PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB...

77
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (Tesis) Oleh: SITI INDASYAH PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITASDAN HUKUM HOOKE BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

(Tesis)

Oleh:

SITI INDASYAH

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAPASCASARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITASDAN HUKUM HOOKE BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

Oleh

Siti Indasyah

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan LKS materiElastisitas dan Hukum Hooke berbasis inkuiri terbimbing untuk siswa kelas XIIPA. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan tingkat kemenarikan,kemudahan, kemanfaatan, dan keefektifan LKS berbasis inkuiri terbimbing diSMA Negeri 5 Bandar Lampung, kelas XI IPA 1 dengan jumlah 36 siswa sebagaikelas eksperimen dan XI IPA 2 dengan 35 siswa sebagai kelas kontrol. Penelitianini menggunakan desain penelitian dan pengembangan (R&D). Peneliti hanyamenggunakan delapan prosedur pengembangan saja yang dilaksanakan penelitiyaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,revisi desain, uji coba produk, revisi produk. Produk akhir yang dihasilkan adalah89% menarik, 90% sangat mudah, dan 88% bermanfaat dengan adanyapeningkatan hasil belajar siswa. Hasil uji efektifitas menunjukan bahwa, LKSyang dikembangkan sebagai media pembelajaran mempunyai nilai N-gain dengankategori sedang, dan dapat disimpulkan efektif dengan kriteria KetuntasanMinimal (KKM) kelas XI IPA yang telah ditetapkan adalah 78.

Kata kunci: penelitian pengembangan, lembar kerja siswa, inkuiri terbimbing.

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

iii

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF STUDENT WORK SHEETELASTICITY MATERIAL AND HOOKE LAW

BASED INKUIRI LIMITED

By

Siti Indasyah

This development research aims to developguided inquiry-based elasticitymaterial worksheetfor the students of XI IPA class. This research was conductedto describe the attractiveness, convenience, benefit, and effectiveness levels ofguided inquiry-basedstudent worksheet at Senior High School 5Bandar Lampungwith XI IPA 1 class with a total of 36 studentsas experimental group and XI IPA2 class with a total of 35 studentsas control group. This research used research anddevelopment (R&D) design. The researchers only used eight developmentprocedures which was conducted by researchers, namelypotential and problem,data collection, product design, design validation, design revision, product trial,and product revision.The final product produced was 89% interesting, 90% veryeasy, and 88% beneficial with the improvement of student learning outcomes. Theresult of effectiveness test showed that student worksheet developed as learningmedia had a value of N-gain with moderate category and can be concluded‘effective’ with Criteria of Minimal Completeness (KKM) of XI IPA class atSenior High School 5 Bandar Lampung that has been determined, namely 78.

Keywords: development research, student worksheet, guided inquiry.

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITASDAN HUKUM HOOKE BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

Oleh

SITI INDASYAH

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Magister Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAPASCASARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS
Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS
Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS
Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 15 Mei 1973, sebagai

anak kedua dari dua bersaudara atas pasangan Bapak Kasidin dan Ibu Supiyati.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Perumnas Way Halim

pada tahun 1985. Pada tahun 1988, penulis menyelesaikan pendidikan menengah

pertama di SMP Negeri Sukarame Bandar Lampung, dan pada tahun 1991

menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 5 Tanjung Karang Bandar

Lampung.

Melalui jalur seleksi Sipenmaru Universitas Lampung tahun 1992, penulis di-

terima sebagai mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan

Fisika. Pada tahun 2014 Penulis melanjutkan pendidikan pada Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Program Studi Magister Pendidikan Fisika Universitas Lampung.

Tahun 2003 penulis diterima sebagai Guru Bantu kota Bandar Lampung tepatnya

di SMA Negeri 5 Bandar Lampung, dan tahun 2005 penulis menjadi CPNSD pada

SMA Negeri 5 Bandar Lampung hingga saat ini.

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

ix

MOTTO

“Menjadi sempurna memang sulit, namun menjadi lebih baik bisa dilakukan”.

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah

selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain), dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”.

(Q.S Al- Insyirah 6-8)

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

x

PERSEMBAHAN

Tesis ini merupakan karya yang penuh perjuangan, ketekunan dan kesabaran, doa,

dan dukungan cinta kasih dan sayang. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah

kepada Allah SWT serta shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW, tesis ini

saya persembahkan untuk pihak-pihak di bawah ini.

1. Ibuku Supiyati dan ibu mertuaku Misiah.

2. Suamiku tercinta Bibit yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan

penuh kesabaran dalam menanti keberhasilanku.

3. Anak-anakku tersayang Muhammad Amir Fakhruddin dan Zhafira Khoirunisa

yang memberikan kekuatan dalam perjuanganku.

4. Para pendidik yang penulis hormati, yang telah mencurahkan ilmunya dengan

penuh kesabaran.

5. Keluarga besar SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

6. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Fisika angkatan 2014,

terima kasih atas dukungan do’a, persahabatan dan kekeluargaan yang selama

ini sudah terjalin.

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

xi

SANWACANA

Bissmillahirohmannirohim ...

Segala Puji kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena

berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

tesis ini yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Materi Elastisitas dan

Hukum Hooke Berbasis Inkuiri Terbimbing”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D. selaku Direktur Pasca sarjana

Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Fisika sekaligus selaku pembimbing I yang telah memberikan

masukan dan mengarahkan dalam penulisan tesis kepada penulis.

4. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk bimbingan, memberikan motivasi dan

semangat kepada penulis demi terselesaikannya tesis ini.

5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Uji Ahli Materi dan Penguji I yang

telah memberikan masukan dan sarannya.

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

xii

6. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si., selaku Penguji II yang telah memberikan

masukan dan sarannya.

7. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd., selaku evaluator uji ahli yang telah bersedia

meluangkan waktunya dan memberi masukan dan saran-saran kepada

penulis.

8. Bapak dan Ibu dosen Magister Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang

telah memberikan ilmu dan membimbing penulis dalam pembelajaran di

Pascasarjana Universitas Lampung.

9. Kepala SMAN 5 Bandar Lampung yang telah memberikan izin penelitian.

10. Rekan-rekan guru, serta siswa-siswi yang penulis banggakan di SMAN 5

Bandar Lampung.

11. Bu Zulimah sahabatku yang memberi semangat, motivasi, dan kebersamaan

selama menempuh Magister Pendidikan Fisika Universitas Lampung.

12. Teman-teman Magister Pendidikan Fisika angkatan I (pertama) tahun 2014.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan tesis ini.

Semoga Allah SWT membalas dengan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan dan semoga tesis ini

bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis,

Siti Indasyah

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6C. Tujuan Pengembangan .................................................................. 6D. Manfaat Pengembangan ................................................................ 6E. Ruang Lingkup Pengembangan .................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran Fisika ................................................... 8B. Penelitian dan Pengembangan....................................................... 10C. Lembar Kerja Siswa (LKS)........................................................... 13D. Inkuiri Terbimbing ........................................................................ 20E. Pendekatan Saintifik...................................................................... 24F. Materi Elastisitas .......................................................................... 29G. Penelitian yang Relevan ................................................................ 34H. Kerangka Pikir............................................................................... 39I. Hipotesis Penelitian....................................................................... 41

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian........................................................................... 42B. Subjek Evaluasi Pengembangan Produk ....................................... 42C. Prosedur Pengembangan ............................................................... 43D. Uji Coba Produk............................................................................ 48E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 49F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 50G. Hipotesis Statistik.......................................................................... 54

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

xiv

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 55

1. Hasil Potensi dan Masalah ....................................................... 552. Hasil Pengumpulan Data.......................................................... 563. Desain Produk .......................................................................... 564. Hasil Validasi Desain ............................................................... 595. Revisi Desain............................................................................ 596. Uji Coba Produk....................................................................... 617. Revisi Produk ......................................................................... 648. Uji Coba Pemakaian................................................................. 64

B. Pembahasan................................................................................... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 86

B. Saran ............................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 88

LAMPIRAN ............................................................................................ 92

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Syarat- Syarat Lembar Kerja Siswa Yang Baik................................... 162. Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing............... 243. Tabel Pendekatan saintifik Deskripsi................................................... 264. Daftar Instrumen .................................................................................. 495. Kriteria Tingkat Kevalidan dan Revisi Produk.................................... 526. Skor penilaian terhadap uji kemenarikan, kemudahan, dan

Kemanfaatan Produk............................................................................ 537. Nilai Rata-rata Gain Ternormalisasi dan Klasifikasinya ..................... 548. Hasil Uji Validasi................................................................................. 589. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................ 5910. Rangkuman hasil validasi ahli ............................................................. 6011. Rangkuman Angket Kemenarikan ....................................................... 6212. Rangkuman Angket Kemudahan ......................................................... 6313. Rangkuman Angket Kemanfaatan ....................................................... 6314. Hasil Uji Normalitas data posttest dan posttest kelas eksperimen

Kelas kontrol ........................................................................................ 6615. Hasil Uji Homogenitas data posttest dan posttest ............................... 6716. Data Statistik Deskriptif pretest-postest kelas eksperimen dan

kelas kontrol ......................................................................................... 6817. Perbedaan rata-rata data pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol .................................................................................................. 7018. Hasil Uji berpasangan kelas kontrol .................................................... 7119. Hasil kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan.............................. 7320. Rata-rata N-gain hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol .............. 74

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pengaruh Gaya (F) terhadap Perubahan Panjang Pegas ........................... 312. Susunan Seri Pegas ................................................................................... 333. Susunan Paralel Pegas............................................................................... 334. Susunan Seri Paralel Pegas ....................................................................... 335. Kerangka Pikir .......................................................................................... 406. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ..................................... 427. Desain Pengembangan Produk.................................................................. 438. Desain Experimen PenelitianPretest-Postest Control Group Design....... 469. Format LKS pengembangan ..................................................................... 5610. Judul sebelum revisi.................................................................................. 6111. Judul LKS sesudah revisi.......................................................................... 6112. Macam-macam bentuk dan bahan dari pegas sebelum revisi ................... 6113. Macam-macam bentuk dan bahan dari pegas sesudah revisi.................... 6114. Diagram batang data nilai rata-rata pretest dan Posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol................................................................... 6815. Hasil Uji kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan............................. 7316. Perbandingan Nilai rata-rata N-gain Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................................. 7417. Contoh jawaban siswa dalam menjawab rumusan masalah...................... 7818. Contoh jawaban siswa dalam menjawab merumuskan hipotesis.............. 7919. Gambar aktifitas siswa dalam merancang percobaan ............................. 8020. Contoh data hasil percobaan dan analisis data siswa................................ 8021. Gambar aktifitas siswa dalam melakukan percobaan .............................. 8022. Contoh jawaban siswa dalam membuat kesimpulan................................. 81

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Izin penelitian dan Surat Keterangan Penelitian ................................ 922. Kisi-kisi Analisis Kebutuhan guru & siswa......................................... 943. Angket Analisis Kebutuhan guru dan Siswa ....................................... 984. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Siswa ............................................. 1045. Hasil Angket Analisis Kebutuhan guru ............................................... 1056. Kisi-kisi & Instrumen Uji Ahli Materi................................................. 1067. Analisis Kebutuhan materi................................................................... 1088. Surat Keterangan Validasi Uji Ahli Materi ......................................... 1099. Hasil Instrumen Uji Ahli Materi .......................................................... 11110. Surat Keterangan Validasi Uji Ahli Desain ......................................... 11411. Kisi-kisi & Instrumen Uji Ahli Desain ................................................ 11612. Hasil Instrumen Uji Ahli Desain.......................................................... 11613. Kisi-kisi & Instrumen Uji Perseorangan Guru & Siswa...................... 11914. Data uji satu lawan satu, uji kkkk ........................................................ 12415. Hasil Uji Validasi Instrumen Test untuk Pretest postest ..................... 12616. Hasil Uji Reliabilitas........................................................................... 12917. Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan postest....................................... 13018. Hasil Uji normalitas Pretest dan postest .............................................. 13219. Hasil uji homogenitas pretest dan postest............................................ 13320. Data hasil pretest dan postest............................................................... 13421. Kisi-kisi & Instrumen Uji kemenarikan, kemudahan,& kemanfaatan. 13822. Uji beda rata-rata pretest dan postest kelas kontrol ............................. 14623. Uji beda rata-rata pretest dan postest kelas eksperimen ...................... 14724. Hasil analisis N-Gain kelas eksperimen dan kontrol ........................... 15025. Silabus Pembelajaran ........................................................................... 15126. RPP pertemuan ke-1 ............................................................................ 15927. RPP pertemuan ke-2 ............................................................................ 16428. RPP pertemuan ke-3 ............................................................................ 16929. RPP pertemuan ke-4 ............................................................................ 17430. Dokumentasi penelitian ....................................................................... 17931. Produk akhir......................................................................................... 181

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sudah semakin pesat sehingga

diperlukan suatu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah

satunya adalah pendidikan. Menurut Ismawati & Mulyaningsih, (2014)

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Fisika merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mendasari dari

perkembangan teknologi untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman secara

nyata. Dalam Standar isi pada Permendiknas No. 22 tahun 2006 pada tingkat

SMA/MA menyatakan bahwa, mata pelajaran fisika dipandang penting untuk

diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri, dengan beberapa pertimbangan yaitu

untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta

membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Pembelajaran

Fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

2

berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek

penting kecakapan hidup.

Proses belajar mengajar yang dilakukan pada dasarnya mengharapkan siswa

berperan aktif dalam upaya menemukan pengetahuan, konsep, teori, dan

kesimpulan bukan upaya mengumpulkan informasi atau fakta saja, artinya guru

hanya mengarahkan kegiatan belajar mengajar, dan pembelajaran terpusat pada

siswa menurut Astuti & Setiawan, ( 2013). Kenyataannya masih banyak guru

yang menggunakan metode ceramah saja dan masih banyak pembelajaran yang

terpusat pada guru.

Dalam pendidikan formal guru dan siswa memegang peranan penting dalam

proses belajar mengajar yang merupakan suatu kegiatan interaksi timbal balik

dalam situasi instruksional, Maretasari, dkk, (2013). Sehingga siswa dapat

menerima, menanggapi, dan mengembangkan materi yang disampaikan oleh guru.

Seorang guru diharapkan memiliki kemampuan dalam menyusun bahan ajar yang

sesuai dengan kebutuhan, ketepatan, dan mudah dipahami oleh siswa.

Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik sesuai dengan standar

kompetensi yang diharapkan, Permana dkk, (2013).

Permasalahan siswa dalam kegiatan pembelajaran saat ini adalah kesukaran siswa

dalam menerima, menanggapi, dan mengembangkan materi yang disampaikan

oleh guru, sehingga memerlukan suatu media yang tepat dan dapat dijadikan

sebagai solusi. Media pembelajaran yang tersedia sekarang beraneka ragam, oleh

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

3

karena itu dibutuhkan media yang dapat memberikan siswa suatu pembelajaran

secara langsung. Misalnya media berbasis cetakan yaitu LKS.

LKS merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan untuk membantu

siswa, dalam menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui

kegiatan belajar yang dilakukan secara sistematis. Namun kenyataannya, banyak

LKS yang sangat monoton dan belum representatif, sehingga dengan

menggunakan LKS tersebut siswa belum secara optimal melakukan pengalaman

secara langsung untuk menemukan konsep dan prinsip yang akan dipelajari,

Oktari dkk,( 2015).

LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan di dalam proses

pembelajaran. Menurut Trianto (2010:223) bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS)

memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk

memaksimalkan pemahaman, dalam upaya pembentukan kemampuan dasar

sesuai indikator pencapaian yang ditempuh. Untuk menciptakan pembelajaran

yang sesuai dengan standar proses, perlu digunakan suatu LKS yang

mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, Pariska dkk,( 2012).

Mendapatkan media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dapat dibuat

LKS dengan menggunakan pendekatan dan metode tertentu. LKS dengan metode

inkuiri terbimbing dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi

pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada

siswa, Retnosari dkk,( 2015)

Model pembelajaran inkuiri adalah pengajaran yang mengharuskan siswa

mengolah pesan sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai,

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

4

Dimyati dan Mudjiono (2010:173). Oleh karena itu tujuan dari penggunaan

pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara

sistematik, logis, dan kritis, atau mengembangkan keampuan intelektual sebagai

bagian dari proses mental, Hosnan (2014:341).

Model pengajaran inkuiri merupakan pengajaran yang terpusat pada siswa. Tujuan

utama model inkuiri adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir

kritis, dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah yang merupakan ciri dari

pendekatan saintifik. Menurut Ismawati & Mulyaningsih, (2014) pembelajaran

dengan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-

langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Bentuk

pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu solusi mengatasi kelemahan

sistem pendidikan klasik yang cenderung monoton, siswa hanya mendengarkan

ceramah dari guru tanpa diketahui dengan jelas apakah materi pelajaran telah

dapat dikuasai siswa atau belum, serta kompetensi dasar apa saja yang telah

tercapai, Ismawati & Mulyaningsih, (2014).

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,

namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Dalam hal ini siswa

dipandang sebagai subyek belajar bukan lagi obyek belajar sehingga perlu

dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, guru hanya bertugas sebagai

fasilitator yang membimbing dan mengoordinasikan kegiatan pembelajaran,

Ismawati dan Mulyaningsih, (2014). Sesuai dengan yang diungkapkan

Nurlailiyah, dkk, (2014) bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah

pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran yang sesuai

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

5

dengan pendekatan ilmiah (scientific approah) terdiri dari lima langkah

diantaranya adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan.

Hasil analisis kebutuhan Kompetensi dasar (KD) atau materi pelajaran fisika kelas

XI IPA semester ganjil, KD 1.3 Elastisitas dan Hukum Hooke diperoleh

persentase 80% guru fisika di SMAN 5 Bandar Lampung yang berjumlah 5 orang

membutuhkan LKS dengan materi Elastisitas dan Hukum Hooke, ini berdasarkan

observasi bahwa proses belajar mengajar fisika di SMAN 5 Bandar Lampung

khususnya materi Elastisitas dan Hukum Hooke masih menggunakan metode

ceramah, guru masih mendominasi penyampaian materi pelajaran di depan kelas,

dengan menuliskannya di papan tulis sehingga siswa hanya sebagai penerima

materi pelajaran saja, sehingga proses pembelajaran menjadi monoton karena

keterlibatan siswa masih kurang dan siswa cenderung kurang aktif dalam

bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru.

Dari hasil angket analisis kebutuhan pembelajaran fisika yang ditujukan kepada

5 guru fisika diperoleh total skor 78,57% dan hasil angket kebutuhan siswa kelas

XI IPA 1 di SMAN 5 Bandar Lampung dengan banyaknya responden 34 siswa,

diperoleh total skor 79,62% yang artinya perlu dikembangkan LKS berbasis

inkuiri terbimbing untuk membantu pembelajaran fisika bagi guru dan membantu

siswa mempermudah dalam pemahaman konsep materi pada proses belajar.

Berdasarkan uraian di atas, LKS pada materi elastisitas dan Hukum Hooke sangat

diperlukan. Agar dapat membelajarkan materi tersebut, maka diperlukan LKS

berbasis inkuiri terbimbing, yaitu guru harus memberikan pengarahan dan

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

6

bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran.

Selain itu LKS dengan inkuiri terbimbing dapat membantu siswa untuk lebih

mudah memahami materi pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman

belajar secara langsung kepada siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan

penelitian dengan judul “ Pengembangan Lembar Kerja Siswa materi Elastisitas

dan Hukum Hooke berbasis inkuiri terbimbing”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1. Bagaimana produk pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing?

2. Bagaimana tingkat kemenarikan, kemudahan dan kemanfaatan LKS berbasis

inkuiri terbimbing?

3. Bagaimana keefektifan LKS berbasis inkuiri terbimbing?

C. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan produk LKS berbasis inkuiri terbimbing.

2. Mendeskripsikan kemenarikan, kemudahan dan kemanfaatan LKS berbasis

inkuiri terbimbing.

3. Mendeskripsikan keefektifan LKS berbasis inkuiri terbimbing.

D. Manfaat Pengembangan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Memberikan alternatif pemecahan masalah dalam kurangnya media

pembelajaran di SMA kelas XI IPA dalam mempelajari konsep Elastisitas dan

Hukum Hooke.

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

7

2. Menyediakan alternatif sumber belajar yang menarik bagi siswa dalam

mengembangkan pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan motivasi

untuk terus belajar, baik secara mandiri maupun berkelompok.

3. Menyediakan alternatif sumber belajar yang dapat meningkatkan efektivitas

dalam pembelajaran fisika pada meteri Elastisitas dan Hukum Hooke.

E. Ruang Lingkup Pengembangan

Ruang lingkup pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran dalam LKS yang dikembangkan hanya menyangkut

materi SMA pada materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke pada semester

ganjil.

2. Uji coba produk penelitian pengembangan dilakukan pada siswa kelas XI IPA

di SMAN 5 Bandar Lampung.

3. Model inkuiri yang digunakan adalah inkuiri terbimbing.

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran Fisika

Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan sangat

erat dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan. Belajar lebih pada

menekankan tentang peserta didik dan proses yang menyertai dalam rangka

perubahan tingkah lakunya, sedangkan pembelajaran lebih menekankan pada

guru dalam upayanya untuk membuat peserta didik dapat belajar, menurut

Damayanti, (2013: 58).

Pendidikan secara formal di sekolah, guru dan siswa memegang peranan penting

dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan

yang integral antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dan guru sebagai

pengajar yang sedang mengajar, sehingga terjadi interaksi timbal balik dalam

situasi instruksional, menurut Maretasari dkk, (2012: 28). Pada akhirnya akan

bermuara pada hasil belajar yang terbaik apabila interaksi tersebut berjalan

dengan baik.

Belajar secara psikologis adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau

belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

9

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, Slameto,(2013:2).

Sedangkan menurut Burton dalam Hosnan, (2014:3) belajar merupakan suatu

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu

dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat

berinteraksi dengan lingkungannya.

Setelah terjadi perubahan diri dan menemukan sesuatu yang baru maka akan

timbul suatu kecakapan yang akan memberikan manfaat bagi kehidupan diri

individu tersebut, seperti yang diungkapkan Howard L.Kingskey dalam Hosnan,

(2014:3) belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan

atau diubah melalui praktik atau latihan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas belajar dapat didefinisikan sebagai proses

diperolehnya pengetahuan atau keterampilan berpikir serta perubahan tingkah

laku yang ditimbulkan atau diubah melalui aktivitas diri dalam praktik atau

latihan sedangkan pembelajaran fisika merupakan proses guru untuk membantu

peserta didik agar dapat belajar dengan baik serta dapat menguasai pengetahuan

dan konsep fisika serta hukum-hukum fisika melalui kegiatan mengamati,

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengukur, menganalisis data, dan

menyimpulkan permasalahan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian adalah suatu kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara

ilmiah dalam bidang tertentu untuk mendapatkan suatu informasi yang dijadikan

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

10

data, yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau penyelesaian

yang menjadi pusat perhatian dari peneliti. setiap penelitian mempunyai tujuan

dan kegunaan tertentu, secara umum tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang

bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan mempunyai arti

data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang benar-benar baru yang

sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian mempunyai arti data yang

diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap

informasi atau pengetahuan tertentu. Sedangkan pengembangan mempunyai arti

memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada, menurut Sugiyono,

(2009: 5).Sehingga metode penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R & D), merupakan model penelitian pengembangan yang banyak

digunakan dalam pengembangan pendidikan.

Langkah - langkah dalam proses pengembangan mengacu pada langkah

sebelumnya hingga diperoleh produk yang diinginkan dalam bidang pendidikan.

Penelitian dan pengembangan merupakan penghubung antara penelitian dasar dan

penelitian terapan yang menghasilkan produk tertentu seperti dalam Munawaroh,

2011:1) yang mengemukakan bahwa:

Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, danpenyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untukmemecahkan suatu persoalan atau ingin menguji suatu hipotesis untukmengembangkan prinsip-prinsip umum, sedangkan pengembanganadalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sesuatumenjadi baik atau sempurna.

Penelitian pengembangan tidak saja berorientasi pada implementasi penggunaan

produk, tapi perlu disesuaikan dengan keadaan kondisi dan kebutuhan di sekolah.

Ini menyebabkan validasi terakhir dari sebuah pengembangan produk di bidang

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

11

pendidikan adalah validasi produk dalam bentuk penggunaan produk dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah.

Banyak prosedur atau langkah-langkah yang dapat dipergunakan di dalam metode

penelitian dan pengembangan, diantaranya prosedur atau langkah-langkah dalam

penelitian pengembangan menurut Gall, et. al., (2003) yaitu:

1. Research and information collecting (analisis penelitian, analisiskebutuhan dan pembuktian konsep)

2. Planning (perencanaan produk dan desain)3. Develop preliminary form of product (pengembangan produk awal)4. Preliminary field testing (uji lapangan awal)5. Main product revision (5 revisi produk)6. Min field testing (uji lapangan besar)7. Operational product revision (revisi produk operasional)8. Operational field testing (uji produk operasional)9. Final product revision (revisi produk akhir)10. Desimination and implementation (desiminasi dan implementasi

produk)

Prosedur atau langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono,

(2009: 409) adalah:

1. Potensi dan MasalahPotensi merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akanmemiliki nilai tambah dan masalah adalah penyimpangan antarayang diharapkan dengan realita yang terjadi.

2. Mengumpulkan InformasiInformasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produktertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah dalam hal inimetode apa yang akan digunakan untuk penelitian.

3. Desain ProdukDesain produk merupakan hasil akhir dari serangkaian penelitianawal, yang berupa membuat rancangan produk yang akandikembangkan.

4. Validitasi DesainValiditasi desain dilakukan untuk menilai apakah rancangan produkbaru secara rasional akan efektif dari yang lama.

5. Perbaikan DesainMelakukan perbaikan rancangan produk setelah dilakukan ujivalidasi sebelum diuji cobakan.

6. Ujicoba produkUji coba yang dilakukan untuk mengetahui kemenarikan,kemudahan

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

12

dalam pemakaian produk dan kemanfaatan produk yang telah dibuat.7. Revisi Produk

Revisi ini dilakukan apabila produk masih terdapat kekurangan ataukelemahan yang masih ada.

8. Uji coba pemakaianProduk yang telah diuji coba dan direvisi dilakukan uji cobapemakaian untuk mengetahui keefektifan penggunaan produk dalamruang lingkup yang lebih luas.

9. Revisi produkRevisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian produk masihterdapat kekurangan dalam produk.

10. Produksi MasalMenghasilkan produk akhir.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas penelitian pengembangan adalah

kegiatan pencarian dan pengumpualan data, pengolahan data, analisis data, dan

penyajian data yang dilakukan secara urut atau sistematis dan objektif yang

disertai dengan kegiatan pengembangan sebuah produk untuk memecahkan suatu

masalah yang dihadapi.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan prosedur atau langkah-langkah

penelitian pengembangan menurut Sugiyono dan peneliti membatasi dalam

menggunakan langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono

hanya sampai langkah ke 8 saja yang meliputi: (1) Potensi dan Masalah, (2)

Mengumpulkan informasi, (3) Desain Produk, (4) Validitas Desain, (5) Perbaikan

Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, dan (8) Ujicoba Pemakaian, hal ini

dikarenakan karena keterbatasan waktu dan biaya.

Produk yang dihasilkan pada penelitian pengembangan dalam dunia pendidikan

dapat berupa model pembelajaran, multi media pembelajaran, perangkat

pembelajaran, buku, Lembar Kerja Siswa (LKS), atau penerapan teori

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

13

pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan perangkat pembelajaran

tersebut.

C. Lembar Kerja Siswa

Proses pembelajaran di kelas atau interaksi antara guru dan siswa dibutuhkan

suatu media dan bahan ajar yang dapat menjadikan sarana komunikasi agar tujuan

yang akan disampaikan guru dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Menurut

Paivio (2006) dual coding theory bahwa informasi yang diterima seseorang

diproses melalui salah satu dari dua channel yaitu channel verbal meliputi teks

dan suara dan channel visual(non verbal image) seperti diagram, gambar, dan

animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara

paralel, atau secara terpadu. Pada channel verbal memproses informasi secara

berurutan sedangkan channel non verbal memproses informasi secara bersamaan.

Sebagai contoh informasi yang disampaikan menggunakan kata-kata atau verbal

dan ilustrasi yang relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan

dipahami dari pada infirmais yang menggunakan teks saja, suara saja, perpaduan

teks dan suara, atau ilustrasi saja.

Teori dual coding menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika

media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel

verbal dan channel non verbal menurut Najjar (1995). Maka ketika teori ini

dilakukan diharapkan siswa mempunyai kemudahan dalam menyerap informasi

yang disampaikan.

Salah satu bahan ajar yang dapat dijadikan sebagai alat komunikasi dalam

pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kegiatan siswa adalah

lembaran-lembaran yang berisi tugas yang biasanya berupa petunjuk atau langkah

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

14

untuk menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan siswa dan merupakan salah satu

sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau

aktivitas dalam proses belajar mengajar, Depdiknas, (2008:4) yang dapat

membantu guru dalam proses belajar mengajar dan mengarahkan siswanya

untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri dalam

kelompok kerja.

Trianto,(2010: 222) mengungkapkan tentang pengertian LKS:

Lembar Kerja Siswa (LKS) memuat sekumpulan kegiatan mendasar yangharus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalamupaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian yangditempuh. Pengetahuan awal dari pengetahuan dan pemahaman siswadiberdayakan melalui penyediaan media belajar pada setiap kegiataneksperimen sehingga situasi belajar menjadi lebih bermakna, dan dapatberkesan dengan baik pada pemahaman siswa. Karena nuansa keterpaduankonsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan pembelajaran, makamuatan materi setiap lembar kerja siswa pada setiap kegiatannyadiupayakan dapat mencerminkan hal itu.

LKS adalah salah satu bahan ajar yang penting untuk tercapainya keberhasilan

dalam pembelajaran fisika. Lembar kerja siswa (LKS) yaitu materi ajar yang

sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat

mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Selain itu, LKS dapat

diartikan sebagai materi ajar yang sudah dikemas sedemikaan rupa, sehingga

siswa diharapkan mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri, Prastowo,

(2012: 204).

LKS merupakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan

eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan dapat juga digunakan sebagai tuntunan

dalam tugas kurikuler,Putri & Widiyatmoko, (2013). Sebagaimana menurut

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

15

Chodijah dkk, (2012) LKS adalah lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan

oleh peserta didik .

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut LKS adalah lembaran yang berisi materi

dan latihan yang digunakan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan

keterampilan siswa dan LKS juga dapat digunakan oleh guru dan siswa sebagai

pedoman dalam pembelajaran dan disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran

yang dilakukan agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna dan sesuai dengan

kebutuhan siswa yang akan melakukan pembelajaran.

Format LKS dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran sehingga

keberadaan LKS membuat siswa dapat memaksimalkan pemahaman dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian yang ditempuh.

Gurulah yang mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman siswa,

dengan pemanfaatan LKS yang disusun oleh guru dapat membuat siswa

memberdayakan pengetahuan dan pemahaman yang diperolehnya dan dapat

mengaitkan konsep yang satu dengan yang lain.

Lembar Kerja Siswa biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja siswa

harus jelas KD yang akan dicapainya. Penyusunan lembar kerja siswa harus

memenuhi beberapa persyaratan, yaitu persyaratan pedagogik, persyaratan

konstruksi, dan persyaratan teknik menurut Ibrahim dalam, Trianto, (2010: 212).

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

16

Syarat-syarat lembar kerja siswa yang baik dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai

berikut:

Tabel 1. Syarat-Syarat Lembar Kerja Siswa yang Baik.

No Syarat-syarat LKSyang baik

Aspek-aspek LKS yang baik

(1) (2) (3)1. Syarat Pedagogik • Memberi tekanan pada proses penemuan konsep atau

petunjuk mencari tahu.• Mempertimbangkan perbedaan individu.

2. Syarat Konstruksi • Menggunakan bahasa yang sesuai tingkatperkembangan siswa.

• Menggunakan struktur kalimat yang sederhana,pendek, dan jelas (tidak berbelit-belit).

• Memiliki tata urutan yang sistematik, memiliki tujuanbelajar yang jelas.

• Memiliki identitas untuk memudahkanpengadministrasian.

3. Syarat Teknis • Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik.• Jumlah kata di dalam satu baris lebih dari 10 kata.• Gambar harus dapat menyampaikan pesan secara

efektif.• Gambar harus cukup besar dan jelas detailnya.• Tampilan harus menarik dan menyenangkan.• Tampilan disusun sedemikian rupa sehingga ada

harmonisasi antara gambar dan tulisan.

Sumber: Trianto, (2010: 223)

LKS dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat pedagogik, kontruksi dan

syarat teknis. Syarat pedagogik adalah memberi tekanan pada proses penemuan

konsep atau petunjuk mencari tahu dan mempertimbangkan perbedaan

individu.Syarat Kontruksi adalah yang berhubungan dengan susunan kalimat,

penggunaan bahasa, kosakata dan kejelasan LKS. Susunan kalimat disesuaikan

dengan tata letak sajian LKS dengan penulisan yang jelas. Bahan yang mudah

dipahami, sederhana, dan sesuai dengan penulisan tata bahasa Indonesia. Syarat

teknis adalah teknik penulisan bain ukuran huruf, tulisan, gambar,cover,

keserasian atau kesesuaian tampilan, dan sebagainya.

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

17

Suatu media pembelajaran hasil pengembangan harus memiliki 3 syarat agar

menjadi media berkualitas, yakni syarat valid, praktis dan efektif, menurut Nieven

(1999). Suatu media pembelajaran dikatakan valid jika:

“ .....as far as good quality material is concerned, the material itself( theintended curriculum) must be well considered. The components of thematerial should be based on state of the art knowledge (content validity)and all component should be consistently linked to each other (constructvalidity). If the product meets these requierements it is considered to bevalid.

Second high characteristic of high quality materials is that teachers (andother experts) consider the materials to be usable and that it is easy forteachers and students to use the materials in a way that is largelycompatible with the developers’ intentions. This means that consisentencyshould exist between the intended and perceived curricullum and theintended and operational curriculum. If both consistencies are places, wecall the material practical.The third caracteristic of high quality material is that student appreciate thelearning program and that desired learning takes place. With such effectivematerials, consistency exist between the intended and experientialcurriculum and the intended and attained curriculum.”

Kerja kelompok membantu siswa menilai pembelajaran mereka sendiri (aspek

metakognisi) dan meningkatkan keterampilan komunikasi, baik tertulis maupun

lisan menurut Hogan dalam Hane, (2007). Menurut Indrianto dalam Ahliswiwite

(2007: 6) dikemukakan bahwa dua macam LKS yang dikembangkan dalam

pembelajaran di sekolah, yaitu:

1. LKS Tak Berstruktur.LKS tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materipelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untukmenyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapatdipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar padatiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkankerja pada peserta didik.

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

18

2. LKS Berstruktur.LKS berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS inidirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja ataumata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuanpembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telahdisusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikanperan guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangatdan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa.

Peneliti memilih jenis LKS yang berstruktur pada penelitian dan pengembangan

ini. Pertimbangannya adalah karena setiap siswa memiliki karakteristik yang

berbeda-beda dan membutuhkan penanganan belajar yang berbeda pula. Di saat

siswa sama sekali tidak dibimbing atau sedikit dibimbing, guru dapat dengan

mudah mengawasi kelas dan memberikan penilaian pada tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai. Selain itu, guru dapat memberikan semangat, dorongan

belajar, dan bimbingan secara individual kepada siswa yang benar-benar

membutuhkan bimbingan dalam belajar.

Langkah-langkah dalam penyusunan LKS menurut Depdiknas, (2008) adalah

sebagai berikut:

1. Analisis kurikulum;2. Menyusun peta kebutuhan LKS;3. Menentukan judul-judul LKS;4. Penulisan LKS, dapat dilakukan dengan langkah-langkah: (a) perumusan

Kompetensi Dasar yang harus dikuasai; (b) menentukan alat penilaian;(c) penyusunan materi; (d) struktur LKS.

Langkah-langkah dalam persiapan LKS menurut pendapat Rusdi, (2008: 1)

dijelaskan sebagai berikut:

1. Analisis kurikulum. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan materipokok, pengalaman belajar siswa, dan kompetensi yang harus dicapaisiswa.

2. Menyusun peta kebutuhan LKS. Peta kebutuhan LKS berguna untukmengetahui jumlah kebutuhan LKS dan urutan LKS.

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

19

3. Menentukan judul-judul LKS. Judul LKS harus sesuai dengan KD,materi pokok dan pengalaman belajar.

4. Penulisan LKS.

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa serangkaian kegiatan prapersiapan LKS

seperti analisis kurikulum, analisis kebutuhan, dan menentukan judul LKS yang

sesuai dengan SK dan KD perlu dilakukan sebelum pembuatan LKS yang akan

dikembangkan.

LKS mempunyai beberapa fungsi menurut Nurseto dalam Oktari,( 2015) yang

dikemukakan bahwa:

1. Untuk tujuan latihan, siswa diberi serangkaian tugas/aktivitas latihan2. Untuk menerangkan penerapan (aplikasi) , siswa dibimbing untuk

smenuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaiandari serangkaian soal-soal tertentu

3. Untuk kegiatan penelitian, siswa ditugaskan untuk mengumpulkan datatertentu , kemudian menganalisis data tersebut. Misalnya dalam matapelajaran statistika

4. Untuk penemuan, dalam lembaran kerja inisiswa dibimbing untukmenelidiki suatu keadaan tertentu, agar menemukan pola dari situasi itudan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat suatuperkiraan

5. Untuk penelitian hal yang bersifat terbukan, penggunaan lembaran kerjasiswa ini mengikut sertakan sejumlah siswa dalam penelitian dalam suatubidang tertentu

Kelebihan LKS menurut Trianto, (2010: 212) adalah untuk mengaktifkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran, membantu siswa menemukan dan mengembangkan

konsep, melatih siswa menemukan konsep, menjadi alternatif cara penyajian

materi pelajaran yang menekankan keaktifan siswa, serta dapat memotivasi siswa.

Adanya LKS, guru akan memiliki bahan ajar yang siap untuk digunakan,

sedangkan untuk siswa akan mendapat pengalaman belajar mandiri dan

memahami tugas tertulis yang tertuang dalam LKS, Depdikbud, (2008).

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

20

pengembangan LKS dapat juga melatih siswa bekerja secara ilmiah serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir siswa sehingga siswa memiliki kesempatan

untuk menemukan konsep, membangun pengetahuannya sendiri dan lebih

berperan aktif dalam proses pembelajaran, Wahyuningsih dkk (2014).

Kegunaan LKS dalam proses belajar mengajar memudahkan guru dalam

mengelola proses belajar mengajar, misalnya dalam mengubah kondisi belajar

yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, Darmodjo dan

Kaligis,(1991). Pada proses pembelajaran yang berpusat pada guru interaksi satu

arah dimana guru menerangkan, mendikte, dan memerintahkan, sedangkan siswa

hanya akan mendengar, mencatat dan mematuhi semua perintah guru. Pada

proses pembelajaran yang berpusat pada siswa terjadi interaksi antara siswa

dengan guru, dan antar siswa karena siswa memperoleh informasi dari berbagai

sumber, misalnya dari perpustakaan, luar sekolah atau pengamatannya sendiri.

Keuntungan lain adanya LKS bagi guru adalah memudahkan dalam melaksanakan

pembelajaran, sedangkan bagi peserta didik akan belajar secara mandiri dan

belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis, Chodijah dkk, (2012).

Berdasarkan uraian diatas maka fungsi dan kegunaan LKS adalah untuk

memudahkan proses belajar mengajar guru yang mengarah pada pembelajaran

yang berpusat pada siswa untuk mengoptimalkan kemampuan siswa untuk lebih

mandiri dalam pembelajaran yang menghasilkan hasil belajar maksimal.

D. Inkuiri Terbimbing

Pelajaran Fisika sering kali menjadi pelajaran yang tidak diminati karena

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

21

banyaknya persamaan matematika, banyaknya konsep fisika yang harus dikuasai

serta keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang sangat sedikit, Popov, (2006).

Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang

memberikan porsi keleluasaan ruang dan waktu terbesar kepada siswa untuk itu

guru harus memiliki startegi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran yang

cocok untuk anak usia SMA yaitu strategi pembelajaran inkuiri terbimbing,

karena pembelajaran inkuiri terbimbing mempermudah siswa untuk menemukan

konsepnya sendiri melalui eksperimen dan inkuiri terbimbing merupakan proses

pencarian informasi, yang memungkinkan siswa untuk menyadari proses mereka

sendiri dan memungkinkan guru dan pustakawan guru untuk melakukan

pembelajaran bermakna, serta umpan balik dari siswa, Ansori dkk, (2017).

Model inkuiri juga merupakan salah satu model pembelajaran yang berorientasi

pada pembelajaran berpusat pada siswa (Student Center Learning). Sesuai dengan

penelitian, Bilgin, (2009), inkuiri terbimbing digambarkan sebagai pendekatan

yang berpusat pada siswa, pendekatan ini memiliki pengaruh positif terhadap

keberhasilan akademik siswa dan mengembangkan keterampilan proses ilmiah

serta sikap ilmiah mereka. Karena kualitas pendidikan pada umumnya dan

pendidikan sains khususnya sangat ditentukan oleh kualitas proses pembelajaran

di sekolah, Suma, (2010 :48). Metode inkuiri tidak semata-mata digunakan dan

langsung menghasilkan produk pembelajaran, melainkan melalui tahapan-

tahapan, Mandaelis dkk, (2015:2).

Pembelajaran fisika adalah pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada

penguasaan kumpulan pengetahuan alam yang berupa fakta-fakta, konsep-

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

22

konsep, prinsip-prinsip, dan hukum-hukum saja tetapi juga pada suatu proses

penemuan, hal ini akan membuat model inkuiri sangat cocok digunakan dalam

kegiatan pembelajaran. Sesuai dalam Susilana, (2007: 11) yang berpendapat:

Esensi dari model pembelajaran inkuiri adalah untuk melibatkan siswadalam masalah yang sesungguhnya dengan cara memberikan tantangankepada suatu area (lingkup) penyelidikan, membantu mereka untuk meng-identifikasi suatu masalah secara konseptual atau bersifat metodologis, danmerekayasa mereka untuk merancang cara pemecahan masalah tersebut.

Inkuiri juga merupakan kegiatan pengembangan pengetahuan dan pemahaman

konsep sains yang dilakukan oleh siswa dengan meniru para ilmuwan dalam

mempelajari alam semesta, Wenning, (2007). Nation Science Teacher Asosiation

(NSTA) mendefinisikan dengan tegas bahwa inkuiri ilmiah merupakan cara yang

paling baik untuk memahami materi IPA, karena siswa belajar bagaimana

mengajukan pertanyaan dan mengunakan fakta-fakta untuk menjawab pertanyaan

tersebut. Siswa juga belajar untuk merancang percobaan dan mengumpulkan bukti

dari berbagai sumber, mengembangkan penjelasan dari data yang ada serta

mengkomunikasikan dan mempertahankan kesimpulan mereka, NSTA dalam

Wenning, (2007).

Penggunaan guided inquiry (inkuiri terbimbing) dalam pembelajaran sains sangat

tepat, Kuhlthau, et. al.,( 2007), dengan strategi ini, siswa dibimbing oleh guru

dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai objek dan persoalan

sains, termasuk proses-proses sains terkait, dan secara perlahan guru membekali

mereka untuk mampu melakukan belajar mandiri (termasuk melakukan

investigasi secara mandiri).

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

23

Berdasarkan pendapat di atas, model pembelajaran inkuiri menekankan pada

proses mencari dan menemukan sehingga materi pelajaran tidak diberikan secara

langsung dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model tersebut.

Dalam hal ini, siswa dituntut untuk mencari dan menemukan sendiri materi

pelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing.

Peran guru dalam inkuiri terbimbing untuk memecahkan masalah yang diberikan

kepada siswa yang memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam proses penemuan

sehingga siswa tidak akan kebingungan. Sehingga kesimpulannya lebih cepat dan

mudah di ambil. Guru bertindak sebagai petunjuk jalan membantu siswa agar

menggunakan ide, konsep dan keterampilan yang sudah mereka pelajari

sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan

yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka

dalam menemukan pengetahuan baru tersebut.

Tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing menurut (Trianto, 2010: 30), yaitu:

1. Menyajikan pertanyaan atau masalahGuru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dituliskan di papan tulis.Guru membagi siswa dalam kelompok

2. Membuat hipotesisGuru memberika kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapatdalam bentuk hipotesis. Guru membimbing siswa alam menentukanhipotesis yang relevan dengan permasalahandan memperioritaskan hipotesismana yang akan menjadi prioritas penyelidikan.

3. Merancang percobaanGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk meentukn langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Gurumembimbing siswa merancang langkah-langkah percobaan.

4. Melakukan percobaan untuk mengumpulkan informasiGuru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.

5. Mengumpulkan dan menganalisis dataGuru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untukmenyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.

6. Membuat kesimpulanGuru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

24

Peran guru dari setiap tahapan inkuiri terbimbing dapat terlihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2. Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Fase ke- Indikator Peran guru(1) (2) (3)1. Menyajikan pertanyaan

atau masalahGuru membagi siswa dalam beberapakelompok.Guru membimbing siswamengidentifikasi masalah dan di tuliskandi papan tulis.

2. Membuat hipotesis Guru membimbing siswa dalammenentukan hipotesis yang relevandengan permasalahan danmemprioritaskan hipotesis yang akandigunakan untuk dijadikan prioritaspenyelidikan.

3. Merancang percobaan Guru membimbing siswa dalammenentukan langkah-langkah percobaan.

4. Melakukan percobaanuntuk memperoleh data

Guru membimbing siswa mendapatkandata melalui percobaan.

5. Mengumpulkan danmenganalisis data

Guru memberikan kesempatankepada tiap kelompok untukmenyampaikan hasil pengolahan datayang terkumpul.

6. Membuat Kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuatkesimpulan berdasarkan data yang telahdiperoleh.

Sumber: Sanjaya (2006: 01)Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tahapan pembelajaran

dengan menggunakan tahapan inkuiri terbimbing sangat relevan dengan penelitian

yang akan dikembangkan peneliti yaitu menghasilkan produk LKS berbasis

inkuiri terbimbing dengan pendekatan saintifik yang akan diterapkan dalam

pembelajaran. Meskipun tahapan yang ada cukup panjang namun akan sebanding

dengan hasil belajar siswa yang meningkat. Serta memberikan pengalaman belajar

secara langsung dan menumbuhkan sikap berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan masalah secara optimal.

Peran guru dalam membimbing siswa pada setiap tahap pembelajaran inkuiri

terbimbing ini agar dapat dilakukan secara optimal maka perlu dibuat LKS,

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

25

dimana LKS yang dibuat khusus membimbing siswa di setiap tahapan-

tahapannya.

E. Pendekatan Saintifik

Pembelajaran melalui pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang

dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi

atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,

menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

ditemukan, Machin, (2014:28).

Pendekatan saintifik menurut Hosnan, (2014: 34) pada Implementasi kurikulum

2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik yaitu:

Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didiksecara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melaluitahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukanmasalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskanhipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisisdata, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum,atau prinsip yang ditemukan.

Proses pembelajaran untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta

didik yang memiliki kriteria pendekatan saintifik, Permendikbud, (2013) sebagai

berikut: (1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira,

khayalan, legenda, atau dongeng semata. (2) Penjelasan guru, respon peserta didik

, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-

merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

26

logis. (3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis,

analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan

mengaplikasikan materi pembelajaran. (4) Mendorong dan menginspirasi peserta

didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan

satu sama lain dari materi pembelajaran. (5) Mendorong dan menginspirasi

peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir

yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. (6) Berbasis

pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. (7)

Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik

sistem penyajiannya.

Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar (Permendikbud nomor 103

Tahun 2013) sebagaimana tercantum dalam tabel 2.3 berikut.

Tabel 3. Tabel Pendekatan saintifik Deskripsi Langkah Pembelajaran Fisika

LangkahPembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

(1) (2) (3)Mengamati(observing)

mengamati dengan indra(membaca, mendengar,menyimak, melihat,menonton, dansebagainya) dengan atautanpa alat

perhatian pada waktumengamati suatuobjek/membaca suatutulisan/mendengar suatupenjelasan, catatan yang dibuattentang yang diamati,kesabaran, waktu (on task)yang digunakan untukmengamati.

Menanya(questioning)

membuat dan mengajukanpertanyaan, tanya jawab,berdiskusi tentanginformasi yang belumdipahami, informasitambahan yang ingindiketahui, atau sebagaiklarifikasi.

jenis, kualitas, dan jumlahpertanyaan yang diajukanpeserta didik (pertanyaanfaktual, konseptual, prosedural,dan hipotetik)

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

27

LangkahPembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

(1) (2) (3)Mengumpulkaninformasi/mencoba(experimenting)

mengeksplorasi, mencoba,berdiskusi,mendemonstrasikan,meniru bentuk/gerak,melakukaneksperimen, membacasumber lain selain bukuteks, mengumpulkan datadari nara sumber melaluiangket, wawancara, danmemodifikasi/menambahi/mengem-bangkan suatu pola danmenyimpulkan.

jumlah dan kualitas sumberyang dikaji/digunakan,kelengkapan informasi,validitas informasi yangdikumpulkan, daninstrumen/alat yang digunakanuntuk mengumpulkan data.

Menalar/Mengasosiasi(associating)

mengolah informasi yangsudah dikumpulkan,

menganalisis data dalambentuk membuat kategori,

mengasosiasi ataumenghubungkan

fenomena/informasi yangterkait dalam rangka

menemukan

mengembangkan interpretasi,argumentasi dan kesimpulanmengenai keterkaitan informasidari dua fakta/konsep,interpretasi argumentasi dankesimpulan mengenaiketerkaitan lebih dari duafakta/konsep/teori, menyintesisdan argumentasi sertakesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat;mengembangkaninterpretasi, struktur baru,argumentasi, dan kesimpulanyang menunjukkan hubunganfakta/konsep/teori dari duasumber atau lebih yang tidakbertentangan; mengembangkaninterpretasi, struktur baru,argumentasi dan kesimpulandari konsep/teori/penda-patyang berbeda dari berbagaijenis sumber.

Mengomunikasikan(communicating)

menyajikan laporan dalambentuk bagan, diagram,atau grafik; menyusunlaporan tertulis; danmenyajikan laporanmeliputi proses, hasil, dankesimpulan secara lisan

menyajikan hasil kajian (darimengamati sampai menalar)dalam bentuk tulisan, grafis,media elektronik, multi media

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

28

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang

dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi

atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,

menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

“ditemukan”, Wijayanti, (2014:104).

Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa

dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,

bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada

informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan

tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari

berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu dari guru saja,

Wijayanti, (2014: 104).

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Permendikbud no 103

tahun 2013, yaitu: 1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; 2) untuk membentuk kemampuan

siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik; 3) terciptanya

kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu

kebutuhan; 4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi; 5) melatih siswa dalam

mengkomunikasikan ide-ide; 6) dan mengembangkan karakter siswa.

Berdasarkan yang telah diuraikan pendekatan saintifik merupakan pendekatan

yang terdiri dari lima langkah M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/ mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

29

F. Elastisitas

1. Elastisitas

Jika sebuah pegas ditarik gaya tarik pegas akan mengalami perubahan bentuk

yaitu bertambah panjang. Ketika tarikan pada pegaas dilepaskan pegas akan ke

mbali ke bentuk semula. Hal ini merupakan salah satu fenomena elastisitas benda.

Pengertian elastisitas menurut Kanginan, (2013:226), adalah:

Kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelahgaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan).

Berdasarkan pendapat dari Kanginan tersebut maka Elastistisitas adalah sebuah

benda yang diberi gaya akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran namun

setelah gaya dilepaskan maka benda tersebuat akan kembali ke bentuk semula.

Contoh dari benda elastis adalah pegas, karet gelang, balon, karet pentil dan

sebagainya.

Benda tak elastis atau plastis adalah benda yang diberikan gaya tidak dapat

kembali ke bentuk semula apabila gaya tersebut dibebasan. Pemberian gaya tekan

(pemampatan) dan gaya tarik ( penarikan) bisa mengubah bentuk suatu benda

tegar seperti yang diungkapkan oleh, Kanginan, (2013:226) bahwa:

Pemberian gaya tekan (pemampatan) dan gaya tarik ( penarikan) bisamengubah bentuk suatu benda tegar. Jika sebuah benda diubah bentuknya(dideformasi) sedikit, benda akan segera kembali ke bentuk awalnya.Pemberian gaya tekan (pemampatan) dan gaya tarik (penarikan) bisamengubah bentuk suatu benda tegar. Jika sebuah benda tegar diubahbentuknya (dideformasi) sedikit, benda segera kembali ke bentuk awalnyaketika gaya tekan atau gaya tarik ditiadakan. Jika benda tegar diubahbentuknya melalui batas elastisnya, benda tidak akan kembali ke bentukawalnya ketika gaya ditiadakan, melainkan akan berubah bentuk secarapermanen. Bahkan jika perubahan bentuknya jauh melebihi batas elastisnya,benda akan patah.

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

30

Berdasarkan pendapat Kanginan, (2013: 226), dapat disimpulkan bahwa benda

plastis akan mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya, dan akan kembali ke

bentuk semula jika gaya yang diberikan sedikit, tetapi benda plastis tidak akan

kembali ke bentuk semula setelah gaya ditiadakan jika gaya yang diberikan

melebihi batas elastisnya.

a) Tegangan

Pengertian tegangan menurut Kangingan, (2013: 227) adalah:

Seutas kawat dengan luas penampang mengalami suatu gaya tarik padaujung-ujungnya. Akibat gaya tarik tersebut, kawat mengalami tegangan tarik.

Berdasarkan pendapat Kanginan, (2013: 227), dapat disimpulkan bahwa tegangan

tarik yang dialami kawat didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik (F)

yang dialami kawat dengan luas penampangnya (A). tegangan ( ) adalah besaran

skalar yang memiliki satuan N/m2 atau Pascal (Pa).

b) Regangan

Regangan menurut Kanginan, (2013: 227) pengertiannya adalah:

Gaya tarik yang dikerjakan pada kawat berusaha meregangkan kawat hinggapanjang kawat semula bertambah sebesar.

Berdasarkan pendapat Kanginan, (2013: 227), dapat disimpulkan bahwa regangan

didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang (∆ ) dengan panjang

awal (L). Karena pertambahan panjang dan panjang awal adalah besaran yang

sama maka regangan tidak memiliki satuan atau dimensi.

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

31

c) Modulus Elastis

Pengertian modulus elastis menurut Kanginan, (2013: 230) adalah:

Perbandingan antara tegangan dengan regangan adalah konstan. Konstanta inidisebut modulus elastis.

Berdasarkan pendapat Kangingan, (2013: 230), dapat disimpulkan bahwa

modulus elastis suatu bahan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara

tegangan dan regangan yang dialami bahan. Modulus elastis hanya bergantung

hanya pada jenis zat dan tidak pada ukuran dan bentuknya.

2. Hukum Hooke

Hukum Hooke merupakan hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang

ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Hukum Hooke

menurut Palupi, dkk, (2009: 68), yaitu:

Suatu benda yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volumedan ukuran). Misalnya suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuransemula, apabila dikenai gaya sampai batas tertentu.

Berdasarkan pendapat Palupi, dkk, (2009: 68), dapat disimpulkan bahwa akan

terjadi perubahan bentuk dalam volume dan ukuran pada suatu benda jika benda

tersebut diberi gaya sampai batas tertentu. Hal tersebut dapat terjadi karena sifat

elastisitas pada sebuah pegas.

Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah.

Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pula pertambahan panjang

pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan

semula. .

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

32

Gambar 1. Pengaruh Gaya (F) terhadap Perubahan Panjang Pegas (∆ ).Sumber: Palupi, dkk, (2009: 68)

Pemberian gaya sebesar F akan mengakibatkan pegas bertambah panjang sebesar

(∆ ). Besar gaya F berbanding lurus dengan (∆ ) .

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa jika sebuah pegas ditarik

dengan gaya sebesar F, maka pegas tersebut akan mengalami pertambahan

panjang sebesar (∆ ). Semakin besar gaya yang diberikan F, maka pertambahan

panjang (∆ ) akan semakin besar pula. Maka hubungannya adalah berbanding

lurus.

Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan

panjang pegas dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan :

F = gaya yang bekerja (N)

K = konstanta pegas (N/m)∆x = pertambahan panjang pegas (m)

“Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan

panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”. Pernyataan

F~∆F = k ∆

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

33

tersebut dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang

ditugaskan untuk membangun kembali gedung-gedung di London yang

mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan di atas

dikenal sebagai bunyi Hukum Hooke.

Susunan seri pegas, paralel pegas, dan seri paralel pegas menurut Kanginan,

(2013: 238) adalah:

Beberapa buah pegas dapat disusun seri, paralel, atau gabungan keduanya.Susunan pegas ini dapat diganti dengan sebuah pegas pengganti.

a) Susunan Seri Pegas

Gambar 2. Susunan Seri Pegas. Sumber: Kanginan, (2013: 238)

b) Susunan Paralel Pegas

Gambar 3. Susunan Paralel Pegas. Sumber: Kangingan, (2013: 240)

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

34

c) Susunan Seri Paralel Pegas

Gambar 4. Susunan Seri Paralel Pegas. Sumber: Kangingan, 2013: 241

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Bilgin, (2009), menunjukkan hasil yang signifikan

setelah menggunakan model inkuiri terbimbing. Hasil penelitian menunjukkan,

para siswa yang menggunakan model inkuiri terbimbing menunjukkan kinerja

yang lebih baik dari siswa yang berada di kelas kendali.

Resita, dkk, (2016). Dalam penelitiannya “Pengembangan Lembar Kerja Siswa

(LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pokok Cahaya” Penelitian

pengembangan ini bertujuan mengembangkan LKS berbasis inkuiri terbimbing

pada materi cahaya untuk siswa SMP kelas VIII. Penelitian dilakukan untuk

mengetahui kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan, serta keefektifan produk

LKS di SMPN 4 Sekampung kelas VIII.3 untuk mendapatkan LKS yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Produk akhir yang dihasilkan sangat menarik,

sangat mudah, dan sangat bermanfaat. Hasil uji efektivitas menunjukan bahwa

LKS efektif digunakan sebagai media pembelajaran karena 86% siswa telah

tuntas nilai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70.

(Wahyuningsih, dkk, (2014). Dalam penelitiannya “Pengembangan LKS Berbasis

Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Hidrolis Garam untuk SMA/MA”. Jurnal

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

35

Pelatihan, 17(1), 94-103. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil

pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing dan (2) kualitas produk

pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing. Penelitian ini mengacu pada

model penelitian dan pengembangan (R & D) dari Borg & Gall. Kualitas produk

pengembangan diperoleh CV sebesar 0,79 yang menunjukkan bahwa LKS dapat

dilanjutkan pada tahap uji coba diperoleh rata-rata penilaian “sangat baik”, rata-

rata angket respons siswa dan guru diperoleh penilaian “sangat baik”, dan

persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Batik 1 Surakarta

Sebesar 94,12% Dan kelas XI IPA 2 SMA Batik 2 Surakarta Sebesar 82,86%

Sehingga keduanya dapat dinyatakan tuntas secara klasikal.

Astuti, dkk, (2013). Dalam penelitiannya “Pengembangan Lembar Kerja Siswa

(LKS) Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Koorperatif

Pada Materi Kalor.Penelitian ini bertujuan menghasilkan Lembar Kerja Siswa

(LKS) berbasis pendekatan inkuiri terbimbing dalam pembelajaran kooperatif

yang layak dan efektif. Data penelitian ini adalah hasil validasi dari validator dan

hasil uji coba yang dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil validasi menunjukkan bahwa LKS hasil pengembangan berkategori baik.

Keterampilan proses meningkat sehingga dapat dikatakan LKS yang

dikembangkan ini layak dan efektif.

Penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika

Menggunakan Model Guided Inquiry yang Dilengkapi Penilaian Portofolio pada

Materi Gerak Melingkar” oleh Chodijah, dkk, (2012). Pada tujuan penelitian ini

adalah mengembangkan perangkat pembelajaran fisika menggunakan model

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

36

guided inquiry yang dilengkapi penilaian portofolio pada materi gerak melingkar

yang valid, praktis, dan efektif. Berdasarkan kefektifan pembelajaran dengan

melihat kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari peserta didik, maka

perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dampak

ketika digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga hasil efektifitas terlihat

pada aktifitas siswa dan lembar penilian portofolio siswa yang mencakup aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Penelitian Wijayanti A, (2014) yang bertujuan untuk mengembangkan sistem

asesmen autentik pada mata kuliah Pengembangan Konsep Dasar IPA SD untuk

meningkatkan keterampilan berpikir ilmiah mahasiswa calon guru SD. Desain

penelitian yang digunakan adalah R&D yang diarahkan untuk mengembangkan

perangkat asesmen autentik berbasis proyek dengan pendekatan saitifik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa autentic asessment berbasis proyek dengan

pendekatan saintifik yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan

berpikir ilmiah dengan efektif . agar penelitian dapat dilanjutkan dalam

mengembangkan autentic asessment berbasis proyek dengan pendekatan saintifik

yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir ilmiah pada mata kuliah lain yang

relevan.

Penelitian Damayanti, dkk, (2013) LKS yang telah dikembangkan menurut

dosen, guru fisika dan teman sejawat berkategori “sangat baik” serta layak

digunakan dalam pembelajaran fisika. Disamping itu berdasarkan data yang

diperoleh kemampuan berpikir kritis pada peserta didik berkategori “baik” yang

berarti LKS dengan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi listrik

dinamis dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

37

Adapun respon peserta didik terhadap LKS diperoleh dengan kategori setuju,

sehingga dapat dinyatakan bahwa LKS tersebut telah layak untuk digunakan

dalam proses pembelajaran fisika. Sedangkan keterlaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan LKS yang telah dikembang ini diperoleh dengan kategori

“sangat baik”. LKS yag telah dikembangkan ini dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, namun dalam proses pembelajaran tersebut diharapakan LKS

yang dikembangkan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan materi atau

tingkat yang berbeda. Serta LKS yang dikembangkan ini diharapkan dapat

dikembangkan dengan adanya penambahan jumlah kelas, dan jumlah peserta

didik.

Putri, dkk, (2013). Pada penelitian “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis

Inkuiri Tema Darah di SMPN 2 Tengaran” Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan LKS IPA terpadu berbasis inkuiri tema darah. Penelitian

dilakukan dengan mengunakan metode Research and Development (R&D). Hasil

penilaian dari pakar terhadap produk yang telah dikembangkan memiliki

persentase rata-rata 3,72 untuk pakar isi, 3,44 pakar penyajian, 3,79 pakar bahasa.

Selain itu 100% siswa telah mencapai batas nilai KKM yang ditetapkan yaitu

untuk ketuntasan individu =72 dan untuk keterampilan proses ilmiah siswa telah

mencapai kategori baik. Produk yang telah dikembangkan efektif digunakan

dalam pembelajaran IPA di sekolah.

Retnosari, dkk, (2015). Pada penelitian “Pengembangan LKS Berbasis Inkuiri

Terbimbing Pada Materi Suhu dan Perubahannya” Tujuan dari penelitian

pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

38

inkuiri terbimbing pada materi suhu dan perubahannya yang menarik, mudah, dan

bermanfaat, dan efektif. Prosedur pengembangan tersebut meliputi potensi dan

masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba

produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi. Hasil dari

penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan LKS berbasis inkuiri

terbimbing pada materi suhu dan perubahannya yang memiliki tingkat

kemenarikan sangat baik dengan skor 3,33, tingkat kemudahan sangat baik

dengan skor 3,31, dan tingkat kemanfaatan sangat baik dengan skor 3,36. LKS

dinyatakan efektif untuk digunakan karena 84,61% siswa telah tuntas dari nilai

yang telah ditetapkan, yaitu 70.

Penelitian pengembangan oleh Oktari, dkk, (2015) yang menghasilkan: (1)

dihasilkan LKS pembelajaran fisika materi Suhu dan Kalor berbasis inkuiri

terbimbing yang telah divalidasi ahli materi dan ahli desain, sehingga produk

layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran; (2) LKS pembelajaran

fisika materi Suhu dan Kalor berbasis inkuiri terbimbing memiliki skor

kemenarikan 3,52 (menarik), kemudahan 3,49 (sangat mudah), dan kemanfaatan

3,48 (bermanfaat); dan (3) LKS pembelajaran fisika materi Suhu dan Kalor

berbasis inkuiri terbimbing efektif sebagai media pembelajaran fisika dilihat

dari hasil belajar siswa, yaitu 82,14% siswa telah mencapai KKM yaitu 76. pada

penelitian pengembangan ini ada beberapa saran yaitu: (1) bagi guru maupun

siswa agar dapat membaca dan memahami dengan seksama petunjuk yang

disajikan dalam LKS materi Suhu dan Kalor ini, sehingga penggunaan LKS

tersampaikan secara keseluruhan; dan (2) bagi siswa LKS pembelajaran fisika

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

39

materi Suhu dan Kalor berbasis inkuiri terbimbing ini dapat digunakan secara

mandiri maupun berkelompok.

H. Kerangka pikir

Berdasarkan studi di lapangan dan studi literatur yaitu analisis kebutuhan guru

sebanyak 78,57% , analisis kebutuhan materi ,dan analisis kebutuhan siswa

79,62% serta literatur yang mendukung bahwa perlu diadakannya LKS inkuiri

terbimbing pada siswa kelas XI IPA di SMAN 5 Bandar Lampung.

Salah satu prinsip utama inkuiri yakni siswa dapat membentuk sendiri

pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif melalui investigasi

pengetahuan. Dalam hal ini peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas

yang dilakukan oleh siswa dengan bekerja kelompok dengan menerapkan inkuiri

terbimbing melalui bantuan LKS.

Dalam penelitian pengembangan ini yang akan dimunculkan adalah keterampilan

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, menalar, dan

mengkomunikasikan, sehingga akan memperoleh hasil belajar siswa dengan

pemahaman kognitif, sikap ilmiah dan ketrampilan psikomotor dalam proses

pembelajaran. Pendekatan Saintifik diimplementasikan dalam LKS model

pembelajaran Fisika pada saat kegiatan pembelajaran inti. Data dalam penelitian

ini diperoleh dari teknik tes yang terdiri dari tes awal (pree test), tes akhir (post

test) dan LKS serta teknik non tes yang terdiri dari lembar observasi (angket).

Bentuk soal pre test dan post test dibuat sesuai dengan indikator yang

dimunculkan. Isi dan format LKS disesuaikan dengan langkah-langkah tersebut.

Dengan langkah-langkah yang sudah ditetapkan peserta didik dituntut untuk

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

40

menyelesaikan masalah dengan melakukan penyelidikan serta akan memperoleh

pengalaman belajar secara empirik.

Peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan siswa bekerja

kelompok sehingga dapat membantu siswa menilai pembelajaran mereka sendiri,

dan meningkatkan proses pembelajaran secara inkuiri terbimbing, baik praktek,

tertulis maupun lisan. Untuk dapat memberikan gambaran, berikut diagram

kerangka pikir yang disajikan pada gambar 2.5:

Gambar 5. Kerangka Pikir

Proses Pembelajaran Konvensial

Pembelajaran dengan berbasis inkuiriterbimbing : (menyajikan masalah,membuat hipotesis, merancang percobaan,melakukan percobaan, mengumpulkan danmenganalisis, membuat kesimpulan)

Proses pembelajaran yang efektif

LKS yang berbasis inkuiri terbimbingsesuai dengan pendekatan saintifik

Hasil belajar siswa meliputi:- Pemahaman kognitif- Sikap ilmiah- Psikomotor ( keterampilan )

Perbaikan/ inovasi Proses Pembelajaran

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

41

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari rumusan masalah. Rumusan

hipotesis penelitian pengembangan ini adalah:

H : rata-rata nilai hasil belajar siswa (kognitif, afektif, dan psikomotor) kelas

eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah research and development atau

penelitian dan pengembangan. Penelitian yang dilakukan diarahkan pada

pengembangan suatu produk yang berupa LKS materi Elastisitas dan Hukum

Hooke berbasis inkuiri terbimbing.

Sebelum LKS ini diuji coba ke siswa, terlebih dahulu dilakukan uji validasi ahli.

Uji validasi ahli dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang diha-

silkan berdasarkan kesesuaian produk dilihat dari segi isi atau materi dan desain

media pembelajaran. Sedangkan uji coba produk dilakukan untuk mengetahui

tingkat keterbacaan produk yang telah dihasilkan dari penelitian pengembangan ini.

Tingkat keterbacaannya dapat dilihat dari hasil penilaian yang diberikan setelah uji

coba penggunaan produk.

B. Subyek Pengembangan Produk

Subjek evaluasi pengembangan produk terdiri dari ahli bidang isi atau materi, ahli

media atau desain, dan uji satu lawan satu. Uji ahli materi dilakukan oleh ahli

bidang isi atau materi yang bertujuan untuk mengevaluasi isi materi pembelajaran

dan uji ahli desain dilakukan oleh ahli desain atau media. Subyek uji coba produk

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

43

yaitu uji satu lawan satu diambil dari sampel penelitian yang dapat mewakili

populasi target untuk LKS yang dibuat.

C. Prosedur Pengembangan

Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan yang diambil

dari prosedur pengembangan menurut Sugiyono (2009: 408). Langkah-langkah

model pengembangan tersebut terdiri dari: (1) Potensi dan Masalah, (2)

Pengumpul-an Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6)

Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk,

dan (10) Produksi Masal. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan seperti

gambar 4 berikut ini.

Gambar 6. Langkah-langkah Penelitian dan PengembanganSugiyono, (2009: 409)

Berdasarkan model penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono, maka langkah-

langkah yang diambil sebagai arah pengembangan dari produk yang dihasilkan

Potensidan Masalah

Pengumpul-an Data

DesainProduk

ValidasiDesain

RevisiDesain

Uji CobaProduk

RevisiProduk

Uji CobaPemakaian

RevisiProduk

ProduksiMasal

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

44

dalam penelitian ini dibatasi sampai pada tahap ke-8 saja yaitu revisi produk, hal ini

karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian ini.

Gambar 7. Desain Pengembangan Produk dari Sugiyono

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah menurut

Sugiyono, (2009: 409). Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan

1. Potensi atau masalah

2. Pengumpulan Data

3. Desain Produk

4. Validasi Desain

Validasi Ahli Materi Validasi Ahli Desain

5. Revisi Desain

6. Ujicoba Produk

7. Revisi Produk

8. Ujicoba Pemakaian

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

45

dengan yang terjadi, Sugiyono, (2009:410). Pada tahap ini, dilakukan penelitian

yang bertujuan untuk menggali informasi mengenai bahan ajar yang ada di sekolah.

Potensi yang ada saat dilakukan penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa

sebanyak 80% guru membutuhkan LKS materi elastisitas dan Hukum Hooke,

78,57% guru setuju atau memerlukan pengembangan LKS berbasis inkuiri

terbimbing dan sebanyak 79,62% siswa setuju dikembangkannya LKS berbasis

inkuiri terbimbing. Karena masalah yang ditemui bahwa LKS yang selama ini

digunakan belum berbasis inkuiri terbimbing.

2. Pengumpulan Data

Setelah tahap potensi atau masalah dapat ditunjukkan secara faktual, selanjutnya

perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

perencanaan produk yang dapat mengatasi masalah tersebut. Data dan informasi

yang dikumpulkan adalah melalui kajian pustaka dari berbagai buku dan jurnal

penelitian yang ada.

3. Desain Produk

Hasil akhir dari rangkaian penelitian awal adalah desain produk yang berupa

rancangan produk yang akan dikembangkan dengan spesifikasinya. Hasil akhir

dari tahap ini adalah berupa sebuah desain produk yang lengkap, yaitu berupa LKS

materi elastisitas dan Hukum Hooke berbasis inkuiri terbimbing tetapi masih

bersifat hipotesis yang belum terbukti efektivitasnya dan akan diketahui setelah

dilakukan beberapa pengujian, selanjutnya disebut prototipe 1.

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

46

4. Validasi Desain

Untuk mengetahui bahwa suatu rancangan produk secara rasional lebih efektif dari

yang lama, dilakukan validasi desain. Validasi desain ini dapat dilakukan oleh

beberapa tenaga ahli yang sudah berpengamalan untuk menilai produk tersebut.

Validasi desain ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan produk yang

dikembangkan. Validasi desain ini terdiri dari uji ahli materi dan uji ahli desain

artinya kesesuaian desain dan materi dengan spesifikasi yang direncanakan.

Instrumen yang akan digunakan adalah angket. Instrumen angket uji ahli

digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk berdasarkan

kesesuaian atau tidaknya sebagai sumber belajar

5. Revisi Desain

Setelah diadakan uji validasi desain oleh ahli materi dan ahli desain, maka

kelemahan yang ada akan diketahui. Kelemahan produk yang dihasilkan tersebut

selanjutnya akan diperbaiki dengan memperbaiki desain. Hasil perbaikan yang

dilakukan oleh uji ahli selanjutnya dibuat prototipe 2.

6. Uji Coba Produk

Setelah produk divalidasi oleh para ahli desain dan ahli materi kemudian dilakukan

uji satu lawan satu untuk mengetahui respon siswa terhadap produk yang

dikembangkan, untuk mengetahui kelemahan produk sebelum di revisi dan diuji

cobakan. Dengan menggunakan instrument angket kemenarikan, kemudahan, dan

kemanfaatan. Uji coba satu lawan satu dilakukan terhadap 10 siswa SMAN 5

Bandar Lampung kelas XI IPA secara acak.

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

47

7. Revisi Produk

Setelah melakukan uji produk maka akan diketahui bagaimana efektifitas dari

produk, selanjutnya produk direvisi kembali dengan tujuan untuk

memperbaiki kelemahan yang mungkin masih ada. Revisi ini dilakukan untuk

penyempurnaan produk yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

8. Ujicoba Pemakaian

Prototipe 2 yang telah dibuat diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran. Uji coba

pemakaian dilakukan kepada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar Lampung

sebagai subjek penelitian, yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen

yaitu menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing dan satu kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan

adalah Pretest-Posttest Control Group Design.

Dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 8. Desain Experimen Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design

Keterangan : O1 dan Q3 = nilai pretestO2 dan Q4 = nilai posttestX = treatment yang diberikan

Sumber: (Sugiyono, 2009: 112-113)

Sebelum diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol kedua kelas

ini diberikan pretest untuk melihat bahwa kelas tersebut tidak berbeda secara

signifikan.

R O1 X O2

R O3 O4

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

48

D. Uji Coba Produk

Uji coba produk adalah proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk

dijadikan dasar pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas produk itu

sendiri. Uji coba produk meliputi desain uji coba, subjek uji coba.

1. Desain Uji Coba

Desain uji coba produk ini terdiri dari uji satu lawan satu dan uji kelompok terbatas.

Uji kelompok terbatas dilakukan saat uji coba produk. Uji satu lawan satu

diberikan sebelum uji produk, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sebelum

direvisi dan diujicobakan. Uji coba terbatas diberikan kepada siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 5 Bandar Lampung sebagai subjek penelitian yang diambil secara

acak untuk mengetahui tingkat kemenarikan, kemanfaatan, kemudahan, dan

keefektifan LKS materi elastisitas dan Hukum Hooke berbasis inkuiri terbimbing.

2. Subjek Uji Coba

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

Objek penelitian ini adalah LKS materi elastisitas dan Hukum Hooke berbasis

inkuiri terbimbing dan subjek penelitian adalah para ahli dan penguji produk yang

menguji kevalidan LKS dan siswa kelas XI IPA. Para ahli penguji kevalidan LKS

ini terdiri dari ahli materi dan ahli desain serta siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas

eksperimen dan sebagai pengguna yang menilai tingkat kemenarikan, kemudahan,

kemanfaatan, dan efektivistas LKS tersebut serta XI IPA 2 sebagai kelas kontrol di

SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

49

E. Tehnik Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Jenis data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif

yang diperoleh pada data tingkat kebutuhan guru dan siswa dalam proses

pembelajaran, hasil penelitian, tanggapan, saran melalui pertanyaan langsung

dan hasil observasi. Data kuantitatif berupa angket tertutup yang diperoleh dari

data kelayakan produk berdasarkan uji ahli materi, ahli desain, kemenarikan,

kemudahan, kemanfaatan dan keefektifan dari LKS yang dikembangkan.

b. Instrumen pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan data angket dan tes, daftar instrumen dapat dilihat

pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 4. Daftar Instrumen

Kegiatan Subjek Instrumen

PrapenelitianGuru Fisika dan siswa

SMAN 5 Bandar Lampung

Angket analisis kebutuhan

materi, LKS,dan materi

Uji DesainDosen Tekhnologi

PendidikanAngket Uji Ahli Desain

Uji Materi Dosen Fisika Angket Uji Materi

Uji

Lapangan

Siswa/siswi SMAN 5

Bandar Lampung

Angket kemenarikan,

kemudahan, dan

kemanfaatan LKS.

Tes tertulis keefektifan

LKS.

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

50

F. Teknik Analisis Data

Setelah data hasil angket analisis kebutuhan guru dan siswa diperoleh, data ter-

sebut digunakan untuk menyusun latar belakang dan tingkat kebutuhan produk

yang akan dikembangkan. Data kesesuaian materi pembelajaran dan desain pada

produk diperoleh dari ahli materi dan ahli desain melalui uji validasi ahli. Data

kesesuaian tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang

dihasilkan. Data kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk LKS diper-

oleh dari uji lapangan yang dilakukan secara langsung kepada siswa. Sedangkan

data tingkat keefektifan produk diperoleh melalui tes tertulis sebelum dan setelah

produk digunakan.

a. Validitas

Validitas instrumen yang digunakan sebagai alat ukur instrumen tes, keefektifan

LKS diujikan dahulu kepada responden diluar subyek uji coba. Instrumen

dikatakan valid bila instrumen tersebut dapat mengukur dengan tepat dengan

ketentuan : Jika pada signifikan 5% r hitung> r tabel maka intrumen dinyatakan

valid dan jika r hitung < r tabel maka instrumen dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabilitas apabila memberikan hasil yang konsisten

bila diteskan berulang kali. Dengan ketentuan jika signifikan 5% alpha > r tabel

maka instrumen dinyatakan reliabel (konsisten), alpha < r tabel maka instrumen

dinyatakan tidak reliabilitas (tidak konsisten).

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

51

c. Uji Normalitas

Pada data efektivitas penggunaan LKS dinilai dari aspek kognitif nilai preetest

dan posttest. Nilai pretest dan posttes diuji dengan menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov test dengan SPSS apakah data terdistribusi normal.

Jika sig > 0,05 maka H0 diterima → data berdistribusi normal

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak → data tidak berdistribusi normal

Merumuskan hipotesis →H0: Data berdistribusi normal

H1: Data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian → Jika signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima

Jika signifikan < 0,05, maka H0 ditolak

d. Uji Homogenitas

Homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari populasi kelompok

eksperimen atau kelompok kontrol sama atau tidak. Data diuji dengan

menggunakan sofwere SPSS. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji

homogenitas adalah:

Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian tidak sama.

Jika nilai signifikan > 0,05, maka dikatakan bahwa varian adalah sama.

e. Analisis data prestasi siswa

Analisis data yang berupa nilai prestasi siswa dari hasil tes dengan Independent

Sampel t-tes untuk membandingkan dua rata-rata , dua kelompok yang tidak

berhubungan yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Adapun syarat sebelum melakukan Uji Independent sampel t-test yaitu data

harus diuji normalitas dan hasilnya harus berdistribusi normal serta data harus

sama atau homogen.

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

52

f. Analisis data Uji Ahli

Analisis data uji ahli berdasarkan instrumen uji ahli (materi dan desain) yang

diperoleh, selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:= ∑∑ 100%Keterangan:P = Presentase yang dicari∑ = Jumlah nilai jawaban responden∑ = Jumlah nilai ideal

Adapun dasar pengambilan keputusan untuk merevisi produk yang dihasilkan

digunakan kriteria penilaian yang diadaptasi dari buku Dasar- Dasar Evaluasi

Pendidikan yang ditunjukan pada Tabel 3.1.

Tabel 5. Kriteria Tingkat Kevalidan dan Revisi Produk

Persentase (%) Kriteria Validasi76 – 100 Valid

56 - 75 Cukup Valid

40 - 55 Kurang Valid

0 - 39 Tidak ValidArikunto, (2006:276)

g. Analisis Uji Kemenarikan, Kemudahan dan Kemanfaatan LKS.

Sebaran angket untuk mengetahui kemenarikan, kemudahan, dan Kemanfaatan

Produk dengan menggunakan skala Linkert. Skala Linker digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang suatu fenomena, Sugiyono (2009: 134). Skala Linkert untuk uji

kemenarikan, uji kemudahan , dan uji kemanfaatan produk pada penelitian ini

ditunjukan Tabel 3.3.

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

53

Tabel 6. Skor penilaian terhadap uji kemenarikan, kemudahan,dankemanfaatan produk

Uji Kemenarikan Uji Kemudahan Uji Kemanfaatan Skor

Sangat menarik Sangat mudah Sangat bermanfaat 4Menarik Mudah Bermanfaat 3Cukup menarik Cukup mudah Cukup bermanfaat 2Kurang menarik Kurang mudah Kurang bermanfaat 1

Sugiyono, (2009: 135)

Tanggapan siswa terhadap penerapan LKS dapat ditetapkan dengan

mengkonversi skor dari Tabel 3.4 menjadi rentang persentase dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

= ℎℎ 100%Makna rentang persentasenya adalah sebagai berikut: sangat menarik, sangat

mudah, sangat bermanfaat (90% - 100%), menarik, mudah, manfaat

(70% - 89%), cukup menarik,cukup mudah,cukup manfaat, (50% - 69%),

kurang menarik, kurang mudah, kurang manfaat (0% - 49%).

h. Analisis Uji Keefektifan LKS

Untuk menguji uji keefektifan LKS pada tahap Uji Coba Produk (Pretest-

posttest Control group Design) dianalisis menggunakan Independen t-test.

Sedangkan tingkat efektifitas produk berdasarkan rata-rata nilai gain

ternormalisasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut: ⟨ ⟩ = ⟨ ⟩ ⟨ ⟩

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

54

Keterangan:⟨ ⟩ = gain ternormalisasi⟨ ⟩ = nilai posttest⟨ ⟩ = nilai pretest

= nilai maksimum

Nilai rata-rata gain ternormalisasi kemudian diklasifikasikan dan dapat

dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 7. Nilai Rata-rata Gain Ternormalisasi dan Klasifikasinya

Rata-rata gain

ternormalisasi

Klasifikasi Tingkat Keefektifitasan

⟨ ⟩ ≥ 0,70 Tinggi Efektif

0,30 ≤ ⟨ ⟩ < 0,70 Sedang Cukup efektif⟨ ⟩ < 0,30 Rendah Kurang efektif

Sumber: Hake, (1998)

G. Hipotesis Statistik

H1: μ1 ≠ μ2 ( ada perbedaan antara rata-rata nilai prestasi siswa kelas

eksperimen dengan kelas kontrol).

H2: μ1 > μ2 (rata-rata nilai prestasi siswa kelas eksperimen lebih besar dari

kelas kontrol).

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

86

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan:

1. Dihasilkan produk bahan ajar LKS, materi Elastisitas dan Hukum Hooke

berbasis inkuiri terbimbing yang telah divalidasi ahli yaitu ahli materi dan

ahli desain. Produk LKS yang dihasilkan dengan spesifikasi yakni; materi,

tujuan percobaan, rumusan masalah, hipotesis, analisis data, dan

kesimpulan layak digunakan dalam pembelajaran fisika kelas XI IPA.

2. LKS materi Elastisitas dan Hukum Hooke berbasis inkuiri terbimbing

diperoleh persentase kemenarikan sebesar 89% dengan kategori menarik,

persentase kemudahan sebesar 90% dengan kategori mudah, dan

persentase kemanfaatan sebesar 88% kategori bermanfaat, sebagai bahan

ajar yang dapat mengoptimalkan proses pembelajaran fisika dan

meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA.

3. LKS materi Elastisitas dan Hukum Hooke berbasis inkuiri terbimbing,

dinyatakan cukup efektif meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan

pencapaian hasil uji keefektifan diperoleh nilai rata-rata N-gain sebesar

0,62 dengan kategori sedang.

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

87

B. Saran

Saran dari penelitian pengembangan ini yaitu:

1. Karena pembelajaran inkuiri terbimbing membutuhkan waktu yang

lebih lama dari pembelajaran biasa, maka guru sebaiknya

memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

2. Guru diharapkan dapat menjadikan LKS materi Elastisitas dan Hukum

Hooke berbasis inkuiri terbimbing, sebagai alternatif untuk merancang

pembelajaran yang aktif, inovatif dan menyenangkan guna menghasilkan

hasil belajar yang lebih baik, pada skala kelas yang lebih luas yaitu di

kelas lainnya.

3. Guru diharapkan mengurangi keterlibatannya dalam aktivitas

pembelajaran, sehingga siswa akan lebih berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

DAFTAR PUSTAKA

Ahliswiwite. 2007. LKS Berbasis Web. Diakses 20 Oktober 2015, dari www.wordpress.com: http://ahliswiwite .files.wordpress.com.

Anonim. 2008. Pedoman Penyusunan LKS SMA. Jakarta: Depdiknas.

_______ 2013. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.Jakarta: Depdikbud.

Ansori, M. I. L., Sunarno, W., & Suparmi, S. 2017. Pengembangan Modul FisikaBerbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis UntukMeningkatkan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA/MA.Inkuiri Jurnal Pendidikan IPA, 6(2), 35-46.

Ardiyanti, Y. 2015. Penggunaan Lembar Kerja (LK) Terbuka Untuk PeningkatanPemahaman Konsep dan Berpikir Kreatif pada Mata Kuliah BiologiUmum. Majalah Ilmiah SOLUSI, 1(1) 18-21.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Astuti, Y., & Setiawan, B. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran KooperatifPada Materi Kalor. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII), 2(1), 88-92.

Bilgin, I. 2009. The effects of guided inquiry instruction incorporating acooperative learning approach on university students’ achievement of acidand bases concepts and attitude. Scientific Research and Essay, 4 (10),1038-1046.

Chodijah, S., Fauzi, A., & Wulan, R. 2012. Pengembangan Perangkat Pembel-ajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang DilengkapiPenilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal PenelitianPembelajaran Fisika (JPPFI), 1(1), 1-19.

Damayanti, D. S. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) DenganPendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan KemampuanBerpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

89

Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. RADIASI-PendidikanFisika, 3(1), 58-62.

Darmodjo, H & Kaligis, J. 1992/1993. Pendidikan IPA II. (D2 PGSD,) Jakarta:Dirjen Dikti.

Dimyati & Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Gall, M. D., Gall, J.P., & Borg, W. R. 2003. Educational Research : anintroduction. Seventh Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Hane, E. N. 2007. Use of an inquiry-based approach to teaching experimentaldesign concepts in a general ecology course. Teaching Issues andExperiments in Ecology, 5, 1-19.

Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement vs traditional methods: A six thousandstudent survey of mechanics test data for introductory physics courses.American Journal of Physics, 66(1), 64-74.

Hosnan, M., 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam PembelajaranAbad 21. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Ismawati, U. F., & Mulyaningsih, S. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajarandengan Pendekatan Saintifik Pada Materi Elastisitas Terhadap HasilBelajar Siswa Kelas X. Inovasi Pendidikan Fisika, 3(03), 32-35.

Kangingan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Cimahi: Erlangga.

Kuhlthau, C. C., Maniotes, L. K., & Caspari, A. K. 2007. . Guided Inquiry: Aframework for learning through school librariesin 21st century schools.New Jersey: CISSL.

Machin, A. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter danKonservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal PendidikanIPA Indonesia ( JPII) 3(1), 28-35.

Mandaelis, S., Djasmi, S., & Abdurrahman, A. 2015. Penerapan InkuiriTerbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Belajar DanKemampuan Berpikir. Jurnal Teknologi Informasi KomunikasiPendidikan, 2(4), 1-15.

Maretasari, E., Subali, B., & Hartono. 2012. Penerapan Model PembelajaranInkuiri Terbimbing Berbasis Laboratorium Untuk Meningkatkan HasilBelajar dan Sikap Ilmiah Siswa. Unnes Physics Education Journal.Volume 1(2),27-31.

Munawaroh, I. 2013. Urgensi Penelitian dan Pengembangan. Yogyakarta: StudiIlmiah UKM Penelitian UNY. (Diakses pada 20 Oktober 2015).

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

90

Najjar, L. J. 1995. A review of the fundamental effects of multimedia informationpresentation on learning. Georgia Institute of Technology.

Nieveen, N & Plomp, T. 1999. An Introduction to Educational Design Research.Enschede: SLO Netherlands Institute for Curriculum Development.

Nurlailiyah, S., Winarto,H., & Sugiyanto, 2014. Pengembangan MediaPembelajaran Berbantuan Komputer dengan Pendekatan Saintifik(Scientific Approach) pada Pokok Bahasan Fluida Statis untuk SMA.Jurusan Fisika-Fakultas MIPA UM. Karya Ilmiah. (Diakses 22 Maret2015).

Oktari,S., Maharta, N., & Ertikanto,C., 2015. Pengembangan LKS BerbasisInkuiri Terbimbing pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal PembelajaranFisika. 3(5), 47-57. Diakses (23 Desember 2015).

Palupi, Dwi Satya, Suharyanto, Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA KelasXI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pariska, I. S., Elniati, S., & Syafriandi, 2012. Pengembangan Lembar Kerja SiswaMatematika Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika . 1(1), 75-80.

Paivio, A. 2006. Dual coding theory and education. In The Conference onPathways to Literacy Achievement for High Poverty Children (pp. 1-20).

Permana, A., Suyatna, A., & Rosidin,U., 2013. Pengembangan LKS (LembarKerja Siswa) Model Inkuiri Terbimbing Materi Pokok Optika. JurnalPembelajaran Fisika. 1(5), 45-57. Diakses (31 Oktober 2015).

Popov, O. 2006. Developing Outdoor Activities and a Website as resources toStimulate Learning Physics in Teacher Education. Journal PhysicsTeacher. Education Online, 3(3),18-23.

Putri, B. K., & Widiyatmoko, A. 2013. Pengembangan LKS IPA TerpaduBerbasis Inkuiri Tema Darah di SMP N 2 Tengaran. Jurnal PendidikanIPA Indonesia (JPII) 2(2), 102-106.

Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva Press.

Resita, I., Ertikanto, C., & Suana, W. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa(Lks) Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pokok Cahaya. JurnalPembelajaran Fisika Universitas Lampung, 4(2) 11-22.

Retnosari, G., Maharta, N., & Ertikanto, C. 2015. Pengembngan LKS BerbasisInkuiri Terbimbing Pada Materi Suhu dan Perubahannya, JurnalPembelajaran Fisika, 3(3), 97-108.

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI …digilib.unila.ac.id/55110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE BERBASIS

91

Rusdi. 2008. Langkah-Langkah dalam Persiapan Lembar Kerja Siswa. StrategiBelajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2006. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:Prenada Media Group.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta.

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suma, K. 2010. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam PeningkatanPengusaan Konten dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika. FakultasMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Pendidikan danPengajaran, 43(6), 47-55.

Susilana, R. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep,Landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)). Jakarta: Kencana.

Wahyuningsih, F., Saputro, S., & Mulyani, S. 2014. Pengembangan LKS BerbasisInkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Hidrolis Garam untuk Sma/Ma.Jurnal Pelatihan, 17(1), 94-103.

Wenning,C.J, 2007, Assesing Inquiry Skill as Component of Scientific Literacy.Journal Physics Teacher. Education Online, 4(2),21-24.

Wijayanti, A. 2014. Pengembangan E Autentic Assesment Berbasis ProyekDengan Pendekaatan Saintifik Untuk Meningkatkan Ketrampilan BerpikirIlmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2), 102-105.

Wijayanti, F., & Widiyatmoko, A. 2015. Pengembangan LKS IPA berbasismultiple intelligences pada tema energi dan kesehatan untuk meningkatkankemampuan berpikir kreatif siswa. Unnes Science Education Journal,4(1), 772-779.