Pengembangan Kurikulum 09

25

Transcript of Pengembangan Kurikulum 09

Secara umum, keberadaan kurikulum menggambarkan suatu rencana tentang jenis-jenis pengalaman belajar yang diharapkan dapat diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan disuatu lembaga pendidikan / sekolah tertentu.

Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran

Kurikulum sebagai pengalaman belajar Kurikulum sebagai rencana belajar

1. Pendidikan sebagai lembaga untuk melestarikan budaya

2. Pendidikan sebagai lembaga untuk mengubah budaya

3. Pendidikan sebagai lembaga untuk mengembangkan pribadi anak didik

Konsep kurikulum ada 4 macam yaitu :1. Kurikulum Humanistis2. Kurikulum Rekonstruksionis3. Kurikulum Teknologis4. Kurikulum Akademis

Pengajaran merupakan bagian integral dari kurikulum

Pengajaran merupakan pelaksanaan kurikulum Kurikulum tanpa pengajaran tidak akan

terwujud, sedangkan pengajaran tanpa kurikulum dapat menjadikan kegiatan yang tidak terencana.

Dalam bab ini kita membahas masalah berbagai pandangan tentang kuikulum.Menurut bab ini pengertian kurikulum yaitu menggambarkan suatu rencana tentang pengalaman-pengalaman belajar dengan tujuan dapat diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan di sekoah tertentu.

Kurikulum yang masih merupakan suatu rencana belajar tertulis disebut dengan kurikulum resmi/kurikulum ideal. Sebelum kurikulum resmi dilaksanakan disekolah perlu dikembangkan oleh guru agar diperoleh hasil yang optimal. Pelaksanaan kurikulum itu sendiri disebut dengan kurikulum tak resmi/kurikulum aktual. Kemampuan mengembangkan kurikulum, dalam arti merencanakan pelaksanaan kurikulum resmi, banyak menunjang keberhasilan kurikulum.Pengembangan kurikulum memrlukan landasan konsep yang jelas, terutama yang terkait dengan hubungan antara kurikulum ideal, aktual dan kurikulum tersembunyi. Kejelasan konsep ini dapat menuntun pengembangan kurikulum untuk dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan menjadikan kurikulum tersembunyi menjadi kurikulum resmi.

Disamping landasan konseptual, pengembangan kurikulum memerlukan acuan dan asas-asas. Yang menjadi acuan dalam kurikulum adalah filsafat/sistem nilai yang berlaku dimasyarakat. Pengembangan ilmu dan teknologi, dan teori tenteng belajar dan pengembangan individu.

Dalam bab 2 ini kita membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum. Bahwasannya kurikulum memerlukan konsep yang jelas. Agar dapat menuntun pengembangan kurikulum untuk dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan trjadinya kurikulum tersembunyi menjadi kurikulum resmi.dan selain landasan kosep kurikulum juga memrlukan acuan dan asas-asas. Yang menjadi acuan kurikulum yaitu filsafat/sistem nilai yang ada dimasyarakat. Asas-asas dalam pengembangannya yaitu tuntutan masyarakat, perkembangan ilmu&teknologi, dan teori tentang belajar dan perkembangan individu.

Rancang-bangun kurikulum adalah pola umum yang memetakan komponen-komponen kurikulum berdasarkan pola pikir penyusunannya.komponen-komponen kurikulum meliputi tujuan, isi atau metode-metode atau organisasi dan evaluasi. Tujuan adalah gambaran tentang hasil akhir sebagai arah yang dituju dari suatu kegiatan. Tujuan meliputi tujuan jangka panjang, tujuan antara, dan tujuan segera.

Isi kurikulum adalah pengalaman belajar yang direncanakan dimiliki oleh siswa sesuai dengan tujuan. Bentuk-bentuk pengalaman belajar yang dimasukkan kedalam kurikulum bergantung pada pandangan tentang kurikulum yang dipegang dan bentuk kurikulum apa yang akan disusun.

Perumusan tujuan Penentuan inti kurikulum Perumusan kegiatan Perumusan evaluasi

Dalam bab ini kita membahas tentang langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum, yang did dalamny terdapat perumusan tujuan, penentuan isi kurikulum, perumusan evaluasi. Jadi dalam pengembangan kurikulum harus sesuai dengan prosedur, agar kurikulum yang dikembangkan bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Tujuan pendidikan adalah pernyataan keinginan tentang hasil pendidikan yang ingin dicapai. Tujuan ini bersumber dari falsafah negara dan bangsa, yaitu Pancasila. Oleh sebab itu ruusan pancasila ini menggambarkan sesuatu yang luas maka perlu dijabarksn dan penjabaran itu didasarkan atas tafsiran resmi yang trtuang dalam pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4)

1. Kebutuhan siswa2. Tuntutan kehidupan yang temporer3. Saran ahli satu cabang ilmu pengetahuan

Pernyataan tujuan hendaknya memenuhi kriteria :1. Menggambarkan jenis tingkah laku yang

diharapkan2. Bersifat terurai3. Tingkah laku yang akan dicapai bersifat jela4. Bersifat realistis5. Bersifat komprehensif

Dalam bab ini kita membahas tentang pengembangan tujuan kurikulum. Dan tujuan tersebut mempunyai fungsi untuk memandu dan menentukan bahankegiatan belajar mengajar, dan pengukuran hasil belajar.

Isi kurikulum adalah pengalaman belajar atau bahan-bahan ajaran yang dapat mengantarkan siswa menuju jenjang kedewasaan, terutama kedewasaan mental dan sosial.Kriteria memilih kurikulum adalah valid dan signifikan, berpegang pada kenyataan sosial, seimbang antara kedalaman dan keluasannya, menjangkau tujuan yang luas, dapat dipelajari sesuai latar belakang pengalaman siswa, memenuhi dan menarik siswa.

Organisasi kurikulum merupakan suatu cara menyusun bahan/pengalaman belajar yang ingn dicapai. Setiap organisasi mempunyai keunggulan dam kelemahan. Untuk itu perlu dipilih organisasi yang efektif dengan krteria :1. Berkesinambungan 2. Berurutan3. Terpadu

Kurikulum pengalaman sosial adalah kurikulum yang berisi pengalaman belajar yang berati bagi anak sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.Kurikulum kegiatan adalah kurikulum yang isinya diorganisasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan, yang biasanya dilaksanakan dalam bentuk proyek.Kurikulum inti adalah kurikulumyang bertujuan melayani kebutuhan siswa dan meningkatkan keaktifan belajar serta hubungan antara kehidupan dan belajar.

Dalam bab ini kita membahas tentang bagaimana si kurikulum dan organisasi kurikulum. Untuk isi kurikulum harus sesuai dengan kriteria yaitu harus valid dan signifikan, berpegang pada kenyataan sosial, menjangkau tujuan yang luas, dapat dipelajari sesuai latar belakang pengalaman siswa, memnuhi dan menarik siswa .

Evaluasi kurikulum sepatutnya dilakukan secara komprehensif terhadap seluruh komponennya. Secara garis besar evaluasi itu dapat dilakukan kepada dua hal, yaitu evaluasi terhadap proses dan evaluasi terhadap hasil. Evaluasi proses bertujuan menilai sejauh mnana kurikulum memberi pengalaman belajar sesuai dengan tujuan. Penilaian menggunakan prinsip-prinsip penelitian evaluasi.

Evaluasi mengacu kepada tujuan Bersifat komprehensif Dilaksanakan secara obyektif

1. Evaluasi formatif2. Evaluasi sumatif

Alat yang digunakan ada kalanya menggunakan tes buku atau tes tak-buku. Acuan yang digunakan bisa patokan (penilaian acuan patokan) dan bisa norma kelompok (penilaian acuan norma)Teknik penilaian yang dapat digunakan adalah bukan tse, seperti wawancara, angket, observasi, daftar cek, dan skala penilaian. Dan teknik tes baik tertulis, lisan maupun pengamatan. Teknik tes bisa dilakukan dengan menggunakan tes obyektif dan bisa pula tes uraian

Dalam bab ini kita membahas tentang evaluasi kurikulum. Yang isinya bahwa evaluasi kurikulum sepatutnya dilakukan secara komprehensif terhadap seluruh komponennya. Secara garis besar evaluasi juga dapat dilakukan dengaan dua hal taitu evaluasi terhadap proses dan evaluasi terhadap hasil.

DISUSUN Oleh

Ida ParidaIID PE

20080210958