PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan...

214

Transcript of PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan...

Page 1: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber
Page 2: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

PENGEMBANGAN MANAJEMENSUMBER DAYA MANUSIA

Page 3: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber
Page 4: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber
Page 5: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Copy right ©2017, Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. PdAll rights reserved

PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIADari Teori ke Praktik

Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Editor: AsnawanDesain Sampul: Ruhtata

Lay out/tata letak Isi: Tim Redaksi

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

viii+ 204 halaman; 14 x 20,5 cmISBN: 978-602-50675-9-4

Cetakan Pertama: Maret 2017

Penerbit:PANDORA

(Kelompok Penerbit CV. Bildung Nusantara)Jl. Raya Pleret KM 2

Banguntapan Bantul Yogyakarta 55791Telpn: +6281227475754 (HP/WA)

Email: [email protected]: www.penerbitbildung.com

Anggota IKAPI

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip ataumemperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin tertulis

dari Penerbit.

Page 6: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT., Dzat yangMaha Adil dan Bijaksana, yang senantiasa melimpahkantaufiq dan hidayah-Nya sehingga buku ini selesai.

Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan kepada NabiMuhammad SAW., sosok revolusioner sejati yang telahmembumikan spirit kesetaraan dan keadilan bagi umat manusia.

Buku yang berjudul Pengembangan Manajemen Sumber DayaManusia: Dari Teori ke Praktik merupakan ikhtiar penulis untukikut urun rembuk perbincangan tentang peningkatan menajemenkualitas sumber daya manusia dalam era globalisasi yang sangatkomplek dengan problem. Banyak pihak yang menyebutkanbahwa hasil pendidikan yang ada saat ini masih jauh dari yangdiharapkan. Karena itu, kita dituntut untuk merekonstruksi danmereformulasi sistem pendidikan yang ada saat ini. Tanpa itujangan berharap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)bangsa Indonesia mampu bersaing di kancah global. Adapunkunci utama untuk menyukseskan upaya tersebut adalahpeningkatan sistem pendidikan sejak tingkat dasar hinggaperguruan tinggi agar melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM)bangsa yang berkualitas. Tidak berlebihan apabila dikatakanbahwa keberhasilan pendidikan dasar merupakan pertanda

PENGANTPENGANTPENGANTPENGANTPENGANTAR PENULISAR PENULISAR PENULISAR PENULISAR PENULIS

Page 7: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

kesuksesan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yangberkualitas, sebaliknya kegagalan dalam pendidikan dasar akanmenjadi petaka dalam proses pembangunan sumber dayamanusia (SDM) bangsa Indonesia ke depan. Banyak pihak yangturut andil, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalamproses penyusunan buku ini. Karena itu, penulis menghaturkanterima kasih yang setulus-tulusnya kepada para kolega yang terusmendorong penulis agar buku ini segera diselesaikan yangnantinya akan menjadi bahan ajar atau bacaan karena dalambuku ini dilengkapi dengan berbagai sudut pandang tentangpeningkatan sumber daya manusia (SDM). Tidak lupa segenapsahabat-sahabat di IAIN Jember yang telah menjadi mitra diskusiselama mengajar di kampus tercinta ini. Terima kasih jugadisampaikan kepada Rektor IAIN Jember Prof. Dr. H. BabunSuharto, MM, yang telah memberi kesempatan kami untukmenulis walaupun dengan banyak kesibukan dengan karya yangsangat sederhana kiranya bisa memberi tambahan bagi sayakhususnya mahasiswa di IAIN Jember.

Akhirnya, buku yang ada d ihadapan pembaca ini diharapkanbermanfaat dalam pengkayaan khazanah kajian Pengembanganmanajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkanpendidikan di Indonesia.

Jember, 25 -ÁÒÅÔ 2017

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengantar Penulis ___vDaftar Isi ___vii

BAB I PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)DALAM PENDIDIKAN ___1A. Pendahuluan ___1B. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pendidikan ___6C. Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia Berkualitas ___11D. Relasi Islam dan Sumber Daya Manusia ___13E. Pendidikan Islam dan Sumber Daya Manusia ___30F. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ___41G. Pengembangan Sumber Daya Manusia ___44H. Relasi IQ, EQ dan SQ dalam Pendidikan Agama Islam ___49

BAB II MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH DAN MUTUPENDIDIKAN AGAMA ISLAM ___57A. Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) ___57B. Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam ___70C. Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalam Mutu

Pendidikan Agama Islam ___75

BAB III RELASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUKSUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ___79A. Pendahuluan ___79B. Strategi Pendidikan yang Bersifat Makro ___81

DDDDDAFTAFTAFTAFTAFTAR ISIAR ISIAR ISIAR ISIAR ISI

Page 9: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

viii Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

C. Strategi Pendidikan yang Bersifat Mikro ___93D. Re-orientasi Pendidikan Islam dalam peningkatan SDM ___96

BAB IV INTEGRASI MANAJEMEN MUTU TERPADUPENDIDIKAN ISLAM ___101A. Pendahuluan ___101B. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan ___109C. Urgensitas Kerjasama Tim (team work) ___110D. Eksistensi Madrasah Modern dalam Persaingan Global ___118E. Madrasah Berkualitas: Sebuah Jawaban ___120F. Keterlibatan dan Kepedulian Stakeholders ___124

BAB V KONTEKSTUALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN___127A. Pendahuluan ___127B. Manajemen Perpustakaan ___129C. Konsep Manajemen Perpustakaan ___135D. Fungsi Manajemen Perpustakaan ___137E. Manajemen SDM Perpustakaan Sekolah/Madrasah ___147F. Sistem Perpustakan dan Teknologi Informasi (TI) ___151G. Penerapan Teknologi Informasi di Perpustakaan ___152H. Manfaat Sistem Otomasi Perpustakaan ___154I. Kepuasan Pelanggan/Layanan Perpustakaan ___157

BAB VI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAMMENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN ___161A. Pendahuluan ___161B. Kepemimpinan Pendidikan ___165C. Konsep Kepemimpinan Kepala Madrasah Efektif ___171D. Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Efektif ___178E. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Perspektif

Islam ___179F. Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Tim Kerja ___185

Daftar Pustaka ___193Biodata Penulis ___203

Page 10: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

A.A.A.A.A. PPPPPendahuluanendahuluanendahuluanendahuluanendahuluan

Fenomena pendidikan Islam saat ini bisa dibilang telahmengalami masa intellectual deadlock. Di antaraindikasinya adalah pertama, minimnya upaya pembaruan,

dan kalau toh ada kalah cepat dengan perubahan sosial, politikdan kemajuan iptek. Kedua, praktek pendidikan Islam sejauh inimasih memelihara warisan yang lama dan tidak banyakmelakukan pemikiran kreatif, inovatif dan kritis terhadap isu-isu aktual. Ketiga, model pembelajaran pendidikan Islam terlalumenekankan pada pendekatan intelektualisme-verbalistik danmenegasikan pentingnya interaksi edukatif dan komunikasihumanistik antara guru-murid. Keempat, orientasi pendidikanIslam menitikberatkan pada pembentukan abd atau hamba Allahdan tidak seimbang dengan pencapaian karakter manusiamuslim sebagai khalifah fi al-ardl1.

Padahal, di sisi lain pendidikan Islam mengemban tugaspenting, yakni bagaimana mengembangkan kualitas sumber

BAB IBAB IBAB IBAB IBAB IPENGEMBANGAN SUMBER DAYAPENGEMBANGAN SUMBER DAYAPENGEMBANGAN SUMBER DAYAPENGEMBANGAN SUMBER DAYAPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA (SDM) MANUSIA (SDM) MANUSIA (SDM) MANUSIA (SDM) MANUSIA (SDM) DDDDDALAM PENDIDIKALAM PENDIDIKALAM PENDIDIKALAM PENDIDIKALAM PENDIDIKANANANANAN

1 Abd. Rachman Assegaf, Membangun Format Pendidikan Islam di EraGlobalisasi., dalamImam Machali dan Musthofa (Ed.), Pendidikan Islam danTantangan Globalisasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), hal. 8-9

Page 11: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

2 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

daya manusia (SDM) agar umat Islam dapat berperan aktif dantetap survive di era globalisasi. Dalam konteks ini Indonesia seringmendapat kritik, karena dianggap masih tertinggal dalammelakukan pengembangan kualitas manusianya. Padahal darisegi kuantitas Indonesia memiliki sumber daya manusia melimpahyang mayoritas beragama Islam. Mengapa pengembangan kualitassumber daya manusia menjadi sangat penting dan begitu urgent?

Hal ini tak bisa dipungkiri mengingat abad XXI sebagai eraglobalisasi dikenal dengan situasinya yang penuh denganpersaingan (hypercompetitive situation). John Naisbitt dan PatriciaAburdene sebagaimana ikutip A. Malik Fadjar, pernah mengatakanbahwa terobosan paling menggairahkan dari abad XXI bukankarena teknologi, melainkan karena konsep yang luas tentangapa artinya manusia itu. Pengembangan kualitas SDM bukanpersoalan yang gampang dan sederhana, karena mem butuhkanpemahaman yang mendalam dan luas pada tingkat pembentukankonsep dasar tentang manusia serta perhitungan yang matangdalam penyiapan institusi dan pembiayaan.2 Paradigmapembangunan yang berorientasi pada keunggulan komparatifdengan lebih mengandalkan sumber daya alam dan tenaga kerjayang murah, saat ini mulai mengalami pergeseran menujupembangunan yang lebih menekankan keunggulan kompetitif.Dalam paradigma baru ini, kualitas SDM, penguasaan teknologitinggi dan peningkatan peran masyarakat memperoleh perhatian.3

Keberhasilan pembangunan terutama ditentukan olehkualitas manusianya, bukan oleh melimpah-ruahnya kekayaanalam. Manusia merupakan titik sentral yang menjadi subjek danperekayasa pembangunan serta sebagai objek yang direkayasa

2 A. Malik Fadjar, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Fajar Dunia, 1999),hal. 156

3 Ibid, hal. 157

Page 12: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 3

dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Sumber daya manusiapun (di samping pada kondisi-kondisi tertentu menjadi bebanpembangunan) merupakan modal dasar pembangunan nasionalyang memiliki potensi dan daya dorong bagi percepatan prosespelaksanaan pembangunan nasional. Dengan demikian, perilakupembangunan, seyogyanya senantiasa mencerminkanpeningkatan harkat dan martabat kemanusiaan demi peningkatankualitas peradaban masyarakat bangsa dan negara.4 Di dalamnyadiperlukan ketangguhan kualitas, watak dan moralitas manusiasebagai pelaku utamanya. Dalam pembangunan, manusia adalahperencana, pelaku, pengendali serta tujuan dari pembangunanitu sendiri. Oleh karena itu pengembangan kualitas sumber dayamanusia merupakan prioritas utama yang harus ditingkatkan,sehingga dengan demikian ia dapat memiliki segala kemampuanyang dibutuhkan dalam pembangunan di segala bidang. Manusiayang berkualitas dapat memanfaatkan segala potensinya danmampu merebut peluang di masa depan bagi kejayaan bangsadan negara. Faktor manusia menjadi paling menentukan akanberhasil atau gagalnya bangsa untuk tetap tegak dalam persainganglobal karena yang membedakan kemampuan suatu bangsadengan bangsa lainnya adalah kualitas manusianya. Upayapengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusiadapat dilakukan melalui berbagai jalur, di antaranya melaluipendidikan. Pendidikan ini merupakan jalur peningkatankualitas sumber daya manusia yang lebih menekankan padapembentukan kualitas dasar, misalnya keimanan dan ketakwaan,kepribadian, kecerdasan, kedisiplinan, kreativitas dan sebagainya.5

4 Sri Bintang Pamungkas, Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan IPTEKMengatasi Kemiskinan, Mencapai Kemandirian, (Jakarta: Seminar danSarasehan Teknologi, 1993), hal. 20

5 Abdul Latif, Pengembangan Sumber Daya Manusia yang BerkualitasMenghadapi Era Pasar Bebas, (Jakarta: DPP HIPPI, 1996), hal. 11

Page 13: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

4 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Dalam hal pengembangan SDM, pendidikan memiliki nilaistrategis dan mempunyai peran penting sebagai suatu investasidi masa depan. Karena secara teoretis, pendidikan adalah dasardari pertumbuhan ekonomi, dasar dari perkembangan sains danteknologi, mengurangi kemiskinan dan ketimpangan dalampendapatan, dan peningkatan kualitas peradaban manusia padaumumnya.6 Nilai strategis pendidikan yang makro ini, menyim-pulkan bahwa pendidikan menyimpan kekuatan luar biasa untukmenciptakan keseluruhan aspek lingkungan hidup dan dapatmemberikan informasi paling berharga mengenai peganganhidup di masa depan serta membantu anak didik mempersiapkankebutuhan hidup yang esensial untuk menghadapi perubahan.

Argumen panjang lebar tak perlu dipaparkan lagi bahwamasyarakat Muslim tak bisa menghindarkan diri dari prosesglobalisasi dengan segala tuntutan dan tantangannya, apalagi jikaingin survive dan berjaya di tengah perkembangan dunia yangkian kompetitif. Untuk menjawab tuntutan dan tantangan global,keunggulan-keunggulan mutlak yang harus dimiliki umat IslamIndonesia adalah penguasaan atas sains teknologi dan keunggulankualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Kemajuan danpenguasaan atas sains teknologi akan mendorong terjadinyapercepatan transformasi masyarakat dalam berbagai bidang,yang di Indonesia lebih dikenal dengan istilah pembangunan.7

Merasuknya globalisasi, berkembangnya profesionalisasidan semakin menajamnya kompetisi antar negara, menuntutadanya pelurusan orientasi pembangunan pada peningkatankualitas manusia. Di negara-negara maju, SDM menjadi prioritasutama dalam pembangunan pendidikan, SDM dipandang sebagai

6 John Vaizey, Pendidikan di Dunia Modern, (Jakarta: Gunung Agung, 1980),hal. 41

7 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju MileniumBaru,(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2000), hal. 46

Page 14: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 5

pilar utama infrastruktur yang mapan di bidang pendidikan.Kondisi ini berbeda dengan pendidikan di Indonesia yang dihadap-kan pada persoalan penyediaan SDM. Adanya ketidakcocokandan ketidaksepadanan antara output di semua jenjang pendidikandengan tuntutan masyarakat (social demands) dalam dunia kerjaadalah satu contoh pekerjaan rumah bagi dunia pendidikan diIndonesia yang harus segera dibenahi. Pendidikan masih lebihmemperlihatkan sebagai suatu beban dibanding sebagai suatukekuatan dalam pembangunan. Dipandang dari perspektif humancapital theory, pendidikan Islam dihadapkan pada persoalanunderinvestment in human capital, yaitu kurang dikembangkannyaseluruh potensi SDM yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan.

Akibatnya, pendidikan di Indonesia masih belum menunjuk-kan tingkat balik (rate of return) yang dapat diukur dari besarnyajumlah lulusan pendidikan yang terserap ke dalam dunia kerja.8

Dahulu, pendidikan lebih merupakan model untuk pembentukanmaupun pewarisan nilai-nilai keagamaan dan tradisi masyarakat.Artinya, misi pendidikan dianggap berhasil ketika anak didiksudah mempunyai sikap positif dalam beragama dan memeliharatradisi masyarakatnya.9 Kini, paradigma pendidikan seperti ituharus direkonstruksi agar sumber daya manusia muslim tidakacuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentinganekonomi, ketenaga-kerjaan, dan persoalan lainnya dengan tetapmempertahankan nilai-nilai etik dan moral Islam. Titik sentralyang menjadi kunci berhasil atau tidaknya suatu bangsa dalammembangun negaranya, tergantung dengan kualitas sumberdaya manusianya. Penulis berpendapat, Islam, khususnya diIndonesia, bisa bangkit dengan muslim yang kuat dan berkualitas

8 Ace Suryadi dan H.A.R. Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan; SuatuPengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), hal.15

9 A. Malik Fadjar, Madrasah dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mizan,1999), hal.9

Page 15: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

6 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

jika memiliki tiga faktor yang telah terpenuhi, yaitu iman, ilmu,dan amal shaleh. atau perbuatan produktif yang menjadi indikatortinggi rendahnya mutu sumber daya manusia.

Manusia yang memiliki iman teguh, ilmu yang tinggi danbermanfaat serta kerja yang produktif merupakan sumber dayamanusia unggul yang harus diwujudkan di masa yang akan datang.Kompleksnya persoalan pendidikan di satu sisi dan tuntutanmeningkatkan kualitas sumber daya manusia di sisi lainmenyebabkan persoalan pendidikan tetap menarik untukdibahas dengan harapan pembahasan ini mampu memunculkansolusi alternatif dalam mengembangkan kualitas sumber dayamanusia lewat jalur pendidikan Islam. Hal itulah yang mendorongpenulis untuk mengkaji konsep pendidikan Islam HasanLanggulung tentang strategi pendidikan agama Islam dalammeningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kapasitasintelektual Langgulung dalam bidang pendidikan Islam menjadialasan penulis untuk mengangkat pemikiran dan gagasanpendidikannya. Ia dikenal sebagai figur yang memiliki integritasdalam dunia pendidikan, skala nasional maupun internasional.

B. SB. SB. SB. SB. Sumber Dumber Dumber Dumber Dumber Daya Maya Maya Maya Maya Manusia (SDM) dalam Panusia (SDM) dalam Panusia (SDM) dalam Panusia (SDM) dalam Panusia (SDM) dalam Pendidikanendidikanendidikanendidikanendidikan

1. P1. P1. P1. P1. Pengerengerengerengerengertian Stian Stian Stian Stian Sumber Dumber Dumber Dumber Dumber Daya Maya Maya Maya Maya ManusiaanusiaanusiaanusiaanusiaManusia adalah makhluk yang diciptakan Allah paling

sempurna dengan struktur jasmaniah dan rohaniah terbaik diantara makhluk lainnya. Muzayyin Arifin mengatakan bahwadalam struktur jasmaniah dan rohaniah itu Allah memberikanseperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderunganberkembang yang menurut aliran psikologi behaviorismedisebut pre potence reflex (kemampuan dasar yang secaraotomatis berkembang).10 Kemampuan dasar tersebut kemudian

10 Muzayyin Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 88

Page 16: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 7

dikenal dengan istilah sumber daya manusia atau disingkatdengan SDM. Sumber Daya Manusia (SDM) secara konseptualmemandang manusia sebagai suatu kesatuan jasmani dan rohani.

Oleh sebab itu, kualitas SDM yang dimiliki oleh suatu bangsadapat dilihat sebagai sinergistik antara kualitas rohani danjasmani yang dimiliki oleh individu dari warga bangsa yangbersangkutan. Kualitas jasmani dan rohani tersebut oleh EmilSalim, seperti dikutip oleh Anggan Suhandana, disebut sebagaikualitas fisik dan non fisik. Lebih lanjut, wujud kualitas fisikditampakkan oleh postur tubuh, kekuatan, daya tahan, kesehatan,dan kesegaran jasmani. Dari sudut pandang ilmu pendidikan,kualitas non fisik manusia mencakup ranah (domain) kognitif,afektif, dan psikomotorik. Kualitas ranah kognitif digambarkanoleh tingkat kecerdasan individu, sedangkan kualitas ranah afektifdigambarkan oleh kadar keimanan, budi pekerti, integritaskepribadian, serta ciri-ciri kemandirian lainnya. Sementara itu,kualitas ranah psikomotorik dicerminkan oleh tingkatketerampilan, produktivitas, dan kecakapan mendayagunakanpeluang berinovasi.11 Sebenarnya tiga kata yang terdapat dalamistilah sumber daya manusia, yaitu: sumber, daya, dan manusia,tak ada satupun yang sulit untuk dipahami. Ketiga kata itu tentumempunyai arti dan dengan mudah dapat dipahami artinya.Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai daya yang ber-sumber dari manusia. Daya ini dapat pula disebut kemampuan,tenaga, energi, atau kekuatan (power).12

Walaupun demikian, istilah sumber daya manusia telahdidefinisikan bermacam-macam oleh para pakar pendidikanmaupun psikologi. Di antaranya ialah apa yang telah diutarakan

11 Anggan Suhandana, Pendidikan Nasional Sebagai Instrumen PengembanganSDM, (Bandung: Mizan, 1997), hal. 151

12 Buchori Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Gunung Agung,1993), hal.57

Page 17: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

8 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

oleh Yusuf Suit yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengansumber daya manusia adalah .kekuatan daya pikir dan berkaryamanusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibinadan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia.13 Dalam KamusBesar Bahasa Indonesia, sumber daya manusia diartikan sebagaipotensi manusia yang dapat dikembangkan untuk prosesproduksi.14 Sedangkan dalam Kamus Webster, yang dimaksudsumber daya manusia ialah alat atau kekayaan yang tersedia(available means), kemampuan atau bahan untuk menyelesaikanmasalah atau persoalan. Definisi dari dua kamus di atas diperkuatoleh pernyataan Deacon dan Malock dalam Gross Crandall danKnol yang mendefinisikan sumber daya manusia sebagai alatatau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untukmemenuhi keinginan.15

Gunawan A. Wardhana sebagaimana yang dikutip oleh A.S.Munandar sepenggal kalimat kutipan dari Harbison menyatakanbahwa sumber daya manusia mencakup semua energi,keterampilan, bakat, dan pengetahuan manusia yang diper-gunakan secara potensial dapat atau harus dipergunakan untuktujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat.16 Dari beberapadefinisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksuddengan sumber daya manusia itu adalah tenaga atau kekuatan/kemampuan yang dimiliki oleh seseorang berupa daya pikir, dayacipta, karsa dan karya yang masih tersimpan dalam dirinya

13 Yusuf Suit, Sikap Mental dalam Manajemen SDM, (Jakarta: Ghalia Indonesia,1996), hal. 35

14 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),hal. 973

15 Suprihatin Gunaharja, Pengembangan Sumber Daya Keluarga, (Jakarta: BPKGunung Mulia, 1993), hal. 4

16 A.S. Munandar, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam RangkaPembangunan Nasional, (Jakarta: Djaya Pirusa, 1981), hal. 9

Page 18: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 9

sebagai energi potensial yang siap dikembangkan menjadi daya-daya berguna sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri.

2. Karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM)2. Karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM)2. Karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM)2. Karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM)2. Karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM)Era globalisasi yang ditandai dengan transparansi di segala

bidang kehidupan, telah menuntut SDM berkualitas yangmemiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan yangmemadai yang diimbangi dengan nilai-nilai tertentu sesuaidengan karakter dunia baru. Yaitu dunia tanpa batas (borderlessworld) yang berarti komunikasi antar manusia menjadi begitumudah, begitu cepat, dan begitu intensif sehingga batas-batasruang menjadi sirna. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain;profesionalisme, kompetitif, efektif dan efisien dalam tata kerja,sehingga fungsi pendidikan tidak sekadar sebagai agent ofknowledge, akan tetapi harus mampu mengakomodir pengalaman,keterampilan dan nilai-nilai globalisasi dalam satu paketpendidikan.17

Dengan demikian orientasi pendidikan harus terkait dansepadan link and match. dengan kebutuhan masyarakat yangterus berkembang dengan berbagai sektor kebutuhan, terutamadunia industri dan dunia usaha. Sehingga perlu adanyapandangan baru tentang manusia berkualitas dalam pendidikandi abad globalisasi ini. Untuk itu, maka para pakar khususnyafuturolog pendidikan telah menyusun berbagai skenariomengenai karakteristik manusia atau masyarakat abad 21, salahsatunya sebagaimana pendapat Robert Reich yang dikutip olehMastuhu mengemukakan bahwa manusia berkualitas yangcerdas itu memiliki ciri-ciri antara lain:

17 Zainal Arifin, Nuansa Teosentris Humanistik Pendidikan Islam; SignifikansiPemikiran Hasan Langgulung dalam Konstalasi Reformasi Pendidikan Islam,(STAIN Cirebon: Lektur-Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam), Seri VIII/Th. Ke-5/98/hal. 76

Page 19: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

10 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

a. Added Values (memiliki nilai tambah, keahlian,profesionalisme)

b. Abstraction System Thinking (mampu berpikir rasional,mengabstraksikan suatu persoalan secara sistematis melaluipendekatan ilmiah objektif)

c. Experimentation and Test (mampu berpikir di balik data-data dengan melihat dari berbagai sudut)

d. Collaboration (mampu bekerja sama, bersinergi).18

Gambaran di atas jelas merupakan suatu karakteristik nilai-nilai mentalitas yang harus tampak pada profil dan penampilan(performance) sumber daya manusia (SDM) abad 21. Dalamtingkat tertentu gambaran rumusan di atas relevan dengan cirimanusia modern seperti dirumuskan oleh Alex Inkeles sebagai-mana dikutip oleh Syahrin Harahap, yaitu: kecenderunganmenerima gagasan baru, kesediaan menyatakan pendapat,kepekaan pada waktu dan lebih mementingkan waktu kini danmendatang ketimbang waktu yang lalu, rasa ketepatan waktulebih baik, keprihatinan yang lebih besar untuk merencanakanorganisasi dan efisiensi, menghargai kekuatan ilmu dan teknologiserta keyakinan bahwa keadilan bisa ditegakkan.19

Nanang Fattah menyebutkan bahwa SDM terdiri dari duadimensi, yaitu dimensi kualitatif dan dimensi kuantitatif. Dimensikualitatif mencakup berbagai potensi yang terkandung padasetiap manusia, antara lain pikiran (ide), pengetahuan, sikap,dan keterampilan yang memberi pengaruh terhadap kapasitas

18 Mastuhu, Menuju Sistem Pendidikan yang Lebih Baik Menyongsong Era BaruPasca Orba, (Makalah: disampaikan pada Diskusi Panel HMJ-KI IAIN Jakarta,13/12/98), hal. 2

19 Syahrin Harahap, Islam Dinamis; Menegakkan Nilai-nilai Ajaran al-Qur.andalam Kehidupan Modern di Indonesia, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997),hal. 91-92

Page 20: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 11

kemampuan manusia untuk melaksanakan pekerjaan yangproduktif sedangkan dimensi kuantitatif adalah terdiri atasprestasi dunia kerja yang memasuki dunia kerja dalam jumlahwaktu belajar. Jika pengeluaran untuk meningkatkan kualitasSDM ditingkatkan, nilai produktivitas dari SDM tersebut akanmenghasilkan nilai balik (rate of return) yang positif.20 Tinggirendahnya kualitas SDM antara lain ditandai dengan adanyaunsur kreativitas dan produktivitas yang direalisasikan denganhasil kerja atau kinerja yang baik secara perorangan ataukelompok. Permasalahan ini akan dapat di atasi apabila SDMmampu menampilkan hasil kerja produktif secara rasional danmemiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yangumumnya dapat diperoleh melalui pendidikan. Dengan demikian,pendidikan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkankualitas SDM.21

C.C.C.C.C. KKKKKonsep Ponsep Ponsep Ponsep Ponsep Pengembangan Sengembangan Sengembangan Sengembangan Sengembangan Sumber Dumber Dumber Dumber Dumber Daya Maya Maya Maya Maya Manusiaanusiaanusiaanusiaanusia(SDM) Berkualitas(SDM) Berkualitas(SDM) Berkualitas(SDM) Berkualitas(SDM) Berkualitas

Konsep sumber daya manusia (human resource) berkembangketika diketahui dan disadari bahwa manusia itu mengandungberbagai aspek sumber daya bahkan sebagai sumber energi.Manusia tidak hanya berunsur jumlah, seperti terkesan daripengertian tentang penduduk, tetapi juga mutu, dan mutu initidak hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau kekuatantenaga fisiknya, tetapi juga pendidikannya atau kadar penge-tahuannya, pengalaman atau kematangannya, dan sikapnya ataunilai-nilai yang dimilikinya.

20 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: RemajaRosda Karya, 2000), hal. 6

21 Cut Zahri Harun, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia MelaluiPendidikan Merupakan Kunci Keberhasilan Suatu Lembaga di Era Globalisasidan Otonomi Daerah., dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, BalitbangDiknas, No. 041, Tahun Ke-9, Maret 2003, hal. 177

Page 21: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

12 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Kemudian apa yang dimaksud dengan pengembangansumber daya manusia? Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjomenyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengembangansumber daya manusia atau human resources development (HRD)secara makro adalah suatu proses peningkatan kualitas ataukemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu prosespeningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangkamencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Dan secara mikro,dalam arti di lingkungan suatu unit kerja (departemen ataulembaga-lembaga yang lain), maka sumber daya yang dimaksudadalah tenaga kerja, pegawai atau karyawan (employee). Makayang dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusiaadalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan danpengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasilyang optimal.22

Ahmad Sanusi mengemukakan jika abad silam disebut abadkualitas produk/jasa, maka masa yang akan datang merupakanabad kualitas SDM. Sumber daya manusia yang berkualitas danpengembangan kualitas SDM bukan lagi merupakan isu atautema-tema retorik, melainkan merupakan taruhan atau andalanserta ujian setiap individu, kelompok, golongan masyarakat, danbahkan setiap bangsa.23 Pengembangan SDM adalah prosessepanjang hayat yang meliputi berbagai bidang kehidupan,terutama dilakukan melalui pendidikan. Jika dilihat dari sudutpandang ekonomi, peningkatan kualitas SDM lebih ditingkatkanpada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yangdibutuhkan oleh dunia kerja dalam upaya peningkatan efisiensidan efektivitas proses produksi dan mempertahankan kese-imbangan ekonomi.

22 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta:Rineka Cipta, 1998), hal. 2-3

23 Ahmad Sanusi, Pendidikan Alternatif, (Bandung: Grafindo Media Pratama,1998), hal. 7

Page 22: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 13

Pengembangan SDM berkualitas adalah proses kontekstual,sehingga pengembangan SDM melalui upaya pendidikanbukanlah sebatas menyiapkan manusia yang menguasaipengetahuan dan keterampilan yang cocok dengan dunia kerjapada saat ini, melainkan juga manusia yang mampu, mau, dansiap belajar sepanjang hayat. Program peningkatan kualitas SDMmelalui pendidikan akan memberikan manfaat pada lembagaberupa produktivitas, moral, efisiensi kerja, stabilitas, sertafleksibilitas lembaga dalam mengantisipasi lingkungan, baik daridalam maupun dari luar lembaga yang bersangkutan. Fungsi danorientasi pendidikan dan peningkatan kualitas SDM telah dibuatdalam suatu kebijakan Depdiknas dalam tiga strategi pokokpembangunan pendidikan nasional, yaitu: 1) Pemerataankesempatan pendidikan, 2) Peningkatan relevansi dan kualitaspendidikan dan 3) Peningkatan kualitas manajemen pendidikan.24

Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa proses pengembangansumber daya manusia itu terdiri dari perencanaan (planning),pendidikan dan pelatihan (education and training), dan pengelolaan(management).

D. Relasi Islam dan Sumber Daya Manusia (SDM)D. Relasi Islam dan Sumber Daya Manusia (SDM)D. Relasi Islam dan Sumber Daya Manusia (SDM)D. Relasi Islam dan Sumber Daya Manusia (SDM)D. Relasi Islam dan Sumber Daya Manusia (SDM)

11111. PPPPPandangan Iandangan Iandangan Iandangan Iandangan Islam tentang Mslam tentang Mslam tentang Mslam tentang Mslam tentang ManusiaanusiaanusiaanusiaanusiaManusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan

istimewa dan menempati kedudukan tertinggi di antara makhluklainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi(Q.S. al-Baqarah {2}: 30)

24 Cut Zahri Harun, hal. 177

Page 23: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

14 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi.”25

Ayat di atas dipertegas dengan ayat lainnya dalam (Q.S. al-An.am {6}:165).

Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumidan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yanglain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yangdiberikan-Nya kepadamu..26

Islam menghendaki manusia berada pada tatanan yangtinggi dan luhur. Oleh karena itu manusia dikaruniai akal, perasaan,dan tubuh yang sempurna. Islam, melalui ayat-ayat Al-Qur'antelah mengisyaratkan tentang kesempurnaan diri manusia,seperti antara lain disebutkan dalam surat at-Tin {95} ayat 4:

.Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentukyang sebaik-baiknya..27

Kesempurnaan demikian dimaksudkan agar manusiamenjadi individu yang dapat mengembangkan diri dan menjadianggota masyarakat yang berdaya guna sehingga dapat

25 Departemen Agama RI, Al-Qur.an dan Tafsirnya, Jilid I, 1983/1984, hal. 89-9026 Ibid., Jilid III, hal. 345-34627 Ibid., Jilid X, hal. 766

Page 24: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 15

mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya.Berbeda dengan Islam, menurut orang-orang Barat, manusiaadalah termasuk bangsa binatang menyusui (mamalia). YusufQardhawi, ulama kontemporer karismatik asal Mesir mengutippendapat Ernest Haeckel, pemuka aliran biologisme bangsaJerman yang mengatakan: tidak ada sangsi lagi bahwa dalamsegala hal manusia sungguh-sungguh adalah binatang beruastulang belakang, yakni binatang yang menyusui.28 Pendapat initentu saja memanggil kembali memori kita tentang apa yangpernah dilontarkan oleh ilmuan Barat lainnya, yaitu Charles Darwindalam teori evolusi-nya bahwa asal-muasal bangsa manusiaadalah kera. Tentu teori ini ditolak oleh Islam karena bukan hanyabertentangan dengan risalah Islam namun juga secara taklangsung merendahkan derajat manusia itu sendiri sebagaiseorang khalifah di bumi.

Lain halnya dengan Julian Offrey de Lammetrie, seorangmaterialis berkebangsaan Perancis yang mengatakan bahwatidak terdapat perbedaan antara manusia dengan binatang dankarena itu manusia adalah suatu mesin.29 Definisi yang dikemuka-kan oleh para ahli filsafat mengenai manusia tidaklah berbedadengan pendapat di atas. Mereka memberikan sebutan manusiasebagai binatang dengan beberapa sikap menurut kenyataantindakan manusia dalam kehidupannya, antara lain yaitu:

a. Homo Sapiens, menurut Lonnaeus yaitu binatang yangmempunyai budi (akal) dan ahli agama kristen menyebut manusiasebagai animal rational, yaitu binatang yang berpikir.

b. Homo Laquen, menurut Revesz dalam .Das Problem DesUrsprungs end Sprache. manusia ialah binatang yang pandai

28 Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur.an, (Jakarta: Gema Insani Press,1999), hal. 256

29 Syahminan Zaini dan Ananto Kusuma Seta, Wawasan al-Qur.an tentangPembangunan Manusia Seutuhnya, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), hal. 5

Page 25: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

16 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

menciptakan bahasa dan menjelmakan pikiran serta perasaandalam kata-kata tersusun.

c. Homo Faber, menurut Bergson dalam .L.Evolution Creatrice.Yaitu binatang yang pandai membuat alat perkakas.

d. Zoon Politicon, menurut Aristoteles yaitu binatang yangpandai bekerja sama, bergaul dengan orang lain dan meng-organisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

e. Homo Religious, yaitu binatang yang dasarnya beragama.

f. Homo Economicus, yaitu binatang yang takluk padaundang-undang ekonomi dan dia bersifat ekonomikus.30

Tetapi al-Quran menegaskan bahwa manusia adalahmakhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan. Definisi ini mengandung tiga unsur yaitu:

a. Manusia adalah ciptaan Allah swt. (Q.S. an-Nahl {16}: 4)

Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadipembantah yang nyata.31

b. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab kepadaAllah swt.

Menurut al-Quran, yang akan dipertanggungjawabkan ituialah:

1) Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumisebagaimana (Q.S. 2: 30) dan (Q.S. al-An.am {6}: 165) tersebutdi atas.

30 Syahid Muamar Pulungan, Manusia dalam al-Qur.an, (Surabaya: BinaIlmu,1984), hal.15-17

31 Departemen Agama RI, Jilid V, hal. 338-339

Page 26: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 17

2) Semua nikmat Allah yang pernah diterima manusia (Q.S.at-Takatsur {102}: 8)

Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentangkenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).32

3) Semua tingkah laku manusia selama hidup di dunia ini(Q.S. an-Nahl {16}: 93)

Dan Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telahkamu kerjakan….33

4) Semua ide, gagasan, ilmu dan teknologi yang diadakanmanusia (Q.S. al-Israa {17}: 36)

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyaipengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatandan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.34

5) Semua ikrar dan janji yang diadakan manusia (Q.S. al-Israa {17}: 34)

Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya….

32 Ibid, Jilid X, hal. 812-81333 Ibid., Jilid V, hal. 445-44734 Ibid., hal. 550-551

Page 27: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

18 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

c. Manusia diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.c. Manusia diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.c. Manusia diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.c. Manusia diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.c. Manusia diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.Manusia mempunyai sifat-sifat ketuhanan seperti sifat-sifat

yang dipunyai oleh Tuhan. Seperti berkuasa, berkehendak,berilmu, penyayang, pengasih, melihat, mendengar, berkata-katadan sebagainya. Tetapi sifat- sifat ini tidaklah sama. Tuhan adalahpencipta, sedangkan manusia adalah ciptaan-Nya. Penciptadengan ciptaan-Nya tidak sama. Karena itu sifatsifat Tuhan yangada pada manusia tentulah sesuai dengan kemanusiaannya.35

Dengan demikian Islam memandang manusia sangat muliadengan sumber ajarannya yaitu Al-Qur'an. Ia telah memotretmanusia dalam bentuknya yang utuh dan menyeluruh.

2. P2. P2. P2. P2. Potensi Dotensi Dotensi Dotensi Dotensi Dasar Masar Masar Masar Masar ManusiaanusiaanusiaanusiaanusiaPara filosof tidak pernah sependapat tentang potensi apa

yang perlu dikembangkan oleh manusia. Melalui pendekatanhistoris, Hasan Langgulung menjelaskan bahwa di Yunani Kunosatu-satunya potensi manusia yang harus dikembangkan dikerajaan Sparta adalah potensi jasmaninya, tetapi sebaliknya dikerajaan Athena yang dipentingkan adalah kecerdasan otaknya.36

Beberapa ahli filsafat pendidikan Islam telah mencoba meng-klasifikasikan potensi manusia, di antaranya yaitu menurut KH.A. Azhar Basyir, bila manusia ditinjau dari substansinya, makamanusia terdiri dari potensi materi yang berasal dari bumi danpotensi ruh yang berasal dari Tuhan.37 Pendapat senada jugadikemukakan oleh Syahminan Zaini yang menyatakan bahwaunsur pembentuk manusia terdiri dari tanah dan potensi rohanidari Allah.38 Dalam redaksi lain, Muhaimin dan Abdul Mujib

35 Syahminan Zaini dan Ananto Kusuma Seta., hal. 736 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan

Pendidikan, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1995), hal. 261-26237 Muhammad Syamsudin, Manusia dalam Pandangan KH. A. Azhar Basyir,

(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997), hal. 7738 Syahminan Zaini, Penyakit Rohani Pengobatannya, (Jakarta: Kalam Mulia,

1996), hal. 6

Page 28: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 19

berpendapat bahwa pada hakekatnya manusia terdiri darikomponen jasad (jasmani) dan komponen jiwa (rohani), menurutmereka komponen jasmani berasal dari tanah dan komponenrohani ditiupkan oleh Allah.39

Demikian pula kesimpulan yang diambil Abuddin Nataberdasarkan pendapat para ahli filsafat pendidikan, bahwasecara umum manusia memiliki dua potensi, yaitu potensijasmani dan potensi rohani.40 Dari pendapat yang dikemukakandi atas, ternyata potensi manusia dapat diklasifikasikan kepadapotensi jasmani dan potensi rohani. Berbeda dengan klasifikasiyang dikemukakan di atas, beberapa ahli filsafat pendidikanmenguraikan potensi rohani manusia ke dalam beberapa bagian,sebagaimana pendapat Barmawie Umary yang menyatakanbahwa potensi rohani manusia itu terdiri dari empat unsurpokok, yaitu roh, qalb, nafs, dan akal.41 Pembagian BarmawieUmary ini sedikit berbeda dengan klasifikasi potensi rohani yangdikemukakan oleh Muhaimin dan Abdul Mujib. Menurutkeduanya potensi rohani manusia itu dibagi tiga yaitu, potensifitrah, qolb, dan akal. Berikut ini akan menjelaskan satu persatutentang klasifikasi potensi manusia tersebut yaitu:

a. Potensi Jasmani

Secara jasmaniah (fisik), manusia adalah makhluk yangpaling potensial untuk dikembangkan dibandingkan denganmakhluk lainnya. Manusia dianugerahi rupa dan bentuk fisikyang bagus serta memiliki kelengkapan anggota tubuh untukmembantu dan mempermudah aktivitasnya. Proses penciptaan

39 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofisdan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993),hal. 10-11

40 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997),hal.2

41 Barmawie Umary, Materi Akhlak, (Solo: Ramadhani, 1989), hal. 21

Page 29: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

20 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

manusia mulai nutfah (air mani), kemudian .alaqah (segumpaldarah), mudghah (segumpal daging), .izam (tulang belakang) danlahm yang membungkus .izam atau membentuk rangka yangmenggambarkan bentuk manusia, merupakan kesempurnaanmanusia secara fisik. Untuk mengetahui potensi jasmani,Abuddin Nata memperkenalkan kata kunci yang diambil dari Al-Qur'an, yaitu al-basyar. Menurutnya, kata basyar dipakai untukmenyebut semua makhluk. Basyar merupakan bentuk jamak dariakar kata basyarah yang artinya permukaan kulit kepala, wajahdan tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Oleh karenaitu kata mubasyarah diartikan musalamah yang artinyapersentuhan antara kulit laki-laki dan kulit perempuan. Disamping itu kata mubasyarah diartikan sebagai al-liwath atau al-jima. yang artinya persetubuhan.42

Manusia dalam pengertian basyar adalah manusia yangseperti tampak pada lahiriahnya, mempunyai bangunan tubuhyang sama, makan dan minum dari bahan yang sama yang adadi alam ini, dan oleh pertumbuhan usianya, kondisi tubuhnya akanmenurun, menjadi tua dan akhirnya ajalnya akan menjemputnya.43

Guru Besar Psikologi Islam UIN Jakarta, Prof. Dr. Hj. ZakiahDaradjat memberikan penjelasan lebih rinci tentang aktivitaslahiriah manusia sebagai kebutuhan pertama atau disebut jugakebutuhan primer. Kebutuhan seperti makan, minum, seks dansebagainya tidak dipelajari manusia, tetapi sudah menjadi fitrahsejak lahir. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi akan hilanglahkeseimbangan fisiknya. Dalam kebutuhan fisik jasmaniah ini,manusia tidak berbeda dari makhluk hidup lainnya. Perbedaannyahanya terletak pada cara memenuhi kebutuhan itu.44 Ketika

42 Abuddin Nata, hal. 3043 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996), hal.

26044 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta:

Ruhama, 1995), hal. 19-20

Page 30: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 21

keseimbangan fisiknya tidak terjaga, maka tubuh manusia akansakit, sementara dalam ilmu kesehatan menjaga seluruh anggotatubuh agar berfungsi secara optimal memerlukan gizi, berbagaivitamin, udara dan kondisi lingkungan yang bersih.45 Dari pen-jelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa potensi jasmaniyang ada pada manusia merupakan segala daya manusia yangberhubungan dengan aktivitas fisiknya sekaligus kebutuhanlahiriahnya, karena manusia secara fisik akan tumbuh optimal bilasemua anggota tubuh yang dikaruniakan oleh Allah swt berfungsisecara baik. Keterkaitan itu membawa implikasi bahwa setiapmanusia harus mampu mengembangkan daya-daya yangberhubungan dengan eksistensi jasmaniahnya.

b. Potensi Rohani

Manusia merupakan makhluk yang istimewa dibandingmakhluk lainnya, karena di samping memiliki dimensi fisik yangsempurna, ia juga memiliki dimensi roh ini dengan segalapotensinya. Jika potensi jasmani diketahui dari kata basyar, makauntuk mengetahui potensi ruhani dapat dilihat dari kata al-insan.Kata insan mempunyai tiga asal kata. Pertama, berasal dari kataanasa yang memiliki arti melihat, mengetahui dan minta izin.Yang kedua berasal dari kata nasiya yang berarti lupa. Yang ketigaberasal dari kata al-uns yang artinya jinak.46 Sedangkan QuraishShihab menganalisis kata insan hanya terambil dari kata uns yangberarti jinak dan harmonis. Menurutnya, pendapat di atas, jikadipandang dari sudut pandang Al-Qur'an lebih tepat dari yangmengatakan bahwa kata insan diambil dari kata nasiya (lupa)atau dari kata nasa-yanusu (berguncang). Kata insan juga

45 Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, (Surabaya: UsahaNasional, 1988), hal. 139-140

46 Ibn Manzur, Lisan al-Arab, (Mesir: Daar al-Mishriyyah, 1968), Jilid VII, hal.306-314

Page 31: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

22 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

digunakan Al-Qur'an untuk menunjuk kepada manusia denganseluruh totalitasnya, yaitu jiwa dan raga.47

Manusia sebagai makhluk psikis (al-insan) memiliki potensiseperti fitrah, qalb, nafs, dan akal. Karena potensi itulah manusiamenjadi makhluk yang tinggi martabatnya. Dengan demikianpotensi ruhani manusia terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu:

a. Fitrah

Dari segi bahasa fitrah diambil dari kata al-fathr yangberarti belahan dan dari makna ini lahir makna-makna lainnyaantara lain penciptaan atau kejadian. Fitrah manusia adalahkejadiannya sejak semula atau bawaan sejak lahirnya.48

Sedangkan Muhaimin dan Abdul Mujib memberikan penjelasanrinci tentang arti fitrah yaitu:

1) Fitrah berarti suci (thur), yang berarti kesucian dalamjasmani dan rohani.

2) Fitrah berarti mengakui keesaan Allah swt (tauhid). Fitrahberarti potensi dasar manusia sebagai alat untuk mengabdi danma’rifatullah.

3) Fitrah berarti tabiat alami yang dimiliki manusia (humannature).49

Dalam pemahaman potensi fitrah inilah al-Ghazali menelitikeistimewaan potensi fitrah yang dimiliki manusia, sebagaiberikut:

a) Beriman kepada Allah

b) Kemampuan dan kesediaan untuk menerima kebaikandan keturunan atau dasar kemampuan untuk menerimapendidikan dan pengajaran.

47 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, (Bandung: Mizan, 1996), hal. 27848 M. Quraish Shihab, hal. 6549 Muhaimin dan Abdul Mujib, hal. 13-19

Page 32: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 23

c) Dorongan ingin tahu untuk mencari hakekat kebenaranyang berwujud daya berpikir.

d) Dorongan biologis berupa syahwat (sensual pleasure),ghadhab, dan tabiat (insting).

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwafitrah merupakan potensi dasar yang dimiliki manusia sejak iadilahirkan berupa kecenderungan kepada tauhid serta kesucianjasmani dan rohaninya, dan dalam Islam diakui bahwa lingkunganberpengaruh dalam perkembangan fitrah menuju kesempurnaandan kebenaran. Oleh karena itu, potensi yang dimiliki manusiaharus dikembangkan dan dilestarikan.

b. Roh

Roh merupakan kekuatan yang dapat membebaskan diridari batas-batas materi. Kekuatan jasmani terikat dengan wujudmateri dan inderanya, sedangkan kekuatan roh tak satupunmateri yang dapat mengikatnya. Ia mempunyai hukum sesuaidengan penciptaan Allah padanya, yakni berhubungan dengankelanggengan wujud azali.50 Oleh karena itu al-Kindi meng-indentifikasi roh sebagai sesuatu yang tidak tersusun, simpel,dan sederhana tetapi mempunyai arti yang penting sempurnadan mulia. Substansinya berasal dari substansi Tuhan,hubungannya dengan Tuhan sama dengan hubungannya dengancahaya dan matahari.51

Al-Ghazali membagi pengertian roh kepada dua, yaitu:

1) Roh yang bersifat jasmani

Roh yang merupakan bagian dari jasmani manusia, yaituzat yang amat halus bersumber dari ruangan hati (jantung) yang

50 Ali Abdul Halim Mahmud, Islam dan Pembinaan Kepribadian, (Jakarta:Akademika Pressindo, 1995), hal. 51

51 Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta:BulanBintang,1995), hal. 17

Page 33: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

24 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

menjadi pusat semua urat (pembuluh darah), yang mampumenjadikan manusia hidup dan bergerak serta merasakanberbagai rasa. Roh dapat diumpamakan sebagai lampu yangmampu menerangi setiap sudut organ, inilah yang sering disebutsebagai nafs (jiwa).

2) Roh yang bersifat rohani

Roh yang merupakan bagian dari rohani manusia mempunyaiciri halus dan ghaib, dengan roh ini manusia dapat mengenalTuhannya, dan mampu mencapai ilmu yang bermacam-macam.Di samping itu roh ini dapat menyebabkan manusia berpri-kemanusiaan, berakhlak yang baik dan berbeda denganbinatang.52 Dari uraian di atas, penulis berpendapat walaupunroh memiliki karakteristik yang halus, abstrak, rahasia dan ghaib,tetapi roh dapat diidentifikasi melalui sifatnya. Roh yang bersifatjasmani merupakan zat yang menentukan hidup dan matinyamanusia, sementara roh yang bersifat rohani merupakansubstansi manusia yang berasal dari substansi Tuhan, sehinggamemiliki potensi untuk berhubungan dengan tuhan ataumengenal Tuhannya.

c. Qalb

Hati dalam bahasa Arabnya disebut qalb. Menurut ilmubiologi, qalb itu segumpal darah yang terletak di dalam ronggadada, agak ke sebelah kiri, warnanya agak kecoklatan danberbentuk segitiga. Tetapi yang dimaksud di sini bukanlah hatiyang berupa segumpal darah dan bersifat materi itu, melainkanhati yang bersifat immateri. Tentang hati yang bersifat immateriini, al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengidentifikasikanqalb menjadi rahasia setiap manusia dan merupakan anugerahAllah yang paling mulia.53

52 Departemen Agama, hal. 43753 Barmawie Umary, hal. 16

Page 34: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 25

Qalb mempunyai nama-nama lain yang disesuaikan denganaktivitasnya, ia dapat dikatakan sebagai dhomir karena sifatnyayang tersembunyi, fuad karena sebagai tumpuan tanggung jawabmanusia, kabid karena berbentuk benda, luthfu karena sebagaisumber perasaan halus, karena qalb suka berubah-ubahkehendaknya, serta sirr karena bertempat pada tempatnya yangrahasia dan sebagai muara bagi rahasia manusia.54 Dengandemikian, potensi yang dimiliki qalb tergantung kepadakarakteristik qalb itu sendiri yang berubah-ubah, sehingga dalampenjelasan selanjutnya tentang potensi qalb ini, Dr. AhmadMubarak menguraikan kandungan qalb yang memperkuatpotensi-potensi itu. Beliau menyebutkan berbagai kondisi qalbyang berubah-ubah, yaitu penyakit, perasaan takut, getaran,kedamaian, keberanian, cinta dan kasih sayang, kebaikan, iman,kedengkian, kufur, kesesatan, penyesalan, panas hati, keraguan,kemunafikan, dan kesombongan.55

d. Nafs

Dalam konteks rohani manusia, yang dimaksud dengan nafsadalah kondisi kejiwaan setiap manusia yang memiliki potensiberupa kemampuan menggerakkan perbuatan yang baikmaupun yang buruk.56

Al-Ghazali membagi nafs kepada tiga tingkatan, yaitu:

1) Nafs tingkatan utama, meliputi:

a) Nafs Mardliyah, yaitu nafs yang cenderung melaksanakanpetunjuk, guna memperoleh ridho illahi.

b) Nafs Rodliyah, yaitu nafs yang cenderung kepada sifatikhlas tanpa pamrih atas aktivitas yang dilakukannya.

54 Muhaimin dan Abdul Mujib, hal. 40-4155 Ibid., hal. 11456 Ibid, hal. 50

Page 35: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

26 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

c) Nafs Muthmainnah, yaitu nafs yang cenderung kepadakeharmonisan dan ketenangan.

d) Nafs Kamilah, yaitu nafs yang mengarah kepada padatingkat kesempurnaan.

e) Nafs Mulhamah, yaitu nafs yang memiliki keutamaandalam bertindak dan menjauhi perbuatan dengki, rakus dan irihati.

2) Nafs Lawwamah, yaitu nafs yang mencerminkan sifat-sifatinsaniyah.

3) Nafs Amarah, yaitu nafs yang mencerminkan sifat-sifathayawaniyah dan bahamiyah (kehewanan dan kebinatangan).

Dalam ensiklopedi Indonesia, ditampilkan pula ketujuhkonsep sebagaimana pendapat Al-Ghazali di atas denganmenggunakan tiga kelompok. Kelompok pertama adalah nafsamarah yang memiliki ciri-ciri dorongan rendah yang bersifatjasmaniah seperti loba, tamak serta cenderung menyakiti hatiorang lain. Kelompok kedua adalah nafs lawwamah yang memilikiciri-ciri sudah menerima nilai-nilai kebaikan tetapi masih cenderungpada dosa, walaupun akhirnya menyesalinya. Kelompok ketigaadalah nafs-nafs yang berciri baik dan luhur, yaitu: mardliyah,kamilah, mulhamah, muthmainnah, dan radliyah, yang cenderungkepada sifat-sifat keutamaan, kesempurnaan, kerelaan,penyerahan kepada tuhan dan mencapai ketenangan jiwa.

Walaupun dalam Al-Qur'an hanya ada tiga macam nafs yangdisebutkan jelas jenisnya, pertama nafs amarah (Q.S. Yusuf: 53),kedua nafs lawwamah (Q.S. al-Qiyamah: 2) dan nafs muthmainnah(Q.S. Al-Fajr: 27).57 Dari uraian di atas, penulis mengambilkesimpulan bahwa nafs adalah kondisi kejiwaan setiap menusia

57 M. Dawam Rahardjo, et.al, Ensiklopedi Alquran, (Jakarta: Paramadina, 1996),hal. 264-265

Page 36: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 27

yang telah diilhamkan Allah kepadanya kebaikan dan keburukan,sehingga nafs memiliki potensi berupa kemampuan untukmenggerakkan perbuatan yang baik dan buruk. Potensi nafstersebut ditentukan dari kualitas nafs itu sendiri, jika kualitasnafs itu baik, maka nafs memiliki potensi untuk menggerakkanperbuatan baik, sedangkan jika kualitas nafs itu buruk, makanafs memiliki potensi untuk menggerakkan perbuatan buruk.

e. Akal

Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karenamanusia dikarunia akal dan kehendak-kehendak (iradah). Akalyang dimaksud adalah berupa potensi, bukan anatomi. Akalmemungkinkan manusia untuk membedakan antara yang benardan yang salah, mengerjakan yang baik dan menghindari yangburuk.58 Dengan akal manusia dapat memahami, berpikir, belajar,merencanakan berbagai kegiatan besar, serta memecahkanberbagai masalah sehingga akal merupakan daya yang amatdahsyat yang dikaruniakan Allah kepada manusia.

Menurut Ahmad D. Marimba, akal bermanfaat dalambidang-bidang berikut ini:

1) Pengumpulan ilmu pengetahuan.

2) Memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapimanusia.

3) Mencari jalan-jalan yang lebih efisien untuk memenuhimaksud tersebut.

Tetapi pada keadaan yang lain, sebaliknya akal dapat pulaberpotensi untuk:

1) Mencari jalan-jalan ke arah perbuatan yang sesat.

58 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka AlHusna, 1985), hal. 224

Page 37: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

28 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

2) Mencari alasan untuk membenarkan perbuatan-perbuatan yang sesat itu.

3) Menghasilkan kecongkakan dalam diri manusia bahwaakal itu dapat mengetahui segala-galanya.59

Demikianlah gambaran tentang potensi akal yang padaintinya adalah bahwa Allah memberikan suatu karunia besardan maha dahsyat bagi manusia, sebuah daya (kekuatan) yangdapat membawa manusia kepada kebaikan dan manfaat,sebaliknya juga dapat merusak dan membawa madharat. Potensiakal yang dimiliki manusia menjadikannya berbeda denganmakhluk lainnya di muka bumi ini.

3. Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas Menurut Islam

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima danpelaksana ajaran sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yangmulia. Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia danbentuk pribadi yang bagus itu, Allah melengkapinya dengan akaldan perasaan yang memungkinkannya menerima danmengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmuyang dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagaimakhluk yang mulia itu karena akal dan perasaan, ilmupengetahuan dan kebudayaan yang seluruhnya dikaitkan kepadapengabdian pada Pencipta.60 Potensi-potensi yang diberikankepada manusia pada dasarnya merupakan petunjuk (hidayah)Allah yang diperuntukkan bagi manusia supaya ia dapat melakukansikap hidup yang serasi dengan hakekat penciptaannya.61

59 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: AlMa.arif, 1989), hal. 111

60 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal.361 Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996),

hal.108

Page 38: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 29

Sejalan dengan upaya pembinaan seluruh potensi manusia,Muhammad Quthb berpendapat bahwa Islam melakukanpendidikan dengan melakukan pendekatan yang menyeluruhterhadap wujud manusia, sehingga tidak ada yang tertinggaldan terabaikan sedikitpun, baik dari segi jasmani maupun segirohani, baik kehidupannya secara mental, dan segala kegiatannyadi bumi ini. Islam memandang manusia secara totalitas,mendekatinya atas dasar apa yang terdapat dalam dirinya, atasdasar fitrah yang diberikan Allah kepadanya, tidak ada sedikitpunyang diabaikan dan tidak memaksakan apapun selain apa yangdijadikannya sesuai dengan fitrahnya. Pendapat ini memberikanpetunjuk dengan jelas bahwa dalam rangka mencapai pendidikanIslam mengupayakan pembinaan seluruh potensi secara serasidan seimbang.62 Hasan Langgulung melihat potensi yang adapada manusia sangat penting sebagai karunia yang diberikanAllah untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.

Suatu kedudukan yang istimewa di dalam alam semesta ini.Manusia tidak akan mampu menjalankan amanahnya sebagaiseorang khalifah, tidak akan mampu mengemban tanggungjawabnya jikalau ia tidak dilengkapi dengan potensipotensitersebut dan mengembangkannya sebagai sebuah kekuatan dannilai lebih manusia dibandingkan makhluk lainnya.63 Artinya, jikakualitas SDM manusianya berkualitas maka ia dapat memper-tanggungjawabkan amanahnya sebagai seorang khalifah denganbaik. Kualitas SDM ini tentu saja tak hanya cukup denganmenguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), tetapi jugapengembangan nilainilai rohani-spiritual, yaitu berupa iman dantaqwa (imtaq). Dari penjabaran di atas dapat dimengerti bahwapengembangan SDM sangat penting, tak hanya dari sudut ilmu

62 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997),hal.51

63 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan....., hal. 57

Page 39: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

30 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

pengetahuan dan teknologi. Namun, tak kalah pentingnya adalahdimensi spiritual dalam pengembangan SDM. Kualitas SDM tidakakan sempurna tanpa ketangguhan mental-spiritual keagamaan.

Sumber daya manusia yang mempunyai dan memegangnilai-nilai agama akan lebih tangguh secara rohaniah. Dengandemikian akan lebih mempunyai tanggung jawab spiritualterhadap ilmu pengetahuan serta teknologi. Sumber dayamanusia yang tidak disertai dengan kesetiaan kepada nilai-nilaikeagamaan, hanya akan membawa manusia ke arah pengejarankenikmatan duniawi atau hedonisme belaka. Dan jika semangathedonisme sudah menguasai manusia, bisa diramalkan yangterjadi adalah eksploitasi alam sebesar-besarnya tanpa rasatanggung jawab dan bahkan penindasan manusia terhadapmanusia lain.64 Kesimpulan lengkap yang berkait dengan acuanbagi pengembangan SDM berdasarkan konsep Islam, menjadi.membentuk manusia yang berakhlak mulia, yang senantiasamenyembah Allah yang menebarkan rahmat bagi alam semestadan bertaqwa kepada Allah.. Inilah yang menjadi arah tujuanpengembangan SDM menurut konsep Islam.

E.E.E.E.E. PPPPPendidikan Iendidikan Iendidikan Iendidikan Iendidikan Islam dan Sslam dan Sslam dan Sslam dan Sslam dan Sumber Dumber Dumber Dumber Dumber Daya Maya Maya Maya Maya Manusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)

Pendidikan dalam Islam merupakan pokok utama dalamkelanjutan ketahuidan dan keimanan terhadap ajarannya.Perkembangan pendidikan Islam sejalan dengan berkembang-nya Islam itu sendiri, bahkan pendidikan Islam sebenarnya telahdimulai sejak zaman nabi-nabi terdahulu dan disempurnakanoleh nabi Muhammad SAW di Makkah dan Madinah. Prosestransformasi ilmu secara bilateral telah terjadi setelah perangBadar yaitu dengan pengajaran membaca dan menulis kepada

64 Wakhudin, Tarmizi Taher; Jembatan Umat, Ulama dan Umara, (Bandung:Granesia, 1998), hal. 240-241

Page 40: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 31

umat Islam sebanyak sepuluh orang oleh tiap tawanan perangpihak musuh. Dasar ajaran Islam sendiri merupakan perintahuntuk membaca sebagaimana bunyi ayat pertama yang diturunkan.

Pendidikan Islam pada awal perkembangannya telahmemiliki keunggulan karena coraknya yang tersediri yaitubersifat komprehensif dengan maksud agar anak didik didorongsehingga mampu untuk menuangkan segala kemampuan yangdimilikinya. Tujuan dalam pendidikan Islam terdiri dari tujuankeagamaan dan tujuan keduniaan. Kebijakan baru untuk tujuankeduniaan telah ditampakkan dari upaya menonjolkanketerampilan bekerja dalam rangka pendidikan seumur hidup.Kedua tujuan tersebut hanya dapat dicapai bila sistempendidikan yang berjalan efektif dan sebanding. Untuk tujuantersebut sebenarnya telah diupayakan pendidikan Islam yangmemadukan kurikulum umum dan agama seperti yangberlangsung saat ini di tingkat Madrasah Aliyah.

Tuntutan masyarakat terhadap madrasah ini dapatdikatakan memadai, artinya jika dijalankan secara efektif makaanak didik di Madrasah Aliyah tersebut dapat bersaing ataupunberkemampuan sama dalam mata pelajaran umum dengankeunggulan pelajaran agama yang memadai. Namun fenomenayang terjadi di tingkat perguruan tinggi, kemampuan ataspengetahuan umum (keduniaan) dan keagamaan ini tidakdisahuti secara bijaksana. Hal ini dapat dilihat tidak adanyainstitusi pendidikan tinggi Islam yang memfasilitasi pendidikanyang mengintegrasikan kedua bidang tersebut. AkhirnyaMadrasah Aliyah hanya menghasilkan sumber daya manusiayang di tingkat tinggi dimanfaatkan untuk kembali pada tujuankeduniaan semata, hal ini dapat dimaklumi karena di jenjangyang lebih tinggi tidak diperoleh pendidikan agama yang memadaiataupun integrasi ilmu umum dan agama yang mumpuni.

Ditinjau dari sisi sejarah, para ilmuan muslim adalah orang-orang yang memiliki komitmen terhadap Islam yang tinggi,

Page 41: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

32 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

karena dalam perjalanan keilmuannya, sisi keduniaan dankeagamaan tetap berjalan seiring dan institusi pendidikan tidakmemisahkan kedua sisi tersebut. Tokoh-tokoh dan para ilmuantersebut memiliki dedikasi yang tinggi terhadap keilmuannyadi samping fungsinya sebagai ulama dan mereka tidak menjadikanpendidikan keagamaan sebagai ajang mencari nafkah. Pendidikankeagamaan pada awalnya dianggap sebagai kebutuhan mutlakdi samping harus mempelajari bidang keduniaan untuk bekalhidup. Hal ini memang merupakan tujuan pendidikan Islamdalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia.

Perkembangan sains dan teknologi yang sangat cepat telahmengkondisikan manusia di millennium ketiga untuk mauataupun tidak harus mengikuti perkembangannya. Sebagaijawaban atas kondisi tersebut, maka pendidikan Islam diajakuntuk mampu dalam peningkatan Sumber Daya Manusiakhususnya di kalangan muslim yang diharapkan mampu menjadipioneer dalam pembaruan di Indonesia.Dalam pembahasan iniakan dibahas bagaimana peran pendidikan Islam dalammenciptakan Sumber Daya Manusia yang bermutu sesuai dengantantangan globalisasi saat ini dengan fokus Institusi PendidikanTinggi Islam di Indonesia.

1. P1. P1. P1. P1. Pendidikan Iendidikan Iendidikan Iendidikan Iendidikan Islam dan Cirinyaslam dan Cirinyaslam dan Cirinyaslam dan Cirinyaslam dan CirinyaTujuan pendidikan selalu dikaitkan dengan kehidupan suatu

bangsa, falsafahnya, dasar serta ideoleginya dalam rangkaperbaikan individu, keluarga maupun masyarakatnya. Pendidikanmerupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkanmasyarakat dan membuat generasi mampu berbuat banyak bagikepentingan mereka.

Pengertian pendidikan diberikan oleh Yahya Qahar65 yaitufilsafat yang bergerak di lapangan pendidikan yang mempelajari

65 Prasetya, Filsafat Pendidikan: Untuk IAIN, STAIN, PTAIS. (Bandung: PustakaSetia, 2000), hal.20

Page 42: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 33

proses kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalampembentukan watak. Sedangkan M. Natsir menyatakan bahwaideologi didikan Islam menyatakan, “Yang dinamakan pendidikanIslam ialah suatu pimpinan jasmani dan rohani menujukesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan artisesungguhnya66

Endang Saifuddin Azhari memberikan pengertian pendidikanIslam sebagai “proses bimbingan (pimpinan, tuntutan, usulan)oleh subjek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan,kemauan, intuisi dan sebagainya) dan raga objek didik denganbahan-bahan materi tertentu, pada waktu tertentu, denganmetode tertentu dan dengan alat perlengakapan yang ada ke arahterciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai denganajaran Islam.67

Pendidikan Islam dibangun atas prinsip-prinsip pokok yangmembentuk karakteristiknya, yaitu: 1) Penciptaan yangbertujuan, dengan maksud bahwa pendidikan merupakan bentukibadah dengan interaksi pada alam, manusia sebagai fokus dankeimanan sebagai tujuan. 2) Kesatuan yang menyeluruh, yaitukesatuan perkembangan individu, masyarakat dan dunia sertakesatuan umat manusia sebagai karakteristik universalitas.Ditambah kesatuan pengetahuan yang mencakup berbagaidisiplin ilmu dan seni. 3) Keseimbangan yang kokoh, yaitukeseimbangan antara teori dan penerapan, bagi individu danmasyarakat, serta antara fardhu ‘ain dan fardhu kifayah baikkeagamaan maupun keduniaan.68

66 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi MenujuMilenium Baru. (Jakarta: Kalimah.2001), hal.13

67 Ibid, hal.668 Aly, H. N. dan Munzier, H. Watak Pendidikan Islam. (Jakarta: Friska Agung

Insani, 2000) hal.55-68

Page 43: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

34 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Pendapat ini diperkuat oleh Zakiyah Darajat yang menyatakanbahwa pendidikan Islam banyak ditujukan pada perbaikan men-tal yang akan diwujudkan dalam amal perbuatan, baik sendirimaupun orang lain. Di sisi lain pendidikan Islam tidak hanyabersifat teoretis saja, tetapi juga praktis. Dengan kata lainpendidikan Islam memadukan antara pendidikan iman danpendidikan amal serta pendidikan individu dan masyarakat.69

Dengan melihat isinya, pendidikan Islam dapat dinyatakansebagai pendidikan keimanan, ilmiah, amaliah, moral, dan sosial.Semua kriteria tersebut terhimpun dalam firman Allah SWTketika mensifati kerugian manusia yang menyimpang daripendidikan Islam baik individu maupun keseluruhan.

2. Sumber Daya Manusia dalam Islam2. Sumber Daya Manusia dalam Islam2. Sumber Daya Manusia dalam Islam2. Sumber Daya Manusia dalam Islam2. Sumber Daya Manusia dalam IslamManusia diciptakan oleh Allah SWT dalam rangka menjadi

khalifah dimuka bumi, hal ini banyak dicantumkan dalam al-Qur’an dengan maksud agar manusia dengan kekuatan yangdimilikinya mampu membangun dan memakmurkan bumi sertamelestarikannya. Untuk mencapai derajat khalifah di buka bumiini diperlukan proses yang panjang, dalam Islam upaya tersebutditandai dengan pendidikan yang dimulai sejak buaian sampaike liang lahat.

Di atas telah disinggung bahwa pendidikan Islammemadukan dua segi kepentingan manusia yaitu keduniaan dankeagamaan. Berbeda dengan pendidikan sekuler yang hanyameninjau pada satu aspek saja, yaitu keduniaan saja dan segalabentuk keberhasilan cenderung dinyatakan dengan jumlahmateri yuang dimiliki atau jabatan serta pengaruh di tempatindividu berada. Akibatnya telah dapat dilihat bahwa kehampaanyang terjadi pada masyarakat Eropah dan Amerika adalah

69 Hasan, Chalijah. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. (Surabaya: Al Ikhlas.1994) hal.166

Page 44: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 35

kehampaan spiritual yang sebagai tempat pelariannya ketempat-tempat hiburan, alcoholism dan bentuk lainnya. Dengandemikian kemajuan pada satu aspek saja dalam kehidupan inimenyebabkan ketimpangan dalam perjalanan hidup manusiayang kemudian akan kembali menjadi permasalahankemanusiaan khususnya sumber daya manusia.

Menurut Hadawi Nawawi Sumber daya manusia (SDM)adalah daya yang bersumber dari manusia, yang berbentuktenaga atau kekuatan (energi atau power). Sumber daya manusiamempunyai dua ciri, yaitu: (1) Ciri-ciri pribadi berupapengetahuan, perasaan dan keterampilan (2) Ciri-ciri interper-sonal yaitu hubungan antar manusia dengan lingkungannya.Sementara Emil Salim menyatakan bahwa yang dimaksuddengan SDM adalah kekuatan daya pikir atau daya cipta manusiayang tersimpan dan tidak dapat diketahui dengan pastikapasitasnya. Sumber daya Manusia (SDM) dapat diartikansebagai nilai dari perilaku seseorang dalam mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya, baik dalam kehidupan pribadimaupun dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat danberbangsa. Dengan demikian kualitas SDM ditentukan oleh sikapmental manusia.70

T. Zahara Djaafar menyatakan bahwa bila kualitas SDMtinggi, yaitu menguasai ilmu dan teknologi dan mempunyai rasatanggung jawab terhadap kehidupan manusia dan makhlukhidup lainnya dan merasa bahwa manusia mempunyai hubunganfungsional dengan sistem sosial, tampaknya pembangunan dapatterlaksana dengan baik seperti yang telah negara-negara maju,dalam pembangunan bangsa dan telah berorientasi ke masadepan. Tidak jarang di antara negara-negara maju yang telah

70 Djaafar, T. Z. Pendidikan Non Formal Dan Peningkatan Sumber Daya ManusiaDalam Pembangunan, (Padang: Penerbit FIP UNP.2001), hal.22

Page 45: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

36 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

berhasil meningkatkan kesejahteraan bangsanya adalah bangsayang pada mulanya miskin namun memiliki SDM yangberkualitas. Dalam Islam sosok manusia terdiri dua potensi yangharus dibangun, yaitu lahiriah sebagai tubuh itu sendiri danruhaniyah sebagai pengendali tubuh. Pembangunan manusiadalam Islam tentunya harus memperhatikan kedua potensi ini.Jika dilihat dari tujuan pembangunan manusia Indonesia yaitumenjadikan manusia seutuhnya, maka tujuan tersebut harusmemperhatikan kedua potensi yang ada pada manusia. Namunupaya kearah penyeimbangan pembangunan kedua potensitersebut selama 32 tahun masa orde baru hanya dalam bentukkonsep saja tanpa upaya aplikasi yang sebenarnya. Telahdimaklumi bahwa pendidikan Islam memandang tinggi masalahSDM ini khususnya yang berkaitan dengan akhlak (sikap, pribadi,etika dan moral).

Kualitas SDM menyangkut banyak aspek, yaitu aspek sikapmental, perilaku, aspek kemampuan, aspek intelegensi, aspekagama, aspek hukum, aspek kesehatan dan sebagainya.71

Kesemua aspek ini merupakan dua potensi yang masing-masingdimiliki oleh tiap individu, yaitu jasmaniah dan ruhaniah. Tidakdapat dipungkiri bahwa aspek jasmaniah selalu ditentukan olehruhaniah yang bertindak sebagai pendorong dari dalam dirimanusia. Untuk mencapai SDM berkualitas, usaha yang palingutama sebenarnya adalah memperbaiki potensi dari dalammanusia itu sendiri, hal ini dapat diambil contoh sepertikepatuhan masyarakat terhadap hukum ditentukan oleh aspekruhaniyah ini. Dalam hal ini pendidikan Islam memiliki peranutama untuk mewujudkannya.

Tantangan manusia pada millennium ke-3 ini akan terfokuspada berbagai aspek kompleks. Khusus di bidang pendidikan

71 Ibid, h.2

Page 46: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 37

Aly dan Munzier menyebutkan bahwa tantangan pendidikan Is-lam terbagi atas 2, yaitu tantangan dari luar, yaitu berupapertentangan dengan kebudayaan Barat abad ke-20 dan daridalam Islam itu sendiri, berupa kejumudan produktivitaskeislaman.72 Abdul Rachman Shaleh menyatakan bahwa untukmenjawab tantangan dan menghadapi tuntutan pembangunanpada era globalisasi diisyaratkan dan diperlukan kesiapan danlahirnya masyarakat modern Indonesia. Aspek yang spektakulerdalam masyarakat modern adalah penggantian teknik produksidari cara tradisional ke cara modern yang ditampung dalampengertian revolusi industri. Secara keliru sering dikira bahwamodernisasi hanyalah aspek industri dan teknologi saja. Padahalsecara umum dapat dikatakan bahwa modernisasi masyarakatadalah penerapan pengetahuan ilmiah yang ada kepada semuaaktivitas dan semua aspek hidup masyarakat.73

Dalam upaya pembangunan masyarakat, tidak ada suatumasyarakat yang bisa ditiru begitu saja, tanpa nilai atau bebasnilai. Hal ini telah terlihat dengan peniruan dan pengambilanpola kehidupan sosialis, materialistis yang ditiru masyarakatIndonesia. Untuk itu perlu pembangunan di bidang agama. A. R.Saleh menyatakan bahwa pembangunan di bidang agamadiarahkan agar semakin tertata kehidupan beragama yangharmonis, semarak dan mendalam, serta ditujukan padapeningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap TuhanYME, teciptanya kemantapan kerukunan beragama, bermasyarakatdan berkualitas dlam meningkatkan kesadaran dan peran sertaakan tanggung jawab terhadap perkembangan akhlak serta untuksecara bersama-sama memperkukuh kesadaran spiritual, moraldan etik bangsa dalam pelaksanaan pembangunan nasional,

72 Aly, H. N. dan Munzier, H. Watak Pendidikan Islam……. hal.22773 Shaleh, A. R. Pendidikan Agama dan Keagamaan: Visi, Misi dan Aksi. (Jakarta:

Gemawindu Pancaperkasa, 2000), hal.203

Page 47: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

38 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

peningkatan pelayanan, sarana dan prasarana kehidupanberagama.

Masyarakat yang sedang membangun adalah masyarakatyang sedang berubah dan terkadang perubahan tersebut sangatmendasar dan mengejutkan. Masyarakat yang sedang dibangunberarti masyarakat terbuka, yang memberi peluang untukmasuknya modal, ilmu dan teknologi serta nilai dan moral asingyang terkadang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Untukitu peran agama diharapkan dapat berfungsi sebagai pengarahdan pengamanan pembangunan nasional. Dalam masyarakatyang sedang berubah ini terdapat objek paling rawan yaitugenerasi muda, untuk itu prioritas perhatian pada generasi mudaini perlu ditingkatkan demi keberhasilan pembangunan.

Peningkatan kualitas manusia hanya dapat dilakukandengan perbaikan pendidikan. A. R. Saleh menyatakan adabeberapa ciri masyarakat atau manusia yang berkualitas, yaitu:

a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, sertaberakhlak mulia dan berkepribadian.

b) Berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung jawab.

c) Mandiri, cerdas dan terampil.

d) Sehat jasmani dan rohani.

e) Cinta tanah air, tebal semangat kebangsaan dan rasakesetiakawanan sosial.74

Generasi yang berkualitas yang akan disiapkan untukmenyongsong dan menjadi pelaku pembangunan pada eraglobalisasi dituntut untuk meningkatkan kualitas keberagamaannya(dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan agamayangtetap bertumpu pada iman dan aqidah). Dengan kata lain

74 Shaleh, A. R. Pendidikan Agama dan Keagamaan: Visi, Misi dan Aksi. (Jakarta:Gemawindu Pancaperkasa, 2000), hal.205

Page 48: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 39

masyarakat maju Indonesia menuntut kemajuan kualitas hasilpendidikan Islam. A. R. Saleh menyatakan bahwa modernisasibagi bangsa Indonesia adalah penerapan ilmu pengetahuandalam aktivitas pendidikan Islam secara sistematis dan berlanjut.Tujuan pendidikan nasional termasuk tujuan pendidikan agamaadalah mendidik anak untuk menjadi anak manusia berkualitasdalam ukuran dunia dan akhirat.

Untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesiayang berkualitas, ditetapkan langkah-langkah dalam pembinaanpendidikan agama yaitu:

1. Meningkatkan dan menyelaraskan pembinaan perguruanagama dengan perguruan umum dari tingkat dasar sampaiperguruan tinggi sehingga perguruan agama berperan aktifbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Pendidikan agama pada perguruan umum dari tingkatdasar sampai dengan perguruan tinggi akan lebih dimantapkanagar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwakepada Tuhan YME serta pendidikan agama berperan aktif bagiperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Pendidikan tinggi agama serta lembaga yang menghasilkantenaga ilmuan dan ahli di bidang agama akan lebih dikembangkanagar lebih berperan dalam pengembangan pikiran-pikiran ilmiahdalam rangka memahami dan menghayati serta mampumenterjemahkan ajaran-ajaran agama sesuai dan selaras dengankehidupan masyarakat.75

Berdasarkan upaya di atas, maka dapat dilihat bahwa upayauntuk meningkatkan kualitas pendidikan agama pada 2 jalur,yaitu lembaga pendidikan umum dan keagamaan. Sejalan dengan

75 Shaleh, A. R. Pendidikan Agama dan Keagamaan: Visi, Misi dan Aksi. (Jakarta:Gemawindu Pancaperkasa, 2000), hal.206

Page 49: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

40 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

upaya peningkatan SDM ini dalam memandang tuntutan SDM yangkompetitif di abad 21 sesuai tantangan atau tuntutan masyarakatdalam era ilmu pengetahuan, menyatakan bahwa perlunya :

1. Reformulsi IAIN sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Islam,hal ini dilihat dari relevansinya terhadap tuntutan ilmu pengetahuandan pembangunan nasional masih bersifat sektoral dan visinyayang terbatas

2. Nilai Agama Sebagai Faktor Integratif, telah terlihat efekpemisahan agama dan sains-teknologi, nilai agama hendaknyadijadikan faktor integratif di dalam mengembangkan fakultas-fakultas ilmu murni bila transformasi IAIN menjadi UniversitasIslam dapat diwujudkan.

3. Peninjauan Eksistensi Fakultas Tarbiyah dalam IAIN danmenyarankan agar ditransformasikan menjadi Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan.76

Dalam menciptakan SDM yang bermutu sesuai tantanganglobalisasi saat ini Pendidikan Islam memainkan perananpenting dalam pembinaan SDM khususnya kepribadian, sikapdan mental manusia berlandaskan agama selain potensiintelektualitasnya. Pendidikan Islam pada dasarnya merupakanproses bimbingan yang dibangun atas prinsip-prinsip pokok,berupa penciptaan yang bertujuan, kesatuan yang menyeluruhdan keseimbangan yang kokoh. Pendidikan Islam memandangperlunya aspek dunia dan akhirat, ilmu dan amal atau teori danpraktek. Pendidikan Islam berperan dalam memecahkanpermasalahan SDM jika didukung perguruan tinggi Islam yangmampu menyahuti aspirasi tamatan institusi pendidikan Islamdi tingkat bawah, selanjutnya mempersiapkan SDM untukditerjunkan kembali pada masyarakat.

76 H. A. R Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional DalamPerspektif Abad 21. (Magelang : Tera Indonesia,1999), hal.200-204

Page 50: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 41

FFFFF..... PPPPPeningkatan Keningkatan Keningkatan Keningkatan Keningkatan Kualitas Sualitas Sualitas Sualitas Sualitas Sumber Dumber Dumber Dumber Dumber Daya Maya Maya Maya Maya Manusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)

Di era persaingan global ini, trend pendidikan mengalamipergeseran orientasi yang menempatkan pembangunanmanusia seutuhnya melalui pendidikan dan latihan denganberagam jenis, jenjang, sifat dan bentuknya. Pendidikan manusiaIndonesia seutuhnya diidealisasikan menjadi titik puncaktercapainya pendidikan nasional yang sampai saat ini menjadidambaan bangsa Indonesia. Sosok pribadi yang diidolakan belumjuga dihasilkan, maka lembaga pendidikan dijadikan ekspektasialternatif, sebagai instrumen utama proses kemanusiaan danpemanusiaan, yaitu menghargai dan memberi kebebasan untukberpendapat dan berekspresi. Penghargaan yang demikianadalah benih yang mulai tumbuh, dan sebagai sebuah proseskebebasan terus-menerus diperjuangkan.77

Bagaimana mungkin bisa menjadi manusia yang sesungguh-nya, kalau dalam realitasnya memang pendidikan Islam sebagaisubsistem dinilai masih kering dari aspek pedagogis, dan lebihmekanistik dalam menjalankan fungsinya sehingga terkesanhanya akan melahirkan peserta didik yang “kerdil” karena tidakmemiliki dunianya sendiri. Menurut Ma’arif konsep pendidikantelah dipaksa untuk menuruti konsep development-kapitalis yangterelaborasi sedemikian rupa, demi memenuhi kebutuhanindustrialisasi, sehingga pendidikan yang seharusnya menjadimedia pemberdayaan malah menjadi sarana pembodohan yangsistematis, penciptaan robot-robot intelektual yang terprogramsecara maraton dan monoton. Pendidikan Islam dewasa ini,benar-benar telah menjadi salah satu wilayah yang banyakmengeluarkan biaya. Pendidikan yang pada hakekatnya adalahuntuk semua (education for all), sebagai hak individu warga

77 Mahmud, adnan, Sahjad M. Askan dan M. Adib Abdushomad (ed.), PemikiranIslam Kontemporer di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal.256

Page 51: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

42 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

negara dan juga warga dunia memiliki hak memperoleh pendidikansecara adil. Ternyata, hal yang semestinya merupakan haktersebut kini tergantikan oleh pendidikan sebagai barangdagangan. Pendidikan menjadi ritus masyarakat yang membodoh-kan. Bahkan pendidikan menjadi penyebab terjadinya ketidakadilan, karena masyarakat yang mampu sekolah adalah golonganelite yang kaya sedangkan mereka yang tidak mampu sekolahadalah masyarakat miskin.

Di sisi lain, menurut Fadjar78 kurang tertariknya masyarakatuntuk memilih lembaga-lembaga pendidikan Islam sebenarnyabukan kerena telah terjadi pergeseran nilai atau ikatan keagama-annya yang mulai memudar, melainkan karena sebagian besarlembaga pendidikan Islam yang ada kurang menjanjikan masadepan dan kurang responsif terhadap tuntutan dan permintaansaat ini maupun mendatang.79 Padahal, paling tidak ada tiga halyang menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih lembagapendidikan, yaitu nilai (agama), status sosial dan cita-cita.Masyarakat yang terpelajar akan semakin beragam pertim-bangannya dalam memilih pendidikan bagi anak-anaknya.Fenomena seperti diuraikan di atas, dalam memilih lembagapendidikan untuk menyekolahkan anak-anak mereka pun sudahsangat rasional dan mempertimbangkan prospektif ke depan.Mereka yang berpeluang memilih, akan menentukan pilihankepada lembaga pendidikan yang dipandangnya ideal. Lembagapendidikan yang dipandang ideal itu adalah lembaga yang mampumengembangkan potensi spiritual dan akhlak para peserta didik,yang mampu mengembangkan aspek intelektual, yang biasanya

78 Mudjia Rahardjo, (ed.), Quo Vadis Pendidikan Islam Pembacaan RealitasPendidikan Isalam, Sosial dan Keagamaan, (Malang: UIN Malang Press. 2006),hal.11

79 Mudjia Rahardjo, (ed.), Quo Vadis Pendidikan Islam Pembacaan RealitasPendidikan Isalam, Sosial dan Keagamaan, Malang: UIN Malang Press, 2006),hal.11

Page 52: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 43

diukur dari perolehan NEM, dan lembaga pendidikan yangmampu mengembangkan potensi sosial maupun keterampilanpeserta didiknya. Lembaga yang bertipe ideal itu biasanyadiperebutkan orang, sehingga biayanyapun menjadi mahal,mengikuti hukum pasar, yakni supply and demand. Tuntutanmasyarakat seperti itu telah direspons banyak pihak, tidakterkecuali oleh lembaga pendidikan keagamaan, di antaranyalembaga pendidikan Islam dengan memunculkan lembagapendidikan integratif, atau sekolah/madrasah terpadu, sekolah/madrasah model, atau bentuk-bentuk sekolah/madrasahunggulan lain, yang mengedepankan kualitas.80

Dengan menggunakan term integratif diharapkan paralulusannya meraih kedewasaan kepribadian secara utuh, yaitudewasa spiritual, dewasa intelektual, dewasa sosial, dan dewasakecakapan hidupnya. Dengan memperhatikan realitas di atas,maka substansi persoalannya adalah tugas pendidikan tidakmengalami pergeseran nilai, yaitu mencerdaskan peserta didik,sedangkan biaya tidak dapat dijadikan ukuran pendidikan ituberkualitas atau tidak. Gagasan adanya pendidikan murah demitercapainya pemerataan pendidikan adalah gagasan yangberpihak pada masyarakat tidak mampu agar mengenyampendidikan yang berkualitas. Sedangkan peran ganda pendidikanadalah (1) Pendidikan berfungsi untuk membina kemanusiaan(human being), berarti pendidikan pada akhirnya untukmengembangkan seluruh pribadi manusia, termasuk memper-siapkan manusia sebagai anggota masyarakatnya, warga negarayang baik, dan rasa persatuan; (2) Pendidikan berfungsi sebagaipengembangan sumber daya manusia (human resources), yaitumengembangkan kemampuannya memasuki era kehidupanbaru. Berdasarkan latar belakang persoalan di atas, akan dibahas

80 Imam Suprayogo, Quo Vadis Madrasah Gagasan, Aksi & Solusi PembangunanMadrasah, (Yogyakarta: Hikayat Publishing.2007), hal.56

Page 53: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

44 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

persoalan yang dihadapi pendidikan Islam dan upaya pember-dayaan lembaga pendidikan Islam untuk mempersiapkansumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam menghadapitantangan zamannya.

G.G.G.G.G.PPPPPengembangan Sengembangan Sengembangan Sengembangan Sengembangan Sumber Dumber Dumber Dumber Dumber Daya Maya Maya Maya Maya Manusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)anusia (SDM)

Investasi pengembangan sumber daya manusia (SDM)selalu berjangka panjang. Program pengembangan jangkapanjang ini mempersiapkan manusia terdidik yang memilikiilmu pengetahuan dan mempunyai kualitas yang tinggi, yaitumanusia yang berkaliber nasional dan internasional. Adanyagejala pengangguran manusia terdidik dewasa ini perlumendapatkan perhatian serius. Misalnya, perlu dilakukanpeninjauan ulang terhadap isi dan arah kurikulum pendidikanyang tidak sejalan dengan kebutuhan pembangunan. Perlupengembangan paradigma pendidikan yang memposisikanindividu yang mandiri, pembelajar, dan mengupayakanpengembangan serta pemberdayaan potensi untuk menjadikandirinya sebagai upaya peninjauan kurikulum harus dibarengidengan perubahan perilaku pendidik selama ini yang lebihmenekankan adanya penindasan terhadap peserta didik.

Punishment lebih didahulukan dan dikembangkan dari padareward dan pemberian apresiasi. Padahal pendidikan yang idealdan dapat mengembangkan potensi diri agar mandiri adalahpendidikan yang mengedepankan reward dan apresiasi kepadapeserta didik dari pada punishment dan penindasan yang justrumengerdilkan jiwa peserta didik, membuatnya tidak kreatif dantidak mandiri. Ketahanan suatu masyarakat ditentukan oleh tigaunsur ialah sumber daya alamnya, sumberdaya manusianya yangberkualitas, dan sumber daya kebudayaan dan kesejarahannya.81

81 H.A.R., Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2002), hal.60

Page 54: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 45

Hanya anggota masyarakat yang berbudaya, yaitu yangmempunyai kebanggaan terhadap masyarakat dan budayanya,akan menjadi unsur sumber daya manusia yang produktif didalam era globalisasi. Manusia yang tidak berbudaya akantenggelam dalan arus globalisasi dan dia tidak mepunyaiidentitas. Globalisasi sangat mempengaruhi negara-negaraberkembang, tidak terkecuali Indonesia yang berpendudukmayoritas Muslim. Pengaruh yang demikian itu juga akan dialamiwarganya, sumber daya manusianya. Oleh karena itu kesiapanbangsa Indonesia menghadapi era globalisasi ialah persoalanpeningkatan seutuhnya sumber daya manusia, yaitu kualitasmanusia dengan keseimbangan aspek material dan aspekspiritual/nilai keagamaan. Investasi sumber daya manusiasebagai anggota masyarakat yang diperlukan adalah memilikikarakteristik sebagai berikut: (1) Manusia yang berwatak, yaitujujur dan memiliki social capital: dapat dipercaya, suka kerjakeras, jujur, dan inovatif. Dengan istilah lain, manusia yangberetika dengan taat menjalankan ajaran agamanya; (2) Cakapdan inteligen; inteligensi ini harus dikembangkan sesuai apayang dimiliki oleh masing-masing individu; (3) Entrepreneurwiraswasta), sikap entrepreneur bukan hanya di bidang ekonomidan bisnis tetapi juga unruk semua aspek kehidupan, karenakemampuan entrepreneur cenderung bersifat inovatif dan tidakterikat kepada sesuatu yang tetap, sehingga tidak mengenalistilah “menganggur”; (4) Kompetitif, sumber daya manusia yangdiperlukan adalah yang memiliki kualitas kompetitif dalamkehidupan dunia terbuka untuk selalui menggapai nilai lebih danmeningkatkan ditumbuhkan sejak di dalam keluarga, dan jugasetiap jenjang pendidikan formal.

Pendidikan Islam sebagai subsistem pendidikan nasional.Sebagai subsistem, pendidikan Islam mempunyai tujuan khususyang harus dicapai, dan tercapainya tujuan tersebut akanmenunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional secara

Page 55: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

46 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

keseluruhan yang menjadi suprasistennya.82 Visi pendidikanIslam tentunya sejalan dengan visi pendidikan nasional. Visipendidikan nasional adalah mewujudkan manusia Indonesiayang takwa dan produktif sebagai anggota masyarakat Indone-sia yang bhinneka. Sedangkan misi pendidikan Islam sebagaiperwujudan visi tersebut adalah mewujudkan nilai-nilaikeislaman di dalam pembentukan manusia Indonesia. ManusiaIndonesia yang dicita-citakan adalah manusia yang saleh danproduktif. Hal ini sejalan dengan trend kehidupan abad 21, agamadan intelek akan saling bertemu.83

Dengan misi tersebut pendidikan Islam menjadi pendidikanalternatif. Apabila pendidikan yang diselenggarakan oleh ataulembaga-lembaga swasta lainnya cenderung untuk bersifat skuleratau memiliki ciri khas lainnya, maka pendidikan Islam inginmengejawantakan nilai-nilai keislaman. Ciri khas tersebutdengan disebut pendidikan Islam mempunyai tiga ciri khasberikut: (1) Suatu sistem pendidikan yang didirikan karenadidorong oleh hasrat untuk mengejawantahkan nilai-nilai Islam;(2) Suatu sistem yang mengajarkan ajaran Islam, dan (3) SuatuSistem pendidikan Islam yang meliputi kedua hal tersebut.84 lebihdipahami bahwa keberadaan pendidikan Islam tidak sekadarmenyangkut persoalan ciri khas, melainkan lebih mendasar lagi,yaitu tujuan yang diidamkan dan diyakini sebagai yang palingideal. Tujuan itu sekaligus mempertegas bahwa misi dantanggung jawab yang diemban pendidikan Islam lebih berat lagi.

Ketiganya itu selama ini tumbuh dan berkembang diIndonesia dan sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari

82 Arief Furchan, Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia, (Yogyakarta:Gema Media. 2004), hal.14

83 H.A.R Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT RinekaCipta,2002), hal.150

84 A. Malik Fadjar,. Madrasah dan Tantangan Modernisitas, (Bandung: Mizan,1998), hal.1

Page 56: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 47

sejarah maupun dari kebijakan pendidikan nasional. Bahkantidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kehadiran dankeberadaannya merupakan bagian dari andil umat Islam dalamperjuangan maupun mengisi kemerdekaan. Di Indonesia,pendidikan Islam ini tampil dalam berbagai macam wujud, yaitupendidikan agama Islam yang merupakan substansi dari sistempendidikan agama dalam kurikulum nasional, pendidikan dimadrasah dan sekolah umum Islam yang merupakan subsistemdari sistem pendidikan umum (formal), pendidikan pesantrenyang merupakan subsistem dalam pendidikan nonformal.

sebenarnya yang diharapkan oleh sistem pendidikan ketikaberhadapan dengan globalisasi. Rumusan tersebut menjadisangat output yang relevan dengan konteks globalisasi yang dapatdijadikan landasan bagi terwujudnya tujuan ideal yangdiharapkan sesuai tantangan zaman. Islam tidaklah sederhanaseperti gambaran dan impian orang tua dahulu ketikamemasukkan putra putrinya ke madrasah maupun pesantren,yaitu agar mereka setelah lulus mampu menjadi imam masjid,memimpin tahlil dan manakib, berprilaku sopan, dan mampumembaca kitab berbahasa Arab, sedangkan mereka buta akanbaik kalau dirubah menyesuaikan dengan tuntutan kondisiobjektif dan dinamika masyarakat, yaitu dengan mengintegrasikanulama yang intelek atau intelek yang ulama. Ulama adalahilmuwan Muslim yang mendalami ilmu agama dan memperolehkredibilitas moral dari masyarakat karena konsistensinyaterhadap ilmu yang didapati dan misi yang diemban. Sedangkanintelektual, secara lughawi, adalah mereka yang memperolehkekuatan intelektualitas; kekuatan berpikir dan menganalisis.Dalam pengertian ini scholarship menyamakan pengertianulama dan intelektual.85

85 Abdurrahman Mas’ud, Menuju Paradigma Islam Humanis, (Yogyakarta: GemaMedia, 2003), hal.253

Page 57: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

48 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Sosok lulusan yang diharapkan oleh pendidikan Islamsekurang-kurangnya adalah ilmuwan yang ulama, dengan ciri-ciri sebagai berikut; (1) Peka terhadap masalah. Karena kepekaanseperti itu merupakan langkah kreatif untuk memulai pekerjaan;(2) Bekerja tanpa pamrih. Dalam tradisi keilmuan, bekerja tanpapamrih ini berarti sikap objektif, cinta kebenaran serta kritis;(3) Bersikap bijaksana. Kebijakan mengandung makna adanyahubungan timbalbalik antara pengetahuan dan tindakan, antarapengertian teoritis dan pengertian praktis etis yang sesuai; (4)Tanggung jawab. Seorang ilmuwan berkewajiban mencari,menemukan dan memanfaatkan ilmu bagi kepentingan hidupmanusia, sekaligus bertanggung jawab atas apa yang terjadiselanjutnya jika dengan ilmu itu ternyata menimbulkan kerusakanlingkungan alam ini, ia berusaha mencari lagi jalan keluarnya.

Dengan demikian, sosok manusia yang unggul dihasilkandari pendidikan Islam adalah mereka yang cerdas, kreatif danberadab. Dengan kecerdasan (phisik, intelektual, sosial,emosional, dan spiritual) diyakini akan mampu menghadapiglobalisasi dan segala tantangannya, mereka itulah manusia yangsaleh, insan kamil, dengan berbagai ketrampilan dan kemampuanserta mandiri untuk menjadi sekaligus khalifatullah di mukabumi. Term khalifah yang berarti wakil, utusan, perwakilandieksplorasi lebih jauh oleh M. Iqbal dalam The Reconstruction ofReligious Thought in Islam yang menjelaskan bahwa Islammenekankan individualitas dan keunikan manusia.86

Konsekuensi dari keunikan manusia itu adalah tidakmungkin seorang individu harus menanggung beban orang lain,manusia hanya menanggung apa yang telah diperbuat.Kebijaksanaan penididikan Islam yang harus diutamakan adalahmembantu setiap peserta didik dapat berkembang secara

86 Abdurrahman Mas’ud, Menuju Paradigma Islam Humanis, (Yogyakarta: GemaMedia, 2003), hal.70

Page 58: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 49

optimal, yaitu dengan: (1) menyediakan guru yang profesional,yang seluruh waktunya dicurahkan untuk menjadi pendidik; (2)menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didikdapat belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai; (3) menyediakan mediapembelajaran yang kaya, memungkinkan peserta didik dapatsecara terus menerus belajar melalui membaca buku rujukanserta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan dan (4)evaluasi yang terus menerus secara komprehensif dan objektif.

H. RH. RH. RH. RH. Relasi IQ, EQ dan SQ dalam Pelasi IQ, EQ dan SQ dalam Pelasi IQ, EQ dan SQ dalam Pelasi IQ, EQ dan SQ dalam Pelasi IQ, EQ dan SQ dalam Pendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Islamslamslamslamslam

1.1.1.1.1. Kecerdasan IntelektualKecerdasan IntelektualKecerdasan IntelektualKecerdasan IntelektualKecerdasan IntelektualPada dasarnya manusia itu dianugrahi oleh Allah SWT

berbagai macam kecerdasan, dan tanggung jawab pendidikanadalah memperhatikan dan mengarahkan kecerdasan tersebutagar mampu berkembang secara optimal dan seimbang. Tidakada keseimbangan dalam penanganannya akan mengakibatkanmasalah dikemudian hari. Dalam diri manusia terdapatkecerdasan yang disebut dengan kecerdasan intelektual (Intelli-gence Quotient/ IQ). Anak-anak yang cerdas, yang karena itudianggap pasti sukses dalam kehidupan, adalah mereka yangnilai rapornya bagus semua atau indeks prestasinya di atas rata-rata. Sejak Wilhelm Stern, Psikolog Jerman yang banyak mengacupada teori inteligensi Alfred Binnet dan Theodore Simonmenyebut IQ sebagai ukuran kecerdasan. Akibatnya titik beratpendidikan di Indonesia yang menganut teori intelegensi iniadalah hanya memberi kesempatan berkembang pada otak kirisaja, membuat otak kanan terbengkalai. Ujian Akhir Semester(UAS), hanya sanggup mengukur otak kiri peserta didik yanghasilnya bukan gambaran utuh kecerdasan peserta didik.87

87 Taufiq Faisak, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan al Qur’an , (Bandung:Mizan, 2003), hal.121

Page 59: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

50 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Pendidikan Islam bertugas meningkatkan, mengembangkan,dan menumbuhkan kesediaan, bakat-bakat, minat-minat, dankemampuan-kemampuan akal peserta didik serta memberinyapengetahuan dan keterampilan akal yang perlu dalam hidupnya.Pendidikan Islam didasarkan pada pandangan yangkomprehensif tentang manusia. Karena letak keistimewaanmanusia adalah makhluk berpikir dan berakal, maka pendidikanbertugas dan bertanggungjawab mendorong kepada manusiauntuk tahu dan mengerti. Dengan akalnyalah manusiamemungkinkan untuk berpikir, merasa dan percaya dalamrangka untuk bisa menetapkan putusan dan tindakan sertatanggung jawab terhadap segala persoalan yang dihadapinya.

Mengingat urgensinya intelektual bagi kehidupan manusia,maka tidaklah berlebihan jika Islam sangat menghargai manusiayang memiliki kecerdasan intelektual. Kalau kecerdasanintelektual ini tidak terkendali dapat menimbulkan jarbazah(sikap angkuh dan mengabaikan fungsi wahyu), dan kalau tidakdikembangkan membuat seseorang menjadi baladah (bodoh).Islam memberikan arahan agar kecerdasan intelektual inidikembangkan secara proposional dan ditempatkan pada posisialhikmah (kearifan). Sifat alhikmah inilah yang menimbulkankemampuan berpikir, cerdas, dan cepat tanggap terhadapperkembangan yang terjadi.88 Agar pendidikan agama Islamdapat mengaktualisasikan IQ secara optimal, maka diperlukanlatihan berpikir kritis pada diri peserta didik. Sebab berpikirkritis merupakan cara berpikir yang esensial bagi manusia.Dengan cara peserta didik diberi kesempatan untuk berpikirtentang sesuatu terlebih dahulu melalui penyelidikan dan tidakbegitu saja menerima ide atau gagasan tanpa bukti yang nyata,tidak tergesa-gesa menarik kesimpulan yang beraku secara

88 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2007), hal.129

Page 60: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 51

umum. Dengan cara demikian peserta didik terbiasa menyelidikikebenaran pendapat orang lain dan mengecek kebenaranpendapat pribadinya. Keberhasilan proses belajar mengajarmateri Pendidikan Agama Islam, sangat ditentukan keber-hasilannya oleh guru. Untuk itu guru di samping dituntut memilikikompetensi profesional, juga menjalankan tugasnya dalamsuasana yang menyenangkan dan efektif.

2. Kecerdasan Emosi 2. Kecerdasan Emosi 2. Kecerdasan Emosi 2. Kecerdasan Emosi 2. Kecerdasan EmosiFenomena yang terjadi akhir-akhir ini seperti penjarahan,

pembakaran, perampasan, pembunuhan, penculikan, perkosaan,tawuran, tindak kekerasan dan kekejaman yang dilakukan anakbangsa yang mewarnai panggung dunia pendidikan di tanah airsungguh memilukan dan memalukan. Bangsa yang dikenalsebagai bangsa yang ramah, peduli, murah senyum berubahnmenjadi bangsa yang menakutkan dan mengerikan bangsa lainadalah salah satu bukti kesalahan pendidikan yang hanyaberorientasi pada kecerdasan intelektual belaka. Emotional Quotient(EQ) atau kecerdasan emosi ikut menentukan keberhasilan dalamhidup ini bukan hanya IQ. Banyak hal yang secara logika benartetapi perasaan menyatakan bahwa hal itu tidak benar, karenaitulah sering diperlukan keahlian kecerdasan akal didampingikecerdasan emosi. Kecerdasan emosi berbeda dengan kecerdasanintelektual, sebab kecerdasan emosi merupakan kemampuanmengelola, mengendalikan emosi, menggunakan intuisi, indera,kepekaan yang justru tidak melibatkan daya nalar manusia. Kalaukecerdasan intelektual diukur dengan IQ, maka kecerdasan emosimerupakan kemampuan non-kognitif. IQ tidak membuatseseorang menjadi unik, tetapi perasaan-perasaan yang ada padadiri seorang anak dan bagaimana anak menyikapi perasaannyalahyang menjadikan anak itu unik. Namun demikian, antara IQ danEQ bukanlah kemampuan yang saling bertentangan, tetapikemampuan yang sedikit terpisah. Kecerdasan Emosi merupakan“the inner rudder”, kekuatan dari dalam, sifatnya alami, dan dapat

Page 61: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

52 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

dikembangkan dengan kuat melalui berbagai akumulasipengalaman yang panjang dan beragam. Ada lima wilayah utamaEI, yakni: mengenali emosi diri, mengendalikan emosi diri,memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membinahubungan dengan orang lain. Optimisme dan positive thinking mem-beri pengaruh menguntungkan dalam kondisi biologis manusia.89

Selama ini ada kemungkinan pembelajaran di kelas cepatmendatangkan kejenuhan dan kebosanan dikarenakan tidakadanya keterlibatan emosi di dalamnya. Guru hanya mengikutiinstruksi dari buku-buku yang berisi petunjuk pengajaran danmateri apa yang akan diajarkan secara berurutan. Tak ada lagikesempatan guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengankehidupan terdalam sang guru, apa lagi dengan kehidupanpeserta didik yang beraneka ragamnya. Sebagai contoh, guruPAI mengajarkan materi tentang puasa, sedangkan yangdiajarkan hanyalah pengertian puasa, syarat, rukun, dan yangmembatalkan puasa, yang sama sekali tidak menyentuh emositerdalam setiap orang. Memang hal tersebut penting untukdiketahui peserta didik namun ada yang lebih penting sepertimengetahui hikmah dan manfaat puasa bagi kehidupan. Hal inipenting, karena ibadah (puasa) yang memancarkan hikmahbukan saja diperlukan untuk pembinaan kesalehan individual,melainkan juga peningkatan kesalehan sosial.

3. Kecerdasan Spiritual3. Kecerdasan Spiritual3. Kecerdasan Spiritual3. Kecerdasan Spiritual3. Kecerdasan SpiritualKehidupan masyarakat skuler sudah bergeser ke arah

materialis dan hedonis. Perkembangan globalpun bisa berdampakpositif, namun juga negatif. Dampak positifnya, kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi dapat membantu manusia untukmengakses berbagai informasi secara cepat tentang peristiwa

89 Taufiq Faisak, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan al Qur’an…, hal.272

Page 62: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 53

yang ada di belahan dunia untuk kemajuan hidupnya, namundampak negatifnya informasi yang masuk dapat menjadi akarpenyebab keretakan kesatuan dan persatuan bangsa, bahkandapat menghilangkan jati diri bangsa itu sendiri. Perlu disadari,era globalisasi merupakan produk kemajuan sain dan teknologi,maka peningkatan kualitas sumber daya manusia muslimmerupakan prasyarat untuk mencapai kemajuan di bidang saindan teknologi.

Di sinilah tantangan bagi pendidikan Islam dan parapemikirnya. Sehingga pendidikan Islam, disatu sisi mampumenyampaikan pesan Islam kaitannya dengan tuntutan kualitasSDM serta merebut kembali kejayaan sain dan teknologi; di sisilain mampu mencetak SDM yang berkualitas, yaitu manusia yangber IQ tinggi sekaligus memiliki kecerdasan spiritual (SpiritualQuotient/SQ). Pendidikan Islam dalam pertumbuhan spiritualdan moral harus mampu menolong individu menguatkan iman,akidah, dan pengetahuan terhadap Tuhannya dan denganhukum-hukum, ajaran-ajaran, dan moral agamanya. Pendidikanspiritual, yang memiliki dimensi kemanusiaan seperti itu harusditanamkan pada diri peserta didik melalui pendidikan Islam.Peran penting spiritual ini bagi kehidupan manusia adalahpendidikan Islam harus didasarkan pada falsafah bahwapendidikan adalah proses menuju kesempurnaan denganberbagai potensi yang diberikan oleh Allah untuk manusia agardapat menjalankan misinya sebagai khalifatullah di muka bumi.Pendidikan spiritual sebagai usaha sadar untuk menghantarkanpeserta didik memiliki hubungan yang sangat kuat antara ruhanimanusia dengan sang pencipta, Allah SWT. Sehingga dengandemikian, manusia dapat meraih pengenalan spiritual (alma’rifah ruhiyah). Hanya dengan pengenalan spiritual itulah,manusiamendapatkan spiritualisasi yang akan mengangkatnyapada kehidupannya semakin bermakna. Aspek spiritual yangperlu ditanamkan dalam pendidikan Islam adalah spiritualitas

Page 63: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

54 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

yang bukan hanya metode untuk pencarian makna, tetapi jugafondasi bagi pencarian itu sendiri. Karena itu, penguasaan,pengembangan dan pendayagunaan iptek yang tidak disertaidengan keluhuran akhlak akan dapat membawa manusia menujupenderitaan bahkan kehancuran. Oleh karena itu, penguasaan,pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan danteknologi harus senantiasa berada dalam jalur nilai-nilai kemanu-siaan dan akhlak yang luhur. Jika para tokoh Barat secara umummerancang penididikan skuler pada peserta didik, Islam sejakabad ke-7 telah mensosialisasikan ajaran yang serba religius.

Pendapat John Locke sesungguhnnya sepuluh abadsebelumnya bisa ditemukan dalam hadits Nabi yang mengajarkan:hingga kedua orangtuanya mendesainnya sebagai Yahudi,Nasrani,atau Majusi”(Hadits riwayat Bukhari, juz I: 1292). Nabidiikuti oleh tokoh-tokoh besar dalam pendidikan Islam sepertiIbnu Miskawaih (941-1030 M), Ibnu Hazm (w. 1064 M), Imamal-Ghazali (w. 1111 M), yang banyak menulis tentang akhlak danpendidikan. Dalam konteks pendidikan, Islam menempatkananak pada posisi yang amat penting. Karena tugas suci initermasuk fardhu’ain bagi setiap orangtua, maka dosa besar bagimereka yang tidak memperhatikan pendidikan agama anak. NabiMuhammad SAW mengajarkan bahwa siapa yang tidakmenyayangi anak maka bukan termasuk golongannya. Ancamanlebih keras bagi mereka yang tidak memperhatikan nasib yatimpiatu. Kutukan Nabi dan Allah akan selalu menimpanya sertamendapatkan sebuah status tercela “pendusta agama”. Betapapentingnya pendidikan agama anak sebagai upaya menanamkankecerdasan spiritual, sehingga Nabi mengingatkan bahwaseorang calon Bapak sudah semestinya memikirkan calon anaksejak ia menyeleksi calon ibunya.

Karena menurut Nabi, darah ibu dan ayah akan mengalirke tubuh anak dan sangat mempengaruhi masa depannya.Pendidikan Islam sejak awal menekankan keimanan. Mencermati

Page 64: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 55

kisah Ibrahim dalam melakukan pencarian Tuhannya, lewatperpaduan antara menggunakan indera dan akalnya sekaligus.Pencarian hakekat Tuhan dengan menggunakan indera dan akalternyata tak ketemu, sekalipun itu dilakukan oleh Ibrahim sebagaimanusia yang menyandang gelar khalilullah (kekasih Allah).Sekalipun pencarian itu tidak membawa hasil tetapi dilakukansebagai pintu memperoleh hidayah dari Allah. Kisah inimemberikan petunjuk bahwa indera dan akal tetap bolehdigunakan untuk melakukan pengembaraan dan pergumulanmelakukan pencarian Tuhan itu.90

Pendidikan Islam dapat memberikan solusi terhadappersoalan yang dihadapi manusia, mengingat pandangantentang manusia yang menjadi objek dan subjek pendidikanyang komprehensif dan tujuannya adalah kesempurnaan dankeunggulan yang menjangkau kehidupan kini dan akhirat nanti.dan intelektual dengan karakteristik sebagai berikut: (1) Pekaterhadap masalah. Karena kepekaan seperti itu merupakanlangkah kreatif untuk memulai pekerjaan; (2) Bekerja tanpapamrih. Dalam tradisi keilmuan, bekerja tanpa pamrih ini berartisikap objektif, cinta kebenaran serta kritis; (3) Bersikapbijaksana; (4) Tanggung jawab. Seorang ilmuwan berkewajibanmencari, menemukan dan memanfaatkan ilmu bagi kepentinganhidup umat manusia, sekaligus juga bertanggung jawab atas apayang terjadi selanjutnya. 3. Memadukan IQ, EQ dan SQ dalamproses pembelajaran dengan mengembangkan potensi yang adapada peserta didik secara optimal dan seimbang untuk memper-siapkan peserta didik sebagai khalifah Allah di muka bumi yangcerdas, mandiri, dan kreatif, serta bertanggung jawab kepadaAllah.

90 Imam Suprayogo, Quo Vadis Madrasah Gagasan, Aksi & Solusi PembangunanMadrasah, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2007), hal.33-34

Page 65: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber
Page 66: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

A.A.A.A.A. Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)

Secara umum Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)diartikan sebagai model manajemen yang memberikanotonomi lebih besar kepada Kepala Sekolah dalam

pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secaralangsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah,pegawai, orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkanmutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional dengankemandiriannya sekolah lebih berdaya dalam mengembangkanprogram-program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensiyang dimilikinya.1

Sedangkan menurut Bafadal bahwa, Manajemen BerbasisMadrasah diartikan sebagai proses manajemen sekolah yangdiarahkan pada peningkatan mutu pendidikan secara otonomidirencanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasimelibatkan semua stakholder sekolah.2 Sesuai dengan pengertiandi atas, Manajemen Berbasis Madrasah pada hakekatnya

BAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB IIMANAJEMEN BERBASIS MADRASAHMANAJEMEN BERBASIS MADRASAHMANAJEMEN BERBASIS MADRASAHMANAJEMEN BERBASIS MADRASAHMANAJEMEN BERBASIS MADRASAH

DDDDDAN MUTU PENDIDIKAN MUTU PENDIDIKAN MUTU PENDIDIKAN MUTU PENDIDIKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMAN AGAMA ISLAMAN AGAMA ISLAMAN AGAMA ISLAMAN AGAMA ISLAM

1 Depdiknas, 2001, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta:Depdiknas, hal.3

2 Ibid, hal. 81

Page 67: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

58 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

merupakan pemberian otonomi kepada Madrasah untuk secaraaktif serta mandiri dalam mengembangkan dan melakukanberbagai program peningkatan mutu pendidikan sesuai dengankebutuhan Madrasah sendiri. Oleh Karen itu sebagai pemberianotonomi, maka banyak sekali pakar manajemen pendidikan dariberbagai negara yang menyebut MBM sebagai otonomi Madrasah,atau kewenangan yang disentralisasikan tidak saja ke tingkatkabupaten dan kota melainkan juga sampai ke Madrasah.

a. a. a. a. a. Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)Menurut Edmom yang dikutip oleh Suryosubroto3

mengemukakan berbagai indikator yang menunjukkan karakterdari konsep Manajemen Berbasis Madrasah antara lain:

1) Lingkungan sekolah yang tertib dan aman

2) Sekolah memiliki visi dan target mutu yang ingin dicapai

3) Sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat

4) Adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah (kepalasekolah, guru dan staf lainnya termasuk siswa) untuk berprestasi.

5) Adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerussesuai dengan tuntutan IPTEK

6) Adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerusterhadap aspek akademik dan administratif dan pemanfaatanhasilnya untuk penyempurnaan/perbaikan mutu, dan

7) Adanya komunikasi dan dukungan intensif dan orangtua murid/masyarakat.

Apabila melihat karakteristik di atas berdasarkan kondisigeograifs Indonesia yang berbeda antara satu dengan yanglainnya, sehingga berdampak pada kemampuan dan ciri khas

3 Suryosubroto, 1997, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: RinekaCipta, hal,191

Page 68: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 59

bagi Madrasah dalam menerapkan Manajemen BerbasisMadrasah ini. ciri khas tersebut diharapkan dapat memberikandampak terhadap peningkatan personel Madrasah, karenabiasanya tenaga pendidikan dan siswa datang dari barbagaigeografis, kesukuan, tingkat sosial, ekonomi, maupun politik yangberbeda. Atas dasar itulah karakteristik Madrasah yangmenerapkan Manajemen Berbasis Madrasah perlu mengoptimal-kan aspek-aspek tertentu yaitu: meningkatkan kinerja organisasisekolah, proses pemebelajaran, pengelolaan sumber dayamanusia dan pengelolaan administrasi.4

Selain itu kerjasama antara warga Madrasah yang meliputikepala sekolah, guru, pegawai, siswa, wali murid dan masyarakatharus dibangun. Madrasah harus mampu mengajak masyarakatuntuk ikut memiliki lembaga bersangkutan untuk menumbuhkaniklim kerjasama dengan menganut sistem prinsip keterbukaan,baik dalam program maupun dalam pengelolaan keuangan sertaprogram yang disusun oleh komponen Madrasah harus bersifatberkelanjutan.

b.b.b.b.b. TTTTTujuan Mujuan Mujuan Mujuan Mujuan Manajemen Banajemen Banajemen Banajemen Banajemen Berbasis Merbasis Merbasis Merbasis Merbasis MadrasahadrasahadrasahadrasahadrasahManajemen Berbasis Madrasah bertujuan untuk memandiri-

kan atau memberdayakan Madrasah melalui pemberiankewenangan (otonomi) kepala Madrasah dan mendorongMadrasah untuk melakukan pengambilan keputusan secarapartisipatif. Lebih rincinya Manajemen Berbasis Madrasahbertujuan untuk:

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandiriandan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakansumber daya yang tersedia

4 Mulyasa, E, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, hal.29

Page 69: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

60 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakatdalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilankeputusan bersama

3) Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua,masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.

4) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolahtentang mutu pendidikan yang dicapai.5

Jadi tujuan utama Manajemen Berbasis Madrasah adalahmeningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya ManajemenBerbasis Madrasah, Madrasah tidak lagi menunggu perintah dariatas mereka dapat mengembangkan suatu visi pendidikan yangsesuai dengan keadaan setempat dan melaksanakan visi tersebutsecara mandiri.

c.c.c.c.c. Manfaat Manajemen Berbasis MadrasahManfaat Manajemen Berbasis MadrasahManfaat Manajemen Berbasis MadrasahManfaat Manajemen Berbasis MadrasahManfaat Manajemen Berbasis MadrasahManajemen Berbasis Madrasah memberikan kebebasan

dan kewenangan yang luas kepada Madrasah, disertai seperangkattanggung jawab. Dengan otonomi yang memberikan tanggungjawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategimanajemen berbasis Madrasah sesuai kondisi setempat,Madrasah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru agardapat berkonsentrasi dalam tugas utamanya mengajar.Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan partisipasimasyarakat mendorong profesionalisme kepemimpinanMadrasah, baik dalam peranannya maupun pemimpin Madrasah.

Penerapan Manajemen Berbasis Madrasah yang efektifsecara spesifik mengidentifikasi beberapa manfaat dari penerapanMBS sebagai berikut:

1) Memungkinkan orang yang kompeten di sekolah untukmengambil keputusan yang akan meningkatkan pembelajaran

5 Depdiknas, 2001, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta:Depdiknas, hal.4

Page 70: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 61

2) Memberi peluang bagi seluruh anggota sekolah untukterlibat dalam pengambilan keputusan penting

3) Mendorong munculnya kreativitas dalam merancangprogram pembelajaran

4) Mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untukmendukung tujuan yang dikembangkan disetiap sekolah

5) Menghasilkan rencana anggaran yang realistik ketikaorang tua dan guru makin menyadari keadaan keuangan sekolah,batasan pengeluaran dan biaya program sekolah

6) Peningkatan motivasi guru dan mengembangankankepemimpinan baru dalam semua level.

Dari beberapa paparan tentang MBM di atas maka dapatdipahami bahwa model manajemen ini memberikan otonomlebih besar kepada Madrasah untuk mengelola Madrasahnyasehingga dapat lebih mandiri. Adapun aspek- asapek MBM yangdikelolah adalah:

1. Penentuan Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturanmengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasilbelajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyeleng-garaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensidasar dan tujuan pendidikan.6 Sebagaimana yang telah diterangkandi atas bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana bahanpelajaran yang digunakan untuk pedoman pembelajaran. Jadikurikulum yang digunakan di MTs Annuriyyah dalam pem-belajaran adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).KTSP adalah kurikulum operasioanl yang disusun, dikembangkandan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah siap

6 Mulyasa, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : PT. RemajaRosdakaya, hal.46

Page 71: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

62 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

dan mampu mengembangkannya dengan memperhatikan UUNo. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26:

a. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mangacupada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuanpendidikan nasional

b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikandikembangkan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengansatuan pendidikan potenasi daerah dan peserta didik

c. Kurikulum ditingkat satuan pendidikan dasar danmenengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolahberpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standr isi sertapanduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.7

Kurikulum yang dibuat pemerintah pusat adalah kurikulumyang berlaku secara nasional. Padahal kondisi Madrasah padaumumnya sangat beragam, oleh karena itu dalam implementasinyaMadrasah dapat mengembangkan (memperdalam, memperkaya,memodifikasi) namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yangberlaku secara nasional. Selain itu Madrasah diberi kebebasanuntuk mengembangan kurikulum muatan lokal.8

1) Penentuan materi

Materi pelajaran merupakan suatu yang disajikan guruuntuk diolah dan kemudian untuk dipahami oleh siswa, dalamrangka mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan.Dengan kata lain, materi pelajaran salah satu unsur atau komponenyang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran.Materi pelajaran terdiri dari fakta-fakta, generalisasi, konsep,hukum dan sebagainya yang terkandung dalam mata pelajaran.

7 Mulyasa, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan ......., hal.128 Depdiknas, 2001, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta:

Depdiknas, hal.22

Page 72: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 63

Menurut Ibrahim dan Nana ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam menetapkan matrei pelajaran, antara lain :

a) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan/menunjangtercapainya tujuan instruksional

b) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkatpendidikan/ perkembangan siswa pada umumnya

c) Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secarasistematik dan berkesinambungan

d) Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yangbersifat faktual maupun konseptual.

Dari uraian di atas terdapat beberapa hal dalam penentuanmateri, jadi Madrasah harus memperhatikan hal tersebut agardapat tercapainya mutu Pendidikan Nasioanal.

2) Perumusan tujuan pengajaran

Tujuan pengajaran merupakan komponen utama yangterlebih dahulu harus dirumuskan guru dalam proses belajarmengajar. Peranan tujuan ini sangat penting, karena merupakansasaran dari pembelajaran. Pengajaran diartikan sebagaiperilaku hasil belajar yang diharapkan oleh guru dapat dimilikioleh siswa setelah mereka menempuh proses belajar mengajar.

Dalam mempersiapkan proses belajar, yang pertama kalidilakukan oleh guru adalah merumuskan tujuan pengajaran yangakan dicapai. Setelah itu langkah berikutnya menyusun alatevaluasi, perlu ditentukan pokok-pokok materi dan kegiatanbelajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan tersebut. Selanjutnya ditetepakan media dan alatapengajaran yang dapat digunakan untuk memperjelas danmempermudah penerimaan materi pelajaran oleh siswa dalamrangka mencapai tujuan pengajaran. Dari uraian di atas, dapatdisimpulkan bahwa, dari keseluruhan proses belajar mengajaryang terdiri atas komponen tersebut diarahkan untuk mencapai

Page 73: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

64 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain tujuanpengajaran di sini merupakan titik pusat yang akan dijadikanacuan dalam keseluruhan upaya belajar mengajar, Perumusantujuan ini sangat penting sekali peranannya, karena tujuanmerupakan sasaran dari proses belajar mengajar.

3) Proses Belajar Mengajar

Kegiatan Belajar Mengajar adalah inti kegiatan dalampendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akandilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Semua komponenpengajaran akan berproses di dalamnya. Komponen inti yaitu,guru dan peserta didik dalam melakukan tugas dan tanggungjawab dalam kebersamaan berlandaskan interaksi normativeuntuk bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran. MenurutUzer Usman yang dikutip oleh Suryosubroto proses belajarmengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaianguru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yangberlangsung dalamsituasi edukatif untuk mencapai tujuantertentu.9

Dalam pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas yangharus diperhatikan oleh guru adalah perbedaan peserta didikpada aspek biologis, intelektual dan psikologis. Tinjauan ketigaaspek ini akan membantu dalam menentukan pengelompokanpeserta didik di kelas. Interaksi edukatif yang akan terjadi jugadipengaruhi cara guru memahami perbedaan individual pesertadidik. Interkasi yang terjadi di dalam kelas pada proses belajarmengajar adalah interaksi antar guru dengan peserta didik daninteraksi antar peserta didik ketika pelajaran berlansung.Dengan demikian, kegiatan proses belajar mengajar apapunbentuknya sangat ditentukan dari baik tidaknya program

9 Suryosubroto, 1997, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: RinekaCipta, hal.19

Page 74: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 65

pengajaran yang telah direncanakan dan akan mempengaruhitujuan pembelajaran yang dicapai.

4) Evaluasi

Menurut Sudirman yang dikutip oleh Bahri bahwa penilaianatau evaluasi berarti suatu tindakan untuk menentukan nilaisesuatu. Bila penilaian digunakan dalam dunia pendidikan, makapenilaian pendidikan berarti suatu tindakan menentukan segalasesuatu dalam dunia pendidikan. Sebagai alat penilaian hasilpencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus dilakukansecara terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekadar menentukanangka keberhasilan belajar, tetapi yang lebih penting adalahsebagai dasar untuk umpan balik Feed Back dari proses interaksiedukatif yang dilaksanakan di samping itu, pengambilan keputusanjuga diperlukan untuk memahami peserta didik dan mengetahuisejauh mana dapat diberikan bantuan terhadap kekuranganpeserta didik. Evaluasi juga bermaksud memperbaiki danmengembangakan program pengajaran.

Untuk mencapai hasil yang optimal dari evaluasi, makaevaluasi harus dilakukan terus-menerus dan menyeluruh,sebagaimana dikajikan oleh tafsir. Konsep utama dalampelaksanaan evaluasi adalah terus menerus dan menyeluruhterus menerusn diterapkan dalam bentuk penyelenggaraan tesharian dari evaluasi ialah bahwa evaluasi haruslah dilakukanterus menerus dan (post test), test bulanan (formatif) dantestakhir program (sumatif), menyeluruh diterapkan denganmenyelenggarakan pengetesan yang ditujukan kepada seluruhdari binaan (kognitif, eefektif, dan psiko motorik). Aspekketrampilan dan melakukannya dalam kehidupan (pengalaman).Dengan demikian tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki carabelajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan pesertadidik dan menempatkan peserta didik pada situasi belajar mengajaryang lebih tepat sesuai dengan kemampuannya dimilikinya.

Page 75: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

66 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial, di manasecara naluri manusia itu ingin hidup berkelompok manifestasidari kehidupan kelompok ini antara lain timbulnya organisasi,lembaga Madrasah, masyarakat. Sumber daya manusia dapatdiartikan sebagai tenaga kerja, pegawai atau karyawan. Dalamlingkup lembaga Madrasah sumber daya manusia terdiri darikepala sekolah, guru, pegawai dan siswa yang secara bersama-sama menjalankan visi dan misi Madrasah untuk mencapai tujuanyang optimal.

a. Guru

Guru adalah semua orang yang bertanggung jawab danberwenang untuk membimbing dan membina peserta didik, baiksecara individual maupun klasikal, di Madrasah maupun di luarMadrasah.10 Tugas guru adalah mendidik, ,mengajar, dan melatihpeserta didik agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa.Guru Pendidikan Agama Islam biasa dijuluki dengan ustadz. Inimengandung makna bahwa seorang guru Pendidikan AgamaIslam dituntut untuk komitmen terhadap profesionalisme dalammengemban tugasnya.11 Seseorang dikatakan profesional bilamana pada dirinya melekat sikap dedikatif yang tinggi terhadaptugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerjaserta sikap Continous Improvemen.

Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang luhur danmulia, baik ditinjau dari sudut masyarakat dan Negara maupunditinjau dari segi keagamaan. Guru sebagai pendidik adalahseorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan Negara.

10 Djamarah, Syaiful Bahri, 2000, Guru dan Peserta Didik Dalam InteraksiEdukatif, Jakarta: Reneka Cipta, hal. 32

11 Muhaimin, 2003, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Surabaya: PustakaPelajar, hal. 221-222

Page 76: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 67

Tinggi rendahnya suatu kebudayaan masyarakat sebagian besarbergantung kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikanoleh Guru.12

b. Siswa.

Menurut Bahri peserta didik adalah setiap orang yangmenerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yangmenjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik memilikikedudukan yang menempati posisi yang menentukan dalamsebuah interaksi. Guru tidak mempunyai apa-apa tanpa kehadiranpeserta didik sebagai subjek pembinaan. Tidak seorangpuningkar dengan pengertian bahwa di Madrasah terdapat siswa.Siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik disuatulembaga pendidikan.13

Madrasah sebagai unit jasa layanan kebutuhan peserta didikmerupakan ujung tombak pendidikan yang memerlukan ruanggerak yang cukup, agar mampu mengembangkan program yangsesuai dengan kebutuhan peserta didik sebagai kliennya. Pesertadidik dengan karakteristik yang berbeda memerlukan kualitaslayanan yang berbeda pula. Oleh karena itu, dalam prosespendidikan peserta didik diperlakukan sebagai klien utama yangharus dilayani dan bukan sebagi subjek yang harus mengikutikehendak Madrasah. Perkembangan peserta didik dalampembelajaran harus sangat diperhatikan oleh guru karenakeberhasilan/ kualitas Madrasah tergantung pada keberhasilanpeserta didik (out put).

c. Pegawai

Pengadaan pegawai merupakan suatu kegiatan untukmemenuhi kebutuhan pegawai pada suatu lembaga Madrasah,

12 Purwanto, Ngalim, 1997, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Bandung:Remaja Rosdakarya, hal.138

13 Suharsimi, Arikunto, 1996, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah PendekatanEvaluatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal.11

Page 77: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

68 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

baik jumlah maupun kualitasnya. Lembaga Madrasah senantiasamenginginkan agar personilnya melaksanakan tugas secara op-timal dan menyumbangkan segenap kemampuannya untukkepentingan lembaga. Di samping itu pegawai sendiri sebagaimanusia juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan padadirinya termasuk dalam tugasnya. Sehubungan dengan itu, fungsipembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsipengelolaan personil yang mutlak perlu, untuk memperbaiki,menjaga dan meningkatkan kinerja pegawai.14

Untuk melaksanakan fungsi pegawai, diperlukan sistempenilaian pegawai secara objektif dan akurat. Penilaian ini tidakhanya penting bagi Madrasah tetapi juga bagi pegawai. Bagi parapegawai penilaian penting sebagai umpan balik berbagai halseperti kemampuan, kelebihan, kekurangan dan potensi, yangpada akhirnya bermanfaat untuk menentukan tujuan, rencanadan pengembangan karir. Dalam hal ini penilaian prestasi kerjapenting dalam suatu lembaga Madrasah dalam rangkamengembangkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan inidapat memperbaiki keputusan kepala Madrasah dan memberikanumpan balik kepada para pegawai tentang kegiatan mereka.

3. Pemenuhan Sarana dan Prasarana dalam pendidikan

Sarana dan prasarana adalah segala fasilitas yang ada diMadrasah yang digunakan sebagai penunjang dalam proses belajarmengajar di Madrasah. Jadi tanpa adanya sarana dan prasaranayang memadai, keadaan dan kelengkapanya maka suatu prosesbelajar mengajar tidak akan berjalan dengan optimal.

Dalam hal ini sarana dan prasarana dibagi menjadi dua,yaitu sarana secara langsung dan tidak langsung.

14 Mulyasa, E, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung :PT. RemajaRosdakarya, hal.43

Page 78: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 69

a. Sarana secara langsung

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yangsecara langsung dipergunakan dan menunjang prosespendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Sarana secaralangsung di antaranya gedung, ruang kelas, meja, kursi, sertaalat-alat dan media pengajaran. yang selalu dibutuhkan olehMadrasah khususnya guru dan siswa dalam proses belajarmengajar agar memberikan kemudahan pada siswa untuk dapatmemahami materi.

b. Sarana tidak langsung

Adapun yang dimaksud prasarana pendidikan adalahfasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya prosespendidikan atau pengajaran. Sarana tidak langsung sepertihalaman, kebun taman Madrasah, jalan menuju Madrasah Tetapijika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajarseperti taman Madrasah untuk pengajaran biologi, halamanMadrasah sebagai lapangan olah raga, komponen tersebutmerupakan sarana pendidikan.15

Dalam pendidikan Madrasah sarana dan prasarana sangatmenunjang kelangsungan proses belajar mengajar termasuk didalamnya media pembelajaran. Media pembelajaran diartikansebagai segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkanpesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran dan kemampuansiswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.16

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugasmengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agardapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada

15 Mulyasa, E, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung :PT. RemajaRosdakarya, hal.49

16 Ibrahim dan Nana Syaodih, 1996, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: RinekaCipta, hal.12

Page 79: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

70 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

jalannya proses pendidikan kegiatan pengelolaan ini meliputiperencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan danpenataan.17

B. B. B. B. B. PPPPPeningkatan Meningkatan Meningkatan Meningkatan Meningkatan Mutu Putu Putu Putu Putu Pendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Islamslamslamslamslam

1. 1. 1. 1. 1. PPPPPengerengerengerengerengertian Ptian Ptian Ptian Ptian Pendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama IslamslamslamslamslamPendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan

oleh orang dewasa (pendidik) terhadap peserta didik menujutercapainya manusia beragama (manusia yang bertaqwa kepadaAllah SWT).18 Tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dicapai jikadalam Pendidikan Agama Islam tersebut terkandung materi-materi yang dapat diserap oleh peserta didik sesuai dengan tingkatdan jenjang peserta didiknya serta kemampuan intelektualnya.

Berbagai macam metode pembelajaran yang diterapkanpada peserta didik tentang materi agama islam untuk menciptakankehidupan beragama sehingga menjadi manusia muslim yangberiman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak muliadan menjadi anggota masyarakat yang berguna.

a. Aqidah

Aqidah adalah beberapa perkara yang diyakini kebenaran-nya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa menjadikeyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.19 Aqidah ialah masalah fundamental dalam islam, iamenjadi titik tolak permulaan muslim. Sebaliknya, tegaknyaaktivitas keseharian dalam hidup dan kehidupan seseorang,

17 Mulyasa, E, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung :PT. RemajaRosdakarya, hal.40-50

18 Saifullah Ali, 2006, Materi Pembelajaran Agama Islam (Analisa dan Telaahnya),Jember, hal.4

19 Ilyas, Yunahar, 1995, Kuliah Aqidah Islam, LPPI :Universitas MuhammadiyahYogyakarta (UMY), hal.1

Page 80: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 71

itulah yang dapat menerangkan seseorang memiliki aqidah/menunjukkan kualitas iman yang ia miliki. Masalahnya karenaiman itu bersegi teoritis ideal yang hanya dapat diketahui dalamkehidupan sehari-hari. Manusia hidup atas dasar kepercayaantinggi rendahya nilai kepercayaan memberikan corak kepadakehidupan manusia tergantung pada kepercayaan yangdimilikinya. Sebab itulah kehidupan pertama dalam islamdimulai dengan iman.

b. Ibadah

Ibadah merupakan tujuan hidup manusia sebagai rasapengabdian diri kepada Allah. Pengabdian berarti menyerahkanmutlak keputusan sepenuhnya secara lahir dan batin bagimanusia pada kehendak illahi. Suatu kehidupan yang bertujuanibadah akan memberikan ketenangan hidup dan pekerjaan.Sebab pada dasarnya manusia diciptakan di bumi ini hanya untukibadah dan mengabdi kepada Allah seperti dalam firman Allahdalam surat Adz-dzariyat ayat 56:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supayamereka menyembah-Ku”(Adz-Dzariyat:56).20

Pokok- pokok ibadah yang diajarkan dalam islam adalahsebagaimana yang terkandung dalam rukun Islam yaitu: ikrarSyahadat, Sholat, Zakat, Puasa dan Haji. Dari beberapa pokokibadah di atas kita sebagai umat muslim agar dapat melaksanakandan menjalankannya, supaya tingkat keimanan umat muslimlebih tinggi dihadapan Allah.

20 Depag, 2004 , Al-Qur‘an dan Terjemahannya, Bandung : CV. Jumanatul Ali– Art, hal.524

Page 81: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

72 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

c. Akhlak

Akhlak atau khuluk ialah suatu kondisi atau sifat yang telahmeresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga situ timbulberbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudahtanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pikiran.21 Akhlakmerupakan tingkah laku yang timbul dari hasil perpaduan antarahati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yangmenyatuh membentuk satui kesatuan tindakan akhlak yangdihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dari kelakuan itulahirlah perasaan moral (moral sence), yang terdapat di dalamdiri manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakanmana baik dan mana buruk, mana yang manfaat dan mana yangtidak berguna.

Menurut Imam Al-Ghozali sebagaimana dikutip Mahjuddindalam ilmu akhlak adalah:

“Akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia),yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan;tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama). Maka jikasifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurutketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlaq yang baik.Tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat, makadinamakan akhlaq yang buruk”.

21 Asmaran, 2002, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo Persada,hal.3

Page 82: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 73

Sedangkan menurut istilah seperti yang dikemukaan olehpara pakar yang di antaranya:

1. Al Qurtubi mengatakan bahwa suatu perbuatan yangbersumber dari adab, kesopanan disebut karena perbuatan itubagian dari kejadiannya.

2. Imam Al Gazali mengatakan devinisi akhlak adalah sifatyang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukanpemikiran dan pertimbangan.

3. Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa akhlak adalahkeadaan jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat tanpamemikirkannya lebih lama.

4. M. Abdullah Dirroz mengatakan ahlak adalah kekuatandalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak manaberkombinasi membawa kecendrungan pada pemilihan pihakyang benar (dalam hal ahlak yang baik) atau pihak yang jahat(dalam hal ahlakyang jahat).

Dalam pendapatnya Abudin Nata bahwa akhlak itu ada tiga,yaitu: akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama dan akhlakkepada lingkungan.

1) Akhlak kepada Allah

Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atauperbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagaimakhluk kepada Tuhan sebagai Khaliq (Nata, 2002: 147).

Banyak cara yang dilakukan oleh umat muslim dalamberakhlak kepada Allah SWT, bertaubat, tawakal, bersyukur,sabar dan ikhlas. Agar dapat selalu dekat dengan Allah SWT makahal tersebut harus dilakukan.

2) Akhlak kepada sesama

Selain berakhlak mulia kepada Allah SWT., manusia jugaharus menciptakan akhlak mulia terhadap sesama. Karena

Page 83: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

74 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

manusia termasuk makhluk sosial, makhluk yang membutuhkanpertolongan orang lain dan tidak dapat hidup sendiri.

Disisi lain Al-Quran menekankan bahwa setiap oranghendaknya didudukkan secara wajar. Adapun tentang cara-caraberakhlak kepada sesama adalah:

1) Tidak masuk ke rumah orang lain tanpa izin

2) Jika bertemu saling mengucapkan salam

3) Tidak boleh berprasangka buruk tanpa alasan

4) Tidak boleh mengucilkan seseorang/kelompok lain

5) Tidak boleh menceritakan keburukan orang lain

6) Hendaklah memaafkan kesalahan orang lain.22

Jadi apabila cara-cara akhlak di atas sudah dilakukan makahidupnya akan tentram dan akan disukai oleh orangdisekelilingnya.

3) Akhlaq terhadap lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarmanusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda tidakbernyawa.23

Pada dasarnya akhlak yang Diajarkan Al-Quran terhadaplingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.Khalifah menuntut adanya interaksi antara manusia dan manusiadan manusia terhadap alam. Alam dengan segala isinya telahditundukkan Tuhan kepada manusia, sehingga dengan mudahmanusia memanfaatkannya. Jika demikian, maka manusia tidakmencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam. Keduanyatunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat.

22 Nata, Abuddin, 1997, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal.14923 Ibid., hal.150

Page 84: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 75

Dari uraian di atas memperlihatkan bahwa akhlak islamsangat komprehensif, menyeluruh dan mencakup berbagaimakhluk yang diciptakan Tuhan. Hal demikian dilakukan karenasecara fungsional seluruh makhluk tersebut satu sama lain salingmembutuhkan, punah dan rusaknya salah satu bagian darimakhluk Tuhan itu akan berdampak negatif bagi makhluk lainnya.

C.C.C.C.C. Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalamImplementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalamImplementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalamImplementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalamImplementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalamMMMMMutu Putu Putu Putu Putu Pendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Iendidikan Agama Islamslamslamslamslam

Peningkatan mutu pendidikan di Madrasah perlu didukungdengan kemampuan manajerial para kepala Madrasah. Madrasahperlu berkembang baik dari tahun ke tahun. Karena itu, hubunganbaik antarguru perlu diciptakan agar terjalin iklim dan suasanakerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikian halnya penataanpenampilan fisik dan manajemen Madrasah perlu dibina agarMadrasah menjadi lingkungan pendidikan yang dapat membukakreativitas, disiplin dan semangat belajar peserta didik.

Dalam rangka mengimplementasikan MBM secara efektifdan efisien, guru harus berkreasi dalam meningkatkanmanajemen kelas. Guru adalah teladan dan panutan langsungpara peserta didik di kelas. Oleh karena itu, guru perlu siap dengansegala kewajiban, baik manajemen maupun persiapan isi materipelajaran. Guru juga harus mengorganisasikan kelasnya denganbaik. Jadwal pelajaran, pembagian tugas peserta didik, kebersihan,ketertiban dan keindahan kelass, pengaturan tempat dudukpeserta didik, penempatan alat-alat dan lain-lain harus dilakukandengan sebaik-baiknya. Suasana kelas yang menyenangkan danpenuh disiplin sangat diperlukan untuk mendorong pesertadidik. Kreativitas dan daya cipta guru untuk mengimplemen-tasikan MBM perlu terus didorong dan dikembangkan.24

24 Mulyasa E, 2002, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. RemajaRosdakaya, hal, 57-58

Page 85: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

76 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Untuk mengimplementasikan Manajemen BerbasisMadrasah secara efektif dan efisien, kepala Madrasah perlu memilikipengetahuan kepemimpinan, perencanaan dan pandangan yangluas tentang Madrasah dan pendidikan. Wibawa kepala Madrasahharus ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikapkepedulian, semangat belajar dan disiplin kerja, keteladanan danhubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim yangkondusif. Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah sendirimerupakan suatu strategi untuk memperbaiki mutu pendidikanmelalui pengalihan otoritas pengambilan keputusan daripemerintah pusat ke daerah dan kemasing-masing Madrasah,sehingga kepala Madrasah, guru, peserta didik dan orang tuapeserta didik mempunyai control yang lebih besar terhadapproses pendidikan dan juga mempunyai tanggung jawab untukmengambil keputusan yang menyangkut pembiayaan, personaldan kurikulum Madrasah.

Sedangkan menurut Departemen Agama agar implementasiManajemen Berbasis Madrasah berhasil, sehingga mutu PAImeningkat maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan olehMadrasah, adalah:

1. Iklim Madrasah yang kondusif

Pelaksanaan Manajemen Berbasis Madrasah perlu didukungoleh iklim yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman,nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapatberlangsung dengan tenang dan menyenangkan (enjoyble learning)

2. Otonomi Madrasah

Dalam Manajemen Berbasis Madrasah kebijakan pengem-bangan kurikulum dan pembelajaran beserta sistem evaluasinyaharus didesentralisasikan ke Madrasah, agar sesuai dengankebutuhan peserta didik dan masyarakat secara lebih fleksibel.

3. Kewajiban Madrasah

Page 86: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 77

Madrasah dituntut untuk mampu menampilkan pengelolaansumber daya secara transparan, demokratis, tanpa monopoli danbertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepadapemerintah.

4. Kepemimpinan Madrasah yang demokratis danprofesional.

Pelaksanaan MBM harus memiliki kemampuan manajerialdan integritas profesional yang serta demokratis dalam pengambilankeputusan.

5. Revitalisasi partisipasi masyarakat dan orang tua.

Prestasi keberhasilan Madrasah harus menjadi kebanggaanmasyarakat dan lingkungannya, berarti pelaksanaan MBMmemerlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihakyang terkait dengan pendidikan di Madrasah.25

Jika Manajemen Berbasis Madrasah telah dilaksanakansecara efektif dan efisien dan materi pelajarannya juga sesuaidengan standar kurikulum, maka mutu pembelajaran khususnyamutu Pendidikan Agama Islam juga dapat ditingkatkan secaramaksimal, sehingga sesuai dengan ajaran Islam. Dampak positifdari adanya peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam adalahtimbulnya akhlak yang mulia dan memiliki pola pikir yang lebihsempurna, karena selain memiliki ilmu umum juga memilikiilmu Agama yang dapat dijadikan pedoman hidup dalammenggapai masa depan.

25 Depag, 2003, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, Jakarta: DirektoratJendral Kelembagaan Agama Islam, hal. 23-25.

Page 87: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber
Page 88: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

A.A.A.A.A. PPPPPendahuluanendahuluanendahuluanendahuluanendahuluan

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakanbagian dari ajaran Islam, yang dari semula telah mengarahmanusia untuk berupaya meningkatkan kualitas hidupnya

yang dimulai dari pengembangan budaya kecerdasan. Ini berartibahwa titik tolaknya adalah pendidikan yang akan memper-siapkan manusia itu menjadi makhluk individual yangbertanggung jawab dan makhluk sosial yang mempunyai rasakebersamaan dalam mewujudkan kehidupan yang damai,tentram, tertib, dan maju, di mana moral kebaikan (kebenaran,keadilan, dan kasih sayang) dapat ditegakkan sehinggakesejahteraan lahir batin dapat merata dinikmati bersama.

Pendidikan tentu saja memiliki tujuan utama (akhir). Dan,tujuan utama atau akhir (ultimate aim) pendidikan dalam Islammenurut Hasan Langgulung adalah pembentukan pribadikhalifah bagi anak didik yang memiliki fitrah, roh dan jasmani,kemauan yang bebas, dan akal.1 Pembentukan pribadi ataukarakter sebagai khalifah tentu menuntut kematangan individu,

BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB IIIRELASI PENDIDIKRELASI PENDIDIKRELASI PENDIDIKRELASI PENDIDIKRELASI PENDIDIKAN ISLAM DAN ISLAM DAN ISLAM DAN ISLAM DAN ISLAM DALAMALAMALAMALAMALAM

MEMBENTUK MEMBENTUK MEMBENTUK MEMBENTUK MEMBENTUK SUMBER DAYA MANUSIASUMBER DAYA MANUSIASUMBER DAYA MANUSIASUMBER DAYA MANUSIASUMBER DAYA MANUSIA(SDM)(SDM)(SDM)(SDM)(SDM)

1 Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung:Al-Ma.arif, 1995), hal. 67

Page 89: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

80 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

hal ini berarti untuk memenuhi tujuan utama tersebut makapengembangan sumber daya manusia adalah suatu keniscayaan.Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut diperlukanstrategi untuk menggapainya. Karena strategi merupakanalternatif dasar yang dipilih dalam upaya meraih tujuanberdasarkan pertimbangan bahwa alternatif terpilih itudiperkirakan paling optimal.2

Strategi adalah jantung dari tiap keputusan yang diambilkini dan menyangkut masa depan. Tiap strategi selalu dikaitkandengan upaya mencapai sesuatu tujuan di masa depan, yangdekat maupun yang jauh. Tanpa tujuan yang ingin diraih, tidakperlu disusun strategi. Selanjutnya, suatu strategi hanya dapatdisusun jika terdapat minimal dua pilihan. Tanpa itu, orang cukupmenempuh satu-satunya alternatif yang ada dan dapat digali.3

Sedangkan Hasan Langgulung dengan definisi yang telahdipersempit berpendapat bahwa strategi memiliki maknasejumlah prinsip dan pikiran yang sepatutnya mengarahkantindakan sistem-sistem pendidikan di dunia Islam.

Menurutnya kata Islam dalam konteks tersebut, memilikiciri-ciri khas yang tergambar dalam aqidah Islamiyah, makapatutlah strategi pendidikan itu mempunyai corak Islam.4

Adapun strategi pendidikan yang dipilih oleh Langgulung terdiridari dua model, yaitu strategi pendidikan yang bersifat makrodan strategi pendidikan yang bersifat mikro.

2 Ahmad S. Adnanputra, .Strategi Pengembangan SDM Menurut Konsep Is-lam., dalam Majalah Triwulan Mimbar Ilmiah, Universitas Islam Djakarta,Tahun IV No. 13, Januari 1994, hal. 7

3 Ibid., h. 84 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam dalam Abad ke 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna Baru, Cet. 1, hal. 296-297

Page 90: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 81

B.B.B.B.B. SSSSStrategi Ptrategi Ptrategi Ptrategi Ptrategi Pendidikan yang Bendidikan yang Bendidikan yang Bendidikan yang Bendidikan yang Bersifat Mersifat Mersifat Mersifat Mersifat Makrakrakrakrakrooooo

Strategi pendidikan yang bersifat makro biasa dilakukanoleh para pengambil keputusan dan pembuat rencana pendidikan(education planner) atau dalam hal ini adalah pemerintah. Strategimakro ini memiliki cakupan luas dan bersifat umum, artinyabukan dilakukan oleh satu atau segelintir orang saja, namunmelibatkan masyarakat secara keseluruhan. Strategi yangdiusulkan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu tujuan, dasar,dan prioritas dalam tindakan.

1. Tujuan

Segala gagasan untuk merumuskan tujuan pendidikan didunia Islam haruslah memperhitungkan bahwa kedatanganIslam adalah permulaan baru bagi manusia. Islam datang untukmemperbaiki keadaan manusia dan menyempurnakan utusan-utusan (anbiya) Tuhan sebelumnya. Tujuannya adalah untukmencapai kesempurnaan agama. Seperti arti firman Allah swt.Hari ini Aku sempurnakan agamamu dan Aku lengkapkan nikmatKupadamu dan Aku rela Islam itu sebagai agamamu. (QS. Al- Maidah:4). Dan firman-Nya yang lain: Kamu adalah umat terbaik yangdikeluarkan untuk umat manusia sebab kamu memerintahkan yangma.ruf dan melarang yang mungkar dan beriman kepada Allah. (QS.Ali Imran: 110).

Berpijak pada dua ayat tersebut, kemudian HasanLanggulung menyimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai olehpendidikan Islam.selain tujuan utama (akhir) pendidikan Islamyang ingin membentuk pribadi khalifah.diringkas dalam duatujuan pokok; pembentukan insan yang shaleh dan beriman kepadaAllah dan agama Nya, dan pembentukan masyarakat yang shalehyang mengikuti petunjuk agama Islam dalam segala urusan.5

5 Ibid, h. 168-169

Page 91: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

82 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

a. Pembentukan Insan Shaleh

Yang dimaksud dengan insan shaleh adalah manusia yangmendekati kesempurnaan, dengan kata lain pengembanganmanusia yang menyembah dan bertaqwa kepada Allah sebagai-mana dalam firmanNya: Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusiakecuali agar mereka menyembah kepadaKu. (QS. Adz-Dzariat: 56),manusia yang penuh keimanan dan taqwa, berhubungan denganAllah memelihara dan menghadap kepadaNya dalam segalaperbuatan yang dikerjakan dan segala tingkah laku yangdilakukannya, segala pikiran yang tergores di hatinya dan segalaperasaan yang berdetak di jantungnya. Yang harus diperhatikandi sini ialah bahwa makna menyembah sebagaimana ayat diatas tidak dimaksudkan shalat sebagai upacara ibadah yang kitapahami. Menyembah dalam pengertian luas adalah mengem-bangkan sifat Tuhan yang diberikan kepada manusia.6 Inilahmanusia yang mengikuti jejak langkah Rasul saw. dalam pikirandan perbuatannya.

Insan shaleh beriman dengan mendalam bahwa ia adalahkhalifah di bumi. Ia mempunyai risalah ketuhanan yang harusdilaksanakannya, oleh sebab itu ia selalu menuju kesempurnaanitu hanya untuk Allah saja. Salah satu aspek kesempurnaan ituadalah akhlak yang mulia. Di antara akhlak insan yang shalehdalam Islam adalah harga diri, prikemanusiaan, kesucian, kasihsayang, kecintaan, kekuatan jasmani dan rohani, menguasai diri,dinamis, dan tanggung jawab. Ia memerintahkan yang ma’rufdan melarang yang mungkar. Ia juga bersifat benar, jujur, ikhlas,memiliki rasa keindahan dan memiliki rasa keseimbangan padakepribadiannya; jasad, akal, dan roh semuanya tumbuh danpertumbuhannya terpadu, juga memakmurkan dunia danmengeluarkan hasilnya.7

6 Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam…, hal. 296-2977 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam dalam Abad 21., h. 169-170

Page 92: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 83

b. Pembentukan masyarakat shaleh

Masyarakat shaleh adalah masyarakat yang percaya bahwaia mempunyai risalah (message) untuk umat manusia, yaiturisalah keadilan, kebenaran, dan kebaikan, suatu risalah yangakan kekal selamanya, tidak terpengaruh faktor waktu dantempat. Untuk memperoleh masyarakat shaleh tentu saja dimulaidari insan pribadi dan keluarga yang shaleh. Dalam hal ini umatIslam hendaknya berusaha sekuat tenaga memikul tanggungjawab yang diamanahkan kepadanya kapan dan di mana saja.Tugas pendidikan Islam adalah menolong masyarakat mencapaimaksud tersebut.

Selanjutnya, Hasan Langgulung mengklasifikasikan tugaspendidikan Islam pada masyarakat berdasarkan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dunia Islam adalah pada hal-halberikut:

1. Menolong masyarakat membangun hubungan-hubungansosial yang serasi, setia kawan, kerja sama, interdependen, danseimbang sesuai dengan firman Allah: ‘Sesungguhnya orang-orangmukmin itu bersaudara’ (Q.S. At-Taubah: 10).

2. Mengukuhkan hubungan di kalangan kaum muslim danmenguatkan kesetiakawanannya melalui penyatuan pemikiran,sikap, dan nilai-nilai. Ini semua bertujuan menciptakan kesatuanIslam.

3. Menolong masyarakat Islam mengembangkan diri darisegi perekonomian yang bermakna: a) Berusaha memperbaikisuasana kehidupannya dari segi material dengan memerangikejahilan kemiskinan, dan berbagai macam penyakit. b) Menolongmasyarakat melepaskan diri dari sifat ketergantungan kepadaorang lain dari segi pemikiran, sains, dan teknologi. c) Turut sertadalam membangun hubungan perekonomian yang sesuai denganajaran agama. d) Menyiapkan diri dengan sains dan teknologimodern dan melengkapinya dengan paradigma Islam tentang

Page 93: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

84 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

sistem kehidupan perekonomian. e) Pembentukan kader danpara profesional yang memadai untuk berbagai sektor ekonomidan sosial. f) Pengembangan nilai-nilai, sikap, dan tingkah lakupembangunan di kalangan individu dan kelompok. g) Melatihpekerja dalam sektor ekonomi dan semua anggota masyarakatagar berpartisipasi secara aktif dalam berbagai aktivitas pem-bangunan, baik ekonomi, sosial, dan budaya.

4. Memberi sumbangan dalam perkembangan masyarakatIslam. Maksudnya adalah penyesuaian dengan tuntutan kehidupanmodern dengan memelihara identitas Islam, sebab Islam tidakbertentangan dengan perkembangan dan pembaharuan. Islamadalah agama yang sesuai dengan segala tempat dan waktu.Peranan pendidikan Islam di sini dapat disimpulkan dalam rangkamemberi kemudahan bagi perkembangan dalam masyarakatIslam. Ini dapat dicapai dengan: a) Menyiapkan individu-individudengan kelompok untuk menerima perkembangan dan turutserta di dalamnya. b) Menyiapkan mereka untuk membimbingperkembangan itu sesuai dengan tuntutan spiritual, syariat danakhlak Islam.

5. Mengukuhkan identitas budaya Islam. Ini dapat dicapaidengan pembentukan kelompok-kelompok terpelajar, parapemikir dan kaum ilmuan yang: a) Bersemangat Islam, sadardan melaksanakan ajarannya, prihatin dengan peninggalanperadaban Islam, di samping bangga dan bersedia membelanyasehingga karya-karyanya mempunyai corak Islam sejati. b)Menguasai sains dan teknologi modern dan bersifat terbukaterhadap budaya lain. c) Bersifat produktif, terutama dalam halmengarang, membuat karya inovatif, dapat menyelaraskanpotensi-potensi yang ada, dan membimbing orang lain. d) Bebasdari ketergantungan kepada orang atau budaya lain, dan tidakmemiliki sifat taklid buta.8

8 Ibid, h. 172-175

Page 94: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 85

Ini tujuan-tujuan terpenting yang ingin dicapai oleh pendidi-kan Islam. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini pendidikan Islamharus bertolak dari berbagai dasar pokok yang dapat disimpulkanberikut ini.

2. Dasar-dasar Pokok

Hasan Langgulung memandang bahwa pendidikan dewasaini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Untukitu, ia menawarkan bahwa tindakan yang perlu diambil ialahdengan memformat kurikulum pendidikan Islam dengan formatyang lebih integralistik dan bersifat universal. Hasan Langgulungmenjabarkan 8 aspek yang termasuk dalam dasar-dasar pokokpendidikan Islam, yaitu:

a. Keutuhan (syumuliyah)

Pendidikan Islam haruslah bersifat utuh, artinya memper-hatikan segala aspek manusia: badan, jiwa, akal dan rohnya.9

Pendidikan dalam rangka pengembangan SDM, ditemukan Al-Qur'an, menghadapi peserta didiknya dengan seluruh totalitasunsur-unsurnya. Al-Qur'an tidak memisahkan unsur jasmanidan rohani tetapi merangkaikan pembinaan jiwa dan pembinaanakal, sekaligus tidak mengabaikan jasmaninya. Karena itu,seringkali ditemukan uraian-uraiannya disajikan denganargumentasi logika, disertai sentuhan-sentuhan kepada kalbu.Hal ini merupakan salah satu prinsip utama dalam pengembangankualitas SDM. Diharapkan dengan melaksanakan prinsip ini,bukan hanya kesucian jiwa yang diperoleh, tetapi jugapengetahuan yang merangsang kepada daya cipta, karena dayaini dapat lahir dari penyajian materi secara rasional, sertarangsangan pertanyaan-pertanyaan melalui diskusi timbal balik.10

9 Ibid, hal. 17610 M. Quraish Shihab, .Prinsip-prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia

dalam Pandangan Islam., dalam Majalah Triwulan Mimbar Ilmiah, Universi-tas Islam Djakarta, Tahun IV No. 13, Januari 1994, hal. 5

Page 95: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

86 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Pendidikan Islam perlu mendidik semua individu dimasyarakat (democratization) dan dari segi pelaksanaannya,sistem pendidikan Islam haruslah meliputi segala aktivitaspendidikan normal, non-formal dan informal seperti pendidikandi rumah, masjid, pekerjaan, lembaga-lembaga sosial dan budaya.

b. Keterpaduan

Kurikulum pendidikan Islam hendaknya bersifat terpaduantara komponen yang satu dengan yang lain (integralitas) denganmemperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Pendidikan Islamharuslah memberlakukan individu dengan memperhitungkanciri-ciri kepribadiannya: jasad, jiwa, akal, dan roh yang berkaitansecara organik, berbaur satu sama lain sehingga bila terjadiperubahan pada salah satu komponennya maka akan berlakuperubahan-perubahan pada komponen yang lain. 2) PendidikanIslam harus bertolak dari keterpaduan di antara negara-negaraIslam. Ia mendidik individu-individu itu supaya memilikisemangat setia kawan dan kerja sama sambil mendasarkanaktivitasnya atas semangat dan ajaran Islam. Berbagai jenis dantahap pendidikan itu dipandang terpadu antara berbagaikomponen dan aspeknya.

c. Kesinambungan/Keseimbangan

Pendidikan Islam haruslah bersifat kesinambungan dantidak terpisah-pisah dengan memperhatikan aspek-aspekberikut: 1) Sistem pendidikan itu perlu memberi peluang belajarpada tiap tingkat umur, tingkat persekolahan dan setiap suasana.Dalam Islam tidak boleh ada halangan dari segi umur, pekerjaan,kedudukan, dan lain-lain. 2) Sistem pendidikan Islam itu selalumemperbaharui diri atau dinamis dengan perubahan yangterjadi. Sayyidina Ali r.a. pernah memberikan nasehat: Ajarkananak-anakmu ilmu lain dari yang kamu pelajari, sebab merekadiciptakan bagi zaman bukan zamanmu.

Page 96: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 87

d. Keaslian

Pendidikan Islam haruslah orisinil berdasarkan ajaranIslam seperti yang disimpulkan berikut ini: 1) Pendidikan Islamharus mengambil komponen-komponen, tujuan-tujuan, materidan metode dalam kurikulumnya dari peninggalan Islam sendirisebelum ia menyempurnakannya dengan unsur-unsur dariperadaban lain. 2) Haruslah memberi prioritas kepada pendidikankerohanian yang diajarkan oleh Islam. 3) Pendidikan kerohanianIslam sejati menghendaki agar kita menguasai bahasa Arab, yaitubahasa Al-Qur'an dan Sunnah. 4) Keaslian ini menghendaki jugapengajaran sains dan seni modern dalam suasana perkembangandi mana yang menjadi pedoman adalah aqidah Islam.

e. Bersifat Ilmiah

Pendidikan Islam haruslah memandang sains dan teknologisebagai komponen terpenting dari peradaban modern, danmempelajari sains dan teknologi itu merupakan suatu keniscayaanyang mendesak bagi dunia Islam jika tidak mau ketinggalan .keretaapi.. Selanjutnya memberi perhatian khusus ke berbagai sainsdan teknik modern dalam kurikulum dan berbagai aktivitaspendidikan, hanya ia harus sejalan dengan semangat Islam.

f. Bersifat Praktikal

Kurikulum pendidikan Islam tidak hanya bisa bicara secarateoritis saja, namun ia harus bisa dipraktekkan. Karena ilmu takakan berhasil jika tidak dipraktekkan atau realita. PendidikanIslam hendaknya memperhitungkan bahwa kerja itu adalahkomponen terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Kerja itudianggap ibadah. Jadi pendidikan Islam itu membentuk manusiayang beriman kepada ajaran Islam, melaksanakan dan mem-belanya, dan agar ia membentuk pekerja produktif dalam bidangekonomi dan individu yang aktif di masyarakat.

Page 97: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

88 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

g. Kesetiakawanan

Di antara ajaran terpenting dalam Islam adalah kerja sama,persaudaraan dan kesatuan di kalangan umat muslimin. Jadipendidikan Islam harus dapat menumbuhkan dan mengukuhkansemangat setia kawan di kalangan individu dan kelompok.

h. Keterbukaan

Pendidikan haruslah membuka jiwa manusia terhadapalam jagat dan Penciptanya, terhadap kehidupan dan benda hidup,dan terhadap bangsa-bangsa dan kebudayaan-kebudayaan yanglain. Islam tidak mengenal fanatisme, perbedaan kulit atau sosial,sebab di dalam Islam tidak ada rasialisme, tidak ada perbedaanantara manusia kecuali karena taqwa dan iman. Firman Allahswt: .Wahai manusia, Kami ciptakan kamu dari laki-laki danperempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa dan bersuku-sukusupaya mengenal satu sama lain. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.. (QS. Al-Hujurat: 13).

Jadi pendidikan Islam adalah pendidikan kemanusiaan yangberdiri di atas persaudaraan seiman (tidak ada beda antara orangArab atau orang Ajam kecuali karena taqwa). Pendidikan Islamadalah pendidikan universal yang diperuntukkan kepada umatmanusia seluruhnya.11 Itulah dasar-dasar pokok pendidikanIslam atau formulasi kurikulum sebagai landasan untuk mencapaicita-citanya yang tercantum dalam tujuan-tujuan yang telahdiuraikan sebelumnya. Strategi selanjutnya untuk mencapaikeberhasilan dalam usaha mencapai cita-cita itu ialah harus adaskala prioritas dalam mencapai cita-cita itu, baik dalam tindakan,anggaran, administrasi, dan lain-lain.

3. Prioritas Dalam Tindakan

11 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam dalam Abad ke 21., hal. 176-179

Page 98: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 89

Bertolak dari tujuan dan dasar pokok yang telah diterangkandi atas, maka Hasan Langgulung selanjutnya memaparkanstrategi ketiga yaitu memberikan prioritas tindakan yang harusdiberikan oleh orang-orang yang bertanggung jawab tentangpendidikan di dunia Islam terutama pemerintah. Prioritas initidak mesti sama dan seragam dalam peletakannya, tergantungkebutuhan nama yang lebih mendesak untuk segera dilakukan.Ragam prioritas itu adalah:

a. Menyekolahkan semua anak yang mencapai usia sekolah,dan membuat rancangan agar mereka memperoleh pendidikandan keterampilan. Menimbang kekurangan material yang dialamioleh sebagian besar negara-negara Islam maka tugas ini menuntutagar kita mengeksploitasi sejauh mungkin semua kerangkapendidikan yang ada dan berusaha mencari kerangka dan sumber-sumber lain di luar sistem pendidikan seperti surau, masjid,pondok pesantren, dan lembaga-lembaga sosial, budaya, danvokasional. Begitu juga harus dimobilisasi semua tenaga yangsanggup mengajar, baik di dalam atau di luar institusi pendidikan.

b. Mempelbagaikan (penganekaragaman) jalur pengem-bangan di semua tahap pendidikan dan membimbingnya ke arahyang fleksibel. Keberagaman ini menghendaki perubahanrencana-rencana jangka panjang, pendek dan mengadakanpendidikan umum, pendidikan teknik, vokasional dan pertanian.Sedang fleksibilitas menghendaki adanya jembatan-jembatanpenghubung antara berbagai jenis dan tahap pendidikan.

c. Meninjau kembali materi dan metode pendidikan(kurikulum) supaya sesuai dengan semangat Islam dan ajaran-ajarannya, dan bagi berbagai kebutuhan ekonomi, teknik, dansosial. Tidaklah patut ilmu-ilmu dari Barat itu diambil begitu saja,tetapi yang diambil ialah yang sesuai dengan kebutuhan duniaIslam dan ditundukkan di bawah sistem nilai-nilai Islam.

Page 99: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

90 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

d. Mengukuhkan pendidikan agama dan akhlak dalamseluruh tahap dan bentuk pendidikan supaya generasi baru dapatmenghayati nilai-nilai Islam sejak kecil.

e. Administrasi dan Perencanaan. Pada tahap administrasipatutlah dimudahkan hubungan yang fleksibel pada administrasi,pembentukan teknisi-teknisi yang mampu, dan mempraktekkansistem desentralisasi. Pada tahap perencanaan, sudah sepatutnyaperencanaan itu serasi dengan sektor lainnya, tahap pendidikandari satu segi, dan dari segi lain juga meliputi keterpaduan antarapendidikan dengan sektor-sektor lain seperti ekonomi dan budaya.

f. Kerja sama adalah salah satu dari aspek utama yang harusmendapat perhatian besar di kalangan penanggung jawabpendidikan, sebab ia mengukuhkan kesetiakawanan danketerpaduan di antara negara-negara Islam. Kerja sama ini bisadilaksanakan dengan pertukaran pengalaman, pelajar, tenagapengajar, dan membuka institusi perguruan tinggi dan univer-sitas-universitas bagi pelajar-pelajar dari seluruh dunia Islam.Begitu juga dengan pengembangan pusat-pusat regional bagikajian sains dan teknologi, dan dengan menggunakan tenaga kerjamanusia, dan keahlian ilmiah raksasa yang dimiliki oleh duniaIslam dari masing-masing negara. Begitu banyak negara Islamyang meminta dan membeli keahlian dari Barat, padahalkeahlian ini ada dalam kuantitas yang besar di negara-negaraIslam yang lain. Malah sebagian keahlian ini mengalamipengangguran sehingga berhijrah ke negaranegara Baratdengan bayaran murah, sedang berbagai negara Islam lainkekurangan keahlian ini. Kerja sama ini juga dapat dilaksanakandalam bentuk penelitian bersama di berbagai bidang ilmiah danpemikiran, dan menerjemahkan karya budaya yang penting didunia Islam ke berbagai bahasa dunia Islam.12

12 Ibid, h. 180-183

Page 100: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 91

Inilah inti prioritas yang sepatutnya dijalankan olehpenanggung jawab pendidikan (pemerintah) di tiap negaraIslam untuk mencapai tujuan ganda dari pendidikan Islam. Yaitupembentukan individu dan masyarakat yang shaleh. Inti prioritasini meliputi penyerapan semua anak-anak yang mencapai usiasekolah, keanekaragaman jalur perkembangan (jurusan dalampendidikan), meninjau kembali materi dan metode pendidikan,pengukuhan pendidikan agama, administrasi dan perencanaan,dan kerja sama regional dan antara negara di dalam dunia Islam.

Sebagai bahan komparasi terhadap strategi pendidikanIslam yang bersifat makro yang digagas oleh Hasan Langgulungdi atas. Penulis mengutip pula beberapa alternatif strategi danupaya menciptakan manusia bersumber daya unggul yangdicetuskan oleh Prof. Dr. Engking Soewarman Hasan, dosenUniversitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung:

1. Strategi pemberdayaan masyarakat

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkanpotensi masayarakat yang berkembang.

b. Memperkuat potensi atau pemberdayaan masyarakat.

c. Memberdayakan mengandung arti pula melindungi,artinya dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemahmenjadi bertambah lemah.

2. Strategi keterpaduan penyelenggaraan pendidikan.

Sistem pendidikan nasional secara terbuka memberipeluang pada setiap warga negara untuk mengikuti pendidikantanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama, suku, ras,kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi dengan tetapmengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan.Permasalahan yang masih dirasakan di dalam melaksanakankebijaksanaan pendidikan nasional adalah:

Page 101: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

92 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

a. Pemerataan kesempatan, yang mengandung tiga arti:persamaan kesempatan (equality of opportunity), aksebilitas, dankeadilan atau kewajaran (equality).

b. Relevansi pendidikan, mengandung makna pendidikanharus menyentuh kebutuhan yang cakupannya sangat luas.

c. Kualitas (mutu) pendidikan yang mengacu pada prosesdan kualitas produk.

d. Efisiensi pendidikan, artinya upaya pendidikan menjadiefisiensi jika hasil yang dicapai maksimal dengan biaya yang wajar.

3. Keterpaduan pembinaan Iptek dan Imtaq.13

Sepintas, strategi ini hampir sama dengan tujuan pem-bentukan masyarakat shaleh yang digagas oleh Langgulung.Namun, jika kita perhatikan lebih seksama ada perbedaanmencolok antara teori keduanya, Langgulung lebih menitik-beratkan tujuan pembentukan masyarakatnya dengan berpijakpada ajaran dan budaya Islam, sedangkan strategi pemberdayaanmasyarakat yang digagas oleh Engking lebih umum dengan tidakmembatasi teorinya pada doktrin agama.

Strategi keterpaduan penyelenggaran pendidikan yangdicetuskan oleh Engking relevan dengan gagasan Langgulungdalam. Strategi pendidikan makronya terutama pada bagiandasar-dasar pokok dalam aspek kesinambungan dantermasukpula salah satu prioritas dalam tindakan yang dicetuskannya.Strategi Engking yang ketiga tentu saja menguatkan danmenegaskan bahwa dalam meningkatkan kualitas SDM melaluipendidikan merupakan sebuah keniscayaan dengan memadukanunsur jasmani, rohani dan akal sebagaimana telah dipaparkanoleh Langgulung.

13 Engking Soewarman Hasan, .Strategi Menciptakan Manusia yang BersumberDaya Unggul., dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Balitbang Diknas,No.039, Tahun ke-8,November 2002, h. 863-870.

Page 102: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 93

C. SC. SC. SC. SC. Strategi Ptrategi Ptrategi Ptrategi Ptrategi Pendidikan yang Bendidikan yang Bendidikan yang Bendidikan yang Bendidikan yang Bersifat Mersifat Mersifat Mersifat Mersifat Mikrikrikrikrikrooooo

Dalam dunia pendidikan Islam, dikenal istilah adab addunyadan adab addin. Yang pertama melahirkan tashkir (teknologi), yangmengantar kepada kenyamanan hidup duniawi, sedang yangkedua menghasilkan tazkiyah (penyucian jiwa) dan ma’rifah, yangmengantar kepada kebahagiaan ukhrawi. Keduanya harusterpadu sebagaimana dicerminkan oleh doa rabbana atina fiddunyahasanah wa fil akhirati hasanah wa qinaa azab annar Dalam konteksupaya peningkatan kualitas SDM, kita dapat berkata bahwa jikatujuan pengembangan SDM, terbatas pada upaya meningkatkanproduksi dan pengembangan ekonomi, maka boleh jadi dapatdikatakan bahwa pengetahuan yang dituntut dapat dibatasi padapengetahuan jenis pertama, itupun dalam beberapa disiplin saja,tetapi jika yang dimaksudkan dengan pengembangan SDM,adalah mewujudkan manusia seutuhnya untuk menyukseskantugas kekhalifahan, maka keduanya harus diupayakan untukdipadukan, yang bertujuan untuk mencapai keridhaan ilahi.

Untuk itu, Hasan Langgulung selanjutnya mencetuskanstrategi pendidikan yang bersifat mikro. Maksudnya, dalampelaksanaannya yaitu secara individu. Ruang lingkup strategiini lebih menitikberatkan pada strategi yang harus dilakukanoleh individu sebagai seorang muslim pakar-pakar dalam bidangpendidikan memusatkan pada konsep tazkiyah.14

1. Tazkiyah al-Nafs

Tazkiyah dalam pengertian bahasa bermakna pembersihan(tathir), pertumbuhan dan perbaikan (al-islah). Jadi, pada akhirnyatazkiyah berarti kebersihan dan perlakuan yang memiliki metodedan teknik-tekniknya, sifat-sifatnya dari segi syariat, dan hasil-hasil serta kesan-kesannya terhadap tingkah laku dan usaha

14 Hasan Langgulung, Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan SainsSosial (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), Cet. 1, h, 269.

Page 103: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

94 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

untuk mencari keridhaan Allah Swt. Dalam hubungan denganmakhluk, dan dalam usaha mengendalikan diri menurut perintahAllah swt. Tazkiyah dibagi kepada tiga komponen:

a. Tazkiyah al-nafs (penjernihan jiwa), inilah yang palingrelevan dengan apa yang disebut konseling dewasa ini.

b. Tazkiyah al-aql (penjernihan akal), komponen inimengandung dua hal:

1. Tazkiyah al-aqaid (menjernihkan aqidah dan pikiran).

2. Tazkiyah Asalib al-Tafkir (penjernihan cara-cara pemikiran).Dalam bagian ini pelajar: i) Dilatih mengkritik diri (self critism).ii) Dilatih mengadakan pembaruan bukan bertaqlid (innovation).iii) Dilatih berpikir secara saintifik (scientific thinking). iv) Dilatihberpikir secara kolektif bukan individual.

c. Tazkiyah al-Jism (penjernihan tubuh/badan). Ini terbagidalam dua kelompok:

1. Penyusunan kebutuhan tubuh yang bertujuan untukpertumbuhan dan kesehatan jasmani.

2. Berhemat dengan tujuan agar tenaga dan potensi manusiajangan terbuang. Ini banyak dibincangkan dalam ilmu ekonomi.15

Dari sini dapat dipahami periode tazkiyah itu bertujuanmembentuk tingkah laku baru yang dapat menyeimbangkan roh,akal, dan badan seseorang sekaligus. Dalam tazkiyah al-Nafs itulahkonseling ini dapat dibuat perbandingan dari segi metode dantekniknya. Untuk mencapai tujuan itu seorang konselor perluadanya metode teknik seperti pada konseling. Di antara metodetazkiyah adalah:

1) Sembahyang (shalat).

2) Puasa.

15 Ibid, hal. 269

Page 104: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 95

3) Zakat.

4) Haji.

5) Membaca Al-Qur'an.

6) Zikir.

7) Bertafakur pada makhluk Allah.

8) Mengingat kematian (dzikrul maut).

9) Muraqabah, muhasabah, mujahadah, dan muatabah.

10) Jihad, amar ma.ruf, dan nahi munkar.

11)Khidmat dan tawadu..

12)Mengetahui jalan masuk setan ke dalam jiwa danmenghalanginya

13)Mengetahui penyakit hati dan menghindarinya.16

Adalah kewajiban manusia untuk berusaha memanfaatkansumber dayanya bagi pengembangan ilmu dan teknologi dalammengatasi kesukaran-kesukaran hidup. Dalam usaha memanfaat-kan sumber daya manusia banyak yang cenderung berpikirbahwa ukuran spiritual Islam adalah suatu hal dan pengembanganilmu adalah hal lain. Padahal dimensi spiritual sangat pentingdalam pengembangan SDM.

Kualitas SDM tidak akan sempurna tanpa ketangguhanmental-spiritual keagamaan. Sebab, penguasaan iptek belakatidaklah merupakan salah-satunya jaminan bagi kesejahteraanmanusia secara keseluruhan. Sumber daya manusia yangmemegang nilai-nilai agama akan lebih tangguh secara rohaniah.Dengan demikian akan lebih mempunyai rasa tanggung jawabspiritual terhadap iptek.17

16 Ibid, hal. 27017 Wakhudin, hal. 240

Page 105: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

96 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Iptek yang telah diraih oleh manusia dalam pandanganIslam harus dapat mencapai kebahagiaan material dan spiritualumat manusia bagi tercapainya suatu kehidupan yang dikenaldengan sebutan rahmatan lil alamin. Dengan persepsi kepercayaankepada Allah sebagai nilai dasar dalam pengembangan sumberdaya bagi manusia maka akan terdapat dalam masyarakat manusiasuatu kehidupan yang jujur, rukun, manusiawi, adil, dan beradabsejalan dengan kehendak Ilahi yang menjunjung tinggi harkatdan martabat manusia yang ia ciptakan dengan diperlengkapidaya kekuatan yang dikenal dengan istilah human resources.

Oleh sebab itu, pengembangan sumber daya manusia tidaksemata-mata mengisi alam pikiran dengan fakta-fakta tetapi jugamengisi dengan kemampuankemampuan memperoleh ilham daninspirasi yang dapat dicapai melalui keimanan kepada Allah swtatau dalam konsep Hasan Langgulung di atas dengan cara tazkiyahal-Nafs sehingga tugas yang besar di mana iptek memegangsupremasi kekuasaan di abad modern ini berdaya guna danproduktif bagi kesejahteraan umat manusia. Perlu ditegaskanbahwa manusia yang telah memiliki SDM berkualitas harus setiakepada nilai-nilai keagamaan. Ia harus memfungsikan qalb, hatinurani dan intuisinya untuk selalu cenderung kepada kebaikan.Inilah yang disebut sifat hanif dalam diri manusia.

D. RD. RD. RD. RD. Re-orientasi Pe-orientasi Pe-orientasi Pe-orientasi Pe-orientasi Pendidikan Iendidikan Iendidikan Iendidikan Iendidikan Islam dalam peningkatanslam dalam peningkatanslam dalam peningkatanslam dalam peningkatanslam dalam peningkatanSDMSDMSDMSDMSDM

Selain mengemukakan strategi pendidikan Islam di atas,Hasan Langgulung juga memaparkan wacana reorientasi pen-didikan agama Islam yang berkaitan erat dengan pengembanganSDM, namun tidak termasuk dalam strategi di atas. Ia berpendapatbahwa pendidikan Islam seharusnya mempunyai orientasi yangdapat mengembangkan SDM. Dalam hal ini ia mengemukakantiga orientasi bagi pendidikan agama (Islam).

Page 106: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 97

1. Membangun Motivasi/Etos Kerja

Agama Islam membimbing manusia untuk mencapaikebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kebahagiaan di akhiratitulah kebahagiaan sejati dan kekal selamalamanya, kebahagiaandi dunia bersifat sementara dan hanyalah alat untuk mencapaikebahagiaan sejati di akhirat namun ibarat ladang tempatmenanam untuk memetik hasilnya di akhirat. Kebahagiaan didunia terjadi dalam bentuk terhindar dari segala yangmengancam dan mencelakakan hidup seperti penganiayaan,ketidakadilan, bencana, siksaan, kerusuhan, kedzaliman,pemerasan, dan segala macam penyakit dan marabahaya.Kebahagiaan jenis ini diberikan oleh Tuhan kepada manusiakarena beriman dan beramal. Kebahagiaan akhirat terjadi dalambentuk terhindar dari siksaan, baik di dalam kubur maupun padahari akhirat sebelum dan sesudah menjalani pengadilan untuksurga dan neraka. Ada dua syarat utama untuk kebahagiaan itu,yaitu iman dan amal. Iman adalah kepercayaan kepada Allah swt,rasul, malaikat, kitab, hari kiamat, dan qadha dan qadar. Semuaini berkaitan dengan kebahagiaan manusia di akhirat. Inilahsyarat utama. Syarat kedua ialah amal. Amal ialah perbuatan,tindakan, tingkah laku termasuk yang lahir dan batin, yangtampak dan tidak tampak, amal jasmani ataupun amal hati. Adadua jenis amal yaitu amal ibadah (devotional act), yaitu amal yangkhusus dikerjakan untuk membersihkan jiwa bagi kehidupanjiwa itu sendiri. Yang kedua inilah amal muamalat (non-directedact) yaitu segala amal yanag berkaitan dengan hubungan manusiadengan manusia lain, seperti amal dalam perekonomian,kekeluargaan, warisan, hubungan kenegaraan, politik, pendidikan,sosial, kebudayaan, dan lain-lain. Ibadah ialah makanan ruhanisedangkan amal muamalat ialah makanan jasmani. Intipendidikan agama yang dapat memberikan motivasi kerja bagisetiap individu dan masyarakat ialah iman dan amal. Karenahanya itulah menurut sistem kepercayaan Islam yang dapat

Page 107: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

98 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

memberikan kebahagiaan kepada manusia dan dapat meng-hindarkannya dari kecelakaan di dunia dan di akhirat. Jadi,orientasi baru pendidikan agama ialah iman dan amal ke arahpembentukan masyarakat yang bermotivasi.18

2. Membangun Disiplin Kerja

Pembentukan masyarakat yang memiliki motivasi sajatidak cukup, motivasi kerja itu perlu dibimbing dan dikawal untukditujukan ke suatu arah tertentu, misalnya ke arah tujuan pem-bangunan. Motivasi perlu dikawal, diatur, diarahkan, disusun,dan lain-lain supaya bergerak menuju ke arah yang dituju, misalnyapembangunan. Itulah disiplin. Disiplin tak hanya memiliki maknasempit; menyekat, mengendalikan dan menahan, tetapi maknadisiplin menurut Hasan Langgulung ialah melatih, mendidik,dan mengatur atau hidup teratur. Jadi, kalau motivasiberiringan.istilah Hasan Langgulung: bergandeng bahu.memangsudah tepat atau ideal. Karena yang pertama bergerak dengankuat dan cepat manakala yang kedua mengatur dan melatih agarmotivasi mempunyai arah dan tujuan tertentu.

Dalam konteks pendidikan agama, ada beberapa hal yangsangat berkaitan dengan disiplin, misalnya:

a. Sembahyang (shalat lima waktu) sehari semalam.

b. Puasa dalam bulan ramadhan.

c. Ibadah shalat sunah dan puasa sunah.

d. Konsep amanah yang memiliki makna pemberian tuhankepada manusia termasuk kekayaan, ilmu pengetahuan, kekuasaandan lain-lain harus pula dianggap sebagai tanggung jawab besar.

Pendidikan Islam sepatutnya menitikberatkan praktekibadah dalam membentuk disiplin anak-anak di sekolah. Peng-

18 Ibid., h. 233-234

Page 108: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 99

ajaran yang terlalu menitikberatkan aspek kognitif dari pelajaranagama sekadar untuk lulus ujian sudah terlambat (out to date).Sekarang yang diperlukan adalah penghayatan pendidikanagama itu untuk membentuk masyarakat yang bermotivasi danberdisiplin.19

3. Internalisasi Nilai-nilai

Masalah penghayatan (internalitation) bukan hanya padapendidikan agama saja, tetapi pada semua aspek pendidikan.Pendidikan akan menjadi dangkal jika hanya ditujukan untukmemperoleh ilmu (knowledge) terutama yang berkenaan denganfakta (pengetahuan) dan kemahiran (skill). Pendidikan sepertiini tidaklah terlalu rumit karena tidak terlalu banyak melibatkanaspek nilai. Tetapi, sebaliknya pembelajaran sikap yangmelibatkan nilai biasanya berasal dari cara kemasyarakatanyang diperoleh pelajar semasa kecil.

Nilai itu mestinya mempunyai model, yang bermaknatempat nilai itu melekat supaya dapat disaksikan bagaimana nilaiitu beroperasi. Ambillah sebuah nilai seperti kejujuran. MenurutLanggulung, nilai ini bersifat mujarrad (abstract). Supaya nilaiyang bernama kejujuran itu dapat disaksikan beroperasi, makanilai itu harus melekat pada suatu model, misalnya pada seorangguru, bapak, atau seorang kawan. Inilah sebagian yang perluwujud untuk penghayatan nilai. Oleh karena pendidikan agamamerupakan pendidikan ke arah penghayatan agama, makaorientasi pendidikan agama haruslah ditinjau kembali agarsesuai dengan tujuan tersebut.20 Itulah tiga orientasi pendidikanagama Islam yang dikemukakan oleh Hasan Langgulung. Ketigaorientasi tersebut mencerminkan bahwa pendidikan tak cukupdipelajari secara teori saja. Pendidikan agama Islam harus bisa

19 Ibid., hal. 234-23520 Ibid., hal. 236

Page 109: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

100 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

mengejawantahkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupansehari-hari, kapan dan di manapun. Pendidikan Islam harusmenjadi spirit bagi manusia untuk mengembangkan SDMnyaguna meraih kehidupan yang baik dan layak di dunia. Namun,pendidikan Islam juga harus menjadi pengontrol segala tindakanmanusia agar dalam meraih tujuan hidup yang layak tersebuttetap dengan memegang teguh nilai-nilai Islam sehingga ia dapatmempertanggungjawabkan tugas dan fungsi sebagai khalifah dimuka bumi.

Page 110: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

A.A.A.A.A. PPPPPendahuluanendahuluanendahuluanendahuluanendahuluan

Pendidikan adalah merupakan suatu masalah yang sangatpenting dalam kehidupan manusia. Maju tidaknya suatubangsa sangat tergantung pada pendidikan bangsa

tersebut. Artinya jika pendidikan suatu bangsa dapat meng-hasilkan “Manusia” yang berkwalitas lahir batin. Otomatis bangsatersebut akan maju, damai dan tenteram. Sebaliknya jikapendidikan suatu bangsa mengalami stagnasi maka bangsa ituakan terbelakang disegala bidang. Berbicara mengenai kualitassumberdaya manusia. Islam memandang bahwa pembianaansumberdaya manusia tidak dapat dilepaskan dari pemikiranmengenai manusia itu sendiri, dengan demikian Islam memilikikonsep yang sangat jelas, utuh dan komprehensif mengenaipembinaan sumberdaya manusia. Konsep ini tetap aktual danrelevan untuk diaplikasikan sepanjang zaman.

Dewasa ini Pendidikan Nasional tengah menghadapi isukrusial. Isu yang paling sensitif terkait dengan mutu pendidikan,relevansi pendidikan, akuntabilitas, professionalisme, efisiensi,debirokrasi dan prilaku pemimpin pendidikan. Hal tersebutmasing sangat kontradiktif dengan Undang-Undang RepublikIndonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan

BAB IVBAB IVBAB IVBAB IVBAB IVINTEGRASI MANAJEMEN MUTUINTEGRASI MANAJEMEN MUTUINTEGRASI MANAJEMEN MUTUINTEGRASI MANAJEMEN MUTUINTEGRASI MANAJEMEN MUTU

TERPTERPTERPTERPTERPADU ADU ADU ADU ADU PENDIDIKPENDIDIKPENDIDIKPENDIDIKPENDIDIKAN ISLAMAN ISLAMAN ISLAMAN ISLAMAN ISLAM

Page 111: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

102 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Nasional (sisdiknas) bab II pasal 3 disebutkan bahwa PendidikanNasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang-nya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi wargaNegara yang demokratis serta bertanggungjawab . Dan pada babIII pasal 4 ayat 6 disebutkan bahwa prinsip penyelenggaraanpendidikan adalah dengan memperdayakan semua komponenmasyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan danpengendalian mutu layanan pendidikan.1

Pada hakekatnya, berbagai upaya yang telah dilakukanpemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan belummenunjukkan hasil yang menggembirakan, bahkan masihbanyak kegagalan ini disebabkan antara lain; masalahmanajemen pendidikan yang kurang tepat, penempatan tenagatidak sesuai dengan bidang keahliaannya (termasuk didalamnyapengangkatan kepala madrasah /sekolah yang kurang profes-sional bahkan hanya mengutamakan nuansa politis dari padaprofesionalisme), penanganan masalah bukan pada ahlinya,pemerataan kesempatan, keterbatasan anggaran yang tersedia,sehingga tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskankehidupan bangsa melalui peningkatan mutu pada setiap jenisdan jenjang pendidikan belum dapat diwujudkan secarasignifikan. Menurut Sidi telah diupayakan tidak kurang 12 strategipembangunan pendidikan nasional, antara lain 1). Menerapkanperencanaan berbasis kompetensi lokal. 2). meningkatkanpemerataan pendidikan. 3). menetapkan sistem manajemen

1 Depdiknas, Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education)Depdiknas,2001, Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education)Buku I, Jakarta 2001

Page 112: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 103

mutu secara menyeluruh. 4). meriview kurikulum secarapereodik serta mengembangkan implementasi kurikulum secarakontinyu. 5). merancang proses penerapan pendekatan danmetode serta isi pendidikan yang memberi kesempatan luaskepada peserta didik dan warga belajar untuk mengembangkanpotensi kemampuannya secara luas. 6). meningkatkan systemmanajemen sumber pendidikan yang lebih adil dan memadaiserta mendayagunakan dan memobilisasi sumber dana secaraefisien. 7). Menyusun rambu-rambu kebijakan pengembanganprogram pendidikan yang luwes. 8). Membuat peraturanperundangan yang mengatur perimbangan peran pemerintahdan non pemerintah dalam pendidikan secara komprehensif.9). Mengurangi unit birokrasi yang dipandang kurang bermanfaat.10). Mengupayakan secara konsisten dukungan dana yangmemadai terutama untuk prioritas program pendidikan sebagaipublic goods. 11). menjaga konsistensi dan berkelanjutaninternalisasi nilai-nilai pendidikan nasional di antara tiga pusatpendidikan; yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, dan 12). Meng-kaji pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada life skill.2

Untuk menciptakan sebuah lembaga pendidikan yangbermutu sebagaimana yang diharapkan banyak orang ataumasyarakat bukan hanya menjadi tanggungjawab sekolah, tetapimerupakan tanggungjawab dari semua pihak termasukdidalamnya orang tua dan dunia usaha sebagai customer internaldan eksternal dari sebuah lembaga pendidikan. Arcaro S Jeromemenyampaikan bahwa terdapat lima karakteristik sekolah yangbermutu yaitu: 1) Fokus pada pelanggan. 2) Keterlibatan total 3)Pengukuran 4) Komitmen 5) Perbaikan berkelanjutan (2 Mutuproduk pendidikan akan dipengaruhi oleh sejauh mana lembaga

2 Sidi, 1, Strategi Pendidikan Nasional, Makalah, disampaikan pada simposiumdan musyawarah Nasional 1 Alumni Program Pascasarjana Universitas NegeriMalang tanggal 13-14 oktober 2001 di Malang.

Page 113: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

104 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

mampu mengelola seluruh potensi secara optimal mulai daritenaga kependidikan, peserta didik, proses pembelajaran,sarana pendidikan, keuangan dan termasuk hubungannyadengan masyarakat. Pada kesempatan ini, lembaga pendidikanIslam harus mampu merubah paradigma baru pendidikan yangberorientasi pada mutu semua aktivitas yang berinteraksididalamnya, seluruhnya mengarah pencapaian pada mutu.

Suryadi Poerwanegara menyampaikan ada enam ungsurdasar yang mempengarui suatu produk : 1) Manusia 2) Metode3) Mesin 4) Bahan 5) Ukuran 6) Evaluasi Berkelanjutan.3

Pemimpin lembaga pendidikan Islam, khususnya di lingkunganpesantren dan madrasah merupakan motivator, event Organizer,bahkan penentu arah kebijakan sekolah dan madrasah yang akanmenentukan bagaimana tujuan-tujuan pendidikan padaumumnya direalisasikan. Untuk mewujutkan hal tersebut makakepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang memenuhikriteria sebagai berikut:4

1. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melakukanproses pembelajaran dengan baik , lancar produktif.

2. Dapat meyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai denganwaktu yang ditetapkan.

3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis denganmasyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktifdalam rangka mewujutkan tujuan sekolah dan pendidikan.

4. Berhasil menerapkan prisnsip kepemimpinan yangsesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.

3 Suryadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu,Jakarta, PT.Bumi Aksara, 2002), hal.12

4 Hidayati, Titiek Rohana, ,Hubungan antara Ketrampuilan Manajerial KepalaSekolah, pelatihan Guru, Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi dengan KinerjaGuru Madrasah Aliyah Swasta se kabupaten jember, Unpublished Dissertation,(Malang:UM Malang, 2005), hal.53

Page 114: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 105

5. Bekerja dengan tim manajemen.

6. Berhasil mewujutkan tujuan sekolah secara produktifsesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.5

Pondok pesantren, bila dibandingkan dengan lembagapendidikan lain yang pernah muncul di Indonesia merupakansistem pendidikan tertua saat ini dan dianggap sebagai porudukbudaya Indonesia yang indigenous. Ditegaskan pula oleh Madjidbahwa pesantren adalah lembaga yang merupakan cikal bakalsistem pendidikan di Nasional. Dari segi histories, pesantrentidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi jugamengandung makna keaslian Indonesia. Pendidikan ini semulapendidikan agama Islam yang dimulai sejak munculnyamasyarakat Islam di Indonesia, yaitu abad ke-13. Pada saat itu,pendidikan pesantren merupakan satu-satunya lembagapendidikan yang terstruktur, sehingga pendidikan ini dianggapsekolah bergengsi. Di lembaga inilah kaum muslimin Indonesiamengalami doktrin dasar Islam, khususnya menyangkut praktekkehidupan dan keagamaan. Ciri umum yang diketahui adalahpesantren memiliki kultur yang khas. Cara pengajarannya yangunik. Kyai yang biasanya adalah pendiri pondok pesantren,memberikan layanan pendidikan secara kolektif atau bandongan( collective learning process) dan layanan individual atau sorogan(individual learning process). Pola seperti ini disebut pondokpesantren salafiyah.

Pada perkembangannya, pondok pesantren meresponpositif terhadap pengaruh pendidikan Barat, Asia, dan Afrikayang mengenalkan sistem sekolah/klasikal, walaupun secarakultur, pembelajaran secara salafiyah tidak sepenuhnya

5 Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, danImplementasi, Bandung: PT. Remaja RosdakaryaNazir,Moh,2005, MetodePenelitian., Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2002), hal.126

Page 115: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

106 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

ditinggalkan. Muncul kemudian istilah pondok modern sepertiPondok Modern Gontor Ponorogo. Modern biasa berarti renais-sance, aufklarung atau enlighment. Modern berarti pulaketerbukaan, perbedaan pendapat, demokrasi, dan sebagainya.Dalam konteks ini, modern bisa berarti “melampui“ keadaanpesantren dan segala penggambarannya tentang duniapendidikan Islam tersebut, pada zamannya. Para pendiri pondokmodern jelas mencita-citakan sebuah modernisasi pemikirandalam masyarakat Islam. Dan pondok modern merupakansebentuk harapan bagi pembaharuan pendidikan yang merdekaMenurutnya, pondok pesantren disebut modern karena memangtampil tidak sama dengan pondok-pondok tradisional atausalafiyah, baik sistim pendidikan dan pengajarannya maupunpola sikap dan pola pikir keagamaannya, meskipun sebenarnyapondok modern tidak bisa menanggalkan kesan “ortodok”sebagaimana trademark pesantren lain pada umumnya.6

Data Departemen Agama menunjukkan perkembanganpondok pesantren yang luar biasa. Secara kuantitatif, tercatatjumlah pesantren di Indonesia mencapai di atas 11.312 buahdengan santri lebih dari 2.737.805 orang terdiri dari pesantrensalafiyah dan modern. Selain menunjukkan tingkat keragaman,orientasi pimpinan pesantren, dan independensi kyai, jumlah inimemperkuat argumen bahwa pesantren merupakan lembagapendidikan swasta yang sangat mandiri dan sejati merupakanpraktik pendidikan berbasis masyarakat (community basededucation). Melihat keberadaan dan keragaman pondok pesantrenini, sebaiknya menjadi catatan pemerintah terutama dalamrangka realisasi gerakan peningkatan mutu pendidikan untuksemua. Dan keberadaannya yang menyebar dan meluas biasdijadikan sebagai basis gerakan pemberantasan buta huruf,

6 Win Ushuluddin, Sintesis Pendidikan Islam Asia – Afrika,(Yogyakarta:Paradigma, 2002), hal.5

Page 116: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 107

akselerasi program wajib belajar, dan bisa meningkatkan HDI(Human Development Index) Indonesia dimata dunia yang saat inisedang anjlok. Dengan demikian pesantren sebagai institusipendidikan juga ikut berperan dan bertanggungjawab ataspelaksanaan program-program pemerintah.

Pondok pesantren adalah sebuah sistem sosial yangdidalamnya terdapat interaksi sosial yang harus dikelola denganbaik agar dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuanpendidikan. Keberhasilan mencapai tujuan tidak hanyabergantung pada guru atau staf lainnya, akan tetapi peranpengasuh atau kyai sebagai sentral figur sangat menentukandalam menciptakan iklim pesantren yang mendukungpelaksanaan proses belajar mengajar.

Setiap lembaga pendidikan, termasuk didalamnya pondokpesantren, dituntut untuk memberikan pelayanan sebaikmungkin kepada “pelanggannya”. Agar tugas ini terwujud,pesantren perlu didukung sistem manajemen yang baik.Beberapa ciri sistem manajemen yang baik adalah adanya polapikir yang teratur (administrative thinking) pelaksanaan kegiatanyang teratur (administrative behaviour), dan penyikapan terhadaptugas-tugas kegiatan secara baik (administrative attitude ).

Menurut Mulyasa bahwa kepala sekolah diasumsikanpimpinan pondok pesantren dikenal dengan direktur atau kyai,merupakan salah satu komponen pendidikan yang palingberperan dalam melaksanakan dan meningkatkan kualitaspendidikan.7 Sedangkan potensi kepala sekolah / kyai jika ditinjaudari tugas dan tanggungjawabnya, lebih ditekankan padakompetensi manajerial dan kepemimpinan pendidikan. Sebagai

7 Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, danImplementasi, Bandung: PT. Remaja RosdakaryaNazir,Moh,2005, MetodePenelitian., (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), hal.24

Page 117: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

108 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

manajer sekaligus pemimpin pendidikan, kepala sekolah/kyaiharus: 1) Membina kerja sama yang harmonis dengan stafnya,2) Membantu para guru untuk memahami kurikulum, 3) Membinahubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat, dan 4)Menyelenggarakan pendidikan dan membinanya.

Untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada dilingkungan pendidikan tersebut terletak pada Manajemen mututerpadu yang akan memberi solusi para professional pendidikanuntuk menjawab tantangan masa kini dan masa depan. KarenaManajemen Mutu Terpadu dapat digunakan untuk membangunaliansi antara pendidikan, bisnis dan pemerintah. ManajemenMutu terpadu dapat membentuk masyarakat responsiveterhadap perubahan tuntutan masyarakat di era globalisasi ini.Manajemen Mutu Terpadu juga dapat membentuk sekolah yangtanggap dan mampu merespon perubahan yang terjadi dalambidang pendidikan demi memberikan kepuasan pada stakeholder.

Mengacu kepada latar belakang masalah di atas, dapatditegaskan bahwa mutu pendidikan nasional saat ini sedangmenghadapi problem yang pelik dan komplek, bukan sajaproblem-problem rutin-administrasi, namun pula hadirnyakemampuan ketrampilan manajerial pimpinan lembagapendidikan, perubahan prilaku dan pola hidup pimpinanlembaga pendidikan khususnya di lembaga pendidikan Islam,rendahnya partisipasi dan tanggung jawab secara komprehensiptenaga pendidik dan kependidikan, niat yang kurang tulus dalammenjalankan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) yang diembanolehnya atau Tim Work Tenaga pendidik dan Kependidikan, parapelanggan pengguna lulusan menuntut profesionalismeterhadap teori, skill, dan pengalaman yang mereka miliki sesuaidengan tuntutan lapangan, masih carut marutnya pemahamandan aplikasi teori belajar dan pembelajaran yang dimiliki olehpara guru maupun dosen, Dan Evaluasi kebijakan pendidikandan evaluasi pembelajaran yang masih labil dan berubah-ubah

Page 118: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 109

akan memengaruhi kegoncangan pemahaman dan ketidak-nyamanan pendidik dan tenaga kependidikan.

B.B.B.B.B. MMMMManajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Mutu utu utu utu utu TTTTTerpadu dalam Perpadu dalam Perpadu dalam Perpadu dalam Perpadu dalam Pendidikanendidikanendidikanendidikanendidikan

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinyamengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diaturberdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu, jadimanajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkantujuan yang diinginkan. Manajemen Mutu Terpadu (Total QualityManagement) dalam kontek pendidikan merupakan sebuahfilosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yangdapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiapinstitutsi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan,,dan harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akandatang.8 Sedangkan Santoso menyampaikan bahwa TQMmerupakan suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitassebagai strategi usaha yang berorientasi pada kepuasanpelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TotalQuality Management merupakan suatu pendekatan dalammenjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan dayasaing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk,jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.9

Pada hakekatnya tujuan institusi pendidikan adalah untukmenciptakan dan mempertahankan kepuasan para pelanggandan dalam TQM kepuasan pelanggan ditentukan oleh stakeholderlembaga pendidikan tersebut. Oleh karena hanya dengan

8 Edward Sallis, Total Quality Management, Alih Bahasa, Ahmad Ali Riyadi.Ircisod, Yogyakarta, 2006), hal.73

9 Nasution.M.N. Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia.PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 Tentang StandarKompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta,2004), hal.18

Page 119: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

110 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

memahmi proses dan kepuasan pelanggan maka organisasi dapatmenyadari dan menghargai kualitas. Semua usaha / manajemendalam TQM harus diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitukepuasan pelanggan, apa yang dilakukan manajemen tidak adagunanya bila tidak melahirkan kepuasan pelanggan.

C.C.C.C.C. UUUUUrgensitas Krgensitas Krgensitas Krgensitas Krgensitas Kerjasama erjasama erjasama erjasama erjasama TTTTTim (im (im (im (im (TTTTTeam eam eam eam eam WWWWWorororororkkkkk)))))

Kerjasama tim merupakan unsur yang sangat pentingdalam Manajemen Mutu Terpadu. Tim adalah sekelompok orangbekerja secara bersama-sama dan memiliki tujuan bersamayaitu untuk memberikan kepuasan kepada seluruh satakeholders.Kerja tim dalam sebuah organisasi merupakan komponenpenting dalam TQM, mengingat kerja tim akan meningkatkankepercayaan diri, komunikasi dan mengembangkan kemandirian.Kerjasama tim dalam menangani proyek perbaikan ataupengembangan mutu pendidikan merupakan salah satu bagiandari pemberdayaan (empowerment) pegawai dan kelompokkerjanya dengan pemberian tanggungjawab yang lebih besar.Eksistensi kerjasama dalam sebuah lembaga pendidikan sebagaimodal utama dalam meraih mutu dan kepuasan stakeholdersmelalui proses perbaikan mutu secara berkesinambungan.

Fungsi kerjasama tim sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab pada mutu pembelajaran

2. Bertanggung jawab pada pemanfaatan waktu para guru,maretial serta ruang yang dimanfaatkan

3. Menjadi saran untuk mengawasi, mengevaluasi, danmeningkatkan mutu. Bentindak sebagai penyalur informasikepada pihak manajemen tentang perubahan-perubahan yangdalam proses peningkatan mutu team.

Faktor-faktor Penghambat Kerja tim:

1. Identitas pribadi kerja tim

Page 120: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 111

2. Hubungan antara anggota tim

3. Identitas tim dalam organisasi

Ada tiga komponen saling berkaitan yang mempengaruhikinerja dalam produktivitas suatu tim, yaitu sebagai berikut:

1. Organisasi secara keseluruhan

Budaya atau kultur suatu organisasi akan menentukan sikap,perilaku dan cara berpikir seluruh anggota dalam mencapai misidan tujuuan yang dipengaruhi oleh filosofi organisasi, norma,kode etik, system penghargaan dan harapan dari para anggotaorganisasi.

2. Kerja tim

Tim kerja mampu mencapai kinerja atau produktivitas yangdiharapkan apabila dilakukan dengan adanya peranan dantanggungjawab yang jelas, mampu melaksanakan manajemenkonflik, adanya prosedur operasi yang jelas dan simple, sertapencapaian misi tim.

3. Para individu anggota tim

Sifat individu anggota tim harus memiliki beberapapersyaratan agar kinerja atau produktivitas meningkat, yaitu:memiliki kesadaran dini untuk bekerjasama dalam mencapaitujuan tim, memiliki apresiasi terhadap perbedaan individual,bersikap empati dan perhatian yang besar dalam penyampaiantugas masing-masing individu anggota tim.

Strategi untuk meningkatkan kinerja tim dalam pencapaiantujuan antara lain ialah:

1. Saling ketergantungan; Saling ketergantungan individudalam sebuah tim sangat penting dalam hal informasi, sumber daya,pelayanan tugas, karena hal ini dapat memperkuat kekompakantim dalam mencapai kepuasan seluruh stakeholders.

Page 121: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

112 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

2. Perluasan Tugas; Tim harus diberi tantangan, karenareaksi atau tanggapan terhadap tantangan tersebut membentuksemangat persatuan, kebanggan dan kesatuan tim.

3. Penjajaran (alignment); Rasa individualistis harusdibuang dalam rangka mencapai misi yang bersama.

4. Bahasa yang umum; Dalam pemakaian istilah harusmemakai bahasa umum agar supaya meudah dipahami olehsemua anggota tim.

5. Kepercayaan/Respek; Dalam tim harus berusaha mem-bentuk kepercayaan dan respek demi tercapainya kerjasamayang baik

6. Kepemimpinan; Dalam tim setiap individu memilikibakat dan kemampuan anggota tim.

7. Ketrampilan pemecahan masalah; Kemampuanmemecahkan masalah dalam tim harus dibina. Karena masalahsering muncul dalam organisasi.

8. Ketrampilan menangani komprontasi/konflik; DalamManajemen Mutu Terpadu dibutuhkan ketrampilan menghadapiperbedaan pendapat dan menyampaikan ketidaksetujuan terhadappendapat orang lain tanpa merusak keharmonisan dalam tim

9. Ketrampilan menangani komprontasi/konflik; DalamManajemen Mutu Terpadu dibutuhkan ketrampilan menghadapiperbedaan pendapat dan menyampaikan ketidaksetujuan terhadappendapat orang lain tanpa merusak keharmonisan dalam tim

10. Penilaian/tindakan; Penilaian dilakukan denganmemantau dan membandingkan apa yang telah dilakukan denganpernyataan misi dan rencana tindakan yang ada.

11. Penghargaan; Penghargaan atas kesuksesan tim dalammenyelesaikan tugas merupakan motivasi tim untuk bekerjalebih baik dalam mencapai tujuan selanjutnya.

Page 122: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 113

Menurut Edward Sallis parameter efektivitas tim adalah,sebagai berikut:

1. Sebuah tim memerlukan peran anggota yang telahdidefinisikan secara jelas.Hal ini penting untuk mengetahui siapapemimpin tim dan siapa yang menfalisilitator tim

2. Tim membutuhkan tujuan yang jelas. Tim harus mem-punyai arah dan tujuan yang jelas untuk dicapai. Tujuan harusrealistis, dapat dicapai dan relevan bagi kepentingan seluruhanggota.

3. Sebuah tim membutuhkan sumberdaya-sumberdayadasar untuk beroperasi. Kebutuhan sumber daya dasar adalahmanusia, waktu, ruang dan energi.

Sebuah tim perlu mengetahui tanggungjawab dan otoritasseperti:

1. Sebuah tim Kekecewaan akan lahir jika terdapat per-timbangan yang diabaikan atau jika tim berlebihan dalammenggunakan otoritasnya

2. Sebelum tim membutuhkan rencana kerja. Rencanamencakup visi, misi tentang langkah-langkah yang dibutuhkandalam penyelesaian tugas dan sumber daya bagi tim.

3. Sebuah tim membutuhkan seperangkat aturan untukbekerja. Aturan-aturan harus sederhana dan disetujui oleh seluruhanggota tim, mereka adalah tahap penting dalam penentuannorma

4. Tim perlu menggunakan alat-alat yang tepat untukmengatasi masalah dan menemukan solusinya

5. Tim perlu mengembangkan sikap tim yang baik danbermanfaat

Ada beberapa hal yang secara ideal harus dilakukan olehseluruh anggota dan mencakup kemampuan untuk:

Page 123: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

114 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

1. Menghiniasisikan diskusi

2. Mencari informasi dan opini

3. Mengusulkan prosedur untuk mencapai tujuan

4. Menjelaskan atau mengurangi ide

5. Menyimpulkan

6. Tes untuk mufakat

7. Bertindak sebagai moderator lalu lintas percakapanlangsung, menghindari percakapan simultan, menghambatpembicaraan yang dominan, memberi kesempatan pada pembicarauyang lain, menjaga percakapan dari hal-hal yang menyimpang

8. Kompromis dan kreatif dalam mengatasi perbedaan

9. Mencoba untuk mengurangi ketegangan dalam kelompokdan berusaha bekerja menembus masalah-masalah yang sulit.

10. Mengekpresikan perasaan kelompok dan meminta yanglain untuk mengecek kesan tersebut

11. Membuat kelompok setuju terhadap standar

12. Merujuk pada dokumentasi dan data

13. Memuji dan mengoreksi anggota dengan cara yang fairdan mampu menerima komplain sama baiknya dengan pujian.

1. Keterlibatan Stakeholder

Misi utama dari Manajemen Mutu Terpadu adalah untukmemenuhi kebutuhan dan tuntutan seluruh pelanggan. Sekolahyang baik adalah sekolah yang mampu menjaga hubungandengan pelanggannya dan memiliki obsesi terhadap mutu.Pelanggan sekolah ada dua macam

a. Pelanggan Internal: guru, pustakawan, laborat, teknisidan administrasi

b. Pelanggan Eksternal terdiri dari

Page 124: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 115

c. Pelanggan primer: siswa

d. Pelanggan sekunder: orang tua, pemerintah danmasyarakat

e. Pelanggan tertier: pakaian, penerima lulusan,perguruan tinggi/usaha

Menurut Edward Sallis dalam institusi pendidikanpelanggan utama adalah pelajar yang secara langsung menerimajasa, pelanggan kedua yaitu orang tua atau sponsor pelajar yangmemiliki kepentingan langsung secara individu maupuninstitusi dan pelanggan ketiga yaitu pihak yang memiliki peranpenting, meskipun tak langsung seperti pemerintah danmasyarakat secara keseluruhan Guru, staf dan setiap orang yangbekerja dalam masing-masing institusi turut memberikan jasakepada para kolega mereka adalah pelanggan internal. Hubunganinternal yang kurangbaik akan menghalangi perkembangansebuah institusi sekolah dan akhirnya membuat pelangganeksternal menderita. Salah satu tujuan TQM adalah untukmerubah sebuah institusi sekolah manjadi sebuah tim yangikhlas, tanpa konflik, dan kompetisi internal, untuk meraihsebuah tujuan tunggal yaitu memuaskan seluruh pelanggan.

2. Keterlibatan siswa

Upaya melibatkan siswa telah menjadi fenomena yangberkembang pada sekolah akhir-akhir ini, tetapi belum maksimalsiswa yang terlibat dan mempengaruhi proses penyusunankegiatan belajar mengajar disekolah. Perlu didesain agar supayadalam penyusunan kurikulum dan peraturan-peraturandisekolah disusun secara fair dan efektif dengan melibatkansiswa. Adalah penting melibatkan siswa dalam proses pembuatankeputusan seperti dalam penyusunan kurikulum dan hal-halyang berkenaan dengan desain materi pembelajaran. Sebuahlingkungan kelas yang memberi otonomi atau keleluasaan bagisiswa memiliki kaitan erat dengan kemampuan siswa dalam

Page 125: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

116 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

berekspresi, kreatif menunjukkan kemampuan diri belajarsecara konseptual dan senang terhadap tantangan. Si siswa yangmemiliki andil dalam kegiatan-kegiatan instrusional ataupembuatan peraturan sekolah memilik rasa cinta terhadap sekolahdan pada gilirannya secara signifikan keterlibatan merekaterhadap kegiatan-kegiatan sekolah.

Selama ini siswa dijadikan objek dikelas ketimbangdijadikan sebagai subjek pendidikan. Siswa diharuskan tundukkepada seluruh aturan yang dibuat oleh sekolah siswa tidak diberikesempatan untuk mengungkapkan kemampuan yangdimilinya.Siswa dalam menerima pelajaran dari guru dan menjalankanperaturan yang ada disekolah dalam keadaan terpaksa, karenamerasa tidak nyaman dan tidak dilibatkan dalam desain pem-belajaran dan pembuatan peraturan. Bahwa orientasi negatifbisa muncul jika kebijakan, tujuan dan norma sekolah atauimplementasi semuanya dikembangkan tanpa melibatkan siswaatau siapa saja yang akan melaksanakannya. Sebaliknya keter-libatan mereka yang maksimal, terutama siswa akan memberikanrespon positif terhadap program, peraturan, tuntutan ataunorma–norma sekolah, keterlibatan siswa dalam perencanaanaktivitas kelas adalah merupakan bagian dari aspek otonomi dankontrol dari siswa sendiri. Jika siswa merasa tidak berseberangandengan aturan kelas, kemungkinan besar mereka akanmengembangkan prilaku positif terhadap sekolah secara umumdan terhadap prestasi akademis secara khusus.

3. Keterlibatan orang tua

Keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anakdisekolah merupakan hal yang penting dilakukan oleh institusipendidikan dan inilah salah satu unsur penting dalam TQM. Peranorang tua dalam pembentukan motivasi dan penguasaan dirianak sejak dini merupakan modal besar bagi kesuksesan anakdi sekolah. Peran orang tua terdiri dari: orang tua dapat mendukung

Page 126: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 117

perkembangan intelektual anak dan kesuksesan akademik anakdengan memberi mereka kesempatan dan akses ke sumber-sumber pendidikan seperti jenis sekolah yang dimasuki anakatau akses ke perpustakaan, multi media seperti internet dantelevisi pendidikan. Orang tua dapat membentuk perkembangankognitif anak dan pencapaian akademik secara langsung dengancara terlibat langsung dalam aktivitas pendidikan mereka. Orangtua juga mengajarkan anak norma dalam berhubungan denganorang dewasa dan teman sebaya yang relevan dengan suasanakelas.

Alternatif cara untuk mengakrabkan antara sekolah danorang tua yaitu:

1. Lakukan komunikasi secara intensif, secara proaktifsekolah menghubungi orang tua siswa. Ini dapat dilakukan

2. Kirimkan ucapan selamat bergabung dengan sekolah danBP2, bagi orang tua siswa baru, setelah perlu dilakukan perkenalandan orientasi singkat agar orang tua mengetahui sekolah denganaktivitasnya.

3. Rapat tertentu, sebaiknya dilakukan pada level kelas,sehingga di antara rapat dapat efektif dan orang tua dapat salingkenal

4. Kirimkan berita sekolah secara periodik, sehingga orangtua selalu mengetahui perkembangan terakhir

5. Bagikan daftar personal sekolah secara lengkap, termasukalamat dan tugas-tugas pokok mereka, sehingga orang tua dapatmenghubungi.

6. Mengundang orang tua jika anaknya berprestasi, janganhanya mengundang kalau anaknya bermasalah.

7. Melakukan kunjungan rumah bila diperlukan: Libatkanorang tua sebagai sponsor/panitia kegiatan di sekolah Memberiperan orang tua untuk mengambil keputusan, sehingga merasa

Page 127: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

118 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

bertanggungjawab untuk melaksanakannya. Dorong guru untukmelibatkan orang tua dalam menunjang keberhasilan belajarsiswa

Usaha yang dapat dilakukan untuk mendorong orang tuaterlibat pada kegiatan di sekolah.

8. Lakukan identifikasi kebutuhan sekolah dan bagaimanaorang tua dapat membantu pada kegiatan tersebut. Libatkanguru, staf dan wakil BP3 dalam identifikasi tersebut.Susun uraiantugas untuk posisi-posisi yang mungkin dapat dibantu oleh orangtua sebagai relewan. Upayakan tugas tersebut tidak terikat olehjadwal waktu yang ketat.

9. Bantu guru untuk menyusun program relawan yangterkait dengan tugasnya.

10. Informasikan secara luas program relawan tersebut,lengkap dengan diskripsi tugas untuk setiap tugas/posisi

11. Undang orang tua yang bersedia menjadi relawan.

12. Berikan penghargaan bagi orang tua yang telahmelaksanakan tugas sebagai relawan.

D. ED. ED. ED. ED. Eksistensi Mksistensi Mksistensi Mksistensi Mksistensi Madrasah Madrasah Madrasah Madrasah Madrasah Modern dalam Podern dalam Podern dalam Podern dalam Podern dalam Persaingan Gersaingan Gersaingan Gersaingan Gersaingan Globalloballoballoballobal

Globalisasi adalah suatu proses yang mendunia akibatkemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,terutama di bidang telekomunikasi dan transportasi. Globalisasimembawa dampak positif dan negatif bagi kepentingan bangsadan Negara. Dampak positif, misalnya kita semakin mudahmemperoleh informasi dari luar dan dapat membantu kitamenemukan alternatif baru dalam usaha memecahkan masalahyang kita hadapi. Dampak negatifnya adalah masuknya informasi-informasi yang yang tidak kita perukan atau bahkan dapatmerusak tatanan nilai yang selama ini kita anut dan gejala bahwaanak dari masyarakat tingkat atas memperoleh kesempatan

Page 128: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 119

belajar pada sekolah-sekolah terbaik dan mampu belajar diperguruan-perguruan bermutu, baik dalam negeri maupun diluar negeri. Sedangkan anak dari lapisan bawah tidak memperolehhal yang demikian itu bahkan banyak yang drop out.

Madrasah, dalam konteks mempersiapkan peserta didikmenghadapi perubahan zaman akibat globalisasi ini memilikiperan yang amat penting. Keberhasilan madrasah dalammenyiapkan peserta didik dalam menghadapai tantangan masadepan yang lebih kompleks akan menghasilkan lulusan yang yangmemiliki keunggulan kompetitif dan menjadi pemimpin umat,pemimpin bangsa yang ikut menentukan arah perkembanganbangsa ini. Dalam kaitannya dengan era globalisasi danperdagangan bebas yang penuh dengan persaingan, madrasahjuga harus mempersiapkan peserta didiknya untuk siap bersaingapa saja yang mereka masuki. Hal ini dimaksudkan agar lulusanmadrasah tidak terpinggirkan oleh lulusan sekolah umum dalamperebutan tempat dan peran dalam gerakan pembangunanbangsa. Terbukanya peluang untuk melanjutkan ke perguruantinggi umum harus dimanfaatkan oleh madrasah sebaik mungkindan harus meningkatkan kualitas pelajaran ilmu eksaktamatematika, fisika dan biologi Madrasah harus mendorongpeserta didiknya untuk mau bekerja di bidang ekonomi, teknik,dan ilmu eksakta murni agar bidang tersebut tidak hanyadikuasai oleh lulusan nonmadrasah yang belum tentu memilikimental keagamaan yang kuat. Agar lulusan madrasah memilikiwawasan global, yang memandang bahwa seluruh muka bumimilik Allah ini adalah tempat mengabdi, maka madrasah punharus memiliki wawasan global. Bagaimana mungkin madrasahyang tidak memiliki wawasan global dapat menghasilkan lulusanyang memiliki wawasan global? Madrasah harus mempersiapkanpeserta didiknya dapat melanjutkan studi dan bekerja di luar negeri.

Untuk itu, maka penguasaan keterampilan berbahasa asing(terutama Arab dan Inggris) menjadi amat penting, demikian

Page 129: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

120 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

pula pengenalan budaya dan bangsa asing. Walhasil, sosok yangdiharapkan mampu menghadapi globalisasi memiliki berbagaikecerdasan di dalam dirinya, baik itu kecerdasan phisik,kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional,dan kecerdasan spiritual. Dengan demikian, jelaslah bahwamanusia “cerdas, kreatif, dan beradab” adalah sosok yang sangatdibutuhkan pendididikan Islam, termasuk pendidikan madrasahuntuk menghadapi globalisasi.10 Dengan kompetensi lulusan yangmerupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakupsikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standarnasional yang telah disepakati tersebut, maka madrasahumumnya merupakan pendidikan berbasiskan masyarakatmemiliki basisyang kuat, karena berasal dari dan untuk rakyat,serta memiliki nilai kesempurnaan yang bersifat humanistik danketuhanan, yaitu proses pendidikan yang lebih memperhatikanaspek potensi manusia sebagai makhluk sosial, dan makhlukreligius, ‘abdullah dan khalifatullah, serta sebagai individu yangdiberi kesempatan oleh Allah untuk mengembangkan potensi-potensinya.

E.E.E.E.E. MMMMMadrasah Badrasah Badrasah Badrasah Badrasah Berererererkualitas: Skualitas: Skualitas: Skualitas: Skualitas: Sebuah Jebuah Jebuah Jebuah Jebuah Jawabanawabanawabanawabanawaban

Kualitas pendidikan menurut Danim, tidak sematamatadiukur dari mutu keluaranpendidikan secara utuh (educationoutcomes) akan tetapi dikaitkan dengan konteks di mana mutuitu ditempelkan dan berapa besar persyaratan tambahan yangdiperlukan untuk itu.11 Misalnya, seorang lulusan Madrasah Aliyahuntuk menduduki dunia kerja tidak perlu mendapatkan pelatihantambahan sebelum memberikan layanan di tempat kerjanya,

10 Ma’arif, Syamsul. Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Penerbit GrahaIlmu, 2007), hal.123

11 Danim, Sudarwan. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003), hal.80

Page 130: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 121

berarti ia adalah lulusan yang lebih bermutu daripada yang masihharus memepuh pelatihan pram penempatan dan spisifikasiyang sama. Kualitas pendidikan juga bisa diukur dari besarnyakapasitas layanan pendidikan dalam memenuhi customers needsdikaitkan dengan besarnya pengorbanan yang diperlukan untukitu, seperti biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat ataupemerintah, lama belajar, dan biaya-biaya tidak langsung.Kehadiran PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan(SNP) patut disyukuri, karena dapat berfungsi sebagai dasardalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikandalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitasmelalui Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. Kualitaspendidikan dapat dilihat dari isi, proses, kompetensi lulusan,pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Untukmelaksanakan ketentuan perundang-undangan yang berlakutersebut hendaknya dimulai dengan upaya membangunkomitmen bersama dan diorientasikan pada peningkatankualitas Sumber Daya Manusia yang terlibat di dalamnya.

Tantangan yang dihadapi madrasah dalam menjalankanmisinya tidaklah kecil. Hal ini disebabkan: pertama, perubahanorientasi pendidikan masyarakat. Persiapan menuju eraindustrialisasi telah menyebabkan orientasi pendidikanmasyarakat berubah dari ‘belajar untuk mencari ilmu’ menjadi‘belajar sebagai persiapan memperoleh pekerjaan’. Hal inisebagai dampak dari makin tersebarnya pendidikan Barat diIndonesia yang sejak awal memang memang berorientasi pada‘mendapatkan pekerjaan’. Kecenderungan ini sudah melandadunia karena, pendidikan model Barat inilah yang diadopsi dihampir seluruh negara di dunia. Perubahan orientasi inimembuat sekolah umum, yang memberikan pendidikan umumlebih banyak, lebih menarik minat orangtua daripada pesantrenatau madrasah; kedua, pendidikan umum di mata masyarakat

Page 131: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

122 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

pada umumnya lebih diutamakan daripada pendidikankeagamaan. Ini tercermin dalam kurikulum 1994 yang prosentasependidikan agamanya semakin dikurangi. Madrasah yang semulamengutamakan pelajaran agama daripada pelajaran umum,sering menjadi pontang-panting mengejar ketertinggalanmereka dari kekolah umum di bidang pelajaran umum dan ketiga,kualitas layanan pendidikan yang diberikan oleh mayoritasmadrasah masih dinilai lebih rendah daripada layananpendidikan yang diberikan oleh sebagian sekolah umum, apalagiyang negeri. Penyebab kekurangmutuan ini bermacammacam:disebabkan oleh manajemen (pengelolaan) pendidikannya yangkurang bagus, kualitas tenaga pengajarnya yang kurang baik,kekurangan dana oparasional sehari-hari.

Tuntutan masyarakat Indonesia “Baru”, antara laindemokratisasi pendidikan yang memupuk lahirnya tingkah lakupeserta didik yang demokratis, hubungan yang demokratis antaraguru dan peserta didik demi perkembangan berpikir yangkreatif, pendidikan agama yang membentuk nilai-nilai moralserta memperkuat iman dan takwa, menguasai iptek, sertamemupuk kerja sama dalam persaingan sebagaimana dituntutoleh masyarakat global. Namun demikian, nilai-nilai tersebutcenderung menghilang dan diarahkan kepada uniformitas yangdituntut oleh system pendidikan yang diselenggarakan olehpemerintah yang sentralistik. Oleh karena itu, reposisi madrasahditujukan berkembangnya identitas lembaga tersebut yang padaakhirnya akan melahirkan sosok yang memiliki identitas karenapembinaan madrasah dengan ciri khasnya.12

Secara substansional, moralitas merupakan aturan, kaidahbaik dan buruk, simpati atas fenomena kehidupan danpenghidupan orang lain, dan keadilan dalam bertindak. Manusia

12 Tilaar. Pradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),hal.173

Page 132: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 123

bermoral berarti manusia yang menjadi pribadi yang utuhsecara jasmani dan rohani, serta mengetahui bagaimanaseharusnya dia bertindak untuk mengetahui, dan bagaimanaseharusnya dia bertindak untuk menjadi pribadi yang ideal dimata masyarakat. Mereka ini adalah orang-orang yangkeseharian hidupnya bermaslahat bagi individu dan anggotamasyarakat pada umumnya. Masalah ini menjadi fokus perhatianmadrasah dalam menjaga moralitas peserta didik. Masalahdesentralisasi atau otonomi daerah merupakan nilai-nilai yangmelekat di dalam kehidupan madrasah. Dalam pelaksanaanotonomi daerah sudah tentu prinsip-prinsip manajemen mod-ern perlu dikembangkan untuk menghimpun segala aspirasimasyarakat yang hidup di daerah otonom yang dimaksud untukmemberdayakan lembaga kemasyarakatan. Salah satu potensibesar di dalam melaksanakan otonomi pendidikan di daerahadalah pengalaman yang dimiliki oleh pendidikan madrasah,karena madrasah sebagai lembaga pendidikan berbasiskanmasyarakat.

Munculnya kebijaksanaan otonomi daerah dan desentralisasidalam bidang pendidikan bertujuan untuk memberikan peluangkepada peserta didik untuk memperoleh keterampilan, penge-tahuan, dan sikap yang dapat memberikan kontribusi kepadamasyarakat. Manajemen desentralisasi memberi keuntunganpada madrasah melaksanakan Proses Belajar Mengajar sesuaidengan kebutuhan yang dikondisikan untuk kebutuhan lokal.Konsep community based managemen atau gerakan “privatisasi”di bidang pendidikan, tidaklah identik dengan tereduksinya peranpemerintah dalam bidang pendidikan, apalagi dihilangkan samasekali. Di Indonesia, ada perundang-undangan yang relevan telahmenggariskan bahwa ada dua kelompok penyelenggara pendidikanformal, yaitu pemerintah dan masyarakat. Istilah “privatisasi”atau “swastanisasi” pendidikan harus diberi makna bahwa peranmasyarakat harus semakin besar di dalamnya, khusususnya di

Page 133: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

124 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

bidang pendanaan, perencanaan program, pengawasan,evaluasi,kendali mutu, akuntabilitas, dan sebagainya.

FFFFF. . . . . KKKKKeterlibatan dan Keterlibatan dan Keterlibatan dan Keterlibatan dan Keterlibatan dan Kepedulian epedulian epedulian epedulian epedulian SSSSStakeholderstakeholderstakeholderstakeholderstakeholders

Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang hidupdari, oleh, dan untuk masyarakat belum mendapat sentuhanpikiran dan tangan kita semua. Peningkatan mutu tidak akanterealisir tanpa andil semua pihak. Untuk itu, demi peningkatanmutunya maka madrasah perlu dibantu, dibela dan diperjuangkan.Prioritas utama pembangunan madrasah adalah menciptakancitra di masyarakat bahwa madrasah yang bersangkutanmemiliki kualitas pendidikan yang cukup baik. Hal ini pentingkarena citra ini akan memengaruhi pilihan masyarakat apakahakan mengirimkan anaknya ke madrasah tersebut atau tidakdan ini berarti masuk atau tidaknya dara operasional madrasah.Citra ini dapat diciptakan dengan cara antara lain penampilangedung yang menarik, tim olah raga atau kesenian yang seringmenang dalam lomba, seragam sekolah yang menarik, guru-guruyang berkualitas, disiplin sekolah yang diterapkan, dan hasil Unasyang baik. Rasanya tidak adil, kalau pemerintah atau pemegangkebijakan pendidikan Islam menuntut lebih banyak perananmasyarakat, khusunya dari sumber daya financial justru lebihfair dan adil kalau masyarakat menuntut peranserta yang lebihbanyak dari pihak pemerintah.

Apalagi kesan masyarakat terhadap pemerintah cenderung“menganaktirikan” madrasah, khususnya dari segi anggaran danpembinaan. Meski demikian, peranserta masyarakat dalampemberdayaan madrasah bukan tidak bisa dituntut lagi. Secaragaris besar peningkatan peran serta masyarakat dalam pem-berdayaan itu dapat dikerangkakan sebagai berikut: pertama,peningkatan peranserta masyarakat dalam pemberdayaanmanajemen pendidikan, yaitu pengembangan manajemen yang

Page 134: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 125

lebih accountable, baik dari segi keuangan maupun organisasipendidikan itu sendiri; kedua, peningkatan peransertamasyarakatdalam pengembangan pendidikan yang qualityoriented, yakni pendidikan yang berkualitas dan berkeunggulan,yang pada gilirannya akan mendorong perkembangan madrasahmenjadi centers of excellence, yang menghasilkan peserta didikyang berparadigma keilmuan komprehensif, yakni pengetahuanumum dan agama, plus imtaq dan ketiga, peningkatan peransertamasyarakat dalam pengelolaan sumber belajar lain yang terdapatdalam masyarakat, sehingga system pendidikan Islam tidakterpisah dari masyarakat Muslim secara keseluruhan.

Dengan UU No. 20 tahun 2003, baru pemerintah memberikananggaran yang relatif seimbang para sekolah dan madrasah. Pada2004 anggaran pendidikan bagi para siswa , mulai dari Ibtidaiyah,Tsanawiyah, hingga Aliyah, memperoleh subsidi dan anggaranyang relatif sama dengan sekolah umum di bawah Depdiknas.13

Madrasah dengan visi dan misi pembangunan nasional, sertapemanfaatan prospek madrasah dengan nilai-nilai yang positifdalam memenuhi tuntutan masyarakat global, maka dapatdisusun kurikulum madrasah yang realistis sesuai dengankebutuhan dinamika masyarakat Indonesia.

13 Burhanudin, Jajat dan Dina Afrianty (ed.). Mencetak Muslim Modern, PetaPendidikan Islam Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2006), hal.42

Page 135: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber
Page 136: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

A.A.A.A.A. PPPPPendahuluanendahuluanendahuluanendahuluanendahuluan

Eksistensi sebuah lembaga pendidikan dapat dikatakanmaju tidak hanya dilihat dari aspek banyaknya pesertadidik atau mahasiswanya saja. Akan tetapi bisa dilihat

dari berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah aspekmahasiswa yang menghargai ilmu. Tentunya ilmu itu dapatdiperoleh dari jalur pendidikan baik formal maupun nonformal.Ilmu dapat diperoleh dan menyebarluas melalui suatu media.Salah satu medianya adalah buku. Di mana buku dapat mengubahpemikiran seseorang. Misalnya dari tidak tahu menjadi tahu.Selain itu, dalam bahasa hiperbolanya, buku merupakan jendeladunia. Tentunya sebelum adanya perkembangan teknologi masakini misalnya (internet). keberadaan buku erat kaitannya dengandunia pendidikan.

Kemajuan dunia pendidikan dan meningkatnya minatmembaca dikalangan mahasiswa harus ditunjang dengan fasilitasyang memadahi. Salah satu unsur penunjang yang paling pentingdalam dunia pendidikan adalah keberadaan sebuah perpustakaan.Perpustakaan adalah kumpulan buku atau bangunan fisik tempatbuku dikumpulkan, disusun menurut sistem tertentu untuk

BAB VBAB VBAB VBAB VBAB VKKKKKONTEKSTUASLISASI MANAJEMENONTEKSTUASLISASI MANAJEMENONTEKSTUASLISASI MANAJEMENONTEKSTUASLISASI MANAJEMENONTEKSTUASLISASI MANAJEMEN

PERPUSTPERPUSTPERPUSTPERPUSTPERPUSTAKAKAKAKAKAANAANAANAANAAN

Page 137: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

128 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

kepentingan pemakai.1 Pandangan tersebutlah yang dipahamioleh masyarakat umum. Akan tetapi keberadaan perpustakaantidak hanya sebatas itu, sejatinya perpustakaan mempunyaikomponen yang lebih kompleks untuk dapat eksis dan diminatioleh pengunjungnya. Perpustakaan di era modern ini sudahsemestinya lepas dari kungkungan pemikiran maupun anggapanklasik bahwa perpustakaan hanya sebagai gudangnya buku.Untuk waktu yang sangat lama, buku menjadi sumber dayapengetahuan yang utama, yang dihimpun oleh perpustakaan.Hal ini terjadi karena posisi perpustakaan dianggap hanyasebagai tempat penyimpanan saja, dan ternyata hingga abadmodern anggapan yang demikian masih belum bisa dihilangkan.

Sering terdengar ungkapan bahwa dunia dewasa ini beradadalam era informasi. Pandangan demikian memang benar karenaseperti kita ketahui dari salah satu fenomena yang dewasa inisudah mendunia dan berlangsung dengan kesempatan yangsangat tinggi ialah perkembangan dan berbagai terobosan dibidang teknologi informasi. Aplikasi pada dunia nyata pun sudahsangat beragam, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada lagisegi kehidupan dan penghidupan yang tidak disentuh olehinformasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sesungguh-nya dapat dijadikan kendaraan bagi perpustakaan untukmenyajikan berbagai informasi yang dikelolanya kepada pemustakasecara maksimal. Karena teknologi informasi ini menjanjikankecepatan, ketepatan, dan keakuratan dalam akses informasi.

Memang bukan sesuatu hal yang buruk atau bahkan dilarangjika tetap mengelola perpustakaan dengan cara konvensional.Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, mengapaperpustakaan itu dalam konteks kekinian perlu adanya sistem

1 Syihabuddin Qalyubi, dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi,(Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Adab IAINSunan Kalijaga, 2003), hal. 4.

Page 138: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 129

otomasi. Ketika bahan bacaan semakin meningkat jumlahnya,maka pengelolaannya pun dituntut semakin baik, terutama dalamhal kecepatan pelayanan. Maka otomasi perpustakaan menjadijawaban dari masalah ini. Dengan otomasi, di samping dapatmengelola bahan bacaan dengan lebih baik, dapat pula menjadimedia temu kembali yang cepat dan akurat. Ketika kitamembicarakan persoalan puas dan tidak puas bukan hanyaterletak pada sistem yang digunakan pada sebuah lembagatersebut, akan tetapi banyak faktor lain yang dapat mendukungtercapainya sebuah kepuasan. Di antaranya adalah kinerja SDMyang baik, lingkungan dan ruangan yang nyaman, barang/produkyang dibutuhkan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen/pengguna jasa, dll. Namun pada kesempatan kali ini penelitihanya akan membahas aspek kepuasan jika dilihat dari sistemotomasi perpustakaan yang diterapkan oleh perpustakaan.

B.B.B.B.B. MMMMManajemen Panajemen Panajemen Panajemen Panajemen Perpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaan

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris dari kata kerja“to manage” yang sinonimnya antara lain; ‘to hand’ berarti mengurus,“to control” berarti memeriksa, “to guide” berarti memimpin.Dalam kamus istilah populer, kata manajemen mempunyai artipengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaansumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran yangdiinginkan direksi. Manajemen berasal dari bahasa inggris,“Manage” yang memiliki arti mengelola/mengurus, mengendalikan,mengusahakan dan juga memimpin. “Manajemen adalah sebuahproses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasidengan cara bekerja secara bersama sama dengan orang - orangdan sumber daya yang dimiliki organisasi.”Ya, secara sederhanapengertian manajemen bisa diartikan seperti itu. Pengertianmanajemen menurut para ahli:

Page 139: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

130 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

1. Mary Parker F. “Pengertian manajemen adalah sebagaisuatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.”

2. George R. Terry. “Definisi Manajemen merupakan ilmusekaligus seni, manajemen adalah wadah di dalam ilmupengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secaraumum kebenarannya.”

3. Koontz. “Manajemen adalah suatu seni yang produktifyang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu.” Ilmu dan senitidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.

4. Stoner. “Ilmu Manajemen merupakan proses dalammembuat suatu perencanaan, pengorganisasian, pengendalianserta memimpin berbagai usaha dari anggota organisasi dan jugamenggunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapaitujuan yang ditetapkan.”

5. Wilson. “Manajemen adalah sebagai sebuah rangkaiantindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalamupaya mencapai sasaran organisasi. Proses merupakan suaturangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis.”

6. Oey Liang Lee. “Arti Manajemen adalah ilmu dan seniperencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan sertapengendalian (pengawasan) dari sumber daya perusahaan dalamupaya mencapai tujuan yang diinginkan.”

7. Lawrance A Appley. “Manajemen adalah sebuah senidalam mencapai tujuan yang diinginkan yang dilakukan denganusaha orang yang lain.”

Proses fungsi manajemen umumnya, ada beberapa prosesdan fungsi yang biasa diimplementasikan dalam kegiatanmanajemen:

1. Perencanaan: perencanaan adalah sebuah prosesmendifinisikan tujuan dari organisasi, menyusun strategi untukmencapai tujuan yang ditetapkan tersebut dan merancang

Page 140: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 131

aktivitas kerja organisasi tersebut. Perencanaan bisa diartikanupaya dalam mengantisipasi adanya kecenderungan di masamendatang dan penentuan sebuah strategi yang tepat agar bisamerealisasikan tujuan organisasi.

2. Pengorganisasian: pengorganisasian adalah proses yangmeliputi bagaimana strategi yang sudah dirumuskan pada saattahap perencanaan digambarkan pada sebuah strukturorganisasi yang tangguh, sesuai, dan lingkungan yang kondusif.Pengorganisasian bisa memberikan kepastian bahwa pihakpihak yang berada dalam organisasi bisa bekerja bersama samadengan efektif dan efisien.

3. Pengarahan: Pengarahan adalah tahap di mana programdiimplementasikan supaya bisa dilakukan oleh seluruh pihak yangterlibat dalam sebuah organisasi. Pengarahan sebuah upaya dalammemotivasi pihak pihak tersebut agar bisa melaksanakan tanggungjawabnya dengan kesadaran penuh dan tingkat produktivitasyang sangat tinggi.

4. Pengendalian: Pengendalian adalah upaya untukmemastikan semua kegiatan yang dijalankan bisa berjalandengan semestinya, sesuai dengan tahap dan target yang telahditetapkan walaupun ada beberapa perubahan perubahan mi-nor yang bisa terjadi didalam lingkungan yang dihadapi.

Pengertian perpustakaan di sini, maksudnya perpustakaanyang ada di suatu perguruan tinggi, universitas, institut, danperguruan tinggi sejenis dalam rangka pelaksanaan tri darmaperguruan tinggi. Peran perpustakaan yaitu segala fungsiperpustakaan perguruan tinggi sebagaimana yang disebutkandalam buku pedoman perpustakaan untuk perguruan tinggi.Adapun tugas (kewajiban) yang harus dilakukan perpustakaanperguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah danmerawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melak-sanakan administrasi perpustakaan. Penikmat perpustakaan

Page 141: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

132 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

adalah para pengguna/pemakai perpustakaan perguruan tinggisebagai almamaternya.

Dalam kajian yang lain banyak tokoh atau pakar yangmengartikan perpustakaan ialah sebagai berikut:

1. Menurut Sulistyo-Basuki: Perpustakaan ialah sebuahruangan, bagian sebuah gedung.ataupun gedung itu sendiri yangdigunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yangbiasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untukdigunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian bukudan terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahancetak,buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip(naskah), lembaran musik, berbagai karya musik, berbagai karyamedia audiovisual seperti filem, slid (slide), kaset, piringan hitam,bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikroburam(microopaque). Webster menyatakan bahwa perpustakaanmerupakan kumpulan buku, manuskrip, dan bahan pustakalainnya yang digunakan untuk keperluan studi ‘atau bacaan,kenyamanan, atau kesenangan.

2. Radom House: Dalam bukunya Dictionary of The EnglishLanguage, Perpustakaan adalah suatu tempat, berupa sebuahruangan atau gedung yang berisi buku dan bahan lain untukbacaan, studi, ataupun rujukan.

3. Menurut Ensiklopedia Britannica: Bahwa sebuahperpustakaan adalah himpunan bahan-bahan tertulis atautercetak yang diatur dan diorganisir untuk tujuan studi danpenelitian atau pembacaan umum atau kedua-duannya.

4. Menurut Reitz: Menyatakan bahwa perpustakaan adalahkoleksi atau sekumpulan koleksi buku atau bahan lainnya yangdiorganisasikan dan dipelihara unutk penggunaan/keperluanmembaca, konsultasi, belajar, meneliti, yang dikelola olehpustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka menyediakanlayanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Page 142: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 133

5. International Federation of Library Associations andInstitutions (IFLA): Perpustakaan yaitu kumpulan bahan tercetakdan non cetak dan/atau sumber informasi dalam komputer yangdisusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.

6. Ensiklopedi Wilkipedia: Dalam arti tradisional,perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupundapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namunperpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besaryang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi,dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampumembeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.Tetapi, dengankoleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpaninformasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempatpenimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya,mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD,dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang dataCD-ROM dan internet.Perpustakaan dapat juga diartikan sebagaikumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan,rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakikimanusia. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikankembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalamformat apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedungperpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modernini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinyaada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisadiakses lewat jaringan komputer).

7. Menurut P. Sumardji: Perpustakaan adalah koleksi yangterdiri dari bahan-bahan tertulis, tercetak maupun grafis lainnyaseperti film, slide, piringan hitam, tape, dalam ruangan ataugedung yang diatur dan diorganisasikan dengan sistem tertentuagar dapat digunakan untuk keperluan studi, penelitian,pembacaan dan lain sebagainya.

Page 143: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

134 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

8. Menurut C. Larasati M ilburga, dkk.,: Perpustakaan adalahsuatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahanpustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untukdipergunakan secara berkesi nambungan oleh pemakai nyasebagai sumber informasi.

9. Menurut Darmono: Perpustakaan pada hakekatnyaadalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagipemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempatkumpulan buku-buku atau tempat buku-buku dihimpun dandiorganisasikan sebagai media belajar siswa.

10. Menurut Wafford: Perpustakaan sebagai salah satuorganisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola danmemberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non bukukepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum.

11. Menurut Ibnu Ahmad Saleh: Perpustakaan adalahtempat pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka yangdiatur dan disusun dengan sistem tertentu, sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.

12. Perpustakaan Menurut UU NO 43. THN. 2007: Pasal 1:Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karyacetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Dengan demikian, perpustakaan dapat diartikan secara luassebagai salah satu unit kerja yang berupa tempat untukmengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksibahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan olehpemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai saranabelajar yang menyenangkan.

Page 144: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 135

C.C.C.C.C. KKKKKonsep Monsep Monsep Monsep Monsep Manajemen Panajemen Panajemen Panajemen Panajemen Perpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaan

Terdapat banyak variasi definisi manajemen yang diajukanoleh para tokoh. Perbedaan dan variasi definisi tersebutdisebabkan oleh sudut pandang dan latar keilmuan yang dimilikipara tokoh. Akan tetapi dari berbagai definisi yang diajukan tidakkeluar dari substansi manajemen pada umumnya, yaitu usahamengatur seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan. untukmengetahui lebih mendalam pengertian manajemen, berikutakan dibahas tentang asal usul semantik dan makna dasar, awalpenggunaan serta perkembangan kata manajemen. Secarasemantis kata manajemen yang umum digunakan saat iniberasal dari kata kerja to manage yang berarti mengurus,mengelola, menyelenggarakan, mengatur, mengemudikan. Padaperkembangan selanjutnya, kata management digunakan padasetiap bidang organisasi, mulai dari organisasi pemerintah,Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga profit, lembaganonprofit, dll. Hal ini menunjukan bahwa fungsi dan peranmanajemen sangat dibutuhkan.

Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Didin Hafidhuddin danHendri Tanjung disebuatkan bahwa “Management meansorganizing, handling, controling, and directing a particular thing oraffair2. Manajemen berarti mengorganisasikan, mengendalikan,mengontrol, dan pelangsungan sesuatu urusan. Luther Gulickdikutip oleh Hani Handoko mendefinisikan manajemen sebagaisuatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secarasistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusiabekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistemkerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.3 George R.

2 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Shariah Prinsiples On ManagementInpractice, (Jakarta: Gema Insani, 2006), hal. 2.

3 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2003), hal. 11.

Page 145: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

136 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Terry menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu proses yangkhas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorgani-sasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untukmenentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukanmelalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumberdaya lainnya.4

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwapengertian manajemen adalah suatu proses pengelolaan danpemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnyauntuk dapat mencapai tujuan organisasi/lembaga yang telahditentukan dengan efektif dan efisien. Pemanfaatan sumber dayamanusia (SDM) harus disesuaikan dengan kebutuhan dariorganisasi tersebut. Hal ini sangat dipengaruhi oleh latar belakangpendidikan/kemampuan dari SDM yang dibutuhkan. Seperti dikatakan dalam firman Allah pada surat As-Shaf ayat 4 yangdisebutkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang bergelutsesuai dengan kemampuannya.

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatubangunan yang tersusun kokoh”. (Q.S. As - Shaf: 4)

Keberhasilan sebuah lembaga akan sangat dipengaruhi olehkemampuan yang dimiliki para pekerjanya, hendaknya manajer/pemimpin lembaga dapat menempatkan anggotanya sesuaidengan keahlian yang dimilikinya. Hal ini akan memajukan

4 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsipdan Aplikasi Dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, (Bandung: PustakaEduca, 2010), hal. 3.

Page 146: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 137

lembaga yang sedang dipimpinnya. Selanjutnya definisiperpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, menurut kamusbesar Bahasa Indonesia Pustaka artinya kitab. Sedangkan definisiPerpustakaan menurut istilah adalah suatu unit kerja dari suatubadan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan pustaka baikberupa buku-buku, maupun bukan berupa buku yang diatursecara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapatdigunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkanbahwa manajemen perpustakaan adalah proses pemanfaatansumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk dapatmengelola bahan pustaka baik berupa buku maupun non bukusehingga dapat digunakan sebagai bahan informasi oleh setiappemakainya. Berangkat dari pengertian tersebut, maka adabeberapa ciri perpustakaan sebagai berikut:

a. Perpustakaan merupakan suatu unit kerja

b. Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka

c. Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai

d. Perpustakaan sebagai sumber informasi

Melihat ciri-ciri perpustakaan tersebut, maka perpustakaantidak hanya sekadar tempat menyimpan buku maupun non buku,namun harus ada pengelolaan (manajemen) terhadap bahanpustaka, pustakawan, pengguna dan tujuan yang jelas.

D. D. D. D. D. FFFFFungsi Mungsi Mungsi Mungsi Mungsi Manajemen Panajemen Panajemen Panajemen Panajemen Perpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaan

Seperti kita ketahui bersama bahwa di dalam perpustakaanterdapat koleksi yang digunakan untuk keperluan belajar,penelitian, membaca, dan sebagainya, maka perpustakaanmempunyai berbagai macam fungsi dalam rangka mencapaitujuan perpustakaan. Adapun fungsi manajemen perpustakaanadalah sebagai berikut:

Page 147: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

138 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan faktadan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenaimasa yang akan datang dengan jalan mengambarkan danmerumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapaihasil yang diinginkan dengan efektif dan efisien.5 Perencanaanmerupakan titik awal kegiatan perpustakaan dan harus disusundengan baik. Perencanaan berguna untuk memberikan arah,menjadi standar kerja, memberikan karangka pemersatu danmembantu memperkirakan peluang. Dalam penyusunanperencanaan hendaknya tercakup siapa (who) yang bertanggungjawab, apa (what) yang dilakukan, bagaimana (how) caramelaksanakannya, kapan (when) pelaksanaannya, di mana(where) dilakukannya, mengapa (why) dan berapa anggaran yangdiperlukan. Dengan demikian, perencanaan itu merupakanlangkah awal sebelum melakukan fungsi-fungsi manajemen yanglain.6 Pengembangan perpustakaan memerlukan perencanaanyang matang yang dalam pengembangannya perlu dipikirkantentang SDM, sumber informasi, sistem dan sumber dana dengantetap memperhatikan manajemen, peran, dan keahlian yangdimiliki. Kebutuhan SDM untuk perpustakaan perlu direncanakandengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut: jenis kegiatan,kualitas dan kuantitas tenaga, spesialisasi, pemanfaatan teknologiinformasi, dana, dan tingkat pendidikan pemakai. Dan perludipikirkan juga bahan informasi yang akan dikelola olehperpustakaan, baik bahan buku maupun nonbuku, hal itudisebabkan oleh keanekaragaman bahan informasi sehinggamemerlukan spesialisasi tenaga yang akan menanganinya.

5 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), hal. 249.

6 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Pinus BookPublisher, 2007), hal. 23.

Page 148: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 139

Demikian pula dalam penyusunan perencanaan perlu dipikirkantentang sistem yang akan diberlakukan di perpustakaan,misalnya tentang sistem pengadaan koleksi, sistem inventarisasi,sistem katalogisasi, sistem klasifikasi, sistem sirkulasi, atau punsoftware yang akan digunakan. Mengingat begitu pentingnyaperencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:

1) Perencanaan merupakan dasar pelaksanaan aktivitas:Pemimpin perpustakaan tidak akan mampu melaksanakanfungsi manajemen dan kepemimpinan dengan baik tanpaperencanaan yang sudah ditetapkan. Perencanaan yang memadaiakan memberikan petunjuk kepada pemimpin perpustakaanmengenai sistem organisasi, prosedur dan kebijakan yangditempuh, kualifikasi tenaga yang dibutuhkan, dan kearah manatenaga harus digerakkan untuk melakukan pekerjaan dan tugas-tugas kepustakawanan.

2) Perencanaan merupakan alat pengawasan: Pengawasansebenarnya merupakan upaya sistematis untuk menetapkanstandar prestasi sesungguhnya dengan standar yang telahditetapkan. Dengan adanya perencanaan akan diketahui adanyapenyimpangan langkah yang kemudian dapat dilakukanpengukuran signifikansi penyimpangan itu. Oleh karena itupengawasan harus didasarkan pada perencanaan. Perencanaanyang jelas, lengkap, dan terpadu akan mampu meningkatkanefektivitas pengawasan.

3) Perencanaan yang proporsional akan membawaefektivitas dan efisiensi: Dengan adanya perencanaan, seorangpemimpin perpustakaan akan berusaha untuk mencapai tujuandengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk yanglebih besar. Oleh karena itu, dalam penyusunan rencana perludiantisipasi adanya akibat-akibat yang tidak dikehendaki dansedapat mungkin dihindarkan atau setidaknya dikurangi. The

Page 149: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

140 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

principle of planning states that “effective planning result in plansthat are objective, structured and flexible, and the extent to whichresultant plans possess these characteristics is a measure of theirprobable success”7 Prinsip dari perencanaan suatu lembaga yaituperencanaan yang efektif, yang bisa menghasilkan rencana yangobjektif, terstruktur, mudah dan luas, yang dapat menghasilkankarakteristik proses perencanaan yang bisa menyakinkankemungkinan kesuksesan suatu perencanaan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan penyatuan langkah dariseluruh kegiatan yang akan dilaksanakan. Penyatuan langkahini sangat penting, agar tidak terjadi tumpang tindih dalampelaksanaan tugas. Proses mengorganisasikan sebuahperpustakaan akan berjalan dengan baik apabila memiliki SDM,sumber dana, prosedur, dan adanya koordinasi yang baik sertapengarahan pada langkah-langkah tertentu. Dalam sistempengorganisasian perpustakaan perlu diperhatikan elemen-elemen perpustakaan yang antara lain terdiri dari kegiatan, SDM,sistem, sumber informasi, sarana dan prasarana serta dana.Pengorganisasian perpustakaan merupakan tanggung jawabpegawai perpustakaan. Pengorganisasian merupakan aspekmanajemen yang menyangkut penyusunan organisasi manusiadan bahan atau materi. Kegiatannya meliputi: (1). Pengaturanpelayanan peminjaman yang efisien pengguna perpustakaan.(2) Menyediakan sistem yang efisien mengenai pelayananpemesanan bahan atau koleksi yang ada di perpustakaan danmemberikan sistem peminjaman silang layan (inter-library loon)untuk bahan-bahan yang berada di perpustakaan lain. (3)Memberikan sistem yang fleksibel bagi peserta didik, baik

7 Henry L. Sisk, Prinsiples Of Management (A System Approach To TheManagement Process), (Philippine: South-Western Publishing Company,1969), hal. 100.

Page 150: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 141

perorangan maupun kelompok, serta staf pengajar untukmenggunakan perpustakaan sekolah untuk tujuan proses belajarmengajar. (4) Menjalankan suatu sistem yang memungkinkansumber-sumber informasi dalam bentuk perangkat keras (jikadipusatkan) dapat digunakan dengan cara yang sehemat danseefisien mungkin keberbagai tempat di sekolah. (5) Mengaturproduksi sumber belajar di dalam perpustakaan sekolah. (6)Mengawasi dan mengatur pekerjaan bagi pustakawan atau stafperpustakaan yang lain.8 Sebagaimana diketahui bahwa organisasitimbul karena adanya kebutuhan untuk mengumpulkan orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama sehingga terjadipembagian kerja. Hal ini akan efektif apabila di dalam organisasitersebut terdapat struktur organisasi yang jelas, baik secaramikro maupaun makro. Struktur organisasi merupakanmekanisme formal dalam pengelolaan organisasi itu sendiri yangdidalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda-beda. Hal ini akan tampak jelas apabiladisusun pada suatu bagan formal organisasi. Melalui bagan iniakan tampak fungsi-fungsi, pembagian unit, dan posisi organisasiserta ditunjukan hubungan antara unit-unit tersebut.

Sistem pengorganisasian yang proporsional padaperpustakaan akan menumbuhkan kreativitas karena adanyakelancaran komunikasi dan interaksi antarindividu dan antarunit kerja. Dengan adanya komunikasi yang baik diharapkanakan menjadikan organisasi perpustakaan yang solid dan tujuanserta sasarannya dapat tercapai secara optimal.

Agar organisasi perpustakaan berjalan dengan baik, adabeberapa prinsip yang menjadi landasan geraknya, antara lain:9

8 Sulistia dkk, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Universitas Terbuka,Depdikbud, 1995), hal. 27-28

9 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan, (Yogyakarta: GAMA MEDIA, 2008), hal,277.

Page 151: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

142 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

1) Perumusan tujuan

Tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh seluruhelemen yang terkait dalam organisasi itu. Dengan tujuan tertentu,aktivitas-aktivitas yang dilakukan akan mengarah pada tujuanyang telah dirumuskan.

2) Pembagian kerja

Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanyapembagian tugas yang jelas. Tanpa pembagian tugas yang jelasmaka akan terjadi tumpang tindih pekerjaan dan dari sini akanterjadi pemborosan.

3) Pembagian wewenang

Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing orangatau kelompok dalam organisasi, maka dapat dihindarkan terjadi-nya benturan kepentingan dan tindakan. Hal itu dimungkinkankarena setiap orang akan mengetahui batas-batas wewenanguntuk bertindak.

4) Kesatuan komando

Dalam sistem organisasi yang baik harus ada kesatuankomando/perintah agar tidak terjadi kebingungan ditingkatpelaksana. Oleh karena itu dalam sistem organisasi perpustakaanperlu dihindarkan adanya dualisme pengaruh dan kekuasaandalam berbagai tingkat manajerial, baik pada manajer puncak,manajer menengah, maupun manajer lini.

5) Koordinasi

Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan padasatuan-satuan yang terpisah dalam suatu lembaga untukmencapai tujuan organisasi secara efisien. Koordinasi ini sangatpenting bagi suatu lembaga untuk menyatukan langkah,mengurangi benturan tugas, dan mengurangi konflik internal.

Page 152: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 143

Kehadiran pustakawan diperlukan dalam mengelolaperpustakaan, karena pustakawan merupakan tenaga ahli danprofesional yang dapat merealisasikan tujuan perpustakaan yangtelah ditetapkan. Sebaliknya suatu urusan tidak akan menemuikesuksesan apabila dikelola kepada selain ahlinya. Hal ini sesuaidengan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Hadis dari Muhammad bin Sinan berkata: hadis dari Fulaih, hadisdari Ibrahim bin Mundzir berkata: Hadis dari Muhammad binFulaih berkata: hadis dari Hilal bin Ali, dari ‘ato’ bin Yasar, dariAbi Hurairoh RA. Ketika Nabi SAW sedang berbicara dalamsebuah majlis muncul seorang bangsa arab dan bertanya kapankahdatangnya hari kiamat? Rasul melanjutkan pembicaraannya itumenurut sebagian sahabatnya, Rasul menyimak pertanyaankemudian hendak menjawabnya, beberapa sahabat yang lainmenanyakannya bahwa rasul tidak mendengar pertanyaantersebut. Ketika Rasulullah telah menyelesaikan pembicaraannyaia berkata: Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?Orang arab badui berkata : aku di sini ya Rasulullah, kemudianNabi bersabda: Ketika amanat diabaikan, maka tunggulahkehancurannya. Orang Badui bertanya bagaimana ia diabaikan?Nabi menjawab: ketika suatu urusan diserahkan kepada selainahlinya maka tunggulah kehancurannya. (H.R. Bukhari).10

Bisa dibayangkan jika perpustakaan tidak memilikipustakawan yang profesional, maka pengelolaanya tidak akansebaik seperti perpustakaan yang memiliki pustakawan yangprofesional. Ketidaksuksesan sebuah lembaga sangat dipengaruhioleh tenaga-tenaga profesional yang ada di dalamnya.

c. Penggerakan (Actuating)

Menurut Terry (1997) penggerakan (actuating) adalahmerangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Menggerakkan

10 Al-Buhari dan Al-Sindi, Shahih Bukhari Bihasiyat Al-Imam Al-Sindi, (Lebanon:Dar Al-Kotob Al-ilmiyah 2008), hal. 2-3.

Page 153: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

144 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

adalah tugas pemimpin dan kepemimpinan. Menggerakkanmenurut Keith Davis (1972) ialah kemampuan pemimpinmembujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telahditetapkan dengan penuh semangat. Fungsi penggerakkanmerupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karenasecara langsung berkaitan dengan manusia dengan segala jeniskepentingan dan keutuhannya. Dengan demikian, penggerakanmerupakan tanggung jawab pimpinan perpustakaan, dan peranseorang pemimpin diperlukan dalam mendorong para stafnya.

d. Pengawasan (Controling)

Pelaksanaan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab dalamperpustakaan perlu adanya pengawasan, yang pada umumnyamerupakan coercion atau compeling artinya proses yang bersifatmemaksa agar kegiatan pelaksanaan dapat disesuaikan denganrencana.11

Good control is that one that was already built in a programplanned.12 Pengawasan yang baik adalah salah satu persiapandalam pembentukan program perencanaan. Prihal pengawasanhendaknya direncanakan dengan baik, supaya dapat mencapaitujuan dengan maksimal.

Pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikandan membina sebagai upaya pengendalian mutu. Melaluipengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana,kebijakan dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakandengan lebih baik. Pengawasan terhadap perpustakaan sekolahdimaksudkan untuk mengetahui efektivitas perpustakaan. Untukmengetahui efektivitas ini perlu diketahui dulu tentang indikator

11 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2006), hlm.102.

12 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Shariah Prinsiples On ManagementInpractice, (Jakarta: Gema Insani, 2006), hal. 179.

Page 154: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 145

kinerja perpustakaan. Kinerja perpustakaan adalah efektivitasjasa yang disediakan perpustakaan dan efisiensi sumber dayayang digunakan untuk menyiapkan jasa. Untuk menilai efektivitaskinerja perpustakaan dikenal dengan beberapa teori yaitukonsep kriteria. Dengan konsep tersebut memungkinkan untukmenilai efektivitas perpustakaan sekolah melalui pengukuranterhadap akses, biaya, kepuasan pemakai, rasio biaya,keuntungan dan penggunaan.

e. Evaluasi (Evaluating)

Evaluasi adalah pembuatan pertimbangan menurut suatuperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggung-jawabkan.13 Sedangkan evaluasi di dalam perpustakaan adalahcara untuk mengontrol kualitas program pelayanan perpustakaandengan cara memeriksa apabila semua aspek perpustakaansudah mencapai standar yang diharapkan. Hasil dari evaluasidapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukanlangkah-langkah perbaikan dan sekaligus untuk merencanakanprogram-program yang akan datang.

Aspek-aspek yang dievaluasi dalam perpustakaan adalahsebagai berikut:

1) Evaluasi koleksi meliputi bagaimana cara-cara koleksidipilih, diolah, diorganisasikan dan dilayankan kepada parapemustaka/pengunjung.

2) Evaluasi ruangan dan perlengkapan yaitu memperhatikanluas ruangan yang disediakan untuk penempatan koleksi, jumlahtempat duduk, macam-macam perlengkapan perpustakaan,keadaannya dan lain-lainnya.

3) Evaluasi pelayanan perpustakaan meliputi pelayananpeminjaman koleksi, pelayanan referensi dan informasi, pelayanan

13 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan..., hal. 107.

Page 155: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

146 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

bimbingan kepada pembaca dan pelayanan jam bukaperpustakaan.

4) Staf, tercapainya tujuan perpustakaan sekolah harusmemiliki pustakawan yang mampu malayani peminjaman dansebagainya.

5) Dana, untuk memberikan pelayanannya, perpustakaansangat tergantung pada dana yang disediakan untuk pembelianbuku-buku, majalah, perbaikan buku-buku yang rusak dankegiatan pelayanan yang lain.

Kelima fungsi manajemen di atas merupakan rangkaiankegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, sehingga dalampelaksanaannya diperlukan usaha dan kerja sama dari pihak-pihak yang terkait. Berhasil atau tidaknya dalam pencapaiantujuan tesebut tergantung dari usahanya sendiri. Sebagaimanafirman Allah dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaumsebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (Q.S.Ar-Ra’d: 11)14

Berkenaan dengan manajemen perpustakaan sekolah makafungsi-fungsi manajemen harus dijalankan dengan baik. Hal inimengingat pentingnya kedudukan perpustakaan dalam prosespendidikan. Perpustakaan menyimpan beragam koleksi yangmenunjang kurikulum di lembaga pendidikan, sehingga iadiibaratkan sebagai jantung pendidikan yang memberikankontribusi berharga dalam meningkatkan mutu pendidikan.Adapun fungsi lain dari perpustakaan dalam pendidikan adalah:15

14 Soenarjo,S.H., Al-Qur’an dan Terjemah, hal, 371.15 Darmono, Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan sekolah, (Jakarta: PT

Grasindo, 2004), hal. 3-4.

Page 156: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 147

a. Fungsi Informasi perpustakaan menyediakan berbagaiinformasi yang meliputi bahan tercetak, terekam, maupunkoleksi lainnya.

b. Fungsi pendidikan perpustakaan menyediakan berbagaiinformasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan.

c. Fungsi Kebudayaan perpustakaan menyediakanberbagai informasi sebagai sarana untuk meningkatkan mutukehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagairekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup danmutu kehidupan manusia baik secara individu maupunkelompok, menumbuhkan budaya baca dikalangan pengguna,mendorong tumbuhnya kreativitas dalam kesenian.

d. Fungsi rekreasi perpustakaan dapat menunjangberbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

e. Fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagaiinformasi untuk menunjang kegiatan penelitian.

f. Fungsi deposit Perpustakaan berkewajiban menyimpandan melestarikan semua bahan pustaka yang ada.

E.E.E.E.E. MMMMManajemen SDM Panajemen SDM Panajemen SDM Panajemen SDM Panajemen SDM Perpustakaan Serpustakaan Serpustakaan Serpustakaan Serpustakaan Sekolah/Mekolah/Mekolah/Mekolah/Mekolah/Madrasahadrasahadrasahadrasahadrasah

Sumber daya manusia perpustakaan sekolah adalah orangyang memiliki wewenang maupun yang bertugas dalammengelola perpustakaan. Sumber daya manusia ini dimungkinkanterdiri atas guru, pustakawan, dan karyawan. Yang bertugasmelaksanakan kegiatan perpustakaan seperti pengadaan,pecatatan, klasifikasi, katalogisasi, penjajaran, pengawetan, danpemberdayaan perpustakaan. Petugas perpustakaan sekolahadalah seorang yang telah diangkat oleh pejabat yang berwenanguntuk menjabat atau melaksanakan tugas-tugas sehubungandengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah karena dianggapmemenuhi syarat-syarat tertentu. Pejabat yang berwenang

Page 157: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

148 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

mengangkat petugas perpustakaan sekolah adalah kepalasekolah. Tugas-tugas yang berkaitan dengan penyelenggaraanperpustakaan berhubungan dengan pengadaan bahan-bahanpustaka, mengkasifikasikan, katalogisasi buku-buku, melayanipeminjaman dan pengembalian, dan lain sebagainya. Apabilaseseorang yang menangani perpustakaan sekolah belummemenuhi syarat diploma III maka disebut tenaga perpustakaan.Sebab, pustakawan adalah jabatan profesi yang menuntutpendidikan akademik minimal diploma III dalam bidangperpustakaan, dokumentasi, dan informasi.

1) Peran dan Tanggung Jawab SDM Perpustakaan

Berikut beberapa tugas pustakawan, guru pustakawan, dantenaga administrasi perpustakaan sekolah antara lain:

a) Pustakawan

Sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi akademik yangdimiliki, seorang pustakawan memiliki berbagai tugas, Pertama,melaksanakan pengadaan. Pengadaan dapat dilakukan dengancara pembelian/langganan, tukar-menukar, titipan, hadiah,sumbangan, infaq, wakaf, atau membuat sendiri. Terkait denganpengadaan, dibutuhkan perencanaan anggaran, jenis koleksi,penahapan dalam pengadaan. Kedua, mengolah bahan pustaka.Pustakawan bertanggung jawab penuh atas kegiatan pengolahanini meskipun dalam pelaksanaannya dibantu oleh tenagaadministrasi dan guru pustakawan. Kegiatan pengolahan inimeliputi pencatatan, klasifikasi, katalogisasi, pelabelan,penjajaran, pelestarian, dan pengawetan. Ketiga, memberdayakanbahan informasi. Bahan informasi yang dikelola perpustakaansekolah perlu diberdayakan secara optimal agar memberikanmanfaat kepada masyarakat. Pemberdayaan ini antara lainberupa penyediaan jasa informasi, sirkulasi, referensi, pelayananfotokopi, penelusuran literatur, pelayanan baca di tempatmaupun pelayanan internet.

Page 158: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 149

b) Guru Pustakawan

Menurut Lasa HS, guru pustakawan adalah guru sekolahyang mendapatkan pendidikan atau pelatihan bidang per-pustakaan idealnya minimal berbobot 30 SKS. Selain mengajar,guru tersebut juga memiliki tugas di perpustakaan sekolah.Diperlukannya guru perpustakaan adalah karena adanyaperubahan pembelajaran dari teacher centered ke student centered.Dengan perubahan ini, keberadaan guru perpustakaan memilikifungsi penting untuk membantu kepala sekolah dalammengoptimalkan fungsi dan peran perpustakaan sekolah.Mereka diharapkan mampu menggugah kesadaran kalangansekolah tentang pentingnya perpustakaan dalam mendukungusaha untuk mempromosikan perpustakaan sekolah sebagaimedia pembelajaran. Atau, secara sederhana posisi gurupustakawan sebagai agen perubahan, mempengaruhi, danmengarahkan seluruh komponen sekolah mencapai kualitaspendidikan, dan membentuk lingkungan sekolah yang kondusifuntuk melakukan proses belajar. Oleh karena itu, guru pustakawanhendaknya memiliki kompetensi, ilmu pengetahuan danketrampilan khusus.

c) Tenaga Administrasi

Tenaga administrasi yang dimaksudkan di sini adalah tenagaadministrasi yang bertugas di perpustakaan sekolah. Tugasnyaadalah melaksanakan kegiatan administrasi perpustakaan danmembantu pelaksanaan tugas tugas kepustakawanan. Misalnya,mengurus surat- menyurat, memasang label buku, membantuentri data, melaksanakan pembuatan laporan, dan lain sebagainya.

2) Pembinaan dan Pengembangan Kompetensi PetugasPustakawan

Pembinaan petugas perpustakaan adalah segenap usahayang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan,dan moral dan moral kerja petugas perpustakaan sekolah.

Page 159: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

150 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Pembinaan petugas perpustakaan sekolah mengacu padapembinaan kemampuannya agar kariernya bertumbuh, sertamemiliki semangat dan kegairahan kerja. Pembinaan petugasperpustakaan sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah.

a) Pembinaan Kemampuan Petugas

Pembinaan kemampuan petugas bertujuan meningkatkanpengetahuan dan ketrampilan petugas perpustakaan sekolah.Untuk mencapai itu, harus diketahui terlebih dahulu kemampuandasar yang harus dimiliki oleh masing masing petugasperpustakaan sekolah.

b) Pembinaan Moral Kerja Petugas

Moral kerja petugas juga harus dibina agar para petugasperpustakaan memiliki moral kerja yang tinggi sebab, moralkerja yang tinggi dapat mempertinggi produktivitas kerja. Makadari itu, pembinaan moral kerja ini tidak bisa dipandang sebelahmata. Usaha yang bisa dilakukan kepala sekolah untuk membinamoral kerja petugas perpustakaan sekolah dapat dilakukandengan cara memberikan gaji atau tunjangan yang cukup kepadapetugas perpustakaan sekolah sesuai dengan kemampuaansekolah, memberikan perhatian yang setinggi-tingginya padakondisi kerja petugas perpustakaan sekolah, kepala sekolah selalumemberikan bimbingan, pengarahan, dan tidak memberikanintruksi dengan semena-mena yang menyinggung perasaanpetugas perpustakaan.

Jadi, dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa sumberdaya manusia perpustakaan sekolah hendaknya memlikipengetahuan maupun ketrampilan tentang perpustakaan.Sumber daya manusia itu sendiri dapat berasal dari seorangyang murni sebagai pustakawan maupun guru pustakawan danjuga tenaga perpustakaan yang diangkat oleh pihak yangberwewenang disekolah tersebut.

Page 160: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 151

FFFFF..... SSSSSistem Pistem Pistem Pistem Pistem Perpustakan dan erpustakan dan erpustakan dan erpustakan dan erpustakan dan TTTTTeknologi Ieknologi Ieknologi Ieknologi Ieknologi Informasi (nformasi (nformasi (nformasi (nformasi (TI)TI)TI)TI)TI)

Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat cepatsudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi,hal ini menyebabakan perubahan sistem pada instansi, jugaharus mengubah cara kerja mereka. TI banyak digunakan untukpengelolaan pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensi yangsudah terbukti mampu mempercepat kinerja pada akhirnyaakan meningkatkan keuntungan, baik secara finansial maupunjaringan. Penggunaan TI dalam kehidupan sehari-hari memper-mudah pertukaran informasi sehingga penyebaran pengetahuanmenjadi begitu cepat. Kemajuan paling terlihat adalah padapenggunaan TI dalam proses pengolahan data menjadi informasidengan cepat dan dilakukan secara otomatis.

Perkembangan dunia perpustakaan dilihat dari segi koleksidata dan dokumen yang disimpan, diawali dari perpustakaantradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi tanpa bukukatalog, kemudian muncul perpustakaann semi modern yangmenggunakan katalog. Perkembangan mutakhir adalahmunculnya perpustakaan digital yang memiliki keunggulandalam kecepatan pengaksesankarena berorientasi ke data digitaldan media jaringan komputer (internet). Selain itu dari segimanajemen (teknik pengolahan), dengan semakin kompleksnyakoleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaanTI untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistemyang dikembangkan kemudian dikenal dengan sebutan sistemotomasi perpustakaan.

Otomasi Perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaanperpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi(TI).16 Sistem Otomasi Perpustakaan atau Library Automation

16 A. Dwi Yoga, Otomasi Perpustakaan, (Semarang: PSKP XV UNIKA, 2010),hal. 2

Page 161: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

152 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

System adalah software yang beroperasi berdasarkan pangkalandata untuk mengotomasikan kegiatan perpustakaan. Denganbantuan TI maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepatdan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksimenjadi lebih cepat dan akurat untuk ditelusur kembali.Pengertian otomasi mencakup konsep proses atau hasil membuatmesin swatindak dan/atau swakendali dengan menghilangkancampur tangan manusia dalam proses tersebut. Bila konseptersebut diterapkan dalam perpustakaan, berarti proses atauhasil membuat mesin swatindak dengan menghilangkan campurtangan pustakawan. Hal ini agak kabur, karena itu definisiotomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasiuntuk kepentingan perpustakaan, mulai dari pengadaan hinggake-jasa informasi bagi pembaca.17 Karena keterbatasan aplikasiteknologi informasi pada perpustakaan, sering digunakan istilahkomputerisasi perpustakaan karena pada awalnya merupakansatu atau beberapa aspek aplikasi komputer pada kegiatanperpustakaan.

G.G.G.G.G.PPPPPenerapanenerapanenerapanenerapanenerapan TTTTTeknologi Ieknologi Ieknologi Ieknologi Ieknologi Informasi di Pnformasi di Pnformasi di Pnformasi di Pnformasi di Perpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaan

Penerapan TI di perpustakaan dapat difungsikan dalamberbagai bentuk, antara lain:

a. Sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan.Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sisteminformasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi,katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota,statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkansebagai bentuk otomasi Perpustakaan.

17 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan(Strategi Perancangan Perpustakaan Digital), (Yogyakarta: Kanisius, 2008),hal. 14

Page 162: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 153

b. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan danmenyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam formatdigital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini seringdikenal dengan Perpustakaan Digital.

Kedua fungsi penerapan TI ini dapat terpisah maupunterintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung darikemampuan software yang digunakan, sumber daya manusiadan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukungkeduanya. Penerapan TI di perpustakaan merupakan wujud darisuatu perubahan layanan. Perubahan ini yang mendorongperpustakaan untuk melakukan modernisasi pelayanan danmenerapkan TI dalam melaksanakan aktivitas kesehariannya.Tuntutan besar ini seakan menjadikan tantangan bagiperpustakaan untuk berbenah dan selalu inovatif untuk dapatmemberikan layanan yang terbaik melalui fasilitas TI.

Sistem otomasi perpustakaan yang baik adalah yangterintegrasi, mulai dari system pengadaan bahan pustaka,pengolahan bahan pustaka, sistem pencarian kembali bahanpustaka, sistem sirkulasi, membership, pengaturan dendaketerlambatan pengembalian, dan sistem reporting aktivitasperpustakaan dengan berbagai parameter pilihan. Lebihsempurna lagi apabila sistem otomasi perpustakaan dilengkapidengan barcoding (penggunaan barcode untuk mempercepatpembacaan sebuah kode), dan mekanisme pengaksesan databerbasis web dan internet. Barcode adalah code containing alpha-numeric or numeric data encoded into a series of thick and thin linesor bars.18 Barcode ini terdiri dari garis-garis tebal dan tipis yangjika di lewatkan pada suatu light-sensitive device (alat-alat pekacahaya untuk capture image, seperti pada kamera atau scaner),pola garis-garis tersebut akan terdeteksi secara elektronik.

18 Lucy A. Tedd, An Introduction To Computer-Based Library Sistems, (England:John Wiley & Sons Ltd, 1993), hal. 25

Page 163: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

154 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Barcode sering kita temukan di supermarket-supermarket ataudi tempat lain. Di perpustakaan, barcode inidigunakan untukmengidentifikasi jenis buku yang dipinjam oleh seorangpeminjam atau jenis barang lainnya yang ditransaksikan.

H. H. H. H. H. MMMMManfaat anfaat anfaat anfaat anfaat SSSSSistemistemistemistemistem O O O O Otomasi Ptomasi Ptomasi Ptomasi Ptomasi Perpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaan

Otomasi perpustakaan dengan menerapkan kemajuan TIakan memberikan manfaat:19

a. Mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalamperpustakaan

b. Memberikan layanan yang lebih baik kepada penggunaperpustakaan

c. Meningkatkan citra perpustakaan

d. Pengembangan infrastruktur nasional, regional, dan global

Dalam sebuah sistem otomasi perpustakaan terdapatbeberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkaitsatu dengan lainnya. Unsur-unsur tersebut antara lain:

a. Pengguna (Users)

Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistemotomasi perpustakaan. Dalam pembangunan sistem perpustakaanhendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi denganpengguna-penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yangnantinya sebagai operator atau teknisi, serta para anggotaperpustakaan. Apa misi organisasi tersebut? Apa kebutuhaninformasi mereka? Seberapa melek komputerkah mereka?,apakah pelatihan dibutuhkan? Itu beberapa pertanyaan yangharus dijawab dalam mengembangkan sistem otomasi

19 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan(Strategi Perancangan Perpustakaan Digital), hal. 23.

Page 164: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 155

perpustakaan. Otomasi perpustakaan baru bisa dikatakan baikbila memenuhi kebutuhan pengguna, baik staf maupun anggotaperpustakaan. Tujuan dari sistem otomasi perpustakaan adalahuntuk memberikan manfaat kepada pengguna. Pustakawan yangbersangkutan harus dilibatkan, mulai dari tahap perencanaandan pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing pustakawanharus dikumpulkan untuk menjamin kerja sama mereka.Tenaga-tenaga inti yang dilatih untuk menjadi operator, teknisi,dan administrator sistem harus diidentifikasikan dan dilatihsesuai bidang yang akan dioperasikan.

b. Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras artinya perlengkapan fisik sebuah sistemkomputer.20 Sebuah mesin yang dapat mengelola data menjadiinformasi secara cepat dan tepat serta diperlukan program untukmenjalankannya. Fungsi perangkat keras untuk mengumpulkandata dan mengonversinya kedalam suatu bentuk yang dapatdiproses oleh komputer. Perangkat keras otomasi perpustakaanantara lain, komputer, scanner, digital camera, dan CD Writer.Hardware komputer secara fungsional dibedakan menjadi empatmacam perangkat, yaitu perangkat masukan (input device),perangkat proses (process device), perangkat keluaran (outputdevice), dan perangkat penyimpanan (memory/storage device).21

Biasanya hardware tersebut dilengkapi dengan hardwarependukung untuk multimedia dan jaringan, agar dapatberkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yanglainnya, semua perangkat teresbut harus saling terintegrasiantarbagian dengan perantara program yang telah disiapkanuntuk melakukan komunikasi.

20 Sulistio Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi, (Jakarta: Gramedia, 1992),hal. 123.

21 Aji Supriyanto, Pengantar Teknologi Informasi, (Jakarta: Salemba Infotek,2005), hal,

Page 165: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

156 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

c. Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untukmenggambarkan instruksi-instruksi yang memberi tahuperangkat untuk melakukan suatu tugas sesuai dengan perintah.Perangkat lunak merupakan program atau sekumpulan instruksiyang memungkinkan sistem komputer melaksanakan pengolahan.Tanpa perangkat lunak, perangkat keras tidak ada gunanya.22

Program merupakan kumpulan intruksi yang memerintahkansistem komputer melaksanakan suatu tugas. Pada tingkat palingdasar, intruksi mungkin berupa kode yang menunjukanbagaimana kegiatan dilaksanakan. Tujuan dari sistem komputeradalah untuk mengonversi data menjadi informasi. Data dapatdigambarkan menjadi bahan baku, apakah dalam bentuk kertas,elektronik, atau benttuk yang lain, yang diproses oleh komputer.Dengan kata lain, data terdori dari fakta atau angka sebagai bahanbaku yang diproses menjadi informasi. Perangkat lunak untukotomasi perpustakaan seperti CDS/ISIS dari UNESCO yang dapatdiperoleh secara gratis melalui internet. Secara umum fungsisoftware komputer yang utama adalah melakukan aktivitasbersama-sama dengan hardware, menyediakan segala sumberdaya yang bisa digunakan pada sebuah komputer, bertindaksebagai perantara antara pengguna dengan perangkat kerasuntuk melakukan aktivitas dengan perintah yang harus dilakukandalam software komputer.

d. Jaringan (Network)

Otomasi perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhanakan pemanfaatan sumber daya bersama melalui teknologiinformasi. Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebihkomputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasidata. Komunilasi data yang bisa dilakukan melalui jaringan

22 Sulistio Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi, hal. 127

Page 166: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 157

komputer dapat berupa data, teks, gambar, video, dll. Untukmembangun sebuah jaringan komputer harus diperhatikantentang situasi dan kondisi organisasi yang akan membangunjaringan tersebut, misalnya bangunan, kecepatan aksesnya, biayaoperasional, dll.

e. Data

Data merupakan bahan baku informasi. Data dapat berupaalfabet, angka maupun simbol khusus.

f. Manual/penduan operasional

Biasa disebut prosedur adalah penjelasan bagaimanamemasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras,atau perangkat lunak. Manual adalah kunci bagi kelancaran suatusistem otomasi perpustakaan. Melalui jaringan internet sertaperkembangan teknologi informasi saat ini, semua pekerjaansemakin mudah sehingga memungkinkan seseorang mencarireferensi dengan mudah. Ketika seseorang mulai menulis,apakah untuk keperluan pribadi atau pekerjaan kantor/sekolahdibutuhkan setumpuk referensi berupa buku, jurnal, atau bentukinformasi lainnya. Agar gagasan yang dituangkan didukung data-data yang benar dan akurat, diperlukan kejelian setiap orangdalam mencari referensi.

Pada saat ini, ketika segala urusan yang berkaitan pemakaianinformasi sudah semakin kompleks, maka bantuan komputermutlak diperlukan. Sebagai pengolah informasi, komputer memilikibeberapa karakteristik sehingga tepat untuk digunakan.

I. I. I. I. I. KKKKKepuasan Pepuasan Pepuasan Pepuasan Pepuasan Pelanggan/Layanan Pelanggan/Layanan Pelanggan/Layanan Pelanggan/Layanan Pelanggan/Layanan Perpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaanerpustakaan

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita ataulembaga untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dankarena itu akan berpengaruh pada performansi lembaga.23 Pada

23 Vincent Gaspers, Total Quality Management (Jakarta: Gramedia, 2008), hal.33.

Page 167: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

158 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

dasarnya kepuasan pelanggan dapat didefinisikan secarasederhana sebagai suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan,dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yangdikonsumsi.24 Kepuasan pelanggan merupakan tanggapanperilaku, berupa evaluasi pelanggan terhadap suatu barang ataujasa yang dirasakannya dibandingkan dengan harapan atauekspektasi terhadap produk atau jasa tersebut.

Banyak pakar yang memberikan definisi mengenaikepuasan pelanggan. Engel mengungkapkan bahwa kepuasanpelanggan merupakan evaluasi pengguna jasa sebuah lembaga,di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikanhasil (out come) sama atau melampaui harapan pelanggan,sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperolehtidak memenuhi harapan pelanggan. Sedangkan pakar pemasaran,Kotler menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkatperasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasilyang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.25

Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsidan ekspektasi mereka, kita sebagai lembaga yang memasokproduk perlu mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhihal tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi danharapan pelanggan adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-halyang dirasakan pelanggan.

b. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi prosuk dariperusahaan maupun pesaing-pesaingnya.

24 M. Nur Nasution, Manajemen Mutu terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia,2010), hal. 48.

25 M. Nur Nasution, Manajemen Jasa terpadu (Total Service Management),(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), hal. 104.

Page 168: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 159

c. Pengalaman dari teman-teman, di mana mereka akanMenceritakan pengalaman yang mereka dapatkan kepada teman-teman mereka.

Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapandan kinerja atau hasil yang dirasakan. Karena pelanggan adalahorang yang menerima hasil pekerjaan seseorang, maka pelanggan-lah yang menentukan kualitas suatu produk. Ada beberapa unsurpenting dalam kualitas yang ditetapkan pelanggan, yaitu:

a. Pelanggan harus merupakan prioritas utama organisasi

b. Pelanggan yang dapat diandalakan merupakan pelangganyang paling penting

c. Kepuasan pelanggan dijamin dengan menghasilkanproduk berkualitas tinggi dan perbaikan terus-menerus.

Kualitas layanan dinilai berdasarkan persepsi konsumenyang membandingkan harapan untuk menerima layanan danpengalaman sebenarnya atas layanan yang diterima. Jika harapantidak terpenuhi maka kepuasan akan berkurang, sebaliknya jikaharapan terpenuhi maka kualitas layanan dipersepsikan menjadikepuasan. Kualitas layanan yang memuaskan akan memberikangambaran yang baik bagi lembaga, sebaliknya bila layananmengecewakan akan menciptakan kesan yang buruk bagipenyedianya. Pihak lembaga atau perusahaan harus berusahasemaksimal mungkin agar dapat memeberikan layanan primasehingga pelanggaan akan tetap setia menggunakan jasanya dantidak berpindah kelain hati. Dalam hal ini, karyawan memilikiperan sangat penting. Kunci membentuk fokus kepuasanpelanggan adalah menempatkan karyawan untuk berhubunganlangsung dengan pelanggan dan memberdayakan karyawanuntuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memuaskanparapelanggan. Jadi interaksi antara karyawan dan pelangganmerupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukanfokus pada pelanggan.

Page 169: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

160 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Di dalam memberikan jasa pelayanan yang baik kepadapelanggan, terdapat lima kriteria penentu kualitas jasa pelayananyaitu keandalan, keresponsifan (ketanggapan), keyakinan,empati, serta berwujud.26 Ada beberapa penyebab utama tidakterpenuhinya harapan pelanggan, di antaranya adalah; a)Pelanggan keliru mengkomunikasikan jasa yang diinginkan. b)Miskomunikasi rekomendasi mulut ke mulut. c) Kinerja dan sikapkaryawan jasa yang buruk. d) Miskomunikasi penyedia jasa olehpesaing. Di antara beberapa faktor penyebab tersebut, ada yangbisa dikendalikan oleh penyedia jasa. Dengan demikian, penyediajasa bertanggung jawab untuk meminimumkan miskomunikasidan misinterpretasi yang mungkin terjadi dan menghindarinyadengan cara merancang jasa dan mudah dipahami dengan jelas.Dengan hal ini, penyedia jasa harus mengambil inisiatif agar iadapat memahami dengan jelas intruksi kebutuhan dari pelanggandan pelanggan mengerti benar apa yang akan diberikan. Sebelummenggunakan suatu jasa, pelanggan sering memiliki empatskenario jasa yang berbeda (dalam benaknya) mengenai apayang akan dialaminya, yaitu jasa ideal, jasa yang diantisipasi/diharapkan, jasa yang selayaknya diterima, jasa minimum yangdapat ditoleransi. Kepuasan pelanggan bisa diharapkan darikeempat skenario tersebut. Sebagaimana telah dijelaskan,harapan membentuk kepuasan apabila “jasa minimum yangdapat ditoleransi”, yang diharapkan ternyata sama dengan ataubahkan melampaui harapan tersebut, maka akan timbulkepuasan. Sebaliknya, jika yang diharapkan tersebut tidakterpenuhi maka yang terjadi adalah ketidakpuasan.

26 M. Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu,hlm, 69.

Page 170: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

BAB VIBAB VIBAB VIBAB VIBAB VIKEPEMIMPINAN KEPKEPEMIMPINAN KEPKEPEMIMPINAN KEPKEPEMIMPINAN KEPKEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHALA MADRASAHALA MADRASAHALA MADRASAHALA MADRASAH

DDDDDALAM MENINGKALAM MENINGKALAM MENINGKALAM MENINGKALAM MENINGKAAAAATKTKTKTKTKAN KAN KAN KAN KAN KUALITUALITUALITUALITUALITASASASASASPENDIDIKPENDIDIKPENDIDIKPENDIDIKPENDIDIKANANANANAN

A.A.A.A.A. PPPPPendahuluanendahuluanendahuluanendahuluanendahuluan

Pemimpin dan kepemimpinan (leadership) merupakan duaunsur yang tidak bisa dipisahkan dan menempati posisiyang sangat penting dalam sebuah organisasi. Jika

organisasi diibaratkan seorang manusia, maka pemimpin adalahotaknya dan kepemimpinan adalah hatinya. Sehingga, sebaikapapun bentuk fisik manusia tersebut jika otak dan hatinya tidakberfungsi dengan baik dia tidak akan bisa berperan dengan baikdalam kehidupannya. Demikian pula organisasi, ia tidak akanpernah bisa efektif jika unsur pemimpin dan kepemimpinantidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan demikan tidaklahmengherankan jika kedua istilah tersebut, khususnya kepemim-pinan, telah menarik perhatian banyak orang untuk mengkajinyalebih dalam, bahkan telah melalui beberapa penelitian ilmiah.Berbagai upaya dilakukan untuk mengungkap tentang efektivitaskepemimpinan. Aneka pertanyaan pun bermunculan, sepertimengapa seseorang bisa menjadi pemimpin yang suksessedangkan yang lainnya tidak, apa saja faktor yang menentukancara pemimpin bertindak, bagaimana ciri-ciri seorang pemimpinyang baik, dan sebagainya yang semuanya ditujukan untukmemahami hakikat kepemimpinan.

Page 171: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

162 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Dalam kaitannya dengan organisasi yang kita kenal padasaat ini, baik itu organisasi sosial maupun yang lainnya. Bercermindari apa yang telah digariskan Rasulullah SAW di atas, maka setiaporang yang memimpin sebuah organisasi ia berkewajibanmembawa organisasinya serta orang-orang yang terlibat didalamnya mencapai tujuan serta ia juga berkewajiban menjagaeksistensi organisai tersebut. Apalagi organisasi tersebut hidupdi tengah-tengah kancah perubahan yang terjadi secara terus-menerus, persaingan yang semakin meningkat, serta menghadapisituasi kerja dan pasar yang semakin beragam. Sehingga,tanggung jawabnya pun akan semakin berat dan besar. Mau tidakmau pemimpin organisasi harus menyesuaikan organisasidengan perubahan dan perkembangan situasi tersebut.

Demikian pula dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapioleh seorang pemimpin karena mengelola suatu organisasi padadasarnya bukanlah suatu perkara yang mudah, karena untukmelakukan pengembangan pasti ada beberapa hal yangmengalami perubahan. Padahal tidak semua orang menyukaiterjadinya perubahan, sehingga tidak jarang kita temukanmunculnya reaksi emosional baik secara rasional maupunirrasional dari berbagai pihak di saat terjadinya perubahan.Penolakan itu terjadi secara umum setidaknya didasari olehempat alasan. Pertama, kepentingan pribadi yang picik, merekakhawatir kehilangan sesuatu yang bernilai bagi mereka. Baik itukehilangan kekuasaan, sumber daya, kebebasan mengambilkeputusan, persahabatan, maupun prestise. Mereka lebihmemperdulikan kepentingan pibadi daripada kepentinganorganisasi. Kedua, salah pengertian dan kurang percaya. Jika or-ang tidak sepenuhnya memahami mengapa terjadi perubahandan apa pengaruh dar perubahan tersebut. Ketiga, penilaian yangberbeda. Seringkali terjadi perbedaan pandangan dalammenyikapi perubahan yang terjadi. Para pemrakarsa memandangperubahan yang dilakukan sebagai hal yang positif, sedangkan

Page 172: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 163

yang lainnya memandang sebagai sesuatu yang negatif bahkanhal yang mengancam eksistensinya di organisasi. Keempat,toleransi yang rendah terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan,selain untuk menyelamatkan diri dari pengaruh terjadinyaperubahan tersebut, mereka takut tidak bisa lagi mengembangkankeahlian baru untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Menghadapi kondisi demikian, dibutuhkan seorangpemimpin yang tidak hanya menduduki posisi sebagai pimpinan,tetapi pemimpin yang benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan(leadership) yang berkualitas. Dalam hal ini Beach dan Reinhartz1

mengidentifikasi beberapa ciri kepemimpinan yang berkualitasyang seharusnya dimiliki oleh seorang pimpinan:

1. Memiliki kemampuan untuk menciptakan budayaorganisasi yang akan menjadi pedoman bagi seluruh anggotanya.Dengan kemampuan tersebut, seorang pemimpin dapatmempengaruhi persepsi, pandangan dan cara kerja orang-orangyang ada di dalam organisasi tersebut, karena budaya organisasi,menurut Robbins,2 merupakan suatu sistem pengertianbersama yang dipegang oleh anggota-anggota suatu oraganisasi,yang akan membedakan organisasi tersebut dari organisasilainnya. Sistem pengertian bersama inilah yang akan menjadinilai bagi sebuah organisasi.

2. Memiliki kemampuan mempergunakan kecakapaninterpersonal dalam rangka membangun kepercayaan dankerjasama dengan pihak lain. Kecakapan interpersonal yangdimaksud adalah kecakapan dalam membina hubungan ataubersosialisasi dengan orang lain.3 Dengan kecakapan tersebut

1 Judy Reinhartz dan Don M. Beach, Educational Leadership: Changing Schools,Changing Roles, Pearson Education, Inc: USA, 2004, hal. 14.

2 Stephen P. Robbins, Prinsip-prinsip, hal. 2793 Lihat Gordon Dryden dan Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar: Sekolah

Masa Depan, Bandung, Kaifa, 2000, hal 345.

Page 173: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

164 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

seorang pemimpin akan lebih mudah membina hubungan baikdengan para bawahan dan rekan kerjanya serta dalam menjalinkerjasama dengan pihak lain.

3. Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan danmenyampaikan misi, tujuan dan strategi-strategi. Kemampuanberkomunikasi bukan hanya berarti kemampuan menyampaikaninformasi dan ide-ide kepada orang lain/bawahan, tetapi jugakemampuan untuk memahamkan apa yang disampaikan.Sebesar apapun ide yang dimilki tetapi jika tidak dipahami oranglain maka tidak akan berarti apa-apa.

4. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan integritaspribadi serta tanggungjawab dalam berinteraksi dengan pihak lain.

5. Memiliki kemampuan mendiagnosa permasalahan,memilih prosedur berdasarkan pertimbangan yang wajar sertakemungkinan resiko yang ditimbulkannya

6. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama untukmencapai tujuan.

Dengan kemampuan-kemampuan tersebut diharapkanpemimpin akan mampu membawa organisasi menggapaikesuksesan. Karena keberhasilan dan kesuksesan serta kualitassebuah organisasi, atau setiap keloimpok dalam organisasi sangattergantung pada kualitas kepemimpinannya. Seorang pemimpinyang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengantisipasiperubahan, dengan sekuat tenaga memanfaatkan kesempatan,memotivsi pengikut mereka untuk mencapai produktivitas yangtinggi, mengoreksi kinerja yang buruk, dan mendorongorganisasi ke arah sasaran-sasarannya. Dan yang terpenting bagiseorang pemimpin adalah kemampuannya untuk mengkoor-dinasikan dan mengendalikan orang-orang yang berada dibawahnya menuju ke arah tujuan atau sasaran yang diinginkan.

Pemimpin pada dasarnya merupakan tokoh utama yangsangat menentukan kemajuan dan keunggulan kompetitif

Page 174: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 165

organisasi. Ia tidak hanya berfungsi sebagai manajer yang efektif,namun sekaligus berperan sebagai pemimpin transformasional.Pemimpian diharapkan dapat membawa organisasi mencapaikinerja yang melebihi espektasi secara berkelanjutan. Hal inilahyang banyak menuntut terhadap pemimpin untuk menguasaiberagam kemampuan, baik yang bersifat personal maupuninstitusional. Dalam iklim usaha yang tidak menentu, sangatpenting bagi pemimpin untuk dapat mengendalikan organisasike arah yang jelas dan konsisten. Mereka harus secara beranimengelola ketidak pastian serta menangani kondisi sekarangsecara efektif, kemudian secara simultan mengantisipasi danmerespon tuntutan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,pemimpin mestinya selalu mengekspresikan, menjelaskan,mengembangkan dan bahkan merevisi arah dan tujuan organisasiuntuk kepentingan efektivitas dan capaian yang optimal. Langkahini sebagai sebuah metode untuk dapat mencapai hasil yang baikdi akhir proses berjangka. Melalui uraian ini, penulis hendakmenjelaskan tentang bagaiamana potret kepemimpinan kepalaMadrasah efektif yang dapat menjamah terhadap ragam dimensikepemimpinan. Mulai dari aspek leadership hingga aspekmanajerial. Baik yang berkaitan dengan kapabilitas personal,interlektual, relasional dan institusional. Karena, sejatinyamenjadikan suatu lembaga pendidikan bermutu bukanlahperkara sulit, karena hanya membutuhkan tiga pendekatan, yaituRasa, Rasio dan Do’a. Dengan rasa seorang pemimpin dapatbertindak humanis, dengan rasio seorang pemimpin menjadivisioner dan implementatif, dengan do’a seorang pemimpinmengenal kepasrahan

B.B.B.B.B. KKKKKepemimpinan Pepemimpinan Pepemimpinan Pepemimpinan Pepemimpinan Pendidikanendidikanendidikanendidikanendidikan

Untuk mendefinisikan istilah kepemimpinan (leadership)secara tepat bukanlah hal yang mudah. Hal ini, menurut Janda(1990) dikarenakan istilah kepemimpinan diambil dari kata-

Page 175: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

166 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

kata yang umum dipakai dan merupakan gabungan dari katailmiah yang, menurut Bennis (1959), belum ada yang tuntasmendefinisikannya. Akibatnya, istilah kepemimpinan selalukabur karena artinya yang kompleks dan mendua. Begitu sulitnyamenentukan definisi yang tepat tentang kepemimpinan, sampai-sampai Greenberg dan Baron (1997)4 memandang kepemimpinanserupa dengan cinta, dalam artian banyak orang yang meyakinibahwa ia bisa memahami tentang kepemimpinan tetapimenemukan kesulitan ketika mencoba mendefinisikannya. Disamping itu, menurut Yukl (1987), digunakannya istilah-istilahlain seperti kekuasaan, wewenang, manajemen, administrasi,pengendalian, dan supervisi yang juga menjelaskan hal yang samadengan kepemimpinan semakin menambah kebingungantersebut.5 Sehingga tidak mengherankan jika kita menemukanbegitu banyak definisi tentang kepemimpinan, sampai-sampaiRalph M. Stodgill (1974)6 setelah melakukan kajian mendalamterhadap literatur kepemimpinan berkesimpulan bahwa “terdapatdefinisi mengenai kepemimpinan yang berbeda hampir sebanyakorang yang berusaha mendefinisikan konsep tersebut.”

Stephen P Robbins mendefinisikan kepemimpinan sebagaikemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaiantujuan.7 Gibson dkk. (1985) mendefinisikannya sebagai upayapenggunaan jenis pengaruh bukan paksaan untuk memotivasiorang-orang mencapai tujuan tertentu.8 Demikian pula definisi

4 Lihat dalam Judy Reinhartz dan Don M. Beach, Educational Leadership:Changing Schools, Changing Roles (USA: Pearson Education, Inc., 2004),hal. 3.

5 Lihat Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi (Jakarta: PT. Indeks, 2005),hal.3.

6 Lihat dalam James AF Stoner dkk, Manajemen, Jilid II (Jakarta: PT Prenhallindo,1996), hal.161.

7 Stephen P. Robbins, Prilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid2 (Jakarta: PT Prenhallindo, 1996), hal.39.

8 James L. Gibson, et.al, Organisasi, Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 1996), hal.334.

Page 176: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 167

yang dikemukakan Stoner dkk.,9 tampaknya senada dengandefinisi sebelumnya, menurut mereka kepemimpinan adalahproses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yangberkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.

Dari beberapa definisi tantang kepemimpinan di atas dapatdipahami bahwa kepemimpinan merupakan proses yang berisirangkaian kegiatan yang melibatkan sekelompok orang yang.Dalam proses tersebut terjadi aktivitas mempengaruhi,memotivasi, menggerakkan dan mengarahkan pikiran danperasaan pihak lain ke arah tujuan yang telah disepakatibersama. Definisi-definisi tentang kepemimpinan tersebut,menurut Stoner dkk.,10 setidaknya mengandung empat implikasipenting tentang kepemimpinan, yaitu: pertama, kepemimpinanmelibatkan orang lain. Kepemimpinan tidak bisa berdiri sendiritapi harus ada orang lain yang terlibat didalamnya, baik sebagaikaryawan atau pengikut yang akan menerima pengarahan daripimpinan; kedua, kepemimpinan mengharuskan distribusikekuasaan. Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin tidakseharusnya memegang kekuasaan secara penuh, tetapi ia harusmembagi-bagi kekuasaannya dengan anggota kelompok dibawahnya. Sekalipun demikian, ia tetap mempunyai kekuasaanlebih besar daripada yang lainnya; ketiga, kepemimpinan harusmempunyai pengaruh. Tanpa pengaruh, kepemimpinan tidakakan berarti apa-apa. Pemimpin yang memiliki kemampuanmemengaruhi anggota kelompoknya akan lebih mudahmengarahkan mereka ke arah tujuan yang ingin dicapai; keempat,kepemimpinan berkaitan dengan nilai. Dengan kata lain bahwaseorang pemimpin haruslah bermoral, pemimpin yang menge-

9 Lihat James AF Stoner, hal. 161.10 Ibid.

Page 177: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

168 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

nyampingkan aspek moral dalam kepemimpinannya cenderungakan bersikap melanggar aturan dan etika-etika yang ada.

Seorang pemimpin biasanya mempunyai sifat, kebiasaan,temperamen watak dan kepribadian sendiri yang unik dan khas.Kekhasannya gaya hidupnya tersebut sedikit banyak pasti akanberpengaruh dan mewarnai perilaku kepemimpinannya.Sehingga muncullah beberapa tipe atau gaya kepemimpinanyang menurut W. J Reddin, sebagaimana dikutip Kartini Kartono,11

membentuk tiga pola dasar, yaitu:

- Kepemimpinan yang berorintasikan tugas (task orientation)

- Kepemimpinan berorientasikan hubungan kerja (relationshiporientation)

- Kepemimpinan beroriemtasikan hasil yang efektif (effectivesorientation)

Seorang pemimpin yang berorientasikan pada tugasbiasanya sangat menekankan pada tugas yang diemban olehbawahan. Hal ini didasari asumsi bahwa tugas pemimpin adalahmendorong agar setiap anggota melaksanakan tugas masing-masing secara maksimal, sehingga terkadang melupakan aspek-aspek lainnya dalam organisasi seperti aspek kemanusiaan dankerjasama. Kepemimpinan yang berorientasi pada kerjasamabiasanya lebih mengutamakan hubungan manusiawi antaranggotanya. Ia memandang nilai-nilai organisasi sebagai nilai-nilai luhur yang perlu dirancang dan ditetapkan oleh seluruh stafdengan harapan staf mempunyai rasa memiliki dan komitmendalam pelaksanaannya. Kelemahan gaya kepemimpinan inikarena terlalu menekankan pada hubungan manusiawi yangefektif terkadang berakibat perhatian terhadap tugas dan hasilmelemah.

11 Lihat Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpina, (Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 1998), hal.28.

Page 178: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 169

Kepemimimpinan yang berorientasi pada hasil biasanyaberpandangan bahwa hasil sebagai hal yang utama dalam organisasi.Ia tidak terlalu mementingkan bagaimana cara yang dilakukanoleh para bawahan yang penting hasil yang ditargetkan tercapai.

Dari ketiga pola dasar kepemimpinan ini melahirkanbeberapa tipe kepemimpinan yang di antaranya:

1. Tipe otokratis; biasanya keras, diktatoris, keras kepala,mau menang sendiri, berorientasi pada tugas, dan sombong.

2. Tipe otokrasi yang bijak; biasanya lebih tertib, ahli dalammengorganisir, dan ketat dalam menerapkan peraturan-peraturan.

3. Tipe birokrat; biasanya kaku, patuh pada peraturan dannorma-norma, berdisiplin dank eras.

4. Tipe pelindung; biasanya terbuka, penolong, lembut hati,dan ramah tamah.

5. Tipe pembangun; biasanya kreatif, inovatif, dan distributortugas yang baik.

6. Tipe eksekutif; biasanya memperhatikan pada kualitas,berwawasan, percaya pada kemampuan bawahan, motivatordan terbuka.

7. Tipe kompromis; biasanya plin-plan, berpandangansempit, penjilat, dan transaksional.

8. Tipe pembelot; biasanya bermoral rendah, menghindardari tugas dan tanggung jawab, tidak loyal dan sukar ditebak.12

Untuk menjadi seorang pemimpin bagi sekelompok orang,apalagi dalam sebuah organisasi, tidak cukup hanya mengandalkanjabatan yang dipegangnya. Setidaknya ia harus memiliki nilai lebihdaripada orang-orang yang dipimpinnya. Beach dan Reinhartz13

12 Lihat Ibid., hal.30.13 Judy Reinhartz dan Don M. Beach, hal. 14.

Page 179: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

170 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

mengidentifikasi beberapa ciri kepemimpinan yang berkualitasyang seharusnya dimiliki oleh seorang pimpinan:

1. Memiliki kemampuan untuk menciptakan budayaorganisasi yang akan menjadi pedoman bagi seluruh anggotanya.Dengan kemampuan tersebut, seorang pemimpin dapatmempengaruhi persepsi, pandangan dan cara kerja orang-orangyang ada di dalam organisasi tersebut, karena budaya organisasi,menurut Robbins,14 merupakan suatu sistem pengertianbersama yang dipegang oleh anggota-anggota suatu oraganisasi,yang akan membedakan organisasi tersebut dari organisasilainnya. Sistem pengertian bersama inilah yang akan menjadinilai bagi sebuah organisasi.

2. Memiliki kemampuan mempergunakan kecakapaninterpersonal dalam rangka membangun kepercayaan dankerjasama dengan pihak lain. Kecakapan interpersonal yangdimaksud adalah kecakapan dalam membina hubungan ataubersosialisasi dengan orang lain.15 Dengan kecakapan tersebutseorang pemimpin akan lebih mudah membina hubungan baikdengan para bawahan dan rekan kerjanya serta dalam menjalinkerjasama dengan pihak lain.

3. Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan danmenyampaikan misi, tujuan dan strategi-strategi. Kemampuanberkomunikasi bukan hanya berarti kemampuan menyampaikaninformasi dan ide-ide kepada orang lain/bawahan, tetapi jugakemampuan untuk memahamkan apa yang disampaikan.Sebesar apapun ide yang dimiliki tetapi jika tidak dipahami oranglain maka tidak akan berarti apa-apa.

14 Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Prilaku Organisasi (Jakarta: Erlangga,2002), hal.279.

15 Lihat Gordon Dryden dan Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar: SekolahMasa Depan (Bandung: Kaifa, 2000), hal.345.

Page 180: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 171

4. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan integritaspribadi serta tanggungjawab dalam berinteraksi dengan pihaklain. Pemimpin yang memiliki integritas dan tanggung jawabyang tinggi akan menumbuhkan kepercayaan, baik dari bawahanmaupun rekan-rekan kerjanya.

5. Memiliki kemampuan mendiagnosa permasalahan,memilih prosedur berdasarkan pertimbangan yang wajar sertakemungkinan resiko yang ditimbulkannya.

6. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama untuk mencapaitujuan. Seorang pemimpin tidak akan pernah bisa bekerjasendiri, ia hanya akan disebut pemimpin saat ia bersama anggotakelompok yang dipimpinnya, karena itu seorang pemimpin harusmampu membangun kerjasama dalam organisasi yang dipimpin-nya. Selain itu, dengan semakin kompleks dan beragamnyakehidupan pada saat ini, pemimpin organisasi juga perlu membinahubungan dengan organisasi lainnya.

C.C.C.C.C. Konsep Kepemimpinan Kepala Madrasah EfektifKonsep Kepemimpinan Kepala Madrasah EfektifKonsep Kepemimpinan Kepala Madrasah EfektifKonsep Kepemimpinan Kepala Madrasah EfektifKonsep Kepemimpinan Kepala Madrasah Efektif

1. Kepemimpinan Efektif

Secara definitif, kepemimpinan efektif merupakan sistematau pola kepemimpinan yang secara kuat memperjuangkanidealisme yang ingin dicapai.16 Pemahaman ini mengharuskanakan tersedianya seorang pemimpin yang mempu menggunakanwewenang yang dimilikinya secara profesional, pemimpin yangmampu merumuskan sasaran yang hendak dicapai dengan jelas,terukur dan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Di sampingitu, pemimpin juga harus dapat mengkomunikasikan ide, gagasanperubahan yang hendak dicapai terhadap bawahannya, serta dapatmenyelesaikan persoalan dengan pertimbangan rasio dan rasa.

16 Veithzal Rivai, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi, (Jakarta:Rajawali Press, 2014), hal. 150

Page 181: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

172 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Dalam menjalankan tugas kepemimpinannya, seorangpemimpin harus dapat menjadi model bagi seluruh bawahannya,mitra pendukung yang menjadi bagian dalam organisasinya. Iaharus mampu menjadi tumpuan elemen organisasi yang dalamdirinya tercermin karakter dan kompetensi secara terpadu.Karakter berkaitan dengan siapa dirinya sebagai pribadi,sedangkan kompetensi adalah berkaitan dengan apa yang bisaia lakukan sebagai seoarang pimpinan. Berkaitan dengan ini,Covey membagai peran pemimpin menjadi tiga macam:17

a. Path Finding (Pencarian Alur): Peran yang harus dimainkanoleh pemimpin dalam rangka menentukan visi dan misi bagiorganisasinya untuk menggiring akitfitas organisasi pada fokusyang sama.

b. Aligning (Penyelaras): peran yang harus dijalankan untukmemastikan bahwa sistem dan proses oprasional organisasitelah sesuai, mendukung terhadap tercapainya visi dan misi yangtelah ditetapkan.

c. Empowering (Pemberdaya): Peran untuk menggarakkansemangat dalam diri orang-orang yang dipimpinnya, memak-simalkan potensi, kreativitas laten yang dimiliki bawahannyauntuk dapat mengerjakan tugas-tugas manajerialnya sesuaidengan prinsip-prinsip yang telah disepakati.

Teori yang dikemukakan oleh Covey di atas, telahmengakomodir dua aspek kepemimpinan, yaitu leadership danmanajerial. Sehingga, dapat dikatakan bahwa pemimpin yangdapat menjalankan peran sebagaimana di atas, maka efekfitassistem kepemimpinannya dapat terwujud. Kepastian akanterwudunya sistem kepemimpinan ini harus diimbangi dengankepribadian pemimpin yang secara instingtif dapat memberikan

17 Veithzal Rivai, Education Management (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hal.746

Page 182: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 173

keputusan-keputusan yang cepat dan tepat pada kondisi-kondisitertentu.Tiga peran kepemimpinan di atas juga selaras dengankonsep yang dikemukakan oleh Halpin, Blake dan Mouton yangmenyatakan bahwa kepemimpinan yang efektif harus didukungoleh dua dimensi kepemimpinan yang seimbang, yaitu strukturkelembagaan dan Konsiderasi. Menurutnya, secara kelembagaan,pemimpin harus dapat mendefinisikan dan menyusun polainteraksi kelompok dalam rangka mencapai tujuan. Ia juga harusdapat mengorganisasi anggotanya sesuai dengan posturorganisasinya secara ramping dan fungsional. Sedangkan secarakonsiderasi, pemimpin diharuskan pada membangun hubungankerjasama dengan bawahannya disertai adanya perhatianterhadap kebutuhan sosial, emosi untuk menunjang kepuasaankerja. Konsiderasi ini menuntut adanya komunikasi dua arahyang harus dilakukan oleh pemimpin. Pola inilah yang menyebab-kan terciptasinya partisipasi aktif, hubungan manusiawi antarorgan dalam organisasi. 18

Sebagai faktor yang berkonstribusi terhadap kepemimpinanefektif di lembaga pendidikan, kinerja kepala Madrasah harusdimenifestasikan dalam tatanan kinerja pada bidang pengelolaankurikulum, KBM, pengelolaan pembiayaan, sarana dan prasaranaserta komunikasi kependidikan lainnya. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa kepemimpinan yang efektif berkaitan eratdengan karakter pemimpin, penataan lembaga, hubungan sosialdan pencapaian kerja.

2. Kepempinan Kepala Madrasah

Seorang pemimpin, baik dilembaga pendidikan maupunnon pendidikan, harus merupakan orang yang memiliki banyakkemampuan. Dalam konteks lembaga pendidikan, kepala

18 Blake R. R & Mouton, The Managerial Grid III: The Key To LeadershipExcellence, (Houston: Gulf Publishing, 1985), hal. 14

Page 183: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

174 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Madrasah sebagai pimpinan tertinggi memiliki beberapa perandan fungsi. Sejatinya kepala Madrasah merupakan seorang tenagafungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpinsuatu lembaga Madrasah yang di dalamnya berlangsung prosesbelajar mengajar.19

Berdasarkan pemahaman ini maka pimpinan Madrasahharus memainkan beragam peran yang berkaitan aspek leader-ship dan manajerial. Dua peran ini harus dapat dijalankan secaraproporsional dan kondisional. Melalui aspek leadership, kepalaMadrasah harus dapat memberikan kebijakan yang tepat, capatdan visioner. Namun melalui aspek manajerialnya, kepalaMadrasah harus dapat memastikan bahwa seluruh kebijakanyang dibuatnya dapat dilakukan oleh bawahanya pada tataranteknis. Konsep ini harus dipahami dengan benar oleh seorangpemimpin dalam rangka menghindar dari terjadinya kebijakanyang tumpul. Kepala Madrasah merupakan orang yang bertanggungjawab secara moril terhadap keberlangsungan proses belajarmengajar di Madrasah secara efektif. Sedangkan secarakelembagaan, kepala Madrasah memiliki tanggung jawab untukdapat menjalankan seluruh fungsi dari struktur lembaganya.Tanggung jawab moril dan struktural ini tidak lepas dari fungsidirinya sebagai seorang [1] Educator, [2] Manager, [3] Administrator,[4] Supervisor, [5] Leader, [6] Innovator dan [7] Motivator.20

Besarnya tanggung jawab kepala Madrasah tersebut harusdiimbangi dengan kompetensi yang harus dipersiapkan sebelumia menjabat sebaga kepala Madrasah. Di mana, menurutPermendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standart KepalaMadrasah/Madrasah, terdapat 5 kompetensi yang harus

19 Siti Nurbaya, Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dalam meningkatkan KinerjaGuru pada SDN Lambaro Angan, (Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 3,No. 2, Mei 2015), hal. 120

20 Siti Nurbaya, Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah...hal. 120

Page 184: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 175

dipenuhi, yaitu, [1] Kompetnsi Kepribadian, [2] KompetensiSosial, [3] Kompetensi Supervisi, [4] Kompetensi Wirausaha,[5] Manajerial. Sejatinya, lima kompetensi dasar ini merupakanskil tambahan yang harus dimiliki oleh kepala Madrasah disamping ia sebagai guru. Dalam pelaksanaanya, kepemimpinanefektif di Madrasah dapat disederhankan menjadi sebuahpengertian bahwa kepemimpinan kepala Madrasah yang efektifadalah yang dapat menjalankan tugas, fungsinya sesuai dengankompetensi yang ia miliki. Di mana, keseluruhan proses tersebutdiorientasikan pada pencapaian prestasi akademik dan nonakademik. Sehingga kepemimpinan efektif adalah kepemimpinanyang memfokuskan pada pengembangan intraksional, organisa-sional, staf, layanan murid dan komunikasi terhadap masyarakat.

Menurut Duignan, kepemimpinan kepala Madrasah efektifharus memiliki lima standart kapabilitas, yaitu:21

a. Educational capabilities: Kemampuan ini merupakansyarat utama bagi kepala Madrasah untuk memelihara fokusperhatian terhadap proses belajar mengajar.

b. Personal Capabilities: Kemampuan untuk menjadikandirinya sebagai model, yang menjadi acuan tindakan dari seluruhelemen Madrasah.

c. Relational capabilities: Kemampuan yang mendasari polahubungan antara kepala Madrasah dengan seluruh stakeholderdiMadrasah.

d. Intelectual capabilities: Kemampuan ini mendasari akanpandangan-pandangan kepala Madrasah terhadap kebijakan danaktiftias organisasi yang hendak dicapai.

21 Joanne Eunice Dorothy Agtha, Kemampuan Relasional Kepala Sekolah dalamPenerapan Kepemimpinan distributif di Sekolah, A Journal of Language, Lit-erature, Culture and Education, POLYGLOT Vol. 11, No. 4, Oktober 2015,hal. 21

Page 185: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

176 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

e. Organizational capabilities: Kemampuan dalam mengen-dalikan aspek managerial dengan pertimbangan efektiftias,efesiensi dan produktivitas.

Gambar: Dimensi Kemampuan Kepemimpinan Kepala Madrasah

Kepala Madrasah yang efektif dapat menyeimbangkankedua orientasi tersebut yang didasarkan pada aspek pendidikansebagai landasan berpikir dan fondasi akan kematanganberperilaku dan berkeputusan sesuai kondisi yang dihadapi.Gambar di atas mengilustrasikan bahwa bahwa kemampuanpersonal dan relasi berorientasi pada membangun hubungandengan orang, sedangkan intelektual dan organisasi berorientasipada pencapaian organisasi.

3. Indikator Kepemimpinan Kepala Madrasah Efektif

Capaian praktik kepemimpinan tidak dapat dilihat dari satuaspek kepemimpinan, melainkan harus dilihat dari satukesatuan yang utuh. Aspek pembelajaran, manajerial, leadership

Page 186: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 177

merupakan dimensi kepemimpinan kepala Madrasah yang harusdilihat dan dievaluasi capaiannya. Berikut ini adalah indikatorkepemimpinan kepala Madrasah efek yang dapat dijadikan tolakukur capaian:22

a. Berpegang dan menjadikan visi, misi Madrasah sebagaipedoman dan rujukan praktik kepemimpinan.

b. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap aspek KBM danpengembangan tenaga kependidikan.

c. Tekun mengamati aktiftias KBM yang dilakukan oleh gurudi Madrasah dan memberikan dukungan yang konstruktif.

d. Mendorong pemanfaatan waktu secara efesien dan produktif.

e. Mampu memanfaatkan sumber daya secara kreatif.

f. Melakukan pemantauan terhadap prestasi siswa secaraindividu dan kelompok untuk tujuan perencanaan instruksional.

Indikator ini merupakan implementasi dari tugas kepalaMadrasah sebagai seorang supervisor yang berkaitan denganKBM. Namun disisi lain juga terdapat beberapa indikatorkepemimpinan yang berkaitan dengan aspek manajerial. Berikutini adalah beberapa indikator yang secara langsung menyentuhaspek manajerial.23

a. Tujuan Madrasah dinyatakan secara jelas dan spesifik.

b. Pelaksanaan kepemimpinan yang kuat oleh kepalaMadrasah

c. Ada kerjasama kemitraan antara kepala Madrasah, orangtua dan masyarakat.

22 Yantoro, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan SekolahEfektif, (Jurnal Penelitian Univeristas Jambi,, Vol. 14, No. 01, 2013) , hal. 61

23 Yantoro, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan SekolahEfektif, hal. 62

Page 187: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

178 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

d. Adanya iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar.

e. Melakukan monitoring terhadap prospek siswa.

f. Manekankan pada keberhasilan siswa dalam melakukankepemimpinan.

Beberapa indikator di atas, baik yang berkaitan langsungdengan KBM mampun aspek manajerial, sejatinya merupakanusaha untuk membuat sebuah konsepsi, ukuran-ukuran tentangbagaimana mutu Madrasah menjadi baik dan meningkat. Baikdari sisi input, proses dan output.

D. D. D. D. D. Kepemimpinan Kepala Madrasah yang EfektifKepemimpinan Kepala Madrasah yang EfektifKepemimpinan Kepala Madrasah yang EfektifKepemimpinan Kepala Madrasah yang EfektifKepemimpinan Kepala Madrasah yang Efektif

Kepemimpinan merupakan seni memengaruhi orang, senimenggerakan orang dengan memanfaatkan sumberdaya demimencapai tujuan. Pemahaman ini memberikan dua makna yangperlu diurai. Pertama, seni, jika kepemimpinan merupakan seni,maka dapat dipastikan setiap orang memiliki cara tersendiriuntuk mengekspresikannya. Kedua, orang lain, jika kepemimpinanharus melibatkan orang lain, maka kewajiban utamanya adalahmengamati, memperhatikan kondisi orang lain. Oleh sebab itulahmaka kepemimpinan merupakan suatu diskurusus antara siapadiri kita dan bagaimana orang lain.

Pemahaman ini memberikan konsekwensi logis bahwacara, gaya model tipe kepemimpinan akan berbeda antara satuorang dengan lainnya. Efektivitas kepemimpinan tergantungpada bagaimana gaya kepemimpinan seseorang disesuaikandengan keadaan atau situasi. Jika gaya yang digunakan olehpemimpin sesuai dengan situasi, maka kepemimpinannya akanefektif dan begitu sebaliknya. Berdasarkan premis-premis tersebutdapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun dari kepemimpinanefektif yang dicapai dengan satu pendekatan, model, tipekepemimpinan, melainkan harus dipadu dengan gaya dan modellainnya yang relevan dengan kondisi bawahannya. Oleh sebab

Page 188: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 179

itu, maka konsep mengenai teori kepemimpinan situasional dapatdijadikan sebagai pendekatan dalam menjalankan praktikkepemimpinan di Madrasah. Mengingat, konsep ini memberikanlegitimasi terhadap ragam gaya yang dapat digunakan dalam situasitertentu.

E.E.E.E.E. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dalamEfektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dalamEfektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dalamEfektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dalamEfektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dalamPPPPPerspektif Ierspektif Ierspektif Ierspektif Ierspektif Islamslamslamslamslam

Diskursus kepemimpinan dalam Islam tidak semata-matabersumber dari al Quran dan Hadits nabi yang berupa perkataan,melainkan dari praktik, pertik, perilaku, motivasi yang bersumberdarinya juga prinsip-prinsip itu bersumber. Perilaku kepe-mimpinan tidak hanya menyangkut seruan untuk menjadi orangjujur, tapi bagaimana kejujuran itu dilakukan. Kepemimpinan ituhanya berkaitan dengan seruan menjadi pemimpin yangvisioner, melainkan bagaimana visi itu diimplementasikan.Prinsip yang demikian ini dapat diketahui dari diperhatikan daricara-cara, perilaku, dan perkataan nabi Muhammad yang dipandulansung Oleh Allah.

Penobatan Nabi Muhammad SAW, sebagai pemimpin pal-ing berpengaruh di dunia, sejatinya bukan asumsi teologi belaka,melainkan fakta ilmiah yang tidak terbantahkan. Seruan Al Qurandan penjelasannya tentang kepemimmpinan memang cukupbanyak, namun seluruh seruan dan penjelasan itu telah tercermindalam diri utusa-Nya. Oleh sebab itu, empat sifat nabi itulah yangdapat dijadikan sebagai prinsip kepemimpin, panutan perilakukepemimpinan yang efektif.

1. Nabi sebagai Model

Berikut ini dalah penjelasan al Quran tentang sosok nabiMuhammad sebagai model yang patut untuk diguguh dan ditiruoleh umatnya.

Page 189: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

180 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladanyang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebutAllah.[QS: Al Ahzab. 21]24

Sebenarnya ayat ini berkaitan dengan peristiwa peranghandak yang menyebabkan orang-orang terdekat nabi banyakterbunuh, seperti Sayyidina Hamzah. Memalui ayat ini Allahmenyerukan kepada umat manusia untuk meniru dan mengikutinabi yang sangat sabar dalam menjalankan dan menyampaikanrisalah Allah. Namun demikian menurut Al Qurthubi, seruanuntuk menjadikan nabi sebagai teladan berlaku dalam segalahal, termasuk dalam hal dirinya menjadi pemimpin, mengingat,nabi Muhammad merupakan panutan bagi umat manusia.

2. Nabi yang Jujur

Berikut ini adalah ayat yang mengurai tentang sifat jujuryang melekat pada diri nabi sebagai utusan, baik saat kapasitas-nya ia sebagai manusia biasa, nabi maupun sebagai utusan Allah.

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauanhawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yangdiwahyukan (kepadanya).[QS: Al Najm. 3-4]

Pesan yang disampaikan Allah kepada nabi-Nya dinamakandengan wahyu, sedangkan yang disampaikan terhadap parawalinya Allah dinamakan dengan Ilham. Wahyu merupakan titah

24 Syamsuddin Al Qurthubi, Al Jami’ li Ahkam al Quran, (Maktabah Syamilah),hal. 240

Page 190: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 181

Allah yang maha suci, sehingga sulit dibayangkan bahwa apapunyang berasal dari Allah itu mengandung kebohongan. Hal iniberlakukan juga bagi utusan, mengingat ia telah mendapatkanpengakuan dan legitimasi dari Allah bahwa apa pun yangbersumber dari Nabi Muhammad tidak lain kecuali apa yangtelah Allah titahkan. Pemahaman ini menarik makna bahwa apayang muncul dari Nabi Muhammad tidak lain kecuali sebuahkejujuran dengan kejujuran yang tinggi.

3. Nabi yang Amanah

Sifat amanah yang ada pada diri nabi merupakan khas dariseluruh utusan Allah, terutama para nabi dan rasul yang memangmemiliki tugas untuk menyampaikan risalah kenabian.Sebagaimana ayat berikut ini.

Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan akuhanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu”.[QS: AlA’raf.68]

Ayat ini mengisahkan tentang risalah kenabian yang Allahsampaikan melalui utusannya. Berdasarkan wahyu Allah, nabimengklaim bahwa diri orang yang Allah berikan tugas untukmenyampaikan pesan/risalah, ajakan tentang kebaikan,kemudain nabi menegaskan bahwa untuk otentisitas pesan itusendiri kita tidak perlu meragukan karena nabi adalah orangyang dapat dipercaya, oleh sebab itu beliau tidak akan pernahmendustai umatnya, baik dengan cara menambah, mengurangi.25

4. Nabi yang Tablig

Di antara tugas kenabian adalah menjadi penyampai ataukepanjangan tangan dari Allah untuk membumikan nilai-nilai

25 Muhammad bin Jarir al Thobari, Jami’u al Bayan fi Ta’wi al Quran, (MaktabahSyamilah), hal. 159

Page 191: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

182 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

ketuhanan. Oleh sebab itulah nabi memiliki sifat tablig.Sebagaimana ayat berikut ini:

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dariTuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkanitu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allahmemelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allahtidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [QS. AlMaidah. 67]

Seruan Allah untuk menyampaikan pesan dari-Nyamerupakan justifikasi bahwa para nabi dan rasul memangmemiliki kewenangan untuk menjelaskan ayat-ayat, makna-makna yang terkandung dalam wahyu Allah. Dalam kontekskepemimpinan, sudah menjadi kewenangannya untukmenyampaikan, menjelaskan terhadap bawahannya mengenaihal-hal yang menjadi tugas dan fungsinya sebagai bagian darianggota organisasi. Melalui ayat ini, sebenarnya mengajak kitauntuk melakukan transparansi dalam menjalankan sistemkepemimpinan.

5. Nabi yang Cerdas

Sudah tidak bisa dibantah oleh para ilmuan, baik darikalangan muslim maupun non muslim bahwa Nabi Muhammadmenjadi pemimpin yang paling berpengaruh didunia. Hal yangdemikian menambah keyakinan kita bahwa tidak mungkincapaian gemilang itu didapat dengan tanpa modal kecerdasandan kemampuan nalar, intuisi yang cukup, oleh sebab itulah makaayat ini dapat dijadikan sebagai legitimasi dari sifat nabi yang cerdas.

Page 192: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 183

Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itutelah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang(sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, danDia menghitung segala sesuatu satu persatu. [QS. Al Jin. 28]

Dalam konteks kepemimpinan, ayat ini sangat bergunauntuk dijadikan penyemangat bahwa seorang pemimpin tidakbisa hanya bermodal pengaruh dengan cara menggunakankemampuan nalar orang lain, melainkan dirinya juga harusmemiliki nalar yang mapan untuk dapat meramal keadaan dimasa mendatang. Dalam diskursus kepemimpinan, hal inidisebut dengan kepemimpinan visioner.

6. Nabi yang Melayani

Sebagai juru dakwah, sifat yang tidak boleh lepas adalahkelembutan. Lembut bukan berarti membiarkan melainkanantara ketegasan dan kelenturan. Inilah yang menjadi ciri darikarakter nabi Muhammad SAW sebagaimana ayat berikut ini.

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemahlembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagiberhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.[246]

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, makabertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukaiorang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.[QS: Ali Imron. 159]

Page 193: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

184 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Dalam konteks kepemimpinan ayat ini berpesan kepadapara pemimpin untuk dapat melayani umatnya, bawahanyadengan sepenuh hati. Setidaknya terdapat tiga model pelayananyang dapat dilakuka oleh seorang pemimpian. [1] Melayanidengan hati,hal ini berkaitan dengan karakter kepemimpinan,mengingat pesan yang disampaikan dengan hati akan sampaipada hati. [2] Melayani dengan kepala, hal ini berkaitan denganmetode kepemimpinan. Seorang pemimpin sejati tidak cukuphanya melakukan pendekatan menggunakan hati, melainkanmembutuhkan keterampilan yang berkaitan dengan cara-carayang lebih efektif. [3] Melayani dengan tangan, hal ini berkaitandengan perilaku kepemimpinan. Kebiasaan-kebiasaan pemimpinakan menjadi pendorong atau menghambat dalam menjalankanaktivitas organisasi, oleh sebab itulah pemimpin harus memilikikecakapan manajerial yang handal.26

7. Nabi yang Kompeten

Kompetensi merupakan salah satu unsur berorganisasiyang banyak dijadikan sebagai pertimbangan logis dalammemberikan tugas dan wewenang, sebagaimana hadits berikutini yang artinya: “Apabila suatu pekerjaan diberikan pada orangyang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. [HR. RiwayatMuslim dan Muslim]27

Secara praktis hadits ini sering dilakukan oleh nabi dalammemberikan tugas kepada bawahannya, dalam kasus peperanganNabi sering memerintahkan kepada Sayyidina Ali untukmelakukan duel dengan musuh yang menantangnya. Perintahini bukan tanpa alasan, mengingat kelihaian Sayyidina Ali dalambertarung memang menjadi andalan kaum muslimin saat itu.

26 Veithzal Rivai, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi, hal. 12527 Muhammad bin Futuh al Humaidi, Al Jam’u Baina al Shahihai al Bukhari wa

Muslim, (Maktabah Syamilah), hal. 180

Page 194: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 185

Oleh sebab itu, tidak salah kiranya jika banyak organisasi yangmempertanyakan dan memperhitungkan kompetensi sebagaifaktor utama dalam memberikan wewenang dan tanggung jawab.

FFFFF..... PPPPPeran Keran Keran Keran Keran Kepemimpinan Depemimpinan Depemimpinan Depemimpinan Depemimpinan Dalam Malam Malam Malam Malam Membangun embangun embangun embangun embangun TTTTTim Kim Kim Kim Kim Kerjaerjaerjaerjaerja

Sebagaimana diungkapkan sebelumnya bahwa kepemim-pinan memiliki kedudukan yang menentukan dalam organisasi.Pemimpin yang melaksanakan kepemimpinannya secara efektifakan dapat menggerakkan orang atau sekelompok orang ke arahtujuan yang dicita-citakan, sebaliknya pemimpin yang tidakmampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif, keberada-annya hanya sebagai figur pemimpin semata tetapi tidakmemiliki pengaruh yang kuat dalam menggerakkan orang-orangyang dipimpinnya, akibatnya kinerja organisasi pun menjadilemah yang pada akhirnya menjerumuskan organisasi dalamketerpurukan.

Seorang pemimpin yang efektif dan ideal tidak mensyaratkanseorang manusia super yang tidak memiliki cacat dan cela, karenaitu merupakan hal yang mustahil. Bukan pula orang yang tahutentang apa saja dan dapat bekerja apa saja. Seorang pemimpinyang efektif adalah pemimpin yang mampu menggerakkanorang-orang di bawahnya menuju ke arah tujuan yang dicita-citakan. Dalam proses ini, yang dibutuhkan adalah seorangpemimpin yang mampu memanfaatkan segala potensi yang iamiliki serta potensi yang dimiliki anggotanya secara maksimal.Walaupun ia memiliki kelemahan dalam bidang-bidang tertentu,tetapi kelemahan tersebut bisa ditutupi oleh anggota lainnnya,sehingga semuanya menjadi terberdayakan. Untuk mewujudkanorganisasi sebagaimana yang diinginkan pada dasarnya tidakakan pernah berhasil jika hanya mengandalkan kemampuanyang dimiliki oleh kemampuan pemimpin dalam organisasitersebut. Ia membutuhkan kerjasama dengan orang lain

Page 195: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

186 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

khususnya anggota organisasinya. Kerjasama tersebut jugabelum memadai jika yang dimaksud hanya sekadar membentukgrup-grup atau kelompok-kelompok kerja dalam unit-unit yanglebih kecil, tapi yang dibutuhkan organisasi saat ini adalahmembentuk sebuah tim kerja yang solid yang akan mendukungefektivitas organisasi.

1. Perbedaan Kerjasama Tim dan Kerjasama Kelompok

Selama ini banyak orang yang beranggapan bahwa sebuahtim tidak ada bedanya dengan kelompok. Padahal di antarakeduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Dalamsebuah kelompok biasanya hubungan yang dibangun hanyasebatas berinteraksi untuk membagi informasi dan mengambilkeputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidangtanggungjawabnya. Sedangkan tim kerja merupakan kelompokyang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yanglebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual.28

Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan atau kesempatanuntuk terlibat dalam pekerjaan kolektif yang memerlukan usahabersama. Kinerja mereka semata-mata merupakan sajian akhirdari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut. Tidakada sinergi positif yang dapat menciptakan tingkat kinerjakeseluruhan yang lebih besar daripada jumlah input-input yangada. Sedangkan tim kerja menghasilkan sinergi positif melaluiusaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individu memberikantingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah input individutersebut.29 Menyamakan pandangan terhadap cara kinerja timdengan kinerja kelompok tentu saja akan berimplikasi terhadapkinerja individu dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sehingga

28 Stephen P. Robbins, Prilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid1 (Jakarta: PT Prehallindo, 1996), hal.325.

29 Lihat Stephen P. Robins, Prinsip-prinsip, hal., 130.

Page 196: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 187

tidak jarang masih banyak tim-tim yang dibangun tidak bisamenjelma menjadi sebuah tim yang solid karena dalampelaksanaannya masih cenderung bersifat kelompok. Perbedaanlebih jelas antara keduanya.30

Seorang pemimpin yang menginginkan terjadinyaefektivitas dalam organisasi harus menempatkan kerjasama timpada posisi yang utama. Selain itu seorang pemimpin juga harusmemahami cara mentransformasikan kelompok agar menjadisebuah tim yang produktif. Jika pemimpin tidak mengutamakankerjasama tim serta tidak mampu mentransformasikankelompok menjadi sebuah tim yang produktif, maka efektivitastidak akan pernah terjadi. Sebab, kerjasama dan kinerja tim tidakakan pernah terbentuk dengan sendirinya, ia perlu usaha kerasagar bisa terbentuk sebagaimana yang diinginkan sertadibutuhkan upaya terus menerus untuk memeliharanya agarhasil yang diperoleh sebanding apa yang dikeluarkan.31

2. Jenis-Jenis Tim

Tim dapat diklasifikasikan berdasarkan pada tujuan mereka.Tiga bentuk yang biasa ditemuan dalam sebuah organisasi adalahtim pemecahan masalah (problem solving teams), tim kerjaswakelola (self-managed teams), dan tim lintas fungsional (cross-functional teams). Ketiga jenis team kerja ini dapat digambarkansebagai berikut.

30 Ibid., hal.326.31 Robert B. Maddux, Team Building: Terampil Membangun Tim Handa,(Jakarta:

Erlangga, 2001), hal.11.

Page 197: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

188 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

a. Tim Problem Solving

Dalam tim problem solving, para anggota biasanya berbagiide atau menawarkan saran tentang bagaimana memperbaikimetode dan proses kerja. Namun demikian, tim ini jarangdiberikan otoritas untuk menerapkan tindakan yang merekasarankan secara unilateral.

b. Tim Kerja Swakelola

Tim swakelola biasanya mengemban tanggungjawab dariatasannya, tanggung jawab terebut meliputi pengendaliankolektif terhadap langkah kerja, penentuan penugasan kerja,pengelolaan pemberhentian, dan pemilihan prosedur inspeksiyang kolektif. Tegasnya, tim ini mempunyai tanggungjawab untuk“secara relatif keseluruhan tugas”.

Page 198: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 189

c. Tim Lintas Fungsional

Tim lintas fungsional merupakan suatu sarana yang efektifyang memungkinkan orang-orang dari wilayah yang berbeda-beda dalam suatu organisasi (atau bahkan antarorganisasi) untukbertukar informasi, mengembangkan ide-ide baru dan menyelesai-kan masalah, serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.

3. Strategi Membangun Team Work

Dalam membangun sebuah tim yang tangguh, seorangmanajer hendaknya mempertimbangkan kegiatan yang mencakuppenetapan tujuan, pengembangan hubungan antarpribadi diantara anggota tim, analisis peran peran untuk memperjelasperan dan tanggung jawab tiap anggota, dan analisis proses tim.32

Tentu saja, pengembangan tim dapat memberi tekanan ataumenyisihkan aktivitas-aktivitas tertentu, tergantung pada usahapengembangan dan masalah-masalah tertentu yang dihadapitim. Akan tetapi pada dasarnya pengembangan tim mencobauntuk mempergunakan interaksi yang tinggi di antara anggotakelompok untuk meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan.33

Dalam upaya membangun tim yang produktif, seorangpemimpin tim, menurut Maddux,34 seyogyanya melakukan hal-hal berikut:

1. Memiliki visi tentang apa yang dapat dicapai seseorangdalam sebuah tim. Dapat berbagi visi dan mengambil tindakan cepat.

2. Bersikap proaktif dalam setiap relasi. Menunjukkan gayapribadi. Dapat membangkitkan kegairahan dalam bertindak.Menginspirasikan kerja tim dan membangun suasana yangsaling mendukung.

32 Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, Jilid 2..., hal., 344.33 Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip..., hal, 317.34 Robert B. Maddux..., hal. 7-8.

Page 199: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

190 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

3. Dapat membuat orang lain terlibat dan memiliki ikatan.Memudahkan orang lain melihat kesempatan dalam kerja tim.Memungkinkan orang lain untuk berprestasi.

4. Mencari orang-orang yang mau maju dandapat bekerjasecara konstruktif dengan anggota tim lainnya. Merasa memilikiperan untuk mendorong dan memudahkan prilaku tersebut.

5. Memandang pemecahan masalah sebagai tanggungjawab anggota tim.

6. berkomunikasi secara utuh dan terbuka. Menyambutbaik pertanyaan-pertanyaan. Memperbolehkan tim untukmelakukan penyaringan informasi sendiri.

7. Menengahi konflik sebelum menjadi destruktif.

8. Mengupayakan agar kemajuan perorangan dan tim dapatdikenali pada saat yang tepat dan benar

9. Menjaga komitmen dan sebaliknya menmgharapkan halyang sama dari orang lain.

Membangun tim kerja handal yang bisa mendorongefektivitas organisasi bukanlah perkara mudah, dibutuhkanupaya yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan dari pemimpinbeserta orang-orang di dalamnya. Organisasi yang memiliki timkerja yang solid akan lebih mudah mencapai tujuan organisasi.Karena, tim dan anggota perorangan ikut terlibat dalammenentukan dan menetapkan sasaran yang ingin dicapai secararealistis. Selain itu, dalam sebuah tim, karyawan dan pemimpinmemiliki komitmen utuk saling mendukung satu sama lain agartim berhasil. Kepada sesama rekan kerjanya pun, selain salingmendukung, mereka juga saling memahami prioritas masing-masing. Apalagi jika dalam sebuah tim, komunikasi yangdilakukan bersifat terbuka serta didukung kecakapan yangmemadai, sehingga ide-ide baru serta permasalahan ataupunkonflik yang muncul dalam pelaksanaan kerja bisa didiskusikan

Page 200: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 191

secara terbuka agar tujuan bisa dicapai secara efektif. Jika telahterbiasa bekerja secara efektif sebagai tim dalam unit kerja,maka bukan hal yang sulit bagi mereka untuk menjalin kerjasamadengan unit atau tim-tim lainnya dalam menggapai tujuanbersama.

Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh seorangpemimpin untuk membangun tim yang handal di antaranyaadalah sebagai berikut:

1. Memilih orang-orang yang memenuhi persyaratan kerjadan dapat bekerja sama dengan yang lainnya saat melakukanseleksi.

2. Menumbuhkan rasa ikut memiliki organisasi denganmelibatkan anggotanya dalam menentukan sasaran, pemecahanmasalah, dan kegiatan peningkatan produktivitas.

3. Membangkitkan semangat tim dengan mendorongmereka bekerjasama dan saling mendukung satu sama lain dalamkegiatan-kegiatan yang saling berhubungan.

4. Berbicara secara terbuka dan tulus kepada orang laindan mendorong mereka untuk saling berkomunikasi.

5. Menepati janji kepada anggota, karena kepercayaanmerupakan hal yang utama dalam kepemimpinan.

6. Membantu anggota tim untuk saling mengenal satu samalain, sehingga mereka memahami dan mengetahuio kemampuanrekannya.

7. Memberikan kepada anggota pelatihan yang diperlukansesuai dengan tuntutan kerja dan dapat menerapkannya dalampekerjaan.

8. Menyelesaikan konflik dalam tubuh tim atau ornisasisecara adil.

Page 201: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

192 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

35 Ibid., hal. 14-15.

9. Menggantikan anggota tim yang tidak dapat atau tidakmampu memenuhi standar yang realistis setelah pembinaanyang sesuai.35

Page 202: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

DDDDDAFTAFTAFTAFTAFTAR PUSTAR PUSTAR PUSTAR PUSTAR PUSTAKAKAKAKAKAAAAA

A Malik Fadjar, Madrasah dan Tantangan Modernitas, Bandung:Mizan, 1999.

___________, R eorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Dunia, 1999.

A. Dwi Yoga, Otomasi Perpustakaan, Semarang: PSKP XV UNIKA,2010.

___________, Madrasah dan Tantangan Modernisitas, Bandung: Mizan,1998.

A.S. Munandar, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam RangkaPembangunan Nasional, Jakarta: Djaya Pirusa, 1981.

Abd. Rachman Assegaf, “Membangun Format Pendidikan Islamdi Era Globalisasi,” dalam Imam Machali dan Musthofa(eds.), Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi,Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004.

Abdul Latif, Pengembangan Sumber Daya Manusia yang BerkualitasMenghadapi Era Pasar Bebas, Jakarta: DPP HIPPI, 1996.

Abdurrahman Mas’ud, Menuju Paradigma Islam Humanis,Yogyakarta: Gema Media, 2003.

___________, Menuju Paradigma Islam Humanis, Yogyakarta: GemaMedia, 2003.

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: RajaGrafindo Persada,1996.

Page 203: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

194 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

___________, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1997.

Ace Suryadi dan H.A.R. Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan; SuatuPengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986.

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung:Al Ma.arif,

Ahmad S. Adnanputra, “Strategi Pengembangan SDM MenurutKonsep Islam”, dalam Majalah Triwulan Mimbar Ilmiah,Universitas Islam Djakarta, Tahun IV No. 13, Januari1994.

Ahmad Sanusi, Pendidikan Alternatif, Bandung: Grafindo MediaPratama, 1998.

Aji Supriyanto, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: SalembaInfotek, 2005.

Al-Buhari dan Al-Sindi, Shahih Bukhari Bihasiyat Al-Imam Al-Sindi,Lebanon: Dar Al-Kotob Al-ilmiyah 2008.

Ali Abdul Halim Mahmud, Islam dan Pembinaan Kepribadian,Jakarta: Akademika Pressindo, 1995.

Aly, H. N. dan Munzier, H. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: FriskaAgung Insani, 2000.

Anggan Suhandana, Pendidikan Nasional sebagai InstrumenPengembangan SDM, Bandung: Mizan, 1997.

Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan: Konsep,Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah danMadrasah, Bandung: Pustaka Educa, 2010.

Arief Furchan, Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia,Yogyakarta: Gema Media. 2004.

Asmaran, 2002, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi MenujuMilenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2000.

Page 204: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 195

Barmawie Umary, Materi Akhlak, Solo: Ramadhani, 1989.

Blake R. R & Mouton, The Managerial Grid III: The Key To LeadershipExcellence, Houston: Gulf Publishing, 1985.

Buchori Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Gunung Agung, 1993.

Burhanudin, Jajat dan Dina Afrianty (eds.). Mencetak MuslimModern, Peta Pendidikan Islam Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2006.

Cut Zahri Harun, “Peningkatan Kualitas Sumber Daya ManusiaMelalui Pendidikan Merupakan Kunci KeberhasilanSuatu Lembaga di Era Globalisasi dan Otonomi Daerah”,dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, BalitbangDiknas, No. 041, Tahun Ke-9, Maret 2003.

Danim, Sudarwan, Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan sekolah, Jakarta:PT Grasindo, 2004.

Depag, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, Jakarta: DirektoratJendral Kelembagaan Agama Islam. 2003.

___________, Al-Qur‘an dan Terjemahannya, Bandung: CV. JumanatulAli – Art, 2004.

Departemen Agama RI, Al-Qur”an dan Tafsirnya, Jilid I, 1983/1984.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1999.

Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta:Depdiknas. 2001.

___________, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta:Depdiknas. 2001.

___________, Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education)Buku I, Jakarta 2001.

Page 205: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

196 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Shariah Prinsiples OnManagement Inpractice, Jakarta: Gema Insani, 2006.

Djaafar, T. Z. Pendidikan Non Formal Dan Peningkatan Sumber DayaManusia Dalam Pembangunan, Padang: Penerbit FIPUNP. 2001

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Peserta Didik dalam InteraksiEdukatif, Jakarta: Reneka Cipta. 2000.

Edward Sallis, Total Quality Management, Alih Bahasa, AhmadAli Riyadi. Ircisod, Yogyakarta, 2006.

Engking Soewarman Hasan, “Strategi Menciptakan Manusia yangBersumber Daya Unggul”, dalam Jurnal Pendidikan danKebudayaan, Balitbang Diknas, No.039, Tahun ke-8,November 2002.

Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi Jakarta: PT. Indeks, 2005.

Gordon Dryden dan Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar: SekolahMasa Depan Bandung: Kaifa, 2000.

H. A. R Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasionaldalam Perspektif Abad 21, Magelang: Indonesia Indonesia,1999.

___________, Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: PT RinekaCipta, 2002.

Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, Jakarta:Bulan Bintang, 1995.

Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam,Bandung: Al-Ma.arif, 1995.

___________, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi danPendidikan, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1995.

___________, Pendidikan dan Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka AlHusna, 1985.

___________, Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan SainsSosial, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.

Page 206: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 197

Hasan, Chalijah. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya:Al Ikhlas. 1994.

Henry L. Sisk, Prinsiples Of Management (A System Approach ToThe Management Process), Philippine: South-WesternPublishing Company, 1969.

Hidayati, Titiek Rohana, “Hubungan antara KetrampilanManajerial Kepala Sekolah, Pelatihan Guru, MotivasiKerja dan Iklim Organisasi dengan Kinerja GuruMadrasah Aliyah Swasta se-Kabupaten Jember,”Unpublished Dissertation, Malang: UM Malang, 2005.

Ibn Manzur, Lisan al-Arab, Mesir: Daar al-Mishriyyah, 1968.

Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, Jakarta:Rineka Cipta. 1996.

Ilyas, Yunahar, Kuliah Aqidah Islam, LPPI: UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta, 1995.

Imam Suprayogo, Quo Vadis Madrasah Gagasan, Aksi & SolusiPembangunan Madrasah, Yogyakarta: Hikayat Publishing,2007.

Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada,1996.

James AF Stoner, dkk, Manajemen, Jilid II, Jakarta: PT Prenhallindo,1996

James L. Gibson, Organisasi, Jilid 1 Jakarta: Erlangga, 1996.

Joanne Eunice Dorothy Agtha, “Kemampuan Relasional KepalaSekolah dalam Penerapan Kepemimpinan distributifdi Sekolah,” A Journal of Language, Literature, Cultureand Education, POLYGOT, Vol. 11, No. 4, Oktober 2015.

John Vaizey, Pendidikan di Dunia Modern, Jakarta: Gunung Agung,1980.

Judy Reinhartz dan Don M. Beach, Educational Leadership:ChangingSchools, Changing Roles, Pearson Education, Inc: USA,2004.

Page 207: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

198 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpina, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1998

Lasa HS, Manajemen Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Pinus BookPublisher, 2007

___________, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: GAMA MEDIA,2008.

Lucy A. Tedd, An Introduction To Computer-Based Library Sistems,England: John Wiley & Sons Ltd, 1993.

M. Dawam Rahardjo, et.al, Ensiklopedi Alquran, Jakarta: Paramadina,1996.

M. Nur Nasution, Manajemen Mutu terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia,2010.

M. Quraish Shihab, “Prinsip-Prinsip Pengembangan SumberDaya Manusia dalam Pandangan Islam”, dalam MajalahTriwulan Mimbar Ilmiah, Universitas Islam Djakarta,Tahun IV No. 13, Januari 1994.

___________, Wawasan al-Quran, Bandung: Mizan, 1996.

Ma’arif, Syamsul. Revitalisasi Pendidikan Islam, Yogyakarta:Penerbit Graha Ilmu, 2007.

Mahmud, adnan, Sahjad M. Askan dan M. Adib Abdushomad (eds.),Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005.

Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Bumi Aksara, 2008.

Mastuhu, “Menuju Sistem Pendidikan yang Lebih BaikMenyongsong Era Baru Pasca Orba,” Makalah,disampaikan pada Diskusi Panel HMJ-KI IAIN Jakarta,13/12/98).

Mudjia Rahardjo, (ed.), Quo Vadis Pendidikan Islam PembacaanRealitas Pendidikan Isalam, Sosial dan Keagamaan,Malang: UIN Malang Press. 2006.

Page 208: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 199

Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; KajianFilosofis dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya,Bandung: Tri Genda Karya, 1993.

___________, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Surabaya:Pustaka Pelajar. 2003.

Muhammad bin Futuh al Humaidi, Al Jam’u Baina al Shahihai alBukhari wa Muslim, Maktabah Syamilah. tt.

Muhammad bin Jarir al Thobari, Jami’u al Bayan fi Ta’wi al Quran,Maktabah Syamilah. tt.

Muhammad Syamsudin, Manusia dalam Pandangan KH. A. AzharBasyir, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997.

Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 2004.

___________, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosdakaya. 2006.

___________, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik,dan Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2005.

Muzayyin Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: RemajaRosdakarya, 2006.

___________, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: RemajaRosda Karya, 2000.

Nasution. M.N. Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan UntukSatuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, 2004.

Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada,1997.

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,2002.

Page 209: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

200 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

Prasetya, Filsafat Pendidikan: Untuk IAIN, STAIN, PTAIS. Bandung:Pustaka Setia, 2000.

Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung:Remaja Rosdakarya. 1997.

Robert B. Maddux, Team Building: Terampil Membangun TimHanda,Jakarta: Erlangga, 2001.

Saifullah Ali, Materi Pembelajaran Agama Islam (Analisa danTelaahnya), Jember. 2006.

Shaleh, A. R. Pendidikan Agama dan Keagamaan: Visi, Misi dan Aksi.Jakarta: Gemawindu Pancaperkasa, 2000.

Sidi, “Strategi Pendidikan Nasional”, Makalah, disampaikan padasimposium dan musyawarah Nasional 1 AlumniProgram Pascasarjana Universitas Negeri Malangtanggal 13-14 oktober 2001 di Malang.

Siti Nurbaya, “Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dalamMeningkatkan Kinerja Guru pada SDN Lambaro Angan”,Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 3, No. 2, Mei 2015.

Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia,Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi:Konsep, Kontroversi,Aplikasi, Jilid 2 Jakarta: PT Prenhallindo, 1996.

___________, Prinsip-Prinsip Prilaku Organisasi, Jakarta: Erlangga, 2002.

Suharsimi, Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah PendekatanEvaluatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Sulistia dkk, Manajemen Perpustakaan Sekolah, UniversitasTerbuka, Depdikbud, 1995.

Sulistio Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi, Jakarta: Gramedia,1992.

Suprihatin Gunaharja, Pengembangan Sumber Daya Keluarga,Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.

Page 210: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

Pengembangan Manajemen... 201

Suryadi Prawirosentono, Filosofi Baru tentang Manajemen MutuTerpadu, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2002.

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: RinekaCipta. 1997.

Syahid Muamar Pulungan, Manusia dalam al-Qur’an, Surabaya:Bina Ilmu, 1984.

Syahminan Zaini dan Ananto Kusuma Seta, Wawasan Al-Qur'antentang Pembangunan Manusia Seutuhnya, Jakarta: KalamMulia, 1996.

___________, Penyakit Rohani Pengobatannya, Jakarta: Kalam Mulia,1996.

Syahrin Harahap, Islam Dinamis; Menegakkan Nilai-nilai Ajaranal-Qur’an dalam Kehidupan Modern di Indonesia,Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997.

Syamsuddin Al Qurthubi, Al Jami’ li Ahkam al Quran, MaktabahSyamilah. tt.

Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, Yogyakarta: GrahaIlmu, 2007.

Syihabuddin Qalyubi, dkk., Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan danInformasi, Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan danInformasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2003.

T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 2003.

Taufiq Faisak, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al-Qur’an,Bandung: Mizan, 2003.

Tilaar, Pradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: PT RinekaCipta, 2004.

Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan,Surabaya: Usaha Nasional,1988.

Veithzal Rivai, Education Management, Jakarta: Rajawali Press,2009.

Page 211: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

202 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

___________, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi, Jakarta:Rajawali Press, 2014.

Vincent Gaspers, Total Quality Management, Jakarta: Gramedia,2008.

Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi InformasiPerpustakaan (Strategi Perancangan PerpustakaanDigital), Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi InformasiPerpustakaan (Strategi Perancangan Perpustakaan Digital.

Wakhudin, Tarmizi Taher; Jembatan Umat, Ulama dan Umara,Bandung: Granesia, 1998.

Win Ushuluddin, Sintesis Pendidikan Islam Asia-Afrika, Yogyakarta:Paradigma, 2002.

Yantoro, “Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam MengembangkanSekolah Efektif,” Jurnal Penelitian Univeristas Jambi, Vol.14, No. 01, 2013.

Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur’an, Jakarta: GemaInsani Press, 1999.

Yusuf Suit, Sikap Mental dalam Manajemen SDM, Jakarta: GhaliaIndonesia, 1996.

Zainal Arifin, “Nuansa Teosentris Humanistik Pendidikan Islam;Signifikansi Pemikiran Hasan Langgulung dalamKonstalasi Reformasi Pendidikan Islam,” STAIN Cirebon:Lektur-Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, Seri VIII/Th.Ke-5/98.

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

___________, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta:Ruhama, 1995.

Page 212: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

BIODBIODBIODBIODBIODAAAAATTTTTA PENULISA PENULISA PENULISA PENULISA PENULIS

Dr. H. M. Hadi Purnomo, M.Pd. Lahir diBanyuwangi, 1 Desember 1965. Lulus SD NegeriKedunggebang I Banyuwangi (1979) danmelanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri(MTsN) II Banyuwangi (1982), Melanjutkan keSMA Negeri Genteng Banyuwangi lulus 1985.Pada tahun 1990 menyelesaikan Strata Satu (S1)

di Universitas Jember (Unej), menempuh Program S2 di IKIPJakarta lulus tahun 1994 dan mendapat gelar doktor (S3) diUniversitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, lulus 2005.Semasa kuliah sangat rajin dan menjadi narasumber di berbagaiseminar, workshop. Pengalaman menjabat Kepala SMA UnggulanBPPT Darus Sholah Jember, Kepala Seksi Mapenda, KantorKementrerian Agama Kabupaten Jember dan aktif mengajar diIAIN Jember.

Penelitian yang dilakukan antara lain: Hubungan PenggunaanPendekatan Keterampilan Proses dengan Prestasi Belajar Siswa BidangStudi Fisika Kelas 1 Sekolah Menengah Atas Negeri GentengBanyuwangi Tahun Ajaran 1989-1990; Iklim Belajar dalam Kaitannyadengan Prestasi Belajar, 1994; Strategi Peningkatan Mutu MadrasahTsanawiyah (Penelitian Kualitatif terhadap strategi Peningakatn Mutu

Page 213: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber

204 Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd

MTs Negeri di Kabupaten Jember Jawa Timur) 2005; ImplementasiManajemen Perpustakaan (Studi Kasus di Perpustakaan STAI Al FalahAs Sunniyyah Kencong Jember (2016).

Selain itu, penulis juga produktif menulis buku dan jurnal.Karya bukunya adalah: (1) Kiyai dan Transformasi Sosial: DinamikaKiyai dalam Masyarakat, Edisi Revisi (ISBN 978-602-96063-1-7,Absolute Media Yogyakarta 2016); (2) Pendidikan Islam: IntegrasiNilai-Nilai Humanis, Liberasi, dan Transendensi: Sebuah GagasanParadigma Baru Pendidikan, Edisi Revisi, (ISBN 978-602-96063-2-4, Absolute Media Yogyakarta 2016); Manajemen PendidikanPondok Pesantren, (ISBN: 978-602-50675-6-3 Bildung PustakaUtama Yogyakarta 2017).

Adapun karya yang dimuat di jurnal adalah: (1)“Peningkatan Manajemen Perpustakaan dengan Sistem Otomasi(Upaya Pelayanan terhadap Pengguna Perpustakaan)”, JurnalFALASIFA Vol.7, No.1 Maret 2016/ISSN 2085-3815, E-ISSN: 2527-8711; (2) “Regulasi Kebijakan Pendidikan Agama Islam (KajianKritis terhadap Regulasi Kebijakan PAI dalam PeningkatanMutu)”, Jurnal Edumika, Vol.2, No.1 Juni 2016/ISSN 2442-3785;(3) “Manajemen Strategi Marketing Perguruan Tinggi,” JurnalEdukasi, Vol.2, No. 1 April 2016/ISSN 2085-5087; (4) “StrategiManajerial Pemasaran (Studi atas Konsep Pemasaran danOrientasi pada Masyarakat)”, Jurnal Edumika ISSN 2442-3785Vol..3 Nomor 1 September 2016. Email penulis: <[email protected]>

Page 214: PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAdigilib.iain-jember.ac.id/317/1/Pengembangan manajemen... · 2019-04-04 · vi Dr. H. M. Hadi Purnomo, M. Pd kesuksesan menciptakan Sumber