantitatif
Sugiyono (2015: 13) mengatakan bahwa metode kuantitatif
dinamakan juga metode tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini
juga disebut sebagai metode discovery karena dengan metode ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistik. Data berupa skor dari penilaian
oleh pakar media pembelajaran, dan guru kelas III sekolah dasar. Data
yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah
menjadi data interval. Skala penilaian terhadap perangkat
pembelajaran yang dikembangkan yaitu 5 (sangat baik), 4 (baik), 3
(cukup baik), 2 (kurang baik), 1 (sangat kurang baik). Skor yang
sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala
lima dengan acuan Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut:
Tabel 3.5 Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi< X ≤ i + 1, 80Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60Sbi Cukup
i – 1,80 SBi < X ≤ i – 0,60Sbi Kurang
X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang
Keterangan:
Rerata ideal ( i) :
(skor maksimal ideal + skor
minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal - skor
minimal ideal)
X : Skor aktual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data
kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan
menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif
pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rata-rata ideal ( i) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (Sbi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan
sangat kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80x0,67)
= X > 3 + 1,21
= X > 4,21
Kategori baik = i + 0,60Sbi < X ≤ i + 1,80Sbi
= 3 + (0,60x0,67) < X ≤ 3 + (1,80x0,67)
= 3 + 0,40 < X ≤ 3 + 1,21
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = i - 0,60Sbi < X≤ i + 0,60Sbi
= 3 - (0,60x0,67) < X ≤ 3 + (0,60x0,67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
= 3 – 0,40 < X ≤ 3 + 0,40
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = i - 1,80Sbi < X≤ i - 0,60Sbi
= 3 - (1,80x0,67) < X ≤ 3 - (0,60x0,67)
= 3 – 1,21 < X ≤ 3 – 0,40
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80Sbi
= X ≤ 3 - (1,80x0,67)
= X ≤ 3 – 1,21
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data
kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik
1,80 – 2,60 Kurang Baik
1 – 1,79 Sangat Kurang Baik
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang
dilakukan akan dicari rata-rata skor perolehannya kemudian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori
tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian, peneliti membahas tentang analisis kebutuhan,
yang merupakan kegiatan awal untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan
guru dan kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas yang
berkaitan dengan tensi penggunaan media pembelajaran. Selain itu juga
tujuan utama dilakukannya analisis kebutuhan ialah untuk membantu guru
dalam mempermudah proses belajar mengajar sehingga kesulitan dari siswa
dalam memahami materi pelajaran bisa teratasi dengan menggunakan
media. Dengan demikian peneliti bisa mengembangkan salah satu media
baru agar kebutuhan guru dan kesulitan siswa bisa teratasi dengan baik.
Analisis kebutuhan diawali dengan melakukan wawancara terhadap
Bapak L yang merupakan guru wali kelas III SD Negeri Kalasan 1 pada hari
Sabtu. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi atau
masalah yang terjadi di lapangan terkait dengan penggunaan media
pembelajaran. Hasil dari wawancara tersebut kemudian dijadikan pedoman
oleh peneliti untuk mengembangkan produk yaitu media pembelajaran
dalam mengatasi masalah yang ditemui.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Hasil wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan yang
memuat 10 pertanyaan yang diajukan peneliti kepada narasumber
dalam hal ini guru kelas III SDN Kalasan 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pertanyaan pertama adalah materi yang sulit dikuasai siswa pada
mata pelajaran inti, dari pertanyaan ini peneliti mendapatkan jawaban
bahwa sebagian besar murid akan mengalami kesulitan pada materi
matematika IPA, dan IPS. Dalam matematika siswa masih kesulitan
memahami materi soal cerita yang berkaitan dengan pembagian,
sedangkan pada muatan IPA yang diintegrasikan ke dalam Bahasa
Indonesia siswa masih kesulitan untuk memahami tentang
perkembangbiakan hewan dan tumbuhan secara khusus materi proses
pencangkokan, hal ini dikarenakan guru kesulitan dalam kegiatan
praktek seperti membawa siswa ke lahan perkebunan yang memiliki
pohon untuk dicangkok dan terkadang anak kesulitan jika hanya
diberikan teori saja. Pada materi IPS guru kesulitan untuk memberikan
contoh kongkrit atau semi kongkrit tentang perkembangan teknologi
transportasi, komunikasi dan pangan, guru lebih sering menggunakan
power point atau gambar serta video saja.
Pertanyaan kedua, apa upaya yang dilakukan oleh guru untuk
membantu kesulitan siswa tersebut? Guru memberikan jawaban
seperti memberikan siswa cerita yang ada di buku siswa,
menunjukkan gambar, dan menayangkan video lewat power point,
kadang guru harus mengulang kembali materi yang telah lalu untuk
membantu siswa memahami materi yang sulit.
Pertanyaan ketiga apakah dalam setiap pelajaran bapak atau ibu
mengajar menggunakan media? Ya, dan lebih sering menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
media ICT berupa gambar, video maupun power point, guru
mengatakan bahwa sangat jarang digunakan media konvensional.
Pertanyaan keempat jenis media apa yang paling sering
digunakan? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa guru
paling sering menggunakan media ICT berupa gambar, video, maupun
power point.
Pertanyaan kelima bagaimana intensitas penggunaan media?
Intesitas penggunaan media sangatlah jarang, jika ada materi yang
bisa dijelaskan secara lisan maka guru tidak menggunakan media.
Namun ada juga materi yang harus menggunakan media, maka guru
akan menggunakannya.
Pertanyaan keenam bagaimana hasil penggunaan media
tersebut? Hasilnya baik dan membantu sisa untuk memahami materi
yang diajarkan.
Pertanyaan ketujuh apa materi yang sulit untuk diajarkan
menggunakan media? Mengapa? Pada materi cangkok jika
menggunakan power point maka hanya berisi penjelasan, gambar dan
video, namun hal ini tidak membuat siswa aktif dan tidak terlibat
langsung untuk mengetahui seperti apa proses pencangkokan itu
sebenarnya. Jadi pemahaman siswa akan proses pencangkokan hanya
terbatas pada kata-kata, gambar dan video.
Pertanyaan kedelapan media apa yang pernah Bapak/Ibu
gunakan tetapi belum membantu siswa dalam mencapai indikator?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sebagian besar pada saat guru menggunakan media ICT, apalagi bila
waktunya kurang yang menyebabkan guru tidak mampu mengulang
kembali materi tersebut, kadang pada saat menggunakan media
konvensional pun guru mengalami kesulitan.
Pertanyaan kesembilan media apa yang pernah Bapak/Ibu
gunakan yang sudah mencapai indikator? Sebagian besar pada saat
menggunakan media pun mencapai indikator, namun hanya rata-rata
namun pencapaian indikator lebih kepada bagaimana siswa menerima
pelajaran dengan menyenangkan atau tidak. Jadi guru menggunakan
beberapa permainan agar memotivasi siswa dalam belajar.
Pertanyaan kesepuluh media seperti apa yang Bapak/Ibu
inginkan jika dibuatkan? Guru menginginkan media konvensional
maupun ICT yang dirancang untuk menambah motivasi siswa dalam
belajar dan juga menambah pemahaman siswa akan materi proses
pencangkokan.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru telah menggunakan media
dalam kegiatan pengajaran untuk memotivasi dan meningkatkan
pemahaman siswa akan materi, namun penggunaannya lebih
mengarah pada media ICT yang mana hanya mampu menampilkan
gambar, video maupun kata-kata. Sementara kesulitan yang dihadapi
siswa lebih mengarah kepada pelajaran matematika dan IPA yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
merupakan ilmu pasti dimana siswa harus mengalami sendiri sehingga
mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Selain permasalahan penggunaan media yang kurang tepat, guru
juga mengalami masalah lain yaitu kekurangan waktu. Materi yang
diberikan kadang terlalu banyak dan kurang sesuai dengan
kemampuan siswa untuk menerima pesan atau materi yang diberikan
guru melaui media yang digunakan. Pada kegiatan pembelajaran yang
menggunakan K-13 guru harus mengajar beberapa mata pelajaran
dalam satu tema, namun kemampuan siswa yang berbeda dapat
menghambat pencapaian indikator yang diharapkan. Oleh karena itu
guru hendaknya mampu membuat media pembelajaran yang memuat
beberapa pelajaran untuk memudahkan pemakaian dan menghemat
waktu.
Adapun masalah lain yang dihadapi guru adalah penggunaan
media dan langkah kegiatan pembelajaran yang masih beredoman
pada buku guru dan siswa. Buku guru dan siswa menjadi pedoman
guru dalam melaksanakan pembelajaran namun harus diketahui bahwa
buku guru dan siswa ini juga memiliki kekurangan yang akhirnya
akan direvisi kembali, oleh karena itu ketika guru menggunakan buku
guru dan siswa sebagai pedoman harus diperhatikan dahulu ketepatan
kompetensi dasar dan indikatornya, karena terkadang ada beberapa
kompetensi yang tidak sesuai dengan indikator, selain itu guru harus
mampu menyiasati pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kondisi anak maupun guru serta ketersediaan media dan lainnya.
Sebagai contoh di dalam buku guru terdapat cerita tentang proses
pencangkokan, hal ini lebih mengarah kepada teori bukan peristiwa
yang dialami langsung oleh anak, oleh karena itu guru dapat membuat
media yang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran bukan
sekedar membaca dan melihat gambar.
B. Pembahasan
Ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti dalam
mengembangkan media bilik pencangkokan, langkah awal yang dilakukan
adalah menentukan tema dan sub tema dari materi yang dianggap sulit untuk
dipahami siswa tanpa menggunakan media. Tema dan sub tema tersebut
menjadi patokan dalam membuat indikator dan tujuan pembelajaran.
Langkah berikutnya adalah membuat jaring-jaring sub tema
berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang telah dibuat. Setelah
melaksanakan langkah ini peneliti pun dapat membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran tersebut.
Walaupun penelitian ini difokuskan pada media pembelajaran tetapi
peneliti tetap membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH) secara lengkap, karena RPPTH adalah panduan dalam
melaksanakan proses pembelajaran juga sebagai penjelasan atas media yang
akan digunakan. RPPTH memuat beberapa hal diantaranya adalah (1)
Satuan pendidikan/ identitas sekolah, (2) Kelas/ semester, (3) Tema/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
subtema, (4) Pembelajaran, (5) Alokasi waktu, (6) Kompetensi inti, (7)
Kompetensi dasar, (8) Indikator, (9) Tujuan pembelajaran, (10) Materi
pembelajaran, (11) Pendekatan dan metode pembelajaran, (12) Media, alat,
dan sumber pembelajaran, (13) Langkah-langkah pembelajaran, (14)
Penilaian, (15) Lampiran-lampiran.
RPPTH yang dibuat tidak mencakup satu tema atau sub tema namun
dibatasi menjadi dua pembelajaran dalam satu sub tema mengingat
keterbatasan waktu peneliti. RPPTH yang dibuat tidak berpatokan secara
menyeluruh pada buku guru dan siswa melainkan disesuaikan dengan materi
yang diberikan guru dan indikator yang telah disusun, hal ini dikarenakan
ada beberapa materi yang hanya terdapat pada satu pembelajaran. Seperti
materi pencangkokan pada sub tema perkembangbiakan tanaman untuk
kelas III hanya terdapat pada pembelajaran 6. Selain itu keluasan materi
proses pencangkokan dibatasi pula oleh muatan pelajaran lain dimana
materi IPA ini diintegrasikan ke dalam muatan Bahasa Indonesia, dalam
kegiatan pembelajarannya tidak terdapat kegiatan praktek oleh siswa,
sehingga pemahaman siswa akan materi proses pencangkokan hanya
terbatas pada bacaan dan gambar. Selain muatan pelajaran IPA yang
diintegrasikan ke dalam Bahasa Indonesia adapun muatan pelajaran
matematika yang membahas tentang soal cerita tentang penjumlahan dan
pengurangan dan muatan pelajaran PKN yang membahas tentang kewajiban
sebagai warga masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Selain pembuatan RPPTH, peneliti juga membuat media pembelajaran
yang menjadi fokus penelitian. Media yang dikembangkan berupa bilik
pencangkokan, disebut bilik pencangkokan karena media ini merupakan
perpaduan media REPALING (Replika Papan Lingkaran) dan miniatur
(Mock Up) proses pencangkokan. Papan lingkaran dibagi menjadi enam
bilik yang di dalamnya diletakkan miniatur proses pencangkokan.
Media ini dapat digunakan secara khusus untuk membahas proses
pencangkokan, namun peneliti mengembangkan media ini agar dapat
digunakan untuk muatan pelajaran lain yang juga diajarkan pada dua
pertemuan. Selain untuk kegiatan pembelajaran, media ini juga didesain
untuk kegiatan permainan, peneliti membuat miniatur proses pencangkokan
dan juga papan keterangan dari tiap proses pencangkokan. Oleh karena itu
siswa bukan hanya merasakan sendiri pengalaman mencangkok secara lebih
kongkrit namun juga mengalami pelajaran yang menyenangkan. Berikut
merupakan foto produk awal penelitian pengembangan ini.
Gambar 4.1 Produk awal bilik pencangkokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.2 Produk awal mock up pohon
Gambar 4.3 Produk awal papan keterangan
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran
Untuk mengetahui kualitas media yang telah dibuat, maka dilakukan
validasi media oleh pakar, dalam hal ini dosen dapat menjadi validator
media pembelajaran. Media bilik pencangkokan divalidasi oleh dua pakar
yaitu A1 dan A2. Validasi pertama dilakukan oleh A1 pada tanggal 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Januari 2017, sedangkan validasi kedua oleh A2 dilakukan pada tanggal 18
Januari 2017.
Adapun aspek-aspek yang menjadi indikator untuk melakukan
validasi yaitu, (1) potensial untuk menunjang ketercapaian tujuan
pembelajaran, (2) petunjuk cara menggunakannya, (3) tidak mengandung
unsur salah konsep, (4) sesuai dengan karakteristik siswa kelas 1, (5)
memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif, (6) potensial memudahkan peserta
didik untuk memahami materi, (7) memiliki bentuk yang jelas, (8),
penggunaan warna indah dan menarik, (9) tidak membahayakan, (10)
mudah digunakan, (11) bisa digunakan berulang-ulang, (12) bahan
pebuatannya mudah diperoleh, (13) ukuran proporsional , (14) bahasa yang
digunakan mudah dipahami, (15) memudahkan memahami konsep proses
pencangkokan.
Berdasarkan instrumen validasi yang dikembangkan tersebut, maka
hasil penilaian oleh validator A1 adalah 4,61 dengan total skor 60 dari 13
item sedangkan hasil penilaian dari validator A2 adalah 4,46 dengan total
skor 58 dari 13 item. Dari data kuantitatif tersebut dikonversikan ke dalam
data kualitatif maka dapat dikategorikan “sangat baik”, baik penilaian dari
validator A1 maupun A2.
Hasil perhitungan tersebut menggunakan rumus rata-rata yang dibahas
pada bab III yang diilakukan dengan cara menjumlahkan skor perolehan
(total skor) dibagi dengan jumlah seluruh item yaitu 13. Pada penilaian oleh
pakar ini tidak terdapat revisi atau masukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas III dan Revisi Produk
Validasi produk bukan hanya dilakukan oleh pakar namun juga oleh
guru kelas III. Dibutuhkan dua ahli atau pakar untuk memvalidasi produk,
begitu pula dengan guru kelas, ada dua guru yang menjadi validator produk
atau media ini yaitu Ibu EP dan Ibu P. Validasi produk oleh Ibu EP
dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2016 sedangkan validasi produk
oleh Ibu P dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2016.
Instrumen validasi yang digunakan untuk validasi produk oleh guru
sama dengan yang digunakan pakar. Untuk validator pertama yaitu Ibu EP
diperoleh hasil 4,46 jika dikonversikan ke dalam data kualitatif maka
diperoleh nilai “sangat baik”, begitu pula dengan validator kedua yaitu Ibu
P, nilai yang diperoleh adalah 4,46 jika dikonversikan ke dalam data
kualitatif maka diperoleh nilai “sangat baik”. Sedangkan validator kedua
yaitu Ibu P, diperoleh nilai yang sama dengan validator pertama yaitu 4,46.
Jika nilai ini dikonvensikan ke dalam data kualitatif akan diperoleh nilai
“sangat baik”.
Hasil validasi dari validator pertama peneliti mendapat komentar
seperti pada tabel berikut
Tabel 4.1 Komentar dan saran perbaikan serta revisi produk
Komentar dan Saran Perbaikan Revisi
Miniatur keempat dan kelima memiliki
kesamaan bentuk sehingga digunakan
satu miniatur saja.
Miniatur kelima memiliki akar yang
telah tumbuh, jadi peneliti membuat
akar untuk ditempelkan pada miniatur
kelima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan pada komentar, saran dan revisi produk maka peneliti
akan melakukan revisi produk sesuai masukan atau saran dari validator.
Berikut merupakan gambar mock up pohon sebelum revisi dan
sesudah revisi.
Gambar 4.4 mock up pohon tanpa akar
Gambar 4.5 mock up pohon setelah diberi akar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir dari penelitian dan pengembangan ini berupa media
pembelajaran bilik pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar
berdasarkan hasil validasi serta komentar dan saran dari pakar media
maupun guru kelas III sekolah dasar. Dengan demikian hasil akhir dari
produk pengembangan ini harus sesuai dengan hasil validasi tersebut.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan adalah media bilik pencangkokan
namun tidak terlepas dari RPPTH yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran sekaligus menguji pemanfaatan media yang
telah dibuat. Revisi dari guru kelas juga menjadi dasar pengembangan
media bilik pencangkokan, adapun revisi dari guru adalah
menambahkan akar pada langkah kelima, jadi media bilik
pencangkokan memiliki enam langkah yaitu pertama, memilih pohon
yang memiliki ranting lurus dan kuat dengan diameter 5-10 cm, tidak
terlalu muda juga tidak terlalu tua. Kedua, kuliti ranting yang telah
disayat melingkar sepanjang 5 cm, bersihkan lendir kambium yang
tersisa. Ketiga, bungkus ranting yang telah dikuliti dengan tanah yang
basah dan subur, usahakan semua sayatan terbungkus. Keempat,
tutuplah dengan plastik agar tanah tidak terlepas dari rantingnya, ikat
plastik pembungkus pada ranting. Kelima, setelah kurang lebih 3
bulan atau setelah keluar akarnya maka nerarti ranting yang dicangkok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
siap ditanam. Keenam, potong pangkal ranting sebelum cangkokan
dan hasil cangkokan siap ditanam.
2. Pembahasan
Media pembelajaran yang dikembangkan telah melalui tahap
validasi oleh dua pakar dan dua guru kelas. Media pembelajaran yang
dikembangkan telah melalui tahap validasi dan revisi oleh dua pakar
media pembelajaran dan dua guru SD. Hasil validasi tersebut mengacu
pada beberapa aspek serta instrumen yang terdiri dari (1) potensial
untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, (2) petunjuk cara
menggunakannya, (3) tidak mengandung unsur salah konsep, (4)
sesuai dengan karakteristik siswa kelas III, (5) memfasilitasi siswa
untuk terlibat aktif, (6) potensial memudahkan peserta didik untuk
memahami materi, (7) menggunakan gambar yang jelas, (8)
penggunaan warna indah dan menarik, (9) tidak membahayakan, (10)
mudah digunakan, (11) bisa digunakan berulang-ulang, (12) bahan
pembuatannya mudah diperoleh, (13) ukuran proporsional, (14)
bahasa yang digunakan mudah dipahami, (15) memudahkan
memahami konsep proses pencangkokan.
Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran dan
guru kelas III sekolah dasar media bilik pencangkokan masuk dalam
kategori “sangat baik” dengan perolehan rata-rata 4,49 dan layak
digunakan sesuai dengan revisi. Berikut tabel hasil validasi dua pakar
dan dua guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.2 Hasil validasi 4 validator
No Validator Rata-rata Kriteria
1. Pakar media pembelajaran A1 4,61 Sangat baik
2. Pakar media pembelajaran A2 4,46 Sangat baik
3. Guru kelas III sekolah dasar (E.P) 4,46 Sangat baik
4. Guru kelas III sekolah dasar (P) 4,46 Sangat baik
Jumlah 17,99 Sangat baik
Rata-rata 4,49 Sangat baik
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa perolehan nilai dari pakar
A1 adalah 4,61 dengan kriteria sangat baik sedangkan untuk validator
A2 adalah 4,46 dengan kategori sangat baik. Begitu pula dengan
kedua validator dari sekolah, media bilik pencangkokan juga
memperoleh nilai 4,46 untuk tiap validator dan masuk dalam kriteria
sangat baik. Berdasarkan keempat nilai ini diperolehlah jumlah yaitu
17,99 dengan nilai rata-rata 4,49 dan jika dikonversikan ke dalam data
kualitatif termaksud dalam kriteria sangat baik.
Produk akhir yang dihasilkan berpedoman pada spesifikasi
produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan
adalah sebagai berikut:
1. Media bilik pencangkokan potensial untuk mencapai tujuan
pembelajaran. dimana siswa dapat memahami konsep dari
proses pencangkokan dari langkah pertama sampai terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.6 Potensial untuk mencapai tujuan pembelajaran
2. Potensial membangun dan merangsang semangat siswa dalam
belajar. Media bilik pencangkokan memiliki bentuk yang unik
baik dari biliknya, mock up pohon, dan keterangannya.
Gambar 4.7 Potensial merangsang semangat siswa
3. Dapat digunakan berulang-ulang. Media bilik pencangkokan
merupakan gabungan dari tiga bagian yaitu bilik, mock up
pohon dan keterangannya. Alas bilik terbuat dari papan dengan
ketebalan 2 cm dan dindingnya terbuat dari tripleks dengan
ketebalan 4 mm. Mock up pohon terbuat dari kayu dilapisi
dengan kain flanel tebal berwarna coklat. Selain itu daunnya
terbuat dari kulit botol bekas dan dilapisi kembali dengan kain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
flanel berwarna hijau. Media bilik pencangkokan juga memiliki
keterangan yang alasnya terbuat dari papan dengan tebal 0,5
mm.
Gambar 4.8 Dapat digunakan berulang-ulang
4. Media bilik pencangkokan mudah dibawa ke mana-mana. Media
bilik pencangkokan ini didesain untuk dapat dibawa ke mana-
mana, karena tidak terlalu besar.
5. Media bilik pencangkokan sesuai dengan karakteristik siswa
kelas III sekolah dasar. Hal ini dikarenakan media bilik
pencangkokan memiliki bentuk dan warna yang menarik, selain
itu media ini memiliki jenis permainan yang cocok untuk anak
SD.
Gambar 4.9 Sesuai dengan karakteristik siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
6. Berdasarkan konsep yang jelas, artinya media bilik pencangkokan
mampu menjelaskan konsep dari proses pencangkokan yang
masih abstrak. Mock up pohon menggambarkan dengan jelas
proses pencangkokan ditambah dengan keterangan yang memuat
bahasa Indonesia sederhana dan mudah dipahami siswa.
Gambar 4.10 Memiliki konsep yang jelas
7. Dapat digunakan untuk komunikasi yang efektif. Media bilik
pencangkokan ini memuat mock up sekaligus kalimat (dalam
papan keterangan) yang mudah dipahami siswa. Selain itu mock
up juga berfungsi melatih anak menggunakan bahasa sendiri
dalam menjelaskan sesuatu.
Gambar 4.11 Memungkinkan komunikasi yang efektif
8. Memiliki bentuk yang jelas. Maksudnya media bilik
pencangkokan yang merupakan mock up memiliki bentuk pohon
yang jelas termaksud batang, dahan, dan daunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 4.12 Memiliki bentuk yang jelas
9. Warnanya menarik. Media bilik pencangkokan memiliki warna
yang menarik, perpaduan dari warna hijau muda, emas (gold),
hijau tua dan coklat, yang merupakan warna-warna primer dan
sekunder serta disukai anak-anak.
Gambar 4.13 Warna menarik
10. Media bilik pencangkokan di dalamnya meliputi:
a. Mock up pohon
b. Keterangan proses pencangkokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.14 Media bilik pencangkokan memuat mock up dan papan
keterangan
11. Media bilik pencangkokan, terdiri atas:
a. Bilik (ruang)
Gambar 4.15 Bilik (ruang) media Bilik Pencangkokan
b. Mock up
Gambar 4.16 Mock up pohon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
12. media bilik pencangkokan memiliki buku petunjuk untuk tiap
muatan pelajaran dan juga kegiatan permainan.
Gambar 4.17 Buku petunjuk penggunaan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan berkaitan dengan
pengembangan media bilik pencangkokan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran bilik pencangkokan
menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan oleh Borg and
Gall dikutip dari Sugiyono. Dalam pengembangan media bilik
pencangkokan ini hanya dilaksanakan lima langkah pengembangan
diantaranya, 1) analisis potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3)
desain media pembelajaran, 4) validasi ahli, dan 5) revisi produk.
Hasil revisi produk yang telah divalidasi oleh ahli menghasilkan
produk akhir yaitu media bilik pencangkokan pada materi proses
pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar.
2. Berdasarkan perolehan nilai dari keempat validator dapat diperoleh
rata-rata nilai yaitu 4,49 dan masuk kategori “sangat baik” sesuai
dengan revisi dari guru kelas dan dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
B. Keterbatasan Pengembangan
Produk media pembelajaran bilik pencangkokan yang dikembangkan
memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan pada guru kelas III
sekolah dasar dan tidak ada perwakilan dari siswa sehingga peneliti
tidak mendapatkan permasalahan dari pihak siswa secara jelas.
2. Penelitian dan pengembangan media bilik pencangkokan
menggunakan langkah pengembangan menurut Brog and Gall. Ada
sepuluh langkah, namun dalam penelitian dan pengembangan ini
hanya dilaksanakan lima langkah. Sedangkan langkah uji coba produk
tidak dilaksanakan.
3. Media bilik pencangkokan hanya terfokus pada pembelajaran lima dan
enam dari sub tema perkembangbiakan tumbuhan, jadi media ini tidak
mewakili setiap materi perkembangbiakan tumbuhan hanya berkisar
pada materi proses pencangkokan.
C. Saran
Beberapa saran yang diberikan peneliti kepada pembaca sekaligus
peneliti lain dalam pengembangan media pembelajaran konvensional
lainnya adalah sebagai berikut:
1. Wawancara terkait analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan bukan
hanya pada guru kelas melainkan juga siswa yang mengalami secara
langsung kesulitan pada setiap materi yang dihadapi.
2. Melaksanakan uji coba produk meskipun dalam skala kecil sehingga
dapat diketahui kualitas produk.
3. Media yang dikembangkan sebaiknya mencakup semua materi dan
pembelajaran bukan hanya satu atau dua pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR REFERENSI
Abror, Munadzar. 2014. Penerapan media lingkungan untuk meningkatkan
kemampuan siswa kelas VI dalam memahami materi IPA pada MI YAPPI
Kedungwanglu, Playen, Gunungkidul. Yogyakarta: Skripsi Tidak
Diterbitkan.
Anitah, Sri. 2009. Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Presindo.
Arsyad, Azhar. 2010. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Desmita. 2009. Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Djamarah, Syaiful, dan Aswan Zain. 2006. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Fadillah, M. 2014. Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,
SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
-------------. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher.
Kustandi, dan Cecep Sutjipto. 2011. Media pembelajaran: manual dan digital.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Listyorini, Ajeng. 2013. Pengembangan media pembelajaran PALIBER (Papan
Lingkaran Berputar) mata pelajaran ipa kelas IV sekolah dasar. Malang:
Skripsi Tidak Diterbitkan.
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Munadi, Yudhi. 2010. Media pembelajaran: sebuah pendekatan baru. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Rohmawan. 2013. Pengembangan media pembelajaran ipa berbasis lectora
professional publishing siute materi cara pencegahan kerusakan
lingkungan kelas iv semester II di SD/MI. Yogyakarta: Skripsi Tidak
Diterbitkan.
Sadiman, Arif dkk. 2009. Media pendidikan, pengertian, hakikat, pengembangan,
pemanfaatan. Jakarta; Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Sanaky, Hujair. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana.
Setyosari, Punaji. 2013. (ED. 3). Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Smaldino, Sharon., Deborah, Lowther dan James D. Russell. 2011.
Instructional Technology & Media For Learning, Teknologi Pembelajaran dan
Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
Sudiarja, dkk. 2006. Karya Lengkap Driyarkara: Esai-esai Filsafat Pemikir
yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsanya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Prodi Teknologi Pembelajaran, PPS Universitas Negeri Yogyakarta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Pedagogia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN
OBSERVASI DAN
WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKUKAN
WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 3
SURAT IZIN VALIDASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 4
RANGKUMAN
WAWANCARA
ANALISIS
KEBUTUHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No. Pertanyaan Jawaban
1. Materi apa yang sulit
dikuasai siswa pada mata
pelajaran inti?
sebagian besar murid akan mengalami kesulitan
pada materi matematika dan IPA,dan IPS.
Dalam matematika siswa masih kesulitan
memahami materi soal cerita yang berkaitan
dengan pembagian, sedangkan pada muatan IPA
yang diintegrasikan ke dalam Bahasa Indonesia
siwa masih kesulitan untuk memahami tentang
perkembangbiakan hewan dan tumbuhan secara
khusus materi proses pencangkokan, hal ini
dikarenakan guru kesulitan dalam kegiatan
praktek seperti membawa siswa ke lahan
perkebunan yang memiliki pohon untuk
dicangkok dan terkadang anak kesulitan jika
hanya diberikan teori saja. Pada materi IPS guru
kesulitan untuk memberikan contoh kongkrit
atau semi kongkrit tentang perkembangan
teknologi transportasi, komunikasi dan pangan,
guru lebih sering menggunakan power point atau
gambar serta video saja
2. Apa upaya yang
dilakukan oleh guru
untuk membantu
kesulitan siswa tersebut?
memberikan siswa cerita yang ada di buku
siswa, menunjukkan gambar, dan menayangkan
video lewat power point, kadang guru harus
mengulang kembali materi yang telah lalu untuk
membantu sisa memahami materi yang sulit.
3. Apakah dalam setiap Ya, dan lebih sering menggunakan media ICT
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pelajaran bapak atau ibu
mengajar menggunakan
media?
berupa gambar, video maupun power point, guru
mengatakan bahwa sangat jarang digunakan
media konvensional.
4. Jenis media apa yang
paling sering digunakan?
guru paling sering menggunakan media ICT
berupa gambar, video, maupun power point.
5. Bagaimana intensitas
penggunaan media?
Intesitas penggunaan media sangatlah jarang,
jika ada materi yang bisa dijelaskan secara lisan
maka guru tidak menggunakan media. Namun
ada juga materi yang harus menggunakan media,
maka guru akan menggunakannya.
6. Bagaimana hasil
penggunaan media
tersebut?
Hasilnya baik dan membantu sisa untuk
memahami materi yang diajarkan.
7. Apa materi yang sulit
untuk diajarkan
menggunakan media?
Mengapa?
Pada materi cangkok jika menggunakan power
point maka hanya berisi penjelasan, gambar dan
video, namun hal ini tidak membuat siswa aktif
dan tidak terlibat langsung untuk mengetahui
seperti apa proses pencangkokan itu sebenarnya.
Jadi pemahaman siswa akan proses
pencangkokan hanya terbatas pada kata-kata,
gambar dan video.
8. Media apa yang pernah
Bapak/Ibu gunakan
tetapi belum membantu
siswa dalam mencapai
indikator?
Sebagian besar pada saat guru menggunakan
media ICT, apalagi bila waktunya kurang yang
menyebabkan guru tidak mampu mengulang
kembali materi tersebut, kadang pada saat
menggunakan media konvensionalpun guru
mengalami kesulitan.
9. Media apa yang pernah Sebagian besar pada saat menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Bapak/Ibu gunakan yang
sudah mencapai
indikator?
pun mencapai indikator, namun hanya rata-rata
namun pencapaian indikator lebih kepada
bagaimana siswa menerima pelajaran dengan
menyenangkan atau tidak. Jadi guru
menggunakan beberapa permainan agar
memotivasi siswa dalam belajar.
10. Media seperti apa yang
Bapak/Ibu inginkan jika
dibuatkan?
Guru menginginkan media konvensional
maupun ICT yang dirancang untuk menambah
motivasi siswa dalam belajar dan juga
menambah pemahaman siswa akan materi
proses pencangkokan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 5
DATA MENTAH HASIL
VALIDASI PAKAR
MEDIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 6
DATA MENTAH HASIL
VALIDASI GURU
KELAS III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SD
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas : III (Tiga)
Tema/Subtema : 1. Perkembangbiakan hewan dan Tumbuhan/2. Perkembangbiakan Tumbuhan
Alokasi Waktu : 1 Minggu (6 Pertemuan)
Kompetensi Inti :
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa
ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Muatan Pelajaran dan
KD
Indikator Meteri
Pembelajara
n
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
PEMBELAJARAN 5
Matematika
3.1 Memahami sifat-
sifat operasi hitung
bilangan asli
melalui pengamatan
pola penjumlahan
dan perkalian.
4.1 Merumuskan dengan
kalimat sendiri,
membuat model
matematika, dan
memilih strategi
yang efektif dalam
memecahkan
masalah nyata
sehari-hari yang
berkaitan dengan
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian,
pembagian bilangan
bulat, waktu,
panjang, berat
benda, dan uang,
serta memeriksa
kebenaran jawabnya.
2.1 Menunjukkan sikap
cermat dan teliti,
jujur, tertib dan
mengikuti aturan,
peduli, disiplin
Matematika
3.1.1. Menyelesaikan
soal operasi hitung
penjumlahan.
4.1.1. membuat soal
cerita berkaitan
dengan
perkembangbiakan
tanaman dan operasi
penjumlahan
2.1.1 Menunjukkan
sikap teliti dalam
membuat soal cerita.
Matematika
Operasi
hitung
penjumlahan
Penggalan 1:
1. Siswa membaca teks cerita
bergambar tentang proses
pencangkokan. (mengamati)
2. Siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya (menanya)
3. Siswa duduk dalam kelompok
(masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang)
4. Setiap kelompok menemukan
kata-kata sulit dari teks cerita
bergambar tentang proses
pencangkokan.
5. Kelompok mempresentasekan
hasil diskusi
(mengkomunikasikan) 6. Guru menyiapkan media “bilik
pencangkokan” dan
memberikan undi
7. Siswa mengambil undi
8. Siswa yang mendapatkan undi
maju ke depan kelas untuk
menjelaskan langkah
pencangkokan dengan
menggunakan media
(mengkomunikasikan) 9. Guru menjelaskan proses
penjumlahan dengan
menggunakan media “bilik
pencangkokan”
10. Guru menuliskan di papan tulis
Matematika
Kognitif: tes tertulis
Afektif: observasi
Psikomotorik:
produk
6 JP 1.Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2015.
Perkembangbi
akan Hewan
dan
Tumbuhan:
Buku Guru
SD/MI Kelas
III. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2.Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2015.
Perkembangbi
akan Hewan
dan
Tumbuhan:
Buku Siswa
SD/MI Kelas
III. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
waktu serta tidak
mudah menyerah
dalam mengerjakan
tugas.
1.1 Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya.
Bahasa Indonesia 3.2.Menguraikan teks
arahan/petunjuk
tentang perawatan
hewan dan
tumbuhan, serta daur
hidup hewan dan
pengembangbiakan
tanaman dengan
bantuan guru atau
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi
dengan kosakata
bahasa daerah untuk
membantu
pemahaman.
4.2.Menerangkan dan
mempraktikkan teks
arahan/petunjuk
tentang perawatan
hewan dan
tumbuhan serta daur
hidup hewan dan
pengembangbiakan
tanaman secara
1.1.1 Berdoa sesuai
dengan ajaran agama yang
dianutnya.
Bahasa Indonesia 3.2.1.Menemukan kata-kata
sulit dan baru dari teks
arahan tentang langkah
pencangkokkan..
4.2.1.Menjelaskan langkah-
langkah pencangkokkan
dengan memanfaatkan
media yang ada.
.
PPKn
3.2.1.Menyebutkan kewajiban
sebagai warga
masyarakat dalam
memelihara lingkungan.
4.2.1.Menceritakan
Bahasa
Indonesia Teks arahan
tentang
proses
pencangkoka
n
dua contoh soal cerita dan
penyelesaiannya bersama
dengan siswa
11. Guru memberikan 1 (satu) soal
latihan untuk dikerjakan oleh
siswa berkaitan dengan media
bilik pencangkokan (mencoba)
Penggalan 2:
1. Siswa dan guru membahas
kembali soal latihan yang
dikerjakan sebelum istirahat
(menalar)
2. Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya (menanya)
3. Siswa menyiapkan alat tulis
4. Siswa menyelesaikan 3 soal
cerita yang berkaitan dengan
perkembangbiakan tumbuhan
dan operasi hitung
penjumlahan (mencoba)
5. Siswa mengumpulkan jawaban
masing-masing dan
membahasnya bersama guru.
6. Dalam kelompok siswa
mengerjakan LKS yang
dibagikan
7. Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
8. Kelompok yang pertama
mengumpulkan akan
mempresentasekan hasil kerja
kelompok di depan kelas
(mengkomunikasikan) 9. Siswa membaca teks tentang
Bahasa Indonesia
Kognitif: tertulis
Psikomotorik:
observasi
dan
Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mandiri dalam
bahasa Indonesia
lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan
kosakata bahasa
daerah untuk
membantu
penyajian..
PPKn
3.2.Mengetahui hak dan
kewajiban sebagai
warga dalam
kehidupan sehari-
hari di rumah dan di
sekolah.
4.2.Melaksanakan
kewajiban sebagai
warga dalam
kehidupan sehari-
hari di rumah dan
sekolah.
1.1.Menerima
keberagaman
karakteristik
individu dalam
kehidupan
beragama, suku
bangsa, ciri-ciri
fisik, psikis, dan
hobby sebagai
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di
lingkungan rumah
dan sekolah.
pengalaman tentang memelihara lingkungan.
1.1.1.Berdoa dan bersyukur
atas keberagaman
karakteristik individu di
kelas.
PPKn
Hak sebagai
warga
masyarakat
di rumah dan
sekolah
kewajiban dalam memelihara
lingkungan (mengamati)
10. Setelah membaca, siswa
kembali mengerjakan LKS
11. Siswa menceritakan
pengalaman tentang kewajiban
memelihara lingkungan
(mencoba)
PPKn
Kognitif: tertulis
Afektif: observasi
Psikomotorik:
produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PEMBELAJARAN 6
Matematika
3.1.Memahami sifat-
sifat operasi hitung
bilangan asli
melalui pengamatan
pola penjumlahan
dan perkalian.
4.1 Merumuskan dengan
kalimat sendiri,
membuat model
matematika, dan
memilih strategi
yang efektif dalam
memecahkan
masalah nyata
sehari-hari yang
berkaitan dengan
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian,
pembagian bilangan
bulat, waktu,
panjang, berat
benda, dan uang,
serta memeriksa
kebenaran jawabnya.
2.1 Menunjukkan sikap
cermat dan teliti,
jujur, tertib dan
mengikuti aturan,
peduli, disiplin
waktu serta tidak
mudah menyerah
dalam mengerjakan
Matematika
3.1.2.Menyelesaikan
soal operasi hitung
pengurangan.
4.1.2.membuat soal
cerita berkaitan
dengan
perkembangbiakan
tanaman dan operasi
pengurangan
2.1.1.Menunjukkan
sikap tidak mudah
menyerah dalam
membuat soal cerita.
Matematika
Operasi
hitung
pengurangan
Penggalan 1
1.Siswa membaca teks cerita
bergambar tentang proses
pencangkokan. (mengamati)
2.Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya. (menanya)
3.Siswa duduk dalam kelompok
(masing-masing kelompok terdiri
dari 4 orang)
4.Setiap kelompok menemukan kata-
kata sulit dari teks cerita bergambar
tentang proses pencangkokan.
(menalar)
5.Setiap kelompok mencari arti kata-
kata sulit di dalam kamus dan
menuliskan artinya (mencoba).
6.Kelompok mempresentasekan hasil
diskusi (mengkomunikasikan)
7.Guru menyiapkan media “bilik
pencangkokan” dan memberikan
undi
8.Siswa mengambil undi
9.Siswa yang mendapatkan undi
maju ke depan kelas untuk
menjelaskan dengan menggunakan
bahasa sendiri langkah-langkah
pencangkokan (mengkomunikasikan)
10.Siswa menerima LKS yang
Matematika
Kognitif: tertulis
Afektif: observasi
Psikomotorik:
produk
6 JP 1.Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
2015.
Perkembangbia
kan Hewan dan
Tumbuhan:
Buku Guru
SD/MI Kelas
III. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
2.Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
2015.
Perkembangbiak
an Hewan dan
Tumbuhan:
Buku Siswa
SD/MI Kelas
III. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
tugas.
Bahasa Indonesia
3.2.Menguraikan teks
arahan/petunjuk
tentang perawatan
hewan dan
tumbuhan, serta daur
hidup hewan dan
pengembangbiakan
tanaman dengan
bantuan guru atau
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi
dengan kosakata
bahasa daerah untuk
membantu
pemahaman.
4.2.Menerangkan dan
mempraktikkan teks
arahan/petunjuk
tentang perawatan
hewan dan
tumbuhan serta daur
hidup hewan dan
pengembangbiakan
tanaman secara
mandiri dalam
bahasa Indonesia
lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan
kosakata bahasa
daerah untuk
membantu
Bahasa Indonesia
3.2.1.Menemukan
kata-kata sulit dan
baru dari teks arahan
tentang langkah
pencangkokkan.
3.2.2.Mencari arti
kata-kata sulit di
dalam kamus.
4.2.2.Menceritakan
kembali teks arahan
tentang proses
pencangkokan dengan
menggunakan media
dan bahasa sendiri
Bahasa
Indonesia
Teks arahan
dibagikan guru
11.Guru mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan media bilik
pencangkokan dan kewajiban siswa
sebagai anggota masyarakat.
12.Siswa mengerjakan LKS tentang
kewajiban yang dilakukan siswa di
masyarakat (menalar)
Penggalan 2
1.Guru membagikan LKS
2.Siswa mengamati gambar tentang
kegiatan yang di lakukan di
masyarakat. (mengamati)
3.Siswa diminta menuliskan
tanggapan berkaitan dengan
kewajiban yang harus dilakukan
menurut gambar (menalar)
4.Siswa membaca teks (mengamati)
5.Guru menuliskan di papan tulis
satu contoh soal cerita berkaitan
dengan proses pencangkokan dan
penyelesaiannya bersama dengan
siswa
6.Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya (menanya)
7.Siswa menyelesaikan 4 soal cerita
yang berkaitan dengan
Bahasa Indonesia
Kognitif: tertulis
Psikomotorik:
observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
penyajian.
PPKn
3.2.Mengetahui hak dan
kewajiban sebagai
warga dalam
kehidupan sehari-
hari di rumah dan di
sekolah.
4.2.Melaksanakan
kewajiban sebagai
warga dalam
kehidupan sehari-
hari di rumah dan
sekolah.
1.1.Menerima
keberagaman
karakteristik
individu dalam
kehidupan
beragama, suku
bangsa, ciri-ciri
fisik, psikis, dan
hobby sebagai
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di
lingkungan rumah
dan sekolah.
PPKn
3.2.2.Menjelaskan
kewajiban sebagai
warga masyarakat
4.2.2.Memberikan
tanggapan tentang
sebuah situasi.
1.1.1.Berdoa dan
bersyukur atas
keberagaman
karakteristik individu
di kelas.
PPKn
Kewajiban
sebagai arga
masyarakat
di rumah dan
sekolah
perkembangbiakan tumbuhan dan
operasi hitung pengurangan
(mencoba)
8.Siswa mengumpulkan jawaban
masing-masing dan membahasnya
bersama guru
9.Siswa menyiapkan alat tulis dan
kertas
10.Guru membagikan LKS
11.Siswa mengerjakan LKS yang
dibagikan
12.Siswa mengumpulkan LKS
13.Kelompok yang terakhir
mengumpulkan akan
mempresentasekan hasil kerja
kelompok di depan kelas
(mengkomunikasikan)
PPKn
Kognitif: tertulis
Afektif: observasi
Psikomotorik:
produk
Yogyakarta, ......................................
Calon Guru
(Lusiana Faustina Suba Boro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
3.2. Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur
hidup hewan dan pengembangbiakan
tanaman dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman.
4.2. Menerangkan dan mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang perawatan hewan
dan tumbuhan serta daur hidup hewan dan
pengembangbiakan tanaman secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian.
Indikator:
3.2.1. Menemukan kata-kata sulit dan baru dari
teks arahan tentang langkah
pencangkokkan..
4.2.1. Menerangkan langkah-langkah
pencangkokkan dengan memanfaatkan
media yang ada.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sifat-sifat operasi hitung
bilangan asli melalui pengamatan pola
penjumlahan dan perkalian.
4.1 Merumuskan dengan kalimat sendiri,
membuat model matematika, dan memilih
strategi yang efektif dalam memecahkan
masalah nyata sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian bilangan bulat, waktu,
panjang, berat benda, dan uang, serta
memeriksa kebenaran jawabnya.
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, jujur,
tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin
waktu serta tidak mudah menyerah dalam
mengerjakan tugas.
Indikator
3.1.1. Menyelesaikan soal operasi hitung
penjumlahan.
4.1.1. membuat soal cerita berkaitan dengan
perkembangbiakan tanaman dan operasi
penjumlahan
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dalam
membuat soal cerita.
Matematika
Tema 1 : Perkembangbiakan Hewan dan
Tumbuhan
Subtema 2 : Perkembangbiakan Tumbuhan
Pembelajaran : 5 (Lima)
Kompetensi Dasar:
3.2. Mengetahui hak dan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan sehari-hari di
rumah dan di sekolah.
4.2. Melaksanakan kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari di rumah
dan sekolah.
1.1. Menerima keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan beragama,
suku bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan
hobby sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan rumah dan
sekolah.
Indikator:
3.2.1. Menyebutkan kewajiban sebagai
warga masyarakat dalam
memelihara lingkungan. 4.2.1. Menceritakan pengalaman tentang
memelihara lingkungan.
1.1.1. Berdoa dan bersyukur atas
keberagaman karakteristik individu
di kelas.
PPKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
Satuan Pendidikan : SDN KALASAN 1
Kelas/Semester : III (Tiga)/1 (Satu)
Tema : Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan
Subtema : Perkembangbiakan Tumbuhan
Muatan Pelajaran Terkait : Matematika, Bahasa Indonesia, PPKn
Pembelajaran ke- : 5 (Lima)
Alokasi Waktu : 6 × 35 menit
I. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu
secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
Muatan
Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Matematika
Pengetahuan
3.1 Memahami sifat-sifat operasi
hitung bilangan asli melalui
pengamatan pola penjumlahan
dan perkalian.
Keterampilan
4.2 Merumuskan dengan kalimat
sendiri, membuat model
matematika, dan memilih
Pengetahuan
3.1.1. Menyelesaikan soal operasi
hitung penjumlahan.
Keterampilan
4.2.1. Membuat soal cerita
berkaitan dengan
perkembangbiakan tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
strategi yang efektif dalam
memecahkan masalah nyata
sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan,
pengurangan, perkalian,
pembagian bilangan bulat,
waktu, panjang, berat benda,
dan uang, serta memeriksa
kebenaran jawabnya.
Sikap Sosial
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan
teliti, jujur, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin waktu
serta tidak mudah menyerah
dalam mengerjakan tugas.
dan operasi penjumlahan.
Sikap Sosial
2.1.1 Menunjukkan sikap tidak
mudah menyerah dalam
membuat soal cerita.
Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.2. Menguraikan teks
arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan
tumbuhan, serta daur hidup
hewan dan pengembangbiakan
tanaman dengan bantuan guru
atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk
membantu pemahaman.
Keterampilan
4.2. Menerangkan dan
mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan
tumbuhan serta daur hidup
hewan dan pengembangbiakan
tanaman secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk
membantu penyajian
Pengetahuan
3.2.1. Menemukan kata-kata sulit
dan baru dari teks arahan
tentang langkah
pencangkokkan.
Keterampilan
4.2.1. menerangkan langkah
pencangkokan menggunakan
media.
PPKn Pengetahuan
3.2. Mengetahui hak dan
kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari
di rumah dan di sekolah.
Pengetahuan
3.2.1. Menyebutkan kewajiban
sebagai warga masyarakat
dalam memelihara
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Keterampilan
4.2. Melaksanakan kewajiban
sebagai warga dalam
kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah.
Sikap Spiritual
1.1 Menerima keberagaman
karakteristik individu dalam
kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis,
dan hobi sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa di
lingkungan rumah dan
sekolah.
Keterampilan
4.2.1. menceritakan pengalaman
tentang memelihara
lingkungan.
Sikap Spiritual
1.1.1. Berdoa dan bersyukur atas
keberagaman karakteristik
individu di kelas
III. Tujuan Pembelajaran
Muatan Pelajaran Tujuan Pembelajaran
Matematika Pengetahuan
3.1.1.1 setelah berlatih dengan contoh, siswa dapat menyelesaikan
3 soal operasi hitung penjumlahan.
Keterampilan
4.2.1.1. siswa mampu membuat 3 soal cerita berkaitan dengan
perkembangbiakan tanaman dan operasi hitung
penjumlahan.
Sikap Sosial
2.1.1.1 Siswa mampu menunjukkan 3 sikap tidak mudah menyerah
dalam membuat soal cerita berkaitan dengan
perkembangbiakan tumbuhan dan operasi hitung
penjumlahan.
Bahasa Indonesia Pengetahuan
3.2.1.1. setelah membaca teks tentang proses pencangkokan siswa
mampu menemukan minimal 5 kata sulit.
Keterampilan
4.2.1.1. setelah membaca teks arahan proses pencangkokan siswa
mampu menerangkan kembali proses pencangkokan
dengan menggunakan media.
PPKn Pengetahuan
3.2.1.1. siswa mampu menyebutkan 4 kewajiban sebagai warga
dalam memelihara lingkungan.
Keterampilan
4.2.1.1. setelah melihat gambar siswa mampu menceritakan
pengalaman memelihara lingkungan.
Sikap Spiritual
1.1.1.1 Siswa mampu berdoa dan bersyukur atas keberagaman
karakteristik individu di dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
IV. Materi Pembelajaran
A. Matematika : Operasi hitung penjumlahan (uraian materi
terlampir)
B. Bahasa Indonesia : Teks arahan tentang proses pencangkokan (uraian
materi terlampir)
C. PPKn : Hak sebagai warga masyarakat di rumah dan
sekolah (uraian materi terlampir)
V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
A. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik
B. Metode : tanya jawab, diskusi, penugasan, ceramah
VI. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
A. Media : bilik pencangkokan
Gambar tentang kewajiban sebagai warga masyarakat
dalam memelihara lingkungan
Teks cerita
B. Alat/Bahan : Pulpen, spidol board marker, white board.
C. Sumber :
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Kepemimpinan: Buku
Guru SD/MI Kelas III. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bersahabat dengan
semua ciptaan Tuhan: Buku Siswa SD/MI Kelas III. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
VII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Penggalan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintak Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa, absensi.
2. Apersepsi : Guru menggali pengetahuan siswa
tentang materi yang telah dipelajari pada hari
sebelumnya.
3. Motivasi: siswa menyanyikan lagu “pepaya,
mangga, pisan, jambu”
4. Orientasi: Siswa dan guru bertanya jawab
tentang lagu.
5. Guru menyampaikan tujuan, kemampuan, dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
10 menit
Inti
1. Siswa membaca teks cerita bergambar tentang
proses pencangkokan. (mengamati)
Mengemukakan
konsep
75 menit
2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
(menanya)
3. Siswa duduk dalam kelompok (masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 orang)
Membentuk
kelompok
4. Setiap kelompok menemukan kata-kata sulit
dari teks cerita bergambar tentang proses
pencangkokan.
5. Kelompok mempresentasekan hasil diskusi
(mengkomunikasikan)
6. Guru menyiapkan media “bilik pencangkokan”
dan memberikan undi
7. Siswa mengambil undi
8. Siswa yang mendapatkan undi maju ke depan
kelas untuk menjelaskan langkah
pencangkokan dengan menggunakan media
(mengkomunikasikan)
Menjelaskan
kembali
9. Guru menjelaskan proses penjumlahan dengan
menggunakan media “bilik pencangkokan”
10. Guru menuliskan di papan tulis dua contoh soal
cerita dan penyelesaiannya bersama dengan
siswa
Pemberian
contoh
11. Guru memberikan 1 soal latihan untuk
dikerjakan siswa berkaitan dengan media bilik
pencangkokan (mencoba)
Penutup 1. Siswa mengumpulkan latihan untuk kemudian
dibahas pada penggalan berikutnya
2. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Penggalan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintak Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Guru menanyakan aktivitas siswa
selama istirahat.
3. Guru menggali kembali pengetahuan
siswa terkait materi yang telah
dipelajari sebelum istirahat.
4. Siswa menyanyikan lagu “1 + 1”.
5. Guru dan siswa bertanya jawab
tentang isi lagu
10 menit
Inti
1. Siswa dan guru membahas kembali
soal latihan yang dikerjakan
sebelum istirahat (menalar)
2. Guru mempersilahkan siswa untuk
bertanya (menanya)
3. Siswa menyiapkan alat tulis
4. Siswa menyelesaikan 3 soal cerita
yang berkaitan dengan
perkembangbiakan tumbuhan dan
operasi hitung penjumlahan
(mencoba)
5. Siswa mengumpulkan jawaban
masing-masing dan membahasnya
bersama guru.
6. Siswa mengerjakan LKS yang
dibagikan
7. Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
8. Kelompok yang pertama
mengumpulkan akan
mempresentasekan hasil kerja
kelompok di depan kelas
(mengkomunikasikan)
9. Siswa membaca teks tentang
kewajiban dalam memelihara
lingkungan (mengamati)
10. Guru menunjukkan salah satu
miniatur pohon yang dicangkok
11. Guru bertanya kepada siswa
kewajiban apa yang dilakukan agar
proses pencangkokan dapat
berhasil?
12. Setelah membaca, siswa kembali
mengerjakan LKS
13. Siswa menceritakan pengalaman
tentang kewajiban memelihara
lingkungan (mencoba)
Membahas kembali
Menentukan tugas
Menentukan
konsep
75 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Penutup
1. Kesimpulan: Guru membimbing
siswa untuk menyimpulkan seluruh
materi pembelajaran.
2. Evaluasi: Siswa mengerjakan soal
post test.
3. Refleksi: Siswa melakukan refleksi.
4. Tindak lanjut: Siswa ditugaskan
untuk mempelajari tentang operasi
hitung pengurangan dan kewajiban
sebagai warga masyarakat.
5. Doa penutup dan salam.
5 menit
VIII. Penilaian
A. Jenis dan Teknik Penilaian
Aspek Penilaian Jenis Penilaian Teknik Penilaian
Kognitif Tes Tes tertulis
Keterampilan Non tes Unjuk kerja dan produk
Afektif Non tes Observasi
B. Instrumen Penilaian
1. Soal dan kunci jawaban (terlampir)
2. Tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
C. Pedoman Penskoran (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
IX. Lampiran
A. Instrumen penilaian setiap muatan pelajaran
B. Rangkuman materi
C. Media pembelajaran
D. Lembar Kerja Siswa
E. Soal post test
F. Refleksi
Yogyakarta, ...... , .........., ......
Calon Guru
(Lusiana Faustina Suba Boro)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pamong
(........................................) (..........................................)
Dosen Pembimbing Asisten Dosen Pembimbing
(...........................................) (............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN SETIAP MUATAN PELAJARAN
A. Muatan Pelajaran Matematika
1. Kognitif
Indikator 3.1.1. Menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal tes tertulis dan kunci jawaban
Soal
Kerjakanlah soal cerita di bawah ini dengan cara melengkapi titik-titik!
1. sebuah truk memuat buah mangga hasil pencangkokan yang berjumlah
4.650 buah, lalu datang truk lain dan memuat 4.398 buah. Berapakah
jumlah buah mangga yang diangkut kedua truk?
2. Pak Ali adalah petani apel, pada tahun 2010 mencangkok 7.500 pohon
apel. Pada tahun 2011, pak Ali mencangkok kembali 2.387 pohon apel.
Bantulah pak Ali untuk mengetahui jumlah pohon apel yang dicangkok!
3. Pada hari Minggu, pak Andre membeli 2500 buah Alpukat dan 4352 buah
mangga untuk dijual kembali. Namun pada hari Senin pak Andre membeli
lagi 1200 buah mangga. Berapakah jumlah seluruh buah yang dibeli pak
Andre?
Kunci jawaban
1. sebuah truk memuat buah mangga hasil pencangkokan yang berjumlah
4.650 buah, lalu datang truk lain dan memuat 4.398 buah. Berapakah
jumlah buah mangga yang diangkut kedua truk?
Diketahui:
Truk pertama = 4.650 buah
Truk kedua= 4.398 buah
Ditanya: berapa jumlah buah mangga yang diangkut kedua truk?
Jawab:
4.650 + 4.398 = 9.048 buah mangga
Jadi, jumlah buah mangga yang angkut kedua truk adalah 9.048 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
2. Pak Ali adalah petani apel, pada tahun 2010 mencangkok 7.500 pohon
apel. Pada tahun 2011, pak Ali mencangkok kembali 2.387 pohon apel.
Bantulah pak Ali untuk mengetahui jumlah pohon apel yang dicangkok!
3. Pada hari Minggu, pak Andre membeli 2500 buah Alpukat dan 4.352 buah
mangga untuk dijual kembali. Namun pada hari Senin pak Andre membeli
lagi 1.200 buah mangga. Berapakah jumlah seluruh buah yang dibeli pak
Andre?
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menyelesaikan 3 soal dengan benar 3
2 Siswa hanya menyelesaikan 2 soal dengan benar 2
3 Siswa hanya menyelesaikan 1 soal dengan benar 1
4 Tidak ada satupun soal yang diselesaikan dengan
benar
0
Skor maksimal: 3
15 20
30
+ - Diketahui:
Buah Alpukat = 2.500 buah
Buah mangga = 4.352 buah
Dibeli lagi buah mangga = 1.200 buah
Ditanya: berapa jumlah biah yang dibeli pak Andre?
Jawab:
2.500 + 4.352 + 1.200 = 8.052 buah
Jadi, jumlah seluruh buah yang dibeli pak Andre adalah 8.052 buah
Diketahui:
Tahun 2010 = 7.500 pohon
Tahun 2011 = 2.387 pohon
Ditanya: berapa jumlah pohon apel yang dicangkok pak Ali?
Jawab:
7.500 + 2.387 = 9.887 pohon apel
Jadi, jumlah pohon apel yang dicangkok pak Ali adalah 9.887 pohon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal) dikalikan dengan
skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.1.1. Membuat soal cerita berkaitan dengan perkembangbiakan
tanaman dan operasi penjumlahan
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Rubrik penilaian membuat soal cerita
Keterangan kriteria:
N
o. Kriteria
4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu bimbingan
1. Isi soal
mengandung
operasi
penjumlahan
3 soal
Memuat
operasi
penjumlaha
n
2 soal
memuat
operasi
penjumlahan
Hanya 1 soal
memuat operasi
penjumlahan
Semua soal tidak
mengandung operasi
penjumlahan
2. Keterkaitan
isi dengan
tema
3 soal
berkaitan
dengan
tema
2 soal
berkaitan
dengan tema
Hanya 1 soal
berkaitan
dengan tema
Tidak satupun soal
yang berkaitan
dengan tema
No.
Nama Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Isi soal
mengandung
operasi
penjumlahan
Keterkaitan isi
dengan tema
1.
2.
3.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Skor maksimal: 8
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
3. Afektif (Sosial)
Indikator 2.1.1. Menunjukkan sikap tidak mudah menyerah dalam
membuat soal cerita
Teknik Observasi
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Rubrik penilaian perilaku teliti
Petunjuk : Isilah dengan angka (1-4) sesuai dengan kenyataan
yang ada pada
siswa!
Keterangan : Sangat Baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1)
Keterangan kriteria
N
o. Kriteria
4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu bimbingan
1. Menyelesaikan 3
soal sampai
selesai
Memenuhi
3 kriteria
Hanya
memenuhi
2 kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak satupun
kriteria yang
terpenuhi
No Nama Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan Nilai Akhir
Menyelesaik
an 3 soal
sampai
selesai
Tidak
mengeluh
Memanfaatkan
waktu yang
tersisa dengan
baik
1.
2.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. Menyemangati
teman
sekelompoknya
3. Memanfaatkan
waktu yang
tersisa dengan
baik
Skor maksimal: 12
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik berdasarkan
kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan skor
tertinggi.
B. Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Kognitif
Indikator 3.2.1. Menemukan kata-kata sulit dan baru dari teks arahan
tentang langkah pencangkokkan.
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal tes tertulis dan kunci jawaban
Soal
Cari dan temukan!
Carilah kata-kata sulit di dalam bacaan tentang proses pencangkokan!
Jawaban
1. Kata-kata sulit
a. Tunas
b. Perkembangbiakan
c. Stek
d. Umbi
e. Mutu
f. Rapuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menemukan 6 kata sulit dengan tepat 6
2 Siswa menemukan 5 kata sulit dengan tepat 5
3 Siswa menemukan4 kata sulit dengan tepat 4
4 Siswa menemukan 3 kata sulit dengan tepat 3
5 Siswa menemukan 2 kata sulit dengan tepat 2
6 Siswa menemukan 1 kata sulit dengan tepat 1
7 Tidak satupun soal yang dijawab 0
Skor maksimal: 6
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik berdasarkan
kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal) dikalikan dengan
skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.2.1. menerangkan proses pencangkokan dengan menggunakan
media
Teknik observasi
Instrumen Daftar cek
Tugas
Ceritakan kembali proses pencangkokan dengan memanfaatkan media!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Rubrik penilaian menceritakan kembali
Keterangan kriteria:
No. Kriteria
4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu bimbingan
1
.
Langkah
pencangkokan
lengkap dan
tepat
(6 langkah
pencangkokan)
Ke-6 langkah
dijelaskan
secara tepat
Hanya 5 atau 4
langkah
dijelaskan secara
tepat
Hanya 3 atau 2
langkah
dijelaskan secara
tepat
Hanya 1
langkah yang
dijelaskan
secara tepat
2. Pemanfaatan
media secara
menyeluruh
(menjelaskan
langkah dengan
media,
ketepatan
langkah dengan
menggunakan
media)
Memenuhi 2
aspek
pemanfaatan
media dengan
tepat dan jelas
Memenuhi 2
aspek
pemanfaatan
media dengan
tepat namun
belum jelas
Hanya memenuhi
1 aspek
pemanfaatan
media
Tidak
memenuhi
satupun aspek
pemanfaatan
media
Skor maksimal: 8
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
No.
Nama Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai Akhir Langkah
pencangkokan
lengkap dan
tepat
Pemanfaatan
media secara
menyeluruh
1.
2.
3.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
c) Muatan Pelajaran PPKn
1. Kognitif
Indikator 3.2.1. Menyebutkan kewajiban sebagai warga masyarakat
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal tes tertulis dan kunci jawaban
Soal
1. Bacalah cerita berikut dan jawablah pertanyaannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kunci jawaban
1. Melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, tidak
membuang sampah sembarangan.
2. Kerja bakti, menanam pohon
3. Bersih atau kotor
4. Menyapu setiap pagi, tidak membuang sampah sembarangan.
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menyelesaikan 3 soal dengan benar 3
2 Siswa menyelesaikan 2 soal dengan benar 2
3 Siswa menyelesaikan 1 soal dengan benar 1
4 Tidak ada satupun soal yang diselesaikan dengan
benar
0
Skor maksimal: 3
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal) dikalikan
dengan skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.2.1. menceritakan pengalaman tentang memelihara lingkungan
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Berdasarkan gambar, cereitakanlah pengalamanmu!
Rubrik penilaian memberikan tanggapan
Keterangan kriteria:
No
. Kriteria
4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu bimbingan
1. Menggunakan
bahasa yang dapat
dipahami
(bahasa Indonesia
yang benar,
penggunaan tanda
Memenuhi
3 aspek
Menggunak
an bahasa
yang dapat
dipahami
Hanya
memenuhi 2
aspek
Menggunakan
bahasa yang
dapat dipahami
Hanya
memenuhi 1
aspek
Menggunakan
bahasa yang
dapat dipahami
Tidak satupun
aspek
Menggunakan
bahasa yang
dapat dipahami
terpenuhi
No.
Nama Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir Bahasa yang
digunakan mudah
dipahami
Kesesuaian
dengan gambar
1.
2.
3.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
baca yang tepat,
suara jelas)
2. Kesesuaian dengan
gambar
Ke-3 cerita
berkaitan
dengan
gambar
2 cerita
berkaitan
dengan gambar
1 cerita
berkaitan
dengan gambar
Tidak ada
satupun cerita
yang sesuai
dengan gambar
Skor maksimal: 8
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
3. Afektif (Spiritual)
Indikator 1.1.1 Berdoa dan bersyukur atas keberagaman
karakteristik individu di dalam kelas.
Teknik Observasi
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas
Berdoalah sebelum mengakhiri pelajaran untuk mengucap syukur atas anugerah
keberagaman individu di dalam kelas!
Petunjuk : Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
siswa!
No.
Nama Peserta Didik
Sikap Spiritual Skor
Perolehan
Nilai
Akhir Bersyukur melalui doa
Sl Sr Jr Tpr
1.
2.
Dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Keterangan : Sl (Selalu): 4, Sr (Sering): 3, Jr (Jarang): 2, Tpr (Tidak
Pernah): 1
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik berdasarkan
kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan skor
tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN 2
RANGKUMAN MATERI
A. Matematika : Operasi hitung penjumlahan (Soal Cerita)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
B. Bahasa Indonesia : mencari kata-kata sulit dari bacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
C. PPKn : Kewajiban sebagai masyarakat dalam memelihara lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN 3
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Teks lagu “pepaya, mangga, pisang, jambu”
B. Teks Lagu “1 + 1”
Satu ditambah satu
Sama dengan dua
Dua ditambah dua
Sama dengan empat
Empat ditambah emat
sama dengan delapan
Delapan ditambah delapan
Sama dengan enam belas
Ayo kawan-kawan
Belajar berhitung
Agar kita pintar
Bisa naik kelas
Pepaya, mangga, pisang, jambu Dibawa dari pasar Minggu Di sana banyak penjualnya Di kota banyak pembelinya
Pepaya buah yang berguna
Bentuknya sangat sederhana
Rasanya manis tidak kalah
Membikin badan sehat segar
Pepaya, jeruk, jambu, rambutan Duren, dukuh dan lain-lainnya
Mari, marilah kawan semua
Membeli buah-buahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
C. Gambar tentang kegiatan memelihara lingkungan
D. Gambar tentang proses pencangkokan
E. Media Bilik Pencangkokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA SISWA
A. Bahasa Indonesia
Nama anggota kelompok : 1.
2.
3.
4.
Kelas : III
Muatan : Bahasa Indonesia, Matematika dan PPKN
Kerjakan soal-soal di dalam lembar
kerja siswa ini ya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Carilah kata-kata 5 kata sulit
dari teks tentang
pencangkokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
B. Matematika
C. PPKN
Buatlah 3 soal cerita seperti contoh
yang berkaitan dengan operasi
penjumlahan dan pencangkokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Berdasarkan gambar di atas, ceritakan pengalamanmu tentang memelihara
lingkungan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 5
SOAL POST TEST
1. Jelaskan apa itu pencangkokan!
2. Ceritakan gambar di bawah ini dan kaitkan dengan kewajiban memelihara
lingkungan!
3. Beni adalah petani durian, pada bulan Juni hasil panen durian melalui proses
pencangkokan adalah 2.345 buah, sebulan kemudian Beni memanen
kembali 1.200 buah durian. Berapakah hasil panen buah durian Beni
seluruhnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN 6
REFLEKSI
Berilah tanda cek (√) secara jujur sesuai dengan yang kamu alami!
1. Menentukan hasil dari soal cerita tentang operasi hitung
penjumlahan dengan benar.
2. Menyusun soal cerita tentang operasi penjumlahan
Dan terkait dengan perkembangbiakan tumbuhan
3. menemukan kata-kata sulit dari bacaan
tentang proses pencangkokan
4. menjelaskan langkah pencangkokan
dengan menggunakan media
5. menceritakan kewajiban dalam memelihara lingkungan
mari berefleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
3.3. Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur
hidup hewan dan pengembangbiakan
tanaman dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman.
4.3. Menerangkan dan mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang perawatan hewan
dan tumbuhan serta daur hidup hewan dan
pengembangbiakan tanaman secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian.
Indikator:
3.3.1. Menemukan kata-kata sulit dan baru dari
teks arahan tentang langkah
pencangkokkan.
3.3.2. Mencari arti kata-kata sulit di dalam
kamus.
4.2.2. Menceritakan kembali teks arahan
tentang proses pencangkokan dengan
menggunakan media dan bahasa sendiri
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sifat-sifat operasi hitung
bilangan asli melalui pengamatan pola
penjumlahan dan perkalian.
4.1 Merumuskan dengan kalimat sendiri,
membuat model matematika, dan memilih
strategi yang efektif dalam memecahkan
masalah nyata sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian bilangan bulat, waktu,
panjang, berat benda, dan uang, serta
memeriksa kebenaran jawabnya.
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, jujur,
tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin
waktu serta tidak mudah menyerah dalam
mengerjakan tugas.
Indikator
3.1.2. Menyelesaikan soal operasi hitung
pengurangan.
4.1.2. membuat soal cerita berkaitan dengan
perkembangbiakan tanaman dan operasi
pengurangan
2.1.1 Menunjukkan sikap tidak mudah
menyerah dalam membuat soal cerita.
Matematika
Tema 1 : Perkembangbiakan Hewan dan
Tumbuhan
Subtema 2 : Perkembangbiakan Tumbuhan
Pembelajaran : 6 (Enam)
Kompetensi Dasar:
3.3. Mengetahui hak dan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan sehari-hari di
rumah dan di sekolah.
4.3. Melaksanakan kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari di rumah
dan sekolah.
1.2. Menerima keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan beragama,
suku bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan
hobby sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan rumah dan
sekolah.
Indikator:
3.2.2. Menjelaskan kewajiban sebagai
warga masyarakat
4.2.2. Memberikan tanggapan tentang
sebuah situasi.
1.2.1. Berdoa dan bersyukur atas
keberagaman karakteristik individu
di kelas.
PPKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
Satuan Pendidikan : SDN KALASAN 1
Kelas/Semester : III (Tiga)/1 (Satu)
Tema : Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan
Subtema : Perkembangbiakan Tumbuhan
Muatan Pelajaran Terkait : Matematika, Bahasa Indonesia, PPKn
Pembelajaran ke- : 6 (Enam)
Alokasi Waktu : 6 × 35 menit
I. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu
secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
Muatan
Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Matematika
Pengetahuan
3.1 Memahami sifat-sifat operasi
hitung bilangan asli melalui
pengamatan pola penjumlahan dan
perkalian.
Keterampilan
4.1 Merumuskan dengan kalimat
sendiri, membuat model
matematika, dan memilih strategi
yang efektif dalam memecahkan
masalah nyata sehari-hari yang
berkaitan dengan penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian
bilangan bulat, waktu, panjang,
berat benda, dan uang, serta
memeriksa kebenaran jawabnya.
Sikap Sosial
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan
teliti, jujur, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin waktu serta
tidak mudah menyerah dalam
mengerjakan tugas.
Pengetahuan
3.1.2. Menyelesaikan soal operasi
hitung pengurangan.
Keterampilan
4.1.2. Membuat soal cerita berkaitan
dengan perkembangbiakan
tanaman dan operasi
pengurangan
Sikap Sosial
2.1.1 Menunjukkan sikap tidak
mudah menyerah dalam
membuat soal cerita.
Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.2. Menguraikan teks
arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan,
serta daur hidup hewan dan
pengembangbiakan tanaman
dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman.
Keterampilan
4.2. Menerangkan dan
mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan
serta daur hidup hewan dan
pengembangbiakan tanaman
secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata
Pengetahuan
3.2.1. Menemukan kata-kata sulit
dan baru dari teks arahan
tentang langkah
pencangkokkan..
3.2.2. Mencari arti kata-kata sulit di
dalam kamus.
Keterampilan
4.2.2. Menceritakan kembali teks
arahan tentang proses
pencangkokan dengan
menggunakan media dan
bahasa sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
bahasa daerah untuk membantu
penyajian
PPKn Pengetahuan
3.2. Mengetahui hak dan kewajiban
sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah dan di
sekolah.
Keterampilan
4.2. Melaksanakan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan sehari-
hari di rumah dan sekolah.
Sikap Spiritual
1.1 Menerima keberagaman
karakteristik individu dalam
kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan
hobi sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan
rumah dan sekolah.
Pengetahuan
3.2.2. Menjelaskan kewajiban
sebagai warga masyarakat di
rumah dan sekolah
Keterampilan
4.2.1. Memberikan tanggapan
tentang sebuah situasi.
Sikap Spiritual
1.1.1. Berdoa dan bersyukur atas
keberagaman karakteristik
individu di kelas
III. Tujuan Pembelajaran
Muatan Pelajaran Tujuan Pembelajaran
Matematika Pengetahuan
3.1.2.1 setelah membaca cerita, siswa dapat menyelesaikan 4
soal operasi hitung pengurangan.
Keterampilan
4.1.2.1. siswa mampu membuat 3 soal cerita berkaitan dengan
perkembangbiakan tanaman dan operasi hitung
pengurungan.
Sikap Sosial
2.1.1.1 Siswa mampu menunjukkan 3 sikap tidak mudah
menyerah dalam membuat soal cerita berkaitan dengan
perkembangbiakan tumbuhan dan operasi hitung
pengurangan.
Bahasa Indonesia Pengetahuan
3.2.1.1. setelah membaca teks tentang proses pencangkokan
siswa mampu menemukan minimal 5 kata sulit.
3.2.1.2. setelah membaca teks siswa mampu menemukan
minimal 5 arti kata sulit dalam kamus.
Keterampilan
4.2.2.2. setelah membaca teks arahan proses pencangkokan
siswa mampu menceritakan kembali teks tersebut
dengan memanfaatkan media dan menggunakan
kalimat sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PPKn Pengetahuan
3.2.2.1. siswa mampu menjelaskan 4 kewajiban sebagai warga
masyarakat di rumah dan sekolah
Keterampilan
4.2.2.1. setelah melihat gambar siswa mampu memberikan
tanggapan mengenai situasi dalam gambar.
Sikap Spiritual
1.1.1.1 Siswa mampu berdoa dan bersyukur atas keberagaman
karakteristik individu di dalam kelas
IV. Materi Pembelajaran
A. Matematika : Operasi hitung pengurangan (uraian materi
terlampir)
B. Bahasa Indonesia : Teks arahan tentang proses pencangkokan (uraian
materi terlampir)
C. PPKn : kewajiban sebagai warga masyarakat di rumah dan
sekolah (uraian materi terlampir)
V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
A. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik
B. Metode : tanya jawab, diskusi, penugasan, ceramah
VI. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
A. Media : bilik pencangkokan
Gambar tentang kewajiban di masyarakat
Teks cerita
B. Alat/Bahan : Pulpen, spidol board marker, white board.
C. Sumber :
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Perkembangbiakan
Hewan dan Tumbuhan: Buku Guru SD/MI Kelas III. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Perkembangbiakan
Hewan dan Tumbuhan: Buku Siswa SD/MI Kelas III. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
VII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Penggalan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintak Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa, absensi.
2. Apersepsi : Guru menggali pengetahuan siswa
tentang materi yang telah dipelajari pada hari
sebelumnya.
3. Motivasi: siswa menyanyikan lagu “pepaya,
mangga, pisang, jambu”
4. Orientasi: Siswa dan guru bertanya jawab
tentang lagu.
5. Guru menyampaikan tujuan, kemampuan, dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
Orientasi 10
menit
Inti
1. Siswa membaca teks cerita bergambar tentang
proses pencangkokan. (mengamati)
75
menit
2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.
(menanya)
3. Siswa duduk dalam kelompok (masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang)
4. Setiap kelompok menemukan kata-kata sulit
dari teks cerita bergambar tentang proses
pencangkokan. (menalar)
5. Setiap kelompok mencari arti kata-kata sulit di
dalam kamus dan menuliskan artinya
(mencoba).
6. Kelompok mempresentasekan hasil diskusi
(mengkomunikasikan)
7. Guru menyiapkan media “bilik pencangkokan”
dan memberikan undi
8. Siswa mengambil undi
9. Siswa yang mendapatkan undi maju ke depan
kelas untuk menjelaskan dengan menggunakan
bahasa sendiri langkah-langkah pencangkokan
(mengkomunikasikan)
10. Siswa menerima LKS yang dibagikan guru
11. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan
media bilik pencangkokan dan kewajiban siswa
sebagai anggota masyarakat.
12. Siswa mengerjakan LKS tentang kewajiban
yang dilakukan siswa di masyarakat (menalar)
Penutup 1. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa.
2. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Penggalan 2
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Guru menanyakan aktivitas siswa selama
istirahat.
3. Guru menggali kembali pengetahuan siswa
terkait materi yang telah dipelajari sebelum
istirahat.
4. Siswa menyanyikan lagu “pohon mangga,
dengan nada dasar tek kotek (Anak ayam) ”.
5. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi lagu
10
menit
Inti
1. Guru membagikan LKS
2. Siswa mengamati gambar tentang kegiatan
yang di lakukan di masyarakat. (mengamati)
3. Siswa diminta menuliskan tanggapan
berkaitan dengan kewajiban yang harus
dilakukan menurut gambar (menalar)
4. Siswa membaca teks (mengamati)
5. Guru menuliskan di papan tulis satu contoh
soal cerita berkaitan dengan proses
pencangkokan dan penyelesaiannya bersama
dengan siswa
6. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
(menanya)
7. Siswa menyelesaikan 4 soal cerita yang
berkaitan dengan perkembangbiakan tumbuhan
dan operasi hitung pengurangan (mencoba)
8. Siswa mengumpulkan jawaban masing-masing
dan membahasnya bersama guru
9. Siswa menyiapkan alat tulis dan kertas
10. Guru membagikan LKS
11. Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan
12. Siswa mengumpulkan LKS
13. Kelompok yang terakhir mengumpulkan akan
mempresentasekan hasil kerja kelompok di
depan kelas (mengkomunikasikan)
75
menit
Penutup
1. Kesimpulan: Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan seluruh materi pembelajaran.
2. Evaluasi: Siswa mengerjakan soal post test.
3. Refleksi: Siswa melakukan refleksi.
4. Tindak lanjut: Siswa ditugaskan untuk
mempelajari tentang pelestarian hewan dan
tumbuhan langka.
5. Doa penutup dan salam.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
VIII. Penilaian
A. Jenis dan Teknik Penilaian
Aspek Penilaian Jenis Penilaian Teknik Penilaian
Kognitif Tes Tes tertulis
Keterampilan Non tes Unjuk kerja dan produk
Afektif Non tes Observasi
B. Instrumen Penilaian
1) Soal dan kunci jawaban (terlampir)
2) Tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
3) Pedoman Penskoran (terlampir)
IX. Lampiran
A. Instrumen penilaian setiap muatan pelajaran
B. Rangkuman materi
C. Media pembelajaran
D. Lembar Kerja Siswa
E. Soal post test
F. Refleksi
Yogyakarta, ...... , .................., ......
Calon Guru
(Lusiana Faustina Suba Boro)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pamong
(........................................) (...........................)
Dosen Pembimbing Asisten Dosen Pembimbing
(...........................................) (......................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN SETIAP MUATAN PELAJARAN
A. Muatan Pelajaran Matematika
1. Kognitif
Indikator 3.1.2. Menyelesaikan soal operasi hitung pengurangan
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal tes tertulis dan kunci jawaban
Soal
Kerjakanlah soal cerita di bawah ini dengan cara melengkapi titik-titik!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
4. Pada bulan April Pak Ibnu dan pekerjanya mencangkok 9.848 pohon apel,
namun pada bulan Juni saat pak Ibnu memeriksa pohon yang dicangkok
ternyata ada 2.475 cangkokan yang tidak berhasil. Berapakah jumlah pohon
yang berhasil dicangkok?
Kunci jawaban
15 20
30
+ -
Diketahui:
Panen pertama = 6.017 buah
Panen kedua= 4.120 buah
Ditanya: berapa selisih hasil panen buah mangga?
Jawab:
Selisih = dikurangi
6.017 - 4.120 = 1.894 buah mangga
Jadi, selisih hasil panen buah mangga pak hasan adalah 1.894 buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Diketahui:
Hasil panen= 8.915 buah jambu
Yang terjual= 5.324 buah jambu
Ditanya: berapa banyak jambu yang belum terjual?
Jawab:
8.915 – 5.324 = 3.391 buah jambu
Jadi, buah jambu yang belum terjual adalah sebanyak 3.3.91 buah jambu.
Diketahui:
Jumlah buah= 7.765 buah
Yang busuk= 2.243 buah
Ditanya: berapa banyak mangga yang tidak busuk?
Jawab:
7.765 – 2. 243 = 5.522 buah
Jadi, buah mangga yang tidak busuk adalah sebanyak 5.522 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
4. pada bulan April Pak Ibnu dan pekerjanya mencangkok 9.848 pohon
apel, namun pada bulan Juni saat pak Ibnu memeriksa pohon yang
dicangkok ternyata ada 2.475 cangkokan yang tidak berhasil. Berapakah
jumlah pohon yang berhasil dicangkok?
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menyelesaikan 4 soal dengan benar 4
2 Siswa hanya menyelesaikan 3 soal dengan benar 3
3 Siswa hanya menyelesaikan 2 soal dengan benar 2
4 Siswa hanya menyelesaikan 1 soal dengan benar 1
5 Tidak ada satupun soal yang diselesaikan dengan
benar
0
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Diketahui:
Pohon yang dicangkok = 9.848 pohon
Yang rusak/ tidak berhasil = 2.475 pohon
Ditanya: berapa jumlah pohon yang berhasil dicangkok?
Jawab:
9.848 – 2.475 = 7.373 pohon
Jadi, jumlah pohon yang berhasil dicangkok adalah 7.373 pohon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik berdasarkan
kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal) dikalikan dengan
skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.2.2. Membuat soal cerita berkaitan dengan perkembangbiakan
tanaman dan operasi pengurangan
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Rubrik penilaian membuat soal cerita
Keterangan kriteria:
No
. Kriteria
4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu bimbingan
1. Isi soal
mengandung
operasi
pengurangan
3 soal Memuat
operasi
pengurangan
2 soal
memuat
operasi
pengurangan
Hanya 1
soal
memuat
operasi
penguranga
n
Semua soal tidak
mengandung operasi
pengurangan
2. Keterkaitan
isi dengan
tema
3 soal
berkaitan
dengan tema
2 soal
berkaitan
dengan tema
Hanya 1
soal
berkaitan
dengan
tema
Tidak satupun soal
yang berkaitan
dengan tema
No.
Nama Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Isi soal
mengandung
operasi
pengurangan
Keterkaitan isi
dengan tema
1.
2.
3.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Skor maksimal: 8
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
3. Afektif (Sosial)
Indikator 2.1.2. Menunjukkan sikap tidak mudah menyerah dalam
membuat soal cerita
Teknik Observasi
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Rubrik penilaian perilaku teliti
Petunjuk : Isilah dengan angka (1-4) sesuai dengan kenyataan yang
ada pada
siswa!
Keterangan : Sangat Baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1)
Keterangan kriteria
No. Kriteria
4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu
bimbingan
1. Menyelesaikan 3 soal
sampai selesai
Memenuhi 3
kriteria
Hanya
memenuhi 2
kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak satupun
kriteria yang
terpenuhi 2. Menyemangati teman
sekelompoknya
No
.
Nama Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Menyelesaikan
3 soal sampai
selesai
Tidak
mengeluh
Memanfaatkan
waktu yang
tersisa dengan
baik
1.
2.
3.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
3. Memanfaatkan waktu
yang tersisa dengan baik
Skor maksimal: 12
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
B. Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia
1) Kognitif
Indikator 3.2.1. Menemukan kata-kata sulit dan baru dari teks arahan tentang
langkah pencangkokkan..
3.2.2. Mencari arti kata-kata sulit di dalam kamus.
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal tes tertulis dan kunci jawaban
Soal
Cari dan temukan!
1) Carilah kata-kata sulit di dalam bacaan tentang proses pencangkokan!
2) Carilah arti kata-kata sulit tersebut di dalam kamus!
Jawaban
1. Kata-kata sulit
a. Tunas
b. Umbi
c. Mutu
d. Induk
2. Arti kata sulit
a. Tunas adalah tanaman muda yang baru muncul.
b. Umbi adalah akar yang menjadi besar dan memiliki isi
c. Mutu adalah ukuran baik buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
d. Induk adalah ibu untuk binatang .
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menemukan 4 kata sulit dan artinya dengan
tepat
4
2 Siswa menemukan 3 kata sulit dan artinya dengan
tepat
3
3 Siswa menemukan 2 kata sulit dan atinya dengan
tepat
2
4 Siswa menemukan 1 kata sulit dan artinya dengan
tepat
1
5 Tidak satupun soal yang dijawab 0
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik berdasarkan
kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal) dikalikan dengan
skor tertinggi.
2) Keterampilan
Indikator 4.2.2. Menceritakan kembali teks arahan tentang proses
pencangkokan dengan menggunakan media dan bahasa
sendiri
Teknik observasi
Instrumen Daftar cek
Tugas
Ceritakan kembali proses pencangkokan dengan memanfaatkan media!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Rubrik penilaian menceritakan kembali
Keterangan kriteria:
Skor maksimal: 8
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
No.
Nama Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai Akhir Langkah
pencangkokan
lengkap dan
tepat
Pemanfaatan
media secara
menyeluruh
1.
2.
3.
dst.
N
o. Kriteria
4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu bimbingan
1. Langkah
pencangkoka
n lengkap
dan tepat
(6 langkah
pencangkoka
n)
Ke-6 langkah
dijelaskan
secara tepat
Hanya 5
atau 4
langkah
dijelaskan
secara tepat
Hanya 3 atau 2
langkah
dijelaskan
secara tepat
Hanya 1 langkah
yang dijelaskan
secara tepat
2. Pemanfaatan
media secara
menyeluruh
(menjelaskan
langkah
dengan media,
ketepatan
langkah
dengan
menggunakan
media)
Memenuhi 2
aspek
pemanfaatan
media dengan
tepat dan jelas
Memenuhi
2 aspek
pemanfaata
n media
dengan
tepat
namun
belum jelas
Hanya
memenuhi 1
aspek
pemanfaatan
media
Tidak memenuhi
satupun aspek
pemanfaatan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
C. Muatan Pelajaran PPKn
1. Kognitif
Indikator 3.2.2. Menjelaskan kewajiban sebagai warga masyarakat
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal tes tertulis dan kunci jawaban
Soal
1. Bila ada peristiwa:
a. Kerja bakti
b. Kematian
c. Jam belajar masyarakat
d. Doa bersama
apa kewajibanmu sebagai warga masyarakat?
2. Sebut dan jelaskan kewajibanmu sebagai siswa di sekolah!
3. Sebut dan jelaskan kewajibanmu sebagai warga masyarakat di rumah!
Kunci jawaban
1. Bila ada peristiwa:
a. Kerja bakti : sebaiknya saya ikut serta dan tidak berdiam diri di rumah
b. Kematian : datang melayat dan turut menjaga ketertiban.
c. Jam belajar masyarakat : sebaiknya saya belajar dan tidak membuka
tv, radio dan musik dengan besar
d. Doa bersama : diam dan tidak mengganggu, menghormati yang sedang
berdoa.
2. Kewajiban sebagai siswa:
a. Datang tepat waktu yaitu sebelum bel berbunyi
b. Mengerjakan tugas yang diberikan baik di sekolah maupun tugas
rumah
c. Memakai seragam sesuai ketentuan yang diberikan sekolah dan
berpenampilan rapih dan bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
d. Membayar uang sekolah tepat waktu dan jangan menggunakan uang
untuk membayar uang sekolah sebagai uang jajan.
3. Kewajiban sebagai warga masyarakat:
a. Menolong warga yang kesusahan, jika ada nenek yang membawa
banyak barang sebaiknya dibantu
b. Mengikuti kerja bakti, seperti menyapu halaman rumah, selokan kecil
di depan rumah dan memungut sampah
c. Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah
sembarangan serta rutin membersihkan lingkungan rumah.
d. Menjaga ketertiban atau tidak membuat gaduh baik pagi, siang
maupun malamm hari. Jika bermain sebaiknya di lapangan atau tempat
berrrmain agar tidak mengganggu warga.
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
Kelas IV
No Kriteria Skor
1
Siswa mampu menjelaskan 4 kewajiban dengan tepat 4
Siswa mampu menjelaskan 3 kewajiban dengan tepat 3
Siswa mampu menjelaskan 2 kewajiban dengan tepat 2
Siswa mampu menjelaskan 1 kewajiban dengan tepat 1
2 Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 4 kewajiban sebagai
siswa di sekolah
4
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 3 kewajiban sebagai
siswa di sekolah
3
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 2 kewajiban sebagai
siswa di sekolah
2
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 1 kewajiban sebagai
siswa di sekolah
1
3 Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 4 kewajiban sebagai
warga masyarakat di rumah
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 3 kewajiban sebagai
warga masyarakat di rumah
3
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 2 kewajiban sebagai
warga masyarakat di rumah
2
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan 1 kewajiban sebagai
warga masyarakat di rumah
1
Skor maksimal 12
Skor maksimal: 12
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
b. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
c. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal) dikalikan dengan
skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.2.2. Memberikan tanggapan tentang sebuah situasi.
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Soal
Berdasarkan gambar, berikan tanggapanmu!
Kunci jawaban
Menurut saya Siti
sebaiknya
membantu ibunya
menyiram bunga
daripada bermain
boneka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Sebaiknya edo
membantu
ayahnya, misalnya
dengan memegang
atau menahan
tangga agar
ayahnya tidak
terjatuh atau
dengan
membersihkan
ranting pohon
ketika ayah telah
selesai menebang.
Teman-teman
Lani, harusnya
membantu Lani,
dengan cara
membawanya ke
UKS agar
mengobati
lukanya.
Rubrik penilaian memberikan tanggapan
Keterangan kriteria:
No. Kriteria 4
Sangat baik
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu bimbingan
1. Penggunaan EYD
(huruf kapital pada
awal kalimat, tanda
titik pada akhir
kalimat, tanda koma,
kata depan dipisah)
Memenuhi 3
aspek
penggunaan
EYD
Hanya
memenuhi 2
aspek
penggunaan
EYD
Hanya
memenuhi 1
aspek
penggunaan
EYD
Tidak satupun
aspek
penggunaan
EYD yang
terpenuhi
2. Kesesuaian dengan Ke-3 tanggapan 2 tanggapan 1 tanggapan Tidak ada
No.
Nama Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir Penggunaan EYD Kesesuaian
dengan materi
1.
2.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
materi berkaitan
dengan materi
berkaitan
dengan
materi
berkaitan
dengan materi
satupun
tanggapan yang
sesuai dengan
materi
Skor maksimal: 8
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
3. Afektif (Spiritual)
Indikator 1.1.1 Berdoa dan bersyukur atas keberagaman karakteristik individu di
dalam kelas.
Teknik Observasi
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas
Berdoalah sebelum mengakhiri pelajaran untuk mengucap syukur atas anugerah
keberagaman individu di dalam kelas!
Petunjuk : Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
siswa!
Keterangan : Sl (Selalu): 4, Sr (Sering): 3, Jr (Jarang): 2, Tpr (Tidak
Pernah): 1
Skor maksimal: 4
No.
Nama Peserta
Didik
Sikap Spiritual Skor
Perolehan
Nilai
Akhir Bersyukur melalui doa
Sl Sr Jr Tpr
1.
2.
3.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a) Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b) Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan dengan
skor tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
LAMPIRAN 2
RANGKUMAN MATERI
A. Matematika : Operasi hitung pengurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
B. Bahasa Indonesia : mencari kata-kata sulit dan mencari arti di dalam
kamus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
C. PPKn : Kewajiban sebagai warga Masyarakat di rumah dan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Contoh kewajiban anak di rumah
1. menjaga kebersihan rumah
2. mematuhi dan melaksanakan nasihat orang tua
3. menghormati,menyayangi dan menghargai anggota keluarga
4. mengerjakan Home Work dari sekolah
Contoh kewajiban anak di sekolah
1. menjaga kebersihan sekolah
2. mentaati dan melaksanakan tata tertib sekolah
3. mentaati dan melaksanakan nasihat guru
4. menjaga nama baik sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LAMPIRAN 3
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Teks lagu “pepaya, mangga, pisang, jambu”
B. Teks Lagu “pohon mangga”
Nada dasar: tek kotek (Anak ayam)
Wisuwis suwis suwis..
Pohon mangga berbuah lebat
Wisuwis suwis suwis..
Buah mangga di atas pohon
Buah mangga adalah lima
Jatuh satu tinggal lah empat
Buah mangga dilempar jua
Jatuh dua tinggal lah dua
Buah mangga dilembar pula
Jatuh dua habislah sudah
Wisuwis suwis suwis..
Pohon mangga berbuah lebat
Wisuwis suwis suwis..
Buah mangga habislah sudah
Pepaya, mangga, pisang, jambu Dibawa dari pasar Minggu Di sana banyak penjualnya Di kota banyak pembelinya
Pepaya buah yang berguna Bentuknya sangat sederhana Rasanya manis tidak kalah Membikin badan sehat segar
Pepaya, jeruk, jambu, rambutan Duren, dukuh dan lain-lainnya Mari, marilah kawan semua Membeli buah-buahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
C. Gambar tentang peristiwa yang terjadi di rumah dan di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
D. Gambar tentang proses pencangkokan
E. Media Bilik Pencangkokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA SISWA
TUGAS 1
Kerjakanlah soal cerita di bawah ini dengan cara melengkapi titik-titik!
Nama :
1.
2.
3.
4.
Kelas : III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
4. Pada bulan April Pak Ibnu dan pekerjanya mencangkok 9.848 pohon apel,
namun pada bulan Juni saat pak Ibnu memeriksa pohon yang dicangkok
ternyata ada 2.475 cangkokan yang tidak berhasil. Berapakah jumlah
pohon yang berhasil dicangkok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
TUGAS 2
Buatlah 3 soal cerita yang berkaitan dengan operasi
pengurangan dan perkembangbiakan tumbuhan!
Kunci jawaban: (sesuai dengan kreativitas siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
LEMBAR KERJA SISWA
TUGAS 1
1. Bila ada peristiwa:
a. Kerja bakti
b. Kematian
c. Jam belajar masyarakat
d. Doa bersama
apa kewajibanmu sebagai warga masyarakat?
2. Sebut dan jelaskan kewajibanmu sebagai siswa di sekolah!
3. Sebut dan jelaskan kewajibanmu sebagai warga masyarakat di rumah!
Nama :
1.
2.
3.
4.
Kelas : III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
TUGAS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
LEMBAR KERJA SISWA
TUGAS 1
Nama :
1.
2.
3.
4.
Kelas : III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
CARILAH KATA-KATA SULIT DARI BACAAN INI DAN CARILAH ARTINYA DI
DALAM KAMUS!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
TUGAS 2
Dengan menggunakan media bilik pencangkokan,
ceritan kembali langkah pencangkokan
menggunakan bahasamu sendiri!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
LAMPIRAN 5
SOAL POST TEST
1. Jelaskanlah dengan singkat proses pencangkokan!
2. Berikan tanggapanmu tentang gambar, termaksud kewajiban di manakah
itu?
3. Ayah Beni memiliki perkebunan rambutan. Pada awal bulan Juni, ayah Beni
mencangkok 2.345 pohon rambutan, namun setelah 2 bulan hanya ada 2.140
pohon rambutan yang muncul akarnya. Berapa jumlah pohon yang tidak
muncul akarnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
LAMPIRAN 6
REFLEKSI
Berilah tanda cek (√) secara jujur sesuai dengan yang kamu alami!
1. Menentukan hasil dari soal cerita tentang operasi hitung
pengurangan dengan benar.
2. Menyusun soal cerita tentang operasi pengurangan
Dan terkait dengan perkembangbiakan tumbuhan
3. Menemukan kata-kata sulit dari bacaan
dan menemukan artinya di kamus
4. Menceritakan kembali langkah pencangkokan
dengan bahasa sendiri
5. Memberikan tanggapan tentang kewajiban sebagai warga
masyarakat di rumah dan sekolah
Mari Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
BIODATA PENULIS
Lusiana Faustina Suba Boro lahir di Ende,
Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), 2 September
1995. Pendidikan kanak-kanak diperoleh di TK
Udayana 2 Ende, pendidikan dasar diperoleh di
SDK Santa Ursula Ende, pendidikan menengah
pertama diperoleh di SMPK Santa Ursula Ende,
dan pendidikan menengah atas diperoleh di SMA
Negeri 1 Ende. Pada tahun 2013, peneliti
menerima beasiswa dari Rintisan Program Pendidikan Guru Terintegrasi (PPGT)
dan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan
menulis skripsi berjudul “Pengembangan Media Bilik Pencangkokan Pada Materi
Proses Pencangkokan Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI