Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan...

22
1 Pengembangan Kurikulum KONSEP MASA KINI TENTANG FUNGSI SEKOLAH I. PENDAHULUAN Proses pendidikan yang diselenggarakan di lembaga sekolah diantaranya mempunyai fungsi yang diharapkan dapat menyiapkan peserta didik agar mampu membangun kehidupan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi di masa mendatang. Proses pendidikan mempunyai dua ciri utama yaitu irreversible dan anticipative. Proses irreversible ( tidak dapat diulang ), artinya segala karakter yang dibangun selama proses ( termasuk kesalahan-kesalahan ( defects ) dalam proses ), akan melekat dalam produk dan tidak dapat ditarik kembali. Berbeda dengan proses reversible, seperti pembuatan produk tertentu yang tangible di sebuah industry mobil misalnya. Kecacatan ( defect ) bagian tertentu dari mobil yang telah dihasilkan, masih dimungkinkan dilakukan panarikan produk mobil tersebut dari peredarannya di pasar. Akan tetapi kecacatan produk pendidikan ( lulusannya ), tidak mungkin ditarik kembali ke kampus untuk dilakukan “pembetulan”. Oleh karena itu, perencanaan dan pengembangan sistem pendidikan ( termasuk didalamnya pengembangan kurikulum ) harus dilakukan dengan ekstra hati-hati dengan kajian yang mendalam. Ciri yang kedua adalah anticipative, artinya pengembangan potensi peserta didik harus diarahkan agar dia mampu menjawab persoalan kedepan.

Transcript of Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan...

Page 1: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

1 Pengembangan Kurikulum

KONSEP MASA KINI TENTANG FUNGSI SEKOLAH

I. PENDAHULUAN

Proses pendidikan yang diselenggarakan di lembaga sekolah diantaranya

mempunyai fungsi yang diharapkan dapat menyiapkan peserta didik agar

mampu membangun kehidupan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan

yang akan dihadapi di masa mendatang. Proses pendidikan mempunyai dua ciri

utama yaitu irreversible dan anticipative. Proses irreversible ( tidak dapat

diulang ), artinya segala karakter yang dibangun selama proses ( termasuk

kesalahan-kesalahan ( defects ) dalam proses ), akan melekat dalam produk dan

tidak dapat ditarik kembali. Berbeda dengan proses reversible, seperti

pembuatan produk tertentu yang tangible di sebuah industry mobil misalnya.

Kecacatan ( defect ) bagian tertentu dari mobil yang telah dihasilkan, masih

dimungkinkan dilakukan panarikan produk mobil tersebut dari peredarannya di

pasar. Akan tetapi kecacatan produk pendidikan ( lulusannya ), tidak mungkin

ditarik kembali ke kampus untuk dilakukan “pembetulan”. Oleh karena itu,

perencanaan dan pengembangan sistem pendidikan ( termasuk didalamnya

pengembangan kurikulum ) harus dilakukan dengan ekstra hati-hati dengan

kajian yang mendalam.

Ciri yang kedua adalah anticipative, artinya pengembangan potensi peserta

didik harus diarahkan agar dia mampu menjawab persoalan kedepan.

Pendidikan merupakan ikhtiar untuk mengekplorasi talenta ( bakat ) dan

potensi yang dimiliki peserta didik, sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan

itu sebagai “alat reproduksi” sosial. Pendekatan yang dilakukan, content

kurikulum yang disajikan dan lingkungan, budaya ( atmosfer ) pendidikan sangat

mempengaruhi kualitas lulusannya. Kekurangtepatan penentuan pendekatan

dan konten serta atmosfernya akan menghasilkan generasi, produk, lulusan

yang bukan hanya memiliki social defect ( cacat social ) tapi juga technical

defect ( cacat ketrampilan ).

Dalam sistem pendidikan, kurikulum merupakan cerminan kehendak tentang

gambaran lulusan yang dicitakan, sekaligus sebagai gambaran tentang proses

dan sumberdaya ( resources ) yang dimiliki.

Page 2: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

2 Pengembangan Kurikulum

Sebuah keputusan mengubah kurikulum memiliki makna yang sangat

penting untuk menghantarkan peserta didik ke depan. Itu sebabnya kurikulum

memang perlu dilakukan evaluasi secara pereodik dan dilakukan adjustment

agar kurikulum tersebut comply dengan tuntutan jaman (Mohammad Nuh, 2010).

Pengembangan kurikulum pada hakekatnya sangat komplek, karena faktor

yang terlibat didalamnya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah asas-

asas yang mendasari setiap kurikulum dan komponen yang saling terkait erat

dan karena itu dapat dikatakan mempunyai suatu struktur. Komponen-komponen

kurikulum yang lazim dan selalu dipertimbangkan dalam pengembangan

kurikulum, diantaranya : Tujuan, Bahan pelajaran, Pengorganisasian /proses

belajar mengajar dan penilaian.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pemaknaan konsep masa kini

tentang fungsi sekolah harus mendasar pada suatu kenyataan yang berkembang

di masyarakat tentang cara pandang masyarakat itu sendri terhadap konsep-

konsep pendidikan. Dimana konsep-konsep pendidikan yang berkembang

diantaranya ; Pertama, Pendidikan dipandang sebagai preserver dan

tramsmiitter warisan budaya. Kedua, Pendidikan dipandang sebagai alat

tranformasi budaya. Ketiga, Pendidikan dipandang sebagai alat pengembangan

individu. Dari ketiga konsep pendidikan yang berkembang diatas mempunyai

implikasi-implikasi tertentu yang akan berpengaruh terhadap Argumentasi

mengenai kepentingan dari suatu orientasi sosial dan pusat orientasi anak-anak

yang telah cukup tajam membelah/membagi pergerakan pendidikan progresif

dalam dua kelompok , satu penguatan akan kecenderungan psikologi pada

pengembangan individu dan kecenderungan yang lain pada rekonstruksi sosial.

II. SUBSTANSI

Konsep masyarakat tentang fungsi Sekolah Umum ditentukan dari

penampakan yang nyata dari kurikulum yang dijalankan. Oleh karena itu, di

dalam budaya yang komplek dengan sitem nilai-nilai pluralisme, sulit untuk

menanamkan fungsi central yang menyatu. Di dalam masyarakat demokratis

rumus-rumus ini jauh lebih komplek dengan lapisan-lapisan masyarakat yang

berbeda di dalam proses penentuan konsep pendidikan secara menyeluruh dan

sekolah umum untuk bagaimana seharusnya dan pelaksanaannya. Bahkan ini

Page 3: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

3 Pengembangan Kurikulum

lebih sulit untuk menentukan fungsi central sekolah di dalam masyarakat

demokratis dibanding masyarakat yang otoriter dimana sekelompok kecil yang

kuat memutuskan keduanya apakah yang harus dilakukan.

Masyarakat sekarang ini tidaklah selalu setuju tentang fungsi central dari

sekolah . Seseorang bahkan dapat berkata “ Perdebatan yang luar biasa tentang

sekolah dan fungsinya”. Pengaruh dari perdebatan tentang banyak hal yang

dihadapi masyarakat sekarang diantaranya ; Keseimbangan antara kebebasan

dan pengaturan juga antara kesempatan dan kebiasaan, walaupun kalangan

atas yang berkuasa dan intelek, seharusnya ikut serta dalam pembentukkan

kebijakan umum, dan yang lainnya. Secara umum disetujui bahwa kerangka

utama adalah “krisis dalam dunia pendidikan” terbentuk dan sulit untuk

menggabungkan dua fenomena : Pengaruh transformasi dari iptek di dalam

masyarakat dan keadaan darurat menyusunnya kelompok totalitarianisme

sebagai sebuah pengembangan kekuatan penjajah. Di dalam pembuatan ujian

secara ringan dari fungsi sekolah umum adalah hubungan yang sangat kuat.,

tetapi sangat sulit, karena kecenderungan isunya sangat membingungkan dan

sudut pandang kurang bermakna dibanding tujuan.

Apapun sudut pandang tentang fungsi dari sekolah umum, sedikit tampak

kesepakatan tentang pentingnya aturan di dalam pendidikan. Masyarakat

Amerika selalu berharap terhadap pendidikan. Didalam pernyataan Walter

Lippmann, telah dinyatakan bahwa ada kepercayaan yang besar di dalam

pendidikan “Sebagai kekuatan nasional yang dapat memberikan prinsip didalam

kehidupan”. Di dalam sejarah Orang Amerika telah mempunyai asumsi bahwa

pendidikan mempunyai kekuatan untuk mengurangi kemiskinan dan beban,

untuk mencegah kenakalan remaja dan kriminal, dan untuk peningkatan

kecakapan secara individu, kecerdasan menggunakan hak pilih, dan

kemakmuran untuk stabilitas pemerintah. Sungguh, bahkan pendidikan kali ini,

jika bukan sekolah umum, dinyatakan sebagain suatu antidote melawan

pengaruh setan didalam pikiran manusia dan untuk pencapaian hal-hal yang

baik. Mereka menyerang kepercayaan tentang sekolah dari masyarakat Amerika

bahwa masalah sekolah mempengaruhi tidak hanya individu tetapi juga

masyarakat. Beberapa kritik, contohnya, tampaknya di dalam alasan yang kuat

musuh-musuh masakini adalah hasil dari pendidikan mereka, dimana kelemahan

posisi mereka adalah karena kesalahan pendidikan.

Page 4: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

4 Pengembangan Kurikulum

Harapan yang sangat tinggi dan kepercayaan yang naïf dalam pendidikan

merupakan kutukan dan sekaligus berkah. Tidak diragukan mereka telah

memberikan pendidikan sebagai sebuah kekuatan tertentu yang berisi ideology

social. Mereka juga membuatnya lebih banyak pembelajaran untuk melewati

hysteria dan perubahan perasaan masyarakat. Dibanding mereka yang telah

mempunyai pendirian yang maju. Setiap orang menganut tren perkembangan

kurikulum di AS akan melakukan gerakan ZigZag dengan tidak kontinyu dan

kurang percaya dengan pemikiran yang teoritis.

Pembicaran secara umum,argumentasi dasar tentang pendidikan secara

umum bergerak dari kesepakatan yang terdapat literatur dan filosofy tradisional

dari dunia barat sebagai intepretasi kaum terdidik dan para pujangga sebelum

perang dunia ke I.

A. PENDIDIKAN SEBAGAI PRESERVER DAN TRANSMITTER DARI SUATU WARISAN BUDAYA

Adanya suatu kelompok yang berteori menekankan pentingnya

perlindungan terhadap fungsi pendidikan; yaitu melindungi warisan budaya.

Hal ini sehaluan dengan laporan Harvard university atas pendidikan umum

sebagai contoh penguatan pentingnya melindungi tradisi yang lama sudah

mengakar pada masyarakat. Laporan ini berargumen bahwa pendidikan dapat

membangun kesatuan dalam perhatiannya terhadap warisan budaya.

Dalam pernyataan yang lain, sejak masyarakat modern mempunyai

arah dalam percepatan mempengaruhi sampai mengganti kepercayaan atau

kebudayaan kuno dengan pemikiran modern, tetap saja warisan budaya

merupakan salah satu jalan untuk menyatukan dan membangun budaya

humanis yang telah berlangsung sejak tradisi klasik sampai pada

pembentukan norma-norma hidup dalam kemasyarakatan, dimana tugas

pendidikan yaitu membentuk siswa untuk dapat menerima kondisi ideal dalam

kehidupan yang akan dijalaninya. Perlindungan atau konservasi dari fungsi

pendidikan masih diarahkan untuk penguatan aksen atas sebuah kelompok

teori psikologi klasik sebagai sebuah pemikiran humanisme dalam budaya

dan humanisme dalam pendidikan.

Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai

“motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan

Page 5: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

5 Pengembangan Kurikulum

haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan

yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya

maupun bagi bangsa pada umumnya.

Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada

suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara

tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan

yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.

Hubungannya manusia dengan pendidikan yang membidani wujudnya

konsep-konsep pendidikan, harus dilihat pada tataran bahwa memang secara

kodrati manusia lebih unggul dengan makhluk lain, hanya saja perbedaan

manusia dengan makhluk lainnya terletak dimana manusia mempunyai akal

budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami.

Budi sendiri berasal dari bahasa sanskerta Budh artinya akal,tabiat, perangai,

dan akhlak. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana; Budi menyebabkan manusia

dapat mengembangkan suatu hubungan bermakna pada alam sekitarnya

dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian.

Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan

sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup,

termasuk dalam mengembangkan pendidikan dan fungsinya sebagai

preserver dan transmitter sebuah warisan budaya.

B. PENDIDIKAN SEBAGAI ALAT TRANSFORMASI BUDAYA

Beberapa pandangan dikatakan oleh banyak pendidik dan analysis

sosial dalam rangka untuk memperbaiki pendidikan, dikatakan bahwa

pendidikan dapat dilaksanakan sebagai aturan kreatif dalam memodifikasi

bahkan pembentukan kembali budaya , pendidikan dan kebijakan publik.

Hubungan ketiganya sangat dekat, bahkan dapat dikatakan bahwa kemajuan

yang satu, sangatlah kecil kemungkinanya tanpa kemajuan yang lain. Mereka

menyatakan bahwa pendidikan harus selaras dengan kebutuhan budaya

masa kini dan bahkan membentuk masa depan.

Dalam suatu pengembangan ide dikatakan bahwa pendidikan adalah

proses sosial,utamanya dan alat rekonstruksi sosial yang paling efektif,

( Dewey dan pengikutnya ). Thesis utama dari kelompok ini adalah bahwa

Page 6: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

6 Pengembangan Kurikulum

sekolah sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, dimana

pendidikan mempunyai fungsi kreatif untuk memerankan diri dalam

pembentukan individu maupun budaya. Dewey secara konsisten

menunjukkan fungsi sekolah dalam dua fungsi; yaitu fungsi psikologikal dan

social . Seperti awal th. 1897 dia menulis :

Saya percaya bahwa : semua hasil pendidikan adalah partisipasi

individu dalam kesadaran sosial yang dilakukan. Proses ini merupakan proses

pembentukan secara terus menerus, dari kekuatan individu, pengarahan

kesadaran, membentuk kebiasan, melatih ide-idenya, meningkatkan perasaan

dan emosinya, Pendidikan secara teknik dan paling formal di dunia tidak akan

dapat terpisahkan dari proses secara umum. Proses pendidikan mempunyai

dua sisi yaitu : sisi psikologis dan sisi sosial. Keduanya tidaklah satu lebih

penting dari lainnya atau saling meninggalkannya. Pengetahuan tentang

keadaan sosial merupakan hal penting dalam pelaksanaan pembentukan

peradaban. Harapannya untuk menguatkan anak-anak dalam membekali

kehidupannya dan sekolah adalah lembaga utama untuk hal itu.

(Dewey,1929,pp.3-6).

C. PENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN INDIVIDU

Suatu cabang dari filsafat John Dewey memicu sebuah penguatan atas

perkembangan individu pada suatu fungsi utama dari pendidikan. Sesuatu

yang besar dari pendidikan progresif telah dikuatkan peran kreatif dari

pendidikan di masyarakat berupa penguatan perkembangan dari kreatifitas

individual. Point ini memberikan pandangan bahwa telah diterapkan atas

usaha pendidikan yang berpusat pada perkembangan dari semua kekuatan

individu, khususnya pada imajinasi kreatif, kebebasan, kemandirian,

penemuan diri yang otentik, serta kekuatan fisik dan emosional. Dengan kata

lain , Pengembangan itu mencakup atas keseluruhan potensi anak. Dalam

pandangan yang berbeda telah malahirkan suatu konsepsi dari sekolah yang

berpusat pada anak, yaitu dengan memperhatikan ekpresi kreatif sendiri,

individualitas, aktifitas, kebebasan dari kebalikan “ Tanpa diri “, yang

berkembang dari dalam. Pada bagian konsepsi ini , telah dicobakan pada

suatu percobaan dengan mengembangkan kurikulum untuk bersama sebagai

Page 7: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

7 Pengembangan Kurikulum

suatu keinginan dan ketertarikan pada anak-anak. Prinsip utama dari suatu

konsep pendidikan yang berpusat pada anak yaitu melindungi untuk

keseluruhan anak , khususnya pada kreatifitas dan spontanitas dari dalam

dirinya. Suatu ide yang telah menggerakkan anak kedalam pendidikan yang

berpusat pada anak; yaitu adanya aktifitas yang mengikuti kebebasan untuk

mengembangkan suatu kepribadian unik ( Rugg and shumaker, 1928, dengan

harapan ekpresi klasikal dari pandangan ini ).

Sebuah konsepsi yang lebih moderat dari pengembangan individu

termasuk didalamnya perhatian pada keinginan individu dan peluang yang

paling mungkin dari padanya untuk mewujudkan diri dalam sebuah

keintelektualan, sama baiknya dengan perasaan emosional; yang mana

pengakuan atas pengembangan ini diperlukan untuk menyatukan kelompok

sosial, disiplin intelektual dan kebebasan dalam sebuah tanggapan yang

berimbang. Suatu program yang telah umum dalam pandangan moderat ini

memiliki vitalitas yang hebat untuk beberapa keputusan dan pengaturan

dalam banyak studi tentang kepentingan individu, juga bentuk

pengembangan yang sama baiknya atas beberapa percobaan dalam

pendidikan praktis, lebih diatas masa belajar 8 tahun ( Adventures in American

education series, 1942-43 )

Interprestasi dari pengembangan individu ini berpeluang atas adanya

pengaruh terhadap program-program sekolah dan kebijakan-kebijakan yang

jauh diluar konsep-konsep yang ada dari fungsi sosial dan pendidikan. Data

atas pengembangan ini mempunyai besaran berpengaruh pada penempatan

tingkatan pada subyek yang ada. Suatu penguatan atas kepentingan peran

dari pengembangan emosional, mempunyai keutamaan untuk

memperkenalkan petunjuk-petunjuk praktis, yang sama baiknya atas bangun

yang lebih tajam. Dari kondisi pembelajaran seperti atas, sikap permisif

diperlukan untuk pertumbuhan suatu inovasi. Pada pemahaman atas

intelektual, pengembangan emosi terus menerus telah diimplementasikan atas

pengenalan studi tentang pengembangan personal yang masuk dalam

kurikulum. Dalam suatu konsep perbedaan individu, terus menerus ada

pengelompokan berdasarkan kematangan emosional dan sosial serta dalam

kemampuan dan prestasi.

Page 8: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

8 Pengembangan Kurikulum

Suatu penguatan yang agak berbeda dari yang lain atas pendidikan;

seperti keutamaan sebuah instrument dari pengembangan individu semuanya

ada setiap hari, dan pada kegiatan yang dapat dilihat dalam bekerja dari

beberapa kelompok yang memulai pikiran mereka atas sebuah analisis

tentang pengaruh masalah-masalah sosial dan keperluan akan pembelajaran.

Pada tahun 1950 ketika konferensi White House, untuk contoh ; telah dimulai

sebuah analisis dari data faktual mengenai penghormatan dalam struktur

keluarga, pada trend populasi, dan dalam teknologi, serta maslah-masalah

sosial telah tercipta atas perubahan ini. Dalam laporan terakhir presiden, ada

kesimpulan telah diambil dengan sebuah statement tentang perkembangan

individu : Suatu pesan telah diambil atas orang-orang Amerika disekolah-

sekolah adalah besar dalam kesatuan. Dalam pertambahan prestasi

intelektual, membantu perkembangan moralitas , kabahagiaan, dan beberapa

unjuk kemampuan. Pada masalah bakat antara lain untuk mencari jalan

keluar dan membangun pengembangan individu secara total. Kelemahan

yang lain adalah bentuk persepsi tentang belajar dan pasti dimungkinkan ada

koreksi positif. ( Committee for the white House Conferensi , 1956, p.g )

Hari ini , bagaimanapun keadaannya, suatu konsep tentang

perkembangan individu adalah persamaan dalam sebuah perhatian

( konsentrasi ) dengan sumber sosial dari kekuatan individual, atas

perbedaan latar belakang dan kapasitas; yang mana sumber sosial atau

lingungan sosial adalah persamaaan yang mengagungkan, dengan masalah-

masalah persamaan kesempatan untuk pengembangan semua remaja atas

pemanfaatan sekolah sebagai agen perubahan. Satu tema dari konsep ini

adalah tentang pendidikan, antara lain; bahwa pendidikan merupakan sebuah

sarana mobilitas untuk persamaan sosial yang ada dalam demokrasi; yaitu

pada penggunaan hirarkhi dalam struktur ekonomi , sosial dan peluang

intelektual. Satu fungsi dari sekolah, yaitu : untuk mengisi jurang perbedaaan

dan mengoreksi kekurangan dalam masalah sosial, dimana hal ini disebabkan

dari adanya pembatasan peluang-peluang atas struktur sosial. Hal ini

merupakan tugas dari sekolah untuk menyeleksi kemampuan yang mungkin

dapat mematikan semangat pada suatu pembatasan yang telah dijatuhkan

atas dasar latar belakang sosial.

Page 9: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

9 Pengembangan Kurikulum

Menurut konsep ini sekolah mesti tidak hanya mengenalkan siswa

dengan kemampuan dan kebutuhan kekuatan untuk bertahan atau untuk

merealisasikan diri dalam kultur kami; hal ini juga harus memperhatikan

perlakuan atas sebuah penyatuan ( integrasi ) kekuatan dalam bentuk

kepercayaan dan sikap untuk membuat sejalan dengan tujuan jalan demokrasi

untuk kehidupan. Pada bagian ini dibutuhan aksi atas sebuah penyatuan dari

berbagai keragaman dan pertentangan nilai serta sikap yang melahirkan

penolakan dalam sebuah lapisan sosial. Dimana fungsi-fungsi sekolah yaitu;

untuk konservasi kekuatan atas masyarakat demokratis dan sebagai sebuah

innovasi kekuatan atas bantuan individu untuk menemukan kembali

demokrasi dalam lingkup kecil yang menentang demokrasi.

D. IMPLIKASI KONSEP-KONSEP PENDIDIKAN DALAM KURIKULUM

Argumentasi mengenai kepentingan relative dari suatu orientasi sosial

dan pusat orientasi anak-anak telah cukup acrimonious ( tajam ) yang

membelah/ membagi pergerakan pendidikan progresif dalam dua camps, satu

penguatan slant ( kecendrungan ) psikologi pada pengembangan individu dan

the slant yang lain pada rekonstruksi sosial. Pembagian ini telah membantu

perpetuate ( menghidupkan terus-menerus ) beberapa lawan argumen-

argumen yang mana mempunyai padanan pendidikan ever since ( sejak ) itu,

sama seperti “individual berhadapan dengan kepentingan-kepentingan sosial”,

dan “suatu sekolah yang berpusat pada anak berhadapan sekolah yang

berpusat pada masyarakat”. Suatu yang agak realistik elaborations

( perluasan-perluasan ) dari suatu yang berlawanan ini dan hitam putihnya

kontradisi mereka telah engendered (menimbulkan) suatu yang provided grist

for the mill ( memberikan keberuntungan bagi pihak lawannya ) dari arus

kritikan-kritikan terhadap kemajuan pendidikan.

Waktu yang akan memperlihatkan argumen-argumen ini dalam

kebesaran semantik. Sebagai contoh, satu dari literatur yang paling dan

vehement ( dengan penuh semangat ) atas kejuaraan dari sekolah yang

berpusat pada anak, Harold Rougg, juga telah menulis voluminously

( kebesaran ) atas suatu analisis masyarakat Amerika dan telah ditekankan

keberlanjutan sebuah keinginan untuk belajar pada masyarakat yang sama

Page 10: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

10 Pengembangan Kurikulum

haluan dalam suatu pencapaian pendidikan. Suatu fakta bahwa istilah

sekolah yang berpusat pada anak selalu dalam sebuah ukuran dan regulasi

yang jelas demikian juga pada sebuah sekolah yang berpusat pada

masyarakat, sama-sama telah terbebaskan dari kritikan-kritikan terkini pada

sebuah kemajuan pergerakan.

III. ANALISIS

Fungsi Sekolah secara umum ditentukan dari penampakan yang nyata

terhadap kurikulum yang diaplikasian. Oleh karena itu, dalam budaya yang

komplek dengan sitem nilai-nilai pluralisme, sulit untuk menanamkan fungsi

central yang menyatu. Di dalam masyarakat yang demokratis rumus-rumus ini

jauh lebih komplek dengan lapisan-lapisan masyarakat yang berbeda di dalam

proses penentuan konsep pendidikan secara menyeluruh.

Proses pendidikan yang diselenggarakan di lembaga sekolah diantaranya

mempunyai fungsi yang diharapkan dapat menyiapkan peserta didik agar

mampu membangun kehidupan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan

yang akan dihadapi di masa mendatang. Proses pendidikan mempunyai dua ciri

utama yaitu irreversible dan anticipative.

Pendidikan merupakan ikhtiar untuk mengekplorasi talenta ( bakat ) dan

potensi yang dimiliki peserta didik, sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan

itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem pendidikan,

kurikulum merupakan cerminan kehendak tentang gambaran lulusan yang

dicitakan, sekaligus sebagai gambaran tentang proses dan sumberdaya (

resources ) yang dimiliki.

Pengembangan kurikulum pada hakekatnya sangat komplek karena faktor

yang terlibat didalamnya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah asas-

asas yang mendasari setiap kurikulum dan komponen yang saling terkait erat

dan karena itu dapat dikatakan mempunyai suatu struktur, dimana komponen-

komponen kurikulum yang lazim dan selalu dipertimbangkan dalam

pengembangan kurikulum, diantaranya : Tujuan, Bahan pelajaran,

Pengorganisasian /proses belajar mengajar dan penilaian.

Kesalingterkaitan komponen-komponen itu dapat kita gambarkan dalam

bagan sebagai berikut :

Page 11: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

11 Pengembangan Kurikulum

BAHAN PELAJARAN

TUJUAN

PENILAIAN

PROSES BELAJAR

MENGAJAR

( Nasution, 1991 )

Tanda panah dua arah melambangkan interrelasi antar komponen kurikulum.

Kita lihat tiap komponen apapun ada hubungannya dengan semua komponen

lainnya. Apa yang tampak gampang pada bagan sebenarnya tidak mudah dalam

pelaksanaan perencanaan dan pengembangan kurikulum, apalagi dalam

mencapai tujuan-tujuan yang bersifat umum, terutama dalam bidang afektif.

Untuk tujuan spesifik berupa pengetahuan ( fakta atau informasi tertentu )

penerapan komponen-komponen kurikulum itu relatif mudah, akan tetapi bila

informasi dipertanyakan kedudukannya dalam rangka pencapaian tujuan

pendidikan nasional maka persoalannya menjadi lebih pelik. Setiap komponen

memang mengandung masalah-masalah komplek, yang akan bertambah

komplek lagi bila dikaitkan secara fungsional dengan komponen-komponen

lainnya.

Tiap bahan pelajaran dengan tujuan tersendiri sering memerlukan proses

belajar-mengajar yang khas pula. Menggunakan hanya satu metode untuk

segala macam bahan dapat dimisalkan dengan mengunakan satu macam obat

untuk segala macam penyakit. Hal ini juga masalah evaluasi atau penilaian

merupakan masalah yang tak selalu mudah dipecahkan. Untuk bahan dan tujuan

tertentu relatif mudah ditentukan alat penilaiannya, khususnya mengenai bahan

Page 12: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

12 Pengembangan Kurikulum

KONSEP MASA KINI TENTANG FUNGSI SEKOLAH

PENDIDIKAN

PRESERVER DAN TRANSMITTER WARISAN BUDAYA

ALAT TRANSFORMASI BUDAYA

ALAT PENGEMBANGAN INDIVIDU

IMPLIKASI-IMPLIKASI YANG DITIMBULKAN

berupa fakta dan informasi. Bila berkenaan dengan tujuan-tujuan yang lebih

tinggi berupa pemahaman, aplikasi atau juga untuk berfikir kritis dan kreatif

penilaiannya menjadi pelik. Pada kesempatan tertentu digunakan alat yang tidak

relevan karena tidak mengenai tujuan esensial, sering dipaksa oleh keadaan.

( Nasution, 1991 ).

Mencermati beberapa hal diatas, diseyogyakan mengenai pemaknaan

konsep masa kini tentang fungsi sekolah harus mencermati kontek yang

berkembang di masyarakat tentang cara pandang masyarakat itu sendri

terhadap konsep-konsep pendidikan.

Peta Konsep Berpikir

Diantara beberapa konsep-konsep pendidikan yang berkembang

diantaranya ; Pertama, Pendidikan dipandang sebagai preserver dan

tramsmiitter warisan budaya. Maksud dari konsep ini menekankan pentingnya

perlindungan terhadap fungsi pendidikan; yaitu melindungi warisan budaya. Hal

ini sehaluan dengan salah satu laporan dari Harvard university atas pendidikan

umum sebagai contoh penguatan pentingnya melindungi tradisi yang lama sudah

mengakar pada masyarakat. Laporan ini berargumen bahwa pendidikan dapat

membangun kesatuan dalam perhatiannya terhadap warisan budaya.

Kedua, Pendidikan dipandang sebagai alat tranformasi budaya. Hal ini

dimaksudkan bahwa pendidikan dapat dilaksanakan dengan aturan kreatif

Page 13: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

13 Pengembangan Kurikulum

dalam memodifikasi bahkan pembentukan kembali budaya, pendidikan dan

kebijakan publik. Hubungan ketiganya sangat dekat, bahkan dapat dikatakan

bahwa kemajuan yang satu sangatlah kecil kemungkinannya tanpa kemajuan

yang lain. Mereka menyatakan bahwa pendidikan harus selaras dengan

kebutuhan budaya masa kini dan bahkan membentuk masa depan.

Ketiga, Pendidikan dipandang sebagai alat pengembangan individu. Konsep

ini didedikasikan sebagai sesuatu yang besar memberikan pengaruh pada

performa pengembangan dan penguatan individu yang menjadi titik focus

keinginan masyarakat berupa penguatan perkembangan dari kreatifitas

individual. Point ini memberikan pandangan bahwa telah diterapkan atas usaha

pendidikan yang berpusat pada perkembangan dari semua kekuatan individu,

khususnya pada imajinasi kreatif, kebebasan, kemandirian, penemuan diri yang

otentik, serta kekuatan fisik dan emosional.

Ketiga konsep pendidikan yang berkembang diatas mempunyai implikasi-

implikasi tertentu yang akan berpengaruh terhadap argumentasi mengenai

kepentingan dari suatu orientasi sosial dan pusat orientasi anak-anak yang telah

cukup tajam yang membelah pandangan mengenai suatu pergerakan pendidian

progresif dalam dua dimensi orientasi , satu berorientasi pada penguatan akan

kecendrungan psikologi untuk pengembangan individu dan yang lain berorientasi

pada kecenderungan rekonstruksi sosial. Namun yang pasti ada suatu fakta

bahwa kedua orientasi pada pengatannya masing-masing tetap harus

memperhatikan regulasi yang jelas dan tidak kalah penting harus selalu

memperhatikan kontek yang berkembang dalam masyarakat , bagaimana arah

yang dikehendakinya serta memperhatikan bagaimana mencari formulasi yang

harus selalu dikembangkan untuk satu tujuan yang utama dan sama bagaimana

meningkatkan kwalitas suatu peradaban humanis yang populis dan peradaban

humanis yang eduatif.

IV. PENUTUP

Demikianlah beberapa view ( pandangan ) akan sebuah pemaknaan yang

besar dan berarti mengenai pendidian, hubungannya dengan fungsi sekolah

dalam konsep yang berkembang pada kondisi sekarang ini. Konsep-konsep

yang berkembang itu bukanlah tanpa implikasi yang tidak bermana, tetapi

Page 14: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

14 Pengembangan Kurikulum

ternyata berimplikasi sangat besar sampai pada tingkat influensi ( mempengaruhi

) dan split view orientation ( membelah orientasi pandangan ) akan penguatan

dimensi yang cenderung psikologis pada pengembangan individu, dengan yang

berorientasi pada kecenderungan rekonstruksi sosial. Semoga ini menjadi salah

satu sumbangsih wacana dalam diri kita memandang dunia pendidikan dengan

fungsi-fungsi sekolah pada masa kini dan masa yang akan datang.

Page 15: Pengembangan Kurikulum - Web viewManusia dengan akal budinya mampu ... sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem ...

15 Pengembangan Kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Forrst W parkay, Curriculum Leadership ( Reading and Developing Quality

Educational Programs ), Pearson Education, Inc, 2010.

Hilda Taba, Curriculum Development ( Theory and Practice ), Sanfransisco State

College, Harcourt, Brace & World, INC, 1962.

James A. Bean, Curriculum planning and Development, Allyn and Bacon, Inc, Boston

London Sydney Toronto, 1944.

Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar

dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Sejarah

Perkembangan Kurikulum SMP, 2010

Murray Print, Curriculum Development and design, Allen & Unwin Pty Ltd 9 Atchison

Street, St Leonards, NSW 2065 Australia, 1993.

Nasution, Pengembangan Kurikulum , Citra Adtya Bakti, Bandung , 1991.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (

SNP )

Taylor, Philip H., and Tye, Kenneth A., Curriculum, School, and Society. An

Introduction to Curriculum Studies, NFER Publisihing Co., Ltd., London, 1975

UU RI No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.