Pengembangan kawasan cipacing

28
PENGEMBANGAN KAWASAN CIPACING DALAM KONSTELASI RUTR JATINANGOR Disampaian Dalam Workshop Pengembangan Kawasan Cipacing Yang Diselenggarakan Oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Propinsi Jawa Barat 24 MEI 2007 Oleh : WALUYO, M.Si ( Kepala Litbang Bappeda Kabupaten Sumedang )

Transcript of Pengembangan kawasan cipacing

Page 1: Pengembangan kawasan cipacing

PENGEMBANGAN KAWASAN CIPACING DALAM KONSTELASI

RUTR JATINANGORDisampaian Dalam Workshop Pengembangan Kawasan Cipacing

Yang Diselenggarakan Oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Propinsi Jawa Barat

24 MEI 2007

Oleh :

WALUYO, M.Si( Kepala Litbang Bappeda Kabupaten Sumedang )

Page 2: Pengembangan kawasan cipacing

PENGEMBANGAN KAWASAN DALAM KONTEKS TATA RUANG WILAYAH

KAWASASAN ADALAH WILAYAH DENGAN FUNGSI UTAMA LINDUNG DAN BUDIDAYA

KAWASAN ANDALAN ADALAH KAWASAN YANG DPT BERPERAN MENDORONG PERTUMBUHAN EKO BG KAWASAN ITU SENDIRI DAN KAWASAN DISEKITARNYA, SERTA DPT MEWUJUDKAN PEMERATAAN PEMANFAATAN RUANG DI DAERAH

Page 3: Pengembangan kawasan cipacing

KAWASAN CIPACING DALAM KONSTELASI RUTR JATINAGOR

Dilihat dari konstelasi RUTR Kecamatan Jatinangor, daerah Cipacing saat ini merupakan kawasan penyangga aktifitas pertumbuhan Kawasan Jatinagor secara keseluruhan disamping daerah –daerah lain disekitarnya.

Daerah Cipacing termasuk daerah yg memiliki kelas kelerengan 0-3% dari 207,3 Ha lahan yang ada.

Page 4: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN……………………..

Dari analisa ruang dan pemanfaatan ruang yang ada, kelas kelerengan 0-3% tersebut pemanfaatan optimum diorientasikan untuk pengembangan kawasan perdagangan, industri, pergudangan, perparkiran dan pemukiman.

Dilihat dari kesesuaian berdasarkan kondisi fidik dasar daerah Cipacing hampir 206,1 Ha adalah kawasan pemukiman, perdagangan dan perindustrian, dan 1,2 Ha merupakan kawasan sempadan sungai.

Page 5: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN……………

KONDISI TERSEBUT MENJADI SANGAT STRATEGIS DALAM KONSTELASI

AKTIFITAS PERTUMBUHAN JATINANGOR KE DEPAN, WALAUPUN DALAM PENGEMBANGANNYA PERLU

KEHATI-HATIAN.

Page 6: Pengembangan kawasan cipacing

KONDISI EXISTING KAWASAN PENGEMBANGAN CIPACING

Merupakan kawasan pemukiman dan industri di Jatinangor yang sehamparan dengan kawasan industri rancaekek, cicalengka ( Kab Bdg ) dan cimanggung.

Kawasan industri ( termasuk didalamnya home industri ) yang terkonsentrasi di koridor Jl. Raya Bandung-rancaekek- Cicalengka.

Page 7: Pengembangan kawasan cipacing

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN CIPACING

Dari Aspek Pemanfaatan Ruang Industri

Areal yang diisi oleh kegiatan industri hampir 76 Ha dengan jumlah industri 25 buah dengan penyerapan tenaga kerja 45 Ribu orang, termasuk didalamnya daerah Cipacing kenyataannya terus menunjukkan aktifitas yang dinamis, baik sarana prasarana, areal pengembangan industri termasuk areal pemukiman yang ada menunjukkan adanya manfaat ekonomi bagi daerah.

Page 8: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN…………………………

Dengan kondisi kegiatan industri seperti itu kebijakan yang ditempuh adalah tetap mempertahankan daerah tersebut sbg kawasan industri, perdagangan dll yang eksistensinya perlu dikembangkan kedepan, dengan tetap memperhatikan potensi-potensi yang ada, serta mempertimbangkan berbagai kondisi lain yang perlu dicermati diantaranya kebutuhan akan air bersih, penaganan limbah, dan tetap meyediakan ruang terbuka hijau sehingga menjadi hamparan industri yg asri sbg kawasan yg meiliki daya tarik dan daya saing dgn kawasan industri lain yg ada.

Page 9: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN………………………..

Memilih atau mengijinkan kegiatan industri baru yg tidak haus air dan mampu mendaur ulang air limbah

Memberikan kompensasi pengurangan retribusi bagi keg. Industri yang mampu mendaur ulang limbah dengan teknologi yang disediakan dan mendorong kegiatan industri lainnya untuk melakukan hal yg sama.

Page 10: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN……………………….

Pengembangan bangunan industri tidak melebihi 60% dr lahan yg ada atau tersedia.

Mengembangkan cluster home industri yang telah dan tumbuh diwilayah tersebut ( home industri senapan angin ) yang memiliki prospek cukup baik kedepan.

Page 11: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN…………………

Dari Aspek Ruang Permukiman

Mengembangkan dan memanfaatkan ruang pemukiman daerah cipacing yang memiliki fungsi kegiatan ekonomi berbasis kerajinan yang diarahkan untuk menjadi kawasan pusat kerajinan ( home industri ) dan wisata dengan penataan khusus.

Page 12: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN …………………………

Mengembangkan areal pemukiman pengrajin sebagai kawasan wisata yg dikembangkan dgn kerjasama dan partisipasi masy.dengan menyediakan areal kawasan wisata kerajinan kurang lebih 25 Ha.

Mengembangkan jaringan pelayanan ruang publik dan jaringan jalan kolektor primer dan sekunder untuk mobolitas aktifitas ekonomi masyarakat.

Page 13: Pengembangan kawasan cipacing

PENGEMBANGAN KAWASAN MELALUI CLUSTER INDUSTRI

Klaster industri : kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan

mata rantai proses penciptaan/peningkatan nilai tambah; atau

jaringan dari sehimpunan industri yang saling terkait (industri inti/core industries – yang menjadi “fokus perhatian,” industri pendukungnya/supporting industries, dan industri terkait/related industries), pihak/lembaga yang menghasilkan pengetahuan/ teknologi (termasuk perguruan tinggi dan lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa/litbangyasa), institusi yang berperan menjembatani/bridging institutions (misalnya broker dan konsultan), serta pembeli, yang dihubungkan satu dengan lainnya dalam rantai proses peningkatan nilai (value adding production chain).

Page 14: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN……………………….

“Inti, pendukung, atau terkait” sama pentingnya, bukan menunjukkan yang satu lebih penting dari yang lain;

Pelaku dengan beragam skala usaha (kecil, menengah, besar) berperan pada posisi masing-masing yang paling tepat.

Page 15: Pengembangan kawasan cipacing

Institusi Pendukung

(Supporting Institutions)

Industri Inti(Core Industry)

Pembeli(Buyer)

Industri Pemasok(Supplier Industry)

Industri Terkait(Related Industry)

Industri Pendukung(Supporting Industry)

SKEMATIK MODEL GENERIK KLASTER INDUSTRI YG DIHARAPKAN

Page 16: Pengembangan kawasan cipacing

DENGAN CIRI PENDEKATAN KLASTER INDUTRI

Inclusive – mencakup perusahaan baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, serta para pemasok dan lembaga-lembaga ekonomi pendukung. Market-driven – berfokus pada upaya mempertemukan sisi permintaan dan penawaran ekonomi secara bersama untuk bekerja secara lebih efektif.

Page 17: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN………………….

Collaborative – sangat menekankan solusi kolaboratif pada isu-isu daerah oleh para partisipan yang termotivasi oleh interesnya masing-masing. Strategic – membantu para stakeholder untuk menciptakan visi strategis daerahnya menyangkut ekonomi generasi berikutnya atas dasar kesepakatan bersama dari beragam pihak yang berbeda, dan mendorong motivasi serta komitmen untuk melakukan tindakan.Value-creating – memperbaiki kedalaman (dengan pemasok yang lebih banyak) dan cakupan (dengan menarik lebih banyak industri) untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Page 18: Pengembangan kawasan cipacing

MELALUI ESENSIAL: PERUBAHAN PARADIGMA

KLASTER INDUSTRIKLASTER INDUSTRISEKTORALSEKTORAL

HimpunanLintas Sektor

SinergiSinergi

SektorTerisolasi

KeterkaitanRantai Nilai

+SektorTerisolasi

SektorTerisolasi

Page 19: Pengembangan kawasan cipacing

Klaster IndustriKlaster IndustriKlaster IndustriKlaster Industri

Antar NegaraAntar NegaraAntar NegaraAntar Negara

DaerahDaerahDaerahDaerah

NasionalNasionalNasionalNasional

Klaster IndustriKlaster Industri

DaerahDaerah

SEHINGGA TERBENTUK KLASTER INDUSTRI DAN DAYA SAING

Kemajuan Iptek,Kemajuan Iptek,InovasiInovasi

Kemajuan Iptek,Kemajuan Iptek,InovasiInovasi EBPEBPEBPEBP EkonomiEkonomi

JaringanJaringan

EkonomiEkonomiJaringanJaringan GlobalisasiGlobalisasiGlobalisasiGlobalisasi Faktor-faktorFaktor-faktor

LokalitasLokalitas

Faktor-faktorFaktor-faktorLokalitasLokalitas

Page 20: Pengembangan kawasan cipacing

KLASTER INDUSTRI ~ PENDEKATAN RANTAI NILAI

AksesPengetahuan, Teknologi & Keahlian

AksesPendanaan Akses kepada Pasar Global

Membangun Keterkaitandan Infrastruktur

Sistem denganKeterkaitan yang Lemah

Fokus padaKekuatan (Potensi Terbaik Setempat)

Sistem denganKeterkaitan yang Lebih Kuat

Menumbuhkembangkan“Pertumbuhan” & “Sebaran”

Potensi bagiPertumbuhan cepat

Industri “Besar” IKM/UKMKeterangan:

Fokus pada ”Rantai Nilai Klaster Industri” dengan dukungan potensi terbaik spesifik lokal/daerah.

LitbangyasaLitbangyasa

PendanaanPendanaan

DemandRelungPasar

Sumber dayaSumber daya

Supply

Page 21: Pengembangan kawasan cipacing

MENGAPA KLASTER INDUSTRI:KONSEP KLASTER INDUSTRI DAN KEMANFAATANNYA

ManfaatBagi

Pelaku Bisnis

Manfaat bagiPerguruan Tinggi/Lembaga Litbang

ManfaatBagi

PerkembanganInovasi

Manfaatbagi

PembuatKebijakan danStakeholders

lain

Potensi Daya SaingAtas

PerkembanganKapasitas inovasi

Kolaborasi SinergisSesuai Kompetensi

MANFAATPLATFORMKLASTERINDUSTRI

Keterkaitan dan Dukungan bagi PeningkatanRantai Nilai Tambah

Peran danIntervensi yang

Lebih Tepat

EKONOMIEKSTERNAL

PATHDEPENDENCE

LINGKUNGANINOVASI

KOMPETISIKOOPERATIF

PERSAINGAN/RIVALITAS

EFISIENSIKOLEKTIF

TINDAKANKOLEKTIF

Teori/Konsep

Industrial District

Page 22: Pengembangan kawasan cipacing

Memungkinkan suatu kerangka bagi kolaborasi

Meningkatkan pertambahan nilai

Membantu pengembangan agenda bersama

Menghimpun sumber daya kolektif

Memperoleh manfaat ekonomi dari skala (Membantu pencapaian skala ekonomi / economies of scale)

Pemasaran bersama

Memfasilitasi pengembangan tingkat kompetensi yang lebih tinggi

Mempengaruhi hubungan pemasok dan pembeli

Kerjasama bisnis untuk memperkuat industrinya

Berbagi informasi

Membantu mengurangi kekhawatiran persaingan antar-industri

Aliansi strategis nasional maupun internasional

Menciptakan keragaman sumber tenaga terampil yang lebih besar

Memperbaiki infrastruktur keras dan lunak daerah

Meningkatkan produktivitas Pengakuan nasional dan internasional

MANFAAT UMUM

Page 23: Pengembangan kawasan cipacing

MANFAAT “PENDEKATAN KLASTER”

Keterlibatan dalam dialog konstruktif atau proses partisipatif antara pelaku bisnis, pemasok kunci, pembeli dan stakeholder kunci lain di daerah.

Memperkuat keterkaitan yang saling menguntungkan antar stakeholder, seperti misalnya antara penyelenggara pendidikan dengan industri, penyedia teknologi dengan pengguna, investor dan lembaga keuangan/pembiayaan dengan perusahaan yang ada atau yang baru, dan lainnya.

Pendekatan klaster dapat mencapai suatu dampak yang signifikan pada pembangunan ekonomi daerah melalui:

Page 24: Pengembangan kawasan cipacing

LANJUTAN……………………

Penyediaan kerangka penyediaan infrastruktur yang lebih terarah sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.

Memungkinkan investasi infrastruktur informasi yang terakseskan dan mempunyai daya dongkrak (leverage impact) signifikan untuk meningkatkan kinerja klaster.

Memfasilitasi penyesuaian sistem administratif layanan pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan produktivitas klaster.

Page 25: Pengembangan kawasan cipacing

• Investasi inward yang berkualitas• Capaian ekspor

• Perusahaan yang mampubersaing secara global

• Pengembangan/penumbuhanperusahaan pemula (baru)

• Peningkatan inovasi• Perkembangan perusahaan setempat

Keunggulan Daya Saing DaerahKeunggulan Daya Saing DaerahKeunggulan Daya Saing DaerahKeunggulan Daya Saing Daerah

MendorongMendorongPerkembangan EkonomiPerkembangan Ekonomi

MendorongMendorongPerkembangan EkonomiPerkembangan Ekonomi

• Pengembangan infrastruktur• Spin-off / spin out litbang

dan pengetahuan• Capaian ekspor

• Pasar tenaga kerja yang kompetitif• Industri berbasis pengetahuan/teknologi

• Keterampilan tinggi

MembangunMembangunKekuatan DaerahKekuatan Daerah

MembangunMembangunKekuatan DaerahKekuatan Daerah

Peningkatan Capaian danPeningkatan Capaian danPeningkatan KapasitasPeningkatan Kapasitas

Peningkatan Capaian danPeningkatan Capaian danPeningkatan KapasitasPeningkatan Kapasitas

Klaster-klaster IndustriKlaster-klaster IndustriKlaster-klaster IndustriKlaster-klaster Industri

PERAN CLUSTER DLM MEMBANGUN KEUNGGULAN D.S DAERAH

Page 26: Pengembangan kawasan cipacing

CONTOH MANFAAT BAGI UKM Skala Ekonomi : Membuka peluang dan secara empiris sudah

terbukti sebagai suatu alat (means) yang baik untuk mengatasi hambatan akibat ukuran (skala bisnis) UKM dan berhasil mengatasi persaingan dalam suatu lingkungan pasar yang semakin kompetitif. Pendekatan ini membantu upaya yang lebih fokus bagi terjalinnya jaringan bisnis, sehingga UKM individual dapat mengatasi masalah akibat ukuran (skala) dan memperbaiki posisi kompetitifnya;

Akses terhadap Sumber Produktif dan Pasar : Melalui kerjasama horizontal (misalnya bersama UKM lainnya yang menempati posisi yang sama dalam mata-rantai nilai/value chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil individual dan dapat memperoleh pembelian input dalam skala yang ekonomis, mencapai skala optimal dalam penggunaan peralatan, dan menggabungkan kapasitas produksi untuk memenuhi order skala besar;

Page 27: Pengembangan kawasan cipacing

CONTOH MANFAAT BAGI UKM (lanjutan)

Spesialisasi / Kompetensi : Melalui kemitraan horizontal ataupun integrasi vertikal (dengan UKM lainnya maupun dengan perusahaan besar dalam mata-rantai nilai), perusahaan-perusahaan dapat memfokuskan ke bisnis intinya dan memberi peluang ekonomi eksternal atas ketersediaan tenaga kerja yang lebih terspesialisasi;

Proses Pembelajaran : Kerjasama antar-perusahaan juga memberi kesempatan tumbuhnya ruang belajar secara kolektif dimana terjadi pengembangan saling-tukar pendapat dan saling-bagi pengetahuan dalam suatu usaha kolektif untuk meningkatkan kualitas produk dan pindah ke segmen pasar yang lebih menguntungkan;

Efisiensi Kolektif (dari Ekonomi Eksternal dan Tindakan Kolektif) : Selain itu, jaringan bisnis di antara perusahaan, penyediaan jasa layanan usaha (misalnya institusi pelatihan, sentra teknologi, dan sebagainya) dan perumus kebijakan lokal, dapat mendukung pembentukan suatu visi pengembangan bersama di tingkat lokal dan memperkuat tindakan kolektif untuk meningkatkan daya saing UKM.

Page 28: Pengembangan kawasan cipacing

TERIMA KASIH